PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 mengamanatkan setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masingmasing. Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan. Agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan koordinasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Akhirnya kami berdo’a, semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta, Desember 2016 Kepala LPMP D.I. Yogyakarta,
Kasi PMS LPMP D.I. Yogyakarta
Dr.Subiyantoro,M.Pd. NIP. 19590809 198503 1 002
Dra. Titi Sulistiyani NIP. 19630827 199303 2 001
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|1
BAB I
penerapan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
PENDAHULUAN
(SPME) sesuai tugas dan kewenangannya, akan memperkuat
A.
Latar Belakang Peraturan
Pemerintah
Republik
wajib
melakukan
penjaminan
dalam
Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Lembaga
mutu
Penjaminan
pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut
Pendidikan
(SNP).
(LPMP),
dan
dan
sekolah
imbas
implementasi
Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Program ini dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan
tanggungjawab satuan pendidikan yang harus
pendidikan yang akan menjadi model penerapan
didukung
penjaminan
oleh
pendidikan
Pendidikan
merupakan
Daerah
mutu
Penjaminan
Mutu
memprogramkan pengembangan sekolah model
bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar
peningkatan
pendidikan
Pada tahun 2016, Direktorat Jenderal
setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan
Nasional
satuan
sesuai kebutuhan nyata di lapangan.
Indonesia Nomor 32 tahun 2013 mengamanatkan
nonformal
upaya
memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu
Pemerintah
Provinsi
Pemerintah
Kabupaten/Kota
mutu
pendidikan
secara
mandiri,
sesuai
sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi
dengan kewenangan masing-masing. Pada level
satuan pendidikan lain (disebut sekolah imbas)
Pemerintah Pusat penjaminan dan peningkatan
dalam menerapkan penjaminan mutu pendidikan,
mutu pendidikan dilaksanakan oleh Kementerian
sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
penjaminan
mutu
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan
pendidikan
di
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
Kegiatan
Pada
seluruh
level
dan
Pusat,
Pemerintah
Daerah
oleh
Dinas
ini
hingga
ke
seluruh
satuan
Daerah
Istimewa
diharapkan
dapat
menginspirasi
kepentingan
(stakeholders)
pemangku
Yogyakarta.
pendidikan di sekolah, memiliki kesatuan hati,
Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
tekad, pendapat, dan tujuan, untuk melangkah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
bersama-sama
Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan
dasar
prinsip
dalam
rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional
rambu-rambu, bahwa peningkatan mutu pendidikan atas
pendidikan
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dalam
Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah memberi
dilakukan
memajukan
Pendidikan (SNP).
keberlanjutan,
terencana, dan sistematis dengan kerangka waktu dan target capaian yang jelas. Setiap satuan
B.
Dasar Hukum
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan beserta seluruh komponen didalamnya
tentang
memiliki tanggung jawab dalam penjaminan dan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
peningkatan mutu pendidikan, serta memiliki pola
2003
pikir bahwa mutu dan kepuasan pelanggan adalah
Republik Indonesia Nomor 4301);
prioritas utama (budaya mutu). Oleh karena itu
Sistem Nomor
78,
Pendidikan Tambahan
Nasional Lembaran
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
untuk melaksanakan penjaminan mutu, sekolah
tentang
perlu
satuan
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41,
pendidikan (whole school development approach)
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)
untuk bersama-sama memiliki budaya mutu, yaitu
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
kesadaran
satuan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
pendidikan untuk mendorong terjadinya proses
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
pencapaian dan peningkatan mutu yang tiada henti,
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
terus-menerus, dan berkelanjutan yang diwujudkan
Pendidikan
melalui penjaminan mutu secara mandiri sesuai
Indonesia Nomor 5410);
melibatkan
Standar fasilitasi
kolektif
Nasional
seluruh
komponen
seluruh
ekosistem
Pendidikan.
institusi-institusi
Dukungan
pendidikan
Standar
Nasional
(Lembaran
Negara
Pendidikan
Republik
dan dalam
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|2
2.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
Pola pengimbasan penerapan penjaminan
28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan
mutu pendidikan kepada sekolah sehingga
Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
seluruh
sekolah
mampu
menerapkan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri C.
pada tahun 2019
Tujuan 1.
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan
D.
Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan
standar nasional pendidikan serta menciptakan program
budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan.
pengembangan
sekolah
model
dan
sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan 2.
Tujuan Khusus
Mutu Internal (SPMI) adalah :
Tujuan Program Pengembangan Sekolah Model dan
Sekolah
Imbas
Implementasi
1.
Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SMPI) antara lain
pendidikan secara mandiri; 2.
mengembangkan : 1.
Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu
Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP);
Sekolah model sebagai percontohan sekolah
3.
Sekolah memiliki budaya mutu.
berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) melalui
penerapan
penjaminan
mutu
pendidikan secara mandiri.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri pada
Sekolah
model
adalah
sekolah
yang
ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk menjadi sekolah acuan
bagi
penerapan
sekolah penjaminan
lain
di
mutu
sekitarnya
dalam
pendidikan
secara
mandiri, melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model menerapkan
sekolah tersebut. Sekolah model memiliki tanggung jawab
mengimbaskan
praktik
baik
penerapan
penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya, sekolah yang diimbaskan ini selanjutnya disebut dengan sekolah imbas. Desain Program Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI LPMP D.I. Yogyakarta seperti Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Desain Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta
Rakor Sekolah Model (KEG I) Sosialiasi Program Penentuan sasaran (Model dan Imbas) Penentuan Fasilitator Daerah (Pendamping)
Rakor Penyaluran Bantuan Sekolah Model Sosialisasi program (model dan Imbas) Penjelasan teknis bantuan operasional Penandatanganan MoU Penyaluran bantuan operasional Menentukan TPK Workshop Sekolah Model
Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) bagi Tim PMP Daerah Mempersiapkan tim pendamping/ petugas bimtek sekolah model
Rakor Sekolah Model (KEG II) Evaluasi Program Persiapan Bimteks dan Monev
Workshop Sekolah Model Pembekalan dan peningkatan kapasitas sekolah model Bimtek dan Monev Sekolah Model
Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Worshop Sekolah Model)
Evaluasi, Bimbingan teknis dan Supervisi Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Workshop Sekmod)
Wokshop Pengembangan SPMI bagi Sekolah Imbas
Bidang Manajemen (KEG I)
Bidang akademik/pembelajaran (KEG II) Bimtek dan Monev Tim PMP Daerah
Evaluasi, Bimbingan teknis dan Supervisi Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL SPMI Sek Imbas)
Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Worshop SPMI)
Potret Sekolah Model Publikasi Praktek-praktek Baik (good ptactices) ImplementasiSPMI pada Sekolah Model
Gambar 2.1. menunjukkan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal terdiri dari kegiatan koordinasi dan sosialisasi, persiapan petugas pendamping program, workshop SPMI bagi sekolah model dan sekolah imbas, pemberian dana stimulan pengembangan SPMI bagi sekolah model, serta kegiatan pendampingan pengembangan SPMI di sekolah model dan sekolah imbas melalui pembimbingan dan monitoring.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|2
A.
Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-1 :
3.
Koordinasi dan Sosialisasi Program Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi
ini
dilaksanakan
4.
petugas
pendamping
Harmonisasi
dan
sinkronisasi
Program
Penjaminan Mutu Pendidikan, khususnya dalam untuk
Pengembangan Sekolah Model Implementasi
mensosialisasikan kepada pemerintah daerah serta stakeholder
calon
pengembangan sekolah model dan imbas SPMI.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Kegiatan
Penentuan
pendidikan di D.I.Yogyakarta terkait
Sistem Penjaminan Mutu Internal, 5.
Menjaring peran serta seluruh stakeholders
penerapan penjaminan mutu pendidikan dengan
pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta
mengembangkan
sekolah
model
dalam Penjaminan Mutu Pendidikan melalui Tim
pengimbasannya.
Seluruh
pedoman,
dan
pola
petunjuk
Jejaring Penjaminan Mutu Pendidikan.
pelaksanaan, dan modul yang telah disusun oleh tim
Rakor dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada tanggal
penjaminan mutu pendidikan pusat disampaikan
23 Agustus 2016 dihadiri oleh peserta dari LPMP D.I.
dalam kegiatan sosialisasi. Tujuan kegiatan ini adalah
Yogyakarta serta 21 (dua puluh satu) orang dari Dinas
untuk :
Dikpora DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY,
1.
2.
Sosialisasi
dan
Sinkronisasi
Program
Badan Akreditasi Sekolah D.I. Yogyakarta, Kanwil
Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah
KEMENAG D.I. Yogyakarta. Tabel II-1 menyajikan
Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu
rekapitulasi jumlah peserta yang hadir dari luar LPMP
Internal (SPMI).
D.I. Yogyakarta.
Penentuan calon sasaran sekolah model dan sekolah imbas SPMI.
Tabel II-1. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 dari Unsur Dinas Pendidikan DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY, Kanwil Kemenag DIY, Badan Akreditasi DIY, dan BAPPEDA DIY. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Unit Kerja Dinas Dikpora DIY Badan Akreditasi Sekolah DIY Kanwil KEMENAG DIY Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Dinas Dikpora Kab. Sleman Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul Dinas Dikmenof Kab. Bantul BAPPEDA Provinsi D.I. Yogyakarta Jumlah
Jumlah Peserta 2 orang 1 orang 1 orang 5 orang 2 orang 4 orang 1 orang 2 orang 2 orang 1 orang 21 orang
Keterangan
Dikpora DIY : Kabid dan Kasi yang mengurusi SMA/SMK BAP : Ketua BAP Kanwil KEMENAG : Kabid Persekolahan Dikpora Kab/Kota : Kabid/Kasi SD, SMP, SMA/SMK
(a) (b) Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), 23 Agustus 2016. Gambar (a) Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, memaparkan materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai Permendikbud 28 Tahun 2016. Gambar (b) Peserta serius mengikuti koordinasi. 1.
Sekolah
Model
Implementasi
dan
Sistem
Sekolah
Imbas
100 sekolah imbas. Sebagai tindak lanjut koordinasi,
Penjaminan
Mutu
masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Internal (SPMI)
menyampaikan usulan sekolah model dan sekolah
Tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta melaksanakan
imbas. Tabel II-2 s.d.Tabel II-4 menyajikan daftar
Program Pengembangan Sekolah model dan Sekolah
sekolah model dan sekolah imbas untuk masing-
Imbas Implementasi SPMI bagi 20 sekolah model dan
masing wilayah Kabupaten/Kota.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|3
Tabel II-2. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Bantul. NO 1
2
3
4
JENJANG SD
SMP
SMA
SMK
NAMA SEKOLAH SEKOLAH MODEL SD NEGERI 2 PADOKAN
SMP NEGERI 1 SEWON
SMA NEGERI 1 KASIHAN
SMK NEGERI1 SEWON
SEKOLAH IMBAS 1
SD 1 PADOKAN
2
SD WINONGGO
3
SD MUH. SENGGOTAN
4
SD KANISIUS KEMBARAN
5
SD 1 KASIHAN
1
SMP 2 SEWON
2
SMP 3 SEWON
3
SMP 4 SEWON
4
SMP MUH. SEWON
5
SMP AL MA'ARIF BAMBANGLIPURO
1
SMAN 1 Sedayu
2
SMAN 1 Sewon
3
SMAN 1 Jetis
4
SMAN 1 Pajangan
5
SMAN 3 Bantul
1
SMKN 1 Pandak
2
SMKN 2 Sewon
3
SMK Muh Imogiri
4
SMK Al Munawir Krapyak
5
SMK Pelita Buana
Tabel II-3. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.
NO 1
2
3
4
5
6
JENJANG SD
SMP
SMA
SMK
SD
SMP
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
NAMA SEKOLAH SEKOLAH MODEL SD Wonosari Baru
SMPN 1 Karangmojo
SMAN 2 Wonosari
SMKN 2 Wonosari
SD N Giwangan
SMP N 8 Yogyakarta
1
SEKOLAH IMBAS SDN Wonosari II
2
SDN Mulo II
3
SDN Karangtengah Baru
4
SDN Selang
5
SDN Karangrejek I
1
SMPN 2 Wonosari
2
SMPN 1 Semin
3
SMPN 1 Semanu
4
SMPN 1 Ponjong
5
SMPN 1 Playen
1
SMAN 1 Playen
2
SMAN 2 Playen
3
SMAN 1 Karangmojo
4
SMAN 1 Semin
5
SMAN 1 Tanjungsari
1
SMKN 1 Nglipar
2
SMKN 1 Tepus
3
SMKN 1 Saptosari
4
SMKN 1 Ponjong
5
SMKN 1 Ngawen
1
SDN Pakel
2
SDN Kotagede 3
3
SDN Golo
4
SDN Warungboto
5
SDN Muhammadiyah Nitikan
1
SMP N 1 Yogyakarta
KAB/KOTA Kab. Gunungkidul
Kota Yogyakarta
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|4
NO
7
8
JENJANG
SMA
SMK
NAMA SEKOLAH SEKOLAH MODEL
SMA N 6 Yogyakarta
SMK N 5 Yogyakarta
SEKOLAH IMBAS 2
SMP N 4 Yogyakarta
3
SMP N 6 Yogyakarta
4
SMP N 12 Yogyakarta
5
SMP Muhammadiyah 2 Yk
1
SMA N 4 Yogyakarta
2
SMA N 5 Yogyakarta
3
SMA N 7 Yogyakarta
4
SMA N 10 Yogyakarta
5
SMA N 11 Yogyakarta
1
SMK N 1 Yogyakarta
2
SMK N 3 Yogyakarta
3
SMK N 4 Yogyakarta
4
SMK N 6 Yogyakarta
5
SMK N 7 Yogyakarta
Tabel II-4. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo. NO
JENJANG
1
SD
SEKOLAH MODEL SD Model
2
SMP
SMPN 1 Godean
3
SMA
SMAN 1 Kalasan
4
SMK
SMKN 1 Godean
5
SD
SDN Brosot
6
SMP
SMPN 4 Wates
7
SMA
SMAN 1 Wates
8
SMK
SMKN 1 Pengasih
KAB/KOTA
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
NAMA SEKOLAH SEKOLAH IMBAS 1 SDN Percobaan 3 Pakem 2 SDN Maguwoharjo Depok 3 SDN Percobaan 2 Depok 4 SDN Kalasan Baru 5 SDN Gentan Ngaglik 1 SMPN 3 Godean 2 SMPN 1 Moyudan 3 SMPN 1 Seyegan 4 SMPN 1 Minggir 5 SMPN 1 Gamping 1 SMAN 1 Prambanan 2 SMAN 1 Depok 3 SMAN 1 Ngemplak 4 SMAN 2 Ngaglik 5 SMAN 1 Pakem 1 SMKN 1 Tempel 2 SMK Muh. 2 Moyudan 3 SMK YPKK 1 Sleman 4 SMK YPKK 2 Sleman 5 SMK Muh Turi 1 SDN Graulan 2 SDN Temon 3 SDN 1 Karangsari 4 SDN Jlaban 5 SDN 1 Samigaluh 1 SMPN 2 Wates 2 SMPN 3 Wates 3 SMPN 5 Wates 4 SMP BOPKRI Wates 5 SMP VIP Pesawat 1 SMAN 1 Sentolo 2 SMAN 1 Pengasih 3 SMAN 1 Temon 4 SMAN 1 Kalibawang 5 SMAN 1 Lendah 1 SMKN 1 Panjatan 2 SMKN 1 Nanggulan 3 SMKN 1 Temon 4 SMKN 1 Kokap 5 SMKN 1 Samigaluh
KAB/KOTA Kab. Sleman
Kab. Kulon Progo
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|5
2.
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Tingkat
pemerintah daerah melaksanakan penjaminan mutu
Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD)
pendidikan. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari 2016
rapat koordinasi dibentuk tim PMP daerah yang terdiri
tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Permendikbud
nomor
dari tim fasilitator daerah pengembangan sekolah
Menengah pasal 9 dan 10 mengamanatkan untuk
model SPMI dan Sekretariat Tim Penjaminan Mutu
melaksanakan
Daerah. Tabel II-5 danTabel II-6 memperlihatkan
penjaminan
28
tahun
mutu
pendidikan,
pemerintah daerah wajib membentuk Tim Penjaminan
personalia
Mutu
penjaminan mutu pendidikan.
Pendidikan.
Tim
ini
bertugas
membantu
fasilitator
daerah
dan
sekretariat
Tabel II-5. Fasilitator Daerah Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugas memberikan pembimbingan dan pendampingan pada sekolah model dalam mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). NO
NAMA SEKOLAH MODEL
1
SD 2 PADOKAN
2
SMP N 1 SEWON
3
SMAN 1 Kasihan
4
SMKN 1 Sewon
NAMA FASILITATOR DAERAH Tutik Saptiningsih, M. Pd
Pengawas Sekolah
SubiyatiI, M. Pd
Struktural Dinas
Drs. Waluyo, M. Pd
Pengawas Sekolah
UNSUR
Drs. Suyatno, M. Si
Struktural Dinas
Kun Purwanto, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Suhirman, M.Pd.
Struktural Dinas
H. Sudarman, SIP, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Sarwa Wibawa, SIP, M.Pd.
Struktural Dinas Pengawas Sekolah
5
SD Wonosari Baru
Drs. Subiyono, M.Pd. Tijan, S.Sos, MM
Struktural Dinas
6
SMPN 1 Karangmojo
Drs. Sarjono, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Sumarto, S.Pd, MM
Struktural Dinas
Drs. Mujiman, MM Dra. Indah Parmanawati, M.Pd. Drs. Purwoko Lembono, M.Pd Sukito, S.Pd, M.M
Pengawas Sekolah
7
SMAN 2 Wonosari
8
SMKN 2 Wonosari
9
SD N Giwangan Yogyakarta
10
SMP N 8 Yogyakarta
Mardi, M.Pd Dra. Anita Sri Madumurti, MM Rudi Darmawan, M.Pd
Struktural Dinas Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah
12
SMK N 5 Yogyakarta
Paryoto, MT, M.Pd
Pengawas Sekolah
Ngatini, S.Pd,MM
Struktural Dinas
15 16
SMPN 1 Godean
SMAN 1 Kalasan SMKN 1 Godean
Struktural Dinas Pengawas Sekolah Struktural Dinas
Dra. Mugi Rahayu, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Drs. Subardi, M.Pd.
Struktural Dinas
Drs. Sudarwanto, M.Pd. Drs. Bambang Joko Gambiro, SH, SE, M.Pd. Drs. Sutarto, MM
Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah
Dra. Sri Wartini, M.Pd. Drs. Warjianoko Ponco Wasana, M.Hum Drs. Ery Widaryana, MM
Struktural Dinas Pengawas Sekolah Pengawas Sekolah
Struktural Dinas
SD Negeri Brosot
Dra. Siti Hibanah, M.Pd. Dra. Tri Rahayuningsih
Struktural Dinas
18
SMPN 4 Wates
Surgiyantoro, S.Pd, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Sarjana, SE
Struktural Dinas
20
SMA N 1 Wates SMKN 1 Pengasih
Kab. Sleman
Struktural Dinas
17
19
Kota Yogyakarta
Struktural Dinas
SMA N 6 Yogyakarta
14
Kab. Gunungkidul
Pengawas Sekolah
11
SD Model
Kab. Bantul
Struktural Dinas
Hasyim, M.Acc Drs. Bambang Supriyono, MM Drs. Rochmat, M.Pd
13
KAB/KOTA
Kab. Kulon Progo
Drs. Agus Heri Budi Wiyono Pengawas Sekolah Dra. Henry Tatik Widayati
Struktural Dinas
Agus Priyantoro, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Subardi, S.Pd.
Struktural Dinas
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|6
Tabel II-6. Sekretariat Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugas melakukan harmonisasi dan koordinasi pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Jabatan/Unit Kerja Dinas Sekretariat PMP Kepala Disdikpora Kab. Arif Haryono, SH. Penanggungjawab Sleman Halim Sutono, SH. Dinas Dikpora Kab. Sleman Koordinator St. Haenry D, SH. Dinas Dikpora Kab. Sleman Anggota Fajar Taufiq Dinas Dikpora Kab. Sleman Anggota Missa Serriawati, SS. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Dwi Wahyu Ratna H, M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Drs. Sudodo, MM. Kepala Disdikpora Kab. GK Penanggungjawab Sri Andari, M.Pd. Kabid TK-SD Dikpora Kab. GK Koordinator Drs. Kusmanto Kabid PLP Dikpora Kab. GK Anggota Kabid DIKMEN Dikpora Kab. Sukito, MM. Anggota GK Dr. Arwan Rifa'i, M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Mustari, M.Si. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Kepala Dinas Dikdas Kab. Drs. Totok Sudarto, M.Pd. Penanggungjawab Bantul Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd. Kasi PMS LPMP DIY Koordinator Supri Hastuti, MM. Dinas Dikdas Kab. Bantul Anggota Slamet Pamuji, M.Pd. Kabid SD Dikdas Kab. Bantul Anggota Hengky Fitriansyah, S.Si., LPMP D.I. Yogyakarta Anggota M.Pd. Nurul Hidayati, MM. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Drs. Masharun Ghozali, Kepala Dinas Dikmenof Penanggungjawab MM. Bantul Sukarjo, M.Pd. Kabid Dinas Dikmenof Bantul Koordinator Ristiani Musyarofah, S.Sos., LPMP D.I. Yogyakarta Anggota M.Pd. Nasuha Abdul Aziz, M.Eng. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Afiat Danifudin, S.Sos. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Slamet Lestariningsih LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Drs. Sumarsana, M.Si. Kepala Disdik Kab. KP Penanggungjawab Sumadi Dinas Pendidikan Kab. KP Koordinator Dinas Pendidikan Kab. KP EM. Satya Rahadi K, S.Pd. Anggota Dinas Pendidikan Kab. KP Tri Wasono Anggota Tri Maryunanto, SH. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Ni Ketut Daswati, S.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Drs. Edy Heri Suasana, Kepala Disdik Kota YK Penanggungjawab M.Pd. Budi Santosa Asrori, SE., Kabid Disdik Kota YK Koordinator M.Si. Dra. Suhartati Kabid Disdik Kota YK Anggota Drs. Sugeng Mulyo Subono, Kabid Disdik Kota YK Anggota M.Pd. Dody Arianto, ST., M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Dwi Widiyanti, M.Hum. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Dr. Subiyantoro, M.Pd. Kepala LPMP DIY Penanggungjawab Triana Purnamawati, MM. Dinas Dikpora DIY Koordinator Janiari, S.Pd. Dinas Dikpora DIY Anggota Sinta Ari Dewi, S.IP. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Satyanto Budi Raharjo, LPMP D.I. Yogyakarta Anggota M.Acc. Anita Nurrokhmah, SE. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Nama
Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan adalah : a.
melakukan
pembinaan,
pembimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan
dalam
pengembangan
SPMI-
Dikdasmen di satuan pendidikan; b.
memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan
menyusun
laporan
rekomendasi
peningkatan mutu pendidikan.
Pelatihan
Kab. Sleman
Kab. G. kidul
Kab. Bantul
Kab. K. Progo
Kota YK
Provinsi DIY
Sistem
Penjaminan
Mutu
Pendidikan (SPMP) bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) Daerah Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ini dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan
SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan; c.
B.
Wilayah
strategi
pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan
mutu
pendidikan
secara
mandiri,
sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|7
mutu pendidikan. Agar pelaksanaan program dapat
memfasilitasi
berjalan dengan baik perlu adanya pendampingan,
sistem penjaminan mutu pendidikan internal (SPMI).
pembimbingan,
Sedangkan tujuan khusus adalah meningkatkan
dan
pembinaan
kepada
satuan
satuan
pendidikan
mengembangan
pendidikan sehingga dibentuk tim Penjaminan Mutu
pemahaman peserta terhadap:
Pendidikan (PMP) di tingkat daerah. Tim PMP daerah
a.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
beranggotakan pengawas sekolah maupun unsur
b.
Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan
dinas pendidikan lainnya selaku institusi pembina
c.
Standar Nasional Pendidikan
sekolah. Untuk meningkatkan kapasitas tim PMP
d.
Konsep
daerah dalam penjaminan mutu pendidikan, pada
dan
strategi
pelaksanaan
Sistem
Penjaminan Mutu Internal
tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta melaksanakan
e.
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan
kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim
f.
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
PMP daerah. Pelatihan dirancang sefleksibel mungkin
g.
Pelaksanaan
baik dari sisi materi maupun metode pelatihan sehingga dapat diikuti oleh semua peserta dari
yang harus diterima oleh peserta pelatihan namun
dan
peningkatan
dan
peningkatan
kualitas pengelolaan sekolah h.
berbagai level. Oleh karena itu, ruang lingkup pelatihan tidak hanya tersampaikannya substansi
pemenuhan
Pelaksanaan
Pemenuhan
kualitas pembelajaran sekolah i.
Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu internal
juga termasuk keterampilan yang harus dimiliki oleh
Peserta workshop adalah fasilitator daerah calon
peserta
untuk
pendamping pengembangan sekolah model SPMI,
menjalankan peran dan fungsi masing-masing dalam
terdiri dari unsur pengawas dan struktural dinas
penerapan penjaminan mutu internal di sekolah.
dengan jumlah 40 (empat puluh) orang dari 5
setelah
mengikuti
pelatihan
Tujuan umum pelatihan SPMP bagi Tim
kabupaten/kota
yang
ada
di
Daerah
Istimewa
PMP Darah adalah untuk meningkatkan kapasitas tim
Yogyakarta. Materi yang diberikan oleh narasumber
Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) daerah dalam
seperti dalam Tabel II-7 di bawah ini.
Tabel II-7. Deskripsi Materi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan No 1
2
3
4
5
6
7
8 9
10
11
Materi Grand Design PMP: Filosofi dan Strategi Implementasi
Deskripsi Materi konsep penjaminan mutu pendidikan strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU Kebijakan Ditjen Dikdasmen No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan Kemendikbud tentang PMP Permendikbud no tentang sistem penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah Desain Program Pengembangan desain dan tahapan program pengembangan sekolah model PMP Sekolah Model PMP dan Peran peran berbagai stakeholder pendidikan dalam pengembangan sekolah model Fasda SPMI menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standar nasional pendidikan. Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah diskusi untuk memahami kondisi pendidikan menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional pendidikan menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturan Standar Nasional Pendidikan perundang-undangan. menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan. menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP. menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP. menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan menggambarkan siklus penjaminan mutu internal Konsep Sistem Penjaminan Mutu menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI Internal menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS. Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan Penyusunan Rencana Pemenuhan menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS Mutu praktik memfasilitasi proses penyusunan rencana pemenuhan mutu menjelaskan mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan. Pelaksanaan pemenuhan dan menggambarkan teknik dalam membangun partisipasi dalam menyusun peningkatan kualitas pengelolaan dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS Praktik menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS Prasedur Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Standar Proses. Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan kualitas pembelajaran Model dan strategi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sekolah Praktek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|8
No
Materi
12
Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi
13
Rencana Tindak Lanjut
14
Pre Test dan Post Test
Deskripsi Materi membuat dokumen rencana evaluasi menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolah model SPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi pelatihan sebelum dan setelah pelatihan
Setelah mengikuti workshop peserta diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan, sehingga memiliki kompetensi untuk melaksanakan pendampingan pengembangan SPMI pada sekolah model.
Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim PMP daerah. Gambar (a) Sesi pemaparan materi oleh narasumber. Gambar (b) Peserta serius mengikuti kegiatan dan melaksanakan diskusi kelompok
C.
Workshop Sekolah Model
Workshop
Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi
Sistem
Penjaminan
Mutu
Internal
dilaksanakan
meningkatkan
kapasitas
Pendidikan
(PMP)
tim di
untuk
Penjaminan sekolah
dalam
dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan
mengimplementasikan
pendidikan yang akan menjadi model penerapan
internal (SPMI) di satuan pendidikan. Tujuan khusus
penjaminan
mandiri,
workshop adalah meningkatkan pemahaman peserta
sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan
terhadap materi – materi Sistem penjaminan mutu
pendidikan lain yang akan menerapkan Sistem
internal
Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model
Pendidikan, Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan,
diharapkan
dapat
Standar Nasional Pendidikan, Konsep dan strategi
penjaminan
mutu
mutu
pendidikan
secara
mengimbaskan hingga
ke
pelaksanaan
seluruh
satuan
diantaranya
pelaksanaan
Sistem
sistem
Mutu
Sistem
penjaminan
Penjaminan
Penjaminan
Mutu
mutu
Mutu
Internal,
pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Agar
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan, Penyusunan
pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik
Rencana Pemenuhan Mutu, Pelaksanaan pemenuhan
perlu dilakukan workshop sekolah model dengan
dan
tujuan untuk meningkatkan kapasitas tim Penjaminan
Pelaksanaan Pemenuhan dan peningkatan kualitas
Mutu Satuan Pendidikan dalam melaksanakan Sistem
pembelajaran sekolah, Penyusunan rencana dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Internal. Workshop
pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu
sekolah model dirancang sefleksibel mungkin baik
internal.
peningkatan
kualitas
pengelolaan
sekolah,
dari sisi materi maupun metode workshop sehingga
Workshop Sekolah di susun dengan pola
setelah kegiatan, peserta tidak hanya memahami
34 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep,
substansi materi, namun juga memiliki keterampilan
kebijakan dan strategi implementasi penjaminan mutu
untuk menjalankan peran dan fungsi masing-masing
pendidikan internal di satuan pendidikan. Deskripsi
dalam
masing-masing materi disajikan dalam Tabel II-8
penerapan
penjaminan
mutu
sekolah.
internal
di
dibawah ini.
Tabel II-8. Deskripsi Materi Workshop Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 No 1
2
Materi Kebijakan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud tentang PMP
Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan
Deskripsi Materi penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan Permendikbud no 63 Tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standar nasional pendidikan.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|9
No
Materi
3
Standar Nasional Pendidikan
4
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
5 Konsep Sistem Penjaminan Mutu Internal 6 7 8
9
10
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan kualitas pengelolaan
Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan kualitas pembelajaran sekolah Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi
11
Rencana Tindak Lanjut
12
Pelaksanaan Komitmen
13
Pre Test dan Post Test
Deskripsi Materi menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah diskusi untuk memahami kondisi pendidikan menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional pendidikan menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturan perundang-undangan. menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan. menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP. menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP. menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP. menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan menggambarkan siklus penjaminan mutu internal menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS. praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS praktik memfasilitasi proses penyusunan rencana pemenuhan mutu menjelaskan mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan. menggambarkan teknik dalam membangun partisipasi dalam menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS Praktik menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS Prasedur Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Standar Proses. Model dan strategi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan Praktek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran membuat dokumen rencana evaluasi menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolah model SPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota Menjelaskan peran dan fungsi seluruh komponen satuan pendidikan dalam implementasi SPMI Penandatangan komitmen implementasi SPMI Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi workshop, sebelum dan setelah mengikuti workshop
Workshop Sekolah Model dilaksanakan bekerjasama
Penjaminan Mutu Pendidikan, sebagai fasilitator/
dengan Dinas Pendidikan dengan memberdayakan
narasumber, serta sekretariat tim penjaminan mutu
tim Penjaminan Mutu Pendidikan tingkat Pemerintah
pendidikan sebagai pelaksana kegiatan .
Daerah (Tim PMP-PD) yang telah mengikuti pelatihan
(a)
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 10
(b)
(c) Gambar 2.3. Dokumentasi Kegiatan Workshop Sekolah Model. (a) SesiPembukaan dan Pemaparan materi Workshop Sekolah Model Kab. Gunungkidul. Tampak Drs. Sudodo, MM, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul hadir padaacara pembukaan, serta Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, menyampaikan materi tentang Kebijakan Kemendikbud tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (b) sesi kerja kelompok dan diskusi peserta Workshop Sekolah Model Kab. Gunungkidul. Gambar (c) Pemaparan materi dan diskusi kelompok pada Workshop Sekolah Model Kab. Bantul Workshop diikuti oleh 120 (seratus dua
6. Perbaikan proses pembelajaran mulaidari bedah
puluh) orang peserta dari 20 (dua puluh) sekolah
dokumen
model jenjang SD, SMP, SMA, SMK. Masing-masing sekolah model mengirimkan 6 (enam) orang terdiri Workshop Sekolah Model mampu
meningkatkan
pemahaman
dan
supervisi pembelajaran pemenuhan mutu Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh
tentang
satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim
implementasi Sistem Penjaminan mutu Internal, dari
PMP-PD ketika melaksanakan pendampingan dan
konsep sampai dengan tahapan siklus SPMI dari
pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah
pemetaan mutu
model.
satuan
peserta
pembelajaran,
7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana
dari kepala sekolah, guru, operator dapodik, dan komite sekolah.
perencanaan
pendidikan
berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan, identifikasi masalah mutu, analisis akar masalah, penyusunan rencana pemenuhan
mutu
pengelolaan
(baik
sekolah
pembelajaran),
serta
bidang maupun
penyusunan
dan
internal. Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan workshop antara lain proses transfer materi dari narasumber/fasilitator daerah kepada belum
sepenuhnya
dipahami
sehingga
diperlukan pendalaman secara teori dan praktik dalam pelaksanaan pendampingan di sekolah model. Pada akhir kegiatan workshop, setiap sekolah model menandatangani komitmen untuk mengembangkan
1. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait seperti komite sekolah dan pengawas sekolah.
model, masing-masing sekolah model telah menyusun rencana pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mulai dari kegiatan sosialisasi SPMI, pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan, pemetaan mutu sekolah, bedah RKAS, maupun perbaikan proses pembelajaran. Untuk mendukung kegiatan ini, LPMP D.I. Yogyakarta memberikan bantuan stimulan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada masing-masing sekolah. Rapat
a.
strategi
implementasi
Sistem
Pemaparan desain kegiatan sekolah model dan sekolah imbas SPMI Penjelasan
tata
cara
penggunaan
dan
pertanggungjawaban dana stimulan bantuan implementasi pengembangan sekolah model
Nasional Pendidikan (SNP)
sesuai
4. Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai dari
dengan
panduan
Petunjuk
Teknis
Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah
dengan
Model
penyusunan program sekolah
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
yang
disusun oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud.
5. Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah kegiatan
bantuan
kegiatan ini dilakukan :
3. Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar
yaitu
penyaluran
Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model. Pada
b.
(Tim PMP)
(RKAS)
koordinasi
mengkoordinasikan
2. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
sampai
Bantuan
sekolah model dilakukan untuk mensosialisasikan dan
implementasi SPMI yang memuat kegiatan :
permasalahan
Penyaluran
sebelumnya, sebagai tindak lanjut workshop sekolah
SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana
analisis
Koordinasi
Seperti telah disebutkan pada bagian
pelaksanaan rencana
Rapat
Sekolah Model
manajemen
pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu
peserta
D.
me-review
untuk
melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS
c.
Pemaparan tahapan pengembangan sekolah model penjaminan mutu pendidikan sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan
tahun mendatang
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 11
yang
disusun
oleh
Dirjen
Dikdasmen
Kemendikbud
Yogyakarta dengan dihadiri oleh 20 orang kepala sekolah
d.
Penelitian
proposal
e.
Penandatanganan
penggunaan
bantuan
sekolah model
model.
implementasi
Sesudah ini,
menerima
sekolah
bantuan
model
mulai
mempersiapkan diri untuk mengembangkan Sistem naskah
perjanjian
penggunaan bantuan.
Penjaminan Mutu Internal. Suasana rapat koordinasi seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.4 .
Rapat koordinasi ini dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 2016 bertempat di Ruang Rapat 2 LPMP D.I.
Gambar 2.4. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan Sekolah Model. Gambar (a) Drs.Taufan Agus Hanafi, M.Pd., selaku Pejabat Pembuat Komitmen LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan tata cara penggunaan dan pertanggung jawaban dana bantuan sekolah model. Gambar (b) Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd, Kepala Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan desain kegiatan sekolah model dan sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) beserta tahapan pengembangannya. E.
Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-2 :
dapat berjalan dengan baik, perlu dilaksanakan rapat
Koordinasi
koordinasi untuk persiapan monitoring, bimbingan
dan
Pendampingan
Persiapan
(Bimbingan
Kegiatan
Teknik
dan
Monitoring) Pengembangan SPMI
sekolah imbas. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1
Pemberian bantuan stimulan bagi sekolah model
diharapkan
teknis, dan program pengimbasan SPMI kepada
mampu
mendorong
(satu) hari pada tanggal 14 Oktober 2016 bertempat di LPMP D.I. Yogyakarta, dengan mengundang pejabat
Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal
struktural
(SPMI)
pengawas sekolah dan unsur LPMP D.I. Yogyakarta
di
sekolah
model.
Untuk
mengawal
penggunaan dana bantuan tersebut serta membantu
yang
sekolah
Pendidikan
mengembangkan
Yogyakarta
merancang
SPMI,
kegiatan
LPMP
D.I.
pendampingan
melalui monitoring dan bimbingan teknis bagi sekolah
dinas
tergabung
pendidikan dalam
Tingkat
Tim
kab/kota/provinsi, Penjaminan
Daerah
(Tim
Mutu
PMP-PD).
Rekapitulasi peserta yang hadir pada kegiatan tersebut seperti disajikan dalam Tabel II-9.
model oleh tim PMP daerah. Agar kegiatan tersebut Tabel II-9. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 : Pesiapan Monitoring, Bimbingan Teknis, dan Pengimbasan Program dari Unsur Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY. No
Unit Kerja
Jumlah Peserta
1
Disdikpora Kab. Sleman
2
Disdik Kota Yogyakarta
4 orang
3
Dikmenof Kab. Bantul
3 orang
4
Dikdas Kab. Bantul
4 orang
5
Disdikpora Kab. Gunungkidul
8 orang
6
Disdik Kab. Kulon Progo
3 orang
6 orang
Jumlah
Sosialisasi
Panduan
1. Pelaksanaan
Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan
yang
Peserta yang hadir adalah Tim PMP daerah yang menyampaikan materi dalam wokshop Sekolah Model Implementasi SPMI yang akan mendampingi sekolah model dalam mengembangkan SPMI
28 orang
Rapat Koordinasi bertujuan untuk : a.
Keterangan
telah
disusun
oleh
Tujuan pelaksanaan pendampingan sekolah model
tim
seluruh
Penjelasan teknis Pelaksanaan Monitoring dan Koordinasi pelaksanaan pengimbasan Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Intenal (SPMI) kepada sekolah imbas.
Selanjutnya, dalam rakor ini juga diberikan penjelasan teknis pendampingan meliputi :
Sistem
warga
sekolah
dan
pemangku
kepentingan di dalam maupun luar sekolah
Bimtek: Desain, Strategi, dan Instrumen c.
pemahaman
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) kepada
penjaminan mutu pendidikan pusat b.
Meningkatkan
model.
Meningkatkan keterampilan sekolah dalam melaksanakan SPMI
Menguatkan seluruh
pelaksanaan
warga
sekolah
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
SPMI dan
kepada
pemangku
| 12
2.
kepentingan di dalam maupun luar sekolah
implementasi SPMI, yang akan dilakukan melalui dua
model.
tahap kegiatan, yaitu : 1.
Hasil yang Diharapkan dari pelaksanaan
sekolah
imbas
dalam
proses
pendampingan sekolah model
pendampingan di Sekolah Model
Strategi ini dilakukan dengan cara mengundang
Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu
perwakilan sekolah imbas untuk hadir pada
pendidikan secara mandiri;
Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai SNP;
kegiatan-kegiatan
pengembangan
sekolah
terutama
model,
SPMI
pada
di
kegiatan
pemetaan mutu, perencanaan pemenuhan mutu,
Sekolah memiliki budaya mutu;
Sekolah
model
percontohan
diharapkan
sekolah
dan pelaksanaan pemenuhan mutu. Kegiatan ini
dapat
berbasis
dijadikan
SNP
dilaksanakan pada saat kegiatan pendampingan
melalui
sekolah model oleh fasilitator daerah dan tim
penerapan penjaminan mutu pendidikan secara
PMP
mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan
tentang
hingga seluruh sekolah terampil menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019.
Kegiatan
ini
ditujukan
untuk
SPMI
sebelum
mengikuti
kegiatan
workshop pembinaan SPMI bagi sekolah model. 2.
Workshop Pembinaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas
Strategi pendampingan sekolah model Strategi
daerah.
memberikan bekal awal kepada sekolah imbas
penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain
3.
Pelibatan
pendampingan
Workshop ini dilakukan untuk membekali sekolah melalui
imbas tentang SPMI secara lebih intensif. Praktik-
kegiatan monitoring dan bimbingan teknis untuk
dilakukan
praktik baik implementasi SPMI yang didapatkan
memberikan
kepada
oleh sekolah model, dipaparkan oleh tim TPMPS
sekolah model dalam mengimplementasi SPMI
sekolah model kepada peserta dari sekolah
mulai
imbas sehingga dapat dijadikan sebagai contoh
bimbingan
dari
dan
kegiatan
saran
sosialisasi
SPMI,
pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
implementasi
di Sekolah (TPMPS), pemetaan mutu melalui
sekolah
Evaluasi
melibatkan
Diri
Sekolah
(EDS),
penyusunan
SPMI.
imbas tim
Workshop
ini
SPMI
dilaksanakan
jejaring
bagi
dengan
penjaminan
mutu
rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil
pendidikan dari unsur LPMP D.I. Yogyakarta, Tim
pemetaan
rencana
PMP
evaluasi
Kab/Kota),
mutu/EDS,
pemenuhan
mutu,
pelaksanaan
monitoring
dan
daerah
(Struktural
fasilitator
Dinas
daerah
Pendidikan dari
unsur
pelaksanaan pemenuhan mutu, dan penyusunan
pengawas, dan Tim TPMPS sekolah model.
standar
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu sekolah
baru
untuk
menuju
siklus
SPMI
berikutnya.
model, sehingga sekolah model juga dapat
Disamping
pembekalan
petugas
pendamping pengembangan SPMI di sekolah model, pada
rakor
Pada kegiatan rakor ini juga dibahas
pengimbasan praktik-praktik baik Implementasi SPMI
strategi pelaksanaan kegiatan workshop pembinaan
oleh sekolah model kepada sekolah imbas. Oleh
SPMI bagi sekolah imbas dan jadwal pelaksanaan
karena
kegiatan.
dalam
pengimbasan
juga
dibicarakan
sekolah imbas.
persiapan
itu
ini
melakukan observasi implementasi SPMI di
rakor
praktik
ini
baik
disepakati (good
tentang practices)
Tabel
II-10
memperlihatkan
rencana
pelaksanaan kegiatan tersebut untuk masing-masing wilayah kab/kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tabel II-10. Jadwal Pelaksanaan Workshop Pembinaan SIstem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) bagi Sekolah Imbas LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016 NO 1 2 3 4 5
WILAYAH Kab. Gunungkidul Kab. Sleman Kota Yogyakarta Kab. Kulon Progo Kab. Bantul
JENJANG
WAKTU
TEMPAT
Jenjang SD - SMP
14 – 17 Nov 2016
SMKN 2 Wonosari
Jenjang SMA - SMK
14 – 17 Nov 2016
SMKN 2 Wonosari
Jenjang SD - SMP
15 – 18 Nov 2016
SD Model
Jenjang SMA - SMK
15 – 18 Nov 2016
SMAN 1 Kalasan
Jenjang SD - SMP
15 - 18 Nov 2016
SMPN 8 Yogyakarta
Jenjang SMA - SMK
14 - 17 Nov 2016
SMAN 6 Yogyakarta
Jenjang SD - SMP
22 – 25 Nov 2016
Dinas Pendidikan KP
Jenjang SMA - SMK
22 – 25 Nov 2016
Dinas Pendidikan KP
Jenjang SD - SMP
22 – 25 Nov 2016
Dinas Dikdas Bantul
Jenjang SMA - SMK
22 – 25 Nov 2016
Dinas Dikmenof Bantul
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 13
Suasana rapat koordinasi dan pembekalan petugas pendamping pengembangan dan pengimbasan SPMI tanggal 14 Oktober 2016 seperti di perlihatkan dalam Gambar 2.5.
(a)
(b)
(c) Gambar 2.5. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pendampingan dan Pengimbasan Implementasi SPMI. Gambar (a) Kepala LPMPD.I.Yogyakarta, Dr.Subiyantoro, M.Pd. didampingiolehDra. Titi Sulistiyani, M.Pd, Kasi PMS LPMP D.I.Yogyakarta, membuka dan menyampaikan pengarahan pada peserta rakor. Gambar (b) Dr. Arwan Rifa’i, M.Pd dan Dwi Widiyanti, M.Hum, menyampaikan penjelasan teknis pelaksanaan pendampingan. Gambar (c) Peserta serius memperhatikan penjelasan dan melaksanakan diskusi kelompok. F.
Pendampingan
Pengembangan
Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah Model
penjaminan mutu pendidikan dalam rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Permendikbud nomor 28 tahun 2016 pasal
Pendampingan
Sistem
5 menyebutkan Sistem Penjaminan Mutu Internal
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dilaksanakan untuk
(SPMI) Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki
menguatkan dan membina sekolah model agar dapat
siklus kegiatan yang terdiri dari :
mengimplementasikan
a. memetakan
pengimbasan
SPMI
Pengembangan
SPMI, kepada
dan
melakukan
sekolah
imbas.
Di
samping itu, pendampingan juga untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan
SPMI
di
sekolah.
Kegiatan
ini
diharapkan dapat menginspirasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di sekolah, untuk memiliki kesatuan hati, tekad, pendapat, dan tujuan, untuk melangkah bersama-sama memajukan pendidikan
di
sekolah
dalam
melaksanakan
mutu
pendidikan
di
sekolah
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan;
b. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah;
c. melaksanakan pemenuhan mutu pengelolaan sekolah dan proses pembelajaran;
d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
e. menyusun
strategi
peningkatan
mutu
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 14
Secara ringkas siklus SPMI tersebut seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 Pasal 5 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Mengacu
pada
Gambar
2.6
pemetaan
mutu
pendidikan harus menghasilkan dokumen Evaluasi
dijadikan
masukan
untuk
menyusun
program
pemenuhan mutu berikutnya.
Diri Sekolah berupa profil kinerja sekolah dalam
Pendampingan Pengembangan SPMI di
mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan
sekolah model tahun 2016 yang dilakukan oleh LPMP
(SNP) (profil mutu). Berdasarkan dokumen profil mutu
D.I.
ini
Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Daerah
kemudian
dianalisis
permasalahan
mencari
Yogyakarta
bekerja
sama
dengan
Tim
(Tim PMP-PD) baru difokuskan pada tahap pemetaan
permasalahan, kekuatan, dan kelemahan sekolah
mutu dan penyusunan rencana pemenuhan mutu.
dalam mengimplementasikan SNP. Berdasarkan hasil
Pelaksanaan pemenuhan mutu hanya dilakukan pada
analisis
perbaikan proses pembelajaran melalui kegiatan
disusun
serta
mengidentifikasi penyebab
ini
mutu
untuk
rekomendasi
program
dan
kegiatan untuk mengatasi permasalahan sebagai
review
masukan
pendampingan
dan
pertimbangan
dalam
menyusun
dokumen
perencanaan
pembelajaran
pembelajarandan melalui
kegiatan
perencanaan dan pengembangan sekolah. Sekolah
supervisi. Kegiatan pendampingan meliputi kegiatan
melakukan evaluasi/audit untuk melihat dan menillai
sosialisasi
pelaksanaan program pemenuhan mutu. Apabila
penyusunan
sekolahsudah mampu mengimplementasi seluruh
pengembangan
SNP
pembelajaran,
maka
sekolah
dapat
menyusun
standar
melebihiSNP, namun apabila bila tidak, hasil audit
implementasi
SPMI,
pemetaan
rencana proses serta SPMI
mutu
pemenuhan pembelajaran,
monitoring dengan
sekolah, mutu, supervisi
dan
evaluasi
strategi
kegiatan
pendampingan seperti disajikan dalam Gambar 2.7.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 15
KEGIATAN PENDAMPINGAN (MONITORING DAN BIMBINGAN TEKNIS)
KEGIATAN PENGEMBANGAN SPMI DI SEKOLAH MODEL
Sosialisasi SPMI Monitoring Sosialisasi SPMI, Pembentukan TPMPS dan Pemetaan Mutu
Pembentukan Tim TPMPS
Pemetaan Mutu/Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Berdasarkan Pemetaan Mutu/EDS
Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Evaluasi Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Monitoring Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Gambar 2.7. Desain Pendampingan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Melalui Kegiatan Monitoring dan Bimbingan Teknis oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah. 1. Materi Pendampingan
a.
Komprehensif
yaitu
pendampingan
Mengacu pada strategi kegiatan di atas maka
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dari
materi pendampingan meliputi :
semua komponen SNP pada tahapan siklus
a)
Sosialisasi SPMI kepada pemangku
SPMI dari berbagai sudut pandang pemangku
kepentingan sekolah.
kepentingan sekolah..
b)
c)
d)
e)
b.
Pembentukan tim penjaminan mutu
yaitu
pendampingan
pendidikan sekolah.
dilaksanakan dengan menekankan praktik
Pelaksanaan evaluasi diri sekolah untuk
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan di
memetakan kondisi mutu sekolah.
sekolah. Materi teoritis/akademis diberikan
Penyusunan perencanaan pemenuhan mutu
untuk
sekolah.
lapangan dengan tetap mengacu kepada
Penjaringan dan pelibatan peran pemangku
regulasi di bidang pendidikan. c.
kepentingan dari luar sekolah. f)
Implementatif,
memperkuat
pelaksanaan
praktik
Dinamis, yaitu pendampingan menyesuaikan
Bedah, penyusunan dan perbaikan dokumen
kondisi daerah dan kemampuan sekolah
RKAS dan perangkat pembelajaran.
dalam melaksanakan SPMI. d.
Partisipatif,
yaitu
pendampingan
bersifat
g)
Pembahasan pengelolaan keuangan.
h)
Pembahasan pengelolaan sarana-prasarana.
partisipatif, yang membuka ruang kepada
i)
Pengembangan rencana pembelajaran intra
sekolah
dan ekstra kurikuler
berbagi pengalaman, melakukan praktik dan
j)
Pengembangan strategi proses
memberikan
pembelajaran
dalam pelaksanaan pendampingan SPMI. e.
untuk
menyampaikan
saran
Koordinatif,
kepada
yaitu
pendapat,
pendamping
pendampingan
k)
Pengembangan kompetensi guru
l)
Pengembangan sistem monitoring dan
dilaksanakan secara koordinatif antara LPMP,
evaluasi untuk
tim
i.
Penjaminan Mutu Daerah (TPMPD) dan tim
Pengelolaan manajemen dalam sekolah
ii. Pengelolaan pembelajaran dalam dan
pendamping/fasilitator
Penjaminan (TPMPS).
luar kelas dalam sekolah
Mutu Hal
daerah,
Pendidikan ini
dilakukan
Tim
Sekolah untuk
memperlancar dan menyamakan visi, misi,
2. Prinsip Pendampingan
dan tujuan serta gerak langkah pelaksanaan
Pendampingan
dilaksanakan
dengan
menggunakan
prinsip-prinsip
seperti
SPMI di sekolah.
komprehensif, implementatif, dinamis, partisipatif dan koordinatif.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 16
3. Metode Pendampingan
sekolah terkait apa yang harus dilakukan dan
Metode yang digunakan disesuaikan kebutuhan
bagaimana
cara
melakukannya
pendampingan dan kondisi sekolah. Pendamping
sepenuhnya kepada masyarakat.
diserahkan
harus mampu memilih dan menggunakan metode pendampingan
yang
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan sekolah yang didampingi, yaitu : a.
ini
dilakukan
saat
dimana
tingkat
komitmen, pemahaman dan kemampuan sekolah rendah
sehingga
peran
pendamping
cukup
dominan. Pendamping perlu menjelaskan apa yang
harus
dilakukan,
melakukannya,
dan
Bentuk pendampingan yang dapat diberikan pendamping dalam menjalankan metode tersebut
Metode Pengarahan
Metode
4. Bentuk Pendampingan
bagaimana
tujuan apa
yang
di atas antara lain : a.
Layanan konsultasi
Kegiatan ini berupa layanan konseling yang diberikan oleh pendamping kepada sekolah, dimana sekolah dapat memperoleh wawasan,
cara
pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan
akan
untuk menangani masalah yang dihadapi.
dicapai. Pendamping juga harus memantau terus
b.
perkembangannya.
Kegiatan ini merupakan interaksi komunikasi dua
Metode
ini
tetap
harus
Diskusi bersama
dilakukan dengan cara persuasif.
arah. Interaksi komunikasi dibangun dari adanya
b.
topik/pengetahuan yang menjadi permasalahan
Metode Partisipatif
Metode
pendampingan
partisipatif
atau
untuk menghasilkan pemahaman yang baik dan
melibatkan disarankan digunakan pada kondisi
benar.
dimana tingkat pemahaman dan kemampuan
membicarakan
sekolah
memadai
sekolah
masih
namun
rendah.
tingkat Seluruh
komitmen komponen
sekolah harus dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan. Seluruh komponen ini harus diberi tahu dan diajak diskusi mengenai mengapa hal-hal yang dimaksudkan perlu untuk
Diskusi
pemecahan
juga dan
topik
dilakukan
menemukan
untuk alternatif
bahasan
yang
bersifat
bahasan
dilakukan
problematis. c.
Ceramah
Penyampaian
topik
oleh
pendamping secara monolog dan satu arah. Kegiatan ini dapat dilakukan pada topik yang dimana tingkat
pemahaman
sekolah kurang
dilakukan, dan sebagainya.
memadai dengan sumber referensi atau rujukan
c.
yang ada.
Metode Konsultatif
Sekolah yang memiliki tingkat komitmen tinggi
d.
tetapi
Kerja kelompok menitikberatkan kepada interaksi
tingkat pemahaman dan
kemampuan
Kerja kelompok
masih rendah, dapat menggunakan metode
antara
konsultatif. Peran pendamping pada metode ini
menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama
relatif
sehingga
kecil.
memecahkan
Pendamping masalah
hanya
yang
membantu
dihadapi
komponen
dalam
pendamping
kelompok
diharapkan
untuk
mampu
oleh
memfasilitasi dalam melibatkan sekolah secara
sekolah. Keputusan diambil sendiri oleh sekolah,
aktif untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam
dan pendamping hanya memberi pertimbangan.
kelompok.
d.
e.
Metode delegatif
Bimbingan teknis
Peran pendamping menjadi amat terbatas saat
Dilakukan
kondisi sekolah yang sudah memiliki komitmen,
biasanya berupa tuntunan dan nasehat untuk
pemahaman dan kemampuan yang memadai.
menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat
Seluruh
teknis.
aktivitas
dapat
diserahkan
kepada
untuk
memberikan
bantuan
yang
Deskripsi pelaksanaan masing-masing tahap pendampingan seperti disajikan dalam Tabel II-11. Tabel II-11.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016. No 1
Kegiatan Sosialiasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Tujuan 1.1. Mensosialisasikan Sistem Penjaminan MutuPendidikan Dasar dan Menengah 1.2. Menyusun strategi dan mekanisme pelaksanaan SPMI 1.3. Membentuk unit/tim penjaminan mutu pendidikan di sekolah
Deskripsi Kegiatan 1. Pemaparan Permendikbud No 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 2. Pemaparan Siklus dan Tahapan SPMI 3. Pembentukan Unit/Tim Penjaminan Mutu Sekolah
2
Pemetaan Mutu Sekolah
2.1. Sekolah trampil melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk
1. Merefleksi pemahaman sekolah terkait tujuan EDS
Hasil Kegiatan a. Pemahaman dan kesadaran warga sekolah tentang SPMI b. Kesepahaman seluruh warga sekolah dalam menerapan SPMI c. SK Tim Penjaminan Mutu Sekolah a. Dokumen hasil pemetaan (Profil Mutu
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY
Dilakukan secara mandiri dibimbing oleh
| 17
No
Kegiatan
Tujuan memetakan kondisi kinerja sekolah dalam mengimplementasikan SNP 2.2. Sekolah trampil melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat – Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) yang berisi potensi keunggulan berikut faktor-faktor penghambat baik internal maupun eksternal sekolah 2.3. Sekolah mampu mengidentifikasi akar permasalahan dalam pemenuhan SNP
2. 3.
4.
5. 6.
7.
8.
3
Penyusunan Program Pemenuhan Mutu
3.1. Sekolah trampil menyusun program pemenuhan mutu menindaklanjuti hasil pemetaan mutu/EDS 3.2. Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas
Deskripsi Kegiatan dan kegunaan profil mutu sekolah menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang terkumpul. melakukan analisis SWOT mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang ditemukan. menyusun dokuman hasil pemetaan mutu
1. menyusun prioritas permasalahan yang diselesaikan, mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya dan tingkat kepentingan 2. merencanakan program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan.
Hasil Kegiatan Sekolah) b. Hasil analisis SWOT
a. Dokumen rencana pemenuhan memuat program, kegiatan, sasaran, penanggungjawa b, indikator keberhasilan, pihak yang terlibat dan target .
Keterangan fasilitator dari Tim PMP-PD
Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD
Tabel II-11.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan). No 3
Kegiatan Penyusunan Program Pemenuhan Mutu (lanjutan)
Tujuan 3.3. Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas (Lanjutan)
Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan 3. menentukan indikator b. Hasil revisi dan keberhasilan program dan usulan RKAS. kegiatan yang direncanakan sekolah. 4. menetapkan target output setiap program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 5. mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan . 6. melakukan kajian RKAS yang ada disekolah berdasarkan hasil pemetaan dan perencanaan. 7. Membahas bersama untuk mengidentifikasi revisi program dan/atau kegiatan dalam RKAS yang sudah ada jika memungkinkan atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang berdasarkan tingkat kemungkinan untuk dilaksanakan.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD
| 18
No 4
Kegiatan Pengembangan Proses Pembelajaran
Tujuan 3.1. Meningkatkan mutu perencanaan, pelaksanaan dan supervisi pembelajran 3.2. Review perangkat perencanaan pembelajaran (RPP) 3.3. Penyiapan perangkat supervisi pembelajaran
Deskripsi Kegiatan 1. Menyiapkan instrumen review dan telaah RPP 2. Melaksanaan telaah RPP 3. Menyiapkan instrumen supervisi pembelajaran
Hasil Kegiatan a. Instrumen supervisi RPP b. RPP yang telah direview c. Instrumen supervisi pembelajaran
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD
5
Monitoring dan Evaluasi Implementasi SPMI
Memastikan Kegiatan Pengembangan SPMI di Sekolah terlaksana
Mereview pelaksanaan rencana tindak lanjut pengembangan SPMI yang disusun oleh sekolah
Hasil monitoring dan evaluasi
Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY
1.
Pendampingan Pemetaan Mutu
Terpadu Pendidikan (MMTP) dalam buku Total
Pendampingan pemetaan mutu untuk menghasilkan
Quality Management in Education, Third Edition karya
profil
Edward Sallis.
mutu
sekolah,
menggunakan
beberapa
instrumen sebagai sumber data mutu, mulai dari hasil
Sebagai
salah
satu
contoh
berikut
akreditasi, hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS), hasil
dipaparkan
Ujian Nasional, hasil Supervisi Pembelajaran, maupun
menggunakan instrumen Evaluasi Manajemen Mutu
instrumen
Terpadu
Terpadu Pendidikan (MMTP) dari salah satu sekolah
Implementasi Standar Nasional Pendidikan yang
modelseperti disajikan dalam Tabel II-12 dan Gambar
disusun oleh tim Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta
2.8.
pemetaan
Manajemen
Mutu
hasil
pemetaan
mutu
sekolah
mengadopsi instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Tabel II-12. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP). NO
KOMPONEN INDIKATOR MUTU
CAPAIAN
PREDIKAT
1
Hubungan Masyarakat
2.83
Rata-Rata (Average)
2
Proses Belajar Mengajar yang Efektif
2.94
Rata-Rata (Average)
3
Organisasi Sekolah
3.10
Rata-Rata (Average)
4
Guru dan Karyawan
3.30
Rata-Rata (Average)
5
Kompetensi Lulusan dan Penilaian
3.40
Rata-Rata (Average)
6
Layanan Peserta Didik
3.50
Rata-Rata (Average)
7
Kemudahan Akses
3.71
Rata-Rata (Average)
8
Lingkungan Fisik dan Sarana prasarana Pembelajaran
3.92
Baik (Good)
9
Kepemimpinan
3.95
Baik (Good)
10
Layanan pelanggan
4.00
Baik (Good)
3.42
Rata-Rata (Average)
RATA RATA CAPAIAN Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent) Baik (Good) Rata-Rata (Average)
= 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 = 3,75 ≤ capaian< 5,00 = 2,75 ≤ capaian < 3,75
Kompetensi Lulusan dan Penilaian
Kurang (Below Average) Buruk (Poor)
= 1,75 ≤ capaian < 2,75 = capaian < 1,75
Kemudahan Akses 5.00 4.00
Layanan pelanggan
3.00 Organisasi Sekolah
2.00 1.00
Kepemimpinan
0.00 Lingkungan Fisik dan Sarana prasarana Pembelajaran
Hubungan Masyarakat
Proses Belajar Mengajar yang Efektif
Guru dan Karyawan Peserta Didik
Gambar 2.8. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP).
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 19
Hasil pemetaan mutu pada Tabel II-12 dan Gambar
melihat hasil pemetaan untuk setiap komponen
2.8,
seperti contoh pada Tabel II-13 dan II-14.
berdasarkan
komponen
maka
nilai
capaian
dapat
masing-masing
diidentifikasi
prioritas
Hasil
pemetaan
pada
Tabel
II-13
komponen layanan pendidikan yang masih perlu
memperlihatkan pengelolaan sekolah pada aspek
untuk
masyarakat,
melakukan penelitian untuk menjaring keinginan
proses belajar mengajar yang efektif, organisasi
pelanggan internal dan eksternal secara teratur dan
sekolah, guru dan karyawan, kompetensi lulusan dan
menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri
penilaian dan seterusnya. Untuk melihat aspek-aspek
merupakan aspek yang perlu diperbaiki.
ditingkatkan
yaitu
hubungan
yang memiliki nilai capaian rendah, sekolah dapat Tabel II-13. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen Hubungan Masyarakat. NO I 1 2 II 1 2 3 4
KOMPONEN Publikasi dan pemasaran Memiliki strategi pemasaran yang tepat Melakukan penelitian untuk menjaring keinginan pelanggan internal dan eksternal secara teratur Hubungan Masyarakat Menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder Meminta masukan dari stakeholder secara teratur Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri Menjalin kemitraan dengan lembaga selain dunia usaha dan industri (seperti puskesmas, kepolisian, PGRI dsb)
Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent) Baik (Good) Rata-Rata (Average)
= 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 = 3,75 ≤ capaian< 5,00 = 2,75 ≤ capaian < 3,75
CAPAIAN 2.50 3.00
PREDIKAT Kurang (Below Average) Rata-Rata (Average)
2.00
Kurang (Below Average)
3.00 3.00 3.00 2.00
Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Kurang (Below Average)
4.00
Baik (Good)
Kurang (Below Average) Buruk (Poor)
= 1,75 ≤ capaian < 2,75 = capaian < 1,75
Tabel II-14. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen Proses Belajar Mengajar yang Efektif. NO I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 II 1 2 3 III 1 2 3 4 5
KOMPONEN Ketepatan Metode Pembelajaran Guru menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran Guru menerapkan model pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan peserta didik Pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi komunikasi Strategi pembelajaran di review dan dievaluasi secara teratur menggunakan kriteria tertentu Strategi pembelajaran dievaluasi dengan melihat respon siswa (Guru meminta tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan) Pembelajaran berpusat pada siswa Rancangan pembelajaran yang dibuat guru mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri Pembelajaran mengutamakan pada materi essensial Mengkondisikan peserta didik aktif berinteraksi antar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian Kurikulum Kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik Isi kurikulum relevan dan tidak ketinggalan jaman Sekolah proaktif terhadap perkembangan kurikulum Monitoring dan Evaluasi Umpan balik peserta didik diperoleh secara teratur Umpan balik pelanggan selain peserta didik diperoleh secara teratur Angket peserta didik dan masyarakat digunakan secara tepat Sekolah memiliki sistem formal untuk melakukan penilaian dan evaluasi Umpan balik peserta didik digunakan sebagai masukan untuk membuat kebijakan
Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent) Baik (Good) Rata-Rata (Average)
= 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 = 3,75 ≤ capaian< 5,00 = 2,75 ≤ capaian < 3,75
CAPAIAN 3.11
PREDIKAT Rata-Rata (Average)
4.00
Baik (Good)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00 3.00 3.00 3.00 2.60 2.00 2.00 3.00
Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Kurang (Below Average) Kurang (Below Average) Kurang (Below Average) Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
Kurang (Below Average) Buruk (Poor)
= 1,75 ≤ capaian < 2,75 = capaian < 1,75
Hasil Pemetaan pada Tabel II-14 menunjukkan hampir seluruh aspek penyelenggaraan proses pembelajaran masih berada pada predikat rata-rata, bahkan pada aspek monitoring dan evaluasi masih berada pada predikat kurang.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 20
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g) (h) Gambar 2.9. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di SMA Negeri 2 Wonosari. Gambar (a) Tambak Fasilitator dari Tim Penjaminan Mutu Daerah, IndahPermanawati, M.Pd dan Petugas Monev dari LPMP D.I.Yogyakarta, Mustari, M.Si, mendampingi sekolah melakukan pemetaan mutu implementasi Standar Nasional Pendidikan. Gambar (b) dan (c) masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pemetaan. Gambar (d) Tim Penjaminan Mutu SMA Negeri 2 Wonosari, Donna, M.Pd, melakukan supervisi pelaksanaan program pemenuhan mutu pada bidang pembelajaran. Gambar (e) Kegiatan Pemetaan Mutu di SMP Negeri 5 Wates. Gambar (f) dan (g) Kegiatan Sosialisasi SPMI. Gambar (h) Fokus Group Discussion Kegiatan Analisis Hasil Pemetaan dan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu. 2.
Identifikasi Masalah Mutu/Analisis SWOT
peluang, dan tantangan untuk setiap indikator mutu
Setelah ditemukan aspek-aspek mutu yang
yang perlu ditingkatkan. Tabel II-15 dan Tabel II-16
perlu ditingkatkan berdasarkan hasil pemetaan mutu,
menyajikan contoh hasil pemetaan mutu implementasi
sekolah melakukan analisis untuk mengidentifikasi
Standar
permasalahan, akar masalah, kekuatan, kelemahan,
Karangmojo, Gunungkidul.
Nasional
Pendidikan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
di
SMA
Negeri1
| 21
Tabel II-15.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Proses. SUMBER DATA PROSES Kekuatan : Sebagian guru Guru kurang kompeten Instrumen belum dalam menerapkan Semua guru sudah Evaluasi menggunakan pendekatan saintifik mengikuti pelatihan Penerapan pendekatan kurtilas minimal pola 54 Manajenen Pendekatan saintifik saintifik jam. Mutu memerlukan Terpadu Metode perencanaan yang lebih Memiliki 5 orang Implementasi ceramah masih rumit/detil Istruktur Nasional SNP, mendominasi Kurikulum 2013. Pendekatan Saintifik PBM Pengamatan memerlukan penyiapan Kepala sekolah PBM bahan ajar yang kompleks mendorong guru untuk (supervisI berkembang. Proses belajar dengan PBM) Kelemahan model yang sesuai dengan pendekatan Sebagian guru kurang saintifik membutuhkan bersemangat untuk waktu yang lebih lama memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model dan metode pembelajaran yang lebih baik. Ketersediaan anggaran untukpengadaan bahan ajar terbatas. Peluang Memberdayakan IN internal sebagai factor pendorong perbaikan PBM. Mengundang nara sumber terkait dari eksternal untuk melaksanakan diklat/workshop. Ancaman PBM berlangsung membosankan. Kualitas lulusan kurang mandiri. Lulusan kurang memiliki motivasi melanjutkanke PT, karena rasa ingin tahunya rendah. Tabel II-15.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan) STANDAR
STANDAR PROSES
INDIKATOR MUTU Penguatan penggunaan Pendekatan saintifik
INDIKATOR MUTU Penguatan penggunaan Pendekatan saintifik
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
Sebagian guru belum menggunakan pendekatan saintifik Metode ceramah masih mendominasi PBM
Guru kurang kompeten dalam menerapkan pendekatan saintifik Pendekatan saintifik memerlukan perencanaan yang lebih rumit/detil Pendekatan Saintifik memerlukan penyiapan bahan ajar yang kompleks Proses belajar dengan model yang sesuai dengan pendekatan saintifik membutuhkan waktu yang lebih lama
SUMBER DATA
Kekuatan : Instrumen Semua guru sudah Evaluasi mengikuti pelatihan Penerapan kurtilas minimal pola 54 Manajenen jam. Mutu Terpadu Memiliki 5 orang Implementasi Istruktur Nasional SNP, Kurikulum 2013. Pengamatan Kepala sekolah PBM mendorong guru untuk (supervisI berkembang. PBM) Kelemahan Sebagian guru kurang bersemangat untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model dan metode pembelajaran yang lebih baik. Ketersediaan anggaran untukpengadaan bahan ajar terbatas. Peluang Memberdayakan IN internal sebagai factor pendorong perbaikan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 22
STANDAR
Proses
INDIKATOR MUTU
Mendorong peserta didik mencari tahu
MASALAH
Guru belum memfasilitasi, mendorong peserta didik untuk mencari dan menemukan konsep/prinsip/ prosedur.
AKAR MASALAH
Beban kerja guru minimal 24 jp. Jumlah kelas yang diampu. Waktu tatap muka terbatas.
ANALISIS SWOT PBM. Mengundang nara sumber terkait dari eksternal untuk melaksanakan diklat/workshop. Ancaman PBM berlangsung membosankan. Kualitas lulusan kurang mandiri. Lulusan kurang memiliki motivasi melanjutkanke PT, karena rasa ingin tahunya rendah. Kekuatan Sekolah menjadi pilot project kurtilas. Kelemahan : Sebagian guru kurang bersemangat menerapkan model dan metode pembelajaran yang mendorong
SUMBER DATA
Instrumen EPMM Asesor Supervisi.
Tabel II-15.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan) STANDAR Proses
Proses
INDIKATOR MUTU Mendorong peserta didik mencari tahu
MASALAH
AKAR MASALAH
SUMBER DATA
peserta didik menemukan, tapi lebih suka langsung member konsep.
Guru kurang siap melaksanakan PBM dengan model yang sesuai (Discovery Learning, PBL, PjBL)
Berbasis aneka Pada umumnya sumber belajar guru menggunakan sumberbelajar terbatas (buku paket, LKS dari 1 penerbit) Tidak ada penekanan /control untuk mengecek penggunaan berbagai sumber belajar.
ANALISIS SWOT
Karangmojo,
Peluang Ada potensipada guru dari sisi kompetensi dan etos kerja. Ancaman Jika tidak ada penghargaan yang adil/sebanding perbaikan proses akan terhenti pada kondisi stagnan. Keterbatasan koleksi sumberbelajar. Rasio buku ajar belum memadai ( 1:1) Perubahan kurikulum berpengaruh pada perubahan isi/materi Kemampuan TI pada guru dan siswa belum merata. Akses TI belum merata menjangkau pelaku PBM. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk belajar dari berbagai sumber.
Kekuatan 90 % guru berkemampuan TI. Tersedia akses internet gratis Tersedia berbagai sumber belajar (edmodo, rumah belajar, dll) Kelemahan 80 % guru belum memanfaatkan berbagai sumber belajar. 50 % guru tidak memiliki cukup semangat. Peluang PBM aktif, kreatif dan menyenangkan/berkesa n Pembelajaran tuntas Ancaman Peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses berbagai sumber belajar dipengaruhi oleh kondisi ekonomi (yang kaya berpeluang semakin pintar dan sebaliknya).
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 23
Tabel II-16.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan. INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH
SUMBER DATA Pengamatan
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
Belum memiliki Pusat Layanan Informasi secara terpadu (service Center)
Sekolah mempunyai layanan informasi namun belum terpadu Memerlukan petugas dan ruang khusus
Kelebihan Ruangan ada yang belum dimaksimalkan Kelemahan Belum ada petugas khusus Belum ada alat/perabot/komputer khusus Belum dianggarkan Peluang Ada ruang yang belum dimaksimalkan Ada petugas Ancaman Belum ada anggaran
Belum ada ramburambu petunjuk yang jelas di lingkungan sekolah
Petunjuk arah dilingkungan sekolah belum ada
Kelebihan SDM untuk membuat ada Kelemahan Belum dianggarkan Peluang Banyaknya fasilitas gedung Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Belum ada jalan khusus untuk Difable
Belum ada jalan khusus untuk Difable sedangkan sekolah merupakan sekolah inklusi yang ada siswa berkebutuhan khusus
Kelebihan Jalan dilingkungan sekolah sudah ada Kelemahan Jalan belum ramah difable Belum dianggarkan Peluang Komite sekolah yang peduli terhadap kondisi sekolah Alumni dilibatkan Jalan sudah ada Ancaman Fasilitas belum ramah untuk kaum difabel
Pengamatan
Belum mempunyai Ruang piket yang representatif
Ada ruangan piket namun keberadaannya kurang layak
Kelebihan Pengamatan Ada ruangan yang Pengamatanbelum dimakssimalkan Kelemahan Ruangan belum representatif Belum dianggarkan Belum ada petugas khusus Peluang Ada ruangan Ada petugas Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
Belum mempunyai Ruang Tamu yang representatif
Belum ada ruang tamu khusus yang layak
Kelebihan Ada ruangan yang belum dimaksimalkan (Joglo) Kelemahan Ruangan belum representatif Belum dianggarkan Belum ada petugas khusus penerima tamu Peluang Ada ruang yang kurang optimal (Joglo) Ada petugas Ancaman Belum dianggarkan
Belum mempunyai Layar LCD (Waall Scren Proyector) di
Belum mempunyai Layar LCD (Waall Scren Proyector) di
Kelebihan LCD setiap kelas sudah ada Kelemahan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
SUMBER DATA Pengamatan
Pengamatan
| 24
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
setiap kelas
setiap kelas untuk proses pembelajaran sehingga penggunaan LCD belum maksimal
Belum ada layar/Wall Scren Projector Belum dianggarkan Peluang Sudah ada LCD Proyektor Ancaman Belum dianggarkan
Perabot Ruang BK
Belum mempunyai perabot meja kursi ruang BK untuk konseling dan tamu yang representatif (meja kursi sudah tidak layak) Belum mempunyai almari khusus untuk arsip konseling
Kelebihan Sudah ada ruang representatif Kelemahan Meja kursi dan almari arsip khusus belum layak Belum dianggarkan Peluang Ada ruangan Ancaman Belum dianggarkan
Ruang Tunggu Pelayanan (Legalisir, surat keterangan dll)
Belum mempunyai ruang tunggu dan kursi pada Pelayanan legalisir, surat keterangan dll.
SUMBER DATA
Pengamatan
Kelebihan Pengamatan Sudah tersedia petugas pelayanan (TU) Kelemahan Tidak ada ruang tunggu khusus Belum dianggarkan Peluang Ada ruangan Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA Pengamatan
Kursi panjang disetiap depan kelas untuk beristirahat dan bersantai belum ada
Perlunya kursi panjang disetiap depan kelas untuk beristirahat dan bersantai siswa
Kelebihan Mempunyai kelas yang banyak Kelemahan Belum mempunyai tempat duduk bersantai didepan ruang kelas Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan
Papan untuk spanduk/poster/b aliho permanen di depan sekolah belum punya
Perlunya papan permanen untuk memajang poster, spanduk, dll secara permanen menggunakan besi sehingga bisa digunakan pada setiap kegiatan
Kelebihan Mempunyai lahan yang luas Kegiatan siswa dan guru/karyawan yang bayak Kelemahan Belum punya tempat khusus memajang spanduk/baliho Belum dianggarkan Peluang Lahan yang luas Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Papan Mading depan kelas sesuai dengan peminatan belum ada
Perlunya papan mading didepan kelas (setiap kelas peminatan) untuk menyalurkan kreatifikas siswa
Kelebihan Mempunyai jumlah siswa yang banyak Kreatifitas siswa tinggi Kelemahan Belum punya wahana menyalurkan kreatifitas Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Slogan-slogan dilingkungan sekolah belum kelihatan
Perlunya penambahan slogan-slogan yang dapat memotivasi
Kelebihan Prestasi dan kreatifitas siswa makin tinggi Warga sekolah banyak
Pengamatan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 25
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA
warga sekolah Kelemahan disetiap sudut Slogan masih sedikit (ruang Belum nampak guru/karyawan, Belum dianggarkan kamar mandi/toilet, Peluang lorong kelas, sudut Ada ruang sekolah, lapangan, Ancaman halaman depan Belum dianggarkan sekolah, dll Tabel II-16.d. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH
ANALISIS SWOT
INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar
MASALAH Meja kursi Lab Multimedia tidak layak
Perlunya pembuatan webside sekolah sebagai sarana komunikasi, publikasi, dan transparansi publik
SUMBER DATA Pengamatan
Kelebihan Punya SDM memadai Kelemahan Belum dianggarkan Belum ada petugas khusus Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kursi Taman Perlunya taman Kelebihan Pengamatan belum ada yang asri dilengkapi Punya taman yang luas dan asri tempat duduk santai Kelemahan sebagai wahana Belum ada tempat duduk di rekreasi , relaksasi taman dan belajar Belum dianggarkan Peluang Ada ruang/taman yang bagus dan luas Ancaman Belum dianggarkan Toilet dan kamar Banyak tolitet siswa Kelebihan Pengamatan mandi belum layak yang tidak layak Toilet /kamar kecil siswa dengan indikator banyak pintu rusak, gelap Toilet / kamar kecil guru dan kotor jumlahnya memadai Kelemahan Kurang bersih Kurang terawat Belum dianggarkan Peluang Punya tolitet/kamar kecil yang banyak Ancaman Belum dianggarkan Tempat Wudlu Tempat wudlu Kelebihan Pengamatan belum layak Sebelah barat Mempunyai Masjid yang luas masjid belum layak, dan representatif belum nyaman Secara aktif digunakan oleh dilihat warga sekolah untuk beribadah Kelemahan Tempat wudlu sebelah barat masjid belum layak Tempat wudlu sebelah utara masjid belum terawat dengan baik dan pemakaiannya tidak maksimal Belum dianggarkan Peluang Ada tempat wudlu Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.e. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) STANDAR
Website sekolah belum ada
AKAR MASALAH
AKAR MASALAH Meja dan kursi komputer pada Lab Multimedia banyak yang rusak
ANALISIS SWOT Kelebihan Punya Lab multimedia yang bagus Jumlah Komputer memadai Kelemahan Meja kursi rusak Belum dianggarkan Peluang
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
SUMBER DATA Pengamatan
| 26
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA
Mempunyai lab Multimedia Ancaman Belum dianggarkan Lab Bahasa Inggris belum berfungsi optimal
Lab Bahasa Inggris sudah tidak optimal karena peralatan sudah kedaluarsa
Laboratorium IPS belum ada
Belum mempunyai Lab IPS untuk mendukung pembelajaran mapel IPS
Kelebihan Tersedianya ruang Tersedianya komputer Kelemahan Program belum ada Server belum ada Peluang Ada ruang lab bahasa Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Kelebihan Pengamatan Tersedianya SDM Pembelajaran IPS makin berkembang Kelemahan Belum ada ruangan Belum ada anggaran Peluang Adanya lahan yang luas untuk membangun gedung Ancaman Belum dianggarkan Jaringan internet Kelas-kelas di Kelebihan Pengamatan /wiffi kurang wilayah timur tidak Siswa aktif menggunakan menjangkau terjangkau akses internet untuk menunjang seluruh kelas wifi untuk pembelajaran pembelajaran Kelemahan Jangakauan wiffi terbatas Belum dianggarkan CCTV banyak yang CCTV banyak yang Kelebihan Pengamatan rusak rusak dan efektifitas Punya CCTV yang banyak pemakaiannya Kelemahan kurang Banyak yang rusak Kurang optimal pemanfaatannya Belum dianggarkan Peluang Punya CCTV yang banyak (21 buah) Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.f. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH
AKAR MASALAH
Lapangan lompat jauh belum standar
Lapangan lompat jauh sudah ada namun tidak standar
Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala belum ada
Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala belum ada sebagai wahana apresiasi hasil karya /prestasi siswa
Ruang OSIS belum representatif
Ruang OSIS belum digunakan maksimal karena perabotnya yang kurang
ANALISIS SWOT Kelebihan Mempunyai lapangan Lompat jauh Kelemahan Lapangan belum standar Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Hasil kreatifitas ketrampilan siswa banyak Kelemahan Tidak ada ruang untuk apresiasi Belum dianggarkan Peluang Banyaknya hasil ketrampilan siswa Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Aktifitas kegiatan OSIS tinggi Ada ruang OSIS tetapi belum dimaksimalkan penggunaannya Kelemahan Perabot ruang OSIS kurang memadai Belum dianggarkan Peluang
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
SUMBER DATA Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
| 27
INDIKATOR MUTU
STANDAR
3.
MASALAH
AKAR MASALAH
Ruang Kepala Sekolah belum representatif
Ruangan Kepala Sekolah belum representatif, kurang luas
Ruang Waka belum representatif
Ruang Waka belum representatif, kurang luas dan terlalu jauh dengan ruang Kepala Sekolah
SUMBER DATA
ANALISIS SWOT Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Kegiatan Kepala Sekolah yang padat , termasuk menerima tamu Seringnya Rapat koordinasi terbatas diruang Kepala Sekolah Kelemahan Ruangan yang sempit Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Kegiatan Waka yang padat Kelemahan Ruang yang sempit Terlalu jauh dengan ruang kepala sekolah Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Pengamatan
Menyusun Rencana Pemenuhan Mutu dan Bedah RKAS Berdasarkan hasil pemetaan mutu dan analisis permasalahan yang dilakukan, maka disusun prioritas
usulan program dan kegiatan pemenuhan mutu seperti disajikan dalam Tabel II-17 . Tabel II-17.a. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo. PROGRAM Pelatihan motivasi guru Pelatihan motivasi dan karakter siswa. Pelatihan guru.
Program pelatiahan soal. Lomba siswa Pelatihan kreatifitas siswa Lomba siswa Meningkatkan penguasaan guru terhadap kurikulum sekolah. MeningkatanKompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo
Memenuhi kekurangan buku ajar Melaksanakan supervise pembelajaran Peningkatankemampuan guru menyusun soal model HOT Peningkatan penguasaan guru dalam penyusunan rancangan penilaian yang efektif, efisien Pengangkatan guru honorer/ pemenuhan jam (Agama Katolik dan Bhs. Jawa, Sosiologi) Meningkatkan kualifikasi TK ke jenjang yang lebih tinggi sesuai job description yang dibutuhkan.
KEGIATAN Pelatihan karakter building gurudan murid
TAHUN 1
- Pelatihan guru untuk meningkatkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga kemampuan prosedural dan metakognitif siswa meningkat. - Latihan siswa dalam bentuk soal analisis. - Lomba penulisan essay - Pelatihan siswa untuk meningkatkan kreatifitas, inovasi dan produktifitas siswa. - Lomba kreatifitas dan inovasi siswa berupa hasil produknya. Rapat Kerja Sekolah (RAKER)
V
Workshop PeningkatanKompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo. Agenda kegiatan : Pendekatansaintifik Model – model Pembelajaran Pengembangan RPP Pengadaan buku matapelajaran
V
Supervisi penerapan pendekatan saintifik Raker penyusunan rancangan penilaian yang efektif dan efisien Raker / workshop penyusunan Soal model HOT Merancang penomoran untuk siswa saat kegiatan
V
TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 V
V V V V V
V
V V V
Usulan ke Dinas/Depag, BKD. Membuka lowongan. Kuliah , Pendidikan dan latihan. SK pembagian tugas yang jelas. Penempatan TK sesuai dengan
V V
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 28
PROGRAM Meningkatkan kinerja.
KEGIATAN kemampuan. Pembinaan, Reward, punishment Membuat ruang sebagai Pusat Penyiapan Petugas layanan Informasi (service Center) Telephone Komputer
TAHUN 1
TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4
V
Tabel II-17.b. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan). PROGRAM Membuat rambu-rambu/ petunjuk yang jelas dilingkungan sekolah Membuat jalan khusus untuk Difable (Tuna Netra) Membuat Ruang piket yang representatif Membuat Ruang Tamu yang representatif Membeli Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Membeli Perabot Ruang BK
Membuat Ruang Tunggu Pelayanan Membuat Kursi panjang disetiap depan kelas Membuat Papan untuk spanduk/poster/baliho permanen Membuat Papan Mading didepan kelas Membuat slogan-slogan yang memotivasi dan pembentukan karakter warga sekolah Membuat Webside Sekolah Membuat Kursi Taman Merehab Toilet dan kamar mandi yang belum layak Membuat Tempat Wudlu yang layak Pembelian Meja kursi Lab Multimedia Refitalisasi Lab Bahasa Inggris Pembuatan Lab IPS (Geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi) Pembelian Jaringan internet /wiffi Perbaikan CCTV yang rusak Membuat Lapangan lompat jauh Membuat Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala Perbaikan Ruang OSIS Rehab Ruang Kepala Sekolah Rehab Ruang Waka Rehab Ruang Guru dan Karyawan
KEGIATAN 1. Pembuatan rambu-rambu/petunjuk arah 2. Tenaga pemasangan Pembelian material Tenaga pelaksana 1. Pembelian bahan/material 2. Tenaga pelaksana Pembelian Meja kursi - Pembelian layar LCD - Tenaga pelaksana pemasangan Pembelian : - meja kursi tamu - Almari khusus Pembuatan Kursi panjang
TAHUN 1
TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 V V V V
V V
V
Pembelian Kursi panjang
V
Pembuatan tempat spanduk/baliho
V
Pembutan Papan Mading
V
Pembuatan slogan
V
Pembuatan Webside Pembuatan kursi Taman Rehabilitasi Tolilet / kamar kecil : Pintu, Cat, Lampu, Keramik Pembuatan tempat wudlu
V V V V
Pembelian meja kursi komputer
V
Pembelian program listening dan server Pembangunan Gedung
V
Pembelian Wiffi Perbaikan CCTV Perbaikan lapangan lompat jauh Pembuatan ruang pamer/pajang Pembelian perabot meja kursi Refitalisasi Gedung Refitalisasi Gedung Refitalisasi Gedung
V V V V V V V
Tabel II-17.c. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan). PROGRAM Mengadakan Sosialisasi progam Sekolah. Menunjuk petugas khusus layanan informasi. Perluasan ruang layanan informasi. Pengadaan sarana ruang layanan informasi. Memotivasi guru untuk menggunakan Web Sekolah secara aktif Membuat/menyusun usulan dari masingmasing penanggungjawab pengguna anggaran berikut waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan mekanisme penggunaan anggaran secara optimal Menyusun perubahan / penyesuaian anggaran pada pertengahan anggaran atau pada waktu yang diperlukan
KEGIATAN Rapat kerja sekolah
TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 V
Dibuatkan SK Kepala Sekolah
V
Rehap ruang layanan informasi. Pembelian mebeler
V
Pelatihan IT tentang Web. Raker rencana angaran masingmasing penanggungjawab /coordinator pengguna anggaran Workshop penyusunan mekanisme penggunaan anggaran FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan coordinator pengguna anggaran (Waka)
V V
V V
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 29
PROGRAM maksimal 2 kali setahun Menyusun skala prioritas anggaran yang berimbang antara fisik dan non fisik
KEGIATAN
TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4
FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan koordinatorpengguna anggaran
V
Setelah disusun prioritas program dan kegiatan
yang akan dimasukkan dalam Rencana Kegiatandan
berdasarkan
Anggaran
tingkat
kepentingan
(urgensi),
Sekolah
(RKAS)
kemampuan sumber daya yang dimiliki sekolah,
Karangmojo.
Tabel
II-18
kemudian disusun usulan program pemenuhan mutu
pemenuhan mutu tahun 2017.
SMA
Negeri
menyajikan
1
rencana
Tabel II-18.a. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo. NO
PERMASALAHAN
1
Guru kurang memahami kurikulum sehingga kurang memberikan keseimbangan antara pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Guru belum memiliki kompetensi yang memadai tentang penerapan pendekatan saintifik, modelmodel pembelajaran saintifik sehingga sebagian guru tidak memiliki semangat memperbaiki proses pembelajaran yang mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumberbelajar.
2
PROGRAM
KEGIATAN
Meningkatkan penguasaan guru terhadap kurikulum sekolah.
RAKER
Meningkatan Kompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo
Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Agenda kegiatan : Pendekatan saintifik Model – model Pembelajaran Pengembangan RPP
VOLUME 1 ls
KEBUTUHAN BIAYA Rp. 8.000.000
SUMBER DAYA BOS
NS : 12 jpl x Komite Rp 100.000 = Rp 1.200.000 Konsumsi : 3x 65 x Rp 25.000 = Rp 4.875.000 ATK : 65 x Rp 25.000 = Rp 1.625.000 Total Rp 7.700.000,00 Tabel II-18.b. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan) NO 3
PERMASALAHAN Sebagian guru belummemiliki kemampuan menyusun soal ulangan model HOT siswa kurang mampu menyelesaikan soal ulangan model HOT
4
Belum terpenuhinya tenaga kependidikan yang kompeten di bidangnya
5
Belum mempunyai Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Website sekolah belum optimal Ruang OSIS belum representatif
6
PROGRAM Peningkatankemamp uan guru menyusunsoal model HOT
- Meningkatkan kualifikasi TK ke jenjang yang lebih tinggi sesuai job description yang dibutuhkan. - Meningkatkan kinerja. Membeli Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Mengoptimalkan Website Sekolah Perbaikan Ruang OSIS
KEGIATAN Raker penyusunan rancangan penilaian yang efektif dan efisien
1 ls 32 jpl
VOLUME 1 ls
Raker / workshop penyusunan Soal model HO Pendidikan dan latihan.
1.
SUMBER DAYA BOS
Rp 3.000.000
komite
Pembelian layar LCD 2. Tenaga pelaksana pemasangan Penyempurnaan Webside Pembelian perabot meja kursi untuk 20 orang Rapat kerja sekolah
21 layar
42.000.000
Komite/ BOS
1 Web
3.000.000
1 set
10.000.000
Komite/ BOS Komite/ BOS
66 guru 17 TU
Sudah dianggarkan di Standar isi Sudah dianggarkan di RKAS (Standar isi)
Belum semua elemen sekolah mengetahui program kerja sekolah.
Mengadakan Sosialisasi progam Sekolah.
Sebagian tenaga pendidik belum memberikan umpan balik yang yang maksimal.
Mengadakan Raker / sosialisasi / Pembinaan .
Raker / Pembinaan / Briefing
66 guru
Layanan informasi kepada pelanggan belum optimal Belum ada petugas khusus layanan informasi.
- Menunjuk petugas khusus layanan informasi.
Dibuatkan SK Kepala Sekolah
6 orang x 8 Jam
- Perluasan ruang
KEBUTUHAN BIAYA Rp .8000.000
BOS BOS
BOS Sudah dianggarkan di RKAS (Sarpras)
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
BOS
| 30
NO
PERMASALAHAN
PROGRAM
Ruang layanan informasi sempit.
layanan informasi.
Sarana ruang layanan informasi tidak representatif.
- Pengadaan sarana ruang layanan informasi.
Belum semua guru memanfaatkan web sekolah secara aktif
- Memotivasi guru untuk menggunakan Web Sekolah secara aktif
KEGIATAN
VOLUME
Rehap ruang layanan informasi.
3m x 6m = 18 2 m
Pembelian mebeler
1 Kabinet 1 stel meja tamu
Pelatihan IT tentang Web.
66 orang guru
KEBUTUHAN BIAYA
SUMBER DAYA
Sudah dianggarkan di RKAS (sarpras)
BOS
Sudah dianggarkan di RKAS (sarpras)
BOS
Sudah dianggarkan di RKAS (Standar Proses)
Tabel II-18.c. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan) NO 7
PERMASALAHAN Penetapan anggaran dalam RKAS belum sesuai dengan volume kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun pelajaran / akademik Mekanisme penggunaan anggaran belum diatur secara optimal Biaya Kegiatan yang tertera di RKAS tidak mencukupi operasional kegiatan
Anggaran komite berkonsentrasi pada pembangunan fisik
4.
PROGRAM
KEGIATAN
Membuat/menyusun usulan dari masingmasing penanggungjawab pengguna anggaran berikut waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan mekanisme penggunaan anggaran secara optimal Menyusun perubahan / penyesuaian anggaran pada pertengahan anggaran atau pada waktu yang diperlukan maksimal 2 kali setahun Menyusun skala prioritas anggaran yang berimbang antara fisik - non fisik
Raker rencana angaran dari masing-masing penanggungjawab /coordinator pengguna anggaran
Melaksanakan Rencana Pemenuhan Mutu
Internal
VOLUME
Workshop penyusunan mekanisme penggunaan anggaran FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan coordinator pengguna anggaran (Waka)
FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan koordinator pengguna anggaran
KEBUTUHAN BIAYA
1
Rp. 1000.000,-
1
Rp. 2000.000,-
1
Rp. 1000.000,-
1
Rp. 1000.000,0
SUMBER DAYA
pelaksanaan pemenuhan mutu difokuskan pada
Tahapan siklus Sistem Penjaminan Mutu
perbaikan perencanaan pembelajaran (review dan
(SPMI)
penyusunan
rencana
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pelaksanaan
rencana
(RPP)) dan supervisi pelaksanaan pembelajaran.
dengan
Gambar 2.10 memperlihatkan dokumentasi review
mempertimbangkan urgensi kegiatan dan jumlah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Supervisi
bantuan
program
Pembelajaran
2016,
Gunungkidul.
pemenuhan
setelah
mutu
pemenuhan
adalah
mutu.
yang
pengembangan
Namun
demikian,
diberikan, sekolah
model
pada Tahun
di
SMA
Negeri
2
Wonosari,
(a) (b) Gambar 2.10. Gambar (a) Aris Feriyanto, S.Pd, Instruktur Nasional Kurikulum 2013 dari SMA Negeri 1 Wonosari sedang menyampaikan materi tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Gambar (b) Kegiatanpembekalan Tim Supervisi Guru/Assesor PKG SMA Negeri 2 Wonosari. Nampak dalam Gambar, Mujiman,M.M Pengawas Pembina SMA Negeri 2 Wonosari sedang memberikan materi tentang supervisi pembelajaran dan penilaian kinerja guru.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 31
G.
Wokshop Pengembangan Sistem Penjaminan
struktural dinas pendidikan kab/kota dan pengawas
Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas
sekolah) dan tim penjaminan mutu dari sekolah model
Kegiatan pendampingan sekolah model diharapkan
pengalaman
Workshop disusun dengan dengan pola
penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI),
32 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep,
serta diperoleh praktik-praktik baik (good practices)
kebijakan, strategi implementasi penjaminan mutu
penerapan siklus SPMI yang akan diimbaskan pada
pendidikan internal di satuan pendidikan, serta praktik
sekolah imbas. Kegiatan Workshop Pengembangan
baik
SPMI
untuk
pengembangan
baik)
pengelolaan
bagi
dapat
sekolah
mengimbaskan
memberikan
sebagai pemateri/narasumber.
imbas
dilaksanakan
pengalaman
(praktik
implementasi
SPMI
SPMI
baik
praktik
baik
maupun
praktik
baik
pembelajaran.
Struktur
Program
pengembangan dan implementasi SPMI di sekolah
Workshop i disajikan dalam Tabel II-19 dan Tabel II-
model
20 di bawah ini.
kepada
sekolah
imbas,
dengan
cara
melibatkan Tim Penjaminan Mutu Daerah (pejabat Tabel II-19. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Manajemen : Praktik Baik Pengelolaan Manajemen Sekolah untuk Mendukung Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal NO 1
2
3
ALOKASI WAKTU (JPL)
MATERI WORKSHOP MATERI UMUM Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 MATERI POKOK Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Best Practices Implementasi SPMI pada Sekolah Model Pemetaan Mutu Pendidikan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/Rencana Kerja Anggaran Sekolah MATERI PENUNJANG Rencana Tindak Lanjut dan komitmen Jumlah
2 2 2 6 4 5 8 3 32
Tabel II-20. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Akademik : Praktik Baik Pengelolaan Pembelajaran NO 1
2
3
MATERI WORKSHOP MATERI UMUM Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 MATERI POKOK Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Best Practices Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran pada Sekolah Model Penyusunan Perencanaan Pembelajaran dengan berbagai model, strategi, dan metode pembelajaran Praktek Pembelajaran (peer teaching) Supervisi Pembelajaran MATERI PENUNJANG Rencana Tindak Lanjut dan komitmen Jumlah
ALOKASI WAKTU (JPL) 2 2 2 6 8 6 3 3 32
Workshop SPMI bagi sekolah imbas ini dilaksanakan untuk membekali sekolah imbas tentang strategi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan praktik baik SPMI di sekolah model. Ruang lingkup materi yang disampaikan disajikan dalam Tabel II-21. Tabel II-21.a. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas NO
MATERI
DESKRIPSI MATERI
1
Kebijakan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud tentang PMP
1.1 Penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan Permendikbud No 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 1.2 Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah : Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
2
Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan
2.1 Menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standar nasional pendidikan. 2.2 Menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 32
NO
MATERI
DESKRIPSI MATERI masing-masing : terutama dalam bidang pengelolaan (manajemen sekolah)
3
4
5
6
3.1 Menggambarkan siklus penjaminan mutu internal Konsep Sistem Penjaminan 3.2 Menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI Mutu Internal 3.3 Menjelaskan definisi dan tujuan tahapan dalam siklus SPMI
Praktik Baik (Good Practices) Implementasi SPMI pada sekolah model
4.1 Menggambarkan tahapan-tahapan implementasi SPMI disekolah model : strategi, hambatan, dan pemecahannya 4.2 Praktik baik hasil implementasi SPMI : Sosialisasi SPMI kepada pemangku kepentingan sekolah. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan sekolah : keanggotaan, organisasi, rincian tugas, dan dukungan sekolah terhadap tim Pelaksanaan evaluasi diri/pemetaan mutu sekolah untuk memetakan kondisi mutu sekolah Hasil pemetaan mutu sekolah Penyusunan Program Peningkatan Mutu berdasarkan pemetaan mutu (usulan program Kerja Sekolah) Strategi implementasi Program peningkatan mutu : Penjaringan dan pelibatan peran pemangku kepentingan dari luar sekolah.
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan
5.1 Prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS. 5.2 Merefleksi pemahaman sekolah terkait tujuan EDS dan kegunaan profil mutu sekolah 5.3 Menggali pemahaman terhdap indikator-indikator dalam SNP 5.4 praktek pemetaan mutu di satuan pendidikan : menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang terkumpul. .
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
6.1 Menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS 6.2 Praktik penyusunan rencana pemenuhan mutu (usulan RKAS) melakukan analisis kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman (SWOT) mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang ditemukan Praktik menyusun RKAS
7
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/ Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
menyusun skala prioritas permasalahan yang akan diselesaikan mengidentifikasi program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan menentukan indikator keberhasilan program dan kegiatan yang direncanakan menetapkan target output setiap program dan kegiatan mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan mengidentifikasi sumber pembiayaan dan estimasi biaya
Tabel II-21.b. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas. NO
8
MATERI
Praktik Baik (Good Practices) Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran
8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 8.6 8.7
9
Perencanaan Pembelajaran dengan berbagai model, strategi, dan metode
10
Praktek Pembelajaran Terbimbing (Peer Teaching)
11
Supervisi Pembelajaran
12
Rencana Tindak Lanjut dan Komitmen
13
Pre Test dan Post Test Workshop
SPMI
bagi
DESKRIPSI MATERI Menggambarkan tahapan-tahapan penyusunan perencanaan pembelajaran Pemilihan model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat Pemanfaatan berbagai sumber belajar Kegiatan Pengembangan diri dan ekstrakurikuler Contoh model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh sekolah model Model review dan perbaikan RPP Supervisi pembelajaran dan tindak lanjutnya
9.1 Praktek memilih model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat 9.2 Praktek menyusun RPP. Praktek melaksanakan pembelajaran menggunakan RPP yang disusun oleh masingmasing peserta 11.1 Tahapan, metode, dan teknik suervisi pembelajaran 11.2 Instrumen Supervisi pembelajaran 11.3 Laporan dan tindak lanjut supervisi menyusun rencana tindak lanjut pengembangan SPMI di sekolah meliputi kegiatan sosialisasi SPMI, Pembentukan Tim Penjaminan Mutu, Implementasi Rencana Pemenuhan Mutu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi workshop sebelum dan setelah kegiatan sekolah
imbas
dilaksanakan pada tanggal 14 s.d. 24 November 2016
dalam Tabel II-22. Kegiatan ini dilaksanakan oleh LPMP
bekerjasama dengan sekolah model dan
dengan jadwal dan jumlah peserta seperti disajikan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 33
sekretariat penjaminan mutu pendidikan di masing-
masing Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota
Tabel II-22. Rekapitulasi Waktu Pelaksanaan, Tempat, dan Jumlah Peserta Workshop SPMI Bagi Sekolah Imbas di Provinsi D. I. Yogyakarta Tahun 2016 No
ANGKATAN
WILAYAH
WAKTU PELAKSANAAN
Kab. Gunungkidul 1
Kab. Sleman
Angkatan 1
Kota Yogyakarta
2
Angkatan 2
JUMLAH PESERTA 80 orang
TEMPAT
14 – 17 Nov 2016
SMK N 2 Wonosari
15 – 18 Nov 2016
SMP N 1 Godean
15 – 18 Nov 2016
SMA N 1 Kalasan
15 – 18 Nov 2016
SMP N 8 Yogyakarta
14 – 17 Nov 2016
SMA N 6 Yogyakarta Dinas Dikdas & Dikmen Bantul SMA N 1 WATES
Kab. Bantul
21 – 24 Nov 2016
Kab. KulonProgo
21 – 24 Nov 2016
79 orang 78 orang 79 orang 80 orang
Jumlah Peserta
396 orang
Keterangan : Jumlah peserta yang diundang sebanyak 400 orang, peserta yang hadir sejumlah 396 orang.
Pada
akhir
kegiatan
workshop,
setiap
sekolah
5.
Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
menandatangani komitmen untuk mengembangkan
(RKAS)
SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana
melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau
implementasi SPMI yang memuat kegiatan :
menginventaris
1.
RKAS tahun mendatang
Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada
6.
seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait
4.
kegiatan
me-review
untuk
untuk
penyusunan
perencanaan
pembelajaran,
dan
supervisi pembelajaran
Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan (Tim PMP)
3.
kegiatan
Perbaikan proses pembelajaran mulai dari bedah dokumen
seperti komite sekolah dan pengawas sekolah. 2.
yaitu
7.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pemenuhan mutu
Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar
Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh
Nasional Pendidikan (SNP)
satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim
Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai
Pendamping dari Sekolah Model dan LPMP D.I.
dari
Yogyakarta ketika melaksanakan pendampingan dan
analisis
permasalahan
sampai
dengan
penyusunan program sekolah
pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah imbas.
(a)
(b)
Gambar 2.11. Gambar (a Pembukaan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satu Kabupaten/Kota. Gambar (b) Peserta kegiatan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satu Kabupaten/Kota
H.
Pendampingan Penjaminan
Pengembangan
Mutu
Pendidikan
Sistem (SPMI)
di
Sekolah Imbas Pengembangan
Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi sekolah untuk
LPMP D.I. Yogyakarta untuk membantu peserta Workshop
Pendampingan
dilaksanakan
pendampingan ini. Keterlibatan pendampingan dari
menguatkan
dan
membina
sekolah imbas agar dapat mengimplementasikan SPMI, dengan mengacu pada praktik-praktik baik (good practices) implementasi SPMI di sekolah model. Oleh karena itu keterlibatan Tim Penjaminan Mutu dari sekolah model sangat menentukan keberhasilan
SPMI
mensosialisasikan
dari
sekolah
konsep
SPMI
imbas sesuai
dalam dengan
Peraturan MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016, serta memberikan arah pendampingan sehingga sesuai dengan target dan tujuan
yang
mengingat
direncanakan. waktu
Namun
pendampingan
demikian,
yang
hanya
dilakukansebanyak 2 (kali) untuk setiap sekolah imbas, maka dari 5 (lima) tahap pengembangan SPMI, hanya kegiatan sosialisasi SPMI, pemetaan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 34
mutu sekolah, dan penyusunan rencana pemenuhan
evaluasi/audit dan peningkatan standar diharapkan
mutu
dilakukan
yang
didampingi.
Kegiatan
pelaksanaan
sekolah
secara
mandiri.
Tabel
II-23
rencana mutu (perbaikan pengelolaan sekolah dan
menyajikan deskripsi pelaksanaan masing-masing
peningkatan
kegiatan pendampingan.
proses
pembelajaran),
serta
Tabel II-23.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 pada Sekolah Imbas. No 1
2
3
Kegiatan Sosialiasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Tujuan 1.4.Mensosialisasikan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 1.5.Menyusun strategi dan mekanisme pelaksanaan SPMI 1.6.Membentuk unit/tim penjaminan mutu pendidikan di sekolah
Deskripsi Kegiatan 1. Pemaparan Permendikbud No 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 2. Pemaparan Siklus dan Tahapan SPMI 3. Pemaparan Praktik Baik (good practices) implementasi SPMI di Sekolah Model 4. Pembentukan Unit/Tim Penjaminan Mutu Sekolah Pemetaan 2.4.Sekolah trampil 1. Merefleksi pemahaman Mutu melakukan Evaluasi sekolah terkait tujuan Sekolah Diri Sekolah (EDS) EDS dan kegunaan profil untuk memetakan mutu sekolah kondisi kinerja sekolah 2. menentukan indikator dalam mutu berdasarkan SNP. mengimplementasikan 3. menyusun atau memilih SNP instrumen EDS yang 2.5.Sekolah trampil sesuai dengan indikator melakukan analisis dalam SNP yang telah SWOT (Strength, ditentukan sebelumnya Weakness, Opportunity 4. menyusun gambaran and Threat – kondisi sekolah sesuai Kekuatan, Kelemahan, indikator dan data yang Peluang dan terkumpul. Ancaman) yang berisi 5. melakukan analisis potensi keunggulan SWOT berikut faktor-faktor 6. mengidentifikasikan penghambat baik masalah yang muncul internal maupun dari analisis SWOT. eksternal sekolah 7. menentukan akar 2.6.Sekolah mampu permasalahan dari setiap mengidentifikasi akar masalah utama yang permasalahan dalam ditemukan. pemenuhan SNP 8. menyusun dokuman hasil pemetaan mutu Penyusunan 3.4.Sekolah trampil 1. menyusun prioritas Program menyusun program permasalahan yang Pemenuhan pemenuhan mutu diselesaikan, Mutu menindaklanjuti hasil mempertimbangkan pemetaan mutu/EDS ketersediaan sumberdaya dan tingkat kepentingan 2. merencanakan program 3.5.Sekolah trampil dan kegiatan yang relevan melakukan untuk menyelesaikan perencanaan untuk permasalahan. mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas
Hasil Kegiatan a. Pemahaman dan kesadaran warga sekolah tentang SPMI b. Kesepahaman seluruh warga sekolah dalam menerapan SPMI c. SK Tim Penjaminan Mutu Sekolah
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model
a. Dokumen hasil pemetaan (Profil Mutu Sekolah) b. Hasil analisis SWOT
Dilakukan secara mandiri dibimbing oleh fasilitator dari Tim PMP Sekolah Imbas
a. Dokumen rencana pemenuhan memuat program, kegiatan, sasaran, penanggungjaw ab, indikator keberhasilan, pihak yang terlibat dan target capaian
Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model
Tabel II-23.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan). No 3
Kegiatan Penyusunan Program Pemenuhan Mutu (lanjutan)
Tujuan 3.6.Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas (Lanjutan)
Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan 3. menentukan indikator b. Hasil revisi keberhasilan program dan usulan dan kegiatan yang RKAS. direncanakan sekolah. 4. menetapkan target output setiap program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 5. mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam kegiatan . 6. melakukan kajian RKAS yang ada disekolah berdasarkan hasil pemetaan dan perencanaan.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model
| 35
No
Kegiatan
Berdasarkan
deskripsi
Tujuan
pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan 7. Membahas bersama untuk mengidentifikasi revisi program dan/atau kegiatan dalam RKAS (jika memungkinkan) atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang berdasarkan prioritas. kegiatan
a.
Surat
Keputusan
Kepala
Sekolah
Keterangan
b.
Hasil pemetaan sekolah (Profil Mutu Sekolah)
c.
Hasil analisis pemasalahan mutu dan analisis
pendampingan padaTabel II-23 maka dokumen hasil kegiatan pendampingan adalah :
Hasil Kegiatan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
Tentang
SWOT
Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah
d.
Dokumen review RKAS, dan
sesuai dengan permendikbud nomor 28 tahun
e.
Dokumen rencana pemenuhan mutu, yaitu
2016 dan kebutuhan sekolah.
program dan kegiatan peningkatan mutu yang akan diusulkan dalam RKAS tahun berikutnya.
(a)
(b)
Gambar 2.12. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1 Semin, Gunungkidul. Gambar (a) Kepala SMAN 2 Wonosari, Drs. Leladi Budhie Mulya, M.Pd, sedang Memaparkan praktik baik (good practices) implementasi SPMI di SMAN 2 Wonosari. Gambar (b) Kegiatan pemaparan hasil pemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu di SMA N 1 Semin. Tampak pendamping dari SMAN 2 Wonosari memberikan masukan perbaikan, didampingi oleh Kepala SMAN 1 Semin dan pendamping dari LPMP D.I. Yogyakarta.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 2.13. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1 Karangmojo. Gambar (a) dan (b) Kegiatan pemetaan mutu dan penyusunan rencanapemenuhan mutu. Gambar (c) Presentasi hasil pemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu. Gambar (d) Pendamping dari Sekolah Model, SMA Negeri 2 Wonosari, Dra. RR Yayuk Sri Rahayu, menanggapi dan memberikan masukan terhadap hasil pemetaan dan rencana pemenuhan mutu yang disusun.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 36
I.
Diseminasi Program Sekolah Model : Potret
mensosialisasikan permendikbud 28 tahun 2016,
Sekolah Model
praktik baik imlementasi SPMI di sekolah model, serta
Program Pengembangan Sekolah Model dan
menyusun strategi percepatan implementasi SPME
Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan
dan SPMI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan
Mutu
untuk
dilaksanakan di LPMP D.I. Yogyakarta pada 19 s.d 21
mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang
Desember 2016 dalam bentuk seminar dan diskusi.
akan menjadi model penerapan penjaminan mutu
Narasumber dan pemateri adalah perwakilan dariTim
pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan
PMP-PD, kepala sekolah model, serta fasilitator dari
sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan
LPMP
menerapkan
Internal
(SPMI).
(SPMI)
Sistem
Sekolah
mengimbaskan
dirancang
Yogyakarta.
Agar
pengimbasan
Mutu
Internal
diharapkan
dapat
dengan cepat maka peserta yang hadir dalam
mutu
kegiatan ini terdiri dari pejabat struktural dinas
Penjaminan model
D.I.
implementasi SPMI ke seluruh sekolah dapat berjalan
pelaksanaan
penjaminan
sehingga SPMI sesuai dengan Permendikbud 28
pendidikan
Tahun 2016 dapat segera di implementasikan oleh
pengawas
sekolah
seluruh sekolah di DaerahIstimewa Yogyakarta.
pendidikan,
serta
Diseminasi Program Sekolah Model melalui kegiatan potret sekolah model, dilaksanakan untuk
provinsi/kabupaten/kota, dari
koordinator
masing-masing
penjabat
struktural
dinas Kanwil
KEMENAG Daerah Istimewa Yogyakarta dengan rincian seperti tercantum dalam Tabel II-24.
Tabel II-24. Rekapitulasi Peserta Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. NO
UNIT KERJA
UNSUR
JUMLAH
1
Dinas Dikpora Kab. Sleman
2
Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul
3
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
4
Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul
5
Dinas Dikmenof Kab. Bantul
6
Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo
7
Kanwil KEMENAG DIY
Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Kepala Sekolah
1 orang 4 orang 1 orang 4 orang 1 orang 4 orang 1 orang 2 orang 1 orang 2 orang 4 orang 2 orang 2 orang
Tabel II-26. Pemateri pada Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. No
Nama
1
Dr. Subiyantoro,M.Pd
2
Drs. Suraya Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd Drs. Rochmat, M.Pd Wiwik Indriyati, S.Pd, M.Si Drs. Isdarmoko, M.Pd. MM.Par Agung Miyana, S.Pd. Drs. Andar Jumailan,MM Sugiyanta, M.Pd
3 4 5 6 7 8 9
Seperti
Kepala LPMP DIY Kabid Program & Standarisasi Dinas Dikpora DIY
Narasumber Daearah
Kasi PMS LPMP DIY
Fasilator Program SPMI LPMP DIY
Kasubbag ADP
TimPMP Dinas Kota YK
Kepala SMK 5 Yogyakarta
Pemateri dari Sekolah Model
Kepala SMA 1 Kasihan
Pemateri dari Sekolah Model
SMP 1 Sewon
Pemateri dari Sekolah Model
Kepala SD Muh Al Mujahidin Wonosari
Pemateri dari Sekolah Model
Widyaisawa LPMP DIY
Fasilitator Nasional SPMI
disebutkan
percepatan implementasi SPMI dan SPME di Daerah
dirancang untuk mempercepat implementasi SPMI
Istimewa Yogyakarta. Untuk mendukung pencapaian
sesuai
tujuan tersebut, materi yang dipaparkan seperti
Permendikbud
28
kegiatan
Praktisi
ini
tuntutan
telah
Keterangan
Jabatan
tahun
2016,
mensosialisasikan praktik baik implementasi SPMI di sekolah
model,
serta
untuk
menyusun
disajikan dalam Tabel II-27.
strategi
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 37
Tabel II-26. Materi Paparan dalam Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. NO 1 2 3 4
MATERI Kebijakan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi D.I. Yogyakarta tentang penjaminan mutu pendidikan Sosialisasi Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Konsep dan Strategi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Satuan Pendidikan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas SPMI LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016
PEMATERI Drs. Suraya Dr. Subiyantoro, M.Pd. Drs. Rochmat, M.Pd Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd. Wiwik Indriyani, S.Pd, M.Si
5
Praktik baik Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah Model
9
Diskusi dan Tindak Lanjut : Penyusunan Strategi Pengembangan SPMI masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
Drs. Isdarmoko, M.Pd., M.Par Agung Miyana, S.Pd. Drs. Andar Jumailan, MM Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd.
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 38
Gambar 2.13. Dokumentasi Kegiatan Diseminasi Program Sekolah Model : Potret Sekolah Model. Gambar (a) Drs.Suroyo, Kabid Perencanaan dan Standarisasi Dikpora DIY sedang memaparkan materi, (b) Pemaparan Materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, oleh Dr. Sugiyanta, M.Pd. Gambar (c) Pemaparan Konsep dan Strategi Pengembangan SPMI oleh Drs. Rochmat, M.Pd, Gambar (d, e, f) Pemaparan materi Praktik Baik Implementasi SPMI di Sekolah Model, Gambar (g) Diskusi Penyusunan Strategi Percepatan Implementasi SPME dan SPMI, Gambar (H) Peserta serius mengikuti kegiatan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 39
BAB III
sekolah model maupun sekolah imbas. Hal ini
KESIMPULAN, HAMBATAN, DAN
karena pembekalan fasilitator nasional maupun
REKOMENDASI
panduan teknis yang disusun oleh Satuan Tugas Penjaminan Mutu Pendidikan belum
A.
Kesimpulan
memuat secara jelas tahapan dan dokumen-
Berdasarkan
pemaparan
Program
dokumen yang diperlukan pada kegiatan audit
Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
mutu. 4.
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah
(SPMI) LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016 yang
Daerah (Tim PMP-PD) yang dibentuk belum
diberikan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
efektif untuk mendukung implementasi Sistem
berikut :
Penjaminan
1.
Program sekolah model dan sekolah imbas
Menengah. Hal ini sangat disayangkan karena
Sistem
dapat
keberhasilan pengembangan Penjaminan Mutu
rangkaian
Pendidikan, baik penjaminan mutu eksternal
kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
(SPME) maupun penjaminan mutu internal
mulai
program,
(SPMI) sangat dipengaruhi oleh komitmen
koordinasi pelaksanaan program, penentuan
sekolah dan pemangku kepentingan yang
sekolah
terlibat
berjalan
Penjaminan dengan
dari
Mutu
baik.
kegiatan
model
pembentukan
Seluruh
sosialisasi
dan Tim
Internal
sekolah
imbas,
Penjaminan
Mutu
kewenangan
dengan
persiapan,
evaluasi dan pelaporan. B.
Dasar
tugas,fungsi
masing-masing
Peningkatan Kapasitas Tim PMP-PD dalam
pelaksanaan
mulai
sampai
dan
dan dari
dengan
Hambatan
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah
Meskipun
Program
Pengembangan
Model dan Sekolah Imbas, Pendampingan
Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi
Pengembangan SPMI pada Sekolah Model,
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) LPMP D.I.
Pengimbasan
Yogyakarta Tahun 2016 dapat berjalan dengan
Praktik-Praktik
Baik
(Good
Practices) Implementasi SPMI kepada Sekolah
baik, namun masih terdapat hambatan yaitu :
Imbas,
1.
serta
diseminasi
program
sekolah
Adanya revisi
dan penyesuaian anggaran
model dan sekolah imbasi mplementasi SPMI
secara berulang (lebih dari satu kali) pada saat
kepada seluruh stakeholder pendidikan di
pelaksanaan program.
Daerah Istimewa Yogyakarta melalui kegiatan
2.
Petunjuk teknis dan panduan program masih
potret sekolah model.
menimbulkan pemahaman yang beragam dan
Fasilitasi dan pendampingan yang diberikan
belum diterima saat kegiatan di LPMP sudah
mampu
dimulai.
menginspirasi
sekolah
mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu
3.
Aplikasi Pemetaan Mutu Pendidikan beberapa
Internal terutama pada tahap sosialisasi SPMI,
kali mengalami update disaat sekolah sudah
pembentukan
menggunakan
aplikasi
menimbulkan
berbagai
Tim
Pendidikan di mutu
Penjaminan
Mutu
Satuan Pendidikan, pemetaan
sekolah,
pemenuhan
mutu
perencanaan pembelajaran.
penyusunan dan
peningkatan
pembelajaran Namun
dan
demikian,
tersebut kendala
sehingga teknis.
Disamping itu, output hasil pemetaan mutu
rencana mutu,
pendidikan menggunakan aplikasi PMP (profil
supervisi
mutu sekolah) tidak bisa langsung diperoleh
fasilitasi
oleh sekolah, sehingga tidak dapat digunakan
pelaksanaan rencana pemenuhan mutu hanya
untuk
dapat dilakukan untuk kegiatan review RPP
sekolah model SPMI.
dan supervisi pembelajaran. 3.
sesuai
Pendidikan
Pendidikan-Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD),
penjaminan mutu pendidikan, Workshop Sistem
2.
Mutu
4.
mendukung
Pelatihan
kegiatan
Fasilitator
pengembangan
Nasional
(fasnas)
Tahapan monitoring, evaluasi dan audit internal
pengembangan SPMI baru dilaksanakan pada
belum dapat dilaksanakan secara optimal oleh
bulan
Juni
2016
mengakibatkan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
Program
| 52
pengembangan SPMI di sekolah model dan
dalam menjamin mutu pendidikan dengan
sekolah imbas belum sesuai dengan frame
melibatkan unsur pemerintah daerah di luar
waktu dalam petunjuk teknis yang disusun oleh
dinas pendidikan seperti Badan Akreditasi dan
Satgas PMP Ditjen Dikdasmen Kemendikbud (±
BAPPEDA.
4. Dinas
6 bulan). 5.
Kabupaten/Kota
Panduan teknis yang disusun oleh Satgas PMP
memberdayakan fasilitator pendamping yang
Ditjen
telah
Dikdasmen
Kemendikbud
belum
dilatih
di
LPMP
D.I.
Yogyakarta,
menjelaskan dan memberikan contoh dokumen
khususnya pengawas sekolah untuk melakukan
SPMI
pembinaan SPMI di sekolah binaan masing-
(dokumen
Kebijakan,
Dokumen
Standar,dan Dokumen Formulir) sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud No. 28 Tahun
masing.
5. Kegiatan-kegiatan pendukung program yang
2016 pasal 11 ayat 1 point b. Disamping itu,
dilaksanakan
panduan teknis yang disusun juga belum
Dikdasmen Kemendikbud, seperti Koordinasi
mengaitkan dengan beberapa peraturan lain
Program, Pelatihan Fasilitator Nasional (fasnas)
tentang
Peraturan
pengembangan SPMI, maupun pemetaan mutu,
Menteri PAN dan RB no 35 tentang Pedoman
dilaksanakan lebih awal sehingga rangkaian
Penyusunan
kegiatan sesuai dengan frame waktu dalam
layanan
publik,
Standar
seperti
Operasional
Prosedur
Administrasi Pemerintahan. 6.
Pendidikan
Belum
Direktorat
jenderal
petunjuk teknis yang disusun oleh Satgas PMP
adanya
Edaran/PetunjukTeknis
oleh
Panduan/Surat Dirjen
Ditjen Dikdasmen Kemendikbud
Dikdasmen
6. Panduan teknis yang disusun oleh Satgas PMP
Kemendikbud yang menjembatani kaitan hasil
Ditjen Dikdasmen Kemendikbud menjelaskan
SPMI dengan pelaksanaan SPME sebagaimana
dan
termuat dalam pasal 3 ayat 4 Permendikbud No.
(dokumen Kebijakan, Dokumen Standar,dan
28 tahun 2016.
Dokumen Formulir) sebagaimana disebutkan
memberikan
contoh
dokumen
SPMI
dalam Permendikbud No. 28 Tahun 2016 pasal C.
Rekomendasi
11 ayat 1 point b. Disamping itu, panduan teknis
Pengembangan
sekolah
model
dan
sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Internal
(SPMI)
yang
telah
dilakukan
sebaiknya ditindaklanjuti dengan :
dan
pengembangan
LPMP
untuk
sekolah
beberapa peraturan lain tentang layanan publik, seperti Peraturan Menteri PAN dan RB no 35 tentang
1. Kesepakatan kerjasama antara pemerintah daerah
yang disusun juga perlu mengaitkan dengan
menjalankan model
dan
pengimbasan dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di daerahnya.
2. Komitmen penyediaan anggaran peningkatan mutu pendidikan oleh pemerintah daerah.
3. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan daerah untuk membantu pemerintah daerah
Pedoman
Operasional
Penyusunan
Prosedur
Standar
Administrasi
Pemerintahan.
7. Direktorat Jenderal Dikdasmen Kemendikbud diharapkan
menerbitkan
Panduan/Surat
Edaran/PetunjukTeknis untuk mendorong kaitan dan sinkronisasi imlementasi SPMI dengan pelaksanaan
SPME
sebagaimana
termuat
dalam pasal 3 ayat 4 Permendikbud No. 28 tahun 2016.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 53
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|0