PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tb Tbkk
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Profil Perusahaan usahaan Company Profile ofile
Grafik Keuangan Financial Chart
Pembahasan an dan Analisis sis Manajemen
Daftar Isi
Managementt Review and Analysis
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Keuangan: Financial Report :
- Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian/ Consolidated Statements of Financial Position
- Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Consolidated Statements of Comprehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Changes in Equity
- Laporan Arus Kas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Cash Flows
- Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/ Notes to Consolidated FInancial Statements
Pernyataan Atas Isi Laporan Tahunan Statement on Annual Report Content
LAPORAN TAHUNAN
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
(dalam Jutaan Rupiah)
2013*
2014*
2015
Penjualan / Pendapatan Laba Kotor Laba Usaha Laba Bersih Penghasilan Komprehensif Periode Berjalan Jumlah Saham Beredar Laba Bersih per Saham **)
640.703 96.968 34.560 5.020 -
933.462 110.875 30.956 22.415 15.101
1.384.676 167.805 72.276 28.616 129.167
158.400.000 31.69
316.800.000 70.76
316.800.000 90.33
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Aktiva Lancar Liabilitas Lancar
761.191 652.015 109.176 543.234 439.441
893.664 771.922 121.742 644.378 595.336
1.330.259 1.090.438 239.821 955.466 952.130
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset Rasio Laba terhadap Ekuitas Rasio Laba terhadap Penjualan Rasio Lancar Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
0.66% 4.60% 0.78% 1,24 5,97 0,86
2,51% 18,41% 2,40% 1,08 6,34 0,86
2,15% 11,93% 2,07% 1,00 4,55 0,82
(in Million of Rupiah) Sales / Revenue Gross Profit Operating Profit Net Income Comprehensive Income for The Period Total Shares Net Income per Share **) Total Assets Total Liabilities Equity Current Assets Current Liabilities Return on Assets Return on Equity Net Profit Margin Current Ratio Debt to Equity Ratio Debt to Total Assets Ratio
*) disajikan kembali **) dalam Rupiah, dengan jumlah saham masing-masing 158.400.000 pada tahun 2013 dan 316.800.000 pada tahun 2014 & 2015
*) re-stated **) in Rupiah, with total shares of 158.400.000 in 2013 and 316.800.000 in 2014 & 2015 respectively
Catatan Tidak ada informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan Perusahaan.
Perdagangan Saham per Kuartal Kuantitas (ribuan saham) Nilai (jutaan Rupiah) Harga Tertinggi (Rp/saham) Harga Terendah (Rp/saham)
Note There is no other relevant financial information comparison.
2014
Quarterly Share Trading
2015
Q2 Q1 Q3 Q4 3.329,80 1.076,50 1.918,70 1.350,10
Q1 567,60
Q2 289,50
Q3 747,00
Q4 698,80
999,75
294,07
565,96
448,14
200,57
105,98
279,64
252,07
630,00
300.00
320,00
335,00
382,00
405.00
435,00
409,00
260,00
230,00
220,00
286,00
310,00
311,00
322,00
368,00
Harga Penutupan (Rp/saham)
350,00
Volume (in thousand share) Amount (in million Rupiah) Highest Price (Rp/share) Lowest Price (Rp/share) Closing Price (Rp/share)
405,00
Listed on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange since 5 December 1994. Stock code : INAI
Aksi Korporasi di Tahun 2014 Tanggal Efektif Aksi Korporasi Rasio Pemecahan Saham Harga Nominal Saham Sebelum Aksi Korporasi Harga Nominal Saham Sesudah Aksi Korporasi Jumlah Saham Sebelum Aksi Korporasi Jumlah Saham Sesudah Aksi Korporasi Nama Bursa Efek
02
Pemecahan Saham / Stock Split 12 February 2014 1:2 Rp. 500,- per saham / shares Rp. 250,- per saham / shares 158.400.000 saham / shares 316.800.000 saham / shares Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock Exchange
Corporate Action in 2014 Effective Date of Corporate Action Stock Split Ratio Nominal Share Price Before Corporate Action Nominal Share Price After Corporate Action Total Shares Before Corporate Action Total Shares After Corporate Action Name of Stock Exchange
LAPORAN TAHUNAN
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Yang terhormat Para Pemegang Saham dan Segenap Pemangku Kepentingan PT Indal Aluminium Industry Tbk. (”Indal”)
To all respected shareholders and stakeholders of PT Indal Aluminium Industry Tbk (”Indal”).
Melalui laporan ini, Dewan Komisaris menyampaikan pertumbuhan pencapaian Indal yang melanjutkan tren peningkatan kinerja berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir. Seperti pertumbuhan pada tahun 2014 dibanding 2013, Indal kembali menunjukkan peningkatan nilai pendapatan hampir 50% pada tahun 2015. Sehingga Indal berhasil mencatatkan sebuah rekor pendapatan dengan nilai mencapai 13 digit yaitu sebesar Rp.1,38 triliun.
It is with a great pleasure that the Board of Commissioners would like to report the performance of Indal in 2015 where Indal successfully managed to sustain its continuous growths. Like in 2014, Indal managed to increase its sales revenues in 2015 by almost 50% compared to the previous year, making it a record high sales of Rp 1.38 trillions.
Walaupun secara umum pergerakan dunia usaha nasional tidak sedinamis tahun 2014, namun dalam tahun 2015 kegiatan di sektor infrasruktur termasuk pembangunan gedung-gedung perkantoran dan fasilitas umum menunjukkan aktifitas cukup besar. Masih tetap berfokus pada pasar bahan konstruksi bangunan, Indal sebagai salah satu pemain utama industri aluminium ekstrusion di Indonesia, mampu menangkap dan memanfaatkan kesempatan dari peningkatan kebutuhan tersebut. Kontribusi pertumbuhan Indal selain dari penjualan produk aluminium section langsung melalui berbagai rekanan distributor, juga yang tidak kalah penting adalah pendapatan melalui anak perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pemasangan curtain wall dan façade pada berbagai gedung-gedung bertingkat dan prestisius di Indonesia. Demikian pula pergeseran yang terjadi pada perekonomian global, yang mau tidak mau tetap harus diakui bahwa kondisi maupun kebijakan ekonomi negara Amerika Serikat dan Republik Cina masih merupakan kiblat yang menentukan arah dunia usaha. Adanya turbulensi pada perekonomian kedua negara tersebut memberikan dampak pada kegiatan ekspor Indal. Ketidak pastian pasokan menyebabkan para pengguna aluminium ekstrusion dunia telah melirik dan mengalihkan sebagian alokasi impor kepada produsen-produsen lain, di antaranya adalah Indal yang telah menempatkan namanya sebagai salah satu produsen dengan kualifikasi teruji secara internasional. Laporan kegiatan Indal secara keseluruhan yang disampaikan oleh Direksi, menunjukkan bahwa Direksi dan segenap manajemen telah melakukan tugas dengan sangat baik dalam menangani situasi dunia usaha yang dihadapi Indal selama tahun 2015. Kegiatan perencanaan, persiapan, penelaahan dan pelaksanaan setiap kebijakan telah dijalankan dengan baik sesuai prosedur. Selanjutnya, kami menyampaikan bahwa pada tahun 2015 tidak terdapat perubahan dalam susunan keanggotaan Dewan Komisaris. Akhir kata, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada segenap masyarakat, karyawan, pelanggan, pemasok, lembaga finansial, instansi-instansi terkait, serta pihak-pihak pendukung lainnya, karena hanya dengan dukungan yang terus menerus hingga hari ini maka Indal bisa mencapai hasil yang baik bagi semua pihak. Terima kasih
Although the business environment in general was under pressure, the development of country's infrastructures, including commercial offices and public facilities, was growing at an aggressive pace in 2015. This momentum provided a foundation for the solid growth of Indal, whose main business is producing high quality aluminium extrusions and fabrications that are supplied to many different industries, including building and construction. The large part of this growth revenue was attributed to the increase in the sales of subsidiary company that is engaged in the contracting services for the installation of aluminium curtain wall and facade on high rise buildings in Indonesia. The sales of aluminium products to distributors and direct end users increased as well. As a company engaged in the international markets, Indal's performance was also influenced by the development of global economies and trade policies imposed by other countries in the world. The United States of America and Republic of China as the largest economies in the world played significant roles in shaping the world's markets, including aluminium markets. Changes in the trade policies have changed the supply of aluminium extrusions in some large markets and prompted the consumers in those markets to look for alternative suppliers offshore. With our manufacturing capabilities and internationally accepted quality products, we have positioned Indal to take full advantage of this development. The report from the Board of Directors is complete and thorough in showing that the Board of Directors and its management had carried out proper and productive strategies to overcome the business challenges in 2015. Indal's policies and strategies were the products of well thoughtful planning, preparation, analysis and execution that are in line with the company's codes of conducts. We would also like to inform that there was no change in the composition of the Board of Commissioners in 2015. Towards the end, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to take this opportunity to thank all our shareholders, employees, customers, suppliers, financial institutions and all related parties for the continued supports that enable Indal to deliver positive contributions to all stakeholders. y Thank you
Angkasa k R Rachmawati h President Commissioner
04
LAPORAN TAHUNAN
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Yang terhormat Para Pemegang Saham dan Segenap Pemangku Kepentingan PT Indal Aluminium Industry Tbk. (”Indal”) Dengan tetap belajar dari berbagai keberhasilan dan kegagalan pada periode-periode sebelumnya, Direksi ingin berbagi rasa bangga bersama seluruh pihak terkait, bahwa INAI telah melalui tahun 2015 dengan baik dan memuaskan. Sejak INAI didirikan pada tahun 1971, pencapaian di tahun 2015 merupakan yang terbaik dari sisi pendapatan maupun produktifitas. Hasil positif tersebut tentunya tidak diraih dengan mudah, melainkan penuh ujian dan tantangan. Memasuki tahun 2015, manajemen melihat bahwa perekonomian global saat itu tidak dalam kondisi yang sangat menjanjikan bagi dunia usaha. Di antaranya adalah terjadinya penurunan drastis pada harga komoditas dunia, devaluasi mata uang RMB, serta melambatnya perputaran modal asing di Indonesia sehingga mengakibatkan perlemahan nilai tukar Rupiah. Hal-hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tertekan hingga di bawah 5%. Namun INAI tetap melihat adanya peluang di balik semua analisis para ekonom yang menekan optimisme para pengusaha. INAI mengambil langkah cukup agresif dalam menyambut peluang tersebut, dan hasilnya adalah peningkatan nilai pendapatan dari Rp.933,46 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp.1,38 triliun di tahun 2015. Namun yang lebih menarik adalah bahwa kenaikan nilai pendapatan tersebut dicapai dengan kondisi harga rata-rata aluminium London Metal Exchange USD 1,653/MT, yang lebih rendah dibanding tahun 2014 sebesar USD 1,866/MT. Sehingga dengan mudah dapat dilihat bahwa peningkatan kuantitas penjualan serta pendapatan dari jasa konstruksi adalah faktor yang berperan secara dominan. Kuantitas penjualan tahun 2014 sebesar 14,6 ribu ton meningkat menjadi sebesar 15,4 ribu ton di tahun 2015. Pendapatan dari jasa konstruksi meningkat 95,9% dari Rp.420,16 miliar menjadi Rp.823,20 miliar. Laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit menampilkan laba kotor tahun 2014 sebesar Rp.110,87 miliar mengalami kenaikan 51,4% menjadi Rp.167,81 miliar di tahun 2015. Marjin laba kotor menunjukkan kenaikan tipis dari 11,9% menjadi 12,1%. Selanjutnya laba bersih setelah pajak juga meningkat 27,7% dari Rp.22,42 miliar menjadi Rp.28,62 miliar. Selain itu, beban biaya administrasi pada proses tender proyek-proyek untuk tahun 2015 juga mengalami peningkatan. Pada awal tahun 2015, Direksi menetapkan kebijakan mata uang asing dalam aktifitas operasional INAI, yang terbukti berhasil mengubah kondisi beban akibat perhitungan selisih kurs di tahun 2014 menjadi keuntungan di tahun 2015. Konsekuensinya adalah beban bunga yang meningkat cukup signifikan, namun hal itu masih wajar dan sejalan dengan peningkatan aktifitas produksi INAI.
To all respected shareholders and stakeholders of PT Indal Aluminium Industry Tbk (”INAI”). The Board of Directors are pleased to report that INAI made a satisfying and impressive accomplishment in 2015. During the last few years which had been challenging, INAI had made important attainments to build a solid base for consistent growth and improved financial results. In 2015, the strategies had started to pay off when INAI registered the record high sales and productivity ever since its incorporation in 1971. INAI entered the year 2015 with the expectation that the world's economy remained subtle and challenging as indicated by the drop in the commodity prices, currency devaluation of RMB, departure of foreign investments that led to the depreciation of Rupiah. As the result, the growth of Indonesian economy remained flat under 5%. Despite the challenging year in 2015, INAI had identified the opportunities for the continuation of profitable growth and executed aggressive strategies to boost the consolidated sales revenues from Rp 933.46 billions in 2016 to become Rp 1.38 trillions in 2015. This record high sales were achieved in the midst of declining aluminium price. The average price of aluminium at the London Metal Exchange was at USD 1,653/MT in 2015, compared to USD 1,866/MT in 2014. The large part of the increased sales revenues was attributed to the increase in the sales volume and sales revenues of the subsidiary company in the construction services. Sales volume increased from 14.6 millions tons in 2014 to 15.4 millions tons in 2015. The sales from construction services increased by 95.9% from Rp 420.16 billions to Rp 823.20 billions, in 2014 and 2015 respectively. The consolidated and audited financial reports of INAI show an increase in the gross profit of Rp 110.87 billions in 2014 to Rp 167.81 billions in 2015. The gross profit margins increased slightly from 11.9% to 12.1%. Likewise, the new profit also increased by 27.7% from Rp 22.42 billions in 2014 to Rp 28.62 billions in 2015. In addition, the general administrative costs also increased as the demand for project tendering increased in 2015. As the strategy to hedge the fluctuation of the exchange rate, the management had implemented a policy to build the foreign exchanges into its operational activities. This strategy proved to help INAI gain from the foreign exchange in 2015, whereas it was a loss in previous year. On the other hand, the interest expenses increased quite significantly in 2015, although it was still within reasonable level as the operational activities of INAI increased as well.
05
LAPORAN TAHUNAN
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report ort Sepanjang tahun 2015 relatif tidak terdapat kendala yang menyulitkan kegiatan operasional INAI. Penambahan kapasitas produksi aluminium billet telah terselesaikan sehingga INAI memiliki fasilitas yang mampu menghasilkan aluminium billet 2.000 ton per bulan. Di samping itu, proses perluasan fasilitas anodizing line dan vertical painting line juga telah berjalan dengan baik dan lancar. Penambahan fasilitas-fasilitas tersebut memang tidak mengakibatkan penambahan kapasitas terpasang produksi aluminium ekstrusion yang saat ini telah mencapai 24.000 ton per tahun, namun lebih mengarah kepada peningkatan marjin keuntungan yang diperoleh dari efisiensi dan kenaikan nilai tambah jajaran produk-produk baru. Dengan ada tambahan berbagai fasilitas tersebut, INAI siap menghadapi tantangan dunia usaha di tahun 2016, serta melanjutkan pertumbuhan positif dalam hal pendapatan maupun profitabilitas. Memasuki tahun 2016, manajemen masih cukup optimis bahwa INAI akan dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Stabilitas perekonomian nasional serta pasar ekspor yang makin terbuka adalah faktor-faktor yang mendukung hal tersebut. Di sisi jasa konstruksi, INAI melalui PT Indalex (anak perusahaan) telah memantapkan posisi dengan sudah adanya kepastian beberapa tender proyek besar yang telah dimenangkan dan akan dikerjakan dalam tahun 2016. Manajemen INAI selalu mengikuti prinsip kewajaran dan keterbukaan pada setiap pengambilan keputusan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Manajemen INAI juga meletakkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan peraturan pasar modal maupun kebutuhan dunia usaha. Pada tahun 2015 tidak terdapat perubahan susunan anggota Direksi INAI. Selanjutnya Direksi menyampaikan rasa terima kasih terhadap para pemasok barang dan jasa, seluruh pelanggan dan lembaga keuangan maupun institusi-institusi lain, atas seluruh kepercayaan yang diberikan kepada INAI. Dan penghargaan tinggi atas pencapaian yang memuaskan di tahun 2015 patut dialamatkan kepada seluruh karyawan baik dari jajaran manajemen maupun pelaksana operasional atas kerja kerasnya demi kemajuan INAI. Direksi mengajak semua pemangku kepentingan agar dapat terus bekerja sama dengan baik agar bisa diperoleh sinergi yang dapat mendukung INAI dalam menghadapi persaingan di masa-masa mendatang.
Throughout 2015, INAI was able to run its operational activities and investments in accordance to the strategic plans made in the previous years. Some important investments have been executed to strategically position the company for better growths and profitability in the future. INAI has expanded its casting capacity to produce aluminium billets of 2.000 tons per month. The same capacity expansion was successfully commenced for the anodizing and painting facilities. These capacity expansions were the responses of INAI to meet the business challenges in 2016 and beyond, while hoping to continue its sustainable growth and profitability. Although its overall production outputs of aluminium extrusions were not increased and remained at 24,000 tons per year, but these strategic investments were parts of its long-term strategy to increase the production efficiency and expand its product offerings that have better quality and values to meet increasingly stringent customer expectations. Entering 2016, the management remains confident that INAI will deliver better growth opportunities than the previous year as the country's economy continues to grow at stable rate and the products of INAI gain an increasing acceptance in the international markets. The building and construction sector will remain the largest market for INAI products, and PT Indalex (subsidiary) has secured contracts for the supply of aluminium products to some large curtain wall projects in 2016. The management of INAI is always committed to comply with the prevailing principles of accountability and transparency in its every decision making process. INAI also adheres to the common practices of Good Corporate Governance that prevail in both business community and stock market. In 2015, the composition of the Board of Directors remained unchanged. The Board of Directors would like to take this opportunity to thank all the suppliers, customers and the financial institutions for their continued trusts to the Company. We would also like to express our sincere appreciation to everyone both in the management and operational level for their hard works and contributions to the success of INAI in 2015. We call upon all stakeholders of INAI to work together as a solid team and deliver positive contributions to overcome the business challenges that await in years to come. Thank You
Terima kasih.
Alim Markus
President Director
6
06
Alim Prakasa
Executive Managing Director
LAPORAN TAHUNAN
Profil Perusahaan
Company Profile
Riwayat Singkat Perusahaan
Company Overview
PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) didirikan pada tahun 1971, berdasarkan akta pendirian No.62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, S.H. yang diubah dengan akta No.2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, S.H. dan perubahan terakhir penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 akta No.13 tanggal 14 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-91352.AH.01.02 tanggal 28 Nopember 2008. Sejak tahun 1994, INAI telah menjadi perusahaan publik dan sampai saat ini masih tercatat di Bursa Efek Indonesia.
PT Indal Aluminium Industry Tbk. (INAI) was founded in 1971, based on notarial deed No.62 dated July 16, 1971 of Djoko Supadmo, S.H. which was amended by notarial deed No.2 dated November 1, 1973 of Eliza Pondaag, S.H. and the latest amendment concerning the change in the Article of Association to conform with Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 year 2007 notarial deed No.13 dated July 14, 2008 of Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., which has been approved by Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia in Surat Keputusan No.AHU-91352.AH.01.02 dated November 28, 2008. INAI has transformed into a public company since 1994, and has been listed in Indonesia Stock Exchange until now.
Kegiatan Usaha Perusahaan
Scope of Business
Anggaran dasar INAI menyebutkan bahwa INAI adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan aluminium, terutama produk ekstrusion. Kegiatan produksi INAI adalah mengolah bahan baku aluminium ingot menjadi aluminium ekstrusion profil yang banyak digunakan dalam industri konstruksi, peralatan rumah tangga, komponen elektronik/ otomotif, dan sebagainya, dengan tujuan pemasaran domestik maupun ekspor.
INAI's article of association mentions that the scope of work of INAI is aluminium manufacturing, mainly extrusion products. INAI's business activity involves processing aluminium ingot (raw material) into aluminium extrusion profiles, which are usually used in the construction industry, electronic & automotive components, household appliances, and the like. INAI supplies both domestically and export market.
Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders’ General Meeting
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Comitee
Direksi Board of Directors
Unit Audit Internal
Sekretaris Perusahaan
Internal Audit Unit
Corporate Secretary
Extrusion Plant Manager
Fabrication Plant Manager
Export Manager
Domestic Sales Manager
Accounting Manager
Finance Manager
I.T Manager
Roni Panjaitan
Cahyadi Salim
Robby Sumargono
Robby Hartanto
Sali Adi Nugroho
Ariawan Wiradinata
Johannes Iwan
Visi dan Misi
Vision and Mission
Visi
Vision
Misi
08
: Menjadi pemimpin pasar dalam industri Aluminium Ekstrusion dan Fabrikasi di Asia. : Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan inovasi, perbaikan produktifitas dan efisiensi secara berkesinambungan.
: To become a leading company in the Aluminium Extrusion Industry and Fabrication in Asia. Mission : Providing the best services to customers through continuing innovation, productivity and efficiency improvement.
LAPORAN TAHUNAN
Profil Perusahaan Company Profile
Dewan Komisaris diangkat melalui hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa 24 juni 2014 yang telah dibuat aktanya di hadapan Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., dengan masa jabatan dimulai sejak berakhirnya RUPS 24 Juni 2014 hingga RUPS tahun 2017 The Board of Commissioners elected in the Shareholders' General Meeting (SGM) on June 24, 2014, with notarial deed of Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., for the period started since the closing of June 24, 2014 SGM until 2017 SGM.
Angkasa Rachmawati President Commissioner Telah bergabung dengan kelompok usaha Maspion sejak didirikan pada tahun 1965 dan menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2003. Saat ini juga memegang jabatan sebagai Komisaris Utama di beberapa perusahaan dalam kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama Joined Maspion Group since its inception in 1965 and appointed as the Chair Person of the Company since the year 2003. She currently holds chairmanship position in several companies within Maspion Group. She has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Gunardi Commissioner Bergabung dengan kelompok usaha Maspion sejak didirikan pada tahun 1965 dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Perseroan didirikan pada tahun 1971. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion, terutama bertanggung jawab atas divisi peralatan dapur dari aluminium. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. Joined Maspion Group since its inception in 1965, and appointed as Commissioner of the Company since its establishment in 1971. He currently holds several board positions with primary responsibility for the Group's aluminium kitchenware division. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Budiprajogo Limanto Independent Commissioner Memulai karirnya di kelompok usaha Maspion pada tahun 1968 dan menjabat berbagai posisi sepanjang karirnya. Menduduki jabatan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009. Began his career with the Maspion Group in 1968 and has since held several positions within the Group. Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2009.
Supranoto Dipokusumo Independent Commissioner Menyelesaikan program studi MBA di University of Toledo, USA, pada tahun 1992, serta mengikuti beberapa pendidikan/pelatihan di Jerman. Sejak tahun 2001 bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen. Received his MBA degree in 1992 from University of Toledo, USA, and finished some courses in Germany. He has joined the company as Independent Commissioner since 2001.
09
LAPORAN TAHUNAN
Profil Perusahaan
Company Profile
Direksi diangkat melalui hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa 24 juni 2014 yang telah dibuat aktanya di hadapan Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., dengan masa jabatan dimulai sejak berakhirnya RUPS 24 Juni 2014 hingga RUPS tahun 2017 The Board of Directors elected in the Shareholders' General Meeting (SGM) on June 24, 2014, with notarial deed of Notaris Bambang Heru Djuwito, S.H., M.H., for the period started since the closing of June 24, 2014 SGM until 2017 SGM.
Alim Markus President Director Merupakan salah seorang pendiri Perseroan dan telah bergabung bersama kelompok usaha Maspion sepanjang masa karirnya. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion dan menjabat sebagai Ketua Indonesia China Business Council (ICBC) dan menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur, dan jabatan organisasi-organisasi lainnya. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. One of the founder of the company and joined Maspion Group for his entire career. He currently holds several board positions in the Group and also serves as Chairman of Indonesia China Business Council (ICBC) as well as the Chairman of Indonesian Businessman Association (Apindo) in East Java region, and also positions in other organizations. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Alim Mulia Sastra Managing Director
Menyelesaikan studi bisnisnya di Singapura pada tahun 1974 dan memulai karirnya di kelompok usaha Maspion pada tahun 1975. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan hingga tahun 2013. Saat ini juga menduduki berbagai jabatan di kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. Completed his business studies in Singapore in 1974 and joined Maspion Group in 1975. He has served as a Commissioner in the Company until 2013. He currently also holds several board positions within the Group. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Alim Prakasa Executive Managing Director Menyelesaikan studinya di St. Mary University, Kanada. Sejak tahun 1981, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional dan strategi usaha Perseroan. Selain itu juga memegang berbagai jabatan strategis dalam kelompok usaha Maspion. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham utama. He achieved his bachelor degree at St. Mary University, Canada. Since 1981, he has achieved the Executive Managing Director position in the Company and is responsible for the business operation and it’s strategic direction. He also holds several board positions in Maspion Group. He has an affiliated relation with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and main shareholders.
Welly Muliawan Director
Menyelesaikan program studi MBA di National University of Singapore. Memulai karirnya di kelompok usaha Maspion sejak tahun 1982 dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Saat ini juga menjabat sebagai Chief Financial Officer di kelompok usaha Maspion. Finished his MBA study at National University of Singapore. He has begun his career with the company in 1982 and has been appointed as Director of the company since 2000. He is currently also serving as the Chief Financial Officer of Maspion Group.
Cahyadi Salim Director Menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di bidang strategic management. Memulai karirnya di Perseroan sejak tahun 1994, kemudian diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Indalex (anak perusahaan Perseroan). Finished his post graduate study in strategic management. He has begun his career with the company in 1994 and has been appointed as director of the company since 2009. He is currently also serving as Director of PT Indalex (Company’s subsidiary).
10
LAPORAN TAHUNAN
Profil Perusahaan Company Profile
Kronologis pencatatan saham
Share Listing History
Pada tanggal 5 Desember 1994, INAI melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat sebesar 13.200.000 saham, yang dicatatkan di Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta (sekarang PT Bursa Efek Indonesia / BEI). Pada hari yang sama juga dicatatkan 30.800.000 saham pendiri. Berikutnya pada tanggal 29 Januari 1996, dilakukan pemecahan satu banding dua saham dari total 44.000.000 saham menjadi 88.000.000 saham. Dilanjutkan pembagian saham bonus pada tanggal 26 Pebruari 1996 sejumlah 70.400.000 saham. Total saham yang tercatat di BEI berjumlah sampai dengan akhir tahun 2013 adalah 158.400.000 saham. Pada tahun 2014 INAI melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock-split) dari awalnya Rp.500,- per saham dibagi dua menjadi Rp.250,- per saham, maka terhitung efektif sejak tanggal 12 Pebruari 2014 jumlah saham Perseroan adalah 316.800.000 saham.
On 5 December 1994 through an Initial Public Offering, INAI released 13,200,000 shares to public investors in the Surabaya and Jakarta Stock Exchange (both merged to PT Bursa Efek Indonesia / BEI). On the same day INAI also listed 30,800,000 founder shares on the BEI. On 29 January 1996, INAI completed a one-to-two stock split from 44,000,000 shares to 88,000,000 shares. Subsequently on 26 February 1996 INAI distributed bonus shares as many as 70,400,000 shares. The company has listed its 158,400,000 shares on the BEI at the end of 2013. In 2014, INAI has done a corporate action (stock-split). Effectively from February 12, 2014, the nominal value of INAI's share has been split from Rp.500.00 per share to Rp.250.00 per share (with total 316,800,000 shares).
Lembaga dan atau Profesi Penunjang Pasar Modal 1. Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan : sebagai Auditor Independen pengaudit Laporan Keuangan INAI, dengan jumlah fee sekitar Rp.175.000.000,- untuk penugasan Audit Umum Laporan Keuangan per 31 Desember 2015.
Capital Market Institutions and professions 1. Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan : as The Independent Auditor auditing INAI's Financial Report, with total fee around Rp.175,000,000.00 for the assignment of General Audit for the period ended December 31, 2015. 2. PT Adimitra Jasa Korpora : as The Share Registrar support of INAI, with total fee around Rp.18,000,000.00 for the assignment period of December 6, 2015 until December 5, 2016.
2. PT Adimitra Jasa Korpora : sebagai biro administrasi efek pendukung INAI dengan jumlah fee sekitar Rp.18.000.000,untuk periode penugasan 6 Desember 2015 sampai dengan 5 Desember 2016.
13
LAPORAN TAHUNAN
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management Review and Analysis
1) Tinjauan Operasional a) Produksi : Selama tahun 2015, PT Indal Aluminium Industry Tbk (Perseroan) yang bergerak di bidang industri alumunium ekstrusion mulai dari pengolahan aluminium billet hingga aluminium section profile, berfokus pada pengembangan fasilitas produksi yang dapat memberikan nilai tambah pada produk-produk yang dihasilkan. Di antaranya adalah memperbesar kapasitas vertical painting line, serta membangun line baru untuk fasilitas anodized surface finishing. Di sisi kuantitas produksi sendiri walaupun tidak terdapat penambahan kapasitas namun berkat perbaikan perencanaan produksi, kuantitas produksi mengalami peningkatan rata-rata perbulan dari 1.220 ton per bulan di tahun 2014 menjadi 1.280 ton per bulan.
b) Pendapatan: Pendapatan dari sektor jasa konstruksi mengalami peningkatan yang sangat baik dengan membukukan nilai sebesar Rp.823,20 miliar yang artinya meningkat 95,9% dibandingkan pada tahun 2014. Hasil tersebut di luar prediksi yang memperkirakan bahwa pertumbuhan bidang usaha properti (dan konstruksi) akan mengalami perlambatan di tahun 2015. Pada tahun 2015, total nilai Pendapatan Perseroan adalah Rp.1.384,68 miliar juga berasal dari kontribusi nilai penjualan produk aluminium ekstrusion yang mengalami peningkatan cukup memuaskan. Penjualan ekspor mengalami peningkatan sebesar 7,2% dibanding tahun sebelumnya. Namun secara komposisi, yaitu 24,2% dari keseluruhan pendapatan Perseroan, ekspor mengalami penurunan dibanding 33,5% di tahun 2014 akibat lebih tingginya kenaikan penjualan domestik yang tentunya terdorong oleh pendapatan dari jasa konstruksi. Tren seperti ini akan berlanjut pada tahun 2016. Sekali lagi, keberhasilan dalam memenuhi lonjakan permintaan tersebut menunjukkan bahwa Perseroan telah siap menghadapi situasi persaingan maupun tekanan dari perubahan kondisi dunia usaha.
c) Profitabilitas: Laba Kotor, Laba Operasional dan Laba Sebelum Pajak tahun 2015 masing-masing sebesar Rp.167,81 miliar, Rp.72,28 miliar dan Rp.57,11 miliar merupakan peningkatan 57,3%, 133,5% dan 72,1% dibanding hasil tahun 2014. Hal itu menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan sebesar 48,3% diikuti dengan meningkatnya profitabilitas Perseroan juga. Kenaikan profitabilitas tersebut, dicapai Perseroan karena adanya beberapa kontrak yang masih menggunakan harga jual lama sedangkan harga bahan baku mengalami penurunan. Di samping itu juga adanya penerapan efisiensi yang ketat pada bagian operasional, serta kebijakan dalam mengelola kegiatan usaha yang berkaitan dengan mata uang asing telah menghindarkan Perseroan dari kerugian akibat selisih kurs.
d) Peningkatan Kapasitas Produksi : Sejalan dengan yang telah disampaikan di atas, melanjutkan program pengembangan fasilitas produksi pada tahun 2014, Perseroan telah menyelesaikan beberapa fasilitas produksi baik yang baru maupun peningkatan dari yang sudah beroperasi. Di antaranya adalah fasilitas vertical painting line yang mengalami penambahan kapasitas dari 450 ton per bulan menjadi 750 ton per bulan namun tidak ada peningkatan
14 08
1) Operational Overview a) Production: PT Indal Aluminium Industry Tbk (the Company) is a company engages in the integrated manufacturing of aluminium extruded profiles, from the manufacture of aluminium billets to the aluminium finished products. In 2015, the Company strengthened its focus on the improvement of production facilities can add values to its finished products and improve production efficiency. Among other things, the Company has upgraded its paint line facility and built a new anodizing line to strengthen its surface finishing capability. Although the investments did not add capacity to its overall production outputs, the average production output every month increased from 1,220 tons in 2014 to become 1,280 tons per month in 2015.
b) Revenues: The Company's revenues from contracting services had a sharp increase of 95.9% in 2015 to become Rp 823.20 billions. This achievement was made in the contrary to the general prediction that the property and construction market would slow down in 2015. Altogether, the Company recorded a consolidated sales revenues of Rp 1,384.68 billions, from which the sales of finished aluminium products also made a solid increase. The export sales also increased by 7.2% from the previous year. However, the export sales only made up 24.2% of the consolidated sales of the Company in 2015, down from 33.5% from the previous year because the local sales, especially sales from contracting services, increased at higher rate compared to the export sales. The management expects the same trend of sales growth will continue in 2016.
c) Profitability: The Company recorded the Gross Profit, Operational Profit and Profit before tax in 2015 of Rp 167.81 billions, Rp 72.28 billions and Rp 57.11 billions and increased by 57,3%, 133,5% and 72,1%, respectively compared to 2014. This suggests that the increased sales revenues of 48.3% was followed by the increased profitability. The Company enjoyed the higher selling prices from the old contracts while the raw material costs declined in 2015. The Company also implemented vigorous cost control and productivity enhancing programs in every aspect and at all levels of its operations. Furthermore, all activities related to foreign exchange were carefully managed to avoid potential loss from the foreign exchange.
d) Increased Production Capacity: Company has engaged in various capacity expansions and technology investments over the last few years and in 2015 Company has completed some of these investments, either to upgrade the existing facilities or to add new facilities. The vertical paint line was successfully upgraded to increase its capacity from 450 tons to 750 tons each month. Going forward, the Company is prepared to further expand its production capacity in response to the potential growth in the world's economy and aluminium markets.
kapasitas terpasang output produk barang jadi aluminium ekstrusion. Dengan memperhatikan arah pergerakan perekonomian dunia dan pasar aluminium, Perseroan mempertimbangkan untuk menambah lahan produksi serta merencanakan akan menambah kapasitas produksi secara bertahap dalam waktu mendatang.
2) Analisis Kinerja Keuangan a) Aset : Per 31 Desember 2015, Aset Lancar Perseroan mengalami kenaikan Rp.311,09 miliar atau 48,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh Piutang Usaha yang meningkat sebesar Rp.222,99 miliar atau 99,4% dan Kas (dan setara kas) naik Rp.85,39 miliar atau 518,5%. Piutang usaha meningkat mengikuti pertumbuhan nilai pendapatan Perseroan. Jumlah Aset Tidak Lancar meningkat Rp.125,51 miliar atau 50,4% terutama dikarenakan penambahan nilai Aset Tetap Tanah akibat adanya surplus revaluasi sebesar Rp.92,43 miliar. Sehingga Total Aset meningkat sebesar Rp.436,60 miliar dari tahun 2014, menjadi Rp.1.330,26 miliar.
b) Liabilitas : Kondisi arus kas Perseroan yang terus membaik telah menyebabkan pergeseran pada sisi Liabilitas. Seperti yang terjadi pada tahun 2014, nilai Liabilitas Tidak Lancar kembali mengalami penurunan, yaitu sebesar 21,7% dari Rp.176,59 miliar menjadi Rp.138,31 miliar. Penurunan tersebut disebabkan perpindahan pembiayaan dari pinjaman jangka panjang menjadi Liabilitas Lancar, yang meningkat 59,9% dari tahun 2014. Fasilitas pendanaan jangka pendek dari perbankan telah mulai mencukupi kebutuhan modal kerja Perseroan untuk pembelian bahan baku. Dan besarnya jumlah proyek jasa konstruksi yang diperoleh PT Indalex (anak perusahaan Perseroan) mengakibatkan terakumulasinya uang muka pengerjaan proyek yang cukup besar pula.
c) Pendapatan Usaha : Laporan keuangan Perseroan mengelompokkan Pendapatan Usaha Perseroan menjadi 3 sektor, yaitu penjualan barang jadi aluminium, pendapatan jasa konstruksi dan lain-lain, masing-masing sebesar Rp.556,99 miliar, Rp.823,20 miliar dan Rp.4,49 miliar. Hasil tahun 2015 tersebut merupakan peningkatan masing-masing 8,7%, 95,9% dan 307,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
d) Beban Usaha : Sesuai dengan pertumbuhan nilai Pendapatan Perseroan pada tahun 2015, Beban Pokok Penjualan, Beban Penjualan dan Beban Umum & Administrasi seluruhnya meningkat masingmasing sebesar Rp.394,28 miliar (47,9%), Rp.7,95 miliar (44,5%) dan Rp.7,66 miliar (12,4%). Unsur biaya bahan baku, tenaga kerja dan fabrikasi yang menyusun Beban Pokok Penjualan semuanya mengalami kenaikan mengikuti kenaikan nilai Pendapatan. Demikian pula dalam Beban Penjualan, unsur biaya transportasi pengiriman mengalami kenaikan yang searah.
e) Laba Bersih : Laba Usaha dan Laba Sebelum Pajak Perseroan pada tahun 2015 masing-masing meningkat sebesar Rp.41,32 miliar (133,5%) dan Rp.23,93 miliar (72,1%). Pertumbuhan positif tersebut diikuti kenaikan Laba Bersih Periode Berjalan sebesar Rp.6,20 miliar (27,7%). Pada bagian Pendapatan/Beban Lain-lain, perubahan yang signifikan tampak pada beban bunga, selisih kurs dan laba dari anak perusahaan, masing-masing sebesar Rp.35,64 miliar, Rp.13,29 miliar dan Rp.12,85 miliar.
2) Financial Performance Analysis a) Assets: The current assets increased by 48.3% or Rp 311.09 billions as of 31 December 2015 compared to the previous year. The increase was mainly contributed by the increases in the Account Receivables by Rp 222.99 billions or 99.4% and increase in Cash or Cash Equivalent by Rp 85.39 billions or 518.5%. The Accounts Receivables increased in line with the sales revenues. On the other hand, non current assets increased by Rp 125.51 billions or 50.4%,mainly due to the revaluation of the Fixed Asset Land of Rp 92.43 billions. Overall, total Assets went up by Rp 436.60 billions from 2014 to become Rp 1,330.26 billions.
b) Liabilities: The improved cash flow changed the structure of the Company's liabilities in 2015. Like in previous year, the non current assets declined by 21.7% from Rp 176.59 billions to Rp 138.31 billions. The decline was because portion of long term loans were shifted to the current liabilities, causing the current liabilities to increase by 59.9% from it of 2014. The Company managed to secure sufficient short term bank loans to purchase raw materials and other working capitals. In addition, Advance Received from customers increased in line with the increased number of construction services that were secured by PT Indalex (a subsidiary company).
c) Sales Revenue: The consolidated sales revenues of the Company consist of sales of finished aluminium products, sales of constructions services and sales of others, each are Rp 556.99 billions, Rp 823.20 billions and Rp 4.49 billions, respectively. Each of them grew by 8.7%, 95.9% and 307.4% compared to the previous year.
d) Operating Expenses: In line with the increased sales revenues of the Company in 2015, its Cost of Goods Sold, Selling Expenses and General and Administrative Expenses increased by Rp 394.28 billions (47.9%), Rp 7.95 billions (44.5%) and 7.66 billions (12.4%). The components that make up the Cost of Goods Sold, such as material, labors, and manufacturing costs increased in line with the growth of Company's sales. The Selling expenses that majority consists of shipping cost also increased.
e) Net Profits: The Company registered an increased operating profit of Rp 41.32 billions (133.5%) and profit before tax of Rp 23.93 billions (72.1%) in 2015. These increases were followed by the increase in the net profit of Rp 6.20 billions (27.7%) in the same period. Other gains / losses are the interest expenses, gains on foreign exchange and profits from associated companies are Rp 35.64 billions, Rp 13.29 billions and Rp 12.85 billions, respectively.
15
LAPORAN TAHUNAN
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management Review and Analysis
3) Rasio Lancar pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,08 kali dan 1,00 kali. Walaupun artinya adalah Aset Lancar masih mampu memenuhi Liabilitas Lancar, namun terjadi penurunan. Perseroan tidak mempunyai masalah dalam hal kolektabilitas piutang. Perseroan menetapkan kebijakan pembayaran sebelum pengiriman produk bagi pelanggan baru dan pelanggan ekspor. 4) Perseroan tidak melakukan ikatan yang material yang digunakan dalam rangka investasi barang modal. Dan harga aluminium internasional telah menjadi dasar kesepakatan harga antara Perseroan dengen pemasok, maupun pelanggan. Demikian pula dengan nilai mata uang yang menjadi denominasi, Perseroan menerapkan kebijakan lindung alami, yaitu seluruh biaya termasuk akibat perubahan nilai mata uang akan dibebankan kepada harga jual. Untuk pelanggan ekspor, Perseroan menerapkan harga jual dengan denominasi yang sama dengan mata uang dolar Amerika yang dipergunakan untuk pembelian bahan, bahkan penjualan domestik pun menggunakan dasar perhitungan dari nilai tukar mata uang yang sama dengan pembelian bahan, yang dikurskan ke mata uang Rupiah. 5) Pada tahun 2015 Perseroan melakukan revaluasi aktiva tetap Tanah dengan surplus nilai sebesar Rp.92,43 miliar. Dan pada periode yang sama, PT Indal Investindo (anak perusahaan Perseroan yang terkonsolidasi) memperbesar kepemilikan dalam PT Weilburger Coating Indonesia (sekarang telah berubah nama menjadi PT Warna Cemerlang Industri) sebesar Rp.1,24 miliar. 6) Tidak terdapat komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban yang bersifat khusus. 7) Tidak terdapat bahasan lain yang perlu disampaikan sehubungan dengan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, selain dari yang telah dijelaskan pada poin 1.b. dan 2.a. 8) Dampak perubahan harga bahan selalu mengikuti harga internasional, dan tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan dan pendapatan bersih serta laba operasional dari Perseroan, karena perubahan harga tersebut dapat dimasukkan ke dalam harga jual produk kepada para pelanggan. 9) Perseroan tidak melakukan dan tidak merencanakan kegiatan korporasi (corporate action). Serta tidak terdapat transaksi lain yang bersifat material. 10) Hasil yang dicapai Perseroan di tahun 2015 dalam hal pendapatan maupun laba telah melewati target yang ditetapkan di awal tahun buku. Dan manajemen tetap melihat bahwa volume penjualan masih bisa ditingkatkan setidaknya 10% dalam tahun 2016. Perkembangan bisnis konstruksi yang sangat cepat di Indonesia telah membuat permintaan akan produk-produk Perseroan juga menguat. Selain itu aplikasi aluminium ekstrusion yang makin luas karena perkembangan teknologi, menjadikan pasar ekspor ikut berkembang pula.
16
3) The current ratios in 2015 and 2014 are 1.08 and 1.00, respectively. This means the Company has more current assets to meet its current liabilities. The collection of the Accounts Receivables is fairly good. The Company implements a prudent payment terms by requesting payment in advance for its new and overseas customers. 4) The Company did not engage in any material commitments in order to support its capital investments. In line with common practice in the industry, the Company uses international price as the base to determine the price of aluminium that will be used in every contracts it made with the suppliers and customers. The Company implements a natural hedging policy to consider all the possible costs, including any costs related to the foreign exchange, and build them into its selling prices. All the export sales are made in the US Dollars, the same currency that is used to purchase the raw materials. The prices for local sales are also calculated by taking into account the exchange rate of the US Dollars against the Indonesian Rupiah. 5) In 2015, the Company conducted a revaluation on its Fixed Asset Land and had a surplus of Rp 92.43 billions. In the same fiscal year, PT Indal Investindo (a consolidated subsidiary) added its share ownership at PT Weilburger Coatings Indonesia (now PT Warna Cemerlang Industri) by Rp 1.24 billions. 6) There is no substantial components from the revenues or costs. 7) There is no further explanation with regard to any significant increase or decline in the Company's revenues or profits, other than what has been explained on the points 1.b and 2.a of this section. 8) The fluctuation in the raw materials costs does not have significant impact to the financial performances of the Company because the fluctuation in raw material costs is translated into its selling prices. 9) The Company did not have and do not plan to have any corporate action. There is no other material transaction in this reported financial year. 10) The Company managed to exceed its target for the growth of sales revenues and profits in 2015. The management believes that the sales revenues can be pushed further by at least 10% in 2016 as the property and construction market in Indonesia is expected to soar and increases the demands for the Company's aluminium products. In addition, the development of technology has created new product applications for aluminium that in turn will increase demands for aluminium products, especially in the export markets.
LAPORAN TAHUNAN 11) Fasilitas produksi Perseroan telah terintegrasi mulai dari dapur peleburan bahan aluminium, fasilitas pembuatan cetakan profil ekstrusion (dies), mesin-mesin press ekstrusion tentunya, serta berbagai fasilitas permesinan untuk pengerjaan akhir (finishing) seperti anodizing, powder coating, dan lain-lain. Sehingga Perseroan mampu mengelola strategi pemasaran produk dengan cukup fleksibel baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Juga integrasi usaha pada bidang jasa konstruksi sejak tahun 1993, telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di pasar regional untuk kontraktor pemasangan façade dan curtain wall bagi gedung-gedung bertingkat tinggi.
11) The Company has fully integrated production facilities, starting from the smelting facility, die making facility, extrusion presses to various surface finishing facilities such as anodizing and powder coating, to the wide range of CNC machines. This competitive advantage allows flexibility for the Company to position itself and its products in much broader range of market coverage in both domestic and overseas markets. In the construction services, the Company since 1993 has supplied aluminium products to various high rise building and obtained a reputation as one of the leading contractors for the installation of aluminium curtain walls in the region.
12) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 30 Juni 2015 menyetujui pembagian dividen dari laba tahun buku 2014, sebesar Rp.11,09 miliar atau Rp.35,- per saham, yang telah dibagikan pada tanggal 31 Juli 2015. Sedangkan pada tahun 2014 dibagikan dividen dari laba tahun buku 2013, sebesar Rp.2,53 miliar atau Rp.8,- per saham, yang telah dilakukan pembayarannya pada tanggal 21 Oktober 2014.
12) The General Shareholders Meeting on 30 June 2015 agreed to pay out dividends from the profit made in the accounting book of 2014 at the amount of Rp 11.05 billions or Rp 35 per share. The dividend payment was already made on 31 July 2015. In 2014, the Company paid dividends from the profits made in the book of 2013 at the amount of Rp 2.52 billions or Rp 8 per share on 21 October 2014.
13) Dana hasil penawaran umum pada tahun 1994 telah dimanfaatkan seluruhnya sebagai sumber pendanaan berbagai investasi Perseroan baik untuk perluasan fasilitas maupun diversifikasi usaha.
13) The funds raised by the Company's initial public offering in 1994 have been fully utilized for investment activities, either on facility expansions or business diversifications.
14) Tidak terdapat transaksi yang material maupun yang mengandung benturan kepentingan selama tahun buku 2014. 15) Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan dan berdampak penting terhadap laporan keuangan. 16) Terdapat penyesuaian akuntansi akibat perubahan aturan Standar Akuntansi Keuangan yang merubah penyajian Laporan Keuangan, namun tidak menimbulkan dampak signifikan dalam isi Laporan Keuangan.
14) There was no any transaction that are considered to be material and to be a conflict of interest in 2014. 15) There was no change in the regulation or policy that has significant impact to the Company and its financial reports. 16) There were some changes in the accounting policy as result of changes in the Financial Accounting Standards that required change in the format of Financial Reports, however it had no impact to the contents of Company's financial reports.
17
LAPORAN TAHUNAN
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik dan berpedoman pada prinsip–prinsip Good Corporate Governance (GCG) merupakan prasyarat utama untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan perkembangan usaha PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Perseroan). Perubahan situasi dunia usaha yang sangat cepat menuntut penerapan prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan dalam setiap aktifitas operasional Perseroan. Di antaranya adalah bahwa Dewan Komisaris, Direksi serta segenap karyawan harus selalu berusaha konsisten mendukung : keterbukaan informasi, akuntabilitas dan kemandirian pengurus, pertanggungjawaban, serta kesetaraan pemegang saham.
The implementation of good Corporate Governance that rely on the basic principles of Good Corporate Governance (GCG) has become a main requirement for the growth of PT Indal Aluminium Industry Tbk. (Perseroan). The very fast pace of change within the industry demands the implementation of the basic principle of GCG in Company’s daily operations. The Board of Commissioners (BOC), the Board of Directors (BOD) and all the employees have to consistently support: information transparency, management accountability and independence, responsibility and equality among the shareholders.
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners hold a supervisory role in the Company, to supervise and to provide suggestions to the Board of Directors in the context of: - Developing the Company - Managing the Company’s financial budget - Implement the decision of the General Meeting of Shareholders Members of the Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders. The responsibility and remuneration package for each member are determined based on “musyawarah” principle. The total remuneration of the BOC in 2015 amounted to Rp.1.464.384.000. The Company’s policy about BOC meeting is in a regular basis, once a week. In 2015, the Board of Commissioners conducted 28 meetings with 70% attendance level.
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan Perseroan, diantaranya adalah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam hal : - Perencanaan pengembangan perusahaan - Penyusunan anggaran perusahaan - Melaksanakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri–sendiri dan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Pembagian fungsi masing–masing anggota serta penetapan remunerasi ditetapkan berdasarkan musyawarah. Adapun total remunerasi yang diterima Dewan Komisaris adalah sebesar Rp.1.464.384.000,- untuk tahun 2015. Kebijakan perusahaan menentukan bahwa rapat Dewan Komisaris diupayakan untuk dilaksanakan seminggu sekali. Pada tahun 2015 Dewan Komisaris melakukan pertemuan dengan frekuensi 28 kali, dengan tingkat kehadiran 70%.
Direksi Direksi bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan strategi Perseroan, kegiatan operasional, penetapan target–target kerja dan hal–hal penting lain untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Direksi berhak mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, tentang segala hal dan kejadian, dengan pembagian sebagai berikut : - Presiden Direktur bertugas memimpin pelaksanaan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta menjadi koordinator dari seluruh anggota Direksi yang lain dalam melaksanakan tugas dan wewenang Direksi yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. - Direktur Eksekutif (Executive Managing Director) dengan dibantu anggota Direksi yang lain, bertugas membawahi Divisi Pemasaran, Divisi Produksi, Divisi Keuangan, Divisi Akuntansi, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Internal Audit. Anggota Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun total remunerasi yang diterima Direksi adalah sebesar Rp.3.118.524.000,- untuk tahun 2015. Direksi menyelenggarakan rapat rutin umumnya setiap bulan, yang dapat melibatkan pimpinan divisi dan manager senior tertentu. Pada tahun 2015 Direksi mengadakan pertemuan dengan frekuensi 32 kali, dengan tingkat kehadiran 85%.
18
Boards of Commissioners
Board of Directors The BOD formulates and implements the corporate strategy, operational plans and targets, and other important matters to achieve the Company’s objectives. The BOD reserves the right to represent the Company, for any matters, either in or out of court. - President Director holds the responsibility to lead and act as a coordinator for the implementation of duties and responsibilities of the BOD as assigned by the Company’s Articles of Association. - The Executive Managing Director with supports and assistances from other members holds the responsibility to supervise the Company’s operational divisions: Marketing, Production, Finance, Accounting, Human Resources, Information Technology and Internal Audit. Members of the BOD are appointed by the General Meeting of Shareholders. The remuneration package for the BOD in 2015 was Rp.3.118.524.000. The BOD held a monthly meeting, which was sometimes involved selected Senior Manager or Head Division. In 2015, the BOD conducted 32 meetings with a 85% attendance level.
LAPORAN TAHUNAN
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Rapat tersebut antara lain membahas situasi ekonomi, situasi pasar, persaingan usaha, informasi penjualan, strategi usaha, dan hal–hal lain yang berhubungan dengan operasional dan bisnis Perseroan. Anggota Direksi juga mendapatkan pelatihan dan pengembangan secara berkala, yang frekuensi dan jenisnya disesuaikan dengan fungsi dan tanggung jawab masing– masing. untuk meningkatkan kompetensi di bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Meningkatkan aspek Tata Kelola Perusahaan melalui partisipasi pemangku kepentingan sebagai berikut : a. Kebijakan untuk mencegah terjadinya Insider Trading b. Kebijakan Anti Korupsi dan Anti Fraud c. Kebijakan tentang seleksi dan pengembangan pemasok d. Kebijakan pemenuhan hak–hak kreditur e. Kebijakan sistem whistleblowing yang sifatnya meningkatkan peran untuk melaporkan pelanggaran dengan kerahasiaan pelapor dijaga f. Kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada seluruh jajaran karyawan Meningkatkan pelaksanaan keterbukaan informasi a. Memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi b. Laporan Tahunan mengungkapkan kepemilikan saham perusahaan, paling sedikit 5% selain Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Pada tahun 2015 Komite Audit beranggotakan 3 orang yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pengurus Perseroan, dan diketuai oleh Komisaris Independen. Komite Audit ditunjuk dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen. Supranoto Dipokusumo (Ketua) : Menyelesaikan program studi MBA di University of Toledo, USA, pada tahun 1992, serta mengikuti beberapa pendidikan/ pelatihan di Jerman. Sejak tahun 2001 bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen. Bambang Sukristiono (Anggota) : Menyelesaikan pendidikan bidang Ekonomi Akuntansi di Surabaya pada tahun 1989, dan telah berkarir di Kantor Akuntan Publik selama 7 tahun. Dina Kusumawati (Anggota) : Menyelesaikan pendidikan bidang Ekonomi Akuntansi di Surabaya pada tahun 1955, dan telah berkarir di Kantor Akuntan Publik sekitar 8 tahun. Kegiatan utama Komite Audit selama tahun 2015 adalah mencatat dan menelaah setiap kebijakan yang diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen dan pengelolaan struktur keuangan Perseroan, serta memastikan sistem pengendalian internal telah dilaksanakan dengan memadai, untuk selanjutnya memberikan laporan dan masukan kepada Dewan Komisaris. Pertemuan dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan tingkat kehadiran 100%.
The meeting is to discuss economic and market condition, competition, sales report, business strategy, and any important matters in the context of the Company. In order to continuously enhance the BOD’s competencies in every aspect of the Company’s business activities, they have attended some seminars and professional trainings respectively. To increase Corporate Governance through the participation of shareholders, the Company has certain policies, including: a. Policy on Insider Trading b. Anti-corruption and Anti-fraud Policy c. Policy on Supplier Selection and Capacity Improvement d. Policy on Creditor’s Rights e. Whistle-blowing Policy f. Policy on Long-Term Incentives. To improve information disclosure: a. Utilize a broader range of information technology that goes beyond the company’s website to facilitate information disclosure. b. The Company’s Annual Report discloses the ultimate beneficiaries of shares ownership of at least 5%, in addition to disclose the ultimate beneficiaries of shares owned by the majority and controlling shareholders.
Audit Committee Audit Committee was formed to assist the BOC in their supervisory work. In 2015, The Audit Committee is chaired by Independent Commissioner and consists of 3 members who are not affiliated to the management of the Company. Supranoto Dipokusumo (Leader): Received his MBA degree from the University of Toledo, USA, in 1992 and completed some courses/diploma programs in Germany. He has been an Independent Commissioner of the Company since 2001. Bambang Sukristiono (Member): Finished his Economic study in Surabaya, on 1989, with accounting major. He had career in Public Accountant Firm for 7 years. Dina Kusumawati (Member): Finished her Economic study in Surabaya with accounting major and had career in Public Accountant firm for 8 years. The main job of the Audit Committee in 2015 was looking and reviewing every policies made by the BOD which is related to the management and financial structure of the Company. And furthermore made reports and suggestions to the BOC. The committee met once every 3 months with 100% attendance level.
19
LAPORAN TAHUNAN
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Komite Audit melakukan tugasnya berdasarkan permintaan atau instruksi dari Dewan Komisaris, sesuai dengan keperluan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bekerjasama dengan divisi–divisi lain yang ada di perusahaan, terutama dengan Unit Internal Audit. Komite Audit berwenang untuk meminta keterangan–keterangan yang diperlukan langsung kepada divisi atau bagian terkait. Komite Audit memberikan laporan dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Komite Remunerasi dan Nominasi Hingga tahun 2015, Perseroan tidak secara spesifik membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi. Adapun tugas dan tanggung jawab yang Komite Remunerasi dan Nominasi pada umumnya, telah dilakukan oleh Komite Audit.
Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal Perseroan telah mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan yang terutama sekali berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan pihak–pihak lain di luar Perseroan, membantu Direksi dalam memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan kebijakan pasar modal dan memastikan bahwa Direksi mendapatkan informasi mengenai perubahan peraturan pasar modal beserta implikasinya. Pada tahun 2006 berdasarkan Rapat Direksi, Direksi menunjuk Ariawan Wiradinata sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan di bidang Manajemen Keuangan di Surabaya, kemudian bergabung di kelompok usaha Maspion sejak tahun 1995.
Unit Audit Internal Internal Audit merupakan salah satu alat pengendalian manajemen yang berfungsi membantu Direksi dalam menjalankan tugas pengawasan atas seluruh kegiatan Perseroan. Unit Audit Internal juga melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan operasional dan keuangan Perseroan pada tahun 2015, melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan, serta membuat laporan dan saran perbaikan kepada Direktur kan tugasnya, Utama dan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan Unit Audit Internal berpedoman pada Piagam Audit Internal, iki wewenang serta bekerjasama dengan Komite Audit memiliki untuk mengakses seluruh data dan informasi si Perseroan. ersikap secara Internal Audit dituntut untuk bertindak dan bersikap erperan secara independent, namun diharapkan dapat tetap berperan mberikan nilai obyektif dan profesional sehingga dapat memberikan tambah dalam penyempurnaan organisasi secaraa keseluruhan. Berdasarkan keputusan Rapat Direksi, Perseroan an mengambil keputusan untuk Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit yaitu Bapak Handoyo Gozali, yangg bertanggung jawab penuh kepada Direktur Utama.
20
The Audit Committee conducts its duties based on the mandate of the BOC, according to the BOC’s needs. The Committee works with all divisions in the Company, especially Internal Audit Unit. The Audit Committee holds the right to ask any information needed directly to selected division. The Audit Committee reports to the BOC.
Remuneration and Nomination Committee Up to the year of 2015, the Company has not formally established Remuneration and Nomination Committee. Practically, the Audit Committee was charged with its duties and responsibilities.
Corporate Secretary The Corporate Secretary acts as liaison officer between the Company and other parties outside the Company, as well as to ensure that all the reporting obligations comply with the existing rules and regulations, and ensure that the BOD get the informations related to changes made in capital market’s rules. In 2006, the BOD appointed Ariawan Wiradinata as a Corporate Secretary for the Company. He finished his financial management study in Surabaya, then started to serve Company’s affiliated business group in 1995.
Internal Audit Unit The Internal Audit is one of management controlling’s tool to assist the BOD to conduct supervisory tasks on all Company’s activities. The Internal Audit Unit is also supporting the evaluation of Company’s operational and financial activities in 2015, arranging special investigation if needed, then making report and improvement suggestion to the President Director and the BOC. In performing its duties, Internal Audit Unit is guided by Audit Internal Charter, and together with Audit Committee have the authority to access all of Company’s data and information. The Internal Audit Unit has to act and behave independently, but able to contribute professionally as objective as possible. Based on the BOC’s provision, the Company assigned Mr. Handoyo Gozali as the Unit Head for Internal Audit Unit. The Unit Head is fully responsible to the President Director.
LAPORAN TAHUNAN
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dipimpin oleh para Direksi, dibantu para manajer yang berpengalaman, memiliki integritas tinggi dan berkompeten di bidang masing–masing. Selain itu Perseroan selalu menyesuaikan kegiatan pemantauan kegiatan operasional dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini baik dalam bidang keuangan, produksi, maupun bidang pemasaran. Fungsi Pengendalian Internal membantu Direksi mengelola proses–proses internal Perseroan secara konservatif.
In conducting a business, the Company is led by the BOD, assisted by seasoned integrated and competent Managers in their fields. The Company implements the latest technology in every operational aspects in various activities, i.e. finance, production, and marketing. The Internal Control System helps the BOD manages all internal processes with conservative approaches.
Sistem Manajemen Risiko Usaha perseroan tidak terlepas dari risiko–risiko yang timbul dari pengaruh berbagai faktor internal dan eksternal. Tujuan manajemen risiko Perseroan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko–risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi. Faktor–faktor internal antara lain : Resiko Usaha (kualitas produk), Resiko Keuangan (utang piutang, tingkat bunga dan selisih kurs), Resiko Regulasi dan Resiko Tenaga Kerja. Sedangkan faktor–faktor eksternal antara lain : Risiko Ekonomi (daya beli), Persaingan Usaha, Perubahan Nilai Tukar Mata Uang dan Terhambatnya Pasokan Bahan.
Perkara Penting Perseroan tidak menghadapi perkara hukum penting dan tidak menghadapi permasalahan konflik kepentingan di antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Perseroan yang sedang menjabat, selama tahun 2015. Dan tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya. Perseroan telah melaksanakan seluruh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2014 dan tahun 2015.
Kode Etik Kode Etik Perseroan adalah merupakan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk dipatuhi setiap saat, yaitu Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban dan Kewajaran. Sepanjang tahun 2015, tidak ada kejadian pelanggaran Kode Etik Perseroan.
Hubungan dengan Pemegang Saham dalam hal Hak–hak Pemegang Saham 1. Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Meningkatkan Kualitas Komunikasi dengan Pemegang Saham atau Investor.
Kepemilikan Manajemen
Saham
oleh
Karyawan
Risk Management System In performing its business, the Company faces some internal or external risks. The Company implements risk management to effectively control the risks and minimize the negative impact results, such us Business Risk (product quality), Financial Risk (debts, interest rate, exchange rate gap), Regulation Risk and Human Resources Risk. The external factors such as Economic Risk (purchasing power), Competition, Currency Exchange Rate, Delayed Material Supply.
Substantial Affair During 2015, there was no legal proceeding associated with the members of the BOC, the BOD, or the shareholders. There was no administrative penalty from Capital Market Authority or other authorities to Public Company, members of the BOC and the BOD. The Company has executed all decisions assigned by the General Meeting of Shareholders that was conducted in both 2014 and 2015.
Code of Ethics The Company’s code of ethics is a Good Corporate Governance principle to be obeyed anytime, that includes Transparency, Autonomy, Accountability, Responsibility, and Equity. During 2015, no Company’s Code of Ethics violation has occured.
Relations with Shareholders in Terms of Shareholders’ Rights 1. Increase the value of General Shareholders’ Meeting 2. Increase communication quality with shareholders or investors
Employee and/or Management Shareholding In the fiscal year of 2015, there was no employee shareholding scheme program, and/or management shareholding program provided by the Company.
dan/atau
Pada tahun buku 2015 belum terdapat program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Perseroan.
21
LAPORAN TAHUNAN
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Di dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan senantiasa berusaha untuk tidak hanya memberikan manfaat bagi para pemegang sahamnya saja tetapi juga berusaha dalam hal pemenuhan kesejahteraan bagi karyawannya dan masyarakatnya, serta berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan, Perseroan mendukung berbagai aktifitas sebagai berikut : 1.Kepedulian terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan hidup. Perseroan berperan aktif di bidang kesehatan masyarakat di sekitar lokasi kantor dan pabrik yang berada di Desa Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo, antara lain dengan kegiatan donor darah masal dan pembagian kebutuhan pokok untuk masyarakat yang tidak mampu pada hari–hari besar tertentu. Di bidang pendidikan, Perseroan berperan serta aktif melalui program bantuan pembangunan atau renovasi bangunan sekolah, memberikan kesempatan bagi penelitian ilmiah maupun praktek kerja lapangan bagi para peneliti dan pelajar, maupun menjadi sponsor dalam berbagai acara, seminar dan kegiatan–kegiatan yang bertema pendidikan Energi merupakan kebutuhan utama industri setelah bahan baku. Guna meminimalisasi dampak negatif pemanasan global, Perseroan melakukan upaya penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, memperbaiki efisiensi energi, mengurangi penggunaan kertas serta fasilitas pengolahan limbah yang baik. 2.Perlindungan ketenagakerjaan dan konsumen Perseroan selalu mematuhi aturan dan ketentuan yang terdapat dalam Undang–undang Ketenagakerjaan dan juga telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan panduan bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai produsen aluminium ekstrusion terkemuka, Perseroan memiliki tanggung jawab terhadap semua produk yang dibuatnya dan bahwa produknya telah memenuhi standar industri dan spesifikasi konsumen, serta mempunyai mekanisme penanggulangan keluhan dan klaim.
In conducting the business, the Company always tries not only to give great benefits for its shareholders, but also to give great benefits for its employee and society, as well as taking active participation to protect the environment. As part of its social responsibility, the Company supports the social activities such as: 1. Social and environment concern. The Company actively engaged in public health in the office/plant surrounding neighborhood, located in Desa Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo, such us blood-donor program and basic needs donation for the poor community on special days. In educational aspect, the Company actively supports the school building renovation, provides scientific research fund or apprentice program for researchers and university students. The Company also fund various seminars, and other educational events. Energy is a primary needs for industries, after basic needs. In order to minimize negative impacts of global warming, the Company promotes the use of environmental friendly energy, improve energy efficiency, use of paperless technology and good waste management. 2.Employment and consumer protection The Company always obeys the rules and regulation provided in Indonesian Labour Law. The Company also had Collective Labor Agreement (CLA) which guides all employee’s works. As a well-known aluminum extrusion producer, the Company holds the responsibility for all products quality, ensure they’re meet the industry standards and consumer specifications, and has a claim and complaint handling mechanism.
Informasi mengenai Perseroan dapat diperoleh dengan mengirimkan permintaan kepada :
Corporate Secretary Department
PT Indal Aluminium Industry Tbk. Kompleks Maspion Unit-1 Sawotratap, Sidoarjo – 61254, Indonesia Phone. (62-31) 853 1351 | Fax : (62-31) 853 2812
23
(' TbK. PT INDAL ALUMINIUMINDUSTRY H eadOffice : Ji. Ke m bangJ epun38- 40,Sur abay a6016 2I n d o n e s i a P h o n e| ( 0 3 1 ) 3 5 3 0 3 3 3 , 3 5 3 1 4 4 5 , 3 5 4 1 0 4F0a, x : ( 0 31 )3 5 3 3 0 5 5 lid o l 2n5e4s i a , P h o n e : {0 3 1 ) 8 5 3 1 5 3 1 , BF5a3x6r (90933i ) 8 5 3 2 8 1 2 , E m a i l iemt ian g @ i nco d ar pco m F act oryOffice rDesaS awolr at ap, G edangai. Sidoaio6
DIREKSITENTANG SURATPERNYATAAN JAWABATASLAPORANKEUANGAN TANGGUNG UNTUKTAHUN YANGBERAKHIR KONSOLIDASIAN PADATANGGAL31 DESEMBER2015PT INDAL TbKDANENTITASANAK ALUMINIUMINDUSTRY
LETTERRELATINGTO DIRECTORS' STATEMENT THERESPONSIBILITY ON THECONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTSFORTHE YEAR ENDED 31,2015PT INDALALUMINIUM DECEMBER INDUSTRY TbKANDITSSUBSIDIARIES : We, undersigned
Kamiyang bertandatangandibawahini : 1.
Nama Alamatkantor AlamatdomisilisesuaiKTP lain atauldentitas Nomortelepon Jabatan
)
Nama Alamatkantor AlamatdomisilisesuaiKTP atauidentitas lain Nomortelepon Jabatan
AlimMarkus DesaSawotratap - Gedangan Sidoarjo Jl. EmbongTanjungNo.5 Surabaya (031)3530333 Direktur / President Director Presiden
Name Officeaddress Domicileas statedin lD card PhoneNumber Position Name Officeaddress
WdlyMuliawan DesaSawotratap - Gedangan Sidoarjo Kencana SariTimurX J/39 Surabaya (031)3541040 Direktur/ Director
Domicileas staiedin lD card
PhoneNumber Position Statethat:
Menyatakan bahwa:
'1. Kami bertanggung jawab atas penyusunandan '1. We are responsiblefor the preparationand presentation of the consolidated financial penyajian konsolidasian. laporankeuangan statements. havebeen telah disusun 2. The consolidated fnancialstatements 2. Laporankeuangankonsolidasian dan disajikansesuaidenganStandarAkuntansii pfepared and presentedin accordancewith in Indonesia. Financial Accounting Standard di Indonesia. Keuangan 3
4.
a. Semua informasidalam laporan keuangan 3. a. All lnformationcontainedin the consolidated konsolidasian telahdimuatsecaralengkapdan financialstatements is complete andcorrect. benar. b. Laporan keuangan konsolidasian tidak mengandung informasi atau faKa material yang tidak benar, dan tidak menghilangkaninfomasi atau fakta material.
b. The consolidated financial slatements do not contain misleading material information or facts, and do not omit materialinformationand facts.
Kami be(anggung jawab atas sistem pengendalian
4. We are responsiblefor the Company and its subsidiaries'iniernalcontrolsystem.
interndalamEntitasdanEntitasanak.
letteris madetruthfully. Thisstatement
pemyalaan inidibuatdengansebenamya. Demikian
28 Maret2016/ Marcn24,2416 Surabaya, PresidenDireKur/ PresidentDirector
DireKur/ Director
E II4ASPION@GROIJP
Daftar Isi / Table of Contents
Laporan Auditor Independen / Independent Auditor's Report Halaman / Page Laporan Keuangan Konsolidasian/ ConsolidatedFinancial Statements Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Statements of Financial Position
1-2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian/ Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
3-4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Changes in Equity
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Cash Flows
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/ Notes to Consolidated Financial Statements
7-78
PaulHadiwinata, Hidajat, Arsono,Achmad,Suharli& Rekan RegisteredPublicAccountants Decreeof the Financel\,4inister of the Republicof Indonesa No. 9381KM.112015
PKT Accountants & advisers business
LaporanNo. 046/PHAAS-S/GA/lll/20L6 LaporanAuditor Independen PemegangSaham,DewanKomisarisdan Direksi PTINDATALUM INIUMINDUSTRY TbK
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasianPT Indal Aluminium Industry Tbk ("Entitas") danentitasanaknyaterlampir,yangterdiri darilaporanposisikeuangan konsolidasian tanggal3l Desember 2015, serta laporan Iaba rugi dan penghasilan komprehensiflain, laporanperubahan ekuitas,dan laporanarus kas konsolidasian untuk tahunyangberakhirpadatangBaltersebut, dansuatu ikhtisarkebijakanakuntansisignifikan dan informasi penjelasa n lainnya. TanggungJawabManaiemenatas Laporan Keuangan
Report No. 046/PHAA,-S/GA4 tt/2 016 lndependentAuditors' Report The Stockholders, Board of Commissioners and Directors PT INDALALUMINIUM INDUSTRY TbK
We have oudited the dccompdnying consolidoted finonciol stotements of PT lndal Aluminium lndustry Tbk (the "Entity") and its subsidiaries,which comprise the consolidqted stdtement of finonciol position os of December 31, 2015, ond the consoliddtedstatement of profit or loss and other comprehensiveincome, chongesin equity, and cash flows for the yedr then ended, ond a summary of significont occountingpoliciesand other explonotory information. Mdndgement's ResponsibilWlor the Finonciol Stotements
jawabataspenyusunan dan Monogement is responsiblefor the prepdrotion ond Manajemen bertanggung penyajianwajar laporan keuangankonsolidasian fdir presentqtion of such consolidated finoncial tersebutsesuaidenganStandarAkuntansiKeuangan stotements in occordoncewith lndonesianFinonciol di Indonesia, dan atas pengendalian internalyang AccountingStondords,ond for such internol control dianggap perlu oleh manajemen untuk as mandgement determines is necessdryto endble penyusunan memungkin kan laporan keuangan the preporation of consolidatedfinonciol stotements yang bebasdari kesalahanpenyajian that are free from material misstdtement,whether konsolidasian material,baik yang disebabkanoleh kecurangan due to froud or error. maupunkesalahan. TanggungJawabAuditor Tanggungjawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangankonsolidasian auditkami.Kamimelaksanakan tersebutberdasarkan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkanoleh InstitutAkuntan Publik lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk dan mematuhiketentuanetika serta merencanakan melaksanakan audit untuk memperolehkeyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasiantersebut bebas dari kesalahan penyajian l. materia
A udito rs' Resp onsi biIity Our responsibilityis to expresson opinion on such consolidoted finoncial stotements based on our audit. We conducted our oudit in occordancewith Standordson Auditing estoblishedby the lndonesidn lnstitute of Certified Public Accountdnts. Those stondords require thot we comply with ethical requirements and plon and perform the oudit to obtoin reasonable assurance obout whether such consolidoted financial stotements ore free from m dterioI misstotem e nt.
Tel. + 623150'12161(hunting)| Fax + 623150'12335 Email :
[email protected] I www-pkfhadiwinata.com PKF I Jl. NgagelJaya90 | SuBbaya60283| JawaTimurI Indonesia firms netlvorkof egallyindependent PaulHadiwinata, Hidaiat,Arsono,Achmad,Suharli& Rekanis a memberfifm of PKF International which does not accept any responsibiliiyor liabilityfor the actionsor inactionson the pari of any individualmembef firm of firms.
Hidajat,Arsono,Achmad,Suharli& Rekan PaulHadiwinata, ReoisteredPublicAccountants
PK7 Accountants & business advisers
(lanjutan) LaporanNo,046/PHAAS-S/GAlllll2016 LaporanAuditor Independen(laniutan) proseduruntuk Suatuaudlt melibatkanpelaksanaan dan memperolehbukti audit tentang angka-angka pengungkapan dalam laporan keuangan.P rosedur pada pertimbangan yangdipilihbergantung auditor, termasukpenilaianatas risiko kesalahanpenyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkanoleh kecuranganmaupun kesalahan. Dalammelakukanpenllaianrisikotersebut,auditor n pengendalianinternal yang mempertimbangka relevandengan penyusunandan penyajianwajar prosedur laporankeuangan entitasuntuk merancang tetapi audit yang tepat sesuaidengan kondisinya, opini atas untuk tujuan menyatakan bukan pengendalian internalentitas.Suatu keefektivitasan atasketepatan auditjuga mencakuppengevaluasian kebijakanakuntansiyang digunakandan kewajaran estimasiakuntansiyang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuaneansecarakeseluruhan.
Report No. 046/PHAAS-'/GAl ||/20 16 (continued) lndependentAuditors' Report (continued) An oudit involves performing proceduresto obtoin audit evidenceobout the omounts and disclosuresin the finonciol stotements. The procedures selected depend on the ouditors' judgment, including the dssessmentof the risksof moteriol misstotementof the finonciol stotements, whether due to froud or error. ln making those risk assessments, the duditors consider internal control relevont to the entitv's preporotion ond foir presentotion of the financiol stdtements in order to design oudit proceduresthot are appropriote in the circumstdnces,but not for the purposeof expressingon opinion on the effectiveness of the entity's interndl control. An oudit olso includes evoluotingthe oppropriotenessof occountingpolicies usedond the reasonobleness of occountingestimotes made by monogement, as well as evdludting the overallpresentotionof the finonciol statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami We believethdt the oudit evidencewe hove obtoined perolehadalahcukupdan tepat untuk menyediakan is sufficient and appropriate to provide o bosisfor our audit opinion. suatubasisbagiopiniauditkami. Opini
opinion
konsolidasian ln our opinion, the accompanying consolidated Menurutopinikami,laporankeuangan secarawajar,dalamsemuahal finoncidl stotements present foirly, in oll moteriol terlampirmenyajikan yangmaterial,posisikeuangan PTIndal respects, the consolidoted finonciol position of konsolidasian AluminiumlndustryTbk dan entitasanaknyatanggal PT lndol Aluminium lndustry Tbk ond its subsidiaries dan arus os of December31,201.5, ond their consolidoted 2015,sertakinerjakeuangan 31 Desember pada finonciol performonce ond cosh flows for the yeor yang berakhir kaskonsolidasiannya untuktahun tanggaltersebut,sesuaidenganStandarAkuntansi then ended,in occordancewith lndonesianFinoncial AccountingStdnddrds. Keuangan di Indonesia.
firms Pau Hadiwinata, Hidaiat,Arsono,Achmad,Suharli& Bekanls a rnemberf rm of PKF Internationaneiworkof legallyindependent or liablltyfor the act ons or inactons on the part of any ind v dual men]berfirm of flrms. whichdoes not acceptany responsibility
PaulHadiwinata,Hidajat,Arsono,Achmad,Suharli& Rekan RegisteredPublicAccountants
PKT Accountants & business advsers
(lanjutan) LaporanNo.046/PHAA5-S/GA/llll2016 (lanjutan) LaporanAuditor Independen
Report No. 046/P HAAS-S/GAIIl/2 016 (continued) Independent Auditors' Report (continued) EmphosisoJ Mdtter
Penekanan SuatuHal yang diungkapkandalam Catatan41 Sebagaimana atas laporan keuangan konsolidasianterlampir, Entitas menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal3L Desember2014 dan untuk yang tahun ber akhirpada tanggaltersebut,serta laporan posisi keuangan konsolidasiantanggal yang L Januari20'14/31Desem ber 2013 sebagaimana dalamStandarAkuntansiKeuangan di dipersyaratkan Indonesia. Opinikamitidak dimodifikasi sehubungan densanhaltersebut.
As disclosed in Note 47 to the accompanying consolidotedfinancidl stotements,the Entity restoted the consoliddted financial statements as of December37, 201.4andfor the year then ended,and the consoliddtedstotement of financiol position as of Jdnudry7,2]14/December31,201i as requiredby lndonesian Finonciol Accounting Stdnddrds. Our opinion is not modified in respectof this motter.
PaulHadiwinata,Hidajat,Arsono,Achmad,Suharli& Rekan
ArsonoLaksmana, CPA lzin Akuntan Publik No./ PublicAccountdntLicenseNo.AP.0341 28 Maret 2076/ Morch 28, 2016
firms networkof egallyindependent PaulHadiwinata, Hidajat,Arsono,Achrnad,Suharli& Rekanis a memberfirm of PKF International or liabilityfor the actionsor inactionson the part of any indivldualmemberfirm of f rms. whichdoes not acceptany responsibility
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
Disajikan kembali - Catatan 41/ As restated - Note 41 1 Jan 2014/ 31 Des 2013 Jan 1, 2014/ 2014 Dec 31, 2013
2015
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2e, 2h, 4, 35 Saldo bank yang dibatasi penggunaannya 2c, 2f, 2h, 5 Investasi jangka pendek 2c, 2g, 2h, 6 Piutang usaha Pihak ketiga, neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.904.833.131 pada 2015, 2014 dan 2013 2c, 2h, 2i, 7 Pihak-pihak berelasi 2c, 2h, 2q, 7, 35 Piutang lain-lain Pihak ketiga 2h Pihak-pihak berelasi 2h, 2q, 35 Persediaan, neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 6.076.348.817 pada 2015, Rp 2.373.283.653 pada 2014 dan Rp 3.083.261.193 pada 2013 2j, 9 Pajak dibayar dimuka 2r, 21a Uang muka pembelian 2c, 2h, 10 Beban dibayar dimuka 2h, 2k Piutang dari pihak berelasi 2q, 20 Piutang pajak, bagian lancar 2r, 21b JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 2l, 11, 35 Aset tetap, neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 200.624.613.359 pada tahun 2015, Rp 173.876.595.447 pada tahun 2014 dan sebesar Rp 163.117.698.465 pada tahun 2013 2m, 12 Aset pajak tangguhan 2r, 21d Piutang pajak, bagian tidak lancar 2r, 21b Properti investasi, neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 573.645.436 pada tahun 2015, Rp 286.822.719 pada tahun 2014 dan Rp 358.065.827 pada tahun 2013 2p, 13 Aset tak berwujud 2m Aset lain-lain JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
101.855.309.097
16.469.279.608
8.125.442.125
14.391.342.843 24.374.145.140
7.482.046.175 25.552.905.287
8.952.699.281 55.219.994.909
442.399.895.598 4.892.128.888
220.338.161.057 3.969.576.972
158.487.671.528 2.654.454.925
1.141.783.939 480.498.149
634.905.694 309.870.848
467.893.321 598.811.000
278.873.240.213 30.814.413.881 20.929.808.851 509.908.361 24.502.522.738 10.300.957.854
329.435.397.918 22.755.665.422 16.965.837.135 464.455.689 -
278.253.349.270 10.080.231.172 18.554.381.607 1.839.405.675 -
Restricted bank accounts Short-term investments Accounts receivable Third parties, net of provision for declining in value of Rp 1,904,833,131 in 2015, 2014 and 2013 Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories, net of provision for declining in value of Rp 6,076,348,817 in 2015, Rp 2,373,283,653 in 2014 and Rp 3,083,261,193 in 2013 Prepaid taxes Advance payments Prepaid expenses Receivable from related parties Tax receivables, current portion
955.465.955.552
644.378.101.805
543.234.334.813
TOTAL CURRENT ASSETS
89.526.519.708
91.149.329.979
78.446.176.061
231.997.724.037 8.833.905.457
103.335.945.534 11.006.338.908
84.097.628.783 7.191.333.947
38.830.701.461
37.821.716.185
45.559.664.484
5.162.808.907 412.194.960 29.486.455
5.449.631.624 514.194.960 8.486.455
2.029.039.677 616.194.960 16.486.455
NON-CURRENT ASSETS Investments in associated entity Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 200,624,613,359 in 2015, Rp 173,876,595,447 in 2014 and Rp 163,117,698,465 in 2013 Deferred tax assets Taxes receivables, non-current portion Investment property, net of accumulated depreciation of Rp 573,645,436 in 2015, Rp 286,822,719 in 2014 and Rp 358,065,827 in 2013 Intangible asset Other assets
374.793.340.985
249.285.643.645
217.956.524.367
TOTAL NON CURRENT ASSETS
1.330.259.296.537
893.663.745.450
761.190.859.180
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements which form an integral part of the consolidated financial statements 1
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
Disajikan kembali - Catatan 41/ As restated - Note 41 1 Jan 2014/ 31 Des 2013 Jan 1, 2014/ 2014 Dec 31, 2013
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Utang usaha Pihak ketiga 2c, 2h, 14 Pihak-pihak berelasi 2c, 2h, 2q, 15, 35 Utang pajak 2r, 21c Beban yang masih harus dibayar 2h, 16 Uang muka pelanggan 2c, 2h, 17 Pinjaman bank jangka pendek 2c, 2h, 18 Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2c, 2h, 19 Utang lain-lain 2c, 2h JUMLAH LIABILITAS LANCAR LIABILITAS TIDAK LANCAR Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2c, 2h, 19 Utang kepada pihak-pihak berelasi 2h, 2q, 20, 35 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2s, 31 JUMLAH LIABILITAS TIDAK LANCAR JUMLAH LIABILITAS
LIABILITIES AND EQUITY
228.724.923.988 12.062.854.157 9.385.225.386 64.694.642.883 321.603.590.040 255.159.822.711
112.577.677.004 36.298.424.203 1.323.972.365 42.107.349.674 166.823.987.255 214.465.406.176
154.024.450.919 3.741.556.237 3.751.671.573 32.417.355.001 165.644.596.422 33.874.650.515
CURRENT LIABILITIES Accounts payable Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advance received Short term bank borrowings
59.382.716.921 1.116.466.711 952.130.242.797
19.630.772.280 2.108.169.540 595.335.758.497
44.902.721.569 1.084.120.318 439.441.122.554
Current maturity portion of long-term bank loans Other payables TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
46.074.561.402
105.135.913.554
-
83.600.000.000
73.341.877.480
52.050.545.166
46.911.239.051
34.096.437.574
138.308.151.083
176.585.800.453
212.574.228.608
Payable to related parties Estimated liabilities for employees benefits TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
1.090.438.393.880
771.921.558.950
652.015.351.162
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 250 per lembar saham pada tahun 2015 dan 2014 serta Rp 500 per lembar saham pada tahun 2013. Modal dasar 616.000.000 saham pada 2015 dan 2014 serta 308.000.000 saham pada 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh316.800.000 saham pada 2015 dan 2014 serta 158.400.000 saham pada 2013 22 Tambahan modal disetor 23 Komponen ekuitas lainnya Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2s, 25 Surplus revaluasi Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Long term bank loans, net of current maturity portion
86.257.605.917
Equity Attributable to Owners of the Parent
79.200.000.000 25.273.586.536
79.200.000.000 25.273.586.536
9.050.878.678 92.433.914.196 33.862.523.247 239.820.902.657
17.268.599.964 121.742.186.500
Capital stock - nominal value Rp 250 of per share in 2015 and 2014 then Rp 500 of per share in 2013. Authorized capital 616,000,000 shares in 2015 and 2014 then 308,000,000 shares in 2013 Subscribed and paid-up capital 316,800,000 shares in 2015 and 2014 then 79.200.000.000 158,400,000 shares in 2013 25.273.586.536 Additional paid-in capital Other equity component Exchange difference on - financial statement translations Revaluation surplus 4.701.921.482 Retained earnings 109.175.508.018 TOTAL EQUITY
1.330.259.296.537
893.663.745.450
761.190.859.180
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which form an integral part of the consolidated financial statements 2
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN
2015
2d, 26 1.384.675.922.166 2d, 27 (1.216.870.812.948)
LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2d, 28 2d, 28
LABA USAHA Keuntungan penjualan properti investasi, neto Keuntungan penjualan aset tetap, neto Cadangan / (realisasi) penurunan nilai persediaan Beban pajak Pendapatan sewa Pendapatan bunga Beban bunga Keuntungan /(kerugian) kurs mata uang asing, neto Bagian laba bersih entitas asosiasi Lain-lain, neto
12 2j, 11 35 2d, 29 2d, 30
2l, 11
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini - final Pajak kini - tidak final Pajak tangguhan
2014 *) 933.462.438.255 (822.587.747.306)
167.805.109.218
110.874.690.949
(25.829.001.953) (69.700.053.037)
(17.880.493.066) (62.038.012.091)
72.276.054.228
30.956.185.792
194.150.000
2.421.947.868 -
(228.561.876) (680.224.897) 559.010.329 9.056.172.039 (44.700.589.872)
751.996.159 (275.173.165) 346.200.000 1.038.815.362 (16.245.549.751)
13.291.393.356
(1.171.537.575)
12.850.989.803 (5.504.331.230)
18.556.257.658 (3.195.834.530)
57.114.061.880
33.183.307.818
2r, 21d
BEBAN PAJAK LABA PERIODE BERJALAN
GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses OPERATING PROFIT Gain on disposal of investment property, net Gain on disposal of fixed assets, net Provision /(realization) for declining in value of inventories Tax expenses Rental income Interest income Interest expenses Gain /(loss) on foreign exchange, net Net profit portion of associated entities Others, net INCOME BEFORE CORPORATE INCOME TAX
(24.695.919.307) (417.400.344) (3.385.069.062)
(12.604.933.906) (48.131.750) 1.885.234.180
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Final - current tax Non final - current tax Deferred tax
(28.498.388.713)
(10.767.831.476)
TAX EXPENSE
28.615.673.167
22.415.476.342
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya: Kerugian atas liabilitas imbalan kerja Beban pajak tangguhan atas manfaat pasti Bagian penghasilan komprehensif lain, entitas asosiasi atas manfaat pasti, setelah pajak Surplus revaluasi aset tetap
SALES COST OF GOODS SOLD
INCOME FOR THE PERIOD OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD
2s, 31
(761.514.659) -
Item not to be reclassified to profit or loss in subsequent periods: Loss on employee benefit liabilities Deferred tax expense on defined benefit Other comprehensive income, associated entities on defined benefit, net of tax Surplus on revaluation of fixed assets
9.050.878.678
-
Item to be reclassified to profit or loss in subsequent periods: Exchange difference on financial statement translations
129.166.716.157
15.101.078.482
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD (total c/f)
(1.227.173.549)
2s, 31
283.589.172
2m, 12, 21e
9.834.493 92.433.914.196
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (dipindahkan)
1b
*) Disajikan kembali - Catatan 41
(8.482.653.982) 1.929.770.781
*) Restated - Notes 41
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements. 3
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes
2015
2014 *)
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (pindahan)
129.166.716.157
15.101.078.482
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD (total b/f)
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk
28.615.673.167
22.415.476.342
Profit attributable to: Owners of the parent
JUMLAH
28.615.673.167
22.415.476.342
TOTAL
Penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk
129.166.716.157
15.101.078.482
Comprehensive income attributable to: Owners of the parent
JUMLAH
129.166.716.157
15.101.078.482
TOTAL
LABA PER SAHAM DASAR:
PROFIT PER SHARE:
LABA PERIODE BERJALAN Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba per saham dasar
28.615.673.167
22.415.476.342
316.800.000
316.800.000
INCOME FOR THE PERIOD Weighted average number of outstanding shares
90,33
70,76
Basic earning per share
2t, 34
*) Disajikan kembali - Catatan 41
*) Restated - Notes 41
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements. 4
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
Modal ditempatkan dan disetor/ Subscribed and Catatan/ paid-up Notes capital stock Saldo tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Sebelum disajikan kembali) Dampak penyesuaian atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013)
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
22, 23, 41
79.200.000.000
25.273.586.536
-
-
21.844.216.590
126.317.803.126
2s, 21d, 41
-
-
-
-
(17.142.295.108)
(17.142.295.108)
Adjustment effect of adopted PSAK No. 24 (Revised 2013)
25
Penghasilan komprehensif tahun 2014 Dampak penyesuaian atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013)
Surplus revaluasi/ Revaluation surplus
Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013 (Before restatement)
Saldo tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Pembagian deviden
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference on financial statement translations
2s, 21d, 41
79.200.000.000
25.273.586.536
-
-
4.701.921.482
109.175.508.018
Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013 (As restated)
-
-
-
-
(2.534.400.000)
(2.534.400.000)
Distribution of dividend
-
-
-
-
22.058.700.759
22.058.700.759
Comprehensive income year 2014
-
-
-
-
(6.957.622.277)
(6.957.622.277)
Adjustment effect of adopted PSAK No. 24 (Revised 2013)
79.200.000.000
25.273.586.536
-
-
17.268.599.964
121.742.186.500
(As restated)
-
-
-
(11.088.000.000)
(11.088.000.000)
Distribution of dividend
Saldo tanggal 31 Desember 2014
Balance as of December 31, 2014
(Disajikan kembali) Pembagian deviden Penghasilan komprehensif tahun 2015 Saldo per 31 Desember 2015
25 24
-
-
9.050.878.678
92.433.914.196
27.681.923.283
129.166.716.157
Comprehensive income year 2015
22,23,24,37
79.200.000.000
25.273.586.536
9.050.878.678
92.433.914.196
33.862.523.247
239.820.902.657
Balance as of December 31 , 2015
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements. 5
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) Catatan/ Note
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Kas digunakan untuk operasi Penerimaan bunga Pembayaran bunga pinjaman Penerimaan hasil restitusi pajak Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan uang muka penjualan Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Penempatan deposito berjangka dan rekening giro Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan properti investasi Penerimaan dividen dari entitas asosiasi Perolehan aset tetap Penerimaan piutang dari pihak-pihak berelasi Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
2015
2014
1.271.921.726.208 (1.200.838.534.067) (228.711.496.673) (157.628.304.532) 8.575.673.890 (43.261.681.584) 6.485.940.793 (17.138.228.564) 249.978.456.451 47.011.856.454
888.992.005.525 (813.967.496.635) (120.603.961.430) (45.579.452.540) 1.038.815.362 (16.202.239.792) 19.648.024.498 (10.666.615.437) 93.926.307.962 42.164.840.053
Net cash provided by operating activities
(24.502.522.738)
-
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Restricted bank accounts Placement of time deposit and current account Proceeds from sale of fixed assets Proceeds from sale of investment property Dividends received from associated entities Acquisitions of fixed assets Received of receivable to related parties
(68.217.585.717)
1.935.721.158
Net cash provided by (used in) investing activities
(6.909.296.668)
(1.470.653.106)
1.178.760.147 194.150.000
29.667.089.622 -
-
4.381.363.636
5.240.852.924 (43.419.529.382)
5.091.589.080 (35.733.668.074)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang bank Penambahan/(pembayaran) utang kepada pihak-pihak berelasi Pembagian dividen
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Cash received used for operations Interest received Interest and financial expenses paid Received from tax restitution Income tax paid Advanced received from customers
CASH FLOWS FROM FINANCING 279.285.000.000 (80.609.143.146)
(43.112.400.274)
(83.600.000.000) (11.088.000.000)
9.391.249.046 (2.534.400.000)
ACTIVITIES Proceeds of bank loans Payment of bank loans Proceeds/payments of payable to related parties Distribution of devidend
103.987.856.854
(36.255.551.228)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
82.782.127.591
7.845.009.983
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Dampak perubahan selisih kurs
16.469.279.608 2.603.901.898
7.757.396.151 866.873.474
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of exchange rate differences
101.855.309.097
16.469.279.608
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of the consolidated financial statements. 6
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Indal Aluminium Industry Tbk ("Entitas") didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, S.H., notaris di Jakarta yang kemudian diubah dengan akta No. 2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. YA. 5/406/9 tertanggal 14 Desember 1973 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 1 tanggal 2 Januari 1974. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 176 tanggal 30 Juni 2015 dari Bambang Heru Djuwito, S.H., MH, notaris di Surabaya mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") No. 32/POJK.04 tahun 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, serta Peraturan No.33/POJK.04 tahun 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Anggaran Dasar Entitas di atas telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0953380 tanggal 30 Juli 2015.
PT Indal Aluminium Industry Tbk (the "Entity") was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No.12 year 1970 based on notarial deed No. 62 dated July 16,1971 of Djoko Supadmo, S.H., notary in Jakarta which was amended by notarial deed No. 2 dated November 1, 1973 of Eliza Pondaag, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No.YA.5/406/9 dated December 14, 1973 and was published in the State Gazette No.1 dated January 2, 1974. The articles of association of the Entity been amended several times, most recently by notarial deed No.176 dated June 30, 2015 of Bambang Heru Djuwito, S.H., MH, notary in Surabaya, concerning the changes in its articles of association to conform with Regulation of the Financial Services Authority ("OJK") No. 32/POJK.04 year 2014 on the Planning and Organization of the General Meeting of Shareholders of Public Company, also Regulation No.33/POJK.04 year 2014 on Directors and Board of Commissioners of Public Company. The articles of association of the Entity above has been approved by the Minister of Law and Human Rights in his decision letter No. AHU-AH.01.03-0953380 dated July 30, 2015.
Kantor pusat Entitas beralamat di Jl. Kembang Jepun No. 38 - 40 Surabaya 60162, dengan pabrik berlokasi di Maspion Unit I Gedangan, Sidoarjo.
The Entity head office is located at Jl. Kembang Jepun No. 38 - 40 Surabaya 60162 and its plants are located in Maspion Unit I Gedangan, Sidoarjo.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan entitas terutama meliputi bidang manufaktur aluminium sheets, rolling mill, dan extrusion plant. Entitas mulai berproduksi secara komersial pada bulan Januari 1974.
In Accordance with articles number 3 of Entity article association, the scope of its activities is mainly to engage in the manufacture of aluminium sheets, rolling mill, and plant extrusion. The Entity started commercial operations in January 1974.
Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk Australia, Asia dan Eropa. Jumlah karyawan (termasuk karyawan tidak tetap) Entitas dan Entitas Anak rata-rata 2.232 dan 2.040 orang pada tahun 2015 dan 2014.
The Entity product are marketed both domestically and internasionally, including Australia, Asia and Europe. The Entity and Subsidiaries had an average total number of employees (including non permanent employees) of 2,232 and 2,040 employees in 2015 and 2014.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors
Entitas tergabung dalam kelompok usaha Maspion. Susunan The Entity is part of Maspion group. The Entity management pengurus Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 on December 31, 2015 and 2014, consist of the following: adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Angkasa Rachmawati Gunardi Budiprajogo Limanto Supranoto Dipokusumo 7
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
a. Establishment and general information (continued)
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (lanjutan)
Board of Commissioners and Board of Directors (continued)
Dewan Direktur/ Board of Directors Alim Markus Alim Mulia Sastra Alim Prakasa Welly Muliawan Cahyadi Salim
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Susunan Komite Audit Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014 adalah:
President Director Director Director Director Director
The Entity Audit Committee at December 31, 2015 and 2014 consist of the following:
Komite Audit/ Audit Committee Ketua Anggota Anggota
Supranoto Dipokusumo Bambang Sukristiono Dina Kusumawati
Perincian gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Chief Members Members
Salaries and allowances for Board of Commisioners and Board of Directors for the years ended December 31, 2015 and 2014 were as follows:
31 Des 2015 / Dec 31, 2015
31 Des 2014 / Dec 31, 2014
1.464.384.000 3.118.524.000
1.368.576.000 2.923.920.000
Dewan Komisaris Dewan Direksi b. Entitas Anak yang dikonsolidasi
Board of Commissioners Board of Directors
b. Consolidated Subsidiaries
Entitas memiliki saham Entitas Anak sebagai berikut:
The Entity has ownership interest in the following Subsidiaries:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Tahun operasional komersial/ Start of commercial operations
Jasa Konstruksi/ Construction Services Investasi/ Investment Perdagangan Umum/ General Trading Jasa Software/ Software Services
99,99%
1993
591.568.858.376
99,99%
1997
111.680.988.933
99,99%
1999
18.795.000
99,99%
1999
1
Manufaktur Cat/ Manufacturing of Paint
99,99%
1999
14.285.133.868
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
PT Indalex
Sidoarjo
PT Indal Investindo
Surabaya
PT Indal Servis Sentra
Surabaya
PT ERP Multisolusi Indonesia Surabaya 99,99% dimiliki PT Indal Investindo/ Owned by PT Indal Investindo PT Warna Cemerlang Indonesia d/h. PT Weilburger Coatings Indonesia 99,99% dimiliki PT Indal Investindo/ Owned by PT Indal Investindo
8
Jumlah aset per 31 Desember 2015/ Total assets as of December 31, 2015
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
b. Entitas Anak yang dikonsolidasi (lanjutan)
b. Consolidated Subsidiaries (continued)
Pada tanggal 7 Juli 2015, PT Indal Investindo, Entitas Anak, membeli 50% saham PT Warna Cemerlang Indonesia "WCI" atau setara dengan 510 lembar saham milik Weilburger Asia Limited dengan nilai transaksi sebesar USD 1.308.092 atas nilai wajar aset bersih PT WCI per 30 Juni 2015 sebesar USD 1.308.092. Tidak terdapat kerugian / keuntungan yang diakui dalam transaksi ini. Transaksi ini tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Entitas.
On July 7, 2015, PT Indal Investindo, Subsidiary, bought 50% stock in PT Warna Cemerlang Indonesia "WCI" or equivalent to 510 shares belong to Weilburger Asia Limited with a transaction value of USD 1,308,092 on the fair value of net assets of PT WCI per June 30, 2015 amounted to USD 1,308,092. There are no losses / gains recognized in this transaction . This transaction has no significant effect on the consolidated financial statements of the Entity.
Kepemilikan PT Indal Investindo, Entitas Anak, menjadi sebesar 99,9% atas PT WCI dan sejak bulan Juli 2015, laporan keuangan PT WCI dikonsolidasi oleh PT Indal Investindo, Entitas Anak.
Ownership of PT Indal Investindo, Subsidiary, amounted to 99.9% of PT WCI and since July 2015, the financial statements of PT WCI are consolidated by PT Indal Investindo, Subsidiary.
c. Penawaran umum efek Entitas
c. Public offering of shares of the Entity
Pada tanggal 10 Nopember 1994, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1848/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 13.200.000 saham Entitas kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 10, 1994, the Entity obtained notice of effectively from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its Letter No. S-1848/PM/1994 for its public offering of 13,200,000 shares. On December 5, 1994, these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh saham Entitas sejumlah 316.800.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On December 31, 2015 and 2014, all of the Entity shares totalling to 316,800,000 shares are listed in Indonesia Stock Exchange.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian PT Indal Aluminium Industry Tbk dan Entitas Anak disusun oleh manajemen berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia dan diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2016.
The consolidated financial statements of PT Indal Aluminium Industry Tbk and its Subsidiaries were prepared by the management in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard and completed on March 28, 2016.
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements
Pernyataan kepatuhan
Statement of compliance
Laporan keuangan konsolidasian ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.
Consolidated financial statements prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards ("SAK"). The accounting policies adopted are in accordance with the policies used to prepare consolidated financial statements as described below.
9
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan peraturan mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") (dahulu bernama BAPEPAM-LK) sesuai dengan Surat Keputusan No. Kep-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared based on Financial Accounting Standards in Indonesia (“SAK”) comprising of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK) and Regulation of the Financial Services Authority ("OJK") (formerly BAPEPAM-LK) for the guidance on financial statements presentation and disclosures as mentioned by the Decision Letter No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Efektif 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Effective January 1, 2015, the Entity implemented PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, which changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified to profit and loss.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali arus kas. Laporan arus kas disajikan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The financial statements have been prepared based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. The financial statements have been prepared on accrual basis, except for the statements of cash flows. The statements of cash flows is presented using direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
The functional and reporting currency used in the preparation of these financial statements is the Rupiah, unless otherwise stated.
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
Penerapan dari standar akuntansi berikut oleh Entitas, yang berlaku efektif 1 Januari 2015, menyebabkan perubahan signifikan terhadap laporan keuangan Entitas:
The following standards have been adopted by the Entity for the financial year beginning on or after January 1, 2015 and have a material impact on the Entity’s financial statements:
PSAK 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan.
PSAK 1 (Revised 2013): Financial Statements Presentation.
Berdasarkan PSAK No 1 (Revisi 2013), terdapat perubahan dalam penyajian penghasilan komprehensif lain. Perubahan yang utama adalah persyaratan untuk mengelompokkan halhal yang disajikan sebagai penghasilan komprehensif lain berdasarkan apakah hal-hal tersebut berpotensi untuk direklasifikasi ke laporan laba rugi (penyesuaian reklasifikasi).
According to PSAK No. 1 (revised 2013) these are changes for presentation of other comprehensive income. The main change resulting from these amendments is a requirement to group items presented in other comprehensive income on the basis of whether they are potentially reclassifiable to profit or loss subsequently (reclassification adjustments).
10
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (continued)
Penerapan dari standar akuntansi berikut oleh Entitas, yang berlaku efektif 1 Januari 2015, menyebabkan perubahan signifikan terhadap laporan keuangan Entitas: (lanjutan)
The following standards have been adopted by the Entity for the financial year beginning on or after January 1, 2015 and have a material impact on the Entity’s financial statements: (continued)
PSAK No.24 (Revisi 2013) : Imbalan Kerja
PSAK No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits.
Berdasarkan PSAK no 24 (Revisi 2013), terdapat perubahan dalam panduan perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. Salah satu perubahannya adalah semua biaya jasa lalu harus segera diakui sebagai beban dan menghilangkan mekanisme koridor. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara:
According to PSAK no. 24 (revised 2013), these are changes of guidance for calculation and disclosure for the employee benefits. One of the changes is that all past service costs are to be recognized immediately as an expense and removes the corridor mechanism. The past service costs recognized as expense at the earlier of the following dates:
- Ketika amandemen atau kurtailmen terjadi, dan - Ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi atau pesangon.
- When the plan amendment or curtailment occur, and - When the entity recognizes related restructuring cost or termination benefits.
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Entitas dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan tahun berjalan:
The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards, which are effective from January 1, 2015, did not result in substantial changes to the Entity’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current year financial statements:
a. PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”; b. PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; c. PSAK 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”; d. PSAK 48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai”; e. PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”; f. PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”; g. PSAK 60 (Revisi 2014), ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”; h. PSAK 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”; i. PSAK 66, “Pengaturan Bersama”; j. PSAK 67, ”Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”; k. PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”; l. ISAK 15 (Revisi 2015), “Batas Aset Imbalan Pasti";
11
a. PSAK 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”; b. PSAK 15 (Revised 2013), “Investment in Associates and Joint Ventures”; c. PSAK 46 (Revised 2014), “Income Tax”; d. PSAK 48 (Revised 2014), “Impairment”; e. PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”; f. PSAK 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement"; g. PSAK 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosure”; h. PSAK 65 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements”; i. PSAK 66, “Joint Arrangements”; j. PSAK 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”; k. PSAK 68, “Fair Value Measurement”; l. ISAK 15 (Revised 2015), “The Limit on a Defined Benefit Asset”;
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Pernyataan kepatuhan dan prinsip penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Statement of compliance and basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Entitas dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan tahun berjalan: (lanjutan)
The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards, which are effective from January 1, 2015, did not result in substantial changes to the Entity’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current year financial statements: (continued)
m. ISAK 26 (Revisi 2013), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”; n. Pencabutan PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi Ventura Bersama”; o. Pencabutan ISAK 7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus"; p. Pencabutan ISAK 12, "Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non Moneter oleh Venturer".
m. ISAK 26 (Revised 2013), “Revaluation of Embedded Derivative”; n. Withdrawal of PSAK 12 (Revised 2009), “Interest in Joint Venture”; o. Withdrawal of ISAK 7, "Consolidation - Special Purpose Entities"; p. Withdrawal of ISAK 12, "Jointly Controlled Entities: Non Monetary Contribution by Venturers".
Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak di perkenankan.
The revised, new standards and withdrawal of standards above will become effective for the annual period beginning January 1, 2015 and early implementation is prohibited.
b. Prinsip Konsolidasian
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas dan laporan keuangan seluruh Entitas Anak yang berada di bawah pengendalian Entitas (Catatan 1b).
The consolidated financial statements include the Entity financial statements and the financial statements of all Subsidiaries that are controlled by the Entity (Note 1b).
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan perseroan dan entitas anak.
The consolidated financial statements include the financial statements of the company and its subsidiaries.
Entitas anak adalah suatu entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dan keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya untuk mencatat akuisisi entitas anak oleh grup. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontijensi pada tanggal akuisisi.
Subsidiaries are entities over which the group has control. The Group controls an entity when the group is exposed or has rights to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. The purchase method of accounting is used to account for the acquisition of subsidiaries by the Group. The cost of an acquisition date of any contigent consideration.
Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap. Grup mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
In a business combination achieved in stages, the Group remeasures its previously held interest at its acquisition date at fair value and recognizes the resulting gains or losses in profit or loss.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi.
Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remasured at fair value and the resulting gains or losses is recognized in profit or loss.
12
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
b. Principles of Consolidation (continued)
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.
All material intercompany transactions, balances, unrealized surpluses and deficits on transactions between Group companies are eliminated.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun ventura bersama, tetapi grup memiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Associates are entities, not being subsidiaries or joint ventures, over which the Group exercises significant influence. Associates are accounted for using the equity method.
Setiap akhir periode pelaporan, Grup melakukan penilaian ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period, the Group assesses when there is objective evidence that an investment in associates is impaired.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset neto entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup.
Non-controlling interest represent the proportion of the result and net assets of subsidiaries not attributable to the Group.
Grup mengakui kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset bersih pihak yang diakuisisi. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognizes any non-controlling interest in the acquiree at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest in reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate form the owner of the parent’s equity.
Hasil usaha entitas anak dan entitas asosiasi dimasukkan atau dikeluarkan di dalam laporan keuangan konsolidasian masing-masing sejak tanggal efektif atau tanggal pelepasan.
The results of subsidiaries and associates are included or excluded in the consolidated financial statements from their effective dates of acquisition or disposal respectively.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated.
c. Penjabaran mata uang asing
c. Foreign currency translation
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Entitas menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
The Entity maintain its accounting records in Rupiah and transactions in foreign currencies are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, termasuk keuntungan atau kerugian sehubungan dengan kontrak valuta berjangka.
As of the statements of financial position dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at such dates as published by Bank Indonesia. The net foreign exchange gains or losses arising are recognized in the current year consolidated statements of comprehensive income, including gains or losses arising from forward exchange contract.
13
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
c. Foreign currency translation (continued)
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Exchange rates used as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 31 Des 2015 / Dec 31, 2015
United States Dollar Hongkong Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Ren Mingbi Euro Australian Dollar New Taiwan Dollar New Zealand Dollar Canadian Dollar Thailand Bath
13.795 1.780 9.751 115 20.451 2.124 15.070 10.064 417 9.442 9.948 382
Penjabaran ini berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") (dahulu bernama BAPEPAM-LK) No. Kep347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten. d. Pengakuan pendapatan dan beban
31 Des 2014 / Dec 31, 2014 12.440 1.604 9.422 104 19.370 2.033 15.133 10.218 392 9.762 10.734 378
This translation is based on the decision letter of the Regulation of the Financial Service Authority ("OJK") (formerly BAPEPAM-LK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012, regarding Guidelines of Financial Statements Presentation and Disclosure. d. Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Entitas dan Entitas Anak dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan:
Revenue is recognized to the extent when it is probable that the economic benefits will flow to the Entity and its Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Penjualan diakui pada saat produk dikirimkan dan risiko serta hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
Sales are recognized when goods already delivered and also its risks and the rights of ownership have been transferred to the customers. Expenses are recognized when incurred.
Penjualan jasa
Rendering of services
Pengakuan pendapatan untuk PT Indalex, Entitas Anak yang bergerak dalam bidang pemberian jasa konstruksi menggunakan metode persentase penyelesaian.
The revenue of the PT Indalex, Subsidiary on construction services is recognized by using the percentage-of-completion method.
Bunga
Interest
Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aset tersebut kecuali kolektibilitas diragukan.
Interest income is recognized as the interest accrues (taking into account the effective yield on the related asset), unless collectibility is in doubt.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis ).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
14
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Kas dan setara kas
e. Cash and cash equivalent
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. f. Saldo bank yang dibatasi penggunaannya
Cash and cash equivalent consist of cash on hands and in banks, and all unrestricted investment with three month maturities or less from the date of placement and not used as collateral for loans also unrestricted. f. Restricted bank accounts
Kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai setoran jaminan atas fasilitas letter of credit dan bank garansi, disajikan sebagai "Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya". g. Investasi
Cash and equivalent cash which are placed as margin deposits for letter of credit and bank guarantee facilities, classified as "Restricted bank accounts". g. Investments
Deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito jangka pendek yang jangka waktunya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dicatat sebesar nilai nominal. h. Instrumen keuangan
Short-term deposits with maturities of less than three months but held for collateral or have a restriction and shortterm deposits with maturities of more than three months are presented as short-term investments and stated at nominal value. h. Financial instrument
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2015, the Entity adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. PSAK No. 55 (Revisi 2014), menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. PSAK No. 60 (Revisi 2014), menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2014), provides further criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. PSAK No. 55 (Revised 2014), provides additional provision for the criteria of nonexpiration or non-termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. PSAK No. 60 (Revised 2014), provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
Financial assets are classified as follows:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
1. Financial assets are measured at fair value through statement of profit and loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan, yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
Financial assets are measured at fair value through statement of profit and loss are financial assets that are designated to be traded, ie, if held primarily for resale in the near future or there is evidence of a pattern of short-term profit taking in the most recent.
15
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan)
h. Financial instrument (continued)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: (lanjutan)
Financial assets are classified as follows: (continued)
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (lanjutan)
1. Financial assets are measured at fair value through statement of profit and loss. (continued)
Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum direalisasi pada tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Investments in securities are included in this group are recorded at fair value. Unrealized gains (losses) on the statements of financial position date are credited or charged to current operations.
Pada tahun 2015 dan 2014, Entitas tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
In 2015 and 2014, the Entity had no financial assets are measured at fair value through statements of profit and loss.
2. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
2. Held to maturity investments
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Held to maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity date has been set, and management has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
At the time of initial recognition, investments classified as held to maturity are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate.
Pada tahun 2015 dan 2014, Entitas tidak mempunyai aset keuangan berupa investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
In 2015 and 2014, the Entity had no financial assets in the form of held to maturity investments.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
3. Loan and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payments and has no quotation in an active market. At the time of initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value, plus transaction costs and subsequently measured at cost and amortized using the effective interest rate method, except for loans and short-term receivables in which the interest calculation is not material.
Pada tahun 2015 dan 2014, Entitas mempunyai aset keuangan berupa pinjaman yang diberikan dan piutang yang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang muka pembelian.
In 2015 and 2014, the Entity had financial assets in the form of loans and receivables include cash and cash equivalents, accounts receivable, other receivables and purchase advance.
16
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan)
h. Financial instrument (continued)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: (lanjutan)
Financial assets are classified as follows: (continued)
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
4. Financial assets classified as available for sale
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Financial assets classified as available for sale are nonderivative financial assets designated as available for sale or ones that do not meet criteria for other groups. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the cost and fair value is the unrealized earnings (losses) on the statements of financial position date which are presented as part of equity.
Pada tahun 2015 dan 2014, Entitas tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
In 2015 and 2014, the Entity had no financial assets classified as available for sale.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
Financial liabilities are classified as follows:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
1. Financial liabilities are measured at fair value through statement of profit and loss
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are financial obligations that can be transferred in the near future. Derivatives are classified as liabilities are measured at fair value through profit or loss unless specified and effective as hedging instruments.
Pada tahun 2015 dan 2014, Entitas tidak mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
In 2015 and 2014, the Entity had no financial liabilities measured at fair value through statements of profit and loss.
2. Liabilitas keuangan yang perolehan diamortisasi
diukur
dengan
biaya
2. Financial liabilities are measured at amortized cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss are categorized and measured at amortized cost.
Pada tahun 2015 dan 2014, Entitas mempunyai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi utang usaha, beban yang masih harus dibayar, pinjaman dari pihak berelasi dan utang lain-lain.
In 2015 and 2014, the Entity had financial liabilities measured at amortized cost include accounts payable, accrued expenses, loan due from related parties and other payables.
17
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Instrumen keuangan (lanjutan)
h. Financial instrument (continued)
Penurunan nilai aset keuangan:
Impairment of financial assets:
Pada setiap tanggal pelaporan, Entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Entity assess at the end of the reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi:
The criteria that the Entity use to determine that there is objective evidence of an impairment loss include:
-
-
-
-
-
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak peminjam atau penerbit instrumen keuangan; Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
-
Significant financial difficulty of the obligor or issuer of financial instruments; A breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; The lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider;
-
It becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;
-
Disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties.
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the asset and settle the liability simultaneously.
i. Piutang usaha
i. Accounts receivable
Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai faktur dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang dibuat apabila terdapat kemungkinan besar bahwa piutang tersebut tidak dapat diterima seluruhnya. Penghapusan piutang dicatat pada saat terjadinya penghapusan tersebut. 18
Accounts receivable are recognized and carried at original invoice amount less provision for declining in value. A provision for declining in value accounts is made when collection of the full amount is no longer probable. Bad debts are written off as incurred.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Persediaan
j. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi yang dikehendaki. Termasuk dalam nilai persediaan barang jadi dan barang dalam proses adalah bahan baku, upah langsung dan beban overhead pabrik tetap maupun variabel.
Cost is includes all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Within inventory value of finished goods and goods in process are the raw materials, direct wages and the cost of fixed and variable factory overhead.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang jadi yang dihasilkan.
Net realizable value is the estimated selling price of a reasonable time after deducting the estimated costs to complete and sell the finished goods produced.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
Provision for declining in value of inventory are determined by the calculation of inventory value by the end of the accounting period.
k. Beban dibayar dimuka
k. Prepaid expenses
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Investasi pada Entitas Asosiasi
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight line method.
l. Investments in Associates
Investasi Entitas pada Entitas Asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah suatu Entitas dimana Entitas Induk memiliki pengaruh signifikan.
Investments Entity in Associates measured using the equity method. Associates is an entity in which the Parent Entity has significant influence.
Investasi pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Entitas atas laba atau rugi dan penerimaan deviden dari Entitas Asosiasi sejak tanggal perolehan.
Investments in Associates are accounted for using the equity method, whereby the carrying amount of the investment is increased or decreased to recognize the portion of the profit or loss Entities and Associates receipt of dividends from the date of acquisition.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Entitas mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
Statements of profit or loss and other comprehensive income reflects the share of the results of operations Associates. Where there has been a change recognized directly in the equity of Associates, Entity recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity.
m. Aset tetap
m. Fixed asset
Per 31 Desember 2015, Entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran aset tetap tanah. Perubahan tersebut berlaku secara prospektif.
19
As of December 31, 2015, the Entity changed its accounting policy from cost method into the revaluation model in fixed assets measurement of lands. The change applied prospectively.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset tetap (lanjutan)
m. Fixed asset (continued)
Tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Land are stated at their revalued amounts, being the fair value at the date of revaluation, less any subsequent accumulated impairment losses. Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the consolidated statements of financial position date.
Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.
Any increase arising from the revaluation of land are recognized in the other comprehensive income and accumulated in equity in the surplus revaluation part, unless it reverses a revaluation decrease for the same assets which was previously recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, in which case the increase is credited is credited in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive incometo the extent of the decrease previously charged. A decrease in the carrying amount derived from land revaluation charged to the income statement if those decline exceed in surplus of the revaluation asset, if any.
Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Akan tetapi, sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dialihkan sejalan dengan penggunaan aset oleh Entitas. Dalam kasus tersebut, surplus revaluasi yang dialihkan ke saldo laba adalah sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasian aset dan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan awalnya. Pengalihan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan melalui laba rugi.
The revaluation surplus in respect of land is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized. In such case, the revaluation surplus which transferred to retained earnings is equal to the difference between the amount of depreciation based on the revaluation assets and depreciation based on the acquisition costs. Revaluation surplus transferred to retained earnings is not made through profit or loss.
Aset tetap, selain tanah dinyatakan menurut harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets, other than land are stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis Depreciation is computed using the straight-line method lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset based on their estimated useful lives of the assets as follows: tetap sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan 20 Buidings Mesin-mesin dan peralatan 5-15 Machineries and equipments Kendaraan 5 Vehicles Inventaris kantor 5-10 Office equipment Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kerja, dikapitalisasi. 20
The cost of maintenance and repair are charged to operations as incurred, expenditure which extend the useful life of the asset or result in increased future economic benefit such as in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset tetap (lanjutan)
m. Fixed asset (continued)
Bila aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Aset-aset yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aset lancar, investasi, maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain.
Assets that can not properly classified under current assets, investments, and intangible assets are presented in other assets.
Aset dalam penyelesaian
Assets in progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Assets in progress is stated at cost. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is substantially completed and the constructed assets are ready for its intended use.
n. Penurunan nilai aset non-keuangan
n. Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Entitas menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Entitas membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Entity assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Entity makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai biaya “Rugi Penurunan Nilai”.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as “Impairment Losses”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
21
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
n. Impairment of non-financial assets (continued)
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Entitas menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, the Entity use an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the Entity estimate the recoverable amount of those assets.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
o. Aset tak berwujud
o. Intangible Assets
Aset tak berwujud merupakan "technical support fee " atas penggunaan hak paten dari GE Aluminium Sash Co, Ltd. Aset tak berwujud tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 8 tahun. p. Properti investasi
Intangible asset is a "technical support fee" for the use of patent right from GE Aluminum Sash Co., Ltd. Intangible asset is amortized using straight-line method for 8 years.
p. Investment property
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki Entitas Anak, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Investment property represents land or buildings held by the Subsidiary, rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at book value, which is acquisition cost less accumulated depreciation.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi berupa bangunan selama 20 tahun.
Depreciation is computed using the straight-line method based on their estimated useful lives of the investment property such as building for 20 years.
22
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Pihak-pihak berelasi
q. Related parties
Entitas dan Entitas Anak dalam melakukan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In the ordinary course of business, the Entity and Subsidiaries has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7 (revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
r. Pajak penghasilan
r. Income tax
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
Effective January 1, 2015, the Entity adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, which provides additional provision for deferred tax asset or liability arising from a nondepreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of these new revised PSAK has no significant impact on disclosures in the financial statements.
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas dan penghasilan komprehensif lainnya.
The income tax expense comprises current and deferred income tax. Tax is recognised in the statements of profit or loss account, except to the extent that it relates to items recognised directly to equity and other comprehensive income.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.
The current income tax is calculated using tax rates that have been enacted at the financial position date.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method , untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing entitas.
Deferred income tax is recognised using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for each entity separately.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset pajak tangguhan dipulihkan atau liabilitas pajak tangguhan dilunasi.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the statements of financial position date and are expected to be applied when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
23
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Pajak penghasilan (lanjutan)
r. Income tax (continued)
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilised.
Jika aset direvaluasi untuk tujuan pajak dan revaluasi tersebut terkait dengan akuntansi revaluasi suatu periode lebih awal, atau revaluasi yang diharapkan akan dilaksanakan pada periode masa depan, maka pengaruh pajak baik aset revaluasi maupun penyesuaian dasar pengenaan pajak diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Akan tetapi, jika revaluasi untuk tujuan pajak tidak terkait dengan akuntansi revaluasi suatu periode lebih awal, atau revaluasi yang diharapkan dilaksanakan pada periode masa depan, maka dampak penyesuaian atas dasar pengenaan pajak tersebut diakui dalam laba rugi.
If the assets are revalued for tax purposes and that revaluation related to accounting revaluation of an earlier period, or revaluation which is expected to be implemented in a future period, the tax effects of both the asset revaluation and the tax base adjustment are recognized in other comprehensive income in the period incurred. However, if the revaluation for tax purposes is not related to an accounting revaluation of an earlier period, or revaluation which was expected to occur in future periods, the impact of the such tax base adjustment is recognized in profit or loss.
s. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
s. Estimated liabilities for employees' benefits
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja", secara retrospektif. PSAK ini, antara lain, menghilangkan mekanisme koridor dan pengungkapan liabilitas kontijensi untuk menyederhanakan klasifikasi dan pengungkapan.
Effective January 1, 2015, the Entity applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, retrospectively. This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contigent liability diclosures to simplify classification and disclosures.
Berdasarkan PSAK revisi, biaya imbalan pasca kerja menggunakan metode "Projected Unit Credit". Akumulasi keuntungan aktuarial yang belum diakui atau kerugian yang terjadi diakui sebagai "Penghasilan Komprehensif Lain" dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi. Liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai liabilitas imbalan pasti.
Under the revised PSAK, the cost of post-employment benefits is determined using the “Projected Unit Credit” method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses incurred are recognized to “Other Comprehensive Income” and is presented in the equity. Past service cost is recognized immediately to profit or loss. The liability for employee benefits recognized in the consolidated statement of financial position represents the value of the defined benefit obligation.
Karena penerapan PSAK revisi adalah secara retrospektif, maka laporan keuangan konsolidasi komparatif telah disajikan kembali. Informasi lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 41.
As the revised PSAK has been retrospectively applied, the comparative consolidated financial statements have been restated. Further information are disclosed in Note 41.
Entitas mengakui liabilitas atas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Entity provides post employment benefits under the Law No. 13/2003 dated March 25, 2003.
t. Laba per saham
t. Earning per share
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. 24
In accordance with PSAK No. 56, "Earning per Share", net basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of common stock outstanding during the period.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Laba per saham (lanjutan)
t. Earning per share (continued)
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif menjadi saham. u. Kombinasi bisnis
Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of common stock added to the weighted average number of shares adjusted to assume conversion of all diluted potential common stock.
u. Business Combination
Ketika Grup melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap Kepentingan Non-Pengendali (“KNP”) pada pihak yang diakuisisi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NonControlling Interests (“NCI”) in the acquiree.
Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets of the acquired Entity. Transaction costs incurred are directly expensed in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Jika imbalan itu kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Sebelum mengakui keuntungan pembelian dengan diskon, Entitas menilai kembali apakah telah mengidentifikasi tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam pengkajian kembali tersebut.
If the consideration is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized as a gain from a bargain purchase in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Prior to recognizing the gain from the bargain purchase, the Entity reassesses whether it has correctly identified all of the assets acquired and liabilities taken over and recognizes any additional assets or liabilities that may be identified in the reassessment.
Entitas selanjutnya mengkaji kembali prosedur yang digunakan dalam mengukur jumlah yang dipersyaratkan untuk diakui pada tanggal akuisisi atas hal-hal berikut ini:
The Entity further reviews the procedures used to measure the amount required to be recognized at the acquisition date for all of the following:
a.
a.
b. c.
d.
Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih; Kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi, jika ada; Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas pihak pengakuisisi yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi; dan Imbalan yang dialihkan. 25
b. c.
d.
Acquired identifiable assets and the liabilities that been taken over; Non controlling interest of the acquired party, if any; For business combination which takes gradually steps, the equity interest of the previously acquirer's held to the acquired party; and Consideration transferred.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Kombinasi bisnis (lanjutan)
u. Business Combination (continued)
Tujuan dari kajian kembali ini untuk meyakinkan bahwa pengukuran tersebut telah mencerminkan dengan tepat semua informasi yang tersedia pada tanggal akuisisi.
The purpose of the review is to ensure that the remeasurement accurately reflects all the information available at the acquisition date.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014) either in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laporan laba atau rugi.
In a business combination achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit-Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Company and subsidiaries’ Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGU's.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
26
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
v. Informasi segmen
v. Segment information
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments", business segments provide information about the goods or services which have different risks and returns from any other segments. Geographical segments provide information about the goods or services in certain economical geography which have different risks and returns from any other component that operated in the other economical geographies.
Pendapatan, beban, aset atau liabilitas segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi dalam kelompok entitas dieliminasi dalam proses konsolidasi, kecuali untuk saldo dan transaksi di dalam kelompok entitas yang terjadi antara kelompok entitas yang berada dalam suatu segmen.
Revenue, expense, assets and liabilities of the segments are determined before intra-group balances and transactions within the group are eliminated as part of the consolidation process, except for the intra-group balances and transactions that are done within the group in the same segment.
w. Standar akuntansi baru
w. New accounting standards
Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2016, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: a. PSAK 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan”; b. PSAK 4 (Revisi 2015), "Laporan Keuangan Tersendiri"; c. PSAK 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi”;
Standards and interpretations which become effective for the year 2016, but not yet effective for the financial year beginning on or after January 1, 2015 are as follows: a. PSAK No. 1 (Revised 2015), "Presentation of Financial Statements"; b. PSAK 4 (Revised 2015), "Separate Financial Statements"; c. PSAK 5 (Revised 2015), “Operating Segment”;
d. PSAK 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak– pihak Berelasi”; e. PSAK 15 (Revisi 2015), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama"; f. PSAK 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”;
d. PSAK 7 (Revised 2015), “Related Party Disclosure”;
g. PSAK 19 (Revisi 2015), “Aset Tak Berwujud”;
g. PSAK 19 (Revised 2015), “Intangible Asset”;
h. PSAK 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis”;
h. PSAK 22 (Revised 2015), “Business Combination”;
e. PSAK 15 (Revised 2015), "Investments in Associates and Joint Ventures"; f. PSAK 16 (Revised 2015), “Fixed Asset”;
i. PSAK 24 (Revisi 2015), "Imbalan Kerja";
i. PSAK 24 (Revised 2015), "Employee Benefits";
j. PSAK 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; k. PSAK 53 (Revisi 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”;
j. PSAK 25 (Revised 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”; k. PSAK 53 (Revised 2015), “Share Based Payment”;
l. PSAK 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian”; m. PSAK 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama”;
l. PSAK 65 (Revised 2015), "Consolidated Financial Statements"; m. PSAK 66 (Revised 2015), “Joint Arrangements”;
n. PSAK 67 (Revisi 2015), "Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain"; o. PSAK 68 (Revisi 2015), "Pengukuran Nilai Wajar";
n. PSAK 67 (Revised 2015), "Disclosure of Interests in Other Entities"; o. PSAK 68 (Revised 2015), "Fair Value Measurement";
27
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
w. Standar akuntansi baru (lanjutan)
w. New accounting standards (continued)
Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2016, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Standards and interpretations which become effective for the year 2016, but not yet effective for the financial year beginning on or after January 1, 2015 are as follows: (continued)
p. ISAK 30 (Revisi 2015), “Pungutan”;
p. ISAK 30 (Revised 2015), “Collection”;
q. ISAK 31 (Revisi 2015) “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti Investasi”.
q. ISAK 31 (Revised 2015) “Interpretation of PSAK 13 “Investment Property”.
Pada tanggal pengesahan laporan keuangan, manajemen Entitas masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan.
As at the authorization date of these consolidated financial statements, the Entity's management is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK to its financial statements.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The following judgments are made by management in the process of applying the accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and liabilities
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan pada Catatan 2.h.
The Entity determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Entity's accounting policies disclosed in Note 2.h.
28
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha
Provision for declining in value of accounts receivable
Entitas dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Entitas dan Entitas Anak.
The Entity and its Subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Entity and its Subsidiaries use judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Entity and its Subsidiaries expected to collect.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Entitas dan Entitas Anak setelah cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 447.292.024.486 dan Rp 224.307.738.029 Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam catatan 7 dan 8.
These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for declining in value of trade accounts receivable. The carrying amount of the Entity and its Subsidiaries trade accounts receivable after provision for declining in value as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 447,292,024,486 and Rp 224,307,738,029, respectively. Further details are shown in note 7 and 8.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Entity recognizes liabilities for the corporate income tax based on estimates of whether there will be additional corporate income tax.
Estimasi dan asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Entity based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Entity. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
29
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employees' benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Entity's obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Entitas langsung diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Actual results that differ from the Entity's assumptions are recognized immediately in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income as and when they occurred.
Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 52.050.545.166 dan Rp 46.911.239.051 (Catatan 31).
While the Entity believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Entity's actual experiences or significant changes in the Entity's in the Entity's assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees' benefits and net employee benefits expenses. The carrying amount of the Entity's estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 52,050,545,166 and Rp 46,911,239,051 (Note 31).
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 231.997.724.037 dan Rp 103.335.945.534 (Catatan 12).
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Entity conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Entity's fixed assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 231,997,724,037 and Rp 103,335,945,534 (Note 12).
Instrumen keuangan
Financial instrument
Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Entitas menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Entitas.
The Entity and its Subsidiaries carry certain financial assets and liabilities at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair value would differ if the Entity and its Subsidiaries utilized a different valuation methodology. Any changes in a fair value of these financial assets and liabilities would directly affect the Entity's consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
30
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instrument (continued)
Nilai tercatat dari liabilitas keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 145.640.322.838 dan Rp 65.705.333.682 (Catatan 19).
The carrying amount of financial liability carried at fair value in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 145,640,322,838 and Rp 65,705,333,682 (Note 19).
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan
Provision for declining in value of inventory
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.
Provision for declining in value of inventory is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, physical condition of inventory on hand, their market sales price, the estimated cost of completion and the estimated costs incurred of their sales.
Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat dari persediaan Entitas setelah penyisihan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 279.573.240.213 pada tahun 2015 dan sebesar Rp 329.435.397.918 pada tahun 2014. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam catatan 9.
The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received which affects the estimated amount. The carrying amount of the Entity's inventory after provision for declining in value, amounted to Rp 279,573,240,213 in 2015 and Rp 329,435,397,918 in 2014, respectively. Further details are shown in note 9.
31
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
4. KAS DAN SETARA KAS
4. 2015
Kas Setara kas - pihak-pihak berelasi Rupiah PT Bank Maspion Indonesia Tbk Valuta asing Dollar Amerika Serikat PT Bank Maspion Indonesia Tbk Sub jumlah Setara kas - pihak ketiga Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Valuta asing Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CTBC Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia Dollar Australia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub jumlah Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2014
894.767.105
709.532.204
4.774.742.611
1.251.476.594
397.396.290
-
5.172.138.901
1.251.476.594
1.070.923.360 653.780.366 286.087.706 135.450.335
46.394.934 482.176.998 962.726.105
48.865.768 23.856.724
9.270.362 28.821.511
14.143.494 11.088.436 8.842.360 7.304.240
22.322.895 7.642.380 15.544.895
Cash equivalents - related party Rupiah PT Bank Maspion Indonesia Tbk Foreign currency United States Dollar PT Bank Maspion Indonesia Tbk Sub total Cash equivalents - third parties Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
402.921.969
-
Foreign currency United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CTBC Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia Australian Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
95.788.403.091
14.508.270.810
Sub total
101.855.309.097
16.469.279.608
58.406.195.265 10.775.224.838 8.542.106.516 5.696.567.032
1.545.309.116 3.277.627.134 110.425.775 -
5.136.652.539 2.169.152.424 548.997.132 64.164.132 -
864.743.338 4.512.981.707 476.805.420 248.209.100
1.786.078.457
1.897.269.140
Penempatan giro bank pada PT Bank Maspion Indonesia (pihak berelasi) dilakukan dengan tingkat bunga, kondisi dan syarat yang sama sebagaimana halnya jika ditempatkan pada bank pihak ketiga (Catatan 35).
Total
Placement of cash in bank at PT Bank Maspion Indonesia (a related party) are done at similar interest rates, terms and conditions as those which are done at third party banks (Note 35).
Tingkat bunga setara kas per tahun:
Saldo bank Rupiah Dollar Amerika Serikat dan Dollar Australia
Cash
Interest rates of cash equivalents per annum: 2015
2014
0%-2,5%
0%-2%
0%-0,5%
0%-0,5%
32
Cash in bank Rupiah United States Dollar and Australian Dollar
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
5. SALDO BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5.
Saldo bank yang dibatasi penggunaannya terdiri atas:
RESTRICTED BANK ACCOUNTS Restricted bank accounts consist of:
2015
2014
Rekening giro Rupiah: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Dollar Amerika Serikat: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
4.087.875.000
1.267.329.941
10.078.980.842 224.487.001
6.021.923.975 192.792.259
Current account Rupiah: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk United States Dollar: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah
14.391.342.843
7.482.046.175
Total
Saldo rekening giro yang dibatasi penggunaannya dijaminkan untuk penerbitan Letter of Credit (fasilitas L/C) dan atau Bank Garansi dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan waktu kurang dari satu tahun (Catatan 18). 6. INVESTASI JANGKA PENDEK
Restricted current accounts were pledged as security for letter of credit (L/C facility) and or Bank Guarantee of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk with maturities less than 1 year (Note 18). 6.
2015
SHORT-TERM INVESTMENTS 2014
Deposito berjangka Rupiah Standard Chartered Bank
4.740.494.160
10.093.890.825
Time deposits Rupiah Standard Chartered Bank
Dollar Amerika Serikat: Standard Chartered Bank
19.633.650.980
15.459.014.462
United States Dollar: Standard Chartered Bank
24.374.145.140
25.552.905.287
Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun:
Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
Interest rates of time deposits per annum: 2015
2014
4,75% - 6,70% 0,02% - 2,00%
4,75% - 7,25% 0,02% - 2,00%
Deposito berjangka pada Standard Chartered Bank digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 18 dan 19). 7. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA
2014
400.899.800.318 43.404.928.411
168.871.497.158 53.371.497.030
444.304.728.729
222.242.994.188
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah, neto
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES Accounts receivable due from third parties balance consist of:
2015
Sub jumlah
(1.904.833.131) 442.399.895.598
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
(1.904.833.131)
Sub total Provision for declining in value
220.338.161.057
Total, net
2014
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
273.424.783.707
136.960.570.843
50.017.889.121 34.279.417.143 86.582.638.758
23.574.901.237 12.574.342.630 49.133.179.478
Sub jumlah
444.304.728.729
222.242.994.188
Jumlah
Third parties: Local Export
Aging analysis of accounts receivable are as follows: 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai
Time deposits Rupiah United States Dollar
Time deposits in Standard Chartered Bank are used as collateral for bank loans (Note 18 and 19). 7.
Saldo piutang usaha pada pihak ketiga terdiri atas:
Pihak ketiga: Lokal Export
Total
(1.904.833.131) 442.399.895.598 33
(1.904.833.131) 220.338.161.057
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days Sub total Provision for declining in value Total
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
7. PIUTANG USAHA, PIHAK KETIGA (lanjutan)
7.
Piutang usaha di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut:
ACCOUNTS RECEIVABLE, THIRD PARTIES (continued) The above accounts receivable denominated in foreign currencies with details as follows:
2015
2014
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Taiwan
316.781.383.187 119.656.543.576 6.310.512.042 1.556.289.924 -
134.613.149.968 81.305.459.213 4.214.377.557 2.061.602.151 26.852.999 21.552.300
Sub jumlah
444.304.728.729
222.242.994.188
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
(1.904.833.131)
(1.904.833.131)
442.399.895.598
Sub total Provision for declining in value
220.338.161.057
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Total
Movement of provision for declining in value are as follows:
2015 Saldo awal Penambahan Penghapusan dan realisasi Saldo akhir
Rupiah United States Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar New Taiwan Dollar
2014
1.904.833.131 -
1.904.833.131 -
Beginning balance Additions Write-off and realization
1.904.833.131
1.904.833.131
Ending balance
Tidak ada pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pada tahun 2015.
There's no recovery of the provision for declining in value of receivables in 2015.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa seluruh piutang usaha kepada pihak yang berelasi dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak dilakukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang.
Management believes that the provision for declining in value of receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Management also believes that the receivable from related parties is collectible, thus, no provision for declining in value of accounts receivable was provided.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pada pihak ketiga.
Management believes that there are concentrations risk of third parties receivables.
Piutang usaha Entitas juga digunakan sebagai jaminan utang bank dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2015 dan 2014 dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar Rp 60.000.000.000 (Catatan 18).
The Entity's receivables are also used as bank loan's collateral from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in 2015 and 2014 with collateral value amounted to Rp 60,000,000,000, respectively (Notes 18).
8. PIUTANG USAHA, PIHAK BERELASI
8.
Saldo piutang usaha pada pihak berelasi terdiri dari:
Jumlah
significant
ACCOUNTS RECEIVABLE, RELATED PARTIES Accounts receivable due from related parties consist of:
2015 Pihak-pihak berelasi: PT Maspion PT Cashew Grebe Indonesia PT UACJ Indal Aluminium PT Maspion Elektronik PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Lain-lain
no
2014
4.358.467.280 339.500.000 133.692.512 21.400.060
2.139.005.144 346.200.000 115.443.200 69.319.800
20.620.050 18.448.986
1.239.491.918 60.116.910
Related parties: PT Maspion PT Cashew Grebe Indonesia PT UACJ Indal Aluminium PT Maspion Elektronik PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Others
4.892.128.888
3.969.576.972
Total
34
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
8. PIUTANG USAHA, PIHAK BERELASI (lanjutan)
8.
Analisa umur piutang usaha kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:
ACCOUNTS RECEIVABLE, RELATED PARTIES (continued) Aging analysis of accounts receivable from related parties are as follows:
2015
2014
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari > 60 hari
4.845.330.730
3.969.030.312
46.798.158
546.660 -
Not yet due Past due 1-30 days > 60 days
Jumlah
4.892.128.888
3.969.576.972
Total
Piutang usaha kepada pihak berelasi di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut:
The above accounts receivable from related party denominated in foreign currencies with details as follows:
2015
2014
Rupiah Dollar Amerika Serikat
2.828.294.253 2.063.834.635
2.454.326.504 1.515.250.468
Rupiah United States Dollar
Jumlah
4.892.128.888
3.969.576.972
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha pada pihak berelasi tidak dibuat karena manajemen Entitas berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. 9. PERSEDIAAN
No provision for declining in value of accounts receivable due from related parties was provided as Entity's management believes that all such receivables are collectible. 9.
Terdiri dari:
INVENTORIES Consist of:
2015
2014
Bahan baku Bahan baku dalam perjalanan Barang dalam proses Bahan pembantu Barang jadi Suku cadang
115.063.824.843 63.250.959.510 59.982.759.993 21.064.438.697 20.096.680.873 5.490.925.114
108.845.238.870 83.990.164.924 91.012.124.266 24.141.608.913 19.729.906.220 4.089.638.378
Sub jumlah
284.949.589.030
331.808.681.571
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Jumlah
(6.076.348.817) 278.873.240.213
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 2015 Saldo awal Saldo awal - akuisisi Entitas Anak (PT Warna Cemerlang Indonesia) Penambahan Realisasi Saldo akhir
(2.373.283.653) 329.435.397.918
Raw materials Raw materials in transit Work in process Indirect materials Finished goods Spare part Sub total Provision for declining in value of inventories Total
Movements in provision for declining in value of inventories are as follows: 2014
2.373.283.653
3.408.350.790 453.759.953 (159.045.579) 6.076.348.817
3.083.261.193
159.045.579 (869.023.119) 2.373.283.653
Beginning balance Beginning balance - acquisition Subsidiary (PT Warna Cemerlang Indonesia) Additions Realization Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan telah diasuransikan kepada leader PT Asuransi Central Asia, dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 16.082.360 atau ekuivalen Rp 221.856.156.200 pada tahun 2015 dan USD 28.418.770 atau ekuivalen dengan Rp 353.529.502.905 pada tahun 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
At December 31, 2015 and 2014, inventories were insured with PT Asuransi Central Asia as lead insurer with the coverage sum of USD 16,082,360 or ekuivalent with Rp 221,856,156,200 in 2015 and USD 28,418,770 or equivalent with Rp 353,529,502,905 in 2014. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, terdapat cadangan kerugian penurunan nilai persediaan PT Indalex (Entitas Anak) masing-masing sebesar Rp 387.607.455 dan Rp 159.045.579.
At December 31, 2015 and 2014, there is provision for declining in value of inventory of PT Indalex (Subsidiary) amounted to Rp 387,607,455 and Rp 159,045,579 respectively.
35
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
9. PERSEDIAAN (lanjutan)
9.
INVENTORIES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan menurunnya persediaan di masa datang.
Management believes that the provision for declining in value of inventories provided are adequate to cover the declining in value of inventory in the future.
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan karena persediaan tersebut telah terjual dalam masing-masing periode berjalan.
Recovery of the provision for declining in value of inventories due to the inventories has been sold in current period, respectively.
Persediaan Entitas juga digunakan sebagai jaminan utang bank dari Standard Chartered Bank dengan nilai penjaminan sebesar USD 20.000.000 atau ekuivalen dengan Rp 248.800.000.000 pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 18 dan 19).
The Entity's inventories are also used as bank loan's collateral from Standard Chartered Bank with collateral value amounted to nil and USD 20,000,000 or equivalent to Rp 248,800,000,000 in 2015 and 2014 (Notes 18 and 19).
Persediaan Entitas juga digunakan sebagai jaminan utang dari PT Bank ICBC Indonesia pada tahun 2015 dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari nominal limit fasilitas impor LC / SKBDN (Catatan 18 dan 19).
The Entity's inventories are also used as bank loan's collateral from PT Bank ICBC Indonesia in 2015 with collateral value of 100% from the limit of import LC / SKBDN facility (Notes 18 and 19).
10. UANG MUKA PEMBELIAN
10. ADVANCE PAYMENTS
Terdiri dari:
Consist of: 2015
2014
Bahan Mesin Kaca
14.685.776.037 1.442.627.505 4.801.405.309
15.987.165.486 978.671.649 -
Material Machines Glass plate
Jumlah
20.929.808.851
16.965.837.135
Total
Uang muka pembelian di atas termasuk uang muka pembelian dalam mata uang asing, dengan perincian sebagai berikut:
The above advanced payments denominated in foreign currencies with details as follows:
2015
2014
Dollar Amerika Serikat Rupiah Dollar Singapura Euro Poundsterling Dollar Hongkong Dollar Australia
14.586.827.206 5.996.900.389 206.208.610 58.182.960 53.855.953 21.116.811 6.716.922
9.664.658.889 7.211.936.223 20.918.581 9.164.705 59.158.737 -
United States Dollar Rupiah Singapore Dollar Euro Poundsterling Hongkong Dollar Australian Dollar
Jumlah
20.929.808.851
16.965.837.135
Total
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Tempat kedudukan/ Domicile Metode ekuitas: PT UACJ Indal Aluminum 2.400 saham yang dimiliki oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo) PT Warna Cemerlang Indonesia 999 saham pada tahun 2015 dan 490 saham pada tahun 2014 yang dimiliki oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo) PT Cashew Grebe Indonesia 270 saham yang dimiliki oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo)
Gresik, East Java
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED ENTITY Persentase pemilikan/ Percentage of Ownership
2015
40,00%
2014
2.369.854.676
-
Equity method: PT UACJ Indal Aluminum 2,400 shares owned by its Subsidiaries (PT Indal Investindo) PT Warna Cemerlang Indonesia 999 shares in 2015 and 490 shares in 2014 owned by its Subsidiaries (PT Indal Investindo) PT Cashew Grebe Indonesia 270 shares owned by its Subsidiaries (PT Indal Investindo)
89.526.519.708
91.149.329.979
Total
87.156.665.032
79.757.486.512
-
11.391.843.467
2015 = 99,90% 2014 = 49,00% Gresik, East Java
Bekasi, West Java
31,76%
Jumlah
36
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS Balance and movement for the year ended December 31, 2015 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah:
Saldo awal 1 Jan 2015/ Beginning balance Jan 1, 2015
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification/
Akuisisi Entitas Anak Acquisition of Subsidiary
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to translation of financial statements
Jumlah sebelum penyesuaian revaluasi/ Total before revaluation adjustment
Surplus revaluasi / Revaluations surplus
Saldo akhir 31 Des 2015/ Ending balance Dec 31, 2015
Biaya Perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Aset dalam penyelesaian Bangunan Mesin dan peralatan Sub jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
Cost: 28.068.485.804 38.072.717.312
553.830.000
168.156.343.970 18.302.418.459 8.850.256.634 9.384.197.399
14.512.013.516 2.631.453.249 386.695.554 106.700.000
-
7.213.797.982
6.378.121.403
18.015.039.081
277.212.540.981
43.419.529.382
12.428.567.948
1.680.514.751
132.613.046.192 11.605.270.377 7.935.219.771 9.294.491.159
7.730.995.160 2.653.746.184 338.249.939 183.097.917
Sub jumlah
173.876.595.447
12.586.603.951
Nilai buku
103.335.945.534
(354.900.000) (354.900.000)
-
Direct acquisitions Lands Buildings Machineries and equipments Vehicles Office equipments Moulds
-
4.361.979.000 2.833.920.369
-
32.430.464.804 41.460.467.681
92.433.914.196 -
124.864.379.000 41.460.467.681
6.378.121.402 -
10.629.999.323 1.159.223.509 926.130.636 -
-
199.676.478.211 21.738.195.217 10.163.082.824 9.490.897.399
-
199.676.478.211 21.738.195.217 10.163.082.824 9.490.897.399
-
-
-
7.213.797.982
-
7.213.797.982
-
-
18.015.039.082
-
18.015.039.082
Assets in progress Building Machineries and equipments
19.911.252.837
-
340.188.423.200
92.433.914.196
432.622.337.396
Sub total
(6.378.121.402) -
-
2.361.190.071
1.946.872
16.472.219.642
-
(354.900.000) -
-
10.110.845.864 1.118.217.182 922.871.429 -
758.082 450.733 33.728 -
150.455.645.298 15.022.784.476 9.196.374.867 9.477.589.076
-
(354.900.000)
-
14.513.124.546
3.189.415
200.624.613.359
-
139.563.809.841
37
Accumulated depreciation: Direct acquisitions 16.472.219.642 Buildings Machineries and 150.455.645.298 equipments 15.022.784.476 Vehicles 9.196.374.867 Office equipments 9.477.589.076 Moulds 200.624.613.359
Sub total
231.997.724.037
Book value
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) Balance and movement for the year ended December 31, 2014 is:
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah:
Saldo awal 1 Jan 2014/ Beginning balance Jan 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification/
Akuisisi Entitas Anak Acquisition of Subsidiary
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to translation of financial statements
Jumlah sebelum penyesuaian revaluasi/ Total before revaluation adjustment
Surplus revaluasi / Revaluations surplus
Saldo akhir 31 Des 2014/ Ending balance Dec 31, 2014
Biaya Perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Sub jumlah
Cost: 20.768.702.804 28.314.715.515
7.299.783.000 9.758.001.797
-
-
-
-
28.068.485.804 38.072.717.312
-
28.068.485.804 38.072.717.312
160.860.907.970 17.602.418.459 8.403.277.476 8.965.202.399
4.995.333.376 700.000.000 446.979.158 418.995.000
-
2.300.102.625 -
-
-
168.156.343.970 18.302.418.459 8.850.256.634 9.384.197.399
-
168.156.343.970 18.302.418.459 8.850.256.634 9.384.197.399
Direct acquisitions Lands Buildings Machineries and equipments Vehicles Office equipments Moulds
2.300.102.625
6.378.121.403
-
247.215.327.248
29.997.213.733
-
(2.300.102.625) -
-
-
6.378.121.403
-
6.378.121.403
Assets in progress Machineries and equipments
-
-
277.212.540.981
-
277.212.540.981
Sub total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys
11.140.516.513
1.288.051.435
-
-
-
-
12.428.567.948
-
126.017.446.846 9.339.678.877 7.663.603.820 8.956.452.409
6.595.599.346 2.265.591.500 271.615.951 338.038.750
-
-
-
-
132.613.046.192 11.605.270.377 7.935.219.771 9.294.491.159
-
Accumulated depreciation: Direct acquisitions 12.428.567.948 Buildings Machineries and 132.613.046.192 equipments 11.605.270.377 Vehicles 7.935.219.771 Office equipments 9.294.491.159 Moulds
Sub jumlah
163.117.698.465
10.758.896.982
-
-
-
-
173.876.595.447
-
173.876.595.447
Sub total
Nilai buku
84.097.628.783
103.335.945.534
Book value
38
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Penilaian atas nilai wajar aset tetap Entitas dan Entitas Anak per 31 Desember 2015 berupa tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di Otoritas Jasa Keuangan, yaitu:
The revaluation of the Entity and its subsidiary's fixed assets as of December 31, 2015 for lands performed by independent appraisers registered in Financial Service Authority, which are:
- Kantor Jasa Penilai Publik Abdullah Fitriantoro & Rekan dengan laporan No.014/UMUM/KJPP-AF/CS/II/16 tanggal 16 Februari 2016 dengan tanggal penilaian 31 Desember 2015. - Kantor Jasa Penilai Publik Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan & Rekan dengan laporan No.PP.SAH-01.SBY.III.16.008 tanggal 24 Maret 2016 dengan tanggal penilaian 31 Desember 2015. - Kantor Jasa Penilai Publik Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan & Rekan dengan laporan No.PP.SAH-01.SBY.III.16.011 tanggal 24 Maret 2016 dengan tanggal penilaian 31 Desember 2015.
- Office of Public Appraisal Service Abdullah Fitriantoro & Rekan, with report No.014/UMUM/KJPP-AF/CS/II/16 dated February 16, 2016 with appraisal date December 31, 2015. - Office of Public Appraisal Service Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan & Rekan with report No.PP.SAH01.SBY.III.16.008 dated March 24, 2016 with appraisal date December 31, 2015. - Office of Public Appraisal Service Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan & Rekan with report No.PP.SAH01.SBY.III.16.011 dated March 24, 2016 with appraisal date December 31, 2015.
Rincian dari tanah dan informasi mengenai hirarki nilai wajar per 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut:
Details of the lands and information about the fair value hierarchy as of December 31, 2015, are as follows:
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
-
√
-
Tanah
Land
Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan penilaian tertinggi dan terbaik.
Based on the appraisal report, the valuation was determined in accordance with the Indonesian Appraisal Standards (SPI), referring to fair value transaction and Bapepam-LK’s rule No. VIII.C.4. regarding valuation and presentation of asset valuation report in capital market. Appraisal method used is the highest and best use approach.
Selisih nilai wajar aset dengan nilai tercatat dibukukan pada penghasilan komprehensif lainnya dan akumulasi dalam ekuitas pada bagian “surplus revaluasi aset".
The difference between the fair value and carrying amount of the assets was recorded in other comprehensive income and accumulated in equity as “revaluation surplus of fixed assets”.
Pengurangan merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Disposal represent sales of fixed assets, which can be summarized as follows:
2015
2014
Nilai buku pelepasan Harga jual
194.150.000
-
Net book value of disposals Sales price
Laba atas pelepasan aset tetap
194.150.000
-
Gain on disposals of fixed assets
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Allocation of depreciation expenses as follow: 2015
2014
Beban pabrikasi Beban usaha
12.248.354.012 338.249.939
10.487.281.031 271.615.951
Manufacturing expenses Operating expenses
Jumlah
12.586.603.951
10.758.896.982
Total
Entitas melakukan investasi besar dalam penambahan aset mesin dan peralatan produksi, dimana dalam tahun 2015 mencapai Rp 14.512.013.516. Sampai akhir tahun 2015 masih ada mesinmesin yang dalam perakitan dan penambahan bangunan produksi dalam upaya perluasan industri Entitas.
Entities making a large investment in additional assets of machinery and equipment production , which in 2015 amounted to Rp 14,512,013,516. Until the end of 2015 there are machines in assembling and production building additions for industrial expansion of the Entity.
Pada tahun 2014 Entitas membeli tanah di Sidoarjo seluas 35.861 m2. Atas transaksi ini belum ada Akta Jual Beli nya. Rencananya tanah tersebut akan digunakan sebagai kawasan industri untuk perluasan Entitas.
In 2014, the Entity purchase a land at Sidoarjo with a total area of 35.861 m2. For this transaction, there is no Sale and Purchase Agreement yet. The land will be used as industrial area for the expansion of the Entity.
39
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Penambahan aset tetap 2014 berupa bangunan sebesar Rp 9.758.001.797 merupakan gudang pabrik tahap 2 PT Indalex (Entitas Anak) yang berlokasi di Jl. Selayar A1 No.7, Bekasi. Gudang tersebut dibangun di atas tanah milik PT Maspion dan sampai sekarang belum ada perjanjian sewa tanah dengan PT Indalex (Entitas Anak).
Addition of fixed assets in 2014 such as building amounted to Rp 9,758,001,797 is a factory warehouse phase 2 of PT Indalex (Subsidiary) which located at Jl. Selayar A1 No.7, Bekasi. Those warehouse was build on a land owned by PT Maspion and until now there has been no lease agreement with PT Indalex (Subsidiary).
Entitas memiliki tanah yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Entity own several parcels of land located in Sidoarjo, with Building Rights Titles (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years which will mature on 2031. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 23.101.740 atau ekuivalen Rp 318.688.503.300 pada tahun 2015 dan USD 22.104.829 atau ekuivalen Rp 274.984.074.502 dan Rp 7.110.000.000 pada tahun 2014. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
At December 31, 2015 and December 31, 2014, fixed assets except land, were insured to PT Asuransi Central Asia for a total coverage of USD 23,101,740 or equivalent Rp 318,688,503,300 in 2015 and USD 22,104,829 or equivalent Rp 274,984,074,502 and Rp 7,110,000,000 in 2014. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen Entitas telah melakukan pengkajian ulang atas estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu pada setiap akhir pelaporan.
The Entity's management has been reviewed estimated economic useful lives, depreciation method and residual value at each the end of reporting period.
Manajemen Entitas menyatakan bahwa tidak terdapat aset tetap yang masih memiliki nilai buku namun berhenti beroperasi.
The Entity's management stated that there is no fixed assets with remained book value and discontinue to operate.
Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas dan Entitas Anak terhadap kondisi aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai yang signifikan terhadap nilai tercatat aset tetap Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on the review of the Entity and its Subsidiaries management regarding the condition of fixed assets, the management believes that there is no significant indication of impairment in assets values of the Entity and its Subsidiaries as of December 31, 2015.
Per 31 Desember 2015, jika aset tetap berupa tanah dicatat sebesar biaya perolehan, nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015, if lands were stated at the historical cost basis, the carrying amount would be as follows:
2015 Tanah
2014
32.430.464.804
Menurut pihak manajemen, nilai wajar per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Matrys Jumlah
-
Land
Based on management assessment, the fair value as of December 31, 2015 and 2014 were as follows: 2014
47.523.400.000
46.986.000.000 19.112.600.000
86.383.625.000 10.031.929.497 1.956.111.555 250.718.015
110.878.250.000 7.355.740.891 919.458.404 89.706.239
Land Building Machineries and equipment Vehicles Office equipment Moulds
146.145.784.067
185.341.755.534
Total
Aset tetap kendaraan digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 7.110.000.000 pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 18).
Vehicle are used as bank loan's collateral from PT Bank CIMB Niaga Tbk with collateral value amounted to Rp 7,110,000,000 in 2015 and 2014 (Note 18).
Aset tetap tanah, bangunan dan mesin digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari Standard Chartered Bank. Nilai penjaminan atas tanah dan bangunan sebesar USD 6.000.000 atau ekuivalen Rp 74.640.000.000 pada tahun 2015 dan 2014. Nilai penjaminan mesin sebesar USD 13.500.000 atau ekuivalen Rp 167.940.000.000 pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 18 dan 19).
Land, building and machine are used as bank loan's collateral from Standard Chartered Bank. Collateral value of land and building amounted to USD 6,000,000 or equivalent to Rp 74,640,000,000 in 2015 and 2014. Collateral value of machineries amounted to USD 13,500,000 or equivalent to Rp 167,940,000,000 in 2015 and 2014 (Note 18 and 19).
40
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap tanah, bangunan dan mesin digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank ICBC Indonesia. Nilai penjaminan atas tanah dan bangunan sebesar Rp 65.000.000.000 pada tahun 2015. Nilai penjaminan atas mesin sebesar Rp 108.000.000.000 pada tahun 2015 (Catatan 18).
Land, building and machine are used as bank loan's collateral from PT Bank ICBC Indonesia. Collateral value of land and building amounted to Rp 65,000,000,000 in 2015. Collateral value of machineries amounted to Rp 108,000,000,000 in 2015 (Note 18).
Aset tetap PT Indalex (Entitas Anak) berupa tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai penjaminan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 80.443.800.000 dan Rp 48.752.000.000. (Catatan 18 dan 19).
Fixed assets of PT Indalex (Subsidiary) such as land and building will be used as bank loan's collateral from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in 2015 and 2014 with collateral value amounted to Rp 80,443,800,000 and Rp 48,752,000,000, respectively. (Note 18 dan 19).
Per 31 Desember 2015, aset dalam penyelesaian mesin dan peralatan sebesar Rp 18.015.039.081. Pada saat perakitan selesai, nilai tercatat akan direklasifikasi ke aset tetap, mesin dan peralatan. Proses perakitan tersebut diperkirakan akan selesai tahun 2016 dengan persentase penyelesaian per 31 Desember 2015 adalah 70%-80%.
As of December 31, 2015, assets in progress of machines and equipment amounted to Rp 18,015,039,081. When the assembly completely finished, their carrying value will be reclassified as machines and equipment. Those assembly process are estimated to be completed on 2016 with percentages of completion as of December 31, 2015 between 70%-80%.
Per 31 Desember 2015, aset dalam penyelesaian bangunan sebesar Rp 7.213.797.982. Pada saat pembangunan selesai, nilai tercatat akan direklasifikasi ke aset tetap, bangunan. Proses pembangunan tersebut diperkirakan akan selesai tahun 2016 dengan persentase penyelesaian per 31 Desember 2015 adalah 85%-95%.
As of December 31, 2015, assets in progress of building amounted to Rp 7,213,797,982. When the construction completely finished, their carrying value will be reclassified as building. Those construction process are estimated to be completed on 2016 with percentages of completion as of December 31, 2015 between 85%-95%.
13. PROPERTI INVESTASI
13. INVESTMENT PROPERTY
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah:
Balance and movement for the year ended December 31, 2015 is:
Saldo awal 1 Jan 2015/ Beginning balance Jan 1, 2015
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ 31 Des 2015/ Ending balance Dec 31, 2015
Biaya Perolehan: Bangunan
5.736.454.343
-
-
5.736.454.343
Sub jumlah
5.736.454.343
-
-
5.736.454.343
Sub total
573.645.436
Accumulated depreciation: Building
Akumulasi penyusutan: Bangunan
286.822.719
286.822.717
-
Sub jumlah
286.822.719
286.822.717
-
Nilai buku
5.449.631.624
Saldo dan mutasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah:
Cost: Building
573.645.436
Sub total
5.162.808.907
Book value
Balance and movement for the year ended December 31, 2014 is:
Saldo awal 1 Jan 2014/ Beginning balance Jan 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ 31 Des 2014/ Ending balance Dec 31, 2014
Biaya Perolehan: Bangunan
2.387.105.504
5.736.454.341
(2.387.105.502)
5.736.454.343
Sub jumlah
2.387.105.504
5.736.454.341
(2.387.105.502)
5.736.454.343
Sub total
286.822.719
Accumulated depreciation: Building
Akumulasi penyusutan: Bangunan
358.065.827
356.446.628
(427.689.736)
Sub jumlah
358.065.827
356.446.628
(427.689.736)
Nilai buku
2.029.039.677
41
Cost: Building
286.822.719
Sub total
5.449.631.624
Book value
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
13. PROPERTI INVESTASI
13. INVESTMENT PROPERTY
Pengurangan merupakan penjualan properti investasi dengan rincian sebagai berikut: 2015
Disposal represent sales of investment property, which can be summarized as follows: 2014
Nilai buku pelepasan Harga jual
-
1.959.415.768 4.381.363.636
Net book value of disposals Sales price
Laba atas pelepasan aset tetap
-
2.421.947.868
Gain on disposals of fixed assets
Properti investasi di atas milik PT Indalex, Entitas Anak, merupakan apartemen yang disewakan pada pihak ketiga. Properti investasi ini disusutkan dalam waktu 20 tahun dan beban penyusutannya dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 28). Nilai wajar properti investasi diatas pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 5.177.150.043 dan Rp 5.449.631.624.
Investment property above belong to PT Indalex, Subsidiary, is an apartment for rent to third party. This investment property depreciated in 20 years and the depreciation expenses were recorded as part of general and administrative expenses (Note 28). Fair value of investment property above in 2015 and 2014 amounted to Rp 5,177,150,043 and Rp 5,449,631,624.
Manajemen Entitas menyatakan bahwa tidak terjadi penurunan nilai terhadap nilai tercatat properti investasi.
The Entity's management stated that there is no declining in value of carrying value on investment property.
14. UTANG USAHA, PIHAK KETIGA
14. ACCOUNTS PAYABLE, THIRD PARTIES
Saldo utang usaha pihak ketiga terdiri atas:
Accounts payable due to third parties balance consist of: 2015
2014
Pihak ketiga: Lokal Import
82.370.656.276 146.354.267.712
53.364.525.430 59.213.151.573
Third parties: Local Export
Jumlah, neto
228.724.923.988
112.577.677.004
Total, net
Utang usaha di atas termasuk utang usaha dalam mata uang asing, dengan rincian sebagai berikut: 2015
The above account payable include payables denominated in foreign currencies, with details as follows: 2014
Dollar Amerika Serikat Rupiah Dollar Singapura Euro Poundsterling Dollar Australia Dollar Canada Dollar Hongkong Dollar New Zealand Ren Mingbi
147.768.908.036 77.666.687.030 1.805.238.487 1.270.629.769 133.463.944 32.963.747 23.717.202 23.315.773 -
70.308.428.698 39.936.617.482 776.148.628 371.651.953 953.182.418 5.612.863 225.425.059 609.903
United States Dollar Rupiah Singapore Dollar Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Canadian Dollar Hongkong Dollar New Zealand Dollar Ren Mingbi
Jumlah
228.724.923.988
112.577.677.004
Total
Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut :
Aging analysis of accounts payable are as follows: 2015
2014
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
176.419.389.703
59.303.852.582
16.822.266.705 11.229.628.928 24.253.638.652
21.507.372.592 13.252.466.366 18.513.985.464
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days
Jumlah
228.724.923.988
112.577.677.004
Total
Tidak ada jaminan yang diberikan Entitas atas utang usaha kepada pihak ketiga.
42
No collateral for account payable from Entity to third parties.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
15. UTANG USAHA, PIHAK BERELASI
15. ACCOUNTS PAYABLE, RELATED PARTIES
Utang usaha pada pihak berelasi terdiri atas:
Accounts payable due to related parties consist of: 2015
Pihak berelasi PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd PT Maspion Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500juta) Jumlah
2014
850.518.169
684.640.732
Related parties PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd PT Maspion Others (below Rp 500 million each)
12.062.854.157
36.298.424.203
Total
7.467.217.600 2.912.440.502 832.677.886
Utang usaha pada pihak berelasi di atas termasuk utang usaha pada pihak berelasi dalam mata uang asing, dengan rincian sebagai berikut : 2015 Rupiah Ren Mingbi Dollar Amerika Serikat Dollar Taiwan Dollar Singapura Dollar Hongkong Dollar Australia Jumlah
8.423.048.805 1.613.806.217 1.550.628.768 306.283.691 154.160.463 13.053.273 1.872.940
3.419.266.999 86.275.476 32.275.502.996 292.728.041 174.911.015 47.893.754 1.845.922
Rupiah Ren Mingbi United States Dollar New Taiwan Dollar Singapore Dollar Hongkong Dollar Australian Dollar
12.062.854.157
36.298.424.203
Total
Aging analysis of accounts payable due to related parties are as follows:
2015
Jumlah
Accounts payable due to related parties above include payables due to related parties denominated in foreign currencies, with details as follows : 2014
Analisa umur utang usaha pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari > 60 hari
33.723.161.322 641.405.080 1.249.217.069
2014
9.125.641.813
35.146.759.502
128.340.268 1.786.244.649 1.022.627.427
435.707.942 26.087.434 689.939.325
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days > 60 days
12.062.854.157
36.298.494.203
Total
16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
16. ACCRUED EXPENSES
Terdiri dari:
Consists of: 2015
2014
Jaminan dies Proyek Fee proyek Retensi Premi penjualan Klaim Listrik, air dan telepon Bahan bakar gas Bunga bank Bunga pinjaman kepada pihak berelasi (Catatan 30, 35) Beban pegawai Beban import Beban ekspedisi Lain-lain
16.701.242.944 10.542.931.198 7.975.206.543 4.011.701.229 4.000.092.065 3.975.337.864 3.127.886.906 1.484.566.306 1.368.611.181
14.171.138.519 4.065.351.526 2.781.333.916 2.548.334.620 3.190.309.887 3.976.837.864 2.573.283.563 1.338.942.951 710.665.430
1.280.840.657 411.498.713 5.642.235.074 605.939.806 3.566.552.397
499.878.120 919.386.624 5.331.886.654
Dies guarantee Project Project Fee Retention Sales premium Claim Electricity, water and telephone Gas fuel Bank interest Interest payable to related parties (Note 30, 35) Personnel expenses Import expenses Expedisi expenses Others
Jumlah
64.694.642.883
42.107.349.674
Total
43
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
17. UANG MUKA PELANGGAN
17. ADVANCE RECEIVED
Terdiri dari:
Consists of: 2015
2014
Uang muka proyek Uang muka penjualan
273.128.382.965 48.475.207.075
147.671.323.937 19.152.663.318
Project advance Sales advance
Jumlah
321.603.590.040
166.823.987.255
Total
Uang muka pelanggan di atas termasuk uang muka pelanggan dalam mata uang asing, dengan rincian sebagai berikut : 2015
Advance received above include advance received denominated in foreign currencies, with details as follows : 2014
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura
243.286.645.047 78.094.617.861 222.327.132
142.338.052.528 24.485.934.727 -
Rupiah United States Dollar Singapore Dollar
Jumlah
321.603.590.040
166.823.987.255
Total
Uang muka proyek merupakan uang muka yang diterima oleh PT Indalex (Entitas Anak) sehubungan dengan pekerjaan proyek.
Project advances are advances received by PT Indalex (Subsidiary) regarding project in progress.
Uang muka penjualan Entitas pada tahun 2015 dan 2014 merupakan uang muka atas penerimaan tender pekerjaan proyek pengadaan kaca.
The Entity's sales advance in 2015 and 2014 is a down payment on receipt of project tender for procurement glass.
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS 2015
Fasilitas Overdraft PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub jumlah Fasilitas Letter of Credit Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia Sub jumlah Kredit Modal Kerja Standard Chartered Bank Nilai Tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah Pinjaman Tetap PT Bank Maspion Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia Sub jumlah Kredit Kepemilikan Mobil PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub jumlah Jumlah
2014
68.975.000.000 62.000.000.000 130.975.000.000
-
-
1.520.142.378 1.520.142.378
Overdraft Facility PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub total Letter of Credit Facility Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia Sub total Working Capital Credit Facility Standard Chartered Bank Carrying amount Less: Unamortized cost Sub total Fixed Loan PT Bank Maspion Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia Sub total Car Loan Credit PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub total
255.159.822.711
214.465.406.176
Total
365.304.496 365.304.496
-
5.995.691.465 27.468.164.848 82.850.329.175 7.505.332.727 123.819.518.215
99.881.207.261 38.074.098.069 35.767.349.691 173.722.655.021
-
39.393.333.333
-
(170.724.556) 39.222.608.777
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. 19 Tahun 2013, Entitas memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan tingkat bunga sebesar 7,44% per tahun pada 2013. Jangka waktu pinjaman selama 3 tahun dan jatuh tempo pada Desember 2015.
a. Based on Banking Facilities Agreement No.19, 2013, Entity obtained car loan credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with interest rate at 7,44% per annum in 2013. Term of this loan is three years and will be due on December 2015.
Fasilitas ini terakhir dilunasi pada tanggal 31 Desember 2015.
This facility has been paid on Desember 31, 2015.
44
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
b. Fasilitas kredit ini dijamin dengan kendaraan bermotor merk Rolls Royce Ghost SWB tahun 2012 atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk dengan nilai jaminan sebesar Rp 7.110.000.000.
b. This credit facility is secured by motor vehicle with brands Rolls Royce Ghost SWB 2012 under the name of PT Indal Aluminium Industry Tbk with collateral amount of Rp 7,110,000,000.
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
a. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. SBY/AUA/4325, tertanggal 31 Desember 2014, Entitas memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank, Surabaya berupa: dengan plafond - Fasilitas Import Letter of Credit USD 21.880.000.
a. Based on Credit Agreement No.SBY/AUA/4325, dated December 31, 2014, Entity obtained loan facilities from Standard Chartered Bank, Surabaya as follows : - Import Letter of Credit facility with a limit of USD 21,880,000.
Fasilitas L/C ini dikenakan tingkat bunga 2015 dan 2014 sebesar 4,00% dan 4,00% per tahun untuk L/C dalam USD serta range 11,00% - 12,00% dan range 9,50% - 11,00% per tahun untuk fasilitas Trust Receipt dalam IDR.
Interest rate for L/C facility in 2015 and 2014 is at 4,00% and 4,00% per annum for opened L/C in USD also range 11,00% - 12,00% and range 9,50% - 11,00% per annum for opened Trust Receipt in IDR.
Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 5.995.691.465. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD 4.331.836 atau ekuivalen Rp 53.888.045.687, EUR 446.014 atau ekuivalen Rp 6.749.646.502 dan Rp 39.243.515.072. - Fasilitas Import Loan dengan plafond USD 12.000.000. dengan plafond - Fasilitas Export Invoice Financing USD 16.000.000. - Fasilitas Shipping Guarantee dengan plafond USD 2.000.000. Bond and Guarantee dengan plafond - Fasilitas USD 12.000.000. - Fasilitas Credit Bills Negotiated-Discrepant dengan plafond USD 3.000.000. Atas fasilitas di atas, diberlakukan sebagai sub-limit dari Fasilitas Import Letter of Credit sehingga jumlah fasilitas gabungan yang digunakan maksimum USD 21.880.000.
L/C loan balance as of December 31, 2015 amounted to Rp 5,995,691,465. L/C loan balance as of December 31, 2014 amounted to USD 4,331,836 or equivalent Rp 53,888,045,687, EUR 446,014 or equivalent Rp 6,749,646,502 and Rp 39,243,515,072. - Import Loan facility with a limit of USD 12,000,000. - Export Invoice Financing facility with a limit of USD 16,000,000. - Shipping Guarantee facility with a limit of USD 2,000,000. - Bond and Guarantee facility with a limit of USD 12,000,000. - Credit Bills Negotiated-Discrepant Facility with a limit of USD 3,000,000. Those facilities used as sub-limit of Import Letter of Credit facility with total maximum of facilities amounted to USD 21,880,000.
b. Entitas juga memperoleh fasilitas pertukaran mata uang asing untuk tujuan hedging .
b. Entity also obtained Foreign Exchange facility for hedging purpose.
c. Entitas juga memperoleh fasilitas Bond and Guarantee II dengan plafond Rp 1.000.000.000.
c. Entity also obtained Bond and Guarantee II facility with a limit of Rp 1,000,000,000.
Jangka waktu pinjaman atas fasilitas diatas berlaku sejak 31 Desember 2014 sampai 28 Februari 2015. Perjanjian menyebutkan bahwa saat berakhir periode ketersediaan, surat fasilitas akan diperpanjang secara otomatis untuk basis periode setiap 12 bulan. Sampai tanggal audit berakhir, perpanjangan perjanjian 2016 masih dalam proses. d. Selain fasilitas pinjaman jangka pendek, Entitas juga mendapat fasilitas pinjaman jangka panjang Term Loan I dari Standard Chartered Bank yang terakhir diperpanjang dan diperbaharui dengan Akta No. SBY/AUA/4324 tertanggal 31 Desember 2014. Plafond kredit menjadi USD 3.833.000 karena pokok utang sudah diangsur. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2016.
Term of this loan for the above facilities is effective since December 31, 2014 until February 28, 2015. The agreement stated that upon the expiration of availability period, this facility letter shall be automatically extended for every 12 months period basis. Until the end of audit, the extention of credit agreement 2016 is still in progress. d. Besides short term loans facility, the Entity also received long term loans facility Term Loan I from Standard Chartered Bank which has been extended and renewed with Agreement No. SBY/AUA/4324 dated December 31, 2014. Credit limit become USD 3,833,000 because principal amount has been paid in installments. This facility will be due on July 8, 2016.
Atas fasilitas Term Loan I diatas, Entitas memperoleh konfirmasi roll over dari Standard Chartered Bank tertanggal 6 Maret 2015 untuk mempercepat pelunasan saldo utang pada tahun 2015. Fasilitas ini terakhir dilunasi pada tanggal 21 Oktober 2015.
For the Term Loan I facility above, the Entity obtained a roll over confirmation from Standard Chartered Bank dated March 6, 2015 to accelerate the outstanding balance repayment which will be due in 2015.This facility has been paid on October 21, 2015. Besides short term loans facility, the Entity also received other long term loans facility (Note 19).
Entitas juga mendapat fasilitas pinjaman jangka panjang lain dari Standard Chartered Bank (Catatan 19).
45
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit No. 050/PPWK/CBD/III/2015 tertanggal 03 Maret 2015, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan perdagangan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai berikut :
Based on credit agreement No. 050/PPWK/CBD/III/2015 dated March 03, 2015, the Entity obtained facilities for trade finance from PT Bank Danamon Indonesia Tbk such as :
a. Fasilitas Omnibus Trade dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Sight/Usance LC dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas UPAS/Trust Receipt dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Open Account Financing/Trade Supplier Financing dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Discrepant LC/SKBDN Discounting dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Outgoing Collecting Financing dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Bank Garansi/Standby Letter of LC dengan plafond USD 2.000.000. - Fasilitas Shipping Guarantee dengan plafond USD 2.000.000 Atas fasilitas di atas, diberlakukan sebagai sub-limit dari Fasilitas Omnibus Trade sehingga jumlah fasilitas gabungan yang digunakan maksimum USD 5.000.000.
a. Omnibus Trade facility with a limit of USD 5,000,000. - Sight/Usance LC facility with a limit of USD 5,000,000. - UPAS/Trust Receipt facility with a limit of USD 5,000,000. - Open Account Financing/Trade Supplier Financing facility with a limit of USD 5,000,000. - Discrepant LC/SKBDN facility with a limit of USD 5,000,000. - Outgoing Collecting Financing facility with a limit of USD 5,000,000. - Bank Guarantee/Standby Letter of LC with a limit of USD 2,000,000. - Shipping Guarantee facility with a limit of USD 2,000,000. Those facilities used as sub-limit of Omnibus Trade facility with total maximum of facilities amounted to USD 5,000,000.
Jangka waktu pinjaman atas fasilitas di atas berlaku sejak 14 Maret 2015 sampai 14 Februari 2016. Sampai tanggal audit berakhir, perpanjangan kredit masih dalam proses. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD 131.810 atau ekuivalen Rp 1.818.318.536 dan Rp 25.649.846.312. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD 393.246 atau ekuivalen Rp 4.891.976.135 dan Rp 33.182.121.934. b Fasilitas kredit ini dijamin dengan cash guarantee sebesar 10% cash margin dari penerbitan nilai LC / SKBDN dan memastikan bahwa utang Entitas pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk memiliki peringkat yang sama (pari passu) dengan pemberi pinjaman fasilitas modal kerja lainnya.
Term of this loan for the above facilities is effective since March 14, 2015 until February 14, 2016. Until the end of audit, the extention of credit agreement is still in progress. L/C loan balance as of December 31, 2015 amounted to USD 131,810 or equivalent Rp 1,818,318,536 and Rp 25,649,846,312. L/C loan balance as of December 31, 2014 amounted to USD 393,246 or equivalent Rp 4,891,976,135 and Rp 33,182,121,934. b This facility credit secured by cash guarantee amounted to 10% cash margin of issuance LC / SKBDN value and ensure that Entity's loan to PT Bank Danamon Indonesia Tbk have the same rank (pari passu) with the other working capital facilities lender.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit yang terakhir diperpanjang dengan No. 015/BMI/SBY-SKN/VI/2015 tanggal 08 Juni 2015, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan perdagangan dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sebagai berikut : a Fasilitas Sub Limit Al Wakalah Revolving yang dipergunakan untuk penerbitan LC dan atau Trust Receipt dan atau Bank Garansi dengan plafond sebesar USD 10.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 03 Juni 2016. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD 731.412 atau ekuivalen Rp 10.089.834.196 dan Rp 72.760.494.979. Saldo utang L/C pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 35.767.349.691. b Fasilitas kredit ini dijamin dengan cash collateral sebesar 10% cash collateral dari penerbitan nilai LC sebesar USD 10.000.000 yang akan diikat dengan gadai dengan pinjaman sebesar USD 1.000.000.
Based on credit agreement which been extended with No. 015/BMI/SBY-SKN/VI/2015 dated June 08, 2015, the Entity obtained facilities for trade finance from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk such as : a Sub Limit Al Wakalah Revolving facility used for issuance of LC and or Trust Receipt and or Bank Guarantee with a limit of USD 10,000,000. This facility will be due on June 03, 2016.
46
L/C loan balance as of December 31, 2015 amounted to USD 731,412 or equal Rp 10,089,834,196 and Rp 72,760,494,979. L/C loan balance as of December 31, 2014 amounted to Rp 35,767,349,691. b This credit facility secured by cash collateral amounted to 10% cash collateral of issuance LC as amounted USD 10,000,000 which is bound by pledge with loans amounting to USD 1,000,000.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Berdasarkan perjanjian kredit No. 187/CCB-SBY/ICBC/X/2015 tanggal 08 Oktober 2015 yang kemudian diikat dalam Akta Perjanjian Kredit No. 97 tanggal 28 Oktober 2015, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan perdagangan dari PT Bank ICBC Indonesia sebagai berikut : a Fasilitas Omnibus Trade dengan plafond USD 20.000.000.
Based on credit agreement No. 187/CCB-SBY/ICBC/X/2015 dated October 08, 2015 which been bond by Credit Agreement Deed No. 97 dated October 28, 2015, the Entity obtained facilities for trade finance from PT Bank ICBC Indonesia such as :
- Fasilitas SKBDN Sight/Usance LC dengan plafond USD 20.000.000. - Fasilitas UPAS (Usance Payable at Sight ) dengan plafond USD 20.000.000. - Fasilitas TR (Trust Receipt) dengan plafond USD 20.000.000.
a Omnibus Trade facility with a limit of USD 20,000,000. - SKBDN Sight/Usance LC facility with a limit of USD 20,000,000. - UPAS (Usance Payable at Sight ) facility with a limit of USD 20,000,000. - TR (Trust Receipt) facility with a limit of USD 20,000,000.
Fasilitas UPAS 2015 dikenakan tingkat bunga Libor+5% per tahun untuk L/C dalam USD dan 11% per tahun untuk L/C dalam Rupiah.
Interest rate for UPAS facility in 2015 is at Libor+5% per annum for opened L/C in USD and 11% per annum for opened L/C in IDR.
Fasilitas Trust Receipt 2015 dikenakan tingkat bunga Libor+5% per tahun untuk Trust Receipt dalam USD dan 12% per tahun untuk Trust Receipt dalam Rupiah.
Interest rate for Trust Receipt facility in 2015 is at Libor+3% per annum for opened Trust Receipt in USD and 12% per annum for opened Trust Receipt in IDR.
Saldo utang L/C dan Trust Receipt pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 7.505.332.727. - Fasilitas pinjaman tetap dengan plafond USD 5.000.000
L/C and Trust Receipt loan balance as of December 31, 2015 amounted to Rp 7,505,332,727. Fixed loan on demand facility with a limit of USD 5,000,000.
-
Fasilitas pinjaman tetap 2015 dikenakan tingkat bunga 12% per tahun.
Interest rate for fixed loan facility in 2015 is at 12% per annum.
Saldo pinjaman tetap ini pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 62.000.000.000.
Fixed loan balance as of December 31, 2015 amounted to Rp 62,000,000,000.
- Fasilitas Outward Collection Financing dengan plafond USD 5.000.000. - Fasilitas Bank Garansi dengan plafond USD 10.000.000.
-
Outward Collection Financing facility with a limit of USD 5,000,000. Bank Guarantee with a limit of USD 10,000,000.
Fasilitas bank garansi ini dapat digunakan oleh Entitas Anak (PT Indalex).
This bank guarantee facility can be used by Subsidiary (PT Indalex).
Atas fasilitas di atas, diberlakukan sebagai sub-limit dari Fasilitas Omnibus Trade sehingga jumlah fasilitas gabungan yang digunakan maksimum USD 20.000.000. Jangka waktu pinjaman atas fasilitas diatas berlaku sejak 28 Oktober 2015 sampai 28 Oktober 2016. b Fasilitas kredit dari PT Bank ICBC Indonesia dijamin dengan: - Tanah dan bangunan (pabrik) dengan SHGB No. 6, 9, 17 dengan luas keseluruhan 66.230 m2 atas nama Entitas yang berlokasi di kompleks Maspion Unit 1, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur dengan hak tanggungan senilai Rp 65.000.000.000.
Those facilities used as sub-limit of Omnibus Trade facility with total maximum of facilities amounted to USD 20,000,000.
- Fiducia atas mesin yang berlokasi di kompleks Maspion Unit 1, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai jaminan sebesar Rp 108.000.000.000. - Fiducia atas persediaan dan/atau piutang usaha dengan nilai jaminan sebesar 100% dari nominal limit fasilitas impor LC / SKBDN.
47
Term of this loan for the above facilities is effective since October 28, 2015 until October 28, 2016. b Credit facility from PT Bank ICBC Indonesia is secured by: Land and buildings (factory) with certificate SHGB No.6, 9, 17 with a total area of 66,230 m2 on behalf of the Entity which located in the Maspion Unit 1, Gedangan, Sidoarjo, East Java, with mortgage right amounted to Rp 65,000,000,000. Fiducia transfer ownership over machine which located in the Maspion Unit 1, Gedangan, Sidoarjo, East Java, for the secured amount of Rp 108,000,000,000. Fiducia transfer ownership over inventories and account receivables for the secured amount of 100% of the limit import LC / SKBDN facilities.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
18. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued)
PT Bank Maspion Indonesia Tbk
PT Bank Maspion Indonesia Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit No. 0026/FL/MB/III/2015 tanggal 13 Maret 2015, Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Maspion Indonesia Tbk berupa pinjaman tetap dengan plafond sebesar USD 6.000.000 yang digunakan sebagai tambahan modal kerja.
Based on credit agreement No. 0026/FL/MB/III/2015 dated March 13, 2015, the Entity obtained fixed loan facilities from PT Bank Maspion Indonesia Tbk with the limit of USD 6,000,000 which will be use for working capital credit facility.
Atas fasilitas pinjaman ini, Entitas dikenakan bunga sebesar 4,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Maret 2016.
For this credit facility, the Entity bears interest at 4,75% per annum and will be due March 23, 2016.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan 1 lembar bilyet deposito No. SA000778, tanggal 23 Maret 2015 sebesar USD 1.000.000 atas nama PT UACJ Indal Aluminium.
This credit facility is secure with a deposit slip No. SA000778, dated March 23, 2015 amount USD 1,000,000 in the name of PT UACJ Indal Aluminium.
Per 31 Desember 2015, Entitas telah menggunakan fasilitas ini sebesar USD 5.000.000 atau ekuivalen Rp 68.975.000.000.
As of December 31, 2015, the Entity has used this facility amounted to USD 5,000,000 or equivalent Rp 68,975,000,000.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit dengan No. SBM/1/368/R tanggal 28 September 2015, Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sebagai berikut :
Based on credit agreement No. SBM/1/368/R dated September 28, 2015, the Entity obtained credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, such as :
- Fasilitas pinjaman kredit modal kerja berbentuk rekening koran terbatas - revolving dengan plafon Rp 11.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12,50%. Jatuh tempo pinjaman pada 28 Agustus 2016.
- Working capital credit facility in the form of overdraft revolving with the limit of Rp 11,000,000,000. Interest rate for this facility is at 12,50%. Loan maturity will be due on August 28, 2016.
Per 31 Desember 2015, saldo pinjaman rekening koran bank dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 365.304.496.
As of December 31, 2015, overdraft balance from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 365,304,496.
- Fasilitas bank garansi dengan nilai plafon USD 3.850.000 yang digunakan sebagai jaminan tender, pelaksanaan, pemeliharaan, uang muka, pengadaan barang atas nama Entitas dan dapat pula digunakan oleh group usaha atas nama PT Indalex.
- Bank guarantee facility with a limit value of USD 3,850,000 is use for collateral for tender, implementation, maintenance, advances, procurement on behalf of Entities and may be used by a business group on behalf of PT Indalex.
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG
19. LONG-TERM BANK LOANS 2015
Standard Chartered Bank Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi Sub jumlah PT Bank CTBC Indonesia Nilai tercatat Dikurangi: Biaya perolehan yang belum diamortisasi
2014 -
29.960.000.000 (48.452.324)
26.033.590.377 (225.354.308) 25.808.236.069 39.980.000.000 (82.902.387)
29.911.547.676
39.897.097.613
116.666.666.666
-
(937.891.504)
Standard Chartered Bank Carrying amount Less: Unamortized cost Sub total PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Carrying amount Less: Unamortized cost Sub total
-
PT Bank CTBC Indonesia Carrying amount Less: Unamortized cost
Sub jumlah
115.728.775.162
-
Sub total
Jumlah
145.640.322.838
65.705.333.682
Total
48
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS (continued) 2015
2014
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CTBC Indonesia
-
9.645.222.343
9.994.050.149 49.388.666.772
9.985.549.937 -
Current maturity portion Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CTBC Indonesia
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
59.382.716.921
19.630.772.280
Total current maturity portion
Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CTBC Indonesia
-
16.163.013.726
19.917.497.526 66.340.108.391
29.911.547.676
Jumlah utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
86.257.605.917
46.074.561.402
Long-term bank loan, net of current maturity portion Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CTBC Indonesia Long-term bank loan, net of current maturity portion
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
a Dalam Akta No. SBY/AUA/4324, Entitas juga memperoleh fasilitas Term Loan II dari Standard Chartered Bank dengan limit sebesar USD 5.000.000. Pencairan pertama fasilitas ini sebesar USD 2.123.557 pada tanggal 10 Juni 2013 dan jatuh tempo pada 2 Juni 2017. Pencairan kredit kedua sebesar USD 1.020.679 pada tanggal 9 Desember 2013 dan jatuh tempo pada 29 November 2017.
a In the Agreement No. SBY/AUA/4324, Entity also obtain Term Loan II facility from Standard Chartered Bank with a limit of USD 5,000,000. This facility firstly used with amount of USD 2,123,557 in June 10, 2013 and will be due on June 2, 2017. Second used with the amount of USD 1,020,679 in December 9, 2013 and will be due on November 29, 2017.
Fasilitas Term Loan II diatas telah dilunasi pada tanggal 21 Oktober 2015 sesuai pernyataan Loan Settlement No. CRD/1147/15 tertanggal 22 Oktober 2015 dari Standard Chartered Bank.
Term loan II facility above has been paid on October 21, 2015 according to Loan Settlement Statement No. CRD/1147/15 dated October 22, 2015 from Standard Chartered Bank.
Bunga atas fasilitas Term Loan I dan Term Loan II pada 2015 dan 2014 sebesar 3,36% - 5,17% dan 4,1% - 5,0% per tahun.
Interest rate for Term Loan I and Term Loan II facility in 2015 and 2014 was 3,36% - 5,17% and 4,1% - 5,0% per annum.
b. Fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank, Surabaya dijamin dengan: - Fiducia atas persediaan dengan nilai jaminan sampai dengan USD 20.000.000 untuk menjamin Fasilitas Trade . - Agunan atas deposito, 10% dari nilai utang Fasilitas Trade dan Bond and Guarantee . - Hipotek peringkat pertama atas tanah dan bangunan pabrik dengan nilai jaminan sampai dengan USD 6.000.000, berlokasi di Kompleks Maspion Unit I, Desa Bangah, Gedangan, Sidoarjo untuk menjamin Fasilitas Term Loan I . - Fiducia atas mesin dengan nilai jaminan sampai dengan USD 8.000.000 untuk menjamin Fasilitas Term Loan I . - Fiducia atas mesin dengan nilai jaminan sampai dengan USD 5.500.000 untuk menjamin Fasilitas Term Loan II . - Jaminan Entitas dari PT Maspion (Penjamin) untuk menjamin Fasilitas Trade dan Fasilitas Term Loans .
b. Credit facility from Standard Chartered Bank, Surabaya is secured by: - Fiducia Transfer Ownership over stocks for the secured amount up to USD 20,000,000 to cover Trade Facility. - Pledge of cash deposit, 10% of outstanding Trade Facility and Bond and Guarantee facility. - First Rank of Hypothec over land and building plant for the mortgage amount up to USD 6,000,000, located on Kompleks Maspion Unit I, Bangah Village, Gedangan, Sidoarjo to cover Term Loan I Facility. - Fiducia Transfer Ownership over machinery for the secured amount up to USD 8,000,000 to cover Term Loan I Facility. - Fiducia Transfer Ownership over machinery for the secured amount up to USD 5,500,000 to cover Term Loan II Facility. - Corporate Guarantee from PT Maspion (the 'Guarantor') to cover Trade Facility and Term Loans Facility.
49
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. SBM/1/0527/R tertanggal 6 Desember 2013, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Term Loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Desember 2018.
a. Based on Banking Facilities Agreement No. SBM/1/0527/R, dated Desember 6, 2013, Entity obtained Working Capital Term Loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 50,000,000,000. Term of this loan is five years and will be due on December 6, 2018.
Bunga atas fasilitas diatas pada 2015 dan 2014 sebesar 12,50% 14,35% dan 10,5% - 13,25% per tahun.
Interest rate for the above facility in 2015 and 2014 is at 12,50% - 14,35% and 10,5% - 13,25% per annum.
b. Fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dijamin dengan: - Tanah dan bangunan dengan sertifikat SHGB no 262, 263, 266, 276, 278 dan IMB no 503/229/A/BPPT tanggal 26 Juni 2012 atas nama PT Indalex (Entitas Anak) dengan total jaminan sebesar Rp 80.443.800.000. - Fiducia piutang usaha Entitas senilai Rp 60.000.000.000.
b. Credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk is secured by: - Land and building with certificate SHGB no 262, 263, 266, 276, 278 and IMB no 503/229/A/BPPT dated June 26, 2012 under the name of PT Indalex (Subsidiary) with total amount of Rp 80,443,800,000. - Fiduciary over receivable amounted to Rp 60,000,000,000.
PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank CTBC Indonesia
a. Berdasarkan Akta Fasilitas Perbankan No. 123 tertanggal 28 April 2015, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Term Loan dari PT Bank CTBC Indonesia sebesar Rp 150.000.000.000. Jangka waktu pinjaman selama 36 bulan dan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2018.
a. In the Agreement No. 123 dated April 28, 2015, Entity obtain working capital credit facility from PT Bank CTBC Indonesia in the amount of Rp 150,000,000,000. The period of this facility is 36 months and will be due on April 28, 2018.
Bunga atas fasilitas diatas pada 2015 sebesar 11,375% per tahun. b. Fasilitas kredit dari PT Bank CTBC Indonesia dijamin dengan: - Tanah dengan sertifikat SHGB No. 62 atas nama PT Ishizuka Maspion Indonesia dengan hak tanggungan senilai Rp 150.000.000.000. - Fiducia atas mesin dan peralatan milik PT Ishizuka Maspion Indonesia dengan nilai jaminan sebesar Rp 20.000.000.000. 20. PIUTANG - UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
Jumlah Utang lain-lain PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Jumlah
b. Credit facility from PT Bank ICBC Indonesia is secured by: Land with certificate SHGB No.62 on behalf of PT Ishizuka Maspion Indonesia with mortgage right amounted to Rp 150,000,000,000. Fiducia transfer ownership over machine and equipment for the secured amount of Rp 20,000,000,000. 20. RECEIVABLE - PAYABLE TO RELATED PARTIES
2015 Piutang lain-lain PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung, Co. Ltd) Alim Brothers, Pte. Ltd PT Cashew Grebe Indonesia
Interest rate for the above facility in 2015 is at 11,375% per annum.
2014
23.087.000.000
-
1.336.070.939 58.121.970 21.329.829
-
Other receivables PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd (d/h Chin Fung, Co. Ltd) Alim Brothers, Pte. Ltd PT Cashew Grebe Indonesia
24.481.192.909
-
Total
-
63.564.000.000
-
20.036.000.000
Other payables PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
-
83.600.000.000
Total
Piutang dari dan utang kepada pihak berelasi merupakan pinjaman dana yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tahun 2015 dan 2014 pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 10,25% - 11,00% dan 9,75% - 10,25% per tahun untuk saldo Rupiah, 5,25% dan 5,25% per tahun untuk saldo USD. Pinjaman dilakukan tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadwal pembayarannya.
50
The receivable to and payable from related parties represent fund loan facility used for purchasing raw materials and indirect materials. The interest rates per annum in 2015 and 2014 were 10,25% - 11,00% and 9,75% - 10,25% for balance in Rupiah, 5,25% and 5,25% per annum for balance in USD. This loan have no collateral and have no definite terms of repayment.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
21. PERPAJAKAN
21. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka
a. Prepaid taxes 2015
Pajak Pertambahan Nilai PPh 4 (2) PPh 21 Jumlah
2014
29.638.609.131 1.175.804.750 -
19.772.135.327 2.977.698.257 5.831.838
30.814.413.881
22.755.665.422
b. Piutang pajak
2014
Bagian lancar Angsuran SKPKB Lebih bayar pajak penghasilan badan
4.077.651.314 6.223.306.540
4.077.651.314
Bagian tidak lancar Lebih bayar pajak penghasilan badan
38.830.701.461
33.744.064.871
49.131.659.315
37.821.716.185
c. Utang pajak
Jumlah
6.640.572.510
1.630.080
1.497.071.064 1.124.867.493 36.418.248 86.296.071
562.360.973 513.663.131 19.252.676 227.065.505
9.385.225.386
1.323.972.365
Manfaat (beban) pajak tangguhan: Entitas Sub jumlah Jumlah
(25.096.543.666)
(12.653.065.656)
(25.096.543.666)
(12.653.065.656)
(3.401.845.047)
Laba Entitas sebelum pajak penghasilan badan Perbedaan temporer Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Imbalan kerja karyawan Jumlah
1.885.234.180
(3.401.845.047)
1.885.234.180
(28.498.388.713)
(10.767.831.476)
Total
Current income tax expense: Subsidiary Sub total Deferred tax benefit (expense): The Entity Sub total Total
Current tax 2015
Ditambah (dikurangi): Laba Entitas Anak Eliminasi
Value Added Tax Income taxes Article 23 Article 21 Article 25/29 Others
2014
Pajak kini
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan badan
Total
d. Corporate income tax 2015
Sub jumlah
Non-current portion Overpayment of corporate income tax
2014
d. Pajak penghasilan badan
Beban pajak penghasilan tahun berjalan: Entitas Anak
Current portion SKPKB installment Overpayment of corporate income tax
c. Taxes Payable 2015
Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 21 Pasal 25/29 Lain-lain
Total
b. Taxes receivable 2015
Jumlah
Value Added Tax Article 4 (2) Article 21
2014
57.114.061.880
33.183.307.818
(43.239.116.696) 57.354.764.613
(38.203.541.718) 24.025.390.547
71.229.709.796
19.005.156.647
(2.479.737.154) 2.116.475.973 (363.261.181)
51
(2.318.509.889) 4.516.577.731 2.198.067.842
Consolidated income before corporate income tax Add (less): Subsidiaries gain Elimination Entity's income before corporate income tax Temporary differences Difference between commercial and fiscal depreciation Employees benefits Total
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued) 2015
Perbedaan tetap: Kenikmatan karyawan Beban pajak Representasi dan sumbangan Pendapatan yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian laba bersih entitas anak Penyusutan 50% Laba fiskal
2014
960.340.629 303.791.282 872.864.766
2.043.616.038 4.255.655.973 1.206.927.590
(245.883.506)
(357.885.204)
(60.890.726.181) 851.718.750
(20.541.274.659) 851.718.750
12.718.554.355
8.661.982.976
Rugi fiskal tahun lalu
(28.498.865.655)
(37.160.848.632)
Jumlah laba (rugi) fiskal
(15.780.311.300)
(28.498.865.655)
Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23
14.476.464.522 3.351.104.042
Lebih bayar pajak penghasilan badan
10.648.752.540 17.862.897 -
17.827.568.564
10.666.615.437
Permanent differences: Employee welfare Tax expenses Representation and donation Income already subjected to final income tax Net profit portion of subsidiaries 50% depreciation Fiscal gain Fiscal loss prior year Total fiscal gain (loss) Prepaid taxes: Income tax article 22 Income tax article 23 Overpayment of corporate income tax
Entitas akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2015 sesuai dengan perhitungan pajak penghasilan badan yang dinyatakan di atas.
The Entity will report its 2015 annual tax return (SPT) based on the corporate income tax as stated above.
Pada tahun 2015, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00093/406/13/054/15 tanggal 29 Juni 2015 atas pemeriksaan tahun pajak 2013. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 6.486.040.793 dengan laba fiskal sebesar Rp 23.853.527.642. Nilai lebih bayar tersebut dikompensasikan dengan utang pajak dari Surat Tagihan Pajak atas Pajak penghasilan pasal 23 No. 00038/103/14/054/15 tanggal 2 Maret 2015 untuk masa pajak Oktober 2014 yang ditagih sanksi denda sebesar Rp 100.000. Sisanya sebesar Rp 6.485.940.793 telah diterima Entitas pada tanggal 30 Juli 2015.
In 2015, the Entity has received Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00093/406/13/054/15 dated June 29, 2015 for the audit year 2013. Based on these SKPLB, Entity confirming an overpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 6,486,040,793 with fiscal gain at the amount of Rp 23,853,527,642. The overpayment compensated with tax payable from Tax Collection Letter (STP) on Income tax article 23 No. 00038/103/14/054/15 dated March 2, 2015 for the month October 2014 which confirming a penalty charge amounted to Rp 100,000. The remaining balance of Rp 6,485,940,793 has been received by the Entity dated on July 30, 2015.
Atas SKPLB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 161/ACC/IAI/IX/2015 tanggal 25 September 2015 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus. Pengajuan keberatan ini masih dalam proses.
According to SKPLB above, the Entity submits an Objection Letter No. 161/ACC/IAI/IX/2015 dated September 25, 2015 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus. The objection is still in progress.
Pada tahun 2014, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00091/406/12/054/14 tanggal 20 Juni 2014 atas pemeriksaan tahun pajak 2012. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 2.290.152.689 dengan laba fiskal sebesar Rp 10.819.269.296. Atas SKPLB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 117/ACC/IAI/IX/2014 tanggal 18 September 2014 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus. Keberatan tersebut ditolak dalam Surat Keputusan Keberatan No. KEP-3029/WPJ.07/2015 tertanggal 15 September 2015. Menindaklanjuti putusan tersebut, Entitas mengajukan permohonan banding No. 301/ACC/IAI/XII/2015 tanggal 7 Desember 2015. Permohonan banding ini masih dalam proses.
In 2014, the Entity has received Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00091/406/12/054/14 dated June 20, 2014 for the audit year 2012. Based on these SKPLB, Entity confirming an overpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 2,290,152,689 with fiscal gain at the amount of Rp 10,819,269,296. According to SKPLB above, the Entity submits an Objection Letter No. 117/ACC/IAI/IX/2014 dated September 18, 2014 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus. The objection was rejected in an Objection Decision Letter No. KEP-3029/WPJ.07/2015 dated September 15, 2015. As a result of the decision, the Entity submits an Appeal Request Letter No. 301/ACC/IAI/XII/ 2015 dated December 7, 2015 . The appeal request is still in progress.
52
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Nilai lebih bayar dari SKPLB No. 00091/406/12/054/14 diatas dikompensasikan dengan utang pajak dari Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00150/107/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 untuk masa pajak Januari - Desember 2011 yang ditagih sanksi denda sebesar Rp 1.274.139.091. Sisanya sebesar Rp 1.016.013.598 telah diterima Entitas pada tanggal 31 Agustus 2014.
The overpayment amount of SKPLB No. 00091/406/12/054/14 above compensated with tax payable from Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax No. 00150/107/11/054/13 dated June 28, 2013 for the month January - December 2011 which confirming a penalty charge amounted to Rp 1,274,139,091. The remaining balance of Rp 1,016,013,598 has been received by the Entity dated on August 31, 2014.
Pada tahun 2013, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan No. 00031/206/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 atas pemeriksaan tahun pajak 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 14.888.727.984. Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 108/ACC/IAI/IX/2013 tanggal 11 September 2013 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus dan ditolak pada tanggal 17 September 2014. Entitas mengajukan Surat Banding No. 290/ACC/IAI/XI/2014 tanggal 6 November 2014. Pengajuan banding ini masih dalam proses.
In 2013, the Entity has received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Corporate Income Tax No. 00031/206/11/054/13 dated June 28, 2013 for the audit year 2011. Based on these SKPKB, Entity confirming an underpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 14,888,727,984. According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 108/ACC/IAI/IX/2013 dated September 11, 2013 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus and denied on September 17, 2014. The Entity submit an Appeal Letter No. 290/ACC/IAI/XI/2014 dated November 6, 2014. The appeal is still in progress.
Entitas juga mendapat beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai tertanggal 28 Juni 2013 atas pemeriksaan masa pajak Januari - Desember 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan kurang bayar pajak pertambahan nilai sebesar Rp 6.907.112.662. Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan tanggal 11 September 2013 kepada Kantor Kanwill DJP Jakarta Khusus dan ditolak. Entitas mengajukan Surat Banding tanggal 6 November 2014 dan masih dalam proses.
The Entity also received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Value Added Tax dated June 28, 2013 for the month January December 2011. Based on these SKPKB, Entity confirming an underpayment of Value Added Tax amounted to Rp 6,907,112,662. According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter dated September 11, 2013 to the Office of Kanwill DJP Jakarta Khusus and denied. The Entity submit an Appeal Letter dated November 6, 2014 and still in progress.
Entitas juga menerima Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00150/107/11/054/13 tanggal 28 Juni 2013 masa pajak Januari - Desember 2011. Berdasarkan surat tersebut, Entitas ditagih sanksi denda sebesar Rp 1.274.139.091. STP ini merupakan bagian dari SKPKB Pajak Pertambahan Nilai di atas yang dalam proses keberatan. Nilai STP telah dipotongkan dengan SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00091/406/12/054/14 tanggal 20 Juni 2014 atas pemeriksaan tahun pajak 2012 diatas.
The Entity also received Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax No. 00150/107/11/054/13 dated June 28, 2013 for the month January - December 2011. Based on these STP, Entity confirming a penalty charge amounted to Rp 1,274,139,091. The STP is part of the SKPKB on Value Added Tax above which still in the process of objection. The STP amount has been deducted to SKPLB on Corporate Income Tax No. 00091/406/12/054/14 dated June 20, 2014 for the audit year 2012 above.
Pada tahun 2012, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00100/406/10/054/12 tanggal 22 Juni 2012 atas pemeriksaan tahun pajak 2010. Berdasarkan surat tersebut, Entitas dinyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 4.774.470.390 dengan rugi fiskal sebesar Rp 11.707.821.456. Dengan memperhitungkan kompensasi beberapa jenis utang pajak sebesar Rp 486.478.375, maka kelebihan pajak yang diterima Entitas pada tanggal 27 Agustus 2012 sebesar Rp 4.287.992.015.
In 2012, the Entity has received Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00100/406/10/054/12 dated June 22, 2012 for the audit year 2010. Based on these SKPLB, Entity confirming an overpayment of Corporate Income Tax amounted to Rp 4,774,470,390 with fiscal loss at the amount of Rp 11,707,821,456. By taking into account the compensation of some types of tax debt amounting to Rp 486,478,375, the overpayment tax received by the Entity dated on August 27, 2012 amounted to Rp 4,287,992,015.
Beberapa jenis utang pajak yang diterima Entitas pada tahun 2012 terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Penghasilan Pasal 21 Final, Pajak Penghasilan Pasal 23, dan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan total tagihan sebesar Rp 486.478.375. Jumlah kurang bayar ini dikompensasi seluruhnya dengan Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan di atas.
Some types of tax debt received by the Entity in 2012 consist of Underpayment Tax Assessment (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) on Value Added Tax, Income Tax Art 26, Final Income Tax Art 21, Income Tax Art 23, and Income Tax Art 21 with total billing amounted to Rp 486,478,375. The underpayment amount has been compensated with the Overpayment Tax Assessment (SKPLB) on Corporate Income Tax above.
53
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Pada tahun 2009, Entitas mendapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan No. SKP00013/206/07/054/09 tanggal 14 Juli 2009 atas pemeriksaan tahun pajak 2007. Berdasarkan SKPKB tersebut terdapat PPh Terutang Rp 10.262.577.200 dan Kurang Bayar atas pajak penghasilan tahun 2007 menjadi sebesar Rp 6.274.530.095 dari Lebih Bayar sebesar Rp 5.660.920.792.
In 2009, the Entity has received Underpayment Tax Assessment on Corporate Income Tax (SKPKB) No. SKP00013/206/07/054/09 dated July 14, 2009 for tax audit year 2007. Based on these SKPKB, Income tax payable is Rp 10,262,577,200 and Underpayment for Tax Income in 2007 amounted to Rp 6,274,530,095 from Overpayment of Rp 5,660,920,792.
Atas SKPKB tersebut, Entitas telah mengajukan Surat Keberatan No. 027/IAI/ACC/VIII/2009 tanggal 14 September 2009 kepada Kantor Kanwil DJP Jakarta Khusus, yang kemudian ditolak. Untuk masalah perpajakan tersebut, pada tanggal 30 April 2010, Entitas mengajukan Permohonan Banding kepada Pengadilan Pajak dan ditolak. Entitas mengajukan Surat Peninjauan Kembali dan sampai 31 Desember 2015 masih dalam proses.
According to SKPKB above, the Entity submits an Objection Letter No. 027/IAI/ACC/VIII/2009 dated September 14, 2009 to the Office of Kanwil DJP Jakarta Khusus, which later was denied. For that case, on April 30, 2010, the Entity submitted an Appeal Letter to the Tax Court and denied. The Entity submitted a Reconsideration Review Request and until December 31, 2015 the review is still in progress.
Pada tahun 2010, PT Indalex (Entitas Anak), mendapatkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan atas pemeriksaan tahun 2008. Atas kurang bayar PPh 29 tahun 2008 sebesar Rp 11.322.015.241, Entitas Anak sudah melakukan pembayaran sebesar Rp 4.682.823.451 pada tanggal 20 Januari 2011. Namun, Entitas Anak masih mengajukan Surat Keberatan pada tanggal 24 Januari 2011 menjadi lebih bayar sebesar Rp 2.761.424.930. Atas Surat Keberatan tersebut, Entitas telah menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-123/WPJ.24/2012 tanggal 20 Januari 2012 yang menyatakan bahwa kurang bayar PPh 29 tahun 2008 menjadi Rp 3.916.048.729 dan Entitas telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 766.774.722 berdasarkan SKPKPP No. KEP-007.PPH/WPJ.24/KP.0803/2012 tanggal 9 Februari 2012. Pada tahun 2012, Entitas Anak mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut sehingga nilai lebih bayar menjadi Rp 808.457.630, namun sampai 31 Desember 2014 belum ada keputusan atas hasil banding tersebut.
In 2010, PT Indalex (Subsidiary) has received Underpayment Tax Assessment (SKPKB) on Corporate Income Tax for tax audit year 2008. For underpayment of income tax art 29 in 2008 amounted to Rp 11,322,015,241, Subsidiary has paid with total amount of Rp 4,682,823,451 on January 20, 2011. However, on January 24, 2011, PT Indalex (Subsidiary) submitted an Objection Letter to overpayment amounted to Rp 2,761,424,930. For the Objection Letter, Entity has received the Directorat General of Taxation Decision Letter No. KEP-123/WPJ.24/2012 on January 20, 2012 which stated underpayment of income tax art 29 in 2008 amounted to Rp 3,916,048,729 and the Entity has received overpayment tax amounted to Rp 766,774,722 based on SKPKPP No. KEP-007.PPH/WPJ.24/KP.0803/2012 on February 9, 2012. In 2012, the Subsidiary submitted an Appeal for the Objection Decision Letter with the total overpayment amounted to Rp 808,457,630, however until December 31, 2014 there is no decision of the appeal result yet.
Pajak Tangguhan
Deferred tax 2015
Aset pajak tangguhan - Entitas: Imbalan kerja karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Rugi fiskal Jumlah aset pajak tangguhan
2014
10.003.024.202
9.189.558.660
104.034.526
104.034.526
498.732.003 3.770.077.825
498.732.003 7.124.716.414
14.375.868.556
16.917.041.602
Deferred tax assets - the Entity: Employees' benefits Provision for declining in value of account receivables Provision for declining in value of inventories Fiscal loss Total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan - Entitas: Aset tetap
(6.487.028.147)
(5.910.702.695)
Deferred tax liabilities - the Entity: Fixed assets
Jumlah liabilitas pajak tangguhan
(6.487.028.147)
(5.910.702.695)
Total deferred tax liabilities
7.888.840.409
11.006.338.908
Net deferred tax assets Entity, net
945.065.049
-
Deferred tax assets of Subsidiaries PT Indal Investindo
8.833.905.457
11.006.338.908
Total consolidated deferred tax aset, net
Jumlah aset pajak tangguhan Entitas, neto Aset pajak tangguhan Entitas Anak PT Indal Investindo Jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian, neto
54
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
d. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
d. Corporate income tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak dengan tarif pajak penghasilan badan yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax as follows:
2015 Laba sebelum pajak penghasilan Entitas
2014
71.929.709.795
19.005.156.647
Income before income tax the Entity Taxes benefit at affective tax rates 25%x Rp 71.929.709.795 25%x Rp 19.005.156.647
Manfaat pajak dengan tarif yang berlaku 25%x Rp 71.929.709.795 25%x Rp 19.005.156.647
(17.982.427.449) -
(4.751.289.162)
Sub jumlah
(17.982.427.449)
(4.751.289.162)
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan karyawan Beban pajak Representasi dan sumbangan Pendapatan yang telah dipotong pajak penghasilan final Bagian laba bersih entitas asosiasi Penyesuaian atas rugi fiskal Penyusutan Koreksi DPP atas rugi fiskal
(240.085.157) (75.947.821) (218.216.191) 61.470.876
(510.904.010) (1.063.913.993) (301.731.897) 89.471.301
Sub total Tax effect of nondeductible expenses (nontaxable income): Employee welfare Tax expense Representation and donation Income subjected to final income tax Net profit portion of associated entities Fiscal loss adjustment Depreciation Correction taxable base of fiscal loss
15.222.681.545 3.354.638.588 (212.929.688) (3.311.029.751)
5.135.318.665 2.165.495.744 (212.929.688) 1.335.717.219
(3.401.845.047)
1.885.234.180
Beban pajak Entitas Anak
(25.096.543.666)
(12.653.065.656)
Subsidiaries tax expenses
Beban pajak konsolidasian
(28.498.388.713)
(10.767.831.476)
Consolidated tax expenses
Manfaat (beban) pajak Entitas
Corporate tax benefit (expenses)
Atas penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tanggal 20 Juli 2008 yang dilaksanakan dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 187/PMK.03/2008, tanggal 20 Nopember 2008.
Income from construction service is non deductible income tax in accordance to the government legislation No. 51 dated Juli 20, 2008 under Ministry of Treasury legislation No. 187/PMK.03/2008 dated November 20, 2008.
e. Pajak final atas revaluasi perpajakan
e. Final income tax of taxation revaluation
Pada tanggal 30 Desember 2015, Entitas melakukan pembayaran Pajak Penghasilan Final sebesar Rp 535.431.618 atas surplus revaluasi perpajakan sebesar Rp 17.847.720.620 sesuai dengan PMK No. 191/PMK.010/2015. Pembayaran pajak ini dicatat sebagai bagian pajak dibayar dimuka PPh 4(2) (Catatan 21a).
As of December 30, 2015, the Entity paid the Final Income Tax amounted to Rp 535,431,618 of taxation surplus revaluation amounted to Rp 17,847,720,620 in accordance with PMK No. 191/PMK.010/2015. This tax payment recorded as part of prepaid tax article 4(2) (Note 21a).
Entitas telah mengajukan surat permohonan revaluasi aset tetap kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan hingga tanggal pelaporan masih menunggu persetujuan dari DJP.
The Entity has submitted an application letter for fixed assets revaluation to Directorate General of Taxation (DJP) and until the reporting date is still awaiting for approval from DJP.
55
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
22. MODAL SAHAM
22. CAPITAL STOCK
Daftar pemegang saham 2015 dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Adimitra Jasa Korpora, pada 2014 dikeluarkan oleh PT Sirca Datapro Perdana. Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
List of shareholders 2015 issued by the Securities Administration Bureau, PT Adimitra Jasa Korpora, in 2014 issued by PT Sirca Datapro Perdana. The Entity's shareholders and their ownership interest as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
PT Husin Investama Haiyanto PT Marindo Investama PT Maspion PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
104.495.200 33.963.000 24.840.000 24.149.800 19.872.000 19.872.000 19.872.000
32,98% 10,72% 7,84% 7,62% 6,27% 6,27% 6,27%
69.736.000
22,03%
17.434.000.000
PT Husin Investama Haiyanto PT Marindo Investama PT Maspion PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Public (below 5% each)
Jumlah
316.800.000
100,00%
79.200.000.000
Total
Nama pemegang saham
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor, neto Pembagian saham bonus tahun 1996
Name of stockholders
26.123.800.000 8.490.750.000 6.210.000.000 6.037.450.000 4.968.000.000 4.968.000.000 4.968.000.000
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2015
Penjualan saham entitas melalui penawaran umum saham kepada masyarakat tahun 1994 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 13.200.000 saham
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
2014
Sale of Entity's share through public offering in 1994 Total proceeds from the issuance of 13,200,000 shares
52.140.000.000
52.140.000.000
(13.200.000.000)
(13.200.000.000)
38.940.000.000
38.940.000.000
(35.200.000.000)
(35.200.000.000)
Distribution of bonus shares in 1996
Amount recorded as paid-up capital, net
Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012)
21.533.586.536
21.533.586.536
Adoption of PSAK 38 (Revised 2012)
Saldo akhir tahun
25.273.586.536
25.273.586.536
Ending balance
Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No.19 pada tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Entitas telah melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 17 yang terletak di Desa Manyarsidomukti, seluas 18.505 m2, sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1177 yang terletak di Desa Sukomulyo, seluas 21.401 m2 serta sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1178 yang terletak di Desa Sukomulyo, seluas 1.698m2. Jual beli ini dilakukan dengan harga sebesar Rp 19.558.140.000.
Based on notary deed of Tirtayanti Karsodikromo,S.H. No. 19 Dated June 28, 2007, notary in Gresik, the Entity has settled a Tightening Agreement of Sell and Buy with PT Maspion Industrial Estate (Under Common Control) in the form of land with Building Right Titles (HGB) No. 17 located on Manyarsidomukti Village, with a total area of 18,505 m2, Building Rights Titles No.1177 located on Sukomulyo Village, with a total area of 21,401 m2 and also other parcels of land with Building Rights Titles No.1178 located on Sukomulyo Village with total area of 1,698 m2. The agreement was a done-deal amounted to Rp 19,558,140,000.
Berdasarkan akta notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No.19 pada tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Entitas telah melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa mesin-mesin milik Entitas sebagaimana diuraikan dalam Daftar Mesin-Mesin dan Perlengkapan Entitas - unit Gypsum Maspion Unit V yang berlokasi di Jalan Alpha Maspion L7 Desa Sukomulyo dan Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan jual beli seharga Rp 10.441.860.000.
Based on notary deed of Tirtayanti Karsodikromo,S.H. No. 19 dated June 28, 2007, notary in Gresik, the Entity has settled a Tightening Agreement of Sell and Buy with PT Maspion Industrial Estate (Entity Under Common Control) in the form of all machines and tools listed belongs to the Entity - 5th unit of Maspion, Gypsum Division which installed on plant located on Alpha Maspion Blok L7 Street, Gresik and Manyar Sidomukti, Manyar District, Gresik Residence, East Java. Both parties agreed to settle the price of acquisition at Rp 10,441,860,000.
56
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Selisih nilai transaksi pengalihan aset tetap Divisi Gypsum adalah sebagai berikut:
The difference on transferred of fixed asset Gypsum Division are as follows:
Pengalihan tanah dan bangunan
Land and buiding transferred
Jenis aset/ No. Type of fixed assets 1 2
Harga perolehan/ Cost aquisiton
HGB 17, HGB 1177, HGB 1178 Bangunan/ Building
Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation
3.080.443.690 4.932.514.671
2.025.637.092
Nilai buku/ Book value
3.080.443.690 2.906.877.579 5.987.321.269
Harga pengalihan/ Transferred value
19.558.140.000
Sub jumlah/ Sub total
13.570.818.731
Pengalihan mesin-mesin
Machines transferred
Jenis aset/ No. Type of fixed assets 1 2 3 4 5 6
Nilai tercatat/ Book value
Harga perolehan/ Cost aquisiton
Mesin/ Machine Perlengkapan Electrik/ Electric equipment Instalasi air/ Water installation Alat kerja/ Working tools Kendaraan/ Vehicles Inventaris/ Equipment
Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation
11.792.212.421 60.051.600 1.659.195.451 276.310.283 1.150.752.454 228.862.436
9.732.824.426 44.729.606 1.358.517.859 255.996.671 1.080.462.179 211.574.008
Nilai buku/ Book value
4.187.701 10.441.860.000
Sub jumlah/ Sub total
7.962.767.805
Jumlah/ Total
21.533.586.536
Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012) / Adoption of PSAK 38 (Revised 2012)
(21.533.586.536)
Saldo 31 Desember 2013 / Balance as of December 31, 2013
-
24. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
24. 2015
Jumlah
2.059.387.995 15.321.994 300.677.592 20.313.612 70.290.275 17.288.428 2.483.279.896
Jaminan instalasi listrik/ Guarantee of electricity installation Harga pengalihan/ Transferred value
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Surplus revaluasi Saldo awal Selisih penilaian kembali aset tetap
Nilai buku/ Book value
OTHER COMPONENT OF EQUITY 2014
9.050.878.678
-
92.433.914.196
-
Exchange difference on financial statement translations Revaluation surplus Beginning balance Revaluation of fixed assets
101.484.792.874
-
Total
25. DIVIDEN
25. DIVIDENDS
Berdasarkan Akta no 82 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas pada tanggal 24 Juni 2014, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai dari laba bersih Entitas tahun buku 2013 sebesar Rp 2.534.400.000 atau sebesar Rp 8 per saham.
Based on Deed no. 82 of the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders of the Entity on the date of June 24, 2014, shareholders approved cash dividends from the net profit Entity for the financial year 2013 amounted to Rp 2,534,400,000 or Rp 8 per share.
Berdasarkan Akta no 176 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas pada tanggal 30 Juni 2015, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai dari laba bersih Entitas tahun buku 2014 sebesar Rp 11.088.000.000 atau sebesar Rp 35 per saham.
Based on Deed no. 176 of the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders of the Entity on the date of June 30, 2015, shareholders approved cash dividends from the net profit Entity for the financial year 2014 amounted to Rp 11,088,000,000 or Rp 35 per share.
57
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
26. PENJUALAN
26. SALES 2015
Lokal Barang jadi aluminium Jasa konstruksi Cat Bahan baku Ekspor Barang jadi aluminium Cat Jumlah
2014
222.255.549.134 823.197.310.225 4.319.459.903 -
199.885.906.647 420.164.463.526 1.101.653.186
334.734.864.170 168.738.734
312.310.414.896 -
Local Aluminium finished goods Construction services Paint Raw material Export Aluminium finished goods Paint
1.384.675.922.166
933.462.438.255
Total
1,10% dan 1,61% jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihak yang berelasi (Catatan 35).
1,10% and 1.61% in 2015 and 2014 of the above total sales were made to related parties (Note 35).
Pada tahun 2015 dan 2014, penjualan yang nilainya melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah penjualan ke St. Regis sebesar Rp 173.872.256.600 atau 13% dari penjualan dan nihil.
In 2015 and 2014, sales transactions which value exceeds 10% of the total net sales is sales to St. Regis amounted to Rp 173,872,256,600 or 13% from sales and nil.
27. BEBAN POKOK PENJUALAN
27. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Details of cost of goods sold were as follows:
2015 Bahan baku dan pembantu yang digunakan Upah langsung Beban pabrikasi Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses awal tahun akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi awal tahun akhir tahun
2014
795.884.026.770 190.279.782.346 197.354.750.542
556.553.592.844 124.132.629.375 125.265.042.335
Raw and indirect materials used Direct labor Manufacturing expenses
1.183.518.559.658
805.951.264.554
Total manufacturing cost
91.012.124.266 (59.982.759.993) 1.214.547.923.931 19.729.906.220 (20.096.680.873)
90.041.007.722 (91.012.124.266) 804.980.148.010 17.289.773.106 (19.729.906.220)
Work in process at beginning of year at end of year Cost of goods manufactured Finished good at beginning of year at end of year
Beban pokok penjualan barang jadi
1.214.181.149.278
802.540.014.896
Cost of goods sold of finished goods
Beban pokok penjualan barang dagangan Beban pokok penjualan bahan baku
2.689.663.670 -
18.952.910.884 1.094.821.526
Cost of goods sold of merchandise inventory Cost of goods sold of raw material
1.216.870.812.948
822.587.747.306
Total
Jumlah
Rincian beban pokok penjualan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut: 2015 Jasa konstruksi Industri aluminium Cat Beban pokok penjualan
Details of cost of goods sold based on type of product were as follows: 2014
735.841.902.512 477.559.878.055 3.469.032.381
359.913.714.119 462.674.033.187 -
Construction services Aluminium industry Paint
1.216.870.812.948
822.587.747.306
Cost of goods sold
10,45% dan 10,99% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan pembantu masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 35).
58
10.45% and 10.99% of the total purchase of raw and indirect materials in 2015 and 2014, respectively, were made to related parties (Note 35).
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
27. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
27. COST OF GOODS SOLD (continued)
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dan dari jumlah pembelian neto masing-masing pada tahun 2015 dan 2014:
Purchases of raw materials in 2015 and 2014 include purchase from the following suppliers which represent more than 10% of the total purchases of the respective years:
2015
2014
Dubai Aluminium Glencore Internation Alm. Bahrain B.S.C Guangdong Huachang Hydro Aluminium Asia
119.088.948.882 93.135.223.439 91.547.516.183 63.287.857.412 -
178.929.336.204 51.352.383.506 62.562.101.596
Dubai Aluminium Glencore Internation Alm. Bahrain B.S.C Guangdong Huachang Hydro Aluminium Asia
Jumlah
367.059.545.916
307.336.518.888
Total
28. BEBAN USAHA
28. OPERATING EXPENSES
Terdiri dari:
Consist of: 2015
2014
Beban penjualan Pengangkutan Ekspor Gaji dan tunjangan Premi penjualan Promosi, contoh dan iklan Lain-lain
11.131.727.410 5.082.032.430 4.591.918.206 3.454.713.439 221.696.480 1.346.913.988
6.987.028.611 3.351.313.932 3.901.798.647 2.110.014.536 295.181.494 1.235.155.846 `
Sub jumlah
25.829.001.953
17.880.493.066
Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Representasi dan sumbangan Imbalan kerja karyawan (Catatan 31) Sewa (Catatan 35) Perjalanan dinas Beban kantor Pemeliharaaan dan perbaikan Penyusutan (Catatan 12 dan 13) Telepon dan komunikasi Lain-lain Sub jumlah Jumlah
Sub total
33.331.908.210 15.613.653.310
30.775.966.975 14.443.002.285
6.637.912.034 2.311.125.177 2.191.494.480 1.619.961.015 1.277.245.432 625.072.656 297.313.772 5.794.366.950
5.978.221.351 1.942.800.666 2.094.682.568 1.261.850.399 1.163.914.722 628.062.578 242.262.332 3.507.248.215
General and administrative expenses Salaries and allowance Representation and donation Employees' benefits (Note 31) Rental (Note 35) Business travelling Office expenses Repair and maintenance Depreciation (Note 12 and 13) Telephone and communication Others
69.700.053.037 95.529.054.990
62.038.012.091 79.918.505.157
Sub total Total
29. PENDAPATAN BUNGA
29.
Terdiri dari:
INTEREST INCOME Consist of:
2015 Deposito berjangka (Catatan 6) Piutang kepada pihak berelasi (Catatan 35) Jasa giro (Catatan 4) Jumlah
Selling expenses Freight Export Salaries and allowance Sales premium Promotion, samples and advertising Others
2014
398.960.490
664.558.932
8.342.026.849 315.184.700 9.056.172.039
374.256.430 1.038.815.362
59
Time deposits (Note 6) Receivables from related parties (Note 35) Interest income (Note 4) Total
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
30. BEBAN BUNGA
30. INTEREST EXPENSE
Terdiri dari:
Consist of: 2015
Beban bunga dari: Utang kepada pihak berelasi (Catatan 35) Utang bank (Catatan 18 dan 19) Jumlah
2014
23.273.261.142 21.427.328.730 44.700.589.872
31. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
6.639.338.295 9.606.211.456 16.245.549.751
Interest expense from: Payables to related parties (Note 35) Bank loans (Note 18 and 19) Total
31. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS
Entitas dan Entitas Anak membukukan imbalan kerja karyawan, iuran pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja karyawan masing-masing sebesar 725 dan 756 orang pada tahun 2015 dan 2014.
The Entity and its Subsidiaries provides employees' benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits is 725 peoples and 756 peoples each in 2015 and 2014, respectively.
Perhitungan imbalan kerja karyawan dihitung oleh independen aktuaria, PT Prima Bhaksana Lestari. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan pengakuan aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost provided for employees' benefits was calculated by independent actuary, PT Prima Bhaksana Lestari. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Tingkat Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Kematian Tingkat Cacat Usia Pensiun Normal
2015
2014
8,984 % p.a 10 % p.a TMI - 2011 5% TMI - 2011 55 tahun/ years
8,175 % p.a 10 % p.a TMI - 2011 5% TMI - 2011 55 tahun/ years
Beban imbalan kerja karyawan untuk tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015
Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Disability Rate Normal Pension Age
Post-employment benefits expense for the year 2015 and 2014 are as follows: 2014
Entitas Beban jasa kini Beban bunga
2.185.828.086 2.746.671.592
2.106.572.748 2.410.004.984
Entity Current service cost Interest cost
Sub jumlah
4.932.499.678
4.516.577.732
Sub Total
Entitas Anak Selisih penjabaran
1.707.532.660 (2.120.304)
1.461.643.619 -
Subsidiaries Translation difference
Jumlah
6.637.912.034
5.978.221.351
Total
Jumlah tercantum pada laporan posisi keuangan kosolidasian pada tahun 2015 dan 2014 yang timbul dari liabilitas Entitas dalam rangka liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut: 2015 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Selisih penjabaran Saldo akhir tahun
The amounts included in the consolidated statements of financial position in 2015 and 2014 arising from the Entity's obligation in respect of these post-employment benefits are as follows: 2014
52.050.540.393 4.773 52.050.545.166
60
46.911.239.051 46.911.239.051
Present value of defined benefit liabilities Translation difference Balance at end of the year
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
31. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
31. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES BENEFITS (continued)
Mutasi liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Movements of post-employment liabilities are as follows:
2015
2014
2013
Saldo awal yang dilaporkan sebelumnya Penyajian kembali Akuisisi Entitas Anak
26.429.233.925 20.482.005.126 409.035.909
21.644.692.662 12.451.744.912 -
18.036.171.188 19.011.071.231 -
Saldo awal setelah disajikan kembali Beban imbalan kerja Pembayaran selama tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain Selisih penjabaran
47.320.274.960 6.640.032.339 (3.136.940.455) 1.227.173.549 4.773
34.096.437.574 5.978.221.351 (1.646.073.856) 8.482.653.982 -
37.047.242.419 Beginning balances, as restated 5.135.924.640 Employee benefits expense (2.181.710.301) Payments during the year (5.905.019.184) Other comprehensive income Translation difference
Liabilitas neto
52.050.545.166
46.911.239.051
Mutasi nilai kini dari liabilitas imbalan pasti untuk tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Beginning balances, as previously reported Restatement Acquisition of Subsidiary
34.096.437.574
Net liability
Movements in the present value of defined benefits obligation in 2015 and 2014 are as follows:
2015
2014
Saldo awal Akuisisi Entitas Anak Biaya jasa kini Biaya bunga Ekspektasi pembayaran imbalan Kerugian yang diakui segera pada pendapatan komprehensif lain Selisih penjabaran
46.911.239.051 409.121.511 3.046.757.581 3.593.274.758 (3.136.940.455)
34.096.437.574 2.864.101.776 3.114.119.575 (1.646.073.856)
1.227.087.947 4.773
8.482.653.982 -
Beginning balances Acquisition of Subsidiary Current service cost Interest cost Expected benefit payment Loss recognized in other comprehensive income Translation difference
Saldo akhir
52.050.545.166
46.911.239.051
Ending balances
Analisa sensitivitas kuantitatif untuk asumsi-asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The quantitative sensitivity analysis for significant assumptions as of December 31, 2015 is as follows: Pengaruh nilai kini atas liabilitas imbalan pasca kerja/ effect on present value of benefit obligations
Persentase/ Percentage
Tingkat diskonto Kenaikan Penurunan Tingkat kenaikan gaji di masa depan Kenaikan Penurunan
1% 1%
48.311.604.738 56.229.302.258
1% 1%
56.134.784.860 48.325.350.732
The five year history of experience adjustment was as follows:
Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut: 2015
2014
Discount rates Increase Decrease Future salary increases rates Increase Decrease
2013
2012
2011
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Present value 52.050.540.393
47.320.360.562
34.254.907.074
38.456.151.646
31.388.991.744
1.227.087.947
(8.679.456.600)
6.506.174.291
(3.627.692.678)
(9.012.974.325)
Penyesuaian asumsi liabilitas program
of obligation Experience adjustments
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
on plan liabilities
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut adalah aproksimasi nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. 61
Financial instruments presented in the statement of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang diaproksimasi sebesar nilai wajarnya.
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values.
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha neto, piutang lain-lain, aset keuangan tidak lancar lainnya utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, utang pihak berelasi kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, other current financial assets, accounts receivables, other receivables net, other noncurrent financial assets - accounts payables, other payables, accrued expenses, due to a related party reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The following table sets out of the Entity's financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014.
2015 Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan Kas dan setara kas
2014 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value Financial assets
101.855.309.097
101.855.309.097
16.469.279.608
16.469.279.608
Cash and cash equivalents
14.391.342.843
14.391.342.843
24.374.145.140
24.374.145.140
7.482.046.175
7.482.046.175
Restricted bank accounts
25.552.905.287
25.552.905.287
447.292.024.486
447.292.024.486
224.307.738.029
224.307.738.029
Short-term investments Accounts receivable
1.622.282.088
1.622.282.088
944.776.541
944.776.541
Other financial current assets
Uang muka pembelian
20.929.808.851
20.929.808.851
16.965.837.135
16.965.837.135
Advance payments
Beban dibayar dimuka
509.908.361
509.908.361
464.455.689
464.455.689
Prepaid expenses
89.526.519.708
89.526.519.708
91.149.329.979
91.149.329.979
Investments in associated entity
700.501.340.574
383.336.368.444
383.336.368.444
Total financial assets
Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya
Investasi pada entitas asosiasi Jumlah aset keuangan
700.501.340.574
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (lanjutan).
The following table sets out of the Entity's financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 (continued).
2015 Nilai tercatat/ Carrying value
2014 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas keuangan Utang usaha
Financial liabilities 240.787.778.146
240.787.778.146
148.876.101.207
148.876.101.207
Accounts payable
64.694.642.883
64.694.642.883
42.107.349.674
42.107.349.674
Accrued expenses
Uang muka pelanggan
321.603.590.040
321.603.590.040
166.823.987.255
166.823.987.255
Advance received
Pinjaman bank jangka pendek
255.159.822.711
255.159.822.711
214.636.130.732
214.465.406.176
Short term bank borrowings
1.116.466.711
1.116.466.711
2.108.169.540
2.108.169.540
-
-
83.600.000.000
83.600.000.000
Beban yang masih harus dibayar
Liabilitas keuangan lancar lainnya
Other financial current
Utang pihak yang berelasi Liabilitas dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
liabilities Related parties payable Liabilities that recorded at amortized cost
Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Current maturity portion of 60.020.000.000
59.382.716.921
19.798.573.836
19.630.772.280
86.606.666.667
86.257.605.917
46.215.017.096
46.074.561.402
1.029.988.967.157
1.029.002.623.328
724.165.329.340
723.686.347.534
long-term bank loans
Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas keuangan
Long term bank loans, net of
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
62
current maturity portion Total financial liabilities
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: a. Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau b. Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: a. In the principal market for the asset or liability, or b. In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
Entitas harus memiliki akses ke pasar utama.
Entity must have access to the principal market
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Pengukuran nilai wajar atas aset non-keuangan mempertimbangkan kemampuan pelaku pasar dalam menghasilkan keuntungan ekonomi dengan penggunaan aset pada kemampuan tertinggi dan terbaik aset atau dengan menjualnya ke pelaku pasar yang lain yang akan menggunakan aset di kemampuan tertinggi dan terbaik.
A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
Entitas menggunakan teknik penilaian yang tepat sesuai keadaan dan di mana tersedia kecukupan data untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalisir penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Entity uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted markets prices at the reporting date. These instruments are included in level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Bila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in level 3.
Entitas tidak mempunyai aset dan liabilitas yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 1 dan 2).
The Entity does not have asset and liability which is measured and recognized on fair value (level 1 and 2).
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar dari setiap golongan instrumen keuangan: 1. Kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang muka pembelian. Untuk aset keuangan yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, nilai tercatat aset keuangan tersebut dianggap telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.
The following are the methods and assumptions to estimate the fair value of each class of the financial instruments: 1. Cash and cash equivalents, accounts receivable, other receivables and purchase advances. For financial assets that are due within 12 months, the carrying values of the financial assets approximate their fair values.
2. Utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual.
2. Accounts payables, other payables and accrued expenses.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar. 3. Utang pihak berelasi, utang lain-lain dan utang bank.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus, the carrying value of the financial liabilities approximate their fair value. 3. Due to a related party, other payables and bank loan.
Utang pihak berelasi dan seluruh liabilitas keuangan di atas memiliki suku bunga variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga jumlah terutang liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.
63
Due to a related parties and all of the above financial liabilities have floating interest rates which are adjusted based on the movements of the market interest rates, thus the payable amounts of this financial liability approximate its fair values.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
33. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES 2015
Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara
Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha, pihak ketiga
Piutang usaha, pihak berelasi Uang muka pembelian
Utang usaha, pihak berelasi
Pinjaman bank jangka pendek Uang muka pelanggan
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
USD AUD EUR
6.649.979 177.469 26.737
91.736.456.167 1.786.078.457 402.921.969
878.270 185.675
10.925.675.816 1.897.269.140
USD
746.899
10.303.467.843
499.575
6.214.716.234
USD USD AUD SGD EURO NTD
1.423.244 8.673.907 627.028 159.600 -
19.633.650.980 119.656.543.576 6.310.512.042 1.556.289.924 -
1.242.686 6.535.809 412.437 2.850 136.230 55.000
15.459.014.462 81.305.459.213 4.214.377.557 26.852.999 2.061.602.151 21.552.300
USD USD SGD HKD EUR GBP AUD
149.607 1.057.400 21.147 11.865 3.861 2.633 667
2.063.834.635 14.586.827.206 206.208.610 21.116.811 58.182.960 53.855.953 6.716.922
121.805 776.902 2.220 36.889 606 -
1.515.250.468 9.664.658.889 20.918.581 59.158.737 9.164.705 -
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha, pihak ketiga
2014
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
268.382.664.055
133.395.671.252
USD SGD EUR GBP AUD CAD NZD RMB HKD
10.711.773 185.130 84.317 6.526 3.275 2.384 13.100
147.768.908.036 1.805.238.487 1.270.629.769 133.463.944 32.963.747 23.717.202 23.315.773
5.651.803 82.375 24.559 49.208 23.091 300 3.500
70.308.428.698 776.148.628 371.651.953 953.182.418 225.425.059 609.903 5.612.863
RMB NTD USD SGD HKD AUD
759.653 734.018 112.405 15.809 7.334 186
1.613.806.217 306.283.691 1.550.628.768 154.160.463 13.053.273 1.872.940
42.437 747.022 2.594.494 18.564 29.865 -
86.275.476 292.728.041 32.275.502.996 174.911.015 47.893.754
USD EUR USD SGD
5.863.222 5.661.081 22.800
80.883.152.732 78.094.617.861 222.327.132
7.878.025 446.014 1.968.323 -
98.002.630.599 6.749.646.502 24.485.934.727
Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun USD Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang yang jatuh tempo dalam satu tahun USD
-
-
-
-
775.339
1.299.278
Assets Cash and cash equivalents Restricted bank accounts Short-term investment Accounts receivable, third parties
Accounts receivable, related parties Advance payments
Total assets Liabilities Accounts payable, third parties
Accounts payable from related parties
Short term bank borrowings Advance received
9.645.222.343
Current maturity portion of long term bank loans
16.163.013.726
Long term portion of long term bank loans
Jumlah liabilitas
313.898.140.036
-
Total liabilities
Jumlah liabilitas, neto
(45.515.475.981)
133.395.671.251
Total liabilities, net
Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai karena aset yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing.
64
Management believe that there is no need to hedge because there enough assets to repayment liabilities in foreign currency.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
34. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
34. BASIC NET INCOME PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
The computation of basic net income per share is based on the following data:
Laba per saham
Net income per share 2015
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar a. Termasuk pos tidak berulang Laba untuk perhitungan Laba per saham dasar Laba per saham dasar b. Tidak termasuk pos tidak berulang Laba untuk perhitungan Laba per saham dasar Laba per saham dasar
2014
316.800.000
316.800.000
28.615.673.167 90,33
22.415.476.342 70,76
Weighted average number of outstanding shares a. Including non-recurring item Earning for computation basic earning per share Basic Earning per Share
22.415.476.342 70,76
b. Excluding non-recurring item Earning for computation Basic earning per share Basic earning per share
28.615.673.167 90,33
Laba per saham dilusian
Diluted earnings per shares
Entitas tidak menghitung laba per saham dilusi karena Entitas tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa.
The Entity did not compute earnings per share since the Entity does not have any transaction of potential dilutive effect to ordinary shares.
35. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
35. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Kelompok Entitas telah melakukan beberapa transaksi dengan pemegang saham dan pihak-pihak berelasi yang meliputi transaksi penjualan, pembelian dan transaksi lainnya.
The Entity's group has various transactions with its shareholders and related parties, included sales, purchase and other transactions.
a. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a. The nature of relationships with related parties were as follows:
Pihak Berelasi /Related Parties PT Maspion PT Bank Maspion Indonesia PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Aneka Kabel Ciptaguna PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Alaskair Maspion Indonesia PT Indal Steel Pipe PT Trisulapack Indonesia Fung Lam Trading, Co. Ltd PT Maspion Elektronik PT Dovechem Maspion Terminal
Hubungan / Relationship Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Same key management personnel as the Entity. Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Pemegang saham dan anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders and the same key management personnel as the Entity
65
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
35. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
a. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) Pihak Berelasi /Related Parties PT Maxim Maspion PT Maspion Industrial Estate Taiwan Concorde PT Cashew Grebe Indonesia PT UACJ - Indal Aluminum
Hubungan / Relationship Pemegang saham atau anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders or the same key management personnel as the Entity. Pemegang saham dan anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / Shareholders and the same key management personnel as the Entity. Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas / The same key management personnel as the Entity. Anggota manajemen kunci yang sama dengan Entitas dan sahamnya dimiliki oleh perusahaan asosiasi / The same key management personnel as the Entity and share are owned by the Associated Entity. Entitas yang sahamnya dimiliki sebesar 40% oleh Entitas Anak (PT Indal Investindo) / Related parties which shares are owned by the Subsidiary (PT Indal Investindo).
b. Saldo material dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2015 Setara kas PT Bank Maspion Indonesia Piutang usaha PT Maspion PT Cashew Grebe Indonesia PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Industrial Estate PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Maxim Maspion PT Maxim Houseware PT Aneka Kabel Ciptaguna PT Alaskair Maspion Indonesia PT Weilburger Coating Indonesia Lain-lain Piutang lain-lain PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Cashew Grebe Indonesia Jumlah Investasi saham PT UACJ Indal Aluminum PT Cashew Grebe Indonesia PT Weilburger Coatings Indonesia Jumlah Aset Persentase jumlah aset pihak berelasi dengan jumlah aset
a. The nature of relationships with related parties were as follows: (continued)
b. Material related party balances are as follows: 2014
5.172.138.901
1.251.476.594
4.358.467.280 339.500.000 133.692.512 21.400.060
2.139.005.144 346.200.000 115.443.200 69.319.800
20.620.050 14.653.265 1.681.900 682.500 632.500 308.880 489.940
1.239.491.918 7.218.860 308.880 10.932.955 378.000 41.278.215
23.087.000.000 1.336.070.939 58.121.970 21.329.829 34.566.790.526
5.204.679.021
Cash equivalents PT Bank Maspion Indonesia Account Receivables PT Maspion PT Cashew Grebe Indonesia PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT Maspion Industrial Estate PT Ishizuka Maspion Indonesia PT Maxim Maspion PT Maxim Houseware PT Aneka Kabel Ciptaguna PT Alaskair Maspion Indonesia PT Weilburger Coating Indonesia Others Other Receivables PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Cashew Grebe Indonesia Total
87.156.665.032 2.369.854.676 124.093.310.234
79.757.486.512 11.391.843.467 96.354.009.000
Stock investments PT UACJ Indal Aluminum PT Cashew Grebe Indonesia PT Weilburger Coatings Indonesia Total Assets
9%
11%
66
Percentage of total assets involving related parties to total assets
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
35. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
b. Saldo material dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2015 Utang usaha PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd PT Maspion Taiwan Concorde Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Maspion Kencana PT Maspion Industrial Estate PT Trisulapack Indonesia PT Aneka Kabel Lain-lain
Persentase jumlah liabilitas pihak berelasi dengan jumlah liabilitas
2014 `
7.467.217.600 2.912.440.502 832.677.886 306.283.691 154.160.463 87.672.449 84.436.988 41.613.901 8.894.000 167.456.677
33.723.161.322 641.405.080 1.249.217.069 292.728.041 174.911.015 61.829.688 19.635.000 135.536.988
-
63.564.000.000
Utang lain-lain PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Jumlah liabilitas
b. Material related party balances are as follows: (continued)
Accounts Payable PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd PT Maspion Taiwan Concorde Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Weilburger Coating Indonesia PT Maspion Industrial Estate PT Trisulapack Indonesia PT Aneka Kabel Others
-
20.036.000.000
Other Payables PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
12.062.854.157
119.898.424.203
Total liabilities
1%
16%
Percentage of total liabilitas involving related parties to total liabilities
c. Angkasa Rachmawati dan Gunardi adalah pemegang saham dan pengurus PT Husin Investama, PT Guna Investindo, PT Marindo Investama, PT Mulindo Investama, dan PT Prakindo Investindo.
c. Angkasa Rachmawati and Gunardi are the management and the stockholder of PT Husin Investama, PT Guna Investindo, PT Marindo Investama, PT Mulindo Investama, and PT Prakindo Investindo.
Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi: Dalam kegiatan usahanya, Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi yang meliputi, antara lain: a. 1,10% dan 1,61% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi. Menurut manajemen, transaksi penjualan dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,39% dan 0,44% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Transactions with related parties: In the normal course of business, the Entity and its Subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including the following: a. 1.10% and 1.61% of the total net sales in 2015 and 2014, respectively, were made to related parties. According to management, the sales transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet date, the receivables from these sales were presented as part of receivable, which presented 0.39% and 0.44% from total assets as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Rincian penjualan kepada pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut:
The details of sales to related parties are as follows:
2015
2014
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik Lain-lain
10.443.548.018
12.572.027.237
917.128.028 289.026.200 140.792.084
1.089.026.543 703.363.487 162.630.900 340.101.537
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. PT UACJ Indal Aluminum PT Maspion Elektronik Others
Jumlah
11.790.494.330
14.867.149.705
Total
67
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
35. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi: (lanjutan)
Transactions with related parties: (continued)
Dalam kegiatan usahanya, Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi yang meliputi, antara lain: (lanjutan)
In the normal course of business, the Entity and its Subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including the following: (continued)
b. 10,45% dan 10,99% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan pembantu masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, merupakan pembelian dari pihak berelasi. Menurut manajemen, transaksi pembelian dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 1,12% dan 4,83% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
b. 10.45% and 10.99% of the total net purchase of raw and indirect materials in 2015 and 2014, respectively, were made to related parties. According to management, the purchase transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet date, the payables from these purchases were presented as part of accounts payable, which presented 1.12% and 4.83% from total liabilities as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Rincian pembelian bahan baku dan bahan pembantu kepada pihak berelasi sebagai berikut:
Details of purchase of raw material and indirect material to related parties are as follows:
2015
2014
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Trisulapack Indonesia Taiwan Concorde PT Maspion Stainless Steel PT UACJ Indal Aluminum Lain-lain
32.423.699.716
10.119.740.348
27.233.623.904 4.985.437.142 1.891.187.085 912.760.632 717.818.315 119.490.086
38.906.066.450 608.446.308 637.402.413 555.585.157 1.001.667.761 5.002.805.780 41.436.150 995.801.110
PT Maspion PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Fung Lam Trading, Co. Ltd Alim Brothers, Pte. Ltd. PT Trisulapack Indonesia Taiwan Concorde PT Maspion Stainless Steel PT UACJ Indal Aluminum Others
Jumlah
68.284.016.880
57.868.951.477
Total
c. Pendapatan bunga atas piutang kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 8.342.026.849 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 30).
c. Interest income from receivables from related parties amounted to Rp 8,342,026,849 and nil in Desember 31, 2015 and 2014, respectively (Note 30).
d. Beban bunga atas utang kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 23.273.261.142 dan Rp 6.639.338.295 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain (Catatan 31).
d. Interest expense on payables to related parties amounted to Rp 23,273,261,142 and Rp 6,639,338,295 in December 31, 2015 and 2014, respectively, recorded as part of other expenses (Note 31).
e. Beban sewa bangunan kepada PT Maspion sebesar Rp 1.942.847.400 dan Rp 1.942.800.666 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 29).
e. Buliding rental expenses to PT Maspion amounted to Rp 1,942,847,400 and Rp 1,942,800,666 in December 31, 2015 and 2014, respectively, recorded as part of general and administrative expenses (Note 29).
f. Beban sewa tanah kepada PT Maspion sebesar Rp 600.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015, dicatat sebagai bagian dari beban pabrikasi (Catatan 28).
f. Land rental expenses to PT Maspion amounted to Rp 600,000,000 in December 31, 2015, recorded as part of general and administrative expenses (Note 28).
g. Pendapatan sewa atas tanah dan bangunan dari PT Cashew Grebe Indonesia sebesar Rp 339.500.000 dan Rp 346.200.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain.
g. Land and building rental income from PT Cashew Grebe Indonesia amounted to Rp 339,500,000 and Rp 346,200,000 in December 31, 2015 and 2014, respectively, recorded as part of other income.
h. Entitas dan Entitas Anak juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkapkan pada catatan 5 dan 21.
h. The Entity and its Subsidiaries entered into non-trade transactions with related parties as described in notes 5 and 21.
68
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. INFORMASI SEGMEN
36. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Entitas dan Entitas Anak dibagi dalam empat divisi industri aluminium, jasa konstruksi, jasa software serta perdagangan umum dan investasi. Divisi - divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Entitas dan Entitas Anak.
For management reporting purposes, the Entity and its Subsidiaries are divided into four divisions - aluminium industry, construction services, software services and general trading and investments. These divisions are the basis reporting for primary segment information of the Entity and its Subsidiaries.
Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari:
The principal activities of these divisions consist of:
Bidang industri - memproduksi dan distribusi barang dari aluminium. Jasa-konstruksi - jasa pembangunan properti khususnya kulit luar gedung, supply dan instalasi.
Manufacturing industry - manufacturing and distributing of aluminium product. Construction services - constructing services, especially for façade design, supply and installation.
Jasa software - penjualan software ERP dan pemeliharaan dan perbaikan.
Software services - sale of ERP software and maintenance and repair.
Perdagangan umum dan investasi, perdagangan barang-barang dari aluminium seperti tangga, tandon air dan aluminium profile serta melakukan investasi jangka panjang pada entitas yang bergerak dalam industri aluminium dan cat.
General trading and investments, trading for aluminium products such as stairs, water tanks and aluminium profiles and long-term investments in companies which are also in aluminium and coating industries.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
These are segment information based on business segment:
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium
Jasa kontruksi/ Construction services
Perdagangan umum dan investasi/ General trading and investments
Jasa software/ Software services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
Hasil Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah penjualan Laba (rugi) usaha
Laba penjualan aset tetap Cadangan penurunan nilai persediaan Beban pajak Pendapatan sewa Pendapatan bunga Beban bunga Laba / rugi kurs mata uang asing, neto Bagian laba bersih entitas anak Lain-lain
Result Sales External sales Inter-segment sales
556.990.413.305
823.197.310.225
4.488.198.636
-
-
1.384.675.922.166
361.473.498.051
-
-
-
(361.473.498.051)
-
918.463.911.356
823.197.310.225
4.488.198.636
-
(361.473.498.051)
1.384.675.922.166
Total sales
Income (loss) from operations
24.079.413.155
44.380.658.211
279.510.393
-
3.536.472.468
72.276.054.227
50.000.000
144.150.000
-
-
-
194.150.000
(303.791.282)
(228.561.876) (376.433.615)
-
-
-
(228.561.876) (680.224.897)
559.010.329
-
-
-
559.010.329
22.420.885.235 (45.046.706.782)
462.963.258 (13.836.912.863)
355.353.319 -
-
11.806.880.894
1.456.098.469
27.058.994
1.355.000
60.890.726.181 (2.667.697.607)
222.547 (2.844.557.832)
12.850.767.256 8.435.107
-
(60.890.726.181) (510.900)
12.850.989.803 (5.504.331.231)
Laba sebelum beban pajak
71.229.709.795
29.716.636.628
13.521.125.069
1.355.000
(57.354.764.613)
57.114.061.878
Manfaat (beban) pajak
(3.401.845.047)
(24.695.919.307)
Laba bersih
67.827.864.748
5.020.717.321
(400.624.359) 13.120.500.710
69
1.355.000
(14.183.029.773) 14.183.029.773
-
(57.354.764.613)
9.056.172.039 (44.700.589.872)
13.291.393.356
(28.498.388.713) 28.615.673.166
Gain on disposal of fixed assets Provision for declining in value of inventories Tax expenses Rental income Interest income Interest expenses Gain / loss on foreign exchage, net Net profit portion of subsidiaries
Others Income before tax Tax benefit (expenses) Net income
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
Business Segment (continued)
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: (lanjutan)
These are segment information based on business segment: (continued)
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium Informasi lainnya Aset Aset segmen
797.439.711.961
Jasa kontruksi/ Construction services
591.557.084.178
Perdagangan umum dan investasi/ General trading and investments
22.154.468.225
Jasa software/ Software services
18.795.000
Investasi pada entitas asosiasi
157.707.691.306
11.774.199
89.526.520.708
-
Total aset yang dikonsolidasi
955.147.403.267
591.568.858.377
111.680.988.933
18.795.000
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
1.240.732.776.829
Other information Assets Segment assets
(157.719.466.504)
89.526.519.708
Investments in associated entity
(328.156.749.039)
1.330.259.296.536
Consolidated total assets
Consolidated segment 1.090.438.393.879 liabilities
(170.437.282.535)
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas segmen yang dikonsolidasi 724.377.094.908 Pengeluaran modal Penyusutan
40.389.334.948 9.457.936.520
532.808.899.300
3.671.159.826
1.914.898.724
(172.333.658.879)
3.030.194.434 3.015.674.528
112.992.903
-
-
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
43.419.529.382 12.586.603.951
Capital expenditure Depreciation
These are segment information based on business segment:
31 December 2014 / December 31, 2014
Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah penjualan
Jasa kontruksi/ Construction services
Jasa sofware/ Software services
Perdagangan umum dan investasi/ General trading and investments
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated Sales
513.297.974.729
420.164.463.526
-
-
-
933.462.438.255
212.618.865.793
-
-
-
(212.618.865.793)
-
External sales Inter-segment sales
725.916.840.522
420.164.463.526
-
-
(212.618.865.793)
933.462.438.255
Total sales
30.956.185.792
Income from operations
2.421.947.868
Loss from sale of investment property
Hasil Laba (rugi) usaha Laba penjualan properti investasi
Result 13.297.665.922
21.243.004.339
-
2.421.947.868
(48.012.000)
-
-
Cadangan penurunan nilai persediaan Beban pajak Pendapatan sewa Lain-lain Pendapatan bunga Beban bunga
(861.583.535)
346.200.000 (2.333.570.526)
1.393.272.710 (16.437.771.353)
873.365.853 (1.035.693.062)
-
91.462 -
Jumlah (dipindahkan)
(13.759.307.474)
(1.397.701.576)
-
(589.007)
(275.173.165)
751.996.159
-
-
(3.536.472.469)
-
-
346.200.000 (3.195.834.530)
(680.469)
70
751.996.159 (275.173.165)
(1.227.914.663) 1.227.914.663 -
1.038.815.362 (16.245.549.751) (15.157.598.057)
Provision for declining in value of inventories Tax expenses Rental income Interest income Interest expenses Gain / loss on Total (total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
Business Segment (continued)
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: (lanjutan)
These are segment information based on business segment: (continued)
31 December 2014 / December 31, 2014
Industri aluminium/ Manufacturing of aluminium
Jasa kontruksi/ Construction services
Jasa sofware/ Software services
Perdagangan umum dan investasi/ General trading and investments
(13.759.307.474)
(1.397.701.576)
-
(589.007)
Jumlah (pindahan)
Eliminasi/ Eliminations -
Konsolidasi/ Consolidated (15.157.598.057)
Total (total c/f)
Laba / rugi kurs mata uang asing, neto Bagian laba bersih entitas asosiasi
20.541.274.659
-
-
18.556.257.658
(20.541.274.659)
18.556.257.658
foreign exchage, net Net profit portion of subsidiaries Others entities
Laba sebelum beban pajak
21.427.104.513
17.581.688.813
-
18.252.261.619
(24.077.747.128)
33.183.307.817
Gain before tax
1.959.012.123
(12.653.065.656)
-
-
(10.694.053.533)
(expenses)
23.386.116.635
4.928.623.157
-
18.252.261.619
Manfaat (Beban) pajak Laba bersih
Informasi lainnya Aset Aset segmen Investasi pada entitas asosiasi Total aset yang dikonsolidasi
1.347.471.407
(2.263.613.950)
-
(255.395.032)
-
(1.171.537.575)
Tax benefit
695.129.097.747
323.110.215.896
16.285.000
-
-
-
695.129.097.747
323.110.215.896
16.285.000
100.521.364.814
(24.077.747.128)
(98.973.630.492)
(122.521.675.255)
897.281.657.710
Consolidated total assets
Consolidated segment 751.439.553.825 liabilities
(122.521.675.255)
-
996.255.288.202
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas segmen yang dikonsolidasi 549.286.992.711 Pengeluaran modal Penyusutan
Net income
Other information Assets Segment assets Investments in associated entity
(98.973.630.492) 1.547.734.322
22.489.254.284
17.483.796.027 8.869.386.436
304.904.889.476
1.914.898.724
1.691.700.013
(106.358.927.098)
12.513.417.706 1.889.510.546
-
-
-
29.997.213.733 10.758.896.982
Capital expenditure Depreciation
Segmen geografis
Geographical segments
Entitas dan Entitas Anak beroperasi di dua wilayah geografis utama, yaitu Jawa Timur dan Jawa Barat.
The Entity and its Subsidiaries operations are located in two principal geographic areas such as East Java and West Java.
Penjualan berdasarkan pasar geografis
Sales by geographical market
Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Entitas dan Entitas Anak berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat produksinya:
The following table shows the distribution of the Entity and its Subsidiaries sales by geographical market, regardless of where the goods were produced:
2015 Lokal Jawa Timur Jawa Barat Ekspor (Jepang,Hongkong, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat dan negara lain di Asia) Jumlah
2014
222.086.810.400 827.685.508.862
200.987.559.833 420.164.463.526
334.903.602.904 1.384.675.922.166
312.310.414.896 933.462.438.255
71
Local East Java West Java Export (Japan, Hongkong Thailand, Singapore, Australia USA and other countries in Asia) Total
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
Business Segment (continued)
ASET DAN TAMBAHAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD BERDASARKAN WILAYAH GEOGRAFIS
ASSETS AND ADDITIONS TO FIXED ASSETS AND INTANGIBLE ASSETS BY GEOGRAPHICAL AREA
Nilai buku aset segmen dan tambahan aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut:
Carrying amount of segment assets and additions to fixed assets and intangible assets by geographical area are :
Nilai buku aset segmen/ Book value of segment assets 2015 Jawa Timur Jawa Barat Jumlah
627.009.449.225 703.249.847.311 1.330.259.296.536
Penambahan aset tetap/ Additions to fixed assets 2015
2014
574.171.441.813 323.110.215.897 897.281.657.710
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
40.389.334.948 3.030.194.434 43.419.529.382 37.
2014
17.483.796.027 12.513.417.706 29.997.213.733
East Java West Java Total
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Entitas adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Entitas mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas menggunakan manajemen risiko.
The main financial risks faced by the Entity are currency risk, interest rate risk, credit risk, and liquidity risk. Entities try to minimize the potential negative impact of risks on using risk management.
1. Risiko mata uang asing Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
1. Foreign currency risk Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign exchange.
Dalam kegiatan usahanya, Entitas menggunakan mata uang asing baik untuk pembayaran maupun penerimaan. Risiko yang timbul terutama disebabkan pembelian yang pembayarannya menggunakan sistem kredit serta pinjaman dari lembaga keuangan untuk investasi maupun modal kerja lainnya.
In the normal course of business, the Entity uses foreign currency for payments and receipts. The risks arise mainly due to the purchase, which its payment using a credit system, as well as loans from financial institutions for investment and other working capital.
Entitas mengusahakan agar ada kesesuaian antara pembayaran dan penerimaan (ekspor) dalam mata uang asing. Sisanya Entitas tidak melakukan lindung nilai khusus karena Entitas menetapkan harga jual domestik juga berdasarkan harga internasional serta perubahannya mengikuti pergerakan nilai tukar, sehingga secara jangka panjang kebijakan ini juga merupakan lindung nilai alami. \ Berikut saldo mata uang asing Entitas terdiri dari:
Entity are looking forward to the compatibility between payments and receipts (exports) in foreign currency. For other transactions,the Entity does not hedge specifically since the domestic selling price is also based on international prices, which the changes following the fluctuation of exchange rates, thus, in the long term this policy is also a natural hedging.
2015 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara
Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha, pihak ketiga
Piutang usaha, pihak berelasi Jumlah aset (dipindahkan)
The foreign currency balances of the Entity consist of: 2014
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
USD AUD EUR
6.649.979 177.469 26.737
91.736.456.167 1.786.078.457 402.921.969
878.270 185.675 -
10.925.675.816 1.897.269.140 -
USD
746.899
10.303.467.843
499.575
6.214.716.234
USD USD AUD SGD EURO NTD
1.423.244 8.673.907 627.028 159.600 -
19.633.650.980 119.656.543.576 6.310.512.042 1.556.289.924 -
1.242.686 6.535.809 412.437 2.850 136.230 55.000
15.459.014.462 81.305.459.213 4.214.377.557 26.852.999 2.061.602.151 21.552.300
USD
149.607
2.063.834.635
121.805
1.515.250.468
253.449.755.593
72
123.641.770.339
Assets Cash and cash equivalents Restricted bank accounts Short-term investments Accounts receivable, third parties
Accounts receivable, related parties Total assets (total c/f)
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37.
1. Risiko mata uang asing (lanjutan)
1. Foreign currency risk (continued) 2014
2015 Mata uang asing/ Foreign currency Jumlah aset (pindahan) Uang muka pembelian
Utang usaha, pihak berelasi
Pinjaman bank jangka pendek Uang muka pelanggan Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas, bersih
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currency
253.449.755.593 USD HKD SGD EUR AUD GBP
1.057.400 11.865 21.147 3.861 667 2.633
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha, pihak ketiga
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
14.586.827.206 21.116.811 206.208.610 58.182.960 6.716.922 53.855.953
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah 123.641.770.339
776.902 36.889 2.220 606 -
268.382.664.056
9.664.658.889 59.158.737 20.918.581 9.164.705 133.395.671.251
USD SGD EUR GBP AUD CAD NZD RMB HKD THB
10.711.773 185.130 84.317 6.526 3.275 2.384 13.100 -
147.768.908.036 1.805.238.487 1.270.629.769 133.463.944 32.963.747 23.717.202 23.315.773 -
5.651.803 82.375 24.559 49.208 23.091 300 3.500 -
70.308.428.698 776.148.628 371.651.953 953.182.418 225.425.059 609.903 5.612.863 -
NTD RMB USD SGD HKD AUD
734.018 759.653 112.405 15.809 7.334 186
306.283.691 1.613.806.217 1.550.628.768 154.160.463 13.053.273 1.872.940
747.022 42.437 2.594.494 18.564 29.865 -
292.728.041 86.275.476 32.275.502.996 174.911.015 47.893.754 -
USD EUR USD SGD
5.863.222 5.661.081 22.800
80.883.152.732 78.094.617.861 222.327.132
7.878.025 446.014 1.968.323 -
98.002.630.599 6.749.646.502 24.485.934.727 -
USD
USD
-
-
-
-
775.339
1.299.278
Total assets (total b/f) Advance payments
Total assets Liabilities Accounts payable, third parties
Accounts payable from related parties
Short term bank borrowings Advance received
9.645.222.343
Current maturity portion of long term bank loans
16.163.013.726
Long term portion of long term bank loans
850.663.468.147
527.356.161.203
Total liabilities
(582.280.804.092)
(393.960.489.952)
Total liabilities, net
Per 31 Desember 2015, apabila USD menguat/melemah sebesar 5% terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak konsolidasi akan turun/naik sebesar Rp 1,9 milliar, hal ini terutama diakibatkan keuntungan/kerugian selisih kurs yang dicatat di laba rugi.
As of December 31, 2015, if the USD had strengthened/weakened by 5% against Rupiah with all other variables held constant, the consolidated profit after tax would decrease/increase by Rp 1.9 billion, arising mainly from foreign exchange gain/loss charged to profit or loss.
2. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga Entitas dan Entitas Anak terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Entitas dan Entitas Anak kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
2. Interest rate risk The Entity and Subsidiaries interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Entity and Subsidiaries to fair value interest rate risk.
73
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37.
2. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 2. Interest rate risk (continued)
Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Entitas dan Entitas Anak berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowing, the Entity and Subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans with floating interest rates.
Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Entitas dijelaskan pada Catatan 4, 5, 6, 18, 19 dan 20.
Information related to interest rate loan to the Entity has explained on Notes 4, 5, 6, 18, 19 and 20.
Liabilitas keuangan terdiri dari:
Financial liabilities consist of:
Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak-pihak berelasi
2015 255.159.822.711
2014 214.465.406.176
59.382.716.921
19.630.772.280
Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans
86.257.605.917 -
46.074.561.402 83.600.000.000
Long term bank loans, net of current maturity portion Payable to related parties
Per 31 Desember 2015, apabila tingkat suku bunga pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang lebih tinggi atau lebih rendah 100 basis poin dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak konsolidasian untuk tahun berjalan akan turun/naik sebesar Rp 180 juta sebagai hasil perubahan beban bunga yang dicatat di laba rugi.
As of December 31, 2015, if interest rates on floating interest rate borrowings had been 100 basis points higher/lower with all other variables held constant, the consolidated profit after tax for the year would have decreased/increased by Rp 180 million as a result of interest expenses changes that charged to profit or loss.
3. Risiko kredit Entitas telah menjalankan kegiatan usaha selama puluhan tahun sehingga Entitas memiliki kebijakan tertentu untuk mengelola utang dan piutang. Dari sisi utang, Entitas mempunyai anggaran penerimaan yang menjamin bahwa Entitas dapat memenuhi semua kewajiban utangnya. Sedangkan dalam piutang, Entitas memiliki kebijakan pemberian utang dengan berbagai pertimbangan, yaitu lamanya hubungan usaha, kredibilitas, pemberian limit utang dan evaluasi umum dari waktu ke waktu.
3. Credit risk The Entity has run the business for decades so that the entity also has a specific policy to manage both payables and receivables. In terms of payables, the Entity has a revenue budget to ensure that the Entity is able to meet all its debt obligations. As for receivables, the Entity also has a policy of granting loans based on several considerations, among which is the length of business relationships, credibility, credit limit and overall evaluation from time to time.
Saldo bank dan piutang terdiri dari: Bank Saldo bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain Pihak ketiga Pihak berelasi
The accounts of bank and receivable consists of: 2014 100.960.541.992
2013 15.759.747.404
14.391.342.843
7.482.046.175
442.399.895.598 4.892.128.888
220.338.161.057 3.969.576.972
1.141.783.939 480.498.149
634.905.694 309.870.848
4. Risiko likuiditas Merupakan tanggung jawab manajemen bahwa Entitas mampu memenuhi kebutuhan pendanaan, baik kebutuhan operasional, liabilitas keuangan maupun pengembangan usaha. Entitas memiliki anggaran perhitungan arus kas setiap tahun, dan melakukan evaluasi setiap saat bila ada perubahan. Selain itu, sebagai bagian dari sebuah kelompok usaha yang besar, Entitas mendapat dukungan, disamping adanya komitmen dari para pemegang saham untuk masalah likuiditas.
74
Bank Restricted bank accounts Account receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties
4. Liquidity risk It is the responsibility of management that the Entity is able to meet funding needs, in term of operational needs, financial obligations and business development. The Entity has a budget calculations of cash flows every year, and conduct evaluations at any time when there are changes. In addition, as part of a large business group, the Entity always supports, in addition to the commitments, from the shareholders to its liquidity problems.
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37.
4. Risiko likuiditas (lanjutan)
4. Liquidity risk (continued)
Liabilitas keuangan terdiri dari:
Financial liabilities consist of: Jumlah tercatat/ Carrying amount
Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar Utang lancar lain Utang pihak berelasi Uang muka pelanggan Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah
2015 Arus kas kontraktual/ Kurang dari 1 tahun/ Contractual cash flow Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
86.257.605.917
86.257.605.917
-
86.257.605.917
Liability Accounts payable Third parties Related parties Accrued expenses Other current payable Payable to related parties Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Long term bank loans, net of current maturity portion
1.029.002.623.328
1.029.002.623.328
854.795.189.019
174.207.434.309
Total
228.724.923.988 12.062.854.157 64.694.642.883 1.116.466.711 321.603.590.040
228.724.923.988 12.062.854.157 64.694.642.883 1.116.466.711 321.603.590.040
220.414.101.202 11.515.601.556 64.694.642.883 1.116.466.711 242.511.837.035
8.310.822.786 547.252.601 79.091.753.005
255.159.822.711
255.159.822.711
255.159.822.711
-
59.382.716.921
59.382.716.921
59.382.716.921
-
Jumlah tercatat/ Carrying amount Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan lancar lainnya Utang pihak yang berelasi Uang muka pelanggan
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
2014 Arus kas kontraktual/ Kurang dari 1 tahun/ Contractual cash flow Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
112.577.677.004 36.298.424.203 42.107.349.674
112.577.677.004 36.298.424.203 42.107.349.674
88.806.301.240 35.696.857.316 42.107.349.674
23.771.375.764 601.566.887 -
2.108.169.540
2.108.169.540
2.108.169.540
-
83.600.000.000 166.823.987.255
83.600.000.000 166.823.987.255
83.600.000.000 123.423.975.369
43.400.011.886
Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
214.465.406.176
214.465.406.176
214.465.406.176
-
19.630.772.280
19.630.772.280
19.630.772.280
-
46.074.561.402
46.074.561.402
-
46.074.561.402
Liability Accounts payable Third parties Related parties Accrued expenses Other financial current liabilities Payable to related parties Advance received Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans Long term bank loans, net of current maturity portion
Jumlah
723.686.347.534
723.686.347.534
609.838.831.595
113.847.515.939
Total
38. PENGELOLAAN MODAL
38.
CAPITAL MAINTENANCE
Tujuan utama pengelolaan modal Entitas adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Entity capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize return to shareholder.
Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh Entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Selain itu, Entitas juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut masih dipertimbangkan oleh Entitas.
The Entity is required under their respective loan agreements to maintain the level of exiting share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant Entities as of December 31, 2015 and 2014. In addition, The Entity is also required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities to allocate and maintain a non distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements still under consideration by the Entity.
75
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
38. PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
38.
CAPITAL MAINTENANCE (continued)
Entitas mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Entitas dapat menyesuaikan pembayaran deviden kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Entity manage theirs capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain of or adjust the capital structure, the Entity may adjust the divident payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2015 and 2014.
Entitas mengawasi modal menggunakan rasio pengungkit, dengan membagi jumlah pinjaman berdampak bunga dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Entitas adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari entitas terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Termasuk dalam total pinjaman berdampak bunga adalah pinjaman bank jangka pendek, bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan utang pihak berelasi.
The Entity monitor its capital using gearing ratios, by dividing interest bearing loan to total equity attributable to equity holders of parent entity. The Entity's policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratio of the leading entities in Indonesia in order to secure access to finance at reasonable cost. Including in interest bearing loan are short-term bank borrowings, current maturity portion of long-term loans, long-term loans net of current maturity portion, and payable to related parties.
Rasio pengungkit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:
2015
2014
Pinjaman bank jangka pendek Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak-pihak berelasi
255.159.822.711
214.465.406.176
59.382.716.921
19.630.772.280
Short term bank borrowings Current maturity portion of long-term bank loans
86.257.605.917 0
46.074.561.402 83.600.000.000
Long term bank loans, net of current maturity portion Payable to related parties
Jumlah pinjaman yang berdampak bunga Jumlah ekuitas Rasio pengungkit
400.800.145.549 239.820.902.657 1,67
363.770.739.858 121.742.186.500 2,99
Total interest bearing loans Total equity Gearing ratio
39. IKATAN
39. COMMITMENTS
a. Berdasarkan perjanjian pinjam pakai antara Entitas dengan PT Maspion (pihak berelasi) seperti tercantum dalam akta No.127 tanggal 8 Agustus 1994 dari notaris Ny. Lilia Devi Indrawati, SH., yang telah diratifikasi dengan akta notaris No. 12 tanggal 27 September 1994 dari notaris yang sama, Entitas telah menyewakan tanah Hak Guna Bangunan No. 6 seluas 27.260 m2 terletak di Maspion Unit I, Gedangan - Sidoarjo senilai Rp 54.520.000 kepada PT Maspion (pihak yang berelasi) selama 40 tahun. Sebagai imbalan tambahannya Entitas berhak untuk menggunakan sebagian tanah milik PT Maspion, beserta fasilitas umum termasuk akses jalan dan lampu untuk kepentingan operasi Entitas (Catatan 36).
a. Based on the lease agreement between the Entity and PT Maspion (related party) as stated in notarial deed No. 127, dated August 8, 1994, of Mrs. Lilia Devi Indrawati, SH., and further ratified by notarial deed No.12 dated on September 27, 1994 of the same notary, the Entity leased its land with HGB No. 6 covering an area of 27,260 m2 located at Maspion Unit I, Gedangan-Sidoarjo for a value of Rp 54,520,000 to PT Maspion (related party) for a period of 40 years. As additional compensation, the Entity is entitled to use part of the land owned by PT Maspion, as well as the public facilities including the access road and lighting for use in Entity's operations (Note 36).
b. Sejak tahun 1994 berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanah seperti tercantum dalam akta dari notaris Soetjipto, S.H., No.154, 155 dan 156 tanggal 22 Agustus 1994, Entitas menyewa tanah milik PT Maspion (pihak berelasi) seluas 13.760 m2 dengan jangka waktu 30 tahun dengan beban sewa sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Tanah dengan SHM No.11, 12 dan 13 tersebut terletak di Desa Sawotratap, Gedangan - Sidoarjo dan digunakan untuk operasi Entitas (Catatan 36).
b. Since 1994, Entity entered into a land lease agreement with a related party as stated in notarial deed No.154, 155 and 156, dated on August 22,1994 of Soetjipto, S.H., Entity leased the land from PT Maspion with an area of 13,760 m2 for a period of 30 years and with a value of Rp 100,000,000 annually. The land is located at Desa Sawotratap under SHM No.11, 12 and 13 and is used for the operations of Entity (Note 36).
76
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
39. IKATAN (lanjutan)
39. COMMITMENTS (continued)
c. Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi No 37 tertanggal 9 Oktober 2013, PT Indalex (Entitas Anak) memperoleh fasilitas bank garansi dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Perjanjian tersebut terakhir diperpanjang dan diperbaharui dengan Perjanjian No 88 tertanggal 15 Juni 2015 dengan plafond sebesar Rp 120.000.000.000 dan jatuh tempo pada 9 Oktober 2017. Fasilitas ini dijamin dengan cash collateral sebesar 10% dari bank garansi. 40. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
c. Based on Bank Guaratee Facility Agreement No. 37 dated October 9, 2013, PT Indalex (Subsidiary) obtained facility of Bank Guarantee from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. This agreement has been extended and renewed with Agreement No. 88 dated June 15, 2015 with plafond amounted to Rp 120,000,000,000 and will be due on October 9, 2017. This facility is secured by cash collateral amounted to 10% of bank guarantee. 40. NON-CONTROLLING INTEREST
Penyertaan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar 0,01% atau masingmasing sebesar Rp 1.946.706 dan Rp 1.819.679, tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 karena jumlahnya tidak material. 41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
The interest of non-controlling shareholders in Subsidiary of 0.01% on 31 December 2015 and 2014 or amounted to Rp 1,946,706 and Rp 1,819,679 are not recognized in the consolidated financial statement as of December 31, 2015 and 2014, respectively, due to the immateriality of these amount. 41. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Penerapan PSAK No.24 (revisi 2013), "Imbalan Kerja"
Implementation of PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”
Laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali untuk memenuhi ketentuan PSAK No. 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja” (catatan 2s).
The consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and December 31, 2013 and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for period ended December 31, 2014 have been restated in conformity with the requirement under PSAK No. 24 (revised 2013), “Employee Benefits” (note 2s).
Ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sebelum dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut:
The summary of the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014, before and after restatement due to above matters are:
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Penyesuaian Dilaporkan penyajian kembali/ sebelumnya/ Restatement Disajikan kembali/ As previously reported adjustments As restated ASET Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan LIABILITAS Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
98.973.630.492 6.799.950.655
(7.824.300.513) 4.206.388.253
26.429.233.925
20.482.005.126
91.149.329.979 11.006.338.908
ASSETS Investments in associated entity Deferred tax assets
46.911.239.051
LIABILITIES Estimated liabilities for employees benefits
EKUITAS Saldo laba, awal tahun Pembagian dividen Laba periode berjalan
21.844.216.590 (2.534.400.000) 22.058.700.759
(17.142.295.108) (6.957.622.277)
4.701.921.482 (2.534.400.000) 15.101.078.482
Saldo laba, akhir tahun
41.368.517.349
(24.099.917.385)
17.268.599.964
77
EQUITY Retained earnings, beginning of the year Distribution of dividend Profit for the period Retained earnings, end of the year
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
41. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Penerapan PSAK No.24 (revisi 2013), "Imbalan Kerja" (lanjutan)
Implementation of PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” (continued)
Ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sebelum dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The summary of the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014, before and after restatement due to above matters are: (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 / For the year ended December 31, 2014 Penyesuaian Dilaporkan penyajian kembali/ sebelumnya/ Restatement Disajikan kembali/ As previously reported adjustments As restated Beban umum dan administrasi Manfaat pajak tangguhan
62.490.405.860 1.959.012.123
(452.393.769) (73.777.943)
62.038.012.091 1.885.234.180
Laba periode berjalan Penghasilan komprehensif lain Jumlah penghasilan (rugi) komprehensif periode berjalan
22.058.700.759 -
356.775.583 (7.314.397.860)
22.415.476.342 (7.314.397.860)
22.058.700.759
(6.957.622.277)
15.101.078.482
General and administrative expenses Deferred tax benefit Profit for the period Other comprehensive income Total comprehensive income (loss) for the period
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Penyesuaian Dilaporkan penyajian kembali/ sebelumnya/ Restatement Disajikan kembali/ As previously reported adjustments As restated ASET Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan
85.487.121.671 4.840.938.533
(7.040.945.610) 2.350.395.414
78.446.176.061 7.191.333.947
ASSETS Investments in associated entity Deferred tax assets
LIABILITAS Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
21.644.692.662
12.451.744.912
34.096.437.574
LIABILITIES Estimated liabilities for employees benefits
EKUITAS Saldo laba
21.844.216.590
(17.142.295.108)
4.701.921.482
EQUITY Retained earnings
78
Halaman ini sengaja dikosongkan (This page is intentionally left blank)