PANDUAN PELAKSANAAN UJI COBA (TRY OUT) UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) TAHUN 2014
PANITIA NASIONAL UJI COBA UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (UKSKMI) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOPEMBER 2014
Pelaksanaan Uji Coba UKSKMI Didukung Oleh:
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya kami gabungan dari profesi kesehatan mayarakat dan pemangku kepentingan institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat dapat bersama-sama menjadi satu dalam kepanitian uji coba (try out) uji kompetensi nasional untuk Program Sarjana Kesehatan Masyarakat. Kesadaran akan pentingnya uji kompetensi secara nasional telah muncul dalam profesi tenaga kesehatan masyarakat sebagai bagian dari proses kredensialing (uji kelayakan). Berbagai praktik baik (best practice) tentang uji kompetensi nasional dan internasional menjadi landasan prosedur penyelenggaraan penyelenggaraan uji coba uji kompetensi ini. Panduan pelaksanaan uji coba Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) tahun 2014 dimaksudkan untuk memberikan pedoman kepada panitia dan semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan uji coba uji kompetensi. Panduan ini berisi tentang tugaspanitia, berbagai standard dan tata cara ujian. Diharapkan buku panduan ini dapat meningkatkan keseragaman dan kualitas penyelengenggaraan uji coba uji kompetensi yang diselenggarakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dan mendukung persiapan dan pelaksanaan uji coba uji kompetensi yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 Desember 2014 Kami menyadari masih banyak aspek yang harus diperbaiki dalam persiapan dan pelaksanaan uji coba uji kompetansi yang akan dilakukan. Oleh karena itu saran dan masukan dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan proses penyelenggaraan kegiatan ke depan. Semoga uji coba uji kompetensi dapat memberi masukan dan memberi pembelajaran yang baik bagi rencana penyelenggaraan uji kompetensi bagi sarjana kesehatan masyarakat di Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansi kompetensi tenaga kesehatan bagi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia.
Jakarta, Nopember 2014 Ketua Panitia,
dr. Agustin Kusumayati, MSc, Ph.D
DAFTAR ISI Hal. I. PENDAHULUAN
..............................................................................................................................
5
II. TUGAS DAN WEWENANG PANITIA............................................................................................ A. Penanggung Jawab...................................................................................................................... B. Ketua dan Wakil Ketua ............................................................................................................. C. Bendahara ................................................................................................................................. D. Divisi Pengelolaan Materi Uji ..................................................................................................... E. Divisi Pengelolaan Ujian.............................................................................................................. F. Sekretariat ..................................................................................................................................
7 7 7 7 8 9 9
III. PRA UJI KOMPETENSI............................................,,....................................................................... A. Pendaftaran Peserta Uji Coba Uji Kompetensi ,,......................................................................... B. Syarat Tempat Uji Coba Uji Kompetensi.................................................................................... C. Komponen Petugas Uji Coba Uji Kompetensi.............................................................................
11 11 12 13
IV. PENGELOLAAN ADMINISTRASI UJI KOMPETENSI.,,............................................................ A. Perangkat Kepesertaan ..................................................,............................................................ B. Perangkat Pengawas .......................................................,........................................................... C. Perangkat Materi Uji .......................................................,,..........................................................
17 17 17 17
V. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI.......................................,,....................................................... A. Briefing Pengawas Pusat .....................................................,...................................................... B. Pemberangkatan Pengawas Pusat .........................................,..................................................... C. Briefing Perangkat Pengawas di TUK ........................................................................................
18 18 19 19
D. Briefing bagi Peserta Uji................................................,............................................... 19 E. Pelaksanaan Uji Coba Uji Kompetensi....................................,................................................... 20 VI. PENGELOLAAN HASIL UJI KOMPETENSI..............................,................................................ A. Pemusnahan Buku Soal ...........................................................,................................................ B. Pengolahan Hasil Uji ................................................................,............................................... C. Penentuan Nilai Batas Lulus (Standard Setting) ........................,.............................................. D. Pengumuman Hasil dan Umpang Balik Hasil Uji .......................,.............................................
22 22 22 22 22
VII. TINDAK LANJUT HASIL UJI COBA UJI KOMPETENSI...................................................... 23 VIII. SISTEM PENJAMINAN MUTU............................................................................................... A. Koordinasi ........................................................,,........................................................................ B. Monitoring .................................................................................................................................. C. Evaluasi ......................................................................................................................................
24 24 24 24
IX. JADWAL UJI COBA UJI KOMPETENSI 2014.................................,,,.......................................... 25
I. PENDAHULUAN
Tenaga kesehatan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan sebaranyang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan system pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu lulus pendidikan. Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan proses pendidikan dan menajamakan pencapaian fokus kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan. Tujuan dari uji kompetensi adalah memberikan pengakuan atas kompetensi lulusan sarjana kesehatan masyarakat. Pengakuan kompetensi harus didasarkan pada penguasaan lulusan terhadap kompetensi lulusan dan kompetensi kerja untuk dapat menjamin kualitas pelayanan penyelenggaraan kesehatan atau keselamatan pasien. Selain hal tersebut, uji kompetensi nasional dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan. Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan pemberian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Untuk itu Pemerintah berkewajiban menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara nasional untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Terkait dengan upaya ini, Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (AIPTKMI) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) telah bersepakat untuk mengimplementasikan sistem penjaminan mutu eksternal pada seluruh institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) melalui penerapan Uji Kompetensi bagi lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) yang diselenggarakan secara nasional sesuai standar LPUK Tenaga Kesehatan. Dalam hal pengorganisasian kegiatan UKSKMI, saat ini telah terbentuk Komite Nasional Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) yang ditetapkan oleh Asosiasi Institusi Penyeleggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia berdasarkan. Komite ini diharapkan juga sebagai pihak bertugas melakukan planning, organizing, actuating dan controling (POAC) kegiatan uji kompetensi yang secara bertahap akan diimplementasikan mulai tahun 2015. Adapun untuk pengawasan penyelenggaraan uji kompetensi nantinya dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dan Majelis Tenaga KesehatanIndonesia (MTKP) sesuai kewenangan masing-masing. Dalam rangka penerapan UKSKMI, maka Komite Nasional UKSKMI telah menyusun Naskah Akademik dan Blueprint UKSKMI, serta telah disepakati pada akhir 2014 akan dilakukan kegiatan uji coba UKSKMI sebagai tahapan awal implementasi uji kompetensi bagi lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di Indonesia. Uji coba UKSKMI akan dilaksanakan dalam bentuk knowledge based test (KBT) menggunakan metode PBT (Paper based test) yang dilakukan secara nasional dengan melibatkan seluruh
Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) anggota AIPTKMI. Untuk mengorganisir pelaksanaan kegiatan uji coba ini telah dibentuk Panitia Nasional Uji Coba Uji Kompetensi sesuai SK bersama antara AIPTKMI dan IAKMI Nomor: 001/SK/IAKMI-AIPTKMI/X/2014 tentang Penetapan Panitia Nasional Uji Coba Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia. Panitia Nasional Uji Coba Uji Kompetensi dengan fasilitasi HPEQ Project telah mempersiapkan pelaksanaan uji coba UKSKMI, diantaranya berupa kegiatan pengembangan soal uji kompetensi dan pengorganisasian kegiatan pendaftaran peserta dan pelaksanaan ujian. Dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan soal, maka dilakukan serangkaian pelatihan pembuatan dan pengelolaan soal uji kompetensi untuk menghasilkan SDM pengelola memiliki kredibilitas yang tinggi dan soal uji yang berkualitas yang memenuhi aspek tinjauan sesuai Blueprint UKSKMI. Proses penelaahan soal (item review dan panel expert) di tingkat nasional terhadap soal-soal untuk uji kompetensi juga dilakukan, demikian halnya dengan pelatihan Item Banking Administrator (IBA) bagi para calon pengelola bank soal, baik di tingkat nasional maupun regional dengan menggunakan Sistem Aplikasi Pengelolaan Bank Soal Nasional (SIPENA). Mengingat pelaksanaan uji coba UKSKMI membutuhkan banyak tahapan dan melibatkan pihak/institusi dengan lingkup nasional, maka sangat dibutuhkan satu Pedoman Pelaksanaan Uji Coba (Try Out) Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) sebagai acuan Panitia Nasional, institusi pendidikan asal peserta dan peserta serta pihak lain yang terlibat. Dalam panduan ini diuraikan tahapan pelaksanaan uji kompetensi mulai pra-uji, pelaksanaan uji dan paska uji coba, peran dan fungsi serta kewajiban dan tanggung jawab dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dari setiap tahap penyelenggaraan uji coba uji kompetensi. Panduan pelaksanaan ini hanya berlaku untuk pelaksanaan uji coba uji kompetensi bagi mahasiswa program Sarjana Kesehatan Masyarakat tahun 2014.
II. TUGAS DAN WEWENANG PANITIA Kegiatan Uji Coba UKSKMI dikoordinir oleh Panitia Nasional yang dibentuk atas prakarsa Asosiasi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) serta didukung oleh Health Professional Education Quality (HPEQ) Project – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun struktur organisasi dari Panitia Nasional Uji Coba UKSKMI meliputi unsurunsur berikut ini. A. Penanggung Jawab Tugas pokok dan fungsinya: 1. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian anggota panitia 2. Mengesahkan program panitia 3. Mengarahkan kerja Panitia 4. Mengevaluasi kinerja panitia 5. Membangun kemitraan kepada seluruh pemangku kepentingan 6. Menetapkan biaya ujian dan sumber pembiayaannya 7. Mengesahkan laporan penyelenggaraan B. Ketua dan Wakil Ketua Tugas pokok dan fungsinya: 1. Membuat program kerja panitia 2. Mengusulkan satuan biaya uji kompetensi kepada pengarah 3. Mengelola pelaksanaan uji kompetensi sesuai standar kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat. 4. Menentukan kriteria TUK 5. Menetapkan TUK 6. Menetapkan kriteria Penanggung Jawab Lokasi (PJL) TUK, Pengawas Pusat dan Pengawas Lokal serta Petugas Administrasi TUK 7. Menetapkan Penanggung Jawab Lokasi (PJL) TUK, Pengawas Pusat, Pengawas Lokal, Admin TUK serta Petugas Administrasi TUK 8. Menetapkan peserta dan lokasi TUK 9. Menetapkan nilai batas lulus 10. Menetapkan atau membatalkan pelaksanaan uji coba uji kompetensi C. Bendahara Tugas pokok dan fungsinya: 1. Menyusun standar satuan biaya untuk pelaksanaan uji coba uji kompetensi 2. Menetapkan standar akuntansi dan keuangan yang akuntabel 3. Mengelola keuangan uji kompetensi sesuai standar biaya yang berlaku 4. Membayarkan biaya kepanitiaan uji kompetensi dan unsur pelaksana lainnya 5. Menyiapkan dana untuk keperluan pengembangan materi uji coba uji kompetensi
6. Menyiapkan dana untuk keperluan penyiapan perangkat uji coba uji kompetensi 7. Menyiapkan dana untuk keperluan ujian 8. Menyusun dan menyampaikan laporan tertulis tentang penggunaan biaya uji coba uji kompetensi kepada Pengarah pada akhir periode kepanitiaan D. Divisi pengelolaan materi uji 1. Subdivisi Item Bank Administration (IBA) Tugas pokok dan fungsinya: a. Menjamin tersedianya materi uji coba uji kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi b. Memilih soal sesuai blue print dengan menggunakan aplikasi setter Sipena c. Melakukan editing dan proofreading buku set soal d. Menjaga kerahasiaan soal 2. Subdivisi Set dan Mutu Perangkat Uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Menentukan spesifikasi keperluan untuk penyiapan materi uji (percetakan, keperluan ATK, pengemasan) b. Merencanakan jadwal penyiapan perangkat uji (percetakan) c. Menjamin mutu proses penyiapan perangkat uji (buku soal & lembar jawaban komputer) d. Menyiapkan berkas administrasi untuk keperluan uji: Berita acara (pembukaan perangkat uji, pelaksanaan uji, pengemasan (packing) materi uji, penghancuran berkas soal) Daftar hadir (peserta, pengawas, serta panitia lain) untuk briefing dan ujian sesuai ruangan dan TUK Kuesioner evaluasi ujian (pengawas lokal, ruangan, uji kompetensi) e. Meyakinkan bahwa perangkat uji dikemas sesuai pelaksanaan (ruangan, tempat lokasi ujian, kota, provinsi, regional/wilayah). f. Menjamin bahwa perangkat soal yang sudah dikemas diserahkan kepada Divisi Pelaksana Ujian g. Menjaga kerahasiaan soal selama proses penggandaan dan distribusi 3. Subdivisi Pengolahan Hasil Uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Merencanakan jadwal pengolahan jawaban peserta uji hingga pengumuman hasil uji b. Menerima perangkat uji pasca ujian dari Divisi Pelaksana Ujian c. Melakukan proses pengolahan lembar jawaban peserta uji (scanning lembar jawaban komputer) d. Memastikan hasil jawaban tidak merugikan peserta uji e. Menyelenggarakan proses penentuan nilai batas lulus (standard setting) uji kompetensi f. Menyiapkan laporan hasil ujian setiap peserta dan institusi (print out maupun on-line)
g. Menyiapkan laporan nilai hasil uji kompetensi h. Menyerahkan keseluruhan data hasil ujian kepada Ketua Panitia E. Divisi pengelolaan ujian Tugas pokok dan fungsinya: Mengembangkan sistem pelaksanaan uji kompetensi yang akuntabel, transparan, terpercaya dan memenuhi standar penjaminan mutu; Melaksanakan uji kompetensi sesuai aturan yang berlaku Menyerahkan data kepesertaan dan sumber daya ujian kepada Ketua Panitia 1. Sub divisi Pendaftaran Peserta Uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Mengkoordinasikan registrasi peserta dengan institusi asal peserta b. Menerima registrasi peserta dan institusi asal peserta b. Melakukan validasi registrasi peserta sesuai ketentuan yang berlaku c. Mengeluarkan daftar peserta uji coba uji kompetensi d. Menyampaikan daftar peserta uji coba uji kompetensi kepada Subdivisi Set dan Mutu Perangkat Uji e. Melakukan dokumentasi berkas peserta uji coba uji kompetensi f. Menyerahkan seluruh data kepesertaan kepada Ketua Panitia 2. Sub divisi Sumberdaya dan Pengelola uji Tugas pokok dan fungsinya: a. Mengusulkan tempat uji kompetensi (TUK) sesuai kriteria yang telah ditentukan b. Mengusulkan pengawas pusat dan/atau koordinator pengawas pusat sesuai kriteria yang telah ditentukan serta penugasan TUK-nya untuk setiap periode ujian c. Menetapkan jumlah pengawas lokal di setiap TUK sesuai kriteria yang telah ditentukan d. Mengkoordinasikan penyiapan dan pelaksanaan ujian di TUK (ruangan, pengawas lokal, koordinator TUK dengan institusi TUK) e. Menyelenggarakan briefing pengawas pusat f. Menyerahkan berkas ujian kepada pengawas pusat dan atau koordinator g. Menjamin tersedianya transportasi dan akomodasi pengawas pusat dari tempat asal, tempat briefing, TUK, tempat pengembalian berkas ujian dan kembali lagi ke tempat asal. h. Mengkoordinasikan penerimaan berkas ujian dari pengawas pusat i. Menyerahkan berkas ujian kepada Subdivisi Pengolahan Hasil Uji j. Melakukan rekapitulasi kehadiran peserta dan berita acara ujian k. Menyiapkan laporan ujian dari segi teknis pelaksanaan F. Sekretariat Tugas pokok dan fungsinya: a. Menyusun sistem pengelolaan administrasi dan dokumentasi kepanitiaan
b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
Melakukan korespondensi dengan lembaga lain Melakukan koordinasi dengan Ketua Divisi dalam pelaksanaan tugas Membuat program kerja bersama Ketua Panitia dan Ketua Divisi Merancang agenda rapat dan notulensi hasil rapat Menindaklanjuti hasil rapat Bekerjasama dengan Ketua Panitia dan Ketua Divisi dalam penyusunan laporan Mengelola pengadaan barang dan jasa bahan penunjang pelaksanaan ujian Mengatur keberangkatan, kedatangan dan akomodasi pengawas pusat Mengurus administrasi persuratan untuk kepentingan uji coba uji kompetensi Mengkoordinasi pengurusan ATK untuk keperluan uji coba uji kompetensi Bekerjasama dengan bendahara membantu kelancaran administrasi keuangan dan proses pembayaran m. Menyiapkan laporan pelaksanaan uji coba uji kompetensi pada akhir periode ujian
III. PRA UJI KOMPETENSI
Persiapan pra uji coba uji kompetensi dilakukan oleh Panitia Nasional dengan melakukan kompilasi data calon peserta uji coba uji kompetensi. Data calon peserta uji coba diperoleh dari perguruan tinggi dan swasta anggota Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI). Data calon peserta uji setelah dilakukan kompilasi, verifikasi dan validasi, kemudian diumumkan melalui web site www.aiptkmi.org. Selain proses pendataan peserta, dilakukan pula pemetaan institusi pendidikan asal peserta uji coba uji kompetensi untuk menetapkan tempat uji kompetensi (TUK) dan penetapan komponen uji yaitu Pengawas Pusat (PP), Pengawas Lokal (PL), Penanggung Jawab Lokasi (PJL) dan Tenaga Administrasi TUK, serta menyusun tempat tugas dari setiap komponen uji dan pengadaan kelengkapan perangkat uji. A. Pendaftaran Peserta Uji Coba Uji Kompetensi Ketentuan umum pendaftaran: 1. Proses pendaftaran peserta ke Panitia Nasional Uji Coba UKSKMI tidak dilakukan secara individu, tetapi secara kolektif oleh Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) di tempat calon peserta mendaftar. 2. Semua institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat (PT Kesmas) anggota AIPTKMI dapat menerima pendaftaran calon peserta, baik yang berasal dari peserta didiknya maupun dari institusi PT Kesmas lain. 3. Pendaftaran peserta di tiap Institusi PT Kesmas dikoordinir oleh wakil ketua prodi kesmas atau pembantu/wakil dekan FKM bidang akademik. 4. Pendaftaran peserta dibuka mulai tanggal 3 sampai 10 November 2014. 5. Pembekalan teknis tentang pelaksanaan ujian kepada peserta, panitia dan pengawas lokal akan dilakukan pada tanggal 5 Desember 2014 (H-1) bertempat di Tempat Ujian Kompetensi (TUK) Syarat kepesertaan uji coba uji kompetensi: 1. Peserta tercatat sebagai mahasiswa aktif minimal sedang menempuh semester 7 (tujuh) atau telah menyelesaikan minimal 130 SKS atau merupakan lulusan SKM tahun 2014 2. Institusi PT Kesmas asal peserta telah terdaftar di PDPT. 3. Peserta telah terdaftar secara kolektif di salah satu PT Kesmas anggota AIPTKMI dan datanya telah dikirim melalui email ke Panitia Nasional UKSKMI. 4. Bersedia memenuhi dan mematuhi syarat/ketentuan yang ditetapkan panitia. Proses pendataan dan pendaftaran: 1. Pendataan calon peserta dilakukan oleh PTN/PTS Kesmas anggota AIPTKMI. 2. PTN dan PTS mengirimkan data dalam bentuk soft copy dan hard copy sesuai template yang dibuat oleh Panitia Nasional. 3. Bagian pendaftaran di PTN/PTS dan Panitia Nasional melakukan verifikasi dan validasi data calon peserta sebelum diumumkan melalui website. 4. Panitia Nasional mengumumkan Daftar Peserta dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) setelah diverifikasi dan divalidasi melalui website di www.aiptkmi.org pada tanggal 20 November 2014.
5. Panitia Nasional mencetak kartu tanda peserta, kartu uji, daftar hadir peserta dan daftar penerimaan kartu tanda peserta. B. Syarat Tempat Uji Coba Uji Kompetensi 1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Institusi Perguruan Tinggi Kesmas yang ditunjuk sebagai Tempat Uji kompetensi (TUK) adalah:
a. Memiliki ruang uji yang secara keseluruhan mampu menampung minimum 150 peserta uji. b. Semua ruang uji berada dalam satu lokasi, sehingga mudah di monitor. c. Ruang ujian dapat digunakan sejak H-1 (Tanggal 5 – 6 Desember 2014). d. Syarat fasilitas ruang uji lain : Ukuran tiap ruang uji yang dapat menampung minimum 25 peserta atau kelipatannya dengan pengaturan tempat duduk peserta uji dilakukan sedemikian rupa dengan jarak minimal satu meter ke depan, belakang dan ke samping kiri dan kanan dengan peserta uji lainnya. Kursi diberi nomor berurutan secara mengular seperti pada gambar berikut:
Ruang uji harus tenang dan memiliki pencahayaan yang cukup terang. Ruang uji dilengkapi sarana pendingin ruangan dan/ atau ventilasi yang cukup. Ruang uji yang besar harus dilengkapi dengan sarana audio untuk membacakan pengumuman kepada peserta uji. Tempat duduk harus cukup nyaman dan memiliki meja untuk peserta mengisi lembar jawaban. Tersedia penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh seluruh peserta serta papan tulis atau flipchart untuk menuliskan hal-hal yang diperlukan. Terdapat penunjuk arah menuju ruang uji yang informatif dan dapat dipahami peserta uji. Terdapat kamar kecil/toilet di dekat ruang uji. Terdapat tempat yang cukup luas di ruang uji untuk menyimpan barang pribadi peserta.
e. Institusi TUK menyediakan ruang khusus untuk briefing panitia dan peserta uji (pada hari H-1 atau tanggal 5 Desember 2014) yang mampu menampung peserta uji (baik sebagian/bergilir atau keseluruhan) dan keberadaan ruangan terpisah dari ruang uji. 2. Komponen petugas uji di setiap TUK terdiri dari: a. Penanggung Jawab Lokasi (PJL) satu orang b. Pengawas Pusat (PP) c. Pengawas Lokal (PL) d. Petugas Administrasi 3. Penetapan TUK yang digunakan pada Uji Kompetensi dilakukan oleh Panitia Nasional memperhatikan kebutuhan dan efisiensi penyelenggaraan uji dan disertai dengan surat ke pimpinan institusi yang akan menjadi TUK. C. Komponen Petugas Uji Coba Uji Kompetensi 1. Pengawas Pusat (PP) a. Persyaratan PP adalah sebagai berikut : 1) Dosen bidang kesehatan masyarakat. 2) Memiliki jenjang pendidikan minimal Master/Magister. 3) Calon PP ditetapkan oleh Panitia Nasional diprioritaskan yang pernah mengikuti pelatihan item review. 4) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji coba uji kompetensi. 5) Wajib mengikuti pelatihan PP dan menghadiri briefing yang diselenggarakan dengan menggunakan standar LPUK-Nakes. b. Rasio PP terhadap peserta uji: Tiap 1 PP maksimum mengawasi 150 peserta uji per sesi uji. c. Tugas PP : 1) Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan uji di TUK. 2) Memastikan TUK telah sesuai dengan pedoman dan siap digunakan. 3) Memimpin briefing peserta uji, PJ Lokasi, Pengawas Lokal (PL) dan Tenaga Admnistrasi. 4) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta uji. 5) Membawa dan menjaga materi uji yang diterima dari Panitia Nasional. 6) Menyaksikan pembukaan segel koper tempat materi uji oleh PJ Lokasi, dengan disaksikan oleh 2 orang perwakilan peserta uji. 7) Mendistribusikan buku soal kepada Pengawas Lokal sesuai pembagian tugas masingmasing. 8) Memandu peserta mengisi LJK (Lembar Jawaban Kerja). 9) Berkoordinasi dengan PJ Lokasi dan pengawas lokal untuk memantau seluruh penyelenggaraan uji 10) Mengisi berita acara, yang terdiri atas: Berita acara pembukaan segel materi uji. Berita acara pelaksanaan uji (mencatat seluruh kejadian yang baik maupun yang tidak baik yang terjadi selama uji berlangsung). 11) Memantau pengisian daftar hadir peserta yang dilakukan oleh pengawas lokal(PL). 12) Mempersilahkan peserta untuk memulai mengerjakan soal uji sesuai waktu yang ditentukan (time keeper).
13) Secara khusus melakukan hal berikut: Memantau pengembalian buku soal yang tidak terpakai ke dalam amplop yang telah disediakan untuk disimpan ke dalam koper/dus materi uji. Mengingatkan sisa waktu uji pada menit ke 60, 30 dan 10 terakhir Mengawasi pengembalian, pengecekan dan pengemasan (packing) buku soal oleh masing-masing pengawas lokal. Mengawasi pengembalian, penghitungan dan penyusunan LJK oleh masingmasingPL. Memastikan materi uji yang telah digunakan tersegel dengan baik. 14) Memerintahkan peserta untuk berhenti mengerjakan soal ketika waktu telahhabis 15) Bertanggung jawab untuk mengembalikan materi uji ke lokasi yang telah ditentukan oleh Panitia Nasional. 2. Penanggung Jawab Lokasi (PJL) a. Persyaratan PJL adalah sebagai berikut: 1) Dosen pada program studi Sarjana Kesehatan Masyarakat. 2) Diusulkan oleh pimpinan institusi tempat uji dilaksanakan. 3) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji kompetensi. b. Rasio PJL : TUK Tiap 1 TUK dipimpin oleh seorang PJL c. Pengusulan dan penetapan PJL: 1) Institusi pendidikan tempat uji mengusulkan calon PJL ke Panitia Nasional dilengkapi dengan CV yang bersangkutan. 2) Panitia Nasional melakukan verifikasi calon PJL. 3) Panitia Nasional menetapkan PJL. d. Tupoksi Penanggung Jawab Lokasi (PJL): 1) Mengkoordinir penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) ujian di TUK pada aspek penunjang (prasarana dan sarana) sesuai dengan persyaratan. 2) Menyampaikan laporan jumlah sesi ujian, jumlah ruangan yang akan digunakan beserta jumlah peserta uji pada masing-masing ruangan di TUK kepada Panitia Nasional selambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum pelaksanaan uji. 3) Menyampaikan laporan kesiapan penyelenggaraan uji, meliputi kesiapan ruang uji dan pengawas lokal (PL) kepada Panitia Nasional selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan uji. 4) Bertanggung jawab dalam persiapan ruang ujian (denah ruang, identitas ruang, nomor meja uji), dan hal lain yang dianggap perlu untuk persiapan ruang uji. 5) Menerima dan membuka segel koper materi uji dengan disaksikan oleh PP, PL dan 2 (dua) orang peserta ujian. 6) Mengisi berita acara pembukaan segel koper materi uji. 7) Mendistribusikan materi uji kepada PL. 8) Menerima kembali materi uji yang telah digunakan maupun yang tidak digunakan dari PL. 9) Menyegel koper materi uji dengan disaksikan oleh PP, PL dan 2 (dua) orang peserta ujian. 10) Mengisi berita acara penyegelan koper yang berisi materi uji.
11) Menyerahkan koper materi ujian yang telah disegel kepada PP. 12) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban ujian. 13) Bertanggung jawab dalam menyiapkan sistem serta mekanisme penyimpanan barangbarang pribadi peserta uji yang tidak boleh/dilarang dipergunakan selama di ruang karantina dan ruang uji. 14) Menjamin kelancaran pelaksanaan teknis ujian. 3. Pengawas Lokal (PL) a. Persyaratan PL adalah sebagai berikut : 1) Dosen di bidang pendidikan kesehatan masyarakat. 2) PL berasal dari institusi PT Kesmas yang ditunjuk menjadi TUK dan/atau PT Kesmas lain yang tergabung dalam satu TUK yang pembagiannya ditentukan secara proposional 3) Memiliki jenjang pendidikan minimal master/Magister 4) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji coba uji kompetensi. 5) Bersedia menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan Panitia Nasional pada tanggal 5 Desember 2014 jam 8 waktu setempat. b. Rasio pengawas lokal – peserta uji adalah 1 : 25 c. Pengusulan dan penetapan PL: 1) Panitia Nasional menentukan jumlah kebutuhan PL kepada PJL. 2) PJL mengusulkan kepada Panitia Nasional nama calon PL yang memenuhi persyaratan paling lambat tanggal 25 September 2014 3) Panitia Nasional menetapkan PL melalui Surat Keputusan Ketua Panitia. 4) Pada saat briefing PL harus menunjukkan surat tugas dari institusi pendidikan asal dan mengisi CV. d. Tugas PL: 1) Bekerjasama dengan PP dalam persiapan dan pelaksanaan uji. 2) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta uji. 3) Membawa dan menjaga materi uji yang diterima dari panitia pelaksana uji. 4) Menyaksikan pembukaan segel materi uji oleh PJL, bersama dengan 2 orang perwakilan peserta uji. 5) Membagikan soal dan lembar jawaban untuk masing-masing peserta berdasarkan ketentuan dari PP. 6) Mengawasi peserta mengisi LJK (Lembar Jawaban Kerja). 7) Berkoordinasi dengan PJL dan PP untuk memantau seluruh penyelenggaraan uji. 8) Mengedarkan daftar hadir peserta uji sambil memeriksa kecocokan kartu identitas peserta (KTP, SIM, Pasport, Tanda Pengenal lain yang mencantumkan foto) dengan Kartu Peserta Uji dan Album Peserta Uji. 9) Mengawasi peserta uji yang menjadi tanggung jawabnya serta mengingatkan peserta untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan. 10) Melaporkan kepada PP bila ditemukan perilaku peserta yang melanggar peraturan. 11) Mendampingi peserta yang ingin keluar ruangan uji dengan alasan yang dapat diterima selama uji kompetensi berlangsung. 12) Mengumpulkan, memeriksa kelengkapan serta menghitung jumlah buku soal dan LJK sesuai dengan jumlah peserta yang hadir, setelah uji kompetensi selesai dilaksanakan.
13) Menyusun buku soal dan LJK sesuai urutan. 14) Menyerahkan buku soal dan LJK yang telah lengkap dengan memasukkan serta menyegel ke dalam amplop yang tersedia. 15) Mengisi berita acara pelaksanaan uji di ruangan yang bersangkutan. 16) Membantu PJL untuk menyegel materi uji. 17) Bertanggung jawab untuk mengembalikan materi uji ke PJL. 4. Petugas Administrasi TUK a. Persyaratan Petugas Administrasi adalah sebagai berikut : 1) Dosen/Tendik/Staf Administrasi. 2) Calon Petugas Administrasi diusulkan oleh Penanggung Jawab Lokasi (PJL) ke Panitia Nasional 3) Petugas Administrasi berasal dari institusi PT Kesmas yang ditunjuk menjadi TUK dan/atau PT Kesmas lain yang tergabung dalam satu TUK yang pembagiannya ditentukan secara proposional 4) Memiliki jenjang pendidikan minimal Sarjana 5) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji coba uji kompetensi. 6) Wajib menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan Panitia Nasional pada tanggal 5 Desember 2014, jam 8 waktu setempat. b. Rasio Petugas Administrasi dan peserta uji adalah 1 : 50 c. Pengusulan dan penetapan Petugas Administrasi: 1) Panitia Nasional menentukan jumlah kebutuhan Tenaga Administrasi di tiap TUK. 2) PJL mengusulkan kepada Panitia Nasional nama calon Tenaga Administrasi yang memenuhi persyaratan paling lambat tanggal 25 September 2014 3) Panitia Nasional menetapkan Tenaga Administrasi melalui SK Ketua Panitia. 4) Pada saat briefing Admin harus menunjukkan surat tugas dari institusi pendidikan asal dan mengisi CV. d. Tugas Petugas Administrasi:: Melakukan kegiatan verifikasi dokumen peserta ujian, memeriksa kecocokan kartu identitas peserta (KTP, SIM, Pasport, Tanda Pengenal lain yang mencantumkan foto), menempelkan foto pada Kartu Peserta Uji dan Album Peserta Uji. Mendistribusi kartu tanda peserta uji. Menyerahkan tanda pengenal (name tag) kepada seluruh komponen uji. Menyelenggarakan administrasi persuratan dan keuangan di TUK Membantu persiapan ruang ujian dan penempelan nomor ujian di kursi peserta. Mengatur ruang uji, pengaturan penempatan kursi, meja peserta, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan di TUK. Membantu menempelkan petunjuk lokasi TUK dan fasilitas lain seperti toilet, dll. Menyiapkan kelancaran penendatanganan dokumen pakta integritas olah seluruh komponen pengawas dan penyelenggaraan di TUK. Membantu PJL dan PP dalam pengecekan ulang kesesuaian berkas/dokumen ujian dan administrasi keuangan.
IV. PENGELOLAAN ADMINISTRASI UJI KOMPETENSI
A. Perangkat Kepesertaan Perangkat yang terkait dengan kepesertaan meliputi: 1. Kartu tanda peserta yang dicetak oleh Panitia Nasional berdasarkan data peserta yang sudah divalidasi. Kartu tanda peserta berisi informasi nama peserta, nomor uji, asal institusi peserta, foto peserta 4x6 cm, tanggal uji dan TUK. 2. Album Peserta uji yang berisi informasi nama peserta, nomor uji, asal institusi, sesi uji, nomor buku soal/nomor LJK, TUK, foto ukuran 4x6 dan tanda tangan peserta (ditandatangani pada H-1). 3. Daftar hadir peserta uji berisi informasi nama peserta, nomor uji, asal institusi, sesi uji,nomor buku soal/nomor LJK, TUK dan tanda tangan peserta uji (ditandatangani pada hari-H) 4. Daftar bukti pengambilan kartu tanda peserta disiapkan oleh Panitia Nasional yang berisi informasi tentang nama peserta, nomor uji, asal institusi dan tanda tangan peserta. B. Perangkat Pengawas Perangkat Pengawas meliputi: 1. Pencetakan kartu tanda pengenal PP, PJL, PL, dan Petugas Administrasi dilakukan oleh Panitia Nasional. 2. Kartu tanda pengenal berisi informasi tentang nama dan TUK. C. Perangkat Materi Uji Perangkat materi uji meliputi: 1. Perangkat materi uji terdiri atas buku soal, LJK, berita acara pembukaan segel materi, berita acara pelaksanaan uji. 2. Seluruh perangkat materi uji disediakan oleh Panitia Nasional.
V. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
Pelaksanaan uji kompetensi dimulai dengan pelatihan/ workshop dan briefing yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional.Tujuan kegiatan menjelaskan pelaksanaan uji meliputi: proses administrasi soal, akomodasi PP di tempat/lokasi uji, proses pengawasan uji, pengumpulan kembali LJK dan soal, penyerahan LJK kepada PP/Koordinator PP dan proses pemusnahan soal. A. Briefing Pengawas Pusat Briefing dilaksanakan pada H-3 (Tanggal 3 Desember 2014) di Jakarta. Materi briefing meliputi tugas dan rincian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh PP. Setiap PP wajib hadir dan mengikuti seluruh kegiatan briefing secara lengkap. PP yang berhalangan hadir segera diganti dengan PP yang lain atas persetujuan Panitia Nasional. 1. Agenda briefing adalah : a. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab PP. b. Penjelasan mengenai peraturan tata tertib bagi PP, PL dan peserta uji dan caramengerjakan soal. c. Penjelasan langkah-langkah atau prosedur kerja PP/PJL/PL. d. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji. e. Penjelasan isi paket materi uji. f. Penjelasan strategi penanganan masalah terkait dengan hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan UK. g. Pembagian lokasi tugas PP, PL dan PJL. h. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji. i. Penyerahan perangkat uji dari Panitia Nasional kepada masing-masing PP dan penyerahan tanda pengenal (name tag) kepada PP. j. Pengecekan perangkat uji oleh PP. k. Penandatanganan pakta integritas oleh PP. 2. Pada akhir briefing PP akan menerima : a. Berkas administrasi pelaksanaan uji yaitu : 1) Daftar nama peserta uji masing-masing TUK. 2) Daftar nama PP dan PL pada masing-masing TUK. 3) Formulir Berita Acara pembukaan materi uji. 4) Instrumen monitoring. 5) Formulir Berita Acara Pelaksanaan uji. 6) Name tag komponen uji. 7) Kartu peserta uji. 8) Daftar hadir peserta uji masing-masing TUK. 9) Tata tertib PP, PL dan peserta uji. 10) Bahan presentasi PP kepada PL dan peserta uji berupa soft/hard copy dalam filePower Point (PPt). b. Berkas administrasi dan keuangan.
B. Pemberangkatan Pengawas Pusat 1. Pada H-2 (sesuai jarak/waktu tempuh ke TUK), PP berangkat ke TUK dengan membawa serta seluruh materi uji dan dokumen pendukung. 2. Pada H-1PP berkoordinasi dengan PJL terkait mekanisme pelaksanaan briefing di TUK. C. Briefing Perangkat Pengawas di TUK 1. Pada hari H-1, PP menyelenggarakan briefing bagi perangkat pengawas di TUK (PJL, PL dan Tenaga Administrasi) yang dilakukan pada jam 08.00 waktu lokal. 2. Agenda briefing adalah sebagai berikut : a. PP mengecek kelengkapan administrasi pakta integritas seluruh komponen uji. PPharus memastikan seluruh komponen uji sudah menandatangani pakta integritas. b. Penjelasan mengenai tugas dan tanggungjawab masing-masing komponen uji. c. Penjelasan mengenai peraturan tata tertib bagi seluruh komponen uji dan peserta uji. d. Menjelaskan langkah-langkah atau prosedur kerja seluruh komponen uji mulai dari H-1 sampai dengan hari H. e. Pembagian lokasi tugas PL. f. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji. g. Penjelasan mengenai pembukaan bungkusan buku soal. h. Penjelasan tentang pembagian buku soal dan LJK kepada peserta. i. Penjelasan strategi penanganan masalah terkait dengan hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan uji. j. Penyerahan tanda pengenal (name tag) kepada seluruh komponen uji dibantu tenaga administrasi. k. PP bersama PL dan PJL serta Tenaga Administrasi memeriksa TUK berkaitan sarana dan prasarana, dll. l. Pengaturan tempat uji, yaitu pengaturan ruang uji, pengaturan penempatan kursi, meja peserta, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan di TUK. m. Penempelan tanda pengenal peserta uji di kursi/meja peserta. n. Menempelkan petunjuk lokasi TUK dan fasilitas lain seperti toilet, dll. o. PP melakukan pengecekan seluruh persiapan SDM, sarana, prasarana, peralatan ruanguji dan harus yakin bahwa persiapan sudah dilakukan dengan baik. D. Briefing bagi Peserta Uji 1. Pada hari H-1, PP menyelenggarakan briefing bagi peserta ditentukan pada jam 10.00 waktu lokal. 2. Agenda briefing bagi pesertaadalah sebagai berikut : a. Menjelaskan tata tertib ujian dan menjelaskan cara mengerjakan soal uji, b. Menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh peserta uji. c. Menjelaskan supaya peserta mempersiapkan secara fisik dan mental. d. Menjelaskan bahwa peserta uji dapat meminta keterangan apabila penjelasan yang disampaikan PP kurang/tidak jelas, atau meminta keterangan lain yang diperlukan. e. Penyerahan kartu peserta kepada peserta uji. 3. Ruangan untuk briefing bagi peserta dilakukan di ruang yang berbeda dengan ruang uji.
E. Pelaksanaan Uji Coba Uji Kompetensi 1. PP, PJL, PL dan tenaga administrasi sudah harus tiba di TUK paling lambat pukul 06.30 WIB/07.30 WITA/08.30 WIT dan menandatangani daftar hadir. 2. PP, PJL, PL mengadakan pertemuan koordinasi, memberikan penjelasan tambahan yang diperlukan, membuka paket materi, dan membagi bungkusan buku soal perruangan yang di peruntukan pada setiap PL. 3. Peserta masuk ke dalam ruangan uji pada pukul 07.00 WIB/08.00 WITA/09.00 WIT, secara tertibdengan menunjukkan tanda pengenal peserta uji yang sah. Peserta masuk ruangan uji satu per satu secara berurutan sesuai nomor urut peserta. Peserta berdiri di sebelah kiri kursi masing-masing, tidak diperkenankan duduk terlebih dahulu sebelum semua peserta masuk ke ruangan uji. 4. Peserta uji hanya boleh membawa masuk ke ruang uji alat tulis berupa pensil 2B, karet penghapus dan rautan. Tas, buku dan/atau catatan lainnya, jamtangan dan HP dan/atau alat komunikasi lainnya tidak boleh dibawa masuk ke ruang ujidan harus disimpan di tempat yang sudah disediakan panitia. 5. PL mempersilahkan peserta duduk di kursi masing-masing dengan tertib. PL memimpin doa bersama sebelum mulai aktifitas. 6. Pada pukul 07.30 WIB/08.30 WITA/09.30 WIT, PL membuka segel pembungkus buku soal, disaksikan dua orang peserta. Proses pembukaan bungkusan buku soal dicantumkandalam berita acara yang ditandatangani oleh para pihak yang terkait.Peserta tidak diperbolehkan membuka buku soal dan LJK. 7. PL meletakkan buku soal dan lembar jawaban di kursi peserta. Lembar jawaban diselipkan di dalam buku soal, dan diletakkan di kursi dengan posisi telungkup. 8. Buku soal lebih dan cadangan harus disimpan oleh PP. Kerahasiaan buku soal tersebut merupakan tanggung jawab PP (PJL dan PP harus berkeliling di setiap ruangan untuk mengecek kelebihan buku soal/yang tidak terpakai dan cadangan). 9. Pukul 07.45 WIB/08.45 WITA/09.45 WIT, peserta dipersilahkan membuka LJK dan membaca cara pengisian LJK, dan mengecek kelengkapan soal/LJK. Selanjutnya PP/PL mulai memandu peserta untuk mengisi identitas peserta di LJK. Perlu dipahami oleh PP/PL bahwa kemampuan peserta dalam mengisi identitas sangat beragam, sementara identitas peserta sangat penting dalam UK ini,maka PP/PL harus menaruh perhatian serius dalam memandu peserta mengisi identitas supaya tidak terjadi kesalahan. Kesalahan dalam mengisi identitas peserta uji dapatberakibat fatal karena tidak terdeteksinya LJK oleh mesin scanner. Mengingat hal tersebut,maka waktu antara pukul 08.00 WIB/09.00 WITA/10.00 WIT sampai dengan pukul 08.30WIB/09.30 WITA/10.30 WIT adalah merupakan waktu yang sangat kritis. PP/PLdiharapkan dapat mengelola waktu tersebut sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkankepanikan bagi peserta uji. 10. Tepat pukul 08.00 WIB/09.00 WITA/10.00 WIT, PP/PL memberitahukan kepada pesertauji bahwa saat mengerjakan soal dimulai.Ujiandilakukan secara serentak diseluruh Indonesia. Jumlah soal uji adalah 180 soal dikerjakan dalam waktu 180 menit (tigajam) berturut-turut tanpa jeda. 11. Pukul 09.00 WIB/10.00 WITA/11.00 WIT, PL mulai mengedarkan daftar hadir kepada peserta sambil memeriksa kecocokan identitas peserta (kartu pengenal yang tertera
foto,misal KTP) dengan kartu tanda pengenal peserta. Ballpoint untuk menandatangani daftar hadir peserta disediakan oleh Panitia. 12. Selama uji dilaksanakan peserta uji harus menjaga tata tertib yang ditetapkan dan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu peserta uji lainnya. Pelanggaran tata tertib dapat menyebabkan peserta uji didiskualifikasi. Peserta dilarang meninggalkan ruang uji kecuali untuk keperluan mendesak dan setelah mendapat izin pengawas. Peserta yang sudah selesai mengerjakan soal uji sebelum waktu habis diperbolehkan meninggalkan ruang uji, kecuali pada 10 (sepuluh) menit terakhir peserta tetap tinggal di ruang uji walaupun sudah selesai mengerjakan soal. 13. Selama ujian dilaksanakan, PP/PL melakukan pengawasan dan/atau monitoring jalannya uji. PP/PL harus tetap berada di ruang/tempat tugasnya. Semua kejadian penting selama UK berlangsung (misalnya pertanyaan tentang soal uji, peserta curang, dll) dicatatdalam Berita Acara penyelenggaraan uji coba uji kompetensi. Harap menjadi perhatian: PJL/ PP/PL dilarang membaca soal uji dan dilarang memberikan pendapat/komentar terhadap pertanyaan tentang soal uji. Jika ada pertanyaan terkait soal uji hanya dicatat dalam BA yang ditandatangani oleh PP/PL. 14. Pada pukul 11.00 WIB/12.00 WITA/13.00 WIT waktu uji dinyatakan berakhir. PP/PL memberitahukan kepada seluruh peserta bahwa waktu uji sudah habis, semua peserta tidak diperkenankan lagi mengerjakan soal. Semua buku soal dan LJK harus diletakkan di atas kursi/meja peserta dengan posisi telungkup. Peserta dilarang meninggalkan ruang uji sebelum buku soal dan LJK diambil dan dikumpulkan oleh PL. 15. Pada saat mengambil dan mengumpulkan buku soal dan LJK : a. PL harus memperhatikan dan memeriksa buku soal untuk mengetahui apakah buku soal masih dalam keadaan baik/lengkap. Bila ditemukan buku soal rusak/tidak lengkap, misalnya hilang satu atau beberapa halaman, maka harus dicatat dalam Berita Acara penyelenggaraan UK. b. Buku soalyang sudah digunakan dan buku soal cadangan dikumpulkan menjadi satu kemudian dimaksukkan ke dalam amplop dan disegel. c. Sebelum buku soal (termasuk buku soalcadangan) dimasukkan kedalam amplop dan disegel, PL harus menghitungnya untuk memastikan jumlah buku soal sesuai dengan jumlah semula pada saat pertamakali dibuka.PL harus memastikan bahwa tidak ada buku soal yang hilang. d. LJK harus disusun berdasarkan nomor urut kemudian dimasukkan ke dalam amplop bersama daftar hadirpeserta uji dan disegel. e. Sebelum LJK dan daftar hadir peserta dimasukkan kedalam amplop dan disegel, PL harus menghitungnya untuk memastikan bahwa jumlah LJK sesuai dengan jumlah peserta uji yang menandatangani daftar hadir. f. Penyegelan amplop buku soal yang sudah digunakan dan amplop LJKdilakukan diruang yang di tentukan dan ditandatanganioleh PL dan PP disaksikan oleh PJL. 16. Amplop buku soal dan amplop LJK yang telah digunakan dalam keadaan tersegel diserahkan oleh PP ke Panitia Nasional di Jakarta.
VI. PENGELOLAAN HASIL UJI KOMPETENSI
A. Pemusnahan Buku Soal Buku soal yang telah digunakan dimusnahkan oleh Panitia Nasional sesuai dengan prosedur standar di bawah pengawasan divisi ujian Panitia Nasional. B. Pengolahan Hasil Uji 1. Seluruh LJK dari TUK dikumpulkan ke Panitia Nasional. 2. Pemeriksaan hasil uji dilaksanakan oleh denisi ujian Panitia Nasional. 3. Hasil pemeriksaan berupa: a. Nilai hasil uji masing-masing peserta uji. b. Nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata secara nasional. c. Hasil analisis soal uji yang berisikan tentang reliabilitas dan validitas atau bentuk laporan lainnya. 4. Panitia Nasional merekapitulasi berita acara uji dan mengolah data tersebut sebagai salah satu bahan untuk penetapan hasil uji dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji C. Penentuan Nilai Batas Lulus (Standard Setting) 1. Standard Setting dilaksanakan oleh Panitia Nasional dalam sebuah lokakarya yangmelibatkan juri yang berasal dari perwakilan institusi pendidikan terkait di Indonesia dengan memperhatikan sebaran institusi pendidikan. 2. Standard setting dilaksanakan selambat-lambatnya H+15. 3. Standard setting melibatkan juriyang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Panitia Nasional. Jumlah juri dan institusi yang terlibat dalam standart setting disesuaikan dengan kebutuhan. 4. Metode standard settingyang digunakan adalah metode modified Angoff. 5. Hasil standard setting dicantumkan dalam berita acara yang ditanda tangani oleh KetuaPanitia Nasional dan perwakilan juri ang terlibat. 6. Hasil standard setting digunakan untuk menentukan kelulusan uji. D. Pengumuman Hasil dan Umpan Balik Hasil Uji 1. Hasil uji diumumkan melalui media web di www.aiptkmi.org dengan menginformasikan nama institusi, nama peserta dan nomor peserta yang lulus uji kompetensi selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah uji kompetensi dilaksanakan. 2. Hasil ujidan umpan balik individu serta umpan balik institusi disampaikanmelalui institusi pendidikan pada H+40 (empat puluh) hari setelah uji dilaksanakan. 3. Umpan balik institusi digunakan sebagai masukan untuk perbaikan proses pengajaran diinstitusi pendidikan yang bersangkutan.
VII. TINDAK LANJUT HASIL UJI KOMPETENSI
1. Peserta uji coba uji kompetensi yang dinyatakan tidak lulus masih tercatat sebagai peserta didik institusi pendidikan yang bersangkutan dan berhak mengikuti uji kompetensi pada periode uji berikutnya dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan Panitia Nasional. 2. Peserta uji yang tidak lulusdiharapkan mengikuti program pendampingan yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan masing-masing untuk meningkatkan kemampuan keilmuan, keterampilan dan sikap.
VIII. SISTEM PENJAMINAN MUTU Penjaminan mutu pelaksanaan uji coba uji kompetensi dilaksanakan oleh AIPTKMI dan IAKMI serta LPUK-Nakes. Pelaporan capaian pelaksanaan kegiatan uji coba dilakukan oleh Panitia Nasional dan disampaikan ke AIPTKMI dan IAKMI. Langkah yang dilakukan dalam sistem penjaminan mutu mencakup kegiatan berikut. A. Koordinasi 1. Koordinasi tingkat nasional dilakukan oleh Panitia Nasional. 2. Kegiatan koordinasi dapat berupa rapat dan lokakarya yang jumlah dan jadwal kegiatannya disesuaikan dengan kebutuhan. 3. Koordinasi dipimpin oleh Ketua Panitia Nasional. B. Monitoring 1. Monitoring dilakukan secara berkala meliputi seluruh tahapan kegiatan dan unsur yang terlibat dalam pelaksanaan UK 2. Kegiatan monitoring meliputi seluruh tahap uji baik pada penyiapan materi uji, seleksi PP, TUK, PJL, PL, Admin, pelaksanaan UK, pengolahan hasil dan mekanisme pemusnahan materi uji. 3. Jumlah dan waktu kegiatan monitoring disesuaikan dengan kebutuhan. 4. Monitoring dilakukan oleh ketua divisi dan subdivisi terhadap penyelenggaraan dan dilaporkan kepada Ketua Panitia Nasional. C. Evaluasi 1. Evaluasi dilakukan secara berkala meliputi seluruh tahapan kegiatan dan unsur yang terlibat dalam pelaksanaan uji coba uji kompetensi 2. Kegiatan evaluasi meliputi evaluasi persiapan penyelenggaraan dan hasil UK, berupakuesioner umpan balik dari peserta dan FGD panitia yang terlibat penyelenggaraan uji coba. 3. Jumlah dan waktu kegiatan evaluasi disesuaikan dengan kebutuhan 4. Evaluasi dilakukan terhadap penyelenggaraanuji coba uji kompetensi dan dilaporkan kepada Ketua Panitia Nasional.
IX. JADWAL UJI COBA UJI KOMPETENSI TAHUN 2014
No
Agenda
Waktu Pelaksanaan
1 2
Pendaftaran Pengiriman berkas pendaftaran dari institusi ke Panitia Nasional Pengumuman daftar Peserta dan Lokasi Tempat Uji Kompetensi Briefing bagi Pengawas Pusat di Jakarta Briefing bagi PJL, PL dan Adminserta Peserta di TUK Pelaksanaan Uji Kompetensi Pengumuman Hasil Uji Kompetensi Nasional
3 – 10 Nopember 2014 11 Desember 2014
3 4 5 6 7
20 Nopember 2014 3-4 Desember 2014 5 Desember 2014 6 Desember 2014 6 Januari 2015