Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Sri Haryati*, Miharty*, Rizki Pratiwi** *Dosen Pendidikan Kimia, ** Mahasiswa Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Riau e-mail:
[email protected]. Hp. +6281365452304 ABSTRAK. Penelitian dengan penerapan media animasi telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi di kelas XI IPA SMAN 12 Pekanbaru. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest. Waktu pengambilan data yaitu pada bulan November 2012. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi penerapan media animasi beserta model pembelajaran kooperatif tipe STAD sedangkan kelas kontrol hanya diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan thit > ttab yaitu 11,32 > 1,67. Hipotesis yang berbunyi ―penerapan media animasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Laju Reaksi di kelas XI IP SM N 12 Pekanbaru‖ diterima. Besar peningkatan prestasi belajar dilihat dari skor gain ternormalisasi (N-gain) sebesar 0,68 yang termasuk kategori sedang untuk kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol sebesar 0,45. Peningkatan motivasi belajar terlihat dari perubahan angket sebelum dan sesudah perlakuan. Untuk peningkatan motivasi belajar terlihat dari hasil analisis inferensial menggunakan uji tanda (sign test menghasilkan Z sebesar 3,83 dengan P = , 64 dan α = , 5 P<α . Ini berarti hipotesis yang berbunyi ―penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan Laju Reaksi di kelas XI IP SM N 12 Pekanbaru‖ diterima. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi di kelas XI IPA SMA Negeri 12 Pekanbaru. Kata Kunci: Media Animasi, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar
Pendahuluan Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003). Motivasi dalam suatu proses pembelajaran sangat diperlukan. Motivasi siswa dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Pembelajaran akan berhasil bila siswa memiliki motivasi dalam belajar sehingga dapat menunjang prestasi belajarnya. Proses pembelajaran khususnya kimia lebih efektif dan bermakna apabila siswa
berpartisipasi aktif, dengan cara tidak menunjukkan sikap pasif di dalam kelas maupun di luar kelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA di SMAN 12 Pekanbaru, didapatkan bahwa nilai rata – rata siswa pada pokok bahasan laju reaksi pada tahun pelajaran 2011/2012 yaitu 58,20. Nilai rata-rata tersebut belum mencapai standar Ketuntasan Klasikal Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 71. Rendahnya nilai siswa ini disebabkan karena dalam mengajar terutama pada pokok bahasan laju reaksi, guru hanya menggunakan metode ceramah, diskusi, pemberian tugas tanpa memadukan dengan media sehingga membuat siswa merasa bosan, kurang Semirata 2013 FMIPA Unila |363
Sri Haryati dkk: Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru
termotivasi dan sukar dipahami. Hal inilah yang menyebabkan motivasi belajar siswa menurun sehingga berdampak pada prestasi belajarnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus berusaha untuk mengatasinya dengan mengkondisikan proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan menggunakan media yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu upaya guru agar siswa terlibat aktif dalam belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif . Pengalaman tim peneliti yang telah menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran ( Haryati, dkk. 2007; Haryati dan yasmi, 2009; Haryati, dkk. 2011) menunjukkan bahwa Model kooperatif dapat mengaktifkan siswa dan berdampak terhadap peningkatan prestasi belajar. Siswa harus saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dan diberi penghargaan kelompok. Menurut Lie, 2007 kesuksesan yang diraih anggota merupakan kesuksesan kelompok. Dalam penelitian ini dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions), namun tidak dijadikan variabel dalam penelitian. Untuk membuat kondisi pembelajaran lebih menarik dan materi yang disamapaikan guru mudah dipahami siswa perlu adanya media pembelajaran. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran merupakan suatu perantara yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran (Sardiman, 2004 ; Arsyad 2002). Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek yang
364|Semirata 2013 FMIPA Unila
benar. Salah satu media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media animasi. Animasi menjadi pilihan untuk menunjang proses belajar yang menyenangkan dan menarik bagi siswa dan juga memperkuat motivasi, dan juga untuk menanamkan pemahaman pada siswa tentang materi yang diajarkan. Menurut Sanjaya (2010) motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain, motivasi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai usaha dan aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Untuk mengetahui bahwa seseorang telah mengalami proses belajar dan telah mengalami perubahan-perubahan baik perubahan dalam memiliki pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap maka dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Prestasi belajar dapat menunjukkan tingkat keberhasilan seseorang setelah melakukan proses belajar dalam melakukan perubahan dan perkembangannya. Prestasi belajar dapat dilihat dari nilai siswa setelah mengikuti tes materi pelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2006) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam bentuk angka – angka setelah diberikan tes setiap akhir pertemuan, pertengahan semester, maupun akhir semester. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai oleh seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau memperoleh sesuatu. Melalui media animasi diharapkan siswa termotivasi sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat, maka dalam makalah ini disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pemanfaatan media animasi dalam pembelajaran kimia untuk
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI SMAN 12 Pekanbaru Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa belajar siswa melalui penerapan media animasi pada pokok bahasan laju reaksi di kelas XI IPA SMAN 12 Pekanbaru. Apabila terjadi peningkatan, untuk mengetahui kategori peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan media animasi dalam pembelajaran kimia Metode Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan adalah penelitian eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes- postes dapat dilihat pada Tabel 1. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil 2012/2013. Sampel penelitian adalah siswa kelas kelas XI IPA 2 dan XI IPA 1 SMA Negeri 12 Pekanbaru Data yang diperoleh berupa tes hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Data dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas. Setelah data normal dan homogen dilanjutkan uji hipotesis dan menghitung N-gain. Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Eksperimen Kontrol
Pretest T0 T0
Perlakuan X
Posttest T1 T1
-
Keterangan : X : Perlakuan terhadap eksperimen dengan penerapan animasi
kelas media
T0 : Nilai tes mengenai materi Laju reaksi sebelum perlakuan T1 : Nilai tes mengenai materi laju reaksi setelah perlakuan Untuk melihat perubahan motivasi belajar siswa digunakan angket yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji tanda untuk mengetahui perubahan motivasi belajar siswa setelah perlakuan dengan penerapan media animasi dalam pembelajaran. Perhitungan data angket yang diperoleh menggunakan rumus Z: (O 0,5) 1 N 2 (Sugiono, 2011) Z N 4 Z = angka baku dalam distribusi normal P = angka baku Z yang diperoleh dari distribusi normal O = jumlah sampel bertanda positif (+) N = jumlah pasangan sampel bertanda positif (+) dan negatif (-) Catatan : jika O lebih kecil dari harga N/2 digunakan O + 0,5 jika O lebih besar dari harga N/2 digunakan O – 0,5 Hasil dan Pembahasan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Analisis Data Keseluruhan eksperimen Normalitas* Normal (Sig : 0,1839)
Uji -t
kontrol N-
Gain 0,68
Normalitas* Normal
(
N-
Homogenitas**
thit
ttabel
Homogen (sig:
11,32
1,67
Hipotesis
Gain 0,45
Sig : 0,2145)
diterima
0,754)
Keterangan : *=Uji kolmogorov-smirnov (normal, sig > 0,05) **=Uji Fisher (homogen, sig > 0,05)
Semirata 2013 FMIPA Unila |365
Sri Haryati dkk: Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru
Tabel 3. Hasil analisis data motivasi belajar siswa kelompok eksperimen N 33
O 28
½N 16,5
Z 3,83
P 0,000064
α 0,05
Pada Tabel 2. dapat dilihat berdasarkan uji kolmogorov-smirnov data kelompok eksperimen dan kontrol adalah normal secara signifikan. Uji homogenitas menunjukkan kedua kelompok adalah homogen. Hasil N-gain menunjukkan kelas eksperimen lebih baik daripada kontrol. Hasil uji hipotesis bahwa perbedaan ratarata selisih pretes-postes kedua kelompok berbeda secara signifikan sehingga hipotesis yang diajukan dengan bunyi ‖Penerapan media animasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Laju Reaksi‖ diterima. Untuk melihat peningkatan motivasi siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan media animasi dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan uji tanda dari data angket yang diperoleh ternyata nilai P < α sehingga hipotesis nol ditolak, artinya hipotesis yang diajukan diterima dengan bunyi ―Penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SM N 12 Pekanbaru‖ Pembahasan Penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Menggunakan media animasi dalam menyampaikan materi pelajaran lebih membuat siswa termotivasi. Dengan motivasi yang tinggi siswa akan konsentrasi dan lebih mudah memahami materi pelajaran sesuai dengan Dimyati dan Mudjiono, 2006, bahwa motivasi perlu dihidupkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Salah satu unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah kondisi lingkungan siswa. Guru berpeluang untuk meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, salah satu usaha yang dapat dilakukan dengan 366|Semirata 2013 FMIPA Unila
menerapkan media animasi pada saat menjelaskan pelajaran. Kesalahpahaman karena verbalisme dapat dihindarkan dengan bantuan media (Sardiman, 2002 ; Nasution, 2008). Dalam penelitian ini ketika guru menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu luas permukaan bahwa semakin kecil ukuran partikel semakin besar luas permukaan bidang sentuh makin cepat zat bereaksi atau laju rekasi bertambah, maka melalui media kesalahpahaman dalam verbalisme dapat diperkecil bahkan dihilangkan. Model pembelajaran kooperatif yang diterapkan pada kedua kelompok juga berdampak terhadap prestasi belajar siswa. Namun karena yang menjadi variabel bebas adalah penerapan media animasi maka pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan tidak menjadi varibel dalam penelitian ini. Penyajian materi dalam bentuk slide dengan animasi, gambar, dan variasi warna yang menarik mengarahkan perhatian siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk memahami materi-materi yang disajikan dan bertahan lama dalam ingatan siswa. Siswa dapat melihat langsung ilustrasi abstrak dan penyajian materi pun dapat dilakukan secara berulang-ulang dengan bentuk dan isi yang sama. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2008) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Prestasi belajar siswa dengan penerapan media animasi lebih tinggi dibanding tanpa media animasi dapat dilihat pada Tabel 1. N-gain kelompok eksperimen 0,68 lebih besar dari kelompok kontrol 0,45. Rumus yang digunakan menghitung N-gain (Meltzer, 2002). Motivasi belajar siswa meningkat setelah diterapkan media animasi selama pembelajaran seperti dapat dilihat pada
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Tabel 3. nilai p < α . Siswa menjadi termotivasi belajar karena materi yang dipelajari lebih mudah dipahami, animasi yang disajikan dalam presentasi lebih menarik. Hasil angket yang diisi siswa sebelum dan setelah perlakuan menunjukkan terjadinya peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini juga terlihat selama pelaksanaan pembelajaran siswa kelompok eksperimen lebih antusias dan aktif. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memicu keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa memahami materimateri laju reaksi yang diberikan oleh guru karena dimodelkan dengan media animasi, pembelajaran menjadi menantang dan memotivasi siswa untuk mencari tahu dengan bertanya, siswa menjadi aktif dan serius memperhatikan penjelasan guru saat penyajian kelas berlangsung, siswa menyukai animasi-animasi yang digunakan guru selama pembelajaran, dan pada saat diskusi kelompok siswa menyadari pentingnya diskusi dan bekerjasama dalam kelompoknya. Skor kelompok ditentukan oleh usaha dan keberhasilan setiap anggotanya sehingga setiap anggota berusaha memastikan bahwa kelompoknya memahami materi yang diberikan. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan Laju Reaksi di kelas XI IPA SMA Negeri 12 Pekanbaru. 2. Penerapan media animasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Laju Reaksi di kelas XI IPA SMA Negeri 12 Pekanbaru.
3. Peningkatan prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa dinyatakan dengan skor gain ternormalisasi (N-gain). Besarnya rata-rata gain ternormalisasi
prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 0,68 yang termasuk kategori sedang dan untuk kelas kontrol adalah 0,45 yang juga termasuk kategori sedang. Ucapan Terima kasih Dalam Kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada pihakpihak yang telah memfasilitasi sehingga penelitian dan laporannya dapat diwujudkan: 1. Dekan FKIP UR, Bapak Dr. H. M.Nur Mustafa, M.Pd 2. Ketua Lembaga penelitian UR Bapak Prof. Usman Tang, M.Sc 3. Pihak SMAN 12 Pekanbaru dan seluruh siswa yang terlibat dalam penelitian ini 4. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah terlibat dalam melaksanakan penelitian Daftar Pustaka Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B dan Zain A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta Hamalik.O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta. Haryati, S., Rasmiwetti, Azis, M. 2007. Peningkatan Aktifitas Pembelajaran Mahasiswa Pada Perkuliahan Kimia Analisa Instrumen Menggunakan Metode Kooperatif Jigsaw IV di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNRI. Prosiding Seminar Nasional. Yogyakarta. UGM Press.
Semirata 2013 FMIPA Unila |367
Sri Haryati dkk: Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru
Haryati, S., dan Yasmi, E. 2009. Peningkatan aktifitas dan hasil belajar Mahasiswa Melalui Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada mata kuliah Kimia Dasar 1. Jurnal Pendidikan. Vol 1. April 2010. Lemlit UR Haryati, S., Yasmi, E., Sartika. 2011 Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Kimia Melalui Presentasi Tugas dengan Sistem Kepala Bernomor Pada Mata Kuliah Kimia Dasar II. Laporan PTK. Pusbangdik UR Lie, A. 2007. Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Diruangruang Kelas) . Jakarta: PT Gramedia, Widia Sarana Indonesia.
368|Semirata 2013 FMIPA Unila
Meltzer, D, 2002. The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: A possible ‗‗hidden variable‘‘ in diagnostic pretest scores Am. J. Phys. Vol 70.(12) Nasution. S. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Cetakan ke –XII. Bumi Aksara. Jakarta Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran. Kencana. Jakarta. Sardiman, 2004. Media Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.