PELAKSANAAN KLIRING DAN UPAYA PENANGGULANGI GAGAL KLIRING PADA BANK NAGARI CABANG UTAMA PADANG
ARTIKEL
Oleh: NOSE LAKANDA NPM. 1110012111067
Bagian Hukum Perdata
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016 1
PERSETUJUAN ARTIKEL No. Reg : 145/Pdt/02/V-2016
2
PELAKSANAAN KLIRING DAN UPAYA PENANGGULANGI GAGAL KLIRING PADA BANK NAGARI CABANG UTAMA PADANG Nose Lakanda1, Elyana Novira2, Suamperi2, Legal Studies Program1, Faculty of Law1, Bung Hatta University1 E-mail:
[email protected]
Abstract Definition of interbank clearing slips is exchanges between banks, either on behalf of banks and customers that results of calculations completed in a certain time.Clearing is needed to accelerate the settlement of trade transactions that require equipment asset transactions. In general clearing involves financial institutions that have strong capital, known as the Central Ballast Partners. Bank Indonesia held interbank clearing system known as the National Clearing System of Bank Indonesia or known SKNBI. From the description above problems arise namely, 1) How is the implementation of the clearing at Bank Nagari main branch Padang, 2) Are the constraints encountered by the bank in carrying out clearing, 3) Are the efforts undertaken by the bank in case of failure clearing Bank Nagari main branch Padang, research method that I use is the juridical sociological namely the approach to the law as a norm or rule and approach to the community in the sense of seeing reality in society, data from the primary data and secondary data by using data collection techniques through interviews and document research, data analysis using a qualitative approach. From the results of this research is that: 1) Implementation of clearing done by the bank Nagari main branch of Padang there are two credit clearing and clearing debit 2) Obstacles found by bank Nagari major branches of the field in carrying out clearing is limited by time, the network is not strong, personnel did not go as well as the network of Bank Indonesia itself, 3) efforts to tackle conducted by the bank is through the outside starting clearing. Keywords: Clearing, Clearing Efforts Fail tackle.
Kliring dibutuhkan untuk mempercepat
Latar Belakang Di
dalam
dunia
perbankan
terdapat
penyelesaian transaksi perdagangan yang
dengar.
membutuhkan perlengkapan aset transaksi.
Ketika seseorang mentrasfer uang dari satu
Hal yang paling mudah dipahami dalam
rekening bank ke rekening bank yang
kliring adalah kesepakatan antar lembaga
berbeda, misalnya dari bank Nagari cabang
keuangan mengenai hutang piutang dalam
Utama padang ke bank Mandiri cabang taman
suatu transaksi keuangan.
istilah kliring yang sering kali di
melati dan sebaliknya maka terjadilah proses
Penyelenggaraan SKNBI juga tak luput
kliring. Kata kliring sebenarnya berasal dari
dari kemungkinan risiko terjadinya gagal
istilah asing, yakni kata dalam bahasa Inggris
bayar. Dalam rangka mencegah terjadinya
yang berbunyi Clearing. kesepakatan untuk
gagal bayar pada saat settlement hasil kliring
suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan
dari peserta SKNBI, BI mewajibkan setiap
kesepakatan tersebut.
peserta untuk menyediakan sejumlah dana dengan jumlah tertentu pada setiap awal hari 3
sebelum kegiatan kliring kredit dan kliring debet
dimulai
atau
dikenal
2.
dengan
kliring di Bank Nagari Cabang
istilah minimum prefund. Setiap kliring yang diterima dari nasabah maupun yang diterima
Apa kendala-kendala dalam proses
Utama Padang? 3.
Bagaimana
upaya
penanggulangi
dari bank lain tersebut tidak semua akan
gagal kliring di Bank Nagari Cabang
berhasil diproses dari suatu Bank, BI maupun
Utama Padang?
Bank lain. Kliring yang gagal proses disebut dengan tolakan kliring
Tujuan Penelitian
Bank Nagari Sumatera Barat cabang utama Padang merupakan bank pembangunan
1. Untuk
mengetahui
bagaimanakah
pelaksanaan kliring pada Bank Nagari daerah sebagai peserta kliring yang ditetapkan oleh BI karena saham terbesarnya di pegang
Cabang Utama Padang. 2. Untuk mengetahui apakah kendalakendala yang ada di Bank Nagari
oleh pemerintahan provinsi Sumatera Barat
Cabang Utama Padang dan pemerintahan kabupaten/kota Sumatera
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya
Barat, dan terdapat gagal kliring di Bank
penanggulangi gagal kliring di Bank Nagari Cabang Utama Padang
Nagari cabang Utama Padang. Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis
tertarik
untuk
penelitianyang berjudul “PELAKSANAAN KLIRING
DAN
Metode Penelitian
melakukan 1.
UPAYA
Jenis pendekatan yang digunakan
PENANGGULANGI GAGAL KLIRING PADA
BANK
NAGARI
Jenis Pendekatan
dalam penulisan ini adalah jenis
CABANG
pendekatan yang bersifat yuridis
UTAMA PADANG”
sosiologis yaitu penelitian terhadap masalah
Rumusan Masalah
dengan
melihat
dan
memperhatikan norma hukum yang berlaku dihubungkan dengan fakta-
Berdasarkan uraian dari latar belakang
fakta yang ada dari permasalahan
masalah di atas, maka penulisakan membatasi penulisan sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah pelaksanaan kliring pada Bank Nagari Cabang Utama Padang?
yang ditemui dalam penelitian. 2.
Sumber Data a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan 4
dengan
tujuan
mengumpulkan
antara penulis dengan pegawai
data yang objektif. Data primer
Bank
diperoleh
Padang bagian kliring.Wawancara
langsung
melalui dari
wawancara
pegawai
Bank
ini
Cabang
dilakukan
Nagari cabang utama Padang
terstruktur
bagian kliring.
penulis
b. Data sekunder
secara
yaitu telah
pedoman
Utama
semi
disamping
mempersiapkan
wawancara
pertanyaan),
diperoleh dari dokumen-dokumen
jawaban dari pertanyaan tersebut
resmi,
yang
dapat
objek
pertanyaan lain yang berkaitan
buku-buku dengan
penelitian, hasil penelitian dalam
dan
(daftar
Data sekunder yaitu data yang
berhubungan
kemudian
dikembangkan
dengan
dengan masalah yang diteliti.
bentuk laporan, skripsi, tesis,
b. Studi Dokumen
disertai, dan peraturan perundang-
Studi dokumen merupakan teknik
undangan. Data sekunder tersebut,
pengumpulan data yang diperoleh
dapat dibagi:
dari bahan literatur serta jurnal
1) Bahan Hukum Primer
ilmiah yang berkaitan dengan
Bahan-bahan
hukum
yang
mengikat terdiri dari Peraturan Perundangan-Undangan
3.
Nagari
yang
permasalahan penelitian. 4.
Analisis Data Data
yang diperoleh
dari
hasil
terkait dengan objek penelitian.
penelitian baik data primer maupun
2) Bahan Hukum Sekunder
data sekunder disusun dan dianalisis
Bahan hukum sekunder adalah
dengan metode analisis kualitatif
buku-buku dan tulisan-tulisan
yaitu dengan cara mengelompokkan
ilmiah hukum yang terkait
data sesuai masalah yang diteliti,
dengan objek penelitian ini.
kemudian diambil kesimpulan yang
Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
digunakan
dalam
data
penelitian
relevan dengan penelitian ini. yang ini
adalah: a. Wawancara Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi 5
HASIL
PENELITIAN
DAN
penyetor,
baik
lembar
ataupun
jumlah
nominalnya dan tanda tangan.
PEMBAHASAN
apabila benar maka kasir akan memberi Tabel.1
cap pada slip setoran kliring pada waktunya.
Nasabah Yang Melakukan Kliring selama Bulan Desember Tahun 2015
Kemudian
petugas
loket/kasir
akan
memberikan lembar ketiga dari slip setoran kliring pada penyetor warkat. Kemudian
No.
Hari
Jumlah
petugas bagian kliring akan menginput ke
Transasksi
Nasabah
komputer untuk membuat catatan. Kemudian
1.
Senin
60 orang
dibukukan menurut kliring bank masing-
2.
Selasa
44 orang
masing yang disetor ke bank dalam neraca
3.
Rabu
44 orang
kliring.
4.
Kamis
44 orang
Pelaksanaan kliring secara umum jika
5.
Jumat
44 orang
kliring dilakukan dengan bank yang berbeda misalnya:
Sumber: Bank
Nagari
Cabang
Utama
Padang
a) Setelah bank Mandiri cabang taman
selamaBulan Desember Tahun 2015.
melati
Padang
menerima
warkat
cek/bilyet giro, maka warkat tersebut Pelaksanaan Kliring Pada Bank Nagari
akan dibawa dalam pertemuan antar
Cabang Utama Padang
bank di suatu tempat yang ditunjuk oleh Bank Sentral dan penyerahannya
Pada prinsipnya tidak semua warkatwarkat yang dikliringkan itu selamanya
kepada bank Nagari cabang utama Padang;
tertagih, bahkan ada juga warkat kliring yang
b) Setelah menerima cek/bilyet giro dari
ditolak pembayarannya. Adapun prosedur
bank Mandiri cabang taman melati
pelaksanaan
Padang, maka bank Nagari cabang
kliring
bank
itu
di
mana
seseorang yang menyetorkan warkat untuk
utama
dikliringkan
kebenaran
harus
mengisi
slip
setoran
Padang
akan
warkat
memeriksa serta
saldo
kliring. slip setoran kliring yang telah diisi
nasabahnya. Bila tidak ada masalah,
diserahkan kepada kasir/petugas loket beserta
maka bank Nagari cabang utama
warkat yang hendak dikliringkan. Kemudian
Padang akan memotong rekening A
akan diperiksa kebenaran pengisian slip
sebesar nilai cek/bilyet giro dan
setoran dan warkat yang diterima dari
mengirimkannya ke bank Mandiri cabang taman melati Padang; 6
c) Setelah mendapatkan kiriman dari
yang
telah
menerima
warkat-
bank Mandiri cabang taman melati
warkat dari bank lain, dan diproses
Padang, maka bank Nagari cabang
jika ada saldo tapi jika tidak ada
utama Padang akan mengkreditkan
saldo maka kliring ditolak.
rekening B sebesar nilai yang berhak diterimanya.
Kendala-kendala dalam Proses Kliring
Dengan demikian pelaksanaan kliring terbagi atas dua (2) yaitu:
Adapun
1. Kliring Kredit
kendala-kendala
yang
ditemukan oleh bank Nagari cabang utama
Pelaksanaan dilakukan
Pada Bank Nagari Cabang Utama Padang
kliring melalui
kredit proses
Padang sebagai berikut: 1. Dibatasi oleh waktu, yang dibagi atas
pembuatan perintah dari nasabah
5 periode atau 5 penempatan yaitu
secara tunai atau pemindahbukuan
a. jam 09.00Wib
yang
kelengkapannya
b. jam 11.00 Wib
berupa blanko pengiriman dan
c. jam 13.00 Wib
harus diisi kelengkapannya oleh
d. jam 15.00 Wib
petugas transfer
e. jam 16.00Wib
diinput
2. Kliring Debit Bank
Nagari
Di dalam periode ini baik outpoint cabang
utama
maupun in coming pada transfer dana
awalnya menerima cek/blyet giro
harus dilakukan paling lama 2 jam
dari bank lain yang disetorkan ke
setelah dilakukan pengaksepan atau
rekening nasabah bank Nagari lalu
bank
diserahkan ke bagian kliring untuk
pengirim, jika lewat maka di kenakan
di input ke SKN BI dengan batas
denda
telah
mendebet
rekening
waktu sampai jam 10.00 WIB,
2. Jaringan atau Sinyal mobile banking
batas waktu penerimaan warkat itu
selanjutnya disebut M-Banking yang
jam 09.30 WIB dan untuk batas
tidakKuat
waktu
pengiriman
dari
bank
Nagari ke BI paling lambat jam 10.30 WIB, setelah itu diantar ke
3. Sumber Daya yang kurang teliti 4. Jaringan
M-Banking
dari
BI
bermasalah
BI untuk melakukan pertukaran
5. Personil yang tidak masuk kerja.
warkat yang di kumpulkan dari
6. Nasabah pengirim yang sulit ditemui
jam 10.30-11.00 WIB, kemudian
dan bahkan tidak berkenan untuk
dikembalikan lagi ke bank Nagari 7
ditemui oleh petugas bank Nagari
memiliki
dan
melaksanakan
mekanisme
cabang utama Padang.
penanganan dan penyelesaian pengaduan
7. Nasabah pengirim tidak menanggapi
Konsumen secara efektif, efisien, responsif,
secara positif kendala dan segala saran
dan tepat waktu. Untuk mengatasi hambatan
penyelesaian yang diajukan ada pada
yang terjadi pada pelaksanaan transfer dana
bank Nagari cabang utama Padang.
yang
dapat
mengakibatkan
nasabah
8. Permintaan penggantian oleh nasabah
mengalami kerugian terdapat beberapa upaya
yang tidak sesuai dengan prosedur
yang telah dilakukan oleh bank Nagari cabang
atau tata cara penggantian jasa, bunga
utama Padang. Upaya yang telah dilakukan
atau kompensasi sebagaimana telah
pertama adalah upaya lokal, sebagai
diatur dalam Undang-undang.
berikut :
9. Surat aduan dari nasabah tidak secara
1. Penempatan pegawai yang jujur
tanggap dapat dijawab oleh pihak
sesuai dengan standar kebijakan
bank Nagari cabang utama Padang
Bank masing-masing baik oleh lokal
karena
Bank itu sendiri ataupun pihak
surat
tersebut
harus
dilimpahkan ke pusat terlebih dahulu 10. Ketidakmampuan untuk melakukan
ketiga yang berkaitan. 2. Penempatan
dan
pengawasan
pembelian karena kurangnya uang
hardware dan software komputer
tunai.
dan alat elektronik lainnya yang dilakukan secara rutin.
Upaya Penanggulangi Gagal Kliring Pada
3. Pemakaian test key (kode rahasia).
Bank Nagari Cabang Utama Padang.
4. Standarisasi terhadap dokumentasi dan istilah yang dipakai.
Upaya penanggulangi gagal kliring
5. Segera
mengkonfirmasi
dengan
pada bank Nagari cabang utama Padang
pihak IT atau Bank Indonesia
yaitu dengan melakukan tolak luar kliring
apabila
atau disebut juga dengan sitem billateral yaitu
gangguan pada sistem pembayaran.
terjadi
kerusakan
atau
dengan melampirkan surat permohonan dari bank yang bersangkutan untuk dikirimkan
Kesimpulan
melalui tranfer SKN, dan di proses oleh bank nagari dan dikirimkan melalui tranfer kirim uang atau di sebut dengan kliring kredit.
uraikan
Prinsip penanganan dan penyelesaian pengaduan
yang
efektif
Dari pembahasan yang telah penulis
disini
harusmemastikan bahwa Penyelenggara telah
sebelumya,
maka
diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan kliring di bank Nagari cabang utama Padang. 8
a. Pelaksanaan
kliring
dilakukan
melalui
kredit
SARAN
proses
pembuatan perintah dari nasabah
Berdasarkan penelitian yang penulis
secara tunai atau pemindahbukuan
lakukan, maka saran yang dapat penulis
yang
berikan adalah:
diinput
kelengkapannya
berupa blanko pengiriman dan
1. Bagi
pihak
bank
perlu
harus diisi kelengkapannya oleh
memperhatikan calon nasabah yang
petugas tranfer.
ingin
b. Bank
Nagari
kliring
dan
utama
hendaknya melihat dan menelusuri
awalnya menerima cek/blyet giro
tentang warkat yang akan dijaminkan
dari bank lain yang disetorkan ke
kepada pihak Bank, apakah saldonya
rekening nasabah bank nagari lalu
ada atau tidak.
diserahkan
ke
cabang
melaksanakan
bagian
kliring
2. Diharapkan
kendala-kendala
untuk di input ke SKN BI dengan
hambatan
batas waktu sampai jam10.00
pelaksanaan
WIB.
dihindari paling tidak meminimalisir
2. Kendala-kendala
dalam
yang
dijumpai
atau
kliring
agar
dalam dapat
proses
kesalahan yang akan dijumpai baik
kliring di bank Nagari cabang utama
di bank lain, di cabang pembantu
Padang, dibatasi oleh waktu, jaringan
maupun di cabang utama bank
atau Sinyal yang tidak kuat, sumber
Nagari Padang.
daya yang kurang teliti, jaringan dari BI, personil yang tidak masuk kerja. 3. Upaya penanggulangi gagal kliring
3. Bagi
nasabah
melaksanakan memenuhi
yang
kliring
akan
hendaknya
persyaratan-persyaratan
pada bank Nagari cabang utama
yang ditetapkan oleh pihak bank dan
Padang yaitu dengan melakukan
menghindari yang namanya etika
tolak luar kliring atau disebut juga
tidak baik atau kebiasaan buruk
dengan sitem billateral yaitu dengan
untuk melakukan penipuan.
melampirkan surat permohonan dari bank
yang
bersangkutan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
dikirimkan melalui tranfer SKN, dan di proses oleh bank Nagari dan
Buku-buku
dikirimkan melalui tranfer kirim uang atau di sebut dengan kliring kredit.
Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Jakarta 9
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Bambang Sunggono, 2007, Metode Penelitian Hukum,
Raja
Grafindo
Perdata)
Persada,
Jakarta.
Peraturan
Bank
12/5/PBI/2010 Djoni S. Gozali, Rahmadi Usman,2010, Hukum
Perbankan,
Indonesia tanggal
Nomor 12
Maret
2010Tentang Sistem Kliring Nasional.
SinarGrafika,
Jakarta
Sumber Lain
Daniel S. Kusnandi/N. Lapoliwa, 2000,
Artikel Agil A biyoso Nugroho,Kliring Dan
Akuntansi Perbankan, Institut Bankir
Berbagai
Indonesia, Jakarta
Menyertainya,
Fenomena di
Yang
aksespada
17
september 2015 H. Zainuddin Ali, 2013, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta
Artikel Amalia Nurul, Prosedur Pelaksanaan Kliring Pada Perbankan, di akses
Marhanis Abdul Hay,SH., 1997, Hukum Perbankan di
pada tanggal 15 Sepetember 2015
Indonesia, Pradnya
Paramita, Jakarta
Artikel
Firda
Nur
Wijaya,Pelaksanaan Rianto Adi, 2005, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Jakarta.
Amalina Pertanggung
jawaban Bank Akibat Gagal Sistem pada Transfer Dana Melalui Sistem Kliring, diakses pada 10 September
Soerjono
Soekanto,
1986,
Pengantar
2015
Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta. Artikel, Riki Sukma JayaPengertian Bank Menurut Para Ahli, diakses pada
PeraturanPerundang-Undangan
tanggal 10 September 2015 Undang-Undang No 6 Tahun 2009 Tentang Bank Indonesia
Undang-Undang
No.
10/1998
Tentang
Perbankan
10