IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS Eka Nofri Ari Yanto
[email protected] PGSD IKIP PGRI Madiun
ABSTRACT Implementation of learning model arias in learning activities to build a sense of confidence or thurst in students. Learning activities are relevant to student that trying to attract and maintain students interest. Then, the evaluation and develop a sense of pride in students by providing reinforcement. Arias general learning model can improve students motivation. The problems encountered during the study was some students confused with the implementation of learning. There were students who are not active and not all student motivated by bringing in speakers. The strengthen was the learning become fun, students become active, spirit, motivation and learning achievement increased. Keywords: Aries Learning Models, learning Motivation, Learning Achievement.
ABSTRAK Pelaksanaan model pembelajaran ARIAS yaitu kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin atau percaya pada siswa (assurance). Kegiatan pembelajaran yang ada relevansinya dengan kehidupan siswa (relevance), berusaha menarik dan memelihara minat atau perhatian siswa (interest). Kemudian diadakan evaluasi (assessment), dan menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan (satisfaction). Model pembelajaran ARIAS secara umum dapat meningkatkan motivasi. Kendala-kendala yang dihadapi selama penelitian ini adalah masih ada siswa yang bingung dengan pelaksaan pembelajaran, masih ada siswa yang tidak aktif, dan tidak semua siswa termotivasi dengan didatangkannya pembicara. Kelebihannya adalah pembelajaran menjadi menyenengkan, siswa menjadi semangat dan aktif serta motivasi dan prestasi belajar meningkat. Kata kunci: Model pembelajaran ARIAS, motivasi belajar, prestasi belajar.
222
223 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 A. PENDAHULUAN Perkembangan zaman di dunia pendidikan
yang
terus
berubah
dianggap sebagai komponen yang paling penting karena yang mampu
dengan signifikan sehingga banyak
memahami,
merubah pola pikir pendidik, dari
melaksanakan,
pola pikir yang awam dan kaku
mencapai tujuan pendidikan adalah
menjadi lebih modern. Hal tersebut
guru. Jadi guru memegang peran dan
sangat berpengaruh dalam kemajuan
komponen yang penting dalam proses
pendidikan di Indonesia. Disinilah
pendidikan (Muhamad Nurdin, 2008:
peran guru sangat penting dalam
17).
mewujudkan pola pikir yang lebih
mendalami, dan
akhirnya
Salah satu tanggung jawab guru
modern. Dimana pola pikir itu
adalah
diterapkan dalam pembelajaran di
kebutuhan-kebutuhan para siswa dan
kelas.
kelas
mencoba mengatur jenis lingkungan
membangun
yang akan menimbulkan respon yang
pengetahuan siswa dalam bidang
sebanyak-banyaknya dari mereka.
studi atau keterampilan tertentu.
Selain
Pengetahuan bisa diperoleh dengan
hendaknya saling mendukung satu
berbagai cara, namun apapun cara
sama lain. Bila tidak, maka para siswa
yang dilakukan oleh guru tidak lain
akan dibanjiri secara berlebihan oleh
hanyalah untuk membelajarkan siswa
pengalaman
baik di dalam maupun di luar kelas.
dengan cepat, tanpa tujuan yang jelas
Dalam hal ini peran guru sangat
(Dadang Sulaeman, 1998: 28).
Pembelajaran
bertujuan
menentukan
untuk
tingkat
di
keberhasilan
siswa.
memahami
itu
media
yang
sifat
belajar
dan
juga
berubah-ubah
Masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya prestasi
Dalam proses pendidikan guru
belajar siswa, partisipasi aktif siswa
merupakan salah satu komponen yang
rendah,
sangat penting, selain komponen
perhatian siswa dalam pembelajaran
lainya seperti tujuan, kurikulum,
rendah. Sering ditemukan bahwa,
metode,
guru menguasai materi suatu subjek
sarana
prasarana,
lingkungan, dan evaluasi. Semua itu
dengan
gangguan
baik
tetapi
kelas
tidak
besar,
dapat
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 224 melaksanakan kegiatan pembelajaran
Berkenaan dengan hal itu, maka
dengan baik. Hal itu terjadi karena
dengan
kegiatan tersebut tidak didasarkan
konsep
pada model pembelajaran tertentu
dikembangkanlah
sehingga hasil belajar yang diperoleh
pembelajaran yang disebut dengan
siswa rendah. Timbul pertanyaan
model pembelajaran ARIAS. Model
apakah mungkin dikembangkan suatu
pembelajaran
model pembelajaran yang sederhana,
digunakan oleh para guru sebagai
sistematik, bermakna, dan dapat
dasar
digunakan oleh para guru sebagai
pembelajaran
dengan
baik,
dasar untuk melaksanakan kegiatan
melaksanakan
pembelajaran
yang
pembelajaran dengan baik sehingga
inovatif, dan sebagai suatu alternatif
dapat
dalam usaha meningkatkan motivasi
membantu
meningkatkan
motivasi dan prestasil belajar.
memperhatikan dan
berbagai
teori
belajar
suatu
ARIAS
model
ini
melaksanakan
dapat
kegiatan
dan prestasi belajar siswa.
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan PTK
Menurut Zainal Aqib (2006: 12)
(Penelitian Tindakan Kelas) yakni
nama
kegiatan
untuk
menunjukan isi yang terkandung di
mendapatkan kebenaran dan manfaat
dalamnya. Oleh karena ada tiga kata
praktis
yang membentuk pengertian tersebut,
penelitian
dengan
tindakan
secara
cara
melakukan
kolaboratif
dan
PTK
sebetulnya
maka ada tiga pengertian pula yang
partisipatif. Penelitian tindakan kelas
dapat diterangkan.
adalah bagaimana sekelompok guru
1.
dapat
mengorganisasikan
kondisi
sudah
Penelitian: kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
praktik pembelajaran mereka, dan
metodologi
belajar dari pengalaman mereka
memperoleh data atau informasi
sendiri. Mereka dapat mencoba suatu
yang
gagasan perbaikan dalam praktik
meningkatkan mutu dari suatu
pembelajaran mereka dan melihat
hal yang menarik minat dan
pengaruh
penting bagi penelitian.
nyata
dari
(Rochiati W, 2005: 13).
upaya
itu
tertentu
bermanfaat
untuk
untuk
225 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 2.
Tindakan: sesuatu gerak kegiatan
guru di kelasnya sendiri dengan jalan
yang sengaja dilakukan dengan
merancang,
tujuan
merefleksikan
tertentu,
penelitian
3.
yang
ini
dalam
berbentuk
melaksanakan, tindakan
dan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan
rangkaian siklus kegiatan.
dengan tujuan untuk memperbaiki
Kelas: sekelompok siswa yang
kinerjanya sebagai guru sehingga
dalam
sama
hasil belajar siswa dapat meningkat.
menerima pelajaran yang sama
PTK ini dilakukan dengan kerjasama
dari seorang guru. Batasan yang
antara peneliti dengan guru mata
ditulis untuk pengertian tentang
pelajaran IPS.
waktu
yang
kelas tersebut adalah pengertian lama,
untuk
pengertian
mengumpulkan
yang
terdapat
empat
tindakan
kelas
rangkaian
yaitu
dan
perencanaan, pelaksanaan tindakan,
dipahami secara luas oleh umum
observasi, refleksi yang dilakukan
dengan
guru
tiap siklus. Penelitian tindakan kelas
mengajar”. Kelas bukan wujud
minimal dilakuakan tiga siklus mulai
ruang tetapi sekelompok siswa
dari perencanaan sampai dengan
yang sedang belajar.
refleksi (Zainal Aqib, 2006: 41).
”ruang
Dengan
salah
Penelitian
tempat
menggabungkan
Mengacu pada pengertian diatas
batasan pengertian tiga kata tersebut
pelaksanaan
segera dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini direncanakan lebih dari
penelitian tindakan kelas merupakan
satu siklus. Pada tahap ini peneliti
suatu pencermatan terhadap kegiatan
menggunakan sepiral dari Kemmis
yang
dan Taggart (1998) dalam Rohiwati
sengaja
dimunculkan,
dan
terjadi di sebuah kelas. Di dalam
Wiriatmadja
bidang
berikut.
pendidikan penelitian ini
tindakan
(2006:
dapat dilakukan pada skala makro
1.
Siklus I
ataupun mikro (Zainal Aqib, 2006:
a.
Perencanaan
13).
Merumuskan Jadi penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh
sementara
dalam
dalam
66)
sebagai
spesifikasi meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 226 dengan
menerapkan
pembelajaran rancangan
ARIAS,
model menyusun
pelaksanaan
berdasarkan
model
test dan memberikan post-test untuk perstasi
belajar
siswa
setelah
tindakan
menggunakan model pembelajaran
pembelajaran
ARIAS. Pada siklus I pembelajaran
ARIAS yang mencakup pembahasan
dipadukan
materi, dan menetukan skor awal
gambar, power poin, dan diskusi.
berdasarkan pre-test pada kajian yang
c.
diamati,
membuat
dengan
menggunakan
Observasi
instrumen
Pelaksanaan tindakan dengan
Rencana
menggunakan lembar obsevasi yang
(RPP)
telah dibuat. Pengamatan dilakukan
model
untuk merekam semua kemampuan
pembelajaran ARIAS, membuat soal
dan aktivitas belajar siswa ketika
tes untuk mengetahui pemahaman,
proses pembelajaran berlangsung.
penguasaan siswa pada materi serta
Setiap siswa yang menunjukkan
mengethui hasil belajar siswa, dan
kemampuan sesuai dengan kreteria
membuat lembar observasi untuk
akan dicatat pada lembar observasi.
merekam
d.
penelitian,
membuat
Pelaksanaan
Pembelajaran
dengan
menerapkan
aktifitas
siswa
selama
Refleksi
kegiatan pembelajaran. b.
Pada tahap ini, data yang telh
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan
terkumpul selanjutnya akan dianalisis tindakan
sebagai bahan untuk refleksi. Dari
skenario
data yang telah diperoleh tersebut,
pembelajaran yang mengacu kepada
maka dapat diketahui apakah kegiatan
RPP
yang
berdasarkan
pada
yang telah dibuat. Dalam
telah
dilakukan
dapat
pelaksanaan, peneliti dibantu oleh
meningkatkan prestasi belajar dan
guru. Dalam pelaksanaan tindakan ini
motivasi siswa atau tidak. Bahan
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap
refleksi
awal, tahap inti dan tahap
bahan acuan merencanakan tindakan
akhir.
akan digunakan sebagai
Dalam pelaksanaan ini siswa juga
yang
mengisi angket motivasi sebelum dan
berikutnya.
sesudah
model
2.
Siklus II
pembelajaran ARIAS. Melakukan pre-
a.
Perencanaan.
menggunakan
lebih
efektif
pada
siklus
227 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 Refleksi dan Evaluasi dalam
obervasi
terhadap
siklus I berguna sebagai acuan
tindakan
dengan
pembuatan perencanaan dalam siklus
lembar obsevasi yang telah dibuat.
II. Perencanaan dalam siklus II yaitu:
Pengamatan
menyusun rancangan pelaksanaan
merekam semua kemampuan dan
tindakan
aktivitas belajar siswa ketika proses
berdasarkan
model
menggunakan
dilakukan
pembelajaran ARIAS yang mencakup
pembelajaran
pembahasan instrumen
pelaksanaan
untuk
berlangsung.
yang
Setiap
materi,
membuat
siswa
menunjukkan
penelitian,
membuat
kemampuan sesuai dengan kriteria
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
akan dicatat pada lembar observasi.
(RPP) dengan menerapkan model
d.
Refleksi
pembelajaran ARIAS, membuat soal
Melalui refleksi pada siklus II
tes untuk mengetahui pemahaman,
dapat dilihat apakah ada peningkatan
penguasaan siswa pada materi serta
motivasi dan hasil belajar siswa atau
mengetahui
siswa,
tidak dengan membandingkan hasil
memuat angket untuk mengtahui
refleksi siklus I. Selanjutnya demi
motivasi siswa, dan membuat lembar
kesempurnaan hasil yang diperoleh
observasi untuk merekam aktifitas
maka dilanjutkan dengan pelaksanaan
siswa selama kegiatan pembelajaran.
siklus III.
b.
3.
Siklus III
a.
Perencanaan
hasil
belajar
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pada siklus ini
intinya sama dengan siklus I dengan
Refleksi dan Evaluasi dalam
subyek penelitian yang sama seperti
siklus II berguna sebagai acuan
pada siklus I, tetapi ada sedikit
pembuatan perencanaan dalam siklus
perbedaan
III. Perencanaan dalam siklus III
yaitu
penelitian
menggunakan video, power poin, dan
yaitu:
bermain peran.
pelaksanaan tindakan berdasarkan
c.
model pembelajaran ARIAS yang
Observasi Kegiatan observasi pada siklus
mencakup
menyusun
pembahasan
II sama dengan observasi pada siklus
membuat
instrumen
I.
membuat
Rencana
Pada
tahap
ini
dilaksanakan
rancangan
materi, penelitian,
Pelaksanaan
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 228 Pembelajaran menerapkan
(RPP) model
dengan
pembelajaran
ketika
proses
berlangsung.
pembelajaran
Setiap
siswa
ARIAS, membuat soal tes untuk
menunjukkan
mengetahui pemahaman, penguasaan
dengan kreteria akan dicatat pada
siswa pada materi serta mengetahui
lembar observasi.
hasil belajar siswa, membuat angket
d.
untuk
mengtahui
motivasi,
kemampuan
yang sesuai
Refleksi
dan
Refleksi
pada
siklus
III
membuat lembar observasi untuk
digunakan untuk membandingkan
merekam
hasil
aktifitas
siswa
selama
siklus
I
dan
II
melalui
kegiatan pembelajaran.
perbandingan tersebut dapat dilihat
b.
apakah ada peningkatan prestasi
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pada siklus ini
intinya sama dengan siklus I dan II.
belajar dan keaktifan siswa atau tidak. Desain
Penelitian
Tindakan
dengan subyek penelitian yang sama
Kelas model sepiral dari Kemmis dan
seperti pada siklus I dan II, tetapi ada
Taggart (1998) dalam Rochiawati
sedikit
Wiriaatmadja (2006: 66) dapat dilihat
perbedaan
yaitu
peneliti
menggunakan power poin, Problem Based
Instuction
(PBI),
pada gambar ini:
dan
0
4
mendatangkan pembicara. c.
1
3
2
Observasi 8
Kegiatan observasi pada siklus
5
7 6
III sama dengan observasi pada siklus 12
I dan II. Pada tahap ini dilaksanakan obervasi
terhadap
tindakan
dengan
10
pelaksanaan menggunakan
9
11
Gambar
1.
Proses
Penelitian
lembar obsevasi yang telah dibuat.
Tindakan Model Spiral oleh Kemmis
Pengamatan
dan Mc Taggart Dikutip oleh Rochiati
dilakukan
untuk
merekam semua kemampuan dan aktivitas belajar siswa kelas VIII A
Wiriaatmadja (2006: 66)
229 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dalam
diri (Assurance). Hal ini dilakukan
upaya meningkatkan motivasi dan
dengan cara menghadirkan seseorang
prestasi
dengan
yang terkenal dalam suatu bidang
menggunakan model pembelajaran
sebagai pembicara, memperlihatkan
ARIAS pada siswa. Selain itu juga
video atau potret gambar seseorang
untuk
dan
yang telah berhasil dan merupakan
hambatan apa saja yang muncul
sosok orang yang sangat berpengaruh
ketika
model
besar. Dalam kegiatan pembelajaran
pembelajaran ARIAS dalam proses
guru perlu memperhatikan unsur
pembelajaran.
relevansi
belajar
IPS
mengetahui
kendala
diterapakan
Data yang diperoleh dalam
(relevane).
pelaksanaan
pembelajaran
Dalam guru
penelitian ini adalah didasarkan dari
menjelaskan materi dan hubungan
observasi
yang
materi itu dalam kehidupan siswa
siklus.
baik berupa pengalaman sekarang
secara
dilaksanakan
langsung
sebanyak
3
Selain data observasi juga diperoleh
atau yang telah dimiliki.
data
dan
kegiatan belajar berlangsung minat
wawancara. Berikut ini adalah hasil
(interest) harus dibangkitkan dan
analisis penting dari penelitian yang
dipelihara. Oleh karena itu guru harus
dilakukan selama
meperhatikan berbagai bentuk dan
dari
proses
hasil
tes
siswa
berlangsungnya
pembelajaran
mengunakan
model
dengan
memfokuskan pada minat dalam
pembelajaran
kegiatan belajar beberapa cara yang
ARIAS.
digunakan
1.
minat
Pelasanaan Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS Pelaksanaan pembelajaran IPS
dengan
Selama
menggunakan
model
untuk siswa
menggunakan
menumbuhkan yaitu
dengan
cerita,
analog,
menampilkan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
pembelajaran ARIAS diawali dengan
Komponen ke empat adalah
guru membantu siswa menyadari
(assessment), yaitu Guru melakukan
kekuatan
serta
evaluasi terhadap siswa. Evaluasi
menanamkan pada siswa rasa percaya
merupakan alat untuk mengetahui apa
dan
kelemahan
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 230 yang diajarkan sudah dipahami oleh
model diskusi. Siswa merasa tertarik
siswa, untuk memonitoring kemajuan
dengan proses pembelajaran karena
siswa
maupun
tidak membosankan dan siswa merasa
kelompok, untuk merekam apa yang
lebih aktif karena siswa dilibatkan
telah dicapai. Komponen yang terahir
dalam pembelajaran
sebagai
dalam
individu
pembelajaran
ARIAS
Pada
siklus
II
(satisfaction) yaitu guru membuat
pembelajaran
siswa merasa bangga, puas atas hasil
dengan media video, media power
yang dicapai. Cara yang dilakukan
poin,
untuk menanamkan rasa bangga,
(bermain
Guru
penguatan,
digunakan melajutkan materi dari
penghargaan yang pantas baik secara
siklus II yaitu mengenai penyebaran
verbal atau nonverbal kepada siswa
berita proklamasi dan sikap rakyat di
yang
memberikan
dan
ARIAS
model
model peran).
dipadukan
Role Materi
Playing yang
telah
menampilkan
berbagai daerah. Pada siklus ke II ini
keberhasilannya.
Memberikan
pembelajaran berjalan dengan lancar,
perhatian yang besar kepada siswa
siswa mulai bisa meyesuaikan dengan
sehingga mereka merasa di kenal dan
penerapan model ini, siswa tertarik,
dihargai.
berminat, dan mulai aktif dalam
Penerapan model pembelajaran
pembelajaran
dengan
model
ARIAS pada siklus I dipadukan
pembelajaran
ARIAS.
Dalam
dengan media gambar, media power
pembelajaran masih juga terdapat
poin, dan model diskusi dengan
beberapa siswa yang belum begitu
materi perumusan dan pernyataan
aktif berpartisipasi dan masih malu-
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
malu. Siswa juga belum begitu
Pada siklus I beberapa siswa masih
berpikir kritis dan masih terpacu pada
mengalami
buku pedoman.
kebingungan
dalam
melaksanakan model pembelajaran ARIAS.
Implementasi
model
Model
pembelajaran
ARIAS
pada siklus III dipadukan dengan
pembelajaran
ARIAS
yang
mendatangkan
pembicara,
media
dikolaborasikan
dengan
media
power poin, dan model Problem
gambar, media power poin, dan
Based Instuction (PBI). Pada siklus
231 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 III
materi
yang
digunakan
2.
pembentukan pemerintahan Republik Indonesia
dan
kelengkapannya.
lembaga-lembaga Pada
siklus
III
proses pembelajaran berjalan dengan lancar,
siswa
memahami
sudah
model
benar-benar pembelajaran
dengan model ARIAS. Partisipasi, minat, ketertarikan, dan kemandirian siswa sudah terlihat dalam siklus III. Semua hal itu dapat terwujud karena model pembelajaran ARIAS dengan dipadukan dengan model Problem Based Instuction (PBI), dan karena dalam
pembalajaran
ini
ada
pembicara sebagai guru teladan dan
Pelaksanaan Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian
tindakan
kelas
yang
dilakukan
sebanyak 3 siklus. Diperoleh data dari hasil wawancara dan angket bahwa penerapan
model
ARIAS
sangat
bermanfaat bagi siswa. Selain dari data wawancara diatas, juga motivasi siswa
semakin
meningkat
dapat
dilihat dari angket yang mereka isi selama
berlangsungnya
model
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut.
favorit.
Tabel 1. Motivasi Belajar Siswa Siklus
I II III
Jenis Angket
Pre Test Post Test Pre Test Post Test Pre Test Post Test
Rerata Motivasi % 70.85 71.85 72.29 74.91 73.31 77.28
SS %
S %
18.59 18.40 19.53 23.60 20.63 25.21
33.59 40.30 35.85 42.59 34.95 44.35
TS % 17.71 12.60 16.21 8.33 18.20 7.52
STS % 0.96 0.55 0.70 0.39 0.53 0.20
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 232
80.00%
post test, siklus III, post test, siklus I, post test, siklus II, 77.28% 74.60% 71.85% pre Test, siklus III, pre Test, siklus I, pre Test, siklus II, 73.31% 72.29% 70.85%
60.00% peningkatan, sikluspeningkatan, sikluspeningkatan, siklus III, 3.97% II, 2.62% I, 1.00%
40.00% 20.00%
peningkatan
post test pre Test
0.00% siklus I
siklus II pre Test
siklus III post test
peningkatan
Gambar 2 Grafik Motivasi Belajar Siswa
Dari grafik motivasi belajar
I motivasi siswa sebelum tindakan
Pelaksanaan Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Penerapan model pembelajaran
sebesar 70.85% dan setelah tindakan
ARIAS bertujuan untuk meningkatkan
motivasi siswa sebesar 71.85% maka
prestasi
mengalami peningkatan sebesar 1%,
Mengetahui
siklus II motivasi
siswa sebelum
belajar sejarah siswa, maka dilakukan
tindakan sebesar 72.29% dan setelah
tes di setiap siklus. Pada setiap siklus
tindakan motivasi siswa sebesar 74.60
dilakukan 2 kali tes yaitu pre test
maka mengalami peningkatan 2.62%,
untuk
siklus III motivasi siswa sebelum
pemahaman awal siswa dan post test
tindakan 73.31% dan setelah tindakan
untuk
motivasi siswa sebesar 77.28% maka
prestasi siswa setelah tindakan, dan
mengalami peningkatan 3.97%.
setiap siklus dilaksanakan dalam 2
siswa dapat dilihat bahwa tiap siklus mengalami kenaikan. Apabila dilihat masing-masing siklus hasilnya siklus
3.
kali
belajar
IPS
siswa.
peningkatan
prestasi
mengetahui
mengetahui
pertemuan.
tingkat
peningkatan
Penelitian
ini
dilakukan sebanyak 3 siklus sehingga
233 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 dilakukan
3
kali.
Rata-rata
Tabel 2. Rata-rata Prestasi Belajar
peningkatan prestasi belajar siswa
Siswa
pada siklus I, siklus II, dan siklus III
Siklus
Pre
Post
Test
Test
Siklus I
6.21
7.58
1.37
Siklus II
6.41
7.95
1.54
Siklus III
6.67
8.31
1.64
dapat dilihat dari tabel berikut ini.
10 8 6
Peningkatan
post test, siklus III, post test, siklus I,post test, siklus II, 8.31 7.95 7.58 pre Test, siklus I, pre Test, siklus II, 6.67 peningkatan, siklus peningkatan, siklus 6.21 peningkatan,6.41 siklus III, 1.64 II, 1.54 I, 1.37 peningkatan
4
post test
2
pre Test
0 siklus I
siklus II pre Test
siklus III post test
peningkatan
Gambar 3 Grafik Rata-rata Prestasi belajar Siswa Dari
grafik
hasil
rata-rata
Rata-rata prestasi siswa siklus III pre
prestasi belajar siswa tiap siklus
tindakan yaitu 6.67 dan pada saat post
mengalami
tindakan yaitu 8.31 atau mengalami
peningkatan
dapat
disimpulkan bahwa rata-rata prestasi
peningkatan sebesar 1.64.
siswa pada siklus I pre tindakan yaitu
Tabel 3. Daya Serap Siswa
6.21 dan pada saat post tindakan yaitu
Siklus
Pre Test
7.58 atau mengalami peningkatan
Siklus I Siklus II Siklus III
17%
Post Test 42%
21%
62%
41%
29%
78%
49%
sebesar 1.37. Rata-rata prestasi siswa pada siklus II pre tindakan yaitu 6.41 dan pada saat post tindakan 7.95 atau mengalami peningkatan sebesar 1.54.
Peningkatan 25%
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 234
Gambar 6 Grafik Daya Serap Siswa Dari grafik daya serap siswa
sebesar 21% dan pada saat post
tiap siklus mengalami peningkatan
tindakan
62%
atau
dapat disimpulkan Daya serap pre
peningkatan sebesar 41%. Pada siklus
tindakan siklus I yaitu sebesar 17%
III, daya serap pre tindakan sebesar
dan pada saat post tindakan 42% atau
29% dan pada saat post tindakan
mengalami peningkatan 25%. Pada
senbesar
siklus II, daya serap pre tindakan
peningkatan 49%
78%
mengalami
mengalami
D. SIMPULAN DAN SARAN dengan
Simpulan
dan
cara
menghadirkan
Berdasarkan hasil penelitian
seseorang yang terkenal dalam
pembahasan,
suatu bidang sebagai pembicara,
dapat
ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
memperlihatkan video tape atau
1.
Pelaksanaan pembelajaran IPS
potret gambar seseorang yang
dengan
telah berhasil dan merupakan
menggunakan
pembelajaran
ARIAS
model diawali
sosok
orang
yang
dengan guru membantu sisawa
berpengaruh
menyadari
dan
kegiatan pembelajaran guru perlu
kelemahan serta menanamkan
memperhatikan unsur relevansi
pada siswa rasa percaya diri
(relevane). Dalam pelaksanaan
(Assurance). Hal ini dilakukan
pembelajaran guru menjelaskan
kekuatan
besar.
sangat Dalam
235 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 materi dan hubungan materi itu
yang
dalam kehidupan siswa baik
menanamkan rasa bangga. Guru
berupa
memberikan
pengalaman
sekarang
dilakukan
untuk
penguatan,
atau yang telah dimiliki. Selama
penghargaan yang pantas baik
kegiatan
secara verbal atau nonverbal
belajar
minat
berlangsung
(interest)
dibangkitkan
kepada
yang
telah
keberhasilannya.
Oleh karena itu guru harus
Memberikan
perhatian
meperhatikan berbagai bentuk
besar kepada siswa sehingga
dan memfokuskan pada minat
mereka merasa di kenal dan
dalam kegiatan belajar beberapa
dihargai.
yang
dipelihara.
siswa
menampilkan
cara
dan
harus
digunakan
untuk
2.
yang
Penerapan model pembelajaran
menumbuhkan minat siswa yaitu
ARIAS mampu meningkatakn
dengan
motivasi siswa dalam mengikuti
menggunakan
cerita,
analog, menampilkan sesuatu
pembelajaran.
yang berbeda dari biasanya.
motivasi
Komponen ke empat adalah
tindakan 70.85% dan setelah
(assessment),
tindakan
melakukan
yaitu evaluasi
Guru
pada
Pada saat
meningkat
siklus
I
sebelum
menjadi
terhadap
71.85%, peningkatan motivasi
siswa. Evaluasi merupakan alat
siklus I sebesar 1%. Pada siklus
untuk
II
mengetahui apa
yang
motivasi
siswa
sebelum
diajarkan sudah dipahami oleh
tindakan 72.29% dan setelah
siswa,
tindakan
untuk
memonitoring
meningkat
kemajuan siswa sebagai individu
74.91%
maupun
untuk
motivasi siswa sebesar 2.26%.
merekam apa yang telah dicapai.
Pada siklus III motivasi siswa
Komponen yang terakhir dalam
sebelum tindakan 73.31% dan
pembelajaran
setelah
kelompok,
(satisfaction)
ARIAS yaitu
guru
membuat siswa merasa bangga, puas atas hasil yang dicapai. Cara
jadi
menjadi
tindakan
peningkatan
meningkat
menjadi 77.28% jadi peningkatan motivasi siswa sebesar 3.97%.
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 236 3.
Penerapan model pembelajaran
aktif. Banyak dari siswa yang
ARIAS mampu meningkatakn
masih
prestasi belajar siswa dalam
memaparkan jawaban di depan
mengikuti pembelajaran. Pada
kelas. Siswa harus mendapat
siklus I rata-rata prestasi siswa
dorongan untuk lebih berfikir
pre test sebesar 6.21 dan pada
kritis.
saat post test sebesar 7.58,
4.
5.
malu-malu
dalam
Penerapan model pembelajaran
mengalami peningkatan 1.37.
ARIAS dalam pembelajaran IPS
Pada siklus II rata-rata prestasi
mempunyai
siswa pre test sebesar 6.41 dan
dapat meningkatkan rasa percaya
pada saat post test sebesar 7.95,
diri siswa sehingga siswa dapat
mengalami peningkatan 1.54. III
lebih aktif dalam pembelajaran,
rata-rata prestasi siswa pre test
siswa dapat mengerti manfaat
sebesar 6.67 dan pada saat post
pembelajaran sejarah dan dapat
test sebesar 8.31, mengalami
menerapkanya dalam kehidupan
peningkatan 1.64.
sehari-hari. Selain itu
dengan
Kendala-kendala yang dihadapi
model
ARIAS
peneliti
pelaksanakan
siswa dapat berpikir kritis dan
penelitian model pembelajaran
menumbuhkan rasa ingin tahu
ARIAS adalah untuk penelitian
yang tinggi ini membuat siswa
pada hari kamis pembelajaran
belajar lebih mandiri dan tidak
sejarah
tergantung oleh guru. Siswa juga
dalam
dilakukan
pada
jam
kelebihan,
pembelajaran
terakhir jadi para siswa tidak
dapat
fokus
mandiri dalam pembelajaran jadi
lagi
pembelajaran.
dalam
mengikuti
Apalagi
berpartisipasi
yaitu
secara
dalam
dapat melatih mental siswa agar
mengerjakan soal pre test siswa
tidak malu-malu tampil di depan
kurang maksimal karena banyak
kelas. Guru dapat menumbuhkan
siswa yang ingin cepat-cepat
stimulus dan respon yang kuat
pulang. Kelas yang homogen
dan
membuat siswa ada yang aktif
senang
dan ada juga siswa yang kurang
memberikan
menumbuhkan bagi
perasaan
siswa penguatan
dengan pada
237 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 waktu
pembelajaran.
Dengan
lebih semangat, dan lebih aktif
ARIAS
sehingga meningkatkan motivsi
pembelajaran pembelajaran
lebih
menarik,
dan prestasi belajar sejarah
menyenangkan, siaswa menjadi Saran Setelah
terbukti
bahwa
mengembangkan
model
penggunaan model ARIAS ini sebagai
pembelajaran yang belum pernah
model
dipergunakan.
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi
2.
Bagi Guru
belajar siswa pada mata pelajaran
a.
Sebaiknya
model
pembelajan
sejarah, maka dapat saya kemukakan
ARIAS dapat diterapkan oleh
saran sebagai berikut.
guru sejarah maupun guru-guru
1.
Bagi Sekolah
bidang
a.
Agar proses pembelajaran lebih
alternatif meningkatkan motivasi
efektif, sebaiknya pihak sekolah
dan prestasi belajar siswa.
lebih meningkatkan ketersediaan sarana
b.
c.
dan
prasarana
b.
studi
Penggunaan
lain
model
sebagai
ARIAS
yang
sebaiknya guru memperhatikan
mendukung proses pembelajaran
media yang digunakan agar siswa
sejarah di dalam ruang kelas.
dapat
Pihak
pelajarannya, selain itu guru
sekolah
diharapkan
tertarik
memberikan perhatian pada mata
harus
pelajaran sejarah dan mendorong
mempadukan komponen yang
guru untuk lebih kreatif dalam
ada dalam pembelajaran ARIAS
proses pembelajaran.
agar tujuan dalam pembelajaran
Pihak
sekolah
sebaiknya
memberikan apresiasi terhadap
lebih
kreatif
dengan
dalam
dapat tercapai dengan baik. c.
Penerapan model pembelajaran
guru yang berprestasi dan yang
ARIAS
mampu meningkatkan kualitas
mengunakan
pembelajaran
serta
menggunakan gambar, video,
memberikan apresiasi terhadap
power poin, dan mendatangkan
guru
seseorang yang berpengaruh bagi
di
yang
kelas
mampu
sebaiknya media
guru seperti
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 238 siswa agar siswa lebih tertarik
Agar proses pembelajaran lebih
dengan pembelajaran sejarah.
efektif siswa harus lebih fokus
Model
ARIAS
dan lebih aktif dalam proses
dapat dipadukan dengan model
pembelajaran. Selain itu siswa
pembelajaran lain seperti diskusi,
harus lebih menghormati guru
bermain peran, dan Problem
dalam
Based
sejarah berlangsung.
pembelajaran
Instructional
Perpaduan
(PBI).
Agar
pembelajaran
dapat
mencapai hasil yang maksimal, sebaiknya
guru
membuat
DAFTAR RUJUKAN Achjar Chilil. 2008. Pembelajaran Berbasis Fitrah. Jakarta: Balai Pustaka. Anas
perencanaan yang lebih matang.
Sudijono. 1996. Pengatar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Perss.
pembelajan ARIAS sesuai dengan
Bambang Warsito M.pd. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
waktu yang ditetapkan dan guru
Chabib
Guru juga harus memperjelas langkah-langkah
juga
lebih
model
memantau
dan
membimbing
jalannya
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajan ARIAS. 3.
Bagi Siswa
a.
Sebaiknya
siswa
betul-betul
mempersiapkan dan memahami materi sebelum menggunakan model pembelajan ARIAS b.
pembelajaran
ini digunakan agar
pembelajaran lebih berfariasi. d.
proses
Model dapat apabila
pembelajaran berjalan
dengan
siswa
ARIAS baik dapat
mengikutinya dengan maksimal.
Thoho. 2003. Teknik Evaluaasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo persada.
Dadang Sulaiman. 1998. Teknologi atau Metodologi Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Djamaah Sopah. 2001. Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Elida Prayitno. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kuntowijoyo. 2005. Pengaantar Ilmu sejarah. Yogyakarta: Bentang budaya.
239 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 2, Desember 2016, 222 – 240 Martinis Yamin. 2009. Teknik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Pers.
________. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Milles, Matthew B. And A. Michael Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif: Buku tentang Metode Baru. a. B. Tjejep Rohidi. Jakarta: UI-Pess
Setiadi, Elly M., Kama A. Hakam, Ridwan Effendi. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Moh Ali. R. 1986. Pengantar Ilmu sejarh Indonesia. Jakarta: Bahrutara.
Sidi
Moh Uzer Usman. 1991. Menjadi Guru Profesonal. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhamad Nurdin. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesonal. Jakarta: AR-Ruzz Media. Nana Syaodi Sukmadinata. 2005. Model penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2004. Pesan-Pesan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Bandung Algansindo.
________ 2004. Memahami Sejarah. Yogyakarta: FIS UNY Press.
Gazalba. Sejarah Jakarta: Aksara.
1966. Pengantar Sebagai Ilmu. Bhratara Karya
Slamento. 2003. Belajar dan faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Reneka cipta. __________. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. __________ dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar Hamalik. 1992. Pesikologi Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sutrisno Hadi. 2004. Analisis Regresi. Yokyakarta: Andi Offset.
Pasaribu dan Simanjutak. 1989. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
__________. 1994. Metodologi Research Untuk Penulisan peper, sekripsi, Thesis dan Desertasi jili III. Yogyakarta: Andi Offse
Rochiati wiriaatmadja. 2006. Model Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja rosdakarya. Sardiman. AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Suwarno. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru. Wina
Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Setandar Proses Pendidikan.
Eka Nofri Ari Yanto: Implementasi Model Pembelajaran… | 240 Jakarta: Kencana Media Group. Winke.
Prenada
W.S. 1983. Pesikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar Mengajar. Jakrta: Rajawali.
Zaenal
Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YramaWidya.