EFEKTIVITAS MANAJEMEN DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM MELALUI FACEBOOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: M. AGUS NASOR AL-KAHFI NIM : 1111053000040
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH KONSENTRASI ZISWAF FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M
EFEKTIF'ITAS MANAJEMEN DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN
ILIIAM
MELALUI FACEBOOK
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun Oleh:
M. Aeus Nasor Al-kahfi
NIM: 1111053000040
Dibawah Bimbingan
96206261994031002
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
KONSENTRASI ZISWAF
FAKULTAS DAK DAN ILMU KOMUNIKASI
1437H/201sM
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul .,Efektivitas Manajemen Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham Melalui FaceboolC'. ini telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 Desember 2015 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata pada Program Studi Manajeman Dakwah
I
(Sl)
I Ziswaf. Jakarta, S Januari 2016
Sidang Munaqosyah
Ketua
NrP. 19580910
Penguji
I
Penguji
1t220t4tt I
II
t7 1990032001
Pembimbing
Dr.ufl. Sunandar. MA NIP. 19620626199403 I 002
LEMBAR PERI\YATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah penulis skripsi yang berjudul "Efektifitas M:rnajemen Daktvah Ustadz Muhamad Arifin Ilham lVlelalui Facebook". den-9an ini saya menl,atakan bahr.va: 1. Skripsi ini merupakan l-rasil kary'a saya yang diaiukan untuk utemenuhi salah satll pers,varatan meraih -uelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) di Universitas Islam Negeri (UN) Syarif Hidayatullah .Iakarta. 2. Semua surnber yang sa).a gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbr.rkti karya saya ini hasll plagiar (iplakan) karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarla. Demikian lembar pernyataan ini dibuat, sehingga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.
Jakarta. 23 Desernber 2015
Nasor Al-Kahfi
ABSTRAK M. Agus Nasor Al-Kahfi (1111053000040) Efektivitas Manajemen Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham Melalui Facebook Dibawah Bimbingan Dr. H. Sunandar, M.Ag Di zaman modern ini, banyak sekali sarana untuk berdakwah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti televisi, radio, dan berbagai media cetak. Dakwah merupakan suatu rutinitas atau bahkan kewajiban bagi setiap umat muslim, mengajak kepada kebaikan dan menyeru kepada kemungkaran. Sehingga terciptanya kehidupan yang harmonis dan di ridhoi oleh Allah SWT. Dengan adanya berbagai macam media sosial online seperti Facebook, Twitter, Blogger, Path, dan semacamnya, tentunya bisa dimanfaatkan sebagai media untuk berdakwah. Memang telah banyak para pendakwah yang memanfaatkan media-media tersebut diatas, seperti salah satunya adalah Ustadz Muhammad Arifin Ilham. Inilah yang menjadi salah satu alasan penulis untuk mengadakan suatu penelitian dan menjadikannya sebuah skripsi. Dalam hal ini adalah analisis naratif efektivitas manajemen dakwah Ustadz Muhammad arifin Ilham melalui facebook. Berdasarkan di atas, maka penulis memunculkan sebuah pertanyaan sebagai objek pembahasan skripsi ini, bagaimana efektivitas manajemen dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menurut bogdan dan taylor, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dari hasil penelitian didapatkan dalam satu bulan saja, terhitung dari tanggal 1 oktober 2015 sampai 1 november 2015, keseluruhan yang menyukai postingan dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham adalah sebanyak 641.943 pengguna facebook, dan yang telah di bagikan sebanyak 1.030.804 pengguna facebook, dan yang memberikan komentar sebanyak 40.708 pengguna facebook. Kemudian dapat dihasilkan penerapan fungsi-fungsi manajemen dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook sangat efektif dan mempunyai implikasi positif bagi perkembangan metode berdakwah melalui media sosial.
Keyword: Efektivitas, Manajemen Dakwah, Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Facebook
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat-Nya berupa hidayah, inayah, serta rahmat kepada semua makhluk-Nya. Salah satu nikmat-Nya yaitu diberikan ide, kekuatan, dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sesuai dengan penulis harapkan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, pembawa risalah agung, penebar rahmat bagi seluruh alam. Pada akhirnya skripsi ini telah mampu penulis selesaikan dengan tidak lepas dari segala pengorbanan waktu, tenaga, fikiran, serta materi. Perjuangan keras penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari beberapa pihak yang ikut berjuang didalamnya. Terimakasih yang teristimewa penulis persembahkan pada semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1. Ibunda Hj. Rosnely, S. Pd.i., yang kasih dan sayangnya tidak pernah berkurang kepada penulis dan ingin melihat anaknya menjadi sarjana, terima kasih atas dukungan kepercayaannya, pengorbanannya, serta do’a selama ini. Semoga engkau tetap berada dalam Ridho Allah SWT dan diperpanjang umurnya untuk selalu taat beribadah kepada-Nya. 2. Ayahanda Almarhum KH. Zainuddin Usman, yang sangat saya cintai, yang telah menjadikan saya seorang lelaki yang mandiri, bertanggungjawab, kuat,
ii
dan beriman. Semoga engkau tenang di alam sana, dan segala amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT, Amin. 3. Prof. DR. Dede Rosyada, selaku Rektor Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A, Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D., selaku Wadek I bidang akademik, Dr. Raudhonah, MA, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan. 5. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku ketua jurusan Manajemen Dakwah yang senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk memberikan pelayan terbaik dalam memberikan arahan perihal segala persyaratan administrasi peneliti. Kemudian, Bapak Drs. Sugiaharto, MA selaku sekertaris jurusan Manajmen Dakwah. 6. Bapak Dr. H. Sunandar, M.Ag, selaku dosen pembimbing penulis, yang telah banyak memberikan pelajaran berharga kepada penulis serta banyak membantu penulis terutama dalam segi finansial, dan pencerahan agama. Terima kasih atas segala bimbingannya. 7. Bapak Fauzun Jamal, Lc., MA., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis, Terima Kasih. 8. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh pendidikandi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.
iii
9. Bapak Asep Saprudin S. Pd.i., serta seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini. 10. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai refrensi dalam penyusunan skripsi ini. 11. Ustadz Muhammad Arifin Ilham beserta keluarga besar yang telah bersedia menjadi subjek penelitian dan telah meluangkan waktunya untuk diwawancara oleh peneliti ditengah kesibukan jadwalnya yang padat. 12. Kakak-kakak saya, Teteh Nong, Aa Agus, Teteh Neng, Adik-adik saya Putri, Khoir, Hani, dan Bagus yang telah membantu memotivasi dan mendoakan selama ini. Semoga engkau tetap berada dalam Ridho Allah SWT. 13. Untuk Syifa Fauziah yang selalu menjadi motivasi serta menginspirasi hiduppenulis selama ini, dan dengan sabar menanggapi keluh kesah, suka dan duka peneliti selama penyelesaian skripsi ini. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin. 14. Teman seperjuanganku Manajemen Dakwah Yahya Hidayat, Nuim Efkar, Ardi Kurniawan, Wahyu Amaludin, Kemal Saputra, Aang Anwar, dan semua kawan sejurusan manajemen dakwah, baik yang meluangkan waktunya untuk menemani peneliti ke lokasi penelitian sejak dini hari, dan menemani perjalanan hidup saya selama berkuliah. terima kasih banyak. 15. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti
iv
ucapkan terimakasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin. Akhir kata, penelitian ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap keluarga besar Jurusan Manajemen Dakwah.
Jakarta, 23 Desember 2015
M. Agus Nasor Al-Kahfi
v
DAFTAR ISI ABSTRAK................................................................................................................i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ...........................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR .............................................................................................viii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6 D. Metodologi Penelitian................................................................ 7 E. Tinjauan Pustaka........................................................................ 9 F. Sistematika penulisan ............................................................... 10
BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Efektivitas Manajemen Dakwah................................ 12 1. Pengertian Efektivitas .......................................................... 12 2. Pengertian Manajemen Dakwah .......................................... 13 a. Tujuan Manajemen Dakwah......................................... 21 b. Fungsi-fungsi Manajemen Dakwah.............................. 24 c. Unsur-unsur manajemen Dakwah................................. 26 d. Ruang Lingkup Manajemen ......................................... 28 B. Facebook ..................................................................................... 29 1. Pengertian facebook............................................................. 29 2. Facebook sebagai media dakwah......................................... 30 a. Dakwah melalui facebook ............................................. 30 b. Strategi dakwah melalui facebook................................. 32
BAB III
GAMBARAN UMUM A. Profil Ustadz Muhammad Arifin Ilham....................................... 34 B. Karya-karya Ustadz Muhammad Arifin Ilham............................ 48 C. Aktifitas Facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham ................. 49
vi
BAB IV
ANALISIS EFEKTIVITAS MANAJEMEN DAKWAH USTADZ MUHAMMAD ARIFIN ILHAM MELALUI A. Efektivitas Manajemen Dakwah Ustadz Arifin Ilham Melalui Facebook ........................................................................ 68
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 74 B. Saran ............................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 3.1 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 1 Oktober 2015 ............................................................................... 50 2. Gambar 3.2 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 3 Oktober 2015 ............................................................................... 51 3. Gambar 3.3 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 4 Oktober 2015 ............................................................................... 52 4. Gambar 3.4 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 6 Oktober 2015 ............................................................................... 53 5. Gambar 3.5 DakwahUstadz Muhammad Arifin Ilham 8 Oktober 2015 ............................................................................... 54 6. Gambar 3.6 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 10 Oktober 2015 ............................................................................. 55 7. Gambar 3.7 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 12 Oktober 2015 ............................................................................. 56 8. Gambar 3.8 Dakwah Ustadz Muhammad ArifinIlham 13 Oktober 2015 .............................................................................. 57 9. Gambar 3.9 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 15 Oktober 2015 ............................................................................. 58 10. Gambar 3.10 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 17 Oktober 2015 ............................................................................. 59 11. Gambar 3.11 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 19 Oktober 2015 ............................................................................. 60 12. Gambar 3.12 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 20 Oktober 2015 ............................................................................. 61 13. Gambar 3.13 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 21 Oktober 2015 ............................................................................. 62 14. Gambar 3.14 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 22 Oktober 2015 ............................................................................. 63 15. Gambar 3.15 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 24 Oktober 2015 ............................................................................. 64 16. Gambar 3.16 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 25 Oktober 2015 ............................................................................. 65 17. Gambar 3.17 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 27 Oktober 2015 ............................................................................. 66 18. Gambar 3.18 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 1 November 2015 ........................................................................... 67 19. Tabel 4.1 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham ......................................................................................................... 72 20. Grafik 4.2 Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham 1 November 2015 ........................................................................... 73
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu aktifitas mulia yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim, dengan tujuan untuk memberikan segala informasi mengenai Islam dan mengajak orang lain agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Islam.1 Secara hakikat dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi iman yang dimanifestasikan dalam suatu kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilandaskan secara tertentu, demi terwujudnya ajaran Islam dalam segala segi kehidupan, kegiatan tersebut sering disampaikan secara individu ataupun kelompok melalui berbagai metode dan saran yang bertujuan memberi perubahan dalam segi kehidupan.2 Dakwah pada hakikatnya merupakan upaya untuk mempengaruhi kepribadian baik secara individu maupun kolektif. Dan dakwah pun dapat dilakukan dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya yang dilaksanakan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individu maupun secara kelompok Quraish Shihab menjelaskan bahwa dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan, atau mengubah situasi yang tidak baik menjadi yang lebih
1
Ismah Salman, Strategi Dakwah di Era Millenium, Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004). Vol. 5. 3 2 Toto Jumantoro. Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang Qur’ani, Wonosobo: Jakarta, 2001. H..xiii
1
2
baik.3 Dengan kata lain dakwah merupakan proses yang menjadikan pribadi seseorang ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Seperti yang tertuang dalam Al-qur’an surah An-Nahl ayat 125:
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Syeikh Ali Mahfudz mendefinisikan dakwah adalah mengajak (mendorong) manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan yang jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Dari pengertian diatas pada hakikatnya dakwah adalah usaha dalam rangka proses islamisasi manusia agar manusia tersebut mau menerima, mengerti dan memahami serta mengamalkan ajaran Islam guna memperoleh kebahagiaan dunia dan ahkirat. Namun kegiatan dakwah tidak hanya menyangkut sisi ajakan saja akan tetapi seluruh aspek yang berkaitan dengan kegiatan dakwah yang dijalankan secara efektif agar sesuai dengan esensi tujuan dakwah itu sendiri. Aktivitas dakwah dapat berjalan secara efektif bila mana apa yang menjadi tujuan benar-benar dapat dicapai, dan dalam pencapaiannya dikeluarkan pengorbanan-pengorbanan yang wajar. Akan tetapi, dalam 3
Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992), hal. 194.
3
prakteknya tidak hanya cukup membutuhkan kesholehan dan keikhlasan bagi aktivisnya. Namun juga dibutuhkan kemampuan pendukung untuk mengelola dan mengaturnya dengan baik, efektif, efisien, karena merupakan suatu keharusan. Untuk itu dalam mengelola kegiatan dakwah sedemikian itu memerlukan
kemampuan manajerial yang handal, atau lebih tepatnya
menggunakan unsur-unsur maupun prinsip-prinsip manajemen yang di implementasikan dalam dakwah atau yang sering disebut dengan manajemen dakwah. Dakwah dan teknologi adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini jika kita terpijak pada konsep dakwah kontemporer yang mudah diterima oleh kalangan masa kini. Teknologi bukan suatu yang dilarang, meskipun dimasa rasulullah belum ditemukan adanya teknologi seperti yang berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan dakwah perlu memperhatikan perkembangan teknologi, agar sesuatu yang di hadirkan mudah dan diterima, dan tidak ketinggalan zaman. Walaupun tidak semua teknologi informasi yang berkembang dewasa ini bersifat positif, ada kelebihan dan kekurangannya bagi kehidupan umat manusia, dengan adanya teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah Islam. Tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi itu ibarat pisau bermata ganda, di satu sisi untuk mempermudah pekerjaan dan sisi lain bisa mencelakai orang lain. karena memang kemajuan teknologi itu sangat tergantung pada dan di tangan siapa, ketika berada di tangan orang yang baik maka baiklah manfaatnya, sebaliknya, ketika berada di tangan orang yang jahat maka jahatlah dampak yang dihasilkannya. Maka penggunanyalah
4
yang sangat menentukan kearah mana ia digunakan, baik atau buruk sepenuhnya tergantung di tangan penggunanya. Maka dari itu sebagai juru dakwah dituntut piawai dalam mengguanakan dan memanfaaktan hasil kemajuan teknologi informasi, salah satunya yaitu melalui jejaring sosial facebook. Media sosial facebook merupakan situs jejaring sosial di dunia maya (internet) yang paling favorit dikunjungi dibandingkan dengan yang lain seperti friendster, twitter, skype, dsb.Hal itu dikarenakan facebook mempunyai desain minimalis tapi kaya akan fitur dan pendukung, gratis dan mudah digunakan. Penggunaan facebook yang sangat banyak ini terutama mayoritas dari kancah pemuda, membuat facebook cukup alternative untuk digunakan sebagai sarana dakwah masa kini. Maka, tak sedikit dari para aktivis dakwah memanfaatkan demam facebook yang ada sebagai sarana dakwah Islam. Dakwah facebook merupakan alternative dakwah selain dakwah via kontak langsung.4 Bicara tentang media sosial facebook sebagai media dakwah, ada seorang ulama besar yang memanfaatkan facebook sebagai salah satu media dakwahnya. Beliau bernama KH. Ust. Arifin Ilham yang berkediaman di Majelis Az-Zikra Sentul. Beliau memanfaatkan facebook sebagai media dakwah karena tahu akan efektivitas dan efisienitasnya dalam menyiarkan
4
http;//neysya-jatidiri.blogspot.com/2012/06/facebook-sebagai-media-dakwah.html akses pada senin 4 Januari 2015 jam 14.20 wib
di
5
dakwah Islam, terlebih belum banyak para dai yang tahu akan kegunaan media sosial seperti facebook terutama para dai di pelosok-pelosok daerah. Yang
membuat
menarik
adalah,
pemanfaatan
facebookUstadz
Muhammad Arifin Ilham sebagai media berdakwah yang menggunakan manajemen sehingga segala situasi dan keadaan di tengah-tengah padatnya jadwal dakwah beliau tetap eksis menyajikan materi-materi dakwah melalui facebooknya dengan baik terlebih semakin banyaknya peminat dan sampai saat ini telah mencapai angka 4.963.161 pengguna yang menyukai facebook beliau. Dengan berbagai pertimbangan yang telah terurai, maka penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Manajemen Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham Melalui Facebook” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Demi tercapainya sebuah hasil penelitian yang maksimal dan fokus pada pokok pembahasan maka peneliti membatasi masalah yang akan dibahas melalui aktivitas facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham pada tahun 2015. 2. Perumusan Masalah Adapun masalah yang akan dikaji adalah seberapa efektif manajemen dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook adalah: Bagaimana efektivitas manajemen dakwah Ustadz Arifin Ilham dalam dakwah melalui Facebook?
6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Akademis Secara akademis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgentnya sebuah metode dalam dakwah. Dalam penelitian ini ingin mengungkap efektivitas manajemen dakwah Ustadz Arifin Ilham melalui Facebook. b. Tujuan Praktis Dalam penelitian ini bertujuan agar semua da’i dapat memahami dan mengetahui manfaat pentingnya penggunaan media sosial Facebook dalam berdakwah demi menunjang pemahaman mad’u terhadap materi yang disampaikan da’i, dan pemahaman agama secara khusus pada peran dakwah melalui Facebook. 2 Manfaat Penelitian a. Teoritis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah input dan informasi dalam pengembangan teori-teori dakwah sehingga dapat dijadikan acuan bagi umat Islam dalam pengembangan dakwah, khususnya dakwah melalui Facebook yang dapat menjadi sarana baru mereka dalam berdakwah. b. Praktis 1) Sebagai masukan terhadap umat Islam terlebih untuk para da’i sehingga dapat lebih meningkatkan metode atau cara penyampaian dalam berdakwah. Sehingga para mad’u atau jamaah lebih mudah
7
dalam memahami segala apa yang disampaikan oleh da’I, sehingga jamaah dapat memahami materi yang disampaikan dan apa yang telah didapatkan dapat diaplikasikan kedalam kehidupan seharihari dan tercapai konsep “Fiddunya Khasanah Wafil Akhiroti Khasanah”. 2) Menyumbangkan informasi tentang pentingnya dakwah (siraman rohani dan lain sebagainya) untuk menambah pemahaman agama sehingga dapat dijadikan pondasi dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dan berpacu menuju “Baldatun Thoyyibatun Warobbul Ghofur”. D. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.5 2. Sifat Penelitian Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif, dengan tujuan untuk menggambarkan suatu fenomena keagamaan dengan variable pengamatan yang ditentukan secara jelas dan spesifik. 3. Subyek dan Objek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah Ustadz Muhammad Arifin Ilham selaku pimpinan Majelis Az-Zikra Sentul, dan yang menjadi objek 5
Lexi J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Cet. 11 h.3
8
penelitiannya adalah manajemen dakwah Ustadz Arifin Ilham yang digunakan dalam berdakwah melalui facebook. 4. Tehnik Pengumpulan Data Untuk menunjang kemudahan dan keberhasilan dalam penelitian ini yang berdasarkan pertimbangan obyek yang akan diteliti, maka peneliti memilih tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Wawancara Peneliti melakukan wawancara (interview) tatap muka secara lisan dengan ustadz
yang bersangkutan dan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada para jamaah yang aktif mengikuti dakwah beliau melalui Facebook yang disajikan oleh ustadz tersebut. 2) Observasi Peneliti menggunakan observasi dengan cara berperan sebagai jamaah yang mengikuti dakwah beliau melalui Facebook sekaligus pengamat pada kelangsungan dakwah, dan peneliti mengkonsentrasikan pada pola yang digunakan dan materi yang disampaikan oleh ustadz. Peneliti juga mengamati komentar-komentar para jamaah terhadap materi dakwah yang di sajikan ustadztersebut. 3) Dokumentasi Peneliti mencari data berupa buku, catatan, arsip dan sebagainya yang berkaitan dengan proses ataupun rapat-rapat kerja manajemen yang sangat dibutuhkan sebagai pendukung hasil wawancara.
9
E. Tinjauan Pustaka Penulis terilhami dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, seperti berikut ini: PERBEDAAN SKRIPSI
SKRIPSI TERDAHULU
SKRIPSI PENULIS
Pada tahun 2004,
Menganalisa tentang
Penulis
menganalisis
Nurrobiatul Adawiyah,
bagaimana metode
tentang
manajemen
NIM 0051019757,
dakwah Ustadz
dakwah
Ustadz
dengan judul :
Muhammad Arifin
Muhammad
“Dakwah Muhammad
Ilham Melalui Dzikir
Ilham melalui facebook.
Arifin Ilham Melalui
sehingga dapat
Bagaimana agar pesan
Dzikir”
mengundang banyak
yang disampaikan dapat
jamaah yang ingin
tetap
bergabung mengikuti
semua kalangan.
Arifin
dinikmati
oleh
dzikir beliau Pada tahun 2014, Ulfah
Menganalisa
tentang Penulis meneliti tentang
Nurjamilah, NIM
isi
dakwah kiat-kiat dakwah Ustadz
107053002438 , dengan
Ustadz Felix Siauw Muhammad
judul: “Analisis
yang
Deskriptif Pesan
teori tulisan sebagai facebooksebagai media
Dakwah Dalam Twitter
media dakwah bahwa dakwah
@felix_siauw”
twitter
pesan
menggunakan Ilham
Arifin melalui
yang
termasuk efektiv
media dakwah yang menyampaikan
cukup dalam pesan-
cukup efektiv untuk pesan dakwah. menyampaikan pesanpesan dakwah. Pada tahun 2014,
Penelitian ini
Penulis meneliti tentang
Misbakhul Khoiri, NIM
menganalisa tentang
seberapa efektiv
10
10210072, dengan judul: efektivitas dakwah
manajemen dakwah
Dakwah Melalui
Ustadz Abdullah
Ustadz Muhammad
Jejaring Sosial
Gymnasiar melalui
Arifin Ilham melalui
Facebook K.H Abdullah
facebook.
facebook
Gymnasiar
Secara umum pokok pembahasan dalam penelitian ini yaitu terletak pada objek penelitian, yakni manajemen dakwah yang digunakan Ustadz Muhammad Arifin Ilham Melalui Facebook.
F. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab. Dimana masing-masing bab dibagi kedalam sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I, Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan. BAB II, Pengertian Pengertian Efektivitas Manajemen Dakwah, yang meliputi Pengertian; Efektivitas, Manajemen menurut ahli. Pengertian Dakwah, yang meliputi; Unsur-unsur Dakwah, Tujuan dan Landasan Dakwah. Pengertian Manajemen Dakwah. Pengertian Facebook, meliputi Pengertian Facebookdan Facebook sebagai media dakwah. BAB III, Pembahasan Mengenai Riwayat Hidup atau Biografi Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Karya-karya Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Aktifitas facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham
11
BAB IV, Analisis Manajemen Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham Melalui Facebook. Efektivitas manajemen dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook BAB V, Penutup Meliputi, Kesimpulan dan Saran.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian EfektivitasManajemen Dakwah 1. Pengertian Efektivitas Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. 1 Steward L Tubbs dan Silvia Moss, di kutip oleh jalaluddin rahmad memberikan pengertian efektivitas dari sudut pandang komunikasi, yaitu suatu komunikasi dipandang efektif apabila komunikasi tersebut menimbulkan lima hal, yaitu: a. Pengertian, artinya penerimaan yang cermat dari isi stimulasi seperti yang dimaksudkan komunikator. b. Kesenangan, artinya tidak semua komunikasi di tujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian, melainkan mengupayakan orang agar merasa senang. c. Mempengaruhi menggunakan
sikap,
sikap
manipulasi
maupun
psikologis,
tindakan sehingga
orang
dengan
orang
tersebut
bertindak atas kehendaknya sendiri (komunikasi persuasif). d. Hubungan
sosial
yang
baik,
artinya
kita
tergantung
dan
menghubungkan diri dengan orang lain, ingin mengendalikan dan
1
http;//noebangetz.blogspot.com/2009/07/definisi-atau-pengertian-efektivitas.html akses pada 11 januari 2016 jam 11.06 wib
12
di
13
dikendalikan, ingin mencintai dan dicintai dengan demikian dapat menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam interaksi dan asosiasi (incluation), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta dan kasih sayang (affection). e. Tindakan, adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Ini bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia.2 Dari definisi di atas maka dapat diambil pengertian bahwa efektivitas adalah menyangkut ukuran dari hasil yang dicapai dengan yang ditentukan sebelumnya. 2. Pengertian Manajemen Dakwah. Manajemen dakwah adalah terminologi yang terdiri dari dua kata, yakni manajemen dan dakwah. Kedua kata ini berangkat dari dua disiplin ilmu yang sangat berbeda sama sekali. Istilah yang pertama, berangkat dari disiplin ilmu yang sekuler, yakni ilmu ekonomi. Ilmu ini diletakkan di atas paradigma materialistis. Prinsipnya adalah dengan modal yang sekecilkecilnya
untuk
mendapatkan
keuntungan
yang
sebesar-besarnya.
Sementara itu istilah yang kedua berasal dari lingkungan agama, yakni ilmu dakwah. Ilmu ini diletakkan di atas prinsip, ajakan menuju keselamatan dunia dan akhirat, tanpa paksaan dan intimidasi serta tanpa 2
Jalaludin rahmad, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1986) hal. 13-16
14
bujukan dan iming-iming material. Ia datang dengan tema menjadi rahmat semesta alam. secara sederhana, manajemen adalah upaya mengatur dan mengarahkan berbagai sumber daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang (material), mesin (machine), metode (methode), dan pasar (market). 3Namun, secara khusus definisi manajemen, seperti yang dikedepankan oleh G.R. Terry dalam bukunya Principle of Management, adalah “Manajemen is a distinct process of planning, organizing, actuating, and controlling, perform to determine an accomplish stated objectives by the use of human being and other resources.”4 Definisi di atas memberikan gambaran bahwa manajemen itu mengandung arti
proses kegiatan. Proses
tersebut
dimulai
dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya lainnya. Seluruh proses tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maluyu S.P. Hasibuan menjelaskan bahwa manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Jadi, manajemen itu adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. 5 Sedangkan menurut Brantas adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
3
Zainal Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996), hal. 35. 4 G.R. Terry, Principles of Manajemen, (Georgetown: Richard D. Irwing Inc., 6 th Edition, 1972), hal. 4. Terjemahan bebas: Manajemen ialah proses yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan tenaga dan sumber daya lainnya. 5 Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 8, 2009) hal.1
15
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kea rah tujuan-tujuan organisasi atau maksud-maksud nyata.6 Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Pengertian manajemen menurut para ahli: a. Menurut James A.F. Stoner: Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Dr. Buchari Zainun: “Manajemen adalah penggunaan efektif daripada sumber-sumber tenaga manusia serta bahan-bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.” c. Prof. Oey Liang Lee: “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan dari human and natural resources.”7 d. Menurut James A.F. Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sama dengan istilah manajemen, istilah dakwah pun diberi definisi macam-macam oleh para ahli. Dakwah secara bahasa (etimologi) 6
Brantas, Dasar-dasar Manajemen, Alfabeta, Bandung, 2009. Hal. 4. RB. Khatib Pahlawan kayo, Manajemen Dakwah dari Dakwah Konvensional menuju Dakwah Profesional, (Jakarta: Amzah, Cet. 1, 2007), hal. 17 7
16
merupakan sebuah kata dari bahasa arab dalam bentuk masdar. Kata dakwah berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang berarti seruan, panggilan, undangan atau do’a.8 menurut Abdul Aziz, secara etomologis dakwah berarti: memanggil, menyeru, menegaskan atau membela sesuatu, perbuatan atau perkataan untuk menarik manusia kepada sesuatu, memohon dan meminta, atau doa. Artinya proses penyampaian pesanpesan tertentu berupa ajakan, seruan, undangan, untuk mengikuti pesan tersebut atau menyeru dengan tujuan untuk mendorong seorang supaya melakukan cita-cita tertentu. 9 Oleh karena itu, dalam kegiatannya ada proses mengajak, disebut da’i dan orang yang diajak disebut mad’u. Sedangkan
pengertian
dakwah
secara
istilah
(terminologi)
diantaranya dapat mengambil isyarat dari Al-Quran surat An-Nahl ayat 125:
Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (surah an-Nahl ayat 125) Berdasarkan ayat diatas, dipahami bahwa dakwah adalah mengajak manusia kepada jalan Allah (Sistem Islam) secara menyeluruh. Baik dengan lisan, tulisan, maupun dengan perbuatan secara ikhtiar (upaya)
8
Abdul Aziz, Islah Al-Wakhudu Al-Diny, (Mesir: Attiqarah Al-Kubra, 1997), hal. 26 Ahmad Subandi, Ilmu Dakwah pengantar Kearah Metodologi, (Bandung: Yayasan Syahida, 1994), Cet. 1, hal. 10 9
17
muslim mewujudkan ajaran-ajaran Islam dalam realitas kehidupan pribadi (syahsiyah), keluarga (usrah) dan masyarakat (jama’ah) dalam semua segi kehidupan secara menyeluruh sehingga terwujud khairul ummah (masyarakat madani). Selain pengertian di atas, ada pula beberapa pengertian dakwah yang disampaikan oleh pakar ilmu dakwah, yang tentunya memiliki ragam penjelasan dalam bentuk rumusan redaksional yang berbeda-beda. Yang tentunya memiliki ragam penjelasan para pakar dan cendikiawan itu kelihatannya lebih pada aspek orientasi dan penekanan bentuk kegiatanya bukan pada aspek essensinya. Diantara aneka ragam penjelasan mengenai rumusan dakwah yang disampaikan oleh para pakar adalah: Pertama, definisi dakwah yang menekankan pada proses pemberian motivasi untuk melakukan pesan dakwah (ajaran Islam), tokoh penggagasnya adalah syekh Ali Mahfudz. Menurutnya dalam hidayat adari perl-Mursyidin bahwa dakwah adalah sebagai upaya membangkitkan kesadaran manusia di atas kebaikan dan bimbingan, menyeruh berbuat ma’ruf dan mencegah kepada perbuatan munkar supaya mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. 10 Akan tetapi, definisi ini nampaknya belum dapat menjawab persoalan apa itu dakwah, sebagai pernyataan ontologism
(hakikat)
dakwah,
sebab
definisi
tersebut
belum
memperlihatkan kejelasan tentang apa yang di cari, yaitu menemukan
10
Syaikh Ali Mahfudz, Hidayat al-Mursidin, lihat juga Abdul Kadir Sayid Abd Rauf, Dirasat fi da’wah al-Islamiyah, (kairo: Dar al-Tiba’ah al-Mahmadiyah, 1987), hal.10
18
hakikat dari pertanyaan mengenai ke-apa-an dakwah. Sebab dari pernyataannya baru mengungkapkan tentang dakwah sebagai proses komunikasi atau tabligh ajaran Islam. Untuk melengkapinya mari kita lihat penjelasan dari Sayyed Qutb. Ia mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak atau mendorong orang untuk masuk ke dalam sabilillah, bukan mengikuti da’i atau bukan pula untuk mengikuti sekelompok orang.11 Sayyed Quth dengan pernyataanya, seakan-akan ingin meyakinkan bahwa dalam dakwah Islamiyah terdapat nilai-nilai yang universal. Definisi Sayyed Quth tentang dakwah ini memiliki kesamaan makna dengan definisi yang di ungkapkan oleh Masdar F. Mashudi yang mengartikan dakwah Islamiyah sebagai suatu proses penyadaran untuk mendorong manusia agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya. Kedua, definisi dakwah yang lebih menekankan pada proses penyebaran pesan dakwah dengan mempertimbangkan penggunaan metode, media, dan pesan yang di sesuaikan dengan situasi mad’u (khalayak atau sasaran dakwah). Dalam arti seorang da’I menyampaikan pesan dakwah yang sesuai dengan kondisi mad’unya, dalam hal ini tingkat budayanya. Pakar dakwah yang menjadi penggagasnya adalah Ahmad Ghalwusy, menurutnya bahwa dakwah adalah menyampaikan pesan Islam kepada manusia di setiap waktu dan tempat dengan metode-metode dan 11
110
Sayyed Quth, Fii DhilalilQuran, (Beirut, Ihyaut Turatsi al-Araby, 1976), jilid V, hal.
19
media-media yang sesuai dengan kondisi para penerima pesan dakwah (khalayak dakwah).12 Ketiga,
definisi
dakwah
yang
lebih
menekankan
pada
pengorganisasian dan pemberdayaan sumber daya manusia dalam melakukan berbagai petunjuk ajaran Islam, menegakkan norma sosial budaya dan membebaskan kehidupan manusia dari berbagai penyakit sosial. Definisi ini di antara lain di kemukakan oleh Sayyid Mutawakil. Menurutnya bahwa dakwah adalah mengorganisasikan kehidupan manusia dalam menjalankan kebaikan, menunjukkannya ke jalan yang benar dalam menegakkan norma sosial budaya dan menghindarkannya dari penyakit sosial. Keempat, definisi dakwah yang lebih menekankan pada system dalam menjelaskan kebenaran, kebaikan, petunjuk ajaran, menganalisis tantangan problema kebathilan dengan berbagai macam pendekatan, metode dan media agar mad’u mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Definisi dakwah yang demikian antara lain di kemukakan oleh AlMursyid. Menurutnya bahwa dakwah adalah system dalam menegakkan penjelasan
kebenaran,
kebaikan,
petunjuk
ajaran,
memerintahkan
perbuatan ma’ruf , mengungkap media-media kebathilan dan metodemetodenya dengan macam-macam pendekatan, metode dan media dakwah. 12
Ahmad Subandi dan Syukriadi Sambas, Dasar-dasar Bimbingan Dalam Dakwah Islam, (Bandung: KP HADID, 1999), hal. 18
20
Kelima, kategori definisi dakwah yang lebih menekankan pada urgensi pengalaman aspek pesan dakwah sebagai tatanan hidup manusia hamba allah dan khalifah-Nya di muka bumi. Definisi ini di kemukakan oleh Ibnu Taimiyah (1398 H). Keenam,
definisi
dakwah
yang
lebih
menekankan
pada
profesionalisme dakwah, yakni dakwah di pandang sebagai kegiatan yang memerlukan keahlian, dan memerlukan penguasaan pengetahuan. Dengan demikian, da’inya adalah ulama atau sarjana yang memiliki kualifikasi dan persyaratan akademik serta keterampilan dalam melaksanakan kewajiban dakwah. Definisi ini diajukan oleh Zakaria yang menyatakan bahwa dakwah adalah aktifitas para ulama dan orang-orang yang memiliki pengetahuan agama Islam dalam memberikan pengajaran kepada orang banyak hal-hal yang berkenaan dengan urusan-urusan agama dan keduniaannya sesuai dengan realitas dan kemampuannya.13 Berdasarkan beberapa kategori definisi dakwah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dakwah Islam pada dasarnya merupakan: (1) perilaku muslim dalam menjalankan Islam sebagai agama dakwah, yang dalam prosesnya melibatkan unsure da’i, pesan dakwah, metode dakwah, media dakwah, mad’u (sasaran dakwah) dalam tujuannya melekat cita-cita ajaran Islam yang berlaku sepanjang zaman dan di setiap tempat; dan (2) proses transmisi, transformasi, dan difusi serta internalisasi ajaran Islam.
13
Ahmad Subandi dan Syukriadi Sambas, Dasar-dasar Bimbingan Dalam Dakwah Islam, (Bandung: KP HADID, 1999), hal. 21
21
Untuk pengertian manajemen dan dakwah itu sendiri yaitu sebuah pengaturan secara sistematis dan koordinatif dalam kegiatan atau aktivitas dakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan dakwah. Menururt Muhammad Zen, manajemen dakwah adalah proses memanaje dakwah melalui POAC yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakan), dan Controlling (pengawasan/ evaluasi) agar tercapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan, dengan harapan proses dakwah tersebut memperoleh hasil lebih efektif dan efisien.14 Dan setelah membaca pengertian manajemen dan dakwah maupun manajemen dakwah itu sendiri maka penulis mengambil kesimpulan, Manajemen Dakwah adalah suatu perangkat atau organisasi dalam mengolah dakwah agar tujuan dakwah tersebut dapat lebih mudah tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. a. Tujuan Manajemen Dakwah 1) Tujuan Manajemen Tujuan adalah sesuatu hasil (generalis) yang ingin dicapai melalui proses manajemen. Pengertian tujuan dan sasaran hampir sama bedanya hanya gradual saja, tujuan dan maknanya hasil yang uum sedangkan sasaran berarti hasil yang khusus. Tujuan menurut G.R.
14
Muhammad Zen, Jurnal Signifikasi Manajemen Dakwah Islam Dalam Agenda Perubahan Sosial, (Jakarta, Jurnal Simbol, 2000), hal. 3
22
Terry adalah hasil yang diinginkan yang melukiskan skop yang jelas, serta memberikan arah kepada usaha-usaha seorang manajer. Tujuan yang ingin dicapai selalu ditetapkan dalam suatu rencana, karena itu hendaknya tujuan ditetapkan jelas, realistis, dan cukup menantang berdasarkan analisis data, informasi, dan pemilihan dari alternative-alternatif yang ada.15 2) Tujuan Dakwah Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai dan diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh allah swt. Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya mengemukakan tujuan dakwah bahwa pada khususnya tujuan dakwah itu ialah: a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah swt. b. Membina mental agama Islam bagi kaum yang masih mualaf. c. Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman kepada Allah (memeluk agama Islam). d. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.16 Sementara itu M. Natsir dalam serial dakwah, media dakwah 15
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 8, 2009), hal. 17-19 16 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993) hal. 49
23
mengemukakan, bahwa tujuan dari dakwah itu adalah: 1. Memanggil kita pada syariat, untuk memecahkan persoalan hidup, baik persoalan hidup perseorangan atau persoalan rumah tangga, berjamaah masyarakat, berbangsa-bersuku bangsa, bernegara dan berantar-negara. 2. Memanggil kita pada fungsi hidup sebagai hamba allah di atas dunia yang terbentang luas yang berisikan manusia secara heterogen, bermacam karakter, pendirian dan kepercayaan, yakni fungsi sebagai syuhada’ala an-naas, menjadi pelopor dan pengawas manusia. 3. Memanggil kita kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah Allah. Tujuan dakwah secara umum adalah mengubah perilaku sasaran agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan masalah pribadi, keluarga maupun sosial kemasyarakatnya, agar mendapatkan keberkahan dari Allah swt. Sedangkan tujuan dakwah secara khusus dakwah merupakan perumusan tujuan umum sebagai perincian daripada tujuan dakwah. Akhirnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa secara umum tujuan dan kegunaan manajemen dakwah adalah untuk menuntun dan memberikan arah agar pelaksanaan dakwah dapat diwujudkan secara professional dan proporsional. Dan pada hakikatnya tujuan manajemen dakwah disamping memberikan arah
24
juga dimaksudkan agar pelaksanaan dakwah tidak lagi berjalan secara konvensional seperti tabligh dalam bentuk pengajian dengan tatap muka tanpa pendalaman materi, tidak ada kurikulum, jauh dari
interaksi
yang
dialogis
dan
sulit
untuk
dievaluasi
keberhasilannya.17 b. Fungsi-fungsi Manajemen Dakwah Menurut Akrim Rido fungsi manajemen dakwah yaitu: 1. Takhthith (Perencanaan Dakwah) Dalam
aktivitas
dakwah,
perencanaan
dakwah
bertugas
menentukan langkah dan program dalam menentukan setiap sasaran, menentukan sarana-prasarana atau media dakwah, serta personel da’i yang akan diterjunkan. Menentukan materi yang cocok untuk sempurnanya pelaksanaan, membuat asumsi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi yang kadang-kadang dapat mempengaruhi cara pelaksanaan program dan cara menghadapinya serta menentukan alternatif-alternatif, yang semua itu merupakan tugas utama dari sebuah perencanaan.18 Sementara itu Rosyad Saleh dalam bukunya Manajemen Dakwah Islam menyatakan, bahwa perencanaan dakwah adalah proses pemikiran dan pengambilan keputusan yang matang dan sistematis, mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan dating dalam rangka menyelenggarakan dakwah. 17
RB. Khatib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah dari Dakwah Konvensial Menuju Dakwah Professional, (Jakarta: Amzah, Cet. 1, 2007), hal. 30-31 18 Ishak Asep, Hendri Tanjung, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Trisakti, 2002), hal. 19
25
2. Tanzhim (Pengorganisasian Dakwah) Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orangorang. Alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sementara itu, Rosyid Saleh mengemukakan bahwa rumusan pengorganisasian
dakwah
itu
adalah
“rangkaian
aktivitas
menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi setiap kegiatan
usaha
dakwah
dengan
jalan
membagi
dan
mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara satuansatuan organisasi atau petugasnya. 3. Tawjih (Penggerakan Dakwah) Pengarahan adalah seluruh proses pemberian motivasi kerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mampu bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Motivasi diartikan sebagai kemampuan seorang manajer atau pemimpin dakwah dalam memberikan sebuah kegairahan, kegiatan dan pengertian, sehingga
para anggotanya
mampu untuk
mendukung dan bekerja secara ikhlas untuk mencapai tujuan organisasi sesuai tugas yang dibebankan kepadanya. 4. Riqaabah (Pengendalian Dakwah)
26
Pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai sebuah teoritis praktis. Karena itu, para da’i akan lebih cepat untuk mencernanya jika dikaitkan dengan prilaku dari da’i itu sendiri sesuai dengan organisasi. Dengan demikian, pengendalian manajemen dakwah dapat dikategorikan sebagai bagian dari prilaku terapan, yang berorientasi kepada sebuah tuntutan bagi para da’i tentang cara menjalankan dan mengendalikan organisasi dakwah yang dianggap baik. Tetapi yang paling utama efisien dan efektif, sehingga dapat menghayati penerapan sebuah pengendalian. Sementara itu Robert J. Mockler mendefinisikan, bahwa elemen esensial dari proses pengendalian manajemen sebuah standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain system umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu, untuk menetapkan apakah ada deviasi serta untuk mengatur signifikasinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya perusahaan telah dilaksanakan secara seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan. 19 c. Unsur-unsur Manajemen Dakwah Dakwah dalam prosesnya akan melibatkan unsure-unsur (rukun) dakwah yang terbentuk secara sistematik, artinya antara unsur yang 19
M. Munir, Manajemen Dakwah, …. hal. 87-90
27
satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Unsur-unsur tersebut ialah da’i (pelaku dakwah), mad’u (mitra/objek dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media dakwah), thariqah (metode), dan atsar (efek dakwah). 1) Da’i (Subjek Dakwah) Da’I adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung, melalui lisan, tulisan atau perbuatan untuk mengamalkan ajaran-ajaran
Islam
atau
menyebar
luaskan
ajaran
Islam,
melakukan upaya perubahan kearah kondisi yang lebih baik menurut ajaran Islam. 2) Mad’u (Objek Dakwah) Mad’u adalah seluruh manusia sebagai makhluk Allah yang dibebani menjalankan agama Islam dan diberi kebebasan untuk berikhtiar, kehendak dan bertanggung jawab atas perbuatan sesuai dengan pilihannya, mulai dari individu, keluarga, kelompok, golongan, kaum, massa, dan umat manusia seluruhnya. 3) Maddah (Pesan Dakwah) Maddah adalah pesan-pesan, materi atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh da’i kepada mad’u, yaitu keseluruhan ajaran Islam, yang ada didalam kitabullah maupun Sunah Rasul-Nya. 4) Wasilah (Media Dakwah) Wasilah dakwah adalah alat objektif yang menjadi saluran yang
28
dapat menghubungkan ide dengan umat, suatu elemen yang vital dan
merupakan
urat
nadi
dalam
totalitas
dakwah
yang
keberadaannya sangat urgent dalam menentukan perjalanan dakwah. 5) Thariqah (Metode Dakwah) Uslub
adalah
suatu
cara
dalam
melaksanakan
dakwah,
menghilangkan rintangan atau kendala-kendala dakwah, agar mencapai tujuan dakwah secara efektif dan efisien. 6) Atsar (Efek Dakwah) Atsar sering disebut dengan feed back (umpan balik dari proses) dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i. kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya.20 d. Ruang Lingkup Manajemen Dakwah Ruang lingkup kegiatan dakwah dalam tataran manajemen merupakan sarana atau alat pembantu pada aktivitas dakwah itu sendiri. Karena dalam sebuah aktivitas dakwah itu akan timbul masalah atau problem yang sangat kompleks, yang dalam menangani serta mengantisipasinya diperlukan sebuah strategi yang sistematis. Dalam konteks ini, maka ilmu manajemen sangat berpengaruh dalam pengelolaan sebuah lembaga atau organisasi dakwah sampai pada tujuan yang diinginkan.
20
M. Munir, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta, 2009), hal. 87-90
29
Sedangkan ruang lingkup dakwah akan berputar pada kegiatan dakwah, di mana dalam aktivitas tersebut diperlukan seperangkat pendukung dalam mencapai kesuksesan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi aktivitas dakwah antara lain meliputi: 1) Keberadaan seorang da’i, naik yang terjun secara langsung maupun tidak langsung, dalam pengertian eksistensi da’i yang bergerak di bidang dakwah itu sendiri. 2) Materi merupakan isi yang akan disampaikan kepada mad’u, pada tataran ini materi harus bisa memenuhi atau yang dibutuhkan oleh mad’u, sehingga akan mencapai sasaran dakwah itu sendiri. 3) Mad’u kegiatan dakwah harus jelas sasarannya, dalam artian ada objek yang akan didakwahi. Berdasarkan definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
efektifitas
manajemen
dakwah
memiliki
pengertian
sebagaisuatu tingkat keberhasilan dari segi tercapai atau tidaknya sebuah perangkat atau organisasi dalam mengolah dakwah agar tujuan dakwah tersebut dapat lebih mudah tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. B. Facebook 1. Pengertian Facebook Facebook adalah sebuah social networking yang baru saja dirintis pada tahun 2006 oleh seorang mahasiswa Harvard yang bernama Mark Zuckerberg. Mark Elliot Zuckerberg lahir pada 14 Mei 1984 di Dobbs Ferry, Westchester Country, New York, Amerika Serikat (AS).
30
Ide berawal ketika dia bersekolah di Exeter High School, New Hampshire saat itulah dia berkenalan dengan Adam D’Angelo. Zuckerberg lulus dan masuk Harvard University, awalnya membuat program Coursematch yang memungkinkan mahasiswa di kelas yang sama bisa melihat daftar teman-teman sekelas. Proyek selanjutnya membuat facemash.com. Dia juga memberikan fasilitas Facebook Notes, fitur baru ini merupakan fitur blogging yang memungkinkanpengguna memberikan tagging, memasukkan gambar, dan fitur-fitur lainnya. Selain itu, pengguna bisa mengimpor blog dari situs Xanga, LiveJournal, Blogger, dan situs blogging lainnya. Berkat fitur baru tersebut, pembaca bisa memberikan komentar terhadap tulisan yang dimuat pengguna Facebook. September 2006, Zuckerberg membuka layanan Facebook bagi semua pengguna internet. Namun, langkah ini justru menuai protes dari parapengguna dan pelanggan setianya. Alhasil, dua minggu berselang Facebook terpaksa membenahi layanan baru itu dengan membuka pendaftaran bagi pengguna internet yang mempunyai alamat surat atau e-mail yang jelas.21 2. Facebook Sebagai Media Dakwah a. Dakwah melalui facebook Berdakwah di facebook memang mendapat sambutan dan perlu juga kita tahu maksud dakwah itu. Dakwah adalah bermaksud “menyeru” dan bukanlah mencaci, memaki, membuka aib orang dan lain lain lagi. Sebenarnya jika ada sedikit perbedaan pendapat 21
http;//id.shvoong.com/humanities/history/1946922-sejarah-facebook/ diakses pada 15 september 2015 pukul 14.45 WIB
31
dikalangan kita boleh membawa kepada kebaikan jika kita sama-sama mencari kebenarannya dengan kembali ke sumber asalnya yaitu AlQuran dan Sunnah.22 Dakwah pada dasarnya adalah seruan atau ajakan berbuat kebaikan untuk mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dan Muhammad SAW, sebagaimana termaktub dalam Al-Quran dan hadits. Facebook saat ini menjadi fenomena sendiri dalam dunia maya. Situs jejaring sosial ini merupakan situs dngan anggota paling banyak diseluruh dunia, termasuk di Indonesia, sehingga potensinyapun sangat besar sebagai media informasi maupun sebagai media berdakwah. meninggikan kalimat Allah dan menyampaikan materi tentang keIslaman. Secara umum dakwah melalui media merupakan alternative dakwah, selain dakwah secara langsung. Dari semua media yang boleh dimanfaatkan untuk berdakwah, media yang berasaskan internet merupakan salah satu media terpenting. Facebook dan beberapa website jaringan sosial lain membantu anda berhubung dan berkongsi dengan orang dalam hidup anda. Ada baiknya sekiranya media sosial ini dijadikan satu medium kepada perbincangan serta wadah kepada penyebaran dakwah Islamiyah. Dalam sifat yang lebih global, perkembangan teknologi menjadi pemangku dalam usaha penyebaran dakwah melalui berbagai 22
http;//Islamagamaku197.blogspot.com/2012/05/gunakan-facebook-kita-sebagai-media. html di akses pada 5 januari 2016 jam 14.24 wib
32
wahana yang disediakan oleh teknologi. Contohnya aplikasi internet, melalui jejaring social facebook maupun yang lain dan banyak lagi aplikasi terkini yang terlalu mudah untuk dicapai.23 b. Strategi dakwah melalui facebook Facebook merupakan sarana yang sangat tepat untuk dipakai sebagai strategi dakwah, kita bisa mengiri berbagai pesan dakwah melalui layanan tersebut. Selain itu, kita juga bisa menggunakannya sebagai media pendidikan, media politik, dll. Facebook menjadi media untuk menemukan dan menjadikan komunitas yang memiliki kepekaan juga kepedulian. Banyak juga yang menjadikan facebook sebagai alat untuk mencari teman-teman sepermainan dulu, teman sekolah yang sudah berpisah lama, atau bahkan mencari saudara yang sudah lama menghilang. Strategi yang dilakukan dalam kegiatan membangun jaringan dakwah adalah dengan memanfaatka perkembangan global connection. System ini merupakan salah satu alternative untuk dijadikan sebagai media untuk berdakwah. aspek keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet (dalam hal ini adalah facebook) ini antara lain dapat mempererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya juga dapat memberikan informasi dalam waktu yang singkat (aspek sosial), dapat berdiskusi mengenai perkembangan Islam (aspek agama) serta perkembangan ilmu pengetahuan teknologi (aspek ilmu pengetahuan). 23
http;//drmindailmu.blogspot.com/2010/02/menjadikan-facebook-ict-sebagai-medium.html di akses pada 5 januari 2016 jam 14.58 wib
33
Facebook mempunyai beberapa kelebihan diantaranya, bisa digunakan sebagai chatting, mengirim pesan ke semua teman, update info, update kegiatan, mengirim artikel, mencari teman untuk dijadikan anggota group. Dengan chatting kita bisa melakukan strategi dakwah fardhiyah,
sehingga
pendekatan
kita
lebih
intendan
ikatan
persaudaraan akan semakin kuat. Dakwah melalui facebook dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alsan, diantaranya: 1) Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relative terjangkau; 2) Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah; 3) Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaan kehendak bisa dihindari.24 Alasan-alasan tersebut sudah cukup menjadi bukti, bahwa facebook sangat urgen dalam proses penyampaian dakwah. Terutama dizaman berteknologi canggih seperti ini. Menyampaikan kebenaran ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia merupakan tanggung jawab kita yang telah menerima dan memeluk ajaran Islam, umat Islam mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebenaran Islam dengan wajah yang menarik lagi mempesona, sesuai dengan misisnya Rahmatan Lil’Alamin.25
24
http;//blogfajri.wordpress.com. di akses pada 5 januari 2016 jam 15.17 wib Munzier Suparna, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2003), hal 65
25
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profile Ustadz Muhammad Arifin Ilham Ustadz Muhammad Arifin Ilham atau yang lebih dikenal dengan nama ustadz Arifin Ilham merupakan anak ke-2 dari pasangan Bapak H. Ilham Marzuki dan Ibu Hj. Nurhayati. Da’i yang lahir di Banjarmasin 8 Juni 1969 ini merupakan satu-satunya anak lelaki di antara ke-empat saudarinya. Pada saat berumur dua tahun Arifin hampir meninggal karena terseret arus sungai yang deras dan dalam. Arifin berkata “saat itu saya sedang menemani ibu mencuci pakaian di sungai, saya bermain bersama kakak perempuan yang bernama mursidah, lalu tiba-tiba saya tergelincir dan terseret arus sungai yang deras dan dalam, setelah itu saya tidak sadar lagi apa yang terjadi”. Tanpa pikir panjang sang ibu langsung berenang dan mengejar anaknya yang terseret arus sungai. Setelah berenang sejauh empat meter alhamdulillah Arifin berhasil diselamatkan.1 Ketika berusia lima tahun Arifin dimasukkan oleh ibunya di TK Aisyah, lalu berlanjut di SD Muhammadiyah dekat rumahnya di Banjarmasin. Pada saat SD Arifin terkenal sangat bodoh, nakal dan pemalas. Buktinya dia baru bisa membaca huruf latin pada kelas tiga. Meskipun memiliki sifat buruk seperti itu tetapi nilai sosial kebersamaan yang dimiliki sangatlah tinggi, hal ini terbukti ketika ia tidak suka melihat temannya yang berbadan kecil
1
http://ahmadsutisna.blogspot.co.id/2011/04/makalah-manajemen-dakwah.html, di akses tanggal 13 januari 2016 jam 3.22 wib
34
35
diganggu oleh temannya yang berbadan besar serta jago karate, seketika itu pula Arifin menantang berkelahi temannya yang berbadan besar tersebut, namun Arifin kalah, wajahnya memar, dan bibirnya pun robek. Ujar Arifin yang menyebutkan dirinya dengan panggilan namanya sendiri. Agar tidak berkelahi lagi pada kemudian hari, maka Arifin dipindahkan ke SD Rajawali. Kenakalan Arifin pun masih berlanjut meskipun telah pindah di SD Rajawali. Mungkin karena pengaruh hidup di kota, ia sering berjudi dengan teman-temannya. Bukan berjudi dengan uang melaikan dengan kelereng, yang menang mendapat 10 kelereng. Selain itu Arifin sering mencuri uang Abah (panggilan akrab untuk ayah Arifin) yang terdapat di lemari pakaian untuk membeli kelereng, tidak banyak hanya seribu rupiah namun sering dilakukan karena ia selalu kalah dalam berjudi kelereng.2 Karena Arifin anak lelaki satu-satuya, Abah yang merasa kurang memperhatikan dan mengawasi tumbuh kembang anaknya maka Abah lebih sering mempercayakan neneknya untuk mendidik Arifin. Selain itu Abah sangat berkeinginan sekali anaknya agar pandai mengaji maka dari itu Abah memanggil guru ngaji untuk mengajar di rumahnya. Kenakalan Arifin pun berlanjut
dengan
menggembosi
ban
sepeda
guru
ngajinya,
serta
menyembunyikan sendalnya setelah mengajar. Puncak kenakalan Arifin terjadi ketika ia duduk di bangku kelas enam. Pada saat itu ia mengancam untuk membakar rumah apabila tidak dibelikan motor. Meskipun telah menyiapkan korek dan minyak tanah, orang tua Arifin 2
www.biografiku.com/2011/09/biografi-ustadz-arifin-ilham-.html diakses pada 15 september 2015 pukul 14.45 WIB
36
tidak memperdulikan ancaman tersebut. “Maklum motor yang dibeli tidak sesuai dengan keinginan, mintanya motor trail yang dibeli malah motor vespa, biarpun lebih murah tapi tetap trendi” kata Arifin dengan nada jengkel. Karena terlalu kesal dengan Abah maka ia ikut bergabung dengan teman-teman di lapangan badminton di sebelah rumahnya. Ia tahu Abah sedang di sana juga, dan ia tahu kalau Abah tidak suka merokok, begitu pula dengan Arifin, namun karena ingin memancing kekesalan Abah maka Arifin mulai membakar rokok. Sampai pada hisapan ketiga Abah menghampiri Arifin dan menampar di depan teman-temannya. Tamparan itu tidak hanya mempermalukannya, tapi membuatnya sakit lahir batin. Maklum, sewaktu muda ayahnya sering berlatih karate sehingga pukulannya terasa mantap. Saat itu juga Arifin kabur dan tidak mau pulang ke rumah. Keadaan semakin larut akhirnya Arifin menginap di rumah temannya yang bernama Ahmad. Arifin meminta kepada keluarga Ahmad agar diamdiam dan tidak memberi tahu ibunya kalau dia sedang berada di rumah Ahmad. Namun dengan sembunyi-sembunyi ibu Ahmad memberitahukan ibunya Arifin kalau anaknya sedang ada dirumahnya. Lalu ibu Arifin menitipkan sejumlah uang untuk membelikan makan serta keperluan Arifin di sana.3 Sampai pada hari kelima ibunda Arifin Hj. Nurhayati sengaja bertemu Arifin dan memberi tahu kalau ayahnya sakit keras gara-gara memikirkan Arifin. Ia meminta agar Arifin segera pulang. Pada saat itu Arifin langsung
3
http://azzikra.com/tentang-kami/biografi/# di akses tanggal 13 januari 2016 jam 3.24
37
terenyuh dan bersedia untuk pulang. Sesampainya di rumah Arifin meminta maaf sambil memeluk Abah. “kita langsung nangis dan berpelukan, sudah seperti sinetron saja ceritanya” canda Arifin. Meskipun nakal, Arifin berhasil lulus SD dengan baik, nilai agamanya biasa-biasa saja, nilai pengetahuan umumnya cukup bagus sehingga ia bisa masuk SMP Negeri 1 Banjarmasin, sekolah favorit di ibu kota kalimantan selatan itu. Arifin berkata “kalau Arifin serius dan bersemangat dalam belajar, Arifin pasti mampu. Ketika Arifin kelas 6 Arifin bersemangat belajar sehingga mampu masuk SMP favorit”. Bukan berarti Arifin tidak nakal lagi. Ia tetap bermain bersama yang lebih tua serta masih berjudi kelereng. Pada tahun 1982 kedua orang tuanya pergi ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Di depan ka’bah orang tua Arifin berdo’a kepada Allah SWT agar Arifin di beri petunjuk serta hidayah oleh-Nya. Sementara itu Arifin yang di tinggal bersama ke-empat saudarinya, masih asik bermain judi kelereng. Bekal yang di tinggalkan orang tuanya habis untuk dibelikan kelereng. Suatu hari ketika Arifin sedang asik bermain judi kelereng salah satu teman judinya bernama Denny berkata “Fin orang tua lu pergi haji, malah main judi”. Saat itu juga Arifin pulang ke rumah dengan pikiran yang tidak tenang. Meskipun Denny seorang pemabuk dan pemain judi, entah kenapa celetukannya kali ini masuk ke nalar Arifin, membuatnya terenyak serta seakan menohok kalbu Arifin. Sepanjang perjalanan pulang Arifin teringat kedua orang tuanya, ia merasa dihantui rasa bersalah atas apa yang diperbuatnya. Bayang-bayang
38
kenakalan selama ini seolah muncul kembali dihadapannya, membuat ia semakin bersalah dan tidak bisa tidur. Setiap kali terbangun Arifin teringat kedua orang tuanya, membuat batinnya tercabik hingga menangis di kamar sendirian. “Hidayah tidak selalu datang melalui kiyai atau ulama, bisa saja dari mereka yang berlumur dosa” kata Arifin. Arifin merasa yakin, mata hatinya terbuka bukan hanya semata-mata celetukan Denny, melainkan dikabulkannya oleh Allah SWT do’a Abah dan Ibu yang tidak hanya pergi haji, namun meminta anaknya untuk diberikan petunjuk serta hidayah-Nya agar tidak nakal lagi. Saat itu Arifin berjanji pada diri sendiri untuk tidak berjudi serta melakukan tindakan tercela. Ia berjanji pula untuk shalat lima waktu, mengingat selama ini ia hanya sholat maghrib dan itu juga tidak rutin. Ketika kedua orang tuanya pulang dari tanah suci, sang ayah terkejut dengan perubahan sikap Arifin. “kok Arifin belakangan ini sikapnya agak berubah ya?” Tanya Abah dalam hati. Belakangan diketahui bahwa Arifin yang berada di kelas 1 SMP ingin masuk pesantren. Mejelang pembagian rapor semester akhir Arifin meminta kepada Abah untuk di masukkan ke pesantren. Kedua orang tuanya mengantarkan Arifin ke pesantren al-Fallah di KM 24, Banjarmasin. Namun Arifin menolak masuk pesantren itu. Arifin mau masuk pesantren tetapi pesantren yang berdasi dan bercelana panjang, bukan yang menggunakan kain sarung. Setahu Abah pesantren seperti itu tidak ada di Banjarmasin atau di Kalimantan, bahkan pesantren yang dipimpin oleh
39
kakeknya tidak seperti itu. Pesantren yang di maksud Arifin adalah pesantren modern yang ada di pulau Jawa. Setelah pembagian rapor kenaikan kelas 2 SMP tepatnya pada tahun 1983. Arifin beserta adiknya, Siti Hajar di terbangkan menuju Jakarta bersama Ibunya. Mereka dimasukkan ke pesantren Darunnajah Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Meskipun masuk pesantren merupakan keinginan sendiri, pada mulanya Arifin merasa tidak betah berada di pesantren karena jarak yang sangat jauh dengan kedua orang tuanya, padahal ia tinggal bersama adiknya. Saat masuk pesantren Arifin berada di tingkat Tsanawiyah, Arifin merasa sangat berat untuk mengikuti pelajaran agama. Hal ini dikarenakan ia berasal dari SD umum yang minim akan pelajaran agama dan pengetahuannya pun sangat tipis. Membaca dan menulis arab saja Arifin belum lancar, padahal itu merupakan materi utama di tingkat Tsanawiyah. Tentu saja ini membuat nilai Arifin sangat anjlok dan membuat rapornya mejadi lautan merah, dari 40 mata pelajaran lebih dari 30 nilai mata pelajaran Arifin merah semua. Pada saat itu ia merasa sangat terpukul dan sedih tapi ia tidak mau menyerah karena bagaimanapun masuk pesantren merupakan kemauannya sendiri, ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya. Masuk semester dua, Arifin memacu semangat belajarnya, kalau orang lain bisa maka ia harus bisa, begitu tekadnya. Usahanya tidak sia-sia, ia berhasil naik ke kelas II, hasilnya fantastis bukan hanya naik namun belakangan diketahui ia masuk dalam peringkat
40
sepuluh besar.4 Memasuki tahun berikutnya, nilai Arifin tidak hanya bagus. Ia menjadi bintang pada pelajaran olahraga dan seni. Tidak hanya lari dan badminton, Arifin juga menjuarai dalam lomba puisi. Namun dalam pidato ia merasa tidak percaya diri. Setiap kali latihan berpidato Arifin selalu keringat dingin dan merasa gugup ketika berjalan ke atas mimbar. Tetapibukan Arifin namanya kalau ia langsung menyerah, pikirannya langsung jauh menerawang kebelakang ketika ia tinggal berasama orang tuanya di Banjarmasin. Setiap sore setelah shalat maghrib, Arifin selalu di ajak ke Masjid Sabilal-Muqtadin yang berjarak 200 meter dari rumahnya. Sambil menunggu shalat isya, Arifin mendengarkan ceramah dari K.H. Rafi Hamdan yang merupakan Ustadz kenamaan pada saat itu di daerahnya. Arifin berkata “enak juga ya menjadi Ustad seperti beliau yang selalu ceramah panjang lebar di depan umum” Arifin terkesan dengan cara penyampaian yang diberikan oleh ustadz idolanya ini. Lalu Arifin berfikir “bagaimana bisa seperti beliau kalau naik mimbar saja gemetaran dan keringat dingin?” Arifin selalu merenung bagaimana caranya agar tidak gugup ketika naik mimbar, maka ia selalu menghadiri lomba pidato yang di selanggarakan oleh pesantrennya untuk mengamati bagaimana caranya agar terlihat tenang. Ketika Akhirnya salah satu temannya menang mengikuti lomba pidato tersebut, pengamatan ia teralihkan kepada temannya. Ia selau mengamati pola
4
http://islam-loverz.blogspot.co.id/2013/12/biografi-kh-ustad-muhammad-arifinilham_21.html di akses tanggal 13 januari jam 3.25 wib
41
hidup keseharian temannya itu. Lalu ia berfikir ternyata pola hidup yang dilakukan temannya biasa-biasa saja, sama seperti apa yang ia lakukan setiap hari. Arifin mengungkapkan kalau temannya bisa kenapa ia tidak. Maka pada saat itu ia ’kesetanan’berpidato. Pada saat teman-temannya tidur, ia bangun dan berdiri di atas tempat tidur lalu mulai berbicara seakan-akan berpidato di atas mimbar. Cara ‘gila’ belajar dan berpidato seperti itu ternyata tidak percuma, ia tidak lagi keringat dingin dan gemetar ketika menaiki mimbar di hadapan teman-temannya. Lalu ia mulai merapihkan tutur kata demi kata dan melatih kepercayaan dirinya sehingga ia berani memberikan cerama di luar pesantrennya. Setiap pulang ke Banjarmasin ia selalu diminta untuk mengisi ceramah di daerahnya. Meski sudah sering berpidato di pesantrennya, Arifin merasa tegang ketika ia mulai ceramah pertama kalinya. Arifin merasa tegang dan keringat dingin ketika menjelang tidurnya, lalu ia bangkit dan mengambil buku untuk sekedar membaca dan menambah materi pada ceramah yang diberikan esok harinya.
Namun bukannya menambah ngantuk, ia malah
semakin terpikirkan dan tidak bisa tidur. Tapi hanya sekali itu saja Arifin merasa nervous, sehingga ceramahnya pun dirasa tidak karuan dan banyak kalimat-kalimat salah. Sampai di rumah ia merenung dan berfikir “ternyata Arifin dibutuhkan umat, Arifin ditunggu oleh umat. Jadi, Arifin harus lebih bersungguh-sungguh lagi.” Hari-hari selanjutnya pun ketegangan dirasa berkurang dan ia semakin tampil dengan percaya diri. Rupanya banyak jama’ah yang menyukai gaya ceramah Arifin. Maka ia diminta untuk mengisi ceramah di tempat-tempat lain. Tidak heran di usianya
42
yang masih remaja ia selalu disibukkan dengan jadwal-jadwal ceramah setiap kali ia pulang ke Banjarmasin. Perjalanan menuju sukses ternyata memang tidak mudah. Di mana pun ada saja orang-orang yang iri dan dengki melihat orang lain sukses, begitu yang dirasakan Arifin. Selain merasa sulit bergaul, ia sering merasa diperlakukan tidak adil oleh guru maupun pengurus pesantren. Maklum, santri-santri yang masuk pesantren itu terdiri dari berbagai macam suku-suku di tanah air. Sehingga tingkah laku dan budaya mereka pun bermacammacam. Sejak kecil Arifin selalu merasa tidak senang apabila diperlakukan tidak adil, maka ia lebih memilih berkelahi apabila melihat ketidakadilan itu. Arifin merasa tidak nyaman di pesantren Darunnajah atas perlakuan ketidakadilannya itu. Meskipun baru menduduki kelas dua Aliyah, Arifin memutuskan pindah ke pesantren Assyafi’ah di daerah Bali Matraman, Tebet, Jakarta Selatan. Di tempat ini ia tidak mondok di pesantren sehingga ia lebih merasa bebas mengekspresikan kemampuannya berpidato. Awalnya, ia hanya diminta menggantikan Ustadz Ahmad yang berhalangan hadir karena beliau harus berangkat ke luar negeri. Ia di jemput dengan mengendarai motor Vespa dan pulangnya dibelikan nasi goreng. Undangan ceramah kedua datang untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tapi porsinya juga hanya sebagai pengisi waktu karena Ustadz Manarul Hidayat, Ustadz kenamaan saat itu yang seharusnya mengisi acara tersebut datang agak terlambat. Namun, dua kali pemunculan tanpa sengaja justru membawa hikmah, ia mulai dikenal banyak orang. Dan sejak itulah undangan berceramah dilingkungan pesantren itu mulai berdatangan.
43
Lebih setahun kemudian ia berhasil lulus Aliyah dan berhasil mendapat ranking ketiga. Menurut rencana, ia akan melanjutkan kuliah ke sebuah universitas di Mekah, tapi beberapa guru menasihatinya agar kuliah di perguruan tinggi umum di Indonesia saja. Arifin akhirnya mendaftarkan diri di Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Politik Universitas Nasional di Jakarta.Sambil kuliah, Arifin terus berceramah di masjid atau majelis taklim. Kian lama langkahnya kian jauh. Dari seputar Bali Matraman, merambah ke seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.5 Tahun 1994 Arifin lulus dari Universitas Nasional sebagai sarjana ilmu hubungan internasional. Sambil menjadi dosen di Universitas Borobudur, Arifin makin memantapkan diri sebagai da’i.Arifin mengatakan, “Arifin ingin membuktikan kepada semua orang bahwa kalau kita bersunggung-sungguh, maka kita akan berprestasi. Di mana pun, kita akan bisa berprestasi!”. Selama menjadi dosen di Universitas Borobudur Arifin tinggal di daerah perumahan Mampang Indah II depok. Hingga pada suatu hari ia diundang untuk mengisi ceramah di kediaman keluarga H. Yusuf di Depok, tepatnya pada September 1997. Pada saat itu juga Arifin pertama kali bertemu dengan Wahyuniati Al-waly yang merupakan istri pertamanya sekarang. Wanita yang akrab dipanggil Yuni ini adalah putri keriga dari enam bersaudara. Yuni adalah anak dari mantan anggota DPR, Drs. Teuku Djamaris. Saat itu Arifin tengah duduk menunggu antrean makan, begitu juga Yuni. Jarak di antara mereka sekita tiga-empat meter. Tiba-tiba di antara
5
www.biografiku.com/2011/09/biografi-ustadz-arifin-ilham-.html diakses pada 15 september 2015 pukul 14.45 WIB
44
keduanya saling beradu pandang dankeduanya pun saling tersenyum. Hanya beberapa detik saja adu pandang itu berlangsung dan setelah itu mereka pun pulang. Setelah itu, mereka pun tidak pernah saling bertemu, apalagi saling berbicara. Yuni yang pada malam itu memang berniat menginap di rumah sahabatnya, Fitrah, di Depok, maka ia tidak pulang kerumah orang tuanya di kompleks DPR di Kalibata. Semula ia tidak berniat mengikuti pengajian itu, karena pada awalnya memang hanya ingin kangen-kangenan saja ke rumah sahabatnya yang sama-sama berasal dari Padang. Karena itu ia pun pergi kepengajian itu dengan pakaian seadanya, yaitu celana jins, baju berwarna biru, dan kerudung putih. Tapi ia tidak merasa rugi mendatangi pengajian itu, karena ia berkata “ustadznya masih muda, cakep, dan materi ceramahnya pun lumayan menarik.” Meski yakin penglihatannya tidak salah saat melihat kecantikan gadis itu, Arifin tidak mau mengumbar perasaannya. Ia tak berusaha mencari tahu siapa dan dari mana gadis itu. Ia biarkan kehidupannya mengalir sesuai kehendak-Nya. Sebagai makhluk yang berusaha menyerahkan seluruh kehidupannya hanya untuk Allah, dalam urusan jodoh pun ia pasrahkan seutuhnya kepada Sang Mahakuasa. Setiap malam dia bangun kemudian shalat tahajud dan berserah diri kepada-Nya. Sejak masih kuliah di Universitas Nasional, kemudian lulus kuliah, dan selanjutnya menjadi dosen di Universitas Borobudur, sudah beberapa kali ia berteman dengan wanita. Tapi, sejauh itu selalu saja gagal sampai ke pelaminan.Hari-hari pun berjalan, ternyata Tuhan belum pula menunjukkan tanda-tanda akan hadirnya seorang pujaan hati. Seesuai dengan pepatah orang
45
tua dulu, ternyata kalau memang jodoh tidak akan kemana. Suatu hari, ada salah seorang temannya, Hasan Sandi, yang menawarinya berkenalan dengan seorang gadis. Katanya, “Ustadz Arifin mau tidak kalau saya kenalkan dengan seorang gadis. Dia seorang putri ulama.”“Mau, anaknya tinggal di mana?” Arifin balik bertanya. “Di Kalibata. Tapi, lebih baik kita ketemu di tempat lain saja, deh.” Suatu hari di bulan Februari 1998 Hasan menghubungi Arifin lagi. Ia mengundang Arifin untuk memberikan ceramah dalam acara syukuran menempati rumah baru. “Nanti saya kenalkan sekalian dengan gadis itu,” kata Hasan. Saat memasuki rumah itu, Arifin kaget ketika melihat salah satu foto yang terpampang di kamar tamu, yang rupanya pernah dia kenal. “Ini, lho, foto gadis itu,” kata Hasan sambil menunjuk foto itu.Bertepatan dengan tangan Hasan menunjuk foto gadis itu, seperti disihir, gadis itu keluar bersama kedua orang tuanya. Hanya beberapa detik, karena setelah itu gadis yang mengenakan celana biru, baju biru, dan kerudung putih itu langsung masuk ke dalam lagi. Saat itu Arifin baru ingat bahwa ia pernah bertemu dengan gadis itu sekitar enam bulan yang lalu, saat ia berceramah di Depok. Kali ini Arifin benar-benar jatuh cinta. Sejak kedua kalinya bertemu gadis itu, ada perasaan yang aneh di hatinya. Bayang-bayang gadis kerudung putih itu terus mengusik kesendiriannya. Tapi, berbeda dengan kebanyakan muda-mudi lain, ia menyampaikan perasaan hatinya kepada Sang Maha Pencipta. Setiap kali bangun malam, ia langsung bersujud dan bersimpuh di hadapan-Nya. Sambil berdoa ia menangis dan memohon petunjuk agar diberikan pendamping hidup yang terbaik untuknya.
46
Selama ini, ia memang selalu memanfaatkan sepertiga malam yang terakhir untuk-Nya. Hanya, kini kualitas dan kuantitas penghambaannya kepada Allah itu kian ditingkatkan. Setiap malam ia shalat malam delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat. Memasuki hari kesebelas, ia tiba-tiba mengalami kelelahan yang luar biasa hingga ia pun tertidur.Di tengah kelelapan tidurnya, ia bermimpi seolah menjalankan ibadah umroh bersama gadis itu tepat tanggal 1 Muharam. Arifin percaya, mimpinya kali ini bukan sekadar kembang tidur. “Ini adalah petunjuk Allah yang Arifin terjemahkan untuk menikah tanggal 1 Muharam,” tegasnya. Pagi-pagi, usai shalat subuh, ia langsung menelepon gadis itu. “Aku Muhammad Arifin Ilham,” katanya memulai pembicaraan. “Aku ingin mengatakan sesuatu kepada kamu. Pertama, aku ingin menikah dengan kamu tanggal 1 Muharam. Kedua, niatku ini karena Allah. Ketiga, karena sunah Rasul. Keempat, aku ingin terbang ke langit. Cuma sayang, sayapku cuma satu. Bagaimana kalau salah satu sayap itu adalah kamu? Kelima, aku butuhkan jawabanmu besok pukul 5 pagi.”Gadis itu terduduk lunglai. Berbagai perasaan menyelimuti kalbunya. Di satu sisi ia merasa tersanjung dan bahagia, tapi di sisi lain ia juga merasa sedih dan khawatir. Bagaimanapun, ia belum mengenal lelaki itu, walaupun ia seorang ustad. Sebagai gadis, selama ini ia belum pernah pacaran atau pergi berduaan dengan lelaki. Selain tidak suka pergi-pergi iseng, pendidikan ayahnya pun sangat ketat. Sudah beberapa kali ia dilamar, tapi selalu ditolak oleh kedua orang tuanya. Karena itu, awalnya ia gamang saat ingin menyampaikan lamaran Arifin itu.Apa boleh buat, lamaran ‘mengagetkan’ dari ustadz muda itu harus
47
segera dia sampaikan kepada kedua orang tuanya, karena esok subuh sudah ditunggu jawabannya. Untunglah kedua orang tuanya menyetujuinya. Saat esok harinya, pukul 5 pagi, Arifin telepon dan yang menerima Yuni sendiri, ia yakin lamarannya bakal diterima.6 Satu bulan kemudian, tepat tanggal 1 Muharam (28 April 1998), Arifin dan Yuni menikah di Masjid Baiturrahman di Kompleks DPR Kalibata. Dua sejoli ini ternyata banyak kesamaannya. Antara lain, Arifin maupun Yuni adalah alumni Pesantren Darunnajah dan Universitas Nasional. Hanya tenggang waktu mereka yang berbeda. Kedua kakek mereka sama-sama memiliki pesantren, yang namanya juga sama, Darussalam.Kini, pasangan ini dikaruniai dua putra, Muhammad Alvin Faiz (4 Februari 1999) dan Muhammad Amer Adzikro (21 Desember 2000). Yuni yang sehari-hari dipanggil ‘Sayang’ oleh Arifin berkata “saya sangat bahagia, do’a saya dikabulkan oleh Allah” karena sejak sekolah SMP sampai kemudian mengakhiri masa gadisnya, setiap kali usai shalat wajib ia selalu berdoa. Tanpa ada yang menyuruh dan tak ada yang mengajarinya, Yuni selalu memohon kepada Tuhan agar mendapatkan jodoh pria dengan 10 kriteria.Antara lain, pria yang saleh, beriman, ganteng, berkecukupan, terkenal, berakhlak mulia, disayang semua umat, bertanggung jawab, dan pintar. Dan Alhamdulillah semua yang Yuni mau terdapat di dalam diri Arifin.
6
www.biografiku.com/2011/09/biografi-ustadz-arifin-ilham-.html diakses pada 15 september 2015 pukul 14.45 WIB
48
B. Karya-karyaUstadz Muhammad ArifinIlham Dalamkurunwaktu yang tidak lama dan di tengah-tengah kesibukan dalam memimpin majelis zikir, Ustadz Muhammad Arifin Ilham dapat menerbitkan beberapa buku diantaranta: 1. Hakikat Zikir (Jalan taat menuju Allah) dalam buku ini memberikan panduan, kiat-kiat untuk mensucikan jiwa, menenangkan batin guna meraih hidup yang bermakna dalam naungan ridha Allah. 2. Menggapai Kenikmatan Zikir (Fenomena Ustadz Muhammad Arifin Ilham dan Majelis Az-Zikra) buku ini mengupas tentang perjalanan hidup dan aktifitas Ustadz Muhammad Arifin Ilham serta Majelis Az-Zikra yang beliau pimpin. 3. Tarikat, Zikir, dan Muhammadiyah, dalam buku ini mengupas tentang metode zikir dan tuntunan zikir Ustadz Muhammad Arifin Ilham serta keputusan Majelis Muhammadiyah tentang zikir Ustadz Muhammad Arifin Ilham yang diakhiri dengan komentar para tokohnya. 4. Indonesia Berzikir (Risalah anak bangsa untuk negeri tercinta, 5. Renungan-renungan Zikir, Amalia zikir taubat, Menzikirkan matahati. Disamping kesibukan beliau yang lain adalah mengisi pengajian pada malam tarbiyah pada malam rabu ba’da isya, menjadi salah satu ustadz yang memberikan siraman rohani lewat alquran seluler, kemasan dakwah melalui handphone, mengisi rubric konsultasi zikir di majalah hidayah dan beberapa sinetron yang ditayangkan ditelevisi swasta pada bulan ramadhan.7
7
M. ArifinIlham, MenggapaiKenikmatanZikir, (Jakarta, Mizan 2014), Cet. Ke 3 h.145
49
C. Aktifitas Facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham Untuk melengkapi hasil penelitian, penulis melakukan observasi terhadap aktifitas facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham selama satu bulan terhitung dari 1 oktober s/d 1 November 2015.
50
Gambar 3.1 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 1 Oktober 2015
51
Gambar 3.2 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 3 Oktober 2012
52
Gambar 3.3 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 4 Oktober 2015
53
Gambar 3.4 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham
54
Gambar 3.5 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 8 Oktober 2015
55
Gambar 3.6 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 10 Oktober 2015
56
Gambar 3.7 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 12 Oktober 2015
57
Gambar 3.8 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 13 Oktober 2015
58
Gambar 3.9 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 15 Oktober 2015
59
Gambar 3.10 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 17 Oktober 2015
60
Gambar 3.11 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 19 Oktober 2015
61
Gambar 3.12 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 20 Oktober 2015
62
Gambar 3.13 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 21 Oktober 2015
63
Gambar 3.14 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 22 Oktober 2015
64
Gambar 3.15 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 24 Oktober 2015
65
Gambar 3.16 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 25 Oktober 2015
66
Gambar 3.17 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 27 Oktober 2015
67
Gambar 3.18 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham, 1 November 2015
BAB IV HASIL ANALISIS TEMUAN
A. Efektivitas Manajemen Dakwah Ustadz Arifin Ilham Melalui Facebook Organisasi dan manajemen sama pentingnya sebab secara bersamasama berusaha mencapai tujuan yang sama. Manajemen sebagai kegiatan mengelola kegiatan Sumber Daya Manusia, sumber dana dan sumber-sumber lainnya tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien tanpa organisasi yang mapan. Sebaliknya organisasi sebagai struktur akan sukar mencapai tujuan yang sejak semula ditentukan tanpa manajemen yang baik dan akurat. Dalam pelaksanaan berdakwah melalui jejaring sosial facebook supaya berjalan efektif dan efisien, Ustadz Muhammad Arifin Ilham terlebih dahulu mengidentifikasikan dan mengantisipasi masalah-masalah yang akan dihadapi. Selanjutnya untuk melaksanakan kegiatan yang telah disusun itu disiapkan pula pelaksana yang memiliki kemampuan serta diatur dan diorganisir dalam kesatuan-kesatuan yang seimbang dengan program yang dilaksanakan. Demikian mereka yang telah diatur dan diorganisir dalam kesatuan itu digerakkan dan diarahkan pada sasaran atau tujuan kegiatan yang dikehendaki. Akhirnya kegiatan yang dilakukan diteliti dan dinilai apakah senantiasa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau sebaliknya terjadi penyimpanganpenyimpangan. Untuk dapat mengurangi hambatan atau kesalahan dan meningkatkan efektivitas kegiatan dakwahnya melalui facebook, Ustadz Muhammad Arifin Ilham menggunakan cara:
68
69
1. Selalu melakukan persiapan terhadap materi yang akan di posting ke facebook 2. Memiliki ustadz yang dipercayai untuk mengelola akun facebooknya 3. Mengontrol serta mengevaluasi setiap postingan materi dakwah di facebook. a. Selalu melakukan persiapan terhadap materi yang akan di posting ke facebook Dalam hal ini, Ustadz Muhammad Arifin Ilham selalu mempersiapkan materi yang akan di posting ke facebook. Hal ini bertujuan agar materi dakwah yang di posting ke facebook dapat diterima oleh semua kalangan.1 b. Memiliki ustadz yang dipercayai untuk mengelola akun facebooknya Dalam hal ini bertujuan agar ketika Ustadz Muhammad Arifin ilham sedang
berada
di
tengah-tengah
kesibukan,
maka
orang
kepercayaannyalah yang akan mengurus segala aktivitas facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham.Seperti pada akun K.H Muhammad Arifin Ilham, di akun tersebut memiliki tiga orang admin sebagai penanggung jawabnya. Diantaranya adalah: 1) Firman Al Farisi, beliau aktif sebagai jamaah majelis az-zikra. 2) Asfuddin MI, beliau aktif sebagai jamaah majelis az-zikra dan berasal dari Medan. 1
Wawancara Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Sentul, Bogor, Selasa, 24 November 2015, pukul 07.00 - 09.00 WIB
70
3) Chep Dawam, belia aktif sebagai jamaah majelis az-zikra dan megajar di komunitas pengajar al-quran Indonesia, tinggal di Garut. c. Mengontrol serta mengevaluasi setiap postingan materi dakwah di facebook Cara yang digunakan adalah dengan melihat aktifitas facebook serta merespon setiap komentar dari para jamaah facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham, karena dengan hal seperti itu tentunya Ustadz Muhammad Arifin dapat lebih mengontrol jalannya aktifitas dakwah facebooknya. Dan apabila menerima respon yang kurang baik, maka akan diadakan rapat evaluasi dengan para ustadz untuk menentukan tindak selanjutnya. Dengan demikian, dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook dapat berjalan dengan efektif karena meliputi: 1. Tepat, maksudnya kena sasarannya. Apa yang dikehendaki tercapai atau apa yang diharapkandalam tujuan dakwahnya akan menjadi kenyataan. 2. Cepat, maksudnya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu, sesuai dengan waktu yang ditentukan atau sebelum waktu yang ditentukan 3. Hemat, maksudnya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa terjadi pemborosan dalam bidang apapun. 4. Selamat, maksudnya segala sesuatu sampai pada tujuan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan, kelambatan atau kemacetan.
71
Adapun dalam pengelolaan manajemen dakwahnya, dilakukan bersamaan dalam setiap melakukan perjalanan berdakwahnya namun dalam hal ini dakwah melalui facebook yang menjadi pembahasan. Dengan setiap materi-materi dakwah yang di posting ke jejaring sosial facebook, Ustadz Muhammad Arifin Ilham dapat lebih mudah mencapai tujuannya agar agama Islam dan ajarannya dapat tersebar di tengah-tengah masyarakat melalui kegiatan dakwahnya melalui jejaring sosial facebook. Dan berikut merupakan tabel jadwal dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook terhitung dari tanggal 1 Oktober 2015 sampai tanggal 1 November 2015: Tabel 4.1 NO 1 2 3
TANGGAL 1 Oktober 2015 3 Oktober 2015 4 Oktober 2015
4
6 Oktober 2015
5
8 Oktober 2015
6
10 Oktober 2015
7
12 Oktober 2015
8 9
13 Oktober 2015 15 Oktober 2015
10
17 Oktober 2015
11
19 Oktober 2015
12
20 Oktober 2015
13
21 Oktober 2015
TEMA Hikmah Do'a Hikmah Tausiyah Dzikir Muallaf Saling Mengasihi dan Menyayangi Arti Kehidupan Di Dunia Persatuan Umat Islam Amal Jariyah Pembangunan Masjid Az-Zikra Gunung sindur Tahun Baru Islam Bertaubatlah Berhati-hati Memilih Sahabat Renungan Bersama Sahabatku Rahasia Keistimewaan Istiqomah Dawaamul Wudhu
DISUKAI 33.354 31.146 36.903
DIBAGIKAN 3.119 943 1.164
KOMENTAR 2.129 1.264 1.592
45.222
1.563
1.276
20.714
10.173
1.626
70.613
4.889
7.072
36.360
1.220
1.122
8.569 30.184
3.061 4.960
4.074 3.126
63.684
15.375
2.801
38.598
4.165
1.673
33.378
1.980
1.451
34.589
2.146
1.037
72
NO 14
TANGGAL 22 Oktober 2015
15
24 Oktober 2015
16
25 Oktober 2015
17 18
27 Oktober 2015 1 November 2015
TEMA 10 Muharram Kenikmatan Shalat Malam Sunnah Harian Rasulullah Tausiyah Dzikir Muallaf
TOTAL*
DISUKAI 25.688
DIBAGIKAN 3.746
KOMENTAR 1.496
32.534
3.866
3.654
27.938
3.123
3.449
31.701 40.768
1.299 1.620
1310 1.735
641.943
1.030.804
40.708
*Hasil perhitungan bisa berubah sewaktu-waktu
Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham
Dari data yang dikumpulkan penulis di atas, dapat diketahui bahwa dalam satu bulan materi-materi dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham mendapat respon yang sangat luar biasa. Jika di perhatikan dengan seksama dalam satu materi saja rata-rata mendapat respon menyukai sebanyak 30.000 pengguna facebook dan telah di bagikan dan di komentari sebanyak lebih dari seribu bahkan sampai menembus angka 7.000 pengguna facebook. Dan jika di totalkan terhitung dari tanggal 1 oktober 2015 sampai 1 november 2015, keseluruhan yang menyukai postingan dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham adalah sebanyak 641.943 pengguna facebook, dan yang telah di bagikan sebanyak 1.030.804 pengguna facebook, dan yang memberikan komentar sebanyak 40.708 pengguna facebook. Dan berikut dibawah ini merupakan grafik hasil perhitungan respon dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham yang meliputi tema materi, materi yang disukai, materi yang dibagikan, dan komentar:
73
80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000
DISUKAI Tahun Baru Islam Bertaubatlah Berhati-hati Memilih Sahabat Renungan Bersama… Rahasia Keistimewaan… Dawaamul Wudhu 10 Muharram Kenikmatan Shalat Malam Sunnah Harian Rasulullah Tausiyah Dzikir Muallaf
0
Hikmah Do'a Hikmah Tausiyah Dzikir Muallaf Saling Mengasihi dan… Arti Kehidupan Di Dunia Persatuan Umat Islam Amal Jariyah Pembangunan…
10000
DIBAGIKAN KOMENTAR
Grafik 4.2 Sumber: Facebook K.H Muhammad Arifin Ilham
Berdasarkan tabel grafik di atas, dapat kita lihat bahwa tingkat respon pengguna facebook terhadap dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham cukup signifikan. Artinya naik turunnya grafik cukup stabil dan ini membuktikan bahwa respon dari pengguna facebook terhadap dakwah beliau sangatlah baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses pelaksanaan kegiatan dakwah melalui facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham berjalan efektif dan efisien, hal ini dikarenakan dalam mengaplikasikan ilmu manajemen ke dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah adalah sangat baik. Dimana kegiatan dakwah yang direncanakan berhasil dikerjakan dengan secara efektif dan efisien.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang efektifitas manajemen dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook, penulis dapat menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut: Dari data yang telah dikumpulkan penulis, dapat diketahui bahwa dalam satu bulan materi-materi dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham mendapat respon yang sangat luar biasa. Jika di perhatikan dengan seksama dalam satu materi saja rata-rata mendapat respon menyukai sebanyak 30.000 pengguna facebook dan telah di bagikan dan di komentari sebanyak lebih dari seribu bahkan sampai menembus angka 7.000 pengguna facebook. Dan jika di totalkan terhitung dari tanggal 1 oktober 2015 sampai 1 november 2015, keseluruhan yang menyukai postingan dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham adalah sebanyak 641.943 pengguna facebook, dan yang telah di bagikan sebanyak 1.030.804 pengguna facebook, dan yang memberikan komentar sebanyak 40.708 pengguna facebook. Dan penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan fungsifungsi manajemen dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham melalui facebook sangat efektif dan mempunyai implikasi positif bagi perkembangan metode berdakwah melalui media sosial.
74
75
B. Saran-saran Dengan berakhirnya penelitian ini, maka penulis menyarankan kepada: 1. Ustadz Muhammad Arifin Ilham untuk mengambil langkah tegas terhadap akun-akun facebook beliau yang palsu, karena agar terhindar dari yang namanya penyalahgunaan nama serta fitnah yang bisa datang kapan saja. 2. Bagi para praktisi dai agar senantiasa menggunakan manajemen dalam pemanfaatan media sosial apapun jenisnya. Karena agar mempermudah sekaligus dapat mengurangi beban dai tersebut. 3. Pemuda-pemudi seiman, agar dapat menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik dan saling menjaga kerukunan dan komunikasi yang islami.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, ASS., Djamal, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), AM Kadarman, Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama, 1997 Amin, Samsul, Munir, Rekonstriksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah, 1998 Arifin, M., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Study, Jakarta: Pirma Dara Aziz, Abdul, Islah Al-Wakhudu Al-Diny, (Mesir: Attiqarah Al-Kubra, 1997) Aziz, Moh, Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana 2004 Brantas, Dasar-dasar Manajemen, Alfabeta, Bandung, 2009. Effendi, EK., Mochtar, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1986 Handayaningrat, Soewarno, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001 Ilham, M. Arifin, Menggapai Kenikmatan Zikir, Jakarta; Mizan, 2004 Jumantoro, Toto. Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang Qur’ani, Wonosobo: Jakarta, 2001. Kartono, Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994 Mahfudz, Syaikh, Ali, Hidayat al-Mursidin, lihat juga Abdul Kadir Sayid Abd Rauf, Dirasat fi da’wah al-Islamiyah, (kairo: Dar al-Tiba’ah alMahmadiyah, 1987) Moelong, Lexi, J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Omar, Toha, Yahya, Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1983 Pahlawan, Kayo, RB., Khatib, Manajemen Dakwah dari Dakwah Konvensional menuju Dakwah Profesional, (Jakarta: Amzah, Cet. 1, 2007) Rahmad, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1986)
76
77
Salman, Ismah, Strategi Dakwah di Era Millenium, Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004) Shadly, Hasan, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1990 Shaleh, Abd. Rosyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1972 Suwarto, Fx, Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta, 1999 Terry, George R., Prinsip-prinsip Manajemen, Penerjemah J.Smith, Bumi Aksara, 1993
Jakarta:
Thantowi, Jawahir, Unsur-unsur Manajemen Menurut Al-Qur’an, Jakarta; Pustaka Al Husna,1983 Tim Penyusun Kamus Besar Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B) Departement Pendidikan dan Kebuadayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penafsiran al-Qur’an, 1973 Zaini, Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Yogyakarta; Al-Amin Press dan IKFA, 1996 Zen, Muhammad, Jurnal Signifikasi Manajemen Dakwah Islam Dalam Agenda Perubahan Sosial, (Jakarta, Jurnal Simbol, 2000) Sumber Dari Internet: http;//id.shvoong.com/humanities/history/1946922-sejarah-facebook/ pada 15 september 2015 pukul 14.45 WIB
diakses
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184012-pengertianpenggerakan-actuating/#ixzz1nfzTjKeM diakses pada 18 november 2015 pukul 20.35 WIB http;//blogfajri.wordpress.com. di akses pada 5 januari 2016 jam 15.17 wib http://ahmadsutisna.blogspot.co.id/2011/04/makalah-manajemen-dakwah.html, di akses tanggal 13 januari 2016 jam 3.22 wib www.biografiku.com/2011/09/biografi-ustadz-arifin-ilham-.html diakses pada 15 september 2015 pukul 14.45 WIB www.biografiku.com/2011/09/biografiustadz-arifin-ilham-.html diakses pada 15 september 2015 pukul 14.45 WIB
Transkip Wawancara Narasumber
: Ustadz Muhammad Arifin Ilham
Tempat
: Rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham Komplek Perumahan Muslim Bukit Az-Zikra Sentul Desa Cipambuan, Babakan Madang, Sentul Selatan
Tanggal dan Waktu
: Selasa, 24 November 2015, pukul 07.00 - 09.00 WIB
1. Bagaimana pandangan ustadz terhadap media sosial facebook sebagai sarana dakwah? Jawab: Facebook itu kan sebagai sarana komunikasi di dunia maya, kalo abang sendiri menganggap facebook itu sebagai kemajuan komunikasi yang luar biasa. Sekali memposting sesuatu langsung bisa terlihat oleh orang-orang banyak… seharusnya moment seperti ini yang bisa dimanfaatkan oleh kita umat islam untuk berdakwah. abang setiap berdakwah di daerah manapun selalu abang posting dan abang selipkan materi dakwah didalamnya. Bagi abang facebook sarana yang sangat baik untuk berdakwah, makanya adek juga harus manfaatkan facebook untuk hal-hal yang baik.. bukan posting poto-poto dengan pacar.. hahaa.. 2. Bagaimana cara ustadz mempersiapkan bahan dakwah yang akan di posting ke media sosial facebook? Jawab: mempersiapkan bahan dakwah memang sangat penting. Tapi untuk bahan yang di posting di facebook kan banyak tuh yang liat dari berbagai kalangan dan usia… jadi cukup abang posting kegiatan-kegiatan dakwah abang kemudian dengan beberapa poto-poto kegiatannya, pokoknya kalau satu
hari abang berdakwah, maka kegiatan sehari itu abang posting di facebook. Dan tentunya dengan mempertimbangkan kata-kata yang baik untuk dibaca semua kalangan dan usia… 3. Apakah ada pergantian tema setiap ustadz akan memposting suatu bahan dakwah ke media sosial facebook? Jika ada kapan pergantian tema dilakukan? Jawab: tema abang tentukan sesuai dengan kegiatan dakwah abang. Kalo abang lagi mengisi dakwah tentang mauled nabi, maka facebook abangpun postingannya berisi materi-materi mauled nabi.. jadi ga menentu untuk temanya. 4. Adakah seseorang yang ustadz pecayai untuk mengelola akun facebook ustadz? Jawab: tentunya ada, untuk jaga-jaga kalau abang sibuk dengan mengisi materi maka abang serahkan facebook abang ke orang kepercayaan abang.. bisa ke ustadz kris atau ustadz lainnya. Nah, ada juga ustadz yang tugasnya untuk mengambil materi abang di facebook kemudian dicetak untuk majalah dinding Masjid Az-zikra. 5. Bagi ustadz, penting tidakkah adanya seseorang yang dipercayai untuk mengelola akun media sosial (facebook) bagi seorang pendakwah? Jawab: sangat penting, kalau pendakwahnya sudah punya jadwal padat ya memang harus ada seseorang yang dia percayai untuk memegang facebooknya. Guannya untuk membantu agar lebih efisisensi waktu. Misalnya dainya berdakwah, kemudian orang yang dia percayai mendokumentasikan dakwah dai tersebut ke media sosial facebook. Tapi kalau memang bisa mengatur waktu untuk tidak menggunakan facebook setiap hari sebagai sarana dakwah abang rasa ga perlu tuh kasih akun dia ke orang.
6. Apakah setiap materi dakwah yang di posting ke media sosial facebook, di cetak kembali untuk majalah dinding Masjid Az-Zikra? Jawab: Ya, ada beberapa materi dakwah di facebook abang yang dicetak kemudian dijadikan materi bacaan di majalah dinding Masjid Az-zikra. Dan itu rutin setiap bulan diganti materinya.. 7. Bagaimana cara ustadz menanggapi komentar yang kurang baik dari seseorang di facebook? Apakah menghapusnya atau membiarkannya? Jawab:
Selama
komentarnya
tidak
mengandung
unsur
fitnah
atau
semacamnya, abang akan memberikan respon baik. Tapi kalau sudah bermain dengan yang namanya syar’I maka abang akan mengambil tindakan tegas. Entah abang hapus atau abang berikan nasihat-nasihat agar cepat bertaubat. 8. Menurut ustadz, pentingkah suatu media sosial seorang pendakwah besar menggunakan manajemen? Jawab: manajemen itu kan fungsinya agar tercapai semua tujuan yang kita inginkan, jadi abang sangat setuju sekali kalau seorang pendakwah besar harus menanamkan nilai-nilai manajemen kedalam facebooknya agar tidak hanya menjadi sebuah bacaan biasa saja, melainkan menjadi tempat berbagi ilmu bagi sesama umat islam. 9. Bagaimana manajemen yang digunakan ustadz dalam berdakwah melalui facebook? Jawab: kalo abang simple aja.. yang terpenting semuanya merasa nyaman menjalani tanggung jawabnya, dan yang terpenting tujuan berdakwah berjalan dengan lancar. Dan untuk manajemen ya abang memang gak terlepas dari fungsi manajemen itu.
Peneliti
M. Agus Nasor Alkahfi
Narasumber
Ustadz Muhammad Arifin Ilham
Assalamualaikum, salam sejahtera untuk sahabat seiman sekalian.. Perkenalkan nama saya M. Agus Nasor Alkahfi, mahasiswa Universitas Islam Negri Jakarta Prodi Manajemen Dakwah sedang melakukan penelitian skripsi yang berjudul “Efektifitas Manajemen Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham Melalui Facebook”. Untuk melengkapi penelitian saya, saya meminta sahabat seiman jamaah ustadz arifin ilham untuk membantu saya menjawab beberapa pertanyaan saya sebagai berikut: 1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? 3. Kapan saja anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? 4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Atas waktunya saya ucapkan beribu terimakasih, dan semoga Allah SWT membalas semua kebaikan sahabat seiman sekalian. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Wawancara (1)
: Bapak Waluyo
Tempat dan Waktu : Sentul, Minggu 11 oktober 2015
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Ustadz arifin ilham itu orang yang sangat hebat, saya sangat kagum dengan beliau apalagi ketika beliau memimpin pengajian akbar seperti sekarang ini. Ada banyak jamaah yang berdatangan dari berbagai daerah, saya sendiri datang dengan rombongan saya satu bis dari bogor. Dan menurut saya ustadz arifin ilham sangat cocok menjadi panutan hidup saya, zikir yang beliau lakukan dapat menghipnotis setiap jamaah. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Saya baru ikut dakwah ustadz arifin di facebook belum lama karena saya juga baru 2dua tahun punya facebook. Namun karena saya sudah bergabung dengan facebook ustadz arifin, maka setiap saya membuka facebook saya sering melihat postingan dakwah ustadz arifin dan sesekali saya membacanya. 3. Seberapa seringkah anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Waktu saya membuka facebook terkadang saya melihat postingan dakwah beliau, nah.. pada waktu itu saya sempatkan untuk sesekali membaca postingan dakwah beliau. Dan sekarang karena hape saya sudah android, saya membuka facebook jadi lebih gampang lagi. Dan saya jadi lebih mudah membaca postingan dakwah ustadz arifin ilham.
4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Yang membuat beda adalah, dakwah beliau di facebook sesuai dengan perjalanan dakwah beliau pada saat itu juga. Jadi semisal beliau sedang berdakwah di suatu daerah yang banyak anak yati, maka beliau berfoto dan membuat postingan dakwah dengan tema kasih saying anak yatim. Disitulah yang membedakan dakwah beliau dengan pendakwah lainnya yang samasama melalui facebook.
5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Karakteristik yang saya dapatkan, beliau begitu sangat loyal terhadap sesame umat islam. Beliau tidak membeda-bedakan semua kalangan, beliau menyayangi semua orang terdekatnya bahkan orang yang baru saja dia kenal.
Wawancara (2)
: Bapak Mulyadi
Tempat dan Waktu : Sentul, Minggu, 11 Oktober 2015
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Pandangan saya belau adalah sosok yang sangat dermawan, banyak orang yang mengagumi beliau terutama dikalangan para penganut poligami, beliau bisa menjadi panutan yang sangat tepat. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Saya tidak terlalu sering mengikuti dakwah beliau melalui facebook, tapi saya tahu beliau juga aktif berdakwah melalui facebook. Dan saya mulai bergabung dengan facebook beliau sejak tahun 2012 waktu itu saya melihat postingan beliau dari dinding facebook kawan saya, dan saya mulai sering melihat postingan dakwah beliau. 3. Seberapa seringkah anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Kapannya tidak pasti, tetapi ketika saya membuka facebook saya dan disitu ada postingan dakwah beliau, saya sempatkan untuk membacanya. Terkadang ketika saya sedang banyak waktu luang dan sedang membuka facebook, saya sempatkan untuk melihat beberapa postingan dakwah ustadz sebelumnya. 4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Yang membedakan adalah dari cara beliau menyampaikan dakwahnya, yaitu dari perjalanan dakwah beliau bertemu dengan ulama-ulama besar, dan aktifitas beliau yang bisa menjadi panutan yang baik bagi para pembaca facebook. 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Beliau sangat baik hati, pantas menjadi panutan kita semua. Beliau tidak membeda-bedakan setiap kalangan dan golongan. Dan beliau sangat aktif dalam membela agama islam.
Wawancara (3)
: Bapak Susanto
Waktu dan Tempat : Sentul, Minggu, 11 Oktober 2015
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Beliau adalah sosok yang saya kagumi, dari kepribadiannya yang sangat memotivasi hidup saya untuk berbuat lebih baik lagi. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Sudah lama sekitar tahun 2010an saat itu saya baru mengenal yang namanya ustadz arifin ilham. Dan sejak saat itu di beranda facebook saya sering terdapat postingan dakwah beliau. 3. Seberapa seringkah anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Ketika saya membuka facebook saya, dan semenjak saya bergabung dengan facebook ustadz arifin ilham, hampir setiap harinya saya melihat postingan beliau dan saya sesekali membacanya. 4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Postingan beliau tentang perjalanan dakwah sekaligus siraman rohani bagi para pembacanya. Berbeda dengan pendakwah lainnya, mereka memposting materi dakwah yang tidak sesuai dengan perjalan dakwahnya pada waktu itu. 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Beliau pendakwah yang sangat aktif dan memiliki jadwal dakwah yang sangat luar biasa padatnya.
Wawancara (4)
: Bapak Saprudin (Udin)
Tempat dan Waktu : Selasa, 06, Oktober 2015
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Ustadz arifin ilham adalah sosok yang patut dijadikan pedoman, selain Rasulullah SAW. Beliau merupakan sosok yang sukses dalam syiar dakwah Islam baik secara langsung maupun tidak langsung (media sosial), dalam berdakwah beliau selalu mengacu pada nash-nash alquran dan alhadits, itulah kenapa beliau bisa menjaring ribuan jamaah di seluruh Indonesia, baik secara retorika maupun gaya dakwah beliau yang dimana didalamnya selalu beliau mengajak para jamaah untuk berdzikir kepada Allah SWT. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Saya baru mengenal facebook pada tahun 2009 atau semenjak masuk SMA. Akan tetapi, sampai tahun 2011 saya tidak begitu terlalu tertarik dengan media sosial online. Saat saya kuliah, saya sering melihat ceramah di televise namun saya belum pernah melihat sebelumnya dakwah melalui media sosial. Setelah saya melihat ceramah dakwah beliau ditelevisi, beliau mengumumkan kalau beliau juga berdakwah melalui media sosial (facebook). Sejak saat itu saya tidak pernah ketinggalan untuk mengikuti beliau memposting ceramah beliau di facebook. Kenapa? Karena di media facebook saya dapat berinteraksi langsung dengan beliau. 3. Seberapa seringkah anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Dalam dunia modern ini, media sosial bukanlah hal yang susah untuk kita akses khususnya facebook. Kita mengakses facebook hampir setiap hari bahkan setiap jam untuk mengetahui berita terbaru teman kita maupun orang lain yang menjadi teman kita di facebook. Oleh karena itu setiap saya mengakses facebook, postingan dakwah ustadz arifin ilham pasti selalu terbaca di dinding akun facebook saya. Dan saya melihat facebook beliau setiap kali memposting pasti banyak jamaah yang ikut aktif member komentar atau sekedar menyukai postingan beliau.
4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Menurut saya, dakwah beliau melalui facebook itu lebih eksentrik dari dakwah facebook ustadz-ustadz yang lain. beliau memposting seluruh aktifitas dakwah beliau baik dari daerah maupun di kalangan pengajian majelis az-zikra. Dan senjata beliau yang paling popular atau paling menonjol dari pendakwah lainnya adalah postingan beliau dengan kedua istrinya. 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Beliau berani menampilkan kedua istrinya dengan kemesraan yang tidak jarang kita temui dan membuat semua orang terkagum-kagum.
Wawancara (5)
: Nurhidayati Arifin
Tempat dan Waktu : Media Facebook
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Menurut saya, mempunyai karismatik yang unik sehingga jamaah pun merasa tenang ketika melihatnya. terlebih dengan suara khas seraknya bisa menandakan bahwasanya itu adalah beliau. Ustadz arifin bukan sekedar kiyai bagi saya, tetapi ayah yang menuntun saya ke jalan akhirat yang di ridhai Allah SWT. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Saya mengikuti akun facebook ustadz arifin semenjak saya mengikuti pengajiannya, dan disitu saya tertarik dengan dakwahnya dan mengikuti dakwah facebook beliau pada tahun 2012. 3. Seberapa seringkah anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Setiap hari, karena saya menggunakan hape smartphone dan ketika akun facebook beliau mengeluarkan notifikasi sayapun langsung membuka dan membaca dakwah-dakwah beliau. 4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Bagi saya yang membedakan adalah susunan kata-kata dari postingan beliau mudah saya pahami melalui akal dan menyejukkan hati. 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Menurut saya karakteristik beliau baik, karena postingan beliau selalu update dengan kegiatan beliau setiap hari dan juga dengan isu-isu terkait agama di Negara-negara islam. Namun menurut saya dengan berdakwah melalui media facebook jamaah yang tidak bisa mempunyai waktu mengikuti pengajian bisa bertanya kepada beliau melalui facebook juga.
Wawancara (6)
: Kesuma Dewangsa
Tempat dan Waktu : Media Facebook
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Bagus, jamaahnya banyak dan sampai sekarang belum ada kritikan yang kurang baik menurut saya kepada beliau. Dari segi dakwah, sosialisasi kepada masyarakat, bahkan secara segi kepala rumah tangga. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Saya mengikuti akun facebook beliau pada tahun 2014. Saya tertarik dengan beliau yang menurut saya memiliki karakter yang unik dan karismatik sebagai pendai Indonesia. 3. Seberapa seringkah anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Sebetulnya karena saya menggunakan handphone smarphone dan selalu terkoneksi dengan facebook, dan hampir setiap harinya saya melihat notifikasi beliau. Akan tetapi tidak selalu saya mengikuti info dari akun beliau. 4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Saya tidak tahu pasti perbedaan akun facebook ustadz arifin dengan pendakwah lainnya karena saya belum mengikuti akun-akun lewat media facebook selain beliau. 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Karakteristiknya dari saya pertama kali mengikuti pada tahun 2014 cukup baik, namun tetapi belum ada perubahan postingan yang mengajak jamaah yang bersifat pragmatis dalam agama.
Wawancara (7)
: Sopyandi
Tempat dan Waktu : Media Facebook
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Menurut saya beliau merupakan ustadz yang saya kagumi baik dari sisi ceramahnya maupun tingkah lakunya walaupun secara pribadi saya tidak begitu tahu tingkah laku sesungguhnya. Ustadz arifin ilham bagi saya merupakan suri tauladan bagi diri saya di kehidupan sehari-hari dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Sebenarnya saya mengagumi ustadz arifin ilham semenjak saya SMA, tapi saya baru mengikuti dakwah facebook beliau ketika saya di semester 3 di kuliah. 3. Seberapa seringkah anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Karena saya sudah bekerja jadi saya hanya dua kali seminggu untuk melihat dakwah ustadz arifin di facebook. 4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Simple dan sangat mudah di pahami. 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Dalam postingannya bagus namun agak kurang mengena di hati karena secara peribadi saya lebih tertarik mendengar langsung suara ustadz arifin ilham dari pada secara tulisan.
Wawancara (8)
: Ilham Kholik Nasution
Tempat dan Waktu : Media Facebook
1. Bagaimana pandangan anda tentang sosok ustadz arifin ilham? Menurutku KH. Muhammad Arifin Ilham seorang guru agama islam untuk seluruh Indonesia lewat media dan dalam tausiyah-tausiyahnya aku rasa setiap di masjid manapun atau daerah manapun yang dikunjungi Ustadz Muhammad Arifin Ilham melakukan dakwah kemungkinan besar mereka sering merindukan pengajaran agama dari ustadz arifin. 2. Sejak kapan anda mengikuti dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Aku mengikuti dakwahnya Ustadz Arifin sudah lebih dua tahun 3. Kapan saja anda menyempatkan waktu untuk melihat dakwah ustadz arifin ilham melalui facebook? Jarang sih aku ikut dalam dakwah-dakwahnya Ustadz Arifin karena aku tidak terlalu sering ngaktifin facebook dulu. 4. Apa yang membedakan dakwah facebook ustadz arifin ilham dengan facebook pendakwah lainnya? Yang membedakan dakwah Ustadz Arifin dengan dakwah lainnya suara khasnya yang serak-serak dan cara bicaranya cukup tegas tetapi kalau dakwahnya yang lewat media perbedaanya kurasa tidak ada perbedaan dengan pendakwah lainnya karna sama-sama mengambil dari hadits dan alquran. 5. Karakteristik apa yang anda dapat dari keseluruhan postingan dakwah facebook ustadz arifin ilham? Dalam berdakwah terkadang membuat orang seperti gemetaran tersentuh hatinya dan dalam dakwahnya ustadz arifin di facebook yang tidak aku lupakan, ustadz arifin tidak pernah lupa mengingatkan untuk berwudhu sebelum tidur berazam untuk shalat malam atau tahajjud. Yang paling condong dalam dakwahnya ustadz arifin ilham termasuk mengingatkan keutamaan shalat dan pentingnya taubat.