PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS DENGAN METODE PROTOTYPING
ILHAM SATYABUDI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus dengan Metode Prototyping adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 2016
Ilham Satyabudii NIM G64120105
ABSTRAK ILHAM SATYABUDI. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus dengan Metode Prototyping. Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH. Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) adalah organisasi yang anggotanya terdiri atas berbagai lembaga dakwah kampus di Indonesia. Informasi mengenai laporan kegiatan, jumlah anggota, profil anggota, penyimpanan dokumen, dan reportase kegiatan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen dan proses pengambilan keputusan BKLDK. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi manajemen sehingga laporan mengenai kegiatan dan jumlah pengurus LDK, profil pengurus, dokumen BKLDK dan reportase kegiatan dapat dilakukan secara terpusat, otomatis, dan online. Metode pengembangan prototyping O’Brien dan Marakas digunakan dalam membangun sistem informasi manajemen BKLDK. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan bersama ketua BKLDK, organisasi ini membutuhkan sistem pelaporan mengenai kegiatan dan jumlah pengurus, profil anggota, reportase kegiatan, dan penyimpanan dokumen. Sistem informasi manajemen yang telah dibuat menyediakan sepuluh fungsi dan membutuhkan dua kali iterasi untuk memenuhi kebutuhan BKLDK. Kata kunci : BKLDK, prototyping, sistem informasi manajemen.
ABSTRACT ILHAM SATYABUDI. Management Information System Development Of Campus Da’wah Body Coordinating Board using Prototyping Method. Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH. Campus Da’wah Body Coordinating Board (BKLDK), is an organization whose members consist of various da’wah body (LDK) around Indonesia. Informations about activity report, members population, member profile, and document are very important for BKLDK management and decision making. Therefore, BKLDK needs a management information system that reports activities, members of an institute of da’wah campuses, member profile, and document in order to operate centrally, automatically, and online. Prototyping method is used in the development of BKLDK management information system. Based on analysis with BKLDK leader, BKLDK needs a system that consist of reports of activities and amount of its members, member profile, activity reportation and document management. The development of information management system provides ten functions and two times iteration to fulfill BKLDK requirement. Keywords : BKLDK, management information system, prototyping.
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS DENGAN METODE PROTOTYPING
ILHAM SATYABUDI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
Penguji : 1. Toto Haryanto, SKom MSi 2. Rina Trisminingsih, SKomp MT
Judul Skripsi : Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus dengan Metode Prototyping Nama : Ilham Satyabudi NIM : G64120105
Disetujui oleh
Ir Meuthia Rachmaniah, MSc Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Topik yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2016 ini ialah sistem informasi manajemen, dengan judul Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus dengan Metode Prototyping. Judul tersebut dipilih karena pada tahun 2016, penulis adalah salah satu pengurus Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK). Rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala penulis ucapkan karena berkat kehendak-Nya lah kendala-kendala yang ada dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu tercinta, Prayitno dan Nur’ain, kakak penulis, Andika Rachman, serta Ibu Ir Meuthia Rachmaniah, MSc selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ustadz Ali selaku ketua BKLDK 2016 yang telah membantu selama pengumpulan data dan pengembangan Sistem. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kawan-kawan di UKM BKIM IPB yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, November 2016
Ilham Satyabudi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus
2
Sistem Informasi
3
Sistem Informasi Manajemen
3
Bootstrap
4
Metode Prototyping METODE
4 5
Tahapan Penelitian
5
Lingkungan Pengembangan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
6 6
Identifikasi Kebutuhan Bisnis End User 6 Pengembangan Prototype Sistem
6 11
Revisi Prototype
14
Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem
17
SIMPULAN DAN SARAN
17
Simpulan
17
Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19
RIWAYAT HIDUP
37
DAFTAR TABEL 1 Fungsi Sistem 2 Informasi pada Fail 3 Revisi Iterasi 1
8 12 14
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Level Sistem Informasi 2 Input dan Output Sistem Informasi Manajemen Metode Prototyping (O'Brien dan Marakas 2011) Struktur Organisasi BKLDK Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen BKLDK Desain Antarmuka SIM BKLDK Entitiy Relationship Diagram Footer Tidak ada akses Keterangan PU, HU, CP Peringatan kesalahan pada Email Pengunduhan Halaman Peringatan Data Belum Dimasukkan Korwil
3 4 5 7 10 12 14 15 15 15 16 16 17
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6
Hasil Pengujian Black Box Halaman Website Sistem Informasi Manajemen BKLDK DFD level 1 Segmentasi Informasi Tabel-tabel Sebelum Normalisasi Tabel-tabel Hasil Normalisasi
19 26 32 33 35 36
PENDAHULUAN Latar Belakang Organisasi lembaga dakwah kampus (LDK) cukup pesat perkembangannya di Indonesia. Indikasinya adalah tumbuh suburnya kegiatan-kegiatan kerohanian di berbagai kampus. Dalam skala nasional, ketua BKLDK mengatakan ada sekitar 300 LDK di Indonesia yang bergabung dalam organisasi Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus. Tugas utama BKLDK adalah membina LDK yang berada di dalam jaringannya, menyebarkan opini Islam ke seluruh pelosok Indonesia, dan mengkoordinasikan anggotanya untuk melakukan kegiatan bersama. BKLDK memiliki proses bisnis dalam menjalankan aktivitasnya. Pertama, lembaga dakwah kampus melaporkan jumlah anggota dan kegiatannya kepada BKLDK secara berkelenjutan. Kedua, koordinator wilayah harus mengisi dan melaporkan profil koordinator daerah dan LDK ke Ketua BKLDK. Ketiga, dokumen-dokumen BKLDK harus disimpan secara terpusat, dan reportase kegiatan yang harus segera dipublikasikan setelah acara selesai dilaksanakan. BKLDK memiliki website yang bernama dakwahkampus. Namun website tersebut hanya dapat menyebarkan opini dan reportase kegiatan saja. Sedangkan untuk proses bisnis yang lain seperti membuat laporan, mengumpulkan profil anggota, dan menyimpan dokumen, belum dapat dilakukan oleh website dakwahkampus. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi manajemen sehingga laporan mengenai kegiatan dan jumlah pengurus LDK, profil pengurus, dokumen BKLDK dan reportase kegiatan dapat dilakukan secara terpusat, otomatis, dan online. Pembangunan sistem informasi untuk meningkatkan kinerja lembaga dakwah kampus pernah dibuat sebelumnya. Adhani (2013) membuat sistem informasi kesektariatan unit kerohanian Islam jamaah shohwatul Islam (UKI JASHTIS) STMIK Amikom Yogyakarta. Adhani (2013) menggunakan metode pembangunan perangkat lunak UML dalam membangun sistem informasi kesektariatan UKI JASHTIS. Pembangunan sistem informasi unit kerohanian Islam yang dibangun Adhani (2013) memiliki kelemahan, yaitu belum memiliki proses evaluasi sehingga sistem informasi yang dibangun dapat tidak sesuai dengan keinginan client. Sistem Informasi Manajemen BKLDK ini menggunakan metode pengembangan prototyping. Metode ini dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan keinginan client, karena pada setiap prototype yang dibuat akan ada masukan atau evaluasi dari client. Perumusan Masalah Perumusan masalah pada pembangunan sistem informasi manajemen BKLDK ini adalah : 1) Bagaimana membuat mekanisme pelaporan kegiatan dan pengurus LDK secara terpusat? 2) Bagaimana mengumpulkan informasi profil koordinator wilayah, koordinator daerah dan lembaga dakwah kampus secara lengkap?
2 3) Bagaimana menyimpan dan mempublikasikan reportase kegiatan BKLDK pada suatu website? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi manajemen BKLDK yang berfungsi untuk : 1. Membantu pelaporan kegiatan dan jumlah pengurus. 2. Mengumpulkan informasi profil koordinator wilayah, koordinator daerah, dan lembaga dakwah kampus. 3. Menyimpan dan mempublikasikan reportase kegiatan BKLDK. Manfaat Penelitian Dalam jangka pendek, penelitian ini diharapkan mampu membantu BKLDK dalam menjalankan proses bisnisnya. Lebih jauh lagi, pergerakan dakwah kampus di Indonesia diharapkan mampu lebih berkembang dengan sistem informasi manajemen ini. Pembuatan sistem informasi ini juga merupakan sarana pengembang untuk menerapkan keilmuan dalam bidang ilmu komputer. Ruang Lingkup Penelitian Sumber data dari sistem informasi manajemen ini adalah dari lembaga dakwah kampus yang tergabung dalam jaringan BKLDK periode 2016-2018. Jumlah sampel lembaga dakwah kampus yang tergabung dalam sistem informasi manajemen BKLDK ada sebanyak sepuluh LDK. Metode yang digunakan adalah prototyping. Revisi sistem dilakukan dengan Black Box. Pengguna yang dapat mengakses sistem informasi ini adalah ketua BKLDK, koordinator wilayah (Korwil), Sekjen, dan masyarakat umum. Ketua BKLDK, Korwil, dan Sekjen dapat melakukan login untuk mengakses informasi yang tersimpan di dalam basis data. Masyarakat umum hanya dapat melihat reportase kegiatan BKLDK, visi dan misi, serta galeri kegiatan.
TINJAUAN PUSTAKA Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus Badan koordinasi lembaga dakwah kampus (BKLDK) adalah suatu organisasi jaringan koordinatif yang terdiri dari LDK-LDK dengan pemikiran, pemahaman, dan metode perjuangan Islam ideologis. BKLDK tidak memiliki payung hukum karena sifatnya hanya koordinasi antar LDK. Tataran pengurus pusat BKLDK dipimpin oleh Ketua BKLDK. BKLDK koordinator wilayah di tingkat provinsi dan koordinator daerah di tingkat kabupaten atau kota. Setiap bulan, koordinator wilayah harus melaporkan jumlah kader dan reportase kegiatan kepada ketua BKLDK. Selama ini pelaporan masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan aplikasi Office dan email. Sistem informasi manajemen yang dibangun diharapkan mampu membantu proses pelaporan dari koordinator wilayah ke ketua BKLDK.
3 Sistem Informasi Sebuah sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengontrol sebuah organisasi. Dalam perannya mendukung pengambilan keputusan, mengkoordinasikan dan mengontrol, sistem informasi dapat membantu manajer dan para pekerja untuk menganalisis permasalahan, melakukan visualisasi terhadap subyek-subyek yang kompleks, dan menciptakan produk-produk baru (Laudon dan Laudon 2014). Berdasarkan pendekatan vertikal (Belle et al. 2003), sistem informasi dibagi menjadi empat level (Gambar 1), yaitu transaction processing system (TPS), management information system (MIS), decision support system (DSS), dan executive information system (EIS).
Gambar 1 Level sistem informasi Transaction Processing System mendukung kegiatan bisnis sehari-hari seperti memperbarui basis data serta mencatat barang yang masuk dan keluar. TPS digunakan oleh pengguna pada level yang paling bawah. Management Information System mengandung sistem komputer yang dimaksudkan untuk memantau dan mengontrol aktivitas organisasi. Analisis data dilakukan pada tingkat Decision Support System (DSS). DSS juga membantu pengambilan keputusan pada tingkat manajer. Executive Information System dapat mengidentifikasi masalah, peluang, dan kecenderungan yang dapat meningkatkan atau mengancam posisi organisasi. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan menampilkan hasilnya kepada manajer dan kepada para profesional dalam bidang bisnis (O’Brien dan Marakas 2011). Menurut Laudon dan Laudon (2014) sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai ilmu sistem informasi dalam bidang bisnis dan manajemen. Gambar 2 menunjukkan proses input dan output sistem informasi manajemen (Stair dan Reynolds 2010).
4
Gambar 2 Input dan Output Sistem Informasi Manajemen Input dari SIM dapat berupa data eksternal dan internal. Data internal berasal dari basis data transaksi yang valid. Data eksternal berasal dari basis data yang belum masuk ke TPS. Keluaran dari sistem informasi manajemen adalah koleksi laporan yang didistribusikan kepada manajer. Bootstrap Menurut Basuki (2015), Bootstrap adalah user interface framework untuk membuat sebuah aplikasi terlihat bagus dan professional. Library Bootstrap terdiri dari HTML, CSS, dan javascript. Bootstrap memiliki banyak layanan anta muka seperti grid, jumbotron, wells, alert, glyphicons, pagination, collapse, navbar, carousel, dan modal. Beberapa layanan interface. Bootstrap yang digunakan oleh penulis adalah pada desain form, button, table, wells, alerts, dan modal. Bootstrap digunakan penulis untuk mempermudah pembangunan antarmuka sistem informasi manajemen BKLDK. Metode Prototyping Menurut O’Brien dan Marakas (2011), prototyping adalah metode pembuatan perangkat lunak yang pengembangan dan pengujian pada model kerjanya bersifat cepat. Prototyping sebagai suatu alat pengembangan perangkat lunak, membuat proses pengembangan menjadi lebih cepat dan mudah, khususnya pada proyek dimana kebutuhan end-user sulit untuk didefinisikan. Metode prototyping memiliki empat tahapan, yaitu :
5 1. Tahap Identifikasi Kebutuhan Bisnis End User Pada tahap ini dilakukan idenfitikasi kebutuhan bisnis end user sehingga dapat dibangun sistem informasi manajemen yang tepat. Ada empat tahapan analisis menurut O’Brien dan Marakas (2011), yaitu analisis organisatoris, analisis sistem saat ini, analisis logis, dan analisis kebutuhan fungsional. Menurut O’Brien dan Marakas (2011), analisis organisatoris membahas struktur manajemen, SDM, dan aktivitas bisnis. Analisis kebutuhan fungsional membahas antarmuka, proses, penyimpanan dan kontrol. Analisis logis membahas cara sistem yang lama bekerja. 2. Tahap Pengembangan Prototype Pembuatan prototype sistem dimulai pada tahap ini. Prototype dibuat berdasarkan requirement yang didapat pada tahap identifikasi kebutuhan client. PHP, Javascript, HTML, dan framework Bootstrap digunakan untuk membuat basis data, antarmuka dan fungsional prototype. 3. Tahap Revisi Protoype Prototype yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, kemudian diuji, dievaluasi dan direvisi secara berulang sampai diterima oleh client. Apabila prototype masih belum diterima oleh client, maka akan dilakukan prototyping cylce, yaitu proses perbaikan kembali sistem pada tahap pengembangan prototype. 4. Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem Prototype yang telah disetujui pengguna dapat langsung digunakan dan dilakukan pemeliharaan.
METODE Tahapan Penelitian Metode prototyping O’Brien dan Marakas (2011) digunakan untuk membangun sistem informasi manajemen BKLDK. Pada Gambar 3 ditunjukkan empat tahapan dari metode Prototyping, yaitu identifikasi kebutuhan bisnis end user, pengembangan prototype, revisi prototype serta penggunaan dan pemeliharaan sistem. Identifikasi Kebutuhan Bisnis End User
Pengembangan Prototype Sistem Prototyping Cycle
Revisi Prototype Maintenance Cycle
Penggunaan dan pemeliharaan Sistem Gambar 3 Metode Prototyping (O'Brien dan Marakas 2011)
6 1) Tahap Identifikasi Kebutuhan Bisnis End User Analisis organisatoris dilakukan dengan mewawancarai ketua BKLDK terkait visi, misi, struktur, dan proses bisnis organisasi. Pada tahap ini juga dianalisis sistem informasi seperti apa yang dibutuhkan BKLDK. Analisis fungsional dilakukan setelah penulis mengetahui user requirement yang dibutuhkan oleh BKLDK. 2) Tahap Pengembangan Prototype Sistem DBMS MySql digunakan untuk membangun basis data sistem informasi manajemen (SIM) BKLDK dengan sepuluh sampel data LDK. Antarmuka SIM BKLDK menggunakan framework bootstrap dan HTML. Bahasa pemrograman PHP dan Javascript digunakan untuk membangun fungsional sistem. 3) Tahap Revisi Prototype Revisi dilakukan dengan meminta pengguna untuk melakukan uji coba sistem informasi manajemen BKLDK. Uji coba dilakukan pada fungsi-fungsi sistem sesuai dengan wewenang masing-masing pengguna. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode black box (Johansyah 2013). 4) Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem Sistem informasi yang telah disetujui oleh Ketua dan badan eksekutif BKLDK dapat langsung digunakan atau kembali lagi ke tahap revisi melalui maintenance cycle. Modifikasi dapat dengan mudah dilakukan karena sebagian besar dokumentasi sistem telah berada dalam suatu media penyimpanan. Lingkungan Pengembangan Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem informasi manajemen ini adalah Xampp, Notepad++, Adobe Photoshop, Paint, aplikasi Draw.io, Framework Bootsrap, Visual Paradigm dan browser Google Chrome. Sistem informasi ini juga memakai template website dari ThemeWagon. Perangkat keras yang digunakan adalah laptop HP dengan spesifikasi intel core i3-3110M 2.4 GHz, RAM 4GB, dan kartu grafis Nvidia Geforce.
HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Kebutuhan Bisnis End User Setiap hari Selasa pukul 20.00 penulis bertemu Ketua BKLDK untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis BKLDK. Wawancara dengan ketua BKLDK menghasilkan analisis sebagai berikut : 1). Analisis Organisatoris Berdasarkan AD/ART BKLDK, Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus berdiri pada tahun 2004 di Bukit Cimanggu Villa Bogor pada tanggal 2829 Agustus 2004. Ada empat tujuan dibentuknya BKLDK, yaitu :
7 a) Tujuan utama adalah semata-mata untuk memperoleh keridhoan Allah subhanahu wa ta'ala. b) Li I’lai kalimatillah fil ardhi (untuk menegakkan kalimatillah di muka bumi) c) Terbentuknya jama’atul hamlid dakwah Islam. d) Terbentuknya kader-kader pengemban dakwah bersyakhshiyah Islamiyah yang tangguh dan mampu menggerakkan proses perubahan sosial di lingkungan kampus BKLDK memiliki visi untuk menjadi acuan gerakan dunia kampus dalam membangun sumber daya manusia yang berkepribadian Islam yang mampu melakukan perubahan sosial menuju kehidupan yang Islami. Untuk mewujudkan visinya, BKLDK memiliki lima misi, yaitu : a) Melakukan pembinaan dan pengkaderan mahasiswa muslim dengan aqidah Islam yang murni dan lurus. b) Membangun dan menguatkan soliditas jaringan dakwah kampus di seluruh Indonesia. c) Membina dan memberdayakan peran LDK-LDK anggota BK-LDK dalam dakwah kampus secara lebih optimal. d) Mengopinikan perubahan sosial menuju penerapan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan. e) Menggalang ukhuwah dan kerjasama dengan organisasi-organisasi dakwah kemahasiswaan di luar kampus dalam upaya pengembangan kader-kader dakwah berkualitas. BKLDK dipimpin oleh seorang ketua yang membawahi tiga Badan Eksekutif (BE), yaitu BE bidang pembinaan, BE bidang jaringan, dan BE bidang media informasi. Ketua BKLDK juga memimpin koordinator-koordinator lembaga dakwah kampus (LDK) pada tingkat provinsi yang disebut Korwil. Korwil kemudian membawahi koordinator-koordinator LDK pada tingkat kota dan kabupaten yang disebut Korda. Korda selanjutnya membawahi semua lembaga dakwah kampus yang berada di daerahnya. BKLDK juga memiliki sekretaris jendral (Sekjen). Pada struktur organisasi BKLDK, Sekjen tepat di bawah Ketua BKLDK. Struktur organisasi BKLDK dapat dilihat pada Gambar 4. Ketua
Sekretaris Jendral (Sekjen)
Badan Eksekutif (BE) bidang Pembinaan
Badan Eksekutif (BE) bidang Jaringan
Badan Eksekutif (BE) bidang Media Informasi
Koordinator Wilayah (Korwil)
Koordinator Daerah (Korda)
Lembaga Dakwah Kampus
Gambar 4 Struktur Organisasi BKLDK
8 Setiap bulan, LDK yang tergabung dalam jaringan BKLDK harus melaporkan dua hal, yaitu daftar kegiatan dan jumlah anggota. Pelaporan ini diperlukan ketua BKLDK untuk mengetahui fluktuasi jumlah kader BKLDK. LDK melalui Korwil, memberikan laporan kepada Ketua BKLDK. Laporan yang diterima Ketua BKLDK kemudian akan menjadi bahan pertimbangan langkah BKLDK selanjutnya. Sekretaris Jendral bertugas untuk mengumpulkan data berupa profil koordinator wilayah, koordinator daerah, dan lembaga dakwah kampus yang tergabung di dalam BKLDK. Selain itu, pengumpulan semua berkas keorganisasian BKLDK seperti AD/ART, proposal kegiatan, notulensi rapat dan LPJ juga merupakan tugas Sekjen. Mekanisme pengumpulan data dan berkas masih dilakukan secara manual. Untuk data profil, pengumpulan dilakukan melalui grup whatsapp. Pengumpulan berkas dilakukan melalui email. Pelaporan yang harus dilakukan adalah profil, kegiatan, dan jumlah pengurus dari seluruh lembaga dakwah kampus jaringan BKLDK, serta reportase kegiatan. Pelaporan dilakukan oleh koordinator wilayah (Korwil) ke Ketua BKLDK. Selama ini pelaporan dilakukan secara manual, yaitu Ketua BKLDK mengirimkan format laporan, kemudian Korwil mengisi dan mengirim laporan tersebut ke email Ketua BKLDK. Ketua BKLDK lalu menganalisis laporan yang telah dikirim oleh Korwil. Ada beberapa proses bisnis BKLDK yang dapat lebih dikembangkan dengan penerapan sistem informasi manajemen (SIM). Pertama, laporan kegiatan dan jumlah pengurus LDK di setiap daerah dapat dimasukkan ke basis data melalui form pada halaman website BKLDK. Sistem informasi manajemen juga berfungsi sebagai report generator yang akan secara otomatis membuat laporan dalam bentuk file Microsoft Word berdasarkan data yang dimasukkan pengguna. Kedua, ketua BKLDK dapat melihat secara detil profil Korwil, Korda dan LDK. Ketiga, penyimpanan dokumen dan pembuatan reportase kegiatan dapat dilakukan secara terpusat di sistem informasi manajemen BKLDK. Pembuatan reportase dilakukan oleh Sekjen. 2). Analisis Kebutuhan Fungsional Berdasarkan analisis pengembangan proses bisnis pada tahap sebelumnya, ada sepuluh fungsi yang dibutuhkan oleh sistem informasi manajemen BKLDK. Ketua BKLDK, Sekjen, dan Korwil juga bertugas untuk memasukkan dan mengekstrak data (sebagai admin) Tabel 1 menunjukkan fungsi-fungsi tersebut beserta deskripsinya. Tabel 1 Fungsi Sistem No. 1
Kode Nama Fungsi Fungsi F1
Mengunggah dan menghapus dokumen
Deskripsi
Pengguna
Sekjen dapat mengunggah Sekjen dokumen ke sistem dan menghapus dokumen tersebut
9
No.
Kode Nama Fungsi Fungsi
Deskripsi
Pengguna
2
F2
Menambah, mengubah dan menghapus reportase kegiatan
Sekjen dapat menambahkan Sekjen reportase kegiatan ke sistem melalui form yang tersedia. Setelah data reportase masuk ke sistem, Sekjen dapat mengubah data di dalamnya ataupun menghapusnya
3
F3
Menampilkan reportase kegiatan
Semua pengguna dapat Sekjen, melihat reportase kegiatan Ketua tanpa harus melakukan login BKLDK, Korwil, Masyarakat Umum
4
F4
Membuat dan menghapus pengguna
Ketua BKLDK dapat Ketua membuat dan menghapus BKLDK pengguna. Pengguna disini adalah Korwil
5
F5
Melakukan login dan logout
Ketua BKLDK, Sekjen dan Korwil dapat memasukkan username dan password untuk melakukan login. Pengguna melakukan logout apabila ingin keluar dari sistem
Memasukkan, mengubah dan menghapus informasi kegiatan dan jumlah pengurus
Korwil dapat memasukkan, Korwil mengubah dan menghapus informasi kegiatan serta jumlah pengurus LDK melalui form yang tersedia
Memasukkan, mengubah dan menghapus informasi Korwil,
Korwil dapat memasukkan, Korwil mengubah, dan menghapus informasi Korwil, Korda serta LDK pada form yang tersedia
6 F6
7 F7
Ketua BKLDK, Sekjen, Korwil
10
No.
Kode Nama Fungsi Fungsi
Deskripsi
Pengguna
Korda dan LDK
8 F8
9 F9
10 F10
Menampilkan jumlah pengurus dan kegiatan
Ketua BKLDK dapat Ketua melihat jumlah pengurus BKLDK dan kegiatan yang telah dimasukkan oleh Korwil
Melihat profil Korda, Korwil dan LDK
Ketua BKLDK dapat Ketua melihat profil Korda, Korwil BKLDK dan LDK yang telah dimasukkan oleh Korwil.
Mengunduh dokumen
Setelah login, pengguna dapat mengunduh dokumen yang telah diunggah oleh Sekjen
Sekjen, Ketua BKLDK, Korwil
Gambar 5 menunjukkan diagram konteks sistem informasi manajemen BKLDK. Data Flow Diagram level 1 (Lampiran 3) menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi sistem mentransformasi data yang masuk. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi (Rosa dan Shalahuddin 2015).
Gambar 5 Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen BKLDK
11 Pada tahap ini juga dianalisis kebutuhan antarmuka, proses, penyimpanan dan kontrol. Penjelasan dari masing-masing kebutuhan adalah sebagai berikut : a. Kebutuhan Antarmuka. Antarmuka sistem informasi manajemen (SIM) BKLDK memiliki empat komponen utama, yaitu menu utama, header, halaman utama dan footer. Menu utama berisi tautan-tautan ke semua halaman SIM BKLDK. Header berisi gambar-gambar kegiatan dan opini keislaman. Konten sistem informasi berada pada halaman utama, dan footer berisi alamat, nomer kontak, dan tautan ke media sosial BKLDK. b. Kebutuhan Proses Ada sepuluh proses pada sistem informasi manajemen BKLDK, yaitu proses login dan logout, manajemen pengguna, update kegiatan dan kader, update profil, melihat laporan, melihat profil, mengunduh dokumen, manajemen dokumen, update reportase, dan melihat reportase. Proses login dan logout dibutuhkan oleh ketua BKLDK, Sekjen, dan Korwil untuk dapat mengakses dokumen, laporan kegiatan, laporan kader, serta memasukkan data Korwil, Korda, dan LDK. Proses manajemen pengguna dibutuhkan oleh ketua BKLDK untuk membuat dan menghapus data pengguna Korwil. Korwil membutuhkan proses update kegiatan dan kader, update profil, melihat laporan, dan melihat profil untuk menjalankan tugasnya. Proses mengunduh dokumen dibutuhkan oleh Korwil, ketua BKLDK, dan Sekjen untuk mengunduh dokumen yang ada dalam basis data sistem informasi manajemen BKLDK. Sekjen dapat mengunggah dan menambahkan informasi suatu dokumen melalui proses manajemen dokumen. Update reportase hanya dapat dilakukan oleh Sekjen, sedangkan proses melihat reportase dapat digunakan oleh semua pengguna. c. Kebutuhan Penyimpanan Sistem informasi manajemen BKLDK membutuhkan tempat penyimpanan berupa basis data. Basis data digunakan untuk menyimpan informasi kader, kegiatan, LDK, Korwil, Korda, dan pengguna. Selain itu gambar-gambar reportase kegiatan serta dokumen AD/ART BKLDK juga akan disimpan dalam basis data ini. d. Kebutuhan Kontrol Kebutuhan kontrol meliputi sinyal atau peringatan mengenai kesalahan pemasukan data dan konfirmasi pada suatu proses. Peringatan kesalahan pemasukan data ada pada fungsi. Pada saat username atau password yang dimasukkan salah, maka akan keluar peringatan. Pengguna juga harus melakukan konfirmasi kepada sistem saat akan menghapus suatu data.
Pengembangan Prototype Sistem Pada tahap pengembangan prototype sistem, dibangun antarmuka, basis data, dan implementasi fungsi-fungsi sistem berdasarkan kebutuhan-kebutuhan
12 yang diperoleh pada tahap identifikasi kebutuhan bisnis end user. Tahap-tahap pengembangan prototype sistem adalah sebagai berikut : a. Pengembangan Antarmuka Sistem Berdasarkan pada analisis kebutuhan antarmuka, maka desain interface sistem informasi manajemen BKLDK dibuat seperti pada Gambar 6. Setelah desain antarmuka sistem telah dibuat, maka interface sistem informasi manajemen BKLDK dapat dibangun. Pembangunan antarmuka menggunakan HTML dan framework Bootstrap. Seluruh antarmuka sistem informasi manajemen BKLDK dapat dilihat pada Lampiran 2. MENU UTAMA HEADER
HALAMAN UTAMA
FOOTER
Gambar 6 Desain Antarmuka SIM BKLDK b. Pengembangan Basis Data Sistem Ketua BKLDK memberikan dua fail berupa lampiran perkembangan kader (format .xlsx) dan lembar monitoring opini korwilkorda (format .docx). Informasi yang ada pada kedua fail tersebut ditunjukkan oleh Tabel 2. Tabel 2 Informasi pada Fail No. Nama Fail 1
Lampiran perkembangan kader
Informasi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Bulan dan tahun Wilayah Daerah Nama lembaga kampus Nama kampus Pembinaan umum Halqah Umum Calon Pelajar Keterangan Kriteria CP Kriteria HU
dakwah
13 No. Nama Fail
Informasi l. Kriteria PU
2
Lembar monitoring opini korwil-korda
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.
Bulan Tahun Wilayah Tanggal Gambar ketua Nama ketua HP ketua Ttd Ketua Kampus Nama lembaga Kegiatan Rencana Kegiatan Hasil yang dicapai Evaluasi Target Bulan Lampiran pendukung laporan
Informasi-informasi yang telah didapatkan dari fail lampiran perkembangan kader dan lembar monitoring opini korwil-korda kemudian disegmentasikan menjadi empat kategori, yaitu kegiatan, kader, dokumen, dan reportase. Pengkategorian dilakukan berdasarkan kebutuhan fungsional pada tahap analisis. Ada penambahan untuk beberapa kategori. Tambahan informasi ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan fungsional sistem. Hasil segmentasi dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil segmentasi (Lampiran 4) kemudian dipecah ke beberapa tabel berdasarkan kategorinya untuk dilakukan normalisasi dua (2NF). Normalisasi satu tidak dilakukan karena belum ada data pada masing-masing field. Tabel-tabel sebelum normalisasi dapat dilihat pada Lampiran 5. Normalisasi 2NF menghasilkan tabel Kader, Kegiatan, Reportase, Dokumen, Korwil, Korda, dan LDK. Pada tahap normalisasi 3NF, didapatkan tabel Pengguna. Tabel LDK, Korda, Korwil, dan Pengguna kemudian ditambahkan atributnya untuk memudahkan ketua BKLDK dalam menganalisis informasi. Tabel-tabel hasil normalisasi dapat dilihat pada Lampiran 6. Pembuatan hubungan antar tabel ditunjukkan oleh Entity Relationship Diagram (Gambar 7). Logical database dibuat dengan menambahkan tipe data dan ukuran atribut pada ERD. Physical database dibangun dengan menggunakan DBMS MySql. Fase tuning tidak dilakukan karena tidak ada fitur tambahan lagi pada basis data. Setelah basis data selesai, data dapat dimasukkan ke sistem infomrasi manajemen BKLDK.
14
Gambar 7 Entitiy Relationship Diagram c. Pengembangan Fungsional Sistem Fungsi-fungsi pada tahap analisis kebutuhan fungsional kemudian dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan JavaScript. PHP juga digunakan untuk mengekstraksi informasi dari basis data. Fungsi-fungsi sistem dapat diakses pada halaman-halaman website sistem informasi manajemen BKLDK pada Lampiran 2. Revisi Prototype Prototype yang sudah dibuat kemudian direvisi oleh pengurus BKLDK metode Black Box (Lampiran 1). Revisi dilakukan agar sistem sudah sesuai dengan kebutuhan user. Pada revisi yang pertama atau Iterasi 1, ada beberapa saran dari pengguna. Revisi pada Iterasi 1 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Revisi Iterasi 1 No.
Revisi
1
Tautan pada bagian footer setiap halaman harus mencakup semua media sosial yang digunakan BKLDK.
2
Pada halaman khusus Korwil, menu Korda, LDK, kegiatan dan kader harus dimatikan sebelum informasi Korwil terisi.
3
Kolom pelajar umum (PU), halaqoh umum (HU), dan calon pelajar (CP) pada Tabel di halaman kader harus diberi keterangan.
15 No.
Revisi
4
Pada saat salah memasukkan tipe data e-mail pada form, harus ada peringatan.
Perbaikan pada revisi iterasi 1 kemudian dilakukan. Pada footer halaman, ditambahkan akun Twitter dan Instagram BKLDK (Gambar 8). Selain itu pada halaman dashboard Korwil, menu Korda, LDK, kegiatan dan kader tidak dapat diakses sebelum profil Korwil diisi (Gambar 9). Penambahan keterangan PU, HU, dan CP pada Tabel di halaman kader (Gambar 10) juga dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam pengisian data. Selain itu, sistem akan memberi peringatan saat ada kesalahan pemasukkan tipe data e-mail pada setiap form (Gambar 11).
Gambar 8 Footer
Gambar 9 Tidak Ada Akses
Gambar 10 Keterangan PU, HU, CP
16
Gambar 11 Peringatan Kesalahan Pada Email Iterasi 2 1. Revisi Iterasi 2 Hasil protoype pada iterasi pertama, diuji lagi oleh pengguna pada iterasi kedua. Pada tahap ini, ada dua hal yang diminta oleh pengguna. Pertama, pengunduhan halaman detail laporan kegiatan dan halaman detail laporan kader harus dapat dilakukan. Kedua, menu drop down pada halaman laporan kader dan laporan kegiatan, harus ada keterangan ketersediaan data. 2. Perbaikan Iterasi 2 Pada halaman detail laporan kegiatan dan detail laporan kader, ditambahkan tombol download detail laporan. Apabila tombol ini ditekan, maka hasil akan secara otomatis mengunduh halaman dengan format .doc (Gambar 12). Pada halaman laporan kader dan laporan kegiatan, sudah ditambahkan keterangan ketersediaan data (Gambar 13).
Gambar 12 Pengunduhan Halaman
17
Gambar 13 Peringatan Data Belum Dimasukkan Korwil Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem Setelah revisi dan perbaikan pada iterasi telah selesai, sistem informasi manajemen BKLDK dapat digunakan. Sistem informasi manajemen BKLDK dapat diakses melalui domain www.bkldk.website. Pemeliharaan sistem dilakukan apabila ada perminataan khusus dari pengguna.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sistem Informasi Manajemen Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus telah berhasil dibuat dengan metode Prototyping. Sistem informasi ini mampu mengumpulkan informasi koordinator wilayah, koordinator daerah, dan lembaga dakwah kampus secara lengkap. Selain itu sistem ini juga mampu mengumpulkan dan mendistribusikan dokumen-dokumen yang dimiliki pengurus BKLDK. Pelaporan jumlah kegiatan dan kader, serta mempublikasikan kegiatan BKLDK juga merupakan salah satu fitur yang ada pada sistem informasi manajemen BKLDK. Saran Fitur-fitur seperti publikasi dan pendaftaran acara dapat ditambahkan pada sistem informasi ini. Untuk selanjutnya, basis data alumni dapat dimasukkan ke sistem informasi BKLDK sehingga kepengurusan sekarang mengetahui rekam jejak serta bagaimana para pengurus pendahulu menjalankan organisasi badan koordinasi lembaga dakwah kampus.
18
DAFTAR PUSTAKA Adhani N. 2013. Sistem informasi kesektariatan unit kerohanian Islam jamaah shohwatul Islam (UKI JASHTIS) STMIK Amikom Yogyakarta. Yogyakarta (ID) : Amikom Yogyakarta. Basuki AP. 2015. Kolaborasi Codeigniter dan Bootstrap : Membangun Aplikasi PSB Sekolah. Yogyakarta (ID) : Lokomedia. Belle JPV, Eccles M, Nash J. 2003. Discovering Information System. California (USA) : Global Text Project 2003. Johansyah AN. 2013. Pembangunan sistem e-commerce menggunakan payment gateway paypal dengan pendekatan eCRM dan pengujian usability (studi kasus : PT. EKKO HEJO) [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Laudon KC, Laudon JP. 2014. Management Information System Managing the Digital Firm Thirteen Edition. London (UK) : Pearson Education. O’Brien JA, Marakas GM. 2011. Management Information System Tenth Edition. New York (AS) : McGraw-Hill/Irwin. O’Callaghan R, Smits M. 2005. A Strategy Development Process for Enterprise Content Management. European Confrence On Information Systems 2005 Proceedings. Paper 148. Shalahuddin M, Rosa AS. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung (ID) : Informatika Bandung. Stair R, Reynolds G. 2010. Principle of Information System A Managerial Approach Ninth Edition. Boston (USA) : Course Technology.
19
Lampiran 1 Hasil Pengujian Black Box Kode
Kode
Fungsi
Uji
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
U1
Sekjen mengklik tombol tambah dokumen, lalu memasukkan nama dan keterangan dokumen, serta memilih dokumen yang akan diunggah
Dokumen terunggah dengan nama dan keterangan yang sesuai dengan input yang diberikan Sekjen
Sukses
U2
Sekjen mengklik tombol Hapus
Dokumen tehapus
dapat
Sukses
U3
Sekjen mengklik tombol tambah kegiatan lalu mengisi form yang tersedia untuk menambah reportase kegiatan
Reportase kegiatan telah tersimpan dan ditampilkan pada menu manajemen kegiatan
Sukses
U4
Sekjen mengklik tombol Edit, lalu mengedit isi reportase kegiatan
Menampilkan form edit, dan reportase yang telah disunting dapat tersimpan
Sukses
F1
F2
20 Kode
Kode
Fungsi
Uji
F3
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
U5
Sekjen mengklik tombol hapus
Reportase terhapus
dapat
Sukses
U6
Pengguna mengklik tautan reportase kegiatan di halaman beranda maupun halaman daftar kegiatan
Menampilkan reportase kegiatan
Sukses
U7
Ketua Pengguna dapat BKLDK ditambahkan mengklik tombol tambah pengguna dan memasukkan data username, password, serta keterangan pada form yang mucul
Sukses
U8
Ketua BKLDK mengklik tombol hapus
Pengguna dapat dihapus
Sukses
Sekjen, ketua BKLDK, dan Korwil mengisi username
Sekjen, Ketua BKLDK, dan Korwil berhasil login
Sukses
F4
U9
21 Kode
Kode
Fungsi
Uji
F5
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
dan password pada halaman login U10
Sekjen, ketua BKLDK, dan Korwil mengklik menu logout
Sekjen, ketua BKLDK, dan Korwil berhasil logout
Sukses
U11
Korwil mengklik tombol Masukkan Data Kader dan mengisi form yang tersedia untuk menambah data kader
Data kader dapat ditambah
Sukses
U12
Korwil Data kader mengklik berhasil disunting tombol Edit dan disimpan dan menyunting data kader pada form yang tersedia
Sukses
U13
Korwil mengklik tombol Hapus
Data kader berhasil dihapus
Sukses
U14
Korwil Data kegaitan mengklik dapat ditambah tombol Masukkan Data Kegiatan dan
Sukses
F6
22 Kode
Kode
Fungsi
Uji
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
mengisi form yang tersedia untuk menambah data kegiatan U15 Korwil Data kegiatan mengklik berhasil disunting tombol Edit dan disimpan dan menyunting data kegiatan pada form yang tersedia
Sukses
U16
Korwil mengklik tombol Hapus
Data kader berhasil dihapus
Sukses
U17
Korwil mengklik tombol Masukkan Data Korwil dan mengisi form yang tersedia
Data koordinator wilayah berhasil dimasukkan
Sukses
U18
Korwil mengklik tombol Edit dan menyunting data koordinator wilayah pada form yang tersedia
Data koordinator wilayah berhasil disunting dan disimpan
Sukses
U19
Korwil mengklik tombol Masukkan Data Korda
Data koordinator daerah berhasil dimasukkan
sukses
F7
23 Kode
Kode
Fungsi
Uji
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
dan mengisi form yang tersedia U20
Korwil mengklik tombol Edit dan menyunting data koordinator daerah pada form yang tersedia
Data koordinator daerah berhasil disunting dan disimpan
sukses
U21
Korwil mengklik tombol Hapus
Data koordinator daerah berhasil dihapus
sukses
U22
Korwil mengklik tombol Masukkan Data LDK dan mengisi form yang tersedia
Data lembaga dakwah kampus berhasil dimasukkan
sukses
U20
Korwil mengklik tombol Edit dan menyunting data LDK pada form yang tersedia
Data lembaga dakwah kampus berhasil disunting dan disimpan
sukses
U21
Korwil mengklik tombol Hapus
Data lembaga dakwah kampus berhasil dihapus
sukses
U22
Pada halaman
Menampilkan data kegiatan
sukses
24 Kode
Kode
Fungsi
Uji
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
Laporan Kegiatan, ketua BKLDK memilih menu drop down Pilih Koordinator Wilayah, Pilih Tahun, dan Pilih Bulan, serta mengklik tombol Download Detail Laporan
LDK sesuai dengan menu drop down yang telah dipilih dan dokumen mengenai detail kegiatan tersebut dapat terunduh
U23
Pada halaman Laporan Kader, Ketua BKLDK memilih menu drop down Pilih Koordinator Wilayah, Pilih Tahun, dan Pilih Bulan, serta mengklik tombol Download Detail Laporan
Menampilkan data kader LDK sesuai dengan menu drop down yang telah dipilih dan dokumen mengenai detail kader tersebut dapat terunduh
sukses
U24
Pada halaman Ringkasan Data, ketua BKLDK mengklik tombol Lihat
Menampilkan profil Korwil, Korda, dan LDK
sukses
F8
F9
Skenario
25 Kode
Kode
Fungsi
Uji
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
Detail Informasi F10
U25
Sekjen, Korwil, atau ketua BKLDK mengklik tombol Download
Dokumen terunduh
dapat
Sukses
26 Lampiran 2 Halaman Website Sistem Informasi Manajemen BKLDK No. Deskripsi 1
2
3
4
Ada empat bagian utama pada halaman ini, yaitu slideshow foto kegiatan BKLDK, pengertian BKLDK, ringkasan reportase kegiatankegiatan BKLDK, dan testimoni pengurus maupun alumni BKLDK. Deskripsi, visi dan misi BKLDK berada pada halaman tentang BKLDK. Deskripsi berisi uraian mengenai organisasi BKLDK.
3 Seluruh kegiatankegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dakwah kampus jaringan BKLDK ditampilkan pada halaman kegiatan. Pada halaman ini hanya ditampilkan gambar dan ringkasan reportase kegiatan.
Apabila pada halaman beranda dan halaman daftar kegiatan hanya
Screenshot
Screenshot 1 Halaman Beranda
Screenshot 2 Halaman Tentang BKLDK
Screenshot 3 Halaman Daftar Kegiatan
27 No. Deskripsi
Screenshot
berisi ringkasan reportase, maka halaman reportase kegiatan memberikan gambar dan reportase kegiatan secara lengkap.
Screenshot 4 Halaman Reportase Kegiatan
5
5 Foto-foto dari kegiatan lembaga dakwah kampus dapat dilihat pada halaman galeri kegiatan.
Screenshot 5 Halaman Galeri Kegiatan 6
7
Halaman login dapat diakses pengguna dengan mengetik www.bkldk.web/lo gin.php. Tautan halaman login sengaja tidak dipasang pada menu utama untuk menghindari pengguna yang tidak memiliki otoritas masuk ke sistem. Pada saat ketua BKLDK
Screenshot 6 Halaman Login
28 No. Deskripsi melakukan login, maka user tersebut akan diarahkan ke halaman dashboard ketua BKLDK Halaman ini berisi ringkasan data pengurus, kegiatan, dan jumlah dokumen BKLDK. Pada halaman dashboard ketua BKLDK juga ada enam menu, yaitu ringkasan data, pengguna, laporan kegiatna, laporan kader, dokumen, dan logout. 8
9
Laporan kegiatankegiatan lembaga dakwah kampus jaringan BKLDK dapat dilihat pada menu Laporan Kegiatan. Ketua BKLDK dapat mengunduh laporan kegiatan suatu LDK dengan terlebih dahulu harus memilih wilayah, tahun, dan bulan kegiatan tersebut. Setelah itu ketua BKLDK dapat mengunduh laporan kegiatan dengan menekan tombol Download Detail Laporan. Ketua BKLDK dapat melihat laporan jumlah
Screenshot
Screenshot 7 Halaman Dashboard Ketua BKLDK
Screenshot 8 Laporan Kegiatan
29 No. Deskripsi kader BKLDK pada menu Laporan Kader. Laporan jumlah kader dapat diunduh berdasarkan wilayah, tahun, dan bulan. Ketua BKLDK dapat mengunduh laporan kader dengan menekan tombol Download Detail Laporan. 10
11
Dokumen yang tersimpan dalam sistem informasi manajemen BKLDK dapat dilihat pada menu Dokumen Ketua BKLDK dapat mengunduh dokumen dengan menekan tombol Download.
User Sekjen pada sistem informasi manajemen BKLDK juga merangkap sebagai admin sistem. Pada saat Sekjen melakukan login, maka akan diarahkan ke halaman dashboard Sekjen. Halaman ini berisi manajemen kegiatan BKLDK. Sekjen dapat memasukkan,
Screenshot
Screenshot 9 Laporan Kader
Screenshot 10 Dokumen Ketua
Screenshot 11 Dashboard Sekjen
30 No. Deskripsi
Screenshot
mengubah, atau menghapus kegiatan-kegiatan BKLDK
12 Sekjen dapat mengunduh, menghapus, dan mengunggah dokumen pada sistem informasi manajemen BKLDK pada menu manajemen dokumen. Dokumen yang diunggah Sekjen dapat dilihat dan diunduh oleh semua user. Menu Logout dapat dipilih oleh Sekjen untuk keluar dari sistem. 13
14
Ada tujuh menu pada dashboard Korwil. Menu Korwil (Screenshot 13) berisi profil koordinator wilayah BKLDK. User dapat menambahkan atau mengubah informasi Korwil pada menu ini.
Screenshot 12 Manajemen Dokumen
Screenshot 13 Menu Korwil
Pada menu Korda (Screenshot 14), Korwil dapat menambah, mengubah, dan Screenshot 14 Menu Korda
31 No. Deskripsi
Screenshot
menghapus profil koordinator daerah BKLDK. Satu user Korwil dapat memiliki beberapa koordinator daerah. 15
Pada menu Lembaga Dakwah Kampus (Screenshot 15), Korwil dapat menambah, mengubah dan menghapus informasi lembaga dakwah kampus.
Screenshot 15 Profil LDK
32
Lampiran 3 DFD level 1
33
Lampiran 4 Segmentasi Informasi Tabel Segmentasi Informasi No. Kategori
Informasi
1
Kader
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m.
Nama Korwil Wilayah Nama Korda Daerah LDK Status Tanggal PU HU CP Keterangan Username Password
2
Dokumen
a. b. c. d. e.
Username Password Nama Deskripsi Tanggal
3
Kegiatan
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m.
Nama Korwil Wilayah Nama Korda Daerah LDK Stauts Nama kegiatan Tanggal kegiatan Hasil Evaluasi Rencana kegiatan Tanggal Rencana Target
4
Reportase
a. b. c. d. e.
Username Password Judul Tanggal Deskripsi
34 No. Kategori
Informasi f. Penyelenggara g. Daerah h. Foto
35 Lampiran 5 Tabel-tabel sebelum normalisasi Tabel Kader Nama Wilayah Nama Daerah LDK Status Tanggal PU HU CP Kete- User- PassKorwil Korda rangan name word
Tabel Kegiatan Nama Korw il
Wil Nama aya Korda h
Daer ah
LDK
Sta tus
Nama Kegia tan
Tgl Kegia tan
Ha sil
Evalu asi
Rencana Kegiatan
Tgl Renca na
Tabel Reportase Username Password Judul Tanggal Deskripsi Penyelenggara Daerah Foto
Tabel Dokumen Username
Password
Nama
Deskripsi
Tanggal
Tar get
36 Lampiran 6 Tabel-tabel Hasil Normalisasi Tabel Normalisasi Kader Ldk_foreign Tanggal PU HU CP Keterangan
Tabel Normalisasi Kegiatan Ldk_ Nama foreig Kegiatan n
Tgl Kegiatan
Hasil
Evaluasi
Rencana Kegiatan
Tgl Rencana
Target
Tabel LDK Korda_foreign Universitas HP Email Nama Status
Tabel Korda Foreign_korwil Universitas HP Email Nama Status
Tabel Korwil Foreign_pengguna Universitas HP Email Nama Status
Tabel Normalisasi Reportase Pengguna_Foreign
Judul
Tanggal
Deskripsi
Penyelenggara
Daerah
Tabel Normalisasi Dokumen Pengguna_foreign Nama
Deskripsi
Tabel Pengguna Username
Password
Keterangan
Tanggal
Foto
37
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir pada tanggal 16 agustus 1994 di Jakarta. Bapak dan Ibu penulis bernama Prayitno dan Nur’ain. Orang tua penulis memiliki dua orang putra, yaitu anak pertama yang bernama Andika Rachman dan penulis sendiri sebagai anak bungsu. Masa sekolah menengah penulis dihabiskan di Tangerang Selatan. Penulis menimba ilmu di SMPN 17 Tangerang Selatan dan SMAN 2 Tangerang Selatan. Pada tahun 2012 penulis diterima di departemen ilmu komputer IPB melalui jalur ujian talenta mandiri. Saat kuliah penulis aktif di beberapa organisasi, yatu klub asraman Cybertron IPB, BKIM IPB, dan BKLDK Nasional. Penulis pun pernah menjadi panitia di beberapa kegiatan, diantaranya menjadi ketua acara Seminar Nasional Ekonomis Islam, Sarasehan BKLDK Bogor Raya, dan Simposium Nasional BKLDK. Pada tahun 2016 tim penulis pernah memenangkan lomba esai nasional dan mewakili IPB di PIMNAS ke 29 dengan karya “Integrated Porn Autocensor”, Aplikasi Penyensoran Dokumen Bermuatan Porno Berbasis Citra dan Teks.