Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DALAM PERSEROAN TERBATAS Agus Salim Harahap Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta Kampus Universitas Indonesia Salemba, Jakarta
[email protected]
ABSTRACT Good Corporate Governance (GCG) is importance for company. With applications GCG, management company will walk efficient and effective, so that affect in, that is: big the so small profit that be got to company, big not it risk that be undergone to company that can evoke loss, well guaranted not it effective production in companies, and to watch over continuity effort. Writing method that used juridical normatif, as to data collecting technique is got from literature watchfulness. As to principles gcg, that is justice principle (justice), transparancy, accountability, responsibility, independency, equivalence and spontanity (fairness), while execution good corporate governance (gcg), decision making system follows gcg in limited liability, conflict of interest stockholder, commissioner, and management. Keywords: Good Corporate Governance, Management Company, Principles
kerugian; Terjamin ti-daknya produksi yang efektif
Pendahuluan Di Indonesia, kita telah memulai menciptakan kondisi yang kondusif bagi penerapan
dalam perusahaan; dan Untuk menjaga kesinambungan dan kontiniutas usaha.
Good Corporate Governance(GCG) dengan menge-
Agar dalam transaksi bisnis perseroan efi-
luarkan perangkat peraturan yang memenuhi standar
sien, harus melakukan dan memenuhi beberapa hal
internasional. Namun masih banyak hal yang harus
yang salah satunya adalah prinsip-prinsip dasar dari
dilakukan untuk mengubah persepsi, motivasi peru-
GCG. Asas good corporate governance yaitu trans-
sahaan, dan meningkatkan sistem peradilan kita gu-
paransi, akuntabilitas, res-ponsibilitas, independensi
na mendukung penegakan peraturan-peraturan ter-
serta kesetaraan dan kewajaran. Oleh sebab itu su-
sebut.
dah hal yang selayaknya setiap perusahaan harus Salah satu penyebab rentannya peru-
memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG telah dite-
sahaan-perusahaan di Indonesia terhadap gejolak
rapkan pada setiap aspek bisnis di semua jajaran pe-
perekonomian adalah lemahnya penerapan GCG
rusahaan agar tujuan utama dari perusahaan dapat
yang meliputi keadilan, keterbukaan, akuntabilitas,
tercapai. (Erman, 2005)
dan tanggung jawab. Keempat prinsip tersebut mesti
Bertitik tolak dari latar belakang di atas di
bekerja secara bersamaan untuk memperoleh hasil
atas, maka durumuskan beberapa masalah, yakni se-
yang optimal dalam pengelolaan perusahaan.
bagai berikut:
Pengelolaan perusahaan secara efisien dan efektif penting karena hal tersebut dapat berdampak, antara lain: Besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan; Besar tidaknya resiko yang a-
1. Apa sajakah prinsip–prinsip dasar Good Corporate Governance ? 2. Bagaimana pelaksanaan good corporate governance dalam suatu Perseroan Terba-tas?
kan dialami perusahaan yang dapat menimbulkan Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
91
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
Tujuan dari penulisan ini untuk mem-
lihan direktur dan persetujuan atas proses merjer a-
peroleh data dan informasi yang berkaitan dengan
tau akuisisi. Pengelolaan berkai-tan dengan hak un-
Good Corporate Governance (GCG) dalam suatu
tuk turut serta dalam prose-dur voting dalam pemi-
Perseroan Terbatas, yakni:
lihan direktur, penggunaan perwakilan dalam pro-
1. Untuk mengetahui prinsip–prinsip dasar Good Corporate Governance 2. Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan good corporate governance dalam suatu
ses voting, dan ke-mampuan pemegang saham untuk memberikan gagasan dalam rapat pemegang saham dan untuk mengadakan rapat luas biasa pemegang saham.
Perseroan Terbatas.
Prinsip keadilan ini juga berkaitan dalam kerangka pengelolaan perusahaan harus dapat me-
Penulisan artikel ini menggunakan metode pe-
mastikan perlakuan yang setara bagi para pemegang
nelitian yuridis normatif, yaitu suatu penulisan yang
saham, termasuk pemegang saham minoritas dan
melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan
asing. Semua pemegang saham harus memiliki
adalah suatu bentuk penelitian yang hanya bersum-
kesempatan untuk memperoleh ganti rugi bagi pe-
ber kepada data sekunder atau data yang telah ada.
langgaran hak-hak mereka. Dalam pengertian ini,
(Soerjono Soekanto, 1986).
berarti karangka hukum harus mengikutsertakan hukum yang dapat memproteksi hak dari pemegang
Pembahasan
saham mino-ritas dari pengguna asset yang tidak
Prinsip–Pinsip Dasar Good Corporate Gover-
sesuai dan transaksi yang dilakukan oleh pemegang
nance
saham mayoritas, pengelola atau direktur perusahaan tanpa sepengetahuan pemegang saham mino-
Prinsip Keadilan (Justice) Prinsip keadilan ini merupakan kerangka
ritas.
pengelolaan perusahaan harus memproteksi hak-hak pemegang saham. Prinsip ini mengakui hak kepe-
Transparansi (Transparancy)
milikan dari para pemegang saham. Selayaknya
Prinsip transparansi ini mengharuskan ke-
pemilik dari saham yang diakui secara hukum dan
rangka pengelolaan perusahaan harus dapat me-
merupakan bagian dari suatu perusahaan, para pe-
mastikan bahwa pengungkapan yang akurat dan
megang saham tersebut memiliki hak untuk meng-
tepat diadakan sekaitan dengan materi yang me-
ikutsertakan kepentingan mereka dalam perusahaan
nyangkut perusahaan, termasuk situasi keuangan, ki-
tersebut. Pengelolaan perusahaan yang efektif ber-
nerja, kepemilikan dan kepemimpinan dari suatu pe-
gantung pada hukum, prosedur dan praktik umum
rusahaan. Prinsip ini mengakui bahwa investor dan
yang memproteksi hak kepemilikan dan memas-
pemegang saham mem-butuhkan informasi menge-
tikan metode yang aman atas kepemilikan, registrasi
nai kinerja suatu perusahaan, hasil keuangan dan
dan pengalihan saham yang bebas dilakukan.
operasionalnya, seperti layaknya juga informasi me-
Prinsip keadilan ini juga mengakui hak pe-
nangani tujuan perusahaan dan faktor-faktor materi
megang saham untuk turut serta dalam pengambilan
un-tuk meprediksi risiko guna memonitor investasi
keputusan penting dalam perusahaan seperti pemi-
mereka. Informasi financial disiapkan untuk me-
92
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
menuhi standar kualitas pembukuan dan audit yang
Prinsip keterbukaan yang dianut oleh peru-
tinggi dan harus merupakan subyek dari pembukuan
sahaan tidak mengurangi kewajiban untuk meme-
dan laporan seperti, saham kepemilikan dan hal un-
nuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai de-
tuk memilih, identitas dari dewan anggota dan kom-
ngan peraturan perundang-undangan, rahasia jaba-
pensasi atas eksekutif dan eksekutif kunci meru-
tan, dan hak-hak pribadi. Kebijakan perusahaan
pakan hal yang penting bagi investor dan pemegang
harus tertulis dan secara proporsional dikomuni-
saham potensial dan merupakan komponen yang
kasikan kepada pemangku kepen-tingan.
penting dari ketransparansian. Menurut prinsip ini, suatu perusahaan untuk
Akuntabilitas (Accountability)
menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, ha-
Akuntabilitas ini, mensyaratkan suatu peru-
rus menyediakan informasi yang material dan rele-
sahaan harus dapat mempertanggungjawabkan ki-
van dengan cara yang mudah diakses dan dipahami
nerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu pe-
oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus me-
rusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan
ngambil inisiatif un-tuk mengungkapkan tidak ha-
sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
nya masalah yang disyaratkan oleh peraturan per-
memperhitungkan kepentingan pemegang saham
undang-undangan, tetapi juga hal yang penting un-
dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas me-
tuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham,
rupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai
kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
kinerja yang berkesinambungan.
Adapun pedoman pokok pelaksanaan dari
Oleh sebab itu, suatu perusahaan harus me-
prinsip transparansi ini adalah, perusahaan harus
netapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-
menyediakan informasi secara tepat waktu, me-
masing organ perusahaan dan semua karyawan se-
madai, jelas, akurat dan dapat diperban-dingkan ser-
cara jelas dan selaras dengan visi, misi, sasaran usa-
ta mudah diakses oleh pemangku kepentingan se-
ha dan strategi perusahaan.
suai dengan haknya. Informasi yang harus diung-
Perusahaan harus meyakini bahwa semua
kapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, mi-
organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai
si, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi
kompetensi sesuai dengan tugas, tanggung jawab,
keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pe-
dan perannya dalam pelaksanaan GCG. Perusahaan
megang saham pengendali, kepemilikan saham oleh
harus memastikan adanya sistem pengendalian inter-
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris be-
nal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan. Pe-
serta anggota keluarganya dalam perusahaan dan
rusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk se-
perusahaan lainnya yang memiliki benturan kepen-
mua jajaran perusahaan yang konsisten dengan ni-
tingan, sistem manajemen risiko, sistem pengawa-
lai-nilai perusahaan, sasaran utama dan strategi pe-
san dan pengendalian internal, sistem dan pelaksa-
rusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan
naan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian
sanksi (reward and punishment system). Dalam me-
penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusa-
laksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap or-
haan.
gan perusahaan dan semua karyawan harus berpe-
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
93
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
gang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
Adam Smith pada tahun 1776 menggambarkan keadaan yang demikian ini sebagai sebuah pemisahan antara kepemilikan dan control. (Adam
Pertanggungjawaban (Responsibility)
Smith,1976) Dalam konteks ini, dewan tersebut per-
Prinsip responsibility ini mengaharuskan
lu dipisahkan dari manajemen untuk dapat menilai
kerangka pengelolaan perusahaan harus memastikan
manajemen secara objektif. Keadaan ini diharapkan
dewan dan pertanggung jawaban dewan kepada pe-
dapat meminimalisir problem agensi secara efektif.
rusahaan dan para pemegang saham Prinsip ini ber-
Secara umum, ini mensyaratkan bahwa beberapa
implikasi pada kewajiban hukum dari para direktur
direktur bukanlah anggota tim manajemen atau
kepada perusahaan dan para pemegang saham. Ke-
terkait dengan mereka melalu hubungan keluarga
tika perwakilan pemegang saham telah dipilih, para
ataupun bisnis.
direktur disyaratkan untuk menjalin hubungan de-
Sebagian contoh, menurut King Report on
ngan berbasiskan kepercayaan untuk setia dan me-
Corporation Govermance, setidaknya ada dua non
miliki perhatian. Dengan cara yang demikian, me-
eksekutif yang harus bertugas dalam dewan dan
reka disyaratkan untuk menghindari kepentingan
direksi non eksekutif ini haruslah merupakan:
pribadi dalam mengambil keputusan dan bertindak
a. Manajemen independent dan tidak (mene-
aktif, rajin dan berdasarkan pada infomasi yang di-
rima) keuntungan bagaimanapun dari peru-
peroleh secara menyeluruh. Secara umum, setiap di-
sahaan selain pendapat (fee) mereka. Ini bu-
rektur menjadi jaminan bagi seluruh pemegang sa-
kanlah dimaksudkan sebagai pengekslusian
ham.
direksi
non
eksekutif,
yang
memiliki
Prinsip ini juga menyatakan bahwa dewan
kontrak dengan perusahaan, untuk memper-
tersebut bertugas untuk memonitor pihak pengelola
oleh penghargaan ataupun untuk mencegah
yang telah didelegasikan untuk menjalankan peru-
mereka untuk memperoleh saham/bagian
sahaan dan meminta pertanggung jawaban mereka
dalam perusahaan dengan cara independent
dalam penggunaan asset perusahaan. Para direktur
di luar perusahaan;
umumnya diberi kuasa untuk melakukan tanggung
b. Direktur dan pengelola (manager) dari anak
jawab tertentu: menyewa, memberi kompensasi,
perusahaan tesebut, atau anak perusahaan
memonitor dan mengganti pihak manajemen senior
investor mayoritas, yang tidak memiliki ke-
jika memang diperlukan, memberi nasihat mana-
wajiban eksekutif dalam perusahaan terse-
jemen mengenai stratyegi, rencana dan keputusan
but;
utama perusahaan; menyediakan pandangan stra-
c. Mantan direktur eksekutif yang tidak lagi
tegis ke depan, memastikan pemenuhan ketentuan
dipekerjakan secara penuh namun masih
perundang-undangan dan peraturan lainnya dan juga
memiliki kemampuan untuk memberi masu-
kesatuan dari laporan pembukuan dan keuangan,
kan kepada dewan berdasarkan pengalaman
memperhatkan huungan antara perusahaan tersebut
mereka;
dengan public (stakeholders) dan masyarakat luas, dan mengorganisasikan struktur dan proses dewan. 94
d. Direktur eksekutif senior dari anak cabang perusahaan yang tidak memiliki kewajiban
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
eksekutif dalam ank cabang perusahaan ter-
sip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terha-
sebut.
dap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws). Perusahaan ha-
Apa yang dijelaskan di atas, adalah penting.
rus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan an-
Hal ini dikarenakan bahwa kualitas dari pengelolaan
tara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian
perusahaan bergantung pada kualitas para direktur.
lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan
Oleh sebab itu, dalam pengertian ini mensyaratkan
membuat perencanaan dan pelaksanaan yang me-
pengikutsertaan para professional non-eksekutif
madai.
yang kompeten dan direktur independent, yang memiliki kemampuan, komitmen berbasiskan keper-
Independensi (Independency)
cayaan dan ojektivitas untuk menyediakan pedoman
Tujuan utama dari prinsip indepensi ini ada-
strategis dan memonitor kinerja atas nama peme-
lah, untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, pe-
gang saham.
rusahaan harus dikelola secara independen sehingga
Tanggung jawab direksi atas perlindungan
masing-masing organ perusahaan tidak saling men-
stakeholder menurut pengertian ini, merupakan sua-
dominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak
tu kewajibannya untuk dalam melakukan penge-
lain. Berangkat dari tujuan yang digambarkan oleh
lolaan perusahaan harus mengakui hak publik u-
prinsip ini, masing-masing organ perusahaan harus
mum (stakeholders) sebagaimana diakui dalam hu-
menghindari terjadinya dominasi oleh pihak ma-
kum dan mendorong kerja sama yang aktif antara
napun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu,
perusahaan dan publik dalam menciptakan kemak-
bebas dari benturan kepentingan dan dari segala
muran, kesempatan kerja, dan pendukung perusa-
pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan kepu-
haan bersifat finansial. Oleh sebab itu, seorang di-
tusan dapat dilakukan secara obyektif. Masing-ma-
reksi harus tunduk kepada hukum dan peraturan di-
sing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi
mana perusahaan itu beroperasi.
dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan pe-
Adanya hubungan baik antara stakeholder
raturan perundang-undangan, tidak saling mendomi-
dengan perusahaan akan membantu perusahaan ter-
nasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu
sebut dalam menerapkan prinsip GCG yang pada
dengan yang lain sehingga terwujud sistem pengen-
akhirnya keadaan ini perusahaan dapat mencapai
dalian internal yang efektif.
tujuannya. (Melbin A. Eisenberg, 1998) Prinsip responsibility mensyaratkan, suatu
Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness )
perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-
Prinsip ini menghambat suatu perusahaan
undangan serta melaksanakan tanggung jawab ter-
dalam melaksanakan kegiatannya, harus senantiasa
hadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat
memperhatikan kepentingan pemegang saham dan
terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka pan-
pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas ke-
jang dan mendapat pengakuan sebagai good cor-
setaraan dan kewajaran. Oleh sabab itu, untuk men-
porate citizen. Dengan demikian, prinsip responsi-
capai tujuan dari prinsip kesetaraan ini perusahaan
bility, organ perusahaan harus berpegang pada prin-
harus memberikan kesempatan kepada pemangku
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
95
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
kepentingan untuk memberikan masukan dan me-
jukkan kepedulian dan melakukan kontrol sosial
nyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan
(social control) secara obyektif dan bertanggung
serta membuka akses terhadap informasi sesuai de-
jawab.
ngan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.
Sistem Pengambilan Keputusan Menurut
Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang di-
Good Corporate Governance Dalam Perseroan Terbatas Macam-Macam RUPS dan Hak-Hak RUPS
berikan kepada perusahaan. Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, jender, dan kondisi fisik.
Secara umum RUPS terbagi dua yaitu, RUPS tahunan dan RUPS lainnya. RUPS tahunan, diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku, dan dalam RUPS tahunan tersebut harus diajukan semua dokumen perseroan. Sedangkan, RUPS lainnya dapat diadakan sewaktu-
Pelaksanaan Good Corporate Governance (Gcg) dalam Perseroan Terbatas
waktu berdasarkan kebutuhan, seperti RUPS Luar Biasa.
Dalam Pelaksanaan Good Corporate Go-
Organ perseroan adalah RUPS, Direksi, dan
vernance (GCG) Dalam Perseroan Terbatas, yang
Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham atau
pada prinsipnya Good Corporate Governance di-
RUPS adalah organ perseroan yang memegang ke-
perlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang
kuasan tertinggi dalam perseroan dan memegang se-
efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan
gala wewenang yang tidak diserahkan kepada Di-
perundang-undangan. Penerapan GCG perlu di-
reksi dan Komisaris. RUPS sebagai organ tertinggi
dukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan,
perusahaan mempunyai segala wewenang yang ti-
yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator,
dak diberikan kepada Direksi atau Komisaris dalam
dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat
batas yang ditentukan Anggaran Dasar dan undang-
sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.
undang serta ketentuan lainnya. Selain hak tersebut,
Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing-
RUPS juga berhak untuk memperoleh segala ke-
masing pilar adalah Negara dan perangkatnya men-
terangan yang berkaitan dengan kepentingan per-
ciptakan peraturan perundang-undangan yang me-
seroan dari Direksi dan Komisaris.
nunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan trans-
Adapun tempat kedudukan dan tempat
paran, melaksanakan peraturan perundang-unda-
RUPS diadakan Secara umum suatu RUPS diadakan
ngan dan penegakan hukum secara konsisten (con-
di tempat dimana kedudukan kantor pusatnya berada
sistent law enforcement). Dunia usaha sebagai pela-
atau tempat perseroan melakukan kegiatan usahanya
ku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman dasar
kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar, na-
pelaksanaan usaha. Masyarakat sebagai pengguna
mun tempat ini tetap harus di dalam wilayah negara
produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang ter-
Republik Indonesia.
kena dampak dari keberadaan perusahaan, menun96
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
ditentukan dalam Angaran Dasar perseroan yang
Penyelegaaraan RUPS Direksi sebagai organ perseroan yang ber-
bersangkutan, apabila Direksi atau Komosaris sete-
tanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan
lah lewat waktu tiga puluh hari terhitung sejak per-
untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta me-
mintaan tidak melakukan pemanggilan RUPS lain-
wakili perseroan baik di dalam maupun di luar pe-
nya.
ngadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar,
Ketua Pengadilan Negeri dalam hal tersebut
berhak menyelenggarakan RUPS. RUPS dilakukan
di atas dapat menetapkan bentuk, isi dan jangka
dalam rangka meminta pertanggungjawaban kepada
waktupada ketentuan
Direksi selaku organ yang menjalankan perusahaan.
Dasar. Dalam hal RUPS diselenggarakan sebagai-
Direksi, dalam kapasitasnya sebagai organ
mana disebutkan di atas. Ketua Pengadilan Negeri
yang menjalankan perusahaan berwenang menye-
dapat memerintahkan dan atau Komisaris untuk ha-
lenggarakan RUPS lainnya di luar RUPS tahunan.
dir. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri mengenai
RUPS selain atas kemauan Direksi dapat juga dise-
pemberian izin tsersebut di atas merupakan peneta-
lenggarakan atas permintaan satu pemegang saham
pan instansi pertama dan terakhir, yang dimaksud-
atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 dari
kan agar pelaksanaan RUPS tidak tertunda.
UU 1/1995 atau Anggaran
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, atau suatu jumlah yang leih kecil sebagaimana di-
Pemanggilan RUPS
tentukan dalam Anggaran Dasar perseroan yang
Untuk menyelenggarakan RUPS Direksi
bersangkutan. Permintaan tersebut diajukan kepada
melakukan pemanggilan kepada pemegang saham.
Direksi atau Komisaris dengan surat tercatat disertai
Dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan dalam Ang-
alsannya. RUPS sepeti itu hanya dapat membica-
garan Dasar, pemanggilan RUPS dapat dilakukan
rakan masalah yang berkaitan dengan alas an yang
oleh Komisaris. Pemanggilan RUPS adalah kewaji-
diajukan tersebut.
ban Direksi. Namun, dalam hal Direksi berhalangan atau terdapat pertentangan kepentingan antara Direksi dan Perseroan, pemanggilan RUPS dapat dila-
Peran Pengadilan Negeri. Adapun peranan dari Ketua Pengadilan Ne-
kukan oleh Komisaris.
geri dalam hal RUPS menurut hukum perusahaan
Pemanggilan RUPS dilakukan dengan surat
antara lain, dapat memberikan izin kepada pemohon
tercatat paling lambat empat belas hari sebelum
untuk melakukan sendiri pemanggilan RUPS ta-
RUPS diadakan. Maksudnya untu memastikan
hunan atas permohonan pemegang saham apabila
penggilan tersebu telah dilakukan dan ditujukan ke
Direksi atau Komisaris tidak menyelenggarakan
almat pemegang saham. Pemaggilan RUPS untuk
RUPS tahunan pada waktu yang telah ditentukan.
Perseroan Terbuka dilakukan dalam dua surat kabar
Kemudian, dapat melakukan sendiri pemanggilan
harian.
RUPS lainnya atas permohonan pemegang saham
Dalam pemanggilan RUPS ini, dicantumkan
yang (bersama-sama) mewakili 1/10 bagian dari
tanggal, waktu, tempat, dan acara disertai pem-
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah,
beritahuan bahwa bahan yag akan dibicarakan da-
atau suatu jumlah yang lebih kecil sebagaimana
lam RUPS tersedia di kantor perseroan mulai hari
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
97
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan hari
dianggap bahwa setiap saham yang dikeluarkan
RUPS diadakan dan perseroan wajib memberikan
mempunyai satu hak suara (Pasal 72 ayat (1) UU 1
salinan bahan yang akan dibicarakan kepada peme-
Tahun 1995).
gang saham secara cuma-cuma. Dalam hal waktu
Saham perseroan yang dimiliki oleh per-
dan cara pemanggilan tidak sesuai dengan ketentu-
seroan itu sendiri tidak mempunyai hak suara. De-
an, keputusan tetap sah apabila RUPS dhadiri oleh
ngan keentuan ini, saham perseroan yang dimiliki
seluruh pemegang saham dengan hak suara yang
oleh perseroan tersebut, baik secara langsung mau-
sah dan disetujui dengan suara bulat.
pun tidak langsung, tidak mempunyai hak suara dan
Bagi Perseroan Terbuka sebelum pemang-
tidak dihitung dalam penentuan kuorum. Saham
gilan RUPS dilakukan wajib didahului dengan pe-
untuk perusahaan yang dimiliki oleh anak perusa-
ngumuman mengenai akan diadakan pemanggilan
haannya juga tidak mempunyai hak suara.
RUPS dalam sua surat kabar harian dengan maksud memberi usul kepada Direksi agar menambah acara
Kuorum untuk RUPS
RUPS dan pengumuman tesebut dilakukan paling
RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri
lambat empat belas hari sebelum pemanggilan
oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari se-
RUPS.
tengah bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah kecuali UU No.1/1995 dan atau
Kuasa Menghadiri RUPS
Anggaran Dasar menentukan lain. Penyimpangan
Pemegang saham dengan hak suara yang
atas ketentuan tersebut hanya dalam hal yang
sah baik sendiri maupun dengan kuasa tertulis ber-
ditentukan UU No.1 /1995 yaitu;
hak menghadiri RUPS dan menggunakan hak
a. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud ter-
suaranya. Dalam pemungutan suara, anggota Direk-
sebut dia atas tidak tercapai, maka diadakan pe-
si, anggota Komisaris, dan karyawan perseroan
manggilan RUPS kedua. Karena panggilan
yang bersangkutan dilarang betindak sebagai kuasa
RUPS ini sebagai akibat dari tidak tercapainya
dari pemegang saham tersebut di atas.
kuorum dalam RUPS pertama, acara RUPS kedua harus sama seperti acara RUPS pertama dan pemanggilan harus dilakukan paling lambat tujuh
Hak Suara dalam RUPS Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai
hari sebelum RUPS kedua diselenggarakan.
satu hak suara kecuali Anggaran Dasar menentukan
b. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat se-
lain. Sejalan dengan ketentuan mengenai saham,
puluh hari dan paling lambat 21 hari dari RUPS
perseroan dapat mengeluarkan satu atau lebih kla-
pertama. RUPS kedua sah dan berhak me-
sifikasi saham. Kebebasan menerbitkan saham da-
ngambil keputusan apabila dihadiri oleh peme-
lam beberapa klasifikasi memberi kemungkinan di-
gang saham yang mewakili paling sedikit 1/3
berikan atau tidaknya hak suara pada saham yang
bagian dari jumlah seluruh saham yang mewakili
diterbitkan, termasuk dalam hal ini variasi dari hak
paling sedikit 1/3 bagian dari jumlah seluruh sa-
suara itu sendiri. Dalam hal Anggaran Dasar tidak
ham dengan hak suara yang sah. Apabila kuorum
menentukan lain mengenai hal tersebut, maka dapat
RUPS kedua tidak tercapai atas permohonan per-
98
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
seroan, kuorum ditetapkan oleh Ketua Peng-
Pengaturan Konflik Kepentingan Dalam Co-
hasilan Negeri. Bila Ketua Pengadilan Negeri
de for Good Corporate Governance
berhalangan, penetapan dilakukan oleh pejabat
Indonesia
lain yang mewakili ketua.
di
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa concern dari corporate governance code di negara
Keputusan RUPS
maju (misalnya US dan Australia) terhadap konflik
Keputusan RUPS diambil berdasarkan mu-
kepentingan sangat jelas dan tegas. Artinya, ada sya-
syawarah untuk mufakat. Bila hal tersebut tidak ter-
rat, prosedur, dan kondisi tertentu yang harus dilalui
capai, keputusan diambil berdasarkan suara terba-
fiduciaries yang berada dalam konflik kepentingan
nyak biasa dari jumlah suara yang dikeluarkan se-
untuk melakukan perbuatan tertentu dalam men-
cara sah kecuali UU No.1/1995 dan atau Angaran
jalankan tugas yang diberikan beneficiaries. Jika
Dasar menentukan.
syarat, prosedur, dan kondisi tertentu tersebut tidak dilalui maka ia dianggap melanggar fiduciary duty
Penghindaran Pertentangan Kepentingan
(of loyalty). Kapan fiduciaries berada dalam ke-
(Conflict Of Interest) Pemegang Saham, Ko-
mungkinan konflik juga dirumuskan dengan jelas.
misaris Dan Direksi
Dalam prinsip-prinsip OECD mengenai Corporate
Paradigma Konflik Kepentingan
Governance juga dinyatakan bahwa anggota Direksi
pemegang saham
dan Komisaris serta para manajer diharuskan untuk
dalam situasi tertentu dapat berhutang kepada peru-
mengungkapkan kepentingannya yang bersifat subs-
sahaan kadang-kadang terhadap pemegang saham
tansi dalam transaksi atau hal-hal yang berhubungan
lain dan investor, suatu fiduciary duty of loyalty.
dengan perusahaan. Landasan pengaturan konflik
Duty ini melarang orang yang diberi kepercayaan
kepentingan pada dasarnya adalah asas keadilan.
(fiduciaries) untuk mengembil keuntungan dari
Dalam hal ini adalah keadilan bagi perusahaan, pe-
orang yang memberi kepercayaan (beneficiaries)
megang saham, dan bahkan stakeholder.
Direktur, manajer, dan
melalui transaksi yang menipu atau tidak adil. Tran-
Fiduciary duty (of loyalty) dalam UUPT.
saksi semacam ini biasanya terjadi dalam situsi di
Tersirat dalam dua pasal yakni Pasal 82 dan Pasal
mana fiduciaries berada dalam situasi konflik ke-
85. Pasal 82 menyebutkan ”Direksi bertanggung ja-
pentingan. Dalam prakteknya, tidaklah mudah untuk
wab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepen-
mengidentifikasi bahwa fiduciaries berada dalam
tingan dan tujuan perseroan serta mewakili perse-
keadaan konflik kepentingan dan memanfaatkannya
roan baik di dalam maupun di luar pengadilan.” Dari
untuk keuntungan diri sendiri. Clark mencoba me-
bunyi pasal ini, berarti secara a contrario dapat di-
ngelompokkan berbagai konflik kepentingan ke da-
tafsirkan bahwa jika pengurusan perseroan dila-
lam empat kelompok, yang disebutnya sebagai the
kukan bukan untuk kepentingan perseroan maka ke-
four paradikms of conflict of interst, yakni basic
pada Direksi dapat dimintakan pertanggungjawaban
self-dealing, dan corporate action with mixed mo-
penuh. Apa yang dinyatakan dalam pasal 82 UUPT
tive.
tersebut, sejalan dengan isi dari pasal 85 ayat (1) undang-undang yang sama. Dalam pasal ini, diseLex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
99
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
butkan “setiap anggota Direksi wajib dengan itikad
Kesimpulan
baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
Tata kelola perusahaan yang baik (good
untuk kepentingan dan usaba perseroan”. Oleh se-
corporate governance) sangatlah penting bagi dunia
bab itu, mengacu kepada kedua pasal tersebut, dapat
usaha khususnya Perseroan Terbatas. Good Cor-
dipastikan bahwa suatu transaksi yang mengandung
porate Governance dapat membantu perusahaan un-
konflik kepentingan bertentangan dengan itikad
tuk mencapai tujuannya yaitu untuk mendapatkan
baik dan dilaranga oleh undang-undang.
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menge-
Secara khusus, terminologi konflik kepen-
luarkan modal yang sekecil-kecilnya.
tingan tidak dimuat dalam UUPT tetapi terdapat
Selain itu, good corporate governance juga
dalam keputusan Badan Pengawas Pasar Modal
dapat membantu terciptanya sistem kerja yang sehat,
No. Kep. 04/PM/ 19994. Dalam peraturan tersebut
teratur, disiplin dan penuh tanggungjawab, dapat
disebutkan bahwa dalam suatu transaksi di mana
membantu untuk mencegah terjadinya penyalahgu-
seorang Komisaris, direktur atau pemegang saham
naan kewenangan atau kekuasaan. Semestinya
utama mempunyai benturan kepentingan, maka
seluruh organ-organ perusahaan dalam Perseroan
transaksi tersebut harus disetujui oleh pemegang sa-
Terbatas harus mengerti dan memahami maksud dan
ham independen yang mewakili lebih dari 50% sa-
tujuan dari prinsip-prinsip good corporate gover-
ham yang dimiliki oleh pemegang sahamnya de-
nance. Sehingga diharapkan agar dapat membantu
ngan kepentingan ekonomis pribadi anggota dewan
masing-masing organ tersebut untuk menerapkan
Komisaris, anggota dewan Direksi atau pemegang
prinsip-prinsip dimaksud dalam menjalankan segala
saham utama, baik sendiri-sendiri maupun bersama-
wewenang dan kewajibannya.
sama. Pemegang saham independen diartikan sebagai pemegang saham yang tidak mempunyai ben-
Daftar Pustaka
turan kepentingan sehubungan dengan suatu tran-
Eisenberg, Melbin A., ” Cororate Conduct that
saksi tertentu.
Does Not Maximize Sharehholders Gain”,
Dalam Code for Good Corpporate Gover-
Stetson Law Review 1, 1998.
nance ketentuan BAPEPAM yang memuat konflik
Fuady, Munir, “Tinjauan Yuridis Tentang Akuisisi
kepentingan tersebut ditujukan untuk melindungi
Perusahaan Group Dalam Kaitannya De-
pemegang saham minoritas, dan bukan dlam rangka
ngan Pasar Modal”, Hukum dan Pemba-
melindungi kepentingan perusahaan dan pemegang
ngunan No.1 Tahun XXIII, Jakarta, 1993.
saham secara keseluruhan dalam kaitannya dengan penyalahgunaan wewenang Direksi yang dalam keadaan konflik kepentingan.
Herwidayanto, Makalah Peranan BAPEPAM Dalam Corporate Governance. Hukumomline, “Good Corporate Governance”
Kepentingan code for Good Corporate Governance terhadap eksistensi konflik kepentingan
http://www.hukumonline.com. Diakses, 8 Juni 2007.
terbatas pada apa yang tercantum dalam UUPT khu-
Jensen, Michael C. & William Mecling, “Theory of
susnya pasal 85, Anggaran Dasar Perseroan serta
The Firm, Managerial Behavior, Agency
peraturan hukum lainnya. 100
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam Perseroan Terbatas
costs and Ownership structure”, Journal of Financial Economics, 1976. Manulife
Financial,
“Salah
Radjagukguk, Erman, “Pengelolaan Perusahaan Yang Baik (Good corporate governance)”,,
untuk
Diktat Mata Kuliah Hukum Perusahaan dan
mencapai tujuan perusahaan adalah dengan
Kepailitan, Universitas Indonesia fakultas
adanya Sumberdaya Manusia yang handal
Hukum, tidak diterbitkan, Jakarta, 2005.
dan
bermutu”,
satu
cara
http://www.manulife-
indonesia.com/GLH/glh_all.htm,
Diakses,
22 Juli 2007.
Smith, Adam, “An Inquiry Into The Nature and Causes of The Walth of Nations”, (Edwin cannan, Ed. University of Chicago Press
Milltein, Ira M., ”The Evolution Good Corporate
Adolph Berle & Gardine Means, The
Govermance in the United States,” Dibaca-
Modern Corporation & Private Property,
kan di depan Forum Ekonomi Dunia, Da-
Chicago, 1976.
vos, Swiss pada tanggal 2 Februari 1998. Mubyarto,
“Ekonomi
rakyat
dan
Globalisi",
http://www.ekonomirakyat.org/index2.php, Diakses, 22 Juli 2007. Dalam
Perspektif Good Corporate Governance. Normin
S.,
Report on Corporate Governance, ,29 November 1994. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang
Paripurna, Makalah Konflik Kepentingan
Pakpahan,
The Institute of Directors in South Africa, the King
“Hukum
Perusahaan
Indonesia (Tinjauan Terhadap Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan
Perseroan Terbatas. Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas.
Terbatas”, Cet. Ke-1, Elips, Jakarta, 1995.
Lex Jurnalica Vol. 6 No.2, April 2009
101