PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN INTERNET UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR Puji Astutik Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Unesa Ketintang ABSTRACT The study is intended to find out the influence of libraries and internet access on the students’ achievement with motivation as the intervening variable. This study is explanatory research with quantitative approach. Questionnaires and documents were used as the research instruments. The subjects of the study were the students of Accounting education study program at the State University of Surabaya. Path analysis was used as the data analysis technique. The result of the study reveals the existence of libraries and internet access influences the students’ learning achievement with motivation as the intervening variable. Key words: libraries, internet, motivation, learning achievement Setiap manusia ingin hidupnya selalu lebih baik, karena itu mereka melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka, dan ilmu adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Ilmu mendapat kedudukan tertinggi dalam kehidupan manusia dan terus berkembang seiring berjalannya waktu, untuk itu pendidikan merupakan kebutuhan penting yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap manusia membutuhkan pendidikan dan akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah dan masyarakat, dan ketiganya disebut tripusat pendidikan (Tirtharahardja & Sulo, 2005:166). Sekolah sebagai salah satu tripusat pendidikan sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan, karena itu sekolah diharapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan secara optimal yakni mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam mewujudkan tujuan nasional, untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan efisiensi pendidikan yang penting yaitu bagaimana tenaga
kependidikan di fungsikan, sarana dan prasarana pendidkan yang digunakan, bagaimana pendidikan diselenggarakan dan bagaimana efisiensi dalam memfungsikan tenaga (Tirthahardja & Sulo, 2005). Sarana dan prasarana merupakan salah satu dari elemen pendidikan yang sangat penting, keberadaanya di sekolah maupun perguruan tinggi berperan dalam mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas peserta didik, sesuai dengan Sisdiknas No 02 tahun 2003 pasal 45 yang menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan harus menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Jadi sarana dan prasarana harus tersedia mengikuti kebutuhan peserta didik yang ada di setiap jenjang pendidikan. Pahaji (2009) mengatakan bahwa salah satu sarana pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran adalah perpustakaan. Sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia no 19 Tahun 2005 tentang “Standar nasional pendidikan mencakup
ruang belajar, tempat olahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat rekreasi, serta sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi”. Menurut Sutarno (2003), “perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pemakai”. Menurut Nurhadi (1983), perpustakaan adalah “Suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan, dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi”. Namun saat ini pengertian tradisional paradigma lama mulai tergeser seiring perkembangan berbagai jenis perpustakaan. Variasi dalam berbagai format memungkinkan perpustakaan secara fisik tidak lagi berupa gedung penyimpanan koleksi buku. “Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem, tidak lagi menggunakan pendekatan fisik. Perkembangannya menempatkan perpustakaan menjadi sumber informasi pengetahuan, teknologi dan budaya” (Sambas, 2008). Sebagai sebuah sistem perpustakaan terdiri dari beberapa unit kerja atau bagian yang diintegrasikan melalui sistem yang dipakai untuk pengolahan, penyusunan, dan pelayanan koleksi yang mendukung berjalannya fungsifungsi perpustakaan. Perpustakaan yang baik adalah tenaga pustakawan yang memadai,
koleksi yg berkualitas, serta aktivitas layanan yg mendukung suasana pembelajaran yg menarik (SMPN 7 Padang, 2009). Dengan memaksimalkan peranannya diharapkan perpustakaan bisa mencetak peserta didik untuk senantiasa terbiasa dengan aktivitas membaca, memahami pelajaran, mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan. Tentu saja semua ini membutuhkan kerja sama dan melibatkan semua bagian, termasuk pimpinan dan para pengajar. Peran pustakawan sangat besar dalam menghidupkan perpustakaan. Selain mengelola, diharapkan pustakawan juga mempromosikan perpustakaan dengan koleksi-koleksi baru dan peningkatan pelayanan yang dapat menarik perhatian peserta didik dapat memuaskan rasa keingintahuannya dan memenuhi kebutuhan belajarnya dengan memanfaatkan perpustakaan. Menurut diknas padang (SMP Negeri 7) 2009 menyatakan bahwa peserta didik yang senang dan sering memanfaatkan perpustakaan sebagai penyedia informasi dan ilmu pengetahuan akan terbantu dalam meraih prestasi dan citacita. Jika demikian motivasi belajar peserta didik juga meningkat. Bagi mahasiswa, sumber informasi dan ilmu pengetahuan sangat penting. Lingkungan perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dalam belajar, sehingga sarana perpustakaan tinggi sangat diperlukan dalam menunjang pemenuhan kebutuhan belajarnya. Begitu pentingnya sarana itu kemudian perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai jantung perguruan tinggi. Tugas dan fungsi pepustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu
penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat. Dharmanya dalam pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas mahasiswa. Sesuai yang diungkapkan Sutarno (2003) salah satu peran perpustakaan adalah “Sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin mencari , memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya”. Peran tersebut sangat membantu dalam proses pembelajaran mahasiswa, sebagai motivator diharapkan perpustakaan dapat memotivasi mahasiswa dalam setiap aktivitasnya, terutama dalam hal belajar. Fasilitas perlengkapan perpustakaan berperan dalam menunjang atau meningkatkan prestasi belajar siswa, peranan tersebut sebesar 36,8% dan sisanya sebesar 63,2% dipengaruhi oleh faktor lain (Suhardani, 2009). Peranan positif perpustakaan juga ditemukan oleh Tabor dimana siswa yang suka membaca di perpustakaan memiliki prestasi yang lebih baik(2006). Selain perpustakaan, ada sumber lain yang digunakan untuk memperoleh informasi dan mengembangkan pengetahuannya. Sebuah sumber informasi yang ditawarkan melalui kemajuan teknologi komputer dan komunikasi melaui jaringan atau yang sering disebut dengan internet (interconnection networking). Pandia (2004) mendefinisikan internet sebagai kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah jaringan, sedangkan menurut Sidharti (2000) internet adalah sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa internet merupakan sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia yang dihubungkan oleh komputer malalui jaringan.
Taqur (2007) mengatakan khusus dalam pendidikan, keberadaan internet sangat penting dalam mengakses dengan mudah, murah, cepat dan tepat. Dari segi fungsinya sebagai sumber informasi internet juga dapat diartikan sebagai perpustakaan, seperti yang dinyatakan Internal Federation of Library Association and Institution (dalam Erliandani 2008) yaitu kumpulan materi tercetak dan media noncetak atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai. Segala informasi dapat diakses dengan internet mulai dari yang mendukung penuh terhadap pengembangan pendidikan sampai yang menyesatkan peserta didik, seperti kekerasan, situs porno, perjudian dan sebagainya. Apalagi saat ini sudah tersedia berbagai macam sambungan internet, seperti sambungan internet, sambungan langsung LAN yang sudah banyak kita jumpai penyedia jasa ini dilingkungan kita yang dikenal dengan warnet, dial-up (sambungan melalui telepon), GPRS, Wi-Fi yang sudah menjamur di lingkungan universitas tanpa harus membayar yg kita kenal dengan hotspot area, sehingga kebutuhan berbagai informasi apapun selalu tercukupi. Pengaruh negatif internet merupakan fenomena yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dan menjadi tanggung jawab Tripusat pendidikan untuk memberi tameng kepada setiap individu atau peserta didik dalam memanfaatkan internet. Lepas dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengguna internet, banyak manfaat positif yang dapat diambil khususnya dalam pendidikan, dengan fasilitas yang ada seperti search engine, web, email,
newsgroup, ftp, pemenuhan kebutuhan tugas-tugas kuliah dan informasi pengetahuan lainnya dapat terpuaskan. Nolan & Martin (1994) menyatakan bahwa pembelajaran dalam suasana baru seperti menggunakan internet telah membawa banyak perubahan kepada pelajar. Pelajar didapati lebih mahir membuat kajian dan lebih berfikiran secara kritikal. Ada pengaruh antara penggunaan internet dalam pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran menemukan peluang baru dari pelanggan kelas X penjualan di SMKN 1 Surabaya yang nilainya 31,8% (rendah) dan sisanya 62,8% dipengaruhi oleh variabel lain (Mufidah, 2008). Hubungan signifikan antara interner dengan prestasi belajar juga ditemukan oleh Tella dalam penelitiannya terhadap 306 mahasiswa dari beragam jurusan dengan menggunakan desain ex-post facto (2008). Meskipun sekarang ada internet yang di dalamnya terdapat semua pengetahuan di berbagai belahan dunia, keberadaan perpustakaan masih diperlukan. Di negara maju perpustakaan terdapat setiap sekolah karena dianggap sebagai perlengkapan pendidikan yang wajib ada (Rosidi, 2008). Internet sendiri juga menjadi bagian dari perpustakaan, peran keduanya sebagai sumber informasi sangat penting dalam pendidikan masa kini. Mustafa (2004) mengatakan “Dua pembangkit motivasi belajar yang cukup efektif adalah keingintahuan dan rasa mampu”, obat penawar dari rasa keingintahuan setelah pembelajaran di kelas adalah kedua informasi tersebut. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu, secara umum dibedakan menjadi dua jenis yaitu
motivasi intrinsik atau yg berasal dari diri sendiri dan motivasi ekstrinsik atau yang berasal dari luar individu. Motivasi memainkan peran yang penting dalam proses pembelajaran, karena belajar adalah suatu tindakan yang aktif, menuntut usaha yang sengaja dan dilakukan dengan penuh kesadaran (Mustafa, 2004). Keberadaan fasilitas penyedia informasi perpustakaan dan intenet merupakan faktor eksternal yang memotivasi belajar dalam dunia pendidikan yang menjadi sasaran peserta didik untuk melengkapi kebutuhan belajarnya. Keberadaan tersebut adalah keberadaan yang efektif, artinya dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan internet. Motivasi belajar tinggi dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun suatu kalimat yang dapat mencerminkan usaha yang telah dilakukan seseorang atau anak didik pada periode tertentu. Prestasi belajar dapat meningkat apabila didukung dengan adanya fasilitas yang memadai dan dengan adanya motivasi belajar yang kuat dari peserta didik. IQ dan motivasi terhadap prestasi belajar sebesar 59,4%, sisanya disebabkan oleh faktor lain (Rahmawati, 2009). METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian untuk menguji antar variabel yang dihipotesiskan dengan menekankan pada pengujian teori yang melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis dengan prosedur statistik. Penelitian ini bertujuan untuk berusaha mengetahui pengaruh antara keberadaan perpustakaan dan internet terhadap prestasi belajar dengan motivasi belajar sebagai variabel
intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi Universitas Negeri Surabaya. Sampel yang digunakan adalah sampel random atau sampel acak dengan cara undian sebanyak 81 mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumen. Teknik pengumpulan data dengan cara angket dan dokumentasi. Untuk menguji kelayakan instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil angket dianalisis menggunakan Windows 7 Program SPSS 14.0.
hampir setengah mahasiswa pendidikan akuntansi setuju apabila internet merupakan sumber belajar yang baik. Dari hasil jawaban responden terhadap motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Surabaya sudah baik, hal ini dapat dilihat dari skor jawaban mereka yang banyak memilih “setuju” sebesar 59,1%. Dari tabel kategorisasi skala prestasi belajar mahasiswa atau indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi yaitu sebanyak 78 dari 81 mahasiswa atau 96,3% dalam kategori sangat memuaskan. Hal ini menunjukkan hampir semua mahasiswa mempunyai prestasi belajar yang ratarata baik, sementara dengan kategori dengan pujian hanya 3 mahasiswa saja, sedangkan untuk kategori memuaskan tidak ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berikut ini adalah hasil angket yang diisi oleh mahasiswa. Dari hasil jawaban responden terhadap keberadaan perpustakaan dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Surabaya sudah memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari skor jawaban mereka yang lebih banyak memilih jawaban “setuju” di setiap item pertanyaan. Skor tertinggi dengan jawaban setuju dapat dilihat di item pertanyaan no 10 yaitu “Pustaka yang anda manfaatkan di perpustakaan adalah buku-buku referensi (kamus, jurnal, penelitian)”. Responden yang menjawab setuju sebesar 59 dari 81 responden yang ada atau sekitar 72,8%. Dari hasil jawaban responden terhadap internet dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sudah memanfaatkan internet dengan baik untuk menunjang perkuliahan, hal ini dapat dilihat dari pernyataan no 7 yaitu “Internet adalah sumber belajar yang baik untuk anda”, sekitar 48 dari 81 responden atau 59,2% memilih jawaban setuju, itu berarti
Gambar 1 Diagram Jalur 𝜀₁ 0,651 0,332 𝜀₂ 0,518 Keberadaan 0,108 0,457
Perpustakaan (X₁) Keberadaan Internet (X₂)
0,443
0,347
Motivasi Belajar (Z) 0,157
Tabel 1 Coefficients(a)
Mode l 1 (Constant)
Unstandardized Stan Coefficients Coe Std. B Error 2,647 ,173
Perpustakaa ,012 ,004 n Internet ,002 ,004 Motivasi ,018 ,006 a Dependent Variable: prestasi Untuk hasil analisis jalur (path analysis) dapat dilihat pada gambar diagram jalur di atas. Besarnya pengaruh keberadaan perpustakaan terhadap motivasi belajar adalah 0,443 atau 44,3% dianggap signifikan. Hal ini tercemin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, besarnya pengaruh keberadaan internet terhadap motivasi belajar adalah 0,347 atau 34,7% dianggap signifikan. Hal ini tercemin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, besarnya pengaruh keberadaan perpustakaan dan internet secara simultan terhadap motivasi belajar adalah 34,9%. Adapun sisanya sebesar 65,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model ini, besarnya pengaruh keberadaan perpustakaan, internet, dan motivasi belajar secara simultan terhadap prestasi belajar adalah 48,2%, sedangkan pengaruh sebesar 51,8% disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. PEMBAHASAN Hasil analisis menunjukkan bahwa keberadaan perpustakaan berpengaruh terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti pemanfaatan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan belajar di perkuliahan akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Temuan ini sesuai yang diungkapkan Sutarno (2003) bahwa salah satu peran perpustakaan adalah untuk mengfasilitasi, memediasi, dan memotivasi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
Peranan sebuah perpustakaan adalah ,332 2,764 ,007 bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan ,157 di dalam ,500 perpustakaan. ,619 Oleh karena ,457 itu 4,936 peranan yang ,000 harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Tujuan perpustakaan menurut Sutarno (2003) adalah terwujudnya masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca, dan berbudaya tinggi. Jika fungsi-fungsi perpustakaan sudah berjalan dengan baik seperti pengadaan bahan pustaka, pengolahan, layanan, sosialisasi, kerjasama, dan sebagainya, tentu saja pengguna perpustakaan akan merasa bahwa perpustakaan berperan aktif bagi mereka yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya. Mahasiswa yang dituntut aktif dalam proses perkuliahan dan dikenal sebagai agen perubahan, tentu kebutuhan belajarnya tidak tercukupi hanya dari pembelajaran dosen di kelas. Perpustakaan sebagai fasilitas belajar yang disediakan perguruan tinggi menjadi pilihan untuk melengkapi kebutuhan belajarnya. Dengan memanfaatkan perpustakaan, tujuan perpustakaan untuk menciptakan masyarakat yang terdidik dan terpelajar akan tercapai karena memiliki peran sebagai jembatan yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan pemakainya, sebagai agen pembangunan, sebagai fasilitator dan juga sebagai motivator. Keberadaan internet juga berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Melihat signifikansi keberadaan internet sebesar 0,000 yang lebih kecil 0,05 dan menilai nilai t hitung didapati sebesar 3,772 yang lebih besar dari nilai t tabel yang sebesar 1,990 maka temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
keberadaan internet berpengaruh terhadap motivasi belajar. Adanya pengaruh tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya pemanfaatan internet untuk menunjang atau melengkapi informasi kebutuhan belajar di perkuliahan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Hal ini sesuai yang diungkapkan Wen (2003) bahwa komputer mampu meningkatkan semangat belajar siswa. Artinya komputer (internet) sebagai media dalam komunikasi pengetahuan bisa memotivasi belajar karena pemenuhan kebutuhan belajar yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, komputer (internet) dapat meningkatkan semangat belajar yang secara otomatis dapat menjadi motivasi dalam diri mahasiswa. Hal ini juga didukung oleh penelitian Mufidah (2008) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh antara internet dengan motivasi belajar siswa sebesar 31,8%. Secara simultan keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh pada motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi secara simultan. Dari hasil analisis data diketahui keberadaan perpustakaan dan internet secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa. Adapun koefisien determinasi variabel bebasnya (R square) adalah sebesar 0,349 atau sebesar 34,9% merupakan kontribusi dari keberadaan perpustakaan (X₁) dan internet (X₂) terhadap motivasi belajar (X3) sebagai variabel intervening. Artinya perubahan motivasi belajar mahasiswa (X3) ditimbulkan oleh keberadaan perpustakaan (X₁) dan internet (X₂) secara simultan sebesar 34,9%. Sedangkan sisanya sebesar 65,1% merupakan kemungkinan
berubahnya motivasi belajar mahasiswa yang disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti atau di luar penelitian ini. Motivasi belajar adalah segala sesuatu daya penggerak yang ada dalam diri baik faktor internal maupun eksternal yang dapat mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Faktor internal dari motivasi belajar bisa berupa adanya hasrat atau keinginan dari dalam diri siswa untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Sementara faktor eksternalnya berasal dari lungkungan, fasilitas belajar dan sebagainya. Fasilitas belajar atau sarana dan prasarana penting dalam menunjang peningkatan mutu pendidikan. Sesuai dengan pernyataan Pahaji (2008) bahwa salah satu sarana pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran adalah perpustakaan dan internet. Sarana dan prasarana itu diharapkan mampu menjadi motivasi ekstrinsik yang dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang dituntut aktif dalam proses perkuliahan tentu membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung belajar dan memenuhi keingintahuannya. Sarana dan prasarana penyedia informasi yang menjadi sasaran adalah perpustakaan dan internet. Dengan peran perpustakaan sebagai motivator, mahasiswa yang memanfaatkan perpustakaan akan senang dengan layanan yang ada di perpustakaan serta koleksi-koleksi perpustakaan yang memenuhi kebutuhan belajarnya sehingga meningkatkan motivasi belajarnya. Begitu juga internet, internet memberikan pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan yang benar akan mendukung terlengkapinya kekurangan-kekurangan yang selama ini
menjadi kendala belajarnya. Internet menyediakan informasi yang sangat luas dan menyediakan fasilitas komunikasi, diskusi, tanya jawab yang membantu kesulitan yang dialami peserta didik. Namun demikian, jika penggunaan internet tidak pada posisi untuk kebutuhan belajar, internet berdampak menurunkan motivasi belajar karena pengaruh-pemgaruh negatif dari informasi yang diterima dari internet. Kesimpulannya keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa. Hal ini sesuai dengan teori bahwa perpustakaan dan internet dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Pengaruh keberadaan perpustakaan, internet, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Dari hasil analisis data diketahui keberadaan perpustakaan, internet, dan motivasi belajar secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Adapun koefisien determinasi variabel bebasnya (R square) adalah sebesar 0,153 atau sebesar 15,3% merupakan kontribusi dari keberadaan perpustakaan (X₁), internet (X₂), dan motivasi belajar (Z) terhadap prestasi belajar (Y). Artinya perubahan prestasi belajar mahasiswa (Y) ditimbulkan oleh keberadaan perpustakaan (X₁), internet (X₂), dan motivasi belajar (Z) secara simultan sebesar 15,3%. Sedangkan sisanya sebesar 84,7% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti atau di luar penelitian ini. Sarana dan prasarana merupakan salah satu dari elemen pendidikan yang sangat penting, keberadaanya di sekolah maupun perguruan tinggi berperan dalam mendukung proses pembelajaran
dan meningkatkan kualitas peserta didik. Salah satu sarana pendukung adalah perpustakaan dan juga penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu internet. Bagi mahasiswa, sumber informasi dan ilmu pengetahuan sangat penting. Lingkungan perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dalam belajar, sehingga sarana perpustakaan dan internet sangat diperlukan dalam menunjang pemenuhan kebutuhan belajarnya. Menurut Mustafa (2004) “dua pembangkit motivasi belajar yang cukup efektif adalah keingintahuan dan rasa mampu, obat penawar dari rasa keingintahuan setelah pembelajaran di kelas adalah kedua informasi tersebut yaitu perpustakaan dan internet”. Motivasi belajar juga dapat mempengaruhi prestasi belajar, biasanya motivasi belajar tinggi akan mendapatkan prestasi belajar yang bagus, begitu pun sebaliknya apabila motivasi rendah, prestasi belajar pun tidak bagus. Didukung oleh penelitian Suhardani (2009) yang menemukan bahwa ada pengaruh pemanfaatan internet dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Di samping itu, Temuan Rahmawati (2009) memperkuat temuan penelitian ini bahwa motivasi berpengaruh pada prestasi belajar. Akan tetapi temuan penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Nuriyah (2010) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh internet terhadap prestasi belajar. Jadi kesimpulannya secara keseluruhan perpustakaan, internet, dan motivasi belajar mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar para mahasiswa. Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, maka keberadaan
perpustakaan, penggunaan internet, dan motivasi belajar harus ditingkatkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal. Pengaruh keberadaan perpustakaan dan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi dengan motivasi belajar sebagai variabel intervening. Dari tiga variabel di atas yaitu perpustakaan, internet, dan motivasi belajar semuanya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dari analisis data diketahi bahwa secara parsial atau sendiri-sendiri antara perpustakaan dan motivasi terhadap prestasi belajar berpengaruh secara signifikan, sedangkan pengaruh internet terhadap prestasi belajar tidak berpengaruh disebabkan karena penggunaan internet yang disalahgunakan. Beberapa mahasiswa mungkin banyak menggunakan internet untuk hal-hal yang negatif seperti membuka situssitus yang dilarang, membuka situs hiburan seperti facebook yang terus menerus sehingga mengakibatkan prestasi belajar pun tidak optimal. Seharusnya penggunaan internet dapat menunjang kebutuhan belajar apabila digunakan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian motivasi belajar dapat menjadi variabel intervening antara pengaruh keberadaan perpustakaan dan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Slameto (2003) menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pengaruh keberadaan perpustakaan dan internet sebagai faktor eksternal yang didukung oleh motivasi belajar sebagai variabel intervening dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan tentang pengaruh keberadaan perpustakaan, internet, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, maka dapat tarik empat simpulan. Pertama, keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi secara parsial. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyimpulkan bahwa keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh terhadap motivasi belajar secara parsial diterima dan terbukti kebenarannya. Kedua, keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi secara simultan. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyimpulkan bahwa keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh terhadap motivasi belajar secara simultan diterima dan terbukti kebenarannya. Ketiga, keberadaan perpustakaan, internet, dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi secara simultan. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyimpulkan bahwa keberadaan perpustakaan, internet, dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar secara simultan diterima dan terbukti kebenarannya, sedangkan pengaruh keberadaan perpustakaan dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi secara parsial, hanya keberadaan internet yang berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar, disebabkan penggunaan internet yang
disalahgunakan atau karena dampak negatif pengguanaan internet. Keempat, keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi dengan motivasi belajar sebagai variabel intervening. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyimpulkan bahwa keberadaan perpustakaan dan internet berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan motivasi belajar sebagai variabel intervening diterima dan terbukti kebenarannya. Saran Berdasarkan hasil analisis dan temuan dalam penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran. Mahasiswa seharusnya memanfaatkan perpustakaan untuk melengkapi pengetahuannya, tidak hanya mengandalkan pembelajaran di kelas saja. Di samping itu, mereka jangan menggunakan internet untuk hal-hal yang bersifat tidak membangun kualitas hidup termasuk dalam belajar, dan mereka diharapkan lebih meningkatkan motivasi belajarnya, karena motivasi belajar sangat berperan dalam pencapaian prestasi belajar dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Bagi lembaga pendidikan, kerjasama dengan pemerintah dan swasta harus dilakukan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat di internet dan memblokir informasi yang berdampak negatif bagi perkembangan peserta didik. Lembaga pendidikan memperluas lokasi signal wifi di sekitar fakultas ekonomi. DAFTAR RUJUKAN Erliandani, Angela. 2008. Meningkatkan Budaya Gemar Membaca Sebagai Upaya Mengoptimalkan Manfaat
Perpustakaan dan Pembentukan Kepribadian, (Online), (http://almaipii.multiply.com/journa l/item/33/ diakses 11 Januari 2011). Mufidah, Alfiah. 2008. Pengaruh Penggunaan Internet dalam Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan Kelas X Penjualan di SMKN 1 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Mustafa, Dina. 2004. Memotivasi Mahasiswa untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat. Jakarta. Proyek Pengembangan Universitas Terbuka Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Nolan & Martin. 1994. Internet Dalam Dunia Pendidikan, (online), (http://nolanmartin.blogspot.com diakses 11 Januari 2011). Nurhadi, Muljani A. 1983. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia. Yogyakarta:Andi Offset. Nuriyah, Siti. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Internet dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Probolinggo. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pahaji. 2008. Pembelajaran Perpustakaan untuk Pendidikan, (online), (http://gurugorontalo.blogspot.com diakses 11 Januari 2011). Pandia, Henry. 2004. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rachmawati, Dian. 2009. Pengaruh Intellegence Quotient (IQ) dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Blitar. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Rosidi, Ajib. 2008. Arti Penting Perpustakaan, (Online), (http://ajibrosidi.com, diakses 14 Desember 2010) Sambas, Roni. 2008. Pengertian , Peran dan Fungsi Perpustakaan, (online), (http://warintek08.wordpress.com diakses 14 Desember 2010). Sidharti, Lani. 2000. Internet Informasi Bebas Hambatan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. SMP Negeri 7 Padang. 2009. Peran Perpustakaan Sekolah, (Online), (http://diknas-padang.org diakses 15 Desember 2010) Suhardani. 2009. Peranan Fasilitas Perpustakaan Sekolah sebagai Sarana Belajar dalam Menunjang Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 10 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sutarno, NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Tabor, Kim. 2006. School Libraries’ Positive Impact on Students’ Achievement. Teacher Librarian Journal, Vol.34, issue1, p.64. Taqur, Firman. 2007. Implikasi Eeducation pada Institusi Pendidikan diantara Harapan dan Kenyataan, (Online),
(http://secangkirkopipagi.wordpress .com, diakses 15 Desember 2010) Tella, Adeyinka. 2008. Relationship between Internet Use and Perceived Academic Performance among Undergraduate Students at the University of Botswana. Indian Journal of Library and Information. Vol. 2.p.69-84. Tirtarahardja, Umar & Sulo, La. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Wen, Sayling. 2003. Masa Depan Pendidikan. Terjemahkan oleh Arvin Saputra. 2003. Batam: Lucky Publisher.