VNT
Magazine by Vinoti Living Vol. 06
Profile Anthony Liu Hotel & Resort Alila Purnama: Luxury at the Sea
Patagonia: Journey to the Land of Giants Food & Drink Colonial: Molecular & Fine Cuisine
COMFORTABLE
PLUSH
Best List The Most Luxurious Cruises in the World
Home Solutions Divider: Wall-to-be
Architecture 101 Natural Light
4
Greetings
Greetings VNT MAGAZINE EDITORIAL
S
elamat datang di tahun yang baru; 2014. Majalah VNT Vol. 06 hadir di awal tahun untuk memperkenalkan produk-produk terbaru dari Vinoti Living yang elegan, koleksi terbaru yang cantik bernama Belle dari VL Brio, serta tidak ketinggalan, update dari Kayu Ayu, Livvi Casa, dan EBB. Melalui VNT Vol. 6, kita juga diajak ke tempat-tempat yang memanjakan mata, mulai dari rubrik Home & Décor yang mengupas sebuah bangunan rumah yang megah garapan arsitek Adi Wibowo, perjalanan ke Patagonia di rubrik Travel, menikmati makanan di Colonial Restaurant di rubrik Food & Drink Restaurant, menikmati hidup sehat dengan resep Health Notes dari Reza Gunawan, hingga live-aboard bersama Alila Purnama di rubrik Hotel & Resort. Khusus untuk Main Feature, kami mengangkat tema seputar ruang keluarga. Ruang ini adalah salah satu ruang terpenting di dalam rumah. Tidak hanya menjadi kesan pertama para tamu terhadap rumah, tetapi ia juga menjadi ruang yang merekatkan seluruh anggota keluarga. oleh karena itu, ruang keluarga harus dibuat senyaman mungkin. Untuk menciptakan kenyamanan tersebut, sofa adalah salah satu unsur penting yang harus diperhatikan. Kami mengajak Anda menciptakan ruang keluarga yang selain nyaman, tapi juga mewah dengan pilihan-pilihan sofa yang tepat.
Salam,
Halistya Pramana
VNT
Editor in Chief Halistya Pramana Associate Editorial Director Syahida Taher Editor Astri Apriyani Dana Irina Creative Director Freddy Handyside Art Director Meitria Widyanti Interior Stylist Lily Lukmin Photographer Shinta Akbarini Contributor Albertus Prawata Reza Gunawan Publisher Reza Puspo Business Development Gandrasta Bangko Ratu Ayu Cania Editorial Secretary Ratu Lana Nirmala
Dilarang mengutip maupun mereproduksi isi majalah ini—baik secara keseluruhan maupun sebagian—tanpa persetujuan dari pihak penerbit.
5
CONTENT
VNT 04 Greetings 05 Table of Content 06 MAIN FEATURE Comfortable Plush 10 Product Updates Koleksi Cantik Vinoti Living 16 BRIO Belle 20 EBB A French Love Affair 22 KAYU AYU Oriental Surprises from Kayu Ayu 24 LIVVI CASA Elegance in Black 28 Hotel & Resort Alila Purnama: Luxury at the Sea 32 Health Notes Ketika Tubuh Sendiri Tak Cukup Dicintai 34 Profile Anthony Liu & Ferry Ridwan (Studio Tonton) 38 Home & Decor Flow In, Flow Out
TOC
Magazine by Vinoti Living Vol. 06
42
ONLINE STORE Vinoti Living Online Store: A Smart Online Shopping Experience
44
Food & Drink • Colonial • Jamie Oliver's 15 Minutes Recipes
50 ARCHITECTURE 101 Natural Light for Your Space 52
Travel Chilean Patagonia: Journey to the Land of Giants
56 Home Solutions Divider: Wall-to-be 58 Past Events • Art Market: Painting Exhibition by Ayesha Khan at Kayu Ayu • Vinoti Living 15th Anniversary 60 Best List 4 Most Luxurious Cruises 61 Read & Listen 62 Store LisT
VNT
6
MAIN FEATURE
Nara 3 Seat Sofa
COMFORTABLE
PLUSH Sofa dalam setiap rumah adalah salah satu elemen penting untuk menjadikan tempat berkumpul keluarga menjadi nyaman. Untuk itu, pemilihan sofa tidak hanya menguji “taste” si pemilik rumah, tetapi juga penuh pertimbangan.
VNT
7
MAIN FEATURE
D
i dalam setiap rumah, ruang keluarga menjadi pusat interaksi keluarga, sekaligus tempat bersantai. Ruang ini menjadi seperti lem yang melekatkan tiap anggota keluarga menjadi satu, setelah seharian melakukan aktivitas yang berbeda. Ada beberapa faktor yang membantu kita menciptakan tempat berkumpul keluarga yang nyaman. Selain permasalahan letak dan luas ruang, interior (warna, gaya, dan material), salah satu elemen penting untuk membuat ruang tersebut nyaman adalah pemilihan sofa. Ia harus sangat nyaman— karena ruang keluarga akan diisi dengan lebih banyak duduk-duduk dan merebahkan diri—juga harus sangat elegan—karena ruang keluarga adalah cermin karakter si pemilik rumah, seperti yang tadi sudah dikatakan. Jadi, bagaimana menentukan sofa untuk ruang keluarga yang tidak hanya nyaman, tapi juga mampu mencerminkan kemewahan? Setidaknya, mampu membuat ruang tersebut melahirkan daya magis agar tiap anggota keluarga akrab dan betah berlama-lama di dalamnya. Sofa yang nyaman tidak melulu harus besar. Bahkan, kadang-kadang sofa dengan punggung yang terlalu tinggi bisa menghalangi pandangan kita akan aksesori-aksesori atau pernak-pernik lain di ruang keluarga dan memberi kesan sempit pada ruang. Kita tidak ingin itu terjadi. Maka, hal pertama untuk memilih sofa adalah menyesuaikan besar sofa dengan ukuran ruang keluarga. Bayangkan kegiatan apa saja yang akan kita lakukan di ruang keluarga nanti? Tidak akan jauh dari bersantai, duduk-duduk, dan
Tuscany U-shape Sofa
Nara L-shape Sofa 3 Seat bercengkerama. Sofa dengan busa yang empuk ditambah bantal-bantal yang juga empuk kedengaran tepat. Akan lebih nyaman jika bentuk sofa membuat telapak kaki kita tetap menjejak lantai ketika kita duduk dengan punggung sofa yang tidak terlalu tegak dan tidak terlalu miring. Ini ciri-ciri sofa yang nyaman.
Vinoti Living menciptakan berbagai macam koleksi sofa dalam berbagai ukuran. Sofa-sofa dari VL tidak perlu dipertanyakan lagi kenyamanannya. Semua koleksi sofa VL begitu stylish dan well-designed. Juga, berkonstruksi kuat karena rangkanya terbuat dari hardwood. Anda bisa melihat koleksi Aztec dari VL, misalnya. Aztec dari VL
Tribeca L-shape Sofa 3 Seat
VNT
8
MAIN FEATURE
Savoy Sofa 3 Seat
Semua koleksi sofa VL begitu stylish dan well-designed. Juga, berkonstruksi kuat karena rangkanya terbuat dari hardwood.
memberikan pilihan sofa 1 seat, 1,5 seat, hingga 4 seat dengan 2 arm, 1 arm, bahkan armless. Anda bisa memadupadankannya dengan berbagai aksesori lain, seperti meja atau lampu, sesuai selera. Aztec ini terlihat sangat empuk dan nyaman. Untuk koleksi sofa yang lain, Anda bisa memilih koleksi Camille dengan desain yang modern. Atau, menginginkan ruang keluarga Anda tidak hanya stylish tetapi tetap nyaman, bisa memilih koleksi Savoy yang terinspirasi dari keindahan dan elegansi Savoy, sebuah provinsi di Prancis yang terletak di barat Pegunungan Alpen. Desain rolled arm dan
Camille Sofa 3 Seat
Aztec U-shape Sofa
VNT
9
MAIN FEATURE
Simplicity Sofa 1 Seat + Simplicity Sofa 3 Seat
Boston Wing Chair + Ottoman
tufted upholstery menjadikan sofa Savoy terlihat stylish sekaligus elegan. Salah satunya yang sedang tren saat ini adalah sectional sofa yang terdiri dari modul-modul yang dapat dikombinasikan sesuai keinginan. Jika berurusan dengan sectional sofa, yang perlu Anda ketahui adalah apa keinginan Anda, luas ruang keluarga Anda, dan desain yang Anda inginkan. Vinoti Living memiliki beberapa koleksi sectional sofa yang bisa Anda pilih, seperti sectional sofa dari Tuscany, Tribeca, atau Nara lengkap
dengan cushion-cushion. Super comfy! Kita tinggal tambahkan beberapa meja, seperti coffee table atau side table, untuk melengkapi sofa yang mewah plus nyaman pilihan kita. Baik itu dari bahan kayu oak, wenge, jati, mahoni, atau rotan. Mungkin juga beberapa rak dan lemari kayu untuk televisi, DVD player, atau sound system. Karpet, hiasan dinding, atau table lamp juga bisa ditambahkan jika kita mau. Dan, untuk sentuhan terakhir agar ruang keluarga lebih berkesan hidup, bunga segar dalam vas kaca patut untuk ditambahkan.
Presidio Sofa
VNT
10
Product Update
Cosmo Accent Table W150 x D50 x H83 cm Rp10.950.000,-
Koleksi Cantik
VINOTI LIVING VNT
11
Product Update
A. Joy of Birds A
B. Joy of Birds B
C. Joy of Birds C
60 x 60 x 4 cm
60 x 60 x 4 cm
60 x 60 x 4 cm
Rp1.999.000,-
Rp1.999.000,-
Rp1.999.000,-
Angel's Wings 120 x 80 x 13 cm Rp3.299.000,-
A
Topiary Set of 3 120 x 40 x 4 cm Rp5.999.000,B D
A. Sparkling Elephant L .19.5" / Rp559.000,E
S. 17.5" / Rp519.000,B. Sparkling Powder Box 10" / Rp399.000,C. Sparkling Candle Holder
C
L. 5" / Rp259.000, S. 4" / Rp159.000,D. Sparkling Jar Tall 19.5" / Rp879.000,E. Sparkling Jar Short 16" / Rp1.099.000,-
VNT
12
Product Update Aztec Wave 180 x 90 x 4 cm Rp11.599.000,-
Aztec Prism Round Mirror 117 x 116 cm Rp5.999.000,-
Gaia Elephant Tealight Holder 6.5" / Rp289.000,-
Gaia Elephant Candle Holder 13" / Rp379.000,-
Bali Dancer Set of 3 Black/Natural 150 x 50 x 4 cm Rp6.699.000,-
Urban Square Bolts 120 x 120 cm Rp1.999.000,-
VNT
13
Product Update
B A
C
A. Kicking Bull 27.5 x 13 x 26 cm Rp629.000,B. Powerful Bull 37 x 15.5 x 24 cm Rp679.000,C. Jumping Bull
Aztec Sunburst
31 x 10.5 x 37 cm
120 x 120 cm
Rp679.000,-
Rp6.699.000,-
A
B
Brilliant Candle Holder 10" / Rp349.000,-
A. Natural Square A 90 x 90 x 5 cm Rp3.499.000,B. Natural Square B 90 x 90 x 5 cm Rp3.499.000,-
A
Cosmo Side Table 70 x 70 x 58 cm A. Golden Bull A
B
Rp8.250.000,-
38 x 22 x 27 cm Rp1.199.000,B. Golden Bull B 32.5 x 14 x 38 cm Rp1.199.000,-
VNT
14
Product Update
Aztec Prism Rectangular 140 x 80 cm Rp6.999.000,-
Marisha green Runner 33 x 120 cm / Rp309.000,33 x 180 cm / Rp409.000,-
Arden Flower Mirror
Marisha orange Zig Zag Cushion Cover (Exc. Insert)
114 x 18 cm
45 x 45 cm
Rp4.599.000,-
Rp359.000,-
Cosmo Coffee Table
Marisha green Circles Cushion Cover (Exc. Insert)
120 x 20 x 38 cm
45 x 45 cm
Rp8.500.000,-
Rp229.000,-
Cosmo TV Bench 220 x 50 x 60 cm / Rp15.500.000,-
VNT
15
Product Update
Jolie Circles Runner 33 x 180 cm Rp399.000,-
Jolie Tree Cushion Cover Green 40 x 40 cm Rp319.000,-
Marisha orange Triangle Cushion Cover (Exc. Insert) 45 x 45 cm Rp299.000,-
Savoy Cubes 92 x 92 x 4 cm
Marisha green Triangle Cushion Cover (Exc. Insert)
Rp2.499.000,-
45 x 45 cm Rp299.000,-
A. Allegria Bubble Table Lamp
A
B
C
30" / Rp1.499.000,B. Allegria Glass Table Lamp 30" / Rp1.399.000,C. Allegria Urn Table Lamp 27" / Rp1.299.000,-
VNT
16
BRIO
B
elle hadir dalam koleksi Bedroom, Living Room, dan Dining Room, dipermanis dengan detail ukiran, berwarna soft dengan paduan kayu sungkai dan white finished yang menjadikan koleksi ini terlihat cantik. Koleksi Bedroom Belle terdiri dari beberapa ukuran tempat tidur, dengan headboard dibungkus kain linen yang di-tufted dengan button. Selain dilengkapi dengan bedside table, ada pula dressing table with folded mirror. Untuk menyimpan pernak-pernik ataupun barang yang lain, Anda dapat memilih Chest of 5 Drawers yang telah didesain khusus untuk koleksi ini. Untuk koleksi Living Room, Belle sofa hadir dengan ukiran kayu dan kombinasi button. Juga, tersedia Oval Arm Chair, Lounge Chair with Ottoman, Coffee Table, dan Side Table menjadikan koleksi ini semakin lengkap untuk mengisi ruang tamu Anda. Di area Dining Room, Belle Dining Table dengan top kayu sungkai white washed adalah pilihan terbaik karena menghadirkan nuansa neoklasik dan natural. Dilengkapi pula dengan Belle Dining Chair ataupun Belle Oval Chair, serta Belle Sideboard untuk lemari penyimpanan peralatan makan. Belle Showcase dengan pintu kaca juga dapat dipilih sebagai lemari menyimpan sekaligus memajang koleksi peralatan makan yang mewah. Koleksi Belle ini terbilang lengkap untuk mengisi rumah Anda, bisa dilihat dari berbagai ragamnya dan semua mempunyai gaya yang sama, yaitu gaya Belle yang terinspirasi dari gaya neoklasik Prancis. Cantik!
Diberi nama Belle (dibaca “bell”), karena koleksi ini sesuai dengan makna kata “belle” yang dalam bahasa Prancis berarti “cantik”.
BELLE
VNT
17
BRIO
Belle TV Bench 1400 x 450 x 450 cm Rp4.999.000,-
Belle Sideboard (with 2 Doors + 4 Drawers) Rp7.999.000,-
B C
A. Belle Chest of 5 Drawers Rp5.999.000,B. Belle Bed Side Table Rp2.799.000,C. Belle Queen Size Bed Rp13.999.000,-
C A
B
VNT
18
BRIO
A
B
C
A. Belle Sofa 3 Seater
C. Belle Coffee Table
Rp13.999.000,-
Rp4.999.000,-
B. Belle Side Table
D. Belle Sofa 1 Seater
Rp2.999.000,-
Rp6.999.000,-
D
Belle Accent Table Rp3.999.000,-
Belle Round Side Table Rp2.599.000,-
A. Belle Lounge Chair Rp4.999.000,B. Ottoman Rp1.999.000,-
VNT
A
B
19
BRIO
A. Belle Dining Table (6 Persons) 160 x 90 x 76 cm Rp6.999.000,B. Belle Dining Chair (Linen Fabric) Rp2.199.000,-
A
B
Belle Dining Table (8 Persons) Rp10.999.000,-
Belle Showcase Rp10.999.000,-
VNT
20
EBB
c
b a
d
e
a. Sofa Single Classic
d. Loraine Bed Side Table
Rp 3.900.000,-
Rp 1.700.000,-
b. Le Jardin Botanical Cushion Cover
e. Marley Rug Snow
Rp 199.000,c. Fairmont Bed Q Grey Wash a
c e b
a. Marble Candle Cream
d. Hand Towel Waffle
Rp 199.000,-
Winter White 50 X 70
b. Bath Towel Waffle
Rp 159.000,-
Winter White 70 X 140
e. Face Towel Waffle
Rp 329.000,-
Winter White 30 X 30
c. Bath Mat Waffle
Rp 59.000,-
Rp 189.000,-
VNT
Rp 599.000,-
Rp 11.900.000,-
d
Winter White 45 X 70
80X150
A FRENCH LOVE AFFAIR This season, Essential Home brings a touch of Europe into your home.
21
EBB
a. Marble Candle Cream Rp 199.000,b. Bath Towel Waffle
a
Mink 70 X 140 d
Rp 329.000,c. Bath Mat Waffle
b
c
Mink 45 X 70
b
Rp 189.000,-
d
a
d. Face Towel Waffle Mink 30 X 30
c
Rp 59.000,-
b
a
a. Bath Towel Waffle
c. Hand Towel Waffle
Snow White 70 X 140
Snow White 50 X 70
Rp 329.000,-
Rp 159.000,-
b. Bath Mat Waffle
d. Face Towel Waffle
Snow White 45 X 70
Snow White 30 X 30
Rp 189.000,-
Rp 59.000,-
c
a. Green Tea Diffuser 130 ml
Loraine Bed Q Grey Wash
Rp 199.000,-
Rp 11.900.000,-
b. Green Tea Room Spray 50 ml Rp 85.000,-
W
c. Green Tea Oil 10 ml Rp 49.000,-
ith elegant French provincial inspired linen beds and single sofas, coordinated with painted and washed night stands. Fragrances, soaps, and diffusers scented from the oils of Provence. Pamper yourself... Wrapped in our luxurious French inspired waffle towels teamed with natural marble candles, while bringing a touch of Paris to your bedroom with French styled cushions and artwork. Imagine yourself walking wide avenues draped in gorgeous antique silver necklaces and earrings.
b
a. Ethnic Necklace
c
Rp399.000,b. Buddha Jewelry Box Rp799.000,c. Ethnic Earing Rp199.000,d. Palm Hand L
a d
Rp399.000,-
All brought to you with love from Essential Home.
VNT
22
KAYU AYU
H B
A
C
I D F
E
A. Black Flower Round Stand (Pair)
D. Brown Jar
G. Big Tray Ceramic
F6/16A/SBS
ACV189/01/JW
ACV8/01/ZIP
Rp 6.800.000,-
Rp 1.250.000,-
Rp 1.800.000,-
B. Divider 5 Panel (Set)
E. Black Coffee Table Top Rattan
H. Black Cupboard
F55/19A/LN
F120/H3
FV115/01/YL
Rp 45.000.000,-
Rp 24.500.000,-
Rp 29.500.000,-
C. Cushion + Insert (2 pcs)
F. Ceramic Tray
I. King Statue
DPGH04, 05/I/DP
ACV6/01/ZIP
AC98.1, 6, 7/19A/SM (3 pcs)
@ Rp 330.000,-
Rp 1.500.000,-
@ Rp 1.800.000,-
B
C A
G
ORIENTAL SURPRISES from Kayu Ayu A. Rice Carrier
F4/19A/LN Rp 5.400.000,B. Blue Stripe Vase ACV28/02/SM Rp 4.950.000,C. Blue Doth Vase (2 pcs) ACV29, 32/02/SM Rp 1.850.000,-
VNT
Ini adalah koleksi terbaru dari Kayu Ayu, yang tetap menyuguhkan kombinasi taste oriental dan keunikan ukiran yang mewah serta eksklusif.
B
23
A
KAYU AYU
A. Celadon
C. Credenza with Chinese Painting
AC80/20/SM
FV40/01/H3
A. Round Ceramic Ball (S) 3 pcs
Rp 4.500.000,-
Rp 25.000.000,-
ACV90b,e,f/01/SM
B. Celadon Flower
D. Tang Lady (3 pcs)
@ Rp 130.000,-
AC130/20/SYC
ACV270, 271, 272/01/LI
B. Round Ceramic Ball (M) 3 pcs
Rp 3.000.000,-
@ Rp 875.000,-
ACV91d,f,i/01/SM
C
@ Rp 150.000,C. Round Ceramic Ball (L) ACV92j/01/SM Rp 175.000,-
B
A D
C
A
B
C
A
E
D
B
C B
A. Painting Silk in Frame
D. Red Chair
AC163/15A/SM
F61D/16B/SBS
Rp 5.000.000,-
Rp 5.600.000,-
A. Blue Vase
B. Red Standing Lamp
E. Red Side Table
ACV66/02/SM
ACV91/02/JK
FV126/02/ST
Rp 1.250.000,-
Rp 3.900.000,-
Rp 5.050.000,-
B. Blue Jar
C. Red Writing Table
ACV217/01/SYC
F63/18A/H3
Rp 1.500.000,-
Rp 15.700.000,-
VNT
24
LIVVI CASA
A. Tokara Bed (King Size) W.191 x D.220 x H.114 cm Rp14.900.000,-
A
B. Tokara Bed Side Table W.55 x D.55 x H.56 cm Rp5.500.000,-
B
Geometric Mirror 140 x 140 x 5cm Rp7.900.000,-
Fable 150 x 45 x 4cm (set of 6) Rp12.900.000,-
ELEGANCE in BLACK Tahun yang baru akhirnya tiba. Livvi Casa merayakannya dengan memperkenalkan beberapa koleksi terbarunya yang didominasi hitam dan emas yang elegan.
VNT
Silver Dragon Vase D52 cm; H77 cm Rp6.900.000,-
25
LIVVI CASA
A B
C
A. Panama U-shape Sofa W.300 x D.390 x H.86 Rp48.000.000,B. Serengeti Coffee Table W.100 x D.100 x H.48 cm Rp10.900.000,C. Cowhide Rp7.390.000,- (S) Rp8.990.000,- (L)
Mirabelle Daybed (Leather) W. 206 x D.100 x H.81 cm Rp16.900.000,-
VNT
26
LIVVI CASA
A. Mabel Dining Table W.216 x D.106 x H.75 cm Rp10.900.000,B. Panama Dining Chair (Leather) W.52 x D.62 x H.100 cm Rp3.950.000,-
A B
A. Boulevardier Wing Chair W75 x D78 x H108 cm Rp12.950.000,B. Boulevardier Ottoman W75 x D 52 H46 cm Rp4.950.000,A. Panama Wing Chair W. 84 x D.66 x H.105 cm Rp6.500.000,B. Panama Ottoman Rp2.250.000,-
A. Black Rhinestones Vase (Tall) D46.5 cm; H100 cm Rp12.900.000,B. Black Rhinestones Vase (Round) D56 cm; H51 cm Rp10.900.000,-
VNT
A B
27
LIVVI CASA
A
B
A. MM Club Chair (Croco Leather)
B. Goat Skin
W.84 x D.84 x H.170 cm
Rp825.000,-
Rp14.900.000,-
VNT
28
Hotel & Resort
Alila Purnama:
Luxury AT THE SEA
VNT
29
Hotel & Resort
To conquer the sea and reach places that we have never seen before has been our human kind ambition since 5000 BC. Reaching its peak on the 15th century onwards, this ambition – represented by the European – shows advance technology on sailing that becomes foundation for modern time voyage at the sea. Not only that, the civilization also heighten the luxury level at these ships. Alila Purnama is an excellent example of contemporary luxury ship that represents a true fine lifestyle at the sea.
P
urnama, Indonesian word for The Full Moon is the latest establishment from the renowned Alila Hotels. Not like Alila’s other luxury hotels or villas, this 5-star luxury is actually a 46 meters Phinisi ship handcrafted in the traditional style of Bugis seafarers from South Sulawesi in Indonesia. Consists of three decks, this luxury ship has 4 stunning fully airconditioned suites with 1 bespoke master suite, a library, lounge, bar, indoor dining area seating up to 10 persons and uber spacious deck to unwind and catching sunsets with oversized daybeds shaded by umbrellas.
During my last voyage with Alila Purnama, we sailed from Labuan Bajo to the surrounding Flores Sea. Considered to be one of the famous route, for 3-days and 2-nights we were not only enjoying the sea, sun and beach; but also island hopping including to the legendary land of the dragon.
Famous Indonesian interior guru: Hidajat Endramukti was chosen to decorate this ship with his subtle luxury and an elegance of the bygone colonial era style. The result is just exquiste. Each suite is inspired by Indonesian maritime kingdoms and furnished with queen size bed, en-suite bathrooms with shower, a separate toilet, double wardrobes and a writing desk with iPod docks. The bespoke master suite called Sriwijaya on the second floor not only bigger in size but also has 180-degree window views, a private balcony with daybed and a bathtub with two washbasins. All complimentary WIFI on this ship also provided to make sure that you could always stay connected to the rest of the world. Just like a real hotel, Alila Purnama offers 5-star facilities from chef on board who cooks scrumptious meals using the best catch of the day to spa therapist for a long session of that rejuvenating signature Alila massage onboard or on a nearby beach.
VNT
30
Hotel & Resort
VNT
31
Hotel & Resort
Out of 3 islands that are occupied by these legendary dragons known as komodo, we choose to visit the less touristy Rinca Island. Upon our arrival, local rangers whose duties were to escort and guide every visitor on this island welcomed us. Part of the national park staff, these rangers also responsible for our safety. I have to say this is a great precaution understanding the komodo dragons on this island are living free and just simply everywhere.
As we strolling to the center part of Rinca Island, we started to few some of them having afternoon nap under the tree and underneath one of the villager’s houses. It was quite exciting yet intimidating moments to see the largest living species lizard in the world alive in front of me. Growing up to 3 meters long and sometimes even more, these komodos can attack at high speed and with precision. We spent the rest of the afternoon cooling off by watching the remarkable sunset from one of the hidden cove, while enjoying afternoon snacks provided by Alila Purnama. Life at sea has never been this good. Thanks to Alila Purnama, now I am really ready have adventure at the sea… in style of course.
For 2014 private charters are available for minimum 5-day 4-night full charter, starting from US$ 11,000++ per night for 10 persons. Routes include Komodo Island Expedition (3 May-30 September), Ambon Expedition (11 October-24 October) and Raja Ampat Expedition (1 November-20 March 2015). For reservations, please e-mail: E-mail:
[email protected] Text by Erza S.T. Photos courtesy by Alila Purnama and Erza S.T.
VNT
32
Health Notes
Reza adalah seorang konsultan kesehatan dengan pendekatan holistik. Ia mendirikan True Nature Holistic Healing, salah satu pusat penyembuhan holistik pertama di Indonesia, yang mengutamakan edukasi dan terapi individual secara berimbang. Misinya adalah memelihara ketentraman dan kesehatan seutuhnya dengan melatih kesadaran diri agar hidup semakin ringan, ikhlas, dan selaras.
by Reza Gunawan
Ketika Tubuh Sendiri Tak Cukup Dicinta
D
alam pengalaman terapi melalui penyembuhan holistik, seringkali saya bertemu dengan berbagai kasus terapi yang pada intinya sangat bertumpu pada seberapa baik hubungan dengan satu-satunya kendaraan yang senantiasa menyertai perjalanan hidup ini, yaitu tubuh kita sendiri. Saya menyebut relasi dan persepsi tentang tubuh kita sebagai citra tubuh (body image). Seandainya perlu didefinisikan, yang paling mendekati adalah bagaimana kita melihat, menghargai, mencintai, dan menerima tubuh kita sendiri. Sebenarnya bila dirunut ke awal kehidupan, saya menduga
VNT
bahwa kita semua dilahirkan dengan citra tubuh yang sehat, atau dengan kata lain, kita bisa menerima tubuh kita apa adanya. Namun, mengapa ada begitu banyak masalah saat kita menjadi dewasa, yang berhubungan dengan kesulitan kita untuk menerima tubuh sendiri apa adanya? Bahkan, banyak yang secara tidak sadar membenci tubuhnya sendiri?
Pengalaman Hidup Mengubah Citra Tubuh yang Sehat Saya cenderung menyimpulkan bahwa, bila kita semua lahir citra tubuh
yang sehat, dan kemudian berubah saat dewasa, besar kemungkinannya bahwa serangkaian pengalaman kehidupan, baik sengaja maupun tidak, berpotensi mengubah bagaimana kita menerima dan mencintai tubuh kita. Beberapa sumber berubahnya citra tubuh menjadi kurang sehat sebagai berikut. Kebiasaan kuat dalam keluarga maupun lingkungan untuk senantiasa membandingbandingkan diri dengan orang lain; pola pergaulan yang menekankan bahwa tubuh yang ideal, harus punya ciriciri fisik tertentu, sehingga kita jadi senantiasa mendera
tubuh kita dengan standar ideal tersebut; efek negatif media yang mengkomersialkan ide tentang bentuk dan ukuran tubuh yang ideal, kadang-kadang juga dari industri mode dan gaya hidup; mispersepsi tentang daya tarik fisik dan cinta, yang mengajarkan kita bahwa untuk memperoleh cinta, kita harus memaksimalkan daya tarik fisik kita; dan berbagai trauma yang berhubungan dengan cinta dan seksualitas, yang mulai mencegah kita untuk mencintai tubuh sendiri sepenuhnya.
Masalah Berakar Pada Citra Tubuh yang Tidak Sehat Begitu banyak masalah yang bisa muncul dari berubahnya
33
Health Notes
citra tubuh kita. Dari mulai gangguan fisik, mental, emosional, hingga kegelisahan spiritual bisa membayang-bayangi kehidupan kita. Dalam tulisan pendek ini, saya berupaya untuk memberikan spektrum masalah yang bisa muncul, dan untuk memudahkan akan dibagi menjadi beberapa kategori. Masalah 1: Obsesi Mengubah Tubuh Secara Berlebihan Rasa kurang suka dan kurang mencintai tubuh kita sendiri mendorong keinginan untuk mengubah tubuh kita. Keinginan ini sendiri sebenarnya wajar, tetapi bisa berbahaya ketika sudah menjadi obsesi atau tidak lagi memilah mana cara yang sehat dan aman untuk mengubah diri, mana yang tidak. Sebagai contoh, kita cukup familiar dengan obsesi untuk melakukan
olahraga secara berlebihan. Bukan demi kesehatan, tetapi tak sabar untuk mengubah bentuk dan ukuran tubuh. Ada juga berbagai perilaku tidak sehat, seperti anoreksia yang bisa merupakan cerminan kebencian diri terhadap tubuh. Sebenarnya, bilamana citra tubuh kita lebih sehat, merawat dan mengolah tubuh dengan olahraga dan asupan gizi yang baik adalah sesuatu yang sehat dan alamiah. Namun, sebelum citra tubuh menjadi sehat, upaya yang baik seperti olahraga dan mengatur pola makan pun bisa menjadi obsesi yang tak berujung. Tanpa kita sadari, hal ini pun memperkuat kebencian terhadap tubuh sendiri. Masalah 2: Pergaulan Sosial yang Tak Kunjung Nyaman Ketika ketidaksukaan terhadap tubuh sendiri begitu kuat, tidak
peduli seberapa banyak kita mengubah tubuh, mempercantik diri, memperindah penampilan, tetap saja kita tidak pernah merasa sepenuhnya nyaman hidup di dalam tubuh milik sendiri. Ketidaknyamanan ini akan mewarnai cara kita menjalin pergaulan dan persahabatan. Jika suatu saat Anda merasa letih bergaul karena tidak merasa ada koneksi yang otentik dari hati ke hati, tetapi lebih terasa keramahan yang dibuat-buat, mungkin citra tubuh Anda tanpa sadar telah mengajak Anda untuk lebih bisa diterima oleh lingkungan dengan cara “tidak menjadi diri Anda sendiri”. Lebih lanjut lagi, citra tubuh tidak sehat ini juga akan menimbulkan seringnya diri merasa tidak pernah cukup baik untuk diterima lingkungan, rasa percaya diri yang sangat rendah, dan bahkan semakin sering menilai dan mengkritik orang lain. Ketika kita menilai dan mengkritik orang lain yang tidak kita pahami sepenuhnya, seringkali bersumber pada ketidakcintaan kita pada diri dan tubuh kita sendiri, dan menjatuhkan orang lain bisa secara tidak langsung meningkatkan nilai penghargaan kita pada diri sendiri. Cukup berbahaya, bukan? Padahal, ketika kita terus hidup dengan kebiasaan membandingbandingkan diri sendiri dengan orang lain, ini adalah jalan pintas menuju depresi, rasa cemburu dan iri, serta ketidakbahagiaan. Masalah 3: Berbagai Bentuk Adiksi atau Kecanduan Ketika ketidaksukaan terhadap diri begitu mengakar kuat, dan kita tidak tahu bagaimana lagi cara mengatasinya, kita akan cenderung mudah untuk mencari rasa nyaman yang bersifat instan—meski manfaatnya hanya sesaat, dan kadang-kadang efek jangka panjangnya justru semakin merugikan kita. Kecanduan atau adiksi adalah salah satu bentuk pelarian nikmat sesaat yang terbentuk dan menjadi suatu kebiasaan yang mengikat batin, mulai shop-aholic, food-aholic, work-aholic, sex-aholic, hingga alcoholic. Kapan pun terjebak dalam citra tubuh yang kurang sehat,
kerentanan kita atas adiksi juga meningkat. Masalah 4: Problem Cinta dan Seksualitas Dalam ranah kehidupan cinta dan seksualitas, gejolak permasalahan pun sering berakar pada citra tubuh yang tidak sehat. Pertama, seseorang yang perhatiannya terdominasi oleh tubuhnya semata, akan cenderung sulit untuk merasakan koneksi hati ke hati dengan pasangan cintanya, terutama kalau kebencian diri terhadap tubuhnya sendiri cukup kuat. Dia akan sering merasa tidak cukup baik untuk kekasihnya, rentan untuk jadi korban manipulasi emosional dari pasangannya, dan cenderung sering menyalahkan, baik dirinya maupun pasangannya, ketika timbul permasalahan.
Menuju Citra Tubuh yang Sehat Mencintai tubuh kita sendiri mungkin bisa digamblangkan dengan menerima tubuh apa adanya dengan semangat menghargainya pada takaran yang sehat. Saya merenungkan tiga penghargaan yang bisa muncul ketika citra tubuh kita sehat, yaitu: Menghargai Keunikan. Di sinilah, kita memahami bahwa sama seperti sidik jari yang tidak pernah sama, begitu juga tubuh kita. Semua individu unik. Konsekuensinya adalah tidak perlu dibanding-bandingkan dengan orang lain yang unik juga. Menghargai Perubahan Alami. Semua tubuh fisik punya fase alamiah yang sama dan dialami setiap orang, yaitu lahir, tumbuh, tua, sakit, dan pada akhirnya mati. Menghargai Perlunya Perawatan Dalam takaran yang wajar dan alamiah, kita masih bisa memberikan nutrisi yang sehat, istirahat yang memadai, olahraga yang sesuai, dan tentunya memelihara keselarasan pikiran dan hati. Perawatan ini tidak dimotori atas semangat mengubah diri karena membenci tubuh, tetapi karena kita mencintai tubuh. Sudahkah Anda menyadari tentang kesehatan citra tubuh Anda? Selamat merawat jiwa, memelihara tubuh, dan merayakan hidup.
VNT
34
Profile
ANTHONY LIU FERRY RIDWAN
&
(Studio Tonton)
Proses Belajar Tidak Akan Ada Habisnya
VNT
35
Profile
Duo arsitek ini punya kepercayaan yang sama. Mereka percaya, merancang bangunan bukan hanya persoalan mengonsep lalu mendirikan. Namun, lebih dari itu. Arsitektur adalah mata rantai yang menghubungkan alam, manusia, dan fungsi.
A
Ize Seminyak, Bali nthony Liu dan Ferry Ridwan dikenal sebagai perancang bangunan yang berkarya di bawah bendera Studio Tonton. Bersama dengan seorang kawan lagi bernama Tony Eka Wijaya, Studio Tonton mulai berkarya pada tahun 1998. Sejak saat itu, Studio Tonton merancang banyak bangunan di Indonesia, mulai dari rumah, hingga resort. Karya-karya Studio Tonton kemudian dikenal inovatif. Apa yang membuat mereka bertahan untuk melahirkan inovasi? Simak perbincangan VNT dengan Anthony Liu (AL) dan Ferry Ridwan (FR).
Awal cerita Anthony Liu dan Ferry Ridwan bisa bekerja sama satu sama lain? AL: Dulu, sekitar tahun 1994 sampai 1997, saya bekerja sama dengan arsitek-arsitek senior dari Bandung di PT Pakar Cipta Graha. Kemudian, pada 1998, saya mulai mandiri. Proyek pertama adalah The Bale Resort, Bali. Di tahun yang sama, saya mulai mendirikan Studio Tonton. Awalnya saya bangun usaha ini bersama Tony Eka Wijaya. Makanya, namanya adalah “Tonton” karena ada dua “Ton”, yaitu saya dan Tony. Nah, ketika bekerja di PT Pakar Cipta Graha, ada lima arsitek. Salah satunya adalah Ferry Ridwan. Kami sama-sama lulusan
Universitas Tarumanegara. Sewaktu saya mulai merintis Studio Tonton, Ferry Ridwan bergabung. Jadi, tim awal Studio Tonton sebenarnya ada tiga orang; saya dan Ferry Ridwan untuk divisi desain, serta Tony untuk divisi build. FR: Kini, di Studio Tonton ada sekitar 20an karyawan. Tim arsitek sendiri terbagi jadi arsitek senior dan arsitek junior. Dan, dalam setiap proyek, semua orang harus selalu terlibat. AL: Ya, kami tidak pernah one man show. Apa hal-hal yang diperhatikan oleh Studio Tonton dalam berkarya? AL: Setiap mendesain, yang paling utama adalah peka membaca lingkungan dan kondisi alam. Kedua, saya pribadi sangat memperhatikan detail. Seperti, bagaimana desain harus berinteraksi dengan matahari, angin, dan curah hujan; apakah sirkulasi udara berjalan baik atau terpaksa pakai AC; bagaimana kontak interaksi antara tubuh manusia, fungsi, dan alam. Satu lagi, dalam suatu proyek, tiap karya punya karakter tersendiri. Karakter itu punya fungsi dan potensi lingkungan yang tidak sama. Maka, saya menekankan kepada tim bahwa karakter tersebut harus tampil baik, baik respons dengan lingkungan, fungsinya, sampai interaksi dengan human body. Ringkas kata, impact bangunan harus baik dengan lingkungan. Contohnya, bangunan Studio Tonton lebih banyak ruang terbuka agar daerah resapan air hujan lebih banyak. Di samping pintu masuk, ada pohon palem. Ia tidak dihilangkan. Pintu masuk malah digeser di sebelah palem tersebut. FR: Sederhananya, sih, setiap kali menerima proyek, proyek tersebut harus jadi bagus. Fokusnya adalah sesuatu yang baru yang belum pernah ada.
Conrad Chapel, Bali
VNT
36
Profile
atapnya tinggi, ada permainan ruang, level, dan sebagainya. Saya akhirnya kalau sedang membuat sesuatu, pengalaman ruang yang pernah dirasakan di tempat lain menjadi inspirasi. Hal semacam ini bisa kita dapat karena belajar. Akhirnya, karena belajar terus, lama-lama kita peka. Yang penting adalah esensi. Biarpun kita lupa bentuk suatu tempat, kalau esensi kenyamanan tempat tersebut kita pahami, kita akan selalu ingat dan bisa mengaplikasikannya ke karya-karya kita sendiri. Proyek paling menantang? AL: Setiap proyek punya suatu tantangan yang harus diatasi. Kita harus cari solusi dalam berbagai faktor, seperti iklim, interaksi, dll. Jadi, setiap proyek punya karakter sendiri-sendiri. Kalau bagi saya, yang cukup berbeda mungkin waktu pembuatan Bea House (rumah Anthony Liu) karena arsitek dan klien adalah saya sendiri. FR: Kadang-kadang, kita bisa merancang sesuatu yang bagus karena ada masalah. Karena ada masalah, kita berpikir lebih. Dan, masalah tidak sama di setiap karya. Bisa dibilang malah setiap proyek memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Namun, masalah ini membuat karya lebih spesifik dan lebih menantang. Masalah justru bisa dijadikan highlight atau keunggulan. Kalau yang bagus misalnya sama-sama punya view sunset, ini, kan, biasa. Lain misalnya dengan proyek berlahan kecil. Banyak orang tidak akan menyangka kalau lahan sekecil ini bisa dibangun dengan bagus. Jadi, semua karya itu menantang. Dan, semua karya adalah proses belajar yang tidak habis-habis.
Bea House
Waterbom PIK Apakah Studio Tonton selalu memperhatikan filosofi bangunan dari setiap rancangan? AL: Sebetulnya bukan filosofi. Kami hanya selalu melihat latar belakang sebuah proyek. Misalnya, Conrad Chapel di Bali. Chapel itu berbentuk segitiga karena mencerminkan hubungan alam, manusia, dan Tuhan. Kemudian, karena itu chapel, pasti diperuntukkan bagi pasangan. Dengan fungsi itu, bagaimana kita bisa equal; maskulin ditopang oleh feminin. Contoh lain, Ize Hotel di Seminyak, Bali. Ize itu memiliki luas tanah 1.800 m2. Saya berpikir, resort kecil dengan luas terbatas ini harus punya impact terhadap lingkungan sekitar. Letak hotel ini ada di Jalan Lesmana, yang agak panas, berdebu, dan penuh kendaraan. Kami harus membangun arsitektur yang memberi dampak lebih sejuk dan dingin. Kami lalu menamakannya Ize, dari “ice”. Konsep bangunannya adalah
VNT
bernuansa laut dengan warna dominan ice blue color. Semua itu dipadu warna kayu yang ringan, warna lantai seperti warna pasir, sisanya warna abu-abu. Dari mana datangnya inspirasi atau ide konsep dan desain bangunan itu? AL: Saya sendiri kalau ditanya klien pas lihat site (lahan) idenya apa, saya juga sama tidak tahunya dengan klien. Biasanya begini, saya selalu harus hanyut dan menyelami dulu suatu proyek, seperti fungsi bangunan ini apa. Saya juga mempelajari pergerakan matahari, potensi lahan, sampai pohon-pohon atau tanaman yang hidup di lahan tersebut. Perlu waktu sekitar dua bulan untuk mengamati dan menghasilkan suatu konsep. FR: Ide atau inspirasi bisa datang karena pengalaman, termasuk pengalaman ketika jalan-jalan. Seringkali kita menemukan suatu tempat bisa sangat nyaman. Kenapa tempat itu bisa nyaman? Karena ada cahaya,
Selayaknya pekerjaan, Studio Tonton pasti berhubungan dengan klien. Sejauh apa Tonton bisa mengeksplorasi sebuah proyek? AL: Biasanya perlu adjustment. Semisal, waktu kami membuat Waterbom Pantai Indah Kapuk. Pemilik memiliki wawasan arsitektur yang klasik; European classic. Di luar itu, mereka ingin AC. Sementara, saya pikir, Waterpark itu terbuka. Kenapa tidak memanfaatkan kondisi alam; dalam hal ini angin? Lagipula, kalau bermain air, banyak orang memilih tidak kena AC. Akhirnya, kami beri proses pembelajaran. Biasanya, klien sadar. Proyek impian? AL: Kami selalu menyebut setiap proyek itu sebagai proyek impian. Kalau sekarang, ada proyek art villa di Bandung. Ini adalah kolaborasi beberapa arsitek dan seniman. Jadi, bukan membuat galeri di sebuah bangunan arsitektur, tetapi kami berkolaborasi bagaimana bangunan arsitektur itu bisa bertransformasi antara pemikiran arsitek dengan seniman. Hasilnya, bangunan arsitektur itu sendirilah yang menjadi artwork. Semoga bisa direalisasikan.
37
Profile
Fokus Studio Tonton adalah merancang sesuatu yang baru, yang belum pernah ada.
Studio Tonton
VNT
38
Home & Decor
Flow In, Flow Out Dengan lahan yang sangat luas, rumah ini mampu digarap oleh sang arsitek dengan bebas. Hasilnya adalah sebuah bangunan huni yang segar dan hidup.
A
di Wibowo pernah satu kali diserahkan untuk mengurus pembangunan sebuah lahan sangat luas di Jawa Barat. Adi adalah sang arsitek anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang juga pemilik sebuah studio arsitektur yang berdiri pada Desember 2009 bernama Adhi Wiswakarma Desantara (AWD). Setelah banyak menangani berbagai project, Adi Wibowo yang ternyata juga adalah desainer interior berangkat ke Bekasi tempat tepatnya lokasi tanah luas tersebut berada. Tanah seluas 1.500 m2 ini sejak awal memang hendak Adi jadikan bangunan yang memiliki kualitas-kualitas ruang yang sulit dicapai oleh bangunan dengan luas lahan yang terbatas. Sang arsitek dengan sangat sadar ingin memaksimalkan fungsi ruang-ruang yang terdapat dalam rumah. Caranya, akan ada sinergi yang optimal antara ruang dalam dan ruang luar rumah ini. “Konsep ini mempengaruhi hubungan antara ruang dalam dan ruang luar. Jadi, keinginan saya untuk menghadirkan ‘pengalaman ruang yang mengalir’ dalam rumah tersebut bisa terwujud. Jadi, ada pergerakan antara ruang satu dengan ruang lainnya, sehingga rumah tidak lagi jadi bangunan yang statis,” tutur Adi. Hingga akhirnya, rumah seluas 1.000 m2 tersebut selesai pada Agustus 2013. Meskipun tidak banyak hambatan dan kendala yang berarti selama proses pembangunan, pengerjaan rumah ini cukup memakan waktu.
VNT
39
Home & Decor
Hal paling “menantang” ketika membangun rumah ini adalah ketika sang arsitek diberikan kepercayaan sangat besar oleh si empunya lahan. Saking menyerahkan semuanya ke arsitek, saat awalawal konstruksi sang pemilik sempat mengatakan bahwa ia sama sekali tidak tahu rumahnya akan seperti apa. “Di satu sisi, saya melihat ini sebagai sebuah kepercayaan, tapi di sisi lain ini juga sebuah tanggung jawab yang besar,” urai Adi. Ada banyak sekali ruang dalam rumah berlantai dua ini, mulai dari kamar tidur, ruang keluarga, dapur, musholla, gym, salon, ruang audio visual, hingga teras dan roof garden. Penciptaan ruang makan dan ruang keluarga bersinergi dengan ruang teras. Lalu, ruang kerja dan ruang audio visual terhubung dengan teras, area jemur, dan kebun di atap rumah. Meskipun berdiri di lahan yang sangat besar—yaitu 1.000 m2—, rumah ini tetap mampu mengalir dan bergerak. Adi mengistilahkannya dengan “ketiadaan blok bangunan yang masif”. Dan, ini baik. “Ruang dalam dan luar begitu cair dengan ruang luarnya. Kadang-kadang seperti bukan di dalam, tapi juga bukan di luar,” tambah Adi. Sementara, untuk desain interiornya, Adi yang sekaligus juga menangani interior rumah ini masih konsisten dengan
VNT
40
Home & Decor
VNT
41
Home & Decor
konsep arsitektur rumah yang mengoptimalisasikan hubungan antarruang. “Saat berada di dalam ruang, pilihan-pilihan desain interior tak boleh membuat ruang dalam terlepas dari ruang luarnya. Memang, ada aktivitas di dalam ruang dalam. Namun, aktivitas ini diperkaya suasana dan rasanya oleh kehadiran kualitas ruang luarnya. Oleh karena itu, penentuan orientasi furnitur maupun juga material pada item-item desain interiornya, dipilih yang mendukung cita-cita ini,” lanjut Adi lagi. Adi bersama dengan sang pemilik rumah bekerja sama dalam proses pemilihan material untuk interior, sampai ke pemilihan furnitur. Berawal dari sang pemilik rumah hunting furnitur ke toko Vinoti Living, membeli furnitur mulai dari sofa dan coffee table, meja makan dan kursi makan, tempat tidur, accent table dan masih banyak lagi, sang pemilik rumah juga memilih beberapa furnitur dari Livvi Casa. Sang arsitek dan pemilik rumah sangat mahir untuk mix and match
furniture dengan gaya yang berbeda, sehingga keseluruhan atmosphere rumah tersebut menjadi sangat hidup. Lebih daripada itu, Vilato sebagai group dari Vinoti Living yang mengerjakan custom furniture, juga dipercaya untuk mengerjakan wooden panel dan custom furniture dari desain Adi yang cukup menantang. Dan untuk sentuhan akhir, sang pemilik rumah menambahkan berbagai aksesori dari koleksi Vinoti Living, serta Bed and Bath Set, dan akhirnya selesai pekerjaan mempercantik rumah dan siap untuk dihuni. Ketika rampung, rumah itu kemudian menjadi sebuah bangunan yang hidup—karena konsep hubungan sinergi antara ruang dalam dan ruang luar rumah tercipta dengan sempurna. Maka, jadilah rumah ini sebuah bangunan rumah yang tidak hanya megah, tetapi juga segar dan bernapas.
VNT
42
Online Store
Vinoti Living Online Store
A Smart Online Shopping Exper Vinoti Living Online Store telah berjalan hampir 1 tahun. Selama itu, terbukti popularitasnya berkembang pesat. Terlihat dari antusiasme para customer yang memesan secara online, bahkan menjadi pelanggan. Hal ini membuat tim semakin bersemangat mengembangkan fitur-fitur menarik dalam online store ini.
VNT
43
Online Store
D
engan terbentuknya Vinoti Living Online Store, kemudahan serta kenyamanan dari segi waktu—bagi para customer yang ingin berbelanja, tetapi memiliki kendala waktu— dan dapat menjangkau customer Vinoti Living di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri sekalipun. Berbelanja melalui Vinoti Living Online Store tidak hanya memberikan kepraktisan, tetapi juga para customer akan mendapatkan banyak keuntungan lainnya.
Koleksi Furnitur dan Informasi yang lengkap Dalam fitur ini, para customer dapat melihat seluruh koleksi furnitur Vinoti Living yang telah dilengkapi dengan informasi ukuran, harga, dan pilihan tipe, serta corak fabric yang beragam. Tentu saja, hal ini sangat memanjakan customer untuk dapat mencari furnitur yang sesuai dengan mudah dan praktis.
ience
Online store didesain untuk memberi kemudahan, sehingga customer dapat melihat koleksi-koleksi Vinoti Living berdasarkan kategori ruang, seperti Living Room, Dining Room, dan Bedroom; bisa juga berdasarkan item, seperti Sofa, Dining Table, Bed, Dresser, maupun berdasarkan koleksi. Special Offer Customer bisa mendapatkan beberapa koleksi Aksesories tertentu yang hanya dijual di Vinoti Living Online Store. Tentu saja, hal ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi para pelanggan yang hobi memburu koleksi aksesori-aksesori Vinoti Living terbaru. Tidak jarang juga, ada penawaran khusus aksesori dan furnitur yang hanya berlaku di online store. Shopping anytime Bagi customer yang ingin berbelanja tetapi terbatas oleh kesibukan kerja, kemacetan yang padat, atau berada di kota yang tidak terdapat gerai Vinoti Living, Vinoti Living Online Store akan menjawab kebutuhan Anda. Customer dapat melihat-lihat dan berbelanja di Vinoti Living Online Store tanpa terbatas oleh waktu, karena pemesanan dapat dilakukan 24 jam 7 hari seminggu. Item pesanan akan berada di rumah Anda dalam beberapa hari. Sungguh sebuah inovasi terbaru dari Vinoti Living yang sangat menjanjikan.
VNT
44
Food & Drink
COLONIAL Cuisine & Molecular Casual Fine Dining
VNT
45
Food & Drink
Aile de Raie à la Grenobloise
P
T Trigun Andrawina melalui Andrie Khusyi dan Pradeep mengonsepkan bentuk suatu restoran hingga satu tahun. Keduanya yang sudah berkawan lama memiliki visi serupa, yaitu hendak ‘melahirkan’ restoran yang berbeda dari yang sudah ada.
Restoran ini adalah satu-satunya tempat bersantap di Jakarta yang mengombinasikan menu fine cuisine dengan molecular bar yang tidak main-main.
Pada tahun 2012, lahirlah Colonial. Ia menjadi restoran yang bertemakan penyajian fine cuisine. Bukan mengutamakan tata cara makan yang formal dan full service (fine dining), Colonial lebih memperhatikan penyajian fine cuisine. Ini senada pula dengan konsep awal mereka yang menargetkan audiens di golongan menengah ke atas. Sedari awal, Colonial memang dikonsepkan sebagai restoran yang mengkombinasikan fine cuisine dengan gastronomi molekuler. Gastronomi molekuler
ialah ilmu yang mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi. Terdengar njelimet? Tidak juga. Menarik? Ini baru betul. Andrie Khusyi dan Pradeep membawa masuk konsep gastronomi molekuler tersebut ke Indonesia, tepatnya Jakarta, dan mengakrabkannya ke kehidupan the Jakartans. Konsep tersebut beriringan dengan konsep interior industrial era 1930-an yang terinspirasi dari film Sherlock Holmes. Untuk menggenapi keinginan Colonial untuk menjadi restoran yang menawarkan sesuatu yang baru, maka mereka menawarkan menu-menu molekuler bukan terfokus pada makanan, melainkan minuman. Zulkarnain Dahlan, atau yang biasa disapa dengan Chef Zul,
VNT
46
Food & Drink
Mascarpone & Black Sesame
Bailey Mojito
adalah executive chef yang sejak awal memeras otak untuk menciptakan menu-menu fine cuisine di Colonial. Pengalamannya selama puluhan tahun di beberapa restoran bergengsi dunia, seperti Riva (Jakarta) hingga Joel Robuchon (Singapura), cukup untuk membuatnya menguasai french cuisine yang tidak lepas dari bahan-bahan, resep, rasa, dan presentasi yang dikomposisi dengan tepat. Dapur Colonial adalah playground paling luas bagi Chef Zul. Ia mengakui telah melakukan banyak sekali eksperimen sejak awal Colonial berdiri. Dengan spesifik, ia menyebutkan menggunakan teknik sous vide ketika memasak. Untuk makanan, hingga kini, ada sekitar 60-an menu yang tercantum dalam daftar menu. Semua hasil ciptaan Chef Zul. Beberapa menggunakan gastronomi molekuler sebagai gimmick. Harganya mencakup Rp45.000-Rp1,4 juta. Mulai dari menu appetizer, seperti Brie and Pear Salad dan Goat’s Cheese & Onion Tart; menu pasta, seperti Papardelle & Duck Ragout dan Spaghetti Pistou; menu Indonesia, seperti Nasi Goreng Duck
VNT
& Foie Gras dan Indonesian Sop Buntut; hingga menu daging dan ikan yang spesial, seperti Homemade Norwegian Smoked Salmon yang menjadi favorit pengunjung, Black Angus Short Ribs, Australian Lamb Shank, Aile de Raie A La Grenobloise Panfried Stingray Fish with Potato Confit & Grain Mustard Sauce, hingga Tenderloin Full Blood Wagyu Marble Score 9+ Blackmore 180g seharga Rp1,4 juta. Jika dianalogikan dengan manusia, Blackmore adalah sapi berdarah bangsawan. Tiap sapi Blackmore asal Australia (dinamai setelah nama pemiliknya, David Blackmore) ini memiliki sertifikat, yang memungkinkan kita bisa menarik silsilahnya hingga 70 tahun ke belakang. Keistimewaan daging sapi Blackmore ini sangat lembut. Keluarga Blackmore hanya memotong 55 ekor sapi setiap bulan. Meskipun fokus gastronomi molekuler di Colonial terletak pada menu beverages, tidak lantas makanan-makanannya lepas
dari sentuhan molekuler. Seporsi sajian penutup bernama Mascarpone & Black Sesame muncul di hadapan saya. Dua pipa yang dibuat dari butter dan wijen diisi oleh mascarpone mousse yang manis dan creamy. Di tepi piring, terdapat potongan belimbing yang dipanggang untuk mereduksi kadar airnya, serta yang menarik, beberapa sobek kue sifon yang dibuat hanya dalam waktu 45 detik dengan teknik melibatkan nitrogen! Kue sifon dengan teknik biasa dibuat sekitar 1 jam. Bahan-bahan molekuler yang digunakan untuk makanan, akhirnya digunakan pula untuk minuman. Colonial menyediakan bar yang cukup besar untuk dapat menyajikan menu beverages yang beragam. Di luar menu molekuler yang harganya diratakan menjadi Rp111 ribu, Colonial juga menawarkan menu lain, baik yang alkohol, seperti vodka, whiskey, dan beer, hingga non-alkohol, seperti milkshake, soft drink, dan kopi.
47
Food & Drink
Bar molekuler Colonial yang unik
Kini, seluruh bartender di Colonial yang berjumlah enam orang menguasai minuman molekuler. Arif memulai menu molekuler dengan yang sederhana. Ia memilih B-52 sebagai eksperimen awal karena merasa minuman ini lengkap, mengandung tiga liqueur, yaitu Kahlua, Grand Marnier, dan Baileys. Hasilnya Grand Marnier Caviar, foaming of Baileys, dan bola Kahlua. “Sudah setahun, yang paling banyak dicari ya si B52M,” tambah Arif.
Chef Zul Orang yang ‘mengendalikan’ bar adalah sang mixologist, Arif Khusyi. Arif yang sebelumnya bekerja di Le Meridien Hotel Jakarta diajak bergabung di Colonial oleh Andrie. Arif mengakui, kala itu ia tidak tahu sedikit pun tentang gastronomi molekuler. “Dulu, manajer bar Colonial sebelum saya mengajak saya main molekuler. Awalnya lihat di YouTube, lucu juga. Sampai dia pergi (resign), belum coba eksperimen. Saya lalu bereksperimen sendiri dengan bekal yang saya lihat dari internet, YouTube, googlinggoogling, sampai tanya ke Chef Zul,” cerita Arif.
Arif tidak begitu saja menciptakan menu minuman molekuler untuk Colonial. Masih sama, konsep tiap-tiap minuman molekuler di Colonial tidak boleh sama, bahkan mirip. Maka itu, mereka merilis menu minuman molekuler baru setiap tiga bulan. Sampai akhirnya, kini Colonial memiliki 11 menu molekuler. Di antaranya, Berry Icecone (Bulldog Gin, CDC White, Blueberry Liqueur) dan The Grinch (Vodka, Melon Liqueur, Pineapple Juice, Blue Curacao Caviar). Tiap minuman molekuler tersebut disajikan dengan cara yang berbeda-beda dengan waktu pembuatan sekitar 20 menit. Ada yang di sendok, tube, hingga cone. Tidak hanya persoalan menu yang ditawarkan dengan sangat beragam. Andrie, yang juga adalah General Manager untuk Colonial, mengatakan,
“Kita memberikan pilihan.” Itu sebabnya desain Colonial terbagi menjadi beberapa area, restoran area dalam, bar molekuler, teras, sampai private dining room. Pertimbangannya adalah, pengunjung bisa jadi tidak semuanya nyaman untuk bersantap di meja dan kursi yang lux dengan pakaian yang formal agar sesuai dengan interior. Mereka yang ingin lebih santai makan di Colonial bisa memilih area teras. Sementara, private dining room ada untuk mereka yang ingin makan malam secara lebih intim dengan keluarga, kawan-kawan, atau kolega. Dan, area bar untuk mereka yang ingin menikmati waktu luang dengan rileks ditemani minuman yang unik dan enak. Colonial seperti ingin membuat setiap orang merasakan pengalaman menyantap fine food and unique beverages dengan suasana yang bisa disesuaikan dengan mood.
Colonial Lippo Mall Kemang, Kemang Village UG-OD-11 Jl. Pangeran Antasari No. 36, Cipete Utara Kebayoran Baru, Jakarta Selatan T. +6221 29056891 Open. 10.00-23.00
VNT
48
15 Food & Drink
Jamie Oliver’s
Minutes Recipes He is well known for his television show called “The Naked Chef”. James Trevor “Jamie” Oliver is a British chef and restaurateur. Among many recipes he had, Jamie has a prescription program known as “15 minutes Jamie Oliver’s recipes”. Now you can cook delicious dishes in just 15 minutes a la Jamie Oliver. Good news!
Appetizer/Side Dish
Mushroom Soup with Stilton, Apple & Walnut Croutes Ingredients: For the soup 2 onions olive oil 1 organic chicken or vegetable stock cube ½ a bunch fresh thyme 2 cloves of garlic 4 large portobello mushrooms 100 g basmati rice 1 tablespoon single cream 1 teaspoon truffle oil 1. Peel, halve and finely slice the onions and put them into the large pan with 2 tablespoons of olive oil 2. Crumble in the stock cube, add a pinch of salt and pepper, strip in the thyme leaves and squash in 2 unpeeled cloves of garlic through a garlic crusher 3. De-stalk the chestnut mushrooms and place the tops on the griddle pan, turning when charred 4. Tear the chestnut stalks and portobellos into the onion pan, add the rice and cook for a couple of minutes 5. Pour in 1 litre of boiling water and boil with the lid on 6. Cut 4 slices of ciabatta at an angle and add to the griddle pan
VNT
For the croûtes 8 chestnut mushrooms 1 ciabatta loaf 1 clove of garlic 1 eating apple ½ a bunch of fresh curly parsley 1 lemon 50 g Stilton cheese 1 small handful shelled walnuts
Instructions: Ingredients out • Kettle boiled • Oven grill on high • Large lidded pan, medium heat • Griddle pan, high heat • Stick blender
7. When charred on both sides, rub with a halved garlic clove 8. Coarsely grate or slice the apple into matchsticks and toss with the roughly chopped parsley and a little lemon juice 9. Place the chestnut mushrooms on the toasts, crumble over the stilton and walnuts, then pop under the grill until the cheese is melted 10. Use the stick blender to purée the soup to a consistency you like, then season to taste, if needed, and swirl in the cream and truffle oil 11. Top the toasts with pinches of apple and parsley and serve on the side
49
Food & Drink
Main Course
Grilled Steak Ratatouille & Saffron Rice
Instructions: Ingredients out • Kettle boiled • Griddle pan, high heat • Small lidded pan, medium heat • Shallow lidded casserole pan, medium heat
Ingredients: For the ratatouille 1 courgette 1 small aubergine 2 mixed-colour peppers 1 red onion 1 heaped teaspoon harissa 2 anchovy fillets 2-4 cloves of garlic 700 g passata
1. Halve the courgette lengthways, slice the aubergine 1cm thick and place both on the griddle pan, turning when charred 2. Put 1 mug of rice, 2 mugs of boiling water, the saffron, lemon half and a pinch of salt into the small pan, cover and cook until fluffy, stirring occasionally 3. Tear the seeds and stalks out of the peppers, then roughly chop with the peeled red onion and put into the casserole pan with the harissa, anchovies and 1 teaspoon of their oil 4. Squash in the unpeeled garlic through a garlic crusher and stir regularly
1 tablespoon balsamic vinegar ½ bunch fresh basil 2 tablespoons fat-free natural yoghurt For the rice 1 mug (300g) 10-minute wholegrain or basmati rice 1 good pinch saffron ½ lemon
5. Remove the charred courgette and aubergine from the griddle pan, leaving it on the heat, and roughly chop them on a board 6. Add them to the casserole pan along with the passata and vinegar, and boil with the lid on 7. Rub the steaks with salt, the paprika and 1 teaspoon of olive oil and place on the hot griddle pan, turning every minute until cooked to your liking 8. On a board, finely slice the parsley stalks and roughly chop the leaves
9. Add the mustard and extra virgin olive oil, season with salt and pepper and squeeze over the lemon juice, then mix together and spread over the board 10. When the steaks are done, transfer them to the board, turn in the dressing, then slice 11. Tear the top leafy half of the basil into the ratatouille, season to taste, and serve with yoghurt and saffron rice
Dessert
Drink
Chocolate Surprise Truffles
Mango Cooler Ingredients: 2 large mangoes, as ripe as possible 150 ml semi-skimmed milk zest and juice of 1 lime 1 handful ice cubes 1 handful fresh mint leaves, plus extra to serve brown sugar or honey, to taste Instructions: 1. Remove the skin and cut the juicy flesh off the mangoes 2. Place the fruit in a blender or food processor, along with any juice left on the chopping board 3. Add the milk, lime juice and zest, ice and mint leaves and give it all a good whiz until smooth 4. Taste, and if you’ve got a sweet tooth, add a sprinkling of brown sugar or honey and give it another quick whiz. Chill in the fridge before serving, then garnish with a few mint leaves.
For the steak 2 x 250 g quality sirloin steaks, fat removed 1 teaspoon sweet paprika olive oil ½ bunch fresh flat-leaf parsley 1 heaped teaspoon Dijon mustard 1 tablespoon extra virgin olive oil ½ lemon
Ingredients: 250 g good-quality dark chocolate (70% cocoa solids) 125 ml double cream 25 g butter 1 pinch of sea salt
1 large handful of hazelnuts, bashed up 50 g good-quality cocoa powder 1 pinch of chilli powder
Instructions: These truffles make great gifts – just wrap them in little sweet tins or boxes tied with ribbon The surprise comes from adding a tiny pinch of chilli to the last bit of mix. You’ll end up with a few spicy truffles hidden away amongst the rest! A spicy lucky dip. 1. Break the chocolate into little chunks and place in a small bowl 2. In a saucepan, bring the cream to the boil, add the butter and take off the heat 3. Pour the cream over the chocolate chunks and leave to stand for a few minutes, giving the chocolate a chance to melt 4. Stir the mixture and leave for another few minutes 5. Stir it again to make sure it’s mixed thoroughly, then cover and refrigerate for at least 2 hours or until set.
VNT
50
Architecture 101
NATURAL LIGHT for Your Space Cahaya masuk ke dalam rumah melalui banyak celah. Ruang-ruang dalam rumah tercerahkan dengan sangat cukup. Begitulah lazimnya, persoalan membangun rumah tidak hanya melihat sisi estetika semata, tetapi juga kesehatan. Dan, pencahayaan alami adalah salah satu faktor yang memenuhi syarat sebuah rumah sehat—sekaligus cantik. VNT
K
etika denah rumah sudah selesai dibuat, letak para ruang di dalam rumah sudah ditentukan, seharusnya setelah ini muncul pertanyaanpertanyaan lain untuk menguji, apakah rumah tersebut bisa dibayangkan akan menjadi rumah yang nyaman nantinya? Pertanyaan-pertanyaan yang mengikuti semestinya tidak jauh dari hubungan yang sinergi antara rumah tersebut dengan alam. Apakah rumah tersebut memiliki lahan hijau yang cukup? Apakah kadar air di rumah tersebut baik? Atau, apakah rumah tersebut akan telah cukup diterangi oleh—tidak hanya lampu—tetapi juga penerangan alami, yaitu sinar matahari? Bagian terakhir adalah salah satu faktor penting untuk menciptakan sebuah rumah yang sehat, dan otomatis membetahkan. Dalam dunia arsitektur, pencahayaan alami (natural lighting) diartikan sebagai pencahayaan yang bersumber utama dari matahari. Meskipun demikian, pada malam hari, pencahayaan alami juga “bekerja” dengan suplai cahaya alami dari sinar bulan. Perihal pencahayaan alami pada rumah ini semakin diminati seiring dengan gaya hidup sehat (ecoliving) mulai marak. Ruang apa pun di dalam rumah bisa memanfaatkan penerangan dengan pencahayaan alami, terutama sinar matahari. Kuncinya adalah, mendesain rumah dengan bukaan yang besar atau jika pun tidak besar, tetapi dapat ditembus sinar matahari. Bukaan di sini bisa berarti jendela, pintu, skylight, hingga bovenlicht. Untuk material, kita bisa memilih macam-macam, antara genting kaca, plastik, glass block, dan lain-lain.
Pencahayaan alami memang lazimnya diaplikasikan untuk ruang-ruang yang berada di bagian pinggir luar rumah. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa bagian tengah rumah juga bisa menggunakan pencahayaan alami ini. Caranya, membuat lubang di bagian atap sembari mengatur ketinggian level rumah, seperti menggunakan void dan mezzanine. Ada satu hal yang paling penting di antara kesemuanya jika kita ingin sejak awal mengonsepkan pencahayaan rumah kita dengan cahaya alami yang kaya. Kita harus memperhatikan posisi bangunan/rumah. Matahari terbit dari timur, bergerak ke arah barat. Jika di Indonesia yang berada di garis selatan Khatulistiwa, matahari akan banyak berada di utara. Karena itu, pilih posisi bangunan tidak harus langsung menghadap ke utara, tetapi setidaknya tidak membelakanginya. Atau, setidaknya ruang-ruang penting, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dapur, ruang tamu memiliki jendela yang mengarah ke matahari. agar tidak terlalu terik, tanami lahan hijau Anda dengan pepohonan yang meneduhkan atau pasang kanopi cantik pada jendela/pintu Anda. Dengan pencahayaan alami yang baik, rumah akan jauh lebih sehat, terkesan tidak pengap karena sirkulasi udara yang masukkeluar sangat lancar, dan rumah akan hangat.
VNT
52
Travel
Chilean VNT
53
Travel
P
atagonia is a region located at the southern end of South America, shared by Argentina and Chile. The region comprises the southern section of the Andes mountains to the southwest towards the Pacific Ocean and from the east of the mountain range to the valleys it follows the Colorado River south towards Carmen de Patagones in the Atlantic Ocean. To the west, it includes the territory of Valdivia through Tierra del Fuego archipelago.
on Isla Magdalena. Then, continue south for jaw-dropping views of Tierra del Fuego’s sky high mountains, pristine glaciers, and verdant forests. When you’re ready for some rest and relax, retreat to your cozy lodge to get energized with some fresh Patagonian air and a hearty supply of seafood and wine.
With its aura of remote romance, wind-whipped Chilean Patagonia attracts the world with an eye for beauty and a burst for adventure. Icy glaciers plunge into emerald lakes; wild fjords snake through hardwood forests; and the Andes’ dramatic peaks ascend into swirling clouds and mist. It’s hardly surprising that Chilean Patagonia’s fabled lands have lured Magellan, Darwin, and even Butch Cassidy and the Sundance Kid. Spend a day getting acquainted with the quirky Magellanic penguins congregating
The name Patagonia comes from the word “patagón” used by Magellan in 1520 to describe the native people that his expedition thought to be giants. It is now believed that the people he called the Patagons were Tehuelches, who tended to be taller than Europeans of the time.
Patagonia Journey to the Land of Giants
VNT
54
Travel Travel
With so much to see and do, getting fully oriented in Chilean Patagonia can be a challenge. The territory’s incredible size--consuming Chile’s lower third, and diverse landscapes force you to be selective about where to explore. There are three distinct regions. In the north, the awe-inspiring Lake District extends from Puerto Montt to Aisén. The Southern Coast, a long-wide strip of land, sits between the Lake District and Southern Chilean Patagonia. This southernmost region includes Puerto Natales, Punta Arenas, and Tierra del Fuego—three noteworthy places. You may not see everything, but be sure to take in the rugged spirit of this breathtaking natural setting.
Isla Magdalena Over 120,000 Magellanic penguins flock to Isla Magdalena’s Monumento Natural Los Pingüinos. Located about two and a half hours northeast of Punta Arenas by boat, Isla Magdalena features a well-marked trail that visitors can take to follow the path of the penguin colonies. These playful penguins entertain visitors as they call out to one another and strut their stuff along the shore. Forget all the other penguin sites around South America. This is the place. If you cannot go to Antarctica, Isla Magdalena is the closest thing to it.
Tierra del Fuego This enchanting triangular archipelago is separated from the southernmost tip of Chilean Patagonia by the Strait of Magellan and has captivated the minds of explorers, scientists, and curious wanderers. Portuguese explorer Ferdinand Magellan first arrived here about 500 years ago, cruising through Tierra del Fuego’s remote straits on a quest for Asian spices. And in the 1800s, Charles Darwin sailed to the region’s rustic frontier aboard the HMS Beagle. Tierra del Fuego’s name (Land of Fire) stems from passing sailors who first stumbled upon the region and saw the indigenous Yámana tribe’s campfires blazing across its shoreline. Today, travelers come from across the globe to marvel at Tierra del Fuego’s emerald-hued bodies of water and brightly gleaming glaciers. While visiting, you’ll likely want to pay a visit to Tierra del Fuego National Park, which backs the Chilean Patagonian border on the Argentine side of Tierra del Fuego. This park boasts an array of wildlife and fauna as well as the green-hued Laguna Verde lagoon. Most importantly, Tierra del Fuego acts as a gateway to Antarctica. Hop on the Transbordador Austral Broom ferry to skirt Cape Horn by sea, which allows for some great views of “the end of the world.”
VNT
Puerto Natales This coastal town perched above Seno Última Esperanza (Last Hope Sound) serves as the base for exploring Torres del Paine National Park. The town itself may not seem all that exciting, with only a small collection of restaurants and wooden shack-like homes. But take a closer look and you’ll discover this fishing port’s subtle charms. Early in the morning, you can admire the sunlight pouring over steep glaciers to the west. When night falls, feast on succulent seafood and rest your head at one of the cozy town inns to prep for a once-in-alifetime hike in Torres.
Torres del Paine Exulted as one of the most scenic hiking venues on the planet, Torres del Paine National Park draws admirers from far and wide. You’ll marvel at jaw-dropping vistas at nearly every point along the trails—aquamarine lakes, lush forests,
55
Travel
glistening Glacier Grey, and, of course, the soaring granite Cuernos del Paine (Paine Horns). While hiking, you’ll also notice clusters of adorable guanaco (animals that closely resembling llamas), candor, and sheep. The park’s two most picturesque trails are the “W” route and the “Circuit.” The “W” is a four-day trek that, as its name suggests, zig-zags in a “W” formation around dramatic peaks. If you opt to take the “W” trail, you’ll want to start at Laguna Amarga and then journey west. On the trail, you’ll reach picture-perfect vantage points of Los Cuernos. Most travelers say that the actual hiking is less challenging than combating Chile’s heavy gusts of winds. The “Circuit” on the other hand, encompasses the whole park, but requires seven to ten days and plenty of hiking experience.
VNT Recommendation The first reaction when we discovered Tierra Patagonia Hotel & Spa was a total awed. This facility might be the most
stunning natural-inspired architectural figure in the world. Tierra Patagonia Hotel & Spa sits on a bluff where the South American pampa meets Lake Sarmiento. The building is immersed in the landscape and emerges from the hillside. The award winning architecture complements the flow of the geology in this privileged location and showcases the magnificent views of the Torres del Paine National Park. It is really worth to visit and enjoy as you owe yourself to see the grandeur of Patagonia.
Directory: Tierra Patagonia Hotel & Spa Torres del Paine National Park, Patagonia, Chile E-mail:
[email protected] Phone: (+56 2) 2207 8861. Hotel: (+56-2) 2370 5301 Photos: Courtesy of Tierra Patagonia Hotel & Spa, Tourism Chile
VNT
56
Home Solution
DIVIDER Wall-to-be
Setiap bangunan—dalam hal ini rumah—membutuhkan pembatas yang memisahkan tiap-tiap ruang di dalamnya. Pembatas ruang ini kerap kali menjadi area bermain kreativitas si pemilik rumah atau arsitek untuk membuat sebuah pembagi ruang yang terlihat bagus, bahkan indah.
Ada kalanya, pembatas ruang ini menjadi ajang “bermain” para pemilik rumah, arsitek, atau bahkan desainer interior. Ia tidak melulu harus berwujud tembok permanen yang terbuat dari batu dan campuran semen. Bagi yang ingin lebih playful, bisa memilih jenis pembatas ruang yang temporer. Selain membuat ruangan menjadi multifungsi, pembatas ruang yang temporer sekaligus mampu menjadi penambah keindahan atau estetika sebuah ruangan.
P
Curve Accet Table
V NT
embatas ruang adalah bidang vertikal yang biasanya menjadi pembagi di antara dua ruang di dalam sebuah bangunan. Ia berfungsi tidak hanya sebagai pembatas, tetapi kerap kali menjadi pembeda antara satu ruang dengan ruang lainnya berdasarkan kegunaan atau tema ruang, seperti pembatas di antara ruang keluarga dengan ruang makan atau ruang makan dengan dapur. Atau, menjadi sekat dalam satu ruang, semisal ruang ganti di ruang tidur. Dalam bahasa desain interior, ia kerap disebut sebagai separator, divider, atau partisi.
Pembatas ruang yang bersifat temporer—yang biasanya mudah digerakkan dan dipindahkan— lebih praktis karena mudah dibongkar-pasang. Yang perlu diperhatikan, ketika memilih menggunakan pembatas ruang yang sejenis ini, kita sudah harus yakin menentukan bahwa fungsi ruangan dengan pembatas ruang temporer itu juga bersifat sementara. Pembatas ruangan temporer dan permanen biasanya dibedakan oleh materialnya. Permanen biasanya menggunakan dinding batako atau bata. Sementara, untuk pembatas temporer dengan tingkat privasi yang rendah, kita mengenal pembatas panel dari aluminium, kayu solid, atau rangka kaso yang digunakan jika kita ingin membatasi ruangan
57
Home Solution
secara visual. Atau, kerap pula bisa memilih pembatas ruang tipe folding door dari kayu solid. Ini biasanya digunakan untuk membatasi ruang yang lebar, misalnya ruang makan yang dibatasi jika ingin mengadakan acara makan bersama keluarga. Untuk pembatas ruang yang semiprivat (privasi tingkat menengah), kita bisa memilih divider dari material misalnya kaca dengan berbagai tipe, seperti tempered atau laminated, yang dapat diberi stiker sandblast, rayband, maupun kaca frosted ice. Atau, material kayu yang dibuat dari rangkaian kayu berukuran balok, kaso, atau reng yang disusun vertikal atau horizontal—
sesuai selera dan kebutuhan. Untuk divider tipe ini, biasanya menggunakan finishing melamik atau pelitur dengan menonjolkan serat-serat kayunya. Material lain untuk pembatas ruang semiprivat adalah metal frame atau rangka logam, baik stainless steel maupun alumunium dengan bahan pengisi tengahnya dari kayu, fabrik lapis busa, atau kaca.
Pembatas ruangan juga berperan penting untuk menciptakan atau mendukung gaya rumah yang kita inginkan. Semisal, untuk gaya tropis modern, material divider yang tepat menggunakan campuran kayu dan kaca. Untuk klasiketnik, gunakan kayu atau multipleks lapis teakwood dipadu kerangka besi yang diukir atau dibentuk melengkung.
Jika ingin menciptakan nuansa ringan, kita bisa memilih pembatas ruang dari material kain. Pilihan warna, tekstur, sampai corak dapat kita sesuaikan dengan selera dan kesukaan, tetapi kesemuanya sama; membuat ruang menjadi lebih playful dan santai. Material kain bisa dibentuk menjadi semacam tirai.
Masih ada cara lain untuk membatasi ruang tanpa divider. Cukup manfaatkan furnitur atau perabot yang sudah ada di rumah, yang memiliki aksen dua arah (two face/two sided).
LOKASI: Kediaman Arif & Lucie, Yogyakarta
V NT
58
Past Event
Lydia Chandra, Mdm Teresa Rozkiewicz, Rita Pusponegoro, Ayesha Khan, Halistya Pramana, Mdm Megha Bill Herman.
Art Market
Painting Exhibition by Ayesha Khan at Kayu Ayu Galeri Kayu Ayu di Jalan Benda Raya No. 16A jauh lebih ramai daripada biasanya pada 6 Oktober lalu. Banyak lukisan dan karya menarik lain kelihatan terpajang di sini-sana.
H
SAGA
Freddy Susilo, Vinny Susilo, Luciana Christanti, Arif Judono.
VNT
ari itu, Kayu Ayu dan Vinoti Living bekerja sama dengan Ayesha Khan menggelar pameran lukisan. Ayesha Khan adalah artist profesional dengan lebih dari 25 tahun pengalaman melukis mulai dari cat air, cat minyak, akrilik, arang, kapur, hingga desain grafis. Ayesha belajar seni rupa di banyak media di Hong Kong, New York, Manila, dan telah terlibat dalam banyak pameran bersama serta sukses menggelar tiga kali pameran solo di Pakistan dan Indonesia.
Ayu, Ayesha menampilkan lukisan-lukisannya yang indah dan mempesona. Selain itu, Art Market juga menjadi momen untuk memperkenalkan berbagai koleksi baru, koleksi lukisan, dan koleksi perhiasan dari Kayu Ayu. Kayu Ayu sendiri adalah brand yang diusung oleh Sally Widjaja, Halistya Pramana, dan Lidya. Brand ini berisi koleksi-koleksi yang memadukan chinese traditional furniture dengan modern furniture. Ethnic, yet sophisticated.
Ayesha cenderung gemar melukis lanskap arsitektur yang biasanya terpusat pada pintu-pintu antik. Dan, tempo hari, dalam acara berjudul Art Market di Kayu
Kembali ke Art Market, hari itu semakin meriah dengan penampilan SAGA, grup vokal yang terdiri dari 5 lelaki bersuara merdu. What a day!
59
Past Event Vinoti Living Team
VINOTI LIVING th 15 ANNIVERSARY Sudah 15 tahun Vinoti Living mengarungi industri furnitur Indonesia. Segala semangat, keuletan, dan kerja keras diupayakan demi terciptanya produk-produk yang berkesan di hati customer.
T Anya dan Lily Lukmin
Finia Halimi dan Ben
Cherrybelle
ahun ini, sebagai wujud syukur atas usia yang ke-15, Vinoti Living mengadakan anniversary celebration di Harris Hotel & Convention, Kelapa Gading. Acara diselenggarakan pada Senin, 27 Januari 2014. Dimulai pukul 19.00, acara ini dihadiri oleh Vinoti Living stores team dari seluruh Indonesia. Dan, pada kesempatan tersebut pula, Vinoti Living menjamu para tamu dengan makan malam bersama. Acara perayaan semakin meriah dengan penampilan Cherrybelle, SAGA, Queen & Jacks, dan Little Giants yang sukses menghibur para undangan. Acara ini pun semakin semarak dengan adanya doorprize menarik.
Vicko Valiant, Halistya Pramana, dan Freddy Susilo
Vinny Susilo, Bonar Marlens, dan Nana Chandra
Susan Widijanto, Halistya Pramana, dan Rahmat Wahyudiana
VNT
60
Best List Crystal Cruises Kapal pesiar yang satu ini dikenal karena detail-detail yang sungguh-sungguh cantik dan diperhatikan, seperti bunga-bunga segar, jubah mandi mewah dari Frette, dan pelayanan kamar yang istimewa. Crystal Cruises hanya memiliki dua armada di dunia dengan rute perjalanan 98 hari mengeksplorasi Lingkar Pasifik, native temples, tur keliling kota, hingga menjelajah alam liar. Pelayaran dimulai dari Auckland, New Zealand, lalu Sydney, Bali, Hong Kong, dan Alaska, sebelum akhirnya berlabuh di Los Angeles. Harga Crystal Cruises ini mulai US$33,135/orang.
4
1
2
Silversea Jalur pelayaran kapal pesiar ini luar biasa indah, mulai dari jalur Alaska, Kanada/New England/NY, Caribbean, Eropa, Asia/Afrika/Other, Panama Canal, Amerika Selatan, Pasifik Selatan, Transatlantic, Amerika Serikat, dan World Cruise. Silversea menjadi salah satu pelayaran mewah berarmada kapal yang hanya 6 buah dengan harga perjalanan mulai US$2.250 (Carribean) hingga US$7.450 (Panama Canal). Selain rute yang menakjubkan, pelayaran ini akan melayani Anda dengan perlengkapan mandi Bvlgari, linen katun Mesir, hingga pelayan pribadi.
Most Luxurious Cruises
Majalah travel dunia yang berbasis di Amerika, Condé Nast Traveler, menggelar poling kepada para pembacanya tentang 376 kapal pesiar termewah di dunia di akhir 2013. Ini adalah empat di antaranya.
3
Regent Seven Seas Cruises
4
Canyon Ranch Spa Clubs, produk mandi dari L’Occitane, balkon pribadi, dan beberapa pilihan restoran adalah fasilitas-fasilitas dan layanan lux yang bisa Anda nikmati di Regent Seven Seas Cruises. Jika Anda menginap di penthouse suite, Anda akan memiliki kepala pelayan pribadi, penyediaan iPad di dalam kamar, hingga Hermès bathrobe dan slippers. Itu di luar tambahan layanan internet gratis, diskon minuman, dan pemesanan makan malam yang diprioritaskan. Regent Seven Seas Cruises memiliki rute melintasi Samudra Atlantik, dimulai dari Barcelona ke Rio de Janeiro, singgah di Afrika, lalu lanjut ke Brazil. Harga pelayaran ini mulai dari US$8,299/orang.
VNT
Seabourn Dengan 104-225 suite di setiap kapal, Seabourn yang memiliki enam armada yang relatif kecil dibandingkan jalur pelayaran raksasa ini menyediakan pilihan rute wisata yang menakjubkan, seperti Thailand, hingga Patagonia, Chile. Pelayaran biasanya dimulai dari Hong Kong, lalu melewati beberapa kota pelabuhan, seperti Ho Chi Minh, Singapura, dan Mumbai, sebelum berlabuh di Dubai. Pelayaran seharga mulai dari US$10,116/orang memberikan pelayanan istimewa, mulai dari kolam renang mewah hingga bar yang menyediakan beragam minuman.
61
Read & Listen
read
Living with Light Axel Vervoordt Nama Axel Vervoordt sudah diakui oleh dunia internasional sebagai kolektor barang antic dan dealer yang berbasis di Belgia. Ia sudah menyelenggarakan banyak pameran di dunia, salah satunya Palazzo Fortuny di Venesia. Dan, kini, Vervoordt bersama dengan Michael Gardner (penulis dan esais asal Amerika Serikat) dan Laziz Hamani (fotografer) bekerja sama dalam buku Living with Light. Setelah bukunya berjudul Timeless Interiors laris
di pasaran, Vervoordt kembali menghadirkan buku yang mengangkat tema seputar seni harmonisasi hidup dalam rumah. Menurut Vervoordt, setiap ruang atau bangunan perlu menggabungkan elemenelemen alami, seperti cahaya, air, metal, dan kayu, yang pada akhirnya nanti digabungkan dengan estetika modern dan seni rupa. Dengan lebih spesifik, Vervoordt mengemukakan pentingnya keluasan ruang yang dipadu pencahayaan alami yang tepat dalam sebuah rumah atau ruang, yang berpadu apik dengan detail-detail karya seni. Inilah yang membuat sebuah rumah atau ruang menjadi hidup, menurut Vervoordt. Sederhana, tetapi cantik.
Paul McCartney New Siapa tidak kenal Paul McCartney? Salah satu personel The Beatles yang legendaris itu tahun ini merilis album terbarunya berjudul New. Usia kepala tujuh ternyata tidak menghalanginya untuk terus berkarya. McCartney sudah memperkenalkan album ini pada Agustus lalu, sekaligus merilis single perdananya yang berjudul sama dengan albumnya, yaitu “New”. Untuk albumnya sendiri, baru akan rilis pada Oktober 2013. Selain “New”, ada 11 lagu lainnya yang ia kerjakan bersama Giles Martin, Paul Epworth, Ethan Johns, dan Mark Ronson, seperti “Save Us” dan “Alligator”. Nama terakhir merupakan produser sekaligus DJ yang sudah kita kenal karena kerap berkolaborasi dengan banyak musisi terkenal, seperti Lady Gaga dan Lily Allen.
Timeless Style Suzanne Kasler Suzanne Kasler dibantu oleh Christine Pittel, Doug Turshen, David Huang (contributor) merilis buku berjudul Timeless Style setebal 304 halaman. Kasler sendiri telah dikenal sebagai desainer interior award-winning yang karya-karya desain interiornya kerap terbit di majalah-majalah besar, seperti Elle Décor, Architectural Digest, dan Southern Accents. Selain desainer interior, Kasler juga memiliki signature-licensed products pada furnitur, cat, hingga produk lighting. Dalam Timeless Style, Kasler membawa taste desain interiornya yang kental akan nuansa klasik, elegan, dan sangat Eropa ke hadapan pembaca. Di beberapa bagian lain, Kasler yang sangat terinspirasi oleh fashion, menyertakan syal sebagai ornamen ruang, pita-pita satin untuk kaver kursi, serta tidak lupa aksen tirai ala Chanel. Buku ini juga menyatakan bahwa setiap rumah, mulai dari rumah mewah di Atlanta, rumah pertanian di Tennessee, atau rumah pantai di Florida, dapat didesain dengan apik dan cantik tanpa meninggalkan “akar” asal masing-masing. Kekayaan ide-ide desain yang orisinal dari Kasler ada dalam Timeless Style.
Listen
Celine Dion Loved Me Back to Life
Celine Dion tahun ini merilis album terbarunya yang berjudul Loved Me Back to Life. Album ke-25 dari penyanyi asal Kanada ini baru akan dirilis pada November, sementara single-nya sudah rilis September lalu. Sebagai single perdana, Celine memilih lagu berjudul sama “Loved Me Back to Life” yang diciptakan oleh Sia Furler. Selain single tersebut, masih ada 12 lagu lain dalam album terbaru ini. Termasuk, lagu “Incredible” hasil kerja sama Celine dengan Ne-Yo, dan “Overjoyed” yang merupakan kolaborasi Celine dengan Stevie Wonder. Loved Me Back to Life menjadi album berbahasa Inggris pertama Celine dalam enam tahun terakhir, setelah Taking Chances yang rilis pada 2007.
V NT
62
Store List
HEAD OFFICE
Jakarta VIN & CO Building Jl. Raya Cipinang Besar Selatan No. 8 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara Jakarta 13410 T: (62 21) 8591 3388 E:
[email protected]
VINOTI LIVING
Jakarta Plaza Senayan Level 3 No. 351A T: (62 21) 572 5168
SURABAYA Mal Galaxy Level 2 No. 210-211 T: (62 31) 593 7186 Supermal Pakuwon Indah LG No. 21-22 T: (62 31) 739 0080
LIVVI CASA
Jakarta Plaza Indonesia Level 3 #E05 T: (62 21) 314 2177 Mal Kelapa Gading 3, GF Unit D/E T: (62 21) 4585 3753
BALI Mal Bali Galeria Level 1 Unit AT-01 T: (62 361) 752 723 Seminyak Square C06-07 T: (62 361) 732 202
Kemang Club Villas, Jl. Kemang Selatan 1 T: (62 21) 7179 1727 Mal Taman Anggrek Level 4 No. 03-04 T: (62 21) 5699 9322 Mal Kelapa Gading 3, GF Unit D/E T: (62 21) 4585 3753
Kayu Ayu
Emporium Pluit Mall Level 3 No. 46-50 T: (62 21) 6667 6691
JAKARTA Jl. Benda Raya no 16 A, Kemang T: (62 21) 781 2444 MEDAN Jl. KH Zainul Arifin No. 23/53C T: (62 61) 457 6290 PEKANBARU Ethan Living Jl. Soekarno Hatta No.167 F-G T: (62 761) 789 4089
VL BRIO Plaza Indonesia Level 3 #04 T: (62 21) 2992 3594
Jakarta Mal Kelapa Gading 3, GF Unit G50 T: (62 21) 4585 3747
Bintaro Junction Level 2 T: (62 21) 745 8686
Bintaro Junction Level 2 T: (62 21) 745 8686
Summarecon Mal Serpong 2, GF -227 T: (62 21)29310637
Sumarecon Mal Serpong 2, GF -227 T: (62 21) 2931 0633
Central Park L 2-204 T: (62 21) 2920 0220
Kemang - Kayu Ayu, Jl. Benda Raya no 16 A T: (62 21) 781 2444
Kemang - Kayu Ayu, Jl. Benda Raya No. 16 A T: (62 21) 781 2444
Summarecon Mal Bekasi, #GF-110 T: (62 21) 2957 2462
Summarecon Mal Bekasi, #GF-110 T: (62 21) 2957 2468
YOGYAKARTA Jl Laksda Adisucipto No. 41 T: (62 274) 518 085
Cascade Building Bandung Level T: (62 22) 426 7708
SURABAYA Supermal Pakuwon Indah LG No. 21-22 T: (62 31) 739 0080
YOGYAKARTA Jl. Laksda Adisucipto No. 41 T: (62 274) 518 085
Bali Mal Bali Galeria Level 1 Unit AT-01 T: (62 361) 767 066
VNT
Jakarta Kemang Club Villas Jln. Kemang Selatan 1 T: (62 21) 7179 1667 Kemang – Kayu Ayu Jl. Benda Raya No. 16 A, Kemang T: (62 21) 781 2444 BALI Seminyak Square C 06-07 T: (62 361) 732 202 Mal Bali Galeria Level 1 Unit AT-01 T: (62 361) 762 754
BANDUNG Cascade Building Bandung Level 3 T: (62 22) 426 7708 BANDUNG Jl. Sukajadi No. 170 T: (62 22) 204 0769
ESSENTIAL HOME
Also Available at: Jakarta SOGO Plaza Senayan SEIBU Grand Indonesia SOGO Pondok Indah Mall 2 SOGO Central Park SOGO Emporium Pluit SOGO Mal Kelapa Gading SOGO Kota Kasablanka SOGO Alam Sutera Bandung SOGO Paris Van Java Surabaya SOGO Plaza Tunjungan 4 SOGO Mal Galaxy Bali CENTRO Discovery Shopping Mall Medan SOGO Sun Plaza Shop online at: www.vinotiliving.com Vinoti Living @VinotiLiving Customer service: T: (62) 813 8800 5092