Tanggal Mulai Berlaku: 2/28/08
Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis
Menggantikan: 10/26/04 Disetujui Oleh: Dewan Direksi
TUJUAN Memastikan bahwa praktik bisnis Perusahaan Mine Safety Appliances ("MSA") selalu berpegang teguh pada misi Perusahaan dan prinsip untuk hanya menerima hubungan yang adil dan jujur dengan semua individu dan entitas dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan keberhasilan Perusahaan secara berkelanjutan. Meskipun kebijakan ini menetapkan posisi Perusahaan terkait perilaku yang sesuai di situasi tertentu, Perusahaan secara luas mengakui bahwa perilaku beretika harus menjadi bagian dari semua urusan bisnis yang menyangkut Perusahaan. PEDOMAN A.
Umum 1.
Undang-Undang Karyawan, pejabat, dan direktur MSA (selanjutnya bersama-sama disebut “Karyawan”) harus mematuhi undang-undang Amerika Serikat dan subdivisi politiknya dan undang-undang negara lain tempat MSA beroperasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada undang-undang lingkungan, kesehatan dan keselamatan tempat kerja, perdagangan internasional, tata kelola korporat, anti-diskriminasi, dan perdagangan orang dalam. MSA telah menguraikan kebijakan terpisah terkait berbagai undang-undang ini dan Karyawan diharapkan memahami kebijakan tersebut. Apabila terdapat pertentangan atau ambiguitas pada undang-undang atau kebijakan tersebut, Departemen Hukum MSA harus dihubungi untuk mendapatkan petunjuk.
2.
Kejujuran dan Hubungan yang Adil Karyawan harus mematuhi standar dan praktik yang jujur dalam semua hubungan bisnis. Semua Karyawan harus bertindak sesuai hukum, beretika, dan adil ketika berhubungan dengan pelanggan, pemasok, pesaing, Karyawan lain, dan MSA sendiri.
Pedoman Perilaku & Etika Bisnis Halaman 1 dari 6
3.
Sumbangan Politik Dana, fasilitas, atau layanan MSA tidak boleh digunakan untuk mendukung atau menentang calon pejabat pemerintah mana pun, baik di tingkat Negara Bagian/Provinsi, Federal/Pusat, maupun daerah, di Amerika Serikat atau negara lain mana pun.
4.
Akuntansi Prosedur akuntansi yang telah ditetapkan harus senantiasa diikuti termasuk pencatatan semua bentuk dana atau aset MSA. Dilarang memasukkan entri palsu ke dalam pembukuan dan pencatatan MSA. Pembayaran atas nama MSA tidak boleh disetujui atau dilakukan dengan maksud atau pemahaman bahwa bagian mana pun dari pembayaran tersebut akan digunakan untuk keperluan selain yang diuraikan dalam dokumen pendukung pembayaran tersebut.
5.
Suap Dalam keadaan apa pun, Karyawan MSA dilarang memberikan pembayaran, hadiah, layanan atau bentuk lain apa pun yang bernilai, langsung maupun tidak langsung, kepada siapa pun, termasuk tetapi tidak terbatas pada pejabat publik, karyawan pelanggan, atau karyawan pemasok (selanjutnya di sini disebut “Orang”) untuk mempengaruhi penggunaan pertimbangan dan kebijakan Orang itu secara tidak patut agar membantu MSA mendapatkan atau mempertahankan kontrak bisnis. Pembayaran yang diberikan kepada anggota keluarga dekat Orang tersebut akan dianggap dan diperlakukan seolah-olah diberikan secara langsung kepada Orang tersebut. Namun, hiburan yang wajar dan sesuai adat boleh diberikan untuk mempromosikan bisnis Perusahaan selama dilakukan sesuai dengan Pasal B(5) di bawah.
6.
Audit Auditor internal MSA harus memastikan kepatuhan terhadap Pedoman ini sebagai bagian dari peninjauan berkalanya.
7.
Kesan Ketidakpatutan Karyawan harus sensitif terhadap situasi yang dapat memberi kesan tidak patut, tidak beretika, atau melanggar Pedoman ini atau kebijakan MSA lain mana pun. Jika meyakini bahwa tindakan yang dipikirkan dapat menciptakan kesan tidak patut atau bertentangan dengan ketentuan ini, maka Karyawan harus meminta persetujuan manajemen MSA, Sumber Daya Manusia, atau Departemen Hukum MSA sebelum mengambil tindakan. Karyawan tidak boleh terlibat dalam kegiatan atau transaksi apa pun yang memihak kepentingannya sendiri (finansial atau lainnya) secara tidak patut, atau bila kegiatan tersebut dapat merugikan Perusahaan atau para pemegang sahamnya. Pedoman Perilaku & Etika Bisnis Halaman 2 dari 6
Karyawan harus mempertimbangkan apakah tindakan yang ingin dilakukannya dalam setiap situasi bisnis dapat mempermalukan atau merendahkan dirinya sendiri atau Perusahaan apabila tindakan itu diketahui keluarganya, masyarakat, atau media. Jika ada kekhawatiran semacam itu, maka Karyawan harus meminta persetujuan manajemen MSA, Sumber Daya Manusia, atau Departemen Hukum MSA sebelum mengambil tindakan. 8.
Pengungkapan Karyawan harus melakukan pengungkapan secara lengkap, adil, akurat, dan dapat dipahami dalam semua laporan MSA dan dokumen yang dikirimkan ke otoritas pemerintah mana pun atau orang lain, baik yang berada di luar maupun di dalam MSA.
9.
Perlindungan dan Penggunaan Aset Perusahaan Dalam keadaan apa pun, Karyawan tidak boleh menyalahgunakan atau menggunakan aset Perusahaan secara tidak patut.
10.
Kerahasiaan Karyawan harus menjaga kerahasiaan informasi yang dipercayakan kepada dirinya oleh MSA, atau pelanggannya, kecuali bila pengungkapan diizinkan atau diperintahkan oleh hukum. Informasi rahasia meliputi semua informasi non-publik yang jika diungkapkan dapat dimanfaatkan oleh pesaing, atau berbahaya bagi MSA, pelanggannya, atau pemegang sahamnya. Dilarang melakukan pengungkapan selektif dengan cara yang bertentangan dengan undang-undang dan peraturan sekuritas yang berlaku.
B.
Konflik Kepentingan 1.
Kebebasan dari Paksaan Karyawan harus bebas dari segala pengaruh, kepentingan, atau hubungan pribadi dengan pihak ketiga mana pun yang dapat bertentangan dengan kepentingan terbaik MSA. Karyawan juga tidak boleh terlibat dalam kegiatan atau transaksi apa pun dengan MSA yang memihak kepentingannya sendiri (finansial atau lainnya) secara tidak patut atau apabila kegiatan itu dapat merugikan Perusahaan.
2.
Pengungkapan Karyawan harus mengungkapkan secara lengkap segala usulan kegiatan yang dapat menciptakan konflik kepentingan kepada manajemen MSA, Sumber Daya Manusia, atau Departemen Hukum MSA dan meminta persetujuan untuk terlibat dalam Pedoman Perilaku & Etika Bisnis Halaman 3 dari 6
kegiatan tersebut. Karyawan tidak boleh mengambil tindakan apa pun terkait hal ini sebelum mendapatkan persetujuan. 3.
Kepentingan Finansial Karyawan atau anggota keluarga dekat Karyawan tidak boleh memiliki kepentingan finansial yang substansial di organisasi yang tengah atau akan menjalin hubungan dengan MSA sebagai pemasok, kontraktor, atau pelanggan, atau yang bersaing langsung dengan MSA apabila Karyawan itu dapat mempengaruhi hubungan MSA untuk kepentingan pribadinya, kecuali jika Karyawan tersebut mengungkapkan situasi yang terkait dengan B(2) di atas dan juga tidak melibatkan diri dalam segala keputusan yang menyangkut transaksi antara MSA dan organisasi itu. Karyawan boleh memiliki saham di perusahaan yang tercatat di bursa efek yang menjalin bisnis dengan MSA selama hubungan bisnis tersebut tidak signifikan bagi MSA.
4.
Menerima Hadiah atau Hiburan Karyawan tidak boleh menerima hadiah atau hiburan apa pun dari organisasi mana pun yang tengah atau akan menjalin hubungan dengan MSA sebagai pemasok, kontraktor, atau pelanggan, kecuali bila nilai hadiah atau hiburan tersebut tidak signifikan sehingga Karyawan penerimanya tidak akan terpengaruh dan tetap bertindak sepenuhnya demi kepentingan terbaik MSA. Hadiah atau hiburan yang diberikan kepada anggota keluarga dekat Karyawan akan dianggap dan diperlakukan seolah-olah diberikan secara langsung kepada Karyawan tersebut.
.
5.
Menawarkan Hadiah atau Hiburan Karyawan tidak boleh menawarkan hadiah atau hiburan apa pun kepada pelanggan atau calon pelanggan, kecuali bila nilai hadiah atau hiburan tersebut tidak signifikan sehingga penerimanya tidak akan terpengaruh dan tetap bertindak sepenuhnya demi kepentingan terbaik organisasinya. Hadiah atau hiburan yang diberikan kepada anggota keluarga dekat pelanggan atau karyawannya akan dianggap dan diperlakukan seolah-olah diberikan secara langsung kepada pelanggan atau karyawannya tersebut.
6.
Non-Kompetisi Karyawan tidak boleh menerima kompensasi untuk layanan yang diberikan sebagai perwakilan, konsultan, atau pengarah di organisasi lain yang bersaing langsung dengan MSA atau apabila organisasi tersebut tengah atau akan menjalin hubungan dengan MSA, jika hubungan itu akan mencegah Karyawan, ketika bertindak sebagai Karyawan, bertindak sepenuhnya untuk kepentingan terbaik MSA. Pada semua kasus berdasarkan Pasal B(6) ini, Karyawan tidak boleh melibatkan diri dalam segala keputusan yang menyangkut transaksi antara MSA dan entitas pesaing, ketika bertindak sebagai Karyawan. Direktur MSA boleh memegang Pedoman Perilaku & Etika Bisnis Halaman 4 dari 6
kepemilikan dan atau jabatan di organisasi lain yang berbisnis dengan MSA; namun, Direktur tersebut tidak boleh melibatkan diri dalam segala keputusan yang menyangkut transaksi dengan organisasinya. 7.
Pekerjaan Karyawan tidak boleh menerima pekerjaan sampingan di perusahaan lain jika organisasi itu adalah pesaing atau pemasok MSA, atau yang mungkin menjadi pesaing atau pemasok MSA di waktu mendatang, atau jika pekerjaan tersebut dapat mencegah Karyawan menjalankan tanggung jawab kerjanya di MSA secara efektif. Pekerjaan sampingan, sekalipun tidak merupakan konflik potensial dengan MSA, secara umum tidak dianjurkan dan harus disetujui oleh supervisor Karyawan.
8.
Pinjaman Untuk menghindari potensi konflik kepentingan, Karyawan tidak boleh meminjamkan uang kepada orang atau entitas lain dalam rangka mempromosikan bisnis MSA tanpa izin tertulis yang tegas dari Chief Executive Officer dan selanjutnya melakukan pengungkapan ke Komite Audit Dewan Direksi MSA. Klausul ini tidak menghalangi MSA untuk memberikan kredit atau membantu pembiayaan komersial standar atau leasing produk MSA kepada pelanggan atau pengguna akhir. Karyawan atau anggota keluarga dekat Karyawan tidak boleh meminjam uang dari orang atau organisasi yang menjalin atau mungkin menjalin bisnis dengan MSA, baik sebagai pelanggan maupun pemasok. Hal ini tidak berlaku bagi lembaga peminjaman umum, seperti bank, organisasi simpan pinjam, dll.
9.
Peluang Korporat Karyawan tidak boleh menggunakan informasi yang diperoleh dari pekerjaannya untuk mengambil keuntungan pribadi dari setiap peluang bisnis MSA tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu dari MSA.
10.
Perdagangan Orang Dalam Informasi orang dalam adalah informasi tentang Perusahaan yang belum diungkapkan ke publik yang akan dianggap penting oleh investor dalam memutuskan apakah akan membeli, menahan, atau menjual saham Perusahaan (“Informasi Orang Dalam”). Karyawan dan direktur yang memiliki Informasi Orang Dalam tidak diizinkan menggunakan atau membagi informasi itu untuk keperluan jual beli saham. Penggunaan Informasi Orang Dalam untuk keuntungan finansial pribadi atau untuk “men-tip” orang lain yang akan mengambil keputusan investasi berdasarkan informasi tersebut adalah tindakan tidak beretika sekaligus ilegal. Kebijakan ini melengkapi kebijakan Perdagangan Orang Dalam Perusahaan yang berlaku bagi direktur, pejabat, dan karyawan lain tertentu. Jika ada pertanyaan Pedoman Perilaku & Etika Bisnis Halaman 5 dari 6
tentang perdagangan orang dalam, silakan berkonsultasi dengan Departemen Hukum Perusahaan. C.
Pelaporan, Pemantauan, dan Akuntabilitas 1.
Pelaporan MSA akan menyediakan sarana yang sesuai untuk melaporkan pelanggaran Pedoman ini, termasuk namun tidak terbatas pada ketidakpatutan finansial. Siapa pun yang mengetahui segala kemungkinan pelanggaran harus segera melaporkan ketidakpatuhan itu kepada supervisornya, Sumber Daya Manusia, Departemen Hukum MSA, atau Panduan Etika MSA. Identitas setiap Karyawan yang melaporkan kemungkinan pelanggaran akan dirahasiakan kecuali jika Karyawan itu setuju untuk melepaskan kerahasiaan. Apabila pembetulan kegiatan yang dilaporkan tidak dapat dilakukan tanpa mengungkapkan identitas Karyawan pelapor, maka Karyawan tersebut akan dihubungi sebelum identitasnya diungkapkan. MSA melarang segala bentuk pembalasan kepada siapa pun yang melaporkan sesuatu yang diyakininya, atas dasar itikad baik, sebagai kegiatan yang ilegal atau perilaku yang tidak beretika.
2.
Pelepasan Tidak ada pejabat atau direktur yang dibebaskan dari Pedoman ini kecuali jika disetujui oleh Dewan Direksi dan diungkapkan secepatnya kepada pemegang saham.
3.
Tanggung Jawab Manajemen Manajer departemen bertanggung jawab memantau kepatuhan terhadap Pedoman ini di area pengawasannya.
4.
Akuntabilitas Segala pelanggaran Karyawan atas Pedoman ini akan dikenakan tindakan disipliner yang, tergantung keparahannya, dapat meliputi peringatan, teguran, skorsing, atau PHK.
5.
Komitmen yang Berlanjut MSA akan terus meningkatkan, mengevaluasi, dan mengomunikasikan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis ini.
Pedoman Perilaku & Etika Bisnis Halaman 6 dari 6