ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2013
01
02
Company Profile
04
Company History Sejarah Perusahaan
06
Vision and Mission VIsi dan Misi
03
Corporate Governance
44 51
09
The Implementation of Good Corporate Governance Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Milestones Jejak Langkah
10
The Structure Corporate Governance Struktur Tata Kelola perusahaan
52
Awards Penghargaan
12
The General Meeting of Shareholders (GMOS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
52
Ratio & Financial Highlights Ikhtisar Keuangan & Rasio
14
Board of Commissioners Dewan Komisaris
53
Board of Commissioner’s Report Laporan Dewan Komisaris
16
Board of Directors Dewan Direksi
55
Board of Commissioners Dewan Komisaris
18
Committees Komite
59
Board of Director’s Report Laporan Dewan Direksi
20
The Audit Committee Komite Audit
59
Board of Directors Dewan Direksi
24
Risk Management Committee Komite Manajemen Resiko
62
Remuneration and Nomination Committee Komite Remunerasi dan Nominasi
63
Internal Audit Internal Audit
64
External Auditor Eksternal Auditor
66
Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan
67
Management Report and Analysis
28
Financial Analysis Analisa Keuangan
30
Financial Growth Indicator Indikator Pertumbuhan Keuangan Pokok Total Asset and Shareholders Equity Total Aset dan Ekuitas
36
37
Total Sales and Net Profit Jumlah Penjualan dan Laba Bersih
36
Chart of Sales Based on Market Segmentation Bagan Penjualan Berdasarkan Segmentasi Pasar
38
Information 2013 Informasi 2013 Company Major Activity Kegiatan Utama Perusahaan
39 40
Stock Price Movement Pergerakan Saham
41
41
Professional Advisors, Banks & Corporate Secretary Penasehat Profesional, Bank & Sekretaris Perusahaan
Destination Country of Export Negara Tujuan Ekspor
42
The Internal Control System Sistem Pengendalian Internal
70
Risk Management Manajemen Risiko
71
Company’s Code of Ethics and Culture Kode Etik dan Budaya Perusahaan
72
Whistle Blowing System Whistle Blowing System
73
Information Access Akses Informasi
73
04
05
06
Company Data
76
Company Outline Profil Perusahaan
78
Stock and Shareholders Saham dan Kepemilikan
79
Audit Committee Komite Audit
80
Human Resource Development Perkembangan Sumber Daya Manusia
82
Organization Structure Struktur Organisasi
83
Corporate Social Responsibility
84
Responsibility to the Environment Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
88
Work Safety Keselamatan Kerja
90
Policy of Quality Kebijakan Mutu
93
Financial Reports
96
Directors’ Statement Regarding The Responsibility for Financial Statements Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Financial Reports Laporan Keuangan
Additional Information Responsibility and Statement of The Commissioners and Directors Tanggung Jawab dan Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
98
101
Table of Content Daftar Isi
01. Company Profile Profil Perusahaan
Company History Sejarah Perusahaan The Company started out as CV Surya, which sells building materials and supplies, particularly sanitary products. In 1968, CV Surya became the sales agent of TOTO Ltd., a Japan based worldrenowned sanitary manufacturer.
Perusahaan mengawali usahanya sebagai CV Surya, yang bergerak di bidang penjualan material bangunan, terutama produk saniter. Di tahun 1968, Perusahaan ini kemudian menjadi agen penjualan resmi TOTO Ltd. Jepang, sebuah merek produk saniter ternama di dunia.
A Joint Venture with TOTO Ltd Japan
Joint Venture dengan TOTO Ltd Jepang
A very important milestone was reached in July 1977, when the joint venture between CV Surya and TOTO Ltd. Japan was established. CV Surya then changed its name to PT Surya Toto Indonesia (STI). It was an outstanding achievement for an Indonesian company, for it was the first overseas venture that TOTO Ltd. Japan established since World War II.
Perusahaan mencapai tonggak sejarah penting saat menjalin sebuah usaha bersama (joint venture) dengan TOTO Ltd. Jepang pada Juli 1977. CV Surya kemudian berubah nama menjadi PT Surya Toto Indonesia (STI). Usaha bersama ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi sebuah perusahaan Indonesia, mengingat joint venture ini adalah joint venture pertama di luar Jepang yang dijalin oleh TOTO Ltd. sejak Perang Dunia Kedua.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
07
This joint venture proved how TOTO Ltd. Japan put a great trust in the Company and acknowledged Indonesia’s promising potency of abundant natural resources, skillful human resources and relatively lower energy cost. Our first sanitary factory was then built and began operation in 1978 with 65 staff.
Joint venture ini menunjukkan kepercayaan yang besar pada Perusahaan, juga pengakuan atas potensi Indonesia yang menjanjikan dalam hal sumber daya alam yang berlimpah, tenaga kerja yang terampil, dan biaya energi yang relatif lebih rendah. Pabrik produk saniter pertama kami kemudian dibangun dan mulai beroperasi pada tahun 1978, dengan 65 tenaga kerja.
In 1980, the Company began exporting its worldclass sanitary products. Its excellent products and service brought the Company to achieve an acknowledgement certificate from the Singapore Institute of Standard and Industrial Research (SISIR) in 1981.
Di tahun 1980, Perusahaan mulai mengekspor hasil produk saniternya ke mancanegara. Dengan produk dan layanan berstandar internasional, Perusahaan berhasil meraih sertifikat pengakuan dari Singapore Institute of Standard and Industrial Research (SISIR) pada tahun 1981.
As the Company grew, a fitting manufacturing factory was built in 1985 to complement its sanitary products. This new factory then continued to be improved with advanced features, including casting and plastic injection machinery.
Seiring berkembangnya Perusahaan, sebuah pabrik peralatan saniter (fitting) kemudian dibangun pada tahun 1985 untuk menunjang usaha produk saniter. Pabrik ini juga terus dikembangkan dengan berbagai fasilitas penyempurnaan, termasuk mesin pengecor kuningan dan mesin injeksi plastik.
08
Annual Report 2013
IPO
IPO
The Company had its Initial Public Offering (IPO) in 1990 and got listed on Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The raised fund was used to construct another sanitary factory in Cikupa, Tangerang, which commenced production in 1992.
Perusahaan mengadakan Initial Public Offering (IPO) pada 1990 dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan memanfaatkan dana yang terhimpun, dibangunlah sebuah pabrik saniter lagi di Cikupa, Tangerang, yang mulai berproduksi di tahun 1992.
In 2006, the Company conducted a business merger with its subsidiary, PT Surya Pertiwi Paramitra, in a strategic action to expand its market to kitchen system and related household product segment.
Di tahun 2006, Perusahaan melakukan penggabungan usaha (merger) dengan anak perusahaannya, PT Surya Pertiwi Paramitra, yang sekaligus merupakan langkah strategis untuk memperluas pasarnya ke segmen peralatan sistem dapur dan produk rumah tangga yang terkait lainnya.
Recent Development and Recognitions
Perkembangan dan Pengakuan Mutu
In order to meet the growing market demand, the Company began constructing the eighth sanitary factory in Cikupa, Tangerang in 2013, as well as increasing the production capacity of its kitchen system factory in Pasar Kemis, Tangerang. This effort will boost Company’s production capacity with additional 480,000 sanitary products and 110,000 M3 of kitchen system. The expansion projects are expected to be completed and to begin its production in the second semester of 2014.
Demi memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat, Perusahaan mulai membangun pabrik saniternya yang kedelapan di Cikupa, Tangerang, pada tahun 2013. Di tahun yang sama, dilakukan juga peningkatan kapasitas pabrik perangkat dapur yang berlokasi di Pasar Kemis, Tangerang. Dengan demikian, kapasitas produksi Perusahaan akanmeningkat dengan tambahan 480.000 produk saniter dan 110.000 M3 peralatan sistem dapur. Proyek perluasan ini diharapkan akan selesai dan mulai berproduksi pada semester kedua tahun 2014.
Several international recognitions have been rewarded as the Company continues to improve its excellent and professional business, namely Japan Industrial Standard certificate (1994), ISO 9002 (1999), ISO 9001 (2002) and ISO 14001 (2005).
Komitmen Perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas dan profesionalitas usahanya juga telah menghasilkan berbagai pengakuan internasional, termasuk sertifikat Japan Industrial Standard (1994), ISO 9002 (1999), ISO 9001 (2002), dan ISO 14001 (2005).
Its high performance and innovative designs with eco-friendly technology have made TOTO one of the most preferred brands for houses and commercial buildings such as offices, hotels, apartments and malls around the world.
Produk berkinerja tinggi dengan desain yang inovatif dan berteknologi ramah lingkungan menjadikan TOTO sebagai salah satu merek yang paling disukai di seluruh dunia untuk berbagai penggunaan di rumah maupun bangunan komersil, seperti kantor, hotel, apartemen, dan pusat perbelanjaan.
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
Vision, Mission and Value Visi, Misi dan Nilai
Vision
Visi
To be a leading Company that contributes to the development of the society.
Menjadi perusahaan terkemuka yang dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan masyarakat.
Mission
Misi
• To create useful high quality products • To give a premium service for the satisfaction of our Customers • To love our work sincerely • To respect individuals and promote teamwork • To protect the world environment through the saving of natural resources and energy
• Mempersembahkan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi • Memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan • Mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati • Menghargai individu dan membina kerjasama • Melestarikan lingkungan melalui penghematan penggunaan sumber daya alam dan energi
Value
Nilai
• Economic - Water Saving • High Quality • Environmentally Friendly
• Produk Ekonomis - Hemat Air • Produk Berkualitas Tinggi • Ramah Lingkungan
09
Milestones Jejak Langkah
1994 Received Japanese Industrial Standard (JIS) Certification
1977
Menerima Sertifikat Japanese Industrial Standard (JIS)
Established at July 11th, 1977 (Certificate of Notary Kartini Mulyadi, SH. No. 88, Jakarta)
Berdiri berdasarkan akta notaris Kartini Mulyadi, SH. No. 88 di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1977)
2002 Received ISO 9001, Quality Management Systems Certification
Mendapatkan Sertifikat ISO 9001, Sistem Manajemen Mutu
1990 Listed in the Jakarta Stock Exchange
Tercatat di Bursa Efek Jakarta
1981 Received Singapore Institute of Standard and Industrial Research Certification
Mendapatkan Sertifikat Mutu dari Singapore Institute of Standard and Industrial Research (SISIR)
1999 Received ISO 9002, Quality Management Systems Certification
Mendapatkan Sertifikat ISO 9002, Sistem Manajemen Mutu
2012 Corporate action stock split has been done in August 2012, the nominal value of the shares Rp1,000.- to Rp100,- per share.
2005 Received ISO 14001, Environmental Management Systems Certification
Mendapatkan Sertifikat ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan
2008 30th anniversary celebration at November 10th, 2008
Aksi korporasi stok split dilaksanakan Agustus, nilai nominal saham dari Rp1.000,- menjadi Rp100,per saham.
Merayakan ulang tahun ke-30 pada 10 November 2008
2006 Merger with subsidiary PT Surya Pertiwi Paramita
Melakukan penggabungan usaha dengan anak perusahaan PT Surya Pertiwi Paramita
2010 Expand the 7th sanitary factory in Cikupa started in September 2010, to increase production capacity as 480,000 pieces per year
Perluasan pabrik saniter 7 di Cikupa dimulai September 2010, menambah kapasitas produksi sebanyak 480.000 buah per tahun.
2013 35th anniversary celebration at November 20th, 2013
Merayakan ulang tahun ke-35 pada 20 November 2013. Expand the 8th Sanitary factory in Cikupa started in July 2013, to increase production capacity as 480,000 pieces in a year
Perluasan Pabrik Saniter ke-8 di Cikupa dimulai Juli 2013, menambah kapasitas produksi sebanyak 480.000 buah per tahun.
2013
12
Awards Penghargaan
Receiving award upon Company’s performance in Sanitary Ware category within a period of 2013-2014 Menerima penghargaan atas kinerja perusahaan dalam kategori Saniter periode tahun 2013-2014
As a manufacturing company, PT Surya Toto Indonesia Tbk has achieved awards in various fields, among others as follows: • Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2005-2013 • Indonesia’s Most Admired Companies Award (IMAC Award) 2006-2009 • Top Brand Award 2005-2007 • Award In Application of Work Safety and Health Management System (SMK3) • Award On Company’s Work Performance In Environment Management • Trophy I (Gold) and Trophy of Best Presenter In The 27th Quality Convention Activity of Tangerang Regency • Zero K3 Award at Banten Province level of 2011 • Zero Accident Award at National Level of 2011 • Architect’s Choice Award (Sanitary Ware) 2014 • Architect’s Choice Award (Faucets, Taps & Showerheads) 2014
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Sebagai salah satu perusahaan manufaktur, PT Surya Toto Indonesia Tbk berhasil memperoleh banyak penghargaan diberbagai bidang diantaranya ialah: • Indonesian Customer Satisfication Award (ICSA) 2005-2013 • Indonesia’s Most Admired Companies Award (IMAC Award) 2006-2009 • Top Brand Award 2005-2007 • Penghargaan Dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). • Penghargaan Atas Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup • TrophyI (Gold) dan Trophy Presenter Terbaik Dalam Kegiatan Konvensi Mutu ke-27 Kabupaten Tangerang • Penghargaan K3 nihil tingkat Propinsi Banten Tahun 2011 • Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) Pada Tingkat Nasional Tahun 2011 • Architect’s Choice Award (Sanitary Ware) 2014 • Architect’s Choice Award (Faucets, Taps & Showerheads) 2014
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
13
Receiving Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2013, in November 20th, 2013 Menerima penghargaan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2013, pada 20 November 2013
Administrative Sanction
Sanksi Administratif
During financial year 2013, PT Surya TOTO Indonesia Tbk never received any administrative sanctions whatsoever subject to the Company, members of Board of Commissioners and Board of Directors, either by the capital market authority or other authorities.
Selama tahun buku 2013, PT Surya TOTO Indonesia Tbk tidak pernah mendapatkan sanksi administratif apapun yang dikenakan kepada Perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, baik oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.
14
Ratio & Financial Highlights Ikhtisar Keuangan dan Ratio in million IDR dalam jutaan IDR
Year
Tahun Sales
Penjualan Gross Profit
Laba Kotor
Operating Profit
Laba Usaha EBITDA
EBITDA Net Profit/(Loss)
Laba Bersih/(Rugi) Issued Total Share (.000)
Jumlah Saham Beredar (.000) Net Profit/(Loss) per Share (IDR)
Laba Bersih/(Rugi) per Saham (IDR) Net Operating Capital
Modal Kerja Bersih Total Assets
Jumlah Aset Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Total Shareholders Equity
Jumlah Ekuitas
* Reclassification of accounts Reklasifikasi akun ** Presentation after stock split Penyajian setelah stok split)
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
2013
2012
2011
2010
2009
1.711.307
1.576.763
1.341.927
1.121. 499
980.327
487.329
479.069
396.992
347.272
285.917*
332.816
342.972
299.798
258.885
202.927*
395.680
405.729
351.347
321.824
316.857
236.558
235.946
218.124
193.798
182.821
495.360
495.360
49.536
49.536
49.536
478
476**
440**
3.912
3.691
593.304
518.038
392.477
363.167*
305.400*
1.746.178
1.522.664
1.339.570
1.091.583
1.021.921*
710.527
624.499
579.029
460.601
482.219
1.035.650
898.165
760.541
630.982
530.702*
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
15
Year
Tahun Profit/Total Assets (ROA) (%)
Laba/Total Aset (ROA) (%)
Profit/Shareholders Equity (ROE) (%)
Laba/Ekuitas (ROE) (%) Current Ratio (%)
Rasio Lancar (%)
Liabilities/Shareholders Equity (DtE) (%)
Liabilitas/Ekuitas (DtE) %) Liabilities/Total Assets (%)
Liabilitas/Total Aset (%) Gross Margin (%)
Margin Kotor (%) Operating Margin (%)
Margin Usaha (%) Net Margin (%)
Margin Bersih (%)
* Reclassification of accounts Reklasifikasi akun
2013
2012
2011
2010
2009
13,55
15,50
16,28
17,75
18,09
22,84
26,27
28,68
30,71
34,58
219,50
215,44
188,27
202,79*
206,31
68,61
69,53
76,13
73,00
90,86*
40,69
41,01
43,22
42,20
47,60*
28,48
30,38
29,58
30,96
29,17*
19,45
21,75
22,34
23,08
20,70*
13,82
14,96
16,25
17,28
18,65
16
Board of Commissioners’ Report Laporan Dewan Komisaris
Dear Shareholders,
Para Pemegang Saham yang terhormat,
In this occasion, I would like to extend our deepest gratitude to the Board of Director, Management, and all our employees for their dedication and hard work throughout 2013.
Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dewan Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan Perusahaan atas dedikasi dan kerja kerasnya selama tahun 2013.
In 2013, The world economy has not fully recovered yet especially in Europe, Indonesia’s economy growth of 5.8% this year, is lower than 6.2% last year; Domestic & Foreign Direct Investments of Rp398.6 Trillion is a 27.3% increased compared to 2012. Domestic economic growth is still the major contributing factor to the whole Indonesian economic growth.
Di tahun 2013, situasi ekonomi dunia masih belum membaik khususnya di Eropa; pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,8%, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 6,2%; Investasi Domestik dan Luar Negeri mencapai Rp398,6 Triliun, naik 27,3% dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan pasar domestik masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.
2013 marked the 35th years of the company’s manufacturing operation, it also marked a milestone of leadership changed from the first generation founder to the 2nd generation, Mr. Hanafi Atmadiredja has been elected President Director of the company, and Mr. Mardjoeki Atmadiredja became the President Commissioner of the company starting from 10th June 2013. We trust the new President Director can continue the growth of the company into the future.
Tahun 2013 menandai genap 35 tahun Perusahaan beroperasi, juga ditandai dengan pergantian kepemimpinan dari generasi pertama sebagai pendiri Perusahaan kepada generasi kedua; yaitu Bapak Hanafi Atmadiredja terpilih sebagai Presiden Direktur Perusahaan dan Bapak Mardjoeki Atmadiredja menjadi Presiden Komisaris Perusahaan mulai tanggal 10 Juni 2013. Kami yakin bahwa Presiden Direktur yang baru akan dapat melanjutkan pertumbuhan Perusahaan di masa yang akan datang.
Financial results of the company in 2013 compared to 2012: Total sales has increased by 8.5%; operating profit decreased 3.4% and net profit increased 0.3%. The decrease in profit are mainly due to exceptional increase of minimum wage of 43.87% and unfavorable IDR exchange rate and rising energy cost.
Hasil laporan keuangan Perusahaan tahun 2013 dibandingkan tahun 2012: Total penjualan meningkat 8,5%; laba usaha turun 3,4% dan laba bersih meningkat 0,3%. Turunnya laba usaha disebabkan oleh naiknya Upah Minimum Propinsi sebesar 43,87% dan melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah serta naiknya biaya energi.
In 2014, the Indonesian economy is still estimated to grow by 5.5-5.9%; Domestic & Foreign direct investments are still growing; But, due to the higher interest rate, rising construction cost, the property sector will get a lot of pressure. this year is The Election Year, we hope a good President will be elected to bring Indonesia to a better future.
Di tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5,5-5,9%; Investasi Domestik dan Luar Negeri terus tumbuh; tetapi dengan naiknya suku bunga, meningkatnya biaya konstruksi, sektor properti akan mendapat tekanan. Tahun ini adalah tahun Pemilihan Umum, kami berharap Presiden baru yang terpilih dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
The Board of Commissioners and the audit committee are constantly monitoring and evaluate the performance of the Board of Directors, to ensure that all information presented by the Board of Directors is fair and accurate, as an assurance of the implementation of the principle of transparency, In our opinion, the company has been run inline with the GCG practices, covering financial accountability, risk management, stakeholders interest and other matters.
Dewan Komisaris dan Komite Audit secara konsisten memonitor dan mengevaluasi kinerja dari Dewan Direksi, untuk memastikan bahwa seluruh informasi yang disajikan oleh Dewan Direksi adalah benar dan akurat, demi menjamin asas transparansi. Menurut pendapat kami Perusahaan telah berjalan sesuai dengan GCG (Good Corporate Governance) yang meliputi akuntabilitas Perusahaan, manajemen resiko, kepentingan stakeholder, dan lain-lain.
The company is aware of the importance of CSR (Corporate Social Responsibility) activities. Total spending in 2013 amount to Rp1.21 billions is more than double than that of 2012; We will try our best to find the target of the good organizations that need our help in the coming year and the amount of CSR spending will be increased in line with the earning of the company.
Perusahaan menyadari pentingnya kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). Total dana CSR di tahun 2013 mencapai Rp1,21 miliar, naik lebih dari dua kali dibanding tahun 2012; kami akan berusaha mencari target organisasi-organisasi yang memerlukan dukungan dari kami di tahun mendatang dan jumlah dana CSR akan meningkat seiring dengan naiknya pendapatan Perusahaan.
Finally, I believe that the management will be able to deliver a good result in the year 2014, and I also wish to thank to shareholders and other stakeholders for their continued support, trust and cooperation. I am confident that together we shall continue to build on our present achievements and growth for many years to come.
Akhir kata, saya percaya bahwa manajemen akan mampu memberikan hasil yang baik di tahun 2014, dan saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, kepercayaan dan kerja sama dari para pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan. Saya meyakini bahwa kebersamaan di antara kita dapat terus ditingkatkan demi memacu prestasi dan pertumbuhan dimasa mendatang.
Jakarta, April 2014
Mardjoeki Atmadiredja President Commissioner Presiden Komisaris
17
18
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Mardjoeki Atmadiredja
Hiromichi Tabata
President Commissioner Presiden Komisaris
Vice President Commissioner Wakil Presiden Komisaris
An Indonesian citizen, founder of the Company, start his trading company and became the sole agent of TOTO products in Indonesia since 1968; Served as the President Director of the Company since establishment in 1977, also served as Chairman of the Advisory Board of Indonesia Employers Association at Tangerang. Since June 2013 he was appointed as President Commissioner of the Company.
A Japanese citizen, graduated from Tokyo Institute of Technology, joined TOTO Ltd. since 1978, from 1988 he has been assigned various jobs internationally such as Indonesia, China, USA; Presently he is the Director and General Manager for the international operation of TOTO Ltd. Served as President Commissioner of the Company since 2004 until June 2013. At this time he is appointed as Vice President Commissioner.
Warga Negara Indonesia, pendiri Perusahaan, mengawali usaha dagangnya dengan menjadi agen tunggal produk-produk TOTO di Indonesia sejak tahun 1968. Menduduki posisi sebagai Presiden Direktur Perusahaan sejak Perusahaan berdiri pada tahun 1977, juga menjabat posisi sebagai Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesia wilayah Tangerang. Sejak Juni 2013 beliau menduduki posisi sebagai presiden komisaris perusahaan.
Warga Negara Jepang, lulusan dari Institut Teknologi Tokyo, bergabung dengan TOTO Ltd. sejak tahun 1978. Dari tahun 1988 mendapat tugas dengan jabatan yang bervariasi di beberapa negara di antaranya Indonesia, Cina, serta USA. Saat ini menduduki posisi sebagai Direktur dan General Manager operasional divisi Internasional TOTO Ltd. Menduduki posisi sebagai Presiden Komisaris Perusahaan sejak tahun 2004 hingga Juni 2013. Saat ini beliau menduduki posisi sebagai Wakil Presiden Komisaris
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
19
Umarsono Andy
Gunawan Sumana
Commissioner Komisaris
Independent Commissioner Komisaris Independen
An Indonesian citizen, graduated from California State University USA in 1998. Joined the Company from 1988 up to 1993. Being an entrepreneur since 1993. Joined the Company again, and appointed as Vice President Commissioner in June 2008 until June 2013. At this time he is appointed as Commissioner.
An Indonesian citizen, graduated from Gajah Mada University in 1979. He worked with SGV Utomo, Mulia & Co., Napan Group, PT Purna Bina Indonesia (A Joint Venture Company between Pertamina and Bechtel Inc. USA ); served as Auditor, Finance Controller, Director, and Commissioner, and lecturer at University of Jenderal Sudirman and Atma Jaya University, Jakarta. Appointed as Independent Commissioner of the Company since June 2008.
Warga Negara Indonesia, lulusan dari California State University USA pada tahun 1998. Pernah bergabung dengan PT Surya Toto Indonesia Tbk dari tahun 1988 sampai dengan tahun 1993. Berwiraswasta sejak tahun 1993, dan kembali bergabung dengan Perusahaan, menjabat Wakil Presiden Komisaris PT Surya Toto Indonesia sejak Juni 2008. Sejak Juni 2013, beliau menduduki posisi sebagai komisaris perusahaan.
Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1979. Pernah bekerja pada Kantor Akuntan Publik SGV Utomo, Mulia & Co., Napan Group, PT Purna Bina Indonesia (perusahaan Joint Venture Pertamina dan Bechtel Inc. USA); menduduki posisi sebagai Auditor, Finance Controller, Direktur dan Komisaris, serta dosen pada Universitas Negeri Jenderal Sudirman dan Universitas Atma Jaya Jakarta. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak Juni 2008.
20
Board of Director’s Report Laporan Dewan Direksi Dear Shareholders,
Para Pemegang Saham yang terhormat,
On behalf of the Board of Directors, I would like to present the performance of the company to the shareholders.
Atas nama Direksi, saya akan menyampaikan kinerja perusahaan kepada para pemegang saham.
Overview 2013
Tinjauan 2013
Indonesia ended the year 2013 with a significant downturn in the economy. Indonesia’s economy for 2013 grew by only 5.8%, it’s the first time since 2010 that the growth is below 6%. This trend is expected to continue to the next year as the Indonesian government and Bank of Indonesia continues their monetary tightening policies focusing on economic stability rather than economic growth. A few of the policies which has the highest impact to the economy includes; increasing subsidized fuel price, and raising interest rates.
Indonesia mengakhiri tahun 2013 dengan kecenderungan penurunan yang nyata dalam bidang ekonomi. Ekonomi Indonesia pada tahun 2013 telah tumbuh hanya sebesar 5,8%, pertumbuhan dibawah 6% tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 2010. Kecenderungan ini tampaknya akan berlanjut sampai tahun berikutnya karena pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia melanjutkan kebijakan pengetatan moneternya dengan berfokus pada stabilitas ekonomi daripada pertumbuhan ekonomi. Beberapa kebijakan yang mempunyai dampak paling tinggi terhadap ekonomi meliputi: kenaikan harga bahan bakar bersubsidi dan kenaikan suku bunga.
The Rupiah is trading at the weakest level in 5 years, it has depreciated by more than 26% in 2013. (31/12/2013: USD 1 = Rp12,189, 31/12/2012: USD1 = Rp9,670). Minimum wage in Indonesia, particularly at Banten Province, saw another significant increase this year, it is now at Rp2,530,000 an increase 43.87% compared to 2012. This is the second year in a row with significant increase. Energy costs also saw a significant increase, electricity for industry saw an average increase of 18.09%.
Rupiah diperdagangkan pada tingkat yang paling lemah dalam waktu 5 tahun dan telah turun lebih dari 26% pada tahun 2013. (31/12/2013: USD1 = Rp12.189; 31/12/2012: USD1 = Rp9.670). Upah minimum di Indonesia, khususnya di Propinsi Banten, memperlihatkan kenaikan yang signifikan lagi tahun ini, saat ini sebesar Rp2.530.000, naik 43,87% dibandingkan pada tahun 2012. Ini adalah tahun kedua berturut-turut dengan kenaikan yang signifikan. Biaya energi juga memperlihatkan kenaikan yang signifikan, listrik untuk industri memperlihatkan kenaikan rata-rata sebesar 18,09%.
All these factors spurred an inflation of 8.38%, one of the fastest inflation Indonesia has seen in the last 5 years, causing a wide spread general price increases in almost all sectors. Despite all that, the policies implemented by the government are generally viewed by analysts as positive in increasing the long term macroeconomic stability of Indonesia. This sentiment is echoed by investors both domestic and foreign. Indonesia saw its highest Domestic and Foreign investment amount this year which at Rp398.6 Trillion is a significant increase of 27.3% when compared to the last year.
Semua faktor ini memacu inflasi sebesar 8,38%, salah satu inflasi tercepat di Indonesia yang telah terlihat dalam 5 tahun terakhir, yang menyebabkan kenaikan harga umum yang tersebar luas pada hampir semua sektor. Meskipun semua itu, kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah secara umum dipandang oleh para analis positif dalam meningkatkan stabilitas makroekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Sentimen ini digemakan oleh investor lokal maupun asing. Indonesia memperlihatkan investasi Lokal maupun Luar Negerinya yang tertinggi tahun ini sebesar Rp398,6 Triliun, yang merupakan kenaikan yang signifikan sebesar 27,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
Operational Performance 2013
Kinerja Operasi Tahun 2013
Under the generally unfavourable economy condition, total sales of company in 2013 amounted to Rp1,711 billion an increase of 8.5% compared to 2012. Within that, local sales amounted to Rp1,348 billion an increase of 9% compared to last year and export sales amounted to Rp363 billion an increase of 6.48% compared to last year. Percentage wise local sales now amounted to 78.78% and export sales 21.22% of the sales of the company. Operating profit amounted to Rp333 billion a decrease of 3.0% compared to last year; Net profit after tax amounted to Rp236.5 billion a slight increase of 0.3% compared to last year.
Dibawah kondisi ekonomi yang secara umum tidak menguntungkan, total penjualan perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp1.711 milyar, naik 8,5% dibandingkan tahun 2012. Didalamnya, penjualan lokal sebesar Rp1.348 milyar, naik 9% dibandingkan tahun lalu dan penjualan ekspor sebesar Rp363 milyar, naik 6,48% dibandingkan tahun lalu. Persentase penjualan lokal yang baik yaitu 78,78% dan penjualan ekspor 21,22% dari penjualan perusahaan. Laba operasi sebesar Rp333 milyar, turun 3,0% dibandingkan tahun lalu; Laba bersih setelah pajak sebesar Rp236,5 milyar, naik sedikit sebesar 0,3% dibandingkan tahun lalu.
The profit ratio this year is 13.8% a decrease of 1.14% compared to last year.
Rasio laba tahun ini sebesar dibandingkan dengan tahun lalu.
The decrease in profitability is largely due to the significant hike in minimum wage, compounded by the decline of the Rupiah and the rising energy cost. We are constantly monitoring significant changes in production cost and implementing cost saving measures when needed to ensure that our prices remain competitive, while also ensuring that the interests of the shareholders remain protected.
Menurunnya keuntungan terutama disebabkan oleh kenaikan signifikan pada upah minimum, ditambah dengan turunnya Rupiah dan naiknya biaya energi. Kami selalu memantau perubahan yang signifikan dalam biaya produksi dan melaksanakan langkah-langkah penghematan biaya jika perlu untuk memastikan agar harga kita tetap bersaing, sementara kami juga memastikan agar kepentingan para pemegang saham tetap dilindungi.
Our financial position for the year 2013 remained very strong, there are no increase in loan, our loan of Rp141 billion is only 8.2% of our total sales amount. In light of these situations, The Board of Directors is glad to propose to the shareholders a cash dividend of Rp200.- per share for the fiscal year 2013; an interim dividend Rp100.per share have been declared and paid as of January 15, 2014. The remaining dividend balance of Rp100.- per share will be paid in July 2014. Total dividend of 2013 amounted to Rp99 billion, this represent 41.8% of the net profit of 2013 the same as the previous year.
Posisi keuangan kami untuk tahun 2013 tetap sangat kuat, tidak ada kenaikan dalam pinjaman. Pinjaman kita sebesar Rp141 milyar hanya 8,2% dari jumlah seluruh penjualan kami. Mengingat keadaan-keadaan ini, Direksi dengan gembira mengajukan kepada para pemegang saham, dividen tunai sebesar Rp200,- per saham untuk tahun fiskal 2013; dividen interim sebesar Rp100,- per saham telah diumumkan dan dibayar per 15 Januari 2014. Sisa saldo dividen sebesar Rp100,- per saham akan dibayar pada bulan Juli 2014. Total dividen tahun 2013 sebesar Rp99 milyar, ini menunjukkan 41,8% laba bersih tahun 2013, sama dengan tahun sebelumnya.
Outlook of 2014
Harapan untuk Tahun 2014
For the year 2014, we remain cautiously optimistic about the prospect of Indonesia. This year will see the election of a new president to lead the country as the incumbent president Mr. Susilo Bambang Yudhoyono has seen his maximum of 2 terms in office. New governmental change usually brings about volatility in the form of new policies and rate changes and we expect a slight slowdown in sales until the election is over and the new government is in place.
Untuk tahun 2014, kami tetap optimis mengenai prospek Indonesia. Tahun ini kita akan melihat pemilihan presiden yang baru untuk memimpin negara karena presiden yang sekarang menjabat, Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono telah memegang maksimum 2 masa jabatannya. Perubahan pemerintahan yang baru biasanya menimbulkan perubahan dalam bentuk kebijakan baru dan perubahan tarip dan kami memperkirakan sedikit perlambatan dalam penjualan sampai pemilihan selesai dan pemerintah yang baru menjabat.
13,8%,
turun
1,14%
21
22
Most financial analyst including the World Bank has cut its estimate for Indonesia’s GDP growth to 5.9% which is below previous estimates of 6+%, Although Indonesia’s own central bank is still optimistic in targeting a 6.2% growth of Indonesia next year. Despite the lowering estimate, the growth rate of Indonesia last year at 5.8% is still one of the best economies globally and it is set to grow even further this year. Fundamental at supporting this growth is Indonesia’s attractive population profile, which as the 4th most populous nations in the world also has one of the youngest average productive age. Year after year Indonesia has seen a steady growth of middle class consumers with increasing spending power. While policies and actions implemented by the government this year like increasing the interest rate and raising energy prices hurt consumer spending, this is expected to be only a short term drawback as consumer confidence builds up again.
Banyak analis keuangan, termasuk Bank Dunia, telah memotong perkiraan untuk pertumbuhan PDB Indonesia sampai 5,9% yaitu dibawah perkiraan sebelumnya sebesar 6+%, meskipun bank sentral Indonesia sendiri masih optimis dalam mentargetkan pertumbuhan Indonesia tahun mendatang sebesar 6,2%. Meskipun diperkirakan menurun, tingkat pertumbuhan Indonesia tahun lalu sebesar 5,8% masih merupakan salah satu ekonomi terbaik di dunia dan siap tumbuh bahkan lebih lagi tahun ini. Dasar yang mendukung pertumbuhan ini adalah profil penduduk Indonesia yang menarik, karena sebagai negara ke-4 yang paling padat penduduknya di dunia, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan usia produktif rata-rata paling muda. Tahun demi tahun Indonesia telah memperlihatkan pertumbuhan konsumen kelas menengah yang tetap dengan daya beli yang meningkat. Sementara kebijakan dan tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah tahun ini seperti kenaikan suku bunga dan kenaikan harga energi mengganggu belanja konsumen, hal ini diharapkan hanya merupakan hambatan jangka pendek karena kepercayaan konsumen akan bertumbuh kembali.
The Year 2014 remains a big challenge for the company; the uncertainty of the election, rising energy cost and the volatility of the currency remains a worrying factor. However unlike the previous 2 years the minimum wage in the industrial sector has been confirmed to rise only moderately, increasing 11% to 2,808,300 compared to last year. This gives the company a little breathing room in terms of production costs.
Tahun 2014 tetap merupakan tantangan yang besar bagi perusahaan. Ketidakpastian pemilu, kenaikan biaya energi dan perubahan valuta tetap merupakan faktor yang menguatirkan. Namun tidak seperti 2 tahun yang lalu, upah minimum dalam sektor industri telah dikonfirmasikan hanya naik sedang, sebesar 11% menjadi Rp2.808.300 dibandingkan tahun lalu. Ini memberikan perusahaan ruang untuk sedikit bernapas berkenaan dengan ongkos produksi.
Here are some highlights for the early quarter of 2014: Local sales for the 1st quarter of 2014 amounted to Rp367.3 billion, an increase of 9.9% compared to the same period last year; the local demand although hurt slightly by the election and the government’s monetary policies is expected to pick up towards the end of the year. Nevertheless, more intensive promotions and more new products are planned in order to bolster the local sales this year.
Berikut adalah beberapa peristiwa penting untuk kuartal awal tahun 2014: Penjualan lokal untuk kuartal I tahun 2014 sebesar Rp367,3 milyar, naik 9,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu; meskipun sedikit terganggu oleh pemilu dan kebijakan moneter pemerintah, permintaan lokal diharapkan bertambah sampai akhir tahun. Walaupun demikian, promosi yang lebih intensif dan penambahan produk baru direncanakan agar mendukung penjualan lokal tahun ini.
Export sales for the 1st quarter of 2014 amounted to Rp127.5 billion an increase of 52.5% compared the same period in 2013. The weak rupiah is a boon to export sales, after a few years of domestic oriented strategies, we have now shifted slightly to export oriented strategies. The slightly lower growth estimate of Indonesia enables us to distribute more to export and benefit from the exchange rate.
Penjualan ekspor untuk kuartal I tahun 2014 sebesar Rp127,5 milyar, naik 52,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Melemahnya Rupiah merupakan anugerah bagi penjualan ekspor, setelah beberapa tahun dengan strategi berorientasi lokal, sekarang kami telah bergeser sedikit ke strategi berorientasi ekspor. Perkiraan pertumbuhan Indonesia yang sedikit lebih rendah memungkinkan kita mendistribusikan lebih banyak ke ekspor dan mendapat keuntungan dari kurs.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
Total sales for the 1st quarter of 2014 amounted to Rp494.9 billion, an increase of 18.4% compared to the same period in 2013. With the current condition, we are still optimistic that we will continue to be able to deliver good results in 2014.
Total penjualan untuk kuartal I tahun 2014 berjumlah Rp494,9 milyar, naik 18,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013. Dengan kondisi sekarang, kami masih optimis bahwa kami akan terus mampu memberikan hasil yang baik pada tahun 2014.
Growth Strategy 2014
Strategi Pertumbuhan Tahun 2014
Inline with the company’s sales forecast, we are continuously expanding and upgrading our manufacturing capacity. This year in August will see the completion of a new state of the art sanitary ware line in our existing facility in Cikupa. This mostly robotic production line will add 480,000 pcs / year to our sanitary ware output. Our metal fitting factories are also in the process of being upgraded mostly through the purchase of new machineries, this will increase the metal fitting production and help improve production costs. Our kitchen manufacturing plant expansion has also started, it is expected to be finished in the coming year. We will continue to procure more high-tech, robotics and energy saving machineries in the coming years. These new upgrades will help us increase output and save on production costs due to the improvement in yield rate, less labour cost, and less energy cost.
Sejalan dengan perkiraan penjualan perusahaan, kami terus mengembangkan dan meningkatkan kapasitas pabrik kami. Tahun ini bulan Agustus kami akan melihat penyelesaian keadaan baru jalur produk saniter pada fasilitas kami yang ada di Cikupa. Jalur produksi robotik akan menambah 480.000 buah/tahun untuk keluaran produk saniter kami. Pabrik fitting logam kami juga sedang dalam proses peningkatan terutama melalui pembelian mesinmesin baru, ini akan meningkatkan produksi fitting logam dan membantu memperbaiki ongkos produksi. Perluasan pabrik peralatan sistem dapur kami juga telah dimulai, dan diharapkan selesai pada tahun mendatang. Kami akan terus mengadakan lebih banyak mesin teknologi tinggi, robot dan mesin hemat energi pada tahun-tahun berikut. Peningkatan baru ini akan membantu kami meningkatkan output dan menghemat ongkos produksi yang disebabkan oleh kenaikan tingkat hasil, kurangnya ongkos buruh, dan kurangnya biaya energi.
Closing
Penutup
The board of Directors would like to express our thanks and gratitude for all of the efforts put in by our employees and partners. We would also like to thank our shareholders for the trust and support given to the Board of Directors in year 2013, and hope for the same continuing support in the coming year.
Direksi ingin menyampaikan terimakasih dan rasa syukur atas segala usaha yang diberikan oleh karyawan dan mitra kami. Kami juga ingin berterimakasih kepada para pemegang saham kami atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada Direksi pada tahun 2013, dan mengharapkan dukungan terus-menerus yang sama pada tahun mendatang.
Jakarta, April 2014
Hanafi Atmadiredja President Director Presiden Direktur
23
24
Board of Directors Dewan Direksi
Hanafi Atmadiredja President Director Presiden Direktur
An Indonesian citizen, graduated from Boston University, Bachelor of Science Business Management in 1999. He joined the Company since 2001. Last position as a Marketing Planning Manager in 2004. Became Director of the company since 2009 and since June 2013 he was appointed as President Director of the Company.
Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Boston, dengan gelar Science Business Management pada tahun 1999. Bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 2001. Jabatan terakhir sebagai Marketing Planning Manager Perusahaan pada tahun 2004. Menjadi Direktur Perusahaan sejak tahun 2009 dan sejak Juni 2013 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan.
Yuji Inoue
Vice President Director Wakil Presiden Direktur A Japanese citizen, graduated from Nagoya Institute of Technolgy, Japan. Joined with TOTO Ltd. since April 1985. Since June 2013 he became Director of the Company.
Warga Negara Jepang, lulusan dari Nagoya Institutte of Technology Japan. Bergabung dengan TOTO Ltd. sejak April tahun 1985. Sejak Juni 2013 diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
25
Benny Suryanto Director Direktur
An Indonesian citizen, joined the Company since establishment in 1977, became Director of Sanitary ware plant in 1981 until now.
Warga Negara Indonesia, bergabung dengan Perusahaan sejak Perusahaan berdiri pada tahun 1977; menjadi Direktur Pabrik Sanitary sejak tahun 1981 hingga sekarang.
Hiroshi Tanie Director Direktur
A Japanese citizen, graduated from Nagasaki University, joined TOTO Ltd since 1980, last position as Vice President at TOTO Sanitary wares plant at Philipines, assigned to Indonesia and served as Director of the Company since 2007.
Warga Negara Jepang, lulusan Nagasaki University, bergabung dengan TOTO Ltd. sejak tahun 1980; jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden di pabrik Sanitary TOTO di Filipina; ditugaskan di Indonesia dan menduduki posisi sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2007.
Kazuo Watanabe Director Direktur 26
A Japanese citizen, graduated from Keio University, Bachelor degree of Law in 1983 and graduated from Boston University with Master of Business Administration degree in 1996. Joined TOTO Ltd since 1983, last position as President of TOTO ASIA OCEANIA Pte. Ltd. Singapore. Assigned to Indonesia and served as Director of the Company since 2009.
Warga Negara Jepang, lulusan dari Universitas Keio, di bidang hukum pada tahun 1983, dan Universitas Boston dengan gelar Master of Business Administration pada tahun 1996. Bergabung dengan TOTO Ltd. sejak tahun 1983. Jabatan terakhir sebagai President of TOTO ASIA OCEANIA Pte. Ltd. Singapura. Mulai bertugas dan menduduki posisi sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2009.
Ferry Prajogo Director Direktur
An Indonesian Citizen graduated from University of Toronto, Canada in 1992, joined the Company in 1994, became Director since 2005.
Warga negara Indonesia, lulus dari Universitas Toronto, Canada pada tahun 1992, bergabung dengan Perusahaan semenjak tahun 1994, menjadi Direktur Perusahaan sejak tahun 2005.
Setia Budi Purwadi Director Direktur
An Indonesian citizen, graduated from Jayabaya University, Jakarta in 1985. He worked as the Director of KPMG Sudjendro Soesanto Management Consulting until 1998 then with PT Sudjendro Soesanto Consulting until February 2001. Joining the Company in June 1, 2001. He became the Director of the Company in December 2006.
Warga Negara Indonesia, lulus dari Universitas Jayabaya, Jakarta pada tahun 1985. Pernah menduduki posisi sebagai Direktur di KPMG Sudjendro Soesanto Management Consulting hingga 1998 dan PT Sudjendro Soesanto Consulting hingga Februari 2001; bergabung dengan Perusahaan sejak 1 Juni 2001; menjadi Direktur Perusahaan sejak Desember 2006.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
Juliawan Sari Director Direktur
An Indonesian citizen, graduated from Maranatha Christian University, Bandung in 1991, joined the Company since 1992, became Director of the Company since 1999.
Warga Negara Indonesia, lulus dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung pada tahun 1991, bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1992; menjadi Direktur Perusahaan sejak tahun 1999.
Yutaka Hirota Director Direktur
A Japanese citizen, graduated from Shiga Prefectural Hikone Technical High School March 1981. Joined with TOTO Ltd. since April 1981. Since June 2013 he became Director of the Company.
Warga Negara Jepang, lulusan dari Shiga Prefectural Hikone Technical High School pada Maret 1981. Bergabung dengan TOTO Ltd. sejak April 1981. Sejak Juni 2013 diangkat sebagai Direktur Perseroan.
Anton Budiman Director Direktur
An Indonesian Citizen. Started his career from 1973 to 1993 as the Plant Manager up to President Director of PT Danto Indonesia in 1995, served concurrently as Director in PT Doulton Multifortuna Asindo. From 1998 until now serving concurrently as President Director of PT Diansurya Global. Joined the Company in 2012 and since June 2013 he became Director of the Company.
Warga Negara Indonesia. Mengawali karirnya mulai tahun 1973 sampai dengan tahun 1993 sebagai kepala pabrik hingga Presiden Direktur di PT Danto Indonesia. Pada tahun 1995, merangkap sebagai Direktur di PT Doulton Multifortuna Asindo. Sejak Tahun 1998 hingga sekarang merangkap sebagai Presiden Direktur PT Diansurya Global. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2012 dan sejak Juni 2013 diangkat sebagai Direktur Perseroan.
27
02. Management Report and Analysis Analisa dan Laporan Manajemen
30
Financial Analysis Analisis Keuangan
Exchange rate used on the closing of fiscal year 2013 is 1 USD = Rp12,189.- (Year 2012: 1 USD = Rp9,670.-)
Nilai tukar valuta asing pada penutupan tahun buku 2013 adalah 1 USD = Rp12.189,- (Tahun 2012: 1 USD = Rp9.670,-)
Statement of Income
Laba Rugi
Net Sales
Penjualan Bersih
Sales in the year 2013 amounts to Rp1,711,307 million, increase of 8.5% compared to last year; consisting of Local sales which amounts to Rp1,348,155 million, increase of 9.1% compared to last year and Export sales which amounts to Rp363,151 million, increase of 6.5% compared to last year. Local sales contributes 78.8% of the total Sales.
Penjualan pada tahun 2013 sebesar Rp1.711.307 juta meningkat sebesar 8,5% dibandingkan tahun lalu yang terdiri dari; penjualan lokal sebesar Rp1.348.155 juta meningkat sebesar 9,1% dibandingkan tahun lalu dan penjualan ekspor sebesar Rp363.151 juta meningkat sebesar 6,5% dibandingkan tahun lalu. Penjualan lokal memberikan kontribusi 78,8% dari total penjualan.
Cost of Good Sold
Beban Pokok Penjualan
Ratio of Cost of goods sold to Sales in the year 2013 is 71.5%, increase of 1.9% compared to last year. The unefficiency of raw material, packing and part consumed expenses, direct labor expenses, manufacturing expenses contribute to the increase of this ratio.
Rasio beban pokok penjualan terhadap penjualan di tahun 2013 adalah 71,5%, meningkat 1,9% dibandingkan tahun lalu. Inefisiensi beban bahan baku, upah langsung dan beban pabrikasi selama tahun 2013 berperan dalam peningkatan rasio ini.
Operating Expenses
Beban Usaha
Ratio of Operating expenses to Sales in the year 2013 is 9.0%, increase of 0.4% compared to last year. It is caused by increasing of employee’s remuneration and promotion and display expenses.
Rasio beban usaha terhadap penjualan pada tahun 2013 adalah 9,0%, meningkat 0,4% dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan remunerasi karyawan dan beban promosi dan display.
Interest Income & Expenses
Penghasilan & Beban Bunga
Interest income and expenses net in the year 2013 is Rp9,611 million, increase of 43.7% compared to last year.
Jumlah penghasilan dan beban bunga bersih pada tahun 2013 adalah Rp9.611 juta, meningkat 43,7% dibandingkan tahun lalu.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Management Report and Analysis
Million IDR
Jutaan IDR Net Sales
Penjualan Bersih Cost of Goods Sold
Beban Pokok Penjualan Gross Profit
Laba Kotor
Operating Expenses
Beban Usaha
Operating Income
Laba Usaha
Other Income/(expenses), net
Penghasilan lain-lain/(beban),bersih Net Income
Laba Bersih
Analisa dan Laporan Manajemen
2013
2012
∆%
1.711.307
1.576.763
8,5%
(1.223.978)
(1.097.694)
11,5%
487.329
479.069
1,7%
(154.513)
(136.097)
13,5%
332.816
342.972
(3,0%)
(9.611)
(6.690)
43,7%
236.558
235.946
0,3%
12.189
9.670
26,0%
The exchange rate to US Dollar as at 31 December (in Rupiah)
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar
tanggal 31 Desember (dalam Rupiah)
Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan
The total Assets of the Company amounts to Rp1,746,178 million, increase of 14.7% compared to last year. Shareholder’s equity amounts to Rp1,035,650 million, increase of 15.3% compared to last year. Equity to total Assets ratio is 59.3% compared to last year’s value of 59.0%.
Total aset Perusahaan sebesar Rp1.746.178 juta meningkat sebesar 14,7% dibandingkan tahun lalu. Ekuitas pemegang saham sebesar Rp1.035.650 juta meningkat sebesar 15,3% dibandingkan tahun lalu. Rasio ekuitas terhadap total aset adalah 59,3% dibandingkan tahun lalu sebesar 59,0%.
Current Assets
Aset Lancar
Current assets of the Company amounts to Rp1,089,799 million, increase of 12.7% compared to last year. The increasing of Current assets is mainly from an increase of Trade receivables to third parties of 15.0%, an increase of trade receivables to related parties of 11.1%, an increase of inventory of 8.5%, and an increase of other currrent assets of 12.6% and an increase of cash and cash equivalents of 26.2%. Current ratio is 219.50%, increase of 4.1% of the current assets compared to last year. The Company has a strong liquidity with the balance of Cash and cash equivalents amounts to Rp252,491 million or 23.2% of the Current assets.
Aset lancar Perusahaan sebesar Rp1.089.799 juta meningkat sebesar 12,7% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan aset lancar sebagian besar disebabkan oleh peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar 15,0%, peningkatan piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi sebesar 11,1%, peningkatan persediaan sebesar 8,5% dan peningkatan aset lancar lainnya sebesar 12,6% dan peningkatan kas dan setara kas sebesar 26,2%. Rasio lancar adalah 219,50% meningkat sebesar 4,1% dibandingkan tahun lalu. Perusahaan memiliki likuiditas yang kuat dengan nilai kas dan setara kas sebesar Rp252.491 juta atau sebesar 23,2% dari aset lancar.
Non-current Assets
Aset Tidak Lancar
Non-current assets of the Company amounts to Rp656,379 million, increase of 18.1% compared to last year. This is mainly from an addition of deferred tax assets (net) and fixed assets (net) in the year 2013 compared to last year addition. Deferred tax assets has increase 35% and fixed assets has increased 21%.
Aset tidak lancar Perusahaan sebesar Rp656.379 juta meningkat sebesar 18,1% dibandingkan tahun lalu. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penambahan aset pajak tangguhan (bersih) dan aset tetap (bersih) tahun 2013 lebih besar dibandingkan dengan penambahan aset pajak tangguhan (bersih) dan aset tetap (bersih) tahun lalu. Terjadi peningkatan aset pajak tangguhan sebesar 35% dan aset tetap sebesar 21%. dibandingkan tahun lalu.
31
32
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek
Current liabilities of the Company amounts to Rp496,495 million, increase of 10.6% compared to last year. This is mainly from an increase of trade payables to related parties of 48.5%, an increase of trade payables to third parties of 39.3%, an increase of shortterm employee benefits liabilities of 19.3% and an increase of other current liabilities of 22.6%.
Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan sebesar Rp496.495 juta meningkat sebesar 10,6% dibandingkan tahun lalu. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya utang usaha kepada pihak-pihak berelasi sebesar 48,5%, meningkatnya utang usaha kepada pihak ketiga sebesar 39,3%, liabilitas imbalan kerja jangka pendek sebesar 19,3% dan peningkatan liabilitas jangka pendek lainnya sebesar 22,6%.
Non-current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
Non-current liabilities of the Company amounts to Rp214,032 million, increase of 21.8% compared to last year. This is due to the increasing of provision for employee benefit the current year and the increasing of obligations under finance lease.
Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan sebesar Rp214.032 juta meningkat sebesar 21,8% dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penyisihan imbalan kerja karyawan dan meningkatnya utang sewa pembiayaan.
During the current year, there is no changes of accounting policy of the Company.
Selama tahun berjalan, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh Perusahaan.
Million IDR
Jutaan IDR Current Assets
Aset Lancar
Non-current Assets Aset Tidak Lancar
Total Assets Jumlah Aset
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek
Non-current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas
Total Shareholders’ Equity
Jumlah Ekuitas
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
2013
2012
∆%
1.089.799
966.806
12,7%
656.379
555.858
18,1%
1.746.178
1.522.664
14,7%
496.495
448.768
10,6%
214.032
175.731
21,8%
710.527
624.499
13,8%
1.035.650
898.165
15,3%
Management Report and Analysis
Analisa dan Laporan Manajemen
Capital Structure
Struktur Modal
The Capital structure of the Company as of 31 December 2013 are as follows:
Struktur Modal Perusahaan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Account
Akun
2013
∆%
496.495
28,4 %
214.032
12,3 %
710.527
40,7 %
1.035.650
59,3 %
1.746.178
100,0 %
Liabilities
Liabilitas
Current
Jangka Pendek Non-current
Jangka Panjang Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Shareholders’ Equity
Ekuitas
Total Capital Investment
Jumlah Modal yang Diinvestasikan
The Company does not have certain policy for its capital structure. Perusahaan tidak memiliki kebijakan tersendiri atas struktur permodalannya.
Cash Flows
Arus Kas
Increase of Cash and cash equivalents amounts to Rp52,340 million compared to last year; consisting of net cash provided by operating activities amounts to Rp320,627 million, net cash used in investing activities amounts to Rp156,297 million, and net cash used in financing activities amounts to Rp111,990 millions.
Peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp52.340 juta dibandingkan tahun lalu yang terdiri dari arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp320.627 juta, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp156.297 juta, dan arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp111.990 juta.
Dividend Policy
Kebijakan Dividen
The Company’s dividend policy is based on the availability of cash and withheld profits, after calculated deductions for operating costs, loan paybacks and capital expenditures. In November 2013, the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners announced interim dividend to shareholders amounts to Rp49,536 million (Rp100 per share) taken from the Company’s retained earnings on 30 September 2013 and will be offset by dividend which will be decided at the next Annual Shareholders’ General Meeting. The Company has paid the interim dividend in January 2014.
Kebijakan dividen Perusahaan didasarkan pada ketersediaan kas dan laba ditahan, setelah memperhitungkan biaya operasional, pengembalian pinjaman dan pengeluaran barang modal. Pada bulan November 2013, Direksi atas persetujuan Dewan Komisaris telah mengumumkan pembagian dividen interim kepada pemegang saham Perusahaan sebesar Rp49.536 juta (Rp100,- per saham) yang diambil dari saldo laba per 30 September 2013 dan akan diperhitungkan dengan dividen yang akan diputuskan pada Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan. Pembayaran dividen interim tersebut dilakukan pada bulan Januari 2014.
33
34
Marketing Development Details of the Sales of the year 2013 are as follows: • Local sales amounts to Rp1,348,155 million, increase 9.1% compared to last year. This is due to an increasing domestic market in construction sector. • Export sales amounts to Rp363,151 million, increase 6.5% compared to last year, in US Dollar decrease 3.5% compared to last year. This is due to a decreasing export demand.
of of of of of
Perkembangan Pemasaran Rincian dari penjualan tahun 2013 adalah sebagai berikut: • Penjualan lokal sebesar Rp1.348.155 juta, meningkat sebesar 9,1% dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan peningkatan permintaan pasar dalam negeri di sektor konstruksi. • Penjualan ekspor sebesar Rp363.151 juta meningkat sebesar 6,5% dibandingkan tahun lalu, dalam nilai US Dollar menurun sebesar 3,5% dibandingkan tahun lalu yang disebabkan oleh penurunan permintaan pasar ekspor.
Production Development Production cost of the year 2013 amounts to Rp1,199,169 million, increase of 7.81% compared to last year. The increasing of production cost is in accordance with the increasing of domestic demand during the year 2013.
Perkembangan Produksi Biaya produksi tahun 2013 sebesar Rp1.199.169 juta meningkat sebesar 7,81% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini terjadi seiring dengan peningkatan permintaan pasar dalam negeri selama tahun 2013.
Human Resources Development Human Resources Development helping employees develop their personal and organizational skills, knowledge, and abilities, includes such opportunities, through skill-based and leadership-based trainings, employees were prepared to face increasing challenges.
Perkembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) membantu karyawan dalam membangun pribadi merekadan meningkatkan keahlian berorganisasi, pengetahuan, dan kemampuan bekerja. Termasuk juga kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihanpengembangan keterampilan maupun kepemimpinan, karyawan disiapkan untuk menghadapi tantangan yang semakin besar.
Educational and training programs are being organized regularly to improve the level of our human resources, both technical field and expertise on work relationship, to achieve the Company’s goal.
Program pendidikan dan pelatihan diadakan secara rutin untuk meningkatkan kualitas dari SDM Perusahaan, baik secara teknik lapangan dan keahlian dalam hubungan kerja, untuk mencapai tujuan Perusahaan.
Total number of permanent employees as of 31 December 2013 is 3,105 persons, increase of 9.9% compared to last year (2,826 persons).
Jumlah karyawan tetap per 31 Desember 2013 adalah 3.105 orang bertambah 9,9% dibandingkan tahun lalu (2.826 orang).
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
36
Financial Growth Indicator Indikator Pertumbuhan Keuangan Pokok
Total Assets and Shareholders Equity Jumlah Aset dan Ekuitas 1.800.000
million IDR juta IDR
Total Assets Jumlah Aset
1.746.178
1.600.000
Shareholder Equity Ekuitas
1.522.644
1.400.000
1.399.570
1.200.000 1.091.583
1.035.650
1.000.000
1.012.921
898.165
800.000
760.541
600.000
630.982
530.703
400.000 200.000
2013
Year
2012
2011
Shareholders Equity
2010
Total Assets
Ekuitas
Jumlah Aset
2009
Exchange Rate IDR/1 USD at 31 Dec
Tahun
Million (IDR)
Million (USD)
Million (IDR)
Million (USD)
2009
530.703*
56,46*
1.012.921*
107,76*
9.400
2010
630.982
70,18
1.091.583
121,41
8.991
2011
760.541
83,87
1.339.570
147,72
9.068
2012
898.165
92,88
1.522.664
157,46
9.670
2013
1.035.650
84,97
1.746.178
143,26
12.189
Juta (IDR)
Juta (USD)
* Reclassification of accounts (reklasifikasi akun)
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Juta (IDR)
Juta (USD)
Nilai Tukar IDR/1 USD pada 31 Des
Management Report and Analysis
Analisa dan Laporan Manajemen
37
Total Sales and Net Profit Jumlah Penjualan dan Laba Bersih
million IDR juta IDR
1.800.000
Total Sales Jumlah Penjualan
1.711.307 1.600.000
Net Profit Laba Bersih
1.576.763
1.400.000
1.341.927
1.200.000
1.121.499
1.000.000
980.327
800.000 600.000 400.000 236.558
200.000
2013
Year
235.946
218.124
2012
Total Sales
Total Penjualan
193.798
2011
Operating Profit
Laba Usaha
2010
182.821
2009
Net Profit
Exchange Rate IDR/
Laba Bersih
1 USD at 31 Dec
Tahun
Million (IDR)
Million (USD)
Million (IDR)
Million (USD)
Million (IDR)
Million (USD)
Nilai Tukar IDR/1 USD
2009
980.327
104,29
202.927
21,59
182.821
19,45
9.400
2010
1.121.499
124,74
258.885
28,79
193.798
21,55
8.991
2011
1.341.927
147,98
299.798
33,06
218.124
24,05
9.068
2012
1.576.763
163,06
342.972
35,47
235.946
24,40
9.670
2013
1.711.307
140,40
332.816
27,30
236.558
19,41
12.189
Juta (IDR)
Juta (USD)
Juta (IDR)
Juta (USD)
Juta (IDR)
Juta (USD)
pada 31 Des
38
Chart of Sales Based on Market Segmentation Bagan Penjualan Berdasarkan Segmentasi Pasar
2013
Destination
Million (IDR)
Tujuan
Juta (IDR)
Export
Ekspor Local
Lokal
2012 %
Million (IDR)
363.151
21
341.050
22
1.348.155
79
1.235.713
78
Export 363.151 21%
Export 341.050 22%
2013
Local
Annual Report 2013
%
Juta (IDR)
1.348.155 79%
Laporan Tahunan 2013
2012
Local
1.235.713 78%
Management Report and Analysis
Information 2013
39
Informasi 2013
million IDR juta IDR
Sales Penjualan
1.711.307
Product Segmentation Berdasarkan Produk Sanitary Wares Barang Saniter
897.514
Fittings Fitting
780.792
Kitchen and Vanity Dapur dan Kabinet Vanity
33.001
Market Segmentation Berdasarkan Pasar Export Ekspor
363.151
Local Lokal
1.348.155
Total Assets Jumlah Aset
1.746.178
Total Shareholders Equity Total Ekuitas
1.035.650
Number of Employees Jumlah Karyawan
Analisa dan Laporan Manajemen
3.105
40
Company Major Activity Kegiatan Utama Perusahaan
The company is established for the purpose of manufacturing quality sanitary wares, fittings, kitchens system and other related products. List of manufactured items:
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memproduksi dan menjual produk Sanitary, Fitting, dan Peralatan Sistem Dapur serta kegiatan lain yang berkaitan dengannya. Produk-produk perusahaan antara lain:
Sanitary Wares Water Closets, Lavatories, Urinals, Bidets, etc.
Barang Saniter Kloset, Wastafel, Urinal, Bidet dan sebagainya.
Fittings Faucets, Showers, etc.
Fitting Keran, Shower, dan sebagainya.
Kitchen and Vanities Kitchen System, Vanity Cabinets, etc.
Dapur dan Kabinet Vanity Peralatan Sistem Dapur, Kabinet Vanity dan sebagainya.
Accessories Tissue Holders, Soap Holders, Tower Hangers, etc.
Aksesoris Tempat Tissue, Tempat Sabun, Gantungan Handuk dan sebagainya.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Management Report and Analysis
Analisa dan Laporan Manajemen
Stock Price Movement
41
Pergerakan Harga Saham As of December 31st 2013, total number of issued shares numbered 495,360,000 shares with a nominal value of Rp100 per share, listed in the Indonesia Stock Exchange with a closing price of Rp7,700 per share.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah saham yang beredar sebesar 495.360.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- per lembar saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan ditutup pada harga Rp7.700,per lembar saham
2013 Highest
Kuartal I
2nd Quartal
Kuartal II
3rd Quartal
Kuartal III
4th Quartal
Kuartal IV
Closing
Tertinggi
Terendah
Penutup
8.100
6.450
8.000
8.950
7.000
8.700 7.900
(IDR)
1st Quartal
Lowest
2012 Volume
Highest
Lowest
Closing
Volume
Tertinggi
Terendah
Penutup
419.500
66.000
49.000
49.100
14.000
8.000
654.000
56.950
41.000
56.850
26.500
7.100
7.700
339.000
68.000
6.500
6.900
480.000
7.250
7.700
195.000
6.950
6.200
6.650
161.000
(IDR)
(IDR)
Volume
(IDR)
(IDR)
(IDR)
Volume
Professional Advisors, Banks and Corporate Secretary Lembaga Profesional, Bank dan Sekretaris Perusahaan Public Accountants Akuntan Publik :
Share Registrar Biro Administrasi Efek :
Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th. Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Tel. : (62-21) 5289-5000 Fax : (62-21) 5289-4100 Email : www.ey.com
PT Bhakti Share Registrar Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1, No. 10-11 Jl. KH Hasyim Ashari, Jakarta 10150, Indonesia Tel. : (62-21) 631-7828 Fax : (62-21) 631-7827 Email : bsr@bhakti_investama.com
Banks Bank :
Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan :
PT Bank Resona Perdania The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Mizuho Indonesia Citibank N.A., Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Ir. Juliawan Sari Jl. Tomang Raya No. 16-18 Jakarta 11430, Indonesia Tel. : (62 -21) 2929 8686 Fax : (62-21) 568-2282, 560-1296
42
Destination Country of Export Negara Tujuan Ekspor
USA
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Management Report and Analysis
Analisa dan Laporan Manajemen
43
Korea
Iran Jordan Egypt
Qatar
U.A.e
Saudi Arabia Yaman
china
Pakistan
Kuwait
Taiwan Myanmar
Bangladesh
Sri Lanka
Hong Kong
Vietnam
India
Maldives
Japan
Philipines
Thailand Cambodia
Malaysia
Singapore
Brunei
Australia
Fiji
New Zealand
03. Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
46
Any practice based on the principle of good corporate governance is principally an effort to serve as a rule and guide for company managers in undertaking business activities and protecting the stakeholders and the company from any possible occurrence of conflict of interest. Good corporate governance is expected to be able to become a means for achieving the company’s vision, value, mission and long-term goals for better well-being of all interested parties.
Annual Report 2013
As a public company, good corporate governance has become an integral part of the culture of PT Surya TOTO Indonesia Tbk. Therefore, by the existing demand for the system, structure and implementation of good corporate governance constantly increasing year by year, PT Surya TOTO Indonesia Tbk continuously applies, improves and strengthens the policy and practice of good corporate governance in order to be parallel to the rules and ethics in the environment of the company’s operation.
Sebagai perusahaan publik, tata kelola perusahaan yang baik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya PT Surya TOTO Indonesia Tbk. Oleh sebab itu, dengan adanya tuntutan akan sistem , struktur dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, PT Surya TOTO Indonesia Tbk terus menerapkan, memperbaiki dan memperkuat kebijakan dan praktik tata kelola perusahaan yang baik agar sejalan dengan aturan-aturan dan etika di lingkungan perusahaan beroperasi.
The application of this corporate governance becomes the basic principle of all Standard Operating Procedures (SOP) that are already or will be prepared, which will give the value added in the implementation of corporate governance, including participation of each company array in conducting business activities, ultimately giving benefits to the stakeholders.
Penerapan tata kelola perusahaan ini menjadi prinsip dasar dari semua Standard Operating Procedure (SOP) yang telah dibuat atau akan disusun, yang akan memberikan nilai tambah dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan meliputi partisipasi setiap jajaran perusahaan dalam melakukan kegiatan usaha yang pada akhirnya memberi manfaat bagi stakeholder.
This corporate governance serves as the reference to all employees, the Board of Directors, and the Board of Commissioners in conducting its work and business activities in order to create a harmonious, mutually respecting relation, with full responsibility and giving high confidence among the company’s internal and external members.
Tata kelola perusahaan ini menjadi acuan bagi seluruh karyawan, Direksi, maupun Dewan Komisaris dalam melakukan aktivitas kerja dan usahanya agar tercipta hubungan yang harmonis, saling menghargai, penuh tanggung jawab serta memberikan kepercayaan yang tinggi di antara internal maupun eksternal perusahaan.
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
47
Praktik berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk dijadikan sebagai kaidah dan pedoman bagi pengelola perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis serta melindungi stakeholder dan perusahaan dari kemungkinan terjadinya benturan kepentingan. Tata kelola perusahaan yang baik diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencapai visi, nilai, misi dan tujuan jangka panjang perusahaan bagi kesejahteraan semua pihak yang berkepentingan secara lebih baik.
The implementation of good corporate governance can assist the company in managing and controlling many risks. The ability in good management and control of risks will give impact of investors’ increasing confidence, ultimately giving value added to the stakeholders.
Implementasi tata kelola perusahaan yang baik dapat membantu perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan berbagai risiko. Kemampuan pengelolaan dan pengendalian risiko yang baik akan berdampak terhadap peningkatan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi para stakeholder.
Improvement of Corporate Governance will be constantly conducted according to the best practices and the latest situation or condition at national as well as international levels. Hence all activities and work practices of all stakeholders could always observe the latest good corporate governance.
Penyempurnaan Tata Kelola Perusahaan akan terus dilakukan sesuai dengan praktik-praktik terbaik serta keadaan atau kondisi terbaru baik dari tingkat nasional ataupun internasional. Dengan demikian semua kegiatan serta praktik kerja seluruh stakeholder dapat selalu berpegang pada tata kelola perusahaan yang baik dan terbaru.
48
In applying the basic principles of good corporate governance, the company also observes the regulations in the Law of Republic of Indonesia No.40/2007 on Limited Company. Therefore, the principles serving as a guide for the implementation of Corporate Governance can be concluded in the 5 elements as follows:
Dalam menetapkan prinsip-prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan juga memperhatikan peraturan yang terdapat pada UU Republik Indonesia No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Oleh karena itu prinsip-prinsip yang menjadi pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat disimpulkan menjadi 5 unsur sebagai berikut:
a. Transparency, i.e. giving material and relevant information in manners easily accessible and understood, timely, properly, clearly, accurately and comparable and presented proportionally to the stakeholders according to the rights held by the parties.
a. Transparansi yaitu memberikan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah di akses dan dipahami, tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta disampaikan secara proporsional kepada para pemangku kepentingan sesuai dengan hak-hak yang dimiliki para pihak.
b. Accountability, i.e. function balance, in which each party acting correctly, measurably according to the rights, liabilities and authorities specified responsibly by all the company’s organs in the company’s interest while considering the stakeholders.
b. Akuntabilitas yaitu keseimbangan fungsi dimana masing-masing pihak bertindak secara benar, terukur sesuai dengan hak, liabilitas dan wewenang yang telah ditetapkan secara bertanggung jawab oleh seluruh organ perusahaan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan stakeholder.
c. Responsibility, i.e. prioritizing observance to the prevailing legislation and performing responsibility to public and environment according to the principles of sound corporate and SOP in order to maintain business sustainability.
c. Pertanggungjawaban yaitu mengutamakan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat serta lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip korporasi yang sehat dan SOP sehingga terpelihara kesinambungan usaha.
d. Independency, i.e. taking actions independently without disregarding good cooperation with the Company’s internal as well as external parties in order that the respective company’s organs do not dominate each other and are unable to intervene by other parties.
d. Kemandirian yaitu mengambil tindakan secara mandiri tanpa mengabaikan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak internal maupun eksternal Perusahaan sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
e. Fairness and equality, i.e. the Company shall continuously consider the shareholders’ interest, including the rights of minority shareholders and other stakeholders.
e. Kewajaran dan kesetaraan yaitu Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan para pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya.
The Directive of Corporate Governance was signed and ratified by the President Director on 18th March 2009 after having gone through several discussions with the Board of Directors, and now has been distributed to all Management members in the company.
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik ditandatangani dan disahkan oleh Presiden Direktur pada tanggal 18 Maret 2009 setelah melalui beberapa kali pembahasan dengan Direksi, dan saat ini sudah didistribusikan kepada seluruh jajaran Manajemen di perusahaan.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
As a real form of the corporate governance application in the company’s environment, independent work units like Internal Audit, Risk Management, and committees (Audit Committee, Risk Management Committee, Remuneration and Nomination Committee) were established to work assisting the Board of Commissioners in its functions as supervisor and advisor of the Board of Directors as specified in the articles of association or legislation.
Sebagai bentuk nyata dari penerapan tata kelola perusahaan di dalam lingkungan perusahaan, maka dibentuk satuan kerja yang independen seperti Internal Audit, Manajemen Risiko, serta komite-komite (Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Remunisasi dan Nominasi) yang bekerja membantu Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas dan penasehat Direksi sesuai dengan yang ditetapkan dalam anggaran dasar atau peraturan perundang -undangan.
In order to materialize the development of good corporate governance in the company, the management has several work programs for 2010 to 2013, namely:
Demi mewujudkan perkembangan tata kelola perusahaan yang baik dalam perusahaan, manajemen memiliki beberapa program kerja untuk tahun 2010 sampai 2013, antara lain sebagai berikut:
1. To conduct evaluation and assessment on the implementation of corporate governance. 2. To streamline the work of each committee in the Company. 3. To plan the ratification of charter/license of the Board of Commissioners, Board of Directors, Risk Management, Audit and Internal Audit Committee in 2013. 4. To socialize Corporate Governance to all Company’s employees by using internal communication means (email/wall announcement).
1. Melakukan evaluasi dan penilaian atas implementasi tata kelola perusahaan. 2. Mengefektifkan kerja setiap komite yang ada di dalam Perusahaan. 3. Rencana pengesahan piagam Dewan Komisaris, Direksi, Risk Manajement, Komite Audit dan Internal Audit pada tahun 2013. 4. Mensosialisasikan Tata Kelola Perusan kepada semua jajaran karyawan Perusahaan dengan menggunakan sarana komunikasi internal (email/ pengumuman dinding).
The implementation of good corporate governance is not only limited to the company’senvironment, however such implementation shall be effected to outsiders (consumers, suppliers, shareholders, thegovernment, investors, employees and the public).
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik tidak terbatas di dalam lingkungan perusahaan saja, akan tetapi penerapan ini sampai kepada pihak-pihak luar (konsumen, pemasok, pemegang saham, pemerintah, investor, karyawan dan masyarakat).
49
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
The Implementation of Good Corporate Governance
Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik
In order to maintain the relation between the company and parties related to the company, the company conducts as follows:
Berikut yang dilakukan perusahaan untuk menjaga hubungan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan antara lain sebagai berikut :
1. Relationship with Consumers The Company performed innovation in providing the best service to consumers, such as after sales service, easy mode of payment anywhere and home after sales service (the consumer may contact the company by telephone and not later than 3 days there after the company’s technician shall visit the designated address).
1. Hubungan dengan Konsumen Perusahaan melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen seperti after sales service, akses pembayaran yang mudah dan dimana saja, dan home after sales service (konsumen dapat menelepon ke Perusahaan, dan paling lambat 3 hari kemudian teknisi dari Perusahaan akan mengunjungi alamat yang ditunjukkan).
2. Relationship with Suppliers The Company has issued regulations for the prevention of conflict of interest, such as the prohibition to receive parcels from suppliers which may affect the taking of decision and to maintain fairness to each supplier.
2. Hubungan dengan Pemasok Perusahaan memberikan batasan-batasan yang mencegah terjadinya benturan kepentingan seperti larangan menerima bingkisan dari pemasok yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, dan untuk menjaga keadilan bagi setiap pemasok.
3. Relationship with the Government The Company shall always observe and comply with government, financial institutions and the capital market authority regulations so as to preserve compliance by the company with prevailing regulations.
3. Hubungan dengan Pemerintahan Perusahaan selalu mengikuti perkembangan dan mematuhi peraturan-peraturan pemerintah, lembaga keuangan dan otoritas pasar modal untuk menjaga kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan yang berlaku.
4. Relationship with Shareholders The Company has an important organ, namely the Board of Commissioners, which shall protect the interest of the shareholders and which shall participate in the presentation of the financial report of the company and other accurate and timely material information.
4. Hubungan dengan Pemegang Saham Perusahaan memiliki badan penting yaitu Dewan Komisaris yang melindungi kepentingan pemegang saham dan berperan serta dalam penyajian laporan keuangan perusahaan serta informasi material lain yang akurat dan tepat waktu.
5. Relationship between Employees with the Company and Relationship among the Employees Each year the company always made an outing for the personal development of employees, the company also provides protection to employees, such as the preservation of confidentiality of employee’sstatus. The Company further provides support to employees, such as health support and the issuance of regulations which provide comfort in working environment, such as the prohibition of consumption of alcohol, drugs, cigarettes and prohibition of gambling.
5. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan dan antar Karyawan Setiap tahun perusahaan selalu mengadakan outing untuk pengembangan diri karyawan, perusahaan memberikan perlindungan kepada karyawan seperti menjaga kerahasiaan status Karyawan. Perusahaan juga menyediakan tunjangantunjangan kepada Karyawan seperti tunjangan kesehatan, membuat peraturan-peraturan yang menciptakan kenyamanan lingkungan kerja seperti larangan penggunaan alkohol, narkoba, rokok dan perjudian.
6. Relationship with the Society Each year the company always comply with provisions on Corporate Social Responsibility (CSR), which have also been regulated in good corporate governance; in addition the company has also participated in the preservation of the environment.
6. Hubungan dengan Masyarakat Setiap tahun perusahaan selalu memenuhi ketentuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang juga sudah diatur dalam tata kelola perusahaan yang baik, selain itu perusahaan juga turut serta menjaga kelestarian lingkungan.
51
52
The Structure Of Corporate Governance Struktur Tata Kelola Perusahaan
In the application of good corporate governance are required organs playing the active role of supervising the implementation of the company’s operational activities. For this purpose the company makes the structure and mechanism of corporate governance covering General Meetings of Shareholders (RUPS), Board of Commissioners, Board of Directors, committees assisting the Board of Commissioners (Audit Committee, Risk Supervising Committee, and Remuneration and Nomination Committee) and Internal Audit.
Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik diperlukan badan yang berperan aktif mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, untuk itu perusahaan membuat struktur dan mekanisme tata kelola perusahaan yang mencakup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite yang membantu Dewan Komisaris (Komite Audit, Komite Pengawasan Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi) serta Internal Audit.
All above organs have their respective jobs, functions, authorities, and responsibilities according to the guidelines and principles of good corporate governance.
Seluruh badan tersebut mempunyai tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan pedoman dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
The General Meeting Of Shareholders (GMOS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
According to the Company’s Articles of Association, RUPS is a company organ holding the highest authority and facilitating the shareholders in making significant decisions related to the capital invested in the company.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi, serta memfasilitasi pemegang saham dalam membuat keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam pada perusahaan.
RUPS shall have the following authorities: 1. To appoint or dismiss the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. To evaluate the work results of the Board of Commissioners and Board of Directors. 3. To specify or amend the Company’s Articles of Association. 4. To approve reports and decide the company’s external auditor. 5. To determine the form and amount of remuneration of members of the Board of Commissioners and Board of Directors. 6. To make decisions related to corporate actions, conflicts of interest and other strategic decisions proposed by the Board of Directors.
RUPS mempunyai wewenang antara lain : 1. Mengangkat ataupun memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Mengevaluasi hasil kerja Dewan Komisaris dan Direksi. 3. Menentukan atau mengubah Anggaran Dasar Perusahaan. 4. Menyetujui laporan, dan menentukan auditor eksternal perusahaan. 5. Menentukan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi 6. Mengambil keputusan terkait aksi korporasi, benturan kepentingan dan keputusan-keputusan strategis lainnya yang diajukan oleh Direksi.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
In 2013 the Company organized an Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) and Extraordinary General Meeting of Shareholders on 10th June 2013 and made the following decisions: 1. To approve the Board of Directors’ Annual Report, including the report on the Board of Commissioners’ supervision for the financial year ended on December 31, 2013. 2. To approve and ratify the Company’s Financial Statement for the financial year ended on December 31, 2013 and to give discharge of responsibility to the Board of Directors and Board of Commissioners for the management and supervision performed in the financial year ended on December 31, 2013. 3. To approve utilization of the Company’s net profit acquired in the financial year ended on December 31, 2013. 4. To state the expiration of the term of office of members of the Board of Directors and Board of Commissioners who were holding the position and to appoint the new members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. 5. To decide the honorarium of members of the Board of Commissioners for the financial year ended on December 31, 2013 and to give authority to the Board of Commissioners to decide the salaries and incomes of members of the Board of Directors for the financial year ended on December 31, 2013. 6. To approve the appointment of a Public Accountant and to decide the appointment conditions.
Selama tahun 2013 Perusahaan mengadakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Juni 2013 dan telah mengambil keputusan-keputusan sebagai berikut : 1. Menyetujui Laporan Tahunan Direksi, termasuk laporan mengenai pengawasan Dewan Komisaris, untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan pembebasan tanggung jawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 3. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan yang diperoleh dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 4. Menyatakan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru. 5. Menetapkan honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan gaji dan penghasilan anggota Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013. 6. Menyetujui pengangkatan Akuntan Publik dan menentukan syarat pengangkatannya.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Composition Of The Board Of Commissioners
Komposisi Dewan Komisaris
Today, the Board of Commissioners of TOTO consists of four (4) members, i.e. one (1) President Commissioner, one (1) Vice President Commissioner, one (1) Commissioner and one (1) Independent Commissioner. Those members of the Board of Commissioners were selected and decided in the RUPS for the period of three (3) years or until the closing of RUPS in 2015.
Saat ini Dewan Komisaris TOTO terdiri atas 4 (empat) anggota, yaitu 1 (satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Wakil Presiden Komisaris, 1 (satu) Komisaris dan 1 (satu) Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diseleksi, dan ditentukan dalam RUPS untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun atau sampai ditutupnya RUPS tahun 2015.
In 2013, the structure of members of the Board of Commissioners was altered. In the General Meeting of Shareholders (RUPS) on 10th June 2013 were decided as follows:
Pada tahun 2013 susunan Dewan Komisaris mengalami perubahan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 10 Juni 2013 ditetapkan sebagai berikut:
1. Mardjoeki Atmadiredja : as President Commissioner 2. Hiromichi Tabata : as Vice President Commissioner 3. Umarsono Andy : as Commissioner 4. Gunawan Sumana : as Independent Commissioner
1. Mardjoeki Atmadiredja : sebagai Presiden Komisaris. 2. Hiromichi Tabata : sebagai Wakil Presiden Komisaris. 3. Umarsono Andy : sebagai Komisaris. 4. Gunawan Sumana : sebagai Komisaris Independen.
53
54
The Board of Commissioners consists of members of Commissioners and an Independent Commissioner selected by the General Meeting of Shareholders (RUPS) as the company’s organ to ensure that the company performs good corporate governance. In performing its jobs, the Board of Commissioners is assisted by special committees established according to the requirement.
Dewan Komisaris terdiri atas anggota Komisaris dan Komisaris Independen yang dipilih oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai organ perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite khusus yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
The Board of Commissioners shall also build effective communication with the Board of Directors, the Committees it supervises, the Internal Auditor and External Auditor and the Supervising Authorities of Financial Institutions and Capital Market.
Dewan Komisaris juga harus membangun komunikasi yang efektif dengan Direksi, Komite-Komite dibawahnya, Internal Audit dan Eksternal Audit maupun Otoritas Pengawas Lembaga Keuangan dan Pasar Modal.
Jobs and Responsibilities of Board of Commissioners
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
In performing their jobs and responsibilities, the Board of Commissioners shall act and have attitude according to: • The Company’s Articles of Association. • The prevailing legislation. • The principles of corporate governance, i.e. transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. • The standards applied in the Company. • The Board of Commissioners’ Charter understood.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris bertindak dan bersikap sesuai dengan: • Anggaran Dasar Perusahaan. • Peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Prinsip tata kelola perusahaan yaitu transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, kemandirian serta kewajaran. • Standar yang berlaku di dalam Perusahaan. • Piagam Dewan Komisaris yang telah disepakati.
The Board of Commissioners shall have the jobs as follows: • To conduct supervision on the company’s management by the Board of Directors, either directly or through the established committees. • To study the reports provided by the Board of Directors and the committees it supervises. • To provide the lines for communication and consultation with the Board of Directors and the committees it supervises. • To justify its jobs performance to the shareholders through the General Meeting of Shareholders (RUPS). • To prepare and present recommendation on findings from the reports of committees to the Board of Directors. • To consider and meet the stakeholders’ interest.
Dewan Komisaris mempunyai tugas-tugas sebagai berikut : • Melakukan pengawasan atas pengurusan perusahaan oleh Direksi, baik dilakukan secara langsung maupun melalui komite-komite yang dibentuk. • Menelaah laporan-laporan yang diberikan oleh Direksi maupun komite-komite yang berada dibawahnya. • Menyediakan saluran komunikasi dan konsultasi dengan Direksi maupun komite-komite yang berada dibawahnya. • Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). • Menyiapkan dan menyampaikan rekomendasi atas temuan-temuan dari laporan komite-komite kepada Direksi. • Memperhatikan dan memenuhi kepentingan para stakeholder.
In 2013 the Board of Commissioners did not find any material discordance in the company’s activities.
Dalam tahun 2013 Dewan Komisaris tidak menemukan kejanggalan-kejanggalan yang material dalam kegiatan perusahaan.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Board of Commissioners’ Meeting
Rapat Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ Meeting may be organized at least once (1x) in six (6) months. In 2013, the Board of Commissioners’ Meeting was organized twice (2x) for evaluating the reports and performance of the Board of Directors and to discuss the RUPS implementation.
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, dalam tahun 2013 telah dilaksanakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 2 kali untuk mengevaluasi laporan dan kinerja Direksi, serta membahas pelaksanaan RUPS.
Board of Commissioners’ Meeting for the period of 1st January 2013 – 31st December 2013: Rapat Dewan Komisaris Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 : No.
Name
Nama
1
Mardjoeki Atmadiredja
2
Hiromichi Tabata
3
Umarsono Andy
4
Gunawan Sumana
Position
Jabatan
Number of Meeting
Absent
% Attendance
2
0
100%
2
0
100%
2
0
100%
2
0
100%
Jumlah Rapat
President Commissioner
Presiden Komisaris
Vice President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris
Commissioner
Komisaris
independent Commissioner
Komisaris Independen
Absen
% Hadir
Board of Directors
Direksi
The Board of Directors holds a significant role in managing the company, therefore the Board of Directors has a significant role in applying the principles of good corporate governance in any activities in all levels in the company.
Direksi memegang peranan penting dalam mengelola perusahaan, dengan demikian Direksi mempunyai peranan penting dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik disetiap kegiatan pada seluruh tingkatan didalam perusahaan.
Membership and Term of the Board of Directors
Keanggotaan dan Periode Jabatan Direksi
Today, the Board of Directors of TOTO consists of ten (10) members, i.e. one (1) President Director, one (1) Vice President Director, eight (8) Directors. Each Director has the responsibility and authority according to the distribution specified by the RUPS. Based on the company’s articles of association, the term of office of the Board of Directors shall be three (3) years or until the closing of RUPS in 2015.
Saat ini Direksi TOTO terdiri dari 10 (sepuluh) anggota yaitu, 1 (satu) Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, 8 (delapan) anggota Direktur. Masing-masing Direktur mempunyai tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan pembagian yang ditetapkan oleh RUPS. Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, masa jabatan Direksi adalah 3 (tiga) tahun atau sampai dengan ditutupnya RUPS tahun 2015.
55
56
In 2013, the structure of the Board of Directors decided in the RUPS on 10th June 2013 is as follows:
Pada tahun 2013 susunan Direksi yang diputuskan RUPS tanggal 10 Juni 2013 adalah sebagai berikut :
1. Hanafi Atmadiredja : as President Director 2. Yuji Inoue : as Vice President Director 3. Benny Suryanto : as Director 4. Anton Budiman : as Director 5. Juliawan Sari : as Director 6. Ferry Prajogo : as Director 7. Setia Budi Purwadi : as Director 8. Yutaka Hirota : as Director 9. Kazuo Watanabe : as Director 10. Hiroshi Tanie : as Director
1. Hanafi Atmadiredja 2. Yuji Inoue 3. Benny Suryanto 4. Anton Budiman 5. Juliawan Sari 6. Ferry Prajogo 7. Setia Budi Purwadi 8. Yutaka Hirota 9. Kazuo Watanabe 10. Hiroshi Tanie
Jobs and Responsibilities of the Board of Directors
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
The Board of Directors shall be responsible for directing and managing the company, from preparing the Company’s strategy, deciding the policy, to managing daily operational activities according to the company’s purpose and objective.
Direksi bertanggung jawab untuk memimpin, dan mengurus perusahaan, baik di dalam penyusunan strategi Perusahaan, penetapan kebijakan, sampai dengan pengelolaan kegiatan operasional sehari-hari sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
In performing their jobs and responsibilities, the respective members of the Board of Directors shall consider the vision and mission specified and approved by the shareholders.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, masingmasing Direksi harus memperhatikan visi dan misi yang ditetapkan dan disetujui pemegang saham.
The Board of Directors has the jobs as follows: • To direct, manage and control the Company according to the company’s vision and mission and continuously increase the company’s operational efficiency and effectiveness. • To maintain and manage the Company’s assets. • To provide the Company’s development strategy and plan articulated in the Company’s Long-Term Plan, Work Program and Annual Budget of the Company and other plans related to the Company’s business and operational performance and to present them to the Board of Commissioners for ratification. • To manage the company by the principle of good corporate governance. • To perform the Company’s development strategy and plan by the best operation activities (Operational excellence). • To organize an integrated and effective internal control system.
Direksi mempunyai tugas -tugas sebagai berikut : • Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta senantiasa meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan. • Memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan. • Menyediakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan serta rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan operasional Perusahaan serta menyampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat pengesahan. • Mengelola perusahaan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. • Melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan melalui kegiatan operasional yang terbaik (Operational excellent). • Menyelenggarakan sistem pengendalian internal yang terpadu dan efektif.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
: sebagai Presiden Direktur : sebagai Wakil Presiden Direktur : sebagai Direktur : sebagai Direktur : sebagai Direktur : sebagai Direktur : sebagai Direktur : sebagai Direktur : sebagai Direktur : sebagai Direktur
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
In performing their jobs, each member of the Board of Directors shall observe the prevailing legislation, justify them in the Board of Directors’ meeting organized monthly. Besides, the Board of Directors shall also justify its jobs performance to the shareholders by RUPS at least once a year.
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Direksi harus mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan mempertanggungjawabkannya didalam rapat Direksi yang diadakan 1 (satu) kali setiap bulan, selain itu Direksi juga wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS minimal 1 (satu) kali dalam setahun.
Board of Directors’ Meeting
Rapat Direksi
The Board of Directors’ Meeting may be organized at least once (1x) a month. In 2013, the Board of Directors’ meeting was organized 12 times for discussing product development, business expansion, CSR planning, sales evaluation, and other issues encountered by the Company.
Rapat Direksi dapat diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, dalam tahun 2013 telah dilaksanakan rapat Direksi sebanyak 12 kali untuk membahas perkembangan produk, perluasan usaha, perencanaan CSR, evaluasi penjualan, dan masalah – masalah lain yang dihadapi oleh Perusahaan.
Meetings of the Board of Directors during the period of 1st January 2013 – 31st December 2013: Rapat Direksi Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 : No.
Name
Nama
1
Hanafi Atmadiredja
2
Yuji Inoue *
3
Anton Budiman
4
Benny Suryanto
5
Ferry Frajogo
6
Juliawan Sari
7
Setia Budi Purwadi
8
Yutaka Hirota *
9
Hiroshi Tanie
10
Kazuo Watanabe
Position
Jabatan
President Director
Presiden Direktur
Vice President Director
Wakil Presiden DIrektur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Number of Meeting
Absent
% Attendance
12
0
100%
7
5
58%
0
12
0%
11
1
92%
12
0
100%
10
2
83%
12
0
100%
7
5
58%
6
6
50%
4
8
33%
Jumlah Rapat
*) Mr. Yuji Inoue and Yutaka Hirota were appointed on 10th June 2013, therefore their attendance level was only 58%. Bapak Yuji Inoue dan Yutaka Hirota diangkat pada tanggal 10 Juni 2013, sehingga tingkat kehadirannya hanya 58%.
Absen
% Hadir
57
58
Meetings of Board of Commissioners and Board of Directors
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
In 2013 the company did not organize any meeting specifically between the Board of Commissioners and the Board of Directors. However the Board of Commissioners will attend the Board of Directors’ meeting at least once (1x) in three (3) months or more in case of any important issues to discuss.
Perusahaan pada tahun 2013 tidak mengadakan rapat antara Dewan Komisaris dengan Direksi secara khusus, akan tetapi Dewan Komisaris ikut serta dalam menghadiri rapat Direksi minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, dan akan lebih apabila terdapat masalah yang penting untuk dibahas.
In 2013 the meeting between the Board of Commissioners and Board of Directors was organized twelve (12) times for hearing the reports of the Board of Directors, planning the Corporate Social Responsibility (CSR), and preparing the General Meeting of Shareholders (RUPS).
Pada tahun 2013 telah diadakan rapat antar Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali untuk mendengarkan laporan Direksi, merencanakan Corporate Social Responsibility (CSR), dan mempersiapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Remuneration Of The Board Of Commissioners And The Board Of Directors.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
The company gives remuneration for the services provided by the Board of Commissioners and Board of Directors to the company. the amounts and forms of remuneration are proposed by the Remuneration and Nomination Committee and decided in the Annual General Meeting of Shareholders (RUPST).
Perusahaan memberikan remunerasi atas jasa yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi kepada perusahaan. Jumlah dan bentuk remunerasi diajukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi dan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
In 2013, the remuneration to the Board of Directors was provided in the form of salary, bonus, holiday allowance and other allowances in the following amounts:
Pada tahun 2013 remunerasi kepada Direksi diberikan dalam bentuk gaji, bonus, tunjangan hari raya dan tunjangan lain yang jumlahnya sebagai berikut:
Salary Gaji Rp14.129.165.083
Bonuses Bonus Rp1.989.059.693
In 2013, the remuneration to the Board of Commissioners was provided in the form of honorarium and other appreciations in the following amounts: Honorarium Honorarium Rp2.820.000.000
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Religious Day Support Tunjangan Hari Raya Rp1.234.679.871
Other Financial Support Tunjangan Lainnya Rp2.233.526.698
Pada tahun 2013 remunerasi kepada Dewan Komisaris diberikan dalam bentuk honorarium dan penghargaan lain yang jumlahnya sebagai berikut : Other Appreciation Penghargaan Lainnya Rp1.108.571.426
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Development of Board of Directors
Pengembangan Direksi
In 2013 the Company promoted the greening program in the company’s environment. For that purpose, the Board of Directors’ participation was included in seminars discussing on greening. Besides, the Board of Directors also actively participated in seminars discussing the new legislation for improving knowledge and applying them in the Company, if they are related to the company’s business.
Pada tahun 2013 Perusahaan sedang menggalakan program penghijauan dalam lingkungan perusahaan, untuk itu Direksi diikut sertakan dalam seminar-seminar yang membahas mengenai penghijauan, selain itu Direksi juga aktif mengikuti seminar-seminar yang membahas peraturan perundangundangan baru untuk meningkatkan pengetahuan dan menerapkannya di dalam Perusahaan apabila berkaitan dengan usaha perusahaan.
Below are the seminars participated by the Board of Directors: 1. Seminar on Open Access of the Ministry of Industry of RI 2. Members Gathering of DPN APINDO 3. Evaluation on Policy of Import Verification & Ceramic SNI Application 4. Conference on GREEN RIGHT 2013 5. World Toilet Summit by ATI 6. Board of Directors’ Meeting of GBCI
Berikut seminar – seminar yang diikuti oleh Direksi : 1. Seminar Open Access Kementrian Perindustrian RI 2. Members Gathering DPN APINDO 3. Evaluasi Kebijakan Verifikasi Impor & Penerapan SNI Keramik 4. Conference GREEN RIGHT 2013 5. World Toilet Summit by ATI 6. Rapat Dewan Direksi GBCI
Committees
Komite-Komite
In performing its jobs, the Board of Commissioners is assisted by three (3) committees, i.e. Audit Committee, Risk Management Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each committee has different jobs and authorities as specified by the Board of Commissioners. The committees report their activities to the Board of Commissioners.
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Masing-masing komite mempunyai tugas dan wewenang yang berbedabeda sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut melaporkan kegiatannya yang dilaporan kepada Dewan Komisaris.
Audit Committee
Komite Audit
The Audit Committee consist of 3 (three) members, consisting of 1 (one) chairman which is also an Independent Commissioner and 2 (two) independent members. All members of the committee have complied with independency, expertise and integrity criteria as required by various applicable regulations.
Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sebagai liabilitas bagi Perusahaan Publik. Komite Audit dibentuk untuk membantu pelaksanaan pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris, maka Komite Audit harus bersifat independen.
Membership
Keanggotaan
The Audit Committee has three (3) members, composed of one (1) chairman serving concurrently as Independent Commissioner and two (2) independent members. All members of the committee have met the criteria of independence, expertise, and integrity as required in various prevailing regulations.
Komite Audit beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap sebagai Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota Independen. Seluruh keanggotaan komite telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, dan integritas yang dipersyaratkan dalam berbagai peraturan yang berlaku.
59
60
The structure of Audit Committee as of December 31, 2013:
Susunan komite Audit per 31 Desember 2013:
1. Gunawan Sumana : Chairman (Independent Commissioner) 2. Segara Utama : Member (Independent) 3. Ariefuddin Amas : Member (Independent).
1. Gunawan Sumana : sebagai Ketua (Komisaris Independen) 2. Segara Utama : sebagai Anggota (Pihak Independen) 3. Ariefuddin Amas : sebagai Anggota (Pihak Independen)
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in the function of supervision on the financial reporting process, internal control system and audit process conducted by Internal as well as External Auditors, the company’s observance to all prevailing laws and regulations and the implementation of good corporate governance.
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan, sistem pengendalian internal dan proses audit baik yang dilakukan oleh Internal maupun Eksternal Auditor, kepatuhan perusahaan terhadap seluruh aturan perundang-undangan yang berlaku serta pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
The Audit Committee has the job and responsibility of giving professional and independent opinion to the Board of Commissioners on the report or matters informed by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and performing other jobs related to Commissioners’ jobs, covering:
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris, yang meliputi :
Financial Report and Information
Laporan dan Informasi Keuangan
• To conduct study on financial information to be issued by the company such as financial report, projection and other financial information. • To conduct discussion with the Board of Directors or management members in the company’s organizational structure on information transparency submitted by the company to the capital market authority, investors or public according to the conditions.
• Melakukan kajian atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. • Melakukan pembahasan dengan Direksi atau anggota manajemen dalam struktur organisasi perusahaan mengenai keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan kepada otoritas pasar modal, investor maupun masyarakat sesuai dengan ketentuan.
Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal
• To establish an Internal Audit division for studying the implementation of internal control system and its effectiveness. • To report to the Board of Commissioners regarding various risks encountered by the company and the implementation of internal control system by the Board of Directors.
• Membentuk divisi Internal Audit untuk mengkaji pelaksanaan sistem pengendalian internal dan efektivitasnya. • Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan sistem pengendalian internal oleh Direksi.
External Audit
Eksternal Audit
• To give inputs to the Board of Commissioners regarding the appointment of Public Accountant and the service repayment. • To study the adequacy of audit conducted by the Public Accountant to ensure all significant risks considered. • To study the performance, independency and objectivity of the Public Accountant.
• Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris perihal penunjukan Akuntan Publik dan imbalan jasanya. • Mengkaji kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. • Mengkaji kinerja, independensi dan obyektivitas Akuntan Publik.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Internal Audit
Internal Audit
• To analyze the Internal Audit implementation, and to study the performance and independency of Internal Audit. • To assign the Internal Auditor as supervisor and investigator to supervise the implementation of recommendations proposed by the external auditor, to be performed by each auditee under the Board of Directors’ coordination and responsibility. • To decide the Internal Audit Charter/Certificate.
• Menelaah pelaksanaan pemeriksaan Internal Audit, dan mengkaji kinerja serta independensi Internal Audit. • Menugaskan Internal Audit sebagai pengawas dan peneliti untuk mengawasi implementasi atas rekomendasirekomendasi yang diajukan oleh eksternal auditor, yang harus dilaksanakan oleh masing-masing auditee dibawah koordinasi dan tanggung jawab Direksi. • Menetapkan Piagam Internal Audit.
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
• To study the Company’s level of observance to the legislation, regulations of Company, capital market and taxation. • To conduct examination on any suspected fault in decisions of the Board of Directors’ meeting or deviation in the implementation of results of the Board of Directors’ meeting decisions.
• Mengkaji tingkat ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang–undangan, peraturan Perusahaan, pasar modal dan perpajakan. • Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi.
Audit Committee’s Authorities
Wewenang Komite Audit
In performing its jobs and responsibilities, the Audit Committee is authorized: • To access information fully, freely and not limited on the records of employees, funds, assets and other resources of the company related to its jobs implementation. • To conduct direct and indirect communication with employees and the parties performing internal and external audit and risk management functions. • To involve independent parties outside members of the Audit Committee required for assisting the job implementation (if required). • To conduct other authorities given by the Board of Commissioners.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berwenang: • Mengakses informasi secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan mengenai karyawan, dana, asset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. • Melakukan komunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan karyawan dan pihak yang menjalankan fungsi internal dan eksternal audit serta manajemen risiko. • Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas (jika diperlukan). • Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Audit Committee’s Meeting
Rapat Komite Audit
Audit Committee’s Meeting is organized at least monthly for discussing regulations in the Company, company’s internal control system, for studying reports of Internal Audit and External Audit.
Rapat Komite Audit dilaksanakan minimal setiap 1 (satu) bulan 1 (satu) kali untuk melakukan pembahasan mengenai peraturan dalam Perusahaan, sistem pengendalian internal perusahaan, menelaah laporan Internal Audit serta Eksternal Audit.
Through 2013, the Audit Committee organized twelve (12) meetings. The meetings were also attended by the Internal Auditor who assisted the performance of the Audit Committee’s jobs.
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit sudah melakukan sebanyak 12 (dua belas) rapat. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Internal Auditor yang membantu pelaksanaan tugastugas Komite Audit.
61
62
Audit Committee’s Meeting for the period of 1st January 2013 – 31st December 2013: Rapat Komite Audit Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013: No.
Position
Name
Nama
Jabatan
1
Gunawan Sumana
2
Segara Utama
3
Ariefuddin Amas
Chairman
Ketua
Member
Anggota
Member
Anggota
Number of Meeting
Absent
% Attendance
12
0
100%
12
0
100%
12
0
100%
Jumlah Rapat
Absen
% Hadir
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko
The risk management committee is still an ad-hoc committee established within a specific period and for specific jobs by the Board of Commissioners to assist the Board of Commissioners in ensuring that thorough evaluation has been conducted on all transactions and corporate actions potentially risky and to give recommendation on actions required to take for eliminating the risks.
Komite manajemen risiko saat ini masih berjalan secara adhoc yang dibentuk dalam jangka waktu dan tugas tertentu oleh Dewan Komisaris, untuk membantu Dewan Komisaris memastikan bahwa telah dilakukan penilaian mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan korporasi yang berpotensi mengandung risiko serta memberi rekomendasi terhadap tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
Jobs and Responsibilities of Risk Management Committee:
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko adalah :
• To ensure that the management regularly gives special attention to the implementation of risk management in the Company by adapting the best practices in the industry. • To obtain certainty that the Company has well managed the risks from time to time by communication regularly with the management.
• Memastikan agar manajemen selalu memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan manajemen risiko di Perusahaan dengan mengadaptasi praktik-praktik terbaik di industri. • Memperoleh keyakinan bahwa Perusahaan telah mengelola risiko-risiko dengan baik dari waktu ke waktu, melalui komunikasi-komunikasi secara teratur dengan manajemen.
In performing their jobs and responsibilities, the Risk Management Committee should be based on the following principles:
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Manajemen Risiko harus berdasarkan beberapa azas sebagai berikut :
1. Objectivity In this case the Risk must not have conflict in which this conflict of independency of the Risk
1. Obyektifitas Dalam hal ini Komite Manajemen Resiko tidak boleh mempunyai benturan kepentingan dengan pihak-pihak dimana benturan kepentingan ini dapat mempengaruhi independensi Komite Manajemen Risiko.
Management Committee of interest with parties, interest may affect the Management Committee.
2. Integrity The Risk Management Committee upholds the values of honesty, fairness and observance, and holds firmly the values regulated in good Corporate Management.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
2. Integritas Komite Manajemen Risiko menjunjung tinggi nilai kejujuran, kewajaran, dan kepatuhan serta memegang teguh nilai-nilai yang diatur dalam Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
3. Competence The Risk Management Committee continuously improves its knowledge and skill to be able to perform all its jobs and responsibilities properly.
3. Kompetensi Komite Manajemen Risiko senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk dapat menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
4. Contribution The Risk Management Committee intends to continuously give value added to the company by more effective risk management and identification of production process development that may cause cost savings and increase the Company’s income.
4. Kontribusi Komite Manajemen Risiko bertekad untuk selalu memberikan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengelolaan risiko yang lebih efektif dan identifikasi perkembangan proses produksi yang dapat menghasilkan penghematan biaya dan meningkatkan pendapatan Perusahaan.
5. Confidentiality The Risk Management Committee shall keep confidential any information received and shall not disclose the information to parties not having interest.
5. Kerahasiaan Komite Manajemen Risiko harus menjaga setiap informasi yang diterima dan tidak akan mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Authority of Risk Management Committee
Wewenang Komite Manajemen Risiko
The Risk Management Committee in performing its jobs and responsibilities shall have the authority to access all functions, assets and documents of the Company.
Manajemen Risiko dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berwenang untuk mengakses semua fungsi, aset dan dokumen Perusahaan.
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi
The Remuneration and Nomination Committee is established in ad-hoc manner for a specific period and in order to assist the Board of Commissioners in deciding the remuneration level on the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Committees as a value on the contribution given to the Company.
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk secara ad-hoc dalam jangka waktu tertentu dan dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menentukan tingkat remunerasi terhadap Dewan Komisaris, Direksi, dan Komitekomite sebagai tanda jasa atas kontribusi yang sudah diberikan kepada Perusahaan.
Jobs and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee: 1. To assist the Board of Commissioners in deciding and evaluating the remuneration to members of the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. To ensure that the remuneration level has been appropriate according to the Company’s capacity. 3. To give inputs on the candidates nominated as members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Committees. 4. To select and prepare the candidates of members the Board of Commissioners and Board of Directors to be appointed in the General Meeting of Shareholders according to the Company’s Articles of Association.
Tugas dan Tanggung Jawab dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah: 1. Membantu Dewan Komisaris dalam menentukan serta mengevaluasi remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Memastikan bahwa tingkat remunerasi telah memadai sesuai dengan kapasitas Perusahaan. 3. Memberikan masukan tentang calon yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite. 4. Menseleksi dan mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
63
64
The Remuneration Committee will give recommendation to the Board of Commissioners in connection with the remuneration to be given by the Company to the Board of Commissioners and Board of Directors to be further ratified in the General Meeting of Shareholders.
Komite Remunerasi akan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan remunerasi yang akan diberikan Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, yang kemudian akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
The remuneration given by the Company for 2013 is in the form of salary, bonus, holiday allowance and other allowances to the Board of Directors and honorarium and other appreciations to the Board of Commissioners.
Remunerasi yang diberikan oleh Perusahaan untuk tahun 2013 adalah dalam bentuk gaji, bonus, tunjangan hari raya dan tunjangan lainnya kepada Direksi serta honorarium dan penghargaan lainnya kepada Dewan Komisaris.
Below is the proportion of remuneration values in 2012 and 2013: Berikut perbandingan nilai remunerasi tahun 2012 dan 2013: Board of Directors
Remuneration
Bentuk Remunerasi Salary
Gaji
Bonuses
Bonus
Religious Day Support
Tunjangan Hari Raya
Other Financial Support
Tunjangan Lainnya
Board of Commissioner
Dewan Direksi
Dewan Komisaris
2013
2012
2013
2012
Rp14.129.165.083,-
Rp14.202.423.718,-
-
-
Rp1.989.059.693,-
Rp2.336.866.547,-
-
-
Rp1.234.679.871,-
Rp938.738.000,-
-
-
Rp2.233.526.698,-
Rp2.365.027.881,-
-
-
-
-
Rp2.820.000.000,-
Rp1.179.000.000,-
-
-
Rp1.108.571.426,-
Rp325.836.600
Honorarium
Honorarium Other Appreciation
Penghargaan Lainnya
Internal Audit
Internal Audit
Internal Audit is a division established in order to supervise the implementation of the company’s internal control system and to be directly responsible to the Audit Committee. In addition, Internal Audit is the management’s work partner in assisting the management to achieve the company’s objectives.
Internal Audit merupakan sebuah divisi yang dibentuk dalam rangka pengawasan pelaksanaan sistem pengendalian internal perusahaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Komite Audit, selain itu Internal Audit merupakan mitra kerja manajemen dalam membantu manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
The Internal Audit shall prepare the plan and schedule of annual audit to ensure if the supervision on the company’s internal control has been covered and monitored in the audit implementation. The audit plan and schedule shall obtain approval of the Audit Committee and the Board of Directors.
Internal Audit harus menyiapkan rencana dan jadwal audit tahunan untuk memastikan apakah pengawasan terhadap pengendalian internal perusahaan sudah tercakup dan termonitor dalam pelaksanaan audit. Rencana dan jadwal audit tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Komite Audit dan Direksi.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Internal Audit Charter/Certificate
Piagam Internal Audit
The enable the Internal Audit function to operate effectively, the Internal Audit shall prepare the Internal Audit Charter/ Certificate as the guideline in the Audit implementation. The Internal Audit Charter is prepared based on decision of chairman of Bapepam No.Kep-643/BL/2012 and ratified on 17th December 2013. This Internal Audit charter will be continuously renewed according to the development and prevailing regulation.
Agar fungsi Internal Audit dapat berjalan secara efektif maka Internal Audit menyusun Piagam Internal Audit sebagai pedoman dalam pelaksanaan Audit, Piagam Internal Audit disusun berdasarkan keputusan ketua Bapepam No.Kep-643/ BL/2012 dan disahkan pada tanggal 17 Desember 2013. Piagam Internal Audit ini akan dilakukan pembaharuan terus-menerus sesuai dengan perkembangan dan peraturan yang berlaku.
Jobs and Responsibilities of Internal Audit
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit
The Internal Audit shall be responsible for ensuring the effectiveness of achievement of the company’s objective by the implementation of audit and evaluation on the control process of operational activities, risk management and corporate governance and for giving certainty on the adequacy of internal control to increase the company’s operational activity.
Internal Audit bertanggung jawab untuk memastikan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan melalui pelaksanaan audit dan evaluasi terhadap proses pengendalian kegiatan operasional, pengelolaan risiko serta tata kelola perusahaan dan memberikan keyakinan atas kecukupan pengendalian internal untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan.
The Internal Audit shall also be responsible to evaluate, control and monitor business risks. Therefore, the Internal Audit shall conduct continuous study to enable facilitating the improvement and enhancement of internal control procedure according to changes of situation, environment and risks encountered.
Internal Audit juga bertanggung jawab untuk mengevaluasi, mengendalikan dan memantau risiko-risiko usaha. Oleh karena itu, Internal Audit harus melakukan penelaahan terus menerus agar dapat memfasilitasi penyempurnaan dan peningkatan prosedur pengendalian internal yang sesuai dengan perubahan situasi, lingkungan dan risiko yang dihadapi.
Internal Audit has the following duties: • To evaluate the adequacy of the company’s internal control mechanism, the risk management policy and the governance system that can help achieve the company’s business objective. • To evaluate the effectiveness of the control procedure of the company’s internal control system performed according to SOP. • To evaluate the operational efficiency based on the business process approach. • To evaluate the reliability of financial internal control and the internal control in the process of making the financial report. • To evaluate the company’s observance to the prevailing laws and regulations. • To give inputs to the management on internal control and SOP referring to the best practices. • To make the plan for supervising, following up and evaluating whether the Management’s follow-up on the recommendation given by the Internal Auditor has been entirely performed. • To give early warning to the Board of Directors and Audit Committee regarding problems found in the audit work significantly having the potency of affecting the achievement of the company’s objective.
Internal Audit mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: • Menilai kecukupan mekanisme pengendalian internal perusahaan, kebijakan manajemen risiko serta governance system yang dapat membantu pencapaian tujuan bisnis perusahaan. • Menilai efektifitas dari prosedur pengendalian sistem internal kontrol perusahaan yang telah dijalankan sesuai dengan SOP. • Menilai efisiensi operasional berdasarkan pendekatan proses bisnis. • Menilai keandalan pengendalian internal keuangan serta pengendalian internal dalam proses pembuatan laporan keuangan. • Menilai kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. • Memberi masukan kepada manajemen atas pengendalian internal dan SOP yang mengacu kepada best practices. • Membuat rencana untuk mengawasi, menindaklanjuti, serta menilai apakah tindak lanjut Manajemen atas rekomendasi yang diberikan oleh Internal Auditor sudah dilaksanakan seluruhnya. • Memberikan peringatan dini kepada Direksi dan Komite Audit mengenai masalah yang ditemukan dalam pekerjaan audit yang secara signifikan berpotensi mempengaruhi pencapaian tujuan Perusahaan.
65
66
In 2013, the Internal Audit performed audit eight (8) times on the Procedure and System of Internal Control:
Dalam tahun 2013, Internal Audit telah melaksanakan 8 (delapan) audit terhadap Prosedur dan Sistem Pengendalian Internal:
1. Audit on stocks in Fitting warehouse. 2. Audit on Cash in Factories in Serpong, Cikupa, and Pasar Kemis 3. Audit on Fixed Assets Insurance in Pasar Kemis 4. Audit on Fixed Assets in Tomang 5. Audit on Overtime in Sanitary and Fitting Factory 6. Audit on VAT 7. Audit on Procedure of Release of Sanitary Goods in Cikupa 8. Audit on Scrap and Spoilage Goods in Serpong Factory
1. Audit atas stok pada gudang Fitting 2. Audit atas Kas di Pabrik Serpong, Cikupa, dan Pasar Kemis 3. Audit atas Asuransi Fixed Asset di Pasar Kemis 4. Audit atas Fixed Asset di Tomang 5. Audit atas Lembur pada Pabrik Sanitary dan Fitting 6. Audit atas PPN 7. Audit atas Prosedur Pengeluaran Barang Sanitary di Cikupa 8. Audit atas Barang Scrap dan Spoilage di Pabrik Serpong
The Internal Audit is currently preparing the annual audit plan referring to the risk approach. The preparation of audit plan will involve the Management, Board of Directors and Audit Committee. The audit plan is proposed to the Board of Directors and Audit Committee for approval, and will be regularly evaluated for adjustment to the audit process performed.
Saat ini Internal Audit sedang menyusun rencana audit tahunan yang mengacu pada pendekatan risiko. Penyusunan rencana audit akan melibatkan Manajemen, Direksi dan Komite Audit. Rencana audit diajukan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapat persetujuan, dan akan selalu dievaluasi untuk disesuaikan dengan proses audit yang dijalankan.
The External Auditor
Eksternal Auditor
External Auditor is an independent supervising function on the Company’s financial aspect. In 2013, the Financial Report was audited by Public Accountant Purwantono, Suherman and Surja.
Eksternal Auditor merupakan fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perusahaan. Pada tahun 2013 Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja
Meetings between the External Auditor
Rapat antara Komite Audit dengan Eksternal Auditor
Audit
Committee
and
The meeting between the Audit Committee and External Auditor shall be organized at least four (4) times.
Rapat antara Komite Audit dengan Eksternal Auditor diadakan paling sedikit 4 (empat) kali :
1. Once (1x) before the External Audit starts for discussing the new taxation laws and regulations, and the Audit plan of current year. 2. Twice (2x) when the audit is in progress for discussing the Audit technique and temporary Audit finding. 3. Once (1x) after the audit has finished discussing the Management Letter on the audit final finding.
1. 1 (satu) kali sebelum Audit Eksternal dimulai untuk membahas peraturan perundang – undangan dan perpajakan yang baru, dan rencana Audit tahun berjalan. 2. 2 (dua) kali pada saat audit berjalan untuk membahas mengenai teknik Audit dan temuan Audit sementara. 3. 1 (satu) kali sesudah audit selesai membahas Management Letter atas temuan akhir audit.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
In 2013 the meeting was organized four times (4x), attended by the Audit Committee, External Audit, and the related Management members. Dalam tahun 2013 telah dilaksanakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan dihadiri oleh Komite Audit, Eksternal Audit, dan pihak Manajemen yang terkait. No.
1 2 3 4 5 6
Position
Name
Audit Committee Komite Audit
Jabatan
Audit Committee Komite Audit Audit Committee Komite Audit
External Auditor Auditor Eksternal External Auditor Auditor Eksternal External Auditor Auditor Eksternal
Number of Meeting
Absent
% Attendance
Gunawan Sumana
4
-
100%
Segara Utama
4
-
100%
Ariefuddin Amas
4
-
100%
Dagmar (Sally) Z. Djamal
4
-
100%
Ratnawati Tano
4
-
100%
Citra Kurniawan
4
-
100%
Nama
Jumlah Rapat
Absen
% Hadir
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
The Corporate Secretary holds the most significant role in applying one of the principles of good Corporate Governance, i.e. transparency. The Corporate Secretary is available to expedite the relation between the company and the Stakeholder and the relation between Company’s organs (RUPS, Board of Commissioners and Board of Directors).
Sekretaris Perusahaan memegang peranan paling penting dalam menerapkan salah satu prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik yaitu keterbukaan. Sekretaris Perusahaan diadakan untuk memperlancar hubungan antara perusahaan dengan Stakeholder, dan hubungan antar organ Perusahaan (RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi).
The Corporate Secretary’s functions are to give service to public on any transparency of information related to the Company, as mediator between the Company and Financial Services Authority, to prepare the share special register, and also as mediator between the Company and capital market institution, the shareholders and public via mass media, except for special matters specified by the Board of Directors.
Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap keterbukaan informasi yang berkaitan dengan Perusahaan, sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan, menyiapkan daftar khusus saham, dan juga sebagai penghubung antara Perusahaan dengan institusi pasar modal, para pemegang saham dan masyarakat melalui media massa kecuali hal-hal khusus yang ditetapkan oleh Direksi.
The Corporate Secretary is also responsible for selecting the communication media to be used and the coordination required to continuously maintain the company’s integrity in the context of information given to public.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam memilih media komunikasi yang akan digunakan dan koordinasi yang diperlukan untuk selalu menjaga integritas perusahaan dalam konteks informasi yang diberikan kepada masyarakat.
67
68
The Corporate Secretary is responsible for: • Giving honest and correct explanation/information in case of matters or events in the company’s environment, occurring management crisis and share price rising, particularly to public as well as public investors and to mass media and authorities of capital market/stock exchange concerning matters or significant events on the company according to capital market regulation. • Preparing press release and press conference according to the approval/direction of the Board of Directors, after coordination of the General Meeting of Shareholders or for other special matters required to explain to public.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk : • Memberikan penjelasan/informasi yang jujur dan benar apabila terdapat hal-hal atau kejadian-kejadian di lingkungan perusahaan, terjadinya krisis manajemen dan lonjakan harga saham, khususnya kepada masyarakat luas maupun kepada masyarakat pemodal dan kepada media massa serta otoritas pasar modal/bursa efek saham yang menyangkut hal-hal atau kejadian penting mengenai perusahaan sesuai dengan peraturan pasar modal. • Menyiapkan press release dan press conference sesuai dengan persetujuan/arahan dari Direksi, seusai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham atau pun untuk hal-hal khusus lainnya yang perlu dijelaskan kepada masyarakat.
Some activities conducted by the Corporate Secretary during 2013, namely:
Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama tahun 2013 antara lain:
1. Notifying regarding information transparency to Stock Exchange and giving clarification of information to external parties who need them. 2. Organizing an Annual General Meeting of Shareholders on 10th June 2013. 3. Organizing a Public Exposure to give material information to public through mass media. 4. Giving information transparency required by the shareholders and public related to the Company’s condition, such as annual report, information related to issue of subordinated bonds and implementation of General Meeting of Shareholders. 5. Giving periodical and incidental reports to Bapepam-LK and Stock Exchange, including reports on the plan and results of implementation of company’s activities such as Annual General Meeting of Shareholders. 6. Attending any Board of Commissioners’ Meetings and Board of Directors’ Meetings and making the minutes on results of Board of Commissioners’ Meetings and Board of Directors’ Meetings.
1. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa dan memberikan penjelasan informasi kepada pihak luar yang memerlukannya. 2. Mengkoordinasikan 1 (satu) kali penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2013 3. Menyelenggarakan Public Exposure 1 (satu) kali untuk memberikan informasi material kepada masyarakat melalui media massa. 4. Memberikan keterbukaan informasi yang dibutuhkan pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kondisi Perusahaan, seperti laporan tahunan, informasi terkait penerbitan obligasi subordinasi dan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Menyampaikan laporan berkala serta insidentil kepada Bapepam-LK dan Bursa, termasuk laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas perusahaan seperti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. 6. Menghadiri setiap Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat notulen hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi.
In 2013, the Company appointed Mrs. Juliawan Sari to hold the position of Corporate Secretary.
Di tahun 2013, Perusahaan menunjuk Bapak Juliawan Sari untuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
70
Internal Control System Sistem Pengendalian Internal
A reliable Internal Control System in various aspects should be possessed by the company to prevent the risks that will occur and it is also the practice of Good Corporate Governance. An internal control system shall be applied systematically and effectively to enable the company evaluating the reliability of risk control and the process of good corporate governance.
Sistem Pengendalian Internal yang handal dalam berbagai aspek harus dimiliki oleh perusahaan untuk mencegah risiko-risiko yang akan terjadi dan juga merupakan praktik dari Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Sistem pengendalian internal harus diterapkan secara sistematis dan efektif, yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi keandalan pengendalian risiko serta proses tata kelola yang baik.
The Board of Directors shall be responsible for ensuring that the company has had a good and effective internal control system that will be supervised by the Audit Committee or Risk Management Committee. The Internal Audit and Risk Management Committee play significant roles in monitoring and recommending improvement of internal control system in the company. In order to achieve work safety, an Internal Control System shall be performed by each level in the company.
Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan sudah memiliki sistem pengendalian internal yang baik serta efektif, dan akan diawasi oleh Komite Audit atau Komite Manajemen Risiko. Internal Audit dan Komite Manajemen Risiko memegang peranan penting dalam memantau dan merekomendasikan perbaikan sistem pengendalian internal di perusahaan. Demi tercapainya keamanan kerja Sistem Pengendalian Internal harus dijalankan oleh setiap tingkatan di dalam perusahaan.
The management shall be responsible for building an adequate and proper internal control system. By this system, all members of the company will be confident that by a more prudent internal control system, the Management could ensure the creation of controlled work performance and working environment by optimum cost efficiency. Besides, the Management can also ensure the observance to any policy and procedure of internal control applied in the company.
Manajemen bertanggung jawab dalam membentuk sistem pengendalian internal yang memadai dan baik. Melalui sistem ini seluruh jajaran perusahaan dapat mempunyai keyakinan bahwa dengan sistem pengendalian internal yang lebih hati-hati, Manajemen dapat memastikan terciptanya kinerja dan lingkungan kerja yang terkendali dengan efisiensi biaya yang optimal. Selain itu, Manajemen juga dapat memastikan dipatuhinya setiap kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang diterapkan di perusahaan.
Internal control in the company is conducted by observing the SOP ratified by the Management. All members in the company shall follow the whole SOP process from the beginning to the end. In that way the internal control system in the company can be materialized in all operational activities of the company.
Pengendalian internal dalam perusahaan dilakukan dengan cara mematuhi SOP yang sudah disahkan oleh Manajemen. Semua jajaran yang ada dalam perusahaan harus mengikuti keseluruhan proses SOP dari awal sampai akhir. Dengan demikian sistem pengendalian internal dalam perusahaan dapat diwujudkan dalam segala aktivitas operasional perusahaan.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Risk Management
Manajemen Risiko
The Management Of Risk
Pengelolaan Risiko
a. The company is an organization having not only the objective of making profit, but also the objective of keeping the positive image and reputation in public eyes by consistent and continuous risk management.
a. Perusahaan adalah organisasi yang selain bertujuan untuk menghasilkan profit tetapi juga bertujuan untuk menjaga citra dan reputasi positif di mata publik melalui pengelolaan risiko secara konsisten dan berkesinambungan.
b. Risk management is a significant aspect requiring attention from all members of the company’s Commissioners, Board of Directors and employees. Each management level has the responsibility to manage the risks of the entire process flow, from before the process, during the process up to after the process.
b. Pengelolaan risiko merupakan hal penting yang harus mendapat perhatian dari seluruh jajaran Komisaris, Direksi dan karyawan perusahaan. Setiap tingkat manajemen mempunyai tanggung jawab untuk mengelola risiko dari seluruh alur proses yang ada mulai dari sebelum proses, selama proses dan setelah proses.
c. The risk management should be supported by an adequate supervising system as the management’s tool in performing risk management.
c. Pengelolaan risiko tersebut perlu ditunjang oleh sistem pengawasan yang memadai sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan pengelolaan risiko.
In general the company divides risks into four (4) main categories, namely:
Secara umum perusahaan membagi risiko ke dalam 4 (empat) kategori utama, yaitu:
a. Strategic Risks, i.e. risks arising due to the making or non-making of a decision affecting the company’s strategy achievement.
a. Risiko Strategis merupakan risiko yang timbul sehubungan dengan diambil atau tidak diambilnya suatu keputusan yang mempengaruhi pencapaian strategi perusahaan.
b. Operational Risks, i.e. risks directly or indirectly arising from failure or inadequacy of the control process, whether caused by the human resources, system or resulted by incidents outside the company.
b. Risiko Operasional merupakan risiko baik langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat kegagalan atau tidak memadainya proses pengendalian, baik yang disebabkan oleh sumber daya manusia, sistem maupun akibat kejadian-kejadian di luar perusahaan.
c. Financial Risks, i.e. risks arising directly or indirectly in finance, caused by:
c. Risiko Keuangan merupakan risiko yang timbul langsung maupun tidak langsung dalam bidang keuangan yang disebabkan oleh: • Penurunan nilai aset/pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan oleh fluktuasi nilai mata uang asing (Risiko mata uang asing). Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap pengeluaran Perusahaan dalam mata uang asing. Jika diperlukan, perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan pembayaran atas sisa biaya–biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindung nilai. • Penurunan nilai aset /pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan harga input yang diperlukan dalam proses bisnis (Risiko Fluktuasi Harga). • Penurunan nilai aset/pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/ pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan nilai suku bunga (Risiko tingkat suku bunga).
• Reduction of value of assets/income or increase of value of liabilities/expenses caused by fluctuation of foreign currency value (foreign currency Risk). The income of foreign currency from export activities is an effective hedging on the Company’s expenditure in foreign currency. If required, the company will buy foreign currency in cash (at spot) for making payment of remaining costs in foreign currency not hedged. • Reduction of value of assets/income or increase of value of liabilities/expenses caused by change of input price required in business process (risk of Price Fluctuation). • Reduction of value of assets/income or increase of value of liabilities/expenses caused by change of interest rate value (risk of interest rate).
71
72
• The company’s inability to meet its liquidity liability, further causing the company unable to meet its financial liability or unable to utilize investment opportunity, ultimately causing default, excessive loans or poor interest income (liquidity risk). The company attempts to maintain balance between continuation of receivable claim and by flexibility of bank loan utilization for managing liquidity risk. • Inability of parties indebted to the company for fulfilling their financial liabilities according to the requirements mutually agreed (credit risk). Credit risk is managed by the Board of Directors according to the company’s specified policy, procedure and control related to credit risk management. The position of receivable is monitored regularly to avoid the risk of non-claimable receivable. Depending on the company’s evaluation, any receivable will be written-off, if the receivable is considered non-claimable.
• Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas likuiditasnya yang selanjutnya mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya atau tidak dapat memanfaatkan peluang investasi, yang pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau interest income yang buruk (Risiko likuiditas). Perusahaan berusaha menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank untuk mengelola risiko likuiditas. • Ketidakmampuan dari pihak-pihak yang berutang pada perusahaan untuk memenuhi liabilitas finansial mereka sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah disepakati bersama (Risiko kredit). Risiko kredit dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit. Posisi piutang dipantau secara teratur untuk menghindari risiko piutang tak tertagih. Tergantung pada penilaian perusahaan, piutang akan dihapuskan apabila piutang tersebut dianggap tidak tertagih.
d. Reputation Risk is any possible incurrence of loss caused by consumers’ negative response to an unexpected incident or caused by response to an organization’s action or its daily activities unanticipated.
d. Risiko Reputasi merupakan kemungkinan timbulnya kerugian akibat respon konsumen yang negatif terhadap suatu insiden yang tidak diharapkan atau akibat respon terhadap tindakan organisasi atau aktivitas hariannya yang tidak diantisipasi.
Company’s Code of Ethics and Culture
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
The company’s code of ethics and culture must be upheld by all employees of PT Surya Toto Indonesia Tbk.
Kode etik dan budaya perusahaan wajib dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan PT Surya Toto Indonesia Tbk.
Work Culture
Budaya Kerja
a. SEIRI (Concise) is sorting/separating goods required from those not required, besides conducting control and prevention so that goods no more required will not be produced. b. SEITON (Neat) is arranging and keeping goods in order, systematically and effectively to simplify the taking and returning of goods, and to decide the standard for storage of goods. c. SEISO (Clean) is creating the condition of environment, equipments and machines to be constantly clean so that no dirt and wastes are scattered. d. SEIKETSU (Care) is a process of repeat sorting, arrangement, and cleaning as awareness and regular activities to ensure the 5S condition is maintained. e. SHITSUKE (Diligent) is a strong commitment to observe what has been specified.
a. SEIRI (Ringkas) adalah memilah/memisahkan barang yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. Selain itu melakukan pengendalian serta pencegahan agar tidak timbul barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi. b. SEITON (Rapi) adalah menata dan menyimpan barang secara teratur, sistematis dan efektif untuk memudahkan pengambilan dan pengembalian barang, serta menentukan standar bagi tempat penyimpanan barang. c. SEISO (Resik) adalah menciptakan kondisi lingkungan, peralatan, dan mesin agar selalu bersih sehingga kotoran dan sampah tidak berserakan. d. SEIKETSU (Rawat) adalah proses pengulangan pemilahan, penataan, dan pembersihan serta sebagai kesadaran dan aktifitas tetap untuk memastikan bahwa keadaan 5S dipelihara. e. SHITSUKE (Rajin) adalah komitmen yang kuat untuk menaati apa yang sudah ditetapkan.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Focus
Fokus
Focus is an effort of using optimally various competences to increase the Company’s value added, covering:
Fokus ialah upaya untuk menggunakan secara optimum berbagai kompetensi untuk meningkatkan nilai tambah Perusahaan yang meliputi: • Semangat kewirausahaan/orientasi bisnis (entrepreneurship). • Mengutamakan pelayanan prima untuk mencapai kepercayaan pelanggan (customer satisfaction). • Mempertimbangkan risiko secara proporsional (balance risk taking). • Sadar Biaya (Cost Consciousness).
• Spirit of entrepreneurship/business orientation. • Prioritizing first-rate service to achieve customer trust/satisfaction. • Considering risk proportionally (balance risk taking). • Cost Awareness.
Innovation
Inovasi
Innovation is a continuous attempt of finding and introducing something new or by nature improving/increasing (continuous improvement).
Inovasi adalah upaya terus menerus mencari dan memperkenalkan sesuatu yang baru atau bersifat perbaikan/ peningkatan (continuous improvement).
Share Holding Program
Program Kepemilikan Saham
The Company formerly applied share option offer to the Board of Commissioners, Board of Directors, executive officials and other employees, however it is now no more applied.
Sebelumnya Perusahaan pernah memberlakukan penawaran opsi saham kepada Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif maupun pegawai lainnya, akan tetapi saat ini sudah tidak diberlakukan lagi.
Whistle Blowing System
Whistle Blowing System
Whistle Blowing System is a reporting system of breaches that enables all external and internal parties to report any fraud, misappropriation, breach of the laws and ethics conducted by any employees of PT Surya Toto Indonesia Tbk at all management levels. Today the company is carefully formulating the application of whistle blowing system to enable the best utilization. The whistle blowing system is expected to be able to increase the internal control existing in the company.
Whistle Blowing System adalah sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan semua pihak baik eksternal dan internal untuk melaporkan adanya kecurangan, penyelewengan, pelanggaran hukum serta etika yang dilakukan oleh setiap karyawan PT Surya Toto Indonesia Tbk di semua tingkatan manajemen. Saat ini perusahaan sedang merumuskan dengan seksama penerapan whistle blowing system agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Whistle blowing system diharapkan mampu meningkatkan pengendalian internal yang ada di dalam perusahaan.
Information Access
Akses Informasi
Information Access: The Company has developed the internet site www.toto.co.id to ensure facilitation of access to the Company’s information and publication for our shareholders and stakeholders and public. This internet site provides complete information on the Company’s products, operational performance and finance, and other relevant information to visitors of this site.
Akses Informasi Perusahaan telah mengembangkan situs internet www.toto.co.id. Untuk menjamin kemudahan akses informasi dan publikasi Perusahaan untuk para pemegang saham kami dan stakeholders serta masyarakat umum. Situs internet ini menyediakan informasi lengkap mengenai produk, kinerja operasional dan keuangan Perusahaan, serta informasi lainnya yang relevan kepada pengunjung melalui situs ini.
73
74
Report of Audit Committee
Laporan Komite Audit
To meet the prevailing conditions on Audit Committee and with respect to the Audit Committee’s function having the role of supporting the Board of Commissioners in conducting supervision on the Company, allow us to present the activities for a year ended on 31st December 2013:
Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang Komite Audit dan mengingat fungsi Komite Audit yang peranannya adalah menunjang Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap Perusahaan, maka bersama ini perkenankan kami menyampaikan kegiatan-kegiatan selama setahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013:
Based on decision of the Board of Commissioners in the General Meeting of Shareholders on 10th June 2013, has been specified the membership of the Audit Committee of three (3) persons with the following positions:
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 10 Juni 2013 telah ditetapkan keanggotaan Komite Audit sebanyak 3 (tiga) orang dengan posisi sebagai berikut :
Chairman Member Member
Ketua Anggota Anggota
: Gunawan Sumana : Segara Utama : Ariefuddin Amas
: Gunawan Sumana : Segara Utama : Ariefuddin Amas
The Audit Committee Charter specified on 17th December 2013 and today renewal is being conducted according to the prevailing provisions and regulations.
Piagam Komite Audit telah ditetapkan pada tanggal 17 Desember 2013, sesuai dengan keputusan Bapepam No.Kep-643/BL/2012.
The number of meetings conducted by the Audit Committee in 2013 is as follows:
Jumlah pertemuan yang sudah Komite Audit lakukan pada tahun 2013 adalah :
• Twelve times (12x) Meeting between the Audit Committee by inviting the Internal Auditor. • Four times (4x) Meeting with the External Auditor.
• 12 (tiga belas) kali Rapat antar Komite Audit dengan mengundang Internal Audit. • 4 (empat) kali Rapat dengan Eksternal Auditor.
The Audit Committee shall have the job and responsibility to give professional and independent opinions to the Board of Commissioners on reports or matters presented by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and to perform other jobs related to Commissioners’ jobs.
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris.
In 2013, the Audit Committee conducted as follows:
Dalam tahun 2013 hal – hal yang telah dikerjakan Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Menelaah dan membahas dengan Manajemen mengenai Kantor Akuntan Publik yang akan digunakan sebagai Eksternal Auditor. 2. Telah membuat Standart Operating Procedures untuk Komite Audit. 3. Memeriksa dan memberikan masukan atas penyajian Laporan Keuangan triwulan Perusahaan yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. Membahas dengan Manajemen mengenai kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk peraturan – peraturan yang baru dan berkaitan dengan usaha Perusahaan.
1. Studying and discussing with the Management regarding the Public Accountant Office to be used as External Auditor. 2. Making the Standard Operating Procedure for the Audit Committee. 3. Auditing and giving inputs on the presentation of Company’s quarter Financial Statement reported to Financial Services Authority. 4. Discussing wit the Management regarding observance to the prevailing laws and regulations, including the new regulations and related to the Company’s business.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
5. Organizing meetings with the Internal Auditor to discuss the audit plan and audit scope, adequacy of internal control system and significant audit findings and the follow-up. 6. Discussing with the External Auditor on the new Accounting and Taxation rules, audit progress, and results of findings of external auditor. 7. Reporting all Audit activities and future Audit program to the Board of Commissioners. 8. Evaluating the new Management policies, and reporting the results to the Board of Commissioners.
5. Mengadakan rapat dengan Internal Audit untuk membahas rencana audit dan lingkup audit, kecukupan sistem pengendalian internal dan temuan audit yang signifikan serta tindak lanjutnya, 6. Membahas dengan Eksternal Auditor mengenai aturan Akuntansi dan Perpajakan yang baru, progress audit, dan hasil temuan eksternal auditor. 7. Melaporkan keseluruhan kegiatan Audit, dan program Audit mendatang kepada Dewan Komisaris. 8. Mengevaluasi kebijakan – kebijakan Manajemen yang baru, dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris.
In so far regarding the results of audit conducted by the Audit Committee to the Company, the Audit Committee did not find any issues endangering the Company’s operational continuation.
Sepanjang hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Komite Audit terhadap Perusahaan, Komite Audit tidak menemukan masalah–masalah yang membahayakan kelangsungan operasional dari Perusahaan.
The Audit Committee fully supports the Company’s effort to increase the Internal Audit functions still considered necessary.
Komite Audit mendukung sepenuhnya usaha Perusahaan untuk meningkatkan fungsi Internal Audit yang masih dirasakan perlu.
Jakarta, 31st March 2014 Jakarta, 31 Maret 2014
Gunawan Sumana Chairman Ketua
Segara Utama Member Anggota
Ariefuddin Amas Member Anggota
75
04. Company Data Data Perusahaan
78
Company Outline Profil Perusahaan
Name of Company Nama Perusahaan
PT Surya TOTO Indonesia Tbk
Head Office Kantor Pusat
Jl. Tomang Raya No. 16-18 Jakarta 11430 Tel : (62-21) 2929 8686 Fax : (62-21) 568 2282, 560 1296
Showroom
1.
Jl. Tomang Raya No. 16-18 Jakarta 11430
2.
Jl. Panglima Polim Raya No. 56 Jakarta 12160
3.
Pacific Place Mall Lantai 3 No. 41 A SCBD Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Lot 3 & 5 Jakarta 12190
4.
Grand Indonesia West Mall 2nd Floor No. 15-17 Jl. MH. Thamrin No.1 Jakarta 12240
5.
Gandaria City 1st Floor Unit 192-196 Jl. KH. Syafi’i Hazami No. 8 Jakarta 12240
6.
Lippo Mall Kemang L2-09 Kemang Village Jl. Pangeran Antasari No. 36 Jakarta Selatan
1.
Jl. M.H. Thamrin Km 7 Serpong, Tangerang 15001
2.
Jl. Arya Jaya Santika No. 1 Desa Bojong, Cikupa, Tangerang 15710
3.
Jl. Raya Pasar Kemis, Km 7 Kampung Cilongok, Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang
Factory Pabrik
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Company Data
Stock & Shareholders Saham & Kepemilikan As December 31st 2013 per 31 December 2013
Stock Saham
Registered shares (Nominal Value of Rp100,-) Saham biasa atas nama (Nominal Rp100,-)
Number of Shares (Piece) Jumlah Saham (Lembar)
Rp495.360.000,-
Authorized Capital Modal Dasar
Rp150.000.000.000,-
Paid Up Capital Modal Disetor
Rp49.536.000.000,-
Number of Shareholders Jumlah Pemegang Saham
214
Overseas Investors Investor Asing
40,3%
Local Investors Investor Lokal
59,7%
Major Shareholders Pemegang Saham Utama Toto Ltd.
39,5%
PT Suryaparamitra Abadi
25,3%
PT Multifortuna Asindo
31,4%
Public Masyarakat
3,8%
Data Perseroan
79
80
Audit Committee Komite Audit
Gunawan Sumana
Segara Utama
An Indonesian citizen, graduated from Gajah Mada University in 1979. He worked with SGV Utomo, Mulia & Co., Napan Group, PT Purna Bina Indonesia (A Joint Venture Company between Pertamina and Bechtel Inc. USA); served as Auditor, Finance Controller, Director, and Commissioner, and lecturer at University of Jenderal Sudirman and Atma Jaya University, Jakarta. Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2008.
An Indonesian citizen, educated at University of Indonesia, Jakarta. He worked with Citibank and PT Merchant Investment Corporation; Served as Independent Commissioner of PT Berlian Laju Tangker Tbk till 2004 and served as Independent Commissioner of PT Surya Citra Media Tbk since 2004; Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2005.
Chairman Ketua
Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1979. Pernah bekerja pada Kantor Akuntan Publik SGV Utomo, Mulia & Co., Napan Group, PT Purna Bina Indonesia (perusahaan Joint Venture Pertamina dan Bechtel Inc. USA); menduduki posisi sebagai Auditor, Finance Controller, Direktur dan Komisaris, serta dosen pada Universitas Negeri Jenderal Sudirman dan Universitas Atma Jaya Jakarta. Menjadi Komisaris Independent sejak tahun 2008.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Member Anggota
Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Indonesia, pernah bekerja dengan Citibank dan PT Merchant Investment Corporation; pernah menduduki posisi sebagai Komisaris Independen pada PT Berlian Laju Tangker Tbk hingga tahun 2004 dan menduduki posisi sebagai Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk sejak tahun 2004. Menjadi Komisaris Independen perusahaan sejak tahun 2005.
Ariefuddin Amas Member Anggota
An Indonesian Citizen, educated economic faculty at University Of Indonesia. Started his carrier with SGV Utomo, Mulia & Co., (SGV Group); 1976-1981 served as Director Accounting PT Poleco Trading Co. 1981-1982; Worked as Internal Auditor at PT ASEAM Indonesia 1982-1984; worked as Financial Controller PT BT Lippo Graha Leasing/Bankers Trust Co. Rep Office 1984-1989 and as Financial Controller (Senior Vice President) at PT JP Morgan Securities Indonesia (PT Jardine Fleming Indonesia) 1989-2001; as General Secretary Asian Leasing Association 2003-2004; since 2005 worked as Director Corporate Finance LIGO Group. As a member of Audit Committee of Company since 2008.
Warga Negara Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Memulai karir di Kantor Akuntan Publik Drs. Utomo Mulia & Co. (SGV-Group). 19761981. Deputi Direktur Keuangan PT Poleco Trading Co. 1981-1982. Pernah bekerja sebagai Internal Auditor di PT ASEAM Indonesia 1982-1984, sebagai Financial Controller PT BT Lippo Graha Leasing/Bankers Trust Co. Rep. Office 1984-1989 dan Financial Controller (Senior Vice President) di PT JP Morgan Securities Indonesia (d/h PT Jardine Fleming Indonesia) 1989-2001. Sebagai Deputy General Secretary Asian Leasing Association 2003-2004. Sejak 2005 bekerja sebagai staf Direksi bidang Corporate Finance LIGO Group. Menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2008.
82
Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya Manusia
Company’s attention to quality is not only about product, but also about Human Resource (HR) within the company. All employees’ of our production department, minimum graduates from Senior High School (SLTA) and has received comprehensive training in terms of making products.
Perhatian Perusahaan akan kualitas, tidak hanya terbatas pada produknya saja, tapi meliputi pula Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalam perusahaan. Seluruh karyawankaryawati bagian produksi kami, minimal lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) serta telah mendapat pelatihan menyeluruh dalam hal pembuatan produk.
In order to maintain a good working team, the company always chooses, train, motivate and give a reward for employees who have good potential in the company. Because, we realize that of Human Resources (HR) has significance for the development and success of the company.
Guna mempertahankan tim kerja yang baik, perusahaan selalu memilih, melatih, memotivasi serta memberikan penghargaan kepada karyawan-karyawati yang memiliki potensi yang cukup baik di perusahaan. Karena, kami menyadari Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki arti penting bagi perkembangan dan keberhasilan perusahaan.
Human Resources Development (HRD) is directed to assist employees in developing their personal skills and improve organization, knowledge, and ability to work. So the company always provides the opportunity for its employees to develop their careers by attending various seminars, working practices, and special training programs. Education and training programs are intentionally designed to help create a work environment based on mutual respect and to foster a spirit of cooperation and solidarity.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diarahkan untuk membantu karyawan dalam membangun pribadi mereka dan meningkatkan keahlian berorganisasi, pengetahuan, dan kemampuan bekerja. Untuk itu, perusahaan selalu memberikan kesempatan kepada para karyawannya untuk mengembangkan karir dengan mengikuti berbagai seminar, praktek kerja, serta program pelatihan khusus. Program Pendidikan dan pelatihan semacam ini sengaja dirancang untuk membantu terciptanya suatu lingkungan kerja yang didasari atas saling menghargai serta untuk memupuk semangat kerja sama dan kekompakan.
Education and training programs are held regularly to improve the quality of company’s human resources, both in technique and expertise in the field of employment, to achieve company objectives, including the opportunity to attend various training and leadership skills developments. All employees are also prepared to face greater challenges in the future.
Program pendidikan dan pelatihan diadakan secara rutin untuk meningkatkan kualitas dari SDM Perusahaan, baik secara tehnik lapangan dan keahlian dalam hubungan kerja, untuk mencapai tujuan Perusahaan. Termasuk juga kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan pengembangan keterampilan maupun kepemimpinan. Seluruh karyawan juga disiapkan untuk menghadapi tantangan yang semakin besar di masa yang akan datang.
The number of permanent employees at 31 December 2013 is 3,105 persons or an increase of 9.9% over the previous year (2,826 people).
Jumlah karyawan tetap per 31 Desember 2013 adalah 3.105 orang atau terjadi peningkatan sebesar 9,9% dibandingkan tahun sebelumnya (2.826 orang).
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Company Data
Data Perseroan
Organization Structure Struktur Organisasi
GMS RUPS
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Audit Committee Komite Audit
President Director Presiden Direktur
Vice President Director Wakil Presiden Direktur
Internal Audit Audit Internal
Marketing Director Direktur Pemasaran
Marketing Planning & IT Director Direktur Perencanaan Pemasaran & IT
Finance Director Direktur Keuangan
Sanitary Wares Director Direktur Saniter
Kitchen General Manager General Manager Peralatan Sistem Dapur
Fittings Director Direktur Fitting
05. Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
86
The responsibility for social and community development is performed in various fields, from Religion, Education, NGO and Youth Activities, Natural Disasters, Village Operation, and support to Government Activities.
Tanggung jawab untuk pengembangan sosial dan kemasyarakatan dilaksanakan pada berbagai bidang, mulai dari Keagamaan, Pendidikan, Kegiatan LSM dan Kepemudaan, Bencana Alam, Operasional Desa, serta dukungan terhadap Kegiatan Pemerintah.
PT Surya Toto Indonesia Tbk is committed to regularly increase concern in social and community development. This is reflected from many kinds of social support given to many aspects such as aspects of education, religion, NGO and youth activities, natural disasters, village operation and support to Government activities.
PT Surya Toto Indonesia Tbk berkomitmen untuk selalu meningkatkan kepedulian akan pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Hal ini tercermin dari berbagai jenis bantuan sosial yang diberikan pada banyak aspek seperti aspek pendidikan, agama, kegiatan LSM dan kepemudaan, bencana alam, operasional desa serta dukungan untuk kegiatan Pemerintah.
By these activities, the company can enhance its social responsibility consistently shown by the increasing concern in fellowmen and environment and by giving inspiration to the stakeholders to conduct similar activities.
Melalui kegiatan ini, perusahaan dapat meningkatkan tanggung jawab sosialnya yang secara konsisten ditunjukkan melalui peningkatan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan serta memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk melakukan kegiatan yang serupa.
The company realizes that the business and operational activities are not only intended to create value added to the shareholders, but also able to give real benefits to public social life, because public is an integral part of the company’s activities. By various social and community programs and activities, the company continuously attempts to maintain harmonious relation with public, particularly around the company environment.
Perusahaan menyadari bahwa aktivitas usaha dan operasional tidak hanya ditujukan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, namun harus mampu memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sosial masyarakat, karena masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan perusahaan. Melalui berbagai program dan kegiatan sosial kemasyarakatan, perusahaan selalu berupaya menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat, terutama di sekitar lingkungan perusahaan.
Below are the Social Responsibility (CSR) activities conducted by the company in the form of contribution during 2013, among others:
Berikut merupakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial (CSR), yang dilakukan perusahaan dalam bentuk sumbangan selama tahun 2013 antara lain:
• Contribution in religious sector, such as contribution for developing the house of worship, supporting religious activities, and providing Holiday Allowance to the people around the factory environment of Rp118,552,224. • Contribution in social sector, such as: »» Social support in Education in the form of cash to Putra Sampoerna Foundation of Rp321,325,000. »» Social Support for Village Operation of Rp34,200,000. Operational Contribution for NGO and Youth activities of Rp327,500,000. »» Social Support for Government Agencies of Rp49,161,662. »» Social Support for Natural Disasters of Rp250,691,364. »» Social Support for Charity of Rp112,579,293.
• Sumbangan dalam bidang keagamaan, diantaranya sumbangan untuk membangun rumah ibadah, mendukung kegiatan keagamaan, serta memberikan Tunjangan Hari Raya kepada masyarakat sekitar lingkungan pabrik sebesar Rp118.552.224. • Sumbangan dalam bidang sosial, diantaranya : »» Bantuan Sosial Pendidikan berupa uang tunai kepada Yayasan Putra Sampoerna sebesar Rp321.325.000. »» Bantuan Sosial Untuk Mendukung Operasional Desa sebesar Rp34.200.000. »» Sumbangan Operasional Untuk Kegiatan LSM dan Kepemudaan sebesar Rp327.500.000. »» Bantuan Sosial Untuk Mendukung Instansi Pemerintah sebesar Rp49.161.662. »» Bantuan Sosial Bencana Alam sebesar Rp250.691.364. »» Bantuan Sosial Untuk Amal sebesar Rp112.579.293.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Report
Laporan Keuangan
87
By participating in the Social Responsibility (CSR) activities well-coordinated and programmed, the company’s steps in giving supports and contributions will be more meaningful and can be benefited by public directly and giving more effective results and at more precise target.
Dengan ikut berperan serta dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial (CSR) yang terkoordinasi dan terprogram dengan baik, maka langkah perusahaan dalam memberikan bantuan dan sumbangan akan lebih bermakna dan dapat dinikmati oleh masyarakat secara langsung serta memberikan hasil yang lebih efektif serta lebih tepat sasaran.
88
Responsibility To The Environment Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Environment Policy of PT Surya Toto Indonesia, Tbk:
Kebijakan Lingkungan PT Surya Toto Indonesia,Tbk
1. Environment Pollution Prevention and Natural Resources and Energy Saving of Production and Service Activities. 2. Observance to Laws and Regulations and other Requirements Relevant to Environment Aspects. 3. Continuous Environment Restoration.
1. Pencegahan Pencemaran Lingkungan danPenghematan Sumber Daya Alam dan Energi Dari Aktivitas Produk dan Jasa. 2. Pemenuhan Peraturan Perundang – Undangan dan Persyaratan Lainnya yang Relevan dengan Aspek Lingkungan. 3. Perbaikan Lingkungan Secara Terus Menerus.
We are committed to consistently prioritize environment aspects by observing all Government regulations and provisions in any industrial activities for maintaining nature preservation.
Kami berkomitmen untuk terus mengedepankan aspekaspek lingkungan dengan berpedoman pada seluruh peraturan dan ketentuan Pemerintah pada setiap aktivitas industri untuk menjaga kelestarian alam.
One of the real forms of company support in maintaining environment preservation is by giving attention to global warming issue having negative impacts in the life of human and the surrounding nature. The action taken is growing people’s awareness in preserving nature by saving the use of natural resources such as water and energy originated from fossils having limited quantity, and starting to conduct greening in and around the company’s environment. For that purpose, since September 2009 until today the company has joined the Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia).
Salah satu bentuk nyata dukungan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan yaitu dengan memperhatikan masalah pemanasan global yang berdampak negatif pada kehidupan manusia dan alam sekitarnya. Tindakan yang dilaksanakan ialah menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan alam dengan melakukan penghematan penggunaan sumber daya alam seperti air dan energi yang berasal dari fosil yang terbatas jumlahnya, serta mulai melakukan penghijauan di dalam maupun di sekitar lingkungan perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, sejak bulan September 2009 sampai saat ini perusahaan tergabung dalam Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) / Konsil Bangunan Hijau Indonesia.
Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) is collaboration between professionals having the scholarly background of architecture, civil, mechanical & electrical engineering, interior design, and parties dealing in business lines of property development, consultant service, contractor & energy service, manufacture of building materials, companies dealing in building operation and maintenance, etc. who are concerned with environment preservation in Indonesia in order to eliminate the negative impacts of global warming. The Company’s President Director, Mr. Mardjoeki Atmadiredja has been appointed as Chairman of the Directing Board of GBC Indonesia.
Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) adalah suatu kolaborasi antara para profesional dengan latar belakang keilmuan arsitektur, teknik sipil, mekanikal & elektrikal, interior design, serta dengan pihak–pihak yang bergerak dalam bidang usaha sebagai pengembang properti, jasa konsultan, jasa kontraktor & energi, manufaktur bahan bangunan, perusahaan yang bergerak dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan bangunan dan lain-lain yang peduli dengan kelestarian lingkungan di Indonesia dalam rangka mengeliminasi dampak negatif dari pemanasan global. Presiden Direktur Perusahaan yaitu Bapak Mardjoeki Atmadiredja diangkat menjadi Ketua Dewan Pengarah GBC Indonesia.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Report
Laporan Keuangan
As one of the Corporate Founding Members of GBC Indonesia, the company is active in many activities of GBC Indonesia for socializing the issues of green building to public, giving direction in constructing a building from planning, construction, operation to maintenance operation phases by considering the aspects of protecting, saving, reducing the use of natural resources, keeping the quality of building and the quality of air in the room, and considering the health of occupants, all of which by observing the norm of continuation.
Sebagai salah satu dari Corporate Founding Member GBC Indonesia, maka perusahaan aktif dalam berbagai kegiatan GBC Indonesia untuk mensosialisasikan masalah bangunan hijau kepada masyarakat luas, memberikan pengarahan dalam membangun suatu bangunan mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang pada kaidah berkesinambungan.
Besides constructing healthy buildings, the company also considers the process and results of production in maintaining environment preservation, such as reprocessing the wastes of factories in order not to pollute environment, using recycled water for production process, managing unusable products safely and producing sanitary and fitting equipments that save water. Hence, the company gives contribution in educating people to select and use products that are energy-saving and environment-friendly.
Selain mendirikan gedung yang sehat, perusahaan juga memperhatikan proses dan hasil produksi dalam menjaga kelestarian lingkungan, seperti mengolah kembali limbah pabrik agar tidak mencemari lingkungan, pemakaian air daur ulang untuk proses produksi, pengelolaan produk – produk yang tidak layak pakai secara aman dan memproduksi perlengkapan saniter serta fitting yang hemat air. Sehingga perusahaan ikut berkontribusi dalam mendidik masyarakat untuk memilih dan menggunakan produk-produk yang hemat energi serta ramah lingkungan.
89
90
Work Safety Keselamatan Kerja
Work safety and security of each employee is one of the company’s priorities. The company is fully committed to secure employees’ health, security and safety in performing their jobs.
Keselamatan dan kemanan kerja setiap karyawan merupakan salah satu prioritas utama perusahaan. Perusahaan berkomitmen penuh untuk menjamin kesehatan, keamanan dan keselamatan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
The company secures the work health and safety of all its employees in performing their jobs and responsibilities. To enhance productivity and eliminate the risk of occurring incidents undesired, the Company is concerned with the following matters:
Perusahaan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja seluruh karyawannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, hal-hal yang menjadi perhatian Perusahaan ialah:
a. All activities and work procedures are made by considering and referring to employees’ safety, supported by appropriate work safety facilities. b. The procedure of work safety forms an integral part of the work procedure. c. All events related to work safety shall be reported in writing to the Board of Directors and shall be the material for improvement of the work procedure and work safety. d. The work place shall be convenient and shall meet normal health level to enable maintaining or improving the work convenience and high productivity level. e. The company purchases and provides technical equipments (machines, etc.) that are appropriate and not causing hazard in the work performance. f. Providing all employees with work safety instruments in order to eliminate the risks related to work health and safety. g. Providing PPPK facility and work safety and health equipments in appropriate places. h. Providing equipments for prevention of explosion, fire, toxicity, air pollution and noise, water pollution and prevention of other hazards. i. Developing an integrated plan in encountering emergencies. j. Making investigation on any accidents occurring and making the report on accidents periodically. k. Providing employees’ health examination in the form of roentgen, and specifically for certain divisions, periodical blood examination.
a. Seluruh aktivitas dan prosedur kerja dibuat dengan memperhatikan dan mengacu kepada keselamatan pekerja dan didukung oleh sarana keselamatan kerja yang memadai. b. Prosedur keselamatan kerja menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari prosedur kerja. c. Segala kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja harus dilaporkan secara tertulis kepada Direksi dan menjadi bahan penyempurnaan prosedur kerja dan keselamatan kerja. d. Tempat bekerja harus nyaman dan memenuhi tingkat kesehatan yang wajar agar kenyamanan kerja dan tingkat produkstivitas yang tinggi dapat dipertahankan atau ditingkatkan. e. Perusahaan membeli dan menyediakan perangkat teknis (mesin dan sebagainya) yang baik dan tidak menimbulkan bahaya dalam pelaksanaan pekerjaannya. f. Membekali semua karyawan dengan menggunakan alat-alat keselamatan kerja sehingga dapat mengurangi risiko-risiko sehubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. g. Menyediakan fasilitas PPPK serta alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat-tempat yang tepat. h. Menyediakan alat-alat pencegahan ledakan kebakaran, keracunan, polusi udara dan suara, pencemaran air serta pencegahan bahaya lainnya. i. Mengembangkan rencana terpadu dalam menghadapi situasi-situasi darurat. j. Melaksanakan penyelidikan atas setiap kecelakaan yang terjadi dan membuat laporan kecelakaan secara periodik. k. Mengadakan pemeriksaan kesehatan karyawan berupa rontgen dan khusus untuk bagian tertentu secara periodik diadakan pemeriksaan darah.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Report
Laporan Keuangan
l. Giving explanation and coaching to enable employees understand how to avoid and prevent accidents and to give First Aid (PPPK). m. Employees shall observe and adhere to all specified terms and conditions of work environment safety and sanitation for safety and health in the work place and for themselves.
l. Memberikan penerangan dan pembinaan agar karyawan mengetahui bagaimana menghindari dan mencegah kecelakaan serta memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK). m. Karyawan wajib mentaati dan mematuhi semua ketentuan dan syarat-syarat keselamatan serta kebersihan lingkungan kerja yang telah ditetapkan demi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja maupun untuk diri sendiri.
Work Safety and Health (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
K3 motto is prioritizing K3 in any work activities. K3 application is an actual form of company’s support in enhancing the work safety and health of each employee. This is proven by the many activities performed to support this application, namely:
Moto K3 ialah mengutamakan K3 di setiap aktivitas kerja. Penerapan K3 merupakan salah satu wujud nyata dukungan perusahaan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja setiap karyawan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan ini diantaranya:
K3 Activities
Kegiatan K3
• K3 Promotion Communication activity to enhance understanding of K3 by media of exhibition, advertisement, demonstration, and other attempts by nature persuasive conducted intensively and continuously.
• Promosi K3 Kegiatan komunikasi untuk meningkatkan pemahaman K3 melalui media pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yg bersifat persuasif dengan dilakukan secara intensif dan terus-menerus.
In conducting the promotion of K3 activities, the Company attempts to perform various activities such as: »» Reading the K3 Vow every time before starting the work activities. »» Making and posting K3 banner and poster at every corner of the Company’s building. »» Making the sign of reminder for using work safety equipments at every corner of the Company’s building. »» Conducting morning gymnastics.
Dalam melaksanakan promosi dari kegiatan K3, Perusahaan berupaya melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya: »» Pembacaan Ikrar K3 setiap sebelum memulai aktivitas kerja. »» Membuat dan memasang spanduk dan poster K3 di setiap sudut gedung Perusahaan. »» Membuat tanda pengingat penggunaan alat-alat keselamatan kerja di setiap sudut gedung Perusahaan. »» Pelaksanaan senam pagi.
• K3 Counseling K3 counseling to each employee is required for facilitating each employee in applying K3 correctly in any work activities. The activities performed are: »» Education on traffic accidents by members of Metro Jaya Regional Police in order to reduce accidents in highway. »» Employees training on fire fighting Theory as well as Practice. »» Training on natural disaster emergency response 3 times a year.
• Penyuluhan K3 Penyuluhan K3 kepada setiap karyawan diperlukan guna memudahkan setiap karyawan dalam menerapkan K3 secara benar dalam setiap aktivitas pekerjaan, adapun kegiatan yag dilaksanakan ialah: »» Pendidikan kecelakaan lalu lintas oleh anggota dari Polda Metro Jaya guna menekan kecelakaan di jalan raya »» Pelatihan karyawan mengenai pemadam kebakaran baik secara Teori maupun Praktek. »» Pelatihan tanggap darurat bencana alam dilakukan 3 kali pelatihan dalam1 tahun.
91
92
• K3 Monitoring K3 monitoring is an activity of reviewing the consistence of K3 application in each section. The programs performed are: »» Weekly Management Patrol on Monday. »» P2K3 Team Patrol monthly according to the schedule. »» Section K3 Patrol according to the section schedule. »» Night K3 Patrol according to the schedule. »» Long holiday K3 Patrol.
• Pengawasan K3 Pengawasan K3 merupakan kegiatan peninjauan terhadap konsistensi penerapan K3 di setiap seksi. Program yang telah dilaksanakan ialah: »» Patrol Manajemen setiap minggu pada hari senin. »» Patrol Tim P2K3 setiap bulan sesuai jadwal. »» Patrol K3 seksi sesuai jadwal seksi. »» Patrol K3 malam sesuai jadwal. »» Patrol K3 libur panjang.
• K3 Inspection K3 inspection is an activity of inspecting the condition of K3 application of all aspects for maintaining work safety and health. The activities performed are: »» K3 Audit of Company Parent (TOTO Japan). »» K3 Audit of New Machines. »» Inspection of First Aid means. »» Inspection of emergency response means. »» Inspection of removing and transport instruments. »» Inspection of pressure vessels. »» Inspection of employees’ health.
• Pemeriksaan K3 Pemeriksaan K3 ialah kegiatan memeriksa kondisi penerapan K3 dari segala aspek untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Kegiatan yang telah dilaksanakan ialah: »» Audit K3 Induk Perusahaan (TOTO Jepang). »» Audit K3 Mesin Baru. »» Pemeriksaan sarana P3K. »» Pemeriksaan sarana tanggap darurat. »» Pemeriksaan alat angkat dan angkut. »» Pemeriksaan bejana bertekanan. »» Pemeriksaan kesehatan karyawan.
• K3 Control The activity of K3 control is conducted by providing K3 monitoring board in each section/division. The company conducts control on safety and health in working environment by measuring the dust and noise level.
• Pengendalian K3 Kegiatan pengendalian K3 dilaksanakan dengan cara menyediakan papan monitoring K3 di setiap seksi/bagian. Perusahaan melaksanakan pengendalian keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja, dengan cara melakukan pengukuran debu dan tingkat kebisingan.
• K3 Evaluation This K3 activity is not only planned and executed, but must also be evaluated monthly in order to evaluate the level of effectiveness of K3 programs performed.
• Evaluasi K3 Selain direncanakan dan dilaksanakan, kegiatan K3 ini wajib dievaluasi setiap bulan. Hal ini dilaksanakan untuk menilai tingkat efektivitas dari program-program K3 yang telah di jalankan.
JAMSOSTEK
JAMSOSTEK
Each employee shall be protected by Jamsostek (employees’ social security) according to the applied treatment.
Setiap karyawan akan dilindungi oleh jamsostek sesuai dengan perlakuan yang berlaku.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Report
Laporan Keuangan
Policy of Quality
93
Kebijakan Mutu
Customers’ Satisfaction by Continues Enhancement of Product Quality and Service
Kepuasan Pelanggan melalui Peningkatan Mutu Produk dan Pelayanan Secara Terus Menerus
The company endeavors to maintain and enhance the quality from time to time. The company believes that maintained quality must be supported by a reliable supplier.
Perusahaan berupaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu dari waktu ke waktu. Perusahaan percaya bahwa mutu yang terjaga harus didukung oleh pemasok yang handal.
Quality Management
Pengelolaan Mutu
a. The company endeavors to produce the products by a strict quality control in order to produce the best products. b. The company encourages good quality maintenance in all production and service processes. c. The accountability on the company’s quality management must be defined clearly in a separate document. d. This policy of quality must be well communicated to all employees in order to create a good, effective and efficient scope of operation. e. This quality management system is reassessed periodically to ensure continuous improvement. f. Product innovation is conducted continuously to produce products keeping up with the times. g. The company realizes that consumers’ satisfaction is a benchmark of the company’s work performance success, therefore the company endeavors to prioritize consumers’ confidence by: • Selling the products according to the specified standards of quality. • Opening after-sales service and following-up consumers’ complaints. • Continuously making promotion heartily, fairly, honestly, not misleading and accepted by society norms.
a. Perusahaan berusaha menghasilkan produk dengan melalui quality control yang ketat, sehingga menghasilkan produk yang terbaik. b. Perusahaan mendorong terpeliharanya mutu yang baik dalam semua proses produksi dan jasa. c. Pertanggungan jawab mengenai pengelolaan mutu perusahaan harus didefinisikan dengan jelas dalam sebuah dokumen tersendiri. d. Kebijakan mutu ini harus dikomunikasikan dengan baik ke semua karyawan agar tercipta sebuah lingkup operasional yang baik, efektif dan efisien. e. Sistem pengelolaan mutu ini dikaji ulang secara berkala untuk menjamin terjadinya penyempurnaan yang berkesinambungan (continous improvement). f. Inovasi produk dilakukan secara berkesinambungan untuk menghasilkan produk yang mengikuti perkembangan zaman. g. Perusahaan menyadari bahwa kepuasan konsumen merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kinerja perusahaan, oleh karena itu perusahaan berusaha mengutamakan kepercayaan konsumen dengan: • Menjual produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. • Membuka layanan purna jual dan menindaklanjuti keluhan dari konsumen. • Melakukan promosi yang berkesinambungan dengan sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat.
94
Procurement Management
Pengelolaan Pengadaan
a. For goods and service procurement, it is endeavored to get the best prices with the best and justifiable quality. b. The company ensures that the procedure of goods/ service procurement is always clearly documented, respecting the principle of transparency, competitive, cost efficient, fair and justifiable, and not conflicting with the prevailing legislation. c. Acting justly by giving equal opportunity to all suppliers having the same qualification without discrimination. The company commits to guide new suppliers to development gradually through the process of qualification specified by the company. d. The company makes understanding for goods and service procurement with suppliers articulated in written documents in good faith and for mutual benefits. e. The existing suppliers are not allowed to have special relation with the parties conducting goods and service procurement directly or indirectly. f. All employees of the company are prohibited from asking or accepting, allowing or approving acceptance of any gifts or rewards from suppliers or third parties obtaining or attempting to obtain jobs or orders related to goods and service procurement. g. Employees involved in the process of goods and service procurement are required, but not limited to: • Perform the job of goods and service procurement according to the policy and procedure applied in the Company. • Work professionally, independently based on honesty, and maintain the documents of goods and service procurement required to be kept confidential to prevent any misuse. • It is not allowed to divide the package of goods and service procurement into several packages in order to avoid the limit of authority. • Avoid conflicts of interest between personal interest and the company’s interest.
a. Dalam rangka pengadaan barang dan jasa, diusahakan untuk mendapatkan harga terbaik dengan kualitas yang baik dan dipertanggungjawabkan. b. Perusahaan memastikan bahwa prosedur pengadaan barang/jasa senantiasa jelas dokumentasinya, menjunjung prinsip keterbukaan, kompetitif, efisiensi biaya, wajar dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. c. Bertindak adil dengan memberikan kesempatan yang sama pada seluruh pemasok yang memiliki kualifikasi sama tanpa diskriminasi. Perusahaan berkomitmen untuk membina pemasok baru untuk berkembang secara bertahap melalui proses kualifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. d. Perusahaan membuat kesepakatan pengadaan barang dan jasa dengan pemasok yang dituangkan dalam suatu dokumen tertulis berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan. e. Pemasok yang ada tidak diperkenankan mempunyai hubungan istimewa dengan pihak yang melakukan pengadaan barang atau jasa baik secara langsung maupun tidak langsung. f. Seluruh karyawan perusahaan dilarang untuk meminta atau menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pemasok atau pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan atau pesanan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa. g. Karyawan yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa diwajibkan namun tidak terbatas: • Melaksanakan tugas pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku di Perusahaan. • Bekerja secara profesional, mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan. • Tidak diperkenankan memecah paket pengadaan barang dan jasa menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari batas kewenangan. • Menhindari benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.
Annual Report 2013
Laporan Tahunan 2013
Financial Report
h. No KKN (corruption, collusion, nepotism) is expected in the cooperation/contract document and the document shall be executed with full responsibility. i. The company shall make the payment timely to all suppliers based on the agreement. j. All company’s employees are not allowed to conduct fraud with the suppliers of goods and service procurement for the company directly or indirectly. k. All company’s employees are not allowed to misuse their positions for borrowing funds or getting indebted to suppliers or borrowing certain facilities/means from suppliers.
Laporan Keuangan
h. Dokumen kerjasama/kontrak diharapkan tidak ada KKN dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. i. Perusahaan akan melakukan pembayaran tepat waktu kepada semua pemasok sesuai perjanjian. j. Seluruh karyawan perusahaan dilarang untuk melakukan kecurangan dengan pemasok pengadaan barang atau jasa bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. k. Seluruh karyawan perusahaan dilarang untuk menyalahgunakan jabatan untuk meminjam dana, atau berhutang kepada pemasok ataupun meminjam fasilitas/ sarana tertentu dari pemasok.
95
06. Financial Reports Laporan Keuangan
This page has been intentionally left blank. Halaman ini sengaja dikosongkan.
Financial Report Laporan Keuangan As of 31st December 2013 Tanggal 31 Desember 2013
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Catatan/ Notes
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar RpNihil pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Piutang lain-lain Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan, neto Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya TOTAL ASET LANCAR
ASSETS 252.491.009.837
2d,2m,4,36
427.451.771.875 2l,2m,5,30,36
200.150.537.826 384.803.085.953
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Related parties
22.570.614.650
2m,5,36
19.634.137.425
6.905.932.417 5.177.260.693 359.986.764.460 15.215.160.625
2l,2m,6,30,36 2m,6,36 2e,7 2h,8a 2f,9
8.021.037.411 6.122.845.985 331.838.555.943 2.725.810.352 13.510.101.482
Third parties, net of allowance for impairment of RpNil as of December 31, 2013 and 2012 Other receivables Related parties Third parties Inventories, net Prepaid taxes Other current assets
966.806.112.377
TOTAL CURRENT ASSETS
1.089.798.514.557
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp563.596.628.375 pada tanggal 31 Desember 2013 (31 Desember 2012: Rp514.152.003.886) Aset pajak tangguhan, neto Aset tidak lancar lainnya
558.782.969.187 31.755.948.106 65.840.250.718
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
656.379.168.011
555.857.802.011
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.746.177.682.568
1.522.663.914.388
TOTAL ASSETS
TOTAL ASET
NON-CURRENT ASSETS
2g,10 2h,8e 2m,2p,11,36
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp563,596,628,375 as of December 31, 2013 (December 31, 2012: 461.181.775.000 Rp514,152,003,886) 23.488.784.657 Deferred tax assets, net 71.187.242.354 Other non-current assets
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember 2012/ December 31, 2012
Catatan/ Notes
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain pihak-pihak berelasi Utang pajak Utang dividen interim Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
LIABILITIES 141.094.512.189 14.794.365.846 193.564.391.602 12.850.710.576 11.898.394.917 49.536.000.000 44.683.271.384 3.331.329.193
Utang sewa pembiayaan Liabilitas jangka pendek lainnya
1.800.392.643 22.941.461.071
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
496.494.829.421
2m,12,36
37.459.268.840 4.476.369.722
CURRENT LIABILITIES Short-term borrowings Trade payables: Related parties Third parties Other payables to related parties Taxes payable Interim dividend payables Short-term employee benefits liabilities Accrued expenses
1.515.415.156 18.716.269.157
Current maturities of long-term debts: Obligations under finance lease Other current liabilities
448.767.622.942
TOTAL CURRENT LIABILITIES
1.229.724.406 174.501.666.527
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term debts, net of current maturities: Obligations under finance lease Provision for employee benefits
149.505.000.000
2l,2m,13,30,36 2m,13,36 2l,2m,18,30,36 2h,8b 2m,23,36 2m,14,36 2m,15,36
2i,2m,16,36 2m,17,36
9.963.222.952 138.980.517.620 11.761.674.722 26.853.884.773 49.536.000.000
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek: Utang sewa pembiayaan Penyisihan imbalan kerja karyawan
2.154.413.791 211.878.025.681
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
214.032.439.472
175.731.390.933
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
710.527.268.893
624.499.013.875
TOTAL LIABILITIES
20 21 22
49.536.000.000 426.000.000 9.907.200.000
EQUITY Share capital: par value of Rp100 each; authorized capital: 1,500,000,000 shares; issued and paid-up capital: 495,360,000 shares Additional paid-in capital General reserve
2m,11
3.979.500.000 834.316.200.513
Unrealized gain on availablefor-sale financial asset, net Retained earnings
EKUITAS Modal saham: nilai nominal Rp100 per saham; modal dasar: 1.500.000.000 saham; modal ditempatkan dan disetor penuh: 495.360.000 saham Tambahan modal disetor Cadangan umum Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual, neto Saldo laba
49.536.000.000 426.000.000 9.907.200.000 3.979.500.000 971.801.713.675
2i,2m,16,36 2j,19
TOTAL EKUITAS
1.035.650.413.675
898.164.900.513
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1.746.177.682.568
1.522.663.914.388
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 ______________________________________________ Catatan/ 2013 Notes 2012 PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Pendapatan lainnya Beban usaha Beban lainnya
1.711.306.783.682
2k,24
1.576.763.006.759
(1.223.977.593.163)
2k,25
(1.097.693.961.159)
487.329.190.519 12.622.677.726 (139.921.284.327) (27.214.650.197)
LABA USAHA
332.815.933.721
Pendapatan keuangan Biaya keuangan
5.391.349.244 (15.002.417.990)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN
323.204.864.975
PAJAK PENGHASILAN BADAN
(86.647.351.813)
LABA TAHUN BERJALAN
236.557.513.162
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual, setelah dikurangi pajak penghasilan terkait TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba per saham
-
479.069.045.600 2k,26 2k,27 28
344.431.810.140 29 29
2h,8c
11
236.557.513.162 478
3.450.390.908 (105.203.376.136) (32.884.250.232)
2n
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4.960.406.436 (13.110.255.488)
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Other income Operating expenses Other expenses INCOME FROM OPERATIONS Financial income Financial cost
336.281.961.088
INCOME BEFORE CORPORATE INCOME TAX
(100.336.317.731)
CORPORATE INCOME TAX
235.945.643.357
INCOME FOR THE YEAR
750.000.000
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized gain on available-for-sale financial assets, net of income tax effect
236.695.643.357
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
476
Earnings per share
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
23 23
-
11
49.536.000.000
-
49.536.000.000
-
23 23
49.536.000.000
426.000.000
-
426.000.000
-
-
426.000.000
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2013
Dividen kas tahunan Dividen kas interim Laba tahun 2013
Saldo 31 Desember 2012
Dividen kas tahunan Dividen kas interim Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual, neto Laba tahun 2012
Saldo 31 Desember 2011
Catatan/ Notes
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-up capital
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
3.979.500.000
-
3.979.500.000
750.000.000 -
-
3.229.500.000
971.801.713.675
(49.536.000.000) (49.536.000.000) 236.557.513.162
834.316.200.513
235.945.643.357
(49.536.000.000) (49.536.000.000)
697.442.557.156
Saldo laba/ Retained earnings
1.035.650.413.675
(49.536.000.000) (49.536.000.000) 236.557.513.162
898.164.900.513
750.000.000 235.945.643.357
(49.536.000.000) (49.536.000.000)
760.541.257.156
Total ekuitas/ Total equity
Balance as of December 31, 2013
Annual cash dividend Interim cash dividend Income for 2013
Balance as of December 31, 2012
Annual cash dividend Interim cash dividend Unrealized gain on available-for-sale financial asset, net Income for 2012
Balance as of December 31, 2011
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
9.907.200.000
-
9.907.200.000
-
-
9.907.200.000
Cadangan umum/ General reserve
Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual, neto/ Unrealized gain on available forsale financial asset, net
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 _______________________________________________ 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada: Pemasok Pegawai
Catatan/ Notes
2012
(942.996.928.263) (363.629.092.221)
(950.745.447.128) (311.018.212.106)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to: Suppliers Employees
Kas tersedia dari aktivitas operasi Penerimaan bunga Penerimaan pengembalian pajak Penerimaan klaim asuransi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan
416.148.990.800 5.391.349.244 3.237.764.743 (12.275.067.085) (91.875.964.872)
277.483.571.611 4.960.406.436 701.636.123 (11.653.025.613) (83.355.107.763)
Cash generated by operating activities Interest received Income tax refund Insurance claim received Interest paid Income taxes paid
Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
320.627.072.830
188.137.480.794
Net cash provided by operating activities
1.722.775.011.284
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengembalian uang muka investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi Uang muka investasi pada perusahaan asosiasi Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
(16.532.600.000) 3.819.510.252 (163.422.838.014)
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(156.296.552.762)
1.539.247.230.845
29a
19.839.375.000 -
(19.839.375.000) 517.818.179 (48.868.472.361)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Repayment advance payment of investment in associate Investment in associates Advance payments of investment in associate Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets
(92.690.029.182)
Net cash used in investing activities
(24.500.000.000) 11 10 10
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen
(12.189.000.000)
(9.670.000.000)
(2.185.739.697) (97.615.308.360)
(530.327.558) (99.076.072.973)
Payment of short-term borrowings Payment of obligations under finance lease Payment of dividends
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
(111.990.048.057)
(109.276.400.531)
Net cash used in financing activities
KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
52.340.472.011
NET INCREASE/(DECREASE) IN (13.828.948.919) CASH AND CASH EQUIVALENTS
(3.301.835.326)
(3.955.114.834)
Net effect of exchange rates changes on cash and cash equivalents
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
200.150.537.826
213.979.486.745
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
252.491.009.837
200.150.537.826
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Dampak neto perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas
4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Company’s establishment
PT Surya Toto Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akta yang dibuat di hadapan notaris Kartini Mulyadi, S.H., No. 88, tahun 1977. Akta pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/111/13 tanggal 8 Juni 1978 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 21 November 1978. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2 yang didokumentasikan dalam akta No. 9 notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., tanggal 20 Juni 2012 mengenai pemecahan atas nilai nominal saham dari Rp1.000 per lembar menjadi Rp100 per lembar. Perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-26231 Tahun 2012 tanggal 18 Juli 2012 dan telah diterima dan dicatat di dalam pusat data Sisminbakum-Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0064947.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 18 Juli 2012.
PT Surya Toto Indonesia Tbk (the “Company”) was established on July 11, 1977, within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 of 1967 based on the notarial deed No. 88, year 1977 of Kartini Mulyadi, S.H., The Company’s deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/111/13 dated June 8, 1978 and was published in the State Gazette No. 93 dated November 21, 1978 of the Republic of Indonesia. The Company's articles of association have been amended several times, the latest amendment is in relation to the changes of article 4 paragraphs 1 and 2 of which were documented in the deed No. 9 dated June 20, 2012 of Sinta Dewi Sudarsana, S.H., regarding to stock split of par value from Rp1,000 each become Rp100 each. The amendment was received by the Minister of Justice and Human Rights in his Decision Letter No. AHU-AH.01.1026231 Tahun 2012 dated July 18, 2012 and registered in the Sisminbakum database of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under registration No. AHU-0064947.AH.01.09 Tahun 2012 dated July 18, 2012.
Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan untuk memproduksi dan menjual produk sanitary, fittings dan kitchen serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut. Perusahaan memulai operasi komersil sejak Februari 1979.
In accordance with the Company’s articles of association, the Company’s principal activities consist of manufacturing and selling sanitary, fittings and kitchen products and other activities related to those products. The Company started its commercial operations in February 1979.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Toto, Jalan Tomang Raya No. 18, Jakarta Barat, sedangkan lokasi pabrik Perusahaan terletak di Tangerang.
The head office of the Company is located in the Toto Building, Jalan Tomang Raya No. 18, West Jakarta, while the factories of the Company are located in Tangerang.
PT Marindo Inticor adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan dan PT Multifortuna Asindo merupakan induk langsung dari Perusahaan.
PT Marindo Inticor is the ultimate parent company of the Company and PT Multifortuna Asindo is the immediate parent company of the Company.
Penawaran umum efek Perusahaan
b.
Company’s public share offering On September 22, 1990, BAPEPAM-LK (now Financial Services Authority (OJK)) approved the Company’s public offering of 2,687,500 shares at a total nominal value of Rp2,687,500,000. Since October 30, 1990, the Company has listed the offered shared on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
Pada tanggal 22 September 1990, BAPEPAMLK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)) menyetujui penawaran 2.687.500 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan jumlah nominal sebesar Rp2.687.500.000. Sejak tanggal 30 Oktober 1990, Perusahaan mencatatkan saham hasil penawaran tersebut pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta).
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran (lanjutan)
1. umum
efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
public
share
offering
Based on notarial deed No. 2 of Sinta Dewi Sudarsana, S.H., dated June 4, 2012 and an approval from the Indonesia Stock Exchange through its letter No. S-05420/BEI.PPR/072012, the Company decided to split the shares from Rp1,000 per share to Rp100 per share, and increased the Company’s number of share from 49,536,000 shares to 495,360,000 shares. All of the Company’s issued and paidup capital shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan akta No. 2 notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., tanggal 4 Juni 2012 dan persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No. S-05420/BEI.PPR/07-2012, Perusahaan memutuskan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 menjadi Rp100 per lembar saham, dan menambah jumlah saham Perusahaan dari 49.536.000 saham menjadi 495.360.000 saham. Seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c.
Company’s (continued)
Karyawan, komisaris, direksi dan komite audit
c.
Employees, commissioners, directors and audit committee
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempekerjakan 3.105 karyawan tetap (2012: 2.826 karyawan tetap) (tidak diaudit).
As of December 31, 2013, the Company had 3,105 permanent employees (2012: 2,826 permanent employees) (unaudited).
Susunan dewan komisaris, direksi, dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The composition of the boards of commissioners, directors and audit committee as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013
2012
Mardjoeki Atmadiredja Hiromichi Tabata Umarsono Andy Gunawan Sumana
Hiromichi Tabata Umarsono Andy Anton Budiman Gunawan Sumana
Direksi Presiden Direktur Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Hanafi Atmadiredja Yuji Inoue Benny Suryanto Yutaka Hirota Juliawan Sari Ferry Prajogo Setia Budi Purwadi Kazuo Watanabe Anton Budiman Hiroshi Tanie
Mardjoeki Atmadiredja Kota Hirayama Benny Suryanto Keiichi Sugino Juliawan Sari Ferry Prajogo Setia Budi Purwadi Kazuo Watanabe Hanafi Atmadiredja Hiroshi Tanie
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Gunawan Sumana Segara Utama Ariefuddin Amas
Gunawan Sumana Segara Utama Ariefuddin Amas
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director Director Director Audit Committee Chairman Member Member
Key management personnel of the Company are the boards of commissioners and directors.
Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi dewan komisaris dan direksi.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
Persetujuan dan pengesahan penerbitan laporan keuangan
1. untuk
GENERAL (continued) d.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
for
the
The management is responsible for the preparation and presentation of the financial statements, which were completed and authorized for issuance by the Company’s directors on March 20, 2014.
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh direksi Perusahaan pada tanggal 20 Maret 2014. 2.
Approval and authorization issuance of financial statements
2.
Dasar penyajian laporan keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of preparation statements
of
ACCOUNTING the
financial
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan - Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK“) (dahulu Bapepam - LK).
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Financial Services Authority (“OJK”) (formerly Bapepam - LK).
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2012.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein.
Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company’s functional currency.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
c.
d.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Foreign balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The Company’s accounting records are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia at those dates. Exchange gains and losses arising from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities into Rupiah are recognized in the current year’s statement of comprehensive income.
Pos aset dan liabilitas non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pos aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
Non-monetary assets and liabilities that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are translated using the exchange rates as at the dates of the initial transactions. Non-monetary assets and liabilties measured at fair value in a foreign currency are translated using the exchange rates at the date when the fair value is determined.
Kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp12.189/US$1 dan Rp116,17/JPY1 (2012: Rp9.670/US$1 dan Rp111,97/JPY1).
The exchange rates for the major foreign currencies used as at December 31, 2013 were Rp12,189/US$1 and Rp116.17/JPY1 (2012: Rp9,670/US$1 and Rp111.97/JPY1).
Informasi segmen
c.
Segment information
Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.
The Company applies PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”.
Informasi segmen disajikan berdasarkan pengelompokkan jenis produk menurut pasar luar negeri dan domestik.
Segment information is presented based on the classification of type of products into overseas and domestic markets.
Kas dan setara kas
d.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturity of not more than three months since the placement date and free from any restriction on use.
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Inventories
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto.
Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value.
Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata yang meliputi biaya pembelian, biaya konversi untuk persediaan barang jadi melalui proses produksi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition).
Cost is determined based on the average method which includes cost of purchase, conversion costs on finished goods manufactured by the Company and other costs necessary to bring the inventories to their present location and condition.
Nilai neto yang dapat direalisasikan adalah estimasi harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan estimasi biaya untuk memperoleh dan menjual persediaan barang jadi.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale of finished goods.
Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Allowance for inventory obsolescence and diminution in value of inventories is determined based on the aging analysis of the inventories and review of their physical condition as of statement of financial position date.
Biaya dibayar di muka
f.
Aset tetap
g.
Fixed assets Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation (except land, which is not depreciated) and impairment loss, if any. The cost of fixed assets includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are met. Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah, tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan estimasi masa manfaat aset sebagai berikut: Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the statement of financial position.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan. g.
ACCOUNTING
Tahun/Year 10 - 20 16 4 4-8 5
10
Buildings and structures Machinery Factory tools Office equipment Motor vehicles
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung kepada laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pemugaran dan perbaikan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Apabila suatu aset sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is directly charged to expense as incurred, while significant renewals and betterment are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are derecognized from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statement of comprehensive income for the year.
Aset tetap dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya-biaya pembelian bahan, peralatan dan biaya-biaya lainnya, termasuk biaya pinjaman yang berkaitan langsung dengan pembangunan aset tetap tersebut. Biaya-biaya ini dialihkan ke salah satu pos aset tetap bilamana pekerjaan yang bersangkutan telah dianggap selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.
Construction in progress represents the accumulated cost of materials, equipment and other costs, including borrowing cost relating directly to the construction of those fixed assets. These costs are transferred to the relevant fixed asset account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At each financial year end, the fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate.
Pajak penghasilan badan
h.
Corporate income tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each statement of financial position date. Future tax benefits, such as the carryforward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effect for the current year is charged to the current year’s statement of comprehensive income, except for the tax effects of transactions which are directly charged or credited to equity.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan estimasi laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara aset dan liabilitas menurut fiskal dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi secara fiskal yang belum digunakan, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat pajak tersebut akan dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk tahun berjalan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak atas transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Corporate income tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan perkiraan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset tersebut dimanfaatkan atau liabilitas dibayarkan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak, pada laporan laba rugi dibebankan komprehensif tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amounts of deferred tax assets and liabilities attributable to a change in tax rates are recognized in the current year’s statement of comprehensive income, except to the extent that such change relates to items previously charged or credited to equity.
Penyesuaian terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan banding, pada saat: (1) hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat berdasarkan pengetahuan dari dimana perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan kewajiban perpajakan berdasarkan surat ketetapan pajak diakui.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, for assessment amounts appealed against by the Company, when: (1) the result of the appeal is determined, unless there is significant uncertainty as to the outcome of such appeal, in which event the impact of the amendment of tax obligations based on an assessment is recognized at the time of making such appeal, or (2) at the time based on knowledge of developments in similar cases involving matters appealed, based on rulings by the Tax Court or the Supreme Court, that a positive appeal outcome is adjudged to be significantly uncertain, in which event the impact of an amendment of the tax obligations based on the assessment amounts appealed is recognized.
Sewa
i.
Leases
Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date.
Transaksi sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Leases (continued)
Perusahaan sebagai lessee:
The Company as a lessee:
i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewa pembiayaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
i) Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its statement of financial position at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. The lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the assets and the lease terms, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease terms.
ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straightline basis) selama masa sewa.
ii) Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Penyisihan imbalan kerja karyawan
j.
Provision for employee benefits
Perusahaan mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”).
The Company recognizes its unfunded provision for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 (“the Law”).
Beban imbalan kerja yang harus disediakan berdasarkan UU No. 13 yang berlaku, dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial dari imbalan pasca-kerja diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi mana yang lebih tinggi diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang melebihi 10% batas koridor diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan.
The cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected-unitcredit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses from post-employment benefits are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of plan assets, at that date. These gains or losses in excess of the 10% corridor are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Penyisihan (lanjutan)
imbalan
kerja
2.
karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
l.
for
employee
benefits
The past service costs from post-employment benefits are recognized as an expense on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Biaya jasa lalu dari imbalan pasca-kerja diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. k.
Provision (continued)
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan dan beban
k.
Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT).
Perusahaan menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk sebagai menentukan apakah bertindak prinsipal atau agen. Perusahaan telah menyimpulkan bahwa Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.
The Company assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Company has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements.
Penjualan barang
Sales of goods
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sesuai dengan persyaratan penjualan dan pada saat risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah kepada pembeli.
Revenue is recognized upon delivery of goods to the customers, in accordance with the terms of sale and when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer.
Pendapatan bunga
Interest income
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
l.
Transactions with related parties The Company has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010).
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010).
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Transactions with related parties (continued)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.
m. Instrumen keuangan i.
m. Financial instruments
Aset keuangan
i.
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this classification at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, but in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, the related fair values are added with the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that a company commits to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya (keanggotaan klub berupa saham dan setoran deposit).
The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets (club membership in form of shares and security deposits).
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
i.
Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
•
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statement of comprehensive income.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the statement of comprehensive income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would be required.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2013.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
•
•
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
i.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - setoran deposit Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company’s cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets - security deposits are included in this category.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
•
Held-to-maturity (HTM) investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains or losses are recognized in the statement of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan, diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur aset keuangan ke nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
•
•
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
i.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
• Held-to-maturity (HTM) investments (continued)
Perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company did not have any heldto-maturity investments as of December 31, 2013.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
•
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to the statement of comprehensive income as a reclassification adjustment.
Aset keuangan Perusahaan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset tidak lancar lainnya keanggotaan klub berupa saham yang tidak memiliki pasar aktif.
The Company’s financial asset classified as AFS financial asset is other non-current assets - the club membership in the form of shares which does not have an active market.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
i.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable as a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i)
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i)
ii)
Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii) the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
Ketika Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Perusahaan mengevaluasi sejauh mana Perusahaan memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a passthrough arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset.
19
the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
i.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara jumlah aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan yang ditahan.
In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in profit or loss.
Liabilitas keuangan
ii.
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
At initial recognition, financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan mencakup pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen interim, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, liabilitas jangka pendek lainnya selain uang muka dari pelanggan, utang lain-lain pihak-pihak berelasi dan utang sewa pembiayaan.
The Company’s financial liabilities include short-term borrowings, trade payables, interim dividend payables, short-term employee benefits liabilities, accrued expenses, other current liabilities excluding advances received from customers, other payables to related parties and obligations under finance lease.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
ii.
Financial liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
•
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statement of comprehensive income.
Perusahaan tidak mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company did not have any financial liabilities at fair value through profit or loss as of December 31, 2013.
Utang dan pinjaman
•
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains or losses are recognized in the statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen interim, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, liabilitas jangka pendek lainnya selain uang muka dari pelanggan, utang lain-lain pihak-pihak berelasi dan utang sewa pembiayaan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk dalam kategori ini.
The Company’s short-term borrowings, trade payables, interim dividend payables, short-term employee benefits liabilities, accrued expenses, other current liabilities excluding advances received from customers, other payables to related parties and obligations under finance lease as of December 31, 2013 are included in this category.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
ii.
Financial liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv. Nilai wajar instrumen keuangan
iv.
Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments which do not have an active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) iv. Nilai wajar (lanjutan)
v.
instrumen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued) keuangan
iv. Fair value of (continued)
financial instruments
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Company adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan
v.
Amortized instruments
cost
of
financial
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan nilai aset keuangan
vi.
Impairment of financial assets The Company assesses at each statement of financial position date, whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued) keuangan
vi. Impairment (continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Financial instruments (continued) keuangan
vi. Impairment (continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued) The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest comprehensive income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is also recognized in the statement of comprehensive income.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos penyisihan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Jika pada tahun Perusahaan. berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos penyisihan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. •
ACCOUNTING
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
•
Financial assets carried at cost When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent period.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial instruments (continued) keuangan
vi. Impairment (continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
•
of
financial
assets
Available-for-sale financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan atau berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an available-for-sale financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi komprehensif direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laporan laba rugi komprehensif; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in the statement of comprehensive income is reclassified from equity to the statement of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the statement of comprehensive income; increases in their fair value after impairment are recognized in equity.
utang Dalam hal instrumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.
In the case of a debt instrument classified as an available-for-sale financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest Income” account in the statement of comprehensive income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
o.
2.
Laba per saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Earnings per share
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012.
Laba per saham dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.
Laba tahun berjalan yang digunakan dalam menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp236.557.513.162 (2012: Rp235.945.643.357). Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 495.360.000 saham.
Income for the year used in calculating the basic earnings per share for the year ended December 31, 2013 was Rp236,557,513,162 (2012: Rp235,945,643,357). The weighted average number of outstanding shares used as the denominator in computing the earnings per share for the year ended December 31, 2013 and 2012 was 495,360,000 shares.
Penurunan nilai aset non-keuangan
o.
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.
The Company assesses at each end of reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or cash generating unit (CGU)’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each end of reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Investasi pada entitas asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Investment in associates
Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas aset neto entitas asosiasi, termasuk penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai.
The Company’s investment in its associates is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share of net assets of the associate, including dividends received from the associate since the date of acquisition. Goodwill relating to the associate is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment.
Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.
The statement of comprehensive income reflects the Company’s share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Bila bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah kepentingan Perusahaan dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas asosiasi hanya bila Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau legal atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, Perusahaan melanjutkan pengakuan atas bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak diakui sebelumnya.
If the Company’s share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Company’s interest is reduced to nil, additional losses are provided for, and a liability is recognized, only to the extent that the Company has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Company resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.
The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Company.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
r.
Provisi
q.
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Kontinjensi
r.
Contingencies Unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi. s.
Investment in associates (continued) After application of the equity method, the Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the statement of comprehensive income.
Setelah penerapan metode ekuitas, Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif. q.
ACCOUNTING
Peristiwa setelah periode pelaporan
s.
Events after the reporting period Post year-end events that provide additional information about the Company’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan jika material.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi di periode mendatang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Future changes in accounting policies
Perusahaan belum menerapkan standar akuntansi yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan dan akan memberikan pengaruh signifikan baik kepada posisi keuangan, hasil keuangan ataupun pengungkapan dari Perusahaan, namun belum efektif sampai dengan tanggal laporan keuangan Perusahaan:
The Company has not applied the following accounting standards that have been issued or amended and considered relevant and will give significant impact to financial position, results, or disclosures of the Company, but not yet effective up to the date of issuance of the Company’s financial statements:
i)
i)
PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.
This PSAK change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba atau rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba atau rugi. ii)
ii)
PSAK No. 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015.
iii)
PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. iv)
PSAK No. 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS 28, effective January 1, 2015. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. iii)
PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015.
iv)
PSAK No. 67 (2013): Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK No. 67: Disclosure of Interest in Other Entities, adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015. This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
3.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Perubahan kebijakan akuntansi di periode mendatang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Future changes in accounting policies (continued)
Perusahaan belum menerapkan standar akuntansi yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan dan akan memberikan pengaruh signifikan baik kepada posisi keuangan, hasil keuangan ataupun pengungkapan dari Perusahaan, namun belum efektif sampai dengan tanggal laporan keuangan Perusahaan (lanjutan):
The Company has not applied the following accounting standards that have been issued or amended and considered relevant and will give significant impact to financial position, results, or disclosures of the Company, but not yet effective up to the date of issuance of the Company’s financial statements (continued):
v)
v)
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015.
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF UNCERTAINTY
ESTIMATION
AND
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir Namun, ketidakpastian periode pelaporan. estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, the uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustments to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan:
In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made judgments which have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2m.
The Company determined classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2m.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
AND
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha
Allowance for impairment of trade receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang memiliki informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan mereka. Dalam kasus ini, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan dari penurunan nilai piutang usaha.
The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors, to record specific allowances for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
Penjelasan Catatan 5.
Further details are disclosed in Note 5.
lebih
lanjut
diungkapkan
pada
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut. Perusahaan berdasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Keadaan yang ada dan asumsi tentang perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan pasar atau keadaan yang timbul di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi yang terjadi.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are described below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future development may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
AND
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penyisihan imbalan kerja karyawan
Provision for employee benefits
Penentuan kewajiban dan biaya imbalan kerja karyawan Perusahaan tergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang melebihi 10% batas koridor diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan.
The determination of the Company’s obligations and cost for the employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% corridor are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi mereka adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan dan beban yang terkait. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan pada Catatan 19.
The Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and related expense. Further details are disclosed in Note 19.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya. Manajemen memperkirakan masa manfaat dari aset tetap dari 4 sampai 20 tahun. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan pada Catatan 10.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. The estimated useful lives of fixed assets is based on the Company’s common life expectancies applied in the industries. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. Further details are disclosed in Note 10.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
AND
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penyisihan atas keusangan persediaan
Allowance for inventories obsolescence
Penyisihan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk tetapi tidak terbatas pada, kondisi persediaan fisik, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk penjualan. Penyisihan tersebut dievaluasi kembali dan disesuaikan sebagai informasi tambahan yang mempengaruhi jumlah diperkirakan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan pada Catatan 7.
Allowance for inventories obsolescence is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 7.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati, dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Proyeksi arus kas masa depan mencakup sepuluh tahun dan tidak termasuk kegiatan restrukturisasi yang belum memiliki komitmen dari Perusahaan atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja UPK yang diuji. Nilai terpulihkan akan sangat sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan dan juga arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a period of ten years and does not include restructuring activities that the Company is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2013
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat
Kas di bank Pihak ketiga: Rekening Rupiah: PT Bank Resona Perdania PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Citibank N.A., Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank National Nobu Tbk
Rekening Dolar Amerika Serikat: PT Bank Mizuho Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta PT Bank Resona Perdania PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A., Jakarta
Rekening Yen Jepang: PT Bank Mizuho Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta PT Bank Resona Perdania Rekening Euro: PT Bank Central Asia Tbk
Deposito jangka pendek Rekening Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total kas dan setara kas
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2012
123.909.050 60.945.000
93.279.200 21.177.300
184.854.050
114.456.500
56.128.368.851
28.400.560.541
4.273.183.185 2.961.335.773 2.134.936.347 1.581.336.914
1.467.058.412 3.805.013.402 3.026.398.697 2.403.608.531
469.554.242 126.970.186 9.628.862 750.000
3.361.771.969 226.778.106 -
67.686.064.360
42.691.189.658
18.979.574.176
9.306.666.092
2.291.809.300 2.484.176.829 76.422.836 -
1.426.115.451 1.081.357.807 593.544.890 46.318.430
23.831.983.141
12.454.002.670
373.238.643
388.679.893
235.692.782 159.146.395
2.334.014.314 271.780.863
768.077.820
2.994.475.070
20.030.466
396.413.928
92.306.155.787
58.536.081.326
160.000.000.000
141.500.000.000
252.491.009.837
200.150.537.826
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar
Cash in banks Third parties: Rupiah accounts: PT Bank Resona Perdania PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Citibank N.A., Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank National Nobu Tbk
U.S. Dollar Accounts: PT Bank Mizuho Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta PT Bank Resona Perdania PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A., Jakarta
Japanese Yen Accounts: PT Bank Mizuho Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta PT Bank Resona Perdania Euro Account: PT Bank Central Asia Tbk
Short-term deposits - Rupiah Account: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total cash and cash equivalents
In 2013, cash in banks earned interest at annual rates ranging from 0.01% to 0.46% for the Rupiah accounts (2012: from 0.01% to 0.75%) and from 0.002% to 0.07% for the foreign currency accounts (2012: from 0.002% to 0.08%).
Tingkat bunga per tahun untuk kas di bank selama tahun 2013 berkisar antara 0,01% sampai dengan 0,46% untuk rekening Rupiah (2012: 0,01% sampai dengan 0,75%) dan 0,002% sampai dengan 0,07% untuk rekening mata uang asing (2012: 0,002% sampai dengan 0,08%).
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
In 2013, the short-term deposits in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk earned interest at annual rates ranging from 3.80% to 8.00%, and PT Bank Internasional Indonesia Tbk fixed at 7.25%. Whereas in 2012, the short-term deposits in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk earned interest at annual rates ranging from 3.60% to 6.50%, and in PT Bank Central Asia Tbk fixed at 5.50%.
Deposito berjangka memperoleh bunga selama tahun 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkisar antara 3,80% sampai dengan 8,00% per tahun, dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk tetap sebesar 7,25% per tahun. Sedangkan pada tahun 2012, deposito berjangka dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperoleh bunga berkisar antara 3,60% sampai dengan 6,50% per tahun, dan dari PT Bank Central Asia Tbk tetap sebesar 5,50% per tahun. 5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
PIUTANG USAHA
5.
TRADE RECEIVABLES The following is an analysis of trade receivables by currency:
Berikut ini adalah analisis piutang usaha menurut jenis mata uang: 2013
Keterangan
Mata uang asing/ Foreign currency
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Pihak-pihak berelasi: (Catatan 30) Domestik: Rupiah: PT Surya Pertiwi PT Dian Surya Global
Dolar Amerika Serikat: PT Surya Pertiwi
-
Total piutang domestik Luar negeri: Dolar Amerika Serikat: Toto Asia Oceania Toto USA Inc. Toto Vietnam Co., Ltd Toto India Industries Pvt. Ltd Taiwan Toto Co., Ltd Toto (H.K.), Ltd Toto Limited, Jepang Lainnya
Yen Jepang: Toto Limited, Jepang Toto Aquatechno Ltd
Descriptions
410.504.796.051 4.155.250
360.602.527.593 12.748.500
Related parties: (Note 30) Domestic: Rupiah: PT Surya Pertiwi PT Dian Surya Global
410.508.951.301
360.615.276.093
-
2.005
19.388.350 360.634.664.443
291.563 223.525 210.978 167.759 129.365 79.907 6.316 69.278
3.553.861.407 2.724.546.225 2.571.610.842 2.044.814.451 1.576.829.985 973.986.423 76.985.724 844.429.542
686.048 507.238 268.682 64.232 221.987 245.506 14.913 58.874
6.634.084.160 4.904.991.460 2.598.154.940 616.952.202 2.146.614.290 2.374.043.020 144.208.710 573.482.818
1.178.691
14.367.064.599
2.067.480
19.992.531.600
11.740.930 10.431.369
1.363.943.838 1.211.812.137
37.294.721 -
4.175.889.910 -
2.575.755.975
37.294.721
22.172.299
Total piutang pihak-pihak berelasi
Luar negeri: Dolar Amerika Serikat
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
410.508.951.301
Total piutang luar negeri
Pihak ketiga: Domestik: Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
2012 Mata uang asing/ Foreign currency
U.S. Dollar: PT Surya Pertiwi Total domestic receivables Overseas: U.S. Dollar: Toto Asia Oceania Toto USA Inc. Toto Vietnam Co., Ltd Toto India Industries Pvt. Ltd Taiwan Toto Co., Ltd Toto (H.K.), Ltd Toto Limited, Japan Others
Japanese Yen: Toto Limited, Japan Toto Aquatechno Ltd
4.175.889.910
16.942.820.574
24.168.421.510
427.451.771.875
384.803.085.953
Total trade receivables related parties Third parties: Domestic: Rupiah U.S. Dollar Euro
-
3.444.781.616 -
44.786 2.520
3.850.906.088 433.080.620 32.280.847
-
3.444.781.616
47.306
4.316.267.555
1.569.106
19.125.833.034
1.584.061
15.317.869.870
Total overseas receivables
Overseas: U.S. Dollar
Total piutang usaha pihak ketiga, kotor Dikurangi: penyisihan penurunan nilai piutang usaha
22.570.614.650
19.634.137.425
-
-
Total trade receivables third parties, gross Less: allowance for impairment of trade receivables
Total piutang usaha pihak ketiga, neto
22.570.614.650
19.634.137.425
Total trade receivables - third parties, net
450.022.386.525
404.437.223.378
Total trade receivables
Total piutang usaha
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
The following is the aging analysis of trade receivables:
Berikut ini adalah analisis umur piutang usaha: 2013 Domestik ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Lebih dari 6 bulan Luar negeri ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Lebih dari 6 bulan Total piutang usaha
2012
145.535.574.227 267.516.843.715 207.126.899 694.188.076
120.894.608.330 242.918.116.653 877.234.603 260.972.412
413.953.732.917
364.950.931.998
24.045.931.892 11.926.527.841 27.975.461 68.218.414
29.599.039.455 9.877.045.047 10.206.878 -
Domestic ≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months More than 6 months Overseas ≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months More than 6 months
36.068.653.608
39.486.291.380
450.022.386.525
404.437.223.378
Total trade receivables
-
-
Less: allowance for impairment of trade receivables
450.022.386.525
404.437.223.378
Total trade receivables, net
Dikurangi: penyisihan penurunan nilai piutang usaha Total piutang usaha, neto
TRADE RECEIVABLES (continued)
Movements in the Company’s allowance for impairment of trade receivables are as follows:
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2013
2012
Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan Pelunasan
-
Saldo akhir
-
21.985.220 (21.985.220) -
Beginning balance Addition during the year Write-off Repayment Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha tidak diperlukan.
Management believes that no allowance for impairment of trade receivables is required.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan kepada pihak lain.
As of December 31, 2013 and 2012, there are no trade receivables that are pledged as collateral to other parties.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
6. 2013
OTHER RECEIVABLES 2012
Pihak-pihak berelasi: (Catatan 30) Piutang dari penjualan barang bekas Penggantian biaya operasi Lainnya
6.595.986.666 18.000 309.927.751
7.711.078.981 9.618.000 300.340.430
Related parties: (Note 30) Scrap sale receivables Reimbursable operating expenses Others
Total piutang lain-lain - pihak-pihak berelasi
6.905.932.417
8.021.037.411
Total other receivables related parties
Pihak ketiga: Piutang dari penjualan barang bekas Lainnya
4.692.526.710 484.733.983
5.583.013.594 539.832.391
Third parties: Scrap sale receivables Others
Total piutang lain-lain - pihak ketiga
5.177.260.693
6.122.845.985
Total other receivables - third parties
12.083.193.110
14.143.883.396
Total other receivables
Total piutang lain-lain
Scrap sale receivables represent the receivables from the sales of the Company’s scrap goods. Gain or loss on sales of scrap are as follows:
Piutang dari penjualan barang bekas merupakan hasil penjualan barang-barang yang sudah tidak dipergunakan lagi oleh Perusahaan. Laba atau rugi penjualan barang bekas adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 Hasil penjualan Beban pokok penjualan Laba/(rugi) penjualan barang bekas (Catatan 26)
2012
50.200.645.761 (47.738.408.017)
51.743.068.683 (51.744.372.940)
Proceeds Cost of goods sold
(1.304.257)
Gain/(loss) on sales of scrap (Note 26)
2.462.237.744
During 2013, none of the other receivables were written off by the Company (2012: RpNil). Management believes that all other receivables are collectible, and accordingly, no allowance for impairment of other receivables was considered necessary.
Selama 2013, tidak terdapat piutang lain-lain yang dihapuskan (2012: RpNihil). Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih, sehingga penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain tidak diperlukan. 7.
PERSEDIAAN
7. 2013
INVENTORIES 2012
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang fittings Bahan pembantu
119.193.886.827 54.980.301.225 86.443.859.314 84.161.384.488 17.726.653.471
131.518.200.671 41.777.500.718 67.159.451.466 67.894.402.414 15.553.721.549
Finished goods Work in process Raw materials Fitting parts Stores and supplies
Persediaan dalam perjalanan
362.506.085.325 3.518.149.061
323.903.276.818 13.792.662.351
Inventory in-transit
Total persediaan Dikurangi: Penyisihan atas keusangan persediaan: Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang fittings Bahan pembantu
366.024.234.386
337.695.939.169
Total persediaan, neto
359.986.764.460
(1.064.679.043) (2.355.219.620) (556.499.299) (1.772.675.256) (288.396.708)
39
(837.550.472) (2.240.198.958) (527.887.077) (1.866.398.143) (385.348.576) 331.838.555.943
Total inventories Less: Allowance for inventories obsolescence: Finished goods Work in process Raw materials Fitting parts Stores and supplies Total inventories, net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
The following is the movement of the allowance for inventories obsolescence:
Berikut ini adalah perubahan penyisihan atas keusangan persediaan: 2013
8.
INVENTORIES (continued)
2012
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan persediaan
5.857.383.226 423.618.338 (243.531.638)
5.800.548.022 871.483.853 (814.648.649)
Saldo akhir
6.037.469.926
5.857.383.226
Beginning balance Allowance during the year Inventories write-off Ending balance
Perusahaan menyimpan persediaan di gudang pada tiga pabrik Perusahaan yang berlokasi di Cikupa, Serpong dan Pasar Kemis dan telah mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp71.591.017.000 (2012: Rp59.423.370.000). Walaupun jumlah pertanggungan asuransi tersebut di bawah nilai saldo persediaan per tanggal laporan posisi keuangan, namun manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut mengingat karakteristik, kondisi dan penyimpanan berbagai jenis persediaan Perusahaan pada lokasi yang berbeda.
The Company keeps its inventories in its three factories located in Cikupa, Serpong and Pasar Kemis and insures them from possible loss from fire and other risks, with the insurance coverage amounting to Rp71,591,017,000 (2012: Rp59,423,370,000). Although the sum insured is lower than the balance of the inventories as of the statement of financial position date, the management believes that it is sufficient to cover those possible losses considering the characteristics, conditions and storage of various types of Company’s inventories in difference locations.
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat persediaan usang dan penurunan nilai.
Management believes that the allowance for inventories obsolescence and diminution in value is sufficient to cover possible losses arising from obsolescence and diminutions in value.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat persediaan Perusahaan yang dijaminkan kepada pihak lain.
As of December 31, 2013 and 2012, no inventories are pledged as collateral to other parties.
PERPAJAKAN a.
8.
Pajak dibayar di muka
a. 2013
b.
TAXATION Prepaid taxes
2012
Lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2011
-
2.725.810.352
Overpayment of corporate income tax fiscal year 2011
Total pajak dibayar di muka
-
2.725.810.352
Total prepaid taxes
Utang pajak
b. Taxes payable 2013
Pajak penghasilan badan (Catatan 8d) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak pertambahan nilai, neto Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 4(2) Total utang pajak
2012
6.702.109.978 4.688.635.825 67.231.823 303.046.385 137.370.906
20.711.981.760 4.318.548.308 1.339.499.529 368.351.996 115.503.180
Corporate income tax (Note 8d) Income tax article 21 Value added tax, net Income tax articles 23/26 Income tax article 4(2)
11.898.394.917
26.853.884.773
Total taxes payable
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan badan
TAXATION (continued) c.
Corporate income tax expense
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 Beban pajak penghasilan kini Manfaat pajak tangguhan Beban pajak penghasilan terkait dengan hasil pemeriksaan pajak tahun 2010 Beban pajak penghasilan terkait dengan hasil pemeriksaan pajak tahun 2011 Total beban pajak penghasilan badan, neto
2012
92.629.648.550 (8.267.163.449)
97.442.153.007 (8.448.973.006)
Current income tax expense Deferred tax benefit
-
11.343.137.730
Tax expense related with 2010’s tax assessment
2.284.866.712
-
Tax expense related with 2011’s tax assessment
86.647.351.813
100.336.317.731
Net corporate income tax expense
Deferred tax related to items charged or credited directly to other comprehensive income during the year:
Pajak tangguhan sehubungan dengan akun yang dibebankan atau dikreditkan ke pendapatan komprehensif lainnya selama tahun berjalan: 2013
2012
Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual
-
250.000.000
Unrealized gain on available-for-sale financial assets
Pajak penghasilan dibebankan langsung ke pendapatan komprehensif lainnya
-
250.000.000
Income tax charged directly to other comprehensive income
d. Perhitungan beban dan utang penghasilan badan tahun berjalan
pajak
d.
Calculation of current year corporate income tax payable and expense The reconciliation between income before corporate income tax as shown in the statement of comprehensive income and the Company’s estimated taxable income, current year corporate income tax payable and expense are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan estimasi laba kena pajak Perusahaan serta perhitungan beban dan utang pajak penghasilan badan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
2012
Laba sebelum pajak penghasilan badan 323.204.864.975 Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen: Pendapatan bunga yang dikenakan pajak-final (5.391.349.244) Penerimaan pajak pertambahan nilai tahun 2010 (3.237.764.743) Representasi 3.364.040.684 Beban kesejahteraan karyawan dan beban lainnya yang tidak diakui oleh fiskal 19.510.148.736 14.245.075.433
41
336.281.961.088
Income before corporate income tax Add/(deduct) permanent differences:
(4.960.406.436)
Interest income-subject to final tax
40.551.250
2010 value added tax refund Representation
24.610.614.100
Employee benefits in kind and other non-deductible expenses
19.690.758.914
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Perhitungan penghasilan (lanjutan)
8.
beban dan utang pajak badan tahun berjalan
TAXATION (continued) d. Calculation of current income tax payable (continued)
year corporate and expense
The reconciliation between income before corporate income tax as shown in the statement of comprehensive income and the Company’s estimated taxable income, current year corporate income tax payable and expense are as follows (continued):
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan estimasi laba kena pajak Perusahaan serta perhitungan beban dan utang pajak penghasilan badan tahun berjalan adalah sebagai berikut (lanjutan):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: Selisih penyusutan aset tetap antara fiskal dan laporan keuangan setelah dikurangi pembayaran utang sewa pembiayaan Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Penghapusan penurunan nilai piutang usaha
Estimasi laba kena pajak Beban pajak penghasilan badan tahun berjalan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25
Kurang bayar pajak penghasilan badan (Catatan 8b)
2012 Add/(deduct) temporary differences:
(4.487.792.060)
(7.550.540.486)
37.376.359.154 180.086.700
41.311.582.527 56.835.204
Difference between fiscal and commercial depreciation of fixed assets net of payment of obligations under finance lease Provision for employee benefits Allowance for inventories obsolescence Write-off for impairment of trade receivables
-
(21.985.220)
33.068.653.794
33.795.892.025
370.518.594.202
389.768.612.027
Estimated taxable income
92.629.648.550
97.442.153.007
Corporate income tax expense for the year at applicable tax rate
(13.128.935.823) (80.905.291) (72.717.697.458)
(11.274.595.432) (285.723.184) (65.169.852.631)
(85.927.538.572)
(76.730.171.247)
6.702.109.978
20.711.981.760
Less prepayments: Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25
Under-payment corporate income tax (Note 8b)
Tanggal 15 Januari 2014, Perusahaan telah membayar cicilan pajak penghasilan pasal 25 periode Desember 2013 sebesar Rp6.680.391.852. Perusahaan telah mengajukan dan melaporkan pada tangal 17 Januari 2014.
On January 15, 2014, the Company has paid December 2013 installment of income tax article 25 amounting to Rp6,680,391,852. The Company has submitted and reported it on January 17, 2014.
Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
The Directorate General of Taxes may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Perhitungan penghasilan (lanjutan)
8.
beban dan utang pajak badan tahun berjalan
TAXATION (continued) d. Calculation of current income tax payable (continued)
year corporate and expense
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 Laba sebelum pajak penghasilan badan Estimasi pajak penghasilan badan dengan tarif pajak yang berlaku Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pengaruh pajak pertambahan nilai tahun 2010 Pengaruh pajak penghasilan atas perbedaan permanen lainnya Beban pajak penghasilan terkait dengan hasil pemeriksaan pajak tahun 2010 Beban pajak penghasilan terkait dengan hasil pemeriksaan pajak tahun 2011 Total beban pajak penghasilan badan, neto
e.
2012
323.204.864.975
336.281.961.088
Income before corporate income tax
80.801.216.243
84.070.490.272
Corporate income tax calculated at applicable tax rates
(1.347.837.311)
(1.240.101.609)
(809.441.186)
-
5.718.547.355
6.162.791.338
Effect of 2010 value added tax refund Effect of income tax on other permanent differences
-
11.343.137.730
Tax expense related with 2010’s tax assessment
2.284.866.712
-
Tax expense related with 2011’s tax assessment
86.647.351.813
100.336.317.731
Net corporate income tax expense
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
e.
Deferred tax assets and liabilities The tax effects of temporary differences that are part of deferred tax assets and liabilities are as follows:
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang merupakan bagian aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2013 Aset pajak tangguhan: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang
Interest income-subject to final tax
2012
52.969.506.421 1.509.367.482
43.625.416.632 1.464.345.807
Deferred tax assets: Provision for employee benefits Allowance for inventories obsolescence
Total aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap dan utang sewa pembiayaan Keanggotaan klub berupa saham
54.478.873.903
45.089.762.439
(21.396.425.797) (1.326.500.000)
(20.274.477.782) (1.326.500.000)
Total deferred tax assets Deferred tax liabilities: Fixed assets and obligations under finance lease Club membership in form of shares
Total liabilitas pajak tangguhan
(22.722.925.797)
(21.600.977.782)
Total deferred tax liabilities
31.755.948.106
23.488.784.657
Aset pajak tangguhan, neto
Deferred tax assets, net
The details of deferred tax benefit are as follows:
Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 Manfaat pajak tangguhan: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Aset tetap dan utang sewa pembiayaan Total manfaat pajak tangguhan
2012 Deferred tax benefit:
(9.344.089.789) (45.021.675) -
(10.327.895.632) (14.208.801) 5.496.305
1.121.948.015
1.887.635.122
(8.267.163.449)
(8.448.973.006)
43
Provision for employee benefits Allowance for inventories obsolescence Allowance for impairment of trade receivables Fixed assets and obligations under finance lease Total deferred tax benefit
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Aset dan (lanjutan)
liabilitas
8. pajak
tangguhan
TAXATION (continued) e.
Deferred tax (continued)
assets
and
liabilities
The details of deferred tax benefit are as follows (continued):
Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut (lanjutan):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 Ekuitas: Keanggotaan klub berupa saham
-
250.000.000
Total ekuitas
-
250.000.000
Total
f.
2012
(8.267.163.449)
Equity: Club membership in form of shares
(8.198.973.006)
Total equity Total
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2013 seperti yang disebutkan di atas dan utang Pajak Penghasilan (PPh) terkait akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun 2013 ke Kantor Pajak.
The amounts of the Company’s taxable income and current income tax expense for 2013, as stated in the foregoing, and the related income tax payables will be reported by the Company in its 2013 corporate income tax-annual tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax Office.
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2012 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait telah dilaporkan oleh Perusahaan ke Kantor Pajak dalam SPT PPh badan.
The amounts of the Company’s taxable income and current income tax expense for 2012, as stated in the foregoing, and the related income tax payables have been reported by the Company in its corporate income tax SPT as submitted to the Tax Office.
Ketetapan pajak
f.
Tax assessments
Tahun fiskal 2006
Fiscal year 2006
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah termasuk sanksi administrasi untuk tahun 2006 masingmasing sebesar Rp32.767.048 dan Rp45.079.760. Perusahaan menerima seluruh ketetapan pajak.
On December 23, 2013, the Company received a tax assessment letter confirming an underpayment of 2006 value added tax and sales tax on luxury goods including tax penalties amounting to Rp32,767,048 and Rp45,079,760, respectively. The Company accepted all the assessments.
Pada tanggal 21 Januari 2014, Perusahaan telah membayar kekurangan pajak tersebut. Perusahaan telah mencatat koreksi pajak tersebut sebagai beban lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2013.
On January 21, 2014, the Company has paid the underpayment as required by the tax regulation in Indonesia. The Company has recorded the tax corrections as other expenses in the 2013 statement of comprehensive income.
Tahun fiskal 2009
Fiscal year 2009
Pada tahun 2014, Perusahaan sedang diaudit oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun pajak 2009.
In 2014, the Company is being audited by the Directorate General of Taxes for fiscal year 2009.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
Ketetapan pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) f.
Tax assessments (continued)
Tahun fiskal 2010
Fiscal year 2010
Pada tanggal 26 April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) pajak penghasilan badan untuk tahun 2010 sejumlah Rp7.216.251.949 (jumlah lebih bayar yang telah dilaporkan oleh Perusahaan sebesar Rp5.876.280.193). Perusahaan telah membayar kurang bayar pajak penghasilan badan tahun 2010 tersebut sebesar Rp7.216.251.949 (termasuk sanksi administrasi sebesar Rp1.749.394.412) pada tanggal 25 Mei 2012. Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak (”STP”) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) untuk pajak penghasilan pasal 21, 23, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah tahun 2010, masing-masing sebesar Rp12.473.154, Rp12.912.422, Rp3.329.416.260 dan Rp9.544.625.391.
On April 26, 2012, the Company received a tax assessment letter for underpayment of 2010 corporate income tax amounting to Rp7,216,251,949 (the Company reported overpayment amounting to Rp5,876,280,193). The Company paid the underpayment of the 2010 corporate income tax amounting to Rp7,216,251,949 (including penalty of Rp1,749,394,412) on May 25, 2012. The Company also received several tax collection letters and tax assessment letters on underpayment of 2010 income tax articles 21, 23, value added tax and sales tax on luxury goods amounting to Rp12,473,154, Rp12,912,422, Rp3,329,416,260 and Rp9,544,625,391, respectively.
Pada tanggal 13 Juli 2012, Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah untuk tahun 2010 sebesar Rp13.092.532.142, Rp3.329.416.260 dan Rp9.544.625.391.
On July 13, 2012, the Company has submitted an objection request of this underpayment assessment of 2010 corporate income tax, value added tax and sales tax on luxury goods amounted to Rp13,092,532,142, Rp3,329,416,260 and Rp9,544,625,391.
Pada tanggal 12 Juli 2013, keberatan ditolak oleh Kantor Pajak untuk pajak penghasilan badan dan pajak penjualan atas barang mewah, namun keberatan untuk pajak pertambahan nilai diterima. Pada tanggal 7 Oktober 2013, Perusahaan mengajukan banding untuk pajak penghasilan badan dan pajak penjualan atas barang mewah ke Pengadilan Pajak.
On July 12, 2013, the objection was rejected by the Tax Office for the corporate income tax and sales tax on luxury goods, but the objection for value added tax was accepted. Subsequently, the Company submitted an appeal letter for the corporate income tax and sales tax on luxury goods to the Tax Court on October 7, 2013.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, belum terdapat hasil banding pajak tersebut yang diterima oleh Perusahaan.
Until the completion date of these financial statements, there is no result of the tax appeal communicated to the Company.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
9.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8.
TAXATION (continued)
Ketetapan pajak (lanjutan)
f.
Tax assessments (continued)
Tahun fiskal 2011
Fiscal year 2011
Pada tanggal 19 April 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (”SKPLB”) pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 sejumlah Rp440.943.613 (jumlah lebih bayar yang telah dilaporkan oleh Perusahaan sebesar Rp2.725.810.352). Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak (”STP”) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) untuk pajak penjualan atas barang mewah tahun 2011 termasuk sanksi administrasi sebesar Rp4.683.145.962. Perusahaan menerima ketetapan kurang bayar pajak untuk pajak penjualan atas barang mewah dan telah membayar kekurangan pajak tersebut.
On April 19, 2013, the Company received a tax assessment letter confirming an overpayment of the 2011 corporate income tax amounting to Rp440,943,613 (the Company reported overpayment amounting to Rp2,725,810,352). The Company also received several tax collection letters and tax assessment letters for underpayments of 2011 sales tax on luxury goods including tax penalties amounting to Rp4,683,145,962. The Company accepts the tax assessments on sales tax on luxury goods and has paid the respective underpayment.
Pada tanggal 18 Juli 2013, Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 sebesar Rp2.284.866.739.
On July 18, 2013, the Company has submitted an objection request of this underpayment assessment of 2011 corporate income tax amounted to Rp2,284,866,739.
Tahun fiskal 2012
Fiscal year 2012
Pada tahun 2014, Perusahaan sedang diaudit oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun pajak 2012.
In 2014, the Company is being audited by the Directorate General of Taxes for fiscal year 2012.
ASET LANCAR LAINNYA
9.
OTHER CURRENT ASSETS
2013
2012
Uang muka kepada pemasok Biaya dibayar di muka: Asuransi Lainnya
13.516.554.576
12.251.325.940
128.817.152 1.569.788.897
88.417.254 1.170.358.288
Advance payments to supplier Prepayments: Insurance Others
Total aset lancar lainnya
15.215.160.625
13.510.101.482
Total other current assets
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS Saldo 31 Desember 2012/ Balance December 31, 2012
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo 31 Desember 2013/ Balance December 31, 2013
Perubahan di tahun 2013
2013 Movements
Harga perolehan Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Peralatan kantor Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan: Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Aset dalam penyelesaian
Cost 27.732.518.798 365.000.876.287 407.516.502.573 95.948.453.413 66.223.825.260 6.376.938.820
236.191.200 65.815.800.546 7.255.565.477 13.517.873.754 -
(184.712.702) (11.842.502.948) (1.001.740.289) (772.118.103) (2.575.945.296)
142.200.000 1.076.898.462 1.060.786.000 2.422.050.000
27.732.518.798 365.194.554.785 462.566.698.633 102.202.278.601 80.030.366.911 6.223.043.524
968.799.115.151
86.825.430.977
(16.377.019.338)
4.701.934.462 1.043.949.461.252
2.316.786.000 4.007.050.000
1.500.975.000 2.105.900.000
-
(1.060.786.000) (2.422.050.000)
2.756.975.000 3.690.900.000
-
(3.482.836.000)
6.447.875.000
6.323.836.000
3.606.875.000
975.122.951.151 210.827.735
90.432.305.977 72.990.532.037
(16.377.019.338) -
1.219.098.462 1.050.397.336.252 (1.219.098.462) 71.982.261.310
975.333.778.886
163.422.838.014
(16.377.019.338)
- 1.122.379.597.562
46
Direct ownership: Land Buildings and structures Machinery Factory tools Office equipment Motor vehicles Assets under finance lease: Office equipment Motor vehicles
Construction in-progress
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Saldo 31 Desember 2012/ Balance December 31, 2012
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo 31 Desember 2013/ Balance December 31, 2013
Perubahan di tahun 2013 (lanjutan)
2013 Movements (continued)
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung: Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Peralatan kantor Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan: Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
Accumulated depreciation 178.943.961.705 206.951.794.029 67.507.554.608 53.346.463.225 5.179.435.694
17.054.233.506 23.308.515.376 10.907.894.636 9.389.457.024 877.984.402
(184.712.702) (9.105.003.019) (867.508.087) (747.453.518) (2.472.135.030)
795.589.500 1.453.899.167
195.813.482.509 221.155.306.386 77.547.941.157 62.784.056.231 5.039.184.233
511.929.209.261
61.538.084.944
(13.376.812.356)
2.249.488.667
562.339.970.516
717.296.292 1.505.498.333
594.344.401 689.007.500
-
(795.589.500) (1.453.899.167)
516.051.193 740.606.666
2.222.794.625
1.283.351.901
-
(2.249.488.667)
1.256.657.859
514.152.003.886
62.821.436.845
(13.376.812.356)
-
558.782.969.187
Saldo 31 Desember 2011/ Balance December 31, 2011
Saldo 31 Desember 2012/ Balance December 31, 2012
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Perubahan di tahun 2012
Aset sewa pembiayaan: Mesin Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Aset dalam penyelesaian
Cost 27.732.518.798 358.311.998.509 411.336.793.883 86.469.245.655 63.006.021.515 6.311.795.896
2.058.417.600 26.166.382.690 12.004.826.420 4.931.511.451 133.897.015
(1.069.539.822) (30.576.684.000) (2.797.254.362) (4.049.884.606) (1.301.404.091)
5.700.000.000 590.010.000 271.635.700 2.336.176.900 1.232.650.000
27.732.518.798 365.000.876.287 407.516.502.573 95.948.453.413 66.223.825.260 6.376.938.820
953.168.374.256
45.295.035.176
(39.794.766.881)
10.130.472.600
968.799.115.151
297.600.000 3.272.942.900 4.432.950.000
1.256.000.000 655.000.000
-
(297.600.000) (2.212.156.900) (1.080.900.000)
-
(3.590.656.900)
6.323.836.000
6.539.815.700 (6.539.815.700)
975.122.951.151 210.827.735
8.003.492.900
1.911.000.000
961.171.867.156 5.088.206.250
47.206.035.176 1.662.437.185
(39.794.766.881) -
966.260.073.406
48.868.472.361
(39.794.766.881)
-
2.316.786.000 4.007.050.000
Aset sewa pembiayaan: Mesin Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
Direct ownership: Land Buildings and structures Machinery Factory tools Office equipment Motor vehicles
Assets under finance lease: Machinery Office equipment Motor vehicles
Construction in-progress
975.333.778.886
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung: Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Net book value
2012 Movements
Harga perolehan Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Assets under finance lease: Office equipment Motor vehicles
563.596.628.375
461.181.775.000
Penambahan/ Additions
Direct ownership: Buildings and structures Machinery Factory tools Office equipment Motor vehicles
Accumulated depreciation 161.478.980.253 212.168.828.373 60.287.758.476 48.112.650.793 4.825.657.538
18.336.945.386 22.164.182.109 9.731.025.387 7.493.030.918 978.042.244
(871.963.934) (27.441.666.453) (2.511.229.255) (3.928.863.524) (1.272.804.091)
60.450.000 1.669.645.038 648.540.003
178.943.961.705 206.951.794.029 67.507.554.608 53.346.463.225 5.179.435.694
486.873.875.433
58.703.226.044
(36.026.527.257)
2.378.635.041
511.929.209.261
43.400.000 1.741.576.719 1.274.008.337
17.050.000 645.364.611 880.029.999
-
(60.450.000) (1.669.645.038) (648.540.003)
717.296.292 1.505.498.333
3.058.985.056
1.542.444.610
-
(2.378.635.041)
2.222.794.625
489.932.860.489
60.245.670.654
(36.026.527.257)
476.327.212.917
-
Assets under finance lease: Machinery Office equipment Motor vehicles
514.152.003.886 461.181.775.000
47
Direct ownership: Buildings and structures Machinery Factory tools Office equipment Motor vehicles
Net book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan yang disajikan sebagai beban pokok penjualan dan beban usaha, masing-masing sebesar Rp57.369.332.337 dan Rp5.452.104.508 (2012: Rp54.300.210.226 dan Rp5.945.460.428).
10. FIXED ASSETS (continued) Depreciation expense charged to cost of goods sold and operating expenses amounted to Rp57,369,332,337 and Rp5,452,104,508, respectively (2012: Rp54,300,210,226 and Rp5,945,460,428, respectively). The amounts of gain or loss on disposal of fixed assets is as follows:
Laba atau rugi pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
Hasil penjualan Nilai buku Laba/(rugi) pelepasan aset tetap (Catatan 26)
2012
3.819.510.252 3.000.206.982 819.303.270
Gain/(loss) on disposal of fixed assets (Note 26)
Land and building owned by the Company in Cikupa are pledged as collateral to the Company’s short-term borrowings (Note 12). Historical cost of fully depreciated fixed assets but still in use for production per December 31, 2013 amounted to Rp262,262,626,669 (2012: Rp219,351,852,464). Fair value of fixed assets as of December 31, 2013 amounted to Rp1,137,824,334,099 (2012: Rp968,630,341,620). Management believes that the estimated recoverable amounts of fixed assets exceed their carrying values and, hence, no impairment of fixed assets should be recorded.
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
11. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2013
Total aset tidak lancar lainnya
(3.250.421.445)
Proceeds Book value
Construction in progress amounting to Rp71,982,261,310, as of December 31, 2013 represents the construction building for plant 8 in Cikupa. The percentages of completion was 29% from the estimated value of the building. The construction in progress are expected to be completed in 2014. The Company’s fixed assets are covered by insurance on possible losses from fire and other risks and the management believes the insurance coverage amounting to Rp1,205,675,892,932 (2012: Rp975,392,289,245) is adequate to cover those possible losses.
Aset dalam penyelesaian sebesar Rp71.982.261.310 pada 31 Desember 2013 merupakan pembangunan pabrik 8 di pabrik Cikupa. Jumlah aset dalam penyelesaian ini merupakan 29% dari perkiraan nilai bangunan tersebut. Pekerjaan ini diperkirakan selesai pada tahun 2014. Perusahaan telah mengasuransikan aset tetapnya terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransinya sebesar Rp1.205.675.892.932 (2012: Rp975.392.289.245) cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut. Tanah dan bangunan milik Perusahaan di Cikupa dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman jangka pendek (Catatan 12). Jumlah harga perolehan tercatat aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp262.262.626.669 (2012: Rp219.351.852.464). Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.137.824.334.099 (2012: Rp968.630.341.620). Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat aset tetap dan, sehingga, tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.
Keanggotaan klub berupa saham Investasi pada entitas asosiasi (Catatan 30, 33e.i, ii) Uang muka investasi pada entitas asosiasi (Catatan 30, 33e.i, ii) Uang muka pembelian aset tetap (Catatan 33d) Setoran deposit
517.818.179 3.768.239.624
2012
5.900.000.000 27.250.000.000
5.900.000.000
Club membership in form of shares
12.836.037.816 3.321.612.902
27.250.000.000 Investment in associates (Notes 30, 33e.i, ii) Advance payments of investments 19.839.375.000 in associates (Notes 30, 33e.i, ii) Down payment for purchase of fixed assets 17.661.710.315 (Note 33d) 536.157.039 Security deposits
65.840.250.718
71.187.242.354
16.532.600.000
48
Total other non-current assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
11. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued) The club membership in form of shares is available for sale and its cost amounts to Rp594,000,000. The fair value of the club membership in form of shares is based on the market price established among the club members. As of December 31, 2013 dan 2012, the net cumulative differences between the cost and the fair value amounting to Rp3,979,500,000, net of deferred tax amounting to Rp1,326,500,000, were recorded as “Unrealized gain on available-for-sale financial asset, net”, which is a component of equity.
Perusahaan memiliki keanggotaan klub berupa saham dengan harga perolehan sebesar Rp594.000.000 dan dapat diperjual-belikan. Nilai wajar saham tersebut mengacu pada harga pasar antar para anggota klub. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, selisih kumulatif neto antara harga perolehan dan nilai wajar sebesar Rp3.979.500.000, setelah dikurangi pajak tangguhan sebesar Rp1.326.500.000, dicatat sebagai “Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual, neto” dalam komponen ekuitas. 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM BORROWINGS 2013
Pihak ketiga: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta: Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Resona Perdania PT Bank Mizuho Indonesia Total pinjaman jangka pendek
2012
60.000.000.000 6.094.512.189 40.000.000.000 35.000.000.000
60.000.000.000 14.505.000.000 40.000.000.000 35.000.000.000
Third parties: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta: Rupiah account U.S. Dollar account PT Bank Resona Perdania PT Bank Mizuho Indonesia
141.094.512.189
149.505.000.000
Total short-term borrowings
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta
a. Pinjaman sebesar Rp60.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan fasilitas pinjaman dengan tingkat bunga sebesar Cost of Loanable Funds (”CoLF”) ditambah 0,75% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan di Cikupa (Catatan 10).
a. This borrowing of Rp60,000,000,000 as of December 31, 2013 represents a borrowing facility which bears interest at the rate of Cost of Loanable Fund ("CoLF") plus 0.75% per annum, and its maturity date is on December 31, 2014 which can be extended. This borrowing is secured by the Company's land and building located in Cikupa (Note 10).
b. Pinjaman sebesar US$500.000 atau setara dengan Rp6.094.512.189 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp14.505.000.000), merupakan saldo pinjaman investasi untuk pembelian mesin baru dengan tingkat bunga sebesar SIBOR ditambah 1% per tahun. Pinjaman ini mempunyai fasilitas nilai pinjaman maksimal sebesar US$6.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Pada tahun 2013, Perusahaan telah mengangsur pembayaran sebesar US$1.000.000.
b. The borrowing of US$500,000 or equivalents to Rp6,094,512,189 as of December 31, 2013 (2012: Rp14,505,000,000), represents borrowing for investment in purchase new machine which bears interest at the rate of SIBOR plus 1% per annum. This borrowing has maximum facility of US$6,000,000 and its maturity date is on June 30, 2014. In 2013, the Company has paid the installment amounting to US$1,000,000.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (lanjutan)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (continued)
Dalam perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut terdapat persyaratan bahwa tanpa persetujuan dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan memperoleh, menjual, menyewakan, mengalihkan, melepaskan atau menjaminkan aset Perusahaan, memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari atau melakukan investasi kepada pihak lain, membagikan atau membayar dividen kepada pemegang saham Perusahaan dan melakukan penggabungan dan konsolidasi dengan pihak lain atau mengganti struktur modal, pemegang saham, susunan direksi, atau dewan komisaris atau mengubah akta pendirian Perusahaan.
The agreements provide that without any approval from the Bank, the Company is not allowed to acquire, sell, rent, transfer, dispose, or mortgage the Company’s assets, extend credit to or accept credit from or make any investments in any other parties, declare or pay dividends to the shareholders of the Company and merge or consolidate with any other party or change any of its capital structure, shareholders, board of directors or board of commissioners or amend its articles of association.
PT Bank Resona Perdania
PT Bank Resona Perdania
Pinjaman dari PT Bank Resona Perdania sebesar Rp40.000.000.000 merupakan fasilitas kredit untuk modal kerja dengan tingkat bunga sebesar tingkat Cost of Loanable Fund (”CoLF”) ditambah 2% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2014. Dalam perjanjian pinjaman ini, terdapat persyaratan bahwa tanpa persetujuan dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan memperoleh pinjaman baru, memberikan pinjaman, menjual, memberikan atau menggadaikan asetnya kepada pihak ketiga.
This borrowing from PT Bank Resona Perdania amounting to Rp40,000,000,000 is drawn from credit facility for working capital, bears interest at the rate of Cost of Loanable Fund (“CoLF”) plus 2% per annum, and is due on December 24, 2014. The loan agreement requires that without the approval from the Bank, the Company is not allowed to obtain new loans, provide loan, sell, give or mortgage its assets to third parties.
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
Pinjaman sebesar Rp35.000.000.000 merupakan saldo pinjaman dengan fasilitas maksimum pinjaman sebesar US$9.500.000 dan tingkat bunga sebesar 0,65% di atas Cost of Fund (“CoF”) per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2014 dan dapat diperpanjang. Dalam perjanjian pinjaman ini tidak terdapat persyaratan tentang pembatasan tindakan Perusahaan.
The borrowing of Rp35,000,000,000 represents a facility with a maximum amount of US$9,500,000 and bears interest at the rate of Cost of Fund ("CoF") plus 0.65% per annum. The facility will expire on December 24, 2014 and can be renewed. The agreement has no conditions in terms of limitation on the Company’s corporate actions.
Kepatuhan atas syarat-syarat pinjaman
Compliance with loan covenants
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman jangka pendek seperti disebutkan dalam perjanjian kredit atau memperoleh pengecualian (waiver) sebagaimana diperlukan.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company has complied with all of the covenants of the shortterm loans as stipulated in the loan agreements or obtained necessary waiver as required.
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES The following is an analysis of trade payables by currency:
Berikut ini adalah analisis utang usaha menurut jenis mata uang: 2013
Keterangan Pihak-pihak berelasi: (Catatan 30) Utang usaha: Rupiah: PT Dian Surya Global Lainnya Yen Jepang: Toto Limited, Jepang Dolar Amerika Serikat: PT Dian Surya Global Lainnya
Mata uang asing/ Foreign currency
2012 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currency
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Description
2.822.030
327.835.225
150.100
16.806.697
13.034 7.006
158.871.426 85.396.134
549.634 64.071
5.314.960.780 619.566.570
Related parties: (Note 30) Trade payables: Rupiah: PT Dian Surya Global Others Japanese Yen: Toto Limited, Japan U.S. Dollar: PT Dian Surya Global Others
14.186.770.061 35.493.000
3.874.567.499 137.321.406
Total utang usaha pihak-pihak berelasi
14.794.365.846
9.963.222.952
Total trade payables to related parties
Pihak ketiga: Utang usaha: Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Singapura Poundsterling Inggris Raya
63.946.090.013 20.579.615.064 6.315.814.512 721.238.657 481.188.184 -
51.118.505.032 20.729.240.550 1.724.668.311 834.471.877 924.026.043 1.043.784
Third parties: Trade payables: Rupiah U.S. Dollar Euro Japanese Yen Singaporean Dollar Great Britain Poundsterling
1.688.376 375.472 6.208.476 49.978 -
2.143.665 134.636 7.452.638 116.860 67
92.043.946.430 Usance letters of credit: PT Bank Mizuho Indonesia: (Catatan 33a.ii) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro
4.221.461 105.297.475 422.584
51.455.388.129 12.232.407.671 7.108.285.464
75.331.955.597
5.299.801 51.519.529 169.846
70.796.081.264 The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta: (Catatan 33a.iii) Euro
1.826.548
30.724.363.908
51.249.075.670 5.768.641.662 2.175.703.482
Usance letters of credit: PT Bank Mizuho Indonesia: (Note 33a.ii) U.S. Dollar Japanese Yen Euro
59.193.420.814
347.790
4.455.141.209
The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd., Jakarta: (Note 33a.iii) Euro
30.724.363.908
4.455.141.209
101.520.445.172
63.648.562.023
Total utang usaha pihak ketiga
193.564.391.602
138.980.517.620
Total trade payables to third parties
Total utang usaha
208.358.757.448
148.943.740.572
Total trade payables
Total utang usance letters of credit
Total usance letters of credit payables
The following is the aging analysis of trade payables based on suppliers’ domicile:
Berikut ini adalah analisis umur utang usaha berdasarkan domisili pemasok: 31 Desember 2013
December 31, 2013 Domestik/ Domestic
Luar negeri/ Overseas
Total/ Total
≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Lebih dari 6 bulan
49.200.928.373 23.670.247.591 1.620.957.707 14.293.379.150
52.324.294.231 29.875.884.078 36.158.342.300 1.214.724.018
101.525.222.604 53.546.131.669 37.779.300.007 15.508.103.168
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months More than 6 months
Total utang usaha
88.785.512.821
119.573.244.627
208.358.757.448
Total trade payables
31 Desember 2012
December 31, 2012 Domestik/ Domestic
Luar negeri/ Overseas
Total/ Total
≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Lebih dari 6 bulan
61.703.766.368 3.432.467.063 199.042.283 13.424.487
28.460.976.216 18.790.223.655 31.843.089.054 4.500.751.446
90.164.742.584 22.222.690.718 32.042.131.337 4.514.175.933
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months More than 6 months
Total utang usaha
65.348.700.201
83.595.040.371
148.943.740.572
Total trade payables
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued)
Utang usaha merupakan utang sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan pelengkap dan bahan pembantu lainnya.
The trade payables arose from the purchase of raw materials, parts and other supporting materials.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Perusahaan atas utang usaha tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, there is no guarantees given for the trade payables.
14. LIABILITAS PENDEK
IMBALAN
KERJA
JANGKA
14. SHORT-TERM LIABILITIES
2013
EMPLOYEE
BENEFITS
2012
Pihak-pihak berelasi: Remunerasi komisaris dan direksi (Catatan 30ix) Pihak ketiga: Gaji, bonus dan tunjangan lainnya
2.371.321.151
1.008.222.000
42.311.950.233
36.451.046.840
Related parties: Remuneration of commissioners and directors (Note 30ix) Third parties: Salaries, bonuses and other allowances
Total liabilitas imbalan kerja jangka pendek
44.683.271.384
37.459.268.840
Total short-term employee benefits liabilities
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES 2013
2012
Jasa profesional Bunga Pembelian lain-lain Lainnya
930.855.146 24.350.608 777.796.969 1.598.326.470
811.055.619 53.748.850 3.611.565.253
Professional fees Interest Other purchases Others
Total beban masih harus dibayar
3.331.329.193
4.476.369.722
Total accrued expenses
16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
16. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE The Company leases machinery, factory tools, office equipment and motor vehicles under various non-cancelable leases for a period of 36 months, in U.S. Dollar and Rupiah currencies.
Perusahaan terikat dengan berbagai perjanjian sewa pembiayaan untuk masa 36 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk mesin, peralatan pabrik, peralatan kantor dan kendaraan bermotor, dan menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat dan Rupiah. Perusahaan sewa pembiayaan
Jenis aset sewa pembiayaan
2013
2012
Type of assets under finance lease
Sewa pembiayaan: PT Resona Indonesia Finance PT BCA Finance
Leasing companies Finance lease:
2.084.263.350 1.870.543.084
1.067.015.850 1.024.317.887
-
653.805.825
Total utang sewa pembiayaan Dikurangi: jatuh tempo dalam satu tahun
3.954.806.434 1.800.392.643
2.745.139.562 1.515.415.156
Total obligations under finance lease Less: current portion
Bagian jangka panjang
2.154.413.791
1.229.724.406
Long-term portion
PT ORIX Indonesia Finance
Peralatan kantor Kendaraan bermotor Kendaraan bermotor dan peralatan kantor
Office equipment Motor vehicles
PT Resona Indonesia Finance PT BCA Finance
Motor vehicles and office equipment
PT ORIX Indonesia Finance
Obligations under finance lease are secured by the related leased assets, and under the covenant attached to those lease agreements, the Company is not allowed to sell or transfer the leased assets to other parties before the obligations are fully paid.
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang bersangkutan dan ditambah syarat lain yang penting bahwa Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset sewaan tersebut ke pihak-pihak lain sebelum kewajibannya dilunasi.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
16. OBLIGATIONS (continued)
UNDER
FINANCE
LEASE
The future minimum lease payments under the finance lease are as follows:
Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang (2013: US$56.419 dan Rp3.725.657.408; 2012: US$116.759 dan Rp1.836.148.148) Dikurangi: beban bunga
4.413.348.599 (458.532.170)
Future minimum lease payments under the finance lease (2013: US$56,419 and Rp3,725,657,408; 2012: US$116,759 2.965.207.678 and Rp1,836,148,148) (220.068.116) Less: interest expense
Utang sewa pembiayaan neto
3.954.816.429
2.745.139.562
2013 Jatuh tempo dalam satu tahun Jatuh tempo lebih dari satu tahun: 2014 2015 2016
Total utang sewa pembiayaan
Net obligations under finance lease
2012
1.800.392.643
1.515.415.156
1.406.455.704 747.958.087
848.872.992 380.851.414 -
2.154.413.791
1.229.724.406
3.954.806.434
2.745.139.562
17. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA
Current portion Long-term portion: 2014 2015 2016
Total obligations under finance lease
17. OTHER CURRENT LIABILITIES 2013
2012
Uang muka dari pelanggan Dividen Komisi Lainnya
20.669.605.785 1.315.241.673 80.319.112 876.294.501
16.893.748.637 947.585.888 196.776.652 678.157.980
Advances received from customers Dividend Commission Others
Total liabilitas jangka pendek lainnya
22.941.461.071
18.716.269.157
Total other current liabilities
18. UTANG LAIN-LAIN PIHAK BERELASI Catatan Toto Limited, Jepang: Jasa bantuan teknis dan trademark license fees Penggantian beban operasional Sewa metal moulds Pihak-pihak lainnya dalam Grup Toto: Komisi Total utang lain-lain pihak berelasi
18. OTHER PAYABLES TO RELATED PARTIES 2013
2012
30ii, iii
10.170.142.363
9.257.886.937
30vii 30v
1.073.100.858 37.398.121
986.088.886 54.155.616
11.280.641.342
10.298.131.439
1.570.069.234
1.463.543.283
12.850.710.576
11.761.674.722
30iv
53
Notes Toto Limited, Japan: Technical assistance fees and trademark license 30ii, iii fees Reimbursement of operating 30vii expenses 30v Rental of metal moulds
30iv
Other parties in Toto Group: Commissions Total other payables to related parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
19. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) antara Perusahaan dan karyawan, Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 (62 untuk direktur) sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan tersebut tidak didanai.
Based on the Company’s Collective Labor Agreement (“CLA”), the Company provides benefits for its employees who have reached the normal retirement age of 55 (62 for director) that has been aligned with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The benefits are unfunded.
a. Penyisihan imbalan kerja
a. 2013
Nilai kini dari penyisihan imbalan kerja Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Penyisihan imbalan kerja neto
2012
281.976.117.498
304.144.101.865
(60.282.045.817)
(118.997.414.338)
(9.816.046.000)
(10.645.021.000)
211.878.025.681
Nilai kini penyisihan imbalan kerja Laba koreksi aktuarial: Liabilitas program
281.976.117.498
31 Desember 2012/ December 31, 2012
304.144.101.865
Present value of employee benefit obligation Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service costs non-vested
174.501.666.527
Net provision for employee benefits
Amounts for the current and previous 4 years are as follows:
Jumlah dalam tahun ini dan 4 tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
Provision for employee benefits
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
256.689.507.288
141.713.404.000
31 Desember 2009/ December 31, 2009
109.599.204.000
Present value of employee benefit obligation Experience Adjustment:
49.435.555
45.900.396
b. Biaya imbalan kerja neto
-
-
b.
-
Plan liability
Net employee benefits expense
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
16.730.972.775 18.248.646.112 5.655.271.383
19.665.228.281 17.968.265.511 6.590.623.933
828.975.000
828.975.000
Current service cost Interest cost Actuarial losses Amortization of unrecognized past service cost
Biaya imbalan kerja neto
41.463.865.270
45.053.092.725
Net employee benefits expense
c. Mutasi penyisihan imbalan kerja
c.
Movements of provision for employee benefits The movements of provision for employee benefits are as follows:
Perubahan penyisihan imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
2012
Saldo awal Biaya imbalan kerja neto Pembayaran imbalan
174.501.666.527 41.463.865.270 (4.087.506.116)
133.190.084.644 45.053.092.725 (3.741.510.842)
Saldo akhir
211.878.025.681
174.501.666.527
54
Beginning balance Net employee benefits expense Benefits payment Ending balance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
19. PROVISION (continued)
c. Mutasi penyisihan imbalan kerja (lanjutan)
c.
Tingkat pengunduran diri
Umur pensiun
Projected Unit Credit/Projected Unit Credit : 9% (2012: 6%) : 10% (2012: 10%) : Tabel Mortalita Indonesia 2011/ : The Indonesia Mortality Table 2011 : 1% sampai dengan usia 30 tahun : dan menurun secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 1% for employee until the age of 30 and will linearly decrease until 0% at the age of 55 : 55 tahun untuk karyawan dan 62 tahun untuk direktur/: 55 years for employees and 62 years for directors
Valuation method Annual discount rate Annual salary increase Mortality table Voluntary resignation
Retirement age
The provision for employee benefits for the year ended December 31, 2013 is based on computation of the independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) in its report dated March 3, 2014 (2012: March 14, 2013).
MODAL SAHAM
20. SHARE CAPITAL The details of the Company’s shareholders, shares, issued and paid-up capital are as follows:
Susunan pemegang saham, jumlah saham dan modal yang ditempatkan dan disetor adalah sebagai berikut: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total saham/ Number of shares Pemegang saham
BENEFITS
Movements of provision for employee benefits (continued)
: : : :
Penyisihan imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan perhitungan aktuaris independen (PT Sentra Jasa Aktuaria) seperti termuat dalam laporan mereka tanggal 3 Maret 2014 (2012: 14 Maret 2013). 20.
EMPLOYEE
The principal assumptions used in determining provision for employee benefits are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan penyisihan imbalan kerja adalah sebagai berikut: Metode penilaian Tingkat diskonto tahunan Kenaikan gaji tahunan Tabel tingkat kematian
FOR
2013
2012
2013
195.577.340 155.465.480 125.541.500
Modal yang ditempatkan dan disetor - Rupiah/ Issued and paid-up capital - Rupiah 2012
39,48 31,38 25,34
39,48 31,38 25,34
2013
2012
19.557.734.000 15.546.548.000 12.554.150.000
19.557.734.000 15.546.548.000 12.554.150.000
Shareholders
Toto Limited, Jepang PT Multifortuna Asindo PT Suryaparamitra Abadi Publik (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
195.577.340 155.465.480 125.541.500 18.775.680
18.775.680
3,80
3,80
1.877.568.000
1.877.568.000
Toto Limited, Japan PT Multifortuna Asindo PT Suryaparamitra Abadi Public (ownership below 5% each)
Total
495.360.000
495.360.000
100,00
100,00
49.536.000.000
49.536.000.000
Total
As of December 31, 2013 and 2012, there are no Company’s shares owned by the commissioners and directors of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada saham Perusahaan yang dimiliki oleh komisaris dan direksi Perusahaan.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR
21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents the balance of the difference between the offered price and par value of shares issued, less amount capitalized to share capital, and the details are as follows:
Akun ini timbul akibat dari perbedaan antara nilai nominal per saham dengan harga penawaran saham setelah dikurangi dengan jumlah yang dikapitalisasi ke modal saham yang perinciannya adalah sebagai berikut: 2013 Total agio yang timbul dari penawaran saham perdana Dikurangi: jumlah yang dikapitalisasi ke modal saham Tambahan modal disetor, neto
2012
28.462.000.000
28.462.000.000
(28.036.000.000)
(28.036.000.000)
426.000.000
22. CADANGAN UMUM
Total premium on shares issued in initial public offering Less: amount capitalized to share capital
426.000.000
Net additional paid-in capital
22. GENERAL RESERVE Under Indonesian corporate laws No. 40/2007 and No. 1/1995, the Company is obligated to annually allocate a certain amount from its net income, to a general reserve fund until such general reserve fund reaches at least 20% of its issued capital. As at December 31, 2013 and 2012, the Company has appropriated of Rp9,907,200,000 of retained earnings to the general reserve.
Berdasarkan Undang-undang Perseroan No. 40/2007 dan No. 1/1995, setiap tahun Perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan sejumlah tertentu dari laba bersihnya sebagai dana cadangan hingga dana cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah menyisihkan saldo laba untuk cadangan umum sebesar Rp9.907.200.000. 23. DIVIDEN
23. DIVIDENDS
Pada tanggal 29 November 2013, direksi Perusahaan dengan persetujuan dewan komisaris, telah mengumumkan pembagian dividen interim tahun finansial 2013 kepada pemegang saham Perusahaan sebesar Rp49.536.000.000 atau Rp100 per saham, yang diambil dari saldo laba Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 dan akan diperhitungkan dengan dividen yang akan diputuskan pada Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan. Pembayaran dividen interim tersebut telah dilakukan pada tanggal 15 Januari 2014.
On November 29, 2013, the board of directors of the Company with the approval of the board of commissioners, announced interim dividend for the 2013 financial year to shareholders of the Company amounting to Rp49,536,000,000 or Rp100 per share, taken from the Company’s retained earnings on September 30, 2013 and will be offset by dividend which will be decided in the Annual Shareholders’ General Meeting. The interim dividend were paid on January 15, 2014.
Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 10 Juni 2013, telah diputuskan untuk pembagian dividen kas sebesar Rp99.072.000.000 atau Rp200 per saham dari saldo laba Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dengan memperhitungkan dividen interim yang telah diumumkan pada tanggal 30 November 2012 dan telah dibagikan pada tanggal 14 Januari 2013 sebesar Rp49.536.000.000 atau Rp100 per saham. Sisa dividen sebesar Rp49.536.000.000 telah dibayarkan oleh Perusahaan pada bulan Juli 2013.
In the Shareholders’ General Meeting held on June 10, 2013, it was decided to distribute cash dividend of Rp99,072,000,000 or Rp200 per share from the Company’s retained earnings balance as of December 31, 2012 and subject deducted interim dividend that declared in November 30, 2012 and paid on January 14, 2013 amounting to Rp49,536,000,000 or Rp100 per share. The remaining dividend of Rp49,536,000,000 has been paid by the Company in July 2013.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. DIVIDEN (lanjutan)
24.
23. DIVIDENDS (continued)
Pada tanggal 30 November 2012, direksi Perusahaan dengan persetujuan dewan komisaris, telah mengumumkan pembagian dividen interim tahun finansial 2012 kepada pemegang saham Perusahaan sebesar Rp49.536.000.000 atau Rp100 per saham, yang diambil dari saldo laba Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan akan diperhitungkan dengan dividen yang akan diputuskan pada Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan. Pembayaran dividen interim tersebut telah dilakukan pada tanggal 14 Januari 2013.
On November 30, 2012, the board of directors of the Company with the approval of the board of commissioners, announced interim dividend for the 2012 financial year to shareholders of the Company amounting to Rp49,536,000,000 or Rp100 per share, taken from the Company’s retained earnings on September 30, 2012 and will be offset by dividend which will be decided in the Annual Shareholders’ General Meeting. The interim dividend were paid on January 14, 2013.
Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 4 Juni 2012, telah diputuskan untuk pembagian dividen kas sebesar Rp99.072.000.000 atau Rp2.000 per saham dari saldo laba Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dengan memperhitungkan dividen interim yang telah diumumkan pada tanggal 28 November 2011 dan telah dibagikan pada tanggal 5 Januari 2012 sebesar Rp49.536.000.000 atau Rp1.000 per saham. Sisa dividen sebesar Rp49.536.000.000 telah dibayarkan oleh Perusahaan pada bulan Juli 2012.
In the Shareholders’ General Meeting held on June 4, 2012, it was decided to distribute cash dividend of Rp99,072,000,000 or Rp2,000 per share from the Company’s retained earnings balance as of December 31, 2011 and subject deducted interim dividend that declared in November 28, 2011 and paid on January 5, 2012 amounting to Rp49,536,000,000 or Rp1,000 per share. The remaining dividend of Rp49,536,000,000 has been paid by the Company in July 2012.
PENJUALAN NETO
24. NET SALES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
Sanitary: Pihak-pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Sub-total Fittings: Pihak-pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Sub-total Kitchen systems dan marblite: Pihak-pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Sub-total Total
2012
823.645.614.271 73.868.723.623
775.395.606.034 63.078.185.413
897.514.337.894
838.473.791.447
708.235.348.852 72.556.547.310
611.010.898.686 71.961.029.565
780.791.896.162
682.971.928.251
1.737.394.305 31.263.155.321
2.699.770.898 52.617.516.163
33.000.549.626
55.317.287.061
1.711.306.783.682
1.576.763.006.759
Sanitary: Related parties (Note 30) Third parties Sub-total Fittings: Related parties (Note 30) Third parties Sub-total Kitchen systems and marblite: Related parties (Note 30) Third parties Sub-total Total
Sales to individual customers representing more than 10% of total sales are as follows:
Penjualan kepada pelanggan individual yang melebihi 10% dari total penjualan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
2012
Sanitary: PT Surya Pertiwi (2013: 42%; 2012: 42%) 715.689.951.808
655.001.574.610
Fittings: PT Surya Pertiwi (2013: 35%; 2012: 34%) 605.958.126.139
Fittings: 537.604.784.529 PT Surya Pertiwi (2013: 35%; 2012: 34%)
57
Sanitary: PT Surya Pertiwi (2013: 42%; 2012: 42%)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
25. COST OF GOODS SOLD Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
Bahan baku, kemasan dan suku cadang yang digunakan Upah langsung Beban pabrikasi Beban penyusutan (Catatan 10) Total biaya produksi Ditambah: persediaan barang dalam proses awal tahun Barang dalam proses yang tersedia untuk diproduksi Dikurangi: persediaan barang dalam proses akhir tahun
2012
605.120.751.286 218.166.593.639 331.600.335.639 57.369.332.337
592.435.021.515 195.344.178.997 273.059.052.676 54.300.210.226
Raw materials, packings and parts consumed Direct labor Manufacturing expenses Depreciation expense (Note 10)
1.212.257.012.901
1.115.138.463.414
Total production cost
39.537.301.760
36.684.553.330
Add: work in process at beginning of year
1.251.794.314.661
1.151.823.016.744
Work in process available to be manufactured
(39.537.301.760)
Less: work in process at end of year
(52.625.081.605)
Beban pokok produksi Ditambah: persediaan barang jadi awal tahun Pembelian selama tahun berjalan
1.199.169.233.056
1.112.285.714.984
Cost of goods manufactured
130.680.650.199 12.256.917.692
106.920.415.682 9.168.480.692
Add: finished goods at beginning of year Purchases during the year
Barang jadi yang tersedia untuk dijual Dikurangi: persediaan barang jadi akhir tahun
1.342.106.800.947
1.228.374.611.358
Finished goods available for sale
(130.680.650.199)
Less: finished goods at end of year
Beban pokok penjualan
1.223.977.593.163
1.097.693.961.159
Cost of goods sold
(118.129.207.784)
During the years ended December 31, 2013 and 2012, there were no purchases from individual suppliers representing more than 10% of total sales.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat pembelian dari pemasok individual yang melebihi 10% dari total penjualan. 26. PENDAPATAN LAINNYA
26. OTHER INCOME Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
Laba/(rugi) penjualan barang bekas (Catatan 6) Pemasangan kitchen Laba/(rugi) pelepasan aset tetap (Catatan 10) Lainnya Total pendapatan lainnya
2012
2.462.237.744 1.667.646.569
(1.304.257) 2.957.990.977
819.303.270 7.673.490.143
(3.250.421.445) 3.744.125.633
12.622.677.726
3.450.390.908
58
Gain/(loss) on sales of scrap (Note 6) Kitchen setting Gain/(loss) on disposal of fixed assets (Note 10) Others Total other income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN USAHA
27. OPERATING EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 2012
Gaji, upah dan imbalan lainnya Jasa bantuan teknis dan trademark license fees sehubungan dengan penjualan di luar Grup Toto (Catatan 30ii, iii) Iklan, promosi dan agen Beban penjualan ekspor Sewa Penyusutan (Catatan 10) Pemeliharaan dan perbaikan Jasa profesional Representasi Perlengkapan kantor Telepon, air dan listrik Perjalanan dan pengangkutan Biaya transportasi Royalti untuk desainer Donasi Percetakan Lainnya Total beban usaha
60.527.627.195
41.769.435.640
22.364.473.212 13.012.505.895 5.591.530.901 5.511.614.437 5.452.104.508 4.187.595.488 4.051.019.234 3.209.299.095 2.817.203.462 2.797.597.753 2.684.103.137 1.776.899.543 1.317.745.086 899.845.000 723.649.000 2.996.471.381
20.517.223.688 7.606.894.641 5.010.280.924 4.578.165.290 5.945.460.428 4.102.231.341 1.656.608.903 928.554.370 1.490.281.856 2.127.099.937 3.795.038.305 1.117.713.130 803.000.812 384.712.500 763.522.250 2.607.152.121
Salaries, wages and other employee benefits Technical assistance fees and trademark license fees related to sales to non-Toto Group (Note 30ii, iii) Advertising, promotions and agents’ fees Export charges Rents Depreciation (Note 10) Repairs and maintenance Professional fees Representation Office supplies Telephone, water and electricity Traveling and carriage Transportation expense Royalty to designers Donation Printing Others
139.921.284.327
105.203.376.136
Total operating expenses
28. BEBAN LAINNYA
28. OTHER EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 2012
Beban penghapusan barang jadi Beban dan denda pajak Rugi selisih kurs, neto Lainnya
551.490.003 8.008.017.897 12.009.948.503 6.645.193.794
433.990.679 15.289.292.742 2.957.608.942 14.203.357.869
Written-off finished goods expense Tax and penalties Loss on foreign exchange, net Others
Total beban lainnya
27.214.650.197
32.884.250.232
Total other expenses
29. PENDAPATAN DAN BIAYA KEUANGAN a.
29. FINANCIAL INCOME AND COST
Pendapatan keuangan
a.
Financial income
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013
2012
Deposito Jasa giro
5.153.195.754 238.153.490
4.707.059.524 253.346.912
Deposits Current accounts
Total
5.391.349.244
4.960.406.436
Total
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PENDAPATAN (lanjutan) b.
DAN
BIAYA
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
29. FINANCIAL INCOME AND COST (continued)
Biaya keuangan
b.
Financial cost
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 ________________________________ 2013 2012 Beban bunga Rugi selisih kurs dari pinjaman bank, neto Rugi selisih kurs dari utang sewa pembiayaan, neto
12.245.668.843
11.650.595.380
2.479.000.000
1.420.000.000
277.749.147
39.660.108
Interest expenses Loss on foreign exchange from bank loan, net Loss on foreign exchange from obligations under finance lease, net
Total
15.002.417.990
13.110.255.488
Total
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
30. BALANCES AND RELATED PARTIES
WITH
The following is an analysis of the accounts arising from the transactions with related parties. All transactions with related parties are made under terms and conditions agreed by each party.
Di bawah ini adalah analisa mengenai akun-akun yang berasal dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan tingkat harga dan kondisi serta persyaratan yang disepakati masingmasing pihak.
Persentase terhadap total akun yang bersangkutan/ Percentage of the related total accounts
Total/Total 2013
TRANSACTIONS
2012
2013
2012
Piutang usaha (Catatan 5) PT Surya Pertiwi 410.504.796.051 Toto Asia Oceania 3.553.861.407 Toto USA Inc 2.724.546.225 Toto Vietnam Co., Ltd 2.571.610.842 Toto India Industries Pvt. Ltd 2.044.814.451 Taiwan Toto Co., Ltd 1.576.829.985 Toto Limited, Jepang 1.440.929.562 Toto Aquatechno Ltd 1.211.812.137 Toto (H.K.), Ltd 973.986.423 PT Dian Surya Global 4.155.250 Lainnya 844.429.542
360.621.915.943 6.634.084.160 4.904.991.460 2.598.154.940 616.952.202 2.146.614.290 4.320.098.620 2.374.043.020 12.748.500 573.482.818
91,22% 0,79% 0,61% 0,57% 0,45% 0,35% 0,32% 0,27% 0,22% 0,01% 0,18%
89,17% 1,64% 1,21% 0,64% 0,15% 0,53% 1,07% 0,59% 0,01% 0,14%
Total
427.451.771.875
384.803.085.953
94,99%
95,15%
Piutang lain-lain (Catatan 6) PT Dian Surya Global
6.905.932.417
8.021.037.411
57,16%
56,71%
Other receivables (Note 6) PT Dian Surya Global
Total
6.905.932.417
8.021.037.411
57,16%
56,71%
Total
Aset tidak lancar lainnya (Catatan 11) PT Surya Graha Pertiwi PT Surya Pertiwi Nusantara
15.000.000.000
34.839.375.000
22,78%
48,94%
Trade receivables (Note 5) PT Surya Pertiwi Toto Asia Oceania Toto USA Inc Toto Vietnam Co., Ltd Toto India Industries Pvt. Ltd Taiwan Toto Co., Ltd Toto Limited, Japan Toto Aquatechno Ltd Toto (H.K.), Ltd PT Dian Surya Global Others Total
Other non-current assets (Note 11) PT Surya Graha Pertiwi
28.782.600.000
12.250.000.000
43,72%
17,21%
Total
43.782.600.000
47.089.375.000
66,50%
66,15%
Utang usaha (Catatan 13) PT Dian Surya Global Toto Limited, Jepang Lainnya
14.345.641.487 327.835.225 120.889.134
9.189.528.279 16.806.697 756.887.976
6,88% 0,16% 0,06%
6,76% 0,01% 0,56%
Trade payables (Note 13) PT Dian Surya Global Toto Limited, Japan Others
Total
14.794.365.846
9.963.222.952
7,10%
7,33%
Total
60
PT Surya Pertiwi Nusantara
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap total akun yang bersangkutan/ Percentage of the related total accounts
Total/Total 2013
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek (Catatan 14) Remunerasi komisaris dan direksi
2.371.321.151
WITH
2012
2013
1.008.222.000
2012
5,31%
2,40%
Short-term employee benefits liabilities (Note 14) Remuneration of commissioners and directors
Utang lain-lain pihak berelasi (Catatan 18) Toto Limited, Jepang Lainnya
11.280.641.342 1.570.069.234
10.298.131.439 1.463.543.283
87,78% 12,22%
87,56% 12,44%
Other payables to related parties (Note 18) Toto Limited, Japan Others
Total
12.850.710.576
11.761.674.722
100,00%
100,00%
Total Net sales (Note 24) Sanitary: PT Surya Pertiwi Toto Group
Penjualan neto (Catatan 24) Sanitary: PT Surya Pertiwi Grup Toto Fittings: PT Surya Pertiwi Grup Toto Kitchen systems dan marblite: PT Surya Pertiwi Grup Toto
Total Pembelian Grup Toto: Bahan baku PT Dian Surya Global Toto Limited, Jepang: Sanitary moulds Lainnya
715.689.951.808 107.955.662.463
655.001.574.610 120.394.031.424
41,82% 6,31%
41,54% 7,64%
823.645.614.271
775.395.606.034
48,13%
49,18%
605.958.126.139 102.277.222.713
537.604.784.529 73.406.114.157
35,41% 5,98%
34,10% 4,66%
708.235.348.852
611.010.898.686
41,39%
38,76%
827.098.729 910.295.576
2.106.150.386 593.620.512
0,05% 0,05%
0,13% 0,04%
1.737.394.305
2.699.770.898
0,10%
0,17%
1.533.618.357.428
1.389.106.275.618
89,62%
88,11%
Fittings: PT Surya Pertiwi Toto Group Kitchen systems and marblite: PT Surya Pertiwi Toto Group
Total
33.245.710.574 66.917.144.227
65.715.551.690 52.838.772.992
4,70% 9,47%
9,90% 7,96%
771.679.500
268.640.000 464.425.050
0,11%
0,04% 0,07%
Purchases Toto Group: Raw materials PT Dian Surya Global Toto Limited, Japan: Sanitary moulds Others
100.934.534.301
119.287.389.732
14,28%
17,97%
Total
Beban pokok penjualan Toto Limited, Jepang: Sewa metal moulds
93.158.299
109.803.669
0,01%
0,01%
Cost of goods sold Toto Limited, Japan: Metal moulds rental
Total
93.158.299
109.803.669
0,01%
0,01%
Total
Total
Beban usaha (Catatan 30ii, iii) Toto Limited, Jepang: Jasa bantuan teknis dan trademark license fees sehubungan dengan penjualan di luar Grup Toto 22.364.473.212 Grup Toto lainnya: Komisi penjualan 2.568.447.191 Total
24.932.920.403
20.517.223.688
15,99%
2.418.206.154
1,83%
22.935.429.842
17,82%
61
Operating expenses (Note 30ii, iii) Toto Limited, Japan: Technical assistance and trademark license fees related to direct sales to 19,51% non-Toto Group Others Toto Group: 2,30% Sales commission 21,81%
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap total akun yang bersangkutan/ Percentage of the related total accounts
Total/Total 2013
WITH
2012
2013
2012
Beban usaha: (Catatan 30ix) Karyawan kunci: Direksi Gaji Bonus Tunjangan hari raya Tunjangan lainnya Komisaris Honorarium Penghargaan lainnya
14.129.165.083 1.989.059.693 1.234.679.871 2.233.526.698
14.202.423.718 2.336.866.547 938.738.000 2.365.027.881
10,10% 1,43% 0,89% 1,59%
13,50% 2,23% 0,90% 2,25%
2.820.000.000 1.108.571.426
1.179.000.000 325.836.600
2,02% 0,78%
1,12% 0,30%
Total
23.515.002.771
21.347.892.746
16,81%
20,30%
Pendapatan lainnya: Rugi penjualan barang bekas: PT Dian Surya Global
(1.022.702.004)
(8.215.961.182)
7,01%
27,92%
Total
(1.022.702.004)
(8.215.961.182)
7,01%
27,92%
Operating expenses: (Note 30ix) Key management personnel: Directors Salaries Bonuses Tunjangan hari raya Other allowances Commissioners Honorarium Other allowances Total Other income: Loss on sales of scrap: PT Dian Surya Global Total
Sifat dari hubungan dan transaksi penting dengan pihak-pihak berelasi:
Nature of relationships and significant related parties transactions:
i.
Perusahaan menjual hasil produksinya ke Grup Toto dan PT Surya Pertiwi, perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh pemegang saham Perusahaan, yaitu PT Suryaparamitra Abadi dan PT Multifortuna Asindo.
i.
The Company sells its manufactured products to the Toto Group and PT Surya Pertiwi, an entity whose shares are 100% owned by the Company’s shareholders, PT Suryaparamitra Abadi and PT Multifortuna Asindo.
ii.
Berdasarkan perjanjian bantuan teknis dengan Toto Limited, Jepang, Perusahaan berkewajiban membayar royalti sebesar 2,5% dari penjualan neto produk-produk tertentu Perusahaan untuk penggunaan lisensi yang yang tidak dapat dipindahkan atas penggunaan teknologi yang diberikan oleh Toto Limited, Jepang. Seluruh royalti wajib dibayar oleh Perusahaan berasal dari penjualan domestik dan penjualan ekspor langsung di luar Grup Toto. Efektif tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan dan Toto Limited, Jepang sepakat untuk menghentikan perjanjian bantuan teknis tersebut.
ii.
Under the terms of the technical assistance agreement with Toto Limited, Japan, the Company is required to pay royalty fee at the rate of 2.5% of net-sales of certain products for the use of a non-transferable license to Toto Limited, Japan. All royalties required to be paid by the Company are derived from domestic sales and direct export sales to non-Toto Group. Effective October 31, 2011, the Company and Toto Limited, Japan agreed to terminate the technical assistance agreement.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Sifat dari hubungan dan transaksi penting dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan):
Nature of relationships and significant related parties transactions (continued):
iii.
Efektif tanggal 1 November 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian trademark license fee dengan Toto Limited, Jepang. Berdasarkan perjanjian trademark license, Perusahaan berkewajiban membayar trademark license fee sebesar 1,5% dari penjualan neto produkproduk tertentu Perusahaan atas penggunaan lisensi yang tidak dapat dipindahkan kepada Toto Limited, Jepang. Seluruh trademark license yang wajib dibayar oleh Perusahaan berasal dari penjualan domestik dan penjualan ekspor langsung di luar Grup Toto. Perjanjian ini berlaku dari 1 November 2011, dan kecuali diakhiri lebih cepat, tetap berlaku penuh sampai dengan 31 Oktober 2021.
iii.
Effective November 1, 2011, the Company entered into a trademark license fee agreement with Toto Limited, Japan. Based on trademark license agreement, the Company was required to pay the trademark license fee at the rate of 1.5% of net sales for certain products for the use of a nontransferable license to Toto Limited, Japan. All trademark license required to be paid by the Company are derived from domestic sales and direct export sales to non-Toto Group. This agreement shall take effect from November 1, 2011 and, unless early terminated, remain in full effect until October 31, 2021.
iv.
Berdasarkan perjanjian penjualan dengan perusahaan-perusahaan dalam Grup Toto, Perusahaan berkewajiban untuk membayar komisi dengan tarif yang berbeda untuk penjualan ekspor produk tertentu ke luar Jepang.
iv.
Under the terms of the sales agreements with companies in the Toto Group, the Company is required to pay commission at various rates for export sales of certain products to outside Japan.
v.
Berdasarkan perjanjian sewa metal moulds, untuk produk sanitary yang menggunakan teknologi J-Max, Perusahaan berkewajiban membayar sewa metal moulds kepada Toto Limited, Jepang, sebesar US$1 sampai dengan US$3 untuk setiap penjualan produk yang diproduksi dengan metal moulds. Namun, Perusahaan tidak diharuskan untuk membayar biaya sewa untuk setiap produk yang dijual ke Toto Limited, Jepang.
v.
Under the terms of a rental of metal moulds agreement, for sanitary products using J-Max technology, the Company shall pay metal moulds rental fee to Toto Limited, Japan the amount of US$1 up to US$3, for each sale of products manufactured using metal moulds. However, the Company is not required to pay rental fee for products that are sold to Toto Limited, Japan.
vi.
Perusahaan membeli bahan baku dari Grup Toto dan sewa sanitary moulds dari Toto Limited, Jepang.
vi.
The Company purchased raw materials from the Toto Group and rented sanitary moulds from Toto Limited, Japan.
vii. Perusahaan berkewajiban membayar tagihan biaya-biaya operasi yang dibayar lebih dulu oleh Toto Limited, Jepang. Sebaliknya, Perusahaan berhak menagih kepada Toto Limited, Grup Toto dan PT Surya Pertiwi, untuk biaya-biaya operasi yang dibayar lebih dulu oleh Perusahaan dan klaim atas barang rusak.
vii.
The Company is also required to pay the reimbursement of operating expenses paid in advance by Toto Limited, Japan. Conversely, the Company has receivables from Toto Limited, the Toto Group and PT Surya Pertiwi in relation to reimbursable operating expenses paid by the Company and claims for damaged products.
viii. Perusahaan membeli fittings parts dan menjual barang bekas dan bahan baku fittings kepada PT Dian Surya Global, perusahaan yang 51% sahamnya dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan, yaitu PT Multifortuna Asindo.
viii.
The Company purchases fittings parts and sells scrap and raw material fittings to PT Dian Surya Global, a company whose shares are owned 51% by one of the Company’s shareholders, PT Multifortuna Asindo.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Sifat dari hubungan dan transaksi penting dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan): ix. Remunerasi dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 2013 telah diputuskan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 10 Juni 2013 sebagai berikut: • Honorarium untuk dewan komisaris Perusahaan tidak melebihi Rp4.174.000.000/tahun. • Remunerasi direksi Perusahaan untuk tahun 2013 ditentukan oleh dewan komisaris Perusahaan.
Nature of relationships and significant related parties transactions (continued): ix. The remuneration for the boards of commissioners and directors of the Company for the year 2013, which was determined in the Shareholders’ General Meeting held on June 10, 2013, is as follows: • The honorarium for the Company’s board of commissioners should not exceed Rp4,174,000,000/year. • The remuneration for the Company’s board of directors for the year 2013 was determined by the Company’s board of commissioners.
Remunerasi dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 2012 telah diputuskan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 4 Juni 2012 sebagai berikut:
The remuneration for the boards of commissioners and directors of the Company for the year 2012, which was determined in the Shareholders’ General Meeting held on June 4, 2012, is as follows:
•
Honorarium untuk dewan Perusahaan tidak Rp1.209.000.000/tahun.
•
The honorarium for the Company’s board of commissioners should not exceed Rp1,209,000,000/year.
•
Remunerasi direksi Perusahaan untuk tahun 2012 ditentukan oleh dewan komisaris Perusahaan.
•
The remuneration for the Company’s board of directors for the year 2012 was determined by the Company’s board of commissioners.
komisaris melebihi
The relationship and nature of account balances/transactions with related parties are as follows:
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No. 1.
Pihak-Pihak Berelasi/Related Parties Toto Limited, Jepang/Toto Limited, Japan
Hubungan/Relationship Pemegang saham/Shareholders
2.
Grup Toto lainnya/Others Toto Group
Pihak-pihak berelasi lainnya/Other related parties
3.
PT Surya Pertiwi
4.
PT
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under common significant influence Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under common significant influence
Dian
Surya
Global
64
Sifat Saldo Akun/Transaksi/Nature of Account Balances/Transactions Piutang usaha, utang usaha, utang lain-lain, penjualan, pembelian sanitary moulds, sewa metal moulds, jasa bantuan teknik dan trademark license fees/Trade receivables, trade payables, other payables, sales, purchase of sanitary moulds, metal moulds rental, technical assistance and trademark license fees. Piutang usaha, utang usaha, utang lain-lain, penjualan, pembelian bahan baku, komisi penjualan/Trade receivables, trade payables, other payables, sales, purchase of raw materials, sales commission. Piutang usaha dan penjualan/Trade receivables and sales. Piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, penjualan barang bekas, pembelian bahan baku/Trade receivables, other receivables, trade payables, sales of scrap, purchase of raw materials.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
The relationship and nature of account balances/transactions with related parties are as follows (continued):
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan): No.
Pihak-Pihak Berelasi/Related Parties
5.
PT Surya Pertiwi Nusantara
6.
PT Surya Graha Pertiwi
7.
Manajemen senior/ Senior management
Sifat Saldo Akun/Transaksi/Nature of Account Balances/Transactions
Hubungan/Relationship Entitas asosiasi/ Associates Entitas asosiasi/ Associates Karyawan kunci/Key management personnel
31. INFORMASI SEGMEN
Investasi/Investment. Investasi/Investment. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan beban usaha/Short-term employee benefits liabilities and operating expenses.
31. SEGMENT INFORMATION Sanitary/ Sanitary
Fittings/ Fittings
Kitchen systems dan marblite/ Kitchen systems and marblite
Total/Total
2013 Penjualan neto Luar negeri Domestik
Beban pokok penjualan Luar negeri Domestik Laba/(rugi) kotor Luar negeri Domestik
2013 181.724.708.093 715.789.629.801
173.707.865.516 607.084.030.646
7.718.926.056 25.281.623.570
363.151.499.665 1.348.155.284.017
897.514.337.894
780.791.896.162
33.000.549.626
1.711.306.783.682
136.561.017.298 493.484.854.091
113.285.298.820 441.872.869.647
10.470.638.399 28.302.914.908
260.316.954.517 963.660.638.646
630.045.871.389
555.158.168.467
38.773.553.307
1.223.977.593.163
45.163.690.795 222.304.775.710
60.422.566.696 165.211.160.999
(2.751.712.343) (3.021.291.338)
102.834.545.148 384.494.645.371
267.468.466.505
225.633.727.695
(5.773.003.681)
487.329.190.519
Pendapatan lainnya Beban usaha Beban lainnya Pendapatan keuangan Biaya keuangan
12.622.677.726 (139.921.284.327) (27.214.650.197) 5.391.349.244 (15.002.417.990)
Laba tahun berjalan Informasi segmen lainnya Belanja modal Penyusutan Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
WITH
142.522.997.024 39.556.328.379 533.545.446.200
18.535.849.871 15.230.059.787 280.143.480.957
65
185.356.355 2.582.944.171 79.724.669.709
Net sales Overseas Domestic
Cost of goods sold Overseas Domestic Gross profit/(loss) Overseas Domestic
Other income Operating expenses Other expenses Financial income Financial cost
323.204.864.975
Profit for the year
161.244.203.250 57.369.332.337 893.413.596.866 852.764.085.702
Other segment informations Capital expenditures Depreciation Segment assets Unallocated assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
31. SEGMENT INFORMATION (continued)
Sanitary/ Sanitary
Kitchen systems dan marblite/ Kitchen systems and marblite
Fittings/ Fittings
Total/Total
2012 Penjualan neto Luar negeri Domestik
Beban pokok penjualan Luar negeri Domestik Laba kotor Luar negeri Domestik
2012 183.367.032.798 655.106.758.649
144.501.588.713 538.470.339.538
13.181.798.752 42.135.488.309
341.050.420.263 1.235.712.586.496
838.473.791.447
682.971.928.251
55.317.287.061
1.576.763.006.759
146.742.715.324 429.136.527.402
99.011.679.166 369.399.995.981
11.355.342.434 42.047.700.852
257.109.736.924 840.584.224.235
575.879.242.726
468.411.675.147
53.403.043.286
1.097.693.961.159
36.624.317.474 225.970.231.247
45.489.909.547 169.070.343.557
1.826.456.318 87.787.457
83.940.683.339 395.128.362.261
262.594.548.721
214.560.253.104
1.914.243.775
479.069.045.600
Pendapatan lainnya Beban usaha Beban lainnya Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Cost of goods sold Overseas Domestic Gross profit Overseas Domestic
3.450.390.908 (105.203.376.136) (32.884.250.232) 4.960.406.436 (13.110.255.488)
Laba tahun berjalan Informasi segmen lainnya Belanja modal Penyusutan Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Net sales Overseas Domestic
19.480.860.684 37.740.624.461 443.953.947.087
23.630.187.517 13.873.314.151 248.600.423.315
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
2.535.129.535 2.686.271.614 72.086.527.427
Other income Operating expenses Other expenses Financial income Financial cost
336.281.961.088
Profit for the year
45.646.177.736 54.300.210.226 764.640.897.829 758.023.016.559
Other segment informations Capital expenditures Depreciation Segment assets Unallocated assets
32. ASSETS AND CURRENCIES
LIABILITIES
IN
FOREIGN
2013 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
USD JPY EUR
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
1.960.204 6.611.671 1.191
23.892.928.141 768.077.820 20.030.466
USD 1.178.691 JPY 22.172.299 USD 1.569.106
14.367.064.599 2.575.755.975 19.125.833.034
Total aset
60.749.690.035
Liabilitas Pinjaman jangka pendek Utang usaha: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables: Related parties Third parties Total assets Liabilities
USD
500.001
6.094.512.189
USD 20.040 JPY 2.822.030 USD 5.909.837 EUR 2.624.604 JPY 111.505.951 SGD 49.978
244.267.560 327.835.225 72.035.003.193 44.148.463.884 12.953.646.328 481.188.184
66
Short-term borrowings Trade payables: Related parties Third parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
32. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
IN
FOREIGN
2013 Mata uang asing/ Foreign currency Liabilitas (lanjutan) Beban masih harus dibayar: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Utang sewa pembiayaan
USD JPY USD EUR USD
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
966.249 9.237.332 136.954 25.908 56.419
Total liabilitas
Liabilities (continued) Accrued expenses: Related parties
11.777.609.061 1.073.100.858 1.669.332.306 435.798.468 687.691.191
Obligations under finance lease
151.928.448.447
Total liabilities
91.178.758.412
Total liabilities, net
Total liabilitas, neto
Third parties
2012 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
JPY 26.743.548 USD 1.290.091 EUR 30.946
2.994.475.070 12.475.179.970 396.413.928
JPY 37.294.721 USD 2.069.485 USD 1.628.847 EUR 2.520
4.175.889.910 20.011.919.950 15.750.950.490 32.280.847
Total aset Liabilitas Pinjaman jangka pendek Utang usaha: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
Beban masih harus dibayar: Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Utang sewa pembiayaan
55.837.110.165 USD
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables: Related parties Third parties Total assets Liabilities Short-term borrowings Trade payables: Related parties
1.500.000
14.505.000.000
JPY 150.100 USD 613.705 JPY 58.972.167 USD 7.443.466 EUR 652.272 SGD 116.860 GBP 67
16.806.697 5.934.527.350 6.603.113.539 71.978.316.220 8.355.513.002 924.026.043 1.043.784
JPY USD USD USD
986.088.886 10.741.842.140 199.791.870 1.129.059.530
Third parties Obligations under finance lease
121.375.129.061
Total liabilities
65.538.018.896
Total liabilities, net
8.806.724 1.110.842 20.661 116.759
Total liabilitas Total liabilitas, neto
67
Third parties
Accrued expenses: Related parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERIKATAN DAN KOMITMEN a.
33. COMMITMENTS
Perikatan letters of credit
a.
Letters of credit facilities
i.
Perusahaan memperoleh fasilitas import letters of credit dari PT Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum sebesar Rp35.000.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2014 dan dapat diperbaharui kembali. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
i.
The Company has import letters of credit facility with maximum amount of Rp35,000,000,000 from PT Bank Resona Perdania. This facility will expire on December 24, 2014 and can be extended. As of December 31, 2013, the Company has not used this facility.
ii.
Perusahaan juga memiliki fasilitas import letters of credit dan inward bills discounted facility dengan jumlah maksimum US$25.000.000 serta fasilitas bills bought involving export letters of credit, dengan jumlah maksimum sebesar US$500.000 dari PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta. Fasilitas-fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah menggunakan fasilitas ini sebesar US$4.221.461, JPY105.297.475 dan EUR422.584 atau setara dengan US$5.808.194 (Catatan 13).
ii.
The Company has import letters of credit facility and inward bills discounted facility with maximum amount of US$25,000,000 and bills bought involving export letters of credit facility, with maximum amount of US$500,000 from PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta. These facilities will expire on December 24, 2014. As of December 31, 2013, the Company has used this facility amounting to US$4,221,461, JPY105,297,475 and EUR422,584 or equivalent to US$5,808,194 (Note 13).
iii.
Perusahaan juga memiliki fasilitas import letters of credit dengan jumlah maksimum US$5.000.000 dari The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd., Jakarta. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperbaharui kembali. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah menggunakan fasilitas ini sebesar EUR1.826.548 atau setara dengan US$2.520.663 (Catatan 13).
iii.
The Company has import letters of credit facility with maximum amount of US$5,000,000 from The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd., Jakarta. This facility will expire on December 31, 2014 and can be extended. As of December 31, 2013, the Company has used this facility amounting to EUR1,826,548 or equivalent to US$2,520,663 (Note 13).
The agreements of facilities above have no conditions in terms of limitation on the Company’s actions.
Dalam perjanjian-perjanjian fasilitas di atas, tidak terdapat persyaratan tentang pembatasan tindakan. b. Fasilitas bank guarantee i.
b. Bank guarantee facility
Perusahaan memperoleh fasilitas bank guarantee yang dapat diperbaharui kembali dari PT Bank Resona Perdania, Jakarta dengan jumlah maksimum Rp5.000.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
i.
68
The Company has bank guarantee facility that can be renewed with maximum amount of Rp5,000,000,000 from PT Bank Resona Perdania. This facility will expire on December 24, 2014. As of December 31, 2013, the Company has not used this facility.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERIKATAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
33. COMMITMENTS (continued)
b. Fasilitas bank guarantee (lanjutan) ii.
c.
b. Bank guarantee facility (continued)
Perusahaan memperoleh fasilitas bank guarantee yang dapat diperbaharui kembali dari The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd., Jakarta dengan jumlah maksimum sebesar US$5.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah menggunakan fasilitas bank guarantee sebesar Rp7.146.251.912 dan US$239.579 atau setara dengan US$825.866.
ii.
Perikatan cerukan (bank overdraft) yang belum digunakan
c.
Unutilized bank overdraft facility The Company has bank overdraft facility that can be renewed with a maximum facility amount of Rp500,000,000 from PT Bank Resona Perdania, Jakarta, with interest at CoLF plus 5.02% per annum. This facility will expire on December 24, 2014. As of December 31, 2013, the Company has not used this facility.
Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan yang dapat diperbaharui kembali dari PT Bank Resona Perdania, Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar Rp500.000.000 dan dikenakan bunga CoLF plus 5,02% per tahun. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini. d.
The Company has bank guarantee facility that can be renewed with maximum amount of US$5,000,000 from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta. This facility will expire on December 31, 2014. As of December 31, 2013, the Company has used Rp7,146,251,912 and US$239,579 from this facility or equivalent to US$825,866.
Komitmen pembelian aset tetap
d.
Fixed assets purchase commitments As of December 31, 2013, the Company has committed to purchase certain fixed assets from certain vendors amounting to EUR2,057,780 and have been paid in advance amounting to EUR763,096 or equivalent to Rp12,836,037,816 (Note 11).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki komitmen untuk membeli aset tetap tertentu dari pemasok tertentu sebesar EUR2.057.780, dan telah membayarkan uang muka sebesar EUR763.096, atau setara dengan Rp12.836.037.816 (Catatan 11).
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERIKATAN DAN KOMITMEN (lanjutan) e.
33. COMMITMENTS (continued)
Komitmen pendirian entitas asosiasi i.
e.
Commitments associates i.
Pada tanggal 5 Oktober 2011, Perusahaan bersama PT Surya Pertiwi mendirikan PT Surya Graha Pertiwi (”SGP”). Pendirian SGP termuat dalam akta No. 9 notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., tanggal 21 Oktober 2011 dan telah mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui surat No. 2685/I/PPM/I/PMA/2011. Modal dasar SGP berjumlah Rp120.000.000.000, terbagi atas 120.000 saham, dan masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000. Modal ditempatkan dan disetor penuh SGP sebesar Rp30.000.000.000 atau 30.000 saham. Penyertaan Perusahaan dalam SGP sebesar Rp15.000.000.000 atau 50%. SGP bergerak dalam pembangunan dan pengelolaan gedung perkantoran.
for
establishment
of
On October 5, 2011, the Company together with PT Surya Pertiwi established PT Surya Graha Pertiwi (“SGP”). The establishment of SGP was documented in the notarial deed No. 9 dated October 21, 2011 of Sinta Dewi Sudarsana, S.H., and was approved by the Capital Investment Coordinating Board through its letter No. 2685/I/PPM/I/PMA/2011. SGP’s authorized capital amounting to Rp120,000,000,000, was divided into 120,000 shares, and each shares has nominal value Rp1,000,000. SGP’s issued and paid-up capital is Rp30,000,000,000 or 30,000 shares. The Company’s interest in SGP was Rp15,000,000,000 or 50% ownership. SGP is engaged in construction and management of office buildings.
Pada tahun 2011, Perusahaan telah menyetorkan Rp2.750.000.000 dari jumlah yang diambil bagian sebesar Rp15.000.000.000 dan dicatat sebagai uang muka investasi. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah melunasi penyetoran modal SGP sebesar Rp15.000.000.000 dan menyetorkan Rp19.839.375.000 dan dicatat sebagai uang muka investasi sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk meningkatkan penyertaan Perusahaan dalam SGP. Pada tahun 2013, SGP sudah mengembalikan uang muka investasi sebesar Rp19.839.375.000, sehubungan dengan penundaan rencana Perusahaan untuk meningkatkan penyertaannya dalam SGP.
In 2011, the Company has paid amounting to Rp2,750,000,000 part of the total amount of Rp15,000,000,000 of shares subscribed and recorded such amount as advance payment for investment. As of December 31, 2012, the Company has paid capital contribution for establishment of SGP amounting to and has paid Rp15,000,000,000 amounting to Rp19,839,375,000 and recorded such amount as advance payments for investment in relation with the Company’s plan to increase the Company’s interest in SGP. In 2013, SGP has returned the advance payment for investment amounting to Rp19,839,375,000, due to the postponement of the Company’s plan to increase its interest in SGP.
Pada tanggal 13 Juni 2013, SGP menandatangani perjanjian dengan Perhimpunan Indonesia Untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi Dan Sosial ("Bineksos") dimana SGP setuju untuk menyewa tanah di Jalan Letnan Jenderal Siswondo Parman kaveling 81, untuk keperluan pembangunan gedung kantor. Sewa tersebut akan berakhir untuk 30 tahun ke depan dan akan diperpanjang sesuai dengan persetujuan dari SGP dan Bineksos. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, pembangunan gedung kantor belum dimulai.
On June 13, 2013, SGP entered into an agreement with Perhimpunan Indonesia Untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi Dan Sosial (“Bineksos”), whereby SGP agreed to rent the land in Jalan Letnan Jenderal Siswondo Parman kaveling 81, for the purpose of construction of office building. The rental will be expired for the next 30 years and will be extended subject to the agreement of SGP and Bineksos. Until the date of these financial statements, the construction of the office building has not been commenced.
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERIKATAN DAN KOMITMEN (lanjutan) e. Komitmen pendirian entitas asosiasi (lanjutan) ii. Pada tanggal 3 Oktober 2011, Perusahaan bersama PT Surya Pertiwi (”SP”) mendirikan PT Surya Pertiwi Nusantara (”SPN”). Pendirian SPN termuat dalam akta No. 10 notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., tanggal 21 Oktober 2011 dan telah mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui surat No. 2651/I/PPM/I/PMA/2011. Modal dasar SPN berjumlah Rp100.000.000.000, terbagi atas 100.000 saham, dan masingmasing saham bernilai nominal Rp1.000.000. Modal ditempatkan dan disetor penuh SPN sebesar Rp25.000.000.000 atau 25.000 saham. Penyertaan Perusahaan dalam SPN pada tanggal 31 Desember 2012, sebesar Rp12.250.000.000 atau 49%. SPN bergerak dalam kegiatan untuk memproduksi dan menjual produk sanitary dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut, dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, masih dalam tahap pengembangan. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah menyetorkan Rp16.532.600.000 kepada SPN sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk memperoleh lebih lanjut 49% kepemilikan atas tambahan modal saham yang akan diterbitkan oleh SPN; dimana nilai tersebut telah dicatat oleh Perusahaan sebagai uang muka investasi, dimana realisasi tergantung pada penerbitan tambahan saham oleh SPN.
33. COMMITMENTS (continued) e. Commitments for establishment of associates (continued) ii. On October 3, 2011, the Company together with PT Surya Pertiwi ("SP") established PT Surya Pertiwi Nusantara (“SPN”). The establishment of SPN was documented in notarial deed No. 10 dated October 21, 2011 of Sinta Dewi Sudarsana, S.H., and was approved by the Capital Investment Coordinating Board through its letter No. 2651/I/PPM/I/PMA/2011. SPN’s authorized capital amounts to Rp100,000,000,000, represented by 100,000 shares, each with a nominal value Rp1,000,000. SPN’s issued and paid-up capital is currently Rp25,000,000,000, comprising of 25,000 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2013, SPN sedang dalam proses perolehan tanah untuk pembangunan fasilitas pabrik dan kantor, dimana SPN telah membayar uang muka sebesar Rp54.133.718.500. SP, pemegang saham mayoritas SPN berpendapat bahwa investasi pemegang saham di SPN dapat terpulihkan dan memberikan jaminan kepada Perusahaan bahwa SP akan memberikan penggantian kepada Perusahaan atas kerugian Perusahaan seandainya investasi di SPN, termasuk uang muka yang bersangkutan yang secara keseluruhan sebesar Rp28.782.600.000 pada tanggal 31 Desember 2013 di SPN, tidak terpulihkan.
As of December 31, 2013, SPN is in the process of acquiring land for the construction of factory and office facilities, for which it has made advance payments amounting to Rp54,133,718,500. SP, SPN's major shareholder is at the opinion that the shareholders' investments in SPN are recoverable and has provided a guarantee to the Company that it will reimburse the Company for any loss incurred by the Company should its investment interests in SPN, including its related advance payment totaling Rp28,782,600,000 as at December 31, 2013 in SPN, not be recoverable.
The Company’s ownership interest in SPN as of December 31, 2012 involves an investment of Rp12,250,000,000, equating to a 49% ownership interest. SPN was established to engage in manufacturing and selling sanitary products and other related activities, and as of the completion date of these financial statements, is a development stage company. As of December 31, 2013, the Company has paid an amount of Rp16,532,600,000 to SPN in connection with the Company's plan to acquire a further 49% ownership interest in additional share capital to be issued by SPN; such amount has been recorded by the Company as an advance payment for investment, pending the issuance of additional shares by SPN.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. KONTINJENSI Tidak terdapat liabilitas kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2013.
34. CONTINGENCY There are no contingent December 31, 2013.
35. AKTIVITAS NON KAS
35. NON-CASH ACTIVITIES Catatan/ Notes
2013
Kenaikan pinjaman jangka pendek dan utang sewa pembiayaan akibat selisih kurs
3.606.875.000
10
1.911.000.000
-
11
750.000.000
4.056.262.628
1.564.728.699
36.
Nilai Tercatat/ Carrying Values
Sub-total Aset keuangan tidak lancar Aset tidak lancar lainnya: Keanggotaan klub berupa saham Setoran deposit Sub-total Total Liabilitas keuangan jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain pihak-pihak berelasi Utang dividen interim Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan - bagian jangka pendek Liabilitas jangka pendek lainnya Sub-total Liabilitas keuangan jangka panjang Utang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian jangka pendek Sub-total Total
of
Supplemental disclosure of non-cash transactions:
36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013:
Aset keuangan lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
as
2012
Pengungkapan tambahan untuk transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas: Perolehan aset tetap yang dibiayai melalui sewa pembiayaan Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual, neto
liabilities
Unrealized gain on available-for sale financial asset, net Increase in short-term borrowings and obligations under finance lease due to foreign exchange rate
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2013: Nilai Wajar/ Fair Values
252.491.009.837 450.022.386.525 12.083.193.110
252.491.009.837 450.022.386.525 12.083.193.110
714.596.589.472
714.596.589.472
5.900.000.000 3.321.612.902
5.900.000.000 3.321.612.902
9.221.612.902
9.221.612.902
723.818.202.374
723.818.202.374
141.094.512.189 208.358.757.448 12.850.710.576 49.536.000.000
141.094.512.189 208.358.757.448 12.850.710.576 49.536.000.000
44.683.271.384 3.331.329.193
44.683.271.384 3.331.329.193
1.800.392.643 2.271.855.287
1.800.392.643 2.271.855.287
463.926.828.720
463.926.828.720
2.154.413.791
2.154.413.791
2.154.413.791
2.154.413.791
466.081.242.511
466.081.242.511
72
Acquisition of fixed assets under finance lease arrangement
Current financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Sub-total Non-current financial assets Other non-current assets: Club membership in form of shares Security deposits Sub-total Total Current financial liabilities Short-term borrowings Trade payables Other payables to related parties Interim dividend payables Short-term employee benefits liabilities Accrued expenses Obligations under finance lease - current maturities Other current liabilities Sub-total Non-current financial liabilities Obligations under finance lease net of current maturities Sub-total Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan sebesar jumlah dimana instrumen keuangan tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
The fair values of the financial assets and liabilities are presented as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
a.
a.
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
The fair values of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other non-current assets - security deposits, shortterm borrowings, trade payables, interim dividend payables, short-term employee benefits liabilities, accrued expenses, other current liabilities excluding advances received from customers and other payables to related parties approximate their carrying values due to their short-term nature.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya - setoran deposit, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen interim, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, liabilitas jangka pendek lainnya selain uang muka dari pelanggan dan utang lain-lain pihak-pihak berelasi mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. b.
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
b.
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Nilai wajar dari aset tidak lancar lainnya keanggotaan klub berupa saham tersedia untuk dijual mengacu pada harga pasar antar anggota klub. Nilai wajar utang sewa pembiayaan didasarkan pada nilai diskonto arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit yang jatuh tempo yang sama.
The fair value of the other non-current assets club membership in form of shares which is available-for-sale refers to market prices agreed among the club members. The fair value of the obligations under finance lease is determined by discounting future cash flows using applicable rate from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL
RISK AND CAPITAL 37. FINANCIAL MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
A.
MANAJEMEN RISIKO
A.
RISK MANAGEMENT The Company’s principal financial instruments comprise of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other noncurrent assets, short-term borrowings, trade payables, interim dividend payables, shortterm employee benefits liabilities, accrued expenses, other payables to related parties, other current liabilities and obligations under finance lease.
Instrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen interim, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, utang lain-lain pihak-pihak berelasi, liabilitas jangka pendek lainnya dan utang sewa pembiayaan.
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK AND CAPITAL MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
A.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
RISK MANAGEMENT (continued)
Perusahaan terpengaruh terhadap risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen senior Perusahaan mengawasi manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.
The Company is exposed to interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s senior management oversees the management of these risks.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:
The board of directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below:
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas instrumen keuangan di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek dan utang sewa pembiayaan. Perusahaan berusaha untuk meminimalisir saldo pinjaman yang berbunga tinggi dan mengkombinasikan perolehan pinjaman antara bunga tetap dan bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Company’s short-term borrowings and obligations under finance lease. The Company seeks to minimize outstanding high-interest loans and to obtain loans with fixed and floating interest rates.
Pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga pinjaman jangka pendek lebih tinggi atau lebih rendah 50 basis poin dengan seluruh variabelvariabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan lebih rendah atau lebih tinggi sebesar Rp1.693.647 terutama akibat biaya bunga pinjaman jangka pendek dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi atau lebih rendah.
At December 31, 2013, based on a sensible simulation, had the interest rates of short-term borrowings been 50 basis points higher or lower with all other variables held constant, income before corporate income tax for the year ended December 31, 2013 would have been Rp1,693,647 lower or higher, mainly as a result of higher or lower interest charges on floating rate short-term borrowings.
Risiko mata uang asing
Foreign currency risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang akan berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Akun-akun dalam mata uang asing terutama terdapat dalam akun kas dan setara kas, piutang usaha, pinjaman jangka pendek, utang usaha dan beban masih harus dibayar serta utang sewa pembiayaan (Catatan 32).
Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s accounts denominated in foreign currency are mainly reflected in cash and cash equivalents, trade receivables, short-term borrowings, trade payables, accrued expenses and obligations under finance lease (Note 32).
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK AND CAPITAL MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
A.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
RISK MANAGEMENT (continued)
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini (lanjutan):
The board of directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below (continued):
Risiko mata uang asing (lanjutan)
Foreign currency risk (continued)
Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap pengeluaran Perusahaan dalam mata uang asing. Pada tahun 2013, nilai penjualan ekspor Perusahaan kurang lebih 21% dari jumlah keseluruhan nilai penjualan Perusahaan (Catatan 31). Selanjutnya, jika diperlukan, Perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan pembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindung nilai.
Foreign currencies earned from export sales provide an effective hedge for the major portion of the Company’s foreign currency expenditures. In 2013, the Company’s export sales represented approximately 21% of the total sales (Note 31). Furthermore, if necessary, the Company will purchase foreign currencies on the spot to settle the unhedged remaining costs in foreign currencies.
Berdasarkan simulasi yang rasional dengan menggunakan kurs tanggal 20 Maret 2014, untuk Dolar Amerika Serikat, sebagai mata uang asing yang signifikan, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan lebih rendah sebesar Rp5.527.001.393, terutama sebagai akibat dari laba selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha, pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban yang masih harus dibayar dan utang sewa pembiayaan.
Based on a sensible simulation using the foreign currency on March 20, 2014, for U.S. Dollar, as the significant foreign currency, with all other variables held constant, income before corporate income tax for the year ended December 31, 2013 would have been lower amounted to Rp5,527,001,393, mainly as a result of foreign exchange gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, short-term borrowings, trade payables, accrued espenses and obligations under finance lease.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami suatu kerugian dari para pelanggan, atau pihak terkait lainnya yang mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur untuk menghindari risiko piutang tak tertagih. Tergantung pada penilaian Perusahaan, piutang akan dihapuskan jika piutang tersebut dianggap tidak tertagih.
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from customers, or other counterparties that fail to discharge their contractual obligations. Customer credit risk is managed by the Board of Directors subject to the Company’s established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. The receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. Subject to the Company's assessment, a receivable will be written off if the receivable is considered uncollectible.
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK AND CAPITAL MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
A.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
RISK MANAGEMENT (continued)
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini (lanjutan):
The board of directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below (continued):
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Tabel berikut memperlihatkan kemungkinan maksimal risiko kredit dari setiap komponen laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013:
The following table shows the maximum possible credit risk of each component of the statement of financial position as of December 31, 2013:
Risiko Maksimal/ Maximal Exposure(1)
Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya
252.491.009.837 450.022.386.525 12.083.193.110 9.221.612.902
Financial assets Loans and receivables: Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other non-current assets
Total
723.818.202.374
Total
(1)
(1)
Tidak ada kolateral yang dimiliki atau penambahan kredit lainnya atau pengaturan saling hapus yang dapat berdampak pada laporan keuangan
There are no collaterals held or other credit enhancement or offsetting arrangement affecting the above financial statements
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan suatu risiko pada saat posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi bebanbeban jangka pendek Perusahaan. Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank untuk mengelola risiko likuiditas.
Liquidity risk is defined as the risk when the Company’s cash flow position indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditures. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company maintains a balance between continuity of accounts receivable collections and flexibility through the use of bank loans in order to manage liquidity risk.
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK AND CAPITAL MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
A.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
RISK MANAGEMENT (continued)
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini (lanjutan):
The board of directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below (continued):
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Tabel berikut merangkum liabilitas keuangan Perusahaan pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak pembayaran yang tidak didiskontokan:
This following table summarizes the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments:
Dibawah 1 tahun/ Under 1 year Liabilitas jangka pendek: Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain pihak-pihak berelasi Utang dividen interim Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka pendek lainnya Sub-total
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
2 - 3 tahun/ 2 - 3 years
Total/ Total
Nilai Wajar/ Fair Value
-
-
-
141.094.512.189 208.358.757.448
141.094.512.189 208.358.757.448
12.850.710.576 49.536.000.000
-
-
-
12.850.710.576 49.536.000.000
12.850.710.576 49.536.000.000
44.683.271.384 3.331.329.193 2.271.855.287
-
-
-
44.683.271.384 3.331.329.193 2.271.855.287
44.683.271.384 3.331.329.193 2.271.855.287
Other payables to related parties Interim dividend payables Short-term employee benefits liabilities Acrued expenses Other current liabilities
462.126.436.077
-
-
-
462.126.436.077
462.126.436.077
Sub-total
1.800.392.643
1.406.455.704
747.958.087
-
3.954.806.434
3.954.806.434
Non-current liabilities: Obligations under finance lease
1.800.392.643
1.406.455.704
747.958.087
-
3.954.806.434
3.954.806.434
Sub-total
463.926.828.720
1.406.455.704
747.958.087
-
466.081.242.511
466.081.242.511
Total
Liabilitas jangka panjang: Utang sewa pembiayaan Sub-total Total
Current liabilities: Short-term borrowings Trade payables
141.094.512.189 208.358.757.448
B. MANAJEMEN MODAL
B.
CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam pembentukan cadangan umum (Catatan 22).
In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement has been considered by the Company through the provision of general reserve (Note 22).
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
37.
B. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
FINANCIAL RISK AND CAPITAL MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) B.
CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processess as of December 31, 2013 and 2012.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Compay’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
78
Responsibility and Statement of The Commissioners and Directors Tanggung Jawab dan Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi This Annual Report which, among others, contains the Company’s Financial Reports for PT Surya Toto Indonesia Tbk for the year ending in 31 December 2013 has been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia (PSAK and OJK). The financial statement is the responsibility of the management and has been reviewed to be true by the Board of Commissioners and the Board of Directors, undersigned below.
Laporan Tahunan yang antara lain juga memuat Laporan Keuangan PT Surya Toto Indonesia Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, merupakan tanggung jawab managemen serta dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini. Laporan keuangan tersebut telah dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diedarkan oleh OJK serta mencakup beberapa bagian yang didasarkan pada estimasi dan penilaian terbaik oleh manajemen dengan pertimbangan dari sisi dampak material.
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Mardjoeki Atmadiredja President Commissioner Presiden Komisaris
Hiromichi Tabata
Umarsono Andy
Vice President Commissioner Wakil Presiden Komisaris
Commissioner Komisaris
Gunawan Sumana
Independent Commissioner Komisaris Independen
Board of Directors Dewan Direksi
Hanafi Atmadiredja President Director Presiden Direktur
Yuji Inoue Vice President Director Wakil Presiden Direktur
Benny Suryanto Director Direktur
Yutaka Hirota Director Direktur
Hiroshi Tanie Director Direktur
Kazuo Watanabe Director Direktur
Juliawan Sari Director Direktur
Ferry Prajogo Director Direktur
Setia Budi Purwadi Director Direktur
Anton Budiman Director Direktur
This page has been intentionally left blank. Halaman ini sengaja dikosongkan.
PT Surya TOTO Indonesia Jl. Tomang Raya No. 18 Jakarta 11430 - Indonesia Tel: +6221 29298686 Fax: +6221 5682282 www.toto.co.id