PEMBINAAN WANITA TUNA SUSILA DI PANTI SOSIAL KARYA WANITA RUIIUI RAHAYU PALANGKARAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Asmawati' Abstrak pembinaanwanita Tuna Susila Penelitianini bertujuanuntuk mendeskipsikan (WTS)di PantiSosialKaryaWanitaRuhuiRahayuPalangka RayaPropinsiKalimaman pelaksanaan, Tengah,lerkait dengan:perencanaan, keberhasilan, dan hambatanyansdijumpai. hambatan Penelitianini merupakanpenelitiankualitatif denganpendekatan naturalistik. SubyekpenelitianadalahWargaBinaan,P€mbina, Pengunsdanmadanwargabinaan. Pensumpulandata di lahkan densanteknik observasi,wawancara,dan anatisis dokumenlasi.Keabsahandatadilakukandengantrianggulasisunber dan metode,sena perpanjanean waktu pen€litian.Analisis data dilakukansejak pengmpulan dala, m€nggunakan metodeintelaklifyangterdi.iatas3 tahapyaitu:reduksidata,penyajian kesirnpulan. data,danpenarikan Hasil analisismengungkapkan bahwadi PaniiSosialKaryaWaniiaRuhuiRahayu programp€mbinaan PalangkaRaya:l) Perencanaan WTS di sesuaikan denganminat wargabinaandan kebut$an masyarakat. 2) Dalammelaksanakan pembinaan, WTS yangsesuaidengan diberikepercayaan untukm€milihketerampilan bakatdanminatnya yang temediayailu keterampilan terhadapprogram-program ketemmpilan pokok dan pokokmeliputimenjahitdantalarias,sedangkan keterampilan tambahan. Keterampilan keterampilantambahanierdiri atasindustri rumah tangga,kewiBswastaanpembuatan ku€dll. Di sampingito, wargabinaanjuga yangterdiri diberikanpembinaan kepribadian '
Penulis adalahdosen JurusanTarbiyah SekolahTingei Aearm Islanr Negeri (STAIN) PalangkaRaya.Menyelesaikanstudi 32 di UniversitasNegeri Yo$akana progEm studi PIPS talun 2007. Alanat kantor Jl. G. Obos Komplek Islamic CenEePalangkaRaya KalimantanTensah73I 12.
JunalStudiAsana danMavaruka| volune5, Nonot 1Juni2008
31
atas pembinaanfisik, psikologi, mentalspritual,dan keluarga.Penbinaankepribadian merupakannateri wajib, 3) Keberhasilanprosran pernbinaanWTS dapatdiiunjukltan densanadanyamantanwargabinaanyanssudahberhasilmenbukausahasendiriberupa salon,penjalit dan memasarkanproduk-produkdari Panti SosialKarya WanitaRuhui Rahayudan adayang kembali menjadi ibu rumah tangsa,namundemikianmasih ada yang kembali sebagaiWTS. 4) Hambatanhambatandalam pembinaandi antaranya adatah : a) Para warsa binaan sulit menglilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk, b) Pendidikan varga binaanyangrendah,sebingsasulit utuk dibina.c) Adauyapembina yang latar belakalg pendidikannyakuang sesuai,d) Rasio kecukupanantara kelengkapanperalatandao pesertawargabinaanmasih kurang,e) Pemakaianalal-alat ketemmpilanyang behun optinal, 0 Danayang masih kuranguntuk keberlangsungan program. Kataklmci:Pembinaan WanitaTuDaSusihfWTSl.
A. Pendahuluan Tuntutan Reformasi dal1diberlakukannyaUndang-UndangNo. 22 Tahunt999rtentang Peme ntahDaerah, perubahan luarbiasaterjadi berbagai dalam praktik penyelenggaraalpemerintahan.Kebijakan pemeri[tah yang selama ini cenderungmenyebabkanketimpangandistribusi sumber daya ekonomi,politik dan administrasiperlu direvisi unhrk membanguntata pemerintahanyang baik. Tata pemerintahanyang baik adalah tata pemedntahanyang mampu menempatkankepentinganwarga negara (masyarakat) publikselalu sebagai sentralkebijakanyang artinyakepentingan menjadikriteria utamadalampengambilankeputusan. Tujuan pembangunannasional Bangsa Indonesiamembangun Pancasiladan marusiaIndonesiaseutulDyayangadil danmerataberdasarkan yang Dasar1945.Dalampembangunan manusiaseutuhnya Undang-Undang memegangpemnan sangat penting adalah manusia itu sendid, meliputi jasmani danrohaninya.Dengandemikianmanusiamerupakan pembangruran yang akanmenentukan subyekpembangunansekaligusobjekpembangunan, masaakandatang. keberhasilanpembangunan bangsalndonesiadi ' Undang-Undame,Nonor22,Tahunl999,tentangPemerintahDaerah.
Jurnal StudiAgana ,loh Mqsrarakat, voltne 5, Nonbr I Juhi 2048
Penbinaa n wan ila Tuhd Sus *
i:[:#f;:;:f":"i,y#;
:::t,|,*ffi
Pembangunanpada aspek rohani merupakanpembangunanmoral padaaspekmoraltercapaidengan manusiaIndonesia. Apabilapembangunan pembangunan di segalabidang, baik maka manusiadapatmelaksanakan proses pembanguoan akan sebaliknya,kegagalandalam segi moral maka yangdapatmengancam hidupbangsa mengalamikemacetan, kelangsungan prosesyang dan Negam,oleh karenaitu pembangunan moral merupakan berkesinambungan. Pembinaanmoral dewasa i menjadi sangat penting karena kemerosotanmoral di masyarakatsudah sangatnyata. Zakiah Darajat "...moralsebagiananggotamasyarakat menyatakan: telahrusakataumulai umr:mbukandinomorsatukan akantetapikepentingan merosot,kepentingan pribadilah yangmenonjoldari sebagian orang."'lBenn* dan keuntungan kemerosotan moraldi masyarakat dapatdilihatantaralain tindakanseksual yangdilakukan asusila yangsangatmencolokmatadalambentukpelacuran oleh wanita-wanitakarena sengajaatau tidak telah menyalahgunakan kodratnya.'Tindakantersebut sangatmenggangguketentramanmasyarakat masadepanbangsa. babkanmenghancurkan Menurut KoetoerPartowisastro1987WanitaTuna Susila rWTS) perusak merupakan mmahtangga,perusakpekerjaandansumberda bentukbentuk tindakan kriminalitas, sedangkanmenurut DepartemenSosial RepublikIndonesia bahwaWanitaTunaSusilaadalahwanitayangmelakukan hubunganseksdenganlawanjenisnyasecaraberulang-ulang danbergantigantipasangan yangsahdenganmendapat di luarperkawinan imbalanuang, yangdikemukakan materidan/ataujasao. Hal ini samadenganpengertian oleh Z^kryahDrajat,Peranar Agana dalan KesehatanMenrdl.Jakarta:Haji MasAgung, I 988, Kattini Kanono, Psikoloqi abnonnal dan abnarmat seks,'al.Bandung: Mandar Maju, t992, h.t4. DepanenrenSosial RL Pola penbangunatl kesejahteraah.rortal Jakana:Depanemen SosialRI, 2003,b. 100.
Junal Stt.li Agana da, Masydraka. volune 5, Nmot I Juhi 2M8
Irsyadi bahwa: Wanita Tuna Susila adalahseseorangyang melakukan hubunganseksualdengarsesama ataulawanjenisnyasecaraberulang-ulang dalr berganti-gantipasangandi luar perkawinanyang sah dengantujuan mendaparkan imbalanuang.materiataujasa.Dcngan Wanitaluna demikian Susila(WTS)temasukorangyangterganggu mentaldanmorahya. Ajaran Islam mensyariatkanpemeluknya agar memeliharahasrat seksualnya melaluipemikahan,sehinggatindakanseksyang dilakukannya merupakanibadah.Sedangkanperbuatanseksualyangdilakuka[ di luar nikah itu adalahperbuatanyangkeji terhadapdiri sendiri,keluarga,masyarakatdan yangberadab. sangatmeracunikehidupan bangsa Olehkarena,itu seksdi luar nikah, baik yang komersial (prostitusi)maupu[ non komersialharus diberantassampaike akar-akamya. Menurut Shahabudinledakanpelacurandi Asia Tenggara,terutama dimulaisejakperangVietnamhinggasaatini pelacuran di Indonesia danAsia pokok.u ini .erjngdianggap lenggararnasihmerupakan masalah Pekerjaan hina, tetapibagi sebagianorangseringdianggapmenguntungkan. Seperti ditegaskanShahabudin As longasplostitutionis seenasavaluablendtionallesoulceandmen whetherforeigt or local are willing to usethesewomento satisfytheir setual needsat an increcliblerate, ofen without rcgard to diseaseor anycommon mora!rertratnts,womenwillcontinueto bcopprcsvd. Selamaprostitusidipa[dangsebagai sumberpe[dapatan nasionaldan orang memanfaatkanpara wanita unfuk memenuhikebutuhanseksualnya, dengantalpa mempertimbangkanpenyakifpenyakit dan nilai-nilai moral oerilakuseksual.makaWTS akanterusberaksi. Irsyadi. Wa ita Tuna Susillt. Diambil pada tanssal 11 Juni 2007, dari wwwnsvadi.cordf hosrn/Panlcdefllakalar, 2007. Shahabudin.Sharifah H. (2006). Stratesiesof ciril society to addrcssaids in Asia: Emphasis on the sex sector.Diambil pada tanggal 6 Agusrus 2007, dari 2007,h. 3 httt\$'w.un.orq/womenwatcudaw/csw/hivaids/Shahabudun.html,
I ol'ne 5 l\ono' I Jua 2008 Jd aal Stu.!AeanadanMdsyorokat.
p.,binaa,wa,nar,"osB*i::#til;:fi?:,y:i:;#::,Hy; normakesusilaan, Pelanggaran terhadap bertentangan dengankaidah di dalamaspekkehidupanmanusiadalammasyarakat, bahkanbertentalgan denganhukumagamamaupunhukumkenegaraan, tetapihukum tidakmampu praktik-praktikprostitusi,bahkansecarakekerasanpraktik menghentikan tersebuttidak bisa diberantas. Praktiktersebutselaludiikuti oleh beberapa patologisosial,yangakibatnyasangat gejalasosiallainnyayangmerupakan luaskarenamenyangkut aspek-aspek kehidupanmanusia.Prostitusiditinjau dari sudutmoral,berartidernoralitas, dari sudutsosialtermasukpenyakit perbuatan dari sudutagama haram,dari sudutkesehatan masyarakat, sangat jenis penyakitkelamin membahayakan karenadapatmenimbulkan berbagai danHIV/AIDS.Ditinjaudari sudutmartabatkemanusiaan, prostitusisangat merendahkan martabat wanita. ini tidak ditanganisecarakomprehensifdan Jika permasalahan akan menimbulkanmasalahyang lebih komplek dan berkesinambungan rumit.PrilakuWTSdapatdisebabkanoleh bebempafaktor sepertikerniskinan, jiwa karena pendidikanrendah,faktorsosialbudaya,kemalasan, kerapuhan ditimpamasalahataubebanyang sangatberatdalamhidupnya,dankorban perkosaandan lainlain.' Faktor-faktortersebutsangat tnempengaruhi jumlahWTS di Indonesia, perkembangan khususnya di kota-kotabesaryang denganberbagai semakinharisemakin meningkat modusoperasinya. penanganan MasalahWTS perlu mendapatkaD secaraseriusdari semuapihak dan merupakantanggungjawab seluruhlapisanmasyarakat. Pihakyangsecaraformal bertanggungjawab adalahDepartemen Sosialdari tingkatpusatsampaike daerah-daerah. PantiSosialmerupakansalahsatu khususdidirikanuntukmembinaWTS agardapat lembagasosialyangsecara hidupwajardankembalike dalammasyarakat, sedamentaatinorna-nonna yang berlaku.Usahayang dilakukan adalahmemberikanpembinaanm€ntal kepribadian, moml atau sikap terhadap masyarakatdalr latihanlatihan 'Ibid.,h.3 ' Depanemen SosialRL PalaPenbangunan,h.100.
JurnalStudiAganadat Mastdtukdt,rotutue5, Nonor ! Juri2NS
keterampilankeda agar merekamempuoyaikepercayaandiri untuk kembali ke tengah-leogahmasyarakat dan dapat bidup normal seperti anggota ro:syala+at q l4r. Dcngankata lain individu dan masyarakatdipan
JO
Jumal Shdi lgtu
dan Matyoala'
2007. dari
yotMe 5, Nonor I J@i 2(n8
pembinaah*ani,arundss *
i::,# ; : fl:;:f -y;,{:ilii :#;,^;":tr,
dan tingkat kebutuhannyata di dalam masyarakat,dunia kerja, di dunia industri, dan lingkunganyang terus berubah.Dengandemikian pendidikan luar sekolahdilaksanakaasesuaidengantuntutanpendidikar seumurhidup, hal inijuga telahtercantumdi dalamGBHN bahwa:"Pe[didikan luar sekolah yaitu pendidikaa yang bersifat kemasyaxakatan...".Menwut pendapat SanapiahFaisal. pengertianpendidikanluar sekolah (PLS) adalahsebagai berikut: l) Pendidikan luar sekolah ialah pendidikan yang teratur, dengansadar dilakukantetapitidak selalumengikutiperaturan-peraturan yangtetapdan ketat. 2) Pendidikanluar sekolahmeliputipendidikannonformal daninformal. 3) Pendidikan luar sekolah biasanya diartikan dengal penyelenggaraan pendidikan yang terorganisir di luar sistem persekolahan,isi pendidikannyaterprcgram, adanyakonsekwensi materiyangdisampaikan di dalamprosespendidikanyangberlangsungberadadalamsuatumedan interaksi belajar mengajaryang sedikit banyakterkontol, sertaadanya aksideNial,meskipuntidak terlalumemiliki saksilegal." MenwutSoelaimanJoesoef, Pendidikan LuarSekolah(PLS)adalah: Setiap kesempatandi mana terdapatkomunikasi yang teratur dan terarah,di luar sekolah,di mana seseorangmemperolehinformasi, pengetahuan,latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhanhidupnya. Dengan tujuan meogembangkantingkat keterampilan,sikap, darr nitai-nilai yang memungkinkanbaginya menjadi peseda aktif yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga,pekerjaannya,batrkandalam lingkungal masyarakatdan ': rregaranya. '' Sanapi Fai,sal.Pedidikanl'tarsekalah.Mal2i:'g:YayasanAsihAsahAsuh, 1981,h.14. '' SoelaimanJo€soetrorrep Dasar PendidikanLua,"Setrolar.Jakarta:Bumi Al6ara, 1992, h.50.
Juftal StudiAEana dan Maqarckat, yolune 5, Notuo, I Juri 2A08
37
Pendidikanluar sekolahmenyangkutberbagaiaspek kehidupan individudariberbagai usia,tempat,dankebutuhan. Ruanglingkuppelayanan pendidikan luar sekolah menjangkauke seluruh kegiatao pelayanafl pendidikandi luar pelayananyang diselenggarakan oleh pendidikanjalur sekolah.Dari uraiandi atasdapatdisimpulkanbahwapesertadidik dalam pendidikanluarsekolahpadaumumnyaorangdewasa. Olehkarenaitu dalam pembinaanWTS di Panti Sosiai harus menggunakanprinsip-prinsip pendidikan (andragogi). orangdewasa Pendidikarorangdewasaadalahpendidikanyang dilakukanuntuk orangdewasa.Batasanpcndidikanomng dcwasayang direkoflendasikan UNESCOadalah: Pendidikafl omngdewasa prosespendidikanyang berartikeseluruhan diorganisasikan, apapun isi, tingkatan,metodenya,baik formal pendidikan maupuntidak, yang dilanjutkanmaupunmenggantikan semuladi sekolah,kolosedan universitassertalatihankeda yang membuatorangdianggapdewasaolehmasyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkayapengetahuannya meningkatkan perubahan mengakibatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, perlakuan yang perspektif perkembangan rangkap sikapdan dalam pribadi secarautuh dan partisipasidalam perkembangan sosial, yangseimbang ekonomi,danbudaya danbebas.'' Pengertiantersebutmengandungmaknabahwapendidikanorang dewasadipandangsebagaisegalabentukkegiatanbelajaryang ditunjukan dan bidangperhatiannya. untuk orang dewasasesuaidengankemampuan pendidikan dalam orang dewasa terdapat tujuan rangkapyaitu Selainitu perkembanganpribadi yang utuh dan partisipasinyasecaramandiri dalam perkembangan sosial,ekonomidanbudaya(cuhure). Darketwald danMeriam memberikandefinisi: l 989.h.L orunedewasa. ls}'^na:PT.Gramedra. " Lunandi.A.G.Pendidtkaa
38
Jwnal StudiAgana dan Masyarakat,yalune 5. Nonor I Juni 2008
penhinaai wa ni,aruhas6*
i:i:t ;: ;i;:5y;,r:1,: ; ::#,yffi
Adult educationis aprocesswerebypersonswhosemajot social roles are chaftrcteristic of edult status ndenake systemicand sustained lear i g actirities for the putpose of bringing about changes[n k owledge, attitudes,values, or shlls.'" prcsesdi manaseseorang yang Pendidikan orangdewasamerupakan pemn sosial utamanya dicirikan sebagaiorang dewasa yang melakukan aktivitasbelajartidak berkelanjutao secarasistematik,dengantujuanuntuk pengetahuan, meningkatka[ sikap,nilai, dan ketrampilan.Definisi tersebut menekankanbahwayang rnelakukanaktivitas belajar adalahorangdewasa. Yangdimaksudomngdewasamenurutdefinisitersebutadalahorarg yang telah mempunyaiperanal sosiadi dalammasyarakat. Prosespendidikan tersebut bersifattidakberkelanjutan secara sistemik(tidaksepertidi sekolah), tetapi lebih kepada problem seiring dengan hrjuan untuk meningkatkan pengetahuan mernbinasikapdannilai sertamelatihketerampilanke{a. Hasil yarg ingindicapaiadalahadanyaperubahan positifpadapengetahuan, sikap, nilai danketrampilan. Sesuaidenganuraian tersebutdan karakeristik wargabelajar,maka materi pembelajaranpada PembinaanWanita Tula Susila bukan hanya dipusatkankepadaperubahansikap dan nilai tetapi juga diberikan materi tentang keterampilan,untuk kebutuhanhidupnyadan mampuberhubungan denganlingkungan. OrganisasiKesehatanDunia (wHO) mengemukakan per\gertr^nlife sh/1sssebagaiketerampilanatau kemampuaanuntuk dapat beradaptasidan beryrilahl positil yang memungkinkanseseomngmampu menghadapiberbagaitrntutan datrtantangandalamkehidupannyasehari-hari secara efektif.''
'' Darkenwal4 G.G., Marriartr,S.B. Adult educstion:Foundationsof practice. New vork Harper& Row,Publishers, 1982,h.9. '' Anwzt.Pe didikan kecakapanhidup (Life sh edxcation)koAsepdanaplikaiLBandlJ],E s cvAlfabeta,2004,h-53.
Juthal Strdi Agona dan M8ratakat, volune 5, Nonor I Juni 2008
39
pengertian Berdasarkan tersebut, Anwar mengindikasikan bahwa1rl s*i//s sangatbanyakdanberagam,contoh/t? skil/s (dalambentukrocaJiara,/ yang dibutuhkanmasyarakatyaitu dapatdigunakanuntuk memperoleh skl11s) penghasilar/mencari nalkah(inconegeneralr)rg) sepertimenjahit,memasak, pertukangan, dansebagainya.'' Meskipundemikianparaahli mengemukakan yangmcrupakan bahwaterdapat sejumlah ketrampilan keterampilan dasardan berperanpentingdalammenirrgkatkan kesehatan baik kesejahteraan anak maupunkesejahteraan rernaja. Tujuanpendidikan kecakapan hidupsecara lebihkonkritdikernukakan olehTimBBEDepdiknas sebageiberikut pendidikan Secaraumum denganorientasikecakapan hidupbertujuan memfungsikanpendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu potensimanusiawi pesertadidik,untukmenghadapi mengembangkan peranannyadi masa datang.Sgcarakhusus pendidikandengan beroientasi padakecakapanhidup (life Skills) bertujuanuntuk: (l) mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkanproblema yang dihadapi, (2) memberikankesempatankepadasekolahuntuk mengembangkan pembelajaranyang fleksibel, sesuai denganprinsip pendidikan berbasisluas.'' uraian di atas, tergambaradanyakeragamantujuan Berdasarkan penyelenggaraan pendidikankecakapan hidup yangdikemukakan oleh para pakar pendidikan.Meskipundemikian,dapat ditarik sebuahkesimpulan pendidikankecakapan hidup adalah bahwatujuan utamapenyelenggaraan menyiapkanpesertadidik agar yang bersangkutanmampu, sanggup,dan '" Ibid,h.54. " Tim Broad Based Educarior Depdlkl.as.Pendidikan beventasi kecakapanhidup (life skit) nelatui pendekrtal pendidikan berbasir tuas ftrcad base education) (Butu I KonseD.Jakana:Depdi,knas, 2002,h. 8.
40
J rrial Shd, A8r,nd d,ta M dvarala' vol',ae 5. Noaot I Juni20A8
p.hhihaanwd ni'artu, asus*
i:r:! f ";:;:fT;"y:il:; :::t wi
di masadatang. terampilmenjagakelaagsungarhidup danperkembangannya pendidikan kecakapan hidup adalah untuk meningkatkan relevansi Esensidari pendidikandengannilai nilai kehidupannyata. Untuk memperoleh hasil yang diinginkan sesuai denga[ tujuan pendidikan bahwa me[didik adalah berupaya untuk mengembangkan kepribadiaa,etika dan estetika,maka materi pembelajaranpadapembinaan Warita Tuna Susila bukan hanya pendidikanketerampilansaja tetapi juga pendidikannilai danmoral.Pendidikannilai danmoralmerupakanpendidikan yangbersifatkomprehensi{,sehinggaseringmenjadi satupengertian.Menurut Kirschenbaum, pendidikannilai (valueseducation)dan pendidikanmoral (moral education)bertujuan "/o help others acquirc the knowledge,skills, attitudes,and\)aluesthat contributeto morepersonallysatisfyingandsocially nilaidan moralsebagai constructive liyes". Pendidikan satuusahakerasyang mengandungtujuan membantuseseoranguntuk berkehidupanyang lebih memuaskan diri, bennakna, menyenangkan,dan untuk meguasai pengetahuan, keterampilan,sikap,dannilai-nilai yangmendukungkehidupan pribadiyanglayakdankehidupan sosialyangharusefektii'" B. MetodePenelitian Penelitan ini menggunakanmetode kualitatif dengan pendekatan naturalistik,subjekpenelitianadalahsemuapihak yarg terlibat dalamproses pembinaan WTS, terdiriataspengums,pembina,danwargabinaan.Mantra dan Kasto (Singarimbuan dan Effendi, 1995: 149) mengatakanbahwa pengumpulandatabertujuanuntuk meldapatkaninformasi yang lebih luas, lebihlengkapdanlebihmendalam tentangsubjekyangakanditeliti.Penelitian ini melibatkanbeberapagolongaaresponden,untuk mengungkapbebempa aspekpembinaaaWTS di Panti SosialKaryawanita Ruhui Rahalu Palangka RayaKalimaltan Tergah.Olehkarenaitu, adaberapateknik yang digunakan '"
Kirschenbanm Hol.],dd..100 Waysto Enhanceraluesand Morali^J in Schaolsand youth Selrrgr. Boston:Ailyn & B acon,1994,h.14.
JunalSlud!Aganadok Mastarulat.volunp5 Iobor I Jukt 20a8
untuk memperolehdata dalam penelitianini yaitu teknik p€ngamatar/ observasi. wawancara mendalam. dananalisisdokumen. Dalam penelitiankualitatifkeabsahan databerjalanseiringdengan prosespengumpulan data.Untukme[dapatkan peneliti datayangvalid./absah menggunakan teknik triangulasiyaitu hiangulasisumberdan triangulasi metode. Teknik analisisdata yang digunakandalam penelitianini adalah AnalysisIntrdctive nodel dari Milcs dan Hubermcnyang meliputi tiga kegiatan:(1) reduksidata,(2) penyajia[data,dan(3) penarikan kesinpulan/ ferifikasi(menguji)'".Penclitian ini dilaksanakandi PantiSosial KaryaWanita RuhuiRahaF Palangka RayaKalinantanTengahterietakdi DesaPalangka, KecamatanJekan Raya,jalan RajawaiVII No 10. Waktu pelaksanaan penelitianyaitu mulaibulanOktober2006 sampaiMei 2007. C. PembahasanHasil Penelitian prosespembinaandi Palti SosialKarya Urituk melihatbagaimana WanitaRuhuiRaha),udilakukanmelaluibeberapa aspekdi antaranya adalah aktivitaswargabinaanselamamengikutipenyuluhan, aktivitaspembina,dan yangsesuaidgnganminatdanbakat aktivitasdalampembe anketerampilan warga binaan. Untuk melihat aktivitas warga binaan dalam mengikuti pembinaandi kelas di lakukan dengan menggunakanobservasidan wawancambahwawargabinaansangatantusiasdalammengikutikegiatan pembinaanHal itu ditunjukanbahwawargabinaanterlihatantusiasyaitu pembinasc.ing ketikamerekatidakmengertitentangmateriyangdijelaskan mempertanyakankembali kepada pembina, bahkan ketika pembina padisipasiwargabinaanmelaluibeberapa pertanyaan menggerakkan warga pertanyaan pembina yang binaanselalumerespon danmenjawab dilontarkan harapan untukkeberhas ilanprognmini cukup denganbaik.D engandemikian, tinggi karcna frekuensi warga binaan mengikuti pelatihancukup antusias, '" MilesdanHuberman.InalisisDataKualitatif.J^karta: Unive$itaslndonesia, I992,h.20.
J aal StuJiASo'nado, Mdsyo,attt Yuluae5 Naao, lJuat20Aa
penbinaantrani'arunasI *
i:r:!t fii;: fK,y,p:';:::l:H:#
sebabdenganseringnya wargabinaanmengikutipembinaan merekasemakin lancardantidakketinggalan materiyangdiajarkan,sehingga merekabenarbenarmenguasai materiyangditerimasehinggadapatsebagaibekaldalam kehidupanyananti setelahhidup di tengah-tengah kehidupanmasyarakat. Sehingga merekatidak kagctdengan situasiyangberkembang. Pembina juga menrpakanunsur yang sangat penting dalam mensukseskan programpembinaan ini. Karenapembinadiharapkan mampu memberikan bimbinganscsuaidenganyangdiharapkan wargabinaan,selain itu, pembinajuga diharapkanmampu sebagaimotivatordan fasilitato. Sebagaipembinamemangharusdituntutaktifdalamberbagaikegiatanagar pamwargabinaanmerasayakindengankemampuan yangdimiliki pembina, keaktifanpembinaini bisa diwujudkandalamberbagaiaspeksepertiaktif dalammelakukan pembinaan, aktif memperhatika[ peserta wargabinaandan aktifdalammengajarkan setiapmatapelajaranuntukmembekali wargabinaan pembinaan agar menguasaibidang kepribadiandan keterampilalyang di ajarkan.Metodeyang digunakanpembinadalammengadakan pembinaan bervariasiyaitu ceramah,pelatihanketerampilan, dan diskusi.Pcnggunaan proscspembinaan, metodeyarlgtepatdapatmemperlancar danpesertawarga binaanmerasa tidakbosanuntukmengikutipembinaan, sebabmetodeinijuga memperlancarproses pembinaan untukmencapai tujuan,karenakalaumetode yangdigunakantidak tepatpembinaanakan sia-siadankurangberhasil, sebab para wargabinaantidak menguasai materiyang diajarkan.Sikappembina dalammemberikandorongandan semangat dalampelaksanaaD pembinaan juga merupakanhal yang sangatpelting agar wargabinaanmempunyai semalgat dan dorongan untuk melaksanakanbimbingan. Sedangkan kemampuanpembinadalam mengajakanggotabinaanuntuk mengikuti anjuransesuaidenganprogramdan rencanayangtelahditetapkandi Panti SosialKaryaWanitaRuhuiRahal'uPalangka Rayaberdasarkan observasi dan wawancara cukupbagus.Hal ini melunjukkanbahwapembinasudahcukup mampu mengajakwarga binaan untuk mengikuti program-programyang dUalankan.
Jurnal Stu.h Agdno dan Va'varalta!. uolunp ). Naaat I Juni )0A8
43
Penyelenggaraadalah instansi yang memiliki kemampuan dan kapasitasunhrk menyelengarakan program dan bertanggungiawabterhadap pelaksanaan progmm.PantiSosialKaryaWanitaRuhuiRahalu, kelangsungan pembimbingaIrini merupakansebuahbadandi sebagaipihak penyelenggaxa bawah DepartemenSosial. Secara umum latar belakang pendidikan penyelenggarasudah cukup memadai sebagai penyelenggaraprogram pembinaanini, rata-ratamereka sudah memenuhikualifikasi sebagai pengurus.Dititrjau dari keikutsertaanpenguus dalampelatihankhusussecam keseluruhan,semuakaryawa[ di Panti SosialKarya Wanita Ruhui Raha]u sebagaipihak pengurussudahpemah mengikuti pelatihan.Harnpir semua karyawa[ pemah mengikuti pelatihan. Ini menunjukkan bahwa pihak pengurusdi Panti Sosial Kraya Wanita Ruhui Rahalu cukup professional untuk menyelengarakanprogram pembinaan ini. Ini bemrti program pembinaandi Panti SosialKarya Warita Ruhui Raha)'utelah didukungoleh petryelenggara yangmempunyaipendidikaayangmemadaidandidukungoleh penyelenggara yangmengikutipelatihan penyelenggara. sebagai Karenapembinaandikelolaoleh lembagayang sudahprofessional, makatingkat kepercayaalwargabinaanterhadappengurusjuga merupakan unsurya[g sangatpenting. Sehilgga setiappembukaanproglam pembilaan pasti selalu dipenuhi oleh orang-ora.ngyang mau ikut pembinaan,karena merekayakin setelahpembinaanmerekabisa mempraktikkandi luar dan mempunyaimsa percayadiri untuk kembali di tengahtengahmasyamkat. Tanpakepercayaan,tidak mungkin wargabinaanakanmengikuti bimbingan dan pembinaantersebutdengar semangatdan sampai selesai.Dengan demikian,keberhasilaflProgramPembinaanadalahdapatmerubahpolahidup lebih produktil dapat meningkatkanketerampilandar dapat memajukan tingkatkesejahteraan. D, Kesimpulan Berdasarkan penulisdapatmenarik hasilpenelitiandanpembahasan, kesimpulansebagaiberikut: 44
Jumal St\di AgatuddM M8ldtukat, voluhe 5, Nanor I Juni 200E
Pambnadn'ya nil' Tln' s$*
i:I# *;:;:w,i{,"l
::i #:::w];
programpembinaan L Dalamperencanaan PantiSosialKaryaWanitaRuhui Raha,,utidak hanyamengutamakan bimbingankepribadiansaja,tetapi jugabimbingan yangmerupakan pelengkap keterampilan dalammencapai yangdiharapkan tujuanpembinaan programmenggunakan 2. Sebagaipihak penyelenggara pendekatan yang bagus, dan cukup berhasil karena dalam pelaksanaanprogram memberikankepercayaansepenuhnyakepadawarga binaan untuk memilih ketcranrpilan dan usahayangsesuaidenganpilihanbakatdan minatwargabinaan. programpembinaandapatdi lihat dari keinginanwarga 3. Keberhasilan binaan untuk merubahpola hidupnyalebih produktif, moningkatkan pekedaanyangbaikdanpadaakhimya keterampilan mempunyai sehingga dapatmeningkatkan kesejahteraan hidupnya,dapatberperansecaraaktif di lingkungannya, di keluarga danmasyarakat 4. DalampelaksanaanprogrampembinaanWanitaTunaSusiladi PantiSosial KaryaWanitaRuhuiRahap Palangka Rayaterdapathambatanpembinaan yaitlr karenawargabinaanmasihsulit menghilangkan kebiasaan br-rrok yangdilakukanditempatasalnya. Pembina kesulita[meogarahkan warga binaan mengingatpendidikanwarga binaan tersebutmasih rendah rupasehinggaprogrambisatidak sesuaidenganpendidikan sedemikian yangdiinginkan. danketerampilan DAFTAR PUSTAKA Anwar.(2004).PendidikanKecakapanHidup (Life SkillsEdueation)Konsep danAp Iikasi. Bandng: CV Alfabeta. Arief Herdianto.(2007).Penyimpangan ,Socral. Diambil tanggalI Agustus 200'7, dari, htt:/www.Arief.go.it/e-Learnir/imaees/Penyimoanean Sosial. Darkenwald, G.G.,Marriam,S-B.(1982).AduhEducation:Foundations of Practrce New York:Harper& Row,Publishers. Jnha I StudiAgaho .lan Mastarakat, volune 5, Natnot l Juni 2008
45
DepartemenSosialRI. (2003).Pola Penba g nall KesejahteraanSosialJakarta:DepartemenSosialRI. Irsyadi.(2007).llafltta tunasusila.Diambilpadatanggall1 Juni2007,dari www irsyadi.com.4hosm,Panl<sdefl Takalar. Kartini Kartono.( 1990). Psikologiabnormaldanabnormalseksual.Bandung: MandarMaju. Ki$chenbaum Howajd,.(1994).100 Waysto EnhanceValuesandMorality in SchoolsandYouthSefi1gs.Boston:Allyn& Bacon. Lunandi,A.G.(1989).Pendidikan orangdewasd. Jakarta: PT.Gramedia. Miles & Huberman.(1992). Analisis data Kualitatif. Jakarta:Universitas Indonesia. SanapiahFaisal. (1981). PendidikanLuar Sekolah.Malang: YayasanAsih AsahAsuh. Shahabudin.SharifahH. (2006).Strategiesofcivil Societyto Ad&essAids in Asia: E phasis on the Sex Sector.Diambilpada tanggal 6 Agustus 200'7, dari htt:/www.un.org/womenwatch/daw/csw/hivaids/ Shahabudun.html. SoelaimanJoesoef.(1992).KonsepdasarPendidikanLual Sekolah.Jakafia. BumiAksara. Tim Broad Based Education Depdiknas. QO02). Pendidikan Berorentasi Kecakapan Hidup (Life Skill) melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas (Broad Base Education) (Buku I Konsep). Jakarta. Depdiknas. ZakryaJ\Dtujat.(1988). PerananAgama dalam KesehatanMental. Jakafia. Haji MasAgung.
46
Juhal StudiAsana dan Mastarukot, volune 5, Nonot I Jtni 2408