20
BAB IV KO NSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Brand merupakan janji, ide besar dan harapan yang mengesampingkan setiap pemikiran konsumen mengenai produk, pelayanan atau perusahaan. MarkPlus&Co, mendefinisikan brand sebagai value indicator yakni indikator yang menggambarkan seberapa kokoh dan solidnya value yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada konsumen.
Branding bertujuan lebih kepada membuat sebuah hubungan emosional dengan konsumen. Ketika orang jatuh cinta dengan brand, maka timbul sebuah kepercayaan terhadap brand tersebut, kemudian membelinya, percaya akan keunggulannya, lalu timbul sikap loyalitas yang tinggi terhadap brand tersebut.
Brand identity merupakan ekspresi visual dan verbal dari sebuah brand. Identitas membantu,
mendukung, mengekspresikan, mengkomunikasikan, menganalisa serta
memberikan visual kepada brand. Identitas mampu membentuk persepsi sebuah perusahaan yang membantu membedakannya dari para kompetitornya.Brand identity yang kuat akan mampu membangun ekuitas brand melalui poeningkatan pemahaman, kesadaran dan loyalitas konsumen yang dapat membantu kesuksesan sebuah perusahaan.
21
David Aaker, membagi ekuitas brand kedalam beberapa unsur yakni: 1. Brand awareness, yakni ukuran kekuatan eksistensi sebuahbrand dibenak konsumen. Brand awareness ini mencakup: •
Brand recognition
:Brand yang pernah diketahui oleh konsumen.
•
Brand recall
:Brand apa yang diingat pelanggan untuk suatu kategori
___________________.produk tertentu. •
Top of Mind
: Brand pertama apa yang disebut oleh konsumen untuk
___________________.suatu kategori produk tertentu. •
Dominant Brand
: Satu-satunya brand yang diingat konsumen.
2. Percieved quality, adalah persepsi konsumen terhadap kualitas dan superioritas produk relatif terhadap kompetitor.
3. Brand association, adalah asosiasi
apapun yang terkait dengan sebuah brand
tertentu. Brand association ini penting karena: •
Asosiasi yang terbentuk dibenak konsumen akan membantu memproses dan mengingat informasi mengenai suatu brand tertentu.
•
Dapat menjadi basis penentuan positioning brand.
•
M enjadi penentu bagi konsumen dalam menetapkan pembelian.
•
M enciptakan positive attitude/feeling ke konsumen.
•
Dapat menjadi basis dalam eksistensi brand.
22
4. Brand loyalty, adalah ukuran loyalitas yang diberikan oleh konsumen kepada brand. Loyalitas brand ini menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan konsumen akan pindah ke brand lain.
M enurut Alina Wheeler dalam bukunya Designing Brand Identity, sebuah brand identity menjadi ideal dan efektif bila: •
Dapat mencerminkan visi dan misi perusahaannya.
•
M emiliki sebuah arti, tegas dan mudah dikenali
•
M erupakan bentuk asli ekspresi dari sebuah perusahaan (apa keunikan, nilai, visi serta tujuannya)
•
M emiliki diferensiasi dan unik dibandingkan yang lain.
•
Identitas mampu bertahan lama didalam sebuah lingkungan yang selalu mengalami perubahan.
•
M emberikan image yang jelas dan konsisten dari sebuah perusahaan.
Saat ini Lookinc dirasa telah memiliki branding yang cukup kuat dalam dunia hiburan tanah air. Lebih dari dari 10 tahun agensi model tersebut berdiri, selain melakukan ekspansi perusahaan dan memperbanyak bidang usaha.Look inc tidak hanya dikenal dengan hanya agensi model saja, melainkan Look school ( modeling, acting, performing arts, public speaking, kids), event organizer, Look design. Walaupun sebagian masih dalam tahap perkembangan.Lookinc telah menunjukan eksistensinya sebagai perusahaan kelas atas. Apakah identitas visual mereka telah merepresentasikan kebesaran namaLook inc? Rasanya belum cukup.
23
Tanpa adanya identitas visual yang terencana, bukannya tidak mungkin akan mengurangi kepercayaan pelanggan kepada brand tersebut,. Salah satu faktor penentu utama penilaian ini tentunya berdasarkan pada visual yang tampak dari Lookinc itu sendiri.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, Pat Mason Knapp dalam buku “Identity Design Sourcebook” (Rockport Publisher Inc, 2004) menyatakan bahwa identitas yang mudah diingat dan kuat sangatlah krusial .Corporate identity yang terjaga dan diaplikasikan secara konsisten akan memperkuat ikatan antara bisnis dan pelanggan mereka.
M engutip kata Ken Carbone(Carbone Smolan Agency, New York), salah satu karakteristik kunci yang harus dimiliki oleh brand yang baik adalah kemampuan suatu brand menyentuh emosi audiensnya, entah dengan cara apa, maka brand itu akan menjadi hidup dan akan selalu dikenang.
4.1.2 Teori Logo Logo mungkin adalah suatu elemen yang paling banyak digunakan dalam keseluruhan desain.Namun demikian, meskipun logo adalah bagian yang esensial dalam sistem desain, tetap saja logo bukan segalanya.Logo hanyalah suatu permulaan. Kriteria logo yang baik antara lain adalah harus original dan khas, mudah dibaca dan diingat, sederhana, sesuai dengan criteria produk dan mudah diterapkan dalam media grafis.
24
Kriteria logo yang baik menurut S iebert dan Ballard, antara lain adalah: •
M emiliki arti
•
M ampu berdiri sendiri, baik logo maupun logotype-nya
•
M encerminkan image positif dari perusahaan tersebut
•
M emberikan diferensiasi dari kompetitornya
•
Bersifat fleksibel sehingga dapat diterapkan dalam semua aplikasi yang dibutuhkan dengan berbagai ukuran yang berbeda
•
Logotype harus mudah dibaca dalam berbagai ukuran
•
Logogram harus mudah diartikan oleh setiap orang
•
Cocok diterapkan dalam dasar warna hitam putih maupun warna
Logo akan menjadi mudah diingat bila memiliki keunikan sendiri yang membuat logo tersebut berkesan berbeda dengan logo lain, namun keunikan logo tersebut juga harus mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan.
Pembagian logo secara sederhana terbagi menjadi dua bagian, yakni namabrand (logotype) dan lambang (logogram). Pada logotype, nama perusahaan digunakan sebagai logo utama dimana logo tersebut dibuat dari huruf khususnya bergaya tipografi yang digunakan secara konsisten. Sedangkan logogram merupakan symbol visual yang dapat merepresentasikan suatu perusahaan secara konsisten.Selain sebagai logotype dan logogram, sebuah logo dapat pula terdiri dari gabungan keduanya.
25
Hohn Murphy dan Michael Rowe dalam bukunya How to Design Trademark and Logos, menggolongkan logo dalam beberapa jenis, antara lain: 1. Name Only Logo Adalah logo yang diambil sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contohnya logo Yves Saint Laurent, Sony, Panasonic, Nikon, Xerox, dan lain – lain. Dalam logo terdahulunya, Look inc mempunyai logo sebagai berikut :
Gambar 4.1
Logotype tersebut yang sekilas bisa terbaca “bok”. M empunyai filosofi singkat : •
inc. kepanjangan dari incorporation
• LOOK art inya lihat yang berhuhubungan dengan penampilan •
WARNA ORANGE mewakili ko mbinasi antara energi, kreatifitas dan kesuksesan
Ketika penulis mewawancarai narasumber, mereka tidak tahu typefont apa yang digunakan dalam logo ini. Tentu saja karena perancangan identitas visual yang kurang matang, logotype ini bahkan bentuknya seperti ditarik keatas.Warna oranye dirasa memang sangat cocok. Tapi bagaimana pun logo ini dirasa kurang merespresentasikan kesuksesan Lookinc
26
2. Name / Symbol Logo Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun dari bentuk – bentuk grafis seperti oval, kotak atau lingkaran. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan lain – lain. Kelebihan logo jenis ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo ini sepertinya mampu berdiri sendiri.
3. Intial Letter Logo Yaitu logo yang menggunakan huruf awal atau inisial dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukan gabungan nama pemilik perusahaan. Contohnya adalah logo BCA, Hewlett-Packard, IBM , RCTI dan lain – lain.
4. Pictorial Name Logo Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, dimana secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo ini biasanya perusahaan yang sudah cukup terkenal seperti Coca Cola, Kodak, M cDonald, Rolls Royce dan lain – lain. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh perusahaan lain maka citra yang dihasilkan akan tetap mengacu pada produk atau perusahaan yang ditiru.
27
5. Associative Logo Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Contohnya logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.
6. Allusive Logo Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar orang bisa memahami apa maksud dari logo yang bersangkutan. Contohnya logo M ercedez Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merepresentasikan dari system kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dihasilkan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang dan lain sebagainya.
7. Abstract Logo M erupakan logo yang memiliki bentuk visual yang abstrak.Logo jenis ini dapat menimbulkan beragam persepsi pemahaman tergantung dari daya pemahaman konsumen.Contohnya logo Citroen, Bakrie Brothers dan sebagainya.Kelebihan jenis dari logo ini adalah kemamampuannya untuk tampil dalam bermacam – macam variasi dan sangat orisinil sehingga mampu meminimalisasikan terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo lainnya.Namun kekurangannya logo ini menjadi sukar
28
dipahami oleh konsumen karena bentuknya yang abstrak, membuat konsumen tidak mengerti sepenuhnya makna yang terkandung dalam logo tersebut.
4.1.3 Sistem Desain M enurut OrangeSeed Design, sebuah sistem desain terbentuk dari logo, artwork, gambar (baik fotografi maupun ilustrasi), warna, tipografi dan elemen grafis lainnya yang membuat sebuah desain menjadi unik. Aturan dan prosedur pengunaan masing-masing elemen harus dijabarkan secara mendetil dalam “corporate style guidelines”, untuk menciptakan konsistensi dalam keseluruhan item yang termasuk dalam proyek perusahaan.
Fungsi sistem desain adalah untuk bercerita, mengkomunikasikan kepribadian dan karakter perusahaan, membangun loyalitas terhadap brand, dan memberikan petunjuk yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam hal yang berbeda dalam “tampilan” sebuah perusahaan, sehingga terbentuk sebuah konsistensi. Cara yang paling efektif untuk menjaga konsistensi sistem desain adalah dengan menentukan dan membukukan sistem itu kedalam suatu style guidelines. Dalam Lookinc terdahulu blm ditemukan adanya konsistensi tersebut.
4.1.4 S tyle Guidelines Style guidelines adalah aturan dan standarisasi yang harus dipatuhi dalam menciptakan desain apapun untuk suatu perusahaan.Style guidelines mempunyai banyak nama alias yang diantaranya adalah Brand Standards, GSM (Graphic Standard Manual)
29
atau Standar Grafis M anual, Identity Guidelines, dan lain-lain. Namun pada dasarnya mereka mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama. Seperti yang telah disebutkan di atas, Lookinc membutuhkan sebuah panduan gaya / style guidelines untuk menjaga konsistensi identitas visualnya supaya tidak melenceng dari karakter desain. Lebih jauh, panduan ini diperlukan untuk mencegah perubahan desain. Sebab seringkali baik disengaja ataupun tidak, seiring waktu berjalan maka otomatis desain ikut berubah dan mengalami pergeseran gaya dari satu desainer ke desainer lainnya. Hal penting yang hendaknya selalu diingat dalam pembuatan style guidelines adalah segi fleksibilitas, supaya desain dapat selalu diaplikasikan pada proyek-proyek di masa mendatang dan dalam bentuk medium aplikasi sebanyak mungkin. Contoh kasus :
M erubah warna dan komposisi pada logo Gambar 4.2
30
M enambah effect emboss pada logo
Gambar 4.3
M engurangi opacity dan memberi effect shadow pada logo Gambar4.4
4.1.5 Teori Positioning Positioning menurut Al Ries dan jack Trout dalam buku “Positioning: The Battle for Your Mind” (Penerbit Salemba Empat, 2002), bukanlah merupakan sesuatu yang dilakukan terhadap produk, melainkan sesuatu yang dilakukan terhadap pelanggan. Positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan produk di otaknya, di alam khayalnya. Sehingga konsumen memiliki penilaian tertentu dan kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai produk yang berbeda dengan produk lainnya yang sejenis.
Lookinc memposisikan dirinya adalah salah satu agensi model terkemuka di Indonesia yang bediri sejak tahun 1997. Perusahaan tingkat dunia yang mempunyai
31
bidang usaha yang luas (modeling & talent agency, modelling, acting, public speaking dan performing art school,
event organizer, dan Look design. M emperkenalkan
pendatang baru yang fresh dengan kualitas terbaik dan telah mendapat kepercayaan dari semua pihak khususnya dunia Entertainment maupun Show Business Industry.
4.1.6 Teori Warna Warna adalah
salah
satu
alat
identitas visual terkuat
untuk sebuah
perusahaan.Warna secara efektif dapat mengungkapkan pesan, ide, atau gagasan tanpa menggunakan tulisan atau bahasa. M enurut Lestrice Eisseman dalam buku “Pantone: Guide to Communication With Color” (OhioGrafix Press, 2002), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep pemikiran yang abstrak.Warna mengekspresikan fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan/reaksi secara emosional.
Prinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain: •
Pengunaan warna harus mempunya fungsi
•
Warna harus dapat memberikan cirri khas dari perusahaan/produk yang disampaikan
•
Penggunaan warna jangan hanya untuk memberikan kesan artistik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya, dan
•
Hindari penggunaan warna yang tidak perlu
32
Dalam penyesuaian dengan style guidelines, untuk perusahaan dapat digunakan metode palet warna.Panggunaan palet warna dapat meminimalisasi pilihan warna, sekaligus menjadi alat identitas bagi perusahaan.Palet warna primer adalah warna logo dan warna dominan pada sebagian besar item desain.Namun untuk fleksibilitas, dapat dibuat pula palet warna sekunder, dengan ketentuan tetap spesifik dan konsisten.
Jacci Howard dalam Color Meanings (www.w3c.org) menjelaskan apabila terdapat suatu warna (hue) yang mendominasi dalam sebuah desain, seringkali komposisi tersebut berhasil dengan baik.Ketika satu warna mendominasi dalam suatu bidang, dapat dikatakan warna tersebut bekerja sebagai aksen dari karya tersebut.
Berikut adalah arti warna yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu: Cool color (Calming)
: Biru, hijau, turquoise, perak
Color (Exciting)
: M erah, oranye, kuning, emas
M ixed cool / warm color
: Ungu, lavender, hijau
Neutral color (unifying)
: Cokelat, biege, ivory, abu-abu, hitam, putih
4.1.7 Teori Tipografi Pemilihan typeface yang dipakai dalam pembuatan logo dan implementasi desain lainnya sangatlah penting.Suatu jenis typeface dapat merefleksikan identitas, karakter atau sikap tertentu.Huruf atau aksara bukan hanya sekedar dibaca, namun juga merupakan suatu fenomena visual yang dilihat sekaligus dirasakan.Ekspresi tipografi yang tepat dapat meningkatkan dan memperjelas komunikasi.
33
Ada dua jenis typeface di dalam tipografi modern, yaitu serif dan sans serif.Serif mempunyai perbedaan ketebalan dan mempunyai lidah pada ujung-ujungnya.Sans serif merupakan typeface yang sederhana, tidak mempunyai perbedaan ketebalan pada lidah ujung-ujungnya.
Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah: Legibility
: Huruf yang dipilih jelas bentuknya
Readibility
: Huruf yang dipilih mudah dibaca
Visibility
: Huruf yang dipilih mudah terlihat
Clearity
: Huruf harus memperlihatkan kejelasan
Sumber: Danton Sihombing, Tipografi dalam desain grafis.
Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu.Sedangkan readabilty merupakan standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca.
Sebuah tipografi yang baik menurut David E. Carson, harus mampu menyampaikan pesan sebelum dibaca. Karena didalam tipografi itu terdapat rasa dari pesan yang akan dibaca. Dengan kata lain, tipografi yang baik mempunyai kemampuan untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan dan memperkuat arti dibalik kata itu sendiri.
4.1.8 Teori Layout
34
Sebuah layout yang baik dalam desain komunikasi visual adalah menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi atau gambar lainnya) pada suatu bidang kerja.Layout yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan yang akan dilakukan, penentuan tujuan dari karya, penentuan target audiens, perencanaan kemana atau dimana akan ditempatkan dan bagaimana cara pendistribusiannya. Layout yang baik dan benar dapat mengarahkan dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami.
M enurut Frank. F. Jefkin ada beberapa dasar yang dapat ditemukan dalam merancang sebuah layout, yaitu: a. The law of unity, harus dirancang sedemikian rupa dan headline, subheadline, ilustrasi, teks, slogan, logo dan sebagainya. Sehingga menghasilkan sebuah kesatuan komposisi yang baik dan sedap di mata. b. The law of variety, untuk menghindari kesan monoton, harus dibuat beberapa variasi perancangan sebuah iklan. M isalnya tipis tebalnya sebuah huruf, juga besar kecilnya huruf yang digunakan.
c. The law of harmony, juga untuk menghilangkan kesan monoton, harus dirancang agar terkesan harmonis. Hal ini dapat diasosiasikan dengan wajah manusia, wajah akan terlihat aneh bila terdapat 3 mata dan 2 hidung.
d. The law of rhytm, sebaiknya mata pembaca dalam melihat sebuah iklan sebaiknya bergerak wajar. Disamping itu sebaiknya dimulai dengan Headline, subheadline, teks, ilustrasi hingga nama produk dan alamat.
35
e. The law of proportion, buku, majalah , koran, katalog akan terlihat menarik apabila salah satu ukuran sisi satu lebih panjang. Jadi tidak terlihat kaku.
f. The law of scale, perpaduan gelap terang pada warna akan menghasilkan sesuatu yang kontras. Dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada layout agar terlihat lebih menarik.
g. The law of balance, suatu keseimbangan dapat dicapai bila unsur-unsurnya diatur secara sepadan, serasi dan selaras. Terdapat 2 jenis keseimbangan, yaitu: •
Formal balance (simetris) apabila unsur-unsur bentuknya sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout.
•
Informal balance (asimetris) apabila unsur-unsur bentuknya sedikit tidak sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout.
4.1.9 Images (Gambar) Gambar adalah sebuah alat pengangkut gaya desain dan karakter yang amat kuat. Gambar disini dapat berupa ilustrasi maupun fotografi, yang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
bentuk penyederhanaan atau malah melebih-lebihkan dari kenyataan sebenarnya. M enurut Jim Aitchison, ilustrasi yang baik harus dapat menguraikan masalah yang
36
diwakilinya sehingga orang yang melihatnya dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Dalam perancangan ulang ini, penulis mena,bahkan ilustrasi cat air sebagai elemen grafis dan beberapa fotografi sebagai penunjang yang ada keterkaitan dengan Look inc
4.2.Fakta Kunci •
Look inc merupakan agensi yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun merupakan agensi terkemuka di Indonesia
•
Persaingan ketat mendorong Look inc untuk tetap bertahan dan motivasi untuk terus menjadi agensi model yang bergengsi
4.2.1.2 Masalah Yang Dikomunikasikan Bahwa karakteristik yang kuat merupakan suatu hal
penting dalam suatu
persaingan. M aka dari itu dibutuhkan perancangan visual yang matang, unik, menarik guna mendukung image dari Look inc tersebut agar tidak termakan jaman dan tertinggal dengan agensi-agensi yang baru.Seperti Perancangan ulang logo dari LOOKinc. Dikarenakan logo terdahulu yang sama sekali tidak mendeskripsikan sebuah agensi ternama yang sudah terpercaya di dunia entertaintment. 4.2.1.3 Objective
37
Tujuan dari perancangan visual ini untuk mngembalikan image dari LOOK.inc yang hampir pudar karena termakan jaman dan munculnya agensi-agensi model baru yang mempunyai perancangan visual yang lebih baik.
4.2.1.4 US P (Unique Selling Proposition) Look inc merupakan agensi yang didirikan oleh Keke Harun dan Lulu Damayanti ini sudah berdiri sejak tahun 1997, namanya sudah dikenal dalam kancah dunia hiburan. Look inc mempunyai kreasi tersendiri dan berhasil dalam bidang usaha yang luas. Dalam perjalanannya memperkenalkan pendatang baru yang fresh dan menjadikannya top model seperti Catherine Wilson, Indah Kalalo, Luna M aya, Sigi Wimala, Endhita, Kimmy, menjadikan Lookinc sebagai salah satu agensi model terkemuka di Indonesia.
4.2.15 Target Audience Geografi Wilayah
: Jakarta, Jawa
Iklim
: Tropis, Perkotaan
Demografi Primer
Sekunder
Gender
: Wanita, Pria
Wanita, Pria
Usia
: 25-40 tahun
17-26 tahun
38
Kewarganegaraan
: WNI/WNA
WNI/WNA
Pekerjaan
: Designer, Fashion Stylist,
M odel, mahasiswa
Sutradara, Advertising
pelajar
Pendidikan
: SM A, S1,S2
SM A, S1
Strata Sosial
: A, B+
A,B
Psikografi •
Psikografis d. Personality
•
Aktif
•
Pekerja keras
•
Suka bersosialisasi dan banyak teman
•
M engikuti tren (up to date)
•
Suka mencoba hal yang baru
e. Behaviour •
Pola hidup teratur
•
Sibuk
•
Jarang menghabiskan waktu dirumah
•
M obile
•
Suka menonton televisi (talkshow, gossip dan politik)
39
f. Lifestyle •
Suka bepergian ketempat-tempat publik untuk bersosialisasi seperti Mall, Café, Club, bar.
•
Berpergian ke luar negri untuk bisnis maupun berlibur.
•
M engikuti acara-acara social
4.2.1.6 Positioning Look inc adalah salah satu agensi model terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1997. Perusahaan tingkat dunia yang mempunyai kreasi tersendiri bidang entertainment
dengan mempunyai bidang usaha yang
luas (modeling & talent agency, modelling, acting, public speaking dan performing art school,
event organizer, dan Look design.) Look inc.
memperkenalkan pendatang baru yang fresh dengan kualitas terbaik dan telah
mendapat
kepercayaan
dari semua pihak
khususnya dunia
Entertainment maupun Show Business Industry.
4.2.1.7 Key Messages Key messages ditujukan untuk megembalikan image Lookinc sebagai agensi terkemuka kepada industri hiburan dan masyarakat luas.
40
4.2.1.8 Respon Yang Diharapkan M engharapkan agar logo baru dari Look inc merepresentasikankiprahnya sebagai agensi terkemuka dan mendapat tanggapan positif di dunia entertaiment dan siap bersaing dengan agensi –agensi lain
4.2.1.9 Big Idea/Central Idea/Umbrella Idea Dengan mengganti perancangan visual seperti logo, akan membuat image baru bagi Look inc. M embuatnya lebih modern, fresh, unik dan mempunyai karakteristik yang kuat. •
Brand Essence
Beauty, crative, simply elegan
4.2.1.10 Pendekatan Kreatif 1. Emosional :M embangun karakteristik Look inc sebagai model agency terkemuka melalui perancangan identitas visual
41
2. Rasional
:M engajak berfikir bahwa Look inc tetap bergengsi, tidak termakan usia dan membuatnya lebih modern
4.2.1.11 Keyword •
Cantik
•
M uda
•
Fresh
•
M ultitalenta
•
Profesional
•
Kreativ
4.2.2 S trategi Desain 4.2.2.1 Tone and Manner •
Cantik
•
Fresh
•
Dinamis
42
•
Fun
•
Elegan
4.2.2.2 Warna Warna yang digunakan adalah warna-warni ceria yang fresh dan fun seperti merah, pink, biru, kuning, hijau, peach, kuning. Warna –warni tersebut menggambarkan luasnya bidang usaha dan pelayanan yang ditawarkan kepada industri entertaintment.
4.2.2.3 Tipografi M enggunakan type serif dan san serif, karena membaurkan banyak unsur seperti cantik, modern dan dinamis. Avant garde melambangkan modern dan
fresh.
Bodoni menyiratkan
kemapanan
dan
kokoh
berdiri
tegap.Begitu juga untuk perancanganlogotype yang dibuat secara maual atau handwriting, meggambarkan dinamis, fleksibel dan kreatifitas.
4.2.2.4 Image Penulis akan menggunakan ilustrasi untuk penambahan eleman grafis dengan menggunakan media cat air yang menunjang untuk perancangan identitas visual ini ditambah fotografi yang berkaitan degan Look inc
43
4.2.2.5 Grid dan Layout Grid dan Layout yang akan dipakai dalam logo tergolong konvensional, untuk memberi kesan dinamis dan modern.
4.2.3
Pemilihan Media
•
GSM
•
Company Profile
•
Website
•
Composit (port folio model)
•
Stationery (kartu nama, amplop, kop surat, map)
•
Suvenir ( bag, t-shirt)
•
Formulir
•
M obil Look inc
•
Brosur