PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
DAFTAR ISI BAB I.
BAB II.
Pendahuluan ............................................................................................ 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan ........................... 1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan .............................. 1.3. Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan .................... Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target Kinerja APBD ............................................................................. 2.1. Ekonomi makro ................................................................................. 2.2. Kebijakan keuangan ....................................................................... 2.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah ................................................ 2.2.1.1. Kebijakan Pendapatan Murni .................................... 2.2.1.2. Kebijakan Pendapatan Perubahan .............................. 2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah ....................................................... 2.2.2.1. Kebijakan Belanja Daerah Murni ............................... 2.2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah Perubahan......................... 2.2.3. Kebijakan Pembiayaan Daerah ................................................ 2.2.3.1. Kebijakan Pembiayaan Murni .................................. 2.2.3.2. Kebijakan Pembiayaan Perubahan.............................. 2.3.4.Hambatan dan rencana tindak lanjut untuk Mengatasi permasalahan yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan .......................................................
1 2 2 6 8 8 9 9 9 10 11 11 13 15 15 15
16
BAB III. Kebijakan Akuntansi ............................................................................. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah ..................... 3.1. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan ........................................................................................... 3.1.1. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan ................................................................................. 3.1.1.1. Kebijakan Akuntansi Pendapatan LRA dan PendapatanLO ......................................... ................... 3.1.1.2. Kebijakan Akuntansi Belanja dan Beban ................... 3.1.1.3. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan .............................. 3.1.1.4. Kebijakan Akuntansi Aset .......................................... 3.1.1.5. Kebijakan Akuntansi Kewajiban dan Ekuitas............. 3.1.1.6. Kebijakan Akuntansi Konsolidasi .............................. 3.2. Penerapan Kebijakan Akuntansi .......................................................
47 48
BAB IV. Penjelasan Pos - Pos Laporan Keuangan .............................................. 4.1. Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja...................................................................... 4.1.1. Pendapatan .......................................................................... 4.1.2. Belanja .................................................................................... 4.1.3. Surplus (Defisit) Realisasi Anggaran ...................................... 4.1.4. Pembiayaan ............................................................................. 4.1.5. Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) ..................................
68
50 52 52 56 58 58 61 63 64
68 68 81 92 92 95
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
i
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
BAB V.
4.2. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.. 96 4.3. Penjelasan atas pos-pos Neraca.......................................................... 100 4.3.1. Kas ............. ............................................................................. 100 4.3.2. Piutan........................................................................................ 106 4.3.3. Persediaan ............................................................................... 109 4.3.4. Investasi Jangka Panjang.......................................................... 111 4.3.5. Aset Tetap ................................................................................ 114 4.3.6. Dana Cadangan......................................................................... 129 4.3.7. Aset Lainnya .. ........................................................................ 129 4.3.8. Kewajiban ................................................................................ 134 4.3.9. Ekuitas ..................................................................................... 137 4.4. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas ........................ 137 4.5. Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional ................................... 139 4.5.1. Pendapatan-LO......................................................................... 139 4.5.2. Beban – LO............................................................................... 144 4.5.3. Surplus/Defisit dari Operasional............................................... 152 4.5.4.Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional......................... 152 4.5.5. Pos Luar Biasa........................................................................... 152 4.5.6. Surplus/Defisit – LO ................................................................ 152 4.6. Penjelasan atas pos-Pos Laporan Arus Kas........................................ 153 4.7. Penjelasan atas dana non-APBD Kota Semarang ............................. 160 4.7.1 Dana dekonsentrasi .................................................................. 161 4.7.2 Dana tugas pembantuan ........................................................... 162 4.7.3 Dana-dana Non APBD RSUD dan Dinas Kesehatan Kota Semarang .................................................................... 164 4.7.4 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ............................ 170 4.7.5 Dana Block Grant ................................................................. 171 4.7.6 Dana Komite Sekolah/Dana Sumbangan dari orang tua ......... 171 Pengungkapan Penting Lainnya .......................................................... 172
BAB VI. Penutup
................................................................................................ 173
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 BAB I PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan tuntutan akuntabilitas pengelolaan setiap entitas pemerintahan. Hal ini berarti setiap aspek pengelolaan pemerintahan harusdilaksanakan berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Untuk mewujudkan kondisi ini, sejalan dengan dinamika regulasi pengelolaan setiap pemerintahan harus terus melakukan berbagai upaya pembaruan khususnya dalam pengelolaan keuangan, antara lain pemutakhiran produk perundang-undangan, penataan kelembagaan, pembenahan sistem dan prosedur, dan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia di bidang pengelolaan keuangan. Pada bidang Pengelolaan Keuangan Daerah, PemerintahKota Semarang telah berupaya untuk mematuhi semua aspek transparansi dan akuntabilitas pengelolaan. Laporan Keuangan sebagai bentuk akuntabilitas pengelolaan, disusun dengan memaksimalkan upaya pemenuhan prinsi-prinsip penyajian laporan dan kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan. Sebagai sarana informasi keuangan, penyusunan laporan keuangan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan. Secara spesifik informasi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya, tapi juga berguna dalam pengambilan keputusan strategis lainnya serta menunjukkan tingkat akuntabilitas suatu entitas. Sebagai Entitas Pelaporan yang mempunyai kewajiban untuk melaporkan upayaupaya yang telah dilakukan, serta hasil yang telah dicapai dalam periode tertentu sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas manajemen dan keseimbangan kecukupan penerimaan, guna dapat membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dengan tujuan menyajikan informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sebagai perwujudan dalam menilai akuntabilitas, transparansi dan untuk membuat keputusan baik dibidang ekonomi, social maupun politik bagi Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang telah menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 , serta Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, , maka penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kota Semarang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Selain laporan pokok di atas, laporan keuangan juga dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD dan Dana nonAPBD Kota Semarang (dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan, dana urusan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
iii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 bersama, dana Jamkesmas, Jampersal, dan Bantuan Operasional Kesehatan/BOK, dan dana Bantuan Operasional Sekolah/BOS).
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh entitas pelaporan.Secara spesifik , tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dengan cara : 1. Menyediakan keuangan;
informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya
2. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran; 3. Menyediakan informasi tentang jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai; 4. Menyediakan informasi tentang bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; 5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; 6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Hal-hal dimaksud dapat dilihat dari posisi pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas Pemerintah Kota Semarang
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan tahun 2014 berdasar pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 di bagian yang mengatur tentang keuangan negara; 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta. 3. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
iv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
v
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5155); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4577); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4584); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272); 22. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 680); 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
vi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2012 nomor 540); 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 470) 27. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan Lembaran daerah Kota Semarang Nomor 83); 28. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2014 Nomor 11); 29. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun 2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2015 Nomor 4); 30. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2007 nomor 11 Seri E. Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang nomor 8); 31. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang nomor 3 tahun 2008, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang nomor 13); 32. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 60); 33. Peraturan Walikota Semarang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penganggran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2012 Nomor 20); 34. Peraturan Walikota Semarang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 18) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 23 Tahun 2015 tentang perubahan Atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2015 (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2015 Nomor 23);
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
vii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 35. Peraturan Walikota Semarang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 40); 36. Peraturan Walikota Semarang Nomor 32 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 32) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 15 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2015 Nomor 15).
1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan disusun dengan urutan sebagai berikut:
BAB I.
Pendahuluan 1.4. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.5. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan 1.6. Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
BAB II.
Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target Kinerja APBD 2.1. Ekonomi makro 2.2. Kebijakan keuangan 2.3. Ikhtisar pencapaian target keuangan 2.3.1 . Hambatan dan rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan 2.3.2. Indikator capaian kinerja target APBD
BAB III. Kebijakan Akuntansi 3.1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah 3.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan 3.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan 3.4. Penerapan kebijakan akuntansi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
viii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 BAB IV. Penjelasan Pos - Pos Laporan Keuangan 4.1. Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja 4.2. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 4.3. Penjelasan atas pos-pos Neraca 4.4. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 4.5. Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional 4.8. Penjelasan atas pos-Pos Laporan Arus Kas 4.9. Penjelasan atas dana non-APBD Kota Semarang 4.7.7 Dana dekonsentrasi 4.7.8 Dana tugas pembantuan 4.7.9 Dana urusan bersama 4.7.10 Dana Jamkesmas, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 4.7.11 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BAB V.
Pengungkapan Penting Lainnya
BAB VI. Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1
Ekonomi Makro
Secara umum, momentum perbaikan perekonomian global di tahun 2013 dan tahun 2014, diharapkan akan berlanjut pada tahun 2015 yang akan berdampak pada peningkatan kondisi makro ekonomi. Perbaikan ekonomi juga diharapkan akan terjadi seiring dengan kondisi politik pasca Pemilihan Umum Tahun 2014 yang akan mendorong stabilitas dan kepastian berusaha dan berinvestasi. Kondisi perekonomian Kota Semarang dapat dilihat antara lain dari indikator makro ekonomi daerah yang meliputi pertumbuhan ekonomi, nilai perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan tingkat inflasi. Berbagai kondisi ekonomi makro yang terjadi di dalam maupun di luar negeri serta adanya serangkaian perubahan kebijakan dari pemerintahan baru menyebabkan perlunya penyesuaian terhadap kondisi ekonomi Kota Semarang di tahun 2015. Dengan memperhatikan situasi ekonomi terkini serta kebijakan-kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi karena kondisi ekonomi di Kota Semarang akan sangat terpengaruh oleh kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Kebijakan tersebut antara lain kebijakan efisiensi belanja subsidi dengan tidak memberikan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, subsidi tetap (fixed subsidy) untuk BBM jenis minyak solar, dan tetap memberikan subsidi untuk BBM jenis minyak tanah. Di tahun 2015, fluktuasi nilai tukar rupiah sebagai akibat perbaikan performa perekonomian global yang dimotori oleh Amerika Serikat dan perlambatan perekonomian Tiongkok, depresiasi Yuan serta pemulihan ekonomi Uni Eropa dan Jepang, diperkirakan akan ikut memberi pengaruh pada kondisi ekonomi makro di Kota Semarang. Kondisi perekonomian Kota Semarang pada tahun 2015 diproyeksikan meningkat sebesar 5,29% searah dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional (4,79%). Meningkatnya konsumsi sebagai akibat dari rendahnya inflasi dan penurunan harga-harga komoditi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2015, meskipun tetap menghadapi tantangan dari situasi perekonomian global. Dari sisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), di tahun 2014 Dari tahun 2014, BPS menggunakan metode dan lapangan usaha baru dalam penghitungan PDRB. Penyesuaian ini dilakukan sesuai dengan System of National Accounts 2008 (SNA2008) atau Sistem Neraca Nasional (SNN) yang merupakan rekomendasi internasional tentang bagaimana menyusun ukuran aktivitas ekonomi yang sesuai dengan standar neraca baku yang didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi. Jika sebelumnya terdapat 9 jenis lapangan usaha, di penghitungan PDRB yang baru digunakan 17 jenis lapangan usaha. Selain itu, hal baru pada penghitungan PDRB dari tahun 2014 adalah penggunaan tahun dasar penghitungan harga konstan dari sebelumnya tahun 2000 menjadi tahun 2010. Berdasarkan jenis lapangan usaha PDRB yang baru, PDRB Kota Semarang didominasi oleh lapangan usaha Konstruksi; Industri Pengolahan dan Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor. Dari hasil penghitungan, terjadi perubahan agregat PDRB tahun 2014 sebesar Rp. 102.501.385,64 juta menjadi Rp. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
x
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 107.927.480,48 juta di Tahun 2015 sehingga terjadi penambahan sebesar Rp. 5.426.094,84 juta atau mengalami kenaikan sebesar 5,29 %. Sedangkan apabila menurut harga berlaku, maka pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 11,11 % atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 13.471.402,52 juta, dari Rp. 121.262.902,12 juta pada tahun 2014 menjadi Rp. 134.734.304,64 juta pada tahun 2015. Dari sisi lapangan usaha pembentuk lapangan usaha, berdasarkan harga konstan tahun 2010, pada tahun 2015 sumbangan terbesar berasal dari lapangan usaha Konstruksi yang sebesar 26,74%. Terdapat peningkatan kontribusi lapangan usaha ini dibanding tahun 2014 yang mencapai 25,96%. Kontributor tertinggi kedua adalah dari lapangan usaha Industri Pengolahan yang sebesar 25,98%, menurun dibandingkan kontribusi di tahun 2014 sebesar 27,02%. Kontribusi terbesar ketiga berasal dari sektor Perdagangan Besar Dan Eceran, Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan Sepeda Motor, yaitu sebesar 15,78%, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 14,93%. Dari sisi inflasi, pada tahun 2015 inflasi mengalami penurunan yang cukup drastis. Inflasi Kota Semarang di tahun 2015 mencapai 2,56%, menurun dibandingkan inflasi di tahun 2014 yang mencapai 8,53%. Penurunan ini disebabkan antara lain oleh kebijakan pemerintah pusat yang terkait dengan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dipicu oleh penurunan harga minyak dunia. Selain itu penurunan inflasi juga disebabkan oleh terjaganya pasokan komoditas strategis. Secara umum di Provinsi Jawa Tengah, sumbangan terbesar inflasi di tahun 2015 berasal dari komoditas beras, rokok kretek filter, bawang merah, bawang putih dan akademi/perguruan tinggi. Sedangkan komoditas yang menyumbangkan deflasi adalah bensin, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan semen. Jika dilihat dari nilai tiap bulannya, inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember, sementara deflasi terbesar terjadi di bulan Februari. 2.2
Kebijakan Keuangan
2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah 2.2.1.1. Kebijakan Pendapatan Murni Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta ditegaskan dalam Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015, Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan serta LainLain Pendapatan. Semua pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD dengan perkiraan yang terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Secara umum, kebijakan pendapatan daerah diarahkan untuk terus mendorong peningkatan pendapatan dengan pokok-pokok kebijakan sebagai berikut: a. Optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi obyek pajak dan retribusi yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Optimalisasi penerimaan pendapatan dari pemanfaatan aset daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 c. Peningkatan kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan pengelolaan BUMD; d. Penataan performance budgeting melalui penataan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian kinerja secara efisien, efektif dan berkesinambungan; e. Optimalisasi Dana Perimbangan dengan memperhatikan ketentuan dalam Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015, sebagai berikut: Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan sesuai Peraturan Presiden tentang Dana Alokasi Umum DaerahProvinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2015. Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran 2015. Sisa DAK, untuk target kinerja yang telah tercapai dapat digunakan untuk mendanai bidang yang sama atau bidang yang sesuai dengan prioritas nasional sesuai dengan petunjuk teknis tahun 2015 atau tahun sebelumnya dan target kinerja kegiatan DAK yang belum tercapai, dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2015 untuk mendanai kegiatan yang sesuai pada bidang DAK yang sama sesuai prioritas nasional dengan menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya.
Penganggaran pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Sementara DBH-Pajak Tahun Anggaran 2015 Pendapatan pada pos Bagi Hasil Pajak yang berasal dari Pajak Rokok pada KUA ini belum diperhitungkan karena belum terdapat informasi resmi dari kementrian terkait mengenai alokasi ke daerah Tahun Anggaran 2015. f. Peningkatan pendapatan daerah yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus. 2.2.1.2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah. Pendapatan daerah pada semester II tahun 2015 tidak akan dapat dilepaskan dari kondisi ekonomi makro terkini daerah dan nasional serta dengan memperhatikan realisasi pendapatan pada APBD Kota Semarang TA 2015 sampai dengan semester I. Pada perubahan APBD TA 2015, kebijakan pendapatan diarahkan pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penyesuaian pendapatan asli daerah dengan mempertimbangkan optimalisasi sumbersumber pendapatan melalui perkiraan yang terukur secara rasional dan realisasi pendapatan asli daerah sampai dengan semester I tahun 2015; 2. Penyesuaian kebijakan dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah pusat maupun provinsi, terutama yang bersumber dari tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta Dana Bagi Hasil dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak; 3.
Penyesuaian alokasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, yang diakibatkan adanya kenaikan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi yang berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Bagi Hasil
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil dari Pajak Rokok serta penyesuaian Bantuan Keuangan Provinsi yang belum dicantumkan pada Perda APBD Kota Semarang TA 2015 serta tambahan Bankeu pada Perubahan APBD TA 2015 Dibandingkan dengan APBD TA 2015, pendapatan daerah pada perubahan APBD TA 2015 diperkirakan akan meningkat sebesar Rp. 210.867.456.000 atau meningkat sebesar 6,93%. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan pos Pendapatan Asli Daerah yang meningkat 5,16%, pos Dana Perimbangan yang meningkat sebesar 2,66%; serta pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang meningkat sebesar 17,08%. Sedangkan Proyeksi peningkatan penerimaan pendapatan daerah yang berasal dari pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada perubahan APBD TA 2015 adalah sebesar Rp. 54.321.216.000, sehingga pos PAD menjadi sebesar Rp. 1.107.053.257.000. Peningkatan tersebut ditunjang dari sektor Pajak Daerah yang naik sebesar Rp. 33.000.000.000 (4,40%) serta dari sektor Lain-Lain PAD Yang Sah yang naik sebesar Rp. 33.483.143.000 (18,82%). Sedangkan dari sektor retribusi terdapat penurunan sebesar Rp. 12.315.189.000 (minus 10,53%). Untuk sektor Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan tidak mengalami perubahan. Peningkatan Pajak Daerah antara lain berasal dari pajak restoran yang meningkat Rp. 8.100.000.000 (15%), pajak penerangan jalan yang meningkat Rp. 23.500.000.000 (16,79%), dan pajak parkir yang meningkat Rp. 1.500.000.000 (25%). Secara keseluruhan, dari sektor retribusi daerah mengalami penurunan pada perubahan APBD TA 2015, yang antara lain berasal dari retribusi pelayanan kesehatan yang menurun Rp. 4.952.932.000 (59,46%), retribusi penggantian biaya KTP dan Akte Catatan Sipil yang sudah tidak ada lagi (berpindah menjadi pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada pos denda KTP dan Catatan Sipil), retribusi Pelayanan Pasar yang menurun Rp. 3.970.000.000 (minus 28,65%), retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang menurun Rp. 2.078.015.000 (minus 9,21%), retribusi Tempat Khusus Parkir yang menurun Rp. 304.049.000 (minus 33,24%), serta retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang menurun sebesar Rp. 167.770.000 (minus 3,28%). Pada pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah diperkirakan akan meningkat sebesar Rp. 122.647.340.000 (17,08%) yang sebagian berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi atau Kabupaten/Kota yang naik sebesar Rp. 48.000.000.000,- atau naik sebesar 13,95%. Kenaikan pada pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah juga berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi sebesar Rp. 72.355.340.000 yang merupakan penyesuaian karena bantuan keuangan tersebut diterima setelah APBD TA 2015 Kota Semarang ditetapkan, serta tambahan Bankeu untuk penanganan pasca kebakaran Pasar Johar. Sesuai dengan Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015, jika terjadi hal tersebut maka harus dilakukan penyesuaian pada Perubahan APBD TA 2015.
2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah 2.2.2.1 Kebijakan Belanja Daerah Murni Belanja daerah disusun berdasarkan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian target kinerja terukur yang ditetapkan untuk meningkatkan akuntabilitas, Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran guna peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Orientasi anggaran berbasis kinerja adalah pencapaian keluaran dan hasil (output dan outcome) dari masukan (input) yang dimanfaatkan untuk pencapaian target kinerja Pemerintah Kota Semarang dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang dimiliki. Kebijakan belanja daerah pada tahun 2015 disusun dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Kebijakan belanja di tahun 2015 diarahkan pada: 1. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang, dengan peningkatan proporsi belanja program dan kegiatan yang berdampak langsung kepada publik terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan. 2. Belanja daerah disusun berdasarkan prioritas pembangunan tahun 2015 yang tercantum dalam RKPD Tahun 2015 yang memerhatikan pencapaian target indikator sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015, capaian Millenium Development Goals (MDG’s) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 3. Pada tahun 2015, dialokasikan belanja daerah untuk mendukung pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015. Rencana total belanja daerah Kota Semarang Tahun 2015adalah sebesar Rp. 3.272.957.043.550,-yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.398.195.188.550,- dan belanja langsung sebesar Rp. 1.874.761.855.000,- dengan perincian sebagai berikut: a. Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak terduga. Kebijakan untuk belanja tidak langsung di tahun 2015, diarahkan pada hal-hal sebagai berikut: 1) Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) dianggarkan dengan berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Di tahun 2015 gaji PNSD disusun dengan memperhatikan antisipasi adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan, accress dan kenaikan tunjangan beras; 2) Tambahan Penghasilan PNS di tahun 2015 direncanakan naik rata-rata sebesar 100% dengan berpedoman pada ketetapan tentang tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Melalui kenaikan TPP ini, diharapkan akan meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat; 3) Belanja Tidak Terduga merupakan anggaran penyediaan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap darurat yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diluar kendali dan pengaruh Pemerintah. Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan memertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2014 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. 4) Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial dilaksanakan berdasarkan Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 20 Tahun 2012 tentang TataCara Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. b. Belanja Langsung Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Rencana belanja langsung ditahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.874.761.855.000. Belanja Langsung pada tahun anggaran 2015 diarahkan melalui kebijakan sebagai berikut: 1) Penganggaran belanja langsung diimplementasikan melalui program dan kegiatan berdasarkan prioritas pembangunan Sapta Program yang sejalan dengan RKPD Kota Semarang Tahun 2015 dalam rangka pencapaian target-target kinerja dalam RPJMD Tahun 2010-2015, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development Goals (MDG’s); 2) Penganggaran Belanja Langsung disusun berdasarkan target capaian kinerja yang jelas dan terukur yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran; 3) Penganggaran Belanja Langsung disusun dengan memerhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam rangka pencapaian sasaran program dan kegiatan secara efektif dan efisien; 4) Dalam rangka mendukung tercapainya keterpaduan kebijakan dan prioritas pembangunan Kota Semarang dengan kebijakan dan prioritas pembangunan di provinsi dan Nasional, dilakukan sinkronisasi dengan kebijakan dan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional di tahun 2015; 5) Pekerjaan pengadaan serta biaya-biaya yang berkaitan dengan proses pengadaan tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2.2.2 Perubahan Kebijakan Belanja Daerah. Belanja daerah pada Kebijakan Umum Perubahan APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp. 735.480.503.526 (20,4%) dibandingkan total belanja daerah pada APBD Tahun Anggaran 2015. Kebijakan belanja pada perubahan APBD Kota Semarang Tahun 2015 diarahkan pada:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 1. Pergeseran anggaran antar SKPD, antar kegiatan dan antar jenis belanja, antar obyek belanja dan antar rincian obyek yang disebabkan capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi atau ditambah dalam perubahan APBD apabila asumsi kebijakan umum anggaran tidak dapat tercapai atau melampaui asumsi; 2. Penyesuaian terhadap kebijakan dan ketentuan yang berlaku, terutama yang terkait dengan pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD; 3. Program dan kegiatan baru yang merupakan prioritas untuk meningkatkan pencapaian Sapta Program dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD untuk Tahun Anggaran 2015; 4. Program dan kegiatan baru yang merupakan komitmen Pemerintah Kota Semarang dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi, terutama yang terkait dengan kegiatan yang bersumber dari Dana Perimbangan dan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah.
a. Kebijakan belanja tidak langsung. Kebijakan Belanja Tidak Langsung pada Perubahan APBD tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 94.556.672.400,- atau 5,8% sehingga total belanja tidak langsung menjadi sebesar Rp. 1.664.970.206.400. Kebijakan perubahan Belanja Tidak Langsung pada perubahan APBD TA 2015 adalah sebagai berikut: 1) Belanja Pegawai mengalami kenaikan sebesar Rp. 29.471.277.600,- atau 2,0%, yang disebabkan karena kekurangan gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan PNS serta biaya pemungutan pajak daerah. 2) Belanja Hibah mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.329.920.000,- atau 6,4%. Kenaikan ini sebagian besar untuk mengakomodir kegiatan pada Bantuan Keuangan Provinsi yang harus dilaksanakan melalui mekanisme hibah. 3) Belanja Tidak Terduga meningkat sebesar Rp. 59.755.474.800, sehingga anggarannya menjadi Rp. 70.455.474.800. Penambahan ini dilakukan sebagai antisipasi jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diprediksi sebelumnya yang membutuhkan penanganan segera sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penambahan ini dilakukan juga dengan memerhatikan realisasi Belanja Tidak Terduga hingga semester I tahun 2015. 4) Untuk belanja bantuan sosial, dan belanja bantuan keuangan tidak mengalami perubahan. b. Kebijakan belanja langsung. Jumlah Belanja Langsung pada Perubahan APBD tahun 2015 adalah sebesar Rp. 2.683.558.065.126, atau meningkat sebesar Rp. 641.077.093.126 dibandingkan Belanja Langsung pada APBD TA 2015. Peningkatan anggaran belanja langsung pada Perubahan APBD TA 2015 tersebut diarahkan dengan kebijakan sebagai berikut: 1) Penambahan, pengurangan dan penggeseran program/kegiatan beserta anggarannya disusun dalam rangka meningkatkan kinerja capaian program dan kegiatan dengan memerhatikan sisa waktu pelaksanaan pada tahun anggaran 2015.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2) Program/kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan prosentase Belanja Modal, terutama yang terkait langsung dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 3) Program/kegiatan yang berupa kajian-kajian perencanaan teknis sebagai dasar untuk pembangunan fisik. 4) Kegiatan-kegiatan yang bersifat pembangunan fisik konstruksi dilaksanakan dengan memerhatikan batas waktu penyelesaian pekerjaan di akhir tahun 2015 dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Pada perubahan APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 mengalami DEFISIT belanja sebesar Rp. 1.094.503.735.526,- yang disebabkan karena proyeksi pendapatan (Rp. 3.254.024.536.000,-) lebih kecil dibandingkan dengan proyeksi belanja (Rp. 4.348.528.271.526,-).
2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah 2.2.3.1 Kebijakan Pembiayaan Murni a. Penerimaan Pembiayaan Sumber penerimaan pembiayaan daerah pada tahun anggaran 2015 bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah (SilPA) dan pencairan Dana Cadangan. Penganggaran SiLPA didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran di tahun anggaran 2014. SiLPA di tahun anggaran 2015 direncanakan sebesar Rp. 412.113.231.000.
Penerimaan pembiayaan di tahun 2015 direncanakan akan dianggarkan dari pencairan dana cadangan sebesar Rp. 62.981.890.550 yang akan dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015, baik yang berbentuk hibah maupun belanja langsung program dan kegiatan pada SKPD terkait.Sehingga total penerimaan pembiayaan di tahun 2015 adalah sebesar Rp. 475.095.121.550. b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Kebijakan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan tujuan tertentu sehingga terdapat keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah. Untuk tahun anggaran 2015, tidak ada pengeluaran pembiayaan yang dianggarkan.
Dari uraian penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tersebut di atas, maka pada tahun 2015 terdapat sisa lebih pembiayaan sebesar Rp. 475.095.121.550,- yang dipergunakan untuk menutup defisit belanja daerah. 2.2.3.2 Kebijakan Pembiayaan Perubahan a. Penerimaan Pembiayaan Kebijakan pembiayaan pada perubahan APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Peningkatan penerimaan pembiayaan dari sebelumnya Rp. 611.423.426.000 menjadi sebesar Rp. 1.136.190.735.526 atau meningkat sebesar Rp. 524.767.309.526 yang seluruhnya berasal dari peningkatan Sisa Lebih Anggaran Perhitungan Anggaran (SiLPA). Penerimaan pembiayaan diarahkan untuk membiayai pengeluaran pembiayaan serta menutup defisit belanja. b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan pada perubahan APBD TA 2015 meningkat dari Rp. 41.686.000.000 menjadi sebesar Rp. 41.687.000.000, atau bertambah Rp. 1.000.000. Peningkatan pengeluaran pembiayaan tersebut disebabkan adanya kewajiban untuk pembayaran pokok hutang.
2.2.4. Hambatan dan Rencana Tindak Lanjut untuk mengatasi Permasalahan Yang Ada Dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
URUSAN WAJIB 1. Urusan Wajib Pendidikan a.
Permasalahan dalam penyelenggraan urusan wajib pendidikan pada tahun 2015 adalah : 1) Terbatasnya jumlah dan SDM yang handal dan kompeten dalam hal pengadaan barang-jasa khususnya sarana prasarana fisik, baik yang bersumber dari APBD Kota, APBD Provinsi Jawa Tengah (Bantuan Keuangan/Bankeu Bidang Pendidikan), maupun dari APBN (Dana Alokasi Khusus/DAK Bidang Pendidikan). 2) Bankeu Bidang Pendidikan yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah tidak dapat dilaksanakan tepat waktu dan baru dapat dilaksanakan pada Triwulan IV melalui APBD Perubahan dikarenakan APBD Kota disahkan mendahului APBD Provinsi, sehingga pengadaan barang-jasa mengalami kendala dalam pelaksanaannya (terutama kegiatan sarana prasarana fisik). 3) Belum ada regulasi yang mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis DAK SILPA (2010-2014) Bidang Pendidikan yang berdampak pada tidak dapat dilaksanakannya program-kegiatan dimaksud. Beberapa kegiatan yang telah selesai dilaksanakan tidak dapat terbayarkan sampai dengan akhir T.A. 2015.
b.
Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan Solusi atas permasalahan penyelenggaraan urusan pendidikan pada Tahun 2015 adalah: 1) Meningkatkan kompetensi SDM pengadaan barang dan jasa, melalui: (i) bimbingan teknis pengadaan barang-jasa khususnya bidang pendidikan, dan (ii) koordinasi penyediaan pendampingan Tim Teknis Sarana Prasarana fisik dari Dinas terkait (dalam hal ini DTKP Kota Semarang), agar kegiatan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sarana-prasarana fisik yang bersumber dari APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN dapat dilaksanakan dengan baik sesuai regulasi dan tepat waktu. 2) Melakukan: (i) konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang terkait penganggaran di APBD Provinsi dan APBD Kota; dan (ii) melakukan perencanaan dan koordinasi dengan bidang teknis, sekolah dan UPTD Pend. kecamatan sedini mungkin agar pelaksanaan Bankeu Provinsi Bidang Pendidikan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan regulasi dan tepat waktu. 3) Menyesuaikan dan mengikuti regulasi yang mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis DAK tahun berjalan dan DAK SILPA (2010-2014) Bidang Pendidikan, yang dalam hal ini melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). 4) Beberapa kegiatan yang tidak dapat terbayarkan sampai dengan akhir T.A. 2015, akan dibayar dengan anggaran pada T.A. 2016 sesuai dengan Permendagri No. 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD T.A. 2016 yang menyatakan bahwa: “dalam hal pemerintah daerah mempunyai kewajiban kepada pihak ketiga terkait dengan pekerjaan yang telah selesai pada tahun anggaran sebelumnya, maka harus dianggarkan kembali pada akun belanja dalam APBD Tahun Anggaran 2016 sesuai kode rekening berkenaan. 2. Urusan Wajib Kesehatan a. Permasalahan yang dihadapi pada urusan wajib kesehatan : Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1) Masih tingginya kasus DBD 2) Angka Bebas Jentik ( ABJ ) masih dibawah target 3) Meningkatnya Jumlah kasus Kematian Ibu 4) Pembangunan Gedung Private Wings Tahun Anggaran 2015 telah diputus kontrak tanggal 28 Mei 2015 dikarenakan pemenang jasa konstruksi telah ditanyangkan diportal oleh Lembaga Kajian Pusat Pengadaan pada tanggal 23 April 2015 Kemudian pihak pemenang jasa konstruksi mengajukan tuntutan ke PTUN Semarang dan menunggu keputusan dari pengadilan negeri Semarang agar kegiatan pembangunan private wings dapat dilaksanakan pada tahun 2016 5) Pada Kegiatan Dana bantuan pemerintah pusat untuk pengadaan peralatan rujukan (DAK) yang terealisasi sebesar 11 %, dikarenakan sebagian besar daftar alat kesehatan mengalami gagal lelang. b. Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut antara lain : 1) Penegakan Perda DBD ( Pengawasan dan pengendalian DBD di Masyarakat 2) Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam pengawasan jentik nyamuk. 3) Mulai menginplentasikan PERDA keselamatan ibu dan anak
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4) Mengintensifkan Pendampingan Ibu Hamil resiko tinggi sampai nifas oleh petugas Puskesmas,Kader,dan petugas surveilans kesehatan. 5) Meningkatkan pelayanan ANC ( 10 T) pada pelayanan Primer 6) Mengintensifkan system rujukan dengan SIJARI EMAS 7) Pembangunan Gedung Private Wings dan Dana bantuan pemerintah pusat untuk pengadaan peralatan rujukan (DAK) dianggarkan kembali di Tahun Anggaran 2016. Dan menunggu putusan yang tetap dari pengadilan negeri Semarang. Agar kegiatan pembangunan private wings dapat dilaksanakan. 3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum Permasalahan yang dihadapi pada urusan Pekerjaan Umum pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Pada program pembangunan jalan dan jembatan serta pengembangan wilayah strategis, masalah-masalah yang dihadapi adalah: 1) Terdapat 255 kegiatan yang realisasi fisiknya sudah mencapai 100% tetapi realisasi keuangannya masih 0% karena adanya kendala dalam mekanisme pencairan anggaran di DPKAD 2) Terdapat satu kegiatan yang belum mencapai 100 % sampai batas masa waktu pekerjaan sehingga dilakukan pemutusan kontrak, yaitu pada kegiatan Peningkatan Jalan Tlogosari Raya 3) Terdapat empat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena mengalami gagal lelang pada proses pengadaan barang/jasa yaitu : - Peningkatan Jalan TPI Mangkang - Pemeliharaan Berkala Jalan Erlangga - Gajahmungkur Selatan - Merapi Semeru - Bukit Sari - Pemeliharaan Berkala Jalan Sukun - Jati Raya - Tusam - Cemara Karangrejo Raya - Tirto Agung - Pemeliharaan Berkala Jalan Menteri Supeno - Tri Lomba Juang - Kyai Saleh - Veteran - Kariyadi 4) Terdapat empat kegiatan Pengadaan Lahan yang tidak bisa dilaksanakan, yaitu: - Pengadaan Lahan Outer Ring Roads Mangkang - Arteri Utara, karena proses AMDAL baru selesai di tahun 2015. - Pengadaan Lahan Undip - Jangli dan Simpang Kasipah - Jangli - Dr. Wahidin, karena waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi. Sampai akhir 2015 prosesnya sampai dengan penetapan lokasi. - Pengadaan Lahan Outer Ring Road Mangkang Mijen, karena waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi. Sampai akhir 2015 prosesnya sampai dengan penetapan lokasi
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 - Pengadaan Lahan untuk Jalan Sriwijaya, karena waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi. Sampai akhir 2015 prosesnya sampai dengan penetapan lokasi - Pengadaan Lahan untuk Jalan Arteri Utara, karena masih terdapat satu bidang yang belum bisa dibebaskan lahannya karena masih proses gugatan di pengadilan. 5) Terdapat dua kegiatan Pengadaan Lahan yang belum selesai seluruhnya, yaitu: - Pengadaan Tanah Jalan Tembus Kartini - Gajah (Jolotundo), karena terdapat 2 bidang tanah yang belum dibebaskan milik BKM/MAJT & NN dan Appraisal pengadaan tanah yang belum cair - Pengadaan Lahan untuk Underpass Jatingaleh, karena masih terdapat 20 bidang tanah milik TNI/BUMN dan pemerintah yang belum dibebaskan b. Pada program pengendalian banjir dan rob, masalah-masalah yang dihadapi adalah: 1) Terdapat 7 kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan, yaitu: - Penyediaan lahan kolam retensi Kali Semarang, karena Masih adanya permasalahan pembayaran, sehingga penyelesaiannya diselesaikan oleh pihak-pihak dan oleh tim TP4D - Peningkatan Saluran Drainase Kali Tenggang (R. Arteri s/d Kaligawe), karena proyek sudah sampai tahapan pelelangan dan di pertengahan tahun 2015 sudah ada SPMK kemudian proyek dihentikan secara mendadak karena ada kepentingan pemeriksaan KEJATI - Sewa Lahan Kolam Retensi Polder Tawang, karena Pembayaran belum dapat dilaksanakan karena menunggu surat penagihan dalam perjanjian nomor : HK221/XI/II/KA-2014 tentang persewaan tanah milik PT. KAI (Persero) untuk kolam polder/Flood Control/pengendalian banjir di depan stasiun Tawang Kota Semarang, tanggal 09 Desember 2014 pasal 1 pihak pertama akan menerbitkan tagihan/invoice pembayaran tahap kedua sebelum jatuh tempo pembayaran - Pemecahan Sertifikat Pembebasan Tanah, karena kelengkapan syarat administrasi belum terpenuhi dari pemilik lahan, sehingga dilanjutkan di tahun 2016 sebanyak ± 80 bidang. - Pembebasan Tanah Kali Beringin, karena target pembebasan untuk 12 lokasi terlaksana 100%, masih tersisa 17 lahan untuk pembebasan yang terdiri dari 10 bidang tanah masyarakat dan 7 bidang tanah yang dikuasai PT IPU. Penyebab belum terlaksananya kegiatan ini karena Data kepemilikan belum jelas, PT IPU belum mengumpulkan berkas, dikarenakan masih atas nama warga dan Masih belum final data pengukuran antara BPN dan Panitia P2T dengan pemilik lahan - Talud Sungai beringin Kota Semarang, karena review DED belum selasai dikerjakan Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 - Pembangunan system polder kali Banger, karena kendala lahan belum siap karena masih dihuni bangunan liar. Kegiatan pembangunan fisik berskala besar biasanya diawali dengan penyusunan dokumen perencanaan / detail enginering design (DED) yang dilaksanakan melalui proses pengadaan jasa konsultansi. Waktu yang diperlukan bagi proses penyusunan dokumen perencanaan sangat mempengaruhi dan mengurangi kebutuhan waktu pelaksanaan fisiknya dalam tahun anggaran berjalan. 2) Rencana Tindak Lanjut Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Urusan Wajib Pekerjaan Umum, solusi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: a) Solusi permasalahan pada program pembangunan jalan dan jembatan serta pengembangan wilayah strategis, adalah: (1). Kegiatan yang realisasi fisiknya sudah mencapai 100% tetapi realisasi keuangannya masih 0% akan dianggarkan kembali di Tahun Anggaran 2016 (2). Kegiatan yang belum terselesaikan tahun 2015, Dinas Bina Marga akan melakukan pemutusan kontrak dan penyedia jasa diusulkan masuk daftar hitam/blacklist (3). Kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena mengalami gagal lelang akan dianggarkan lagi pada Tahun Anggaran 2016. (4). Untuk Pengadaan Lahan yang tidak dapat dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 akan dianggarkan lagi pada Tahun Anggaran 2016. b) Solusi permasalahan pada program pembangunan jalan dan jembatan serta pengembangan wilayah strategis, adalah mengusahakan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan tidak bersamaan dalam 1 (satu) tahun anggaran berjalan dengan pelaksanaan kegiatan fisiknya, khusus pembangunan yang berskala tidak kecil 4. Urusan Wajib Perumahan Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Perumahan pada tahun 2015, yaitu : a. Kegiatan Kajian Makam Jabungan. Kegiatan ini terdiri dari 4 paket pekerjaan, yaitu penyusunan FS, penyusunan DED, penyusunan LARAP dan penyusunan dokumen AMDAL. Namun hanya 2 paket pekerjaan yang dapat diselesaikan, yaitu paket pekerjaan penyusunan FS dan penyusunanDED, dikarenakan keempat paket pekerjaan tersebut harus diselesaikan secara bertahap dan tidak bisa diselesaikan secara bersamaan. Karena keterbatasan waktu pekerjaan yang belum bisa diselesaikan adalah paket pekerjaan penyusunan LARAP dan penyusunan AMDAL. b. Kegiatan DED TPU Pemerintah Kota Semarang. Terdapat 2 paket pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan pada kegiatan ini, yaitu DED Makam Warga Wilayah I dan II dan DED Makam Warga Wilayah III dan Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 IV karena tidak sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dimana untuk bantuan sosial dan hibah diserahkan kepada yang berbadan hukum sehingga paket pekerjaan ini tidak dapat diralisasikan. c. Revitalisasi Terminal Terboyo. Kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan diarenakan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa terminal penumpang tipe A kewenangannya berada di Pemerintah Pusat sehingga untuk kegiatan revitalisasi Terminal Terboyo yang merupakan terminal tipe A sudah bukan menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang. d. Kegiatan Rehabilitasi GOR Tri Lomba Juang Tahap III Kegiatan ini telah melalui proses lelang sebanyak dua kali, dimana proses lelang yang pertama dinyatakan gagal lelang dikarenakan penyedia jasa tidak memenuhi persyaratan. Pada proses lelang yang kedua sudah ditetapkan pemenang lelang, akan tetapi pihak penyedia jasa membuat akta notaris yang meilimpahkan pelaksanaan pekerjaan kepada perseorangan dimana hal ini bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sehingga Pemerintah Kota Semarang membatalkan kegiatan ini. e. KegiatanPengadaan Sarana Prasarana GOR Tri Lomba Juang Sehubungan dengan tidak dilaksanakannya Kegiatan Rehabilitasi GOR Tri Lomba Juang Tahap III, maka kegiatan ini juga tidak jadi untuk dilaksanakan. f. Kegiatan Pengamanan dan Penguatan Sementara Bangunan Cagar Budaya Pasar Johar Pasca Kebakaran Kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan karena belum ada kajian teknis untuk penanganan Pasar Johar, yang merupakan salah satu benda cagar budaya, paska kebakaran yang terjadi. g. Kegiatan Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung Kegiatan ini hanya menghasilkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) sebanyak 53 buah (44 %) dari target 120 SKRD dikarenakan petugas yang menangani bukan petugas khusus untuk penarikan retribusi melainkan petugas yang terbentuk dalam panitia pelaksana kegiatan dan penentuan sehingga kerjanya tidak bisa optimal. h. Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran Kegiatan ini selain bertujuan mengetahui kondisi kesiapan proteksi kebakaran gedung di Kota Semarang juga sebagai kegiatan yang memberikan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, namun dalam pelaksanaannya mengalami hambatan karena kesadaran masyarakat dalam pemasangan peralatan pemadam kebakaran dan pembayaran retribusi atas pemeriksaan alat pemadam kebakaran masih kurang. i. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian personil pemadam kebakaran, namun dari target 50 personil yang mengikuti pendidikan dan pelatihan hanya 34 personil (68%) dikarenakan peserta yang berminat untuk mengikuti jenis diklat lanjutan, yaitu diklat fire rescue dan operator pemadam, yang dilaksanakan di Pusdiklat DKI Jakarta yang berasal dari kabupaten/kota dan instansi tidak memenuhi kuota minimal 1 kelas (25 orang) maka pelaksanaan diklat lanjutan ini dibatalkan. j. Kegiatan Operasi Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Sesuai dengan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran diperlukan adanya pembagian wilayah manajemen kebakaran di Kota Semarang sebanyak 2 sektor, yaitu Sektor Pemadam Kebakaran Banyumanik dan Sektor Pemadam Kebakaran Semarang Barat, yang masing-masing membawahi 5 pos pemadam kebakaran.Disamping itu ada penambahan personil pemadam kebakaran non PNS aru sebanyak 302 personil. Hal ini menimbulkan permasalahan bagi Dinas Kebakaran, yaitu: 1) Jumlah pos pemadam yang dimiliki oleh Dinas Kebakaran saat ini masih kurang, yaituhanya ada 1 pos komando induk dan 4 pos pemadam kebakaran yang ada di Plamongan, Banyumanik, Genuk dan Tugu. 2) Pelayanan kejadian kebakaran di wilayah Kecamatan Gunungpati dan Mijen belum sesuai dengan standar response time Dinas Kebakaran Kota Semarang 3) Petugas pemadam kebakaran yang baru direkrut, sebanyak 302 personil, masih minim pengalaman dan pengetahuan di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. 4) Terdapat 14 unit mobil pemadam kebakaran yang tidak layak operasional, dimana 5 unit mobil tidak memiliki STNK dan 9 unit lainnya berusia lebih dari 10 tahun, serta 2 buah mobil tangga juga tidak memiliki STNK. 5) Belum ditetapkannya Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran menjadi Peraturan Walikota sebagai acuan pelaksanaan pelayanan penanggulangan kebakaran. k. Kegiatan Pengembangan Pusat Data dan Sistem Informasi Kebakaran Kegiatan ini mengalami kegagalan dalam 2 pengadaan,yaitu : 1) Pengadaan peralatan penunjang pusat data dan sistem informasi melalui lelang sederhana disebabkan tidak ada penyedia barang yang mampu melaksanakan/menyediakan barang. 2) Pengadaan peralatan penunjang pusat data dan sistem informasi melalui ekatalog disebabkan barang yang dibeli tidak tersedia. 5. Urusan Wajib Penataan Ruang a. Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Penataan Ruang pada tahun 2015 yaitu :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 1) Terbatasnya pagu anggaran sebagai sarana untuk peningkatan kualitas dan kuantitas terutama untuk penerangan jalan umum. 2) Sarana prasarana yang merupakan modal dasar guna kelancaran pergerakan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Kota Semarang belum memadai. 3) Kurangnya perhatian/dukungan dari masyarakat dalam hal pemasangan reklame dan penerangan jalan umum. 4) Sedangkan kendala yang menyebabkan pendapatan Retribusi Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame menurun adalah: a) Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga titik reklame yang berada di lahan Bina Marga, Jasa Marga dan Jalan Nasional tidak boleh lagi dipungut retribusi sewa lahan. b) Dicabutnya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Retribusi Ijin Penyelenggaraan Reklame, sehingga pemasangan reklame yang berada di halaman/bangunan sendiri tidak lagi dipungut retribusi. c) Diberlakukannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2012 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagianbagian Jalan, sehingga tidak diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan ( bando ), di median jalan termasuk delta, baik di Jalan Nasional, Provinsi, maupun Kota. d) Penarikan retribusi sewa lahan reklame hanya dilakukan pada reklame yang berdiri dilahan/jalan milik Pemerintah Kota Semarang. e) Banyak ijin titik reklame yang tidak diperpanjang lagi. f) Beberapa permohonan ijin penyelenggaraan reklame masih dalam proses. b. Rencana Tindak Lanjut Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan wajib penataan ruang, solusi yang akan ditempuh adalah : 1) Perlunya penambahan anggaran untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penerangan jalan umum di wilayah Kota Semarang. 2) Penambahan armada dan sarana prasarana operasional Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame. 3) Adanya sosialisasi terhadap masyarakat tentang penerangan jalan umum dan penyelenggaran reklame. 4) Adanya penyederhanaan proses perijinan titik reklamedimana retribusi sewa lahan titik reklame sudah tidak dipungut lagihanya dikenakan pajak reklame, karena penyelenggaraan reklame hanya dilaksanakan di persil/halaman sendiri.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 5) Untuk itu Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame sudah menyusun draf Raperda tentang reklame, yang pada saat ini sudah dilakukan pembahasan di Bagian Hukum Setda Kota Semarang. 6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan a. Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi pada urusan daerah pada tahun 2015 adalah :
perencanaan pembangunan
1) Ketersediaan data-data teknis dan sektoral yang mendukung proses perencanaan pembangunan masih belum optimal 2) Belum semua SKPD mengimplementasikan perencanaan yang responsif gender dalam proses perencanaannya 3) Hasil-hasil penelitian masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal 4) Masih kurangnya pemahaman pentingnya Sistem Informasi Daerah (SIDa) di Kota Semarang, khususnya di SKPD-SKPD b. Rencana Tindak Lanjut Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan, solusi yang akan dilaksanakan adalah : 1) Menyusun data yang diolah (data sementara) sebelum tersedia data resmi/data yang dipublikasikan oleh BPS Kota Semarang. 2) Memperkuat koordinasi dengan SKPD dalam memahami dan mengimplementasikan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dalam penyusunan program/kegiatan dalam Renja SKPD tahun rencana 3) Pada tahun 2016 akan dilaksanakan kegiatan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan 4) Pada tahun 2016 akan diadakan diseminasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dengan narasumber dari pusat, provinsi dan daerah lain sebagai best practice sehingga diharapkan akan ada penguatan kapasitas SDM dalam pemahaman dan penerapan SIDa 7. Urusan Wajib Perhubungan a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan dalam pelaksanaan Urusan Perhubungan yaitu: 1) Masih banyaknya kebutuhan warga masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. 2) Masih perlunya pengembangan rekayasa lalu lintas khususnya pada pengembangan kinerja traffic light. 3) Masih kurangnya prasarana kelengkapan jalan (rambu, marka, dan lain-lain). 4) Kurang optimalnya penarikan retribusi parkir tepi jalan umum.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b. Rencana Tindak Lanjut Solusi untuk mengatasi permasalahan UrusanPerhubungan yaitu: 1) Pengoperasian BRT koridor V dan VI. 2) Pengembangan ATCS. 3) Pengadaan prasarana kelengkapan jalan. 4) Perencanaan penarikan retribusi parkir tepi jalan umum dengan sistem parkir meter. 8. Urusan Wajib Lingkungan Hidup a. Permasalahan Yang Dihadapi 1) Studi Kelayakan perencanaan dan DED TPA seluas 30 ha telah menunjuk lokasi di disebelah barat TPA Jatibarang. Perencanaan TPA baru, telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana sesuia standar Permen PU dan sistem orasional sanitary Landfill. Informasi terbaru dari pihak kelurahan dan Kecamatan, ternyata lahan seluas 30 ha telah dibeli oleh pihak lain / perseorangan / telah pindah tangan. 2) Pembuatan lansekap Bumi Perkemahan Kawasan Dam Jatibarang, hal ini dikarenakan belum disesuaikan penandatanganan MoU kerjasama pengelolaan kawasan DAM Jatibarang antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Kementrian PU. 3) Belum optimalnya penerapan sanksi bagi pelaku kegiatan usaha yang tidak menerapkan kaidah konservasi didalam melaksanakan penambangan minerba eks galian C di wilayah Kota Semarang . Berdasarkan UU No 23 tahun 2014 tentang kewenengan perijinan pertambangan ada diprovinsi namun demikian aspek pengawasan belum diatur lebih lanjut tentang peran pemerintah Kota/Kab. Sehingga pada saat ini Pemerintah Kota melakukan pengawasan terhadap aspek kerusan lingkungan dari kegiatan penambangan tersebut. 4) Belum optimalnya pelaksanaan penanganan pemulihan kerusakan lingkungan hidup dan konservasi SDA b. Rencana Tindak Lanjut 1) Untuk kegiatan Studi Kelayakan TPA di Kota Semarang, terlebih dahulu akan mencari lokasi baru sebagai gantinya; 2) Untuk kegiatan pembuatan lansekap Bumi Perkemahan Kawasan Dam Jatibarang, akan dilaksanakan di 2016; 3) Melakukan penyelidikan perkara kasus penambangan minerba eks galian C 4) Menggerakkan peran serta sektor swasta dalam penanganan pemulihan kerusakan lingkungan serta konservasi sumberdaya alam melalui CSR serta mendorong peran SKPD untuk mainstreaming kebijakan yang pro llingkungan hidup, khususnya terhadap issue perubahan iklim
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 9. Urusan Wajib Pertanahan a. Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan urusan pertanahan yang dihadapi khususnya terkait dengan Kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P5T) ini adalah masih belum optimalnya tingkat keterisian data bidang tanah. Hal ini dikarenakan tidak semua pemilik bidang tanah mengembalikan formulir yang telah dibagikan oleh petugas Kelurahan. b. Rencana Tindak Lanjut Rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut yaitu pada Tahun 2016 akan dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P5T). Melalui kegiatan tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat keterisian dan pemeliharaan data bidang tanah di kelurahan. 10. Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil a. Permasalahan yang Dihadapi Adapun kendala dan permasalahan yang dihadapi sebagai berikut: 1) Perlu diupayakan secara berkesinambungan tersedianya data penduduk yang akurat dan mutakhir yang dapat digunakan untuk verifikasi pelayanan publik dan sebagai sarana penunjang perumusan kebijakan pembangunan. 2) Pelaksanaan perekaman KTP_el masih belum mencapai target yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat sedangkan untuk pencetakannya masih belum optimal karena dilaksanakan terbatas di dinas. 3) Luas bangunan gedung arsip kurang dapat menampung arsip dokumen kependudukan yang terus bertambah setiap tahun sehingga perlu penyediaan bangunan yang lebih representatif. 4) Beberapa bangunan gedung TPDK Kecamatan belum sesuai standar pelayanan administrasi kependudukan untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan. 5) Arsip Elektronik yang ada pada saat ini masih dalam tahap pembangunan khususnya untuk dokumen akta catatan sipil yang bersifat arsip aktif untuk lebih memudahkan dalam pencarian dokumen. b. Rencana Tindak Lanjut Guna mengatasi permasalahan-permasalahan sebagaimana tersebut diatas, langkah-langkah yang ditempuh antara lain : 1) Mengintensifkan sosialisasi mengenai kebijakan dan peraturan perundangundangan tentang administrasi kependudukan, sehingga masyarakat mengerti akan arti pentingnya keakuratan/kelengkapan data kependudukannya serta melakukan updating data kependudukan secara terus menerus dan berkesinambungan dengan mengoptimalkan petugas administrator databse yang ada untuk meingkatkan validasi database kependudukan. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2) Melaksanakan perekaman KTP_el di Dinas dan 16 (enam belas) TPDK Kecamatan. Selain itu juga dilaksanakan perekaman pada mobil keliling yang beroperasi setiap hari di pusat kota dan melaksanakan kegiatan fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan dengan pelayanan langsung perekaman KTP_el di kelurahan. Untuk pelaksanaan pencetakan KTP_el dengan mengoptimalkan peralatan dan SDM yang ada. Selain itu untuk tahun 2016 direncanakan akan melaksanakan pencetakan KTP_el di TPDK Kecamatan. 3) Mengoptimalkan ruang dalam gedung arsip dengan melaksanakan penataan dokumen akta catatan sipil dan melakukan pemeliharaan gedung maupun arsip di dalamnya agar terjaga dari kerusakan karena proses pelapukan. Selan itu melakukan perencanaan kebutuhan perluasan gedung arsip yang dapat menampung peningkatan jumlah arsip dokumen kependudukan dan mengusulkan anggaran dan perencanaan teknis pembangunan Gedung Arsip sesuai dengan standart menurut Undang-Undang Kearsipan pada Renstra 2016-2020. 4) Melaksanakan pemeliharaan dan mengoptimalkan penggunaan sarana gedung pelayanan yang tersedia, baik di dinas maupun di 16 TPDK Kecamatan. 5) Melaksanakan pembangunan database elektronik arsip dokumen akta catatan sipil secara bertahap dan kontinyu selain itu juga melakukan pemeliharaan atas arsip dokumen akta catatan sipil dan gedung arsip agar lebih representatif sebagai tempat penyimpanan dan arsip dapat terjaga dari kerusakan secara kimia maupun biologis. 11. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Permasalahan Yang Dihadapi 1) Upaya pemberdayaan perempuan korban kekerasan belum dapat optimal (terkait dengan bantuan modal yang belum dapat terealisasi dikarenakan perubahan peraturan) 2) Belum optimalnya tim Gugus Tugas KLA 3) Masih tinggi angka kekerasan yang terjadi. b. Rencana Tindak Lanjut 1) Mengoptimalkan pemberdayaan korban kekerasan melalui pelatihan dan ketrampilan dengan memberikan bahan praktek. 2) Mengoptimalkan tim Gugus Rugas KLA melalui koordinasi antar SKPD agar dapat mensinergikan program KLA Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang Langkah Antisipasi / Pencegahan dan Penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. 12. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a. Permasalahan yang dihadapi 1) Belum tercapainya Permintaan Perkiraan Masyarakat (PPM) peserta KB baru 2) Masih tingginya pasangan usia subur yang belum terlayani (unmetneed )
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3) Rendahnya partisipasi pria dalam ber-KB 4) Belum maksimalnya Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga ( KKBPK) b. Rencana Tindak Lanjut 1) Meningkatkan frekwensi dan akses pelayanan kontrasepsi gratis di masyarakat. 2) Meningkatkan sosialisasi program KKBPK melalui penyuluhan, media luar ruang, media elektronik dan cetak. 3) Mengoptimalkan peran kelompok “Prio Utomo” dalam mengkampenye kan KB Pria. 4) Meningkatkan koordinasi komunikasi terhadap tokoh masyarakat dan agama 13. Urusan Wajib Sosial a. Permasalahan Yang Dihadapi Secara umum beberapa permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan urusan sosial masih terpecah-pecah dalam beberapa unit/satuan kerja bersamaan dengan pelaksanaan urusan lainnnya sehingga kurang fokus 2) Jumlah PMKS terus meningkat setiap tahunnya dan tidak dapat dikendalikan intern Pemerintah Kota Semarang karena turut dipengaruhi oleh wilayah di sekitar kota 3) Data PMKS masih banyak kekurangan karena peningkatan jumlah PMKS yang secara langsung berpengaruh terhadap validitas data. b. Rencana Tindak Lanjut Adapun beberapa solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut: 1) Dalam pembahasan struktur perangkat daerah disesuaikan dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar. 2) Pelibatan secara aktif peran masyarakat, baik perseorangan, keluarga, organisasi keagamaan, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, badan usaha, lembaga kesejahteraan sosial, maupun lembaga sosial asing agar jangkauan pelayanan dan penanganan PMKS lebih luas dan optimal. 3) Uji publik dan publikasi data secara berkala perlu dilakukan sebagai dasar pelaksanaan program maupun untuk memudahkan partisipasi masyarakat. Contoh riil solusi ini adalah Semarang Charity Map (SCM), Penyajian Peta Donasi Sosial Kota Semarang Berbasis Blogger Javascript (Rohim, dkk, 2015). Adapun untuk teknis pendataan agar disesuaikan dengan Peraturan Menteri Sosial maupun peraturan terkait lainnya.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 14. Urusan Ketenegakerjaan a. Permasalahan yang Dihadapi 1) Masih rendahnya peran serta pelaku produksi dalam mewujudkan hubungan industrial yang kondusif. 2) Belum dapat diserah terimakannya bantuan sarana usaha bagi peserta pelatihan kewirausahaan dikarenakan terkendala regulasi. 3) Masih rendahnya kesadaran/ ketertarikan warga masyarakat dalam pelatihan tenaga kerja terampil mandiri usaha. b. Rencana Tindak Lanjut 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan kepada pekerja dan pengusaha tentang pelaksanaan peraturan ketenaga kerjaan di perusahaan. 2) Mengadakan pembinaan kepada peserta pelatihan ketrampilan kemandirian untuk pemenuhan regulasi dalam penerimaan bantuan sarana usaha. 3) Meningkatkan sosialisasi dan penyebaran luasan informasi perlunya memiliki ketrampilan sebagai salah satu modal berwirausaha. 15. Urusan Wajin Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Menengah a. Permasalahan Yang Dihadapai 1) Kurangnya motivasi dari kelompok masyarakat yang memiliki usaha simpan pinjam untuk melegalkan usahanya menjadi badan hukum koperasi sesuai dengan Undang-undang LKM. 2) Koperasi dan UMKM belum optimal memanfaatkan penggunan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan usahanya dengan penjualan online. b. Rencana Tindak Lanjut 1) Para pengelola kelompok simpan pinjam di masyarakat perlu diberikan dorongan dan motivasi agar usahanya berbadan hukum, dengan memberikan pelatihan perkoperasian dengan materi yang lebih mendalam dan diikutkan dalam program pemagangan ke koperasi yang sudah berkembang. 2) Pengelola koperasi dan UMKM perlu diberikan motivasi dan pelatihan dalam hal penggunaan teknologi informasi dan komuniasi untuk mengembangkan usahanya melalui internet berupa cara penjualan online (e-commerce) dan marketing online. 16. Urusan Wajib Penanaman Modal a. Permasalahan Yang Dihadapi 1) Peraturan-Peraturan Pusat tentang Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan yang masih sering berubah-ubah, menyulitkan daerah dalam pelaksanaannya. 2) Urusan Investasi menjadi tanggung jawab Lintas Sektoral bukan hanya Urusan BPPT.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3) Terjadi Tumpang Tindih / duplikasi Tupoksi BPPT dengan Bagian Lembaga Lain / SKPD Lain. b. Rencana Tindak Lanjut 1) Konsultasi dan Peningkatan Koordinasi terkait teknis pelaksanaan fungsi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan. 2) Peningkatan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat. 3) Perlu diadakan penataan Kelembagaan SKPD. 17. Urusan Kebudayaan a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Urusan Wajib Kebudayaan di Kota Semarang adalah sebagai berikut : 1) Generasi muda lebih tertarik terhadap seni dan budaya asing dibanding budaya lokal. 2) Kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi mempermudah masuknya budaya asing yang lebih diminati generasi muda. 3) Kepedulian masyarakat terhadap pelestarian seni budaya tradisonal dan peninggalan bersejarah masih kurang. b. Rencana Tindak Lanjut Solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai berikut : 1) Berupaya untuk selalu melibatkan dan memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda sesuai dengan perkembangan zaman dimasa sekarang. 2) Menumbuhkan minat generasi muda dengan kegiatan atraksi seni dan budaya yang lebih atraktif serta kreatif melalui sekolah, lembaga kepemudaan dan sanggar seni budaya. Meningkatkan kegiatan pelestarian seni dan budaya tradisional di masyarakat dengan memanfaatkan / mengoptimalkan tempat-tempat bersejarah. 18. Urusan Pemuda Dan Olahraga a. Permasalahan Yang Dihadapi Secara umum beberapa permasalahan yang dihadapi penyelenggaraan urusan pemuda dan olahraga adalah sebagai berikut:
dalam
1) pelaksanaan urusan pemuda dan olahraga masih dilaksanakan bersamaan dengan urusan sosial yang berbeda rumpun urusannya. 2) sarana olahraga yang kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut akibat dari jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan ratio sarana olahraga tetap, yaitu sarana olahraga per 10.000 penduduk, maka jumlah sarana olahraga yang ada menjadi tidak signifikan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3) adanya ancaman perpindahan atlet berprestasi ke kabupaten/kota dan provinsi lain karena masalah kesejahteraan dan bonus yang lebih baik. 4) masih terbatasnya upaya peningkatan life skill para pemuda, yaitu hanya dalam tataran pelatihan dan belum adanya evaluasi pasca pelatihan tersebut b. Rencana Tindak Lanjut Adapun beberapa solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut: 1) dalam pembahasan struktur perangkat daerah disesuaikan dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. 2) pelibatan secara aktif peran masyarakat, baik perseorangan, badan usaha, kelompok masyarakat, dan pihak lain yang terkait dengan pengadaan sarana olahraga dan pemeliharaan/perbaikannya baik secara swakelola maupun swadaya. 3) perlu dibuat peraturan/kebijakan yang melindungi, mensejahterakan, dan mengikat para atlet berprestasi agar tidak pindah 4) perlu dilakukan kegiatan evaluasi dan monitoring pasca pelatihan serta fasilitasi dan pelibatan secara aktif dalam kegiatan swakelola di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a. Permasalahan Yang Dihadapi 1) Upaya-upaya peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan dalam rangka menanamkan nilai-nilai ideologi dan kebangsaan serta nilai-nilai budaya lokal telah dilaksanakan, namun kurang sebanding dengan besarnya pengaruh keterbukaan dan globalisasi. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka peluang yang sangat lebar bagi setiap orang untuk berinteraksi secara luas tanpa batas ruang dan waktu, keterbukaan informasi media massa yang hampir tidak terfilter turut serta memberikan pengaruh yang signifikan. Kuatnya pengaruhtersebut terindikasi dalam sikap dan perilaku masyarakat yang mengarah makin turunnya nilai moral, nilai etika dan perilaku yang berbudaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2) Bahwa saat ini setiap warga negara memiliki hak kemerdekaan/kebebasan berserikat, berkumpul, berorganisasi dan keterbukaan akses terhadap informasi publik. Kondisi tersebut oleh sebagian kelompok masyarakat yang berorganisasi dimanfaatkan untuk melakukan pengawasan yang berlebihan, tuntutan yang irasional dan intimidasi terhadap penyelenggara pembangunan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan secara pribadi atau kelompoknya. Perilaku Organisasi Kemasyarakatan seperti ini memiliki kecenderungan menghambat proses-proses pembangunan. 3) Dalam Penanggulangan Bencana, khususnya dalam penanganan tanggap darurat diperlukan kecepatan dan ketepatan untuk memenuhi kebutuhan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 barang dan/atau jasa kepada para korban bencana. Sampai dengan saat ini Pemerintah Kota Semarang belum memiliki instrument yang mengatur secara khusus tentang mekanisme penyediaan anggaran dan mekanisme pembelanjaan Dana Siap Pakai untuk pengadaan barang dan/atau jasa pada saat tanggap darurat bencana. 4) Arus urbanisasi ke Kota Semarang semakin kencang ditandai dengan besarnya jumlah pendatang baru untuk tinggal menetap atau tinggal sementara di wilayah Kota Semarang. Dalam mencari penghidupan, para pendatang baru tersebut sebagian besar tidak mengetahui atau memahami larangan-larangan yang tercantum dalam peraturan daerah Kota Semarang, sehingga mereka cenderung melakukan pelanggaran terhadap peraturan daerah khususnya peraturan tentang pedagang kaki Lima, penyelenggaraan parkir tepi jalan umum, administrasi kependudukan, pelacuran, pengemis, gelandangan dan orang terlantar. 5) Penyelenggaraaan pencegahan gangguan Trantibum dan Kamtibmas pada dasarnya adalah tugas bersama antara Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah (Forkopimda), namun sampai dengan saat ini belum ada Sistem Terpadu yang memungkinkan antara Pemerintah Kota Semarang, Polrestabes Semarang dan Kodim 0733 Kota Semarang secara rutin dan berkelanjutkan bersama-sama melaksanakan kegiatan lapangan pencegahan gangguan Trantibum dan Kamtibmas. b. Rencana Tindak Lanjut 1) Dalam rangka mengeliminasi pengaruh negatif dari pesatnya arus informasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat, maka perlu dilaksanakan pendidikan karakter yang berkelanjutan khususnya kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterbukaan informasi perlu diimbangi dengan pendidikan karakter agar para generasi muda menjadi ilmuwan yang bermoral dan menumbuhkan kepedulian social, serta perilaku masyarakat yang berbudaya lokal. Mengingat pendidikan karakter di lingkungan pendidikan formal masih sangat terbatas, maka akan dilakukan upaya – upaya pembentukan karakter melalui kegiatan pemerintah dan atau kerjasama dengan masyarakat yang berorganisasi. 2) Merubah mind set dan culture set Organisasi Kemasyarakatan sebagai pengawas proses pembangunan oleh Pemerintah menjadi pelaksana proses pembangunan oleh Pemerintah bekerjasama dengan Ormas, kebijakan yang akan ditempuh adalah menyuntikkan persaingan kepada Kelompok Masyarakat atau Organisasi Kemasyarakatanuntuk berperan aktif secara langsung dalam proses pembangunan sejak perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pemeliharaan hasil pembangunan melalui kemitraan antara Ormas dengan SKPD teknis. 3) Menyusun instrumen peraturan perundang-undang tingkat daerah secara khusus yang mengatur tentang mekanisme penyediaan anggaran dan mekanisme pembelanjaan dana siap pakai untuk pengadaan barang dan/atau jasa pada saat tanggap darurat bencana. Sehingga pemenuhan kebutuhan Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 barang dan/atau jasa kepada para korban bencana dapat dilakukan secara cepat dan tepat tanpa melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4) Melaksanakan sosialisasi mengenai peraturan daerah secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat khususnya pendatang baru, agar memahami ketentuan dalam peraturan daerah sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran hukum. Sosialiasi langsung dilaksanakan melalui patroli wilayah sesuai Standart Pelayanan Minimal (SPM) tiga kali dalam satu hari. Sosialisasi tidak langsung melalui pemasangan papan larangan di lokasi rawan pelanggaran. Selain itu upaya lain akan ditempuh melalui pemberdayaan masyarakat agar turut serta mengawasi dan aktif melaporkan pelanggaran peraturan daerah yang terjadi disekitarnya untuk ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Semarang. 5) Menyusun Sistem Pengamanan Kota (SisPamKot) melalui kegiatan posko statis/mobile yang memungkinkan secara rutin, berkelanjutan dan terpadu antara Pemerintah Kota Semarang, Polrestabes Semarang dan Kodim 0733 Semarang bersama-sama menyelenggarakan pencegahan dan penindakan non yustisial terhadap gangguan Trantibum dan Kamtibmas. Kegiatan Sistem Pengaman Kota kemudian diturunkan menjadi Sub Sistem Pengamanan Kecamatan yang memungkinkan personil Kecamatan, Polsek dan Koramil untuk bersama-sama secara rutin, terpadu dan berkelanjutan menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penindakan non yustisial terhadap gangguan Trantibum dan Kamtibmas yang penangananya memungkinkan ditangani di tingkat Kecamatan. Melalui sistem ini diharapkan upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap gangguan Trantibum dan Kamtibmas dapat terwujud secara komprehensif dan tuntas. 20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1. Permasalahan Yang Dihadapi 1) Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana dalam Undang – undang tersebut adanya kewenangan yang semula dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang ditarik ke Pemerintahan Provinsi dan Pemerintah Pusat sebagai contoh pengelolaan pendidikan Tingkat SLTA sehingga ada beberapa program legislasi daerah yang tidak bisa dibahas. 2) Program legislasi Daerah yang materi Raperda dari Pemerintah Kota Semarang perlu dikaji kembali oleh Pemerintah Kota sehingga Raperda ini harus dikembalikan lagi ke Pemerintah Kota. 3) Tahun 2015 adalah Tahun Politik, Pesta Demokrasi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang. Peristiwa/momen ini banyak mempengaruhi kinerja DPRD dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah 4) Sering terjadinya perubahan perundang-undangan pusat yang menjadi acuan penyusunan Produk Hukum Daerah;
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 5) Adanya tumpang tindih/tidak konsisten antara Peraturan Perundang-undangan pusat yang satu dengan yang lain sehingga menghambat dalam implementasi Produk Hukum Daerah; 6) Kurangnya Pemahaman SKPD dalam mempersiapkan rancangan Produk Hukum Daerah; 7) Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum di SKPD (Kecamatan/Kelurahan); 8) Banyaknya permasalah hukum yang ada di Pemerintah Kota Semarang dan perlu untuk segera ditangani; 9) Kegiatan Sosialisasi Produk Hukum belum menjangkau seluruh masyarakat Kota Semarang 10) Belum tuntasnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan langkah-langkah pencegahan korupsi; 11) Belum berkembangnya budaya kerja produktif secara maksimal di lingkungan birokrasi sehingga belum mampu menciptakan adanya budaya birokrasi yang sehat; 12) Kegiatan penyusunan analisis jabatan masih dalam proses penumpulan data dan verifikasi data di SKPD 13) Belum optimalnya penataan kelembagaan instansi pemerintah daerah yang mengakibatkan terjadinya tumpang tindih kewenangan, dan rumusan tugas pokok dan fungsi yang kurang jelas sehingga menghambat terjadinya koordinasi dan sinergi dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan 14) Meskipun telah melakukan peningkatan pelayanan publik secara terus menerus namun Pemerintah Kota Semarang belum dapat menyediakan kualitas pelayanan publik sesuai dengan tantangan yang dihadapi, yaitu perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin maju dan persaingan global yang semakin ketat; 15) Belum semua unit pelayanan publik menerapkan standar pelayanan secara jelas dan transparan memberitahukan hak dan kewajiban masyarakat sebagai penerima pelayanan publik serta belum banyak yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan pelayanan publik yang cepat, murah, transparan dan akuntabel 16) Belum terintegrasinya Program Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah secara on line baik dari Perencanaan, Pengendalian, Monitoring sampai ke Pelaporan yang ada di Pemerintah Kota Semarang 17) Alur SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) yang Belum Sinkron mulai dari Perencanaan sampai Pelaporan 18) Kurangnya tempat parkir kendaraan roda 2(dua) dan kendaraan roda 4(empat) untuk karyawan maupun tamu di lingkungan Balaikota, Gedung Pandanaran dan Gedung Juang 45.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 19) Kurangnya tempat penampungan/gudang untuk barang-barang yang sudah tidak dapat dipergunakan/rusak termasuk kendaraan operasional yang sudah tak layak jalan 20) Adanya perbedaan 2 (dua) regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga khususnya terkait dengan kerjasama pemanfaatan asset yaitu antara Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah menjadikan kendala pada proses kerjasama. 21) Ketentuan penyetoran uang sewa secara tunai sekaligus paling lambat 2 (dua) hari sebelum penandatanganan perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (9) Peraturan Pemerinah Nomor 27 tahun 2014 menjadi salah satu kendala dalam proses kerjasama dengan Pihak Ketiga 22) Banyaknya aparat pengawas lain seperti Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Irjen Kementerian, BPKP dan BPK, yang waktu pemeriksaannya masih bersamaan dengan pemeriksaan Inspektorat Kota Semarang. 23) Perubahan struktur organisasi, yaitu Pejabat Eselon IV dibawah Inspektur Pembantu Wilayah menjadi Fungsional Pengawas Pemerintah Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) 24) Belum tuntasnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan langkah-langkah pencegahan kurupsi; 25) Belum berkembangnya budaya kerja produktif secara maksimal di lingkungan birokrasi sehingga belum mampu menciptakan budaya kerja yang positif; 26) Kegiatan penyusunan analisis jabatan sebagian SKPD masih dalam proses pengumpulan dan verifikasi data; 27) Belum optimalnya penataan kelembagaan instansi pemerintah daerah mengakibatkan terjadinya tumpang tindih kewenangan, dan rumusan tugas pokok dan fungsi yang kurang jelas sehingga menghambat terjadinya koordinasi dan sinergi dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan; 28) Meskipun telah melakukan peningkatan pelayanan publik secara terus menerus namun Pemerintah Kota Semarang belum dapat menyediakan kualitas pelayanan publik sesuai dengan tantangan yang dihadapi, yaitu perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin maju dan persaingan global yang semakin ketat; 29) Belum semua unit pelayanan publik menerapkan standar pelayanan secara jelas dan transparan memberikan hak dan kewajiban masyarakat sebagai penerima pelayanan publik serta belum banyak yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan pelayanan publik yang cepat, murah, transparan dan akuntabel; 30) Tidak sesuainya realisasi dengan pengajuan usulan kebutuhan pegawai;
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 31) e-Kinerja belum digunakan oleh seluruh pegawai dan masih dalam tahap ujicoba; 32) Bahwa terintegrasinya e-TPP dengan database e-SISDM, e-Kinerja, dan ePresensi; 33) Masih terdapat PNS dari rekuitmen CPNS formasi Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) yang belum diangkat dalam jabatan sesuai dengan formasinya, karena PNS yang bersangkutan belum mengikuti diklat teknis sesuai formasi jabatan; 34) Pada tahun 2015 belum semua SKPD menggunakan alat presensi elektronik. Sehingga salah satu upaya peningkatan disiplin melalui penggunaan alat presensi elektronik belum bisa terlaksana untuk seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kota Semarang; 35) Dari hasil monitoring dan Evaluasi SKP, Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011 masih belum optimal walaupun sudah dilakukan asistensi, bintek, dan sosialisasi tetapi masih banyak PNS yang belum memahami teknik penyusunan SKP, ada yang belum membuat SKP dan realisasinya. Hal ini salah satunya disebabkan kurangnya kepedulian PNS terhadap pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011 tersebut dan kurang tegasnya sanksi terhadap pelanggaran PP nomor 46 Tahun 2011 tersebut. 36) Keterbatasan anggaran yang tersedia sehingga belum semua pegawai mendapatkan hak untuk mengikuti diklat sesuai dengan kompetensinya 37) Kantor Diklat Kota Semarang belum memiliki sertifikasi/akreditasi, sehingga tidak dapat menyelenggarakan diklat secara mandiri. 38) Belum adanya pasal didalam PP Nomor 100 tahun 2001 tentang Pendidikan dan Pelatihan PNS yang menyebutkan sanksi bagi Pejabat struktural yang tidak mengikuti Diklatpim sesuai dengan jenjangnya sehingga tersirat bahwa Diklat Pim bukan merupakan diklat wajib bagi pejabat struktural. 39) Tagihan pembayaran listrik dari PLN sangat fluktuatif dan sulit di prediksi, sehingga anggaran yang dialokasikan untuk pembayaran listrik pada APBD murni Tahun 2015 hanya cukupuntuk membayar tagihan s/d bulan Juni. 2. Rencana Tindak Lanjut 1)
Jadual pembahasan dan materi raperda yang dibahas akan lebih disinkronisasikan dengan SKPD sehingga dalam pembahasan raperda akan lebih optimal.
2)
Konsultasi dengan Pemerintah Pusat apabila terjadi revisi peratuan perundangan sehingga panitia khusus lebih cepat untuk mensikapi.
3)
Penyusunan Program Legislasi Daerah Kota Semarang ke depan lebih proporsional berdasarkan skala prioritas sehingga Prolegda yang direncanakan dapat diselesaikan dalam tahun berjalan
4)
Perlu diberikan bantuan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum di SKPD (Kecamatan/Kelurahan);
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 5)
Meningkatkan koordinasi, konsultasi dan kerjasama ke berbagai pihak baik ke Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun pakar hukum dalam rangka penyusunan Produk Hukum Daerah dan penanganan permasalahan hukum;
6)
Mengadakan Bintek/Pelatihan mempersiapkan Rancangan Produk Hukum Daerah;
7)
Kegiatan Sosialisasi Produk Hukum dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan serta perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas sosialisasi dan publikasi Produk Hukum agar dapat menjangkau seluruh Aparat Pemerintah dan lapisan masyarakat;
8)
Perlu perhatian terhadap penanganan permasalahan hukum di Pemerintah Kota Semarang untuk segera disediakan anggaran
9)
Akan melakukan koordinasi lebih intensif dengan SKPD dalam rangka melaksanakan Reformasi Birokrasi;
10) Menyiapkan tahapan-tahapan dalam rangka peningkatan budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang agar tercipta budaya birokrasi yang sehat. 11) Lebih mengintensifkan koordinasi dengan SKPD-SKPD dalam rangka pengumpulan dan verifikasi data serta membuat inovasi-inovasi untuk mempersingkat proses penyusunan analisa jabatan 12) Melakukan kajian lebih mendalam serta melakukan koordinasi secara vertikal perihal tugas dan fungsi masing-masing lembaga agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dan terwujud sinergitas dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan 13) Akan melakukan inovasi-inovasi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan peningkatan pelayanan publik sesuai dengan perkembangan jaman; 14) Akan memacu unit-unit pelayanan publik untuk menerapkan pelayanan sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan serta memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu standar pelayanan 15) Mulai dirintis dan dibangunnya satu sistem Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai upaya dapat memberikan keuntungan antara lain efisiensi, efektifitas, tansparansi serta akuntabel dalam Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan dengan menggunakan sistem dimaksud maka kegiatan sistem pengelolaan sumber daya Pemerintahan terintegrasi 16) Pelaksanaan koordinasi dengan BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan), Bagian PDE (Pusat Data Elektronik) dan Bagian Pembangunan untuk menyamakan persepsi dengan membuat suatu sistem 17) Mengusulkan untuk dapat di bangun tempat parkir bertingkat di lingkungan Balaikota maupun di Gedung Pandanaran.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xxxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 18) Mengusulkan untuk di bangun tempat penampungan/gudang untuk menyimpan barang-barang dan kendaraan yang sudah tidak terpakai sebelum di lelang 19) Meningkatkan pemahaman kepada Pihak Ketiga atas ketentuan penyetoran uang sewa yang harus dipatuhi terhadap pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014. 20) Menunjuk SKPD teknis sebagai penanggungjawab operasional pelaksanaan kerjasama dengan Pihak Ketiga sesuai tugas dan fungsinya 21) Meningkatkan berkoordinasi dengan Aparat Pengawas lain melalui forum Rakorwas. 22) Meningkatkan kualitas para Pejabat Fungsional P2UPD dengan melakukan pendidikan dan pelatihan 23) Akan melakukan koordinasi lebih intensif dengan SKPD dalam rangka melaksanakan Reformasi Birokrasi; 24) Melaksanakan tahapan-tahapan pengembangan budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang; 25) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD yang belum tersusun analisis jabatannya dalam rangka pengumpulan data bahan informasi jabatan dan analisis beban kerja; 26) Melakukan kajian lebih mendalam serta melakukan koordinasi secara vertikal perihal tugas dan fungsi masing-masing lembaga agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dan terwujud sinergitas dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan; 27) Akan melakukan inovasi-inovasi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan peningkkatan pelayanan publik sesuai dengan perkembangan jaman; 28) Akan memacu unit-unit pelayanan publik untuk menerapkan pelayanan sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan serta memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu standar pelayanan; 29) Mendorong Satuan Unit Kerja yang melaksanakan fungsi penyusunan ABK agar segera menyelesaikan ABK di masing-masing Satuan Unit Kerja, disamping mengoptimalkan kinerja para PNS yang ada dengan menerapkan kebijakan e-kinerja (harian) secara integrasi. 30) Perbaikan/pemeliharaan e-Kinerja agar dapat mendukung penyusunan SKP secara elektronik; 31) Perbaikan/pemeliharaan struktur database menuju single database yang juga mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang akan terjadi di kemudian hari, di antaranya: struktur organisasi, nama jabatan, grading jabatan, dan lain sebagainya;
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xl
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 32) Birokrasi dengan SKPD untuk segera mengusulkan Diklat melalui Kantor Diklat yang disampaikan kepada instansi pembina (Kementerian/Lembaga Negara) masing-masing JFT. 33) Pada anggaran perubahan tahun 2016 diharapkan semua SKPD yang belum menggunakan alat presensi elektronik untuk menganggarkan alat tersebut supaya pada tahun 2017 semua SKPD di Pemkot Semarang telah menggunakan alat presensi elektronik. 34) Pada saat monev SKP, Tim monev sekalian melakukan asistensi di SKPD berkaitan dengan teknik penyusunan SKP dan pemberian sanksi yang tegas terhadap PNS yang melanggar pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011 35) Menetapkan prioritas penyelenggaraan dan pengiriman diklat melalui Evaluasi Pasca Diklat dan Analisis Kebutuhan Diklat untuk mengetahui jenis Diklat yang benar – benar dibutuhkan oleh Pegawai Negeri Sipil atau masing – masing SKPD 36) Kantor Diklat bekerjasama dengan lembaga yang telah memiliki sertifikasi/akreditasi untuk menyelenggarakan diklat serta secara bertahap memenuhi persyaratan yang di perlukan untuk memperoleh sertifikasi/akreditasi sebagai penyelenggaraan diklat. 37) Memberikan input secara berjenjang kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk penguatan aturan formal kediklatan. Mengalokasikan tambahan anggaran untuk pembayaran listrik padaAPBD perubahan Tahun 2015 dan mengajukan mendahului anggaran untuk pembayaran listrik. 21. Urusan Ketahanan Pangan a. Permasalahan Yang Dihadapi Angka konsumsi energi masyarakat Kota Semarang Tahun 2015 masih sebesar 99% dari AKE ( Angka Kecukupan Energi ), sehingga perlu upaya – upaya untuk memenuhi AKE baik secara kuantitatif maupun kualitatif. b. Rencana Tindak Lanjut Edukasi pola konsumsi masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman ( B2SA) melalui : 1) Pelatihan B2SA berupa : a) Pelatihan optimalisasi pemanfaatan pekarangan (OPP) b) Pelatihan olahan pangan c) Pelatihan teknis penepungan d) Pelatihan kewirausahaan pangan e) Pelatihan kemasan pangan f) Magang olahan pangan 2) Promosi pangan B2SA a) Pameran Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xli
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b) Bazaar c) Apresiasi B2SA. 22. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Permasalahan Yang Dihadapi 1) Perkembangan dinamika lembaga masyarakat yang berdampak pada sisi administratif dan sasaran program dan kegiatan 2) Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam berperan aktif dalam lembaga masyarakat. 3) Belum terfasilitasinya sekretariat Posyantek, yang selama ini masih berada dalam Balai Penyuluhan KB di Kecamatan . 4) Badan hukum Unit Pengelola Keuangan (UPK) yang berjumlah 177 UPK baru terealisasi di 3 (tiga) kelurahan pilot project , yaitu Kelurahan Pedurungan Lor, Bong Sari dan Kedungmundu 5) Terbatasnya pemasaran produk ekonomi mikro b. Rencana Tindak Lanjut 1) Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bintek ) Administratif dan Perencanaan Pembangunan Wilayah bagi Lembaga Masyarakat 2) Pemberian stimulan operasional bagi Lembaga Kemasyarakatan 3) Mengupayakan agar sekretariat Posyantek mempunyai tempat sendiri. 4) Melaksanakan pendampingan dan pelaksanaan bintek bagi pengelola UPK dalam rangka pembentukan Badan Hukum 5) Meningkatkan kualitas produk usaha mikro dengan melakukan pelatihan dan memperluas jaringan pemasaran. 23. Urusan Wajib Statistik a. Permasalahan Yang Dihadapi Adapun permasalahan yang dihadapi pada urusan statistik pada tahun 2015 adalah : 1) Terdapat jeda waktu yang cukup lama antara pengumpulan data sampaidengan penyajian data hasil analisis, sehingga data yang pasti belum bisa segera dipublikasikan setelah pengumpulan (data sementara). 2) Beberapa jenis data yang dibutuhkan belum tersedia secara lengkap. 3) Terbatasnya sumberdaya yang ada dilingkungan Pemerintah kota Semarang dalam pengumpulan data secara mandiri. b. Rencana Tindak Lanjut Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Urusan Wajib Statistik, solusi yang akan ditempuh adalah : 1) Menyusun data yang diolah (data sementara) sebelum tersedia data resmi/data yang dipublikasikan oleh BPS Kota Semarang. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xlii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2) Melakukan kolekting data sektoral/teknis (data-data SKPD) sebagai upaya penyediaan data untuk memenuhi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan dokumen teknis SKPD. 3) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan BPS untuk penyediaan data yang diperlukan, khususnya dalam mendukung pelaksanaan Sensus Ekonomi tahun 2016 dan Perubahan Perhitungan PDRB dan IPM Tahun2016. 24. Urusan Wajib Kearsipan a. Permasalahan yang Dihadapi 1) Pemahaman SKPD yang tidak merata dalam mendapatkan informasi mengenai tatacara pengelolaan arsip dan dokumen secara baik dan benar sehingga masih banyak SKPD belum menerapkan pengelolaan Arsip dan Dokumen secara baik dan benar di masing-masing Instansi. 2) Belum adanya ruangan khusus dalam menyimpan arsip-arsip yang bersifat penting dan langka sehingga masih banyak arsip-arsip penting yang mengalami kerusakan sehingga perlu perawatan yang lebih serius. 3) Belum adanya aturan baku baik berupa Peraturan Perundangan maupun Perda yang mengatur masalah penghapusan arsip b. Rencana Tindak Lanjut 1) Perlu dilakukan pelatihan dan sosialisasi kepada SKPD mengenai tata kelola kearsipan lebih lanjut. Selain dilakukan pelatihan dan sosialisasi, perlu juga dilakukan Asistensi ke masing-masing SKPD sebagai tindaklanjut dari hasil pelatihan dan sosialisasi tersebut . 2) Perlu dibuatkan ruangan khusus dalam menyimpan arsip dan dokumen penting maupun langka, sehingga dapat dilakukan perawatan dan penyelamatan atas arsip dan dokumen tersebut. 3) Perlu dicari informasi lebih lanjut terkait dengan aturan dan dasar hukum dalam pelaksanaan penghapusan arsip. 25. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan dalam Urusan Komunikasi dan Informatika yaitu: 1) Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur permohonan informasi dan dokumentas imelalui PPID di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang. 2) Teknologi informasi yang semakin maju dan berkembang, namun belum diimbangi sarana prasarana pendukung. b. Rencana Tindak Lanjut Solusi untuk mengatasi permasalahan Urusan Komunikasi dan Informatika yaitu: 1) Mengadakan Forum Koordinasi PPID yang melibatkan masyarakat dan juga Pemerintah Kota Semarang. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xliii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2) Peningkatan sarana prasarana komunikasi dan informasi yang canggih. 26. Urusan Wajib Perpustakaan a. Permasahan Yang Dihadapi Urusan Wajib Perpustakaan yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang pada tahun 2015 belum dapat berjalan secara maksimal disebabkan: 1) Pemerintah Kota Semarang belum memiliki Gedung Perpustakaan dan Arsip yang representatif yang bisa dijadikan bahan rujukan dan diminati oleh masyarakat baik warga Kota Semarang maupun luar Kota Semarang. 2) Perlu adanya penambahan koleksi buku-buku yang menarik baik dari dalam negeri maupun luar negeri sehingga masyarakat atau pengunjung dapat dengan mudah mencari bahan bacaan secara lengkap selain juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana lain yang nyaman bagi pengunjung perlu lebih ditingkatkan lagi. b. Rencana Tindak Lanjut 1) Optimalisasi dan mengusulkan pembangunan gedung Perpustakaan dan Arsip yang representatif dengan infrastruktur yang memadai untuk peningkatan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat. 2) Melaksanakan berbagai perbaikan baik sarana dan prasarana pelayanan perpustakaan demi kepuasan masyarakat. 27. Urusan Wajib Perdagangan a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi perdagangan pada tahun 2015:
dalam
pelaksanaan
urusan
pilihan
1) Kurangnya pemahaman masyarakat terkait masalah metrologi legal; 2) Kurangnya pengetahuan konsumen mengenai mekanisme penyelesaian sengketa konsumen di BPSK; 3) Tidak terlaksananya kegiatan pembangunan pasar tradisional. b. Rencana Tindak Lanjut Solusi yang dapat diambil untuk meyelesaikan permasalahan yang dihadapi antara lain: 1) Perlunya sosialisasi secara intensif kepada masyarakat tentang Metrologi Legal; 2) Perlunya sosialisasi secara intensif kepada masyarakat tentang keberadaan BPSK; 3) Peninjauan rencana tradisional.
dan penganggaran
kembali pembangunan
pasar
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xliv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 28. Urusan Wajib Perindustrian a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi perindustrian pada tahun 2015:
dalam
pelaksanaan
urusan
pilihan
1) Masih adanya usaha industri yang berada di luar kawasan industri. 2) Masih banyak usaha industri kecil yang mengajukan bantuan peralatan tetapi belum berbentuk badan hukum sesuai dengan UU 23 th 2014 tentang Pemerintah Daerah. b. Rencana Tindak Lanjut Solusi yang dapat diambil untuk meyelesaikan permasalahan yang dihadapi antara lain: 1) Perlu sosialisasi dan pembinaan bagi perusahaan yang berada diluar kawasan agar segera masuk ke dalam kawasan industri. 2) Memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada IKM untuk membentuk badan hukum.
URUSAN PILIHAN 1. Urusan Pertanian a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2015 adalah: 1) Kapasitas SDM petani yang relatif masih rendah baik dalam budidaya baik prapanen maupun pascapanen yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan. 2) Sistem organisasi dan manajemen kelompok tani belum berjalan maksimal. Hal ini terlihat dari meskipun jumlah kelompok tani bertambah tetapi dari segi kualitas kelembagaan masih relatif rendah dimana hanya 12 dari 363 kelompok tani yang masuk dalam kategori baik dalam klasifikasi kelompok tani. 3) Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan keterbatasan juga dalam pembinaan petani. 4) Berkurangnya lahan pertanian untuk budidaya tanaman maupun ternak karena alih fungsi lahan ke penggunaan non pertanian seperti pemukiman dan kawasan bisnis. 5) Belum optimalnya infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan. 6) Rendahnya produksi peternakan khususnya sapi potong karena sistem budidaya ternak yang belum optimal dan skala usaha yang kecil.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xlv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 7) Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti H5N1 (flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan populasi), perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan pariwisata diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru. Sementara perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan menyebabkan zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas sepenuhnya. Semua ini menyebabkan Kota Semarang berada dalam resiko penyebaran zoonosis. b. Rencana Tindak Lanjut Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada Urusan Pilihan Pertanian tersebut adalah: 1) Meningkatkan kapasitas SDM petani melalui pembinaan dan penyuluhan yang intensif, serta pelatihan-pelatihan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam budidaya pertanian. 2) Meningkatkan kualitas kelompok tani melalui upaya-upaya peningkatkan kemampuan berorganisasi dan managerial kelompok tani. 3) Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan penyuluh-penyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian di lapangan. 4) Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahanlahan untuk pertanian dan peternakan. 5) Meningkatkan insfrastruktur pertanian melalui pembangunan dan rehabilitasi terutama pada jaringan irigasi dan jalan pertanian. 6) Meningkatkan pemberdayaan kelompok-kelompok ternak melalui peningkatan ketrampilan dalam budidaya sapi potong serta memberikan bantuan permodalan dalam pengembangan usaha budidaya sapi potong. 7) Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan keluar-masuk hewan dari dan ke Kota Semarang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya zoonosis melalui penyuluhan dan penyebar luasan informasi mengenai zoonosis dan pola beternak yang benar dan sehat. 2. Urusan Kehutanan a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan selama Tahun 2015 antara laian : 1) Pertumbuhan kota (urban sprawl) yang semakin cepat sehingga menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air dan daya dukungnya terhadap DAS juga berkurang. 2) Tingkat partisipasi masyarakat terhadap upaya pelestarian penghijauan lahan masih kurang.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xlvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b. Rencana Tindak Lanjut Pada bidang kehutanan, upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yaitu: 1) Peningkatan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk menambah carbon sink dan meningkatkan daerah resapan air melalui melalui penghijauan lingkungan, pembangunan hutan kota dan hutan rakyat, serta rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir. 2) Peningkatan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan penghijauan lingkungan melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan, serta bantuan teknis. 3. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral a. Permasalahan Yang Timbul Menurut UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, maka kewenangan pemberian ijin ABT dan Galian C berada di Pemerintah Provinsi sedangkan Pemerintah Kota hanya memberikan rekomendasi dalam aspek sosial saja. b. Rencana Tindak Lanjut Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dalam pemberian ijin ABT dan Galian C 4. Urusan Kepariwisataan a. Permasalahan Yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Urusan Pilihan Pariwisata di Kota Semarang adalah sebagai berikut : 1) Fasilitas dan kualitas prasarana di obyek wisata masih kurang lengkap. 2) Promosi pariwisata masih kurang maksimal. 3) Kurangnya efektif koordinasi antar asosiasi pelaku periwisata. 4) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengembangan kepariwisataan. b. Rencana Tindak Lanjut Solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai berikut : 1) Mengingatkan dan melengkapi fasilitas dan kualitas sarana prasarana di obyek wisata. 2) Meningkatkan promosi pariwisata dengan para pelaku wisata. 3) Meningkatkan pertemuan secara intensive dengan para pelaku wisata. 4) Meningkatkan sosialisasi kepariwisataan kepada masyarakat. 5) Dan meningkatkan (POKDARWIS).
pembinaan
kepada
kelompok
sadar
wisata
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xlvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 5. Urusan Kelautan dan Perikanan a. Permasalahan Yang Dihadapi 1) Pengadaan lahan konservasi belum bisa terealisir karena proses kelengkapan syarat pengadaan lahan untuk konservasi, diantaranya Master Plan, Larap (perkiraan nilai tanah) AMDAL, sesuai Peraturan Presiden RI No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum; 2) Terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi pada alur pelayaran menuju TPI Tambaklorok, sehingga saat air laut surut perahu nelayan sulit menuju TPI ; 3) Dalam proses pengalihan hibah asset milik negara PIH (Pasar Ikan Higienis) Mina Rejomulyo dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Pemerintah Kota Semarang. Surat permohonan pengalihan hibah milik Negara sudah dalam proses dan sampai saat ini masih di Kementerian Keuangan RI ; 4) Masih rendahnya kualitas dan kuantitas produk olahan hasil perikanan. Karena kurangnya kesadaran pengolah ikan untuk menerapkan proses rantai dingin dalam pengolahan, serta masih kurangnya ketrampilan dan pengetahuan tentang diversifikasi ikan olahan ; 5) Masih rendahnya produksi budidaya ikan. Karena belum optimalnya pemanfaatan lahan . Kesulitan pencarian lahan yang memiliki sumber air juga merupakan kendala dalam pengembangan budidaya ikan air tawar ; 6) Masih belum optimalnya produksi hasil tangkapan ikan, bila dibandingkan dengan peluang dan transaksi pasar yang ada di Kota Semarang; 7) Masih rendahnya tingkat konsumsi makan ikan, untuk tingkat kesadaran dan tingkat daya beli ikan yang belum optimal. b. Rencana Tindak Lanjut 1) Pengadaan lahan konservasi, sesuai dengan kajian studi kelayakan yang telah dilakukan sebelumnya dengan melalui panitia pengadaan lahan/tanah, dan dilaksanakan pada tahun 2016 2) Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait untuk melakukan pengerukan alur pelayaran menuju TPI ; 3) Memantau dan melakukan konsultasi agar pengalihan hibah asset milik negara PIH Mina Rejomulyo segera terlaksana. 4) Mengadakan pelatihan, pembinaan, penyuluhan, ujimutu produk hasil perikanan dan sarana produksi olahan hasil perikanan. 5) Mengadakan pengembangan lahan budidaya melalui pelatihan, pembinaan, bantuan dan sarana produksi budidaya ikan. 6) Mengadakan pengembangan usaha penangkapan ikan melalui pelatihan, pembinaan, dan bantuan sarana penangkapan ikan. 7) Mengadakan kegiatan gemar makan ikan, promosi dan pameran hasil perikanan di lingkup Kota Semarang.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xlviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi pemerintah daerah sekaligus merupakan pengejawantahan dari Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 merupakan pedoman dan standar bagi daerah dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah setempat. Kebijakan akuntansi juga merupakan instrumen penting dalam rangka penerapan akuntansi. Khususnya dalam penjabaran Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010. Kebijakan akuntansi ini merupakan dokumen yang ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah, wajib dijadikan pedoman oleh fungsi-fungsi akuntansi pada PPKD maupun SKPD dan juga pihak Perencana termasuk Tim Anggaran pada Pemerintah Daerah. Pengungkapan pada kebijakan akuntansi dengan cara mengidentifikasikan dan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya. Hal ini secara material mempengaruhi penyajian Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Peribahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsipprinsip yang sesuai Di Pemerintah Kota Semarang, sebagai entitas pelaporan dalam hal ini adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, mempunyai kewajiban menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangan-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah entitas akuntansi yang berkewajiban menyusun laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di SKPD, selaku pengguna Anggran/Pengguna Barang, yang selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) agar digabung menjadi laporan keuangan pemerintah daerah. Laporan keuangan pemerintah kota semarang terdiri dari 7 laporan yang di bagi menjadi laporan pelaksanaan anggaran, laporan finansial, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), sedangkan Laporan finansial terdiri dari Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Laporan Arus Kas (LAK). CaLK merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial. Laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang merupakan gabungan dari Laporan Keuangan seluruh SKPD Kota Semarang. SKPD di Pemerintah Kota Semarang yang telah menyusun Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xlix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 NO
SKPD
1
Dinas Pendidikan
2
Dinas Kesehatan
3
RSUD
4
Dinas Bina Marga
5
Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga
6 7 8
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dinas Tata Kota dan Perumahan
9
Dinas Penerangan Jalan dan pengelolaan Reklame Sekretariat Daerah
10
Badan Kepegawaian Daerah
11
Bappeda
12
Inspektorat
13
BPPT
14
Sekretariat Dewan
15
DPRD
16
Walikota
17
Satpol PP
18
BPBD
19
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
20
21
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi dan UKM
ALAMAT/NO.TELP Jl. Dr. Wahidin 118 Telp. (024) 8412180, 8414883 Jl. Pandanaran No.79 Semarang Telp. (024) 8415269 Jl. Fatmawati No. 1 Semarang Telp. (024) 7611500 Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang Telp. (024) 3513366 / 1270 Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang Telp. (024) 3568540 Jl. Pemuda No. 148 Semarang Telp. (024) 3548920 Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang Telp. (024) 3556435 Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang Telp. (024) 3515945 Jl. Pemuda No. 148 Semarang Telp. 3560767, 3513366 Pes. 1302, 1304, 1305 Jl. Pemuda No. 148 Semarang Telp. (024) 3586680 JL. Pemuda 148 Semarang Telp. (024) 3541095 Jl. Pemuda No. 148 Semarang Telp. (024) 3540129, 3513366 Pes. 1239, 1293 Jl. Pemuda 148 Semarang Telp. (024) 3584501 / 3513366 Ps. 1521, 1530 Jl. Pemuda No. 146 Telp. 024-3540089 Fax. 024-3547146 Jl. Pemuda No. 146 Semarang Telp. 3540002, 3540089 Pes. 1202 Jl. Pemuda No. 148 Semarang Telp. 3540003, 3513366 Pes.1214, 1504 Jl. Ronggolawe No. 10 Semarang Telp. (024) 7604689 Jl. Brigjend Soediarto KM 11 Komplek Terminal Penggaron Telp. 6730212, 6730356 Fax. (024) 6730212 Jl. Pemuda No. 175 Semarang Telp. (024) 3584081, 3584080 Jl. Pemuda Nomor 175 Telp. (024) 3584084 Jl. Pemuda 175 Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
l
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 NO
SKPD
22
Badan Kesbangpolinmas
23
Dinas Kelautan dan Perikanan
24
Kantor Perpustakaan dan Arsip
25
Dinas PSDA dan ESDM
26
Dinas Kebakaran
27
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
28
Badan Lingkungan Hidup
29
Kantor Diklat
30
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
31 32
Dinas Pasar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
33
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
34 35
Dinas Pertanian Kantor Ketahanan Pangan
36
Bapermas
37
Kecamatan Semarang Selatan
38
Kecamatan Semarang Utara
39
Kecamatan Semarang Barat
40
Kecamatan Semarang Timur
41
Kecamatan Semarang Tengah
ALAMAT/NO.TELP Telp. (024) 3584085 / 3584077 Pswt. 2700 Jl. Pemuda No. 175 Telp. (024) 3584045 Pes. (024) 3584077 – 2601, 2602, 2603, 2604, 2605 Fax. (024) 3584045 Jl. Pemuda Nomor 175 Semarang Telp. (024) 3547998 Pswt.2301 Jl. Pemuda Nomor 175 Semarang Telp. (024) 3584077 Pswt 2213 Jl. Pamularsih Nomor 20 Semarang Telp. (024) 7606879 Jl. Madukoro Raya No. 6 Semarang Telp. 113, 7605871 JL. Tambak Aji Raya NO.5 Smg Telp. (024) 8662389 Jl. Tapak Tugurejo Smg Telp. (024) 8664742 Fax. (024) 8664743 Jl. Abdul Rahman Saleh No.522 Smg Telp. (024) 7605375 Jl. Ki Mangunsarkoro 21 Smg Telp. (024) 84403335 Jl. Dr. Cipto 115 Semarang Telp. (024) 3547888,3544303 Jl. Kanguru Raya No.3 Smg Telp. (024) 6712563 Jl. Supriyadi No.30 Smg telp. (024) 6714283 Jl. Kompak No.2-3 Smg Jl. Kompak Nomor 1 Smg Telp. (024) 76745957 Jl. Prof. Soedarto No. 116 Telp. (024) 7472221, 7474416 Jl. Taman Sompok No. 1 Semarang Telp. 024-8449641 Fax. 024-8449641 Jl. Taman Brotojoyo No.2 Semarang Telp. 3556110 Fax. 3560844 Jl.Ronggolawe No.2 Semarang Telp. 024-7602284 Fax. 024-7613173 Jl. Barito No. 5 Semarang Telp. 8451868 Fax. 8451868 Jl. Taman Seteran Barat No. 1 Semarang Telp. 3445694
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
li
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 NO
SKPD
42
Kecamatan Gunungpati
43
Kecamatan Tugu
44
Kecamatan Mijen
45
Kecamatan Genuk
46
Kecamatan Gajahmungkur
47
Kecamatan Tembalang
48
Kecamatan Candisari
49
Kecamatan Banyumanik
50
Kecamatan Ngaliyan
51
Kecamatan Gayamsari
52
Kecamatan Pedurungan
ALAMAT/NO.TELP Fax. 3560839 Jl. Mr. Wuryanto No. 33 Semarang Telp. 024-6921021 Fax. 024-7691570 Jl. Walisongo Km 10 Semarang Telp. 024-8663031 Fax. 024-8661758 Jl. RM. Hadisoebeno S.122 Semarang Telp. 7711065 Fax. 7711201 Jl. Dong Biru No.12 Semarang Telp.6582291 Fax.6585156 Jl. S. Parman 38 A Semarang Telp. (024) 8412173 Fax. (024) 8444811 Jl. H. Kol Iman Soeparto Tjakrajoeda, SH No. 1 Semarang Telp. 024-7478588 Fax. 024-7479181 Jl. Kesatrian 18 A Semarang Telp. 8504588 Fax. 8444747 Jl. Prof Soedarto SH No.116 Semarang Telp.7473400 Fax. 7479182 Jl. Prof. DR. Hamka Semarang Telp. 7609732 – 7622390 Fax. 7609732 Jl. Slamet Riyadi No. 8 Semarang Telp. 6716244 Fax. 6724086 Jl. Brigjen Sudiarto No. 357 Semarang Tlp. 024-6715382 Fax. 024-6723080
3.1 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang dalam penyusunan laporan keuangan dengan basis akrual mengacu pada delapan prinsip yaitu: 1) Basis akuntansi, 2) Prinsip nilai historis, 3) Prinsip realisasi, 4) Prinsip substansi mengungguli bentuk formal, 5) Prinsip periodisasi, 6) Prinsip konsistensi, 7) Prinsip pengungkapan lengkap, dan 8) Prinsip penyajian wajar. Pertama, basis akuntansi yang digunakan adalah basis akrual untuk LO, LPE, dan Neraca.Ciri dari laporan basis Akrual adalah adanya Laporan Operasional mengandung arti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum daerah atau entitas pelaporan. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Anggaran yang disusun dan dilaksanakan pada Pemerintah Kota Semarang masih berdasarkan Basis Kas, LRA disusun berdasarkan basis kas berarti pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan sedangkan belanja, transfer, dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Neraca yang berbasis akrual berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Kedua, penerapan nilai historis (historical cost) dikatakan lebih obyektis dan dapat diverifikasi. Akan tetapi, bila tidak terdapat nilai historis, maka aset atau kewajiban terkait dapat menggunakan nilai wajar. Aset Pemerintah Kota Semarang dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kemudian, kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah. Ketiga, realisasi (realization) adalah pendapatan basis kas yang tersedia dan telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama satu periode akuntansi yang akan digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut, sedangkan pendapatan dan belanja basis kas diakui setelah diotorisasi melalui anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas. Keempat, subtansi mengungguli bentuk formal (substance over form) merupakan penyajian laporan dengan wajar transaksi dan peristiwa lain yang seharusnya disajikan perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi dengan catatan bukan hanya aspek formalitasnya saja. Bila subtansi transaksi tidak konsisten/berbeda dengan formalitasnya, maka subtansi transaksi tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam CaLK. Kelima, periodisitas (periodicity) berarti laporan Pemerintah Kota semarang dibagi menjadi periode-periode pelaporan yaitu tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan. Selanjutnya, laporan bulanan digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran; triwulan dipakai untuk Laporan LRA dan rinciannya, LO; semesteran digunakan untuk LRA, Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, LPE, dan tahunan LRA perubahan, Neraca, LO, LAK, LPE dan CALK. Keenam, konsistensi (consistency) adalah perlakuan akuntansi yang sama yang diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan. Ketujuh, prinsip pengungkapan lengkap (full disclosure) berarti laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yang ditempatkan di lembar muka laporan keuangan atau di CaLK. Dengan demikian maksud CaLK adalah untuk menginformasikan kebijakan, asumsi, dan prinsip akuntansi yang digunakan dalam pengelolaan keuangan daerah Kota Semarang dan penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan lembar muka (LRA, Neraca, dan LAK). Kedelapan, prinsip penyajian wajar (fair presentation) berarti laporan keuangan disajikan dengan wajar. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang wajar, faktor Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
liii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 pertimbangan sehat diperlukan bagi penyusun laporan keuangan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya, pembentukan cadangan tersembunyi, sengaja menetapkan aset atau pendapatan yang terlampau rendah, atau sengaja mencatat kewajiban atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral dan tidak andal.
3.1.1 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah harus menyajikan laporan keuangan yang dapat dianalis dimana pengukurannya dalam akuntansi wajib menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan yang dinilai dengan satuan uang. Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pada masing-masing pos laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang sebagai berikut:
3.1.1.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Kota Semarang, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah, sedangkan Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kota Semarang yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan meskipun belum diterima aliran kasnya. Pendapatan LRA diakui pada saat diterima oleh Bendahara Penerimaan walaupun belum disetor ke Rekening Kas Umum Daerah. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA pada periode yang sama. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan LRA yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang akun Saldo Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. 1.
Pendapatan Pajak Daerah a. Pendapatan pajak daerah yang diperoleh melalui kontrak antara pemerintah kota Semarang dengan pihak ketiga diakui pada tanggal ditandatanganinya kontrak tersebut.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
liv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b. Pendapatan pajak daerah yang diperoleh dari penerbitan SKP-D diakui pada tanggal diterbitkannya SKP-D tersebut dan akan disesuaikan setelah terlebih dahulu pemeriksaan pajak pada akhir tahun. 2.
Pengakuan Pajak a. Pembayaran tunai pajak yang disetor oleh Wajib Pajak maksimal pada tanggal 10 jam 14.00 WIB pada hari kerja. b. Apabila terjadi pembayaran melebihi tanggal dan jam dimaksud, akan dikenakan denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kecuali tanggal 10 tersebut jatuh pada hari libur maka batas pembayaran maksimal yang tidak dikenakan denda adalah pada hari kerja berikutnya jam 14.00 WIB. Contoh : Wajib Pajak membayar pajak yang jatuh tempo tanggal 10, namun karena tanggal 10 jatuh pada hari libur maka pembayaran pajak dilakukan setelah tanggal 10 atau maksimal pada hari kerja berikutnya. c. Pembayaran pajak setiap hari kerja maksimal jam 14.00 WIB, maka pendapatan diakui pada hari saat pembayaran tersebut. Apabila pembayaran melebihi jam 14.00 WIB pada hari tersebut, maka pendapatan diakui pada hari dan tanggal hari berikutnya.
3.
Pendapatan Retribusi Daerah a. Pendapatan retribusi daerah yang diperoleh melalui penerbitan karcis diakui pada saat kas yang berasal dari pendapatan tersebut diterima oleh Bendahara Penerimaan SKPD. b. Pendapatan retribusi daerah yang diperoleh melalui kontrak antara pemerintah kota Semarang dengan pihak ketiga diakui pada tanggal ditandatanganinya kontrak tersebut. c. Pendapatan retribusi daerah yang diperoleh dari penerbitan SKR-D diakui pada tanggal diterbitkannya SKR-D tersebut dan akan disesuaikan setelah diadakan terlebih dahulu pemeriksaan retribusi pada akhir tahun.
4.
Pendapatan dari BUMD Pendapatan yang berasal dari laba BUMD diakui pada tanggal terbitnya Laporan Keuangan Auditan oleh Kantor Akuntan Publik atau pada saat selesainya RUPS.
5.
Mekanisme Uang Jaminan Bongkar Reklame (UJB) a. Pencatatan UJB apabila Wajib Pajak wanprestasi maka UJB tersebut dipindahkan ke BUD pada rekening Pendapatan Lain-lain DPKAD b. Sedangkan beban pembongkaran atas wanprestasi akan dibiayai pada belanja kegiatan pada APBD memprediksikan jumlah anggaran berdasrkan pengalaman tahun sebelumnya dengan membentuk Tim Penyelesaian Pembongkaran Reklame. c. Tim dimaksud harus memonitor jatuh tempo dan jangka waktu sewa titik reklame yang sudah harus dibongkar. Waktu yang diberikan dari jatuh tempo adalah 2
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 bulan, apabila melebihi waktu yang telah ditentukan maka eksekusi pembongkaran dilaksanakan 2 minggu setelah waktu tenggang yang diberikan. d. Apabila anggaran untuk pembongkaran belum tersedia, akan tetapi terdapat reklame yang sudah melampaui batas waktu pembongkaran, maka tim wajib melakukan pembongkaran terhadap obyek reklame tersebut, dengan catatan ukuran reklame tersebut kurang dari atau sama dengan 2 m². Apabila melebihi ukuran tersebut akan menunggu dana pembongkaran dari APBD. Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kota Semarang yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan meskipun belum diterima aliran kasnya. Pendapatan-LO diakui pada saat: a. Pemerintah kota Semarang memiliki hak atas pendapatan; b. Pemerintah kota Semarang menerima kas yang berasal dari pendapatan. Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih, misalnya: a. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, dan Retribusi Parkir berdasarkan audit dari Kantor Akuntan Publik Independen; b. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Reklame, Retribusi, IMB, dan HO langsung ditetapkan didepan. Pendapatan-LO yang diperoleh dari pajak reklame sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan, diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih jika kemungkinan besar kas akan diterima oleh pemerintah, dapat diukur secara andal, dan kemungkinan besar potensi ekonomi akan mengalir masuk ke rekening kas umum daerah. Pendapatan-LO diakui pada saat direalisasi artinya pendapatan diakui apabila kas telah diterima oleh pemerintah kota Semarang di rekening kas umum daerah. Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep keterukuran dan ketersediaan digunakan dalam pengertian derajat kepastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos pendapatan tersebut akan mengalir ke pemerintah kota Semarang dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan atau segera dapat digunakan untuk membayar kewajiban pada periode anggaran yang bersangkutan. Konsep ini diperlukan dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan operasional pemerintah kota Semarang. Pengkajian atas keterukuran dan ketersediaan yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang dapat diperoleh pada saat penyusunan laporan keuangan pemerintah kota Semarang. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai Badan Layanan Umum Daerah. Pendapatan LRA dan Pendapatan LO diukur dan dicatat berdasarkan Perlakuan Transaksi Netto Pemerintah Kota Semarang dimana prinsip Transaksi Netto adalah melanggar ketentuan asas Bruto yang dikenal selama ini. Namun perlu disadari, bahwa tidak semua transaksi bisa dilakukan secara bruto. Oleh karenanya, untuk mengatasi Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masalah ini, harus diberlakukan secara bruto atas catatan transaksi meskipun tidak dilakukan pada transaksi riilnya. Hal ini akan tampak sebagai salah satu penyebab selisih antara angka LRA (yang dicatat bruto) dengan angka Laporan Arus Kas (yang dicatat menurut transaksi riil). Pendapatan Transfer adalah pendapatan berupa penerimaan uang atau hak untuk menerima uang oleh entitas pelaporan dari suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengakuan Pendapatan Dana Transfer dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : a.
Pendapatan LRA Pengakuan Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Pusat pada Pendapatan LRA dicatat pada saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Pusat telah diterima Pemerintah Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari Pemerintah Pusat. Pengakuan Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Provinsi pada Pendapatan LRA dicatat pada saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Provinsi telah diterima Pemerintah Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari Pemerintah Provinsi.
b.
Pendapatan LO Pengakuan Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Pusat pada pendapatan LO dicatat pada saat adanya penerimaan dana transfer diterima pada Bendahara Umum Daerah (BUD) dari Pemerintah Pusat. Pengakuan Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Provinsi Pada Pendapatan LO dicatat pada saat dana diterima oleh Bendaraha Umum Daerah (BUD) dan dilakukan penyerapannya secara bertahap Pengakuan Pendapatan-LO dari Transfer antar Pemerintahan 1) Pendapatan-LO dari Dana Bagi Hasil (DBH), Pendapatan-LO DBH dihitung berdasarkan realisasi penerimaan pajak dan penerimaan hasil sumber daya alam yang menjadi hak daerah yang telah diterima realisasi penerimaannya.bila terdapat kekurangan bayar Dana Bagi Hasil ditetapkan melalui SK nilai definitif. Nilai definitif adalah jumlah yang menjadi hak Pemerintah Kota Semarang pada umumnya ditetapkan menjelang berakhirnya suatu tahun anggaran. Apabila alokasi definitif menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan telah ditetapkan, tetapi masih ada hak Pemerintah Kota Semarang yang belum dibayarkan/ditransfer sampai dengan akhir tahun anggaran, maka jumlah yang belum ditransfer tersebut dicatat sebagai Pendapatan-LO DBH oleh Pemerintah Kota Semarang pada akhir tahun. 2) Pendapatan-LO dari Dana Alokasi Umum (DAU) adalah diakui pada pada saat realisasi penerimaan DAU tersebut dan/atau pada akhir tahun sebesar jumlah yang belum ditransfer oleh Pemerintah Pusat ke Pemerintah Semarang. Pendapatan-LO dari Dana Alokasi Umum (DAU) diakui sejumlah yang belum ditransfer dari perbedaaan antara total alokasi DAU menurut Peraturan Presiden dengan realisasi pembayarannya dalam satu tahun anggaran.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3) Pendapatan-LO dari Dana Alokasi Khusus (DAK) diakui pada saat realisasi penerimaan DAK tersebut ditransfer oleh Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota Semarang. 4) Pendapatan-LO dari Transfer lainnya diakui pada saat realisasi penerimaan Transfer Lainnya tersebut. Apabila dalam pencairan dana diperlukan persyaratan, misalnya tingkat penyelesaian pekerjaan tertentu, maka timbulnya hak tagih pada saat persyaratan sudah dipenuhi, tetapi belum dilaksanakan pembayarannya. Pendapatan-LO Transfer Antar Daerah diakui pada saat realisasi penerimaan Transfer Antar Daerah tersebut. Pengukuran Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat / Provinsi dicatat sebesar nilai nominal yang telah diterima berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku. Pendapatan Hibah dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Pengukuran pendapatan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima dan atau akan diterima. Pendapatan yang diukur dengan mata uang asing akan dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengan Bank Indonesia) pada saat terjadinya pendapatan. Transaksi keuangan yang tidak dapat bruto, antara lain adalah : a.
Jasa giro dan biaya administrasi bank (atas rekening operasional Pemerintah Kota Semarang) yang langsung diberikan dan dipotong pihak bank sesuai dengan ketentuan bank pada saat nasabah membuka rekening.
b.
Upah pungut yang dipotong oleh penyetor (akibat kerja sama) misalnya Upah Pungut PPJU yang langsung dipotong oleh PLN. Realisasi penerimaan harus dicatat secara bruto (termasuk upah pungut). Mengingat bahwa uang yang diterima netto (dipotong upah pungut), maka upah pungut akan dicatat dalam pengeluaran pada pos belanja upah pungut (dengan penjelasan pada Catatan Atas Laporan Keuangan)
c.
Komisi/ Potongan/ Rabat diakui sebagai pendapatan meskipun langsung mengurangi pengeluaran yang dilakukan Pemda. Dengan demikian SP2D atas pengeluaran tersebut berfungsi juga sebagai bukti penerimaan.
Pemerintah Kota Semarang pada jasa Giro dan administrasi bank serta upah pungut PPJU telah dicatat secara bruto setelah diadakan MOU atas Pemerintah Kota Semarang dengan Bank Jateng dan Pemerintah Kota Semarang dengan PT. Persero PLN Cabang Semarang. Untuk semua transaksi keuangan yang diterima/dikeluarkan secara netto, pencatatannya tetap harus diperlakukan secara bruto. Pengungkapan informasi dalam Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan suatu keharusan.
3.1.1.2 Kebijakan Akuntansi Belanja dan Beban Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah, sedangkan Beban adalah penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 ekuitas dana, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Belanja diakui pada saat: a. timbulnya kewajiban; dan b. terjadinya pengeluaran kas. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan kewajiban dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah pemerintah kota Semarang. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar pemerintah. Yang dimaksud dengan terjadinya pengeluaran kas adalah saat terjadinya pengeluaran uang dari bendahara pengeluaran SKPD atau bendahara umum daerah pemerintah kota Semarang untuk: pembayaran gaji pegawai; membiayai pelaksanaan suatu kegiatan. Contoh pada saat pemerintah membayar gaji pegawai dan pemeliharaan gedung kantor. Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan, pengukuran belanja non modal menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan. Pengukuran belanja modal menggunakan dasar yang digunakan dalam pengukuran aset tetap. Belanja yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan belanja. Beban diakui pada saat : a. Timbulnya kewajiban b. Terjadinya konsumsi asset c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi asset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi asset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah. Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai asset sehubungan dengan penggunaan asset bersangkutan/berlalunya waktu. Contoh adalah penyusutan atau amortisasi. Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan dan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan. Beban yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan beban.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3.1.1.3 Kebijakan Akuntansi Pembiayaan Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah kota Semarang, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah kota Semarang terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan Pembiayaan adalah Semua penerimaan rekening Kas Umum Daerah yang berasal dari : penerimaan pinjaman, penjualan obligasi Pemerintah kota Semarang, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada entitas lain, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan. Pengeluaran Pembiayaan adalah Semua pengeluaran-pengeluaran Rekening Kas Umum Daerah antara lain : Pemberian pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal Pemerintah Kota Semarang, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat direalisasi atau dapat direalisasi, sedangkan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat timbulnya kewajiban. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Akuntansi pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan asas bruto. Akuntansi pembiayaan netto adalah Selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurang pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih atau kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama 1 (satu) periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto. Sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih atau kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama 1 (satu) periode pelaporan. Selisih lebih atau kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluran selama 1 (satu) periode pelaporan dicatat dalam Pos Silpa atau Sikpa.
3.1.1.4 Kebijakan Akuntansi Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh Pemerintah Kota Semarang, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kota Semarang, dan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan. Pos-pos investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan dan surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas. Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan,dan aset lainnya untuk mempermudah pemahaman atas pos-pos aset nonlancar yang disajikan di neraca. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang terdiri dari investasi nonpermanen dan investasi permanen. Investasi nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Yang termasuk dalam Investasi nonpermanen di Pemerintah Kota Semarang adalah dana bergulir (dana yang digulirkan/dipinjamkan) melalui Dinas Koperasi dan UKM kepada kelompok masyarakat, UKM dan koperasi di wilayah Kota Semarang. Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Yang termasuk dalam Investasi permanen di Pemerintah Kota Semarang adalah penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah, yaitu : 1. Perusda Percetakan 2. PD. BPR Bank Pasar 3. PD. BPR/BKK Cabang Semarang Tengah 4. Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) 5. PT. Bank Jateng 6. PT. PRPP Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintah Kota Semarang atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Perolehan melalui kontrak konstruksi pada umumnya memerlukan suatu periode tertentu. Periode waktu perolehan tersebut bisa kurang atau lebih satu periode. Perolehan aset dapat dilakukan dengan membangun sendiri (swakelola) atau melalui pihak ketiga dengan kontrak konstruksi. Biaya Rencana Pembangunan berupa kegiatan FS dan DED untuk satu sampai lima tahun dicatat sebagai Aset Tetap yaitu Konstruksi dalam Pengerjaan. Setelah tahun kelima FS dan DED tersebut belum diikuti dengan pembangunan fisik, maka dipindah ke Aset Tetap Lainnya. Kemudian FS dan DED tersebut dapat dihapuskan setelah adanya Persetujuan Penghapusan maka aset tersebut pindah ke Aset Lainnya, Aset tersebut akan dihapus dari KIB dan Neraca apabila SK Penghapusan telah terbit. Apabila FS dan DED tersebut diikuti dengan pembangunan fisik, maka biaya perolehan FS dan DED akan dikapitalisasi dengan pembangunan fisik pada aset bersangkutan Konstruksi dalam pengerjaan ini apabila telah selesai dibangun maka akan direklasifikasi menjadi aset tetap sesuai dengan kelompok asetnya. Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode akuntansi atau satu periode anggaran. Di tahun 2015 Pemerintah Semarang menganggarkan Dana Cadangan yang digunakan untuk membiayai Pemilihan Kepala Daerah Serentak di Kota Semarang. Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Termasuk dalam aset lainnya adalah aset tak berwujud dan aset kerja sama (kemitraan). Pemanfaatan Aset Tetap daerah dapat berupa kerja sama dengan pihak ketiga melalui pinjam pakai, penyewaan, kerjasama pemanfaatan dan penggunausahaan tanpa mengubah status kepemilikan. Aset tak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Pengukuran aset adalah sebagai berikut: 1. Kas dicatat sebesar nilai nominal. 2. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan. 3. Piutang dicatat sebesar nilai nominal. 4. Persediaan dicatat sebesar: a. Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. b. Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. c. Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut. Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
3.1.1.5 Kebijakan Akuntansi Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kota Semarang. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga pinjaman, utang jangka pendek dari fihak ketiga, utang perhitungan fihak ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang. Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan untuk diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika: 1. jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2. entitas bermaksud mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang; dan 3. maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui. Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka pendek sesuai dengan paragraf ini, bersama-sama dengan informasi yang mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun berikutnya mungkin diharapkan dapat didanai kembali (refinancing) atau digulirkan (roll over) berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan tidak akan segera menyerap dana entitas. Kewajiban yang demikian dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pembiayaan jangka panjang dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun dalam situasi di mana kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas (seperti dalam kasus tidak adanya persetujuan pendanaan kembali), pendanaan kembali ini tidak dapat dipertimbangkan secara otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan sebagai pos jangka pendek kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan kembali sebelum persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi kewajiban pada tanggal pelaporan adalah jangka panjang. Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu (covenant) yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban jangka pendek (payable on demand) jika persyaratan tertentu yang terkait dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam keadaan demikian, kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika: 1. pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai konsekuensi adanya pelanggaran, dan 2. tidak mungkin terjadi pelanggaran berikutnya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat sekarang dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban dapat timbul dari: 1. transaksi dengan pertukaran (exchange transactions); 2. transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transactions), sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan saat tanggal pelaporan; 3. kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (government-related events); dan 4. kejadian yang diakui pemerintah (government-acknowledged events). Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban diakui ketika pemerintah kota Semarang menerima barang atau jasa sebagai ganti janji untuk memberikan uang atau sumber daya lain di masa mendatang.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Dalam transaksi tanpa pertukaran, suatu kewajiban diakui atas jumlah terutang yang belum dibayar pada tanggal pelaporan. Kewajiban diakui, dalam hubungannya dengan kejadian yang berkaitan dengan pemerintah, dengan basis yang sama dengan kejadian yang timbul dari transaksi dengan pertukaran. Kewajiban diakui, dalam kaitannya dengan kejadian yang diakui pemerintah, apabila memenuhi kriteria berikut: (1) Badan Legislatif telah menyetujui atau mengotorisasi sumber daya yang akan digunakan, (2) transaksi dengan pertukaran timbul atau jumlah transaksi tanpa pertukaran belum dibayar pada tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah kota Semarang pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada surat utang pemerintah kota Semarang yang substansinya sama dengan SUN. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Untuk utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah kota Semarang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan. Pengukuran dan penyajian utang bunga juga berlaku untuk sekuritas pemerintah kota Semarang yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam bentuk dan substansi yang sama dengan SUN. Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa perhitungan pihak ketiga (PFK) yang belum disetorkan kepihak lain harus dicatat sebagai utang perhitungan pihak ketiga pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan. Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Termasuk dalam kategori bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dan harus dibayarkan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.
3.1.1.6 Kebijakan Akuntansi Konsolidasi Entitas pelaporan adalah Pemerintah Kota Semarang sebagaimana ditetapkan didalam peraturan perundang-undangan. (Dalam hal ini DPKAD selaku BUD)
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris berada di bawahnya. Entitas akuntansi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Laporan keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal. Laporan keuangan konsolidasian pada Pemerintah Kota Semarang sebagai entitas pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi yang meliputi SKPD dan PPKD. Prosedur Konsolidasi dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh entitas akuntansi yang meliputi SKPD dan PPKD dengan mengeliminasi akun timbal balik di Neraca. Akun-akun yang dieliminasi adalah R/K Dinas dieliminasi menjadi R/K Kasda dan R/K Dinas Aset dieliminasi menjadi R/K Aset.
3.2 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Dalam melaksanakan kebijakan akuntansi, ada beberapa hal khusus yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang antara lain sebagai berikut: a. Pencatatan Persediaan Pencatatan Persediaan menggunakan Metode Fisik dan Metode Penilaian Persediaan menggunakan Metode FIFO atau MPKP (masuk pertama keluar pertama), kecuali Penilaian Persediaan obat termasuk obat untuk tanaman, hewan atau lainnya menggunakan Metode FIFO dengan mempertimbangkan batas yang sudah melebihi jangka waktu / kadaluarsa. Persediaan dicatat secara periodik berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname), meliputi persediaan yang nilai satuannya relatif rendah dan perputarannya cepat, antara lain berupa barang konsumsi, barang pakai habis, barang cetakan, obatobatan dan bahan farmasi, dan yang sejenis. Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti karcis peron, dinilai dengan biaya perolehan terakhir. Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan sediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran. Persediaan hewan dan tanaman yang dikembang biakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar. Pencatatan untuk barang yang berasal dari anggaran belanja modal dengan nilai per unit di bawah Rp300.000,00 yang memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun tidak Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat sendiri didalam inventaris non aset dan diakui sebagai beban persediaan, sehingga akan mengurangi ekuitas. b. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang yang melebihi jatuh tempo dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih atau penyisihan/cadangan kerugian piutang dengan besaran prosentase sesuai dengan umur piutang tertentu sesuai dengan prosentase cadangan penyisihan piutang. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini : Penyisihan Piutang Tak Tertagih Umur Piutang Melebihi Jatuh Tempo
Penyisihan Kerugian Piutang
1 bulan 1 hari – 3 bulan
20%
3 bulan 1 hari – 6 bulan
40%
6 bulan 1 hari – 9 bulan
60%
9 bulan 1 – 1 tahun
80%
1 tahun ke atas
100%
c. Aset Tetap Pengakuan Nilai Minimal Aset Tetap meliputi:
Pengeluaran untuk per-satuan peralatan dan mesin yang lebih dari Rp.300.000 (tiga ratus ribu rupiah) dianggap aset tetap. d. Kapitalisasi Belanja Menjadi Aset Tetap
Kapitalisasi adalah Penentuan nilai buku terhadap semua pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi, dan atau memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset tersebut. Pengeluaran belanja untuk rehabilitasi dicatat sebagai belanja modal jika nilai satuannya memenuhi batasan nilai satuan kapitalisasi dan memberikan manfaat lebih dari satu tahun. Belanja modal ini selanjutnya dikapitalisasi dan menambah nilai aset terkait di neraca. Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan merupakan belanja modal apabila memenuhi semua kriteria berikut: 1) Pengeluaran-pengeluaran yang akan menambah efisiensi; 2) Pengeluaran-pengeluaran yang memperpanjang umur aset; 3) Pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan kapasitas atau mutu produksi. Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan yang dapat diakui sebagai nilai kapitalisasi hanya pada peliharaan tanah, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pengeluaran belanja pemeliharaan untuk mengembalikan barang ke kondisi semula dicatat sebagai belanja pemeliharaan dalam belanja barang dan jasa.Pemeliharaan aset tetap ini tidak dikapitalisasi. Contoh : pengecatan,perbaikan partisi. Kapitalisasi belanja pemeliharaan terhadap tanah, jalan, irigasi dan jaringan tidak disertai dengan penambahan umur ekonomis sedangkan kapitalisasi belanja pemeliharaan terhadap aset tetap gedung dan bangunan disertai dengan penambahan umur ekonomis dengan kriteria dan tabel perhitungan sebagai berikut: TABEL MASA MANFAAT DAN PENAMBAHAN MASA MANFAAT ASET TETAP Masa Uraian Akun
Manfaat (tahun)
Prosentase Renovasi/ Overhoul
Penambahan Masa Manfaat (tahun)
A. Bangunan Gedung a. Permanen 1. Bangunan Gedung Tempat Kerja 2. Bangunan Gedung Tempat Tinggal
50
<25% 25%≤ sd <50% 50%≤ sd <75% ≥75%
0 5 10 15
b. Semi Permanen 1. Bangunan Gedung Tempat Kerja 2. Bangunan Gedung Tempat Tinggal
25
<25% 25%≤ sd <50% 50%≤ sd <75% ≥75%
0 1 3 7
c. Darurat 1. Bangunan Gedung Tempat Kerja 2. Bangunan Gedung Tempat Tinggal
10
<25% 25%≤ sd <50% 50%≤ sd <75% ≥75%
0 1 2 5
d. Bangunan Menara
20
<25% 25%≤ sd <50% 50%≤ sd <75% ≥75%
0 1 3 4
20
<25% 25%≤ sd <50% 50%≤ sd <75% ≥75%
0 1 3 4
B. Monumen 1. Bangunan Bersejarah 2. Tugu Peringatan 3. Candi 4. Monumen/Bangunan Bersejarah 5. Tugu Titik Kontrol Pasti 6. Rambu-rambu 7. Rambu-rambu Lalu Lintas Udara
e. Penyusutan Aset Tetap dan Aset tidak berwujud Suatu aset disebut sebagai aset tetap adalah karena manfaatnya dapat dinikmati lebih dari 12 bulan atau 1 periode akuntansi. Aset dianggap telah berumur 1 bulan jika telah berumur lebih dari 15 hari sejak tanggal perolehan. Kapasitas atau manfaat suatu aset tetap semakin lama semakin menurun karena digunakan dalam kegiatan operasi pemerintah dan sejalan dengan itu maka nilai aset tetap tersebut juga semakin menurun. Metode Penyusutan adalah Penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat suatu aset serta bukan alokasi biaya. Metode Penyusutan yang digunakan Pemerintah Kota Semarang adalah metode Garis Lurus dengan rumusan : Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Penyusutan per periode = Nilai Perolehan / Penilaian Masa Manfaat Mengingat penghitungan penyusutan telah didukung dengan sistem yang memadai maka penghitungan penyusutan aset pada tahun 2014 dilaksanakan secara bulanan dengan mengacu pada tanggal perolehan, Bila tanggal perolehan kurang dari 15 hari sudah dihitung biaya penyusutannya satu bulan, sedangkan lebih dari 15 hari maka belum diperhitugkan satu bulan. Hal ini berlaku baik untuk asset tetap maupun asset tidak berwujud. Penyusutan asset tidak berwujud disebut juga amortisasi. Metode penyusutan asset tidak berwujud menggunakan metode garis lurus dengan rumus : Amortisasi per-periode = Nilai Perolehan / Penilaian Masa Manfaat Adapun masa manfaat asset tidak berwujud adalah 5 tahun. Dasar perhitungan penyusutan dimulai sejak tanggal perolehan yang didasarkan pada dokumen ; 1) Untuk pengadaan langsung berdasarkan pada kwitansi pembelian. 2) Untuk pengadaan melalui pemilihan atau lelang umum berdasarkan pada BAST dari penyedia barang/jasa. 3) Untuk pengadaan secara swakelola berdasarkan BAST dari panitia pelaksana. 4) Untuk aset sumbangan / hibah dari pihak lain berdasarkan BAST dari pihak tersebut. Adapun masa manfaat atau umur ekonomis sesuai daftar kelompok asset tetap dan masa manfaatnya yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan biaya penyusutan asset tetap, diatur tersendiri dalam Peraturan Walikota Nomor 030/341 Tahun 2009 tentang Penetapan Kode Barang Dan Standar Umur Ekonomis Barang Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang (terlampir). f.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO) dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya. Dalam kebijakan ini proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun-akun timbal balik (reciprocal accounts ).
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
4.1
PENJELASAN ATAS POS POS ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA
LAPORAN
REALISASI
4.1.1 PENDAPATAN Pendapatan merupakan sumber pendanaan bagi pemerintah, demikian pula bagi Pemerintah Kota Semarang, pendapatan dapat berasal dari potensi daerah yang bersangkutan maupun dari propinsi dan pusat. Pendapatan dapat dibagi menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD),PendapatanTransfer (Dana Perimbangan), dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Anggaran dan realisasi pendapatan tersebut diatas dalam tahun anggaran 2015 serta realisasi tahun anggaran 2014 sebagai berikut:
Gambaran dari tabel di atas menunjukkan bahwa anggaran Pendapatan Daerah tahun anggaran 2015 sebesar Rp3.263.824.536.000,00 terealisasi sebesar Rp3.347.160.206.438,00 atau 102,55%. Dibandingkan realisasi tahun anggaran 2014Rp3.166.016.041.565,00 hal ini mengandung arti bahwa pendapatan mengalami kenaikan sebesar Rp181.144.164.873,00. Kenaikan Realisasi Pendapatan Daerah tahun anggaran 2015dari anggaran terutama terjadi pada Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Transfer. Realisasi masing-masing kelompok pendapatan daerah dapat diuraikan sebagai berikut : a.
Pendapatan Asli Daerah Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode tahun anggaran 2015 dan 2014 dengan rincian sebagai berikut: Pendapatan Asli Daerah :
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
a. Pendapatan Pajak Daerah
783,000,000,000.00
816,208,853,784.00
104.24%
33,208,853,784.00
791,509,586,089.00
b. Pendapatan Retribusi Daerah
103,340,009,000.00
88,329,210,805.00
85.47%
(15,010,798,195.00)
110,491,080,293.00
9,306,898,000.00
10,530,576,700.00
113.15%
1,223,678,700.00
8,036,099,560.00
211,406,350,000.00
286,513,137,170.00
135.53%
75,106,787,170.00
228,330,462,551.00
1,107,053,257,000.00
1,201,581,778,459.00
108.54%
94,528,521,459.00 1,138,367,228,493.00
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang Sah Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Dari tabel di atas menunjukkan Realisasi masing-masing jenis PAD tahun anggaran 2015 dan 2014 dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut : 1) Pendapatan Pajak Daerah Pajak Daerah adalah kontribusi wajib pajak kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UndangUndang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selanjutnya Pajak Daerah merupakan salah satu komponen PAD yang tatacara pemungutannya diatur dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang. SKPD yang melakukan pengelolaan pendapatan Pajak Daerah dan pemungutannya adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah(DPKAD) Kota Semarang. Adapun target dan realisasi penerimaan Pajak Daerah tahun 2015 serta realisasi tahun 2014 adalah sebagai berikut : Pendapatan Pajak Daerah :
Anggaran 2015 Rp
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
1
Pajak Hotel
50.000.000.000,00
55.445.095.950,00
110,89%
5.445.095.950,00
50.589.695.464,00
2
Pajak Restoran
65.600.000.000,00
78.155.642.554,00
119,14%
12.555.642.554,00
62.752.745.542,00
3
Pajak Hiburan
15.000.000.000,00
15.728.927.946,00
104,86%
728.927.946,00
14.670.566.132,00
4
Pajak Reklame
25.000.000.000,00
25.910.827.083,00
103,64%
910.827.083,00
22.505.204.838,00
5
Pajak Penerangan Jalan
163.500.000.000,00
185.505.501.940,00
113,46%
22.005.501.940,00
163.497.269.621,00
6
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
100.000.000,00
120.188.240,00
120,19%
20.188.240,00
25.199.840,00
7
Pajak Parkir
9.000.000.000,00
9.574.487.370,00
106,38%
574.487.370,00
7.508.343.122,00
8
Pajak Air Bawah Tanah
4.750.000.000,00
5.543.419.678,00
116,70%
793.419.678,00
4.873.574.208,00
9
Pajak Sarang Burung Walet
0,00%
(50.000.000,00)
10
Pajak BPHTB
235.000.000.000,00
232.877.793.324,00
99,10%
(2.122.206.676,00)
254.085.540.258,00
11
Pajak Bumi dan Bangunan
215.000.000.000,00
207.346.969.699,00
96,44%
(7.653.030.301,00)
211.001.447.064,00
Jumlah
783.000.000.000,00
816.208.853.784,00
104,24%
33.208.853.784,00
791.509.586.089,00
50.000.000,00
-
-
Realisasi tersebut diatas merupakan penerimaan dari pokok Pajak Daerah yang terbayarkan untuk tahun 2015. Dalam APBD Perubahan Tahun 2015 rekening pokok pajak dan denda pajak sudah dipisahkan masuk ke dalam LainLain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, denda pajak dengan rincian sebagai berikut : Pendapatan Denda Pajak :
Realisasi 2015 Rp
1
Pajak Hotel
2
Pajak Restoran
69.665.122,00
3
Pajak Hiburan
4
Pajak Reklame
5
Pajak Penerangan Jalan
6
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7
Pajak Parkir
34.520.389,00
8
Pajak Air Bawah Tanah
27.158.817,00
9
Pajak Sarang Burung Walet
180.601.831,00 29.430.601,00 303.790.549,00 91.579,00 -
-
10
Pajak BPHTB
11
Pajak Bumi dan Bangunan
7.955.225.395,00
-
Jumlah
8.600.484.283,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Permasalahan Pajak Daerah : a)
Adanya Wajib Pajak yang belum membayar sesuai ketentuan yang berlaku.
b)
Kurangnya kesadaran dan transparansi Wajib Pajak dalam melaporkan dan membayarkan besaran pajak yang seharusnya dibayar.
c)
Keterbatasan SDM pemeriksa pajak yang memenuhi kriteria pemeriksa pajak.
d)
Kesulitan dalam pemungutan Pajak Daerah bagi obyek pajak yang subyek pajaknya sulit diketemukan.
e)
Pajak Bea Perolehan Has Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) tidak tercapai dikarenakan adanya penurunan jumlah transaksi tanah dan atau bangunan yang pada tahun 2014 terjadi transaksi sebanyak 13.305 transaksi dan di tahun 2015 terjadi 12.794 transaksi. Kemungkinan hal ini terjadi karena pelemahan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
f)
Dalam pembayaran PBB terealisasi sebesar Rp215.302.195.094,00 melebihi jumlah target Rp215.000.000.000,00. Namun pada tahun 2015 telah dipisahkan antara penulisan rekening pokok pajak dan denda sehingga tidak memenuhi target. Hal ini terjadi karena adanya penurunan tingkat kepatuhan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang ditunjukkan pada tahun 2014 dari 496.124 lembar sppt PBB yang diterbitkan, terbayar 359.191 sppt PBB (72,39%). Sedangkan pada tahun 2015 dari 502.895 lembar sppt PBB yang terbayar sejumlah 317.350 sppt (63,10%).
Solusi yang diupayakan sebagai berikut : a)
Dilaksanakannya kerjasama dengan pihak ketiga dengan pemasangan on line sistem (pembayaran dan pelaporan melalui sistem elektronik) terhadap wajib pajak restoran dan hiburan serta akan dilakukan terhadap jenis pajak yang lain.
b)
Melaksanakan pemeriksaan pajak secara periodik setiap triwulan dan penungguan terhadap obyek pajak tertentu yang ditengarai dalam membayar pajaknya tidak sesuai dengan yang seharusnya dengan mengacu Peraturan Walikota tentang Pemeriksaan Pajak Daerah.
c)
Mengusulkan kepada Kantor Diklat Kota Semarang untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan terkait pengelolaan dan pemeriksaan pajak daerah.
d)
Melaksanakan yustisi pajak daerah bagi wajib pajak yang melanggar ketentuan yang berlaku.
e)
Melaksanakan updating pajak daerah secara rutin dan berkelanjutan.
2) Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Retribusi Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah dimana besaran pungutan tarifnya ditetapkan melalui Perda. Pendapatan retribusi terkait langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pemungutan dan pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah dilaksanakan oleh bebarapa SKPD sebagai unit penghasil. Retribusi Daerah Kota Semarang tahun 2015dipungut didasarkan atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta diatur lebih lanjut pada Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kota Semarang, Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha di Kota Semarang dan Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu di Kota Semarang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu di Kota Semarang. Retribusi ini dapat dirinci pada tabel sebagai berikut: Pendapatan Retribusi Daerah Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Rp
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
1
Jasa Umum
35,701,233,118.00
37,789,477,351.00
105.85%
2,088,244,233.00
52,705,593,979.00
2
Jasa Usaha
35,373,042,000.00
25,792,678,754.00
72.92%
(9,580,363,246.00)
26,486,232,114.00
3
Perijinan Tertentu
32,265,733,882.00
24,747,054,700.00
76.70%
(7,518,679,182.00)
31,299,254,200.00
103,340,009,000.00
88,329,210,805.00
85.47%
(15,010,798,195.00)
110,491,080,293.00
Jumlah Retribusi Daerah
Data tabel di atas menunjukkan Anggaran Pendapatan Retribusi Daerah tahun anggaran 2015sebesar Rp103.340.009.000,00 terealisasi sebesar Rp88.329.210.805,00 atau 85,47%.Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp110.491.080.293,00 mengalami penurunansebesar Rp22.161.869.488,00. Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2015 dan 2014 dapat diuraikan sebagai berikut : a) Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Umum merupakan PAD yang berhubungan langsung dengan pelayanan umum pemerintahan dan Retribusi Jasa Umum dapat dirinci pada tabel sebagai berikut. Retribusi Jasa Umum
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 2 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 3 Retribusi Reklame 4 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 5 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 6 Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan 7 Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil 8 Retribusi Pelayanan Pasar 9 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 10 Retribusi Penggantian Biaya Cek Peta 11 Retribusi Penyediaan dan atau Penyedotan Kakus Jumlah Retribusi Jasa Umum
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Rp
Rp
%
Rp
Realisasi 2014 Rp
3,376,469,000.00
3,564,854,400.00
105.58%
188,385,400.00
12,283,231,500.00
63,050,000.00
115,147,500.00
182.63%
52,097,500.00
64,682,500.00
3,700,000,000.00
2,804,290,000.00
75.79%
(895,710,000.00)
2,789,089,500.00
6,244,051,000.00
6,119,204,000.00
98.00%
(124,847,000.00)
6,468,913,470.00
10,197,310,000.00
14,059,141,286.00
137.87%
3,861,831,286.00
13,610,750,000.00
8,643,591,665.00
87.42%
(1,244,279,335.00)
581,948,055.00
696,904,000.00
119.75%
114,955,945.00
842,654,000.00
1,481,864,063.00
1,586,986,500.00
107.09%
105,122,437.00
1,461,821,300.00
168,670,000.00
199,358,000.00
118.19%
30,688,000.00
203,378,000.00
35,701,233,118.00
37,789,477,351.00
105.85%
2,088,244,233.00
52,705,593,979.00
9,887,871,000.00
-
-
1,156,621,000.00 13,824,452,709.00
Data pada tabel di atas menunjukkan anggaranpendapatan retribusi jasa umum tahun anggaran 2015 sebesar Rp35.701.233.118,00terealisasi sebesar Rp37.789.477.351,00atau 105,85%. Dibandingkan dengan realisasi tahun
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 anggaran 2014 sebesar Rp52.705.593.979,00 mengalami penurunan sebesar Rp14.916.116.628,00. Sedangkan yang tidak mencapai target anggaran tahun 2015adalah jasa pelayanan parkir di tepi jalan umum dan jasa pengujian kendaraan bermotor. Solusi dan upaya yang dilakukan dalam peningkatan retribusi adalah : Upaya yang dilakukan untuk peningkatan pendapatan parkir tepi jalan umum pada tahun 2015 dengan mencari titik baru telah membuahkan hasil, jumlah titik parkir pada tahun 2014 sebanyak 1.089 titik parkir bertambah menjadi 1.127 titik parkir (bertambah 83 titik). Untuk mengoptimalkan retribusi parkir tepi jalan umum pada tahun 2015 telah dilaksanakan penjajakan penerapan parkir meter. Pada Tahun 2016 akan dilaksakanan DED Parkir Meter di Kota Semarang. Untuk meningkatkan pendapatan pengujian kendaraan bermotor akan dilakukan updating data kendaraan, sehingga kendaraan yang melaksanakan uji sesuai dengan potensi yang riil. b) Retribusi Jasa Usaha Pendapatan retribusi Jasa Usaha merupakan sumber PAD yang berhubungan dengan pemakaian aset daerah. Retribusi Jasa Usaha dirinci sebagai berikut: Retribusi Jasa Usaha
1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 2 Retribusi Terminal 3 Retribusi Tempat Parkir Khusus 4 Retribusi Penyediaan dan atau Penyedotan Kakus
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Rp
Rp
%
Rp
20.795.301.000,00
14.066.811.308,00
1.037.140.000,00 610.523.000,00 -
Realisasi 2014 Rp
67,64%
(6.728.489.692,00)
15.735.082.557,00
1.009.308.500,00
97,32%
(27.831.500,00)
885.551.000,00
617.382.000,00
101,12%
6.859.000,00
911.147.500,00
-
#DIV/0!
-
-
5 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
4.953.357.000,00
4.700.961.000,00
94,90%
(252.396.000,00)
4.183.953.850,00
6 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/vila
1.127.132.000,00
1.198.273.000,00
106,31%
71.141.000,00
1.178.813.000,00
7 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
34.171.000,00
36.506.625,00
106,84%
2.335.625,00
36.893.795,00
8 Kerjasama Bengkok Pujasera Ngaliyan
34.625.000,00
41.000.000,00
118,41%
6.375.000,00
38.088.000,00
242.037.000,00
349.609.000,00
144,44%
107.572.000,00
155.381.750,00
9 Kerjasama Lantai Dasar / Pertokoan Simpang Lima 10 Kerjasama PT Narpati
580.000.000,00
11 Sewa Aset Tanah
434.238.000,00
12 Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Anggrek 13 Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Ahmad Dahlan
-
0,00%
(580.000.000,00)
2.245.739.139,00
517,17%
1.811.501.139,00
20.884.000,00
20.884.932,00
100,00%
932,00
18.986.302,00
180.203.000,00
180.203.250,00
100,00%
250,00
160.182.000,00
969.702.328,00
14 Sewa Lahan Sam Poo Kong
-
-
#DIV/0!
-
132.668.032,00
15 Sewa Lahan Toko Roti Puri Mas
-
-
#DIV/0!
-
29.282.000,00
16 SPBU Pandanaran
3.353.900.000,00
17 Sewa Lapangan Golf 18 Retribusi Sewa Lapangan Simpang Lima
1.200.000.000,00
Jumlah Retribusi Jasa Usaha
-
0,00%
(3.353.900.000,00)
-
1.200.000.000,00
100,00%
769.531.000,00
126.000.000,00
16,37%
(643.531.000,00)
850.500.000,00
35.373.042.000,00
25.792.678.754,00
72,92%
(9.580.363.246,00)
26.486.232.114,00
-
1.200.000.000,00
Memperhatikan data tabel di atas, menunjukkan bahwa anggaran penerimaan jasa usaha sebesar Rp35.373.042.000,00 realisasi sebesar Rp25.792.678.754,00atau 72,92%. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp26.486.232.114,00 mengalami penurunansebesar Rp693.553.360,00.Yang tidak mencapai target anggaran Tahun 2015 antara lain pendapatan retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi terminal, retribusi tempet rekreasi dan olah raga, dan retribusi sewa Lapangan Simpang Lima. Penyebab tidak tercapainya Retribusi Jasa Usaha antara lain sebagai berikut.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
1) Kerjasama pengelolaan SPBU Pandanaran sudah berakhir dan tidak diperpanjang lagi, sedangkan denda terhadap keterlambatan Rp.3.353.900.000,- sampai dengan selesainya perjanjian belum dipenuhi sehingga masuk menjadi piutang.
2) Kerjasama dengan PT.Narpati tidak mencapai target dan capaiannya 0% dikarenakan sampai dengan saat ini pihak PT. Narpati belum memenuhi kewajiban membayar retribusi. Sedangkan PT. Narpati menuntut sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang saat ini masih proses di Kanwil Pertanahan Jawa Tengah. Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah terdiri dari :
1) Penggunaan mobil kebakaran; 2) Penggunaan Peralatan proteksi; 3) Penggunaan rumah bertingkat; 4) Penggunaan mobil jenazah; 5) Penggunaan rumah deret; 6) Penggunaan lahan parkir; 7) Penggunaan lapangan Citarum; 8) Penggunaan gedung pertemuan; 9) Penggunaan lahan TBRS; 10) Penggunaan lahan Taman Lele; 11) Penggunaan lahan Goa Kreo; 12) Penggunaan Gedung Juang; 13) Penggunaan Gedung Balaikota; 14) Penggunaan lahan PKL; 15) Penggunaan lahan pasar ikan higienis; 16) Sewa lapangan golf; 17) Penggunaan lahan pujasera Ngaliyan; 18) Kerjasama lantaui dasar Pertokoan Simpang Lima; 19) Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Anggrek 20) Sewa Lahan Ciputra-Ahmad Dahlan 21) Sewa Aset Tanah. c) Retribusi Perijinan Tertentu Pendapatan retribusi perijinan tertentu merupakan pendapatan yang berhubungan dengan fungsi Pemerintah Daerah sebagai regulator dan otorisasi untuk memberikan ijin terhadap kegiatan yang dilaksanakan masyarakat. Retribusi Perijinan Tertentu merupakan sumber PAD dapat dirinci pada tabel sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Retribusi Perijinan Tertentu
1 Retribusi Izin Persewaan Alat Berat 2 Retribusi IzinTrayek
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Rp
Rp
%
196.317.000,00
46.140.000,00
23,50%
Lebih/Kurang Rp (150.177.000,00)
Realisasi 2014 Rp 147.825.000,00
66.800.000,00
69.150.000,00
103,52%
2.350.000,00
111.525.000,00
23.217.044.472,00
15.811.316.600,00
68,10%
(7.405.727.872,00)
23.696.254.200,00
4 Retribusi Izin Gangguan atau Keramaian
7.285.572.410,00
5.125.852.400,00
70,36%
(2.159.720.010,00)
5.712.478.000,00
5 Retribusi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing
1.500.000.000,00
3.694.595.700,00
246,31%
2.194.595.700,00
1.631.172.000,00
32.265.733.882,00
24.747.054.700,00
76,70%
(9.713.274.882,00)
31.299.254.200,00
3 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
Jumlah Retribusi Perijinan Tertentu
Data tabel di atas menunjukkanAnggaran Penerimaan retribusi perijinan tertentutahun anggaran 2015sebesar Rp32.265.733.882,00 terealisasi sebesar Rp24.747.054.700,00atau 76,70%. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp31.299.254.200,00 mengalami penurunansebesar Rp6.552.199.500,00.Penurunan sektor PAD ini karena terdapat mata anggaran yang tidak mencapai target anggaran. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan terealisasi sebesar Rp15.811.316.600,00 dari anggaran Rp23.217.044.472,00 atau sebesar 68,10%. Penyebab tidak tercapainya target anggaran tersebut karena banyak berkas yang berhenti karena persyaratan belum lengkap, terutama terkait persyaratan rekomendasi dari instansi lain serta terdapat banyak pelanggaran pada saat pengecekan di lapangan. Untuk Retribusi ijin gangguan (HO) terealisasi sebesar Rp5.125.852.400,00 dari anggaran sebesar Rp7.285.572.410,00 dikarenakan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Ijin Gangguan dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu bahwa permohonan daftar ulang bagi pemohon Ijin Gangguan tidak dikenakan pembayaran retribusi kembali. Sedangkan untuk retribusi persewaan alat berat dari anggaran Rp196.317.000,00 hanya tercapai Rp46.140.000,00 atau sebesar 23,50% dari anggaran karena Peralatan yang dimiliki masih belum bisa mencukupi kebutuhan internal Pemerintah Kota Semarang sehingga untuk kebutuhan eksternal pelayanan masyarakat yang akan menyewa belum bisa dilayani secara maksimal hal ini dikarenakan jumlah peralatan terbatas, kondisinya sudah tua dan ada bebarapa peralatan yang rusak. 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, pendapatannya diterima dan dikelola melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang yang berupa PAD dari pembagian laba atas penyertaan modal Pemerintah Kota Semarang pada Perusahaan Daerahatau Badan Usaha Milik Daerah. Realisasi tahun anggaran 2015 dan 2014 dapat dirinci sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
1 Perusda RPH dan BPH 2 Perusda Percetakan 3 Perusda Bank Pasar 4 Bank JaTeng Cabang Semarang 5 Perusahaan daerah BPR/BKK Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
99.057.023,00 181.627.616,00
69.361.514,00
0,00%
(99.057.023,00)
40.263.443,00
38,19%
(112.266.102,00)
186.582.943,00
339.229.079,00
91.006.744,00
26,83%
(248.222.335,00)
191.206.550,00
7.500.000.000,00
9.334.601.607,00
124,46%
1.834.601.607,00
6.683.452.338,00
1.186.984.282,00
1.035.606.835,00
87,25%
(151.377.447,00)
934.594.286,00
9.306.898.000,00
10.530.576.700,00
113,15%
1.223.678.700,00
8.036.099.560,00
Pada tabel di atas menggambarkan bahwa Anggaran Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tahun anggaran 2015 sebesar Rp9.306.898.000,00 terealisasi sebesar Rp10.530.576.700,00 atau 113,15%. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp8.036.099.560,00 mengalami kenaikansebesar Rp2.494.477.140,00. Kenaikan ini sesuai dengan laba yang diperoleh, sedangkan yang tidak terealisasi adalah Perusda RPH dan BPH karena adanya penyalahgunaan keuangan yang dilakukan oleh pegawai RPH dan BPH yang berdampak pada laba operasional Perusda RPH dan BPH Kota Semarang. Solusi yang diupayakan untuk penyelesaiannya adalah sebagai berikut : a)
Telah melakukan proses hukum kepada bendahara yang bersangkutan.
b)
Melakukan perekrutan SDM yang mempunyai kompetensi di bidang keuangan.
c)
Melakukan pengendalian melalui monitoring perolehan pendapatan secara harian.
d)
Untuk meningkatkan pendapatan maka pemotongan hewan yang semula hanya dilaksanakan pada malam hari, akan ditingkatkan lagi menjadi pemotongan di malam hari dan siang hari khususnya untuk babi dan sapi.
Sedangkan untuk Perusda Bank Pasar juga kurang mencapai target dikarenakan : a)
Adanya biaya jasa pengabdian direktur yang harus dibayarkan secara langsung dan tidak boleh diambilkan dari dana kesejahteraan pegawai.
b)
Adanya biaya sistem yang harus dibayarkan langsung oleh BPR Bank Pasar dan tidak boleh disusutkan.
4) Lain-lain PAD yang Sah Lain-Lain PAD yang Sah merupakan Pendapatan dari7 Satuan Perangkat Kerja (SKPD) Kota Semarang yaitu Dinas Kesehatan Kota Semarang, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang, Dishubkominfo, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian, Dispenduk dan Capil, serta Dinas Kelautan & Perikanan. Pendapatan Lain – lain PAD Yang Sah untuk periode tahun anggaran 2015 dan tahun 2014 dapat dirinci sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Lain-Lain PAD Yang Sah
Anggaran 2015 Rp
1 Pendapatan BLU RSUD 2 Fasilitas Umum 3 Pelepasan Hak Atas Tanah Penjualan Peralatan / Perlengkapan Kantor yang 4 tidak terpakai 5 Jasa Giro Kas Daerah 6 Bunga Deposito
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
116,483,143,000.00
118,548,805,344.00
101.77%
2,065,662,344.00
251,867,000.00
252,040,550.00
100.07%
173,550.00
-
-
#DIV/0!
-
96,898,317,951.00 245,084,775.00 4,247,676,530.00
100,000,000.00
1,931,938,925.00
1931.94%
1,831,938,925.00
795,290,500.00
8,000,000,000.00
30,732,017,790.00
384.15%
22,732,017,790.00
23,279,213,592.00
32,706,735,000.00
56,044,693,347.00
171.36%
23,337,958,347.00
53,782,838,186.00
7 Plat Ijin Reklame
-
8 Bunga Bank Dana Bergulir
-
126,228,471.00
-
126,228,471.00
83,345,928.00
9 Lain lain DPKAD
-
14,472,413,690.00
-
14,472,413,690.00
16,756,132,476.00
-
8,600,484,283.00
-
8,600,484,283.00
24,800,000.00
82,213,500.00
331.51%
57,413,500.00
28,136,800.00
12 Penjualan Hasil Peternakan
463,100,000.00
916,640,875.00
197.94%
453,540,875.00
740,170,894.00
13 Penjualan Hasil Perikanan
17,145,000.00
22,265,000.00
129.86%
5,120,000.00
15,810,500.00
14 Penerimaan Lain lain BLU
24,298,680,000.00
22,924,590,717.00
94.35%
(1,374,089,283.00)
16,465,463,419.00
15 Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
28,416,980,000.00
29,224,121,000.00
102.84%
807,141,000.00
14,986,125,000.00
643,900,000.00
871,900,000.00
135.41%
228,000,000.00
1,762,783,678.00
0.00%
1,762,783,678.00
286,513,137,170.00
135.53%
75,106,787,170.00
10 Denda Pajak 11 Penjualan Hasil Pertanian
16 Denda Administrasi Kependudukan 17 Pendapatan Listrik Dinas Pasar Jumlah Lain lain PAD yang Sah
211,406,350,000.00
-
-
6,856,000.00
-
228,330,462,551.00
Data tabel di atas menunjukkan Anggaran lain–lain PAD yang sah tahun anggaran 2015 sebesar Rp211.406.350.000,00 terealisasi sebesar Rp286.513.137.170,00atau 135,53%. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp228.330.462.551,00 mengalami kenaikan sebesar Rp58.182.674.619,00. Pendapatan dari BLUD RSUD yang dicatat tidak termasuk pendapatan yang berasal dari Jamkesmaskot sebesar Rp2.746.225.209,00. Penerimaan lain-lain BLU tidak memenuhi target karena pengoperasian koridor baru BRT belum tersosialisasi secara penuh pada masyarakat sehingga masyarakat belum menggunakan armada tersebut. Hal tersebut mengakibatkan pendapatan tiket BRT berkurang. Solusi yang diupayakan adalah kedepan akan dilakukan sosialisasi dan promosi untuk menarik animo masyarakat, agar masyarakat memaksimalkan penggunaan armada BRT. Realisasi Lain-lain PAD Yang Sah terdapat Pendapatan Lain-lain DPKAD sebesar Rp14.472.413.690,00. Pos ini dapat dirinci sebagai berikut: No 1 2 3 4 5
b.
Keterangan Klaim Asuransi Pasar Johar Pengembalian belanja sebelum tahun 2015 Denda keterlambatan pekerjaan dan sewa Jaminan Pemeliharaan Pengembalian kelebihan pembayaran pensiunan Jumlah
Jumlah 3,951,485,434.00 8,432,612,761.00 1,596,968,921.00 304,266,500.00 187,080,074.00 14,472,413,690.00
Pendapatan Transfer 2) Pendapatan Transfer
1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Rp
Rp
%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
1.306.428.964.000,00
1.270.371.271.674,00
97,24%
2 Transfer Pemerintah Pusat Lainya
355.298.952.000,00
355.298.952.000,00
100,00%
3 Transfer Pemerintah Provinsi
392.158.000.000,00
432.645.344.655,00
110,32%
40.487.344.655,00
399.557.971.017,00
2.053.885.916.000,00
2.058.315.568.329,00
100,22%
4.429.652.329,00
1.958.242.860.296,00
Jumlah Pendapatan Langsung
(36.057.692.326,00) -
1.274.767.390.279,00 283.917.499.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Dari tabel di atas menunjukkan jumlah realisasi Pendapatan Transfer untuk periode tahun anggaran 2015, dengan rincian sebagai berikut : 1) Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Pemerintah Kota Semarang untuk anggaran dan realisasi pada periode 2015 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
1 Dana Bagi Hasil Pajak
125.281.000.000,00
95.124.155.500,00
75,93%
(30.156.844.500,00)
2.200.000.000,00
1.738.332.174,00
79,02%
(461.667.826,00)
1.126.847.634.000,00
1.126.847.634.000,00
100,00%
52.100.330.000,00
46.661.150.000,00
89,56%
(5.439.180.000,00)
29.236.965.000,00
1.306.428.964.000,00
1.270.371.271.674,00
97,24%
(36.057.692.326,00)
1.274.767.390.279,00
2 Dana Bagi Hasil bukan pajak/SDA 3 Dana Alokasi Umum 4 Dana Alokasi Khusus Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
-
137.759.893.153,00 3.031.059.126,00 1.104.739.473.000,00
Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan sebagaimana nampak pada tabel anggaran sebesar Rp1.306.428.964.000,00 dibanding realisasi sebesar Rp1.270.371.271.674,00 atau 97,24%. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp4.396.118.605,00. Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan terdiri atas Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. a)
Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Pajak merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Kota Semarang yang berupa bagi hasil dari PBB, Pajak Penghasilan OPDN, PPH pasal 25/29, dan bagi hasil cukai tembekau. Untuk periode tahun anggaran 2015 dan 2014, Dana Bagi Hasil Pajak dapat dirinci sebagai berikut: Anggaran 2015 Rp
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Lebih/Kurang Rp
Realisasi 2014 Rp
1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan
18.500.000.000,00
15.042.001.500,00
81,31%
(3.457.998.500,00)
18.569.293.102,00
2 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (Pph) OPDN dan Pasal 21
90.000.000.000,00
66.219.562.200,00
73,58%
(23.780.437.800,00)
99.186.447.967,00
3 Bagi Hasil dari PPH Pasal 25/29
7.281.000.000,00
6.580.684.800,00
90,38%
(700.315.200,00)
13.562.259.287,00
4 Bagi Hasil Cukai Tembakau
9.500.000.000,00
7.281.907.000,00
76,65%
(2.218.093.000,00)
6.441.892.797,00
125.281.000.000,00
95.124.155.500,00
75,93%
(30.156.844.500,00)
137.759.893.153,00
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Pajak tidak mencapai target dikarenakan realisasi pajak pusat tidak tercapai sehingga realisasi hasil pajak kepada daerah juga tidak tercapai, karena bagi hasil pajak perhitungannya berdasarkan realisasi penerimaan pajak pusat. Solusi yang diupayakan adalah perlu meningkatkan upaya dalam rangka optimalisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak yaitu dengan implementasi perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dengan Kanwil Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I tentang Optimalisasi Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21 dan PPH WPOPDN Pasal 25/29). b)
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pendapatan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam merupakan bagi hasil iuran pengusahaan hutan dan ekplorasi dan eksploitasi (royalti) dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota Semarang. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam untuk periode Tahun Anggaran 2015 dan 2014, dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rp 1 Bagi Hasil Dari Iuran Hak Pengusahaan Hutan Bagi Hasil Dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Exploitasi 2 (Royalti) Jumlah Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Rp -
-
Rasio
Lebih/Kurang
%
Rp
Realisasi 2014
Rp
#DIV/0!
-
-
2.200.000.000,00
1.738.332.174,00
79,02%
(461.667.826,00)
3.031.059.126,00
2.200.000.000,00
1.738.332.174,00
79,02%
(461.667.826,00)
3.031.059.126,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) tidak mencapai target dikarenakan :
c)
1)
Transfer triwulan IV tahun 2015 belum disalurkan sampai dengan 31 Desember 2015 dan rencana Pemerintah Pusat akan menyalurkan kekurangan tersebut di tahun 2016 sesuai PMK Nomor 241/PMK.07/2014 dengan mekanisme kurang bayar.
2)
Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan drastis Rp35.000,00 per barel sehingga realisasi menjadi sangat rendah (tidak tercapai).
Dana Alokasi Umum Pendapatan Dana Alokasi Umum merupakan transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan atas Dana Alokasi Umum untuk periode tahun anggaran 2015, dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
1 Dana Alokasi Umum Jumlah
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
1.126.847.634.000,00
1.126.847.634.000,00
100,00%
-
1.104.739.473.000,00
1.126.847.634.000,00
1.126.847.634.000,00
100,00%
-
1.104.739.473.000,00
Sesuai Perpres Nomor 36 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015 bahwa penerimaan DAU dari Pemerintah Pusat ditransfer dan ditampung dalam rekening giro BPD Jateng a.n Kas Daerah Kota Semarang. DAU Tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp1.126.847.634.000,00 terealisasi sebesar Rp1.126.847.634.000,00 dibandingkan dengan tahun 2014 ada kenaikan sebesar Rp22.108.161.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 d)
Dana Alokasi Khusus Pendapatan Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan transfer pusatdana perimbangan yang peruntukkannya telah ditentukan sesuai dengan juklak dan juknis. DAK untuk tahun anggaran 2015 dan 2014 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut : Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Rp 1 Dana Alokasi Khusus Jumlah
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
52.100.330.000,00
46.661.150.000,00
89,56%
5.439.180.000,00
29.236.965.000,00
52.100.330.000,00
46.661.150.000,00
89,56%
5.439.180.000,00
29.236.965.000,00
Data tabel di atas menunjukkananggaran Dana Alokasi Khusus tahun 2015 sebesar Rp52.100.330.000,00 terealisasi sebesar Rp46.661.150.000,00 atau 89,56% dari anggarannya.Dibandingkan realisasi TA 2014 sebesar Rp29.236.965.000,00 mengalami kenaikansebesar Rp17.424.185.000,00. Adapun rincian Dana Alokasi Khusus sebagai berikut: No
Bidang
1
2
Rincian 3
1 RSUD
17.480.386.175
2 Pertanian
4.276.333.825
3 Pendidikan
17.627.060.000
4 Kesehatan Pelayanan Farmasi
2.231.850.000
5 Infrastruktur Air Minum
3.353.960.000
6 Kehutanan
1.691.560.000 JUMLAH
46.661.150.000
2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya adalah berupa dana penyesuaian yang terdiri atas tambahan penghasilan guru PNSD dan tunjangan profesi guru PNSD untuk periode TA 2015 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut: Anggaran 2015
Rp 1 Dana Penyesuaian Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Rp
%
Rp
Realisasi 2014
Rp
355.298.952.000,00
355.298.952.000,00
100,00%
-
283.917.499.000,00
355.298.952.000,00
355.298.952.000,00
100,00%
-
283.917.499.000,00
Data tabel di atas menunjukkan anggaran penerimaan transfer pemerintah pusat lainnya Tahun 2015 sebesar Rp355.298.952.000,00 terealisasi sebesar Rp355.298.952.000,00 atau 100%. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Tambahan Penghasilan Guru PNSD dan Tunjangan Prof 1 Guru PNSD Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
355.298.952.000,00
355.298.952.000,00
100,00%
-
283.917.499.000,00
355.298.952.000,00
355.298.952.000,00
100,00%
-
283.917.499.000,00
3) Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Transfer - Pemerintah Provinsi dialokasikan pada Pemerintah Kota Semarang meliputi dana bantuan untuk pembangunan.Bantuan keuangan dari Gubernur tersebut, berdasarkan SKO Gubernur Jawa Tengah,realisasi pada tahun 2015 dan 2014 dapat dirinci sebagai berikut:
1 Dana Bagi Hasil Pajak Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
392.158.000.000,00
432.645.344.655,00
110,32%
40.487.344.655,00
399.557.971.017,00
392.158.000.000,00
432.645.344.655,00
110,32%
40.487.344.655,00
399.557.971.017,00
Data tabel di atas menunjukkan target anggaran penerimaan transfer pemerintah provinsi tahun anggaran 2014 sebesar Rp392.158.000.000,00 terealisasi sebesar Rp432.645.344.655,00 atau 110,32%.Dibanding realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp399.557.971.017,00 mengalami kenaikan sebesar Rp33.087.373.638,00. Pendapatan Transfer ini dapat dirinci lebih lanjut pada tabel sebagai berikut: Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Rp
Realisasi 2014
Rp
Rp
1 Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor
110.000.000.000,00
143.012.429.266,00
130,01%
33.012.429.266,00
128.647.152.000,00
2 Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
140.000.000.000,00
117.200.774.862,00
83,71%
(22.799.225.138,00)
139.354.094.076,00
158.000.000,00
167.180.027,00
9.180.027,00
165.592.525,00
100.000.000.000,00
119.988.102.162,00
119,99%
19.988.102.162,00
107.170.327.744,00
42.000.000.000,00
52.276.858.338,00
124,47%
10.276.858.338,00
24.220.804.672,00
392.158.000.000,00
432.645.344.655,00
110,32%
30.210.486.317,00
399.557.971.017,00
Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air 3 Permukaan 4 Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 5 Pajak Rokok Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi
c.
Lebih/Kurang
105,81%
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Lain-lain Pendapatan Yang Sah Anggaran 2015
Rp 1 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Tk 1 2 Dana Insentif Daerah Jumlah Pendapatan Lainnya
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
82.155.340.000,00
66.532.836.650,00
80,98%
20.730.023.000,00
20.730.023.000,00
100,00%
102.885.363.000,00
87.262.859.650,00
84,82%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
(15.622.503.350,00) (15.622.503.350,00)
69.405.952.776,00 69.405.952.776,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Data tabel di atas menunjukkan anggaran penerimaan lain – lain yang sah tahun anggaran 2015 sebesar Rp102.885.363.000,00 terealisasi sebesar Rp87.262.859.650,00 atau 84,82%. Dibanding realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp69.405.952.776,00 mengalami kenaikan sebesar Rp17.856.906.874,00.
4.1.2 BELANJA Belanja Daerah berdasarkan jenis kelompoknya terdiri dariBelanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah tahun anggaran 2015 serta Realisasi tahun anggaran 2014 diuraikan pada tabel sebagai berikut: 4.1.2 Belanja Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
1 Belanja Operasi
2,919,963,010,704.00
2,473,698,391,494.00
84.72%
(446,264,619,210.00)
2,155,474,360,151.00
2 Belanja Modal
1,349,349,489,522.00
726,139,722,089.00
53.81%
(623,209,767,433.00)
800,181,230,907.00
89,015,771,300.00
1,021,982,550.00
1.15%
(87,993,788,750.00)
1,777,048,020.00
4,358,328,271,526.00
3,200,860,096,133.00
73.44%
(1,157,468,175,393.00)
2,957,432,639,078.00
3 Belanja Tak Terduga Jumlah Belanja
Data tabel di atas menunjukkananggaran belanja daerah tahun anggaran 2015 sebesar Rp4.358.328.271.526,00 terealisasi sebesar Rp3.200.860.096.133,00atau 73,44%, dibandingkan dengan tahun anggaran 2014 sebesar Rp2.957.432.639.078,00 yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp243.427.457.055,00 lebih lanjut dirinci sebagai berikut.
1. Belanja Operasi Belanja Operasi dibagi ke dalam Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Bunga, Belanja Hibah, Subsidi dan Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan dengan target anggaran dan realisasi tahun anggaran 2015dan tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut: Belanja Operasi Anggaran 2015
Rp
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
1 Belanja Pegaw ai
1,667,210,671,895.00
1,466,492,839,519.00
87.96%
(200,717,832,376.00)
1,306,934,922,575.00
2 Belanja Barang
1,166,259,301,809.00
969,858,309,273.00
83.16%
(196,400,992,536.00)
727,399,487,313.00
3 Bunga
-
-
-
4 Subsidi
-
-
-
5 Hibah 6 Bantuan Sosial 7 Bantuan Keuangan Jumlah Belanja Operasi
250,000,000.00 -
80,633,775,000.00
34,483,084,427.00
42.77%
(46,150,690,573.00)
113,718,345,363.00
4,875,000,000.00
1,998,500,000.00
40.99%
(2,876,500,000.00)
6,301,500,000.00
984,262,000.00
865,658,275.00
87.95%
(118,603,725.00)
870,104,900.00
2,919,963,010,704.00
2,473,698,391,494.00
84.72%
(446,264,619,210.00)
2,155,474,360,151.00
Data tabel di atas menunjukkananggaran belanja operasi tahun anggaran 2015 sebesar Rp2.919.963.010.704,00 terealisasisebesar Rp2.473.698.391.494,00 atau 84,72%. Realisasi tahun anggaran 2015 dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2014 sebesar Rp2.155.474.360.151,00 Rp318.224.031.343,00.
mengalami
kenaikan
sebesar
Penjelasan lebih lanjut mengenai Belanja Operasi, sebagai berikut: a. Belanja Pegawai Akun Belanja Pegawai ini meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Daerah, Tambahan Penghasilan, Tunjangan Operasional KDH/WKDH dan Penerimaan pimpinan & anggota DPRD, Biaya Pemungutan Pajak Daerah, Honorarium PNS/Non PNS dan uang lembur. Anggaran dan realisasi belanja ini tahun anggaran 2015 serta realisasi tahun anggaran 2014 pada masing-masing SKPD dapat dijelaskan sebagai berikut: Belanja Pegawai
Anggaran 2015
Rp 1 Dinas Pendidikan
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Lebih/Kurang
Rp
Realisasi 2014
Rp
930.406.393.898,00
803.294.928.980,00
86,34%
(127.111.464.918,00)
761.966.146.627,00
2 Dinas Kesehatan Kota
80.639.269.845,00
74.942.789.323,00
92,94%
(5.696.480.522,00)
60.661.477.395,00
3 Rumah Sakit Umum Daerah
30.184.798.637,00
28.143.705.358,00
93,24%
(2.041.093.279,00)
23.893.949.945,00
4 Dinas Bina Marga
17.283.017.641,00
13.655.732.942,00
79,01%
(3.627.284.699,00)
11.307.354.554,00
5 Dinas PSDA dan ESDM
16.050.751.828,00
14.064.752.019,00
87,63%
(1.985.999.809,00)
12.069.842.227,00
6 Dinas Kebakaran
10.023.856.317,00
9.147.216.089,00
91,25%
(876.640.228,00)
7.792.441.120,00
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan
19.850.489.211,00
18.516.164.297,00
93,28%
(1.334.324.914,00)
15.377.772.035,00
8.595.075.537,00
7.674.471.221,00
89,29%
(920.604.316,00)
6.174.828.934,00
9.510.884.591,00
8.729.008.417,00
91,78%
(781.876.174,00)
7.222.261.626,00
33.165.724.039,00
31.252.200.910,00
94,23%
(1.913.523.129,00)
23.770.876.579,00
6.106.437.897,00
5.771.749.293,00
94,52%
(334.688.604,00)
4.094.425.120,00
17.636.568.247,00
16.139.578.120,00
91,51%
(1.496.990.127,00)
13.392.248.029,00
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) 10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
9.573.905.143,00
9.001.833.816,00
94,02%
(572.071.327,00)
7.781.265.965,00
14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana
11.816.794.243,00
11.101.205.231,00
93,94%
(715.589.012,00)
9.370.705.084,00
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga
11.539.960.753,00
10.715.525.376,00
92,86%
(824.435.377,00)
8.626.129.815,00
16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
4.426.226.666,00
4.009.463.843,00
90,58%
(416.762.823,00)
3.332.368.143,00
17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
7.986.166.994,00
7.185.790.082,00
89,98%
(800.376.912,00)
6.151.775.887,00
18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
6.201.214.253,00
5.797.131.998,00
93,48%
(404.082.255,00)
4.792.889.802,00
19 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
6.839.042.496,00
6.479.944.687,00
94,75%
(359.097.809,00)
5.219.731.606,00
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
11.020.992.336,00
10.405.564.407,00
94,42%
(615.427.929,00)
8.565.404.673,00
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas
5.834.728.415,00
5.315.503.800,00
91,10%
(519.224.615,00)
3.603.726.868,00
22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP)
19.314.849.625,00
18.065.445.646,00
93,53%
(1.249.403.979,00)
15.114.490.288,00
23 DPRD
16.342.934.000,00
14.681.467.098,00
89,83%
(1.661.466.902,00)
12.969.195.624,00
1.700.086.397,00
1.338.116.459,00
78,71%
(361.969.938,00)
1.213.058.336,00
42.433.146.755,00
38.748.784.848,00
91,32%
(3.684.361.907,00)
31.630.670.673,00
24 Walikota dan Wakil Walikota 25 Sekretariat Daerah 26 Sekretariat DPRD 27 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) 28 Inspektorat
5.476.640.257,00
4.209.889.224,00
76,87%
(1.266.751.033,00)
4.027.396.366,00
97.467.320.928,00
77.456.086.824,00
79,47%
(20.011.234.104,00)
75.850.143.997,00
9.220.879.391,00
8.290.064.676,00
89,91%
(930.814.715,00)
6.169.216.345,00
10.010.490.376,00
9.546.466.851,00
95,36%
(464.023.525,00)
7.323.831.304,00
30 Kec. Semarang Utara
8.457.788.706,00
7.971.722.105,00
94,25%
(486.066.601,00)
6.021.465.576,00
31 Kec. Semarang Barat
12.568.712.116,00
11.880.722.885,00
94,53%
(687.989.231,00)
8.811.637.502,00
32 Kec. Semarang Timur
8.791.975.131,00
8.299.584.724,00
94,40%
(492.390.407,00)
6.845.502.868,00
33 Kec. Semarang Tengah
13.102.719.355,00
11.896.612.756,00
90,79%
(1.206.106.599,00)
8.907.251.742,00
34 Kec. Gunung Pati
12.194.694.184,00
11.158.482.238,00
91,50%
(1.036.211.946,00)
8.051.196.928,00
35 Kec. Tugu
6.921.104.243,00
6.154.693.630,00
88,93%
(766.410.613,00)
4.541.483.732,00
36 Kec. Mijen
9.498.991.255,00
8.956.078.375,00
94,28%
(542.912.880,00)
6.365.738.303,00
37 Kec. Genuk
10.467.993.117,00
9.879.255.395,00
94,38%
(588.737.722,00)
7.326.951.814,00
8.269.630.412,00
7.661.696.318,00
92,65%
(607.934.094,00)
5.805.599.115,00
11.314.208.525,00
10.660.241.489,00
94,22%
(653.967.036,00)
7.616.235.444,00
8.193.261.463,00
7.682.887.670,00
93,77%
(510.373.793,00)
5.934.453.674,00
12.004.041.782,00
11.334.661.245,00
94,42%
(669.380.537,00)
8.499.264.808,00
42 Kec. Ngaliyan
8.952.154.329,00
8.371.736.785,00
93,52%
(580.417.544,00)
6.201.886.187,00
43 Kec. Gayamsari
7.324.462.353,00
6.930.821.137,00
94,63%
(393.641.216,00)
5.055.616.865,00
44 Kec. Pedurungan
12.293.966.649,00
11.590.171.828,00
94,28%
(703.794.821,00)
8.932.812.697,00
45 Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
11.109.563.192,00
6.542.243.607,00
58,89%
(4.567.319.585,00)
5.229.104.359,00
46 Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat)
3.548.651.864,00
3.208.845.106,00
90,42%
(339.806.758,00)
1.951.976.418,00
47 Kantor Ketahanan Pangan
1.832.837.320,00
1.736.619.127,00
94,75%
(96.218.193,00)
1.329.585.838,00
48 Kantor Perpustakaan dan Arsip
1.994.286.528,00
1.855.418.509,00
93,04%
(138.868.019,00)
1.532.310.384,00
49 Dinas Pertanian
8.121.202.848,00
7.570.868.552,00
93,22%
(550.334.296,00)
6.440.584.562,00
50 Dinas Kelautan dan Perikanan
5.097.340.970,00
4.736.915.143,00
92,93%
(360.425.827,00)
3.904.056.401,00
21.797.558.225,00
20.319.546.347,00
93,22%
(1.478.011.878,00)
17.285.622.779,00
6.694.880.612,00
6.412.432.713,00
95,78%
(282.447.899,00)
4.878.959.612,00
1.667.210.671.895,00
1.466.492.839.519,00
87,96%
(200.717.832.376,00)
1.306.934.922.575,00
29 Kec. Semarang Selatan
38 Kec. Gajah Mungkur 39 Kec. Tembalang 40 Kec. Candisari 41 Kec. Banyumanik
51 Dinas Pasar 52 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jumlah Belanja Pegawai
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Data tabel di atas menggambarkan bahwaanggaran Belanja Pegawai sebesar Rp1.667.210.671.895,00 terealisasisebesar Rp1.466.492.839.519,00 atau 87,96%. Realisasi tahun anggaran 2015 jika dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp1.306.934.922.575,00 mengalami kenaikan sebesar Rp159.557.916.944,00. Pada Belanja Pegawai BLUD RSUD dan Terminal Mangkang jumlah Rp36.138.688.094,00 dengan perinciannya sebagai berikut: Belanja Pegaw ai
No
BLUD RSUD 1
Rp
BLUD Terminal Mangkang
28.143.705.358,00
Rp
7.994.982.736,00
Jumlah Rp
36.138.688.094,00
b. Belanja Barang dan Jasa Akun belanja Barang dan Jasa terdiri dari belanja bahan dan material, jasa pihak ketiga, cetak dan penggandaan, sewa-sewa, makanan dan minuman, pakaian dinas, dan perjalanan dinas, dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut: Belanja Barang dan Jasa
Anggaran 2015
Rp
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
1 Dinas Pendidikan
82,902,614,550.00
75,355,722,989.00
90.90%
(7,546,891,561.00)
67,418,830,113.00
2 Dinas Kesehatan Kota
99,563,198,577.00
89,249,482,229.00
89.64%
(10,313,716,348.00)
66,815,324,390.00
3 Rumah Sakit Umum Daerah
128,159,526,500.00
117,039,526,422.00
91.32%
(11,120,000,078.00)
71,337,561,004.00
4 Dinas Bina Marga
56,402,078,323.00
42,248,784,478.00
74.91%
(14,153,293,845.00)
32,630,642,974.00
5 Dinas PSDA dan ESDM
27,658,278,900.00
14,102,819,727.00
50.99%
(13,555,459,173.00)
26,256,053,703.00
5,657,325,400.00
4,388,619,199.00
77.57%
(1,268,706,201.00)
5,229,540,615.00
6 Dinas Kebakaran 7 Dinas Tata Kota dan Perumahan
92,929,682,200.00
86,807,395,317.00
93.41%
(6,122,286,883.00)
7,887,285,599.00
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
6,446,305,000.00
4,757,230,843.00
73.80%
(1,689,074,157.00)
3,696,501,008.00
9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA)
9,875,764,000.00
8,150,696,040.00
82.53%
(1,725,067,960.00)
7,333,860,177.00
61,432,123,642.00
55,740,858,880.00
90.74%
(5,691,264,762.00)
41,242,226,137.00
5,803,976,840.00
5,370,575,818.00
92.53%
(433,401,022.00)
4,489,399,820.00
10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan
52,514,237,600.00
45,077,524,444.00
85.84%
(7,436,713,156.00)
43,858,122,923.00
13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
4,535,911,000.00
4,143,242,595.00
91.34%
(392,668,405.00)
3,731,065,482.00
14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana
8,453,378,900.00
7,998,893,697.00
94.62%
(454,485,203.00)
8,451,996,552.00
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga
11,850,019,400.00
9,490,208,983.00
80.09%
(2,359,810,417.00)
7,269,710,665.00
16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
3,644,153,000.00
3,404,751,710.00
93.43%
(239,401,290.00)
3,431,917,929.00
17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8,272,691,900.00
6,546,983,072.00
79.14%
(1,725,708,828.00)
7,173,806,234.00
18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
7,520,027,500.00
6,866,961,789.00
91.32%
(653,065,711.00)
7,164,921,004.00
19 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
2,755,575,000.00
2,653,548,112.00
96.30%
(102,026,888.00)
2,611,636,093.00
12,244,584,000.00
11,861,124,225.00
96.87%
(383,459,775.00)
9,366,808,840.00
5,165,866,000.00
4,253,300,974.00
82.33%
(912,565,026.00)
3,324,131,560.00
10,910,949,600.00
9,727,847,987.00
89.16%
(1,183,101,613.00)
7,278,427,408.00
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 23 DPRD 24 Walikota dan Wakil Walikota
-
-
-
-
-
25 Sekretariat Daerah
73,085,004,900.00
58,892,269,707.00
80.58%
(14,192,735,193.00)
58,657,901,111.00
26 Sekretariat DPRD
52,836,675,000.00
26,942,395,060.00
50.99%
(25,894,279,940.00)
21,380,307,450.00
27 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
145,917,356,123.00
87,112,710,834.00
59.70%
(58,804,645,289.00)
67,226,570,187.00
28 Inspektorat
1,624,712,500.00
1,408,260,810.00
86.68%
(216,451,690.00)
1,299,115,201.00
29 Kec. Semarang Selatan
6,901,344,000.00
6,463,450,588.00
93.65%
(437,893,412.00)
5,594,936,744.00
30 Kec. Semarang Utara
7,825,980,750.00
7,593,424,941.00
97.03%
(232,555,809.00)
5,888,434,610.00
31 Kec. Semarang Barat
11,573,401,000.00
11,446,957,169.00
98.91%
(126,443,831.00)
9,366,173,714.00
32 Kec. Semarang Timur
7,266,907,000.00
7,152,669,306.00
98.43%
(114,237,694.00)
6,013,985,005.00
33 Kec. Semarang Tengah
8,719,350,800.00
8,379,546,643.00
96.10%
(339,804,157.00)
7,576,849,812.00
10,890,655,000.00
10,794,080,637.00
99.11%
(96,574,363.00)
7,735,249,578.00
35 Kec. Tugu
5,383,293,500.00
5,226,826,169.00
97.09%
(156,467,331.00)
4,158,863,416.00
36 Kec. Mijen
9,681,774,904.00
9,559,445,738.00
98.74%
(122,329,166.00)
7,127,638,524.00
37 Kec. Genuk
9,542,334,900.00
9,398,324,367.00
98.49%
(144,010,533.00)
7,098,246,493.00
38 Kec. Gajah Mungkur
5,827,528,500.00
5,695,548,210.00
97.74%
(131,980,290.00)
5,031,164,785.00
34 Kec. Gunung Pati
39 Kec. Tembalang
10,948,451,200.00
10,839,336,586.00
99.00%
(109,114,614.00)
8,220,268,713.00
40 Kec. Candisari
5,760,171,800.00
5,636,586,965.00
97.85%
(123,584,835.00)
4,533,110,807.00
41 Kec. Banyumanik
9,077,578,000.00
8,867,682,931.00
97.69%
(209,895,069.00)
7,153,013,671.00
42 Kec. Ngaliyan
8,991,195,800.00
8,874,256,084.00
98.70%
(116,939,716.00)
6,678,794,637.00
43 Kec. Gayamsari
6,221,397,000.00
6,124,502,812.00
98.44%
(96,894,188.00)
4,911,089,159.00
10,475,940,700.00
10,348,571,874.00
98.78%
(127,368,826.00)
9,684,718,046.00
45 Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
3,306,236,500.00
2,980,461,159.00
90.15%
(325,775,341.00)
2,655,628,399.00
46 Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat)
9,154,975,000.00
8,023,264,137.00
87.64%
(1,131,710,863.00)
4,093,221,941.00
47 Kantor Ketahanan Pangan
2,525,296,500.00
2,472,703,391.00
97.92%
(52,593,109.00)
1,888,447,841.00
44 Kec. Pedurungan
48 Kantor Perpustakaan dan Arsip 49 Dinas Pertanian 50 Dinas Kelautan dan Perikanan 51 Dinas Pasar 52 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jumlah Belanja Barang
2,424,119,000.00
2,324,887,145.00
95.91%
(99,231,855.00)
2,333,891,282.00
12,929,960,500.00
12,200,997,912.00
94.36%
(728,962,588.00)
5,128,006,068.00
5,924,418,600.00
5,162,324,978.00
87.14%
(762,093,622.00)
4,651,529,333.00
11,280,207,000.00
9,763,998,032.00
86.56%
(1,516,208,968.00)
5,464,767,500.00
4,936,725,558.00
90.34%
(528,041,942.00)
4,520,842,445.00
1,166,259,301,809.00
969,858,309,273.00
83.16%
(196,400,992,536.00)
727,399,487,313.00
8,791,718,111.00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Data tabel di atas menunjukkan Realisasi Belanja Barang dan Jasa tahun anggaran 2015 sebesar Rp969.858.309.273,00 atau 83,16% dari anggaran sebesar Rp1.166.259.301.809,00. Belanja tersebut bila dibandingkan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp727.399.487.313,00 terdapat kenaikan sebesar Rp242.458.821.960,00. Belanja Barang dan Jasa pada BLUD RSUD sudah tidak termasuk belanja barang dan jasa yang terkait pelayanan Jamkesmaskot sebesar Rp2.746.225.209,00. Perincian Belanja Barang dan Jasa per jenis belanja dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Belanja Barang dan Jasa pada BLUD sejumlah Rp131.106.600.089,00 terdiri dari BLUD RSUD Rp116.392.399.132,00 dan BLUD Terminal Mangkang Rp14.714.200.957,00.
Belanja Barang Jasa
No
BLUD RSUD 1
Rp
BLUD Terminal Mangkang
117.039.526.422,00
Rp
14.714.200.957,00
Jumlah Rp
131.753.727.379,00
c. Belanja Bunga Akun belanja Bunga adalah belanja yang terkait dengan biaya bunga pinjaman kepada Pemerintah Pusat (Departemen Keuangan) berupa Sub Loan Agreement (SLA), dengan anggaran dan realisasi tahun 2015 serta realisasi tahun 2014 dapat dirinci sebagai berikut:
1 Belanja Bunga Jumlah Belanja Bunga
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
-
-
#DIV/0!
-
250.000.000,00
-
-
#DIV/0!
-
250.000.000,00
Pada Tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang tidak terdapat belanja bunga. d. Belanja Hibah Akun Belanja Hibah Tahun Anggaran 2015 merupakan hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta. Anggaran belanja hibah tahun anggaran 2015 sebesar Rp80.633.775.000,00 terealisasi sebesar Rp34.483.084.427,00 atau 43,77%. Penurunan realisasi belanja hibah tahun 2015 dibanding realisasi tahun 2014 sebesar Rp9.114.782.276,00 disebabkan adanya pengendalian pemberian hibah berdasarkan Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 sebagai perubahan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Serta ketentuan pasal 298 ayat (5)huruf d Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka organisasi kemasyarakatan yang diperbolehkan untuk menerima hibah adalah organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. Sehingga dikarenakan peraturan tersebut, maka SKPD pengelola Hibah lebih berhati-hati dalam mengajukan pencairan Hibah. Anggaran dan realisasi 2015 serta realisasi Tahun Anggaran 2014 dapat dirinci sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
1 KONI Kota Semarang
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rp
Rp
8.500.000.000,00
Rasio
Lebih/Kurang
% -
Realisasi 2014
Rp
Rp
0%
(8.500.000.000,00)
13.867.393.405,00
2 KORPRI Kota Semarang
750.000.000,00
663.923.153,00
-
(86.076.847,00)
648.676.500,00
3 Pramuka
750.000.000,00
749.810.000,00
100%
(190.000,00)
743.990.000,00
4 PMI Kota Semarang
200.000.000,00
193.900.000,00
-
(6.100.000,00)
199.793.918,00
5 Badan Amil Zakat
300.000.000,00
300.000.000,00
-
-
300.000.000,00
-
-
200.000.000,00
6 Majelis Ulama Indonesia 7 KPU
41.000.000.000,00
23.859.499.449,00
58%
(17.140.500.551,00)
-
8 Muhammadiyah
-
-
50.000.000,00
9 BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama)
-
-
100.000.000,00
-
-
25.000.000,00
-
50.000.000,00 20.000.000,00
10 Pemuda Pancasila 11 Nahdlatul Ulama
#DIV/0!
12 Pemuda Muhammadiyah
-
-
13 Persatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
-
-
14 Pembangunan Tempat Ibadah 15 Penguatan Manajemen Desa Vokasi 16
Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
17 Penyelenggaraan Pendidikan Paket A,B dan C
605.000.000,00
93.000.000,00
20.000.000,00
15%
(512.000.000,00)
1.845.500.000,00
60.000.000,00
0%
(60.000.000,00)
-
50.000.000,00
0%
(50.000.000,00)
-
73.000.000,00
0%
(73.000.000,00)
-
18 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
-
-
20.000.000,00
19 Pembangunan Sarana dan Prasarana Umum
-
-
1.396.000.000,00
20 KNPI
-
-
476.028.660,00
-
Dewan Harian Cab.Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC 21 45)
45.000.000,00
45.000.000,00
100%
22 Persatuan Wredatama
50.000.000,00
49.892.500,00
100%
23 Legiun Veteran RI (LVRI)
60.000.000,00
60.000.000,00
100%
-
50.000.000,00
50.000.000,00
100%
-
30.000.000,00
30.000.000,00
100%
-
220.000.000,00
220.000.000,00
100%
-
24
Persatuan Purnawirawan & Warakawuri TNI (PEPABRI)
25 Paguyuban Pelaku Pertempuran Lima Hari 26 Bantuan Pendampingan PANSIMAS 27 Fas. Keaksaraan Lanjutan
(107.500,00)
30.000.000,00 790.000.000,00
63.000.000,00
-
0%
(63.000.000,00)
-
300.000.000,00
-
0%
(300.000.000,00)
-
40.000.000,00
-
0%
(40.000.000,00)
30 Pendampingan BOS Kota SD/MI
3.426.900.000,00
-
0%
(3.426.900.000,00)
3.555.164.000,00
31 Pendampingan BOS Kota SMP MTS
7.225.200.000,00
-
0%
(7.225.200.000,00)
6.845.400.000,00
32 Pendampingan BOS Provinsi SD/SDLB/MI Swasta
1.558.320.000,00
-
0%
(1.558.320.000,00)
1.524.780.000,00
33 Pendampingan BOS Provinsi SMA/MTS Swasta
2.109.100.000,00
-
0%
(2.109.100.000,00)
2.023.100.000,00
34 Pendampingan BOS SMA
3.638.600.000,00
-
0%
(3.638.600.000,00)
4.011.600.000,00
28 Kursus Kewirusahaan Desa (KWD) 29 Kelompok Belajar Usaha (KBU) Desa Vokasi
35 Hibah Pembangunan Sarana & Prasarana Umum
670.000.000,00
260.000.000,00
39%
(410.000.000,00)
36 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
750.000.000,00
741.500.000,00
99%
(8.500.000,00)
-
500.000.000,00
37 Generasi Muda FKPPI Kota Semarang
#DIV/0!
-
50.000.000,00
38 LSM Gapura
#DIV/0!
-
10.000.000,00
39 DPD Pengajian Al-Hidayah
#DIV/0!
-
5.000.000,00
40 Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
#DIV/0!
-
40.767.100,00
41 DPD Ikatan Tuna Netra muslim Indonesia (ITMI)
#DIV/0!
-
10.000.000,00
42 Pemuda Panca Marga
#DIV/0!
-
40.000.000,00
-
50.000.000,00 30.000.000,00
43 Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI)
60.000.000,00
60.000.000,00
100%
44 Persatuan Istri Purnawirawan (PERIP)
#DIV/0!
-
45 Lembaga Pelestarian Budaya Jawa Maju Karep
#DIV/0!
-
20.000.000,00
Pembangunan Masjid & Pemugaran Kompleks Makam 46 Syeikh Maulana Jumadil
#DIV/0!
-
200.000.000,00
47 Gerakan Pemuda Ansor
#DIV/0!
-
10.000.000,00
48 Fatayat Nahdlatul Ulama
#DIV/0!
-
10.000.000,00
49 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
#DIV/0!
-
8.000.000,00
50 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
#DIV/0!
-
8.000.000,00
51 OEN Foundation
#DIV/0!
-
100.000.000,00
-
989.996.000,00
52 53 54
Pendampingan Hibah Insentif Kota (Program PAMSIMAS)
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
100%
Panitia Pengawas Pemilu Kota Semarang (PANWASLU)
3.320.000.000,00
2.906.298.723,00
88%
Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Kota Semarang
2.729.655.000,00
2.729.655.000,00
-
5.000.000,00
5.000.000,00
-
20.000.000,00
20.000.000,00
55 Kerukunan Wnita Wredatama Kota Semarang 56 Pimpinan Daerah Aisiyah Kota Semarang 57 Garuda Nasional
5.000.000,00
(413.701.277,00)
-
-
(5.000.000,00)
58 Insan Sawiji Kota Semarang
10.000.000,00
10.000.000,00
-
59 Masyarakat Pers Anti Narkoba
20.000.000,00
20.000.000,00
-
30.000.000,00
30.000.000,00
60
Keluarga Besar Wirawati Catur Panca Wanita Pejoeang 45
61 Penguatan Kelembagaan/LKP untuk Akreditasi Fasilitasi Rintisan Taman Bacaan Masyarakat (TMB) Desa 62 Vokasi
200.000.000,00
-
(200.000.000,00)
50.000.000,00
-
(50.000.000,00)
63 Sarana Prasarana SD IT Al Mawadah
120.000.000,00
-
(120.000.000,00)
64 Pembangunan RKB SMP Al Kautsar
120.000.000,00
-
(120.000.000,00)
65 RKB SMP Agustinus
120.000.000,00
-
(120.000.000,00)
66 Pembangunan Gedung SMP Nurul Islam
120.000.000,00
-
(120.000.000,00)
60.000.000,00
-
(60.000.000,00)
120.000.000,00
-
(120.000.000,00)
67 Rehab Ruang Kelas SMP Muhammadiyah 3 68 Pembangunan RKB SMP Eka Sakti 69 Yayasan Bhakti Sejahtera Jumlah Belanja Hibah
80.633.775.000,00
34.097.478.825,00
-
#DIV/0!
42,29%
(45.207.594.898,00)
2.773.677.120,00 43.597.866.703,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pada Tahun Anggaran 2015 Pemkot Semarang menganggarkan Belanja Barang dan Jasa senilai Rp1.166.259.301.809,00 dan direalisasikan senilai Rp843.357.130.143,00 atau 72,31%. Realisasi tersebut diantaranya senilai Rp5.459.103.425,00 dipergunakan untuk belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat dan sebesar Rp1.221.800.00,00 untuk belanja pemberian uang yang akan diberikan kepada masyarakat yang dikelola oleh SKPD Teknis dengan rincian sebagai berikut: 1.03.02 1.14.01 1.20.18 1.20.21 1.21.01 2.01.01 2.05.01
DINAS PSDA DAN ESDM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KECAMATAN CANDISARI KECAMATAN GAYAMSARI KANTOR KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG
Anggaran
Realisasi
165.290.000 831.500.000 39.512.000 40.000.000 240.200.000 4.827.770.000 519.900.000
150.612.000 118.115.000 39.091.600 40.000.000 237.700.000 4.508.099.825 365.485.000
6.664.172.000
5.459.103.425
Belanja Barang yang akan diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
1.01.01 1.02.01 1.08.01 1.11.01 1.13.01 1.15.01 1.17.01 1.19.01 1.20.03 1.20.12 1.20.17 1.20.21 1.21.01 2.01.01 2.06.02
DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN KOTA BADAN LINGKUNGAN HIDUP BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAH RAGA DINAS KOPERASI UMKM DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BADAN KESBANG DAN POLITIK SEKRETARIAT DAERAH KECAMATAN GUNUNGPATI KECAMATAN TEMBALANG KECAMATAN GAYAMSARI KANTOR KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN DINAS PASAR
Anggaran
Realisasi
669.810.000 62.150.000 22.500.000 128.200.000 147.500.000 15.000.000 31.500.000 22.500.000 59.250.000 3.000.000 29.400.000 5.000.000 9.550.000 41.500.000 13.500.000
647.050.000 46.350.000 22.500.000 128.200.000 147.500.000 15.000.000 31.500.000 22.500.000 59.250.000 3.000.000 29.400.000 5.000.000 9.550.000 41.500.000 13.500.000
1.260.360.000
1.221.800.000
Belanja Pemberian Uang yang akan diberikan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
e. Belanja Bantuan Sosial Akun belanja Bantuan Sosial padatahun anggaran 2015 direalisasikan dalam bentuk pemberian bantuan keuangan kepada masyarakat dan bantuan bidang pendidikan, dapat dirinci sebagai berikut: Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rp 1 Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu 2 Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu SMA/SMK Swasta 3 Bantuan Kepada Korban Bencana 4 Bantuan Kepada Panti Sosoal & Panti Asuhan 5 DDUPB (PNPM) Jumlah Belanja Bantuan Sosial
Rp -
-
Rasio
Lebih/Kurang
%
Rp
#DIV/0!
Realisasi 2014
Rp -
3.065.000.000,00 641.000.000,00
2.598.000.000,00
1.435.000.000,00
55,23%
(1.163.000.000)
1.127.000.000,00
563.500.000,00
50,00%
(563.500.000)
549.250.000,00
-
1.277.500.000,00
1.150.000.000,00 4.875.000.000,00
1.998.500.000,00
#DIV/0! 0,00%
(1.150.000.000)
768.750.000,00
40,99%
(2.876.500.000,00)
6.301.500.000,00
Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja bantuan sosial tahun anggaran 2015 sebesar Rp4.875.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.998.500.000,00 atau 40,99% bila dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp6.301.500.000,00 terjadi penurunan sebesar Rp4.303.000.000,00. Kebijakan Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
lxxxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pemerintah dalam pemberian bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat (pemberian bersifat tidak wajib dan tidak harus diberikan tiap tahun), kecuali dalam keadaan tertentu serta memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Belanja bantuan sosial diberikan sesuai dengan ketentuan Permendagri nomor 39 tahun 2012 sebagai perubahan Permendagri nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. f. Belanja Bantuan Keuangan Akun belanja Bantuan Keuangan pada 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015, dapat di rinci sebagai berikut:
1 Belanja Bantuan Keuangan Jumlah
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
984.262.000,00
865.658.275,00
87,95%
(118.603.725,00)
870.104.900,00
984.262.000,00
865.658.275,00
87,95%
(118.603.725,00)
870.104.900,00
Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja bantuan keuangan sebesar Rp984.262.000,00 terealisasi sebesar Rp865.658.275,00 atau 87,95%. Bantuan keuangan merupakan bantuan kepada partai politik yang diberikan kepada 9 partai politik. Nama Partai Politik
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rp
Rp
Rasio
Lebih/Kurang
%
Rp
Realisasi 2014
Rp
1 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
310.351.000,00
310.350.775,00
100,00%
(225,00)
2 Partai Gerindra
127.756.000,00
127.755.175,00
100,00%
(825,00)
82.755.950,00
3 Partai Demokrat
117.854.000,00
117.853.450,00
100,00%
(550,00)
201.189.300,00
4 Partai Keadilan Sejahtera
85.443.000,00
85.442.625,00
100,00%
(375,00)
86.805.300,00
5 Partai Golongan Karya
75.592.000,00
0,00%
(75.592.000,00)
79.234.800,00
6 Partai Kebangkitan Bangsa
88.020.000,00
88.019.750,00
100,00%
(250,00)
56.046.500,00
7 Partai Amanat Nasional
73.689.000,00
73.688.550,00
100,00%
(450,00)
68.559.500,00
8 Partai Persatuan Pembangunan
43.009.000,00
0,00%
(43.009.000,00)
35.868.000,00
9 Partai Nasional Demokrat
62.548.000,00
100,00%
(50,00)
26.061.600,00
10 Partai Hanura Jumlah
984.262.000,00
-
62.547.950,00 865.658.275,00
87,95%
(118.603.725,00)
218.331.200,00
15.252.750,00 870.104.900,00
SKPD pengelola bantuan keuangantersebut adalahBadan Kesbangpol, sedangkan Partai Politik penerima Belanja Bantuan Keuangan tahun 2015 tersebut dapat dirincisebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xc
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
No
BANTUAN KEUANGAN
Ju m l ah pe rol e h an su ara
Ni l ai pe r su ara
Rp
Rp
P ART AI DEMOKRASI INDONESIA 1 P ERJUANGAN
234.227
1.325
2 P ART AI GERINDRA
96.419
1.325
3 P ART AI DEMOKRAT
88.946
1.325
4 P ART AI KEADILAN SEJAHT ERA
64.485
1.325
-
1.325
6 P ART AI KEBANGKIT AN BANGSA
66.430
1.325
7 P ART AI AMANAT NASIONAL
55.614
1.325
-
1.325
47.206
1.325
5 P ART AI GOLONGAN KARYA
P ART AI P ERSAT UAN 8 P EMBANGUNAN 9 P ART AI NASIONAL DEMOKRAT
653.327
Adapun partai Golongan Karya dan Partai Persatuan Pembangunan tidak dicairkan karena tidak ada pengajuan dari Kesbangpol untuk kedua partai tersebut dikarenakan kelengkapan persyaratan yang kurang lengkap yaitu tidak dikeluarkan Surat Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM kepada kedua partai tersebut.
2. Belanja Modal AkunBelanja Modal merupakan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pengadaan barang dalam rangka penambahan aset tetap daerah. Belanja Modal tersebut meliputi pengadaan Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan serta Aset Tetap Lainnya, dengan anggaran dan realisasi dalam tahun anggaran 2015 dan realisasi tahun anggaran 2014 dapat dirinci sebagai berikut: Belanja Modal Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
1 Belanja Tanah
240.417.267.200,00
47.486.444.056,00
19,75%
(192.930.823.144,00)
66.806.647.024,00
2 Belanja Peralatan dan Mesin
277.159.409.542,00
195.905.884.709,00
70,68%
(81.253.524.833,00)
168.484.419.664,00
3 Belanja Gedung dan Bangunan
388.540.432.500,00
192.530.351.373,00
49,55%
(196.010.081.127,00)
380.386.931.387,00
4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan
435.680.234.580,00
288.277.979.701,00
66,17%
(147.402.254.879,00)
175.596.020.355,00
7.552.145.700,00
1.939.062.250,00
25,68%
(5.613.083.450,00)
8.850.992.477,00
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 6 Belanja Aset Lainnya Jumlah Belanja Modal
1.349.349.489.522,00
726.139.722.089,00
#DIV/0!
53,81%
(623.209.767.433,00)
56.220.000,00 800.181.230.907,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xci
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja modal tahun anggaran 2015 sebesar Rp1.349.349.489.522,00 terealisasi sebesar Rp726.139.722.089,00 atau 53,81%. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp800.181.230.907,00 berarti mengalami penurunan sebesar Rp74.041.508.818,00. Kegiatan tahun 2015yang putus kontrak antara lain yaitu: Kegiatan tahun 2015yang putus kontrak / tidak selesai antara lain yaitu: a. Dinas Bina Marga Pada Kegiatan Peningkatan Jalan Tlogosari Raya dengan kode rekening 1.03.1.03.01.15.477 dengan pagu anggaran Rp. 17.570.443.000,00 (Tujuh belas milyar lima ratus tujuh puluh juta empat ratus empat puluh tiga ribu rupiah), dimana setelah diadakan pelelangan didapat nilai kontrak sebesar Rp. 15.993.078.000,00 (Lima belas milyar sembilan ratus sembilan puluh tiga juta tujuh puluh delapan ribu rupiah) yang rencananya dapat terselesaikan 100%, hanya dapat diselesaikan 89,204 % dengan nilai akhir realisasi sebesar Rp. 14.239.563.000,00 (Empat belas milyar dua ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh tiga ribu rupiah) atau 81,04% dari pagu anggaran, sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sehingga dilakukan putus kontrak b. Dinas Pasar Pada kegiatan pembangunan pasar Klitikan Penggaron Tahap III senilai Rp19.450.000,00 c. Dinas Tata Kota dan Perumahan 1) Kegiatan Rehabilitasi Gor Tri Lomba Juang Tahap III dengan anggaran sebesar Rp. 30.400.000.000,- tidak dilaksanakan, hal ini dikarenakan sudah dilaksanakan proses lelang sebanyak 2 (dua) kali, yang pertama gagal lelang dikarenakan penyedia jasa tidak memenuhi persyaratan, sedangkan lelang kedua sudah ditetapkan pemenang lelang , akan tetapi penyedia jasa membuat akta notaris untuk untuk dilimpahkan kepada perseorangan . Hal ini bertentangan dengan Perarturan Presiden Nomer 54 Tahun 2010 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dikarenakan hal tersebut maka Pemerintah Kota Semarang membatalkan kegiatan tersebut dan dianggarkan kembali padaTahun Anggaran 2016. 2) Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana GOR Tri Lomba Juang dengan anggaran sebesar Rp 5.000.000.000,-, sehubungan tidak dilaksanakannya pekerjaan fisik Rehabilitasi GOR Tri Lomba Juang Tahap III , maka kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana GOR Tri Lomba Juang juga tidak bisa dilaksanakan. d. RSUD Pada kegiatan pembangunan gedung private wings senilai Rp39.354.000.000,00.
Sampai dengan 31 Desember 2015 pada Pemerintah Kota Semarang mempunyai garansi bank sebagai jaminan pada masa pemeliharaan dari pihak ketiga terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan rincian sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xcii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
NO
SKPD
NILAI JAMINAN (Rp)
1
Dinas Pendidikan
23.992.700
2
Dinas Bina Marga
7.881.214.046
3
Dinas PSDA dan ESDM
2.588.033.750
4
Dinas Kebakaran
5
Badan Lingkungan Hidup
101.164.210
6
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
628.952.000
7
Dishubkominfo
443.250.330
8
Kecamatan Semarang Selatan
229.684.271
9
Kecamatan Semarang Utara
277.814.700
95.742.400
10
Kecamatan Semarang Tengah
11
Kecamatan Gunungpati
457.470.400
12
Kecamatan Tugu
174.215.200
13
Kecamatan Mijen
392.757.050
14
Kecamatan candisari
209.864.777
15
Kecamatan Ngaliyan
275.475.330
16
Dinas Pasar
51.459.550
2.463.462.750 JUMLAH
16.294.553.464
3. Belanja Tidak Terduga Akun ini menggambarkan Belanja Tidak Terduga untuk periode tahun anggaran 2015 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Belanja Tak Terduga Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
Belanja Tak Terduga
89.015.771.300,00
1.021.982.550,00
1,15%
(87.993.788.750,00)
1.777.048.020,00
Jumlah
89.015.771.300,00
1.021.982.550,00
1,15%
(87.993.788.750,00)
1.777.048.020,00
Data tabel di atas menggambarkan Belanja Tidak Terduga dialokasikan dalam APBD dalam upaya penanganan atau penanggulangan akibat dari bencana alam, bencana sosial, dan pelaksanaan kewenangan daerah. Pengguna Anggaran Belanja Tidak Terduga ada pada DPKAD Kota Semarang. Belanja Tidak Terduga dalam tahun anggaran 2015 dianggarkan Rp89.015.771.300,00 terealisasi sebesar Rp1.021.982.550,00 atau 1,15% dari anggarannya, belanja tersebut dapat dirinci sebagai berikut : a. b. c. d. e. f.
Restitusi DPKK a/n Shiou Xiangguang Rp14.400.000,00 Restitusi DPKK a/n Lin Mingzhu Rp7.213.500,00 Restitusi DPKK a/n Zhang Keming Yi Siping Rp28.800.000,00 Restitusi DPKK a/n Feng Dong Ling Rp.14.400.00,00 Restitusi DPKK a/n Kim Chang Joon Rp7.253.00,00 Restitusi DPKK a/n Lee I Ching Rp14.086.800,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xciii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u.
Restitusi DPKK a/n Tsai Mei Yun Rp14.086.800,00 Restitusi DPKK a/n Jesusa de La Torre Burmendo Rp12.914.000,00 Restitusi DPKK a/n Zeng Zhiquan Rp14.144.400,00 Restitusi DPKK a/n Mr. Sheichi Kaji Rp10.602.900,00 Restitusi DPKK a/n M. Peter Herman anto Rp14.268.000,00 Restitusi DPKK a/n Kirk Sineres Nicayabas Rp9.732.800,00 Restitusi DPKK a/n Kawase Yodo Rp5.912.500,00 Restitusi DPKK a/n Yang Hung yuan Rp3.547.500,00 Restitusi DPKK a/n Sukini Rp70.050.000,00 Restitusi DPKK a/n Sukini Rp21.450.000,00 Restitusi DPKK a/n Sukini Rp9.907.500,00 Restitusi DPKK a/n Sarmin Rp 21.243.450,00 Restitusi DPKK a/nDevita Sudarningrum Rp700.000,00 Restitusi Pembayaran lelang gudang Taat Alfian Rp46.000.000,00 Tanggap Darurat bencana pasar Johar dari BPBD Rp681.269.000,00
Rendahnya penyerapan pos belanja tak terduga ini karena pengeluarannya sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.
4.1.3 SURPLUS (DEFISIT) REALISASI ANGGARAN Dari realisasi pendapatan daerah sebesar Rp3.350.982.060.027,00 dan belanja daerah sebesar Rp3.200.457.242.131,00 dihasilkan surplus sebesar Rp150.524.817.896,00. Dibandingkan dengan surplus pada tahun 2014 sebesar Rp208.583.402.487,00 mengalami penurunan sebesar Rp58.058.584.591,00.
4.1.4 PEMBIAYAAN Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksud untuk menutup selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan Pemerintah Kota Semarang meliputi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah, dengan anggaran dan realisasi tahun anggaran 2015 serta realisasi tahun anggaran 2014 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Rp
Rp
%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
Penerimaan Pembiayaan
1,136,190,735,526.00
1,089,735,415,117.00
95.91%
(46,455,320,409.00)
912,721,021,842.00
Pengeluaran Pembiayaan
41,687,000,000.00
41,686,874,742.00
100.00%
(125,258.00)
48,095,579,353.00
1,094,503,735,526.00
1,048,048,540,375.00
95.76%
(46,455,195,151.00)
864,625,442,489.00
Jumlah
Tabel di atas menunjukkan Realisasi Pembiayaan Netto tahun anggaran 2015 sebesar Rp1.048.048.540.375,00 atau 95,76% dari anggaran sebesar Rp1.094.503.735.526,00. Dibandingkan realisasi tahun anggaran2014 sebesar Rp864.625.442.489,00 mengalami kenaikan sebesar Rp183.423.097.886,00. Realisasi penerimaan dan pengeluaran daerah dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xciv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 a. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan daerah merupakan penerimaan yang berasal dari penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) tahun lalu dan pencairan dana cadangan, adapun anggaran/realisasi tahun anggaran 2015 dan realisasi 2014 dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel di atas menunjukkan Realisasi penerimaan pembiayaan APBD tahun 2015 sebesar Rp1.089.735.415.117,00 atau 95,91% dari anggaran sebesar Rp1.136.190.735.526,00 penurunan sebesar Rp8.082.985.606.725,00 dibanding realisasi TA 2014 sebesar Rp9.172.721.021.842,00. b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayan Daerah merupakan pengeluaran yang penggunaannya antara lain untuk penyertaan modal daerah, pembayaran pokok pinjaman yang telah jatuh tempo, serta pemberian pinjaman daerah. Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Semarang tahun 2015 dan 2014 anggaran dan realisasi dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
1 Pembentukan Dana Cadangan 2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3
-
41.686.000.000,00
1.000.000,00
874.742,00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank
4 Pengembalian Sisa Dana DPPID Jumlah
-
41.686.000.000,00
41.687.000.000,00
41.686.874.742,00
#DIV/0! 100,00% 87,47%
-
25.439.914.000,00
-
20.839.000.000,00
125.258,00 100,00%
125.258,00
1.816.665.353,00 48.095.579.353,00
Tabel di atas menunjukkan target anggaran sebesar Rp41.687.000.000,00 dengan realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah tahun anggaran 2015 sebesar Rp41.686.874.742,00 atau 100,00%, turun sebesar Rp6.408.704.611,00 dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp48.095.579.353,00 yang dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Pembentukan Dana Cadangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xcv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Rp
Rp
%
Rp
Realisasi 2014
Rp
Pembentukan Dana Cadangan (DPKAD)
-
-
#DIV/0!
-
25.439.914.000,00
Jumlah Pembentukan Dana Cadangan
-
-
#DIV/0!
-
25.439.914.000,00
Pada Tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang tidak menganggarkan untuk pembentukan dana cadangan. 2) Penyertaan Modal Penyertaan modal Pemerintah Kota Semarang untuk periodetahun anggaran 2014 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut: Anggaran 2015
Rp
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
Penyertaan Modal (PDAM)
20.000.000.000,00
20.000.000.000,00
100,00%
-
10.000.000.000,00
Bank Jateng
8.339.000.000,00
18.361.000.000,00
18.361.000.000,00
100,00%
-
Perusda Percetakan
1.325.000.000,00
1.325.000.000,00
100,00%
-
PD BPR Bank Pasar
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
100,00%
-
PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
100,00%
-
41.686.000.000,00
41.686.000.000,00
Perusda Rumah Potong Hewan (RPH) Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
-
#DIV/0! 100,00%
1.000.000.000,00
-
1.500.000.000,00
-
20.839.000.000,00
Tabel di atas menunjukkan Realisasi Penyertaan Modal (Investasi) Daerah Kota Semarang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Semarang Kepada Badan Usaha Milik Daerah Kota Semarang dan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tahun 20152017. 3) Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bank Pembayaran Pokok Pinjaman yang Jatuh Tempo yang dianggarkan sebesarRp1.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp874.742,00 berupa pembayaran denda bunga pinjaman dan dapat dirinci sebagai berikut.
1 Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo Lembaga Keuangan Bank Jumlah
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp
Rp
%
Rp
Rp
1.000.000,00
874.742,00
87,47%
125.258,00
1.816.665.353,00
1.000.000,00
874.742,00
87,47%
125.258,00
1.816.665.400,00
Pembiayaan Netto Pembiayaan netto merupakan perhitungan dari penerimaan pembiayaan dikurangi pengeluaran pembiayaan dengan tabel berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xcvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Penerimaan Pembiayaan
Anggaran 2015
Realisasi 2015
Rasio
Rp
Rp
%
Jumlah
Realisasi 2014
Rp
Rp
1,089,735,415,117.00
95.91%
41,687,000,000.00
41,686,874,742.00
100.00%
(125,258.00)
48,095,579,353.00
1,094,503,735,526.00
1,048,048,540,375.00
95.76%
(46,455,195,151.00)
864,625,442,489.00
1,136,190,735,526.00
Pengeluaran Pembiayaan
Lebih/Kurang
(46,455,320,409.00)
912,721,021,842.00
Tabel di atas menunjukkanrealisasi dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp1.089.735.415.117,00 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp41.686.874.742,00 diperoleh pembiayaan netto sebesar Rp1.048.048.540.375,00 naik sebesar Rp183.423.097.886,00 jika dibandingkan dengan pembiayaan netto tahun 2014 sebesar Rp864.625.442.489,00.
4.1.5 SISA LEBIH PEMBIAYAAN APBD (SiLPA) Sisa Perhitungan Anggaran merupakan Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) atau Sisa Kurang Pembiayaan APBD (SiKPA), yang menunjukkan kelebihan atau kekurangan pendapatan dan penerimaan dibanding belanja dan pengeluaran daerah, dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut: 1 4.1.5 Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SILPA) Perhitungan APBD
Anggaran 2015
Pendapatan Daerah
3,263,824,536,000.00
3,347,160,206,438.00
Belanja Daerah
4,358,328,271,526.00
3,200,860,096,133.00
Surplus (Defisit) : 1-2
(1,094,503,735,526.00)
146,300,110,305.00
Penerimaan Pembiayaan
1,136,190,735,526.00
1,089,735,415,117.00
Pengeluaran Pembiayaan
41,687,000,000.00 1,094,503,735,526.00
Realisasi 2015
Rasio
Rp
%
Rp
Pembiayaan Netto : 4-5 SILPA (SIKPA) : 3+6
-
Lebih/Kurang
Realisasi 2014
Rp 102.55%
Rp
83,335,670,438.00
3,166,016,041,565.00
73.44%
1,157,468,175,393.00
2,957,432,639,078.00
-13.37%
(1,074,132,504,955.00)
208,583,402,487.00
95.91%
(46,455,320,409.00)
912,721,021,842.00
41,686,874,742.00
100.00%
125,258.00
48,095,579,353.00
1,048,048,540,375.00
95.76%
(46,455,445,667.00)
864,625,442,489.00
(1,120,587,950,622.00)
1,073,208,844,976.00
1,194,348,650,680.00
Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran 2015 sebesar Rp1.194.348.650.680,00 mengalami kenaikan sebesar Rp148.070.282.804,00 dari SiLPA tahun anggaran 2014 sebesar Rp1.073.208.844.976,00, dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:
Kas di BUD (tidak termasuk utang PFK) Sisa UP di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas di BLU RSUD Kas di BLU Dishubkominfo/UPTD Mangkang Kas di Bendahara JKN Lebih catat Kas Daerah
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
1,162,633,996,654.00
1,032,196,521,655.00
12.64%
523,358,813.00
4,183,027,692.00
-87.49%
1,979,300.00
24,431,500.00
0.00%
18,469,132,206.00
30,525,824,100.00
-39.50%
1,846,355,500.00
1,413,541,476.00
30.62%
10,873,623,115.00
4,865,498,553.00
123.48%
205,092.00 Jumlah
1,194,348,650,680.00
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp1.194.348.650.680,00 terdiri dari :
-
100.00%
1,073,208,844,976.00
(SiLPA)
Tahun
11.29%
2015
sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xcvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 A
B
C D E F G
4.2. a.
Kas di Kas Daerah (BUD) 1 Bank 2 Deposito
: 292,733,996,654 : 869,900,000,000
Sub Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran 1 Dinas Pendidikan 2 Dinas Tata Kota dan Perumahan 3 Dishubkominfo 4 Bapermas 5 Kec. Semarang Utara 6 Kec. Semarang Timur 7 Kec Semarang Tengah 8 Kec. Pedurungan 9 Kec. Mijen 10 Dinas Bina Marga 11 BPBD 12 Dinas Pertanian 13 Kec. Gayamsari 14 Disbudpar 15 Dinas Pasar Sub Jumlah Kas Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara JKN Kas di BLUD RSUD sebesar Kas di BLUD Terminal Mangkang sebesar Lebih catat Kasda Silpa
PENJELASAN ATAS ANGGARAN LEBIH
POS–POS
1,162,633,996,654 : : : : : : : : : : : : : : :
4,701,432 5,595,165 143,509,122 20,000 72,127,950 11,708,868 860,789 33,556,088 134,445 175,066,850 1,750,000 18,007,200 26,222,200 98,703 30,000,000
: : : :
LAPORAN
523,358,812 1,979,300 10,873,623,115 18,469,132,206 1,846,355,500 205,093 1,194,348,650,680
PERUBAHAN
SALDO
Saldo Anggaran Lebih Awal Merupakan penjumlahan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan. Saldo Anggaran Lebih awal tahun 2015 sebesar Rp1.073.208.844.976,00atau naik 17,58% yaitu sebesar Rp160.487.823.134,00 dari tahun 2014.
b.
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan Merupakan Saldo Anggaran Lebih yang telah digunakan sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan. Tahun 2015 Penggunaan SAL merupakan Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan sebesar Rp1.073.208.844.976,00bila dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar Rp160.487.823.134,00 atau naik 17,58 % dari tahun 2014. Hal ini dikarenakan Pendapatan pada tahun 2015 mengalami kenaikan.
c.
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA/SiKPA Merupakan selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD selama satu periode pelaporan. SiLPA tahun 2015 sebesar Rp1.194.348.650.680,00 atau naik 11,29% yaitu sebesar Rp121.139.805.704,00 dari tahun 2014. Surplus /Defisit – LRA Merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan LRA dan belanja selama satu periode pelaporan. Surplus/Defisit – LRA tahun 2015 sebesar Rp146.300.110.305,00 atau turun 29,86% yaitu sebesar Rp62.283.292.182,00 dari tahun 2014.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xcviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pembiayaan Netto Adalah selisih antara Penerimaan Pembiayaan setelah dikurangi Pengeluaran Pembiayaan selama satu periode pelaporan. Pembiayaan Netto tahun 2015 sebesar Rp1.048.048.540.375,00 atau naik 21,21% yaitu sebesar Rp183.423.097.886,00 dari tahun 2014. d.
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya Merupakan koreksi kesalahan pembukuan yang berhubungan dengan periode sebelumnya. Untuk tahun 2015 dan tahun 2014 tidak terdapat kesalahan koreksi pembukuan pada tahun sebelumnya.
e.
Saldo Anggaran lebih pada Tahun 2015 sebesar Rp1.194.348.650.680,00 terdiri dari: 1.
Over target pendapatan sebesar Rp87.157.524.027,00
2.
Sisa kegiatan dari Dana Perimbangan/Transfer yang harus dianggarkan kembali sebesar Rp299.731.409.188,00 yang berasal dari dana – dana yang sifatnya khusus dan sesuai dengan ketentuan tidak dapat digunakan untuk membiayai program dan kegiatan yang lain maupun sisa dana yang bersifat umum dan bebas penggunaannya untuk mendanai program dan kegiatan, dengan rincian sebagai berikut: a)
Alokasi DBHCHT yang belum dilaksanakan di tahun 2015 akan dianggarkan kembali dalam APBD 2016sebesar Rp7.174.708.594,00
b)
Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah dianggarkan kembali di tahun 2016 sebesar Rp5.644.500.000,00
c)
Dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah dianggarkan kembali di tahun 2016 sebesar Rp154.105.503.896,00
d)
Dana Alokasi Khusus yang dianggarkan kembali di tahun 2016 sebesar Rp96.726.233.638,00 terdiri dari : 1)
Silpa DAK Reguler sebesar Rp81.847.044.247,00 dengan rincian : (a) Bidang Pendidikan Rp79.969.299.423,00 (sudah dianggarkan kembali tahun 2016) (b) Bidang lain terdiri dari : - Air Minum Rp869.168.543,00 - Sanitasi Rp18.855.119,00 - Lingkungan Hidup Rp39.725.550,00 - Keluarga Berencana Rp750,00 - Keselamatan Angkutan Darat Rp11.606.800,00 - Perumahan dan Pemukiman Rp14.959.000,00 - Infrastruktur Jalan Rp635.717.002,00 - Kehutanan Rp155.616.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
xcix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 - Dinas Pasar Rp74.752.940,00 - DKK Rp57.343.120,00 Belum dapat dianggarkan kembali karena sisa tersebut adalah sisa pagu/efisiensi sehingga untuk menganggarkan kembali menunggu PMK yang mengatur Silpa efisiensi. 2)
DAK tambahan sejumlah Rp14.879.189.391,00 merupakan kegiatan yang gagal lelang atau tidak dilaksanakan (0%) terdiri dari : (a) Program Percepatan Pembangunan Kabinet Kerja (P3K2) sebesar Rp6.879.189.391,00 (b) Program Urusan Daerah sebesar Rp8.000.000.000,00
e)
Dana Bantuan Keuangan total Silpa sampai dengan 2015 sebesar Rp21.477.845.590,00 terdiri dari Silpa tahun 2015 sebesar Rp20.920.345.590,00 dan Silpa tahun 2014 sebesar Rp557.500.000,00. Perincian dari Silpa tersebut disebabkan karena : Belum dapat dicairkannya SP2D atas pengajuan SPP tahun 2015 sebesar Rp16.531.351.091,00 Efisiensi atas pagu dengan nilai kontrak sebesar Rp4.388.994.499,00. Silpa tersebut merupakan silpa umum yang dapat digunakan untuk program dan kegiatan yang lain dan Silpa ini sudah termasuk Silpa yang berasal dari efisiensi kegiatan. Silpa tahun 2014 yang harus dianggarkan kembali sebesar Rp557.500.000,00 namun pada 2016 baru dianggarkan sebesar Rp27.500.000,00 sisanya sebesar Rp530.000.000 belum dianggarkan di tahun 2016 karena masih menunggu solusi dari provinsi terkait UU Nomor 23 Tahun 2014.
f)
Dana Insentif Daerah Silpa Dana Insentif Daerah sebesar Rp5.214.474.450,00 dengan rincian sebagai berikut : 1) Adanya SP2D yang belum dapat dicairkan di tahun 2015 sebesar Rp2.527.502.250,00 2) Efisiensi sebesar Rp2.686.972.200,00 belum bisa dianggarkan menunggu petunjuk dari Kemenkeu.
g)
Pajak Rokok Silpa pajak rokok sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp9.388.143.020,00 belum dianggarkan kembali di tahun 2016 terdiri dari : 1) Silpa 2015 Rp4.784.229.184,00 dengan perincian sebagai berikut : adanya SP2D yang belum dapat dicairkan di tahun 2015 sebesar Rp 1.526.152.788,00 dan efisiensi sebesar Rp3.258.076.396,00 2) Silpa 2014 sebesar Rp4.603.913.836,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
c
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3.
SP2D yang belum dapat dicairkan tahun 2015 sebesar Rp47.483.678.871,00 diluar SP2D yang berasal dari dana perimbangan. Antara lain di Dinas Pendidikan, DKK, RSUD, Dinas Bina Marga, PSDA dan ESDM, Dinas Tata Kota dan Perumahan, BAPPEDA, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi, Sekretariat DPRD dan Kantor Diklat.
4.
Kegiatan yang tidak dilaksanakan yang disebabkan gagal lelang dan atau tidak dilaksanakan sebesar Rp75.506.558.000,00 antara lain di Dinas Bina Marga, Dinas PSDA dan ESDM, Dinas Kebakaran, Dishubkominfo,, RSUD, DTKP, Dinas PJPR, BLH, Disdik, Dinkes, Dinas Pasar, Dinsospora, Sekretariat DPRD, BPBD, Dinas Koperasi, KPU Kota, Perusda Percetakan, Kantor Satpol PP, Kecamatan Mijen, Kecamatan Genuk, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Semarang Barat, dan Kecamatan Semarang Tengah.
Saldo Anggaran lebih Tahun 2015 sebesarRp1.194.348.650.680,00terdiri dari: Penerimaan Pembiayaan Tahun 2015 yang berasal dari SAL adalah sebesar Rp1.073.208.844.976,00.
Penerimaan SAL Tahun 2015 terdiri dari: Tahun 2015
Tahun 2014
Trend
Rp
Rp
%
Pendapatan Asli Daerah
1.205.403.632.048,00
1.138.364.450.993,00
Pendapatan Transfer
2.058.315.568.329,00
1.958.242.860.296,00
5,11%
87.262.859.650,00
69.405.952.776,00
25,73%
Jumlah
3.350.982.060.027,00
3.166.013.264.065,00
5,84%
Belanja Operasi
2.473.295.537.492,00
2.155.354.724.695,00
14,75%
726.139.722.089,00
800.181.230.907,00
-9,25%
1.021.982.550,00
1.777.048.020,00
-42,49%
Jumlah
3.200.457.242.131,00
2.957.313.003.622,00
8,22%
Penerimaan Pembiayaan
1.112.441.184.626,00
912.721.021.842,00
21,88%
41.686.874.742,00
48.095.579.353,00
-13,32%
1.070.754.309.884,00
864.625.442.489,00
23,84%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Belanja Modal Belanja Tak Terduga
Pengeluaran Pembiayaan Jumlah
5,89%
Tahun 2015
Tahun 2014
Trend
Rp
Rp
%
SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
1.221.279.127.780,00
1.073.208.844.976,00
13,80%
Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan
1.073.208.844.976,00
912.721.021.842,00
17,58%
Pendapatan
3.350.982.060.027,00
3.166.016.041.565,00
5,84%
Belanja
3.200.457.242.131,00
2.957.432.639.078,00
8,22%
Penerimaan Pembiayaan
1.112.441.184.626,00
912.721.021.842,00
21,88%
41.686.874.742,00
48.095.579.353,00
-13,32%
1.221.279.127.780,00
1.073.208.844.976,00
13,80%
Pembiayaan Tahun Berjalan
Pengeluaran Pembiayaan Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ci
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4.3
PENJELASAN ATAS POS – POS NERACA
Neraca menggambarkan struktur yang berkaitan dengan Harta atau Aset, Kewajiban dan Ekuitas dana. Neraca menunjukkan bahwa harta yang diperoleh pendanaannya bersumber dari kewajiban dan kekayaan sendiri atau ekuitas dana. Total Aset Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp23.210.940.494.528,00 meningkat sebesar Rp8.036.412.736.744,00 atau 52,96% dibandingkan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp15.174.527.757.784,00 sebagaimana tabel berikut:
Aset
Jumlah
31-Dec-15 Rp 23,210,940,494,528.00 23,210,940,494,528.00
31-Dec-14 Rp 15,174,527,757,784.00 15,174,527,757,784.00
TREND % 52.96% 52.96%
Jumlah aset diatas terdiri dari Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, Dana Cadangan dan Aset Lainnya dengan rincian sebagai berikut:
ASET a.Aset Lancar b.Investasi Jangka Panjang c.Aset Tetap d.Dana Cadangan e.Aset Lainnya Jumlah
31-Dec-15 Rp 1,338,270,891,310.00 98,974,223,986.00 21,550,444,020,296.00 39,562,373,739.00 183,688,985,197.00 23,210,940,494,528
31-Dec-14 Rp 1,210,460,200,788.00 78,105,882,735.00 13,717,885,116,131.00 75,671,777,153.00 92,404,780,977.00 15,174,527,757,784.00
TREND % 10.56% 26.72% 57.10% -47.72% 98.79% 52.96%
4.3.1 KAS Kas merupakan aset lancar pada laporan neraca yang paling likuid. Aset lancar pada pos ini menunjukan saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2015 dan tanggal 31 Desember 2014 yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah (BUD), BLU RSUD, BLUD Terminal Mangkang serta Bendahara pada SKPD, baik berupa uang tunai, rekening giro bank, tabungan dan deposito bank, yang seluruhnya merupakan Kas Daerah dapat dirinci sebagai berikut: Pada Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.206.953.761.696,00 naik sebesar Rp120.653.641.434,00 atau 11,11% dibandingkan per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.086.300.120.262,00 dengan rincian:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kas dan Setara Kas
31-Dec-15
31-Dec-14
TREND
Rp
Rp
%
1) Bank
297,493,851,545.00
310,926,359,944.00
-4.32%
2) Deposito
869,900,000,000.00
725,705,769,509.00
19.87%
584,056,592.00
4,269,886,688.00
-86.32%
3) Kas di Bendahara Pengeluaran 4) Kas di Bendahara Penerimaan 5) Kas di Bendahara JKN 6) Kas di Bendahara Dana BOS 7) Kas di BLUD Jumlah
1,979,300.00
24,431,500.00
-91.90%
10,873,623,115.00
4,865,498,553.00
123.48%
7,784,763,438.00
8,568,808,492.00
-9.15%
20,315,487,706.00
31,939,365,576.00
-36.39%
1,206,953,761,696.00
1,086,300,120,262.00
11.11%
Pada neraca merupakan saldo kas yang menunjukkan hak Pemerintah Kota Semarang yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan sebagian merupakan uang titipan sebagai Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) berupa Uang Jaminan Bongkar Reklame (UJB), Jaminan Penduduk Boro, Pajak yang belum disetor dan Pendapatan yang belum disetor pada 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: Uraian
1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 2) Pendapatan Retribusi Yang Belum Di Setor
31-Dec-15
31-Dec-14
Rp
Rp
TREND %
1.194.348.650.680,00
1.073.208.844.976,00
11,29%
0,00
0,00
0,00%
3) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) A. Pajak Yang Belum Di Setor
60.697.779,00
86.858.996,00
-30,12%
B. Uang Jaminan Bongkar Reklame
3.157.040.000,00
2.959.098.000,00
6,69%
C. Uang Jaminan Penduduk Boro
1.602.518.564,00
1.476.418.564,00
8,54%
91.235,00
91.234,00
0,00%
7.784.763.438,00
8.568.808.492,00
-9,15%
1.206.953.761.696,00
1.086.300.120.262,00
-56,01%
5) Kurang/Lebih Catat 6) Dana BOS Jumlah
Rincian penjelasan SiLPA selengkapnya dapat dilihat pada Penjelasan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA), dan penjelasan Utang PFK pada Catatan Utang PFK. Sedangkan rincian saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2015 dan tanggal 31 Desember 2014, dapat disajikan sebagai berikut: a.
Kas di Kas Daerah Kas di Kas Daerah menunjukan keberadaan saldo Kas Daerah Kota Semarang Per 31 Desember 2015. Kas pada Kas Daerah disimpan pada PT. Bank Jawa Tengah Cabang Semarang, Bank Mandiri Semarang, BNI Cabang Karangayu Semarang, BRI Cabang Patimura Semarang, BTN Cabang Semarang, Bank Mega Cabang Semarang, BTPN Cabang Semarang berupa dana di rekening giro bank dan dana di rekening deposito. Pada PT Bank Jateng Semarang, rekening di atas dirinci dengan saldo per 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: Kas di Kas Daerah: a. Rekening Giro b. Rekening Deposito
31-Des-15 Rp 297.493.555.218,00 871.900.000.000,00
31-Des-14 Rp 310.926.359.944,00 725.705.769.509,00
TREND % -4,32% 20,15%
Masing-masing saldo rekening Kas di Bank per 31 Desember 2015 dan 2014, dapat dijelaskan sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ciii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 1)
Rekening Giro Penggunaan masing masing rekening giro bank tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Rekening Giro Bank 1. BPD Jateng 1-021-0006-8 : RKUD PAD 2. Bank Mandiri 135-00-0205417-7 : RKUD 3. BRI - E Tax 4. BTN Cab. Smg 00013-01-30-000419-5 : RKUD 5. BNI Cab. Karangayu 29045202 : RKUD 6. Bank BPD Jateng 1-021-003341 : Jaminan Biaya Reklame 7. Bank BPD Jateng 1-021-005122 : Jaminan Penduduk Boro Jumlah
2)
31-Dec-15 31-Dec-14 TREND Rp Rp % 292,691,551,670.00 306,478,765,918.00 -4.50% 33,865,996.00 2,211,512.00 1431.35% 5,761,350.00 0.00 100.00% 1,383,997.00 972,000.00 42.39% 1,433,641.00 8,893,950.00 -83.88% 3,157,040,000.00 2,959,098,000.00 6.69% 1,602,518,564.00 1,476,418,564.00 8.54% 297,493,555,218.00 310,926,359,944.00 -0.04
Deposito Rekening ini adalah Rekening Deposito milik Pemerintah Kota Semarang yang penempatan rekeningnya pada 7 bank dibawah ini: Rekening Deposito 1 2 3 4 5 6 7
Bank Jateng Bank Mandiri BNI Karangayu BRI Patimura Bank Tabungan Negara BTPN Bank Mega
31-Dec-15 Rp 450,000,000,000.00 42,000,000,000.00 180,900,000,000.00 126,000,000,000.00 71,000,000,000.00 0.00 0.00 869,900,000,000.00
31-Dec-14 Rp 350,000,000,000.00 45,000,000,000.00 129,000,000,000.00 100,000,000,000.00 69,000,000,000.00 22,705,769,509.00 10,000,000,000.00 725,705,769,509.00
Trend % 28.57% -6.67% 40.23% 26.00% 2.90% -100.00% -100.00% 19.87%
a) Penempatan deposito pada Bank Jateng cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2015 sebesar Rp450.000.000.000,00 naik sebesar Rp100.000.000.000,00 atau 28,57% dibandingkan per 31 Desember 2014 sebesar Rp350.000.000.000,00 b) Penempatan deposito pada Bank Mandiri cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2015 sebesar Rp42.000.000.000,00 turun sebesar Rp3.000.000.000,00 atau -6,67% dibandingkan per 31 Desember 2014 Rp45.000.000.000,00. c) Penempatan deposito pada BNI cabang Karangayu dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2015 sebesar Rp180.900.000.000,00 naik sebesar Rp51.900.000.000,00 atau 40,23% dibandingkan per 31 Desember 2014 Rp129.000.000.000,00. d) Penempatan deposito pada BRI cabang Patimura dengan jangka waktu bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2015 sebesar Rp126.000.000.000,00 naik sebesar Rp26.000.000.000,00 atau 26% dibandingkan per 31 Desember 2014 Rp100.000.000.000,00 e) Penempatan deposito pada BTN cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2015 sebesar Rp71.000.000.000,00 naik sebesar Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
civ
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rp2.000.000.000,00 atau 2,90% dibandingkan per 31 Desember 2014 Rp69.000.000.000,00. f) Penempatan deposito pada Bank BTPN tahun 2015 sebesar Rp0,00 sedangkan tahun 2014 sebesar Rp22.705.769.509,00 hal ini dikarenakan telah dilakukan reklasifikasi dengan memindahkan deposito pada Bank BTPN menjadi aset lainnya (aset dalam proses penelusuran). Hal ini dilakukan karena adanya ketekoran kas yang dilakukan oleh oknum pegawai BTPN dan sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian hukum. Adapun kronologi dan tindaklanjut yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang sebagaimana tercantum dalam lampiran II. g) Penempatan deposito pada Bank Mega cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2015 sebesar Rp0,00 turun sebesar Rp10.000.000.000,00 atau -100% dibandingkan per 31 Desember 2014 Rp10.000.000.000,00 b.
Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan saldo kas per 31 Desember 2015 yang masih berada di bendahara pengeluaran SKPD dan pada per 31 Desember 2015 belum disetorkan ke kasda. Adapun secara rinci kas di bendahara pengeluaran sebagai berikut : Kas di Bendahara Pengeluaran
1 Dinas Pendidikan 2 DKK 3 Dinas Tata Kota dan Perumahan 4 Dishubkominfo 5 Bappermas, Perempuan dan KB 6 Satpol-PP 7 Kecamatan Genuk
31-Dec-15
31-Dec-14
TREND
Rp
Rp
%
6,959,716.00
41,136,617.00
-83.08%
0.00
394,332,953.00
-100.00%
5,595,165.00
32,616,126.00
-82.85%
143,509,122.00
0.00
0.00%
20,000.00
0.00
0.00%
0.00
11,027,700.00
-100.00%
1,045,455.00
0.00
0.00%
8 Kecamatan Semarang Utara
72,127,950.00
738,631.00
9665.09%
9 Kecamatan Semarang Timur
11,708,868.00
39,242,532.00
-70.16%
860,789.00
206,536.00
316.77%
10 Kecamatan Semarang Tengah 11 Kecamatan Pedurungan
33,556,088.00
9,213,067.00
264.22%
12 Kecamatan Mijen
134,445.00
0.00
0.00%
13 Dinas Bina Marga
175,066,850.00
0.00
0.00%
0.00
3,447,560.00
-100.00%
14 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 15 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1,750,000.00
15,526,750.00
-88.73%
16 Inspektorat
0.00
30,244,000.00
-100.00%
17 Kecamatan Gajah Mungkur
0.00
460,422.00
-100.00%
18 Sekretariat DPRD
0.00
3,653,691,894.00
-100.00%
19 Dinas Pertanian
18,007,200.00
0.00
0.00%
20 Kecamatan Gayamsari
26,222,200.00
0.00
0.00%
0.00
17,851,900.00
-100.00%
57,394,040.00
350,000.00
16298.30%
0.00
19,800,000.00
-100.00%
30,000,000.00
0.00
0.00%
98,703.00
0.00
0.00%
584,056,591.00
4,269,886,688.00
-86.32%
21 Kecamatan Candisari 22 Kantor Pendidikan dan Latihan 23 Badan Lingkungan Hidup 24 Dinas Pasar 25 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Saldo Kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2015 sebesar Rp584.056.592,00 turun sebesar Rp3.685.830.096,00 atau -86,23%. Kas di bendahara pengeluaran merupakan nilai saldo kas per 31 Desember 2015 dan tahun 2014 yang merupakan sisa UP yang masih berada di tangan Bendahara Pengeluaran dan belum disetor Ke Kas Daerah, serta pajak yang belum disetor ke Kas Negara pada SKPD Dinas Pendidikan Rp2.258.284,00, Kecamatan Genuk Rp1.045.455,00, dan Kantor Diklat Rp57.394.040,00. c.
Kas di Bendahara Penerimaan Kas di bendahara penerimaan adalah saldo kas yang masih berada di bendahara penerimaan per 31 Desember 2015 belum disetor ke kasda sebesar Rp1.979.300,00 mengalami penurunan sebesar Rp22.452.200,00 dari saldo kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp24.431.500,00 atau -92%. Kas bendahara penerimaan akhir tahun yang masih berada pada bendahara penerimaan SKPD dengan rincian sebagai berikut; Kas di Bendahara Penerimaan 1 2 3 4
Dishubkominfo Dinas Kesehatan Kota Sekretaris Daerah Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga Jumlah
d.
31-Des-2015 Rp 1.484.300 0 0 495.000
31-Des-2014 Rp 6.617.500 4.175.000 13.450.000 189.000
TREND % -78% -100% -100% 162%
1.979.300
24.431.500
-92%
Kas di BLUD Saldo Kas BLUD adalah kas yang berada pada BLU RSUD, BLUD BRT Terminal Mangkang per 31 Desember 2015 sebesar Rp20.315.487.706,00 mengalami penurunan sebesar Rp11.623.877.870,00 dari saldo kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp31.939.365.576,00 atau -36,39% dapat dirinci: Kas di BLUD Kas di BLUD RSUD Kas di BLUD BRT Jumlah
31-Dec-15 Rp 18,469,132,206.00 1,846,355,500.00 20,315,487,706.00
31-Dec-14 Rp 30,525,824,100.00 1,413,541,476.00 31,939,365,576.00
TREND % -39.50% 30.62% -36.39%
Rekening Kas di BLUD dapat dijelaskan sebagai berikut: Rekening BLUD RSUD Kota Semarang merupakan rekening yang digunakan untuk penempatan, pencairan dana BLUD RSUD dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi rekening tersebut posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp18.469.132.206,00 mengalami penurunan sebesar Rp12.056.691.894,00 atau 39,50% dibandingkan posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp30.525.824.100,00. Jumlah kas tersebut terdiri dari: 1) Kas pada Bank BPD Jateng sebesar Rp1.782.769.670,00 dan Kas pada Bank Mandiri sebesar Rp135.032.045,00; 2) Deposito yang berjangka terdiri dari :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Bank Te mpat De pos ito Bank Jateng Bank Jateng Bank Jateng Bank Jateng BTN syariah BRI BRI BRI TOTAL
Jumlah 2.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 16.500.000.000
Ke te rangan 3 Bulan 1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan
3) Kas Pada Bendahara Penerimaan BLUD RSUD sebesar Rp51.330.491,00 Rekening BLUD Terminal Mangkang Kota Semarang terdapat pada Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp77.444.000,00 di Kas Bendahara Pengeluaran Rp5.590.044,00, Bank BNI 46 nomor rekening 555-8555-804, kondisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp151.656.250,00 , Rekening Bank Jateng dengan nomor rekening 2-056-13378-2 dengan kondisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp526.983,00 dan BRI nomor rekening 0083-01-000084-56-9 sebesar Rp1.611.138.223,00 Sehingga total rekening BLUD Terminal Mangkang per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.846.355.500,00 naik sebesar Rp432.814.024,00 atau 30,62% dibandingkan posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.413.541.476,00. e. Kas di Bendahara JKN Saldo Kas di Bendahara JKN merupakan dana yang masih berada di tangan Bendahara Dana JKN Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Semarang. Saldo Dana JKN Tahun 2015 sebesar Rp10.873.623.115,00 atau naik sebesar Rp6.008.124.562,00 atau 123,48% bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4.865.498.553,00 f. Kas di Bendahara Dana Bos Saldo Kas di Bendahara Dana Non APBD per 31 Desember 2015 merupakan dana yang masih berada di tangan Bendahara Dana BOS pada Dinas Pendidikan Kota Semarang. Kas di Bendaara Dana Non APBD Dinas Pendidikan Jumlah
31-Dec-15 Rp 7,784,763,438.00 7,784,763,438.00
REKAPITULASI SALDO DANA BOS TAHUN 2015 1 SD / 340 Sekolah
31-Dec-14 Rp 8,568,808,492.00 8,568,808,492.00
TREND % -9.15% -9.15%
SISA DANA 3,949,920,163
2 SMP / 42 Sekolah
3,834,843,275 TOTAL
7,784,763,438
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Jumlah kas ini bukan merupakan bagian dari SILPA namun sebagai bagian dari pengakuan pendapatan secara akrual. 4.3.2 PIUTANG Piutang daerah merupakan hak Pemerintah Kota Semarang yang berupa penerimaan kas, baik yang berasal dari pendapatan yang belum diterima secara kas maupun tagihan-tagihan lain, saldo piutang per 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut. a.
Piutang Pajak Piutang Pajak merupakan hak pemerintah terhadap pendapatan tersebut. Piutang ini terjadi dikarenakan adanya Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) yang dikeluarkan oleh Bidang Pajak DPKAD, sampai dengan batas tertentu tanggal Neraca belum dibayar oleh Wajib Pajak Daerah (WP-Daerah). Saldo Piutang Pajak tahun 2015 sebesar Rp338.065.470.350,00 mengalami kenaikan sebesar Rp31.840.891.551,00 atau 10,40% dari piutang pajak Tahun 2014 sebesar Rp306.224.578.799,00 dengan rincian: Piutang Pajak Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Galian Gol C Pajak Parkir Pajak Air Tanah BPHTB PBB Perkotaan Jumlah
31-Dec-15 Rp 2.360.003.988,00 1.953.433.860,00 1.489.558.297,00 11.497.591.406,00 5.783.999,00 375.293.790,00 311.174.480,00 4.595.134.370,00 315.477.496.160,00 338.065.470.350,00
31-Dec-14 Rp 1.179.628.522,00 1.812.472.507,00 1.515.807.662,00 10.160.770.975,00 5.783.999,00 336.851.225,00 243.957.330,00 4.595.134.370,00 286.374.172.209,00 306.224.578.799,00
TREND % 100,06% 7,78% -1,73% 13,16% 0,00% 11,41% 27,55% 0,00% 10,16% 10,40%
Piutang PBB sebesar Rp315.477.496.160,00 didalamnya masih termasuk piutang limpahan dari Kementrian Keuangan yang akan dilakukan validasi pada tahun 2016. b.
Piutang Retribusi Piutang Retribusi merupakan penerimaan terhadap pendapatan retribusi. Piutang Retribusi di sebabkan adanya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen yang dipersamakan yang berakibat timbulnya tagihan berupa hak Pemerintah Daerah melalui SKPD pengelola terkait, yang sampai dengan tanggal Neraca tertentu belum di lakukan pembayaran oleh Wajib Retribusi Daerah. Saldo Piutang Retribusi Daerah Pemerintah Kota Semarang tahun 2015 sebesar Rp13.588.931.322,00 mengalami kenaikan sebesar Rp3.796.163.443,00 atau 38,76% dari piutang Retribusi Tahun 2014 sebesar Rp9.792.767.879,00 dengan rincian :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Piutang Retribusi a. Restribusi Pada Dinas Tata Kota dan Perumahan b. Restribusi Penyelenggaraan ijin Reklame (PJPR) c. Restribusi Parkir Tepi Jalan Umum ( Dinas Perhubungan) d. Restribusi Sewa Kios Terminal Terboyo ( Dinas Perhubungan) e. Restribusi ijin ops taksi ( Dinas Perhubungan) f. Restribusi Pelayanan Kebersihan (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) g. Restribusi Atas Pemakaian Kekayaan Daerah (BLH) h. Retribusi Pelayanan Pasar (Dinas Pasar) i. Restribusi Pada Dinas Kesehatan Kota j. Restribusi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata k. Piutang kerjasama pemanfaatan PT. Narpati (DPKAD) l. Pitang sewa ruko stadion citarum Jumlah Piutang Retribusi
31-Dec-15 Rp 2.975.155.256,00 3.417.044.750,00
31-Dec-14 Rp 1.938.127.756,00 2.721.418.250,00
1.890.198.537,00
1.716.690.787,00
10,11%
0,00
141.842.500,00
-100,00%
0,00
19.800.000,00
0,00%
1.118.761.500,00
1.016.101.000,00
10,10%
11.850.000,00 2.490.813.279,00 77.400.000,00 375.000.000,00 1.160.000.000,00 72.708.000,00 13.588.931.322,00
29.250.000,00 2.209.537.586,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9.792.767.879,00
-59,49% 12,73% 0,00% 0,00% 100,00% 100,00% 38,76%
TREND % 53,51% 25,56%
Dari beberapa piutang retribusi yang mengalami penurunan atau sudah tertagih yaitu dari retribusi rusunawa pada Dinas Tata Kota Dan Perumahan sebesar 53,51% serta retribusi atas Pemakaian Kekayaan Daerah pada BLH sebesar 59,49%. Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada BLH terdapat penurunan -59,49% yaitu sebesar Rp11.850.000,00 dikarenakan sudah banyak yang membayar. Pemerintah Kota Semarang memiliki piutang kepada penghuni rusunawa, atas tagihan pembayaran retribusi sewa rusunawa telah dilakukan validasi. Hasil inventarisasi tahun 2015 ada pembayaran piutang sebesar Rp1.045.652.500,00 dan pembayaran sebesar Rp8.625.000,00. c.
Penyisihan Piutang Penyisihan piutang merupakan upaya untuk menyajikan nilai piutang yang benar-benar dapat direalisasikan. Penyisihan piutang tahun 2015 sebesar Rp305.708.594.551,00 mengalami kenaikan sebesar Rp29.363.633.151,00 atau 10,63% dari Tahun 2014 sebesar Rp276.344.961.400,00 dengan rincian sebagai berikut: Penyisihan Piutang Piutang Pajak (DPKAD) Piutang Retribusi kerjasama pemanfaatan (DPKAD) Piutang Retribusi Penyelenggaraan Reklame (Dinas PJPR) Piutang Retribusi (Dinas Tata Kota & Perumahan) Piutang Retribusi (Dinas Perhubungan) Piutang Retribusi (Badan Lingkungan Hidup) Piutang Retribusi Pelayanan Pasar (Dinas Pasar) Piutang Retribusi (Dinsospora) Piutang Retribusi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Jumlah
31-Dec-15 Rp (295,908,360,319.00) (580,000,000.00) (2,977,543,250.00) (2,975,155,256.00) (1,878,333,287.00) (1,740,000.00) (2,188,014,699.00) (54,614,400.00) (225,000,000.00) (306,788,761,211.00)
31-Dec-14 Rp (267,867,750,313.00) (2,671,448,670.00) (1,938,127,756.00) (1,878,333,287.00) (1,100,000.00) (1,988,201,374.00) (276,344,961,400.00)
TREND % 10.47% 100.00% 11.46% 53.51% 0.00% 58.18% 10.05% 100.00% 0.00% 11.02%
Untuk Penyisihan Piutang Pajak pada DPKAD per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp295.908.360.319,00 dengan rincian sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Penyisihan Piutang Pajak 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Galian Gol. C Pajak Parkir Pajak Air Tanah BPHTB PBB Perkotaan Jumlah
d.
31-Des-2015 Rp 277.487.742,00 985.416.852,00 1.163.983.277,00 6.910.543.875,00 5.783.999,00 215.578.690,00 89.073.710,00 4.595.134.370,00 281.665.357.804,00
31-Des-2014 Rp 280.655.942,00 1.047.235.068,00 1.188.415.077,00 7.986.253.875,00 5.783.999,00 216.723.690,00 119.568.745,00 4.595.134.370,00 252.427.979.547,00
295.908.360.319
TREND % -1,13% -5,90% -2,06% -13,47% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 11,58%
267.867.750.313
10,47%
Belanja Dibayar Dimuka Belanja Dibayar Dimuka adalah pengeluaran biaya tahun 2015 atau sebelumnya yang belum menjadi beban pada periode TA 2015 dan masih memiliki manfaat bagi Pemerintah Kota Semarang. Biaya dibayar dimuka tahun 2015 sebesar Rp2.479.816.047,00 mengalami penurunan mencapai Rp4.761.805.104,00 atau -65,76% dari Tahun 2014 sebesar Rp7.241.624.151,00 dengan rincian : Belanja di bayar di muka A. Premi Asuransi Aset Daerah B. Premi Asuransi Santunan Kematian Warga C. Bahan Bakar Minyak Rumah Pompa (PSDA & ESDM) D. Bahan Bakar Minyak (Dinas Kebersihan dan Pertamanan E. Premi Asuransi Jiwa PJPR Jumlah
31-Dec-15 Rp 2,378,120,347 101,695,700 2,479,816,047.00
31-Dec-14 Rp 3,132,055,948 1,334,486,598 2,760,049,200 15,032,405 7,241,624,151.00
TREND % -24.07% -100.00% -100.00% 100.00% -100.00% -65.76%
Nilai Pertanggungan Premi Asuransi Belanja Bayar di Muka tahun 2015 terdiri dari: Nama Asuransi 1. Premi Asuransi Aset Daerah di DPKAD ~ Gedung ~ Kendaraan Dinas
e.
31 Des 15
31 Des 14
Rp
Rp
1,323,698,129.00 1,054,422,218.00 2,378,120,347.00
Keterangan
0.00 0.00 0.00
Piutang Lainnya Piutang lainnya merupakan piutang Pemerintah Kota Semarang terhadap pihak ketiga di luar piutang pajak dan retribusi. Saldo piutang lainnya per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp58.990.328.457,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp7.795.025.340,00 atau 15,23%. dari tahun 2014 sebesar Rp51.195.303.117,00 dengan rincian:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Piutang Lainnya
1 Piutang Pasien Umum (RSUD) 2 Piutang Pasien Jamkesmas/BPJS (RSUD) 3 Piutang Pasien ASTEK (RSUD)
31-De c-15
31-De c-14
Rp
Rp
6 Piutang Pendapatan Bunga Dana Bergulir (DPKAD) 7 Piutang Bunga Deposito ( RSUD) 8 Piutang Bunga Deposito (DPKAD) 9 Piutang Bunga Deposito Dana Cadangan (DPKAD)
%
1,002,868,465.00
804,686,041.00
15,537,472,767.00
7,847,295,544.00
98.00%
149,855,257.00
207,502,493.00
-27.78% -100.00%
4 Piutang BLU Terminal Mangkang (Dinas Perhubungan) 5 Piutang SPBU Pandanaran (DPKAD)
TREND
24.63%
0.00
57,000.00
3,353,900,000.00
3,353,900,000.00
0.00%
70,229,231.00
50,590,231.00
38.82%
70,673,523.00
70,673,523.00
0.00%
37,146,064,516.00
37,724,483,676.00
-1.53%
270,967,742.00
0.00
0.00%
40,800,000.00
63,476,778.00
100.00%
11 Piutang denda PT Narpati (DPKAD)
635,100,000.00
0.00
12 Piutang denda PT. SMART (Disbudpar)
103,125,000.00
0.00
1,330,429,202.00
1,072,637,831.00
100.00%
59,711,485,703.00
51,195,303,117.00
16.63%
10 Piutang kelebihan pembayaran tunjangan pensiunan (DPKAD)
13 Piutang Hewan Ternak pada Masyarakat (Dinas Pertanian) Jumlah
Piutang Lainnya sebesar Rp59.711.485.703,00 belum termasuk piutang kurang salur bagi hasil provinsi kepada Kabupaten Semarang sebesar Rp33.760.619.305,00. Belum disajikan sebagai piutang karena sesuai dengan Permendagri Nomer 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah Pendapatan Bagi Hasil diakui pada saat terbitnya Surat Keputusan Gubernur. f.
Penyisihan Piutang Lainnya Tahun 2015 terdapat akun penyisihan piutang lainnya untuk menyajikan penyisihan piutang pada akun piutang lainnya yang pada tahun 2014 masih menjadi satu pada akun penyisihan piutang dengan rincian sebagai berikut: Penyisihan Piutang 1. Piutang SPBU Pandanaran(DPKAD) 2. Piutang Pendapatan atas Dana Bergulir (DPKAD) 3. Piutang ASTEK (RSUD) 4. Piutang Perorangan/Umum (RSUD) 5. Piutang BPJS (RSUD) 6. Piutang denda kerjsama pemanfaatan tanah (Disbudpar) 7. Piutang Hewan Ternak pada Masyarakat (Dinas Pertanian) Jumlah
31-Dec-15 Rp (3,353,900,000.00) (70,229,231.00) (98,234,642.00) (756,196,983.00) (1,516,406,748.00) (618,261,668.00) (423,496,956.00) (6,836,726,228.00)
31-Dec-14 Rp (3,353,900,000.00) (50,390,231.00) (79,917,981.00) (635,436,428.00) (91,656,182.00) 0.00 (533,782,931.00) (4,745,083,753.00)
TREND % 0.00% 39.37% 22.92% 19.00% 1554.45% 100.00% -20.66% 44.08%
4.3.3 PERSEDIAAN Saldo persediaan merupakan saldo barang yang mempunyai kriteria habis pakai, kurang dari 12 bulan dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Daerah, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di Satuan Kerja. Saldo persediaan tersebut per 31 Desember 2015 sebesar Rp31.096.913.631,00 mengalami kenaikan sebesar Rp301.058.898,00 atau 0,98% dari Tahun 2014 sebesar Rp30.795.854.733,00.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Persediaan 1 Alat Kebersihan 2 Alat Listrik 3 ATK 4 Barang Cetakan 5 Obat-obatan Air Kolam Renang 6 Pupuk & Obat Tanaman 7 Alat Peraga ( (ALKES) 8 Peralatan Olah Raga 9 Alat Penanggulangan Kebakaran 10 Peralatan Kerja 11 Peralatan Rumah Tangga 12 Suku Cadang 13 Material 14 BBM 15 Bahan Kimia 16 Perkebunan & Peternakan 17 Bibit 18 Tiket BRT 19 Persediaan Lain-lain 20 Bahan Laboratorium 21 Reagen 22 Oksigen 23 Air Minum 24 Peralatan Penanggulangan Bencana 25 Alat Peraga & Peralatan Medis 26 Meterai dan Perangko 27 Obat-obatan 28 Bahan Makanan Pokok 29 Bahan Bangunan 30 Perlengkapan Bengkel 31 Peralatan Perkebunan dan Pertanian 32 Suku Cadang Sarana Mobilitas 33 Alat Kontrasepsi Jumlah
31-Des-2015 Rp 752.884.442,00 1.766.728.279,00 3.040.979.799,00 3.448.312.770,00 179.253.000,00 12.870.000,00 18.526.500,00 185.428.950,00 253.634.796,00 382.691.250,00 6.530.000,00 344.295.819,00 3.619.712.000,00 361.009.637,00 212.656.117,00 187.588.662,00 313.150.520,00 752.024.540,00 73.715.580,00 13.542.655,00 174.248.513,00 3.709.500,00 360.000,00 0,00 0,00 1.833.000,00 14.676.911.922,51 314.315.379,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
31-Des-2014 Rp 611.386.963,00 1.278.834.786,00 3.427.186.023,00 4.360.373.842,00 0,00 0,00 0,00 55.114.300,00 1.973.556.465,00 0,00 0,00 0,00 0,00 262.707.385,00 407.330.470,00 0,00 409.850.550,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 405.167.484,00 422.289.022,00 26.000,00 15.308.971.790,00 357.269.600,00 964.893.000,00 198.551.500,00 172.149.780,00 72.055.630,00 108.140.143,00
31.096.913.631
30.795.854.733
TREND % 23,14% 38,15% -11,27% -20,92% 0,00% 0,00% 0,00% 236,44% -87,15% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 37,42% -47,79% 0,00% -23,59% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% -100,00% -100,00% 6950,00% -4,13% -12,02% -100,00% -100,00% -100,00% -100,00% -100,00% 0,98%
Saldo Persediaan Per 31 Desember 2015 pada SKPD dapat dilihat sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Persediaan Per SKPD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
31-Des-2015 Rp
DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN KOTA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DINAS BINA MARGA DINAS PSDA & ESDM DINAS KEBAKARAN DINAS TATA KOTA & PERUMAHAN DINAS PENERANGAN JALAN DAN PENGELOLAAN REKLAME BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT) DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL-PP) SEKRETARIAT DAERAH SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN & ASET DAERAH INSPEKTORAT BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KANTOR DIKLAT DINAS PERTANIAN DINAS PASAR DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN JUMALH
31-Des-2014 Rp
TREND %
1.596.497.537 11.056.083.740 5.304.112.177 3.662.023.319 666.155.557 396.725.346 4.818.100 1.268.077.905 3.281.210 1.645.691.326 851.400 1.988.000 1.472.463.610 554.000 153.228.000 366.332.400 26.980.650 63.262.800 25.381.530 752.100 1.154.431.480 2.760.000 639.618.645 15.177.300 12.119.300 12.887.500 719.852.899 559.315.800 265.490.000
3.082.264.921 12.212.519.650 4.045.119.593 1.154.934.415 155.666.900 2.431.848.349 790.674.750 5.885.295 1.397.459.743 655.900 2.417.000 1.308.424.195 314.244.782 162.266.600 264.449.050 27.276.950 157.023.825 26.189.930 1.689.000 1.105.302.950 788.739.145 10.906.775 12.663.950 105.633.800 801.321.265 430.276.000 -
-48,20% -9,47% 31,12% 217,08% 327,94% -83,69% 0,00% 60,38% -44,25% 17,76% 29,81% -17,75% 12,54% -99,82% -5,57% 38,53% -1,09% -59,71% -3,09% -55,47% 4,44% 0,00% -18,91% 39,15% -4,30% -87,80% -10,17% 29,99%
31.096.913.631
30.795.854.733
0,98%
Sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor. 32 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Semarang, bahwa metode pencatatan persediaan yang digunakan adalah metode fisik, sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah metode FIFO (First In First Out). Khusus persediaan obat pada Dinas Kesehatan Kota Semarang sebesar Rp10.538.548.999,51 yang terdiri dari persediaan obat di Instalasi Farmasi (IF) Rp7.151.375.351,18 dan di Puskesmas sebesar Rp3.387.173.648,33 pengeluaran persediaan diperhatikan terlebih dahulu masa kadaluarsanya lebih pendek akan dikeluarkan lebih dahulu tanpa memperhatikan waktu obat tersebut masuk gudang. Jika persediaan obat tersebut mempunyai masa kadaluarsa yang sama maka digunakan metode FIFO. Saldo Persediaan sebagaimana tersebut diatas, sudah termasuk persediaan pada Dinas Sosial Pemuda Dan Olah Raga, Dinas Kelautan Dan Perikanan serta Dinas Perindustrian Dan Perdagangan yang merupakan belanja hibah kepada masyarakat yang dihentikan sementara sambil menunggu peraturan/petunjuk lebih lanjut, karena sesuai dengan UU No. 23 tahun 2014 hanya diperbolehkan diberikan kepada Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. 4.3.4 INVESTASI JANGKA PANJANG Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Akun ini merupakan investasi dengan tujuan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan guna mendapatkan manfaat secara ekonomik sehingga dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2015 sebesar Rp98.974.223.986,00 mengalami kenaikan mencapai Rp20.868.341.251,00 atau 26,72% dari Tahun 2014 sebesar Rp78.105.882.735,00 adalah sebagai berikut:
Investasi Jangka Panjang Non Permanen Permanen JUMLAH
31-Des-2015 Rp 3,356,751,971.00 95,617,472,015.00 98,974,223,986.00
31-Des-2014 Rp 3,781,112,967.00 74,324,769,768.00 78,105,882,735.00
Tren % -11.22% 28.65% 26.72%
Investasi tersebut per 31 Desember 2015 dan 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Investasi Non Permanen Investasi ini merupakan investasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang berupa dana bergulir (dana yang digulirkan/dipinjamkan) melalui Dinas Koperasi dan UKM kepada UKM dan koperasi di wilayah Kota Semarang sesuai Peraturan Walikota dan akan dikembalikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Investasi non permanen saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp4.700.000.000,00 tidak mengalami kenaikan dari Tahun 2014 sebesar Rp4.700.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Investasi Non Permanen Melalui Bank Pasar Melalui Bank Muamalat Melalui Bank Jateng JUMLAH
31-Des-2015 Rp 2,700,000,000.00 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 4,700,000,000.00
31-Des-2014 Rp 2,700,000,000.00 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 4,700,000,000.00
Tren % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Investasi non permanen berupa Dana Bergulir per 31 Desember 2015 sebesar Rp4.700.000.000,00 terdapat pada 3 Bank yaitu BPR Bank Pasar Semarang, Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Jateng. Dana Bergulir dapat dirinci sebagai berikut : 1) Dana Bergulir sebesar Rp2.700.000.000,00 melalui Bank Pasar digulirkan pada Koperasi dan UKM secara bertahap mulai tahun 2001 sebesar Rp110.000.000,00, tahun 2003 sebesar Rp470.000.000,00, tahun 2004 sebesar Rp940.000.000,00, tahun 2005 sebesar Rp180.000.000,00, tahun 2006 sebesar Rp1.000.000.000,00. Mendasarkan pada laporan perkembangan Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan UKM, dana bergulir pada koperasi dan UKM mengalami kekurang lancaran dalam pengembaliannya. Adapun perkembangannya sebagai berikut : a) Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada Koperasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp827.549.089,00. b) Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada UKM dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp414.935.879,00. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 c) Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada LKM dari tahun 2005 sampai tahun 2015 sebesar Rp251.250.656,00 2) Dana Bergulir melalui Bank Muamalat Indonesia (BMI) Semarang sebesar Rp. 1.000.000.000,00 yang di salurkan pada Koperasi dan UKM ( Usaha Menengah Kecil ) di Kota Semarang. Berdasarkan laporan perkembangan Dana Bergulir terdapat sisa pinjaman pokok sebagai berikut : a) Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada Koperasi dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2015 Rp124.166.867,00. b) Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada UKM sebesar Rp82.227.760,00. 3) Dana Bergulir sebesar Rp1.000.000.000,00 melalui Bank Jawa Tengah yang disalurkan pada Koperasi dan UKM dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : a) Sisa pinjaman pokok yang disalurkan Koperasi sebesar Rp321.666.667,00 pada UMKM sisa pinjaman pokok sebesar Rp60.416.667,00. Pada LKM sisa pinjaman pokok sebesar Rp310.937.500,00. b) Sisa pinjaman bunga yang kurang lancar yang akan menjadi Piutang Pendapatan Bunga yang berada pada SKPD. b.
Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen Cadangan ini merupakan pencadangan yang dilakukan terhadap tunggakan pokok dana bergulir yang masih ada dan belum dibayarkan oleh Penerima dana bergulir, dasar penghitungan cadangan kerugian investasi non permanen menggunakan sama dengan kebijakan penghitungan penyisihan piutang. Per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.343.248.029,00 mengalami kenaikan mencapai Rp424.360.996,00 atau 46,18% dari Tahun 2014 sebesar Rp918.887.033,00 dengan rincian :
Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen Dinas Koperasi & UKM JUMLAH c.
31-Des-2015 Rp 1,343,248,029.00 1,343,248,029.00
31-Des-2014 Rp 918,887,033.00 918,887,033.00
Tren % 46.18% 46.18%
Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang berupa penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah dengan tujuan untuk lebih memberdayakan perusahaan daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), akun ini per 31 Desember 2015 sebesar Rp95.617.472.015,00 mengalami kenaikan mencapai Rp21.292.702.247,00 atau 28,65% dari Tahun 2014 sebesar Rp74.324.769.768,00 dengan rincian sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Investasi Permanen
31-Dec-15 Rp 5.778.330.632,00 5.131.691.402,00 10.349.999.132,00 7.615.650.849,00 64.961.000.000,00 1.780.800.000,00 95.617.472.015,00
Perusda Percetakan PD BPR Bank Pasar PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PT Bank Jateng PT PRPP JUMLAH
31-Dec-14 Rp 4.316.420.815,00 4.802.173.966,00 9.349.999.132,00 7.475.375.854,00 46.600.000.000,00 1.780.800.000,00 74.324.769.767,00
Tren % 33,87% 6,86% 10,70% 1,88% 39,40% 0,00% 28,65%
Nilai investasi pada PDAM bernilai Rp0,00 dikarenakan nilai ekuitas pada Laporan Keuangan PDAM per 31 Desember 2013 bernilai (Rp115.569.766.478,00). Sesuai dengan metode ekuitas (kepemilikan 100%) maka nilai investasi pada PDAM bernilai Rp0,00 sesuai dengan ketentuan yang ada, PDAM belum diwajibkan untuk setor bagian laba. Berikut adalah tabel mengenai tingkat pengendalian dan metode penilaian: NO
Investasi
Metode Penilaian
Prosentase Kepemilikan
Keterangan
1
Perusda Percetakan
Ekuitas
100.00%
LK Auditied
2
PD BPR Bank Pasar
Ekuitas
100.00%
LK Auditied
3
PD BPR / BKK Cab. Semarang Tengah
Biaya (Cost)
49.00%
LK Auditied
4
Perusda Rumah Potong Hewan (RPH)
Ekuitas
100.00%
LK Auditied
5
PDAM Kota Semarang
Ekuitas
100.00%
LK Auditied
6
PT. Bank Jateng
Biaya (Cost)
3.40%
7
PT. PRPP
Biaya (Cost)
3.56%
Investasi yang disajikan belum termasuk investasi pada PT. Manyaran Indah. Pemerintah Kota Semarang belum dapat menyajikan nilai investasi pada PT. Manyaran Indah sehubungan dengan proses penelusuran komposisi saham Pemerintah Kota Semarang pada PT. Manyaran Indah yang belum selesai. Nilai saham perusahaan PT. Manyaran Indah berdasar appraisal sebesar Rp16.593.213.000,00.
4.3.5 ASET TETAP Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset yang menunjukan jumlah dan nilai perolehan aset tetap yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah per 31 Desember 2015 dan 2014. Perolehan aset tetap yang berasal dari kapitalisasi Belanja Modal dan/atau belanja lainnya yang diatribusikan dalam nilai aset tetap tahun anggaran berkenaan. Saldo Aset Tetap Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp21.550.444.020.296,00 mengalami kenaikan sebesar Rp7.832.558.904.165,00 atau 57,10% dari tahun 2014 sebesar Rp13.717.885.116.131,00 dengan komposisi dapat disajikan sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Aset Tetap
Tanah
31-Dec-15
31-Dec-14
Kenaikan/penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
18,156,191,720,162.00
10,809,811,533,805.00
7,346,380,186,357.00
67.96%
Peralatan dan Mesin
1,140,779,561,749.00
957,835,854,744.00
182,943,707,005.00
19.10%
Gedung dan Bangunan
1,872,765,197,493.00
1,656,851,392,286.00
215,913,805,207.00
13.03%
Jalan, Irigasi dan Jaringan
1,987,265,452,595.00
1,654,555,357,306.00
332,710,095,289.00
20.11%
Aset Tetap Lainnya
88,708,674,161.00
73,945,990,040.00
14,762,684,121.00
19.96%
Konstruksi dalam Pengerjaan
87,286,319,793.00
102,732,023,730.00
(15,445,703,937.00)
-15.03%
(244,705,869,877.00)
15.91%
Akumulasi Penyusutan Jumlah
(1,782,552,905,657.00)
(1,537,847,035,780.00)
21,550,444,020,296.00
13,717,885,116,131.00
7,832,558,904,165.00
57.10%
Tahun 2015 terjadi mutasi aset tetap baik mutasi masuk maupun mutasi keluar yang mempengaruhi saldo akhir aset tetap, rincian mutasi masuk dan keluar aset tetap tahun 2015 tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Tanah Saldo Awal
Paralatan & Mesin
Gedung & Bangunan
Jalan, Irigasi & Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
Jumlah
10,809,811,533,805.00
957,835,854,744.00
1,656,851,392,286.00
1,654,555,357,306.00
73,945,990,040.00
47,486,444,056.00
195,905,884,709.00
192,530,351,373.00
288,277,979,701.00
1,939,062,250.00
0.00
0.00
48,419,573.00
0.00
0.00
0.00
0.00
48,419,573.00
565,148,530.00
818,256,415.00
4,522,057,081.00
94,951,951.00
19,796,000.00
0.00
6,020,209,977.00
102,732,023,730.00 15,255,732,151,911.00
Penambahan Aset Tetap 1 Belanja Modal Tahun 2015 2 Barang dalam proses penelusuran yang ditemukan 3 Kapitalisasi 4 Reklasifikasi Belanja Barang menjadi Aset Tetap
726,139,722,089.00
91,812,250.00
395,550,674.00
189,459,000.00
194,274,000.00
203,949,000.00
74,665,000.00
1,149,709,924.00
0.00
3,214,490,042.00
8,393,667,552.00
2,271,211,784.00
491,454,211.00
918,864,000.00
15,289,687,589.00
6 Aset yang berasal dari Dana BOS
0.00
7,595,048,449.00
177,346,500.00
0.00
4,715,249,235.00
0.00
12,487,644,184.00
7 Utang Belanja Modal Tahun 2015
2,684,678,000.00
8,330,343,288.00
3,183,571,500.00
44,144,488,280.00
45,859,000.00
3,539,398,050.00
61,928,338,118.00
8 Reklasifikasi antar KIB
1,035,453,250.00
1,399,466,997.00
6,927,270,958.00
1,832,175,087.93
7,558,579,441.00
0.00
18,752,945,733.93
5 Aset yang berasal dari Donasi/Hibah
9 Penilaian
7,363,370,206,971.00
10 Mutasi masuk (koreksi, mutasi antar SKPD, kurang catat)
-
-
-
-
0.00 7,363,370,206,971.00
14,376,610,842.00
6,228,545,691.06
21,374,857,260.00
0.00
0.00
0.00
41,980,013,793.06
7,429,610,353,899.00
223,936,005,838.06
237,298,581,224.00
336,815,080,803.93
14,973,949,137.00
4,532,927,050.00
8,247,166,897,951.99
1 Reklasifikasi Belanja Modal menjadi Barang Persediaan
0.00
(2,237,312,262.18)
(10,241,450.00)
(3,468,379,525.00)
(64,704,000.00)
0.00
(5,780,637,237.18)
2 Penghapusan Aset Tetap Tahun 2015
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
3 Usulan Penghapusan (Reklas menjadi aset lainnya)
0.00
(14,393,825,622.00)
(2,227,974,654.00)
(337,326,000.00)
(146,561,016.00)
0.00
(17,105,687,292.00)
Jumlah penambahan Penguranga Aset Tetap
4 Reklasifikasi Aset Tetap menjadi Barang Extracomtable 5 Mutasi keluar (koreksi, mutasi antar SKPD, dobel/lebih catat)
0.00
(3,059,170,438.00)
0.00
0.00
0.00
0.00
(3,059,170,438.00)
(83,230,167,542.00)
(21,301,990,511.00)
(19,146,559,913.00)
(299,279,990.00)
0.00
(680,190,705.00)
(124,658,188,661.00)
6 Reklasifikasi antar KIB
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(19,298,440,282.00)
(19,298,440,282.00)
Jumlah Pengurangan
(83,230,167,542.00)
(40,992,298,833.18)
(21,384,776,017.00)
(4,104,985,515.00)
(211,265,016.00)
(19,978,630,987.00)
(169,902,123,910.18)
Jumlah Mutasi Bersih
7,346,380,186,357.00
182,943,707,004.88
215,913,805,207.00
332,710,095,288.93
14,762,684,121.00
(15,445,703,937.00) 8,077,264,774,041.81
Saldo Akhir
18,156,191,720,162.00
1,140,779,561,748.88
1,872,765,197,493.00
1,987,265,452,594.93
88,708,674,161.00
87,286,319,793.00 23,332,996,925,952.80
a. Tanah Saldo aset tetap berupa tanah per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp18.156.191.720.162,00, mengalami kenaikan sebesar Rp7.346.380.186.357,00 atau 67,96% dari tahun 2014 sebesar Rp10.809.811.533.805,00 dengan rincian sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tanah per SKPD Dinas Pendidikan
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
1,117,680,928,641.00
1,113,103,189,641.00
0.41%
Dinas Kesehatan Kota
55,144,808,386.00
55,144,808,386.00
0.00%
Rumah Sakit Umum Daerah
61,285,300,000.00
61,285,300,000.00
0.00%
13,949,445,702,315.00
6,808,141,398,786.00
104.89%
85,932,845,330.00
83,688,795,002.00
Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran
2.68%
1,089,200,000.00
1,089,200,000.00
0.00%
48,182,833,722.00
43,692,580,772.00
10.28%
114,463,200,000.00
114,463,200,000.00
0.00%
140,675,888.00
140,675,888.00
0.00%
42,738,487,240.00
76,543,487,240.00
-44.16%
100,000,000.00
100,000,000.00
0.00%
Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana
16,675,300,000.00
16,675,300,000.00
0.00%
Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga
40,657,560,600.00
40,657,560,600.00
0.00%
4,053,016,462.00
4,053,016,462.00
0.00%
227,303,790,542.00
220,066,600,000.00
3.29%
4,884,000,000.00
4,884,000,000.00
0.00%
218,155,700,000.00
218,155,700,000.00
0.00%
5,326,900,000.00
5,326,900,000.00
0.00%
150,350,107,359.00
193,887,297,901.00
-22.45%
Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kec. Semarang Selatan
42,312,005,600.00
42,312,005,600.00
0.00%
Kec. Semarang Utara
178,010,988,000.00
11,023,544,000.00
1514.83%
Kec. Semarang Barat
51,943,523,500.00
31,945,406,450.00
62.60%
Kec. Semarang Timur
22,139,566,200.00
21,737,200,000.00
1.85%
Kec. Semarang Tengah
23,985,359,012.00
23,985,359,012.00
0.00%
Kec. Gunung Pati
122,988,504,500.00
122,481,432,500.00
0.41%
Kec. Tugu
70,268,276,000.00
69,393,224,000.00
1.26%
Kec. Mijen
362,715,943,677.00
362,715,943,677.00
0.00%
Kec. Genuk
53,575,831,600.00
52,854,463,300.00
1.36%
Kec. Gajah Mungkur
52,486,846,800.00
52,486,846,800.00
0.00%
102,919,917,100.00
35,035,143,100.00
193.76%
24,726,770,750.00
24,726,770,750.00
0.00%
135,862,280,148.00
135,649,091,148.00
0.16%
Kec. Ngaliyan
47,963,365,000.00
47,002,725,000.00
2.04%
Kec. Gayamsari
16,511,518,750.00
16,395,518,750.00
210,236,501,860.00
210,236,501,860.00
0.00%
3,433,559,000.00
1,180,141,000.00
190.94%
995,000,000.00
995,000,000.00
0.00%
36,156,404,800.00
36,156,404,800.00
0.00%
Kec. Tembalang Kec. Candisari Kec. Banyumanik
Kec. Pedurungan Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat) Kantor Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar JUMLAH
13,592,298,380.00
13,592,298,380.00
439,756,903,000.00
436,807,503,000.00
18,156,191,720,162
10,809,811,533,805
0.71%
0.00% 0.68% 67.96%
Dalam Aset Tanah terdapat tanah yang disewakan kepada pihak ketiga yang seharusnya dikategorikan aset lainnya. Namun mengingat aset yang disewakan menempati sebagian dari aset yang masih digunakan oleh entitas Pemerintah Kota Semarang dan dokumen kepemilikan masih menyatu dengan dokumen induk maka tetap dicatat sebagai aset tetap tanah. Aset-aset tanah tersebut yaitu: NO 1
PIHAK KETIGA Denny Aristyanto PT Indonusa Mora Prakasa Kota Semarang Jl. Penataran No 9 Jakarta Pusat Tower
2
Andang Ruhiyat PT Indosat (Persero) Tbk Jl Pandanaran no 18 Semarang Tower
3
Drs. Soenarno KUD Usaha Mina Jl. Pondok Pati Kel Rejomulyo kec semarang timur
BENTUK KEMITRAAN
JANGKA WAKTU
Perpanjangan sewa menyewa tanah milik pemerintah kota semarang yang terletak di jl sompok no 43A semarang kepada Perseroan terbatas (PT Indonusa Mora Prakasa kota semarang
20 Juni 2010
Perpanjangan sewa menyewa lahan milik pemerintah kota semarang yang terletak di jl jend. Sudirman no 295 semarang oleh perseroan terbatas (PT Indosat Tbk)
30 April 2011
Perpanjangan sewa menyewa tanah milik Pemkot Semarang yang terletak di Jalan Pondok PatiK kel. Rejomulyo Kec. Semarang Timur Kota Semarang
19 Juni 2015
29 April 2015
1 Januari 2012 31 Desember 2016
Pabrik es
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 NO
4
PIHAK KETIGA
PT Indosat (Persero) Tbk Jl Pandanaran no 18 Semarang Tower
5
Nani siti Amaliani PT XL AXIATA (persero) Tbk Jl mega kuningan lot E 4-7 no 1 kuningan timur setiabudi Jakarta Selatan
BENTUK KEMITRAAN
JANGKA WAKTU
Persetujuan Perpanjangan sewa menyewa tanah milik pemkot semarang yang terletak di Jalan Dr. Cipto No 115 semarang oleh Perseroan Terbatas (PT) Indosat Tbk
29 Maret 2012
Perpanjangan sewa menyewa tanah milik pemkot semarang yang terletak di SMKN 7 semarang oleh perseroan terbatas (PT) XL AXIATA Tbk
2 Januari 2012
28 Maret 2017
31 Desember 2016
Tower 6
Muhamad fitno PT Mac Sarana Lingkungan balaikota semarang pemasangan jaringan
7
Karozin Kel gemah kec pedurungan Usaha perdagangan
8
Lenawati pudjoastuti Kelompok pengusaha peduli social jl karangwulan sari no 11, kel brumbungan kec semarang tengah
Sewa menyewa aset milik pemkot semarang di lingkungan balaikota semarang untuk pemasangan jaringan telekomunikasi
Perpanjangan sewa menyewa tanah milik pemkot semarang yang terletak di kel gemah kec pedurungan kota semarang
4 Juni 2013 3 Juni 2018
1 Januari 2012 31 Desember 2016
Sewa menyewa lahan dan bangunan milik pemkot semarang yang terletak di jl karangwulan sari no 11, kel brumbungan kec semarang tengah kota semarang
10 Desember 2013
Sewa menyewa aset milik pemkot semarang di lingkungan gd. Pandanaran untuk pemasangan jaringan telekomunikasi
25 Nopember 2013
Sewa menyewa lahan dan bangunan milik pemkot semarang dengan balai pengobatan JAMSOSTEK kota semarang
26 Oktober 2012
9 Desember 2018
Kegiatan sosial 9
Yonatan hendratno PT Fastel Indonesia Ruang gd pandanaran kantor gd. pandanaran kota semarang
24 Oktober 2018
Pemasangan jaringan telekomunikasi 10
Bambang hudi, SH. MH Lahan dan bangunan jl ki bei wongso no. 1 kel. Genuk sari kec. Genuk
25 Oktober 2017
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 NO
PIHAK KETIGA
BENTUK KEMITRAAN
JANGKA WAKTU
Sewa menyewa tanah milik milik Pemkot Semarang yang terletak di jl. Dr. Setiabudi Kel. Sumurboto Kec. Banyumanik kota semarang yang di gunakan untuk usaha perdagangan
16 Agustus 2013
Sewa menyewa sebagian ruangan milik Pemerintah Kota Semarang di Kantor Kecamatan Semarang Barat untuk Kantor Kas Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Kota Semarang
1 Oktober 2015
Sewa Menyewa sebagian lahan milik Pemerintah Kota Semarang di lingkungan Balaikota untuk Gerai Kedai Kopi
23 Maret 2015
Sewa menyewa sebagian lahan milik Pemerintah Kota Semarang di lingkungan Gedung Balaikota untuk penempatan Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Semarang Pemuda
8 Desember 2014
Balai pengobatan pelayanan peserta jamsostek 11
Dr. Setya Dipayana Jl. Dr. Setiabudi Kel. Sumurboto kec. Banyumanik Usaha Perdagangan (indomaret)
12
Agustinus Ari Susanto, SH Ruangan Kantor Kecamatan Semarang Barat Kantor Kas Bank Perkreditan Rakyat
15 Agustus 2018
30 Maret 2016
Badan Kredit Kecamatan Kota semarang 13
N. Tomi Yuliputra Lahan Lingkungan Balaikota Semarang (Gedung PIP) Jl. Pemuda 145 Semarang Gerai Kedai Kopi
14
Andrea Rivelino Lahan Lingkungan Balaikota Semarang ATM Bank Mandiri
15
E Eko Yulistiyono Lahan Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen
22 Maret 2016
7 Desember 2017
Sewa Menyewa Lahan milik Pemerintah Kota semarang yang terletak di Kel. Ngadirgo Kec. Mijen
Tanaman Semusin 16
Drs.H. sugeng Purwoko Eks tanah bengkok kel. Kalisegoro, Kec. Gunungpati, Semarang 1000 m2
Sewa Menyewa Tanah Bekas Bengkok / Bondo Desa yang Terletak di Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Untuk PG/TK
01 Januari 2012 31 Desember 2016
PG/TK 17
Almahdia Lahan
Sewa Menyewa lahan milik Pemerintah kota Semarang
26 Februari 2014 25 Februari 2019
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 NO
PIHAK KETIGA Halaman Kantor Kelurahan Karang Tempel
BENTUK KEMITRAAN
JANGKA WAKTU
dengan PT. Retower Asia
Menara Telekomunikasi
Selanjutnya dalam pencatatan aset tanah juga terdapat aset tanah yang dimanfaatkan pihak ketiga dalam bentuk kerjasama pemanfaatan yang seharusnya dikategorikan ke aset lainnya. Namun mengingat aset yang dikerjasamakan menempati sebagian dari aset tanah yang masih digunakan oleh entitas Pemerintah Kota Semarang dan dokumen kepemilikan masih menyatu dengan dokumen induk maka tetap dicatat sebagai aset tetap tanah. Hal tersebut dapat dirinci sebagai berikut: NO 1
PIHAK KETIGA PT. Semarang Arsana Rekreasi Trusta ( SMART ) 3 rd floor, 75 Ava Des Camp Elyes Paris
PERUNTUKAN Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Taman Ria di Komplek Budaya Raden Saleh Jl.Sriwijaya No.29 Candisari HP.1 Tegalsari
MASA Jangka Waktu : 25 Tahun Perjanjian Berlaku : 27 Agustus 2002 s.d 28 Agustus 2027
Terdapat Penambahan Aset Tanah yang berasal dari Pinjam Pakai yang baru dengan Rincian sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 No.
JENIS BARANG/ NAMA BARANG
LUAS (M2)
TAHUN PENGADAAN
1 T anah Bangunan Biro Sarpras Polda Jateng
1.336
2014
2 T anah Bangunan koramil 01/0733
1.395
2012
3 T anah Bangunan Koramil 07/0733
768
2013
4 T anah Bangunan Koramil 03/0733
482
2012
5 T anah Bangunan Koramil 11/0733
1.012
2012
6 T anah Bangunan Koramil 13/0733
850
2012
7 T anah Bangunan Koramil 10/0733 8 T anah Bangunan Koramil 04/0733 9 T anah Bangunan Koramil 09/0733 10 T anah Kantor Kecamatan, Kelurahan Moroto, Lap. Olahraga Kecamatan (Koramil Semarang T engah gabung dengan kecamatan 11 MT s N 02 Semarang
2.047
2009
1.382
1984
933
1993
5.545
2005
2.023
2010
12 T anah Bangunan Polsek T embalang 13 T anah Kantor Mapolsek Semarang Selatan
3.800
2013
14 T anah Mapolsek Gunungpati
1304
2004
2025
2004
LETAK/ ALAMAT
PENGGUNAAN
Jl. Sriwijaya No. 1 Kantor Biro Semarang Sarpras Polda Jateng Jl. Ronggolawe Koramil 01 / Kel. Gisikdrono 0733 Kac. Semarang Barat Jl. Gunungpati Kantor dan Kel. Gunungpati Rumdis Koramil Kec. Gunungpati 07/0733 Jl. Barito Kel. Kantor dan Rejosari Kec. Rumdis Koramil Semarang T imur 03/0733 Jl. Gemah T imur Kantor dan Kel. Pedurungan Rumdis Koramil Kec. Pedurungan 11/0733 Jl. Nanas Kel. Kantor dan Lamper T engah Rumdis Koramil Kec. Semarang 13/0733 Selatan Jl. Watulawang IV RT .01 RW. VIII Jl. Kanguru Raya Koramil 04/0733 Kel. Gayamsari Jl. Walisongo Kel. Koramil 09/0733 T ambakaji Jl. Seteran Barat Kantor Kecamatan, Balai Kelurahan, dan Lapangan Olahraga J. Cintandui Raya MT s N 02 III Kel. Mlatiharjo Jl. T urus Asri No. Polsek 9 T embalang T embalang Jl. Lamper Kantor Mapolsek T engah XIV Kec. Semarang Semarang Selatan Selatan Kelurahan Kantor Mapolsek Ngaliyan Ngaliyan Kecamatan Ngaliyan Jl. Kol RW Kantor Mapolsek Sugiarto Gunungpati Kec.Gunungpati Jl Nusa Indah T anah Kantor Kel.Srondol Wetan Mapolsek Kec.Banyumanik Banyumanik
15 Kantor Mapolsek Gunungpati
2.428
2012
16 Kantor Mapolsek Banyumanik
1.034
2012
17 T anah Bangunan Kantor Pemerintah 18 Koramil T ugu
1.800
1984
Jl. Slamet Riyadi
1.282
1976
Jl. T apak T ugurejo
Polsek dan Asrama Polisi Kantor Koramil Kc.T ugu
NILAI (Rp)
5.076.800.000,00
1.375.000.000,00
768.000.000,00
759.000.000,00
719.000.000,00
555.000.000,00
1.651.400.000,00 258.750.000,00 466.500.000,00 8.246.234.300,00
5.636.300.000,00 9.120.000.000,00 402.000.000,00
750.000.000,00
1.072.000.000,00
931.000.000,00
450.000.000,00 92.700.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b. Peralatan dan Mesin Saldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.140.779.561.749,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp182.943.707.005,00 atau 19,10% dari tahun 2014 sebesar Rp957.835.854.744,00 dengan sebagai berikut: Peralatan dan Mesin
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
Alat alat Besar
106.366.440.800,00
89.591.010.725,00
18,72%
Alat alat Angkutan
304.556.954.062,00
248.102.995.902,00
22,75%
Alat Bengkel dan Alat Ukur
23.537.273.190,00
22.311.565.289,00
5,49%
Alat Pertanian
11.466.827.571,00
11.041.871.478,00
3,85%
447.716.053.788,00
378.164.324.154,00
18,39%
Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio Dan Alat Komunikasi Alat Alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat alat Persenjataan / Keamanaan Jumlah
33.859.320.391,00
27.651.149.738,00
22,45%
151.379.464.160,00
126.724.447.770,00
19,46%
60.719.169.911,00
53.214.031.656,00
14,10%
1.178.057.876,00
1.034.458.032,00
13,88%
1.140.779.561.749,00
957.835.854.744,00
19,10%
Rincian Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 pada SKPD sebagai berikut: Peralatan Mesin per SKPD
31-Dec-15 Rp
Dinas Pendidikan
31-Dec-14
Tren
Rp
%
276.402.524.965,00
244.105.365.825,00
13,23%
73.847.159.208,00
55.708.611.442,00
32,56%
180.279.091.279,00
145.817.385.417,00
23,63%
Dinas Bina Marga
35.460.305.836,00
18.559.559.135,00
91,06%
Dinas PSDA dan ESDM
57.019.868.493,00
55.759.990.783,00
2,26%
Dinas Kebakaran
48.421.486.570,00
34.644.393.570,00
39,77%
Dinas Tata Kota dan Perum ahan
10.731.896.330,00
7.070.273.946,00
51,79%
Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklam e
13.262.634.926,00
Dinas Kes ehatan Kota Rum ah Sakit Um um Daerah
10.318.844.162,00
28,53%
4.835.479.127,00
4.304.514.684,00
12,34%
Dinas Perhubungan, Kom unikas i dan Inform atika
65.048.757.349,00
54.054.152.902,00
20,34%
Badan Lingkungan Hidup (BLH)
11.066.391.664,00
8.726.009.864,00
26,82%
100.228.633.370,00
91.632.686.784,00
9,38% 19,38%
Badan Perencanaan Pem bangunan Daerah (BAPEDA)
Dinas Kebers ihan dan Pertam anan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
11.411.790.532,00
9.559.606.018,00
Baperm as , Perem puan dan Keluarga Berencana
6.554.731.861,00
6.163.620.939,00
6,35%
Dinas Sos ial Pem uda dan Olahraga
8.447.442.545,00
7.457.264.794,00
13,28%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
6.145.569.761,00
5.541.839.004,00
10,89%
Dinas Tenaga Kerja dan Trans m igras i
5.723.245.715,00
4.057.916.865,00
41,04%
Dinas Koperas i dan Us aha Kecil Menengah
2.698.808.186,00
2.123.876.586,00
27,07%
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
6.962.231.447,00
6.432.310.588,00
8,24%
Dinas Kebudayaan dan Pariwis ata
4.716.570.201,00
4.108.098.726,00
14,81%
Badan Kes bang, Politik dan Linm as
3.228.463.641,00
Satuan Polis i Pam ong Praja (Satpol-PP)
2.635.426.641,00
22,50%
8.869.404.841,00
6.720.648.860,00
31,97%
Sekretariat Daerah
62.799.953.754
56.917.528.823
10,33%
Sekretariat DPRD
18.447.393.863
19.130.445.944
-3,57%
Dinas Pengelolaan Keuangan dan As et Daerah (DPKAD)
21.396.924.225
18.796.525.153
13,83%
Ins pektorat
2.367.579.171
2.396.497.421
-1,21%
Kec. Sem arang Selatan
3.189.187.995
2.667.185.327
19,57%
Kec. Sem arang Utara
3.560.567.571
2.557.820.604
39,20%
Kec. Sem arang Barat
4.105.816.440
2.931.799.768
40,04%
Kec. Sem arang Tim ur
3.245.839.123
2.530.584.923
28,26%
Kec. Sem arang Tengah
4.281.033.585
3.052.593.112
40,24%
Kec. Gunung Pati
4.125.566.834
2.847.024.690
44,91%
Kec. Tugu
2.373.312.513
1.695.653.658
39,96%
Kec. Mijen
3.939.863.234
2.889.965.426
36,33%
Kec. Genuk
3.547.580.281
2.730.924.803
29,90%
Kec. Gajah Mungkur
3.313.755.733
2.561.756.876
29,35%
Kec. Tem balang
3.795.394.774
2.577.889.348
47,23%
Kec. Candis ari
2.651.167.071
2.047.427.830
29,49%
Kec. Banyum anik
3.648.900.936
2.654.600.994
37,46%
Kec. Ngaliyan
3.343.262.176
2.762.362.554
21,03%
Kec. Gayam s ari
2.953.648.743
2.395.565.793
23,30%
Kec. Pedurungan
3.836.949.127
3.004.293.158
27,72%
Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
2.514.439.039
2.008.078.814
25,22%
Kantor Pendidikan dan Latihan
6.268.464.569
5.136.909.224
22,03%
Kantor Ketahanan Pangan
1.242.244.061
956.666.062
29,85%
Kantor Perpus takaan dan Ars ip
6.640.061.918
6.698.799.641
-0,88%
Dinas Pertanian
7.023.604.804
5.569.436.704
26,11%
Dinas Kelautan dan Perikanan
3.597.158.383
3.112.964.383
15,55%
Dinas Pas ar
7.080.635.331
6.204.978.528
14,11%
Dinas Perindus trian dan Perdagangan
4.126.768.648
3.497.177.648
18,00%
1.140.779.561.749,00
957.835.854.744,00
19,10%
Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 c. Gedung dan Bangunan Saldo aset tetap berupa Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.872.765.197.493,00,00 mengalami kenaikan sebesar Rp215.913.805.207,00 atau 13,03% dari tahun 2014 sebesar Rp1.656.851.392.286,00 disajikan sebagai berikut: Gedung dan Bangunan
Monumen Bangunan Gedung Jumlah
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
32.233.219.876,00
29.174.602.370,00
10,48%
1.840.531.977.617,00
1.627.676.789.916,00
13,08%
1.872.765.197.493,00
1.656.851.392.286,00
13,03%
Rincian Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 pada masing-masing SKPD dapat dilihat sebagai berikut: Gedung dan Bangunan per SKPD
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
729.078.569.125,00
679.327.651.354,00
7,32%
Dinas Kesehatan Kota
73.071.518.594,00
58.427.379.644,00
25,06%
Rumah Sakit Umum Daerah
58.818.687.583,00
50.217.046.736,00
17,13%
6.732.793.205,00
4.325.086.219,00
55,67%
25.252.366.646,00
20.016.923.753,00
26,16%
6.055.598.214,00
4.114.929.614,00
47,16%
126.625.649.835,00
105.613.318.125,00
19,90%
352.434.500,00
352.434.500,00
0,00%
78.605.357.225,00
77.056.890.225,00
2,01%
4.774.935.302,00
3.305.024.202,00
44,48%
Dinas Pendidikan
Dinas Bina Marga Dinas PSDA & ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota & Perumahan Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika Badan Lingkungan Hidup (BLH)
34.428.006.503,00
22.762.840.225,00
51,25%
Dinas Kependudukan & Catatan Sipil
7.259.034.924,00
7.140.034.924,00
1,67%
Bapermas Perempuan & Keluarga Berencana
1.801.361.761,00
1.801.361.761,00
0,00%
28.163.506.279,00
27.707.670.504,00
1,65%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
1.253.611.292,00
1.253.611.292,00
0,00%
Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
3.083.781.234,00
3.015.141.234,00
2,28%
83.505.000,00
83.505.000,00
0,00%
16.226.368.311,00
14.282.857.950,00
13,61%
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Kebudayaan & Pariwisata
3.545.565.641,00
7.091.131.282,00
-50,00%
15.693.916.400,00
15.693.916.400,00
0,00%
127.741.094.776,00
127.471.379.773,00
0,21%
508.522.681,00
2.202.704.639,00
-76,91%
Kecamatan Semarang Selatan
7.310.732.268,00
6.860.575.268,00
6,56%
Kecamatan Semarang Utara
5.768.617.434,00
5.283.447.434,00
9,18%
Kecamatan Semarang Barat
15.133.276.759,00
14.690.457.759,00
3,01%
Kecamatan Semarang Timur
6.894.373.000,00
6.874.373.000,00
0,29%
Kecamatan Semarang Tengah
17.662.430.948,00
16.638.866.948,00
6,15%
Kecamatan Gunungpati
13.377.886.402,00
12.635.683.402,00
5,87%
Kecamatan Tugu
4.997.315.400,00
4.638.937.400,00
7,73%
Kecamatan Mijen
5.419.610.350,00
4.709.211.350,00
15,09%
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sekretariat Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah
15.820.537.999,00
14.862.367.999,00
6,45%
Kecamatan Gajahmungkur
5.275.655.623,00
5.981.238.382,00
-11,80%
Kecamatan Tembalang
7.244.571.410,00
6.534.201.410,00
10,87%
Kecamatan Candisari
7.430.840.382,00
6.909.412.382,00
7,55%
21.570.828.898,00
20.843.874.898,00
3,49%
8.728.007.581,00
8.022.374.581,00
8,80%
Kecamatan Gayamsari
42.133.306.000,00
41.478.153.000,00
1,58%
Kecamatan Pedurungan
11.184.924.717,00
10.054.633.717,00
11,24%
Kantor Pendidikan & Latihan
19.910.288.200,00
9.989.952.200,00
99,30%
190.785.000,00
190.785.000,00
0,00%
Kantor Perpustakaan & Arsip
3.522.164.692,00
3.522.164.692,00
0,00%
Dinas Pertanian
5.200.867.099,00
4.771.701.700,00
8,99%
14.533.089.181,00
14.718.389.181,00
-1,26%
284.174.403.119,00
203.253.251.227,00
39,81%
124.500.000,00
124.500.000,00
0,00%
1.872.765.197.493,00
1.656.851.392.286,00
13,03%
Kecamatan Genuk
Kecamatan Banyumanik Kecamatan Ngaliyan
Kantor Ketahanan Pangan
Dinas Kelautan & Perikanan Dinas Pasar Dinas Perindustrian & Perdagangan Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 d. Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan saldo per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.987.265.452.595,00 mengalami kenaikan sebesar Rp332.710.095.289,00 atau 20,11% dari tahun 2014 sebesar Rp1.654.555.357.306,00 dapat disajikan sebagai berikut:
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jaringan Instalasi Bangunan Air/Irigasi Jalan dan Jembatan Jumlah
31-Dec-15 Rp 126.083.333.046,00 34.535.008.680,00 413.096.363.752,00 1.413.550.747.117,00 1.987.265.452.595,00
31-Dec-14 Rp 113.125.984.645,00 28.865.268.432,00 365.811.081.269,00 1.146.753.022.960,00 1.654.555.357.306,00
Tren % 11,45% 19,64% 12,93% 23,27% 20,11%
Rincian Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 pada masing-masing SKPD dapat dilihat sebagai berikut: Jalan, Irigasi dan Jaringan per SKPD
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Badan Lingkungan Hidup (BLH)
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
16.059.125.388,00
9.432.319.508,00
70,26%
974.946.453,00
686.533.553,00
42,01%
7.150.005.313,00
6.611.276.913,00
8,15%
1.389.438.052.454,00
1.127.024.938.813,00
23,28%
393.656.137.548,00
354.659.361.471,00
11,00%
27.805.000,00
27.805.000,00
0,00%
22.177.294.610,00
20.929.805.510,00
5,96%
108.947.936.033,00
97.089.138.758,00
12,21%
9.000.000,00
9.000.000,00
0,00%
9.096.507.000,00
7.091.779.000,00
28,27%
3.177.744.672,00
2.649.533.672,00
19,94%
13.022.251.295,00
7.603.714.716,00
71,26%
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
349.880.700,00
320.180.700,00
9,28%
Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga
412.212.353,00
302.032.328,00
36,48%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
130.282.061,00
39.488.000,00
229,93%
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
256.362.000,00
256.362.000,00
0,00%
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
14.610.000,00
14.610.000,00
0,00%
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
98.219.000,00
98.219.000,00
0,00%
8.424.007.459,00
8.307.482.919,00
1,40%
29.570.888,00
29.570.888,00
0,00%
110.077.552,00
110.077.552,00
0,00%
5.030.171,00
5.030.171,00
0,00%
Kec. Semarang Selatan
20.969.350,00
20.969.350,00
0,00%
Kec. Semarang Utara
67.700.000,00
67.700.000,00
0,00%
Kec. Semarang Barat
990.000,00
990.000,00
0,00%
Kec. Semarang Timur
418.045.000,00
0,00
0,00%
Kec. Semarang Tengah
178.820.000,00
178.820.000,00
0,00%
Kec. Gunung Pati
18.408.866,00
17.688.866,00
4,07%
Kec. Tugu
58.501.000,00
58.501.000,00
0,00%
Kec. Mijen
77.500.000,00
77.500.000,00
0,00%
4.609.700,00
4.609.700,00
0,00%
Kec. Gajah Mungkur
12.600.000,00
12.600.000,00
0,00%
Kec. Banyumanik
14.891.000,00
0,00
0,00%
Kec. Ngaliyan
52.834.000,00
52.834.000,00
0,00%
Kec. Gayamsari
20.757.700,00
20.757.700,00
0,00%
Kec. Pedurungan
18.000.000,00
18.000.000,00
0,00%
652.815.000,00
652.815.000,00
0,00%
11.816.800,00
11.816.800,00
0,00%
611.215.288,00
611.215.288,00
0,00%
Dinas Pertanian
2.105.344.901,00
1.236.720.500,00
70,24%
Dinas Kelautan dan Perikanan
2.756.834.408,00
2.281.628.398,00
20,83%
Dinas Pasar
6.595.741.632,00
5.931.930.232,00
11,19%
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Sekretariat Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
Kec. Genuk
Kantor Pendidikan dan Latihan Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip
Jumlah
1.987.265.452.595,00
1.654.555.357.306,00
20,11%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 e. Aset Tetap Lainnya Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp88.708.674.161,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp14.762.684.121,00 atau 19,96% dari tahun 2014 sebesar Rp73.945.990.040,00 dapat disajikan sebagai berikut: Aset Tetap Lainnya
Buku Dan Perpustakaan Barang Bercorak Kebudayaan Hewan Dan Ternak Serta Tanaman
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
68.023.394.589,00
61.006.150.639,00
6.952.891.285,00
6.282.546.380,00
10,67%
13.018.954.787,00
5.944.149.521,00
119,02% 0,00%
Aset Lainya yang tidak masuk neraca
9.500.000,00
9.500.000,00
703.933.500,00
703.643.500,00
0,04%
88.708.674.161,00
73.945.990.040,00
19,96%
Pemeliharaan aset bukan milik pemkot Jumlah
11,50%
Rincian Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 pada masing-masing SKPD dapat dilihat sebagai berikut: Aset Tetap Lainnya per SKPD
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
61.551.826.299
55.726.128.319
10,45%
32.049.275
24.878.875
28,82%
786.209.020,00
520.573.520,00
51,03%
215.558.350
211.519.750
1,91%
1.234.436.430
1.234.436.430
0,00%
Dinas Kebakaran
125.352.500
122.912.500
1,99%
Dinas Tata Kota dan Perumahan
942.651.100
840.167.300
12,20%
Dinas PSDA dan ESDM
Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
2.480.000
2.480.000
0,00%
779.847.900
779.617.900
0,03%
8.605.000
8.605.000
0,00%
12.388.754.166
5.312.398.900
133,20%
89.100.000
0,00
0,00%
3.005.292
3.005.292
0,00%
11.248.000
11.248.000
0,00%
113.044.300
113.044.300
0,00%
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
15.499.326
14.754.326
5,05%
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
10.223.892
10.223.892
0,00%
1.242.834.812
1.226.934.812
1,30%
5.505.292
5.505.292
0,00%
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP)
178.149.000
0,00
0,00%
Sekretariat Daerah
342.989.819
265.186.699
29,34% 0,00%
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesbang, Politik
Sekretariat DPRD
237.421.800
237.421.800
1.008.372.375
922.167.375
9,35%
28.406.800
24.406.800
16,39%
Kec. Semarang Selatan
5.685.500
5.685.500
0,00%
Kec. Semarang Utara
2.593.500
2.593.500
0,00%
Kec. Semarang Barat
19.327.408
19.327.408
0,00%
Kec. Semarang Timur
2.093.500
2.093.500
0,00%
Kec. Semarang Tengah
5.749.000
5.749.000
0,00%
Kec. Gunung Pati
2.213.500
2.213.500
0,00%
Kec. Tugu
5.755.030
5.755.030
0,00%
Kec. Mijen
27.578.500
27.578.500
0,00%
Kec. Genuk
6.003.000
6.003.000
0,00%
Kec. Gajah Mungkur
6.772.500
6.772.500
0,00%
11.163.500
11.163.500
0,00%
Kec. Candisari
2.618.500
2.618.500
0,00%
Kec. Banyumanik
4.093.500
4.093.500
0,00%
11.313.500
11.313.500
0,00%
Kec. Gayamsari
2.291.000
2.291.000
0,00%
Kec. Pedurungan
3.740.500
3.740.500
0,00%
Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
6.225.800
5.757.800
8,13%
120.000
120.000
0,00%
3.350.000
3.350.000
0,00%
5.462.728.463
5.062.971.463
7,90%
805.660.575
805.660.575
0,00%
11.510.000
11.510.000
0,00%
937.511.345
311.005.890
201,44%
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Inspektorat
Kec. Tembalang
Kec. Ngaliyan
Kantor Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jumlah
9.005.292 88.708.674.161,00
9.005.292 73.945.990.040,00
0,00% 19,96%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 didalamnya sudah termasuk nilai kapitalisasi yang dapat diatribusikan pada setiap masing-masing aset tetap pada setiap SKPD. Nilai Kapitalisasi aset tersebut sebesar Rp6.020.209.977,00 terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp2.732.051.448,00, Belanja Barang Rp2.285.354.729,00, Belanja Jasa Rp868.796.000,00, Belanja Pemeliharaan Rp86.064.000,00 Belanja Perjalanan Dinas Rp47.943.800,00. Kapitalisasi Belanja tersebut dapat dirinci sebagai berikut: No
SKPD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Dinas Pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah Bina Marga Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesbang, Politik Satuan Polisi Pamong Praja Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Inspektorat Kecamatan Selatan Kecamatan Tembalang Kecamatan Banyumanik Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Dinas Pertanian Jumlah
Belanja Pegawai 17,168,600.00 103,680,000.00 353,649,000.00 1,609,868,500.00 2,443,148.00 3,795,000.00 44,900,000.00 248,605,000.00 101,825,000.00 6,100,000.00 3,740,000.00 1,969,000.00 24,328,000.00 7,450,000.00 20,700,000.00 84,936,000.00 12,510,000.00 12,240,000.00 3,040,000.00 162,000.00 26,374,200.00 3,168,000.00 11,450,000.00 2,500,000.00 25,450,000.00 2,732,051,448.00
Belanja Barang
Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan
0.00 0.00 38,525,900.00 0.00 221,902,554.00 0.00 1,531,418,250.00 765,087,000.00 0.00 0.00 2,235,000.00 10,000,000.00 0.00 0.00 442,833,025.00 0.00 38,408,000.00 42,277,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6,012,000.00 0.00 0.00 0.00 4,020,000.00 51,432,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2,285,354,729.00 868,796,000.00
Belanja Perjalanan Dinas
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 17,424,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 68,640,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 86,064,000.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 45,243,800.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2,700,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 47,943,800.00
Jumlah 17,168,600.00 142,205,900.00 575,551,554.00 3,906,373,750.00 2,443,148.00 33,454,000.00 44,900,000.00 691,438,025.00 227,753,800.00 6,100,000.00 72,380,000.00 1,969,000.00 30,340,000.00 7,450,000.00 78,852,000.00 84,936,000.00 12,510,000.00 12,240,000.00 3,040,000.00 162,000.00 26,374,200.00 3,168,000.00 11,450,000.00 2,500,000.00 25,450,000.00 6,020,209,977.00
Rincian kapitalisasi belanja berdasarkan jenis Aset per SKPD dalam tabel berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SKPD Dinas Pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah Bina Marga Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesbang, Politik Satuan Polisi Pamong Praja Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Inspektorat Kecamatan Selatan Kecamatan Tembalang Kecamatan Banyumanik Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Dinas Pertanian Jumlah
Tanah 0,00 0,00 563.708.530,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.440.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 565.148.530,00
Paralatan & Mesin 15.100.150,00 136.471.100,00 11.843.024,00 196.446.340,00 2.443.148,00 33.454.000,00 44.900.000,00 122.585.400,00 60.329.700,00 6.100.000,00 3.740.000,00 1.969.000,00 6.620.000,00 7.450.000,00 34.230.000,00 78.576.000,00 12.510.000,00 10.800.000,00 3.040.000,00 162.000,00 14.586.553,00 0,00 850.000,00 2.500.000,00 11.550.000,00 818.256.415,00
Gedung & Bangunan 0,00 5.734.800,00 0,00 3.619.768.310,00 0,00 0,00 0,00 553.887.625,00 167.424.100,00 0,00 68.640.000,00 0,00 23.720.000,00 0,00 44.622.000,00 6.360.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 11.787.647,00 3.168.000,00 10.600.000,00 0,00 6.344.599,00 4.522.057.081,00
Jalan, Irigasi & Jaringan 2.068.450,00 0,00 0,00 70.363.100,00 0,00 0,00 0,00 14.965.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7.555.401,00 94.951.951,00
Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00 0,00 19.796.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 19.796.000,00
Jumlah 17.168.600,00 142.205.900,00 575.551.554,00 3.906.373.750,00 2.443.148,00 33.454.000,00 44.900.000,00 691.438.025,00 227.753.800,00 6.100.000,00 72.380.000,00 1.969.000,00 30.340.000,00 7.450.000,00 78.852.000,00 84.936.000,00 12.510.000,00 12.240.000,00 3.040.000,00 162.000,00 26.374.200,00 3.168.000,00 11.450.000,00 2.500.000,00 25.450.000,00 6.020.209.977,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 f. Konstruksi Dalam Pengerjaan Aset tetap konstruksi Dalam Pengerjaan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp87.286.319.793,00 mengalami penurunan nilai sebesar Rp15.445.703.937,00 atau 15,03% dibandingkan dengan Tahun 2014 sebesar Rp102.732.023.730,00 dapat disajikan sebagai berikut: Konstruksi Dalam Pengerjaan Per SKPD
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Tata Kota & Perumahan PJPR Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) Kecamatan Pedurungan Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar Jumlah
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
2.538.418.900,00
1.558.861.000,00
675.718.273,00
675.718.273,00
0,00%
1.407.372.600,00
2.572.309.293,00
-45,29% -35,30%
62,84%
4.192.638.464,00
6.480.102.901,00
41.431.093.709,00
41.431.093.709,00
0,00%
4.726.584.028,00
4.196.002.028,00
12,64%
491.584.300,00
491.584.300,00
0,00%
20.982.000,00
20.982.000,00
0,00%
1.658.871.000,00
1.542.712.000,00
7,53%
119.365.000,00
44.700.000,00
0,00%
39.589.061,00
79.526.738,00
0,00%
656.325.381,00
0,00
0,00%
79.803.612,00
114.638.817,00
-30,39% 0,00%
11.577.000,00
0,00
526.818.700,00
158.564.000,00
0,00%
28.709.577.765,00
43.365.228.671,00
-33,80%
87.286.319.793,00
102.732.023.730,00
-15,03%
Aset konstruksi dalam pengerjaan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam menyajikan nilai konstruksinya berdasarkan pada pembayaran yang telah dilakukan atau sesuai penyelesaian/ prestasi pekerjaan terhadap jenis pekerjaan. Pada Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan terdapat FS-DED (Feasibility Study-Detail Engineering Design) sebagai berikut : 1) RSUD NO
URAIAN
1 Perencanaan DED Gedung IBS termin 1 JUMLAH
NILAI (Rp) 382.464.000,00
KET
382.464.000,00
2) Bina Marga NO
URAIAN
NILAI (Rp)
1.
DED jembatan gondomono
113.930.400,00
2.
DED outer ring road egmen 8 jl meteseh printis kemerdekaan
441.813.000,00
3.
DED jl tomoho dan jl -jembatan sirajudin
49.296.000,00
4.
DED jl pedestrian indrapasta dan jl ariloka
44.627.000,00
5.
DED jembatan & jalan ringin bhakti
49.578.000,00
6.
DED jembatan jabungan
49.677.000,00
7
DED jembatan pedurungan& jembatan gemah (belibis)
49.532.000,00
8
review desain jl gatot subroto
49.649.000,00
9
DED jal gajar raya & simpang gajah - soetta
94.695.000,00
10
DED jl tumpang raya jl papan - dayan raya & jembatan jl sumbing
48.661.000,00
11
DED jl sedompyong-tambak sari & cilosari barat dalam
48.734.000,00
12
DEDjembatan wates & jembatan gondoriyo
13
DED jembatan besi sampangan
14
DED jl hayam wuruk jl singosari raya jl moh. suyudi JUMLAH
KET
48.911.000,00 115.028.640,00 48.653.000,00 1.252.785.040,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3) DTKP NO
URAIAN
1.
DED Makam BSB
2.
DED Makam Jabungan
NILAI (Rp)
KET
287.042.000,00 97.790.000,00 JUMLAH
384.832.000,00
4) Dinas Kebersihan dan Pertamanan NO 1.
URAIAN DED Lansekap Bumi Perkemahan Kawasan DAM Jatibarang JUMLAH
NILAI (Rp)
KET
116.159.000,00 116.159.000,00
5) Dinsospora NO
URAIAN
1. DED Panti Rehabsos
NILAI (Rp)
KET
74.665.000,00 JUMLAH
74.665.000,00
6) Dinas Kelautan dan Perikanan NO
URAIAN
1. Dokumen AMDAL
NILAI (Rp)
KET
368.254.700 JUMLAH
368.254.700
7) Dinas Pasar NO
URAIAN
NILAI (Rp)
1. Penyusunan DED Pasar Srondol
45.230.000
2
DED Bangunan Konservasi Pasar Peterongan
47.967.000
3
Penyusunan DED Pasar Pedurungan
56.538.005
JUMLAH
KET
149.735.005
g. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi penyusutan adalah kumpulan atau kompilasi dari penyusutan pada aset-aset milik Pemerintah Kota dari tahun ke tahun sampai dengan tanggal neraca. Sedangkan penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas manfaat suatu aset tetap selain tanah.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Akumulasi Penyusutan tahun 2015 sebesar Rp1.782.552.905.657,00 ini mengalami kenaikan sebesar Rp244.705.869.877,00 atau 17,88% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1.537.847.035.780,00. dengan rincian sebagai berikut: Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
1
Dinas Pendidikan
(528,790,748,232.00)
(490,607,324,776.00)
38,183,423,456.00
2
Dinas Kesehatan Kota
-7.78%
(68,637,495,880.00)
(58,887,455,907.00)
9,750,039,973.00
-16.56%
3
Rumah Sakit Umum Daerah
(115,059,375,631.00)
4
Dinas Bina Marga
(497,245,722,315.00)
(90,578,606,830.00)
24,480,768,801.00
-27.03%
(388,560,908,012.00)
108,684,814,303.00
5
Dinas PSDA & ESDM
(77,404,175,829.00)
-27.97%
(65,015,184,341.00)
12,388,991,488.00
6
Dinas Kebakaran
-19.06%
(21,341,629,420.00)
(18,561,660,498.00)
2,779,968,922.00
7
-14.98%
Dinas Tata Kota & Perumahan
(15,604,648,190.00)
(11,822,031,835.00)
3,782,616,355.00
-32.00%
8
Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame
(21,713,118,166.00)
(18,189,379,220.00)
3,523,738,946.00
-19.37%
9
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
(3,219,508,802.00)
(3,692,466,212.00)
(472,957,410.00)
12.81%
10
Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika
(53,359,775,006.00)
(49,106,813,100.00)
4,252,961,906.00
-8.66%
11
Badan Lingkungan Hidup (BLH)
(8,028,355,043.00)
(7,028,870,587.00)
999,484,456.00
-14.22%
12
Dinas Kebersihan & Pertamanan
(43,162,138,609.00)
(35,577,318,397.00)
7,584,820,212.00
-21.32%
13
Dinas Kependudukan & Catatan Sipil
(8,558,529,753.00)
(8,284,555,180.00)
273,974,573.00
-3.31%
14
Bapermas, Perempuan & Keluarga Berencana
(4,553,997,636.00)
(4,353,326,401.00)
200,671,235.00
-4.61%
15
Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga
(11,120,064,881.00)
(9,684,627,721.00)
1,435,437,160.00
-14.82%
16
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
(2,833,893,479.00)
(2,365,640,229.00)
468,253,250.00
-19.79%
17
Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
(4,199,560,279.00)
(3,765,205,345.00)
434,354,934.00
-11.54%
18
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(1,482,349,223.00)
(1,186,113,074.00)
296,236,149.00
-24.98%
19
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
(4,546,026,977.00)
(5,400,074,899.00)
(854,047,922.00)
15.82%
20
Dinas Kebudayaan & Pariwisata
(14,749,959,205.00)
(13,959,302,892.00)
790,656,313.00
-5.66%
21
Badan Kesbang, Politik
(2,054,609,958.00)
(2,058,497,271.00)
(3,887,313.00)
0.19%
22
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP)
(5,559,156,128.00)
(5,362,797,330.00)
196,358,798.00
-3.66%
23
Sekretariat Daerah
(68,461,508,918.00)
(14,027,131,191.00)
0.00
0.00%
24
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(12,779,526,188.00)
(66,516,416,259.00)
0.00
0.00%
25
Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah
(14,733,948,520.00)
(15,013,779,004.00)
53,447,729,914.00
-355.99%
26
Inspektorat
(1,578,079,256.00)
(1,561,469,487.00)
11,218,056,701.00
-718.43%
27
Kecamatan Semarang Selatan
(5,375,200,430.00)
(4,811,023,894.00)
9,922,924,626.00
-206.25%
28
Kecamatan Semarang Utara
(4,096,248,517.00)
(3,442,850,319.00)
(1,864,771,063.00)
54.16%
29
Kecamatan Semarang Barat
(7,673,718,619.00)
(6,270,807,142.00)
(895,606,712.00)
14.28%
30
Kecamatan Semarang Timur
(3,834,515,453.00)
(3,235,143,499.00)
861,105,018.00
-26.62%
31
Kecamatan Semarang Tengah
(10,817,702,488.00)
(9,601,965,798.00)
(1,928,247,179.00)
20.08%
32
Kecamatan Gunungpati
(5,975,731,629.00)
(4,906,267,532.00)
(1,071,752,079.00)
21.84%
33
Kecamatan Tugu
(3,314,211,660.00)
(2,832,642,798.00)
7,985,059,690.00
-281.89%
34
Kecamatan Mijen
(4,159,881,226.00)
(3,264,700,282.00)
2,711,031,347.00
-83.04%
35
Kecamatan Genuk
(5,658,260,362.00)
(4,597,407,456.00)
(1,283,195,796.00)
27.91%
36
Kecamatan Gajahmungkur
(3,332,855,918.00)
(3,171,311,212.00)
988,570,014.00
-31.17%
37
Kecamatan Tembalang
(4,453,150,169.00)
(3,899,005,093.00)
1,759,255,269.00
-45.12%
38
Kecamatan Candisari
(5,455,033,873.00)
(4,963,797,506.00)
(1,630,941,588.00)
32.86%
39
Kecamatan Banyumanik
(15,837,906,435.00)
(13,871,221,621.00)
(9,418,071,452.00)
67.90%
40
Kecamatan Ngaliyan
(5,523,057,944.00)
(5,096,636,986.00)
358,396,887.00
-7.03%
41
Kecamatan Gayamsari
(9,799,128,934.00)
(8,427,918,882.00)
7,409,987,553.00
-87.92%
42
Kecamatan Pedurungan
(4,835,257,359.00)
(3,730,267,464.00)
1,792,790,480.00
-48.06%
43
Badan Kepegawaian Daerah
(1,793,934,653.00)
(1,585,218,493.00)
8,213,910,441.00
-518.16%
44
Kantor Pendidikan & Latihan
(3,016,690,043.00)
(1,187,749,351.00)
3,647,508,008.00
-307.09%
45
Kantor Ketahanan Pangan
(813,528,831.00)
(748,732,169.00)
1,045,202,484.00
-139.60%
46
Kantor Perpustakaan & Arsip
(10,587,499,404.00)
(10,268,486,897.00)
(7,251,796,854.00)
70.62%
47
Dinas Pertanian
(6,201,580,660.00)
(5,548,058,962.00)
(4,734,530,131.00)
85.34%
48
Dinas Kelautan & Perikanan
(5,122,636,348.00)
(4,364,241,195.00)
6,223,258,209.00
-142.60%
49
Dinas Pasar
(41,644,571,528.00)
(35,187,788,990.00)
(28,986,208,330.00)
82.38%
50
Dinas Perindustrian & Perdagangan
(2,452,701,650.00)
(1,666,836,241.00)
3,455,800,107.00
-207.33%
(1,782,552,905,657.00)
(1,537,847,035,780.00)
(244,705,869,877.00)
15.91%
Jumlah
Kebijakan Penyusutan Pemkot Semarang dituangkan dalam Perwali No.32 Tahun 2014 tentang Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Pemkot Semarang yang menganut metode garis lurus.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4.3.6 DANA CADANGAN Pembentukan Dana Cadangan Pemkot ditetapkan melalui Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015. Tujuannya adalah menyediakan dana guna membiayai penyelenggaraan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015. Saldo awal Dana Cadangan Tahun 2015 sebesar Rp75.671.777.153,00 dan pada Tahun 2015 dilakukan pengambilan Dana Cadangan sebesar Rp39.232.339.650,00 untuk Pelaksanaan Pilkada Kota Semarang Tahun 2015 sehingga saldo Dana Cadangan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp39.562.373.739,00. Dana Cadangan tersebut ditempatkan pada Rekening Bank Jateng Cabang Semarang Nomor : 1-021-00916-1 atas nama Dana Cadangan Pemerintah Kota Semarang berupa Deposito Bank Jateng dengan Nomor Bilyet 098251 sebesar Rp30.000.000.000,00 dengan bunga sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp7.171.315.044,00 dan rekening giro pada Bank Jateng dengan No. Rekening 1-021-00916-1 dengan saldo sebesar Rp3.122.936.236,00 dan pada tahun 2015 mendapat bunga sebagai penambah Dana Cadangan sebesar Rp568.744.463,00.
4.3.7 ASET LAINNYA Aset lainnya merupakan aset Pemkot Semarang yang tidak masuk dalam klasifikasi aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Saldo Aset lainnya per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp74.505.998.954,00, mengalami penurunan sebesar Rp17.898.782.023,00 atau -24,02% dari tahun 2014 sebesar Rp92.404.780.977,00 dengan rincian sebagai berikut: Adapun rincian Aset Lainnya sebagai berikut : ASET LAINNYA
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
(Rp)
(Rp)
%
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
11,056,831,000.00
11,056,831,000.00
0.00%
Aset Tak Berwujud
24,603,348,302.00
18,358,331,532.00
25.38%
Aset Lain-lain
176,537,368,990.00
74,449,767,898.00
57.83%
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
(28,508,563,095.00)
(11,460,149,453.00)
59.80%
183,688,985,197.00
92,404,780,977.00
49.69%
Jumlah
a. Kemitraan dengan Pihak Ketiga Saldo kemitraan dengan pihak ketiga per 31 Desember 2015 di Pemerintah Kota Semarang adalah sebesar Rp11.056.831.000,00 tidak mengalami peningkatan atau penurunan dari tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut: a) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga (PFK)
31-Des-15
31-Des-14
Tren
(Rp)
(Rp)
%
1 Tanah Bekas Gedung Pertemuan Wisma Pancasila
1.944.000.000,00
1.944.000.000,00
0,00%
2 Tanah Bangunan Pusat Pasar Dargo Semarang
1.775.101.000,00
1.775.101.000,00
0,00%
3 Tanah Bangunan Pasar Gayamsari Semarang
1.055.850.000,00
1.055.850.000,00
0,00%
4 Tanah Komplek Pertokoan Bubakan 5 Tanah Bangunan Pusat Perbelanjaan & Rekreasi Shoping Center Johar 6 Tanah Bangunan Disekitar Tugu Tabanas Gombel Semarang 7 Tanah Bangunan Bekas Gedung Kanwil VII DEPPARPOSTEL JAWA TENGAH Plaza II
1.002.400.000,00
1.002.400.000,00
0,00%
2.289.480.000,00
2.289.480.000,00
0,00%
240.000.000,00
240.000.000,00
0,00%
2.750.000.000,00
2.750.000.000,00
0,00%
Jumlah
11.056.831.000,00
11.056.831.000,00
0,00%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Selain kemitraan Pihak Ketiga tersebut, di Kota Semarang terdapat kemitraan/kerjasama dengan Pihak Ketiga yang melibatkan aset namun belum bisa dicatat sebagai aset kemitraan dengan Pihak Ketiga. Perjanjian tersebut merupakan sewa menyewa dari Bagian tempat Usaha bagi Pemerintah Kota Semarang yang timbul sebagai akibat perjanjian kerja sama Pemerintah Kota Semarang dan Pihak ketiga. Kemitraan ini belum dicatat sebagai Aset kemitraan karena bangunan tersebut belum sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang yakni menunggu jangka waktu/ masa kerja sama selesai. Sewa menyewa Bagian Tempat Usaha tersebut adalah : 1. Bagian Tempat Usaha yang timbul sebagai akibat Perjanjian Pemerintah Kota Semarang dengan PT. Arga Mukti Pratama(Areal Parkir dan pertokoan), PT. Arga Kencana Santoso, Lembaga Pendidikan Perhotelan. Sewa menyewa atas Bagian Tempat Usaha Pemerintah Kota Semarang tersebut adalah sebagai berikut: NO
PIHAK KETIGA
BENTUK KEMITRAAN
1.
PT. Arga Mukti Pratama Areal Parkir Lt Dasar s/d Lt. VI Plasa Simpang Lima Jl. Ahmad Yani No.1 Semarang (Areal Parkir)
2.
PT. Arga Kencana Santoso Gedung Pertemuan Wisma Pancasila dan Areal Plasa Simpang Lima Jl. Ahmad Yani No.1 Semarang (Gedung Pertemuan dan Areal Parkir)
3.
Lembaga Pendidikan Perhotelan (PUSHKOM) Semarang Ruang Lt VII B Plasa Simpang Lima Jl. Ahmad Yani No.1 Semarang
4.
PT. Arga Mukti Pratama Pertokoan di lt. dasar Plasa simpang lima jl ahmad yani no 1 semarang pertokoan
Persetujuan Perpanjangan Sewa Menyewa Areal Parkir Milik Pemerintah Kota Semarang yang terletak di Lt dasar s/d Lt. VI Plasa Simpang Lima Kota Semarang (Yutata Rahardja) Persetujuan Perpanjangan Sewa Menyewa Gedung Pertemuan Wisma Pancasila beserta falitasnya dan Areal Parkir Lantai VII Plasa Simpang Lima Kota Semarang (Ir. Yohannes Gunawan Halim) Perpanjangan Sewa Menyewa Ruang di lt VII B plasa simpang lima Jl. Ahmad Yani No 1 semarang (Drs. Siswanto) Perpanjangan sewa menyewa pertokoan di lt dasar plasa simpang lima Kota semarang (Yutata Rahardja)
JANGKA WAKTU 7 Januari 2016 s.d 6 Januari 2019
7 Januari 2016 s.d 5 Januari 2019
28 Desember 2015 s.d 27 Desember 2016
1 September 2011 s.d 1 September 2016
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2. Kerjasama kemitraan sewa menyewa atas Bagian Tempat Usaha Pemerintah Kota Semarang adalah sebagai berikut: NO
PIHAK KETIGA
BENTUK KEMITRAAN
1.
Adi Danindra (PT. Metropolitan Golden Manajemen)
2.
Bambang Mintosih (PT. Metropolitan Golden Manajemen) Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 2 Semarang Pertokoan lantai 1 Plaza II Simpang Lima (Resto Dimsum)
Persetujuan perpanjangan sewa menyewa areal parkir milik Pemerintah Kota Semarang yang terletak di lantai V Plaza II Simpang Lima Kota Semarang oleh Hotel Horison Semarang Perpanjangan sewa menyewa pertokoan di lantai 1 Plaza II Simpang Lima yang beralamat di Jl. KH Ahmad Dahlan No. 2 Kota Semarang oleh PT. Metropolitan Golden Manajemen
JANGKA WAKTU 1 Januari 2016 s.d 31 Desember 2018
29 Oktober 2012 s.d 28 Oktober 2017
Selanjutnya dalam Catatan ini kami sampaikan bahwa terdapat kemitraan dengan Pihak Ketiga yang juga belum bisa dikategorikan masuk dalam catatan aset kemitraan karena asetnya belum menjadi hak Pemerintah Kota Semarang. Kemitraan tersebut adalah : NO
PIHAK KETIGA
BENTUK KEMITRAAN
1.
Chris Saputro Ruang (damija) Jl. KH Ahmad Dahlan Semarang 442 m2 Jembatan Penghubung Ir. Muhamad Verga Prabowo Agus Ruang (damija) Jl. Anggrek Raya Semarang 126 m2 Jembatan Penghubung
Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Jembatan Penghubung Plaza Simpang Lima - Mal Ciputra Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Jembatan Penghubung Plaza Simpang Lima - Mal Ciputra
2.
JANGKA WAKTU 20 Tahun 12 Agustus 2014 s.d 13 Agustus 2024 25 Tahun 12 Agustus 2014 s.d 13 Agustus 2029
b. Aset Tak Berwujud Saldo aset tak berwujud per 31 Desember 2015 di Pemerintah Kota Semarang adalah sebesar Rp24.603.348.302,00 mengalami peningkatan Rp6.245.016.770,00 atau 34,02% dari tahun 2014 sebesar Rp18.358.331.532,00 dengan rincian sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b) Aset Tak Berwujud
31-Dec-15
31-Dec-14
Tren
Rp
Rp
%
6,022,375,830.00
1,545,746,003.00
289.61%
Dinas Kesehatan Kota
386,681,716.00
243,635,000.00
58.71%
RSUD
777,719,857.00
557,554,857.00
39.49%
Dinas Bina Marga
187,404,485.00
137,068,025.00
36.72%
Dinas PSDA dan ESDM
23,947,000.00
23,947,000.00
0.00%
Dinas Kebakaran
24,750,000.00
24,750,000.00
0.00%
Dinas Tata Kota & Perumahan
760,156,900.00
632,027,900.00
20.27%
Dinas Pengelolaan Penerangan Jalan dan Reklame
147,288,524.00
147,288,524.00
0.00%
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
194,033,000.00
0.00
0.00%
Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika
711,953,707.00
411,102,007.00
73.18%
Badan Lingkungan Hidup (BLH)
128,607,233.00
0.00
0.00%
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
142,375,000.00
14,850,000.00
858.75%
Dinas Kepedudukan dan Capil
564,828,000.00
564,828,000.00
0.00%
Bapermas, Perempuan dan KB
101,425,660.00
76,425,660.00
32.71%
Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga
478,742,833.00
381,815,333.00
25.39%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
128,795,000.00
79,900,000.00
61.20%
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
171,371,676.00
171,371,676.00
0.00%
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
112,705,000.00
0.00
0.00%
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
6,458,210,550.00
6,458,210,550.00
0.00%
188,533,299.00
0.00
0.00%
42,872,701.00
188,533,299.00
-77.26%
Satpol PP
202,499,839.00
202,499,839.00
0.00%
Sekretariat Daerah
759,377,997.00
714,222,996.00
6.32%
Sekretariat DPRD
144,251,800.00
144,251,800.00
0.00%
4,725,122,807.00
4,703,782,807.00
0.45%
Badan Kepegawaian Daerah
129,085,000.00
120,585,000.00
7.05%
Kantor Perpustakaan dan Arsip
519,335,256.00
519,335,256.00
0.00%
93,045,000.00
93,045,000.00
0.00%
212,616,347.00
201,555,000.00
5.49%
7,800,000.00
0.00
0.00%
30,664,000.00
0.00
0.00%
5,000,000.00
0.00
0.00%
19,772,285.00
0.00
0.00%
24,603,348,302.00
18,358,331,532.00
34.02%
Dinas Pendidikan
Badan Kesbang Politik dan Linmas Dinas Kebudayaan & Pariwisata
DPKAD
Dinas Pertanian Dinas Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kantor Pendidikan dan Pelatihan Kantor Ketahanan Pangan Kecamatan Tembalang Jumlah
Aset tidak berwujud sebesar Rp24.603.348.302,00 disajikan dengan nilai perolehan. c. Aset Lain-lain Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2015 di Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp144.798.919.606,00, mengalami peningkatan Rp70.349.151.708,00 atau 48,58% dari tahun 2014 sebesar Rp74.449.767.898,00. Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut: Aset lain-lain
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Rp
Rp
Rp
Tren %
316,207,130.00
2,047,694,445.00
(1,731,487,315.00)
-84.56%
- Lahan kolam retensi
19,193,642,300.00
19,193,642,300.00
0.00
- Tanah kena abrasi (Kec.Genuk)
52,276,488,000.00
52,276,488,000.00
0.00
- Tanah kena erosi sungai (Kec. Mijen) 3 Barang Yang Digunausahakan
210,250,000.00 81,161,831,000.00
210,250,000.00 0.00
0.00 81,161,831,000.00
1
Barang Setuju Dihapus
2
Tanah yang Bukan Aset Tetap :
4
Barang/ Aset Dalam Proses Penelusuran Jumlah
23,378,950,560.00
721,693,153.00
22,657,257,407.00
0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 3139.46%
176,537,368,990.00
74,449,767,898.00
102,087,601,092.00
57.83%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Realisasi Barang/aset dalam proses penelusuran Tahun 2015 sebesar Rp23.378.950.560,00 termasuk didalamnya adalah reklasifikasi dari Deposito pada BTPN sebesar Rp22.705.769.509,00. Reklasifikasi dilakukan karena adanya ketekoran kas, informasi lebih lanjut tentang reklasifikasi deposito menjadi aset dalam proses penelusuran diuraikan pada akun Deposito.
d. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya tahun 2015 sebesar Rp28.508.563.095,00 ini mengalami kenaikan sebesar Rp17.048.413.642,00 atau 148,76% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp11.460.149.453,00. dengan rincian sebagai berikut: Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
Dinas Pendidikan
(4,797,079,814.00)
(857,332,018.00)
(3,939,747,796.00)
82.13%
Dinas Kesehatan Kota
(1,307,382,869.00)
(232,175,845.00)
(1,075,207,024.00)
0.00%
(471,892,430.00)
(438,938,126.00)
(32,954,304.00)
0.00%
(1,671,887,905.00)
(181,695,350.00)
(1,490,192,555.00)
89.13%
Dinas PSDA & ESDM
(23,946,998.00)
(22,749,669.00)
(1,197,329.00)
5.00%
Dinas Kebakaran
(12,870,000.00)
(7,920,000.00)
(4,950,000.00)
38.46%
Dinas Tata Kota & Perumahan
(810,794,914.00)
(489,427,607.00)
(321,367,307.00)
39.64%
Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame
(127,668,522.00)
(112,206,023.00)
(15,462,499.00)
12.11%
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
(910,215,799.00)
(112,574,766.00)
(797,641,033.00)
87.63%
Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika
(459,471,628.00)
(85,797,396.00)
(373,674,232.00)
81.33%
Badan Lingkungan Hidup (BLH)
(78,562,245.00)
(52,840,797.00)
(25,721,448.00)
32.74%
Dinas Kebersihan & Pertamanan
(114,165,244.00)
(85,690,240.00)
(28,475,004.00)
24.94%
Dinas Kependudukan & Catatan Sipil
(962,184,294.00)
(465,586,837.00)
(496,597,457.00)
51.61%
(60,283,434.00)
(44,581,635.00)
(15,701,799.00)
26.05%
Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga
(225,010,886.00)
(143,451,682.00)
(81,559,204.00)
36.25%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
(255,356,353.00)
(119,419,288.00)
(135,937,065.00)
53.23%
Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
(106,465,509.00)
(73,243,144.00)
(33,222,365.00)
31.20%
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(173,722,993.00)
(148,263,189.00)
(25,459,804.00)
14.66%
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
(3,907,553,264.00)
(2,615,911,160.00)
(1,291,642,104.00)
33.06%
Dinas Kebudayaan & Pariwisata
(74,633,614.00)
(44,099,079.00)
(30,534,535.00)
40.91%
Badan Kesbang Politik & Linmas
(257,594,345.00)
(175,522,684.00)
(82,071,661.00)
31.86%
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP)
(209,535,678.00)
(166,874,761.00)
(42,660,917.00)
20.36%
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
(2,977,290,135.00)
(58,521,542.00)
(2,918,768,593.00)
98.03%
Sekretariat Daerah
(1,158,426,955.00)
(247,398,328.00)
(911,028,627.00)
78.64%
Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah
(4,188,056,946.00)
(3,282,869,224.00)
(905,187,722.00)
21.61%
Inspektorat
(121,553,985.00)
0.00
(121,553,985.00)
100.00%
Kecamatan Semarang Selatan
100.00%
Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga
Bapermas Perempuan & Keluarga Berencana
(135,060,140.00)
0.00
(135,060,140.00)
Kecamatan Semarang Barat
(24,712,419.00)
(24,523,923.00)
(188,496.00)
0.76%
Kecamatan Semarang Timur
(41,667,768.00)
0.00
(41,667,768.00)
100.00%
Kecamatan Semarang Tengah
(8,999,999.00)
(8,999,999.00)
0.00
0.00%
(169,521,880.00)
0.00
(169,521,880.00)
100.00%
Kecamatan Tugu
(92,530,368.00)
(55,187,886.00)
(37,342,482.00)
40.36%
Kecamatan Genuk
(251,041,565.00)
0.00
(251,041,565.00)
100.00%
Kecamatan Gajahmungkur
(731,672,315.00)
0.00
(731,672,315.00)
100.00%
Kecamatan Tembalang
(301,839,469.00)
(195,374,985.00)
(106,464,484.00)
35.27%
Kecamatan Candisari
(28,643,580.00)
0.00
(28,643,580.00)
100.00%
Kecamatan Banyumanik
(73,990,979.00)
(73,990,979.00)
0.00
0.00%
Kecamatan Ngaliyan
(29,999,998.00)
0.00
(29,999,998.00)
100.00%
Kecamatan Gayamsari
(7,999,999.00)
(7,999,999.00)
0.00
0.00%
Kecamatan Pedurungan
(3,499,999.00)
0.00
(3,499,999.00)
100.00%
Badan Kepegawaian Daerah
(86,813,001.00)
(65,476,422.00)
(21,336,579.00)
24.58%
Kantor Pendidikan & Latihan
(49,617,156.00)
0.00
(49,617,156.00)
100.00% 100.00%
Kecamatan Gunungpati
Kantor Ketahanan Pangan
(83,333.00)
0.00
(83,333.00)
Kantor Perpustakaan & Arsip
(477,760,166.00)
(436,669,274.00)
(41,090,892.00)
8.60%
Dinas Pertanian
(171,595,960.00)
(145,686,962.00)
(25,908,998.00)
15.10%
Dinas Kelautan & Perikanan
(106,145,716.00)
(20,061,143.00)
(86,084,573.00)
81.10%
Dinas Pasar
(250,850,526.00)
(161,087,491.00)
(89,763,035.00)
35.78%
(910,000.00)
100.00%
(17,048,413,642.00)
59.80%
Dinas Perindustrian & Perdagangan Jumlah
(910,000.00) (28,508,563,095)
(11,460,149,453.00)
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4.3.8 KEWAJIBAN a. Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban jangka pendek menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember tahun 2015 adalah sebesar Rp128.192.875.046,00, mengalami kenaikan sebesar Rp101.125.822.615,00 atau 373,61% dari tahun 2014 sebesar Rp27.067.052.431,00 dengan rincian sebagai berikut: Kewajiban 1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 2. Utang Bunga 3. Pendapatan di Terima di muka 4. Utang Belanja Jumlah
31-Dec-15 (Rp) 4,820,256,343.00 0.00 13,107,185,370.00 110,265,433,333.00 128,192,875,046.00
31-Dec-14 (Rp) 4,522,375,560.00 874,741.00 2,054,073,350.00 20,489,728,780.00 27,067,052,431.00
Tren % 6.59% -100.00% 538.11% 438.15% 373.61%
1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dapat dirinci sebagai berikut: Utang PFK 1. Utang Pajak Yang Belum Disetor 2. Uang Jaminan Biaya (UJB) Reklame 3. Uang Jaminan Penduduk Boro
31-Dec-15 Rp 60,697,779.00 3,157,040,000.00 1,602,518,564.00 4,820,256,343.00
31-Dec-14 Rp 86,858,996.00 2,959,098,000.00 1,476,418,564.00 4,522,375,560.00
Tren % -30.12% 6.69% 8.54% 6.18%
2) Utang bunga atas utang jangka panjang tanggal 21 September 1994 Nomor SLA-
768/DP3/1994 pada IBRD Bank Dunia telah dibayar pada tahun 2015 sehingga saldo utang bunga per 31 Desember 2015 adalah Rp0,00. 3) Pendapatan Diterima Dimuka merupakan penerimaan Pemerintah Kota Semarang
pada tahun 2015 tetapi Pemerintah Kota Semarang masih mempunyai kewajiban untuk memberikan jasanya dan melebihi tahun 2015. Saldo akhir Pendapatan diterima dimuka 31 Desember 2015 sebesar Rp13.107.185.370,00 mengalami kenaikan sebesar Rp11.053.112.020,00 atau 538,11% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp2.054.073.350,00. Rincian Pendapatan diterima dimuka adalah sebagai berikut: No
Pendapatan Diterima Dimuka
1 2 3 4 5 5
Sewa titik reklame (PJPR) Sewa Gedung untuk Bank Jateng dan ATM BNI (RSUD) Sewa Hall Matahari Simpang 5 lantai lima (Dishubkominfo) E-Ticketing (BLUD Terminal Mangkang) Sewa tanah eks bengkok (DPKAD) Dana Kapitasi JKN (DKK) Jumlah
Tahun 2015
Tahun 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
1,186,752,293.00 92,000,000.00 0.00 27,698,000.00 927,111,962.00 10,873,623,115.00 13,107,185,370.00
1,481,454,679.00 24,000,000.00 230,000,000.00 7,024,000.00 311,594,671.00 0.00 2,054,073,350.00
(294,702,386.00) -24.83% 68,000,000.00 73.91% (230,000,000.00) 0.00% 20,674,000.00 74.64% 615,517,291.00 66.39% 10,873,623,115.00 100.00% 11,053,112,020.00 84.33%
4) Utang Belanja
Utang belanja merupakan kewajiban bagi Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan pembayaran pada tahun berikutnya karena jasa, barang maupun aset tetap sudah diterima tetapi belum dilakukan pembayaran. Utang belanja tahun 2015 sebesar Rp110.265.433.333,00 mengalami peningkatan Rp 89.775.704.553,00 atau
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 438,15% dari tahun 2014 sebesar Rp20.489.728.780,00 terdapat pada SKPD sebagai berikut: No.
SKPD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA & ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota & Perumahan Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan & Pertamanan Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Bapermas, Perempuan & Keluarga Berencana Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Dinas Kebudayaan & Pariwisata Badan Kesbangpol Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) Sekretariat Daerah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah Inspektorat Kecamatan Semarang Selatan Kecamatan Semarang Utara Kecamatan Semarang Barat Kecamatan Semarang Timur Kecamatan Semarang Tengah Kecamatan Gunungpati Kecamatan Tugu Kecamatan Mijen Kecamatan Genuk Kecamatan Gajahmungkur Kecamatan Tembalang Kecamatan Candisari Kecamatan Banyumanik Kecamatan Ngaliyan Kecamatan Gayamsari Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Kantor Pendidikan & Latihan Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan & Arsip Dinas Pertanian Dinas Kelautan & Perikanan Dinas Pasar Dinas Perindustrian & Perdagangan Jumlah
31-Dec-15 (Rp) 10,917,868,433.00 18,659,498,089.00 16,727,158,172.00 44,570,037,258.00 345,400,508.00 32,031,101.00 2,479,823,640.00 4,255,002,052.00 64,577,707.00 586,725,128.00 15,200,548.00 26,797,280.00 57,556,703.00 1,974,000.00 38,506,621.00 32,131,364.00 19,541,001.00 796,935.00 1,496,685.00 32,026,436.00 44,266,166.00 2,407,532.00 730,765,011.00 57,045,035.00 6,389,439,358.00 272,257.00 13,978,211.00 6,825,556.00 21,284,176.00 11,746,071.00 16,380,179.00 5,071,152.00 4,617,174.00 12,109,332.00 11,848,337.00 11,562,340.00 12,281,400.00 14,037,795.00 2,299,169.00 12,584,465.00 8,190,269.00 13,165,642.00 1,652,911,380.00 178,485,296.00 4,030,736.00 2,186,016.00 13,239,981.00 11,237,134.00 2,136,188,458.00 828,044.00 110,265,433,333.00
31-Dec-14 Kenaikan/Penurunan (Rp) Rp 846,494,156.00 10,071,374,277.00 3,843,357,529.00 14,816,140,560.00 9,096,568,412.00 7,630,589,760.00 26,191,609.00 44,543,845,649.00 26,400,066.00 319,000,442.00 11,306,326.00 20,724,775.00 0.00 2,479,823,640.00 984,677.00 4,254,017,375.00 1,844,382.00 62,733,325.00 102,110,387.00 484,614,741.00 9,699,750.00 5,500,798.00 18,928,437.00 7,868,843.00 85,066,820.00 (27,510,117.00) 987,000.00 987,000.00 37,429,470.00 1,077,151.00 7,939,393.00 24,191,971.00 27,348,879.00 (7,807,878.00) 2,223,541.00 (1,426,606.00) 1,721,882.00 (225,197.00) 31,554,370.00 472,066.00 650,897.00 43,615,269.00 26,461,646.00 (24,054,114.00) 539,262,889.00 191,502,122.00 0.00 57,045,035.00 5,267,753,089.00 1,121,686,269.00 510,105.00 (237,848.00) 11,345,608.00 2,632,603.00 4,417,819.00 2,407,737.00 9,678,492.00 11,605,684.00 8,448,405.00 3,297,666.00 11,199,098.00 5,181,081.00 5,408,571.00 (337,419.00) 3,290,420.00 1,326,754.00 6,537,730.00 5,571,602.00 8,213,444.00 3,634,893.00 8,405,429.00 3,156,911.00 5,179,800.00 7,101,600.00 6,754,843.00 7,282,952.00 2,850,764.00 (551,595.00) 11,158,693.00 1,425,772.00 6,692,877.00 1,497,392.00 8,121,678.00 5,043,964.00 3,661,432.00 1,649,249,948.00 2,237,247.00 176,248,049.00 3,853,728.00 177,008.00 2,571,594.00 (385,578.00) 13,503,894.00 (263,913.00) 0.00 11,237,134.00 331,608,657.00 1,804,579,801.00 1,792,845.00 (964,801.00) 20,489,728,780.00 89,775,704,553.00
Tren %
92.25% 79.40% 45.62% 99.94% 92.36% 64.70% 100.00% 99.98% 97.14% 82.60% 36.19% 29.36% -47.80% 50.00% 2.80% 75.29% -39.96% -179.01% -15.05% 1.47% 98.53% -999.12% 26.21% 100.00% 17.56% -87.36% 18.83% 35.28% 54.53% 28.07% 31.63% -6.65% 28.74% 46.01% 30.68% 27.30% 57.82% 51.88% -23.99% 11.33% 18.28% 38.31% 99.78% 98.75% 4.39% -17.64% -1.99% 100.00% 84.48% -116.52% 81.42%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Sedangkan utang belanja menurut jenisnya diuraikan sebagai berikut: Utang belanja jasa dan langganan (listrik, telepon, air, koran dan internet) sebesar Rp10.788.894.849,00 merupakan utang belanja yang sifatnya langganan sebesar Rp9.136.843.943,00 sehingga untuk pemakaian jasa pada bulan desember 2015 baru dilakukan pembayarannya pada bulan januari tahun berikutnya. Sedangkan hutang
NO
DINAS / INSTANSI
1
2
BELANJA JASA LANGGANAN (LISTRIK, Utang Belanja Persediaan Utang Jamkesmaskot TELEPON, AIR, KORAN, INTERNET) 3
4
5
TPP
SP2D YANG BELUM CAIR
JUMLAH
6
7
8
1 DINAS PENDIDIKAN
977.580.183,00
0,00
0,00
0,00
9.940.288.250,00
10.917.868.433,00
2 DINAS KESEHATAN KOTA
133.543.096,00
0,00
18.223.945.993,00
0,00
302.009.000,00
18.659.498.089,00
3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
194.392.681,00
13.304.861.078,00
0,00
155.375.625,00
3.072.528.788,00
16.727.158.172,00
4 DINAS BINA MARGA
23.881.138,00
0,00
0,00
0,00
44.546.156.120,00
44.570.037.258,00
5 DINAS PSDA & ESDM
111.215.508,00
0,00
0,00
0,00
234.185.000,00
345.400.508,00
6 DINAS KEBAKARAN
32.031.101,00
0,00
0,00
0,00
0,00
32.031.101,00
7 DINAS TATA KOTA & PERUMAHAN
5.661.140,00
0,00
0,00
0,00
2.474.162.500,00
2.479.823.640,00
8 DINAS PENERANGAN JALAN DAN PENGELOLAAN REKLAME
1.333.052,00
0,00
0,00
0,00
4.253.669.000,00
4.255.002.052,00
9 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
1.613.707,00
0,00
0,00
0,00
62.964.000,00
64.577.707,00
104.532.128,00
0,00
0,00
54.150.000
428.043.000,00
586.725.128,00
11 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH)
15.200.548,00
0,00
0,00
0,00
0,00
15.200.548,00
12 DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN
26.797.280,00
0,00
0,00
0,00
0,00
26.797.280,00
13 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
57.556.703,00
0,00
0,00
0,00
0,00
57.556.703,00
14 BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
1.974.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.974.000,00
15 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)
32.131.364,00
0,00
0,00
0,00
0,00
32.131.364,00
16 DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAHRAGA
38.506.621,00
0,00
0,00
0,00
0,00
38.506.621,00
17 DINAS TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI
19.541.001,00
0,00
0,00
0,00
0,00
19.541.001,00
18 DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
796.935,00
0,00
0,00
0,00
0,00
796.935,00
19 BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT)
1.496.685,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.496.685,00
32.026.436,00
0,00
0,00
0,00
0,00
32.026.436,00
719.246,00
0,00
0,00
43.546.920
0,00
44.266.166,00
2.407.532,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.407.532,00
23 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
24 WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
532.713.011,00
0,00
0,00
0,00
198.052.000,00
730.765.011,00
10 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
20 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA 21 BADAN KESBANG, POLITIK DAN LINMAS 22 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL-PP)
25 SEKRETARIAT DAERAH 26 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 27 DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN & ASET DAERAH 28 INSPEKTORAT
1.481.035,00
0,00
0,00
0,00
55.564.000,00
57.045.035,00
6.291.308.358,00
0,00
0,00
0,00
98.131.000,00
6.389.439.358,00
272.257,00
0,00
0,00
0,00
0,00
272.257,00
13.978.211,00
0,00
0,00
0,00
0,00
13.978.211,00
30 KECAMATAN SEMARANG UTARA
6.825.556,00
0,00
0,00
0,00
0,00
6.825.556,00
31 KECAMATAN SEMARANG BARAT
21.284.176,00
0,00
0,00
0,00
0,00
21.284.176,00
32 KECAMATAN SEMARANG TIMUR
11.746.071,00
0,00
0,00
0,00
0,00
11.746.071,00
33 KECAMATAN SEMARANG TENGAH
16.380.179,00
0,00
0,00
0,00
0,00
16.380.179,00
34 KECAMATAN GUNUNGPATI
5.071.152,00
0,00
0,00
0,00
0,00
5.071.152,00
35 KECAMATAN TUGU
4.617.174,00
0,00
0,00
0,00
0,00
4.617.174,00
36 KECAMATAN MIJEN
12.109.332,00
0,00
0,00
0,00
0,00
12.109.332,00
37 KECAMATAN GENUK
11.848.337,00
0,00
0,00
0,00
0,00
11.848.337,00
38 KECAMATAN GAJAHMUNGKUR
11.562.340,00
0,00
0,00
0,00
0,00
11.562.340,00
39 KECAMATAN TEMBALANG
12.281.400,00
0,00
0,00
0,00
0,00
12.281.400,00
40 KECAMATAN CANDISARI
14.037.795,00
0,00
0,00
0,00
0,00
14.037.795,00
2.299.169,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.299.169,00
12.584.465,00
0,00
0,00
0,00
0,00
12.584.465,00
29 KECAMATAN SEMARANG SELATAN
41 KECAMATAN BANYUMANIK 42 KECAMATAN NGALIYAN 43 KECAMATAN GAYAMSARI
8.190.269,00
0,00
0,00
0,00
0,00
8.190.269,00
13.165.642,00
0,00
0,00
0,00
0,00
13.165.642,00
1.652.911.380,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.652.911.380,00
14.290.296,00
0,00
0,00
0,00
164.195.000,00
178.485.296,00
47 KANTOR KETAHANAN PANGAN
4.030.736,00
0,00
0,00
0,00
0,00
4.030.736,00
48 KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH
2.186.016,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.186.016,00
13.239.981,00
0,00
0,00
0,00
0,00
13.239.981,00
11.237.134,00
0,00
0,00
0,00
0,00
11.237.134,00
271.477.248,00
0,00
0,00
0,00
1.864.711.210,00
2.136.188.458,00
44 KECAMATAN PEDURUNGAN 45 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 46 KANTOR DIKLAT
49 DINAS PERTANIAN 50 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 51 DINAS PASAR 52 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN JUMLAH
828.044,00
0,00
0,00
0,00
0,00
828.044,00
10.788.894.849,00
13.304.861.078,00
18.223.945.993,00
253.072.545,00
67.694.658.875,00
110.265.433.333,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 jasa Pemerintah Kota Semarang kepada PT Taspen sejumlah Rp1.652.050.906,00. guna pembayaran premi JKK/JKN ( Jaminan Kecelakaan Kerja / Jaminan Kematian bagi Aparatur Aparatur Sipil Negara ) selama bulan Juli s/d Desember 2015. Kegiatan pembayaran iuran premi tersebut tidak dibayarkan pada Tahun Anggaran 2015, hal tersebut disebabkan belum adanya peraturan pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Aparatur Sipil Negara. Utang belanja modal dan belanja barang jasa sebesar Rp67.694.658.875,00 merupakan keterlambatan Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan pembayaran atas jasa, barang maupun aset tetap yang telah diterima tetapi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 belum dilakukan pembayaran sehingga baru dilakukan pembayaran pada Tahun Anggaran berikutnya. Untuk melakukan pembayaran atas utang belanja tersebut sesuai dengan ketentuan telah diterbitkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban Jangka Panjang saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp60.000.000,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp58.000.000,00 dari saldo tahun 2014 sebesar Rp2.000.000,00 merupakan pendapatan diterima di muka atas penerimaan sewa gedung untuk ATM Kantor kas Bank Jateng milik RSUD yang melebihi 1 tahun ke depan.
4.3.9 EKUITAS Ekuitas menggambarkan jumlah kekayaan bersih Pemerintah Kota Semarang pada kondisi waktu tertentu. Ekuitas merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kota Semarang. Saldo Ekuitas per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp23.082.687.619.482,00 mengalami peningkatan sebesar Rp7.935.228.914.129,00 atau 52,39% jika dibandingkan dengan ekuitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp15.147.458.705.353,00.
4.4.
PENJELASAN EKUITAS
ATAS
POS–POS
LAPORAN
PERUBAHAN
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang terdiri atas saldo akhir tahun sebelumnya yang menjadi saldo awal ekuitas, penambahan atau pengurangan surplus (defisit) dari operasional tahun berjalan serta dampak akumulatif karena koreksi, perubahan kebijakan dan adanya kesalahan mendasar. Laporan Operasional pada Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara LO dengan Neraca berkaitan dengan kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas operasional pada tahun pelaporan. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pada tahun 2015 terdapat saldo awal ekuitas sebesar Rp15.147.458.705.353,00 merupakan saldo akhir ekuitas tahun 2014.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxxxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2.
3.
Surplus/defisit – LO tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp617.749.880.319,00 merupakan surplus atas kegiatan operasional (basis akrual) yang menambah nilai ekuitas pada Neraca. Pada LPE terdapat selisihnya sebesar Rp7.317.479.033.810,00 hal ini sebagai dampak akumulatif karena koreksi yang disebabkan adanya perubahan kebijakan atau kesalahan mendasar yang terjadi pada tahun sebelumnya dan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perhitungan mutasi masuk dan keluar aset tetap sebesar Rp497.376.423,00 merupakan transaksi penyesuaian aset tetap yang disebabkan adanya koreksi mutasi keluar masuk aset tetap antar SKPD atas aset tetap dengan rincian sebagai berikut: No
SKPD
1
DIN AS PEN DIDIKAN
2
DKK
3
RSU D
4
BIN A M ARGA
5
PSDA DAN ESDM
6
DTKP
7
DISH U B
8
DKP
Perhitungan Mutasi Masuk dan Keluar 4,156,231,481 (213,841,100) 166,382,240 (212,012,868) 249,000,000 (10,726,562,000) 1,977,537,000 (5,097,120,740)
9
BAPERM AS
(209,867,078)
10
DISOSPORA
(115,476,000)
11
DISN AKERTRAN S
12
KOPERASI
13
KEBU DAYAAN DAN PARIWISATA
14
KAN TOR SATU AN POLISI PAM ON G PRAJA
15
SEKRETARIAT DAERAH
16
DPKAD
17
IN SPEKTORAT
18
KEC AM ATAN SEM ARAN G SELATAN
550,129,452
19
KEC AM ATAN SEM ARAN G U TARA
484,745,967
20
KEC AM ATAN SEM ARAN G BARAT
960,572,672
21
KEC AM ATAN SEM ARAN G TIM U R
534,777,088
22
KEC AM ATAN SEM ARAN G TEN GAH
779,331,073
23
KEC AM ATAN GU N U N GPATI
993,354,704
24
KEC AM ATAN TU GU
382,456,855
25
KEC AM ATAN M IJEN
26
KEC AM ATAN GEN U K
27
KEC AM ATAN GAJAH M U N GKU R
552,755,977
28
KEC AM ATAN TEM BALAN G
698,777,541
29
KEC AM ATAN C AN DISARI
434,435,013
30
KEC AM ATAN BAN YU M AN IK
745,846,442
31
KEC AM ATAN N GALIYAN
376,571,622
32
KEC AM ATAN GAYAM SARI
199,334,950
33
KEC AM ATAN PEDU RU N GAN
557,118,324
34
BKD
35
KAN TOR DIKLAT
36
KAN TOR PERPU STAKAAN DAN ARSIP DAERAH
37
KELAU TAN DAN PERIKAN AN
38
DIN AS PASAR
185,000,000 149,996,000
c.
97,500,000 (5,409,064,572) (15,200,989,177) (116,532,000)
754,586,588 1,582,281,309
203,161,107 11,539,727,177 (438,662,634) (98,579,990) 92,931,000 Jumlah
b.
8,931,543,000
497,376,423
Penyesuaian akumulasi penyusutan aset tetap sebesar Rp(11.515.076.671,00) merupakan penyesuaian akumulasi penyusutan yang disebabkan adanya mutasi masuk maupun keluar aset tetap yang sebelumnya sudah dilakukan penyusutan sehingga mutasi tersebut juga berakibat adanya penyesuaian akumulasi aset tetap tahun tahun sebelumnya. Koreksi nilai persediaan sebesar Rp3.715.204,00 merupakan koreksi pada SKPD RSUD karena terdapat mutasi persediaan reagen dari DKK pada tahun 2014 dan oleh RSUD belum dicatat sehingga tidak termasuk saldo persediaan pada tahun 2014. Tahun 2015 dilakukan koreksi dengan menambah nilai persediaan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxl
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
d.
e.
Penilaian aset tetap sebesar Rp7.363.370.206.971,00 merupakan penilaian aset tetap tanah yang sebelumnya masih bernilai Rp0,00 sebesar Rp26.148.642.050,00 penilaian terhadap aset PSU yang sebelumnya belum tercatat Rp237.838.071.000,00 dan penilaian tanah jalan sebesar Rp7.099.383.493.921,00. Koreksi nilai double catat sebesar Rp(10.066.630.393,00) merupakan koreksi yang disebabkan adanya pencatatan ganda sehingga haris dikoreksi mengurangi nilai aset dengan rincian sebagai berikut: No
SKPD
KOREKSI DOUBLE CATAT
1
BINA MARGA
2
DISHUBKOMINFO
(833.000.000)
3
PARIWISATA
4
SATPOL PP
(3.545.565.641)
5
SEKDA
(4.414.664.752)
6
DPKAD
(189.000.000)
7
KEC TEMBALANG
(409.900.000)
8
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
(84.000.000) (246.000.000)
Jumlah
f.
g.
h.
i.
j.
4.5.
(344.500.000) (10.066.630.393)
Koreksi nilai kas di bendahara dana BOS merupakan koreksi yang dilakukan karena setelah dilakukan rekonsiliasi diperoleh koreksi kas di bendahara dana BOS sebesar Rp3.545.984.507,00 Koreksi nilai piutang sebesar Rp930.268.092,00 dilakukan karena terdapat koreksi piutang antara lain: - PBB sebesar Rp(134.027.108,00) yang merupakan koreksi terhadap nilai piutang PBB pada DPKAD. Koreksi dikarenakan adanya kompensasi PBB Rp7.272.043,00, double pembayaran PBB Rp(305.998,00), perubahan ketetapan PBB Rp141.471.416,00 dan koreksi penyesuaian sebesar Rp(14.410.353,00). - Koreksi penambahan piutang atas sewa ruko pada Stadion Citarum (Dinsospora) sebesar Rp42.384.000,00 - Koreksi Piutang retribusi reklame pada PJPR sebesar Rp18.511.200,00 - Koreksi piutang terhadap PT Narpati atas kerjasama pemanfaatan tanah sebesar Rp1.003.400.000,00 yang terdiri dari piutang retribusi Rp580.000.000,00 dan piutang denda Rp423.400.000,00 Koreksi penyisihan piutang sebesar Rp(622.384.000) merupakan koreksi penyisihan piutang pada piutang sewa ruko di Stadion Citarum Rp42.384.000,00 dan penyisihan piutang PT. Narpati Rp580.000.000,00. Koreksi nilai penyisihan piutang lainnya merupakan koreksi karena penyajian piutang denda sebelum tahun 2015 pada PT Narpati dan PT SMART seesar Rp526.525.000,00 Penyesuaian nilai investasi permanen sebesar Rp(21.045.932.309,00) merupakan penyesuaian yang dilakukan terhadap investasi permanen pada DPKAD sebesar karena penerapan metode ekuitas dalam penilaian investasi permanen.
PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN OPERASIONAL
Tujuan Pelaporan Operasional adalah memberikan informasi tentang kegiatan operasional keuangan yang tercerminkan dalam Pendapatan LO, Beban dan Surplus/defisit Operasional dari suatu entitas pelaporan. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxli
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4.5.1 Pendapatan-LO Pendapatan LO merupakan pendapatan yang menjadi hak pemerintah Kota Semarang yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun yang bersangkutan. Pendapatan LO telah diklasifikasikan menurut jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer , dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan realisasi tahun anggaran 2015 dan tahun anggaran 2014 sebagai berikut: Pendapatan L-O
1 Pendapatan Asli Daerah 2 Pendapatan Transfer 3 Lain lain Pendapatan yang Sah Jumlah
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
1.261.433.904.307,00 2.058.315.568.329,00 199.442.641.281,00
1.206.399.826.150,00 1.958.242.860.296,00 231.082.675.376,00
55.034.078.157,00 100.072.708.033,00 (31.640.034.095,00)
4,56% 5,11% -13,69%
3.519.192.113.917,00
3.395.725.361.822,00
123.466.752.095,00
3,64%
Realisasi pendapatan LO tahun 2015 sebesar Rp3.519.192.113.917,00 mengalami kenaikan sebesar Rp123.466.752.095,00 atau 3,64% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar R3.395.725.361.822,00. Masing - masing akun pendapatan LO dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) PAD pada Laporan Operasional untuk periode tahun anggaran 2015 dan tahun anggaran 2014 terealisasi sebesar Rp1.261.433.904.307,00 meningkat sebesar Rp55.034.078.157,00 atau 4,56% dibandingkan dengan tahun lalu yang terealisasi sebesar Rp1.206.399.826.150,00 dengan rincian sebagai berikut: 1 2 3 4
Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain lain PAD yang Sah Jumlah
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
848.183.772.443,00 91.396.021.643,00 11.183.211.256,00
823.847.715.745,00 110.046.031.286,00 7.841.917.896,00
24.336.056.698,00 (18.650.009.643,00) 3.341.293.360,00
2,95% -16,95% 42,61%
310.670.898.965,00
264.664.161.223,00
46.006.737.742,00
17,38%
1.261.433.904.307,00
1.206.399.826.150,00
55.034.078.157,00
4,56%
Masing-masing realisasi jenis PAD tahun anggaran 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pendapatan Pajak Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Daerah merupakan Pendapatan Asli Daerah yang dipungut dan dikelola oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang. Pendapatan pajak pada Laporan Operasional disajikan dengan basis akrual, yaitu diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan, sehingga nilai pendapatan pajak daerah pada Laporan Operasional tahun 2015 adalah sebesar ketetapan yang diterbitkan pada tahun 2015 ditambah dengan penerimaan pajak tanpa ketetapan tahun 2015. Pembayaran atas piutang tahun sebelumnya tidak masuk pada pendapatan Laporan Operasional melainkan masuk pada pendapatan LRA. Pendapatan Pajak Daerah pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp848.183.772.443,00 meningkat sebesar Rp24.336.056.698,00 atau 2,95% dibandingkan dengan tahun lalu yang terealisasi sebesar Rp823.847.715.745,00 dengan rincian sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxlii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 1
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12
Pendapatan Pajak Daerah
Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Galian Gol C Pajak Parkir Pajak Air Tanah Pajak BPHPB Pajak PBB Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
56.625.471.416,00 78.296.603.907,00 15.702.678.581,00 27.247.647.514,00 185.505.501.940,00 9.612.929.935,00 5.610.636.828,00 232.877.793.324,00 236.584.320.758,00 120.188.240,00
51.438.752.533,00 62.999.747.799,00 14.979.589.501,00 23.946.679.038,00 163.497.269.621,00 25.199.840,00 7.611.071.907,00 4.809.849.906,00 254.085.540.258,00 240.454.015.342,00 -
5.186.718.883,00 15.296.856.108,00 723.089.080,00 3.300.968.476,00 22.008.232.319,00 (25.199.840,00) 2.001.858.028,00 800.786.922,00 (21.207.746.934,00) (3.869.694.584,00) 120.188.240,00
10,08% 24,28% 4,83% 13,78% 13,46% -100,00% 26,30% 16,65% -8,35% -1,61% 100,00%
848.183.772.443,00
823.847.715.745,00
24.336.056.698,00
2,95%
2. Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Daerah Kota Semarang didasarkan atas Undang – Undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan besarnya retribusi daerah ditetapkan melalui Perda. Retribusi berhubungan dengan jasa timbal (kontraprestasi) yang diberikan secara langsung atas permohonan dan untuk kepentingan umum maupun yang diberikan oleh Pemerintah. Pendapatan retribusi daerah pada Pemerintah Kota Semarang dipungut dan dikelola oleh 16 SKPD penghasil. Pada tahun 2015 pendapatan Retribusi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menjadi pendapatan pada Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah karena hanya mengenakan Denda Administrasi Kependudukan dan tidak menarik Retribusi sesuai dengan Penganggaran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil pada APBD 2015. Pendapatan Retribusi Daerah pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp91.396.021.643,00 mengalami penurunan sebesar Rp18.650.009.643,00 atau 16,95% dibandingkan dengan tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp110.046.031.286,00 dengan rincian sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Dinas Kesehatan Kota Semarang Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Penerangan Jalan dan Reklame Dishubkominfo & BLU Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Dinas Pertamanan Dispenduk dan Capil Sekretaris Daerah Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DPKAD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar Jumlah
Realisasi 2015 Rp 3,642,254,400.00 45,000,000.00 1,140,000.00 183,897,500.00 25,107,409,500.00 6,859,551,166.00 12,219,003,000.00 314,850,000.00 14,487,159,786.00 899,573,000.00 1,672,488,500.00 3,694,595,700.00 4,001,919,030.00 5,330,301,700.00 85,076,625.00 12,851,801,736.00 91,396,021,643.00
Realisasi 2014 Rp 12,283,231,500.00 42,800,000.00 105,025,000.00 82,682,500.00 32,662,155,200.00 6,044,158,961.00 12,312,991,345.00 617,670,000.00 14,580,039,000.00 1,156,621,000.00 917,613,000.00 1,755,746,150.00 1,631,172,000.00 2,392,695,741.00 4,880,453,350.00 66,535,295.00 18,514,441,244.00 110,046,031,286.00
Kenaikan/Penurunan Rp (8,640,977,100.00) 2,200,000.00 (103,885,000.00) 101,215,000.00 (7,554,745,700.00) 815,392,205.00 (93,988,345.00) (302,820,000.00) (92,879,214.00) (1,156,621,000.00) (18,040,000.00) (83,257,650.00) 2,063,423,700.00 1,609,223,289.00 449,848,350.00 18,541,330.00 (5,662,639,508.00) (18,650,009,643.00)
Tren % -70.35% 5.14% -98.91% 122.41% -23.13% 13.49% -0.76% -49.03% -0.64% -100.00% -1.97% -4.74% 100.00% 67.26% 9.22% 27.87% -30.58% -16.95%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxliii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pendapatan Asli Daerah ini merupakan pembagian laba atas Penyertaan modal Pemerintah Daerah Kota Semarang yang diterima dan dikelola melalui Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Semarang dengan realisasi pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp11.183.211.256,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp3.341.293.360,00 atau 42,61% dibandingkan dengan tahun anggaran 2014 yang terealisasi sebesar Rp7.841.917.896,00 dengan rincian sebagai berikut: Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan yang dipisahkan 1 Perusda Percetakaan 2 PD BPR Bank Pasar 3 PD BPR / BKK Cab Smg Tengah 4 Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) 5 PT Bank Jateng
Jumlah
Realisasi 2015 Rp 218,251,946.00 453,617,542.00 1,035,606,835.00 141,133,326.00 9,334,601,607.00 11,183,211,256.00
Realisasi 2014 Rp 126,111,842.00 165,466,808.00 934,594,286.00 (67,707,378.00) 6,683,452,338.00 7,841,917,896.00
Kenaikan/Penurunan Rp 92,140,104.00 288,150,734.00 101,012,549.00 208,840,704.00 2,651,149,269.00 3,341,293,360.00
Tren % 73.06% 174.14% 10.81% -308.45% 39.67% 42.61%
Penilaian pendapatan dan investasi menggunakan metode ekuitas terhadap Perusda Percetakan, PD BPR Bank Pasar, Perusda RPH dan PDAM karena prosentase kepemilikan 100%. Metode ekuitas mengakui pendapatan sebesar laba BUMD yang dihasilkan pada tahun berjalan dan penambah nilai investasi Pemerintah Daerah pada BUMD.
4. Pendapatan Asli Daerah Lainnya Akun Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan kelompok penerimaan yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi Daerah, maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Realisasi penerimaan Lain-Lain PAD untuk periode tahun anggaran 2015 dan tahun anggaran 2014 dengan rincian sebagai berikut: Pendapatan Asli Daerah Lainnya 1 RSUD 2 DKK 3 Dishubkominfo & BLU 4 Dispenduk Capil 5 DPKAD 6 Dinas Pertanian 7 Disbudpar 8 Dinas Pasar 9 Dinas Kelautan dan Perikanan
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Rp 113,301,157,987.00 18,350,497,885.00 23,155,798,267.00 871,900,000.00 152,104,516,773.00 998,854,375.00 103,125,000.00 1,762,783,678.00 22,265,000.00
Rp 95,364,742,443.00 14,986,125,000.00 16,703,563,694.00 136,581,691,286.00 1,012,228,300.00 15,810,500.00
Rp 17,936,415,544.00 3,364,372,885.00 6,452,234,573.00 871,900,000.00 15,522,825,487.00 (13,373,925.00) 103,125,000.00 1,762,783,678.00 6,454,500.00
310,670,898,965.00
264,664,161,223.00
46,006,737,742.00
Tren % 18.81% 0.00% 38.63% 0.00% 11.37% -1.32% 100.00% 100.00% 40.82% 17.38%
b. Pendapatan Transfer Pendapatan transfer merupakan pendapatan yang berasal dari entitas pemerintah lain, yang pada umumnya berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi yang diterima dan dikelola oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang. Adapun realisasi Pendapatan Transfer untuk periode TA 2015 sebesar Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxliv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rp2.058.315.568.329,00 mengalami kenaikan sebesar Rp100.072.708.033,00 atau 5,11% dibandingkan dengan TA 2014 yang terealisasi sebesar Rp1.958.242.860.296,00dengan rincian sebagai berikut:
b Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer
Realisasi 2015
1 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan 2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 3 Transfer dari Pemerintah Profinsi Jumlah
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Rp 1,270,371,271,674.00 355,298,952,000.00 432,645,344,655.00
Rp 1,274,767,390,279.00 283,917,499,000.00 399,557,971,017.00
Rp (4,396,118,605.00) 71,381,453,000.00 33,087,373,638.00
2,058,315,568,329.00
1,958,242,860,296.00
100,072,708,033.00
Tren % -0.34% 25.14% 8.28% 5.11%
1) Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Pendapatan Dana Perimbangan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Semarang untuk periode tahun 2015 secara total terealisasi sebesar Rp1.270.371.271.674,00 mengalami penurunan sebesar Rp4.396.118.605,00 atau 0,34% bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp1.274.767.390.279,00 dengan rincian sebagai berikut:
Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 1 Dana Bagi Hasil Pajak 2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 3 Dana Alokasi Umum 4 Dana Alokasi Khusus
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
95.124.155.500,00 1.738.332.174,00 1.126.847.634.000,00 46.661.150.000,00
137.759.893.153,00 3.031.059.126,00 1.104.739.473.000,00 29.236.965.000,00
(42.635.737.653,00) (1.292.726.952,00) 22.108.161.000,00 17.424.185.000,00
-30,95% -42,65% 2,00% 59,60%
2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya berupa Dana Penyesuaian untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp355.298.952.000,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp71.381.453.000,00 atau 25,14% bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp283.917.499.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya 1 2
Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Jumlah
Realisasi 2015 Rp
Realisasi 2014 Rp
355.298.952.000,00 355.298.952.000,00
283.917.499.000,00 283.917.499.000,00
Kenaikan/penurunan Rp 71.381.453.000,00 71.381.453.000,00
Tren % 0,00% 25,14% 25,14%
3) Transfer Pemerintah Provinsi Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi untuk periode tahun anggaran 2015 sebesar Rp432.645.344.655,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp33.087.373.638,00 atau 8,28% bila dibandingkan realisasi tahun 2014 sebesar Rp399.557.971.017,00 dengan rincian sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxlv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tranfer Pemerintah Provinsi 1 2
Pendapatan Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Jumlah
Realisasi 2015 Rp 432,645,344,655.00 432,645,344,655.00
Realisasi 2014 Rp 399,557,971,017.00 399,557,971,017.00
Kenaikan/penurunan
Tren
Rp 33,087,373,638.00 33,087,373,638.00
% 8.28% 0.00% 8.28%
Pendapatan bagi Hasil Pajak terdiri dari: -
Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp143.012.429.266,00
-
BBNKB sebesar Rp117.200.774.862,00.
-
Bahan bakar kendaraan bermotor Rp119.988.102.162,00.
-
PPAP sebesar Rp167.180.027,00.
-
Pajak Rokok Rp52.276.858.338,00
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah Lain-lain Pendapatan yang Sah ini pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp199.442.641.281,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp31.640.034.095,00 atau 13,69 % bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp231.082.675.376,00 dengan rincian sebagai berikut: Lain lain Pendapatan yang Sah 1 2 3 4
Realisasi 2015
Pendapatan Hibah Pendapatan Hibah Aset Pendapatan Dana BOS Pendapatan Lainnya
Rp 19.543.053.687,00 131.758.679.619,00 48.140.907.975,00
Jumlah
199.442.641.281,00
Realisasi 2014 Rp
Kenaikan/Penurunan
Tren
21.616.740.913,00 209.465.934.463,00
Rp 19.543.053.687,00 (21.616.740.913,00) 131.758.679.619,00 (161.325.026.488,00)
0,00% -100,00% #DIV/0! -77,02%
231.082.675.376,00
(31.640.034.095,00)
-13,69%
%
Besarnya realisasi pendapatan lain – lain yang Sah dikarenakan pendapatan ini mencatat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pendapatan Hibah Dinas Pendidikan sebesar Rp13.035.484.338,00 Pendapatan Hibah Dinas Kesehatan Kota Semarang sebesar Rp6.050.825.011 Pendapatan Hibah RSUD sebesar Rp40.705.588,00 Pendapatan Hibah DPKAD sebesar Rp416.038.750,00 Pendapatan Dana Bos Dinas Pendidikan sebesar Rp131.758.679.619,00 Pendapatan Lainnya Dishubkominfo sebesar Rp102.000,00 Pendapatan Lainnya DPKAD sebesar Rp48.446.558.750,00 Pendapatan lainnya Dinas Pertanian sebesar Rp110.285.975,00
4.5.2 Beban-LO Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi konsumsi aset,atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi, pada prinsipnya pengelompokkan jenis beban terdiri dari beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, bantuan keuangan, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga. Beban LO merupakan konsumsi barang dan jasa yang benar – benar sudah dimanfaatkan dalam rangka menunjang operasional pemerintah selama 1 tahun. Beban ini baik yang telah berupa kas atau tunai maupun yang masih berupa kewajiban membayar. Realisasi beban tersebut tahun 2015 dan dapat diuraikan sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxlvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 a. Beban Pegawai Beban Pegawai merupakan saldo Beban Pegawai periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 yang terealisasi sebesar Rp1.550.435.445.703,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp208.505.478.604,00 atau 15,54% bila dibandingkan dengan Beban Pegawai tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp1.341.906.817.099,00 dengan rincian sebagai berikut : Beban Pegawai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame BAPPEDA Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika dan BLU Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ( BPPT) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesbang,Politik dan Linmas Satuan Polsi dan Pamong Praja ( SATPOLPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Walikota dan Wakil Walikota Sekretariat Daerah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Inspektorat Kecamatan Semarang Selatan Kecamatan Semarang Utara Kecamatan semarang Barat Kecamatan Semarang Timur Kecamatan Semarang Tengah Kecamatan Gunung Pati Kecamatan Tugu Kecamatan Mijen Kecamatan Genuk Kecamatan Gajahmungkur Kecamatan Tembalang Kecamatan Candisari Kecamatan Banyumanik Kecamatan Ngaliyan Kecamatan Gayamsari Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Kantor Pendidikan dan Latihan Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Realisasi 2015 Rp 853,732,399,677.00 74,942,789,323.00 64,073,887,773.00 13,302,083,942.00 14,064,752,019.00 9,147,216,089.00 16,906,295,797.00 7,672,028,073.00 8,725,213,417.00 31,267,294,910.00 5,771,749,293.00 15,895,373,120.00 9,001,833,816.00 11,097,955,231.00 10,600,025,376.00 4,003,363,843.00 7,182,050,082.00 5,797,131,998.00 6,477,975,687.00 10,381,236,407.00 5,351,600,720.00 18,139,885,646.00 14,681,467,098.00 1,338,116,459.00 38,663,848,848.00 4,197,379,224.00 77,443,846,824.00 8,287,024,676.00 9,546,304,851.00 7,971,722,105.00 11,880,722,885.00 8,299,584,724.00 11,896,612,756.00 11,158,482,238.00 6,154,693,630.00 8,956,078,375.00 9,879,255,395.00 7,661,696,318.00 10,633,867,289.00 7,682,887,670.00 11,331,493,245.00 8,371,736,785.00 6,930,821,137.00 11,578,721,828.00 6,539,743,607.00 3,208,845,106.00 1,736,619,127.00 1,855,418,509.00 7,545,418,552.00 4,736,915,143.00 20,319,546,347.00 6,412,432,713.00 1,550,435,445,703.00
Realisasi 2014 Rp 761,966,146,627.00 60,877,352,395.00 59,592,017,040.00 11,314,564,554.00 12,069,842,227.00 7,792,441,120.00 14,857,082,035.00 6,174,828,934.00 7,221,491,626.00 23,868,888,788.00 4,094,425,120.00 13,137,365,029.00 7,781,265,965.00 9,370,705,084.00 8,607,004,815.00 3,332,368,143.00 6,150,875,888.00 4,792,889,802.00 5,219,731,606.00 8,550,459,672.00 3,606,096,868.00 15,100,490,288.00 12,969,195,624.00 1,213,058,336.00 31,592,978,573.00 4,015,676,366.00 75,780,993,997.00 6,169,216,345.00 7,322,221,304.00 6,021,465,576.00 8,799,287,502.00 6,845,502,868.00 8,907,251,742.00 8,032,996,928.00 4,541,483,732.00 6,365,738,303.00 7,324,001,814.00 5,798,099,115.00 7,604,730,444.00 5,934,453,674.00 8,499,264,808.00 6,201,886,187.00 5,055,616,865.00 8,915,517,697.00 5,229,104,359.00 1,951,976,418.00 1,329,585,838.00 1,497,955,704.00 6,440,584,562.00 3,904,056,401.00 17,285,622,779.00 4,878,959,612.00 1,341,906,817,099.00
Kenaikan/Penurunan Rp 91,766,253,050.00 14,065,436,928.00 4,481,870,733.00 1,987,519,388.00 1,994,909,792.00 1,354,774,969.00 2,049,213,762.00 1,497,199,139.00 1,503,721,791.00 7,398,406,122.00 1,677,324,173.00 2,758,008,091.00 1,220,567,851.00 1,727,250,147.00 1,993,020,561.00 670,995,700.00 1,031,174,194.00 1,004,242,196.00 1,258,244,081.00 1,830,776,735.00 1,745,503,852.00 3,039,395,358.00 1,712,271,474.00 125,058,123.00 7,070,870,275.00 181,702,858.00 1,662,852,827.00 2,117,808,331.00 2,224,083,547.00 1,950,256,529.00 3,081,435,383.00 1,454,081,856.00 2,989,361,014.00 3,125,485,310.00 1,613,209,898.00 2,590,340,072.00 2,555,253,581.00 1,863,597,203.00 3,029,136,845.00 1,748,433,996.00 2,832,228,437.00 2,169,850,598.00 1,875,204,272.00 2,663,204,131.00 1,310,639,248.00 1,256,868,688.00 407,033,289.00 357,462,805.00 1,104,833,990.00 832,858,742.00 3,033,923,568.00 1,533,473,101.00 208,528,628,604.00
Tren % 12.04% 23.10% 7.52% 17.57% 16.53% 17.39% 13.79% 24.25% 20.82% 31.00% 40.97% 20.99% 15.69% 18.43% 23.16% 20.14% 16.76% 20.95% 24.11% 21.41% 48.40% 20.13% 13.20% 10.31% 22.38% 4.52% 2.19% 34.33% 30.37% 32.39% 35.02% 21.24% 33.56% 38.91% 35.52% 40.69% 34.89% 32.14% 39.83% 29.46% 33.32% 34.99% 37.09% 29.87% 25.06% 64.39% 30.61% 23.86% 17.15% 21.33% 17.55% 31.43% 15.54%
Beban pegawai-LO disajikan dengan basis akrual, yaitu pengakuan beban pegawai terjadi pada saat timbulnya kewajiban, sehingga nilai beban pegawai-LO sebesar belanja pegawai yang dibayarkan pada tahun 2015 dan tidak termasuk pembayaran atas belanja pegawai tahun sebelumnya dikurangi dengan belanja pegawai yang dikapitalisasi menjadi aset tetap dan ditambah dengan utang belanja pegawai yang terjadi pada tahun 2015.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxlvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b. Beban Persediaan Beban Persediaan merupakan saldo Beban Persediaan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp372.705.350.120,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp122.973.648.330,00 atau 49,24% bila dibandingkan dengan Beban Persediaan tahun 2014 sebesar Rp249.581.635.790,00,00 dengan rincian sebagai berikut: Beban Peserdiaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame BAPPEDA Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika dan BLU Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ( BPPT) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesbang,Politik dan Linmas Satpol-PP Sekretariat Daerah Sekertaris DPRD DPKAD Inspektorat Kecamatan Semarang Selatan Kecamatan Semarang Utara Kecamatan semarang Barat Kecamatan Semarang Timur Kecamatan Semarang Tengah Kecamatan Gunung Pati Kecamatan Tugu Kecamatan Mijen Kecamatan Genuk Kecamatan Gajahmungkur Kecamatan Tembalang Kecamatan Candisari Kecamatan Banyumanik Kecamatan Ngaliyan Kecamatan Gayamsari Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Kantor Pendidikan dan Latihan Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar DISPERINDAG Jumlah
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp 112,184,003,558.00 24,984,062,830.00 57,655,474,513.00 33,229,585,196.00 10,222,065,742.00 3,161,069,700.00 5,730,813,460.00 3,715,243,445.00 3,073,188,705.00 6,431,308,121.00 2,289,730,810.00 17,391,002,911.00 1,653,603,718.00 3,596,023,882.00 4,693,890,819.00 1,461,015,356.00 2,534,394,900.00 2,850,977,850.00 1,164,711,954.00 2,828,261,059.00 1,660,433,440.00 3,689,405,510.00 19,882,336,371.00 6,304,403,235.00 5,728,471,360.00 771,601,410.00 683,327,332.00 564,602,859.00 991,618,300.00 781,055,575.00 762,588,500.00 738,839,110.00 573,885,000.00 818,081,780.00 725,290,300.00 593,401,420.00 991,439,401.00 478,491,404.00 815,557,000.00 641,315,900.00 668,749,950.00 885,063,460.00 1,182,436,004.00 2,477,996,800.00 1,150,278,000.00 1,058,091,060.00 8,636,359,966.00 1,559,923,300.00 4,140,248,844.00 1,899,629,000.00
Rp 42,571,893,902.00 14,375,398,736.00 26,260,070,154.00 27,297,028,850.00 13,959,947,807.00 698,166,142.00 21,396,238,900.00 2,461,790,735.00 2,254,102,075.00 5,204,327,706.00 1,651,805,100.00 15,083,487,876.00 2,078,838,289.00 3,089,451,463.00 3,871,300,093.00 2,140,341,511.00 3,840,369,641.00 3,049,202,150.00 1,131,191,667.00 2,884,744,143.00 1,008,232,450.00 3,023,105,860.00 19,230,852,145.00 4,145,947,613.00 6,050,025,919.00 664,074,300.00 435,262,700.00 336,061,750.00 435,219,000.00 493,167,450.00 561,284,692.00 457,405,900.00 429,016,747.00 391,616,500.00 530,179,294.00 339,625,100.00 650,585,207.00 311,000,630.00 620,011,600.00 381,052,250.00 417,081,250.00 478,123,300.00 849,647,387.00 823,231,851.00 1,027,644,000.00 742,523,900.00 2,941,578,915.00 1,624,630,260.00 3,536,020,630.00 1,347,730,250.00
Rp 69,612,109,656.00 10,608,664,094.00 31,395,404,359.00 5,932,556,346.00 (3,737,882,065.00) 2,462,903,558.00 (15,665,425,440.00) 1,253,452,710.00 819,086,630.00 1,226,980,415.00 637,925,710.00 2,307,515,035.00 (425,234,571.00) 506,572,419.00 822,590,726.00 (679,326,155.00) (1,305,974,741.00) (198,224,300.00) 33,520,287.00 (56,483,084.00) 652,200,990.00 666,299,650.00 651,484,226.00 2,158,455,622.00 (321,554,559.00) 107,527,110.00 248,064,632.00 228,541,109.00 556,399,300.00 287,888,125.00 201,303,808.00 281,433,210.00 144,868,253.00 426,465,280.00 195,111,006.00 253,776,320.00 340,854,194.00 167,490,774.00 195,545,400.00 260,263,650.00 251,668,700.00 406,940,160.00 332,788,617.00 1,654,764,949.00 122,634,000.00 315,567,160.00 5,694,781,051.00 (64,706,960.00) 604,228,214.00 551,898,750.00
% 163.52% 73.80% 119.56% 21.73% -26.78% 352.77% -73.22% 50.92% 36.34% 23.58% 38.62% 15.30% -20.46% 16.40% 21.25% -31.74% -34.01% -6.50% 2.96% -1.96% 64.69% 22.04% 3.39% 52.06% -5.31% 16.19% 56.99% 68.01% 127.84% 58.38% 35.86% 61.53% 33.77% 108.90% 36.80% 74.72% 52.39% 53.86% 31.54% 68.30% 60.34% 85.11% 39.17% 201.01% 11.93% 42.50% 193.60% -3.98% 17.09% 40.95%
372,705,350,120.00
249,581,635,790.00
123,123,714,330.00
49.33%
Beban persediaan-LO disajikan dengan basis akrual, yaitu beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods). Dengan penggunaan metode fisik maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxlviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dikalikan dengan nilai per unit sesuai dengan metode masuk pertama keluar pertama(MPKP atau FIFO). Beban persediaan sudah tidak termasuk beban belanja jamkesmaskot sebesar Rp11.964.432.783,00 c. Beban Jasa Beban Jasa Pemerintah Kota Semarang periode 1 Januari tahun 2015 sampai dengan 31 Desember tahun 2015 yang terealisasi sebesar Rp359.542.293.402,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp82.498.344.108,00 atau 29,78% bila dibandingkan dengan Beban Jasa tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp277.171.233.494,00. Pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang terdapat hutang Pemerintah Kota Semarang kepada PT. Taspen sejumlah Rp.1.652.050.906,00 guna pembayaran premi JKN/JKN (Jaminan Kecelakaan Kerja/Jaminan Kematian bagi Aparatur Sipil Negara) selama bulan Juli sampai dengan Desember 2015. Kegiatan pembayaran iuran premi tersebut tidak dibayarkan pada Tahun Anggaran 2015, dikarenakan belum adanya peraturan pelaksanaan pada Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Aparatur Sipil Negara. Berikut adalah rincian dari Beban Jasa pada Pemerintah Kota Semarang : Beban Jasa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas PJPR BAPPEDA DISHUBKONIMFO dan BLU Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga BPBD Disnakertrans Dinas Koperasi dan UKM BPPT Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesbang,Politik dan Linmas Satpol-PP Sekretariat Daerah Sekertariat DPRD DPKAD Inspektorat Kecamatan Semarang Selatan Kecamatan Semarang Utara Kecamatan semarang Barat Kecamatan Semarang Timur Kecamatan Semarang Tengah Kecamatan Gunung Pati Kecamatan Tugu Kecamatan Mijen Kecamatan Genuk Kecamatan Gajahmungkur Kecamatan Tembalang Kecamatan Candisari Kecamatan Banyumanik Kecamatan Ngaliyan Kecamatan Gayamsari Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Kantor Pendidikan dan Latihan Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar DISPERINDAG Jumlah Beban Jasa
Realisasi 2015 Rp
23,498,708,804 78,146,398,333 7,134,985,118 5,273,383,197 5,822,441,380 2,955,483,590 9,319,233,542 1,418,587,044 2,586,645,859 45,072,517,997 1,883,008,178 21,584,006,324 1,602,620,214 2,396,580,613 2,884,255,096 851,645,431 2,134,624,765 2,334,729,324 1,004,114,076 8,180,769,971 1,003,204,281 1,812,220,328 23,054,995,956 3,782,673,100 78,049,878,875 132,986,427 347,824,759 390,459,745 539,906,553 411,653,772 483,678,824 523,728,335 296,494,923 431,918,439 423,710,825 229,467,321 410,954,707 434,214,363 532,178,693 398,688,956 297,912,154 522,184,608 2,396,491,498 3,681,758,786 854,540,202 748,401,131 1,489,268,234 2,549,828,761 5,186,451,151 2,039,878,839 359,542,293,402
Realisasi 2014 Rp
16,366,259,051 51,340,325,261 5,356,874,590 2,548,289,238 8,762,940,588 2,773,353,844 1,447,242,884 1,502,537,478 3,162,634,590 32,765,503,767 1,727,807,250 17,103,230,752 1,562,883,005 2,459,713,866 2,218,851,273 772,307,438 1,951,453,388 2,988,429,016 834,820,894 5,833,943,746 1,039,879,567 1,774,751,534 23,359,421,053 7,381,574,188 57,085,567,244 309,347,888 284,213,769 397,051,025 516,123,815 426,808,898 580,620,119 559,436,093 298,760,878 497,766,613 456,918,566 278,806,626 453,251,300 304,261,127 572,792,272 445,552,361 405,881,819 617,431,624 981,641,524 2,324,357,204 485,603,024 1,187,978,116 1,011,331,815 2,444,991,208 4,816,709,483 2,393,000,822 277,171,233,494
Kenaikan/Penurunan Rp 7,132,449,753.00 26,806,073,072.00 1,778,110,528.00 2,725,093,959.00 (2,940,499,208.00) 182,129,746.00 7,871,990,658.00 (83,950,434.00) (575,988,731.00) 12,307,014,230.00 155,200,928.00 4,480,775,572.00 39,737,209.00 (63,133,253.00) 665,403,823.00 79,337,993.00 183,171,377.00 (653,699,692.00) 169,293,182.00 2,346,826,225.00 (36,675,286.00) 37,468,794.00 (304,425,097.00) (3,598,901,088.00) 20,964,311,631.00 (176,361,461.00) 63,610,990.00 (6,591,280.00) 23,782,738.00 (15,155,126.00) (96,941,295.00) (35,707,758.00) (2,265,955.00) (65,848,174.00) (33,207,741.00) (49,339,305.00) (42,296,593.00) 129,953,236.00 (40,613,579.00) (46,863,405.00) (107,969,665.00) (95,247,016.00) 1,414,849,974.00 1,357,401,582.00 368,937,178.00 (439,576,985.00) 477,936,419.00 104,837,553.00 369,741,668.00 (353,121,983.00)
Tren % 43.58% 52.21% 33.19% 106.94% -33.56% 6.57% 543.93% -5.59% -18.21% 37.56% 8.98% 26.20% 2.54% -2.57% 29.99% 10.27% 9.39% -21.87% 20.28% 40.23% -3.53% 2.11% -1.30% -48.76% 36.72% -57.01% 22.38% -1.66% 4.61% -3.55% -16.70% -6.38% -0.76% -13.23% -7.27% -17.70% -9.33% 42.71% -7.09% -10.52% -26.60% -15.43% 144.13% 58.40% 75.98% -37.00% 47.26% 4.29% 7.68% -14.76%
82,371,059,908.00
29.72%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cxlix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 d. Beban Pemeliharaan Beban Pemeliharaan adalah Beban Pemeliharaan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 yang terealisasi sebesar Rp204.991.070.631,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp95.915.412.368,00 atau 87,93% dibandingkan Beban Pemeliharaan tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp109.075.658.263,00 dengan rincian sebagai berikut: d
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas PJPR Bappeda DISHUBKONIMFO dan BLU Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga BPBD Disnakertrans Dinas Koperasi dan UKM BPPT Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Satpol-PP Sekretariat Daerah Sekertariat DPRD DPKAD Kecamatan Semarang Selatan Kecamatan Semarang Utara Kecamatan semarang Barat Kecamatan Semarang Timur Kecamatan Semarang Tengah Kecamatan Gunung Pati Kecamatan Tugu Kecamatan Mijen Kecamatan Genuk Kecamatan Gajahmungkur Kecamatan Tembalang Kecamatan Candisari Kecamatan Banyumanik Kecamatan Ngaliyan Kecamatan Gayamsari Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar Disperindag
Rp 6,303,423,447.00 1,300,872,063.00 6,362,052,832.00 3,739,794,500.00 204,569,450.00 2,200,000.00 69,200,962,016.00 2,921,137,000.00 6,620,000.00 3,801,122,600.00 11,000,000.00 5,472,971,364.00 570,495,900.00 19,400,000.00 136,098,300.00 222,513,000.00 97,269,503.00 60,321,000.00 82,654,000.00 9,926,000.00 171,029,555.00 10,053,889,557.00 1,412,156,804.00 569,030,350.00 4,349,581,000.00 5,122,550,474.00 7,957,419,000.00 4,732,371,000.00 5,988,678,000.00 8,406,520,733.00 3,911,008,000.00 7,220,320,500.00 6,754,959,285.00 4,027,338,000.00 6,893,834,779.00 3,697,867,550.00 5,729,686,823.00 5,886,477,000.00 4,103,751,000.00 6,547,857,330.00 6,000,000.00 22,080,000.00 483,609,616.00 279,891,300.00 63,927,000.00 30,670,000.00 43,163,000.00
Rp 6,372,409,255.00 586,263,800.00 3,855,585,056.00 610,134,000.00 408,615,900.00 521,330,000.00 1,735,212,500.00 196,404,000.00 9,998,000.00 2,047,883,100.00 21,595,000.00 11,779,035,381.00 376,427,700.00 25,400,000.00 177,524,550.00 137,030,000.00 90,590,500.00 35,750,000.00 90,915,898.00 13,527,500.00 179,392,100.00 8,416,401,018.00 457,566,792.00 473,763,550.00 3,799,190,000.00 3,680,807,063.00 6,424,652,000.00 3,870,117,000.00 5,500,494,100.00 5,703,740,533.00 3,104,520,500.00 5,286,821,000.00 4,940,028,433.00 3,667,723,000.00 4,644,308,923.00 3,004,981,000.00 4,295,440,686.00 4,048,054,000.00 3,155,340,000.00 4,542,789,925.00 6,000,000.00 8,645,000.00 387,191,400.00 322,810,300.00 34,344,600.00 35,760,000.00 73,500,000.00
Rp (68,985,808.00) 714,608,263.00 2,506,467,776.00 3,129,660,500.00 (204,046,450.00) (519,130,000.00) 67,465,749,516.00 2,724,733,000.00 (3,378,000.00) 1,753,239,500.00 (10,595,000.00) (6,306,064,017.00) 194,068,200.00 (6,000,000.00) (41,426,250.00) 85,483,000.00 6,679,003.00 24,571,000.00 (8,261,898.00) (3,601,500.00) (8,362,545.00) 1,637,488,539.00 954,590,012.00 95,266,800.00 550,391,000.00 1,441,743,411.00 1,532,767,000.00 862,254,000.00 488,183,900.00 2,702,780,200.00 806,487,500.00 1,933,499,500.00 1,814,930,852.00 359,615,000.00 2,249,525,856.00 692,886,550.00 1,434,246,137.00 1,838,423,000.00 948,411,000.00 2,005,067,405.00 13,435,000.00 96,418,216.00 (42,919,000.00) 29,582,400.00 (5,090,000.00) (30,337,000.00)
% -1.08% 121.89% 65.01% 512.95% -49.94% -99.58% 3888.04% 1387.31% -33.79% 85.61% -49.06% -53.54% 51.56% -23.62% -23.34% 62.38% 7.37% 68.73% -9.09% -26.62% -4.66% 19.46% 208.62% 20.11% 14.49% 39.17% 23.86% 22.28% 8.88% 47.39% 25.98% 36.57% 36.74% 9.80% 48.44% 23.06% 33.39% 45.41% 30.06% 44.14% 0.00% 155.41% 24.90% -13.30% 86.13% -14.23% -41.27%
Jumlah Beban Pemeliharaan
204,991,070,631.00
109,156,015,063.00
95,835,055,568.00
87.80%
e. Beban Perjalanan Dinas Beban Pejalanan Dinas adalah Beban Perjalanan Dinas periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 dengan realisasi sebesar Rp92.430.683.054,00 dan Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cl
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp18.967.947.687,00 atau 25,82% dibandingkan dengan Beban Perjalanan Dinas tahun 2014 yang terdiri terealisasi sebesar Rp73.462.735.367,00 f. Beban Bunga Tidak adanya realisasi beban bunga pada periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 dikarenakan Utang Jangka Panjang sudah lunas sejak tahun 2014 g. Beban Hibah Beban Hibah adalah Beban yang terjadi pada periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 yang terealisasi sebesar Rp34.531.084.427,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp79.620.866.538,00 atau 69,63% dibandingkan dengan Beban Hibah tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp113.718.345.363,00 dengan rincian sebagai berikut: Beban Hibah
1 DPKAD 2 DKK Jumlah
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren
Rp
Rp
Rp
%
34,483,084,427.00 48,000,000.00 34,531,084,427.00
113,718,345,363.00
(79,235,260,936.00)
-69.68%
113,718,345,363.00
(79,235,260,936.00)
-69.63%
Penurunan beban Hibah dan Bansos pada tahun 2015 dikarenakan adanya pengendalian pemberian Hibah dan Bansos berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 sebagai perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Serta ketentuan pasal 298 ayat (5) huruf d Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka organisasi kemasyarakatan yang diperbolehkan untuk menerima hibah adalah organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. Sehingga dikarenakan peraturan tersebut, maka SKPD pengelola Hibah dan Bansos lebih berhati-hati dalam mengajukan pencairan Hibah dan Bansos. h. Beban Bantuan Sosial Beban Bantuan Sosial adalah Beban Bantuan Sosial periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 dengan realisasi sebesar Rp2.864.158.275,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp3.437.341.725,00 atau 54,55% dibandingkan dengan Beban Bantuan Sosial tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp6.301.500.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Beban Bantuan Sosial
1 DPKAD Jumlah
Realisasi 2015
Realisasi 2014
Kenaikan/Penurunan
Tren %
Rp
Rp
Rp
2,864,158,275.00
6,301,500,000.00
(3,437,341,725.00)
-54.55%
2,864,158,275.00
6,301,500,000.00
(3,437,341,725.00)
-54.55%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cli
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 i. Beban Penyusutan Beban ini merupakan Beban Penyusutan yang berasal dari perolehan penyusutan asset pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp251.822.553.279,00, dasar perhitungan penyusutan dimulai sejak tanggal perolehan yang didasarkan pada dokumen dan dilakukan perhitungan penyusutan secara bulanan. Realisasi tahun 2014 sebesar Rp206.083.547.868 selisih antara penyusutan realisasi 2015 dan 2014 sebesar Rp45.739.005.411,00 atau 22,19%. Beban penyusutan aset tetap dapat dirinci sebagai berikut:
Beban Penyusutan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Bina Marga Dinas PSDA dan ESDM Dinas Kebakaran DTKP Dinas PJPR BAPPEDA Dishubkominfo dan BLU Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Capil Bapermas, Perempuan dan KB Dinsospora BPBD Disnakertrans Dinas Koperasi dan UKM BPPT Dinsas Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesbang, Politik dan Linmas Satpol-PP Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD DPKAD Inspektorat Kecamatan Semarang Selatan Kecamatan Semarang Utara Kecamatan Semarang Barat Kecamatan Semarang Timur Kecamatan SemarangTengah Kecamatan Gunungpati Kecamatan Tugu Kecamatan Mijen Kecamatan Genuk Kecamatan Gajahmungkur KecamatanTembalang Kecamatan Candisari Kecamatan Banyumanik Kecamatan Ngaliyan Kecamatan Gayamsari Kecamatan Pedurungan Badan Kepegawaian Daerah Kantor Pendidikan dan Latihan Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pasar Disperindag Jumlah
Realisasi 2015 Rp 48.575.494.962,00 9.019.324.481,00 24.980.324.849,00 73.449.385.335,00 14.984.021.254,00 3.140.525.955,00 4.697.004.123,00 5.710.618.987,00 435.196.620,00 7.197.772.680,00 1.475.317.710,00 10.263.014.955,00 1.288.860.860,00 582.545.845,00 1.896.330.172,00 856.138.087,00 538.115.076,00 330.828.611,00 604.309.938,00 1.099.139.345,00 218.746.323,00 685.850.285,00 9.876.484.853,00 2.277.491.119,00 2.198.897.085,00 204.878.183,00 592.008.150,00 424.220.951,00 741.585.008,00 474.201.200,00 855.728.580,00 757.923.707,00 410.507.545,00 571.356.808,00 809.084.203,00 484.039.330,00 570.395.408,00 491.419.038,00 1.399.632.692,00 571.557.479,00 1.266.129.429,00 701.482.653,00 246.090.281,00 1.753.785.594,00 82.094.682,00 1.264.054.659,00 835.148.876,00 757.003.411,00 8.348.091.301,00 828.394.601,00 251.822.553.279,00
Realisasi 2014 Kenaikan/Penurunan Rp Rp 53.959.152.912 (5.383.657.950,00) 5.254.978.992 3.764.345.489,00 11.326.093.992,00 13.654.230.857,00 59.102.649.744 14.346.735.591,00 10.448.682.216 4.535.339.038,00 1.579.347.492 1.561.178.463,00 2.751.562.224 1.945.441.899,00 5.141.781.288 568.837.699,00 345.203.652 89.992.968,00 6.033.486.792 1.164.285.888,00 771.264.312 704.053.398,00 9.941.163.444 321.851.511,00 903.562.704 385.298.156,00 571.510.764 11.035.081,00 3.398.223.528 (1.501.893.356,00) 621.119.016 235.019.071,00 402.331.236 135.783.840,00 224.102.760 106.725.851,00 1.165.330.728 (561.020.790,00) 1.024.663.320 74.476.025,00 209.218.896 9.527.427,00 673.288.776 12.561.509,00 8.533.913.652 1.342.571.201,00 2.067.285.828 210.205.291,00 2.148.484.752 50.412.333,00 170.345.508 34.532.675,00 683.512.104 (91.503.954,00) 345.769.608 78.451.343,00 588.188.088 153.396.920,00 337.890.816 136.310.384,00 655.091.136 200.637.444,00 480.710.076 277.213.631,00 285.091.980 125.415.565,00 346.828.872 224.527.936,00 567.968.400 241.115.803,00 360.120.792 123.918.538,00 436.598.232 133.797.176,00 348.979.104 142.439.934,00 1.190.047.572 209.585.120,00 525.195.468 46.362.011,00 1.047.107.880 219.021.549,00 524.436.252 177.046.401,00 397.726.488 (151.636.207,00) 608.236.752 1.145.548.842,00 75.882.396 6.212.286,00 1.555.549.116 (291.494.457,00) 1.062.737.052 (227.588.176,00) 540.715.968 216.287.443,00 4.083.376.608 4.264.714.693,00 267.038.580 561.356.021,00 206.083.547.868,00 45.739.005.411,00
Tren % -10% 72% 121% 24% 43% 99% 71% 11% 26% 19% 91% 3% 43% 2% -44% 38% 34% 48% -48% 7% 5% 2% 16% 10% 2% 20% -13% 23% 26% 40% 31% 58% 44% 65% 42% 34% 31% 41% 18% 9% 21% 34% -38% 188% 8% -19% -21% 40% 104% 210% 22%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 j. Beban Penyisihan Piutang Beban tersebut adalah Beban Penyisihan Piutang periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 yang terealisasi sebesar Rp32.008.291.866,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp5.594.692.117,00 atau 21,18% dibandingkan Beban Penyisihan Piutang tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp26.413.599.749,00 dengan rincian sebagai berikut: Beban Penyisihan Piutang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Realisasi 2015 Rp
Realisasi 2014 Rp
Kenaikan/Penurunan Rp
Tren Rp
Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Tata Kota dan Perumahan Badan Lingkungan Hidup DPKAD Dinas Pertanian Dinas Koperasi dan UKM Dinas PJPR Dinsospora Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pasar
1,641,964,391.00 1,045,652,500.00 990,000.00 28,152,185,674.00 424,360,996.00 306,094,580.00 12,230,400.00 225,000,000.00 199,813,325.00
375,084,361.00 1,100,000.00 25,729,457,723.00 166,837,706.00 141,119,959.00
1,266,880,030.00 1,045,652,500.00 (110,000.00) 2,422,727,951.00 (166,837,706.00) 424,360,996.00 306,094,580.00 12,230,400.00 225,000,000.00 58,693,366.00
337.76% 100.00% -10.00% 9.42% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 41.59%
Jumlah
32,008,291,866.00
26,413,599,749.00
5,594,692,117.00
21.18%
k. Beban Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen Tidak adanya realiasi beban cadangan kerugian investasi non permanen pada tahun 2015 karena cadangan kerugian dicatat sebagai beban penyisihan piutang. l. Beban Transfer Beban Transfer adalah Beban Transfer periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp1.022.966.550,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp755.271.470 atau 42,47% bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp1.778.238.020,00dengan data sebagai berikut: Beban Transfer 1 Rumah Sakit Umum Daerah 2 DPKAD Jumlah
Realisasi 2015 Rp
Realisasi 2014 Rp
Kenaikan/Penurunan Rp
Tren Rp
984,000.00 1,021,982,550.00
1,190,000.00 1,777,048,020.00
(206,000.00) (755,065,470.00)
-17.31% 100.00%
1,022,966,550.00
1,778,238,020.00
(755,271,470.00)
-42.47%
m. Beban Penghapusan Aset Beban Penghapusan Aset merupakan Beban Penghapusan merupakan beban yang digunakan untuk mencatat penghapusan aset tetap sebesar nilai buku aset tetap tersebut. Beban penghapusan aset tetap tahun sebesar Rp7.389.372.091,00 sedangkan tahun 2015 sebesar Rp0,00 hal ini sesuai dengan Buletin Teknis SAP No. 15 Tahun tentang Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual pembebanan atas penghapusan aset tetap (aset lain) masuk sebagai pos Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional pada akun Beban Penghapusan Aset Non Lancar. n. Beban Dana BOS Saldo Beban Dana BOS periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 Rp0,00 atau mengalami penurunan sebesar Rp132.984.057.705,00 atau Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cliii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (100,00%) jika dibandingkan tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp132.984.057.705,00 hal ini dikarenakan dilakukan reklasifikasi beban dana BOS disesuaikan dengan pembebanannya yaitu beban pegawai dan beban persediaan
Beban Dana BOS Dana Pendidikan Jumlah
Realisasi 2015 Rp
Realisasi 2014 Rp
Kenaikan/Penurunan Rp
Tren Rp
-
132.984.057.705,00
(132.984.057.705,00)
-100,00%
-
132.984.057.705,00
(132.984.057.705,00)
-100,00%
Beban Dana Bos merupakan Biaya Operasional Sekolah yang antara lain dipergunakan untuk pembelian / penggandaan buku teks pelajaran, kegiatan penerimaan siswa baru,pembelajaran ekstrakulikuler siswa pembayaran guru honorer dan perawatan sekolah.
4.5.3 Surplus/Defisit dari Operasi Surplus/Defisit dari Operasi adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan dari kegiatan operasi. Dalam Kegiatan Operasional Tahun Anggaran 2015, berdasarkan realisasi pendapatan sebesar Rp3.519.192.113.9170,00 dan realisasi beban Rp2.902.353.897.307,00 maka Pemerintah Kota Semarang mengalami Surplus sebesar Rp616.838.216.610,00. Surplus/Defisit dari Operasi selama periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 dan periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Surplus/Defisit dari Operasi 1 Pendapatan 2 Beban
Realisasi 2015 Rp 3,519,192,113,917.00 2,902,353,897,307.00 616,838,216,610.00
Realisasi 2014 Kenaikan/Penurunan Rp Rp 3,395,725,361,822.00 (123,466,752,095.00) 2,560,159,333,173.00 (342,194,564,134.00) 835,566,028,649.00 218,727,812,039.00
Tren Rp 3.64% 13.37% 17.00%
4.5.4 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Realisasi Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 911.663.709,00, terdiri dari pendapatan penjualan asset non lancar sebesar Rp2.066.363.925,00 dikurangi dengan beban penghapusan asset non lancar sebesar (Rp1.154.700.216, 00)
4.5.5 Pos Luar Biasa Pada tahun 2015 tidak terdapat transaksi pada Pos Luar Biasa
4.5.6 Surplus/Defisit - LO Surplus/Defisit - LO merupakan adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan Setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa. Surplus/Defisit pada Laporan Operasional per 31 Desember 2015 surplus sebesar Rp617.749.880.319,00. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
cliv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4.6 PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktifitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris. Saldo awal kas daerah ditambah dengan arus kas bersih selama tahun anggaran berkenaan merupakan saldo akhir kas daerah yang berada dan dikuasai oleh BUD dan Bendahara Pengeluaran. Saldo akhir kas yang dikuasai BUD tidak termasuk sisa dana kas yang dikuasai oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada SKPD. Sisa kas di Bendahara SKPD baik Bendahara Penerimaan maupun pengeluaran adalah sisa dana yang berasal dari arus kas keluar di BUD sesuai dengan SP2D dan/atau penerimaan daerah yang belum disetorkan ke BUD. Namun terkait hal tersebut sisa dana kas di Bendahara SKPD merupakan bagian dari Kas Daerah, dimana sampai dengan akhir tahun anggaran belum disetor ke BUD. Arus Kas Bersih Pemerintah Kota Semarang tahun anggaran 2015 dan 2014 terdiri atas:
A B C D
Arus Kas Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Aktivitas Transitoris Arus Kas Bersih
Realisasi 2015 867,639,648,233.00 (712,169,320,408.00) (874,742.00) (22,407,888,725.00) 133,061,564,358.00
Realisasi 2014 982,804,220,717.00 (840,782,992,098.00) (1,816,665,353.00) (440,966,468.00) 139,763,596,798.00
Data tabel pada realisasi Arus Kas Bersih tahun anggaran 2015 terjadi surplus sebesar Rp133.061.564.358,00 atau turun sebesar Rp6.702.032.440,00 dibandingkan realisasi tahun anggaran 2014 surplus sebesar Rp139.763.596.798,00 realisasi kas bersih yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut:
a.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi merupakan arus masuk kas dan arus keluar kas, yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu tahun anggaran. Arus kas bersih aktifitas operasi dapat dirinci sebagai berikut: A Arus Kas Masuk B Arus Kas Keluar Jumlah
Realisasi 2015 3.207.080.293.041,00 2.335.215.937.217,00 871.864.355.824,00
Realisasi 2014 3.051.562.399.695,00 2.068.758.178.978,00 982.804.220.717,00
Berdasarkan realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp867.639.648.233,00 turun sebesar Rp115.164.572.484,00 dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014 sebesar Rp982.804.220.717,00. Realisasi arus kas aktivitas operasi tersebut dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut: 1. Arus Kas Masuk Realisasi Arus Kas Masuk sejumlah Rp3.203.258.439.452,00 merupakan Arus Kas Masuk atas Aktivitas Operasi yang berasal dari: a) Pajak Daerah
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Saldo Realisasi Pajak Daerah sejumlah Rp816.208.853.784,00 adalah Arus Kas Masuk dari Pendapatan Pajak Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 1 Pajak Hotel 2 Pajak Restoran 3 Pajak Hburan 4 Pajak Reklame 5 Pajak Penerangan Jalan 6 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 7 Pajak Parkir 8 Pajak Air Bawah Tanah 9 Pajak Sarang Burung Walet 10 Pajak BPHTB 11 Pajak Bumi dan Bangunan Arus Kas Bersih
Realisasi 2015 55.445.095.950,00 78.155.642.554,00 15.728.927.946,00 25.910.827.083,00 185.505.501.940,00 120.188.240,00 9.574.487.370,00 5.543.419.678,00 0,00 232.877.793.324,00 207.346.969.699,00 816.208.853.784,00
Realisasi 2014 50.589.695.464,00 62.752.745.542,00 14.670.566.132,00 22.505.204.838,00 163.497.269.621,00 25.199.840,00 7.508.343.122,00 4.873.574.208,00 0,00 254.085.540.258,00 211.001.447.064,00 791.509.586.089,00
b) Retribusi Daerah Realisasi Retribusi Daerah sejumlah Rp87.967.203.805,00 adalah Saldo Arus Kas Masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Retribusi Izin Gangguan/Keramaian Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Izin Persewaan Alat Berat Retribusi Trayek Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadaman Kebakaran Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus Retribusi Tempat Khusus Parkir Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Vila Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Retribusi Tempat Pelelangan Ikan Retribus Terminal Retribusi Sewa Lapangan Simpang Lima Retribusi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing Kerjasama Bengkok Pujasera Ngaliyan Kerjasama Lantai Dasar/Pertokoan Simpang Lima Sewa Aset Tanah Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Anggrek Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Ahmad Dahlan Sewa Lahan Sam Poo Kong Sewa Lahan Toko Roti Puri Mas Sewa Lapangan Golf Jumlah
Realisasi 2015 5,125,852,400.00 15,811,316,600.00 46,140,000.00 69,150,000.00 3,564,854,400.00 2,804,290,000.00 8,643,591,665.00 696,904,000.00 14,059,141,286.00 13,704,804,308.00 115,147,500.00 1,586,986,500.00 0.00 6,119,204,000.00 199,358,000.00 617,382,000.00 1,198,273,000.00 4,700,961,000.00 36,506,625.00 1,009,308,500.00 126,000,000.00 3,694,595,700.00 41,000,000.00 349,609,000.00 2,245,739,139.00 20,884,932.00 180,203,250.00 0.00 0.00 1,200,000,000.00 87,967,203,805.00
Realisasi 2014 5,712,478,000.00 23,696,254,200.00 147,825,000.00 111,525,000.00 12,296,681,500.00 2,789,089,500.00 13,824,452,709.00 842,654,000.00 13,610,750,000.00 15,735,082,557.00 64,682,500.00 1,461,821,300.00 1,156,621,000.00 6,468,913,470.00 203,378,000.00 911,147,500.00 1,165,363,000.00 4,183,953,850.00 36,893,795.00 590,981,000.00 850,500,000.00 1,631,172,000.00 38,088,000.00 155,381,750.00 969,702,328.00 18,986,302.00 160,182,000.00 132,668,032.00 29,282,000.00 1,200,000,000.00 110,196,510,293.00
c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (Bagian Laba BUMD) Realisasi Arus Kas Masuk pada Pendapatan Bagian Laba BUMD tahun 2015
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan tahun 2014 sebesar Rp10.530.576.700,00 dan Rp8.036.099.560,00 yang berasal dari: 1 PT Bank Jateng 2 PD RPH & Hewan Potong 3 PD Percetakan 4 Penyusunan Daerah BPR/BKK 5 PD Bank Pasar Jumlah
Realisasi 2015 9.334.601.607,00 0,00 69.361.514,00 1.035.606.835,00 91.006.744,00 10.530.576.700,00
Realisasi 2014 6.683.452.338,00 40.263.443,00 186.582.943,00 934.594.286,00 191.206.550,00 8.036.099.560,00
d) Lain-lain PAD yang Sah Lain – lain PAD yang Sah merupakan pendapatan diluar pajak, retribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Realisasi pendapatan Lain-lain PAD yang Sah Kota Semarang untuk periode tahun anggaran 2015 dan 2014 dengan rincian sebagai berikut: 1 DPKAD 2 Dinas Pertanian 3 Dinas Kelautan dan Perikanan 4 Dinas Perhubungan 5 Dinas Pasar 7 Dinas Kesehatan Jumlah
Realisasi 2015 139,942,727,131.00 998,854,375.00 17,145,000.00 251,867,000.00 1,762,783,678.00 0.00 142,973,377,184.00
Realisasi 2014 98,156,062,712.00 768,307,694.00 15,810,500.00 245,084,775.00 0.00 14,986,125,000.00 114,171,390,681.00
e) Dana Bagi Hasil Pajak Realisasi pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp95.124.155.500,00 merupakan Arus Kas Masuk dari penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 1 Bagi Hasil Dari PBB dan BPHTB 2 Bagi Hasil Dari Pajak Penghasilan (PPh) OPDN dan Pasal 21 3 Bagi Hasil dari PPh Pasal 25/29 4 Bagi Hasil Cukau Tembakau Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak
Realisasi 2015 15.042.001.500,00 66.219.562.200,00 6.580.684.800,00 7.281.907.000,00 95.124.155.500,00
Realisasi 2014 18.569.293.102,00 99.186.447.967,00 13.562.259.287,00 6.441.892.797,00 137.759.893.153,00
f) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Realisasi Pendapatan Sumber Daya Alam Kota Semarang untuk periode tahun anggaran 2015 dan 2014 dengan rincian sebagai berikut: Realisasi 2015 1 Iuran Hak Pengusahaaan Hutan 2 Iuran Eksploitasi/Eksplorasi Jumlah
Realisasi 2014
0 1.738.332.174,00 1.738.332.174,00
0 3.031.059.126,00 3.031.059.126,00
g) Dana Alokasi Umum Realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum Kota Semarang untuk periode tahun anggaran 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp1.126.847.634.000,00 dan Rp1.104.739.473.000,00.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 h) Dana Alokasi Khusus Realisasi Penerimaan Dana Alokasi Khusus Kota Semarang untuk periode tahun anggaran 2015 dan 2014 sejumlah Rp46.661.150.000,00 dan Rp29.236.965.000,00 dengan rincian sebagai berikut: 1 Bidang Pendidikan 2 Bidang Kesehatan 3 Bidang Infrastruktur 4 Bidang Keselamatan Transportasi Darat 5 Bidang Lingkungan Hidup 6 Pertanian 7 Pasar Jumlah
Realisasi 2015 17.627.060.000,00 19.712.236.175,00 3.353.960.000,00 0,00 1.691.560.000,00 4.276.333.825,00 0,00 46.661.150.000,00
Realisasi 2014 16.686.265.000,00 4.811.660.000,00 2.759.120.000,00 525.450.000,00 1.516.480.000,00 0,00 2.937.990.000,00 29.236.965.000,00
i) Dana Penyesuaian Realisasi penerimaan Dana Penyesuaian Kota Semarang yang merupakan tambahan penghasilan guru PNSD dan tunjangan profesi untuk periode tahun anggaran 2015 sejumlah Rp355.398.952.000,00 sedangkan pada tahun anggaran 2014 sejumlah Rp283.917.499.000,00. j) Pendapatan Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Pajak adalah pendapatan transfer dari Pemerintah Provinsi. Realisasi penerimaan bagi hasil pajak Pemerintah Kota Semarang untuk periode tahun anggaran 2015 dan 2014 dengan realisasi sejumlah Rp432.645.344.655,00 dan Rp399.557.971.017,00. k) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya dianggarkan dan direalisasikan pada Lain-lain Pendapatan yang Sah, sehingga arus kas masuk pada pos Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya tahun anggaran 2015 dan tahun 2014 nilainya adalah Rp87.262.859.650,00 dan Rp69.405.952.776,00.
2. Arus Kas Keluar Realisasi arus Kas Keluar sejumlah Rp2.335.618.791.219,00 merupakan saldo Arus Kas Keluar untuk Aktivitas Operasi yang terdiri dari: 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tak Terduga Belanja Bagi Hasil Jumlah Arus Kas Keluar
Realisasi 2015 1,458,497,856,783.00 838,751,709,184.00 0.00 0.00 34,483,084,427.00 1,998,500,000.00 865,658,275.00 1,021,982,550.00 2,335,618,791,219.00
Realisasi 2014 1,302,613,230,285.00 643,227,950,410.00 250,000,000.00 0.00 113,718,345,363.00 6,301,500,000.00 870,104,900.00 1,777,048,020.00 0.00 2,068,758,178,978.00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Realisasi meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar, sebagai berikut:
1 Arus Kas Masuk 2 Arus Kas Keluar Jumlah
Realisasi 2015 41.298.703.575,00 753.468.023.983,00 (712.169.320.408,00)
Realisasi 2014 795.290.500,00 841.578.282.598,00 (840.782.992.098,00)
Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi tahun anggaran 2015 dan tahun anggaran 2014 terjadi defisit sebesar sebesar Rp712.169.320.408,00 dan Rp840.782.992.098,00. Arus kas masuk berasal dari pencairan Dana Cadangan sebesar Rp39.232.339.650,00 dan penjualan Peralatan dan Mesin Rp2.066.363.925,00. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi digunakan untuk pembentukan dana cadangan, pembayaran belanja modal, meliputi Belanja Modal Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Aset Lainnya serta Penyertaan Modal Pemerintah Daerah yang dapat diikhtisarkan sebagai berikut: Realisasi 2015 1 Pembentukan Dana Cadangan 2 Belanja Tanah 3 Belanja Peralatan dan Mesin 4 Belanja Gedung dan Bangunan 5 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 6 Belanja Aset Tetap Lainnya 7 Belanja Aset Lainnya 8 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Jumlah
c.
47.486.444.056 181.548.186.603 192.530.351.373 288.277.979.701 1.939.062.250 41.686.000.000 753.468.023.983,00
Realisasi 2014 25.439.914.000,00 66.806.647.024,00 163.602.557.355,00 380.386.931.387,00 175.596.020.355,00 8.850.992.477,00 56.220.000,00 20.839.000.000,00 841.578.282.598,00
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar, sebagai berikut: Realisasi 2015 Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Jumlah
0,00 874.742,00 (874.742,00)
Realisasi 2014 0,00 1.816.665.353,00 (1.816.665.353,00)
Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan tahun anggaran 2015 adalah defisit sebesar Rp874.742,00 yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut: 1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan Tidak ada Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan tahun anggaran 2015 pada Pemerintah Kota Semarang. 2. Arus Kas Keluar dari Aktivitas Pendanaan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Realisasi Kas Keluar dari Aktivitas Pendanaan pada tahun 2015 dimanfaatkan untuk pembayaran denda atas bunga pinjaman yang jatuh tempo, dengan pengikhtisarkan sebagai berikut: Realisasi 2015 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lembaga Keuangan Bank Jumlah Arus Kas Keluar
Realisasi 2014
874.742,00 874.742,00
1.816.665.353,00 1.816.665.353,00
d. Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris
1 Arus Kas Masuk 2 Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih
Realisasi 2015 85,721,543,444.00 108,129,432,169.00 (22,407,888,725.00)
Realisasi 2014 81,556,478,940.00 81,997,445,408.00 (440,966,468.00)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris realisasinya meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar, dan dapat disajikan sebagai berikut:
1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Transitoris Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris realisasinya meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar, sebagai berikut:
1 Potongan Kasda 2 Utang PFK 3 Penerimaan Uang Jaminan Bongkar (UJB) 4 Penerimaan Uang Jaminan Penduduk Boro 5 Kelebihan catat Jumlah
Realisasi 2015 84,415,739,664.00 60,697,779.00 719,206,000.00 525,900,000.00 0.00 85,721,543,443.00
Realisasi 2014 80,189,868,187.00 86,858,996.00 763,044,000.00 516,600,000.00 107,757.00 81,556,478,940.00
a) Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp84.415.739.664,00 merupakan penerimaan potongan dari THT, Askes, PPh Gaji, dan Taperum pada tahun 2015. b) Utang PFK sebesar Rp60.697.779,00 merupakan penerimaan Pajak yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran SKPD dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 belum dilakukan penyetoran dan masih berada di Bendahara Pengeluaran SKPD. Utang pajak tersebut terdapat pada SKPD Dinas Pendidikan Rp2.258.284,00, Kec. Genuk Rp1.045.455,00 dan Kantor Diklat Rp57.394.040,00. c) Penerimaan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tahun 2015 sebesar Rp719.206.000,00 merupakan jumlah penerimaan uang titipan dari penyelenggaraan reklame kepada Pemerintah Kota Semarang. d) Penerimaan Uang Jaminan Penduduk Boro tahun 2015 sebesar Rp525.900.000,00 merupakan jumlah uang titipan dari penduduk boro tahun 2015.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
2. Arus Kas Keluar dari Aktivitas Transitoris Realisasi kas keluar dari aktivitas transitoris yang digunakan untuk pembayaran kepada pihak ketiga (PFK) dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran PFK terdiri dari: 1 2 3 4 5 6
Potongan Kasda Pengeluaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) Pengeluaran Uang Jaminan Penduduk Boro Utang PFK Kekurangan catat Koreksi pencatatan kas Jumlah
Realisasi 2015 84,415,739,664.00 521,264,000.00 399,800,000.00 86,858,996.00 0.00 22,705,769,509.00 108,129,432,169.00
Realisasi 2014 80,189,868,187.00 1,196,440,200.00 398,000,000.00 213,120,499.00 16,522.00 0.00 81,997,445,408.00
a) Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp84.415.739.664,00 merupakan pengeluaran atas potongan THT, PPh 21 Gaji, IWP, Taperum, dan Askes. b) Pengeluaran utang PFK sebesar Rp86.858.996,00 merupakan arus kas keluar dari pajak yang belum disetor pada tahun 2014 dan baru dilakukan penyetoran pada tahun 2015. c) Pengeluaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tahun 2015 sebesar Rp521.264.000,00 merupakan arus kas keluar yang berasal dari uang jaminan bongkar (UJB) reklame tahun 2015 yang terdiri dari pengambilan UJB tahun 2014 sebesar Rp48.960.000,00 dan pemindahbukuan keluar dari rekening UJB menjadi PAD sebesar Rp472.304.000,00. d) Pengeluaran Uang Jaminan Penduduk Boro (UJPB) sebesar Rp399.800.000,00 merupakan arus kas keluar yang berasal dari pengambilan uang Jaminan Penduduk Boro tahun 2015 sebesar Rp399.800.000,00 dan Uang Jaminan Penduduk Boro (UJPB) yang menjadi PAD sebesar Rp0,00. e) Koreksi pencatatan kas sebesar Rp22.705.769.509,00 merupakan koreksi reklasifikasi deposito pada BTPN menjadi aset lainnya pos barang/aset dalam proses penelusuran sebagai akibat adanya ketekoran kas yang secara rinci sudah diuraikan di akun deposito pada neraca. e.
SALDO AKHIR KAS Saldo akhir Kas sebesar Rp1.206.953.761.696,00 merupakan jumlah keseluruhan kas per 31 Desember 2015 naik sebesar Rp120.653.641.434,00 dari saldo kas tahun 2014 sebesar Rp1.086.300.120.262,00 Saldo Kas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran 2 Kas di Bendahara Penerimaan 3 Kas di BLUD 4 Kas BOS Jumlah
Realisasi 2015 1,178,853,510,552.00 0.00 20,315,487,706.00 7,784,763,438.00 1,206,953,761,696.00
Realisasi 2014 1,045,791,946,194.00 0.00 31,939,365,576.00 8,568,808,492.00 1,086,300,120,262.00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 1. Kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran Kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.178.853.510.552,00 di dalamnya termasuk saldo Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sebesar Rp3.157.040.000,00 dan Uang Jaminan Penduduk Boro (UJPB) sebesar Rp1.602.518.564,00. Saldo UJB Reklame dan UJPB tersebut adalah saldo murni setelah dikurangi dengan jasa giro dari rekening UJB Reklame dan UJPB serta UJB reklame dan UJPB yang diakui dan menjadi pendapatan daerah. Kas di BUD juga termasuk di dalamnya adalah Kas di Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP Dinas Kesehatan sebesar Rp10.873.623.115,00 Kas di Bendahara Penerimaan merupakan Penerimaan pada tanggal 31 Desember 2015 belum disetorkan pada Rekening BUD. Tahun 2015 terdapat Kas Di Bendahara Penerimaan sebesar Rp1.979.300,00 yang meliputi kas pada Bendahara Penerima Dinsospora Rp495.000,00 dan Dishubkominfo Rp1.484.300,00. 2. Kas di BLUD Kas di BLUD sebesar Rp20.315.487.706,00 merupakan kas yang ada pada BLUD RSUD serta BLUD BRT dan Terminal Mangkang dengan rincian sebagai berikut: 1 Kas di Bank BLUD RSUD 2 Deposito BLUD RSUD 4 Kas di Bendahara Penerimaan BLUD RSUD 5 Kas di Bank BLUD BRT 6 Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD BRT 7 Kas DI Bendahara Penerimaan BLUD BRT Jumlah
Realisasi 2015 16.417.801.715,00 2.000.000.000,00 51.330.491,00 1.763.321.456,00 83.034.044,00 20.315.487.706,00
Realisasi 2014 28.484.587.354,00 2.000.000.000,00 41.236.746,00 1.344.089.876,00 98.100,00 69.353.500,00 31.939.365.576,00
3. Kas BOS Saldo kas BOS sebesar Rp7.784.763.438,00 merupakan sisa dan BOS tahun 2015 yang belum dibelanjakan.
4.7
PENJELASAN – PENJELASAN ATAS DANA–DANA NON APBD KOTA SEMARANG
Pada tahun 2015 Pemerintah Kota melaksanakan program dan kegiatan yang berasal dari dana-dana non APBD Kota Semarang yang terdiri dari Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan. Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Prinsip pendanaan Dekonsentrasi hanya diperuntukkan mendukung peningkatan dan pemberdayaan peran Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat, dan kegiatannya bersifat non fisik sedangkan Dana Tugas Pembantuan bersifat fisik. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang tahun 2015 yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan adalah sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
4.7.1 Dana Dekonsentrasi Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Kegiatan Dana Dekonsentrasi adalah non fiisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap, dan sebagian kecil Dana Dekonsentrasi dapat dialokasikan sebagai dana penunjang pelaksanaan tugas administratif atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya. Dana Dekonsentrasi Pemerintah Kota Semarang terdapat pada DIPA Pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Pelaksana atau tim dan lokasi target sasaran adalah Pemerintah Kota Semarang. Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi, realisasi anggarannya sebagai berikut: No
SKPD
ANGGARAN 2015
REALISASI 2015
SISA
REALISASI 2014
%
1
2
3
4
5 (3-4)
6
7
1 DINAS PENDIDIKAN
-
2.955.217.705,00
2
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
1.162.789.000,00
917.772.730,00
245.016.270,00
239.940.000,00
78,93%
3
DINAS KOPERASI DAN UKM
54.547.000,00
44.322.000,00
10.225.000,00
37.945.000,00
81,25%
1.217.336.000,00
962.094.730,00
255.241.270,00
3.233.102.705,00
79,03%
JUMLAH
Dana Dekonsentrasi dengan target anggaran tahun 2015 sebesar Rp1.217.336.000,00 terealisasi sebesar Rp926.996.730,00 atau mancapai 79,03% terdapat pada SKPD : Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Koperasi dan UKM a.
Dinas Pendidikan Pada tahun anggaran 2015 tidak terdapat alokasi Dana Dekonsentrasi namun pada tahun 2014 terdapat realisasi sebesar Rp2.955.217.705,00.
b.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pada tahun anggaran 2014 Dana Dekonsentrasi yang telah terealisasi pada Disnakertrans Kota Semarang sebesar Rp239.940.000,00 dan pada tahun 2015 terdapat alokasi Dana Dekonsentrasi dengan Target Anggaran Rp1.162.789.000,00 terealisasi Rp917.772.730,00 atau mencapai 78,93% alokasi dana tersebut digunakan untuk membiayai: 1) Program Pemagangan Dalam Negeri Kota Semarang : a) Pemagangan Dalam Negeri b) Administrasi Kegiatan 2) Program Pengembangan H.I dan Peningkatan JAMSOSTEK: a)
Penyuluhan HI dan Revitalisasi LKS Tripartit
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b)
Sinergitas Pendataan HI dan Jamsostek
c)
Administrasi Kegiatan
3) Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem WASNAKE a)
Peningkatan Kualitas Teknis Pemeriksaan dan Penyidikan Norma Kerja
b)
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
4) Kegiatan Pembinaan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja AKAD/AKL Kota Semarang
c.
a)
Pengelolaan Pelayanan Informasi Pasar Kerja (IPK)
b)
Pembinaan Pelayanan Penempatan TK AKAD/AKL
c)
Pemberdayaan Masyarakat Melalui TTG I (Tepung Mukaf)
d)
Pemberdayaan Masyarakat Melalui TTG II (Batik)
Dinas Koperasi dan UKM Tahun 2014 dana Dekonsentrasi yang telah terealisasi pada Dinas Koperasi dan UKM sebesar Rp37.945.000,00 dan pada tahun 2015 alokasi dana Dekonsentrasi pada Dinas Koperasi dan UKM terealisasi sebesar Rp44.322.000,00 dengan anggaran sebesar Rp54.547.000,00 maka dana dekonsentrasi pada Dinas Koperasi dan UKM terealisasi 81,25%. Dana tersebut digunakan untuk Program Pengembangan Koperasi dan UMKM melalui kegiatan : 1) Program Pengembangan Koperasi dan UMKM a)
Pengendalian dan Pengawasan Koperasi
b)
Kegiatan Fasilitasi Penilaian Kesehatan
c)
Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan KSP/USP
d)
Kegiatan Rapat Koordinasi Penataan Koperasi Tidak Aktif
e)
Kegiatan Pembinaan Koperasi tidak aktif
4.7.2 Dana Tugas Pembantuan Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Sedangkan tujuan pemberian tugas pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa. Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas Pemerintah yang apabila dilaksanakan oleh daerah dan/atau desa akan lebih efisien dan efektif. Sampai dengan akhir tahun 2015, anggaran tersebut mempunyai realisasi fisik sebesar 92,74% dengan realisasi keuangan sebesar Rp7.233.178.005,00 atau sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 92,73% dari pagu sebesar Rp7.800.593.000,00. Kesemuanya terbagi dalam 4 (empat) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan dilaksanakan oleh 4 (empat) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Laporan Keuangan Dana Tugas Pembantuan, Target Anggaran dan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut: No
SKPD
ANGGARAN 2015
REALISASI 2015
SISA
REALISASI 2014
1
2
3
4
5 (3-4)
6
DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG DINAS TENAGA KERJA 2 DAN TRANSMIGRASI DINAS 3 KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 4 DINAS PERTANIAN
1
JUMLAH
% 7
3.581.042.000,00
3.576.257.000,00
4.785.000,00
3.347.211.500,00
99,87%
827.704.000,00
807.801.000,00
19.903.000,00
626.290.800,00
97,60%
2.396.847.000,00
2.037.607.505,00
359.239.495,00
736.400.600,00
85,01%
995.000.000,00
812.570.500,00
182.429.500,00
996.557.800,00
81,67%
7.800.593.000,00
7.234.236.005,00
566.356.995,00
5.706.460.700,00
92,74%
Dana Tugas Pembantuan Tahun 2015 yang dilaksanakan dan dialokasikan pada Kota Semarang berada pada beberapa SKPD sebagai berikut: a.
Dinas Kesehatan Kota Semarang Target Anggaran Rp3.581.042,00 terealisasi Rp3.576.257.000,00 terdapat sisa Rp4.785.000,00 atau mencapai 99.87% digunakan untuk membiayai Program Bina Giszi dan Kesehatan . Sebelumnya di tahun 2014 Dinas Kesehatan Kota Semarang telah merealisasikan Dana Tugas Pembantuan sebesar Rp3.347.211.500,00
b.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang memperoleh Dana Tugas Pembantuan dengan target anggaran Rp827.704.000,00 terealisasi sebesar Rp807.801.000,00 terdapat sisa sebesar Rp19.903.000,00 atau mencapai 97,60% digunakan untuk membiayai Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja - Padat Karya Infrastruktur - Padat Karya Produktif - Layanan Perkantoran Pada tahun 2014 Dana Tugas Pembantuan yang direalisasikan sebesar Rp626.290.800,00
c.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang Target Anggaran Dana Tugas Pembantuan 2015 Rp2.396.847.000,00 terealisasi sebesar Rp2.037.607.505,00 terdapat sisa sebesar Rp359.239.495,00,00 atau mencapai 85,01% dana tersebut digunakan untuk membiayai Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pada tahun 2014 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang telah merealisasikan Dana Tugas Pembantuan sebesar Rp2.037.607.505,00
d.
Dinas Pertanian Kota Semarang
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Dinas Pertanian Kota Semarang pada tahun 2015 memperoleh Dana Tugas Pembantuan dengan anggaran sebesar Rp995.000.000,00 yang terealisasi sebesar Rp812.570.500,00 atau sebesar 81,67% dengan Program Bina Pembangunan Daerah Dari Dana Tugas Pembantuan tersebut yang menjadi aset tetap Tahun 2014 sebesar Rp166.083.000,00 dengan rincian : 1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rp86.300.000,00 2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Rp79.783.000,00
4.7.3 Dana – dana non APBD RSUD dan Dinas Kesehatan Kota Semarang a.
RSUD Kota Semarang RSUD Kota Semarang pada tahun 2015 memperoleh dana-dana non APBD dengan rincian sebagai berikut : 1. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) Pada tahun 2015 RSUD Kota Semarang mengajukan klaim BPJS bulan Januari sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp. 89.292.930.355, kemudian realisasi klaim BPJS tahun 2015 sebesar Rp. 73.757.314.442,- jadi piutang klaim BPJS yang belum terbayar sebesar Rp.15.535.615.913,2. Asuransi dari Pihak Ketiga Pada tahun 2015 RSUD Kota Semarang mengajukan klaim Pihak ke 3 bulan Januari sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp. 450.099.725, kemudian realisasi klaim Pihak ke 3 tahun 2015 sebesar Rp. 377.262.068,- jadi piutang klaim dari pihak ketiga yang belum terbayar sebesar Rp72.837.657,-,-. Asuransi dari Pihak ketiga tersebut dengan rincian sebagai berikut :
NO.
NAMA PERUSAHAAN
1 2 3 4
PT. APPAREL PT. HARDLENT PT. KAI PT. CAHAYA MEDIKA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH PT. HOLI KARYA SAKTI PT. SAN SAN SAUDARATEX JAYA JASA RAHARJA PT. RODEO JUMLAH TOTAL
5 6 7 8 9
b.
PENGAJUAN KLAIM 142.538.093 2.937.638 96.876.790 30.267.387
REALISASI
PIUTANG
141.043.224 2.807.360 43.729.920 25.718.308
1.494.869 130.278 53.146.870 4.549.079
52.157.710 4.567.646
46.628.807 4.567.646
5.528.903
11.365.709 109.202.752 186.000 450.099.725
3.378.051 109.202.752 186.000 377.262.068
7.987.658
-
72.837.657
Dinas Kesehatan Kota Semarang Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2015 memperoleh dana-dana APBD dengan rincian sebagai berikut :
non
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 1. Dana APBN No
1. 2.
Uraian Program Peningkatan Immunisasi, Bidang P2P Supervisi Suportive PTM Jumlah
No
1.
No
1. 2 3 4 5 6
No
1.
2
3 4
Anggaran
Realisasi
975.000 21.698.000
975.000 21.698.000
0 0
22.673.000
22.673.000
0
Uraian Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (Pembinaan Gizi Masyarakat) Bidang Kesga Supervisi Fasilitatif Jumlah
Anggaran
Uraian Program Kesehatan Anak dan Balita (Gizi Masyarakat) Bidang Kesga Operasional Pelaksanaan Surveilans Pelaksanaan PSG Orientasi Standart Penilaian Pertumbuhan Balita Orientasi & Desiminasi Hasil PSG Penanggulangan Enemi Pada Remaja Putrid an WUS Peningkatan Kemitraan Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Indikator Pembinaan Gizi(Distribusi Sarana dan Prasarana Program Gizi)
Anggaran
Jumlah
57.305.000
57.305.000
4.950.000
Uraian Program Kesehatan Anak dan Balita (Gizi Masyarakat) Bidang Kesga Orientasi Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan Persalinan Nifas di Kab/Kota Audit Material Perinatal TK Kab/Kota Terintegrasi Surveilans Kemitraan Ibu Peningkatan Kapasitas Nakes dalam Pelaksanaan Kelas Ibu Supervisi Fasilitatif
Anggaran
Realisasi
Sisa
30.055.000
25.635.000
4.420.000
17.560.000
16.730.000
830.000
116.615.000
115.260.000
1.355.000
2.450.000
2.450.000
0
166.680.000
160.075.000
6.605.000
Jumlah
2.450.000 2.450.000
Realisasi
Sisa
Sisa
2.450.000 2.450.000
Realisasi
0 0
Sisa
2.250.000
2.250.000
0
7.950.000
7.950.000
0
9.575.000
9.575.000
0
4.850.000
4.850.000
0
28.980.000
24.030.000
4.950.000
3.700.000
3.700.000
0
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
No
1. 2 3 4 5
Uraian Program Kesehatan Anak dan Balita (Gizi Masyarakat) Bidang Kesga Pengkajian Kasus AMP Pertemuan Pembelajaran Hasil Rekomendasi AMP Penjaringan Kesehatan AUS dan Remaja Sosialisasi Pelaksanaan SDIDTK (Pendidikan Paud) Pengembangan Surveilans Keseharan Anak Pemanfaatan Kohort Bagi Balita
Anggaran
Jumlah
Realisasi
Sisa
7.200.000
7.200.000
0
17.468.000
16.385.000
1.083.000
16.420.000
16.040.000
380.000
9.500.000
9.500.000
0
1.800.000
1.800.000
0
52.388.000
50.925.000
1.463.000
PAMSIMAS 2015 BIAYA APBN No
Uraian Kegiatan
1
Aktifitas CLTS
2
Snack Aktifitas CLTS
3
Untuk Petugas Kab / Kota Untuk Petugas Puskesmas Jumlah Realisasi Jumlah Realisasi 2.175.000
2.175.000
1.575.000
1.575.000
-
-
5.850.000
5.850.000
Kampanye CTPS
870.000
870.000
630.000
630.000
4
Kampanye Sanitasi & Hygiene Sanitasi
870.000
870.000
630.000
630.000
5
Survelen Kualitas Air
870.000
435.000
630.000
315.000
6
Biaya pemeriksaan
-
-
435.000
435.000
7
Implementasi Di Desa
870.000
870.000
630.000
630.000
8
Laporan dan dokumen
2.500.000
2.500.000
-
-
9
Honor Tim Teknis
2.400.000
2.400.000
10.555.000
10.120.000
10.380.000
10.065.000
Keterangan : Secara umum, kegiatan pada Program Imunisasi, PTM, Program Bina Gizi dan KIA, Program PKPKL dapat terlaksana sesuai target. 2. Dana APBD Provinsi Jawa Tengah No
1
Uraian Program Kesehatan Anak dan Balita (Gizi Masyarakat) Bidang Kesga Pertemuan Sosialisasi Inteligensia pada Lansia
Anggaran
1.475.000
Realisasi
1.475.000
Sisa
0
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxviii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 No 2
Uraian Pertemuan Peningkatan Kompetensi Pendampingan kelompok Usila di Pelayanan Promotif Preventif
Anggaran
Jumlah
7.815.000
Realisasi
6.340.000
Sisa
6.340.000
0
7.815.000
0
PENYEHATAN LINGKUNGAN BIAYA APBD I No I
II
Untuk Petugas Kab / Kota Jumlah Realisasi
Uraian Kegiatan Revitalisai Klinik Sanitasi Makanan
750.000
750.000
Snack
450.000
450.000
Fotocopy
500.000
500.000
ATK
290.000
290.000
Honor Narasumber
900.000
900.000
Makanan
1.100.000
1.100.000
Material
1.500.000
1.500.000
Fasilitasi pembinaan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
Fotocopy
100.000
100.000
ATK
1.200.000
1.200.000
Uang harian Peserta
1.500.000
1.500.000
8.290.000
8.290.000
APBD I No Uraian 1. Program Kesehatan Lingkungan Jumlah
Anggaran 19.099.800
Realisasi 17.799.000
Sisa 1.300.800
19.099.800
17.799.000
1.300.800
3. KEGIATAN GLOBAL FUND KOMP. AIDS 2015 NO
KEGIATAN
ALOKASI 2015
REALISASI 2015
1
Fee Services MMT / Clinic running cost for MMT services
14.175.000
3.654.750
2
Office and Lab Cost - MMT
11.340.000
2.758.500
3
Family Discussion on IDU issue -MMT
7.800.000
5.580.000
4
Clinical Metadon
1.500.000
0
5
Insentive STI Team / Clinic running cost for STI services
112.260.000
92.825.000
6
Office and Lab Cost STI
56.130.000
43.312.500
7
Mobile STI - Transport of STI Team (5 persons per activity)
27.000000
9.750.000
8
Clinical Mentoring STI
800.000
800.000
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxix
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 NO
KEGIATAN
ALOKASI 2015
REALISASI 2015
9
Quaterly Meeting Layanan ( VCT ,IMS , CST/ART dan PMTCT
5.830.000
0
10
Service Fee - VCT / Clinic running cost for VCT services
115.820.000
90.950.000
11
Office and Lab Cost - VCT
57.910.000
28.864.500
12
Mobile clinic VCT - Transport of VCT Team (5 persons per activity)
84.750.000
60.600.000
13
Clinical mentoring VCT
800.000
800.000
14
Pertemuan LKB
12.500.000
12.200.000
15
Workshop TB SUFA
24.210.000
24.615.000
16
Kegiatan Home Visit
19.800.000
12.400.000
17
Incentive For AIDS Team Leader/Clinic Running Cost For ART Servise
145.260.000
79.545.000
18
Incentive – PMTCT/Clinic Running Cost For PMTCT Sevice (Bumi VCT)
19.500.000
23.695.000
19
Office and Lab Cost-For PMTCT (Bumi VCT)
9.750.000
5.760.000
20
Incentive – PMTCT/Clinic Running Cost For PMTCT Service (ARV)
780.000
270.000
21
Support for PMTCT Service-Nutrisi
22
Insentif-SSR Level
23
1.500.000
0
25.689.344
25.689.344
Stationaries SSR/IU (Paper, Odner, Calculator, Punch, Holder, Staples, Inkjet, Pen, Book, Exc)
4.717.332
4.541.424
24
Other Office Expense – SSR/IU ( Bank Charge, Stamp duty, Stamp, Gasoline, Photocopy, Document expedition including distribution of Reagent & Drugs, Others )
4.425.552
1.727.287,58
25
Communication – SSR / IU ( Telephone, Faxes, Internet, Speedy)
4.611.348
2.235.733
26
Electronic Maintenance SSR / IU ( Preparing for AC, Dispenser, Printer, Desktop, Laptop)
3.618.000
2.300.000
27
Preparatory Mertings to Develop Program Planning and Set up SSR ( Meeting at Central to develop Program Planning & Evaluation Quarterly / Semi Anually Report in Provinces / District Levels ) – Districs Levels
25.500.000
24.413.286
28
Supervision District’s Level to Implementer’s Level ( SSR’S To IMPLEMENTER’S)
16.920.000
16.920.000
Rp 814.896.576
Rp 576.477.324,58
TOTAL
4. SUMBER DANA Netherlands Leprosy Relief (NLR) No 1.
Uraian Surveilans Kusta (Bintek ke Puskesmas dengan kasus) Jumlah
Anggaran
Realisasi
Sisa
1.500.000
1.500.000
-
1.500.000
1.500.000
-
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxx
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 5. DANA HIV CORPORATION PROGRAM INDONESIA (HCPI) Organisasi:
No. Anggaran
Nama Program:
DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Program HR Khususnya Terapi Rumatan Metadon di Kota Semarang Tahun 2015
Periode Kontrak:
1 Januari - 31 Desember 2015
Total Dana
Rp 37.687.500
Pos Anggaran
Total Anggaran (Rp) (1)
Kegiatan Materi KIE 1.1 Pembelian Kegiatan Reagen Spot 1.2 Check Bantuan Teknis Kegiatan Tim RS 1.3 Pengampu Kariadi Pertemuan Kegiatan ODHA / 1.4 Penasun dan Keluarga Transportasi Kegiatan Lokal untuk 1.5 Home Visit (2 org) Bahan Habis Kegiatan Pakai untuk 1.6 pasien metadon Kegiatan Jasa Libur 1.7 PTRM Insentif Kepala Puskesmas Kegiatan Sebagai 1.8 Penanggung Jawab Pertemuan Kegiatan Koordinasi 2.1 Stakeholder Insentif penanggung Kegiatan jawab pelaporan 2.2 kegiatan & keuangan dinas kesehatan Insentif laporan Kegiatan akhir kegiatan 2.3 HCPI-HR 20092015 Bantuan ATK & Kegiatan Telp utk keg HR 4.1 di Puskesmas Poncol Bantuan ATK & Kegiatan Telp utk keg HR 4.2 di DKK TOTAL
Pengelua ran
Pengelua ran
Kwartal 1
Kwartal 2
(2)
(3)
Penge lua Total Sisa ran Pengeluaran Anggaran Kwar Kwartal 3 tal 4 Pengelua ran
(4)
(5)
(6)
% Penge luaran (8)=(6) /(1)
(7 = 1 - 6)
2.700.000
900.000
-
1.687.500
562.500
562.500
4.800.000
-
-
-
4.800.000
0%
750.000
-
-
-
750.000
0%
800.000
480.000
320.000
800.000
- 100%
2.750.000
825.000
550.000
2.750.000
- 100%
562.500
1.375.000
13.500.000
900.000
1.800.000 33%
1.687.500
- 100%
- 13.500.000
1.000.000
2.000.000
0%
2.000.000
600.000
400.000
3.800.000
-
-
2.400.000
600.000
400.000
500.000
-
-
1.000.000
300.000
200.000
500.000
1.000.000
- 100%
1.000.000
300.000
200.000
500.000
1.000.000
- 100%
37.687.500
4.567.500
2.632.500
4.937.500
-
1.000.000
- 100%
3.800.000
2.000.000
-
0%
400.000 83%
500.000
0%
- 12.137.500 25.550.000 32%
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
6. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun 2015 Dana Bantuan Operasional Keuangan (BOK) yang berada di Dinas Kesehatan Kota dengan anggaran sebesar Rp3.059.042.000,00 terealisasi sebesar Rp3.057.191.000,00 sisa anggaran sebesar Rp1.851.000,00. Realisasi Dana ini didistribusikan pada 37 Puskesmas se-kota dengan rincian sebagai berikut : NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
PUSKESMAS 2 PONCOL MIROTO BANDARHARJO BULU LOR HALMAHERA BUGANGAN KARANGDORO PANDANARAN LAMPER TENGAH KARANGAYU LEBDOSARI MANYARAN KROBOKAN NGEMPLAK SIMONGAN GAYAMSARI CANDILAMA KAGOK PEGANDAN GENUK BANGETAYU TLOGOSARI WETAN TLOGOSARI KULON KEDUNGMUNDU ROWOSARI NGESREP PADANGSARI SRONDOL PUDAKPAYUNG GUNUNGPATI SEKARAN MIJEN KARANGMALANG TAMBAKAJI PURWOYOSO NGALIYAN MANGKANG KARANGAYAR JUMLAH
ALOKASI DANA 3 99.000.000,00 72.000.000,00 110.000.000,00 93.000.000,00 78.000.000,00 52.000.000,00 70.000.000,00 100.000.000,00 56.000.000,00 60.000.000,00 67.000.000,00 64.000.000,00 54.000.000,00
SERAPAN 4 99.000.000,00 72.000.000,00 110.000.000,00 93.000.000,00 78.000.000,00 52.000.000,00 70.000.000,00 100.000.000,00 56.000.000,00 60.000.000,00 67.000.000,00 64.000.000,00 54.000.000,00
SISA 5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
% 6 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
52.000.000,00
52.000.000,00
0,00
100,00
110.000.000,00 67.000.000,00 70.000.000,00 104.000.000,00 100.000.000,00 105.000.000,00 113.000.000,00 113.000.000,00 130.000.000,00 90.000.000,00 70.000.000,00 69.000.000,00 76.000.000,00 63.000.000,00 135.000.000,00 92.000.000,00 115.000.000,00 53.042.000,00 73.000.000,00 63.000.000,00 98.000.000,00 71.000.000,00 52.000.000,00
110.000.000,00 67.000.000,00 70.000.000,00 104.000.000,00 100.000.000,00 103.149.000,00 113.000.000,00 113.000.000,00 130.000.000,00 90.000.000,00 70.000.000,00 69.000.000,00 76.000.000,00 63.000.000,00 135.000.000,00 92.000.000,00 115.000.000,00 53.042.000,00 73.000.000,00 63.000.000,00 98.000.000,00 71.000.000,00 52.000.000,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.851.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 98,24 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
3.059.042.000,00
3.057.191.000,00
1.851.000,00
99,94
4.7.4 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota Semarang memperoleh Dana BOS dari Kementerian Pendidikan sebesar Rp137.301.081.124,00 yang diberikan kepada SD,SMP dan SMA/SMK Negeri. Anggaran BOS tersebut yang digunakan untuk operasional sekolah sebesar Rp116.333.943.067,00 dan untuk pembelian barang modal sebesar Rp12.490.538.184,00 yang nilainya menambah Aset Dinas Pendidikan Kota Semarang. Rincian Dana BOS tersebut adalah sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 No 1 2 3 4
Tingkat SD SMP SMA SMK JUMLAH
Penerimaan 82.577.527.964 34.684.055.260 10.465.297.900 9.574.200.000 137.301.081.124
Belanja Non Aset (Rp) 72.028.618.582 27.110.465.757 8.992.513.784 8.202.344.946 116.333.943.069
Belanja Aset (Rp) 6.537.553.012 3.856.400.775 1.126.403.857 970.180.540 12.490.538.184
Sisa (Rp) 4.011.356.370 3.717.188.728 346.380.259 401.674.514 8.476.599.871
Belanja Aset tersebut telah dimasukkan dalam laporan neraca tahun 2015. Rincian dari masing-masing sekolah penerima Dana BOS terdapat dalam lampiran II.
4.7.5 Dana Block grant. Block grant adalah sejumlah dana yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu forum atau institusi tertentu dengan tujuan untuk dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota Semarang mendapat dana block grant dengan rincian sebagai berikut : No 1 2 3 4
Tingkat SD SMP SMA SMK JUMLAH
Dropping (Rp) 8.258.932.000 3.232.685.000 1.301.090.000 10.221.627.000 23.014.334.000
Belanja Non Aset (Rp) 0 0 0 0 0
Belanja Aset (Rp) 6.455.904.000 3.232.685.000 1.301.090.000 2.221.627.000 13.211.306.000
Sisa (Rp) 1.803.028.000 0 0 8.000.000.000 9.803.028.000
Rincian dari masing-masing sekolah penerima Dana Block Grant terdapat dalam lampiran II.
4.7.6 Dana Komite Sekolah / Dana Sumbangan Dari Orang Tua Komite Sekolah/Madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan (Pasal 56, ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003). Pada tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota Semarang mendapat dana komite sekolah dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 3
Tingkat SD SMP SMA/ SMK JUMLAH
Dropping (Rp) 0 0 4.410.782.874
Belanja Non Aset (Rp) 0 0 3.863.638.337
4.410.782.874
3.863.638.337
Belanja Aset (Rp)
Sisa (Rp)
0 0 52.400.000
0 0 494.744.537
52.400.000
494.744.537
Sekolah yang menerima Dana Komite Sekolah sejumlah10 sekolah yaitu tingkat SMA terdiri dari SMA 3, SMA 7, SMA 12, SMA 15 dan SMA 16 sedangkan tingkat SMK terdiri dari SMK 2, SMK 4, SMK 5, SMK 8, dan SMK 9. Rincian dari masing-masing sekolah tersebut terdapat dalam lampiran II.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxiii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 BAB V PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
Pada tahun 2015 di lingkungan Pemerintah Kota Semarang telah ada penggantian manajemen selama tahun berjalan, antara lain : 1. Dengan berakhirnya masa jabatan Walikota Semarang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 131.33-4593 Tahun 2015 Tanggal 15 Juli 2015 tentang Pemberhentian Walikota Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan hormat Saudara HENDRAR PRIHADI SE, MM. 2. Pengangkatan Pejabat Walikota Semarang berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 131.33 – 4594 Tahun 2015 Tanggal 15 Juli 2015 Tentang Pengangkatan Pejabat Walikota Semarang Provinsi Jawa Tengah saudara Drs. TAVIP SUPRIYANTO, M.Si. 3. Dalam rangka meningkatkan kinerja di lingkungan PNS Pemerintah Kota Semarang dan untuk mengisi kekosongan jabatan maka di tahun 2015 dilaksanakan mutasi pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, dengan rincian sebagai berikut : a. Eselon III, IV, V sebanyak 134 orang. b. Tenaga fungsional guru sebanyak 78 orang. 4. Aset tetap pada neraca per 31 Desember 2015 didalamnya terdapat aset dalam kondisi rusak berat. Aset tersebut akan dilakukan pemilahan pada tahun 2014. 5. Pada SKPD Dinas Pendidikan Jumlah Aset Neraca pada tahun 2013 pada aset peralatan dan mesin belum termasuk aset yang nilainya dibawah minimal kapitalisasi aset sebesar Rp300.000,00, sebagaimana ketentuan Peraturan Walikota nomor 35 tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi tentang pengeluaran-pengeluaran yang diklasifikasikan sebagai BHPK bahwa pengeluaran-pengeluaran dibawah Rp 300.000,00 dengan masa manfaat lebih dari satu tahun untuk pengadaan barang dalam bentuk satuan diklasifikasikan sebagai BHPK, kecuali barang dalam bentuk peralatan kerja atau kantor, mebeler, alat peraga atau alat pendidikan dan sejenisnya. Aset ini dicatat pada inventaris non aset atau ekstra countable. 6. Selain Investasi permanen yang jumlahnya tercantum pada neraca tahun 2013 masih terdapat investasi pada PT. Manyaran Indah sebesar Rp50.000.000,00 terbagi atas 500 lembar saham @ Rp. 100.000,00 yang belum ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxiv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 BAB VI PENUTUP
Berdasarkan uraian dari bab I sampai dengan bab V dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Penyusunan APBD tahun 2015 dipengaruhi oleh kondisi umum perekonomian Kota Semarang yang secara makro antara lain Pertumbuhan Ekonomi, nilai perkembangan Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) dan Tingkat Inflasi.
2.
Kebijakan pendapatan daerah diarahkan untuk terus mendorong peningkatan pendapatan daerah yaitu : a.
b. c. d.
e.
f.
3.
Optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi obyek pajak dan retribusi yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Optimalisasi penerimaan pendapatan dari pemanfaatan aset daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; Peningkatan kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan pengelolaan BUMD; Penataan performance budgeting melalui penataan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian kinerja secara efisien, efektif dan berkesinambungan; Optimalisasi Dana Perimbangan dengan memperhatikan ketentuan dalam Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015. Peningkatan pendapatan daerah yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.
Belanja daerah disusun berdasarkan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian target kinerja terukur yang ditetapkan untuk meningkatkan akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran guna peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan belanja diarahkan pada: a. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang, dengan peningkatan proporsi belanja program dan kegiatan yang berdampak langsung kepada publik terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan. b. Belanja daerah disusun berdasarkan prioritas pembangunan tahun 2015 yang tercantum dalam RKPD Tahun 2015. c. Belanja daerah dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015.
4.
Kebijakan Pembiayaan Daerah : a. Sumber penerimaan pembiayaan daerah pada tahun anggaran 2015 bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah (SilPA) dan pencairan Dana Cadangan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b. Penerimaan pembiayaan di tahun 2015 dianggarkan dari pencairan dana. 5. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan sebagai bentuk Pertanggungjawaban APBD Tahun 2015, Pemerintah Kota Semarang menyajikan Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Selain laporan pokok di atas, laporan keuangan juga dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD dan Dana non-APBD Kota Semarang. 6. Target dan Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2015 sebagai berikut: Target Pendapatan sebesar
Rp
3.263.824.536.000,00
Realisasi Pendapatan sebesar
Rp
3.347.160.206.438,00
Selisih Lebih Pendapatan sebesar
Rp
83.335.670.438,00
7. Target dan Realisasi Belanja APBD Pemerintah Kota Semarang Tahun sebagai berikut : Target Belanja sebesar`
Rp
4.358.328.271.526,00
Realisasi Belanja sebesar
Rp
3.200.860.096.133,00
Kurang Belanja sebesar
Rp (1.157.468.175.393,00)
8. Realisasi Belanja APBD Tahun 2015 terdiri atas : a. Belanja Pegawai
Rp
1.466.492.839.519,00
b. Belanja Barang
Rp
969.858.309.273,00
c. Belanja Bunga
Rp
0,00
d. Belanja Hibah
Rp
34.483.084.427,00
e. Belanja Bantuan Sosial
Rp
1.998.500.000,00
f. Belanja Bantuan Keuangan
Rp
865.658.275,00
g. Belanja Modal
Rp
726.139.722.089,00
h. Belanja Tidak Terduga
Rp
1.021.982.550,00
Surplus pada laporan realisasi sebesar Rp146.300.110.305,00 merupakan pengurang realisasi pendapatan Rp3.347.160.206.438,00 dengan realisasi belanja Rp3.200.860.096.133,00. 9. Realisasi Pembiayaan APBD Tahun 2015 terdiri atas : Penerimaan pembiayaan
Rp
1.089.735.415.117,00
Pengeluaran Pembiayaan
Rp
41.686.874.742,00
Pembiayaan netto
Rp
1.048.048.540.375,00
10. Saldo anggaran lebih awal tahun 2015 Rp 1.073.208.844.976,00 dan saldo anggaran lebih akhir tahun 2015 Rp1.194.348.650.680,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxvi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 11. Realisasi Pendapatan operasional Rp3.519.192.113.917,00
(LO)
tahun
2015
mencapai
sebesar
Realisasi Beban Operasional (LO) tahun 2015
Rp
2.902.353.897.307,00
Surplus dari operasi (LO)
Rp
616.838.216.610,00
Surplus dari non operasional (LO)
Rp
911.663.709,00
Surplus sebelum Pos luar biasa (LO)
Rp
617.749.880.319,00
Pos luar biasa
Rp
0,00
Total Surplus (LO)
Rp
617.749.880.319,00
12. Total Aset pada Laporan Neraca Pemerintah Kota Semarang tahun 2015 sebesar Rp21.341.101.269.078,00 terdiri dari: a. Aset Lancar
Rp
1.338.270.891.310,00
b. Investasi Jangka Panjang
Rp
98.974.223.986,00
c. Aset Tetap
Rp 21.550.444.020.296,00
d. Dana Cadangan
Rp
39.562.373.739,00
e. Aset Lainnya
Rp
183.688.985.197,00
13. Total Beban Penyusutan tahun 2015 Rp251.822.553.279,00. Akumulasi Penyusutan Aset tetap sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp1.782.552.905.657,00 14. Total Kewajiban Pemerintah Kota Semarang tahun 2015 Rp128.252.875.046,00 terdiri atas : a. Kewajiban jangka pendek
Rp
128.192.875.046,00
b. Kewajiban jangka panjang
Rp
60.000.000,00
15. Saldo Ekuitas awal tahun 2015 Rp15.147.458.705.353,00 dan Saldo Ekuitas akhir tahun 2015 Rp23.082.687.619.482,00 16. Arus kas tahun 2015 terdiri dari : a. Arus kas masuk aktivitas operasi sebesar
Rp
3.203.258.439.452,00
b. dan arus kas keluar aktivitas operasi sebesar
Rp
2.335.618.791.219,00
c. Arus kas masuk aktivitas investasi sebesar
Rp
41.298.703.575,00
d. dan arus kas keluar aktivitas investasi sebesar
Rp
753.468.023.983,00
e. Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan
Rp
874.742,00
f. Arus masuk kas aktivitas transitoris sebesar
Rp
85.721.543.444,00
g. Arus keluar kas aktivitas transitoris sebesar
Rp
108.129.432.169,00
h. Saldo akhir kas tahun 2015 sebesar
Rp
1.206.953.761.696,00
17. Realisasi Dana-dana baik dari Pemerintah Pusat maupun Propinsi pada Pemerintah Kota Semarang tahun 2015 sebagai berikut : a. Dana Dekonsentrasi tahun 2015 sebesar
Rp
962.094.730,00
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxvii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 b. Dana Tugas Pembantuan tahun 2015 sebesar
Rp
7.234.236.005,00
c. Dana-dana yang diperoleh RSUD Kota Semarang tahun 2015 adalah sebagai berikut : - Dana BPJS Kesehatan
Rp
73.757.314.442,00
- Dana Asuransi dari Pihak Ketiga
Rp
377.262.068,00
d. Dana- dana yang diperoleh Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2015 adalah sebagai berikut : - Dana APBN
Rp
313.613.000,00
- Dana APBD Provinsi
Rp
33.904.000,00
- Dana Global fund Komp.AIDS
Rp
576.477.324,58
- NLR (Netherlands Leprosy Relief)
Rp
1.500.000,00
- HCPI (HIV Coporation Program Indonesia)
Rp
12.137.500,00
- BOK
Rp
3.057.191.000,00
e. Dana-dana yang diperoleh Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun 2015 adalah sebagai berikut : - Dana BOS
Rp
131.758.679.619,00
- Dana Block grant
Rp
15.014.334.000,00
- Dana Komite Sekolah / Dana Sumbangan
Rp
3.916.038.337,00
dari Orang Tua.
WALIKOTA SEMARANG
HENDRAR PRIHADI, SE, MM
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
clxxviii