PEDOMAN
N
PA
LE
G
ADA
STIK
A IN H
US
B
PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT
MBA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (PSKM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) BINA HUSADA Jln. Syeh Abdul Somad no. 28 PALEMBANG 2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya, maka buku Pedoman Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang dapat diterbitkan. Tujuan pembuatan buku ini adalah dipahaminya tata cara pengelolaan Praktikum Kesehatan Masyarakat baik bagi mahasiswa, pengelola pendidikan dan berbagai pihak yang terkait dalam kegiatan ini. Dengan adanya buku petunjuk ini, diharapkan semua pihak mempunyai acuan yang sama, sehingga apa yang diinginkan dalam praktikum tersebut dapat tercapai. Buku Pedoman Praktikum Kesehatan Masyarakat ini secara garis besar memuat tentang ketentuan-ketentuan umum, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta tatacara pembuatan laporan praktikum. Selanjutnya buku ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) di masyarakat pada lokasi daerah binaan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang dan berbagai pihak yang terkait.
Palembang, Januari 2017 Ketua STIK Bina Husada
Dr. dr. Chairil Zaman, M.Sc
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................. 1.2 Pengertian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.3 Bobot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.4 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.5 Kompetensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.6 Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.7 Ruang lingkup kegiatan . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 1.8 Waktu dan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . PESERTA DAN PEMBIMBING 2.1 Peserta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2 Tata Tertib . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3 Pembagian Tugas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4 Pembimbing . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TATA CARA KEGIATAN DAN TAHAPANNYA 3.1 Persiapan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2 Pelaksanaan. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.3 Survei Mawas Diri (SMD) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) . . . . . . . .. . . 3.5 Intervensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.6 Pelaporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . PEMANTAUAN DAN PENILAIAN 4.1 Pemantauan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2 Penilaian Prestasi Peserta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIK 5.1 Sistematika Penulisan Laporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.2 Petunjuk Isi Laporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.3 Prosedur Penyerahan laporan. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 3 4 4 5 6 6 7 9 9 9 10 12 12 12 15 17 18 19 19 20 22 23 25
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang Salah satu kompetensi lulusan strata I Kesehatan Masyarakat (SKM) adalah melakukan kajian
dan analisis situasi status kesehatan masyarakat dan melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam menyelesaikan masalah di bidang kesehatan masyarakat. Pendidikan perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang akan mengisi posisi manajerial menengah sampai puncak dengan bekal pengetahuan dan kemampuan yang didapat di perguruan tinggi. Kenyataan di lapangan sering kali menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) belum mampu secara optimal mengaplikasikan pengetahuan yang didapatnya ke dalam dunia kerja. Strategi pembelajaran Kesehatan Masyarakat adalah Evidence Based Learning, yaitu : 1. Identifikasi Public Health Evidence 2. Penentuan masalah kesehatan masyarakat 3. Penilaian/penentuan urgensi dari masalah kesehatan masyarakat 4. Analisis penyebab masalah kesehatan masyarakat : input – proses – output 5. Menyusun alternatif pemecahan masalah kesehatan masyarakat 6. Penentuan pemecahan masalah kesehatan masyarakat 7. Menyusun rencana tindakan 8. Implementasi program kesehatan 9. Pemantauan program kesehatan 10. Evaluasi program kesehatan Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan suatu siklus yang lazim dikenal dengan sikuls pemecahan masalah (Problem Solving Cycle) yang terdiri dari 5 tahap kegiatan yang meliputi analisis situasi dan identifikasi masalah, penentuan penyebab masalah, pembuatan rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan serta pemantauan dan evaluasi kegiatan, yang pada akhirnya diharapkan derajat kesehatan masyarakat setempat akan semakin meningkat. 1) Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat 2) berdasarkan pendekatan epidemiologi, perilaku dan administrasi kesehatan 3) Mampu melakukan kajian masalah kesehatan masyarakat 4) Mampu menyusun skala prioritas yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat 5) Mampu menerapkan metode pengambilan keputusan 6) Mampu memberi rekomendasi untuk menyelesaikan masalah
Strategi pembelajaran profesi kesehatan masyarakat adalah Evidence Based Learning, yaitu: 1) Identifikasi Public Health Evidence (Case/fact finding)/Surveillans: 5W+1H 2) Penentuan Masalah Kesehatan Masyarakat/Positive deviance 3) Penilaian/penentuan magnitude, urgency dari masalah kesehatan masyarakat 4) Analisis penyebab masalah kesehatan masyarakat : Input – Proses – Output 5) Menyusun alternatif pemecahan masalah kesehatan masyarakat 6) Penentuan pemecahan masalah kesehatan masyarakat (Intervention) 7) Menyusun rencana tindakan 8) Implementasi program kesehatan 9) Monitoring program kesehatan 10) Evaluasi program kesehatan Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan suatu siklus yang lazim dikenal dengan istilah siklus pemecahan masalah (Problem Solving Cycle) yang terdiri dari 5 tahap kegiatan yang meliputi: 1) analisis situasi dan identifikasi masalah, 2) penentuan penyebab masalah, 3) pembuatan rencana kegiatan, 4) pelaksanaan kegiatan serta 5) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan; yang pada akhirnya derajat kesehatan masyarakat setempat akan semakin baik. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh segenap komponen Bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan peningkatan derajat kesehatan yang optimal sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) disebutkan bahwa upaya penyelenggaraan kesehatan masyarakat dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat secara menyeluruh, terpadu, merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat yang dilaksanakan melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Aktivitas dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan harus disesuaikan dengan masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam perencan aan kegiatan hendaknya memperhatikan skala prioritas baik masalah kesehatannya dan jenis kegiatan yang dipilih. Hal ini karena terbatasnya sumber daya yang ada seperti tenaga, biaya dan sarana. Strategi pencapaiannya adalah melibatkan masyarakat termasuk swasta secara aktif mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Selanjutnya, pada hakekatnya untuk menciptakan hidup
sehat adalah menjadi tanggung jawab masyarakat sendiri, sedangkan pemerintah perannya adalah membantu. Kesalahan yang terjadi adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah khususnya sektor kesehatan kurang memperhatikan skala prioritas dan kurang melibatkan masyarakat, swasta serta sektor lain yang terkait. Sebagai akibatnya permasalahan tidak pernah berkurang atau selesai, padahal sudah banyak biaya yang dikeluarkan dan pekerjaan yang dilaksanakan. Guna melengkapi kemampuan mahasiswa perlu diberikan pengalaman praktis di lapangan, maka Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada Palembang mengadakan Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) ditengah masyarakat pada lokasi yang ditentukan atau daerah binaan. 1.2
Pengertian Berikut diutarakan pengertian beberapa hal yang mendasar dalam Praktikum Kesehatan
Masyarakat, seperti berikut ini: a. Praktikum Kesehatan Masyarakat adalah kegiatan intrakurikuler/ pembelajaran dilapangan (daerah binaan) dalam mengelola upaya kesehatan masyarakat yang dimulai dari: (1) analisa situasi untuk identifikasi masalah, (2) penetapan tujuan, (3) Identifikasi penyebab masalah dan penyebab masalah terpilih, (4) Identifikasi pemecahan masalah dan pemecahan masalah terpilih, (5) Penyusunan rencana kegiatan, (6) pelaksanaan kegiatan, (7) monitoring dan (8) evaluasi pelaksanaan kegiatan. b. Masalah adalah adanya kesenjangan/ketidak sesuaian/ ketidak samaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan atau antara target dengan realiasi atau antara yang seharusnya/idealnya dengan yang terjadi pada suatu hal (kondisi/keadaan, sifat, dll) seperti masalah kesehatan. c. Masalah kesehatan masyarakat disini adalah keadaan/kondisi penyakit (mortalitas dan morbiditas). Masalah kesehatan yang akan dijadikan topik permasalahan dapat dipilih /diambil dari indikator IS 2010 dan SPM, secara garis besar masalah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut: 1)
Indikator hasil, terdiri dari sub kelompok: a) Penyakit (Morbiditas, mortalitas) dan
2)
Indikator hasil antara, terdiri dari sub kelompok: a) Lingkungan sehat,
b) Perilaku hidup bersih dan sehat, c) Pelayanan kesehatan bermutu, terjangkau dan adil. 3)
Indikator masukan dan proses, terdiri dari sub kelompok: a) Pelayanan kesehatan, b) Sumber daya kesehatan, c) Manajemen kesehatan, d) Kontribusi sektor terkait.
Agar supaya masalah yang diambil tersebut lebih spesifik maka morbiditas dan mortalitas penyakit dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar yaitu: a. Penyakit klasik, anatara lain: Diare, pneumonia, TBC, DBD, hipatitis, campak, malaria. b. Penyakit lama tumbuh kembali, anatara lain: kusta, Filaria c. Penyakit degeratif, antara lain: Jantung coroner, DM, dan hipertensi d. Penyakit baru, antara lain: HIV/AIDS, flu burung, SARS dan Ebola Begitu juga dengan penyebab penyakit dapat dirinci lagi sesuai dengan
teori L. Blum yang
menyatakan bahwa status kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor, secara berurut adalah faktor: a.
Lingkungan,
b.
Perilaku,
c.
Pelayanan kesehatan dan
d.
Penduduk/keturunan.
1.3
Bobot Berdasarkan beban 4 SKS praktikum, berarti dalam satu minggu 16 tatap muka x 150 menit
x 4 SKS = 9.600 menit atau 160 jam. Bila dalam satu hari memerlukan jam kerja 6 jam, maka diperlukan jumlah hari praktik 26 hari. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 10 Februari – 06 Maret 2016. 1.4
Tujuan Tujuan dapat diartikan sesuatu yang hendak didapat/diperoleh/dicapai setelah selesai mengikuti
praktik. 1.4.1 Umum Diperolehnya informasi gambaran . . . . . . . . . . . . . . . (cantumkan topik masalah kesehatan dan status gizi yang dijadikan permasalahan ) dan
determinannya (faktor yang berpengaruh) serta
pemecahan masalahnya pada ……….. (lokasi Praktikum Kesehatan Masyarakat).
1.4.2
Khusus
Secara khusus, tujuan yang hendak dicapai pada Praktikum Kesehatan Masyarakat, yaitu: 1) Diperolehnya informasi masalah-masalah kesehatan, status gizi dan determinannya 2) Ditetapkannya prioritas masalah 3) Dirumuskannya tujuan untuk mengatasi masalah. 4) Diperolehnya informasi penyebab masalah dan penyebab masalah terpilih. 5) Diperolehnya alternatif pemecahan masalah dan pemecahan masalah terpilih. 6) Tersusunnya rencana kegiatan intervensi/pemecahan masalah. 7) Terlaksananya kegiatan intervensi sesuai dengan rencana. 8) Terlaksananya pengawasan pelaksanaan. 9) Terlaksananya evaluasi untuk penilaian kegiatan. 10) Disampaikannya laporan praktikum ke lembaga pendidikan.
1.5
Kompetensi
Kompetensi atau kemampuan yang diharapkan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) dari mahasiswa setelah selesai Praktikum Kesehatan Masyarakat yaitu mahasiswa secara berkelompok mampu: 1) Menganalisis situasi kesehatan guna memperoleh informasi masalah kesehatan melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data. 2) Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dan status gizi dan penetapan prioritas masalah dengan metoda tertentu. 3) Menetapkan tujuan. 4) Menentukan alternatif penyebab masalah dan penyebab masalah terpilih dengan metoda diagram sirip tulang ikan. 5) Menentukan alternatif pemecahan masalah dan menetapkan pemecahan masalah terpilih 6) Menyusun rencana kegiatan intervensi (Disajikan dalam bentuk Plan of Action /POA). 7) Menyelenggarakan seminar penyusunan rencana intervensi melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)/diskusi. 8) Melaksanakan kegiatan intervensi sesuai dengan rencana yang dituangkan dalam kerangka acuan (TOR/Term of Refrent) 9) Mengadakan pengawasan pelaksanaan intervensi. 10) Mengadakan evaluasi dan penilaian. 11) Membuat dan menyampaikan laporan praktikum dengan cara penulisan yang benar.
1.6
Manfaat Manfaat Praktikum Kesehatan Masyarakat bagi berbagai pihak sebagai berikut ini:
a. Bagi Mahasiswa 1) Mampu bekerja dalam tim multidisipliner. 2) Mendapatkan pengalaman dan keterampilan sesuai bidang p eminatan atau daerah binaan yang diambil. 3) Terpapar dengan kondisi dan pengalaman di daerah binaan. 4) Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang tepat terhadap permasalahan yang ada di lokasi binaan. 5) Mendapatkan bahan untuk penulisan karya ilmiah di daerah binaan tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat dilaksanakan. b. Bagi Daerah Binaan Tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat 1) Daerah binaan dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan. 2) Daerah binaan mendapat masukan tentang kondisi kesehatan di daerahnya. 3) Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara daerah binaan tempat praktikum kesehatan masyarakat dilaksanakan dengan STIK Bina Husada Palembang. c. Bagi STIK Bina Husada 1) Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran di STIK Bina Husada Palembang 2) Memperkenalkan program studi kepada daerah binaan 3) Mendapatkan masukan bagi pengembangan program studi 4) Terbinanya jaringan kerjasama dengan daerah binaan tempat praktikum kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
1.7 Ruang lingkup kegiatan dan tahapannya Ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan serta tahapannya secara garis besar adalah melaksanakan kegiatan seperti pada siklus pemecahan masalah yaitu:
a. Persiapan 1)
Penentuan waktu dan tempat
2)
Pembagian peserta
3)
Pembekalan
4)
Penyiapan alat/bahan
b. Pelaksanaan 1)
SMD (Survei Mawas Diri)
2)
MMD (Musyawarah Masyarakat Desa/kelurahan) a) Identifikasi masalah --> hasilnya adalah masalah prioritas b) Perumusan tujuan atas masalah prioritas c) Identifikasi penyebab masalah --> penyebab masalah terpilih d) Alternatif pemecahan masalah --> pemecahan masalah terpilih e) Penyusunan Rencana Operasional (RO)
3) Intervensi 4) Pembinaan, Pengawasan, Penilaian (P3) c. Pelaporan 1) Pelaporan 2) Penutupan
1.8
Waktu dan Tempat
a. Tempat/lokasi Lokasi praktikum ada di wilayah Daerah Binaan (Darbin). Darbin praktikum kesehatan masyarakat adalah kecamatan. Guna meningkatkan kompetensi mahasiswa pada lokasinya diambil kelurahan/desa atau Rukun Tetangga. Yang dikatakan Daerah Binaan adalah kegiatan pemecahan masalah kesehatan dilakukan secara terus menerus diwilayah tersebut, sehingga dalam kurun waktu tertentu tingkat kesehatan masyarakatnya semakin baik. Kriteria pemilihan kecamatan lokasi daerah binaan antara lain yaitu: (1) Tersedia sarana kesehatan Puskesmas, (2) Kondisi lingkungan mencerminkan kondisi pedesaan, (3) Peran serta masyarakat tinggi, (4) Permasalahan kesehatan dan status gizi relatif tinggi, (5) Jumlah penduduk miskin relatif sedikit.
Daftar nama lokasi (Kab/Kota, kecamatan, kelurahan dan rukun warga) yang dipilih ditetapkan secara sendiri dalam kerangka acuan. b. Waktu Proses kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat dilakukan dalam 26 hari kerja (8 jam perhari) sesuai dengan beban SKS adalah 4 SKS. Jadwal kegiatan mengikuti tahapan kegiatan seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat dan Tahapannya No
Kegiatan
H -7
1 2
Pembekalan Orientasi di lahan praktik Pengumpulan data Pengolahan data Analisis data MMD dan Intervensi Bimbingan di kampus Penyusunan laporan Presentasi hasil dan penutupan
√
3 4 5 6 7 8 9
Hari 1-3
Hari 4-8
Hari 9-12
Hari 13-16
Hari 17-20
Hari 21-25
Hari 26
√ √ √ √ √ √ √ √
BAB II PESERTA DAN PEMBIMBING 2.1 Peserta a. Peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat adalah mahasiswa PSKM (semester VII) STIK Bina Husada Palembang. b. Mahasiswa terbagi dalam kelompok-kelompok per Desa/Dusun/RT yang dijadikan lokasi praktikum. Banyaknya kelompok disesuaikan dengan banyaknya Desa/Dusun/RT yang dijadikan lokasi praktikum serta jumlah mahsiswa yang mengikuti praktikum.. c. Keanggotaan setiap kelompok terdiri dari mahasiswa dari berbagai kelas peminatan yang ada yaitu AKK, Kesling, K3 dan Epidemiologi. d. Setiap kelompok ditunjuk ketua kelompok yang dipilih oleh seluruh anggotanya. e. Semua kelompok setiap kelurahan akan diberikan pembimbing materi (dosen dari STIK Bina Husada) dan pembimbing lapangan (pejabat di lapangan).
2.2 Tata Tertib Peserta a. Pakaian Disesuaikan dengan lingkungan kerja dan peminatan, secara umum agar diperhatikan; berpakaian sopan, tidak memakai sandal, tidak memakai celana jeans, dan tidak memakai kaos oblong. Untuk diingat setiap ada kegiatan mahasiswa diluar kampus, harus memakai almamater. b. Perilaku Selama di lingkungan kerja peserta praktikum harus disiplin dan berlaku sopan santun (menjaga nama baik almamater). Selama praktikum harus mengisi daftar hadir yang dibuat oleh Institusi tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat setempat. c. Kehadiran Selama praktikum peserta harus mengisi daftar hadir (kehadiran) yang dibuat oleh Institusi tempat praktikum dan program studi.
2.3 Pembagian Tugas a. Tugas peserta praktikum 1) Melaksanakan praktik kerja di tempat yang sudah ditentukan 2) Konsultasi dengan dosen pembimbing materi dan pembimbing lapangan minimal 4 kali selama praktikum.
3) Membuat laporan praktikum dan diserahkan ke program studi serta institusi tempat praktikum. b. Tugas Program Studi Bersama mahasiswa mempersiapkan lokasi dan mengurus administrasi praktikum bagi mahasiswa. 1) Menetapkan pembimbing materi berdasarkan kelompok. 2) Memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah dalam praktik kesehatan masyarakat. 3) Menyediakan daftar kehadiran bagi peserta praktikum. c. Tugas institusi tempat praktikum 1) Menetapkan satu orang pembimbing lapangan untuk peserta praktikum 2) Memberikan bimbingan dan pengarahan agar kegiatan praktikum berjalan dengan baik dan lancar serta bermanfaat bagi kedua belah pihak. 3) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada institusi tersebut. 4) Menciptakan suasana rasional dalam sikap dan perilaku agar mahasiswa mengerti secara mendalam situasi pekerjaan yang mereka temukan dalam aktivitas sehari-hari. 5) Menyediakan daftar kehadiran bagi peserta praktikum.
2.4 Pembimbing 2.4.1 Susunan Pembimbing Pembimbing Praktikum Kesehatan Masyarakat PSKM STIK Bina Husada Palembang adalah dosen tetap di lingkungan STIK Bina Husada Palembang, pimpinan dan staf dari Kecamatan dan Kelurahan daerah binaan. 2.4.2 Pengertian dan tugas 2.4.2.1 Pembimbing lapangan 1) Adalah seorang staf yang ditunjuk oleh pimpinan institusi tempat praktikum untuk memberikan bimbingan teknis bagi mahasiswa yang sedang kerja praktik. 2) Kualifikasi pendidikan pembimbing lapangan adalah minimal sarjana (S1) atau yang sederajat dan sudah berpengalaman. 3) Tugas pembimbing lapangan: a) Menyediakan waktu konsultasi bagi peserta praktikum mengenai kondisi dan permasalahan dilapangan. b) Memberikan bimbingan teknis pelaksanaan Praktikum Kesehatan Masyarakat. c) Memberikan penilaian prestasi kerja peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat di lapangan.
d) Memberikan bimbingan dalam pemilihan masalah di tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat
2.4.2.2 Pembimbing materi 1) Adalah seorang staf pengajar yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh untuk memberikan bimbingan akademis bagi mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat. 2) Kualifikasi pendidikan pembimbing materi adalah minimal Sarjana (S1) Kesehatan Masyarakat yang sudah berpengalaman.. 3) Tugas Pembimbing Materi: a) Menyediakan waktu konsultasi bagi peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat mengenai penyusunan laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat. b) Memberikan penilaian prestasi mengenai penyusunan laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat. c) Mendampingi dan memberikan bimbingan kepada peserta praktikum dilapangan d) Bersama anggota kelompoknya menyusun dan melaporkan hasil praktikum.
BAB III TATA CARA KEGIATAN DAN TAHAPANNYA
Pada bab ini akan dijelaskan kegiatan dan tahapan serta petunjuk pelaksanaannnya, seperti berikut ini. 3.1 Persiapan 3.1.1
Penetapan lokasi/tempat Lokasi praktikum berada di Wilayah Desa Pangkalan Benteng Kabupaten Banyuasin.
3.1.2
Waktu Jadwal waktu kegiatan praktikum mulai persiapan sampai pelaporan dibuat tersendiri.
3.1.2
Pembekalan Praktikum ini merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan. Tiap
tahapan kegiatan mempunyai kompetensi tersendiri, maka proses pembelajaran setiap tahapan kegiatan terdiri dari teori, penugasan/simulasi dan praktik. Teori dan simulasi tersebut dilakukan melalui pembekalan, sebelum pelaksanaan setiap kegiatan tersebut. Jadwal pembekalan disesuaikan dengan jadwal kegiatan praktikum, yang diatur tersendiri, dengan materi sebagai berikut: a.
Panduan Praktikum
b.
Problem solving Cycle
c.
Pengumpulan, pengolahan dan analisis data kuantitatif
d.
Pengumpulan, pengolahan dan analisis data kualitatif
e.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
f.
Penyakit dan status gizi di wilayah kecamatan dan kota (lokasi praktik)
3.1.3
Pembagian kelompok
Mahasiswa dibagi dalam kelompok. Jumlah kelompok sesuai dengan jumlah RT yang memenuhi kriteria lokasi praktikum. Mahasiswa setiap kelompok terdiri dari mahasiswa berbagai peminatan sehingga terjadi kolaborasi pengalaman. Pembagian anggota kelompok dan RT lokasi praktikum ditentukan oleh lembaga.
3.2 Pelaksanaan 3.2.1
Survei Mawas Diri (SMD)
3.2.1.1 Pengumpulan data Langkah pertama adalah pengumpulan data awal, berupa data nama penyakit (morbiditas dan mortalis) dan status gizi yang ada di lokasi praktikum (Rukun Tetangga/RT) sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi oleh peserta praktikum pada tahun sebelumnya. Data ini sebagai data awal untuk dijadikan pedoman langkah berikutnya. Uraian selengkapnya tentang pengumpulan data awal sebagai berikut ini. 3.2.1.1.1
Jenis informasi yang dikumpulkan dan sumber data
3.2.1.1.1.1 Data penyakit (data awal) Jenis data yang dikumpulkan adalah mortalitas dan morbiditas penyakit, yang dikelompokkan dalam: a. Penyakit klasik, anatara lain: Diare, pneumonia, TBC, DBD, hipatitis, campak, malaria. b. Penyakit lama tumbuh kembali, anatara lain:perti: kusta, Filaria. c. Penyakit degeratif, antara lain: Jantung coroner, DM dan hipertensi. d. Penyakit baru, antara lain: HIV/AIDS, flu burung. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari data skunder bersumber dari berbagai laporan yang ada di Puskesmas setempat. Guna mengetahui kebenaran data skunder tersebut dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat, serta yang menjadi prioritas, maka perlu dilakukan FGD (Focus Group Discusion). Hasil FGD tersebut adalah daftar penyakit yang ada perkelurahan, disepakati 1 penyakit sebagai prioritas masalah. Prioritas masalah ditentukan berdasarkan perhitungan dengan rumus PAHO dan kriteria matrik atau metode lainnya. Hal-hal yang perlu dipedomani dalam FGD untuk ini adalah sebagai berikut: a. Penyakit terbanyak menurut masyarakat dalam sebelum terakhir b. Kemungkinan penyebabnya menurut masyarakat dari segi: 1) Perhatian masyarakat (tinggi rendahnya perhatian masyarakat terhadap masalah) 2) Point prevalen (tinggi rendahnya angka kesakitan menurut masyarakat) 3) Tingkat bahaya (tinggi rendahnya bahaya yang dirasakan masyarakat terhadap masing-masing) 4) Kemungkinan untuk diatasi (sukar atau mudah untuk menghilangkan masalah tersebut menurut Untuk point 1) sd 4) ditanyakan terhadap semua masalah kesehatan yang ditemukan/dikemukakan peserta FGD).
3.2.1.1.1.2 Data penyebab/determinant Satu nama penyakit yang terpilih sebagai masalah sebagai prioritas masalah seperti diterangkan sebelumnya, selanjutnya dibuat kerangka penyebab-penyebab dari masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung, berdasarkan teori-teori atau hasil penelitian sebelumnya. Contoh yang sederhana untuk melihat penyebab terjadinya suatu penyakit seperti tabel berikut.
Tabel Daftar penyebab penyakit DHF berdasarkan diterminan faktor No
Nama Penyakit
1
DHF
2
Diare
Faktor penyebab Lingkungan Tempat penampungan air jernih - Air bersih - Jamban
Perilaku
Pelkes
Menguras Menutup Mengubur - Cuci tangan - Buang hajat
Penduduk
Penyuluhan Surveilencs
- Pe ndidikan - Ekonomi
Penyuluhan Posyandu
- Pe ndidikan Ekonomi
Yang dikatakan faktor perilaku adalah bisa keputusan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dapat dikendalikan oleh seseoarang/ yang bersangkutan. Dapat pula penyebab-penyebab tersebut disusun, dikelompokkan dalam bentuk variabel sebab dan variabel akibat, seperti ilustrasi berikut.
Variabel Independen
Variabel dependent
Faktor Y -Sub Faktor A Faktor B
Masalah X
Faktor C Faktor Z Faktor D Faktor E Faktor G Faktor H Masalah X sebagai variabel dependent dan faktor Y ( sub faktor A, B dan C) serta faktor Z (sub faktor D, E, F dan G) inilah yang harus dicari informasi. Informasi yang ingin dicari/dikumpulkan tersebut dituangkan dalam kuesioner (lembar pertanyaan) sebagai alat pengumpul data. 3.2.1.1.2
Alat dan cara/metoda pengumpulan data
Jenis data yang dikumpulkan dapat berbentuk data kuantitatif atau kualitatif, tergantung tujuan pengumpulan data, bila sifatnya pengukuran maka jenis datanya kuantitatif, bila sifatnya ingin menggali lebih dalam dengan pertanyaan mengapa dan bagaimana, maka jenis datanya kualitatif. Alat pengumpulan data seperti kuesioner, panduan wawancara, alat perekam, alat tulis. Metoda antara lain
wawancara mendalam/indepth interview, FGD. Responden/sumber informasinya adalah orang yang paling tepat dapat memberikan
informasi. Populasi adalah jumlah orang yang menjadi sumber
informasi. Sebagian dari populasi yang akan diambil sebagai sumber informasi disebut sampel. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus. Cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling yang didahului dengan cluster sampling (dusun).
3.2.1.2 Pengolahan data Pengolahan data terdiri dari editing, coding dan tabulasi, analisis dan penyajian data. Pengohahan data dibantu dengan komputer. Analisis data kuantitatif cukup dengan analisis persentase (secara univariat). Penyajian data berbetuk narasi, grafik, dll.
3.2.2
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
3.2.2.1 Materi bahan untuk MMD Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah suatu forum pertemuan yang mencerminkan peran serta masyarakat dalam suatu kegiatan. Masyarakat tidak sebagai objek, tetapi sebagai subjek. Masyarakat sudah terlibat mulai dari pemelihan masalah sampai pada intervensi dan pelaporan. Agara supaya pertemuan tersebut efektif dan efisien perlu disiapkan bahan berupa hasil kajian ilmiah untuk dibicarakan bersama dalam forum tersebut. Hal-hal yang perlu disiapkan tersebut adalah: Identifikasi masalah dan prioritas masalah, perumusan tujuan, alternatif penyebab masalah dan penyebab masalah terpilih, alternatif pemecahan masalah dan pemecahan masalah terpilih dan rencana operasional.
3.2.2.2 Hasil MMD Setelah bahan MMD disiapkan selanjutnya pelaksanaan, yang menghasilkan/disepakati: prioritas masalah, perumusan tujuan, penyebab masalah terpilih, pemecahan masalah terpilih dan rencana operasional. Uraian tatacara pencapaiannya seperti berikut ini. 3.2.2.2.1
Identifikasi masalah dan prioritas masalah
Daftar nama penyakit pada laporan Puskesmas tahun terakhir, kita lalukan identifikasi mana yang menjadi masalah, mana yang tidak. Dikatakan masalah apabila adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Penyakit yang teridentifikasi sebagai masalah, selanjutnya dipilih satu sebagai prioritas masalah. Pemilihan prioritas dihitung dengan perhitungan rumus PAHO, kriteria matrik, dll. Misalkan yang terpilih: Tingginya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) 62,34 per 100.000 penduduk di Kelurahan (X) tahun (Y).
3.2.2.2.2
Perumusan tujuan
Rumuskan tujuan atau sasaran atas masalah yang dipilih sebagai prioritas. Berdasarkan masalah diatas ”Tingginya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) 62,34 per 100.000 penduduk di Kelurahan (X) tahun (Y)”, maka contoh tujuannya dibuat sebagai berikut ” Menurunnnya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 62,34 per 100.000 penduduk tahun (Y atau 2006) menjadi 49,93 per 100.000 penduduk tahun (2007) di Kelurahan (X).
3.2.2.2.3
Identifikasi penyebab masalah dan penyebab masalah terpilih
Setelah dirumuskan tujuan atau sasaran yaitu menurunnya kasus DBD dari 62,34 per 100.000 penduduk menjadi 49,93 per 100.000 penduduk, selanjutnya kita identifikasi penyebab dari masalah tersebut berdasarkan teori atau hasil penelitian sebelumnya. Untuk melihat penyebab terpilih, tuangkan dalam diagram ”Sirip tulang ikan”. Hal-hal yang berpengaruh terhadap adanya kasus penyakit DBD ini adalah: adanya nyamuk (Agent), manusia yang sakit (Host) dan air yang tergenang tidak beralaskan tanah sebagai lingkungan (Environment). Guna pencegahan penyakit ini adalah dengan memutuskan mata rantai penularan dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur dan Menutup). Perilaku 3 M ini jelek terukur/indikatornya adalah angka bebas jentik nyamuk. Penyebab yang paling sering muncul dalam diagram tersebut adalah sebagai penyebab terpilih. Misalkan yang paling sering muncul adalah ”Perilaku 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat penampungan air masih rendah”.
3.2.2.2.4
Identifikasi pemecahan masalah dan pemecahan masalah terpilih
Identifikasi pemecahan masalah dan pemecahan masalah terpilih, diperoleh dari langkah sebelumnya yaitu identifikasi penyebab masalah dan penyebab masalah terpilih. Bila pada identifikasi penyebab masalah adalah sesuatu hal yang dinyatakan dalam kalimat negatif, maka pada identifikasi pemecahan masalah dirumuskan dalam kalimat tujuan (yang diawali dengan awalan pe). Apabila pada penyebab masalah terpilih adalah ”Perilaku 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat penampungan air masih rendah”, maka pemecahan masalah terpilihnya adalah ”Peningakatan perilaku 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat penampungan air”.
3.2.2.2.5
Penyusunan rencana operasional (RO)
Judul rencana kegiatan adalah sama seperti pada langkah sebelumnya yaitu ”Peningakatan perilaku 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat penampungan air”. Sebagai kelengkapan ditambahkan target dan tempat, maka judul kegiatannya adalah ”Peningkatan perilaku 3 M (Menguras,
Menutup, Mengubur) tempat penampungan air di Rukun Wilayah (RW)/Kelurahan/Desa/Kecamatan tahun ......”. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pokok, maka perlu dijabarkan lagi kedalam sub kegiatan. Dengan kata lain guna mencapai tujuan kegiatan tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang lebih kecil atau lazim disebut dengan sub kegiatan. Oleh karena rencana kegiatan yang dibuat akan dilaksanakan oleh lebih dari satu orang (anggota dalam tim work), maka rencana kegiatan harus dijabarkan dalam bentuk matrik yang isinya mampu menjawab pertanyaan 5 W + 1 H. Secara umum isi rencana operasional yaitu: sub kegiatan, tujuan, target, waktu, tempat, biaya, penanggung jawab. Sebaiknya tuangkan dalam bentuk matrik sebagai berikut. Daftar Rencana Operasional (RO) Kegiatan ”Peningkatan perilaku 3 M tempat penampungan air di Rukun Wilayah (RW) / Kelurahan / Desa / Kecamatan .......tahun ......” Sub kegiatan
3.2.3
Tujuan
Target dan volume
Waktu
Tempat
Biaya
Penanggung Jawab
Intervensi Dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) telah disepakati masalah prioritas, perumusan
tujuan, penyebab masalah terpilih, pemecahan masalah terpilih dan rencana kegiatan intervensi yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan Operasional. Secara umum isi rencana klegiatan operasional yaitu: sub kegiatan, tujuan, target, waktu, tempat, biaya, penanggung jawab. Oleh karena kegiatan intervensi ini dilaksanakan oleh lebih dari satu orang (dikerjakan oleh Tim), maka harus ada satu petunjuk untuk setiap sub kegiatan, yang menjadi acuan bersama. Petunjuk ini disebut dengan Kerangka Acuan atau Term Of Refferent (TOR). Karangka acuan atau adalah dokument yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan, disajikan dalam bentuk kerangka yang memuat informasi secara garis besar tetapi mampu menjawab pertanyaan (5W + 1 H) yang diajukan sekitar kegiatan tersebut. Bila pertanyaan tersebut memerlukan jawaban detil maka harus dibuatkan lampiran. Contoh pertanyaan tentang pembiayaan, dari mana sumber dana, berapa jumlah dana dan rincian penggunaan dana untuk apa. Atas pertanyaan ini sumber dana dan jumlah dana cukup dimasukkan dalam kerangka acuan, sedangkan rincian penggunaan dibuat dalam bentuk lampiran.
3.3 Pelaporan Kegiatan praktikum mulai dari persiapan, survei mawas diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dan intervensi disusun laporan laporan tertulis (petunjuk penyusunan laporan seperti diterangkan pada bagian berikutnya). Laporan tersebut dipresentasikan pada tingkat kelurahan dan kecamatan. Laporan tingkat kelurahan adalah gabungan kegiatan tingkat RW, laporan kegiatan tingkat kecamatan adalah gabungan kegiatan tingkat kelurahan. Presentasi laporan tingkat kelurahan dihadiri oleh pemerintah setempat (lurah, ketua RW, ketua RT, tokoh agama/masyarakat, pimpinan kesehatan setempat, pembimbing dan penyelenggara pendidikan).
Presentasi laporan kegiatan tingkat kecamatan disajikan dalam acara penutupan
praktikum yang dilakukan di kecamatan dihadiri oleh (Camat, Kepala Desa, Kepala Dusun Ketua RT, tokoh agama/masyarakat, pimpinan kesehatan setempat, pembimbing dan penyelenggara pendidikan).
BAB IV PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
4.1 Pemantauan Pemantauan Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) dilakukan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang dan institusi tempat kegiatan PKM. Kegiatan pemantauan masing-masing bagian seperti uraian berikut ini. a. Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang. 1) Memantau aktifitas mahasiswa melalui pembimbing lapangan dan pembimbing akademis dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya. 2) Mengumpulkan bahan-bahan untuk penilaian kegiatan praktikum bagi setiap mahasiswa. 3) Mendeteksi berbagai masalah yang terjadi selama kegiatan praktikum bagi setiap mahasiswa. 4) Pemantauan dilakukan dengan mengadakan supervisi ke tempat praktikum sewaktu-waktu. b. Institusi Tempat Kegiatan praktikum. 1) Memantau absensi kehadiran mahasiswa peserta praktikum sesuai dengan ketentuan di Institusi tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat. 2) Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan rutin di Institusi tempat praktik kesehatan masyarakat sesuai dengan kesepakatan. 3) Memberikan bimbingan teknis yang berkaitan dengan pencapaian tujuan praktikum. 4) Memberikan penilaian praktikum atas aktifitas mahasiswa selama praktikum di Institusi tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat. 5) Memberikan asupan untuk penyempurnaan penyelenggaraan praktikum dan kurikulum program studi pendidikan.
4.2 Penilaian Prestasi Peserta Penilaian prestasi praktikum dilaksanakan secara periodik oleh pembimbing praktikum yang berasal dari PSKM STIK Bina Husada Palembang dan pembimbing Institusi tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat. a. Cara Penilaian 1)
Penilaian Pembimbing dari Institusi tempat praktikum Komponen yang dinilai adalah disiplin, kerajinan, kemampuan profesional, hubungan dengan rekan, kualifikasi personal, dan presentasi laporan praktikum. Agar lebih jelas lihat lampiran Penilaian PKM untuk Pembimbing Lapangan.
2) Penilaian Pembimbing dari PSKM STIK Bina Husada Palembang Komponen yang dinilai meliputi kehadiran dan keaktifan dalam mengadakan pertemuan selama diskusi dengan dosen pembimbing, ketetapan waktu penyerahan laporan, struktur dan substansi laporan. Agar lebih jelas lihat lampiran Penilaian praktikum untuk Pembimbing Akademik.
b. Nilai Akhir praktikum
Nilai Akhir (N) = (Nilai pemb materi + Nilai Pemb Lap) 2 Ketentuan : Nilai A Jika : 3,50 Nilai D Jika : 0,5 - <1,50 Nilai B Jika : 2,50 - <3,50 Nilai E Jika : <0,5 Nilai C Jika : 1,50 - <2,50 c. Penilaian Prestasi Praktikum Kesehatan Masyarakat Penilaian prestasi Praktikum Kesehatan Masyarakat dilaksanakan secara periodik oleh pembimbing Praktikum Kesehatan Masyarakat yang berasal dari STIK Bina Husada. (1) Cara Penilaian a) Penilaian pembimbing dan lokasi binaan praktikum kesehatan masyarakat Komponen yang dinilai adalah disiplin, kerajinan, kemampuan profesional, hubungan dengan rekan kerja, kualifikasi personal, dan presentasi laporan praktikum kesehatan masyarakat. Bobot penilaian adalah 50 % dari total penilaian. b) Penilaian Pembimbing dari STIK Bina Husada Komponen yang dinilai meliputi kehadiran dan keaktifan dalam mengadakan pertemuan selama diskusi dengan dosen pembimbing, ketepatan waktu penyerahan laporan, struktur dan substansi laporan. Bobot penilaian adalah 50 %.
(2) Indikator dan Lembar Penilaian prestasi Praktikum Kesehatan Masyarakat a) Disiplin Penilaian terhadap kepatuhan peserta praktikum kesehatan masyarakat pada tata tertib dan terhadap waktu datang di organisasi tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat.
b) Kerajinan Penilaian terhadap ketepatan waktu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan absensi kehadiran. c)
Kemampuan Profesional Menilai kemampuan mahasiswa tentang tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan di tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat.
d) Hubungan dengan rekan kerja Menilai hubungan dengan rekan kerja dan menunjukan sikap loyal terhadap kerja dan atasan. e) Kualifikasi Personal Menilai penampilan, keserasian dan kerapihan dalam berpakaian serta higiene perorangan. f) Presentasi Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat Penilaian terhadap permasalahan yang diajukan dan penyelesaian masalah yang diberikan.
BAB V PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIK 5.1 Sistematika Penulisan Laporan Secara Umum Struktur Laporan terdiri sebagai berikut : Halaman BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Sampul luar Sampul dalam Halaman pengesahan Halaman persetujuan Kata Pengantar Daftar isi Daftar tabel Daftar gambar
…………………………………… …………………………………… …………………………………… …………………………………… …………………………………… …………………………………… …………………………………… ……………………………………
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Pertanyaan 1.4 Tujuan 1.5 Manfaat 1.6 Ruang Lingkup
…………………………………… …………………………………… …………………………………… …………………………………… …………………………………… ……………………………………
HASIL PENGUMPULAN DATA 2.1 Gambaran Umum Lokasi praktikum 2.2 Masalah dan diterminantnya PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN 3.1 Identifikasi Masalah, Prioritas Masalah dan rumusannya 3.2 Perumusan tujuan 3.3 Identifikasi Penyebab Masalah dan penyebab masalah terpilih 3.4 Alternatif Pemecahan Masalah dan pemecahan masalah terpilih 3.5 Rencana kegiatan intervensi dan evaluasi 3.6 Hasil Pelaksanaan Intervensi PENUTUP 4.1 Simpulan 4.2 Saran
Daftar Pustaka Lampiran
…………… ……………
…………… …………… ….………… …………… ……………
…………………………………… ……………………………………
5.2 Petunjuk isi laporan Berikut akan diuraikan petunjuk isi laporan masing-masing bab, subbab seperti berikut ini.
a. Pendahuluan Bab I berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan, pertanyaan, manfaat dan ruang lingkup. Isi dari masing-masing sebagai berikut ini. 1) Latar belakang Diawali hal yang bersifat umum dan yang terakhir hal yang lebih spesifik/mengkerucut, pada bagian akhir dicantumkan masalah pokoknya yaitu adanya masalah pokok kesehatan atau status gizi yang akan dijadikan topik permasalahan. Sehingga dikatakan bentuknya seperti piramida terbalik. 2) Rumusan masalah Dituliskan dengan kalimat pernyataan negatif adanya kesenjangan terhadap suatu hal pada waktu dan tempat tertentu. Misalkan rendahnya (60 %) cakupan penduduk yang mempunyai sarana air bersih dari target (80 %) di ......... (Nama lokasi) tahun ...... (201...). 3) Pertanyaan penelitian. a) Pertanyaan penelitian berisi tentang: Apa yang hendak diketahui dari permasalahan pada point 2) tersebut. Kalimat diawali dengan kata tanya. Misalkan yang hendak diketahui: Apa masalah prioritas serta bagaimana pemecahan masalah tersebut.. 3) Tujuan a) Tujuan umum. Dituliskan : Diperolehnya informasi gambaran .................... (permasalahan) serta pemecahan masalahnya. b) Tujuan khusus. Pada bagian ini berisi hal-hal yang perlu diketahui untuk mencapai tujuan umum. Dapat juga dikatakan merupakan penjabaran dari tujuan umum. Setiap kalimat awali dengan kata dengan berakhiran-nya. Maka tujuan khususnya sbb: (1) Diperolehnya informasi masalah-masalah kesehatan dan status gizi serta diterminannya (2) Diperolehnya informasi prioritas masalah (3) Diperolehnya informasi tujuan untuk mengatasi masalah. (4) Diperolehnya informasi penyebab masalah dan penyebab masalah terpilih. (5) Diperolehnya alternatif pemecahan masalah dan pemecahan masalah terpilih. (6) Diperolehnya informasi rencana kegiatan intervenís / pemecahan masalah. (7) Diperolehnya informasi pelaksanaan kegiatan intervensi sesuai dengan rencana. (8) Diperolehnya informasi hasil evaluasi untuk penilaian kegiatan.
4) Manfaat. Pada bagian ini tuliskan manfaat bagi institusi tempat praktik, STIK Bina Husada dan mahasiswa. 5) Ruang Lingkup. Pada bagian ini tuliskan ruang lingkup/batasan lokasi, materi dan waktu
d. Hasil pengumpulan data Pada bagian ini berisi gambaran umum lokasi tempat praktik dan gambaran khusus tentang sasaran praktik. Data mengenai sasaran praktik ( yaitu masalah kesehatan dan status gizi serta diterminannya) harus menggambarkan yang seharusnya dan apa yang ada, sehingga akan terlihat masalahnya. Masalah adalah adalah kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada. Masalah-masalah inilah yang akan dijadikan dasar untuk pembahasan selanjutnya.
e. Perencanaan dan Pelaksanaan Pada bagian ini berisi: (1) Identifikasi masalah, (2) Prioritas Masalah dan rumusannya, (3) Perumusan tujuan, (4) Identifikasi Penyebab Masalah dan penyebab masalah terpilih, (5) Alternatif Pemecahan Masalah dan pemecahan masalah terpilih, (6) Rencana kegiatan intervensi dan evaluasi. Apa isi dari masingmasing tahapan sebagai berikut. 1)
Identifikasi masalah adalah fenomena yang datanya menunjukkan adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan keadaan yang ada. Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matrik (criteria matrix technique).
2)
Tujuan adalah apa yang diinginkan terhadap masalah tersebut, masalah terpilih.
3)
Identifikasi penyebab masalah adalah hal-hal yang menyebabkan masalah tersebut terjadi. Model yang dipakai untuk itu adalah dengan diagram tulang ikan (Fish bone diagram). Penyebab yang sering muncul dalam diagram tersebut, berarti penyebab yang paling banyak menyebabkan masalah, maka jadikan penyebab masalah terpilih
4)
Alternatif Pemecahan Masalah dan pemecahan masalah terpilih, Diperoleh dari identifikasi penyebab masalah. Dari hal yang bersifat negatif dibuat positip. Contoh tingkat keterampilan tenaga kurang (pada masalah), maka untuk pemecahan masalah dibuat peningkatan tingkat keterampilan tenaga.
5)
Rencana kegiatan intervensi dan evaluasi. Rencana kegiatan diambil dari alternatif pemecahan masalah. Contoh Peningkatan tingkat keterampilan tenaga. Kegiatan ini merupakan kegiatan pokok, maka harus dibuat uraian kegiatan/ sub kegiatan serta target pencapaiannya. Selain disusun rencana kegiatan dan juga harus dibuat rencana evaluasinya.
f. Simpulan dan saran Pada bagian ini terdiri dari simpulan dan saran. Isi kesimpulan mampu menjawab tujuan khusus, sedangkan saran meupakan solusi/jalan keluar untuk mengatasi masalah yang ada pada simpulan.
5.3 Prosedur Penyerahan Laporan 1) Mahasiswa membuat laporan dalam bentuk draft 2) Draft tersebut ditujukkan ke pembimbig lapangan, bila tidak ada perbaikan minta tanda persetujuan yang berarti laporan itu sudah tidak ada perbaikan. 3) Mahasiswa membawa draft tersebut ke pembimbing akademik sama seperti nomor 2 diatas. Selanjutnya pembimbing memberi tanda persetujuan. Laporan tersebut dijilid , bagian depan dilapisi dengan plastik bening dan bagian belakang dengan kertas karton warna hijau) dibuat sebanyak 3 buah masing-masing untuk institusi tempat praktikum, program studi studi dan Arsip (laporan asli diserahkan ke program studi studi). 5.4 Penataan penulisan laporan Penataan penulisan laporan praktikum kesehatan masyarakat seperti uraian berikut. 1)
Format Penataan Laporan Kertas untuk laporan digunakan berukuran Letter (21,59 cm x 27,94 cm) dengan berat kertas 80 gram. Laporan diketik dengan komputer menggunakan program studi pengolah kata (microsoft word) dengan pilihan huruf “Times New Roman” ukuran besar huruf (Font) : a) Naskah : 12 b) Judul bab : 14, sub bab : 12 c) Judul laporan : 14 s/d 16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul bab dan judul laporan diketik tebal (bold). Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak timbal balik), dengan jarak pengetikan satu setengah (1,5) spasi (kecuali untuk tabel, judul tabel/judul gambar/judul grafik). Batas ukuran pengetikan sebagai berikut: - Tepi atas
: 4 cm
- Tepi bawah
: 3 cm
- Tepi kiri
: 4 cm
- Tepi kanan
: 3 cm
Setiap bab selalu dimulai pada halaman baru, judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar tanpa di garis bawahi atau pembubuhan titik diakhir kalimat.
2)
Prosedur Penyerahan Laporan Akhir a. Mahasiswa membuat laporan dalam bentuk draft I buah (laporan lengkap). b. Draft tersebut ditunjukan ke pembimbing lapangan. Bila tidak ada perbaikan, minta tanda persetujuan yang berarti laporan itu sudah tidak ada perbaikan. c. Mahasiswa yang membawa draft tersebut ke pembimbing materi sama seperti bagian (b). Akhirnya, pembimbing memberikan tanda persetujuan. d.
Laporan tersebut digandakan sebanyak 3 buah; masing-masing untuk Lokasi Binaan, pembimbing materi, dan mahasiswa (laporan asli untuk program studi studi).
e. Ketiga laporan (foto kopi) dan aslinya dibawa ke sekretariat untuk diberi cap STIK Bina Husada. f. Laporan (asli) diserahkan ke sekretariat STIK Bina Husada, dan untuk kopinya diserahkan sendiri oleh mahasiswa kepada daerah binaan praktikum kesehatan masyarakat pembimbing mater
dan
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada di . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . dari tanggal . . . . . . . . . . . . . sampai tanggal . . . . . . . . . . . . . . . 201.. , telah disahkan pada tanggal . . . . . . . . . . 201 .
Mengetahui, Ketua program studi
Pembimbing Materi,
...................
.....................
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada di . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . dari tanggal . . . . . . . . . . . . . sampai tanggal . . . . . . . . . . . . . . . 201.. , telah disahkan pada tanggal . . . . . . . . . . 201 .
Mengetahui, Kepala Desa Pangkalan Benteng Kab. Banyuasin
Pembimbing Lapangan, Ketua RT........................
(Tanda Tangan dan Cap Institusi)
(Tanda Tangan & Cap)
................... NIP
..................... NIP
AH IN
N
PA
LE
G
ADA US
STIK B
Contoh Format Halaman Sampul Luar
MBA
Rendahnya Cakupan Penyediaan Air Bersih serta Upaya Mengatasinya bagi Masyarakat di RT……… Desa Pangkalan Benteng Kab. Banyuasin tahun........
OLEH 1.......................................................... NPM:............................ 2...........................................................NPM:............................ 3...........................................................NPM:............................ 4...........................................................NPM:............................ 5...........................................................NPM:............................ 6...........................................................NPM:............................ 7.......................................................... NPM:............................
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) BINA HUSADA DI PALEMBANG 2017
A IN H
N
PA
LE
G
ADA US
STIK B
Contoh Format Halaman Sampul Dalam
MBA
Rendahnya Cakupan Penyediaan Air Bersih serta Upaya Mengatasinya bagi Masyarakat di RT……… Desa Pangkalan Benteng Kab. Banyuasin tahun......... Laporan ini telah diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Praktikum Kesehatan Masyarakat OLEH: 1.......................................................... NPM:............................ 2...........................................................NPM:............................ 3...........................................................NPM:............................ 4...........................................................NPM:............................ 5...........................................................NPM:............................ 6...........................................................NPM:............................ 7.......................................................... NPM:............................
PROGRAM STUDI STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) BINA HUSADA DI PALEMBANG 2017
A IN H
G
N
PA
LE
ADA US
STIK B
Format Penilaian Pembimbing Lapangan
MBA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) BINA HUSADA PALEMBANG PROGRAM STUDI STUDI KESEHATAN MASYARAKAT LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING LAPANGAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT Nama NPM Tempat Praktikum Pembimbing Lapangan No. 1 2 3 4 5 6
: : : :
Komponen Penilaian Kerajinan (Kehadiran)* Kedisiplinan dan Kesopanan Kemampuan Profesional Hubungan dengan rekan kerja Laporan praktik kesehatan masyarakat Presentasi laporan Total (1 sampai 6)
Skor Nilai (N) : 1=Buruk Sekali 2 = Buruk 3 = Baik 4 = Baik Sekali
Bobot (B) 30% 10% 20% 10% 20% 10% 100
Nilai (N)
(B x N)
*) Untuk Kerajinan 1 = Kehadiran ≤ 40% 2 = Kehadiran ≤ 40% - 60% 3 = Kehadiran ≤ 60% - 80 % 4 = Kehadiran ≤ 80% Palembang,…………………… ….. Pembimbing,
………………………………
AH IN
G
N
PA
LE
ADA US
STIK B
Format Penilaian Pembimbing Materi
MBA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) BINA HUSADA PALEMBANG PROGRAM STUDI STUDI KESEHATAN MASYARAKAT LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING MATERI PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT Nama NPM Tempat Praktikum Pembimbing Lapang
: : : :
No. Komponen Penilaian 1 Proses Pembuatan Laporan : a. Keaktifan Konsultasi (30%) b. Ketepatan Penyerahan Laporan (30%) 2 Dokumen Laporan: a. Teknik Penulisan (10%) b. Kepustakaan (10%) c. Kesesuaian isi laporan (10%) d. Teknik Pembahasan (10%) Total (1 + 2)
Bobot (B)
Nilai (N)
(B x N)
60%
40%
100
Skor Nilai (N) : 1 = Buruk Sekali 2 = Buruk 3 = Baik 4 = Baik Sekali Palembang,……………………….. Pembimbing,
…………………………
AH IN
PA
NG
ADA US
STIK B
Lembar Konsultasi
L EMBA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) BINA HUSADA PALEMBANG PROGRAM STUDI STUDI KESEHATAN MASYARAKAT LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING MATERI PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT Kelompok : Tempat Praktikum: Pembimbing Materi No. 1
Tanggal
Materi
Paraf Dosen
2 3 4 5 6 7
Pembimbing Materi,
............................................
3 Sebagai lampiran kerangka a cuan Tabel 2. JADWAL KEGIATAN praktikum KESEHATAN MASYARAKAT MAHASISWA STIK BINA HUSADA PALEMBANG Tanggal / Bulan No
Kegiatan
Maret 2006 5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
April 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Pembekalan Penyusunan Kuesioner Seminar Kuesioner Perbaikan Kuesioner Uji coba kuesioner Perbaikan Penyerahan ke Puskesmas Pengumpulan Data di lapangan Pengolahan & Analisis Data Penyajian data dalam bentuk Musyawarah Masyarakat (MMD) Penentuan Masalah terpilih / prioritas Penetapan tujuan Alternatif pemecahan masalah Penentuan pemecahan masalah terpilih / prioritas Penyusunan rencana intervensi Pelaksanaan Intervensi Evaluasi kegiatan intervensi Pembuatan Laporan Presentasi Penutupan Palembang, Januari 2006 Ketua program studi studi Kesehatan Masyarakat
Dr.H.Rusdan Aliamin, MPH Tabel 2.
30
1
2
3
4 JADWAL KEGIATAN praktik BELAJAR LAPANGAN MAHASISWA STIK BINA HUSADA PALEMBANG Tanggal / Bulan No
Kegiatan
Maret 2006 5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
April 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Pembekalan Penyusunan Kuesioner Seminar Kuesioner Perbaikan Kuesioner Uji coba kuesioner Perbaikan Penyerahan ke Puskesmas Pengumpulan Data di lapangan Pengolahan & Analisis Data Penyajian data dalam bentuk Musyawarah Masyarakat (MMD) Penentuan Masalah terpilih / prioritas Penetapan tujuan Alternatif pemecahan masalah Penentuan pemecahan masalah terpilih / prioritas Penyusunan rencana intervensi Pelaksanaan Intervensi Evaluasi kegiatan intervensi Pembuatan Laporan Presentasi Penutupan
Palembang, Januari 2006 Ketua program studi studi Kesehatan Masyarakat
Dr. H. Rusdan Aliamin, MPH
1
2
3
4