OPKR-10-009B
PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
1
OPKR-10-009B
PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
PENYUSUN SUHARTO, S.Pd.
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga penulisan modul dengan judul“ Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik“ ini dapat terwujud meskipun banyak hambatan yang penulis alami dalam penyelesaian modul ini terutama dalam mencari referensi dan sarana penunjang lainnya. Dasar ketrampilan yang mengacu pada kompetence base training dengan standar kompetensi nasional yang diemban oleh kurikulum 2004, memaksa penulis berfikir keras dalam menyajikan sebuah modul yang praktis, yang dapat dipelajari oleh siswa baik secara kelompok maupun mandiri, sehingga dapat menjawab tantangan masa depan yaitu menciptakan lulusan-lulusan SMK yang kompeten yang diakui dan dipakai oleh industri maupun masyarakat luas. Modul ini disusun secara sistematis, dengan bahasa teknik yang lazim digunakan di masayarakat khususnya masyarakat teknik sehingga agar tidak membingungkan, penulis sesedikit mungkin menterjemahkan bahasa teknik ke dalam bahasa Indonesia. Selain dari itu tahapan dalam mempelajari modul ini harus diikuti secara runtut, karena kegiatan belajar disusun diawali dengan landasan teori yang mendasari pemahaman praktek yang akan dilaksanakan oleh siswa dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan menggunakan modul ini, siswa akan kompeten dalam membaca dan memahami gambar teknik. Namun kami percaya bahwa apa yang kami tulis, tentu masih banyak kesalahan serta kekurangannya untuk itu kritik yang konstruktif bagi perbaikan modul ini sangat kami harapan, dan sepercik harapan kiranya peran serta kita semua dalam berkarya dibidang pendidikan akan menghasilkan siswa-siswa yang memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang nantinya berguna bagi nusa dan bangsa. Jakarta, 10 September 2005 Penyusun,
Suharto, S.Pd.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
3
DAFTAR ISI Halaman
Halaman Sampul ……………………………………………....……………….....
I
Halaman Francis ……………………………………………....………………....
II
Kata Pengantar ……………………………………………....…………………...
III
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….
IV
Peta Kedudukan Modul ……………………………..……………………………….
VI
Daftar Judul Modul…………………………………..…………………………………
VII IX
Mekanisme Pemelajaran ............................................................... Peristilahan/Glossarium ………………..…………………………………………….
I.
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
X
A. Deskripsi ……….. ………………………………………………………… B. Prasyarat ………………….……………………………………………….. C. Petunjuk Penggunaan Modul …………..…………………………… 1. Petunuk belajar bagi Peserta Diklat ……………….. 2. Petunjuk bagi Guru/Instruktur ……………………………..
II.
D.
Tuj uan Akhir ……………………………………………………………….
E.
Ko mpetensi ………………………………………………………………..
F.
Ce k Kemampuan ………………………………………………………..
BAB II PEMELAJARAN ……….……………………………………………. A. Rencana Belajar Peserta Diklat ..…………………………………. B. Kegiatan Belajar ………………………………………………………… 1. Kegiatan Belajar 1 : Standar Gambar Teknik dan Menggunakan Peralatan Gambar.............................. a. Tujuan kegiatan belajar 1 ………………………… b. Uraian materi 1
…………………………………
c. Rangkuman 1
…………………………………
d. Tugas 1
……………………………………………
e. Tes formatif 1 f.
………………………………………
Kunci jawaban 1 …………. ……………………………
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
4
g. Lembar Kerja 1 ………………………………………… 2. Kegiatan Belajar 2 : Membaca dan Memahami Gambar Proyeksi dan Gambar Potongan................................. a. Tujuan kegiatan belajar 2 ………………………………… b. Uraian materi 2
……………………………………………..
c. Rangkuman 2 …………………………………………… d. Tugas 2
………………………………………………
e. Tes formatif 2
……………………………………
f. Kunci jawaban 2 …………………………………………… g. Lembar Kerja 2 …………………………………………….. 3. Kegiatan Belajar 3 : Membaca dan Memahami Pencantuman Ukuran dan Simbol/Kode Gambar ........ a. Tujuan kegiatan belajar 3 ……………………………… b. Uraian materi 3
……………………………………………
c. Rangkuman 3
……………………………………………
d. Tugas 3
……………………………………………
e. Tes formatif 3 f. III.
………………………………………………
Kunci jawaban formatif 3 ……………………………
BAB III EVALUASI ………………………………….………………………. A. Pertanyaan …………………………………………….…………….. a. Uji Kompetensi Pengetahuan …..……………………….. b. Uji Kompetensi Ketrampilan ..…………………………….
IV.
B. Kunci Jawaban
…………………………………….………………..
C. Kriteria Kelulusan
……………………………..……………………
BAB IV PENUTUP …………………………….……………………….……..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..……….
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
5
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
6
PETA KEDUDUKAN MODUL
OPKR40-016B
OPKR 20-010B
OPKR 20-012B
OPKR 30-007B
OPKR 40-014B
OPKR 30-017B
OPKR 40-009B
OPKR 50-019B
OPKR 30-010B
OPKR 40-004B
OPKR 50-011B
OPKR 30-003B
OPKR 40-003B
OPKR 50-008B
OPKR 30-002B
OPKR 40-002B
OPKR 50-009B
OPKR 30-001B
OPKR 40-001B
OPKR 50-007B
OPKR 30-013B
OPKR 30-004B
OPKR 20-001B
OPKR 20-017B
OPKR 20-010B
OPKR 20-014B
OPKR 10-018B
OPKR 40-008B
OPKR 40-012B
OPKR 10-006B
OPKR 50-002B
OPKR 10-003B
OPKR 10-017B OPKR 10-005B
OPKR 10-015B
OPKR 10-010B
OPKR 10-009B
OPKR 10-019B
OPKR 40-017B
OPKR 10-001B
OPKR 10-002B
OPKR 40-019B
OPKR 50-001B
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
vi
No 1 2 3 4
KODE OPKR 10-001B OPKR 10-002B OPKR 10-003B OPKR 10-005B
5
OPKR 10-006B
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR
10-009B 10-010B 10-016B 10-017B 10-018B 10-019B 20-001B 20-010B 20-011B 20-012B 20-014B 20-017B 30-001B
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR OPKR
30-002B 30-003B 30-004B 30-007B 30-010B 30-013B 30-014B 40-001B 40-002B 40-003B 40-004B 40-008B 40-009B 40-012B 40-014B 40-016B 40-017B 40-019B
37 38 39 40 41 42 43
OPKR 50-001B OPKR 50-002B OPKR 50-007B OPKR 50-008B OPKR 50-009B OPKR 50-011B OPKR 50-019B
DAFTAR JUDUL MODUL
Judul Modul Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen Pemasangan sistem hidrolik Pemeliharaan/servis sistem hidrolik Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan komponenkomponennya Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja Pelaksanaan operasi penanganan secara manual Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya Overhaul komponen sistem pendingin Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponen-komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis transmisi manual Pemeliharaan/servis transmisi otomatis Pemeliharaan/servis unit final drive/ garden Pemeliharaan/servis poros roda penggerak Perbaikan poros penggerak roda Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem rem Perbaikan sistem rem Overhaul komponen sistem rem Pemeriksaan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi Pemeriksaan sistem suspensi Pemeliharaan/servis sistem suspensi Balans roda/ban Melepas, memasang dan menyetel roda Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam serta komponennya Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai Perbaikan ringan pada rangkaian/ system kelistrikan Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) Perbaikan sistem Pengapian Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
7
MEKANISME PEMELAJARAN START
LIHAT KEDUDUKAN MODUL
LIHAT PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
KERJAKAN CEK KEMAMPUAN
NILAI >= 7
NILAI < 7
PELAKSANAAN PELAKSANAAN MODULMODUL OPKR 50-019B OPKR-10-009B
NILAI < 7
EVALUASI TERTULIS DAN PRAKTEK
NILAI >=7
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
UJI KOMPETENSI
8
NO
PERISTILAHAN / GLOSSARIUM ISTILAH
1.
Bahasa teknik
2.
Bidang proyeksi
3.
ISO
4.
Kuadran I
5.
Kuadran III
6.
Kertas kalkir
7.
Lay-out
8.
Manual book
9.
Proyeksi piktorial
10.
Rapido
11.
Trek-pen
KETERANGAN (bahasa untuk sarjana teknik) yaitu sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik yang berupa gambar. Bidang untuk menggambar titik, garis, bidang dan benda benda yang diproyeksikan. (bidang gambar). International Standard Organization yaitu standar gambar teknik yang berlaku secara internasional. Ruangan yang berada di atas bidang horizontal,di depan bidang D, dan di samping kanan bidang Vertikal. Ruangan yang berada di sebelah kiri bidang vertical, di bawah bidang horizontal dan di depan bidang D. Kertas transparan yag digunakan untuk gambar asli dengan menggunakan tinta. Cara mengatur tata letak gambar pada kertas gambar. Buku petunjuk kendaraan yang berisi gambar dan keterangan untuk memelihara/servis dan memperbaiki kendaraan. Proyeksi tiga dimensi dari suatu benda yang digambar pada bidang dua dimensi. Pena gambar dengan ketebalan gambar tetap, tetapi memiliki ukuran mata pena yang bermacam-macam, misalnya ukuran 0,3 mm, 0,4 mm dean seterusnya. Pena gambar dengan mata /daun yang dapat diatur ketebalannya.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
9
V. BAB. I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul yang anda pelajari ini berjudul Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik dengan kode modul OPKR 10 – 009 B. Ruang lingkup belajarnya meliputi symbolsimbol.kode-kode dan penampilan diagram/gambar,pemahaman informasi gambar teknik, pembacaan gambar teknik, pemahaman prosedur dan kebijaksanaan tentang gambar teknik di industri. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar, kegiatan belajar 1 membahas tentang standar gambar teknik dan menggunakan peralatan gambar. Kegiatan belajar 2 membahas tentang membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan. Kegiatan belajar 3 membahas tentang membaca dan memahami pencantuman ukuran dan simbol/kode gambar. Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan siswa dapat memahami standar gambar teknik, menggunakan peralatan gambar dengan baik, memahami informasi gambar teknik, menggambar teknik, membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan serta membaca dan memahami pencantuman ukuran dan simbol/ kode gambar. Kompetensi pembacaan dan pemahaman gambar teknik ini penting dimiliki bagi mekanik. Buku perawatan dan perbaikan kendaraan atau disebut buku manual banyak menggunakan gambar–gambar. Antara lain gambar proyeksi, gambar potongan, gambar komponen mesin, gambar–gambar yang menunjukkan urutan membongkar, memeriksa dan memasang mesin serta penyederhanaan rangkaian kelistrikan dengan gambar simbol/kode gambar. B. PRASYARAT Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul–modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR – 10 – 009 B antara lain adalah OPKR – 10 – 016 B Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, OPKR – 10 – 017 B Penggunaan & pemeliharaan peralatan & perlengkapan tempat kerja dan OPKR – 10 – 010 B C Penggunaan & pemeliharaan alat ukur. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain : a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
10
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini : 1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. 2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik. 3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. 4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. 5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu. 6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang memandu kegiatan pemelajaran yang bersangkutan. 2. Petunjuk Bagi Guru/Instruktur Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk : a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan g. Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa h. Melaksanakan penilaian i. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya. D. TUJUAN AKHIR Setelah menyelesaikan kegiatan belajar pada modul ini peserta diklat diharapkan dapat : 1. Memahami standar gambar teknik 2. Menggunakan peralatan gambar dengan baik 3. Menggambar konstruksi geometrik, proyeksi, potongan dan pencantuman ukuran. 4. Membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan. 5. Membaca dan memahami pencantuman ukuran dan simbol-simbol / kode gambar.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
11
E. KOMPETENSI Modul OPKR – 10 – 009 B berisi tentang kompetensi Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik yang akan dijabarkan sebagai berikut : KOMPETENSI KODE DURASI PEMBELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI
KONDISI KINERJA
: Pembacaan dan pemahaman gambar teknik : OPKR-10-009B : 60 Jam @ 45 menit A 1
B 1
C 1
D -
E 1
F 1
G -
1. Batasan Konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk pembacaan dan pemahaman gambar teknik 2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk : Spesifikasi pabrik kendaraan SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan Spesifikasi pabrik komponen Kebutuhan pelanggan Kode area tempat kerja 3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi : Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Penghargaan di bidang industri 4. Sumber-sumber dapat termasuk : Peralatan dan perlengkapan yang sesuai Gambar teknik Meja gambar, pengganti, T-squares, perlengkapan ukuran, pena gambar, pensil dan lain-lain 5. Kegiatan Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk : Pembacaan dan pemahaman gambar teknik secara rinci
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
12
SUB KOMPETENSI 1. Membaca dan memahami gambar teknik.
LINGKUP BELAJAR Mengenal simbol-simbol, Simbol-simbol, kode-kode dan penampilan kode-kode dan diagram/gambar dengan penampilan benar. diagram/gambar Produk/sistem/komponen Pemahaman yang disajikan informasi teridentifikasi dengan gambar teknik benar. Pembacaan Informasi yang diberikan gambar teknik. dimengerti dengan cepat. Pemahaman prosedur dan kebijakan tentang gambar teknik di industri. KRITERIA KINERJA
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
MATERI POKOK PEMBELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Ketelitian dalam Prosedur Menggunakan menggunakan pengukuran peralatan gambar alat untuk Pemahaman gambar sesuai keperluan menggambar teknik Menggambar Ketelitian dalam Pembacaan gambar teknik (Konstruksi menerapkan geometri, proyeksi, teknik ukuran gambar Standar potongan dan industri teknik pembuatan gambar teknik ukuran) Standar gambar teknik dari pabrik Membaca simbolsimbol/kode komponen/produk gambar dan Prosedur dan diagram kebijakan perusahaan tentang gambar teknik
13
F. CEK KEMAMPUAN Untuk mengetahui kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta diklat sebelum mempelajari modul ini, jawablah pernyataan dibawah ini dengan mengisi cek list ( ) pada jawaban ya atau tidak.
Sub Kompetensi
Penyataan
Membaca dan memahami 1. Saya mampu memahami gambar teknik standar gambar teknik dan menggunakan peralatan gambar dengan tepat 2. Saya mampu membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan dengan benar 3. Saya mampu membaca dan memahami pencantuman ukuran dan simbol/ kode gambar dengan benar
Jawaban Ya Tidak
Jika jawaban ‘Ya’ maka kerjakan
Soal test formatif 1
Soal test formatif 2
Soal test formatif 3
Jika peserta diklat menjawab Tidak, maka pergunakanlah modul ini.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
14
BAB II PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat. Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar. Tempat Alasan Paraf Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Belajar Perubahan Guru 1. Standar gambar teknik dan menggunakan peralatan gambar. 2. Membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan. 3. Membaca dan memahami pencantuman ukuran dan simbol/kode gambar. B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 : Standar Gambar Teknik dan Menggunakan Peralatan Gambar. a. Tujuan kegiatan belajar 1 1) Siswa dapat menjelaskan fungsi dan standarisasi gambar teknik 2) Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat gambar dan menggunakan alat gambar dengan benar. 3) Siswa dapat menjelaskan dan menggambar macam-macam garis gambar sesuai standar gambar teknik. 4) Siswa dapat menjelaskan dan menggambar tipe huruf dan angka sesuai standar gambar teknik. 5) Siswa dapat menggambar konstruksi geometri. b. Uraian materi I 1) Memahami Fungsi Gambar dan Standar Gambar Teknik. a) Fungsi Gambar Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
15
Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif. Dalam bidang otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan untuk menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian luar, menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian dalam serta membantu menjelaskan prinsip-prinsip kerja mesin. Simbol-simbol, kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada mobilmobil baru selalu disertakan buku manual (manual book) yang berisi gambar-gambar dan keterangan tentang mobil tersebut. Penunjukkan gambar-gambar dalam buku manual dapat mempermudah para mekanik dan pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis serta memperbaiki kendaraan. Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu : (1) Penyampaian Informasi Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen. Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat. Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen-komponen kelistrikan, jalur-jalur pengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi rumit dan sulit untuk dimengerti.
Gb 1.1 Penyampaian informasi. (2) Pengawetan dan Penyimpanan Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan informasi untuk perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara penyimpanan , kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
16
Gb. 1.2. Penyimpanan dan pengawetan (3) Penuangan gagasan dan Pengembangan Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih berupa konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar sketsa diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar baru yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan gagasan-gagasan baru untuk pengembangan.
Gb 1.3 Proses pemikiran dari perencanaan dan gambar
Gb 1.4 Gambar sebagai cara untuk direnungkan
b) Standar Gambar Teknik Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik. Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang standar. Orangorang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin. Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar gmbar teknik dapat diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan Standar Internasional atau disingkat S 1. Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
17
(1) (2) (3) (4) (5)
Jepang ( JIS ) Belanda ( NEN ) Jerman ( DIN ) Indonesia ( SII ) Standar Internasional ( ISO ) ISO (Internasional Standardization for organization) bertujuan untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan : (1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional (2) Memudahkan komunikasi teknik (3) Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknik. 2) Memahami alat-alat gambar & cara penggunaannya Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat dengan baik. Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara lain : a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya) b) Pensil, pena atau rapido c) Jangka dan kelengkapannya d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar) e) Macam-macam mal f) Papan gambar dan Meja gambar g) Penghapus dan pelindung penghapus h) Mesin gambar a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya) Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi : - Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter. - Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak kembali. - Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut. Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai dengan sistem ISO (International Standardization for
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
18
Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1). Tabel 1 ukuran kertas gambar. Ukuran Ukuran Lebar Panjang A0 841 mm 1189 mm A1 594 mm 841 mm A2 420 mm 594 mm A3 297 mm 420 mm A4 210 mm 297 mm A5 148 mm 210 mm
Sisi Kiri 20 20 20 20 20 20
mm mm mm mm mm mm
C (Constant) 10 mm 10 mm 10 mm 10 mm 5 mm 5 mm
Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan. Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya. Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
19
Kertas gambar Ukuran A 0
Ukuran A 2 Ukuran A 1
Ukuran A 3
Ukuran A 4
Ukuran A 4
U 20
U
Ruang Gambar
U
Ukuran kertas gambar dengan garis tepi
b) Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
20
kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil Lunak 2B 3B 4B 5B 6B 7B
Sedang B HB F H 2H 3H
Keras 4H 5H 6H 7H 8H 9H
Keterangan : H : Hard HB : Half Black B : Black F : Firm
Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).
Meruncingkan dan Menggunakan Pensil
Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no. 220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari kemudian saat mengasah pensil diputar (gambar 1.5)
Gambar 1.5 Mengasah pensil Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6)
Gb. 1.6 Cara menarik garis dengan menggunakan pensil.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
21
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta. Pena gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran yang bermacammacam yang biasa disebut dengan nama rapido (lihat gambar 1.8) Keterangan : 1. Rapido 2. Mahkota/Kepala (luas) 3. Mahkota/Kepala (dalam) 4. Tutup 5. Kunci pembuka pena 6. Tabung tinta 7. Rumah pena 8. Pena 9. Tangkai Gb. 1.7 Rapidograf dan bagian-bagiannya Bagian – bagian Pena Gambar
Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar / trekpen Bagian – bagian pena gambar terdiri dari : No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat ukuran 2 di bawah) No. 2. Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no 1 No. 3. Tangkai No. 4. Lubang pengunci No. 5. Baut pengikat pena No. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat di putar No. 7. Bagian – bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau diratakan)
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
22
Gb.1.9: Penggunaan pena gambar( trek-pen) Penggunaan pena gambar (trek-pen) Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan trek pen adalah sebagai berikut : a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = 3-5 mm). b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8. c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasang pada gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah (lihat gambar 1.9). d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9) Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena tinta tersebut akan membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.10. a). Tampak pada gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan (gagal)
Gb.1.10 a: Tinta tampak melebar
Gb.1.10 b:Garis yang dihasilkan gagal
Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen) Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut : a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia. b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) ! c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran sampai bersih !
Gb.1.11 : Cara membersihkan mata rapido Gb.1.12: Cara membersihkan trekpen
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
23
Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya adalah dengan memutar daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen tersebut dibersihkan dengan lap/tissue. Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan cara mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus (lihat gambar 1.12). b) Penggaris dan cara Penggunaannya Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain : (1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600. (2) Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah. (3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya. Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan gambar 1.13.
Gb.1.13: Macam-macam penggaris
Gb.1.14: Penggunaan penggaris segitiga
Penggunaan Penggaris Segitiga Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat garis tegak lurus atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 ) caranya sebagai berikut : (1) Letakkan mistar 45o mendatar dengan posisi 1 ! (2) Letakkan mistar 30o / 60o rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan ! (3) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45o ke atas atau ke bawah (lihat anak panah) sesuai dengan kebutuhan ! (4) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45o menjadi posisi 2 (5) Dengan cara menggeser mistar 45o pada posisi 1 dan memutar mistar 45 o ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
24
(1) (2)
(3)
Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan mengotori kertas gambar. Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas, ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.
Gambar 1.15 Memeriksa ketegak lurusan penggaris segitiga -
Gb.1.16 Mengampelas penggaris Segitiga
Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis (m) ! Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah garis (n) ! Jika garis m dan n yang dibuat hasilnya tidak sejajar (berimpit) maka penggaris tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat gambar 1.16). Periksa kembali penggaris segitiga tersebut sampai garis yang dihasilkan sejajar/berimpit c) Jangka dan kelengkapannya. Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta.
Macam – macam Jangka
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri atas : 1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 mm sampai 200 mm. 2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm 3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm 4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mm
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
25
Gbr.1.17 Macam-macam jangka Kotak Jangka (Penyimpan Jangka) Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk dari jangka tersebut (lihat gambar 1.18)
Gbr 1.18 Kotak Jangka
e) Macam – macam Mal Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya). (1) Mal huruf Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pensil mekanik/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm (lihat gambar 1.19)
Gb 1.19 Mal huruf
(2)
Mal Busur (mal kurva)
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
26
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur misalnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan semacamnya. Contoh penggunaannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.
Gb 1.20 Mal kurva (3). Mal Elips Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.
Gb 1.21 Mal Elips Gambar di bawah merupakan gambar yang dibuat dengan pertolongan mal elips.
Gb. 1.22 Hasil gambar dengan menggunakan mal elips (3). Mal / Sablon dengan Bentuk lain
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
27
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacam– macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu contoh mal dengan bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar 1.23)
Gb. 1.23 Mal Khusus f). Penghapus dan Pelindung Penghapus Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang halus. Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis–garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus (lihat gambar 1.24)
Gb. 1.24 Pelindung penghapus g) Papan gambar dan Meja gambar Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, agar kepala dari penggaris – T
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
28
dapat digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang dapat diatur ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar.
Gb. 1.25 Papan gambar h) Mesin Gambar Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat–alat gambar lainnya seperti busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta vertikal yang penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal dan keseluruhannya dapat digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal.
Gb 1.26
3)
Mesin gambar jenis kereta
Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar. Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan bawah kertas gambar. Yang dicantumkan pada etiket meliputi: a) Nama yang membuat gambar, b) nama gambar, c) nama instansi/departemen/sekolah, d) nomor gambar, e) tanggal menggambar atau selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h) skala gambar, i) proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut, j) satuan
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
29
ukuran yang digunakan, k) berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar. Contoh etiket seperti pada gambar 1.27
Gb 1.27 Etiket Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam skala gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembesaran, dan skala pengecilan. Skala pembesaran digunakan jika gambarnya di buat lebih besar daripada benda sebenarnya, misalnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1. Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di buat sama besar dengan benda sebenarnya ( 1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang sebenarnya, misalnya : 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10. 4) Huruf, Garis dan Konstruksi Geometri a) Huruf dan angka Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat yang perlu diperhatikan pada huruf dan angka adalah harus mudah dibaca, mudah ditulis, jelas dan seragam. Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 diberikan contoh huruf miring dan huruf tegak. Penulisan huruf dan angka tegak
Penulisan huruf dan angka miring
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
30
Dasar ukuran diambil dari tinggi h dari huruf besar. Daerah standar tinggi huruf adalah sebagai berikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandingan ukuran kertas yang distandar yaitu 2. Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat gabungan antara huruf besar dan kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi 3,5 mm. Berdasarkan perbandingan tebal huruf dan tinggi huruf, huruf dan angka dibagi menjadi dua tipe yaitu : 1) Tipe huruf A ( d = h / 14 ) 2) Tipe huruf B ( d = h / 10 ) Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perkataan dijelaskan pada tabel 3. Tabel 3 Perbandingan huruf yang dianjurkan
Huruf A ( d = h/14 ) Sifat Perbandingan Ukuran Tinggi huruf h 2,5 3,5 5 7 10 14 20 (14/14) h Tinggi huruf besar c (10/14) h 2,5 3,5 5 7 10 14 Tinggi huruf kecil (Tanpa tangkai dan kaki) (2/14) h Jarak antara huruf a 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 Jarak minimum antara b (20/14) h 3,5 5 7 10 14 20 28 garis Jarak minimum antara e (6/14) h 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 Perkataan Tebal huruf d (1/14) h 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d. Huruf B ( d = h/10 ) Sifat Tinggi huruf Tinggi huruf besar Tinggi huruf kecil (Tanpa tangkai dan kaki) Jarak antara huruf Jarak minimum antara
h
Perbandingan (10/10) h
c
(7/10) h
a b
(2/10) h (14/10) h
Ukuran 7 10
2,5
3,5
5
-
2,5
3,5
5
0,5 3,5
0,7 5
1 7
1,4 10
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
14
20
7
10
14
2 14
2,8 20
4 28
31
garis Jarak minimum antara e (6/10) h 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2 Perkataan Tebal huruf d (1/10) h 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.
Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT
Huruf dan angka jenis ISOCT SHX
b) Garis Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai penggunaannya. Jenis-jenis garis dan penggunaannya dapat dilihat pada table 4. Tabel 4 Macam-macam garis dan penggunaannya. (ISO. R 128) Jenis garis A B
Keterangan Tebal kontinu Tipis kontinu. (lurus atau lengkung)
Penggunaan Garis-garis nyata (gambar) Garis-garis tepi Garis-garis berpotongan khayal (imaginer). Garis-garis ukur. Garis-garis proyeksi/bantu. Garis-garis penunjuk. Garis-garis arsir. Garis-garis nyata dari penampang yang diputar ditempat. B7. Garis sumbu pendek. A1. A2. B1. B2. B3. B4. B5. B6.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
32
C.
Tipis kontinu bebas
D. E
Tipis kontinu dengan sig-sag Garis gores tebal
F
Garis gores tipis
G
Garis bergores tipis
H
J
Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujungujungnya dan arah perobahan arah. Garis bergores tebal.
K
Garis bergores ganda tipis
C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis. D1. Sama dengan C1. E1. Garis nyata terhalang. E2. Garis tepi terhalang. F1. Garis nyata terhalang F2. Garis tepi terhalang G1. Garis sumbu. G2. Garis simetri. G3. Lintasan. H1. Garis (bidang) potong.
J1. Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penangan khusus. K1. Bagian yang berdampingan. K2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak. K3. Garis sistem (pada baja profil). K4. Bentuk semula sebelum dibentuk. K5. Bagian benda yang berada di depan bidang potong.
Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, memperlihatkan contohcontoh penggunaan jenis-jenis garis.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
33
a
b
c
Gb. 1.27 Penggunaan macam – macam garis
c) Konstruksi Geometri (1) Membagi Garis Sama Panjang Caranya : (a). Gambarkan garis A-B (sembarang) !
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
34
(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya ! (c). Dengan tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D ! (d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga AE = EB !
Gb. 1.29 Membagi garis A – B sama besar (2) Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar Caranya : lihat gambar 3.7 (a) misalkan n = 15 bagian sama besar ! (b) tentukan garis AB dan gambarkan ! (c) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang ! (d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 ! (e) buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebuit dengan titik pusat berturut-turut A-1, 2, 3, … , sampai dengan 14 ! (f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) ! (g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3, …, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG dan seterusnya.
Gb. 1.30 Membagi garis menjadi n bagian sama besar
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
35
(3) Membagi Sudut Sama Besar
Caranya : a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar ! b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik pusat di A, hingga memotong garis AB di D dan garis AC di E ! c) Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di D dan Gb. 1.31 Membagi sudut sama besar E, sehingga berpotongan di F ! d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F ! Diperoleh sudut BAF = sudut FAC. (4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian Caranya : lihat gambar 1.32 a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian sama besar ! b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan ! c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga berpotongan di E, D, dan F ! d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga berpotongan di G ! e) Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H ! f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ ! g) Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada lingkaran ! h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !
Gb. 1.32 Membagi sudut menjadi 3 bagian
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
36
(5) Membuat Sudut 60o Caranya : 1) tentukan garis OA mendatar ! 2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O ! 3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik pusat di B hingga berpotongan di C ! 4) Hubungkan O dengan C ! Diperoleh sudut AOC = 60o.
Gambar 1.33 Membagi sudut 600 dan 300 (6) Membuat Sudut 30o Caranya : a) buat garis OA mendatar ! b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B ! c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C ! d) pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E ! e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o ! (7)
Membuat Sudut 90o Cara I : a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri ! b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C ! c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D ! d) hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o ! Cara II : a) tarik garis OA mendatar b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B ! c) pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan di C ! d) pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D !
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
37
e) putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E ! f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.
Gb. 1.34 Membuat sudut 900 (8) Membuat Sudut 45o Caranya : 1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri ! 2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C ! 3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D ! 4) tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur lingkaran r1 di E! 5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E hingga berpotongan di F 6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o ! Gb. 1.35 Membuat sudut 450 (9) Membuat segi empat beraturan Caranya : 1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) ! 2) Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik pusat di O) ! 3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik pusat di A dan B, sehingga didapat titik C dan D ! 4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong lingkaran di E dan F ! Gb. 1.36 Segi empat beraturan 5) Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
38
6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J ! Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan. (10) Segi lima beraturan
Caranya : 1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O ! 2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B ! 3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik pusat di A dan B hingga berpotongan di C! 4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong lingkaran di G ! 5). Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik pusat B, hingga memotong lingkaran di titik D Gb. 1.37 Segi lima beraturan dan E; lalu hubungkan D dengan E hingga memotong sumbu AB di titik F ! 6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di F hingga memotong sumbu AB di H ! 7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan ! 8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L ! 9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat segilima beraturan ! (11) Segi enam Beraturan Caranya : 1) Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O ! 2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B ! 3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik pusat di A dan titik pusat di B, hingga didapat titik potong dengan lingkaran di C, D, E, dan F ! 4) hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga didapat segienam beraturan ! Gbr. 1.38 Segi enam beraturan (12) Segi tujuh beraturan
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
39
Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan Caranya : 1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O ! 2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B! 3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas ! 4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ ! 5) ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di A hingga berpotongan dengan perpanjangan AB di E ! 6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3 tersebut dengan titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G ! 7) tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H ! 8) ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh ! 9) pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan ! (13) Segi-n Beraturan Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat dilakukan/dilukiskan seperti cara melukis segitujuh beraturan; perbedaannya hanya terletak dalam pembagian garis tengahnya, yaitu garis tengahnya dibagi dalam n bagian sama besar. Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk menentukan panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3’ ke titik H pada gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11 untuk gambar berikut. Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan menentukan lingkaran pembantu terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan menentukan panjang sisi segi-n terlebih dahulu (lihat gambar 1.40).
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
40
VI. Gb. 1.40 Segi-n beraturan
(14)Elips Elips dengan dua lingkaran pertolongan sepusat dapat dilukiskan dengan langkah-langkah seperti berikut : a) tentukan titik pusat lingkaran O ! b) buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya di titik O’! c) bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran besar terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada lingkaran kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16! d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan! e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’! f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedangkan 5 = 5’! g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan dengan garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’! h) Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ menggunakan mal busur, hingga mendapatkan elips yang diinginkan!
Gb. 1.41 Elips
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
41
c. Rangkuman 1 1) Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi orang-orang teknik. Gambar teknik berfungsi sebagai : a) penyampaian informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan pengembangan. 2) Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik. 3) Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap, cara menggunakan alat gambar serta membersihkan dan menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c) macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g) papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar. 4) Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Penulisan huruf dan angka biasanya dalam bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe huruf dan angka berdasarkan perbandingan tinggi huruf dan tebal huruf adalah tipe huruf A (d=h/14) dan tipe huruf B (d=h/10). 5) Macam-macam garis pada gambar teknik antara lain: a) garis tebal kontinu, b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang dipertebal pada ujungujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendirisendiri. 6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam menggunakan peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a) membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi dan elips. d. Tugas 1 1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4 s.d 6 siswa. Kumpulkan alat-alat gambar yang dimiliki anggota kelompok. Buatlah daftar nama-nama alat gambar yang seharusnya dimiliki dan nama-nama alat gambar yang dimiliki kelompok. Hitunglah persentase kelengkapan peralatan gambar kelompok ! 2. Diskusikan bersama anggota kelompok tentang fungsi alat-alat gambar dan buatlah rangkumannya ! 3. Gambarlah konstruksi geometric berupa ; a) Segi lima beraturan, b) Segi tujuh beraturan, c) Elips. Gunakan kertas gambar ukuran A3, dan kerjakan di rumah !
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
42
e. Test formatif 1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. 2. 3. 4.
Jelaskan 3 (tiga) fungsi gambar teknik! Sebutkan 8 (delapan) macam alat gambar! Berapakah ukuran panjang dan lebar kertas gambar A4, A3, dan A2 ? Pada pensil tertulis 2B dan 2H. Jelaskan maksud dari pensil 2B dan pensil 2H tersebut! 5. Jelaskan cara menggunakan pensil yang baik untuk membuat suatu garis! 6. Jelaskan cara membuat garis tegak lurus dengan menggunakan sepasang penggaris segitiga! 7. Apakah yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris! 8. Jelaskan perbedaan penggunaaan jangka besar, jangka sedang, dan jangka kecil! 9. Sebutkan 3 (tiga) macam mal dan jelaskan masing-masing fungsi dari mal tersebut! 10. Jelaskan pengertian mesin gambar! Isilah titik – titik berikut dengan jawaban yang tepat.
11. Untuk tipe huruf A (d = h/14) jika tinggi huruf besar sama dengan 14 mm, maka ; a. tebal huruf = .............. mm b. jarak antara huruf = .............. mm c. tinggi huruf kecil = .............. mm d. jarak minimum antara perkataan = .............. mm 12. h artinya tinggi huruf besar a artinya = .............. mm b artinya = .............. mm 13. Penggunaan garis tipis kontinue ada 4 macam, sebutkan 2 saja ! a. ..................................... b. ..................................... 14. Jika garis tebal continue ukuran 0,5 mm, maka garis bergores tipis (garis sumbu) ukuran .................... 15. a. Namanya garis ................................... b. Namanya garis ...................................
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
43
f. Kunci Jawaban Formatif 1 1) Fungsi gambar teknik adalah sebagai: a) Penyampaian informasi b) Pengawetan dan penyimpanan c) Penuangan gagasan dan pengembangan 2) Delapan macam alat gambar, yaitu: a. kertas gambar b. pensil, pena atau rafido c. jangka d. mistar e. mal/sablon f. papan gambar dan meja gambar g. penghapus dan pelindung penghapus h. mesin gambar 3) Ukuran kertas gambar A4 = (210x297)mm, A3 = (297x420)mm, dan A2 = (420x594)mm. 4) Maksud dari pensil 2B adalah tingkat kelunakan pensil 2 kali. B=black (hitam). Semakin besar angka di depan huruf B berarti tingkat kelunakannya semakin besar pula. Maksud dari pensil 2H adalah tingkat kekerasan pensil 2 kali. H=Hard (keras). Semakin besar angka di depan huruf H berarti tingkat kekerasannya semakin besar pula. 5) Cara menggunakan pensil yang baik adalah dengan cara pensil ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan. Kedudukan pensil 600 terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar).
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
44
6) Cara membuat garis tegak lurus dengan menggunakan sepasang penggaris segitiga adalah sebagai berikut:
7) Yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris adalah: a) sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahuludengnlap. b) Penggaris jangandipergunakan untuk membantu memotong kertas atau utuk mengetok. c) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahuluketegklurusannya. 8) Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengandiameter 100 mm s.d 200 mm, jangka sedang untuk diameter 50 s.d 100 mm dan jangka kecil untuk diameter 5 mm s.d 50 mm. 9) Tiga macam mal dan fungsinya. a. mal huruf berfungsi untuk membuat huruf dan angka dengan perantaraan pensil mekanik/rapido. b. Mal busur (mal kurva) berfungsi untuk membuat lengkungan yang teratur misalnya lengkungan parabola. c. Mal elips berfungsi untuk membuat gambar elips. 10) Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya seperti busur derajad, penggaris T, segitiga dan ukuran. 11) Tebal huruf 1 mm, jarak antar huruf 2 mm, tinggi huruf kecil 10 mm dan jarak minimum antar perkataan 6 m. 12) a artinya jarak antara huruf, d artinya tebal huruf 13) Penggunaan garis tipis yaitu untuk : a. garis - garis ukuran b. garis - garis arsir 14) garis sumbu ukrannya 0,025 15) a. garis tebal continue b. garis gores tebal
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
45
g. Lembar kerja 1 1) a. Pelajari tentang: Membagi garis sama besar!, membagi garis menjadi n bagian sama besar!, membagi sudut sama besar!, membagi sudut menjadi tiga bagian sama besar! Jika sudah dianggap bisa, kerjakan pada kertas gambar A, tegak dengan lay out seperti gambar di bawah ini! 1.
2. A A
B
B 3.
4. A
A
B B
C
C Membagi Garis dan Sudut Keterangan: - gambar 1;: ruang untuk membagi garis sama besar A-B sembarang - gambar 2: ruang untuk membagi menjadi 13 bagian sama besar dengan A-B sembarang. - gambar 3 dan 4: sudut ABC sembarang nama/judul pada etiket: membagi garis dan sudut.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
46
1) b. Menggambar huruf dan angka. Gambarlah huruf besar tegak dari huruf A sampai dengan Z, angka dari 0 sampai dengan 9, dan huruf kecil dari a sampai dengan z, dengan ketentuan sebagai berikut : - tipe huruf A (d = h/14) - tinggi huruf besar = 10 mm - tinggi huruf kecil = 5 mm - ukuran kertas gambar A3
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
47
DAFTAR PUSTAKA Beresmuli Surbakty, 1986, Menggambar Teknik, PT. (Persero) Karya Nusantara, Bagian Proyek Pengadaan Buku Dikmenjur Proyek Pembinaan dan Pengembangan Dikmenjur, Jakarta, Indonesia. Drs. Daryanto, 2001, Simbol dan Rangkaian Kelistrikan Mobil, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, Indonesia. D. Lutjen-J. Ross-W. Schubler, Technical Drawing for Automative Enginering, Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH, Eschborn Federal Republic of Germany. Drs. Eka Yogaswara, 1999, Gambar Teknik Mesin SMK Jilid 1 & 2, Penerbit Armico, Bandung, Indonesia. Drs. Eka Yogaswara, 2004, Membaca Gambar Teknik SMK, Penerbit Armico, Bandung, Indonesia. Drs. Nazwir dan I.A. Rukmana, 1997, Menggambar Teknik Mesin 1 & 2, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia. G. Takeshi Sato dan N, Sugiarto H, 1994, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, Indonesia. PT. Toyota-Astra Motor, 1995, New Step 1 Training Manual, PT. Toyota-Astra Motor, Jakarta, Indonesia.
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B
48