PEMBUATAN GAME EDUKASI “NEGARA” UNTUK MEMPERKENALKAN NEGARA DI DUNIA KEPADA ANAK USIA DINI BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Isman Wibowo 09.11.2855
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
MAKING EDUCATIONAL GAMES “NEGARA” STATE TO INTRODUCE THE WORLD TO EARLY CHILDHOOD BASED ON ANDROID PEMBUATAN GAME EDUKASI “NEGARA” UNTUK MEMPERKENALKAN NEGARA DI DUNIA KEPADA ANAK USIA DINI BERBASIS ANDROID Isman Wibowo M.RudyantoArief Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Game technology is one of the many disciplines are growing rapidly along with the development of information and communication technology. It is also driven by the increasing mobile performance not only as a means of communication but also used as browsing, social media, playing games and many other functions. Games are a form of interactive multimedia and the development is currently used as a means of entertainment. Game "Negara" is an android-based educational game in which there is the introduction of a variety of materials in the world state. This game is created using Adobe Flash as the main software and Adobe Photoshop Eclipse and ADT as the supporting software. The idea made the game "Negara" is a means of entertainment and education for children in learning about countries in the world in an interesting and fun so that children can learn and play. This game will be an easy and practical choice for media learning through games. Keywords:Eclipse, Educational Game, Adobe Flash, Negara, Early Childhood, Android
1. Pendahuluan `Perkembangan
teknologi
saat
ini
sangat
berpengaruh
terhadap
perkembangan game di dunia, game sangat berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi di bidang handphone saat ini, hampir semua manusia menggunakan alat komunikasi. Di mulai dari anak-anak, orang tua, sampai usia lanjut semua sudah terbiasa menggunakan alat komunikasi. Dan fungsi handphone saat ini tidak hanya sebagai alat komunikasi saja tetapi juga banyak fungsi lain seperti browsing, social media, bermain games dan belajar serta fungsi-fungsi lainnya. Saat ini handphone di produksi oleh berbagai macam produsen baik lokal maupun internasional.Dan handphone juga memiliki sistem operasi yang berbedabeda dari Symbian, Blackberry OS, IOS, Android semua handphone tersebut disebut dengan smartphone.Dan smartphone yang paling marak dan beraneka ragam saat ini ialah android. Menurut Susan Whiting, Co Chair Nielsen, dalam artikel yang dimuat di situs economistgroup.com.Tablet sudah berubah dari early adopter’s “must-have” menjadi alat yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Sebagian orang bahkan tidak bisa membayangkan hidup tanpa smartphone. Mereka biasa membaca berita, menonton TV atau video, mendengarkan musik, menerima dan mengirim email melalui tablet . Data yang diperoleh hasil survey Nielsen tahun 2012 menunjukkan bahwa 77% orangtua berpendapat bahwa tablet dan smartphone dapat membantu proses pembelajaran dan meningkatkan kreativitas anak. Dari hasil survey Nielsen terhadap pemilik gadget dan tablet dewasa yang mempunyai anak
Selain orang dewasa,
anak-anak pun cukup aktif menggunakan tablet yang dimiliki oleh orangtuanya., diketahui bahwa anak-anak menggunakan tablet terutama untuk hiburan seperti online game (77%), hiburan dalam perjalanan (54%), nonton TV/ film (43%). Selain itu, tablet juga digunakan untuk sarana pendidikan (55%).
1
Dengan demikian berdasarkan masalah yang dijelaskan di atas maka dalam pembuatan skripsi ini penulis akan mengambil judul “Pembuatan Game edukasi "Negara" Untuk Memperkenalkan Negara di Dunia Kepada Anak Usia Dini Berbasis Android”.
1
Susan Whiting, the additive effect of tablet reading http://www.economistgroup.com/leanback/lean-back-reading/the-additive-effect-of-tabletreading/, terakhir diakses 15 Mei 2013, jam 09.00 WIB
1
2. Landasan Teori 2.1 Game Game berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal. Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Kita selalu berpikir game merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang dapat menyenangkan hati mereka. Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game. Manfred Eigen dan Ruthild Winkler mendefinisikan game melampaui definisi yang digunakan oleh Huizinga. Mereka melihat game sebagai fenomena alam: setengah kebutuhan dan setengah kebetulan (Das Spiel, 1975).
2
Definisi mereka
tentang game lebih dekat dengan definisi Adornos yang memisahkan dirinya dari Huizinga dengan mengidentifikasi game sebagai bentuk seni. Bermain game merupakan proses fine tuning (proses penyamaan frekuensi) antara logika berfikir pemain game dengan logika berfikir aplikasi komputer. Pada saat bersamaan, game dapat mempertajam analisis dan intelegensi pemain game itu sendiri. Namun di sisi lain, masalah ketagihan pada game juga tidak bisa dihindarkan.
Seseorang bisa menghabiskan waktu berjam-jam bermain game
sampai melewatkan jam makan. Ada banyak platform game pada saat ini salah satunya adalah Android. Pada tahun 2005 Google mengakuisisi Android Inc yang pada saat itu dimotori oleh AndyRubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Yang kemudian pada tahun itu juga memulai membangun platform Android secara intensif.
3
Google bersama dengan OHA merilis paket software SDK yang lengkap untuk mengembangkan aplikasi pada perangkat mobile yaitu : Sistem operasi, Middleware dan aplikasi utama untuk perangkat mobile. Sebagai Programmer dan Developer kita bisa melakukan segalanya, mulai dari membuat aplikasi pengiriman SMS hanya dengan dua baris kode, hingga mengganti event pada Home Screen perngkat Android. Selain itu, bahkan dengan mudah kita bias membuat dan 2
Wolfgang Kramer, What is a Game? http://www.thegamesjournal.com/articles/WhatIsaGame.shtml, diakses pada tanggal 1Juni 2013,jam 09.15 WIB 3 Nazruddin Safaat H,2012.ANDROID Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android.Bandung :Informatika.Halaman 1.
2
mengkustomisasi Sistem Operasinya, atau mengganti semua aplikasi default dari Google. Android saat ini tidak hanya berjalan pada handphone, beberapa vendor menanamkan Android pada Tablet, Internet Tablet, E-Book Reader, Laptop, dan gadget lainnya. Dengan begitu akan sangat berharga sekali mempelajari platform ini, dengan arsitekturnya yang terbuka, maka platform ini Android adalah platform mobile masa depan. 2.2 Elemen – Elemen Game Menurut Teresa Dillon elemen-elemen dasar sebuah game adalah : 1.Game Rule Game rule merupakan aturan perintah, cara menjalankan, fungsi objek dan karakter di dunia game. Dunia game bisa berupa pulau, dunia khayal, dan tempat-tempat lain yang sejenis yang dipakai sebagai setting tempat dalam permainan game. 2.Plot Plot berisi informasi tentang hal-hal yang akan dilakukan oleh player dalam game atau perintah tentang hal yang harus dicapai dalam game. 3.Thema Dalam game, thema game lebih cenderung kepada Genre game, yaitu berisikan informasi mengenai jenis game. 4.Karakter Pemain sebagai karakter utama maupun karakter yang lain yang memiliki ciri dan sifat tertentu. 5.Objek Hal digunakan pemain untuk memecahkan masalah, adakalanya pemain harus punya keahlian dan pengetahuan untuk bisa memaninkannya. 6.Text, Grafik dan Sound Game merupakan kombinasi dari media teks, grafik maupun suara, meskipun ada beberapa game tidak menggunakan ketiganya. 7.Animasi Animasi ini selalu melekat pada dunia game , khususnya untuk gerakan karakter, properti, dan objek. 8.User Interface Merupakan fitur-fitur yang mengkomunikasikan user dengan game. 2.3Educational Game Educational Game menurut Randel game sangat berpotensi untuk menumbuhkan kembali motivasi belajar anak
3
yang mengalami penurunan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Randel pada tahun 1991 tercatat bahwa pemakaian game sangat bermanfaat pada materi-materi yang berhubungan dengan matematika, fisika dan kemampuan berbahasa (seperti studi sosial, biologi dan logika). Game yang memiliki content pendidikan lebih dikenal dengan istilah game edukasi. Game berjenis edukasi ini bertujuan untuk memancing minat belajar anak terhadap materi pelajaran sambil bermain, sehingga dengan perasaan senang diharapkan anak bisa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan. Jenis ini sebenarnya lebih mengacu kepada isi dan tujuan game, bukan jenis yang sesungguhnya. Menurut Edward game merupakan sebuah tools yang efektif untuk mengajar karena mengandung prinsip-prinsip pembelajaran dan teknik instruksional yang efektif digunakan dalam penguatan pada level-level yang sulit Maja Pivec membuktikan game edukasi berhasil diterapkan untuk pendidikan formal khususnya di militer, ilmu kedokteran, fisika, training dan lain sebagainya. Model game edukasi yang merupakan perpaduan antara instructional content dan karakteristik game terbukti mampu meningkatkan motivasi pemain game serta mendapatkan keluaran ilmu pengetahuan ketikan process pembelajaran game itu berlangsung. Menurut Foremen beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam aplikasi sebuah game edukasi adalah: 1.Individualization Materi pembelajaran (pengetahuan) dibuat sesuai dengan kebutuhan individual dari pembelajar, sedangkan game mengadopsi level individual dari pemain 2.Feedback Active Adanya feedback yang sesuai dengan cepat untuk memperbaiki pembelajaran dan mengurangi
ketidaktahuan
pembelajar
terhadap
materi
yang
disampaikan,
sedangkan game menyediakan feedback dengan cepat dan konstektual. 3.Active learning Adanya kecenderungan untuk menyertakan pelajar secara aktif dalam menciptakan penemuan dan pengetahuan baru yang membangun, sedangkan game menyediakan suatu lingkungan yang membantu terjadinya penemuan baru tersebut. 4.Motivation Pelajar termotivasi dengan reward yang diberikan dalam aktivitas permainan, sedangkan game melibatkan pengguna untuk mencapai tujuan. 5.Social
4
Pengetahuan merupakan suatu proses partisipasi sosial, sedangkan game dapat dimainkan dengan orang lain (seperti game multiplayer) atau melibatkan komunitas dari pecinta game yang sama. 6.Scaffolding Pelajar secara berangsur-angsur ditantang dengan tingkat kesulitan yang makin tinggi dan dapat melangkah lebih maju untuk mencapai kemenangan dari permainan, sedangkan game dibangun secara multi level, pemain tidak bisa bergerak ke level yang lebih tinggi sampai dia mampu menyelesaikan permainan di level yang ada. 7.Transfer Pelajar mengembangkan kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain, sedangkan game, sedangkan game mengijinkan pemain untuk menstransfer informasi dari suatu konteks ke konteks yang lain 8.Assessment Setiap individu mempunyai kesempatan untuk menilai pelajaran mereka sendiri atau membandingkannya dengan orang lain 2.4
Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.4.1
Adobe Flash CS3 Adobe Flash merupakan sebuah program aplikasi standar authoring tool profesional yang dikeluarkan oleh perusahaan internasional Macromedia yang digunakan untuk membuat animasi vector dan bitmap yang sangat menakjubkan untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis.
2.4.2
Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto / gambar danpembuatan efek.
2.4.3
Eclipse Eclipse adalah sebuah softwere open source yang dibuat oleh perusahaan Eclipse Foundation, yang difokuskan pada pembangunan sebuah platform pengembangan terbuka terdiri dari extensible, kerangka kerja dan alat runtimes untuk membangun, menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh siklus hidup
2.4.4
Androd SDK SDK atau Software Development Kit adalah aplikasi dari Android yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi untuk platform Android. SDK Android mencakup sampel proyek dengan source code, perangkat pengembangan, emulator, dan direktori yang diperlukan untuk membangun aplikasi Android.
5
2.4.5
ADT Android Development Tools (ADT) adalah plugin untuk Eclipse IDE yang dirancang untuk memberikan lingkungan yang terintegrasi untuk membangun aplikasi Android.
3. Analisis 3.1 Analisis Kebutuhan Game Negara Analisis kebutuhan game ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan – kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk merealisasikan game Negara ini. Analisis dibagi menjadi dua jenis yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional. 3.2 Analisis Kelayakan Sistem Game Negara Analisis
kelayakan
dilakukan
untuk
mempertimbangkan
kebutuhan–
kebutuhan dalam pembangunan game “Negara” sehingga dapat ditentukan layak atau tidak nya game tersebut. Fase ini merupakan fase yang penting, dimana akan dilakukan studi kelayakan terhadap game yang akan dibuat. Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi apakah game layak untuk diimplementasikan 3.2.1 Analisis Kelayakan Teknologi Pada saat ini perkembangan teknologi perangkat mobile khususnya smartphone
semakin
berkembang.Tiap
waktu
selalu
ada
teknologi
yang
bermunculan.Berbagai jenis smartphone terus bertambah. Game “Negara” yang dibangun adalah game dengan menggunakan platform android. Mengacu kepada kebutuhan minimum perangkat keras, game ini tidak membutuhkan kategori spesifikasi komputer yang tinggi dalam pembuatan dan untuk menjalankannya. Ditinjau dari smartphone yang beredar saat ini rata-rata adalah melebihi minimum requirement game, maka game ini dapat dikatakan layak secara teknologi 3.2.2 Analisis Kelayakan Hukum Kelayakan hukum disini merupakan kelayakan peraturan yang ada dan harus selalu diantisipasi. Ditinjau dari segi hukum yang berlaku di Indonesia, perseorangan aplikasi yang diajukan ini tidak memiliki cacat hukum. Kemungkinan pelanggaran hukum yang dapat terjadi terutama pada perangkat lunak yang digunakan. 3.2.3 Analisis Kelayakan Operasional Game “Negara” dirancang menggunakan menu interface yang user friendly. Alur cerita dan control pada game mudah dipahami layaknya game klasik lainnya. Berdasarkan desain interface, control, dan alur game, game ini sangat mudah untuk dimainkan. Maka, game “Negara” dapat dikatakan layak secara operasional. Kelayakan operasional dapat ditinjau dari kemudahan apikasi ini untuk diakses karena berbasiskan android. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan
6
interface dan alur game yang user friendly sehingga user dapat dengan mudah menggunakannya.
3.3 Perancangan Game Negara Setelah tahap analisis dilakukan, di dapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tahap selanjutnya yaitu memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan Perancangan Sistem. Tahap perancangan sistem dilakukan oleh analis sistem dan personil-personil teknik lainnya 3.3.1 Merancang Konsep Pembuatan suatu aplikasi game agar hasil yang didapat maksimal, memerlukan dasar - dasar pemikiran terarah, sehingga hasilnya akan sesuai dengan tujuan dari pembuatan aplikasi tersebut. Sebagai langkah awal pembuatan aplikasi game diperlukan sebuah rancangan konsep yang jelas agar tujuan dalam pembuatan game tersampaikan
3.3.2 Perancangan Use Case Diagram Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipikal antara pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
7
Tabel 3.1 Aktor-Goal Permainan Negara
Aktor
Tugas-Level Goal
Prioritas
Pemakai/User
Play Game Level 1,2,3
1
Pemakai/User
Inisialisasi Permainan
2
Pemakai/User
Exit Permainan
3
Briefs untuk game Negara: Tabel 3.2 Briefs Game Negara
Aktor
TugasLevel Goal
Singkat
Pemakai/User
Play Game
Pengguna memilih " Game" dari menu utama. Dan akan masuk level 1 memilih gambar , level 2 multiple choice, level 3 game mengetik
Pemakai/User
Inisialisasi Permainan
Pengguna mulai aplikasi dan menu utama ditampilkan. Menu utama berisi: "Negara-negara", "Game", "Profile", dan "about game”
Pemakai/User
Exit Permainan
Pengguna dapat keluar dari permainan selama bermain. . Ketika tingkat akhir selesai, layar penyelesaian ditampilkan dan kemudian keluar permainan dan menampilkan skor nilai pemain
3.3.3 Perancangan Activity Diagram Activity Diagram / diagram aktivitas adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses game negara, langkah-langkah sebuah use case atau logika behavior object. Diagram ini serupa dengan flowchart, dimana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran sekuential dari kegiatan baik itu proses bisnis atau sebuah use case. Diagram ini berbeda dengan flowchart dimana diagram ini menggambarkan mekanisme kegiatan secara parallel. 3.3.4 Perancangan Class Diagram Class adalah sebuah spsesifikasi yang jika diinsatansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari perkembangan dan desain berorientasi objek.
8
Class
menggambarkan
keadaan
(atribut/properti)suatu
sistem,
sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
3.3.5 Perancangan Sequence Diagram Class adalah sebuah spsesifikasi yang jika diinsatansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari perkembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambarkan
keadaan
(atribut/properti)suatu
sistem,
sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terrkait).
9
Gambar Diagram sequence 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Implementasi Implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan agar nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi sistem merupakan tindak lanjut dalam pembuatan dan pemasangan sistem baru yang akan digunakan, sesuai dengan desain yang telah direncanakan sebelumnya. 4.2 Pengujian Sistem Pengetesan sistem merupakan langkah setelah aplikasi game diproduksi. Fungsi dari pengetesan adalah memastikan bahwa hasil produksi aplikasi sesuai dengan yang direncanakan. Tidak ada metode standar untuk pengujian game, dan sebagian besar metodologi yang dikembangkan oleh masing-masing pengembang video game dan penerbit . Metodologi yang terus disempurnakan dan mungkin berbeda untuk berbagai jenis permainan (misalnya, metodologi untuk menguji sebuah MMORPG akan berbeda dari pengujian game kasual ). Banyak metode, seperti unit testing , yang dipinjam langsung dari perangkat lunak umum teknik pengujian 4.3 Manual Program Manual program yaitu penjelasan mengenai tatacara dalam menggunakan program yang dibuat untuk memudahkan pengguna program agar tidak terjadi kesalahan dalam pengoperasiannya. Aplikasi Game ini telah dilengkapi dengan fasilitas helpyang didalamnya terdapat manual program sehingga dapat diakses sewaktu-waktu jika pengguna mengalami kesulitan dalam pengoperasiannya. a.Menu Home Pada halaman menu utama atau home terdapat running text dan tomboltombol menu dan pengguna bisa langsung memilih menu apa saja yang
10
diinginkan. Terdapat tombol music player yang bisa di play dengan bebas memilih musik apa saja yang tersedia. Terdapat tombol exit untuk keluar dari aplikasi
Gambar 4.1 Halaman Home
b.Halaman Materi Pada negara berisikan materi bangunan, bendera, mata uang,tarian, alat musik,Jika akan masuk kedalam menu tersebut, diklik saja maka akan muncul Materi-materi.Terdapat tombol music player untuk mendengarkan musik.
Gambar 4.2 Halaman Materi
11
c.Tampilan Game Level 1 Pada game terdapat kuis dan jawaban yang harus dipilih dan dijawab dengan benar. Terdapat tampilan nilai Terdapat tombol music player untuk mendengarkan musik.
Gambar 4.3 Halaman Game Level 1
d.Tampilan Game Level 2 Pada game terdapat kuis dan jawaban yang harus dipilih dan dijawab dengan benar. Terdapat tampilan nilai Terdapat tombol music player untuk mendengarkan musik.
Gambar 4.4 Halaman Level 2
12
e.Tampilan Game Level 3 Pada game terdapat kuis dan jawaban yang harus diketik dan dijawab dengan benar. Terdapat tampilan nilai Terdapat tombol music player untuk mendengarkan musik
Gambar 4.5 Halaman Level 3
f.Tampilan Menu Profil Pada menu profile ini pengguna dapat melihat profile pembuat aplikasi tersebut.Terdapat tombol musik.
Gambar 4.6 Halaman Menu Profil Pembuat
g.Tampilan About Game Pada menu about game ini memberikan gambaran yang berisikan tentang penggunaan aplikasi.Terdapat tampilan slide gambar.Terdapat tombol music player untuk mendengarkan musik.
13
Gambar 4.7 Halaman Menu Help 4.4 Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan mempertahankan
sistem
sistem
agar
adalah
suatu
kegiatan
untuk
menjaga
atau
dapat
terus
berjalan
normal
seperti
yang
diharapkan.Pemeliharaan sistem dilakukan untuk menghindari masalah-masalah yang menyebabkan sistem tidak berjalan secara normal,
5. Kesimpulan Dari uraian, penjelasan, dan pembahasan keseluruhan materi – materi pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada laporan Skripsi yang berjudul “Negara” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk merancang dan membangun sistem game mengenal negara-negara pada android diperlukan beberapa perangkat lunak dan perangkat keras. Dimulai dari analisis sistem untuk merancang proses jalannya aplikasi ini. Setelah menganalisis sistem dan didapat bagaimana cara jalannya sistem aplikasi yang kita rancang tadi, proses selanjutnya adalah implementasi analisis sistem kedalam susunan program. Editor yang penulis gunakan adalah Adobe Flash CS3 dengan bahasa pemrograman ActionScript 2.0. Pada tahap yang berikutnya adalah meng-compile susunan program tadi menjadi aplikasi yang dapat berjalan di emulator. Setelah dilakukan serangkaian uji coba dan hasilnya sudah berjalan sesuai rencana maka tahap final-nya adalah mem-package aplikasi ini kedalam bentuk file bertipe .apk untuk diinstal di smartphone. 2. Untuk merancang dan membangun aplikasi berbasis Android for mobile perangkat lunak yang dibutuhkan adalah ADT, Eclipse Indigo, Java SDK,Java JDK..
14
3. Aplikasi game negara ini untuk tampilan terbaik menggunakan gadget 7 inch untuk mendapatkan gameplay yang layak.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah, Priyanto. dkk. 2011. Membuat Mobile (Bandung: Informatika Bandung, 2011). Hal.8
Game
Edukatif
FLASH,
NazruddinSafaat H. 2012. ANDROID PemrogramanAplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC BerbasisAndroid.Bandung :Informatika.Halaman 1. Sunyoto,Andi. 2010. Adobe Flash+XML = Rich MultimediaApplication.Yogyakarta :Andi Offset. Halaman 9. Aeni , Wiwik Akhirul, M.Kom. 2009. Antara Game, Pendidikan dan HP (Game Mobile Learning Sebagai Wacana Pendidikan)http://m-edukasi.net/artikel-mobile-learningisi.php?kodenya=2009-ac, diakses pada tanggal 2 Juni 2013, jam 20.30 WIB Apperley. Thomas. 2006.Genre and Game Studies: Toward a Critical Approach to VideoGameGenre http://www.academia.edu/385966/Genre_and_Game_Studies_toward_a_critical_A pproach_to_Video_Game _Genres, diaksespadatanggal2 Juni 2013, jam 20.40 WIB Dirk Ifenthaler, Deniz Eseryel, and Xun Ge, Assessment for Game-Based Learning http://academia.edu/2763694/Assessment_for_Game-Based_Learning, diakses pada tanggal 2 Juni 2013, jam 21.00 WIB Shadry,Fahmi.2013.MemahamiPerilakuPenggunaKomputerTablethttp://www.marketing.c o.id/blog/2013/04/02/memahami-perilaku- pengguna-komputer-tablet/, terakhirdiakses 15 Mei 2013, jam 09.15 WIB Thomsen,Michael.2012.TheFather of Video Games Turns 90 http://www.ign.com/articles/2012/03/08/the-father-of-video-games-turns-90, diaksespadatanggal1Juni 2013,jam 09.20 WIB Whiting,susan.2012.theadditive effect oftablet reading http://www.economistgroup.com/leanback/lean-back-reading/the-additive- effectof-tablet-reading/, terakhir diakses 15 Mei 2013, jam 09.00 WIB
15