Laporan Tahunan Annual Report
PT IN DA M LU LA IN IU M IN DU ST RY Tb k
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk
Daftar Isi
Contents
2 3 4 5 7 14 18
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Grafik Keuangan Financial Chart
Laporan Dewan Komisaris Board of Commisioners’ Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Keuangan: Financial Report :
- Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian/ Consolidated Statements of Financial Position - Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Consolidated Statements of Comprehensive Income - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Changes in Equity - Laporan Arus Kas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Cash Flows - Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/ Notes to Consolidated FInancial Statements
Pernyataan Atas Isi Laporan Tahunan Statement on Annual Report Content
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
1
Laporan Tahunan Annual Report
2013
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
(dalam Rupiah saja) Penjualan / Pendapatan Laba Kotor Laba Usaha Laba Bersih Jumlah Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-pengendali
2011*)
2012*)
2013
(in Rupiahs)
555.887 98.414 43.804 26.357
582.654 101.567 43.891 23.155
640.703 96.968 34.560 5.020
Sales / Revenue Gross Profit Operating Profit Net Income
5.020 -
Total Income attributable to : Owners of the Parent Non-controlling Interest
-
Comprehensive Income
26.357
23.155
-
-
Total Laba Komprehensif Jumlah Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-pengendali
26.357 -
23.155 -
5.020 -
Total comprehensive income attributable to : Owners of the Parent Non-controlling Interest
166
146
32
Net Income per Share **)
544.282 438.220 106.063 383.677 322.571
612.224 483.006 129.218 428.198 214.821
765.881 639.564 126.318 543.234 439.441
Total Assets Total Liabilities Total Equity Total Current Assets Total Current Liabilities
4,84% 24,85% 4,74% 1,19 4,13 0,81
3,78% 17,92% 3,97% 1,99 3,74 0,79
0,66% 3,97% 0,78% 1,24 5,06 0,84
Return on Assets Return on Equity Net Profit Margin Current Ratio Debt to Equity Ratio Debt to Total Assets Ratio
Laba Bersih per Saham **) Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Aset Lancar Jumlah Liabilitas Lancar Rasio Laba terhadap Jumlah Aset Rasio Laba terhadap Ekuitas Rasio Laba terhadap Penjualan Rasio Lancar Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
*) disajikan kembali mengikuti bentuk Laporan Keuangan Audit 2013 **) dalam Rupiah saja
*) restated as 2013 Audited FInancial Report Format **) in Rupiahs
Catatan Tidak ada informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan Perusahaan.
Perdagangan Saham per Kuartal
2012 Q1
Kuantitas (ribuan saham) Nilai (jutaan Rupiah) Harga Tertinggi (Rp/saham) Harga Terendah (Rp/saham) Harga Penutupan (Rp/saham)
Note There is no other relevant financial information comparison.
Q2
2013 Q3
Q4
Q1
Q2
Laporan Tahunan
Q3
Q4
9.094,00 5.970,50
533,50
343,00 1.984,00 7.139,50 4.762,50 383,50
5.974,14 3.965,20
282,00
183,04
983,13 4.366,51 3.028,97 228,04
760,00
710,00
630,00
580,00
560,00
700,00
690,00 700,00
520,00
580,00
410,00
435,00
445,00
650,00
620,00 660,00
450,00
600,00
Listed on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange since 5 December 1994. Total Share : 158.400.000 Stock code : INAI
2
Quarterly Share Trading
2013 Annual Report
Volume (in thousand share) Amount (in million Rupiah) Highest Price (Rp/share) Lowest Price (Rp/share) Closing Price (Rp/share)
Grafik Keuangan Financial Chart 640.703 555.887
582.654
96.968
101.567
98.414 26.357
23.155 5.020
2011 Pendapatan / Penjualan
America Europe
3%
Australia and Pacific Asia
2013
2012 Laba Kotor / Bruto
Laba (Rugi) Bersih
Sales by Region 2012
America Europe
10%
5%
5%
Australia and Pacific
8%
10%
7%
Asia
75%
10%
67%
Local - Indonesia Local - Indonesia
1% Other Retail
2% Other
Sales by Market 2012
14%
Manufacture
Sales by Region 2013
Retail
Distributor
13%
Manufacture
9%
Sales by Market 2013
10%
31% 45%
35%
40% Project
Distributor
Project
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
3
Laporan Tahunan Annual Report
2013
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Para Pemegang Saham PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Indal) yang kami hormati, melalui Laporan Tahunan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap pemegang saham dan seluruh pihak yang terkait dengan Indal, atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan. Indal berhasil menjalani tahun 2013 dengan pencapaian yang cukup baik walaupun kondisi perekonomian nasional yang di awal tahun memberikan optimisme, ternyata diikuti krisis keuangan global yang melemahkan nilai mata uang Rupiah.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take this opportunity to express our sincere appreciation to all shareholders and stakeholders of PT Indal Aluminium Industry Tbk (Indal) for the continued supports and confidence given to the Company throughout the years. In the midst of challenging year where the Indonesian economy started with an optimistic momentum in the beginning of year, but was later facing a downward pressure on the Indonesian Rupiah, the Company nevertheless managed to end the year 2013 with positive note.
Secara operasional, Indal menunjukkan peningkatan kinerja walaupun beban selisih kurs (sebagian besar belum direalisasikan) menekan laba tahun berjalan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan aluminium ekstrusi sebagai bahan konstruksi bangunan, permintaan akan produk-produk Indal ikut menguat. Banyak pelanggan baru dari Eropa dan Amerika yang mulai rutin melakukan pemesanan dengan kuantitas cukup besar. Hal tersebut dimungkinkan karena dukungan kapasitas produksi Indal yang telah meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas, setelah dilakukan investasi secara bertahap. Investasi tersebut tampak pada nilai perolehan aset tetap akhir tahun 2013 sebesar Rp.247 miliar dibandingkan akhir tahun 2010 sebesar Rp.160 miliar, atau berupa peningkatan sekitar 54%.
Overall, Indal showed an increased performance in 2013 although the loss from foreign exchange (mostly is unrealized loss) put significant pressure to the Company's profit of the year. The demand for Indal's aluminium products was increasing in line with the growth of building construction market. Strategic investment decisions that were taken by Indal in the last couple of years allowed Indal to access larger customer base in the export markets such as North American and European markets. The series of capital investments were reflected in the increase of Company's fixed assets which was Rp.247 billions by end of 2013 or increased by 54% compared from Rp.160 billions at the end of 2010.
Sepanjang masa pengawasan tahun 2013, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah memberikan kontribusi maksimal bagi perkembangan usaha Indal. Kebijakan penerapan efisiensi di semua bidang dan penentuan harga jual yang tepat merupakan langkah tepat di saat situasi perokonomian kurang stabil. Pada sisi lain, Direksi telah menyusun target prospek usaha secara jangka panjang dengam misi menjadikan Indal sebagai produsen aluminium ekstrusi terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara.
Throughout the year 2013, the Board of Commissioners believes that the Company was managed and operated very well by the Board of Directors. Continuous pursuit of cost efficiency at all levels and competitive pricing strategy are the cornerstone of Indal's strategy to thrive in the challenging economic environment. Looking ahead, the Board of Directors have identified goals for every opportunity needed to transform Indal as the leading manufacturer of aluminium extrusions in Indonesia and South East Asia.
Pencapaian yang disampaikan pula oleh Direksi adalah bahwa tren kenaikan penjualan ekspor selain merubah komposisi pasar, juga mau tidak mau telah membawa standar kualitas produk-produk Indal kepada tahap yang lebih tinggi. Di satu sisi, pada tahun 2013 pasar domestik masih menyumbang kontribusi yang lebih besar daripada ekspor, dengan perbandingan pendapatan sekitar 67% domestik dan 33% ekspor. Sehingga Direksi masih tetap mengalokasikan perhatian yang besar untuk mempertahankan keunggulan di dalam kompetisi pasar domestik
Another accomplishment reported by the Board of Director is that the export sales have been showing sign of sustainable growth, hence not only changing the geographic composition for Indal's sales, but also underlining the necessity for having higher level of quality and capability to meet the growing demand for high quality aluminium products. On the other hand, domestic sales still represented large part of the Company's revenues in 2013, 67%, compared to the export sales that were only 33%. The Board of Directors will continue to focus on maintaining its strengths, while improving Indal's competitiveness in the domestic market.
Dalam rangka memperkuat manajemen untuk mendukung kegiatan operasional, maka dalam rapat umum pemegang saham bulan Juni 2013 dilakukan perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dengan menempatkan Bapak Alim Mulia Sastra ke dalam jajaran Direksi. Sehingga berlaku sejak berakhirnya rapat tersebut, susunan Dewan Komisaris terdiri dari Ibu Angkasa Rachmawati (Presiden Komisaris), Bapak Gunardi (Komisaris), Bapak Budiprajogo Limanto (Komisaris Independen) dan Bapak Supranoto Dipokusumo (Komisaris Independen).
In order to support the operational activities of the Company, the composition of the Board of Commissioners has been restructured at the Company's General Shareholder Meeting in June 2013. Mr. Alim Mulia Sastra who was previously a member of the Board of Commissioners was assigned to the Board of Directors. Therefore, the new composition of the Board of Commissioners consists of Mrs.Angkasa Rachmawati (President Commissioner), Mr.Gunardi (Commissioner), Mr.Budiprajogo Limanto (Independent Commissioner) and Mr.Supranoto Dipokusumo (Independent Commissioner).
Memasuki tahun 2014 dan masa-masa mendatang, Dewan Komisaris tetap menaruh harapan besar atas dukungan dari segala pihak, agar Indal sebagai salah satu aset bangsa dapat terus meningkatkan kontribusi bagi negara Indonesia pada umumnya dan para pemegang saham Indal pada khususnya.
The Board of Commissioners look forward to the continuation of supports and commitments from all stakeholders of the Company. Together we will build Indal not only to become a valuable asset for the country, but also to contribute positive returns to its shareholders.
Terima kasih.
you. TThank yo
Angkasa ngkkasa Rachmawa Rachmawati President Commissioner
4
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report Kinerja Perusahaan
Company's Performance
Pada akhir tahun 2013, kapasitas terpasang produksi bruto PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) per tahun telah mencapai 24 ribu ton aluminium ekstrusion standar, dari sekitar 18 ribu ton di awal tahun. Dari sisi penjualan, INAI mengalami pertumbuhan dari 10,5 ribu ton barang jadi (aluminium extrusion finished goods) di tahun 2012 menjadi 11,7 ribu ton di tahun 2013. Dengan kata lain pencapaian tersebut berhasil melewati 10% target pertumbuhan yang ditetapkan manajemen. Demikian pula dengan pertumbuhan pendapatan dari Rp.582,65 miliar di tahun 2012 menjadi Rp.640,70 miliar, atau merupakan kenaikan sebesar 9,96%. Komposisi penjualan tersebut merupakan kontribusi dari sektor penjualan produk manufaktur sebesar Rp.402,29 miliar, sektor jasa konstruksi Rp.231,09 miliar dan lain-lainnya Rp.7,33 miliar. Seperti yang telah disampaikan pada Laporan Dewan Komisaris, kebijakan untuk meningkatkan investasi penambahan kapasitas produksi yang dimulai secara bertahap sejak tahun 2011, merupakan sebuah keputusan yang sangat tepat dikarenakan makin tajamnya persaingan usaha, yang diperberat dengan kenaikan biaya-biaya operasional, pasti menuntut perbaikan efisiensi. Kenaikan kuantitas produksi dan penjualan dengan biaya tetap (fixed cost) yang relatif tidak banyak berubah, secara tidak langsung memberikan kontribusi bagi upaya menekan total biaya per satuan kuantitas produk. Namun lonjakan nilai tukar dolar Amerika yang dimulai pada pertengahan tahun 2013 telah menimbulkan beban biaya selisih kurs yang menekan laba bersih menjadi Rp.5,02 miliar atau turun sekitar Rp.18,14 miliar dibandingkan laba tahun 2012. Sebagai catatan, sebagian besar dari biaya selisih kurs tersebut masih merupakan beban biaya yang belum terealisasi.
By the end of 2013, the installed capacity of PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) was 24,000 tons of standard aluminium extrusions, increased from 18,000 tons at the beginning of the year. In line with the increased capacity, INAI recorded an increase in sales quantity from 10,500 tons of aluminium finished goods in 2012 to 11,700 tons in 2013, exceeding 10% growth rate that was targeted by the management. The sales revenues also increased from Rp.582.65 billions in 2012 to become Rp.640.70 billions in 2013, or 9.96% increase. Out of these revenues, Rp.402.29 billions were contributed from the sales of aluminium finished goods, Rp.231.09 billions from the contracting services and Rp.7.33 billions are other sales. As described in the Board of Commissioner's report, the strategic capital investment that was taken by the Company since 2011 to expand its production capacity proves to be of good value as the pressure from the increased market competition and rising operational costs continues. Indal had responded to this increased pressure with vigorous cost control and improved production efficiency. Its decision to increase the production capacity was followed with the increased production quantity and sales revenues, which contributed to lower unit cost of goods sold because the fixed costs remain relatively the same. However, the US Dollar gained its strength since mid of 2013, causing the Company to record a loss on foreign exchange and further reduced the net profit to Rp.5.02 billions, a decline of Rp.18.14 billions compared to the same of 2012. For the note, majority of the loss in foreign exchange was in the form of unrealized loss.
Gambaran Prospek Usaha
Business Prospect
Produk aluminium ekstrusion dengan berbagai kelebihan karakteristiknya dibanding material lainnya, sampai saat ini dan masa mendatang masih merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam bisnis konstruksi. Hal itu bisa diukur dari besarnya permintaan (terutama dari pasar ekspor) yang masih belum bisa terpenuhi seluruhnya oleh INAI karena keterbatasan kapasitas produksi. Walau pun (dari segi permintaan jenis produk) memberikan marjin pendapatan yang lebih tipis dibandingkan pasar domestik, manajemen melihat pasar ekspor sebagai sebuah peluang usaha yang masih sangat terbuka lebar bagi INAI dengan fasilitas produksi yang lengkap serta struktur biaya yang masih kompetitif. Maka manajemen tetap mengeksplorasi kemungkinan penambahan kapasitas baik dari segi kuantitas maupun kualitas dalam beberapa waktu mendatang.
In general, aluminium extrusion with its unique and advantageous characteristics will continue to become a material of choice in the building and construction market. Despite its current capacity expansion, Indal still lacks the capacity it requires to fulfill all demands for its aluminium products, especially demands from export markets. Although the export markets provide less profit margins on their revenues than the domestic market, the management of Indal still considers the potentials that export markets can bring to the growth of the Company and Indal has taken profound steps to strengthen its competitive position in the export market by focusing on improving its manufacturing capabilities and cost competitiveness. Going forward, the management still explores the possibility of further capacity expansion that will allow the Company to build a solid base for consistent growth by broadening the range of both quantity and quality of the products and services that it can offer in years to come.
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
5
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Direksi
2013
Board of Directors’ Report
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Prinsip tata kelola perusahaan yang berdasarkan kewajaran dan keterbukaan sudah merupakan suatu keharusan bagi sebuah perusahaan yang ingin berkembang secara sehat dan profesional demi kepentingan seluruh pemegang saham. Demikian pula dengan dasar-dasar kebijakan yang diambil oleh manajemen INAI selalu mengikuti prosedur dan peraturan sesuai standar aturan yang berlaku, baik di dunia usaha maupun di pasar modal.
The management of Indal recognizes the importance of supporting the principles of accountability and transparency in everything it does to increase the value of the Company. The management also believes that every policy it makes must adhere to the common standards of Good Corporate Governance practices that prevail in both business and stock market.
Perubahan Komposisi Anggota Direksi
Composition of the Board of Directors
Sebagaimana telah disampaikan pula pada Laporan Dewan Komisaris, komposisi anggota Direksi mengalami perubahan dengan mundurnya Bapak Alim Satria dari jajaran Direksi dan digantikan oleh Bapak Alim Mulia Sastra. INAI akan terus maju menghadapi berbagai tantangan dunia usaha, serta akan terus bertumbuh sebagai sebuah perusahaan yang berkontribusi bagi negara Indonesia, dan para pemegang saham pada khususnya. Kerja sama yang baik dari seluruh pihak yang berkepentingan dengan INAI, merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi INAI untuk mencapai visi dan misi usaha. Maka Direksi menyampaikan terima kasih beserta harapan agar pencapaian-pencapaian positif selama ini dapat terus ditingkatkan dan disempurnakan. Terima Kasih.
As mentioned on the Board of Commissioners' Report, the composition of the Board of Directors has changed with the resignation of Mr.Alim Satria as the Director of the Company and Mr.Alim Mulia Sastra has been appointed to fill the vacant position as the Director of the Company. Looking ahead, the management of Indal still believes in the Company's ability to grow profitably in the midst of challenging business environment, and to contribute more for the country, and for the better shareholders values in particular. Furthermore, the management recognizes and wishes to express a sincere appreciation to all the stakeholders for the cooperations and supports which are key to achieve the Company's business vision and mission. Throughout the years, the Company has made significant accomplishments, and it is in our great expectation that all these positive accomplishments will be further implemented and improved. Thank You.
Alim Markus
President Director
6
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Alim Prakasa
Executive Managing Director
Profil Perusahaan Company Profile Perusahaan
Telepon Alamat Email Laman Elektronik
PT Indal Aluminium Industry Tbk. Kompleks Maspion Unit-1, Sawotratap Sidoarjo - 61254 phone: (62 31) 8531531 / fax: (62 31) 8532812
[email protected] www.indalcorp.com
Telephone Email Address Website
Alamat Kantor Manajemen Surabaya
Jl. Kembang Jepun 38 - 40 Surabaya - 60162
Surabaya Management Office Address
Alamat Kantor Representatif Jakarta
Maspion Plaza 15 -17th Floor Jl. Gunung Sahari Kav. 18 Jakarta - 14240
Jakarta Representative Office Address
Alamat Pabrik Sidoarjo
Kompleks Maspion Unit-1, Sawotratap Sidoarjo - 61254
Sidoarjo Plant Address
Alamat Pabrik Bekasi
Kawasan Indusri MM - 2100 Jl. Selayar Blok A-7 Bekasi - 17849
Bekasi Plant Address
Alamat
Akuntan Publik Alamat Telepon
BIro Administrasi Efek Alamat Telepon
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Jl. Ngagel Jaya 90 Surabaya - 60283 phone: (62 31) 5012161 / fax: (62 31) 5012335
PT Sirca Datapro Perdana Jl. Johar 18, Menteng Jakarta - 10340 phone: (62 21) 3900645 / fax: (62 21) 3900671
Riwayat Singkat Perusahaan PT Indal Aluminium Industry Tbk (Perseroan) didirikan pada
Company Address
Public Accountant Address Telephone
Share Registrar Address Telephone
Company Overview PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Company) was founded in 1971, based on notarial deed No.62 dated July 16, 1971 of Djoko Supadmo, S.H. which was amended by notarial deed No.2 dated November 1, 1973 of Eliza Pondaag, S.H. and the latest amendment concerning the change in the Article of Association to conform with Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 year 2007 notarial deed No.13 dated July 14, 2008 of Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., which has been approved by Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia in Surat Keputusan No.AHU-91352.AH.01.02 dated November 28, 2008. Company has transformed into a public company since 1994, and has been listed in Indonesia Stock Exchange until now.
tahun 1971, berdasarkan akta pendirian No.62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, S.H. yang diubah dengan akta No.2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, S.H. dan perubahan terakhir penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 akta No.13 tanggal 14 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-91352.AH.01.02 tanggal 28 Nopember 2008. Sejak tahun 1994, Perseroan telah menjadi perusahaan publik dan sampai saat ini masih tercatat di Bursa Efek Indonesia.
7 Laporan Tahunan
2013 Annual Report
7
Laporan Tahunan Annual Report
Profil Perusahaan
2013
Company Profile
Bidang dan Kegiatan Usaha Perusahaan
Scope of Business
Anggaran dasar Perseroan menyebutkan bahwa Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan aluminium, terutama produk ekstrusion. Kegiatan produksi Perseroan adalah mengolah bahan baku aluminium ingot menjadi aluminium ekstrusion profil yang banyak digunakan dalam industri konstruksi, peralatan rumah tangga, komponen elektronik/otomotif, dan sebagainya, dengan tujuan pemasaran domestik maupun ekspor.
The Company's scope of business according to its Articles of Association is aluminium manufacturer, mainly aluminium extrusion products. Company's manufacturing activities involve processing aluminium ingot (raw material) into aluminium extrusion profiles, which are usually used in the building and construction industry, electronic & automotive components, household goods, and the like. The Company supplies both domestic and export markets.
PT Indal Aluminium Industry Tbk. Struktur Organisasi / Organization Structure
Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders’ General Meeting
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Comitee
Direksi Board of Directors
Unit Audit Internal
Sekretaris Perusahaan
Internal Audit Unit
Corporate Secretary
Extrusion Plant Manager
Fabrication Plant Manager
Export Manager
Domestic Sales Manager
Accounting Manager
Finance Manager
I.T Manager
Roni Panjaitan
Cahyadi Salim
Robby Sumargono
Tjoa Chaly
Sali Adi Nugroho
Ariawan Wiradinata
Johannes Iwan
Visi dan Misi Visi : Menjadi pemimpin pasar dalam industri Aluminium Ekstrusion dan Fabrikasi di Asia. Misi : Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan inovasi, perbaikan produktifitas dan efisiensi secara berkesinambungan.
8
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Vision and Mission Vision : To become a leading company in the Aluminium Extrusion Industry and Fabrication in Asia. Mission : Providing the best services to customers through continuing innovation, productivity and efficiency improvement.
Profil Perusahaan Company Profile Dewan Komisaris diangkat melalui hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 20 Juni 2013 yang telah dibuat aktanya di hadapan Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., dengan masa jabatan dimulai sejak berakhirnya RUPS 20 Juni 2013 hingga RUPS tahun 2014. The Board of Commissioners elected in the Shareholders' General Meeting (SGM) on June 20, 2013, with notarial deed of Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., for the period started since the closing of June 20, 2013 SGM until 2014 SGM.
Angkasa Rachmawati President Commissioner Telah bergabung dengan kelompok usaha Maspion sejak didirikan pada tahun 1965 dan menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Saat ini juga memegang jabatan sebagai Komisaris Utama di beberapa perusahaan dalam kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama
Joined Maspion Group since its inception in 1965 and appointed as the Chair Person of the Company since the year 2003. She currently holds chairmanship position in several companies within Maspion Group. She has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Gunardi Commissioner Bergabung dengan kelompok usaha Maspion sejak didirikan pada tahun 1965 dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Perseroan didirikan pada tahun 1971. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion, terutama bertanggung jawab atas divisi peralatan dapur dari aluminium. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama.
Joined Maspion Group since its inception in 1965, and appointed as Commissioner of the Company since its establishment in 1971. He currently holds several board positions with primary responsibility for the Group's aluminium kitchenware division. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Budiprajogo Limanto Independent Commissioner Memulai karirnya di kelompok usaha Maspion pada tahun 1968 dan menjabat berbagai posisi sepanjang karirnya. Menduduki jabatan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009.
Began his career with the Maspion Group in 1968 and has since held several positions within the Group. Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2009.
Supranoto Dipokusumo Independent Commissioner Menyelesaikan program studi MBA di University of Toledo, USA, pada tahun 1992, serta mengikuti beberapa pendidikan/pelatihan di Jerman. Sejak tahun 2001 bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen.
Received his MBA degree in 1992 from University of Toledo, USA, and finished some courses in Germany. He has joined the company as Independent Commissioner since 2001.
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
9
Laporan Tahunan Annual Report
Profil Perusahaan
2013
Company Profile
Direksi diangkat melalui hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 20 Juni 2013 yang telah dibuat aktanya di hadapan Notaris Bambang Heru Djuwito, SH, MH, dengan masa jabatan dimulai sejak berakhirnya RUPS 20 Juni 2013 hingga RUPS tahun 2014. The Board of Directors elected in the Shareholders' General Meeting (SGM) on June 20, 2013, with notarial deed of Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., for the period started since the closing of June 20, 2013 SGM until 2014 SGM.
Alim Markus President Director Merupakan salah seorang pendiri Perseroan dan telah bergabung bersama kelompok usaha Maspion sepanjang masa karirnya. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion dan menjabat sebagai Ketua Indonesia China Business Council (ICBC) dan menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur, dan jabatan organisasi-organisasi lainnya. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama.
One of the founder of the company and joined Maspion Group for his entire career. He currently holds several board positions in the Group and also serves as Chairman of Indonesia China Business Council (ICBC) as well as the Chairman of Indonesian Businessman Association (Apindo) in East Java region, and also positions in other organizations. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Alim Mulia Sastra Managing Director Menyelesaikan studi bisnisnya di Singapura pada tahun 1974 dan memulai karirnya di kelompok usaha Maspion pada tahun 1975. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan hingga tahun 2013. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama.
Completed his business studies in Singapore in 1974 and joined Maspion Group in 1975. He has served as a Commissioner in the Company until 2013. He currently also holds several board positions within the Group. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Alim Prakasa Executive Managing Director Menyelesaikan studinya di St. Mary University, Kanada. Sejak tahun 1981, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional dan strategi usaha Perseroan. Selain itu juga memegang berbagai jabatan strategis dalam kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama.
He achieved his bachelor degree at St. Mary University, Canada. Since 1981, he has achieved the Executive Managing Director position in the Company and is responsible for the business operation and it’s strategic direction. He also holds several board positions in Maspion Group. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Welly Muliawan Director Menyelesaikan program studi MBA di National University of Singapore. Memulai karirnya di kelompok usaha Maspion sejak tahun 1982 dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Saat ini juga menjabat sebagai Chief Financial Officer di kelompok usaha Maspion
Finished his MBA study at National University of Singapore. He has begun his career with the company in 1982 and has been appointed as Director of the company since 2000. He is currently also serving as the Chief Financial Officer of Maspion Group..
Cahyadi Salim Director Menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di bidang strategic management. Memulai karirnya di Perseroan sejak tahun 1994, kemudian diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Indalex (anak perusahaan Perseroan).
10
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Finished his post graduate study in strategic management. He has begun his career with the company in 1994 and has been appointed as director of the company since 2009. He is currently also serving as Director of PT Indalex (Company’s subsidiary).
Profil Perusahaan Company Profile Jumlah karyawan kompetensinya
dan
deskripsi
pengembangan
Jumlah karyawan Perseroan pada tahun 2013 adalah rata-rata 1.538 orang. Tenaga kerja merupakan faktor utama bagi Perseroan untuk mencapai tujuan perusahaan. Maka pengembangan keterampilan teknis maupun sistem informasi, secara teori maupun pelatihan kerja lapangan, merupakan salah satu program terpenting. Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk pengembangan kompetensi melalui seminar-seminar sesuai dengan bidang masing-masing, acara perbincangan maupun studi banding di tempat lain.
The employees and their competencies description On average the total number of employees in 2013 was 1,538 people. For the Company, people are the most important factor to achieve the company’s objectives. Accordingly, technical as well as non-technical development of the people, both theory and on the job training, represents one of the most crucial programs. The Company always gives opportunities to its employees to participate in seminars, talk-shows and comparative studies outside the company as part of the people competency building and enhancing program.
Uraian tentang nama Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan (tabel) Detail of Shareholders
No.
Pemegang Saham / Shareholders
per 31 Desember 2013 Persentase Saham Percentage Share
per 12 Pebruari 2014 Persentase Saham Percentage Share
5% atau lebih / 5% up 1
PT Husin Investama
52.164.000
32,93 %
104.328.000
32,93 %
2
PT Guna Investindo
9.936.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
3
PT Marindo Investama
12.420.000
7,84 %
24.840.000
7,84 %
4
PT Mulindo Investama
9.936.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
5
PT Prakindo Investama
9.936.000
6,27 %
19.872.000
6,27 %
6
PT Maspion
12.074.900
7,63 %
24.149.800
7,63 %
7
Haiyanto
16.981.500
10,72 %
33.963.000
10,72 %
300.000
0,19 %
600.000
0,19 %
34.651.600
21,88 %
69.303.200
21,88 %
158.400.000
100,00 %
316.800.000
100,00 %
Komisaris dan Direktur / Commissioner and Director 1
Welly Muliawan (Direktur / Director) di bawah 5% /below 5% each Masyarakat / Public Total
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2013 2013 Annual Annual Report Report 11
Laporan Tahunan Annual Report
2013
Profil Perusahaan
Company Profile
Struktur Pemegang Saham Utama dan Pengendali Ultimate Shareholders Structure PT Husin Investama
PT Guna Investindo
PT Maspion
Alim Markus
Gunardi Go
PT Husin Investama
Alim Mulia Sastra
Hadi Sutanto
PT Alim Investindo
Alim Prakasa
Susi Hermini
PT Marindo Investama
Alim Puspita
Inggrianiwati
PT Mulindo Investama
PT Maspion Trading
PT Prakindo Investama PT Anugerah Investindo PT Guna Investindo PT Maspion (treasury)
PTMarindo Marindo Investama PT Investama
PT Mulindo Investama
PT Prakindo Investama
Alim Markus
Alim Mulia Sastra
Alim Prakasa
Srijanti
Yuliana Susanti Alim
Fify Dewi Adikoesoemo
Sugiarto
Alim Puspita
Michelie Kartika Alim Stephanie Alim
Foni Alim
Struktur Perusahaan Corporate Structure PT Indal Aluminium Industry Tbk
PT Indalex
PT Indal Servis Sentra
PT ERP Multisolusi Indonesia
PT Indal Investindo
Anak-anak Perusahaan Subsidiaries
12
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Profil Perusahaan Company Profile Kronologis pencatatan saham
Share Listing History
Perseroan melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat sebesar 13.200.000 saham pada tanggal 5 Desember 1994, yang dicatatkan di Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta (sekarang PT Bursa Efek Indonesia / BEI). Dilanjutkan pencatatan 30.800.000 saham milik pemegang saham pendiri pada hari yang sama. Berikutnya pada tanggal 29 Januari 1996, dilakukan pemecahan satu banding dua saham dari total 44.000.000 saham menjadi 88.000.000 saham. Dilanjutkan pembagian saham bonus pada tanggal 26 Pebruari 1996 sejumlah 70.400.000 saham. Pada bulan Pebruari 2014, Perseroan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp.502,- per saham menjadi Rp.250,- per saham. Sehingga saat ini, total saham yang tercatat di BEI berjumlah 316.800.000 saham.
On 5 December 1994, the Company released 13,200,000 shares to public investors through an Initial Public Offering in the Surabaya and Jakarta Stock Exchange (both merged to PT Bursa Efek Indonesia / BEI). On the same day Company also listed 30,800,000 founder shares on the BEI. On 29 January 1996, Company completed a one-to-two stock split from 44,000,000 shares to 88,000,000 shares. Subsequently on 26 February 1996 Company distributed bonus shares as many as 70,400,000 shares. In February 2014, the Company split the nominal of its shares from Rp.502 per share to Rp.250 per share. As of today, the number of Company's shares that are listed at BEI is 316,800,000 shares.
Capital Market Institutions and professions *) Lembaga dan atau Profesi Penunjang Pasar Modal *) 1. Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan : sebagai Auditor Independen pengaudit Laporan Keuangan INAI, dengan jumlah fee sekitar Rp.154.000.000,- untuk penugasan Audit Umum Laporan Keuangan tahun buku 2013.
2. PT Sirca Datapro Perdana : sebagai biro administrasi efek pendukung Perseroan dengan jumlah fee Rp.56.100.000,untuk periode penugasan 6 Desember 2013 sampai dengan 5 Desember 2014 *) Informasi tambahan terdapat pada halaman terakhir Laporan Tahunan ini.
1. Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan : as The Independent Auditor auditing Company's Financial Report, with total fee around Rp.154,000,000.00 for the assignment of General Financial Audit for the period ended December 31, 2013.
2. PT Sirca Datapro Perdana : as The Share Registrar support of Company, with total fee around Rp.56,100,000.00 for the assignment period of December 6, 2013 until December 5, 2014. *) Further information can be foundin the last page of this annual report
Laporan Tahunan
2013 Annual Report 13
Laporan Tahunan Annual Report
2013
14
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Review And Analysis
1) Tinjauan Operasional
1) Operational Overview
a) Produksi : Tahun 2013 merupakan tahun yang baik bagi PT Indal Aluminium Industry Tbk (Perseroan). Perluasan kapasitas produksi aluminium ekstrusion telah berjalan sesuai dengan rencana, terlihat dari catatan produksi bruto aluminium ekstrusion standar (mill finished) sebesar 17 ribu ton pada tahun 2013, dibandingkan hasil 15 ribu ton pada tahun 2012. Pertumbuhan tersebut akan terus berlanjut karena kapasitas terpasang mulai dapat dijalankan maksimal pada tahun 2014 dan tahun-tahun mendatang. Kuantitas produksi tersebut sebagian langsung didistribusikan kepada pelanggan, sebagian lagi diproses lebih lanjut sebagai bahan fabrikasi produk-produk konstruksi, sebagai bahan tangga aluminium dan komponen elektronik. b) Pendapatan : Penjualan dari sektor aluminium manufaktur mengalami kenaikan dari Rp.324,11 miliar di tahun 2012 menjadi Rp.402,29 miliar di tahun 2013, namun dari jasa konstruksi terdapat penurunan pendapatan sebesar Rp.21,48 miliar. Sesuai dengan prediksi, ekspor mengalami pertumbuhan sebesar Rp.58,65 miliar sehingga secara keseluruhan menyumbang kontribusi 32,63% dari total pendapatan. Kebutuhan yang besar dari pasar ekspor merupakan sebuah keuntungan bagi Perseroan untuk mengelola portofolio target pasar produk-produknya. Sementara itu penjualan domestik masih tetap stabil, sama halnya dengan pendapatan dari jasa konstruksi yang sangat dipengaruhi oleh bisnis properti. Bisnis konstruksi diperkirakan akan tetap stabil dan dapat kembali meningkat secara signifikan pada paruh kedua tahun 2014. c) Profitabilitas : Kenaikan harga jual yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan serta meningkatnya penjualan produk dengan kuantitas besar (namun marjin keuntungan lebih kecil), telah menyebabkan hasil marjin Laba Kotor dan Laba Usaha Perseroan tahun 2013 agak turun dibandingkan tahun 2012. Dan penurunan marjin Laba Bersih dari 3,97% menjadi 0,78% adalah terutama disebabkan beban selisih kurs yang belum terealisasi. d) Peningkatan Kapasitas Produksi : Perseroan bergerak di bidang industri penghasil alumunium ekstrusion, dan sebagai kontraktor jasa konstruksi (melalui anak perusahaan) yang menggunakan produk aluminium ekstrusion Perseroan. Komitmen manajemen untuk mengembangkan Perseroan sebagai pemimpin pasar industri aluminium ekstrusion mulai memperlihatkan hasil dalam beberapa tahun belakangan ini. Fasilitas permesinan press ekstrusion dengan kapasitas produksi bruto 12.000 ton per tahun pada awal tahun 2010, saat ini telah ditingkatkan menjadi 24.000 ton per tahun. Di samping kuantitas, fasilitas produksi seperti anodisasi dan pengecatan aluminium section juga telah ditingkatkan sehingga mampu menambah ragam spesifikasi produk-produk yang berkualitas tinggi.
a) Production: PT Indal Aluminium Industry Tbk (the Company) showed a good operating performance in 2013. The expansion of production capacity that was initiated few years ago has started to show positive results as the production outputs for standard mill finish aluminium extrusions were 17,000 tons in 2013, compared to 15,000 tons in 2012. The growing production outputs is expected to continue in 2014 as the installed capacity runs in full. Some of the production outputs are distributed directly to the customers, some require further fabrication process to make various applications such as architectural related products, ladder products and electronic components. b) Revenues: The sales revenues from the aluminium manufacture recorded an increase from Rp.324.11 billions in 2012 to become Rp.402.29 billions in 2013. The revenues from contracting services, however, experienced a decline of Rp.21.48 billions in the same period. The export revenues increased by Rp.58.65 billions, contributing 32.63% of the total Company's revenues. The export market provides ample opportunities for Indal to expand its market coverage and product offerings to meet diverse customer expectations. The domestic sales are expected to remain stable as well as the sales from contracting services that are highly influenced by the property market in Indonesia. As the economy grows in the second half of 2014, we also expect stronger demand for aluminium products in the building and construction market. c) Profitability: The Company's gross profit and operating profit in 2013 were under pressure by the increase in raw material costs and increase in bulk sales (with less profit margins). Net profit margin that was down from 3.97% in 2012 to 0.78% in 2013 was in large part due to unrealized loss on foreign exchange. d) Increased Production Capacity: The Company is engaged in the manufacture of aluminium extrusions and the Company has a subsidiary that is involved in the building and construction industry as a aluminium facade contractor using aluminium extrusions produced by the Company. The commitment from the management to transform the Company into the leading company in the aluminium extrusion industry has started to show some positive results. The production capacity for aluminium extrusions has increased from 12,000 tons per year in 2010 to 24,000 tons per year in 2013. Further expansion and improvement have been carried out to strengthen Company's capabilities in the secondary processes such as fabrication, anodizing and powder coating of aluminium extrusions in an effort to provide customers with comprehensive range of innovative and value added products.
2) Analisis Kinerja Keuangan
2) Financial Performance Analysis
Aset : Terdapat kenaikan 26,87% pada Aset Lancar Perseroan di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, atau kenaikan sejumlah Rp.115,04 miliar. Kenaikan tersebut secara tidak langsung juga disebabkan oleh kenaikan nilai penjualan sehingga membuat nilai Piutang Usaha dan Persediaan ikut meningkat masing-masing sebesar Rp.48,42 miliar dan Rp,49,13 miliar.
Assets: The current assets of the Company increased by 26.87% in 2013, an increase of Rp.115.04 billions compared to 2012. This increase is partly related to the increased sales of the Company in 2013, which in turn caused the Company's Account Receivables and Inventory increased by Rp.48.42 billions and Rp.49.13 billions, respectively, in 2013.
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Review And Analysis Faktor yang lain adalah kenaikan nilai Kas dan Setara Kas yang sifatnya hanya sementara. Jumlah Aset Tidak Lancar meningkat Rp.38,62 miliar pada tahun 2013 terutama dikarenakan kenaikan nilai Investasi Pada Entitas Asosiasi dan kenaikan Piutang Pajak (pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai). Sehingga Total Aset ikut meningkat sebesar Rp.153,66 miliar dibandingkan tahun 2012. Liabilitas : Secara keseluruhan, total Liabilitas yang sebagian besar terdiri dari kewajiban akibat kebutuhan modal kerja, meningkat seiring dengan kinerja Perseroan. Namun tahun 2013 merupakan kebalikan dari tahun 2012 karena terdapat perubahan struktur sebagian dari Liabilitas Tidak Lancar menjadi Liabilitas Lancar. Liabilitas Lancar pada tahun 2013 naik sejumlah Rp.224,62 miliar dan Liabilitas Tidak Lancar turun sebesar Rp.68,06 miliar. Kondisi tersebut memang merupakan hal yang biasa mengingat aktifitas pendanaan kegiatan operasional dapat berubah dengan menyesuaikan posisi yang paling efisien bagi Perseroan. Total Liabilitas naik sebesar Rp.156,56 miliar. Ekuitas : Perseroan membagikan dividen atas keuntungan tahun buku 2012 sebesar Rp.7,92 miliar pada tahun 2013, sedangkan Laba Bersih tahun 2013 sendiri hanya sebesar Rp.5,02 miliar. Sehingga Jumlah Ekuitas mengalami penurunan sebesar selisih antara Laba Bersih dan pembagian dividen tersebut. Laba Rugi : Pendapatan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 9,96% sedangkan Beban Pokok Penjualan mengalami peningkatan sebesar 13,02%. Penyebab dari perbedaan tersebut diantaranya adalah kenaikan Biaya Tenaga Kerja serta Beban Penyusutan beberapa fasilitas produksi baru yang telah mulai berjalan, dan berakibat pada penurunan Laba Kotor sebesar Rp.4,60 miliar di tahun 2013 dari tahun sebelumnya. Kenaikan sebesar 8,2% yang terjadi pada Beban Usaha (operasional) masih cukup wajar mengikuti peningkatan kegiatan operasional Perseroan. Walaupun Perseroan berhasil menekan Beban Bunga Pinjaman sebesar Rp.8,04 miliar namun kenaikan Kerugian Selisih Kurs (sebagian belum terealisasi) sebesar Rp.18,86 miliar menyebabkan Laba Bersih tahun 2013 menurun dibandingkan tahun 2012. Peningkatan kinerja Perseroan pada sisi produktifitas maupun perbaikan efisiensi berkesinambungan, akan dapat mengembalikan posisi profitabilitas Perseroan ke kondisi yang lebih baik di masa mendatang. Arus Kas : Pada tahun 2013, terdapat peningkatan yang cukup besar pada akun Utang Usaha Pihak Ketiga dan Uang Muka Pelanggan, yang menyebabkan Arus Kas Dari Aktifitas Operasional (tidak langsung) menjadi positif Rp.77,75 miliar. Di sisi lain, Perseroan telah berhasil mengurangi jumlah Utang Kepada Pihak-pihak Berelasi, sehingga jumlah Arus Kas Bersih Pendanaan berkurang sebesar Rp.71,35 miliar dibandingkan posisi neraca akhir tahun 2012. Secara umum, perubahan-perubahan tersebut tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap kegiatan operasional karena hanya merupakan aktifitas manajemen sumber pendanaan yang efisien bagi Perseroan.
Another thing is that the Cash and Cash Equivalents of the Company increased temporarily. The amount of Non Current Assets increased by Rp.38.62 billions in 2013 mostly due to the increase in the stock investments (as equity in the Company's subsidiary) and due to the increase in Tax Receivables (income taxes and value added taxes). In total, the Company's Assets increased by Rp.153.66 billions in 2013. Liabilities: In general, total liabilities of the Company increased because the need for working capitals increased as well in line with the Company's performance. In the contrary with 2012, some long term loans were restructured to become short term liabilities in 2013. As the result, Current Liabilities went up by Rp.224.62 billions in 2013 and Non Current Liabilities went down by Rp.68.06 billions. The management believes this condition is not unusual because financing strategy for operational activities can be altered to suit the condition of the Company in the most efficient manner. Overall, total Liabilities of the Company increased by Rp 156.56 billions in 2013. Equity: In 2013, the Company paid out dividends of Rp.7.92 billions from the profits made in the fiscal year of 2012. On the other hand, Company's net profit in 2013 itself was Rp.5.02 billions. As a result, Company's equity was reduced by the difference between net profit and dividend pay out in 2013. Profit & Loss: The Company's revenues increased by 9.96% while the Cost of Goods Sold increased by 13.02% in 2013 as the Labor Costs and Depreciation Costs of newly acquired facilities started to increase, hence Gross Profits declined by Rp.4.60 billions in 2013, compared to the previous year. Operational expenses increased by 8.2% in line with the increase in the Company's operational activities. Although the Company managed to reduce the interest expenses by Rp.8.04 billions, the Company also experienced a loss in foreign exchange of Rp.18.86 billions (mostly unrealized loss) that caused the net profit to decline in 2013. The m a n a g em ent b el i eves t hat the strategies to improve the produc tion effici ency and p r od u cti vi t y wi l l h el p t h e C om p a ny to r et u rn to its p r ofita b i l i t y i n 2 0 1 4 . Cash Flows: The Accounts Payable and Advance Received from customers increased significantly in 2013, so that the cash flows from the operational activities become Rp.77.75 billions. On the other hand, the Company managed to pay the loans to the related parties, so that the cash flows from the financing activities declined by Rp.71.35 billions compared to the same at the end of 2012. In general, the changes in cash flows do not cause significant impact to the operational activities of the Company because it is part of the cash flow management to find the most efficient source of funds for the Company.
Laporan Tahunan
2013 Annual Report 15
Laporan Tahunan Annual Report
2013
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Review And Analysis
Pencapaian dan Proyeksi : Manajemen Perseroan cukup puas dengan kesesuaian pencapaian di tahun 2013, dari target penjualan dan beban biaya yang ditetapkan di awal tahun buku. Untuk tahun 2014, di tengah ketidak pastian politik nasional, manajemen masih cukup optimis untuk kembali mematok target pertumbuhan volume penjualan minimal 10%.
Achievements and Projections: The management of the Company is pleased with its performances throughout 2013 in achieving the sales and costs targets that were established in the beginning of the year. Looking ahead, the management remains optimistic that the Company will be successful to achieve another revenue growth of at least 10% in the midst of political year in 2014.
3) Rasio Lancar pada tahun 2013 adalah 1,24 kali, yang secara umum dapat diartikan bahwa Aset Lancar Perseroan mempunyai nilai yang cukup untuk dapat memenuhi Liabilitas Lancar. Kolektabilitas piutang juga bukan merupakan masalah karena sejak awal telah diterapkan kebijakan pembayaran di depan bagi pelanggan baru dan pelanggan ekspor ; dan keringanan masa pembayaran hanya diberikan bagi para pelanggan tertentu yang telah cukup lama menjalin hubungan usaha dengan Perseroan.
3) The ratio between Current Assets and Current Liabilities is 1.24 times, which can be perceived that the Company has sufficient Current Assets to meet its Current Liabilities. The Company's ability to collect its receivables is good. The Company implements a prudent terms of advance payment with its new and export customers and only give credit terms for its long standing customers.
4) Perseroan tidak melakukan ikatan yang material yang digunakan dalam rangka investasi barang modal. Dan harga aluminium internasional telah menjadi dasar kesepakatan harga antara Perseroan dengen pemasok, maupun pelanggan. Demikian pula dengan nilai mata uang yang menjadi denominasi, Perseroan menerapkan kebijakan lindung alami, yaitu seluruh biaya termasuk akibat perubahan nilai mata uang akan dibebankan kepada harga jual. Untuk pelanggan ekspor, Perseroan menerapkan harga jual dengan denominasi yang sama dengan mata uang dolar Amerika yang dipergunakan untuk pembelian bahan, bahkan penjualan domestik pun menggunakan dasar perhitungan dari nilai tukar mata uang yang sama dengan pembelian bahan, yang dikurskan ke mata uang Rupiah. 5) Tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi. 6) Tidak terdapat komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban yang bersifat khusus. 7) Tidak terdapat peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih. 8) Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, dampak perubahan harga bahan tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja penjualan/pendapatan serta laba dari Perseroan, karena perubahan itu dapat ditranslasikan ke harga jual produk. Para pelanggan pun sudah cukup memahami perubahan harga yang mengacu kepada pergerakan harga internasional aluminium. 9) Terdapat kegiatan korporasi (corporate action) yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan, namun sifatnya tidak material. Sebagai bagian dari upaya menambah likuiditas transaksi saham Perseroan, maka berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan Juni 2013 disetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perseroan (stock-split), satu saham dipecah menjadi dua saham. Pelaksanaannya telah dilakukan pada tanggal 12 Pebruari 2014. 10) Dalam beberapa tahun belakangan ini, aluminium ekstrusion sebagai alternatif bahan konstruksi justru mulai
16
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
4) The Company did not engage in any material commitments in order to support its capital investments. In line with common practice in the industry, the Company uses international price as the base to determine the price of aluminium that will be used in every contracts it made with the suppliers and customers. The Company implements a natural hedging policy to consider all the possible costs, including any costs related to the foreign exchange, and build them into its selling prices. All the export sales are made in the US Dollars, the same currency that is used to purchase the raw materials. The prices for local sales are also calculated by taking into account the exchange rate of the US Dollars against the Indonesian Rupiah. 5) There is no financial information that could be considered as material. 6) There is no substantial components from the revenues or costs. 7) There is no significant increase or decline in the Company's sales or revenues. 8) The fluctuation in the raw materials costs does not have significant impact to the financial performances of the Company because the fluctuation in raw material costs is translated into its selling prices. It is a common practice and knowledge in the aluminium industry to use internationally published price as the base to determine aluminium price in every transactions. 9) There is a corporate action taking place after the date of Company's audited report, but is not considered to be material. In order to increase its liquidity in the stock market, the General Shareholders Meeting of the Company in June 2013 decided to do a stock split on the Company's shares, 1 stock becomes 2 stocks, effective on 12 February 2014. 10) In general, the management of the Company believes in the bright future of the aluminium extrusions. Its unique and advantageous characteristics has made aluminium as the material of choice in the building and construction applications.
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Review And Analysis mendapat perhatian dari konsumen sebagai pengganti kayu yang semakin mahal dan membutuhkan perawatan khusus. Oleh karena itu manajemen yakin bahwa prospek usaha Perseroan akan makin membaik di masa mendatang. 11) Dengan adanya fasilitas produksi yang terintegrasi, Perseroan cukup leluasa dalam menetapkan strategi pemasaran produknya. Pasar domestik tetap menempati prioritas utama sebagai tujuan penjualan karena marjin keuntungan yang lebih baik. Namun pasar ekspor yang sangat luas juga bisa menyerap produk Perseroan dalam kuantitas yang sangat besar. Perseroan yang juga telah memasuki bidang usaha jasa konstruksi sejak tahun 1993, saat ini telah menjadi pilihan utama di pasar regional untuk kontraktor pemasangan façade dan curtain wall bagi gedung-gedung bertingkat. 12) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan di bulan Juni 2013 juga menyetujui pembagian dividen dari laba tahun buku 2012, sebesar Rp.7,92 miliar atau Rp.50,- per saham, yang telah dilakukan pembayarannya pada tanggal 18 September 2013. Sedangkan pada tahun 2012 tidak ada pembagian dividen. 13) Dana hasil penawaran umum pada tahun 1994 telah dimanfaatkan seluruhnya sebagai sumber pendanaan berbagai investasi Perseroan baik untuk perluasan fasilitas maupun diversifikasi usaha. 14) Tidak terdapat transaksi yang material maupun yang mengandung benturan kepentingan selama tahun buku 2013. 15) Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan dan berdampak penting terhadap laporan keuangan. 16) Terdapat perubahan kebijakan akuntansi akibat perubahan aturan Standar Akuntansi Keuangan yang merubah format Laporan Keuangan, namun tidak menimbulkan dampak terhadap isi Laporan Keuangan.
11) One of the Company's competitive advantages is being a vertically integrated manufacturer of aluminium extrusions that allows the Company to position itself and products in much broader range of market coverage. The domestic market remains the priority for Company's products due to its higher profit margin. On the other hand, the export market provides ample opportunities for the Company products in much larger quantity. In the construction services, the Company since 1993 has supplied aluminium products to various high rise building and obtained a reputation as one of the leading contractors for the installation of aluminium curtain walls in the region. 12) The General Shareholders Meeting in June 2013 agreed to pay out dividends from the profit made in the accounting book of 2012 at the amount of Rp.7.92 billions or Rp.50 per share. The dividend payment was already made on 18 September 2013. In 2012, the Company did not pay any dividends. 13) The funds raised by the Company's initial public offering in 1994 have been fully utilized for investment activities, either on facility expansions or business diversifications. 14) There was no any transaction that are considered to be material and to be a conflict of interest in 2013. 15) There was no change in the regulation or policy that has significant impact to the Company and its financial reports. 16) There were some changes in the accounting policy as result of changes in the Financial Accounting Standards that required change in the format of Financial Reports, however it had no impact to the contents of Company's financial reports.
Laporan Tahunan
2013 Annual Report 17
Laporan Tahunan Annual Report
2013
18
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Selama beberapa tahun terakhir, tema keterbukaan informasi, akuntabilitas dan kemandirian pengurus, pertanggungjawaban, serta kesetaraan pemegang saham telah berkembang sangat pesat dan mendalam. Tata Kelola Perusahaan yang baik secara umum sudah menjadi sebuah prasyarat bagi sebuah perusahaan yang ingin berkembang dengan sehat searah dengan harapan para pemegang saham dan seluruh pihak yang berkepentingan. Penerapan prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan dalam setiap aktifitas operasional PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Perseroan) adalah juga menjadi bagian dari budaya kerja, baik pada kegiatan operasional maupun hubungan dengan seluruh pihak terkait.
The concept of Good Corporate Governance that includes information transparency, management accountability and independence, responsibility and equality among the shareholders has been embraced by more and more companies in recent years. They have recognized that the implementation of Good Corporate Governance in a company would prove to be beneficial for a company to grow in line with the expectation of its stakeholders. At PT Indal Aluminium Industry (the Company), the basic principles of Good Corporate Governance have always been observed in every operational activities and relationships with its stakeholders as part of its corporate culture.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan Perseroan, di antaranya adalah : - melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi - membantu perencanaan pengembangan perusahaan - membantu penyusunan anggaran perusahaan - memastikan fungsi kontrol Komite Audit berjalan dengan baik - melaksanakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta melakukan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Anggota Dewan Komisaris ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun total nilai remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah sebesar Rp.2.286.240.000,untuk tahun 2013. Pada tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan pertemuan dengan frekuensi 30 kali, dengan tingkat kehadiran 70%.
The Board of Commissioners hold a supervisory role in the Company that includes: - to supervise and provide suggestions to the Board of Directors in the context of the Company - to assist the Board of Directors in developing the Company - to assist the Board of Directors in the Company's financial budget - to ensure the controlling function of the Audit Sommittee is accomplished - to carry out the decisions assigned by the Shareholders General Meeting and the Company's Articles of Association Members of the Board of Commissioners are appointed by the General Shareholders Meeting. The total remuneration received by the Board of Commissioners in 2013 was Rp.2,286,240,000. In 2013, the Board of Commissioners conducted 30 meetings with a 70% attendance level.
Direksi
Board of Directors
Direksi bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan strategi perusahaan, kegiatan operasional, penetapan target-target kerja, dan hal-hal penting lainnya untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Dengan pembagian sebagai berikut : - Presiden Direktur bertugas memimpin pelaksanaan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta menjadi koordinator dari seluruh anggota Direksi yang lain dalam melaksanakan tugas dan wewenang Direksi yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar - Direktur Eksekutif (Executive Managing Director) dengan dibantu anggota Direksi yang lain, bertugas membawahi Divisi Pemasaran, Divisi Produksi, Divisi Keuangan, Divisi Akuntansi, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Internal Audit. Anggota Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun total nilai remunerasi yang diterima oleh Direksi adalah sebesar Rp.2.256.000.000,- untuk tahun 2013. Pada tahun 2013 Direksi mengadakan pertemuan dengan frekuensi 30 kali, dengan tingkat kehadiran 85%. Anggota Direksi secara rutin diberikan kesempatan mengikuti seminar dan loka karya untuk meningkatkan kompetensi di bidang yang menjadi tanggung jawab masing-masing.
The Board of Directors is responsible for the planning and implementation of company's strategies, objectives, and other important matters such as details of action plans to achieve the company’s objectives. - President Director of the Company is responsible to lead the Board of Directors and act as the coordinator for the implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors as assigned by the Company's Articles of Incorporation. - The Executive Managing Director with the supports and assistances from other members is responsible for overseeing the operational divisions within the Company: Marketing, Production, Finance, Accounting, Human Resources, Information Technology and Internal Audit. Members of the Board of Directors are appointed by the General Shareholders Meeting. Total remuneration of the BOD in 2013 was Rp.2,256,000,000. In 2013, the Board of Directors had 30 meetings with attendance level of 85%. The members of board of Directors are given the opportunities to attend seminars and professional trainings in an effort to continuously enhance their respective competences.
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Komite Audit Komite Audit beranggotakan 3 orang yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pengurus Perseroan, dan diketuai oleh Komisaris Independen. Komite Audit ditunjuk dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen, dengan masa jabatan mulai tahun 2013 hingga tahun 2014. Budiprajogo Limanto (Ketua) : Memulai karir di kelompok usaha yang terafiliasi dengan Perseroan sejak 1968. Selain menjabat berbagai posisi di sepanjang karirnya, saat ini menjadi Komisaris Independen Perseroan. Heri Kustiyono Rudiantoro : Menyelesaikan pendidikan bidang Ekonomi Akuntansi di Surabaya, dan telah berkarir di Kantor Akuntan Publik sekitar 17 tahun. Dina Kusumawati : Menyelesaikan pendidikan bidang Ekonomi Akuntansi di Surabaya, dan telah berkarir di Kantor Akuntan Publik sekitar 8 tahun. Komite Audit dibentuk untuk mendukung fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perseroan. Pertemuan dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan tingkat kehadiran 100%. Kegiatan utama Komite Audit selama tahun 2013 adalah mencatat dan menelaah setiap kebijakan yang diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen dan pengelolaan struktur keuangan Perseroan, untuk selanjutnya memberikan laporan dan masukan kepada Dewan Komisaris
Audit Committee The Audit Committee consists of 3 members who are not affiliated to the management of the Company and is chaired by the Independent Commissioner. The Audit committee was elected and appointed by the Board of Commissioners for effective period of 2013 to 2014. Budiprajogo Limanto (Leader): Started his career in Company's affiliated business group since 1968. He has served as Company's independent commissioner since 2009 and has since held several positions within the Group. Heri Kustiyono Rudiantoro: Finished his Economic study in Surabaya with accounting major and had career in Public Accountant firm for 17 years. Dina Kusumawati: Finished her Economic study in Surabaya with accounting major and had career in Public Accountant firm for 8 years. The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in their supervisory functions. The Audit Committee has access to any Company’s internal information/data. The committee met once every 3 months in 2013 with 100% attendance level. The main job of the Audit Committee in 2013 was to review and record every policy made by the Board of Directors which was related to the management of the operational activities and financial structure of the Company. The reports from the Audit Committee are presented to the Board of Commissioners.
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi kepada publik atas hal-hal yang perlu diketahui tentang Perseroan, memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Direksi mengenai peraturan/ketentuan pasar modal yang berlaku, mengelola Daftar Pemegang Saham, mempersiapkan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik, serta menyampaikan laporan keuangan, laporan tahunan dan sebagainya, dengan tepat waktu. Pada tahun 2006, Direksi menunjuk Ariawan Wiradinata sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Sebelumnya, yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan di bidang manajemen keuangan di Surabaya, kemudian bergabung di kelompok usaha Maspion sejak tahun 1995.
Corporate Secretary The Corporate Secretary has the responsibility to disseminate necessary information associated with the Company to public, provides inputs to the Board of Commissioners and the Board of Directors related to the capital market regulatory requirements, maintains Shareholders List, facilitates Shareholders' General Meeting and Public Expose, and ensures compliance with all reporting requirements (financial report, annual report, etc.) on time. The role of Corporate Secretary in the Company has been served by Ariawan Wiradinata since 2006. He finished his financial management study in Surabaya, then started to serve Company's affiliated business group in 1995.
Unit Audit Internal Unit Audit Internal Perseroan berfungsi membantu Direksi dalam menjalankan tugas pengawasan atas seluruh kegiatan Perseroan. Juga melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan operasional dan keuangan Perseroan, melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan, serta membuat laporan dan saran perbaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal berpedoman pada Piagam Audit Internal, serta bekerjasama dengan Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses seluruh data dan informasi Perseroan. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit, yang bertanggung jawab penuh kepada Direktur Utama. Pada tahun 2011, Direksi menunjuk seorang Internal Auditor yaitu:
Internal Audit Unit The Internal Audit Unit's role is to assist the Board of Directors to conduct supervisory tasks on all activities of the Company. The supervisory tasks of this unit is to suport the supervision and evaluation of the Company's operational and financial activities, to arrange special investigation if needed, then to prepare reports and improvement suggestions to the President Director and the Board of Commissioners. In performing its duties, the Internal Audit Unit is guided by Internal Audit Charter, and together with Audit Committee have the authority to access all Company's data and information. The Internal Audit Unit is led by a Unit Head,who is fully responsible to the President Director. In 2011, the Board of Directors assigned the following Internal Auditor:
Laporan Tahunan
2013 Annual Report 19
Laporan Tahunan Annual Report
2013
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Handoyo Gozali : Meraih gelar kesarjanaan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 1995. Setelah itu langsung bergabung dengan kelompok usaha Maspion di bagian Internal Control System hingga saat ini. Pada tahun 2013 Unit Audit Internal telah melaksanakan pemeriksaan atas efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasional dan keuangan Perseroan dengan baik, serta memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk pembenahan, serta memantau dan menganalisa tindakan pembenahan tersebut, untuk kemudian dilaporkan kepada Direksi.
Handoyo Gozali : Finished his degree at the Institute Teknologi Sepuluh November Surabaya in 1995. He has joined Maspion Group as part of Internal Control System team until present day. In 2013, the Internal Audit Unit has reviewed over efficiency and effectivity of the Company's operational and financial activities very well, also provided objective opinions for the improvement as well as monitored and analyzed the actions for improvement, then report it to the Board of Directors.
Sistem Pengendalian Interen dan Sistem Manajemen Resiko Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal pada semua aspek operasional secara konservatif, terutama pada bidang keuangan dan produksi. Sedangkan manajemen resiko secara kongkrit diterapkan pada aktifitas usaha yang terkait dengan pengadaan bahan, piutang dagang dan posisi aset Perseroan. Pada bisnis manufaktur aluminium ekstrusion seperti bidang usaha Perseroan, salah satu resiko utamanya adalah kompetisi. Kompetisi tersebut bisa berasal dari pesaing dalam industri tersebut, maupun dari produk-produk substitusi. Sebagai industri yang bersifat semi komoditi, jenis produk Perseroan bisa diperoleh dari sumber-sumber lain juga. Sehubungan dengan hal ini, loyalitas pelanggan harus selalu dijaga. Di antaranya dengan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan secara terus menerus kepada pelanggan.
Internal Control System and Risk Management System The Company implements an internal control system in every operational aspects with conservative approaches, especially in financial and production related aspects. The company also implements risk management in its business activities that are related to the raw material supply, trade receivables and Company's assets. One of the main risks in the Company's main business (manufacture of aluminium extrusions) is the business competition. The competition may come from within the industry or from the industry of substitute products. This suggests that similar products as replacements to the Company's products may come from a number of sources. In this connection, customer loyalty must be maintained properly, among others through improvement in product quality and services.
Perkara Penting Tidak terdapat perkara hukum penting yang dihadapi oleh Perseroan, maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, selama tahun 2013. Perseroan telah melaksanakan seluruh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2012 dan tahun 2013.
Substantial Affair During 2013, there was no legal proceeding associated with the Company or the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors The Company has executed all decisions assigned by the Shareholders General Meeting that was conducted in both 2012 and 2013.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan, Perseroan mendukung bebagai aktifitas sebagai berikut : 1. Kegiatan sosial di masyarakat dan lingkungan seperti kegiatan donor darah masal dan pembagian kebutuhan pokok untuk masyarakat yang tidak mampu pada hari-hari besar tertentu. 2. Penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian bahan bakar berdasar minyak bumi, dan menggantikannya dengan gas alam. 3. Melaksanakan kebijakan pengurangan penggunaan kertas untuk membantu melestarikan hutan, serta menggunakan lebih banyak fasilitas elektronik sebagai pengganti kertas untuk kegiatan administrasi dan komunikasi. 4. Partisipasi dalam dunia pendidikan berupa kesempatan bagi penelitian ilmiah maupun praktek kerja lapangan bagi para peneliti dan pelajar. Informasi mengenai Perseroan dapat diperoleh dengan mengirimkan permintaan kepada :
Corporate Social Responsibility As part of its social responsibility, the Company always supports the social activities such as: 1. Social events in its surrounding neighborhood such as blood-donor program by its corporate wide employees and distribution of basic needs donation to the poor community on special days. 2. to promote the use of environmental friendly energy such as natural gas 3. to promote the use of paperless technology in the administration and communication activities of the Company 4. to participate in the scientific research and apprentice program for university students and researches Information regarding Perseroan is available upon request at :
Corporate Secretary Department PT Indal Aluminium Industry Tbk. Kompleks Maspion Unit-1 Sawotratap, Sidoarjo - 61254, Indonesia Phone. (62-31) 853 1351| Fax: (62-31) 853 2812
20. 20
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Registered Public Accountants Accountants & business advisers
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Consolidated Financial Statements For the years ended December 31, 2013 and 2012 Beserta Laporan Auditor Independen/ With Independent Auditors’ Report thereon
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan is a member firm of the PKF International Limited network of legally independent firms and does not accept any responsibility or liability for the actions or inactions on the part of any other individual member firm or firms.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Per 31 Des 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of Dec 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Notes
2013
2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2e, 2g, 4, 33 Investasi jangka pendek 2c, 2f, 2g, 5 Piutang usaha Pihak ketiga, neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.904.833.131 pada tahun 2013 dan sebesar Rp 1.784.896.824 pada tahun 2012 2c, 2g, 2h, 6 Pihak-pihak berelasi 2c, 2g, 2p, 7, 33 Piutang lain-lain Pihak ketiga 2g Pihak-pihak berelasi 2g, 2p, 33 Persediaan, neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.083.261.193 pada tahun 2013 dan sebesar Rp 3.200.174.141 pada tahun 2012 2i, 8 Pajak dibayar dimuka 2q, 20a Uang muka pembelian 2c, 2g, 9 Beban dibayar dimuka 2g, 2j
17.078.141.406 55.219.994.909
4.187.699.666 51.594.840.622
158.487.671.528 2.654.454.925
111.004.652.640 1.717.260.500
467.893.321 598.811.000
539.127.846 976.029.337
278.253.349.270 10.080.231.172 18.554.381.607 1.839.405.675
229.122.407.877 14.425.762.919 12.744.078.836 1.886.373.751
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Accounts receivable Third parties, net of provision for declining in value of Rp 1,904,833,131 in 2013 and Rp 1,784,896,824 in 2012 Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories, net of provision for declining in value of inventories of Rp 3,083,261,193 in 2013 and Rp 3,200,174,141 in 2012 Prepaid taxes Advance payments Prepaid expenses
JUMLAH ASET LANCAR
543.234.334.813
428.198.233.994
TOTAL CURRENT ASSETS
2k, 10, 33
85.487.121.671
73.532.517.107
2m, 11 2q, 20d 2q, 20b
84.097.628.783 4.840.938.533 45.559.664.484
82.994.324.633 3.218.685.463 21.381.382.271
2o, 12 2m
2.029.039.677 616.194.960 16.486.455
2.148.394.952 718.194.960 32.486.455
NON-CURRENT ASSETS Investments in associated entity Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 163,117,698,465 in 2013 and Rp 153,842,860,007 in 2012 Deferred tax assets Taxes receivables Investment property, net of accumulated depreciation of Rp 358,065,827 in 2013 and Rp 238,710,552 in 2012 Intangible asset Other assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
222.647.074.563
184.025.985.841
TOTAL NON CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
765.881.409.376
612.224.219.835
TOTAL ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap, neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 163.117.698.465 pada tahun 2013 dan sebesar Rp 153.842.860.007 pada tahun 2012 Aset pajak tangguhan Piutang pajak Properti investasi, neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 358.065.827 pada tahun 2013 dan Rp 238.710.552 pada tahun 2012 Aset tak berwujud Aset lain-lain
See accompanying notes to consolidated financial statements which form an integral part of the consolidated financial statements
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini. 1
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 31 Des 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of Dec 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Notes
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LANCAR Utang usaha Pihak ketiga 2c, 2g, 13 Pihak-pihak berelasi 2c, 2g, 2p, 14, 33 Utang pajak 2q, 20c Beban yang masih harus dibayar 2g, 15 Uang muka pelanggan 2c, 2g, 16 Pinjaman bank jangka pendek 2c, 2g, 17 Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2c, 2g, 18 Pendapatan diterima dimuka 2g Utang lain-lain 2c, 2g
CURRENT LIABILITIES Accounts payable Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Unearned Revenue Other payables
154.024.450.919 3.741.556.237 3.751.671.573 32.417.355.001 165.644.596.422 33.874.650.515
43.904.723.088 11.596.008.580 2.419.305.604 33.560.669.901 62.085.545.181 39.882.738.704
44.902.721.569 1.084.120.318
19.041.389.507 83.785.313 2.246.703.474
439.441.122.554
214.820.869.351
105.135.913.554
49.620.823.901
73.341.877.480
200.528.093.000
21.644.692.662
18.036.171.188
Payable to related parties Estimated liabilities for employees benefits
JUMLAH LIABILITAS TIDAK LANCAR
200.122.483.696
268.185.088.089
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS
639.563.606.250
483.005.957.440
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS LANCAR LIABILITAS TIDAK LANCAR Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2c, 2g, 18 Utang kepada pihak-pihak berelasi 2g, 2p, 19, 33 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2r, 29
EKUITAS
Kepentingan non-pengendali
Long term bank loans, net of current maturity portion
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 500 per lembar saham Modal dasar 308.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh158.400.000 saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali Saldo laba
TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
Equity Attributable to Owners of the Parent Capital stock - nominal value Rp 500 of per share Authorized capital 308,000,000 shares Subscribed and paid-up capital 158,400,000 shares Additional paid-in capital Other equity component Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings
21 2s, 22
79.200.000.000 25.273.586.536
79.200.000.000 3.740.000.000
2s, 22
21.844.216.590
21.533.586.536 24.744.675.859
126.317.803.126
129.218.262.395
-
-
Non-controlling interest
126.317.803.126
129.218.262.395
765.881.409.376
612.224.219.835
TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
2b, 38
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
See accompanying notes to consolidated financial statements which form an integral part of the consolidated financial statements
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini. 2
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Notes
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN
2d, 24 2d, 25
LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Keuntungan penjualan aset tetap, neto Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Realisasi penurunan nilai persediaan Beban pajak Pendapatan sewa Lain-lain, neto
2d, 26 2d, 26 11
640.702.671.875 (543.734.498.617)
582.654.361.422 (481.086.902.118)
96.968.173.258
101.567.459.304
(11.764.259.547) (48.445.621.833)
(10.708.362.729) (43.412.889.354)
1.093.545.237
-
SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses Gain on disposal of fixed assets, net Provision for declining in value of accounts receivable Realization for declining in value of inventories Tax expenses Rental income Others, net
(119.936.307)
(968.360.124)
2i, 8
138.836.503 (1.633.219.677) 268.200.000 (1.945.968.744)
231.224.489 (2.130.801.070) 89.424.000 (776.812.502)
34.559.748.890
43.890.882.012
852.910.431 (12.537.952.736)
1.238.359.645 (20.577.692.830)
Interest income Interest expenses
(29.084.263.634)
(10.227.327.104)
17.571.549.775
16.020.251.481
Loss on foreign exchange, net Net profit portion of associated entities
11.361.992.726
30.344.473.204
INCOME BEFORE TAX
(6.932.568.065) (1.032.137.000) 1.622.253.070 5.019.540.731
(7.576.913.086) (122.513.500) 510.441.923 23.155.488.541
33
2d, 27 2d, 28
2k, 10
Pembayaran pinjaman bank MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini - final Pajak kini - tidak final Pajak tangguhan LABA BERSIH
2012
2h, 6
LABA USAHA Pendapatan bunga Beban bunga Kerugian kurs mata uang asing, neto Bagian laba bersih entitas asosiasi
2013
2q, 20d
TAX BENEFIT (EXPENSES) Final - current tax Non final - current tax Deferred tax NET INCOME
-
-
Other comprehensive income, net of tax
5.019.540.731
23.155.488.541
NET COMPREHENSIVE INCOME
Pendapatan komprehensif lain, bersih setelah pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH
OPERATING PROFIT
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
5.019.540.731 -
23.155.488.541 -
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent Non - controlling interest
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH
5.019.540.731
23.155.488.541
NET COMPREHENSIVE INCOME
31,69
146,18
NET INCOME PER SHARE
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2t, 32
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini. 3
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
Modal ditempatkan dan disetor/ Subscribed and Catatan/ paid-up Notes capital stock
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transaction of entities under Saldo laba/ common control Retained earnings
Jumlah sebelum kepentingan non-pengendali/ Total Kepentingan before non-pengendali/ non-controlling Non-controlling interest interest
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
79.200.000.000
3.740.000.000
21.533.586.536
1.589.187.318
106.062.773.854
-
106.062.773.854
Balance as of January 1, 2012
-
-
-
23.155.488.541
23.155.488.541
-
23.155.488.541
Net comprehensive income for the current year
Saldo per 31 Desember 2012
79.200.000.000
3.740.000.000
21.533.586.536
24.744.675.859
129.218.262.395
-
129.218.262.395
Balance as of December 31, 2012
Saldo per 1 Januari 2013
79.200.000.000
3.740.000.000
21.533.586.536
24.744.675.859
129.218.262.395
-
129.218.262.395
Balance as of January 1, 2013
-
-
-
Saldo per 1 Januari 2012
Laba bersih komprehensif tahun berjalan
Pembagian deviden Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 38 (Revisi 2012)
-
21.533.586.536
Laba bersih komprehensif tahun berjalan
-
-
79.200.000.000
25.273.586.536
Saldo per 31 Desember 2013
21,22,23,38
(7.920.000.000)
(7.920.000.000)
-
(7.920.000.000)
Distribution of dividend
-
-
-
-
Adoption of Statement of Financial Accounting Standard 38 (Revised 2012)
-
5.019.540.731
5.019.540.731
-
5.019.540.731
Net comprehensive income for the current year
-
21.844.216.590
126.317.803.126
-
126.317.803.126
Balance as of December 31 , 2013
(21.533.586.536)
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini. 4
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2013 dan 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) Catatan/ Note
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Pembayaran bunga pinjaman Penerimaan hasil restitusi pajak Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan deposito berjangka dan rekening giro Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen dari entitas asosiasi Perolehan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
2013
2012
638.100.870.720
598.243.426.900
(542.296.172.219) 852.910.431
(679.824.244.868) 1.238.359.645
(12.106.886.274) (6.795.982.424)
(19.828.924.377) 5.761.328.023 (4.996.496.406)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Interest received Payment of interest and financial expenses Received from tax restitution Payment of income tax
77.754.740.234
(99.406.551.083)
Net cash provided by (used in) operating activities
(3.625.154.287) 1.093.545.237
(31.337.969.788) -
5.616.945.210 (11.607.840.800)
3.055.811.537 (21.013.862.329)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement of time deposit and current account Proceeds from sale of fixed assets Dividends received from associated entities Acquisitions of fixed assets
(8.522.504.640)
(49.296.020.580)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang bank Penambahan/(pembayaran) utang kepada pihak-pihak berelasi Pembagian dividen Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
CASH FLOWS FROM FINANCING 87.380.561.495 (23.622.975.405)
(18.592.500.098)
(127.186.215.520) (7.920.000.000)
162.895.093.000 -
ACTIVITIES Proceeds of bank loans Payment of bank loans Proceeds/payments of payable to related parties Distribution of devidend
(71.348.629.430)
144.302.592.902
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(2.116.393.836)
(4.399.978.761)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Dampak perubahan selisih kurs
4.187.699.666 15.006.835.576
3.495.948.690 5.091.729.737
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of exchange rate differences
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
17.078.141.406
4.187.699.666
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
10.454.215.717
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES: Non-cash investing and financing activities: Reclassification on assets in progress to fixed assets
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN: Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi aset tetap dalam penyelesaian ke aset tetap
9.185.411.834
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENT
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini. 5
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Indal Aluminium Industry Tbk ("Entitas") didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, S.H., notaris di Jakarta yang kemudian diubah dengan akta No. 2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. YA. 5/406/9 tertanggal 14 Desember 1973 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 1 tanggal 2 Januari 1974. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 53 tanggal 20 September 2013 dari Bambang Heru Djuwito, S.H., MH, notaris di Surabaya mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan masih dalam proses pengurusan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
PT Indal Aluminium Industry Tbk (the "Entity") was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No.12 year 1970 based on notarial deed No. 62 dated July 16,1971 of Djoko Supadmo, S.H., notary in Jakarta which was amended by notarial deed No. 2 dated November 1, 1973 of Eliza Pondaag, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No.YA.5/406/9 dated December 14, 1973 and was published in the State Gazette No.1 dated January 2, 1974. The articles of association of the Company have been amended several times, most recently by notarial deed No.53 dated September 20, 2013 of Bambang Heru Djuwito, S.H., MH, notary in Surabaya, concerning the changes in its articles of association to conform with Corporate Law No. 40 year 2007 on Limited Companies, and still in the prosess to get approval by the Minister of Regulation and Law.
Kantor pusat Entitas beralamat di Jl. Kembang Jepun No. 38 40 Surabaya 60162, dengan pabrik berlokasi di Maspion Unit I Gedangan, Sidoarjo.
The Entity head office is located at Jl. Kembang Jepun No. 38 - 40 Surabaya 60162 and its plants are located in Maspion Unit I Gedangan, Sidoarjo.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan entitas terutama meliputi bidang manufaktur aluminium sheets, rolling mill, dan extrusion plant. Entitas mulai berproduksi secara komersial pada bulan Januari 1974.
In Accordance with articles number 3 of Entity article association, the scope of its activities is mainly to engage in the manufacture of aluminium sheets, rolling mill, and plant extrusion. The Entity started commercial operations in January 1974.
Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk Australia, Asia dan Eropa. Jumlah karyawan (termasuk karyawan tidak tetap) Entitas dan Entitas Anak rata-rata 1.538 dan 1.418 orang pada tahun 2013 dan 2012.
The Entity product are marketed both domestically and internasionally, including Australia, Asia and Europe. The Entity and Subsidiaries had an average total number of employees (including non permanent employees) of 1,538 and 1,418 employees in 2013 and 2012.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors
Entitas tergabung dalam kelompok usaha Maspion. Susunan pengurus Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Entity is part of Maspion group. The Entity management on December 31, 2013 and 2012, consist of the following:
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners 31 Des 2013 / Dec 31, 2013 31 Des 2012 / Dec 31, 2012 Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Angkasa Rachmawati Alim Mulia Sastra Gunardi Budiprajogo Limanto Supranoto Dipokusumo
Angkasa Rachmawati Gunardi Budiprajogo Limanto Supranoto Dipokusumo
6
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
a. Establishment and general information (continued) Board of Commissioners and Board of Directors (continued)
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (lanjutan)
Dewan Direktur/ Board of Directors 31 Des 2013 / Dec 31, 2013 Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
31 Des 2012 / Dec 31, 2012 Alim Markus Alim Satria Alim Prakasa Welly Muliawan Cahyadi Salim
Alim Markus Alim Mulia Sastra Alim Prakasa Welly Muliawan Cahyadi Salim
President Director Director Director Director Director
The Entity Audit Committee at December 31, 2013 and 2012 consist of the following:
Susunan Komite Audit Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 adalah:
Komite Audit/ Audit Committee Ketua Anggota Anggota
31 Des 2013 / Dec 31, 2013
31 Des 2012 / Dec 31, 2012
Budiprajogo Limanto Heri Kustiyono Rudiantoro Dina Kusumawati
Budiprajogo Limanto Heri Kustiyono Rudiantoro Dina Kusumawati
Salaries and allowances for Board of Commisioners and Board of Directors of December 31, 2013 and 2012 were as follows:
Perincian gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 31 Des 2013 / Dec 31, 2013
31 Des 2012 / Dec 31, 2012
2.286.240.000 2.256.000.000
2.052.000.000 2.340.000.000
Dewan Komisaris Dewan Direksi b. Entitas Anak yang dikonsolidasi
Chief Members Members
Board of Commissioners Board of Directors
b. Consolidated Subsidiaries The Entity has ownership interest in the following Subsidiaries:
Entitas memiliki saham Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
PT Indalex
Sidoarjo
PT Indal Investindo
Surabaya
PT Indal Servis Sentra
Surabaya
Jasa Konstruksi/ Construction Services Investasi/ Investment Perdagangan Umum/ General Trading Jasa Software/ Software Services
PT ERP Multisolusi Indonesia Surabaya 99,99% dimiliki PT Indal Investindo/ Owned by PT Indal Investindo
7
Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun operasional komersial/ Start of commercial operations
99,99%
1993
254.200.524.280
99,99%
1997
100.647.796.483
99,99%
1999
-
99,99%
1999
1
Jumlah aset per 31 Desember 2013/ Total assets as of December 31, 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
c. Penawaran umum efek Entitas
c. Public offering of shares of the Entity
Pada tanggal 10 Nopember 1994, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1848/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 13.200.000 saham Entitas kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 10, 1994, the Entity obtained notice of effectively from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its Letter No. S-1848/PM/1994 for its public offering of 13,200,000 shares. On December 5, 1994, these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Entitas sejumlah 158.400.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On December 31, 2013 and 2012, all of the Entity shares totalling to 158,400,000 shares are listed in Indonesia Stock Exchange.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian PT Indal Aluminium Industry Tbk dan Entitas Anak disusun oleh manajemen berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia dan diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2014.
The consolidated financial statements of PT Indal Aluminium Industry Tbk and its Subsidiaries were prepared by the management in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard and completed on March 21, 2014.
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements
Pernyataan kepatuhan
Statement of compliance
Laporan keuangan konsolidasian ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.
Consolidated financial statements prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards ("SAK"). The accounting policies adopted are in accordance with the policies used to prepare consolidated financial statements as described below.
Prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan peraturan mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") (dahulu bernama BAPEPAM-LK) sesuai dengan Surat Keputusan No. Kep-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards in Indonesia (“SAK”) comprising of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK) and Regulation of the Financial Services Authority ("OJK") (formerly BAPEPAM-LK) for the guidance on financial statements presentation and disclosures as mentioned by the Decision Letter No. Kep347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian tersebut adalah mata uang Rupiah dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Rupiah currency while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
8
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
AKUNTANSI
Prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
Basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
b. Prinsip Konsolidasian
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas dan laporan keuangan seluruh Entitas Anak yang berada di bawah pengendalian Entitas (Catatan 1b).
The consolidated financial statements include the Entity financial statements and the financial statements of all Subsidiaries that are controlled by the Entity (Note 1b).
Entitas telah menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri". PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
The Entity has adopt PSAK No. 4 (Revised 2009), "Consolidated and Separate Financial Statements". PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar Entitas dan Entitas Anak telah dieliminasi.
All significant balance and transactions between the Entity and its Subsidiaries have been eliminated.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara Entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Entity obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Entity owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an Entity.
Pengendalian juga ada ketika Entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat: - Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; - Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; - Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau; - Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Control also exists when the parent owns half of less of the voting power of an Entity when there is:
9
-
-
-
Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; Power to govern the financial and operating policies of the Entity under a statute or an agreement; Power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the Entity is by that board or body; or; Power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the Entity is by that board or body.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
b. Principles of Consolidation (continued) Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
AKUNTANSI
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas: - Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; - Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; - Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan - Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba (rugi) komprehensif dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Entitas, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
c. Penjabaran mata uang asing
In case of loss of control over a Subsidiary, the Entity: -
-
Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; Derecognizes the carrying amount of any NCI; Derecognizes the cummulative translation differences, recorded in equity, if any; Recognizes the fair value of the consideration received; Recognizes the fair value of any investment retained; Recognizes any surplus or deficit in the statements of comprehensive income; and Reclassifies the parent's share of components previously recognized in other comprehensive income to the statements of comprehensive income or transferred to retained earnings, as appropriate. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Entity, which are presented in consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent Entity.
c. Foreign currency translation
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Entitas menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
The Entity maintain its accounting records in Rupiah and transactions in foreign currencies are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, termasuk keuntungan atau kerugian sehubungan dengan kontrak valuta berjangka.
As of the statements of financial position dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at such dates as published by Bank Indonesia. The net foreign exchange gains or losses arising are recognized in the current year’s consolidated statements of comprehensive income, including gains or losses arising from forward exchange contract.
10
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Foreign currency translation (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Exchange rates used as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: 31 Des 2013 / Dec 31, 2013
United States Dollar Hongkong Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Ren Mingbi Euro Australian Dollar New Taiwan Dollar New Zealand Dollar Canadian Dollar Thailand Bath
12.189 1.572 9.628 116 20.097 1.999 16.821 10.876 408 10.021 11.443 371
Penjabaran ini berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") (dahulu bernama BAPEPAM-LK) No. Kep-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten.
d. Pengakuan pendapatan dan beban
31 Des 2012 / Dec 31, 2012 9.670 1.247 7.907 112 15.579 1.537 12.810 10.025 335 7.931 9.722 316
This translation is based on the decision letter of the Regulation of the Financial Service Authority ("OJK") (formerly BAPEPAM-LK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012, regarding Guidelines of Financial Statements Presentation and Disclosure. d. Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Entitas dan Entitas Anak dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan:
Revenue is recognized to the extent when it is probable that the economic benefits will flow to the Entity and its Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Penjualan diakui pada saat produk dikirimkan dan risiko serta hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
Sales are recognized when goods already delivered and also its risks and the rights of ownership have been transferred to the customers. Expenses are recognized when incurred.
Penjualan jasa
Rendering of services
Pengakuan pendapatan untuk PT Indalex, Entitas Anak yang bergerak dalam bidang pemberian jasa konstruksi menggunakan metode persentase penyelesaian.
The revenue of the PT Indalex, Subsidiary on construction services is recognized by using the percentage-of-completion method.
Bunga
Interest
Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aset tersebut kecuali kolektibilitas diragukan.
Interest income is recognized as the interest accrues (taking into account the effective yield on the related asset), unless collectibility is in doubt.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis ).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis). 11
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
e. Kas dan setara kas
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Cash and cash equivalent
Kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dicatat sebesar nilai perolehannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya.
Cash on hand and in banks and short-term deposits which are held to maturity are carried at cost and not pledged as collateral for liabilities and other borrowings.
Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas dan bank, deposito dan investasi jangka pendek yang sangat likuid dan dengan segera dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Cash and cash equivalents are defined as cash on hand and in banks, demand deposits and short-term and highly liquid investments readily convertible to known amounts of cash and subject to insignificant risk of changes in value.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.
For the purposes of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities of less than three months.
f. Investasi
f. Investments
Deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito jangka pendek yang jangka waktunya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dicatat sebesar nilai nominal. g. Instrumen keuangan
Short-term deposits with maturities of less than three months but held for collateral or have a restriction and short-term deposits with maturities of more than three months are presented as short-term investments and carried at nominal value. g. Financial instrument
Entitas telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, "Instrumen keuangan: Pengungkapan". Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The Entity have adopted PSAK 50 (revised 2010), "Financial Instruments: Presentation", PSAK 55 (revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosure". The Entity classifies its financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Entitas dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2011) are classified as financial assets measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, loans and receivables, held to maturity investments or financial assets available for sale, whichever is appropriate. The Entity and its Subsidiaries determine the classification of financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the classification of those assets at the end of each financial period.
12
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Financial instrument (continued)
g. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Aset keuangan pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Financial assets at initial recognition are recognized at fair value. In the case of financial assets not measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, the fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of these financial assets.
Aset keuangan Entitas dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang tidak memiliki kuotasi, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Financial assets of the Entity and its Subsidiaries include cash and cash equivalents, trade accounts receivable and other receivables, financial instruments that without quotation, and other current and non-current financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Measurement after initial recognition
Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori pinjaman dan piutang. Klasifikasi ini bergantung kepada tujuan akuisisi aset keuangan tersebut dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
The Entity and its Subsidiaries classifies its financial assets in the category loans and receivables. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired and determined at initial recognitions. Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determined term of payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Liabilitas keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Entitas dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (revised 2011) could be classified as financial liabilities measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, loans and debt, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, whichever is appropriate. The Entity and its Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at the time of initial recognition.
13
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Financial instrument (continued)
g. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Liabilitas keuangan pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajarnya. Dalam hal liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities at initial recognition are recognized at fair value. In the case of financial liabilities not measured at fair value through consolidated statements of comprehensive income, the fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of these financial liabilities.
Liabilitas keuangan Entitas dan Entitas Anak meliputi utang usaha dan utang lainnya, beban yang masih harus dibayar, utang jangka panjang, utang pihak-pihak berelasi, dan liabilitas keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Financial liabilities of the Entity and its Subsidiaries include trade account payables and other payables, accrued expenses, long-term debt, payable to related parties, and other current and non-current financial liabilities.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Measurement after initial recognition
Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori pinjaman dan utang.
The Entity and its Subsidiaries classify its financial liabilities as debt and payable.
Pinjaman dan utang
Debt And Payable
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, debt and interest bearing payable are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liability is derecognized through the amortization process.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and if only, currently owns the rights to perform legal power to offset the amount that has been recognized and there is an intention to settle on a net basis, or to realize its assets and settle their liabilities simultaneously.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of the financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Cost amortized calculated using the effective interest method less any allowance for impairment in value and payment of principal or value that can not be billed. The calculation is considered a premium or discount on acquisition and includes transaction fees and expenses which are an integral part of the effective interest rate.
14
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Financial instrument (continued)
g. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Measurement after initial recognition (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan Entitas dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period the Entity and its Subsidiaries evaluate whether there is objective evidence that financial assets or group of financial assets are impaired.
Financial assets that recorded at amortized cost
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Entitas dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For loans and receivables that recorded at amortized cost, the Entity and its Subsidiaries first determine whether there is objective evidence of individual impairment of individually significant financial assets, or collectively for financial assets with insignificant balance individually. If the Entity and its Subsidiaries determine that there is no objective evidence on impairment of financial assets, which are assessed individually, regardless whether financial assets is significant or not, then they classify the assets into a group of financial assets that has similar credit risk characteristics and assess the impairment in that group collectively.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut (jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini).
Asset, which is impaired individually, an the impairment loss is recognized or still recognized, is not included in the impairment assessment collectively. If there is objective evidence that an impairment has occurred, the losses are measured as the difference between the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not happened). The present value of estimated future cash flows is discounted using the initial effective interest rate of the financial assets (if the loans and receivables which have variable interest rates, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate).
15
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Financial instrument (continued)
g. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Measurement after initial recognition (continued)
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets that recorded at amortized cost (continued)
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Entitas dan Entitas Anak.
The carrying value of the asset is reduced through use of the allowance account and the loss recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income is recognized based on the carrying value of which has been reduced, based on the effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with related provisions, will be written off when there is no realistic possibility of recovery in the future and all collateral has been realized or have been transferred to the Entity and its Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, on the future period, the impairment loss is increased or decreased because of an event occurring after the impairment is recognized, the impairment losses previously recognized increased or decreased by adjusting the allowance account. If the impairment is then restored, then the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Derecognition of financial assets and liabilities
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Financial assets
Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Entitas dan Entitas Anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough” ; dan baik (a) Entitas dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Entitas dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
16
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) are derecognized when: (1) the right to receive cash flows from such asset has expired, or (2) the Entity and its Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from an asset or have an obligation to pay cash flows to be received in full amount without material delay to a third party in the "pass-through" agreement; and either (a) the Entity and its Subsidiaries has transferred substantially all the risks and benefits of the asset, or (b) the Entity and its Subsidiaries substantially do no transfer or do not have all the risks and benefits of an asset, but has transferred control of the asset.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial liabilities
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liabilities is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liabilities are replaced by other financial liabilities from the same lender with substantially different terms, or substantial terms modification of an liabilities which currently exist, the exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and recognition of new liabilities, and the difference between the carrying amount of each liability is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
h. Piutang usaha
h. Trade accounts receivable
Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai faktur dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang dibuat apabila terdapat kemungkinan besar bahwa piutang tersebut tidak dapat diterima seluruhnya. Penghapusan piutang dicatat pada saat terjadinya penghapusan tersebut. i. Persediaan
Trade accounts receivable are recognized and carried at original invoice amount less provision for declining in value. A provision for declining in value accounts is made when collection of the full amount is no longer probable. Bad debts are written off as incurred.
i. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi yang dikehendaki. Termasuk dalam nilai persediaan barang jadi dan barang dalam proses adalah bahan baku, upah langsung dan beban overhead pabrik tetap maupun variabel.
Cost is includes all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Within inventory value of finished goods and goods in process are the raw materials, direct wages and the cost of fixed and variable factory overhead.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang jadi yang dihasilkan.
Net realizable value is the estimated selling price of a reasonable time after deducting the estimated costs to complete and sell the finished goods produced.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
Provision for declining in value of inventory are determined by the calculation of inventory value by the end of the accounting period.
17
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Prepaid expenses
j. Beban dibayar dimuka Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k. Investasi pada Entitas Asosiasi
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight line method.
k. Investments in Associates
Entitas menerapkan PSAK No.15 (Revisi 2009), "Investasi pada Entitas Asosiasi". PSAK ini mengatur akuntansi investasi dalam Entitas Asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
The Entity implemented SFAS 15 (Revised 2009), "Investments in Associates". This revised SFAS applied retrospectively and organize accounting for investments in Associates in terms of determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment of investments and separate financial statements.
Investasi Entitas pada Entitas Asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah suatu Entitas dimana Entitas Induk memiliki pengaruh signifikan.
Investments Entity in Associates measured using the equity method. Associates is an entity in which the Parent Entity has significant influence.
Investasi pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Entitas atas laba atau rugi dan penerimaan deviden dari Entitas Asosiasi sejak tanggal perolehan.
Investments in Associates are accounted for using the equity method, whereby the carrying amount of the investment is increased or decreased to recognize the portion of the profit or loss Entities and Associates receipt of dividends from the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Entitas mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam Entitas Asosiasi.
Consolidated statements of comprehensive income reflects the share of the results of operations Associates. Where there has been a change recognized directly in the equity of Associates, Entity recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Gains or unrealized losses as a result of transactions between Entities with Associates are eliminated to the extent of interest in Associates.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Entitas menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Entitas dalam Entitas Asosiasi. Entitas menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Entitas menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After applying the equity method, the Entity determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on investment in Associates Entities. Entity determines at each reporting date whether there is objective evidence which indicates that the investment in Associates impaired. In this regard, the Entity calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount and the carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
18
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
l. Aset tetap
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Fixed asset
Entitas telah menerapkan PSAK No. 16 "Aset Tetap" (Revisi 2011) sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Entitas telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya.
The Entity has been implemented PSAK No. 16 "Fixed Assets" (Revised 2011) as determined by the Indonesian Institute of Accountants. The Entity has decided to use cost method concerned to the fixed assets accounting policy.
Aset tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan Depreciation is computed using the straight-line method metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat based on their estimated useful lives of the assets except land ekonomis aset tetap sebagai berikut: as follows: Tahun/ Years 20 Bangunan Buiding 5-15 Mesin-mesin dan peralatan Machineries and equipment 5 Kendaraan Vehicles 5-10 Inventaris Inventory Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated at cost and not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya, sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kerja, dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
The cost of maintenance and repair are charged to operations as incurred, expenditure which extend the useful life of the asset or result in increased future economic benefit such as in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current consolidated statements of comprehensive income.
Aset-aset yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aset lancar, investasi, maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain.
Assets that can not properly classified under current assets, investments, and intangible assets are presented in other assets.
Aset dalam penyelesaiaan Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Assets in progress Assets in progress is stated at cost. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is substantially completed and the constructed assets are ready for its intended use.
m. Penurunan nilai aset
m. Impairment of assets
Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas dan Entitas Anak menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At each statements of financial position date, the Entity and its Subsidiaries review whether there is any indication of assets impairment or not.
Aset tetap dan aset lain-lain, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
Fixed assets and other assets, including intangible assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable.
19
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment of assets (continued)
m. Penurunan nilai aset (lanjutan) Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. n. Aset tak berwujud
An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the assets exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset's net selling price and value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
n. Intangible Assets
Aset tak berwujud merupakan "technical support fee " atas penggunaan hak paten dari GE Aluminium Sash Co, Ltd. Aset tak berwujud tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 8 tahun. o. Properti investasi
Intangible asset is a "technical support fee" for the use of patent right from GE Aluminum Sash Co., Ltd. Intangible asset is amortized using straight-line method for 8 years.
o. Investment property
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki Entitas Anak, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. p. Pihak-pihak berelasi
Investment property represents land or buildings held by the Subsidiary, rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at book value, which is acquisition cost less accumulated depreciation.
p. Related parties
Entitas dan Entitas Anak dalam melakukan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In the ordinary course of business, the Entity and Subsidiaries has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7 (revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Entitas dan Entitas Anak jika:
A party is considered to be related party to the Entity and its Subsidiaries if:
-
-
Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Entitas dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Entitas dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Entitas dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Entitas dan Entitas Anak; Suatu pihak yang berelasi dengan Entitas dan Entitas Anak;
20
-
Directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Entity and its Subsidiaries; (ii) has an interest in the Entity and its Subsidiaries that gives significant influence over the Entity and its Subsidiaries; or (iii) has joint control over the Entity and its Subsidiaries;
-
The party is an associated of the Entity and its Subsidiaries;
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
p. Related parties (continued)
p. Pihak-pihak yang berelasi (lanjutan) Suatu pihak dianggap berelasi dengan Entitas dan Entitas Anak jika (lanjutan): -
-
-
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
A party is considered to be related party to the Entity and its Subsidiaries if (continued):
Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Entitas dan Entitas Anak sebagai venture; Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Entitas dan Entitas Anak atau Induk;
-
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); Suatu pihak adalah Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa Entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Entitas dan Entitas Anak atau Entitas lain yang terkait dengan Entitas dan Entitas Anak.
-
Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. q. Pajak penghasilan
-
-
-
The party is a joint venture in which the Entity and its Subsidiaries is a venturer; The party is a member of the key management personnel of the Entity and its Subsidiaries or its parent; The party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d); The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or The party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Entity and its Subsidiaries, or any Entity that is a related party of the Entity and its Subsidiaries.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. q. Income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the estimated income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductable temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in statements of financial position, in the same manner of current tax assets and liabilities are presented.
21
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Estimated liabilities for employees' benefits
r. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Entitas dan Entitas Anak memberikan imbalan kerja karyawan, iuran pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah memperhitungkan program pensiun Entitas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas dan Entitas Anak sehubungan dengan imbalan kerja karyawan ini.
The Entity and its Subsidiary provides defined retirement benefits to their employees in accordance with Labor law No. 13/2003 . There is no provision provided for funded pension plan in relation to the employees' benefit.
PSAK 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial imbalan pasca kerja, dimana keuntungan (kerugian) aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Namun Entitas tetap memilih menggunakan metode koridor dalam perhitungan liabilitas manfaat karyawan.
PSAK 24 (Revised 2010) add another option for recognition of actuarial gain (losses) from post employment benefits, which is full recognition through other comprehensive income. The Entity still use corridor method for its employee benefit liabilities calculation.
Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 ditentukan dengan metode projected unit credit . Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits under the Labor Law No.13 year 2003 is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains and losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
Keuntungan dan kerugian ini diakui menggunakan metode garis lurus atas rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, beban jasa lalu atas liabilitas manfaat pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pasti dari program yang telah ada diamortisasi selama sisa periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.
These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
s. Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali
s. Restructuring transactions under common control
Efektif 1 Januari 2013, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK 38 (Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali". Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2012), pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Entitas dan Entitas Anak. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara Entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dialihkan harus dicatat berdasarkan nilai buku yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling of interest) .
22
Effective January 1, 2013, Entity and its Subsidiary has adopted PSAK 38 (Revised 2012), "Business Combination for Entities under Common Control". Based on this PSAK, the transfer of asset, liability, shares, and other ownership instruments among Entities under common control does not result in any gain or loss to the Entity and its Subsidiary. Since the restructuring transaction among Entities under common control does not change the economic substances of the ownerships of the asset, liability, shares or other ownership instruments which are being transferred asset or liability should be recorded based on book value using the pooling interest method.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
s. Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Restructuring transactions under common control (continued)
Dalam metode penyatuan kepentingan, unsur-unsur laporan keuangan dari Entitas yang bergabung pada periode terjadinya kombinasi bisnis Entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolaholah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode Entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
Under the pooling of interest method, the financial statement items of the restructured Entity for the period of which the restructuring occurs and for any comparative periods presented should be presented as if the restructuring Entity is under common control.
Seluruh saldo "Selisih nilai transaksi restrukturisasi Entitas sepengendali" pada saat penerapan awal PSAK 38 (Revisi 2012), harus direklasifikasi ke akun "Tambahan Modal Disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian; oleh karenanya, selisih antara nilai yang ditransfer dengan nilai buku yang berasal dari transaksi restrukturisasi yang sebelumnya disajikan sebagai bagian dari "Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali" pada tahun 2012, direklasifikasi menjadi bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada tahun 2013.
The balance of "Different arising from restructuring transactions of Entities under common control" at the initial implementation of PSAK 38 (Revised 2012), should be reclassified to "Additional Paid-in Capital" in the consolidated statement of financial position; therefore, the difference between the transfer amount and the book value derived from prior restructuring transactions which was presented as "Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control" in 2012, was reclassified to "Additional Paid-in Capital" in 2013. t. Earning per share
t. Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56, "Earning per Share", net basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of common stock outstanding during the period.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif menjadi saham.
Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of common stock added to the weighted average number of shares adjusted to assume conversion of all diluted potential common stock.
u. Informasi segmen
u. Segment information
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments", business segments provide information about the goods or services which have different risks and returns from any other segments. Geographical segments provide information about the goods or services in certain economical geography which have different risks and returns from any other component that operated in the other economical geographies.
Pendapatan, beban, aset atau liabilitas segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi dalam kelompok entitas dieliminasi dalam proses konsolidasi, kecuali untuk saldo dan transaksi di dalam kelompok entitas yang terjadi antara kelompok entitas yang berada dalam suatu segmen.
Revenue, expense, assets and liabilities of the segments are determined before intra-group balances and transactions within the group are eliminated as part of the consolidation process, except for the intra-group balances and transactions that are done within the group in the same segment.
23
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
v. Standar akuntansi baru
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. The new accounting standards
Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
In December 2013, the Accounting Standards Board of The Indonesian Intitute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning January 1, 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan";
-
PSAK No. 1 (Revised 2013), "Presentation of Financial Statements";
-
PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri";
-
PSAK No. 4 (Revised 2013), "Separate Financial Statements";
-
PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama";
-
PSAK No. 15 (Revised 2013), "Investments in Associates and Joint Ventures";
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja";
-
PSAK No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefits";
-
PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian";
-
PSAK No. 65, "Consolidated Financial Statements";
-
PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain";
-
PSAK No. 67, "Disclosure of Interests in Other Entities";
-
PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar";
-
PSAK No. 68, "Fair Value Measurement";
-
ISAK No. 28, "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas";
-
IFAS No. 28, "Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument";
Entitas masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru dan revisian tersebut. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
The Entity is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK. 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Judgments The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The following judgments are made by management in the process of applying the accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
24
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and liabilities
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan pada Catatan 2.g.
The Entity determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Entity's accounting policies disclosed in Note 2.g.
Cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha
Provision for declining in value of accounts receivable
Entitas dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Entitas dan Entitas Anak.
The Entity and its Subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Entity and its Subsidiaries use judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Entity and its Subsidiaries expected to collect.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Entitas dan Entitas Anak sebelum cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp 163.046.959.584 dan Rp 114.506.809.964 Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam catatan 6 dan 7.
These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for declining in value of trade accounts receivable. The carrying amount of the Entity and its Subsidiaries trade accounts receivable before provision for declining in value as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 163,046,959,584 and Rp 114,506,809,964, respectively. Further details are shown in note 6 and 7.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Entity recognizes liabilities for the corporate income tax based on estimates of whether there will be additional corporate income tax.
25
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Entity based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Entity. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employees' benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Entity's obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Entitas langsung diakui dalam laba (rugi) komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp 21.644.692.662 dan Rp18.036.171.188 (Catatan 29).
Actual results that differ from the Entity's assumptions are recognized immediately in the consolidated statements of comprehensive income as and when they occurred. While the Entity believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Entity's actual experiences or significant changes in the Entity's in the Entity's assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees' benefits and net employee benefits expenses. The carrying amount of the Entity's estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 21,644,692,662 and Rp 18,036,171,188 (Note 29).
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp 84.097.628.783 dan Rp 82.994.324.633 (Catatan 11).
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Entity conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Entity's fixed assets as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 84,097,628,783 and Rp 82,994,324,633 (Note 11).
26
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Instrumen keuangan
Financial instrument
Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Entitas menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba (rugi) komprehensif konsolidasian Entitas.
The Entity and its Subsidiaries carry certain financial assets and liabilities at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair value would differ if the Entity and its Subsidiaries utilized a different valuation methodology. Any changes in a fair value of these financial assets and liabilities would directly affect the Entity's consolidated comprehensive profit or loss.
Nilai tercatat dari liabilitas keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp 150.038.635.123 dan Rp 68.662.213.408 (Catatan 18).
The carrying amount of financial liability carried at fair value in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 150,038,635,123 and Rp 68,662,213,408 (Note 18).
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan
Provision for declining in value of inventory
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.
Provision for declining in value of inventory is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, physical condition of inventory on hand, their market sales price, the estimated cost of completion and the estimated costs incurred of their sales.
Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat dari persediaan Entitas sebelum penyisihan penurunan nilai masing-masing pada tahun 2013 sebesar Rp 280.236.610.462 dan tahun 2012 sebesar Rp 232.322.582.017. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam catatan 8.
The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received which affects the estimated amount. The carrying amount of the Entity's inventory before provision for declining in value, each Rp 280,236,610,462 in 2013 and Rp 232,322,582,017 in 2012, respectively. Further details are shown in note 8.
27
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 4. KAS DAN SETARA KAS
4. 2013
Kas Setara kas - pihak-pihak berelasi Rupiah PT Bank Maspion Indonesia Setara kas - pihak ketiga Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jawa Timur Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Sub jumlah Valuta asing Dollar Amerika Serikat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Dollar Australia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub jumlah Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2012
478.753.135
1.862.795.069
1.085.288.455
Cash
1.910.034.391
Cash equivalents - related party Rupiah PT Bank Maspion Indonesia
4.848.556.456 559.308.500 533.513.318
8.170.071
139.225.636 123.908.880 34.943.974 16.799.653 5.352.884
175.668.858 13.964.242 367.462.052 1.975.108
8.124.404.370
2.477.274.723
Sub total
4.166.864.866 3.157.961.712 467.848.436 179.298.850 160.012.560 138.644.268
70.620.107 54.485.325 19.243.300 99.658.053 145.477.511
109.271.338
203.894.464
95.081.871
31.757.729
Foreign currency United States Dollar PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Australian Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
8.474.983.901
625.136.488
Sub total
17.078.141.406
4.187.699.666
Total
Placement of cash in bank at PT Bank Maspion Indonesia (a related party) are done at similar interest rates, terms and conditions as those which are done at third party banks (Note 33).
Penempatan giro bank pada PT Bank Maspion Indonesia (pihak berelasi) dilakukan dengan tingkat bunga, kondisi dan syarat yang sama sebagaimana halnya jika ditempatkan pada bank pihak ketiga (Catatan 33).
Interest rates of cash equivalents per annum:
Tingkat bunga setara kas per tahun:
Saldo bank Rupiah Dollar Amerika Serikat dan Dollar Australia
Cash equivalents - third parties Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jawa Timur Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
2013
2012
0%-2%
0%-2%
0%-0,5%
0%-0,5%
28
Cash in bank Rupiah United States Dollar and Australian Dollar
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 5. INVESTASI JANGKA PENDEK
5. 2013
SHORT-TERM INVESTMENTS 2012
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank
36.851.863.350 5.108.192.002
38.605.509.889 54.180.000
Dollar Amerika Serikat: Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
8.411.596.112 2.566.783.998 2.281.559.448
5.306.619.438 5.818.482.902 1.810.048.393
55.219.994.909
51.594.840.622
Jumlah
United States Dollar: Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Interest rates of time deposits per annum:
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun:
Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank
2013
2012
3,8% - 7,5% 0,1% - 5,25%
3,5% - 4,7% 0,1% - 1%
Time deposits Rupiah United States Dollar
Deposito berjangka pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Standard Chartered Bank digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 17 dan 18).
Time deposits in PT Bank CIMB Niaga Tbk and Standard Chartered Bank are used as collateral for bank loans (Note 17 and 18).
Deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, merupakan dana Entitas Anak yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan fasilitas bank garansi dan jaminan kredit yang diperoleh PT Indalex (Entitas Anak) dari Bank tersebut (Catatan 37).
Time deposits with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is restricted by the bank in relation to the bank guarantee and credit quarantee facilities obtained by PT Indalex (Subsidiary) from the bank (Note 37).
6. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA
6.
Accounts receivable due from third parties represent receivable on export and local sales both of finished goods and merchandise goods with details are as follows:
Piutang usaha pada pihak ketiga merupakan tagihan yang timbul atas penjualan ekspor dan lokal atas barang jadi maupun barang dagangan dengan rincian sebagai berikut: 2013 Pihak ketiga: PT Wahana Nusantara PT MNC Land Tbk PT Simpruk Arteri Realty PT Graha Lintas Properti Youngman Group PT Ciputra Adigraha PT Gudang Garam,Tbk PT Hutama Karya (Persero) Flextronic Tech (Mly) PT Balfour Baetty Sakti Indonesia Sri Murni Group Jo. Sahid Megatama Karya Gemilang Citra Westlake City Yanjin Indonesia PT Menara Capital Indonusa PT Bam Decorient Indonesia Sub jumlah (dipindahkan)
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES
2012
24.598.683.159 11.238.325.100 9.412.189.143 8.056.678.916 7.565.380.881 6.243.582.783 5.927.768.980 5.574.974.811 4.413.938.700 4.375.735.658 4.302.747.573 3.945.969.105 3.671.839.591 3.611.353.866 3.450.000.000 3.273.229.859
2.346.784.223 3.976.642.908 7.310.417.759 6.256.626.700 4.169.119.412 1.812.612.750 5.255.483.513 4.170.768.392 2.591.050.526 1.773.673.156 3.687.160.400
109.662.398.125
43.350.339.739
29
Third parties: PT Wahana Nusantara PT MNC Land Tbk PT Simpruk Arteri Realty PT Graha Lintas Properti Youngman Group PT Ciputra Adigraha PT Gudang Garam,Tbk PT Hutama Karya (Persero) Flextronic Tech(Mly) PT Balfour Baetty Sakti Indonesia Sri Murni Group Jo. Sahid Megatama Karya Gemilang Citra Westlake City Yanjin Indonesia PT Menara Capital Indonusa PT Bam Decorient Indonesia Sub total(total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 6. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan)
6. 2013
Pindahan Pan Pacific IntTrad Dayco Industries Modern Group Capral Aluminium Industry PT Grand Indonesia Ladder Solution Pty PT Para Bandung Propertindo PT Tatamulia Nusantara Indah Hotel Sayla Novotel Mk Nam Bersatu PT Elite Prima Hutama PT Grahalestari Ciptakencana PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk PT Wika-Adhi-Pp Kso PT Chitatex Peni PT Panen Gl Indonesia PT Wiratara Prima PT Media Nusantara Utama PT Alam Sutera Realty Tbk PT Medialand International Asteem Products Pte PT Lancar Sampoerna Bestari Tatamulia Nusantara Cinmar Onesteel Trading Pty Lainnya (masing-masing dibawah 1 milyar) Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah, neto
2012
109.662.398.125
43.350.339.739
Total b/f
3.111.908.257 2.926.428.610 2.897.073.492 2.835.294.504 2.292.724.683 2.264.846.717 2.151.088.504 1.807.254.739 1.654.530.671 1.641.795.625 1.606.379.509 1.550.758.375 1.375.082.147 1.371.359.174 1.195.930.390 1.130.634.619 1.002.250.000 683.098.068 572.741.818 7.084.000 -
2.186.051.446 2.377.145.216 2.110.733.177 2.292.724.683 940.180.719 2.393.742.718 3.036.015.487 1.456.864.263 6.734.418.332 2.557.107.941 3.181.362.135 3.891.058.635 5.728.800.000 2.305.983.291 2.589.419.669 1.213.998.441 1.964.745.171 1.920.622.000 1.730.080.443 1.208.283.605 1.050.321.900
16.651.842.632
16.569.550.453
Pan Pacific Int.Trad Dayco Industries Modern Group Capral Aluminium Industry PT Grand Indonesia Ladder Solution Pty PT Para Bandung Propertindo PT Tatamulia Nusantara Indah Hotel Sayla Novotel Mk Nam Bersatu PT Elite Prima Hutama PT Grahalestari Ciptakencana PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk PT Wika-Adhi-Pp Kso PT Chitatex Peni PT Panen Gl Indonesia PT Wiratara Prima PT Media Nusantara Utama PT Alam Sutera Realty Tbk PT Medialand International Asteem Products Pte PT Lancar Sampoerna Bestari Tatamulia Nusantara Cinmar Onesteel Trading Pty Others (below Rp 1 billion each)
160.392.504.659
112.789.549.464
Sub total
(1.904.833.131)
(1.784.896.824)
158.487.671.528
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Total, net
Aging analysis of accounts receivable are as follows:
2013
Sub jumlah
Provision for declining in value
111.004.652.640
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES (continued)
2012
75.274.720.160
61.470.420.903
22.660.677.096 12.862.553.684 49.594.553.719
15.235.775.673 8.172.275.746 27.911.077.142
160.392.504.659
112.789.549.464
(1.904.833.131)
(1.784.896.824)
158.487.671.528
111.004.652.640
30
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days Sub total Provision for declining in value Total
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 6. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan)
6.
The above accounts receivable denominated in foreign currencies with details as follows:
Piutang usaha di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut: 2013 Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
2012
84.501.328.449 72.838.469.091 2.264.846.717 787.860.402
87.390.930.014 24.470.081.755 825.939.886 102.597.809
160.392.504.659
112.789.549.464
(1.904.833.131)
(1.784.896.824)
158.487.671.528
Rupiah United States Dollar Australian Dollar Euro Sub total Provision for declining in value Total
111.004.652.640 Movement of provision for declining in value are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2013 Saldo awal Penambahan Penghapusan dan realisasi Saldo akhir
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES (continued)
2012
1.784.896.824 254.729.893 (134.793.586)
876.962.224 994.151.197 (86.216.597)
1.904.833.131
1.784.896.824
Beginning balance Additions Write-off and realization Ending balance
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena piutang tersebut telah tertagih dalam masing-masing periode berjalan.
Recovery of the provision for declining in value of receivables due to the receivables has been collected in current period, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa seluruh piutang usaha kepada pihak yang berelasi dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak dilakukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang.
Management believes that the provision for declining in value of receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Management also believes that the receivable from related parties is collectible, thus, no provision for declining in value of accounts receivable was provided.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pada pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations risk of third parties receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha PT.Indalex (Entitas Anak) masing-masing sebesar nihil dan Rp 76.716.435.498 digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai penjaminan sebesar Rp 130.000.000.000 (Catatan 17).
At December 31, 2013 and 2012, accounts receivable of PT . Indalex (Subsidiary) each amounted to nil and Rp 76,716,435,498, respectively are used as bank loan's collateral from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with collateral value amounted to Rp 130,000,000,000 (Note 17).
7. PIUTANG USAHA, PIHAK BERELASI
7.
Accounts receivable due from related parties represent receivables on sales both of finished goods and merchandise goods with details are as follows:
Piutang usaha pada pihak berelasi merupakan piutang atas penjualan barang jadi maupun barang dagangan dengan rincian sebagai berikut: 2013 Pihak-pihak berelasi: PT Maspion PT Furukawa Indal Aluminium PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Elektronik Lain-lain Jumlah
ACCOUNTS RECEIVABLE, RELATED PARTIES
2012
2.217.856.219 115.588.920
1.146.792.884 208.759.191
24.833.490 296.176.296
213.547.599 70.923.600 77.237.226
Related parties: PT Maspion PT Furukawa Indal Aluminium PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Elektronik Others
2.654.454.925
1.717.260.500
Total
31
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 7. PIUTANG USAHA, PIHAK BERELASI (lanjutan)
7.
ACCOUNTS RECEIVABLE, RELATED PARTIES (continued) Aging analysis of accounts receivable from related parties are as follows:
Analisa umur piutang usaha kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2013
2012
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
2.483.318.857
1.366.018.433
78.293.422 92.842.646
350.422.020 356.047 464.000
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days
Jumlah
2.654.454.925
1.717.260.500
Total
The above accounts receivable from related party denominated in foreign currencies with details as follows:
Piutang usaha kepada pihak berelasi di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut: 2013
2012
Rupiah Dollar Amerika Serikat
2.404.013.636 250.441.289
1.520.940.160 196.320.340
Rupiah United States Dollar
Jumlah
2.654.454.925
1.717.260.500
Total
No provision for declining in value of accounts receivable due from related parties was provided as Entity's management believes that all such receivables are collectible.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha pada pihak berelasi tidak dibuat karena manajemen Entitas berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. 8. PERSEDIAAN
8.
Consist of:
Terdiri dari: 2013 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Bahan baku dalam perjalanan Suku cadang Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Jumlah
2012
17.289.773.106 90.041.007.722 91.506.615.688 22.573.593.530 55.781.856.998 4.143.763.417
17.606.987.683 107.935.673.898 43.259.274.071 19.117.137.372 40.357.809.622 4.045.699.372
Finished goods Work in process Raw materials Indirect materials Raw materials in transit Spare part
281.336.610.463
232.322.582.017
Sub total
(3.083.261.193)
(3.200.174.141)
278.253.349.270
229.122.407.877
Provision for declining in value of inventories Total
Movements in provision for declining in value of inventories are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 2013 Saldo awal Penambahan Realisasi Saldo akhir
INVENTORIES
2012
3.200.174.141 63.942.174 (180.855.122)
3.431.398.630 983.725.742 (1.214.950.231)
3.083.261.193
3.200.174.141
32
Beginning balance Additions Realization Ending balance
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 8. PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan telah diasuransikan kepada beberapa entitas asuransi dengan leader PT Asuransi Central Asia, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 28.150.100 atau ekuivalen dengan Rp 343.121.568.900 dan USD 3.398.000 atau ekuivalen dengan Rp 32.858.660.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
At December 31, 2013 and 2012, inventories were insured with PT Asuransi Central Asia as lead insurer with the coverage sum of USD 28,150,100 or equivalent with Rp 343,121,568,900 and USD 3,398,000 or equivalent with Rp 32,858,660,000. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, terdapat cadangan kerugian penurunan nilai persediaan PT Indalex (Entitas Anak) masing-masing sebesar Rp 858.685.157 dan Rp 983.725.742.
At December 31, 2013 and 2012, there is provision for declining in value of inventory of PT Indalex (Subsidiary) amounted to Rp 858,685,157 and Rp 983,725,742, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, terdapat cadangan kerugian penurunan nilai persediaan barang jadi PT ERP Multisolusi Indonesia (Entitas Anak) masing-masing sebesar nihil dan Rp 285.462.561.
At December 31, 2013 and 2012, there is provision for declining in value of PT ERP Multisolusi (Subsidiary) finish good amounted to nil and Rp 285,462,561, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan menurunnya persediaan di masa datang.
Management believes that the provision for declining in value of inventories provided are adequate to cover the declining in value of inventory in the future.
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan karena persediaan tersebut telah terjual dalam masing-masing periode berjalan.
Recovery of the provision for declining in value of inventories due to the inventories has been sold in current period, respectively.
Persediaan Entitas tidak lagi digunakan sebagai jaminan utang bank dari PT Bank CIMB Niaga Tbk pada 2013, sedangkan nilai penjaminan pada tahun 2012 sebesar USD 6.000.000 atau ekuivalen Rp 58.020.000.000 (Catatan 17 dan 18).
The Entity's inventories are not used as bank loan's collateral from PT Bank CIMB Niaga Tbk in 2013, whereas the collateral value in 2012 amounted to USD 6,000,000 or equivalent to Rp 58,020,000,000 (Notes 17 and 18).
Persediaan Entitas juga digunakan sebagai jaminan utang bank dari Standard Chartered Bank dengan nilai penjaminan sebesar USD 20.000.000 atau ekuivalen dengan Rp243.780.000.000 pada tahun 2013 dan USD 20.000.000 atau ekuivalen Rp 193.400.000.000 pada tahun 2012 (Catatan 17 dan 18).
The Entity's inventories are also used as bank loan's collateral from Standard Chartered Bank with collateral value amounted to USD 20,000,000 or equivalent to Rp 243,780,000,000 in 2013 and USD 20,000,000 or equivalent to Rp 193,400,000,000 in 2012 (Notes 17 and 18).
Persediaan PT.Indalex (Entitas Anak) digunakan sebagai jaminan utang bank dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai penjaminan sebesar nihil dan Rp 13.000.000.000 pada tahun 2013 dan 2012 (Catatan 17).
PT . Indalex's inventories (Subsidiary) are used as bank loan's collateral from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with collateral value amounted to nil and Rp 13,000,000,000 in 2013 and 2012 (Note 17).
9. UANG MUKA PEMBELIAN
9.
ADVANCE PAYMENTS Consist of:
Terdiri dari: 2013
2012
Bahan Mesin
18.554.381.607 -
10.512.428.063 2.231.650.773
Material Machines
Jumlah
18.554.381.607
12.744.078.836
Total
Entitas dan Entitas Anak tidak mempunyai saldo uang muka pada pihak berelasi.
The Entity and its subsidiaries does not has advance payment balance to related party.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, uang muka terutama merupakan uang muka pembelian bahan baku import senilai USD 821.102 atau setara dengan Rp 10.008.416.422 dan USD 798.328 atau setara dengan Rp 7.719.834.661.
As of December 31, 2013 and 2012, advance payment mainly are advance of material import purchasing amounted to USD 821,102 or equivalent to Rp 10,008,416,422 and USD 798,328 or equivalent to Rp 7,719,834,661.
33
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Tempat kedudukan/ Domicile Metode ekuitas: PT Furukawa Indal Aluminum 2.400 saham yang dimiliki oleh Entitas Anak Gresik, (PT Indal Investindo) East Java PT Weilburger Coatings Indonesia 490 saham yang dimiliki oleh Entitas Anak Gresik, (PT Indal Investindo) East Java
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED ENTITY Persentase pemilikan/ Percentage of Ownership
2013
40%
49%
2013
PT Weilburger Coatings Indonesia Saldo awal Penambahan investasi Penerimaan dividen Bagian laba bersih entitas asosiasi Saldo akhir
9.727.108.191
85.487.121.671
73.532.517.107
Total
63.805.408.916
Changes in investments under the equity method:
Mutasi investasi dengan metode ekuitas:
Saldo akhir
9.379.029.490
Equity method: PT Furukawa Indal Aluminum 2,400 shares owned by its Subsidiaries (PT Indal Investindo) PT Weilburger Coatings Indonesia 490 shares owned by its Subsidiaries (PT Indal Investindo)
76.108.092.181
Jumlah
PT Furukawa Indal Aluminum Saldo awal Penambahan investasi Penerimaan dividen Bagian laba bersih entitas asosiasi
2012
2012
63.805.408.916 (4.669.285.210)
50.852.594.105 (2.611.479.537)
16.971.968.475
15.564.294.348
76.108.092.181
63.805.408.916
9.727.108.191 (947.660.000)
9.715.483.058 (444.332.000)
599.581.299
455.957.133
9.379.029.490
9.727.108.191
PT Furukawa Indal Aluminum Beginning balance Additional investment Dividend received Net profit portion of associated entity Ending balance PT Weilburger Coatings Indonesia Beginning balance Additional investment Dividend received Net profit portion of associated entity Ending balance
The investments above are intended to generate potential income in the long term, since all of the stock investments were placed in the Entity that are engaged in certain industries to support the Entity and its Subsidiaries business.
Investasi tersebut di atas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang, karena seluruh Entitas tersebut bergerak dalam industri yang mendukung bidang usaha Entitas dan Entitas Anak.
34
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS Balance and movement for the year ended December 31, 2013 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah: Saldo awal 1 Jan 2013/ Beginning balance Jan 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir 31 Des 2013/ Ending balance Dec 31, 2013 Cost:
Biaya Perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Sub jumlah
20.768.702.804 28.104.715.515
210.000.000
-
-
20.768.702.804 28.314.715.515
148.110.422.035 16.363.408.476 8.011.585.681 9.744.047.636
3.565.074.101 1.643.362.938 391.691.795 46.500.000
(404.352.955) (825.345.237)
9.185.411.834 -
160.860.907.970 17.602.418.459 8.403.277.476 8.965.202.399
Direct acquisitions Land Building Machineries and equipment Vehicles Office equipment Moulds
5.734.302.493 236.837.184.640
5.751.211.966 11.607.840.800
-
(9.185.411.834)
2.300.102.625
Assets in progress Machineries and equipment
(1.229.698.192)
-
247.215.327.248
Sub total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
9.751.091.114
1.389.425.399
-
-
119.457.650.128 7.609.346.798 7.460.345.154 9.564.426.813
6.559.796.718 2.134.685.034 203.258.666 217.370.833
(404.352.955) (825.345.237)
-
Accumulated depreciation: Direct acquisitions 11.140.516.513 Building Machineries and 126.017.446.846 equipment 9.339.678.877 Vehicles 7.663.603.820 Office equipment 8.956.452.409 Moulds
Sub jumlah
153.842.860.007
10.504.536.650
(1.229.698.192)
-
163.117.698.465
Sub total
Nilai buku
82.994.324.633
84.097.628.783
Book value
Balance and movement for the year ended December 31, 2012 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah: Saldo awal 1 Jan 2012/ Beginning balance Jan 1, 2012
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir 31 Des 2012/ Ending balance Dec 31, 2012 Cost:
Biaya Perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
20.768.702.804 26.410.092.375
1.145.073.140
-
549.550.000
20.768.702.804 28.104.715.515
131.767.482.557 8.767.005.066 7.717.026.155 9.471.297.636
5.888.723.761 7.596.403.410 294.559.526 272.750.000
-
10.454.215.717 -
148.110.422.035 16.363.408.476 8.011.585.681 9.744.047.636
Direct acquisitions Land Building Machineries and equipment Vehicles Office Equipment Moulds
(10.454.215.717) (549.550.000)
5.734.302.493 -
Assets in progress Machineries and equipment Building
-
236.837.184.640
Sub total(total c/f)
Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Bangunan
10.454.215.717 467.500.000
5.734.302.493 82.050.000
Sub jumlah (dipindahkan)
215.823.322.310
21.013.862.330
-
35
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 11. FIXED ASSETS (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan)
Balance and movement for the year ended December 31, 2012 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah: Saldo awal 1 Jan 2012/ Beginning balance Jan 1, 2012 Pindahan
215.823.322.310
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir 31 Des 2012/ Ending balance Dec 31, 2012
21.013.862.330
-
-
236.837.184.640
Total b/f
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
8.420.977.952
1.330.113.162
-
-
113.099.504.221 6.914.805.135 7.278.536.012 9.392.698.034
6.358.145.907 694.541.663 181.809.142 171.728.779
-
-
Accumulated depreciation: Direct acquisitions 9.751.091.114 Building Machineries and equipment 119.457.650.128 Vehicles 7.609.346.798 Office equipment 7.460.345.154 Moulds 9.564.426.813
Sub jumlah
145.106.521.354
8.736.338.653
-
-
153.842.860.007
Sub total
Nilai buku
70.716.800.956
82.994.324.633
Book value
Disposal represent sales of fixed assets, which can be summarized as follows:
Pengurangan merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2013
2012
Nilai buku pelepasan Harga jual
1.093.545.237
-
Net book value of disposals Sales price
Laba atas pelepasan aset tetap
1.093.545.237
-
Gain on disposals of fixed assets
Allocation of depreciation expenses as follow:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2013
2012
Pemilikan langsung: Beban pabrikasi Beban usaha
10.301.277.984 203.258.666
8.554.529.511 181.809.142
Direct acquisitions: Manufacturing expenses Operating expenses
Jumlah
10.504.536.650
8.736.338.653
Total
Entitas memiliki tanah yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2015 dan 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Entity own several parcels of land located in Sidoarjo, with Building Rights Titles (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years which will mature on 2015 and 2031. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada asuransi sindikasi dengan leader PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 22.087.300 atau ekuivalen Rp 269.222.099.700 pada tahun 2013 dan USD 6.637.800 atau ekuivalen Rp 64.187.526.000 pada tahun 2012. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
At December 31, 2013 and December 31, 2012, fixed assets except land, were insured to sindicate insurance with PT Asuransi Central Asia as lead insurer for a total coverage of USD 22,087,300 or equivalent Rp 269,222,099,700 in 2013 and USD 6,637,800 or equivalent Rp 64,187,526,000 in 2012. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen Entitas telah melakukan pengkajian ulang atas estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu pada setiap akhir pelaporan.
The Entity's management has been reviewed estimated economic useful lives, depreciation method and residual value at each the end of reporting period.
36
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 11. FIXED ASSETS (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan) Manajemen Entitas menyatakan bahwa tidak terdapat aset tetap yang masih memiliki nilai buku namun berhenti beroperasi.
The Entity's management stated that there is no fixed assets with remained book value and discontinue to operate.
Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas dan Entitas Anak terhadap kondisi aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai yang signifikan terhadap nilai tercatat aset tetap Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013.
Based on the review of the Entity and its Subsidiaries management regarding the condition of property, plant and equipment, the management believes that there is no significant indication of impairment in assets values of the Entity and its Subsidiaries property, plant and equipment as of December 31, 2013.
Per 31 Desember 2013, manajemen Entitas menyatakan bahwa nilai wajar dari aset tetap Entitas dan Entitas Anak sebesar Rp 158.769.575.352.
As of December 31, 2013, the Entity's management stated that the fair value of the Entity's fixed assets amounted to Rp 158,769,575,352.
Aset tetap tanah, bangunan dan mesin digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari Standard Chartered Bank. Nilai penjaminan atas tanah dan bangunan sebesar USD 6.000.000 atau ekuivalen Rp 73.134.000.000 pada tahun 2013 dan sebesar USD 6.000.000 atau ekuivalen Rp 58.020.000.000 pada tahun 2012. Nilai penjaminan atas mesin sebesar USD 13.500.000 atau ekuivalen Rp 164.551.500.000 pada 2013 dan sebesar USD 13.500.000 atau ekuivalen Rp 130.545.000.000 pada tahun 2012 (Catatan 17 dan 18).
Land, building and machine are used as bank loan's collateral from Standard Chartered Bank. Collateral value of land and building amounted to USD 6,000,000 or equivalent to Rp 73,134,000,000 in 2013 and amounted to USD 6,000,000 or equivalent to Rp 58,020,000,000 in 2012. Collateral value of machineries amounted to USD 13,500,000 or equivalent to Rp 164,551,500,000 in 2013 and amounted to USD 13,500,000 or equivalent to Rp 130,545,000,000 in 2012 (Note 17 and 18).
Aset tetap kendaraan digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 7.110.000.000 pada tahun 2013 dan nihil pada tahun 2012 (Catatan 18).
Vehicle are used as bank loan's collateral from PT Bank CIMB Niaga Tbk with collateral value amounted to Rp 7,110,000,000 in 2013 and nil in 2012 (Note 18).
Aset tetap PT Indalex, Entitas Anak, berupa tanah akan digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank Mandiri Tbk dengan nilai penjaminan sebesar Rp 36.162.823.026 (Catatan 17).
Fixed assets of PT Indalex, Subsidiary, such as land, will be used as bank loan's collateral from PT Bank Mandiri Tbk with collateral value amounted to Rp 36,162,823,026 (Note 17).
Aset dalam penyelesaian merupakan aset mesin dan peralatan sebesar Rp 2.300.102.625. Perakitan mesin akan selesai dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2014 dengan persentase penyelesaian per 31 Desember 2013 adalah 95%.
Assets in progress are machine and equipment amounted to Rp 2,300,102,625. Machine assembly will be finish and start to operate in January 2014 with percentage of completion as of December 31, 2013 is 95%.
12. PROPERTI INVESTASI
12. INVESTMENT PROPERTY Balance and movement for the year ended December 31, 2013 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah: Saldo awal 1 Jan 2013/ Beginning balance Jan 1, 2013
Saldo akhir/ 31 Des 2013/ Ending balance Dec 31, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Bangunan
2.387.105.504
-
-
2.387.105.504
Building
Sub jumlah
2.387.105.504
-
-
2.387.105.504
Sub total
Bangunan
238.710.552
119.355.275
-
358.065.827
Building
Sub jumlah
238.710.552
119.355.275
-
358.065.827
Sub total
Nilai buku
2.148.394.952
2.029.039.677
Book value
Cost:
Biaya Perolehan:
Accumulated depreciation:
Akumulasi penyusutan:
37
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 12. INVESTMENT PROPERTY (continued)
12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
Balance and movement for the year ended December 31, 2012 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah: Saldo awal 1 Jan 2012/ Beginning balance Jan 1, 2012
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ 31 Des 2012/ Ending balance Dec 31, 2012 Cost:
Biaya Perolehan: Bangunan
2.387.105.504
-
-
2.387.105.504
Building
Sub jumlah
2.387.105.504
-
-
2.387.105.504
Sub total
Bangunan
119.355.276
119.355.276
-
238.710.552
Building
Sub jumlah
119.355.276
119.355.276
-
238.710.552
Sub total
Nilai buku
2.267.750.228
2.148.394.952
Book value
Accumulated depreciation:
Akumulasi penyusutan:
Properti investasi di atas milik PT Indalex, Entitas Anak, merupakan apartemen yang disewakan pada pihak ketiga. Properti investasi ini disusutkan dalam waktu 20 tahun dan beban penyusutannya dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 26).
Investment property above belong to PT Indalex, Subsidiary, is an apartment for rent to third party. This investment property depreciated in 20 years and the depreciation expenses were recorded as part of general and administrative expenses (Note 26).
Nilai wajar properti investasi diatas sebesar Rp 3.500.000.000 pada 2013 dan sebesar Rp 2.148.394.952 pada 2012.
Fair value of investment property above amounted to Rp 3.500.000.000 in 2013 and amounted to Rp 2,148,394,952 in 2012.
Manajemen Entitas menyatakan bahwa tidak terjadi penurunan nilai terhadap nilai tercatat properti investasi.
The Entity's management stated that there is no declining in value of carrying value on investment property.
13. UTANG USAHA, PIHAK KETIGA
13. ACCOUNTS PAYABLE, THIRD PARTIES Accounts payable due to third parties represent payables on the purchase of raw and indirect material with details are as follows:
Utang usaha pihak ketiga merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut : 2013
2012
Pihak ketiga Fausto Holdings Ltd Vedanta Alm Ltd Everyrich Hydro Alm Asia Pte Intelorg Private Ltd Xiamen Ascending Hongkong Southern Shanghai Syp Eng Foshan Nanhai G.C.T PT Batara Surya Semesta PT Sinar Rasa Kencana Jotun Powder Coating PT PPG Indonesia PT Triyuda Perkasa Indo Karya Anugerah PT Karetindo Supramas Hsuin International Great Wall Aha Advanced Tech. Wujiang CSG H Tri Sari Kumpul
61.580.886.167 23.179.662.220 8.937.278.732 8.284.239.735 7.886.463.196 5.777.522.855 3.646.730.800 1.751.041.739 1.500.979.059 1.422.494.237 1.332.104.092 1.137.990.150 1.085.463.360 1.533.993.995 925.283.318 913.133.122 848.546.255 758.204.556 730.218.490 719.417.208 697.913.000
8.134.482.907 699.887.041 1.085.997.086 2.715.452.750 768.184.010 565.286.700 194.070.910 1.283.692.887 579.310.263 -
Sub jumlah (dipindahkan)
134.649.566.286
16.026.364.554 38
Third parties Fausto Holdings Ltd Vedanta Alm Ltd Everyrich Hydro Alm Asia Pte Intelorg Private Ltd Xiamen Ascending Hongkong Southern Shanghai Syp Eng Foshan Nanhai G.C.T PT Batara Surya Semesta PT Sinar Rasa Kencana Jotun Powder Coating PT PPG Indonesia PT Triyuda Perkasa Indo Karya Anugerah PT Karetindo Supramas Hsuin International Great Wall Aha Advanced Tech. Wujiang CSG H Tri Sari Kumpul Sub total(total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
13. ACCOUNTS PAYABLE, THIRD PARTIES (continued)
13. UTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan) 2013 Pindahan Polar Niaga Utama UD Rimba Abadi Shanghai Henry Yijia PT Multi Arthamas Glass Industry Mitsubishi Corp. U Lainnya (masing-masing dibawah Rp 500juta) Jumlah
2012
134.649.566.286
16.026.364.554
Total b/f
598.387.308 540.643.000 516.783.128 295.330.232 247.037.468
1.684.678.622 7.954.395.886
17.176.703.497
18.239.284.026
Polar Niaga Utama UD Rimba Abadi Shanghai Henry Yijia PT Multi Arthamas Glass Industry Mitsubishi Corp. U Others (below Rp 500 million each)
154.024.450.919
43.904.723.088
Total
The above account payable include payables denominated in foreign currencies, with details as follows:
Utang usaha di atas termasuk utang usaha dalam mata uang asing, dengan rincian sebagai berikut: 2013
2012
Dollar Amerika Serikat Rupiah Euro Dollar Singapura Ren Mingbi Poundsterling Dollar Australia Dollar Canada Dollar Hongkong Yen Jepang Dollar New Zealand Bath Thailand
134.158.343.748 18.908.528.729 352.173.668 225.186.170 194.741.662 134.165.102 29.720.460 13.731.780 7.859.600 -
24.286.426.443 17.937.311.212 572.778.415 587.653.445 302.603.923 101.667.640 16.368.947 41.629.238 15.032.241 43.251.584
United States Dollar Rupiah Euro Singapore Dollar Ren Mingbi Great Britain Poundsterling Australian Dollar Canadian Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Thailand Bath
Jumlah
154.024.450.919
43.904.723.088
Total
Aging analysis of accounts payable are as follows:
Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut : 2013 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari Jumlah
2012
79.310.910.327
31.416.952.920
33.792.592.760 13.188.035.111 27.732.912.721
5.677.631.744 1.888.906.922 4.921.231.502
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days
154.024.450.919
43.904.723.088
Total
No collateral for account payable from Entity to third parties.
Tidak ada jaminan yang diberikan Entitas atas utang usaha kepada pihak ketiga.
39
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 14. UTANG USAHA, PIHAK BERELASI
14. ACCOUNTS PAYABLE, RELATED PARTIES Accounts payable due to related parties represent payables on the purchase of finished goods, raw and indirect material with details are as follows:
Utang usaha pada pihak berelasi merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian barang jadi, bahan baku dan pembantu dengan rincian sebagai berikut: 2013 Pihak berelasi Fung Lam Trading, Co. Ltd PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Furukawa Indal Aluminum PT Aneka Kabel Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500juta) Jumlah
2012
529.106.430
683.834.237
Related parties Fung Lam Trading, Co. Ltd PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Furukawa Indal Aluminum PT Aneka Kabel Others (below Rp 500 million each)
3.741.556.237
11.596.008.580
Total
1.394.544.040 1.173.235.697
1.649.522.326 6.886.443.862
614.057.570 30.612.500
197.515.121 1.144.479.968 1.034.213.066
Accounts payable due to related parties above include payables due to related parties denominated in foreign currencies, with details as follows :
Utang usaha pada pihak berelasi di atas termasuk utang usaha pada pihak berelasi dalam mata uang asing, dengan rincian sebagai berikut : 2013
2012
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Taiwan Ren Mingbi Dollar Hongkong Dollar Singapura
1.670.038.034 1.409.761.579 359.351.135 248.457.063 33.606.698 20.341.728
2.536.871.203 7.933.352.033 342.471.411 541.217.146 51.238.994 190.857.793
Rupiah United States Dollar New Taiwan Dollar Ren Mingbi Hongkong Dollar Singapore Dollar
Jumlah
3.741.556.237
11.596.008.580
Total
Aging analysis of accounts payable due to related parties are as follows:
Analisa umur utang usaha pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2013
2012
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
2.771.931.412
107.644.410
62.487.915 126.630.470 780.506.440
2.173.236.648 1.884.841.512 7.430.286.010
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days
Jumlah
3.741.556.237
11.596.008.580
Total
15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES Consists of:
Terdiri dari: 2013
2012
Jaminan dies Fee proyek Premi penjualan Beban pegawai Listrik, air dan telepon Bunga pinjaman kepada pihak yang berelasi (Catatan 33) Rentensi Bunga bank Klaim Lain-lain
10.565.665.555 3.698.252.688 3.547.956.755 1.511.054.434 1.418.364.817
8.600.306.637 4.950.914.447 3.158.878.860 510.680.801 1.089.749.830
1.167.233.590 1.101.664.958 820.522.017 797.923.088 7.788.717.099
1.286.712.995 1.082.676.039 269.976.150 3.893.418.909 8.717.355.233
Dies guarantee Project Fee Sales premium Personnel expenses Electricity, water and telephone Interest payable to related parties (Note 33) Retention Bank interest Claim Others
Jumlah
32.417.355.001
33.560.669.901
Total
40
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 16. UANG MUKA PELANGGAN
16. ADVANCE RECEIVED Consists of:
Terdiri dari: 2013 Uang muka proyek Uang muka penjualan
162.807.638.058 2.836.958.363
Jumlah
165.644.596.422
2012 61.020.267.895 1.065.277.286
Project advance Sales advance
62.085.545.181
Total
Project advances are advances received by PT Indalex (Subsidiary) regarding project in progress.
Uang muka proyek merupakan uang muka yang diterima oleh PT Indalex (Entitas Anak) sehubungan dengan pekerjaan proyek. 17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
17. SHORT-TERM BANK BORROWINGS 2013
2012
Fasilitas Letter of Credit PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk
25.556.344.588 8.318.305.927 -
39.651.077.995 231.660.709
Letter of Credit Facility PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah
33.874.650.515
39.882.738.704
Total
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
a. Entitas memperoleh kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya berupa fasilitas usance L/C dengan tingkat bunga COF + 1% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan USD 23.956 atau ekuivalen Rp 231.660.709.
a. The Entity obtained loan from PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya in the form of usance L/C with interest rate at COF + 1% per annum. Balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to nil and USD 23,956 or equivalent Rp 231,660,709, respectively.
Fasilitas Letter of Credit dapat digunakan dengan jumlah maksimum USD 6.000.000, dimana didalamnya terdapat Fasilitas Surat Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan jumlah maximum sebesar Rp 10.000.000.000 dan jatuh tempo pada 6 Agustus 2013. Perjanjian kredit masih dalam proses perpanjangan.
This Letter of Credit can be used with maximum amounted to USD 6,000,000, in which included "Surat Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)" facility with maximum amounted to Rp 10,000,000,000 and will be due on August 6, 2013. Credit agreement is still in extention progress.
b. Entitas juga memperoleh kredit pinjaman tetap dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya dengan jumlah maksimum Rp 10.000.000.000.
b. The Entity also obtained fixed loan credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya, with maximum amount of Rp10,000,000,000.
Atas fasilitas kredit berupa pinjaman tetap, PT Indal Aluminium Industry Tbk, dikenakan bunga sebesar 10,50% per tahun dihitung secara simple interest , dan provisi sebesar 0,5% per tahun yang dibayar sekaligus dimuka. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 1 Februari 2012. Jangka waktu pinjaman tetap selambat-lambatnya pada tanggal 6 Agustus 2012 dan tidak diperpanjang.
Due to fixed loan credit facility, PT Indal Aluminium Industry Tbk, is subjected to interest rate 10.50% per annum based in simple interest rate calculation and provision amounted to 0.5% per annum paid in advance. This facility has been paid on February 1, 2012. This fixed loan will be due on August 6, 2012 and is not renewed.
Fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya dijamin dengan:
Credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk., Surabaya is secured by:
- Dana dalam bentuk deposito berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 10% dari pembukaan L/C dan atau SKBDN (khusus untuk fasilitas Letter of Credit Impor dan SKBDN). - Barang yang diimpor dan/atau stok barang dalam bentuk bahan baku dan barang setengah jadi yang terletak di pabrik/gudang di Desa Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo dengan jumlah maksimal USD 6.000.000.
-
Fund in the form of time deposits will be held on PT Bank CIMB Niaga Tbk amounted to 10% of opening L/C and/or SKBDN.
-
Materials imported and/or inventory such as raw material and material in progress which allocated in the factory / warehouse at Sawotratap Village, Gedangan, Sidoarjo with maximum amount of USD 6,000,000.
41
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
17. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit modal kerja nomor 16 RCO.SBY/006/PK-KMK/2007 tanggal 27 Maret 2007, PT Indalex (Entitas Anak) memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta. Perjanjian kredit tersebut terakhir diperpanjang dan diperbaharui sesuai dengan Akta Addendum VII Perjanjian Kredit PT Bank Mandiri Tbk No. CBG.CB1/CBS/SPPK.018/2013 tanggal 24 September 2013, dengan limit sebesar Rp 60.000.000.000, switchable dengan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 60.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 16 September 2014. Tingkat suku bunga pinjaman masing-masing sebesar 9,5% pada tahun 2013 dan 9,25% - 10,00% pada tahun 2012.
In accordance with credit agreement No. 16 RCO.SBY/006/PKKMK/2007 dated on March 27, 2007, PT Indalex (Subsidiary) obtained loan as in working capital credit from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta. This agreement has been extended and renewed with Addendum Letter VII Credit Agreement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBG.CB1/CBS/SPPK.018/2013 dated September 24, 2013 with the limit of credit facility amounted to Rp 60,000,000,000, switchable with bank Guarantee facility amounted to Rp 60,000,000,000. This renewed agreement will be due on September 16, 2014 with interest rate 9.5% in 2013 and 9.25% - 10.00% in 2012.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan atas proyek yang dibiayai oleh kredit bank, corporate guarantee dari PT Indal Aluminium Industry Tbk, dan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
This credit facility secured by account receivable and stock of the project that specially paid by using the bank loan, corporate guarantee from PT Indal Aluminium Industry Tbk, and time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk..
Tanah bangunan dan peralatan yang terletak di Bekasi atas nama PT Indalex (Entitas Anak) dengan nilai minimal Rp 36.162.823.026 akan digunakan sebagai jaminan atas utang bank. Cover note dari Notaris perihal pengurusan agunan fixed asset tersebut kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih dalam proses sehingga per 31 Desember 2013 Entitas menggantikan jaminan tersebut dengan jaminan deposito berjangka sebesar 100% dari fasilitas yang digunakan.
Land, building and equipment which located in Bekasi in the name of PT Indalex (Subsidiary) with minimum amount of Rp 36,162,823,026 will be used as bank loan's collateral. The cover note from the Notary in term of those fixed assets as collateral to the PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is still in progress therefore in December 31, 2013 the Entity replace those collateral with deposits collateral amounted to 100% of the used facility.
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
a. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. SBY/AUA/4035, tertanggal 18 Desember 2013, Entitas memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank, Surabaya berupa: - Fasilitas Import Letter of Credit dengan plafond USD 21.880.000. Fasilitas L/C ini dikenakan tingkat bunga 2013 dan 2012 sebesar 3,25% dan 2,75% per tahun untuk L/C dalam USD serta 8,15% dan 8,15% per tahun untuk fasilitas Trust Receipt dalam IDR.
a. Based on Credit Agreement No.SBY/AUA/4035, dated December 18, 2013, Entity obtained loan facilities from Standard Chartered Bank, Surabaya as follows : - Import Letter of Credit facility with a limit of USD 21,880,000. Interest rate for L/C facility in 2013 and 2012 is at 3,25% and 2,75% per annum for opened L/C in USD also 8,15% and 8,15% per annum for opened Trust Receipt in IDR.
Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar nihil dan USD 2.165.446 atau ekuivalen Rp 20.939.869.395 dan Rp 18.711.208.600.
L/C loan balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to nil and USD 2,165,446 or equivalent Rp 20,939,869,395 and Rp 18,711,208,600.
- Fasilitas Import Loan dengan plafond USD 12.000.000 - Fasilitas Export Invoice Financing dengan plafond USD 16.000.000. - Fasilitas Shipping Guarantee dengan plafond USD 2.000.000. - Fasilitas Bond and Guarantee dengan plafond USD 12.000.000. - Fasilitas Credit Bills Negotiated-Discrepant dengan plafond USD 3.000.000.
-
42
Import Loan facility with a limit of USD 12,000,000. Export Invoice Financing facility with a limit of USD 16,000,000. Shipping Guarantee facility with a limit of USD 2,000,000. Bond and Guarantee facility with a limit of USD 12,000,000. Credit Bills Negotiated-Discrepant Facility with a limit of USD 3,000,000.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
17. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Standard Chartered Bank (continued)
Standard Chartered Bank (lanjutan) Atas fasilitas di atas, diberlakukan sebagai sub-limit dari Fasilitas Import Letter of Credit sehingga jumlah fasilitas gabungan yang digunakan maksimum USD 21.880.000.
Those facilities used as sub-limit of Import Letter of Credit facility with total maximum of facilities amounted to USD 21,880,000.
b. Entitas juga memperoleh fasilitas pertukaran mata uang asing untuk tujuan hedging . Jangka waktu pinjaman berlaku sejak 30 April 2013 sampai 30 April 2014.
b. Entity also obtained Foreign Exchange facility for hedging purpose. This loan effective since April 30, 2013 until April 30, 2014.
c. Entitas juga memperoleh fasilitas Bond and Guarantee II dengan plafond Rp 1.000.000.000. Jangka waktu pinjaman berlaku sejak 30 April 2013 sampai 30 April 2014.
c. Entity also obtained Bond and Guarantee II facility with a limit of Rp 1,000,000,000. This loan effective since April 30, 2013 until April 30, 2014.
Selain fasilitas pinjaman jangka pendek, Entitas juga mendapat fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 18).
Besides short term loans facility, the Entity also received long term loans facility (Note 18).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk memberikan fasilitas pembiayaan perdagangan sebagai berikut :
PT Bank Danamon Indonesia Tbk provided facilities for trade finance such as :
a Fasilitas Omnibus Trade dengan plafond sebesar USD 5.000.000 dan jatuh tempo pada 21 Desember 2013. Perpanjangan kredit masih dalam proses. - Fasilitas Sight/Usance LC dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas UPAS/Trust Receipt dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Open Account Financing/Trade Supplier Financing dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Discrepant LC/SKBDN Discounting dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Outgoing Collecting Financing dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Bank Garansi/Standby Letter of LC dengan plafond USD 2.000.000. - Fasilitas Shipping Guarantee dengan plafond USD 2.000.000 Atas fasilitas di atas, diberlakukan sebagai sub-limit dari Fasilitas Omnibus Trade sehingga jumlah fasilitas gabungan yang digunakan maksimum USD 5.000.000.
a Omnibus Trade facility with a limit of USD 5,000,000 and due on December 21, 2013. The credit extention is in progress.
b Fasilitas kredit ini dijamin dengan cash guarantee sebesar 10% cash margin dari penerbitan nilai LC / SKBDN dan memastikan bahwa utang Entitas pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk memiliki peringkat yang sama (pari passu) dengan pemberi pinjaman fasilitas modal kerja lainnya.
b This facility credit secured by cash guarantee amounted to 10% cash margin of issuance LC / SKBDN value and ensure that Entity's loan to PT Bank Danamon Indonesia Tbk have the same rank (pari passu) with the other working capital facilities lender.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memberikan fasilitas pembiayaan perdagangan sebagai berikut :
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk provided facilities for trade finance such as :
a Fasilitas Sub Limit Al Wakalah Revolving yang dipergunakan untuk penerbitan LC dan atau Trust Receipt dan atau Bank Garansi dengan plafond sebesar USD 5.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 19 Maret 2014.
a Sub Limit Al Wakalah Revolving facility used for issuance of LC and or Trust Receipt and or Bank Guarantee with a limit of USD 5,000,000. This facility will be due on March 19, 2014.
b Fasilitas kredit ini dijamin dengan cash collateral sebesar 10% cash collateral dari penerbitan nilai LC.
b This credit facility secured by cash collateral amounted to 10% cash collateral of issuance LC.
-
Sight/Usance LC facility with a limit of USD 5,000,000. UPAS/Trust Receipt facility with a limit of USD 5,000,000. - Open Account Financing/Trade Supplier Financing facility with a limit of USD 5,000,000. - Discrepant LC/SKBDN facility with a limit of USD 5,000,000. - Outgoing Collecting Financing facility with a limit of USD 5,000,000. - Bank Guarantee/Standby Letter of LC with a limit of USD 2,000,000. - Shipping Guarantee facility with a limit of USD 2,000,000. Those facilities used as sub-limit of Omnibus Trade facility with total maximum of facilities amounted to USD 5,000,000.
43
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG
18. LONG-TERM BANK LOANS 2013
Standard Chartered Bank Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah PT Bank CIMB Niaga Tbk Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2012
98.066.087.562
Standard Chartered Bank Carrying amount Less: Unamortized cost
69.301.666.667
(835.672.782)
(639.453.259)
97.230.414.780
Sub total
68.662.213.408
(125.000.000)
-
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Carrying amount Less: Unamortized cost
49.875.000.000
-
Sub total
2.933.220.343
-
50.000.000.000
-
-
-
PT Bank CIMB Niaga Tbk Carrying amount Less: Unamortized cost
2.933.220.343
-
Sub total
150.038.635.123
68.662.213.408
33.511.741.216
19.041.389.507
9.977.902.387 1.413.077.966
-
Total Current maturity portion Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
44.902.721.569
19.041.389.507
Total current maturity portion
63.718.673.564
49.620.823.901
39.897.097.613 1.520.142.377
-
Long-term bank loan, net of current maturity portion Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
105.135.913.554
49.620.823.901
Long-term bank loan, net of current maturity portion
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. SBY/AUA/3302 tertanggal 10 Mei 2011, Entitas juga memperoleh fasilitas Term Loan I dari Standard Chartered Bank sejumlah USD 10.000.000 yang dicairkan pada 8 Juli 2011.
a. Based on Banking Facilities Agreement No.SBY/AUA/3302, dated May 10, 2011, Entity also obtained Term Loan I facility from Standard Chartered Bank amounted to USD 10,000,000 that has been used on July 8, 2011.
Perjanjian kredit tersebut diperpanjang dan diperbaharui dengan Akta No. SBY/AUA/4035 tertanggal 18 Desember 2013, dimana limit kredit menjadi USD 6.500.000 karena pokok utang sudah diangsur. Fasilitas ini berlaku sejak 8 Juli 2011 dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2016 (5 tahun).
The Credit Agreement has been extended and renewed through Agreement No. SBY/AUA/4035 dated December 18, 2013, which the limit become USD 6,500,000 because principal amount has been paid in installments. This facility effective since July 8, 2011 and will be due on July 8, 2016 (5 years).
Dalam Akta No.SBY/AUA/4035, Entitas juga memperoleh fasilitas Term Loan II dari Standard Chartered Bank dengan limit sebesar USD 5.000.000. Pencairan pertama fasilitas ini sebesar USD 2.123.557 pada tanggal 10 Juni 2013 dan jatuh tempo pada 2 Juni 2017. Pencairan kredit kedua sebesar USD 1.020.679 pada tanggal 9 Desember 2013 dan jatuh tempo pada 29 November 2017.
In the Agreement No.SBY/AUA/4035, Entity also obtain Term Loan II facility from Standard Chartered Bank with a limit of USD 5,000,000. This facility firstly used with amount of USD 2,123,557 in June 10, 2013 and will be due on June 2, 2017. Second used with the amount of USD 1,020,679 in December 9, 2013 and will be due on November 29, 2017. 44
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 18. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
Standard Chartered Bank (continued)
Standard Chartered Bank (lanjutan) Bunga atas fasilitas Term Loan I dan Term Loan II pada 2013 dan 2012 sebesar 4,5% - 4,7% per tahun dan 4,2% 4,7% per tahun.
Interest rate for Term Loan I and Term Loan II facility in 2013 and 2012 was 4,5% - 4,7% and 4,2% - 4,7% per annum.
b. Fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank, Surabaya dijamin dengan: - Fiducia atas persediaan dengan nilai jaminan sampai dengan USD 20.000.000 untuk menjamin Fasilitas Trade . - Agunan atas deposito, 10% dari nilai utang Fasilitas Trade dan Bond and Guarantee . - Hipotek peringkat pertama atas tanah dan bangunan pabrik dengan nilai jaminan sampai dengan USD 6.000.000, berlokasi di Kompleks Maspion Unit I, Desa Bangah, Gedangan, Sidoarjo untuk menjamin Fasilitas Term Loan I . - Fiducia atas mesin dengan nilai jaminan sampai dengan USD 8.000.000 untuk menjamin Fasilitas Term Loan I . - Fiducia atas mesin dengan nilai jaminan sampai dengan USD 5.500.000 untuk menjamin Fasilitas Term Loan II . - Jaminan Entitas dari PT Maspion (Penjamin) untuk menjamin Fasilitas Trade dan Fasilitas Term Loans .
b. Credit facility from Standard Chartered Bank, Surabaya is secured by: - Fiducia Transfer Ownership over stocks for the secured amount up to USD 20,000,000 to cover Trade Facility. - Pledge of cash deposit, 10% of outstanding Trade Facility and Bond and Guarantee facility. - First Rank of Hypothec over land and building plant for the mortgage amount up to USD 6,000,000, located on Kompleks Maspion Unit I, Bangah Village, Gedangan, Sidoarjo to cover Term Loan I Facility. - Fiducia Transfer Ownership over machinery for the secured amount up to USD 8,000,000 to cover Term Loan I Facility. - Fiducia Transfer Ownership over machinery for the secured amount up to USD 5,500,000 to cover Term Loan II Facility. - Corporate Guarantee from PT Maspion (the 'Guarantor') to cover Trade Facility and Term Loans Facility.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. 32/XI2013/YC/Fin.INAI tertanggal 21 November 2013, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Term Loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Desember 2018.
a. Based on Banking Facilities Agreement No. 32/XI2013/YC/Fin.INAI, dated November 21, 2013, Entity obtained Working Capital Term Loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 50,000,000,000. Term of this loan is five years and will be due on December 6, 2018.
b. Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan sertifikat SHGB no 262, 263, 266, 276, 278 atas nama PT Indalex (Entitas Anak), SHGB yang dalam proses balik nama dari PT Bekasi Fajar Industrial Estate ke PT Indalex (Entitas Anak), dan IMB no 503/229/A/BPPT tertanggal 26 Juni 2012 atas nama PT Indalex (Entitas Anak) dan fiducia piutang usaha Entitas senilai Rp 60.000.000.000.
b. This credit facility is secured with land and building with certificate SHGB no 262, 263, 266, 276, 278 under the name of PT Indalex (Subsidiary), SHGB which in the process of name transfer from PT Bekasi Fajar Industrial Estate to PT Indalex (Subsidiary), and IMB no 503/229/A/BPPT dated June 26, 2012 under the name of PT Indalex (Subsidiary) and fiduciary over receivable of the Entity amounted to Rp 60,000,000,000.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. 19 Tahun 2013, Entitas memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 4.266.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 7,44% per tahun pada 2013. Jangka waktu pinjaman selama 3 tahun dan jatuh tempo pada Desember 2015.
a. Based on Banking Facilities Agreement No.19, 2013, Entity obtained car loan credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk amounted to Rp 4,266,000,000 with interest rate at 7,44% per annum in 2013. Term of this loan is three years and will be due on December 2015.
b. Fasilitas kredit ini dijamin dengan kendaraan bermotor merk Rolls Royce Ghost SWB tahun 2012 atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk dengan nilai jaminan sebesar Rp 7.110.000.000.
b. This credit facility is secured by motor vehicle with brands Rolls Royce Ghost SWB 2012 under the name of PT Indal Aluminium Industry Tbk with collateral amount of Rp 7,110,000,000.
45
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 19. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
19. PAYABLE TO RELATED PARTIES 2013
2012
Utang PT Maspion
73.341.877.480
200.528.093.000
Payables PT Maspion
Jumlah
73.341.877.480
200.528.093.000
Total
The payable to related parties represent fund loan facility used for purchasing raw materials and indirect materials. The interest rates per annum in 2013 and 2012 were 9% - 9,75% and 9% 10% for balance in Rupiah which this account payable have no collateral and have no definite terms of repayment.
Utang kepada pihak berelasi merupakan pinjaman dana yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tahun 2013 dan 2012 utang ini dikenakan bunga masingmasing sebesar 9% - 9,75% dan 9% - 10% per tahun untuk saldo Rupiah dimana dilakukan tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadwal pembayarannya. 20. PERPAJAKAN
20. TAXATION a. Prepaid taxes
a. Pajak dibayar dimuka 2013 Pajak Pertambahan Nilai PPh 4 (2) PPh 23 Jumlah
2012
5.651.371.278 4.428.859.894 -
13.070.627.453 1.355.135.466
10.080.231.172
14.425.762.919
2013
Jumlah
2012
24.093.463.032 4.077.651.314
17.303.730.957 4.077.651.314
17.388.550.138
-
45.559.664.484
21.381.382.271
2013
Jumlah
1.052.569.608 947.320.657 461.860.018 1.285.544.642 4.376.648
482.857.702 460.125.221 49.005.313 1.422.940.720 4.376.648
3.751.671.573
2.419.305.603
Manfaat pajak tangguhan: Entitas Jumlah
Income taxes Article 21 Article 23 Article 25/29 Value Added Tax Others Total
d. Corporate income tax 2013
Sub jumlah
Total
2012
d. Pajak penghasilan badan Beban pajak penghasilan tahun berjalan: Entitas Entitas Anak
Overpayment of corporate income tax SKPKB installment Overpayment of value added tax
c. Taxes Payable
c. Utang pajak Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25/29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain
Total
b. Taxes receivable
b. Piutang pajak Lebih bayar pajak penghasilan badan Angsuran SKPKB Lebih bayar pajak pertambahan nilai
Value Added Tax Article 4 (2) Article 23
2012
(7.964.705.065)
(7.699.426.586)
Current income tax expense: Entity Subsidiary
(7.964.705.065)
(7.699.426.586)
Sub total
1.622.253.070
510.441.923
Deferred tax benefit : The Entity
1.622.253.070
510.441.923
Total
46
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 20. TAXATION (continued)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Pajak kini
Current tax 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan badan Ditambah (dikurangi): Laba Entitas Anak Eliminasi Laba Entitas sebelum pajak penghasilan badan Perbedaan temporer Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Imbalan kerja karyawan Cadangan kerugian (realisasi) penurunan nilai piutang Laba penjualan aset tetap Jumlah Perbedaan tetap: Kenikmatan karyawan Beban pajak Representasi dan sumbangan Pendapatan yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian laba bersih entitas asosiasi Penyusutan 50% Rugi fiskal Rugi fiskal tahun lalu
2012
11.361.992.726
30.344.473.204
(42.494.013.531) 34.529.308.466
(41.871.396.614) 34.171.970.028
3.397.287.661
22.645.046.618
Add (less): Subsidiaries gain Elimination Entity's income before corporate income tax
25.791.072 -
Temporary differences Difference between commercial and fiscal depreciation Employees benefits Provision (realization) for declining in value of accounts receivable Gain on sale of fixed asset
2.759.237.829
3.092.930.819
Total
1.381.530.768 1.274.139.091 1.577.662.982
1.220.891.380 1.019.487.875 531.942.560
(2.313.028.851) 4.339.260.730
(1.371.177.908) 4.438.317.655
(92.339.287) 825.345.237
(203.219.229)
(98.174.185)
(34.529.308.466) 148.125.000 (24.194.544.363)
(35.917.968.087) 148.125.000 (7.357.718.019)
(12.966.304.268)
(5.608.586.249)
(37.160.848.631)
(12.966.304.268)
Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23
6.772.931.126 23.071.298
Lebih bayar pajak penghasilan badan
4.969.667.696 26.828.710 -
6.796.002.424
4.996.496.406
Jumlah rugi fiskal
Consolidated income before corporate income tax
Permanent differences: Employee welfare Tax expenses Representation and donation Income already subjected to final income tax Net profit portion of associated entities 50% depreciation Fiscal loss Fiscal loss prior year Total fiscal loss Prepaid taxes: Income tax article 22 Income tax article 23 Overpayment of corporate income tax
Entitas akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2013 sesuai dengan perhitungan pajak penghasilan badan yang dinyatakan di atas.
The Entity will report its 2013 annual tax return (SPT) based on the corporate income tax as stated above.
Pada tahun 2013, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan No. 00031/206/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 atas pemeriksaan tahun pajak 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 14.888.727.984. Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 108/ACC/IAI/IX/2013 tanggal 11 September 2013 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus. Pengajuan keberatan ini masih dalam proses.
In 2013, the Entity has received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Corporate Income Tax No. 00031/206/11/054/13 dated June 28, 2013 for the audit year 2011. Based on these SKPKB, Entity confirming an underpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 14,888,727,984. According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 108/ACC/IAI/IX/2013 dated September 11, 2013 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus. The objection is still in progress.
47
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 20. TAXATION (continued)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Entitas juga mendapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai No. 00369/207/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 atas pemeriksaan masa pajak Maret 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan kurang bayar pajak pertambahan nilai sebesar Rp 575.592.730. Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan no 111/ACC/IAI/IX/2013 tanggal 11 September 2013 kepada Kantor Kanwill DJP Jakarta Khusus. Pengajuan keberatan ini masih dalam proses.
The Entity also received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Value Added Tax No. 00369/207/11/054/13 dated June 28, 2013 for the month March 2011. Based on these SKPKB, Entity confirming an underpayment of Value Added Tax amounted to Rp 575,592,730. According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 111/ACC/IAI/IX/2013 dated September 11, 2013 to the Office of Kanwill DJP Jakarta Khusus. The objection is still in progress.
Entitas juga menerima Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00150/107/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 masa pajak Januari - Desember 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas ditagih sanksi denda sebesar Rp 1.274.139.091. Oleh karena STP tersebut bagian dari SKPKB Pajak Pertambahan Nilai di atas yang dalam proses keberatan, maka Entitas belum melakukan pembayaran STP ini.
The Entity also received Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax No. 00150/107/11/054/13 dated June 28, 2013 for the month January - December 2011. Based on these STP, Entity confirming a penalty charge amounted to Rp 1,274,139,091. Because the STP is part of the SKPKB on Value Added Tax above which still in the process of objection, so Entity has not paid yet.
Pada tahun 2012, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00100/406/10/054/12 tanggal 22 Juni 2012 atas pemeriksaan tahun pajak 2010. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 4.774.470.390 dengan rugi fiskal sebesar Rp 11.707.821.456. Dengan memperhitungkan kompensasi beberapa jenis utang pajak sebesar Rp 486.478.375, maka kelebihan pajak yang diterima Entitas pada tanggal 27 Agustus 2012 sebesar Rp 4.287.992.015.
In 2012, the Entity has received Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00100/406/10/054/12 dated June 22, 2012 for the audit year 2010. Based on these SKPLB, Entity confirming an overpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 4,774,470,390 with fiscal loss at the amount of Rp 11,707,821,456. By taking into account the compensation of some types of tax debt amounting to Rp 486,478,375, the overpayment tax received by the Entity dated on August 27, 2012 amounted to Rp 4,287,992,015.
Beberapa jenis utang pajak yang diterima Entitas pada tahun 2012 terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Penghasilan Pasal 21 Final, Pajak Penghasilan Pasal 23, dan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan total tagihan sebesar Rp 486.478.375. Jumlah kurang bayar ini dikompensasi seluruhnya dengan Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan di atas.
Some types of tax debt received by the Entity in 2012 consist of Underpayment Tax Assessment (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax, Income Tax Art 26, Final Income Tax Art 21, Income Tax Art 23, and Income Tax Art 21 with total billing amounted to Rp 486.478.375. The underpayment amount has been compensated with the Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax above.
Pada tahun 2009, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan No. SKP00013/206/07/054/09 tanggal 14 Juli 2009 atas pemeriksaan tahun pajak 2007. Berdasarkan SKPKB tersebut terdapat PPh Terutang Rp 10.262.577.200 dan Kurang Bayar atas PPh 29 tahun 2007 menjadi sebesar Rp 6.274.530.095 dari Lebih Bayar sebesar Rp 5.660.920.792.
In 2009, the Entity has received Underpayment Tax Assessment on Corporate Income Tax (SKPKB) No. SKP00013/206/07/054/09 dated July 14, 2009 for tax audit year 2007. Based on these SKPKB, Income tax payable is Rp 10,262,577,200 and Underpayment for Tax Income in 2007 amounted to Rp 6,274,530,095 from Overpayment of Rp 5,660,920,792.
Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 027/IAI/ACC/VIII/2009 tanggal 14 September 2009 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus, yang kemudian ditolak. Untuk masalah perpajakan tersebut, pada tanggal 30 April 2010, Entitas mengajukan Permohonan Banding kepada Pengadilan Pajak, dimana sampai dengan 31 Desember 2013 permohonan banding masih dalam proses.
According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 027/IAI/ACC/VIII/2009 dated September 14, 2009 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus, which later was denied. For that case, on April 30, 2010, the Entity submitted an Appeal Letter to the Tax Court, which until December 31, 2013 the appeal is still in progress.
48
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 20. TAXATION (continued)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Pada tahun 2010, PT Indalex (Entitas Anak), mendapatkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan atas pemeriksaan tahun 2008. Atas kurang bayar PPh 29 tahun 2008 sebesar Rp 11.322.015.241, Entitas Anak sudah melakukan pembayaran sebesar Rp 4.682.823.451 pada tanggal 20 Januari 2011. Namun, Entitas Anak masih mengajukan Surat Keberatan pada tanggal 24 Januari 2011 menjadi lebih bayar sebesar Rp 2.761.424.930. Atas Surat Keberatan tersebut, Entitas telah menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-123/WPJ.24/2012 tanggal 20 Januari 2012 yang menyatakan bahwa kurang bayar PPh 29 tahun 2008 menjadi Rp3.916.048.729 dan Entitas telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 766.774.722 berdasarkan SKPKPP No. KEP007.PPH/WPJ.24/KP.0803 /2012 tanggal 9 Februari 2012. Pada tahun 2012, Entitas Anak mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut sehingga nilai lebih bayar menjadi Rp 808.457.630, namun sampai dengan 31 Desember 2013 belum ada keputusan atas hasil banding tersebut.
In 2010, PT Indalex (Subsidiary) has received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Corporate Income Tax for tax audit year 2008. For underpayment of income tax art 29 in 2008 amounted to Rp 11,322,015,241, Subsidiary has paid with total amount of Rp 4,682,823,451 on January 20, 2011. However, on January 24, 2011, PT Indalex (Subsidiary) submitted an Objection Letter to overpayment amounted to Rp 2,761,424,930. For the Objection Letter, Entity has received the Directorat General of Taxation Decision Letter No. KEP-123/WPJ.24/2012 on January 20, 2012 which stated underpayment of income tax art 29 in 2008 amounted to Rp 3,916,048,729 and the Entity has received overpayment tax amounted to Rp 766,774,722 based on SKPKPP No. KEP007.PPH/WPJ.24/KP.0803/2012 on February 9, 2012. In 2012, the Subsidiary submitted an Appeal for the Objection Decision Letter with the total overpayment amounted to Rp 808,457,630, however until December 31, 2013 there is no decision of the appeal result yet.
Pajak Tangguhan
Deferred tax 2013
Aset pajak tangguhan - Entitas: Imbalan kerja karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Rugi fiskal Jumlah aset pajak tangguhan
2012
4.084.047.346
3.374.383.364
104.034.526
80.949.704
498.732.003 3.241.576.067
498.732.003 1.402.146.562
7.928.389.942
5.356.211.633
Deferred tax assets - the Entity: Employees' benefits Provision for declining in value of account receivables Provision for declining in value of inventories Fiscal loss Total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan - Entitas: Aset tetap
(3.087.451.409)
(2.137.526.170)
Deferred tax liabilities - the Entity: Fixed assets
Jumlah liabilitas pajak tangguhan
(3.087.451.409)
(2.137.526.170)
Total deferred tax liabilities
4.840.938.533
3.218.685.463
Net deferred tax assets Entity, net
-
-
Deferred tax assets of Subsidiaries
4.840.938.533
3.218.685.463
Total consolidated deferred tax aset, net
Jumlah aset pajak tangguhan Entitas, neto Aset pajak tangguhan Entitas Anak Jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian, neto
49
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 20. TAXATION (continued)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak dengan tarif pajak penghasilan badan yang berlaku adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum pajak penghasilan Entitas
2012
3.397.287.661
22.645.046.618
Income before income tax the Entity
Manfaat pajak dengan tarif yang berlaku 25%x Rp 3.397.287.661 25%x Rp 22.645.046.618
(849.321.915) -
(5.661.261.654)
Taxes benefit at affective tax rates 25%x Rp 3.397.287.661 25%x Rp 22.645.046.618
Sub jumlah
(849.321.915)
(5.661.261.654)
Sub total
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan karyawan Beban pajak Representasi dan sumbangan Pendapatan yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian laba bersih entitas asosiasi Penyesuaian atas rugi fiskal Penyusutan Koreksi DPP atas rugi fiskal
(345.382.692) (318.534.773) (394.415.745)
(305.222.845) (254.871.969) (132.985.640)
50.804.807
24.543.546
8.632.327.117 (6.048.636.091) (37.031.250) 932.443.613
Manfaat pajak Entitas
8.979.492.022 (1.839.429.505) (37.031.250) (262.790.782)
1.622.253.070
Tax effect of nondeductible expenses (nontaxable income): Employee welfare Tax expense Representation and donation Income subjected to final income tax Net profit portion of associated entities Fiscal loss adjustment Depreciation Correction taxable base of fiscal loss
510.441.923
Corporate tax benefit
Beban pajak Entitas Anak
(7.964.705.065)
(7.699.426.586)
Subsidiaries tax expenses
Beban pajak konsolidasian
(6.342.451.995)
(7.188.984.663)
Consolidated tax expenses
Income from constructin service is non deductible income tax in accordance to the government legislation No. 51 dated Juli 20, 2008 under Ministry of Treasury legislation No. 187/PMK.03/2008 dated November 20, 2008
Atas penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tanggal 20 Juli 2008 yang dilaksanakan dengan Peraturan Menteri keuangan No. 187/PMK.03/2008, tanggal 20 Nopember 2008. 21. MODAL SAHAM
21. CAPITAL STOCK Based on the list of shareholders issued by the Securities Administration Bureau, PT Sirca Datapro Perdana, the Entity's shareholders and their ownership interest as of December 31, 2013 are as follows:
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Sirca Datapro Perdana, susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
52.164.000 12.420.000 16.981.500 9.936.000 9.936.000 9.936.000 9.936.000
32,93% 7,84% 10,72% 6,27% 6,27% 6,27% 6,27%
26.082.000.000 6.210.000.000 8.490.750.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000
37.090.500
23,42%
18.545.250.000
PT Husin Investama PT Marindo Investama Haiyanto PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo PT Maspion Public (below 5% each)
158.400.000
100,00%
79.200.000.000
Total
Jumlah saham/ Nama pemegang saham PT Husin Investama PT Marindo Investama Haiyanto PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo PT Maspion Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
50
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
Name of stockholders
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 21. CAPITAL STOCK (continued)
21. MODAL SAHAM (lanjutan)
Based on the list of shareholders issued by the Securities Administration Bureau, PT Sirca Datapro Perdana, the Entity's shareholders and their ownership interest as of December 31, 2012 are as follows:
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Sirca Datapro Perdana, susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
46.264.000 15.836.000 12.420.000 9.936.000 9.936.000 9.936.000
29,21% 10,00% 7,84% 6,27% 6,27% 6,27%
23.132.000.000 7.918.000.000 6.210.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000
54.072.000
34,14%
27.036.000.000
PT Husin Investama PT Satria Investindo PT Marindo Investama PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Public (below 5% each)
158.400.000
100,00%
79.200.000.000
Total
Jumlah saham/ Nama pemegang saham PT Husin Investama PT Satria Investindo PT Marindo Investama PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
Name of stockholders
Entitas mengajukan surat kepada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Januari 2014 perihal permohonan persetujuan atas jadwal stock split yang telah dimintakan persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham seperti tertuang dalam Akta no.53 tanggal 20 September 2013 dari Bambang Heru Djuwito, SH., MH, notaris di Surabaya. Perubahan nilai nominal saham Entitas (stock split) dengan rasio 1 : 2, dimana nilai nominal dari Rp 500 per lembar saham menjadi Rp 250 per lembar saham.
The Entity submits a letter to Indonesia Stock Exchange on January 16, 2014 regarding the approval of the application for a stock split schedule that has requested approval at the General Meeting of Shareholders as set out in the notarial deed no 53 dated September 20, 2013 from Bambang Heru Djuwito, SH., MH, notary in Surabaya. Changes in the Entity's value of stock (stock split) at a ratio of 1 : 2, in which the origin nominal value of Rp 500 per share become Rp 250 per share.
Berdasarkan surat no S-00243/BEI.PPR/01-2014, Bursa Efek Indonesia memberikan jadwal stock split dan saham resmi beredar dengan nilai nominal baru sebesar Rp 250 per lembar saham sejak 17 Februari 2014.
Based on letter no S-00243/BEI.PPR/01-2014, Indonesia Stock Exchange given out a stock split schedule and the stocks officially outstanding with new nominal value of Rp 250 per share since February 17, 2014.
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Sirca Datapro Perdana, susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 28 Februari 2014 adalah sebagai berikut:
Based on the list of shareholders issued by the Securities Administration Bureau, PT Sirca Datapro Perdana, the Entity's shareholders and their ownership interest as of February 28, 2014 are as follows:
Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
PT Husin Investama PT Marindo Investama PT Maspion PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
104.328.000 24.840.000 24.149.800 19.872.000 19.872.000 19.872.000
32,93% 7,84% 7,62% 6,27% 6,27% 6,27%
26.082.000.000 6.210.000.000 6.037.450.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000
103.866.200
32,79%
25.966.550.000
PT Husin Investama PT Marindo Investama PT Satria Investindo PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Public (below 5% each)
Jumlah
316.800.000
100,00%
79.200.000.000
Total
Jumlah saham/ Nama pemegang saham
51
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
Name of stockholders
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2013
Penjualan saham entitas melalui penawaran umum saham kepada masyarakat tahun 1994 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 13.200.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor, neto Pembagian saham bonus tahun 1996
2012
52.140.000.000
52.140.000.000
(13.200.000.000)
(13.200.000.000)
38.940.000.000
38.940.000.000
(35.200.000.000)
(35.200.000.000)
Sale of Entity's share through public offering in 1994 Total proceeds from the issuance of 13,200,000 shares Amount recorded as paid-up capital, net Distribution of bonus shares in 1996
Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012)
21.533.586.536
-
Adoption of PSAK 38 (Revised 2012)
Saldo akhir tahun
25.273.586.536
3.740.000.000
Ending balance
Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No.19 pada tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Entitas telah melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 17 yang terletak di Desa Manyarsidomukti, seluas 18.505 m2, sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1177 yang terletak di Desa Sukomulyo, seluas 21.401 m2 serta sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1178 yang terletak di Desa Sukomulyo, seluas 1.698m2. Jual beli ini dilakukan dengan harga sebesar Rp 19.558.140.000.
Based on notary deed of Tirtayanti Karsodikromo,S.H. No 19 Dated June 28, 2007, notary in Gresik, the Entity has settled a Tightening Agreement of Sell and Buy with PT Maspion Industrial Estate (Under Common Control). The restructuring transaction itself was the transferred of assets in form of land acquisition. The Agreement was bond with Building Right Titles (HGB) No. 17 located on Manyarsidomukti Village, with a total area of 18,505 m2, Building Rights Titles No.1177 located on Sukomulyo Village, with a total area of 21,401 m2 and also other parcels of land with Building Rights Titles No.1178 located on Sukomulyo Village with total area of 1,698 m2. The agreement was a done-deal amounted to Rp 19,558,140,000.
Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No.19 pada tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Entitas telah melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa mesin-mesin milik Entitas sebagaimana diuraikan dalam Daftar Mesin-Mesin dan Perlengkapan Entitas - unit Gypsum Maspion Unit V yang berlokasi di Jalan Alpha Maspion L7 Desa Sukomulyo dan Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan jual beli seharga Rp 10.441.860.000.
Based on notary deed of Tirtayanti Karsodikromo,S.H. No 19 dated June 28, 2007, notary in Gresik, the Entity has settled a Tightening Agreement of Sell and Buy with PT Maspion Industrial Estate (Entity Under Common Control). The restructuring transaction occurred in the form of all machines and tools listed belongs to the Entity - 5th unit of Maspion, Gypsum Division which installed on plant located on Alpha Maspion Blok L7 Street, Gresik and Manyar Sidomukti, Manyar District, Gresik Residence, East Java, Indonesia. Both parties agreed to settle the price of acquisition at Rp 10,441,860,000.
Selisih nilai transaksi pengalihan aset tetap Divisi Gypsum adalah sebagai berikut:
The difference on transferred of fixed asset Gypsum Division are as follows: Land and buiding transferred
Pengalihan tanah dan bangunan Jenis aset/ No. Type of fixed assets 1 2
Harga perolehan/ Cost aquisiton
HGB 17, HGB 1177, HGB 1178 Bangunan/ Building
3.080.443.690 4.932.514.671
Nilai buku/ Book value
Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation 2.025.637.092
Nilai tercatat/ Book value 3.080.443.690 2.906.877.579 5.987.321.269
Harga pengalihan/ Transferred value
19.558.140.000
Sub jumlah/ Sub total
13.570.818.731
52
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
Machines transferred
Pengalihan mesin-mesin Jenis aset/ No. Type of fixed assets 1 2 3 4 5 6
Harga perolehan/ Cost aquisiton
Mesin/ Machine Perlengkapan Electrik/ Electric equipment Instalasi air/ Water installation Alat kerja/ Working tools Kendaraan/ Vehicles Inventaris/ Equipment
11.792.212.421 60.051.600 1.659.195.451 276.310.283 1.150.752.454 228.862.436
Nilai buku/ Book value
2.059.387.995 15.321.994 300.677.592 20.313.612 70.290.275 17.288.428 4.187.701 10.441.860.000
Sub jumlah/ Sub total
7.962.767.805
Jumlah/ Total
21.533.586.536
Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012) / Adoption of PSAK 38 (Revised 2012)
(21.533.586.536)
Saldo 31 Desember 2013 / Balance as of December 31, 2013 23. DIVIDEN
23. DIVIDENDS Based on Deed no. 52 of the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders of the Entity on the date of June 20, 2013, shareholders approved cash dividends from the net profit Entity for the financial year 2012 amounted to Rp 7,920,000,000 or Rp 50 per share.
Berdasarkan Akta no 52 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas pada tanggal 20 Juni 2013, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai dari laba bersih Entitas tahun buku 2012 sebesar Rp 7.920.000.000 atau sebesar Rp 50 per saham. 24. PENJUALAN
24. SALES 2013
Jumlah
9.732.824.426 44.729.606 1.358.517.859 255.996.671 1.080.462.179 211.574.008
Nilai buku/ Book value
2.483.279.896
Jaminan instalasi listrik/ Guarantee of electricity installation Harga pengalihan/ Transferred value
Lokal Barang jadi aluminium Jasa konstruksi Bahan baku Ekspor Barang jadi aluminium
Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation
2012
193.234.765.300 231.085.602.152 7.331.929.989
173.706.244.433 252.563.769.546 5.982.058.000
209.050.374.433
150.402.289.443
Local Aluminium finished goods Construction services Raw material Export Aluminium finished goods
640.702.671.875
582.654.361.422
Total
2,15% dan 2,01% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dilakukan dengan pihak yang berelasi (Catatan 33).
2.15% and 2.01% in 2013 and 2012 of the above total sales were made to related parties (Note 33).
Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada penjualan yang nilainya melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
In 2013 and 2012, there is no sales transactions which value exceeds 10% of the total net sales.
53
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 25. BEBAN POKOK PENJUALAN
25. COST OF GOODS SOLD Details of cost of goods sold were as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Bahan baku dan pembantu yang digunakan Upah langsung Beban pabrikasi
350.300.274.936 84.802.739.949 83.932.097.850
327.116.597.822 73.744.221.521 71.844.425.687
Raw and indirect materials used Direct labor Manufacturing expenses
Jumlah beban produksi
519.035.112.735
472.705.245.030
Total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses awal tahun akhir tahun
107.935.673.898 (90.041.007.722)
88.822.417.306 (107.935.673.898)
Beban pokok produksi
536.929.778.912
453.591.988.438
Persediaan barang jadi awal tahun akhir tahun
17.606.987.683 (17.289.773.106)
34.316.311.032 (17.606.987.683)
Beban pokok penjualan barang jadi
537.246.993.488
470.301.311.787
Cost of goods sold of finished goods
Beban pokok penjualan barang dagangan Beban pokok penjualan bahan baku
2.756.015.606 3.731.489.522
7.741.100.438 3.044.489.893
Cost of goods sold of merchandise inventory Cost of goods sold of raw material
543.734.498.617
481.086.902.118
Total
Jumlah
Work in process at beginning of year at end of year Cost of goods manufactured Finished good at beginning of year at end of year
Details of cost of goods sold based on type of product were as follows:
Rincian beban pokok penjualan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut: 2013
2012
Industri aluminium Jasa konstruksi
359.069.726.640 184.664.771.976
279.661.241.268 201.425.660.850
Aluminium industry Construction services
Beban pokok penjualan
543.734.498.617
481.086.902.118
Cost of goods sold
31,75% dan 37,25% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan pembantu masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi.
31.75% and 37.25% of the total purchase of raw and indirect materials in 2013 and 2012, respectively, were made to related parties.
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dan dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2013 dan 2012:
Purchases of raw materials in 2013 and 2012 include purchase from the following suppliers which represent more than 10% of the total purchases of the respective years:
2013 Hydro Aluminium Asia Fausto Holdings Ltd Vedanta Aluminium Ltd PT Maspion Alm. Bahrain B.S.C Mitsubishi Corp Jumlah
2012
74.012.231.158 48.568.960.359 42.563.347.558 27.300.392.914 26.152.376.130 25.163.909.802
67.873.207.689 67.447.808.872 35.103.690.178 28.781.218.219
Hydro Aluminium Asia Fausto Holdings Ltd Vedanta Aluminium Ltd PT Maspion Alm. Bahrain B.S.C Mitsubishi Corp
243.761.217.921
199.205.924.958
Total
54
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 26. BEBAN USAHA
26. OPERATING EXPENSES Consist of:
Terdiri dari: 2013 Beban penjualan Premi penjualan Pengangkutan Gaji dan tunjangan Promosi, contoh dan iklan Lain-lain Sub jumlah Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Imbalan kerja karyawan (Catatan 29) Representasi dan sumbangan Sewa (Catatan 33) Perjalanan dinas Pemeliharaaan dan perbaikan Beban kantor Penyusutan (Catatan 11 dan 12) Telepon dan komunikasi Lain-lain Sub jumlah Jumlah
2012
1.343.724.840 4.606.321.190 3.165.722.048 28.577.624 2.619.913.845
3.388.270.669 3.091.726.711 2.114.388.186 464.533.973 1.649.443.190 `
Selling expenses Sales premium Freight Salaries and allowance Promotion, samples and advertising Others
11.764.259.547
10.708.362.729
Sub total
27.178.377.023
25.176.181.697
5.601.301.495 5.392.907.234 1.920.562.866 1.645.550.391 1.571.419.919 1.137.407.989 322.613.941 250.170.738 3.425.310.237
5.614.102.857 3.440.713.719 1.787.182.800 1.675.852.833 1.596.599.137 1.009.117.579 301.164.418 256.862.526 2.555.111.788
General and administrative expenses Salaries and allowance Employees' benefits (Note 29) Representation and donation Rental (Note 33) Business travelling Repair and maintenance Office expenses Depreciation (Note 11 and 12) Telephone and communication Others
48.445.621.833 60.209.881.381
43.412.889.354 54.121.252.084
Sub total Total
27. PENDAPATAN BUNGA
27.
Consist of:
Terdiri dari: 2013 Deposito berjangka (Catatan 5) Jasa giro (Catatan 4) Jumlah
2012
772.285.568 80.624.864 852.910.431
Time deposits (Note 5) Interest income (Note 4) Total
1.192.741.668 45.617.977 1.238.359.645
28. BEBAN BUNGA
28. INTEREST EXPENSE Consist of:
Terdiri dari: 2013 Beban bunga pada: Utang kepada pihak berelasi (Catatan 33) Utang bank (Catatan 17 dan 18) Jumlah
INTEREST INCOME
2012
8.128.650.006 4.409.302.730 12.537.952.736
15.552.446.800 5.025.246.030 20.577.692.830
29. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Interest expense on: Payables to related parties (Note 33) Bank loans (Note 17 and 18) Total
29. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS The Entity and its Subsidiaries provides employees' benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits is 761 peoples and 755 peoples each in 2013 and 2012, respectively.
Entitas dan Entitas Anak membukukan imbalan kerja karyawan, iuran pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja karyawan masingmasing sebesar 761 dan 755 orang pada tahun 2013 dan 2012.
55
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 29. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
29. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS (continued) Details of employees benefits expenses are as follows:
Rincian beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Entitas Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Beban jasa lalu
1.607.455.430 1.694.630.871 975.085.233 62.089.196
1.953.667.572 1.599.579.436 822.981.451 62.089.196
Entity Current service cost Interest cost Recognized loss actuarial, net Past service cost
Sub jumlah
4.339.260.730
4.438.317.655
Sub Total
Entitas Anak
1.262.040.765
1.175.785.202
Subsidiaries
Jumlah
5.601.301.495
5.614.102.857
Total
Details of estimated liabilities for employees benefits are as follows:
Rincian liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2013 Nilai kini liabilitas Kerugian aktuaria yang belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Saldo akhir tahun
2012
35.734.350.684
37.922.167.979
Present value of benefit obligation
(13.297.220.766)
(19.011.071.231)
(792.437.256) 21.644.692.662
(874.925.560) 18.036.171.188
Unrecognized actuarial loss Unrecognized past services costs non vested Balance at end of the year
Movements of estimated liabilities for employees' benefits are as follows:
Mutasi liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2013
2012 Beginning balance Expenses during the period
Saldo pada awal tahun Beban tahun berjalan
18.036.171.188 5.601.301.495
13.627.976.090 5.614.102.857
Jumlah
23.637.472.683
19.242.078.947
Pembayaran tahun berjalan
(1.992.780.021)
(1.205.907.759)
Saldo pada akhir tahun
21.644.692.662
18.036.171.188
2013
2012
9,047 % p.a 10 % p.a TMI - 2011 5% TMI - 2011 55 tahun/ years
5,868 % p.a 10 % p.a TMI - 1999 5% TMI - 1999 55 tahun/ years
2013
Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Disability Rate Normal Pension Age
The five year history of experience adjustment was as follows:
Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban imbalan pasti Defisit program Penyesuaian asumsi liabilitas program
Ending balance
The cost provided for employees' benefits was calculated by independent actuary, PT Prima Bhaksana Lestari. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Perhitungan imbalan kerja karyawan dihitung oleh independen aktuaria, PT Prima Bhaksana Lestari. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan pengakuan aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Kematian Tingkat Cacat Usia Pensiun Normal
Total Payments during the period
2012
2011
35.734.350.684 35.734.350.684
37.922.167.979 37.922.167.979
30.999.326.217 30.999.326.217
18.392.800.244 18.392.800.244
14.875.053.666 14.875.053.666
(4.564.856.454)
(3.558.670.761)
(8.905.373.206)
(1.816.283.858)
(1.823.544.580)
56
2010
2009 Present value of obligation Deficit in the plan Experience adjustments on plan liabilities
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures", requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
a. Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
a. Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);
b. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (tingkat 2), dan;
b. Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2), and;
c. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
c. Inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
Entitas tidak mempunyai aset dan liabilitas yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 1 dan 2).
The Entity does not have asset and liability which is measured and recognized on fair value (level 1 and 2).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted markets prices at the reporting date. These instruments are included in level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in level 3.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The following table sets out of the Entity's financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012.
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Uang muka pembelian Beban dibayar dimuka Investasi pada entitas asosiasi Jumlah aset keuangan
2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
17.078.141.406 55.219.994.909 161.142.126.453 1.066.704.321 18.554.381.607 1.839.405.675 85.487.121.671
17.078.141.406 55.219.994.909 161.142.126.453 1.066.704.321 18.554.381.607 1.839.405.675 85.487.121.671
4.187.699.666 51.594.840.622 112.721.913.140 1.515.157.183 12.744.078.836 1.886.373.751 73.532.517.107
4.187.699.666 51.594.840.622 112.721.913.140 1.515.157.183 12.744.078.836 1.886.373.751 73.532.517.107
Financial assets Cash and cash equivalent Short-term investments Accounts receivable Other financial current assets Advance payments Prepaid expenses Investments in associated entity
340.387.876.041
258.182.580.305
258.182.580.305
Total financial assets
340.387.876.041
57
2012 Nilai wajar/ Fair value
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out of the Entity's financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012 (continued).
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (lanjutan). 2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Liabilitas keuangan Utang usaha Beban yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pinjaman bank jangka pendek Liabilitas keuangan lancar lainnya Utang pihak yang berelasi Liabilitas dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pendapatan diterima dimuka Jumlah liabilitas keuangan
2012 Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value Financial liabilities
157.766.007.156 32.417.355.001 165.644.596.422 33.874.650.515
55.500.731.668 33.560.669.901 62.085.545.181 39.882.738.704
55.500.731.668 33.560.669.901 62.085.545.181 39.882.738.704
1.084.120.318 73.341.877.480
1.084.120.318 73.341.877.480
2.246.703.474 200.528.093.000
2.246.703.474 200.528.093.000
44.902.721.569
44.902.721.569
19.041.389.507
19.041.389.507
Current maturity portion of long-term bank loans
105.135.913.554 -
105.135.913.554 -
49.620.823.901 83.785.313
49.620.823.901 83.785.313
Long term bank loans, net of current maturity portion Unearned Revenue
614.167.242.015
462.550.480.649
462.550.480.649
Total financial liabilities
614.167.242.015
The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
31. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
2013 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara Investasi jangka pendek Piutang usaha, pihak ketiga Piutang usaha, pihak berelasi Uang muka pembelian
Jumlah aset (dipindahkan)
Accounts payable Accrued expenses Advance received Short term bank borrowings Other financial current liabilities Related parties payable Liability that recorded at amortized cost
157.766.007.156 32.417.355.001 165.644.596.422 33.874.650.515
2012 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
USD AUD
687.497 8.743
8.379.902.030 95.081.871
61.363 3.168
593.378.760 31.757.729
USD USD AUD EURO
397.764 5.975.754 208.249 46.837
4.848.343.446 72.838.469.091 2.264.846.717 787.860.402
1.337.658 2.530.515 82.385 8.009
12.935.150.733 24.470.081.755 825.939.886 102.597.809
USD USD HKD SGD EUR NTD AUD JPY GBP
20.547 821.102 325.232 72.197 112.883 8.888 84.000 2.548
250.441.289 10.008.416.422 511.237.578 695.112.605 1.898.849.397
20.302 958.530 469.224 30.963 18.728 23.558 -
196.320.340 9.268.988.458 585.347.693 244.824.203 239.905.236 7.893.610 -
96.658.471 9.758.179 51.212.242 102.736.189.742
58
-
Assets Cash and cash equivalent Short-term investment Accounts receivable, third parties Accounts receivable, related parties Advance payments
49.502.186.212
Total assets (total b/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
31. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
2013 Mata uang asing/ Foreign currency Jumlah aset (pindahan) Liabilitas Utang usaha, pihak ketiga
Utang usaha, pihak berelasi
Pinjaman bank jangka pendek
2012 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
102.736.189.742
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah 49.502.186.212
Total assets (c/f) Liabilities Account payable, third parties
USD SGD EUR GBP JPY AUD CAD NZD RMB HKD THB
11.006.509 23.389 20.936 6.676 2.733 1.200 97.409 5.000 -
134.158.343.748 225.186.170 352.173.668 134.165.102 29.720.460 13.731.780 194.741.662 7.859.600 -
2.511.523 74.320 44.714 6.526 371.789 1.633 1.895 196.821 137.000
24.286.426.443 587.653.445 572.778.415 101.667.640 41.629.238 16.368.947 15.032.241 302.603.923 43.251.584
USD SGD HKD NTD RMB
115.659 2.113 21.379 880.741 124.277
1.409.761.579 20.341.728 33.606.698 359.351.135 248.457.063
820.409 24.137 41.074 1.022.089 352.020
USD EUR USD
2.358.780 304.581 109.539
28.751.164.545 5.123.485.970 1.335.169.530
2.189.403 962.786
2.749.343
33.511.741.216
1.969.120
7.933.352.033 Account payable from 190.857.793 related parties 51.238.994 342.471.411 541.217.146 Short term 21.171.530.104 bank borrowings 9.310.137.104 Advance received Current maturity portion of long term 19.041.389.507 bank loans
5.131.419 51.949
Long term portion of long term bank loans Other payable
Uang muka pelanggan Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun USD Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang yang jatuh tempo dalam satu tahun USD Utang lain-lain USD
5.227.555 -
63.718.673.564 269.627.675.218 (166.891.485.476)
Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas, neto
49.620.823.901 502.345.766 134.672.775.634 (85.170.589.423)
Total liabilities Total liabilities, net
Management believe that there is no need to hedge because there enough assets to repay liabilities in foreign currency.
Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai karena aset yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing. 32. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
32. BASIC NET INCOME PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
The computation of basic net income per share is based on the following data:
Laba per saham
Net income per share 2013
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar a. Termasuk pos tidak berulang Laba untuk perhitungan Laba per saham dasar Laba per saham dasar b. Tidak termasuk pos tidak berulang Laba untuk perhitungan Laba per saham dasar Laba per saham dasar
2012
158.400.000
158.400.000
5.019.540.731 31,69
23.155.488.541 146,18
Weighted average number of outstanding shares a. Including non-recurring item Earning for computation basic earning per share Basic Earning per Share
23.155.488.541 146,18
b. Excluding non-recurring item Earning for computation Basic earning per share Basic earning per share
5.019.540.731 31,69
59
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)
32. BASIC NET INCOME PER SHARE (continued)
32. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan) Laba per saham dilusian
Diluted earnings per shares
Entitas tidak menghitung laba per saham dilusi karena Entitas tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa.
The Entity did not compute earnings per share since the Entity does not have any transaction of potential dilutive effect to ordinary shares.
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
33. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Kelompok Entitas telah melakukan beberapa transaksi dengan pemegang saham dan pihak-pihak berelasi yang meliputi transaksi penjualan, pembelian dan transaksi lainnya.
The Entity's group has various transactions with its shareholders and related parties, included sales, purchase and other transactions.
a. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a. The nature of relationships with related parties were as follows:
Pihak Berelasi /Related Parties
Hubungan / Relationship
Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Bank Maspion Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Alim Brothers, Pte. Ltd. Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. PT Aneka Kabel Ciptaguna Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Ishizuka Maspion Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Alaskair Maspion Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Indal Steel Pipe Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Trisulapack Indonesia Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Fung Lam Trading, Co. Ltd Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. (d/h Chin Fung Co, Ltd) PT Maspion Elektronik Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Dovechem Maspion Terminal Pemegang saham dan anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders and the same key management personnel as the Entity PT Maxim Maspion Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. PT Maspion Industrial Estate Pemegang saham dan anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders and the same key management personnel as the Entity. Taiwan Concorde Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. PT Cashew Grebe Indonesia Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas dan sahamnya dimiliki oleh perusahaan asosiasi / The same key management personnel as the Entity and share are owned by the Associated Entity. PT Weilburger Coatings Indonesia Entitas yang sahamnya dimiliki sebesar 49% oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo) / Related parties which shares are owned by the Subsidiary (PT Indal Investindo). PT Furukawa Indal Aluminum Entitas yang sahamnya dimiliki sebesar 40% oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo) / Related parties which shares are owned by the Subsidiary (PT Indal Investindo). PT Maspion
60
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
33. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) b. Material related party balances are as follows:
b. Saldo material dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2013 Setara kas PT Bank Maspion Indonesia Piutang usaha PT Maspion PT Cashew Grebe Indonesia PT Furukawa Indal Aluminum PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Weilburger Coating Indonesia PT Maspion Elektronik PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Trisulapack Indonesia PT Alaskair Maspion Indonesia Maspion Group lain Piutang lain-lain PT Weilburger Coating Indonesia PT Furukawa Indal Aluminum PT Cashew Grebe Indonesia Alim Brothers, Pte. Ltd. Investasi saham PT Furukawa Indal Aluminum PT Weilburger Coatings Indonesia Jumlah Aset Persentase jumlah aset pihak berelasi dengan jumlah aset Utang usaha Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Taiwan Concorde PT Trisulapack Indonesia PT Aneka Kabel Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Furukawa Indal Aluminum PT Weilburger Coating Indonesia PT Maspion Kencana Maspion Group lain Utang lain-lain PT Maspion Jumlah liabilitas Persentase jumlah liabilitas pihak berelasi dengan jumlah liabilitas
2012
1.862.795.069
1.910.034.391
2.217.856.219 268.200.000 115.588.920
1.146.792.884 49.680.000 208.759.191
24.833.490 13.750.000 14.226.296
213.547.599 70.923.600 5.171.540 5.288.841 5.907.330 11.189.515
597.261.000 1.550.000 -
473.830.000 146.998.800 355.200.537
Cash equivalents PT Bank Maspion Indonesia Account Receivables PT Maspion PT Cashew Grebe Indonesia PT Furukawa Indal Aluminum PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Weilburger Coating Indonesia PT Maspion Elektronik PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Trisulapack Indonesia PT Alaskair Maspion Indonesia Others Maspion Group Other Receivables PT Weilburger Coating Indonesia PT Furukawa Indal Aluminum PT Cashew Grebe Indonesia Alim Brothers, Pte. Ltd.
76.108.092.181 9.379.029.490 90.603.182.664
63.805.408.916 9.727.108.191 78.135.841.335
Stock investments PT Furukawa Indal Aluminum PT Weilburger Coatings Indonesia Total Assets
12%
13%
Percentage of total assets involving related parties to total assets
1.394.544.040 1.173.235.697
1.649.522.326 6.886.443.862
614.057.570 359.351.135 109.080.051 30.612.500 20.341.728 40.333.516
197.515.121 342.471.411 129.388.044 1.034.213.066 190.676.995 1.144.479.968 820.166 20.477.621 -
73.341.877.480
200.528.093.000
Account Payable Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Taiwan Concorde PT Trisulapack Indonesia PT Aneka Kabel Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Furukawa Indal Aluminum PT Weilburger Coating Indonesia PT Maspion Kencana Other Maspion Group Other Payable PT Maspion
84.566.546.191
235.316.118.741
Total liabilities
`
13%
49%
61
Percentage of total liabilitas involving related parties to total liabilities
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
33. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
c. Angkasa Rachmawati dan Gunardi adalah pemegang saham dan pengurus PT Husin Investama, PT Guna Investindo, PT Marindo Investama, PT Mulindo Investama, dan PT Prakindo Investindo.
c. Angkasa Rachmawati and Gunardi are the management and the stockholder of PT Husin Investama, PT Guna Investindo, PT Marindo Investama, PT Mulindo Investama, and PT Prakindo Investindo.
Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi: Dalam kegiatan usahanya, Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi yang meliputi, antara lain:
Transactions with related parties: In the normal course of business, the Entity and its Subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including the following:
a. 2,15% dan 2,01% dari jumlah penjualan bersih masingmasing pada tahun 2013 dan 2012, merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi. Menurut manajemen, transaksi penjualan dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,35% dan 0,28% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
a. 2.15% and 2.01% of the total net sales in 2013 and 2012, respectively, were made to related parties. According to management, the sales transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet date, the receivables from these sales were presented as part of receivable, which presented 0.35% and 0.28% from total assets as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
The details of sales to related parties are as follows:
Rincian penjualan kepada pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut: PT Maspion PT Furukawa Indal Aluminum PT Maspion Elektronik PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Lain-lain Jumlah
2013 12.248.110.550 654.383.239 439.473.600
2012 9.504.965.202 1.179.781.040 -
202.296.980 222.741.334
833.467.475 179.030.642
PT Maspion PT Furukawa Indal Aluminum PT Maspion Elektronik PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. Others
13.767.005.703
11.697.244.359
Total
b. 10,07% dan 37,25% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan pembantu masing-masing pada tahun 2013 dan 2012, merupakan pembelian dari pihak berelasi. Menurut manajemen, transaksi pembelian dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 0,59% dan 2,40% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
b. 10.07% and 37.25% of the total net purchase of raw and indirect materials in 2013 and 2012, respectively, were made to related parties. According to management, the purchase transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet date, the payables from these purchases were presented as part of accounts payable, which presented 0.59% and 2,40% from total liabilities as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Rincian pembelian bahan baku dan bahan pembantu kepada pihak berelasi sebagai berikut:
Details of purchase of raw material and indirect material to related parties are as follows:
2013
2012
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Furukawa Indal Aluminum Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) Maspion Kencana PT Trisulapack Indonesia PT Anekakabel Ciptaguna Lain-lain
27.304.182.414
67.447.808.872
4.393.461.200 1.524.940.477
4.722.506.730 3.805.818.456
723.886.360 60.175.313 23.352.000 20.985.000
1.434.388.694 1.972.918.561 3.538.000
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Furukawa Indal Aluminum Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung Co. Ltd) Maspion Kencana PT Trisulapack Indonesia PT Anekakabel Ciptaguna Others
Jumlah
34.050.982.764
79.386.979.313
Total
62
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
33. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
c. Pendapatan bunga atas piutang kepada pihak yang berelasi sebesar nihil pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 27).
c. Interest income from receivables from related parties amounted to nil and nil in Desember 31, 2013 and 2012, respectively (Note 27).
d. Beban bunga atas utang kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 8.128.650.006 dan Rp 15.552.446.800 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain (Catatan 28).
d. Interest expense on payables to related parties amounted to Rp 8,128,650,006 and Rp 15,552,446,800 in December 31, 2013 and 2012, respectively, recorded as part of other expenses (Note 28).
e. Beban sewa bangunan kepada PT Maspion sebesar Rp 1.920.562.866 dan Rp 1.787.182.800 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 26).
e. Buliding rental expenses to PT Maspion amounted to Rp 1,920,562,866 and Rp 1,787,182,800 in December 31, 2013 and 2012, respectively, recorded as part of general and administrative expenses (Note 26).
f. Pendapatan sewa atas tanah dan bangunan dari PT Cashew Grebe Indonesia sebesar Rp 268.200.000 dan Rp 89.424.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain.
f Land and building rental income from PT Cashew Grebe Indonesia amounted to Rp 268,200,000 and Rp 89,424,000 in December 31, 2013 and 2012, respectively, recorded as part of other income.
g Entitas dan Entitas Anak juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 4 dan 19.
g The Entity and its Subsidiaries entered into non-trade transactions with related parties as described in Notes 4 and 19.
34. INFORMASI SEGMEN
34. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Entitas dan Entitas Anak dibagi dalam empat divisi industri aluminium, jasa konstruksi, jasa software serta perdagangan umum dan investasi. Divisi - divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Entitas dan Entitas Anak.
For management reporting purposes, the Entity and its Subsidiaries are currently organized into four operating divisions manufacturing of aluminium, construction services, software services and general trading and investments. These divisions are the basis on which the Entity and its Subsidiaries report their primary segment information.
Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari:
The principal activities of these divisions consist of:
Bidang industri - memproduksi dan distribusi barang dari aluminium.
Manufacturing industry - manufacturing and distributing of aluminium product.
Jasa-konstruksi - jasa pembangunan properti khususnya kulit luar gedung, supply dan instalasi.
Construction services - constructing services, especially for façade design, supply and installation.
Jasa software - penjualan software ERP dan pemeliharaan dan perbaikan.
Software services - sale of ERP software and maintenance and repair.
Perdagangan umum dan investasi, perdagangan barang-barang dari aluminium seperti tangga, tandon air dan aluminium profile serta melakukan investasi jangka panjang pada entitas yang bergerak dalam industri aluminium dan cat.
General trading and investments, trading for aluminium products such as stairs, water tanks and aluminium profiles and long-term investments in companies which are also in aluminium and coating industries.
63
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 34. SEGMENT INFORMATION (continued)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Segment information based on business segment is presented below:
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium
Jasa kontruksi/ Construction services
Jasa Perdagangan umum sofware/ dan investasi/ Software General trading services and investments
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
Hasil Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah penjualan Laba (rugi) usaha
Result Sales 409.617.069.723
231.085.602.152
-
-
104.675.689.796
-
-
-
(104.675.689.796)
-
External sales Inter-segment sales
514.292.759.519
231.085.602.152
-
-
(104.675.689.796)
640.702.671.875
Total sales
15.547.861.136
21.088.807.535
-
(2.035.811.386)
34.559.748.890
Income (loss) from operations
(4.128.548.635) 4.128.548.635
852.910.431 (12.537.952.736)
Penghasilan bunga 203.219.229 (16.577.834.705) Beban bunga Keuntungan kurs mata uang (30.305.266.465) asing, neto Bagian laba bersih entitas 34.529.308.466 asosiasi
(41.108.394)
37.397 -
799.024.716
-
421.978.116
-
-
17.571.549.775
(34.529.308.466)
17.571.549.775
Gain on foreign exchage, net Net profit portion of associated entities
(36.565.119.852)
11.361.992.726
Income before tax
3.397.287.661
26.577.368.024
-
17.952.456.893
1.622.253.070
(7.964.705.065)
-
-
Laba bersih
5.019.540.731
18.612.662.959
-
17.952.456.893
Total aset yang dikonsolidasi
254.200.524.280
-
100.645.964.952
-
-
-
(85.487.121.671)
590.373.619.097
254.200.524.280
-
15.158.843.281
-
(36.565.119.852)
(93.851.577.282)
(93.851.577.282)
(29.084.263.634)
(6.342.451.995)
Tax benefit (expenses)
5.019.540.731
Net income
851.368.531.047
Other information Assets Segment assets
(85.487.121.671)
Investments in associated entity
765.881.409.376
Consolidated total assets
639.563.606.249
Consolidated segment liabilities
11.607.840.800 10.504.536.650
Capital expenditure Depreciation
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas segmen yang 464.055.815.968 dikonsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan
Interest income Interest expenses
-
Manfaat (Beban) pajak
Investasi pada entitas asosiasi
640.702.671.875
4.778.202.440 (88.666.667)
Laba sebelum beban pajak
Informasi lainnya Aset 590.373.619.097 Aset segmen
-
10.416.470.893 8.928.157.332
219.136.130.303
-
1.690.402.013
1.191.369.907 1.576.379.318
-
-
64
(45.318.742.035) -
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 34. SEGMENT INFORMATION (continued)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Segment information based on business segment is presented below (continued):
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha (lanjutan):
31 December 2012 / December 31, 2012
Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah penjualan
Jasa kontruksi/ Construction services
Jasa sofware/ Software services
Perdagangan umum dan investasi/ General trading and investments
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
330.090.591.876
252.563.769.546
-
-
96.208.878.784
-
-
-
(96.208.878.784)
-
Sales External sales Inter-segment sales
426.299.470.660
252.563.769.546
-
-
(96.208.878.784)
582.654.361.422
Total sales
43.890.882.012
Income from operations
-
582.654.361.422
Hasil Laba (rugi) usaha
Result 15.715.512.670
Penghasilan bunga 1.235.884.866 Beban bunga (18.305.367.769) Keuntungan kurs mata uang (10.172.953.177) asing, neto Bagian laba bersih entitas 34.171.970.028 asosiasi Laba sebelum beban pajak
Manfaat (Beban) pajak Laba bersih
22.645.046.617 510.441.923 23.155.488.540
Informasi lainnya Aset 525.420.049.936 Aset segmen Investasi pada entitas asosiasi Total aset yang dikonsolidasi
525.420.049.936
28.767.717.794
-
(127.533.795)
1.630.206.994 (3.900.090.324)
-
33.048 -
(188.670.179)
-
134.296.252
-
-
16.020.251.481
(34.171.970.028)
16.020.251.481
Gain on foreign exchage, net Net profit portion of associated entities
26.309.164.284
-
6.795.505
(34.636.784.683)
30.344.473.204
Gain before tax
(7.699.426.586)
-
-
(7.188.984.663)
Tax benefit (expenses)
18.609.737.698
-
6.795.505
182.230.759.793
1
82.688.102.058
-
-
(73.532.517.107)
182.230.759.793
1
9.155.584.951
(464.814.656) (1.627.765.263) 1.627.765.263
-
(34.636.784.683)
(104.582.174.846)
(104.582.174.846)
1.238.359.645 (20.577.692.830)
(10.227.327.104)
23.155.488.541
Net income
(73.532.517.107)
Other information Assets Segment assets Investments in associated entity
612.224.219.835
Consolidated total assets
483.005.957.440
Consolidated segment liabilities
21.013.862.329 8.736.338.653
Capital expenditure Depreciation
685.756.736.942
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas segmen yang 396.201.787.541 dikonsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan
Interest income Interest expenses
19.827.104.612 7.138.989.546
103.779.028.776
1
1.684.996.013
1.186.757.717 1.597.349.107
-
-
65
(18.659.854.891) -
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 34. SEGMENT INFORMATION (continued)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen geografis
Geographical segments
Entitas dan Entitas Anak beroperasi di dua wilayah geografis utama, yaitu Jawa Timur dan Jawa Barat.
The Entity and its Subsidiaries operations are located in two principal geographic areas such as East Java and West Java.
Penjualan berdasarkan pasar geografis
Sales by geographical market
Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Entitas dan Entitas Anak berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat produksinya:
The following table shows the distribution of the Entity and its Subsidiaries sales by geographical market, regardless of where the goods were produced:
2013 Lokal Jawa Timur Jawa Barat Ekspor (Jepang,Hongkong, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, Australia dan negara lain di Asia) Jumlah
2012
200.566.695.290 231.085.602.152
179.688.302.433 252.563.769.546
209.050.374.433 640.702.671.875
150.402.289.443 582.654.361.422
Local East Java West Java Export (Japan, Hongkong Thailand, Singapore, USA Australia and other countries in Asia) Total
ASET DAN TAMBAHAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD BERDASARKAN WILAYAH GEOGRAFIS
ASSETS AND ADDITIONS TO FIXED ASSETS AND INTANGIBLE ASSETS BY GEOGRAPHICAL AREA
Nilai buku aset segmen dan tambahan aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut:
The following table shows the carrying amount of segment assets and additions to fixed assets and intangible assets by geographical area in which the assets are located:
Nilai buku aset segmen/ Book value of segment assets 2013 Jawa Timur Jawa Barat Jumlah
511.680.885.096 254.200.524.280 765.881.409.375
Penambahan aset tetap/ Additions to fixed assets 2013
2012
429.993.460.042 182.230.759.793 612.224.219.835
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
10.416.470.893 1.191.369.907 11.607.840.800 35.
2012
19.827.104.612 1.186.757.717 21.013.862.329
East Java West Java Total
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Entitas adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Entitas mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas dengan menggunakan manajemen risiko.
The main financial risks faced by the Entity are currency risk, interest rate risk, credit risk, and liquidity risk. Entities try to minimize the potential negative impact of risks on using risk management.
1. Risiko mata uang asing Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
1. Foreign currency risk Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign exchange.
Dalam kegiatan usahanya, Entitas menggunakan mata uang asing baik untuk pembayaran maupun penerimaan. Risiko yang timbul terutama disebabkan pembelian yang pembayarannya menggunakan sistem kredit serta pinjaman dari lembaga keuangan untuk investasi maupun modal kerja lainnya.
In the normal course of business, the Entity uses foreign currency for payments and receipts. The risks arise mainly due to the purchase, which its payment using a credit system, as well as loans from financial institutions for investment and other working capital.
66
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 1. Foreign currency risk (continued) Entity are looking forward to the compatibility between payments and receipts (exports) in foreign currency. For other transactions,the Entity does not hedge specifically since the domestic selling price is also based on international prices, which the changes following the fluctuation of exchange rates, thus, in the long term this policy is also a natural hedging.
1. Risiko mata uang asing (lanjutan) Entitas mengusahakan agar ada kesesuaian antara pembayaran dan penerimaan (ekspor) dalam mata uang asing. Sedangkan untuk sisanya Entitas tidak melakukan lindung nilai khusus karena Entitas menetapkan harga jual domestik juga berdasarkan harga internasional serta perubahannya mengikuti pergerakan nilai tukar, sehingga secara jangka panjang kebijakan ini juga merupakan lindung nilai alami. \ Berikut saldo mata uang asing Entitas terdiri dari:
The foreign currency balances of the Entity consist of:
2013 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara Investasi jangka pendek Piutang usaha, pihak ketiga Piutang usaha, pihak berelasi Uang muka pembelian
Utang usaha, pihak berelasi
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
USD AUD
687.497 8.743
8.379.902.030 95.081.871
61.363 3.168
593.378.760 31.757.729
USD USD AUD EURO
397.764 5.975.754 208.249 46.837
4.848.343.446 72.838.469.091 2.264.846.717 787.860.402
1.337.658 2.530.515 82.385 8.009
12.935.150.733 24.470.081.755 825.939.886 102.597.809
USD USD HKD SGD EUR NTD AUD GBP
20.547 821.102 325.232 72.197 112.883 8.888 2.548
250.441.289 10.008.416.422 511.237.578 695.112.605 1.898.849.397 96.658.471 51.212.242
20.302 958.530 469.224 30.963 18.728 23.558 -
196.320.340 9.268.988.458 585.347.693 244.824.203 239.905.236 7.893.610 -
102.726.431.561
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha, pihak ketiga
2012 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
49.502.186.212
Assets Cash and cash equivalent Short-term investment Accounts receivable, third parties Accounts receivable, related parties Advance payments
Total assets Liabilities Account payable, third parties
USD SGD EUR GBP JPY AUD CAD NZD NTD RMB HKD THB
11.006.509 23.389 20.936 6.676 2.733 1.200 97.409 5.000 -
134.158.343.748 225.186.170 352.173.668 134.165.102 29.720.460 13.731.780 194.741.662 7.859.600 -
2.511.523 74.320 44.714 6.526 371.789 1.633 1.895 196.821 137.000
24.286.426.443 587.653.445 572.778.415 101.667.640 41.629.238 16.368.947 15.032.241 302.603.923 43.251.584
USD SGD HKD NTD RMB
115.659 2.113 21.379 880.741 124.277
1.409.761.579 20.341.728 33.606.698 359.351.135 248.457.063
820.409 24.137 41.074 1.022.089 352.020
USD EUR USD
2.358.780 304.581 109.539
28.751.164.545 5.123.485.970 1.335.169.530
2.189.403 962.786
USD
2.749.343
33.511.741.216
1.969.120
7.933.352.033 Account payable from 190.857.793 related parties 51.238.994 342.471.411 541.217.146 Short term 21.171.530.104 bank borrowings 9.310.137.104 Advance received Current maturity portion of long term 19.041.389.507 bank loans
Pinjaman bank jangka pendek Uang muka pelanggan Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas (dipindahkan)
205.909.001.654
67
84.549.605.968 Total liabilities (total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35.
1. Foreign currency risk (continued) 2012
1. Risiko mata uang asing (lanjutan) 2013 Mata uang asing/ Foreign currency Jumlah liabilitas (pindahan) Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun USD Utang lain-lain USD Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas, bersih
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
84.549.605.968 Total liabilities (total b/f)
205.909.001.654
5.227.555 -
63.718.673.564 -
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
4.070.951 51.949
269.627.675.218 (166.901.243.657)
49.620.823.901 502.345.766 134.672.775.634 (85.170.589.423)
Long term portion of long term bank loans Other payable Total liabilities Total liabilities, net
Per 31 Desember 2013, apabila USD menguat/melemah sebesar 5% terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak konsolidasi akan turun/naik sebesar Rp 5,9 milliar, hal ini terutama diakibatkan keuntungan/kerugian selisih kurs yang dicatat di laba rugi.
As of December 31, 2013, if the USD had strengthened/weakened by 5% against Rupiah with all other variables held constant, the consolidated profit after tax would decrease/increase by Rp 5,9 billion, arising mainly from foreign exchange gain/loss charged to profit or loss.
2. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga Entitas dan Entitas Anak terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Entitas dan Entitas Anak kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
2. Interest rate risk The Entity and Subsidiaries interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Entity and Subsidiaries to fair value interest rate risk.
Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Entitas dan Entitas Anak berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowing, the Entity and Subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans with floating interest rates.
Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Entitas dijelaskan pada Catatan 4, 5, 17, 18 dan 19.
Information related to interest rate loan to the Entity has explained on Notes 4, 5, 17, 18 and 19.
Liabilitas keuangan terdiri dari:
Financial liabilities consist of:
Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak-pihak berelasi
2013 33.874.650.515
2012 39.882.738.704
44.902.721.569
19.041.389.507
Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans
105.135.913.554 73.341.877.480
49.620.823.901 200.528.093.000
Long term bank loans, net of current maturity portion Payable to related parties
As of December 31, 2013, if interest rates on floating interest rate borrowings had been 100 basis points higher/lower with all other variables held constant, the consolidated profit after tax for the year would have decreased/increased by Rp 94 million as a result of interest expenses changes that charged to profit or loss.
Per 31 Desember 2013, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang lebih tinggi atau lebih rendah 100 basis poin dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak konsolidasian untuk tahun berjalan akan turun/naik sebesar Rp 94 juta sebagai hasil dari perubahan beban bunga yang dicatat di laba rugi.
68
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35.
3. Credit risk The Entity has run the business for decades so that the entity also has a specific policy to manage both payables and receivables. In terms of payables, the Entity has a revenue budget to ensure that the Entity is able to meet all its debt obligations. As for receivables, the Entity also has a policy of granting loans based on several considerations, among which is the length of business relationships, credibility, credit limit and overall evaluation from time to time.
3. Risiko kredit Entitas telah menjalankan kegiatan usaha selama puluhan tahun sehingga Entitas juga mempunyai kebijakan tertentu untuk mengelola baik utang maupun piutang. Dari sisi utang, Entitas telah mempunyai anggaran penerimaan yang menjamin bahwa Entitas dapat memenuhi semua liabilitas utangnya. Sedangkan mengenai piutang, Entitas juga mempunyai kebijakan pemberian utang dengan berbagai pertimbangan, di antaranya adalah lamanya hubungan usaha, kredibilitas, pemberian limit utang dan evaluasi umum dari waktu ke waktu.
The accounts of bank and receivable consists of:
Saldo bank dan piutang terdiri dari: Bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain Pihak ketiga Pihak berelasi
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
2013 16.599.388.271
2012 3.102.411.211
158.487.671.528 2.654.454.925
111.004.652.640 1.717.260.500
467.893.321 598.811.000
539.127.846 976.029.337
Bank Account receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties
4. Liquidity risk It is the responsibility of management that the Entity is able to meet funding needs, in term of operational needs, financial obligations and business development. The Entity has a budget calculations of cash flows every year, and conduct evaluations at any time when there are changes. In addition, as part of a large business group, the Entity always supports, in addition to the commitments, from the shareholders to its liquidity problems.
4. Risiko likuiditas Merupakan tanggung jawab manajemen bahwa Entitas mampu memenuhi kebutuhan pendanaan, baik kebutuhan operasional, liabilitas keuangan maupun pengembangan usaha. Entitas memiliki anggaran perhitungan arus kas setiap tahun, dan melakukan evaluasi setiap saat bila ada perubahan. Selain itu, sebagai bagian dari sebuah kelompok usaha yang besar, Entitas mendapat dukungan, disamping adanya komitmen dari para pemegang saham untuk masalah likuiditas.
Financial liabilities consist of:
Liabilitas keuangan terdiri dari: Jumlah tercatat/ Carrying amount
2013 Arus kas kontraktual/ Kurang dari 1 tahun/ Contractual cash flow Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
154.024.450.919 3.741.556.237 32.417.355.001
154.024.450.919 3.741.556.237 32.417.355.001
150.426.707.072 2.998.870.054 32.417.355.001
3.597.743.847 742.686.183 -
1.084.120.318
1.084.120.318
1.084.120.318
-
73.341.877.480 165.644.596.422
73.341.877.480 165.644.596.422
73.341.877.480 164.071.071.972
1.573.524.450
33.874.650.515 Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 44.902.721.569 Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 105.135.913.554
33.874.650.515
33.874.650.515
-
44.902.721.569
44.902.721.569
-
105.135.913.554
-
105.135.913.554
Liability Accounts payable Third parties Related parties Accrued expenses Other financial current liabilities Payable to related parties Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Long term bank loans, net of current maturity portion
Jumlah
614.167.242.015
503.117.373.981
111.049.868.034
Total
Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan lancar lainnya Utang pihak yang berelasi Uang muka pelanggan
614.167.242.015
69
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 4. Liquidity risk (continued)
4. Risiko likuiditas (lanjutan) Jumlah tercatat/ Carrying amount
Arus kas kontraktual/ Contractual cash flow
2012 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
43.904.723.088 11.596.008.580 33.560.669.901
43.904.723.088 11.596.008.580 33.560.669.901
41.664.959.247 11.322.165.847 33.560.669.901
2.239.763.841 273.842.733 -
2.246.703.474 200.528.093.000
2.246.703.474 200.528.093.000
2.246.703.474 200.528.093.000
-
62.085.545.181
62.085.545.181
54.012.595.073
8.072.950.107
39.882.738.704 Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo 19.041.389.507 dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh 49.620.823.901 tempo dalam satu tahun 83.785.313 Pendapatan diterima dimuka
39.882.738.704
39.882.738.704
-
19.041.389.507
19.041.389.507
-
49.620.823.901 83.785.313
83.785.313
49.620.823.901 -
Liability Accounts payable Third parties Related parties Accrued expenses Other financial current liabilities Payable to related parties Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Long term bank loans, net of current maturity portion Unearned Revenue
462.550.480.648
462.550.480.648
402.343.100.067
60.207.380.582
Total
Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan lancar lainnya Utang pihak yang berelasi Uang muka pelanggan
Jumlah 36. PENGELOLAAN MODAL
36.
CAPITAL MAINTENANCE
Tujuan utama pengelolaan modal Entitas adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Entity capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize return to shareholder.
Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Selain itu, entitas juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut masih dipertimbangkan oleh Entitas.
The Entity is required under their respective loan agreements to maintain the level of exiting share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant Entities as of December 31, 2013 and 2012. In addition, The Entity is also required by the Law No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities to allocate and maintain a non distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements still under consideration by the Entity.
Entitas mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Entitas dapat menyesuaikan pembayaran deviden kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Entity manage theirs capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain of or adjust the capital structure, the Entity may adjust the divident payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2013 and 2012.
70
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 36. PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
36.
CAPITAL MAINTENANCE (continued)
Entitas mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit, dengan membagi jumlah pinjaman yang berdampak bunga dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Entitas adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari entitas terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Termasuk dalam total pinjaman berdampak bunga adalah pinjaman bank jangka pendek, bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan utang kepada pihak berelasi.
The Entity monitor its capital using gearing ratios, by dividing interest bearing loan to total equity attributable to equity holders of parent entity. The Entity's policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratio of the leading entities in Indonesia in order to secure access to finance at reasonable cost. Including in interest bearing loan are short-term bank loans, current maturity portion of long-term loans, long-term loans net of current maturity portion, and payable to related parties.
Rasio pengungkit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2013 and 2012 were as follows:
2013
Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak-pihak berelasi Jumlah pinjaman yang berdampak bunga Jumlah ekuitas Rasio pengungkit
2012
33.874.650.515
39.882.738.704
44.902.721.569
19.041.389.507
Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans
105.135.913.554 73.341.877.480
49.620.823.901 200.528.093.000
Long term bank loans, net of current maturity portion Payable to related parties
257.255.163.118 126.317.803.126 2,04
309.073.045.112 129.218.262.395 2,39
Total interest bearing loans Total equity Gearing ratio
37. IKATAN
37. COMMITMENTS
a. Berdasarkan perjanjian pinjam pakai antara Entitas dengan PT Maspion (pihak berelasi) seperti tercantum dalam akta No.127 tanggal 8 Agustus 1994 dari notaris Ny. Lilia Devi Indrawati, SH., yang telah diratifikasi dengan akta notaris No. 12 tanggal 27 September 1994 dari notaris yang sama, Entitas telah menyewakan tanah Hak Guna Bangunan No.6 seluas 27.260 m2 terletak di Maspion Unit I, Gedangan Sidoarjo senilai Rp 54.520.000 kepada PT Maspion (pihak yang berelasi) selama 40 tahun. Sebagai imbalan tambahannya Entitas berhak untuk menggunakan sebagian tanah milik PT Maspion, fasilitas umum untuk kepentingan operasi Entitas (Catatan 33).
a. Based on the lease agreement between the Entity and PT Maspion (a related party) as stated in notarial deed No. 127, dated August 8, 1994, executed before Mrs. Lilia Devi Indrawati, SH., and further ratified by notarial deed No.12 dated on September 27, 1994 of the same notary, the Entity leased its land with HGB No.6 covering an area of 27,260 m2 located at Maspion Unit I, Gedangan-Sidoarjo for a value of Rp54,520,000. annualy to PT Maspion (related party) for a period of 40 years. As additional compensation, the Entity is entitled to use part of the land owned by PT Maspion, as well as the public facilities including the access road and lighting for use in Entity's operations (Note 33).
b. Sejak tahun 1994 berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanah seperti tercantum dalam akta dari notaris Soetjipto, S.H., No.154, 155 dan 156 tanggal 22 Agustus 1994, Entitas menyewa tanah milik PT Maspion (pihak berelasi) seluas 13.760 m2 dengan jangka waktu 30 tahun dengan beban sewa sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Tanah dengan SHM No.11, 12 dan 13 tersebut terletak di Desa Sawotratap, Gedangan - Sidoarjo dan digunakan untuk operasi Entitas (Catatan 33).
b. Since 1994, Entity entered into a land lease agreement with a related party as stated in notarial deed No.154, 155 and 156, dated on August 22,1994 of Soetjipto, S.H., Entity leased the land from PT Maspion with an area of 13,760 square meters for a period of 30 years and with a value of Rp 100,000,000 annually. The land is located at Desa Sawotratap under SHM No.11, 12 and 13 and is used for the operations of Entity (Note 33).
71
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah) 37. COMMITMENTS (continued)
37. IKATAN (lanjutan)
c. Based on Bank Guaratee Agreement No. 16 RCO.SBY/07/PKGB/2007, dated March 27, 2007, PT Indalex (Subsidiary) obtained facility of Bank Guarantee from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, amounted to Rp 20,000,000,000. This agreement has been renewed with Addendum VII Bank Guarantee Agreement PT Bank Mandiri Tbk (Persero) No. TOP.CRO/CLA.548/ADD/2012 on November 14, 2012 with plafond amounted Rp 40,000,000,000 and effective since September 17, 2012 until September 16, 2013.
c. Berdasarkan Perjanjian Penerbitan Bank Garansi Nomor 16 RCO.SBY/07/PK-GB/2007, tanggal 27 Maret 2007, PT Indalex (Entitas Anak) memperoleh fasilitas bank garansi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan plafond fasilitas bank garansi sebesar Rp 20.000.000.000. Perjanjian tersebut terakhir diperpanjang dan diperbaharui dengan Akta Addendum VII Perjanjian Penerbitan Bank Garansi PT Bank Mandiri Tbk No. TOP.CRO/CLA.548/ADD/2012 tanggal 14 November 2012 dengan plafond sebesar Rp 40.000.000.000 dan berlaku sejak tanggal 17 September 2012 sampai dengan 16 September 2013.
38. KEPENTINGAN NON-SEPENGENDALI
38. NON-CONTROLLING INTEREST The interest of non-controlling shareholders in Subsidiary of 0.01% 31 December 2013 and 2012, or equal to Rp 3,506,439 and Rp 7,845,173 are not recognized in the consolidated financial as of December 31, 2013 and 2012, respectively, due to the immateriality of these amount.
Penyertaan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,01% atau masing-masing sebesar Rp 3.506.439 dan Rp 7.845.173, tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 karena jumlahnya tidak material.
72
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan
2013 Annual Report
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk Kompleks Maspion Unit-1 Sawotratap, Sidoarjo - 61254, Indonesia Telp. (62-31) 853 1351| Fax: (62-31) 853 2812 Po Box 1222 SBY 60012 E-mail:
[email protected] [email protected] Website: www.indalcorp.com