PELAKSANAAN MEDIASI DALAM MENYELESAIKAN PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA PADANG KELAS 1 A Yuridho Fadlin, Sofyan Mukhtar, Asuhaiti Arif Prodi ilmu Hukum Pogram Pascasarjana Bung Hatta e-mail:
[email protected]
ABSTRACT Mediation is one of dispute resolution process that is faster and cheap, as well as can give access that is greater to all party to find settlement that satisfy and meet justice sense, however mediation implementation in Padang Religion Court class 1 A slight once that succeed in mediation. Problem formulation namely: 1. How mediation implementation in divorce case as peace effort in Padang Religion Court class 1 A ? 2. Factors any that became supporter and mediation success obstacle in Padang Religion Court class 1 A? Sociological juridical approach law research method (socio legal research). Research result: Padang Religion Court conducted peace effort with mediation way, accordance Perma Number 1 Year 2008. Mediation implementation in divorce case not yet went like a bomb. From 636 case that in mediation for January 2013 to June 2014 only 25 case or 3.9 % only divorce case that succeed mediation. Success as well as mediation failure certainly have supporter factor as well as inhibitory factor, among mediation success supporter factor in Padang Religion Court among others: mediator ability, sociological factor and pisikologis all party, moral and kerohaniaan, and good determination all party. Besides it so happens mediation success obstacle factor in Padang Religion Court among others: eager desire all party to divorce, room that is less conducive, mediator number limitation,one of party would not come, and lack of community understanding about mediation. Keyword: Mediation, settlement, divorce, Religion Court. merumuskan pengertian perkawinan
Latar Belakang tujuan
sebagai berikut: Perkawinan adalah
yang sangat mulia yaitu membentuk
ikatan lahir batin antara seorang pria
suatu keluarga yang bahagia, kekal
dengan
seorang
abadi berdasarkan Ketuhanan Yang
suami
istri
Maha Esa. Hal ini sesuai dengan
membentuk
rumusan yang tercantum dalam Pasal
tangga) yang bahagia dan kekal
1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
berdasarkan ketuhanan yang maha
1974 Tentang Perkawinan
esa.
Pernikahan
memiliki
1
wanita
sebagai
dengan
tujuan
keluarga
(rumah
Pengertian
tersebut
P
(1)
mengandung makna bahwa suatu
ada
perkawinan adalah suatu perikatan
pemeriksaan
yang berdasarkan Ketuhanan Yang
perceraian,
Maha Esa.
mendamaikan kedua pihak;
Pernikahan
bertujuan
untuk
sidang
pertama gugatan
Hakim
berusaha
D
(2)
membentuk keluarga yang bahagia
alam
dan kekal serta merupakan akad yang
tersebut, suami isteri harus
sangat kuat, berarti pernikahan itu
datang secara pribadi, kecuali
haruslah berlangsung seumur hidup
apabila
dan tidak boleh diputuskan begitu
bertempat kediaman di luar
saja, sehingga suatu pemutusan yang
negeri, dan tidak dapat datang
berbentuk
akan
menghadap secara pribadi dapat
merupakan jalan terakhir apabila tidak
diwakili oleh kuasanya yang
berhasil didamaikan.1 Seperti yang
secara khusus dikuasakan untuk
terdapat dalam asas hukum acara
itu;
perceraian
hidup
Peradilan Agama yaitu asas “wajib
pihak
A
kediaman di luar negeri, maka
Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang berbunyi: Pasal 65:
penggugat
pada
perdamaian
tersebut
sidang harus
menghadap secara pribadi;
Perceraian hanya dapat dilakukan di sidang
berusaha
satu
pabila kedua pihak bertempat
diatur pada Pasal 65 dan 82 Undang-
Pengadilan
salah
perdamaian
(3)
mendamaikan” yang lebih lengkapnya
depan
sidang
Pengadilan yang
dan
setelah
elama
bersangkutan tidak
S
(4)
diputuskan,
berhasil
perkara
belum usaha
mendamaikan dapat dilakukan
mendamaikan kedua belah pihak.
pada setiap sidang pemeriksaan.
Pasal 82:
Dalam pasal tersebut mengandung makna bahwa perceraian hanya dapat
1
Rachmadi Usman, 2006, Aspek-Aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika, hlm. 270.
dilakukan di depan sidang pengadilan
2
sampai
dengan
mendamaikan Begitu
waktu
dalam
untuk
memasukkan hasil mediasi ke dalam
persidangan.
pertimbangan hukumnya dan jika
eksklusifnya
kata
tidak menempuh prosedur mediasi
“mendamaikan” hingga harus diatur
dianggap
dalam sebuah pasal tertentu. Fungsi
terhadap Pasal 130 HIR/154 RBg yang
upaya hakim untuk mendamaikan para
berakibat putusan batal demi hukum
pihak, tidak terbatas pada sidang
sebagaimana Pasal 2 ayat (3) Perma
pertama saja. Ketentuan Pasal 82 ayat
ini. Dengan demikian, mediasi sebagai
(4) di atas, upaya pendamaiaan dalam
alternatif penyelesaian sengketa di
perkara perceraian berlanjut selama
luar
proses
keharusan
pemeriksaan
berlangsuang,
mulai dari sidang pertama sampai
hukum itu sendiri, misalnya dalam
Hal ini menandakan bahwa mediasi
sangat
penting
dan
wajib
untuk
penyelesaian
tersebut sering dinodai oleh praktisi
fungsi mengupayakan perdamaiaan.2
yang
dalam
suatu
diinginkan oleh upaya perdamaian
berlangsuang, hakim tetap dibebani
tatanan
menjadi
Akan tetapi, tujuan luhur yang
Jadi pada setiap pemeriksaan sidang
sebuah
persidangan
pelanggaran
sengketa perdata.
pada tahap putusan belum dijatuhkan.
merupakan
sebagai
usaha perdamaian yang dilaksanakan oleh para hakim selama ini (tidak semua) hanya sebagian saja terkesan
dilakukan dalam persidangan perkara
bahwa usaha perdamaian tersebut
perdata.
sekedar untuk memenuhi formalitas
Pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor
sebagaimana
yang
tertera
dalam
01 Tahun 2008 ini telah mewajibkan
peraturan perundang-undangan.3 Hal
hakim untuk memerintahkan kepada
ini tentu saja mengundang pertanyaan
para pihak yang bersengketa untuk
besar, apa yang sesungguhnya terjadi
menyelesaikan
dan mengapa hal tersebut terjadi.
sengketa
tersebut
melalui mekanisme mediasi. Selain
Apakah
itu, Pasal 2 ayat (4) PERMA Nomor
pragmatis dengan menganggap bahwa
01 Tahun 2008 mengharuskan hakim
mediasi hanyalah pekerjaan rutin yang 3
karena
hakim
bersikap
Abdul Manan, 2006. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta, Kencana, hlm. 153
2
Sulaikin lubis. 2005, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia, cetakan pertama, Jakarta, kencana, hlm. 65
3
bersifat formalitas belaka, ataukah
keberhasilan mediasi di Pengadilan
karena
Agama Padang.
mediator
(hakim)
tidak
profesional dan tidak pernah belajar mediasi. ataukah
Metode Penelitian
karena memang
norma hukum positif tentang mediasi
Metode yang digunakan adalah
yang kurang efektif dan efisien, dan
metode penelitian yuridis sosiologis
ataukah karena dari para pihak yang
dengan pendekatan deskriptif. Sumber
memang tidak mau berdamai.
data dalam penelitian ini terdiri atas sumber data primer dan sumber data
Jumlah perkara yang dimediasi di Pengadilan
Agama
Padang
sekunder.
yang
penelitian dan wawancara lansung
sebanyak 25 perkara atau setara
dengan Hakim Pengadilan Agama
dengan 3,9% sedangkan perkara yang
Padang
gagal dimediasi sebanyak 611 perkara
atau pengacaranya. Dalam pemilihan
menunjukkan angka keberhasilan yang
imforman,
signifikan atau keberhasilan mediasi
dengan sengaja melalui pertimbangan bahwa imforman memang orang yang
di Pengadilan Agama Padang perlu
paling memahami permasalahan atau
dilakukan.
mengalami
Penelitian ini diharapkan dapat bagaimana
Selain
pendukung
dan
apa
permasaalahan
sumber
data
primer,
penelitian ini menggunakan sumber
Agama Padang dan untuk memahami mengidentifikasi
sendiri
yang akan diteliti.
pelaksanaan mediasi di Pengadilan
serta
menggunakan
metode dimana imforman ditentukan
alasan
mengapa penelitian mengenai mediasi
deskripsik
penulis
metode purposive sampling, yaitu
belum mencapai setengah dari perkara
memberikan
sebagai
Padang, dan pasangan yang bercerai
belum
Inilah
ditunjuk
hakim yang ada di Pengadilan Agama
menunjukkan bahwa mediasi di tiga
dimediasikan.
yang
mediator, dua orang mediator non
atau setara dengan 96,1%. Data ini
yang
dalam
pengamatan yang dilakukan selama
perkara dengan tingkat keberhasilan
agama
termasuk
sumber data primer ini adalah hasil
dijadikan penelitian ini adalah 636
pengadilan
Yang
data sekunder. Sumber data sekunder
factor
terdiri dari dokumen atau berkas-
penghambat
berkas yang ada di Pengadilan Agama 4
Padang
yang
berkaitan
dengan
dengan
cara
menyusunnya
sesuai
penelitian ini, Perma No.1 Tahun
dengan masalah yang dirumuskan,
2008, buku-buku, karya ilmiah dan
sehingga
segala sesuatu
terlihat hasil seluruh masalah yang
yang berhubungan
dengan penelitian ini. Teknik
melalui
akan
didapat dan diolah dengan cara diatas
data
kemudian akan dianalisis berdasarkan
wawancara
teori
mendalam dilakukan kepada pihak-
menurut
Kelsen.
mengamati secara langsung mengenai serta
hukum
menurut Gustav Radbruch dan Hans
primer, Observasi dilakukan untuk
mediasi,
efektifitas
Soerjono Soekanto dan teori keadilan
pihak yang disebutkan dalam sumber
pelaksanaan
demikian
akan diteliti tersebut. Setelah data
pengumpulan
dilakukan
dengan
studi
Hasil dan Pembahasan
dokumen terhadap data-data yang ada
Pelaksanaan
di Pengadilan Agama Padang kelas 1
Pengadilan
A.
Mediasi Agama
di Padang.
Pertama: Para pihak mengajukan Dalam
menganalisa
menggunakan
data
gugatan dan mendaftarkan perkara.
analisis
Setelah perkara tersebut mendapat
kualitatif
nomor register selanjutnya diserahkan
metode
kualitatif.
Analisis
sebagai
cara
data
penjabaran
data
ke
ketua
pengadilan,
dan
ketua
berdasarkan hasil temuan dilapangan
pengadilan menunjuk majelis hakim.
dan studi kepustakaan, dimana semua
Dan
data yang terkumpul, akan diolah dan
penetapan
di analisis dengan cara editing data
Kedua: Pada hari sidang pertama yang
yaitu memeriksa dan mengedit semua
dihadiri kedua belah pihak, ketua
data yang terkumpul dengan teknik
majelis menjelaskan dan mendorong
dokumentasi,
dan
para pihak untuk melaksanakan proses
observasi dengan mengkoreksi satu
mediasi. Dalam hal ini mediator
persatu sehingga didapatkan data yang
ditunjuk langsung oleh ketua majelis.
akurat, jika ada yang salah akan
Meskipun Pengadilan Agama Padang
diperbaiki. Setelah itu dilaksanakan
mempunyai daftar mediator, baik itu
kwalifikasi atas data-data dan diolah
daftar mediator dari pengadilan itu
wawancara,
5
majelis
hakim hari
menentukan sidang.
sendiri
yaitu
hakim
bersertifikat
menyidangkan perkara tersebut, dan
mediator maupun daftar mediator dari
majelis
luar pengadilan (non hakim), akan
pemeriksaan perkara sesuai dengan
tetapi
hanya
ketentuan hukum acara yang berlaku.
diserahkan kepada dua orang mediator
Apabila dalam pelaksanaan proses
non hakim, yaitu Burhanuddin Rm
mediasi berhasil mencapai perdamaian
dan Ali Amar.
atau
tugas
mediator
segera
kesepakatan,
membuat
Ketiga: Dalam pelaksanaan proses
berhasil
mediasi apabila ada pihak yang tidak
laporan yang
kesepakatan
hadir dapat dipanggil paling banyak
melanjutkan
maka
mediator
proses
mediasi
berisi
damai
pernyataan
dalam
bentuk
tertulis.
dua kali, jika telah dipanggil secara patut dua kali berturut-turut tidak
Pengadilan Agama Padang Kelas
pernah hadir, maka mediasi dianggap
1
gagal. Dalam proses mediasi ini
perdamaian
mediator mendorong para pihak untuk
sesuai dengan Perma No.1 Tahun
menelusuri dan menggali kepentingan
2008. Pelaksanaan mediasi dalam
para pihak dan mencari berbagai
perkara perceraian belum berjalan
pilihan penyelesaian yang terbaik.
dengan baik, Dapat dilihat dalam
Keempat: pada mediasi kedua
dilakukan
Kaukus
yang atau
perceraian
sampai
yang
dari
bulan
Juni
2014
perceraian
yang
padahal
berhasil perkara
yaitu Januari 2013 sampai Juni 2014
langsung
sebanyak 636 perkara. 325 cerai gugat
gagal,
dan 311 cerai talak yang mana
selanjutnya mediator membuat laporan
Burhanuddin
mediasi gagal yang ditujukan kepada hakim
2013
mediasi,
Agama Padang pada bulan yang sama
pihak tetap bersikeras tidak mau
majelis
dimediasikan
usaha
perceraian yang di mediasi Pengadilan
juga tidak berhasil dan kedua belah
ketua
cara
berhasil
dimediasikan,
semua masalahnya. Apabila kaukus
mediasi
dengan
perkara
perkara
para pihak lebih terbuka menceritakan
menyatakan
melaksanakan
hanyalah 25 perkara atau 3.9 % saja
pihak tanpa dihadiri pihak lain agar
mediator
telah
jumlah
Januari
pertemuan mediator dengan salah satu
berdamai
A
memediasi
perkara
perceraian sebanyak 426 dan Ali
yang
6
Amar memediasi perkara perceraian
dengan cepat permasaalahan yang
sebanyak 210 perkara.
mendasar dari perkara yang akan di selesaikannya, sehingga dapat
Dari dokumen Pengadilan Agama
menemukan titik temu atau celah
Padang tentang perkara perceraian
untuk
yang berhasil dalam tahap mediasi
menyebutkan,
memediasi
Burhanuddin
perkara
2. Faktor
perceraian
berpengaruh
adalah cerai gugat dan 4 lagi adalah jika
memediasi
Sedangkan
Ali
perkara
juga
terhadap
keberhasilan mediasi, misalnya
dipersentasikan
seorang istri yang tidak bekerja
sebanyak 4.2 % saja yang berhasil dimediasi.
dan
Kondisi sosial para pihak
hanya 18 perkara, 14 diantaranya
talak,
Sosiologis
Pisikologis Para Pihak
sebanyak 426, yang berhasil dimediasi
cerai
terjadinya
perdamaiaan.
pada bulan Januari 2013 sampai Juni 2014
mendorong
atau
Amar
tidak
mempunyai
penghasilan sendiri menggugat
perceraian
cerai suaminya apabila diberikan
sebanyak 210, yang berhasil dimediasi
pemahaman tentang akibat yang
hanya 7 perkara, 3 diantaranya adalah
ditimbulkan dari perceraiaannya,
cerai gugat dan 4 lagi adalah cerai
baik itu mengenai nafkah untuk
talak, jika dipersentasikan sebanyak
dirinya
3.3 % saja yang berhasil dimediasi.
maupun
untuk
anak-
anaknya akan berfikir ulang untuk
Faktor Pendukung dan Penghambat
menggugat
cerai
suaminya,
Keberhasilan Mediasi di Pengadilan
namun seorang istri yang telah
Agama Padang Kelas 1 A.
mempunyai pekerjaan yang tetap dan mempunyai penghasilan yang
faktor pendukung keberhasilan
cukup akan lebih sulit untuk
mediasi di Pengadilan Agama Padang
diberikan pemahaman kepadanya.
antara lain:
3. Moral dan Kerohanian
1. Kemampuan Mediator
Moral
Mediator yang mempunyai
pihak
SDM yang baik dan kemampuan
dan
yang
memudahkan
berkomunikasi dapat memahami
7
perilaku baik
mediator
para dapat untuk
mendamaikan
para
pihak,
pengadilan
biasanya sesorang yang bagus
baik
akhlaknya
berpengaruh
sebaliknya
mediasi,
adalah
1. Keinginan Kuat Para Pihak
sangat
Untuk Bercerai.
terhadap
keberhasilan
padang
sebagai berikut:
ibadahnya, sempurna shalatnya dan
agama
Para pihak berkeinginan kuat
namun
bercerai
apabila salah satu
dari
pasangannya
pihak buruk ibadahnya dan tidak
dikarenakan permasalahan para
pernah
pihak
shalat
akan
memberikan
sulit
telah
terlalu
permasalahan
pemahaman
rumit,
rumit
tersebut
antara lain: tidak ada tanggung
kepadanya.
jawab 4. Itikad Baik Para Pihak
meliputu:
masalah
ekonomi, salah satu pihak pergi
Sebaik apapun usaha yang
meninggalkan
tempat
dilakukan mediator dan sehebat
kediamannya,
penganiayaan,
apa kemampuan komunikasinya
pemabuk, penjudi, serta poligami
dalam mendamaikan tidak akan
tidak sehat.
berhasil jika tidak ada itikad baik
2. Ruangan
para pihak untuk rukun kembali,
yang
Kurang
Kondusif
serta kesadaran masing-masing pihak akan kesalahan ataupun
Pengadilan Agama Padang
kekurangannya. Baik itu itikad
sudah melakukan mediasi di satu
baik Pemohon/Penggugat untuk
ruangan khusus yang ada di dalam
berdamai
kantor,
dan
menerima
Termohon/Tergugat mencoba
kembali
kehidupan
rumah
untuk
akan
tetapi
terdapat
kekurangan-kekurangan
yang
dapat membuat proses mediasi
menata
tidak
tangganya,
berjalan
dengan
yang
diharapkan
maupun kesadaran kedua belah pihak
akan
kekurangannya
3. Keterbatasan Jumlah Mediator
masing masing. di Pengadilan Agama Padang Sedangkan
factor-fakto
yang
penghambat keberhasilan mediasi di 8
menjalankkan
fungsi
mediator hanya dua orang saja
pihak hanyalah menambah biaya
yang yaitu Drs. H. Burhanuddin
saja.
Rm, SH dan Drs. H. Ali Amar,
5. Kurangnya
SH.MH, sehingga kedua mediator
Waktu yang Digunakan oleh
kewalahan memediasi perkaraperkara
yang
Pengadilan
masuk
Agama
Pemanfaatan
Para Pihak Untuk Melakukan
ke
Mediasi.
Padang.
Dalam Pasal 13 ayat 3 Perma
Padahal ada enam orang mediator yang ada di Pengadilan Agama
Nomor
1
Tahun
Padang empat diantaranya tidak
menyatakan:
menjalankan fungsi mediator.
berlangsung paling lama 40 hari
proses
2008 mediasi
kerja sejak mediator dipilih oleh 4. Kurangnya
Pemahaman
para pihak atau ditunjuk oleh
Masyarakat Tentang Mediasi
majelis hakim, atas kesepakatan
Para pihak yang berkara di
para pihak dapat diperpanjang
Pengadilan Agama Padang pada
paling
umumnya
Berdasarkan
adalah
masyarakat
lama
yang awam tentang hukum dan
seharusnya
kurang
menempuh
mengetahui
tentang
14
hari
kerja.
perma para
diatas,
pihak
proses
dapat mediasi
tahapan-tahapan dalam beracara
selama 40 hari, namun kenyataan
di Pengadilan Agama. Begitu juga
yang ada dilapangan para pihak
dengan permasaalahan mediasi
hanya
masih banyaknya para pihak yang
tersebut sebagai formalitas untuk
tidak
mengikuti
mengetahui
keuntungan
bagaimana penyelesaikan
menggunakan
aturan
mediatorpun
saja.
waktu
Dan
melakukan
perkara melalui mediasi, bahkan
pertemuan dengan para pihak
para
tahapan
hanya 2 kali pertemuan yang rata-
membuang-
rata setiap pertemuan dilakukan
pihak
mediasi
merasa
hanyalah
buang waktu karena para pihak kepengadilan
bertujuan
15 menit saja.
untuk
Kesimpulan
bercerai, bahkan mediasi yang menggunakan biaya menurut para
9
Pelaksanaan
mediasi
dalam
diketahui orang lain tetapi di ruangan
menyelesaikan perkara perceraian di
mediasi Pengadilan Agama Padang
Pengadilan Agama Padang Kelas 1 A
ada orang lain disana selain mediator
adalah: Pengadilan Agama Padang
dan
Kelas 1 A telah melaksanakan usaha
diterapkannya
perdamaian
dalam
dengan
cara
mediasi,
para
pihak,
hal
ini
prinsip
prosedur
tidak
kerahasiaan
mediasi.
Dalam
sesuai dengan Perma No.1 Tahun
pemilihan mediatorpun juga begitu,
2008. Pelaksanaan mediasi dalam
para pihak tidak diberi kesempatan
perkara perceraian belum berjalan
untuk memilih mediator, mediator
dengan baik. Dapat dilihat dalam
langsung ditunjuk oleh majelis hakim,
jumlah
perkara
yang
dalam hal ini Pengadilan Agama
berhasil
dimediasikan
dari
bulan
Padang
Juni
2014
prinsip kesukarelaan.
Januari
2013
perceraian
sampai
belum
dapat
menerapkan
hanyalah 25 perkara atau 3.9 % saja perkara
perceraian
dimediasikan,
yang
padahal
Faktor-faktor
berhasil
pendukung
perkara
yang
dan
menjadi
penghambat
keberhasilan mediasi di Pengadilan
perceraian yang di mediasi Pengadilan
Agama Padang Kelas 1 A adalah:
Agama Padang pada bulan yang sama
Faktor
yaitu Januari 2013 sampai Juni 2014
pendukung
keberhasilan
mediasi di Pengadilan Agama Padang
sebanyak 636 perkara.
antara lain: kemampuan mediator, Berdasarkan
hasil
analisis
faktor sosiologis dan pisikologis para
dalam
perkara
pihak, moral dan kerohaniaan, dan
Pengadilan
Agama
itikad baik para pihak.
efektifitas
mediasi
perceraian
di
Padang
penulis
menyimpulkan Faktor penghambat keberhasilan
pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama
Padang
belum
mediasi di Pengadilan Agama Padang
efektif.
antara lain: keinginan kuat para pihak
Dikarenakan proses mediasi yang
131 untuk bercerai, ruangan yang kurang
seharusnya dilaksanakan diruangan
kondusif,
khusus yang dihadiri mediator dan
cara khusus, kurangnya pemanfaatan
dalamnya agar para pihak nyaman dan tidak
jumlah
mediator, mediator tidak mempunyai
para pihak saja, tidak ada orang lain di
permasalahannyapun
keterbatasan
waktu yang digunakan oleh para pihak
takut
10
untuk melakukan mediasi, salah satu
memberikan
fasilitas
ruangan
pihak tidak datang, permasalahan
mediasi senyaman mungkin.
mediasi adalah permasaalahan yang
5. Kepada para akademisi hukum,
sangat rumit dan sulit, dan kurangnya
agar memberikan pembelajaran
pemahaman
tentang
masyarakat
tentang
mediasi.
mediasi
komprehensif,
secara
disertai
dengan
praktek teknis mediasi.
Saran Dibagian
akhir
memberikan
ini,
penulis
saran-saran
yang
Daftar Pustaka Buku
ditujukan kepada pihak-pihak yang Abbas, S, 2011, Mediasi Dalam
terkait sebagai berikut:
Penerapan
1. Kepada pasangan suami istri yang
Kencana, Jakarta.
lebih berfikir secara jernih selama mediasi
yang
Ali, Z, 2013, Metode Penelitian
telah
Hukum,
disediakan.
Penelitian
dalam melaksanakan tugasnya.
juga
Jimmy
Kamil, A, dkk, 2008, Ke Arah Pembaruan
yang berhasil menjalankan fungsi
Perdata
kepada
meditor,
Hukum
dalam
SEMA
Acara dan
PERMA, Kencana Prenada Media
seluruh hakim untuk mengikuti pelatihan
Cara
Jakarta.
keberhasilan
mewajibkan
Sembiring,
Pengadilan, Transmedia Pustaka,
PERMA
hakim dan insentif bagi hakim
mediator,
Joses
Menyelesaikan Sengketa di Luar
4. Kepada Mahkamah Agung agar
kriteria
Raja
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
kepadanya.
tentang
PT
Perdata Pada Pengadilan Agama,
melaksankan
mengeluarkan
Hukum,
Arto, M, 2004, Praktek Perkara
mediator
tugas yang telah diembankan
segera
Sinar
Grafindo Persada, Jakarta.
3. Kepada para hakim yang telah
seharusnya
ke-4,
Amiruddin, dkk, Pengantar Metode
lebih serius dan lebih optimal
sertifikat
cetakan
grafika, Jakarta.
2. Kepada para mediator hendaknya
mepunyai
Syariah,
Hukum Adat, & Hukum Nasional,
melakukan perceraian seharusnya
waktu
Hukum
Group, Jakarta.
serta 11
Lubis, S, 2005, Hukum Acara Perdata
Sophar
Maru
Hutagalung,
2012,
Peradilan Agama di Indonesia,
Praktik Peradilan Perdata dan
cetakan pertam, Kencana, Jakarta.
Alternatif Penyelesaian Sengketa,
Manan, A, 2006. Penerapan Hukum
Sinar Grafika, Jakarta.
Acara Perdata di Lingkungan Peradilan
Agama,
Suharsimi, A, Prosedur Penelitian
Jakarta,
Suatu Pendekatan Praktek, Bina
Kencana.
Aksara, Jakarta.
Margono, S,
2004, Arbitrase dan
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian
Penyelesaian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Indonesia,
Cetekan Ke 4, Alfabeta, Bandung.
Alternative Sengketa,
Ghalia
Bogor
Syarifuddin,
Muchtar, K 2004, Asas-Asas Hukum Islam
tentang
2007,
Hukum
Perkawinan Islam Di Indonesia,
Perkawinan,
Prenada Media, Jakarta.
cetakan ke-4, PT Bulan Bintang,
Syukur, Fatahillah A, 2012, Mediasi
Jakarta. Rahmadi,
A,
Yudisial di Indonesia, Mandar T,
2010,
Mediasi
Maju, Bandung.
Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan
Mufakat,
Tim
Raja
Penyusun
Kamus
Pembinaan
Grafindo Persada, Jakarta.
Pusat
Pengembangan
Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Rosyid, Roihan A, 2003 Hukum Acara
Indonesia,
Peradilan Agama, Raja Grafindo
edisi
kedua, Balai
Pustaka, Jakarta.
Persada, Jakarta.
Usman, R 2003, Pilihan Penyelesaian
Subagyo, J, Metode Penelitian Dalam
Sengketa di Luar pengadilan,
Teori Dan Praktek, PT Rineka
cetakan Pertama, Citra Aditya
Cipta, Jakarta.
Bakti, Bandung.
Soekanto,
S,
Penelitian
1986,
Pengantar
Hukum,
UI
2006,
Press,
Hukum
Perorangan dan Kekeluargaan di
Jakarta.
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
, 2007, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Aspek-Aspek
, 2012, Mediasi di Pengadilan,
Penegakan
Sinar Grafika, Jakarta.
Hukum, Raja Grafindo Persada,
Witanto, 2011, Hukum Acara Mediasi
Jakarta.
Dalam
12
Perkara
Perdata
di
Lingkungan Peradilan Umum dan
Peratuaran
Peradilan
undangan.
Agama,
Alfabeta,
Perundang-
Bandung. 2012, Hukum Acara Mediasi,
Peraturan Mahkamah Agung Nomor
cetakan ke-2, Alfabeta, Bandung.
01 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
Peraturan Perundang-undangan HIR (Herziene Inlandsch Reglement)
Kompilasi Hukum Islam. RBg
(Rechtsreglement
voor
de
Sumber Lain
Buitengewesten)
Ahmad Cholil, Mengapa Mediasi Begitu
Kitab
Undang-Undang
Hukum
Sukses
di
Australia,
http://www.badilag.net/componen
Perdata.
t/content/article/315berita.kegiatan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
/17616-kenapa-
mediasi-begitu-sukses-di-
Tentang Perkawinan.
australia.html. Bernard L, Tanya, di kutip Sinta Dewi
Peraturan-Pemerintah
Nomor
9
Rismawati,
dkk,
Hakim
dan
Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan
Mediasi,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun
https://www.google.com/search?q
1974 Tentang Perkawinan.
=mediasi+menurut
Stain
Pekalongan,
+Bernard+L.+Tanya%2C+2009& Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
ie=utf-8&oe=utf-
Tentang Peradilan Agama.
8&aq=t&rls=org.
Mozilla:en-
US:official&client=firefox-a. Undang-Undang Nomor 50 Tahun Dirktorat
2009 Tentang Perubahan Kedua
Jenderal
Bimas
Islam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun
kementrian Agama RI, 2011, 80
1989 Tentang Peradilan Agama.
Persen Perceraian Pada Usia Perkawinan Di Bawah 5 Tahun , Jakarta, www.kemanag.go.id.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang
Pembentukan
13
Firdaus,
website
PA
Mempawah,
(Studi Pada Pengadilan Negeri
Hakim PA Mempawah Berhasil
Samarinda Periode Tahun 2004-
Mediasi 2 Perkara Cerai dalam
2009)`, Program Pasca sarjana
Sehari,
Studi Ilmu Hukum, Universitas
http://www.pa-
mempawah.
go.id
/index
Brawijaya, Malang.
.php?start=27. Rahmat Mirza, Alternative Dispute Nizal Bahalwan, 2011, `Efektifitas Mediasi
Badan
Resolution: Mediasi Dalam Islam,
Penasihatan
Pembinaan
http://rahmat
Pelestarian
Perkawinan Pengadilan
(BP4) Agama
blogspot.com/2014/01/alternative-
dan di
merza.
dispute-resolution-mediasi.html.
Kota
diakses tanggal 18 Juli 2014.
Administratif Jakarta Timur`, Uin Rifka Anisa, Sidang Mediasi di PA
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Masih Sekedar Formalitas, dalam Madhie. Education and entertainment
http://rifka-
http://madhienyutnyut.blogspot.co
annisa.or.id/go/sidangmediasi-di-
m
pa-masih-sekedarformalitas.
/2012/02/
pengertian-
efektifitas-menurut-para.html. Sukhiyatu Sova, 2013, Tiga Nilai Merliansyah, 2008,
‘Pengangkatan
dasar Hukum Menurut Gustav
Hakam ( Juru Damai ) Dalam
Radbruch,
Perkara
universitas Diponegoro.
Perceraian
Upaya
Sebagai
Perdamaian
Di
Pengadilan Agama Kelas 1 A Palembang’,
Pogram
Pascasarjana
Magister
Kenotariatan
Universitas
Diponegoro. Parulian
Lumbantoruan,
2010,
`Efektifitas Pelaksanaan Mediasi Dalam
Penyelesaian
Sengketa
Perkara Perdata diPengadilan
14
Fakultas
hukum,