LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN TEMATIK TERPADU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN
Oleh Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si (NIDN 0023086005) Drs. I Made Sugiarta, M.Si (NIDN 0020106705) Drs. Djoko Waluyo, M.Sc (NIDN 0006075306)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 157/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2015
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Pelatihan Model pembelajaran Berpendekatan Tematik Terpadu dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-guru SD di Kecamatan Tabanan 2. Ketua Pelaksana -Nama - NIP. - NIDN - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat rumah 3. Anggota Pelaksana a. Anggota pelaksana 1 - Nama - NIP - NIDN - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat rumah b. Anggota pelaksana 2 - Nama - NIP - NIDN - Pangkat/Golongan - Alamat Kantor - Alamat rumah 4. Lama Kegiatan 5. Jumlah Biaya Kegiatan
: Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si : 196008231986012001 : 0023086005 : Pembina Utama Madya/IVc : Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA : Jln Laksamana Gg Arjuna 11
: Drs. I Made Sugiarta, M.Si : 196710201993031001 : 0020106705 : Pembina Utama Muda/IVb : Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA : BTN Banyuning Indah B/36 : Drs. Djoko Waluyo, M.Sc : 195307061980031005 : 0006075306 : Pembina Utama Muda/IVb : Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA : Jl. A Yani Gg Narendra : 6 bulan : Rp. 9.200.000, 00 (Sembilan juta dua ratus ribu rupiah). Singaraja, 5 Oktober 2015 Ketua Pelaksana,
Mengetahui: Dekan FMIPA, Prof. Dr. I Nengan Suparta, M.Si. NIDN. 0011076503
Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si NIDN. 23086005
Mengetahui: Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha Prof. Dr. I Ketut Suma, M.S. NIDN.0001015913 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Para pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru merupakan sumber daya manausia yang sangat menentukan keberhasilan program pendidikan. Apapun yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak mungkin ada tanpa peningkatan kualitas performansi gurunya (Kemendikbud, 2012). Oleh karenanya dalam menjawab tantangan di zaman globalisasi, peningkatan kualitas performansi guru mutlak harus dilakukan secara terus menerus dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Hal ini mengisyaratkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru yang mampu mengelola proses pembelajaran secara profesional di sekolah. Keberadaan guru di hadapan siswa atau ditengah-tengah masyarakat sangat diharapkan sebagai salah satu unsur yang tidak hanya dapat dijadikan teladan, tetapi juga dapat senantiasa mengikuti derap perkembangan zaman. Seorang guru dituntut senantiasa dituntut mengelola pembelajaran di kelas dengan baik dan dapat memberi jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Oleh karena itu guru dituntut dapat menyesuaikan diri dengan segala proses perubahan yang terjadi pada saat dan kurun waktu, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, hal ini sesuai dengan amanat UU No 14 tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008 yakni guru harus selalu meningkatkan ke empat kompetensinya agar menjadi guru yang professional. Di samping itu, dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu Pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International student Assessment),studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bias menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil riset TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlunya guru diberikan 3
penyegaran/pelatihan terkait model pembelajaran yang mendukung kurikulum yang berlaku maupun pendalaman materi bidang studi sesuai dengan tuntutan jaman (Kemendikbud, 2013). Ditinjau dari tugas pokoknya, guru adalah konservatif. Dalam arti, sukar menerima perubahan dan pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Setiap ada perubahan kurikulum, setiap ada pembaharuan system pembelajaran hampir semua guru mengeluh karena terpaksa harus mempelajari model pembelajaarn ataupun metode yang baru, mengganti rencana pembelajaran, membuat soal-soal baru dan lain sebagainya (Anom, 1998). Subagia (2006) menungkapkan bahwa, salah satu kemampuan yang dituntut harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan pedagogik. Pelaksanaan Undang-Undang guru dan Kurikulum 2013 merupakan tantangan tersendiri
yang dihadapi oleh kalangan guru di kabupaten Tabanan.
Undang- Undang Guru dan Kurikulum 2013 menuntut sejumlah perubahan pola pikir dan wawasan guru terkait pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dalam kurikulum 2013 pelaksanaan
pembelajarannya menggunakan pendekatan tematik
terpadu Di sisi lain, para guru nampaknya belum dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Di samping itu, para guru nampaknya sudah lama tidak memperoleh penyegaran materi ajar yang pendekatannya menggunakan pendekatan tematik terpadu, dan pada saat PLPG banyak guru yang kesulitan menyusun RPP berpendekatan tematik terpadu demikian juga dalam hal mengimplementasikannya. Oleh karena itu guru harus diberi kesempatan untuk berkembang dan difasilitasi agar mampu meningkatkan pengetahuannya terkait pendekatan tematik dan dalam melaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu. Salah satu caranya adalah memberikan pelatihan model pembelajaran berpendekatan tematik terpadu. Melalui pendalaman ini diharapkan guru lebih siap dalam melaksanakan kurikulum 2013.
4
Kabupaten Tabanan sebagai salah satu kabupaten dari 9 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Bali, memiliki visi dan misi pembangunan yang berorientasi pada sektor pertanian, pendidikan dan kesehatan. Di kecamatan Tabanan terdapat 52 SD dengan jumlah guru sebanyak 673 orang. Rata-rata kualifikasi guru SD yang ada adalah setingkat S1 dan ada 5 orang guru yang sudah S2. Dari 673 orang guru tersebut 85% sudah lulus sertifikasi dan hanya 30% guru yang sudah ditugaskan untuk mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013, sehingga masih banyak guru yang tidak faham terkait bagaimana implementasinya di kelas yakni bagaimana mengimplementasikan pendekatan tematik terpadu di kelas. Dalam
rangka
meningkatkan
kualifikasi
dan
profesionalisme
guru
pemerintah kecamatan maupun kabupaten telah mengalokasikan dana untuk membantu guru melanjutkan studi baik reguler lewat UT, PT Negeri maupun PT Swasta. Di samping itu, untuk penyegaran wawasan dan pengetahuan para guru SD, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabanan telah memprogramkan secara periodik dan berkesinambungan untuk mengirimkan para guru untuk ikut penataran atau pelatihan dan mendatangkan pakar dan profesional dari luar kabupaten baik yang berasal dari LPTK maupun lembaga pendidikan lainnya yang terkait, tetapi hanya beberapa guru yang dikirim untuk mengikuti pelatihan tersebut karena terbatas anggaran. Di samping itu kegiatan yang berkaitan dengan penataran ataupun pelatihan terkait model pembelajaran yang mendukung kurikulum 2013 masih jarang diadakan. Hal ini juga dikuatkan hasil angket yang disebarkan pada saat kegiatan P2M tahun 2014 dimana sekitar 80 % minta kegiatan P2M tersebut dilanjutkan tahun berikutnya dengan kegiatan pelatihan pendekatan tematik dan pemberian contoh guru di kelas. Pada akhir kegiatan P2M tersebut kepala UPTD kecamatan Tabanan secara terbuka saat penutupan meminta agar mau membantu UPTD kecamatan Tabanan dalam pengimplementasian kurikulum 2013 khususnya terkait implementasi pendekatan
tematik
terpadu
dan
secara
resmi
memberikan
surat 5
permohonan/permintaan agar kegiatan tersebut berlanjut di tahun berikutnya yakni tahun 2015 dan Ketua UPTD kecamatan Tabanan menyatakan kesanggupannya untuk menyediakan tempat maupun fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam pelatihan tersebut ( permohonan dan kesanggupan terlampir).
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi di atas, maka permasalahan dalam dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut. 1. Masih rendahnya pengetahuan/wawasan guru terkait model pembelajaarn berpendekatan tematik terpadu. 2. Masih rendahnya kemampuan guru-guru SD di Kecamatan Tabanan dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu.
1.3 Tujuan Kegiatan Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dan wawasan guru terkait model pembelajaran berpendekatan terpadu bagi guru SD di kecamatan Tabanan dalam rangka implementasi kurikulum 2013.
1.4. Manfaat Kegiatan Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan kontribusi positif
terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, di jenjang SD. Secara
eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Para guru SD peserta pelatihan mendapatkan wawasan baru terkait model pembelajaran berpendekatan terpadu, diharapkan pula bahwa pengalaman itu dapat ditularkan kepada guru sejawat. 2. Pemerintah kabupaten Tabanan, khususnya Dinas Pendidikan bahwa program ini 6
dapat membantu merealisasikan salah satu program yang telah disusun dalam rencana pembangunan pendidikan di Tabanan, khususnya pada jenjang SD. 3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehinnga tenaga dan bergagai potenssi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan.
7
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1. Khalayak Sasaran Strategis Pada periode ini sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SD di kecamatan Tabanan. Di kecamatan Tabanan terdapat 52 SD, setiap sekolah akan diwakili oleh 1 orang guru, yakni guru kelas III atau IV, di samping itu diundang juga anggota K3S yang anggotanya 8 orang, sehingga banyaknya peserta ada 60 orang..
2.2. Kerangka Pemecahan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan di lokasi rencana program
ini
dilaksanakan,
diperoleh
kesimpulan
bahwa
ada
seperangkat
permasalahan yang saat ini dihadapi olah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tabanan,
menyangkut
rendahnya
kualitas
proses
dan
produk
pembelajaran pada jenjang SD. Hal ini diduga disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Di samping itu, untuk menjawab permohonan Ketua UPTD Tabanan, berkaitan dengan rendahnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu maka adapun kerangka pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut. (1) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi sekolah (2) Mengidentifikasi bidang studi yang kurang/belum bisa dikaitkan guru dengan bidang studi lain (3) Membuat perangkat pembelajaran berpendekatan tematik terpadu (4) Tiga orang tim pelaksana P2M yaitu Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si, Drs. I Made Sugiarta, M.Si dan Drs. Djoko Waluyo, M.Sc merupakan pakar matematika dan pendidikan matematika. Tim ini akan memberikan pelatihan bagi guru-guru SD. (5) Menentukan tempat dan jadwal kegiatan pelatihan. Pelatihan akan dilakukan selama dua hari dalam 5 sesi. 8
(6) Melaksanakan pelatihan sesuai jadwal yang ditentukan (7) Tim P2M melakukan monitoring dan evaluasi (8) Di akhir program, diadakan evaluasi secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program. Metode dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Informasi, tanya jawab, dan diskusi Dalam pelatihan penguasaan materi ini diawali dengan penyampaian informasi yang berkaitan dengan bidang studi dan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. 2. Latihan individu/kelompok Dalam merealisasikan pendalaman bidang studi para peserta diberikan tugastugas berupa soal-soal untuk diselesaikan. 3. Praktek Dalam merealisasikan rancanagn pembelajaran yang dibuat, para peserta pelatihan melakukan praktek mengajar dibawah bimbingan instruktur pelatihan.
2.3. Rancangan Evaluasi Evaluasi kegiatan dilaksanakan pada awal kegiatan, pada saat pelatihan, dan setelah pelatihan. Berikut diuraikan rancangan evaluasi pelatihan yang dilakukan. Tabel 01. Rancangan evaluasi Pelatihan Model Pembelajaran Berpendekatan Tematik Terpadu dalam rangka implementasi kurikulum 2013 bagi guru-guru SD di Kecamatan Tabanan NO KRETERIA
INDIKATOR
TOLOK UKUR
1
Kesiapan materi pelatihan
Semua
materi
pelatihan
telah 100%
tersedia 2
Pengetahuan
terhadap Jumlah peserta yang bertanya dan 60% 9
Model
Pembelajaarn memberikan pendapat cukup
Berpendekatan
Tematik
Terpadu 3
Kemampuan guru dalam Jumlah merancang
peserta
dan merancang
dan
mampu
dalam
85%
melaksanakan
melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran
tematik
10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan tentang model pembelajaran berpendekatan tematik terpadu dan dikaitkan dengan permasalahan pembelajaran matematika bagi guru-guru SD di kecamatan Tabanan yang dilaksanakan di SD 2 Dajan Peken, pada tanggal 8 Agustus 2015 dengan susunan acara kegiatan seperti disajikan pada tabel berikut. Tabel 01. Jadwal Pelatihan Model Pembelajaarn Berpendekaatn Tematik Terpadu No
KEGIATAN
WAKTU
1
Registrasi
7.30-8.00
2
Pembukaan
8.00-9.00
3
Sesi I adalah Pelatihan Model pembelajaran 09.00-10.45 berpendekatan Tematik Terpadu
4
Sesi II Diskusi
10.45-12.00
5
ISTIRAHAT
12.00-12.45
6
Sesi III adalah Perancangan dan Pembuatan 12.45-14.15 RPP
Berpendekatan
Tematik
Terpadu 7
Sesi IV Pelatihan Peer Teaching
14.15-15.15
8
Penyebaran Angket
15.15-15.35
8
Penutup
15.35-16.00
Adapun rincian hasil pelaksanaan kegiatan dipaparkan sebagai berikut. 1)
Registrasi Banyak peserta yang hadir dalam pelatihan ini sebanyak 30 orang dari 32 guru yang diundang dan 2 orang pengawas dari UPTD Dinas pendidikan dan 11
Kebudayaan kecamatan Tabanan. Guru yang tidak hadir dikarenakan ada acara yang senada di kabupaten. 2)
Pembukaan Acara ini dibuka secara resmi oleh ketua UPTD kecamatan Tabanan, bapak I Nyoman Budiarsa. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan kerjasama Undiksha selama ini dengan UPTD kecamatan Tabanan yang sudah berlangsung selama 6 (enam) tahun. Beliau menyampaikan secara singkat bagaimana pelaksanaan kurikulum 2013 tak tekecuali permasalahan pembelajaran matematika. Ada 10 orang guru yang belum ikut pelatihan terkait kurikulum dan permasalahan pembelajaran matematika, karenanya melalui pelatihan ini Kepala UPTD
berharap
pemahaman guru tentang pembelajaran berpendekatan tematik terpadu dan pemecahan permasalahan pembelajaran matematika di SD menjadi meningkat dan guru dapat mengplikasikannya dengan benar. 3)
Sesi I Sesi I adalah pemaparan materi model pembelajaran berpendekatan Tematik terpadu. Materi disajikan oleh Drs. Djoko Waluyo, M.Sc. Beliau menyampaikan materi yang meliputi a) Paradigm baru dalam pendidikan b) Pembelajaran tematik terpadu Dalam penyampaian materi, beliau sangat bersemangat dan lugas termasuk memberi
contoh
riil
bagaimana
menerapkan
model
pembelajaran
berpendekatan tematik terpadu dengan meminta guru berlaku sebagai siswa. Sesi ini berlangsung 1 jam 15 menit melebihi waktu yang ditargetkan karena guru sangat antusias dalam mengikuti sesi ini dan narasumber memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Sesi ini diakhiri dengan Tanya jawab dan diskusi. 4)
Sesi II Pemaparan Permasalahan pembelajaran Matematika di SD dan solusi pemecahannya. 12
Pemaparan materi ini disajikan oleh Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si. Dalam penyampaian materi diikuti dengan antusias oleh peserta dan guru yakni
I Wayan Suryanta dan
ada 2 orang
I Wayan Saputra, S.Pd yang ikut
mengajukan permasalahan yang dihadapi saat pembelajaran. Permasalahan tersebut oleh narasumber di kembalikan kepada peserta sebelum dijawab oleh nara sumber. Jawaban dari pertanyaan tersebut dikomentari oleh Ida Ayu Setiawati, S.Pd, selanjutnya pertanyaan kedua dijawab oleh I Made Suarjana, S.Pd. Selanjutnya jawaban dari peserta tersebut diperkuat oleh narasumber. 5)
Sesi III Sesi III adalah Perancangan dan Pembuatan RPP Berpendekatan Tematik Terpadu. Diawali dengan menampilkan contoh RPP jadi. Selanjutnya secara bersama-sama RPP tersebut dibahas perkomponen sehingga guru menjadi jelas. Selanjutnya guru ditugaskan secara kelompok menyusun sebuah RPP sesuai kurikulum yang berlaku di UPTD kecamatan Tabanan. Dengan menggunakan silabus dan buku guru/siswa guru menyusun RPP didampingi tim P2M, pengawas dan K3S. Adapun hasil penelahaan dari 6 kelompok yang ada adalah sebagai berikut. Tabel. 02. Hasil Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran No.
Komponen Rencana Pelaksanaan
Hasil Penelahaan
Pembelajaran A.
Identitas Mata Pelajaran
1.
Satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sesuai sub tema dan jumlah pertemuan
B.
Perumusan Indikator
1.
Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD
2.
Kesesuaian
penggunaan
kata
sesuai kerja Satu kelompok kurang
oprasional dengan kompetensi yang diukur operasional (kelompok 3) 3
Kesesuaian
dengan
aspek
sikap, sesuai 13
pengetahuan dan keterampilan C.
Perumusan Tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar sesuai yang diharapkan
2.
Kesesuaian dengan kompetensi dasar
D.
Pemilihan Materi Ajar
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
sesuai
Ada
dua
kelompok
(kelompok 2 dan 5) yang
kurang
sesuai
karena materi apersepsi ikut dibahas 2
Kesesuaian dengan karakteristik peserta sesuai didik
3
Kesesuaian dengan alokasi waktu
sesuai
E.
Pemilihan Sumber Belajar
1
Kesesuaian dengan KI dan KD
2
Kesesuaian dengan materi pembelajaarn sesuai
sesuai
dan pendekatan tematik terpadu 3
Kesesuaian dengan peserta didik
sesuai
F
Pemilihan Media Belajar
1
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2
Kesesuaian dengan materi pembelajaarn sesuai
sesuai
dan pendekatan tematik terpadu 3
Kesesuaian dengan peserta didik
sesuai
G.
Model Pembelajaran
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2.
Kesesuaian dengan pendekatan tematik sesuai
sesuai
terpadu 14
H
Skenario Pembelajaran
1
Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti sesuai dan penutup dengan jelas
2
Kesesuaian dengan pendekatan tematik sesuai terpadu
3
Kesesuaian penyajian dengan sistematika sesuai materi
4
Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan sesuai materi
I
penilaian
1
Kesesuaian dengan teknik dan bentuk sesuai penilaian otentik
2
Kesesuaian dengan _ndicator pencapaian sesuai kompetensi
3
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4
Kesesuaian pedoman penskoran dengan Dari 5 kelompok hanya soal
sesuai
1 kelompok yang menuliskan pedoman penskoran
Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa guru telah mampu menyusun perangkat pembelajaran berpendekatan tematik terpadu.
6) Sesi IV Sesi IV adalah pelatihan Peer Teaching. Berdasarkan RPP yang telah disusun selanjutnya salah seorang perwakilan peserta ditunjuk untuk mensimulasikan pembelajarannya. Peserta yang lain diharapkan memberikan analisis sesuai dengan format yang ada.
15
Tabel 03. Hasil analisis Pelaksanaan Pembelajaran Aspek yang diamati
Ya
Tidak
Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1.
Mengaitkan materi
pembelajaarn sekarang
dengan v
pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya 2. Mengajukan pertanyaan menantang
v
3.Menyampaikan manfaat materi pembelajaarn
v
4.Mendemontrasikan sesuatu yang terkait dengan tema
v
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 1. Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta
v
didik 2. Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, v kerja kelompok dan melakukan observasi Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran 1.Kemampuan
menyesuaikan
materi
dengan
tujuan v
pembelajaarn 2. Kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan yang v relevan dan kehidupan nyata 3.Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat
v
4. Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari v konkret ke abstrak) Penerapan Strategi Pembelajarn yang Mendidik 1.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi v yang akan dicapai 2.Memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi,
v
elaborasi dan konfirmasi 16
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtun
v
4.Menguasai kelas
v
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konstektual 6.Melaksanakan
pembelajaran
yang
v
memungkinkan v
tumbuhnya kebiasaan positif 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai denagn alokasi waktu v yang direncanakan Penerapan Pembelajaarn Tematik Terpadu 1. Menyajikan pembelajaran sesuai tema
v
2. Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai v mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama, dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan lain sebagainya 3. Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen v karakteristik terpadu 4. Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan
v
menyenangkan Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber v belajar pembelajaran 2. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media v pembelajaran 3. Menghasilakn pesan yang menarik
v
5. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber v belajar pembelajaran 6. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
v
pembelajaran Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
17
1.Menumbuhkan partisipasi aktif pesertya didik melalui v interaksi guru, peserta didik dan sumber belajar 2.Merespon positif partisipasi peserta didik
v
3.Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta didik
v
4.Menunjukkan hubungan antar pribasi yang kondusif
v
5.Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik v dalam belajar Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 1.Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
v
2.Mengunakan bahasa tulis yang baik dan benar
v
Penutup Pembelajaran 1.melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan v melibatkan peserta didik 2.Memberikan tes lisan atau tulisan 3.Menyimpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
v v
4.Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan v kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Hasil analisis pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model menunjukkan bahawa aspek penerapana pembelajaran berpendekatan tematik terpadu, guru sudah mampu menampilkan pembelajaarn sesuai tujuan pelatihan ini, namun tentunya ada banyak hal yang masih perlu dimantapkan dan disempurnakan kembali. 7) Penutupan Sebelum kegiatan ditutup oleh ketua K3S bapak I Made Marya, perwakilan peserta diminta melakukan refleksi atau menyampaikan kesan dan pesan terhadap pelaksanaan pelatihan, yang nantinya berguna untuk penyempurnaan kegiatan P2M tahun berikutnya. Juga untuk menggali informasi apa-apa yang 18
dibutuhkan guru di lapangan dalam mengatasi kesulitan guru dalam membelajarkan peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. 3.2 Pembahasan Pelaksanaan kegiatan P2M ini sudah berjalan denagn baik. Berdasarkan regiatrasi perserta diperoleh bahwa sebanyak 30 orang guru SD kelas 3-4 wakil dari masing-masing sekolah di kecamatan Tabanan telah hadir memenuhi undangan kerjasama dari tim pengabdian dan UPTD kecamatan Tabanan. Hal ini menunjukkan ketertarikan guru-guru di kecamatan Tabanan terhadap materi pelatihan. Peserta yang hadir juga mengikuti pelatihan denagn antusias dari awal sampai kegiatan berakhir.. hal ini Nampak dari perhatian mereka yang terfokus pada nara sumber saat penyampaian materi dan begitu juga saat sesi diskusi mereka terlibat aktif mengajukan pertanyaan dan membrikan pendapat. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa proses pelaksanaan pelatihan telah berjalan dengan baik. Hasil
pengamatan
kegiatan
penyusunan
perangkat
pembelajaran
berpendekatan tematik terpadu menunjukkan bahwa guru telah mampu merancang dan membuat RPP berpendekatan tematik terpadu. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu juga sudah baik, terbukti mereka mampu melaksanakan simulasi pembelajaran dengan baik dan memenuhi kreteria-kreteria di form penilaian yang telah ditetapkan oleh tim pengabdian. Begitu juga terkait pengungkapan permasalah pembelajaran di SD, guru sangat antusias dalam diskusinya. Dengan demikian kegiatan pelatihan ini telah berhasil meningkatkan pemahaman konsep guru-guru di kecamatan Tabanan tentang pembelajaran berpendekatan tematik terpadu serta meningkatkan kemampuan guruguru dalam membuat perencanaan dan dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu serta mendapatkan pencerahan atau menemukan solusi dari permasalahan pembelajaran matematika di SD yang selama ini dihadapi oleh guru kelas III atau IV. Pada akhir kegiatan, peserta juga diminta memberikan tanggapan terhadap pelaksanakan kegiatan pelatihan baik secara lisan maupun tertulis. Secara lisan 19
mereka menyatakan sangat senang dengan pelatihan ini dan berharap diadakan tahun berikutnya untuk menambah wawasan mereka, secara tertulis
mereka merespon
positif dan malah mereka menuliskan topik atau materi yang mereka inginkan pada pelatihan yang akan dating. Secara umum program P2M yang berjudul “ Pelatihan Pembelajaarn Berpendekatan Tematik Terpadu bagi guru-guru SD di kecamatan Tabanan dalam rangka implementasi kurikulum 2013 dan pemecahan permasalahan pembelajaran matematika di SD” telah mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi guru, karena belum memadainya kemampuan guru dalam menyususn RPP berpendekatan tematik terpadu dan menentukan solusi dari permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika di kelas. Dalam acara penutupan kegiatan pengabdian ini, kepala UPTD kecamatan Tabanan lebih menegaskan bahwa acara pelatihan ini sangat diperlukan untuk penyegaran dan bermanfaat bagi mereka dan berharap agar kerjasama ini bisa terus berlangsung di tahun-tahun mendatang.
20
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan P2M, sebagai berikut. 1.
Pemahaman konsep guru-guru SD di kecamatan Tabanan tentang pembelajaran berpendekatan tematik terpadu telah meningkat.
2.
Kemampuan guru-guru SD di kecamatan Tabanan untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu telah meningkat.
4.2 Saran Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagi berikut. 1. Banyak hal yang mesti dipersiapkan secara matang terlebih dahulu sebelum menerapkan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu dalam rangka implementasi kurikulum 2013, baik RPP, sarana dan prasarana dan juga buku penunjang. 2.
Sekalah-sekolah di UPTD kecamatan Tabanan selama ini telah menjadi ajang pertemuan rutin SD-Sd di Tabanan karena sekolah-sekolah di kecamatan ini banyak yang berprestasi, demikian juga guru-gurunya banyak yang berprestasi sehingga sering dijadikan acuan oleh guru-guru lain di kecamatan lain di Tabanan.
21
DAFTAR PUSTAKA Anom, Ida Bagus, 1998. Upaya pengikatan Profesionalisme Guru IPA pada Era Globalisasi Suatu Tantangan Perubahan. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Profil Guru MIPA dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Taqwa di MIPA STKIP Singaraja tanggal 19 Januari 1998. Bali: Depdikbud. Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru Pertama/Sekolah Mengengah Atas. ................. 2005. Jakarta: Dikti.
Pemula
Sekolah
Lanjutan
Pengembanagn Sistem Assesmen Berbasis Kompetensi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2013. Materi Diklat Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Jakarta: Badan PSDMPKPMP. Rooijakkers, Ad. 1984. Mengajar yang Sukses. Jakarta: PT Gramedia. Sumarna Surapranata. 2006. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Pendidik. Makalh. Disampaikan dalam Seminar Nasional pendidikan di IKIP Negeri Singaraja tanggal 1 Februari 2006. Jakarta: Dikti Depdiknas. Subagia, I Wayan. 2006. Pengembangan Kompetensi Pedagogik dalam Kurikulum Pendidikan Guru Pemula. Makalah. Disampaikan pada Seminar Pengembanangan Kurikulum Pendidikan MIPA Menyongsong Sertifikasi Guru di FPMIPA IKIP Negeri Singaraja, 22 April 2006.
22
LAMPIRAN - LAMPIRAN
23
Foto-foto Kegiatan P2M Diselenggarakan di SD No 2 Dajan Peken, tanggal 8 agustus 2015
Pembukaan Acara Pelatihan
Peserta Pelatihan Melakukan Diskusi & Tanya Jawab 24
Narasumber Memberikan Pelatihan
Peserta diskusi
25
26