PEMBANGUNAN MANUSIA BERBASIS GENDER 2011
KERJASAMA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK
PEMBANGUNAN MANUSIA BERBASIS GENDER 2011 ISSN
: 2089-3531
Ukuran Buku
: 17,5x25 cm
Naskah
: Badan Pusat Statistik (BPS)
Gambar Kulit
: Badan Pusat Statistik (BPS)
Diterbitkan oleh : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA) Dicetak oleh
: CV. Permata Andhika
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya.
MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN Keberhasilan pencapaian nasional, tidak hanya diukur dari pencapaian pembangunan ekonomi semata, tetapi juga dilihat dari pembangunan kualitas hidup manusianya. Secara umum pencapaian pembangunan kapabilitas manusia di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi telah menunjukkan kemajuan yang nyata. Namun, apakah pembangunan kapabilitas manusia di Indonesia ini telah memberikan manfaat yang sama antara laki-laki dan perempuan? Apakah masih ada kesenjangan pencapaian pembangunan kapabilitas dasar antara laki-laki dan perempuan yang mengarah pada persoalan ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender? Publikasi ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan menyajikan indikator pembangunan manusia, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang dirinci sampai tingkat kabupaten/kota. IPM memberikan gambaran pembangunan kapabilitas dasar manusia di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sama dengan IPM, IPG juga mengukur kapabilitas dasar manusia pada ketiga bidang tersebut, tetapi terfokus pada faktor ketidaksetaraan antara lakilaki dan perempuan. Dengan membandingkan kedua indikator tersebut, dapat diketahui ada tidaknya kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Lebih rendahnya pencapaian IPG dibandingkan IPM, menunjukkan masih adanya kesenjangan gender pada ketiga bidang pembangunan tersebut, dan sampai saat ini perempuan masih berada pada posisi yang tertinggal. Sedangkan IDG merupakan indikator untuk melihat peranan perempuan dalam ekonomi, politik dan pengambilan keputusan. Secara umum, peranan perempuan dalam pengambilan keputusan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki. Meskipun demikian, peranan perempuan dalam pengambilan keputusan terus menunjukkan perkembangan yang dapat dilihat dari pencapaian IDG yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | iii
Data yang disajikan sampai tingkat kabupaten/kota bertujuan untuk membandingkan pencapaian pembangunan manusia dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Publikasi ini tentunya sangat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam perencanaan program dan kebijakan pembangunan manusia yang responsif gender di masing-masing wilayah. Semoga publikasi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang adil dan setara sebagai tujuan akhir pembangunan nasional. Jakarta, Oktober 2011 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
Linda Amalia Sari Gumelar
iv | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
KATA PENGANTAR
Publikasi “Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2011” merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA) dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Publikasi ini berisi ulasan tentang perkembangan pencapaian tiga (3) indeks komposit yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IPM merupakan ukuran kualitas hidup berbasis pada kapabilitas dasar penduduk yang diperluas, IPG mengukur hal sama seperti IPM tetapi terfokus pada faktor ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan di berbagai level, sedangkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) mengukur partisipasi aktif perempuan pada kegiatan ekonomi dan politik dalam pengambilan keputusan. Prinsipnya, IDG digunakan untuk melihat sejauh mana kapabilitas yang dicapai perempuan dapat dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan. Publikasi ini dapat digunakan sebagai alat monitoring hasil pembangunan yang meliputi pencapaian kualitas hidup semua penduduk, perbedaan (gap) pencapaian antara laki-laki dan perempuan, serta kemajuan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan. Hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan prioritas program-program pembangunan selanjutnya. Disadari publikasi ini masih memiliki banyak kelemahan, untuk itu kritik dan saran demi perbaikan di masa datang sangat diharapkan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Jakarta, 17 Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik,
(DR. Rusman Heriawan)
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | v
vi | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I
iii v vii viii ix xi
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 SistemaƟka Penulisan 1.4 Sumber Data
1 1 4 5 5
BAB II PENCAPAIAN PEMBANGUNAN MANUSIA 2.1 Gambaran Umum Pembangunan Manusia 2.2 Disparitas Pencapaian Pembangunan Manusia
9 9 12
BAB III PENCAPAIAN PEMBANGUNAN GENDER 3.1 Persamaan Status dan Kedudukan 3.1.1 Perkembangan Sumbangan Pendapatan 3.1.2 Angka Harapan Hidup 3.1.3 Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah 3.2 Persamaan Peranan dalam Pengambilan Keputusan 3.2.1 Keterwakilan Perempuan dalam Parlemen 3.2.2 Tenaga Profesional, Kepemimpinan, dan Teknisi 3.3 Status Pembangunan Gender 3.4 Disparitas Pencapaian Pembangunan Gender 3.4.1 Capaian IPG Provinsi 3.4.2 Capaian IPG Kabupaten/Kota
21 22 26 31 32 34 36 38 41 42 42 45
BAB IV KETERKAITAN ANTARA IPM, IPG DAN IDG 4.1 Hubungan antara IPM dengan IPG 4.1.1 Keterkaitan IPM 2010 dan IPG 2010 4.1.2 Tingkat Kesetaraan Gender Antar Propinsi 2009-2010 4.1.3 Pembangunan Manusia dan Kesetaraan Gender 4.2 Hubungan IPM dan IDG 4.3 Hubungan IPG dan IDG
51 51 51 55 57 58 61
BAB V KESIMPULAN
67
DAFTAR PUSTAKA TIM PENULIS LAMPIRANͳLAMPIRAN
69 70 73 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perkembangan IPM Indonesia Tahun 1990 – 2010
11
Tabel 2.2 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPM Tertinggi Tahun 2010
14
Tabel 2.3 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPM Terendah Tahun 2010
15
Tabel 3.1 Perkembangan IPM, IPG dan Rasio
24
Tabel 3.2 Provinsi dengan peringkat tertinggi dan terendah Berdasarkan Rasio IPG terhadap IPM tahun 2010
26
Tabel 3.3 Perkembangan Jumlah Anggota DPR RI, 1955-2009
38
Tabel 3.4 Status Pembangunan Provinsi, Kabupaten dan Kota, 2009-2010
41
Tabel 3.5 Provinsi dengan IPG Tertinggi, 2009-2010
44
Tabel 3.6 Provinsi dengan IPG Terendah, 2009-2010
45
Tabel 3.7 Kabupaten/Kota dengan IPG Tertinggi, 2009-2010
46
Tabel 3.8 Kabupaten/Kota dengan IPG Terendah, 2009-2010
47
Tabel 4.1 Perbandingan komponen Penyusun IPM 2010 dan IPG 2010
54
viii | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Capaian IPM Provinsi Tahun 2010
13
Gambar 2.2
Reduksi Shortfall Provinsi Tahun 2010
17
Gambar 3.1
Perkembangan IPG Periode 2004-2010
24
Gambar 3.2
Perkembangan Sumbangan Pendapatan (Persen), 2004-2010
Gambar 3.3
27
Sumbangan Pendapatan Perempuan per Propinsi, 2009-2010
29
Gambar 3.4
Perkembangan Komponen IPG, 2009-2010
30
Gambar 3.5
Perkembangan Angka Harapan Hidup (Tahun) 2004-2010
32
Gambar 3.6
Perkembangan Angka Melek Huruf (Persen), 2004-2010
33
Gambar 3.7
Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 2004-2010
34
Gambar 3.8
Perkembangan IDG Periode 2004-2010
35
Gambar 3.9
Persentase Anggota DPR RI 2009-2014
37
Gambar 3.10 Penduduk 15 ke Atas Bekerja Sebagai Tenaga Profesional, Kepemimpinan, Administrasi, Teknisi, 2009-2010
39
Gambar 3.11 Persentase PNS Perempuan, 2007-2010
40
Gambar 3.12 Persentase PNS yang Menduduki Jabatan Struktural, 2007-2010
40
Gambar 3.13 IPG Provinsi Menurut Peringkat, 2009
43
Gambar 3.14 IPG Provinsi Menurut Peringkat, 2010
43
Gambar 4.1
Trend IPM dan IPG Indonesia tahun 2004-2010
51
Gambar 4.2
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2010 dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2010
52
Gambar 4.3
Hubungan antara IPG 2010 pada IPM 2010 Kabupaten
54
Gambar 4.4
Selisih IPM dan IPG menurut Provinsi Tahun 2009-2010
56
Gambar 4.5
IPM dan gap antara IPM-IPG
57
Gambar 4.6
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2010 dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 2010
59
Gambar 4.7
Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2010 dan
Gambar 4.8
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 2010
62
Hubungan Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2010 dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 2010 Kabupaten
63
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | ix
x | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya terus-menerus yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin tertentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk (baca:perempuan) yang tertinggal dalam pencapaian kualitas hidup. Ketertinggalan ini disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Persoalan paling penting yang menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup perempuan adalah pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetaraan dan keadilan gender. Belum lagi, persoalan lain seperti budaya, agama yang terkadang dapat menjadi faktor penghambat untuk berkreasi, disamping kodrat sebagai perempuan yang sangat menentukan derajat kesehatan dirinya dan anak kandungnya. Disadari, keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat sangat tergantung dari peranserta seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan sebagai pelaku, dan sekaligus pemanfaat hasil pembangunan. Tuntutan akan kualitas sumber daya manusia (SDM) perempuan paling tidak memiliki dampak pada dua (2) hal. Pertama, dengan kualitas yang dimiliki, perempuan akan menjadi mitra kerja aktif laki-laki dalam mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi dan politik yang diarahkan pada pemerataan pembangunan. Kedua, perempuan yang berkualitas turut mempengaruhi kualitas generasi penerus, mengingat fungsi reproduksi perempuan berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia di masa datang. Tetapi pada kenyataannya, selama ini peranserta kaum perempuan dalam pelaksanaan program pembangunan masih belum dimanfaatkan secara optimal. Faktor penyebab belum optimalnya peranserta perempuan dalam pembangunan karena masih rendahnya kualitas sumber daya perempuan sehingga tidak mampu untuk bersaing dalam berbagai bidang dengan mitra sejajarnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai ukuran kualitas hidup menunjukkan perkembangan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Pada tahun 2004, IPM nasional mencapai 68,69 kemudian meningkat menjadi 72,27 pada tahun 2010. Hanya sayangnya, keberhasilan pembangunan kualitas hidup yang diukur melalui IPM masih belum cukup efektif memperkecil kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam pencapaian kapabilitas dasar di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Fenomena kesenjangan ini secara statistik dapat ditunjukkan oleh pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | xi
nilainya lebih kecil dari pencapaian IPM, baik di level nasional, provinsi maupun kabupaten dan kota. Meski demikian, perkembangan pencapaian IPG dari tahun ke tahun terus meningkat, akan tetapi tidak secepat peningkatan IPM. Dalam aspek pemberdayaan terutama keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik, perempuan juga relatif tertinggal dibandingkan laki-laki. Ketertinggalan ini, sangat berpengaruh terhadap hasil keputusan apapun yang menyangkut kepentingan perempuan baik di lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Hasil pemilu legislatif tahun 2009 menempatkan keterwakilan perempuan sebagai anggota DPR hanya sekitar 17,49 persen dari keseluruhan jumlah anggota DPR RI. Bahkan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota keterwakilan perempuan sebagai anggota DPRD jauh lebih kecil. Sementara itu, perempuan sebagai tenaga professional, manager, administrasi dan teknisi yang bekerja di lembaga eksekutif, yudikatif serta lembaga swasta lainnya tidak lebih dari 48 persen dari seluruh tenaga tenaga professional, manager, administrasi dan teknisi. Tetapi, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sebagai ukuran peranan perempuan dalam pengambilan keputusan dari waktu ke waktu menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat, meski relatif lambat.
xii | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
1
Bab
Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Konsep nurture dalam paradigma sosiologi menyatakan bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan adalah hasil konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan peran dan tugas yang berbeda. Dalam proses perkembangannya, disadari bahwa realisasi dari konsep tersebut dirasa tidak menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, yaitu terjadi ketidakadilan gender. Keseluruhan ketidakadilan gender dalam berbagai dimensi kehidupan tersebut lebih banyak dialami oleh perempuan. Beragam permasalahan yang dialami perempuan pada masa lalu maupun kini, tentu saja tidak luput dari perhatian komunitas negara-negara di dunia. Perhatian ini sebagai wujud ungkapan keprihatinan sesama manusia atas terjadinya ketidakadilan di berbagai hal yang menyangkut perempuan. Dalam berbagai kesempatan kerap perempuan selalu dijadikan objek eksploitasi, serta adanya upaya marginalisasi perempuan. Padahal, bila ditinjau dari konteks kehidupan bermasyarakat perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk diperlakukan secara adil dalam berbagi peran di segala bidang kehidupan. Keprihatinan negara-negara di dunia diwujudkan dalam berbagai bentuk pertemuan yang menghasilkan serangkaian deklarasi dan konvensi dan telah tercatat dalam dokumen sejarah. Dimulai dari dicetuskannya The Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia), oleh Majelis Umum PBB di tahun 1948 yang kemudian diikuti oleh berbagai deklarasi serta konvensi lainnya. Didalam perkembangannya, konvensi yang menjadi landasan hukum tentang hak perempuan adalah Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elemination of All Forms of Discrimination Against Women) yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB tahun 1979. Konvensi tersebut disebut juga Konvensi Wanita, atau Konvensi Perempuan atau Konvensi CEDAW (Committee on the Elimination of Discrimination Against Women). Selanjutnya, Hak Asasi Perempuan yang merupakan Hak Asasi Manusia kembali dideklarasikan dalam Konferensi Dunia ke-IV tentang Perempuan di Beijing tahun 1995. Konferensi tersebut mengangkat 12 bidang yang menjadi keprihatinan negara-negara di dunia, mencakup: Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
perempuan dan kemiskinan; pendidikan dan pelatihan bagi perempuan; perempuan dan kesehatan; kekerasan terhadap perempuan; perempuan dan konflik bersenjata; perempuan dan ekonomi; perempuan dan kekuasaan serta pengambilan keputusan; mekanisme kelembagaan untuk kemajuan perempuan; hak asasi perempuan; perempuan dan media; perempuan dan lingkungan hidup; serta anak perempuan.
Selanjutnya pada tahun 2000, 189 negara anggota PBB telah menyepakati tentang Deklarasi Millenium (Millenium Declaration) untuk melaksanakan Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals-MDGs) dengan menetapkan target keberhasilannya pada tahun 2015. Ada delapan komitmen kunci yang ditetapkan dan disepakati dalam MDGs, salah satunya adalah mendorong tercapainya kesetaraan dan keadilan gender dan pemberdayaan perempuan. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia ikut serta melaksanakan komitmen dengan mendorong upaya pembangunan menuju kesetaraan gender. Untuk itu, pemerintah berkomitmen melaksanakan tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) dengan salah satu targetnya, menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015. Dalam melaksanakan komitmen MDGs, mendorong tercapainya kesetaraan dan keadilan gender dan pemberdayaan perempuan diperlukan sumber pendanaan. Untuk itu, dari aspek ekonomi pemerintah terus melakukan upaya menggerakkan semua sektor ekonomi sehubungan dengan peningkatan produksi barang dan jasa dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. Dari sisi besaran ekonomi upaya pemerintah dinilai cukup berhasil mengingat pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun terakhir tumbuh positif dan mencapai 6,1 persen pada tahun 2010, tetapi dari aspek pemanfaatannya dinilai kurang berkualitas. Hal ini terlihat dari fakta statistik yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai ternyata belum mampu mengatasi permasalahan ketidakmerataan pendapatan, pengangguran dan kemiskinan. Rasio Gini (G) sebagai ukuran ketimpangan pendapatan selama lima tahun terakhir menunjukkan besaran angka di kisaran 0,3 yang dianggap sebagai 2 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
ketimpangan moderat1 (BPS, 1998). Artinya selama periode tersebut ketimpangan pendapatan di Indonesia tidak mengalami perubahan menuju kondisi membaik atau memburuk. Disamping permasalahan ketimpangan pendapatan, pemerintah dihadapkan pada kenyataan mengenai rendahnya alokasi pengeluaran untuk belanja publik. Padahal momentum pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya dapat dimanfaatkan se-optimal mungkin karena untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk disamping faktor pemerataan pendapatan, pengeluaran pemerintah untuk belanja publik yang memadai juga sangat diperlukan. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan maupun pendidikan merupakan salah satu bagian dari pengeluaran belanja publik yang semestinya disiapkan pemerintah. Tujuannya memberikan fasilitas dan pelayanan dasar bagi penduduk sebagai sarana untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Sayangnya, alokasi anggaran yang disusun antara pengeluaran rutin dan pembangunan dalam struktur APBN menempatkan pengeluaran rutin pada porsi yang lebih besar dibandingkan pengeluaran pembangunan. Tentu saja, perbedaan alokasi pengeluaran ini akan berdampak pada keberhasilan pemerintah dalam pencapaian sasaran pembangunan kualitas hidup manusia melalui peningkatan kapabilitas dasar (pendidikan dan kesehatan). Meskipun alokasi pengeluaran pembangunan mendapatkan porsi lebih kecil dibandingkan pengeluaran rutin, tetapi upaya pemerintah dengan segala keterbatasannya untuk meningkatkan pencapaian kapabilitas dasar penduduk telah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya beberapa indikator sosial terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Di bidang pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah (APS) sebagai ukuran daya serap pendidikan secara umum telah mengalami peningkatan di semua kelompok umur (7-12, 13-15, 16-18) pada periode 2008-2009. Demikian halnya dengan Angka Partisipasi Murni (APM) sebagai ukuran pemanfaatan fasilitas pendidikan sesuai dengan umurnya juga menunjukkan peningkatan. Tentunya, peningkatan APS dan APM secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan indikator pendidikan penting lainnya seperti angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (MYS), serta pendidikan yang ditamatkan. Tidak berbeda dengan bidang pendidikan, upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah di bidang kesehatan, juga telah memperlihatkan keberhasilannya, dimana kualitas kesehatan penduduk secara umum meningkat selama periode 1 Menurut Oshima, keƟmpangan rendah (G <0,3), KeƟmpangan sedang (0,3
0,5)
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 3
waktu 2008-2009. Peningkatan kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari ketersediaan dan keterjangkauan sarana dan prasarana kesehatan. Dari waktu ke waktu sarana dan prasarana tersebut terus mengalami perbaikan baik aspek kuantitas maupun kualitas. Dampak dari tersedianya sarana dan prasarana, serta pelayanan yang memadai menyebabkan kondisi kesehatan penduduk akan semakin meningkat. Selanjutnya dari sisi besaran nilai indikator kesehatan seperti keluhan kesehatan, angka kesakitan, pertolongan persalinan, imunisasi, angka kematian bayi, angka harapan hidup dipastikan meningkat. Disamping aspek kesehatan dan pendidikan, pembangunan di bidang ketenagakerjaan dinilai sangat penting sebagai faktor pendorong untuk meningkatkan kualitas hidup. Untuk itu, pembangunan ekonomi dalam rangka menciptakan beragam lapangan kerja adalah membantu penduduk untuk memiliki sumber pendapatan yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup. Selain itu, penduduk yang bekerja memiliki banyak pilihan sebagai konsekuensi logis dari sumber-sumber pendapatan yang dimiliki. Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Hal ini ditunjukkan oleh angka pengangguran yang terus menurun dari waktu ke waktu. Pada bulan Agustus 2011, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,56 %. Akibatnya, penduduk yang bekerja semakin meningkat jumlahnya dari total angkatan kerja. Kemajuan lain dari ketenagakerjaan adalah besaran upah yang diterima pekerja. Fakta statistik menunjukkan bahwa besaran upah nominal yang diterima pekerja dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun demikian peningkatan upah pekerja sangat tergantung nilai inflasi maupun dari karakteristik lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan dan tingkat pendidikan. Secara umum pencapaian kapabilitas dasar penduduk di bidang kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi sebagai upaya pemerintah telah mengalami kemajuan yang nyata. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana tingkat pencapaian kapabilitas dasar untuk bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi, jika dipilah menurut jenis kelamin? Apakah terdapat ketimpangan pencapaian kapabilitas dasar yang mengarah kepada persoalan ketidaksetaraan dan keadilan gender?
1.2 Tujuan Penulisan Publikasi ini disusun untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan sehingga mampu meningkatkan pencapaian pembangunan manusia serta mampu mengurangi perbedaan pencapaian antara perempuan dan laki-laki di 4 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
berbagai bidang yang di representasikan dengan indeks pembangunan gender (IPG), dan indeks pemberdayaan gender (IDG). Selain itu juga menelusuri faktor-faktor yang memiliki kaitan terhadap pencapaian IPG maupun IDG melalui komponen pembentuk IPG dan IDG.
1.3 Sistematika Penulisan Penulisan pembangunan manusia berbasis gender ini terdiri dari 5 (lima) bab. Bab 1, menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, sistematika penulisan, serta sumber data. Bab 2, menjelaskan tentang pencapaian pembangunan manusia. Bab 3, menjelaskan tentang pencapaian IPG, dan IDG. Bab 4, menjelaskan mengenai faktor-faktor yang terkait dengan pencapaian IPG, IDG melalui berbagai indikator sosial ekonomi lainnya dan Bab 5 Kesimpulan
1.4 Sumber Data Sumber data utama yang digunakan (khususnya dalam penghitungan IPG dan IDG) adalah data Susenas Kor, Susenas Modul Konsumsi dan data Sakernas. Sementara untuk data penunjang digunakan data Supas, Proyeksi Penduduk (SP 2000), dan Indeks Harga Konsumen (IHK) serta data sekunder lainnya. Data Susenas Kor digunakan untuk menghitung indikator pembentuk IPG, yaitu Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah. Sementara angka harapan hidup dihitung menggunakan data Susenas yang dikoreksi dengan data Supas dan Proyeksi Penduduk. Data Sakernas digunakan untuk menghitung komponen IPG dan IDG yang menyangkut indikator ketenagakerjaan.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 5
6 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
2
Bab
Pencapaian Pembangunan Manusia
BAB II
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN MANUSIA 2.1 Gambaran Umum Pembangunan Manusia Manusia merupakan kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Sejak awal, pembangunan manusia sudah menjadi tujuan dalam model pembangunan di Indonesia, setidaknya dalam tataran normatif yang tercermin dalam falsafah Negara seperti Pancasila, UUD 1945, dan dokumen-dokumen kenegaraan lainnya. Berbagai model untuk mengukur keberhasilan pembangunan telah banyak dikembangkan, diantaranya konsep pembangunan ekonomi yang menekankan pada pertumbuhan (economic growth), pembangunan sumber daya manusia (human resource development), kebutuhan dasar (basic needs), dan kesejahteraan masyarakat (social welfare). Pembangunan ekonomi yang menekankan pada pertumbuhan memandang bahwa keberhasilan pembangunan suatu wilayah hanya ditandai oleh tingginya pertumbuhan ekonomi, tanpa melihat aspek-aspek lainnya seperti ketimpangan pendapatan, kemiskinan yang masih tinggi, dan sebagainya. Pembangunan sumber daya manusia memandang manusia sebagai input dalam proses produksi, seperti halnya dengan faktor-faktor produksi lainnya yaitu, tanah, modal dan mesin. Manusia digunakan sebagai sarana untuk mengejar tingkat output yang tinggi tetapi dalam proses ini manusia bukan sebagai pewaris dari apa yang telah dihasilkan. Pembangunan yang mempunyai pendekatan kebutuhan dasar hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia agar dapat keluar dari perangkat kemiskinan tanpa memiliki pilihan-pilhan dalam meningkatkan kualitas hidup. Sedangkan pembangunan dengan kesejahteraan manusia memandang manusia dalam proses pembangunan hanya sebagai penerima bukan sebagai peserta yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan (agen pembangunan). Semua model pembangunan tersebut dinilai masih bersifat parsial/tunggal. Pada tahun 1990 UNDP (United Nations Development Programme) dalam laporannya “Global Human Development Report” memperkenalkan konsep “Pembangunan Manusia (Human Development)”, sebagai paradigma baru model pembangunan. Menurut UNDP, pembangunan manusia dirumuskan sebagai perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging the choices of people), yang dapat dilihat sebagai proses upaya ke arah "perluasan pilihan" dan sekaligus sebagai taraf yang dicapai dari upaya tersebut. Pada saat yang sama pembangunan manusia dapat dilihat juga sebagai pembangunan (formation) kemampuan manusia Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 9
melalui perbaikan taraf kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan; sekaligus sebagai pemanfaatan (utilization) kemampuan/keterampilan mereka tersebut. Konsep pembangunan di atas jauh lebih luas pengertiannya dibandingkan konsep pembangunan ekonomi yang menekankan pada pertumbuhan (economic growth), kebutuhan dasar, kesejahteraan masyarakat, atau pengembangan sumber daya manusia. Hal ini terkait konsep pembangunan manusia UNDP yang mengandung empat unsur yaitu: produktivitas (productivity), pemerataan (equity), kesinambungan (sustainability), dan pemberdayaan (empowerment). Pembangunan manusia dapat juga dilihat dari sisi pelaku atau sasaran yang ingin dicapai. Dalam kaitan ini UNDP melihat pembangunan manusia sebagai suatu "model" pembangunan tentang penduduk, untuk penduduk, dan oleh penduduk: a. tentang penduduk; berupa investasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial lainnya; b. untuk penduduk, berupa penciptaan peluang kerja melalui perluasan (pertumbuhan) ekonomi dalam negeri; dan c. oleh penduduk; berupa upaya pemberdayaan (empowerment) penduduk dalam menentukan harkat manusia dengan cara berpartisipasi dalam proses politik dan pembangunan (UNDP, HDR 1990). Menurut UNDP upaya ke arah "perluasan pilihan" hanya mungkin dapat direalisasikan jika penduduk paling tidak memiliki: peluang berumur panjang dan sehat, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta peluang untuk merealisasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kegiatan yang produktif. Dengan kata lain, tingkat pemenuhan ketiga unsur tersebut sudah dapat merefleksikan, secara minimal, tingkat keberhasilan pembangunan manusia suatu wilayah (BPSUNDP, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, Perbandingan Antarprovinsi 1990-1993). Untuk mengukur tingkat pemenuhan ketiga unsur di atas, UNDP menyusun suatu indeks komposit berdasarkan pada 4 (empat) indikator yaitu: Angka Harapan Hidup (life expectancy at age 0: e0), Angka Melek Huruf penduduk dewasa (adult literacy rate: AMH), Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years of Schooling: MYS) ,dan Purchasing Power Parity(PPP)1. 1
Pada awalnya UNDP hanya menggunakan 3 indikator dalam menghitung IPM yaitu e0, AMH, dan PPP. Namun pada publikasi HDR tahun 1991, UNDP menambahkan indikator MYS pada komponen pendidikan dengan penimbang 2/3 untuk AMH dan 1/3 untuk MYS. Kemudian, karena terkendala ketersediaan data di beberapa negara maka pada publikasi UNDP tahun 1995 terjadi perubahan lagi pada komponen pendidikan, dimana MYS diganƟ dengan kombinasi angka parƟsipasi sekolah SD, SMP, dan SMA (combined first-, second-, and third- level gross enrolment raƟo: APS), dengan penimbang 2/3 untuk AMH dan 1/3 untuk APS.
10 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Angka harapan hidup mengukur dimensi "umur panjang dan sehat", angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah mengukur dimensi "pengetahuan dan keterampilan", dan purchasing power parity mengukur dimensi kemampuan dalam mengakses sumber daya ekonomi dalam arti luas. Ketiga indikator inilah yang digunakan sebagai komponen dalam penyusunan HDI (Human Development Index) yang diterjemahkan menjadi IPM (Indeks Pembangunan Manusia).Penghitungan IPM UNDP digunakan untuk perbandingan kemajuan pembangunan manusia antarnegara. Sementara itu BPS mengaplikasikan penghitungan IPM tersebut untuk melihat kemajuan pembangunan manusia di Indonesia baik pada level provinsi maupun level kabupaten/kota. BPS melakukan beberapa penyesuaian pada penghitungan IPM, yaitu pada komponen pendidikan dan ekonomi. Pada komponen pendidikan, BPS menggunakan MYS bukan APS karena APS merupakan indikator input, sementara MYS merupakan indikator output yang lebih mampu menggambarkan pencapaian di bidang pendidikan. Kemudian pada komponen ekonomi, BPS menggunakan PPP dengan pendekatan pengeluaran per kapita per tahun disesuaikan karena lebih mampu menggambarkan daya beli masyarakat dibandingkan dengan GDP. Tabel 2.1. Perkembangan IPM Indonesia Tahun 1990 – 2010 Tahun
IPM (BPS)
IPM (UNDP)
Peringkat
Jumlah Negara
(1) 1990 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
(2) 67,7 64,3 65,8 68,69 69,57 70,10 70,59 71,17 71,76 72,27
(3) 51,5 63,7 64,1 66,8 67,9 68,1 67,0 67,7 68,4 68,2 69,2 69,7 71,1 72,8 73,4 60,0*)
(4) 108 104 102 99 96 105 109 102 110 112 111 110 108 107 111 108
(5) 173 174 174 175 174 174 174 162 173 175 177 177 177 177 182 169
Keterangan : *) IPM tahun 2010 yang dihitung UNPD mengalami perubahan metode penghitungan sehingga nilainya tidak bisa dibandingkan dengan nilai IPM tahun-tahun sebelumnya Sumber : BPS dan Human Development Report (UNDP) berbagai tahun.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 11
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa IPM yang dihitung oleh UNDP dan IPM yang dihitung BPS memiliki tujuan dan komponen penyusun yang berbeda. Berdasarkan IPM yang dihitung oleh UNDP, sejak tahun 1990 secara umum IPM Indonesia terus mengalami peningkatan kecuali pada periode 1997-1998 dan 2000-2001. Penurunan IPM tahun 1998 cukup drastis mencapai 1,1 poin. Hal ini disebabkan karena terjadi krisis moneter sehingga daya beli masyarakat turun drastis. Sementara penurunan IPM tahun 2001 hanya 0,2 poin yang juga disebabkan karena turunnya daya beli masyarakat, tetapi tidak sedrastis penurunan akibat krisis moneter. Penurunan IPM tahun 2001 ini bisa disebabkan karena kondisi perekonomian yang belum stabil pasca krisis moneter sehingga daya beli masyarakat pun belum stabil. Meskipun mengalami peningkatan tetapi peringkat IPM Indonesia di level internasional agak sulit diinterpretasikan, apakah mengalami peningkatan atau penurunan mengingat jumlah negara yang dihitung berbeda-beda. Jika dilihat series pendek terlihat bahwa dari tahun 1995 sampai 1998 peringkat Indonesia diantara 174 negara terus mengalami penurunan, sementara dari tahun 2002 sampai 2005 peringkat Indonesia diantara 177 negara menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan. Kemudian untuk nilai IPM yang dihitung oleh BPS, secara umum terus menunjukkan peningkatan kecuali pada tahun 1999. Penurunan ini juga disebabkan karena turunnya daya beli masyarakat akibat terjadinya krisis moneter pada tahun 1997/1998. Namun pada tahun-tahun berikutnya IPM Indonesia terus meningkat hingga tahun 2010 mencapai nilai 72,27. Berdasarkan skala internasional, pencapaian IPM dikategorikan menjadi empat, yaitu kategori tinggi (IPM≥80), kategori menengah atas (66≤IPM<80), kategori menengah bawah (50≤IPM<66), dan kategori rendah (IPM<50). Pada awal penghitungan, IPM Indonesia sudah berada pada kategori menegah atas, tetapi sempat turun menjadi kategori menengah bawah pada tahun 1999 dan 2002. Kemudian pada tahun 2004 kembali mencapai kategori menengah atas. Hingga tahun 2010 IPM Indonesia masih berada pada kategori menengah atas, belum mampu menembus kategori tinggi. 2.2
Disparitas Pencapaian Pembangunan Manusia
Pencapaian pembangunan antardaerah tentunya tidak sama, tergantung komitmen pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembangunan. Keberhasilan pencapaian pembangunan tidak hanya terbatas pada pelaksanaan 12 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
program-program pembangunan, tetapi juga diperlukan pengawasan dan evaluasi terhadap program-program tersebut. Perbedaan pencapaian ini mengakibatkan terjadinya disparitas pembangunan antardaerah seperti terlihat dalam gambar 2.1 Pada level provinsi, IPM DKI Jakarta selalu menduduki peringkat pertama diikuti oleh Provinsi Sulawesi Utara, Riau, dan DI Yogyakarta yang secara bergantian menduduki peringkat 2, 3, dan 4 besar IPM tertinggi di Indonesia. Sedangkan di peringkat terakhir, pada tahun 1990 ditempati oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur, tetapi tahun 1991 sampai 2004 peringkat terakhir ditempati oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan sejak tahun 2005 sampai 2010 peringkat terakhir IPM ditempati oleh Provinsi Papua. Gap antara IPM DKI Jakarta yang menempati peringkat tertinggi, dengan IPM Papua yang menempati peringkat terendah mencapai 12,66 poin sedikit menyempit dibandingkan gap tahun 2009 yang sebesar 12,83 poin.
Gambar 2.1 Pencapaian IPM Provinsi Tahun 2010 KI Jak karta (1) DK Pap pua (33) Sulut (2)) 80, 00 TB (32 2) Riau (3 3) NT NTT (31) D (4 DIY 4) 75,00 Malu ut (30)) K m (5) Kaltim P Papua a Bara at (29 9)
K Kepri ((6)
70,00
Kalbar (2 28)
Kallteng (7)
65,00
Sulba S ar (27))
S Sumu ut (8)
60,00
K Kalsel l (26)
Sumbar (9 9)
55,00
S Sultra a (25)
S Sums sel (10)
Gorronta alo (24 4)
Be engkulu (1 11)
Ba anten (23)
Babe el (12 2)
Sute eng ((22)
Jam mbi (1 13)
L Lampu ung (21)
Jate eng (14)
Malluku (20) ( l (19) Sulse S Jatim (18 8)
Jaba ar (15 5) Bali (16) ( Ac ceh (17)
Keterangan : capaian IPM Kode 1 s.d 33 di belakang nama provinsi menunjukkan peringkat IPM Sumber : Diolah khusus dari Tabel Lampiran
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 13
Pada tahun 2010 terdapat 6 provinsi yang mengalami perubahan peringkat IPM baik naik maupun turun. Pada umumnya provinsi-provinsi tersebut memang kerap bergantian peringkat di tahun-tahun sebelumnya. Provinsi Bengkulu dan Bangka Belitung mengalami pertukaran peringkat, dimana peringkat Bengkulu naik dari peringkat 12 menjadi 11, sementara peringkat Kepulauan Bangka Belitung turun dari peringkat 11 menjadi 12. Perubahan peringkat ini disebabkan karena peningkatan e0 dan AMH Bengkulu jauh lebih cepat dari Bangka Belitung, sementara pergerakan komponen MYS dan PPP untuk Bangka Belitung hanya sedikit lebih besar dari Bengkulu. Hal ini tercermin dari reduksi shortfall Bengkulu sebesar 1,36, lebih cepat dari Bangka Belitung yang sebesar 1,13. Provinsi lainnya yang mengalami pertukaran peringkat yaitu Sulawesi Selatan dan Maluku, serta Maluku Utara dan Papua Barat. Pada tahun 2009, IPM Sulawesi Selatan dan Maluku hanya berbeda 0,02 poin, sementara pada tahun 2010, komponen AMH dan MYS di Sulawesi Selatan bergerak sangat cepat sehingga nilai IPM-nya melesat meninggalkan IPM Maluku sebesar 0,2 poin. Oleh sebab itu peringkat IPM Sulawesi Selatan naik dari peringkat 20 menjadi peringkat 19, sementara peringkat IPM Maluku turun dari peringkat 19 menjadi 20. Pergerakan ini dipicu oleh cepatnya reduksi shortfall di Sulawesi Selatan yang menduduki peringkat kedua terbesar setelah Bali. Tabel 2.2. Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPM Tertinggi Tahun 2009 - 2010 Kabupaten/Kota IPM Tertinggi Tahun 2009
IPM Tahun 2009
(1)
(2)
Kabupaten/Kota IPM Tertinggi Tahun 2010
IPM Tahun 2010
(3)
(4)
Kota Yogyakarta
79,29
Kota Yogyakarta
79,52
Kota Jakarta Selatan Kota Depok
79,26 78,77
Kota Jakarta Selatan Kota Depok
79,47 79,09
Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Barat Kota Ambon
78,74 78,63 78,25
Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Barat Kota Makasar
78,95 78,84 78,79
Kota Makasar
78,24
Kota Ambon
78,56
Kota Jakarta Pusat
78,17
Kota Jakarta Pusat
78,41
Kota Palangka Raya
78,02
Kota Balikpapan
78,33
Kota Pekan Baru
77,86
Kota Palangka Raya
78,30
Sumber : diolah khusus dari tabel lampiran dan Publikasi IPM 2009.
14 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Tidak jauh berbeda dengan Sulawesi Selatan dan Maluku, pertukaran peringkat antara Papua Barat dengan Maluku Utara juga disebabkan karena komponen pendidikan di Papua Barat yang bergerak lebih cepat dari Maluku Utara sehingga mengakibatkan peringkat Papua Barat naik dari peringkat 30 menjadi 29, sementara peringkat Maluku Utara turun dari 29 menjadi 30. Pada tingkat kabupaten/kota, peringkat 10 besar IPM tertinggi ditempati oleh kota-kota besar di Indonesia dan hampir sama dengan tahun 2009 kecuali untuk Kota Pekanbaru yang sekarang digantikan oleh Kota Balikpapan. Pada peringkat 5 besar semuanya ditempati oleh kota-kota di Pulau Jawa dimana Kota Yogyakarta menjadi juara dalam pencapaian IPM tahun 2010 sebesar 79,52. Kemudian di peringkat 6 sampai 10 terbesar di tempati oleh Kota Makasar, Kota Ambon, Kota Jakarta Pusat, Kota Balikpapan, dan Kota Palangka Raya. Melihat tabel 2, sangat tampak bahwa kemajuan pembangunan manusia masih didominasi oleh kota-kota di Pulau Jawa, khususnya Provinsi DKI Jakarta. Terbukti bahwa diantara 10 kabupaten/kota yang memiliki nilai IPM tertinggi, 6 diantaranya merupakan kota yang terletak di Pulau Jawa, dan dari 6 kota tersebut 4 diantaranya merupakan kota di Provinsi DKI Jakarta. Sementara itu, jika diurutkan dari yang terendah maka peringkat 10 besar IPM terendah seluruhnya ditempati oleh kabupaten-kabupaten di Papua. Kesepuluh kabupaten tersebut juga merupakan 10 kabupaten dengan IPM terendah pada tahun 2009, hanya saja terdapat beberapa perubahan urutan. Tabel 2.3. Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPM Terendah Tahun 2009 - 2010 Kabupaten/Kota IPM Terendah Tahun 2009
IPM Tahun 2009
Kabupaten/Kota IPM Terendah Tahun 2010
IPM Tahun 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
Nduga
47,74
Nduga
48,02
Intan Jaya
47,94
Intan Jaya
48,42
Deiyai
48,02
Yalimo
48,55
Yalimo
48,16
Deiyai
48,57
Mamberamo Tengah
48,18
Mamberamo Tengah
48,96
Pegunungan Bintang
48,54
Pegunungan Bintang
48,99
Lanny Jaya
48,57
Puncak
49,00
Puncak
48,71
Yahukimo
49,59
Tambrauw
49,12
Lanny Jaya
49,90
Yahukimo
49,22
Dogiyai
50,03
Sumber : diolah khusus dari tabel lampiran dan Publikasi IPM 2009.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 15
Rentang antara IPM tertinggi dan terendah tahun 2010 pada level kabupaten/kota mencapai 31,49 poin. Meskipun rentang ini semakin menyempit dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 31,55 poin tetapi masih tetap tidak mampu mengaburkan kesenjangan pembangunan antara wilayah barat dan timur Indonesia2. Dilihat dari sarana dan prasarana seperti fasilitas transportasi, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas lainnya secara umum wilayah barat memang lebih baik. Ketertinggalan wilayah timur yang bisa diwakilkan oleh Provinsi NTT, NTB, dan Papua sangat jelas terlihat dari tingginya kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan banyaknya kasus gizi buruk. Uraian tersebut menunjukkan bahwa pembangunan di Indonesia belum merata. Selain dibandingkan menurut nilai IPM, pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah dapat juga dibandingkan menurut kecepatan pergerakan IPM menuju nilai ideal. Kecepatan suatu daerah dalam mencapai IPM ideal ditunjukkan oleh nilai reduksi shortfall. Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran reduksi shortfall per tahun. Reduksi shortfall menunjukkan perbandingan antara capaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai titik IPM ideal (100). Semakin tinggi nilai reduksi shortfall, semakin cepat IPM suatu wilayah untuk mencapai nilai idealnya. Secara harafiah “reduksi” berarti pengurangan. Reduksi shortfall sendiri bisa diartikan sebagai pengurangan sisa langkah menuju nilai ideal yang merupakan gambaran laju pergerakan IPM untuk mencapai nilai idealnya. Semakin besar nilai reduksi shortfall maka semakin cepat suatu wilayah akan mencapai IPM ideal. Selama ini konsep reduksi shortfall sering rancu/tertukar dengan konsep pertumbuhan. Pada konsep pertumbuhan, semakin besar nilai IPM, dengan besar perubahan yang sama maka akan menghasilkan pertumbuhan yang semakin kecil. Sementara pada konsep reduksi shortfall, semakin besar nilai IPM, dengan besar perubahan yang sama maka akan menghasilkan pertumbuhan yang semakin besar. Intinya, jika nilai IPM sudah tinggi, maka peningkatan nilai komponen yang kecil pun dapat menghasilkan nilai reduksi shortfall yang tinggi. Nilai reduksi shortfall tahun 2010 berada pada kisaran 1 sampai 3 poin. Berdasarkan gambar 2.2 terlihat bahwa Provinsi Bali memiliki reduksi shortfall tertinggi dibandingkan provinsi-provinsi lain dengan nilai sebesar 2,69. Besarnya reduksi shorttfall Bali disumbang oleh peningkatan yang cukup tinggi dari 2
Wilayah Barat Indonesia melipuƟ Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Sedangkan Wilayah Timur Indonesia melipuƟ Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
16 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
komponen pendidikan. Peningkatan AMH Bali dari tahun 2009 merupakan yang tertinggi dibanding provinsi lainnya, sementara peningkatan MYS Bali merupakan yang tertinggi ketiga. Peningkatan AMH Bali merupakan hasil dari program pemberantasan buta aksara yang digalakkan pemerintah daerah Bali yang didukung oleh partisipasi aktif lembaga-lembaga swadaya masyarakat serta para sukarelawan dari kalangan mahasiswa. Program-program pendidikan seperti sekolah gratis (contohnya di Kabupaten Jembrana) mampu menurunkan angka putus sekolah sehingga menyebabkan peningkatan MYS Bali. Peringkat kedua reduksi shortfall terbesar ditempati oleh Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 2,34. Sama halnya dengan Bali, besarnya reduksi shortfall Sulawesi Selatan juga disumbang oleh komponen pendidikan. Peningkatan MYS Sulawesi Selatan merupakan yang tertinggi, mencapai 0,43 poin, sementara peningkatan AMH mencapai 0,73 poin dan menempati urutan keenam terbesar. Pergerakan yang relatif cepat ini, jika dibandingkan provinsi lain menyebabkan naiknya peringkat Sulawesi Selatan, menggeser Maluku. Gambar 2.2 Reduksi Shortfall Provinsi Tahun 2010
Keterangan : Kode 1 s.d 33 di belakang nama provinsi menunjukkan peringkat reduksi shortfall tahun2010 Sumber : Diolah khusus dari Tabel Lampiran Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 17
Sementara itu, reduksi shortfall terendah ditempati oleh Jambi sebesar 1,08, kemudian diikuti oleh DKI Jakarta dengan reduksi shortfall sebesar 1,09. Hal ini disebabkan karena peningkatan komponen IPM di provinsi tersebut relatif lambat dibandingkan provinsi lainnya. Komponen IPM di DKI Jakarta memang sudah cukup tinggi jika dibandingkan provinsi lainnya, hal tersebut yang diduga menyebabkan komponen IPM DKI Jakarta lambat bergerak.
18 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
3
Bab
Pencapaian Pembangunan Gender
BAB III
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN GENDER Kesetaraan gender bukan dimaknai sebagai perbedaan fisik semata, namun jauh lebih luas pengertiannya, yakni kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia dalam berperan dan berpartisipasi di segala bidang kehidupan. Sementara itu, keadilan gender merupakan proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki sehingga dalam menjalankan kehidupan tidak ada pembakuan peran, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan dan lakilaki. Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pembangunan yang selama ini dilaksanakan dengan mengakomodasi persoalan gender, maka diperlukan sebuah ukuran yang dapat menjelaskan bahwa pencapaian Kesetaraan dan Keadilan Gender telah berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan kebijakan nasional yang ditetapkan melalui GBHN 1999, UU No. 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan nasional (PROPENAS 2000-2004), dan dipertegas dalam instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG). Beberapa ukuran tentang kesetaraan dan keadilan gender telah digunakan banyak pihak, meski ukuran tersebut masih bersifat tunggal (single variable). Namun didalam perkembangan waktu serta tuntutan akan tingkat keakurasian, maka ukuran yang bersifat komprehensif dan representatif mutlak dibutuhkan. United Nations Development Programs (UNDP) melalui Laporan Pembangunan Manusia Tahun 1995 memperkenalkan ukuran pembangunan manusia yang bersifat gabungan (komposit) dari empat indikator, yang menyoroti tentang status perempuan khususnya mengukur prestasi dalam kemampuan dasar. Ukuran komposit yang dimaksud adalah Indeks Pembangunan Gender (IPG)1. Selain itu, UNDP juga mengenalkan ukuran komposit lainnya terkait dengan gender, yakni Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang mengukur tentang persamaan peranan antara perempuan dan laki-laki dalam pengambilan keputusan di bidang politik maupun di bidang manajerial. Kedua ukuran ini, diharapkan mampu memberikan 1
IPG mengukur hal yang sama seperƟ IPM hanya komponen yang digunakan dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 21
penjelasan tentang kesetaraan dan keadilan gender yang dicapai melalui berbagai program-program pembangunan Pencapaian pembangunan manusia secara kuantitatif dapat dilihat dari besaran IPM (lihat pada Bab 2). Tentu saja, besaran angka IPM semata tidak dapat menjelaskan berapa besar perbedaan (gap) pencapaian kualitas hidup perempuan dan laki-laki yang diukur melalui gabungan indikator kesehatan, pendidikan dan daya beli. Namun, melalui IPG perbedaan pencapaian yang menggambarkan kesenjangan pencapaian antara laki-laki dan perempuan dapat terjelaskan, yakni dengan mengurangkan nilai IPM dengan IPG. Hasil pengurangan antara IPM dengan IPG mengindikasikan adanya kesenjangan pencapaian kapabilitas antara laki-laki dan perempuan. Pada bab ini pencapaian pembangunan gender akan dibahas melalui dua pendekatan. Pertama, mengenai bahasan persamaan status dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang diukur melalui Indeks Pembangunan Gender (IPG). Kedua, persamaan peranan yang dijalankan laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan yang diukur melalui Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
3.1 Persamaan Status dan Kedudukan Persamaan status dan kedudukan merujuk pada tidak adanya perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang tidak hanya dijamin oleh perundangundangan, tetapi juga dalam praktek kehidupan sehari-hari. Jaminan persamaan status dan kedudukan ini meliputi partisipasi dalam program pembangunan terutama dalam peningkatan kualitas hidup melalui program-program peningkatan kapabilitas dasar (BPS, 1998). Program peningkatan kapabilitas dasar yang dimaksud mencakup berbagai pelayanan dasar kesehatan, maupun pendidikan, termasuk kemudahan akses ekonomi yang diberikan pemerintah kepada semua penduduk. Namun kenyataannya, implementasi pada kehidupan sehari-hari khususnya upaya peningkatan kapabilitas dasar penduduk perempuan belum sepenuhnya dapat diwujudkan, karena masih kuatnya pengaruh nilainilai sosial budaya yang patriarki (Parawansa, 2003). Nilai-nilai sosial budaya patriarki ini secara langsung maupun tidak langsung dapat menempatkan laki-laki dan perempuan pada kedudukan dan peran yang berbeda dan tidak setara. Belum lagi persoalan ketidaktepatan pemahaman ajaran agama yang seringkali menyudutkan kedudukan dan peranan perempuan di dalam keluarga dan masyarakat. Untuk itu, diperlukan upaya lebih serius dan berkesinambungan dalam mewujudkan persamaan status dan kedudukan antara laki-laki dan 22 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
perempuan melalui berbagai program pembangunan seperti peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan di berbagai proses pembangunan, penguatan peran masyarakat, dan peningkatan kualitas kelembagaan berbagai instansi pemerintah, organisasi perempuan dan lembaga-lembaga lainnya. Melalui upaya ini diharapkan peningkatan kapabilitas dasar perempuan akan dapat segera diwujudkan. Secara umum pencapaian pembangunan gender di Indonesia dari waktu ke waktu memperlihatkan perkembangan yang semakin membaik seperti terlihat pada Gambar 3.1. Pada tahun 2004 IPG secara nasional sebesar 63,94, kemudian naik menjadi 65,81 pada tahun 2007 dan bergerak naik lagi secara perlahan hingga menjadi 67,20 pada tahun 2010. Peningkatan IPG selama kurun waktu enam tahun sejalan dengan peningkatan beberapa indikator dalam komponen IPG. Artinya bahwa kapabilitas dasar perempuan yang terangkum dalam dimensi kesehatan, pendidikan maupun hidup layak selama kurun waktu 2004-2010 terus mengalami peningkatan seiring dengan pelaksanaan program-program pembangunan. Namun demikian, peningkatan IPG dalam kurun waktu 20042010 belum memberikan gambaran yang menggembirakan, apabila dilihat dari kerangka pencapaian persamaan status dan kedudukan menuju kesetaraan dan keadilan gender. Hal ini dikarenakan pencapaian IPG selama kurun waktu tersebut masih belum mampu mengurangi jarak (gap) secara nyata dalam pencapaian kapabilitas dasar antara laki-laki dan perempuan. Gap antara IPM dengan IPG selama kurun waktu tersebut masih terlihat tetap dan cenderung tidak berubah dari besarannya. Harus diakui, upaya pembangunan manusia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup selama beberapa dekade telah mengalami kemajuan. Namun, hasil yang dicapai upaya pembangunan kualitas hidup masih tampak kentara yang cenderung menguntungkan kepada penduduk laki-laki. Fenomena ini tercermin dari indikator komposit yang digunakan untuk menilai kesenjangan gender, yaitu IPG menunjukkan angka yang lebih rendah dibanding IPM. Pada perkembangannya, selama kurun waktu 2004-2010 secara nasional IPG selalu menunjukkan posisi lebih rendah dibandingkan IPM. Besaran rasio yang diperoleh berdasarkan perbandingan antara IPG terhadap IPM pada kisaran 93 persen. Hal ini dapat dimaknai, meski IPG memperlihatkan perkembangan yang selalu meningkat selama periode 2004-2010, tetapi kesenjangan gender masih terjadi (Lihat Tabel 3.1). Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih serius dalam meningkatkan kapabilitas dasar penduduk melalui berbagai kebijakan pembangunan di berbagai bidang kehidupan sehingga gap yang terjadi antara kapabilitas dasar laki-laki dan perempuan dapat diperkecil jaraknya. Keberhasilan Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 23
upaya peningkatan kapabilitas dasar penduduk pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan angka IPG. Gambar 3.1 Perkembangan IPG Periode 2004-2010 68 8 67 7
66,38
67 7,20 0
65,8 81
66 6 65 5
66 6,77
65 5,13
65,27 6 7
20 005
20 006
63,,94
64 4 63 3 62 2 200 04
2 7 2007
2008
200 09
20 010
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran dan Publikasi IPM berbagai tahun
Tabel 3.1 Perkembangan IPM, IPG dan Rasio Tahun
IPM
IPG
Rasio %
(1)
(2)
(3)
(4)
2004
68,69
63,94
93,1
2005
69,57
65,13
93,6
2006
70,08
65,27
93,1
2007
70,59
65,81
93,2
2008
71,17
66,38
93,3
2009
71,76
66,77
93,0
2010
72,27
67,20
93,0
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran dan Publikasi IPM berbagai tahun
Adanya perbedaan pencapaian kapabilitas dasar antara laki-laki dan perempuan (baca: kesenjangan gender) yang terjadi di tingkat nasional, tampaknya juga terjadi di tingkat provinsi. Fenomena ini, dapat ditunjukkan melalui besaran angka IPG yang lebih rendah dibanding angka IPM di semua provinsi. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa persoalan kesenjangan gender masih terjadi di semua provinsi. Berdasarkan besaran rasio IPG terhadap IPM, maka terdapat lima provinsi masuk dalam kategori rasio tertinggi dan 24 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
terendah. Lima provinsi yang masuk kategori rasio tertinggi berturut-turut adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), DI. Yogyakarta (Yogya), Papua, DKI Jakarta (DKI), dan Maluku. Sedangkan provinsi dengan rasio terendah secara berurutan adalah Papua Barat, Kepulauan Riau (Keppri), Kep. Bangka Belitung (Babel), Gorontalo, dan Kalimantan Timur (Kaltim). Provinsi NTT merupakan provinsi yang memiliki gap IPM dan IPG yang paling kecil dibandingkan provinsi lainnya, dengan besaran rasio tertinggi di sekitar 96,07 persen. Kecilnya gap pencapaian IPM dan IPG di Provinsi NTT memberikan petunjuk bahwa pencapaian kapabilitas dasar antara laki-laki dan perempuan di NTT pada tahun 2010 relatif tidak jauh berbeda, berarti walau terdapat kesenjangan gender di NTT tetapi dengan gap kecil. Jika dikaji lebih jauh, yang membuat angka IPG NTT mendekati angka IPM utamanya disebabkan oleh besaran sumbangan pendapatan penduduk perempuan terhadap total pendapatan. Sumbangan pendapatan ini dihitung dari upah buruh yang bekerja di semua sektor kecuali sektor pertanian2. Sementara itu, pada kasus Provinsi Maluku sedikit berbeda dibandingkan NTT. Provinsi Maluku merupakan provinsi dengan IPM relatif tinggi, yaitu sekitar 71,42, hanya sayang tingginya IPM di Provinsi Maluku ternyata tidak diikuti oleh pencapaian IPG yang tinggi pula di provinsi yang sama, yaitu hanya sekitar 67,23. Hal ini dapat dimaknai bahwa keberhasilan pembangunan kualitas hidup yang diukur melalui IPM di Provinsi Maluku, kemajuannya hanya didorong oleh keberhasilan peningkatan kapabilitas dasar penduduk laki-laki. Selain itu sumbangan pendapatan perempuan yang diduga mampu mengungkit peningkatan IPG di Provinsi Maluku, ternyata hanya menyumbang rata-rata sekitar 35 persen dari seluruh total pendapatan. Besaran 35 persen sumbangan pendapatan penduduk perempuan, ternyata tidak mampu meningkatkan nilai IPG Provinsi Maluku. Sementara, mengharapkan peningkatan IPG dari sektor kesehatan dan pendidikan kemungkinannya sangat kecil. Demikian halnya dengan Provinsi Kalimantan Timur, yang memiliki IPM sebesar 75,56 (tertinggi ke 5 dari 33 provinsi di Indonesia) ternyata tidak selalu diikuti peningkatan IPG yang hanya mencapai 60,37. Jadi, fenomena tingginya IPM pada suatu daerah, tampaknya tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan IPG. Tidak berbeda dengan lima provinsi dengan rasio tertinggi, lima provinsi dengan rasio terendah juga mempunyai persoalan yang sama. Rendahnya IPG pada lima provinsi dengan rasio terendah disebabkan kecilnya sumbangan pendapatan perempuan terhadap total pendapatan. Besaran sumbangan pendapatan perempuan di lima provinsi dengan rasio terendah (Papua Barat, 2
Lihat lampiran 1 pada tatacara penghitungan sumbangan pendapatan
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 25
Keppri, Babel, Gorontalo, Kaltim) berkisar antara 21-26 persen. Sementara itu, pembangunan kualitas manusia di Provinsi Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, dan Kalimantan Timur dinilai cukup berhasil karena angka IPM di lima provinsi tersebut mencapai level 70-an. Berdasarkan skala internasional besaran IPM di level 70-an termasuk kategori status pembangunan menengah atas (66<=IPM<80). Tetapi, seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa tingginya pencapaian IPM tidak selalu berbanding lurus dengan pencapaian IPG. Akibatnya, kelima provinsi yaitu Papua Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Gorontalo dan Kalimantan Timur mempunyai kesenjangan gender dengan kategori relatif tinggi dibandingkan provinsi lainnya (Lihat Tabel 3.2). Tabel 3.2 Provinsi dengan peringkat tertinggi dan terendah berdasarkan Rasio IPG terhadap IPM tahun 2010 Kode
Provinsi
IPM 2010
IPG 2010
Selisih
Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Tertinggi 53
Nusa Tenggara Timur
67,26
64,61
2,64
96,07
34
D.I Yogyakarta
75,77
72,51
3,26
95,70
94
Papua
64,94
61,98
2,95
95,45
31
DKI Jakarta
77,60
73,35
4,25
94,53
81
Maluku
71,42
67,23
4,19
94,13
92
Papua Barat
69,15
58,87
10,28
85,14
21
Kepulauan Riau
75,07
63,49
11,59
84,56
19
Kep, Bangka Belitung
72,86
60,36
12,50
82,84
75
Gorontalo
70,28
56,98
13,30
81,08
64
Kalimantan Timur
75,56
60,37
15,20
79,89
Terendah
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran
3.1.1 Perkembangan sumbangan pendapatan Secara nasional, sumbangan pendapatan perempuan dalam pekerjaan di sektor non pertanian mengalami penurunan sebesar 1,51 persen dari tahun sebelumnya. Tahun 2009 sumbangan pendapatan perempuan mencapai 35,01 persen, sedangkan di tahun 2010 turun menjadi 33,50 persen. Penurunan ini hampir terjadi di sebagian provinsi Indonesia, bahkan provinsi besar seperti DKI 26 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Jakarta pun mengalami hal serupa. Sumbangan pendapatan ini terkait dengan dua faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor angkatan kerja dan upah yang diterima. Berdasarkan Sakernas Februari 2010, angkatan kerja perempuan di Indonesia mengalami peningkatan dari 38,15 persen di tahun 2009 menjadi 38,31 persen di tahun 2010. Meskipun peningkatannya tidak nyata, tetapi sangat berarti karena angkatan kerja ini merupakan proporsi antara laki-laki dan perempuan. Jika perempuan mengalami peningkatan proporsi maka laki-laki mengalami penurunan proporsi sehingga total tetap 100 persen. Gambar 3.2 Perkembangan Sumbangan Pendapatan (Persen), 2004-2010
70,00 60,00 50,00
59,45
60,05
40,55
39,95
63,61
62,51
36,39
37,49
65,62
64,99
66,50
34,38
35,01
33,50
2009
2010
40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 2004
2005
2006 Laki-laki
2007 2008 Perempuan
Sumber : Diolah khusus dari data SAKERNAS berbagai tahun
Faktor upah, secara nominal setiap tahun selalu mengalami peningkatan baik upah yang diterima pekerja laki-laki maupun perempuan. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian upah nominal yang diterima pekerja sebagai dampak dari biaya kebutuhan hidup yang selalu mengalami kenaikan agar kemampuan daya beli masyarakat tetap terjaga. Pada penghitungan IPG, komponen upah menggunakan data upah buruh di sektor non-pertanian. Tahun 2010, rata-rata upah perempuan non-pertanian di Indonesia mencapai 1.292.300 rupiah per bulan. Nilai upah ini masih lebih rendah dibanding upah yang diterima lakilaki yang mencapai 1.593.600 rupiah per bulan. Hal ini memberikan gambaran bahwa dalam dunia kerja ternyata masih terdapat perbedaan jumlah upah yang Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 27
diterima. Penduduk perempuan menerima upah lebih rendah dibanding lakilaki. Namun pertanyaannya, apakah perbedaan upah yang diterima perempuan dan laki-laki dapat dikatakan adanya kesenjangan gender dalam dunia kerja? Untuk menjawabnya masih diperlukan kajian lebih lanjut. Namun yang pasti perbedaan upah yang diterima antara laki-laki dan perempuan berpengaruh terhadap IPG3. Banyak faktor yang diduga sebagai penyebab adanya perbedaan upah yang diterima laki-laki dan perempuan, antara lain dilatarbelakangi oleh masalah klasik, yaitu perempuan yang bekerja hanya dianggap untuk membantu perekonomian keluarga, sementara laki-laki tetap sebagai pencari nafkah utama. Faktor lain yang juga berpengaruh pada perbedaan tingkat upah adalah tingkat pendidikan. Kecenderungan pendidikan perempuan lebih rendah dibanding pendidikan laki-laki jelas berpengaruh pada perbedaan upah yang diterima antara laki-laki dan perempuan. Perkembangan sumbangan pendapatan perempuan menurut provinsi selama periode 2009-2010 terlihat berfluktuasi. Sebagian provinsi mengalami peningkatan, dan sebagian provinsi lainnya stagnasi bahkan terjadi penurunan. Pola yang ditunjukkan Gambar 3.3 merupakan indikasi adanya persoalan mengenai upah yang diterima oleh pekerja perempuan di setiap provinsi. Persoalan tersebut erat kaitannya dengan faktor lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Berdasarkan data Sakernas (Februari, 2010) sebagian besar pekerja perempuan bekerja di sektor jasa yang umumnya di perdagangan, dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Sedangkan jenis pekerjaan yang dilakukan perempuan sebagai tenaga usaha perdagangan, dan status pekerjaannya sebagai buruh/karyawan dan pekerja tidak dibayar. Kategori pekerjaan seperti ini umumnya produktivitasnya rendah dan upah yang dibayarkan relatif kecil. Sementara itu, pekerja laki-laki lebih banyak bekerja di sektor padat modal, sebagai tenaga profesional, teknisi dan kepemimpinan sehingga upah yang diterima relatif besar. Perbedaan yang mendasar terkait lapangan, jenis dan status pekerjaan menyebabkan gap upah yang diterima pekerja laki-laki dan perempuan.
3
Semakin besar jarak (gap) upah yang diterima antara laki-laki dan perempuan menyebabkan angka IPG makin kecil
28 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Gambar 3.3 Sumbangan Pendapatan Perempuan menurut Propinsi, 2009-2010 40,0 35,0 30,0 25,0 20,0
PAPUA DIY NTT BALI DKI KALSEL MALUKU JATENG SULBAR SUMUT SUMBAR SULTRA BENGKULU MALUT KALBAR JATIM KEPRI KALTENG NTB SUMSEL NAD SULSEL SULTENG JABAR JAMBI LAMPUNG BANTEN SULUT GORONTALO BABEL PAPBAR RIAU KALTIM
15,0
2009
2010
Sumber : Diolah khusus dari data tabel lampiran
Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan sumbangan pendapatan perempuan mencakup sebagian pulau Sumatera yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung; Pulau Jawa meliputi provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah; Pulau Nusa Tenggara meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur; kemudian Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, serta Papua Barat. Sedangkan, provinsi-provinsi yang mengalami peningkatan dalam sumbangan pendapatan adalah Provinsi Kalimatan Tengah dan Kepulauan Riau (Gambar 3.3). Meskipun, sumbangan pendapatan perempuan mengalami peningkatan di Kalimantan Tengah dan Kepulauan Riau selama 2009-2010, tetapi peningkatan tersebut belum cukup kuat untuk mendorong peningkatan IPG.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 29
Gambar 3.4 Perkembangan Komponen IPG, 2009-2010
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran
Komponen lainnya yang juga mempunyai kontribusi terhadap kenaikan IPG adalah angka harapan hidup, angka melek huruf, dan rata-rata lama sekolah. Melihat sifat dari ketiga komponen ini tampaknya tidak dapat berharap banyak untuk meningkatkan IPG, mengingat pertumbuhannya relatif lambat. Namun demikian, bukan berarti bahwa ketiga komponen ini dibiarkan tanpa upaya perbaikan, melainkan secara terus menerus perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan di setiap pelaksanaan pogram pembangunan. Upaya perbaikan di bidang sosial dilakukan tidak hanya pada bidang kesehatan dan pendidikan saja, tetapi meliputi bidang-bidang sosial lainnya agar kualitas sumber daya manusia semakin membaik dan pada gilirannya kualitas hidup manusia Indonesia akan meningkat. Untuk melihat lebih jauh hasil pembangunan bidang sosial yang telah dicapai selama setahun terakhir, maka subbab berikut menelaah perkembangan komponen IPG yang mencakup indikator harapan hidup, melek huruf dan ratarata lama sekolah.
30 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
3.1.2 Angka Harapan Hidup Angka harapan hidup (AHH) adalah rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Indikator ini sering digunakan untuk mengevalusi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk khususnya di bidang kesehatan. Gambar 3.4 memperlihatkan AHH laki-laki dan perempuan dalam dua tahun terakhir. AHH laki-laki dan perempuan dari tahun 2009-2010 sama-sama mengalami peningkatan, meski tidak signifikan. Kenaikan AHH baik untuk laki-laki maupun perempuan kurang dari 0,5 tahun dan cenderung melambat dibanding dengan kenaikan AHH tahun sebelumnya. AHH laki-laki cenderung lebih rendah dibanding AHH perempuan yang mencapai kisaran 4 tahun lebih pendek dibanding perempuan. Secara umum pembangunan di bidang kesehatan di Indonesia telah membawa dampak semakin membaiknya kualitas kesehatan penduduk. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan AHH yang meningkat dari waktu ke waktu tidak saja menyangkut AHH laki-laki, tetapi juga AHH perempuan. Tetapi sayangnya, level AHH yang dicapai penduduk laki-laki masih jauh dibawah level AHH yang dicapai perempuan, yakni di level 60-an tahun untuk laki-laki berbanding level 70-an tahun untuk perempuan. Banyak faktor penyebab rendahnya AHH lakilaki dibandingkan AHH perempuan seperti kesehatan, perilaku, dan kemampuan bertahan hidup. Hasil kajian dari aspek kesehatan, salah satunya mengungkapkan bahwa banyaknya kejadian kematian pada laki-laki umumnya bersifat prematur yang seharusnya dapat dicegah melalui tindakan promosi kesehatan atau pencegahan yang dapat dilakukan sedini mungkin. Selain itu, beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian pada laki-laki adalah penyakit jantung, paru, stroke, hipertensi, diabetes dan kanker. Lebih lanjut, hal yang menarik lain yang perlu diketahui terkait masalah kesehatan pada laki-laki adalah sifat atau perasaan yang umum dijumpai pada laki-laki yaitu ketakutan, malu dan tak mau mengalah. Ketakutan akan eksistensinya sebagai laki-laki yang diragukan, malu untuk menyatakan diri sakit yang diidentikkan sebagai kelemahan dan selalu berusaha menampilkan diri serba mampu sehingga muncul sifat tak mau mengalah. Perkembangan AHH perempuan mengalami peningkatan selama periode 2004-2010. Pada tahun 2004 AHH perempuan mencapai 69,60 tahun, kemudian tahun berikutnya meningkat lagi di level 70-an tahun menjadi 71,47 tahun pada tahun 2010. Peningkatan AHH perempuan juga diikuti peningkatan AHH lakilaki, hanya saja level yang dicapai di angka 60-an tahun. Pada tahun 2004 AHH laki-laki mencapai 65,70, meningkat menjadi 67,51 tahun pada tahun 2010 (Gambar 3.5). Lebih jauh, pada gambar tersebut terlihat pola peningkatan AHH Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 31
perempuan juga diikuti oleh peningkatan AHH laki-laki tetapi peningkatan kedua AHH tersebut tidak cukup nyata mempersempit gap antara pencapaian AHH perempuan dan laki-laki. Tetapi, dalam jangka panjang perbedaan tersebut diperkirakan semakin mengecil sejalan dengan perbaikan pelayanan di bidang kesehatan. Gambar 3.5 Perkembangan Angka Harapan Hidup (Tahun), 2004-2010 72,00 70,00
69,60
70,20
70,50
70,72
71,04
71,43 71,47
68,00 66,00
65,70
66,20
66,50
66,78
67,08
67,47 67,51
64,00 62,00 2004
2005
2006 Laki-laki
2007
2008 Perempuan
2009
2010
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran
3.1.3 Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah Kemajuan di bidang pendidikan memiliki andil yang sangat besar dalam kemajuan pembangunan manusia karena pendidikan membawa dampak positif yang nyata di masa mendatang. Penuntasan buta huruf dan penurunan angka putus sekolah menjadi program prioritas dalam kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Pembangunan serta revitalisasi gedung-gedung sekolah merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan partisipasi sekolah secara berkelanjutan. Indikator pendidikan yang merepresentasikan dimensi pengetahuan baik dalam IPM maupun IPG adalah Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata lama Sekolah (MYS). AMH menggambarkan persentase penduduk umur 15 tahun ke atas yang mampu baca tulis, sedangkan indikator rata-rata lama sekolah menggambarkan rata-rata jumlah tahun yang dijalani oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal.
32 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Gambar 3.6 Perkembangan Angka Melek Huruf (Persen), 2004-2010 98,00 96,00 94,00 92,00
94,04
94,34
95,22
95,38
88,40
88,62
89,10
2006
2007
2008
94,60
95,65
95,65
90,00 88,00 86,00 84,00
86,80
87,54
89,68
90,52
82,00 2004
2005
Laki-laki
2009
2010
Perempuan
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran dan Publikasi IPM berbagai tahun
Perkembangan AMH selama periode 2004-2010 terus meningkat meskipun peningkatannya berjalan lambat, karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peningkatan indikator sosial seperti kesehatan dan pendidikan tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek. Hal ini berlaku baik untuk AMH laki-laki maupun perempuan. Namun posisi perempuan di bidang pendidikan diakui masih lebih rendah dibanding laki-laki. Penduduk perempuan usia 15 tahun ke atas yang buta huruf mencapai 9,48 persen, sedangkan laki-laki hanya 4,35 persen. Atas dasar fakta tersebut, bahwa pembangunan pendidikan yang dilaksanakan masih terjadi ketimpangan pencapaian kapabilitas kemampuan baca tulis antara lakilaki dan perempuan. Salah satu penyebab ketimpangan tersebut antara lain akibat belum meratanya akses pendidikan dasar bagi perempuan terutama bagi keluarga dengan kemampuan ekonomi yang sangat terbatas atau keluarga miskin yang jumlahnya masih cukup besar. Seperti halnya dengan komposisi besaran melek huruf penduduk, untuk besaran rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki lebih lebih tinggi pada kisaran 1 tahun dibandingkan rata-rata lama sekolah penduduk perempuan. Pada tahun 2010 MYS laki-laki mencapai 8,34 tahun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 8,24. Artinya pada tahun 2009-2010 secara umum pendidikan penduduk laki-laki di Indonesia yang dijalani setara dengan kelas 2 SMP. Sedangkan MYS perempuan meningkat dari 7,32 menjadi 7,50 pada tahun 2010, yang berarti setara dengan kelas 1 SMP. Pola seperti ini berlangsung dari tahun ke tahun selama periode 2004-2010. Perbedaan pencapaian rata-rata lama sekolah antara Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 33
laki-laki dan perempuan hampir tidak mengalami perubahan selama kurun waktu lima tahun, hanya pada tahun 2008 pernah mengalami penyempitan gap rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki dan perempuan. Gambar 3.7
Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (Tahun), 2004-2010
9,00 8,50 8,00 7,50
7,79
7,79
7,90
7,97
7,98
7,00 6,50
6,71
6,80
6,90
6,98
7,09
2004
2005
2006
2007
2008
8,24 7,32
8,34 7,50
6,00 5,50 5,00 Laki-laki
2009
2010
Perempuan
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran dan Publikasi IPM berbagai tahun
3.2 Persamaan Peranan dalam Pengambilan Keputusan Stereotip perempuan sebagai makhluk yang lemah dan hanya berkutat pada urusan rumah tangga saja lambat laun semakin memudar. Hal ini didukung oleh semakin terbukanya peluang perempuan untuk berpartispasi di berbagai bidang pembangunan. Namun keadaan ini terlihat lebih menonjol hanya di daerah perkotaan yang sarat dengan kemajuan di berbagai bidang. Sebenarnya peranan perempuan untuk berpartisipasi di berbagai bidang pembangunan telah diakui dan dihargai. Tidak ada satu katapun dalam pasal-pasal UUD 1945 yang bersifat diskriminatif terhadap perempuan. Undang-undang telah mengatur persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga Negara baik laki-laki maupun perempuan untuk menjalankan perannya di berbagai kehidupan. Pada kenyataannya, perempuan masih mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan laki-laki pada bidang-bidang seperti pendidikan, ketenagakerjaan, maupun pengambilan keputusan. Namun demikian, pemerintah terus berupaya mendorong keterlibatan perempuan dalam pembagunan melalui peningkatan kapabilitas dasar SDM. Keseriusan pemerintah dalam mengupayakan 34 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
peningkatan kapabilitas perempuan untuk tercapainya kesetaraan gender ditandai dengan dibentuknya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA). KPP dan PA merupakan lembaga pemerintah yang diberi mandat formal berupa amanat dan tugas serta tanggung jawab dalam menangani pembangunan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong kesetaraan gender di berbagai bidang kehidupan sudah mulai tampak hasilnya. Secara kuantitas banyak perempuan telah menduduki jabatan strategis yang memungkinkan perempuan dapat berperan sebagai pengambil keputusan. Namun dari aspek kualitas masih banyak hal yang perlu ditingkatkan terkait dengan kompetensi bersangkutan. Untuk mengkaji lebih jauh peranan perempuan dalam pengambilan keputusan, maka dapat digunakan indeks pemberdayaan gender (IDG). IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen, yaitu keterwakilan perempuan dalam parlemen; perempuan sebagai tenaga profesional, teknisi, kepemimpinan dan ketatalaksanaan; dan sumbangan pendapatan. Dengan demikian, arah dan perubahan IDG sangat dipengaruhi oleh ketiga komponen pembentuk IDG. Besaran nilai indikator yang terekam dari kegiatan pengumpulan data (survey) merupakan hasil akumulasi dari berbagai kebijakan baik bersifat langsung maupun tidak langsung dari program-program pembangunan yang telah dilaksanakan. Hasilnya menggambarkan kondisi terkini (riil) perempuan sehubungan dengan peranannya dalam pengambilan keputusan. Gambar 3.8 Perkembangan IDG 2004-2010 70,0 00
688,15
68,0 00 66,0 00
63,5 52
64,0 00 62,0 00
61,,30
6 61,80 0
62,10
62 2,27
200 05
20 006
2007 7
20 008
59,70 5
60,0 00 58,0 00 56,0 00 54,0 00 2 2004
2009 9
20110
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 35
Secara umum peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di Indonesia yang diukur melalui IDG memperlihatkan perkembangan yang semakin membaik. Pada tahun 2004, IDG di Indonesia mencapai 59,70, kemudian sejalan dengan berbagai kebijakan pembangunan yang dilaksanakan IDG meningkat perlahan setiap tahun, hingga menjadi 68,15 pada tahun 2010. Berarti peranan perempuan dalam pengambilan keputusan pada tahun 2004 baru mencapai sebesar 59,70 persen dari peranan yang dijalankan laki-laki, kemudian meningkat menjadi 68,15 persen pada tahun 2010 (Lihat Gambar 3.8). Persamaan dalam peranan bagi perempuan memiliki arti penting tidak hanya sekedar dalam persamaan “status dan kedudukan”, tetapi lebih kepada persoalan pemberdayaan. Dalam pengertian yang lebih luas pemberdayaan sudah mencakup adanya upaya peningkatan kapabilitas perempuan untuk berperanserta dalam berbagai bentuk pengambilan keputusan serta memiliki kesempatan dalam kegiatan ekonomi. Dengan demikian pemberdayaan dalam konteks ini, perempuan diposisikan memiliki peranan yang strategis. Untuk mengetahui lebih jauh peranan perempuan dalam pengambilan keputusan, maka perlu mengkaji setiap komponen IDG.
3.2.1 Keterwakilan Perempuan dalam Parlemen Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membangun kehidupan kebangsaan yang lebih baik. Perbaikan kualitas, status, dan peran perempuan dalam pembangunan memiliki peranan penting untuk meningkatkan keadilan sosial. Banyak analisa memberikan bukti, rendahnya pendidikan dan keterampilan perempuan, derajat kesehatan dan gizi yang rendah, serta terbatasnya akses terhadap sumber daya pembangunan akan membatasi produktivitas bangsa, membatasi pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi efisiensi pembangunan secara keseluruhan. Dengan demikian, upaya peningkatan kualitas perempuan dilakukan dalam rangka menciptakan kesetaraan hak-hak asasi dan keadilan sosial bagi perempuan dan laki-laki, serta alasan efisiensi ekonomi dalam pembangunan. Upaya peningkatan kualitas perempuan meliputi banyak hal, tidak hanya dibidang sosial dan ekonomi saja, tetapi juga di bidang politik. Seperti yang diketahui, bahwa pekerjaan di bidang politik tampaknya tidak mudah karena memerlukan persyaratan tinggi seperti pengetahuan yang luas tentang berbagai hal yang menyangkut persoalan politik. Dengan demikian, keterlibatan perempuan dibidang politik akan membawa pengaruh besar terhadap keputusan yang menyangkut kepentingan perempuan. Tetapi sayangnya, secara kuantitas 36 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam politik khususnya sebagai anggota parlemen (baca: DPR) kecil. Padahal, menurut UU No.12 Tahun 2003, kuota perempuan untuk dapat berpartisipasi dalam politik sekitar 30 persen. Namun jumlah keterwakilan perempuan di parlemen hasil pemilu 2004 hanya mencapai 61 kursi dari 550 kursi atau sekitar 11,1 persen yang ada di DPR. Gambar 3.9 Persentase Anggota DPR RI Periode 2009-2014
17.49
82.51
laki-laki
perempuan
Sumber : Media Center KPU
Berdasarkan hasil Pemilu tahun 2009, perempuan hanya mengisi 17,49 persen saja dari keseluruhan anggota DPR yang lolos. Persentase tersebut masih relatif sedikit untuk menyuarakan suara perempuan yang jumlahnya lebih dari separuh penduduk Indonesia. Keadaan ini terjadi pada setiap periode pemilihan umum keanggotaan DPR dimana hasil dari pemilu tersebut masih didominasi laki-laki. Untuk mencapai target kuota sebesar 30 persen yang seringkali dituntut oleh banyak kalangan tampaknya masih jauh. Meski demikian jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2004 peranan perempuan dibidang politik tahun 2009 masih lebih tinggi.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 37
Tabel 3.3 Perkembangan Jumlah Anggota DPR RI, 1955-2009 Tahun Pemilu 1955 1971 1977 1982 1987 1992 1997 1999 2004 2009
Laki-laki 256 429 423 418 441 438 442 456 485 460
Perempuan 16 31 37 42 59 62 58 44 65 100
Jumlah 272 460 460 460 500 500 500 500 550 560
Sumber : Statistik Indonesia berbagai tahun
3.2.2 Tenaga Profesional, Kepemimpinan, dan Teknisi Selain indikator keanggotaan perempuan dalam DPR, indikator perempuan sebagai tenaga profesional, kepemimpinan, dan teknisi juga merupakan komponen pembentuk IDG. Indikator ini menunjukkan peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, kehidupan ekonomi dan sosial. Keterlibatan perempuan di posisi ini memberikan gambaran kemajuan terhadap peranan perempuan, mengingat selama ini perempuan hanya dipandang sebagai makhluk berurusan dengan pekerjaan rumah tangga. Padahal perempuan memiliki potensi yang sama baiknya dengan laki-laki, hanya perempuan kurang memiliki kesempatan karena terbentur oleh persoalan budaya serta kodrat yang melekat terkait dengan fungsi-fungsi reproduksi (Parawansa, 2003). Hanya sayangnya, keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, swasta, dan organisasi sosial lainnya sangat kecil, mengingat masih terbatasnya perempuan sebagai tenaga profesional, kepemimpinan/managerial, administrasi, serta teknisi.
38 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Gambar 3.10 Penduduk 15 ke Atas Bekerja Sebagai Tenaga Profesional, Kepemimpinan, Administrasi, Teknisi, 2009-2010 55,,98
54,,52 6 00 60,0
44,,02
45 5,48
5 00 50,0 4 00 40,0 3 00 30,0 2 00 20,0 1 00 10,0 0,0 00 20 009 Laki-laki
201 10 Pere empu uan
Sumber: BPS, Sakernas Februari, 2010
Perempuan yang bekerja sebagai tenaga profesional, kepemimpinan, administrasi, dan teknisi mencapai 45,48 persen di tahun 2009, hampir mencapai separuhnya dari seluruh tenaga kerja profesional, kepemimpinan, administrasi, dan teknisi Namun prestasi ini tidak bertahan selama satu tahun ke depan, karena persentase perempuan sebagai tenaga profesional, kepemimpinan, administrasi, dan teknisi menurun menjadi 44,02 persen pada tahun 2010. Penurunan ini tidak selalu dimaknai, jumlah perempuan yang bekerja sebagai tenaga profesional, kepemimpinan, administrasi, dan teknisi berkurang, melainkan perkembangan laki-laki yang bekerja sebagai tenaga profesional, kepemimpinan, administrasi, dan teknisi tumbuh lebih pesat dibanding perempuan. Pada tahun 2010, terdapat sekitar 44,02 persen perempuan di Indonesia telah menduduki berbagai jabatan penting seperti tenaga profesional, teknisi, kepemimpinan dan ketatalaksanaan yang kesemuanya merupakan jabatan yang sarat dengan pekerjaan pengambilan keputusan. Meskipun demikian, persentase tersebut relatif masih rendah karena belum mencapai separuh dari keseluruhan penduduk perempuan. Jumlah perempuan yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama satu tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2009 jumlah PNS perempuan mencapai 1,77 juta orang atau sekitar 43,63 persen dari total PNS. Setahun kemudian jumlah PNS perempuan meningkat menjadi 2,14 juta atau sekitar 46,49 persen dari 4,6 juta PNS pada tahun 2010. Peningkatan jumlah PNS perempuan ini merupakan salah satu dampak dari meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan yang mengalami peningkatan sekitar 0,73 poin persen dari 51,77 persen pada tahun 2009 menjadi 52,50 persen pada tahun 2010 (BPS, 2010). Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 39
Gambar 3.11 Persentase PNS Perempuan, 2007-2010 47
46 6,49 45,73 4 3
46
44 4,72
45
43,6 4 63
44 43 42 20 007
200 08
20 009
201 10
Sumber : BPS, Statistik Indonesia Tahun 2010
Dari keseluruhan jumlah PNS perempuan, yakni sekitar 2,14 juta pada tahun 2010, terdapat 49,9 ribu atau sekitar 22,80 persen PNS perempuan yang menduduki jabatan struktural. Hal ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam pengambilan keputusan masih relatif sangat kecil. Dan diantaranya, hanya sebagian kecil perempuan yang menempati posisi sebagai pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan. Untuk itu masih diperlukan upaya lebih serius dari berbagai pihak terutama penentu kebijakan dalam rangka mendorong perempuan lebih maju dalam mencapai kapabilitas yang optimum sehingga dapat berpeluang menduduki jabatan-jabatan strategis. Gambar 3.12 Persentase PNS yang Menduduki Jabatan Struktural, 2007-2010 100 0
21,,05
2 8 21,88
22 2,33
22,8 80
78,,95
7 2 78,12
77 7,67
77,2 20
80 0 60 0 40 0 20 0 0 2007 7
20 008 Lakii-lakki
200 09 Perremp puan n
2010
Sumber : BPS, Statistik Indonesia Tahun 2010
40 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
3.3
Status Pembangunan Gender
Secara umum pembangunan gender di Indonesia selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Peningkatan ini tidak terlepas dari upaya berbagai pihak dalam mendorong kemajuan perempuan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Peningkatan pembangunan gender di tingkat nasional merupakan gambaran kemajuan pembangunan gender di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pembangunan gender di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota selama dua tahun terakhir mengalami kemajuan yang pesat. Kemajuan ini didasarkan pada ukuran status pembangunan yang memiliki empat kriteria, yakni status rendah (IPG<50), menengah bawah (50<=IPG<66), menengah atas (66<=IPG<80) dan tinggi (IPG>=80). Berdasarkan kriteria tersebut terdapat satu provinsi mengalami kemajuan dengan berubah posisi dari status pembangunan menengah bawah pada tahun 2009 menjadi menengah atas pada tahun 2010. Provinsi yang mengalami kemajuan tersebut adalah Provinsi Sumatera Selatan. Peningkatan status pembangunan gender di Provinsi Sumatera Selatan sejalan dengan upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam memajukan pembangunan kualitas hidup. Upaya yang dilakukan pemerintah daerah Sumatera Selatan mencakup bidang kesehatan yang meliputi perbaikan pelayanan dasar dan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Di bidang pendidikan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk bersekolah melalui program sekolah gratis. Tabel 3.4 Status Pembangunan Gender Provinsi, Kabupaten/Kota, 2009-2010 Status Pembangunan
Provinsi
2009 2010 (1) (2) (3) Rendah Menengah Bawah 24 23 Menengah Atas 9 10 Tinggi Jumlah 33 33 Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Kab/Kota 2009 2010 (2) (3) 10 19 321 318 132 160 463 497
Selanjutnya pada level kabupaten/kota, status pembangunan gender di pengaruhi oleh perubahan jumlah kabupaten/kota pada tahun 2010. Jumlah kabupaten/kota tersebut mengalami pertambahan sebanyak 34 kabupaten/ Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 41
kota yang merupakan hasil pemekaran dari wilayah sebelumnya. Pertambahan jumlah kabupaten/kota tersebut memiliki andil dalam pergeseran status pembangunan gender pada level kabupaten/kota. Kabupaten/kota dengan status pembangunan menengah atas mengalami kemajuan yang cukup pesat, yaitu dari 132 kabupaten/kota menjadi 160 kabupaten/kota. Namun, hasil pemekaran wilayah kabupaten/kota tersebut juga menyebabkan jumlah kabupaten/kota yang berstatus pembangunan rendah bertambah sebanyak 9 kabupaten/kota. Pertambahan jumlah kabupaten/kota pada status pembangunan gender rendah tersebut sebagian besar terjadi di wilayah Papua, baik pada kabupaten/kota lama maupun kabupaten/kota hasil pemekaran. Sama halnya dengan IPM, posisi Papua dalam pembangunan manusia berbasis gender pun masih menempati posisi rendah ditambah dengan banyaknya pemekaran di wilayah tersebut. 3.4
Disparitas Pencapaian Pembangunan Gender
Pembangunan nasional seyogianya merupakan pembangunan merata di seluruh wilayah Indonesia, tetapi salah satu masalah pembangunan di Indonesia adalah kesenjangan pembangunan antar wilayah. Wilayah bagian barat Indonesia cenderung mengalami pembangunan yang lebih pesat dibandingkan wilayah bagian timur Indonesia. Akibatnya, kualitas sumber daya di wilayah timur Indonesia jauh tertinggal dibandingkan sumber daya manusia di wilayah bagian barat Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan pembangunan di wilayah bagian timur Indonesia, salah satunya terkait dengan kondisi alamnya dan kondisi Infrastruktur di bagian pedalaman yang sangat buruk sehingga tercipta daerah-daerah kantong yang terisolasi (BPS, 2001). Ketertinggalan pembangunan di wilayah timur bagian Indonesia menyebabkan terjadinya kesenjangan antarwilayah yang tercermin dari hasil pencapaian pembangunan gender. Pada subbab ini akan mengulas lebih jauh tentang kesenjangan pembangunan gender antarwilayah di Indonesia. 3.4.1 Capaian IPG Provinsi Gambaran lebih lengkap mengenai tingkat pencapaian pembangunan gender sebagai dampak dari kegiatan pembangunan di suatu provinsi, maka dapat dilihat dari angka IPG provinsi. Pada Gambar 3.14, menunjukkan pencapaian IPG setiap provinsi pada tahun 2010. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa pencapaian IPG delapan provinsi melebihi rata-rata IPG nasional. Delapan provinsi tersebut berturut-turut adalah DKI Jakarta, DI.Yogyakarta, Sumatera 42 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Bali, dan Bengkulu. Namun demikian, jika dilihat dari perkembangannya pencapaian IPG untuk seluruh provinsi menunjukkan peningkatan. Hal ini berarti bahwa pembangunan gender di semua provinsi telah menunjukkan kemajuan, tetapi masih perlu upaya lebih kuat lagi untuk meningkatkan kapabilitas perempuan mengingat kesenjangan gender masih terjadi di semua provinsi. Pada tahun 2009 IPG Indonesia mencapai 66,77, setahun kemudian IPG Indonesia meningkat sebesar 0,43 poin menjadi 67,20. Peningkatan IPG ini menunjukkan indikasi keberhasilan dalam pembangunan gender. Namun demikian, bila dibandingkan dengan IPM (72,27), maka keberhasilan tersebut masih menyisakan kesenjangan. Gambar 3.13 IPG Provinsi Menurut Peringkat, 2009 75 70
Indonesia (66.77)
65 60 55
NTB
GORONTALO
KALTIM
PAPBAR
JABAR
BABEL
PAPUA
SULSEL
BANTEN
SULTENG
LAMPUNG
KEPRI
JAMBI
MALUT
SULTRA
KALBAR
NTT
JATIM
NAD
KALSEL
SULBAR
RIAU
JATENG
SUMSEL
BALI
MALUKU
BENGKULU
SULUT
SUMBAR
DIY
SUMUT
KALTENG
DKI
50
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Gambar 3.14 IPG Provinsi Menurut Peringkat, 2010 75,00 70,00
Indonesia (67.20) 65,00 60,00 55,00
NTB
BABEL
PAPBAR
GORONTALO
PAPUA
KALTIM
SULSEL
JABAR
BANTEN
SULTENG
LAMPUNG
KEPRI
JAMBI
SULTRA
MALUT
KALBAR
NTT
KALSEL
JATIM
NAD
RIAU
SULBAR
JATENG
SUMSEL
MALUKU
BALI
BENGKULU
SULUT
SUMBAR
KALTENG
SUMUT
DIY
DKI
50,00
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 43
Di tingkat provinsi pencapaian IPG relatif bervariasi. Pencapaian IPG tertinggi tahun 2010 diraih oleh DKI Jakarta dengan nilai 73,35, sedangkan IPG terendah sebesar 56,02 diraih oleh NTB. Perbedaan pencapaian IPG tertinggi dengan IPG terendah sekitar 17,33 poin. Jarak yang ditimbulkan perbedaan pencapaian IPG tertinggi dan terendah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2009 dimana perbedaan pencapaian IPG tertinggi dan IPG terendah sekitar 17,29 poin. Hal ini berarti bahwa disparitas pembangunan gender di tingkat provinsi relatif meningkat. Tabel 3.5 Provinsi dengan IPG Tertinggi, 2009-2010 Tahun 2009 Provinsi Tertinggi
IPG
Tahun 2010 Provinsi Tertinggi
IPG
(1)
(2)
(3)
(4)
DKI Jakarta
73,00
DKI Jakarta
73,35
DI Yogyakarta
72,24
DI Yogyakarta
72,51
Sumatera Utara
68,91
Sumatera Utara
69,63
Kalimantan Tengah
68,88
Kalimantan Tengah
69,32
Sulawesi Utara
67,91
Sumatera Barat
68,50
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Table 3.5 memperlihatkan 5 provinsi yang mencatat kemajuan pesat selama tahun 2009-2010. Provinsi yang menempati urutan empat besar selama dua tahun terakhir ditempati oleh DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah. IPG tertinggi diperoleh DKI Jakarta pada tahun 2009 mencapai angka 73,00 dan meningkat menjadi 73,35 di tahun 2010. Berikutmya disusul oleh DI Yogyakarta (72,51), Sumatera Utara (69,63), dan Kalimantan Tengah (69,32). Untuk posisi kelima dimana pada tahun sebelumnya ditempati oleh Sulawesi Utara maka pada tahun 2010 ditempati oleh Sumatera Barat (68,50), dua provinsi tersebut bertukar tempat sehingga di tahun 2010 Sulawesi Utara menempati urutan keenam (67,97). Provinsi dengan pencapaian IPG terendah pada dua tahun terakhir ini diraih oleh lima provinsi yang sama meskipun terjadi pergeseran atau pertukaran tempat antarprovinsi. Provinsi yang menduduki peringkat IPG lima terendah adalah Kalimantan Timur, Kep. Bangka Belitung, Papua Barat, Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Gorontalo menduduki peringkat terendah di tahun 2009, tetapi pada tahun 2010 posisi tersebut diduduki oleh NTB dengan angka 44 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
IPG sebesar 56,02. Hal ini bukan berarti NTB mengalami kemunduran karena angka IPG NTB mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut tidak sepesat dengan peningkatan yang terjadi di Gorontalo. Sama halnya dengan Kalimantan Timur dan Kep. Bangka Belitung yang mengalami pertukaran tempat di dua tahun terakhir ini. Secara keseluruhan, angka IPG provinsi mengalami peningkatan tetapi laju kecepatan peningkatan IPG masing-masing provinsi berbeda sehingga terjadi pergeseran peringkat IPG provinsi. Tabel 3.6 Provinsi dengan IPG Terendah, 2009-2010 Tahun 2009 Provinsi Terendah
IPG
Tahun 2010 Provinsi Terendah
IPG
(1)
(2)
(3)
(4)
Kep. Bangka Belitung
60,05
Kalimantan Timur
60,37
Kalimantan Timur
58,71
Kep. Bangka Belitung
60,36
Papua Barat
58,07
Papua Barat
58,87
Nusa Tenggara Barat
55,72
Gorontalo
56,98
Gorontalo
55,71
Nusa Tenggara Barat
56,02
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
3.4.2
Capaian IPG Kabupaten/Kota
Perkembangan pencapaian IPG kabupaten/kota selama tahun 2009-2010 secara umum mengalami peningkatan. Kabupaten/kota yang menduduki posisi sepuluh IPG tertinggi di tahun 2009 mampu mempertahankan posisinya di tahun 2010 meskipun terjadi beberapa pergeseran urutan. Sebagian besar kabupaten/ kota tersebut berasal dari wilayah bagian barat dan memiliki IPG yang cukup tinggi. Pada posisi lima besar tidak ada pergeseran urutan kabupaten/kota dengan kata lain urutan pertama sampai kelima masih ditempati kabupaten/ kota lima besar tahun 2009, antara lain diduduki oleh Kota Yogyakarta (77,56), Kota Padang Panjang (76,55), Kota Denpasar (76,06), Kota Ambon (76,01), Kota Surakarta (75,68). IPG tertinggi kabupaten/kota tahun 2010 mencapai 77,56, angka ini naik sebesar 0,46 poin dari tahun 2009.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 45
Tabel 3.7 Kabupaten/Kota dengan IPG Tertinggi, 2009-2010 Tahun 2009 Kab/Kota Tertinggi
IPG
Tahun 2010 Kab/Kota Tertinggi
IPG
(1)
(2)
(3)
(4)
Kota Yogyakarta
77,10
Kota Yogyakarta
77,56
Kota Padang Panjang
76,02
Kota Padang Panjang
76,55
Kota Denpasar
75,82
Kota Denpasar
76,06
Kota Ambon
75,31
Kota Ambon
76,01
Kota Surakarta
75,20
Kota Surakarta
75,68
Barito Utara
74,59
Toba Samosir
74,78
Toba Samosir
74,58
Karo
74,60
Karo
74,57
Barito Utara
74,55
Sleman
73,94
Kota Jakarta Pusat
74,18
Kota Jakarta Pusat 73,68 Sleman Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
74,17
Sedangkan untuk urutan sepuluh kabupaten/kota dengan IPG terendah terlihat mengalami perubahan posisi yang umumnya disebabkan oleh pembentukan kabupaten baru (pemekaran). Sebagian besar kabupaten/kota tersebut berasal dari wilayah bagian timur dan memiliki IPG yang rendah. Pada tahun 2010, posisi sepuluh kabupaten/kota dengan IPG terendah didominasi oleh kabupaten/kota dari Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Barat. Kabupaten Sumbawa Barat dan Lombok Utara merupakan dua kabupaten dari Nusa Tenggara Barat yang menduduki posisi sepuluh IPG terendah. Delapan kabupaten/kota lainnya berasal dari Papua, diantaranya Kabupaten Asmat, Boven Digoel dan enam kabupaten baru/pemekaran yaitu Mamberamo Tengah, Nduga, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, dan Deiyai. Hal ini menunjukkan adanya disparitas pembangunan dimana pembangunan di wilayah bagian timur Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan provinsi atau kabupaten/kota di bagian barat Indonesia
46 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Tabel 3.8 Kabupaten/Kota dengan IPG Terendah, 2009-2010 Tahun 2009 Kab/Kota Terendah
IPG
Tahun 2010 Kab/Kota Terendah
IPG
(1)
(2)
(3)
(4)
Bangka Selatan
49,46
Mamberamo Tengah
48,01
Yahukimo
49,12
Nduga
47,58
Sampang
48,71
Asmat
47,56
Indramayu
48,51
Sumbawa Barat
47,37
Mappi
48,07
Lombok Utara
46,86
Asmat
47,43
Boven Digoel
46,69
Pegunungan Bintang
47,18
Intan Jaya
46,29
Probolinggo
47,01
Dogiyai
45,63
Boven Digoel
46,46
Puncak
45,17
Sumbawa Barat 46,03 Deiyai Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
42,70
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 47
48 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
4
Bab
Keterkaitan Antara IPM, IPG Dan IDG
BAB IV
KETERKAITAN ANTARA IPM, IPG DAN IDG 4.1.
Hubungan antara IPM dengan IPG
4.1.1. Keterkaitan IPM 2010 dan IPG 2010 Pada dasarnya pembangunan ditujukan untuk mencapai kesejahteraan semua penduduk, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan maupun jenis kelamin. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran sederhana yang dapat menggambarkan pembangunan manusia. IPM mampu menangkap kemajuan pembangunan dalam tiga kemampuan dasar manusia yaitu umur panjang dan sehat, pendidikan, serta untuk menikmati standar kehidupan yang layak. IPM membantu menjawab beberapa pertanyaan dasar tentang kemajuan pembangunan manusia, seperti daerah mana yang pembangunan manusianya lebih baik dan lebih cepat. Walaupun IPM memberikan gambaran yang jelas tentang pembangunan manusia dan mempertimbangkan kemajuan manusia yang lebih luas, tetapi IPM belum dapat menjelaskan kesenjangan capaian pembangunan perempuan dibandingkan laki-laki. Selama ini pembangunan yang telah dicapai dianggap masih belum berpihak kepada perempuan dimana diduga masih terjadi ketidaksetaraan pencapaian pembangunan antara laki-laki dan perempuan. Salah satu cara untuk mengetahui kesetaraan tersebut adalah dengan menggunakan Indeks Pembangunan Gender (IPG). Gambar4.1 Tren IPM dan IPG Indonesia Tahun 2004-2010 74,00 72,00 70,00
68,69
71,17
71,76
72,27
69,57
70,10
70,59
66,38
67,20
65,27
65,81
66,77
65,13 2005
2006
2007
2008
2009
2010
68,00 66,00 64,00 62,00
63,94 2004
IPM
IPJIPG
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran dan Publikasi IPM dan IPG berbagai tahun
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 51
Gambar 4.1memberikan gambaran perkembangan IPM dan IPG selama 6 tahun terakhir. Tampak bahwa jarak antara IPM-IPG selama kurun waktu tersebut relatif sama walau ada kecenderungan melebar. Hal ini menggambarkan ketidaksetaraan pencapaian pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan yang cenderung meningkat. Sementara itu, untuk melihat posisi capaian IPM 2010 dan IPG 2010 provinsi terhadap capaian nasional digunakan analisis kuadran seperti terlihat dalam Gambar 4.2. Sumbu vertikal adalah angka IPG nasional sementara sumbu horizontal adalah angka IPM Nasional. Dengan demikian, melalui analisis kuadran ini dapat dilihat daerah-daerah yang capaian IPM maupun IPGnya sudah di atas capaian nasional dan sebaliknya. Gambar 4.2 Sebaran vb Provinsi Menurut Susunan Kuadran Berdasarkan IPM 2010 dan IPG 2010
72.27
II
I
III
IV
67.20
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran
Analisis kuadran terhadap capaian IPM dan IPG menghasilkan beberapa penjelasan sebagai berikut: 1. KUADRAN I : IPM dan IPG di atas rata-rata nasional. Terdapat 8 provinsi yang termasuk kedalam kategori ini atau sekitar 24 persen dari total provinsi di Indonesia. Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Bali. Provinsi-provinsi yang masuk dalam kategori ini merupaka ndaerah yang capaian pembangunan manusianya 52 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
secara umum maupun capaian pembangunan manusia dengan mempertimbangkan gender sudah di atas rata-rata Indonesia. 2. KUADRAN II : IPM di atas rata-rata nasionaldan IPG di bawah ratarata nasional. Terdapat 8 provinsi atau sekitar 24 persen dari total provinsi di Indonesia yang masuk kategori ini. Provinsi tersebut adalah Riau, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, dan Jawa Barat. Provinsi yang berada di kategori ini mengindikasikan bahwa secara umum capaian pembangunan manusia di daerah tersebut sudah cukup bagus, namun terjadi kesenjangan antara capaian laki-laki dan perempuan sehingga angka IPGnya menjadi rendah. 3. KUADRAN III : IPM dan IPG di bawah rata-rata nasional. Terdapat 16 provinsi yang masuk kategori ini atau sekitar 49 persen dari seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi yang masuk kategori ini adalah Aceh, Lampung, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Provinsi yang berada di kategori ini harus mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah karena capaian pembangunan manusia secara umum sudah mempertimbangkan gender tetapi masih relative rendah jika dibandingkan rata-rata nasional. 4. KUADRAN IV : IPM di bawah rata-rata nasional tetapi IPG di atas rata-rata nasional. Satu-satunya provinsi yang masuk kedalam kategori ini adalah Maluku atau hanya sebesar 3 persen dari total provinsi di Indonesia. Dari hasil analisis kuadran terlihat bahwa ada beberapa daerah yang memiliki gap yang besarantara IPM 2010 dan IPG 2010 terutama pada daerahdaerah yang berada di kuadran II dan IV. Salah satunya adalah Provinsi Kalimantan Timur yang berada di kuadran II dimana angka IPM cukup tinggi sementara IPG relative rendah. IPM yang tinggi di Kalimantan Timur mengindikasikan pembangunan manusia yang cukup baik, sementara angka IPG yang jauh di bawah IPM menggambarkan ketimpang ancapaian laki-laki dan perempuan terkait pembangunan manusia. Untuk mengetahui lebih jauh perbedaan capaian IPM dan IPG di Kalimantan Timur dapat dilihat dari nilai setiap komponen IPM dan IPG (lihat tabel 4.1)
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 53
Tabel 4.1 Perbandingan Komponen Penyusun IPM 2010 dan IPG 2010 Propinsi
Komponen IPM e0
AMH
MYS
PPP
71,20
97,05
8,87
642,51
AMH
MYS
perempuan Lakilaki 73,21 98,25
perempuan Lakilaki 96,33 9.40
KALIMANTAN e0 TIMUR Lakilaki 69,31
IPM 75,56
Sumbangan IPG pendapatan perempuan Lakiperempuan laki 8,41 0,79 0,21 0,21
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Tabel4.1.menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara capaian laki-laki dan perempuan terutama pada sumbangan pendapatan. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya capaian pembangunan manusia yang sudah mempertimbangkan capaian masing-masing jenis kelamin. Sementara itu secara rata-rata capaian pembangunan manusia di Kalimantan Timur relative tinggi terlihat daricapaian komponen IPM-nya. Selanjutnya, untuk menelusuri lebih jauh mengenai hubungan antara IPM 2010 dan IPG 2010di tingkat kabupaten, maka dilakukan plotting terhadap IPG 2010 terhadap IPM 2010. Dari hasil korelasi tingkat kabupaten diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,71. Hal ini berarti pembangunan gender dipengaruhi oleh pencapaian pembangunan manusia. Semakin tinggi pencapaian pembangunan manusia, maka pembangunan gender semakin meningkat. Dari hasil analisis di atas maka dapat dijelaskan bahwa antara IPM dan IPG terdapat kaitan yang searah. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan pada pembangunan manusia (IPM) akan menyebabkan kenaikan pada Indeks Pembangunan Gender (IPG). Gambar 4.3 Hubungan Antara IPG 2010 dan IPM 2010 Pada Kabupaten/Kota IPG
80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00 IPM
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
54 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
4.1.2. Tingkat Kesetaraan Gender AntarPropinsi 2009-2010 Bersama-sama dengan IPM, IPG dapat menggambarkan kesetaraan dalam capaian pembangunan manusia antara perempuan dan laki-laki. Berbeda dengan IPM, nilai IPG dihitung dengan mempertimbangkan capaian lakilaki dan perempuan, sehingga selisih antara keduanya akan menggambarkan tingkat kesetaraan gender. Jika nilai IPM sama dengan nilai IPG menunjukkan bahwa tidak terjadi ketimpangan pencapaian pembangunan perempuan dan laki-laki. Sebaliknya jika nilai IPG di bawah nilai IPM berarti terjadi ketimpangan pencapaian pembangunan antara laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui ketimpangan pencapaian pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan di masing-masing provinsi dapat dilihat dari besaran selisih nilai IPM dannilai IPG. Semakin kecil selisih antara IPM dan IPG menunjukkan semakin kecil perbedaan capaian pembangunan perempuan dan laki-laki. Sebaliknya semakin besar selisih nilai IPM dan IPG menunjukkan semakin besar jarak (gap) capaian pembangunan perempuan dari capaian pembangunan laki-laki. Indikator ini dapat menunjukkan seberapa jauh kesetaraan gender di suatu wilayah. Gambar 4.4 menggambarkan selisih (gap) antara nilai IPM dan IPG tahun 2009 dan 2010. Pada gambar tersebut terlihat bahwa secara umum terjadi kecenderungan semakin mengecilnya jarak antara IPM dan IPG provinsi di Indonesia dari tahun 2009 ke tahun 2010. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan dalam pengurangan ketimpangan gender di Indonesia. Lebih jelasnya,terdapat 23 Provinsi yang berhasil memperkecil jarak antara IPG dan IPM pada tahun 2009 ke tahun 2010. Atau dengan kata lainsekitar 70 persen provinsi di Indonesia berhasil menjalankan program kesetaraan gender. Sebaliknya, sekitar 30 persen dari provinsi di Indonesia memiliki selisih jarak IPM-IPG pada tahun 2010 yang lebih lebar disbanding tahun 2009. Hal ini menunjukkan kesenjangan pembangunan perempuan dan laki-laki yang makin melebar pada tahun 2010. Provinsi-provinsi tersebut adalah Riau, Jawa Barat, NTB, Sulteng, Sulut, Bali, Maluku, Yogyakarta dan Papua.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 55
Gambar 4.4 Selisih IPM dan IPG menurut Provinsi Tahun 2009-2010 KALIMANTAN TIMUR GORONTALO KEP. BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU PAPUA BARAT RIAU JAMBI JAWA BARAT SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI TENGAH LAMPUNG BANTEN SULAWESI UTARA SUMATERA SELATAN JAWA TIMUR JAWA TENGAH NAD SULAWESI TENGGARA SUMATERA BARAT KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH MALUKU UTARA BENGKULU KALIMANTAN SELATAN SUMATERA UTARA SULAWESI BARAT DKI JAKARTA BALI MALUKU D I YOGYAKARTA NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA
2009 2010
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa daerah yang memiliki gapantara IPM dan IPGpaling besar selama 2 tahun terakhir adalah Provinsi Kalimantan Timur disuse loleh Gorontalo dan Bangka Belitung. Gap antara IPG dan IPM pada Provinsi Kalimantan Timur di tahun 2009 dan 2010 masing-masing sebesar 16,40 poin dan 15,20 poin. Meskipun angka IPM Kalimantan Timur relative tinggi, namun ternyata pembangunan manusia di provinsi ini tidak merata antara perempuan dan laki-laki. Salah satu penyebab dari kesenjangan gender yang terjadi di Kalimantan Timur adalah terjadinya kesenjangan dalam sumbangan pendapatan laki-laki dan perempuan. Kondisi ini menempatkan laki-laki lebih dominan dalam perekonomian di Kalimantan Timur. Di sisi lain gap antara IPG dan IPM pada tahun 2010 yang paling rendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur di ikuti oleh provinsi Papua dan Yogyakarta. Di tahun 2009 gap antara IPG dan IPM di Provinsi NTT hanya sebesar 2,86 poin dan pada tahun 2010 telah berkurang menjadi 2,64 poin. Kondisi ini menunjukkan ketimpangan capaian pembangunan laki-laki dan perempuan di NTT relative kecil. Namun demikian, hal ini bukan berarti capaian pembangunan manusia (laki-laki dan perempuan) di NTT sudah cukup bagus karena kesenjangan (gap) tidak memperlihatkan level pembangunan yang dicapai. Untuk itu perlukiranya melihat keterbandingan antara IPM dan gap antara IPM dan IPG secara bersamasama sehingga didapatkan kesimpulan yang lebih komprehensif. 56 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
4.1.3. Pembangunan Manusiadan Kesetaraan Gender Untuk melihat hubungan capaian pembangunan manusia dan kesetaraan gender dapat dilihat dari korelasi antara IPM danselisih (gap) antara IPM dan IPG. Secara umum tidak ada hubungan yang kuat antara capaian IPM dan ketimpanan gender (gap antara IPM dan IPG) yang didukung oleh nilai korelasi pearson antara kedua variabel tersebut yang hanya sebesar 0,21. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya capaian pembangunan manusia tidak berhubungan dengan besar kecilnya kesetaraan gender. Gambar 4.5 Sebaran Provinsi Menurut Susunan Kuadran Berdasarkan IPM 2010 dan Gap Antara IPM 2010 dan IPG 2010
II
I
III
IV
Gap
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Selanjutnya untuk melihat capaian pembangunan manusia dan kesetaraan gender di provinsi-provinsi di Indonesia dapat dilakukan analisis Kuadran. Gambar4.5. menjelaskan tentang posisi provinsi-provinsi di Indonesia menurut hubungan antara IPM dan gap antara IPM dan IPG. Sebagai sumbu horizontal adalah selisih antara IPM dan IPG sedangkan sumbu vertical adalah IPM . Posisi provinsi-provinsi menurut analisis kuadran adalah sebagai berikut: 1. Kuadran I : IPM di atas rata-rata nasional dan Ketimpangan Gender Tinggi. Hal ini menggambarkan capaian pembangunan manusia yang sudah di atas rata-rata nasional tidak dibarengi oleh pemerataan capaian pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Provinsi yang masuk kedalam kategori ini adalah Kalimantan Timur, Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 57
Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Jawa Barat, Jambi, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah.
4.2
2.
Kuadran II : IPM di atas rata-rata nasional dan Ketimpangan Gender rendah. Provinsi yang masuk kategori ini adalah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera Utara dan Bali. Di provinsi ini pembangunan manusia sudah berjalan baik yang ditandai dengan nilai IPM yang tinggi dan diikuti oleh gap yang rendah. Hal ini membuat kategori ini merupakan kondisi yang ideal dimana capaian pembangunan manusia sudah tinggi dan relative merata antara laki-laki dan perempuan, terlihat dari kesenjangan gender yang rendah.
3.
Kuadran III : IPM di bawah rata-rata nasional dan Ketimpangan Gender rendah. Provinsi yang masuk kedalam kategori ini adalah Maluku, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Pada kategori ini capaian pembangunan manusianya relative merata antara laki-laki dan perempuan, namun level capaiannya masih rendah. Oleh karena itu, provinsi-provinsi di ketegori ini masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan capaian pembangunan manusia secara umum.
4.
Kuadran IV : IPM di bawah rata-rata nasional dan Ketimpangan Gender tinggi. Provinsi yang masuk kategori ini adalah provinsi Aceh, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat dan Papua Barat. Dalam kategori ini, capaian pembangunan manusianya masih di bawah rata-rata dengan ketimpang ancapaian antara laki-laki dan perempuan yang tinggi sehingga perlu mendapatkan perhatian yang khusus.
Hubungan IPM dan IDG
Secara umum, IPM mencerminkan pembangunan manusia suatu daerah sedangkan IPG menggambarkan pembangunan Gender yang menitikberatkan pada perluasan kemampuan antara laki-laki dan perempuan. Kedua nilai tersebut dari tahun ke tahun mengalami kenaikan baik pada tingkat nasional, provinsi maupun tingkat kabupaten/kota. Namun dibalik kenaikan tersebut masih menyisakan pertanyaan mengapa masih terjadi kesenjangan atau ketidak setaraan gender yang dapat dilihat dari selisih (gap) yang tercipta antara nilai IPM dan IPG. Seperti yang kita ketahui, jika berbicara tentang ketidaksetaraan 58 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
gender maka termasuk didalamnya pemikiran mengenai bagaimana memanfaatkan kemampuan yang dimiliki untuk berbuat maksimal dalam kehidupan. Salah satu upayanya adalah berbuat maksimal untuk berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi, proses pengambilan keputusan baik di bidang politik maupun penyelenggaraan pemerintahan. Unsur-unsur persamaan peranan tersebut merupakan komponen yang tercakup dalam penghitungan indeks pemberdayaan gender (IDG). IDG merupakan ukuran komposit yang dapat digunakan untuk mengkaji sejauh mana persamaan peranan perempuan dalam proses pengambilan keputusan serta kontribusi dalam aspek ekonomi maupun sosial. IDG menggambarkan keterlibatan perempuan dalam bidang politik melalui indikator persentase perempuan di parlemen, keterlibatan perempuan dalam posisi strategis didunia kerja melalui indikator persentase perempuan sebagai tenaga manager, profesional, administrasi dan teknisi, serta menggambarkan keterlibatan perempuan sebagai penyumbang pendapatan rumah tangga melalui indikator persentase sumbangan perempuan dalam pendapatan. Selanjutnya kita akan bahas apakah terdapat hubungan antara pembangunan manusia yang tercermin oleh nilai IPM dengan pemberdayaan gender yang tercermin oleh nilai IDG. Gambar berikut menyajikan hubungan antara IPM 2010 dan IDG 2010 dengan menggunakan analisis kuadran. Gambar 4.6 Sebaran Provinsi Menurut Susunan Kuadran Berdasarkan IPM 2010 dan IDG 2010
II
I
III
IV
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 59
Pada gambar diatas, seluruh provinsi di Indonesia dibagi kedalam empat kuadran. Cut off point yang digunakan untuk mengelompokkan provinsiprovinsi tersebut adalah angka nasional. Untuk cut off point IPM digunakan IPM Nasional tahun 2010 yaitu sebesar 72,27 dan untuk cut off point IDG digunakan IDG Nasional tahun 2010 yaitu sebesar 68,15. Jika IPM atau IDG dengan nilai yang lebih besar dibandingkan cut off point nya maka dikatakan tinggi, demikian juga sebaliknya akan dikatakan rendah. Posisi provinsi-provinsi menurut analisis kuadran adalah sebagai berikut: 1. Kuadran I : IPM tinggi dan IDG tinggi. Kuadran ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia pada propinsi-propinsi didalamnya berada pada kondisi yang sudah baik yang diikuti pula dengan pemberdayaan perempuan yang baik. Hal ini dapat diartikan bahwa hasil dari pembangunan manusia yang sudah baik sudah dapat dimanfaatkan oleh penduduknya untuk berbuat yang maksimal dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan. Provinsi yang termasuk kedalam kuadran ini adalah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah dan Bengkulu. 2. Kuadran II : IPM tinggi dan IDG rendah. Provinsi yang masuk kuadran ini adalah Riau, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bali, Jambi, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pembangunan manusia pada provinsi di kuadran ini sudah berjalan baik yang ditandai dengan nilai IPM yang tinggi namun tidak diikuti oleh pemberdayan gender yang tercermin dari nilai IDG nya yang rendah. 3. Kuadran III : IPM rendah dan IDG rendah. Pada kuadran ini merupakan kondisi yang paling buruk karena rendahnya capain pembangunan manusia telah berakibat pada rendahnya kapabilitas penduduk untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan. Provinsi yang masuk dalam kuadran ini adalah Aceh, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua. 4. Kuadran IV : IPM rendah dan IDG tinggi. Provinsi yang masuk kuadran ini adalah Maluku. Provinsi pada kuadran ini merupakan daerah dengan capaian pembangunan manusia yang masih rendah. Namun demikian, kapabilitas laki-laki dan perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan cukup tinggi. 60 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Dari gambar 4.6 diatas menunjukan bahwa terdapat 20 provinsi yang berada di Kuadran I dan III atau sekitar 61 persen provinsi yang mengindikasikan hubungan yang relatif searah antara IPM dan IDG. Dari hasil korelasi pearson antara IPM 2010 dan IDG 2010 pada tingkat provinsi menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,55. Artinya bahwa antara IPM dan IDG memiliki hubungan yang kuat dan searah. Dengan kata lain provinsi yang memiliki IPM tinggi akan memiliki kecenderungan untuk memiliki IDG yang juga tinggi. Begitu pula sebaliknya, Provinsi yang memiliki IPM rendah akan memiliki IDG rendah. 4.3
Hubungan IPG dan IDG
Indeks Pembangunan Gender (IPG) menitikberatkan pada pengukuran peningkatan kemampuan baik laki-laki maupun perempuan sehingga tercapai kesetaraan dalam hal pencapaian kemampuan dasar manusia. Kesetaraan dalam pecapaian bagi perempuan memiliki arti penting tidak hanya dari segi status dan kedudukan, tetapi lebih kepada persoalan pemberdayaan. Dalam pengertian yang lebih luas pemberdayaan sudah mencakup adanya upaya peningkatan kapabilitas perempuan untuk berperanserta dalam berbagai bentuk pengambilan keputusan serta memiliki kesempatan dalam kegiatan ekonomi. Pemberdayaan inilah yang coba diungkap oleh Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Seperti yang telah diulas sebelumnya, IDG sendiri merupakan indeks komposit yang berupaya mengungkap peran perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang politik, sosial dan ekonomi. Secara teoritis, semakin tinggi pencapaian pembangunan gender akan berdampak pada peningkatan peranan perempuan khususnya partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Dari hasil korelasi pearson antara IPG 2010 dan IDG 2010 pada tingkat Provinsi menghasilkan korelasi sebesar 0,65 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antar keduanya. Tanda positif berarti adanya hubungan yang searah antar keduanya. Hubungan antara IPG 2010 dan IDG 2010 provinsi-provinsi di Indonesia dapat dilihat dengan menggunakan analisis kuadran. Provinsi-provinsi di Indonesia di bagi kedalam 4 kuadran dengan menggunakan nilai nasional sebagai cut off point. Cut off point untuk IDG adalah 68,15 sedangkan untuk IPG adalah 67,20. Nilai IPG dan IDG dikatakan tinggi apabila nilainya lebih besar dari nilai cut off point-nya dan dikatakan rendah apabila lebih rendah dari nilai cut off point-nya. Ke empat kuadran tersebut adalah sebagai berikut:
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 61
Gambar 4.7 Sebaran Provinsi Menurut Susunan Kuadran Berdasarkan IPG 2010 dan IDG 2010
I
III
IV
IDG
II
IPG
Sumber : Diolah khusus dari tabel lampiran
1. Kuadran I : IPG tinggi dan IDG tinggi. Provinsi yang masuk kuadran ini adalah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Bengkulu dan Maluku. Pada kuadran ini menunjukkan bahwa pembangunan gender sudah baik yang diikuti pula dengan pemberdayaan perempuan yang baik, sehingga dapat dikatakan hasil dari pembangunan berbasis gender yang sudah baik pada provinsi tersebut diiringi dengan kondisi penduduknya yang mampu berbuat maksimal dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan tanpa membedakan peran berdasarkan jenis kelamin. 2. Kuadran II : IPG rendah dan IDG tinggi. Provinsi pada kuadran ini menunjukkan kondisi masih rendahnya pembangunan manusia berbasis gender tetapi tidak dibarengi rendahnya pemberdayaan gender yang tercermin pada nilai IDG nya yang tinggi. 3. Kuadran III : IPG rendah dan IDG rendah. Kondisi provinsi pada kuadran ini merupakan kondisi yang paling buruk. Pada kategori ini kurang baiknya pembangunan manusia berbasis gender juga diikuti oleh rendahnya pemberdayaan gender. Provinsi yang masuk kedalam kuadran ini berjumlah 24 Provinsi atau 73 persen dari seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi-provinsi tersebut adalah Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Jawa 62 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Kondisi ini merupakan kondisi yang memprihatinkan bagi pembangunan dan pemberdayaan gender di Indonesia. 4. Kuadran IV : IPG tinggi dan IDG rendah. Provinsi yang masuk kuadran ini adalah Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Bali. Pembangunan manusia berbasis gender pada provinsi di kuadran ini sudah berjalan baik yang ditandai dengan nilai IPG yang tinggi. Namun kondisi tersebut tidak diikuti oleh pemberdayan gender yang tercermin dari nilai IDG nya yang rendah. Dilihat dari sebaran provinsi pada gambar diatas terlihat bahwa ada 30 provinsi atau sekitar 91 persen provinsi yang berada pada kategori IPG tinggi dan IDG tinggi atau IPG rendah dan IDG rendah. Ini menunjukkan kembali bahwa provinsi yang memiliki IPG tinggi akan memiliki kecenderungan memiliki IDG yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Gambar 4.8 Hubungan antara IPG 2010 dan IDG 2010 IDG
90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 40,00
50,00
60,00
70,00
80,00 IPG
Sumber: Diolah khusus dari tabel lampiran Selanjutnya untuk melihat hubungan antara IPG dan IDG pada tingkat yang lebih rendah maka dihitung korelasi antara IDG 2010 dan IPG 2010 ditingkat Kabupaten/kota. Dari hasil korelasi pearson menunjukkan koefisien Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 63
korelasi sebesar 0,58. Besaran tersebut berarti bahwa ada hubungan yang kuat antara IDG 2010 dan IPG 2010. Tanda positif berarti hubungan antara keduanya searah. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan pada pembangunan gender akan diiringi dengan kenaikan pada pemberdayaan gender.
64 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
5
Bab
Kesimpulan
BAB V
KESIMPULAN Dari pembahasan pada bab terdahulu maka dapat di tarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut : 1.
Pada tahun 2010 lebih dari 90 persen kabupaten/kota telah mencapai level pembangunan manusia (IPM) kategori menengah atas. Tentu hal ini merupakan kabar yang menggembirakan. Namun yang perlu dicermati adalah capaian tersebut bila dipilah antara capaian laki-laki dan perempuan.
2.
Secara umum, ketimpangan capaian pembangunan gender (IPG) relatif sama sejak tahun 2004-2010. Namun dilihat menurut provinsi, tampak adanya peningkatan ketimpangan di beberapa provinsi. Selain itu, gambaran setiap provinsi menunjukkan adanya disparitas tingkat capaian pembangunan manusia menurut gender.
3.
Perbedaan pencapaian IPG tertinggi dengan IPG terendah pada tahun 2010 sekitar 17,33 poin, naik sebesar 0,04 poin dari tahun 2009. Hal ini berarti disparitas pembangunan gender di tingkat provinsi relatif meningkat.
4.
Hasil plotting IPM 2010 terhadap IPG 2010 berdasarkan 497 kabupaten/ kota di Indonesia terdapat kaitan yang searah. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan pada pembangunan manusia (IPM) akan menyebabkan kenaikan pada Indeks Pembangunan Gender (IPG)
5.
Provinsi yang mengalami peningkatan status pembangunan gender adalah Provinsi Sumatera Selatan, dari status pembangunan menengah bawah ditahun 2009 menjadi menengah atas di tahun berikutnya.
6.
DKI Jakarta dan Sulawesi Utara merupakan dua provinsi yang paling baik dilihat dari segi capaian pembangunan manusia yang tercermin pada tingginya nilai IPM yang diikuti oleh tingginya capaian pembangunan gender yang tercermin pada nilai IPG.
7.
Semakin besar jarak (gap) upah yang diterima antara laki-laki dan perempuan menyebabkan angka IPG makin kecil.
8.
Daerah yang memiliki gap antara IPM dan IPG paling besar selama 2 tahun terakhir adalah Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu penyebab dari kesenjangan gender yang terjadi di Kalimantan Timur adalah terjadinya kesenjangan dalam sumbangan pendapatan laki-laki dan perempuan. Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 67
9.
Gap antara IPG dan IPM pada tahun 2010 yang paling rendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun demikian, hal ini bukan berarti capaian pembangunan manusia (laki-laki dan perempuan) di NTT sudah cukup bagus karena kesenjangan (gap) tidak memperlihatkan level pembangunan yang dicapai.
10. Tinggi rendahnya pembangunan manusia berbasis gender yang tercermin dari nilai IPG dan IDG, tidak terlepas dari indikator penyusunnya. Indikatorindikator tersebut dapat berupa indikator input, proses dan output. Kegagalan/keberhasilan pembangunan dapat ditelusuri dari hubungan antara Input, Proses dan Output tersebut.
68 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
DAFTAR PUSTAKA BPS. 1998. – Kumpulan Bahan-bahan Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat. BPS-Indonesia. BPS dan UNDP, 1996. – Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Perbandingan Antar Propinsi 1990-1993. BPS-Indonesia BPS dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, 2003. – Pembangunan Manusia dan Kesetaraan Gender : Peta dan Disparitas Pencapaian antar Wilayah Tahun 2002. BPS-Indonesia. Parawansa, Khofifah I. 2003. – Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Bali-Indonesia. UNDP, 1990. Human Development Report 1990, UNDP-USA UNDP, 2009. Human Development Report 2009, UNDP-USA UNDP, 2010. Human Development Report 2010, UNDP-USA UNDP, BPS dan Bappenas 2001. – Laporan Pembangunan Manusia 2001: Demokrasi dan Pembangunan Manusia di Indonesia, BPS-Indonesia. UNDP, BPS dan Bappenas 2004. – Laporan Pembangunan Manusia 2004: Membiayai Pembangunan Manusia Indonesia, BPS-Indonesia. Wahyudi, Edy R. 2011. Angka Harapan Hidup Pria Lebih Pendek Dibandingkan Wanita. http://bee-health.com (diakses 18 Agustus 2011).
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 69
TIM PENULIS Pengarah
: Kecuk Suhariyanto Lies Rosdianty
Editor
: Nina Suri Sulistini Harmawanti Marhaeni Sunarno
Penulis
: Henri Asri Reagan Yuni Suci Kurniawati Ari Shobri Bukhari Fenti Anggraeni
Pengolah Data : Henri Asri Reagan Yuni Suci Kurniawati Fenti Anggraeni Adi Nugroho
70 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Lampiran
LAMPIRAN 1
DIAGRAM PENGHITUNGAN INDEKS KOMPOSIT Diagram Penghitungan IPM DIMENSI
UMUR PANJANG DAN SEHAT
INDIKATOR
Angka Harapan Hidup pada saat lahir
IINDEKS
Indeks Harapan Hidup
PENGETAHUAN Angka Melek Huruf ( Lit)
Rata-rata Lama Sekolah (MYS)
Indeks Pendidikan
KEHIDUPAN LAYAK Pengeluaran per Kapita RA yang Disesuaikan (PPP Rupiah)
Indeks Pendapatan
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
DiagramPenghitungan IPG DIMENSI
Umur Panjang dan Sehat
Angka Angka Harapan INDIKATOR Harapan Hidup Hidup LakiPerempuan Laki
INDEKS DIMENSI
Indeks Harapan Hidup Perempuan
Indeks Harapan Hidup Laki-laki
INDEKS Indeks Harapan Hidup dengan SEBARAN sebaran merata MERATA
Pengetahuan
Kehidupan yang Layak
Perkiraan Perkiraan Angka Melek Angka MYS LakiMYS Pendapatan Pendapatan Huruf LakiMelek Huruf laki Perempuan Perempuan Laki-laki laki Perempuan
Indeks Pendidikan Perempuan
Indeks Pendidikan Laki-laki
Indeks pendidikan dengan sebaran merata
Indeks Indeks Pendapatan Pendapatan Perempuan Laki-lak
Indeks Pendapatan dengan sebaran merata
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG)
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 73
Diagram Penghitungan IDG DIMENSI
Partisipasi politik
Partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan
Penguasaan sumber daya ekonomi
INDIKATOR
Proporsi Perempuan dan Laki-laki di Parlemen
Proporsi Perempuan dan Laki-laki yang bekerja sebagai professional, teknisi, pimpinan dan tenaga ketatalaksanaan
Perkiraan penghasilan perempuan dan laki-laki
PERSENTASE EKUIVALEN DENGAN SEBARAN MERATA (EDEP)
EDEP untuk keterwakilan di parlemen
EDEP untuk partisipasi dalam pengambilan keputusan
EDEP untuk penghasilan
INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG)
74 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Lampiran 2 (Catatan Teknis)
METODE PENGHITUNGAN INDEKS KOMPOSIT Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan dan kehidupan yang layak (lihat diagram 1). Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas dan dalam, karena terkait banyak faktor didalamnya. Meski demikian, secara sederhana dapat diterjemahkan dalam indikatorindikator sebagai berikut: a.
Lamanya hidup/Angka Harapan Hidup
Dimensi umur panjang dan sehat mencerminkan aspek kesehatan, pada cakupan lebih luas merupakan ukuran kinerja pembangunan sektor kesehatan. Indikator yang digunakan untuk mendeteksi capaian dari dimensi umur panjang dan sehat adalah angka umur harapan hidup (life expectancy). Angka umur harapan hidup dapat dihitung dengan menggunakan life table. Pada publikasi ini angka umur harapan hidup dihitung menggunakan pendekatan tak langsung (indirect). Jenis data masukan yang digunakan untuk menghitung angka umur harapan hidup terdapat dua (2) jenis, yaitu anak lahir hidup (ALH) dan anak masih hidup (AMH). Paket program Mortpack dapat membantu menghitung angka harapan hidup dengan input data ALH dan AMH. Metode yang dipilih adalah metode Trussel dengan model West karena sesuai/cocok dengan kondisi Indonesia. b.
Tingkat Pendidikan
Dimensi pengetahuan menggambarkan tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk dewasa; yakni penduduk berusia 15 tahun ke atas. Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk digunakan dua (2) indikator, yaitu rata-rata lama sekolah (means years schooling) dan angka melek huruf. Selanjutnya rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di semua jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani. Sedangkan angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Proses penghitungannya, kedua indikator tersebut digabung setelah masing-masing diberikan bobot. Rata-rata lama sekolah diberi bobot sepertiga dan angka melek huruf diberikan bobot dua pertiga. Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 75
c.
Standar Hidup Layak
Dimensi ketiga dari ukuran kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak. Dalam cakupan lebih luas standar hidup layak menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai dampak semakin membaiknya ekonomi. UNDP untuk mengukur standar hidup layak menggunakan GDP riil yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula Atkinson. C (I) = C(i)
Jika C(i) < Z
= Z + 2(C(i)`-`Z)1/2
Jika Z < C(i) < 2Z
= Z + 2(Z)1/2 + 3(C(i)`-`2Z)1/3
Jika 2Z < C(i) < 3Z
dst Dimana C(i)
=
PPP dari nilai riil pengeluaran per kapita
Z
=
Batas tingkat pengeluaran yang ditetapkan secara arbiter sebesar Rp.549.500 per kapita per tahun atau Rp. 1.500 per kapita per hari
Sumber data yang digunakan untuk menghitung standar hidup layak adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). d.
Penyusunan Indeks
Sebelum penghitungan IPM, setiap komponen harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan sebagai berikut;
indeks X ( i , j )
( X ( i , j ) X ( i min) ) ( X ( i maks ) X ( i min) )
X(i,j)
= Indeks komponen ke-i dari daerah j
X(i-min)
= Nilai minimum dari Xi
X(i-maks)
= Nilai maksimum dari Xi
76 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Untuk menghitung indeks setiap komponen, batas nilai minimum dan maksimum setiap komponen IPM ditentukan berdasarkan standar sebagai berikut: Tabel 1: Nilai maksimum dan minimum dari setiap komponen IPM Komponen IPM
Maksimum
Minimum
Keterangan
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Angka Harapan Hidup
85
25
Standar UNDP
2. Angka Melek Huruf
100
0
Standar UNDP
3. Rata2 Lama Sekolah
15
4. Daya Beli
0 300,000 (1996)
732,720
a
360,000 (1999, 2002) b
Pengeluaran per Kapita Riil disesuaikan
Keterangan : a) Perkiraan maksimum pada akhir PJP II tahun 2018 b) Penyesuaian garis kemiskinan lama dengan garis kemiskinan baru Nilai IPM dapat dihitung sebagai:
IPM j
1 Indeks X (i, j ) 3 j
Dimana : Indeks X(i,j)
= Indeks komponen IPM ke i untuk wilayah ke j; i = 1, 2, 3 j = 1, 2 ……. k wilayah
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks Pembangunan Gender (IPG) mengukur tingkat pencapaian kemampuan dasar yang sama seperti IPM, yakni harapan hidup, tingkat pendidikan, dan pendapatan dengan memperhitungkan ketimpangan gender (lihat diagram 2). IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Apabila nilai IPG sama dengan IPM, maka dapat dikatakan tidak terjadi kesenjangan gender, tetapi sebaliknya IPG lebih rendah dari IPM maka terjadi kesenjangan gender.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 77
Penyusunan indeks 1.
Indeks dari setiap komponen IPG dihitung dengan menggunakan batas maksimum dan minimum sebagai berikut : Tabel 2 : Nilai maksimum dan minimum dari setiap komponen IPG Maksimum
Minimum
P
L
L
P
Angka harapan hidup
82,5
87,5
22,5
27,5
Angka melek huruf
100
100
0
0
Rata-rata lama sekolah
15
15
0
0
Konsumsi per kapita
````````````732,720 ``300,000(1996) ``````````````360,000 (1999,2002)
L = laki-laki
2.
P = Perempuan
Menghitung nilai Xede dari tiap indeks Xede = [Pf Xf (1-ε) + Pm Xm (1-ε)] dimana
3.
Xf : Pencapaian perempuan Xm : Pencapaian laki-laki Pf : Proporsi penduduk perempuan Pm : proporsi penduduk laki-laki
Menghitung IPG dengan rumus IPG= 1/3 (Xede(1) + Xede(2) + I Inc-dis) Dimana
Xede(1) Xede(1) I Inc-dis
:
Xede untuk harapan hidup :
Xede untuk Pendidikan
:
Indeks distribusi pendapatan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks pemberdayaan gender (IDG) memperlihatkan sejauh mana peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi yang disebut sebagai dimensi IDG. Selanjutnya, dimensi IDG direpresentasikan oleh indikator-indikator seperti yang terlihat pada diagram 3. 78 | Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011
Dalam penghitungan IDG, terlebih dahulu dihitung EDEP yaitu indeks untuk masing-masing komponen berdasarkan persentase yang ekuivalen dengan distribusi yang merata (Equally Distributed Equivalent Persentage). Penghitungan sumbangan pendapatan untuk IDG sama dengan penghitungan untuk IPG sebagaimana diuraikan di atas. Selanjutnya, masing-masing indeks komponen, yaitu nilai EDEP dibagi 50. Nilai 50 dianggap sebagai kontribusi ideal dari masing-masing kelompok gender untuk semua komponen IDG. Untuk penghitungan masing-masing indeks dapat dilakukan sebagai berikut; Penyusunan indeks 1.
Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar)
EDEP (par)= {(Xf )(Yf )-1 + (Xm)(Ym)-1]-1 I(par) = {EDEP (par)}/50 Dimana Xf =proporsi penduduk perempuan Xm=proporsi penduduk laki-laki Yf =proporsi keterwakilan perempuan di parlemen Ym= proporsi keterwakilan laki-laki di parlemen 2.
Indeks pengambilan keputusan (IDM) EDEP(DM)={ (Xf )(Zf )-1 + (Xm)(Zm)-1]-1 I(DM) = {EDEP(DM)}/50 Dimana Zf =proporsi perempuan sebagai tenaga profesional Zm=proporsi laki-laki sebagai tenaga profesional
3.
Indeks distribusi pendapatan (I inc-dis) Sebagaimana disajikan pada penghitungan IPG diatas
4.
Indeks pemberdayaan gender IDG=1/3 (I(par) + I(DM) +I inc-dis )
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011 | 79
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
1100 NAD
68,60
68,70
96,39
96,88
8,63
1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1171 1172 1173 1174 1175
62,91 64,69 66,82 69,19 69,63 69,53 69,87 70,64 69,32 72,32 69,63 66,74 66,96 68,27 69,53 67,97 67,52 69,13 70,56 70,69 70,36 70,41 65,71
62,98 64,92 66,93 69,22 69,74 69,64 69,97 70,75 69,53 72,35 69,74 66,99 67,08 68,37 69,64 68,02 67,63 69,24 70,88 71,02 70,58 70,81 65,89
98,58 96,22 96,47 97,10 97,51 98,13 94,08 96,95 95,56 98,37 96,42 96,25 86,97 98,25 89,78 93,78 97,45 94,23 99,10 98,81 99,10 99,22 96,53
98,66 96,24 96,53 97,95 98,21 98,60 94,53 96,96 95,91 98,47 97,81 96,34 87,27 98,27 89,85 93,99 98,50 95,45 99,16 98,99 99,20 99,62 96,54
8,30 7,74 8,28 9,34 8,49 9,44 8,23 9,51 8,65 9,23 9,12 7,63 8,71 8,77 7,34 8,71 8,53 8,38 11,91 10,36 10,04 9,91 7,58
1200 SUMATERA UTARA
69,35
69,50
97,15
97,32
8,65
8,85
1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278
69,38 63,54 67,03 67,91 69,32 70,61 69,20 68,84 68,85 68,15 72,09 70,36 69,03 69,60 67,78 67,32 69,62 68,89 68,46 66,53 66,97 69,62 69,22 69,06 69,07 70,17 70,05 72,00 71,20 71,71 71,65 69,47 69,55
69,60 63,62 67,21 68,11 69,70 70,68 69,54 68,98 68,96 68,40 72,19 70,65 69,07 70,01 67,87 67,60 69,73 68,98 68,58 66,57 67,03 69,95 69,62 69,15 69,15 70,23 70,43 72,16 71,33 71,91 71,77 69,59 69,95
89,75 99,32 99,79 95,75 98,57 98,34 97,94 96,79 97,37 97,95 98,69 98,35 96,85 85,19 98,21 96,51 96,61 97,44 95,21 99,21 99,65 98,82 98,16 89,19 84,30 99,29 98,98 99,41 98,61 99,31 99,18 99,62 94,75
90,44 99,33 99,81 95,78 98,59 98,35 97,95 96,90 97,50 98,09 98,69 98,53 96,92 85,20 98,21 96,52 96,61 97,70 95,25 99,21 99,65 98,84 98,17 89,19 84,30 99,29 98,99 99,45 98,70 99,36 99,19 99,70 94,75
6,41 7,71 8,93 8,12 8,82 9,74 8,32 7,67 8,69 8,53 9,09 9,11 8,72 6,32 9,05 8,14 9,51 8,63 7,33 8,16 8,12 8,18 7,81 5,81 5,36 9,63 8,80 10,81 9,81 10,80 9,85 10,10 8,42
6,41 7,80 8,94 8,13 8,85 9,80 8,53 7,67 8,70 8,55 9,10 9,50 8,76 6,33 9,05 8,20 9,52 8,64 7,45 8,45 8,13 8,21 7,91 6,10 5,56 9,63 8,81 10,85 9,85 10,84 9,89 10,19 8,42
Provinsi / Kabupaten
Kode
(1)
80 |
(2)
Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Piddie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Langsa Kota Lhokseumawe Subulussalam
Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Barat Samosir Serdang Bedegai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Gunung Sitoli
Angka Melek Huruf
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
8,81
610,27
611,42
71,31
71,70
8,52 7,76 8,43 9,35 8,49 9,52 8,48 9,55 8,67 9,26 9,15 7,72 8,71 8,78 7,57 8,72 8,77 8,64 12,09 10,55 10,45 9,99 7,59
617,10 608,22 604,59 596,01 586,29 615,51 598,72 608,63 611,05 592,06 605,69 614,26 600,15 595,40 601,67 596,69 603,78 620,18 630,63 625,82 600,66 631,63 608,74
618,86 610,14 606,47 597,96 588,15 618,69 600,36 610,30 612,56 593,96 607,90 617,50 601,96 598,26 604,08 598,56 605,49 622,16 632,24 627,35 603,34 634,07 612,77
68,92 68,29 69,64 71,23 70,19 73,22 70,32 73,10 71,60 72,86 71,90 69,81 67,59 70,50 68,74 69,39 70,38 71,71 77,00 75,49 73,20 75,54 68,85
69,28 68,58 69,97 71,60 70,55 73,69 70,79 73,32 71,92 73,07 72,46 70,29 67,86 70,79 69,18 69,63 70,98 72,38 77,45 75,98 73,85 76,10 69,26
634,73
636,33
73,80
74,19
605,61 633,72 639,12 616,80 629,88 643,12 634,24 627,64 628,59 623,85 619,83 630,84 624,51 592,13 611,20 611,52 621,09 626,30 626,30 632,03 622,29 628,88 631,74 603,54 603,74 626,42 620,92 632,28 635,94 632,32 630,45 625,45 610,39
607,16 636,51 642,53 618,97 632,74 646,36 635,23 631,24 632,14 627,70 625,48 632,41 628,21 600,47 614,37 614,58 623,89 628,82 628,90 634,18 625,64 630,27 632,42 605,13 607,71 629,45 624,45 634,88 639,39 635,11 633,37 629,11 611,95
68,26 70,27 73,64 70,91 73,85 76,22 73,61 72,16 73,13 72,38 74,84 74,67 72,82 66,27 71,64 70,36 73,42 72,94 71,25 72,11 71,68 73,52 73,10 67,36 65,96 74,82 73,64 77,18 76,10 76,99 76,09 74,77 71,33
68,66 70,60 74,02 71,21 74,31 76,55 74,03 72,54 73,50 72,86 75,34 75,28 73,18 67,15 71,94 70,80 73,70 73,25 71,62 72,52 71,98 73,84 73,45 67,75 66,46 75,08 74,14 77,51 76,49 77,36 76,41 75,21 71,67
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
17
17
1,33
347 373 310 224 282 128 273 138 208 148 194 305 401 257 353 329 268 201 25 59 132 58 351
350 382 322 226 293 128 273 144 215 156 190 303 407 272 354 339 257 194 24 59 120 55 352
1,15 0,92 1,08 1,27 1,21 1,77 1,57 0,83 1,13 0,79 2,00 1,57 0,84 0,96 1,40 0,75 2,03 2,38 1,96 1,99 2,43 2,28 1,32
8
8
1,49
375 277 113 238 103 40 116 184 135 170 77 84 149 435 204 271 122 142 222 188 202 119 137 408 443 79 114 23 45 26 48 80 219
378 287 115 246 106 42 114 186 135 166 73 76 153 428 214 271 127 147 225 187 209 122 137 409 441 83 110 23 45 27 47 78 223
1,26 1,11 1,42 1,01 1,75 1,39 1,62 1,38 1,38 1,75 1,96 2,42 1,32 2,60 1,04 1,48 1,05 1,15 1,28 1,47 1,06 1,21 1,31 1,20 1,46 1,05 1,88 1,46 1,63 1,60 1,38 1,74 1,19
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
2009 (13)
2010 (14)
09-10 (15)
1300 SUMATERA BARAT
69,25
69,50
96,81
97,09
8,45
8,48
633,72
635,29
73,44
73,78
9
9
1,29
1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377
68,36 67,03 66,25 66,58 70,58 68,28 68,85 68,08 67,10 64,48 65,75 64,88 70,64 69,51 71,44 70,95 71,37 70,46 68,79
68,45 67,31 66,60 66,92 70,94 68,65 69,04 68,45 67,44 64,61 66,00 65,15 70,89 69,69 71,65 71,30 71,53 70,62 69,02
92,44 93,32 97,11 93,42 96,64 94,47 97,84 98,71 98,40 97,38 95,83 98,18 99,49 98,51 98,50 99,29 99,55 99,17 98,36
93,58 94,92 97,19 94,78 97,10 94,49 97,85 98,85 98,73 97,53 96,38 98,20 99,49 98,51 98,55 99,30 99,92 99,18 98,92
6,51 7,84 7,54 7,43 8,23 7,25 8,27 7,80 7,58 7,76 7,66 7,98 10,89 10,29 9,13 10,22 10,47 9,46 9,73
6,51 7,84 7,60 7,43 8,35 7,26 8,50 7,94 7,61 7,82 7,77 8,00 10,91 10,43 9,14 10,23 10,50 9,66 9,90
606,23 628,93 623,85 632,74 628,06 629,28 628,31 608,70 638,48 611,11 606,62 619,52 644,31 632,50 623,01 645,60 648,49 633,52 628,14
606,53 629,30 627,25 633,55 628,88 630,40 629,65 609,70 639,84 613,28 608,89 621,31 647,24 635,24 624,52 646,57 651,09 636,22 628,66
68,42 70,61 70,41 70,37 73,54 71,15 72,90 70,80 72,32 68,67 68,60 69,87 77,43 75,23 74,71 77,16 77,86 75,37 74,05
68,75 71,15 70,93 70,92 74,00 71,45 73,28 71,22 72,71 68,98 69,13 70,18 77,81 75,65 74,96 77,45 78,26 75,81 74,46
365 251 266 270 118 228 145 246 175 356 358 302 19 66 81 24 11 62 94
373 251 260 261 116 231 146 244 173 359 357 308 17 67 85 25 12 61 98
1,04 1,83 1,76 1,85 1,75 1,05 1,41 1,43 1,39 1,01 1,67 1,03 1,67 1,67 1,00 1,25 1,79 1,79 1,61
1400 RIAU
71,25
71,40
98,11
98,35
8,56
8,58
642,55
646,63
75,60
76,07
3
3
1,91
1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1471 1473
68,22 68,71 71,14 68,69 71,52 68,36 67,13 70,24 67,11 68,61 71,24 71,33
68,33 68,81 71,39 68,82 71,69 68,52 67,17 70,35 67,18 68,73 71,45 71,64
97,81 97,76 98,79 98,44 98,49 98,44 97,98 97,79 97,80 89,73 99,80 99,30
97,82 98,16 99,06 98,46 98,56 98,48 98,28 98,09 97,99 90,18 99,87 99,31
7,81 7,96 7,62 7,95 9,03 8,46 7,55 8,99 7,48 7,32 11,32 9,72
7,99 7,98 7,62 8,21 9,08 8,49 7,56 9,12 7,87 7,32 11,33 9,72
643,52 645,47 641,97 628,19 640,78 644,34 639,42 634,08 636,69 626,84 640,57 649,88
645,21 647,10 643,16 630,99 644,22 646,68 642,94 637,23 637,78 630,86 644,04 653,00
73,38 73,89 74,95 72,69 76,05 74,14 72,29 74,64 71,98 70,15 77,86 77,33
73,70 74,18 75,24 73,18 76,46 74,43 72,66 75,11 72,43 70,62 78,27 77,75
124 101 74 153 49 93 178 85 193 287 10 21
126 109 77 152 46 101 177 82 192 283 11 20
1,21 1,10 1,17 1,78 1,72 1,14 1,34 1,86 1,62 1,60 1,85 1,85
1500 JAMBI
68,95
69,10
96,06
96,07
7,68
7,84
632,60
633,67
72,45
72,74
13
13
1,05
1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1571 1572
70,70 68,17 69,27 68,95 69,19 70,06 69,50 68,98 66,97 69,82 70,90
70,83 68,40 69,43 69,16 69,26 70,42 69,70 69,11 67,27 69,87 70,96
97,23 97,39 93,82 97,57 95,90 92,42 97,91 94,91 96,15 98,77 97,23
97,24 97,47 94,76 97,57 95,97 92,43 97,92 94,92 96,16 98,99 97,24
8,11 7,47 7,04 7,52 7,55 6,25 7,52 6,88 7,78 10,11 9,18
8,11 7,50 7,14 7,52 7,98 6,26 7,54 7,10 8,14 10,11 9,19
631,88 625,72 637,05 631,51 629,04 632,17 625,21 628,97 631,31 638,51 653,61
635,00 627,76 638,24 633,60 630,79 633,68 627,59 630,24 633,57 641,12 656,11
73,94 71,63 72,00 72,59 72,18 71,17 72,47 71,34 71,34 75,79 76,52
74,26 71,95 72,46 72,87 72,69 71,49 72,79 71,67 71,95 76,07 76,76
100 206 192 156 183 227 162 218 217 54 34
108 212 189 165 176 229 169 224 213 57 36
1,21 1,14 1,65 1,03 1,81 1,13 1,13 1,16 2,12 1,13 1,00
Provinsi / Kabupaten
Kode
(1)
(2)
Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sawah Lunto/Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Koto Pasaman Solok Selatan Dharmas Raya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawah Lunto Kota Padang Panjang Kota Bukit Tinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman
Kuantan Sengingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Kota Pekan Baru Kota Dumai
Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muara Jambi anjung Jabung Timur anjung Jabung Barat Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM
Reduksi Shortfall
| 81
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
1600 SUMATERA SELATAN
69,40
1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1671 1672 1673 1674
69,30 67,79 67,47 67,90 64,44 69,59 67,23 69,30 68,29 65,98 65,42 70,90 71,51 69,95 65,54
69,60
97,21
97,36
7,66
7,82
628,30
629,38
72,61
72,95
69,40 68,02 67,66 68,23 64,80 69,86 67,41 69,37 68,36 66,27 65,50 71,13 71,91 70,17 65,69
98,43 95,24 98,81 97,59 96,51 96,54 96,24 97,80 94,67 97,47 97,28 98,69 98,66 98,24 98,33
98,43 96,56 98,82 97,78 96,52 97,01 96,46 97,90 94,73 97,62 97,78 98,71 98,66 98,50 98,40
7,71 6,73 7,35 7,72 7,05 7,05 7,01 7,15 6,87 7,52 6,94 9,95 9,00 8,54 9,11
8,38 6,74 7,49 8,28 7,09 7,51 7,02 7,45 6,91 7,53 7,23 9,96 9,16 8,95 9,24
621,79 621,46 611,60 610,39 603,49 615,48 612,00 611,60 609,39 608,90 605,75 633,02 610,06 611,18 607,46
624,60 623,08 614,40 612,05 607,58 616,57 614,14 613,03 612,16 610,66 607,06 636,39 613,11 614,15 609,78
72,36 70,06 70,38 70,53 67,33 71,13 69,45 71,02 69,39 69,17 68,15 75,83 73,69 72,48 70,18
73,14 70,61 70,81 71,30 67,89 71,81 69,78 71,42 69,68 69,51 68,61 76,23 74,27 73,19 70,56
1700 BENGKULU 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1771
69,65
69,90
94,90
95,30
8,23
8,25
626,82
628,51
72,55
72,92
67,25 66,89 69,35 66,92 65,45 67,65 66,26 63,95 70,07 70,34
67,41 67,25 69,54 67,23 65,70 67,81 66,65 64,26 70,12 70,49
95,43 94,83 91,10 95,03 93,81 93,45 95,20 95,88 91,81 99,07
96,47 95,58 92,42 96,06 93,90 94,06 95,41 95,89 91,86 99,25
8,08 7,87 7,47 7,56 7,37 7,32 7,78 7,44 6,88 10,91
8,52 7,87 7,47 7,91 7,41 7,41 7,79 7,63 7,06 10,99
631,35 623,32 626,94 609,29 589,81 622,56 616,86 608,38 588,95 645,86
632,79 626,66 628,50 610,84 592,17 624,59 618,78 610,59 591,13 647,59
71,57 70,46 70,98 69,21 66,48 70,11 69,63 67,59 68,18 77,31
72,32 71,09 71,50 69,99 66,86 70,55 70,05 68,08 68,51 77,62
1800 LAMPUNG
69,25
69,50
94,37
94,64
7,49
7,75
617,42
618,63
70,93
71,42
1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1871 1872
Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro
66,83 68,92 68,20 70,02 69,09 67,73 69,26 68,59 68,30 68,44 68,39 68,66 70,50 72,38
67,14 69,33 68,44 70,22 69,25 67,94 69,45 68,86 68,40 68,51 68,39 68,66 70,87 72,54
96,67 94,68 94,37 93,32 93,08 95,25 94,61 93,29 93,77 94,19 91,74 91,20 98,44 97,36
97,28 95,32 94,85 93,32 93,08 95,25 94,61 93,80 94,41 94,19 92,36 92,48 98,44 97,49
7,35 7,26 7,13 6,98 7,22 7,59 6,96 6,69 7,46 8,58 6,04 7,45 9,91 9,82
7,42 7,36 7,41 7,35 7,39 7,96 7,27 7,10 7,46 8,58 6,30 7,45 9,91 9,82
602,32 619,97 610,02 610,33 617,71 610,87 602,62 616,02 606,76 623,84 594,84 599,97 630,76 629,39
603,43 620,19 611,32 612,19 619,59 612,28 604,38 617,89 608,64 626,32 596,24 602,17 632,60 631,26
68,83 70,84 69,51 70,20 70,38 69,85 69,46 69,63 69,43 71,74 67,06 68,53 75,35 75,98
69,28 71,31 70,06 70,73 70,74 70,36 69,92 70,34 69,77 71,97 67,49 68,98 75,70 76,25
1900
KEP. BANGKA BELITUNG
68,75
68,90
95,63
95,69
7,41
7,45
639,10
641,51
72,55
72,86
1901 1902 1903 1904 1905 1906 1971
Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Kota Pangkal Pinang
67,43 69,08 67,66 67,79 67,51 68,60 70,32
67,64 69,17 67,78 67,92 67,72 68,83 70,43
96,15 96,42 92,85 95,80 92,70 96,63 98,18
96,31 96,51 92,86 95,90 93,62 96,69 98,18
7,46 7,79 6,72 6,75 5,97 7,47 9,14
7,64 7,81 6,87 6,86 5,99 7,48 9,50
641,08 636,88 625,64 630,49 591,87 624,98 640,71
642,34 640,31 627,09 632,28 593,57 627,09 642,10
72,12 73,01 69,77 70,90 66,50 71,64 75,39
72,50 73,36 70,07 71,22 66,97 71,96 75,83
Kode
(1)
82 |
Provinsi / Kabupaten (2)
Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim (Liot) Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Komering Ulu Selatan Ogan Komering Ulu Timur
Ogan Ilir Empat Lawang Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau
Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Bengkulu
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
10
10
72,95
171 296 269 255 409 229 321 233 330 340 384 53 109 161 283
154 284 270 243 405 218 330 233 336 343 380 54 107 151 291
73,14 70,61 70,81 71,30 67,89 71,81 69,78 71,42 69,68 69,51 68,61 76,23 74,27 73,19 70,56
12
11
1,36
209 260 234 337 433 291 313 400 380 22
197 255 228 320 434 292 317 398 386 22
2,63 2,12 1,78 2,53 1,12 1,48 1,38 1,50 1,06 1,36
21
21
1,66
352 243 318 280 267 303 320 314 326 199 417 359 63 51
351 242 316 277 276 301 324 302 333 210 420 360 65 53
1,44 1,60 1,80 1,78 1,22 1,68 1,53 2,35 1,12 0,82 1,32 1,45 1,41 1,10
11
12
1,13
187 140 308 239 432 205 61
188 141 315 245 432 211 60
1,37 1,29 0,97 1,09 1,40 1,11 1,78
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
2100 KEPULAUAN RIAU
69,75
2101 2102 2103 2104 2105 2171 2172
69,86 69,66 68,21 70,02 67,23 70,76 69,56
69,80
96,08
97,19
8,96
9,16
641,63
643,00
74,54
75,07
69,91 69,71 68,31 70,16 67,40 70,81 69,62
95,19 94,50 95,92 91,11 90,00 98,85 97,31
95,82 95,09 96,47 91,64 90,00 98,94 97,31
7,81 8,00 6,93 7,22 5,35 10,71 9,24
8,09 8,63 7,17 7,23 5,98 10,77 9,42
636,34 644,59 615,21 625,42 626,35 648,13 633,65
637,79 646,57 616,41 626,64 627,54 650,60 635,26
73,15 73,66 70,11 71,05 67,94 77,51 74,31
73,64 74,44 70,56 71,35 68,60 77,80 74,59
3100 DKI JAKARTA 3101 3171 3172 3173 3174 3175
73,05
73,20
98,94
99,13
10,90
10,93
627,46
628,67
77,36
77,60
70,44 73,33 73,16 72,18 73,29 72,69
70,55 73,51 73,35 72,30 73,46 72,82
97,47 99,12 98,98 99,36 98,84 98,86
98,36 99,23 99,07 99,52 98,96 99,17
7,92 11,06 11,04 10,68 10,73 9,96
7,96 11,08 11,04 10,74 10,74 10,02
590,25 648,03 643,12 645,20 644,09 639,34
590,55 649,00 644,29 646,43 645,26 640,38
70,50 79,26 78,74 78,17 78,63 77,36
70,82 79,47 78,95 78,41 78,84 77,63
3200 JAWA BARAT
68,00
68,20
95,98
96,18
7,72
8,02
628,71
632,22
71,64
72,29
3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279
68,44 66,74 65,64 68,94 65,20 67,75 67,11 67,35 65,17 66,09 67,31 66,41 69,24 66,77 66,40 69,07 68,61 68,77 69,18 69,66 68,47 69,58 72,97 69,11 69,49 66,15
68,86 67,06 66,00 69,02 65,60 67,96 67,29 67,47 65,29 66,35 67,42 66,82 69,39 67,06 66,70 69,40 68,65 68,87 69,44 69,72 68,50 69,64 73,09 69,18 69,86 66,26
94,29 97,33 97,45 98,72 98,93 98,88 97,01 94,28 91,55 95,03 97,58 85,60 92,40 95,65 93,09 93,69 98,04 98,75 99,66 99,67 97,02 98,49 98,93 99,64 99,45 97,16
95,02 97,33 97,55 98,72 98,94 98,90 97,59 95,45 92,33 95,09 97,73 85,65 92,45 95,71 93,21 94,03 98,51 98,77 99,66 99,67 97,05 98,51 98,94 99,65 99,55 97,26
7,54 6,54 6,63 8,37 7,29 6,98 7,09 6,87 6,67 6,83 7,91 5,64 6,91 7,24 6,83 8,21 8,04 9,77 9,21 10,22 9,46 10,52 10,77 10,42 8,59 7,97
7,98 6,88 6,82 8,37 7,34 6,99 7,19 6,95 6,85 6,84 7,93 5,73 6,92 7,42 6,95 8,33 8,07 9,79 9,32 10,44 9,47 10,53 10,94 10,50 8,83 8,01
628,34 626,15 613,26 636,30 636,01 630,56 629,43 630,62 629,67 631,79 633,75 635,04 627,82 632,20 629,05 633,74 632,85 645,22 633,32 634,04 645,13 641,20 647,69 630,06 629,71 627,79
629,62 626,99 614,83 638,56 637,49 632,31 630,86 631,73 631,55 633,65 636,01 635,67 630,09 633,15 629,62 635,18 635,56 647,89 634,82 636,89 647,96 643,92 649,20 633,20 630,24 631,36
71,35 70,17 68,66 73,84 70,98 71,73 70,96 70,42 68,37 69,94 72,14 67,39 70,86 70,79 69,47 72,47 72,99 75,47 74,57 75,64 74,68 76,10 78,77 75,17 73,96 70,98
72,16 70,66 69,14 74,05 71,36 72,00 71,37 70,89 68,89 70,25 72,42 67,75 71,14 71,17 69,79 72,93 73,35 75,75 74,91 76,06 74,93 76,36 79,09 75,51 74,40 71,38
Kode
(1)
Provinsi / Kabupaten (2)
Karimun Kepulauan Riau Natuna Lingga Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang
Kep. Seribu Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Utara
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Kab Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
6
6
2,08
133 111 290 231 393 16 89
130 100 290 239 381 18 91
1,83 2,97 1,51 1,02 2,03 1,27 1,12
1
1
1,08
259 2 4 8 5 20
269 2 4 8 5 21
1,06 1,02 1,02 1,11 1,01 1,17
15
15
2,30
216 286 357 105 236 200 237 264 371 300 185 407 241 248 319 163 141 60 86 56 82 46 3 68 99 235
201 282 355 113 237 207 236 262 362 306 193 410 252 249 327 162 142 63 87 58 86 50 3 71 102 235
2,85 1,64 1,53 0,83 1,31 0,96 1,41 1,60 1,65 1,04 1,01 1,09 0,95 1,30 1,05 1,65 1,33 1,11 1,34 1,71 0,97 1,07 1,48 1,38 1,71 1,35
| 83
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
3300 JAWA TENGAH
71,25
3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3312 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3328 3329 3371 3372 3373 3374 3375 3376
70,51 69,67 69,94 68,88 69,26 70,27 69,74 70,07 70,30 71,33 70,17 72,21 72,13 72,37 69,57 71,20 70,02 72,77 69,57 70,71 71,04 72,40 72,43 68,10 69,88 68,73 67,46 68,49 67,37 70,17 72,07 70,92 72,07 70,16 68,56
3400 D I YOGYAKARTA 3401 3402 3403 3404 3471
Kode
(1)
84 |
Provinsi / Kabupaten (2)
Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
71,40
89,46
89,95
7,07
7,24
636,39
637,27
72,10
72,49
70,82 69,72 70,19 69,04 69,32 70,52 69,98 70,12 70,37 71,50 70,23 72,28 72,20 72,56 69,73 71,34 70,13 72,83 69,62 70,85 71,24 72,47 72,54 68,44 70,11 69,01 67,68 68,79 67,67 70,22 72,16 71,03 72,13 70,32 68,74
90,28 93,98 93,02 88,43 90,40 89,78 89,27 91,35 85,97 89,70 90,38 82,14 84,96 82,26 90,36 83,19 89,43 86,38 92,48 93,09 90,95 93,62 95,94 88,96 87,74 90,60 87,75 89,21 85,21 97,25 96,67 96,50 96,44 95,48 94,88
90,28 93,98 93,48 88,43 90,74 91,51 90,47 91,35 85,97 89,90 90,69 82,18 86,91 84,36 90,36 83,19 91,17 86,42 93,71 93,09 91,36 93,62 95,94 89,15 88,09 92,05 90,76 89,26 86,14 97,25 96,68 96,50 96,44 95,68 94,88
6,72 7,72 6,81 6,20 6,84 7,70 6,27 7,26 7,29 7,93 8,36 6,29 7,17 6,88 6,76 6,25 6,85 6,95 8,11 7,40 7,26 7,40 6,86 6,90 6,34 6,66 6,49 6,42 5,62 10,10 10,32 9,75 9,98 8,66 8,25
6,85 7,73 7,18 6,33 6,87 7,75 6,27 7,26 7,37 8,27 8,36 6,32 7,39 6,99 6,76 6,25 6,85 6,95 8,11 7,40 7,59 7,75 7,01 6,91 6,71 6,66 6,49 6,56 5,70 10,21 10,32 9,94 9,98 8,66 8,25
633,50 630,75 630,44 632,76 632,43 633,61 629,26 633,26 629,49 643,92 644,60 644,24 647,87 627,15 629,42 637,29 640,28 643,48 635,90 631,04 631,72 633,14 633,87 635,70 628,82 638,79 634,26 637,09 633,23 648,06 648,23 644,65 644,63 636,28 648,66
634,50 634,52 631,04 634,04 635,81 634,97 629,76 636,96 632,00 644,21 646,94 647,21 647,94 628,04 631,25 642,36 641,28 646,15 636,90 632,48 632,22 634,97 635,01 637,09 630,11 639,95 635,26 639,95 634,36 649,52 652,43 647,54 646,94 640,55 650,72
71,39 72,27 71,51 69,63 70,73 71,88 70,08 71,76 70,44 73,41 73,29 71,04 72,55 70,27 70,60 70,14 71,55 72,72 72,57 72,45 72,10 73,66 73,85 70,07 69,84 70,83 69,02 70,08 67,69 76,37 77,49 76,11 76,90 74,01 73,63
71,73 72,60 72,07 69,91 71,12 72,55 70,52 72,08 70,72 73,83 73,57 71,33 73,19 71,00 70,83 70,61 72,07 72,96 72,95 72,64 72,58 74,10 74,11 70,41 70,41 71,40 69,89 70,59 68,20 76,60 77,86 76,53 77,11 74,47 73,89
73,16
73,22
90,18
90,84
8,78
9,07
644,67
646,56
75,23
75,77
74,09 71,21 70,88 74,74 73,35
74,38 71,31 70,97 75,06 73,44
89,52 89,14 84,52 92,19 97,94
90,69 91,03 84,66 92,61 98,03
7,89 8,64 7,61 10,18 11,48
8,20 8,82 7,65 10,30 11,48
629,50 643,89 623,09 646,08 647,59
630,38 646,08 625,20 647,84 649,71
73,77 73,75 70,18 77,70 79,29
74,49 74,53 70,45 78,20 79,52
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
14
14
1,38
214 181 211 312 249 195 294 198 263 123 127 232 158 276 252 288 210 152 157 165 189 110 104 295 304 244 344 293 395 37 17 44 29 95 115
221 182 203 325 253 185 296 202 278 124 134 241 150 256 266 285 204 159 161 180 183 112 111 299 298 234 326 288 395 39 16 43 32 97 118
1,19 1,18 1,97 0,94 1,33 2,37 1,48 1,12 0,98 1,57 1,05 1,02 2,36 2,44 0,78 1,57 1,84 0,90 1,39 0,68 1,72 1,66 1,01 1,14 1,90 1,94 2,80 1,69 1,59 0,96 1,67 1,78 0,91 1,77 0,99
4
4
2,18
106 107 285 14 1
95 94 297 13 1
2,74 2,96 0,93 2,21 1,12
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
3500 JAWA TIMUR
69,35
3501 3502 3503 3504 3505 3506 3507 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3514 3515 3516 3517 3518 3519 3520 3521 3522 3523 3524 3525 3526 3527 3528 3529 3571 3572 3573 3574 3575 3576 3577 3578 3579
71,04 69,62 71,36 71,23 70,66 69,42 68,70 66,87 62,66 67,18 62,92 63,02 60,85 63,70 70,31 69,97 69,99 68,67 68,72 70,93 69,58 67,01 67,56 68,02 70,73 63,16 62,34 63,59 64,53 70,18 71,95 69,96 69,83 66,33 71,35 70,81 70,71 69,16
3600 BANTEN 3601 3602 3603 3604 3671 3672 3673 3674
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Surabaya Kota Batu
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangerang Selatan
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
69,60
87,80
88,34
7,20
7,24
640,12
643,60
71,06
71,62
71,26 69,93 71,62 71,48 70,88 69,66 68,96 67,17 62,84 67,58 63,23 63,19 61,13 64,01 70,55 70,19 70,09 68,89 68,90 71,17 69,91 67,15 67,78 68,20 70,98 63,32 63,00 63,99 64,71 70,41 72,23 70,32 70,17 66,37 71,56 71,01 71,01 69,44
91,56 85,72 92,69 93,50 91,90 92,76 89,54 86,30 83,08 86,48 75,31 78,20 77,86 88,93 97,40 94,09 92,50 90,46 88,31 90,28 85,12 84,58 85,56 86,97 94,36 82,82 64,81 80,21 78,63 97,41 97,23 97,19 92,33 96,14 97,11 97,75 98,00 97,78
91,58 85,73 92,83 93,55 92,00 92,81 89,55 86,32 83,48 86,66 76,72 78,24 78,91 89,99 97,42 94,11 92,52 90,48 89,53 90,54 85,14 84,78 85,79 87,15 94,47 82,84 66,03 80,84 78,64 97,53 97,24 97,20 92,49 96,41 97,12 97,79 98,06 98,26
6,71 6,61 7,19 7,80 7,23 7,59 6,80 6,03 6,45 6,81 5,49 5,99 5,08 6,33 9,78 7,79 7,76 7,11 6,96 7,55 6,34 6,53 6,22 7,03 8,49 5,13 3,93 5,73 5,20 10,00 9,71 10,82 8,35 8,81 9,67 10,38 9,94 8,34
6,90 6,68 7,24 7,84 7,35 7,60 6,80 6,10 6,53 6,85 5,54 6,18 5,57 6,34 9,84 7,81 7,77 7,19 7,38 7,57 6,36 6,66 6,41 7,19 8,53 5,16 3,95 6,11 5,63 10,20 9,72 10,83 8,52 8,85 9,97 10,43 9,95 8,51
626,79 632,84 633,18 628,55 646,62 625,06 631,08 624,20 621,90 628,20 622,78 629,38 634,55 631,17 643,30 636,10 633,05 628,01 622,39 634,61 620,09 611,91 625,02 627,28 636,68 627,34 627,68 623,58 639,49 639,50 646,93 646,86 647,18 647,73 644,86 637,39 649,24 638,39
631,40 636,80 637,10 631,55 649,38 628,59 634,85 628,60 626,60 631,30 626,74 633,58 636,00 635,84 646,97 640,19 636,99 631,90 625,21 637,09 622,75 616,11 629,13 631,84 640,59 632,41 632,47 625,49 644,19 643,35 650,38 650,75 650,48 651,93 648,01 640,32 652,80 640,75
71,45 69,75 72,72 72,93 73,22 71,33 70,09 67,26 64,33 68,36 62,11 63,69 62,13 66,84 75,88 72,93 72,33 70,27 69,28 72,32 68,41 66,38 67,68 69,03 73,98 64,00 58,68 63,81 64,82 75,68 76,98 76,69 73,73 73,01 76,43 76,23 76,82 73,88
72,07 70,29 73,24 73,34 73,67 71,75 70,54 67,82 64,95 68,89 62,94 64,26 62,99 67,61 76,35 73,39 72,70 70,76 70,18 72,72 68,82 66,92 68,31 69,63 74,47 64,51 59,70 64,60 65,60 76,28 77,42 77,20 74,33 73,45 77,02 76,61 77,28 74,45
64,75
64,90
95,95
96,20
8,15
8,32
627,63
629,70
70,06
70,48
63,52 63,21 65,61 63,08 68,33 68,53 64,62 68,43
63,77 63,28 65,79 63,51 68,37 68,58 65,13 68,54
96,30 94,55 95,66 94,93 98,35 98,71 96,27 98,14
96,35 94,60 95,78 95,23 98,39 98,72 96,47 98,15
6,44 6,22 8,93 7,04 9,95 9,66 7,25 9,95
6,47 6,24 8,94 7,05 9,98 9,67 7,51 10,15
625,06 627,49 632,77 630,08 640,27 641,88 635,34 641,72
626,73 629,44 635,19 631,19 643,18 645,43 636,77 643,75
67,99 67,45 71,45 68,27 74,89 74,99 69,99 75,01
68,29 67,67 71,76 68,67 75,17 75,29 70,61 75,38
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
18
18
1,92
212 309 150 144 130 220 292 411 460 372 471 466 470 420 52 143 173 275 332 174 367 434 396 343 97 463 478 465 455 55 27 32 108 139 36 39 31 102
205 304 148 143 129 220 295 408 458 364 470 466 469 413 51 140 174 275 309 171 369 433 391 338 96 464 478 462 453 52 26 30 104 138 34 38 29 99
2,16 1,77 1,89 1,50 1,68 1,47 1,48 1,70 1,72 1,67 2,18 1,57 2,29 2,34 1,94 1,68 1,34 1,64 2,94 1,44 1,29 1,61 1,95 1,95 1,90 1,40 2,48 2,18 2,22 2,48 1,88 2,18 2,31 1,62 2,50 1,60 2,00 2,18
23
23
1,42
391 405 213 374 75 73 299 71
393 411 219 377 79 75 286 72
0,92 0,66 1,11 1,27 1,09 1,21 2,07 1,49
| 85
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
5100 BALI
70,67
5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5171
Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Kota Denpasar
71,73 74,38 71,75 72,06 69,05 71,56 67,85 68,96 72,96
5200
NUSA TENGGARA BARAT
5201 5202 5203 5204 5205 5206 5207 5208 5271 5272
Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima
Provinsi / Kabupaten
Kode
(1)
5300 5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5313 5314 5315 5316 5317 5318 5319 5320 5371
86 |
(2)
NUSA TENGGARA TIMUR Sumba Barat Sumba Timur Kupang Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Alor Lembata Flores Timur Sikka Ende Ngada Manggarai Rote Nda Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Nageko Manggarai Timur Sabu Raijua Kota Kupang
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
70,72
87,22
88,40
7,83
8,21
632,15
634,67
71,52
72,28
71,80 74,43 71,80 72,12 69,10 71,64 67,90 69,15 73,01
89,60 89,31 92,29 85,40 81,10 82,23 72,27 87,84 97,27
89,82 89,62 92,92 85,72 82,09 83,80 72,40 88,46 97,33
7,65 7,84 9,18 8,03 7,03 6,52 5,41 7,09 10,49
7,80 8,00 9,38 8,07 7,11 6,63 5,81 7,29 10,65
631,43 634,87 635,33 637,30 652,00 635,76 648,01 633,40 639,43
632,03 636,02 638,13 639,47 652,50 636,02 648,11 634,02 642,36
72,45 74,26 74,49 72,43 70,19 70,21 66,06 70,26 77,56
72,69 74,57 75,02 72,73 70,54 70,71 66,42 70,69 77,94
61,80
62,11
80,18
81,05
6,73
6,77
637,98
639,89
64,66
65,20
60,40 60,66 60,26 60,61 60,94 62,62 61,11 60,18 66,15 62,86
60,84 61,09 60,75 60,72 61,05 62,93 61,28 60,56 66,64 62,98
76,41 71,20 79,92 89,75 82,82 85,83 90,72 71,01 91,81 92,84
76,42 71,48 80,02 89,78 83,69 85,87 90,75 71,27 91,82 93,74
5,87 5,64 6,33 7,12 7,20 7,24 7,16 4,98 9,20 9,25
5,89 5,65 6,33 7,21 7,32 7,26 7,23 5,17 9,21 9,39
623,21 625,37 621,85 628,99 635,53 612,72 627,86 611,71 642,17 613,14
625,47 627,56 624,06 631,70 638,52 615,04 629,89 613,55 645,13 615,28
61,27 60,26 62,21 65,72 64,93 64,81 66,16 58,40 71,82 68,02
67,25
67,50
87,96
88,59
6,60
6,99
602,60
603,75
64,82 61,78 65,24 66,75 68,11 65,65 66,58 66,46 67,81 68,71 64,61 67,05 67,09 67,64 66,19 63,37 62,58 63,40 67,30 66,87 72,34
65,00 61,94 65,45 66,90 68,32 66,00 66,92 66,58 68,12 69,01 64,82 67,16 67,29 67,91 66,38 63,63 62,74 63,53 67,57 67,22 72,63
78,39 83,01 89,00 84,37 87,73 82,98 95,97 92,76 89,08 91,27 93,50 94,94 91,07 88,88 88,75 72,15 71,91 94,01 89,30 74,35 98,47
80,40 83,20 89,02 84,38 87,75 83,07 95,98 92,77 89,35 91,72 93,52 95,49 91,08 89,00 88,77 72,16 75,57 94,02 91,09 75,29 98,52
5,96 5,99 6,72 6,12 6,38 6,24 7,41 6,50 6,60 6,15 7,05 6,97 6,72 6,20 6,30 5,72 5,21 6,74 6,20 4,47 10,91
6,42 6,11 6,85 6,61 6,77 6,33 7,42 6,83 6,62 6,36 7,38 7,26 6,76 6,43 6,54 5,90 5,22 6,96 6,49 5,20 11,06
605,83 594,90 599,85 604,16 603,75 597,13 596,80 602,57 610,53 595,81 601,30 611,66 596,62 590,62 588,95 605,98 608,14 603,42 581,85 508,51 628,37
606,67 597,05 602,43 606,71 605,46 599,00 598,50 605,20 612,67 597,95 603,27 612,31 599,22 591,00 590,61 608,25 608,93 604,74 583,65 509,33 629,51
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
16
16
2,69
166 90 87 168 281 279 440 278 15
175 92 84 170 294 279 442 280 15
0,89 1,20 2,08 1,10 1,15 1,69 1,06 1,45 1,71
32
32
1,51
61,71 60,73 62,68 66,07 65,51 65,18 66,47 58,96 72,32 68,56
473 475 469 445 452 456 438 480 197 389
473 476 471 446 454 457 440 480 196 383
1,12 1,19 1,24 1,01 1,66 1,05 0,93 1,33 1,80 1,68
66,60
67,26
31
31
1,98
62,90 61,41 65,58 65,28 66,95 63,91 68,16 67,15 67,77 67,29 66,59 69,01 66,83 65,80 64,91 60,54 59,84 65,97 65,02 54,53 76,94
63,85 61,80 66,00 65,93 67,49 64,34 68,48 67,66 68,18 67,87 67,11 69,45 67,16 66,18 65,33 60,99 60,80 66,31 65,92 55,54 77,31
467 472 447 448 419 464 383 416 394 410 430 345 421 444 453 474 476 442 451 482 28
467 472 447 449 421 465 388 412 396 406 429 344 427 445 456 474 475 443 450 482 28
2,55 1,00 1,21 1,85 1,63 1,18 1,02 1,56 1,27 1,79 1,54 1,44 1,02 1,10 1,20 1,15 2,41 1,02 2,58 2,22 1,59
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
6100 KALIMANTAN BARAT
66,45
6101 6102 6103 6104 6105 6106 6107 6108 6109 6110 6111 6112 6171 6172
Sambas Bengkayang Landak Pontianak Sanggau Ketapang Sintang Kapuas Hulu Sekadau Melawai Kayong Utara Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang
60.91 68,70 65,22 67,18 68,24 67,23 68,12 66,49 67,31 67,69 65,50 66,24 67,04 67,08
66,60
89,70
90,26
6,75
6,82
630,34
631,65
68,79
69,15
61.27 68,84 65,46 67,24 68,49 67,45 68,32 66,58 67,34 67,76 65,67 66,30 67,22 67,21
90.00 88,70 91,48 89,90 89,95 89,17 90,45 92,59 89,02 92,36 88,24 86,15 94,08 89,65
90.55 88,71 91,48 89,91 89,96 90,20 90,46 92,61 89,17 92,37 88,28 88,25 94,97 89,66
5.94 6,09 6,92 6,53 6,41 6,30 6,59 7,15 6,07 7,21 5,65 6,36 9,20 7,34
5.94 6,32 7,07 6,53 6,49 6,30 6,59 7,16 6,32 7,22 5,67 6,57 9,36 7,40
621.09 602,47 612,01 621,74 612,24 612,63 607,55 630,97 604,66 604,95 603,75 619,72 636,96 616,18
623.02 604,11 613,22 625,72 614,37 614,43 609,98 633,25 606,31 607,26 606,32 621,30 638,64 619,65
64.46 67,18 67,21 68,41 68,19 67,41 68,00 69,79 66,63 68,45 65,07 66,77 72,41 68,47
64.93 67,55 67,55 68,75 68,55 67,89 68,31 70,03 66,99 68,67 65,38 67,56 72,96 68,86
6200
KALIMANTAN TENGAH
71,10
71,20
97,69
97,78
8,02
8,03
633,91
636,47
74,36
74,64
6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271
Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Kapuas Barito Selatan Barito Utara Sukamara Lamandau Seruyan Katingan Pulang Pisau Gunung Mas Barito Timur Murung Raya Kota Palangka Raya
71,32 69,43 70,66 68,21 71,88 67,79 67,13 67,94 67,40 67,47 67,82 67,79 68,03 73,28
71,47 69,56 70,78 68,28 72,04 67,85 67,21 67,99 67,50 67,56 67,96 67,85 68,11 73,39
94,52 98,71 96,14 98,97 98,19 95,56 98,65 99,31 99,41 93,85 99,53 97,97 99,94 99,48
94,93 98,72 97,19 98,97 98,20 95,57 98,66 99,31 99,47 94,32 99,60 97,98 99,94 99,48
7,62 8,03 7,32 8,36 8,38 7,05 7,61 7,72 7,77 7,23 8,70 8,50 7,12 10,54
7,71 8,03 7,32 8,43 8,38 7,09 7,63 7,76 7,99 7,31 8,75 8,54 7,35 10,55
631,55 637,89 633,46 633,87 629,70 637,60 634,14 627,91 631,70 637,47 629,79 631,03 633,55 636,38
634,83 641,69 634,51 636,69 632,41 641,43 636,44 630,75 632,80 639,16 631,92 633,90 635,61 639,04
73,30 73,97 73,22 73,29 74,85 71,62 72,08 72,28 72,33 71,18 73,13 72,72 72,46 78,02
6300
KALIMANTAN SELATAN
63,45
63,81
95,41
95,94
7,54
7,65
634,59
637,46
6301 6302 6303 6304 6305 6306 6307 6308 6309 6310 6311 6371 6372
Tanah Laut Kota Baru Banjar Barito Kuala Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Tabalong Tanah Bumbu Balangan Kota Banjarmasin Kota Banjar Baru
68,14 65,22 64,93 61,52 67,07 63,68 64,91 62,68 62,91 64,63 61,55 66,03 67,31
68,39 65,46 65,25 61,86 67,22 63,95 65,28 63,07 63,08 64,94 61,73 66,14 67,48
93,28 94,02 96,02 92,19 94,22 96,59 97,41 95,87 95,93 94,27 94,91 98,28 98,10
93,89 94,03 96,03 93,03 95,70 96,77 97,42 95,99 96,01 94,72 94,92 98,70 98,22
6,62 7,03 7,16 6,81 7,11 7,34 7,43 7,23 7,83 7,09 6,48 9,55 9,74
6,88 7,03 7,25 7,07 7,12 7,35 7,44 7,27 8,14 7,12 6,97 9,56 9,85
632,86 650,97 641,64 632,30 626,90 647,02 634,39 630,85 636,13 633,00 617,80 642,78 644,38
633,74 653,60 643,94 634,53 627,15 648,81 635,57 632,92 638,85 635,59 620,65 645,20 645,87
Kode
(1)
Provinsi / Kabupaten (2)
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
28
28
1,17
459 415 413 368 378 406 390 307 426 363 450 423 169 362
459 418 417 374 384 404 392 318 430 376 455 416 160 365
1.34 1,12 1,03 1,09 1,13 1,49 0,95 0,80 1,08 0,70 0,90 2,35 1,97 1,24
7
7
1,09
73,79 74,34 73,60 73,60 75,15 71,98 72,32 72,55 72,65 71,53 73,43 73,00 72,84 78,30
125 98 131 126 76 207 190 180 172 226 134 151 164 9
125 103 132 131 80 208 198 184 179 227 139 157 167 10
1,84 1,43 1,42 1,14 1,19 1,28 0,84 0,98 1,13 1,19 1,11 1,04 1,36 1,26
69,30
69,92
26
26
2,02
70,62 70,86 70,52 66,80 70,13 70,50 70,46 68,45 69,45 69,24 66,06 73,49 74,43
71,16 71,20 70,94 67,54 70,58 70,83 70,77 68,89 70,00 69,74 66,74 73,84 74,74
250 242 256 422 289 258 262 364 323 335 441 120 88
250 247 259 419 289 265 274 363 319 334 437 123 88
1,82 1,18 1,43 2,23 1,50 1,12 1,04 1,39 1,81 1,62 2,01 1,32 1,21
| 87
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
6400 KALIMANTAN TIMUR
71,00
6401 6402 6403 6404 6405 6406 6407 6408 6409 6410 6471 6472 6473 6474
72,74 70,08 67,85 68,43 69,66 68,22 72,73 71,30 71,32 72,61 71,95 71,01 71,55 72,26
Kode
(1)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
71,20
96,89
97,05
8,85
8,87
638,73
642,51
75,11
75,56
73,09 70,16 67,93 68,61 69,92 68,33 72,90 71,54 71,46 72,64 72,17 71,21 71,74 72,42
95,41 95,97 96,87 95,89 96,30 92,65 95,55 93,94 94,93 88,49 98,37 97,91 97,92 99,08
96,00 95,97 96,87 97,28 97,18 92,94 95,56 94,35 95,55 89,05 98,76 98,01 97,97 99,20
7,75 7,79 8,33 7,65 7,91 7,67 7,88 7,42 7,58 7,05 10,05 9,77 9,33 10,01
7,85 7,80 8,33 7,86 8,13 7,76 8,11 7,42 7,66 7,10 10,08 9,80 9,36 10,04
626,47 625,57 632,64 621,34 634,47 645,91 633,85 637,56 628,25 616,13 651,65 647,22 643,45 630,41
629,93 628,83 637,10 624,58 636,08 647,91 635,92 639,44 630,91 618,43 654,78 649,93 646,54 633,43
73,99 72,60 72,50 71,23 73,22 72,30 74,68 73,48 73,11 71,07 77,86 76,68 76,37 76,52
74,66 72,90 72,89 72,05 73,84 72,65 75,11 73,84 73,59 71,42 78,33 77,05 76,74 76,88
72,12
72,22
99,41
99,45
8,82
8,89
631,00
634,88
75,68
76,09
71,38 72,33 72,75 71,59 72,09 72,40 Bolaang Mongondow Utara 69,68 Minahasa Tenggara 69,90 Kep,Siau Tagulandang Biaro 68,46 Bolaang Mongondow Selatan 71,25 Bolaang Mongondow Timur 71,28 Manado 72,50 Kota Bitung 70,35 Kota Tomohon 72,39 Kota Kotamobago 71,58
71,58 72,47 73,01 71,89 72,28 72,60 69,91 70,03 68,62 71,29 71,35 72,64 70,50 72,62 71,80
98,23 99,68 98,54 99,36 99,42 99,70 98,31 99,48 99,68 98,31 99,50 99,86 99,13 99,84 99,60
98,29 99,71 98,70 99,53 99,78 99,74 98,39 99,48 99,76 98,32 99,51 99,86 99,38 99,84 99,62
7,39 9,01 7,71 8,65 8,54 9,09 7,31 8,09 8,30 6,10 6,35 10,59 9,20 9,89 9,00
7,39 9,20 7,71 8,75 8,75 9,37 7,31 8,39 8,45 6,29 6,72 10,60 9,42 9,89 9,12
612,39 621,74 633,60 625,68 614,47 624,14 622,01 610,08 625,12 593,25 610,81 637,32 632,04 622,79 624,16
617,02 624,74 636,09 628,16 616,43 626,56 624,89 611,42 627,98 595,40 612,19 639,30 634,89 624,98 627,95
72,52 75,28 75,21 74,83 74,18 75,57 72,27 72,31 72,86 70,03 71,85 77,79 75,00 76,09 75,03
72,99 75,74 75,58 75,30 74,68 76,08 72,63 72,71 73,30 70,36 72,27 78,02 75,52 76,39 75,53
Provinsi / Kabupaten (2)
Pasir Kutai Barat Kutai Kutai Timur Berau Malinau Bulongan Nunukan Penajam Paser Utara Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang
7100 SULAWESI UTARA 7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7109 7110 7111 7171 7172 7173 7174
Bolaang Mongondow Minahasa Kep,Sangihe Talaud Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
5
5
1,81
96 155 160 223 129 177 83 121 136 230 12 33 38 35
90 163 164 206 121 178 81 119 133 232 9 33 37 35
2,56 1,09 1,42 2,84 2,34 1,25 1,70 1,38 1,78 1,23 2,12 1,56 1,60 1,55
2
2
1,72
159 65 67 78 92 57 182 176 147 297 196 13 72 47 70
158 64 68 74 89 56 181 172 145 300 199 14 70 49 69
1,74 1,85 1,49 1,86 1,91 2,09 1,32 1,45 1,61 1,12 1,50 1,04 2,08 1,24 2,02
7200 SULAWESI TENGAH
66,35
66,60
95,78
96,08
7,89
8,00
627,40
629,30
70,70
71,14
22
22
1,49
7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7209 7210 7271
63,59 68,31 65,38 64,74 64,90 64,04 65,16 64,84 63,73 65,12 69,71
63,85 68,51 65,55 64,96 65,27 64,26 65,38 65,16 63,87 65,36 69,99
94,93 95,94 97,44 97,90 94,14 95,16 98,22 93,68 97,46 96,38 99,25
94,93 95,94 97,44 97,90 94,66 95,34 98,64 93,93 97,50 96,40 99,25
7,30 7,75 7,85 8,44 7,52 7,40 8,18 7,10 7,89 7,95 10,95
7,57 7,95 8,02 8,76 7,52 7,42 8,25 7,12 7,90 7,99 10,97
610,09 616,43 626,84 613,66 629,24 617,88 609,98 621,79 611,32 588,85 632,45
610,85 619,31 630,40 617,50 630,10 620,07 610,82 624,45 615,94 591,65 635,57
67,21 70,87 70,46 69,62 69,40 68,18 69,45 68,37 68,38 67,22 75,99
67,61 71,35 70,95 70,28 69,78 68,53 69,79 68,83 68,83 67,61 76,40
414 240 261 315 328 379 322 370 369 412 50
415 238 258 305 329 385 328 368 366 414 48
1,22 1,66 1,66 2,16 1,26 1,07 1,09 1,44 1,42 1,18 1,72
88 |
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Toli-Toli Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Sigi Kodya Palu
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
7300 SULAWESI SELATAN
69,80
7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7326 7371 7372 7373
Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo
67,61 71,62 73,12 64,85 69,17 71,43 71,61 71,71 68,62 68,54 69,35 71,52 70,40 72,07 71,72 74,66 73,25 74,13 71,34 70,84 73,49 73,24 73,92 72,25
70,00
87,02
87,75
7,41
7,84
635,48
636,60
70,94
71,62
67,74 71,94 73,60 65,00 69,52 71,61 71,99 72,30 68,79 68,85 69,73 71,63 70,94 72,50 72,06 74,99 73,70 74,17 71,56 70,95 73,54 73,59 74,27 72,47
89,23 85,35 77,51 77,20 80,75 80,27 86,45 82,90 86,86 88,48 84,85 85,08 82,69 89,57 89,74 90,44 91,48 85,45 92,05 93,24 83,03 96,68 97,06 97,32
89,23 85,35 78,98 77,27 81,80 81,92 86,45 82,97 87,55 89,23 84,86 86,67 83,53 89,63 89,90 90,44 91,48 86,28 92,36 93,24 83,80 96,79 97,16 97,33
6,75 6,69 5,87 5,88 6,23 6,57 6,71 6,50 6,61 7,39 6,38 6,98 6,06 7,24 7,22 8,25 7,71 7,46 7,04 7,75 7,03 10,60 9,63 9,73
6,95 6,97 5,97 6,20 6,42 6,83 6,74 6,62 6,73 7,61 6,70 7,25 6,22 7,25 7,61 8,30 7,74 7,70 7,46 8,17 7,22 10,82 9,63 10,03
624,31 629,12 633,92 631,09 631,82 639,15 608,34 637,20 627,88 632,35 638,01 636,96 637,22 627,99 637,37 624,74 629,25 614,14 648,64 624,35 597,86 646,96 640,04 633,02
627,69 632,43 634,22 631,74 632,01 639,23 609,50 639,12 628,26 632,98 639,16 637,16 639,49 628,61 638,49 626,63 630,71 614,99 650,85 626,03 601,89 649,12 641,55 634,17
68,86 70,55 69,40 64,54 68,04 70,00 69,21 70,55 69,07 70,30 69,63 71,26 69,44 72,06 72,61 74,19 73,59 71,39 73,65 72,29 68,92 78,24 77,45 76,11
69,34 71,19 70,10 64,92 68,62 70,67 69,53 71,12 69,43 70,86 70,17 71,89 70,22 72,37 73,21 74,55 73,98 71,84 74,32 72,79 69,56 78,79 77,78 76,55
7400
SULAWESI TENGGARA
67,60
67,80
91,51
91,85
7,90
8,11
615,29
616,99
69,52
70,00
7401 7402 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7471 7472
Buton Muna Konawe/Kab Kendari Kolaka Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Konawe Utara Buton Utara Kota Kendari Kota Bau-Bau
68,23 65,88 67,01 66,87 67,47 67,51 67,95 65,41 66,76 67,96 69,02 70,09
68,58 65,97 67,28 67,13 67,63 67,71 68,07 65,55 67,05 68,28 69,09 70,39
85,72 87,83 94,61 93,16 94,11 88,49 89,13 93,04 93,80 86,59 98,38 95,30
86,57 87,97 94,61 93,25 94,12 89,28 89,86 93,07 93,81 87,02 98,60 95,58
6,52 7,35 8,01 7,71 7,62 6,59 6,85 7,51 7,05 7,87 11,13 9,75
6,72 7,43 8,34 7,90 7,63 6,82 6,89 7,55 7,08 8,02 11,25 9,84
624,09 611,30 606,24 629,26 607,83 599,84 593,12 617,20 602,70 602,44 629,31 612,11
624,45 614,94 607,72 630,68 608,83 601,24 596,29 621,28 605,70 603,44 631,54 616,11
68,24 67,03 69,27 70,41 69,24 66,63 66,70 68,50 67,97 67,62 75,31 72,87
68,80 67,45 69,77 70,83 69,42 67,20 67,20 68,93 68,38 68,07 75,66 73,48
7500 GORONTALO
66,50
66,81
95,77
96,00
7,18
7,38
621,31
622,92
69,79
70,28
7501 7502 7503 7504 7505 7571
67,78 68,17 67,44 68,22 66,47 66,44
68,04 68,63 67,66 68,56 66,65 66,80
95,26 94,57 97,04 97,15 93,77 99,42
95,69 94,93 97,05 97,41 93,84 99,43
6,07 6,77 6,42 7,77 6,24 9,50
6,56 6,86 6,46 7,78 6,47 9,85
601,37 613,56 613,58 617,53 618,54 623,35
602,17 615,15 616,01 620,89 619,92 625,75
68,03 69,55 69,43 71,19 68,41 72,44
68,69 70,07 69,77 71,71 68,81 73,08
7600 SULAWESI BARAT
67,60
67,80
87,59
88,48
7,05
7,11
630,32
631,76
69,18
69,64
7601 7602 7603 7604 7605
65,06 64,71 71,07 68,26 67,51
65,38 64,99 71,19 68,51 67,55
94,71 83,81 85,12 89,08 95,56
94,72 85,92 86,12 89,18 95,57
8,18 6,90 6,55 6,79 6,71
8,40 6,95 6,95 7,00 7,19
638,64 630,16 630,27 620,08 616,07
640,82 631,64 630,95 621,51 616,92
70,83 66,61 70,18 68,89 69,55
71,34 67,38 70,82 69,32 69,99
Kode
(1)
Provinsi / Kabupaten (2)
Boalemo Gorontalo Pokuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo
Majene Polewali Mamasa Mamasa Mamuju Mamuju Utara
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
20
19
2,34
350 253 327 458 387 298 339 254 342 274 311 221 324 191 154 91 117 215 112 179 346 7 18 43
348 248 312 460 379 281 342 254 345 264 310 216 307 195 149 93 117 217 105 168 341 6 19 41
1,54 2,15 2,27 1,09 1,83 2,22 1,04 1,93 1,17 1,87 1,79 2,19 2,55 1,09 2,20 1,41 1,47 1,56 2,54 1,82 2,07 2,52 1,46 1,83
25
25
1,56
376 418 334 265 336 427 424 360 392 399 64 146
371 422 332 267 346 425 424 361 399 390 66 136
1,75 1,29 1,64 1,40 0,59 1,70 1,52 1,35 1,29 1,42 1,42 2,23
24
24
1,63
388 317 325 225 366 167
375 314 331 222 370 155
2,07 1,72 1,10 1,79 1,25 2,33
27
27
1,51
245 429 284 349 316
240 423 268 349 321
1,76 2,31 2,16 1,38 1,45
| 89
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
8100 MALUKU
67,20
8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8171 8172
64,13 67,79 65,62 67,61 67,52 66,45 65,64 63,93 67,11 72,85 68,37
67,40
98,13
98,14
8,63
8,63
610,73
614,01
70,96
71,42
64,28 67,99 65,75 68,05 67,73 66,56 65,86 64,14 67,35 73,01 68,70
99,35 99,54 99,09 92,82 99,00 98,22 98,14 98,12 89,74 99,20 99,70
99,63 99,54 99,09 92,84 99,05 98,28 98,14 98,13 89,74 99,59 99,70
8,54 8,75 8,34 7,21 7,52 8,23 7,62 7,99 6,29 11,12 9,45
8,54 8,75 8,34 7,21 7,52 8,23 7,62 7,99 6,29 11,12 9,45
593,10 616,49 613,97 607,35 603,23 597,04 588,83 579,24 621,91 637,60 657,99
596,95 619,17 615,09 610,63 603,24 601,01 590,83 582,17 624,79 638,83 659,39
68,10 72,13 70,32 68,70 69,93 69,21 67,66 66,24 68,17 78,25 76,20
68,83 72,45 70,86 69,36 70,09 69,64 68,09 66,60 68,78 78,56 76,51
8200 MALUKU UTARA 8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8271 8272
65,70
66,01
95,74
96,08
8,61
8,63
598,45
600,20
68,63
69,03
64,16 66,18 64,65 65,25 65,55 64,99 64,91 70,07 64,87
64,38 66,58 65,00 65,47 65,87 65,32 65,23 70,47 65,06
95,70 96,75 97,37 95,82 95,91 95,44 93,10 98,90 97,61
95,71 96,79 97,38 95,83 95,98 95,72 93,89 98,95 97,62
7,75 8,02 7,72 7,44 7,33 7,81 6,02 10,70 8,55
7,84 8,24 7,99 7,48 7,38 7,83 6,15 10,82 8,75
591,97 598,19 595,18 599,60 597,63 597,39 578,48 635,01 608,00
594,09 599,03 596,01 602,30 599,81 599,26 578,62 636,83 609,10
66,63 68,67 67,50 67,62 67,57 67,50 64,15 76,13 69,28
66,99 69,13 67,96 67,98 67,98 67,90 64,61 76,58 69,62
9100 PAPUA BARAT
68,20
68,51
92,34
93,19
8,01
8,21
595,28
596,08
68,58
69,15
9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 9110 9171
70,16 69,48 67,25 67,88 67,67 66,49 67,49 65,75 66,09 66,03 71,53
70,52 69,65 67,51 68,21 68,00 66,66 67,85 66,17 66,15 66,33 71,95
97,18 95,49 83,13 82,98 85,67 88,20 91,40 92,77 76,38 89,80 99,12
97,46 95,50 84,05 85,90 87,79 88,32 91,69 93,62 77,15 90,73 99,13
9,09 7,32 6,44 6,88 7,95 7,94 8,04 7,26 4,21 6,92 10,54
9,27 7,55 6,61 6,90 8,37 7,98 8,06 7,35 5,74 7,78 10,59
585,63 599,40 600,79 597,49 588,11 587,90 597,45 560,49 440,53 580,93 634,63
589,06 600,31 601,00 598,46 588,30 588,85 598,18 560,70 441,15 582,12 635,48
70,80 69,80 65,27 65,65 66,20 66,09 68,16 64,08 49,12 64,89 76,84
71,46 70,13 65,76 66,58 67,19 66,31 68,50 64,58 50,51 66,00 77,18
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
90 |
(2)
Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Maluku Tengah Buru Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur Maluku Barat Daya Buru Selatan Kota Ambon Kota Tual
Halmahera Barat Halmahera Tengah Kepulauan Sula Halmahera Selatan Halmahera Utara Halmahera Timur Pulau Morotai Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan
Fak-Fak Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari Sorong Selatan Sorong Raja Ampat Tambrauw Maybrat Kota Sorong
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
19
20
1,59
385 186 272 354 301 338 397 436 381 6 41
367 191 263 347 313 337 397 438 372 7 44
2,29 1,14 1,82 2,11 0,51 1,38 1,34 1,05 1,94 1,42 1,27
29
30
1,26
428 355 403 398 402 404 461 42 333
431 356 402 400 401 403 461 40 340
1,07 1,47 1,42 1,11 1,25 1,23 1,28 1,91 1,13
30
29
1,81
247 306 449 446 437 439 382 462 489 454 30
230 311 451 439 426 444 387 463 485 448 31
2,24 1,11 1,40 2,70 2,91 0,66 1,08 1,40 2,73 3,14 1,47
IPM Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 (3) (4)
9400 PAPUA
68,35
9401 9402 9403 9404 9408 9409 9410 9411 9412 9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471
Merauke Jayawijaya Jayapura Nabire Yapen Waropen Biak Namfor Paniai Puncak Jaya Mimika Boven Digoel Mappi Asmat Yahukimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori Membramo Raya Nduga Lanny Jaya Mamberamo Tengah Yalimo Puncak Dogiyai Intan Jaya Deiyai Kota Jayapura
62,25 66,24 67,14 67,33 67,52 66,21 67,40 67,52 69,87 66,75 65,99 66,66 66,53 65,55 65,84 66,26 66,93 65,19 65,72 65,95 65,50 66,12 66,13 66,17 67,26 66,95 66,80 66,59 68,34
Indonesia
69,21
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
(persen) 2009 2010 (5) (6)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 2009 2010 (7) (8)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah) 2009 2010 (9) (10)
2009 (11)
2010 (12)
68,60
75,58
75,60
6,57
6,66
603,88
606,38
64,53
64,94
62,76 66,42 67,32 67,55 68,04 66,48 67,70 67,62 70,20 67,03 66,18 67,22 66,81 65,76 65,95 66,35 67,10 65,53 65,96 66,06 65,65 66,29 66,27 66,35 67,44 67,09 66,80 66,59 68,46
87,37 51,65 96,31 83,52 88,28 97,75 62,91 86,81 87,29 31,75 31,35 31,07 31,81 31,76 32,87 87,11 91,12 76,88 95,71 64,11 30,53 32,68 32,13 32,77 32,11 32,99 27,00 26,87 99,10
87,99 52,52 96,65 83,59 88,82 98,27 62,93 86,81 87,96 32,94 31,43 31,10 32,52 32,32 33,20 87,55 92,15 77,11 96,19 65,04 30,53 36,72 34,34 33,30 32,11 34,02 27,39 28,45 99,58
8,63 3,79 9,05 6,48 6,53 9,26 6,21 6,11 6,71 3,10 3,89 3,94 2,42 2,45 2,94 6,41 7,32 6,29 7,97 4,46 2,79 3,33 2,90 2,72 2,79 3,43 1,81 2,24 10,88
9,33 4,82 9,54 6,55 6,58 9,55 6,21 6,11 6,79 3,37 4,27 4,33 2,47 2,46 3,35 6,44 7,36 6,33 8,03 5,17 2,79 3,70 2,90 2,74 2,80 3,87 2,07 2,50 11,00
597,20 592,33 621,43 615,25 633,24 592,01 585,77 629,72 609,20 580,88 584,06 592,21 584,45 582,55 610,64 614,73 618,70 603,76 597,09 597,25 572,79 567,59 568,31 567,52 568,13 568,42 585,55 584,35 632,54
597,46 593,50 622,12 616,41 634,83 593,50 588,34 629,72 611,86 581,19 586,21 593,31 584,54 585,04 611,64 614,89 618,86 605,71 598,60 597,45 575,39 568,59 570,95 569,66 570,40 570,51 588,12 584,45 636,93
64,77 55,09 71,66 66,54 69,13 69,35 59,53 68,21 68,49 49,56 49,88 50,86 49,22 48,54 51,48 66,65 68,89 62,85 68,06 58,57 47,74 48,57 48,18 48,16 48,71 49,23 47,94 48,02 75,16
65,73 56,24 72,25 66,81 69,69 69,95 59,90 68,27 69,09 50,21 50,45 51,55 49,59 48,99 52,00 66,84 69,26 63,27 68,46 59,39 48,02 49,90 48,96 48,55 49,00 50,03 48,42 48,57 75,76
69,43
92,58
92,91
7,72
7,92
631,46
633,64
71,76
72,27
Angka Melek Huruf
IPM
Peringkat IPM 2009 (13)
Reduksi Shortfall
2010 (14)
09-10 (15)
33
33
1,15
457 481 203 431 341 331 477 377 361 486 485 484 488 492 483 425 348 468 386 479 497 491 493 494 490 487 496 495 69
452 481 200 436 335 323 477 394 358 487 486 484 490 492 483 435 353 468 389 479 497 489 493 495 491 488 496 494 62
2,72 2,55 2,09 0,82 1,82 1,95 0,92 0,18 1,90 1,28 1,14 1,41 0,71 0,86 1,06 0,55 1,17 1,12 1,25 1,97 0,54 2,60 1,50 0,76 0,55 1,57 0,92 1,06 2,41 1,80
| 91
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1100 NAD
66,77
70,74
98,17
96,18
9,33
8,47
68,33
31,67
64,36 65,30
14
14
1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1171 1172 1173 1174 1175
61,15 63,05 65,02 67,30 67,82 67,72 68,05 68,84 67,60 70,49 67,82 65,08 65,17 66,44 67,72 66,09 65,71 67,32 68,98 69,12 68,67 68,91 64,00
64,92 66,89 68,95 71,26 71,78 71,68 72,00 72,77 71,56 74,33 71,78 69,01 69,10 70,41 71,68 70,07 69,67 71,28 72,90 73,03 72,61 72,83 67,88
99,19 99,43 98,48 99,41 99,71 99,72 97,75 98,47 98,59 99,10 99,13 99,05 91,90 99,72 93,86 97,70 99,24 97,11 99,34 99,59 99,51 99,68 98,85
98,13 95,25 95,04 97,03 97,53 97,75 92,01 96,21 94,08 98,16 96,21 95,42 86,90 98,14 87,97 92,15 97,73 91,94 99,05 98,72 99,09 99,57 95,57
9,08 8,53 8,71 9,63 8,95 9,70 8,86 10,29 9,13 9,49 9,77 7,89 9,81 8,92 8,10 9,44 9,31 8,86 12,29 10,90 10,47 10,12 8,19
7,96 7,59 8,03 9,25 8,43 9,40 8,05 9,54 8,13 8,96 7,94 7,54 7,92 8,57 7,05 8,62 8,60 8,28 11,88 10,19 10,05 9,84 7,45
75,78 73,49 73,51 71,78 73,58 64,58 74,02 75,53 72,61 64,03 66,99 73,29 66,10 75,26 72,43 63,36 73,91 65,82 75,21 70,71 73,60 78,27 63,29
24,22 26,51 26,49 28,22 26,42 35,42 25,98 24,47 27,39 35,97 33,01 26,71 33,90 24,74 27,57 36,64 26,09 34,18 24,79 29,29 26,40 21,73 36,71
56,08 58,71 58,05 62,73 60,35 68,90 60,39 61,18 60,18 69,29 65,46 59,45 62,57 58,99 59,40 66,43 61,36 64,57 64,54 67,43 62,02 58,91 64,87
412 352 368 232 303 73 301 274 309 66 154 328 235 342 329 125 269 176 177 104 252 346 167
430 367 378 231 313 75 316 284 319 76 156 338 247 366 373 123 297 198 182 105 260 352 162
1200 SUMATERA UTARA
67,58
71,54
98,99
96,26
9,18
8,53
65,08
34,92
68,91 69,63
1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278
67,68 61,77 65,16 66,18 67,78 68,77 67,82 67,06 67,04 66,47 70,32 68,74 67,15 68,09 65,94 65,67 67,81 67,06 66,66 64,67 65,12 68,03 67,70 67,23 67,23 68,31 68,52 70,29 69,44 70,03 69,89 67,67 68,03
71,64 65,57 69,10 70,16 71,73 72,70 71,77 71,02 71,00 70,44 74,17 72,68 71,11 72,04 69,92 69,63 71,77 71,02 70,63 68,59 69,05 71,99 71,66 71,19 71,19 72,26 72,46 74,14 73,34 73,90 73,76 71,63 71,98
96,06 99,63 99,86 98,38 99,73 99,56 99,42 98,97 99,29 99,42 99,75 99,61 99,18 87,57 99,70 99,52 99,67 99,25 97,83 99,74 99,53 99,62 98,92 94,25 89,72 99,77 99,67 99,90 99,64 99,91 99,57 99,74 98,27
85,39 98,79 99,69 94,88 98,56 97,43 97,24 96,24 96,21 96,97 98,12 97,63 95,04 83,60 96,79 94,78 94,99 96,25 93,40 98,68 99,77 97,96 95,74 82,96 79,12 98,93 98,67 99,41 98,01 99,02 99,08 99,52 91,23
7,76 8,21 9,14 8,94 9,85 10,46 8,97 8,05 9,13 9,03 9,15 9,60 8,95 7,48 9,44 8,71 9,73 8,94 8,69 8,98 8,19 8,53 8,13 7,28 6,69 10,01 8,96 11,24 10,05 10,95 10,15 10,52 8,73
6,13 7,76 8,69 7,55 8,40 9,67 8,22 7,43 8,35 8,25 9,06 8,79 8,22 5,73 8,37 8,10 9,31 8,34 6,95 8,25 7,75 7,88 7,70 5,04 4,55 9,62 8,71 10,34 9,77 10,50 9,73 9,87 6,95
54,62 56,36 53,32 58,85 53,57 59,52 69,11 74,90 65,60 50,90 56,86 73,93 71,42 67,12 53,46 57,09 47,67 71,57 61,31 57,21 60,03 68,42 78,57 57,26 50,73 68,26 77,40 67,74 69,90 70,69 66,34 71,94 63,11
45,38 43,64 46,68 41,15 46,43 40,48 30,89 25,10 34,40 49,10 43,14 26,07 28,58 32,88 46,54 42,91 52,33 28,43 38,69 42,79 39,97 31,58 21,43 42,74 49,27 31,74 22,60 32,26 30,10 29,31 33,66 28,06 36,89
67,55 68,76 73,33 68,94 73,54 74,58 66,73 59,72 67,87 72,27 74,57 63,08 63,99 60,65 71,44 69,83 73,34 64,38 68,31 67,49 57,73 70,75 67,26 68,20 70,54 64,33 0,00
92 |
Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Piddie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Langsa Kota Lhokseumawe Subulussalam
Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Barat Samosir Serdang Bedegai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Gunung Sitoli
56,71 59,41 58,97 63,72 61,25 69,43 61,11 62,05 60,87 69,36 66,07 60,17 63,32 59,50 59,30 67,33 61,66 64,75 65,21 67,93 62,79 59,87 65,91
68,42 69,54 73,38 69,62 74,16 74,78 67,00 60,38 68,28 72,72 74,60 63,92 64,48 62,01 71,49 70,60 73,38 64,53 68,63 71,45 69,70 67,43 57,81 66,55 66,04 67,79 58,51 71,33 67,78 68,79 71,21 64,94 67,90
3
3
100 76 16 72 12 7 119 321 92 23 8 223 197 293 30 58 15 179 83 464 464 464 464 464 464 102 374 41 106 87 45 180 464
94 71 18 69 11 6 129 331 99 23 7 226 207 288 36 53 17 206 88 38 67 121 408 144 158 111 391 41 112 85 44 190 106
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1300 SUMATERA BARAT
67,58
71,54
98,43
96,40
8,67
8,42
65,84
34,16
67,74 68,50
1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377
66,52 65,39 64,70 65,01 69,04 66,72 67,11 66,52 65,52 62,75 64,11 63,28 68,99 67,77 69,77 69,41 69,65 68,70 67,09
70,49 69,34 68,61 68,94 72,96 70,69 71,08 70,49 69,47 66,58 68,00 67,13 72,91 71,72 73,65 73,31 73,53 72,64 71,05
96,33 96,81 98,10 96,90 97,72 96,68 98,96 99,02 99,34 99,05 98,13 98,76 99,88 99,05 98,98 99,75 99,96 99,63 99,41
90,85 92,76 96,28 91,99 96,72 93,08 97,21 96,76 97,64 96,89 94,56 96,52 99,26 98,02 98,25 98,87 99,76 98,57 98,26
7,53 7,97 7,64 7,71 8,43 7,66 8,54 8,11 7,89 7,92 8,20 8,03 10,98 10,11 9,66 10,62 10,58 9,69 10,04
6,44 7,76 7,44 7,24 8,10 6,95 8,04 7,78 7,51 7,73 7,29 7,35 10,73 10,51 8,93 10,22 10,48 9,25 9,59
72,37 67,54 63,86 72,73 68,49 69,57 63,08 74,54 64,36 67,43 75,35 63,94 68,67 67,40 73,47 55,17 62,26 65,31 72,72
27,63 32,46 36,14 27,27 31,51 30,43 36,92 25,46 35,64 32,57 24,65 36,06 31,33 32,60 26,53 44,83 37,74 34,69 27,28
60,38 64,74 65,91 58,67 66,28 61,85 68,58 58,57 67,18 63,13 57,30 64,95 69,72 69,17 61,95 76,02 73,33 70,49 64,08
1400 RIAU
69,51
73,40
99,15
97,87
8,93
8,37
73,98
1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1471 1473
66,40 66,88 69,50 66,89 69,81 66,59 65,26 68,44 65,26 66,81 69,57 69,75
70,37 70,85 73,39 70,86 73,68 70,56 69,20 72,38 69,20 70,77 73,46 73,63
98,70 98,86 99,36 99,05 99,47 99,46 99,50 99,16 98,90 91,93 99,92 99,81
96,84 97,31 98,74 97,18 97,19 98,25 96,68 97,35 97,32 88,43 99,79 99,13
8,36 8,34 7,96 8,64 9,37 9,02 8,11 9,78 7,90 7,54 11,70 9,91
7,65 7,78 6,90 7,71 8,64 8,32 7,39 8,98 7,73 6,80 11,11 9,48
1500 JAMBI
67,18
71,14
98,13
94,31
8,29
1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1571 1572
68,92 66,47 67,51 67,24 67,34 68,50 67,78 67,19 65,35 67,95 69,06
72,85 70,44 71,47 71,20 71,30 72,45 71,73 71,15 69,30 71,90 72,98
98,90 99,45 97,85 99,19 98,35 96,40 99,01 97,76 98,60 99,81 97,90
93,91 94,91 91,11 96,74 94,35 90,16 97,39 93,56 94,43 98,20 93,50
8,78 8,20 7,86 8,23 8,18 6,73 8,01 7,48 8,57 11,03 9,80
Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sawah Lunto/Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Koto Pasaman Solok Selatan Dharmas Raya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawah Lunto Kota Padang Panjang Kota Bukit Tinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman
Kuantan Sengingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Kota Pekan Baru Kota Dumai
Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muara Jambi Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh
6
5
61,33 65,11 66,80 59,53 66,67 62,93 69,44 59,03 67,82 63,67 58,27 65,29 70,34 69,51 62,74 76,55 73,45 70,96 64,79
302 170 137 354 127 260 79 357 111 221 384 166 60 68 253 2 17 47 194
306 185 134 364 137 256 74 377 108 233 398 179 58 72 261 2 16 47 196
26,02
65,56 65,71
10
12
66,84 74,15 72,90 72,82 82,12 78,13 75,27 80,22 79,08 74,88 74,37 77,66
33,16 25,85 27,10 27,18 17,88 21,87 24,73 19,78 20,92 25,12 25,63 22,34
68,97 64,14 65,60 64,30 57,67 58,93 59,87 57,64 55,59 66,61 62,08
69,21 64,57 65,61 64,40 58,20 59,64 60,71 58,26 56,59 59,35 67,51 62,62
71 190 147 183 377 345 316 379 417 464 120 250
79 204 169 210 400 360 326 399 433 370 119 264
7,38
72,76
27,24
62,64 63,32
22
22
7,73 7,33 6,61 7,11 7,15 5,81 7,21 6,85 7,70 9,45 8,61
60,86 60,02 71,97 66,60 65,67 79,34 76,32 74,57 79,40 73,78 67,32
39,14 39,98 28,03 33,40 34,33 20,66 23,68 25,43 20,60 26,22 32,68
71,56 70,02 63,47 67,30 68,07 54,23 61,62 61,09 54,81 64,27 -
28 54 211 105 88 431 266 284 426 185 464
32 63 215 110 98 448 287 292 445 187 80
71,66 70,09 64,32 67,79 68,31 55,45 62,01 61,95 55,88 65,03 69,08
| 93
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1600 SUMATERA SELATAN
67,68
71,64
98,55
96,52
8,12
7,51
69,46
30,54
64,97 66,00
12
10
1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1671 1672 1673 1674
67,48 66,09 65,74 66,30 62,72 67,94 65,49 67,45 66,43 64,38 63,68 69,23 70,04 68,26 63,81
71,44 70,07 69,70 70,28 66,55 71,89 69,44 71,41 70,40 68,28 67,55 73,14 73,90 72,20 67,68
99,53 98,26 99,88 99,27 98,83 98,69 98,16 98,76 97,68 99,38 98,65 99,72 99,67 99,68 99,63
98,07 94,50 98,10 96,90 95,19 96,65 95,81 97,58 94,07 96,89 97,51 98,71 97,76 97,15 97,80
8,97 7,23 8,07 8,55 7,24 7,57 7,68 7,63 7,16 7,98 7,46 10,74 9,80 9,01 9,42
7,57 6,46 7,16 8,02 6,66 7,30 6,71 7,24 6,67 7,07 6,98 9,87 8,43 8,89 9,12
77,43 76,80 65,44 62,72 77,29 66,93 71,54 77,78 70,81 75,47 67,09 72,10 77,91 78,49 73,34
22,57 23,20 34,56 37,28 22,71 33,07 28,46 22,22 29,19 24,53 32,91 27,90 22,09 21,51 26,66
58,70 57,62 65,86 67,43 54,56 66,99 60,14 58,45 61,20 57,46 62,86 65,70 59,16 57,21 58,50
353 380 138 103 428 116 311 362 273 382 227 144 336 386 358
365 407 145 103 450 118 315 371 276 396 228 139 347 413 369
1700 BENGKULU
67,99
71,94
97,58
92,99
8,78
7,86
66,81
33,19
67,34 67,79
1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1771
65,49 65,34 67,62 65,32 63,82 65,88 64,75 62,41 68,20 68,57
69,44 69,28 71,57 69,26 67,70 69,85 68,67 66,23 72,15 72,51
98,14 98,02 96,13 98,67 97,38 97,31 98,21 98,53 96,89 99,70
95,38 93,51 88,85 93,32 90,94 91,33 94,18 94,23 87,12 98,82
9,23 8,55 7,93 8,58 8,00 7,72 8,29 8,05 7,65 11,36
8,13 7,56 7,13 7,27 7,27 7,21 7,32 7,21 6,51 10,75
60,46 77,78 62,78 64,57 67,84 68,60 62,02 65,73 58,94 69,17
39,54 22,22 37,22 35,43 32,16 31,40 37,98 34,27 41,06 30,83
70,08 56,80 68,61 66,20 61,75 64,79 66,21 63,76 69,53
1800 LAMPUNG
67,58
71,54
97,68
92,73
8,13
7,48
72,26
27,74
62,34 63,00
23
23
1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1871 1872
Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro
65,23 67,41 66,51 68,31 67,33 66,01 67,53 66,93 66,47 66,58 66,39 66,43 68,96 70,68
69,17 71,37 70,48 72,26 71,29 69,99 71,48 70,90 70,44 70,55 70,36 70,41 72,89 74,51
98,45 97,59 97,33 96,68 95,91 97,36 97,66 96,47 98,73 96,25 95,38 94,42 99,15 99,47
95,71 92,82 90,19 90,74 90,11 92,47 91,86 91,75 92,14 91,94 88,97 90,55 97,63 96,94
7,61 7,63 7,94 7,61 7,82 8,45 7,53 7,54 7,61 8,82 6,52 7,66 10,38 9,97
6,89 7,07 7,12 7,07 6,95 7,47 7,00 7,07 7,18 8,34 6,05 7,24 9,90 9,39
67,74 73,53 72,46 70,01 70,76 66,30 69,66 75,41 72,47 81,52 73,48 68,73 70,04 66,84
32,26 26,47 27,54 29,99 29,24 33,70 30,34 24,59 27,53 18,48 26,52 31,27 29,96 33,16
63,97 62,44 60,86 63,21 61,89 64,72 63,39 59,52 61,14 67,85 70,07
64,38 62,64 61,63 64,28 62,74 65,55 63,47 59,54 61,30 53,58 58,80 62,39 68,54 70,56
198 240 288 217 259 171 213 327 280 464 464 464 94 52
211 263 298 216 262 172 243 363 309 463 382 272 92 54
1900
KEP. BANGKA BELITUNG
66,98
70,94
98,71
94,83
7,92
7,12
76,65
23,35
60,05 60,36
29
30
1901 1902 1903 1904 1905 1906 1971
Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Kota Pangkal Pinang
65,72 67,25 65,85 65,99 65,79 66,91 68,52
69,68 71,21 69,82 69,97 69,76 70,87 72,46
98,48 98,92 96,94 98,74 95,77 99,17 99,88
94,87 95,63 91,01 95,82 91,36 96,58 97,76
7,87 8,41 7,18 7,71 6,77 7,70 10,21
7,38 7,50 6,51 6,74 5,96 7,48 9,16
76,74 78,89 74,85 79,29 81,04 76,58 74,25
23,26 21,11 25,15 20,71 18,96 23,42 25,75
58,50 56,80 59,11 55,23 49,46 59,69 65,15
359 393 339 421 454 322 157
359 403 355 436 478 322 167
94 |
Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim (Liot) Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Komering Ulu Selatan Ogan Komering Ulu Timur
Ogan Ilir Empat Lawang Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau
Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Bengkulu
59,51 57,81 66,52 68,04 55,36 67,56 61,14 59,33 62,16 58,32 63,80 66,64 60,00 57,57 59,39
70,25 57,73 68,68 66,60 62,08 64,89 67,21 63,97 66,30 69,96
59,65 58,01 59,74 56,46 50,36 60,84 65,70
7
8
51 394 78 130 262 168 129 205 464 64
60 411 87 142 283 193 126 223 151 65
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
2100 KEPULAUAN RIAU
67,88
71,83
98,82
96,21
9,63
8,91
74,39
25,61
62,80 63,49
21
21
2101 2102 2103 2104 2105 2171 2172
67,99 67,80 66,38 68,25 65,48 68,90 67,70
71,95 71,75 70,35 72,19 69,43 72,83 71,65
97,89 97,56 97,50 94,62 91,54 99,66 99,14
91,66 94,71 94,59 88,56 84,38 98,69 95,74
8,46 8,83 7,46 7,83 6,36 10,93 9,75
7,81 8,42 6,76 6,70 5,60 10,60 9,19
76,67 78,87 77,73 79,77 76,57 72,42 76,25
23,33 21,13 22,27 20,23 23,43 27,58 23,75
58,81 57,91 56,28 55,38 67,20 61,17
349 370 408 420 464 110 277
344 386 435 449 417 124 300
3100 DKI JAKARTA
71,36
75,14
99,61
98,85
11,21
10,13
64,09
35,91
73,00 73,35
1
1
3101 3171 3172 3173 3174 3175
68,64 71,67 71,50 70,44 71,61 70,97
72,58 75,43 75,28 74,28 75,38 74,78
99,62 99,93 99,94 99,93 99,70 99,84
95,73 98,78 98,86 99,28 98,23 98,94
8,39 11,36 11,37 11,13 11,21 11,07
7,75 10,46 10,39 10,27 9,67 9,53
76,51 65,73 67,02 63,55 67,71 65,06
23,49 34,27 32,98 36,45 32,29 34,94
56,27 73,44 72,93 73,68 72,68 72,19
57,51 73,80 73,16 74,18 72,93 72,46
409 13 19 10 20 25
415 13 19 9 21 25
3200 JAWA BARAT
66,27
70,25
98,01
94,60
8,41
7,63
72,71
27,29
61,84 62,38
27
26
3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279
66,94 65,15 64,11 67,09 63,72 66,03 65,37 65,55 63,42 64,46 65,50 64,92 67,47 65,15 64,79 67,47 66,72 66,94 67,52 67,80 66,57 67,72 71,25 67,26 67,94 64,37
70,90 69,09 68,00 71,06 67,59 70,01 69,32 69,51 67,28 68,36 69,45 68,84 71,43 69,08 68,71 71,43 70,69 70,91 71,47 71,75 70,54 71,67 75,05 71,22 71,89 68,27
98,13 99,26 99,27 99,78 99,31 99,64 98,96 97,92 95,45 98,65 98,85 92,82 95,52 98,40 96,88 96,95 99,35 99,15 99,92 99,95 99,53 99,79 99,83 99,94 99,84 98,66
93,29 96,41 97,52 98,49 98,08 97,68 96,30 93,02 88,74 91,45 97,38 77,43 88,56 94,79 90,83 90,86 98,17 98,06 99,35 99,63 97,01 98,36 98,49 99,59 99,27 96,15
8,20 6,96 7,13 9,00 7,61 7,70 7,64 7,59 7,39 7,75 8,17 6,96 7,60 8,18 7,98 9,15 8,43 10,93 9,88 10,83 10,80 11,21 11,89 11,15 9,32 8,66
7,47 6,44 6,50 8,17 7,08 6,78 7,04 6,67 6,50 6,49 7,80 5,05 6,37 7,06 6,72 7,68 7,79 8,97 9,31 10,08 8,71 10,03 10,53 10,28 8,43 7,60
74,16 74,71 81,76 68,90 69,72 74,48 66,66 72,97 75,79 76,01 67,73 81,35 72,12 73,86 73,25 75,06 67,73 72,19 74,26 68,72 70,33 74,41 69,18 70,92 67,82 76,29
25,84 25,29 18,24 31,10 30,28 25,52 33,34 27,03 24,21 23,99 32,27 18,65 27,88 26,14 26,75 24,94 32,27 27,81 25,74 31,28 29,67 25,59 30,82 29,08 32,18 23,71
61,18 59,16 51,01 67,55 62,72 58,46 64,25 59,53 56,99 56,68 66,15 48,51 61,36 61,33 59,34 58,06 67,61 65,64 62,50 69,02 66,49 65,03 71,84 65,85 67,25 58,25
275 335 452 101 233 361 187 325 389 396 131 457 270 271 331 366 99 146 238 69 123 164 26 139 107 363
302 368 473 113 257 361 180 337 422 425 138 481 291 289 358 381 115 147 258 81 128 163 28 135 120 387
Karimun Bintan Natuna Lingga Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang
Kep. Seribu Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Utara
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Kab Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
60,05 58,73 56,49 55,39 57,47 67,31 61,61
61,52 59,40 52,14 67,75 62,91 59,63 65,25 60,19 57,23 56,91 66,66 49,47 61,99 62,01 59,69 58,85 67,72 66,43 62,87 69,08 67,01 65,86 71,94 66,78 67,44 58,72
| 95
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
3300 JAWA TENGAH
69,51
73,40
94,40
86,48
7,72
6,78
67,95
32,05
65,03 65,79
11
11
3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3312 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3328 3329 3371 3372 3373 3374 3375 3376
68,91 67,80 68,27 67,12 67,40 68,61 68,07 68,20 68,46 69,62 68,31 70,42 70,34 70,70 67,81 69,37 68,21 70,98 67,70 68,95 69,50 70,61 70,69 66,51 68,20 67,08 65,75 66,86 65,74 68,31 70,30 69,13 70,26 68,40 66,82
72,83 71,76 72,22 71,08 71,36 72,55 72,02 72,15 72,40 73,50 72,26 74,26 74,18 74,53 71,77 73,27 72,16 74,79 71,66 72,87 73,39 74,44 74,51 70,48 72,15 71,05 69,72 70,83 69,71 72,26 74,14 73,05 74,11 72,35 70,78
94,27 97,84 95,75 92,36 95,20 95,65 93,59 95,13 93,13 96,23 95,75 89,95 92,35 90,24 95,15 90,02 94,73 93,96 97,56 96,97 95,89 97,88 97,96 94,86 93,83 95,63 93,28 95,08 91,62 99,55 99,09 99,47 99,07 98,31 98,63
87,66 92,60 91,33 85,52 88,06 85,29 86,81 87,02 80,97 86,21 87,31 76,39 81,10 80,88 85,75 81,03 87,77 82,33 91,11 89,56 87,51 90,51 94,51 85,46 85,79 88,70 85,51 84,58 84,05 95,94 95,05 94,69 95,69 93,11 91,97
7,36 8,12 7,38 6,56 7,48 8,42 6,63 8,07 8,14 9,09 9,11 7,02 8,03 8,30 7,41 6,82 7,21 7,87 8,73 7,91 8,17 8,58 7,66 7,53 7,23 7,19 6,91 7,19 6,74 10,68 11,00 10,51 11,02 9,20 8,74
6,35 7,29 6,99 6,10 6,51 7,18 5,87 7,10 6,73 7,50 8,11 5,61 6,90 6,78 6,37 5,93 6,49 6,58 7,79 7,03 7,00 7,70 6,69 6,59 6,20 6,25 6,22 6,20 5,31 9,97 9,91 9,60 9,46 8,21 7,62
75,96 69,84 71,77 72,99 77,86 68,68 77,59 63,19 62,40 64,90 61,33 64,18 64,09 65,62 77,09 66,20 69,64 72,25 60,69 77,93 65,24 56,69 61,48 67,53 73,93 75,94 67,51 73,04 77,83 61,45 57,94 58,79 65,42 73,23 72,99
24,04 30,16 28,23 27,01 22,14 31,32 22,41 36,81 37,60 35,10 38,67 35,82 35,91 34,38 22,91 33,80 30,36 27,75 39,31 22,07 34,76 43,31 38,52 32,47 26,07 24,06 32,49 26,96 22,17 38,55 42,06 41,21 34,58 26,77 27,01
57,97 63,83 61,64 58,89 55,69 64,20 54,98 68,20 67,23 68,24 70,70 65,69 68,21 65,25 54,74 64,12 63,93 63,10 70,19 56,61 68,42 72,65 71,23 64,28 59,14 56,49 62,20 59,05 54,08 73,35 75,20 73,57 71,24 62,49 62,29
369 204 265 347 416 188 424 86 108 84 42 145 85 155 427 191 200 222 50 400 82 21 34 184 337 402 245 341 432 14 5 11 33 239 243
392 220 267 354 434 200 440 100 117 84 43 152 93 154 447 213 219 236 55 414 86 20 31 202 374 412 249 372 456 15 5 12 29 242 246
3400 D I YOGYAKARTA
71,37
75,16
95,83
86,11
9,73
8,45
61,59
38,41
72,24 72,51
3401 3402 3403 3404 3471
72,53 69,42 69,07 73,21 71,59
76,24 73,32 72,99 76,86 75,37
96,46 96,23 90,75 97,89 99,77
85,08 85,95 77,98 89,40 96,84
8,76 9,34 7,83 11,17 11,95
7,65 8,35 5,87 9,66 11,29
68,33 62,65 62,13 63,57 59,30
31,67 37,35 37,87 36,43 40,70
66,56 71,20 64,77 73,94 77,10
96 |
Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta
58,41 64,01 62,48 59,76 56,59 64,67 56,26 68,26 67,66 68,86 71,27 66,27 68,45 66,10 55,68 64,35 64,11 63,58 70,55 57,55 68,76 73,07 71,67 64,59 59,17 57,60 63,28 59,32 54,29 73,52 75,68 74,06 71,85 63,47 63,34
67,04 71,33 65,42 74,17 77,56
2
2
122 35 169 9 1
127 42 177 10 1
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
3500 JAWA TIMUR
67,68
71,64
93,24
84,16
7,82
6,68
67,42
32,58
63,48 65,11
17
15
3501 3502 3503 3504 3505 3506 3507 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3514 3515 3516 3517 3518 3519 3520 3521 3522 3523 3524 3525 3526 3527 3528 3529 3571 3572 3573 3574 3575 3576 3577 3578 3579
69,37 68,01 69,73 69,59 68,97 67,74 67,04 65,25 61,02 65,66 61,40 61,36 59,34 62,16 68,64 68,28 68,17 66,96 66,97 69,27 67,99 65,23 65,86 66,27 69,08 61,48 61,17 62,14 62,85 68,49 70,36 68,41 68,26 64,48 69,68 69,11 69,11 67,52
73,27 71,96 73,61 73,48 72,89 71,70 71,00 69,19 64,78 69,62 65,17 65,14 63,03 65,96 72,58 72,23 72,12 70,93 70,94 73,18 71,94 69,17 69,83 70,24 72,99 65,26 64,94 65,95 66,68 72,44 74,21 72,35 72,20 68,38 73,56 73,03 73,03 71,48
97,46 92,50 96,89 96,71 96,32 96,99 94,45 88,96 91,09 94,05 86,11 85,46 86,37 94,48 99,16 98,08 96,48 95,42 93,46 96,97 91,68 91,08 90,94 92,89 98,11 86,88 77,36 88,54 86,72 99,51 98,82 99,13 96,37 98,77 99,35 99,19 99,79 98,83
88,90 80,37 89,93 92,18 89,08 90,14 84,99 81,16 77,91 80,45 68,32 72,76 73,03 85,67 96,17 92,87 90,31 88,32 84,96 86,13 80,11 80,32 80,99 83,42 92,31 71,83 58,58 80,78 70,01 96,85 96,55 95,83 88,91 94,52 96,37 96,79 96,73 96,88
7,35 7,38 7,87 8,32 7,78 8,24 7,29 6,95 7,50 7,57 6,56 6,83 6,45 7,23 10,64 8,39 8,39 7,81 8,07 8,36 6,96 7,23 6,95 7,87 9,16 5,82 4,82 6,94 6,60 10,30 10,26 11,16 9,21 9,39 10,35 10,95 10,91 8,95
6,47 6,10 6,88 7,61 7,01 7,07 6,31 6,05 5,67 6,24 4,82 5,16 4,63 6,05 9,11 7,38 7,31 6,75 6,73 7,02 5,84 6,12 6,41 6,60 8,09 4,62 3,64 5,34 4,77 9,33 9,43 10,58 7,86 8,44 9,59 9,97 9,47 8,18
64,41 65,41 65,75 64,43 61,50 70,27 65,16 78,47 70,78 71,49 64,42 74,26 76,98 64,30 72,60 66,05 73,81 77,44 71,60 63,92 69,82 76,36 71,80 68,04 70,35 66,40 71,62 68,39 64,86 66,54 67,31 66,82 71,73 70,58 65,87 62,46 66,76 71,27
35,59 34,59 34,25 35,57 38,50 29,73 34,84 21,53 29,22 28,51 35,58 25,74 23,02 35,70 27,40 33,95 26,19 22,56 28,40 36,08 30,18 23,64 28,20 31,96 29,65 33,60 28,38 31,61 35,14 33,46 32,69 33,18 28,27 29,42 34,13 37,54 33,24 28,73
67,75 63,87 67,86 67,98 71,03 62,89 65,14 50,55 54,85 59,25 57,12 51,46 47,01 62,84 66,00 67,96 60,26 55,79 59,22 67,72 59,62 53,26 57,69 61,10 65,48 55,41 48,71 57,10 57,66 69,92 71,58 70,46 63,94 63,65 71,34 71,15 70,78 64,39
68,24 64,86 68,32 68,93 71,34 63,55 66,05 51,45 56,10 60,40 58,39 52,30 48,51 63,05 66,62 68,32 61,18 56,84 59,95 67,88 60,05 53,57 58,76 62,12 66,31 56,03 49,75 57,94 58,79 70,15 72,35 71,08 64,89 64,37 71,53 71,82 71,43 64,95
96 203 93 90 37 226 158 453 425 332 387 449 461 228 132 91 307 414 333 97 323 439 376 282 153 419 456 388 378 56 27 48 199 209 32 36 39 178
101 195 96 83 40 237 157 477 441 330 394 472 485 253 141 95 314 427 350 107 345 464 384 282 150 444 479 404 383 61 26 45 194 212 34 30 39 189
3600 BANTEN
63,04
66,88
98,89
94,81
8,90
7,85
70,76
29,24
61,89 62,88
25
24
3601 3602 3603 3604 3671 3672 3673 3674
61,92 61,45 63,91 61,67 66,45 66,65 63,26 66,62
65,72 65,23 67,78 65,46 70,42 70,62 67,11 70,58
98,19 96,77 97,96 98,00 99,32 99,52 98,31 98,97
94,79 94,16 93,97 93,94 97,57 98,11 94,91 96,62
7,21 6,68 9,40 8,01 11,11 10,27 8,34 11,03
6,37 5,85 8,53 6,54 9,49 9,63 7,24 9,96
71,11 71,15 73,19 75,80 70,76 80,50 73,32 75,87
28,89 28,85 26,81 24,20 29,24 19,50 26,68 24,13
59,78 60,29 60,93 56,21 66,94 57,79 59,82 -
319 305 287 410 117 373 318 464
325 334 296 424 116 402 327 278
Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Surabaya Kota Batu
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangerang Selatan
60,75 60,34 61,75 56,96 67,67 58,01 60,71 62,14
| 97
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
5100 BALI
68,81
72,74
94,26
83,79
8,95
7,47
65,11
34,89
67,18 67,81
8
7
5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5171
Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Kota Denpasar
69,92 72,59 69,93 70,25 67,18 69,76 65,97 67,23 71,17
73,79 76,28 73,79 74,10 71,14 73,64 69,94 71,19 74,97
96,08 96,12 97,24 92,72 90,75 89,26 83,15 94,88 99,63
86,87 84,19 88,18 79,48 75,88 75,29 65,16 82,40 96,12
8,66 8,78 10,51 8,92 8,25 7,27 6,31 8,23 11,25
6,94 7,26 8,62 7,37 6,38 5,78 4,81 6,16 10,10
63,12 65,68 64,77 65,09 56,46 65,59 60,71 62,58 60,89
36,88 34,32 35,23 34,91 43,54 34,41 39,29 37,42 39,11
68,75 68,77 69,66 67,82 68,46 65,82 63,74 65,97 75,82
69,68 69,34 70,40 68,60 69,06 66,07 64,55 66,86 76,06
77 75 62 95 80 140 206 133 3
68 77 57 89 82 155 205 133 3
5200
NUSA TENGGARA BARAT
60,30
64,02
88,35
76,74
7,47
6,14
70,47
29,53
55,72 56,02
32
33
5201 5202 5203 5204 5205 5206 5207 5208 5271 5272
Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima
59,06 59,30 59,04 58,94 59,27 61,10 59,49 58,78 64,74 61,15
62,73 62,98 62,71 62,61 62,95 64,87 63,18 62,44 68,66 64,92
84,54 84,26 87,55 93,47 89,94 91,57 95,79 79,37 96,81 96,36
69,52 71,11 75,86 86,97 83,46 82,44 87,29 66,65 89,50 92,26
6,55 6,44 7,12 7,91 8,10 7,62 8,07 5,97 10,35 10,05
5,50 5,12 5,83 6,81 6,97 6,95 7,04 4,36 8,38 9,35
69,32 68,56 57,76 64,02 68,43 76,49 82,02 75,39 67,54 66,16
30,68 31,44 42,24 35,98 31,57 23,51 17,98 24,61 32,46 33,84
52,27 53,88 60,06 62,17 59,75 52,16 46,03 64,66 63,17
53,23 54,16 60,16 62,43 60,16 53,21 47,37 46,86 65,16 63,98
445 434 313 248 320 446 463 464 173 219
465 457 339 270 340 466 491 492 184 222
5300
NUSA TENGGARA TIMUR
65,58
69,54
90,76
86,56
7,26
6,74
61,50
38,50
63,74 64,61
16
17
5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5313 5314 5315 5316 5317 5318 5319 5320 5371
Sumba Barat Sumba Timur Kupang Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Alor Lembata Flores Timur Sikka Ende Ngada Manggarai Rote Nda Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Nageko Manggarai Timur Sabu Raijua Kota Kupang
63,30 60,14 63,57 64,99 66,60 64,11 65,01 64,68 66,19 67,09 62,95 65,25 65,37 66,13 64,49 61,79 60,92 61,69 65,65 65,31 70,91
67,15 63,86 67,44 68,92 70,57 68,00 68,94 68,60 70,17 71,05 66,79 69,19 69,32 70,10 68,39 65,58 64,68 65,48 69,60 69,25 74,72
83,20 88,13 90,53 90,13 90,18 85,00 97,97 97,54 93,72 92,87 95,57 97,86 94,65 89,84 94,41 77,07 78,12 96,73 92,20 78,36 99,15
79,05 82,43 87,57 80,90 85,87 81,84 93,33 90,36 85,99 90,75 91,54 94,19 88,41 87,33 86,78 71,35 69,74 92,30 88,38 72,22 98,03
6,51 6,61 7,07 6,91 6,88 6,51 7,96 7,70 7,26 6,68 7,76 7,37 7,26 7,01 6,94 6,12 5,64 7,15 6,74 5,24 11,41
6,24 6,05 6,62 6,32 6,47 6,16 7,18 6,56 6,14 6,27 6,53 7,15 6,34 6,22 5,86 5,68 5,20 6,79 6,32 5,16 10,63
68,84 60,22 66,85 73,82 64,69 66,18 60,41 59,59 57,98 67,53 51,09 57,71 57,68 64,74 63,21 59,12 58,60 54,61 67,84 67,22 63,38
31,16 39,78 33,15 26,18 35,31 33,82 39,59 40,41 42,02 32,47 48,91 42,29 42,32 35,26 36,79 40,88 41,40 45,39 32,16 32,78 36,62
58,95 60,40 60,73 54,28 62,18 59,11 65,22 65,10 65,13 60,29 65,97 67,08 65,59 61,43 62,14 59,52 58,63 64,72 60,15 73,28
343 300 289 430 246 340 156 161 160 304 134 114 148 268 249 326 355 172 310 464 18
385 318 312 451 248 341 166 165 160 307 148 104 164 290 268 353 362 168 336 474 14
98 |
58,74 60,94 61,25 55,25 63,29 60,13 65,78 65,79 66,00 61,32 66,40 68,00 65,83 61,99 62,47 59,87 59,62 65,69 60,25 51,84 73,53
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
6100 KALIMANTAN BARAT
64,70
68,62
94,42
87,58
7,37
6,37
67,09
32,91
63,29 64,21
19
19
6101 6102 6103 6104 6105 6106 6107 6108 6109 6110 6111 6112 6171 6172
Sambas Bengkayang Landak Pontianak Sanggau Ketapang Sintang Kapuas Hulu Sekadau Melawai Kayong Utara Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang
59,32 66,91 63,59 65,32 66,56 65,53 66,39 64,68 65,43 65,83 63,79 64,41 65,30 65,29
63,00 70,88 67,45 69,27 70,53 69,48 70,37 68,60 69,37 69,80 67,66 68,31 69,25 69,24
96,71 93,53 97,25 94,90 95,51 93,54 93,89 96,16 93,94 94,20 93,13 93,52 98,52 93,39
84,78 85,05 85,23 82,24 86,99 88,98 87,35 89,60 86,13 91,10 82,61 83,46 94,13 86,68
6,76 7,07 7,34 7,32 7,23 6,79 7,88 7,90 6,88 8,00 6,22 7,69 9,82 7,87
5,36 6,14 6,73 6,22 5,97 6,07 6,53 6,51 6,03 7,02 5,30 5,74 9,06 7,06
65,32 64,92 63,78 66,20 69,03 74,50 69,42 61,64 63,16 68,11 69,57 67,54 68,33 74,81
34,68 35,08 36,22 33,80 30,97 25,50 30,58 38,36 36,84 31,89 30,43 32,46 31,67 25,19
58,81 64,17 64,02 63,19 63,72 56,61 62,18 67,23 63,89 62,90 58,22 61,56 66,25 57,25
350 189 196 218 208 399 247 109 202 225 364 267 128 385
356 217 208 234 230 406 252 122 199 229 395 273 132 380
6200
KALIMANTAN TENGAH
69,31
73,21
99,84
96,69
8,61
7,60
68,13
31,87
68,88 69,32
4
4
6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271
Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Kapuas Barito Selatan Barito Utara Sukamara Lamandau Seruyan Katingan Pulang Pisau Gunung Mas Barito Timur Murung Raya Kota Palangka Raya
69,58 67,64 68,87 66,35 70,17 65,93 65,30 66,06 65,58 65,64 66,03 65,92 66,18 71,55
73,47 71,60 72,80 70,33 74,02 69,90 69,24 70,04 69,54 69,60 70,01 69,90 70,15 75,32
98,94 99,81 98,72 99,85 99,45 97,79 99,23 99,86 99,93 97,29 99,93 98,93 99,96 99,90
93,25 98,32 95,59 98,80 97,72 94,55 98,49 98,98 99,22 94,00 99,48 97,80 99,90 99,30
8,42 8,72 8,10 9,73 9,82 7,87 8,37 9,22 8,55 8,18 9,79 9,18 7,70 11,32
7,38 7,71 7,05 8,10 8,13 6,78 7,25 7,58 7,42 7,21 8,67 8,32 6,97 10,45
77,62 76,16 73,71 63,61 59,04 82,15 73,92 75,06 72,17 78,16 62,43 60,61 71,68 67,21
22,38 23,84 26,29 36,39 40,96 17,85 26,08 24,94 27,83 21,84 37,57 39,39 28,32 32,79
60,66 63,36 63,28 69,92 74,59 53,67 61,02 63,15 64,32 56,33 71,50 70,83 63,90 70,65
60,78 63,52 64,17 70,75 74,55 53,95 62,13 63,47 64,58 56,69 71,59 71,45 64,40 71,51
292 214 215 57 6 436 285 220 181 405 29 38 201 44
324 238 218 51 8 459 280 240 203 432 33 37 209 35
6300
KALIMANTANSELATA N
61,96
65,76
98,09
94,26
8,25
7,28
66,29
33,71
64,11 65,07
15
16
6301 6302 6303 6304 6305 6306 6307 6308 6309 6310 6311 6371 6372
Tanah Laut Kota Baru Banjar Barito Kuala Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Tabalong Tanah Bumbu Balangan Kota Banjarmasin Kota Banjar Baru
66,47 63,59 63,38 60,05 65,31 62,10 63,41 61,24 61,25 63,07 59,93 64,25 65,56
70,44 67,45 67,23 63,77 69,25 65,90 67,26 65,01 65,02 66,92 63,64 68,14 69,52
98,42 96,40 98,44 98,23 99,13 99,52 99,78 98,56 99,12 96,41 98,04 99,21 99,17
91,10 92,05 94,91 92,88 94,17 95,50 96,67 94,20 93,66 92,95 91,93 97,08 97,84
7,52 7,89 7,56 7,43 7,75 7,66 7,93 7,85 8,62 7,80 7,21 10,11 10,76
6,65 6,56 6,92 6,23 6,75 7,26 7,04 6,98 7,66 6,66 6,34 9,18 9,55
72,05 74,55 68,65 61,69 54,81 75,09 48,51 71,95 73,08 69,47 67,42 64,42 71,06
27,95 25,45 31,35 38,31 45,19 24,91 51,49 28,05 26,92 30,53 32,58 35,58 28,94
62,33 60,01 64,12 65,51 69,77 56,76 70,51 57,50 59,94 61,90 60,69 69,21 66,57
242 314 192 151 59 395 46 381 315 258 291 67 121
271 335 201 173 59 409 52 390 348 259 299 66 125
59,71 64,19 64,46 63,67 63,74 57,84 63,07 67,38 64,70 63,75 58,35 62,26 66,87 58,87
62,39 60,26 64,66 65,52 70,29 57,73 70,67 58,63 59,99 62,85 61,61 69,74 67,30
| 99
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
6400 KALIMANTAN TIMUR
69,31
73,21
98,25
96,33
9,40
8,41
79,42
20,58
58,71 60,37
30
29
6401 6402 6403 6404 6405 6406 6407 6408 6409 6410 6471 6472 6473 6474
71,25 68,36 66,00 66,68 68,00 66,40 71,06 69,65 69,57 70,79 70,30 69,32 69,86 70,55
75,04 72,31 69,97 70,65 71,95 70,37 74,86 73,54 73,46 74,61 74,15 73,22 73,73 74,39
97,66 97,91 98,96 97,28 97,63 96,58 97,34 97,82 97,83 96,91 99,10 99,16 99,04 99,72
91,15 94,34 95,84 97,27 96,64 91,69 93,58 92,69 93,03 86,21 98,40 96,38 97,07 98,60
8,62 9,00 9,53 8,04 8,50 8,64 8,57 8,40 8,31 8,13 10,53 10,65 10,04 11,12
7,38 7,25 8,15 7,65 7,70 7,43 7,61 7,41 7,45 6,54 9,68 9,78 9,10 9,87
77,97 76,19 77,97 84,11 84,19 73,13 78,13 73,94 77,28 77,37 76,32 71,76 75,49 83,62
22,03 23,81 22,03 15,89 15,81 26,87 21,87 26,06 22,72 22,63 23,68 28,24 24,51 16,38
60,60 61,17 59,13 52,38 52,71 63,74 60,49 63,23 61,67 58,58 64,65 68,45 64,26 56,30
295 276 338 444 442 207 298 216 263 356 174 81 186 407
317 277 343 467 461 224 323 221 294 375 175 78 197 437
70,35
74,20
99,73
99,34
9,09
8,72
71,29
28,71
67,91 67,97
5
6
69,69 70,61 71,16 70,01 70,42 70,75 Bolaang Mongondow Utara 67,99 Minahasa Tenggara 68,11 Kep,Siau Tagulandang Biaro 66,69 Bolaang Mongondow Selatan 69,40 Bolaang Mongondow Timur 69,46 Manado 70,78 Kota Bitung 68,59 Kota Tomohon 70,77 Kota Kotamobago 69,92
73,58 74,44 74,96 73,88 74,26 74,57 71,94 72,06 70,66 73,30 73,36 74,61 72,53 74,59 73,79
99,61 99,87 99,30 99,92 99,93 99,65 99,30 99,67 99,87 98,41 99,82 99,96 99,71 99,97 99,84
98,24 99,49 98,08 99,51 99,62 99,83 97,71 99,44 99,67 98,23 98,07 99,69 98,91 99,46 99,35
7,81 9,25 8,04 9,10 8,83 9,46 7,52 8,64 8,38 6,25 6,89 10,80 9,86 10,12 9,31
7,32 8,83 7,70 8,55 8,52 9,26 7,27 8,37 8,64 6,33 6,55 10,46 9,27 9,78 8,93
72,37 63,32 75,20 74,11 68,82 67,09 72,79 67,47 66,72 73,48 78,04 68,19 76,41 66,83 75,02
27,63 36,68 24,80 25,89 31,18 32,91 27,21 32,53 33,28 26,52 21,96 31,81 23,59 33,17 24,98
64,32 72,29 64,11 64,04 67,15 70,00 62,81 65,82 68,07 71,40 62,75 70,03 62,29
182 22 193 195 112 55 229 141 89 464 464 31 231 53 244
188 22 191 192 102 50 232 153 97 301 379 27 239 49 266
Pasir Kutai Barat Kutai Kutai Timur Berau Malinau Bulongan Nunukan Penajam Paser Utara Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang
7100 SULAWESI UTARA 7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7109 7110 7111 7171 7172 7173 7174
Bolaang Mongondow Minahasa Kep,Sangihe Talaud Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara
61,04 62,16 60,07 53,10 53,70 63,96 60,80 64,00 61,80 59,15 65,47 69,30 64,79 56,38
65,01 72,91 64,93 64,90 68,18 70,78 63,68 66,23 68,32 61,54 58,88 71,97 63,50 70,81 62,54
7200 SULAWESI TENGAH
64,70
68,62
97,81
95,28
8,19
7,80
72,22
27,78
62,00 62,42
24
25
7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7209 7210 7271
62,24 66,58 63,67 63,09 63,40 62,41 63,51 63,29 62,03 63,49 68,07
66,05 70,55 67,54 66,93 67,25 66,22 67,36 67,14 65,83 67,35 72,02
96,94 98,32 98,70 98,99 97,09 98,14 98,83 96,81 99,11 96,65 99,71
94,86 92,65 96,35 96,97 93,81 93,48 97,90 92,61 96,83 96,15 99,18
7,89 8,13 8,09 9,01 7,82 7,87 8,30 7,52 8,37 8,09 11,62
7,25 7,75 7,68 8,50 7,47 7,26 7,92 6,70 7,78 7,69 10,66
57,57 73,52 75,89 71,11 72,54 76,98 77,97 78,26 76,05 68,97 67,93
42,43 26,48 24,11 28,89 27,46 23,02 22,03 21,74 23,95 31,03 32,07
66,48 60,49 59,39 62,05 60,23 55,18 55,42 53,73 56,53 69,64
124 299 330 251 308 422 418 435 401 464 63
136 321 357 251 311 446 438 453 419 310 62
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Toli-Toli Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Sigi Kodya Palu
100 |
66,75 60,84 59,71 63,12 61,26 55,71 56,31 54,96 57,36 61,30 70,12
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
7300 SULAWESI SELATAN
68,08
72,03
90,85
85,54
8,14
7,58
70,86
29,14
61,24 61,99
28
27
7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7326 7371 7372 7373
Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo
65,82 70,06 71,76 63,14 67,74 69,72 70,11 70,43 66,87 66,93 67,81 69,75 69,04 70,64 70,19 73,13 71,86 72,32 69,67 69,05 71,69 71,74 72,42 70,61
69,78 73,92 75,52 66,98 71,70 73,60 73,97 74,27 70,83 70,89 71,77 73,63 72,96 74,47 74,04 76,79 75,61 76,04 73,56 72,97 75,45 75,50 76,13 74,44
94,94 86,82 82,58 80,03 85,76 85,65 90,26 88,85 91,30 92,47 87,47 89,49 88,37 93,55 93,29 95,66 93,94 89,14 95,52 96,40 84,70 98,42 98,74 99,22
86,70 84,98 77,75 75,94 78,31 80,13 84,84 80,80 85,32 86,49 83,54 84,40 79,15 86,66 85,50 86,41 90,39 83,35 89,83 91,47 82,91 95,51 95,53 95,86
7,42 7,14 6,19 6,48 7,27 7,42 7,32 7,52 7,73 7,87 7,21 7,56 6,52 8,05 7,62 8,74 8,32 8,22 7,78 8,37 7,35 11,57 10,38 10,23
6,54 6,82 5,78 5,96 6,25 6,59 6,31 6,53 6,60 7,39 5,89 6,43 6,20 7,01 6,80 7,94 7,64 7,25 6,80 7,96 7,08 10,65 9,42 9,86
69,61 67,33 66,51 70,69 73,88 69,64 70,02 75,05 69,66 77,03 69,93 68,68 73,82 72,40 66,13 67,33 64,33 63,32 81,62 79,42 68,06 66,09 72,47 66,93
30,39 32,67 33,49 29,31 26,12 30,36 29,98 24,95 30,34 22,97 30,07 31,32 26,18 27,60 33,87 32,67 35,67 36,68 18,38 20,58 31,94 33,91 27,53 33,07
59,61 62,41 62,70 53,45 56,94 61,65 60,51 57,69 61,10 53,97 59,17 61,11 55,01 61,15 65,95 68,97 69,36 67,69 53,30 56,66 72,23 67,08 69,72
60,36 63,47 63,81 54,81 56,87 62,60 61,51 58,40 61,31 55,15 60,36 62,12 56,07 62,22 66,37 69,59 69,51 68,60 54,13 57,88 63,92 72,49 67,80 70,01
324 241 234 437 392 264 296 375 283 433 334 281 423 279 135 70 65 98 438 397 464 24 113 61
332 241 227 454 426 265 304 393 308 452 333 281 443 275 149 70 73 90 458 405 225 24 109 64
7400
SULAWESI TENGGARA
65,88
69,85
95,88
89,07
8,51
7,72
67,83
32,17
62,89 63,87
20
20
7401 7402 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7471 7472
Buton Muna Konawe/Kab Kendari Kolaka Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Konawe Utara Buton Utara Kota Kendari Kota Bau-Bau
66,65 64,09 65,37 65,21 65,70 65,78 66,14 63,67 65,14 66,35 67,17 68,47
70,62 67,97 69,31 69,15 69,66 69,75 70,11 67,54 69,08 70,32 71,13 72,42
92,71 96,64 97,88 95,09 96,96 92,92 94,36 96,07 94,58 97,21 99,56 98,05
82,00 82,99 91,91 92,35 92,63 88,85 88,39 89,72 93,04 86,52 97,94 94,16
7,54 8,31 9,07 8,55 8,02 7,49 7,60 7,94 8,22 8,62 11,33 10,41
6,29 6,87 7,88 7,42 7,51 6,56 6,72 7,38 6,63 7,49 11,17 9,55
69,63 66,58 65,64 78,00 71,46 75,39 64,43 73,48 61,24 65,53 66,61 71,70
30,37 33,42 34,36 22,00 28,54 24,61 35,57 26,52 38,76 34,47 33,39 28,30
58,94 60,69 65,14 56,15 60,63 55,84 61,90 57,89 63,40 65,50 70,38 62,90
344 290 159 411 294 413 257 371 212 152 49 224
349 303 181 421 305 442 254 397 176 171 56 235
7500 GORONTALO
64,90
68,82
96,44
95,58
7,10
7,65
76,60
23,40
55,71 56,98
33
32
7501 7502 7503 7504 7505 7571
66,11 66,70 65,74 66,63 64,92 64,72
70,09 70,67 69,70 70,60 68,85 68,63
96,62 94,55 97,78 97,84 93,75 99,31
95,41 95,08 96,57 97,00 95,76 99,70
5,89 6,70 6,11 7,24 6,13 9,90
6,78 7,16 6,86 8,09 6,64 9,34
73,85 75,73 64,75 73,42 75,49 72,77
26,15 24,27 35,25 26,58 24,51 27,23
58,18 56,30 65,71 61,25 56,40 61,93
58,68 57,48 65,98 61,83 56,71 62,97
365 406 143 272 404 254
388 416 161 293 431 255
7600 SULAWESI BARAT
65,88
69,85
91,00
86,03
7,61
6,79
64,88
35,12
64,63 65,31
13
13
7601 7602 7603 7604 7605
63,51 63,12 69,30 66,58 65,63
67,37 66,96 73,20 70,55 69,59
95,97 89,18 88,58 94,74 96,53
94,33 82,99 84,42 86,89 93,91
8,93 7,40 7,38 7,38 7,43
7,64 6,53 6,51 6,78 6,91
64,32 64,37 75,99 73,18 82,20
35,68 35,63 24,01 26,82 17,80
65,94 61,17 58,49 58,71 51,80
136 278 360 351 448
130 274 376 351 471
Boalemo Gorontalo Pokuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo
Majene Polewali Mamasa Mamasa Mamuju Mamuju Utara
59,97 61,51 65,23 57,33 61,39 56,07 62,99 58,30 65,44 65,55 70,51 63,59
66,94 62,25 59,07 59,94 52,42
| 101
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
8100 MALUKU
65,48
69,44
99,05
98,05
9,27
8,55
65,38
34,62
67,08 67,23
8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8171 8172
62,42 66,06 63,87 66,12 65,81 64,66 63,97 62,29 65,43 71,16 66,78
66,24 70,04 67,75 70,10 69,77 68,58 67,85 66,10 69,38 74,96 70,75
99,69 99,79 99,82 95,46 99,54 99,11 98,76 98,77 94,30 99,79 99,79
99,24 99,34 98,50 90,32 98,78 96,43 97,60 97,41 85,18 99,41 99,44
8,67 9,15 8,89 8,31 8,24 8,68 7,75 8,09 7,01 11,41 9,73
8,49 8,68 8,19 6,73 6,93 7,83 7,60 7,75 6,27 11,03 9,35
56,74 68,87 67,44 72,32 59,40 64,53 70,98 64,24 59,05 60,66 76,57
43,26 31,13 32,56 27,68 40,60 35,47 29,02 35,76 40,95 39,34 23,43
67,06 65,55 65,05 60,27 68,79 65,03 60,06 75,31 61,00
8200 MALUKU UTARA
64,12
68,01
97,82
94,66
8,74
7,97
65,79
34,21
63,37 64,41
18
18
8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8271 8272
62,53 64,68 63,14 63,59 63,98 63,45 63,36 68,55 63,19
66,35 68,60 66,98 67,46 67,86 67,30 67,21 72,50 67,04
96,92 98,79 98,80 97,76 98,77 96,10 96,05 99,79 99,12
92,80 95,99 95,19 91,60 95,44 94,92 93,52 98,59 96,16
8,21 8,46 8,24 7,61 7,91 8,40 6,54 11,28 9,23
7,68 7,12 7,19 7,41 7,04 7,47 5,76 10,47 8,28
68,85 73,12 72,29 80,05 74,83 76,58 75,56 66,15 68,95
31,15 26,88 27,71 19,95 25,17 23,42 24,44 33,85 31,05
60,50 58,83 58,05 51,37 57,45 55,78 70,69 61,93
297 348 367 451 383 415 464 43 255
320 346 401 476 410 429 455 46 269
9100 PAPUA BARAT
66,58
70,55
98,12
92,60
9,63
8,04
77,05
22,95
58,07 58,87
31
31
9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 9110 9171
68,61 67,79 65,59 66,28 66,03 64,76 65,93 64,19 64,36 64,43 70,07
72,55 71,75 69,54 70,26 70,00 68,67 69,90 68,08 68,26 68,33 73,94
98,93 96,18 89,81 92,21 93,57 99,31 96,77 94,52 81,48 95,63 99,72
96,62 95,12 82,29 83,47 83,21 83,86 88,93 92,22 72,73 89,76 98,96
9,63 8,72 7,14 9,26 10,07 8,55 8,84 7,36 6,39 8,13 11,01
8,88 6,50 6,19 6,44 6,65 7,58 7,48 6,88 5,09 7,43 10,33
72,99 69,00 78,61 80,65 76,12 77,06 80,93 77,45 58,47 76,21 77,74
27,01 31,00 21,39 19,35 23,88 22,94 19,07 22,55 41,53 23,79 22,26
62,51 65,06 53,11 54,39 56,61 56,98 52,59 51,94 63,64
237 162 440 429 398 391 443 447 464 464 210
250 170 469 460 423 418 462 470 480 439 214
Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Maluku Tengah Buru Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur Maluku Barat Daya Buru Selatan Kota Ambon Kota Tual
Halmahera Barat Halmahera Tengah Kepulauan Sula Halmahera Selatan Halmahera Utara Halmahera Timur Pulau Morotai Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan
Fak-Fak Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari Sorong Selatan Sorong Raja Ampat Tambrauw Maybrat Kota Sorong
102 |
67,73 66,00 65,20 60,55 68,57 65,50 60,54 63,37 66,93 76,01 61,77
60,87 60,02 58,10 51,51 57,73 56,73 54,59 71,06 62,44
63,26 65,57 52,75 53,94 57,01 57,47 53,70 52,58 49,72 56,30 64,33
9
9
115 150 163 306 74 165 312 464 464 4 286
114 159 183 328 91 174 329 244 131 4 295
IPG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010 Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Angka Harapan Angka Melek Rata-rata Lama Sumbangan Peringkat IPG Hidup Huruf Sekolah Pendapatan IPG (tahun) (persen) (tahun) (persen) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2009 2010 2009 2010 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
9400 PAPUA
66,68
70,65
81,68
71,98
7,33
5,83
64,94
35,06
61,89 61,98
26
28
9401 9402 9403 9404 9408 9409 9410 9411 9412 9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471
Merauke Jayawijaya Jayapura Nabire Yapen Waropen Biak Namfor Paniai Puncak Jaya Mimika Boven Digoel Mappi Asmat Yahukimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori Membramo Raya Nduga Lanny Jaya Mamberamo Tengah Yalimo Puncak Dogiyai Intan Jaya Deiyai Kota Jayapura
60,55 64,52 65,40 65,63 66,11 64,59 65,77 65,90 68,28 65,15 64,29 65,31 64,91 63,88 64,07 64,45 65,19 63,65 64,08 64,17 63,77 64,39 64,38 64,45 65,52 65,18 63,14 63,02 66,53
64,29 68,43 69,35 69,58 70,08 68,49 69,74 69,87 72,23 69,09 68,19 69,25 68,83 67,76 67,95 68,35 69,13 67,52 67,96 68,06 67,64 68,29 68,27 68,36 69,47 69,12 66,98 66,86 70,50
97,63 62,77 98,45 85,36 90,41 98,93 68,92 84,01 96,21 34,97 32,35 31,21 45,04 32,52 58,20 95,39 93,03 86,80 96,36 75,27 36,62 50,63 43,20 36,00 36,90 67,30 37,13 43,77 99,68
84,00 33,32 95,07 74,35 86,58 97,34 51,04 89,32 86,94 29,09 30,68 30,98 22,92 32,02 29,56 86,69 89,90 73,45 95,38 57,01 24,44 29,84 23,94 33,12 27,32 19,60 18,11 21,12 98,80
9,28 5,70 10,03 8,53 8,32 9,88 6,73 7,02 8,92 7,33 7,25 6,04 3,94 3,66 5,42 8,05 8,52 7,18 8,72 7,56 3,00 4,52 3,76 3,01 3,17 4,68 3,04 4,28 11,37
9,37 3,92 9,04 6,27 6,17 9,37 3,40 5,20 6,30 2,96 3,83 3,73 2,29 2,14 2,15 6,41 6,74 6,06 7,61 4,16 2,57 2,83 1,83 2,46 2,44 3,05 1,15 1,61 10,54
63,44 60,18 69,21 66,93 66,05 72,99 46,51 59,19 78,26 63,28 60,87 67,52 50,08 61,64 63,04 64,86 68,66 65,96 70,39 64,50 58,69 60,47 55,19 56,60 67,34 39,12 52,97 35,11 66,31
36,56 39,82 30,79 33,07 33,95 27,01 53,49 40,81 21,74 36,72 39,13 32,48 49,92 38,36 36,96 35,14 31,34 34,04 29,61 35,50 41,31 39,53 44,81 43,40 32,66 60,88 47,03 64,89 33,69
62,77 52,76 65,59 61,82 66,85 61,92 56,98 65,76 57,87 46,46 48,07 47,43 49,12 47,18 51,40 66,40 64,58 59,83 62,56 56,43 70,77
230 441 149 261 118 256 390 142 372 462 458 459 455 460 450 126 175 317 236 403 464 464 464 464 464 464 464 464 40
245 468 146 279 178 286 420 143 389 493 483 490 482 487 475 140 186 342 285 428 489 484 488 486 496 495 494 497 48
Indonesia
67,51
71,47
95,65
90,52
8,34
7,50
66,50
33,50
66,77 67,20
63,35 53,00 66,45 62,14 65,30 62,02 57,34 66,57 58,64 46,69 48,92 47,56 49,19 48,20 51,80 66,63 65,07 60,11 62,03 56,76 47,58 48,72 48,01 48,43 45,17 45,63 46,29 42,70 70,85
| 103
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
2009 (8)
2010 (9)
1100 NAD
5,80
51,14
31,67
51,41
53,40
31
33
1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1171 1172 1173 1174 1175
15,00 12,00 0,01 12,00 5,71 6,67 3,33 2,86 4,44 5,71 2,22 0,01 5,00 13,33 12,00 0,01 4,00 8,00 3,33 10,00 32,00 12,00 20,00
36,51 43,34 60,29 31,32 49,51 43,08 48,67 49,65 54,70 65,28 62,63 47,83 41,86 49,84 41,74 44,30 48,34 60,04 50,52 49,53 47,48 50,59 42,22
24,22 26,51 26,49 28,22 26,42 35,42 25,98 24,47 27,39 35,97 33,01 26,71 33,90 24,74 27,57 36,64 26,09 34,18 24,79 29,29 26,40 21,73 36,71
52,37 56,32 50,69 47,14 48,49 48,80 45,17 40,88 47,87 55,30 58,75 42,41 45,78 49,16 47,44 48,24 42,78 46,75 50,44 47,06 41,68 48,94 48,57
55,36 56,79 40,03 53,60 48,64 56,54 46,50 44,73 47,01 51,68 47,19 42,78 52,28 55,78 54,93 48,65 48,05 54,61 46,34 57,92 69,86 52,11 69,54
257 173 299 387 347 338 412 455 366 191 127 442 404 327 379 351 439 395 305 391 450 333 345
309 279 479 348 413 283 442 459 434 378 432 471 369 297 321 412 423 324 445 249 41 371 44
1200 SUMATERA UTARA
16,00
47,25
34,92
57,88
67,78
18
9
1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278
4,00 5,00 8,89 16,67 5,71 8,00 10,00 8,89 11,11 10,00 8,82 16,00 6,00 13,33 4,00 5,00 12,00 13,33 5,71 6,67 3,33 20,00 0,01 16,00 10,00 15,00 20,00 13,33 12,00 11,11 10,00 20,00 8,00
34,96 53,93 52,27 59,15 64,54 59,95 54,64 58,46 54,24 43,41 55,75 40,89 49,77 38,36 55,58 52,57 53,96 56,49 57,30 44,36 54,29 50,55 45,44 30,72 35,43 47,18 57,24 47,94 44,19 40,45 48,28 49,99 37,98
45,38 43,64 46,68 41,15 46,43 40,48 30,89 25,10 34,40 49,10 43,14 26,07 28,58 32,88 46,54 42,91 52,33 28,43 38,69 42,79 39,97 31,58 21,43 42,74 49,27 31,74 22,60 32,26 30,10 29,31 33,66 28,06 36,89
54,11 55,73 62,52 63,48 61,95 52,56 59,67 45,60 62,39 65,34 56,87 60,24 57,90 52,53 52,04 52,06 58,47 62,99 50,76
53,88 59,53 65,18 68,78 58,22 61,87 58,96 51,66 61,78 65,15 63,37 60,00 52,96 59,84 57,28 58,88 67,27 60,21 57,20 61,14 55,65 69,20 38,61 64,72 60,83 63,16 58,32 63,70 59,33 57,94 61,09 64,83 57,42
219 185 63 49 73 255 104 406 66 31 168 99 151 256 265 263 136 54 296
339 210 100 54 243 160 226 381 161 101 129 198 360 205 269 228 76 193 271 178 300 49 490 106 184 132 236 123 216 247 181 105 265
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Piddie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Langsa Kota Lhokseumawe Subulussalam
Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Barat Samosir Serdang Bedegai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Gunung Sitoli
104 |
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
59,14 47,14 55,75 55,20 54,16 64,10 53,63
118 388 183 192 217 42 231
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
2009 (8)
2010 (9)
1300 SUMATERA BARAT
12,73
57,83
34,16
60,32
63,04
13
18
1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377
0,01 0,01 2,86 8,00 8,57 8,57 7,50 5,71 3,33 8,00 4,00 2,86 6,67 5,00 20,00 20,00 25,00 8,00 10,00
51,60 67,50 60,51 64,17 63,16 62,72 59,92 61,82 49,72 58,21 61,94 59,66 53,10 52,79 60,04 56,53 61,85 56,45 56,04
27,63 32,46 36,14 27,27 31,51 30,43 36,92 25,46 35,64 32,57 24,65 36,06 31,33 32,60 26,53 44,83 37,74 34,69 27,28
43,36 55,10 60,13 46,69 57,17 51,40 60,94 54,03 58,58 60,74 51,78 48,87 62,92 49,14 55,94 60,29 75,55 68,19 44,93
44,42 43,93 51,99 50,24 54,87 53,81 58,28 45,92 54,17 56,36 44,75 51,46 56,10 54,69 61,08 74,93 73,78 59,16 56,00
432 193 101 396 162 285 86 221 132 90 276 337 57 329 179 96 3 15 417
460 466 374 397 322 342 237 450 331 286 458 385 289 323 182 16 22 219 292
1400 RIAU
18,18
48,24
26,02
52,67
65,14
29
15
1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1471 1473
2,86 11,43 11,11 0,01 8,57 6,67 13,16 7,69 15,00 9,09 15,56 13,33
58,44 44,29 52,08 49,22 47,29 41,34 56,64 48,53 54,73 56,07 46,82 40,01
33,16 25,85 27,10 27,18 17,88 21,87 24,73 19,78 20,92 25,12 25,63 22,34
64,44 58,00 59,76 49,98 48,58 51,87 53,21 45,20 52,11
39 147 102 314 343 271 240 411 262
59,59 53,57
53,43 59,62 58,99 45,50 48,01 47,93 57,82 47,23 55,76 53,66 62,14 54,95
351 208 223 453 424 426 252 431 298 347 153 319
1500 JAMBI
11,11
43,78
27,24
60,28
57,91
14
27
1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1571 1572
6,67 3,33 10,00 16,67 17,14 3,33 10,00 3,33 6,67 8,89 5,00
41,99 35,32 47,06 53,94 54,30 49,66 44,59 47,52 47,28 40,72 36,99
39,14 39,98 28,03 33,40 34,33 20,66 23,68 25,43 20,60 26,22 32,68
57,06 56,56 56,16 53,68 52,83 50,51 50,82 47,87 42,55 54,50 42,28
59,45 53,49 58,96 67,52 68,89 42,53 55,54 48,67 46,62 53,55 52,46
164 170 177 229 244 303 292 368 440 206 443
214 350 225 75 53 474 304 411 440 349 367
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sawah Lunto/Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Koto Pasaman Solok Selatan Dharmas Raya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawah Lunto Kota Padang Panjang Kota Bukit Tinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman
Kuantan Sengingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Kota Pekan Baru Kota Dumai
Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muara Jambi Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
108 233
| 105
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
1600 SUMATERA SELATAN
18,46
50,01
30,54
62,81
67,32
9
10
1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1671 1672 1673 1674
4,44 6,67 15,56 6,67 12,50 8,89 11,10 5,71 11,36 7,50 20,00 16,67 8,00 8,00 20,00
51,14 54,91 48,86 51,19 37,90 48,19 51,52 49,75 44,93 56,62 58,20 50,50 46,79 54,39 43,75
22,57 23,20 34,56 37,28 22,71 33,07 28,46 22,22 29,19 24,53 32,91 27,90 22,09 21,51 26,66
53,48 51,99 59,22 59,22 46,08 66,25 56,47 47,85 49,77 50,22 46,82 46,87 47,43 41,77 50,75
45,82 48,81 66,10 57,65 53,32 59,94 57,14 48,27 58,26 50,07 68,10 63,07 48,38 46,81 61,67
236 267 116 114 399 25 171 370 319 310 394 392 381 449 297
451 410 90 258 355 200 274 420 239 398 63 135 418 438 164
1700 BENGKULU
17,78
48,66
33,19
62,40
68,50
10
6
1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1771
8,00 13,33 8,57 8,00 10,00 0,01 16,00 16,00 0,01 16,67
49,97 54,19 44,36 50,39 44,77 55,31 53,04 44,79 48,47 46,76
39,54 22,22 37,22 35,43 32,16 31,40 37,98 34,27 41,06 30,83
57,69 51,66 54,53 59,38 56,37 48,20 71,44 52,26 37,49 57,96
61,92 55,81 61,43 59,31 58,27 47,43 68,00 66,31 48,95 66,03
154 279 204 111 172 353 8 260 465 149
158 296 172 217 238 429 65 85 409 92
1800 LAMPUNG
18,92
46,07
27,74
62,98
65,32
8
14
1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1871 1872
20,00 15,38 13,33 13,33 10,00 8,89 12,50 15,38 17,14 12,90 24,00 16,67 11,11 84,00
51,14 56,34 43,47 48,84 45,24 51,72 42,59 49,54 60,98 25,79 45,13 51,12 41,76 52,05
32,26 26,47 27,54 29,99 29,24 33,70 30,34 24,59 27,53 18,48 26,52 31,27 29,96 33,16
61,55 55,87 52,99 51,27 63,84 59,03 56,64 52,66 43,83 59,44 48,32
69,17 61,99 59,84 62,02 57,19 58,91 59,90 59,97 61,30 43,11 67,66 64,12 59,54 66,34
79 181 242 289 46 122 169 251 424 109 349
50 156 204 154 272 227 202 199 173 468 74 119 209 83
1900 KEP. BANGKA BELITUNG
11,11
46,37
23,35
44,86
55,62
32
29
1901 1902 1903 1904 1905 1906 1971
13,33 8,00 8,00 12,00 4,00 0,01 4,00
42,85 48,85 45,45 55,24 43,46 52,13 44,25
23,26 21,11 25,15 20,71 18,96 23,42 25,75
46,85 45,81 43,00 46,56 42,49 47,87 48,12
57,39 49,27 53,32 52,92 39,16 42,25 49,60
393 402 435 397 441 369 361
266 407 356 363 487 475 403
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim (Liot) Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Komering Ulu Selatan Ogan Komering Ulu Timur Ogan Ilir Empat Lawang Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau
Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Bengkulu
Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro
Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Kota Pangkal Pinang
106 |
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2100 KEPULAUAN RIAU
13,33
37,27
25,61
44,70
56,70
33
28
2101 2102 2103 2104 2105 2171 2172
6,67 8,00 4,00 0,01 5,26 17,78 8,00
44,64 52,01 44,00 49,97 48,32 31,46 49,15
23,33 21,13 22,27 20,23 23,43 27,58 23,75
38,23 49,14 37,42 44,30 41,12 53,97 49,04
49,43 49,32 43,92 37,88 50,40 59,84 51,38
464 328 466 421 454 223 331
404 406 467 492 394 203 386
3100 DKI JAKARTA
23,40
43,38
35,91
63,94
73,23
4
3
3101 3171 3172 3173 3174 3175
23,40 23,40 23,40 23,40 23,40 23,40
47,07 40,56 43,12 45,80 46,82 42,63
23,49 34,27 32,98 36,45 32,29 34,94
53,19 64,78 63,40 65,52 65,17 59,63
61,47 72,47 72,84 74,61 73,72 72,24
241 36 50 27 32 105
170 28 27 18 23 29
3200 JAWA BARAT
24,00
38,01
27,29
55,77
67,01
24
11
3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279
16,00 16,00 16,00 20,00 16,00 14,00 8,00 12,00 14,00 10,00 16,00 20,00 6,00 20,00 12,00 14,00 20,00 17,78 10,00 18,00 6,90 14,00 34,00 20,00 6,67 12,00
35,80 37,48 43,50 35,32 33,61 38,30 42,01 39,74 36,71 43,25 32,19 34,57 31,57 50,09 33,06 41,97 40,94 34,21 40,06 35,58 36,54 37,80 41,85 43,89 45,63 37,65
25,84 25,29 18,24 31,10 30,28 25,52 33,34 27,03 24,21 23,99 32,27 18,65 27,88 26,14 26,75 24,94 32,27 27,81 25,74 31,28 29,67 25,59 30,82 29,08 32,18 23,71
50,02 58,50 51,90 51,54 48,75 53,22 53,59 50,54 56,09 47,74 61,87 54,92 57,17 61,71 53,72 51,35 45,96 56,24 50,79 60,45 54,44 49,93 64,11 48,19 47,52 50,38
59,05 58,81 53,96 67,15 60,23 55,65 56,62 55,92 56,96 52,23 62,73 55,14 48,31 66,75 53,88 54,97 69,42 62,60 52,65 64,53 53,28 59,19 77,29 66,15 54,97 53,85
313 135 269 283 340 239 232 302 178 372 75 195 163 76 228 286 401 175 294 94 209 315 41 354 375 306
220 229 336 77 191 301 282 294 276 370 138 314 419 79 340 318 46 142 365 110 357 218 7 89 317 341
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Karimun Kepulauan Riau Natuna Lingga Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang
Kep. Seribu Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Utara
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Kab Bandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
| 107
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
3300 JAWA TENGAH
19,00
44,89
32,05
59,96
67,96
16
7
3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3312 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3328 3329 3371 3372 3373 3374 3375 3376
14,00 20,00 22,22 12,00 26,00 11,11 6,67 8,00 15,56 18,00 13,33 10,00 15,56 6,82 18,00 28,89 20,00 14,00 13,33 6,00 18,00 22,22 17,78 14,00 20,00 13,33 22,00 6,00 12,00 12,00 22,50 24,00 12,00 20,00 23,33
38,31 48,46 40,64 56,04 36,32 44,79 41,32 45,52 47,57 46,05 43,78 54,41 45,59 42,76 42,80 44,69 45,56 46,60 45,08 43,19 45,96 50,74 42,99 45,66 39,70 41,08 42,58 38,81 44,72 41,95 45,07 46,15 46,95 56,14 40,11
24,04 30,16 28,23 27,01 22,14 31,32 22,41 36,81 37,60 35,10 38,67 35,82 35,91 34,38 22,91 33,80 30,36 27,75 39,31 22,07 34,76 43,31 38,52 32,47 26,07 24,06 32,49 26,96 22,17 38,55 42,06 41,21 34,58 26,77 27,01
58,44 62,59 63,98 51,04 59,04 58,23 47,43 61,25 54,37 55,57 62,86 55,56 63,01 62,62 55,77 62,51 66,63 51,33 66,54 49,49 61,98 58,36 53,98 56,99 54,53 54,27 60,59 54,80 48,10 76,00 59,70 69,05 63,19 54,82 62,18
55,17 66,57 66,33 57,80 63,18 59,49 47,44 60,12 68,47 69,23 67,78 61,93 67,87 56,06 57,65 74,72 68,02 61,44 67,01 46,11 70,23 75,91 70,83 64,42 62,29 55,20 70,26 49,07 53,94 65,29 75,75 76,28 63,46 64,69 67,77
138 62 44 291 120 143 380 84 211 187 59 188 53 61 182 64 22 287 23 323 72 140 222 165 205 214 93 197 363 2 103 12 51 196 69
313 81 84 253 131 212 428 195 57 47 71 157 67 291 257 17 64 171 78 447 38 11 34 114 150 312 37 408 338 98 12 10 127 108 72
3400 D I YOGYAKARTA
26,42
46,01
38,41
63,32
77,70
6
1
3401 3402 3403 3404 3471
12,50 13,64 11,11 18,00 15,00
51,76 46,67 35,95 48,03 43,60
31,67 37,35 37,87 36,43 40,70
60,87 63,83 58,62 63,04 74,64
61,18 67,85 59,36 70,74 69,85
87 47 130 52 5
175 70 215 35 42
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta
108 |
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
2009 (8)
3500 JAWA TIMUR
18,00
45,64
32,58
60,26
67,91
15
8
3501 3502 3503 3504 3505 3506 3507 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3514 3515 3516 3517 3518 3519 3520 3521 3522 3523 3524 3525 3526 3527 3528 3529 3571 3572 3573 3574 3575 3576 3577 3578 3579
17,78 14,00 11,90 2,00 11,32 26,00 18,00 8,00 14,29 16,00 2,27 26,67 12,50 24,00 16,00 20,00 6,00 16,00 20,00 11,11 20,00 16,00 18,00 8,00 14,00 2,22 2,22 4,44 6,00 21,88 16,00 24,44 33,33 4,00 12,00 33,33 30,00 32,00
38,57 48,94 46,89 54,12 52,06 45,22 45,01 45,74 39,18 44,97 39,77 42,87 34,03 44,62 50,87 42,88 50,25 44,02 45,33 47,53 51,88 51,33 34,21 43,25 48,00 46,92 29,68 34,48 36,59 42,38 47,98 46,57 45,78 48,71 50,86 45,60 46,26 47,96
35,59 34,59 34,25 35,57 38,50 29,73 34,84 21,53 29,22 28,51 35,58 25,74 23,02 35,70 27,40 33,95 26,19 22,56 28,40 36,08 30,18 23,64 28,20 31,96 29,65 33,60 28,38 31,61 35,14 33,46 32,69 33,18 28,27 29,42 34,13 37,54 33,24 28,73
60,74 66,97 60,86 62,95 62,11 57,28 67,06 49,64 47,71 58,52 54,46 48,16 45,10 58,00 48,13 65,51 50,15 62,72 50,81 67,09 58,11 54,32 58,62 58,21 52,63 52,79 42,82 43,25 50,32 54,48 64,00 65,73 59,03 64,48 59,61 54,56 58,55 51,05
67,87 64,96 63,39 51,96 66,59 70,86 69,49 47,09 59,47 63,52 50,91 67,86 51,28 73,49 63,68 70,07 50,36 57,63 64,30 62,33 65,66 57,42 60,43 55,39 62,56 49,38 41,13 48,46 53,11 70,94 68,68 73,80 75,70 51,67 63,78 78,69 77,53 74,31
91 21 88 56 70 160 18 322 373 134 208 357 414 146 360 29 312 60 293 17 145 212 131 144 252 245 438 433 309 207 43 26 121 38 106 202 133 290
66 103 128 375 80 33 45 433 213 125 390 69 388 25 124 39 396 259 116 147 94 264 189 306 144 405 478 416 359 32 55 21 13 380 121 2 6 19
3600 BANTEN
18,82
39,69
29,24
54,87
65,66
26
12
3601 3602 3603 3604 3671 3672 3673 3674
10,00 12,00 8,00 6,00 16,00 17,14 17,78 17,78
43,01 43,21 36,26 32,72 42,61 38,20 38,11 40,16
28,89 28,85 26,81 24,20 29,24 19,50 26,68 24,13
51,68 56,20 57,35 47,10 52,61 43,70 53,82 58,90
57,79 60,56 52,00 46,16 65,03 55,37 62,44 59,94
278 176 158 389 253 427 227 125
254 187 373 446 102 308 146 201
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Surabaya Kota Batu
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangerang Selatan
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2010 (9)
| 109
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
5100 BALI
7,27
43,19
34,89
59,66
5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5171
17,24 5,00 2,22 7,50 12,00 13,33 5,00 8,89 2,22
36,77 42,69 41,42 40,58 45,51 48,20 38,88 34,00 48,02
36,88 34,32 35,23 34,91 43,54 34,41 39,29 37,42 39,11
51,86 55,67 52,88 50,51 53,89 54,15 57,81 45,13 60,26
5200 NUSA TENGGARA BARAT
9,09
39,00
29,53
55,44
54,49
25
32
5201 5202 5203 5204 5205 5206 5207 5208 5271 5272
3,33 6,67 8,00 2,50 10,00 2,44 4,00 4,00 8,57 4,00
30,47 30,10 37,83 45,02 35,87 39,45 41,25 27,91 47,03 42,30
30,68 31,44 42,24 35,98 31,57 23,51 17,98 24,61 32,46 33,84
48,16 52,58 57,97 50,58 53,94 48,54 42,15 44,44 55,34 54,53
44,01 48,56 57,56 53,33 58,38 42,72 38,85 39,17 57,75 52,45
356 254 148 301 224 346 444 420 190 203
463 414 261 354 235 472 489 486 256 368
5300 NUSA TENGGARA TIMUR
7,27
44,28
38,50
61,94
57,98
11
25
5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5313 5314 5315 5316 5317 5318 5319 5320 5371
0,01 13,33 3,30 17,50 13,33 20,00 4,00 5,00 6,67 6,67 10,00 10,00 10,00 16,00 0,01 6,90 0,01 0,01 0,01 12,82 3,33
47,50 48,30 40,97 44,61 43,54 41,78 45,81 42,93 38,60 47,61 50,31 51,35 34,10 31,03 36,31 48,99 49,08 61,07 41,04 26,75 43,77
31,16 39,78 33,15 26,18 35,31 33,82 39,59 40,41 42,02 32,47 48,91 42,29 42,32 35,26 36,79 40,88 41,40 45,39 32,16 32,78 36,62
53,83 68,95 52,73 49,22 61,29 68,71 61,33 52,76 59,40 55,90 58,34 53,50 56,95 48,93 47,87 47,35 48,13 50,63 33,88 53,36
46,96 65,89 50,62 60,23 62,71 68,32 53,67 55,38 56,43 52,96 63,12 63,02 58,75 59,75 45,56 59,51 51,54 49,93 44,01 49,81 53,95
226 13 248 324 83 14 82 246 110 180 141 234 167 336 367 383 359 300 470 238
435 93 392 192 139 60 345 307 285 361 134 136 232 207 452 211 383 401 464 402 337
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Kota Denpasar
Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima
Sumba Barat Sumba Timur Kupang Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Alor Lembata Flores Timur Sikka Ende Ngada Manggarai Rote Nda Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Nageko Manggarai Timur Sabu Raijua Kota Kupang
110 |
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
58,53
17
23
67,87 54,94 52,01 59,03 67,66 66,23 58,76 57,96 55,98
272 186 243 304 225 218 153 413 97
68 320 372 221 73 87 231 246 293
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
6100 KALIMANTAN BARAT
5,45
41,28
32,91
56,47
55,26
21
31
6101 6102 6103 6104 6105 6106 6107 6108 6109 6110 6111 6112 6171 6172
Sambas Bengkayang Landak Pontianak Sanggau Ketapang Sintang Kapuas Hulu Sekadau Melawai Kayong Utara Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang
11,11 10,34 5,71 4,44 14,29 5,00 11,43 6,67 8,00 0,01 0,01 4,44 4,44 8,00
45,44 41,70 41,44 39,05 43,50 35,49 27,07 39,00 38,19 31,22 39,54 43,69 44,37 48,57
34,68 35,08 36,22 33,80 30,97 25,50 30,58 38,36 36,84 31,89 30,43 32,46 31,67 25,19
57,32 55,09 54,72 48,80 54,59 45,10 51,82 60,80 47,51 51,58 37,10 48,10 50,78 61,35
61,16 60,27 56,45 53,14 64,46 46,49 54,43 58,43 58,25 42,84 43,97 53,43 53,66 53,41
159 194 199 339 201 416 275 89 376 282 467 362 295 81
176 190 284 358 112 443 327 234 240 470 465 352 346 353
6200 KALIMANTAN TENGAH
17,78
43,31
31,87
66,62
68,62
1
5
6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271
Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Kapuas Barito Selatan Barito Utara Sukamara Lamandau Seruyan Katingan Pulang Pisau Gunung Mas Barito Timur Murung Raya Kota Palangka Raya
16,67 14,71 17,14 24,00 24,00 20,00 5,00 16,00 16,00 28,00 35,00 10,00 10,00 12,00
35,93 48,65 50,28 41,39 38,72 32,89 36,36 36,91 48,72 45,33 53,07 45,07 41,09 43,44
22,38 23,84 26,29 36,39 40,96 17,85 26,08 24,94 27,83 21,84 37,57 39,39 28,32 32,79
58,45 52,23 63,72 64,84 62,24 33,71 49,86 34,05 50,33 49,16 62,09 59,22 65,03 52,02
57,79 61,51 64,28 75,06 76,63 55,31 48,45 61,72 64,72 66,10 82,53 64,68 57,45 60,78
137 261 48 35 68 471 317 469 308 326 71 115 34 266
255 168 117 15 9 311 417 162 107 91 1 109 263 185
6300 KALIMANTAN SELATAN
10,91
45,05
33,71
60,60
62,53
12
19
6301 6302 6303 6304 6305 6306 6307 6308 6309 6310 6311 6371 6372
16,67 22,86 17,50 10,00 16,00 10,00 20,00 10,00 20,00 2,86 8,00 28,89 12,00
54,45 33,45 46,78 43,41 48,97 52,23 46,44 45,47 51,93 42,84 41,09 45,58 40,81
27,95 25,45 31,35 38,31 45,19 24,91 51,49 28,05 26,92 30,53 32,58 35,58 28,94
61,21 60,25 61,90 64,23 64,67 39,80 67,47 57,52 54,73 48,17 47,91 61,57 51,84
63,71 65,32 68,17 63,81 71,33 54,04 75,60 55,34 66,16 50,74 57,50 78,44 61,13
85 98 74 40 37 461 16 157 198 355 365 78 274
122 97 61 120 31 335 14 310 88 391 262 4 179
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Tanah Laut Kota Baru Banjar Barito Kuala Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Tabalong Tanah Bumbu Balangan Kota Banjarmasin Kota Banjar Baru
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
| 111
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
6400 KALIMANTAN TIMUR
20,00
37,56
20,58
52,05
60,05
30
22
6401 6402 6403 6404 6405 6406 6407 6408 6409 6410 6471 6472 6473 6474
12,00 8,00 4,44 16,67 12,00 10,00 16,00 28,00 20,00 15,00 24,44 15,56 8,00 12,00
39,81 42,48 42,29 33,35 33,38 36,89 39,43 35,15 46,83 32,03 37,80 32,87 44,52 40,43
22,03 23,81 22,03 15,89 15,81 26,87 21,87 26,06 22,72 22,63 23,68 28,24 24,51 16,38
47,24 44,80 47,59 42,03 41,19 39,83 45,80 55,73 47,36 43,65 67,00 63,95 52,04 41,89
54,26 52,78 46,73 51,67 46,40 56,82 57,35 68,93 64,45 53,79 66,39 62,25 52,93 46,93
386 418 374 447 453 460 403 184 382 428 19 45 264 448
330 364 439 379 444 278 267 52 113 343 82 151 362 436
7100 SULAWESI UTARA
24,44
53,36
28,71
65,96
71,05
2
4
7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7109 7110 7111 7171 7172 7173 7174
7,50 28,57 16,00 10,00 13,33 20,00 30,00 0,01 0,01 0,01 0,01 12,50 16,00 35,00 20,00
51,52 61,33 49,35 47,28 50,56 52,32 60,27 59,75 58,00 58,40 47,56 51,94 46,01 52,29 56,93
27,63 36,68 24,80 25,89 31,18 32,91 27,21 32,53 33,28 26,52 21,96 31,81 23,59 33,17 24,98
54,04 78,74 61,47 60,16 61,68 69,07 43,97 45,55 48,57 41,28 40,39 62,97 58,64 69,29 40,77
54,33 76,66 62,32 55,62 62,16 69,99 71,40 45,00 47,98 41,45 39,46 63,47 60,70 78,40 61,48
220 1 80 100 77 11 422 407 344 452 459 55 129 9 456
329 8 148 303 152 40 30 457 425 476 482 126 186 5 169
7200 SULAWESI TENGAH
18,18
48,40
27,78
63,30
65,37
7
13
7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7209 7210 7271
16,00 17,14 12,00 0,01 0,01 20,00 24,00 12,50 0,01 13,33 20,00
46,04 50,86 53,21 50,79 52,80 43,76 49,33 52,28 50,96 48,70 45,01
42,43 26,48 24,11 28,89 27,46 23,02 22,03 21,74 23,95 31,03 32,07
66,44 56,27 58,41 49,91 50,35 43,23 43,74 45,61 54,25 40,43 72,29
69,20 61,90 57,35 45,93 45,15 61,55 64,13 54,49 41,28 60,47 69,08
24 174 139 316 307 434 425 405 216 458 7
48 159 268 449 456 166 118 326 477 188 51
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Pasir Kutai Barat Kutai Kutai Timur Berau Malinau Bulongan Nunukan Penajam Paser Utara Tana Tidung Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Tarakan Kota Bontang
Bolaang Mongondow Minahasa Kep,Sangihe Talaud Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara Bolaang Mongondow Utara Minahasa Tenggara Kep, Siau Tagulandang Biaro Bolaang Mongondow Selatan Bolaang Mongondow Timur Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobago
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Toli-Toli Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Sigi Kodya Palu
112 |
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
7300 SULAWESI SELATAN
16,00
49,03
29,14
53,67
7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7326 7371 7372 7373
24,00 10,00 28,00 8,57 20,00 28,89 10,00 17,14 8,57 20,00 20,00 13,33 17,14 10,00 11,43 10,00 11,43 13,33 2,86 13,33 13,33 14,00 16,00 12,00
55,82 51,19 55,77 51,23 48,55 47,27 49,67 47,47 51,92 57,10 55,27 50,56 54,53 50,30 52,34 48,83 48,02 43,78 51,59 42,72 46,78 46,82 46,47 44,88
30,39 32,67 33,49 29,31 26,12 30,36 29,98 24,95 30,34 22,97 30,07 31,32 26,18 27,60 33,87 32,67 35,67 36,68 18,38 20,58 31,94 33,91 27,53 33,07
54,43 49,00 54,64 44,60 42,91 57,21 47,50 51,86 55,39 51,93 60,68 59,11 52,33 47,10 48,36 59,60 57,92 58,32 39,03 43,72 43,83 57,81 58,92 57,68
7400 SULAWESI TENGGARA
15,56
47,16
32,17
7401 7402 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7471 7472 7500 7501 7502 7503 7504 7505 7571
Buton Muna Konawe/Kab Kendari Kolaka Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Konawe Utara Buton Utara Kota Kendari Kota Bau-Bau GORONTALO Boalemo Gorontalo Pokuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo
20,00 10,00 13,33 14,29 10,00 12,00 8,00 4,00 5,00 15,00 33,33 12,00 20,00 8,00 15,00 24,00 4,00 8,00 24,00
41,59 47,01 50,44 44,98 48,01 51,58 46,55 61,81 46,14 42,95 45,26 50,44 54,98 55,48 61,21 56,32 54,42 55,21 50,08
7600 SULAWESI BARAT
11,11
7601 7602 7603 7604 7605
16,00 15,00 4,00 14,29 12,00
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo
Majene Polewali Mamasa Mamasa Mamuju Mamuju Utara
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
62,46
27
20
68,14 57,97 74,10 54,06 63,22 73,50 56,08 60,00 55,64 58,98 65,54 59,76 58,66 55,46 61,55 61,09 62,61 64,88 39,27 54,13 61,69 64,49 62,60 61,21
210 332 200 419 437 161 377 273 189 268 92 119 258 390 348 107 150 142 463 426 423 152 124 155
62 245 20 334 130 24 290 197 302 224 95 206 233 305 167 180 141 104 485 332 163 111 143 174
56,34
64,26
22
16
30,37 33,42 34,36 22,00 28,54 24,61 35,57 26,52 38,76 34,47 33,39 28,30 23,40 26,15 24,27 35,25 26,58 24,51 27,23
49,67 62,92 59,36 51,53 58,78 51,88 45,54 54,25 48,72 49,18 65,52 47,26 56,18 53,49 62,40 74,73 53,64 41,31 65,09
64,38 58,23 63,15 57,11 56,30 54,41 56,19 46,06 54,97 65,49 78,52 56,70 61,35 51,55 55,67 73,12 48,51 50,47 68,32
321 58 113 284 126 270 408 215 341 325 28 385 23 235 65 4 230 451 33
115 242 133 275 287 328 288 448 316 96 3 280 21 382 299 26 415 393 59
47,08
35,12
63,93
63,15
5
17
49,08 44,40 49,17 47,74 43,88
35,68 35,63 24,01 26,82 17,80
72,51 58,74 51,31 51,65 37,02
68,38 65,19 47,64 60,16 50,07
6 128 288 280 468
58 99 427 194 399
| 113
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
8100 MALUKU
28,89
48,44
34,62
56,82
75,94
20
2
8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8171 8172
5,00 4,00 11,43 12,00 0,01 12,00 0,01 5,00 5,00 2,86 5,00
51,10 43,39 48,59 42,92 46,84 44,61 56,85 47,39 53,34 49,84 44,47
43,26 31,13 32,56 27,68 40,60 35,47 29,02 35,76 40,95 39,34 23,43
50,74 46,39 47,49 52,75 39,09 53,44 42,95 40,74 32,49 56,96 32,05
56,91 51,33 61,15 57,25 50,39 61,62 42,93 53,71 57,89 55,88 47,43
298 398 378 247 462 237 436 457 473 166 474
277 387 177 270 395 165 469 344 250 295 430
8200 MALUKU UTARA
8,89
46,94
34,21
53,37
58,17
28
24
8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8271 8272
0,01 10,00 4,00 0,01 20,00 0,01 0,15 16,00 10,00
52,70 46,82 53,19 55,09 42,73 40,62 39,40 43,79 47,90
31,15 26,88 27,71 19,95 25,17 23,42 24,44 33,85 31,05
45,10 52,72 42,13 33,30 50,18 46,05 59,37 45,25
45,20 55,04 46,90 35,36 62,30 39,66 38,91 66,23 57,16
415 249 446 472 311 400 112 410
455 315 437 494 149 481 488 86 273
9100 PAPUA BARAT
15,91
40,17
22,95
57,00
57,97
19
26
9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 9110 9171
10,00 5,00 8,00 0,01 4,00 20,00 5,00 10,00 0,01 10,00 13,33
40,88 35,61 22,82 25,06 40,96 37,68 29,22 29,29 61,03 36,68 49,29
27,01 31,00 21,39 19,35 23,88 22,94 19,07 22,55 41,53 23,79 22,26
48,15 48,03 48,94 49,79 49,06 47,83 43,50 42,15 51,58
54,08 51,76 39,34 30,83 45,39 62,77 38,27 44,13 37,02 51,05 57,59
358 364 335 318 330 371 431 445 281
333 376 483 496 454 137 491 462 493 389 260
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
114 |
Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Maluku Tengah Buru Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur Maluku Barat Daya Buru Selatan Kota Ambon Kota Tual
Halmahera Barat Halmahera Tengah Kepulauan Sula Halmahera Selatan Halmahera Utara Halmahera Timur Pulau Morotai Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan
Fak-Fak Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari Sorong Selatan Sorong Raja Ampat Tambrauw Maybrat Kota Sorong
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
IDG Provinsi dan Kabupaten 2009 – 2010
(Persen) (3)
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (Persen) (4)
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (Persen) (5)
2009 (6)
2010 (7)
9400 PAPUA
7,14
33,93
35,06
64,80
9401 9402 9403 9404 9408 9409 9410 9411 9412 9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471
Merauke Jayawijaya Jayapura Nabire Yapen Waropen Biak Namfor Paniai Puncak Jaya Mimika Boven Digoel Mappi Asmat Yahukimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori Membramo Raya Nduga Lanny Jaya Mamberamo Tengah Yalimo Puncak Dogiyai Intan Jaya Deiyai Kota Jayapura
20,00 10,00 8,00 8,00 0,01 4,00 3,33 20,83 12,00 0,01 10,00 5,00 5,71 15,00 16,67 5,00 10,00 10,00 25,00 10,00 20,00 16,00 5,00 5,00 10,53 5,00 0,01 0,01 20,69
40,83 30,64 39,59 40,81 38,64 30,47 9,10 20,22 27,23 27,77 55,11 17,13 45,26 25,92 6,92 30,23 33,32 35,75 24,52 35,75 30,64 30,64 30,64 30,64 20,22 40,81 25,00 5,61 39,12
36,56 39,82 30,79 33,07 33,95 27,01 53,49 40,81 21,74 36,72 39,13 32,48 49,92 38,36 36,96 35,14 31,34 34,04 29,61 35,50 41,31 39,53 44,81 43,40 32,66 60,88 47,03 64,89 33,69
52,69 48,25 65,47 47,32 59,19 57,65 49,74 58,96 43,64 45,46 48,61 48,24 60,44 62,33 52,28 69,23 51,75 48,94 66,99 43,51 54,32
Indonesia
17,49
44,02
33,50
63,52
68,15
Kode
Provinsi / Kabupaten
(1)
(2)
Keterlibatan perempuan di parlemen
Peringkat IDG
IDG
2009 (8)
2010 (9)
55,42
3
30
69,66 57,93 56,70 57,98 48,10 44,23 32,58 62,54 50,06 39,34 60,08 39,84 57,88 60,94 46,53 54,60 59,00 58,24 62,62 58,77 68,51 62,02 52,57 51,49 48,07 51,70 42,63 19,61 70,54
250 350 30 384 117 156 320 123 429 409 342 352 95 67 259 10 277 334 20 430 213
43 248 281 244 421 461 495 145 400 484 196 480 251 183 441 325 222 241 140 230 56 155 366 384 422 377 473 497 36
| 115