PKMK-2-5-1
PEMBUATAN SUSU KACANG HIJAU SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN KESEHATAN Shohib Qomad Dillah, Ismail, Abdul Malik Hosyiyar Rahman Yudha Pradipta Putra, Marisa Seravina Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK. Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia. Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun selama ini masyarakat membuat olahan kacang hijau hanya sebagai makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental. Padahal bila dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi. Oleh karena itu, kelompok kami mencoba untuk memasyarakatkan kacang hijau melalui pembuatan susu kacang hijau sebagai alternatif produk pangan dan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat. Program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan pembuatan susu kacang hijau “Mung bean Milk” ini dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2006. Hasil yang telah didapatkan yaitu produk susu kacang hijau dalam kemasan cup plastik transparan dengan volume 200 ml dengan merk dagang “Mung Bean Milk”. Selain itu produk ini telah dipasarkan di rumah-rumah makan di lingkar kampus IPB, Posyandu di Bojong Gede dan Balumbang, dan dalam kampus IPB sendiri. Keuntungan bersih yang telah didapatkan sebesar Rp 352.500. Kami juga telah mendapatkan investor untuk mengembangkan usaha ini ke skala yang lebih besar. Dari hasil peramalan dapat diprediksikan bahwa penjualan produk susu kacang hijau ini memiliki prospek penjualan yang baik dan juga terdapat kemungkinan dan peluang yang terbuka lebar untuk peningkatan penjualan susu kacang hijau. Kata kunci: Susu Kacang Hijau, Alternatif Minuman Kesehatan
PENDAHULUAN Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia. Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau seperti bubur kacang hijau, minuman kacang hijau, kue/penganan tradisional, dan kecambah kacang hijau telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Selama ini masyarakat membuat olahan kacang hijau hanya sebagai makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental. Mereka membuatnya hanya pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat berbuka puasa, hari libur, atau ketika seluruh anggota keluarga sedang berkumpul. Padahal bila dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi. Secara tradisi, ibu-ibu hamil sering dianjurkan minum kacang hijau agar bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat. Dalam 100 gram kacang hijau mengandung 124 mg kalsium dan 326 mg fosfor, yang berarti bahwa kacang hijau
PKMK-2-5-2
bermanfaat untuk memperkuat kerangka tulang. Kandungan lemaknya juga jauh lebih rendah dari kedelai. Oleh karena itu, kacang hijau sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kacang hijau juga mampu menjaga kesehatan jantung karena kandungan lemak tak jenuhnya mencapai 73 persen. Tabel 1. Daftar beberapa kandungan kacang hijau No
Komponen
Kadar
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Karbohidrat Protein Air Besi Serat Lemak Vitamin B1 dan B2 Posfor Kalsium
60.3 - 67.5 % 19.7 – 24.2 % 6.6 - 11.6 % 5.9 – 7.8 mg/100g 4.2 – 4.4 % 1.0 – 1.3 % 0.3 – 0.8 % 340-345 mg/100g 118-148 mg/100g
Sumber: Daisy E kay; Food Legumes
Berdasarkan uraian di atas, kelompok kami mencoba untuk memasyarakatkan kacang hijau melalui pembuatan susu kacang hijau sebagai alternatif produk pangan dan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan, didirikanlah badan usaha mandiri yang memproduksi dan memasarkan susu kacang hijau yang diberi merk Mung Bean Milk. Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat meningkatkan minat petani untuk menanam kacang hijau sekaligus membantu dalam pemasaran produk sehingga akan meningkatkan pendapatan petani, membuka lapangan kerja bagi masyarakat, yang berarti secara sosial ekonomi telah membantu meningkatkan taraf hidup, menguntungkan secara pribadi serta meningkatkan konsumsi kacang hijau sebagai pelengkap beras dalam mencukupi kebutuhan gizi yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan sebagai alternatif makanan rendah lemak dalam rangka diet lemak METODE PENDEKATAN Lokasi Produksi Sebagai tahap awal proses produksi, lokasi yang digunakan untuk memproduksi susu kacang hijau Mung Bean Milk adalah wisma Darmaga Indah yang merupakan rumah kontrakan salah satu anggota. Perencanaan Produksi • Bahan - Kacang hijau - Air - Essence - Garam
- Gula - CMC (Chlorin Meta Carbonat) - Soda kue
PKMK-2-5-3
• a)
Proses Produksi Pembersihan dan Pencucian Biji dibersihkan dari kotoran, kerikil, pasir, potongan ranting dan batang kacang hijau. Biji rusak, hitam dan berkapang harus dibuang. Setelah itu biji dicuci sampai bersih. Kotoran dan biji yang mengapung harus dibuang. Pencucian dilakukan sampai air bilasan tampak jernih. b) Perendaman Biji yang telah dicuci direndam di dalam air selama 8 jam. Air digantiganti setiap 2 sampai 3 jam. Setelah itu, kacang hijau ditiriskan. c) Perebusan Kacang hijau dimasukkan ke dalam air mendidih. Hal ini menyebabkan suhu air turun. Atur besar api sehingga suhu bertahan antara 85 sampai 90°C. Perendaman di dalam air panas ini berlangsung selama 20 menit. Setelah itu, kacang hijau diangkat dan didinginkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan. d) Penyiapan Air Panas Air bersih dipanaskan sampai suhunya 90°C. Jumlah air adalah 8 kali berat kacang hijau kering. Suhu air ini dipertahankan selama pekerjaan berlangsung. Kedalam air panas ini ditambahkan bubuk soda kue (0,5 gram untuk tiap liter air panas). e) Penggilingan Biji kacang hijau dihaluskan dengan blender, atau digiling dengan mesin penggiling sampai menjadi bubur kacang hijau. Penggilingan dilakukan sambil ditambahkan air panas. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk menggiling kacang hijau, sisa air dicampur dengan bubur kacang hijau, kemudian diaduk-aduk selama 3 menit. f) Penyaringan Bubur kacang hijau disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua. Cairan yang diperoleh disebut susu kacang hijau mentah. g) Penambahan Gula, Essence, dan CMC Susu kacang hijau mentah ditambah dengan gula, coklat bubuk coklat bubuk tanpa lemak, garam dan panili. Tiap liter susu kacang hijau ditambahkan dengan 50-70 gram gula pasir, 0.1-0.2 gram CMC dan essence Penambahan dilakukan ketika susu masih panas. Kemudian dilakukan pengadukan agar susu dan bahan-bahan tercampur seluruhnya. h) Pemanasan Susu kacang hijau mentah dipanaskan sampai suhu 95° C, kemudian diaduk-aduk. Pemanasan pada suhu tersebut dilakukan selama ± 30 menit. i) Pengemasan Setelah susu kacang hijau selesai dibuat dan cup beserta label siap, maka proses pengemasan siap dilakukan. Setelah susu kacang hijau dimasukkan ke cup maka label akan dipasang pada cup dengan mesin pengemas. j) Penyimpanan Setelah diproduksi, susu kacang hijau sebaiknya disimpan di dalam lemari es atau pada kotak-kotak pendingin. Susu kacang hijau dapat bertahan selama dua hingga tiga bulan, tergantung kandungan gulanya. Semakin banyak kandungan gulanya, maka susu kacang hijau akan bertahan lebih lama lagi. Jika pada suhu kamar, susu kacang hijau dapat bertahan lebih kurang selama satu bulan.
PKMK-2-5-4
•
Alat dan Mesin Produksi Mesin yang digunakan : a. Mesin penggiling kacang hijau (blender) Mesin penggiling digunakan untuk menghancurkan biji-biji kacang hijau. Setelah direbus, kacang hijau dihaluskan agar mudah diambil sarinya. b. Mesin pengemas (heat sealer) Mesin pengemas yang digunakan memakai prinsip pemanasan setempat pada daerah yang akan disatukan. c. Kompor Kompor digunakan untuk merebus kacang hijau dan susu kacang hijau yang akan dikemas. d. Panci Digunakan untuk merendam kacang hijau, menampung hasil blenderan dan menampung susu yang telah siap untuk dikemas. e. kain katun Kain katun digunakan untuk menyaring kacang hijau yang telah dihaluskan. f. Literan Untuk menakar air sehingga didapatkan jumlah air yang digunakan tepat dengan yang diharapkan. •
Kapasitas Produksi Produksi akan dilaksanakan selama empat tahap setiap bulannya. Setiap tahap terdiri dari dua hari. Hari pertama pertama untuk produksi dan hari kedua untuk pengemasan. Setiap tahap ditargetkan menghasilkan 37,5 liter susu yamg dikemas dalam 250 cup, setiap cup berisi 150 ml susu. Produk akan ditawarkan kepada konsumen dengan harga Rp 1300,- per cup. •
Perencanaan Pemasaran Susu kacang hijau merupakan produk baru di pasaran, sehingga diperlukan usaha yang cukup intensif untuk memasarkan produk ini. Sistem pemasaran yang akan dilakukan, kami bagi dalam rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Untuk rencana jangka pendek, ada beberapa tahapan sistem pemasaran yang akan dilakukan. Pertama akan dilakukan tahap pengenalan produk ke masyarakat, dalam hal ini mahasiswa. Kami akan membuka stand promosi di koridor-koridor yang ada di IPB untuk membagi-bagikan cup kecil susu kacang hijau. Hal ini akan dilakukan selama satu minggu dengan tempat yang berlainan. Hal ini bermanfaat untuk menarik minat calon konsumen. Selain itu, kegiatan ini bisa juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk ini. Bila banyak calon konsumen ynag menyukai produk ini baik dalam rasa maupun kemasannya, maka produk ini bisa dikatakan berhasil dan memiliki peluang pasar yang bagus. Jika sebaliknya, maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang sesuai dengan saran dan kritik yang telah diberikan calon konsumen. Tahap kedua adalah menitipkan produk jadi ini ke kantin-kantin di seluruh fakultas. Hal ini sebagai tindak lanjut dari tahap pengenalan produk yang telah dilakukan. Dalam hal ini akan diterapkan sistem bagi hasil dengan pemilik kantin. Selain ke kantin-kantin fakultas, produk ini juga akan dipasarkan di toko-toko di sekitar kampus.
PKMK-2-5-5
Untuk rencana jangka panjang akan dilakukan beberapa hal. Yang pertama akan dicoba sistem pemasaran langsung ke calon konsumen. Sistem yang dipakai adalah sistem berlangganan. Untuk tahap awal, sasaran calon konsumen berlangganan adalah para dosen di lingkungan perumahan dosen IPB, yang ratarata tingkat kesadaran kesehatannya cukup tinggi. Selain dosen, calon konsumen yang akan dibidik yaitu para mahasiswa di kontrakan masing-masing. Bila mereka berlangganan, maka produk akan diantarkan langsung ke kediaman mereka secara berkala sesuai dengan permintaan. Rencana yang kedua akan dilakukan kerjasama dengan posyandu di seluruh bogor. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa susu kacang hijau bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan bagi anak-anak dan membantu kesanggupan mengandung dan menyusui bagi ibu-ibu. Untuk menunjang kedua rencana di atas, maka akan dilakukan kampanye pentingnya mengkonsumsi susu kacang hijau. Kampanye bisa dilakukan dengan menyebar pamflet-pamflet, membuat iklan di media cetak, membuat seminarseminar kesehatan, dll. Dengan cara tersebut diharapkan konsumen akan sadar tentang kesehatan mereka dan mereka akan beralih ke susu kacang hijau sebagai alternatif minuman kesehatan. Setelah semuanya berjalan maka pasar akan terbentuk dan keuntungan ada di tangan. • Organisasi Usaha Sebagai tahap awal pembuatan susu kacang hijau ini dilakukan oleh lima orang yang merupakan anggota kelompok. Terdiri dari ketua, bendahara, bagian produksi, bagian Research and Development, bagian pemasaran HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan pembuatan susu kacang hijau “Mung bean Milk” ini dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2006. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.
Waktu dan tempat kegiatan PKMK Susu Kacang Hijau “Mung Bean Milk”
Tahapan Keg Uji coba produk Konsultasi
Waktu 3 minggu pertama Januari 25 Januari 2006
2 Februari 2006
Pembelian bahan
Tiap awal bulan
Keterangan Pembuatan produk untuk uji organoleptik tempat : Asrama Etos Konsultasi dengan dosen pembimbing tentang produk yang telah dibuat. Konsultasi meliputi warna (tampilan), rasa, kemasan, dan proses Konsultasi dengan dosen pembimbing tentang masa kadaluwarsa produk dan proses pembuatan produk. Pembelian bahan memakai sistem stok yang digunakan untuk keperluan produksi selama 1 bulan
PKMK-2-5-6
Pembelian alat
7-8 Januari 2006
Mencari investor
8-16 April 2006
Produksi
Menyesuaikan pasar
Promosi dengan leaflet
Bulan Februari dan April 2006
Promosi produk Promosi poster
Minggu ke-2 Februari 2006 rutin
Evaluasi
Setiap selesai produksi
Milk day
27 Febuari dan 12 April
Pemasaran
Dimulai minggu ke-3 Februari 2006
Pembelian peralatan dilakukan di dua tempat. Tempat pertama di Pasar Anyar, Bogor dan tempat kedua di Glodok, Jakarta. Pencarian investor dilakukan dengan cara menawarkan proposal bisnis susu kacang hijau kepada beberapa pengusaha. Kami mendapat investor di Kabupaten Banyuwangi, dan untuk penandatanganan MoU kami menugaskan salah satu anggota untuk pergi ke Banyuwangi. Awalnya direncanakan akan memproduksi sebanyak 100 cup/minggu. Tapi karena kondisi produk yang tidak tahan lama, kami produksi sesuai dengan permintaan pasar dengan skala 50 cup/produksi. Leaflet dibagikan kepada pengunjung posyandu dan koridor Faperta sebagai edukasi pasar. Produk dibagikan ke 80 Mahasiswa IPB sambil menyertakan kuisioner. Kami menempelkan poster yang berisi manfaat susu kacang hijau di setiap rumah makan-rumah makan yang menjual produk ini. Evaluasi tiap selesai produksi dilakukan untuk memonitoring perkembangan usaha dan masalah-masalah yang terjadi selama produksi. Pada acara milk day kami bekerjasama dengan pihak posyandu untuk menjualkan susu kacang hijau. Pada produksi I dan II produk dijual sendiri. Pada produksi III-IX produk dititipkan ke mitra penunjang. Produksi X produk dijual di PKM Expo.
Dalam kurun waktu Januari – Juni 2006, kami telah melakukan 10 kali produksi dan pemasaran, hasil lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Rincian Hasil Penjualan Susu Kacang Hijau Mung Bean Milk
Produksi ke1 2 3 4 5
Waktu Februari minggu ke-3 Februari minggu ke-4 Maret minggu ke-1 Maret minggu ke-2 Maret minggu ke-3
Jumlah cup terjual 30 cup 49 cup 21 cup 10 cup 18 cup
PKMK-2-5-7
6 7 8 9 10
Maret minggu ke-4 April minggu ke-1 April minggu ke-2 April minggu ke-3 April minggu ke-4
20 cup UTS 63 cup 10 cup 14 cup
Untuk mendukung usaha pemasaran dan perluasan pasar, kami melakukan upaya kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain : 1. Menjalin kerjasama dengan mitra kerja Mitra kerja adalah posyandu-posyandu yang menjadi mitra penjualan Mung Bean Milk. Upaya kerjasama dengan posyandu mitra kerja dilakukan dengan tujuan mencapai target pasar Mung Bean Milk, yaitu ibu hamil dan balita. Kelompok kami berhasil menggandeng beberapa posyandu mitra kerja yang dapat diajak bekerjasama untuk melakukan proses penjualan dengan sistem konsinyasi. Posyandu mitra kerja Mung Bean Milk adalah sebagai berikut : a. Posyandu Edelweis, kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor. b. Posyandu desa Balumbang Jaya, Dramaga Kota Bogor Barat. Kerjasama dengan posyandu mitra telah berhasil meningkatkan jumlah unit terjual dari produk Mung Bean Milk.
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Penjualan Susu Kacang hijau di Posyandu Edelweis
PIN tahap 1 PIN tahap 2
waktu 27 Februari 2006 12 April 2006
Jumlah terjual 49 cup 63 cup
2. Menjalin kerjasama dengan mitra penunjang Kelompok kami mendefinisikan mitra penunjang sebagai sebuah lembaga atau perorangan yang dapat membantu kesuksesan pemasaran produk kami. Bentuk Mitra Penunjang yang kami dapatkan adalah sebagai berikut : a. Investor Investor yang telah berhasil kami dapatkan bernama dr. Tri Suastono SpOG. Beliau tertarik dengan produk kami karena produk Susu Kacang Hijau masih baru di pasaran. Selain itu, beliau juga ingin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dengan membentuk sebuah usaha skala menengah di Banyuwangi. Dalam kerjasama tersebut, kelompok kami terikat kontrak sebagai tim riset pengembangan susu kacang hijau dengan kompensasi sebesar 20% dari laba bersih perusahaan tiap bulannya. b. Mitra lokasi penjualan. Mitra penunjang penjualan yang berhasil kami dapatkan adalah Rumah makan Dahlia, Warung Nasi Yu’nani dan mini market Al Amin. Kelompok kami memilih ketiga tempat ini sebagai mitra penjualan karena lokasinya yang strategis dan ramai dikunjungi orang. Dengan adanya kerjasama ini, lokasi pemasaran Mung Bean milk semakin bertambah. Respon konsumen pun positif, ditandai dengan semakin meningkatnya angka penjualan di tempat-tempat tersebut.
PKMK-2-5-8
Pembahasan Kegiatan produksi diawali dengan percobaan pembuatan produk untuk mendapatkan formulasi yang tepat. Kegiatan percobaan ini kami lakukan dari bulan Desember. Produksi direncanakan dilakukan pada bulan april 2006 sesuai dengan jadwal PKM-K, akan tetapi karena terjadi perubahan jadwal sehingga produksi dilakukan pada bulan Februari 2006. Kendala yang dihadapi pada awal produksi pembuatan susu kacang hijau adalah tampilan produk yang berwarna coklat, padahal diharapkan didapatkan produk yang berwarna hijau sesuai dengan namanya. Ternyata diketahui bahwa pencoklatan produk terjadi karena proses ”browning” yang terjadi karena pencampuran gula disaat bahan mendidih. Sehingga dalam produksi selanjutnya, kami mencampur gula setelah suhu cairan susu telah turun. Pada awal pembuatan produk, kami memakai metode yang sesuai dengan acuan pada daftar pustaka. Produk yang didapatkan ternyata memiliki warna yang pucat dan daya tahan rendah. Dengan metode ini, kacang hijau direbus sampai empuk sebelum diblender. Akan tetapi hasilnya akan mengakibatkan produk terlalu bening. Kami mengubah proses perebusan sebelum diblender hanya 1-2 menit sampai didapatkan keempukan yang tepat sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih kental. Pada awal produksi kami menargetkan 100 cup/minggu untuk sekali produksi. Tetapi karena adanya keterbatasan waktu dan daya tahan produk yang tidak lama, kelompok kami merubah sistem produksi menjadi 2 hari sekali dengan masing-masing produksi sebanyak 50 cup dan diberi penambahan jahe sebagai perasa sekaligus menambah daya tahan produk. Dengan sistem produksi semacam ini, waktu yang dibutuhkan untuk tiap produksi akan menjadi singkat dan kemungkinan produk terbuang menjadi kecil. Kelompok kami membedakan pangsa pasar menjadi 3 segmen : a. Kelompok ibu hamil dan balita Segmen ini kami bidik karena kelompok ibu hamil dan balita adalah kelompok yang paling membutuhkan manfaat dari produk kami. b. Kelompok Mahasiswa Segmen ini kami bidik karena merupakan pangsa pasar terdekat dan besar jumlahnya. Pendapat ini didukung fakta bahwa mahasiswa IPB per angkatan berjumlah kurang lebih 3000 orang. c. Kelompok Umum Segmen ini terdiri atas para dosen, warga lingkar kampus IPB dan masyarakat umum. Dari ketiga segmen pasar yang kami tetapkan, target utama dari produk kami adalah segmen pertama dan segmen kedua, yaitu kelompok ibu hamil dan balita serta kelompok mahasiswa. Sedangkan kelompok umum adalah pasar alternatif. Hal ini didasarkan oleh fakta bahwa segmen utama dan kedua memiliki ukuran pasar yang besar dan perkiraan bahwa kelompok pertama dan kedua memiliki kebutuhan atas manfaat dari produk Susu Kacang Hijau “Mung Bean Milk”. Dalam melakukan usaha pemasaran, kami berupaya mencitrakan produk kami sebagai salah satu minuman yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh, hal ini dicitrakan dengan motto produk kami ” Susu Kacang Hijau Sebagai Alternatif Minuman Kesehatan”.
PKMK-2-5-9
Usaha-usaha yang telah kami lakukan dalam upaya memasarkan Mung Bean Milk adalah sebagai berikut : • Riset Pasar Riset pasar bertujuan untuk mengetahui gambaran keadaan pasar. Kami membagi pembahasan riset pasar menjadi riset konsumen dan riset pesaing. a. Riset Konsumen Riset konsumen dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner. Kuisioner pertama bertujuan untuk mengetahui gambaran ketertarikan konsumen akan produk susu kacang hijau. Data kuisioner menunjukkan 70% konsumen mengetahui manfaat dari kacang hijau dan 97% konsumen mengakui tertarik untuk mencoba produk susu kacang hijau. Data tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan uji coba produk yang dilengkapi dengan kuisioner kedua. Produk uji dibuat sebanyak 80 cup yang terbagi menjadi 3 rasa yaitu cokelat, strawberry dan rasa natural kacang hijau yang bertujuan untuk mengetahui minat konsumen lebih lanjut mengenai rasa dan warna tampilan produk. Data kuisioner kedua atas rasa menunjukkan bahwa 51% konsumen mengatakan enak, 30% mengatakan cukup enak, 17% mengatakan kurang enak dan 2% konsumen mengatakan tidak enak. Data kuisioner kedua atas tampilan warna menunjukkan bahwa 2% konsumen mengatakan sangat menarik, 7% konsumen mengatakan menarik, 20% mengatakan cukup menarik, 58% mengatakan kurang menarik, dan 13% konsumen mengatakan tidak menarik. Berdasarkan masukan dari para konsumen, kami tidak lagi memproduksi rasa strawberry dan cokelat karena konsumen lebih menuntut ditonjolkannya rasa natural dari kacang hijau. Untuk produksi-produksi selanjutnya, kami hanya memproduksi susu kacang hijau dengan rasa natural. b. Riset Pesaing (Competitors) Pesaing utama dari susu kacang hijau adalah produk-produk minuman terutama jenis susu kedelai, susu hewani dan minuman sari kacang hijau yang telah lebih dulu beredar di pasaran. Untuk mengantisipasinya, kelompok kami berusaha untuk mencitrakan susu kacang hijau ”Mung Bean Milk” sebagai minuman kesehatan yang bermanfaat untuk tubuh. Dan kami lebih memfokuskan target pasar pada kelompok mahasiswa serta kelompok ibu hamil dan balita. Sehingga dengan melakukan pendekatan yang berbeda kepada target pasar, kami dapat bersaing dengan para competitors. • Edukasi Pasar Edukasi pasar bertujuan untuk memperkenalkan produk Mung Bean Milk sekaligus menginformasikan manfaat yang akan diperoleh konsumen dengan menggunakan produk ini. Usaha yang dilakukan untuk mengedukasi pasar : - Penyebaran poster yang berisi manfaat produk, informasi tempat penjualan dan telepon yang bisa dihubungi. - Penyebaran Leaflet. - Uji Coba Produk. • Memanfaatkan program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) untuk mengadakan program Milk Day “Mung Bean Milk”.
PKMK-2-5-10
Milk Day ”Mung Bean Milk” dilakukan pada posyandu-posyandu mitra kerja Mung Bean. Kegiatan ini dilakukan selama 2 periode, PIN I pada tanggal 27 Februari 2006 dan PIN II pada tanggal 12 April 2006. keuntungan yang kami dapatkan dengan melakukan event ini adalah mulai dikenalnya susu kacang hijau Mung Bean Milk sehingga mulai terbentuk permintaan yang potensial di masyarakat, meningkatnya jumlah cup terjual dan terbentuknya kepercayaan konsumen akan kualitas kesehatan Mung Bean Milk. • Membangun kerjasama dengan mitra penunjang. Terjalinnya kerjasama dengan beberapa mitra lokasi penjualan telah membantu kelompok kami dalam memperluas pasar Mung Bean Milk. Dampak positif yang didapat adalah semakin dikenalnya susu kacang hijau Mung Bean Milk di lingkungan kampus IPB. Keberadaan investor yang ingin mengembangkan susu kacang hijau menjadi industri dengan skala yang lebih besar memotivasi kami untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas dari produk kami Susu Kacang Hijau Mung Bean Milk.
KESIMPULAN Pelaksanaan program PKM Kewirausahaan susu kacang hijau ”Mung Bean Milk” dapat berjalan dengan baik. Program ini dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2006. Untuk menyempurnakan produk, tim PKMK terus melakukan penelitian untuk pengembangan produk. Hasilnya adalah penyempurnaan dari segi rasa, tampilan, dan kemasan produk berdasarkan masukan konsumen melalui dua kali kuisioner yang telah disebar. Hal ini menyebabkan produk ini bisa diterima pasar setelah sebelumnya sempat diragukan oleh kebanyakan konsumen. Keadaan ini berkorelasi positif terhadap hasil penjualan produk susu kacang hijau. Promosi yang baik merupakan awal dari proses penjualan yang sukses. Untuk itu, tim PKMK melakukan beberapa upaya diantaranya adalah dengan menyebarkan leaflet, poster, dan membagikan produk secara gratis di awal produksi dengan tujuan edukasi pasar. Selain itu direct selling juga sangat berpengaruh dalam upaya pensosialisasian produk susu kacang hijau. Dalam upaya pengembangan usaha, dibutuhkan keseriusan dan kerja yang lebih profesional agar dapat lebih meningkatkan skala usaha, selain itu penyedian alat dan mesin harus lebih ditingkatkan sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih maksimal. Untuk itu kami telah mendapatkan investor yang akan mengembangkan usaha ini dengan skala yang lebih besar. PKM Kewirausahaan ini telah mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan anggota tim dan sangat mendukung untuk mandiri. DAFTAR PUSTAKA Kay, D.E. 1997. Crop and Product Digest No-3 Food Legumes. London: Tropical Product Institute Kartajaya, Hermawan. 2004. Marketing. Jakarta: Gramedia Kotler, Philip. 1997. Marketing Management. Jakarta: PT Prenhallindo Stoner, James. 1995. Dasar Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo
PKMK-2-5-11