PEMBELAJARAN MATERI ARTHROPODA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DI PANTAI KARTINI PADA KELAS X SMA N 1 JEPARA
skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Nur Zubaidah 4401407066
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model Investigasi Kelompok di Pantai Kartini pada kelas X SMA N 1 Jepara” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang,
Nur Zubaidah 4401407066
ii
Juli 2011
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul: Pembelajaran Materi Arthropoda Dengan Menggunakan Model Investigasi Kelompok Di Pantai Kartini Pada Kelas X SMA N 1 Jepara. Disusun oleh : Nama : Nur Zubaidah NIM
: 4401407066
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Kamis
Tanggal
: 14 Juli 2011 Panitia Ujian:
Ketua
Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S., M.S NIP. 19511115 197903 1001
Dra. Aditya Marianti, M.Si NIP. 19671217 199303 2001 Penguji Utama
Drs. Bambang Priyono, M.Si NIP. 19570310 198810 1 001 Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Kukuh Santosa NIP. 19490809 197603 1002
Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si NIP. 19621028 198803 2002 iii
ABSTRAK Zubaidah, Nur. 2011. Pembelajaran Materi Arthropoda Dengan Menggunakan Model Investigasi Kelompok Di Pantai Kartini Pada Kelas X SMA N 1 Jepara. Drs. Kukuh Santosa. dan Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. Pembelajaran biologi yang berlangsung di SMA N 1 Jepara kurang bervariasi dan masih berpusat pada guru, sehingga aktivitas siswa belum optimal. Hasil belajar yang dicapai siswa juga masih rendah karena berdasarkan hasil Ulangan Semester Gasal Tahun 2010/2011, jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 75 yaitu 42,95%. Hal ini terjadi karena lebih banyak kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan kurang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran di SMA Negeri 1 Jepara dapat dioptimalkan dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, siswa menjadi aktif, melatih siswa untuk berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah serta hasil belajar yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen menggunakan rancangan One Shot Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X SMA N 1 Jepara. Sampel penelitian yaitu kelas X-3 dan X-6 diambil dengan teknik purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa pembelajaran investigasi kelompok, sedangkan variabel terikat berupa aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Jepara kelas X Semester Genap. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswa kelas X-3 yang aktif dan sangat aktif adalah 94,5%, sedangkan untuk kelas X-6 mencapai 88,9%. Hasil belajar menunjukkan ≥ 75 % siswa tuntas dengan kriteria ketuntasan minimal 75. Ketuntasan klasikal untuk kelas X-3 adalah 91,7 % dan kelas X-6 adalah 88,9%. Tanggapan siswa kelas X-3 dan X-6 terhadap pembelajaran dengan kriteria baik dan sangat baik sebesar 94,5% dan 91,7% Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara dalam pembelajaran materi Arthropoda dapat dioptimalkan dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini, dan disarankan guru perlu pengelolaan waktu dengan baik untuk pelaksanaan pembelajaran serta mengajak guru lain sebagai pendamping guna membantu mengawasi aktivitas siswa. Kata Kunci : Materi Arthropoda, Model Investigasi Kelompok, Pantai Kartini.
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ”Pembelajaran Materi Arthropoda dengan Menggunakan Model Investigasi Kelompok di Pantai Kartini pada Kelas X SMA N 1 Jepara”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pelaksanaan penelitian sampai dengan tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Rektor Universitas Negeri Semarang, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata 1 di Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
2.
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES yang telah memberikan ijin penelitian dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Bapak Drs. Kukuh Santoso dan Ibu Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan II atas bimbingan, kritik, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Bapak Drs. Bambang Priyono, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan petunjuk dan masukan untuk perbaikan dalam penyusunan skripsi ini.
6.
Bapak dan Ibu dosen Jurusan Biologi yang telah memberikan bekal pengetahuan.
7.
Kepala SMA N 1 Jepara yang memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
8.
Kepala BBPBAP Jepara yang memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
v
9.
Guru Biologi SMA N 1 Jepara, Bapak Joko Dwi, S. Pd. atas bantuan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan penelitian.
10. Sahabatku Novi, Sinta, Amel, Astri, Indah, Fara, Fista, Erdina, Ema, Irma, Desi, Meta, Leli, Heni ndut dan Mega yang telah memberikan dorongan, doa, dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian. 11. Keluarga besar Green Community dan BSC, yang telah membimbing dan memotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi. 12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik material maupun spiritual dalam penyusunan skripsi ini. Semoga amal baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis tak lupa mohon maaf bila dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini terdapat kesalahan-kesalahan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis harapkan kritik dan sarannya. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.
Semarang, Juli 2011
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI …………………………………... ii PENGESAHAN ……………………………………………………………
iii
ABSTRAK …………………………………………………………………
iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….
viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
ix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….
x
BAB I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E.
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Latar Belakang …………………………………………….. Rumusan Masalah …………………………………............. Penegasan Istilah …………………………………………... Tujuan Penelitian …………………………………………... Manfaat Penelitian ………………………………………….
1 3 4 5 5
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka …………………………………………… B. Kerangka Berpikir dan Hipotesis …………………………..
7 17
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………. B. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………. C. Variabel penelitian ………………………………………..... D. Rancangan Penelitian ………………………………………. E. Prosedur Penelitian ………………………………………… F. Metode Pengumpulan Data ………………………………… G. Metode Analisis Data ………………………………………. H. Indikator Kerja ……………………………………………...
18 18 18 19 19 25 26 29
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian …………………………………………….. B. Pembahasan ………………………………………………...
30 33
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan …………………………………………………… B. Saran ………………………………………………………..
41 41
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1. Kriteria validitas …………………………………………………………. 2. Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA Negeri 1 Jepara ……………………………………………………. 3. Kriteria reliabilitas ……………………………………………………….. 4. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA Negeri 1 Jepara ……………………………………………….. 5. Hasil analisis daya pembeda soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA Negeri 1 Jepara …………………………………………………….
20 21 21 22 24
6. Soal yang digunakan untuk evaluasi pada pembelajaran materi arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini pada kelas X SMA Negeri 1 Jepara ……………………………………………
24
7. Pedoman konversi skala 5 aktivitas siswa ………………………………..
28
8. Hasil belajar siswa pada pembelajaran materi Arthropoda ………………
30
9. Aktivitas siswa selama pembelajaran materi Arthropoda ………………..
31
10. Hasil angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran ……………
31
11. Hasil angket tanggapan guru ……………………………………………...
32
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Penjenjangan jenis pengalaman sebagai sumber belajar ……..………..
15
2. Kerangka berfikir penelitian ……………………………………………
17
3. Rancangan penelitian …………………………………………………...
19
ix
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Silabus …………………………………………………………………....
44
2. RPP ………………………………………………………………………
45
3. Lembar Kerja Siswa ……………………………………………………..
50
4. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ……………………………………
58
5. Soal uji coba ………………...…………………………………...............
66
6. Kunci jawaban Soal uji coba ………………………………………….....
79
7. Lembar jawaban uji coba ………………………………………………..
80
8. Analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran. daya pembeda soal …..
81
9. Contoh perhitungan validitas butir soal …………………………………
84
10. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba ……………………………
85
11. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal ……………………………..
86
12. Contoh perhitungan daya pembeda soal ………………………………...
87
13. Kisi-kisi soal evaluasi ………………..……....………………………….
88
14. Soal evaluasi …………………………………………………………….
89
15. Lembar jawaban evaluasi ……………………………………………….
95
16. Kunci jawaban soal evaluasi ….………………………………………...
96
17. Daftar kelompok kelas X-3 ..……………………………………………
97
18. Daftar kelompok kelas X-6 ……………………………………………..
98
19. Lembar observasi aktivitas siswa ............……………………………….
99
20. Angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran ……………………….
100
21. Lembar rubrik penilaian tanggapan siswa terhadap pembelajaran ……..
102
22. Angket tanggapan guru terhadap pembelajaran ……….……………….
103
23. Analisis hasil belajar siswa kelas X-3 ………...………………………..
104
24. Analisis hasil belajar siswa kelas X-6 ……………..……………………
105
25. Analisis lembar observasi aktivitas siswa kelas X-3 …………………....
106
26. Analisis lembar observasi aktivitas siswa kelas X-6 ……………………
107
27. Analisis Angket tanggapan siswa kelas X-3 terhadap pembelajaran ……
108
28. Analisis Angket tanggapan siswa kelas X-6 terhadap pembelajaran ……
109
29. Dokumentasi penelitian ………………………………………………….
110
x
Halaman 30. Surat penetapan dosbing …………………………………………………
113
31. Surat ijin observasi ………………………………………………………
114
32. Surat ijin penelitian ……………………………………………………..
116
33. Surat Keterangan penelitian ……………………………………………..
119
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan belajar mengajar, model pembelajaran dan sumber belajar merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Penentuan model pembelajaran dan sumber belajar yang tepat oleh guru sangat diperlukan agar sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa mencari diri sendiri dari alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Konskuensinya dalam pembelajaran, siswa diarahkan agar dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan belajarnya selama proses pembelajaran. Berdasarkan observasi awal, pembelajaran biologi yang berlangsung di SMA N 1 Jepara kurang bervariasi. Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru terbatas pada ceramah dan pemaparan menggunakan power point. Pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa masih jarang dilakukan sehingga aktivitas siswa belum optimal. Hal tersebut dapat diketahui bahwa siswa jarang mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan dari guru. Hasil belajar yang dicapai siswa juga masih rendah karena berdasarkan hasil Ulangan Semester Gasal Tahun 2010/2011, jumlah siswa yang tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75 yaitu 42,95%. Hal ini diduga terjadi karena pembelajarannya kurang bervariasi dan kurang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang menarik minat siswa. Pada mata pelajaran sains biologi SMA kelas X Semester 2 materi Arthropoda, siswa diharapkan mampu mencapai Kompetensi Dasar yaitu Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan. Berdasarkan informasi dari guru biologi, materi ini dianggap sulit bagi siswa karena banyak berisi hafalan dari ciri-ciri dan nama ilmiah dari spesies. Hal ini dibuktikan dengan Hasil Ulangan Harian Arthropoda Semester Gasal Tahun 1
2 2009/2010 menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 72 hanya 68,96%. Sebenarnya spesies anggota Arthropoda banyak ditemui siswa di lingkungan sekitarnya, namun siswa cenderung kurang mengerti tentang beragam hewan Arthropoda tersebut karena mereka hanya melihatnya dari media gambar yang terbatas di buku teks mereka. Berdasarkan hal tersebut diperlukan adanya model pembelajaran dan sumber belajar yang sesuai, yaitu model pembelajaran investigasi kelompok/ group investigation. Model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri dan menuntut siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari merencanakan kegiatan hingga kegiatan berakhir. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Hal ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Siswa yang dikondisikan secara berkelompok akan memperoleh kesempatan yang lebih untuk bertanya baik kepada sesama anggota kelompoknya maupun kepada guru. Hal itu disebabkan pembelajaran yang berlangsung akan membuat guru lebih banyak berinteraksi dengan semua kelompok sehingga siswa cenderung tidak merasa malu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya kepada guru. Pembelajaran berkelompok akan dapat memacu siswa untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan anggota kelompok masing-masing (Eko 2006). Untuk mencapai hasil belajar yang optimum, salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya media yang bersifat langsung dalam bentuk obyek nyata atau realitis. Pada prinsipnya siswa menghendaki cara pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan dan tidak membosankan yaitu dengan belajar langsung ke lingkungan nyata yang berada di alam sekitarnya, sehingga siswa akan lebih tertarik dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. (Ibrahim dalam Ginah 2001). Obyek yang nyata akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal.
3 Selama ini pembelajaran materi Arthropoda di SMA 1 Jepara masih jarang memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar, padahal lingkungan
SMA 1 Jepara mempunyai alam sekitar sekolah yang dapat
digunakan sebagai obyek persoalan belajar yaitu Pantai Kartini. Pantai Kartini Jepara mempunyai letak dekat dengan sekolah. Lokasi yang mudah dijangkau tersebut, memudahkan untuk menjadikan Pantai Kartini sebagai sumber belajar materi Arthropoda. Kawasan Pantai Kartini bersamaan dengan BBPBAP (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau) Jepara dengan berbagai macam budidaya hewan air payau di dalamnya. Hal tersebut akan sangat mendukung untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran materi Arthropoda. Selain itu, pembelajaran yang dilaksanakan di lingkungan yang bersifat rekreatif akan dapat menambah minat siswa dalam mempelajari materi Arthropoda. Obyek Pantai Kartini inilah yang akan dikembangkan untuk mengoptimalkan pembelajaran yaitu dengan memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Pembelajaran Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini ini dikatakan optimal jika aktivitas dan hasil belajar siswa secara ideal dapat dinyatakan bila: minimal 75% siswa mencapai ketuntasan belajar individual ≥75, minimal 75% siswa aktif atau sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan minimal 75% siswa senang menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok, hal ini dapat dilihat dari angket tanggapan siswa (kategori baik dan sangat baik).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Apakah pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara”
4 C. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman dan memberikan batasan ruang lingkup, maka penegasan istilah sangat penting. Penegasan istilah dalam penelitian ini adalah: 1. Model Investigasi Kelompok Model
pembelajaran
Investigasi
Kelompok
dirancang
untuk
membimbing para siswa mendefinisikan masalah, mengekplorasi berbagai cakrawala
mengenai
masalah
itu,
mengumpulkan
data
yang
relevan,
mengembangkan dan menguji hipotesis. Menurut Soekamto dan Winaputra (1995) terdapat tiga konsep utama dalam investigasi kelompok, yaitu Penelitian (proses dimana belajar memecahkan masalah), pengetahuan (pengalaman baik langsung maupun tidak langsung), dan dinamika kelompok (suasana yang menggambarkan sekelompok individu saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama), sedangkan dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas ada kalanya guru membentuk kelompok kecil. Kelompok tersebut umumnya terdiri dari 3 - 8 orang siswa. Pada pembelajaran kelompok kecil guru dapat memberikan bantuan atau bimbingan kepada tiap anggota kelompok lebih intensif. Pada penelitian ini, pembelajaran dilakukan dengan memecahkan masalah melalui eksplorasi lingkungan secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 2. Materi Arthropoda Berdasarkan BSNP konsep invertebrata merupakan materi yang diajarkan pada SMA kelas X Semester Genap dalam KTSP 2006, materi ini merupakan sub materi dari klasifikasi hewan invertebrata yang termasuk dalam Kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan. Filum Arthropada dibagi menjadi 5 kelas yaitu (Crustacea, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda dan Insecta). Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan kelas Crustacea (udang windu (Penaeus monodon), udang seker (Penaeus monoceros), dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei), rajungan (Portunus
5 pelagicus), dan yuyu sawah (Parathelpusa tridentata)) di BBPBAP, sedangkan untuk pengamatan kelas yang lain akan dilakukan di lingkungan sekolah. 3. Pantai Kartini Pantai Kartini yang dimaksud adalah kawasan BBPBAP (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau) Jepara. Kawasan ini merupakan kawasan pengelolaan dan pengembangan air payau yang didalamnya terdapat berbagai budidaya hewan baik air asin maupun air payau. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar secara alamiah dan dapat digunakan setiap saat. Pantai Kartini dapat digunakan sebagai sumber belajar, berfungsi sebagai aspek pendukung pembelajaran dan untuk memudahkan siswa dalam belajar.
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara.
E. Manfaat Penilitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti. 1. Bagi Siswa Mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru a. Mendapatkan
alternatif
strategi
pembelajaran
biologi
yaitu
strategi
pembelajaran investigasi kelompok sebagai suatu alternatif dalam upaya mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. b. Mendapatkan alternatif sumber belajar dalam pembelajaran biologi. c. Memberi masukan bagi guru bahwa pembelajaran materi arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini berperan dalam
6 optimalisasi aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga prestasi belajar biologi secara keseluruhan dapat ditingkatkan. 3. Sekolah Memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnya berpengaruh pada mutu sekolah. 4. Peneliti Mendapatkan pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil belajar Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belajar bukan merupakan kegiatan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagaibentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,
kecakapan
dan
kemampuannya,
daya
reaksinya,
daya
penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana 2004). Pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan berbagai pengalaman belajar. Proses pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya memungkinkan terjadinya pengembangan pemahaman konsep, sikap, dan meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran (Setiawan 2008). Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa sebagai makna utama proses pengajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pengajaran sehingga proses belajar mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Kysley diacu dalam Sudjana (2004) membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum sedangkan Gagne dalam (Anni 2007) membagi
7
8 lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, stategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. a. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup beberapa kategori yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. b. Ranah afektif Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori dalam
ranah
afektif
yaitu
penerimaan,
penanggapan,
penilaian,
pengorganisasian dan pembentukan pola hidup. c.
Ranah psikomotorik Ranah
psikomotorik
menunjukkan
adanya
kemampuan
fisik
seperti
ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategori dalam ranah psikomotorik yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan biasa, gerakan komplek, penyesuaian dan kreatifitas. Hasil belajar dapat diketahui melalui penilaian kelas. Bentuk penilaian kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian kerja/ performance (penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi) dan penilaian tes tertulis/ paper and pen. 2. Aktivitas belajar Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi.
Ketrampilan
dasar
yaitu
mengobservasi,
mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan
9 ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen. Maisuri (2008) menyatakan aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilainilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip di atas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi: a. Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan. b. Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan dan berfikir. c. Listening Activities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran. d. Motor
Activities,
yakni
segala
keterampilan
jasmani
siswa
untuk
mengekspresikan bakat yang dimilikinya (Maisuri 2008). Jenis aktivitas belajar menurut Diedrich dalam Sardiman (2009) dapat digolongkan sebagai berikut: a. Aktivitas
visual
(visual
activities),
diantaranya
aktivitas
membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b. Aktivitas berbicara (oral activities), seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c. Aktivitas mendengar (listening activities), sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d. Aktivitas menulis (writing activities), seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
10 e. Aktivitas menggambar (drawing activities),misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Aktivitas motorik (motor activities), antara lain melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g. Aktivitas mental (mental activities), misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Aktivitas emosional (emotional activities), seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Berdasarkan klasifikasi aktivitas di atas terlihat bahwa aktivitas siswa di sekolah cukup banyak dan bervariasi seperti bertanya, mengobservasi, presentasi, menganalisis, dan lainnya. Bila berbagai macam kegiatan tersebut dapat dilaksanakan di sekolah, tentu sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan, dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar siswa yang maksimal. 3. Model pembelajaran Investigasi Kelompok Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Fungsi dari model pembelajaran adalah sebagai pedoman
bagi
guru
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan
aktivitas
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan oleh Joyce dan Weil (1996) adalah kelompok model sosial (The Social Models). Model pembelajaran ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama dalam pembelajaran, yang pada saat sekarang dikenal dengan pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning). Kelompok model ini meliputi sejumlah sub model, antara lain model Investigasi Kelompok. Terdapat tiga konsep utama pada model investigasi kelompok menurut Soekamto dan Winaputra (1995) yaitu Penelitian (proses dimana belajar memecahkan masalah), pengetahuan (pengalaman baik langsung maupun tidak langsung), dan dinamika kelompok (suasana yang menggambarkan sekelompok individu saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama).
11 Dalam belajar sains, siswa diajak mengenal obyek, gejala dan permasalahan alam, menelaah dan menemukan simpulan atau konsep tentang alam. Konsep-konsep sains bukan diperoleh siswa secara instant dari guru ataupun buku-buku tetapi melalui kegiatan-kegiatan ilmiah. Dalam kaitannya dengan kegiatan evaluasi, Bryce diacu dalam Kartijono dkk. (2005) menjelaskan, dalam pembelajaran sains lebih tepat jika penilaian diterapkan sesuai dengan aspek proses sains yang meliputi kemampuan dasar (basic skill), kemampuan proses (process skill) dan kemampuan investigasi (investigation skill) sebagai kemampuan tertinggi. Kemampuan dasar mencakup: kemampuan melakukan pengamatan, mencatat data, melakukan pengukuran, mengimplementasikan prosedur dan kemampuan mengikuti instruksi. Kemampuan proses meliputi: kemampuan menginferensi dan menyeleksi berbagai cara/prosedur. Kemampuan investigasi
berupa
melaporkan
hasil
kemampuan investigasi.
merencanakan Untuk
menilai
dan
melaksanakan
kemampuan
siswa
serta pada
keterampilan-keterampilan sains tersebut alternative assessment sangat relevan. Hal utama dalam Investigasi Kelompok adalah perencanaan kooperatif siswa dari penyelidikannya. Anggota kelompok berpartisipasi dalam perencanaan berbagai ukuran dan keperluan dari rancangannya. Mereka bersama menentukan apa yang dibutuhkan untuk menyelidiki agar dapat memecahkan permasalahan; yang memerlukan akal mereka; siapa akan mengerjakan apa; dan bagaimana mereka akan memberi rancangan menyeluruh mereka bagi kelas. Biasanya pembagian tugas dalam kelompok mempertinggi saling ketergantungan diantara anggotanya. Kecakapan merencanakan kooperatif seharusnya diperkenalkan secara berangsur-angsur ke dalam kelas dan dipraktekkan dalam beragam situasi sebelum kelas menjalankan rancangan investigasi dengan skala yang lengkap. Guru dapat memimpin diskusi dengan seluruh kelas atau dengan kelompok kecil, mendapatkan ide dari melaksanakan beberapa aspek dari aktivitas kelas. Siswa membantu rencana aktivitas jangka pendek yang hanya satu periode, atau aktivitas jangka panjang (Slavin 2005). Ibrahim dkk. (2000) mengungkapkan bahwa Investigasi Kelompok mungkin merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan
12 paling sulit untuk diterapkan. Berbeda dengan STAD dan Jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik. Model
pembelajaran
investigasi
kelompok
dapat
meningkatkan
ketrampilan untuk mengemukakan pendapat dalam berdiskusi kelompok (Masitoh 2006). Hal tersebut diperkuat oleh Sutama (2007) dalam uji coba validitas pada kelas B, D, dan E mempunyai kemampuan berfikir kreatif lebih dari 80% dan prestasi akademik lebih dari 70%. Uji validasi pembelajaran memberikan hasil bahwa pada kelas B, D, dan E mempunyai kemampuan berfikir kreatif dan prestasi akademik yang memuaskan (tuntas dengan skor > 60). Hasil uji validasi tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan prestasi akademik. Joyce, Weil, & Calhoun diacu dalam Abordo dan Samuel (2005) menyatakan bahwa group investigation dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam partisipasi kelompok dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaan group investigation terdapat enam fase yaitu: (a) observasi, (b) eksplorasi, (c) pelaksanaan dan pengorganisasian pembelajaran, (d) belajar mandiri dan kelompok, (e) analisis dan evaluasi, (f) pengulangan dan penguatan aktivitas. Belajar kooperatif model Investigasi Kelompok terdiri dari 7 kegiatan yaitu (a) pendahuluan, (b) pembentukan kelompok, (c) pelaksanaan investigasi, (d) penyiapan laporan, (e) penyajian laporan, (f) membuat kesimpulan, dan (g) penutup. Secara garis besar, ketujuh kegiatan tersebut dapat dibedakan ke dalam 3 tahap, yaitu (a) tahap awal, (b) tahap inti, dan (c) tahap akhir. Tahap awal memuat kegiatan pendahuluan dan pembentukan kelompok. Tahap inti memuat kegiatan pelaksanaan investigasi, penyiapan laporan, dan penyajian laporan. Tahap akhir meliputi kegiatan membuat kesimpulan dan penutup (Hobri dan Susanto 2006). Slavin (2005) menyatakan bahwa terdapat enam tahapan dalam pelaksanaan investigasi kelompok, yaitu sebagai berikut.
13 a. Pemilihan topik biasanya topik khusus ditetapkan oleh guru, selanjutnya siswa diorganisasikan
menjadi
kelompok-kelompok
yang
berorientasi
tugas.
Komposisi kelompok hendaknya heterogen secara akademis maupun etnis. b. Perencanaan kooperatif siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus yang konsisten dengan topik yang telah dipilih pada tahap pertama. c. Implementasi siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. d. Analisis dan sintesis siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas. e. Presentasi hasil final beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan agar siswa yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasikan oleh guru. f. Evaluasi kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topic yang sama, maka siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual maupun kelompok. Abordo dan Samuel (2005) mengemukakan bahwa faktor berikut menentukan keberhasilan proses investigasi kelompok terhadap prestasi dan perilaku siswa:
14 a. hati-hati dalam perencanaan b. pemilihan topik penelitian yang tepat c. pernyataan yang jelas d. ketersediaan dan lokasi sumber daya e. pengembangan keterampilan investigasi kelompok dan dinamika kelompok. f. suatu pemahaman yang jelas tentang penilaian dan prosedur untuk penilaian. Dimyati dan Mudjiono (1994) mengemukakan dalam kegiatan belajarmengajar di kelas ada kalanya guru membentuk kelompok kecil. Kelompok tersebut umumnya terdiri dari 3 - 8 orang siswa. Pada pembelajaran berkelompok, hubungan antara guru-siswa menjadi lebih sehat dan akrab, siswa memperoleh bantuan, kesempatan, sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat, serta siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajar, dan kriteria keberhasilan. Hasil belajar
yang diperoleh dalam pembelajaran secara
berkelompok lebih baik karena proses pengkonstruksian pengetahuan dilakukan secara bersama-sama menggantikan proses pembelajaran klasikal dengan system ceramah yang proses pengkonstruksian dilakukan sendiri-sendiri sesuai dengan apa yang ditangkap oleh siswa secara individu (Setiawan 2008). Adapun tujuan pengajaran pada pembelajaran berkelompok adalah: a. Memberi kesempatan kepada tiap siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional. b. Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong-royong dalam kehidupan serta mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap anggota bertanggung jawab terhadap kelompoknya. 4. Pantai Kartini sebagai sumber belajar Mulyani (2008) menyatakan sumber belajar dapat diperoleh dari manamana. Dari alam sekitar, dari dalam kelas atau dimana saja asal semua itu sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa sehingga guru dapat mengajak anak didiknya untuk melakukan kegiatan mendapatkan ilmu dari tangan pertama yaitu alam itu sendiri. Apabila alam dalam kegiatan pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar maka akan terjadi proses interaksi antara siswa dengan lingkungan. Adanya interaksi dengan lingkungan tersebut maka siswa akan
15 memperoleh pengalaman yang penting dalam proses belajarnya, karena dengan berinteraksi dengan lingkungan siswa juga melihat dan merasakan suasana belajar yang nyata menggunakan panca inderanya sehingga pembelajaran lebih bermakna. Lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar diantaranya adalah Pantai Kartini yang di dalamnya terdapat kemungkinan-kemungkinan yang cukup banyak untuk dipelajari yang berkaitan dengan materi dalam Sains Biologi. Hal tersebut dikarenakan dalam Sains Biologi mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup tak terkecuali hubungannya dengan lingkungan sekitar tempat makhluk hidup tersebut tinggal. Di Pantai Kartini terdapat kawasan BBPBAP (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau) yang didalamnya terdapat berbagai budidaya hewan laut termasuk fillum Arthropoda yatu kelas Crustacea. Saptono (2003) mengemukakan bahwa kemampuan siswa untuk bereksplorasi di alam dan mengkomunikasikan hasil pengamatan di depan kelas dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (Joyful Learning). Dengan demikian, pemanfaatan Pantai Kartini sebagai sumber belajar diharapkan akan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal karena penyampaian pembelajarannya menjadi lebih mendalam dengan melakukan kegiatan ilmiah yaitu dengan melatih siswa untuk melakukan observasi. Edgar Dale dalam Sudjana (2004) menyatakan pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu berbentuk kerucut pengalaman seperti Gambar 1. lambang kata lambang visual gambar, rekaman, dan radio gambar hidup televisi pameran dan museum darmawisata percontohan pengalaman dramatisasi pengalaman tiruan pengalaman langsung
Gambar 1. Penjenjangan jenis pengalaman sebagai sumber belajar (Sudjana 2004).
16 Berdasarkan diagram tersebut dapat dijelaskan bahwa sumber belajar yang paling sederhana adalah mengenal lambang-lambang kata, kemudian semakin ke bawah sumber belajar yang semakin luas. Lambang kata dan lambang visual hanya memberikan pengalaman belajar yang berupa pengetahuan dan hafalan saja, sedangkan sumber belajar dengan pengalaman langsung adalah sumber belajar yang paling luas dan kompleks data cakupannya. Sumber belajar ini dapat memberikan pengalaman yang lebih konkrit dan lebih nyata, sehingga akan memberikan memori atau daya ingat yang lebih kuat pada siswa. 5. Karakteristik materi Arthropoda Dalam KTSP 2006 mata pelajaran Sains (Biologi) SMA kelas X semester 2, pada Standar Kompetensi Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar dan Indikator yang harus dicapai pada materi Arthropoda adalah sebagai berikut. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan. Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti sendi dan podos yang berarti kaki, tubuh Arthropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula, suatu ekskeleton yang dibangun dari lapisan-lapisan protein dan kitin (Campbell et al. 2003). Ciri-ciri dari fillum a. Tubuh simetris bilateral, tripoblastik celomata b. Bagian tubuh terdiri atas kepala, thoraks dan abdomen atau sefalothoraks dan abdomen c. Kaki terdiri atas ruas-ruas, hidup secara bebas, parasit. d. Respirasi dengan paru-paru buku, trachea atau insang e. Ekskresi dengan tubulus Malpighi Fillum Arthropoda terbagi menjadi 5 kelas yaitu kelas Crustacea (udangudangan), Arachnida (laba-laba), Chilopoda, Diplopoda dan Insecta.
17 B. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Untuk menyusun hipotesis, diperlukan kerangka berpikir yang disusun secara skematis seperti terlihat pada Gambar 2. Pembelajaran biologi Materi Arthropoda 1. Sumber belajar kurang bervariasi 2. Kurang memanfaatkan lingkungan sekitar 3. Pembelajaran hanya berlangsung di kelas 4. Metode pembelajaran kurang interaktif dan atraktif (cenderung konfensional) 1. Siswa cenderung pasif 2. Hanya berpusat pada ranah kognitif
1. Aktivitas belajar siswa rendah 2. Hasil belajar dibawah KKM < 75
Pembelajaran menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini. 1. Dirancang untuk membimbing para siswa mendefinisikan masalah, mengekplorasi berbagai cakrawala mengenai masalah itu, mengumpulkan data yang relevan, mengembangkan dan menguji hipotesis 2. Memberikan pengalaman nyata kepada siswa untuk melihat dan mengamati obyek yang dipelajari secara langsung.
Aktifitas belajar meningkat Hasil belajar mencapai KKM 75, dengan ketuntasan klasikal ≥75% Gambar 2. Kerangka berfikir Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir di atas maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:”Pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara”.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguhsungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, sehingga hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono 2008).
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penilitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jepara Kabupaten Jepara pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011.
B. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara Tahun Ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 5 kelas dengan guru pengampu sama. Sampel dalam penilitian ini adalah kelas X-3 dan X-6 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purpossive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu yang dipilih menurut pertimbangan dari ahli, dalam penelitian ini adalah guru pengampu. Kelas X-3 dan X-4 mempunyai keaktifan yang rendah daripada kelas-kelas lain dan mempunyai rata-rata hasil belajar yang hampir sama, yaitu hanya 45% siswa mencapai KKM 75.
C. Variabel Penelitian Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Variabel bebas
2. Variabel terikat
: pembelajaran investigasi kelompok
: aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Jepara kelas X Semester Genap
3. Variabel kendali
: guru dan petugas BBPBAP
18
19 D. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre Experimental Design dengan menggunakan rancangan The One-shot Case Study (Arikunto 2006). Dengan pola penelitian : X
O
Gambar 3 Rancangan penelitian The One-shot Case Study Keterangan
:
X
: Treatment atau perlakuan
O
: Hasil observasi setelah treatment
E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Persiapan a. Melakukan observasi awal dengan teknik pengamatan dan wawancara untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar Biologi di SMA Negeri 1 Jepara. b. Pada kedua subjek, dibentuk kelompok yang heterogen secara akademik, 1 kelompok beranggotakan 4 siswa untuk melaksanakan model pembelajaran Investigasi Kelompok. c. Merancang perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa Silabus, RPP, LKS untuk membantu siswa dalam pembelajaran. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) digunakan sebagai sarana dalam proses pembelajaran yaitu untuk panduan dalam kegiatan pengamatan. Lembar Kegiatan Siswa dibuat dengan mengacu keterampilan proses. d. Membuat instrumen penelitian yang terdiri atas soal-soal evaluasi, lembar observasi aktivitas siswa, serta angket tanggapan siswa dan lembar pedoman wawancara tanggapan guru. e. Mempersiapkan alat evaluasi penelitian berupa tes. Tes dimaksudkan sebagai alat ukur pemahaman materi pelajaran. Bentuk tes adalah secara tertulis yaitu pilihan ganda dengan empat pilihan sebanyak 40 soal. f. Analisis butir soal evaluasi, meliputi:
20 1) Uji validitas Salah satu syarat yang harus dimiliki instrument yang baik adalah instrumen tersebut harus valid. Arikunto (1998) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan. Adapun rumusnya adalah:
rxy =
N ∑ XY - (∑ X)( ∑ Y)
{N ∑ X
2
}{
− ( X ) N ∑ Y 2 − (Y ) 2
2
}
Keterangan: rxy
: koefisien korelasi antara x dan y
N
: Jumlah subjek
X
: skor butir
Y
: skor total butir
Tabel 1 Kriteria validitas
Koefisien korelasi
Kategori
r < 0,2
Sangat rendah
0,2 ≤ r < 0,4
Rendah
0,4 ≤ r < 0,6
Sedang
0,6 ≤ r < 0,8
Tinggi
0,8 ≤ r ≤ 1,0
Sangat tinggi
Soal dikatakan valid jika berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, sedangkan dikatakan tidak valid dalam kategori sedang, rendah, dan sangat rendah.
21 Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA Negeri 1 Jepara* No
Jumlah
Nomor soal
1
Kriteria validitas soal Valid
40
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 54, 55, 58, 59, 60
2
Tidak valid
20
2, 14, 26, 30, 33, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 56, 57
*Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 8.
2) Uji reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas suatu instrumen digunakan rumus K – R 21 sebagai berikut : K M (K − M ) r11= 1 − K .Vt K − 1 Keterangan : r 11
= reliabilitas instrumen
K
= banyaknya butir soal
M
= skor rata-rata (Mean)
V
= variasi total (Arikunto 2002)
Jika r11 hitung > r tabel maka perangkat soal tersebut reliabel dan jika sebaliknya yaitu r11 hitung < r tabel maka soal tersebut tidak reliabel (Arikunto 2002). Tabel 3 Kriteria reliabilitas yaitu: Interval r11 < 0,2 0,2 < r11 < 0,4 0,4 < r11 < 0,6 0,6 < r11 < 0,8 0,8 < r11 < 1,0
Kriteria Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
22 Hasil analisis reliabilitas soal menunjukkan bahwa soal tes bersifat reliabel yaitu sebesar 0,812
3) Taraf Kesukaran Soal Taraf kesukaran soal test dihitung dengan cara membandingkan siswa yang menjawab soal dengan benar terhadap jumlah subjek seluruhnya. Rumus untuk menghitung taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut: P
=
B JS
Keterangan: P
= taraf kesukaran soal
B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi taraf kesukaran soal sebagai berikut: P = 0,00 – 0,10 termasuk kategori soal sangat sukar P = 0,11 – 0,30 termasuk kategori soal sukar P = 0,31 – 1,70 termasuk kategori soal sedang P = 0,71 – 0,9 termasuk kategori soal mudah P > 0,9 termasuk kategori sangat mudah Soal yang baik adalah soal yang mempunyai taraf kesukaran sedang (Arikunto 1998). Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA Negeri 1 Jepara* Jumlah
1
Kriteria tingkat kesukaran soal Sukar
Nomor soal
13
2, 11, 13, 22, 26, 29, 40, 41, 43, 46, 48, 49,57
2
Sedang
40
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 27, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 44, 45, 47, 51, 52, 54, 55, 59, 60
3
Mudah
7
14, 25, 30, 50, 53, 56, 58
*Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 8.
23 4) Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai atau berkemampuan rendah (Arikunto 1998). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks daya pembeda adalah sebagai berikut
D=
B J
A
−
A
B J
B B
Keterangan: J
= jumlah peserta tes
JA
= banyaknya peserta kelompok atas
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Indeks daya pembeda berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Arikunto (1998)
menjelaskan bahwa butir-butir soal yang
baik adalah butir-butir soal yang
mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7. Adapun klasifikasi daya pembeda adalah: D = 0,00 – 0,20 termasuk kategori jelek D = 0,21 – 0,40 termasuk kategori cukup D = 0,41 – 0,70 termasuk kategori baik D = 0,71 – 1,00 termasuk kategori baik sekali (Arikunto 1998). Dalam penelitian ini butir-butir soal yang digunakan adalah butir-butir soal yang memiliki kriteria daya pembeda cukup, baik, dan baik sekali.
24 Hasil analisis daya pembeda soal uji coba disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil analisis daya pembeda soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA N 1 Jepara* Jumlah
Nomor soal
1
Kriteria daya pembeda soal Jelek
19
2, 14, 26, 30, 33, 41, 12, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 52, 53, 56, 57
2
Cukup
26
1, 3, 4, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 27, 34, 35, 37, 38, 39, 51, 58, 59,60
3
Baik
15
5, 6, 8, 9, 16, 20, 23, 28, 29, 31, 32, 36, 40, 54,55
4
Sangat baik
-
-
*Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 8.
Berdasarkan analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran butir soal dan reliabilitas, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan valid, reliabel dan mempunyai daya pembeda dengan kriteria cukup dan baik, sedangkan untuk tingkat kesukaran butir soal dilihat komposisinya antara soal yang sukar, sedang dan mudah. Soal yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Soal yang digunakan untuk evaluasi pada pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini pada kelas X SMA Negeri 1 Jepara* Nomor butir soal Jenis soal Pilihan ganda
Jumlah
Digunakan
Tidak digunakan
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 54, 55, 58, 59, 60
2, 14, 26, 30, 33, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 56, 57
40
20
*Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 8.
25 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan Rencana Pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator. b. Melaksanakan penilaian / evaluasi baik selama proses pembelajaran maupun pada produknya.
F. Metode Pengumpulan Data Data yang diambil meliputi perilaku siswa dan guru yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 1. Sumber data Sumber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru. 2. Jenis data Jenis data yang diperoleh adalah data kuntitatif dan data kualitatif, yang terdiri atas sebagai berikut. a. Hasil belajar siswa. b. Keaktivan siswa selama observasi/pengamatan c. Hasil analisis kuesioner/angket siswa. d. Tanggapan guru terhadap pembelajaran. 3. Cara Pengambilan Data a. Data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes evaluasi pada siswa yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. b. Data tentang keaktivan siswa saat pengamatan diperoleh dari lembar observasi. c. Data hasil analisis kuesioner diperoleh melalui lembar angket untuk siswa. d. Data tentang tanggapan guru diperoleh melalui lembar angket guru. 4. Teknik pengambilan data a. Metode wawancara Metode ini digunakan pada saat observasi awal di sekolah untuk mengidentifikasi masalah.
26 b. Metode tes Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. c. Metode observasi Metode ini digunakan untuk mengetahui keaktivan siswa d. Metode angket Metode angket ada 2 dalam penilitian ini yaiti angket tanggapan siswa dan pedoman wawancara guru mata pelajaran biologi. 5. Instrumen penelitian a. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Lembar Observasi d. Angket e. Soal tes evaluasi
G. Metode Analisis Data Dari hasil data yang diperolah dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. 1. Analisis hasil belajar siswa Data hasil belajar didapat dari hasil tes evaluasi diakhir pertemuan dan nilai lembar kerja siswa, dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a. Menghitung nilai evaluasi dengan cara: Nilai Evaluasi =
jumlah skor yang diperoleh x 100 jumlah skor maksimal
b. Menghitung nilai LKS dengan cara: Nilai LKS umum/khusus=
jumlah skor yang diperoleh x 100 jumlah skor maksimal
c. Menghitung Nilai Akhir (NA) dengan cara: NA =
1xNilai LKS - umum + 1xNilai LKS - khusus + 3 xNilaiEvaluasi x 100 5
27 d. Menentukan rata-rata kelas Sudjana (2005) menyatakan bahwa untuk mengetahui nilai rata-rata kelas adalah sebagai berikut : Χ=
∑Χ Ν
Keterangan : X
= nilai rata-rata
∑X
= jumlah nilai seluruh kelas
N
= banyaknya siswa yang mengikuti tes
e. Menentukan ketuntasan belajar individu Rumus yang digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar individual adalah deskriptif persentase yang menggambarkan besarnya tingkat penguasaan materi arthropoda, yaitu sebagai berikut: ΤΡ =
n x100 % Ν
Keterangan : TP
= persentase penguasaan materi
n
= skor yang diperoleh
N
= skor maksimal
f. Menentukan ketuntasan belajar klasikal Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis presentase menggunakan rumus sebagai berikut (Mulyasa 2004): P=
∑ ni x100% ∑n
Keterangan : P
: Ketuntasan belajar klasikal
∑ni : Jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 75) ∑n : Jumlah total siswa
28 2. Analisis aktivitas siswa Data aktivitas siswa diolah dengan pemberian skor pada setiap item. Skor pada item perlu diubah dalam bentuk nilai. Penentuan nilai digunakan skala 5. Untuk menentukan nilai hasil konversi, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Mencari skor maksimal ideal (SMI), yaitu skor yang dicapai apabila semua item dapat dijawab dengan benar yaitu dengan menghitung jumlah item yang diberikan kali bobot item. b. Membuat pedoman konversi (dimodifikasi dari Sudijono 2009), yaitu : Tabel 7 . Pedoman konversi skala 5 aktivitas siswa NO
Batas Atas
Batas Bawah
Nilai
Kriteria
1.
Tingkat Penguasaan 85% - 100%
100% x SMI
85% x SMI
A
Sangat aktif
2.
70% - 84%
84% x SMI
70% x SMI
B
Aktif
3.
60% - 69%
69% x SMI
60% x SMI
C
Cukup aktif
4.
50% - 59%
59% x SMI
50% x SMI
D
Kurang aktif
5.
< 50%
50% x SMI
< 50% x SMI
E
Tidak aktif
3. Analisis data angket tanggapan siswa Hasil jawaban angket dianalisis menggunakan skala linkert untuk mengetahui tingkat persetujuan angket, dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif prosentase untuk mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban yang terdiri dari empat kategori jawaban yang terdiri dari poin a, b, c, dan d. Jawaban poin a mempunyai skor 4, poin b mempunyai skor 3, poin c mempunyai skor 2 dan poin d mempunyai skor1. Rumus yang digunakan: skor angket :
jumlah skor yang diperoleh x 100 % jumlah skor maksimal
29 Menentukan kategori skor angket dengan parameter sebagai berikut (dimodifikasi dari Sudijono 2009): Skor 85% - 100%
: A (Sangat baik)
Skor 70% - 84%
: B (Baik)
Skor 60% - 69%
: C (Cukup baik)
Skor 50% - 59%
: D (Kurang)
Skor < 50%
: E (Sangat kurang)
4. Data hasil angket tanggapan guru Data hasil wawancara guru terhadap pembelajaran Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini dianalisis secara deskriptif kualitatif.
H. Indikator Kinerja Pembelajaran arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini ini dikatakan optimal jika aktivitas dan hasil belajar siswa secara ideal dapat dinyatakan bila: 1.
Minimal 75% siswa mencapai ketuntasan belajar individual ≥75.
2.
Minimal 75% siswa aktif atau sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran
3.
Minimal 75% siswa senang menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok, hal ini dapat dilihat dari angket tanggapan siswa (kategori baik dan sangat baik)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian meliputi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sebagai data utama, aktivitas siswa, tanggapan siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran sebagai data pendukung. Untuk lebih lengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai evaluasi dan rata-rata nilai LKS. Kriteria ketuntasan minimal untuk hasil belajar ini adalah 75. Hasil belajar siswa kelas X-3 dan X-6 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil belajar siswa pada pembelajaran materi Arthropoda* Kelas No
Data
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jumlah siswa Tertinggi Terendah Rata-rata Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas Ketuntasan klasikal (%)
X-3
X-6
36 87,4 74,0 82,1 33 3 91,7%
36 85,3 67,7 78,7 32 4 88,9%
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 23 dan 24.
Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai tertinggi, nilai terendah dan ketuntasan klasikal kelas X-3 dan kelas X-6 berturut-turut adalah 87,4 dan 85,3; 74,0 dan 67,7; 91,7% dan 88,9%.
2. Hasil observasi aktivitas siswa Berdasarkan hasil pengamatan dengan lembar observasi, diperoleh data aktivitas siswa kelas X-3 dan X-6 yang disajikan pada Tabel 9.
30
31 Tabel 9. Aktivitas siswa selama pembelajaran materi Arthropoda* Kelas X-3 X-6
Sangat Aktif 28 (77,8%) 28 (77,8%)
Aktif 6 (16,7) 4 (11,1%)
Jumlah siswa Cukup Kurang Aktif 2 0 (5,6%) (0%) 4 0 (11,1%) (0%)
Tidak aktif 0 (0%) 0 (0%)
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 25 dan 26
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa kelas X-3 dan X-6 yang tergolong sangat aktif dan aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah 94,5% dan 88,9%.
3. Hasil tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran Berdasarkan lembar angket yang diberikan kepada siswa kelas X-3 dan X-6, diperoleh data yang disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10. Hasil angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran.* Kelas ∑
%
128 129
88,9 89,6
X-6 Kualitas Kualitas ∑ % tanggapan tanggapan Sangat baik 125 86,8 Sangat baik Sangat baik 124 86,1 Sangat baik
123
85,4
Sangat baik 119 82,6
Sangat baik
126
87,5
Sangat baik 129 89,6
Sangat baik
130
90,3
Sangat baik 125 86,8
Sangat baik
126 121
87,5 84,0
Sangat baik 122 84,7 Sangat baik 119 82,6
Sangat baik Sangat baik
121
84,0
Sangat baik 120 83,3
Sangat baik
122
84,72 Sangat baik 123 85,4
Sangat baik
23
63,9
21
58,4
Persentase tanggapan siswa baik
11
30,6
12
33,3
Persentase tanggapan siswa cukup baik
2
5,5
3
8,3
Kurang baik dan jelek 0 0 *Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 27 dan 28.
0
0
No.
Pernyataan
1. 2.
Siswa tertarik terhadap pembelajaran Siswa setuju bahwa pembelajaran ini menyenangkan 3. Siswa berpendapat pembelajaran ini dapat membantu memahami materi pelajaran 4. Siswa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran 5. Siswa berpendapat pembelajaran ini dapat mengoptimalkan aktivitas 6. Siswa menyukai pembelajaran 7. Siswa berpendapat pembelajaran ini dapat memperjelas pemahaman 8. Siswa berpendapat bahwa pembelajaran ini efektif diterapkan dalam pembelajaran 9. Siswa setuju bila pembelajaran ini diterapkan pada materi lain Persentase tanggapan siswa sangat baik
X-3
32 Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa keseluruhan poin dalam angket menunjukkan kualitas tanggapan sangat baik untuk kedua kelas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa siswa paham terhadap pembelajaran materi Arthropoda, tertarik untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode investigasi kelompok, dan senang dengan suasana kelas pada saat pembelajaran.
4. Hasil tanggapan guru terhadap proses pembelajaran Untuk mengetahui tanggapan guru terhadap proses pembelajaran, maka dilakukan pengambilan data dengan menggunakan lembar angket. Pengisian angket tentang tanggapan guru terhadap pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model Investigasi Kelompok di Pantai Kartini pada kelas X SMA N 1 Jepara, dilakukan seusai pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 dan kelas X6. Tanggapan guru yang mengajar Sains Biologi kelas X SMA N 1 Jepara tersebut disajikan dalam Tabel 11. Tabel 11. Hasil angket tanggapan guru terhadap pembelajaran materi Arthropoda menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini. No 1. 2.
3.
4.
5.
6.
Pertanyaan Tanggapan dan kesan terhadap pembelajaran Pendapat Bapak terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran Kendala atau kesulitan yang ditemui selama proses pembelajaran Pendapat Bapak tentang kekurangan dan kelebihan pada proses pembelajaran
Tanggapan Cukup bagus dan menarik, motivasi siswa jadi bertambah dan tertarik. Bagus, dibuktikan dengan kelas yang tampak hidup dan Tanya jawab cukup tinggi.
Ketertarikan dalam menerapkan model investigasi kelompok pada materi yang lain Kritik dan saran terhadap pembelajaran
Cukup tertarik tetapi peralatan yang harus dipersiapkan cukup banyak.
Jarak yang agak jauh sehingga memerlukan waktu khusus. Apabila diterapkan pada siswa yang tingkat homogenitasnya tinggi akan lebih baik lagi.
Koordinasi dan manajemen kelas lebih ditingkatkan sehingga perhatian siswa jadi focus.
33 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa tanggapan guru adalah pembelajaran berlangsung menyenangkan, siswa lebih aktif dan termotivasi. Suasana kelas menjadi hidup dengan adanya intensitas tanya jawab yang cukup tinggi, namun guru sulit mengawasi anak dan persiapan pembelajarannya cukup memakan waktu.
B. Pembahasan 1. Hasil belajar siswa Dalam penelitian ini hasil belajar siswa didapat dari perpaduan antara nilai Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan nilai evaluasi. Nilai evaluasi diperoleh setelah dilaksanakannya pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model Investigasi Kelompok di Pantai Kartini. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sudah tercapai atau belum, maka ada batasan mengenai kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal untuk pembelajaran ini adalah 75. Ketuntasan belajar secara klasikal dalam penelitian ini minimal 75% siswa tuntas secara individual. Berdasarkan Tabel 8 tampak bahwa pembelajaran tersebut
telah
menunjukkan hasil belajar yang memuaskan, karena ketuntasan hasil belajar klasikalnya telah mencapai >75%, yaitu 91,7% dan 88,9% pada kelas X-3 dan kelas X-6. Walaupun ketuntasan klasikal tinggi, masih ada beberapa siswa di kelas X-3 dan X-6 yang belum tuntas belajar. Hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki tingkat pemahaman dan pencapaian yang berbeda-beda. Hal ini nampak masih terdapatnya 8,3% siswa (3 orang siswa) di kelas X-3 yang belum tuntas. Ketiga siswa X-3 tersebut adalah siswa dengan kode C-08, C-17, dan C-21. Setelah dilihat dan dianalisis ulang melalui data rekapitulasi nilai akhir (NA) hanya siswa dengan kode C-08 dan C-21 yang mendapatkan nilai evaluasi rendah yaitu ≤75, sedangkan untuk siswa dengan kode C-17 meskipun memiliki nilai evaluasi ≥75, akan tetapi siswa tersebut mendapatkan nilai LKS yang rendah. Nilai evaluasi dan nilai LKS ini sangat berpengaruh banyak terhadap nilai akhir dikarenakan nilai evaluasi memiliki bobot yang paling tinggi dan nilai LKS sangat membantu dalam menaikkan nilai akhir siswa, aspek yang dinilai dari LKS adalah seberapa jauh ketajaman analisis siswa terhadap interpretasi data-data yang
34 diperoleh dari hasil pengamatan terhadap objek belajar dalam pengerjaan LKS. Ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dicapai melalui bentuk penilaian yang komprehensif. Semua anggota kelompok mendapatkan nilai yang sama untuk LKS. Pemberian nilai yang sama untuk LKS ini dilakukan sebagai bentuk konskuensi pembelajaran yang disetting dalam kerja kelompok. Pembentukan kelompok dalam pembelajaran ini bertujuan melatih siswa memegang tanggung jawab tertentu untuk kesuksesan diri dan kelompoknya. Dengan demikian, setiap siswa dalam satu kelompok berhak mendapatkan nilai yang sama. Berdasarkan data penunjang (lembar observasi aktifitas siswa dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran), ketidaktuntasan siswa X-3 (C-08, C-17, C-21) dikarenakan kurangnya pemahaman. Berdasarkan hasil angket, ketiga siswa ini suka dan senang terhadap kegiatan pembelajaran. Jika dilihat dari tingkat aktivitas mereka, ketiga siswa ini memiliki tingkat aktivitas dalam kategori sangat aktif selama mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Dalam hal ini faktor internal dari ketiga siswa X-3 yang tidak tuntas dalam pembelajaran lebih berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar mereka. Untuk kelas X-6, walaupun ketuntasan klasikalnya tinggi, akan tetapi masih terdapat empat orang siswa (11,1%) yang tidak tuntas dalam pembelajaran, yaitu siswa dengan kode F-08, F-19, F-20, dan F-21. Keempat siswa tersebut mendapatkan nilai evaluasi ≤65, sedangkan LKS kurang dapat menunjang nilai akhirnya (data rekapitulasi nilai akhir (NA) dapat dilihat pada lampiran 24). Berdasarkan data penunjang (lembar observasi aktifitas siswa dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran), siswa F-08, F-19 dan F-21 memiliki aktivitas kategori cukup selama proses pembelajaran, aktifitas mereka cenderung untuk gaduh, bermain sendiri dan tidak fokus terhadap pembelajaran, sedangkan siswa kode F-20 memiliki aktifitas yang baik pada saat pembelajaran akan tetapi ketika dianalisis menggunakan data angket diketahui bahwa siswa dengan kode F20 tidak begitu suka terhadap pembelajaran dan mengganggap pembelajaran tidak menyenangkan. Kekurangtertarikan siswa F-20 terhadap pembelajaran dapat menjadi salah satu faktor penyebab siswa F-20 tidak tuntas dalam pembelajaran.
35 Hasil belajar yang dicapai oleh kelas X-3 lebih tinggi daripada kelas X-6 dikarenakan keaktifan siswa dan tanggapan positif siswa terhadap pembelajaran dari kelas X-3 lebih baik dari kelas X-6. Hal ini membuktikan bahwa pencapaian hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah aktivitas siswa. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar, oleh karena itu keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang akan dicapainya. Semakin aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapainya, walaupun masih banyak sekali faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar kedua kelas tersebut sudah dapat dikatakan optimal. Hal ini dapat ditunjukkan dengan ≥75% siswa kelas X-3 dan X-6 tuntas dalam belajar serta memiliki ketuntasan belajar klasikal ≥75%. Keberhasilan tersebut dikarenakan hasil belajar yang diperoleh dalam pembelajaran secara berkelompok lebih baik karena proses pengkonstruksian pengetahuan dilakukan secara bersama-sama menggantikan proses pembelajaran klasikal dengan sistem ceramah yang proses pengkonstruksian dilakukan sendiri-sendiri sesuai dengan apa yang ditangkap oleh siswa secara individu (Setiawan 2008). Selain melaksanakan pembelajaran dalam bentuk kerja kelompok, pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan, dalam hal ini Pantai Kartini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan penyelidikan secara langsung terhadap obyek belajar. Pengalaman belajar yang sifatnya nyata ini membuat konsep-konsep dikonstruksi oleh siswa tidak hanya sebatas hafalan tetapi siswa memang benar-benar memahaminya. Siswa akan lebih banyak memperoleh nilai-nilai pendidikan bila menemukan sendiri konsep-konsep tentang alam sekitarnya melalui kegiatan proses keilmuan (Mulyani 2008). Keberhasilan juga disebabkan karena pembelajaran dilaksanakan di kawasan wisata yang tidak biasa dijumpai siswa dalam kesehariannya, sehingga siswa mempunyai keingintahuan yang lebih besar untuk mempelajari lingkungan baru tersebut. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar bahwa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi pula oleh rasa ingin tahu anak (curiosity) terhadap suatu
36 persoalan. Adanya rasa keingintahuan siswa terhadap suatu obyek belajar, akan meningkatkan motivasi anak untuk mempelajarinya. Sumber belajar yang menyenangkan (rekreatif) akan meningkatkan motivasi bagi siswa untuk belajar, sehingga dapat membuat siswa menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran. Hal itu sesuai dengan pernyataan Saptono (2003)
bahwa
kemampuan
siswa
untuk
bereksplorasi
di
alam
dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan di depan kelas dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (Joyful Learning). Pengalaman belajar yang menyenangkan tersebut dapat melekat dalam memori siswa untuk periode waktu yang lebih lama, sehingga siswa akan lebih mudah untuk mengingatnya kembali saat mengerjakan soal tes walaupun evaluasi tidak langsung dilaksanakan seusai pembelajaran. Keberhasilan suatu pembelajaran yang berupa pencapaian hasil belajar siswa secara optimal juga sangat ditentukan oleh penggunaan metode pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini jika guru dapat memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kemampuan siswa dalam kehidupan sehari-hari, maka kegiatan pembelajaran dapat membuahkan hasil yang lebih baik karena dapat memotivasi siswa dalam belajar. Bagi siswa yang belum tuntas, disarankan untuk dilaksanakan remidi dengan pemberian tugas berupa pengumpulan artikel bergambar spesimen dari kelas Arthropoda. Hal tersebut bertujuan agar siswa mempelajari kembali materi Arthropoda yang telah diajarkan dan diharapkan siswa akan lebih paham dengan materi tersebut.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Proses belajar tidak mungkin terjadi tanpa adanya aktivitas. Oleh karena itu, aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Pembelajaran biologi termasuk dalam IPA yang lebih menekankan pada ketrampilan proses sehingga dalam pembelajaran siswa dituntut untuk terlibat secara aktif sehingga hal ini akan berpengaruh positif terhadap kualitas maupun produk belajar. Kualitas keaktifan siswa dihitung dari persentase jumlah siswa yang tergolong sangat aktif dan aktif. Penelitian dikatakan berhasil apabila kualitas keaktifan siswa mencapai ≥ 75%.
37 Saat siswa melakukan pengamatan di kelas maupun di Pantai Kartini, tiap dua kelompok siswa diamati oleh seorang observer dengan panduan lembar observasi. Hasil data aktivitas siswa dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pengamatan. Data hasil observasi yang telah dirangkum pada Tabel 9 menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa kelas X-3 yang tergolong sangat aktif dan aktif sebanyak 94,5%, sedangkan siswa kelas X-6 sebanyak 88,9%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa aktif melaksanakan pengamatan dan eksplorasi di dalam kelas dan kawasan BBPBAP, bekerja secara berkelompok untuk memecahkan masalah, menganalisis masalah tersebut dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas sebagai evaluasi dan penguatan, selain itu siswa juga mendapatkan informasi dari guru dan petugas BBPBAP, sehingga memacu siswa untuk
mengembangkan
aktivitas mereka dalam belajar
memecahkan masalah, melakukan pengamatan baik langsung maupun tidak langsung, dan dalam dinamika kelompok untuk saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama. Aktifitas tersebut menunjukkan bahwa siswa telah melaksanakan tahapan dalam pembelajaran investigasi kelompok, dalam pelaksanaan group investigation terdapat enam tahapan yaitu: (a) observasi, (b) eksplorasi, (c) pelaksanaan dan pengorganisasian pembelajaran, (d) belajar mandiri dan kelompok, (e) analisis dan evaluasi, (f) pengulangan dan penguatan aktivitas (Abordo dan Samuel 2005). Aktivitas siswa kelas X-3 lebih tinggi dari kelas X-6, demikian juga dengan hasil belajarnya, karena keaktifan siswa yang tinggi akan meningkatkan rasa ingin tahu yang secara otomatis akan meningkatkan pemahaman siswa dan akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari kedua kelas yang diteliti ini tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak aktif dan sangat tidak aktif. Hasil ini menunjukkan tercapainya indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian karena secara klasikal > 75 % siswa aktif dalam pembelajaran. Keberhasilan penggunaan model Investigasi kelompok terhadap aktivitas siswa juga telah dibuktikan oleh Joyce, Weil, & Calhoun (2000) diacu dalam Abordo dan Samuel (2005) menyatakan bahwa group investigation dapat mengembangkan
keterampilan
siswa
dalam
partisipasi
kelompok
dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran investigasi kelompok
38 dapat meningkatkan ketrampilan untuk mengemukakan pendapat dalam berdiskusi kelompok (Masitoh 2006). Aktivitas siswa tinggi juga disebabkan karena sumber belajarnya adalah Pantai Kartini, sehingga dalam proses pembelajarannya memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas, mempunyai ruang gerak yang lebih luas, dan belajar lebih menyenangkan. Kenyataan tersebut sesuai dengan pernyataan Edgar Dale dalam Sudjana (2004) bahwa sumber belajar dengan pengalaman langsung adalah sumber belajar yang paling luas dan kompleks data cakupannya, sumber belajar ini dapat memberikan pengalaman yang lebih konkrit dan lebih nyata, sehingga akan memberikan memori atau daya ingat yang lebih kuat pada siswa. Melalui aktivitas yang cukup dalam berinteraksi dengan lingkungan maka siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih tahan lama dalam ingatannya. Jadi dengan demikian, hasil belajar siswapun akan menjadi lebih optimal.
3. Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran Kesenangan siswa terhadap pembelajaran dapat diketahui melalui lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Berdasarkan Tabel 10, kelas X-3 dan X-6 secara berurutan memberikan tanggapan dengan kriteria baik dan sangat baik sebesar 94,5% dan 91,7%, dinamika belajar kelompok pada proses pembelajaran telah terwujud dengan indikator perasaan senang siswa terhadap kegiatan belajar kelompok. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil belajar yang optimal. Minat atau rasa senang siswa terhadap suatu pembelajaran merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran yang penting. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan termotivasi untuk mempelajari mata pelajaran tersebut, sehingga dapat diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, guru dalam merancang program pembelajaran dan pengalaman belajar siswa harus memperhatikan karakteristik siswa. Penerapan model pembelajaran Investigasi Kelompok sangat disenangi oleh sebagian besar siswa. Siswa senang dengan kegiatan belajar kelompok karena lebih memahami pelajaran dengan bertanya dan bekerja sama dengan
39 teman, tugas lebih ringan, lebih mudah mengerjakan LKS dan menjawab pertanyaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mulyono (1994) bahwa pembelajaran kelompok dapat memberi kesempatan kepada tiap siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional dan dapat pula mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong- royong dalam kehidupan. Pembelajaran Biologi yang dilaksanakan di luar sekolah disenangi oleh sebagian besar siswa. Hal ini terjadi karena pembelajaran yang biasa dilaksanakan selama ini hampir selalu di dalam kelas saja. Adanya pembelajaran di luar kelas atau di luar sekolah memberikan variasi pembelajaran bagi siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Siswa merasa senang belajar di luar kelas karena dapat mengamati Arthropoda secara langsung di lingkungan alaminya yang merupakan obyek utama belajar Biologi. Apalagi bagi siswa yang pembelajarannya di tempat rekreasi, mereka dapat menambah pengalaman dengan kegiatan wisata ilmiah tersebut.
4. Tanggapan guru terhadap proses pembelajaran Berdasarkan hasil angket guru, dapat diketahui bahwa tidak hanya siswa yang merasa senang dengan pembelajaran ini, gurupun juga merasa terkesan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru berpendapat bahwa pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini tersebut
menyenangkan, karena siswa dapat
mengamati alam secara langsung sambil mempelajari materi pelajaran. Menurut guru, siswa lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran, sehingga diharapkan lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Suasana kelas menjadi hidup dengan adanya intensitas tanya jawab yang cukup tinggi. Berdasarkan angket guru, dapat diketahui pula bahwa guru menemui kesulitan dalam pembelajaran ini. Guru menyatakan bahwa ada kesulitan dalam mengawasi anak dan persiapan pembelajarannya cukup memakan waktu, karena mengingat jumlah siswa yang banyak dan ruang lingkup pengamatan yang luas. Adanya kesulitan guru yang berhubungan dengan tingginya aktivitas siswa dalam pembelajaran tersebut, guru kelas dapat mengajak guru lain sebagai pendamping dalam pelaksanaan
40 pembelajaran untuk ikut membantu dalam mengawasi aktivitas siswa. Guru juga merasa tertarik menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok pada materi pembelajaran Biologi yang lain, karena siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan dan siswa lebih aktif.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara dalam pembelajaran materi Arthropoda dapat dioptimalkan dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata ketuntasan belajar siswa ≥75%, yaitu 90,3%, aktivitas siswa dengan kriteria sangat aktif ≥75%, yaitu 91,7%. Siswa senang terhadap pembelajaran ≥75%, terlihat dari angket tanggapan siswa kategori baik dan sangat baik 93,1%.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, saran–saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Guru perlu mengelola waktu dengan baik untuk pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai Kartini.
2.
Dilaksanakan remidi bagi siswa yang belum tuntas dengan pemberian tugas berupa pengumpulan artikel bergambar spesimen dari kelas Arthropoda, hal tersebut bertujuan agar siswa mempelajari kembali materi Arthropoda yang telah diajarkan dan diharapkan siswa akan lebih paham dengan materi tersebut.
3.
Adanya kesulitan guru yang berhubungan dengan tingginya aktivitas siswa dalam pembelajaran, terutama yang dilaksanakan di tempat rekreasi, untuk itu hendaknya guru kelas dapat mengajak guru lain sebagai pendamping guna membantu mengawasi aktivitas siswa.
41
DAFTAR PUSTAKA Abordo I & G Samuel. 2005. Group Investigation: How Does It Work?. International Forum. 8 (1-2): 79-98. Adventis International Institute of Advanced Studies. Anni C. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arikunto S. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. .. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Campbell, JB Reece & LG Mitchell. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga. Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ginah. 2001. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Belajar pada Pokok Kajian Ekosistem Kelas I Cawu 3 Tahun Pelajaran 1998/1999 SLTP N 2 Ungaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). Semarang : Universitas Negeri Semarang. Hobri & Susanto. 2006. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTP N 8 Jember Tentang Volume Tabung. Jurnal Pendidikan Dasar 7 (2): 74-83. Ibrahim, M., F. Rachmadiarti, M. Nur, Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Press. Joyce B & Weil M. 1996. Models of teaching. Boston: Allyn and Bacon. Kartijono N. E., A. Marianti, dan S. Ridlo. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Suatu Pendekatan dalam Pembelajaran Biologi dan Implementasinya. Makalah. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Maisuri A. 2008. Penerapan berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa pada mata pelajaran biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif 3 (2): 65-68. On line at http://www.wikipedia.or.id. (Diunduh 13 Maret 2011) Masitoh S. 2006. Peningkatan Aktivitas Belajar Dengan Pembelajaran Investigasi Kelompok Dalam Kuliah Metode Penilitian PLB II. Jurnal Ilmu Pendidikan 1 (2): 100-107. Mulyani S, Marianti A, Kartijono EK, Widianti T, Saptono S, Pukan KK & Bintari SH. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. 42
43 Mulyasa E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Retno E. 2006. Pemanfaatan Lapangan Rumput Sebagai Sumber Belajar Materi Komponen–Komponen Ekosistem Melalui Pembelajaran Investigasi Kelompok Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (Jas) Di Smp 32 Semarang. (Skripsi). Semarang: FMIPA UNNES. Saptono, S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Sardiman A.M. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Setiawan I. 2008. Penerapan pengajaran kontekstual berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas x sma laboratorium 2 singaraja. Jurnal penelitian dan pengembangan pendidikan UNDHIKSA 2 (1) : 45-49. Slavin R. E. 2005. Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice. United States of America : A Simon and Schuster Company. Soekamto & Winaputra. 1995. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Pepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudijono A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sudjana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. . 2005. Metoda Statistika.Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2008. Metode Penilitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sutama. 2007. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Pengembangan Kreativitas Mahasiswa. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Pendidikan Dasar 19 (1): 1-14
LAMPIRAN
44 Lampiran 1. Silabus
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok / Materi Pembelajaran • Ciri-ciri Arthropoda • Klasifikasi Arthropoda: meliputi cirri masing-masing kelas yaitu (Crustacea, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda dan Insecta) • Peranan Arthropoda bagi kehidupan
SILABUS : SMA N 1 Jepara : Biologi :X :2 : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
• Melakukan pengamatan, observasi, identifikasi dan klasifikasi berbagai hewan Arthropoda di Pantai Kartini maupun menggunakan spesimen awetan • Melakukan diskusi kelompok, mendiskripsikan dan membandingkan ciri-ciri morfologi dan karakteristik anggota fillum Arthropoda • Menjelaskan peran Arthropoda bagi kehidupan manusia • Melakukan presentasi hasil pengamatan dan diskusi kelas
• Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan ciri-ciri morfologi fillum Arthropoda. • Menjelaskan dan membedakan ciri masing-masing kelas yaitu (Crustacea, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda dan Insecta) • Menjelaskan habitat dan peran hewan Arthropoda bagi kehidupan manusia, baik yang menguntungkan maupun merugikan
• Jenis tagihan Tugas individu, tugas kelompok, performans, ulangan. • Bentuk instrument LKS, hasil diskusi siswa, pengamatan sikap, tes pilihan ganda.
Alokasi Waktu 6 x 45 menit
Sumber/ Bahan/Alat
• Buku Biologi X, Arif Priadi, 2006, Biology 1 For Senior High School Year X, penerbit Yudhistira • LKS • Pantai Kartini (BBPAP) Alat : • Berbagai hewan Arthropoda
Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran
45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMA N 1 Jepara
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas
:X
Semester
:2
Topik
: Arthropoda
Bahasa
: Bilingual
Alokasi Waktu
: 6 x 45 Menit (3 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. B. Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan C. Tujuan Pembelajaran Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan ciri-ciri morfologi fillum dan kelas dalam Arthropoda beserta perannya bagi kehidupan D. Indikator 1. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan ciri-ciri morfologi fillum Arthropoda. 2. Menjelaskan dan membedakan ciri masing-masing kelas dalam fillum Arthropoda (Crustacea, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda dan Insecta) 3. Menjelaskan habitat dan peran hewan Arthropoda bagi kehidupan manusia, baik yang menguntungkan maupun merugikan E. Materi Pembelajaran Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti sendi dan podos yang berarti kaki yang berarti arthropoda hewan yang kakinya bersendi-sendi atau berbuku (tim pengampu 2006). Ciri-ciri dari fillum Arthropoda: 1. Tubuh simetris bilateral, tripoblastik celomata 2. Bagian tubuh terdiri atas kepala, thoraks dan abdomen atau sefalothoraks dan abdomen 3. Kaki terdiri atas ruas-ruas, hidup secara bebas, parasit.
46 4. Respirasi dengan paru-paru buku, trachea atau insang 5. Ekskresi dengan tubulus Malpighi Fillum arthropoda terbagi menjadi menjadi 5 kelas yaitu Crustacea, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda dan Insecta F. Strategi Pembelajaran Pendekatan
: Contextual teaching learning
Metode
: Observasi, pengamatan, diskusi.
Model
: Group investigation
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (indikator 2 dan 3) (lokasi: BBPBAP, hari ekstrakurikuler) 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. b. Guru memberikan motivasi dan apersepsi, berupa pertanyaan, pernahkah kalian makan udang? Bagaimana bentuk tubuhnya? Berapa jumlah kakinya? 2. Kegiatan Inti (110 menit) a. Guru menyampaikan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dari pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pengamatan kelas Crustacea di Pantai Kartini.(tahap 1: pemilihan topik) b. Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan tersebut.(tahap 2: perencanaan kooperatif)
c. Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. (tahap 2:
perencanaan kooperatif) d. Guru membagi topik menjadi 2 bagian, yaitu topik umum dan khusus. Topik umum dilaksanakan semua kelompok yaitu pengamatan kelas Crustacea di BBPBAP, sedangkan topik khusus ada 4 bagian yaitu pengamatan
Arachnida,
Chilopoda,
Diplopoda
dan
Insecta
di
lingkungan sekolah dan masing-masing topik khusus dibagi pada kelompok-kelompok. Jadi setiap kelompok mendapatkan satu topik umun dan satu topik khusus. (tahap 2: perencanaan kooperatif)
47 e. Guru menjelaskan cara kerja dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
(tahap 2: perencanaan kooperatif) f. Siswa melaksanakan pengamatan Crustacea di BBPBAP sesuai dengan petunjuk yang ada dalam LKS topik umum dengan bimbingan dan arahan dari petugas BBPBAP mengenai pelaksanaan dan teknis dari budidaya Crustacea yang ada di BBPBAP (tahap 3: implementasi)
(tahap 4: analisis dan sintesis) g. Guru membimbing siswa dalam pengamatan, apa yang menjadi tujuan dari konsep. (tahap 4: analisis dan sintesis) h. Siswa diminta mempresentasikan hasil pengamatannya dalam diskusi kelas di lapangan rumput di depan gedung budidaya udang BBPBAP.
(tahap 5: presentasi final) i. Guru memberikan penguatan. (tahap 6: evaluasi) 3. Kegiatan Penutup (15 menit) j. Guru meminta kepada beberapa siswa untuk menarik kesimpulan dari pelajaran yang telah dilaksanakan. (tahap 6: evaluasi) k. Guru memberikan reward pada kelompok yang melaksanakan pengamatan paling baik. (tahap 6: evaluasi) l. Guru meminta siswa belajar untuk post test pada pertemuan berikutnya.
(tahap 6: evaluasi) Pertemuan kedua (indikator 1, 2, dan 3)(lokasi: Lab Biologi) 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. b. Guru memberikan motivasi dan apersepsi, dengan memberikan pertanyaan: Apakah kalian pernah melihat kupu-kupu? Bagaimana jumlah kaki dan bentuk tubuhnya? Termasuk kelas apakah hewan ini? 2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Guru menyampaikan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dari pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pengamatan terhadap hewan maupun spesimen dari arthropoda di lingkungan sekolah. (tahap
1: pemilihan topik)
48 b. Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan tersebut. (tahap 2: perencanaan kooperatif) c. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. (tahap 2: perencanaan kooperatif) d. Guru menjelaskan cara kerja dari kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu pelaksanaan pengamatan dengan topik khusus. (tahap 2:
perencanaan kooperatif) e. Siswa melaksanakan pengamatan sesuai dengan petunjuk yang ada dalam LKS topik khusus. (tahap 3: implementasi) (tahap 4: analisis
dan sintesis) f. Guru membimbing siswa dalam pengamatan, apa yang menjadi tujuan dari konsep. (tahap 4: analisis dan sintesis) g. Siswa diminta mempresentasikan hasil pengamatannya dalam diskusi kelas. (tahap 5: presentasi final) h. Guru memberikan penguatan. (tahap 6: evaluasi) 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru meminta kepada beberapa siswa untuk menarik kesimpulan dari pelajaran yang telah dilaksanakan. (tahap 6: evaluasi) b. Guru memberikan reward pada kelompok yang melaksanakan pengamatan paling baik. (tahap 6: evaluasi) c. Guru meminta siswa belajar untuk mempersiapkan pengamatan kelas Crustacea di BBPBAP pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan ketiga (indikator 1, 2, 3)(lokasi: ruang kelas) 1. Kegiatan Awal (5 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. b. Presensi siswa 2. Kegiatan Inti (35 menit)( jumlah soal 40)(tahap 6: evaluasi) a. Guru menjelaskan peraturan dalam mengerjakan tes evaluasi. b. Guru membagikan lembar soal dan jawaban. c. Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi. d. Guru mengawasi jalannya pengerjaan evaluasi.
49 e. Guru mengumpulkan hasil tes evaluasi dari siswa setelah waktu yang ditentukan habis f. Guru membahas beberapa pertanyaan yang sulit 3. Kegiatan Penutup (5 menit) a. Guru meminta siswa belajar untuk materi pada pertemuan berikutnya b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. H. Sumber Belajar 1. Nunung N. 2008. Biologi Bilingual untuk SMA/MA kelas X Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya. 2. Priadi A. Biology 1 For Senior High School Year X. Jakarta : Yudisthira. 3. LKS 4. Lingkungan Pantai Kartini (BBPBAP) 5. Awetan spesimen hewan arthropoda I. Penilaian Teknik
Instrumen
Tes tertulis
Pilihan ganda
Penugasan
Laporan pengamatan
Jepara, April 2011 Mengetahui, Guru Biologi
Peneliti
Joko Dwi S, S.Pd.
Nur Zubaidah
NIP.19680508 199412 1 003
NIM.4401407066
50
Lampiran 3. Lembar kerja siswa
50
51 51
52
52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58
Lampiran 4. Kunci jawaban LKS
KUNCI JAWABAN LKS TOPIK UMUM Data hasil pengamatan 1. Gambar hasil pengamatan
Gambar
Skor: 3
Skor: 3
Skor: 3
Skor: 3
Skor: 3
Skor: 15
59
2. Tabel hasil pengamatan
No 1.
Spesies Udang windu (Penaeus monodon)
(skor: 1) 2.
3.
Karakteristik Eksoskeleton bercorak belang (skor:
1)
Udang vannamei (Litopenaeus
Eksoskeleton tidak berbercorak
vannamei) (skor: 1)
belang melainkan polos (skor: 1)
Udang seker (Penaeus monoceros)
Eksoskeleton bertekstur tidak
(skor: 1)
berbercorak belang melainkan polos, rostrum bagian bawah rata (skor: 1)
4.
rajungan (Portunus pelagicus).
Kaki jalan ke empat berbentuk
(skor: 1)
seperti dayung (berfungsi sebagai kaki renang) (skor: 1)
5.
Yuyu sawah (Parathelpusa tridentata)
Semua kaki berbentuk sama yaitu,
(skor: 1)
kaki jalan(skor: 1)
Skor: 10 Analisis data pengamatan Setelah anda menggambar dan menuliskan tabel pengaman, jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini! 1. Bagaimana proses perkembangan udang di BBPBAP Telur-larva naupilus-zoea-mysis-post larva-bentuk muda/benur-dewasa
(skor: 3) 2. Berapa jenis udang yang berada pada budidaya udang BBPBAP? Sebutkan! Ada 3 jenis yaitu: Udang windu (Penaeus monodon), udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Udang seker (Penaeus monoceros)(skor: 3) 3. Jelaskan karakteristik udang dan kepiting secara umum! Ciri-ciri tubuh terdiri atas sefalotoraks dan abdomen, dengan jumlah kaki 5 pasang atau lebih, bernafas dengan ingsang ,jumlah antena 2 pasang yaitu antena dan antenula (antena pada rahang bawah), dan hidup di air laut
(skor: 3)
60
4. Sebutkan peranannya bagi kehidupan! Mempunyai nilai ekonomis tinggi, sebagai sumber makanan (skor: 2) KESIMPULAN: Terdapat 3 jenis udang yang ada di BBPBAP (Penaeus monodon, Penaeus monoceros, Litopenaeus vannamei), dan perkembangannya adalah Telurlarva naupilus-zoea-mysis-post larva-bentuk muda/benur-dewasa. Karakteristik udang dan kepiting: tubuh terdiri atas sefalotoraks dan abdomen, dengan jumlah kaki 5 pasang atau lebih, bernafas dengan ingsang ,jumlah antena 2 pasang yaitu antena dan antenula (antena pada rahang bawah), dan hidup di air laut. Berperan sebagai sumber makanan. (skor: 4)
NILAI LKS UMUM ∑ skor keseluruhan = 15 + 10 + 15 = 40
jumlah skor yang diperoleh x 100 jumlah skor maksimal jumlah skor yang diperoleh : x100 40
nilaiLKS :
61
TOPIK KHUSUS Data hasil pengamatan 1. Gambar hasil pengamatan
Gambar
Gambar
Skor: 8 setiap kelompok
62
2. Tabel hasil pengamatan Organ
Spesies yang diamati Kupu-
Kala-
laba-
Bela-
kupu
jengking
laba
lang
luwing
kelabang
Kum-
semut
bang
+
_
_
+
+
+
+
+
+
_
_
+
+
+
+
+
_
+
+
_
_
_
_
_
+
+
+
+
+
+
+
+
Sayap*
+
_
_
+
_
_
+
_
Kelisera
_
_
_
_
_
_
Kepala (caput)* Dada (thorax)* Kepaladada (chepalothor ax)* Perut (abdomen)*
Jumlah kaki
Jumlah
3 psng
1 psng
antenna Habitat
Darat
+ 4 psng
+ 4 psng
Tidak
Tidak
ada
ada
Darat
Darat
3 psng 2 psng
1 psng
tiap
tiap
segmen
segmen
1 psng 1 psng
1 psng
3 psng 3 psng
Tidak
1 psng
ada Darat
Darat
Darat
Darat
(*) berilah tanda plus (+) jika ada, dan tanda minus (-) jika tidak memiliki organ tersebut.
Skor: 1 setiap kotak, total skor: 72
Darat
63
Analisis data pengamatan Setelah anda menggambar dan menuliskan tabel pengamatan sekarang cobalah jawab beberapa pertanyaan dibawah ini. 1. Termasuk kelas manakah hewan yang kalian bawa, berikan alasannya?
Hewan
Kelas
Kupu-kupu
Insecta
Alasan
peranan
tubuh terdiri atas kepala (caput), dada Sebagai (thorax), dan abdomen ideal, dengan jumlah hiasan, kaki 3 pasang, punya sayap, hidup di tanah.
membantu penyerbukan.
Kalajengking
Arachnida
sefalotoraks dan abdomen, dengan jumlah Predator kaki 4 pasang, tidak memiliki antenna, dan umumnnya hidup ditanah (terestrial).
Laba-laba
Arachnida
sefalotoraks dan abdomen, dengan jumlah Predator kaki 4 pasang, tidak memiliki antenna, dan umumnnya hidup ditanah (terestrial).
Belalang
Insecta
tubuh terdiri atas kepala (caput), dada Sebagai (thorax), dan abdomen ideal, dengan jumlah hiasan kaki 3 pasang, punya sayap, hidup di tanah.
Kaki seribu
Diplopoda
tubuh tubuh terdiri atas kepala (caput), dada Pemecah (thorax)
pendek,
dan
abdomen
yang bahan-bahan
panjang, dengan jumlah kaki 2 pasang tiap organik tanah segmen tubuhnya, dan umumnya hidup di (humus) tanah .
Lipan
Chilopoda
tubuh terdiri atas kepala (caput), dada Pemecah (thorax)
pendek,
dan
abdomen
yang bahan-bahan
panjang, dengan jumlah kaki 1 pasang tiap organik tanah segmen tubuhnya, dan umumnya hidup di (humus) tanah.
64
Hewan
Kelas
Kumbang
Insecta
Alasan
peranan
tubuh terdiri atas kepala (caput), dada Membantu (thorax), dan abdomen ideal, dengan jumlah penyerbukan kaki 3 pasang, punya sayap, hidup di tanah
Semut
Insecta
tubuh terdiri atas kepala (caput), dada Pengurai (thorax), dan abdomen ideal, dengan jumlah kaki 3 pasang, hidup di tanah
Skor: 10 setiap kelompok PRESENTASI 1. Sebutkan ciri-ciri umum arthropoda! Jawab: a. Tubuh simetris bilateral, tripoblastik celomata, rangka luar dilapisi zat kittin. b. Bagian tubuh terdiri atas kepala, thoraks dan abdomen atau sefalothoraks dan abdomen c. Kaki terdiri atas ruas-ruas, hidup secara bebas, sebagai predator atau bersifat parasit. d. Respirasi dengan paru-paru buku, trachea atau insang e. Ekskresi dengan tubulus Malpighi
(Skor: 5)
2. Arthropoda dibagi menjadi berapa kelas? sebutkan klasifikasi arthropoda dan berikan contoh hewannya pada masing-masing kelasnya! Jawab: Arthropoda dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
Kelas Crustacea, contoh: udang, kepiting, pong-pongan. Kelas Insecta, contoh: belalang, capung, semut, nyamuk, kecoa, kupukupu, undur-undur, kepik, lebah.
Kelas Diplopoda, contoh: kaki seribu Kelas Chilopoda, conroh: lipan Kelas Arachnida, contoh: laba-laba, kalajengking.
(Skor: 5)
3. Sebutkan peranan hewan-hewan yang termasuk anggota filum arthropoda dalam kehidupan sehari-hari (sertakan contoh hewannya)!
65
Jawab:
Membantu proses penyerbukan bunga (polinasi) : kupu-kupu (Insecta) Bahan makanan: udang, kepiting, rajungan, madu dari lebah, belalang. Pengendali populasi serangga: laba-laba, kalajengking. Memecah bahan-bahan organik tanah (humus): keluwing, kelabang. Dapat dimanfaatkan sebagai hiasan: awetan kupu-kupu, laba-laba, dll. (Skor: 5) 4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan pengamatan filum arthropoda yang telah kalian lakukan! Jawab: Arthropoda merupakan hewan yang memiliki kaki beruas-ruas atau berbuku-buku. Rangka luarnya dilapisi oleh zat khitin. Berdasarkan struktur tubuh dan kaki arthropoda dikelompokkan menjadi 5 kelas, yaitu: a. Kelas Crustacea, contoh: udang, kepiting, pong-pongan. b. Kelas Insecta, contoh: belalang, lalat, kupu-kupu, undur-undur, dan berbagai macam jenis serangga lainnya. c. Kelas Diplopoda, contoh: kaki seribu d. Kelas Chilopoda, conroh: lipan e. Kelas Arachnida, contoh: laba-laba, kalajengking.
5) NILAI LKS KHUSUS ∑ skor keseluruhan = 8 + 72 + 10 + 20 = 110
jumlah skor yang diperoleh x 100 jumlah skor maksimal jumlah skor yang diperoleh : x100 110
nilaiLKS :
(Skor:
66
Lampiran 5. Soal uji coba
SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran
: Biologi
Sub Konsep
: Arthropoda
Kelas/Semester
: X/2
Waktu
: 60 menit
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar A, B, C, D atau E 1. Arthropoda berasal dari kata Arthron dan podos, mempunyai arti hewan yang … A. Mempunyai sendi-sendi B. Kaki berjajar C. Kaki berselaput D. Kakinya bersendi-sendi E. Kakinya banyak 2. The characteristic of arthropods phylum is …… A. Body bilaterally symmetrical, tripoblastik coelomata, respiration trachea, lungs book or gill. B. Body bilaterally symmetrical, tripoblastik acoelomata, respiration trachea, lungs book or gill. C. Radially symmetrical body, tripoblastik coelomata, respiration trachea, lungs book or gill. D. Radially symmetrical body, tripoblastik acoelomata, respiration trachea, lungs book or gill. E. Body bilaterally symmetrical, tripoblastik pseudoselomata, respiration trachea, lungs book or gill. 3. Alat pernafasan dari laba-laba adalah…… A. Seluruh permukaan tubuh
D. Paru-paru buku
B. Trachea
E. Badan malpighi
C. Paru-paru 4. Arthropods are divided into the following classes, except ……. A. Insecta
D. Chilopoda
B. Diplopoda
E. Crustacea
C. Gastropods
67 5. Dibawah ini manakah yang merupakan kelompok hewan Arthropoda……. A. Belalang, kumbang, kupu-kupu, chitton. B. Kalajengking, lipan, siput, kerang. C. Kaki seribu, udang, lipan, kerang. D. Udang, kepiting, laba-laba, chitton. E. Laba-laba, kumbang, lipan, udang. 6. Arthropods have 3 pairs of legs in the chest, belong to the class of…….. A. Insecta
D. Chilopoda
B. Aracnida
E. Crustacea
C. Diplopoda 7. Perbedaan antara Insecta dengan Arachnida adalah…….. A. Insecta punya kaki 4 pasang sedangkan Arachnida 3 pasang. B. Kepala-dada Arachnida menjadi satu, sedangkan Insecta kepala-dada terpisah. C. Insecta punya kaki 3 pasang sedangkan Arachnida 5 pasang. D. Insecta bernafas dengan ingsang sedangkan Aracnida bernafas dengan trakhea. E. Tempat hidup Arachnida di perairan sedangkan Insecta di darat. 8. Pernyataan yang benar tentang Chilopoda adalah…….
Kaki
Sayap
Kepala-dada
A.
3 pasang
Ada
Terpisah
B.
4 pasang
Tidak ada
Menyatu
C.
5 pasang
Ada
Terpisah
D.
Banyak
Tidak ada
Menyatu
E.
Banyak
Tidak ada
Terpisah
9. Alat penghasil benang pada laba-laba adalah ……. A. Kelisera
D. Maksilla
B. Pedipalpus
E. Mandibulla
C. Spineret 10. Perhatikan ciri-ciri hewan dibawah ini?
• Tubuh terdiri dari Sefalothoraks, mempunyai 2 pasang antenna.
68
• Alat gerak berupa kaki (satu pasang tiap ruas pada abdomen) yang berfungsi untuk berenang, mengalami ekdisis (pergantian kulit) Berdasarkan ciri-ciri diatas, hewan tersebut dimasukkan ke dalam kelas….. A. Crustacea
D. Diplopoda
B. Arachnida
E. Chilopoda
C. Insecta 11. Luwing (Julus sp) dimasukkan ke dalam kelas Chilopoda karena memiliki cirri diantaranya adalah……… A. Bernafas dengan trakhea B. Jumlah kaki 3 pasang C. Jumlah kaki 1 pasang di setiap segmennya D. Jumlah kaki 2 pasang di setiap segmennya E. Jumlah kaki 3 pasang di setiap segmennya 12. Pernyataan berikut merupakan alat gerak yang terdapat pada Crustacea,
kecuali…....... A. Kaki renang
D. Uropod
B. Kaki jalan
E. Sayap
C. Antenna 13. Crabs include in the ordo……. A. Decapoda
C. Isopoda
B. Stomatopoda
D. Heksapoda
E. Entomostraca
14. Picture of animal arthropods
A
B
Which are the example of insecta? A. A and D B. B and C C. B and E D. C and E E. A and C
C
D
E
69
Untuk soal no 15, 16, dan 17 perhatikan gambar udang berikut!….. A
B
D C 15. Bagian yang ditunjuk huruf A adalah…….. A. Kepala
C. Sefalotoraks
B. Leher
D. Thoraks
E
E. Abdomen
16. The meaning of uropod is indicated by …….. A. Letter A
D. Letter D
B. Letter B
E. Letter E
C. Letter C 17. Kaki jalan ditunjukkan oleh……………… A. Huruf B
C. Huruf A
B. Huruf C
D. Huruf E
E. Huruf D
18. Consider the following picture! Scientific name is… A. Scolopendra sp B. Julus terestris C. Vejovis sp D. Scylla sp E. Lepisma sp 19. Consider the following picture! A
Shown letter A is …….. A. Maksiliped B. Antennula C. Kelisera D. Antenna E. Telson
70 20. Excretion organ of green glands are owned by the class …….. A. Crustacea
D. Diplopoda
B. Arachnida
E. Insecta
C. Chilopoda 21. Pernyataan yang benar mengenai Crustacea adalah …….. A. Mempunyai 4 pasang kaki pada dada, bernafas dengan paru-paru buku B. Mempunyai 2 pasang kaki di setiap ruas, bernafas dengan ingsang C. Mempunyai sayap, antenna, bernafas dengan trakhea D. Tubuh beruas, mempunyai kaki renang, bernafas dengan ingsang E. Mempunyai kaki renang, bernafas dengan trakhea 22. Perhatikan gambar berikut! Hewan disamping termasuk ke dalam kelas A. Arachnida B. Chilopoda C. Diplopoda D. Insecta E. Crustacea 23. Seorang siswa menemukan hewan dengan ciri-ciri tubuh terdiri dari caput thoraks dan abdomen, jumlah kaki banyak (2 pasang tiap ruas), mempunyai atenna, dan tidak memiliki sayap, oleh siswa hewan tersebut digolongkan ke dalam Diplopoda,bagaimana pendapatmu? A. Salah, karena Diplopoda tidak memiliki antenna. B. Salah, karena Diplopoda hanya memiliki 1 pasang kaki disetiap ruasnya. C. Salah, karena tubuh Diplopoda hanya terdiri dari caput dan abdomen. D. Benar, karena Diplopoda memiliki 2 pasang kaki disetiap ruasnya. E. Benar, karena jumlah kakinya banyak. 24. The following statements are true, except ……..
Species
Class
A.
Scylla sp
Crustacea
B.
Panulirus sp
Arachnida
C.
Julus sp
Chilopoda
D.
Scolopendra sp
Diplopoda
E.
Valanga sp
Insecta
71 25. Note the picture below!
Which one the animals of arthropods? A. 2,3,6 and 8 B. 1,4,7 and 8 C. 1,3,4 and 7 D. 3,4,7 and 8 E. 1,2,3 and 4 26. Tabel berikut ini merupakan ciri-ciri dari beberapa kelas dari Arthropoda No
Kelas
Ciri-ciri
I
Arachnida
Sefalotoraks, abdomen
Jumlah kaki 4
II
Crustacea
Sefalotoraks, abdomen
Jumlah kaki 5
III
Insecta
Caput, toraks, abdomen
Jumlah kaki 3
VI
Chilopoda
Caput, torak, abdomen
Jumlah kaki 2
Dari tabel diatas pada baris berapa sajakah pernyataan tentang ciri kelas yang benar…….. A. I dan II B. II dan III C. I, II, dan III D. I, II, dan VI E. I, II, III, dan VI 27. Gambar dibawah termasuk kedalam kelas……… A. Arachnida B. Crustacea C. Chilopoda D. Diplopoda E. Insecta
72 28. Bees are one of the animals which belong to the fillum arthropods, it belongs to the class? A. Crustacea
D. Diplopoda
B. Arachnida
E. Insecta
C. Chilopoda
Untuk soal nomer 29 dan 30 perhatikan tabel dibawah ini! Hewan a
Hewan b
Hewan c
Hewan d
Terdiri atas
Terdiri atas
Terdiri atas
Terdiri atas
kepala, badan,
sefalotoraks
sefalotoraks dan
sefalotorak dan
dan kaki
dan abdomen
abdomen
abdomen
Jumlah kaki 2
Jumlah kaki 5
Jumlah kaki 10
Jumlah kaki 4
pasang
pasang
pasang dengan kaki
pasang
berjalan 5 pasang Bernafas dengan
Bernafas
Bernafas dengan
paru-paru
dengan ingsang ingsang
Bernafas dengan paru-paru
29. Dari ciri-ciri hewan diatas manakah yang termasuk kedam kelas Crustacea … A. a dan b B. a saja C. b saja D. b dan c E. d saja 30. Ciri-ciri hewan d dimiliki oleh kelas……… A. Crustacea
D. Diplopoda
B. Arachnida
E. Insecta
C. Chilopoda 31. Membius serangga pada bagian mulut tidak efektif karena …… A. Konsentrasi dari zat bius sedikit B. Letak sitem pernafasan pada abdomen C. Pada bagian mulut terdapat filter dari zat-zat yang tidak diperlukan tubuh D. Kemampuan system ekskresi mampu mengurangi racun pada tubuh E. Serangga resisten terhadap semua pembius kecuali insectisida sintesis
73 32. Metamorphosis dari belalang dan kecoa termasuk ke dalam metamorfosis A. Ametabola
D. Holometabola
B. Hemimetabola
E. Peralihan
C. Semimetabola 33. Berikut ini peranan dari Arthropoda yang menguntungkan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, kecuali……. A. Memiliki nilai ekonomi cukup tinggi B. Menghasilkan cairan yang berguna seperti madu C. Sebagai penghasil kain sutera D. Penghasil pangan E. Sebagai vektor 34. Animals from the class of insects that are useful as raw silk dress is…. A. Apis indica
D. Bombix mori
B. Apis domestica
E. Julus sp
C. Valanga sp 35. Life cycle of insects that perfect metamorphose is…. A. Egg-larva-pupa-imago B. Egg-nimpa-pupa-imago C. Egg-pupa-nimpa-imago D. Egg-caterpillar-larva-imago E. Egg-larva-imago-pupa 36. The main role of crustacea in everydays life is….. A. As a food source B. As a vektor C. Cause of disease D. Produce toxins E. Produce honey 37. Berikut ini manakah yang benar mengenai peran Arthropoda bagi manusia? A. Kelas Insekta dapat menjadi zooplankton di laut sebagai makanan ikan B. Kelas Chilopoda banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan C. Kelas Crustacea dapat dimakan karena mengandung protein tinggi D. Salah satu spesies dari kelas Diplopoda dapat menghasilkan madu E. Kelas Aracnida sebagai sumber pangan
74 38. Berkut ini dalah salah satu hewan ordo hymenoptera…… A. Dapat dimakan
D. Sebagai pewarna alami
B. Untuk hiasan
E. Nilai jual tinggi
C. Menghasilkan madu 39. The following statements are true about the animal and caused disease, except… A. Sleeping sickness-Tse-tse flies B. Tungro disease-hopper C. Dengue fever-Aides D. Malaria-Culex E. Scurvy-tick 40. Class Arthropods which are generally harmful to the human role is … A. Crustacea
D. Diplopoda
B. Arachnida
E. Insecta
C. Chilopoda 41. Perhatikan gambar berikut:
Hewan tersebut merupakan salah satu anggota fillum ..... A. Arthropoda D. invertebrata B. Mollusca
E. Gastropoda
C. Decapoda 42. Suatu Insecta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• • • •
Sayap dua pasang Sayap belakang berubah menjadi halter Metamorfosis sempurna Tipe mulut penusuk dan penghisap
Insecta yang memiliki ciri-ciri di atas adalah ..... A. Kupu-kupu D. Nyamuk B. Belalang C. Laron
E. Capung
75 43. Suatu hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• • • •
Tubuh dan kepala jelas Berantena Tipe mulut pengunyah Tubuh bersegmen dengan dua pasang kaki tiap segmen
Hewan tersebut termasuk dalam kelas ..... A. Insecta D. Crustacea B. Chilopoda
E. Arachnida
C. Diplopoda 44. Beberapa ciri invertebrata: 1) 2) 3) 4) 5)
Tubuh dan kaki beruas-ruas Tidak bersegmen Memiliki rangka luar berupa zat khitin Tubuh ditutupi oleh kutikula Peredaran darah terbuka
Dari uraian di atas yang merupakan ciri dari Arthropoda, kecuali nomor..... A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 45. Ngengat, undur-undur, dan kutu termasuk Arthropoda kelas ..... A. Insecta
C. Diplopoda
B. Crustacea
E. Arachnida
D. Chilopoda
46. Perhatikan gambar berikut:
Pernyataan yang benar tentang ciri keempat hewan tersebut di atas adalah ..... A. Tubuh simetri bilateral B. Tubuh bersegmen dan saling berhubungan di bagian luar C. Kelamin umumnya terpisah, bersifat ovivar D. Jawaban B dan C benar E. Jawaban A, B, C, D benar
76 47. Fillum Arthropoda diklasifikasikan menjadi 5 kelas berdasarkan .... A. Struktur tubuh dan kaki B. Jumlah kaki C. Letak kaki D. Segmen-segmen pada tubuhnya E. Ada tidaknya sayap 48. Laba-laba termasuk ke dalam fillum Arthropoda karena ..... A. Jumlah kakinya C. Cara hidupnya E. Alat pernafasannya D. Habitatnya B. Segmentasinya 49. Pernyataan yang benar tentang klasifikasi Arthropoda dan contoh hewannya adalah ..... A. Crustacea: kelomang, Insecta: kepik, Myriapoda: undur-undur, Arachnida: kutu B. Myriapoda: kelomang, Arachnida: kalajengking, Insecta: lalat, Crustacea: udang C. Insecta: undur-undur, Myriapoda: kelabang, Crustacea: kepiting, Arachnida: kalajengking D. Arachnida: laba-laba, Gastropoda: siput air, Crustacea: lobster, Chepalopoda: cumi-cumi E. Pelecypoda: kerang, Gastropoda: bekicot, Polyplacopora: Chitton sp., Chepalopoda: sotong 50. Perhatikan gambar di bawah ini I II
III
IV
V
Hewan-hewan di atas termasuk ke dalam kelas ..... A. Arthropoda D. Myriapoda B. Arachnida
E. Insecta
C. Chilopoda 51. Perhatikan pernyataan dibawah ini: • Tubuh terdiri atas kepala, toraks dan abdomen • Memiliki antena • Bagian mulut dimodifikasi untuk mengunyah, menghisap atau menelan • Sebagian besar hidup di darat
77
• Memiliki kaki tiga pasang Hewan yang memiliki ciri-ciri di atas, kecuali .... C. Kutu E. Semut A. Kepik B. Belalang D. Siput 52. Jumlah kaki (alat gerak) pada Crustacea sebanyak ..... A. 2 pasang D. 5 pasang B. 3 pasang E. 6 pasang C. 4 pasang Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomer 53-54!
Gambar IV Gambar II Gambar III Gambar I 53. Yang merupakan anggota kelas Arachnida adalah gambar ..... A. V B. IV C. I D. II E. III
Gambar V
54. Gambar 2 merupakan contoh hewan dari anggota kelas ..... A. Arachnida C. Chilopoda E. Gastropoda B. Insecta D. Chepalopoda 55. Perbedaan yang paling mendasar antara fillum Mollusca dan Arthropoda adalah ..... A. Ruas-ruas tubuh
D. Ruas-ruas kaki
B. Jumlah kaki
E. Ada tidaknya antena
C. Bentuk tubuh 56. Hewan-hewan anggota kelas Insecta mempunyai alat gerak tambahan yaitu ..... A. Kaki
B. Perut
C. Tubuh
D. Kepala
E. Sayap
Picture of animal arthropods
A
B
C
D
E
78 57. habitat dari hewan C adalah? A. Air B. Darat C. Air dan darat D. Terrestrial E. Batu-batuan 58. habitat dari hewan D adalah? A. Air B. Darat C. Air dan darat D. Danau E. Batu-batuan 59. Terrestrial merupan habitat dari hewan? A. A and D B. B and C C. B and E D. C and E E. A and C 60. Peran sebagai vektor didominasi oleh kelas……… A. Crustacea D. Diplopoda B. Arachnida E. Insecta C. Chilopoda
79 Lampiran 6. Kunci jawaban soal uji coba
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA Mata Pelajaran
: Biologi
Sub Konsep
: Arthropoda
Kelas/Semester
:X/2
1.
D
21.
D
41. A
2.
A
22.
B
42. D
3.
D
23.
D
43. C
4.
C
24.
B
44. D
5.
E
25.
C
45. A
6.
A
26.
C
46. E
7.
B
27.
A
47. A
8.
A
28.
E
48. B
9.
C
29.
D
49. C
10. A
30.
B
50. E
11. D
31.
B
51. D
12. E
32.
B
52. D
13. A
33.
E
53. C
14. D
34.
D
54. B
15. C
35.
A
55. D
16. E
36.
A
56. E
17. B
37.
C
57. A
18. B
38.
C
58. B
19. D
39.
D
59. C
20. A
40.
E
60. E
80 74
81 Lampiran 8. Hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal No
Kode UC-19 UC-35 UC-18 UC-7 UC-33 UC-04 UC-25 UC-6 UC-23 UC-20 UC-8 UC-34 UC-29 UC-24 UC-30 UC-32 UC-15 UC-27 UC-3 UC-10 UC-11 UC-21 UC-9 UC-2 UC-5 UC-14 UC-12 UC-22 UC-31 UC-17 UC-32 UC-28 SX SX2 SXY rxy rTabel Kriteria BA BB JA JB P Kriteria B JS D Kriteria Kriteria
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda Soal
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 13 13 440 0.369 0.349 Valid 9 4 16 16 0.31 Cukup 13 32 0.41 Sedang Dipakai
2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 225 0.132 0.349 Tidak 4 3 16 16 0.06 Jelek 7 32 0.22 Sukar Dibuang
2
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 22 22 717 0.446 0.349 Valid 14 8 16 16 0.38 Cukup 22 32 0.69 Sedang Dipakai
4 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 20 20 652 0.390 0.349 Valid 13 7 16 16 0.38 Cukup 20 32 0.63 Sedang Dipakai
5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 20 20 663 0.472 0.349 Valid 14 6 16 16 0.50 Baik 20 32 0.63 Sedang Dipakai
No Soal 6 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 13 13 464 0.546 0.349 Valid 10 3 16 16 0.44 Baik 13 32 0.41 Sedang Dipakai
7 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 16 16 537 0.413 0.349 Valid 11 5 16 16 0.38 Cukup 16 32 0.50 Sedang Dipakai
8 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 17 17 565 0.400 0.349 Valid 12 5 16 16 0.44 Baik 17 32 0.53 Sedang Dipakai
9 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 19 19 628 0.428 0.349 Valid 14 5 16 16 0.56 Baik 19 32 0.59 Sedang Dipakai
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 22 22 715 0.430 0.349 Valid 14 8 16 16 0.38 Cukup 22 32 0.69 Sedang Dipakai
11 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 9 9 316 0.371 0.349 Valid 7 2 16 16 0.31 Cukup 9 32 0.28 Sukar Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 22 22 717 0.446 0.349 Valid 14 8 16 16 0.38 Cukup 22 32 0.69 Sedang Dipakai
13 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 241 0.567 0.349 Valid 6 0 16 16 0.38 Cukup 6 32 0.19 Sukar Dipakai
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 26 787 0.065 0.349 Tidak 13 13 16 16 0.00 Jelek 26 32 0.81 Mudah Dibuang
14
15 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 360 0.469 0.349 Valid 8 2 16 16 0.38 Cukup 10 32 0.31 Sedang Dipakai
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 19 19 643 0.539 0.349 Valid 14 5 16 16 0.56 Baik 19 32 0.59 Sedang Dipakai
No Soal 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 21 21 682 0.397 0.349 Valid 13 8 16 16 0.31 Cukup 21 32 0.66 Sedang Dipakai
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 21 21 682 0.397 0.349 Valid 13 8 16 16 0.31 Cukup 21 32 0.66 Sedang Dipakai
19 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 13 13 447 0.421 0.349 Valid 9 4 16 16 0.31 Cukup 13 32 0.41 Sedang Dipakai
20 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 15 15 499 0.356 0.349 Valid 11 4 16 16 0.44 Baik 15 32 0.47 Sedang Dipakai
21 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 12 12 410 0.375 0.349 Valid 9 3 16 16 0.38 Cukup 12 32 0.38 Sedang Dipakai
22 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 8 282 0.352 0.349 Valid 6 2 16 16 0.25 Cukup 8 32 0.25 Sukar Dipakai
82 Hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal 23 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 15 15 503 0.385 0.349 Valid 11 4 16 16 0.44 Baik 15 32 0.47 Sedang Dipakai
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 21 21 681 0.389 0.349 Valid 13 8 16 16 0.31 Cukup 21 32 0.66 Sedang Dipakai
25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 24 24 766 0.385 0.349 Valid 15 9 16 16 0.38 Cukup 24 32 0.75 Mudah Dipakai
26 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4 4 121 0.011 0.349 Tidak 2 2 16 16 0.00 Jelek 4 32 0.13 Sukar Dibuang
26
27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 18 18 604 0.468 0.349 Valid 12 6 16 16 0.38 Cukup 18 32 0.56 Sedang Dipakai
No Soal 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 17 17 586 0.552 0.349 Valid 13 4 16 16 0.56 Baik 17 32 0.53 Sedang Dipakai
29 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 9 352 0.661 0.349 Valid 9 0 16 16 0.56 Baik 9 32 0.28 Sukar Dipakai
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 30 892 -0.120 0.349 Tidak 14 16 16 16 -0.13 Jelek 30 32 0.94 Mudah Dibuang
30
31 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 15 15 501 0.371 0.349 Valid 11 4 16 16 0.44 Baik 15 32 0.47 Sedang Dipakai
32 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 15 15 506 0.407 0.349 Valid 11 4 16 16 0.44 Baik 15 32 0.47 Sedang Dipakai
33 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 21 21 638 0.061 0.349 Tidak 10 11 16 16 -0.06 Jelek 21 32 0.66 Sedang Dibuang
33
34 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10 10 351 0.399 0.349 Valid 8 2 16 16 0.38 Cukup 10 32 0.31 Sedang Dipakai
35 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 20 20 647 0.352 0.349 Valid 13 7 16 16 0.38 Cukup 20 32 0.63 Sedang Dipakai
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 20 20 686 0.644 0.349 Valid 15 5 16 16 0.63 Baik 20 32 0.63 Sedang Dipakai
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 22 22 719 0.462 0.349 Valid 14 8 16 16 0.38 Cukup 22 32 0.69 Sedang Dipakai
38 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 14 14 481 0.446 0.349 Valid 10 4 16 16 0.38 Cukup 14 32 0.44 Sedang Dipakai
No Soal 39 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 16 16 531 0.370 0.349 Valid 11 5 16 16 0.38 Cukup 16 32 0.50 Sedang Dipakai
40 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 9 326 0.452 0.349 Valid 8 1 16 16 0.44 Baik 9 32 0.28 Sukar Dipakai
41 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 9 9 237 -0.266 0.349 Tidak 3 6 16 16 -0.19 Jelek 9 32 0.28 Sukar Dibuang
42 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 16 16 465 -0.109 0.349 Tidak 7 9 16 16 -0.13 Jelek 16 32 0.50 Sedang Dibuang
43 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 8 8 273 0.276 0.349 Tidak 5 3 16 16 0.13 Jelek 8 32 0.25 Sukar Dibuang
44 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 18 18 528 -0.088 0.349 Tidak 9 9 16 16 0.00 Jelek 18 32 0.56 Sedang Dibuang
41
42
43
44
Hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal 45 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 21 21 656 0.199 0.349 Tidak 11 10 16 16 0.06 Jelek 21 32 0.66 Sedang Dibuang
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 36 0.125 0.349 Tidak 1 0 16 16 0.06 Jelek 1 32 0.03 Sukar Dibuang
47 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 16 16 498 0.131 0.349 Tidak 9 7 16 16 0.13 Jelek 16 32 0.50 Sedang Dibuang
48 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 9 9 240 -0.242 0.349 Tidak 3 6 16 16 -0.19 Jelek 9 32 0.28 Sukar Dibuang
49 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8 8 255 0.126 0.349 Tidak 5 3 16 16 0.13 Jelek 8 32 0.25 Sukar Dibuang
No Soal 50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30 30 916 0.240 0.349 Tidak 16 14 16 16 0.13 Jelek 30 32 0.94 Mudah Dibuang
45
46
47
48
49
50
51 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 12 12 399 0.292 0.349 Tidak 8 4 16 16 0.25 Cukup 12 32 0.38 Sedang Dibuang
52 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 18 530 -0.073 0.349 Tidak 8 10 16 16 -0.13 Jelek 18 32 0.56 Sedang Dibuang
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 25 25 781 0.272 0.349 Tidak 14 11 16 16 0.19 Jelek 25 32 0.78 Mudah Dibuang
51
52
53
54 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 17 17 583 0.531 0.349 Valid 12 5 16 16 0.44 Baik 17 32 0.53 Sedang Dipakai
55 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11 11 381 0.389 0.349 Valid 9 2 16 16 0.44 Baik 11 32 0.34 Sedang Dipakai
56 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 25 728 -0.193 0.349 Tidak 12 13 16 16 -0.06 Jelek 25 32 0.78 Mudah Dibuang
57 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 5 149 -0.010 0.349 Tidak 2 3 16 16 -0.06 Jelek 5 32 0.16 Sukar Dibuang
56
57
No Soal 58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 23 23 740 0.403 0.349 Valid 14 9 16 16 0.31 Cukup 23 32 0.72 Mudah Dipakai
83 59 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 20 20 652 0.390 0.349 Valid 13 7 16 16 0.38 Cukup 20 32 0.63 Sedang Dipakai
60 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 17 17 566 0.407 0.349 Valid 11 6 16 16 0.31 Cukup 17 32 0.53 Sedang Dipakai
2
Y
Y
45 42 42 42 41 41 38 38 37 37 36 36 35 34 34 32 26 24 24 24 23 23 22 22 21 21 21 21 21 19 19 19 960
2025 1764 1764 1764 1681 1681 1444 1444 1369 1369 1296 1296 1225 1156 1156 1024 676 576 576 576 529 529 484 484 441 441 441 441 441 361 361 361 31176
k M Vt r11
= = = =
60 30.000 74.250 0.812
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Butir Soal 84 Rumus
rxy =
ΝΣΧΥ − (ΣΧ)(ΣΥ )
{ΝΣΧ
2
− (ΣΧ)
2
}{ΝΣΥ
2
2
− (ΣΥ )
}
Butir soal Valid jika rxy > rtabel Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Butir soal no 1 Skor Total No Kode XY Y2 (X) (Y) 1 45 UC-19 1 45 2025 2 UC-35 1 42 1764 42 3 UC-18 0 42 1764 0 4 UC-7 1 42 1764 42 5 UC-33 1 41 1681 41 6 UC-04 0 41 1681 0 7 UC-25 1 38 1444 38 8 UC-6 1 38 1444 38 9 UC-23 0 37 1369 0 10 UC-20 1 37 1369 37 11 UC-8 0 36 1296 0 12 UC-34 1 36 1296 36 13 UC-29 0 35 1225 0 14 UC-24 0 34 1156 0 15 UC-30 0 34 1156 0 16 UC-32 1 32 1024 32 17 UC-15 0 26 676 0 18 UC-27 0 24 576 0 19 UC-3 0 24 576 0 20 UC-10 0 24 576 0 21 UC-11 1 23 529 23 22 UC-21 1 23 529 23 23 UC-9 0 22 484 0 24 UC-2 1 22 484 22 25 UC-5 1 21 441 21 26 UC-14 0 21 441 0 27 UC-12 0 21 441 0 28 UC-22 0 21 441 0 29 UC-31 0 21 441 0 30 UC-17 0 19 361 0 31 UC-32 0 19 361 0 32 UC-28 0 19 361 0 Jumlah 13 960 31176 440
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh : 32
x
13 x
440
rxy = 32
x
13
-
13
2
32
rxy = 0.369 Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah = 0.369 Karena r hitung > r tabel, maka soal no 1 valid.
x
960 31176 -
960
2
85
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas soal Rumus: Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
k M(k − M r11 = 1 − k 1 kVt B
Rumus
P =
JS
Keterangan: Keterangan: k : Banyaknya butir soal P : Indeks kesukaran Μ : Mean Skor B : Jumlah butir soal Total yang dijawab benar : Varians total Vt : Jumlah JS total responden Kriteria Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Interval IK Kriteria TK < 0.00 Terlalu Sukar 0.00 < TK < 0.30 Sukar Sedang 0.30 < TK
M =
30.0000
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh 2 960 seperti pada tabel analisis butir soal. 31176
Vt
32
=
Kelompok Atas 32 Kode Skor
No
No
= 74.2500
Kelompok Bawah Kode Skor
1 UC-19 1 1 UC-15 0 2 UC-35 1 2 UC-27 0 60 30.00UC-3 60 - 0 30.00 3 UC-18 0 3 r11 = 1 4 UC-760 4 UC-10 0 11 60 74.250 5 UC-33 1 5 UC-11 1 =UC-04 0.812 6 0 6 UC-21 1 7 UC-25 1 7 UC-9 0 8 UC-6 1 8 UC-2 1 9 UC-23 0 9 UC-5 1 10 UC-14 0 Pada αUC-20 = 5% dengan1 n =32 10 diperoleh r tabel = 0.349 11 UC-8 0 11 UC-12 0 Karena r > r , maka dapat disimpulkan bahwa 11 tabel 12 UC-34 1 12 UC-22 0 instrumen 13 0 13 UC-31 0 reliabelUC-29 14 UC-24 0 14 UC-17 0 15 UC-30 0 15 UC-32 0 16 UC-32 1 16 UC-28 0
Jumlah IK
=
9 9
+ 32
Jumlah
4
4
= 0.41 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
tersebut
86
87
Lampiran 12. Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
DP =
BA BB − JA JB
Keterangan: DP : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
0.00 0.21 0.41 0.71
Interval DP DP = DP < < DP < < DP < < DP < <
Kriteria Sangat Jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0.00 0.20 0.40 0.70 1.00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
UC-19 UC-35 UC-18 UC-7 UC-33 UC-04 UC-25 UC-6 UC-23 UC-20 UC-8 UC-34 UC-29 UC-24 UC-30 UC-32
Jumlah DP
=
1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
9 9 16
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kelompok Bawah Kode Skor UC-15 UC-27 UC-3 UC-10 UC-11 UC-21 UC-9 UC-2 UC-5 UC-14 UC-12 UC-22 UC-31 UC-17 UC-32 UC-28
Jumlah
0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
4
4 16
= 0.31 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
Lampiran 13. Kisi-kisi soal evaluasi
88
KISI-KISI SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Biologi Bahan Kajian : Animalia Kelas / Semester : XI. IPA/2 Waktu : 60 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan Indikator Materi pokok Nomer dan Penyebarannnya C1 Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan ciri-ciri morfologi fillum Arthropoda. Menjelaskan dan membedakan ciri masing-masing kelas yaitu (Crustacea, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda dan Insecta)
Menjelaskan habitat dan peran hewan Arthropoda bagi kehidupan manusia, baik yang menguntungkan maupun merugikan Presentase tiap aspek Total
Ciri-ciri Arthropoda
Klasifikasi Arthropoda: meliputi ciri masingmasing kelas yaitu (Crustacea, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda dan Insecta) Peranan Arthropoda bagi kehidupan
C2
C3
C4
Jmh C5
C6
1
3,55
1
18,20,
5, 9, 13,
4, 6, 8, 12, 15,
7, 11,
32,35,
28, 31
16, 17, 19, 21,
24, 29
54
60
40
10, 23
30
22, 25, 27
34, 36,37
39
9
38,58, 59 10%
15%
27,5%
30% 100%
12,5%
5%
40
Lampiran 14. Soal evaluasi
89
SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Biologi Sub Konsep : Arthropoda Kelas/Semester : X/2 Waktu : 60 menit Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar A, B, C, D atau E 1. Arthropoda berasal dari kata Arthron dan podos, mempunyai arti hewan yang … A. Mempunyai sendi-sendi B. Kaki berjajar C. Kaki berselaput D. Kakinya bersendi-sendi E. Kakinya banyak 2. Alat pernafasan dari laba-laba adalah…… A. Seluruh permukaan tubuh D. Paru-paru buku B. Trachea E. Badan malpighi C. Paru-paru 3. Arthropods are divided into the following classes, except ……. A. Insecta D. Chilopoda B. Diplopoda E. Crustacea C. Gastropods 4. Dibawah ini manakah yang merupakan kelompok hewan Arthropoda……. A. Belalang, kumbang, kupu-kupu, chitton. B. Kalajengking, lipan, siput, kerang. C. Kaki seribu, udang, lipan, kerang. D. Udang, kepiting, laba-laba, chitton. E. Laba-laba, kumbang, lipan, udang. 5. Arthropods have 3 pairs of legs in the chest, belong to the class of…….. A. Insecta D. Chilopoda B. Aracnida E. Crustacea C. Diplopoda 6. Perbedaan antara Insecta dengan Arachnida adalah…….. A. Insecta punya kaki 4 pasang sedangkan Arachnida 3 pasang. B. Kepala-dada Arachnida menjadi satu, sedangkan Insecta kepala-dada terpisah. C. Insecta punya kaki 3 pasang sedangkan Arachnida 5 pasang. D. Insecta bernafas dengan ingsang sedangkan Aracnida bernafas dengan trakhea. E. Tempat hidup Arachnida di perairan sedangkan Insecta di darat. 7. Pernyataan yang benar tentang Chilopoda adalah……. Kaki Sayap Kepala-dada A. 3 pasang Ada Terpisah B. 4 pasang Tidak ada Menyatu C. 5 pasang Ada Terpisah D. Banyak Tidak ada Menyatu E. Banyak Tidak ada Terpisah
90 8. Alat penghasil benang pada laba-laba adalah ……. A. Kelisera D. Maksilla B. Pedipalpus E. Mandibulla C. Spineret 9. Perhatikan ciri-ciri hewan dibawah ini? • Tubuh terdiri dari Sefalothoraks, mempunyai 2 pasang antenna. • Alat gerak berupa kaki (satu pasang tiap ruas pada abdomen) yang berfungsi untuk berenang, mengalami ekdisis (pergantian kulit) Berdasarkan ciri-ciri diatas, hewan tersebut dimasukkan ke dalam kelas….. A. Crustacea D. Diplopoda B. Arachnida E. Chilopoda C. Insecta 10. Luwing (Julus sp) dimasukkan ke dalam kelas Chilopoda karena memiliki cirri diantaranya adalah……… A. Bernafas dengan trakhea B. Jumlah kaki 3 pasang C. Jumlah kaki 1 pasang di setiap segmennya D. Jumlah kaki 2 pasang di setiap segmennya E. Jumlah kaki 3 pasang di setiap segmennya 11. Pernyataan berikut merupakan alat gerak yang terdapat pada Crustacea, kecuali…....... A. Kaki renang D. Uropod B. Kaki jalan E. Sayap C. Antenna 12. Crabs include in the ordo……. A. Decapoda C. Isopoda E. Entomostraca B. Stomatopoda D. Heksapoda Untuk soal no 13, 14, dan 15 perhatikan gambar udang berikut!…..
A
B
C
D
13. Bagian yang ditunjuk huruf A adalah…….. A. Kepala C. Sefalotoraks B. Leher D. Thoraks 14. The meaning of uropod is indicated by …….. A. Letter A D. Letter D B. Letter B E. Letter E C. Letter C
E
E. Abdomen
91 15. Kaki jalan ditunjukkan oleh……………… A. Huruf B C. Huruf A E. Huruf D B. Huruf C D. Huruf E 16. Consider the following picture! Scientific name is… A. Scolopendra sp B. Julus terestris C. Vejovis sp D. Scylla sp E. Lepisma sp 17. Consider the following picture! Shown letter A is …….. A A. Maksiliped B. Antennula C. Kelisera D. Antenna E. Telson 18. Excretion organ of green glands are owned by the class …….. A. Crustacea D. Diplopoda E. Insecta B. Arachnida C. Chilopoda 19. Pernyataan yang benar mengenai Crustacea adalah …….. A. Mempunyai 4 pasang kaki pada dada, bernafas dengan paru-paru buku B. Mempunyai 2 pasang kaki di setiap ruas, bernafas dengan ingsang C. Mempunyai sayap, antenna, bernafas dengan trakhea D. Tubuh beruas, mempunyai kaki renang, bernafas dengan ingsang E. Mempunyai kaki renang, bernafas dengan trakhea 20. Perhatikan gambar berikut! Hewan disamping termasuk ke dalam kelas A. Arachnida B. Chilopoda C. Diplopoda D. Insecta E. Crustacea
21. Seorang siswa menemukan hewan dengan ciri-ciri tubuh terdiri dari caput thoraks dan abdomen, jumlah kaki banyak (2 pasang tiap ruas), mempunyai atenna, dan tidak memiliki sayap, oleh siswa hewan tersebut digolongkan ke dalam Diplopoda,bagaimana pendapatmu? A. Salah, karena Diplopoda tidak memiliki antenna. B. Salah, karena Diplopoda hanya memiliki 1 pasang kaki disetiap ruasnya. C. Salah, karena tubuh Diplopoda hanya terdiri dari caput dan abdomen. D. Benar, karena Diplopoda memiliki 2 pasang kaki disetiap ruasnya. E. Benar, karena jumlah kakinya banyak.
92 22. The following statements are true, except …….. Species Class A.
Scylla sp
Crustacea
B.
Panulirus sp
Arachnida
C.
Julus sp
Chilopoda
D.
Scolopendra sp
Diplopoda
E.
Valanga sp
Insecta
23. Note the picture below!
Which one the animals of arthropods? A. 2,3,6 and 8 B. 1,4,7 and 8 C. 1,3,4 and 7 D. 3,4,7 and 8 E. 1,2,3 and 4 24. Gambar dibawah termasuk kedalam kelas……… A. Arachnida B. Crustacea C. Chilopoda D. Diplopoda E. Insecta 25. Bees are one of the animals which belong to the fillum arthropods, it belongs to the class? D. Diplopoda A. Crustacea B. Arachnida E. Insecta C. Chilopoda Perhatikan tabel dibawah ini! Hewan a Hewan b Hewan c Hewan d Terdiri atas Terdiri atas Terdiri atas Terdiri atas kepala, badan, sefalotoraks sefalotoraks dan sefalotorak dan dan kaki dan abdomen abdomen abdomen Jumlah kaki 2 Jumlah kaki 5 Jumlah kaki 10 Jumlah kaki 4 pasang pasang pasang dengan kaki pasang berjalan 5 pasang Bernafas dengan Bernafas Bernafas dengan Bernafas dengan paru-paru dengan ingsang ingsang paru-paru
93 26. Dari ciri-ciri hewan diatas manakah yang termasuk kedam kelas Crustacea … A. a dan b B. a saja C. b saja D. b dan c E. d saja 27. Membius serangga pada bagian mulut tidak efektif karena …… A. Konsentrasi dari zat bius sedikit B. Letak sitem pernafasan pada abdomen C. Pada bagian mulut terdapat filter dari zat-zat yang tidak diperlukan tubuh D. Kemampuan system ekskresi mampu mengurangi racun pada tubuh E. Serangga resisten terhadap semua pembius kecuali insectisida sintesis 28. Metamorphosis dari belalang dan kecoa termasuk ke dalam metamorfosis A. Ametabola D. Holometabola B. Hemimetabola E. Peralihan C. Semimetabola 29. Animals from the class of insects that are useful as raw silk dress is…. A. Apis indica D. Bombix mori B. Apis domestica E. Julus sp C. Valanga sp 30. Life cycle of insects that perfect metamorphose is…. A. Egg-larva-pupa-imago B. Egg-nimpa-pupa-imago C. Egg-pupa-nimpa-imago D. Egg-caterpillar-larva-imago E. Egg-larva-imago-pupa 31. The main role of crustacea in everydays life is….. A. As a food source B. As a vektor C. Cause of disease D. Produce toxins E. Produce honey 32. Berikut ini manakah yang benar mengenai peran Arthropoda bagi manusia? A. Kelas Insekta dapat menjadi zooplankton di laut sebagai makanan ikan B. Kelas Chilopoda banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan C. Kelas Crustacea dapat dimakan karena mengandung protein tinggi D. Salah satu spesies dari kelas Diplopoda dapat menghasilkan madu E. Kelas Aracnida sebagai sumber pangan 33. Berkut ini dalah salah satu hewan ordo hymenoptera…… A. Dapat dimakan D. Sebagai pewarna alami B. Untuk hiasan E. Nilai jual tinggi C. Menghasilkan madu 34. The following statements are true about the animal and caused disease, except… A. Sleeping sickness-Tse-tse flies B. Tungro disease-hopper C. Dengue fever-Aides D. Malaria-Culex E. Scurvy-tick
94 35. Class Arthropods which are generally harmful to the human role is … A. Crustacea D. Diplopoda B. Arachnida E. Insecta C. Chilopoda Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomer 53-54!
Gambar IV Gambar II Gambar III Gambar I Gambar V 36. Gambar 2 merupakan contoh hewan dari anggota kelas ..... A. Arachnida C. Chilopoda E. Gastropoda B. Insecta D. Chepalopoda 37. Perbedaan yang paling mendasar antara fillum Mollusca dan Arthropoda adalah ..... A. Ruas-ruas tubuh B. Jumlah kaki
D. Ruas-ruas kaki E. Ada tidaknya antena
C. Bentuk tubuh Untuk soal nomer 38 dan 39 perhatikan gambar berikut!
A B C 38. habitat dari hewan D adalah? A. Air B. Darat C. Air dan darat D. Danau E. Batu-batuan 39. Terrestrial merupakan habitat dari hewan? A. A and D B. B and C C. B and E D. C and E E. A and C 40. Peran sebagai vektor didominasi oleh kelas……… A. Crustacea D. Diplopoda B. Arachnida E. Insecta C. Chilopoda
D
E
95 95 D.
Lampiran 15. Lembar jawaban
96 Lampiran 16. Kunci jawaban soal evaluasi
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI Mata Pelajaran
: Biologi
Sub Konsep
: Arthropoda
Kelas/Semester
:X/2
21. D
21. D
22. D
22. B
23. C
23. C
24. E
24. A
25. A
25. E
26. B
26. D
27. A
27. B
28. C
28. B
29. A
29. D
30. D
30. A
31. E
31. A
32. A
32. C
33. C
33. C
34. E
34. D
35. B
35. E
36. B
36. B
37. D
37. D
38. A
38. B
39. D
39. C
40. B
40. E
97 Lampiran 17. Daftar kelompok kelas X-3
DAFTAR KELOMPOK KELAS X-3 KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
7.
Erna Listiyaningrum
13.
Indra Adi Kurnia
16.
Khafidh Sunny A
3.
Bangun Hanika S
10.
Fifi Zuhrufun N
35.
Ummi Laili R
1.
Ayu Mega Rahayu
2.
Bagoes Ajie Nugroho
5.
Dhevy Hanna R
20.
M Sofyan Sauri
22.
Mia Risa Himala
23.
Muhammad Chaniv S
29.
Rina Ariyanti
30.
Siti Nur Rohmah
33.
Tommy Fitriansyah
KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
KELOMPOK 6
21. Meilinda Dyah A L
31. Soraya Nur Aina
32.
Syafriana Fadillah
8.
4.
6.
Ekky Wahyu R
Faid Faela Shufi
Chilmi Zakaria
11. Ilham Akbar B
14. Irma Alvi N R
17.
Lia Hikmatul M
25. Noor Elok Fairuz
26. Putri Firmanda
27.
Khalifa Ishafira
12. Iham Shyko Imama KELOMPOK 7
KELOMPOK 8
34. Tyas Suci Nugrahani
36. Yuvita Dian Safitri
15. Izmi Waliyul F
9.
18. Lusi Oktaviani
19. M Arhandi KN
28. Renny Amaliya S
24. Muhammad Latief A
Faizal Rahardiansyah
98
Lampiran 18. Daftar kelompok kelas X-6
DAFTAR KELOMPOK KELAS X-6 KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
1.
Alovita Adhis Safitri
9.
7.
Diani Puspa Kencana P
2.
Anindita Damayanti
Dwi Prastya Baskoro
KELOMPOK 3 14.
Fellicia Suksmana A P
11. Eunike Cahya U
21.
Ivan Renaldi
3.
4.
Bondan Angga Digja
Ayu Dinda P
13. Fariz Tara P
15. Gestan Puput H
16.
Gulam Arsyad
27. Magdalena C
30. Novi Wahyu W
31.
Novita Maylani
KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
KELOMPOK 6
22. Izzah Khusna
28. Mega Kristanti A S
33. Risa Dwi R
23. Kevin Razak Alfian
29. Nia Amalia Putra
34. Tika Noermalia
5.
6.
8.
Denis Yusuf B
Devyana Lutfi
17. Helmi Septianto R
18. Hilda Dzikria
32. Prayogo
37. Hanur Aji C
KELOMPOK 7
KELOMPOK 8
35. Unsta Nastiti Lingga R
36. Verra Ela Faiza
10. Eka Firdaus P
12. Farah Iftita N
20. Itsnaini Faizah
25. M Ade Lutfil H
24. Linda Martianti N
26. M Ikhsanuddin A
Dicky Alvian F
19. Indradjib Binita
Lampiran 19. Lembar Observasi aktivitas siswa
99 99
100100 Lampiran 20. Angket tanggapan siswa
101 101
102
Lampiran 21. Rubrik penilaian angket tanggapan siswa
RUBRIK PENILAIAN ANGKET TANGGAPAN SISWA Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban yang terdiri dari empat kategori jawaban yang terdiri dari poin a, b, c, dan d. Jawaban poin a : skor 4 poin b : skor 3 poin c : skor 2 poin d : skor 1 Rumus yang digunakan: skor angket :
jumlah skor yang diperoleh x 100 % jumlah skor maksimal
Menentukan kategori angket dengan parameter sebagai berikut: Skor 85% - 100%
: A (Sangat baik)
Skor 70% - 84%
: B (Baik)
Skor 60% - 69%
: C (Cukup baik)
Skor 50% - 59%
: D (Kurang baik)
Skor < 50%
: E (Jelek)
103 103
104
Lampiran 23. Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas X-3 SMA Negeri 1 Jepara
No
Nama
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Ayu Mega Rahayu Bagoes Ajie Nugroho Bangun Hanika S Chilmi Zakaria Dhevy Hanna R Ekky Wahyu R Erna Listiyaningrum Faid Faela Shufi Faizal Rahardiansyah Fifi Zuhrufun N Ilham Akbar B Iham Shyko Imama Indra Adi Kurnia Irma Alvi N R Izmi Waliyul F Khafidh Sunny A Lia Hikmatul M Lusi Oktaviani M Arhandi KN M Sofyan Sauri Meilinda Dyah A L Mia Risa Himala Muhammad Chaniv S Muhammad Latief A Noor Elok Fairuz Putri Firmanda Khalifa Ishafira Renny Amaliya S Rina Ariyanti Siti Nur Rohmah Soraya Nur Aina Syafriana Fadillah Tommy Fitriansyah Tyas Suci Nugrahani Ummi Laili R Yuvita Dian Safitri JUMLAH RATA-RATA
C-01 C-02 C-03 C-04 C-05 C-06 C-07 C-08 C-09 C-10 C-11 C-12 C-13 C-14 C-15 C-16 C-17 C-18 C-19 C-20 C-21 C-22 C-23 C-24 C-25 C-26 C-27 C-28 C-29 C-30 C-31 C-32 C-33 C-34 C-35 C-36
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas
∑ 33 3
Nilai LKS
Rata2
Post test
NH
Keterangan
Umum Khusus 97 87 92 72.5 80.3 Tuntas 95 87 91 85 87.4 Tuntas 97 87 92 77.5 83.3 Tuntas 90 86 88 80 83.2 Tuntas 88 90 89 82.5 85.1 Tuntas 92 56 74 82.5 79.1 Tuntas 97 87 92 82.5 86.3 Tuntas 95 65 80 70 74 Tidak tuntas 98 95 96.5 75 83.6 Tuntas 95 87 91 85 87.4 Tuntas 95 65 80 80 80 Tuntas 95 65 80 75 77 Tuntas 95 87 91 80 84.4 Tuntas 90 86 88 77.5 81.7 Tuntas 97 94 95.5 75 83.2 Tuntas 88 90 89 72.5 79.1 Tuntas 92 56 74 75 74.6 Tidak tuntas 97 94 95.5 77.5 84.7 Tuntas 98 95 96.5 80 86.6 Tuntas 97 87 92 80 84.8 Tuntas 95 65 80 70 74 Tidak tuntas 95 87 91 80 84.4 Tuntas 88 90 89 72.5 79.1 Tuntas 98 95 96.5 80 86.6 Tuntas 95 65 80 80 80 Tuntas 90 86 88 80 83.2 Tuntas 92 56 74 80 77.6 Tuntas 97 94 95.5 77.5 84.7 Tuntas 97 87 92 82.5 86.3 Tuntas 95 87 91 77.5 82.9 Tuntas 90 86 88 72.5 78.7 Tuntas 92 56 74 85 80.6 Tuntas 88 90 89 77.5 82.1 Tuntas 97 94 95.5 77.5 84.7 Tuntas 88 90 89 77.5 82.1 Tuntas 98 95 96.5 75 83.6 Tuntas 3383 2969 3176 2810 2956 93.972 82.47 88.22 78.0556 82.12 % 91.667 8.3333
105
Lampiran 24. Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 1 Jepara
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Alovita Adhis Safitri Anindita Damayanti Ayu Dinda P Bondan Angga Digja Denis Yusuf B Devyana Lutfi Diani Puspa Kencana P Dicky Alvian F Dwi Prastya Baskoro Eka Firdaus P Eunike Cahya U Farah Iftita N Fariz Tara P Fellicia Suksmana A P Gestan Puput H Gulam Arsyad Helmi Septianto R Hilda Dzikria Indradjib Binita Itsnaini Faizah Ivan Renaldi Izzah Khusna Kevin Razak Alfian Linda Martianti N M Ade Lutfil H M Ikhsanuddin A Magdalena C Mega Kristanti A S Nia Amalia Putra Novi Wahyu W Novita Maylani Prayogo Risa Dwi R Tika Noermalia Unsta Nastiti Lingga R Verra Ela Faiza JUMLAH RATA-RATA Keterangan Tuntas Tidak Tuntas
Kode F-01 F-02 F-03 F-04 F-05 F-06 F-07 F-08 F-09 F-10 F-11 F-12 F-13 F-14 F-15 F-16 F-17 F-18 F-19 F-20 F-21 F-22 F-23 F-24 F-25 F-26 F-27 F-28 F-29 F-30 F-31 F-32 F-33 F-34 F-35 F-36
∑
Nilai LKS
Rata2 Post test Umum Khusus 83 90 86.5 72.5 83 90 86.5 80 83 96 89.5 75 82 84 83 75 88 96 92 72.5 93 91 92 75 83 90 86.5 70 75 94 84.5 65 83 96 89.5 75 77 96 86.5 75 83 96 89.5 82.5 78 97 87.5 67.5 83 90 86.5 77.5 82 84 83 70 83 96 89.5 72.5 82 84 83 75 88 96 92 77.5 93 91 92 72.5 75 94 84.5 65 77 96 86.5 65 82 84 83 57.5 88 96 92 65 88 96 92 70 77 96 86.5 72.5 78 97 87.5 75 78 97 87.5 75 83 90 86.5 72.5 93 91 92 72.5 93 91 92 72.5 83 96 89.5 77.5 82 84 83 70 88 96 92 70 75 94 84.5 82.5 75 94 84.5 75 77 96 86.5 77.5 78 97 87.5 72.5 2972 3342 3157 2617.5 82.556 92.833 87.69 72.7083 %
32 88.889 4 11.111
NH
Keterangan
78.1 82.6 80.8 78.2 80.3 81.8 76.6 72.8 80.8 79.6 85.3 75.5 81.1 75.2 79.3 78.2 83.3 80.3 72.8 73.6 67.7 75.8 78.8 78.1 80 80 78.1 80.3 80.3 82.3 75.2 78.8 83.3 78.8 81.1 78.5 2833 78.7
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
106
Lampiran 25. Analisis lembar observasi aktivitas siswa kelas X-3
Aktivitas Siswa No
1
Kode
C-01
∑
%
Nilai
Kriteria
1
9
69.2
B
Aktif
Aspek yang dinilai 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
2
C-02
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
9
69.2
B
Aktif
3
C-03
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
4
C-04
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
12
92.3
A
Sangat Aktif
5
C-05
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
6
C-06
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
7
C-07
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
69.2
B
Aktif
8
C-08
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
9
C-09
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
10
C-10
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
9
69.2
B
Aktif
11
C-11
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
84.6
A
Sangat Aktif
12
C-12
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
13
C-13
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
8
61.5
C
Cukup Aktif
14
C-14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
12
92.3
A
Sangat Aktif
15
C-15
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
11
84.6
A
Sangat Aktif
16
C-16
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
17
C-17
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
18
C-18
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
11
84.6
A
Sangat Aktif
19
C-19
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
20
C-20
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
84.6
A
Sangat Aktif
21
C-21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
22
C-22
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
8
61.5
C
Cukup Aktif
23
C-23
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
24
C-24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
25
C-25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
26
C-26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
12
92.3
A
Sangat Aktif
27
C-27
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
28
C-28
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
11
84.6
A
Sangat Aktif
29
C-29
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
69.2
B
Aktif
30
C-30
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
9
69.2
B
Aktif
31
C-31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
12
92.3
A
Sangat Aktif
32
C-32
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
33
C-33
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.3
A
Sangat Aktif
34
C-34
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
11
84.6
A
Sangat Aktif
35
C-35
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
11
84.6
A
Sangat Aktif
36
C-36
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
Jumlah siswa adalah: 32 No
Kriteria
∑
%
1
tidak aktif
0
0
2
kurang aktif
0
0
3
cukup aktif
2
6
4
aktif
6
17
5
sangat aktif
28
78
107 Lampiran 26. Analisis lembar observasi aktivitas siswa kelas X-6
Aktivitas Siswa No Kode
Aspek yang dinilai 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
∑
%
Nilai
Kriteria
13
1
F-01
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.31
A
Sangat Aktif
2
F-02
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
3
F-03
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
4
F-04
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
12
92.31
A
Sangat Aktif
5
F-05
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
92.31
A
Sangat Aktif
6
F-06
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
84.62
A
Sangat Aktif
7
F-07
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
92.31
A
Sangat Aktif
8
F-08
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
8
61.54
C
Cukup Aktif
9
F-09
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
84.62
A
Sangat Aktif
10 F-10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
84.62
A
Sangat Aktif
11 F-11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
12 F-12
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
11
84.62
A
Sangat Aktif
13 F-13
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
84.62
A
Sangat Aktif
14 F-14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
12
92.31
A
Sangat Aktif
15 F-15
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
9
69.23
B
Aktif
16 F-16
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
69.23
B
Aktif
17 F-17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
18 F-18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
19 F-19
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
8
61.54
C
Cukup Aktif
20 F-20
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
9
69.23
B
Aktif
21 F-21
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
8
61.54
C
Cukup Aktif
22 F-22
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
84.62
A
Sangat Aktif
23 F-23
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
12
92.31
A
Sangat Aktif
24 F-24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
25 F-25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
84.62
A
Sangat Aktif
26 F-26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
84.62
A
Sangat Aktif
27 F-27
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
8
61.54
C
Cukup Aktif
28 F-28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
29 F-29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
30 F-30
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
92.31
A
Sangat Aktif
31 F-31
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
69.23
B
Aktif
32 F-32
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
11
84.62
A
Sangat Aktif
33 F-33
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
34 F-34
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
100
A
Sangat Aktif
35 F-35
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
84.62
A
Sangat Aktif
36 F-36
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
84.62
A
Sangat Aktif
Jumlah siswa adalah: 32 No
Kriteria
∑
%
1
tidak aktif
0
0
2
kurang aktif
0
0
3
cukup aktif
4
11
4
aktif
4
11
5
sangat aktif
28
78
108 Lampiran 27. Analisis angket tanggapan siswa kelas X-3 terhadap pembelajaran
No Kode 1 C-01 2 C-02 3 C-03 4 C-04 5 C-05 6 C-06 7 C-07 8 C-08 9 C-09 10 C-10 11 C-11 12 C-12 13 C-13 14 C-14 15 C-15 16 C-16 17 C-17 18 C-18 19 C-19 20 C-20 21 C-21 22 C-22 23 C-23 24 C-24 25 C-25 26 C-26 27 C-27 28 C-28 29 C-29 30 C-30 31 C-31 32 C-32 33 C-33 34 C-34 35 C-35 36 C-36 JUMLAH %
Pertanyaan No total Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor % 4 4 3 3 4 4 2 4 4 32 88.9 Sangat baik 4 3 2 4 4 3 4 4 4 32 88.9 Sangat baik 3 4 4 2 4 2 4 3 3 29 80.6 Baik 4 3 4 3 4 3 4 4 4 33 91.7 Sangat baik 3 4 3 4 4 4 3 4 4 33 91.7 Sangat baik 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33 91.7 Sangat baik 3 4 3 4 3 3 3 3 3 29 80.6 Baik 3 4 3 3 3 3 4 3 4 30 83.3 Baik 4 4 3 4 3 4 3 3 3 31 86.1 Sangat baik 2 4 4 3 4 4 4 2 4 31 86.1 Sangat baik 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33 91.7 Sangat baik 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 94.4 Sangat baik 4 4 3 3 3 4 3 3 3 30 83.3 Baik 4 3 3 3 2 3 2 3 1 24 66.7 Cukup baik 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 83.3 Baik 4 2 3 3 4 4 4 4 4 32 88.9 Sangat baik 3 4 3 4 4 3 4 4 4 33 91.7 Sangat baik 3 3 3 3 3 3 2 2 1 23 63.9 Cukup baik 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32 88.9 Sangat baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 100 Sangat baik 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34 94.4 Sangat baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 100 Sangat baik 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 80.6 Baik 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34 94.4 Sangat baik 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28 77.8 Baik 3 3 4 4 4 4 2 3 2 29 80.6 Baik 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 97.2 Sangat baik 4 2 4 4 4 3 4 3 4 32 88.9 Sangat baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 100 Sangat baik 4 4 4 4 4 4 2 2 4 32 88.9 Sangat baik 3 4 3 4 2 4 1 2 4 27 75 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 100 Sangat baik 3 4 4 3 4 4 4 4 1 31 86.1 Sangat baik 4 2 3 2 4 2 4 3 2 26 72.2 Baik 4 3 3 4 4 3 4 4 4 33 91.7 Sangat baik 3 3 3 3 4 3 3 4 2 28 77.8 Baik 128 129 123 126 130 126 121 121 122 1126 88.9 89.6 85.4 87.5 90.3 87.5 84 84 84.7 Kriteria
∑
%
1
Jelek
0
0
2
kurang baik
0
0
3 4 5
Cukup baik Baik Sangat baik
2 11 23
5.56 30.6 63.9
No
Jumlah siswa adalah: 3236
109 Lampiran 28. Analisis angket tanggapan siswa kelas X-6 terhadap pembelajaran
No Kode 1 F-01 2 F-02 3 F-03 4 F-04 5 F-05 6 F-06 7 F-07 8 F-08 9 F-09 10 F-10 11 F-11 12 F-12 13 F-13 14 F-14 15 F-15 16 F-16 17 F-17 18 F-18 19 F-19 20 F-20 21 F-21 22 F-22 23 F-23 24 F-24 25 F-25 26 F-26 27 F-27 28 F-28 29 F-29 30 F-30 31 F-31 32 F-32 33 F-33 34 F-34 35 F-35 36 F-36 JUMLAH %
Pertanyaan No total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor 4 4 3 3 4 4 2 4 4 32 4 3 2 4 4 3 4 4 4 32 3 4 4 3 4 3 4 3 3 31 4 3 4 3 4 3 4 4 4 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33 3 4 3 4 3 4 4 4 4 33 3 4 3 4 3 3 4 3 4 31 4 4 3 4 3 4 3 3 3 31 2 4 4 3 4 3 3 2 4 29 3 3 3 3 3 2 3 3 2 25 3 2 3 4 2 3 3 2 2 24 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 4 2 3 3 4 4 4 4 4 32 3 4 3 4 4 3 4 4 4 33 3 3 3 4 4 4 3 4 4 32 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32 3 3 3 3 2 2 2 3 3 24 3 3 3 3 3 3 4 3 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28 3 3 4 4 4 4 2 3 2 29 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 4 2 4 4 4 3 4 3 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 2 2 4 32 3 4 3 4 2 4 1 2 4 27 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28 3 4 4 3 4 4 4 4 1 31 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 4 3 3 3 3 3 4 3 3 29 3 3 3 3 4 3 3 4 2 28 125 124 119 129 125 122 119 120 123 1106 87 86 83 90 87 85 83 83 85
Jumlah siswa adalah: 36 32 No Kriteria 1 Jelek 2 kurang baik 3 Cukup baik 4 Baik 5 Sangat baik
∑ 0 0 3 12 21
% 0 0 8.33 33.3 58.3
% 88.89 88.89 86.11 91.67 77.78 91.67 91.67 86.11 86.11 80.56 69.44 66.67 91.67 83.33 83.33 88.89 91.67 88.89 88.89 66.67 80.56 100 80.56 94.44 77.78 80.56 97.22 88.89 100 88.89 75 77.78 86.11 97.22 80.56 77.78
Kriteria Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Cukup baik Cukup baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Cukup baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik
110
Lampiran 29. Dokumentasi penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
Foto 1. Siswa melakukan diskusi kelompok, mengamati dan menjawab LKS
Foto 3. Siswa melakukan diskusi kelompok, mengamati dan menjawab LKS
Foto 2. Siswa melakukan diskusi kelompok, mengamati dan menjawab LKS
Foto 4. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi dan pengamatan di depan kelas
111
Foto 5.Siswa mendapatkan pengarahan kegiatan dari petugas BBPBAP
Foto 6. Siswa melakukan pengamatan budidaya udang BBPBAP bagian Pembibitan
Foto 7.Siswa melakukan pengamatan budidaya udang BBPBAP bagian Pembesaran
Foto 8. Siswa melakukan pengamatan berbagai jenis udang budidaya
112
Foto 9. Siswa melakukan pengamatan morfologi beberapa jenis udang budidaya BBPBAP
Foto 11. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi dan pengamatan di depan gedung Alie Purnomo BBPBAP
Foto 10. Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab dengan petugas BBPBAP
Foto 12. Siswa mengerjakan post test
113 104
114 105
115 106
116 107
117 108
118 109
119 110