C. Teknik-teknik Gambar 1. Thematic Apperception Test (TAT) – – – – – –
Dikembangkan oleh Henry Murray Stimulusnya lebih terstruktur dan meminta respon verbal yang lebih kompleks & terorganisasi secara bermakna Terdiri dari 19 kartu bergambar & 1 kartu kosong. Pelaksanaannya dibagi menjadi 2 sesi masing2 10 kartu. Kartu untuk sesi kedua gambarnya bersifat tidak lazim, dramatis, & aneh. Analisa isi cerita lebih pada “kebutuhan” & “tekanan” “Kebutuhan” yang dimaksud dapat didapat juga melalui tes EPPS (spt: prestasi afiliasi, & agresi). 1
– “Tekanan” merujuk pada kekuatan lingkungan yang dapat memperlancar atau mencampuri pemuasan kebutuhan. • Contoh:
• Diserang • Dikritik • Mendapatkan perhatian • Diberikan kenyamanan • Akan mendapat ancaman fisik, dll
– Untuk menilai seberapa kuat “kebutuhan” atau “tekanan” tergantung dari intensitas, durasi & frekuensi munculnya hal tersebut. – Materi yg tdk biasa, yg menyimpang dari respon umum terhadap tiap gambar, memiliki kemungkimam untuk menjadi berarti bagi individu 2
– Informasi normatif yg dapat didapat dari tes ini: • • • • •
Cara tiap kartu dipersepsi Tema yang dikembangkan Peran yang diberikan pada karakter Nada emosional yang diungkapkan Kecepatan respon, panjang cerita, dll
– Kondisi klien saat melaksanakan tes TAT sangat mempengaruhi respon yang diberikan (spt: lapar, kurang tidur, frustasi, dll)
3
2. Adaptasi TAT & Tes-tes Terkait a. Children Apperception Test (CAT) • •
Dapat digunakan untuk anak usia 3 – 10 tahun Objeknya hewan, atas dasar asumsi bahwa anak-anak lebih mudah melakukan proyeksi pada hewan daripada manusia
•
Gambar tersebut dirancang untuk membangkitkan fantasi yg berhubungan dengan: • • • • • •
Masalah makan serta sektivitas oral Persaingan sesama saudara (Sibling Rivalry) Hubungan orang tua dan anak Agresi Latihan buang air besar dan kecil Serta pengalaman anak lainnya 4
b. Roberts Apperception Test for Children (RACT) • Lebih dekat memenuhi standar psikometris untuk penyusunan tes dan evaluasi • Terdiri dari 16 kartu stimulus yg tumpang tindih, untuk anak laki-laki & perempuan • Gambar2 tersebut dapat melukiskan situasi antar pribadi yang telah dikenal dimana ada anak-anak dalam hubungannya dengan orang dewasa atau anak2 lainnya
c. Tell-Me-A-Story (TEMAS) • Untuk menaksir ciri-ciri kognitif, afektif dan kepribadian anak-anak usia 5 – 18 tahun. • Terdiri dari dua rangkaian kartu stimulus paralel dengan warna lengkap; untuk anak2 minoritas etnik & anak2 berkulit putih • Reliabilitas dan konsistensi internalnya masih dipertanyakan 5
d. Gerontological Apperception Test & Senior Apperception Test (untuk Lanjut Usia) •
• •
Menampilkan seorang atau lebih dari seorang lanjut usia & mengilustrasikan masalah yang bisa melanda orang lanjut usia (kesepian, masalah keluarga, rasa tak berdaya, dll). Dikritik, karena terlalu cepat & cenderung memperlihatkan stereotipe yang salah Tidak diterbitkan lagi
6
3. Rosenzweig Picture-Frustration Study – – –
–
Cakupannya dibatasi & meminta respon yg lebih sederhana Terdiri dari 16 kartu, diperuntukkan bagi dewasa (> 18 tahun), remaja (12 – 18 tahun) & anak2 (4 – 12 tahun). Menyajikan rangkaian kartu dengan satu orang membuat frustrasi orang lain atau meminta perhatian untuk kondisi yang membuat frustrasi. Respon diklasifikasi menurut tipe dan arah agresi: • •
Tipe Agresi: menekankan obyek yg membuat frustrasi, pertahanan diri, perhatian pada orang yg frustrasi, dll Arah agresi: – – –
Ekstragresif, berpaling ke luar pada lingkungan Intragresif, berpaling ke dalam diri sendiri Immagresif, menyembunyikan atau menghindari situasi 7
D. Teknik-teknik Verbal • Tes-tes proyektif didahului oleh tes asosiasi kata yg dikenal sebagai “tes asosiasi bebas” • Tokohnya Galton, Wundt & Cattel • Dengan menyajikan rangkaian kata2 tak terkait dan meminta klien memberikan respon dengan kata pertama yg muncul dalam pikiran mereka 8
E. Ingatan-ingatan Otobiografis • Menurut Adler, ingatan paling awal secara khusus memegang kunci dalam pemahaman “gaya hidup” individu. • Menurut Bruhn, ingatan2 otobiografis atau autobiographical memories (EMs) memainkan peranan sentral pada pemahaman tes kepribadian.
• Nilai EMs terletak pada kekuatannya dalam mengungkap keprihatinan, sikap, keyakinan & afeksi saat ini. 9
F. Teknik-teknik Kinerja 1. Teknik-teknik Menggambar – Draw A Person (DAP) dewasa • • •
Klien diberi pensil & kertas untuk “menggambar orang” Pemeriksa memperhatikan komentarnya, urutan penggambaran bagian2 yg berbeda Pada dasarnya bersifat kualitatif & didasarkan pada indikator2 tunggal seperti : “kepala yg besarnya tdk proporsional kerap kali akan ditemukan pada individu yang menderita penyakit di kepalanya” 10
– Human Figure Drawings (HFDs) anak usia sekolah • Dirancang oleh Koppitz sebagai tes perkembangan mental.
– House-Tree-Person (HTP) dewasa • Meminta klien untuk menggambar rumah, pohon dan orang dalam satu kesatuan.
– Kinetic Family Drawing (KFD) anak • Meminta anak untuk melukis gambar setiap orang di dalam keluarga, termasuk diri mereka sendiri dalam keadaan sedang “melakukan sesuatu”. 11
2. Teknik Permainan dan Tes Mainan – Melibatkan obyek seperti wayang, boneka dan miniatur – Scenotes terdiri dari seperangkat peralatan standar (seperti: orang dewasa & anak2, binatang, perabot, kamar mandi, dapur serta perabotan lain) dan buku pegangan – Dapat mengungkap: • • •
Sikap anak terhadap keluarga Persaingan sebaya (12) Ketakutan, agresivitas, konflik, dsb.
– Penguji memperhatikan: apa yg dipilih & apa yg dilakukan si anak, pengungkapan verbal, ungkapan emosional, serta PL lainnya. 12