PEMANFAATAN KOLEKSI PICTURE BOOK (BUKU BACAAN BERGAMBAR) DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS MENTARI TANGERANG SELATAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh Hafiz Salim Arbie NIM : 1111025100007
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M
i
ABSTRAK
Hafiz Salim Arbie (NIM.1111025100007). Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) di Taman Kanak-Kanak TK Tunas Mentari Tangerang Selatan. Di bawah bimbingan Ibu Alfida, MLIS (NIP. 19710215 199903 2 001) Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016. Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari-Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dan studi pustaka. Informan pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Penanggung Jawab Perpustakaan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan picure book meliputi 1). Kegiatan opening (pembukaan) yaitu kegiatan pengenalan anak terhadap buku dengan menggunakan buku konsep, mengajarkan anak belajar membaca dan sharing dengan peserta didik. 2). Kegiatan utama terdiri dari storytelling atau bercerita dengan menggunakan wordless book kemudian mengajarkan anak untuk berani bercerita didepan kelas, didalam kegiatan ini anak bebas memilih buku yang mereka sukai dari perpustakaan untuk dibaca sendiri maupun bersama teman-temannya. 3). Kegiatan closing (penutupan) dalam kegiatan ini anak-anak dibiasakan mengisi waktu luang dengan membaca buku di perpustakaan sebelum mereka dijemput. Selain itu penelitian ini menemukan bahwa dampak dari pemanfaatan picture book yaitu mampu mengembangkan kognitif, psikologi, moral dan meningkatkan kreatifitas berbahasa pada anak. Dari analisis hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa picture book atau buku bacaan bergambar sudah dimanfaatkan sebagai media pembelajaran oleh guru maupun sebagai kegiatan pembelajaran mandiri oleh anak-anak. Kata kunci : Pemanfaatan, Taman Kanak-Kanak, Picture Book, Buku Bacaan Bergambar
ii
KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya. Sesungguhnya karena kemurahan-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Tangerang Selatan”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya. Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis banyak mengalami kesulitan, hambatan, dan tantangan. Namun berkat bantuan, dorongan, dan arahan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi guna memenuhi persyaratan akademik pada Program Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung, secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
2. Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Alfida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang dengan sabar memberikan saran, pengarahan, dan bimbingannya kepada penulis, baik pada saat studi maupun saat penyusunan skripsi. 6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humanioran, khususnya Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan segala pengetahuan dan ilmunya kepada penulis. 7. Ibu Ratu Chairunniyyah selaku Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari. 8. Ibu Nur Budhi Cahyani, S.Sos selaku Wakil Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari, serta Ibu Diah Asternita Hakim, SS selaku pengelola perpustakaan harian yang selalu sabar dalam memberikan arahan kepada penulis ketika sedang melakukan observasi dan wawancara di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari. 9. Segenap guru-guru Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas kerjasamanya.
iv
10. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Jaelani Hasyim dan Ibunda tercinta Siti Khodijah, S.Pd. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kalian yang sudah mendidik dan membesarkan penulis sampai saat ini. Semoga Allah SWT membalas semua budi baik dan ketulusan kasih sayang dan cinta kalian. Terima kasih atas kesetiaan kalian mendampingi dan memberi dorongan moril maupun materil serta doa yang tidak ada henti-hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan penulis. Terima kasih kepada Adik ku Achmad Rabin Arya Nofadh yang menjadi sumber motivasi bagi penulis. Dan kepada semua saudara ku Achmad Issyadea Fauzan Putra, S.IP, Semyanka, Fida Nindia, Panji Moh Firas, Achmad Ilzam, dan yang tidak penulis sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa sayang penulis. 11. Teman-teman Angkatan 2011 Jurusan Ilmu Perpustakaan IPI B, Eko Rahardjo, Wildan Firdaus, Bintang Bella A, Yogi Bilowo, dan lain-lain. Teman-teman di IPI C, Yukha, Adam, Fahmi, Hanif, Abijon, Bamas, Deri dan yang tidak penulis sebutkan satu persatu tapi tidak mengurangi rasa terima kasih penulis, terima kasih telah menjadi teman seperjuangan dalam menyusun skripsi ini. 12. Teman-teman IPI A. Anisya Marliyani Yulinar terima kasih atas dukungannya, Ahmad Jauzi yang memberikan motivasi kepada penulis. Rajif Gufron, Husein Haikal, Ibnu Fatkhan, Arif Cahyadi, Midun, Didi, Anong, Ica, Ami, Novi, Widia, Amel, Gita, dan yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang menjadi teman seperjuangan tidak hanya ketika menyusun skripsi tapi juga saat menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta. Kalian adalah keluarga
v
kedua penulis yang selalu memberikan nasihat dan masukan kepada penulis, sukses buat kalian semua. 13. Kepada para narasumber dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun demi terciptanya skripsi ini.
Jakarta, 25 Januari 2016
Penulis, Hafiz Salim Arbie
vi
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI SURAT PERNYATAAN ABSTRAK................................................................................................................ KATA PENGANTAR.............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................ DAFTAR TABEL.................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR.........................................................................
i ii vi ix xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ A. Latar Belakang................................................................................................... B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................................. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................................... D. Definisi Istilah.................................................................................................... E. Sistematika Penulisan.........................................................................................
1 1 5 6 7 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR.......................................................................... 10 A. Perpustakaan Sekolah......................................................................................... 10 1. Definisi Perpustakaan Sekolah....................................................................... 10 2. Fungsi Perpustakaan Sekolah......................................................................... 12 3. Tujuan Perpustakaan Sekolah......................................................................... 14 4. Sistem Layanan Perpustakaan Sekolah........................................................... 16 5. Koleksi Perpustakaan Sekolah........................................................................ 17 B. Taman Kanak-Kanak.......................................................................................... 18 1. Definisi dan Sejarah Taman Kanak-Kanak.................................................... 18 2. Perkembangan Taman Kanak-Kanak di Indonesia........................................ 20 3. Sumber Belajar di Taman Kanak-Kanak....................................................... 21 4. Tujuan Taman Kanak-Kanak......................................................................... 22 C. Sastra Anak......................................................................................................... 23 1. Definisi dan Sejarah Sastra Anak................................................................... 23 2. Funsi Sastra Anak............................................................................................ 24 3. Jenis Sastra Anak............................................................................................ 25 D. Picture Book (Buku Bacaan Bergambar)............................................................ 28 1. Definisi Picture Book...................................................................................... 28 2. Fungsi Picture Book........................................................................................ 31 3. Manfaat Picture Book...................................................................................... 31 4. Jenis Picture Book........................................................................................... 32 E. Pemanfaatan Picture Book (Buku Bacaan Bergambar)...................................... 34 F. Penelitian Terdahulu........................................................................................... 36
vii
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 38 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian......................................................................... 38 1. Jenis Penelitian............................................................................................... 38 2. Pendekatan Penelitian..................................................................................... 38 B. Sumber Data........................................................................................................ 40 1.Sumber Data Primer......................................................................................... 40 2. Sumber Data Sekunder.................................................................................... 40 C. Pemilihan Informan............................................................................................. 40 1. Kepala Sekolah TK Tunas Mentari................................................................. 41 2. Wakil Kepala Sekolah TK Tunas Mentari...................................................... 41 3. Penanggung Jawab Perpustakaan.................................................................... 41 D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................................. 41 1. Observasi......................................................................................................... 41 2. Wawancara...................................................................................................... 42 3. Studi Pustaka................................................................................................... 44 E. Teknik Analisis Data........................................................................................... 44 1. Reduksi Data (Data Reduction)...................................................................... 45 2. Penyajian Data (Data Display)....................................................................... 45 3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing / Verification)......................... 46 F. Jadwal Penelitian................................................................................................ 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................... 48 A. Gambaran Umum Tempat Penelitian.................................................................. 48 1. Profil TK Tunas Mentari................................................................................. 48 2. Struktur dan Susunan Organisasi KB/TK Tunas Mentari............................... 50 3. Struktur Kepengurusan POMG KB/TK Tunas Mentari.................................. 51 4. Data Pengurus, Guru dan Karyawan KB/TK Tunas Mentari.......................... 52 5. Sarana Belajar................................................................................................. 53 6. Extrakurikuler................................................................................................. 53 7. Tujuan, Visi dan Misi..................................................................................... 53 8. Data Personel Guru dan Karyawan KB/TK Tunas Mentari........................... 54 B. Hasil Penelitian................................................................................................... 55 1. Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) di TK Tunas Mentari........................................................................................................... 55 a. Pemanfaatan Picture Book......................................................................... 56 1). Kegiatan Pembukaan (Opening).......................................................... 56 2). Kegiatan Utama (Storytelling)............................................................. 58 3). Kegiatan Penutup (Closing)................................................................. 60 2. Kendala yang dihadapi dalam Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) di TK Tunas Mentari..................................................... 64 3. Solusi terhadap kendala yang dihadapi.......................................................... 64
viii
C. Pembahasan........................................................................................................ 65 1. Perpustakaan TK Tunas Mentari.................................................................... 65 2. Koleksi Perpustakaan TK Tunas Mentari...................................................... 67 3. Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) di TK Tunas Mentari........................................................................................................... 68 4. Kendala dalam Pemanfaatan Koleksi Picture Book....................................... 72 5. Solusi terhadap kendala yang dihadapi........................................................... 72 BAB V PENUTUP.................................................................................................... 74 A. Kesimpulan........................................................................................................... 74 B. Saran..................................................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 76 LAMPIRAN BIODATA PENULIS
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian........................................................................................ 47 Tabel 2. Data Personel Guru dan Karyawan KB/TK Tunas Mentari....................... 54
x
DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 1. Tampilan depan TK Tunas Mentari Gambar 2. Arena bermain anak Gambar 3. Fasilitas perpustakaan TK Tunas Mentari Gambar 4. Fasilitas Lab Komputer Gambar 5. Ruang kelas membaca dan menulis (kelas b) Gambar 6. Ruang kelas berhitung (kelas a) Gambar 7. Kegiatan pembukaan oleh guru Gambar 8. Kegiatan pembukaan anak membaca sendiri Gambar 9. Kegiatan storytelling oleh guru Gambar 10. Peserta didik memilih buku setelah kegiatan storytelling Gambar 11. Peserta didik membaca bersama setelah memilih buku Gambar 12. Peserta didik menceritakan kembali yang mereka baca Gambar 13. Kegiatan penutup oleh guru dan anak membaca sendiri Gambar 14. Koleksi ensiklopedia Gambar 15. Koleksi kamus Gambar 16. Koleksi majalah Gambar 17. Koleksi buku puzzle Gambar 18. Koleksi buku pop-up Gambar 19. Koleksi buku cerita islami Gambar 20. Koleksi buku berbahasa asing Gambar 21. Koleksi buku kecil
xi
Gambar 22. Koleksi buku berhitung
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan tatanan pendidikan yang mandiri dan berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, perlu dilakukan berbagai upaya strategis dan integral
yang
menunjang
penyelenggaraan
pendidikan.
Program
pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik agar memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh. Untuk itu lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam proses peletakan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa yang akan datang. Taman KanakKanak merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Pasal 28 ayat 2 yang berbunyi “Pendidikan Usia Dini dapat diselenggarakan melalui pendidikan formal, atau informal“ 1. Sebagai lembaga pendidikan pra sekolah tugas utama lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai macam pengetahuan, sikap atau perilaku, keterampilan dan intelektual.
1
2007
Dep. Pend Nasional. UU RI NO. 20 / Thn 2003 tentang SIKDIKNAS. Jakarta : h 11
2
Salah satu aspek pengembangan di Taman Kanak-Kanak adalah pengembangan berbahasa, yang meliputi persiapan membaca. Belajar membaca di Taman Kanak-Kanak dapat dilakukan selama dalam batasbatas aturan pengembangan pra akademik serta mendasarkan diri pada prinsip bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Sebagai taman bermain pembelajaran membaca diberikan secara integrasi pada program pengembangan dasar. Kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak tidak diberikan secara klasikal, guru harus mampu menandai anak yang telah siap untuk menerima pengajaran dari kemampuan yang lebih tinggi. Syarat mutlak untuk memupuk anak-anak gemar membaca adalah penyediaan bahan bacaan. Orang tua atau guru haruslah memilih bahanbahan itu sehingga benar-benar membina si anak ke arah yang sehat. Penyediaan bahan bacaan yang praktis dan efisien adalah berupa perpustakaan. Perpustakaan adalah syarat mutlak dalam kehidupan modern. Perpustakaan merupakan perlengkapan yang tak boleh tidak ada dalam pendidikan modern 2. Dan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung kemajuan pendidikan ialah dengan cara mewajibkan kepada setiap sekolah untuk memiliki Perpustakaan. Dimana Perpustakaan menurut UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan yaitu institusi pengelola koleksi, karya tulis, karya yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
2
penelitian,
pelestarian,
informasi
dan
rekreasi
Ajip Rosidi, “Pembinaan Minat Baca, Apresiasi dan Penelitian Sastra” (Jakarta: Panitia Tahun Buku Internasional DKI Jakarta, 1973), h.25.
para
3
pemustaka 3. sedangkan pendapat lain mengenai perpustakan ialah, bahwa perpustakaan merupakan sebuah lembaga pemberi layanan informasi kepada masyarakat, dan pelestarian budaya bangsa dalam bentuk bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu dan teknologi, serta pengembangan kebudayaan 4. Dari dasar tersebut sudah jelas bahwa sebuah perpustakaan mempunyai tugas menyediakan, mengelola, dan memberikan kebutuhan informasi terhadap pemustaka, kebutuhannya diantaranya adalah informasi yang up to date dan relevan. Aspek yang mendukung tugas perpustakaan sekolah adalah dengan adanya koleksi yang menunjang proses belajar mengajar, dalam hal ini perpustakaan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Tangerang Selatan memiliki beberapa koleksi, salah satunya yaitu picture book. Bagi anakanak yang masih dalam proses pertumbuhan banyak sekali manfaat yang diperoleh dari picture book ini, salah satunya yaitu dapat merangsang anak untuk berpikir, menggunakan daya imajinasinya, serta dapat meluaskan minatnya. picture book yaitu buku konsep atau buku yang mengajarkan warna, hitungan, dan sebagainya 5. Menurut Huck, fungsi dari sastra anak itu sendiri adalah mengembangkan daya imajinasi dan emosional yang dimiliki anak, serta mengajarkan pada anak pentingnya beradaptasi kepada
3
Undang-Undang RI No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pasal 1 Ayat 1 BAB 1, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta 4 Kosam Rimbarawa, “Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan” (Jakarta: Hakaeser, 2013), h.2. 5 Murti Bunanta, “Buku, Mendongeng dan Minat Membaca (Jakarta: KPBA, 2008), h.91.
4
orang lain dan lingkungan disekitarnya 6. Jenis sastra yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah picture book (buku bacaan bergambar). Picture book bisa berupa buku abjad, untuk mengenal abjad yang disusun dalam bentuk kata bisa pula berupa buku yang mengajarkan tentang hitungan. Biasanya buku-buku bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan terhadap buku karena anak-anak lebih merespon apa yang mereka lihat dibandingkan dengan apa yang mereka dengar. Oleh sebab itu picture book ini dapat digunakan oleh guru dalam memberikan pelajaran mengenai warna, hitungan dan sebagainya kepada anak didiknya. Selain sebagai media pembelajaran, picture book dan guruguru di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari sangat berperan penting dalam mengembangkan prestasi belajar anak. Guru-guru di Taman KanakKanak Tunas Mentari lebih memanfaatkan koleksi picture book sebagai media pembelajaran bagi anak didiknya dibandingkan dengan mediamedia lainnya. Di
Taman
Kanak-Kanak
Tunas
Mentari
memiliki
sarana
perpustakaan, perpustakaan sudah digunakan sebagai sarana belajar mengajar, hal tersebut didukung dengan koleksi-koleksi yang memadai. Koleksi tersebut dimanfaatkan sebagai sarana belajar mengajar baik oleh guru-guru maupun peserta didik. Namun pada kenyataannya di Taman Kanak-Kanak 6
Tunas
Mentari
memiliki
beberapa
kendala
S. Charlotte Huck, “Children’s literature: In The Elementary school” (New York: McGraw Hill Higher. 2004), h.5-7.
yaitu
5
perpustakaan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari hanya sebatas ruangan kecil dimana di sudut-sudut ruangan tersebut di letakkan lemari buku untuk meletakkan koleksi buku, dan tidak ada ruangan khusus untuk perpustakaan serta kurangnya buku yang berkualitas dan berukuran besar. Akan tetapi dari kekurangan tersebut apresiasi anak untuk membaca dan pemanfaatan picture book sangat baik dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Berdasarkan deskripsi di atas, penulis menganggap penting untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari, dan diharapkan akan meningkatkan apresiasi dan kecintaan anak untuk membaca. Kemudian permasalahan ini akan di tuangkan ke dalam skripsi yang berjudul “PEMANFAATAN KOLEKSI PICTURE BOOK (BUKU BACAAN BERGAMBAR) DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS MENTARI TANGERANG SELATAN”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis memfokuskan untuk membatasi penulisan skripsi pada pembahasan mengenai: a. Pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari. b. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari.
6
c. Solusi terhadap kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari.
Berdasarkan
pembatasan
masalah
di
atas,
maka
penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana pemanfaatan koleksi picture book di Taman KanakKanak Tunas Mentari? b. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari? c. Bagaimana solusi terhadap kendala yang dihadapi Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari dalam pemanfaatan koleksi picture book?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari – Tangerang Selatan. b. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di Taman KanakKanak Tunas Mentari. c. Untuk mengetahui solusi terhadap kendala yang dihadapi Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari dalam pemanfaatan koleksi picture book.
7
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan untuk penulis secara nyata tentang pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Tangerang Selatan. b. Penelitian ini juga diharapkan bisa dijadikan bahan rujukan bagi penulis lain yang akan meneliti mengenai tema dan metode yang sesuai dengan penelitian ini. Serta hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukanmasukan yang bermanfaat mengenai pemanfaatan picture book dalam mengembangkan prestasi belajar anak, dan cara yang digunakan guru dalam pemanfaatan picture book tersebut.
D. Definisi Istilah Picture book atau buku bacaan bergambar atau juga dapat disebut buku bergambar adalah buku cerita yang disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi atau gambar. Buku ini biasanya ditujukan pada anakanak, untuk anak usia sekolah dasar maupun taman kanak-kanak. Gambar berperan penting dalam proses belajar membaca dan menulis, buku bergambar lebih memotivasi mereka untuk belajar. Dengan buku bergambar yang baik, anak-anak akan terbantu dalam proses memahami
8
dan
memperkaya
pengalaman
dari
cerita 7.
Sedangkan
definisi
pemanfaatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 8 adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. Secara umum pemanfaatan mengarah pada perolehan atau pemakaian pada hal-hal yang berguna, baik dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung agar dapat bermanfaat 9. Jadi pada dasarnya pemanfaatan picture book adalah pemakaian, penggunaan dengan sebaik mungkin pada media buku bacaan bergambar dalam proses belajar mengajar di sekolah.
E. Sitematika Penulisan Dalam sistematika ini penulis membagi penulisan dalam lima bab, yang mana tiap bab membahas secara sistematis bagian-bagian yang dipaparkan, kelima bab itu adalah: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini dikemukakan latar belakang, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur Bab ini membahas teori – teori yaitu berasal dari kajian kepustakaan
yang berkaitan tentang penelitian ini.
Pembahasan teori ini mancakup tentang Perpustakaan
7
Dhanumurti Adyogi. “Buku Cerita Mengangkat Permainan Tradisional Sunda”. Skripsi S1 Program Studi Departemen Desain. Fakultas Seni dan Desain. Institut Tekhnologi Bandung, 2009. 8 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal. 711 9 “Definisi Pengertian Pemanfaatan” artikel diakses pada 10 juli 2015 jam 13:46 di http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pemanfaatan.html
9
Sekolah, manfaat dan tujuan Perpustakaan Sekolah, Taman Kanak-Kanak, Sastra Anak, definisi picture book, sumber – sumber, dan pembahasan mengenai isi dari pemanfaatan picture book. Bab III Metode Penelitian Bab ini memuat jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik pengolahan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas profil objek penelitian yaitu sejarah, visi dan misi, personalia, struktur organisasi dan koleksi. Selain itu pada bab ini membahas hasil penelitian yang terdiri dari pemanfaatan picture book di Taman KanakKanak Tunas Mentari Tangerang Selatan. Bab V Penutup Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran – saran dari penulis tentang pemanfaatan picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Tangerang Selatan.
10
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah 1. Definisi Perpustakaan Sekolah Ketika kita mendengar kata Perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku – buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperlihatkan lebih lanjut, hal ini belumlah lengkap karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan. Sedangkan kalau diambil dari Bahasa Indonesia, kata perpustakaan berasal dari kata dasar “ Pustaka “ yang berarti media tertulis yang mendapat imbuhan awal “ per “ dan akhiran “ an “, sehingga kata “ perpustakaan “ berarti segala hal yang berhubungan dengan media tertulis (terekam) 10. Sedangkan untuk perpustakaan sekolah sendiri dinyatakan sebagai berikut: a. Menurut Sulistyo Basuki, sebagai salah seorang pakar ilmu perpustakaan di Indonesia ia menyatakan definisi perpustakaan sekolah bahwa “Perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dan tujuan pendidikan pada umumnya 11.
10
Soetminah, “Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan” (Jakarta: Kanisius,
1992). 11
Sulistyo Basuki, “Periodisasi Perpustakaan Indonesia” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994), hal. 56.
11
b. Menurut UNESCO, International Bureau of Education UNESCO, adalah satu Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya dunia mengemukakan definisi perpustakaan sekolah (School Library) sebagai berikut: Kumpulan koleksi dengan ragam yang luas dan menyatu dari bahan-bahan tercetak dan bahan pandang dengar yang diseleksi dengan penuh hati-hati diorganisasi dan diindeks menurut subjek agar dapat dengan mudah ditemukan kembali dan digunakan bersama
dengan
menyediakan
layanan
konsultasi,
dan
distribusi. Definisi perpustakaan sekolah adalah suatu unit perangkat perlengkapan pendidikan yang merupakan bagian terpadu dari sistem kurikulum yang mempunyai ruang, koleksi, pengolahan, dan tenaga pengelola 12. Menurut standar sebagai pusat sumber belajar, kegiatan belajar mengajar. Menurut Soeatminah, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah 13. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku atau bukan berupa
12
Karmidi Martoaimodjo, “Perpustakaan dalam mendukung tugas belajar dan mengajar”, Majalah Berita Perpustakaan, No 39-44 (Yogyakarta: 1981-1982), hal 21. 13 Soeatminah, “Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan” (Jakarta: Kanisius, 1992).
12
buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakai 14. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan pada umumnya yang terbentuk dalam suatu lembaga yang dinamakan sekolah. Perpustakaan ini didirikan agar kegiatan belajar mengajar yang digariskan dalam kurikulum dapat berjalan dengan lancar. Adapun pemakai perpustakaan sekolah adalah orang yang berada di lingkungan sekolah yaitu guru, karyawan, dan yang paling utama adalah para siswa atau siswi sekolah tersebut. Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu tempat, baik ruangan atau gedung yang berada di lingkungan sekolah tersebut sebagai unit kerja yang mengelola bahan pustaka secara sistematis dan tempat dimana siswa menggali ilmu pengetahuan sejak usia dini sampai usia remaja guna mengembangkan cakrawala keilmuannya agar kelak di usia dewasa dapat berguna bagi dirinya demi kehidupan yang layak dan tidak dijajahi oleh kebodohan.
2. Fungsi Perpustakaan Sekolah Fungsi perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut atas semua tugas perpustakaan. Fungsi perpustakaan tersebut antara lain adalah sebagai sumber informasi, bahan bacaan, konsultasi, dan berperan dalam 14
Ibrahim Bafadal, “Pengelolaan Perpustakaan Sekolah”, Cet. Ke-3 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), hal. 4
13
menunjang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Menurut C Larasati Milburga dalam Membina Perpustakaan Sekolah 15 bahwa fungsi perpustakaan sekolah yaitu: a. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas. b. Memupuk daya kritis para siswa. Dari sumber pengetahuan yang lebih bernuansa dan beraneka warna, siswa dapat mengetahui bahwa berbagai informasi ilmu pengetahuan dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda. c. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa. Buku-buku tentang kerajinan yang meningkatkan daya kreatifitas siswa. d. Tempat melestarikan kebudayaan, koleksi-koleksi karya sastra dan budaya banyak tersimpan di perpustakaan sekolah. Para siswa dapat menengok, mengerti serta menghayati kebudayaan dan kekayaan adat istiadat masa lampau. e. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, ceritacerita lucu, cerita-cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas.
15
hal. 61.
Larasati Milburga, “Membina Perpustakaan Sekolah” (Yogyakarta: Kanisius, 1991),
14
Menurut Darmono dalam Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja 16 berpendapat bahwa salah satu fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah. Dengan demikian perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi,
menumbuhkan
kemampuan
menikmati
pengalaman
imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar kearah studi mandiri. Dari beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa fungsi perpustakaan sekolah yaitu sebagai sumber penelitian sederhana, sebagai sumber informasi, sebagai sumber kebudayaan, sebagai sumber rekreasi dan sebagai sumber belajar.
3. Tujuan Perpustakaan Sekolah Tujuan proses belajar mengajar disekolah antara lain memberikan manfaat yang tinggi pada prestasi belajar murid-murid, tetapi lebih jauh lagi agar murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring, dan menilai informasi. Murid-murid terbiasa belajar mandiri, berlatih ke arah tanggung jawab, selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 16
Darmono, “Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja” (Jakarta: Grasindo, 2007), hal. 6-7.
15
Tujuan perpustakaan di bagi menjadi 2, yaitu 17: a. Tujuan Umum, Perpustakaan Sekolah bertujuan untuk memberikan kelengkapan sarana belajar mengajar yang berupa bahan tercetak dan bahan terekam untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Tujuan Khusus perpustakaan diselenggarakan untuk : 1) Meletakkan dasar-dasar untuk belajar mandiri 2) Memupuk nikmat dan bakat pada umumnya, dan minat baca pada khususnya. 3) Mendidik siswa untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien 4) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri 5) Mengembangkan penghargaan pada pengalaman imajinatif 6) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mencari, menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, akan tetapi dengan adanya
penyelenggaraan
perpustakaan
sekolah
diharapkan
dapat
membantu murid murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan secara umum bertujuan memberi layanan informasi literer kepada masyarakat. Tujuan khusus dibedakan oleh jenis perpustakaannya karena setiap jenis perpustakaan melayani kelompok masyarakat yang berbeda-beda satu sama lain. Perpustakaan sekolah 17
21.
Modid Mudjito, “Pembinaan Minat Baca” (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), hal.
16
dengan posisinya yang strategis merupakan jembatan antara proses belajar mengajar dan pengembangan pengetahuan secara berkesinambungan.
4. Sistem Layanan Perpustakaan Sekolah Menurut Darmono dalam Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja 18. Bahwa secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu, layanan yang bersifat tertutup dan layanan yang bersifat terbuka. Kedua sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk: a. Mengamankan koleksi perpustakaan serta menghindari terjadinya kehilangan koleksi perpustakaan. b. Mengetahui siapa peminjam koleksi perpustakaan. c. Mengetahui batas waktu pengembalian buku yang sedang dipinjam. Setiap sistem layanan memiliki beberapa kelebihan tetapi juga memiliki kekurangan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing sistem layanan: a. Sistem Layanan Tertutup Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang
tidak
memungkinkan
pemakai
perpustakaan
mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Begitu juga pengambilan bahan pustaka, pengembalian, pencarian harus melalui petugas perpustakaan. 18
Darmono, “Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja” (Jakarta: Grasindo, 2007), h.167.
17
b. Sistem Layanan Terbuka Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pemakai secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki.
5. Koleksi Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah harus menyediakan bermacam-macam bahan pustaka, baik yang berupa buku maupun bukan berupa buku (non book material), baik buku-buku fiksi maupun buku-buku non fiksi. Bahanbahan pustaka yang harus diusahakan secara bertahap oleh guru adalah sebagai berikut 19: a. Buku-buku Refrensi Buku-buku
refrensi
tersebut
dapat
berupa
kamus,
dengan
agama,
ensiklopedia, biografi, dan almanak. b. Buku-buku Ilmu Pengetahuan Buku-buku
tersebut
kewarganegaraan,
berhubungan
pertanian,
peternakan,
kehutanan,
perikanan, komunikasi, tekhnologi, lingkungan hidup dan lain-lain. c. Buku-buku Cerita Buku-buku tersebut dapat berupa tentang cerita rakyat, komik, dan buku bergambar. 19
Ibrahim Bafadal, “Pengelolaan Perpustakaan Sekolah”, Cet. Ke-3 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), hal. 28.
18
Sedangkan
menurut
Darmono 20
beberapa
jenis
koleksi
perpustakaan adalah sebagai sumber belajar yang mungkin dapat dijangkau perpustakaan seperti buku, koleksi refrensi, sumber geografi, jenis serial, bahan mikro dan bahan pandang dengar (audio visual).
B. Taman Kanak-Kanak 1. Definisi dan Sejarah Taman Kanak-Kanak Menurut Slamet Suyanto dalam bukunya yang berjudul DasarDasar Pendidikan Anak Usia Dini 21, salah satu tokoh pendiri Taman Kanak-Kanak yang tenar pada abad ini ialah Friedrich Wilhelm Froebel (1782-1852). Froebel pernah belajar pada Pestalozzi meskipun ia tidak seide benar dengannya. Namun, banyak persamaan pemikiran diantara keduanya mengenai Taman Kanak-Kanak. Ia mendirikan Kindergarten (Kinder= Anak dan Garten= Taman) di Jerman pada tahun 1837. Yang menarik dari sekolah Froebel ini ialah, adanya Gift dan Occupation. Gift ialah benda-benda riil untuk sarana belajar anak seperti, kubus, prisma, bola krucut dan lain lain. Sedangkan Occupation ialah serentetan aktifitas yang urut contoh menata balok menjadi suatu bangunan, hal ini bertujuan agar anak dapat melakukan eksplorasi menggunakan indranya untuk mengenali ciri-ciri benda dan kegunannya. Kelak Taman Kanak-Kanak
20
Darmono, “Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja” (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 65. 21 Slamet Suyanto, “Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini” (Yogyakarta: Hikayat, 2005), hal. 15.
19
model Froebel terus memiliki pengaruh besar sampai awal tahun 1990 an, oleh karena itu Froebel sering disebut sebagai bapak Taman Kanak-Kanak. Salah satu bentuk satuan pendidikan prasekolah di jalur pendidikan sekolah adalah Taman Kanak-Kanak. Eksistensi dan esensi lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak ini dalam kerangka pembangunan pendidikan nasional secara resmi di akui di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 1990, “Penyelenggaraan pendidikan Taman KanakKanak dimaksudkan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya 22. Menurut pendapat lain mengatakan bahwa, Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan sekolah. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar 23. Menurut Yuliani Nuraini Sujiono dalam bukunya yang berjudul “Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini” menyebutkan bahwa Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi anak usia
22
Ibrahim Bafadal, “Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hal.1. 23 Yeni Rachmawati, “Strategi Perkembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak Kanak” (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hal.1.
20
dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun 24. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan bentuk pendidikan prasekolah yang bertujuan untuk membantu meletakkan dasar perkembangan sikap, prilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta didik di luar lingkungan keluarga.
2. Perkembangan Taman Kanak-Kanak di Indonesia Setelah Indonesia merdeka Taman Kanak-Kanak sedikit demi sedikit berkembang, dimulai di kota-kota besar. Ki Hajar Dewantara atau Dr. Suwardi Suryaningrat merupakan tokoh penting dalam perkembangan Taman Kanak-Kanak di Indonesia. Pemikirian beliau tentang PAUD dalam buku yang berjudul Karya Ki Hadjar Dewantara bagian pertama bab III melalui organisasi Taman Siswa beliau mendirikan Taman Indriya di kota Gede. Pada tanggal 3 Juli 1922 Taman Indriya memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berusia dibawah 7 tahun, menurut beliau pendidikan TK harus didesain sesuai dengan kodrat anak-anak. Salah satu kodrat anak adalah suka bermain permainan anak yang mendidik dan juga sangat sesuai untuk mendidik anak usia dini 25.
24
Yuliani Nuraini Sujiono, “Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini” (Jakarta: PT Indeks, 2009), hal. 22. 25 Slamet Suyanto, “Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini” (Yogyakarta: Hikayat, 2005), hal. 23.
21
3. Sumber Belajar di Taman Kanak-Kanak Masa masa awal sekolah adalah fase yang tepat untuk menanamkan
kepada
mereka
tentang
kenikmatan
membaca
dan
membimbing anak menyadari bahwa buku dan membaca adalah sumber kesenangan 26. Sumber belajar merupakan tempat anak dapat memperoleh informasi, sikap, dan keterampilan yang ia pelajari. Sumber belajar yang penting di Taman Kanak-Kanak antara lain perpustakaan, dan lingkungan sekitar. Perpustakaan merupakan sumber belajar yang penting. Di perpustakaan anak-anak dapat menemukan buku-buku yang di dalamnya terdapat informasi yang mereka butuhkan, misalnya anak ingin membuat perahu dari kertas, ia dapat mencari buku di perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan untuk anak usia dini perlu dilengkapi dengan buku-buku sebagai berikut: a. Pengenalan huruf dan kata yang bergambar. b. Pengenalan angka dan bilangan. c. Pengenalan pekerjaan sederhana seperti makan, minum, memakai baju, memakai tali sepatu dan lain-lain. d. Pengenalan benda-benda di sekeliling anak seperti, rumah, sekolah, tumbuhan, hewan dan lain-lain. e. Pengenalan bentuk-bentuk ruang dan tempat. f. Pengenalan waktu, jam, hari dan tanggal. g. Pengenalan keluarga, teman dan guru.
26
Zena Sutherland, “Children and Books” (New York: Longman, 1997), hal. 63.
22
h. Buku-buku cerita bergambar, dongeng, fiksi, dan non fiksi. Literatur merupakan alat yang paling kuat atau efektif dalam membantu anak anak memahami rumahnya, lingkungan, serta dunia tempat dia tinggal bahkan sebelum mereka dapat membaca, dengan membacakan mereka cerita mengenai kehidupan orang-orang lain yang mungkin berbeda (maupun sama) kebudayaannya, dapat memberikan ingatan seumur hidup mereka mengenai pesan serta kesan yang mereka dapatkan ketika buku itu dibacakan. Buku dapat memberikan stimulasi kepada anak-anak untuk menggunakan imajinasi mereka, meningkatkan kosakata, serta pemahaman mereka tentang diri sendiri dan orang lain 27.
4. Tujuan Taman Kanak-Kanak Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu pendidikan usia dini yang berumur 4-6 tahun, dimana pendidikan Taman KanakKanak memiliki peran yang sangat penting untuk pengembangan kepribadian anak, serta untuk mempersiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Tujuan pendidikan Taman Kanak-Kanak itu sendiri adalah membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut 28.
27
Dian Wahono, “Penyampaian Informasi Kepada Anak-Anak Melalui Media Buku Bacaan Bergambar: Analisis Isi Buku Seri Kenali Perasaanmu”. Skripsi S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia, 2007. 28 Anis Fitria, “Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)” artikel diakses pada 7 September 2015 jam 15.38 di http://m.kompasiana.com/anis_fitria/pendidikan-taman-kanak-kanak-tk.
23
Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan dari taman kanak-kanak yaitu mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik 29.
C. Sastra Anak 1. Definisi dan Sejarah Sastra Anak Sejarah perkembangan kesusastraan memang belum menuai kepastian tentang awal kemunculannya, karena sastra pada zaman dahulu merupakan cerita yang berkembang secara lisan dan diturunkan secara turun temurun secara lisan pula. Sastra merupakan gambaran hidup dan kehidupan yang dituangkan dalam bentuk cerita yang dipoles sehingga menarik perhatian. Kata sastra sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu, Sas yang berarti mengarahkan atau memberi petunjuk dan Tra yang berarti menunjukkan alat atau sarana. Jadi sastra berarti alat atau sarana yang digunakan untuk mengajar 30. Menurut Heru Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Sastra Anak, sastra adalah karya imajinatif manusia yang bermediakan bahasa dan mempunyai nilai estetika dominan 31. Sebagai karya ciptaan manusia, hakikatnya karya sastra itu berfungsi sebagai media komunikasi antara penulis (writer) dengan pembaca (reader). Dengan mendasarkan bahwa sastra adalah sebuah cerita tentang kehidupan, Lukens mendefinisikan sastra anak adalah sebuah karya yang 29
Ichsan, “Tujuan dan Prinsip Pendidikan TK” artikel diakses pada 7 September 2015 jam 15:34 di https://tunas63.wordpress.com/2009/06/12/artikel-tujuan-dan-prinsip-pendidikan-tk2/. 30 Heru Kurniawan, “Sastra Anak” (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal. 20. 31 Ibid hal. 4.
24
menawarkan dua hal utama yaitu, kesenangan dan pemahaman 32. Sedangkan pendapat lain mengatakan yang dimaksud Sastra Anak adalah sesuatu yang tentunya mengacu kepada kehidupan cerita yang berkorelasi dengan dunia anak-anak (dunia yang dipahami anak-anak) dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan intelektual dan emosional anak. Pendapat lain mengatakan, menurut Burhan Nurgiyantoro 33 sastra anak adalah sastra yang secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan dipahami oleh anak yang berangkat dari fakta konkret yang dapat diimajinasikan. Sedangkan menurut Davis, sastra anak adalah sastra yang dibaca anak-anak dengan pengarahan anggota dewasa suatu masyarakat, sedangkan penulisnya juga dilakukan oleh orang dewasa. Jadi dari beberapa pemahaman diatas, dapat disimpulkan bahwa sastra anak dapat difokuskan untuk anak-anak dengan rentang usia dari 011/12 tahun, yang pada masa ini anak-anak hanya dapat memahami sesuatu yang bersifat konkret, adapun imajinasi yang bersifat fantasi atau berlebihan itu semua masih dapat diterima oleh anak-anak.
2. Fungsi Sastra Anak Karya sastra merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak. Lewat sastra anak bisa mendapatkan dunia yang lucu, indah, sederhana, dan nilai pendidikan yang menyenangkan,
32
Heru Kurniawan, “Sastra Anak” (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal. 22. Burhan Nurgiyantoro, “Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak” (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005), hal. 6. 33
25
sehingga
tanpa
dirasakan,
cerita
menjadi
sangat
efektif
dalam
menanamkan nilai moral dan edukasi pada anak. Penyediaan buku bacaan sastra kepada anak-anak yang tepat sejak dini diyakini akan membantu literasi dan kemauan membaca anak pada perkembangan usia selanjutnya. Yang lebih pentingnya lagi, dengan cerita, anak bisa mendapatkan nilai-nilai pekerti yang menunjang perkembangan budi pekertinya 34.
3. Jenis Sastra Anak Di lihat dari tema, sangat banyak ragam bacaan anak sebanyak ragam masalah kehidupan itu sendiri. Belum lagi kalau di lihat dari tujuan penulisannya dengan label yang bermacam seperti pendidikan, pengajaran, budi pekerti, lingkungan, kebudayaan, anak mandiri, dan lainnya. Dalam penelitian ini jenis sastra anak diperuntukkan bagi anak usia dini. Bacaan serupa ini ditulis dengan mempertimbangkan kebutuhan anak baik itu secara fisik, kognitif, dan emosional. Dikutip dari buku Pedoman Penelitian Sastra Anak 35 jenis-jenis sastra anak yang diperuntukkan bagi anak-anak usia dini adalah sebagai berikut: a. Buku Huruf / ABC Bacaan ini memperkenalkan abjad atau yang lebih dikenal sebagai buku tentang ABC. Melalui buku ini, anak juga di ajari tentang konsep. Buku diberi ilustrasi gambar dengan konsep
34
Heru Kurniawan, “Sastra Anak” (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal. 2. Riris K. Toha-Sarumpaet, “Pedoman Penelitian Sastra Anak” (Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional, 2010), hal. 14. 35
26
permainan kata yang sederhana, dengan maksud untuk membiasakan anak pada huruf yang baru dikenalnya. b. Buku Berhitung Buku ini berkaitan dengan hitungan, sama seperti buku ABC buku ini juga mengenalkan anak pada konsep berhitung dan hitungan dengan cara yang menyenangkan. Buku ini digambari dengan berbagai macam gambar dan berbagai macam warna dasar. c. Buku Tentang Konsep Seperti namanya, buku ini menekankan perhatiannya pada konsep, buku ini yang menyangkut konsep memercayai pentingnya dan sulitnya pemahaman konsep tertentu yang amat abstrak bagi anak usia dini. Buku ini juga dapat membantu orang tua dirumah untuk secara santai menjelaskan konsep mendasar tersebut dan memperkenalkannya dengan cara sekonkret mungkin. d. Buku Tanpa Kata Buku serupa ini tampil hanya dengan gambar dan tidak ada kata
atau
ungkapan
apapun
didalamnya.
Buku
ini
mengandalkan gambar yang baik untuk menyatakan pikiran dan cerita pada anak. Hal ini sangat diperlukan anak, khususnya karena dia belum mampu membaca. Anak dibiasakan dan diperkenalkan pada pola cerita, berbagai jenis lingkungan, dan peri kehidupan, misalnya tentang bagaimana
27
bergaul, bermain, membantu dirumah, sekolah dan masyarakat umumnya. e. Bacaan Untuk Pemula Buku serupa ini sengaja ditulis untuk anak-anak yang baru bisa membaca. Untuk pembaca pemula biasanya buku seperti ini akan tampil dengan sederhana bukan hanya dari segi ceritanya tetapi juga penyampaiannya, misalnya dengan menggunakan kalimat langsung dan pendek dengan kosa kata yang terbatas. Kalimat dalam buku ini menggunakan rima, seperti sajak yang bernyanyi untuk menyapaikan kisah sederhana tadi. f. Buku Bacaan Bergambar Buku seperti ini adalah buku yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar. Dalam buku ini, baik cerita maupun gambar mempunyai fungsi untuk menyampaikan kisah sehingga kedua aspek itu hadir sama kuat saling mengisi dan saling menjelaskan. Melalui buku bacaan bergambar anak dapat memahami bacaannya dengan banyak mendapat bantuan dari gambarnya yang indah dan informatif. Bahkan seringkali seorang anak membaca buku bacaan bergambarnya lengkap dengan alur cerita yang berbeda.
28
D. Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) 1. Definisi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) Pada dasarnya, picture book merupakan salah satu bentuk penyajian bacaan anak-anak yang menggunakan
gambar dan tulisan
sebagai alat untuk menyampaikan cerita, dan kedua elemen ini sama pentingnya bagi pembaca guna menikmati serta memahami isi cerita. Secara umum dapat dikatakan bahwa jumlah gambar atau illustrasi pada buku bacaan bergambar ini menempati proporsi lebih banyak dibanding teks. Buku bacaan bergambar adalah salah satu bacaan anak yaitu, teks tertulis baik subjek, tokoh, latar, gaya penulisan, maupun kosa katanya disajikan dalam sudut pandang yang sesuai dengan perspektif anak-anak 36 Pengertian picture book terdapat berbagai pendapat, antara lain pendapat itu menurut Murti Bunanta dalam Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca yaitu picture book buku yang bersifat informasi dan tidak membentuk cerita, setiap halaman buku bisa berdiri sendiri, tokoh atau informasi bisa berlainan asal gambar dan teks pada halaman tersebut sesuai, buku ini bisa pula berupa buku yang mengajarkan tentang hitungan, misalnya, berapa jumlah binatang, manusia, benda yang ada dalam buku tersebut 37. Selain bersifat informasi, picture book (buku bacaan bergambar) juga dikatakan sebagai buku bacaan anak-anak yang menggunakan gambar
36
Margaret R Marshall, “An Intriduction to The World of Children’s Books” (Hants: Gower Publishing, 1982), hal. 28. 37 Murti Bunanta, “Buku, Mendongeng dan Minat Membaca” (Jakarta: KPBA, 2008), hal. 30.
29
dalam proporsi lebih banyak dari pada teks, tetapi teks tidak dicetak sebagai ‘balloon dialogue’ 38. Hal ini berlaku baik bagi buku yang memuat gambar halamannya dibagi dua bagian atau untuk gambar, bagian bawah untuk teks. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa picture book adalah sebuah buku yang menjajarkan cerita dengan gambar, kedua elemen ini bekerjasama untuk menghasilkan cerita dengan ilustrasi gambar. Picture Book pada umumnya berbentuk buku setebal 15-20 halaman untuk anak usia 3-6 tahun. Naskahnya rata-rata 1.000 kata. Plot masih sederhana, dengan satu karakter utama yang seutuhnya menjadi pusat perhatian dan menjadi alat penyentuh emosi dan pola pikir anak. Illustrasi memainkan peran yang sama besar dengan teks dalam penyampaian cerita. Menurut Franz dan Meier dalam Membina Minat Baca menyebutkan bahwa beberapa kriteria yang menurutnya harus dipenuhi oleh buku bacaan bergambar yang baik, yaitu fakta dan data yang disajikan
benar,
berorientasi
pada
anak
(keperluannya,
keadaan
perkembangannya, bahasanya, dan lain-lain), dan terutama dapat memotivasi untuk melakukan kegiatan, mengembangkan kreatifitas, dan imajinasinya 39. Selain itu Franz and Maier 40 berpendapat bahwa media yang berupa buku bergambar itu dapat digunakan dalam berbagai hubungan mengenai tema dan tujuannya. Terutama sebagai alat bantu
38
Riris K. Toha-Sarumpaet, “Bacaan Anak-Anak: Suatu Penyelidikkan Pendahuluan ke dalam Hakekat, Sifat, dan Corak Bacaan Anak-Anak Serta Minat Baca Anak pada Bacaannya” (Jakarta: Pustaka Jaya, 1976), hal. 45. 39 Kurt Franz dan Bernhard Meier, “Membina Minat Baca” (Bandung: Remadja Karya, 1986), hal. 32. 40 Ibid, hal. 35
30
visual, pelengkap atau peluas pada pembicaraan tentang hampir semua jenis literatur, buku bergambar merupakan media penting. Hal tersebut berlaku juga bagi jangkauan bagian pelajaran bahasa, seperti pembentukan bahasa secara lisan atau tulisan. Menurut hasil penelitian di Taman Kanak-Kanak, anak paling peka untuk menerima rangsangan-rangsangan, baik yang bersifat “animate” (berasal dari mahkluk hidup) maupun yang bersifat “inanimate” (berasal dari benda mati) 41. Bagi anak-anak Taman Kanak-Kanak dan sederajatnya pengenalan pertama terhadap buku bacaan adalah melalui rangsangan visual, yaitu berupa gambar-gambar. Mulai dari melihat-lihat gambar, selanjutnya timbul keinginan untuk mengetahui apa yang diceritakan oleh gambar tersebut. Seandainya belum bisa membaca, ia akan meminta tolong kepada orangtua atau gurunya untuk menceritakan apa yang dikisahkan oleh gambar-gambar yang telah merangsang rasa ingin tahunya itu. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Picture Book merupakan buku informasi yang menjajarkan cerita dengan gambar dimana setiap halaman buku bisa berdiri sendiri. Dalam Picture Book itu sendiri gambar mendominasi dibandingkan teks, karena buku jenis ini sangat digemari oleh anak-anak dan informasi yang terkandung di dalamnya mudah dimengerti oleh anak-anak pada umumnya.
41
S.C Utami Munandar, “Aspek Psikologi dan Penerapannya dalam Bacaan Anak Usia Prasekolah”, Analisis Pendidikan, No. 1 (2), 1981, hal. 32.
31
2. Fungsi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) Menurut Carol Seefeldt & Barbara A. Wasik dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Anak Usia Dini: Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah menyebutkan bahwa fungsi Picture Book/buku bergambar sebagai berikut 42: a. Menyajikan kesempatan-kesempatan bagus pada anak-anak untuk menciptakan cerita-cerita mereka sendiri yang cocok dengan illustrasi. b. Setiap anak mempunyai kebebasan untuk menjadi kreatif dan mengembangkan ceritanya sendiri tanpa rintangan kata-kata. c. Mendorong perkembangan bahasa dan keterampilan kata-kata. d. Memajukan pemakaian bahasa lisan. e. Mendorong seolah-olah membaca pada anak-anak.
3. Manfaat Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) Picture Book (buku bacaan bergambar) dapat digunakan untuk membantu anak mengenal lingkungan dan situasi yang berbeda dengan lingkungan mereka. Dengan buku bergambar siswa dapat mengenal karakteristik pelaku, latar, yakni waktu dan tempat terjadinya cerita, serta situasi. Di samping itu menurut Stewing, ada tiga manfaat buku bergambar, yaitu 43:
42
Carol Seefeldt, “Pendidikan Anak Usia Dini: Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah” (Jakarta: PT Indeks, 2008), hal. 360. 43 Dhanumurti Adyogi. “Buku Cerita Mengangkat Permainan Tradisional Sunda”. Skripsi S1 Program Studi Departemen Desain. Fakultas Seni dan Desain. Institut Tekhnologi Bandung, 2009.
32
a. Membantu masukan bahasa kepada anak-anak. b. Memberikan masukan visual bagi anak-anak, dan c. Menstimulasi kemampuan visual dan verbal anak-anak. Dengan demikian melalui buku bacaan bergambar (picture book) siswa dapat memberikan komentar atau reaksi terhadap gambar, misalnya orang, benda dan tempat, warna yang ditampilkan serta karakter dan perubahan objek termasuk perkembangan cerita dari awal hingga akhir.
4. Jenis Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) Picture Book (buku bacaan Bergambar) dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis buku bergambar dibagi menjadi 5 macam yaitu 44: a. Buku Abjad (alphabet book) Dalam buku alphabet, setiap huruf alphabet dikaitkan dengan suatu ilustrasi objek yang diawali dengan huruf. Ilustrasi harus jelas berkaitan dengan huruf-huruf kunci dan gambar objek dan mudah teridentifikasi. Beberapa buku alphabet diorganisasi pada sekitar tema khusus, seperti peternakan dan transportasi. Buku alphabet berfungsi untuk
44
Rothlein, L & Meinbach. The Literatur Connection (USA: Scott Foresman Company, 1991), h. 132
33
membantu
siswa
menstimulasi
dan
membantu
pengembangan kosakata. b. Buku Mainan (toys book) Buku-buku mainan menggunakan cara penyajian isi yang tidak biasa. Buku mainan sendiri dari buku kartu papan, buku pakaian dan buku pipet tangan. Buku mainan ini mengarahkan anak-anak untuk memahami teks, dapat mengeksplorasi konsep nomor, kata bersajak dan alur cerita.
Buku
mainan
membantu
anak-anak
untuk
mengembangkan keterampilan kognitif, meningkatkan kemampuan bahasa dan sosialnya, dan untuk mencintai buku. Sikap positif terhadap membaca dapat ditumbuhkan dengan buku ini. c. Buku Konsep (concept books) Buku konsep adalah buku yang menyajikan konsep dengan menggunakan satu atau lebih contoh untuk membantu pemahaman konsep yang sedang dikembangkan. Konsepkonsep yang ditekankan, diajarkan melalui alur cerita atau dijelaskan
melalui
repetisi
(pengulangan),
dan
perbandingan. Melalui berbagai konsep seperti warna, bentuk, ukuran, dapat didemonstrasikan sendiri dengan konsep lainnya.
34
d. Buku bergambar tanpa kata (wordless picture books) Buku
bergambar
tanpa
kata
adalah
buku
untuk
menyampaikan suatu cerita melalui ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa kata menjadi berkembang dan popular pada masyarakat generasi muda. Alur cerita disajikan dengan gambar yang di urutkan dan tindakan juga digambarkan dengan jelas. Buku ini mempunyai beberapa keunggulan, misalnya untuk mengambangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif yang mengikuti gambar. e. Buku cerita bergambar (picture story books) Buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan teks tertulis. Kedua elemen ini merupakan elemen penting pada cerita. Buku-buku ini memuat berbagai tema yang sering didasarkan pada pengalaman kehidupan sehari-hari anak. Di dalam buku ini ditampilkan kualitas manusia, karakter manusia, karakter, dan kebutuhan, sehingga anakanak dapat memahami dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadinya.
E. Pemanfaatan Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah. Adapun memanfaatkan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. Secara umum pemanfaatan mengarah pada perolehan atau pemakaian pada
35
hal-hal yang berguna 45. Sedangkan yang dimaksud picture book adalah buku bacaan anak-anak yang menggunakan gambar dalam proporsi lebih banyak dari pada teks 46. Dari penjelasan di atas dapat di jelaskan bahwa pemanfaatan picture book adalah memanfaatkan koleksi buku anak sebaik mungkin sebagai mestinya sesuai dengan fungsi dari picture book itu adalah mengembangkan
perkembangan
kognitif
psikologi
anak
atau
perkembangan mental, intelektual dan sosial. Sehingga picture book sangat baik jika dimanfaatkan sebagai media belajar untuk anak-anak. Dengan mengacu kepada perkembangan anak secara kognitif, sosial, dan moral yang disebutkan di atas, kita mengakui bahwa anak adalah manusia utuh yang memerlukan perkembangan. Pengakuan ini juga mengikatkan kita pada permasalahan dan urgensi pendidikan dan pengajaran dalam dunia anak. Anak-anak dan buku yang kita tulis dan pilih untuk mereka baca, apapun teori yang melandasinya, akan selalu bersangkutan dengan pendidikan. Karena dengan buku-buku yang mereka baca, sesungguhnya kita juga menyediakan pengetahuan, sedang mendidik mereka, yang secara umum dapat diterjemahkan sebagai pembekalan hidup dan masa depannya 47.
45
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal. 711. Riris K. Toha-Sarumpaet, “Bacaan Anak-Anak: Suatu Penyelidikkan Pendahuluan ke dalam Hakekat, Sifat, dan Corak Bacaan Anak-Anak Serta Minat Baca Anak pada Bacaannya” (Jakarta: Pustaka Jaya, 1976), hal. 45. 47 Riris K. Toha-Sarumpaet, “Pedoman Penelitian Sastra Anak” (Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional, 2010), hal. 6. 46
36
F. Penelitian Terdahulu Penelitian yang relevan dengan proposal penelitian ini diperoleh dari skripsi dan artikel-artikel ilmiah. Skripsi yang pertama berjudul “PENYAMPAIAN INFORMASI KEPADA ANAK-ANAK MELALUI MEDIA BUKU BACAAN BERGAMBAR:
ANALISIS
ISI
BUKU
SERI
KENALI
PERASAANMU”, yang disusun oleh Dian Wahono Mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada tahun 2007 dan dibimbing oleh Laksmi, M.A. Metode yang dipakai adalah analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini dihasilkan bahwa dalam penyampaian informasi kepada anak-anak, ilustrasi adalah faktor yang paling dominan karena dapat menarik minat anak-anak untuk mengaksesnya, dan dari kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah buku-buku ini diperuntukkan bagi anak usia 2 atau 3 s.d 6 tahun. Skripsi KOLEKSI
yang
kedua
PICTURE
berjudul
BOOKS
“EVALUASI
(BUKU
KUALITAS
BERGAMBAR)
DI
PERPUSTAKAAN TK MASJID SYUHADA YOGYAKARTA”, yang disusun oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Yogyakarta yang diuji pada tanggal 3 Februari 2014 dan dibimbing oleh Marwiyah, S.Ag.,SS.,M.LIS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian
ini
mengungkapkan
bahwa
koleksi
Picture
Book
di
perpustakaan TK Masjid Syuhada Yogyakarta memiliki kualitas yang baik, pernyataan ini diambil setelah peneliti menganalisa koleksi Picture
37
Book di perpustakaan TK Syuhada Yogyakarta. Hal yang membedakan penelitian di atas dengan penelitian yang penulis lakukan terletak pada sasaran dalam penelitian, karena dalam penelitian ini yang dijadikan sasaran ialah koleksi buku Picture Book yang ada di perpustakaan TK Syuhada Yogyakarta.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif (descriptive research) 48 adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Dalam buku yang ditulis Dr. Beni Ahmad Saebani, M.Si yang berjudul Metode Penelitian 49 mengatakan jenis penelitian ini dipergunakan untuk menggambarkan berbagai gejala dan fakta yang terdapat dalam kehidupan sosial secara mendalam, metode ini bertujuan melukiskan dan memahami model kebudayaan suatu masyarakat secara fenomenologis dan apa adanya dalam konteks atau kesatuan yang integral. Dalam
pelaksanaan
penelitian
yang
menggunakan
metode
deskriptif, pengumpulan data dilaksanakan dengan melakukan seleksitas data dan penentuan data yang dianggap representatif secara oprasional.
2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yakni pendekatan yang berupaya memahami gejalagejala yang sedemikian rupa dengan menafikan segala hal yang bersifat 48
Ronny Kountur, “Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis” (Jakarta: PPM, 2003), h.105. 49 Beni Ahmad Saebani, “Metode Penelitian” (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h.90.
39
kuantitatif, sehingga gejala-gejala yang ditemukan tidak memungkinkan untuk di ukur oleh angka-angka, melainkan melalui penafsiran logis, teoretis yang berlaku atau terbentuk begitu saja karna realitas yang baru. Dalam pendekatan kualitatif, data yang diperoleh tidak disentuh oleh penafsiran atau berbagai penambahan atau pengurangan. Semua gejala sebagai data dilukisjelaskan secara apa adanya. Dengan demikian, pendekatan kualitatif dapat menghasilkan data deskriptif yang berupa kalimat tertulis, atau kalimat lisan dari orang-orang dan perilakunya yang telah di amati 50. Penelitian kualitatif juga sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dalam penelitian kualitatif bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian 51
50
Beni Ahmad Saebani, “Metode Penelitian” (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h.91 Juliansyah Noor, “Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah” (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h.34. 51
40
B. Sumber Data Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang telah diambil langsung tanpa perantara, data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu dengan wawancara dan melakukan observasi. Dalam penelitian ini data primer diambil dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Tunas Mentari, guru, dan staff perpustakaan TK Tunas Mentari. Sedangkan melalui observasi, peneliti mengamati kegiatan yang berlangsung terkait dengan pemanfaatan Picture Book. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literature yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dokumen-dokumen, data statistik serta beberapa laporan tahunan TK Tunas Mentari.
C. Pemilihan Informan Informan adalah orang yang diwawancarai dan dijadikan sebagai narasumber untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Teknik pemilihan informan atau sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel informan atau sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut maksudnya penulis memilih informan atau orang
41
tersebut karena dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan kepada informan berupa wawancara terstruktur. Berikut ini beberapa informan beserta kriteria yang dimiliki, diantaranya: 1. Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari, Ibu Ratu Chairunniyyah. Latar belakang pendidikan beliau adalah D2 PGTK. Beliau sudah bekerja di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari selama 11 tahun, beliau juga aktif mengajar khususnya di kelas A. 2. Wakil Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari, Ibu Nur Budi Cahyani. Latar belakang pendidikan beliau adalah S1 Komunikasi. Beliau sudah bekerja di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari selama 6 tahun. 3. Penanggung Jawab Perpus dan Guru Playgroup, Ibu Diah Hakim, beliau sudah bekerja di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari selama 13 tahun, latar pendidikan beliau adalah S1 Sastra. Beliau terbilang guru yang paling lama mengajar di TK Tunas Mentari, beliau dulunya adalah kepala sekolah TK Tunas Mentari sebelum digantikan oleh Ibu Ratu.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Pengumpulan data dengan menggunakan observasi atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut,
42
pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik dan pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan 52. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif 53, dalam penelitian observasi partisipatif penulis terlibat langsung dengan kegiatan yang sedang berlangsung, orang, dan objek yang sedang diteliti. Sambil melakukan pengamatan peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Dari beberapa penjelasan di atas kegiatan observasi pada penelitian ini, penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung, terutama kegiatan belajar mengajar menggunakan media picture book (buku bacaan bergambar) di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari. Dari observasi yang penulis lakukan, penulis mendapatkan pemahaman atau gambaran yang jelas mengenai pemanfaatan picture book dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Wawancara Selain dari pengumpulan data melalui observasi, wawancara juga merupakan pengumpulan data yang utama dalam penelitian kualitatif. Dalam hal ini informasi atau keterangan diperoleh langsung dari responden atau informan dengan cara tatap muka dan bercakap-cakap. 52 53
Moh Nazir, “Metode Penelitian” (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.175. Moh Nazir, “Metode Penelitian” (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.310.
43
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) 54. Dalam
penelitian
kualitatif,
sering
menggabungkan
teknik
observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selain melakukan observasi, penulis juga melakukan interview atau wawancara kepada orang-orang yang ada di dalamnya 55. Penulis menggunakan wawancara terstruktur (structured interview) 56 yaitu wawancara yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila penulis atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara ini penulis telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabnnya pun telah disiapkan. Dari penjelasan di atas, kegiatan wawancara ditujukan kepada kepala sekolah yang membuat kebijakan, guru yang mengajar di kelas, serta pustakawan. Dari wawancara yang penulis lakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pemanfaatan picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari.
54
Moh Nazir, “Metode Penelitian” (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.193 Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods” (Bandung: Alfabeta, 2012), h.317. 56 Ibid h.318. 55
44
3. Studi Pustaka Studi pustaka atau studi literatur diperlukan untuk mengetahui sampai mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian berkembang, sampai kemana terdapat kesimpulan dan digeneralisasi yang pernah dibuat dengan menggunakan studi terhadap literatur yang telah ada, penulis juga dapat belajar secara lebih sistematis lagi tentang cara-cara menulis karya ilmiah, cara mengungkapkan pikiran yang akan membuat penulis lebih kritis dan analisis dalam mengerjakan penelitiannya sendiri 57.
E. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam suatu kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesis menyusun kedalam pola, memilih yang mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan 58. Kegiatan teknik analisis data dalam penelitian kualitatif adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), penarikan kesimpulan (conclusion drawing).
57 58
Moh Nazir, “Metode Penelitian” (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 93. Beni Ahmad Saebani, “Metode Penelitian” (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 200.
45
1. Reduksi Data (Data Reduction) Pada saat atau sesudah data terkumpul maka penulis perlu melakukan reduksi data (data reduction). Reduksi data adalah proses mengolah data dari lapangan dengan memilah dan memilih, dan menyederhanakan data dengan merangkum yang penting-penting sesuai dengan fokus masalah penelitian 59. Menurut Miles & Huberman dalam bukunya yang berjudul Analisis Data Kualitatif mengatakan bahwa reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi 60.
2. Penyajian Data (Data Display) Langkah berikutnya dalam kegiatan analisis data adalah menyajikan data (data display) untuk lebih menyistematiskan data yang telah di reduksi sehingga terlihat sosoknya yang lebih utuh. Dalam display data, laporan yang sudah di reduksi dilihat kembali gambaran secara keseluruhan, sehingga dapat tergambar konteks data secara keseluruhan, dan dari situ dapat dilakukan penggalian data kembali. Penyajian data ini amat penting dan menentukan bagi langkah selanjutnya yaitu penarikan
59
Uhar Suharsaputra, “Metode Penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan tindakan” (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hal. 218. 60 Matthew B. Miles & A. Michael Huberman, “Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru” (Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 1992), h. 16.
46
kesimpulan/verifikasi karena dapat memudahkan upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan 61.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing) Penarikan kesimpulan dapat dikatakan juga (generalisasi), generalisasi adalah penarikan suatu kesimpulan umum dari analisis penelitian. Generalisasi atau kesimpulan harus berkaitan pula dengan teori yang mendasari penelitian yang dilakukan 62.
61
Uhar Suharsaputra, “Metode Penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan tindakan” (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hal. 219. 62 Moh Nazir, “Metode Penelitian” (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 375.
47
F. Jadwal Penelitian Tabel. 1 No Jenis Kegiatan
1.
Penyerahan proposal skripsi dan dosen pembimbing
2.
Pelaksanaan bimbingan skripsi
3
Pengumpula n literatur mengenai skripsi
4
Melakukan wawancara
5
Analisis data
6
Penyerahan laporan skripsi
7
Sidang skripsi
Tahun 2015 Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Profil Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari didirikan oleh Yayasan Budhi Adi Paramita. Yayasan Budhi Adi Paramita didirikan di Jakarta pada tanggal 28 September 2004, maksud dan tujuan didirikannya yayasan ini untuk membantu perkembangan dibidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Sesuai dengan salah satu dari maksud dan tujuan Yayasan Budhi Adi Paramita yaitu bergerak dibidang pendidikan dengan berdasarkan alasan yayasan yaitu : a.
Sebagai usaha membantu dan mendukung program pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
b.
Sebagai usaha untuk mendidik anak menjadi kreatif, cerdas, mandiri, bertanggung jawab dan mampu bersosialisasi melalui proses kegiatan bermain sambil belajar dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan.
c.
Sebagai usaha yang untuk mengembangkan potensi anak sejak dini
sebagai
menyesuaikan
persiapan diri
untuk
dengan
hidupnya
lingkungan,
agar
termasuk
dapat siap
memasuki pendidikan dasar. Seperti pada umumnya anak-anak diusia pra sekolah yang senang bermain, bertanya dan mengamati sekelilingnya, di KB/TK Tunas Mentari
49
para pengajar berperan aktif untuk memberikan penjelasan yang bias memuaskan rasa keingintahuan mereka, serta memperkenalkan ilmu pengetahuan lewat aktifitas harian yang menyenangkan dengan selalu memotivasi anak untuk terus berkembang. Cara mengajar yang digunakan mengutamakan pendekatan Sentra. Metode ini memungkinkan anak untuk melakukan eksplorasi terhadap berbagai objek yang terlibat, saling bercakap-cakap dengan teman-temannya, berinteraksi secara fisik, emosional, social dan secara kognitif. Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum nasional ditambah muatan lokal dengan pengembangan materi yang disesuaikan dengan kemampuan anak serta mempersiapkan kemampuan belajar anak ditingkatan lebih lanjut.
50
2. Struktur dan Susunan Organisasi KB/TK Tunas Mentari YAYASAN BUDHI ADI PARAMITA
PELAKSANA KB/TK TUNAS MENTARI
POMG ------------------ Kepala Sekolah
Guru
Murid
Administrasi Keuangan
Bagian Umum
Humas
51
3. Struktur Kepengurusan POMG KB-TK Tunas Mentari KETUA Amalia Leoni
BENDAHARA
SEKRETARIS
Dinar Kusuma Dewi
Aminah
KOORDINATOR TK.B
TK.A
KB
Amalia Leoni
Rubiyati Hasan
Dinar Kusuma
52
4. Data Pengurus, Guru dan Karyawan KB/TK Tunas Mentari Yayasan Budhi Adi Paramita: a. Pembina
: H. Suhadi
b. Pengawas
: H. Munir
c. Ketua
: Budhi Santoso
d. Bendahara
: Hj. Siti Khotijah
e. Sekretaris
: Dr. Beti
f. Pengurus Harian
: Maya Indira P
g. Manager Pelaksana Haria
: Henryani
Guru dan Karyawan a. Kepala Sekolah
: Ratu Chairunniyyah
b. Wakil Kepala Sekolah
: Nur Budhi Cahyani, S.Sos
c. Guru Kelompok Bermain
: Nurochmah Diah Asternita Hakim, SS
d. Guru TK A
: Ratu Chairunniyyah Munawiroh
e. Guru TK B
: Shirothussi Agustin, S.Pd Nur Budhi Cahyani, S.Sos
f. Administrasi Keuangan
: Rahyul Dastuti, S.Pd
g. Humas
: Rahyul Dastuti, S.Pd
h. Guru Eskul Menari
: Uun
i. Guru Eskul Komputer
: Guru Kelas
j. Bagian Umum
: Pak Suyoto Pak Herman
53
5. Sarana Belajar Untuk menunjang kegiatan belajar yang menyenangkan KB/TK Tunas Mentari telah dilengkapi sarana dan fasilitas belajar yang memadai seperti kelas-kelas yang ber-AC dengan perbandingan siswa dan guru 8:1, alat-alat peraga dan permainan edukatif yang merangsang siswa berpikir lebih luas, mandiri dan kreatif. Untuk memenuhi rasa keingintahuan anakanak yang besar pun tersedia buku-buku bermutu dan VCD ilmu pengetahuan yang melengkapi perpustakaan dan ruang audio visual.
6. Extrakurikuler Untuk menumbuhkan sikap kreatifitas yang memupuk kecintaan anak terhadap dunia seni serta menumbuhkan sikap sportifitas yang dilandasi keimanan, di KB/TK Tunas Mentari tersedia berbagai kegiatan extrakrikuler seperti melukis, menari, basket, water game, komputer dan iqro yang didukung fasilitas ruang menari, lapangan basket, ruang komputer dengan tenaga pengajar yang kompeten dibidangnya.
7. Tujuan, Visi dan Misi TK Tunas Mentari Sebagai
lembaga
pendidikan,
KB/TK
Tunas
Mentari
mengupayakan untuk mendidik anak menjadi kreatif, cerdas, mandiri, bertanggung jawab serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan:
untuk
membantu
kemanusiaan dan keagamaan.
perkembangan
dibidang
sosial,
54
Visi dan Misi: mendidik anak menjadi kreatif, cerdas, mandiri, bertanggung jawab dan mampu bersosialisasi melalui proses kegiatan bermain sambil belajar dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan dengan nuansa Islami.
8. Data Personal Guru & Karyawan KB/TK Tunas Mentari Tabel.2 NO
NAMA LENGKAP
IJAZAH TERAKHIR
TAHUN
JABATAN
LULUS 1.
Ratu Chairunniyyah
D-2 PGTK
2007
Kepala Sekolah
2.
Nur Budhi Cahyani, S.Sos
S-1 Komunikasi
2003
Wakasek
3.
Shirotussi Agustin, S.Pd
S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia
2003
Guru
4.
Munawiroh
SMA
2009
Guru
5.
Diah Asternita Hakim, SS
S-1 Sastra
1994
Guru
6.
Nurochmah
D-1 PGTK
1995
Guru
7.
Rahyul Dastuti, S.Pd
S-1 PAUD
2012
Humas
8.
Suyoto
SMU
9.
Herman
Bagian Umum Kebersihan
55
B. Hasil Penelitian Pada bab 4 ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bergambar) di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Tangerang Selatan yang diawali dengan observasi pada bagian pemanfaatan picture book yang
bertujuan
untuk
mengetahui
proses
pelaksanaan
kegiatan
pemanfaatan koleksi picture book. Pada bab ini juga penulis memaparkan tentang hasil wawancara penulis dengan Ibu Ratu Chaironniyyah sebagai Kepala Sekolah TK Tunas Mentari dan Ibu Nur Budhi Cahyani sebagai Wakil Kepala Sekolah. Observasi ini dilakukan kurang lebih 1 bulan sejak tanggal 10 Agustus 2015 yang di akhiri dengan wawancara kepada Ibu Diah Asternita Hakim sebagai Guru dan Staff Harian Pengurus Perpustakaan. Pada pembahasan, penulis
mencantumkan
ulasan
hasil
penulis
kemudian
akan
membandingkannya dengan teori yang telah ada di bab 2, kemudian akan dicantumkan pendapat penulis mengenai hasil dan teori yang telah ada.
1. Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bergambar) di Taman KanakKanak Tunas Mentari Pemanfaatan picture book atau buku cerita bergambar di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari adalah dengan adanya kegiatan pembukaan (opening), storytelling, penutupan (closing). Adapun penjelasan dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
56
a) Kegiatan Pembukaan (Opening) Kegiatan pembukaan (opening) di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari yaitu pengenalan peserta didik sebelum memulai pelajaran di kelas dengan menggunakan buku bergambar. Kegiatan opening ini diadakan pada pagi hari pukul 08.00 sampai 09.00. Kegiatan ini diawali dengan guru menanyakan terlebih dahulu buku apa yang sudah murid-murid baca, lalu guru tersebut mempersilahkan peserta didik untuk memilih buku yang disukainya untuk dibacakan di dalam kelas. Selain itu kegiatan ini juga mengenalkan anak-anak tentang berbagai angka-angka, huruf, lingkungan sekitar, berbagai macam bentuk yang gambar-gambarnya terdapat dalam buku. Berdasarkan wawanacara penulis dengan Ibu Nur Budhi Cahyani mengenai kegiatan opening atau pembukaan serta jenis buku yang digunakan dalam kegiatan pembukaan atau opening adalah sebagai berikut : “kalau setiap pagi kita berikan materi ke anak yang tidak terlalu berat, seperti diajarkan menggambar, mewarnai, tapi tetap anak-anak menggambarnya berdasarkan buku yang mereka baca, bisa menggambar sederhana seperti dibuku-buku konsep, kita disini juga mengajarkan anak belajar membaca juga sebelum masuk kelas” Buku konsep berisi mengenai warna, bentuk dan ukuran suatu benda sedangkan buku abjad atau buku alphabet adalah buku yang isinya mengenai pengenalan huruf. Manfaat dari kegiatan dengan menggunakan buku konsep berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu Diah adalah sebagai berikut :
57
“dengan membaca buku-buku picture book khususnya buku konsep, anak-anak dapat termotivasi untuk berkarya, seperti melipat kertas, mewarnai dan menggambar berdasarkan buku yang mereka baca” Karya dari anak-anak tersebut disimpan di perpustakaan. Sedangkan manfaat dari penggunaan buku abjad atau alphabet adalah untuk membantu anak belajar membaca. Kegiatan ini biasanya dilakukan di perpustakaan karena kegiatan ini adalah kegiatan pemanasan sebelum masuk kelas maka kegiatan ini dilakukan dengan sangat santai. Anak-anak tidak selalu harus didalam kelas, bahkan saat anak-anak
sedang
bermain,
sedang
melihat-lihat
buku
di
perpustakaan, guru akan mecoba mengajak berdiskusi mengenai buku dengan bahasa yang ringan, ketika anak terlihat sudah tertarik ke dalam diskusi maka guru akan mengenalkannya pada buku konsep yang didalamnya banyak terdapat gambar. Sebagai contoh, ketika anak sedang di perpustakaan guru menanyakan buku apa yang sedang dicarinya atau menanyakan buku apa yang sudah dibacanya kemarin., “…cari buku apa nak?” atau “…kamu kemarin pinjam buku perpustakaan ya?, ceritain ke ibu dong bukunya tentang apa sih?...” ketika anak sudah tertarik maka guru akan mengalihkannya untuk menyimak buku yang akan disampaikan oleh guru, seperti contoh : “nak, ibu punya buku ini? Ini ada angka-angkanya, eh ini amgka berapa ya?” ketika anak-anak sudah tertarik dengan buku yang disampaikan maka dengan sendirinya anak-anak akan mulai bercerita. Anak-anak juga akan termotivasi untuk meminjam buku di
58
perpustakaan untuk dibaca dirumah agar bisa bercerita kepada gurunya tentang buku yang sudah ia baca di rumah.
b) Kegiatan Utama (Storytelling) TK Tunas Mentari memiliki tiga kegiatan utama yaitu storytelling atau bercerita yang dilakukan oleh guru, menceritakan kembali yang dilakukan oleh peserta didik, dan anak dipersilahkan untuk memilih buku cerita yang mereka sukai. Storytelling atau bercerita merupakan kegiatan utama di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari, setiap hari guru bercerita kepada peserta didik didalam kelas. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 09.00 sampai anak-anak beristirahat untuk makan sekitar jam 10.00. Buku yang biasa digunakan untuk storytelling berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu Nur Budhi Cahyani adalah sebagai berikut : “guru-guru membawakan storytelling menggunakan buku yang lebih banyak gambarnya daripada kata-katanya atau yang disebut dengan wordless book tema bukunya tentang kegiatan sehari-hari seperti memakai sepatu, mengantre , dan memakai baju sendiri, lalu anak-anak ditunjuk untuk menceritakan kembali cerita yang sudah dibawakan oleh gurunya” Buku bergamabar tanpa kata atau wordless book yang digunakan pun harus mengandung tema kegiatan sehari-hari seperti buku seri “Aku Bisa Pakai Baju Sendiri”, “Aku Anak Pemberani”, “Aku Anak Sabar” dan lain-lain. Anak-anak terlihat sangat antusias ketika mendengarkan guru bercerita menggunakan buku bergambar, hal tersebut dikarenakan gambar dalam buku tersebut menarik, kaya
59
akan warna, dan jalan cerita yang ringan sehingga anak-anak dapat dengan mudah memahami jalan cerita yang ada dalam buku tersebut. Selain itu, penyampaian cerita oleh guru kepada anak sangat ekspresif, menarik, dan penekanan suara yang pas serta gerak tubuh yang sesuai dengan cerita. Setelah guru menyampaikan cerita di depan kelas, anakanak diwajibkan untuk menyampaikan kembali cerita yang telah dibacakan di depan kelas. Murid yang akan menyampaikan kembali cerita tersebut adalah murid yang paling antusias mendengarkan. Sebagai contoh, ketika penulis melakukan observasi dan mengikuti kegiatan storytelling tersebut, seorang murid TK Tunas Mentari bernama Dannis dipilih gurunya untuk menyampaikan kembali cerita dengan judul Aku Bisa Pakai Baju Sendiri, Dannis bersedia untuk menceritakan kembali cerita tersebut di depan teman-temanya, dengan
sikap
yang
malu-malu
namun
dapat
dengan
baik
menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan oleh guru di depan teman-temannya. Tujuan dari kegiatan storytelling ini adalah memberikan motivasi kepada anak-anak agar gemar membaca, melatih anak-anak untuk berani berbicara di depan kelas, dan melatih anak-anak untuk selalu menghargai orang yang sedang berbicara di depan kelas. Setelah kegiatan bercerita dan menceritakan kembali selesai, maka guru akan mempersilahkan peserta didik untuk
60
memilih buku yang mereka sukai diperpustakaan, kemudian anakanak dapat membaca. Manfaat diadakannya kegiatan storytelling atau bercerita menurut wawancara penulis dengan Ibu Ratu Choirunniyah adalah sebagai berikut : “menurut saya manfaat picture book itu dari segi perkembangan kognitif dapat menambah kosa kata anak, kemampuan membaca dan berhitungnya juga baik dan dari segi moral pun anak lebih disiplin karena kami ajarkan dengan menggunkan karakter yang ada didalam sebuah buku”
c) Kegiatan Penutup (Closing) Kegiatan penutup (Closing) ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan pada kegiatan pembukaan (Opening), kegiatan ini tidak selalu di lakukan di dalam kelas, kegiatan ini merupakan kegiatan pengawas kelas, Dimana yang dimaksud dengan kegiatan pengawas kelas adalah dimana guru membiasakan anak-anak membaca buku sebelum mereka dijemput oleh orang tua masingmasing. Kegiatan ini dilakukan agar anak-anak tidak bermain yang membahayakan diri mereka, seperti berlarian, bercanda yang berlebihan, dan lain-lain. Jenis buku yang digunakan berdasarkan hasil wawancara dengan penulis adalah sebagai berikut: “kalau pulang sekolah anak-anak lebih suka bermain menggunakan buku puzzle, buku pop-up, dan buku-buku mainan atau toys book” Pada awalnya kegiatan ini selalu di bimbing oleh guru namun seiring berjalannya waktu, anak-anak akan terbiasa untuk selalu
61
membaca buku sebelum mereka dijemput oleh orangtua masingmasing, baik membaca atau menyimak bukunya seorang diri, menceritakan isi buku tersebut menggunakan bahasa sendiri di depan guru ataupun kepada teman-temannya. Sebagai contoh, ketika penulis melakukan observasi, penulis mendapati seorang anak perempuan dari kelas Playgroup sedang menyimak buku yang didalamnya terdapat gambar binatang-binatang hutan, dan anak perempuan tersebut menceritakan isi buku tersebut dengan menggunakan bahasanya sendiri, gerak tubuh dan menirukan suara dari binatang-binatang tersebut.
Manfaat
diadakannya
kegiatan
ini
adalah
untuk
membiasakan anak-anak mengisi waktu luang dengan hal yang positif misalnya seperti membca buku.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Diah 1, mengenai efektifitas pemanfaatan picture book adalah sebagai berikut: “Pemanfaatan picture book dalam kegiatan belajar mengajar sangat efektif karena anak lebih antusias dan sangat tertarik dengan picture book, karena picture book dapat merangsang anak untuk berani bertanya dan menstimulus rasa keingintahuan anak. Dengan adanya picture book anak lebih tertarik pada materi yang diberikan guru di kelas dan berani mengungkapkan bahasa melalui gambar”
Pemanfaatan koleksi picture book dalam kegiatan belajar mengajar sangat efektif¸ karena anak lebih antusias dan lebih tertarik dengan picture book.
1
Hasil wawancara dengan Ibu Diah Asternita Hakim pada tanggal 25 Agustus 2015
62
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Cahya 2, mengenai kegiatan yang dilakukan dalam kaitannya dengan pemanfaatan picture book, adalah sebagai berikut: “Disetiap pembukaan pelajaran atau opening, anak-anak dibiasakan membaca buku yang dia inginkan¸salah satunya picture book. Selain itu kegiatan utama dalam pemanfaatan picture book adalah sebagai media belajar, seperti storytelling oleh guru dan kegiatan pengaman yang dilakukan, setiap anakanak yang sudah selesai dalam kaitannya dengan kegiatan dikelas” Kegiatan yang berhubungan dalam pemanfaatan picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari adalah setiap pembukaan pelajaran dimana anak-anak dibiasakan oleh guru-guru untuk membaca dan kegiatan utama dalam pemanfaatan picture book yaitu storytelling.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Cahya 3 mengenai cara penyampaian informasi yang terdapat dalam picture book adalah sebagai berikut: “Cara penyampaian informasi yang terdapat di dalam picture book adalah dengan cara dibacakan oleh guru dengan sejelas mungkin, menceritakan apa yang digambarkan, setelah itu anakanak selalu dibiasakan mengulang cerita yang sudah dibacakan oleh guru. Hal ini sering dilakukan untuk membuat anak mengerti dan menyerap informasi yang terdapat didalam picture book”
Cara penyampaian informasi yang terdapat di dalam picture book dilakukan dengan cara bercerita oleh guru, menyampaikan pesan yang terdapat dalam picture book atau anak-anak yang sudah mendengarkan
2 3
Hasil wawancara dengan Ibu Nur Budhi Cahyani pada tanggal 20 Agustus 2015 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Budhi Cahyani pada tanggal 25 Agustus 2015
63
guru bercerita selalu dibiasakan untuk menceritakan apa yang telah guru sampaikan. Hal ini akan membuat anak lebih cepat mengerti.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Ratu 4, mengenai dampak terhadap perkembangan kognitif anak dalam penggunaan koleksi picture book dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut: “Anak mampu mengungkapkan sebab akibat dan anak mampu mengungkapkan asal mula terjadinya sesuatu. Penggunaan media picture book juga mampu merangsang anak untuk bercerita dengan kalimat sederhana, dan pengetahuan anak pun akan bertambah karena media visual lebih mudah dicerna oleh anak” Dampak terhadap perkembangan kognitif anak dalam pemanfaatan picture book akan mampu membuat anak mengungkapkan sebab akibat dan anak akan lebih mampu untuk bercerita dengan kalimat yang sederhana. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Cahya 5, mengenai dampak terhadap perkembangan psikologi anak dalam penggunaan koleksi picture book dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut: “Anak belajar tentang kebaikan atau tentang nilai-nilai moral yang terkandung di dalam picture book. Anak juga akan mampu berbicara dan berbahasa yang baik, sopan dengan orang yang lebih dewasa dan sabar menunggu giliran”
Dampak
terhadap
perkembangan
psikologi
anak
dalam
pemanfaatan picture book akan membuat anak belajar tentang kebaikan, 4 5
Hasil wawancara dengan Ibu Ratu Chairunniyyah pada tanggal 25 Agustus 2015 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Budhi Cahyani pada tanggal 29 Agustus 2015
64
belajar tentang nilai-nilai moral yang terdapat dalam picture book, dan anak akan mampu berbicara yang baik dan sopan. 2. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Cahya 6, mengenai kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan picture book adalah sebagai berikut: “masih terbatasnya koleksi picture book khususnya picture book yang berukuran besar dan kertas yang kurang tebal, hal ini mengakibatkan kertas mudah sobek. Sedangkan buku yang ukurannya kurang besar menyebabkan anak-anak sulit melihat ketika guru sedang bercerita menggunakan picture book. Selain itu perpustakaan yang dijadikan sarana untuk belajar belum memiliki ruangan tersendiri atau ruangan khusus, agar para peserta didik lebih nyaman ketika membaca buku”
Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di TK Tunas Mentari belum adanya koleksi picture book berukuran besar dan kualitas kertas yang baik atau tebal selain itu belum terdapatnya ruangan khusus untuk perpustakaan yang dimana sementara ini perpustakaan di TK Tunas Mentari hanya terletak disudut ruangan dan diberi rak-rak buku.
3. Solusi terhadap kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di TK Tunas Mentari Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Diah 7, mengenai solusi dari kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut: 6
Hasil wawancara dengan Ibu Nur Budhi Cahyani pada tanggal 29 Agustus 2015
65
“dengan mencari buku picture book yang kualitas kertasnya bagus misalkan dengan membeli buku dari luar Indonesia yang sudah terjamin kualitas luar buku maupun isi buku. Selain itu guru-guru di TK Tunas Mentari juga mengajarkan anak bagaimana merawat dan manjaga buku seperti miliknya sendiri. Dan membuat ruangan khusus untuk perpustakaan agar anak-anak lebih nyaman”
Solusi yang diambil dalam menghadapi kendala tersebut dengan mencari buku ukuran besar dan kualitas kertas yang baik.
C. Pembahasan 1. Perpustakaan Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari, perpustakaan menjadi salah satu penunjang kegiatan belajar mengajar seluruh peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan dijadikan sebagai pengaman kelas, selain itu koleksi yang terdapat di perpustakaan sangat dimanfaatkan oleh guru mapun oleh peserta didik. Menurut Darmono dalam bukunya “Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja” fungsi dari perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar, menjadi wadah untuk menyerap dan menghimpun informasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, dan membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir. Berdasarkan ulasan hasil penelitian, peneliti berpendapat bahwa perpustakaan pada Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari sudah berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Karena perpustakaan di Taman
7
Hasil wawancara dengan Ibu Diah Asternita Hakim pada tanggal 29 Agustus 2015
66
Kanak-Kanak Tunas Mentari sangat menunjang kegiatan belajar mengajar, baik guru maupun peserta didik menggunakan perpustakaan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, sebagai sumber belajar, dan sebagai tempat rekreatif bagi anak. Layanan pada perpustakaan Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari menggunakan sistem terbuka, sehingga anak-anak dapat secara bebas memilih, menggunakan, dan meminjam koleksi yang diinginkan. Sebab, perpustakaan pada Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari belum memiliki ruangan khusus untuk perpustakaan, sehingga guru-guru tidak membatasi anak-anak untuk berkunjung ke perpustakaan maupun memanfaatkan koleksi-koleksinya.
Bagi
anak
yang
ingin
meminjam
buku
di
perpustakaan, guru atau penanggung jawab perpustakaan hanya perlu mencatat nama anak tersebut di buku peminjaman. Namun perpustakaan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari hanya melayani guru, dan para peserta didik. Penulis berpendapat bahwa sistem layanan terbuka sangat sesuai diterapkan di perpustakaan Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari karena anak-anak tidak merasa terbatasi untuk mengakses langsung koleksi yang mereka inginkan. Dengan kebebasan tersebut anak-anak di Taman KanakKanak Tunas Mentari terlatih untuk belajar mandiri. Selain itu, layanan dengan sistem terbuka sudah sesuai di terapkan di TK Tunas Mentari.
67
2. Koleksi Perpustakaan Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari Jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan Taman KanakKanak Tunas Mentari adalah jenis buku cerita anak-anak (cerpen, buku cerita berseri, buku dongeng), buku puzzle, buku berhitung, buku agama islami, ensiklopedia bergambar, dongeng bergambar, buku cerita pendamping, buku-buku hibah. Penulis berpendapat bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari yaitu koleksi buku cerita, buku bergambar, namun tidak memiliki buku non fiksi. Namun karena perpustakaan tersebut merupakan perpustakaan Taman Kanak-Kanak maka koleksi non fiksi tidak terlalu dibutuhkan. Buku cerita dan buku bergambar sudah sangat baik digunakan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari sebagai media belajar untuk peserta didik. Sebab perpustakaan Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari menyediakan koleksi-koleksi yang menunjang proses belajar mengajar. Buku-buku referensi seperti ensiklopedia anak dapat dijadikan wadah untuk anak dalam menyerap informasi, ensiklopedia tersebut harus disesuaikan untuk anak dengan gambar yang menarik dan informasi yang ringan serta diperlukan guru untuk membimbing agar anak dapat menerima informasi tersebut, berbagai macam buku konsep yang disediakan TK Tunas Mentari sudah sangat baik karena didalamnya anak-anak dapat mengenal angka, huruf, bentuk, dengan bentuk yang sangat sederhana. Dan buku-buku seperti buku bergambar atau picture book yang lebih banyak memuat gambar dari pada tulisan sudah sangat bagus untuk dijadikan sumber belajar yang utama
68
bagi anak-anak selain dapat merangsang anak untuk gemar membaca picture book tersebut dapat menumbuhkan perkembangan imajinatif, perkembangan kemampuan bahasa, dan daya pikir anak.
3. Pemanfaatan Koleksi Picture Book di TK Tunas Mentari Kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan picture book di TK Tunas Mentari yaitu kegiatan opening atau pembukaan pelajaran, storytelling atau kegiatan utama, serta kegiatan closing atau penutup, baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Kegiatan opening yaitu pengenalan peserta didik sebelum memulai pelajaran di kelas dengan menggunakan buku cerita bergambar. Yaitu dengan cara menanyakan terlebih dahulu buku apa yang kemarin mereka baca, lalu guru tersebut mempersilahkan peserta didik untuk memilih buku yang disukainya untuk dibacakan di dalam kelas maupun di luar kelas. Penulis berpendapat bahwa kegiatan opening atau kegiatan sebelum memasuki kelas ini sangat tepat dilakukan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari namun sebaiknya kegiatan pembukaan ini difokuskan untuk berdiskusi dengan anak-anak mengenai buku bacaan yang sudah ia baca di rumah, hal ini untuk melatih anak mengungkapkan apa yang dia pikirkan dan dia rasakan saat ia membaca buku. Kegiatan storytelling merupakan kegiatan utama di Taman KanakKanak Tunas Mentari, kegiatan storytelling diadakan setiap hari selasa, rabu, dan kamis dimana guru bercerita kepada peserta didik di dalam kelas. Buku yang biasa digunakan untuk storytelling adalah buku dengan
69
tema kegiatan sehari-hari, seperti Aku Bisa Pakai Baju Sendiri”, “Aku Anak Pemberani”, “Aku Anak Sabar” dan lain-lain. Penulis berpendapat, bahwa storytelling merupakan cara yang efektif dalam mengembangkan minat baca anak. Storytelling dengan menggunkan buku bergambar dengan kualitas gambar yang baik dan jalan cerita yang ringan, serta penyampaian guru yang menarik seperti penekanan suara, nada suara, dan gerak tubuh dalam menyampaikan cerita dapat memotivasi anak untuk gemar membaca. Menurut penulis, TK Tunas Mentari sudah sangat tepat menjadikan storytelling untuk dijadikan kegiatan utama dalam kegiatan belajar mengajar hal tersebut terlihat dari peserta didiknya yang terlihat sangat antusias saat mendengarkan cerita dan mampu menceritakannya kembali didepan kelas. Selain itu manfaat dari adanya storytelling ini dapat terlihat dari peserta didiknya yang selalu mengisi waktu luangnya dengan membaca atau sekedar mengamati isi buku tersebut, membaca buku bersama dengan teman-temannya, atau menceritakan buku yang telah dibacanya di depan guru-guru dan temantemannya. Kegiatan closing, inti dari kegiatan ini dimana guru membiasakan anak-anak membaca buku sebelum mereka dijemput oleh orang tua masing-masing. Kegiatan ini dilakukan agar anak-anak tidak bermain yang membahayakan diri mereka, seperti berlarian, bercanda yang berlebihan, dan lain-lain. Menurut penulis, kegiatan tersebut sudah baik dilakukan di TK Tunas Mentari karena secara tidak langsung mengajarkan pada anak untuk
70
mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang positif seperti contohnya dengan membaca buku di perpustakaan, dalam kegiatan ini anak-anak juga akan dibiasakan untuk meminjam buku di perpustakaan untuk dibaca di rumah masing-masing. Dampak dari pemanfaatan picture book terhadap perkembangan kognitif anak adalah anak mampu mengungkapkan sebab akibat dan anak mampu mengungkapkan asal mula terjadinya sesuatu. Dan Pengetahuan anak pun akan bertambah karena media visual lebih mudah dicerna oleh anak. Dampak psikologi dari pemanfaatan picture book adalah anak belajar tentang kebaikan atau tentang nilai-nilai moral yang terkandung didalam picture book. Sedangkan dampak perkembangan bahasa adalah anak akan mampu berbicara dan berbahasa yang baik, sopan dengan orang yang lebih dewasa dan sabar menunggu giliran. Menurut Riris K Toha Sarumpaet dalam buku yang berjudul “Pedoman Penelitian Sastra Anak”8 dijelaskan bahwa pemanfaatan picture book adalah memanfaatkan koleksi buku anak sebaik mungkin sebagai mestinya
sesuai
mengembangkan
dengan
fungsi
perkembangan
dari
picture
kognitif
book
psikologi
itu anak
adalah atau
perkembangan mental, intelektual dan sosial. Sehingga picture book sangat baik jika dimanfaatkan sebagai media belajar untuk anak-anak. Dengan mengacu kepada perkembangan anak secara kognitif, sosial, dan moral.
8
Riris K. Toha-Sarumpaet, “Pedoman Penelitian Sastra Anak” (Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional, 2010), hal. 6.
71
Dari hasil penelitian dan teori di atas, penulis berpendapat bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari yang berkaitan dengan pemanfaatan picture book sudah dimanfaatkan dengan baik karena kegiatan tersebut berdampak pada perkembangan kognitif, psikologi, dan perkembangan bahasa para peserta didik. Menurut penulis, dampak kognitif yang terlihat dari para peseta didik adalah meningkatnya prestasi akademik di sekolah, sedangkan untuk dampak psikologi dan moral menurut penulis, perilaku anak juga dipengaruhi oleh buku yang dibacanya. Buku yang baik secara tidak langsung juga mengajarkan anak untuk berprilaku dan bersikap dengan baik. Misalnya guru membacakan buku dengan judul ‘Saya Bisa Memakai Sepatu Sendiri’ didalamnya buku tersebut mengajarkan bahwa memakai sepatu sebaiknya didahulukan sebelah kanan, kemudian memakai sepatu sebaikanya duduk dan tidak berdiri, jika berdiri maka akan terjatuh, dan memakai sepatu harus tertib saat pulang tidak boleh berebutan atau saling mendorong dengan teman. Hal tersebut dapat diaplikasikan dengan baik oleh peserta didik dan dalam kegiatan sehari-hari, dan juga dari bimbingan dari guru, misalnya saat ada anak yang memakai sepatu sambil berdiri guru akan menasihati, “…hayoo tadi dibuku bagaimana? Kalau pakai sepatu harus duduk, kalau berdiri nanti kamu jatuh, kalau jatuh nanti kamu sakit… hayoo pakai sepatunya yang tertib…” maka anak akan mematuhi nasihat dari gurunya. Sedangkan dampak postif dari membaca picture book yang lain adalah anak mempu berbahasa dengan baik, hal tersebut dapat terlihat dari anak yang sangat lancar ketika menceritakan
72
kembali cerita dalam buku kepada teman-teman dan gurunya di dalam kelas.
4. Kendala dalam Pemanfaatan Picture Book Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari belum adanya koleksi picture book berukuran besar dan kualitas kertas yang baik atau tebal selain itu belum terdapatnya ruangan khusus untuk perpustakaan yang dimana sementara ini perpustakaan di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari hanya terletak disudut ruangan dan diberi rak-rak buku. Penulis berpendapat bahwa, seharusnya tidak adanya buku yang berukuran besar tidak menjadi kendala yang menghambat kegiatan belajar mengajar, karena masih banyak jenis picture book yang dapat dijadikan sumber belajar mengajar. Penulis juga berpendapat bahwa masih ada kekurangan pada sarana maupun prasarana perpustakaan di Taman KanakKanak Tunas Mentari. Karena di TK Tunas Mentari belum memiliki sistem kurikulum yang mengatur tentang tata ruang, ruangan khusus perpustakaan, pengolahan dan belum mempunyai tenaga pengelola professional. 5. Solusi Terhadap Kendala yang Dihadapi Dengan mencari buku picture book yang kualitas kertasnya bagus misalkan dengan membeli buku dari luar Indonesia yang sudah terjamin
73
kualitas luar buku maupun isi buku. Dan membuat ruangan khusus untuk perpustakaan agar anak-anak lebih nyaman. Menurut Zena Sutherland dalam buku yang berjudul “Children and Books 9 dijelaskan bahwa di perpustakaan anak-anak dapat menemukan buku-buku yang di dalamnya terdapat informasi yang mereka butuhkan, misalnya anak ingin membuat perahu dari kertas, ia dapat mencari buku di perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan untuk anak usia dini perlu dilengkapi dengan buku-buku pengenalan huruf dan kata yang bergambar, pengenalan angka dan bilangan, pengenalan pekerjaan sederhana seperti makan, minum, memakai baju, memakai tali sepatu dan lain-lain. Berdasarkan ulasan hasil penelitian dan teori di atas penulis berpendapat bahwa bentuk buku sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, buku berukuran besar dianggap dapat menyampaikan informasi yang ada didalam buku dengan baik. Karena anak tidak hanya mendengarkan guru bercerita tetapi anak bisa melihat gambar yang sedang diceritakan oleh guru.
9
Zena Sutherland, “Children and Books” (New York: Longman, 1997), hal. 63.
74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
uraian
yang
telah
dijelaskan
pada
bab-bab
sebelumnya, serta berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan koleksi picture book (buku bacaan bergambar) di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari sudah berjalan dengan baik, dan koleksi picture book sudah sangat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar mengajar. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Pemanfaatan Picture Book (buku bacaan bergambar) di Taman KanakKanak Tunas Mentari dilakukan dengan cara guru selalu membiasakan anak untuk membaca sebelum (opening) ataupun sesudah belajar (closing) di kelas, selain itu pembelajaran dengan menggunakan picture book di kelas dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan storytelling oleh para guru, dan guru-guru melatih anak-anak untuk mengungkapkan apa yang telah ia baca dan apa yang telah ia dengar dari kegiatan storytelling tersebut.
2. Kendala utama yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi picture book di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari adalah belum adanya koleksi dengan kualitas kertas yang baik, kualitas gambar yang kurang menarik dan ukuran buku yang kurang besar.
75
3. Adapun solusi terhadap kendala yang dihadapi adalah dengan membeli buku yang berkualitas dari luar Indonesia yang kualitas kertasnya lebih baik.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh dari tempat penelitian berikut saran yang dapat penulis berikan: 1.
Sebaiknya diberikan ruangan khusus perpustakaan agar pemanfaatan koleksi khususnya koleksi picture book terorganisir dengan baik.
2.
Sebaiknya di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari memiliki staff khusus yang mengelola perpustakaan, hal ini agar perpustakaan dapat memberikan layanan bimbingan pembaca (user education) kepada anak-anak agar mereka bahwa perpustakaan adalah sumber informasi yang utama.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ajip Rosidi. “Pembinaan Minat Baca, Apresiasi dan Penelitian Sastra” (Jakarta: Panitia Tahun Buku Internasional DKI Jakarta, 1973). Anis Fitria. “Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)” artikel diakses pada 7 September 2015 jam 15.38 di http://m.kompasiana.com/anis_fitria/pendidikantaman-kanak-kanak-tk. Beni Ahmad Saebani. “Metode Penelitian” (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008). Burhan Nurgiyantoro. “Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak” (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005). Darmono, “Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja” (Jakarta: Grasindo, 2007). Dep. Pend Nasional. UU RI NO. 20 / Thn 2003 tentang SIKDIKNAS. Jakarta : h 11 2007. Dhanumurti Adyogi. “BukuCeritaMengangkatPermainanTradisionalSunda”. Skripsi S1 Program StudiDepartemenDesain. FakultasSenidanDesain. InstitutTekhnologi Bandung, 2009. Dian Wahono. “Penyampaian Informasi Kepada Anak-Anak Melalui Media Buku Bacaan Bergambar: Analisis Isi Buku Seri Kenali Perasaanmu”. Skripsi S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia, 2007 Franz, Kurt dan Bernhard Meier “Membina Minat Baca” (Bandung: Remadja Karya, 1986). Heru Kurniawan. “Sastra Anak” (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009). Huck,S. Charlotte “Children’s literature: In The Elementary school” (New York: McGraw Hill Higher. 2004). Ibrahim Bafadal. “Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004). Ibrahim Bafadal. “Pengelolaan Perpustakaan Sekolah”, Cet. Ke-3 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001). Ichsan, “Tujuan dan Prinsip Pendidikan TK” artikel diakses pada 7 September 2015 jam 15:34 di https://tunas63.wordpress.com/2009/06/12/artikel-tujuan-danprinsip-pendidikan-tk-2/. Juliansyah Noor. “Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah” (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011).
77
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001). Karmidi Martoaimodjo. “Perpustakaan dalam mendukung tugas belajar dan mengajar”, Majalah Berita Perpustakaan, No 39-44 (Yogyakarta: 1981-1982). Kosam Rimbarawa. “Gedung, Tata PerabotdanPeralatanPerpustakaan”(Jakarta: Hakaeser,2013)
Ruang,
Larasati Milburga. “Membina Perpustakaan Sekolah” (Yogyakarta: Kanisius, 1991). Marshall,Margaret R “An Intriduction to The World of Children’s Books” (Hants: Gower Publishing, 1982. Miles, Matthew B& A. Michael Huberman “Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru” (Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 1992). Modid Mudjito. “Pembinaan Minat Baca” (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001). Moh Nazir. “Metode Penelitian” (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009). Murti Bunanta. “Buku, Mendongeng dan Minat Membaca (Jakarta: KPBA, 2008). Riris K Toha-Sarumpaet. “Bacaan Anak-Anak: Suatu Penyelidikkan Pendahuluan ke dalam Hakekat, Sifat, dan Corak Bacaan Anak-Anak Serta Minat Baca Anak pada Bacaannya” (Jakarta: Pustaka Jaya, 1976). Riris K Toha-Sarumpaet. “Pedoman Penelitian Sastra Anak” (Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). Ronny Kountur. “Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis” (Jakarta: PPM, 2003). Rothlein, L & Meinbach. The Literatur Connection (USA: Scott Foresman Company, 1991). Seefeldt, Carol “Pendidikan Anak Usia Dini: Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah” (Jakarta: PT Indeks, 2008). Slamet Suyanto. “Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini” (Yogyakarta: Hikayat, 2005). S.C Utami Munandar. “Aspek Psikologi dan Penerapannya dalam Bacaan Anak Usia Prasekolah”, Analisis Pendidikan, No. 1 (2), 1981. Sidik Kurniawan. “Pengertian dan Ciri Sastra Anak” artikel di akses pada 14 September 2015 jam 11.16 di http://m.kompasiana.com/sirsulk/pengertian-danciri-sastra-anak_. Soetminah, “Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan” (Jakarta: Kanisius, 1992).
78
Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods” (Bandung: Alfabeta, 2012). Sulistyo Basuki, “Periodisasi Perpustakaan Indonesia” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994). Sutherland, Zena “Children and Books” (New York: Longman, 1997). Uhar Suharsaputra. “Metode Penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan tindakan” (Bandung: PT Refika Aditama, 2012). Undang-Undang RI No.43 tahun 2007 tentangPerpustakaan,Pasal 1 Ayat 1 BAB 1, PerpustakaanNasional RI, Jakarta. Yeni Rachmawati. “Strategi Perkembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak Kanak” (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010). Yuliani Nuraini Sujiono. “Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini” (Jakarta: PT Indeks, 2009). “Definisi Pengertian Pemanfaatan” artikel diakses pada 10 juli 2015 jam 13:46 di http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertianpemanfaatan.html
Sub Kategori
Kegiatan opening
Kategori
Pemanfaatan Picture Book di Taman KanakKanak
Sub-sub Kategori
Sub-sub Kategori
Pengenalan Menggunakan Menggambar anak terhadap buku konsep dan mewarnai buku berbagai macam bentuk, ukuran, dan warna Anak belajar Menggunakan Guru membaca buku alphabet mengenalkan dan mengajarkan huruf atau alphabet Guru sharing Guru dengan menanyakan peserta didik buku yang sudah murid murid baca
Sub-sub Kategori
1
1
1
Guru NBC
1
Kepala Sekolah RC
Frekuensi
1
Petugas Perpustakaan DAH
“semua kegiatan opening atau pembukaan diadakan diluar kelas, semua diadakan di perpustakaan, termasuk kegiatan sharing dengan anak –anak” DAH
“kalau setiap pagi kita berikan materi ke anak yang tidak terlalu berat, seperti diajarkan menggambar, mewarnai, tapi tetap anak-anak menggambarnya berdasarkan buku yang mereka baca, bisa menggambar sederhana seperti dibuku-buku konsep, kita disini juga mengajarkan anak belajar membaca juga sebelum masuk kelas” NBC
“kita ada tiga kegiatan disini. Kegiatan pembukaan atau opening, lalu untuk kegiatan utama kita ada kegiatan storytelling, dan terakhir ada kegiatan penutup setelah anak pulang sekolah atau closing” RC
Kutipan
Sub Kategori
Pemanfaatan Kegiatan Picture Utama Book di Taman KanakKanak
Kategori
Sub-sub Kategori
Sub-sub Kategori
Anak menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan didepan kelas Anak memilih Membaca buku yang buku bersama mereka sukai teman-teman ataupun sendiri
Guru bercerita Menggunakan Tema nya didepan kelas wordless mengenai book kehidupan sehari-hari, seperti : • Memakai baju • Memakai sepatu
Sub-sub Kategori
1
1
Kepala Sekolah RC
1
1
Guru NBC
Frekuensi
1
Petugas Perpustakaan DAH
“terlebih dahulu kami bacakan cerita didepan kelas, kemudian anak-anak akan kami tunjuk untuk bercerita didepan kelas, kemudian mereka kami persilahkan untuk memilih buku mana pun yang mereka suka diperpustkaan untuk dibaca bersamasama dikelas” DAH
“guru-guru storytelling menggunakan buku yang lebih banyak gambarnya daripada kata-katanya, tema bukunya tentang kegiatan sehari-hari seperti memakai sepatu, mengantre , dan memakai baju sendiri, lalu anak-anak ditunjuk untuk menceritakan kembali cerita yang sudah dibawakan oleh gurunya” NBC
“Kegiatan belajar disini yang utama ada kegiatan storytelling, habis itu anak-anak ditunjuk untuk menceritakan kembali didepan kelas cerita yang tadi telah disampaikan guru” RC
Kutipan
Sub Kategori
Pemanfaatan Kegiatan Picture Closing Book di Taman KanakKanak
Kategori
Anak-anak membaca buku di perpustakaan sambil menunggu jemputan
Sub-sub Kategori
Menggunakan buku puzzle dan buku mainan
Sub-sub Kategori
Sub-sub Kategori
1
Kepala Sekolah RC
1
Guru NBC
Frekuensi
1
Petugas Perpustakaan DAH
“ kalau pulang sekolah anak-anak lebih suka bermain menggunakan buku puzzle, buku pop-up, dan bukubuku mainan atau toys book” DAH
“kegiatan penutupan atau closing kami sebut juga sebagai kegiatan pengaman, maksudnya anak-anak mengisi waktu senggang dengan membaca buku bukan dengan bermain yang dapat membahayakan mereka” NBC
untuk kegiatan penutupan ini, kami adakan dengan santai, lebih kepada belajar sambil bermain, anak-anak menunggu dijemput sambil diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca buku”RC
Kutipan
Pemanfaatan Picture Book di Taman KanakKanak
Kategori
Sub-sub Kategori
Sub-sub Kategori
Manfaat Perkembangan Nilai rapot picture book kognitif anak anak bagi anak memuaskan didik dalam pelajaran membaca dan berhitung Perkembangan Karya yang motorik anak dihasilkan dari pelajaran mewarnai dan melipat kertas Perkembangan Anak lebih moral anak disiplin
Sub Kategori
Melatih anak untuk berbicara didepan kelas
Bertambahnya kosa kata anak
Sub-sub Kategori
1
1
Kepala Sekolah RC
1
1
1
Guru NBC
1
Petugas Perpustakaan DAH
Frekuensi
“dengan membaca buku-buku picture book, anak-anak dapat termotivasi untuk berkarya, seperti melipat kertas, mewarnai dan menggambar berdasarkan buku yang mereka baca” DAH
“salah satu manfaatnya adalah perkembangan motorik anak dalam memanfaatkan picture book yaitu anak dapat menghasilkan karya dari pelajaran mewarnai dan melipat kertas. Sedangkan dari segi perkembangan moral anak, pemanfaatan picture book dapat melatih anak untuk berani berbicara di depan kelas”.NBC
itu dari segi perkembangan kognitif dapat menambah kosa kata anak, kemampuan membaca dan berhitungnya juga baik dan dari segi moral pun anak lebih disiplin” RC
“menurut saya manfaat picture book
Kutipan
Pemanfaatan Picture Book di Taman KanakKanak
Kategori
Sub-sub Kategori
Kendala Jumlah buku dalam yang belum pemanfaatan terlalu banyak picture book Bahan kertas yang kurang bagus Tidak tersedianya buku yang berukuran besar
Sub Kategori
Sub-sub Kategori
1
Sub-sub Kategori
1
Kepala Sekolah RC
1
1
1
Guru NBC
Frekuensi
1
Petugas Perpustakaan DAH
“untuk di perpustakaan jumlah buku terutama buku picture book jumlahnya belum terlalu banyak terutamanya buku yang berukuran besar belum tersedia, lalu bahan kertasnya pun kurang bagus jadi cepat robek”.DAH
“kalau di TK Tunas Mentari kendala yang dihadapi dari jumlah buku yang belum cukup banyak dan belum tersedianya buku dengan ukuran yang besar”.NBC
“menurut saya kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan picture book yaitu bahan kertas yang kurang baik atau kurang bagus”.RC
Kutipan
Anak didik menyumbang buku
Strategi terhadap kendala yang dihadapi
Pemanfaatan Picture Book di Taman KanakKanak
Membeli Buku Secara berkala Memberi Materi user Education pada anak
Sub-sub Kategori
Sub Kategori
Kategori
Sub-sub Kategori
Sub-sub Kategori
1
1
Kepala Sekolah RC
1
1
1
1
Petugas Perpustakaan DAH
1
1
Guru NBC
Frekuensi
“cara kita menambah buku dengan mewajibkan murid yang lulus menyumbangkan minimal dua buku, lalu yang pasti melakukan pembelian
“Disini ada koleksi kenangan, koleksi tersebut dari siswa siswi yang sudah lulus menyerahkan minimal dua buku cerita, lalu setiap tahun kita adakan pembelian buku dua atau tiga buku, kemudian untuk mencegah buku yang mudah robek kita arahkan anakanak untuk menjaga dan merawat buku dengan sebaik baiknya” NBC
“untuk solusi sama strategi dari kendala kita membuat aturan, bahwa setiap anak anak peserta didik lulus wajib menyumbangkan minimal dua buku ke perpustakaan, kemudian kita lakukan pembelian secara berkala walupun jumlah buku yang dibeli tidak terlalu banyak” RC
Kutipan
buku ke toko buku setiap setahun sekali atau dua tahun sekali, agar buku tidak mudah rusak kita berikan user education, misalnya mengajarkan anak untuk merawat buku, menggunakan buku, ataupun memperbaiki buku” DAH
DAFTAR KOLEKSI BUKU DI PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK-KANAK TUNAS MENTARI
NO.
JUDUL BUKU
PENERBIT
1.
Aku Sayang Teman
Dar Mizan Kecil
2.
Aku Belajar Membuang Sampah
Dar Mizan Kecil
3.
Aku Anak Pemberani
Dar Mizan Kecil
4.
Aku Sayang Keluargaku
Dar Mizan Kecil
5.
Aku Suka Berterima Kasih
Dar Mizan Kecil
6.
Aku Anak Jujur
Dar Mizan Kecil
7.
Aku Sayang Mio
Dar Mizan Kecil
8.
Aku Bisa Wudhu dan Sholat
Dar Mizan Kecil
9.
Aku Anak Sabar
Dar Mizan Kecil
10.
Aku Sayang Bibi
Dar Mizan Kecil
11.
Aku Suka Menabung
Dar Mizan Kecil
12.
Aku Anak Santun
Dar Mizan Kecil
13.
Aku Senang Keliling Kota
Dar Mizan Kecil
14.
Aku Bisa Makan Sendiri
Dar Mizan Kecil
15.
Aku Berani Kedokter
Dar Mizan Kecil
16.
Aku Berani Tidur Sendiri
Dar Mizan Kecil
17.
Aku Bisa Mandi Sendiri
Dar Mizan Kecil
18.
Aku Bisa Merapihkan Mainan Sendiri
Dar Mizan Kecil
19.
Aku Selalu Hati-Hati
Dar Mizan Kecil
20.
Aku Bisa Pakai Baju Sendiri
Dar Mizan Kecil
21.
Aku Sayang Rasulullah
Dar Mizan Kecil
22.
Aku Cantik Pakai Jilbab
Dar Mizan Kecil
23.
Aku Belajar Puasa
Dar Mizan Kecil
NO.
JUDUL BUKU
24.
Aku Sayang Allah
25.
Meong Nelayan
26.
The Gobunz Kurcaci-Kurcaci
27.
Maaf
28.
Udara
29.
Menjaga Kesehatan
30.
L-Doser Beru
31.
Percy The Piglet
32.
Salon Kely
33.
Sholatku
34.
Anggota Badan
35.
Air
36.
Dokter Haung
37.
The Woods di Hutan
38.
Toko Bah Gendut
39.
The Jmosmen Kakek Kendul
40.
Tolong
41.
Pondok Si Bebek
42.
Bunny Reads = Sikelinci Membaca
43.
Danny The Duckling
44.
Tamasya Famili’s Clay Out
45.
I’am a Floth (2)
46.
Ayo Kita Nonton Sirkus
47.
Pergi ke Cicilin
48.
Mengenal Huruf
49.
Counting
PENERBIT
NO.
JUDUL BUKU
PENERBIT
50.
Kepasar
51.
Terima Kasih
52.
Bis Koma
53.
My Mighty Book (Shaper)
54.
1,2,3 Sayang Semua
55.
Mengenal Huruf
56.
Taman Burung
57.
Kolom dan Sungai
58.
Piknik
59.
Hutan
60.
Ciluk Ba
61.
Menjaga Kebersihan
62.
Pelangi Warna
63.
Cathy The Calf
64.
Tanah (2)
65.
My Might Book (Elephant)
66.
Makanan Sehat
67.
Polisi Moli
68.
Kereta Mainan
69.
Maaf
70.
Petualangan Ghaza Sumatra
Seri Satwa Langka (WWF)
71.
Andalas Rindu Kampung
Seri Satwa Langka (WWF)
72.
Aku Harimau Sumatra (4)
Seri Satwa Langka (WWF)
73.
Pongo Orang Hutan Kalimantan (4)
Seri Satwa Langka (WWF)
74.
Lingkungan Kita Bercerita (3)
Seri Satwa Langka (WWF)
75.
Belajar Mewarnai Kendaraan 4-6 tahun
Tiga Serangkai
NO.
JUDUL BUKU
PENERBIT
77
Lagu Anak Muslim
Tiga Serangkai
78
Aku Berkemah
GFF
79
Kumata dan Kakek
GFF
80
Bayi Milik Bermain
GFF
81
Petak Umpet
GFF
82
Jam Ajaib
Quality
83
The Teddy Bears Dancing Lesson
Tormont
84
Hutan dan Ladang
PT Elex Media Komputindo
85
Astaga Si Kelinci Kikir Sekali
PT Mitra Indotra Abadi
86
Si Jago Harus Belajar
PT Tirta Pustaka Jakarta
87
Membaca Gambar Burung Maleo
PT Gramedia Pustaka Utama
88
Belajar Huruf Hijaiyah
PT Mentari Massen Toys Indonesia
89
Origami Untuk Anak 4-10 tahun
Kawan Pustaka
90
Pre School Aku
Dar Mizan
91
Kumpulan Doa Sehari-Hari
Wahyu Media
92
Menu Anak Tiga Pulau
PT Elex Media Komputindo
93
Kamus Indonesia-Inggris
Tira Pustaka
94
Bee Magazine Junior
Kawan Pustaka
95
Mengenal Anggota Tubuh Kita
Delancang Seta
96
Kasih Sayang yang Tidak Berharga
PT Demina Jakarta
97
Orkes Tikus yang Bagus
Gaya Favorit Press
98
Sang Hujan
Kementrian Lingkungan Hidup
99
Berlatih Puasa Bersama Ica
CV. Dayus Jakarta
100
Mengenal Huruf Hijaiyah dan Mewarnai
Wahyu Media
101
Cakap Membaca dan Bagaimana Saya Menulis Ayo Menghafal
Kanius
102
PT Demina Jakarta
JUDUL BUKU
PENERBIT
Tanya Jawab Penyamaran Binatang
TK Budi Mulya
Kreasi Anak Menyambut Hari Raya
Quality Press
Pensil Warna Hitam dan A Black
Erlangga
Tanya Jawab Mengenal Tingkah Laku
Kids Bestari
Ali bin Abu Thalib
Quality press
Zubair dan Thalhab
PT Karya Kita
Erni Tersesat
PT Karya Kita
Kilam Ko
Sesame Street
At Play Group
PT Dalancang Setia
Erlangga Forskid/Hadiah Ulang Tahun
Erlangga Forskid
Puzzle Book Buku Pertamaku
PT Elex Media Komputindo
Armored Dinosaurus
Chat Ham River Press
Puzzle Book Buku Pertamaku
PT Elex Media Komputindo
Here Come Tootle
Lette Golden Book
Kumpulan Permainan Anak
Grasindo
Aku Akan Berusaha
Radani Edutaiment
Sochi Ingin Kucing
PT Elex Media Komputindo
Membaca Gambar Burung Maleo
Gramedia Pustaka Utama
Kangkung dan Kangkung Pergi Berlayar
Gramedia Pustaka Utama
Ayo Kita Lindungi Lapisan Ozon
Kemandek Lingkungan Hidup
This Book Belongs To
Dancow
4 Kata Ajaib/The 4 Magic Words
Dancow
4 Kata Ajaib/The 4 Magic Words
Dancow
Kisah Nabi Muhammad SAW
Mizan Media Utama
Seri Tanya Jawab “Bintang”
PT Elex Media Komputindo
Air Teman Kita
Kemandek Lingkungan Hidup
JUDUL BUKU
PENERBIT
Aku Ingin Kucing Pa
Radani Edutainment
Kak Damar Paling Hebat
Radani Edutainment
Maafkan Aku Mamah
Radani Edutainment
Sari Suka Bersolek
Sari Dwibahasa
Kucing-Kucing Besar
Tira Pustaka
Tantan Tidak Mau Ketinggalan
Tira Pustaka
Paket Istimewa (2008-2009)
BBC
Petualangan Tetes Air
BBC
Energi Yang Bisa Diperbaharui
Erlangga
Kisah-Kisah Termashyur 1-4
Tira Pustaka
Paru Penjelasan Air
Tira Pustaka/Sari Dwibahasa
Jimbo Sang Suara
Sari Dwibahasa
Gugu Mendapat Teman
Sari Dwibahasa
Guro Gurita Sekolah
Sari Dwibahasa
Mengenal Bilangan
Pega Media
My Outing First Interactive Learning Book
Publications Inte
My Outing Interactive Story Book
Publications Inte
Arn Music Interactive Story
Publications Inte
Alphabet Interactive Story Learning
Publications Inte
Atlas Bergambar Untuk Anak
Erlangga
Peta Lengkap Indonesia dan Dunia
Mira Agung Surabaya
Mengenal Bilangan
Mira Agung Surabaya
Learn To Read
Rosda Group
Large Print Learn To Read
Pega Media
As My Day Goes By
Brow Watson
Lets Have a Picnic
World Book
JUDUL BUKU
PENERBIT
I Love Nature
World Book
Pandu Menjelajahi Angkasa
Tira Pustaka
Play And Fun
Tira Pustaka
My And Fun
Tira Pustaka
My Family And I
Tira Pustaka
I’m Growing Up
Tira Pustaka
Laut (Aneka Wajah Bumi)
Tira Pustaka
Gunung (Aneka Wajah Bumi)
Tira Pustaka
Gurun (Aneka Wajah Bumi)
Tira Pustaka
Padang Rumput (Aneka Wajah Bumi)
Tira Pustaka
Hutan (Aneka Wajah Bumi)
Tira Pustaka
Kutub (Aneka Wajah Bumi)
Tira Pustaka
Pandu Menjelajah Warna
Tira Pustaka
Pandu Menjelajah Rasa
Tira Pustaka
Pandu Menjelajah Lawan Kata
Tira Pustaka
Pandu Menjelajah Bunyi
Tira Pustaka
Pandu Menjelajah Bentuk
Tira Pustaka
Bumi ku Satu
WWB
Sari Suka Bersolek Gugu Mendapat Teman Tamtam Tak Mau Ketinggalan Jimbo Sang Juara Garo Gurita Serakah Kisah Termasyur (4 buku) Moncure (My First Book) Moncure (My A-W Book)
JUDUL BUKU
PENERBIT
Moncure (X, Y, Z Book) Pangeran Kodok Penjahit Kecil Yang Berani Kerudung Merah Rampel Stiltskin Putri Salju Siburuk dan Sijelita Putri Nenrasari (2 Buku) Rapunzel Cinderella Seri Peralatan Seri Bentuk Seri Alphabet Seri Angka Bermain Sepakbola Ayo Sekolah Keluarga Sirkus Ayo Nonton Sirkus Ira Menjadi Binatang Ade Takut Badut Siapa Yang Harus Mandi Petak Umpet Aku Sayang Keluargaku
Dari Mizan
Aku Sayang Mio
Dari Mizan
Aku Sayang Bibi
Dari Mizan
Aku Sayang Teman
Dari Mizan
JUDUL BUKU
PENERBIT
Aku Sayang Rasulullah
Dari Mizan
Aku Anak Pemberani
Dari Mizan
Aku Anak Jujur
Dari Mizan
Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri
Dari Mizan
Aku Bisa Mandi Sendiri
Dari Mizan
Aku Bisa Pakai Baju Sendiri
Dari Mizan
Aku Suka Menabung
Dari Mizan
Aku Suka Berterima Kasih
Dari Mizan
Aku Selalu Hati Hati
Dari Mizan
Aku Bisa Makan Sendiri
Dari Mizan
Aku Belajar Puasa
Dari Mizan
Aku Berani Tidur Sendiri
Dari Mizan
Panduan Untuk Ayah dan Ibu
Dari Mizan
Aku Berani Kedokter
Dari Mizan
Aku Cantik Pakai Jilbab
Dari Mizan
Aku Senang Keliling Kota
Dari Mizan
Aku Bisa Wudhu dan Sholat
Dari Mizan
Aku Sayang Allah
Dari Mizan
Pongo Orang Utan Kalimantan (7 Buku)
WWF
Aku Harimau Sumatera (7 Buku)
WWF
Andalas (2 Buku)
WWF
Gajah Sumatera (3 Buku)
WWF
Lingkungan Kita Bercerita
WWF
Mainan Bayi Miki Bayi Miki Main Petak Umpet Sajak Anak-Anak
JUDUL BUKU
PENERBIT
The Little Mermaid Si Joko Harus Belajar Hadiah Tak Terduga Kepasar Pergi Ke Cililin Ari Anak Peduli Ade Hilang Ade Pemalu Kebun Binatang Ari Kejutan Untuk Ayah Kebun Binatang Ari Kejutan Untuk Ayah Ibu Memasak Apa
Cempaka 3
Boleh Ikut Main
Cempaka 3
Menangkap Pencuri
Cempaka 4
Pistol Air Penyelamat
Cempaka 4
Kata Santun Tolong Maaf (2 Buku) Terima Kasih (2 Buku) Sliders and Find In The Jungle Sliders and Find In The Farm Keanekaragaman Hayati Sailor Moon 2,3,4,5,6 I Love Nature I’m Growing Up
JUDUL BUKU
PENERBIT
As My Day Goes By My Family and I Lets Have a Picnic Play and Fun Buaya Merah Muda
Bestari
Sepasang Sepatu Biru
Bestari
Bintang Emas
Bestari
Mawar Merah
Bestari
Pensil Warna Hitam
Bestari
Daun Hijau Kecil
Bestari
Islam Agamaku Tubuh Ku Masyarakat dan Bangsa Tokoh Idolaku Sejarah Seni Dunia Binatang Burung dan Serangga Ikan, Reptil dan Amphibi Tumbuhan Empat Sekawan Kera Serakah Ulah Sikoneng Cangkok dan Kolam Empat Sekawan Kera Serakah
JUDUL BUKU Ulah Sikoneng Cangkok Daun Kolam Empat Sekawan Kera Serakah Kekasih Yang Sedih Bangau dan Cemarah Ulah Sikoneng Cangkang dan Ketam Duckling Piglet Kitten Lamb Puppy Calf Aku Akan Berusaha Kakak Damar Aku Mau Kucing Pa Maafkan Aku Ma Pulau Harta Karun Raja Midas Pingki dan Pindy Keledai Yang Menyamar Menjadi Singa Ane Sirambut Merah Si Jeno dan Si Langkoh Semut dan Belalang Sicantik dan Siburuk Rupa
PENERBIT
JUDUL BUKU Petualangan Simbad Pocahontas Putri Salju Ratu dan Kelana Hercules Tito Tikus Terbang Aku Tak Mau Ikut Yuk Kita Bobo Kemana Perginya Si Bayi Putri Duyung Ikut Ketika Nini Sakit Prabu Aoisaka (4 Buku) Kilip Putri Awan (2 Buku) Asal Mula Nama Salatiga Dalem Boncel Keong Kecil dan Rumahnya Agam Yang Cerdik Raja Penebang Pohon Kluntung Waluh (2 Buku) Berlatih Dengan Baik Sloth (2 Buku) Toucan Pelangi Warna Sayang Semuanya Ciluba Eeyu
PENERBIT
JUDUL BUKU Picnic ABC Taman Burung Cerita Pendamping My Family My Pets My Toys Apakah Itu Ekormu? Moli Si Setia Keluarga Pipit Yang Bahagia Tingkah Laku Binatang Penyamaran Binatang Paling Cepat dan Paling Lambat Binatang dan Planet Udara Kolam dan Sungai Tanah Anggota Badan Makanan Sehat Air Hutan Menjaga Kebersihan Buah-Buahanku Menjaga Kebersihan Ibadah Haji Yuk Kiki dan Masjid Nabi Ismail di Sembelih
PENERBIT
JUDUL BUKU
PENERBIT
Islam Itu Bersih Ibadah Sok Gaul Nabi Idris Yang Cerdik Mengapa Aku Sayang Ibu Lagu-Lagu Anak Muslim Bimbingan Sholat Mengapa, Bagaimana Aku Sholat Mengapa, Bagaimana Aku Makan Berlatih Puasa Bersama Ica Moli Si Setia Keluarga Pipi yang Bahagia Mengenal Kata Mengenal Huruf Mengenal Angka Besar dan Kecil Beruang Binatang Berhibenasi Kumata dan Kakek Aku Berkemah Cobra Yang Baik The Three Beer Astaga Si Kelinci Kikir Sekali Meong Nelayan
Tira Pustaka
Toko Bah Gendut
Tira Pustaka
Polisi Moli
Tira Pustaka
Salon Keli
Tira Pustaka
Dokter Haung
Tira Pustaka
JUDUL BUKU
PENERBIT
Kereta Kota Mainan
Tira Pustaka
3 Babi Kecil
Tira Pustaka
Pondok Si Bebek
Tira Pustaka
Kakek Kerdil
Tira Pustaka
Di Hutan
Tira Pustaka
My Mighty Book
Tira Pustaka
Tingkah Laku Binatang Penyamar Binatang Paling Cepat dan Paling Lambat Binatang dan Planet Kelinci Kembar
Pustaka Cerita Gramedia
Apel, Pir dan Labu
Pustaka Cerita Gramedia
Cok-Cok Landak
Pustaka Cerita Gramedia
Simanis dan Angsa Bodoh
Pustaka Cerita Gramedia
Lola Koala
Pustaka Cerita Gramedia
Pita Rubah Gurun
Pustaka Cerita Gramedia
Rubah Putih
Pustaka Cerita Gramedia
Tina Merawat Adik
Pustaka Cerita Gramedia
Tini Bermain Sandiwara
Pustaka Cerita Gramedia
Tini di Kebun Binatang
Pustaka Cerita Gramedia
Oli Penguin Kecil
Pustaka Cerita Gramedia
Temen Untuk Pito
Pustaka Cerita Gramedia
Robi dan Susi
Pustaka Cerita Gramedia
Kwik-Kwik Ingin Baju
Pustaka Cerita Gramedia
Saudara Jerami
Serial Cerita
Tukang Sepatu dan Liliput
Serial Cerita
JUDUL BUKU
PENERBIT
Pesta Hallowen
Serial Cerita
Si Bongkok Dari Notredame
Disney Of Notredame
Jimat Keberuntungan Esmeralda
Disney Of Notredame
Disney Aladdin
Disney Of Notredame
Disney Hercules
Disney Of Notredame
Walt Disney
Disney Of Notredame
Dumbo Dongeng Favorit Mini Tikus Situkang Susu Elisa di Negeri Ajaib Putri Duyung Sidarta Gautama Keong Mas Kancil dan Orang-Orangan Sawah Cerita Rakyat Dari Sulawesi Badeur Sahabat Kecil Dari Alfasitat Kumpulan Dongeng Kita (2 Buku) Dongeng Kancil (2 Buku) Negeri 1 Juta Lilin Wola
Gaya Favorite Press
Di Toko Mainan
Gaya Favorite Press
Orkes Tikus Yang Bagus
Gaya Favorite Press
Si Babon Merah
Gaya Favorite Press
Belo Naik Balon
Gramedia
Kungkong dan Kungkung Pergi Berlayar
Gramedia
JUDUL BUKU
PENERBIT
Kiki Kelinci si Tukang Revolusi
Gramedia
Noody Pergi Ke Negeri Mainan
Gramedia
Rosela dan Peri
Gramedia
Bebek Kecil Berjalan-Jalan
Gramedia
Kelinci Kecil Bermain Dengan Adik
Gramedia
Beatrix Potter
Gramedia
Mengenal Warna Mengenal Angka Mengenal Abjad Learn to Read
Erlangga For Kids
Petualangan Tetes Air
Erlangga For Kids
Energi Yang Bisa Diperbaharui
Erlangga For Kids
Dunia Penuh Sampah Phoenix Fun Counting Reading Fun Alfhabet Band Fun With Number Learn Music Alfhabet Nasibah Binti Ka’ab (2 Buku) Ali Bin Abi Thalib Zubair dan Thalhah Mengenal Bilangan Alfhabet (4 Buku) Alfhabet Huruf Besar dan Kecil
JUDUL BUKU
PENERBIT
Belajar Cepat Matematika
Kenang-Kenangan Dari POM
Kartu Cepat Matematika TK B
Kenang-Kenangan Dari POM
Puzzle Apel (4 Buku)
Kenang-Kenangan Dari POM
Puzzle Anggur (4 Buku)
Kenang-Kenangan Dari POM
Puzzle Jeruk (4 Buku)
Kenang-Kenangan Dari POM
Puzzle Pisang (2 Buku)
Kenang-Kenangan Dari POM
Bee Magazine Junior
Kenang-Kenangan Dari POM
Kartu Cerdas Balita
Kenang-Kenangan Dari POM
Angel Mouse (3 Buku)
Kenang-Kenangan Dari POM
Mahir Matematika
Kenang-Kenangan Dari POM
I Can Speak English
Kenang-Kenangan Dari POM
Cinta Rasul For Kids+CD
Kenang-Kenangan Dari POM
Roti Pak Bolu
Kenang-Kenangan Dari POM
Sikuning dan Sicokelat
Kenang-Kenangan Dari POM
Balas Budi Semut Merah
Kenang-Kenangan Dari POM
Jam Berapa Sekarang
Kenang-Kenangan Dari POM
My Human Body
Kenang-Kenangan Dari POM
The City
Kenang-Kenangan Dari POM
Laba-Laba My Sharyty Land Kebunku Dimana Engkau Mawar Hope Little Kangroo Lazy Fox Petualangan Mikro Pesta Perkawinan
JUDUL BUKU Story Anak Hilang Telah Kembali Binatang Peliharaan Akulah Kayu Tiny Toon Akal Lala Rapunsel Di Sepanjang Pantai Anak Planet Yang Tersesat Ular dan Kadal Kucing dan Angsa Ayo Membaca Bersama Star Wars Erni Tersesat Shapes Si Katak Bermulut Lebar Inti Sari Rahasia Binatang Bingkisan Sang Juara Kelinci Gagang Sapu The Teddy Bear The Dinosaur Here Come Tootle Heln Keller De Familie Chimpanse Say Cheese Hadiah Ulang Tahun Untuk Mimi
PENERBIT
JUDUL BUKU
PENERBIT
Lomba-Lomba Berwisata Lumba-Lumba Bermimpi Asterrix di Tengah Orang Swiss My First Book of Animals Reading Bermain Sambil Belajar Huruf Bermain Sambil Belajar Matt Wolf Jam Ajaib A Learn Music Pintar Belajar At Play Group Arts And Craft Preschool Aku Anet Jagoan Rimba Sebastian Keliling Dunia Kasih Sayang Tak Terhingga Widya Wisata Pertama (Cobalah Sendiri) Widya Wisata Pertama (Percobaan Sederhana) Satwa Hutan, Binatang Malam, Reptilian Bumi dan Alam Semesta Counting On The Farm Mengapa Es Mencair
Erlangga
Mengapa Es Mencair
Erlangga
Words For School Aku Suka Belajar Daur Ulang
BLP Kelompok Gramedia
Aku Suka Belajar Penemuan
BLP Kelompok Gramedia
JUDUL BUKU
PENERBIT
Aku Suka Belajar Cahaya dan Bayangan
BLP Kelompok Gramedia
Mahir Matematika
Wahyu Media
Kamus Cerita Bergambar Inggris-Indonesia
Alice Saputra
Maths Made Easy
DK
Pelangi Catalogs
Pelangi SDM
Pelajaran Kreatifitas dan Kesenian
BAIK
Fun To Learn
Brown Watson
Mempelajari Bilangan
Periplus
Mewarnai
Grasindo
Aku Senang Belajar
Erlangga For Kids
Berhitung Perkalian
Primajaya
Latihan Berhitung
Agungjaya
Fun With Lines
Honey Bee
Kisah Putri Salju
Tiga Serangkai
Seni Membuat Aneka Hewan
Erlangga
Kisah Putri-Putri Cantik
Tiga Serangkai
Kisah Putri Cinderella
Tiga Serangkai
Kisah Putri Kulit Keledai
Tiga Serangkai
My First Book of Animal
Buana Ilmu Populer
English Made Easy Spelling
DK
Belajar Manasik Haji
Wahyu Media
Juz Amma Bergambar
Wahyu Media
Menempel, Mewarnai, dan Menarik Garis
PM Media
Kartu Dongeng Roti Pak Belu
PT Alex Media Komputindo
Sahabat Kecil Dari Alfusilat
Mizan
Mengenal Budaya Nusantara
Wahyu Media
JUDUL BUKU
PENERBIT
Maths Made Easy
DK
Senam Anak Balita
Djambatan
Mewarnai Putri 31 Latihan Berhitung
Agung Wijaya
Belajar Cara Hidup Berkelanjutan
WWF
Jenis-Jenis Permainan
Belligo Jakarta
Jam Dinding
Mandira
Mengenal Bentuk
Alex Media
Pandai Menggambar
Mandira
Hewan Tarik dan Hewan Dorong
Mandira
Latihan menulis Huruf
Poliama
Mendidik Melalui Cerita
Erlanga
Reading Readiness
Publication International
Melatih Kemampuan Berbahasa
Fortuna Ekajaya
Kartu Bermain dan Membaca Bayi
Wahyu Media
Kisah Dongeng si Kuning dan si Cokelat
Alex Media
Cerita Teladan 25 Nabi
Dian Rakyat
Kartu Cerdas Balita
Wahyu Media
Vocabulary Card
Erlangga
Kartu Pintar Huruf
Wahyu Media
Kartu Bentuk dan Kartu Warna
Erlangga
Buku Peraga Membaca
Wahyu Media
Cerita Pendamping
Erlangga
Kartu Dongeng Semut Bales Budi
Wahyu Media
Cinta Rasul For Kids
Tira Pustaka
Kartu Belajar Untuk Anak Seri Sayuran
Alex Media
JUDUL BUKU
PENERBIT
Kartu Belajar Untuk Anak Seri Buah-Buahan
Oase Anak
Kartu Belajar Bahasa Inggris
Oase Anak
70 Hadits Pilihan Untuk Anak
Wahyu Media
Belajar Cepat Matematika TK B
Wahyu Media
Kreasi Kertas Melipat
Wahyu Media
Early Learning Fun
Wahyu Media
Alphabet Band
Wahyu Media
A Child’s First Dictionary
Wahyu Media
The Best Stories of Quran
Fliying Frog Publishing
Maths Made Easy
Publication International
Dunia Penuh Sampah
Time Life Asia
Let’s Go Puzzle Book
Erlangga for Kids
Jam Berapa Sekarang
DK
The City
Erlangga For Kids
Kartu Dongeng Anak Islami
Tormant
Buku Harian Orang Mati
Tormant
Buku Kreatif Kasar Halus
Gramedia
Kartu Belajar Bahasa Inggris
Mutiara Media
Kumpulan Doa Sehari-Hari
Tunas Mentari
Belajar Hijaiyah Mewarnai dan Menempel
Tunas Mentari
Buku Komunikasi
Tunas Mentari
Mengenal Huruf Berbahasa Semester 2
Erlangga
Kegiatan Kreatif TK B (2 Buku)
Erlangga
Mengenal Angka Berhitung Semester 2
erlangga
Budi Pekerti TK
Tunas Mentari
Mewarnai
Tunas Mentari
JUDUL BUKU
PENERBIT
Mewarnai
Tunas Mentari
Kolase
PT Elex Media Komputerindo
Asiknya Berhitung Mewarnai Kartu Peraga Bahasa Inggris
Wahyu Media
Origami Bunga 3 Dimensi
Grasindo
Kiddy Network Amazing Animals
Unik
Kiddy Network Get Moving
Unik
Kiddy Network Know Your Alphabet
Unik
Aku Senang Belajar Semester 1
Erlangga
Aku Senang Belajar Semester 2
Erlangga
Kiddy Network Counting It Out
Unik
Kiddy Network Rhymes and Story
Unik
Math For Kids Billingual TK A
Erlangga
Aktifitas Untuk Anak Kelas B
Erlangga
Erlangga For Kids
Unik
Kiddy Network Shapes
Unik
Sea World Aneka Binatang Laut
Erlangga
Aku Senang Belajar TK B
Erlangga
Maths For Kids Billingual
Erlangga
Aku Senang Belajar TK A
Unik
Kreasi Daur Ulang Kardus Kemasan
Grasindo
Kreasi Daur Ulang Tutup Botol Bekas
Erlangga
Bermain Asik (1 Buku)
Erlangga
Yuk Belajar Seni Membuat Kolase
Erlangga
Show Me How I Can Make
Tiga Serangkai
Fun To Learn With Math Work
Radani
JUDUL BUKU
PENERBIT
Aku Pandai Menulis
Heslex
Kiat-Kiat Kecerdasan Emosional
Tiga Serangkai
Doa-Doa Pilihan
Dwi Bahasa
Tini Merawat Adik
Gramedia
Melipat (Buku Merah) C Melipat (Buku Oranye) C
PT Edumedia
Melipat (Buku Oranye) A Brain Gym (Senam Otak)
Grasindo
I Can Have a Party
Hermes House
Kreasi Kartu Atraktif
Erlangga For Kids
Melipat (Buku Oranye) B
PT Edumedia
Ensiklopedi Bocah Muslim
Mizan Dian Semesta
Indonesiaku Ayo Berkreasi Dengan Kertas
Erlangga For Kids
Psikologi Agama
Rajawali Press
Seni Membuat Boneka Hewan
Erlangga For Kids
Melipat (Buku Oranye) B
PT Edumedia
Creative For Clever Kids
Academic (India) Publisher
Undang-Undang RI (Sistem Pend. Nasional) Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan Hewan Tarik dan Hewan Dorong
Indeks Kelompok Gramedia
Kiat Menanamkan Aqidah Pada Anak
Mandiri Jaya Abadi
Cobalah Sendiri
Yayasan Al Madinah
Aneka Kue Tradisional
Tira Pustaka
Berbagi Itu Sulit Tapi Menyenangkan Hellen Keller (Seri Tokoh Dunia)
Erlangga
JUDUL BUKU
PENERBIT
Tatto Chan Ilmu Bahasa
Gramedia Pustaka Utama
Comprehensive Curriculum Collosal (Colouring Book)
Children Publishing
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 1. Tampilan depan TK Tunas Mentari
Gambar 2. Arena bermain anak
Gambar 3. Fasilitas Perpustakaan TK Tunas Mentari
Gambar 4. Fasilitas Lab Komputer
Gambar 5. Ruang kelas untuk membaca dan menulis (Kelas B)
Gambar 6. Ruang kelas untuk berhitung (Kelas A)
Gambar 7. Kegiatan pembukaan sebelum memasuki kelas
Gambar 8. Sebelum memasuki kelas peserta didik terbiasa membaca buku
Gambar 9. Storytelling merupakan salah satu kegiatan belajar yang utama di TK Tunas Mentari
Gambar 10. Setelah guru membacakan cerita peserta didik diwajibkan untuk memilih sendiri buku yang diinginkannya
Gambar 11. Peserta didik bersama-sama membaca buku yang mereka pilih sendiri
Gambar 12. Peserta didik mampu menyampaikan cerita dari buku yang telah dibacanya di depan teman-temannya
Gambar 13. Peserta didik terbiasa membaca buku setelah pelajaran usai sambil menunggu dijemput oleh orangtua masing-masing. Baik dibimbing oleh guru maupun membaca sendiri.
Gambar 14. Koleksi ensiklopedia di TK Tunas Mentari Gambar 15. Koleksi kamus di TK Tunas Mentari.
Gambar 16. Koleksi majalah di TK Tunas Mentari
Gambar 17. Koleksi buku puzzle di TK
Gambar 18. Koleksi buku pop-up
Tunas Mentari
Gambar 19. Koleksi buku dengan subjek Islam
Gambar 20. Koleksi buku berbahasa asing
Gambar 21. Koleksi buku kecil
Gambar 22. Koleksi buku Berhitung
BIODATA PENULIS
Hafiz Salim Arbie lahir di Jakarta, 6 Mei 1992, putra pertama Ayahanda Jaelani Hasyim dan Ibunda Siti Khodijah, S.Pd. Penulis bertempat tinggal di Jl. Dewi Sartika Gg. Masjid RT/RW 03/04 no. 15 Cipayung-Ciputat Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikan di SD Rasa Sayang Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kemudian menamatkan sekolah menengah pertama di SMP Rasa Sayang Kebon Jeruk Jakarta Barat. Dan menamatkan sekolah menengah atas di SMK Nusantara Ciputat. Pada tahun 2011 melanjutkan pendidikannya pada Program Studi (S1) Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Pemanfaatan Koleksi Picture Book (Buku Bacaan Bergambar) di Taman Kanak-Kanak Tunas Mentari – Tangerang Selatan. Pernah bekerja di salah satu perusahaan Ranch Marker di Jakarta selama 3 bulan. Praktek kerja lapangan di Hotel Oasis Amir Jakarta Pusat sewaktu menempuh pendidikan di SMK Nusantara. Dan pernah melakukan praktek kerja lapangan di Puslata Universitas Terbuka Pondok Cabe selama 1 bulan. Pernah melakukan kuliah kerja nyata di Desa Klapanunggal – Bogor selama 1 bulan. Dan pernah bekerja di BPAD Jakarta Barat selama 3 bulan.