PEDOMAN KNAPPP 01:2005
Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinNya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP 01:2004 tentang Persyaratan Umum Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan ini dapat diselesaikan oleh Tim Kecil dengan waktu yang singkat. Dengan adanya revisi ini, maka Pedoman KNAPPP 01:2004 berubah menjadi Pedoman KNAPPP 01:2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan. Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) adalah lembaga non struktural yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi (MNRT) yang keberadaannya ditetapkan melalui Keputusan MNRT No. 91/M/Kp/XII/2001 dengan tugas antara lain memberikan akreditasi kepada pranata penelitian dan pengembangan serta memberikan pertimbangan dan saran kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam menetapkan sistem akreditasi dan pemeringkatan pranata penelitian dan pengembangan. Dalam melaksanakan tugasnya KNAPPP beroperasi berdasarkan Pedoman-pedoman sebagai berikut: 1.
Pedoman KNAPPP 01: Organisasi dan Tata Kerja Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan;
2.
Pedoman KNAPPP 02: Persyaratan Umum Pranata Penelitian dan Pengembangan;
3.
Pedoman KNAPPP 03: Bidang Penelitian dan Kepakaran Pranata Penelitian dan Pengembangan; dan
4.
Pedoman KNAPPP 04: Penggunaan Logo KNAPPP oleh Pranata Penelitian dan Pengembangan yang telah diakreditasi.
Pedoman-pedoman di atas disusun oleh tim dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi atau Tim KNAPPP, disetujui melalui Rapat Anggota KNAPPP, dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi selaku Ketua KNAPPP. Pedoman-pedoman tersebut dilengkapi dengan dokumentasi mutu dan panduan sebagai interpretasi pedoman.
1
Ed.2 Rev.0
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
Daftar Isi KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2 1.
UMUM ................................................................................................................ 4
2.
ACUAN ............................................................................................................... 4
3.
ISTILAH DAN DEFINISI .................................................................................. 4
4.
PERNYATAAN KEBIJAKAN........................................................................... 5
5.
SISTEM AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ............................................................................................ 5
6.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN ................................................................. 5 Dasar hukum pembentukan KNAPPP ........................................................... 5 Susunan Organisasi dan Keanggotaan ........................................................... 6 Sumberdaya..................................................................................................... 6 Netralitas ......................................................................................................... 7 SISTEM MUTU .................................................................................................. 7 Dokumentasi sistem mutu ............................................................................... 7 Audit internal .................................................................................................. 7 Kaji Ulang Manajemen ................................................................................... 8 Pengendalian Dokumen .................................................................................. 8 Pengendalian Rekaman .................................................................................. 8 ASESOR, EVALUATOR PEMERINGKATAN DAN TENAGA AHLI .......... 9 Persyaratan Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli ................ 9 Pemilihan dan penunjukan Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli ............................................................................................ 10 Asesor tetap dan subkontrak ........................................................................ 10 Rekaman data Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli ................................................................................................................ 10 Evaluasi Awal dan Pemantauan Unjuk Kerja ( Kinerja ) Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli................................................. 10 PROSES AKREDITASI ................................................................................... 11 Permohonan akreditasi dan akreditasi ulang .............................................. 11 Persiapan asesmen ........................................................................................ 11 Pelaksanaan Asesmen ................................................................................... 11 Laporan Asesmen dan tindaklanjutnya ....................................................... 12 Keputusan akreditasi .................................................................................... 13 Penetapan akreditasi. .................................................................................... 13 Surveilen dan Asesmen Khusus .................................................................... 13 PENETAPAN PERUBAHAN AKREDITASI. ................................................ 14
6.1 6.2 6.3 6.4 7. 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 8. 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 9 9.1 9.2 9.3 9.4 9.5 9.6 9.7 10
2
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
10.1 Penetapan perubahan status akreditasi ....................................................... 14 10.2 Perpanjangan akreditasi ............................................................................... 14 10.3 Perluasan ruang lingkup akreditasi ............................................................. 15 10.4 Pengurangan ruang lingkup akreditasi ........................................................ 15 10.5 Pembekuan dan pencabutan akreditasi ....................................................... 15 11 INFORMASI DAN PUBLIKASI ..................................................................... 16 12
SUBKONTRAK PEKERJAAN AKREDITASI .............................................. 16
13 PENGADUAN, PERSELISIHAN DAN BANDING ........................................ 17 13.1 Penanganan pengaduan dan perselisihan .................................................... 17 13.2 Penanganan Banding .................................................................................... 17 13.3 Panitia Banding ............................................................................................. 17 13.4 Akses ke rekaman pranata penelitian dan pengembangan ......................... 18 14 KERAHASIAAN .............................................................................................. 18 15
HUBUNGAN KNAPPP DENGAN PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .......................................................................................... 18 15.1 Hak dan Kewajiban Pranata Penelitian dan Pengembangan ..................... 18 15.2 Hak dan Kewajiban KNAPPP ...................................................................... 19
3
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
1.
Umum
Salah satu tugas Menteri Negara Riset dan Teknologi adalah melakukan koordinasi kegiatan pelaksanaan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu penguasaan, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan koordinasi pemantauan mutu dan efisiensi semua badan/lembaga/unit penelitian dan pengembangan secara terus menerus dan berkesinambungan. Badan/lembaga/unit penelitian dan pengembangan dimaksud, selanjutnya disebut pranata penelitian dan pengembangan. Menteri Negara Riset dan Teknologi membentuk Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) yang bertugas memberikan akreditasi kepada pranata penelitian dan pengembangan, dan memberikan pertimbangan dan saran kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam menetapkan sistem akreditasi dan pemeringkatan pranata penelitian dan pengembangan. Dengan demikian diharapkan, mutu, efisiensi, kinerja, dan pelayanan masyarakat di bidang litbang iptek meningkat. Kegiatan akreditasi KNAPPP dapat diakses secara objektif oleh semua pranata penelitian dan pengembangan pemohon dengan tidak membeda-bedakan, termasuk ukuran dan keanggotaan suatu asosiasi atau kelompok. Kriteria akreditasi KNAPPP mengacu pada Pedoman KNAPPP 02: Persyaratan Umum Pranata Penelitian dan Pengembangan dan dokumen normatif lainnya yang relevan.
2.
Acuan
1.
Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi selaku Ketua KNAPPP Nomor 91/M/Kp/XII/2001 tentang Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan
2.
Pedoman KNAPPP 02:2004 tentang Persyaratan Umum Pranata Penelitian dan Pengembangan.
3.
Pedoman KNAPPP 03:2004 tentang Bidang Penelitian dan atau Kepakaran
4.
Pedoman KNAPPP 04:2005 tentang Penggunaan logo KNAPPP oleh Pranata Penelitian dan Pengembangan yang telah diakreditasi
3.
Istilah dan Definisi
3.1. Akreditasi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan formal bahwa pranata penelitian dan pengembangan telah memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan penelitian dan pengembangan tertentu.
4
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
3.2
Pranata penelitian dan pengembangan adalah unit kerja yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang ilmu teknik, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial tertentu yang khas dan spesifik.
3.3. Asesor adalah personel yang kompetensinya memenuhi persyaratan tertentu dan ditunjuk secara resmi oleh KNAPPP untuk melaksanakan asesmen pranata penelitian dan pengembangan. 3.4 Tenaga Ahli adalah personel yang kompetensinya memenuhi persyaratan tertentu dan ditunjuk secara resmi oleh KNAPPP mendampingi asesor. 3.5
Panitia Teknis adalah kelompok pakar yang diangkat oleh KNAPPP untuk mengkaji aspek teknis hasil asesmen.
3.6
Evaluator pemeringkatan adalah personel yang kompetensinya memenuhi persyaratan tertentu dan ditunjuk secara resmi oleh KNAPPP untuk melakukan pemeringkatan pranata penelitian dan pengembangan yang telah diakreditasi.
3.7
Sistem Mutu adalah kegiatan terorganisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal yang terkait dengan mutu.
3.8
Sistem Manajemen Mutu adalah sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
4.
Pernyataan Kebijakan
4.1
KNAPPP menyatakan komitmen untuk melaksanakan praktek profesional jasa akreditasi secara konsisten dan konsekuen serta menyempurnakan sistem dan unjuk kerja (kinerja) organisasi yang berkelanjutan.
4.2. KNAPPP memastikan adanya komunikasi yang efektif sehingga semua personel memahami dokumentasi mutu KNAPPP, menerapkan kebijakan dan prosedur; mematuhi peraturan perundang-undangan serta norma–norma akreditasi.
5.
Sistem akreditasi pranata penelitian dan pengembangan
5.1
Sistem akreditasi pranata penelitian dan pengembangan mencakup akreditasi semua bidang penelitian dan pengembangan.
5.2
Pranata penelitian dan pengembangan yang telah diakreditasi melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kejujuran, nilai ilmiah dan menjunjung tinggi etika profesi.
5.3
KNAPPP melakukan asesmen berdasarkan surat permohonan akreditasi
6.
Organisasi dan Manajemen
6.1
Dasar hukum pembentukan KNAPPP a.
Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi selaku Ketua KNAPPP Nomor : 91/M/Kp/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan.
b.
Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi selaku Ketua KNAPPP Nomor : 92/M/Kp/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang 5
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja KNAPPP. 6.2
Susunan Organisasi dan Keanggotaan 6.2.1
Susunan Organisasi dan Tata Kerja KNAPPP : Susunan organisasi dan tata kerja KNAPPP tercantum dalam keputusan Menteri Negara Ristek selaku ketua KNAPPP nomor : 92/M/Kp/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001, tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja KNAPPP. KNAPPP Ketua Wakil Ketua 1 Wakil Ketua II Sekretaris Anggota
AA sesor/Evaluator/ sesor/Evaluator/ A sesor/Evaluator/ Tenaga Ahlihli Tenaga TenagaAA hli
Manajer Operasi
Asisten 1 Manajer Operasi
Manajer Keuangan
Asisten2 Manajer Operasi
Manajer Mutu
Asisten 1 Manajer Mutu
Panitia Teknis
Asisten2 Manajer Mutu
6.2.2 Keanggotaan KNAPPP terdiri atas wakil-wakil cendekia, peneliti, masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha, yang jumlah keanggotaannya berimbang 6.3
Sumberdaya a.
KNAPPP memiliki personel yang kompeten dan memenuhi kualifikasi berdasarkan pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja.
b.
KNAPPP menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan ketrampilan personel sesuai dengan kebutuhan.
c.
KNAPPP memelihara uraian tugas, fungsi, dan tanggung jawab personel manajerial dan personel teknis yang dituangkan dalam Panduan Mutu.
d.
KNAPPP menyusun instruksi yang memuat kewajiban dan tanggung jawab setiap personel.
e.
KNAPPP mendokumentasikan dan memelihara rekaman mutakhir tentang kewenangan, kompetensi, pendidikan dan kualifikasi profesional, pelatihan keterampilan dan pengalaman seluruh personel dalam rangka pemenuhan unjuk kerja personel.
6
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
6.4
f.
KNAPPP secara berkala dan terencana melakukan evaluasi kemampuan personel.
g.
KNAPPP menerapkan aturan yang menjamin seluruh personel (permanen maupun subkontrak) bebas dari pengaruh kepentingan komersial, keuangan dan tekanan lain yang dapat mempengaruhi keputusan akreditasi.
h.
KNAPPP dilengkapi sarana dan prasarana kerja untuk melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif.
i.
KNAPPP mempunyai sumber keuangan dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan sumber-sumber lain sesuai peraturan perundang-undangan.
j.
Ketua KNAPPP menetapkan struktur biaya akreditasi.
Netralitas KNAPPP bersifat netral, bebas dan tidak memihak.
7.
Sistem mutu
7.1
Dokumentasi sistem mutu 7.1.1
KNAPPP menetapkan, menerapkan, dan memelihara sistem mutu dalam menjalankan sistem akreditasi.
7.1.2
Sistem mutu KNAPPP disetujui oleh Manajer Mutu dan didokumentasikan dalam bentuk panduan mutu, prosedur, instruksi kerja, formulir dan dokumen pendukung yang selalu dapat digunakan oleh personel KNAPPP.
7.1.3
Semua dokumen sistem mutu KNAPPP seperti kebijakan, sistem, program, prosedur, dan instruksi kerja. dikomunikasikan, dimengerti, tersedia bagi, dan diterapkan oleh semua personel KNAPPP.
7.1.4
Kebijakan sistem mutu dan tujuan sistem mutu KNAPPP ditetapkan dalam Panduan Mutu.
7.1.5
Pendokumentasian, penerapan dan pemeliharaan dokumentasi sistem mutu dikoordinasikan oleh Manajer Mutu.
7.1.6. Manajer Mutu mempunyai akses langsung kepada Ketua KNAPPP. 7.1.7
7.2
Dokumen mutu dikaji ulang secara berkala, dan jika perlu, direvisi untuk memastikan kesinambungan, kesesuaian dan kecukupannya terhadap persyaratan yang ditetapkan.
Audit internal 7.2.1
KNAPPP merencanakan dan melaksanakan audit internal berkala 1 kali dalam setahun, atau sewaktu-waktu bila diperlukan, untuk membuktikan bahwa semua kegiatannya secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan sistem mutu.
7.2.2
Kegiatan audit internal merupakan tanggung jawab Manajer Mutu, dilaksanakan oleh Asesor yang terlatih dan berpengalaman, berasal dari dalam atau dari luar KNAPPP, yang tidak mempunyai tugas atau kaitan dengan unit kerja yang diaudit. 7
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
7.2.3 7.3
Kaji Ulang Manajemen 7.3.1
Sesuai dengan jadwal dan prosedur yang telah ditetapkan, sekurang– kurangnya sekali dalam setahun, Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Manajer Mutu, Manajer Operasi dan Manajer Keuangan melakukan kaji ulang sistem mutu untuk menjamin kesinambungan dan keefektifannya.
7.3.2
Pengkajian manajemen dilakukan secara berkala dan sistematik dengan memperhatikan:
7.3.3 7.4
7.5
Hasil dan tindak lanjut audit internal didokumentasikan dan rekamannya dipelihara.
a.
kecocokan kebijakan, tujuan dan sasaran mutu;
b.
prosedur pelaksanaan;
c.
laporan dan tindak lanjut audit internal;
d.
pengaduan, perselisihan, banding, umpan balik pelanggan dan tindakan perbaikan/pencegahan yang diambil;
e.
tindak lanjut hasil pengkajian manajemen sebelumnya;
f.
faktor-faktor relevan lainnya, seperti kegiatan pengendalian mutu, sumberdaya dan pelatihan staf serta kajian pemeringkatan.
Hasil kaji ulang manajemen didokumentasikan dan rekamannya dipelihara.
Pengendalian Dokumen 7.4.1
Pengendalian dokumen ditujukan untuk menjamin bahwa dokumen yang tersedia di semua lokasi merupakan dokumen mutakhir.
7.4.2
Dokumen kadaluwarsa ditarik kembali dari semua lokasi pemakaiannya dan dimusnahkan.
7.4.3
Semua dokumen sistem mutu KNAPPP diberi identitas khusus yang mencakup: tanggal penerbitan dan/atau identifikasi revisi, penomoran halaman, jumlah keseluruhan halaman atau tanda yang menunjukkan akhir dokumen, dan pihak berwenang yang menerbitkan.
7.4.4
Dokumen asli terkendali yang berlaku maupun yang tidak berlaku disimpan dalam arsip riwayat dokumen. Untuk dokumen asli terkendali yang tidak berlaku diberi tanda “kadaluwarsa”.
Pengendalian Rekaman 7.5.1
KNAPPP menetapkan penggunaan rekaman.
prosedur
7.5.2
Pemeliharaan, penyimpanan dan penggunaan rekaman dimaksudkan untuk melindungi setiap rekaman, dan untuk mencegah akses dan amandemen dari pihak yang tidak berwenang.
7.5.3
Semua rekaman disimpan dan dipelihara dengan baik, serta dijamin keamanan dan kerahasiaannya. 8
pemeliharaan,
penyimpanan
dan
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
7.5.4
Rekaman sistem mutu disimpan dalam suatu tempat yang aman untuk mencegah kerusakan dan kehilangan serta mudah ditelusur untuk jangka waktu sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
7.5.5
Rekaman sistem mutu KNAPPP diidentifikasi, dipelihara, dan diatur pemusnahannya untuk menjamin keterpaduan proses dan kerahasiaan informasi.
7.5.6
Rekaman sistem mutu KNAPPP minimal meliputi rekaman permohonan, laporan asesmen, rekaman kualifikasi personel, laporan audit internal, laporan kaji ulang manajemen, laporan hasil pemeringkatan, tindakan perbaikan dan pencegahan, rekaman pengaduan, banding dan penyelesaiannya, pernyataan memegang kerahasiaan dan bebas tekanan komersial dari semua personel.
8.
Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli
8.1
Persyaratan Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli 8.1.1
Asesor
a.
Asesor harus kompeten sesuai dengan kriteria Asesor KNAPPP dan tidak memberikan jasa konsultasi kepada pranata penelitian dan pengembangan pemohon.
b.
Asesor harus memahami prosedur akreditasi, persyaratan akreditasi dan persyaratan lain yang berkaitan serta dokumen–dokumen asesmen terkait.
c.
Asesor harus memiliki dan menguasai pengetahuan tentang bidang penelitian dan pengembangan yang dimintakan akreditasinya serta metode asesmen yang terkait.
d.
Asesor harus mampu berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis, dan berkemampuan bahasa yang dipersyaratkan;
e.
Asesor harus berkepribadian baik;
f.
Asesor harus memenuhi persyaratan ISO 19011 dan Pedoman KNAPPP yang ditetapkan dalam melakukan asesmen.
8.1.2
Evaluator Pemeringkatan
a.
Evaluator Pemeringkatan harus memahami prosedur akreditasi, persyaratan akreditasi, metode asesmen terkait, dan persyaratan lain yang berkaitan serta dokumen–dokumen asesmen terkait.
b.
Evaluator Pemeringkatan harus kompeten sesuai dengan kepakaran di bidang penelitian dan pengembangan yang dimintakan akreditasinya.
c.
Evaluator Pemeringkatan harus berkepribadian baik;
d.
Minimal memiliki jabatan fungsional Peneliti Madya Bidang Sosial, IPA atau Teknik atau pangkat yang setara;
e.
Tidak memberikan jasa konsultasi kepada pranata penelitian dam pengembangan yang dievaluasi. 9
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
8.1.3 Tenaga Ahli Jika dalam asesmen digunakan Tenaga Ahli, maka Tenaga Ahli tersebut harus memenuhi kriteria yang ditetapkan KNAPPP:
8.1.4 8.2
8.3
a.
Tenaga Ahli harus kompeten sesuai dengan kepakaran dan kriteria Tenaga Ahli KNAPPP, dan tidak memberikan jasa konsultasi kepada pranata penelitian dan pengembangan pemohon.
b.
Tenaga Ahli tidak perlu memenuhi persyaratan Asesor.
KNAPPP menetapkan klasifikasi Asesor/Tenaga Ahli sesuai kepakaran dan pengalaman dan memelihara rekamannya selalu mutakhir.
Pemilihan dan penunjukan Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli 8.2.1
KNAPPP memilih dan menunjuk Asesor untuk melakukan asesmen pada pranata litbang pemohon. Asesor dimaksud harus memenuhi kriteria kompetensi yang dipersyaratkan dan memiliki keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang yang akan diases.
8.2.2
KNAPPP memilih dan menunjuk Evaluator Pemeringkatan untuk melakukan evaluasi pada pranata penelitian dan pengembangan yang telah diakreditasi. Evaluator Pemeringkatan dimaksud harus memenuhi kriteria kompetensi yang dipersyaratkan. 8.2.3 Jika diperlukan dalam hal khusus, KNAPPP dapat memilih dan menunjuk Tenaga Ahli yang memenuhi kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk mendampingi dan memberikan pertimbangan teknis kepada Asesor .
Asesor tetap dan subkontrak KNAPPP mensyaratkan semua Asesor tetap dan subkontrak untuk menandatangani surat perjanjian, atau dokumen lain, yang mengikat dalam mematuhi peraturan KNAPPP, termasuk hal-hal yang bersifat rahasia, bebas dari tekanan komersial, pertentangan kepentingan dan bebas dari kemungkinan hubungan sebelumnya dengan pranata penelitian dan pengembangan yang akan diases.
8.4
Rekaman data Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli KNAPPP memelihara dan menyimpan rekaman mutakhir kualifikasi, pelatihan dan pengalaman yang relevan masing-masing Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli yang terlibat dalam proses akreditasi atau pemeringkatan.
8.5
Evaluasi Awal dan Pemantauan Unjuk Kerja ( Kinerja ) Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli 8.5.1
Pelaksanaan evaluasi awal Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli dilakukan berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman yang relevan.
8.5.2
Pemantauan unjuk kerja Asesor, Evaluator Pemeringkatan dan Tenaga Ahli dilakukan melalui penyaksian unjuk kerja.
10
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
9
Proses akreditasi
9.1
Permohonan akreditasi dan akreditasi ulang
9.2
9.3
9.1.1
Pranata penelitian dan pengembangan yang ingin memperoleh akreditasi atau yang hampir habis masa berlaku akreditasinya, wajib mengajukan permohonan akreditasi atau akreditasi ulang secara tertulis.
9.1.2
Permohonan akreditasi atau akreditasi ulang harus dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh KNAPPP, didukung oleh formulir isian pranata litbang, legalitas hukum dan Panduan Mutu dengan status terkendali.
9.1.3
KNAPPP akan memproses akreditasi atau akreditasi ulang jika surat permohonan, formulir isian telah diisi lengkap dan semua dokumen yang dipersyaratkan telah diserahkan kepada Sekretariat KNAPPP.
9.1.4
KNAPPP mengkaji informasi yang diterima dari pranata penelitian dan pengembangan pemohon dan menggunakannya untuk melakukan persiapan asesmen.
Persiapan asesmen 9.2.1
KNAPPP menyusun rencana kegiatan asesmen yang meliputi audit kecukupan dan asesmen lapangan sesuai prosedur.
9.2.2
KNAPPP secara resmi menunjuk tim asesmen untuk melaksanakan audit kecukupan dan asesmen lapangan.
9.2.3
Untuk menjamin bahwa asesmen dilakukan dengan benar dan menyeluruh, setiap Asesor dibekali dokumen kerja yang tepat .
9.2.4
KNAPPP memberitahukan secara resmi kepada pranata penelitian dan pengembangan pemohon tentang rencana tanggal pelaksanaan asesmen dan nama anggota tim asesmen yang ditunjuk dengan tenggang waktu yang cukup. Pranata penelitian dan pengembangan pemohon diberi kesempatan untuk menyatakan persetujuan atau keberatan atas isi pemberitahuan tersebut disertai alasan yang dapat diterima KNAPPP.
9.2.5
Manajer Operasi bertanggung jawab atas persiapan dan proses pelaksanaan asesmen.
Pelaksanaan Asesmen 9.3.1
KNAPPP menetapkan tatacara pelaksanaan asesmen pranata penelitian dan pengembangan
9.3.2
Tim asesmen mengases kesesuaian pranata penelitian dan pengembangan pemohon dengan Persyaratan Umum Pranata Penelitian dan Pengembangan.
11
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
9.4
Laporan Asesmen dan tindaklanjutnya 9.4.1
9.4.2
Laporan Ringkas dan Laporan Ketidaksesuaian a.
Pranata penelitian dan pengembangan yang diases akan mendapat laporan ringkas dan laporan ketidaksesuaian (LKS) yang ditemukan saat asesmen lapangan.
b.
Laporan ringkas dan LKS tersebut harus disetujui dan ditandatangani oleh pihak pranata penelitian dan pengembangan dan pihak tim asesmen.
c.
Bila pihak Pranata penelitian dan pengembangan tidak menyetujui laporan ringkas dan/atau LKS, laporan ringkas dan/atau LKS yang tidak disetujui tersebut akan diserahkan kepada KNAPPP untuk diselesaikan.
Tindakan perbaikan asesmen lapangan a.
Pranata penelitian dan pengembangan harus membuat rencana tindakan perbaikan beserta pelaksanaan tindakan perbaikannya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan.
b.
Pranata penelitian dan pengembangan wajib menyerahkan rencana tindakan perbaikan. Dokumen hasil tindakan perbaikan diserahkan kepada KNAPPP untuk dilakukan verifikasi. Verifikasi tindakan perbaikan dilakukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah dokumen hasil tindakan perbaikan diterima oleh asesor.
c.
Jika bukti dokumen hasil tindakan perbaikan tidak mencukupi untuk verifikasi, KNAPPP akan melakukan verifikasi lapangan.
d.
Jika dalam waktu 3 (tiga) bulan tindakan perbaikan tidak dapat diselesaikan atau dinilai tim asesmen belum memuaskan, KNAPPP memberi kesempatan kepada pranata penelitian dan pengembangan untuk memperbaiki ketidaksesuaian tersebut selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan berikutnya.
e.
Jika tindakan perbaikan pranata penelitian dan pengembangan yang kedua tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan atau dinilai tim asesmen masih belum memuaskan, pranata penelitian dan pengembangan harus melakukan audit internal tambahan yang mencakup tindakan perbaikan yang belum diselesaikan. Hasil audit internal tambahan tersebut beserta tindak lanjutnya dan tindakan perbaikan dari ketidaksesuaian diserahkan kepada KNAPPP selambat-lambatnya 6 (enam) bulan berikutnya.
f.
Jika dalam waktu 1 (satu) tahun sejak pelaksanaan asesmen lapangan tindakan perbaikan oleh pranata penelitian dan pengembangan tidak dapat diselesaikan atau belum memuaskan, KNAPPP akan melakukan verifikasi lapangan maksimal 2 (dua) orang hari dengan biaya ditanggung pranata penelitian dan pengembangan, untuk melihat implementasi sistem mutu pranata penelitian dan 12
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
pengembangan dan ketidaksesuaian.
9.5
9.6
9.7
verifikasi
tindakan
perbaikan
terhadap
9.4.3
Apabila dalam 2 (dua) tahun sejak asesmen lapangan proses akreditasi belum dapat diselesaikan, permohonan dianggap gugur.
9.4.4
Jika semua proses asesmen lapangan telah selesai dengan memuaskan, KNAPPP akan menerbitkan laporan asesmen.
Keputusan akreditasi 9.5.1
Laporan asesmen dikaji oleh Panitia Teknis yang tidak terlibat dalam proses asesmen untuk memberikan pertimbangan teknis.
9.5.2
Laporan asesmen dan pertimbangan teknis yang disusun Panitia Teknis dikaji oleh Manajer Mutu dari segi kesesuaian dengan prosedur mutu.
9.5.3
Hasil pertimbangan teknis yang diberikan Panitia Teknis dan hasil pertimbangan mutu yang diberikan Manajer Mutu, digunakan oleh Wakil Ketua II untuk memberikan atau tidak memberikan rekomendasi akreditasi kepada rapat KNAPPP.
9.5.4
Rapat KNAPPP memutuskan untuk memberikan atau tidak memberikan akreditasi berdasarkan rekomendasi Wakil Ketua II dan pembahasan yang berkembang selama rapat KNAPPP.
9.5.5
Anggota KNAPPP yang terkait dengan pranata penelitian dan pengembangan yang diakses tidak diperbolehkan hadir dan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan akreditasi.
Penetapan akreditasi. 9.6.1
Ketua KNAPPP menetapkan keputusan akreditasi berdasarkan keputusan rapat KNAPPP.
9.6.2
KNAPPP menerbitkan sertifikat akreditasi dan memberikannya kepada pranata penelitian dan pengembangan pemohon.
9.6.3
Sertifikat akreditasi dibuat sesuai ditandatangani oleh Ketua KNAPPP.
9.6.4
Ruang lingkup akreditasi dicantumkan dalam Lampiran Sertifikat Akreditasi yang diterbitkan.
dengan
format
sertifikat
dan
Surveilen dan Asesmen Khusus 9.7.1
KNAPPP melakukan surveilen secara periodik atau sewaktu-waktu selama masa berlaku akreditasi, untuk memantau unjuk kerja pranata penelitian dan pengembangan.
9.7.2
Panitia Teknis mengkaji laporan surveilen dan memberi pertimbangan teknis kepada Wakil Ketua II KNAPPP.
9.7.3
Laporan surveilen dan pertimbangan teknis yang disusun Panitia Teknis dikaji oleh Manajer Mutu dari segi kesesuaian dengan prosedur mutu.
9.7.4
Hasil pertimbangan teknis yang diberikan Panitia Teknis dan hasil pertimbangan mutu yang diberikan Manajer Mutu, digunakan oleh Wakil 13
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
Ketua II untuk memberikan atau tidak memberikan rekomendasi perpanjangan atau pembekuan atau pencabutan akreditasi atau pengurangan ruang lingkup akreditasi kepada rapat KNAPPP.
10
9.7.5
Rapat KNAPPP memutuskan memberikan perpanjangan atau pembekuan atau pencabutan akreditasi atau pengurangan ruang lingkup akreditasi.
9.7.6
KNAPPP akan melakukan asesmen khusus ke pranata penelitian dan pengembangan dan memberitahu pranata penelitian dan pengembangan kurang dari 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan dengan biaya ditanggung oleh KNAPPP. Asesmen khusus ini akan dilaksanakan, jika terdapat : a.
pengaduan tertulis dari klien pranata penelitian dan pengembangan yang meragukan kompetensi pranata penelitian dan pengembangan; atau
b.
perubahan penting yang secara nyata mempengaruhi kegiatan pranata penelitian dan pengembangan (perubahan struktur organisasi, perubahan kepemilikan, perubahan personel inti, perubahan alamat, perubahan fasilitas pranata penelitian dan pengembangan, dan lainlain), atau
c.
indikasi bahwa pranata penelitian dan pengembangan tidak lagi memenuhi kriteria akreditasi KNAPPP.
Penetapan Perubahan Akreditasi.
10.1 Penetapan perubahan status akreditasi 10.1.1 KNAPPP selain menetapkan persyaratan dan aturan akreditasi, juga menetapkan perpanjangan, perluasan, pengurangan, pembekuan serta pencabutan status akreditasi, baik sebagian atau keseluruhan ruang lingkup akreditasi pranata penelitian dan pengembangan yang bersangkutan. 10.1.2 KNAPPP menetapkan a.
perpanjangan akreditasi berdasarkan hasil surveilen dan atau permohonan pranata penelitian dan pengembangan yang bersangkutan karena berakhirnya masa berlaku akreditasi;
b.
perluasan ruang lingkup akreditasi berdasarkan permohonan pranata penelitian dan pengembangan yang bersangkutan;
c.
pengurangan ruang lingkup akreditasi berdasarkan permohonan pranata penelitian dan pengembangan yang bersangkutan;
d.
pembekuan dan pencabutan status akreditasi, akibat tidak dipenuhinya persyaratan dan aturan akreditasi dan atau berdasarkan permohonan pranata penelitian dan pengembangan yang bersangkutan;
10.2 Perpanjangan akreditasi 10.2.1 Selambat-lambatnya 6 ( enam ) bulan sebelum berakhirnya masa berlaku akreditasi, pranata penelitian dan pengembangan yang ingin 14
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
memperpanjang masa akreditasinya harus mengajukan permohonan tertulis perpanjangan akreditasi ulang. 10.2.2 KNAPPP menetapkan perpanjangan akreditasi sesuai surat permohonan pranata penelitian dan pengembangan, sesudah dilakukan asesmen ulang yang mengacu pada prosedur. 10.3 Perluasan ruang lingkup akreditasi 10.3.1 Perluasan ruang lingkup akreditasi sesuai surat permohonan pranata penelitian dan pengembangan disertai dokumen atau informasi tambahan lain yang dipersyaratkan. 10.3.2 Permohonan perluasan ruang lingkup dilakukan secepat-cepatnya 3 (tiga) bulan sejak status akreditasi diberikan dan pelaksanaan asesmen lapangan dapat dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan surveilen. 10.3.3 Proses tindakan perbaikan terhadap hasil asesmen perluasan ruang lingkup dilaksanakan sesuai ketentuan asesmen awal. 10.3.4 Penetapan keputusan perluasan ruang lingkup akreditasi mengikuti prosedur 9.1 sampai dengan 9.5. 10.4 Pengurangan ruang lingkup akreditasi 10.4.1 Pranata penelitian dan pengembangan dapat mengajukan permohonan pengurangan ruang lingkup akreditasi karena merasa tidak mampu mempertahankan kompetensinya sesuai dengan ruang lingkup akreditasi. 10.4.2 KNAPPP menetapkan keputusan pengurangan ruang lingkup akreditasi, sesudah dilakukan pembahasan dalam rapat KNAPPP yang dihadiri pranata penelitian dan pengembangan yang bersangkutan. 10.5 Pembekuan dan pencabutan akreditasi 10.5.1 Pembekuan akreditasi dapat dilakukan jika pranata penelitian dan pengembangan terbukti: a.
tidak mampu menjalankan fungsinya sesuai ruang lingkup akreditasi; atau
b.
tidak mampu melakukan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang ditemukan pada saat kunjungan survailen atau asesmen ulang dengan tepat waktu; atau
c.
menyalahgunakan sertifikat akreditasi; atau
d.
melanggar persyaratan dan aturan akreditasi; atau
e.
tidak dapat dilakukan surveilen dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
10.5.2 Pencabutan akreditasi dapat dilakukan jika pranata penelitian dan pengembangan terbukti: a.
dimiliki perorangan atau institusi yang dinyatakan bangkrut; atau
15
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
11
b.
menjadi bagian dari krediturnya dan terjadi perubahan organisasi yang signifikan; atau
c.
merupakan badan usaha dalam proses likuidasi.
Informasi dan Publikasi
11.1 Jika diminta, KNAPPP memberikan informasi mengenai: a.
kewenangan menetapkan akreditasi pranata penelitian dan pengembangan;
b.
aturan dan prosedur permohonan, pemberian, pemeliharaan, dan perubahan status akreditasi yang meliputi perpanjangan, perluasan, pembekuan, pencabutan akreditasi dan pengurangan ruang lingkup akreditasi;
c.
prosedur asesmen dan proses akreditasi;
d.
besaran biaya yang dibebankan kepada pranata penelitian pengembangan pemohon baru dan yang sudah diakreditasi;
e.
uraian tentang hak dan kewajiban pranata penelitian dan pengembangan yang telah diakreditasi;
f.
prosedur penanganan pengaduan, perselisihan dan banding;
g.
hal lain yang menyangkut proses akreditasi.
dan
11.2 KNAPPP memperbaharui informasi dan publikasi dalam bentuk media cetak, media elektronik secara teratur minimal 1 (satu) tahun sekali serta melakukan sosialisasi dan mengikuti pameran ilmiah sesuai keperluan. 11.3 Minimal setiap dua tahun sekali KNAPPP menerbitkan direktori pranata penelitian dan pengembangan yang diakreditasi. Jika diperlukan suplemen diterbitkan 6 (enam) bulan sekali yang memuat informasi pranata penelitian dan pengembangan terbaru yang diakreditasi.
12
Subkontrak Pekerjaan Akreditasi
12.1 KNAPPP tidak melakukan subkontrak atas sebagian atau keseluruhan pekerjaan akreditasi pranata penelitian dan pengembangan kepada kelembagaan lain. 12.2 KNAPPP melaksanakan sepenuhnya pekerjaan akreditasi dan bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan akreditasi dan akreditasi ulang yang dimohon pranata penelitian dan pengembangan. 12.3 Dalam hal tertentu, pekerjaan asesmen dapat diberikan kepada asesor subkontrak yang memenuhi kriteria asesor, dengan pertimbangan KNAPPP: a.
bertanggungjawab penuh atas pekerjaan asesmen yang dilakukan asesor;
b.
menjamin kompetensi asesor dan memenuhi ketentuan pedoman ini;
c.
menjamin bahwa asesor dimaksud tidak berpihak; dan
d.
memperoleh persetujuan pranata penelitian dan pengembangan yang bersangkutan. 16
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
13
Pengaduan, perselisihan dan banding
13.1 Penanganan pengaduan dan perselisihan 13.1.1 Pengaduan dan perselisihan yang diajukan oleh pranata penelitian dan pengembangan yang diakreditasi atau pihak lain kepada KNAPPP harus sesuai prosedur; 13.1.2 KNAPPP harus: a.
menyimpan semua rekaman pengaduan dan perselisihan, dan tindakan perbaikan berkaitan dengan akreditasi pranata penelitian dan pengembangan;
b.
melaksanakan tindak lanjut yang diperlukan; dan
c.
mendokumentasikan tindakan dan efektivitas penanganan yang dilakukan.
13.1.3 Manajer Mutu bertanggungjawab terhadap penanganan penyelesaian pengaduan dan/atau perselisihan. 13.1.4 Ketua KNAPPP memberitahukan secara tertulis keputusan penyelesaian penanganan pengaduan dan/atau perselisihan kepada pihak yang mengajukan pengaduan dan/atau perselisihan. 13.2 Penanganan Banding 13.2.1 Jika keputusan Ketua KNAPPP tentang penanganan pengaduan dan/atau perselisihan sebagaimana dimaksud dalam butir 13.1.4 belum memuaskan pihak pengadu atau yang berselisih, maka yang bersangkutan dapat mengajukan banding secara tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak keputusan ditetapkan. 13.2.2 Jika pranata penelitian dan pengembangan berkeberatan dengan keputusan Ketua KNAPPP terkait dengan pembekuan atau pencabutan akreditasi, pranata penelitian dan pengembangan dapat mengajukan banding secara tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak keputusan ditetapkan. 13.2.3 Penyelesaian banding dilakukan sesuai dengan prosedur banding. 13.2.4 Untuk membantu penyelesaian banding dibentuk Panitia Banding. 13.2.5 KNAPPP menyimpan dan memelihara semua rekaman banding dan tindaklanjutnya. 13.3 Panitia Banding 13.3.1 Panitia Banding dibentuk Ketua KNAPPP. 13.3.2 Anggota Panitia Banding berjumlah ganjil dan terdiri dari personel yang kompeten di bidang yang menjadi pokok permasalahan, independen dan tidak memihak (impartial). 13.3.3 Keputusan Panitia Banding bersifat final dan mengikat.
17
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
13.4 Akses ke rekaman pranata penelitian dan pengembangan 13.4.1 Jika diminta KNAPPP, pranata penelitian dan pengembangan harus menyediakan rekaman semua pengaduan, perselisihan dan banding yang diterimanya, yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam ruang lingkup akreditasi beserta tindak lanjutnya. 13.4.2 Jika KNAPPP menganggap bahwa data dan informasi dimaksud dianggap cukup memadai, maka rekaman semua pengaduan, perselisihan dan banding dikembalikan kepada pranata penelitian dan pengembangan.
14
Kerahasiaan
14.1 Personel KNAPPP pada semua tingkatan organisasi, termasuk anggota KNAPPP, Asesor, Evaluator Pemeringkatan, Tenaga Ahli, Panitia Teknis, anggota Panitia Banding dan semua staf sekretariat, berkewajiban menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama kegiatan akreditasi. 14.2 Personel KNAPPP sebagaimana tersebut dalam butir 14.1 harus selalu menjaga kerahasiaan dan bebas dari tekanan komersial, keuangan, dan tekanan lain yang dapat mempengaruhi keputusan akreditasi dan mentaatinya secara konsisten dan konsekuen.
15 Hubungan Pengembangan
KNAPPP
dengan
Pranata
Penelitian
dan
15.1 Hak dan Kewajiban Pranata Penelitian dan Pengembangan 15.1.1 Pranata Penelitian dan Pengembangan yang sudah diakreditasi berhak : a. menggunakan Logo KNAPPP sesuai pedoman KNAPPP; b. mendapatkan sertifikat akreditasi; c. mendapatkan informasi setiap ada perubahan persyaratan akreditasi; d. mengajukan pengaduan, perselisihan dan banding; e. mendapatkan informasi nama anggota tim surveilen dan asesmen ulang serta tanggal pelaksanaannya; f. mengajukan permohonan perluasan, pembekuan dan pencabutan akreditasi serta pengurangan ruang lingkup akreditasi; g. memperoleh informasi, publikasi dan direktori KNAPPP. 15.1.2 Pranata Penelitian dan Pengembangan yang sudah diakreditasi wajib : a. mematuhi semua persyaratan dan aturan akreditasi; b. melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan sesuai ruang lingkup akreditasi; c. meningkatkan unjuk kerja secara berkelanjutan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mencapai peringkat yang lebih tinggi 18
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
d. melaporkan setiap perubahan tentang status atau operasi e. melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kejujuran, nilai ilmiah dan menjunjung tinggi etika profesi; f. membayar biaya surveilen, perluasan ruang lingkup, akreditasi ulang dan biaya resmi lainnya; g. menangani dan menyelesaikan pengaduan yang diterima; h. memberikan informasi sebagai bukti obyektif kepada KNAPPP terkait dengan pengaduan dan banding; i. memberikan informasi mutakhir tentang kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan; j. melaporkan kepada KNAPPP dengan segera segala perubahan yang berkaitan dengan: 1) kepemilikan, status hukum, status komersial; 2) organisasi dan manajemen, misalnya pimpinan kunci, manajer teknis atau manajer mutu; 3) panduan mutu dan kebijakan; 4) alamat; 5) personel, peralatan, fasilitas, lingkungan kerja atau sumberdaya lainnya yang dapat mempengaruhi unjuk kerja pranata penelitian dan pengembangan. 15.2 Hak dan Kewajiban KNAPPP 15.2.1 KNAPPP berhak : a. memutuskan, menetapkan dan memberikan akreditasi kepada pranata penelitian dan pengembangan pemohon beserta peringkat akreditasinya; b. mengingatkan dan memanggil, dan jika diperlukan, meninjau kembali status akreditasi pranata penelitian dan pengembangan yang tidak mematuhi persyaratan dan aturan akreditasi; c. mengatur dan mengawasi penggunaan Logo KNAPPP oleh pranata penelitian dan pengembangan yang sudah diakreditasi. 15.2.2 KNAPPP berkewajiban : a. menyediakan berbagai informasi mengenai proses akreditasi pranata penelitian dan pengembangan. b. menerapkan pelaksanaan proses kegiatan akreditasi pranata penelitian dan pengembangan pemohon sesuai pedoman KNAPPP; c. memberikan sertifikat akreditasi kepada pranata penelitian dan pengembangan sesuai keputusan akreditasi KNAPPP;
19
PEDOMAN KNAPPP 01:2005
d. memberikan peringkat kepada pranata penelitian dan pengembangan yang sudah diakreditasi sesuai pedoman KNAPPP; e. menangani dan menyelesaikan pengaduan, perselisihan dan banding f. menerbitkan publikasi dan direktori pengembangan yang sudah diakreditasi.
pranata
penelitian
dan
15.2.3 Kewajiban KNAPPP terkait dengan perubahan persyaratan akreditasi: a. menginformasikan rencana perubahan persyaratan akreditasi kepada pranata penelitian dan pengembangan yang sudah diakreditasi; b. mempertimbangkan pendapat pranata penelitian dan pengembangan yang sudah diakreditasi dan pihak lain yang terkait sebelum memutuskan bentuk perubahan dan tanggal efektif perubahan; c. menginformasikan setiap ada perubahan persyaratan akreditasi kepada pranata penelitian dan pengembangan yang sudah diakreditasi; d. melakukan sosialisasi perubahan dan tanggal efektif perubahan persyaratan akreditasi kepada pranata penelitian dan pengembangan yang sudah diakreditasi; e. melakukan verifikasi penyesuaian yang sudah dilakukan pranata penelitian dan pengembangan berkaitan dengan adanya perubahan persyaratan akreditasi yang ditetapkan KNAPPP.
20