PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG PENDIDIKAN
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh: NUR AFIFAH G 000 080 028
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
1
2
ABSTRAK Manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Perbedaan berpikirlah yang menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih sempurna. Dengan kemampuan akal pikiran tersebut manusia seharusnya mampu membentuk sebuah peradaban. Ibnu Khaldun dalam kitab Muqaddimah-nya telah menjelaskan bagaimana peradaban berkembang dengan kemampuan berpikir manusia. Dan pendidikanlah sebagai wadah perkembangannya itu. Pendidikan adalah sesuatu yang urgen dalam kehidupan. Pendidikan dapat terlaksana dengan baik manakala didalamnya terdapat faktor-faktor pendidikan yang mendukung. Faktor-faktor pendidikan yang baik tentu akan menjadikan pendidikan yang ada semakin berkualitas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan? Dan apakah pemikiran Ibnu Khaldun masih relevan pada masa sekarang? Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan dan menemukan relevansi pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan pada masa sekarang. Manfaat dari penelitian ini yaitu: Secara Teoritis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan dan khususnya mengenai pendidikan menurut Ibnu Khaldun. Dan secara praktis, memberikan sumbangan pemikiran kepada dosen, mahasiswa dan pencinta pendidikan tentang konsep pendidikan menurut Ibnu Khaldun Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan (library research), dan metode yang digunakan adalah metode dokumentasi. Adapun sumber datanya yaitu: sumber utama (primer) adalah Kitab Muqaddimah, karya Ibnu Khaldun dan sumber data sekundernya yaitu: buku-buku penunjang lain yang berkaitan dengan Ibnu Khaldun dan pendidikan. Sedangkan dalam menganalisis data penulis menggunakan metode content analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor pendidikan yang ditawarkan Ibnu Khaldun yakni tujuan, pendidik, peserta didik, metode pengajaran dan materi pendidikan. Semua komponen pendidikan tersebut sesuai dengan konsep pemikiran para ahli pendidikan sekarang. Namun, ada beberapa pemikiran beliau yang berbeda dengan para ahli pendidikan yakni tentang tujuan pendidikan. Disini pemikiran Ibnu Khaldun lebih kepada realistis. Bahwa pendidikan bukan hanya untuk mengangkat derajat manusia. Namun, agar manusia mampu memperoleh penghasilan dan menghasilkan industri-indutri untuk eksistensi hidup manusia selanjutnya. Selain itu, pemikiran beliau tentang jangan berhenti terlalu lama dalam proses belajar, belum ditemukan dalam teori para ahli pendidikan masa sekarang. Serta hal-hal yang menghambat proses pendidikan belumlah berlaku pada masa sekarang yakni tentang banyaknya buku dan banyaknya ringkasan. Konsep pemikiran Ibnu Khaldun juga sangat relevan dengan konsep pendidikan masa sekarang, dan sangat cocok untuk diterapkan dalam kegiatan belajar dimana pun Kata kunci: Pemikiran, Ibnu Khaldun dan Pendidikan
3
Manusia sangatlah berperan
PENDAHULUAN Sejak
awal
mula,
Islam
penting
dalam
pendidikan,
sangat mendorong umatnya untuk
sebagai
subjek
maupun
menggali ilmu
objek. Dalam hal ini sejalan dengan
dengan melakukan
pengkajian dan pengamatan terhadap
pemikiran
fenomena alam yang merupakan
bernama
tanda kekuasaan Allah SWT. Dengan
mengatakan
mengamati
Muqaddimah,
berbagai
dan
memperhatikan
fenomena
Ibnu
sebagai
tokoh
yang
Khaldun,
beliau
dalam
kitab
yang
Ibnu Khaldun adalah seorang
terbentang luas itu, niscaya manusia
sarjana muslim yang selalu berpikir
akan memahami eksistensi dirinya
dan mengembangkan konsep-konsep
sebagai makhluk dan Allah SWT
dan
sebagai Sang Khalik. Dalam kontek
pendidikan
itulah
berpendapat
maka
alam
seorang
baik
setiap
muslim
pemikiran
untuk Islam.
bahwa
diwajibkan untuk mencari Ilmu sejak
berusaha
untuk
lahir sampai meninggal.
masyarakat
yang
Perintah
membaca
kemajuan Beliau pendidikan melahirkan
berkebudayaan
dalam
serta berusaha untuk melestarikan
surat Al-Alaq mewajibkan orang
eksistensi masyarakat selanjutnya,
membaca, artinya membaca semua
maka pendidikan akan mengarahkan
ciptaan ayat-ayat Allah, termasuk Al
pada sumber daya manusia yang
Qur-an didalam ini berarti bahwa
berkualitas
pengetahuan
1999: 4).
harus
dicari
dan
diperoleh karena Allah SWT. Ini bermakna
pula
bahwa
(Masaruddin
Siregar,
Berdasarkan uraian tersebut,
wawasan
Penelitian
ini
bertujuan
tentang ketuhanan yang maha Esa
mendiskripsikan
(Allah) yang memberi dasar hakiki
Khaldun tentang pendidikan dan
bagi pengetahuan, harus menyertai
menemukan
proses
Ibnu Khaldun tentang pendidikan
pendidikan
semua
tahap
(Daud Ali, 2010: 402).
pemikiran
untuk
relevansi
pada masa sekarang.
.
4
Ibnu
pemikiran
komponen
LANDASAN TEORI Pendidikan
ialah
pendidikan
lainnya
didasarkan pada ajaran Islam.
pengembangan pribadi dalam semua
Menurut H.M. Arifin (2008:
aspeknya, dengan penjelasan bahwa
54), pendidikan tidak pernah lepas
yang
dari faktor-faktor yang melekat ada
dimaksud
pribadi
ialah
pendidikan pendidik,
pengembangan yang
oleh
mencakup
diri
di dalam proses pendidikan untuk
sendiri,
lingkungan,
mencapai tujuannya,
antara
lain
dan
tujuan pendidikan itu sendiri, faktor
pendidikan oleh orang lain (guru),
pendidik, faktor peserta didik, faktor
seluruh aspeknya mencakup jasmani,
metode dan materi pendidikan, dan
akal dan hati (Ahmad Tafsir, 2008:
faktor lingkungan.
26).
METODE PENELITIAN Muhaimin
mengatakan
(2001:
bahwa
37)
Penelitian
ini
tergolong
pendidikan
penelitian
perpustakaan
(library
adalah aktivitas atau upaya yang
research),
bertujuan
untuk
sadar dan terencana, dirancang untuk
mengumpulkan data dan informasi
membantu
seseorang
dengan bantuan bermacam-macam
mengembangkan pandangan hidup,
material yang terdapat di ruang
sikap hidup dan keterampilan hidup,
perpustakaan, seperti : Buku-buku,
baik yang bersifat manual (petunjuk
majalah, dokumen, catatan dan lain-
praktis) maupun mental dan sosial
lainnya
Sedangkan untuk pengertian
(Mardalis,
2006:
28).
Sedangkan metode yang digunakan
pendidikan Islam menurut Abuddin
dalam
Nata, (2010: 36) pendidikan Islam
metode dokumentasi, yaitu metode
adalah
pengumpulan data dengan melihat
pendidikan
komponen
yang
atau
seluruh
aspesknya
atau
pengumpulan
menganalisis
data
yaitu
dokumen-
didasarkan pada ajaran Islam. Visi,
dokumen yang dibuat oleh subjek
misi, tujuan, proses belajar mengajar,
sendiri
pendidik, peserta didik, kurikulum,
(Herdiansyah, 2010: 143). Dokumen
bahan
ini terdiri dari data primer dan
ajar,
lingkungan
sarana dan
prasarana,
aspek
atau
atau
oleh
orang
lain
sekunder, yang dalam penelitian ini
5
data primer diambil dari buku yang
merupakan hal yang sudah alami di
berjudul
tengah
“Muqaddimah
Khaldun”,
yang
Ibn ditulis
masyarakat
menjadi
suatu
dan
tabiat/ciri
sudah khas
Abdurrohman Ibnu Khaldun penerbit
manusia. Pemikiran Ibnu Khaldun
Darul
Terjemahan
ini, sesuai dengan pemikiran para
“Muqaddimah Ibn Khaldun”, yang
ahli pendidikan. Seperti yang telah
ditulis Ibnu Khaldun Penerjemah
dijelaskan Hery Jauhari Muchtar
Ahmadie Thoha penerbit pustaka
(2005: 14), pendidikan adalah segala
Firdaus,
usaha
Fikr
Dalam penulis
dan
menganalisis
menggunakan
data
yang
dilakukan
untuk
mendidik manusia sehingga dapat
metode
tumbuh
dan
berkembang
serta
content analysis. Analisis isi (content
memiliki potensi atau kemampuan
analysis) adalah merupakan metode
sebagaimana mestinya.
analisis teks teknik
symbol
yang memelopori Content
menurut Ibnu Khaldun yakni; 1)
analysis yaitu mencatat lambang atau
Mengasah kemampuan pikiran (akal)
pesan secara sistematis, kemudian
dan mempergunakannya untuk aktif
diberi interpretasi
dan
HASIL PENELITIAN
masyarakat yang berkebudayaan dan
Pendidikan
coding.
Sedangkan tujuan pendidikan
dapat
terlaksana
bekerja.
membentuk
2)
Melahirkan
peradaban.
Agar
dengan baik manakala didalamnya
mampu
terdapat
hidupnya (memperoleh rizki). 4)
faktor-faktor
pendidikan
memenuhi
3)
kebutuhan
yang baik pula. Ibnu Khaldun dalam
Meningkatkan
kitab
Allah dan mendekatkan diri pada-
Muqaddimahnya
telah
merumuskan konsep-konsep tentang
keyakinan
kepada
Nya.
pendidikan, yakni pengertian dan
Tujuan pendidikan menurut Ibnu
tujuan pendidikan, pendidik, peserta
Khaldun pun hampir sama dengan
didik, metode dan materi pendidikan.
para pemikir Islam lainnya. Seperti
Pertama,
yang telah dijelaskan oleh H.M.
pengertian
dan
tujuan
pendidikan. Menurut Ibnu Khaldun,
Arifin,
ilmu pengetahuan dan pendidikan
pendidikan Islam adalah perwujudan
6
(2008:
54),
Tujuan
nilai-nilai
islami
dalam
pribadi
melaksanakan
fungsi
manusia
manusia didik yang diikhtiyarkan
sebagai khalifah dimuka bumi, untuk
oleh pendidik muslim melalui proses
beribadah dan untuk mencapai ridho
yang terminal pada hasil (produk)
Allah.
yang berkepribadian Islam beriman,
bertakwa,
pengetahuan
dan
yang
mengembangkan
dirinya
yang
Kedua,
Khaldun
Ibnu Khaldun, secara fitrah manusia
sanggup
adalah
menjadi
manusia pasti membutuhkan manusia lainnya
pendidikan
lebih
sehingga
bersifat
beliau
Menurut
berilmu
hamba Allah yang taat. Tujuan
Pendidik.
Ibnu
makhluk
untuk
sosial.
saling
Seorang
menolong.
Demikian halnya dengan pendidikan,
realistis,
seorang manusia
menjadikan
(peserta
didik)
membutuhkan orang lain (pendidik)
pendidikan bukan hanya bertujuan
untuk mengajarinya hal baru.
meninggikan derajat manusia namun
Menurut Ibnu Khaldun seorang
lebih kepada untuk dapat membantu
pendidik yang baik hendaknya: 1)
mencari lapangan pekerjaan. Kondisi
mempunyai keahlian, dalam hal ini
pendidikan
lebih
profesional yaitu seorang pendidik
mengarah kepada pemikiran Ibnu
telah menguasai bidang ilmu yang
Khaldun yakni untuk menciptakan
menjadi tugas pokoknya. 2) Seorang
sumber
(SDM).
pendidik tidak boleh menggunakan
yang
kekerasan yang akan berakibat buruk
promosi
pada peserta didik tersebut walaupun
saat
daya
Banyak
ini
pun
manusia
sekolah-sekolah
menawarkan
berbagai
pekerjaan setelah lulus dan ketika
itu
memilih jurusan untuk sekolah pun
Pendidik seharusnya bersikap dan
dikaitkan dengan lapangan pekerjaan
berperilaku
apa yang ingin diharapkan. SDM
kepada peserta didiknya. 3) memiliki
untuk kondisi masyarakat masa kini,
pengetahuan yang memadai tentang
memang sangat dibutuhkan untuk
perkembangan
mempertahankan
kehidupan
didik.
selanjutnya.
sebaiknya
Menurut Hasbullah (2001: 18-
pendidikan pun juga ditujukan untuk
19), salah satu karakteristik pendidik
Namun,
7
berupa
hukuman
penuh
sekalipun.
kasih
psikologi
sayang
peserta
adalah
memiliki
kematangan
sendiri
tidak
menyukai
materi
profesional (kemampuan mendidik),
pelajaran tersebut,
yaitu menaruh perhatian dan sikap
berakibat sia-sia dan ilmu yang
cinta terhadap anak didik serta
dipelajarinya tidak akan membekas.
mempunyai pengetahuan yang cukup
Seorang
maka akan
peserta
didik
tentang latar belakang anak didik dan
hendaknya tidak berhenti terlalu
perkembangannya,
memiliki
lama dalam proses pembelajaran.
kecakapan dalam menggunakan cara-
Karena dapat berakibat lupa dan
cara
kondisi
hilangnya semangat untuk mencari
pendidikan pada masa sekarang,
ilmu. Pemikiran Ibnu Khaldun ini
maka
belum penulis temukan pendapat
mendidik.
Melihat
pemikiran
Ibnu
Khaldun
sangatlah relevan untuk diterapkan
yang
baik untuk saat ini maupun untuk
pendidikan masa sekarang. Saran ini
masa yang akan datang
sangatlah
Ketiga, Peserta didik. Menurut Ibnu
Khaldun
memerlukan
bahwa orang
namun
perlu
melihat
diterapkan.
Mengingat banyak peserta didik
seseorang lain
sama
yang menunda sekolahnya lantaran
yang
bekerja
terlebih
dahulu.
Dan
memiliki ilmu lebih luas untuk
akibatnya setelah merasa senang
memperoleh ilmu darinya. Disinilah
bekerja, mereka enggan dan malas
peserta didik sangat berperan untuk
untuk melanjutkan studi.
mencari ilmu. Ibnu
Selain itu Ibnu Khaldun juga
Khaldun menyarankan
berpendapat
bahwa
kemampuan
agar seorang peserta didik harus
setiap peserta didik untuk menerima
merasa
materi pelajaran dari setiap individu
membutuhkan
pengetahuan
tersebut;
ilmu Dalam
adalah
berbeda-beda,
tergantung
pencapaian suatu keahlian, seorang
bakat yang dimilikinya. Pemikiran
peserta
merasa
ini juga sesuai dengan pendapat
pengetahuan
Abuddin Nata (2010: 186) bahwa
tersebut. Agar peserta didik merasa
kondisi peserta didik tidak hanya
nyaman dan senang dalam belajar.
dapat dilihat dari segi perbedaan
Karena apabila peserta didik
usia, melainkan juga berdasarkan
didik
membutuhkan
harus ilmu
itu
8
perbedaan
tingkat
kecerdasan,
b) Selain dengan berangsur-angsur
perbedaan bakat, minat dan hobi
Ibnu Khaldun juga menyarankan
serta perbedaan latar belakang sosial
agar peserta didik mengulanginya
ekonomi dan budaya yang dimiliki
supaya ilmu tersebut benar-benar
peserta didik.
telah dikuasainya.
Pemahaman tentang kondisi
c) Dalam
memperoleh
ilmu
peserta didik yang tepat dan benar
pengetahuan Ibnu khaldun juga
merupakan hal yang sangat penting.
menyarankan agar ilmu tersebut
Karena selain dapat menentukan
tetap melekat dalam diri peserta
materi yang akan diajarkan juga
didik dengan jalan pembiasaan
dapat untuk menentukan metode
(malakah).
mana yang akan digunakan nantinya
d) Dan metode yang paling tepat
dalam proses pembelajaran.
untuk
mencapai
kebiasaan
Ke-empat, metode dan materi
tersebut adalah dengan metode
pendidikan. 1) metode pendidikan.
diskusi. Menurut Ibnu Khaldun
Dalam hubungannya dengan proses
metode
mengajarkan
mampu menjernihkan persoalan
ilmu
pengetahuan
kepada peserta didik, Ibnu Khaldun
ini
yaitu
cara
yang
dan menumbuhkan pengertian.
menganjurkan agar para pendidik
e) Dalam
proses
belajar
Ibnu
mengajarkan ilmu dengan metode
Khaldun juga menyarankan agar
yang baik dan mengetahui faedah
memberikan contoh-contoh yang
yang digunakannya.
mudah dipahami dan jelas oleh
a) Menurut Ibnu Khaldun bahwa
peserta didik.
mengajarkan pengetahuan kepada
Metode-metode pendidikan yang
pelajar hanyalah akan bermanfaat
dikemukakkan Ibnu Khaldun sangat
apabila
cocok dan hampir keseluruhannya
dilakukan
dengan
berangsur-angsur, setapak demi
sama dengan metode
setapak dan sedikit demi sedikit.
dirumuskan para ahli pendidikan
Semuanya
sekarang.
dilakukan
secara
kontinuitas (berlanjutan).
Ibnu
Khaldun
yang telah
pun
juga
mengemukakan pendapatnya hal-hal
9
yang
menghambat
proses
jimat
pendidikan, yaitu: 1. Banyaknya
bermacam
ilmu
pengetahuan yang tidak boleh
buku
menghambat
dipelajari.
proses pendidikan. 2. Banyaknya
merupakan
b. Ilmu-ilmu tradisional (al-‘ulum
ringkasan
tentang
masalah
an-naqliyyah al-wadl’yyah)
keilmuan
Dasar dari Ilmu tradisional
mengganggu proses pengajaran.
ini adalah Al Qur-an dan As
2) Materi pendidikan. Menurut Ibnu
Sunnah. Ilmu tersebut terdiri dari
Khaldun
dasar
ilmu Al Qur-an, tafsir dan tajwid,
pengetahuan Islam yang bersumber
ilmu hadist, ilmu fikih, teologi
dari Al Qur-an meliputi sebagai
(ketuhanan),
berikut:
bahasa arab.
ilmu-ilmu
a. Ilmu-ilmu filsafat
dan
ilmu-ilmu
Secara keseluruhan materi
Manusia memperoleh ilmu-
pendidikan
Islam
ilmu itu melalui kemampuannya
dikemukakan
Ibnu
untuk
hampir
dengan
berfikir
yang
sudah
sama
Khaldun materi
merupakan watak baginya. Ilmu-
pendidikan
ilmu ini terdiri dari logika, ilmu
para tokoh pendidikan seperti
alam atau fisika, medis, pertanian,
menurut M Arifin (2008: 141),
metafisika, (tentang tenung, sihir,
kategori materi pendidikan Islam
jimat-jimat, yang tertulis dalam
adalah:
huruf alfabetis dan alkemi) serta
a. Ilmu pengetahuan dasar yang
ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
esensial adalah ilmu-ilmu yang
kuantitas, misalnya geometri dan
membahas
aritmatika.
Hadist
Begitu
pula
ilmu
musik, astronomi dan astrologi. Namun
demikian,
yang
yang
Al
dikemukakan
Qur-an
dan
b. Ilmu-ilmu pengetahuan yang
ilmu-ilmu
mempelajari manusia sebagai
pengetahuan di atas tidak semua
individu dan sebagai anggota
bisa
masyarakat.
dipelajari
orang
Islam,
Ilmu
ini
misalnya ilmu sihir, astrologi
memasukkan
ilmu-ilmu:
untuk meramal nasib, dan jimat-
antropologi,
pedagogik,
10
psikologi, sosiologi, sejarah,
manusia. Pendidikan pun bisa
ekonomi, politik, hukum dan
diperoleh melalui pengalaman.
sebagainya.
Sedangkan
c. Ilmu-ilmu pengetahuan tentang
Tujuan
pendidikan
menurut
beliau
alam atau disebut al ulum al
Mengasah
kemampuan
kauniyah (ilmu pengetahuan
(akal) dan mempergunakannya
alam)
untuk
yang
termasuk
aktif
yaitu:
dan
1)
pikiran
bekerja.
didalamnya antara lain ilmu
Melahirkan
biologi, botani, fisika, dan
berkebudayaan dan membentuk
astronomi.
peradaban.
Dalam kontek pendidikan sekarang
masyarakat
2)
3)
Agar
yang
mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya
materi pendidikan Islam tersebut
(memperoleh
masih berlaku dan sangat cocok
Meningkatkan keyakinan kepada
diterapkan
Allah dan mendekatkan diri pada-
di
berbagai
sekolah-
rizki).
4)
sekolah. Materi pendidikan pun juga
Nya.
Kedua, Pendidik. Dalam
harus disesuaikan dengan tingkatan
pandangan Ibnu Khaldun seorang
kemampuan atau jenjang pendidikan
pendidik
yang ada.
Memiliki
yang
baik
adalah:
keahlian
atau
profesional; hendaklah, seorang SIMPULAN
pendidik
1. Pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan
dalam
buruk pada peserta didik; dan Seorang
pendidikan yakni pengertian dan pendidikan,
pengetahuan
dan
hendaknya
pengetahuan
yang
memadai tentang perkembangan
peserta didik, metode dan materi Pertama,
pendidik
memiliki
pendidik,
pendidikan.
menggunakan
kekerasan yang akan berakibat
kitab
Muqoddimah terdapat 4 faktor
tujuan
tidak
psikologi peserta didik. Ketiga,
Ilmu
peserta
pendidikan
didik.
Ibnu
Khaldun
menyarankan agar seorang peserta
merupakan hal yang sudah alami
didik harus merasa membutuhkan
di tengah masyarakat dan sudah
ilmu
menjadi suatu tabiat/ciri khas
pengetahuan
tersebut;
seorang peserta didik hendaknya
11
tidak berhenti terlalu lama dalam
yaitu:
proses pembelajaran. Selain itu
banyaknya
ringkasan
Ibnu Khaldun juga berpendapat
bermacam
masalah
bahwa kemampuan setiap peserta
Materi Pendidikan menurut Ibnu
didik untuk menerima materi
Khaldun, ada dua macam yaitu:
pelajaran dari setiap
ilmu-ilmu yang sifatnya alami
individu
banyaknya
buku
dan
tentang keilmuan.
adalah berbeda-beda, tergantung
bagi manusia
bakat yang dimilikinya. Keempat,
melalui bimbingan pikiran dan
Metode dan materi pendidikan.
ilmu-ilmu
Menurut
tradisional,
Ibnu
mengajar
Khaldun,
yang
baik
cara adalah
yang
diperoleh
yang
bersifat manusia
memperolehnya dari orang yang
mengajarkan pengetahuan kepada
menciptakan.
pelajar dengan berangsur-angsur,
2. Secara keseluruhan konsep dalam
setapak demi setapak dan sedikit
pemikiran Ibnu Khaldun sangat
demi sedikit. Semuanya dilakukan
relevan
secara kontinuitas (berlanjutan).
pendidikan menurut para ahli dan
Supaya ilmu tersebut benar-benar
sangat cocok untuk diterapkan
dikuasai
dalam
kontek
sekarang
maupun
maka
pengulangan dengan
perlu
adanya
berkali-kali
jalan
dan
pembiasaan
SARAN
paling
1. Bagi
untuk
konsep
pendidikan yang
akan
datang.
(malakah). Dan metode yang tepat
dengan
mencapai
pendidik,
hendaklah
kebiasaan tersebut adalah dengan
mengetahui peran dan fungsinya
metode diskusi. Selain itu, dalam
dalam proses pendidikan. Seorang
proses belajar Ibnu Khaldun juga
pendidik
menyarankan agar memberikan
yang
contoh-contoh
mudah
ilmu dalam bidang yang diajarkan
dipahami dan jelas. Ibnu Khaldun
dan mengetahui kondisi peserta
pun
didik bukan hanya asal mengajar
juga
yang
mengemukakan
benar-benar
pendapatnya tentang hal-hal yang
untuk
menghambat proses pendidikan,
pelajaran.
12
hendaklah
seseorang mempunyai
menghabiskan Seorang
jam pendidik
hendaklah pula mampu menjadi
dituntut untuk mempergunakan
teladan bagi peserta didiknya,
akal
berperilaku
baiknya
lembut,
pengertian
dan penuh kasih sayang.
dan
merasa
merasa
dituntut
untuk
rasa malas dan rasa terpaksa yang dalam
dirinya.
Sehingga
belajar menjadi semangat dan ilmu yang dipelajari mudah sekali
Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
melekat dalam diri. 3. Bagi
para
penuntut
ilmu, Ibnu Khaldun, Abdurrohman. 2001. Muqoddimah Ibn Khaldun. Beirut: Darul Fikr
hendaknya tidak merasa puas dengan
disiplin
ilmu
yang
dimilikinya. Warisan ilmu dari
Khaldun, Ibnu. 2008. Mukaddimah Ibn Khaldun. (terj. Ahmadie Thoha). Jakarta: Pustaka Firdaus
para ulama dan filosof muslim harus
selalu
diperdalam,
dikaji
sehingga
dan mampu
Muchtar, Heri Jauhari. 2005. Fikih Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
memberikan wawasan. 4. Bagi setiap individu, hendaknya menyadari bahwa kita sebagai
Nata,
manusia berbeda dengan makhluk ciptaan
Allah
Swt
lainnya.
Dengan kemampuan berpikirlah manusia
mampu
melanjutkan
Sehingga
Abuddin. 2001. Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu
Filsafat Jakarta:
Wafi', Ali Abdulwahid. 1985. Ibnu Khaldun riwayat dan karyannya. (terj : Ahmadie Thoha), Jakarta: PT. Grafitipers
hidupnya dan mampu membentuk peradaban.
melihat
Arifin, MH. 2008. Ilmu Pendidikan Islam tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan Interdispliner. Jakarta: PT. Bumi Aksara
memperoleh ilmu sehingga bukan
ada
untuk
Al Khudairi, Zainab. 1987. Filsafat Sejarah Ibn Khaldun. (terj. Ahmad Rofi’i Utsmani) Bandung: Pustaka
bertanggung jawab atas dirinya serta
sebaik-
DAFTAR PUSTAKA
setiap diri merasa bahwa belajar penting
dan
dengan
kekuasaan Allah.
2. Bagi Peserta didik, hendaknya
itu
pikiran
manusia
13