PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) ATAS HIBAH WASIAT DI UPPD DUREN SAWIT
NAMA : AYU LIANTY NPM : 41211326 PEMBIMBING : Dr. Renny Nur’aini, SE., MM
Latar Belakang Latar Belakang •
Hibah wasiat merupakan obyek dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB), hal ini diatur dalam pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB).
•
Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton (2004) mengatakan, bahwa Obyek dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan yang dapat berupa tanah (termasuk tanaman di atasnya), tanah dan bangunan, atau bangunan.
METODE KERJA PRAKTIK Metode kerja praktik yang dilakukan penulis yaitu : 1. Observasi Penulis terjun langsung dalam penulisan Laporan Kerja Praktik ini dengan kegiatan sehari-hari yang penulis lakukan selama 32 hari di mulai sejak tanggal 02 Oktober 2013 s.d 12 November 2013 di UPPD Duren Sawit Jakarta Timur. 2. Wawancara Teknik memperoleh data dengan melakukan tanya – jawab secara langsung dengan pegawai yang bekerja di UPPD Duren Sawit Jakarta Timur sehingga mendapatkan informasi yang lebih jelas dan akurat. 3. Studi kepustakaan Mempelajari dan memahami sumber-sumber pengetahuan perpajakan yang berkaitan erat dengan penulisan Laporan Kerja Praktik ( LKP ) antara lain buku-buku dan diktat-diktat perpajakan , undang-undang, peraturan perpajakan, dan catatan catatan selama kuliah.
HASIL KERJA PRAKTIK Hasil yang diperoleh penulis adalah, penulis bisa mengetahui tata cara pelaksanaan pemungutan BPHTB atas Hibah Wasiat yang berdasarkan point-point tertentu. Point tersebut meliputi : 1. Pada saat pajak terutang 2. Menghitung besarnya BPHTB yang harus dibayar a) Menetapkan harta hibah wasiat b) Menentukan NPOP dari harta hibah wasiat c) Menentukan NPOPTKP dari harta hibah wasiat d) Menghitung besarnya BPHTB dari hibah wasiat yang harus dibayar
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN (Lanjutan)
KENDALA YANG TIMBUL DALAM PEMUNGUTAN BPHTB BERDASARKAN HIBAH WASIAT SERTA PENYELESAIAN
•
Kendala yang berhubungan dengan wajib pajak Kendala yang berhubungan dengan wajib pajak lebih disebabkan oleh kekurangtahuan dari para wajib pajak terhadap aturan hukum yang berlaku, terutama di bidang pajak, serta kekurangtahuan dalam dalam cara menghitung BPHTB atas Hibah Wasiat.
Cara penyelesaian : Para pegawai pajak seharusnya lebih mensosialisasikan tentang berbagai macam pajak yang ada, sehingga para wajib pajak mengetahuinya secara baik. Selain itu, kantor pajak bisa juga menyediakan sarana yang lebih mudah dalam menghitung BPHTB atas Hibah Wasiat
KENDALA (Lanjutan) •
Kendala yang berhubungan perhitungan BPHTB Kendala yang berhubungan dengan perhitungan BPHTB, sebagian besar disebabkan oleh ketidaktahuan dari wajib pajak tentang cara perhitungan BPHTB yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Banyak wajib pajak yang melakukan perhitungan tidak sesuai dengan yang semestinya, sehingga terdapat kelebihan atau kekurangan jumlah yang seharusnya disetorkan.
Cara penyelesaian : a) Melakukan pengesahan hibah wasiat dengan pembuatan akta hibah wasiat di hadapan PPAT. b) Perhitungan untuk besarnya jumlah BPHTB dari hibah wasiat yang harus dibayar. c) Untuk keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus sederajat ke atas atau satu derajat ke bawah termasuk istri/suami perhitungan besarnya kewajiban BPHTB dari hibah wasiat. d) Untuk keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus ke samping perhitungan besarnya kewajiban BPHTB dari hibah wasiat.
KESIMPULAN
• •
Berdasarkan hasil kerja praktik yang sudah dilaksanakan selama satu bulan pada Kantor UPPD Duren Sawit. Materi yang penulis sajikan dalam Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Pelaksanaan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) atas Hibah Wasiat”, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Kantor UPPD telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) atas Hibah Wasiat, serta terdapat kendala dari prosedur pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) atas Hibah Wasiat. Kendala tersebut, meliputi : Kekurangtahuannya Wajib Pajak dalam cara menghitung besarnya pembayaran. Wajib Pajak seringkali melakukan manipulasi / kecurangan dalam menghitung pembayaran.
SARAN Setelah penulis menjelaskan dan menyimpulkan dari materi di atas, maka penulis ingin memberikan saran kepada pihak perusahaan yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan dbagi perusahaan untuk menjadi lebih baik kedepannya. Dari data-data yang penulis dapatkan, sebaiknya kantor pajak harus lebih berhati-hati supaya terhindar dari hukum, kemudian kantor pajak seharusnya menyediakan pendamping di setiap kantor pajak sehingga untuk wajib pajak yang kurang mengetahui tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) ada pegawai pajak yang membantu dan mendampingi wajib pajak untuk menghitung berapa besarnya biaya yang harus disetorkan.
SELESAI TERIMAKASIH