BAB II GAMBAR TEKNIK A. PENGERTIAN UMUM Gambar-gambar teknik telah dipergunakan mulai zaman dulu kala. Maka karenanya telah terkenal, bahwa orang-orang Yunani dan Roma tua sebelumnya mendirikan bangunan yang besarbesar, terlebih dahulu mereka membuat gambar-gambar yang sempurna. Padahal pada waktu itu cara menggambar teknik masih sediklt sekali diketabui orang. Ratusan tahun kemudian, waktu zaman James Watt, dalam pertengahan abad ke-18, dalam hal ini belum banyak pembetulan, seperti diketahui dalam surat-surat, tempat orang Inggris yang cerdik menulis kepada rekannya Boulton. Dalam surat-suratnya itu Watt berkeluh-kesah, bahwa dia tidak dapat mencari orang yang sejajar dengan dia untuk membuat gambar kerja dari pompa-pompa dan mesin, sedang pegawainya tidak mengerti sama sekali dalam membikin barang-barang menurut gambar-gambar. Dengan kemajuan teknik, maka menggambar secara teknik sedikit demi sedikit meningkat sampai tingkatan seperti sekarang ini. Perluasan industri memaksa pembuatan dan pengertian dari gambar-gambar teknik yang lebih meluas lagi.Tujuan daripada gambar kerja adalah untuk memudahkan mengerjakan barang-barang pabrik dan untuk menghilangkan bahan-bahan yang tidak perlu. Dengan bahan-bahan ini ia harus dapat mengerti bentuk, ukuran d.s.b. dari barang-barang, cocok dengan fikiran dari yang membuat gambar. Oleh karena untuk menerangkan dengan tulisan bagaimana membuat barang menurut cara jangan sampai terdapat salah pengertian, maka fikiran pengarang harus dapat dimengerti oleh orang lain. Suatu potret atau perspektif bagan untuk setiap orang akan terang dengan sendirinya, tetapi membuat potret menurut fikiran pengarang tidak mungkin, sedang dengan gambaran perspektif lebih sukar, berhubung dengan ukuran pasti dari gambar yang akan dibuat. Maka oleh karena itu, orang menetapkan suatu cara menggambar yang mudah dimengerti. Supaya para juru gambar dan yang mengerjakan dengan tidak memerlukan keterangan lisan atau tertulis dapat saling mengerti betul memang sudah semestinya, bahwa mereka mengetahui benarbenar cara yang dipakai. Dalam keahlian bangunan orang mengerti tentang gambar-gambar dari para ahli, yang dibuat dengan proyeksi siku-siku. Mengenai hal ini kita nanti akan kembali lagi.Untuk membuat gambar kerja dibutuhkan kecerdasan berfikir, yang memang diperlukan untuk kecakapan mempergunakan alat-alat menggambar. B. NORMALISASI. Telah ada suatu waktu, bahwa tiap-tiap tukang gambar dalam mengerjakannya mcnurut perasaan dan pemandangannya sendiri. Untuk dapat membaca suatu gambar, atau dengan perkataan lain, untuk dapat mengerti apa yang dimaksudkan oleh tukang gambar, orang harus faham tentang cara menggambar, dari tiap-tiap tukang-gambar. Kekurangan yang terdapat dalam aturanaturan tetap serta mempergunakannya untuk menggambar. pada waktu itu tidak menimbulkan kesukaran-kesukaran, oleh karena gambar-gambar itu kebanyakan hanya ber-putar dalam lingkaran ruangan kecil saja. Yang mengerjakan dengan sendirinya mendapat pelajaran tentang tanda-tanda istimewa dalam cara berfikir yang dimaksud oleh tiap-tiap tukang gambar. Meluasnya industri dan menjalankan rasionalisasi untuk kemajuan kerja memerlukan, agar supaya semua gambar-gambar dari suatu pabrik dapat dikirim ke mana-mana, umpamanya, untuk membuat alat-alat khusus, seperti roda-roda gigi, sekerup roda-roda d.s.b. Hal ini memaksakan perusahaan besar-besar mempergunakan cara menggambar untuk tukang-tukang gambarnya, yang dalam arti sebenarnya mulai membuat bentuk-bentuk yang sama dalam hal keahlian menggambar. Sejak tahun 1918 dalam kebanyakan negara industri badan-badan normalrsasi dihidupkan kembali, dengan tujuan mengusahakan jangan sampai terdapat perbedaan-perbedaan yang sebenarnya tidak perlu, dalam hal ukuran alat-alat yang dibuat oleh beberapa perusahaan, seperti syarat-syarat pemeriksaan bahan-bahan logam dan unsur-unsur, cara cara percobaan, menempatkan dan cara-cara konstruksi, nama-nama barang dan petunjuk-potunjuk dsb. Juga dalam usaha menyatukan dalam rencana dan bentuk gambar-gambar teknik adalah suatu pekerjaan, yang dalam badan-badan normalisasi perlu difahamkan Karena kesatuan itu memudahkan dan
memahamkan kita kepada gambar-gambat itu serta membawa kemajuan dalam hal mengatur caracara penyimpanan gambar-gambar itu. C. ALAT-ALAT MENGGAMBAR. 1. PAPAN-GAMBAR Papan-gambar harus dibuat dari macam kayu yang terbaik dengan urat-halus, seperti kayu-linde atau kayu-populir dan dipakai untuk memasang kertas gambar.
Gbr. Papan gambar
Kedua kaki yang dengan sambungan ekor burung yang dipasang di bagian sisi bawah, gunanya umuk mcnghindarkan jangan sampai papan itu karena pengaruh dingin atau panas menjadi bengkok atau melengkung. Kaki-kaki ini dibuat miring, su»paya papan sedikit menurun pada orang yang mengambar dengan demikian mempermudah untuk menggambar. Pada tiap kaki dibuat parit, dimana orang dapat memasukkan daun mistar-gambar. Apabila waktu pemindahan orang memasukkan mistar-gambar dalam parit kaki itu, berarti bahwa mistargambar terhindar dari rusak. Apabila daun dari mistar-gambar lebih lebar dari pada parit dalam kaki, maka kemungkinan rusak besar sekali. Permukaan bidang gambar harus rata benar dan juga tidak boleh ada serat kayu atau mata kayu yang menghalang-halangi. Bagian-sisi kiri juga harus lurus.
Gbr. Pemeriksaan Kerataan meja Untuk memeriksa permukaan bidang gambar, orang meletakkan siku mistar gambar yang telah diperiksa ke semua penjuru tegak lurus di atas papan. Di dalam sikap bagaimana pun juga, tidak boleh terdapat lubang diantara mistar-gambar dengan papan (seperti gambar diatas). Jika umpamanya luas bidang gambar sedikit melengkung, maka belumlah merupakan alasan untuk menganggap tidak berguna sama sekali, karena kertas yang dipasang di atas selamanya berkedudukan baik.Bagian sisi kiri dari papan diperiksa juga dengan sisi yang siku-siku dari mistar-gambar, dan di situ tidak boleh terdapat penyimpangan. Haruslah dijaga, supaya permukaan bidang gambar tetap licin, karena tiap bagian tidak rata merusak gambar. Jadi janganlah sekali-kali menarub contoh-contoh pada sisi gambar papan, dan jangan memotong kertas diatas itu.
2. MESINGAMBAR Pada waktu sekarang umumnya orang mempergunakan alat yang dinamakan mesingambar dalam kamar gambar, di mana dalam gambar dibawah ini terlihat sisi depan dan gambar belakangnya. Mesin-mesin ini disusun sebagai berikut :
Gbr. Mesin gambar Dengan menginjak pedal kiri orang dapat menyetel tingginya, sedang dengan menginjak pedal kanan papan dapat dipasang dengan sudut daripada papan yang mendatar menurut kehendaknya. Menyetel pendakian dari papan tidak perlu membuang tenaga, sebab dalam tiaptiap sikap tetap seimbang dengan adanya bobot-perlawanan yang berada di sisi belakang. Mistar gambar tersendiri, segitiga dan mistar-pengukur tidak perlu lagi, karena telah ada dua mistar yang tegak lurus satu sama lain dengan pembagian ukuran dan susunan batang sejajar yang dapat digerakkan sejajar diatas seluruh permukaan meja gambar. Susunan batangbatang itu sebaiknya juga seimbang dengan bobot-perlawanan. Suatu alat yang dinamakan pentol-gambar dengan pemegang-tangan dan busur derajat tertera dalam dibawah ini.
Dengan adanya pembagian derajat orang dapat menyetel mistar dengan sudut menurut kehendak-nya, dimana kedudukan saling tegak lurus dapat dijamin.Tukang-gambar memegang pentol-gambar dengan tangan kiri dan dengan itu dapat menempatkan mistar-gambar, segitiga dan mistar pengukur bersama-sama menurut tempat yang dikehendaki, sehingga hanya memerlukan sedikit pelayanan untuk menggambar. Dengan ini orang dapat lebih cepat menggambar serta lebih mengurangi tenaga kerja. Inilah yang memang bermanfaat sekali, oleh karenanya orang mempergunakan mesin-mesingambar.
3. MISTAR-GAMBAR Mistar-gambar harus dibuat dari macam kayu yang sedikit atau tidak mudah berubah, dan terdiri dari suatu landas dan daun. Panjangnya daun ini paling sedikit harus sama dengan lebarnya papan-gambar. Mistar itu dipergunakan orang hanya untuk menarik garis-garis datar, di mana orang menekan landas dengan tangan kiri pada papan sebelah kiri.
Apabila sisi-gambar mistar betul-betul bagus, maka dua garis itu menjadi berimpit Juga landas itu harus berada di sisi dalam, yaitu sisi yang digerakkan di sebelah kiri dari papan itu, betul-betul lurus, dan hal ini dapat diperiksa dengan sisi lurus dari segitiga. Bila sisi-dalam dari landas itu bulat, maka mistar gambar itu tidak dapat dipergunakan, jika landas itu berlubang maka ini mempersukar pemakaiannya pada waktu berdekatan dengan siku-siku papan. Ada juga mistar gambar dengan dua bagian landas. Salah satu dari bagian ini dieratkan dengan daun, sedang bagian lain dapat berputar dan dengan sekerup dan mur- sayap landas itu dapat dieratkan. Dengan mempergunakan landas lepas orang dapat menyetel mistar gambar, dengan sisi bagian kiri dari papan menurut kehendaknya. Macam ini dinamakan orang mistargambar dengan penggeser. Bila orang akan menggambar dengan sebaik-baiknya, daun tidak boleh terlalu tebal, dan pensil harus di pegang lurus dan sedikit miring dalam jurusan gerakannya. Garis-garis harus ditarik dari kiri ke kanan. Apabila daun itu tebal berhubung dengan kekuatannya, maka sisigambar perlu dimiringkan sedikit.
Gbr. Posisi Pensil
Janganlah mengetok atau memukul dengan mistar-gambar dan jangan memotong kertas di atasnya, tiap-tiap lekuk atau kerusakan di bagian sisi-gambar yang lurus dari daun mengakibatkan mistar itu tidak dapat dipakai lagi. 4. MISTAR SEGI TIGA Semua garis yang tegak dan miring kita tarik sepanjang salah satu dari sisi-sisi segitiga. Untuk menggambar teknik orang mempergunakan segitiga-segitiga yang sama-kaki dengan sudut 45° dan segitiga dengan sudut 30° dan 60° seperti gambar dibawah ini.
Gbr. Mistar Segitiga Dua segitiga merupakan satu pasang, apabila panjangnya sisi-miring segitiga 45° kirakira sama dengan sisi sudut siku yang terbesar dari segitiga lainnya.
Sekarang pada umumnya dipergunakan segitiga-segi tiga yang dibikin seluruhnya dari seluloid, yang lebih keras dari kayu dan tidak mudah rusak. Dan lagi seluloid itu dapat dilengkungkan serta bening dan sedikit peka pada basah dan panas. Segitiga dari ebonit hendaknya jangan dipakai, sebab abu mudah menempel, dan membikin gambar menjadi kotor. Dan lagi bintik-bintik tinta kurang terlihat. Cara memeriksa segitiga adalah sbb. Kita harus meninjau dulu, apakah sisi-sisi yang lurus betul-betul lurus, seperti juga halnya yang diterangkan dalam memeriksa sisi-siku dari mistar gambar. Kemudian kita mengukur sudut yang 90°, dan dapat dikerjakan sebagai berikut (gambar dibawah ini).
Gbr. Memeriksa mistar segitiga 5. MISTAR-PENGUKUR Mistar-pengukur yang harus mempunyai garis-garis pembagi dalam mm, harus dibuat dari macam kayu yang terbaik. Panjangnya paling sedikit harus 30 cm. Untuk dapat memindahkan ukuran dengan tepat diperlukan pembagian-skala terletak di atas kertas, sedang untuk memudah-kan membacanya maka pembagi-skala dari seluloid putih lebih diutamakan. Mistar-pengukur tidak boleh bengkok atau muntir. Itu hanya dipergunakan untuk memindahkan ukuran dan bukan garisan. Oleh karena itu janganlah menarik garis dengan itu, ini merusak sisi yang tajam dari pembagi skala.
Gbr. Mistar Pengukur
6. TONGKAT-SKALA. Jika menggambar benda lebih besar atau lebih kecil daripada keadaan sebenarnya, maka kita sebut gambar menurut skala. Ini adalah mistar-pengukur, di mana ukuran sebenarnya dalam perbandingan yang tertentu dapat dipindahkan dengan lebih besar atau lebih kecil dari ukuran sebenarnya. 5 Panjang satuan di atas tongkat-skala dalam keadaan sebaliknya 1 panjang-satuan di atas tongkat maka orang mengatakan menurut skala 5 :1, sebaliknya 1 panjang-satuan di atas tongkat skala dalam keadaan sebenarnya sama dengan 5 satuan panjang, maka orang mengatakan menurut skala 1:5.
Gbr. Tongkat skala
Bila gambar mcnurut skala 1 : 2 orang mendapat gambaran, yang menarik ialah, di mana benda digambarkan menurut keadaan besar yang sebenarnya. Maka oleh karena itu Panitianormalisasi tidak mengizinkan skala demikian dan orang tidak mempergunakannya dalam praktek. Dalam bangunan mesin mesin, skala 1 : 2,5 banyak dipergunakan; dalam konstruksi baja umumnya orang mempergunakan skala 1 : 15 yang mestinya 1: 20. Bilamana salah sartu bagian digambar menurut skala, ukuran sebenarnya ditulis di atas garis-garis pengukur. Skala yang diturut untuk membuat gambar, harus diterangkan dalam daftar-potongan. 7. PENSIL GAMBAR Pensil gambar dibuat dalam macam-macam tingkat-kekerasan. Tingkat-tingkat kekerasan diberi tanda dengan huruf, bersama-sama dengan angka. Huruf-huruf B, F dan H adalah huruf-huruf pertama dari kata-kata bahasa Inggeris Black", Firm", dan Hard". Lebih banyak B, lebih lunak, lebih banyak H, lebih keras pensil itu. Pembagian yang lunak sampai keras sbb. : a 4B, 3B, 2B dan B (golongan dari sangat lunak sam paling lunak) b HB dan F (golongan pensil tulis, keras sedang) c H s/d 9 H (golongan keras sampai sangat keras). Tanda-tanda khusus dengan angka no.1 lunak no.2 sedang, no.3 keras dan no.4 keras sekali.Kekerasan pensil, yang harus dipakai, bergantung pada kertas dan gambar. Makin kasar kertas itu dan makin halus gambar itu, maka pensil harus lebih keras. HB dan F tidak dapat dipakai untuk gambar-gambar teknik, karena untuk itu masih terlalu lunak. Garis garis, yang digambarkan dengan potlot ini, luntur dan gambar menjadi kotor; kita juga tidak dapat menggambar garis-garis yang tajam dan terik. Untuk dipakai disekolah-sekolah maka H dan 2H yang paling tepat. Ujung pensil gambar harus panjang, dan kita harus menajamkan pensil pisau-kantong yang tajam pada ujung yang menunjukkan keras atau lunaknya.
Gbr. Pensil Gambar
Titik yang pipih dengan sudut-sudut yang dibulatkan lebih baik daripada titik yang bulat. Yang pertama mempunyai kemanfaatan, bahwa titik dengan bidang-tekanan yang lebar dengan bentuk yang tajam tahan lebih lama, dan tidak mudah putus. Kelihatannya titik yang pipih tidak mudah, tetapi umumnya orang akan merasa biasa dalam waktu yang singkat. Ini adalah murah untuk pemakaian dan orang tidak perlu lagi menajamkan titik menulis. Juga batang pensil setelaih dipakai dapat dimasukkan dalam batang, sehingga pensil itu titikn-ya tidak dapat putus 8. KOTAK JANGKA. Ini berisi perkakas untuk menggambar yang penting-penting dan berharga. Pakailah perkakas ini dengan bijaksana dan hemat. Kotak-jangka untuk dipakai di sekolah harus berisi perkakas sbb: a Sebuah jangka besar dan kuat dengan hantaran lurus dan tiga buah alat-potong pertolongan yang dapat ditukar-tukar, ialah sebuah alat-potong untuk tinta. b Sebuah potong untuk pensil. c Sebuah pemegang jarum d Sebuah potong-perpanjangan. e Sebuab jangka orleon atau jangka pegas dengan alat-potongan tinta dan pensil, yang dapat ditukar-tukar. f Sebuah pena-tarik dengan moncong engsel. g Sebuah obeng kecil.
Gbr. Kotak Jangka. Oleh karena orang hanya satu kali seumur hidup membeli suatu kotak-jangka, maka perlu dinasehatkan untuk membeli sebuah yang berisi alat-alat dari logam yang tidak berkarat, lebih baik dari perak-baru dengan jenis yang baik. Janganlah membeli kotak-jangka di toko-toko barang campuran, tetapi di toko-buku teknik yang khusus menjual alat tulis atau alat gambar. 9. JANGKA. Jangka itu terdiri dari dua kaki-jangka, disambungkan dengan engsel, disertai dengan hantaran-lurus dan yang dikartel. Kaki-kaki jangka harus cukup terjepit dan harus dapat digerakkan dengan tidak kejut-kejut. Salah satu dari kakinya pada ujung-bawah mempunyai bagian-jepitan untuk tukar menukar bagian-bagian, yang harus berengsel. Dengan pertolongan engsel-engsel ini orang dapat menaruh titik jangka dari bagian pensil atau tinta pada sikap yang sebenarnya. Jarum-jangka di salah satu ujung mempunyai titik yang tajam dan diujung lainnya titik kecil dengan dada. Waktu menggambar lingkaran dsb. kita selamanya memakai titik dengan dada, karena ini sedikit sekali merusak kertas dan titik-tengah dari lingkaran tetap sempuma.
Gbr. Jangka Bila orang harus menarik banyak lingkaran dari satu titik-tengah, dianjurkan supaya memakai paku-jamur-pusat, untuk menjaga agar titik-tengah tetap baik. Hanya saja kurang baiknya ialah titik yang ujam dari jarum jangka itu menjadi rusak karenanya. Paku-jamur-pusat yang kebanyakan terdapat di kotak-jangka yang luas-lengkap, kepalanya mempunyai bentuk lingkaran dari baja, di salah satu sisinya terdapat ujung yang pendek, tajam dan tipis, sedang disisi lainnya, tegak lurus berhadapan dengan ujung tadi dibuat pusat kecil yang tidak dalam. 10. JANGKA ORLEON Jangka-orleon terdiri dari jarum terusan atau sumbu dan sekitarnya sebuah kaki yang dapat diputar dengan bagian jepitan untuk bagian tinta atau bagian pensil. Sisi atas dari jarum itu memakai tombol-kecil, sedang sisi bawah dipakai sebagai jarum jangka.Dengan jari telunjuk tangan kanan orang menahan sumbu tegak, dengan jempol dan jari tengah orang dapat memutar kaki lainnya sekeliling sumbu, seperti tertera gambar dibawah ini. Orang memakai jangka ini untuk melukiskan lingkaran-Iingkaran sempurna dengan jari-jari kecil, seperti lubang-lubang kaku dari pekerjaan konstruksi dsb. Jari jari itu dapat kita setel dengan sekerup setelan. Jangka itu harus memakai bagian-bagian atau bagian-tinta yang dapat ditukar-tukar.
Gbr. Jangka Orleon
11. JANGKA PEGAS Dalam beberapa kotak jangka yang biasanya terdapat jangka-orleon orang mendapatkan jangka pegas. Jangka ini lebih baik daripada jangka orleon untuk dipakai waktu melukiskan busur lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti pembulatan dsb. Jangka-pegas terdiri dari dua kakijangka, yang keduanya disambungkan dengan pegas-baja. Orang dapat menyetel jari-jari dengan sekerup setelan, yang menahan kedua kaki-jangka. Jangka pegas juga harus mempunyai bagian pensil dan bagian tinta yang dapat ditukar-tukar.
Gbr. Jangka pegas 12. PENA TARIK Untuk menarik garis-garis tinta yang lurus orang memakai pena tarik. Dengan sekrupsetelan orang dapat menyetel lebarnya mulut untuk menggambar garis-garis yang bermacammacam tebalnya. Waktu menggambar orang harus menjaga supaya pena tarik berkedudukan tegak lurus di atas kertas dan orang tidak boleh menekan. Orang memasukkan tinta ditengahtengah bagian mulut, dan harus dijaga jangan sampai terdapat tinta di sisi luar dari moncong. Setelah menggambar garis-garis tipis, bersihkanlah sering-sering pena itu. Untuk itu orang memakai kuas kecil atau kain rami. Jangan sampai tinta menjadi kering di dalam pena, bila ini terjadi hilangkan itu kerak dengan digosok pakai kuas kecil yang basah. Janganlah sekali-kali mengorek tinta yang menjadi kering itu dengan benda yang keras, sebab oleh karenanya, seperti bagian-bagian tinta dari jangka, penanya menjadi rusak. Untuk rnembersihkannya lebih baik, bila moncong dari pena-tarik dapat dibuka. Lebih mudah bila pena itu dengan engsel-silang, karena dengan lubang mulut yang telah disetel waktu membersihkan dapat dipertahankan kedudukannya. Untuk menjaga jangan sampai sering-sering mengisi dan kurang baiknya hubungan garis-garis, kita dapat mempergunakan pena tarik bermoncong lebar yang dapat memuat lebih banyak tinta daripada pena tarik biasa.
Gbr. Pena Tarik
13. MAL MENGGAMBAR Tidak semua garis lengkung dapat dilukiskan dengan jangka. Garis-garis lengkung yang berbentuk istimewa, seperti elips, lengkungan-lengkungan potongan dsb. dilukiskan dengan malgambar. Mal-mal ini di buat dari pada kayu-pir atau dari seluloid, mempunyai bentuk luar dan sering-sering juga dalam, gabungan dari garis-garis lengkung sembarang, yang dengan berangsur-angsur sambung-menyambung satu sama lain. Dengan ini ada kemungkhian untuk melukiskan bermacam-macam garis lengkung yang istimewa dengan sebuah mal. Mal-mal dari kayu mudah putus. Oleh karena itu simpanlah dalam lembaran kardus atau dalam buku yang bersampul kuat.
`
Gbr. Mal Gambar
14. KARET PENGHAPUS Untuk membersihkan gambar dan untuk menghapus garis-garis pensil, supaya jangan sampai merusak kertas, orang harus mamakai macam karet yang lunak. Untuk menghapus bintik-bintik tinta dan garis-garis kecil yang terbaik adalah sepotong karet tinta. Karet penghapus tidak boleh terlalu keras dan terlalu tajam. Janganlah menggerakkan karet terlalu cepat di atas kertas dan lebih-lebih janganlah menekan terlalu keras, sebab karenanya terjadi noda karena panasnya gerakan di atas kertas, dan noda itu tidak dapat dihapus lagi. Pada waktu menghapus garis-garis yang tebal atau garis-garis tinta harus menekan karet lebih keras, taruhlah segi-tiga dari seluloid di bawah kertas itu dan pasanglah dengan betul-betul tertarik pada tempat itu dengan jempol dan jari telunjuk dari tangan kiri. Di tempat di mana bekas digosok dengan karet penghapus, setelah itu harus dipoles dengan benda yang keras, bulat dan halus. Juga dengan bagian yang bulat dari kuku, orang dapat menggosok kertas menjadi licin lagi. 15. PISAU-PENGIKIS Bila orang menggambar di atas kertas berminyak (transparant), tinta tidak masuk ke dalam kertas, garis-garis tinta sebenarnya dapat dianggap melekat di atasnya. Bila orang harus menghapus garis-garis tinta pada kertas ini, yang terbaik ialah jika orang mempergunakan pisau pengikis. Dengan ini orang hanya dapat menggeserkan kerak tinta yang menjadi kering di atas kertas dengan tidak merusak itu sendiri. Ini hanya mungkin jika orang memegang pisau sedemikian dekatnya. Haruslah kita ingat, pada tempat yang akan dikikis, di bawah kertas harus ditaruh segitiga dari seluloid. Sehabis mengikis kita poles tempat itu dengan ujung tangkai. Untuk mengikis kita juga sering memakai pisau cukur.
16. NORMOGRAP Keterangan dan penjelasan tulisan dari gambar-gambar teknik tidak boleh ditulis dengan huruf biasa. Huruf-huruf ini digambar dengan tangan, atau dengan sablon atau normograp. Dalam praktek di biro-gambar member! pdajaran, bahwa hanya nama dari gambar saja yang dibikin dengan normograp.Lis potongan diisi seterusnya dengan tangan, sedang penjelasantulisan juga ditulis dengan tangan. Pemakaian normograp itu memboroskan waktu, karena itu tidak ekonomis. Normograp itu adalah sablon dari seluloid yang mempunyai lukisan-lukisan yang berlubang-lubang dan dimana semua huruf dan angka bersambung atau tidak dapat digambar. Huruf -huruf dan angka-angka yang digambar dengan normograp, selamanya berbentuk sama, yang menambah kebersihan gambar. Bila kita menggambar huruf-huruf dengan pensil, kita taruh normograp itu langsung di atas kertas pada bagian siku-siku dari mistar-gambar.
Gbr. Normograp Sablon itu sekarang dapat digeser melalui mistar-gambar, sehingga semua huruf dan angka duduk di atas satu garis. Bila kita harus menggambar huruf-huruf dan angka-angka dengan tinta, maka kita menaruh sablon itu dalam pemegang yang terletak pada mistar-gambar dan yang dapat digeser melalui itu.
Soal 1. Jelaskan yang dimaksud dengan gambar teknik ? 2. Jelaskan tujuan mempelajari gambar teknik? 3. Sebutkan alat alat yang mendukung dalam menggambar teknik ?