101
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Taufik. (1985). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Abdullah, Taufik. (1990), Sejarah Lokal di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Abdullah, Taufik. (1992), Sejarah Lokal di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Agustiah & Irwan.
(1995).
Katalogus Pameran
Khusus Koleksi Hasil
Penumpasan Gerombolan PGRS/PARAKU. Pontianak: Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat. Ahonen, S. (2005). Historical Consciousness: a Viable Paradigm for History Education. Journal of Curriculum Studies.http://www.tandf.co.uk/journals. Anderson, B. (2008). Imagined Communities. Yogyakarta: INSIST PRESS. Ayatrohaedi. (2012). Pemikiran tentang pembinaan kesadaran sejarah. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya. Barnadib, Imam. (1973). Dasar-Dasar Metode Sejarah Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Penerbit FIP-IKIP Yogyakarta. Barnawi & Arifin, M. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Arruzz Media. Berkhofer, R.F. (1971). Behavioral Approach to Historical Analysis. English : Free Press. Bogdan & Biklen. (1982). Qualitative Research For An Introduction The Teory and Method. London. Bogdan,
R
&
Taylor,
SJ.
(1993).
Dasar-Dasar Penelitian
Kualitatif.
Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional. Boix-Mansilla, Veronica. (2000). Historical Understanding: Beyond the Past and into the Present, dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press. Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
102
Budhisantoso, S. (2012). Kesadaran Sejarah dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional Indonesia, dalam: Ayatrohaedi. (2012). Pemikiran tentang pembinaan kesadaran sejarah. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya. Cassirer. E. (1987). Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei tentang Manusia (Edisi Terjemehan oleh Alois Nugroho). Jakarta: Renika Citra. Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Gazalba, Sidi. (1966). Pengantar Sedjarah sebagai Ilmu. Jakarta: Bharata. Gazalba, Sidi. (1981). Pengantar Sejarah sebagai Ilmu. Jakarta: Bhratara. Guinsburg, Thomas N. (1972). The Dimensions of History. Rand, McNally. Gottschalk, L. (1950). Understanding History. New York: Alfred A. Knopf. Gutierrez,
Christine.
(2000).
Making
Connections:
The
Interdiciplinary
Community of Teaching and Learnig, dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press. Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Hasan, S.H. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press. Hughes, Stuart. (1964). History as Art and as Science. New York. Ibrahim, Yusuf M. (1986). Pengertian Sejarah, Beberapa Perbahasan Mengenai Teori dan Kaedah. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Isbani. (1987). Media Pendidikan. Surakarta: UNS Press. Isjoni. (2007). Pembelajaran Sejarah pada Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Johnson, E. B. (2008). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC. Kamarga, H. (2007). KTSP dan Materi Sejarah Lokal. Bandung: Historia Utama Press. Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
103
Kartodirdjo, Sartono. (1970). Lembaran Sejarah Beberapa Masalah Teori dan Metodelogi Sejarah Indonesia. Yogyakarta: seksi Penelitian Djurusan Sedjarah Fakultas sastra dan Kebudayaan University Gadjah Mada. Kartodirdjo, Sartono. (1982). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia: Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia. Kartodirjo, Sartono. (1987). Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Kartodirdjo, Sartono. (1989). Fungsi Sejarah dalam Pembangunan Nasional. Dalam Historika No,1 Tahun I. Surakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta KPK Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kochhar, S.K. (2008).
Pembelajaran Sejarah: Teaching of History. Jakarta:
Grasindo. Korem 121/Alambhana Wanawwai. (1993). Peranan ABRI dan Masyarakat dalam Penumpasan Gerakan PGRS/PARAKU di Kalimantan Barat. Pontianak: Komando Daerah Militer VI Tanjungpura, Komando Resort Militer 121. Lincon, S & Guba, G.E. (1985). Naturalistic Inquiry. London : Sage Publication. Lowenthal, David. (2000). Dilemmas and Delights of Learning History, dalam dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press. Lowith. (1950). Meaning in History: the Theological Implications of The Philosophy of History. London: Cambridge University Press. Madjied, M. Dien. (2007). Penulisan Sejarah Lokal dari Aspek Kebudayaan dalam Mulyana, Agus dan Gunawan, Restu. (2007). Sejarah Lokal: Penulisan dan Pembelajaran Sejarah. Bandung: Salamina Press (Hal. 125138). Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
104
Miles, Matthew B. and Huberman, A Michael. (1984). Qualitative Data Analysis. Beverly Hills: Sage Publ. Mulyana, R. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Mulyana, Agus & Gunawan, Restu (Ed). (2007). Sejarah Lokal Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Salamina Press. Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Muslich, M (2007). KTSP: Pembelajaran berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nawawi, H. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurcahyani, L. (2002). Pemberontakan PGRS/PARAKU di Kalimantan Barat. Pontianak: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional. Nurhadi, dkk. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya. Malang: Universitas Negeri Malang. Permendiknas Nomor 22/Tahun 2006, tentang “Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Mengengah”. Jakarta: Depdiknas: 2006. Rohani, A & Armadi, A. (1991). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Sjamsuddin, H. (2007). Model Pendekatan Praktis Dalam Pembelajaran Sejarah. Makalah di Pekanbaru-Riau. Soedjatmoko. (l985). Etika Pembebasan, Pilihan Karangan Tentang Agama, Kebudayaan, Sosial dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: LP3ES. Soedjatmoko. (1995a). Kesadaran Sejarah dalam Pembangunan dalam (1995a) Dimensi Manusia dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES. Soedjatmoko. (1995b). Sejarawan Indonesia dan Zamannya dalam (1995b) Historiografi Indonesia: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
105
Soemadi. (1972). PGRS-PARAKU dan Subversi Komunis Internasional di Asia Tenggara (Suatu Tindjauan Internasional dengan Melihat dari Sudut Kalimantan Barat). Pontianak: Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Pontianak. Soemadi. (1974). Peranan Kalimantan Barat dalam Menghadapi Subversi Komunis Asia Tenggara. Pontianak: Yayasan Tanjungpura. Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press. Sudjana, N. (1989). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sujarwo.
1989.
Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:
Medyatama
Sarana
Perkasa.Sumiati
&
Asra.
(2007).
Metode
Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Sumaatmadja, Nursid. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alumni. Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suntralingam, R. (1985). Pengenalan Kepada Sejarah. Kuala Lumpur: Merican and Sons. Sdn. Bhd. Supardan, D. (2000). Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Deskriptif-Analitik Terhadap Kreativitas Guru Di SMA Kota Madya Bandung). (Tesis). Sekolah Pascasarjana UPI. Supardan,
Dadang.
(2004).
Pembelajaran
Sejarah
Berbasis Pendeketan
Multikultural dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global untuk Integrasi Bangsa. Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Suparlan, P. (2002). Suku Bangsa dan Hubungan Antar Suku Bangsa. Jakarta: YPKIK. Supriatna. N. (2007). Kontruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung: Historia Utama Press. Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
106
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kuallitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Suyanto & Djihad, A. (2012). Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo. Syamsuddin, AR & Damaianti. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya. Wasino. (2009). Pokok-Pokok Pikiran untuk Penulisan Sejarah Lokal. Makalah Sarasehan Koordinasi dan Curah Pendapat Penguatan Sejarah Lokal untuk Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga. Patra Jasa Semarang, 24 Maret 2009. Widja, I. G. (1989). Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Winataputra, U. S. et all (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Wineburg, Sam. (2000). Making Historical Sense, dalam: Stearns, Peter N. Seixas, Peter. and Wineburg, Sam. (2000). Knowing, Teaching, and Learning History: National and International Perspectives. New York: New York University Press. Wiriaatmadja, R. (1992). Peranan Pengajaran Sejarah Nasional Indonesia dalam Pembentukan Identitas Bangsa (Upaya Peraihan Nilai-Nilai Integralistik dalam Proses Sosialisasi dan Enkulturasi Berbangsa di Kalangan Siswa SMK 1 Penabur di Bandung). Disertasi. Bandung: IKIP Bandung. Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal, Nasional, dan Global. Bandung: Historia Utama. Zuldafrial. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Pontianak: STAIN Pontianak Press. Luqmanul Hakim, 2015 PEMANFAATAM SEJARAH LOKAL PGRS-PARAKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KESAD ARAN SEJARAH SISWA (PENELITIAN NATURALISTIK INKUIRI D I KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu