PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK JASA RENTAL MOBIL GLOBAL WISATA MAGELANG
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Hendra Setiawan 07.12.2222
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
2
SOFTWARE DEVELOPMENT SERVICES GLOBAL WISATA CAR RENTAL MAGELANG PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK JASA RENTAL MOBIL GLOBAL WISATA MAGELANG
Hendra Setiawan Kusnawi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Transportation is authorized to reach a place or destination. Various types of transport, ranging from transportation by land, water and air. Demands led to the events and activities must use the means of transportation to reach the goal. Use car rental services are now widely, so it requires a good system for the benefit of the car rental business. Global Wisata is a company eangaged in the rental car. One of the efforts made to establish a computerized information system in Global Wisata. This System was build with the goal of providing ease, accuracy and speed in the car rental transaction. Final results obtained can be well documented operational and accurate. With the achievement of the expected results can be used as reference information by the managers to support decision making.
Keywords: Car Rental, Visual Basic 6.0
3
1.
Pendahuluan Alat transportasi merupakan modal dasar untuk mencapai suatu tempat atau
tujuan. Pada saat sekarang ini sudah banyak kita jumpai bermacam-macam jenis transportasi, mulai dari alat transportasi roda dua, sampai dengan roda empat dan juga alat transportasi lainya baik yang berada di darat, laut dan udara.
Global Wisata adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang rental kendaraan khususnya mobil. Dalam persaingan dunia bisnis pelayanan terhadap pelanggan sangat diutamakan, seperti ketepatan waktu, banyaknya akses kemudahan yang didapat oleh pelanggan serta kemudahan-kemudahan lain yang bisa meningkatkan produksi pendapatan dari pelanggan, serta bisa menjadikan sebuah perusahaan jauh lebih baik lagi. Global Wisata dalam melakukan pencatatan dan pengecekan data transaksi peminjaman, pengembalian,data pelanggan, kendaraan, dan supir.
Untuk itu diperlukan pengolahan data yang sudah terkomputerisasi. Pentingnya efektifitas, efisien dan keakuratan waktu dalam pengolahan data penyewaan dan pembayaran sangat diperlukan dalam meningkatkan keuntungan usaha dan pelayanan konsumen, maka sangat tepatlah membangun suatu sistem perangkat lunak rental mobil yang akan mempermudah pelayanan kepada konsumen. Sistem yang dibuat akan lebih bersifat
untuk
membantu
perusahaan
dalam
pengolahan
laporan
menjadi
terkomputerisasi dan diharapkan sistem juga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari pengolahan laporan perusahaan.
2.
Landasan Teori
2.1
Tinjauan Pustaka Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai
literature-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks jurnal ilmiah, situs-situs di internet dan bacaanng ada kaitanya dengan bacaan-bacaan yang ada kaitanya dengan topik penelitian.
2.2
Dasar Teori
2.2.1
Definisi Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk 1
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Prosedur adalah urutan-urutan kegiatan
1
FitzGerald Jerry, Andra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., 1981, Fundamentals of Systems Analysis, hal: 5.
4
yang biasanya melibatkan orang dalam satu atau departemen dan diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
2.2.2
2
Definisi Informasi Informasi merupakan hasil dari pengolahan data ke dalam bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadiaan yang nyata digunakan untuk pengambil keputusan.
2.2.3
Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang mampu meyediakan
informasi (merupakan hasil dari proses transaksi yang terjadi) di mana satu sama lain saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Data merupakan nilai, keadan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995).
2.3
3
Karateristik Sistem Informasi Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut : 1.
Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai piranti fisik seperti kcomputer dan printer.
2.
Perangkat lunak (software), sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
3.
Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemerosesan data dan pembangkitan perangkat keras memproses data.
4.
Orang (brainware), yaitu semua pihakyang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemerosesan dan keluaran sistem informasi.
5.
Basis data (database), yaitu sekumpulantabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6.
Jaringan computer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersamaan.
2 3
Richard F. Neuschel, 1960, Management by Systems, hal :10. Al Fatta, Hanif, 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, hal: 9
5
Sebagai suatu sistem, keenam komponen tersebut masing-masing saling berintegrasi satu sama lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya. Berikut ini adalah penjelasan tentang blok bangunan yang ada yaiutu : 1. Blok Masukan (Input Block) Blok masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok Model(Model Block) Kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk meghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi
yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem 4. Blok Teknologi (Technology Block) Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari
tiga
bagian
utama
yaitu
teknisi
(brainware),perangkat
lunak
(software),dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data (Database Block) Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Control Blok) Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau
terlanjur
terjadi
kesalahan dapat langsung diatasi.
2.4
Konsep Arsitektur Sistem
2.4.1
Konsep Arsitektur Stand Alone (one-tier) Konsep arsitektur stand-alone menempatkan database dan aplikasi database
pada mesin (komputer) yang sama. Arsitektur ini adalah arsitektur yang paling sederhana dan dirancang untuk single user. Database yang digunakan adalah database lokal.
6
2.4.2
Konsep Arsitektur Client Server Arsitektur ini terdiri dari dua komponen utama yaitu client dan server. Apliksi
database berada pada mesin client. Sedangkan pada server terdapat remote database sever dan database yang akan diakses. Aplikasi jenis ini juga sering diebut sebagai twotiered application.
2.4.3
Client Server Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan
yang
membedakan
fungsi
komputer
sebagai Client dan Server.
Arsitektur
ini
menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya yang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi).
2.5
Perangkat Lunak Perangkat
pengolahan
data
lunak
(software)
berupa
adalah
program-program
komponen-komponen untuk
mengontrol
dalam
sistem
kerja
sistem
4
komputer. Pada umumnya istilah perangkat lunak berhubungan dengan cara-cara menghasilkan hubungan yang lebih efisien antara manusia dan mesin computer. Fungsi perangkat lunak komputer antara lain adalah mengidentifikasi program komputer dan menyiapkan aplikasi program komputer sehingga kerja seluruh peralatan komputer menjadi terkontrol serta membuat dan mengatur pekerjan yang berkaitan dengan komputer lebih efisien.
2.6
SDLC SDLC (Systems Development Life Cycle), Siklus Hidup Pengembangan Sistem
atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
5
Dalam rekayasa perangkat lunak konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencaaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga
4
Suyanto, M. 2005.Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis, Hal :105
5
Galih, Lumikha. Fikri Haryo W. 2010. SDLC http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/09/27/sdlc271335.html diakses 05 September 2013
7
merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi - metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Metodelogi yang dapat digunakan antara lain : 1) Linear Model a. Waterfall Model Menggambarkan proses software development dalam aliran sequential linear sehingga, apabila suatu proses dalam perkembangan project belum terselesaikan, maka proses lain dalam project ini tidak dapat dimulai. Jika telah masuk ketahap project selanjutnya maka tifdak bisa kembali ketahap sebelumnya.
b. Prototyping Model / Evolutionary Model Model ini dikembangkan karena adanya kegagalan yang terjadi akibat pengembangan project atau aplikasi menggunkan sistem waterfall model. Kegagalan yang terjadi biasanya dikarenakan adanya kekurang pahaman atau bahkan sampai kesalah pahaman pengertian developer aplikasi mengenai user requirement yang ada. Yang berbeda dari prototyping model ini, apabila dibandingkan dengan waterfall model, yaitu adanya pembuatan prototype dari sebuah aplikasi, sebelum aplikasi tersebut memasuki tahap design. Dalam fase ini, prototype yang telah dirancang
oleh
developer
akan
diberikan
kepada
user
untuk
mendapatkan dievaluasi. Tahap ini akan terus menerus diulang sampai kedua belah pihak benar-benar mengerti tentang requirement dari aplikasi yang akan dikembangkan. Apabila prototype telah selesai, maka tahapan aplikasi akan kembali berlanjut ke tahap design dan kembali mengikuti langkah-langkah pada waterfall model.
8
2) Interative Model a. Spiral Model Dikembangkan dari sifat iterative prototyping model dan sifat linier waterfall model. Merupakan model yang ideal bagi software yang memiliki bermacam jenis b. Win win spiral Model Dalam win win spiral model yang merupakan ekstensi dari spiral model, tim pengembang dan pelanggan akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requirement-nya. Disebut win win karena merupakan situasi kemenangan antara tim pengembang dan pelanggan.
3) Incremental Model Pada model ini, requirement software dipecah menjadi beberapa fungsifungsi atau bagian-bagian. Sebuah daftar kegiatan project akan dibuat dengan maksud mengetahui tiap-tiap fungsi yang harus dilakukan dalam tiap unit. Masing-masing unit fungsional diimplementasikan dalam sebuah penambahan dan produk akhirnya dikembangkan setelah keseluruhan unit fungsional diimplementasikan dalam proses pengembangannya.
2.6.1
Waterfall Method Waterfall model merupakan model pengembangan perangkat lunak yang paling
kuno tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap coding harus menunggu tahap design selesai. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut
9
: System Enginering Analisis Design Coding Testing Maintenenece
Gambar 2.1 1.
Waterfall Method
System Enginering, menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
2.
Analisis, menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak.
3.
Design, tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh programer. Tiga proses perancangan yaitu: struktur data, arsitektur perangkat lunak dan algoritma.
4.
Coding, menerjemahkan data yang telah dirancang/ algoritma ke dalam bahasa pemerogaman yang telah ditentukan.
2.8
5.
Testing, uji coba terhadap program yang telah dibuat.
6.
Maintenance, perubahan program sesuai dengan permintaan user.
Konsep Basis Data Basis data merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan (relasi) satu
sama lain. Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dengan tujuan utama untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Dapat disimpulkan bahwa Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.
10
SQL merupakan standar bahasa basis data relasional. Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan berbagai tugas, seperti update data pada database ataupun
menampilkan
data
dari
database.
Beberapa
software
RDBMS
yang
menggunakan SQL antara lain Oracel, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres
dan
lain
sebagainya.
Setiap
software
database
mempunyai
bahasa
perintah/sintaks yang berbeda namun pada perinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah–perintah tersebut antara lain: Select, Insert, Delete, Create, dan Drop yang digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan manipulasi database. Bahasa SQL mempunyai beberapa bagian, yaitu:
1. DDL (Data Definition Language), yaitu bahasa yang mempunyai kemampuan mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti tabel, indeks bahkan basisdatanya sendiri. 2. DML (Data Manipulation Languange), yaitu bahasa yang berhubungan dengan proses manipulasi data pada tabel, record. 3. DCL (Data Control Language), yaitu bahasa yang berhubungan dengan pengendalian akses ke database. 4. DTL (Data Transaction Language), yaitu bahasa yang berhubungan dengan penaturan transaksi yang terjadi di dalam database. 3
Analisis Kelemahan Sistem Sistem informasi rental mobil dianalisa dengan menggunakan metode atau
kerangka kerja PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency And Service) sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih jelas dan spesifik. Kemudian berdasarkan hasil analisa ini nantinya dapat dirancang usulanusulan untuk diterapkan dalam sistem yang baru. Hasil analisa tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Analisis Kinerja (Performance) Analisis kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Jumlah
produksi
(throughput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa
diselesaikan selama waktu tertentu.
11
Kinerja pada Global Wisata masih bersifat manual paper based, system, yaitu, dengan menggunakan sistem pengarsipan dan penyimpanan ke dalam
bentuk
tulisan
tangan
dikertas
(hardcopy)
sehingga
memperlambat dalam proses pendataan dan pencarian data. b. Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasim dalam meghasilkan informasiyang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul.
informasi kurang akurat dan terlambat dalam penyampaian laporan karena sistem manual lebih berpotensi melakukan banyak kesalahan dalam pemrosesan data sehingga hasilnya kurang relevan.
c.
Analisis Ekonomi (Economy) Analisis ekonomi adalah senantiasa, berhubungan, dengan keberadaan anggaran instansi atau biaya, analisis ekonomi bersifat mempelajari dan menerapkan tentang biaya dan manfaatnya.
Sistem lama terdapat pembengkakan biaya operasional karena terjadi pemborosan pada media penginputan, dengan sistem baru diharapkan nantinya tidak hanya akan mengedit data input yang salah dengan sistem telah terkomputerisasi. Selain itu sistem lama juga membutuhkan ruang yang cukup besar untuk media penyimpanan (hardcopy), dengan sistem baru semua data dapat disimpan dalam bentuk softcopy ke dalam harddisk.
d. Analisis Kontrol (Control) Hasil pengamatan di lapangan dirasa masih kurangnya kemampuan pengontrolan
sistem
informasi.
Secara
otomatis
memperlambat
dan
mempengaruhi kualitas informasi dan keputusan manajemen, dan dengan adanya kontrol maka tugas maupun kinerja yang mengalami gangguan
bisa
diperbaiki. Pada perusahaan ini didapatkan kelemahan kendali terhadap sistem lama yaitu antisipasi terhadap keamanan data masih kurang dan belum optimal, sehingga siapapun bisa membuka dan merubah data.
12
e. Analisis Efisiensi (Efficiency) Pemakaian waktu dan sumber daya manusia yang tidak tepat dapat menyebabkan pemborosan. Pada sistem lama dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaharui sistem informasi. Sedangkan dengan adanya sistem yang baru, waktu yang dibutuhkan untuk memperbaharuinya tidak lama. Analisis efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Analisis efisiensi senantiasa berhubungan dengan sumber daya yang ada guna meminimalkan pemborosan.
f.
Analisis Layanan (Service) Pelayanan merupakan faktor yang menentukan apakah perusahaan dapat mencapai tujuan dari pembentukan kebijakan atau tidak. Jadi pelayanan haruslah memuaskan pengguna sistem. Peningkatan pelayanan terhadap sistem yang dikembangkan akan memberikan: 1. Akurasi dalam pengolahan data rental. 2. Pencarian
data
yang
dibutuhkan akan lebih cepat
dan
maaksimal. Pada perusahaan ini upaya peningkatan pelayanan tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan dalam proses pengolahan data kendaraan dan peminjaman. Dengan adanya sistem baru diharapkan dapat menjadi lebih cepat, dan akurat dalam penyajian data kendaraan maupun data peminjaman.
4.
Implementasi Sistem
I
Implementasi
sistem
merupakan
tahap
meletakkan
sistem
yang
baru
dikembangkan supaya sistem yang dikembangkan nantinya siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan, penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
4.1
Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan unit testing, yaitu mengetes
modul supaya menjalankan fungsinya dengan baik. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk pengujian sistem, antara lain :
1. Black Box Testing Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapat serangaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan
13
fungsional untuk semua program. Pengujian black box bukan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kesalahan dari pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface c. Kesalahan kinerja Metode ini dilaksanakan pada saat aplikasi sudah direlease, bagaimanapun kesalahan tetap ada kemungkinan akan muncul. Kesalahan ini akan ditemukan oleh pemakai aplikasi. Metode black box akan mencatat kesalahan yang terjadi dengan membuat log kesalahan, atau bahkan log jalannya aplikasi proses demi proses. Log tersebut kemudian diambil oleh developer untuk dipelajari dan diperbaiki.
2. White Box Testing Pengujian white box kadang-kadang disebut dengan pengujian glass box. White box testing adalah pengetesan yang dilakukan dengan cara melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisa apakah ada suatu kesalahan atau tidak. Jika kesalahan ditemukan langsung diperbaiki. 4.8
Manual Program Untuk menjalankan program yang telah dibuat, pemakai atau user perlu
memahami manual program yang telah dibuat. Manual program merupakan penuntun bagi user tentang bagaimana mengoperasikan sistem sehingga hasil data yang diolah sesuai dengan tujuan pembuatan program.
4.9
Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem pada aplikasi rental mobil ini tergolong mudah, kareana
sistem ini dirancang untuk umum. Maintenace sistem dilakukan dengan mem-back-up file dan data dari database serta pengolahan data secara berkala. Dengan cara demikian kita akan mendapatkan beberapa file backup sekaligus, serta dengan data yang sama pada kedua file atau beberapa file yang telah terbentuk.
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan ini, maka dapat
disimpulkan berbagai hal sebagai berikut :
14
1. Dengan adanya aplikasi ini maka pemilik rental mobil atau pengguna akan dimudahkan dalam melakukan transaksi dan penyimpanan data pun akan menjadi lebih aman dari kerusakan. 2. Dengan adanya aplikasi ini pemilik rental mobil akan mendapat data laporan yang lebih akurat dari pada sebelum adanya aplikasi yang terkomputerisasi. 3. Output yang nantinya akan dihasilkan dari pengolahan data yang dilakukan oleh sistem diharapkan dapat dijadikan acuan oleh pihak yang bertindak sebagai pengelola dalam menentukan tindakan (follow up) dan pengambilan keputusan dalam waktu yang tepat. Dan pelayanan terhadap pelanggan atau konsumen akan meningkat. 5.2
Saran Demi kelancaran operasional secara umum didalam suatu perusahaan maka
perlu untuk diterapkan suatu aplikasi computer secara terpadu dan menyeluruh. Penulis berusaha untuk mengajukan beberapa pemikiran berupa saran pertimbangan antara lain: 1. Penulis menyarankan agar sistem ini dijalankan pada platform Win 2000 atau WinXp karena jika dijalankan pada platform Windows98 atau versi sebelumnya, kinerja database pada sistem tidak maksimal. 2. Penulis menyarankan agar administrator ataupun pihak manajemen lebih teliti dalam penginputan data dikarenakan oleh kelemahan sistem yang belum mampu menangani proses filterisasi/secara maksimal sehingga masih sangat memerlukan keterlibatan user dalam prosesnya. Aplikasi yang penulis buat ini hanya digunakan untuk pengolahan data transaksi sewa dan penginputan data yang nantinya akan menghasilkan laporan. Aplikasi ini diharapkan nantinya dapat dikembangkan lagi sehingga memudahkan bagi semua bagian yang berhubungan dengan pengolahan data transaksi sewa pada Global Wisata Tour and Travel sehingga menghasilkan informasi yang lengkap dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Anggela, Reni. 2010. Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Penyewaan Buku Bacaan dan Komik Pada Cendekiawan Book Rental. Yogyakarta.
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
15
Alexander, Mangkulo. 2011. Membuat Aplikasi Database dengan Visual Basic 6.0. Jakarta: Elexmedia Komputindo
Arief, Muhammad, 2010. Aplikasi Pengolahan Data dan Absensi Karyawan dengan Metode Pencitraaan Digital pada Djongnesia Advertising Network. Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi; Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset
Johan, Bagus. 2011. Analisis dan Desain Aplikasi Disc pada Ultra Disc Purworejo. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset
Jogiayanto. HM. 1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset
Kusrini dan Andri Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akutansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi
Sunyoto, Andi. 2007. Pemerogaman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: Andi
Suyanto, M. 2005. Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta: Andi Yogyakaarta
Team Dosen. 2009. Pedoman Penyusunan Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi. Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta
Abdullah, Muhammad. 2010. Arsitektur Client Server. http://achmad89.wordpress.com/2010/07/11/arsitektur-client-server/
Syamrilaode, 2010. Diagram Konteks.
16
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2045936-diagram-konteks/
Zaelani, Irfan. 2011. Penjelasan tentang Stand-Alone, Client-Server dan Centraliez System. http://ifonk-91.blogspot.com/2011/10/penjelasan-tentang-stand-aloneclient.html 05/09/2013
17
diakses