PEMETAAN KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KABUPATEN BOGOR
OLEH WAHYUDI ROMDHANI A14304040
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN WAHYUDI ROMDHANI. Pemetaan Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Bogor. Di bawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS. Salah satu peristiwa ekonomi yang menyebabkan jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat adalah krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 sampai akhir tahun 1998. Tahun 1996, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan diperkirakan 34,5 juta jiwa atau sekitar 17,7 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Kemudian pada tahun 1998 meningkat menjadi 49,5 juta jiwa atau sekitar 24,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Fluktuasi tersebut juga terjadi di Jawa Barat. Jumlah penduduk miskin di Jawa Barat relatif menurun dari tahun 2003 hingga 2004, kemudian meningkat kembali hingga tahun 2006. Pada tahun 2003, persentase jumlah penduduk miskin sebesar 12,90 persen dari total jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat dan menurun menjadi 12,10 persen pada tahun 2004, kemudian meningkat menjadi 13,06 tahun 2005 dan 14,49 tahun 2006. Besarnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor ternyata tidak menurun dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Pada tahun 2002 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor sebesar 12,54 persen, kemudian meningkat menjadi 12,56 persen tahun 2003. Jumlah tersebut turun menjadi 11,94 persen pada tahun 2004 dan meningkat kembali menjadi 12,50 persen pada tahun 2005. Padahal laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan berdampak pada makin menurunnya tingkat kemiskinan di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penyebaran indikator kemiskinan di Kabupaten Bogor ; memetakan penyebaran karakteristik kemiskinan di tiga wilayah pengembangan Kabupaten Bogor, yaitu Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur ; dan menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor dengan pertimbangan bahwa kabupaten tersebut merupakan penyangga dari Ibu Kota Jakarta dan ketersediaan data Suseda Tahun 2006. Analisis yang digunakan adalah analisis keragaman, analisis biplot, dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis koefisien keragaman terlihat bahwa indikator yang menyebar secara merata di Kabupaten Bogor antara lain : akses terhadap sumber air minum, penggunaan selain gas dalam masak sehari-hari, daya beli terhadap daging/ayam/susu, dan pendidikan kepala rumahtangga yang rendah. Nilai koefisien keragaman untuk indikator-indikator tersebut di bawah 0,3. Indikator-indikator tersebut dapat menjadi indikator utama dalam mengukur kemiskinan di Kabupaten Bogor. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat miskin di Kabupaten Bogor menggunakan sumber mata air yang tidak terlindungi untuk mencari air minum, menggunakan selain gas untuk masak sehari-hari, tidak pernah membeli daging/ayam/susu dalam seminggu, dan berpendidikan rendah Jika dilihat dari ketiga gambar analisis biplot, ternyata tidak terdapat perbedaan pola penyebaran indikator kemiskinan antar wilayah. Keragaman indikator menyebar mengarah kepada beberapa kecamatan. Indikator yang 2
memiliki keragaman paling besar di ketiga wilayah tersebut hampir sama, yaitu X14 (pekerjaan utama kepala rumah tangga petani) dan X6 (penggunaan kayu bakar untuk masak sehari-hari). Keragaman ini pada umumnya didominasi oleh kecamatan-kecamatan yang termasuk daerah pertanian dan jauh dari perkotaan. Perbedaan justru terlihat dari posisi relatif masing-masing kecamatan. Kecamatankecamatan di Wilayah Bogor Tengah memiliki kemiripan atau kesamaan dalam karakteristik kemiskinan yang hampir sama. Berdasarkan hasil proses pengolahan, dari 6 variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, tiga variabel yang signifikan pada selang kepercayaan 95 persen, yaitu produksi padi sawah per kapita, jumlah sarana pasar, dan jumlah penduduk yang bermigasi. Tidak berpengaruhnya sebagian dari variabel yang diduga juga disebabkan oleh pengaruh yang tidak langsung dari variabel-variabel tersebut. Pada umumnya variabel-variabel yang digunakan bukan merupakan variabel-variabel akar permasalahan dari kemiskinan di suatu wilayah. Kesulitan dalam pencarian data yang menjadi penyebab tidak digunakannya variabel-variabel yang menjadi akar permasalahan kemiskinan. Implikasi kebijakan berdasarkan hasil ketiga analisis tersebut antara lain : 1) Peningkatan pembangunan perdesaan. Hal ini terkait dengan kemudahan masyarakat dalam menjual hasil produksinya. 2) Pemberdayaan masyarakat dengan program transmigrasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pelibatan masyarakat terutama dalam mengelola sumberdaya di masing-masing daerah dengan perjanjian bagi hasil. Hal ini diharapkan mengurangi aktifitas penebangan hutan atau pembukaan lahan baru secara berlebihan. Kesimpulan dari hasil pembahasan tersebut antara lain: 1) Kemiskinan lebih tinggi di perdesaan dibandingkan perkotaan. 2) Indikator-indikator kemiskinan di Kabupaten Bogor ternyata tidak semua menyebar merata. Hanya empat indikator yang menyebar merata, yaitu akses terhadap sumber air minum, penggunaan selain gas dalam masak sehari-hari, daya beli terhadap daging/ayam/susu, dan pendidikan kepala rumahtangga yang rendah. 3) Penyebaran indikator kemiskinan di tiga wilayah pengembangan memiliki pola yang sama. Hal tersebut terlihat dari indikator-indikator yang memiliki keragaman tinggi, yaitu penggunaan kayu bakar untuk masak sehari-hari, ketidakmampuan berobat ke puskesmas atau poliklinik, dan pekerjaan utama kepala keluarga di bidang pertanian. 4) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Bogor adalah produksi padi sawah per kapita, jumlah sarana pasar dan migrasi penduduk. Saran untuk penelitian ini adalah dalam upaya pengurangan sekaligus penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor, pemerintah perlu melakukan pengembangan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, selain padi sawah. Hal tersebut juga perlu didukung dengan perbaikan semua infrastruktur yang mendukung, misalnya sarana pasar. Pemerintah juga perlu melakukan surveisurvei dan penanggulangan kemiskinan di kabupaten Bogor dengan melihat indikator-indikator yang menyebar merata di setiap kecamatan. Pemberdayaan masyarakat perlu dilakukan, bukan hanya sekedar memberikan bantuan, misalnya saja dengan pembentukan usaha ekonomi tertentu dengan melibatkan ibu-ibu rumahtangga.
3
PEMETAAN KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KABUPATEN BOGOR
Oleh: WAHYUDI ROMDHANI A14304040
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
4
Judul Skripsi :
Nama NRP
: :
PEMETAAN KARAKTERISTIK DAN FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KABUPATEN BOGOR Wahyudi Romdhani A14304040
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Muhammad Firdaus, Ph.D NIP. 132 158 758
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan:
5
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BERJUDUL “PEMETAAN
KARAKTERISTIK
DAN
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KABUPATEN BOGOR” INI BELUM PERNAH
DIAJUKAN
PADA
PERGURUAN
TINGGI
LAIN
ATAU
LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Mei 2008
Wahyudi Romdhani A14304040
6
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Wahyudi Romdhani, dilahirkan pada 5 Juni 1986 di Bekasi sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Muhammad Yasin dan Sumarni (Alm). Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Patriot I. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SLTPN 2 Bekasi pada tahun 2001 dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 2 Bekasi pada tahun 2004. Penulis aktif di beberapa organisasi seperti OSIS serta kegiatan ekstra kurikuler. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 2004. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) pada program studi Ekonomi Pertanian Sumberdaya (EPS), jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif diberbagai organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian (MISETA) pada tahun 2004/2005, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian pada tahun 2006/2007, serta aktif dalam beberapa kegiatan kepanitian. Selain itu, penulis juga menjadi asisten dosen dalam mata kuliah ekonomi umum selama tiga semester pada tahun 2007-2008.
7
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang menciptakan segala keajaiban di muka bumi. Diantaranya terdapat kekayaan alam yang sangat potensial, sehingga mampu membantu keberlanjutan hidup manusia dalam berkreasi dan berkarya di alam semesta. Shalawat serta salam kepada Muhammad SAW semoga selalu mengalir sehingga keberkahan selalu disisi beliau. Sebuah kebanggaan bagi penulis ketika membuat skripsi yang berjudul “Pemetaan Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Bogor”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program Sarjana pada Fakultas Pertanian, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis senantiasa menerima setiap saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.
Bogor, Mei 2008
Wahyudi Romdhani
8
UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan serta kerjasama dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada : 1. Bapak Muhammad Firdaus, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi atas saran, kritik, dan perhatiannya selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi. 2. Bapak Dr. Ir. Harianto, MS selaku dosen penguji utama atas masukan dan sarannya. 3. Bapak A. Faroby Falatehan, SP, ME sebagai dosen penguji dari departemen atas masukan dan sarannya. 4. Ibu Ir. Yetti Lis Purnamadewi, Msc selaku dosen pembimbing akademik. 5. Umi (Alm), Abi, Anis, dan Aa Amak serta semua keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati, mendukung, serta membantu secara moral dan materil. ”Yudi janji bakal nyenengin semua!!” 6. Keluarga Om Yatiman, Tante Ani, Neng Dian, Mas Deni, dan Mas Anton terima kasih atas dukungannya dan kasih sayang yang diberikan sebagai keluarga baru. 7. Teman-teman rumahku : Unan, Ipul, Bowo, Setro, Ugi, Khoir, Diki, Imin, Suud, Mba Dian, Bartom, Sigit, anak-anak tongkrongan Bu Ming, Tante Suud, Ibu Ruli, Dini + Gank, dan semua teman-teman SMAku. 8. Teman-teman yang banyak membantu, mendukung dan peduli: Nana, Deli, Pipih, Kevin, Aji, Maya, Risti, Ade, Mail, Galih, Mayang, Zae, Ella, Tita, Ngkong, Evie, Toto, Sari, Teh Fitri, Erfan, Deasy, Ricky, Kevin, Asti, Wulan, Ucie, Irna, Ida, Uci, Ave, Kostan ACC, Kostan Maharani, serta rekan-rekan EPS 41 seluruhnya. 9. Segenap Dosen dan staf pada Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya dan Bappeda Kabupaten Bogor. 10. Semua pihak yang sulit untuk disebutkan satu persatu. Terima Kasih.
9
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI............................................................................................. vii DAFTAR TABEL..................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 1.4 Kegunaan Penelitian .....................................................................
1 4 7 7
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Kemiskinan ................................ 8 2.2 Penelitian Terdahulu Mengenai Analisis Biplot ........................... 13 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................ 3.1.1 Konsep Kemiskinan ............................................................. 3.1.2 Sebab-Sebab Kemiskinan.................................................... 3.1.3 Pendekatan Teoritis Dalam Identifikasi Kemiskinan.......... 3.1.4 Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Kesenjangan Pendapatan.............................................. 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................. 3.3 Hipotesis........................................................................................
16 16 18 21 22 23 26
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 4.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 4.3 Penentuan Rumahtangga Miskin di Kabupaten Bogor ................. 4.4 Metode Analisis dan Pengolahan Data ......................................... 4.4.1.Analisis Keragaman ............................................................. 4.4.2.Metode Biplot ...................................................................... 4.4.3 Metode Regresi Linear Berganda......................................... 4.5 Definisi Operasional......................................................................
28 28 29 29 30 31 34 38
V. GAMBARAN UMUM KEMISKINAN KABUPATEN BOGOR 5.1 Penduduk Miskin Kabupaten Bogor ............................................. 5.2 Karakteristik Penduduk Miskin di Kabupetan Bogor .................. 5.3 Kependudukan .............................................................................. 5.4 Sosial ............................................................................................. 5.5 Pertanian........................................................................................
41 42 46 48 49
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Penyebaran Indikator Kemiskinan di Kabupaten Bogor............... 50 10