PUTUSAN Nomor 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sungailiat yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara: PENGGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan IBU RUMAH TANGGA, tempat tinggal di KABUPATEN BANGKA SELATAN, sebagai PENGGUGAT; melawan TERGUGAT, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan BURUH HARIAN, tempat tinggal di KABUPATEN BANGKA SELATAN, sebagai TERGUGAT; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memeriksa bukti-bukti dan mendengarkan keterangan keluarga di persidangan; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 30 Nopember 2015 telah mengajukan Gugatan Cerai yang kemudian terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Sungailiat
dengan
register
Nomor
0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt. tanggal 30 Nopember 2015, dengan dalil-dalil sebagai berikut: 1.
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah, yang menikah pada hari Sabtu, tanggal 30 Oktober 1999 di Kabupaten Lampung Utara, dengan wali nikah ayah kandung Penggugat, dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat tunai, pernikahan tersebut tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Menggala, Kabupaten Lampung Utara dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 1859/21/II/2000 tanggal 02 Februari 2000, sampai sekarang belum pernah bercerai;
Hal. 1 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
2.
Bahwa setelah pernikahan tersebut, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah sendiri di Lampung Utara selama lebih kurang 6 tahun, lalu pindah ke rumah Penggugat dan Tergugat sendiri di KABUPATEN BANGKA SELATAN sampai berpisah;
3.
Bahwa selama dalam pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagaimana layaknya pasangan suami istri, dan telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama ANAK I PENGGUGAT DAN TERGUGAT (laki-laki) umur 13 tahun dan ANAK II PENGGUGAT DAN TERGUGAT (laki-laki) umur 10 tahun. Saat ini kedua anak tersebut dalam asuhan Penggugat;
4.
Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun dan harmonis sebagai mana layak pasangan suami istri selama 5 tahun, akan tetapi setelah itu keadaan rumah tangga rumah tangga
Penggugat
dan
Tergugat
sering
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran; 5.
Bahwa penyebab terjadilah perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah: a. Tergugat sering pergi meninggalkan rumah tanpa alasan dan tanpa tujuan yang jelas. Kepergian Tergugat tersebut sampai berbulan-bulan lamanya. Pada saat pergi Tergugat menelantarkan Penggugat karena Tergugat tidak meninggalkan uang untuk biaya hidup Penggugat dan anak-anak; b. Tergugat sering berhutang tanpa sepengetahuan Penggugat. Sehingga pihak pemberi hutang sering datang menagih kepada Penggugat. Selain itu Tergugat juga sering menggadaikan alat-alat rumah tangga tanpa seizin dan tanpa sepengetahuan Penggugat; c. Tergugat sering main perempuan di tempat hiburan malam (lokalisasi). Tergugat juga berfoya-foya di tempat hiburan malam tersebut; d. Tergugat sering berjudi kartu remi; e. Tergugat sering minum-minuman yang beralkohol. Sehingga Tergugat sering pulang ke rumah dalam keadaan mabuk; f. Apabila bertengkar Tergugat sering mengucapkan kata cerai kepada Penggugat;
Hal. 2 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
6.
Bahwa perselisihan terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada awal bulan Maret 2014 yang disebabkan karena Penggugat mengatakan kepada Tergugat bahwa Penggugat sudah tidak sanggup dan tidak tahan lagi menghadapi sikap dan perbuatan buruk Tergugat selama ini karena Tergugat tidak pernah merubah sikap buruknya, kemudian Penggugat mengatakan sebaiknya Penggugat dan Tergugat bercerai saja. Lalu Tergugat menyetujui permintaan Penggugat. Hingga akhirnya Tergugat mengatakan menceraikan Penggugat di hadapan petugas P2N, Kepala Dusun, dan Ketua RT tempat tinggal Penggugat dan Tergugat;
7.
Bahwa setelah pertengkaran terakhir tersebut, Penggugat dan Tergugat berpisah. Sekarang perpisahan antara Penggugat dan Tergugat telah berlangsung selama lebih dari 1 tahun 8 bulan lamanya. Selama berpisah Tergugat tidak pernah memberikan nafkah baik lahir maupun batin kepada Penggugat. Selama berpisah Tergugat sudah tidak memperdulikan Penggugat, tidak ada hubungan lahir maupun batin;
8.
Bahwa Penggugat sudah berusaha untuk bersabar, dengan harapan keadaan akan berubah menjadi baik, namun sampai sekarang keadaan tersebut tidak berubah. Oleh karena itu Penggugat merasa kecewa sudah tidak sanggup lagi membina rumah tangga bersama dengan Tergugat, dan perceraian adalah jalan yang terbaik yang harus ditempuh;
9.
Bahwa apabila terjadi perceraian antara Penggugat dan Tergugat, maka Penggugat mohon agar perceraian tersebut dapat dicatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat pernikahan dan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Penggugat mohon
kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Sungailiat melalui Majelis Hakim yang menerima,
memeriksa
dan
mengadili
perkara
ini,
kiranya
berkenan
memutuskan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat
(TERGUGAT ) terhadap
Penggugat (PENGGUGAT );
Hal. 3 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Sungailiat untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama tempat pernikahan dan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku; Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadiladilnya ;
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah datang menghadap secara pribadi di persidangan, lalu Majelis Hakim berupaya mendamaikan Penggugat dengan Tergugat agar rukun kembali membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Majelis Hakim telah menyampaikan nasehat-nasehat dan pandangannya tentang efek negatif dari perceraian tersebut, terutama terhadap tumbuh-kembangnya sisi psikologis anak, namun Penggugat tetap dengan pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa meskipun upaya damai dari majelis tidak berhasil, namun para pihak tetap diwajibkan untuk melakukan upaya mediasi sesuai dengan maksud PERMA No. 01 Tahun 2008, dengan dibantu oleh mediator dari Pengadilan Agama Sungailiat, yaitu SYAMSUHARTONO, S.Ag., SE. yang telah ditunjuk oleh kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan laporan dari mediator tanggal 18 Januari 2016 dinyatakan bahwa tidak diperoleh kesepakatan damai di antara para pihak dalam proses mediasi yang telah dilaksanakan, karena itu dapat disimpulkan bahwa upaya mediasi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada setiap persidangan lanjutan Majelis Hakim tetap berusaha mendamaikan para pihak, namun tidak berhasil, lalu dibacakanlah
surat
gugatan
Penggugat
yang
ternyata
isinya
tetap
dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah menyampaikan jawabannya secara lisan di persidangan tanggal
Hal. 4 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
01 Maret 2016 yang pada pokoknya Tergugat membenarkan semua dalil-dalil gugatan Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak keberatan dengan gugatan cerai Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut Penggugat telah menyampaikan replik yang pada pokoknya, Penggugat tetap dengan dalil gugatan semula dan tetap ingin bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat telah pula menyampaikan duplik yang pada pokoknya Tergugat menyatakan tetap dengan jawaban semula; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti sebagai berikut: A. Bukti Surat Potokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 1859/21/II/2000 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Menggala tanggal 02 Februari 2000;, yang telah bermaterai cukup, telah di-nazegelen serta oleh Majelis Hakim telah dicocokkan dengan aslinya dan ternyata cocok, selanjutnya diparaf dan diberi kode bukti (P); B. Bukti Saksi Menimbang, bahwa selain alat bukti tersebut di atas, Penggugat telah menghadirkan alat bukti saksi sebagai berikut: 1.
SAKSI I PENGGUGAT, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan BURUH HARIAN, bertempat tinggal di KABUPATEN BANGKA SELATAN; Saksi tersebut menyatakan kesediaannya memberikan keterangan dan bersedia di sumpah. Setelah saksi tersebut disumpah dengan tata cara agama Islam, lalu memberikan keterangan sebagai berikut: -
bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat;
-
bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat sejak tahun 2007 karena bertetangga ;
-
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri, Saksi tidak hadir saat akad nikah Penggugat dan Tergugat;
Hal. 5 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
-
bahwa Penggugat dan Tergugat terakhir membina rumah tangga di rumah rumah milik Penggugat dan Tergugat di KABUPATEN BANGKA SELATAN sampai berpisah;
-
bahwa selama menikah Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak yang saat ini kedua anak tersebut dalam asuhan Penggugat;
-
bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya telah hidup rukun dan harmonis sebagaimana layaknya pasangan suami istri, akan tetapi sejak dua tahun terakhir keadaan rumah tangga rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
bahwa Saksi tahu keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagian melihat langsung dan sebagian dari cerita Penggugat;
-
bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran karena Tergugat sering pergi meninggalkan rumah tanpa alasan dan tanpa tujuan yang jelas. Kepergian Tergugat tersebut sampai berbulan-bulan lamanya, Tergugat sering pergi ke tempat hiburan malam, Tergugat sering berjudi kartu remi, Tergugat sering minum-minuman yang beralkohol hingga mabuk dan apabila bertengkar Tergugat sering mengucapkan kata cerai kepada Penggugat;
-
bahwa Saksi sering mendengar langsung pertengkaran Penggugat dan Tergugat;
-
bahwa Saksi tidak tahun kapan perselisihan terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi;
-
bahwa Penggugat dengan Tergugat tidak hidup bersama lagi karena Penggugat dengan Tergugat sudah berpisah selama lebih kurang satu tahun, yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama adalah Tergugat;
-
bahwa selama berpisah, ada usaha dari Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat;
Hal. 6 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
-
bahwa sudah ada usaha pihak keluarga untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat, akan tapi tidak berhasil, Saksi sudah tidak sanggup merukunkan;
2.
SAKSI II PENGGUGAT, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Kepala Desa, bertempat tinggal di RT.22, KABUPATEN BANGKA SELATAN; Saksi tersebut menyatakan kesediaannya memberikan keterangan dan bersedia di sumpah. Setelah saksi tersebut disumpah dengan tata cara agama Islam, lalu memberikan keterangan sebagai berikut: -
bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat selama delapan tahun karena bertetangga;
-
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri, Saksi tidak hadir saat akad nikah Penggugat dan Tergugat;
-
bahwa Penggugat dan Tergugat terakhir membina rumah tangga di rumah rumah milik Penggugat dan Tergugat sendiri di KABUPATEN BANGKA SELATAN sampai berpisah;
-
bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak yang saat ini kedua anak tersebut dalam asuhan Penggugat;Penggugat;
-
bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya telah hidup rukun dan harmonis sebagaimana layaknya pasangan suami istri, akan tetapi sejak dua tahun terakhir keadaan rumah tangga rumah tangga Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sifatnya terus menerus;
-
bahwa Saksi tahu keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dari cerita Penggugat;
-
bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran karena Tergugat sering pergi meninggalkan rumah tanpa alasan dan tanpa tujuan yang jelas. Kepergian Tergugat tersebut sampai berbulan-bulan lamanya, Tergugat sering pergi ke tempat hiburan malam, Tergugat sering berjudi kartu remi, Tergugat sering minum-minuman yang beralkohol hingga mabuk dan apabila bertengkar Tergugat sering mengucapkan kata cerai kepada Penggugat;
Hal. 7 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
-
bahwa Saksi tidak pernah melihat langsung pertengkaran Penggugat dan Tergugat;
-
bahwa Penggugat dengan Tergugat tidak hidup bersama lagi karena Penggugat dengan Tergugat sudah berpisah selama lebih kurang satu tahun, yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama adalah Tergugat;
-
bahwa selama berpisah sudah ada usaha dari Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat namun tidak berhasil;
-
bahwa sudah ada usaha pihak keluarga untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat, akan tapi tidak berhasil, Saksi tidak sanggup merukunkan; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak akan mangajukan alat
bukti lain lagi dan menyatakan cukup dengan alat buktinya tersebut; Menimbang, bahwa Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti dan hanya mencukupkan dengan keterangannya di persidangan; Menimbang, bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya yang pada pokoknya Penggugat tetap pada gugatannya semula, yaitu ingin bercerai dengan
Tergugat
dan
mohon putusan,
sedangkan
Tergugat
menyatakan dalam kesimpulannya yang pada pokoknya tidak keberatan bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, majelis menunjuk akan segala hal yang termuat dalam berita acara tersebut yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditetapkan kedua pihak prinsipal telah datang menghadap secara pribadi (in person) ke persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dengan Tergugat dalam persidangan yang pada pokoknya agar Penggugat dengan Tergugat menyelesaikan sengketa rumah tangga dalam Hal. 8 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
perkara ini melalui musyawarah secara non-litigasi dengan mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, namun tidak berhasil. Di samping itu, Penggugat dengan Tergugat telah pula melaksanakan mediasi, yang mediatornya adalah SYAMSUHARTONO, S.Ag., SE., namun dalam laporannya tertanggal 18 Januari 2016 Mediator tersebut menyatakan bahwa mediasi yang telah dilaksanakan
antara
para
pihak
yang
berperkara
gagal
memperoleh
kesepakatan perdamaian. Dengan demikian ketentuan Pasal 154 ayat (1) RBg. jo. Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, jo. PERMA Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan, telah terpenuhi; Menimbang, bahwa dari posita yang telah dikemukakan Penggugat dapat disimpulkan bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat telah mendalilkan alasan yang pada intinya sebagai berikut: -
Kurang lebih sejak 5 (lima) tahun pernikahan, ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang pada awalnya disebabkan karena: a. Tergugat sering pergi meninggalkan rumah tanpa alasan dan tanpa tujuan yang jelas. Kepergian Tergugat tersebut sampai berbulan-bulan lamanya dan Tergugat menelantarkan Penggugat karena Tergugat tidak meninggalkan uang untuk biaya hidup Penggugat dan anak-anak; b. Tergugat sering berhutang tanpa sepengetahuan Penggugat. Sehingga pihak pemberi hutang sering datang menagih kepada Penggugat. Selain itu Tergugat juga sering menggadaikan alat-alat rumah tangga tanpa seizin dan tanpa sepengetahuan Penggugat; c. Tergugat sering main perempuan di tempat hiburan malam (lokalisasi). Tergugat juga berfoya-foya di tempat hiburan malam tersebut; d. Tergugat sering berjudi kartu remi; e. Tergugat sering minum-minuman yang beralkohol. Sehingga Tergugat sering pulang ke rumah dalam keadaan mabuk;
Hal. 9 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
-
Puncak keretakan rumah tangga terjadi pada bulan Maret 2014
yang
disebabkan karena Penggugat tidak tahan lagi dengan sikap dan perbuatan Tergugat agar meninggalkan kebiasaan buruk Tergugat, namun Tergugat tidak mau mendengar nasehat Penggugat, akhirnya bertengkar hingga berakibat antara Penggugat dengan Tergugat pisah rumah sampai sekarang dan tidak saling mempedulikan satu sama lain layaknya suami isteri; -
Bahwa upaya keluarga, terutama keluarga Penggugat untuk merukunkan kembali dan mempertahankan ikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah sering kali dilakukan, namun tidak membuahkan hasil;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya secara lisan tertanggal 1 Maret 2016 yang pada pokoknya mengakui secara tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat dan tidak keberatan untuk bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa pengakuan merupakan alat bukti yang kuat dan mengikat sesuai dengan ketentuan Pasal 174 HIR, akan tetapi oleh karena perkara ini adalah perkara perceraian, maka pengakuan tersebut hanya merupakan bukti awal dalam perkara ini dan kepada Penggugat tetap dibebankan untuk mengajukan alat bukti lain ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat (P) serta 2 (dua) orang saksi, dan dinilai oleh Majelis Hakim sebagai berikut; Menimbang, bahwa alat bukti P merupakan fotokopi dari suatu akta otentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, yang telah bermaterai cukup dan cocok dengan aslinya. Alat bukti P tersebut memuat keterangan yang menjelaskan bahwa Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan pernikahan secara Islam sejak 30 Oktober 1999 yang tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Menggala, Kabupaten Lampung Utara dan tidak pernah bercerai sampai sekarang, sesuai dengan yang tercantum dalam dalil permohonannya, dan saat ini kondisi rumah tangganya sudah tidak harmonis dan sudah sulit untuk dirukunkan lagi. Dengan demikian, bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil serta mempunyai kekuatan yang
Hal. 10 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
sempurna
dan
mengikat.
Oleh
karenanya
Penggugat
dan
Tergugat
berkepentingan dan patut menjadi pihak dalam perkara ini (persona standi in yudicio); Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 jo pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, untuk dapat menjatuhkan putusan perceraian harus didengar terlebih dulu keterangan dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan suami atau isteri; Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan orang dekat dengan Penggugat sebagai saksi di persidangan sebanyak 2 orang saksi, yaitu tetangga Penggugat, dan dinilai oleh Majelis Hakim sebagai berikut; Menimbang, bahwa terhadap alat bukti dua orang saksi yang diajukan Penggugat di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa dua orang saksi Penggugat tersebut telah memenuhi persyaratan formil, karena masing-masing telah hadir secara pribadi di depan persidangan, telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya, tidak terhalang secara hukum untuk didengar kesaksiannya dalam kasus perceraian, dan telah diperiksa satu per satu. Oleh karena itu, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 171-176 R.Bg., secara formil alat bukti saksi yang diajukan Penggugat dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa keterangan saksi pertama mengenai ketidakharmonisan hubungan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sejak 2 (dua) tahun lalu adalah fakta yang dilihat/dialami/didengar sendiri. Oleh karena itu, keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana yang diatur dalam Pasal 308 - 309 R.Bg., sehingga keterangan tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti. Akan tetapi, keterangan saksi mengenai penyebabnya adalah fakta yang tidak dialami/dilihat/didengar sendiri karena hanya mengetahui dari cerita orang lain. Oleh karena itu, keterangan saksi mengenai penyebab ketidak-harmonisan tersebut tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana yang diatur dalam Pasal 308 - 309 R.Bg., sehingga harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa keterangan saksi kedua mengenai ketidakharmonisan hubungan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sejak
Hal. 11 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
2 (dua) tahun lalu beserta dengan penyebabnya adalah fakta yang tidak dilihat/dialami/didengar sendiri karena hanya mengetahui dari cerita orang lain. Oleh karena itu, keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana yang diatur dalam Pasal 308 - 309 R.Bg., sehingga harus dikesampingkan. Akan tetapi, keterangan saksi mengenai hubungan Penggugat dengan Tergugat yang sudah pisah rumah dan tidak saling pedulikan lagi satu sama lain sekitar lebih dari 1 (satu) tahun lamanya adalah fakta yang dilihat dan dialami sendiri. Oleh karena itu, keterangan saksi mengenai pisah rumah tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana yang diatur dalam Pasal 308 - 309 R.Bg., sehingga keterangan tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P, Saksi 1 dan Saksi 2 Penggugat, terbukti fakta kejadian sebagai berikut: a. Bahwa, Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 30 Oktober 1999 dan telah bergaul layaknya suami isteri serta dikaruniai satu orang anak; b. Bahwa, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah setelah 5 (lima) tahun pernikahan, di mana sering terjadi percekcokan disebabkan masalah perilaku Tergugat yang sering meninggalkan rumah sampai berbulan-bulan lamanya tanpa alasan dan tanpa ada meninggalkan nafkah, Tergugat sering berhutang tanpa setahu Penggugat, sering berjudi, sering minum-minumam yang memabukkan dan main perempuan...dll; c. Bahwa, puncak perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat terjadi pada bulan Maret 2014 lalu disebabkan masalah di atas, dan sejak saat itu Penggugat dengan Tergugat pisah rumah serta tidak saling pedulikan lagi;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dapat disimpulkan fakta hukum sebagai berikut: a. Bahwa, hubungan Penggugat dengan Tergugat yang dulunya harmonis sebagai pasangan suami isteri telah goyah disebabkan terjadinya perselisihan yang terus menerus hingga mengakibatkan pisah rumah dan tidak saling pedulikan lagi;
Hal. 12 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
b. Bahwa, Penggugat tidak sanggup lagi meneruskan hubungan rumah tangga dengan Tergugat meskipun telah diupayakan untuk itu dan perceraian adalah jalan terbaik yang harus ditempuh;
Menimbang
berdasarkan
fakta-fakta
tersebut,
Majelis
Hakim
mempertimbangkan beberapa hal menyangkut perkawinan Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (vide Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974) atau perkawinan menurut Hukum Islam merupakan akad yang sangat kuat atau mitsaaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah, sedangkan tujuannya untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah (vide Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam); Menimbang, bahwa untuk menegakkan kehidupan rumah tangga sebagaimana di uraikan diatas maka suami istri memikul kewajiban yang luhur antara lain : saling mencintai, hormat menghormati, setia dan mamberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lainnya (vide Pasal 77 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam); Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagaimana tersebut, sesungguhnya tidak mesti terjadi apabila Tergugat menyadari kewajibannya sebagai suami selaku kepala rumah tangga membangun komunikasi yang baik, menjunjung nilai-nilai kepercayaan antara satu dengan yang lainnya, melaksanakan peran dan pungsinya sebagai pemimpin dalam berumah tangga dengan menumbuh kembangkan kasih sayang, hormat menghormati, setia dan saling membantu serta berusaha menyelesaikan setiap masalah rumah tangga dengan baik; Menimbang, bahwa berawal dari masalah perilaku Tergugat yang sering meninggalkan rumah sampai berbulan-bulan lamanya tanpa alasan dan tanpa ada meninggalkan nafkah, Tergugat sering berhutang tanpa setahu Penggugat, sering berjudi, sering minum-minumam yang memabukkan dan main
Hal. 13 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
perempuan, sikap dan prilaku yang tidak baik Tergugat serta berbagai masalah rumah tangga yang menyertainya sehingga tidak dapat menunjukan sebagai imam yang dapat dicontoh dalam kehidupan keluarga dan rumah tangga sehingga telah menimbulkan ketidak harmonisan dalam rumah tangga, perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus; Menimbang, bahwa dengan adanya keinginan kuat antara kedua belah pihak untuk bercerai merupakan indikasi bahwa antara Penggugat dengan Tergugat tidak ada i’tikad baik untuk melanjutkan kehidupan rumah tanganya sehingga hakikat dan tujuan perkawinan yaitu untuk mewujudkan rumah tangga sakinah, mawaddah, dan rahmah atas dasar ridha Allah sulit untuk dicapai sesuai maksud Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan dalil Al Qur’an Surat Ar Rum ayat 21, oleh karena itu kedua belah pihak dapat menentukan jalan hidupnya masing-masing agar tidak lebih jauh melanggar norma-norma hukum dan agama, maka perceraian dapat dijadikan alternatif untuk menyelesaikan sengketa rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa dengan adanya fakta bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal ± 2 (dua) tahun sampai sekarang menunjukkan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat tidak lagi terjalin komunikasi timbal balik secara harmonis sehingga Penggugat dan Tergugat sebagai suami Penggugat telah meninggalkan hak dan kewajibannya masingmasing sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam yaitu antara suami dan Penggugat harus saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir maupun batin yang satu kepada yang lain sedangkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak demikian adanya ; Menimbang, bahwa dengan mendasarkan pada apa yang telah dipertimbangkan serta sangat kuatnya keinginan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat, sedangkan usaha perdamaian yang telah ditempuh baik melalui
keluarga,
mempertahankan
majelis rumah
hakim tangga
dan seperti
mediasi itu
tidak
cenderung
berhasil lebih
maka banyak
Hal. 14 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
mudharatnya dari pada mamfaatnya, sedangkan kemudharatan sekecil apapun harus dihilangkan hal ini sesuai dengan kaedah ushul Fiqhi yang berbunyi :
Artinya :“Mencegah kemudharatan harus lebih diutamakan dari pada menarik suatu kemaslahatan”. Menimbang, bahwa berdasarkan Jurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 38 K/AG/1990 tanggal 15 Oktober 1991 untuk memutuskan ikatan perkawinan tidak dapat di ukur dengan kesalahan salah satu pihak, melainkan semata-mata ditujukan dan terletak pada kondisi perkawinan itu sendiri, tanpa mempersoalkan siapa yang salah dalam hal terjadinya perselisihan dan pertengkaran terus menerus, oleh karenanya dalam perceraian ini tidak ada yang kalah atau dikalahkan ada yang menang atau dimenangkan ; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala rentetan peristiwa dan latar belakang perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah sampai pada tingkat broken marriage sehingga kalau Penggugat dan Tergugat tetap dipaksakan hidup dalam suatu ikatan perkawinan maka yang terjadi bukan keharmonisan hidup tetapi kedua belah pihak akan menderita kerusakan mental (mental disorder) sehingga Majelis Hakim berkeyakinan perceraian sudah merupakan alternatif yang terbaik bagi kedua belah pihak dari pada hidup dalam perkawinan yang senantiasa diwarnai pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut telah terbukti dalil-dalil Penggugat dan telah memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, karena itu berdasar dan beralasan hukum gugatan Penggugat dikabulkan. Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya alasan gugatan cerai, maka sesuai ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam maka majelis hakim dapat menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat. Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan UndangHal. 15 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 Panitera diwajibkan untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, tanpa bermaterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat serta tempat perkawinan tersebut dilaksanakan. Untuk memenuhi pasal tersebut, Majelis Hakim akan menuangkan perintah tersebut dalam diktum putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 biaya perkara di bidang perkawinan dibebankan kepada Penggugat. Oleh karena itu, kepada Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara ini; Memperhatikan segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughra Tergugat ( TERGUGAT) terhadap Penggugat ( PENGGUGAT); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Sungailiat untuk mengirimkan sehelai salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Menggala
Kabupaten
Kecamatan Air Gegas
Lampung
Utara
dan
Kantor
Urusan
Agama
untuk dicatat pada daftar yang telah disediakan
untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.091.000,- (satu juta sembilan puluh satu ribu rupiah);
Hal. 16 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Sungailiat yang dilangsungkan pada hari Selasa tanggal 01 Maret 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 22 Jumadilawal 1437 Hijriyah, oleh kami Husnimar, S.Ag., M.H. sebagai Ketua Majelis, H. Fahmi R, S.Ag., M.Hi. dan Indra Fitriadi, S.Ag., M.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-hakim Anggota dan dibantu oleh Hermansyah, S.H, M.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat; Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
H. Fahmi R, S.Ag., M.Hi.
Husnimar, S.Ag., M.H.
Indra Fitriadi, S.Ag., M.Ag. Panitera Pengganti,
Hermansyah, S.H, M.H.
Perincian biaya perkara : 1. Biaya Pendaftaran : Rp.
30.000,-
2. Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan
: Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
5. Biaya Materai
: Rp.
6.000,+
Jumlah : Rp. 1.091.000,(satu juta sembilan puluh satu ribu rupiah) Hal. 17 dari 17 hal. Put.No 0781/Pdt.G/2015/PA.Sglt.