PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS BISNIS DAY SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD
Putri Nur Fahmi
[email protected] ABSTRAK Negara mempunyai tugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman, Kemendikbud akan memberlakukan Kurikulum 2013. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pelaksanaan kurikulum tersebut adalah pembelajaran di SD menggunakan pembelajaran tematik. Agar pelaksanaannya lebih maksimal untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik, pembelajaran tematik di integrasikan dengan kegiatan bisnis day. Kegiatan bisnis day adalah kegiatan yang di ciptakan untuk melatih jiwa wirausaha peserta didik sejak dini. Pembelajaran tematik berbasis bisnis day juga dapat digunakan guru untuk mereview materi yang telah di ajarkan guru yang di praktikkan siswa sesuai dengan kegiatan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain pembelajaran lebih bermakna, melalui pembelajaran ini karakter peserta didik juga dapat di kembangkan melalui kegiatan wirausaha. Jadi pembelajaran tematik berbasis bisnis day dalam kurikulum 2013 tidak hanya mengajarkan kognitif saja kepada peserta didik tetapi afektif dan psikomotorik peserta didik juga dikembangkan. Pelaksanaannya di harapkan dapat mencetak peserta didik yang cerdas, berkarakter dan memiliki keterampilan untuk menghadapi tantangan zaman. Kata kunci : kurikulum, tematik, bisnis day PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara mempunyai tugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Seperti yang terdapat pada Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa salah satu tujuan didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah “ mencerdaskan kehidupan bangsa”. Makna yang terkandung pada alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia menyatakan bahwa Negara Indonesia harus melaksanakan tugasya dengan baik dan bertanggung jawab. Menurut UU nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (sudharto dkk.2009:6) Selain bagian dari definisi pendidikan di Indonesia , bagian kalimat tersebut juga menggambarkan tujuan pendidikan yang mencakup tiga dimensi yaitu dimensi ketuhanan, pribadi, dan sosial. Artinya, pendidikan bukan diarahkan pada pendidikan yang sekuler, non individualistik dan nonsosialistik. Tapi dari definisi pendidikan ini, pendidikan yang diarahkan di Indonesia itu adalah pendidikan mencari keseimbangan antara ketuhanan, individu dan sosial. Jika di pahami lebih jauh, dalam UU ini sudah mencakup pendidikan karakter. Misalnya pada bagian kalimat terakhir dari definisi pendidikan dalam UU tentang SISDIKNAS ini, yaitu memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Saat ini Kemendikbud sedang memperbaharui kurikulum pendidikan yang ada kurikulum 2006 (KTSP) menjadi kurikulum 2013. Perbaharuan kurikulum ini dilandasi berbagai fenomena yang ada di masyarakat. Diantaranya kemajuan teknologi informasi, masalah globalisasi, merosotnya moral di kalangan pelajar seperti perkelahian pelajar, penggunaan obat-obatan terlarang , kecurangan dalam ujian yang di lakukan oleh siswa. Persepsi masyarakat yang menganggap pendidikan terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa dalam menerima pelajaran pun terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran. Selain itu, kurangnya muatan pendidikan karakter pada siswa juga menjadi faktor utama munculnya kurikulum 2013. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sub Bagian Humas Polres Blora mencatat ada kenaikan 50 persen pelaku tindak kejahatan di Blora masih berusia anak. Jumlah tersebut merupakan perbandingan angka antara tahun 2011 dengan medio 2012. Kasus yang lain adalah tercatat pada tanggal 24 Agustus 2012 dua anak tertangkap petugas parkir mencuri helm di parkiran pasar Blora. Menurut pelaku, ini merupakan aksi yang kedua kalinya. Pada aksi yang pertama helm dijual seharga lima puluh ribu rupiah. Pelaku mengaku mencuri karena butuh uang jajan.
Kemudian pada tanggal 30 November 2012, remaja putus sekolah tertangkap basah mengambil makanan ringan, sebungkus rokok dan uang belasan ribu dari sebuah warung di kelurahan Tunjungan. Pada saat ini banyak terlihat anak-anak usia sekolah yang mengemis dan mengamen di perempatan lampu merah maupun di pusat-pusat perbelanjaan. Khususnya di kota-kota besar, banyak anak-anak yang putus sekolah dan memilih bekerja sebagai pengemis , pembersih kaca kendaraan di lampu merah, dan mengamen. Keadaan ini sangat tragis dengan perkembangan pendidikan saat ini. Keadaan seperti itu terpaksa dilakukan mereka karena untuk memenuhi kebutuhan dan membantu orang tuanya. Beberapa kasus di atas memperlihatkan bahwa pendidikan karakter dan keterampilan-keterampilan khusus sangat penting untuk diberikan kepada anak sedini mungkin. Salah satu cara menanamkan karakter bangsa kepada anak didik adalah melalui pembelajaran di sekolah. Pada kurikulum 2013 pembelajaran di sekolah untuk anak SD di lakukan dengan Pembelajaran tematik. Agar pembelajaran lebih bermakna, dapat mengembangkan karakter bangsa pada diri siswa serta dapat memberikan keterampilan-keterampilan yang dapat di gunakan sebagai bekal peserta didik untuk menghadapi tantangan di zamannya. Pembelajaran tematik ini akan di integrasikan dengan kegiatan bisnis day. Pembelajaran tematik berbasis bisnis day merupakan solusi yang dapat di terapkan untuk mengatasi studi kasus yang telah di paparkan. Peserta didik tidak harus mencuri lagi untuk mendapatkan uang, mengamen di jalan, mengemis, dan memilih pekerjaan yang kurang sesuai dengan usia mereka. Karena mereka sudah di ajar kan keterampilan-keterampilan khusus dalam kegiatan bisnis day yaitu dengan cara berwirausaha sejak dini. Jika peserta didik ingin membantu orang tuanya bekerja, mereka tidak perlu memilih pekerjaan yang kurang layak mereka kerjakan tetapi mereka bisa berlatih berwirausaha. Selain itu karakter jujur, berani,pantang menyerah, gigih, tanggung jawab, juga dapat di kembangkan melalui pembelajaran ini. Jadi peserta didik tidak hanya pintar secara kognitif tetapi anak juga cerdas secara psikomotorik dan afektif nya.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Agar pembelajaran menjadi bermakna dan dapat mengembangkan karakter siswa maka pembelajaran tematik di integrasikan dengan kegiatan bisnis day yaitu kegiatan berwirausaha yang di sesuaikan dengan karakteristik peserta didik untuk mengasah kepekaan dalam berbisnis sejak dini. Pembelajaran tematik berbasis bisnis day ini tidak hanya mengembangkan aspek kognitif pada diri siswa tetapi dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan keterampilan berwirausaha pada peserta didik sejak dini. Dari latar belakang masalah di atas penulis ingin menyumbangkan ide untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 agar menjadi bermakna melalui pembelajaran tematik berbasis bisnis day. Karena untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada diri peserta didik tidak hanya dengan belajar materi pelajaran yang di ajarkan oleh guru di kelas tetapi peserta didik harus melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. B. Rumusan Masalah Dari masalah di atas rumusan masalahnya adalah Bagaimana cara guru mengajarkan materi agar lebih bermakna kepada peserta didik pada kurikulum 2013? C. Tujuan Tujuan dari penulisan artikel ini adalah pembaca dapat mengetahui kegiatan apa yang dapat diterapkan guru untuk mengajarkan materi agar pembelajaran lebih bermakna pada kurikulum 2013. D. Manfaat Artikel ilmiah ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada dunia pendidikan dalam perannya menciptakan lulusan berkompetensi yang berkarakter, cerdas, dan memiliki keterampilan guna menghadapi tantangan zaman sesuai dengan tujuan kurikulum 2013. PEMBAHASAN A. Kurikulum
Pemerintahan Indonesia saat ini berupaya sekuat tenaga membenahi mutu pendidikan sebagai perwujudan upaya mencerdaskan bangsa seperti yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Upaya pemerintah membenahi pendidikan dapat di lihat dari perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka sampai sekarang kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami perubahan berkali-kali. Dari 1947 kurikulum rencana pelajaran yang dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1952, 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar, 1968 Kurikulum Sekolah Dasar, 1975 Kurikulum Sekolah Dasar, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan saat ini akan diperbaharui mnjadi kurikulum 2013. Membicarakan persekolahan tidak dapat dipisahkan dengan kurikulum, karena semua kegiatan yang di lakukan oleh sekolah harus berdasarkan pedoman penyelenggaraan yang tertuang pada kurikulum. Pengertian kurikulum berdasarkan pasal 1, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi, dan bahan pelajaran, serta cara digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Hadi, suroso. 2011: 2) Oleh karena itu pemerintah jika akan membenahi kurikulum harus mengkaji kurikulum yang berlaku secara cermat serta harus memperhatikan arah tujuan yang akan di capai. Factor –faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum adalah (1) falsafah bangsa dan negara (2) politik pemerintahan, (3) lingkungan social, (4) perkembangan ilmu pengetahuan, (5) kemajuan pengembangan pendidikan (Hadi Suroso, 2011 : 41-43). Perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah tidak boleh serta merta hanya mengikuti trend, ganti menteri ganti kurikulum. Tetapi perubahan yang di lakukan harus memiliki landasan perubahan yang jelas. Berdasarkan bahan uji public, ada empat alas an pokok yang melandasi pengembangan kurikulum 2013, yaitu (a) tantangan masa depan, (b) fenomena negatife yang mengemuka, (c) kompetensi masa depan, dan (d) persepsi masyarakat. Alasan-alasan tersebut di latar belakangi hasil identifikasi kesenjangan kurikulum saat ini (KTSP) antara
kondisi saat ini dengan konsep ideal. Ada enam hal kesenjangan yang diidentifikasi ,yaitu (1) kompetensi lulusan, (2) materi pembelajaran (3) proses pembelajaran, (4) penilaian, (5) pendidik dan tenaga kependidikan, (6) pengelolaan kurikulum. Berdasarkan bahan uji publik Kurikulum 2013 pada tanggal 1 – 23 Desember 2013 perubahan yang direncanakan adalah sebagai berikut: 1. Standar proses yang terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. 2. Guru bukan satu-satunya sumber belajar, belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas tetapi juga dilingkungan sekolah dan masyarakat. 3. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. 4. Penilaian berbasis kompetensi 5. Pergeseran dari penilaian melalui tes, menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) 6. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan skl 7. Ada pengurangan mapel dan penggantian penjurusan menjadi peminatan di SMA 8. Ada penambahan jam pelajaran (SD = 36, SMP = 38, SMA = 40, SMK = 44) 9. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains, SD : tematik dan terpadu, 10. Holistik dan integratif berfokus kepada alam, social, budaya
Tabel Perbedaan Esensial Kurikulum SD KTSP 2006 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan
Kurikulum 2013
Status
Tiap mata pelajaran mendukung semua Benarnya kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan) Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
Benarnya
memiliki kompetensi dasar sendiri. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai penghela
sejajar dengan
mapel lain (sikap dan keterampilan
mapel lainnya
berbahasa)
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)
kompetensi dasar yang di ikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
Idealnya
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama Idealnya (saintifik) melalui mengamati,menanya,mencoba, menalar,…. Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama Baiknya lain (cross curikulum atau integrated curriculum) Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan Baiknya penggerak konten pembelajaran lainnya.
Tematik untuk kelas I –III (belum
Tematik Integratif untuk kelas I - VI
Baiknya
integratife)
Guru sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum 2013 dituntut menjadi pengajar yang mampu meramu komponen kurikulum 2013 secara cepat dan tepat yakni standar isi, proses, penilaian dan kompetensi lulusan. Sehingga mampu meningkatkan keseimbangan kompetensi siswa untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan global.
Peserta didik juga harus
menyadari bahwa pendidikan di perlukan untuk menjawab tantangan global. Siswa juga harus bertanggung jawab dalam menuntut ilmu untuk mencapai pendidikan karakter yang menjadi tujuan kurikulum 2013. Karena Kurikulum 2013 akan membawa pendidikan di Indonesia kea rah yang lebih baik yaitu dengan menghasilkan insane Indonesia yang Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi.
B. Pembelajaran tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2005: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan “satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema”. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Lingkungan” dapat ditinjau dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, Bahasa Indonesia, Penjasorkes, dan SBK. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan
dinamika
dalam
pendidikan.
Beberapa
hal
yang
perlu
dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu: (1) pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh, (2) dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan, (3) pilihlah tema yang terdekat dengan siswa, (4) lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari tema tersebut. Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit temanya. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Di samping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut: (1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung
kepada siswa, (3) pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., (5) bersifat luwes (fleksibel), (6) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Yang dijadikan landasan dalam pembelajaran tematik di sekolah dasar adalah: (1) aliran progresivisme yang memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa, (2) aliran konstruktivisme yang melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. C. Bisnis day Bisnis Day adalah sebuah program yang di ciptakan, untuk mengasah kepekaan dalam berbisnis sejak dini. Kegiatan ini di rancang guna untuk mengajarkan kepada anak bagaimana kegiatan jual beli yang benar. Kegiatan ini di lakukan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan pada diri peserta didik sejak dini. Melalui kegiatan wirausaha yang di lakukan peserta didik sejak dini maka akan mengembangkan karakter kreatifitas, inovatif, bekerja keras, tekun, percaya diri, dan jiwa pemimpin. Wirausaha dapat di artikan sebagai mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup (Prawirokusumo dalam Suryana 2001:6). Kegiatan bisnis day ini di lakukan dalam satu hari, setelah siswa mempelajari materi yang di ajarkan gurunya. Kegiatan jual beli ini dilakukan sebagai penguat dari materi-materi yang di ajarkan guru di sekolah, tetapi dengan kemasan yang berbeda yaitu melalui kegiatan jual beli. D. Pembelajaran tematik berbasis bisnis day pada kurikulum 2013 Pembelajaran tematik berbasis bisnis day dapat digunakan untuk melaksanakan kurikulum 2013 di SD. Karena dalam pembelajaran ini dapat mengintegrasikan jiwa kewirausahaan dengan mata pelajaran yang telah di pelajari peserta didik di sekolah. Selain mengajarkan materi, nilai-nilai karakter pada diri peserta didik dapat di kembangkan melalui pembelajaran ini “ misalnya saja karakter bekerja keras, peserta didik di ajarkan bagaimana mengolah barang yang
ada di lingkungannya menjadi barang yang dapat memiliki nilai jual. Sehingga peserta didik tidak meliliki budaya yang konsumtif yaitu suka membeli barang sejak dini. ”Materi yang telah di kembangkan dapat dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Artinya pembelajaran ini bukan hanya menekankan aspek kognitif tetapi aspek afektif dan psikomotorikpun perlu diperhatikan. Pembelajaran tematik yang dilaksanakan di kelas 1-3 SD dapat menjadi sarana untuk mengembangkan jiwa wirausaha pada peserta didik kelas rendah. Pada kurikulum 2013 “pembelajaran yang akan di lakukan adalah menggunakan pendekatan tematik atau terpadu”. (Kemendikbud, 2012.Bahan Uji Publik Kurikulum 2013). Menurut PP No. 19 Tahun 2005 pasal 20 tentang Standar Proses yang berbunyi “perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Di samping itu guru harus merencanakan proses pembelajaran tematik untuk kelas 13 SD sesuai Peraturan Menteri Pendidikan No. 22 Tahun 2006. Jadi diharapkan guru kelas 1-3 SD dapat mengembangkan pembelajaran tematik sesuai dengan standar proses. Dalam pembelajaran tematik lebih menekankan pada pengalaman belajar peserta didik yang berorientasi pada kecerdasan berfikir (head), kecerdasan bersikap (heart) dan kecerdasan bertindak (hand). Aspek kognitif bukan menjadi tujuan utama dalam pembelajaran tematik melainkan aspek afektif dan psikomotorik pun perlu dipertimbangkan. Jiwa kewirausahaan merupakan salah satu aspek afektif yang perlu dikembangkan sejak usia dini. Melalui pembiasaan yang terintegrasi dalam pembelajaran tematik di harapkan peserta didik dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan, karakter di dalam dirinya,. Dan selalu mengingat materi yang telah di ajarkan gurunya di sekolah. Pembelajaran tematik berbasis bisnis day ini di lakukan setelah peserta didik mempelajari satu tema. Misalnya saja setelah siswa mempelajari tema “Kegemaranku”. Guru menyediakan satu hari untuk melakukan bisnis day ini. Pembelajaran tematik yang di ajarkan guru dengan tema “kegemaranku” mencakup
mata pelajaran PPKN, Matematika, dan SBK. Saat peserta didik melakukan kegiatan bisnis day, guru membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan jual beli, yaitu dengan menjual karya yang telah di buat ketika mereka belajar tema “ Kegemaranku”. Hasil karya peserta didik dapat di jual kepada guru, dan temantemannya dari kelas lain. Setelah kegiatan bisnis day selesai, guru dapat memberikan penguatan kembali mengenai tema yang di ajarkan pada peserta didik dan melakukan penilaian proses, yaitu melinai sikap siswa selama melakukan kegiatan bisnis day ini, produk yang di hasilkan siswa, dan menilai hasil evaluasi siswa yang telah mengerjakan soal-soal yang di berikan. Pada kegiatan ini guru dapat mengembangkan karakter yang ada pada diri peserta didik, misalnya karakter kreatif, inovatif, pantang menyerah, mandiri, dan bertanggung jawab. Seperti Teori Moral yang di kemukakan oleh Kohlberg yang dikutip dari “Sudharto 2009 : 35) “ pada tahap orientasi kepatuhan dan hukuman, baik buruk sesuai hukum”. Jadi untuk anak usia SD Pembelajaran tematik berbasis bisnis day dapat digunakan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan yang masih menggunakan hadiah dan hukuman dalam melaksanakan sebuah aturan, peserta didik perlu pembiasaan sedini mungkin agar jiwa wirausaha yang merupakan bagian dari karakter bangsa mulai di kembangkan sejak usia SD. E. Penerapan pembelajaran tematik berbasis bisnis day pada kurikulum 2013 di SD Penerapan pembelajarn tematik berbasis bisnis day pada kurikulum 2013 dapat di terapkan dengan menyusun Rancangan Kegiatan seperti pembuatan RPP pada Kegiatan Pembelajaran sehari-hari. Rancangan Kegiatan ini di sesuaikan dengan tema yang telah di pelajari peserta didik. kegiatan bisnis day dilakukan ketiga guru selesai mengajarkan sustu tema. Misalnya saja setelah mengajarkan tema “Menjaga kelestarian lingkungan”. Selama pembelajaran siswa di ajarkan bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan yaitu dengan cara memanfaatkan barang limbah rumah tangga untuk di jadikan karya seni fungsional. Yang dapat dijual dan menghasilkan uang. Sehingga peserta didik juga dapat menerapkan materi yang di pelajari mengenai mengetahui strategi yang di gunakan untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan menjumlahkan, mengurangkan, dan menukar sejumlah uang. Contoh Rancangan Kegiatan bisnis day dengan tema “Menjaga kelestarian lingkungan” 1. Kompetensi Inti Matematika (3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah PPKN ( 2) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru SBK (4) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 2. Kompetensi Dasar Matematika 3.6 Menentukan strategi pemecahan masalah dengan mengurangi, menambah, dan menukarkan sejumlah uang PPKN 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila SBK 4.15Membuat karya kreatif fungsional dari bahan limbah rumah tangga Tujuan
1) Melalui menjual-jual barang yang di buat di kegiatan bisnis day peserta didik dapat menerapkan materi mengurangi , menambah, dan menukar sejumlah uang dengan benar. 2) Melalui kegiatan jual beli di kegiatan bisnis day peserta didik dapat mengingat materi mengurangi, menambah, dan menukar sejumlah uang dengan tepat. 3) Melalui membuat hasil kaya siswa yang di jual di kegiatan bisnis day peserta didik dapat membuat berbagai macam bentuk hasil karya kreatif fungsional dari bahan limbah rumah tangga. 4) Melalui kegiatan menawarkan barang dagangan di kegiatan bisnis day siswa dapat berinteraksi dengan bahasa santun, jujur, tanggung jawab, percaya diri dengan tepat. 3. Skenario Kegiatan bisnis day Langkah –langkah kegiatan
1.
Nilai karakter
Materi yang di
/kewirausahaan
sampaikan
Pendahuluan a. Mengawali kegiatan
Kreatif
dengan ice breaker b. Memotivasi siswa
Rasa ingin tahu
mengenai pentingnya materi yang telah di pelajari, dan penting berwirausaha dalam kehidupan sehari-hari. c. Menyampaikan tujuan dari kegiatan yang di lakukan.
2.
Kegiatan Inti 1. Persiapan
Menentukan cara Kerja sama
memecahkan
a. Siswa di bagi
Komunikatif
masalah yang
menjadi dua
Jujur
berkaitan dengan
kelompok besar.
Mandiri
menjumlahkan,
Bekerja keras
mengurangkan, dan
Santun
menukar uang.
b. Siswa menyiapkan barang-barang yang akan di jual hasil karyanya berupa
Membuat hasil karya
gantungan kunci ,
fungsional dari
lukisan, bingkai foto,
barang bekas rumah
celengan, kotak tisu
Komunikatif
yang di buat dari
Jujur
barang bekas.
Mandiri
tangga.
2. Pelaksanaan
Bekerja keras
Menunjukkan
a. Siswa menawarkan
Percaya diri
perilaku santun ,
barang dagangannya. Berani menggambil b. Siswa menjelaskan
percaya diri, disiplin,
resiko
tanggung jawab saat
manfaat dan nama
Pantang menyerah
berinteraksi
dari barang yang
Tanggung jawab
mereka jual, c. Siswa melakukan transaksi jual beli d. Siswa merapikan barang dagangannya yang belum terjual e. Siswa menghitung banyak barang yang sudah terjual f. Siswa menghitung jumlah barang yang belum terjual
3.
Kegiatan penutup
Tanggung jawab
Menentukan cara
Berorientasi pada hasil
memecahkan
penghargaan kepada
Religi
masalah yang
kelompok yang
Tidak mudah putus asa
berkaitan dengan
a. Guru memberikan
bekerja sama dengan
menjumlahkan,
baik dan dapat
mengurangkan, dan
menjual barang
menukar uang.
dengan jumlah banyak
Membuat hasil karya
b. Guru memberikan
fungsional dari
penguatan dengan
barang bekas rumah
bertanya jawab
tangga.
kepada siswa, meninjau materi yang
Menunjukkan
telah di pelajarai pada
perilaku santun ,
kegiatan bisnis day
percaya diri, disiplin,
c. Guru memberikan
tanggung jawab saat
motivasi dan tindak
berinteraksi
lanjut agar kegiatan yang di lakukan bermakna d. Guru menutup kegiatan dengan ice breaker dan berdoa bersama-sama.
SIMPULAN DAN SARAN A.`Simpulan Pada kurikulum 2013 ini proses pembelajaran di SD menggunakan pembelajaran
tematik
atau
terpadu.
Proses
pembelajaran
tidak
hanya
mengembangkan aspek kognitif pada peserta didik, tetapi aspek psikomotorik dan afektif juga harus di kembangkan selama proses pembelajaran. Agar pembelajaran menjadi bermakna maka pembelajaran tematik di integrasikan dengan kegiatan bisnis day yang dapat menanamkian jiwa kewirausahaan kepada peserta didik sejak dini. Jadi dengan pebelajaran tematik berbasis bisnis day dapat di gunakan sebagai penerapan kurikulum 2013. Agar dapat mencetak peserta didik yang berpengetahuan, berkarakter dan mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
B. Saran Untuk mendukung suksesnya kurikulum 2013 kita sebagai guru maupun calon guru saat mengajar harus kreatif, inovatif, untuk mengajarkan materi kepada peserta didik. Agar materi yang kita ajarkan dapat di ingat dan berguna bagi peserta didik kita harus mampu menciptakan metode atau kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tanpa meninggalkan materi yang kita ajarkan. Sehingga guru di sekolah tidak hanya mengajarkan pengetahuan atau kognitifnya saja tetapi juga dapat mengembangkan afektif dan psikomotorik peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA Sudharto dkk.2009.Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : IKIP PGRI SEMARANG PRESS. Suroso, Hadi. 2011.Telaah Pengembangan Kurikulum dan Penyusunan KTSP.Pati: FIP IKIP PGRI Sutirjo dan Sri Istuti Mamik.2005. Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing. Kemendikbud, 2012.Bahan Uji Publik Kurikulum 2013 Permendiknas 19/2005 Standar Proses. (http://sondis.blogspot.com/2013/03/kewirausahaan-dalam-pendidikan.html di unduh 22 juni 2013 pukul13.00).