PELUANG BISNIS “FURNITURE”
DI SUSUN OLEH: NAMA KELAS NIM
: AHMAD HISYAM HAIKAL : S1SI 2G : 10.12.4832
ABSTRAK Saya menyusun artikel ini untuk memberi pengetahuan pembaca tentang potensi yang dimiliki bisnis furniture ini,serta tips-tips memulai bisnis ini.karena menurut pengamatan saya di era pasar global yang sedang dan akan di hadapi oleh negara ini maka permintaan furniture akan semakin meningkat.akan tetapi bisnis ini bukan tanpa kendala yang akan di hadapi,karena pasokan bahan (kayu) di indonesia semakin menipis karena banyaknya penebangan yang dilakukan secara liar dan besar-besaran untuk di ekspor oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
ISI 1. Potensi bisnis furniture Peluang Indonesia dalam memasarkan produk furniture di pasar luar negeri masih cukup besar karena share dari Indonesia baru sebesar 1.62 persen selama tahun 2007 lalu. Indonesia mencapai peringkat ke 18 untuk kategori eksportir desain furniture terbesar. Sebagaimana dikatakan oleh Kepala BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional), Bachrul Chaery, kemungkinan untuk naik keperingkat yang lebih tinggi sangat terbuka terutama untuk furniture kayu (wooden furniture) dari bahan baku hutan tropis. Selama ini ekspor Indonesia masih terkonsentrasi pada segmen tertentu dari Jepang, Amerika, dan Eropa. Meluasnya penggunaan informasi teknologi dalam bisnis juga bisa mendorong perkembangan ekspor desain furniture. Supplier di Indonesia lebih mungkin untuk mengenal lebih banyak buyer, dan buyer pun lebih bisa mengenal lebih banyak supplier. Sehingga kondisi ini bisa mengurangi rantai distribusi yang bisa membuka lebih banyak peluang ekspor di tengah pasar global. Furniture Indonesia punya daya saing baik dalam differensiasi (keunikan) maupun harga. Differensiasi interior furniture & eksterior furniture Indonesia ini didasarkan pada pada pekerja ukir yang terampil dan kekayaan ragam kayu dan serat alam. Sehingga dengan demikian, Indonesia berpotensi menghasilkan desain interior kayu (wooden furniture design) yang unik. Tenaga kerja furniture Indonesia, mulai dari yang terampil hingga tidak terampil, tersedia dan tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan tenaga kerja sejenis di negara lain. Hal ini memungkinkan furniture Indonesia juga bisa bersaing dalam harga.
2. Cara memulai bisnis furniture
Mengenal pasar furniture. Mengikuti tren produk yang sedang tenar. Mengenal pasokan bahan furniture. Memilih karyawan yang sudah berpengalaman. Memiliki lahan yang luas dan tepat.
3. Cara memilih bahan (kayu) Kenali dahulu produk yang anda buat serta kebutuhan kayunya.. Jika kualitas produk anda super maka; Pilihlah kayu yang tua. Pilihlah kayu yang panjang dan lebar. Minimalkan sambungan kayu pada produk. Tetapi jika produk anda biasa atau tidak terlalu istimewa maka; Pilihlah kayu yang sudah matang dan masih remaja karena kayu yang tua relatif harganya mahal. Pilihlah kayu yang ukurannya biasa. Jika produknya biasa umumnya pembeli tidak mempermasalahkan banyaknya sambungan atau cacat pada kayu karena dapat di tambal. Setelah itu openlah kayu tersebut untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada kayu tersebut.
4. Cara pemasaran Seperti yang saya sebutkan diatas kita harus mengenal pasar yang dimiliki bisnis furniture ini: Perbanyak kenalan orang yang sudah berpengalaman dalam bisnis ini. Pasarkan lewat online karena akan lebih cepat peminatnya. Rajinlah untuk mendatangi buyer-buyer yang umumnya telah memiliki gudang yang lebih besar untuk mendapatkan pesanan. Jika mempunyai modal yang lebih buatlah showroom di tempat yang strategi.
REFERENSI http://kamissore.blogspot.com Nor kalim Ahmad hisyam haikal