PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIK

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIK

Warta STAIN Pamekasan

EDISI 6 TAHUN IV AGUSTUS 2016 - FEBRUARI 2017

Warta Utama | 46-48

Kunjungan Menpora IMAM NAHRAWI

ISSN: 2354-8444

WARTA STAIN Pamekasan | 1

Kuliah Umum Bersama MENPORA IMAM NAHRAWI

Imam Nahrawi memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa STAIN Pamekasan dalam Kuliah Umum.

Sabtu (22/4/2017), ada yang beda dengan Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh STAIN Pamekasan. Sebab, ratusan mahasiswa dari lintas Program Studi (Prodi) bisa belajar dan bertemu langsung dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi di Auditorium Center STAIN Pamekasan. Eks-Ketua Umum DKN Garda Bangsa memulai dengan menceritakan pengalamannya, ia dulunya merupakan aktivis yang kerap bersentuhan dengan yang namanya Demo. Kebalikannya, kini justru dirinya yang didemo. Selain itu, Menpora juga memaparkan mengenai olahraga dan peran pemuda. Disamping itu, Imam Nahrawi juga memotivasi ratusan mahasiswa yang memadati tempat kuliah umum tersebut. Ia menyerukan agar tidak minder meski belajar di perguruan atau kampus yang berbasis islami. Karena, kampus islam memiliki dampak yang signifikan untuk membentuk karakter seseorang. “Saya lulusan Bahasa Arab IAIN Sunan Ampel, tapi saya jadi

22 || WARTA WARTA STAIN STAIN Pamekasan Pamekasan

Menpora. Apa coba hubungannya Bahasa Arab dan olahraga,” ujarnya untuk memotivasi mahasiswa kampus negeri berbasis islam yang satu-satunya di Madura. Menpora menegaskan, belajar di kampus islam memiliki manfaat yang sangat besar. Ia mengatakan, diturunkannya Nabi Muhammad kemuka bumi untuk menyempurnakan akhlak. “Orang Madura punya falsafah, abantal syahadat, asapo’ iman,” imbuhnya. Dijelaskannya, falsafah tersebut memiliki makna bahwa orang Madura menjaga akan keislaman dan keimanannya dimana pun mereka berada. Ditambah lagi, orang Madura juga mengedepankan nilai-nilai akhlak.“Sehebat apa pun manusia dan seberapa banyak

literatur yang dibaca, akhlak tetap yang akan menjadi tolak ukur orang Madura,” tegas pria kelahiran Bangkalan, 8 Juli 1973. Selanjutnya, Imam Nahrawi mengingatkan semua yang hadir di acara tersebut agar tidak sekalikali mendekati yang namanya narkoba. Sebab, dampaknya bukan hanya bisa membuat orang teler, namun bisa merusak mental dan membuat buram masa depan generasi penerus bangsa. “Narkoba ini jenis penjajahan baru untuk memotong generasi muda Indonesia. Kampus STAIN Pamekasan harus menjadi yang pertama di Jawa Timur yang menjalankan tes narkoba bagi mahasiswa barunya,” tukasnya. Usai pernyataan Menpora, Ketua STAIN Pamekasan, Mohammad Kosim langsung mengacungkan tangan dan naik ke atas podium. Kosim, sapaan akrabnya, menceritakan, kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi ke Institut Islam Negeri (IIN) Madura sudah melaksanakannya. Dan, calon mahasiswa baru harus bebas narkoba untuk masuk kampus tersebut. Di sela-sela kuliah umum, Menpora juga berjanji akan membantu percepatan alih status STAIN Pamekasan. “Nanti saya akan komunikasikan dengan KemenPAN-RB,” janjinya agar STAIN Pamekasan cepat menjadi IIN Madura Selain itu, eks-Ketua PKC PMII Jawa Timur melepas 13 kontingen dari STAIN Pamekasan dalam PIONIR VIII 2017 di UIN Ar-Raniry Bandah Aceh. Ia juga mendoakan keselamatan dan kesuksesan para delegasi STAIN Pamekasan itu. “Semoga kalian menjadi yang terbaik,” tuturnya.( idy)

Salam Redaksi

Make Over Wajah Warta STAIN Pamekasan Dulu, media ini hanya menyajikan seputar artikel informatif. Kini, awak redaksi Warta STAIN Pamekasan mulai me-make over tampilan dengan mengambil langkah move on dari tabloid menjadi majalah. Sungguh perkembangan yang pesat yang tak lain untuk memberikan kenyamanan kepada para pembaca yang selalu setia menanti terbitnya media ini. Rubrik lama, seperti Civitas, Kampusiana, Progres, Alumni, dan Gagasan masih kami pertahankan. Malah, Majalah Warta STAIN Pamekasan menambah rubrik baru, seperti Warta Utama dan KWarta Khusus. Kemudian, ada Opini, Resensi, Cerpen, dan Suara Pembaca. Sekarang, siapa yang tidak akan semakin menanti-nanti media ini berada di atas tangan kita semua? *** Spesial edisi pertama, redaksi mengangkat model pembelajaran yang digunakan di kampus yang sebentar lagi akan beralih status menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura, Amin. Pasalnya, dari tiga gambaran yang telah disajikan akan membuka mata kita semua bahwa belajar di STAIN Pamekasan itu menyenangkan dan bisa sambil jalan-jalan. Momentum PMB juga kita sajikan di rubrik Warta Khusus. Redaksi Majalah Warta STAIN Pamekasan juga menantang para pembaca untuk ikut menyelam dalam mengembangkan potensi yang masih terpendam. Redaksi akan menanti oretan pena emas pembaca untuk mengisi beberapa rubrik yang kami sediakan untuk para pembaca setia Majalah Warta STAIN Pamekasan. Selamat Membaca!

Awak Redaksi

WARTA STAIN Pamekasan Pengarah: Ketua STAIN Pamekasan (Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag) Pimpinan Redaksi: Mohammad Ali Al Humaidy, M.Si Wakil Pimpinan Redaksi: Moh. Hafid Effendy, M. Pd Redaktur Pelaksana: Syahid Mujtahidy Reporter: Abd. Gafur Editor: Syofia Dwi Jayanti Fotografer: Andi Mahruji Sirkulasi dan Pemasaran: Kru Warta Layouter: Ismail Alamat Redaksi: STAIN Pamekasan, Jalan Raya Panglegur KM 4 Pamekasan Telp: (0324) 327248 Fax: 322551 Kode Pos: 69371 Website: www.stainpamekasan.ac.id E-Mail: [email protected]

Redaksi WARTA STAIN Pamekasan menerima tulisan berupa Opini (umum), Resensi (khusus civitas akademika STAIN Pamekasan), Gagasan (tulisan berbahasa Arab/Inggris/Madura), cerpen (khusus SMA sederajat) dan surat pembaca (khusus pembaca). Panjang tulisan maksimal 450 kata (kecuali cerpen maksimal 1000 kata, surat pembaca maksimal 200 kata). Tulisan bisa dikirim ke: Kantor Redaksi : STAIN Pamekasan, Jl. Raya Panglegur KM. 4 Pamekasan atau via E-Mail : [email protected] WARTA STAIN Pamekasan | 3 Telp: (0324) 327248, Fax: 322551, Kode Pos: 69371

Praktik Teori Diklat di Luar Madura

47

Semenjak lahir dua tahun yang lalu, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAIN Pamekasan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya. Hal ini dibuktikan dengan mempraktikkan teori diklat di luar Madura, yang meliputi wilayah Surabaya, Malang, Jombang dan sekitarnya. Acara yang dikemas dengan studi lapangan ini bekerja sama dengan instansi terkait di luar Madura.

12

Jurnal Karsa Go International

30

Eks-Konsultan Pendidikan Sambangi FEC

Salam Redaksi ............................................. 3

Serba-Serbi ......................................... 26

Daftar Isi ..................................................... 4

Kampusiana ......................................... 28

Suara Pembaca ............................................. 5

Progress .............................................. 39

Warta Fokus ................................................. 6

Opini .................................................. 43

Civitas ......................................................... 7

Gagasan .............................................. 45

Cerpen ....................................................... 21

Warta Utama ........................................ 46

Resensi ...................................................... 24

Alumni ................................................ 49

4 | WARTA STAIN Pamekasan

Suara Pembaca

Pendaftaran Mahasiswa Baru Assalamu’alaikum Wr.Wb. Saya ingin menanyakan sesuatu. Boleh tahu kapan pendaftaran STAIN Pamekasan dibuka? Mohon tanggapannya. (via-BBM) Safitri, Siswi Kelas XII MAN Sumenep

Jawaban: Redaktur Pelaksana Wa’alaikum Salam Wr. Wb. Silakan, anda bisa membaca langsung di Rubrik Warta Khusus. Kami memang sengaja mengangkat fokus PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru), karena timing-nya sudah tepat dan kami tahu di luar sana sudah banyak yang menanti informasi tentang ini. Terima Kasih.


WARTA FOKUS

STAIN Pamekasan Rilis Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru Launching yang digelar di Kantor Kementerian Agama Pusat Jakarta, Rabu (01/01/2017) secara resmi jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dirilis. Ada tiga jalur yang sudah ditetapkan, yaitu Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), dan SPMB Mandiri. Dari jadwal SPAN-PTKIN yang sudah ditetapkan, pengisian PDSS akan berlangsung selama 28 hari. Itu akan dimulai sejak Kamis, 02 Februari 2017 sampai Rabu, 01 Maret 2017. Sedangkan, Sekolah-sekolah yang ikut berpartisipasi bisa melakukan validasi PDSS dalam rentang waktu 30 hari, terhitung sejak hari pertama pengisian PDSS sampai dua hari paska pengisian PDSS (03/03/2017). Jadwal pendaftaran SPANPTKIN baru bisa dimulai sejak satu hari setelah validasi PDSS oleh sekolah-sekolah. Yaitu, terhitung sejak Sabtu, 04 Maret 2017 hingga Jumat, 07 April 2017. Berarti, para siswa hanya memiliki waktu 32 hari untuk mendaftarkan diri di kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi ke Institut Islam Negeri (IIN) Madura itu. Enam hari dari pendaftaran merupakan waktu proses seleksi. Penyeleksian akan dilakukan melalui dua tahapan. Tahap pertama akan berlangsung selama delapan hari dari Kamis, 13April 2017 sampai Kamis, 20 April 2017. Sedangkan, tahap kedua akanberlangsung selama 6 hari paska tahap pertama, yaitu sejak Jumat, 21 April 2017 sampai Rabu, 26 April 2017. Setelah semuanya sudah dirampungkan pada rapat kelu-


lusan pada Jumat-Sabtu, 28-29 April 2017, hasil akan diumumkan secara resmi pada Senin, 01 Mei 2017. Khusus pelajar yang sudah dinyatakan lulus bisa melakukan registrasi pada Selasa, 23 Mei 2017 dengan persyaratan-persyaratan (red, menyusul) yang ditentukan nantinya. Jalur kedua yang sudah ditetapkan yaitu UM-PTKIN. Pendaftaran dimulai sejak Senin, 10 April 2017 sampai sembilan hari paska pengumuman SPAN-PTKIN, yaitu pada Rabu, 10 Mei 2017. Sedangkan, 13 hari sesudahnya akan dilangsungkan ujian, yaitu pada Selasa, 23 Mei 2017. Hasil ujian akan diumumkan pada Senin, 19 Juni 2017. Namun, pelajar yang gagal di dua seleksi tersebut masih memiliki kesempatan untuk mengikuti ujian mandiri. “Para pelajar yang tidak lulus di dua jalur itu (red, SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN),jangan khawatir masih ada ujian mandir. Kami masih akan menggunakan satu gelombang di jalur ini (red, Jalur Mandiri)” ucap Mohammad Kosim, Ketua STAIN Pamekasan saat ditemui di rumahnya, Sabtu (28/01). SPMB Mandiri akan dibuka dalam kurun waktu 12 hari. Dimulai sejak 12 Juni 2017 hingga 23 Juni 2017. Berselang 15 hari akan

dilangsungkan ujian tersebut, yaitu pada 18 Juli 2017.tiga hari berikutnya, daftar nama-nama yang lulus seleksi SPMB Mandiri STAIN Pamekasan sudah bisa diketahui, yaitu pada 21 Juli 2017. Wakil Ketua I (WAKA I), Nor Hasan menambahkan, kuota akan berkurang. Namun, sistematika penetapan tetap seperti yang sudah diatur pusat. STAIN Pamekasan akan menerima 50% Calon Mahasiswa (Cama) dari jalur SPAN-PTKIN, 30% dari jalur UM-PTKIN dan hanya 20% dari Jalur Mandiri. “Kami mengurangi kuota, tapi masalah angka belum bisa kami publish. Tapi tetap seperti yang sudah diatur pusat. 50% untuk SPAN-PTKIN, 30% untuk UMPTKIN dan sisanya Jalur Mandiri,” imbuhnya kepada kru Warta STAIN Pamekasan saat ditemui di Kantornya, Selasa (31/01/2017). (Idy)

Civitas

Tingkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa Dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswanya di bidang kepenulisan, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAIN Pamekasan mengadakan workshop Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang berlokasi di Multi Center lantai II STAIN Pamekasan (26/10/2016). Pemateri dan Ketua Prodi PGMI (dua dari kanan) saat pembukaan acara.

Heni Listiana mengatakan, diadakannya acara workshop LKTI dilatarbelakangi demi meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menulis adalah sebuah keharusan. “Workshop ini diselenggarakan dengan upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk bisa menulis. Proses dari pagi sampai siang Alhamdulillah sudah mengalami perubahan atau ada peningkatan, seperti yang dikatakana ketua Prodi, 8o% dari hasilnya untuk tahapan penulisan yang baik, untuk dilakukan perbaikan, mahasiswa sudah terlihat bahwa mahasiswa mulai tahu bagaimana cara menulis itu dengan yang sudah disampaikan tadi,” paparnya. Ia menambahkan, acara workshop menulis kali ini baru pertama kali diadakan. Tetapi ini menjadi sebuah rangkaian agenda yang diadakan oleh Prodi PGMI STAIN Pamekasan. Sebelumnya, kata

Heni, sudah dilaksanakan speaking yang mendatangkan Lukluah salah satu dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Tulungagung sekaligus seorang Trainer dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI). “Program yang ke-2 Supergren Memori ada banyak hal yang bisa dilakukan Prodi PGMI STAIN Pamekasan ke depan dan workshop ini akan dilakukan setiap angkatan baru Prodi PGMI STAIN Pamekasan seperti pada angkatan 2015 akan mendapatkan materi ini dan materi lanjutan untuk workshop materi ini dan adik-adik kelasnya juga akan mendapatkan materi seperti ini. Jadi setiap angkatan mahasiswa baru Prodi PGMI STAIN Pamekasan akan mendapatkan workshop menulis ini,” tambahnya. Faizal salah satu mahasiswa Prodi (PGMI/III) STAIN Pamekasan mengatakan, bahwa adanya workshop LKTI ini sangat bagus. Sebab dirinya dan mahas-

iswa lainnya bisa mengetahui metode-metode tentang kepenulisan yang baik dan benar serta juga membangkitkan semangat para mahasiswa untuk menulis. “Sehingga kita dapat menulis dan membuat kita abadi dengan tulisan kita, dan harapan saya semoga para mahasiswa STAIN Pamekasan bisa menulis semua dengan baik dan benar terutama dalam pembuatan makalah agar tidak melakukan plagiat,” harapnya. Halimatus Sa’diyah mahasiswi Prodi (PGMI/III) STAIN Pamekasan mengatakan dengan diadakannya workshop LKTI tersebut mahasiswa bisa meningkatkan kreatifitas untuk menulis dan tidak hanya membaca saja. Dia juga mengaku, yang awalnya dia menulis hanya biasa saja sakarang dia mengetahui bagaimana cara menulis yang baik dan benar, sistematis serta bertanggungjawab, pungkas Halimah (Gfr)


Civitas

MENGABDI MELALUI KPM PAMEKASAN (Kamis, 16/08/2016) Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) berbasis Participatory Action Research (PAR) dan POSDAYA Masjid dengan praktek pemagangan di KUA berbasis keluarga sakinah oleh mahasiswa Prodi AHS Jurusan Syariah STAIN Pamekasan dengan lokasi 9 desa di empat Kecamatan Se-kabupaten Pamekasan yang berlansung dari 17 Juli sampai 16 Agustus 2016 berhasil dengan sukses dan lancar.

Antusias: warga sekitar mengikuti pelatihan dengan penuh semangat.

Mahasiswa yang diterjunkan melakukan beberapa kegiatan terkait pengabdian kepada masyarakat seperti silaturrahim sekaligus belajar bersama masyarakat, melakukan mapping dan transektor wilayah desa, membuat kalender musim, dan melakukan beragam teknik-teknik PR A / PAR yang sesuai dengan tema KPM Partisipatif-Integratif POSDAYA keluarga sakinah. Pada sepuluh hari pertama mahasiswa melakukan pe8 | WARTA STAIN Pamekasan

mangangan di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat guna memperoleh pengetahuan tentang SOP, tugas dan fungsi pada tiap-tiap organ di KUA. Kegiatan POSDAYA Masjid diarahkan untuk mendukung pembentukan keluarga sakinah keluarga di sekitar Masjid, begitu juga aksi bersama masyarakat seperti penyuluhan perkawinan, penyuluhan kesehatan keluarga dan ceramah agama yang ditekankan kepada ba-

gaimana menuju keluarga yang berkualitas. Di masa depan diharapakan program ini terus berlangsung dengan penambahan durasi waktu. Selain juga untuk memberikan pembekalan kepada peserta KPM tentang materi dan metode KPM Partisipatif-Integratif yang lebih komprehensif. Ketua Jurusan Syariah Umi Supraptiningsih, menyatakan salah satu keberhasilan mahasiswa KPM Prodi AHS STAIN Pamekasan bisa melakukan pemetaan keluarga sakinah (Kategori Keluarga Pra-Sakinah, Sakinah 1, Sakinah 2, dan Sakinah 3). Dari temuan mahasiswa tersebut perlu dilakukan pembenahan prosedur perkawinan, yang dapat dilakukan melalui penyuluhan Pra-Nikah / Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) dengan memberikan bekal kepada calon-calon pasangan pengantin untuk mempersipakan sebelum melangkah ke jenjang perkawinan dan cara penyelesaian persoalan-persoalan yang mungkin di dalam mengarungi hidup di dalam keluarga. Selain itu temuan mahasiswa di lapangan tingginya perceraian diakibatkan faktor ekonomi dan perselingkuhan, faktor ekonomi dapat diatasi dengan menyiapkan calon pengantin untuk memiliki bekal skill kewirausahaan. (Gfr)

Civitas

MoU dengan Universitas Kebangsaan Malaysia

Serah terima cenderamata setelah pelaksanaan seminar dan penandatanganan MoU.

STAIN Pamekasan mengadakan expose hasil penelitian dalam bentuk seminar internasional dengan tema “Pengaruh Human Capital, Structural Capital, dan Costumer Capital terhadap Informasi Asimetris dan Akuntabilitas Kinerja Anggaran Bank Umum Syariah di Negara Indonesia dan Malaysia,” pada 29 Desember 2016. Seminar diselenggarakan di Multi Center Lantai II STAIN Pamekasan dengan dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan juga dosen tamu serta beberapa tamu undangan. Seminar tersebut merupakan sebuah paparan dan usaha penyebaran hasil penelitian yang diadakan di dua Negara yakni Malaysia dan Indonesia terutama yang berdampak langsung bagi pengembangan perbankan syariah di kedua Negara tersebut. Penelitian unggulan tersebut merupakan hasil

jerih payah Sri Handayani, Fatati Nuryana, Ainur Hidaya dari STAIN Pamekasan dan Shofian Ahmad dari UKM. Narasumber dari seminar tersebut di antaranya Sri Handayani sebagai ketua Tim Peneliti Internasional STAIN Pamekasan. Madya, dan Shofian Ahmad selaku Deputy Dean for Graduate Studies & International Relation Faculty of Islamic Studies Universita Kebangsaan Malaysia dan Eric Kurniawan, Pimpinan BRIS Kec Pamekasan. Acara ini dim-

ulai dengan pembukaan yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan dilanjutkan dengan penyampaian laporan program penelitian oleh kepala DIPA STAIN Pamekasan 2016. Masyhur Abadi, dan dilanjutkan dengan peresmian acara oleh ketua STAIN Pamekasan Mohammad Kosim. Kegiatan tersebut menjadi awal yang sangat penting dalam kerjasama antara kedua lembaga dan diharapkan menjadi kerjasama yang berkesinambungan sehingga berdampak pada pengembangan lembaga. Di dalam seminar diungkapkan bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tercatat mulai dari tahun 1992 sampai 2016 Perbankan Syariah di Indonesia berjumlah 13 dan hampir menyamai Malaysia. “Perkembangan bank umum syariah seyogyanya diikuti pengelolaan yang sesuai dengan kepentingan nasabah dan bank,” ujar Sri andayani. Dilanjutkan, bahwa bank syariah akan menjadi besar apabila didukung dengan modal intelektual yang meliputi human capital, structural capital dan costumers capital. “Penilaian kinerja perusahaan seringkali hanya didasarkan pada aktiva berwujud (tangible assests), sementara aktiva tak berwujud (intangible assests) tidak dilirik.” pungkanya (Ism) WARTA STAIN Pamekasan | 9

Civitas

SIAPKAN MENTAL MAHASISWA HADAPI MEA Pada hari Selasa, 23 Agustus 2016, Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan menyelenggarakan Studium General yang digelar di gedung Auditorium STAIN Pamekasan. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Mungin Eddy Wibowo, (Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia [ABKIN]). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua III, Atiqullah, Ketua Jurusan Tarbiyah, Moh. Muchlis Solichin, Sekretaris Jurusan Tarbiyah, Siswanto, dan para dosen Jurusan Tarbiyah dan para mahasiswa Jurusan Tarbiyah. Taufiqurrahman, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa mahasiswa Jurusan Tarbiyah harus dapat berkontribusi dalam pengembangan mutu pendidikan di Madura dengan senantiasa membangun kompetensi dirinya. Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi para mahasiswa untuk memiliki kemampuan keilmuan dan kepribadian yang unggul dalam menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah menjadi ikon pasar bebas di masyarakat luas. Setelah penyampaian sambutan ketua STAIN Pamekasan, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara STAIN Pamekasan dengan Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Penandatangan ini dilakukan oleh Ketua STAIN, Ketua Jurusan Tarbiyah


dengan Ketua Umum ABKIN. Penandatanganan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada pengembangan kapasitas STAIN Pamekasan terutama dalam bertransformasi menuju Institut Islam Negeri Madura. Menurut Pemaparan Mungin Eddy Wibowo, bahwa Indonesia menghadapi tantangan persaingan bangsa di era global dan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut peningkatan mutu dan produktivitas manusia terdidik. Daya saing hanya dapat diwujudkan oleh sebuah bangsa yang mandiri dan berkepribadian, yaitu bangsa yang mampu mengandalkan kekuatan sendiri dan kepribadian bangsa Indonesia. Ia pun menuntut mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa Indonesia harus menjadi manusia yang berkualitas, berkepribadian, maju, mandiri,dan tanggap terhadap tuntutan zaman yang berubah menuju masyarakat masa depan. “Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang berkembang masa transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Saat ini, masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh arus globalisasi, perkembangan iptek dan informasi, arus pasar bebas di ASEAN sehingga kemungkinan bertemunya orang-orang

dari berbagai belahan dunia semakin besar pula,” paparnya. Oleh karena itu, mahasiswa Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan diharapkan menjadi manusia masa depan, yakni manusia yang menatap masa depan, manusia yang mampu mengantisipasi masa depan, yaitu melihat jauh ke depan dan siap mengarungi kehidupan masa depan sehingga akan tetap eksis di dalam menjalani kehidupan. Untuk menjadi mahasiswa yang kepribadian yang berdaya saing global dalam menghadapi MEA, narasumber mengemukakan bahwa mahasiswa Tarbiyah sebagai calon pendidik profesional harus memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap dan kepribadian yang semuanya terpadukan bagi terlaksananya profesi pendidik. Menurutnya, kepribadian memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Membangun kepribadian bagi mahasiswa calon pendidik memegang peranan sangat penting, dan akan mewarnai perkembangan pribadinya secara keseluruhan. Ia pun menyarankan mahasiswa Tarbiyah melalui proses pendidikan berusaha menanamkan dan mengembangkan sistem nilai dan norma yang menjadi patokan untuk sikap mental dan perilaku yang benar, baik, dan pantas serta menjauhi halhal yang salah, buruk, dan tidak pantas. (Ism)

Civitas

Kembangkan Jiwa Entrepreneur Mahasiswa Dengan profesional para peserta memasarkan produknya.

Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam (EBIS) STAIN Pamekasan mengadakan lomba wirausaha bekerja sama dengan salah satu operator seluler dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah STAIN Pamekasan. Lomba tersebut dimulai pada tanggal 21 Desember 2016 dan rencananya akan berakhir pada akhir bulan Februari 2017. Lomba tersebut diikuti oleh 36 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 3 orang. Setiap kelompok terlebih dahulu mendaftarkan produk yang akan diikutkan perlombaan dengan menyetorkan proposal, kemudian proposal yang masuk diseleksi dan akan dipilih 30 besar untuk dipresentasikan dengan membawa serta produk yang sudah jadi. Setelah itu akan diambil 15 besar untuk diikutkan beberapa pelatihan dan produk yang dihasilkan dipamerkan untuk kemudian diambil pemenangnya. Dari lomba tersebut terjaring beberapa jiwa entrepreneur

yang terbilang bagus, selain itu terdapat beberapa produk yang terbilang unik dan baru, di antaranya adalah Batako yang berbahan dasar kertas. “Produk ini terbilang sangat unik dan kreatif, karena memang baru ada,” ujar Fatati Nuryana ketika ditemui di kantornya Perlombaan ini merupakan yang pertama kali diadakan dan baru untuk mahasiswa jurusan EBIS STAIN Pamekasan saja. Selain bertujuan untuk memberi wadah bagi mahasiswa untuk mempraktekkan materi yang didapat di dalam kelas, lomba tersebut juga bertujuan untuk mengembangkan bakat mahasiswa di bidang entrepreneur dan membangun karakter serta jiwa entrepreneur itu sendiri sehingga mereka bisa mandiri ketika lulus

nanti. Fatati selaku ketua panitia lomba tersebut menambahkan harapannya bahwa lomba ini akan berkesinambungan dan tidak hanya terbatas pada mahasiswa jurusan EBIS STAIN Pamekasan saja, tetapi bisa diikuti oleh semua mahasiswa proodi yang ada di STAIN Pamekasan. “Karena perlombaan seperti ini memang dibutuhkan untuk mengasah kemampuan berwirausaha bagi semua mahasiswa,” tutur salah satu dosen Jurusan EBIS STAIN Pamekasan. Selain diberi bekal beberapa pelatihan 15 kelompok yang terpilih diikutsertakan dalam Komunitas Entrepreneur Muslim yang bekerjasama dengan pihak Universitas Islam Madura (UIM). Sebagai maksimalisasi bekal dan pengembangan bakat setiap peserta. Untuk saat ini pihak kampus masih memfasilitasi pencarian pasar dan ke depannya ada rencana untuk labeling dari pihak kampus sendiri dengan membuat Laboratorium EBIS sehingga usaha yang dilakukan untuk mengembangkan bakat entrepreneur akan maksimal. “Semoga Laboratorium perusahaan yang kita rencanakan akan segera terlaksana dan didukung pihak kampus supaya mahasiswa bisa berkarya dan karyanya dapat difasilitasi dengan bisa men-display hasil karyanya,” tutup Fatati. (Ism)


Civitas

Jurnal Karsa Go Internasional STAIN Pamekasan tidak main-main dalam meningkatkan mutu artikel jurnal terakreditasi menuju Jurnal Internasional 2016 dan pemantapan Jurnal Karsa sebagai pioner budaya Madura. Itu terlihat dalam agenda Seminar Peta Riset Sosial Budaya Keislaman Madura yang STAIN Pamekasan selenggarakan di Multi Center lantai II STAIN Pamekasan, Senin (07/11/2016). Prof. Dr. Mien A. Rifai (Pemerhati Budaya Madura dan Dewan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) sedang memaparkan tentang Madurologi.

Mien A. Rifai (Pemerhati Budaya Madura dan Dewan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) hadir sebagai pemateri tunggal dalam seminar yang mengkaji riset dan kebudayaan Madura itu. Para penulis dan pengelola Jurnal Karsa juga terlihat ikut andil dalam meramaikan seminar yang bertujuan untuk berbenah demi terindeks Internasional. Ketua STAIN Pamekasan Mohammad Kosim membuka langsung acara seusai menyampaikan ucapan terimakasih terhadap kehadiran pemateri. Pria yang biasa disapa Kosim tersebut meminta agar pemateri memberikan pandangan terhadap audiens yang notabennya pengelola dan penulis Jurnal Karsa dalam mempersiapkan Go Internasional. “Jurnal Karsa telah menjadikan Madura sebagai ruh yang selalu dibawahbawah,” pungkas Kosim dalam memperkokoh bahwa Jurnal Karsa bernuansa kemaduraan di penghujung sambutannya. Seteah Moderator Mashur Abadi memperkenalkan pemateri, dia memaparkan secara singkat dan memetakkan alur diskusi yang


berlangsung khidmad pagi itu. Pria yang biasa disapa Mashur juga menyelipkan penjelasan kata-kata Bahasa Madura yang diserap dari Bahasa Arab serta mempertegas dengan contoh yang diutarakan sebelum diberikan kepada pemateri yang lebih dikenal dengan panggilan Mien. Mien memulai jalannya seminar dengan memberikan pujian terhadap Jurnal Karsa milik STAIN Pamekasan lewat pernyataannya bahwa tidak banyak jurnal yang memuat tentang Madura dan Jurnal Karsa yang hadir dengan nuansa kemaduraan lebih banyak dari sekian banyak jurnal. Lalu, dia menceritakan kepedulian terhadap Jurnal Karsa sampai sekarang tidak terlepas dengan ikut andil salah satu keluarganya sebagai penggagas dulu. “Madura sudah tandus layaknya gurun pasir dalam konteks budaya,” papar Mien yang pernah meraih ASEAN Senior Meritorious Award pada tahun 2011 di sela-sela penyampaian materinya. Dia menjelaskan tentang statemennya, sebuah gambaran tentang terdekadensinya budaya

Madura yang salah satu sebabnya yaitu beberapa orang Madura mulai tidak peduli terhadap budayanya sendiri. Pemateri kelahiran Gapura Sumenep itu, mengatakan bahwa bahasa merupakan fondasi akan semua budaya yang dimiliki oleh Madura. Maka dari itu, proses penjagaan harus dimulai dari merawat Bahasa Madura, terutama luangkan waktu bagi para orang tua untuk mengajari anak-anaknya berbahasa Madura yang baik dan benar. Dengan tujuan, keaslian Bahasa Madura tetap terjaga dan Madura memiliki penerus yang mahir berbahasa Madura. Dalam bidang riset, Mien menegaskan kepada semua audiens untuk mengokohkan niat sebelum melakukan penelitian. Ia menjelaskan bahwa niat yang benar akan mempengaruhi kualitas dari hasil yang diteliti dan besar kemungkinan untuk memperoleh data yang akurat. Selain itu, persiapan yang matang juga memberikan pengaruh terhadap keberhasilan dalam meneliti, sep-

bersambung ke hal. 14 ...

Civitas

SEHARI BERSAMA MAHFUD MD Pamekasan-Senin 08/08/2016 Pusat Kajian Kemaduraan (Madurologi) bekerja sama dengan Pascasarjana STAIN Pamekasan menyelenggarakan Seminar Nasional dengan Tema: “Islam dalam Perspektif Hukum, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup,” yang digelar di Gedung Multi Center Lt II STAIN Pamekasan. Moderator, M. Ali AL Humaidy (kanan) dan pembicara, Moh. Mahfud MD.

Hadir sebagai narasumber keynote speaker Guru Besar Ilmu Hukum Moh. Mahfud MD. Kegiatan Seminar Nasional ini dibuka oleh Ketua STAIN Pamekasan, Taufiqurrahman, yang didampingi oleh ketua pelaksana, Moh. Hafid Effendy, dan Direktur Pascasarjana STAIN Pamekasan, Mohammad Kosim, Peserta acara tersebut terdiri atas dosen, praktisi, akademisi, mahasiswa, dan pimpinan perguruan tinggi se-Madura. Menurut penuturan Hafid, sapaan akrabnya, sebanyak 21 akademisi akan mempresentasikan pemikiran dalam kegiatan ilmiah forum Call for Papers dan Seminar Nasional tentang Islam dalam Perspektif Hukum, Ekonomi dan Lingkungan Hidup di Gedung Pertemuan Multi Center Lt II STAIN Pamekasan. Jumlah tersebut merupakan para pakar yang dinyatakan lolos dari penjaringan atau seleksi dari 79 pendaftar yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. “Dalam proses pen-

jaringan ini, kita tekankan pada judul yang memiliki abstraksi dan berkorelasi dengan sub tema yang sudah kita siapkan,” ungkap dosen asal pasean itu. Ke-21 akademisi akan mempersentasikan makalah mereka sesuai dengan bidang masing-masing, berdasarkan pengajuan dari materi yang diterima oleh panitia. Lebih lanjut Hafid itu menjelaskan. Nanti dibagi per sub bidang, meliputi Islam, Ekonomi dan Budaya. Dari jumlah tersebut kita bagi menjadi 4 sesi, masing-masing sesi berisi 5 hingga 6 orang yang akan mempersentasikan makalah mereka. “Tidak hanya itu, materi dari para akademisi yang sudah dipersentasikan akan diterbitkan dalam jurnal STAIN Pamekasan yang sudah terindeks. Nantinya naskah mereka akan kita terbitkan di Jurnal Karsa dan Al-Ihkam,” pungkasnya. Pada kegiatan tersebut, keynote speaker yang juga sebagai Guru Besar Universitas Islam Indonesia

(UII) Yogyakarta Moh Mahfud MD mengangkat tema tentang “Islam, Lingkungan Budaya, dan Hukum dalam Perspektif Ketatanegaraan Kita”. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan, bahwa dasar teologis Negara Pancasila di kalangan umat Islam kadangkala masih ada pertanyaan tentang bagaimana dasar pembenaran agama yang sesuai dengan akidah (dasar teologis) terkait dengan posisi syariah Islam di dalam sistem ketatanegaraan berdasarkan Pancasila sebagai sumber dari segala hukum. Menurutnya, beberapa kaidah hukum Islam bisa menjelaskan hal tersebut dengan pernyataan utama bahwa dasar Negara Pancasila adalah modus vivendi atau kesepakatan luhur yang dalam konteks agama sering disebut sebagai mitsaaqon ghalidzaa. “Oleh karena itu dasar ideologi negara yang harus menjadi sumber hukum nasional

bersambung ke hal. 16 ... WARTA STAIN Pamekasan | 13

Civitas

Klinik Hukum Baru STAIN Pamekasan Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan selenggarakan studium general sekaligus meluncurkan Klinik Hukum, Kamis (16/02/2017). Acara tersebut dilangsungkan di Auditorium Center kampus yang dekat Terminal Ronggosukowati itu. Acara yang memang sudah jadi rutinitas itu dihadiri oleh seluruh mahasiswa Jurusan Syariah dan civitas akademika. Selai itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Rudi Indra Prasetya terllibat juga dalam rangka memeriahkan acara edukatif tersebut. Studium General Jurusan Syariah STAIN Pamekasan yang melibatkan para pendidik dan peserta didiknya memiliki tujuan untuk mem-

perkenalkan dan membekali tentang narkoba. “Membekali mahasiswa tentang wawasan terkait korupsi tentu sangat penting, agar kita paham betul pencegahan dan penindakan kasus korupsi,” ucap Ketua Jurusan (Kajur) Syariah, Maimun. Harapannya, Kajur Syariah menginginkan klinik baru milik STAIN Pamekasan bisa berjalan dengan baik dan mahasiswa serta dosen ikut aktif

terlibat. “Diharapkan kedepan klinik tersebut berjalan dengan baik, tentu butuh proaktif dosen dan mahasiswa,” tambah Kajur Syariah STAIN Pamekasan. Ketua STAIN Pamekasan, Mohammad Kosim menyampaikan tujuan kerjasama tak lain untuk bisa melibatkan kejaksaan dalam pendampingan di mata kuliah yang dimaksud. “MoU dengan pihak kejaksaan penting dilakukan supaya kerja sama ke depan berjalan maksimal. Dengan itu, nanti ada pendampingan tenaga pengajar mata kuliah terkait di Jurusan Syariah dari kejaksaan dan sejenisnya,” terangnya. (idy)

...sambungan dari hal. 12 erti halnya mengumpulkan segala macam informasi dan mengkajinya sebelum terjun kelapangan. Dalam pemaparannya, Mien menegaskan pentingnya ketelitian dalam mengidentifikasi data. Sebab, Ia sudah menilai Jurnal Karsa sudah bagus, namun akan lebih bagus jiga terdapat peningkatan disegi


identifikasi data dan kepenulisan. “Para penulis Jurnal Karsa harus lebih teliti dalam mengidentifikasi data dan tingkatkan kualitas kepenulisan agar bisa lebih bagus,” tegasnya. Seusai penyampaian materi, diskusi yang sedikit hangat tentang beberapa kata dalam Bahasa Madura mewarnai

jalannya sesi tanya jawab. Itu bermula dari pernyataan yang diungkapkan oleh Umar Bukhari tentang warna hijau dan biru. Lalu, Hafid menyanggah jawaban dari pemateri yang akhirnya Mien mengklarifikasi jawabannya dan seusai audiens menerima akan jawaban tersebut sebab sudah tercantum dalam kongres. (Idy)

Civitas

ERATKAN KERJA SAMA DENGAN BALAI BAHASA JATIM

Pembicara, Amir Mahmud dari Balai Bahasa Jawa Timur dengan khidmat menyampaikan materi.

Sabtu, 06/08/2016 Prodi Tadris Bahasa Indonesia STAIN Pamekasan menyelenggarakan kerja sama Kemitraan Bidang Kebahasaan dan Kesastraan dengan Balai Bahasa Jawa Timur yang digelar di Multi Center lantai II STAIN Pamekasan. Hadir sebagai Narasumber penandatanganan MoU Amir Mahmud, selaku Kepala Balai Bahasa Jawa Timur. Kegiatan penandatanganan kerjasama kemitraan ini, dibuka langsung oleh Ketua STAIN Pamekasan, Taufiqurrahman. Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jurusan Tarbiyah, Siswanto, dan seluruh dosen pengampu di Prodi Tadris Bahasa Indonesia, serta seluruh mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia STAIN Pamekasan. Dalam sambutannya, Taufiqurrahman mengatakan, kerjasama antar instansi memang diperlukan. Menurutnya, kerjasama antar perguruan tinggi atau dengan Balai Bahasa merupakan upaya memecahkan isolasi institusional yang dihadapi perguruan tinggi. “Baik pada level lokal, nasional, regional, maupun internasional terutama dalam upaya peningkatan mutu akademik prodi Tadris Bahasa

Indonesia STAIN Pamekasan,” ungkap laki-laki berpeci hitam itu. Menurut Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia STAIN Pamekasan, Moh. Hafid Effendy, kerjasama antar perguruan tinggi atau lembaga lain baik dalam maupun luar Negeri telah diatur dengan jelas dalam pasal 122 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990. Di mana pasal tersebut memberikan legitimasi pentingnya jalinan kerjasama perguruan tinggi dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas serta pengembangan institusional sebuah perguruan tinggi secara keseluruhan. Hafid, sapaan akrabnya, juga memaparkan bahwa tujuan dilaksanakannya kerjasama kemitraan meliputi; Membangun kemitraan dengan kelembagaan baik lokal, regional maupun internasional dalam rangka meningkatkan kualitas Prodi

seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Memperluas kesempatan civitas akademika mengembangkan prestasi akademik dan profesionalisme melalui kerjasama dengan instansi mitra; Membangun kemitraan dan mencarikan peluang-peluang bagi lulusan STAIN Pamekasan untuk bekerja di instansi mitra yang profesional; Memperluas jalinan kemitraan dengan lembaga donor untuk pengembangan kerjasama dengan dasar kebersamaan dan profesionalisme; 5) Meningkatkan kemampuan berkembang lembaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; dan mengembangkan bidang-bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, lanjut Hafid, ada beberapa ruang lingkup kerjasama yang disepakati oleh kedua belah pihak, di antaranya: 1) Pengembangan pembelajaran kebahasaan dan kesastraan; 2) Penyelenggaraan kegiatan pembinaan (Duta Bahasa, Gerakan Cinta Bahasa Indonesia, lomba, dan temu ilmiah) dan pengkajian kebahasaan dan kesastraan; 3) Penyelenggaraan workshop tentang kebahasaan dan kesastraan; 4) Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan 5) Pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA); 6) Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL)/ (PKM). Elok mahasiswi Tadris Bahasa Inggris (TBI) bersyukur dengan adanya acara tersebut. “Saya sangat termotivasi untuk memelihara serta meningkatkan kemampuan berbahasa dengan baik dan benar. Alhamdulillah, saya bisa ikut acara ini,” ungkap mahasiswi asal Situbondo ini. (Gfr)


Civitas

Dampingi Madrasah Se-Kecamatan Proppo STAIN Pamekasan selalu memberikan kontrubusi konkrit kepada masyarakat. Terbukti, Rabu hingga Kamis (1617/11/2016) lalu satu-satunya kampus Islam Negeri di Madura ini mengundang kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan dalam pendampingan untuk meningkatkan mutu madrasah. Acara tersebut bertempat di Multi center lantai II STAIN Pamekasan. Adapun tema yang diusung adalah “Manajemen Mutu Madrasah Berbasis Kearifan Lokal”. Pelaksanaan acara ini melibatkan Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Prodi Tadris Bahasa Indonesia (TBI). Adapun perwakilan madrasah yang hadir dalam acara ini meliputi; MI Salafiyah Syafi’iyah, MI Darul Iman, MI Darul Hikmah, MI Nurul Hikmah, MI Bustanul Mubtadiin, MI Misbahus Sudur, MI Miftahul Ulum Jembringin, Mifathul Ulum Kerca, MI Bustanul Ulum. Mohammad Kosim, ketua STAIN Pamekasan dalam sambutannya mengatakan, madrasah harus bisa membutikan jargon ‘Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah,’ yang sering diden-

... sambungan dari hal. 13 sudah disepakati melalui musyawarah yang terbuka, penuh kebebasan, dan saling pengertian maka ummat Islam di Indonesia harus menerima Pancasila sebagai produk mitsaaqon ghalida,” jelas Alumni PP Almardiyah Waru Pamekasan itu. Ia menambahkan, Islam sebagai sumber hukum, dan dengan


gung-dengungkan. “Masyarakat sekarang mayoritas memiliki kepercayaan penuh kepada madrasah dalam mendidik siswa utamanya dalam akhlak. Sehingga sudah saatnya kita membuktikan jargon “Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah”, ujarnya kepada semua lapisan masyarakat. Salah satu pamateri, Mohammad Thoha mengatakan, salah satu upaya untuk menjadikan madrasah atau sekolah bermutu yaitu dengan cara memanfaatkan budaya atau tradisi lokal. Seperti pelakasanaan Maulid Nabi di setiap daerah. “Di bulan Maulid Nabi, kepala sekolah bisa membuat program untuk melaksanakan perayaan Maulid Nabi ke rumah murid atau masyarakat secara bergantian. Atau juga bisa mengundang masyarakat untuk merayakan maulid bersama di sekolah,” paparnya.

disepakatinya Pancasila sebagai dasar negara maka hukum nasional yang berlaku di Indonesia adalah hukum yang bersumber dari Pancasila dan Sistem Hukum Pancasila. Dari sistem hukum Pancasila ini kemudian lahirlah politik hukum nasional yang berpedoman pada kaidah penuntun politik hukum nasional yang terdiri dari empat kaidah penun-

Mohammad Thoha menambahkan, salah satu upaya tersebut merupakan cara yang sederhana untuk menciptakan pendidikan bermutu yang berbasis kearifan lokal. Oleh karena itu, tegas dosen MPI STAIN Pamekasan tersebut, banyak cara untuk menjadikan madrasah bermutu. “Tetapi dalam hal ini, membutuhkan kerjasama antara guru dan kepala Sekolah. Artinya, kepala Sekolah tidak menggunakan prinsip ‘Dek Remmah Se Nyaman (Bagaimana Enaknya)’ dalam semua kegiatan,” paparnya. Di akhir acara, Syaiful Hadi ketua prodi MPI STAIN Pamekasan berharap, pembimbingan yang akan dimulai pada Senin (28/11/2016) bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan. Sehingga dalam beberapa waktu ke depan, madrasah yang terlibat bisa lebih bermutu. “Satu minggu ke depan, beberapa dosen yang terlibat akan mendatangi madrasah bapak ibu sekalian. Jadi kami berharap, acara ini lancar. Sehingga madrasah di Proppo lebih bermutu,” ungkapnya di acara penutupan. (Gfr)

tun yaitu: Pertama, hukum harus menjamin integrasi teritori dan ideologi; Kedua, hukum harus ada dalam keseimbangan antara membangun demokrasi dan menegakkan nomokrasi; Ketiga, hukum harus membangun keadilan sosial dan; Keempat, hukum harus menjaga toleransi beragama yang berkeadaban. “Indonesia bukan negara

Civitas

Foto bersama Pimpinan STAIN Pamekasan dan pemateri dari UMM Malaysia.

STUDIUM GENERAL JURUSAN TARBIYAH

Hadirkan Pembicara dari Malaysia Selasa (14/2/2017), STAIN Pamekasan menyelenggarakan Studium General di Auditorium Center kampus tersebut. Hebatnyapembicara kali ini merupakan dosen Unifersiti Utara Malaysia (UUM), Abdul Hamid Busthami Nur. Acara tersebut bertajuk ‘Teaching and Learning in 21 Century’. Ketua Jurusan (Kajur) Tarbiyah, Edy Susanto menaruh harapan besar bagi yang hadir agar bisa men-

getahui dunia luar lewat media informasi yang mudah diakses di internet. “Mahasiswa harus lebih progresif dalam menyelami pendidikan,” tuturnya. Edi menargetkan, acara ini bisa menjadi ikhtiar dalam peningkatan mutu pengelolaan akademik. “Acara ini juga sebagai ikhtiar meningkatkan mutu pengelolaan akademik, maupun hal-hal lain di kampus tercinta ini,” tambah Edi.

Ketua STAIN Pamekasan Mohammad Kosim langsung blakblakan mengenai targetnya kala itu. Ia menginginkan agar nantinya ada salah satu mahasiswa STAIN Pamekasan yang menjadi narasumber di UMM. “Suatu ketika dosen STAIN datang ke UMM menjadi narasumber, begitu sebaliknya. Harapannya ke depan, juga ada mahasiswa kita ke Malaysia menjadi narasumber,” tegasnya. (idy)

agama. Maka hukum agama, termasuk hukum Islam, tidak bisa diberlakukan sebagai hukum yang berdiri sendiri. Hukum yang berlaku di Indonesia adalah hukum nasional yang berwatak krismatik, menampung nilai-nilai baik dari berbagai sumber materialnya termasuk nilai hukum-hukum Islam sebagai bagiannya, bukan sebagai satu-satunya,” tegasnya.(Gfr)


Civitas

STAIN Pamekasan-BMTNU: Peduli Perekonomian Madura Pada Sabtu, 14 Januari 2017, STAIN Pamekasan lakukan kerja sama dengan KSPP Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) Jawa Timur (Jatim). Memorandum of Understanding (MoU) berlangsung di Auditorium kampus yang beralamatkan di Jalan Raya Panglegur KM 4 Tlanakan, Pamekasan.

Ketua jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam (Kajur Ebis), Zainal Abidin menjelaskan, kerja sama tersebut merupakan ikhtiar untuk menghidupkan perekonomian Madura. Kajur Ebis itu menegaskan, ada dua benang merah dari MoU dengan BMTNU Jatim. Pertama, berkenaan dengan motto kampus yang sebentar lagi bertransformasi ke Institut Islam Negeri (IIN) Madura. Yaitu, mewujudkan kampus yang religius, kompeten, dan kompetitif. “Maka, STAIN Pamekasaan perlu bergandengan tangan dengan semua pihak untuk membangun sosial ekonomi


Ketua STAIN Pamekasan, Mohammad Kosim (2 dari kanan) dan Direktur Utama KSPP Syariah BMTNU Jatim, Masyudi (2 dari kiri) sedang menandatangani MoU.

Madura. Kita tidak bisa sendirian. Sehingga, BMTNU sebagai salah satu steakeholder sekaligus user dari ekonomi dan bisnis islam di Madura, perlu kita libatkan,” terangnya. Kedua, Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi landasan selanjutnya. “Di samping itu, STAIN Pamekasan mesti menjadi rumah bersama. Itu menjadi tagline dari visi dan misi STAIN Pamekasan. Rumah bersama ini berkenaan dengan pengembangan ekonomi dan bisnis islam di Madura,” imbuhnya. Zainal Abidin melanjutkan,

ruang lingkup kerja sama antara STAIN Pamekasan dengan BMTNU Jatim adalah berupa kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat, pengembangan sumber daya insani, serta teknik pemasaran produk. Direktur Utama KSPP Syariah BMTNU Jatim, Masyudi berharap MoU dengan STAIN Pamekasan bisa berkembang dan berlanjut. “MoU ini diharapkan terus berkembang ke depannya. Itu berlaku untuk jangka waktu tiga tahun dan dapat diperbarui kembali atas kesepakatan para pihak,” tegas Masyudi. (Idy)

Civitas

310 Wisudawan di Gelombang Kedua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan wisuda 305 mahasiswa dari Strata 1 (S1) dan 5 mahasiswa dari Strata 2 (S2) pada Sabtu, 24 Desember 2016. Seremonial tersebut berlangsung sejak pagi hingga siang di Auditorium Center kampus STAIN Pamekasan yang dekat dengan Terminal Ronggosukowati. 310 total mahasiswa yang diwisuda berasal dari bermacam-macam Program Studi (Prodi). Wisudawan terbanyak dari Prodi Perbankan Syariah (PBS) dengan 105 wisudawan, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan 90 wisudawan dan hanya 69 wisudawan dari Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI). Kemudian, Akhwal al-Syakh Syiah (AHS) menyumbang 24

wisudawan dan disusul Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dengan 17 mahasiswa yang diwisuda. Terakhir dari S2, total 5 mahasiswa yang diwisuda dari Prodi PAI. Prosesi wisuda ini dilaksanakan oleh kampus STAIN Pamekasan yang berada di Jalan Raya Panglegur KM 4 Tlanakan, STAIN Pamekasan merupakan wisuda yang ke-22 untuk tingkatan S1. Sedangkan untuk S2, wisuda tersebut merupakan yang

kedua.”Wisuda kali ini merupakan gelombang yang kedua di tahun 2016 ini, untuk lulusan S1 (red, Strata 1) masuk wisuda ke-22 dan wisuda kedua untuk program magister (red, S2),” tutur Ketua STAIN Pamekasan, Mohammad Kosim. Ketua yang baru dilantik Oktober kemarin (red, 2016) membeberkan perbedaan prosesi wisuda kali ini. “Jika sebelumnya lulusan Jurusan Tarbiyah seperti PAI menyandang status S.Pd.I (red, Sarjana Pendidikan Islam), kini berubah menjadi S.Pd (red, Sarjana Pendidikan). Demikian juga dengan lulusan Sarjana Hukum Islam (SHI) menjadi SH (red, Sarjana Hukum),” tambah pria yang biasa disapa Kosim itu. (Idy)

Wisudawan terbaik foto bersama Ketua STAIN Pamekasan, Mohammad Kosim (tengah).


Civitas

P2B Gelar TOEFL dan TOAFL Gratis Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) STAIN Pamekasan adakan tes TOEFL dan TOAFL secara gratis untuk semua civitas akademika mulai dari mahasiswa, dosen sampai semua karyawan STAIN Pamekasan (31/10/ 2016). A. Gufran Ferdiant selaku salah satu staf P2B mengatakan, khusus bahasa Inggris sudah mengadakan pengembangan bahasa, misalnya pihak pusat pengembangan bahasa sudah memberikan placement test terhadap mahasiswa baru. Ia berharap, dengan adanya placement test itu mahasiswa yang ingin meningkatkan kemampuannya baik bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan bahasa Arab bisa mendaftar ke P2B untuk kemudian diadakan pembinaan atau pelatihan untuk pengembangan bahasa. “Pada semester lalu, sudah diterbitkan buku dari hasil beberapa dosen bahasa Inggris yang dirembuk di sini dengan berbagai tema yang berbeda. Maksudnya buku itu ditulis dengan prodi masing–masing meski buku itu belum ada ISBNnya namun akan diusahakan secepat mungkin,” tuturnya. Ia menjelaskan, perwujudan dari Pengembangan Pusat Bahasa adalah takhsih yaitu mengoreksi terjemahan dari mahasiswa pascasarjana. Pasalnya, ketika mahasiswa pascasarjana ingin menyelesaikan tugas akhirnya (Thesis,


red). Karena dalam pembuatan Thesis itu ada yang berbahasa Arab dan berbahasa Inggris. “Pusat bahasa hanya membantu mengoreksi dari apa yang sudah diterjemahkan oleh mahasiswa pascasarjana. Dan di sini juga mengadakan TOEFL dan TOAFL. TOEFL khusus bahasa Inggris, dan TOAFL untuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia, itu bebas bayar. Jadi mumpung masih gratis maka silahkan kepada semua mahasiswa STAIN Pamekasan yang ingin menjajalkan kemampuannya untuk mengikuti tes ini dan mahasiswa bebas biaya dalam mengikuti tes ini sampai dia bisa. Karena TOEFL dan TOAFL menjadi syarat bagi mahasiswa yang ingin mengajukan beasiswa ataupun untuk melanjutkan ke S2 atau S3,” tambahnya. Fathol Kholiq selaku ketua Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang juga merupakan peserta dari tes TOEFL dan TOAFL mengatakan, acara tersebut sangat penting untuk dilaksanakan. “Acara seperti ini penting dan bagus kalau bukan untuk hal yang agak pragmatis, tapi juga semua

mahasiswa ikut,” ujarnya. Menurut Fathol Kholiq, mengikuti tes TOEFL dan TOAFL ini merupakan sebuah tuntutan. Karena orang itu harus ada skor TOEFL dan TOAFL-nya apalagi kalau ingin melanjutkan ke S2 dan S3 diminta tanda lulus tes TOEFL. Yang sudah dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat langsung untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan ke S2. “Mendapat keterangan lulus bagi mahasiswa yang ingin mengajukan beasiswa di STAIN Pamekasan, dan sertifikatnya bisa digunakan untuk melanjutkan ke S2 atau S3 meski di luar Madura seperti Surabaya, Malang,” pungkasnya. (Gfr)

“

Jadi mumpung masih gratis maka silahkan kepada semua mahasiswa STAIN Pamekasan yang ingin menjajalkan kemampuannya untuk mengikuti tes ini dan mahasiswa bebas biaya dalam mengikuti tes ini sampai dia bisa.

Cerpen

Perjuangan Syahidah Oleh: Erfan Arisandi* Senyum manis sang rembulan, melantunkan tangisan bayi yang terlahir dengan membawa tanda di telapak tangannya. Bahkan alam pun juga menangis melambangkan tanda kebahagiaan. Kedua orang tuanya ikut bercucuran air mata melihat buah hatinya sudah tersenyum. Dari awal, dari semenjak bayi itu masih berbentuk ari-ari, abi dan umminya sudah mempersiapkan nama yang sudah lama diinginkan. Syahid, jika anak yang lahir adalah laki-laki. Shahidah, jika anaknya terlahir dari golongan kaum Hawa. Langit mendung. Rembulanpun layu setelah semuanya melihat Syahidah yang hanya bisa duduk di kursi roda. Bukan hanya itu, Syahidah melihat alam ini dengan warna gelap.Ya, dengan warna gelap. Bahkan Syahidah tidak pernah melihat wajah abi dan umminya karena kebutaan yang dibawanya sejak lahir. Di pagi ini Syahidah juga kehilangan umminya untuk selamanya, wanita yang melahirkannya terkena penyakit leokimia yang diderita sejak menikah dengan abinya. Tepat pada umur Syahidah yang keempat tahun, umminya memenuhi panggilan-Nya dan sudah mengakhiri cerita pendeknya. Syahidah tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya ditemani oleh syair-syair sang pencipta yang setiap pagi dia dengar dari bilik jendela kamarnya. Dia sadar walaupun abinya seorang guru ngaji tapi dia tidak bisa mengaji karena kondisinya saat ini. Dia ingin seperti mereka yang setiap pagi berdansa membacakan

lantunan ayat-ayat Allah. Dia bersedih dan menangis setiap mendengar ayatullah dari suara di samping rumahnya karena dia tidak bisa meramaikan dunia dengan suara merdu yang dimilikinya. Terkadang dia bangun pada jam empat pagi untuk mendengar bacaan itu, bacaan yang setiap hari abinya baca melalui sound sistem. Di dalam hatinya pernah tergelitik untuk bisa membaca dan menghafal AlQur’an seperti teman-temannya yang setiap hari lewat di depan rumah sambil membaca sepuluh malaikat utusan Allah. Malam ini Syahidah memutuskan untuk mengatakan isi hati pada abinya yang sering dipanggil dengan sebutan ustadz Samhari itu. Syahida mencoba melangkah menggunakan jasa tongkat dari pohon bambu yang setiap hari menjadi temannya. Dengan sangat hati-hati, Syahidah berjalan munuju abinya yang masih bersemayam dengan butir-butir kecil yang tidak pernah ditinggalkan. Bleg! Syahidah jatuh. “Aw!!!sakit…., sakit. Abi..., tolong Syahidah,” teriak Syahidah memanggil abinya. Dia menangis meraung dengan kondisinya saat ini. Lututnya berdarah, tangannya memar. Tiba-tiba abinya merangkul Syahidah dan meletakkan di kursi rodanya sambil mencium kedua pipi Syahidah yang sangat lembut itu. “Syahidah, kamu tidak apaapa, nak?” Tanya abinya penuh kekhawatiran sembari meniup-

niup tangan Syahidah yang memar. “Tidak apa-apa, abi,” jawabnya sambil menyeka air matanya. Mungkin sangat sakit yang Syahidah rasakan. Tapi karena ada sesuatu yang ingin dikatakan, jadi Syahidah menahannya. “Abi, ada yang ingin Syahidah katakan,” sambungnya pada sosok laki-laki yang sangat menyayanginya. “Katakan saja, Syahidah. InsyaAllah abi akan turuti apa permintaanmu itu.” Syahida menghapus sisasisa air mata yang masih tertinggal di kelopak matanya dan melempar senyum untuk sosok laki-laki yang selalu mencium keningnya saat berangkat dan pulang dari surau. Dia tahu abinya selalu menuruti permintaan Syahidah, tapi permintaan saat ini mungkin tidak akan terkabul. Syahidah sedikit ragu untuk mengatakan semua ini pada abinya, tapi ini adalah keinginan Syahidah, keinginan dirinya untuk bisa membaca Al-Qur’an dan menghafalnya. “Syahida harus berani jika Syahidah memang benar-benar mau membaca AlQur’an dan menghafalnya,” suara hatinya. Dengan bermodal keberanian, Syahidah mengatakan pada abinya kalau dirinya ingin belajar Al-Qur’an padanya. Abinya menangis tanpa sepengetahuan Syahidah karena dirinya merasa bodoh, merasa kurang perhatian pada Syahidah. Dia merasa mementingkan mereka ketimbang Syahidah, anaknya sendiri. Lakilaki yang mempunyai tahi lalat di


Cerpen dagunya itu membawa Syahidah untuk bisa mengaji bersama muridnya. Tidak lama, hanya membutuhkan dua jam Syahidah sudah mampu menghafal surah Al-fatihah, surat pemula dalam Al-Qur’an. Syahidah memang sangat menginginkan dirinya untuk bisa membaca Al-Qur’an walaupun dengan kondisinya yang buta. Syahidah selalu membaca surah Al-fatihah di setiap aktivitasnya karena yang dia tahu saat ini hanya surah Al-fatihah. Abinya mendukung Syahidah untuk bisa membaca dan menghafal Al-Qur’an. Setiap hari abinya memberikan motivasi sebagai bumbu untuk membuat Syahidah semangat. Setiap adzan subuh berkumandang, di setiap abinya selesai sholat berjamaah bersama Syahidah, abinya mencium Syahidah dan Syahidah belajar ngaji kepadanya. Bingung, linglung yang abinya rasakan, Syahidah tidak mungkin bisa membaca dan mengahafal Al-Qur’an 30 juz seperti yang Syahidah inginkan. Syahidah mendapatkan kendala saat belajar ngaji kepada abinya. Syahidah sulit membaca, dia hanya bisa mendengar abinya saat membacanya. “Abi, apakah Syahidah bisa membaca Al-Qur’an dan menghafalnya? Syahidah ingin seperti Musa yang mengharumkan nama Indonesia karena prestasinya. Syahidah ingin membahagiakan abi. Ummi juga akan bahagia disana jika Syahidah jadi hafidzah. Tolong bantu Syahidah, bi.” pinta Syahidah yang masih nampak sifat kekanak-kanakanya. “Syahidah bisa jika serius membaca dan mendengarnya. Abi janji akan selalu mensupport Syahidah.” Malam telah lengser dari ke-


dudukannya. Yang ada sekarang hanya bunyi burung pipit yang saling bersahutan di sawah yang rumpun dengan padi yang menghasilkan karbohidrad dan sebentar lagi siap panen. Mentari nampak membelah dedaunan memancarkan cahaya di celah-celah daun itu. Laki-laki berkopyah putih dan berjenggot tebal menghampiri Syahidah yang masih asyik menikmati oksigen pagi di jendela kamarnya. “Abi, apa benar ini abi?” mencoba menebaknya. Abinya terkejut saat Syahidah menebaknya. Mungkin karena aroma parfum Casablanka kesukaannya yang sudah di kenal. “Kok Syahidah tahu kalau abi yang datang?” Tanya abinya

dengan penuh senyuman. “Iya lah, bi. Kan cuma abi yang ada di sini.” Jawabnya Sebentar abinya mengambil sesuatu yang ada di saku bajunya. Sesuatu itu berwarna hijau lengkap dengan hadsedt-nya. Abinya memasangkan hadsedt ke telinga Syahidah. Setelah lampu berwana merah menyala, bunyi Al-Qur’an terdengar indah di telinganya. Sesuatu itu berupa MP3 yang sengaja abinya membelikan untuk Syahidah sebagai alat untuk membuat Syahidah cepat hafal. Ternyata ustadz samhari alias abi Syahidah itu tidak siasia membelikan MP3. Syahidah mampu menghafal sepuluh ayat dalam sehari. Sekarang hafalan

Cerpen Syahidah sudah mencapai 15 juz, tanpa lelah abinya menambah belajar mengajinya menjadi lima kali dalam sehari, Syahidah pun juga semangat dalam hal yang diperintah abinya. MP3 yang dibelikan abinya itu tidak pernah lepas dari telinga Syahidah. Syahidah pernah mendapat juara di tingkat Kabupaten tepatnya di kota Gerbang Salam itu. Syahidah mendapatkan sekolah gratis di berbagai lembaga, tapi Syahidah tidak mau, sebab tidak akan ada orang yang lebih sabar mengajari Syahidah selain abinya sendiri. Bocah kecil berumur 6 tahun itu selalu berharap bisa melihat wajah abinya yang sejak lahir tidak melihatnya, dia hanya meraba-raba wajah abinya seperti apa wajah abinya saat ini. “Pasti abi ganteng dan ummi cantik sama seperti aku. Syahidah kangen banget sama ummi, Syahidah kangen kasih sayang ummi waktu Syahidah masih suka kencing dalam celana. Syahidah kangen ummi,” bicaranya dalam hati. Air mata Syahidah tiba-tiba jatuh mengingat kasih sayang umminya. Syahidah belum sempat melihat wajah umminya dan kini wajah umminya masih menjadi misteri bagi Syahidah. Sejak saat itu semangat Syahidah berkurang, dia masih ingat sama umminya yang sangat dia rindukan. “Syahidah, kamu jangan menangis, aku tahu kamu ingat sama umminya. Jangan bersedih, jangan menangis tetaplah seperti Syahidah yang dulu, yang selalu semangat menghafalkan Al-Qur’an. Abi yakin, umminya kamu lebih senang kamu yang dulu ketimbang yang sekarang, yang hanya bisa sedih dan menangis.” Ujarnya menenangkan. “Maafkan Syahidah, abi. Syahidah janji tidak akan sedih lagi,” jawabnya sembari menyekat

Ingin cerpenmu dimuat di Majalah WARTA STAIN Pamekasan? Kirim karyamu ke redaksi via email: [email protected] (Khusus siswa SMA sederajat. air matanya yang terus mengalir. Sejak itu Syahidah lebih semangat lagi menghafal. Hingga abinya menginginkan Syahidah untuk ikut Tahfidzul Qur’an Nasional yang diadakan oleh salah satu kampus di Surabaya. Awalnya, Syahidah takut untuk mengikuti lomba itu, namun dengan motivasi abinya yang sangat kuat, dia memberanikan diri untuk tampil terbaik. Pembawa acara yang bernama Arief Billah itu memanggil nama Syahidah sebagai peserta yang nomor tujuh. Syahidah membacanya dengan tartil dan benar. Semua juri berlinang air mata saat melihat Syahidah lancar dan hafalannya sangat sempurna. Akhirnya, Syahidah lulus pada babak berikutnya. Saat acara final dimulai. Syahidah harus tampil paling awal dengan membacakan surah Al-Maidah ayat 51-57. Syahidah mampu membaca dengan benar. Salah satu penonton mencoba untuk menguji hafalan Syahidah untuk meneruskan bacaan yang dibacakan oleh salah satu penonton dan Syahidah pun mampu meneruskannya dengan tartil dan benar karena memang Syahidah sudah hafal 30 juz. Syahidah takut mengecewkan abinya yang sudah memeras keringat agar Syahidah mampu hafal 30 juz. Syahidah takut kado yang akan Syahidah berikan pada abi dan umminya itu tidak bisa

diraihnya. Tapi saat Arief Billah itu membacakan juaranya. Syahidah seakan tak percaya bahkan abinya tak percaya saat Syahidah dinobatkan sebagai juara pertama Hafidzah Indonesia. Tangisan bahagia Syahidah seakan membuat lautan di atas panggung itu dengan bantuan tangisan seribu penonton tak terkecuali abinya. Mereka kagum dan terharu saat dia membacakan surat-surat dalam Al-Qur’an dengan mata yang buta dan kaki yang lumpuh. Semua juri juga menyumbangkan tangisan atas usaha dan tekat Syahidah untuk bisa membaca dan mengafal AlQur’an. Ponpes Sumber Bungur, 16 November 2016

*Siswa Kelas XII IPA MA Sumber Bungur, Pakong. Penulis buku Celurit Berselendang (Bebuku Publisher; 2016). Putra Desa Bajur, Kecamatan Waru, Pamekasan.


Resensi

Mendalami Kurikulum dan Pengembangannya Judul Buku Penulis Cetakan Penerbit ISBN Tebal Peresensi

: Pengembangan Kurikulum : Heni Listiana : September 2016 : Imtiyaz : 978-602-7661-66-0 : 138 Halaman : Faizi Umar (Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Pamekasan)

Awalnya, proses pendidikan terjadi sangat sederhana. yakni melalui transfer informasi dari mulut ke telinga. Tujuan belajar di masa lalu juga cukup simple; menghilangkan kebodohan atau memenuhi kewajiban menuntut ilmu. Perangkat atau media pembelajaran juga apa adanya. Kini, seiring perkembangan ilmu pengatahuan, akses informasi yang kian luas, serta kompleksitas persolan yang dihadapi masyarakat, menjadikan pendidikan berjalan lebih kompleks dan rumit. Di satu sisi, kelengkapan instrumen pendidikan modern harus dipersiapkan mengingat pendidikan adalah garda terdepan masyarakat untuk mengantarkan menjadi lebih baik. Pengembangan kurikulum juga harus dikembangkan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum yang harus benar – benar dipahami oleh seorang perangkat pendidikan (pemerintah, pendidik, dan sebagainya) tertuang lewat buku ini. Dinamika proses pengembangan kurikulum akan menambah pengalaman, pengatahuan, dan kontribusi baru terhadap konsep


untuk mendalami pengembangan kurikulum. maka, buku yang disusun oleh Heni Lestiana ini sangat pas untuk menguak tentang konsep pengembangan kurikulum itu sendiri. Ada tiga hal penting (peran) yang tertera dalam buku ini yang pertama adalah peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu, yang kedua adalah peran kreatif dimana melalui kurikulum sekolah bertanggung jawab untuk memberikan kemampuan dan keteranpilan siswa yang kreatif, dan yang ketiga peran kritis dan evaluatif dimana dalam hal ini masyarakat hidup dalam ruang yang sangat luas. Sedangkan fungsi dari kurikulum memiliki empat fungsi antara lain yang pertama adalah fungsi pendidikan umum (common and general education), yang kedua adalah suplementasi (supplementation), yang ketiga adalah eksplorasi (exploration), dan yang keempat adalah keahlian (specialization) (hal. 9–10). Peran dan fungsi kurikulum di atas sangat jelas untuk men-

ingkatkan kualitas pendidikan bagi siswa yang diharapkan untuk memiliki kualiatas yang bagus pula. Mengingat maraknya siswa yang melakukan tindakan kurang baik seperti tawuran antar pelajar hingga maraknya tindakan asusila yang menimbulkan keprihatinan yang sangat mendalam. Seperti yang ada dalam buku ini bahwa kurikulum adalah jantung pendidikan. Dalam kontruksi sosial kurikulum memegang peranan penting bagi perwajahan pendidikan bagi masyarakat. Kurikulum memiliki makna yang lebih luas, bukan hanya berisi substansi dan pembelajaran tapi juga berkaitan dengan berbagai agen dan kepentingan politik penguasa. Hal ini dapat dilihat dari relasi antara negara dan sekolah. Relasi ini juga menyangkut antara sekolah masyarakat. Kedudukan pendidikan menjadi sangat penting dikarenakan kurikulum bukan hanya merumuskan tujuan untuk memperjelas arah pendidikan, tapi juga memberi pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Karena peran penting kurikulum ini, maka para pengembang kur-

Resensi

ikulum harus m e n d a s a r k a n pikian pada asas – asas yang telah ada (hal. 17). Sajian dalam buku ini memberikan dua prinsip dari pengembangan kurikulum itu sendiri, yaitu prinsip umum pengembangan kurikulum dan prisnsip khusus pengembangan kurikulum. Secara garis besar buku ini selain menyajikan tentang model–model kurikulum, jenis organisai kurikulum, dan jenis kurikulum. Seperti yang dijelaskan bahwa organisasi

kurikulum adalah susunan pengalaman dan pengetahuan baku yang harus di sampaikan dan dilakukan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Terdapat tujuh jenis kurikulum yang terdapat dalam buku ini antara lain separated subject curriculum, correlated curriculum, broad fields curriculum, integrated curriculum, the child centre curriculum, the social functions curriculum, dan the experience curriculum (hal. 71). Penerapan tentang sesuatu sangat perlu kiranya untuk adanaya sebuah evaluasi. Begitupun dengan evaluasi kurikulum sangat diperlukan untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dan apa yang harus dibenahi serta apa yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, setelah melakukan sebuah evaluasi kurikulum. Pengembangan kurikulum juga harus didasarkan pada prosedur, perencanaan kurikulum, pengorganisasian, penyusunan staf kurikulum, kontrol

kurikulum, dan langkah – langkah dalam pengembangan kurikulum yang yanh juga tersaji dalam buku ini. Pengembangan kurikulum sangat berkaitan dengan guru sebagai penyampai materi. Oleh karena itu, guru diharapkan ikut andil dalam merumuskan dalam setiap komponen dan unsur dari kurikulum tersebut. Mengembagkan sebuah kurikulum harus mengatahui pola – pola mendesain kurikulum. Ada beberapa pola – pola desain kurikulum antara lain subject centered curriculum, learner centered curriculum, dan problem centered curriculum (hal. 112). Buku ini memberikan pencerahan, terutama kepada semua pihak (yang berkaitan dengan kependidikan) termasuk kepada guru. Sajian dalam buku ini seperti nutrisi dan referensi baru untuk mengembangkan kurikulum. Begitu lihai Heni Lestiana dalam menyampaikan gagasan – gasasan arus pengembagan kurikulum hingga jabaran – jabaran dalam buku ini mudah dimengerti atau dipahami sehingga menjadi kelebihan sendiri buku ini. Harapannya, buku ini menjadi referensi penting dalam mengembangkan kuriukulum. mengingat kurikulum menjadi jantung dari pendidikan yang ada di Indonesia ini.

Redaksi menerima tulisan resensi dari civitas akademika STAIN Pamekasan. Diutamakan resensi buku karya civitas akademika STAIN Pamekasan. Kirim ke: [email protected]


Serba-Serbi Galeri Aktivitas STAIN Pamekasan



Kampusiana p Ragam Aktivitas

Mahasiswa STAIN Pamekasan

Kenalkan Hukum Islam Melalui Seminar Nasional Dalam rangka mencetak para pakar hukum Islam, Himpunan Mahasiswa Akhwal Assyakhsyiyah (HIMA-AHS) STAIN Pamekasan gelar seminar hukum Islam dengan tema “Prospektif Hukum Islam di Indonesia”. Dalam acara ini juga berlangsung deklarasi Forum Mahasiswa Akhwal Assyakhsyiyah (FORMAS) (20/10/2016). Hadir dalam acara ini, hakim Pengadilan Agama (PA) yaitu Syafi’i M.Ag. Sekaligus menjadi pemateri di acara tersebut. Syafi’i mengatakan, dengan adanya acara ini, mahasiswa STAIN Pamekasan bisa menambah kapasitas keilmuan tentang hukum Islam. “Di mana hukum yang ada di Indonesia masih memandang pada hukum barat,” ungkapnya saat mengisi acara. Ketua panitia Lutfi mengatakan, tujuan diadakannya acara ini, untuk menambah kapas-

itas keilmuan hukum Islam. Selain itu, agar para generasi muda sadar bahwa hukum Islam yang dianut di Indonesia itu masih belum murni. Tetapi masih bercampur dengan hukum barat. “Prospek hukum Islam di Indonesia relatif masih belum merdeka, di mana hukum masih mengambil dari Belanda oleh badan legislatif Indonesia. Maka dari itu, diperlukannya kesadaran para generasi muda untuk memerdekakan hukum tersebut dengan prospek hukum Islam untuk tidak mengambil dari

Peserta seminar AHS saat mendengarkan penyampain pemateri.


hukum kebaratan sehingga tidak tercampuradukkan,” jelasnya. Senada dengan ketua Panitia, Muhtarullah, selaku ketua umum HIMA AHS STAIN Pamekasan menuturkan, tema yang diangkat dari acara ini sebelumnya telah dirapatkan bersama para panitia. “Karena di Indonesia itu sendiri ternyata Islam hanya dijadikan sebagai formalitas semata, maka dari itu kami menggangkat tema ini agar bisa mengetahui cara menjalankan hukum Islam dengan sebenar-benarnya,” ujarnya pada kru Warta. Ia berharap, acara ini bisa dipahami oleh seluruh mahasiswa STAIN Pamekasan yang hadir dalam seminar dan seluruh mahasiswa pada umumnya, khususnya mahasiswa AHS STAIN Pamekasan itu sendiri,” pungkasnya. (Gfr)

Kampusiana

Eratkan Silaturrahim Antar Angkatan Sabtu (05/11/2016) Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) STAIN Pamekasan mengadakan acara silaturrahim di depan Gedung Laboratorium 1 kampus STAIN Pamekasan. Moh. Sukrianto selaku koordinator dari Prodi BKI STAIN Pamekasan mengatakan, tujuan acara tersebut untuk mempererat hubungan antar mahasiswa BKI STAIN Pamekasan. “Acara ini merupakan silaturrahim antar angkatan 2015 dan 2016 Prodi BKI STAIN Pamekasan agar semakin erat persaudaraannya,” tuturnya. Sukrianto menambahkan, acara yang dimulai pada pukul 14:30 itu membahas masa depan BKI STAIN Pamekasan dan beberapa

agenda yang akan dilaksanakan. Seperti kajian yang akan dilaksanakan setiap bulannya. Dia juga mengungkapkan, dalam acara tersebut juga ada kendala. Karena ada mahasiswa yang masuk dan ada koordinator kelas yang tidak bisa mengkoordinir teman-teman kelasnya. Namun Sukrianto tetap bersyukur, acara tersebut dapat berjalan dengan sukses. Senada dengan Sukrianto, Ahmad Arif Yanto juga mengatakan, acara itu sebagai an-

cang-ancang agar Prodi BKI STAIN Pamekasan semakin maju ataupun berkembang dengan baik dan pesat. “Harapan kami semoga Prodi BKI STAIN Pamekasan semakin maju dan lebih memajukan kampus tercinta STAIN Pamekasan,” harapannya saat ditemui kru Warta. Imam Sayyidi Mahasiswa (BKI/I) STAIN Pamekasan menuturkan, dia bangga dan sangat bersyukur dengan digelarnya acara tersebut. Karena dalam Prodi BKI STAIN Pamekasan belum ada acara seperti itu sebelumnya. “Saya bangga sama Prodi BKI STAIN Pamekasan, karena sudah membentuk program yang ke depannya Prodi BKI STAIN Pamekasan akan lebih baik,” pungkasnya. (Gfr)

Kaderisasi PMB Terus Berlanjut Minggu (23/10/2016) Paguyuban Mahasiswa Bidikmisi (PMB) STAIN Pamekasan menggelar kaderisasi anggota baru bagi para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi tahun 2016. Acara yang dimulai tepat jam 07:30 itu mengangkat tema “Revitalisasi Motivasi Belajar Menuju Akademisi Berprestasi”. Menurut Fahrur Rosi selaku ketua panitia, selain untuk pengkaderan anggota PMB acara tersebut juga bertujuan untuk memberikan motivasi bagi para penerima beasiswa Bidikmisi di STAIN Pamekasan. “Kita fasilitasi mereka agar nantinya mereka (Red: peserta pengkaderan) dapat mengembangkan beasiswa yang

telah diberikan oleh pemerintah,” tegasnya saat ditemui kru Warta di sela-sela acara berlangsung. Salah satu mahasiswa Tadris Bahasa Iinggris (TBI/III) STAIN Pamekasan mengatakan, bahwa acara yang digelar di Multi Center lantai II STAIN Pamekasan tersebut tidak hanya diisi dengan pemberian motivasi bagi para peserta, tapi juga diisi dengan pertunjukan seni oleh para anggota baru. “Nanti di akhir acara sekitar pukul 20:00 anggota baru menampilkan pentas seni seperti yang telah direncanakan sebelumnya,” tuturnya. Fahrur Rosi berharap, agar ke depannya para mahasiswa Bidikmisi STAIN Pamekasan menjadi

mahasiswa seperti yang diharapkan oleh pemerintah. “Bukan kata miskin yang harus kita banggakan, akan tetapi kata berprestasilah yang harus kita banggakan,” tegas mahasiswa asal desa Camplong tersebut. Herman Riady salah satu anggota pengkaderan PMB STAIN Pamekasan sangat bersyukur, karena dengan adanya acara pengkaderan tersebut dia menjadi lebih termotivasi lagi untuk selalu giat belajar. “Di PMB STAIN Pamekasan saya diajarkan untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik,” tuturnya. (Gfr)


Kampusiana

Eks-Konsultan Pendidikan Sambangi FEC

FEC mahasiswa STAIN Pamekasan foto bersama dengan mantan konsultan pendidikan.

Jesus Chang, Turis kelahiran Kuba mengunjungi Fun English Club (FEC) Mahasiswa STAIN Pamekasan, Minggu (11/12/2017). Pria yang merupakan Konsultan Pendidikan Kabupaten Malang tahun 2011-2015 datang bersama istrinya, Mei dalam rangka sharing tentang pengembangan Study Club bahasa Inggris serta untuk meningkatkan skill dalam berbahasa Inggris. Pertemuan santai tapi edukatif itu, bukan hanya diramaikan oleh kepengurusan dan anggota FEC. Tapi terlihat di sana senioritas yang sudah lulus maupun masih berstatus mahasiswa ikut serta meramaikan kegiatan yang terselenggara di Billingual STAIN Pamekasan. Moderator, Iin memaparkan secara singkat tentang profil pria yang biasa dipanggil Jesse


sebelum dimulai acara sharing bebas dan santai. Jesse memulai dengan begitu antusias dengan beberapa kali memuji FEC. Itu berawal dari pemaparan tentang FEC dari segi program dan prosedur pengelolaan FEC oleh Ketua. “I’m Proud of you all, espicially how this club is organized,” puji Jesse di awalawal penyampaian. Pria yang akhir bulan ini akan genap berusia 57 tahun, membeberkan bahwa di Kota Malang sangat sulit menemukan kelompok-kelompok belajar yang mewadai para pelajar bahasa Inggris untuk mengembangkan skilnya. Hanya tempat kursusan yang banyak untuk menjadi pilihan alternatif.

Di penghujung acara, para peserta sharing dengan Jesse dan tak terkecuali istrinya yang pemalu, Mei. Pertanyaan mengenai pengembangan skill bahasa Inggris juga mewarnai pada sesi konsultasi tersebut, seperti tentang Pronunciation, CCU, dan lain sebagainya. Selain itu pertanyaan yang sifatnya pribadi juga muncul, seperti tentang pilihan hidup Jesse yang memilih hidup sebagai pengajar daripada pembisnis. “Just Enjoy the life,” jawab Jesse terhadap pertanyaan terakhir. “Kami sangat senang dan program seperti ini memang yang paling kami tunggu-tunggu. Karena, di dalamnya juga diisi tentang bagaimana mengelola Study Club yang mana bisa jadi sebagai bekal bagi adik-adik yang awal tahun depan sudah akan menjadi pemegang poros tonggak kepengurusan,” papar Arik (Ketua FEC). (Idy)

Kampusiana

Peringati Sumpah Pemuda dengan Aksi Damai

Segenap pengruus DEMA melakukan hormat kepada bendera merah putih saat aksi damai di hari sumpah pemuda.

Jum’at (28/10/2016) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIN Pamekasan gelar aksi damai dengan mengelilingi halaman kampus STAIN Pamekasan. Peserta aksi damai tersebut melibatkan semua pengurus DEMA STAIN Pamekasan periode 2016-2017. Aksi damai tersebut dilaksanakan tepat pada hari lahirnya sumpah pemuda yang bertepatan pada tanggal 28 Oktober. Ketua DEMA, Lian Fawahan melalui telepon menjelaskan, diadakannya aksi damai itu karena Indonesia lahir dari darah pemuda. Namun masih banyak pemuda yang pada saat ini banyak yang tidak menget-

ahui makna dari tanggal 28 Oktober ini. Dirinya menambahkan, segenap kepengurusan DEMA STAIN Pamekasan mengadakan aksi tersebut, agar pemuda khususnya mahasiswa STAIN Pamekasan tahu bahwa pada tanggal 28 Oktober ini merupakan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke 88. “Harapan saya khususnya kepada mahas-

iswa STAIN Pamekasan agar memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi agar mereka sadar pejuang pemuda dulu yang telah mengorbankan setitik darahnya dan supaya tidak ada lagi di Negeri ini bentuk berbagai macam perpecahan yang tidak diinginkan seperti perpecahan agama. Pemuda adalah penerus bangsa ini,” tuturnya kepada kru Warta. (30/10/2016) Salah satu Narasumber yang tidak mau disebut namanya Ia menilai, kegitan orasi atau aksi yang dilakukan oleh DEMA STAIN Pamekasan dalam memperingati hari sumpah pemuda kemarin sangat baik. Karena dapat menumbuhkan semangat dan motivasi baru bagi para mahasiswa STAIN Pamekasan untuk membangun mental pemuda saat ini seperti pemuda dulu, dengan intelektual dan tekat yang besar mempertahankan kesatuan bangsa. Ia juga berharap, agar para mahasiswa STAIN Pamekasan yang merupakan pewaris masa depan memiliki modal intelektual harus siap menggantikan peran pemerintah dalam mensejahterakan bangsa ini ke depannya. (Gfr)


Kampusiana

Asah Penulis Muda Melalui Karantina Menulis

Para peserta Karantina sedang mendiskusikan tema yang diangkat dengan peserta yang lain.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengembangan Intelektual & Riset (PI & Riset) selenggarakan karantina menulis yang perdana pada kepengurusan periode 2016-2017. Tujuh peserta dari kepengurusan dan satu peserta yang notabennya mahasiswi MPI STAIN Pamekasan. Karantina yang bertujuan untuk penerbitan Jurnal Intelektualita berlangsung pada Sabtu-Minggu, 01-02 Oktober 2016. Rumah Jamaluddin selaku pembina UKM PI & Riset menjadi lokasi berlangsungnya acara, yaitu Kecamata Kadur Kabupaten Pamekasan. Para peserta yang berjumlah delapan sampai di tempat jam 08.00, lalu langsung melakukan opening ceremony setelah beristirahat selama 30 menit. Tuan rumah, orang tua dari Jamaluddin menyampaikan dalam sambutannya saat pembukaan bahwa ia begitu senang rumahnya bisa ditempati untuk belajar . Dia juga meminta maaf atas keseder-


hanaan tempat, dari segi tempat untuk beristirahat sampai kamar mandi. Seusai acara pembukaan, Syahid Mujtahidy selaku Pimpinan Redaksi (Pimred) Jurnal Intelektualita langsung mengambil alih, sebab pembina masih belum datang. Karena, Ia masih berada di rumah istrinya, Ganding Sumenep. Syahid memulai dengan mengkaji tema yang diangkat yaitu ‘Rekonseptualisasi Pendidikan Masa Kini’. Pimred Jurnal Intelektualita memberikan waktu 5 menit untuk mencari judul yang sesuai dengan tema. Lima menit tanpa terasa berlalu, para peserta dengan cara bergiliran majuh ke depan untuk menuliskan satu persatu sebelum proses revisian yang dilakukan secara bersama.

Pada proses revisian yang kedua dari judul, Jamaluddin selaku Pembina UKM PI & Riset datang, lalu mengambil alih jalannya karantina. seusai pembahasan judul rampung. Ia meminta pada peserta untuk mencari sub judul. Lalu, para peserta diminta untuk memasukkan referensi yang dibutuhkan ke masing-masing sub tema. Ketika jam sudah menunjukkan jam 12.00 malam, peserta kembali ke tempat istrahat masing-masing yang terbagi menjadi dua. Khusus kaum hawa di dalam rumah, sebaliknya kaum Adam di langgar. Namun, jam tidur masih digunakan untuk mencari referensi bagi sebagian peserta karantina menulis. Pada harinya selanjutnya, para peserta langsung memulai untuk mengerjakan penulisan. Mereka gampang memulai tulisan, sebab mereka sudah siap tetapi hanya tinggal memadukan pemikiran pribadi dan dari hasil yang ditemukan dari referensi, seperti buku, jurnal, atau googling. Pada malam hari, agenda pertanggungjawaban bagi masing-masing penulis. Itu dilakukan setelah melakukan pengenalan lebih jauh tentang diri peserta masing-masing. Proses editing menjadi akhir dari agenda karantina menulis yang merupakan pengalaman pertama bagi semua peserta. “Ini event pertama yang saya ikuti. Dan, ini begitu melelahkan, akan tetapi sangat seru. Karena, kami bisa belajar sambil bersenang-senang,” ungkap Eko salah satu peserta Karantina Menulis. (Idy)

Kampusiana

Siapkan Pemimpin Idealis, Inovatif, dan Humanis Sebagai langkah untuk mencetak pemimpin handal di masa mendatang, Himpunan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (HIMAMPI) STAIN Pamekasan menggelar pelatihan yang dikemas dengan Training Leadership.

Tema yang diangkat yaitu “Meransang Semangat Kepemimpinan yang Idealis, Inovatif dan Humanis”. Acara ini berlangsung di desa Bandungan Kecamatan Pakong. (21-23/10 2016) Acara yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan agenda kesekian kalinya yang diadakan oleh HIMA-MPI STAIN Pamekasan. Hal ini sebagaimana disampaikan ketua umum HIMA-MPI STAIN Pamekasan Atiqurrahman. Ia mengatakan, acara tersebut sudah kesekian kalinya dilaksanakan. “Sebelumnya sudah ada acara salah satunya adalah MPI STAIN Pamekasan berkurban,” paparnya singkat. Ia menambahkan, peserta dari acara tersebut melibatkan mahasiswa MPI STAIN Pamekasan saja. Karena acara tersebut memang bertujuan untuk menciptakan pemimpin yang diimpikan khususnya di kalangan mahasiswa MPI STAIN Pamekasan.

Pelaksnaan training di lembaga Tarbiyatul Mubtadiin Bandungan pakong, Pamekasan.

Selain itu, untuk membangun jiwa kepemimpinan individu mahasiswa MPI STAIN Pamekasan dalam berorganisasi. “Acara ini memang hanya dikhususkan untuk mahasiswa/i MPI STAIN Pamekasan,” ujar Atik kepada kru Warta. Gafur Abdullah salah satu mentor dalam acara tersebut mengatakan, dengan adanya acara Training Leadership itu mahasiswa MPI STAIN Pamekasan bisa menjadi pemimpin yang diinginkan. Sehingga, lanjut Pimpinan Umum LPM Activita itu, MPI STAIN Pamekasan benar-benar terbukti bisa mencetak pemimpin, trainer sebagaimana yang sering didengungkan oleh Prodi tersebut.

“Sudah seharusnya HIMA-MPI STAIN Pamekasan menunjukkan perannya sebagai pencetak manajer, pemimpin dan juga trainer yang handal,” ungkapnya. Nashir mahasiswa (MPI/III) STAIN Pamekasan salah satu paserta mengatakan, dirinya bersyukur dengan adanya acara tersebut. Karena dirinya bisa mengetahui cara menjadi pemimpin yang baik. Selain itu, dirinya bisa mengenal teman-teman lainnya yang satu prodi. “Saya sangat bersyukur dengan adanya acara ini, karena saya bisa tahu cara menjadi pemimpin yang baik sekaligus bisa saling mengenal teman-teman yang satu Prodi,” pungkasnya. (Gfr)


Kampusiana

Perkuat Persatuan Bangsa dengan Orasi Ilmiah

Panitia orasi ilimiah tadris bahasa ndonesia saat mempersiakan acara

Sumpah pemuda merupakan tonggak utama dalam mencapai Kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia. Di mana kobaran se-

mangat para putra putri Indonesia yang terikrarkan melalui sumpah atau janji bersatu padu untuk mencapai Kemerdekaan

Negara Indonesia yang tertuang dalam kongres pemuda 2 pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Dalam hal ini Prodi Bahasa Indonesia (BI) mengadakan orasi ilmiah gerakan cinta Bahasa Indonesia yang akan berlangsung di Auditorium STAIN Pamekasan tepatnya pada tanggal Jumat (28/10/2016). Acara tersebut mengangkat tema “Bahasa Indonesia Sebagai Memperkukuh Persatuan Bangsa dan Kesatuan Negara”. Peserta dalam acara ini, hanya melibatkan semua mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia STAIN Pamekasan, tidak dibuka secara umum.


HIMA TBI Cetuskan Program BETTER Himpunan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (HIMATBI) STAIN Pamekasan melahirkan program baru, yakni Brigh English Talented Program (BETTER). Berdasarkan pantauan kru Warta, acara pertama dari program tersebut digelar di depan Gedung Galery Investasi STAIN Pamekaan selasa (8/11/2016). Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa TBI STAIN Pamekasan. Imam Ghazali, selaku ketua HIMA TBI STAIN Pamekasan mengatakan, acara BETTER merupakan acara rutinitas HIMA


TBI STAIN Pamekasan untuk Mahasiswa baru sebagai penerusnya. “Mengenai acara ini, memang khusus Mahasiswa Baru (MABA). Karena setiap tahunnya ada pergantian atau pengkaderan. Sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pendiri BETTER itu sendiri yang asalnya itu Ach. Hariyadi, mantan DEMA STAIN Pamekasan. Mahasiswa Baru (MABA) sangat mengapresiasi sekali dengan adanya acara rutinitas ini. Mereka memandangnya sebagai lahan proses awal mereka” jelasnya. Selain itu, mahasiswa yang akrab dipanggil Imam itu menuturkan, selain untuk menjaga potensi, acara tersebut menjadi ajang

untuk membenahi mental mahasiswa baru. Bagaimana mereka (baca: MABA) bisa Show Up dan bisa berbicara di depan publik. Sehingga wawasan mahasiswa baru bisa berkembang dengan pesat. “Acara itu akan diadakan setiap sore hari dalam setiap harinya. dan disesuaikan dengan keinginan ataupun jadwal yang memang diusulkan oleh setiap koordinator kelas masing-masing yang melalui kesepakatan bersama dengan anggota kelasnya. Mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu. Adapun anggota tersebut dikelompokkan berdasarkan kelas setiap kajian,”. pungkasnya. (Gfr)

Kampusiana

Hima PBS Peringati Hari Keuangan Nasional Senin (31/10) Himpunan Mahasiswa Perbankan Syari’ah (HIMA-PBS) STAIN Pamekasan gelar dialog intraktif bersama dengan tema “Refleksi Hari Keuangan Nasional”. Acara ini dihadiri oleh Atiqullah selaku Waka Ketua III STAIN Pamekasan. Sakinah salah satu perwakilan dosen sekaligus Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam. Peserta dalam kegiatan ini dikhususkan kepada mahasiswa PBS . Acara ini berlangsung di Auditorium STAIN Pamekasan. Naho’i selaku ketua umum HIMA PBS STAIN Pamekasan mengatakan, tujuan diadakannya dialog interaktif ini untuk menghimbau para mahasiswa khususnya semester satu dan tiga bisa aktif dan berdialog langsung. “Agar supaya mereka bisa aktif dan mempunya intelektual yang tinggi, serta agar mahasiswa bisa mengetahui kapan lahirnya hari Keuangan Nasional,” ujarnya. Menurut Ho’I, sapaan akrabnya, acara tersebut merupakan agenda pertama yang dilak-

... sambungan dari hal. 34 Salah satu panitia dalam acara tersebut Taufiq menuturkan, bahwa acara tersebut bertujuan untuk menyadarkan generasi muda dalam hal memperingati hari sumpah pemuda yang menjadi rutinitas bagi Prodi Bahasa Indonesia STAIN

Pemateri saat penyampaikan materi.

sanakan selama adanya HIMA PBS STAIN Pamekasan. “Jika kepengurusan selanjutnya ingin melanjutkan estafet dari dialog tersebut mungkin bisa dilanjutkan agar setiap mahasiswa baru bisa mengetahui lahirnya Keuangan Nasional. Alhamdulillah acara ini mendapat respon positif dari mahasiswa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kami supaya mereka bisa aktif,” katanya. Ayu Diata Novita Sari mahasiswi (PBS/III) STAIN Pamekasan mengatakan, dirinya sangat senang dengan diadakannya dialog interaktif ini dan senang Pamekasan yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali. Dalam pantauan kru Warta, persiapan untuk melaksanakan acara ini, sudah sempurna tampak dari penataan ruang yang sudah terpasang banner dan bangku sudah tertata rapi dan juga undangan sudah disebarkan.

dengan tema yang diangkatnya. “Sebelumnya saya belum tahu adanya Hari Keuangan Nasional dan kapan mata uang rupiah lahir,” katanya. “Dengan diadakannya dialog interaktif ini saya bisa tahu tentang itu semua, dan saya berharap acara ini tidak hanya kali ini saja yang diadakan. Namun akan ada lagi acara yang seperti ini seterusnya,” harapnya. Ia menilai, acara ini juga mengajarkan bagaimana agar mahasiswa bisa lebih aktif lagi dan mempunyai pemikiran-pemikiran yang sangat tinggi. (Gfr) “Para panitia sudah diberi tugas dan mereka secara maksimal melaksanakan tugasnya dengan baik, dan saya berharap acara besok bisa terlaksana seperti yang kami harapkan dan juga semoga tidak hujan,” pungkas Taufiq berharap. (Gfr)


Kampusiana

KEMERIAHAN HARI JADI LPM ACTIVITA KE-18

Sesi foto bersama panitia pelaksana UKK LPM Activita STAIN Pamekasan.

Seiring berguliranya waktu, UKK-LPM Activita STAIN Pamekasan terus menunjukkan eksistensinya di lingkungan STAIN Pamekasan dan di kancah Nasional. Salah satunya dengan memeriahkan hari lahirnya dari tahun ke tahun semenjak 1998. Pada umurnya yang ke-18 tepatnya pada 24 September 2016. UKKLPM Activita STAIN Pamekasan memperingati hari lahirnya. Agar hari lahirnya penuh makna, panitia pelaksana menyediakan waktu untuk berbagi pengetahuan seputar kepenuliasn. Kegiatan tersebut dikemas dengan Talkshow Kepenulisan. Tema yang diangkat pada acara tersebut “Abadi dengan Menulis”. Adapun bintang tamu atau pemateri yang diundang antara lain; Wildona Zumam (Ketua Your-B Madura), Ardhi Raditya (penulis buku Dunia Hitam Arena Kuasa Para Bajing Madura), Mahwi Air


Tawar (Sastrawan Nasional asal Madura). Pelaksanaan hari jadi UKK-LPM Activita STAIN Pamekasan ke-18 berjalan lancar. Terbukti, acara yang dimulai pada pukul 70:30 ini banyak yang hadir. Berdasarkan daftar kehadiran, peserta terhitung kurang lebih 500 orang. Dari 500 orang tersebut terdiri dari 70% mahasiswa STAIN Pamekasan, 25% mahasiswa dari kampus tetangga, dan 5% dari siswa SMA/MA di Pamekasan. Hari jadi UKK-LPM Activita STAIN Pamekasan ke-18 ini juga dimeriahkan dengan bazar buku yang bekerjasama dengan penerbit pustaka Madura bangkalan.

Pada acara ini, ketua panitia, Ahmad Faizal Dzat, Pimpinan Umum UKK-LPM Activita STAIN Pamekasan, Abd Gafur dan pembina UKK-LPM Activita STAIN Pamekasn, Ahmad Fawaid, memberikan sambutan di depan para hadirin. Kalau mengacu pada konsep, yang membuka acara ini seharusnya Atiqullah sebagai Waka III STAIN Pamekasan. Namun pada kesempatan itu Waka III tidak bisa hadir dengan alasan ada kepentingan di luar. Sebagai alternatif, pembina bapak Ahmad Fawaid yang membukanya. Untuk menandai kesakralan hari jadi UKK-LPM Activita STAIN Pamekasan yang ke-18, panitia menyisihkan waktu untuk pemotongan tumpeng oleh pimpinan umum dan diserahkan kepada pembina. Pemotongan tumpeng tersebut juga dimeriahkan dengan iringan musik oleh UKM-Musik Whirama Mahecwara STAIN Pamekasan yang sengaja diundang oleh kepantiaan. Tak lupa, momentum tersebut diabadikan dengan foto bersama. Usai menyampaikan ilmu menulis dan motivasi audiens, pemateri menerima pertanyaan dari beberapa peserta. Zainullah dan Diyah Ayu sebagai Host pada acara itu menyediakan waktu kepada audiens untuk bertanya. Alhasil, tiga penanya maju untuk bertanya. Nama dari tiga penanya tersebut antara lain; Novi Rahmatka Mahasiswa (MPI/III) STAIN Pamekasan, Intan Oktaviani Mahasiwa (Universita Madura), dan


Kampusiana

Mahasiswa PAI Jago Berwirausaha Sekelompok mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Pamekasan membentuk komunitas wirausaha. Kelompok tersebut diberi nama Komunitas Pendidikan Agama Islam STAIN (KOPAS). Komunitas ini menujukkan eksistensinya dengan berjualan produknya di lingkungan kampus STAIN Pamekasan pada tanggal 09 November 2016 Produk yang menjadi ajang promosi mereka (KOPAS) berbentuk makanan ringan, yakni kripik. Harga dari produk tersebut sesuai kantong mahasiswa, paling murah harga Rp 1000. Dengan otak cerdasnya, produk itu diberinama Kripik Seribu (Kribu). Achmad Musaffak selaku ketua KOPAS menjelaskan, kegiatan ini adalah salah satu program dari KOPAS, yaitu berwirausaha dengan membuat Kripik Seribu (Kribu) yang diikuti oleh seluruh anggotanya. Anggota dari komunitas ini terdiri dari mahasiswa PAI STAIN Pamekasan dan mahasiswa non PAI. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat mahasiswa PAI STAIN Pamekasan dalam berwirausaha. Mahasiswa PAI STAIN Pamekasan tidak hanya bakat dalam hal pendidikan Islam saja, namun juga memiliki keahlian dalam berwirausaha maka dari itu saya mewadahi dalam wirausaha ini,” paparnya. Jufriyady mahasiswa (PAI/V) STAIN Pamekasan. Ia juga menambahkan, untuk masalah dana, teman-temannya melakukan sumbagan sebesar Rp 5000. Setelah terkumpul dimulailah mengembangkan usaha tersebut walaupun

sederhana. “Untuk pemasaran sementara dijual di lingkungan kampus saja dengan dititipkan di kantin dan Kopma. Jika nanti usaha kita ini ada perkembangan maka kita akan memasarkan di luar kampus,” ungkap Musaffak. Fina Rahmatika Andini mahasiswi (PBS/V) STAIN Pamekasan sekaligus anggota magang menilai, kegiatan berwirausaha Kripik Seribu (Kribu) cukup unik dan menarik, karena selama ini jarang ada komunitas yang bisa berwirausaha di lingkungan Kampus. “Saya merasa bangga dengan adanya KOPAS yang melakukan kegiatan berwirausaha Kripik Seribu (Kribu) ini, sehingga membuat saya tertarik untuk magang dalam komonitas ini, dan dalam berwirausaha ini saya ikut berbaur langsung, mulai dari proses pembuatanya sampai proses penjualannya,” ungkapnya. Kegiatan wirausaha KOPAS ini mendapat tanggapan positif dari salah satu anggotanya. Salah satunya dari Rian mahasiswa (PAI/V) STAIN Pamekasan. Dia sangat bersyukur dengan adanya kegiatan berwirausaha tersebut. Karena mahasiswa PAI STAIN Pamekasan, tegas Rian, tidak hanya tahu tentang ilmu pendidikan Islam saja, tetapi juga bisa tahu tentang ilmu wirausaha. “Alhamdulillah sedikit banyak saya bisa mengetahui tentang cara berwirausaha yang baik,” pungkasnya. (Gfr)

Sekelopmpok mahasisiwa PAI yang berwirausaha.

... sambungan dari hal. 36 Erfan Arisandi (siswa MA Sumber Bungur Pakong). Setelah pertanyaan dijawab, dan pemateri pamit untuk undur diri, agar peserta tidak jenuh, disajikan dengan penampilan dan hiburan. Namun sebelum itu, para pemateri menerima penghargaan dari kepanitaan berupa Piagam. Sebagai penutup acara, kepanitiaan bersama-sama melepaskan balon yang diiringi dengan banner kecil yang terdapat logo UKK-LPM Activita STAIN Pamekasan ke-18 dan logo STAIN Pamekasan. Pelepasan balon tersebut disaksikan oleh peserta yang hadir pada acara itu. (Gfr)


Kampusiana

Kopma Gelar Lomba Marketing Unit Kegiatan Khusus Koperasi Mahasiswa (UKKKopma) STAIN Pamekasan gelar lomba marketing untuk mahasiswa. Acara tersebut merupakan lanjutan dari workshop kewirausahaan yang dilaksanakan beberapa hari sebelumya. Sebagaimana dilansir kru Warta STAIN Pamekasan Selasa (8/11/2016) Arman Maulana selaku ketua umum UKK-Kopma STAIN Pamekasan menuturkan, pendaftaran untuk acara ini dibuka secara umum dengan tidak dipungutnya biaya agar mempermudah mahasiswa yang ingin mengasah kemampuannya dibidang kewirausahaan. “Jadi bagi mereka yang kebetulan memiliki “kantong kosong” tidak perlu bingung dalam hal biaya pendaftaran, karena digratiskan,” ujarnya. Para peserta, lanjut Arman, hanya diberi pinjaman Rp 100.000, karena dana oprasional dari kampus belum dicairkan. “Pada awalnya, pinjaman modal yang akan diberikan pada setiap kelompok sebesar Rp 150.000. Akan tetapi karena adanya kendala yaitu pihak keuangan STAIN Pamekasan belum memberikan bantuan dana tersebut kepada UKK-Kopma STAIN Pamekasan. Jadi dana yang kami pinjamkan sebesar Rp 100.000. Di mana dari hal ini, dana tersebut berasal dari uang pribadi Kopma STAIN Pamekasan,” tegas Arman. Dalam kesempatan ini, peserta dibagi menjadi be-


berapa kelompok yang didampingi oleh supervisor pada masing-masing kelompok. Proses perlombaan ini berlangsung setelah pembagian kelompok saat waktu workshop. Dalam satu kelompok ada yang terdiri 5-7 orang dari beberapa kelompok. Ia menambahkan, dalam kegiatan ini peserta diterjunkan langsung untuk merealisasikan kemampuannya dibidang perdagangan dan mudah mengenali peluang kewirausahaan saat ingin memulai usahanya sendiri. Salah satu peserta lomba dari kelompok Barokah yang tidak mau disebut identitasnya mengatakan, adanya perlombaan ini membuatnya terlatih untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Dalam kegiatan tersebut, para peserta dituntut untuk memiliki strategi pendistribusian dan kreativitas untuk membuat produk sendiri yang akan peserta tawarkan. Hal ini dilakukan agar para peserta mempunyai pengalaman baru. “Jadi tidak hanya teori kewirausahaan yang mereka dapatkan saat pemberian materi di workshop, akan tetapi

mereka bisa memadukan keduanya (antara teori dan pengaplikasian kewirausahaan) di perlombaan ini,” imbuhnya tersenyum kepada kru Warta. Peserta tersebut menuturkan, ada beberapa kriteria penilaian untuk menilai setiap kelompok, di antaranya; Kreativitas (strategi pemasaran) yang diprioritaskan, Penghasilan atau laba yang dihasilkan, Bentuk produk yang ditawarkan dan lainlain. Penilaian dilakukan oleh pengawas atau pengamat pada masing-masing kelompok. Acara ini akan berakhir pada hari Minggu (13/11/2016) setelahnya sekaligus penutupan acara yang ditempatkan di Monumen Arek Lancor. Kelompok yang memenangkan perlombaan marketing ini akan diberikan sejumlah uang tunai yang dipersembahkan oleh UKK-Kopma STAIN Pamekasan. (Gfr)

“

Jadi bagi mereka yang kebetulan memiliki “kantong kosong” tidak perlu bingung dalam hal biaya pendaftaran, karena digratiskan

Progress

Tambah Wifi Kampus, Lancarkan Akses Internet

Pimpinan TIPD sedang menyampaikan sambutannya sebelum seminar dimulai.

Untuk melancarkan akses internet bagi kalangan civitas akademika kampus STAIN Pamekasan, unit Tekonologi Informasi Pangkalan Data (TIPD) STAIN Pamekasan menambahkan Wifi di Kampus STAIN Pamekasan ini. Ketua unit TIPD Mohammad Maulidi menjelaskan, penambahan Wifi yang dipasang di depan Kantor akademik untuk mahasiswa dan dosen yang berada di Gedung F. Penambahan Wifi pun akan dipasang di sekitar Masjid dan titik yang masih belum terjangkau internet. “Karena selama ini Wifi internet STAIN Pamekasan hanya berkisar di daerah Gedung B, E, G, H, Perpustakaan, Galeri, dan Gedung Dewan Mahasiswa,” ujarnya. (03/11/2016). Pria asal Barurambat Timur itu juga menjelaskan, adanya penambahan internet karena meningkatnya mahasiswa. Sehingga tingkat besaran band-

width untuk mahasiswa sesuai standar. Standar Bandwidth mahasiswa setiap orangnya itu 4kb dan kita menjumlahkan semua mahasiswa lalu dikalikan jumlah yang ada. “Dengan adanya tambahan Wifi ini harapan kami ke depanya agar para mahasiswa, karyawan dan dosen yang berada di area STAIN Pamekasan bisa terjangkau jaringan internet, karena ke depannya layanan administrasi akan menggunakan internet semua,” pungkasnya. Penambahan jaringan Wifi di beberapa lokasi di Kampus STAIN Pamekasan ini mendapat tanggapan positif dari mahasiswa STAIN Pamekasan. Salah

satunya datang dari Mohammad Hamid mahasiswa (HES/V) STAIN Pamekasan. Dia sangat bersyukur jika memang ada penambahan jaringan Wifi di Kampus STAIN Pamekasan karena selama ini masih banyak area kampus yang tidak terjangkau jaringan Wifi. “Alhamdulillah jika memang ada penambahan jaringan Wifi di Kampus STAIN Pamekasan,” ungkapnya. Senada dengan Mohammad Hamid, Khoirus Saleh mahasiswa (PAI/V) STAIN Pamekasan juga bersyukur atas penambahan jaringan Wifi tersebut. Menurutnya, selama ini jaringan Wifi masih belum berfungsi secara maksimal. “Semoga penambahan jaringan Wifi ini bisa bekerja secara maksimal agar para mahasiswa lebih terbantu untuk mengakses internet,” harapnya. (Gfr)

“

Karena selama ini Wifi internet STAIN Pamekasan hanya berkisar di daerah Gedung B, E, G, H, Perpustakaan, Galeri, dan Gedung Dewan Mahasiswa.


Progress

18 PNS Baru, Harapan Baru Percepatan Alih Status

Simbolis pengangkatan 24 PNS baru oleh Ketua STAIN Pamekasan, Mohammad Kosim.

Selasa, 3 Januari 2017, STAIN Pamekasan resmi melantik 18 dosen yang diangkat menjadi PNS. Moment tersebut tumpah harapan alih status STAIN Pamekasan menuju Institut Islam Negeri (IIN) Madura segera cepat terealisasikan. Ceremonial penyerahan Surat Keputusan (SK) dan pengambilan sumpah berlangsung di Auditorium Multi Center lantai II STAIN Pamekasan. Orang nomor satu kampus dekat Terminal Ronggosukowati yang mengambil sendiri, serta disaksikan oleh Wakil Ketua I, Nor Hasan, Waka II, Moh Zahid dan Waka III, Mohammad Hasan. Selain itu, Kabag Administrasi dan Kasubag Kepegawaian terlihat hadir di tengah-tengah acara. Dosen yang sudah dingkat menjadi PNS merupakan dosen yang sudah lulus seleksi. “Yang kita lantik ini seluruhnya ber-


pendidikan S2 (red: Strata 2) dan sudah mendaftar sebagai CPNS dengan formasi dosen melalui seleksi CPNS tahun lalu,” papar pria yang biasa dipanggil Kosim itu. Harapan sangat besar disampaikan Ketua STAIN Pamekasan terhadap 18 dosen yang baru diangkat menjadi PNS. Ia menginginkan bertambahnya PNS di STAIN Pamekasan bisa memajukan kampus dengan cara mau bekerja keras. Di samping itu, harapan terbesar Ketua, 18 PNS bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap percepatan alih status dari STAIN Pamekasan

ke IIN Madura. “Kita berharap ke-18 PNS ini bisa bekerja keras untuk memajukan kampus (red: STAIN Pamekasan), terutama menyongsong alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura, Insya Allah tidak lama lagi,” tegas Kosim. Harapan selanjutnya datang dari Muliatul Maghfiroh. Dosen yang termasuk ke dalam 18 dosen yang baru diangkat. Ia berharap ke-18 dosen tersebut mendapatkan motivasi dan semangat tambahan untuk kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas demi percepatan alih status STAIN Pamekasan menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura. “Dengan bertambahnya 18 dosen PNS yang baru, semoga bisa menambah motivasi, semangat yang baru pula, kerja cerdas sekaligus kerja keras dan kerja ikhlas demi secepatnya peralihan STAIN Pamekasan menjadi Institut Islam Negeri (IIN) Madura,” tambah dosen perempuan yang biasa disapa Mulia kepada kru Warta STAIN Pamekasan, Jumat (06/01/2017). Berbeda dengan Heni Listiana, dosen yang juga baru diangkat sebagai PNS. Ia menantang ke-18 dosen lainnya agar siap menjadi bagian dari STAIN Pamekasan yang akan segera bertransformasi ke IIN Madura. Selain itu, dosen yang biasa disapa Heni meminta kepada para dosen yang baru di-


Progress

Gandeng Beberapa Instansi, Kembangkan Potensi Ekonomi Desa Sri Handayani, Fatati Nuryana dan Ainur Rahman Hidayat sebagai fasilitator dari STAIN Pamekasan pada penelitian berbasis komunitas atau CBR (Community Based Researc) di Desa Dik Kodik Gapura Timur Sumenep. Ketiga dosen tersebut menggandeng beberapa lembaga yakni: BMT NU Gapura Timur, tim ahli pengolehan minyak kelap, Pemerintah desa Dik Kodik, BPPOM dan MUI setempat. Penelitian bermaksud menambah skill dan meningkatkan hasil dari produksi yang selama ini telah dilakukan oleh industri rumahan pengolahan minyak klettek di desa Dik Kodik, Gapura Timur Kabupaten Sumenep. Pasalnya selama ini Sumber Daya Alam (SDA) yang berbahan dasar kelapa sangat melimpah dan hanya buah serta bahan olahan minyak kelettek saja yang memiliki nilai jual. Melalui penelitian ini tim CBR (Community Based Researc) bermaksud untuk meningkatkan hasil produksi dengan menggandeng beberapa instansi dengan memanfaatkan semua yang ada dari buah kelapa sebagai bahan dasar utama. “Buah kelapa seharusnya tidak hanya diman-

faatkan dagingnya saja, dari mulai serabut sampai airnya semua memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, terlebih airnya, bisa diolah manjadi Nata de coco yang memilliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Fatati Nuryana, salah satu anggota tim peneliti. Kolaborasi antar lembaga tersebut didasarkan pada hasil pemetaan potensi bahan yang tersedia dan kemitraan kelembagaan. Di desa Dik Kodik, industri rumahan yang hanya memanfaatkan kelapa sebagai bahan dasar pembuatan minyak kelettek sebelumnya membuang air kelapa dalam jumlah yang tidak sedikit setiap harinya. Melalui penelitian ini air yang selama ini dibuang percuma diolah menjadi produk unggulan. Dosen STAIN Pamekasan sebagai fasilitator membantu komunitas Home Industry minyak kelettek di desa Dik Kodik Gapura Timur, Sumenep. Sementara tim ahli pengolahan air kelapa sebagai

trainer yang memberi penambahan keahlian bagi komunitas untuk mengolah bahan yang tidak terpakai menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dalam hal ini air kelapa menjadi Nata de coco, sedangkan BMT NU Gapura Timur berperan sebagai CSR (Community Based Researc) sekaligus Sales Marketing bagi komunitas. Pemerintah Desa setempat sebagai lembaga formal yang memberi ruang munculnya ekonomi kreatif komunitas dan sertifikasi mutu produk baik medis ataupun agamis menjadi peran dari BPPOM dan MUI setempat. Hasil dari CBR (Community Based Researc) di Desa Dik Kodik Gapura Timur Sumenep ini berupa penambahan skill komunitas tentang pengolahan air kelapa menjadi Nata de coco, pengemasan atau packing produk serta uji coba produk. Pengolahan air kelapa tak termanfaatkan menjadi Nata de coco berakibat pada peningkatan penghasilan hingga 40,76%. “Diharapkan dengan penelitian ini peningkatan pendapatan masyaraka di Desa dapat terus tumbuh melihat potensi yang ada,” tutup Fatati. (Idy)

... sambungan dari hal. 36 angkat untuk siap juga mengambil peran dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Semoga mereka bisa mengaplikasikan nilai-nilai aparatur sipil negara, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi,” tambah Dosen yang gemar menulis itu. (Idy)

Penyerahan 18 SK TE kpd 18 Dosen & 8 SK Kenaikan pangkat bagi 7 pegawai dan 1 dosen (oleh Waka 2).


Progress

STAIN Pamekasan Tutup Tahun 2016 dengan Prestasi

Galery investasi: Pemberian penghargaan dari most awards kepada perwakilan galery investasi STAIN Pamekasan.

STAIN Pamekasan menutup tahun 2016 dengan prestasi. Subut saja, Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) menyabet penghargaan keduanya dalam Mandiri Sekuriritas Online Trading atau MOST Awards 2016 yang berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 42 | WARTA STAIN Pamekasan

MOST Awards 2016 yang berlangsung pada Jumat, 2 Desember 2016 merupakan penghargaan untuk nasabah ritel pasar modal. Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir beberkan tujuan adanya acara tersebut. Menurutnya, MOST Awards 2016 terselenggara atas asas pendorong semangat mengembangkan investor. Silvano memandang pentingnya melakukan pengembangan investor domestik dari sisi ritel, yang menurutnya menjadi kunci penting bagi kemajuan pasar modal di Indonesia. “Peran penting investor individu ini mendorong kami untuk memberikan apresiasi khusus melalui MOST Awards. Tujuannya agar menumbuhkan minat yang lebih luas lagi kepada masyarakat Indonesia untuk berinvestasi melalui pasar modal,” ucap pria yang akrab disapa Silvano, dikutip dari laman annualreport.id (5/12/2016). Pada kesempatan itu, GI BEI STAIN Pamekasan mencuri perhatian dalam kategori ’MOST Develop-

ment Program Galery’. Leli, Kepala GI BEI STAIN Pamekasan menafsir, penghargaan tersebut didasari peran aktif GI BEI milik kampus yang sebentar lagi akan bertransformasi ke Institut Islam Negeri (IIN) Madura. “GB (red, GI BEI STAIN Pamekasan), mungkin di dalam penilaian Mandiri Sekuritas memiliki peran aktif, termasuk dalam peningkatan jumlah nasabah investor di pasar modal. Maka, kami mendapat MOST Development Galery Program pada MOST Awards 2016 kemarin,” kata Kepala GI BEI STAIN Pamekasaan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/2/2016). Selain itu, perwakilan dari GI BEI STAIN Pamekasan yang berangkat menghadiri MOST Awards, Rudy Haryanto mengatakan, GI BEI STAIN Pamekasan merupakan satu-satunya instansi yang menyabet penghargaan pada akhir tahun itu. Karena penerima penghargaan lainnya yang terpilih bukan mewakili instansi, melainkan individu. (ismail/idy)

opini

Market Dominant Minorities dan Kapitalisme Baru Berkedok Agama? Sampai kapanpun Indonesia tidak akan pernah terlepas dari kesenjangan sosial selama dalam bangsa ini selama masih ada istilah mayor dan minor. Seperti yang penulis sampaikan di dalam salah satu artikel yang penulis di facebook beberapa waktu yang lau, bahwa dari segi populasi, penduduk bangsa ini mayoritas adalah pribumi yang beragama Islam. Selebihnya adalah warga keturunan yang beragama Kristen, Budha, Konghucu, dan Hindu. Namun pandangan mayor dan minor akan berubah seratus delapan puluh derajat jika dilihat dari dominasi warga minoritas dalam sektor ekonomi. Menurut Wibowo, angka statistik yang sering dikutip adalah, tiga persen etnis Tionghoa menguasai 70% ekenomi Indonesia. Terlepas dari benar tidaknya angka statistik ini, sesungguhnya ada kesan bahwa kelompok etnis Tionghoa lebih sejahtera dari etnis lain di negeri ini, khususnya pribumi sendiri. Ini yang disebut oleh Amy Chua sebagai market Dominant Minorities, minoritas yang menguasai sistem pasar. Dan ini sungguh sangat mengerikan. Jika dominasi kaum Tionghoa dalam sektor ekonomi tetap dibiarkan tanpa tandingan, maka apa yang dikhawatirkan oleh Amy Chua dalam bukunya akan terjadi konfrontasi antara pribumi dengan etnis di Tionghoa seperti yang kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 silam. Dimana pada waktu itu terjadi penjarahan, perampokan, pembakaran, pemerkosaan dan diskriminasi lainnya terhadap etnis Tionghoa

Oleh : Ziyad Ifdhal (Mahasiswa Jurusan MPI STAIN Pamekasan) akibat kesenjangan ekonomi antara pribumi dengan etnis Tionghoa. Sebenarnya, kita sebagai kaum mayoritas (pribumi yang sekaligus muslim) tidak bisa semerta-merta menyalahkan mereka para minoritas tapi sangat dominan dalam ekonomi, karena kesenjangan ini akibat keterlambatan kita dalam mempelajari mekanisme sistem ekonomi pasar. Sehingga membuat kita jauh tertinggal daripada mereka. Sekarang bukan saatnya mengkambing hitamkan keadaan. Akan tetapi, saatnya umat Islam bangkit dan belajar banyak hal dari sesuatu yang telah berlalu. Seperti pepatah, orang yang paling bodoh adalah mereka yang terjatuh pada lubang yang sama. Dengan mengusai sektor ekonomi, mereka juga mengusai beberapa sektor sekaligus yang strategis. Bahkan, mereka juga bisa menentukan kebijakan penguasa dengan modal yang mereka miliki. Seperti yang dikatakan oleh Noreena Hertz, di negera paling

demokratispun kebijakam politik dan kenyataan ditentukan oleh perusahaan-perusahaan besar. Tentu masih segar dalam ingatan kan tentang kasus “reklamasi” pulau G yang didalangi oleh Ahok dengan PT. Agung Poedomoro Group yang saat ini kasusnya entah bagaimana endingnya. Benar apa yang disampaikan oleh senior saya ketika berdiskusi disalah satu sudut kampus bahwa mereka itu sebenarnya adalah imprealis dan kapitalis. Muhammad Misbah, salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia yang lebih dikenal sebagai Haji Merah mengatakan, hanya ada dua senjata yang dapat mengalahkan dan melumpuhkan sistem kapitalis, yaitu Islam dan komunisme. Seperti diketahui, Islam memiliki sistem ekonomi yang tidak hanya memandang keuntungan semata. Ada aturan-aturan main tersendiri dalam sistem ekonomi Islam seperti yang tertera dalam surah AlBaqoroh. “Sesungguhnya Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”. Islam lebih mementingkan keseimbangan dalam sistem ekonominya demi stabilitas pasar dengan menempatkan produsen dan konsumen dengan porsi yang proporsional. Masalahnya, sistem ekonomi Islam yang sangat ideal ini banyak ditinggalkan oleh umat Islam sendiri. Meskipun beberapa dasawarsa terakhir, gerakan penegakan ekonomi syariah sudah kembali digalakkan baik secara personal maupun secara kolektif meskipun hasilnya masih belum mampu terlalu signifikan.


opini Sayangnya, kita tidak kunjung sadar dan terus membiarkan sistem ekonomi pasar ini tetap bergulir. Amy Chua sempat terheran, mengapa mereka membiarkan sistem ekonomi pasar ini yang jelas-jelas tidak menguntungkan mereka? Padahal, Muhammad Abduh di masa lalu pernah dengan tegas memperingatkan umat Islam. “Barat maju karena mereka meninggalkan agamanya. Sedangkan umat Islam mengalami kemunduran karena meninggalkan agamanya”. Beruntung, kesadaran ini muncul beberapa waktu lalu pasca aksi 212 di Jakarta. Bermula dari gagasan Eka Gumilar. Gagasan ini mendapatkan sambutan baik dari publik sehingga beberapa waktu lalu pasca aksi 212 berkumpulah beberapa pengusaha muslim yang siap menginvestasikan kekayaan mereka demi mendirikan koperasi muslim yang diberi nama Koperasi Syariah 212. Setidaknya kita patut bersyukur meskipun kesadaran ini datangnya sangat terlambat. Sudah tidak jaman lagi melawan penguasa sistem ekonomi pasar dengan pertarungan wacana, opini, dan pengetahuan, apalagi hanya cuma turun ke jalan. Karena efeknya kurang greget. Ada satu perlawanan lagi yang belum kita lakukan, yaitu pertarungan aset seperti yang digagas oleh Eka Gumilar tadi. Akan tetapi, dibalik suka cita dalam menyambut kehadiran koperasi syariah 212 ini timbulah kekhawatiran baru. Ada banyak dugaan dengan hadirnya koperasi syariah 212 ini justru akan melahirkan kapitalisme baru yang semakin menjerat masyarakat menengah kebawah. Ketiga, dikhawatirkan juga pembentukan koperasai syariah 212 ini hanya bersifat temporer dan


tidak kontinu. Apalagi gerakan ini hanya dianggap sebagai sesuatu yang latah pasca 212 kemaren. Ini bukanlah pandangan yang bersifat skeptis dan pragmatis belaka. Pertama, pemegang saham dalam koperasi ini dikhawatirkan adalah pengusaha-pengusaha kapitalis yang mengambil keuntungan lewat momen kebangkitan umat Islam. Kedua, masyarakat kita masih gampang sekali dikelabui dengan kata-kata syariah, padahal dikhawatirkan dikelola secara konvensional sehingga membuat kata syariah menjadi kata yang hipokrisis. Maka dari itu, maka tidak bisa disalahkan bagi beberapa kalangan yang apatis terhadap gagasan ini. Kondisi itu tentu akan membuat umat Islam akan semakin terjepit. Meminjam istilah Wibowo yang sedikit saya ubah yaitu “atas nama muslim, tetapi tidak untuk muslim, apalagi oleh masyarakat muslim”. Sesuatu yang dibangun atas nama umat Islam tapi hasilnya bukan untuk umat. Saya contohkan, di sekitar kita saat ini sudah banyak tersebar Baitul Mal waTamwil (BMT) dan minimarket syariah milik salah pesantren-pesantren terkenal di Madura dan Jawa Timur yang sangat eksis ditengah dominasi Alfamart dan Indomart. Namun sayang, keberadaannya kurang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap masyarakat sekitar. Apalagi harga produk yang dipasarkan lebih tinggi (mungkin efek dari propaganda dari semboyan “membeli sambil beramal”) daripada minimarket konvensional dengan barang yang sama. Saya berharap kehadiran koperasi syariah 212 ini bisa meringankan beban masyarakat, tidak hanya mementingkan omzet

belaka. Khususnya dalam dua sektor yang strategis. Pertama dalam bidang pendidikan dan kedua dalam kesehatan. Maksudnya, bagaimana kedepannya, koperasi ini bisa mendonasikan sebagian dari pendapatannya untuk mendirikan sekolah, madrasah, maupun perguruan tinggi secara gratis atau minimal bersubsidi untuk pelajar muslim yang kurang mampu, sehingga ketertinggalan anak-anak muslim dibidang pendidikan bisa diakomodir dengan baik. Jika koperasi ini belum mampu mencapai itu semua, maka minimal koperasi ini memberikan beasiswa. Selain itu, sudah menjadi rahasia umum jika biaya rumah sakit di negeri ini sangat mencekik bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah kalau tidak mau kita sebut mereka sebagai masyarakat miskin. Meskipun ada RSUD milik pemerintah yang terbilang masih bisa dijangkauoleh mereka, namun pelayanannya sangat jauh dari kata memuaskan. Bahkan, pasien dari kelas tiga kerap kali mendapatkan pelayanan yang buruk. Kelak, koperasi ini harus banyak belajar dengan sistem donasi yang diterapkan oleh Alfamart dan Indomart. Meskipun ada indikasi donasi dari kedua perusahaan ini mengalir ke jaringan misionaris, gereja, dan lain sebagainya karena tidak ada transparansi masalah donasi tadi. Karena hanya dengan sistem donasi tersebut, bisa mempermudah untuk mewujudkan pendidikan dan pengobatan gratis bagi umat Islam yang kurang mampu. Terakhir, apapun kekhawatiran kita teehadap berdirinya koperas syariah 212 ini setidaknya memberika angin segar dan harapan baru bagi kebangkitan ekonomi Islam yang mewakili suara mayor tapi minor di sektor ekonomi.

Gagasan

Ahok or Not? The Jakarta has three candidates for the next governor. They are Agus Harimurti Yudhoyono with Sylviana Murni, Basuki Djahaja Purnama with Djarot Saiful Hidayat, and Anies Baswedan with Sandiaga Uno. One of them becomes the most interesting topic to talk. It is about the couple of Jakarta-governor candidate for number 2. The previous governor who trys again to be the leader. In this case, the societies show their voice about Basuki Djahaja Purnama between bad and good opinion. In my opinion, Ahok’s suitable criteria to be the governor of Jakarta province like hard worker, having the solving idea of Jakarata problem, and firm person is not enough, because he is reckless in expressing the statement, intolerant for religion tolerance, and wishy washy. Ahok as his famous nickname is hard worker. But, he is intolerant for religion tolerance. It can see from the newest phenomena that Ahok misstate the ayah, which comes from misanalyzing. So that, all of the moslem force the president to bring him to the jail. It causes the insalting of islamic religion. So it si difficult for him to be choosen by the people of Jakarta to be the next governor, beside that the Jakarta are almost the moslem. That previous governor has the solving idea of Jakarta problem. Another side, he is reckless in expressing the statement. Everyone knows about his caracter about it. Many people think that character is not better for the leader as the one that can be the example, because everything about him will be copied and follow by the people, especially by his lovers. That’s why Ahok is not a good choice in The

Jakarta-governor election. The one that ever became the vice govenor of Jakarta province is firm person. Yet, he is wishy washy. This character is showed by him when he cencel his previous purpose. It is to go independently, but he changes and devide to ask the supporting of party. It is the fact that he is wishy washy. That character of him makes the people wory to him, because it is dangerous. The people are affrid of mistaking decision in leading Jakarta because of being wishy washy. So he had better changes his purpose to be the following governor for the Jakarata to be better than before. Based on the explaination above, Ahok as the famous caller of Basuki Djahaja Purnama is not needed in Jakarta for its governor. It comes from his character and action such as, the newest stattement that the people think it is the action of religion intolerance. The following is about his character like reckless in expressing the statement and wishy washy. The both are not the leader’s criteria. For the people of Jakarta, you all had better choose anoter candidate like Agus Harimurti Yudhoyono or Anies Baswedan, in order that Jakarta will be better and more fomous than before as the Jakarta’s dream.

Syaiful Bahri (Mahasiswa Semester VI Tadris Bahasa Inggris STAIN Pamekasan)

Kirim tulisanmu dalam bahasa inggris/arab/madura untuk dimuat di rubrik “Gagasan”. Diutamakan tulisan terkait pengembangan kampus. (Hanya untuk mahasiswa STAIN Pamekasan) Kirim ke: wartastainpamekasan@ gmail.com


WARTA UTAMA

Mahasiswa KPI Praktik Siaran di Radio STAIN Pamekasan FM Rabu (02/11/2016) Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Pamekasan mengadakan kunjungan ke Studio Radio Suara STAIN Pemakasan FM Frekuensi 107,5 Mghz. Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa KPI mempraktikkan materi mata kuliah Broadcasting di semester tiga. A. Ghufran Ferdiant mengatakan, teori di kelas dipraktikkan agar mahasiswa bisa mengetahui kondisi riil di lapangan. Sehingga bisa merasakan pengalaman menyiarkan berita dengan situasi yang sebenarnya. Diharapkan mahasiswa nantinya tidak akan canggung dalam menyiarkan sebuah berita dengan baik dan benar. “Dengan ini, kepercayaan diri mahasiswa akan meningkat. Apabila kepercayaan diri mahasiswa meningkat maka secara

otomatis dia akan sukses dalam menyampaikan dan menyiarkan berita atau membawakan sebuah program di Studio Radio tertentu,” ujarnya. Ia menambahkan, dalam praktik yang sudah berjalan selama 2 kali ini banyak peningkatan. Karena mendapatkan evaluasi dari dosen pengampu maupun dari guru praktik, dan mahasiswa bisa menyerap evaluasi yang disampaikan oleh dosen pengampu dan guru praktik. “Sehingga banyak dari mahas-

iswa yang menyiarkan di Studio Radio Suara STAIN Pamekasan FM dengan cukup bagus. Suatu saat nanti kami yakin bahwa mahasiswa kami ini akan profesional apabila terjun dalam dunia jurnalistik khususnya Broadcasting,” ungkap Ghufran optimis. Muslim Sirat mahasiswa (KPI/3) STAIN Pamekasan menilai, dengan berkunjung dan praktik langsung ke Studio Radio Suara STAIN Pamekasan FM, maka akan mengasah dan mengembangkan bakat mahasiswa KPI dalam dunia jurnalistik khususnya Broadcasting. “Dan sangat membantu mahasiswa mengetahui bagaimana teknik dalam menyiarkan dalam Studio Radio,” ungkap Muslim optimis. (Gfr)

Salah seorang mahasiswa sedang melakukan siaran di Radio STAIN Pamekasan FM.


WARTA UTAMA

Praktik Teori Diklat di Luar Madura

Dimas saat memebrikan kenang-kenangan kepada kepala balai diklat keagamaan (BDK), Mohammad Toha.

Semenjak lahir dua tahun yang lalu, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAIN Pamekasan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan mempraktikkan teori diklat di luar Madura, yang meliputi wilayah Surabaya, Malang, Jombang dan sekitarnya. Acara yang dikemas dengan studi lapangan ini bekerja sama dengan instansi terkait di luar Madura. Acara ini berlangsung pada pekan terakhir bulan November 2016. Semua kelas menjadwal kegiatan ini secara berkala. Dari tujuh kelas MPI mulai dari kelas A sampai kelas E angkatan 2014 melakasanakan kegiatan praktik tersebut. Untuk kelas E sendiri, kegiatan tersebut digelar di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Sura-

baya. Di BDK, mahasiswa disambut hangat dan sudah disediakan ruang forum untuk sembari diskusi seputar pelatihan dan diklat. Hal ini sesuai penuturan Dimas, koordinator kelas E sekaligus menjadi ketua panitia pelaksana kegiatan tersebut. Selain Dimas, panitia inti dari acara tersebut antara lain; Abd Aziz sebagai dosen pendamping, Solihatin sebagai sekratirs, Agustin sebagai bendahara, dan Penanggungjawab P3K diserahkan kepada Ach Rofiqi. (22-23/11/16) Dimas mengatakan, saat tiba di BDK Surabaya peserta disambut hangat oleh pihak BDK. Fasilitas

yang diberikan justru melebihi apa yang diajukan. “Jujur saya dan teman-teman merasa sangat dihargai oleh BDK, karena sambutan dan fasilitas yang diberikan kepada kami sangat luar biasa,” ujarnya. Dimas mengaku, selain mendapatkan sambutan hangat dari pihak BDK, dirinya dan mahasiswa lainnya bisa mendapatkan pengetahuan baru. Tidak hanya teori yang didapatkan di kampus, pengetahaun yang didapatkan di BDK juga bisa menjadi penguat sekaligus penegas dari pengetahun yang sebelumnya. Selain ke BDK Surabaya, para peserta diberikan kesempatan untuk berkunjung ke tempat-tempat istimewa dan wisata, seperti wisata Sunan Ampel, menikmati jembatan Kenjeran, dan menikamti malam Food Junction Pakuwon. Setelah menikmati keindahan di sekitar kota Pahlawan, peserta dimanjakan dengan menikmati perjalanan ke Kota Dingin, Malang. Di kota Malang, peserta langsung disambut dengan keindahan AluAlun Batu pada malam hari. Merasa tidak puas dengan kota batu, Dimas dan teman-temannya pergi ke Bukit Paralayang. Di tengah perjalanan menuju Paralayang, peserta bisa menikmati keindahan Labirin Coban Rondo, Air Terjun Coban Rondo. Mengingat waktu yang tersedia sudah hampir habis, peserta bersiap-siap beranjak pulang menuju pulau tercintanya, Pulau Garam, untuk melanjutkan kembali perkuliahan di kampus tercintanya, STAIN Pamekasan. Namun sebelum pulang, para peserta diberikan waktu untuk belanja di Paradise sebagai oleh-oleh untuk pulang. (Gfr)


WARTA UTAMA

Belajar Jadi Aktor Internasional Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI/V) STAIN Pamekasan belajar menjadi aktor Internasional. Racikan model pembelajaran yang mengkolaborasikan teori dan praktek di mata kuliah Drama menjadikan para mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI/V) STAIN Pamekasan bisa untuk kebolehan dari segala bidang. Afifah Raihany, dosen pengampu mata kuliah Drama memulai dengan mengulas tuntas materi tentang drama selama setengah semester. Model duduk U-shape membuat suasana kelas semakin lebih mudah terkontrol dan lebih leluasa untuk menciptakan suasana antraktif. Tak jarang, perempuan yang biasa disapa Afifah menguji kepekaan para mahasiswanya dengan menganalisa film, seperti Kung Fu Panda 1. Setelah tuntas semua materi tentang drama, Afifah melanjutkan dengan memerintahkan mahasiswanya untuk memperaktekkan hasil teori yang sudah dipelajari. Caranya, setiap kelompok akan menampilkan drama dengan menggunakan Bahasa Inggris. Bukan hanya itu, penjiwaan serta dekorasi harus dipersiapkan dengan maksimal. Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI/V) STAIN


Pamekasan tidak hanya belajar teori dan praktek Acting, tetapi pilihan tema harus sudah yang Go Internasional, seperti Tarzan, Titanic, dan lain sebagainya. Tapi, para mahasiswa memiliki kebebasan dalam menentukan macam drama yang akan diambil. Namun, dosen asal Kabupaten Sumenep itu tidak membiarkan mahasiswanya berproses sendiri. Ia tetap mengawal dengan memberikan masukan setiap usai penampilan, seperti mental, Gesture, Eye-Contact, keseriusan, serta kesesuaian dekorasi dengan drama yang sedang dimainkan. Afifah membeberkan model yang dipakai sebenarnya untuk membuat para mahasiswanya paham. “Saya hanya ingin mereka (red, Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI/V) STAIN Pamekasan) paham, makanya menggunakan teori dan praktek,” ucapnya kepada kru

Warta STAIN Pamekasan saat di temuai di Gedung A STAIN Pamekasan, Senin (19/12/2016). Ternyata, model yang digunakan Afifah diapresiasi oleh mahasiswanya. St.Zubaida, kelas G mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI/V) STAIN Pamekasan menceritakan kegembiraannya bisa diajari oleh ibu Afifah. Ia berpikir model yang diterapkan mampu meningkatkan motivasi belajar dengan menggabungkan teori dan praktek. “Saya senang bisa diajari lagi oleh ibu Afifah, sebab cara mengajarnya Ia bisa meningkatkan motivasi belajar saya. Selain itu, Ia sangat peka terhadap para mahasiswanya, jadi tahu harus melakukan apa pada saat dalam suasana boring,” tegasnya. Faizi Umar menambahkan model yang digunakan dosen pengampu Drama membuat para mahasiswanya bisa berimajinasi layaknya aktor Internasional. “Model itu membuat saya layaknya seperti aktor Internasional,” tambahnya saat ditemui seusai menampilkan drama di kampus STAIN Pamekasan. (Idy)

ALUMNI

Kembangkan Profesinya di 5 Negara Dunia Dari tahun ke tahun, STAIN Pamekasan terus mencetak sarjana sesuai bidangnya masing-masing. Ribuan alumni kampus yang terletak di Jl, Panglegur KM 4 ini, ada banyak yang patut dijadikan cerminan bagi orang di sekitarya, termasuk mahasisiwa STAIN Pamekasan yang sedang menempuh pendidikannya. Bahkan cerminan bagi siswa yang hendak kuliah di STAIN Pamekasan.

Zainollah Salah satu dari ribuan alumni itu, ada sosok pria bernama lengkap Zainollah. Ia merupakan angkatan pertama di jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) di STAIN Pamekasan. Pria kelahiran Pamekasan, 27 Maret 1987 ini dikenal sebagai aktivis tulen semasih menjadi mahasiswa. Sehinga tak heran jika dalam sejarah organisasinya ia tercatat sebagai Ketua HMJ Tarbiyah STAIN Pamekasan Tahun 2009, Ketua II Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAIN Pamekasan Tahun 2009, Wakil Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIN Pamekasan Tahun 2010, Pengurus Ikatan Alumni (IKA) STAIN Pamekasan, Tahun 2015 – sekarang. Tidak hanya itu, pria yang kini menjadi dosen di STAIN Pamekasan dan STIT Al-Karimiyah Sumenep ini pernah menjadi Manager Bata-Bata English Center (BBEC), PP. Mambaul Ulum Bata-Bata Palengaan Pamekasan 2004-2005. Bagi lelaki yang akrab di sapa Zein ini, STAIN Pamekasan adalah laboratorium pengembangan diri.

Karena ia sendiri membuktikannya selama lima tahun saat menjadi mahasiswa.“Saya bangga menjadi alumni STAIN Pamekasan, karena bagi saya kampus ini adalah bak laboratorium pengembangan diri. Apalagi, STAIN Pamekasan adalah satu-satunya kampus Islam Negeri di Madura. Saya sedikit malu ketika harus menempuh kuliah selama lima tahun di STAIN Pamekasan, tapi saya sendiri bisa mempertanggungjawabkannya. Sebenarnya saya bukan tidak mampu menyelesaikannya selama 4 tahun, namun saya sendiri merasa harus mengabdi dan bertanggungjawab karena waktu itu saya menjabat Wakil Presma,” tuturnya saat ditemui di Sumenep beberapa waktu lalu. Sehabis dari menyandang sarjana pada tahun 2012 di STAIN Pamekasan, alumni Ponpes Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan ini melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Malang (UNISMA). Di kampus itu, pendidikannya ditempuh selama 2 tahun. Semasih di kampus itulah ia mengembangkan profesinya mu-

lai dari dalam negeri hingga luar negeri. Terbukti, pria bermotto “Berkarya dan Berkontribusi Untuk Masyarakat” inimendapat kepercayaan untuk mengikutiInternational Seminar, Comparison Study And Excursion Study Di International Islamic University OfMalaysia (IIUM) Tahun 2013. Di tahun itu pula, ia juga mengikuti International Seminar, Symposium And Comparison Study To English Department Di National Institute Of Education(NIE) Singapura. Dua tahun setelahnya, ia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikutiShortCourse dan Strategi Aksi Pengabdian Kepada Masyarakat di Bali Tahun 2015 dan Internasional pada The 11th International CamTESOL Conference on English Language Teaching di Institute Technology Cambodia (ITC) dan Royal University of Phnom Penh (RUPP) Kamboja Tahun 2015. Catatan perjalanan pengembangan profesinya tidak hanya berhenti di situ, di tahun 2016 kemarin, ia kembali menjadi Peserta


ALUMNI Short Course Community Outreach On Participatory Research, Women Empowerment And Rural Developmentdi PRIA International Academy (Participatory Research in Asia), Tunglakabad, New Delhi India November-December Tahun 2016.“Saya bisa jalanjalan ke luar negeri tak lepas dari apa yang saya dapatkan waktu menjadi mahasisiwa di STAIN Pamekasan. Alhamdulillah, Asia sedikit banyak sudah saya sambangi, tinggal Eropa yang belum. Tapi saya berharap semoga ada jalan sehingga bisa keliling Eropa. Jadi saya sarankan kepada adikadik yang sedang kuliah di STAIN Pamekasan, agar betul-betul memanfaatkan waktu dan fasilitas yang tersedia. Dan jangan pernah takut dan ragu menjadi aktivis kampus, selagi bisa menyeimbangi dengan akademiknya,” sarannya.

Mantan aktivis PMII yang kini berdomisili di Batang-Batang Sumenep ini juga memiliki karyakarya yang layak dijadikan refrensi bagi yang membutuhkannya. Diantarnya: 1. Increasing Students’ Speaking Ability and Active Involvement in the Classroom through Think – Pair – Square Strategy. 2. Practical Strategies for Teaching English to Young Learners. 3. Implementasi Metode Total Physical Response (TPR) dalam Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak – anak SD/MI. 4. Teacher’s challenges and strategies in English language teaching in large classes. 5. The problems of Teaching English Speaking in Bata-Bata English Center (BBEC) Pamekasan.

Zein juga berharap, alamamaternya lekas mencapai impiannya, yakni perubahan status dari STAIN ke IAIN. Bahkan dirinya masih menatap lagi pendidikannya ke depan, salah satunya dengan keinginan untuk melanjutkan pendidikan S3-nya demi meningkatkan kulitas dan profeinya yang kini terbilang cukup gemilang. “Saya tidak akan berhenti di sini saja, saya akan terus meningkatkan kuliatas saya. Tentu tidak akan pernah bosan untuk mengabdi, khususnya kepada alamamater saya, apalagi sebentar lagi akan menajdi IAIN. Semoga lekas tercapai. Sehingga kampus STAIN Pamekasan, benar-benar bisa membawa namaMadura ke dunia nasional bahkan internasional,” pungkasnya saat dijumpai kru Warta. (Gfr)

“

Saya bisa jalanjalan ke luar negeri tak lepas dari apa yang saya dapatkan waktu menjadi mahasisiwa di STAIN Pamekasan. Alhamdulillah, Asia sedikit banyak sudah saya sambangi, tinggal Eropa yang belum.


Dr. H. Mohammad Kosim, M. Ag (Ketua STAIN Pamekasan)

Dr. H. Nor Hasan, M. Ag

Dr. H. Moh Zahid

Drs. H. Mohammad Hasan, M. Ag

(Wakil Ketua Bidang Akademik dan (Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum, (Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Lembaga STAIN Pamekasan) Perencanaan dan Keuangan STAIN Kerja sama STAIN Pamekasan) Pamekasan)

Segenap Pimpinan STAIN Pamekasan mengucapkan Selamat dan Sukses atas Terbitnya

Majalah WARTA STAIN Pamekasan


UM-PTKIN Ketentuan Umum

Alur Pendaftaran

UM-PTKIN adalah mekanisme seleksi masuk UIN/IAIN/ STAIN melalui ujian tulis dalam bentuk cetak (paper based testing) atau menggunakan komputer (computer based testing) yang dilakukan serentak. Pelaksanaan ujian tertulis berlokasi di 56 kampus UIN/IAIN/STAIN di Indonesia.

1. Calon mahasiswa mengisi biodara secara online di www.um-ptkin.ac.id sehingga mendapat nomor SIP (Slip Instruksi Pembayaran) dan PIN.

Kelompok Ujian A. Kelompok Ujian IPA (Peminat Program Studi bidang Sains dan Teknologi) Materi ujian: (1) Tes Potensi Akademik; (2) Bahasa; (3) Keislaman; dan (4) Kemampuan IPA B. Kelompok Ujian IPS (Peminat Program Studi bidang Sosial, Humaniora, dan Keagamaan) Materi ujian: (1) Tes Potensi Akademik; (2) Bahasa; (3) Keislaman; dan (4) Kemampuan IPS C. Kelompok Ujian Campuran (Peminat Program Studi bidang Sains dan Teknologi, Sosial, Humaniora, dan Keagamaan) Materi ujian: (1) Tes Potensi Akademik; (2) Bahasa; (3) Keislaman; dan (4) Kemampuan IPA dan IPS

Ketentuan Umum SPMB Mandiri STAIN Pamekasan adalah mekanisme seleksi masuk STAIN Pamekasan melalui ujian tulis dalam bentuk cetak (paper based testing). Pelaksanaan ujian tertulis berlokasi di kampus STAIN Pamekasan, Jl. Raya Panglegur Km. 4 Pamekasan; kodepos 69371; Telp/ Fax. (0324) 327248/327837

Materi Ujian:

1. Pengetahuan Dasar 2. Pengetahuan Keislaman 3. Baca Tulis Al-Qur’an

Informasi selengkapnya dapat dilihat di laman:

| WARTA STAIN Pamekasan

www.um-ptkin.ac.id spmb.stainpamekasan.ac.id stainpamekasan.ac.id

Yuk Daftar...!!!

2. Calon mahasiswa melakukan pembayaran di seluruh kantor cabang bank BNI di seluruh Indonesia, BNI Internet, ATM BNI, keagenan BNI, atau bank lain yang mendukung fitur ATM bersama dengan menunjukkan nomor SIP. 3. Calon mahasiswa melanjutkan pendaftaran online di www.um-ptkin.ac.id dengan memasukkan nomor SIP dan PIN untuk memilih lokasi ujian dan pilihan program studi hingga cetak kartu peserta. Mengikuti ujian masuk di lokasi yang telah dipilih sesuai jadwal yang tertera pada kartu peserta.

SPMB-MANDIRI Alur Pendaftaran 1. C a l o n m a h a s i s w a m e l u n a s i b i a y a pendaftaran Rp. 200.000,- melalui rekening Bank Rakyar Indonesia (BRI) dengan nomor rekening 006101000509303, a/n Bendahara Penerima STAIN Pamekasan; 2. Pendaftaran dilakukan secara online, dengan mengakses laman web spmb. stainpamekasan.ac.id dan pilih menu SPMB-Mandiri; 3. Mengisi Formulir Pendaftaran: - Form Biodata Diri - Form Biodata Orang Tua - Form Biodata Sekolah 4. Memilih Program Studi: - Pendaftar memilih 2 (dua) program studi yang diminati - Urutan pilihan program studi menyatakan prioritas pilihan 5. Upload File: - Foto resi dengan background warna hijau ukuran 3x4 - Scan ijazah Asli untuk lulusan tahun 2015 dan 2016 atau scan Surat Keterangan Lulus MA/MAK/SMA/SMK/Pesantren Muadalah untuk lulusan tahun 2017 - Scan Surat Keterangan Kelakuan Baik/ SKKB dari sekolah bagi lulusan tahun 2017 dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian/SKCK bagi lulusan tahun 2015 dan 2016. 6. Melakukan finalisasi pendaftaran 7. Mencetak kartu peserta

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIK

Recommend Documents