Dikembangkan Sesuai Standar Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan [LPUK-NAKES]
PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat
PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat
TIM PENYUSUN 1.
Ir. Suyatno, M.Kes.
3.
Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc
2. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
dr. Agustin Kusumayati, MSc, Ph.D Dr. drg. Indang Trihandini, M.Kes. Dr. Robiana Modjo, SKM., M.Kes.
Dr. Ede S. Darmawan, SKM., MDM
Dr. Dra. Emma Rachmawati, M.Kes Dr. drg. Ella Nurlaela Hadi, M.Kes. Fajar Ariyanti, SKM, MKes, Ph.D
10. Ony Linda, SKM., MKes.
11. drh. Siti Riptifah T.H, M.Kes.
12. Ira Nurmala, SKM., MPH., Ph.D
Daftar Isi
Hal Halaman Judul
ii
Daftar Isi
iii
Petunjuk Pembuatan Soal
1
A. Jenis Soal
1
B. Tinjauan Soal
1
C. Kaidah Umum Penyusunan Soal
3
1.Kaidah Penulisan Stem
4
2.Kaidah Penulisan Lead In
4
3.Kaidah Penulisan Option
7
D. Kesalahan Struktur Soal 1. Kesalahan yang Berkaitan dengan Testwiseness: 2. Kesalahan yang Berkaitan dengan Kesulitan yang Tidak Perlu/Relevan E. Tahapan Pembuatan Soal
7 7 10 12
1. Penentuan Aspek Tinjauan Soal
12
2. Pembuatan Vignette, Lead in dan Option Soal
13
Referensi
15
Lampiran 1. Template Soal Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat
16
Lampiran 2. Check list Administrasi Item Soal (Untuk Item Administrator)
17
Lampiran 3. Daftar Tilik Soal/Item (Untuk Reviewer)
18
Lampiran 4. Penyamaan Istilah
19
Lampiran 5. SK AIPTKMI tentang Kurikulum Standar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia
24
Lampiran 6. Komposisi Soal Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 (Total 180 Soal)
28
Lampiran 7. Daftar Monitoring (Check List) Capaian Kinerja Pengembangan Soal Uji Komptensi SKM Indonesia Tahun 2015
29
Lampiran 6. Susunan Panitia Nasional Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI)
34
Petunjuk Pembuatan Soal A. Jenis dan Struktur Soal Jenis atau tipe soal Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI), adalah soal pilihan ganda atau Multiple Choice Question (MCQ). Alasan yang melatarbelakangi dipilihnya tipe MCQ karena jenis soal ini paling terkenal, dapat mengevaluasi kawasan knowledge secara cepat, bisa digunakan untuk kelompok besar, dan jika dikonstruksi dengan baik maka jenis soal ini potensial untuk mengukur analisis, aplikasi dari pengetahuan dan problem solving. Hanya saja, soal MCQ memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan untuk menilai area psikomotor. Selain itu, penyusunan soal MCQ sering terjebak pada kesalahan, diantaranya: 1. Hanya menguji kemampuan mengingat, sering hanya hal yang trivia 2. Tidak menguji aplikasi atau integrasi pengetahuan 3. Tidak menguji kemampuan daya nalar dan pemecahan masalah 4. Tidak konsisten dengan prinsip-prinsip pendidikan masa kini 5. Lebih meningkatkan kemampuan memorisasi dari pada pemahaman Struktur soal terdiri dari tiga bagian yaitu: stem soal yang berbentuk skenario (vignette), pertanyaan (lead in) dan pilihan jawaban (option) dengan lima pilihan jawaban soal dengan satu jawaban benar atau paling tepat (one best answer).
Jumlah soal uji seluruhnya adalah 180 soal dan waktu yang disediakan untuk mengerjakan keseluruhan soal adalah 180 menit atau untuk satu soal dialokasikan waktu satu menit untuk mengerjakannya. Oleh karena itu dalam pengembangan soal harus mempertimbangkan tingkat kesulitan soal dan kalayakan sebuah soal dikaitkan dengan waktu yang disediakan bagi peserta ujian untuk mengerjakannya. Setiap set soal yang terdiri dari 180 soal disusun memiliki bobot yang sama. Jumlah soal tersebut dipertimbangkan dapat mengukur kompetensi lulusan baru dengan akurat (memenuhi reliabilitas soal) dan setiap soal yang di gunakan juga telah melalui proses uji validitas. B. Tinjauan Soal Materi uji kompetensi yang dikembangkan harus memenuhi 6 tinjauan yang ditetapkan dalam blue print UKSKMI, yaitu: Tinjauan 1: Standar Kompetensi SKM Tinjauan 2: Domain Tinjauan 3: Metode dan Alat Kesehatan Masyarakat Tinjauan 4: Area dan Substansi Kesehatan Masyarakat Tinjauan 5: Sasaran Intervensi Tinjauan 6: Tatanan Pelayanan 1
Setiap tinjauan memiliki sejumlah aspek atau jabaran seperti pada tabel berikut.
Satu set soal uji yang terdiri dari 180 soal, dibuat dengan proporsi konten soal yang harus memenuhi kriteria 6 tinjauan dan berada dalam range persentase yang ditetapkan. Skema pembagian proporsi soal dilakukan oleh panitia nasional dan menjadi acuan dalam pengembangan satu set soal uji. Pada proses pembuatan materi uji, setiap soal yang dikembangkan harus memuat atau mengukur salah satu dari aspek yang terdapat di keenam tinjauan. Aspek keenam tinjauan harus menjadi acuan dalam pengembangan soal. Adapun alur pengembangan soal uji secara sederhana dapat diilustrasikan sebagai berikut: Contoh 1. Alur Pengembangan Sebuah Soal Uji
2
Contoh 2. Alur Pengembangan Sebuah Soal Uji
C. Kaidah Umum Penyusunan Soal Dalam proses penyusunan soal hendaknya mengacu pada kaidah–kaidah umum berikut: 1. Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus melihat pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100% benar atau salah. 2. Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin. 3. Hindari informasi berlebihan pada soal. 4. Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak relevan dengan kompetensi yang diuji 5. Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel dengan soal. 6. Hindari penggunaan kata-kata absolut seperti, SELALU, TIDAK PERNAH, dan SEMUA pada pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti BIASANYA atau SERING. 7. Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN. 8. Fokuskan soal pada konsep-konsep penting dan hindari hanya menguji kemampuan mengingat fakta. 9. Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta memiliki potensi masalah serius. 10. Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat terhadap fakta terisolasi. 11. Setiap soal mengandung 6 (enam) tinjauan yang ada dalam Blue Print 12. Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan keputusan oleh seorang SKM, bukan oleh dokter, bidan atau profesi tenaga kesehatan lain. Struktur soal terdiri dari skenario (vignette), pertanyaan (lead in) dan pilihan jawaban (option) disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
3
1. Kaidah Penulisan Vignette atau Stem Skenario kasus/masalah kesehatan masyarakat (vignette) sesuai dengan jenis kompetensi yang akan diuji, memuat deskripsi data kasus atau masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan keilmuan kesehatan masyarakat (tools dan area/substansi) tertentu dan skenario intervensi kesehatan masyarakat serta sasarannya. Vignette memuat beberapa atau seluruh informasi berikut: a. Data kasus/masalah yang sesuai dengan kompetensi yang akan diuji: 1) Jenis dan besarnya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi 2) Tempat dan obyek/subyek yang terkait dengan kasus 3) Data pendukung kasus: karakteristik subyek/obyek (demografi, sosial, ekonomi, budaya) riwayat intervensi, data laboratorium/pemeriksaaan yang relevan, keterlibatan unsur masyarakat b. Bidang substansi dan tools keilmuan kesehatan masyarakat yang terkait kasus/topik yang diangkat c. Sasaran intervensi kesehatan masyarakat, bisa keluarga/individu, masyarakat atau institusi d. Lingkup layanan kesehatan, bisa primer, sekunder atau tersier
Vignette yang baik harus menyajikan data atau informasi yang dijadikan dasar bagi peserta ujian untuk menjawab pertanyaan soal (lead in). Apabila tanpa membaca vignette ternyata peserta ujian masih bisa menjawab soal dengan benar berarti konstruksi vignette tersebut tidak bagus. Syarat vignette yang baik harus memenuhi syarat-syarat: a. Fokus pada konsep-konsep yang penting b. Memerlukan aplikasi pengetahuan (tidak sekedar recall) c. Memuat informasi yang konprehensif (bukan sekedar opsi) d. Hindari informasi yang berlebihan e. Tidak menjebak (tricky) 2. Kaidah Penulisan Lead-In Dalam penyusunan pertanyaan soal harus memperhatikan jenis kompetensi yang akan diukur dan domain soal. Pemilihan kata tanya yang digunakan pada soal (lead in)tergantung pada domain yang dipilih: a. Domain Recall dapat menggunakan kata tanya: apakah, manakah, kapankah, dimanakah, bilamanakah, siapakah. b. Domain Reasoning dapat menggunakan kata tanya: mengapa, kenapa, dll. c. Domain Proceduredapat menggunakan kata tanya : bagaimana, dll
4
Pertanyaan yang dikembangkan digunakan untuk mengukur penguasaan peserta uji terhadap kompetensi yang ditentukan sesuai bahan kajian keilmuan kesehatan masyarakat (baik tools ataupun area/substansi), misalnya dapat berupa: Memastikan prosedur kerja lengkap, legal dan autentik Menjelaskan mekanisme kerja dari intervensi Menjelaskan kerja enzim, perlakuan, suplementasi Memperkirakan penyebab kondisi sakit (etiologi) Mengintepretasi gejala dan tanda klinis Memprediksi hasil laboratorium atau data lapang kesmas Melakukan penggalian informasi intervensi atau sistem Memperkirakan efek intervensi atau penerapan sistem Memperkirakan efek paparanagen Merekomendasi pecegahan masalah kesehatan Menetapkan pilihan intervensi Melakukan perhitungan efektivitas intervensi Menetapkan instruksi kerja Menetapkan cara komunikasi efektif Melakukan penyelesaian masalah kesehatan Menetapkan tindakan SKM terkait permasalah kesehatan masyarakat Merekomendasikan/memperkirakan jenis diet atau tindakan Mengidentifikasi sebab reaksi hubungan host-agen-lingkungan Menetapkan pilihan pembiayaan kesehatan Menetapkan prinsip compounding, costing, budgeting Menjamin kualitas mutu pelayanan/kinerja Memilih formulasi perhitungan metoda kesmas yang tepat Memilih metoda pengujian yang tepat Memilih metode analisis data kesehatan masyarakat yang tepat sesuai, dll
Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun lead in antara lain: a. Menggunakan kata tanya secara langsung, sehingga dapat memenuhi “close the option rule” b. Dapat dijawab dengan opsi yang tersedia c. Menggunakan frasa positif, hindari frasa negatif atau ..... kecuali ....., bukan...... Berikut adalah sejumlah contoh pola vignette soal dan pertanyaan (lead in): a. Masyarakat (deskripsi kondisi) mengalami (temuan masalah kesehatan masyarakat, faktor/ paparan) dengan kejadian kasus pada kurun waktu (diskripsi jumlah dan waktu, outcome/dampak). Berapakah besar masalah (prevalensi, insiden, Odds Ratio, Relative Risk) pada kasus di atas? b. Seorang (deskripsi klien) mengalami (masalah kesehatan masyarakat dan gejala). Defisiensi (enzim/hormon/zat gizi) apakah, yang menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan masyarakat di atas? c. Seorang (deskripsi klien) mengalami (masalah kesehatan masyarakat dan gejala). Zat (toksik/kontaminan) manakah di bawah ini yang paling tepat sebagai paparan yang dapat mengakibatkan kasus di atas? d. Sasaran (deskripsi sesorang/keluarga/masyarakat/institusi) mengalami (masalah kesehatan masyarakat, gejala atau jenis penyakit menular/tidak menular) dan saat ini sedang menjalani program intervensi tertentu (sebutkan jenis intervensi). (Proses atau 5
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
fungsi) manakah di bawah ini yang dapat dieliminasi sebagai akibat mekanisme kerja intervensi tersebut? Seorang klien (deskripsi klien) dengan masalah kesehatan masyarakat (deskripsi masalah) selama (periode waktu) setelah (suatu kejadian seperti perjalanan atau mengkonsumsi suatu makanan) seorang (deskripsi klien) mengalami ((masalah kesehatan masyarakat dan gejala). Manakah (organisme/kontaminan) di bawah ini yang mungkin ditemukan pada analisis? Sasaran (disikripsi kondisi seorang/keluarga/masyarakat/institusi) mengalami (masalah kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan masyarakat). Penjelasan manakah di bawah ini yang mengakibatkan kejadian tersebut? Sasaran (disikripsi kondisi seorang/keluarga/masyarakat/institusi) mengalami (masalah kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan masyarakat). Mekanisme kerja manakah di bawah ini dari (jenis intervensi) yang dapat memberikan efek pencegahan pada kasus tersebut? Saudara sedang melakukan konseling kepada seseorang (deskripsi klien,masalah kesehatan masyarakat, intervensi yang akan diterima). Informasi manakah yang perlu digali dari klien (dan rasionalisasinya)? Saudara sedang melakukan advokasi kepada institusi (deskripsi kondisi,sumber daya, kebijakan yang ada) untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat (deskripsi masalah) dengan intervensi tertentu (deskripsi jenis intervensi). Tindakan apakah yang perlu dilakukan agar kegiatan berhasil ? Seorang ahli kesehatan masyarakat merekomendasikan (nama intervensi, bentuk intervensi,kelebihan/kekuatan) kepada klien untuk mengatasi (kondisi/masalah kesehatan masyarakat). Bagaimana cara instruksi disampaikan kepada klien terkait penggunaan intervensi tersebut agar efektif? Ahli kesehatan masyarakat menuliskan rekomendasi untuk kebutuhan pencegahan pada masalah kesehatan kepada keluarga/masyarakat/institusi kesehatan (deskripsi klien), kondisi masalah (besar masalah/kegawatan/urgensi). Kondisi ketersediaan faktor (deskripsi input/ proses), Bagaimana agar jenis intervensi bisa berhasil? Seorang klien (deskripsi klien) dengan kasus/masalah kesehatan (deskrispsi kasus) datang ke pelayanan kesehatan meminta sejumlah intervensi (sebutkan contoh intervensii) yang tidak boleh diberikan tanpa rekomendasi. Apakah tindakan saudara? Seorang klien datang ke (fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat) dengan masalah kesehatan masyarakat (sebutkan masalah kesehatan masyarakat) dengan riwayat kasus (deskripsi riwayat kasus/penyakit) dan ingin mendapatkan intervensi untuk mengatasi masalahnya. Alternatif intervensi apakah yang paling tepat untuk saudara rekomendasikan? Institusi/fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat akan membuat intervensi (sebutkan bentuk intervensi) dengan metode tertentu (sebutkan). Apakah prasyarat yang harus dipenuhi agar intervensi berhasil? Institusi pelayanan kesehatan melakukan sejumlah intervensi (sebutkan jenis intervensi) untuk masyarakat/institusi (sebutkan) untuk mengatasi satu permasalahan kesehatan (deskripsikan masalahnya) dengan tingkat efektivitas (deskripsi besarnya kemanfaatan masing-masing intervensi ) dan pembiayaan (deskripsi biaya masing-masing intervensi). Alternatif intervensi manakah yang layak untuk dilanjutkan? Institusi/fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat akan membuat intervensi (sebutkan jenis intervensi, spesifikasi, kekuatan) untuk masyarakat/institusi dengan metode (sebutkan jenis metoda tertentu). Metode pengujian apakah yang sesuai untuk menjamin mutu (sebutkan parameter mutu)?
6
3. Kaidah Penulisan Option a. Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen dari sisi gramatikal (grammatical cues), taksonomi atau topik bahasan (misalnya: semuanya merupakan diagnosis, langkah–langkah penanganan pasien,dan lain-lain). b. Option yang salah disebut distractor (pengecoh= jawaban salah): berbeda dari jawaban yang benar merupakan option yang masuk akal. seluruh distraktor dibuat homogen (dari sisi gramatikal, taksonomi). memiliki kalimat yang panjangnya setara. tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat pada stem. c. Hindari absolutisme: selalu, tidak pernah. d. Hindari konvergensi. e. Hindari kesamaan istilah dengan vignette. f. Hindari urutan yang tidak sistematis agar tidak menyulitkan. g. Hindari kalimat: bukan salah satu di atas D. Kesalahan Struktur Soal Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus dihindari karena mengarah pada dua hal, yakni: “testwiseness” dan “irrelevant difficulty”. “Testwiseness” adalah suatu keadaan dimana peserta ujian dapat menjawab suatu soal bukan karena penguasaannya terhadap isi materi yang ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena kepintarannya dalam menebak jawaban yang benar. Sementara itu “irrelevant difficulty” berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab soal, bukan karena sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa menjawab, yang disebabkan oleh struktur soal tersebut. Jenis kesalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan yang Berkaitan dengan Testwiseness: a. Grammatical Cues: Satu atau lebih dari opsi jawaban tidak cocok dengan kalimat pertanyaan yang disusun dalam suatu soal, dikarenakan penulis soal hanya fokus dalam pembuatan atau pemilihan jawaban yang benar. Sementara itu jawaban yang salah/distraktor tidak diperhatikan dalam pembuatannya. Contoh soal: Mahasiswa X yang tinggal di asrama sering kali menunda mengkonsumsi makanan yang dimasaknya di pagi hari, biasanya makanan yang selesai dimasak disimpan di kamar dan menjelang sore hari sepulang dari kuliah makanan tersebut baru dikonsumsi. Ketika makanan tidak disimpan di kulkas (pendingin) dapat saja terjadi rekontaminasi dan pertumbuhan mikroorganisme pada makanan. Kegiatan apa yang harus dilakukan agar makanan tersebut tetap aman dikonsumsi? a. Replanning (merencanakan ulang) b. Rebudgeting (menganggarkan ulang) c. Rescheduling (menjadwal ulang) d. Recording (mencatat) e. Reheating (memanasi ulang)
7
Pada contoh pertanyaan di atas mahasiswa dapat dengan mudah menyingkirkan a, b, c dan d sebagai jawaban yang benar karena secara logika tidak mungkin benar berdasarkan kalimat pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini menanyakan proses yang berkaitan dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. b. Logical Cues Sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang benar. Contoh soal : Kejahatan di masyarakat kita terjadi di semua bidang dengan beragam bentuk, seperti penipuan, pencurian, tindak kekerasan, pembunuhan, korupsi, penyalahgunaan narkoba, dll. Pada lapisan sosial manakah lebih banyak dijumpai? a. terjadi secara merata pada berbagai kelas sosial b. lebih sering muncul pada golongan orang miskin c. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya. d. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment e. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara Pada soal di atas mahasiswa yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar dari jawaban a, b, atau c terdapatjawaban yang benar, sementara mahasiswa yang tidak terlalu cerdas dalam menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan opsi d dan e. Seringkali, jawaban––jawaban inipun sebagian mengandung kebenaran dan membingungkan karena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bias diurutkan kedudukannya. Kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang mengandung kata-kata “bertambah”,”berkurang” atau“tetap” c. Istilah yang absolute Meliputi penggunaan kata “ semua”, “pasti”...“harus”...“selalu”atau“tidak pernah” digunakan dalam opsi jawaban. Contoh soal : Pasien stroke di rumah sakit semakin bertambah dari tahun ke tahun. Apa penyebab yang paling utama dari keadaan tersebut? a. Selalu terkait dengan gizi lebih b. Tidak pernah bisa dilepaskan dari gizi yang tidak seimbang c. Semua dikarenakan transisi epidemiologi d. Tidak pernah bisa dilepaskan dengan kelebihan makan e. Pasti terkait dengan pola aktivitas yang kurang. Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukkan ke dalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan atau lead-in. d. Jawaban benar yang panjang Contoh soal : Untuk mengatasi masalah gizi buruk, Puskesmas X melakukan program PMT selama setahun. Target yang ditetapkan adalah di akhir program terjadi penurunan kasus gizi buruk hingga 90%, sedangkan pada bulan ke-6 akan dinilai berapa banyak balita yang sudah bebas gizi buruk.
8
Jenis evaluasi apa yang dilakukan pemegang program? a. Evaluasi formatif b. Evaluasi sumatif c. Evaluasi proses d. Evaluasi proses hasil dan dampak e. Evaluasi hasil Pada soal diatas pilihan jawaban d lebih panjang dari yang lain. Penulis soal kadang terlalu memberi perhatian lebih pada jawaban yang benar, sehingga tidak memikirkan distraktor atau pilihan yang salah. Dengan demikian maka muncul banyak pernyataan pada jawaban yang benar secara berlebihan, sementara pada pilihan yang salah atau distraktor lebih pendek pernyataannya. e. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Contoh soal : Desa X yang merupakan desa terpencil masih banyak dijumpai proses persalinan berlangsung di halaman rumah. Hal ini karena adanya kepercayaan masyarakat bahwa melahirkan kotor dan dapat membawa penyakit bagi anggota keluarga lainnya. Faktor apa yang melatarbelakangi perilaku masyarakat? a. Pengetahuan b. Sikap c. Kepercayaan d. Agama e. Persepsi Pada soal di atas, digunakan kata “kepercayaan”, sementara itu muncul kata “kepercayaan” pada pilihan jawaban c sebagai jawaban yang benar. Kadang–kadang hal ini terjadi dan peserta ujian dapat mencoba menebak jawaban yang mempunyai kaitan kata dengan badan soalnya, sehingga hal ini harus dihindari. f. Konvergensi soal Jawaban yang benar mengandung komponen–komponen yang paling sering muncul pada pilihan–pilihan yang lain (distraktor). Hal ini tidak terlalu jelas terlihat, tetapi dapat terjadi ketika penulis soal membuat jawaban yang benar, dan membuat jawaban yang salah dengan membuat kombinasi dari jawaban yang benar dengan suatu elemen yang salah. Contoh soal : Seorang remaja putri ditawari untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri dan ternyata akhirnya dia menjadi korban human trafficking dan dipaksa bekerja sebagai pekerja sex komersial. Penyakit apa yang mengancam remaja tersebut? a. Penyakit menular seksual b. Penyakit sulit tidur c. Penyakit jiwa d. Penyakit kulit e. Penyakit kanker payudara
9
2. Kesalahan yang Berkaitan dengan Kesulitan yang Tidak Perlu/Relevan a. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks atau duplikasi Peserta ujian akan mengalami kesulitan teknis dengan adanya pilihan jawaban yang terlalu panjang dan kompleks atau duplikasi, bukan semata-mata karena kurangnya penguasaan substansi. Contoh soal : Budaya sangat mempengaruhi cara makan seseorang. Etika makan yang salah dalam menyantap hidangan utama adalah sebagai berikuti: a. Daging, ayam atau ikan diiris sepotong demi sepotong dengan pisau di tangan kanan dan garpu di tangan kiri b. Menurut gaya Eropa, makanan utama dimakan dengan menggunakan garpu di tangan kanan dengan posisi telungkup dan pisau di tangan kiri c. Sesudah selesai makan, pisau dan garpu diletakkan sebelah menyebelah dengan posisi tangkai ke arah kanan dan ujungnya mengarah ke tengah, arah jam lima d. Jika selesai makan dan akan meninggalkan tempat maka napkin di tarus di meja sebelah kiri e. Jika ingin meninggalkan meja sebentar , keluar di sebelah kanan dan napkin di taruh di atas tangan atau sandaran kursi b. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Contoh soal : Hasil pengkuran antropometri terhadap seorang laki-laki dewasa yang datang ke Pojok Gizi di Puskesmas menunjukkan berat badan laki-laki tersebut sebanyak 90 kg dan tinggi badan 170 cm. Jika Anda sebagai ahli gizi di Pojok Gizi, apa kesimpulan Anda terkait dengan kondisi status gizi laki-laki tersebut? a. obese class I b. over weight c. normal d. underweight e. obesity class II Pilihan dengan besaran tidak berurut: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas) sampai yang paling besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan mahasiswa dalam menjawabnya. c. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretasi Contoh soal : Penderita obesitas berat dewasa muda: a. biasanya berespon secara dramatis terhadap regimen diet b. sering berkaitan dengan kelainan hormon c. memiliki kemungkinan 75% untuk kembali normal secara spontan d. mempunyai prognosis yang buruk e. biasanya berespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif
10
d. Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis Contoh soal : Seorang ahli kesehatan masyarakat di Puskesmas “X” merancang intervensi untuk mengatasi masalah demam berdarah di Desa Y yang memiliki daerah berawa-rawa dengan cara membasmi jentik nyamuk di tempat perindukannya (breeding place). Metode apa yang paling tepat dilakukan? a. Pengeringan rawa b. Salinitasi c. Pengasapan/fogging d. Menimbun rawa e. Pemberian abate e. Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban Contoh soal : Di sebuah palayanan rumah sakit datang seorang pasien dengan diantar oleh keluarganya dengan keluhan: sakit perut, keringat berlebihan, lelah, dan nyaris koma. Gejala ini muncul setelah 4-6 jam setelah si pasien makan sejenis tempe. Diagnosis petugas kesehatan yang menangani bahwa pasien keacunan makanan. Mikroba apakah yang menjadi penyebab terjadi keracunan tersebut? a. Staphylococcus aureus b. Clostridium botulinum c. Escherichia coli d. Vibrio parahaemolyticus dan V. cholerae e. Bukan salah satu di atas f. Badan soal terlalu panjang, sulit dan kompleks Contoh soal : Dari hasil survei oleh ahli kesehatan masyarakat ditemukan sejumlah anak sekolah di lereng gunung berapi terindikasi menderita GAKI. Hasil palpasi menunjukkan 10 % anak sekolah yang dipalpasi menunjukkan kelenjar tiroid teraba lebih besar dari ujung ibu jari dan tidak nampak ada benjolan pada leher posisi normal, tetapi tampak membesar ketika leher mendongak penuh. Di daerah tersebut hampir selalu dapat ditemukan bayi yang kretin, anak sekolah yang cebol, penderita hipotiroid dan gondok pada ibu hamil. Pemeriksaan terhadap ibu hamil di daerah endemik GAKI menunjukkan hasil kadar UEI normal, kadar TSH tinggi melebihi ambang batas normal, kadar Tirosin (T4) rendah dan ditemukan gondok > 10 %. Dilihat dari tingkat endemisitasnya, daerah tersebut termasuk kriteria yang manakah ? a. tidak endemik b. endemik ringan c. endemik sedang d. endemik berat e. endemik sangat berat Demikianlah kesalahan–kesalahan yang harus dihindari dalam pembuatan soal beserta dengan contoh– contohnya.
11
E. Tahapan Pembuatan Soal Pada proses pengembangan soal, tahapan pertama yang harus dilakukan oleh tim pengembangan soal (item development) adalah penentuan aspek tinjauan. Kesalahan yang sering terjadi adalah soal dibuat terlebih dahulu, baru kemudian dilihat atau dianalisis kesesuaiannya dengan aspek tinjauan. 3. Penentuan Aspek Tinjauan Soal Pada tahapan ini ditetapkan aspek mana saja dari 6 tinjauan (sesuai blue-print) yang akan dijadikan acuan pengembangan struktur soal. Contoh:
Apabila format atau tipe soal berdasarkan 6 tunjauan telah ada atau ditentukan, maka langkah berikutnya adalah mengisi format soal uji kompetensi seperti contoh berikut: Template Soal Uji Kompetensi
12
4. Pembuatan Vignette, Lead in dan Option Soal a. Penyusunan Sinopsis Vignette Untuk mempermudah dalam pembuatan vignette, sebaiknya terlebih dahulu dibuat sinopsis atau semacam draf rancangan kasarnya. Contoh: Tinjauan
Aspek
Pemilihan Materi/Kajian
Tinjauan 2. Domain
Pemahaman Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Recall
Konsep-konsep dasar AKK dan Kespro Kata tanya: Apakah
Tinjauan 3. Tools
AKK
Tinjauan 4. Substansi/Area
Kespro
Efektivitas Layanan kesehatan Jenis alat kontrasepsi KB
Tinjauan 5. Sasaran Intervensi
Keluarga
Tinjauan 6. Lingkup Layanan
Primer
Tinjauan1. Kompetensi
Suami-istri PUS calon aseptor Puskesmas
b. Penyusunan Vignette, Lead in dan Option Semua informasi yang diperlukan dituliskan dalam skenario lengkap dengan data yang relevan. Pertanyaan dan opstion dibuat singkat sesuai kaidah.
13
c. Cara Penulisan Kode ID-Soal ID-Soal terdiri dari 5 angka atau digit, yaitu: 1) Tiga digit pertama : diisi Kode Tipe Soal Kode Struktur Soal dapat dilihat di kolom pertama pada Daftar Tipe Soal Standar (lihat di lampiran) Contoh: 001, 002, 103 ...s/d... 180 2) Digit keempat : diisi Kode Regional 1= Regional Barat (FKM USU dan PT Kesmas binaannya) 2=Regional Jakarta (FKM UI dan PT Kesmas binaan) 3=Regional Tengah 1 (FKM UNDIP dan PT Kesmas binaannya) 4=Regional Tengah 2 (FKM UNAIR dan Wilayah binaannya) 5=Regional Timur (FKM UNHAS dan PT Kesmas binaannya) 3) Digit ke lima dan keenam : diisi urutan soal yang telah dibuat Contoh: 001-1-01 berarti: Kode Tipe Soal 001 yang dibuat di Regional Barat untuk nomor urut soal pertama (1)
14
Referensi
AIPTKMI & IAKMI, 2013. Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia. Jakarta AIPTKMI. 2014. Kurikulum Standar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia, Jakarta Panitia Nasional UKSKMI, 2014. Naskah Akademik dan Blue Print Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia, Jakarta Susan M.Case & David B.Swanson, 2001. Constructing Written Test Questions for the Basic and Clinical Sciences, Thirded. Philadelphia: National Board of Medical Examiners (NBME), www.nbme.org
15
Lampiran 1:
Template Soal UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
ID soal Tinjauan Tinjauan 1
Tinjauan 2
Tinjauan 3
Tinjauan 4
Tinjauan 5
Tinjauan 6
(diisi kode identitas soal oleh panitia) Jabaran Kajian dan Analisis Situasi KesMas Perencanaan Program dan Kebijakan Kesehatan Kemampuan Komunikasi Pemahaman Budaya Pemberdayaan Masyarakat Pemahaman Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola sumber dana Kemampuan Memimpin dan Berpikir Sistem Recall Reasoning Procedure Epidemiologi Biostatistik dan Kependudukan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan Reproduksi Gizi Masyarakat Keluarga Masyarakat Institusi Primer Sekunder Tertier
Vignette
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Kunci Referensi Nama pembuat Institusi/bagian
16
Lampiran 2: CHECK LIST ADMINISTRASI SOAL/ITEM (Untuk Item Administrator) () Biodata & CV () Sertifikat Formulir Soal () Lengkap () Tidak Lengkap
Hasil Preliminary Review () Soal layak untuk direview () Soal tidak layak untuk direview
Alasan Item soal tidak layak review:
Tertanda
Item Administrator
17
Lampiran 3:
DAFTAR TILIK SOAL/ITEM (Untuk Reviewer) Catatan:satu set daftar tilik berlaku untuk tiap satu soal / item Diisi dengan tanda silang (X) ID-Soal: Isi soal: Relevansi dan kesesuaian terhadap kompetensi SKM ( ) Sangat Relevan ( ) Relevan ( ) Ragu–ragu ( ) Kurang relevan ( ) Tidak relevan Bahasa yang digunakan: ( ) Sulitdimengerti ( ) Kurang dimengerti ( ) Mudah dimengerti
Tingkat kesulitansoal: ( ) Sangat sulit ( ) Sulit ( ) Sedang ( ) Mudah ( ) SangatMudah
Struktur Soal: 1. Kesalahan tata bahasa 2. Soal yang tidak logis 3. Istilah yang absolut 4. Jawaban benar yang panjang 5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban 6. Konvergensi soal 7. Pilihan jawaban yang panjang,kompleks,atau duplikasi 8. Pilihan yang berupaangka tidak diurut sesuai dengan besarnya 9. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretasi 10. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis 11. Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban 12. Badan soal terlalu panjang, sulit,dan kompleks Komentar Umum Reviewer
( )Ya ( )Ya ( )Ya ( )Ya ( )Ya ( )Ya ( )Ya ( )Ya ( )Ya
( ) Tidak ( ) Tidak ( ) Tidak ( ) Tidak ( ) Tidak ( ) Tidak ( ) Tidak ( ) Tidak ( ) Tidak
( )Ya ( ) Tidak ( )Ya ( ) Tidak ( )Ya ( ) Tidak
Kesimpulan Hasil Review ( ) Diterima tanpa perbaikan ( ) Diterimadengan perbaikan ( )Tidak perlu konfirmasi dengan pembuatsoal ( ) Perlu konfirmasi pembuat soal ( ) Dikembalikan kepada pembuat soal ( ) Berpotensi diterima dengan perbaikan ( ) Memerlukan perbaikan keseluruhan Saran Perbaikan:
TandaTangan Reviewer: Tanggal: (DD)/(MM)/ (YY)
Nama Jelas:
Dengan ini menyatakan bahwa proses review soal di atas telah benar–benar dilakukan oleh nama yang bertanda tangan di atas, atau tidak dilakukan oleh orang lain atau juga tidak dilakukan oleh orang lain yang mengatasnamakan nama di atas
18
Lampiran 4:
PENYAMAAN ISTILAH No
Istilah yang sering dipakai
Istilah Baku UKSKMI
1
sebutan nama orang
inisial A, B, C
2
sebutan nama instasi atau daerah
Puskesmas X di Kota Y
3
wanita
perempuan
4
pria
laki-laki
5
abstrac
abstrak
6
action
aksi
7
advocacy
advokasi
8
akomodir
akomodasi
9
aktifitas
aktivitas
10
aktip
aktif
11
analisa
analisis
12
anamnesa
anamnesis
13
anemi
anemia
14
anggauta
anggota
15
antar daerah/antar negara
antardaerah/antarnegara
16
anthropometri
antropometri
17
anti retro viral
ARV
18
anti tuberculosis
anti tuberkulosis
19
apotik
pelayanan kesehatan
20
atlit
atlet
21
ATP (ability to pay)
kemampuan untuk membayar
22
BAB
buang air besar
23
BAK
buang air kecil
24
berfikir
berpikir
25
bioavailability
bioavailabilitas
26
bis
bus
27
bobot badan
berat badan
28
budget
bnggaran
29
cholesterol
kolesterol
19
No
Istilah yang sering dipakai
Istilah Baku UKSKMI
30
cinderamata
cenderamata
31
culture
kultur
32
dasa wisma
dasawisma
33
DBD, DB
demam berdarah
34
defaluasi
devaluasi
35
derector
direktur
36
diagnose
diagnosis
37
diatas
di atas
38
difinisi
definisi
39
dipersilahkan
dipersilakan
40
disain, rancangan, pola
desain
41
disyahkan
disahkan
42
diterminan
determinan
43
effectiveness, efektifitas
efektivitas
44
emergensi
gawat darurat
45
esay
esai
46
esensiil
esensial
47
evaluasi akhir
evaluasi sumatif
48
evaluasi tengah
evaluasi formatif
49
feasibility
feasibilitas
50
fihak
pihak
51
g/dl
g/dL
52
GAKI
GAKY
53
group
grup
54
hakekat
hakikat
55
hemoglobin
Hb
56
hipotesa
hipotesis
57
hirarkhi
hierarki
58
hutang
utang
59
hygiene
higiene
60
hygienis
higienis
61
IKU
indikator kinerja utama
62
inferens
inferensial
20
No
Istilah yang sering dipakai
Istilah Baku UKSKMI
63
inform consent
persetujuan
64
input
masukan
65
institute
institut
66
interpertasi
interpretasi
67
interrelationship
kesalinghubungan
68
issue
isu
69
jam 19.30 WIB
pukul 19.30 WIB
70
kab
kabupaten
71
kaedah
kaidah
72
kalian, anda, kamu
saudara
73
kec.
kecamatan
74
kesmas
kesehatan masyarakat
75
key person
tokoh kunci
76
Kg/kilo gram
kg
77
Kilo kalori/kkal
Kal
78
kondite
konduite
79
konkrit/kongrit
konkret
80
konsul
konsultasi
81
kronik
kronis
82
kwalitas
kualitas
83
langganan
pelanggan
84
legalisir
legalisasi
85
mean, rata-rata
rerata
86
mempesona
memesona
87
mengenyampingkan
mengesampingkan
88
merubah
mengubah
89
metabolism
metabolisme
90
metoda, method
metode
91
monitoring
pemantauan
92
nasehat
nasihat
93
negative, negatip
negatif
94
obat anti tuberculosis
Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
95
obyek
objek
21
No
Istilah yang sering dipakai
Istilah Baku UKSKMI
96
out break, wabah
kejadian luar biasa (KLB)
97
outcome
dampak
98
output
keluaran
99
panca roba
pancaroba
100
pasca panen
pascapanen
101
penderita/pasien
pasien
102
pengunjung
klien
103
performa
kinerja
104
pertanggung jawaban
pertanggungjawaban
105
positive, positip
positif
106
produktifitas, produktivity
produktivitas
107
prop. /propinsi
provinsi
108
prosentase, prosen
persentase
109
prosentasi, persentasi
persentase
110
psychiatry
psikiatri
111
pustu
pukesmas pembantu
112
ratio
rasio
113
rational
rasional
114
relative
relatif
115
resiko
risiko
116
respons
respon
117
riset
penelitian
118
route
rute
119
RS
rumah sakit
120
sekedar
sekadar
121
sensitive
sensitif
122
sistim
sistem
123
sportifitas
sportivitas - sportifitas
124
spotip
sportif - sportip
125
stakeholder
pemangku kepentingan
126
standard
standar
127
standard deviasi
simpang baku
128
standard error
simpang galat
22
No
Istilah yang sering dipakai
Istilah Baku UKSKMI
129
standarisasi
standardisasi
130
stucture/structur
struktur
131
subyek
subjek
132
surveillance
surveilens
133
technologi, tehnologi
teknologi
134
tehnik
teknik
135
telpom/tilpon
telepon
136
theater/theatre
teater
137
thrombosit
trombosit
138
toga
tokoh agama
139
toksisitas/ketoksikan
toksisitas
140
toma
tokoh masyarakat
141
tuberculosis
TB
142
UGD
unit gawat darurat
143
umur
usia
144
unit cost
satuan biaya
145
unsure
unsur
146
urin/kencing
urine
147
usia lanjut/usila/manula
lanjut usia
148
utilitas
kegunaan
149
yankes
pelayanan kesehatan
150
yankesmas
pelayanan kesehatan masyarakat
23
Lampiran 5: SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA NO: 005/AIPTKMI/I/2015 Tentang KURIKULUM STANDAR PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
1. Kompetensi lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat, adalah: a. Mampu melakukan kajian dan analisis situasi (analitic/assessement skills) b. Mampu mengembangkan kebijakan dan Perencanaan Program (policy development/program planing skills) c. Mampu Berkomunikasi Secara Eefektif (communication skills) d. Mampu memahami budaya setempat (cultural competency skills) e. Mampu melaksanakan pemberdayaan Masyarakat (community empowerment) f. Memiliki penguasaan ilmu kesehatan masyarakat (public health science skills) g. Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang manajemen (financial planning and management skills ) h. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem (leadership and system thinking skills) 2. Beban kurikulum standar prodi sarjana kesehatan masyarakat minimal 144 sks, dengan komposisi terdiri dari : a. Mata kuliah wajib program studi (70%): 1) Mata kuliah wajib program studi sarjana kesmas muatan nasional (86 SKS) 2) Mata kuliah wajib program studi sarjana kesmas muatan lokal (15 SKS) b. Mata kuliah wajib peminatan (30%) 3. Daftar mata kuliah wajib program studi sarjana kesehatan masyarakatberdasarkan capaian kompetensi adalah sebagai berikut:
No.
Kompetensi
Mata Kuliah
1
2
3
4
5
6
7
8
SKS
1
Biostatistik Deskriptif dan Inferensial
x
x
3
2
Dasar Epidemiologi
x
x
2
3
Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif)
x
4
Manajemen Data
x
5
Surveillance Kesehatan Masyarakat
x
6
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
7
Promosi Kesehatan
x
2
8
Komunikasi Kesehatan
x
2
9
Penulisan Ilmiah
x
2
10
Sosio Antropologi Kesehatan
x
3
11
Etika dan Hukum Kesehatan
x
2
x
2 x
24
3
x
3
x
2
No.
Kompetensi
Mata Kuliah
1
2
3
4
5
6
7
8
x
SKS
12
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat
2
13
Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
x
2
14
Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat
x
3
15
Dasar Promosi Kesehatan
x
2
16
Dasar Kesehatan Lingkungan
x
2
17
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
x
2
18
Dasar Kependudukan
x
2
19
Epidemiologi Penyakit Menular
x
x
2
20
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
x
x
2
21
Dasar Kesehatan Reproduksi / KIA
x
2
22
Dasar Biomedik
x
6
23
Ekonomi Kesehatan
x
2
24
Perecanaan dan Evaluasi Kesehatan
x
2
25
Pembiayaan dan Pengaggaran Kesehatan
x
2
26
Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesh Masy
27
Agama
28
Bahasa Indonesia
x
2
29
Bahasa Inggris
x
2
30
Kewarganegaraan dan Pancasila
x
31
PKL/PBL Kesehatan Masyarakat
x
32
Skripsi
x
x
x
x
x
x
33
Manajemen Bencana
x
x
x
x
x
x
34
Analisis Kualitas Lingkungan
x
35
SIK/SIM/Teknologi Informasi Kesehatan
x
x x
JUMLAH SKS
x
2 3
2 x
6
x
x
4
x
x
2
x
2
x
2 86
Keterangan Kompetansi: 1. Mampu melakukan kajian dan analisis situasi (analitic/assessement skills) 2. Mampu mengembangkan kebijakan dan Perencanaan Program (policy development/program planing skills) 3. Mampu Berkomunikasi Secara Eefektif (communication skills) 4. Mampu memahami budaya setempat (cultural competency skills) 5. Mampu melaksanakan pemberdayaan Masyarakat (community empowerment) 6. Memiliki penguasaan ilmu kesehatan masyarakat (public health science skills) 7. Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang manajemen (financial planning and management skills ) 8. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem (leadership and system thinking skills)
25
3. Daftar mata kuliah wajib program studi sarjana kesehatan masyarakatberdasarkan tinjauan keilmuan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut: No.
Mata Kuliah
Tinjauan Keilmuan Kesehatan Masyarakat AKK
EPID
BIOS
PKIP
KL
K3
GIZI
KESPRO
SKS
1
Biostatistik Deskriptif dan Inferensial
2
Dasar Epidemiologi
3
Metodologi Penelitian
x
x
x
x
x
x
x
x
3
4
Manajemen Data Surveillance Kesehatan Masyarakat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
x
x
x
x
x
x
x
x
2
5 6
x
3
x
2
x
3
x
2
7
Promosi Kesehatan
x
8
Komunikasi Kesehatan
x
9
Penulisan Ilmiah
10
Sosio Antropologi Kesehatan
11
14
Etika dan Hukum Kesehatan Pengembangan & Pengorganisasian Masy Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat
15
Dasar Promosi Kesehatan
16
Dasar Kesehatan Lingkungan Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12 13
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Agama Bahasa Indonesia
29
Bahasa Inggris Kewarganegaraan dan Pancasila
x
x
x
x
x
x
2
2 x
x
2
3
x
x
x
x
2 x
x
x
x
x
2 3
x
2 x
2 x
2
x
2
x
2
x
x
x
2 x
x
Dasar Biomedik Ekonomi Kesehatan Perecanaan dan Evaluasi Kesehatan Pembiayaan dan Pengaggaran Kesehatan Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesmas
x
x
Dasar Kependudukan Epidemiologi Penyakit Menular Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Dasar Kesehatan Reproduksi / KIA
28
30
x
2
x
x
x
x
x
2 6 2
x 2 x 2 x 2 x
x
x
x
x
x
x
x
3
x
x
x
x
x
x
x
x
2
x
x
x
x
x
x
x
x
2
x
x
x
x
x
x
x
x
26
2
No.
Mata Kuliah
31
Manajemen Bencana
32
34
Analisis Kualitas Lingkungan SIK/SIM/Teknologi Informasi Kesehatan PKL/PBL Kesehatan Masyarakat
35
Skripsi
33
Tinjauan Keilmuan Kesehatan Masyarakat
SKS
AKK
EPID
BIOS
PKIP
KL
K3
GIZI
KESPRO
x
x
x
x
x
x
x
x
x
2
x
2
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Jumlah SKS
2
6 4 86
27
Lampiran 6 KOMPOSISI SOAL UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 (Total 180 Soal)
28
Lampiran 7 DAFTAR MONITORING (CHECK-LIST) CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI SKM INDONESIA TAHUN 2015 REGIONAL : TANGGAL :
Kode
Tinjauan-1
Tinjauan-2
Tipe Soal
Kompetensi
Domain
001
Kompetensi-2 1.Recall
Tinjauan-3 Tinjauan-4
Tinjauan-5
Tinjauan-6
Sasaran
Layanan
AKK
Substansi Gizi kesmas
Target Soal
3.Institusi
1.Primer
1
Tools
002
Kompetensi-2 2.Reasoning
AKK
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
003
Kompetensi-2 2.Reasoning
AKK
Gizi kesmas
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
004
Kompetensi-4 2.Reasoning
AKK
Gizi kesmas
3.Institusi
1.Primer
1
005
Kompetensi-7 2.Reasoning
AKK
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
006
Kompetensi-7 2.Reasoning
AKK
Gizi kesmas
3.Institusi
3.Tersier
1
007
Kompetensi-8 2.Reasoning
AKK
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
AKK
Gizi kesmas
3.Institusi
1.Primer
1
AKK
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
3.Institusi
1.Primer
1
008 009
Kompetensi-8 2.Reasoning Kompetensi-2 3.Precedure
010
Kompetensi-2 3.Precedure
AKK
Gizi kesmas
011
Kompetensi-7 3.Precedure
AKK
Gizi kesmas
012
Kompetensi-2 1.Recall
AKK
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
013
Kompetensi-2 2.Reasoning
AKK
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
014
Kompetensi-2 2.Reasoning
AKK
K3
3.Institusi
2.Sekunder
1
015
Kompetensi-4 2.Reasoning
AKK
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
AKK
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
AKK
K3
1.Keluarga
1.Primer
1
016 017
Kompetensi-7 2.Reasoning Kompetensi-8 2.Reasoning
018
Kompetensi-8 2.Reasoning
AKK
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
019
Kompetensi-8 2.Reasoning
AKK
K3
3.Institusi
2.Sekunder
1
020
Kompetensi-2 3.Precedure
AKK
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
021
Kompetensi-2 3.Precedure
AKK
K3
3.Institusi
2.Sekunder
1
022
Kompetensi-7 3.Precedure
AKK
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
023
Kompetensi-2 1.Recall
AKK
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
AKK
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
AKK
Kesling
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
024 025
Kompetensi-2 2.Reasoning Kompetensi-2 2.Reasoning
026
Kompetensi-4 2.Reasoning
AKK
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
027
Kompetensi-7 2.Reasoning
AKK
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
028
Kompetensi-7 2.Reasoning
AKK
Kesling
3.Institusi
2.Sekunder
1
029
Kompetensi-8 2.Reasoning
AKK
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
030
Kompetensi-8 2.Reasoning
AKK
Kesling
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
031
Kompetensi-8 2.Reasoning
AKK
Kesling
3.Institusi
3.Tersier
1
AKK
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
AKK
Kesling
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
AKK
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
032 033 034
Kompetensi-2 3.Precedure Kompetensi-2 3.Precedure Kompetensi-7 3.Precedure
29
Capaian
Kode
Tinjauan-1
Tinjauan-2
Tinjauan-3
Tinjauan-4
Tinjauan-5
Tinjauan-6
Domain
Tools
Substansi
Sasaran
Layanan
Target Soal
035
Kompetensi-2 1.Recall
AKK
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
036
Kompetensi-2 2.Reasoning
AKK
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
037
Kompetensi-2 2.Reasoning
AKK
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
038
Kompetensi-4 2.Reasoning
AKK
Kespro
1.Keluarga
1.Primer
1
039
Kompetensi-4 2.Reasoning
AKK
Kespro
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
AKK
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
AKK
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
Tipe Soal
040 041
Kompetensi
Kompetensi-7 2.Reasoning Kompetensi-8 2.Reasoning
042
Kompetensi-8 2.Reasoning
AKK
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
043
Kompetensi-2 3.Precedure
AKK
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
044
Kompetensi-2 3.Precedure
AKK
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
045
Kompetensi-7 3.Precedure
AKK
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
046
Kompetensi-6 1.Recall
Biostat
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
047
Kompetensi-1 2.Reasoning
Biostat
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
Biostat
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
Biostat
Gizi kesmas
3.Institusi
2.Sekunder
1
048 049
Kompetensi-1 2.Reasoning Kompetensi-1 2.Reasoning
050
Kompetensi-3 2.Reasoning
Biostat
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
051
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
052
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
053
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
Gizi kesmas
3.Institusi
2.Sekunder
1
054
Kompetensi-1 3.Precedure
Biostat
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
055
Kompetensi-1 3.Precedure
Biostat
Gizi kesmas
3.Institusi
2.Sekunder
1
Biostat
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
Biostat
Gizi kesmas
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
056 057
Kompetensi-6 3.Precedure Kompetensi-6 3.Precedure
058
Kompetensi-6 1.Recall
Biostat
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
059
Kompetensi-1 2.Reasoning
Biostat
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
060
Kompetensi-1 2.Reasoning
Biostat
K3
3.Institusi
2.Sekunder
1
061
Kompetensi-3 2.Reasoning
Biostat
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
062
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
K3
1.Keluarga
1.Primer
1
063
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
K3
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
Biostat
K3
3.Institusi
3.Tersier
1
Biostat
K3
1.Keluarga
1.Primer
1
064 065
Kompetensi-6 2.Reasoning Kompetensi-1 3.Precedure
066
Kompetensi-1 3.Precedure
Biostat
K3
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
067
Kompetensi-6 3.Precedure
Biostat
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
068
Kompetensi-6 3.Precedure
Biostat
K3
3.Institusi
2.Sekunder
1
069
Kompetensi-6 1.Recall
Biostat
Kesling
3.Institusi
1.Primer
1
070
Kompetensi-1 2.Reasoning
Biostat
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
071
Kompetensi-1 2.Reasoning
Biostat
Kesling
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
Biostat
Kesling
3.Institusi
1.Primer
1
Biostat
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
072 073
Kompetensi-3 2.Reasoning Kompetensi-6 2.Reasoning
074
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
075
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
Kesling
3.Institusi
2.Sekunder
1
076
Kompetensi-1 3.Precedure
Biostat
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
077
Kompetensi-1 3.Precedure
Biostat
Kesling
3.Institusi
3.Tersier
1
30
Capaian
Kode
Tinjauan-1
Tinjauan-2
Tinjauan-3
Tinjauan-4
Tinjauan-5
Tinjauan-6
Tools
Substansi
Sasaran
Layanan
Target Soal
078
Kompetensi-6 3.Precedure
Biostat
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
079
Kompetensi-6 3.Precedure
Biostat
Kesling
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
080
Kompetensi-6 1.Recall
Biostat
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
081
Kompetensi-1 2.Reasoning
Biostat
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
082
Kompetensi-1 2.Reasoning
Biostat
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
Biostat
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
Biostat
Kespro
1.Keluarga
1.Primer
1
Tipe Soal
083 084
Kompetensi
Domain
Kompetensi-3 2.Reasoning Kompetensi-6 2.Reasoning
085
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
Kespro
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
086
Kompetensi-6 2.Reasoning
Biostat
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
087
Kompetensi-1 3.Precedure
Biostat
Kespro
1.Keluarga
1.Primer
1
088
Kompetensi-1 3.Precedure
Biostat
Kespro
2.Masyarakat
3.Tersier
1
089
Kompetensi-6 3.Precedure
Biostat
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
090
Kompetensi-6 3.Precedure
Biostat
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
Epid
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
Epid
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
091 092
Kompetensi-6 1.Recall Kompetensi-1 2.Reasoning
093
Kompetensi-1 2.Reasoning
Epid
Gizi kesmas
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
094
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
095
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
096
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Gizi kesmas
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
097
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Gizi kesmas
3.Institusi
3.Tersier
1
098
Kompetensi-1 3.Precedure
Epid
Gizi kesmas
3.Institusi
1.Primer
1
Epid
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
Epid
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
099 100
Kompetensi-6 3.Precedure Kompetensi-6 3.Precedure
101
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
Gizi kesmas
3.Institusi
2.Sekunder
1
102
Kompetensi-6 1.Recall
Epid
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
103
Kompetensi-1 2.Reasoning
Epid
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
104
Kompetensi-1 2.Reasoning
Epid
K3
3.Institusi
2.Sekunder
1
105
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
K3
1.Keluarga
1.Primer
1
106
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
Epid
K3
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
Epid
K3
3.Institusi
3.Tersier
1
107 108
Kompetensi-6 2.Reasoning Kompetensi-6 2.Reasoning
109
Kompetensi-1 3.Precedure
Epid
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
110
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
K3
1.Keluarga
1.Primer
1
111
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
K3
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
112
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
K3
3.Institusi
3.Tersier
1
113
Kompetensi-6 1.Recall
Epid
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
114
Kompetensi-6 1.Recall
Epid
Kesling
3.Institusi
1.Primer
1
Epid
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
Epid
Kesling
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
115 116
Kompetensi-1 2.Reasoning Kompetensi-1 2.Reasoning
117
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
118
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
119
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Kesling
3.Institusi
2.Sekunder
1
120
Kompetensi-1 3.Precedure
Epid
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
31
Capaian
Kode
Tinjauan-1
Tinjauan-2
Tinjauan-3
Tinjauan-4
Tinjauan-5
Tinjauan-6
Tools
Substansi
Sasaran
Layanan
Target Soal
121
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
122
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
123
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
Kesling
3.Institusi
2.Sekunder
1
124
Kompetensi-6 1.Recall
Epid
Kespro
3.Institusi
1.Primer
1
125
Kompetensi-1 2.Reasoning
Epid
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
Epid
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
Epid
Kespro
1.Keluarga
1.Primer
1
Tipe Soal
126 127
Kompetensi
Domain
Kompetensi-1 2.Reasoning Kompetensi-6 2.Reasoning
128
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
129
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Kespro
3.Institusi
2.Sekunder
1
130
Kompetensi-6 2.Reasoning
Epid
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
131
Kompetensi-1 3.Precedure
Epid
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
132
Kompetensi-1 3.Precedure
Epid
Kespro
3.Institusi
2.Sekunder
1
133
Kompetensi-6 3.Precedure
Epid
Kespro
1.Keluarga
1.Primer
1
Epid
Kespro
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
Epid
Kespro
3.Institusi
3.Tersier
1
134 135
Kompetensi-6 3.Precedure Kompetensi-6 3.Precedure
136
Kompetensi-5 1.Recall
PKIP
Gizi kesmas
3.Institusi
1.Primer
1
137
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
138
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
139
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Gizi kesmas
3.Institusi
2.Sekunder
1
140
Kompetensi-4 2.Reasoning
PKIP
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
141
Kompetensi-4 2.Reasoning
PKIP
Gizi kesmas
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
PKIP
Gizi kesmas
1.Keluarga
1.Primer
1
PKIP
Gizi kesmas
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
142 143
Kompetensi-5 2.Reasoning Kompetensi-5 2.Reasoning
144
Kompetensi-6 2.Reasoning
PKIP
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
145
Kompetensi-3 3.Precedure
PKIP
Gizi kesmas
2.Masyarakat
1.Primer
1
146
Kompetensi-3 3.Precedure
PKIP
Gizi kesmas
3.Institusi
1.Primer
1
147
Kompetensi-5 1.Recall
PKIP
K3
1.Keluarga
1.Primer
1
148
Kompetensi-5 1.Recall
PKIP
K3
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
149
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
K3
1.Keluarga
1.Primer
1
PKIP
K3
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
PKIP
K3
3.Institusi
3.Tersier
1
150 151
Kompetensi-3 2.Reasoning Kompetensi-3 2.Reasoning
152
Kompetensi-4 2.Reasoning
PKIP
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
153
Kompetensi-4 2.Reasoning
PKIP
K3
3.Institusi
2.Sekunder
1
154
Kompetensi-5 2.Reasoning
PKIP
K3
3.Institusi
1.Primer
1
155
Kompetensi-6 2.Reasoning
PKIP
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
156
Kompetensi-6 2.Reasoning
PKIP
K3
3.Institusi
1.Primer
1
157
Kompetensi-3 3.Precedure
PKIP
K3
2.Masyarakat
1.Primer
1
PKIP
K3
3.Institusi
1.Primer
1
PKIP
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
158 159
Kompetensi-3 3.Precedure Kompetensi-5 1.Recall
160
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
161
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
162
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Kesling
3.Institusi
2.Sekunder
1
163
Kompetensi-4 2.Reasoning
PKIP
Kesling
1.Keluarga
1.Primer
1
32
Capaian
Kode
Tinjauan-1
Tinjauan-2
Tinjauan-3
Tinjauan-4
Tinjauan-5
Tinjauan-6
Target Soal
Tools
Substansi
Sasaran
Layanan
164
Kompetensi-4 2.Reasoning
PKIP
Kesling
2.Masyarakat
2.Sekunder
1
165
Kompetensi-5 2.Reasoning
PKIP
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
166
Kompetensi-5 2.Reasoning
PKIP
Kesling
3.Institusi
3.Tersier
1
167
Kompetensi-6 2.Reasoning
PKIP
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
168
Kompetensi-3 3.Precedure
PKIP
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
PKIP
Kesling
2.Masyarakat
1.Primer
1
PKIP
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
Tipe Soal
169 170
Kompetensi
Domain
Kompetensi-3 3.Precedure Kompetensi-5 1.Recall
171
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Kespro
1.Keluarga
1.Primer
1
172
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
173
Kompetensi-3 2.Reasoning
PKIP
Kespro
3.Institusi
2.Sekunder
1
174
Kompetensi-4 2.Reasoning
PKIP
Kespro
3.Institusi
1.Primer
1
175
Kompetensi-5 2.Reasoning
PKIP
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
176
Kompetensi-5 2.Reasoning
PKIP
Kespro
3.Institusi
2.Sekunder
1
PKIP
Kespro
2.Masyarakat
1.Primer
1
PKIP
Kespro
1.Keluarga
1.Primer
1
2.Masyarakat
1.Primer
1
3.Institusi
2.Sekunder
1
177 178
Kompetensi-6 2.Reasoning Kompetensi-3 3.Precedure
179
Kompetensi-3 3.Precedure
PKIP
Kespro
180
Kompetensi-3 3.Precedure
PKIP
Kespro
33
Capaian
Lampiran 8: Susunan Panitia Nasional Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) Periode 2014-2017
1. Penanggung Jawab : a. Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia b. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia 2. Ketua Panitia : dr. Agustin Kusumayati, MSc, PhD (Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Jakarta dan Sekitarnya) 3. Wakil Ketua : a. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Barat b. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Tengah I c. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Tengah II d. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Timur 4. Bendahara: Dr. Dra. Emma Rachmawati, M.Kes 5. Ketua Divisi Manajemen: Ir. Suyatno, MKes. a. Sub Divisi Pendaftaran Peserta: 1) Ony Linda, SKM, MKes. 2) Ira Nurmala, SKM, MPH, PhD b. Sub Divisi Sumber Daya dan Pengelolaan Ujian: 1) Dr. Robiana Modjo, SKM, MKes. 2) drh. Siti Riptifah T.H, MKes. 6. Ketua Divisi Ujian: Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, MSc a. Sub Divisi Item Bank Administrator (IBA): Dr. drg. Indang Trihandini, MKes. b. Sub Divisi Penyiapan Set Soal dan QC: 1) Dr. Ede S. Darmawan, SKM, MDM 2) Dr. Drs. Tri Krianto, MKes. c. Sub Divisi Pengelolaan Hasil: 1) Dr. drg. Ella Nurlaela Hadi, MKes. 2) Fajar Ariyanti, SKM, MKes, PhD 7. Kesekretariatan: a. Dedi Supratman, SKM, MKM b. Meliana Sari, SKM, MKM c. drh. Destriyana Sugiarti, MKM d. Dina Isnanda Hasibuan, SGz e. Mustakim, SKM
34
CATATAN:
35