TERBITAN DWIMINGGUAN
GELIAT KOTA METROPOLITAN
EDISI XI / JUNI 2008
http://inforkom.palembang.go.id
Pasangan HERO Menangkan Pemilukada Palembang
FOTO:RYO
Hasil Rapat Pleno KPUD
SUASANA RAPAT PLENO KPUD KOTA PALEMBANG YANG AKHIRNYA MEMUTUSKAN BAHWA PASANGAN HERO MERAIH SUARA TERBANYAK PADA PEMILUKADA KOTA PALEMBANG 7 JUNI LALU
Palembang, WK. Pasangan Ir. H.Eddy Santana Putra, MT dan H. Romi Herton, SH, MH (Hero), berhasil memeroleh suara terbanyak dalam Pemilukada Kota Palembang yang berlangsung pada 7 Mei 2008 lalu. Dari hasil rekapitulasi penghitungan su-
ara di KPU Palembang, Selasa (10/5), pasangan Hero mendapat 335.591 suara. Diikuti kemudian oleh pasangan Sarimuda-Iqbal Romzi dengan perolehan 231.259 suara, pasangan Asmawati-Rizal mendapat 66.089 suara, serta pasangan Yansuri-Sunnah dengan perolehan
25.228 suara. Sementara, dari 1.012.097 warga Palembang yang ada dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 658.167 pemilih. Sedangkan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya (golput) mencapai 302.536 pemilih, atau sekitar 35 persen dari total DPT. Rekapitulasi KPU juga mencatat sebanyak 24.278 suara dinyatakan tidak sah. Dari 16 kecamatan dalam wilayah Kota Palembang, pasangan Hero unggul di 15 kecamatan, dengan persentase perolehan suara yang cukup signifikan. Diantaranya unggul di Kecamatan Ilir Timur I (23.312), di Kemuning (20.961), Sukarame (29.968), Ilir Timur II (39.045), Plaju (23.014), serta di Kecamatan Sako (19.963). Pasangan Hero hanya kalah tipis di Kecamatan Kertapati, dengan perolehan 16.606 suara. Pasangan SarimudaIqbal yang menang di kawasan ini, dengan meraup 16.730, atau berselisih 124 suara dari pasangan Hero. Rekapitulasi penghitungan suara di KPU ini disaksikan masing-masing saksi dari 4 kandidat kepala daerah Palembang. Yakni Sulaiman Jahri, saksi dari kandidat nomor urut 1, Fatahillah Chan saksi dari nomor urut 2, Hamzah Sya’ban saksi dari nomor urut 3, serta Harnojoyo saksi dari nomor urut 4. BERSAMBUNG KE HAL. 3
2
Teras
EDISI XI / JUNI 2008
Salam Redaksi Diterbitkan Oleh: DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA PALEMBANG SUSUNAN REDAKSI Pengarah: Drs. H. Rismalyani Kepala Dinas Inforkom Kota Palembang Penanggung Jawab: Kasubdin Pelayanan Inforkom Kota Palembang Pemimpin Redaksi: Drs. H. Thamrin Redaktur Pelaksana: Hidayatullah Adronafis, SE Sekretaris Redaksi: Tuty Eliaty Efrodina, SH Keuangan: Zamhari, S.Sos, Zubaidah Staf Redaksi: Bambang Irawan S, SH Drs. H. Thamrin, Hj. Djuwita Ghazali,SH, Hj. Asmawaty Thohironie, SH, Drs. Husin Djauhari, Iin Indraswari, S.Kom, Indra Sena Wirawan, SE, Lilik Wijayanti, Widya Oktarina, ST, Hidayatullah Adronafis, SE, Rio Esha Saputra Juan Kelly, SH Fotografer: Mastop, SH, Sairin, Winardi, SE Desain Grafis/Lay Out: Djoean Kellij Distribusi: Syahlan, Junaidi Alamat Redaksi: Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Palembang Jl. Nyoman Ratu No.1271 Palembang (Depan Wisma Prodexim) Telp. : (0711) 352271 Fax : (0711) 353262 Website: http:// inforkom.palembang.go.id E-mail:
[email protected] Percetakan: CV. JAYA SEMPURNA (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
Selamat Buat Pasangan HERO! PASANGAN H.Eddy Santana Putra dan H.Romi Herton, akrab dipanggil Hero, setelah melalui Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang, Selasa (10/6) lalu, ditetapkan sebagai pemenang pemilukada Walikota-Wakil Walikota Palembang periode 2008-2013. Pasangan Hero menempati posisi teratas dengan perolehan sebanyak 335.591 suara. Diikuti kemudian oleh pasangan Sarimuda-Iqbal dengan perolehan 231.259 suara, pasangan Asmawati-Rizal mendapat 66.089 suara, serta pasangan Yansuri-Sunnah dengan perolehan 25.228 suara. Dari 16 kecamatan dalam wilayah Kota Palembang, pasangan Hero unggul di 15 kecamatan, dengan persentase perolehan suara yang cukup signifikan. Diantaranya unggul di Kecamatan Ilir Timur I (23.312), di Kemuning (20.961), Sukarame (29.968), Ilir Timur II (39.045), Plaju (23.014), serta di Kecamatan Sako (19.963). Pasangan Hero hanya kalah tipis di Kecamatan Kertapati, dengan perolehan 16.606 suara. Pasangan Sarimuda-Iqbal yang menang di kawasan ini, dengan meraup 16.730, atau berselisih 124 suara dari pasangan Hero. Dengan hasil ini berarti pasangan Hero, setelah penyelesaian sengketa pemilukada, berhak untuk memimpin Kota Palembang 5 tahun mendatang. Ada banyak asa yang diletakkan di pundak kedua pemimpin muda ini. Kepada Eddy Santana Putra misalnya. Selama menjabat sebagai incumbent, Eddy telah menorehkan sejumlah prestasi yang mengagumkan. Tangan dingin mantan Ketua KNPI Sumsel ini di nilai berhasil merubah wajah Kota Palembang lebih berseri, dan, tentu saja lebih sejahtera. Sejumlah penghargaan pribadi dan ke-
lembagaan dari pemerintah pusat, teranyar penghargaan Adipura untuk kedua kalinya bagi Palembang, adalah bukti paling sahih. Tentu saja dengan prestasi-nya ini, masyarakat berharap Eddy lebih bisa lagi mengangkat harkat dan martabat warga Palembang, di satu sisi. Pada sisi lain, kita percaya, Eddy sebagai pemimpin yang kembali terpilih tentunya telah memiliki gambaran, visi dan misi serta, yang paling penting, pengalaman, bagaimana mewujudkan Palembang lebih baik lagi dimasa mendatang. Sementara, pasangannya, Romi Herton, merupakan figur pengusaha yang lumayan sukses menyeimbangkan antara kepentingan bisnis dengan kemaslahatan sosial. Namun, meskipun kombinasi kedua pasangan pemimpin muda ini dipandang bisa membawa spirit baru bagi kemajuan Kota Palembang dimasa mendatang, tetap saja mereka tidak bisa bekerja sendirian. Tantangan ke depan akan semakin berat. Apalagi di era globaliasi sekarang ini, yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang cepat di hampir semua sendi kehidupan. Karena itu, doa, dukungan, bantuan serta kerja keras dari kita semua, warga Palembang, sangat diharapkan. Semua itu demi kita juga, wong Palembang. Sekali lagi, selamat buat Hero! (*)
daksi, e R m Sala
KRONIKA Dokter Sumsel Belum Taat Pajak DIREKTORAT Jenderal Pajak (DJP) Sumsel dan Kepulauan Bangka dan Belitung, pada 2008 ini menjadikan para dokter sebagai target dalam peningkatan penghimpunan dana dari pajak profesi. Menurut Pejabat Kepala Bidang P2 Humas DJP Sumsel dan Kepulauan Babel, Yunus Darmono, jumlah dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel sekitar 1600 orang, sementara yang menjadi WP saat ini baru sebanyak 611 orang. “Mereka belum taat pajak. Fokus kita memang ke WP profesi,” ujar Yunus. Menurut Yunus, Dirjen Pajak mempunyai program intensifikasi terhadap WP profesi seperti dokter dan termasuk atlet professional. (sen)
EDISI XI / JUNI 2008
3
Warta Utama
Palembang Raih Adipura Lagi Wako Eddy: “Bukti Kerja Keras Seluruh Warga” Palembang, WK. Di bawah kepemimpinan Ir H Eddy Santana Putra, Palembang kembali mendapat pengakuan secara nasional. Kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa ini meraih Piala Adipura untuk kedua kalinya. Bahkan, tahun ini, dua penghargaan Adipura sekaligus didapat oleh Palembang. Yakni predikat sebagai Kota Metropolitan Terbersih tahun 2008 dan predikat sebagai kota dengan Rasio Hutan Kota Terbaik. Untuk kota metropolitan terbersih, Palembang mendapat nilai tertinggi di banding kota-kota lain ditanah air. Sementara untuk hutan kota, Palembang di nilai terbaik dalam pengelolaan hutan kota sebesar 20 persen dari total kawasan kota. Penghargaan-penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Walikota Palembang Eddy Santana Putra pada Kamis (5/6) lalu di Istana Negara, Jakarta. Bersama dengan Palembang, piala Adipura juga diraih oleh Kota Sekayu, Kabupaten Muba dan Kota Kayuagung, Kabupaten OKI untuk kategori kota kecil terbersih. Bukti Kerja Keras Warga Keberhasilan Kota Palembang untuk kedua kalinya meraih Piala Adipura merupakan prestasi tersendiri, mengingat tahun 2005 lalu, kota ini mendapat predikat kota terkotor. Tak pelak, keberhasilan ini disambut penuh sukacita oleh seluruh warga Palembang. Buktinya, saat arak-arakan piala Adipura keliling Kota Palembang yang digelar pada Jumat (6/6) lalu, ribuan masyarakat begitu antusias menyambut. Anak-anak sekolah, remaja, hingga orangtua larut dalam kegembiraan. Sepanjang perjalanan saat adipura diarak, masyarakat meneriakkan yel-yel ‘Palembang Jaya”. “Sudah dua kali Palembang dapat Adipura. Ini merupakan prestasi yang patut disyukuri. Palembang sudah benar-benar
ANTUSIASME WARGA KOTA PALEMBANG DALAM MENYAMBUT PIALA ADIPURA .
berubah. Aku bangga jadi Wong Palembang,” ujar Aminah, warga Kecamatan Kertapati. Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif menjaga kebersihan sehingga Palembang kembali meraih Adipura. ”Kalau dulu terkenal perilakunya yang kurang bersih, sekarang alhamdulillah, berubah menjadi bersih. Di mana-mana sekarang orang mengerti lingkungan bersih,” ujar Eddy. Untuk ke depan, menurut Eddy, setiap empat bulan sekali Palembang akan mengadakan pameran lingkungan. Pemkot Palembang pun saat ini tengah menggencarkan gerakan ramah lingkungan di seluruh wilayah kota. “Adipura yang didapat merupakan bukti dari kerja keras seluruh warga dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Ke depan kita harus bekerja keras lagi agar Adipura bisa dipertahankan,” kata Eddy. Sementara itu, Kepala Dinas Keber-
FOTO:RYO
sihan dan Pemakaman Palembang, Zulkifli Simin mengatakan, piala Adipura yang menggambarkan kinerja petugas kebersihan diharapkan bisa memacu kesadaran warga untuk terus membudayakan hidup bersih. Saat ini menurut Zulkifli, sebanyak 1.200 petugas kebersihan setiap hari bekerja secara bergilir dari pagi sampai malam hari membersihkan sudut-sudut Kota Palembang. Selain itu puluhan truk sampah secara rutin mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke pembuangan akhir (TPA). “Dengan upaya ini serta bantuan seluruh masyarakat Palembang, mudahmudahan kebersihan tetap terjaga, “ ujar Zulkifli. Atas keberhasilan ini, kata Zuklifli, pihaknya akan memberikan penghargaan serta bonus kepada pasukan kuning atau petugas kebersihan. “Dua petugas kebersihan akan kita berangkatkan umroh, sebagai bukti apresiasi kita atas dedikasi dan pengabdian mereka,” katanya. (yat)
Pasangan HERO Menangkan ..........................................................................Lanjutan dari Hal. 1 2 Saksi Calon Tidak Menandatangani Namun, saat akan dilakukan penandatanganan berita acara, saksi dari pasangan nomor urut 2 dan 4 menolak. Mereka beralasan masih banyak kerancuan dalam pelaksanaan pilkada Palembang ini. Diantaranya DPT yang bermasalah, legalitas surat suara yang dicoblos, serta pelanggaran aturan perundang-undangan. Berita acara akhirnya hanya ditandatangani saksi dari kandidat nomor urut 1 dan nomor urut 3. “Tidak masalah, itu hak mereka. Kan kalau ada keberatan, waktu 3 hari untuk menyampaikan ke pengadilan, tidak ada persoalan,” kata Pengacara KPU
Palembang, Alamsyah Hanafiah. Kendati demikian, menurut Alamsyah, dirinya menyayangkan keberatan yang diajukan saksi untuk menandatangani berita acara. “Saksi sebenarnya tidak boleh keberatan. Karena dia (saksi kandidatred) hanya sebagai saksi. Makanya keberatan itu dituangkan dalam berita acara. Semestinya kalau dari awalnya keberatan menjadi saksi, jangan menjadi saksi. Harus dibedakan keberatan para kandidat dengan keberatan saksi. Karena saksi itu di dalam undang-undang adalah apa yang dilihat, dialami dan apa yang di dengar, itu namanya kesaksian,” papar
Alamsyah. Setelah melalui rapat pleno, pada Jumat (13/6), KPU menyerahkan hasil rapat pleno penetapan suara terbanyak ke DPRD Kota Palembang dan diterima Sekretaris DPRD Kota Palembang. KPU Palembang menetapkan pasangan Hero sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode 2008-2013 berdasarkan suara terbanyak. “Dengan telah diserahkannya surat penetapan hasil pemilihan pemilukada Kota Palembang, maka tugas KPU Kota Palembang sudah selesai secara administrasi,” kata Ketua KPU Kemas Khoirul Mukhlis.(yat)
4
Liputan Kota
EDISI XI / JUNI 2008
FOTO:TOP
PDAM Tak Akan Menaikkan Tarif
PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG YANG SEDANG MELAKUKAN PENINGKATAN KINERJA SECARA PROFESIONAL BERJANJI TIDAK MENAIKKAN TARIF SETIDAKNYA SAMPAI LIMA TAHUN KE DEPAN
Palembang, WK. Naiknya harga minyak mentah di pasaran dunia sehinga berimbas pada kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), tidak membuat Pemkot Palembang serta merta menaikkan tarif pelayanan publik. Tarif pelayanan air minum misalnya. Pemkot Palembang memastikan, hingga beberapa tahun ke depan, tarif PDAM tidak akan naik seiring dengan pengembangan PDAM yang begitu cepat
serta efisiensi di berbagai sektor. Mulai dari efisiensi operasional perusahaan, pemangkasan SDM yang tidak produktif, hingga kebijakan penawaran pensiun dini dengan kompensasi tertentu bagi para karyawan. ”Ini dilakukan agar kinerja PDAM lebih profesional. Mudah-mudahan dalam waktu lama atau lima tahun ke depan, tarif PDAM belum kita naikkan,” kata Walikota Palembang, Eddy Santana Putra.
Dijelaskan Eddy, kondisi keuangan PDAM yang kian membaik memungkinkan perusahaan ini memberikan andil positif dalam pembangunan. Artinya wacana menaikkan tarif air minum belum relevan. “Pada 2007, PDAM meraup keuntungan bersih senilai Rp 30 miliar. Tahun ini diprediksi akan diraih keuntungan sebesar Rp 40-50 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 220 miliar,” terang Eddy, sembari menambahkan kontribusi itu didapat dari pertambahan pelangganpelanggan baru seiring pengembangan jaringan PDAM. Untuk perluasan jumlah pelanggan, PDAM, kata Eddy, sedang menjajaki untuk membeli jaringan air minum milik PT Adhya Tirta Sriwijaya (ATS). PT ATS merupakan perusahaan swasta pengelola air minum yang beroperasi di wilayah perumahan Talang Kelapa, Maskarebet, Talang Buruk, Sukarami,dan Kebun Bunga, dengan jumlah pelanggan sebanyak 8.500 pelanggan. ”Sudah ada tawaran PT ATS, tinggal kita cari alternatif penyelesaian,” katanya. Terkait wacana kenaikan tarif PDAM, Direktur Umum PDAM Tirta Musi Palembang Mirna Syaulia menegaskan, keputusan kenaikan tarif PDAM harus sesuai persetujuan Wali Kota. “Bila disetujui, tentu ada kajian lebih lanjut. Namun bila dikaitkan dengan kenaikan harga BBM, hal ini tidak banyak berpengaruh,” katanya. (yat)
Pemkot Palembang Larang Penggunaan Freon Gunakan Sistem Pendingin Musi Cool Palembang, WK. Pemkot Palembang akan melarang penggunaan Freon untuk keperluan rumah tangga maupun aktivitas lainnya. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi dampak buruk pemakaian Freon terhadap lingkungan seiring dengan meningkatnya pemanasan global. “Kita akan larang penggunaan freon karena kita sudah memiliki refrigerant (system pendingin, red) ramah lingkungan, yakni Musi Cool. Produk ini adalah karya dari putra daerah kita sendiri,” kata Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, saat peresmian PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) di hotel Horison Palembang, awal bulan lalu. Sejak di ciptakan empat tahun yang lalu, penggunaan Musi Cool ini menurut Eddy sudah menjangkau beberapa kota besar di tanah air seperti Medan dan Jakarta. Namun, justru di Palembang sendiri produk ini masih sangat sedikit digunakan. “Kendala yang ada di kita saat ini adalah pemasarannya,” ujar Eddy.
Sementara itu, Direktur Utama Musi Cool, Bahtiar Johan, mengatakan bahwa Musi Cool ini merupakan salah satu upaya mendukung program nasional dan internasional. “Dalam program nasional, Musi Cool mendukung program insentif/disinsentif PLN. Karena dengan menggunakan produk ini dapat menghemat penggunan listrik sebesar 13 % - 16 %. Sementara pada program internasional, produk dari Palembang ini dapat mendukung program memerangi global warming,” terang Johan. Menurut General Manajer PT Pertamina UP III Djamhur, Pertamina mampu menghasilkan 4 ton Musi Cool per hari sesuai dengan jenis dan beratnya. Djamhur menjelaskan, ada lima jenis dari produk Musi Cool. Diantaranya, MC-22 yang kompatibel dengan mesin pendingin refrigerant R-22, MC-12 kompatibel dengan refrigerant R-12, MC-134 yang kompatibel dengan refrigerant R-134a, MC-600 kompatibel dengan refgerant R600 dan terakhir MC-600N sebagai refrigerant R-600 (normal butane).
WALIKOTA PALEMBANG IR. H. EDDY SANTANA PUTRA, MT
Soal harga Musicool ini menurut Djamhur cukup kompetitif. Kendati belum mengetahui harga pastinya, namun ia memastikan bahwa harganya tidak akan lebih mahal dari freon. Musicool merupakan refrigerant dengan bahan pendingin hidrokarbon, yang diproduksi di Kilang Plaju dekat Sungai Musi. Peluncuran Musicool tersebut sebagai upaya Pertamina menyediakan freon pengganti, menyusul larangan produk sintetik seperti CFC, karena dapat berdampak menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.(lik/wid)
Liputan Kota
EDISI XI / JUNI 2008
5
Pasar Tradisional akan Ditambah Palembang, WK. Pemkot Palembang melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Palembang Jaya akan menambah jumlah pasar tradisonal di kota metropolis. Upaya ini dilakukan demi mengantisipasi beralihnya pembeli ke pasar-pasar modern yang kian menjamur. Saat ini Kota Palembang sudah memiliki 25 pasar tradisional. Jumlah ini dirasakan masih belum optimal, karena pertumbuhan penduduk serta mobilitas perekonomian di daerah ini terus meningkat. ”Idealnya, Palembang memiliki 50 pasar tradisional,” ujar Direktur PD Pasar Jaya Syaifuddin Azhar. Menurut Syaifuddin, jumlah pasar yang tidak sebanding dengan pembeli menyulitkan pihaknya melakukan pengawasan fasilitas dan pelayanan. Kondisi ini dapat mencitrakan pasar tradisional sebagai lokasi yang kumuh. “Dampaknya dapat menurunkan jumlah pembeli. Karena mereka lebih memilih untuk berbelanja ke tempat yang bersih, seperti supermarket atau pasar modern lain,” katanya. Karena itu, kata Syaifuddin, pemerintah akan mengupayakan pembangunan 25
DIRUT PD PASAR PALEMBANG JAYA, DRS. H SYAIFUDDIN AZHAR, MM
pasar lagi. Dengan asumsi satu pasar melayani sebanyak 30.000 warga, penambahan 25 pasar ini akan mampu menampung 1,5 juta warga Palembang saat ini. ”Kita sedang mencari lokasi yang tepat
untuk membangun pasar tersebut, sehingga imej pasar tradisional yang pengap dan berjubel dapat dihilangkan,” tambahnya. Tahun ini, PD Pasar Jaya telah membangun pasar tambahan di beberapa lokasi. Antara lain pembangunan Pasar Buah di Jakabaring, Pasar Besi Tua, serta renovasi dan perluasan Pasar Plaju. Selain itu, akan dibangun Pasar Yadah di Kalidoni yang kehadirannya diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Pasar Lemabang. Rencana pemerintah ini disambut positif pengamat ekonomi Palembang Markoni Badri. Menurut dia, hal tersebut dipandang sebagai salah satu langkah terbaik dalam mengatasi pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat. Kendati demikian, Markoni mengharapkan pemerintah juga cermat memahami berbagai aspek dari rencana pembangunan pasar tradisional ini. ”Pemkot Palembang juga harus memikirkan transportasi. Sebab, kita ketahui, saat ini saja Pasar Induk Jakabaring masih sepi dan hal itu diakibatkan kurangnya sarana transportasi,” kata Markoni. (yat)
98 Persen TPU Over Load Palembang, WK Dinas Pemakaman Umum Kota Palembang berencana menambah alokasi
tanah pekuburan seluas 5 hektar untuk daya tampung pemakaman di Sako, Talang Kelapa serta Gandus pada 2009
Antisipasi Bencana Pemprov Sumsel Bentuk SCC Palembang, WK. Terkait dengan amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menghimbau agar pemerintah daerah tanggap terhadap bencana, Pemprov Sumsel akan segera membentuk tim Sriwijaya Crisis Centre (SCC) guna mengantisipasi bencana alam. ”Kita sudah membangun Gedung SCC. Sekarang kita bentuk tim yang akan mengkoordinasi semua bagian yang tergabung dalam SCC itu, jangan sampai terjadi tumpang tindih,” kata Asisten Ketataprajaan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Erman Robain Sirodj, saat rapat pembentukan tim SCC di ruang rapat Bina Praja Provinsi Sumsel, beberapa waktu lalu. Gedung SCC dibangun dengan dana sebesar Rp 3 miliar. Semua aktivitas SCC akan dipusatkan di Gedung SCC Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, di bekas gedung Kantor Wilayah Perhubungan. Fasilitas dan peralatan pun dipusatkan di tempat ini. ”Semua peralatan kita punya, mulai regu perahu karet, tagana, ambulans, dan
mobil pemadam kebakaran. Tetapi, itu semua masih terpisah pada dinas masing-masing,” kata Erman. Karena itu, kata Erman, saat ini pihaknya sedang membahas siapa yang bakal ditunjuk menjadi komando SCC. Pembahasan tersebut dilakukan guna menghindari adanya tumpang tindih tanggung jawab. Dengan adanya SCC, kata Erman, diharapkan dapat memudahkan mobilisasi dan koordinasi ketika menghadapi bencana yang terjadi. ”Kita telah membuktikan dengan bencana gempa di Bengkulu dan Tsunami di Aceh sebelumnya, tidak ada tujuan lain hanya memudahkan koordinasi dalam menghadapi bencana,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Sumsel Fadjri Nashir mengatakan, SCC dibentuk untuk dapat mengoordinasikan semua unit dan satuan tanggap bencana, sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih dan atau saling lempar tanggung jawab. ”Ini tidak akan terjadi tumpang tindih, karena juga akan dikoordinasikan bersama-sama unit yang lainnya,” katanya.(ryo)
mendatang. Hal ini dilakukan guna mengurangi terjadinya penumpukan di tanah pemakaman umum (TPU). “Apalagi 98 persen perkuburan yang sudah ada penuh, kami tidak ingin terjadi penumpukan, apalagi ini menyangkut hak warga,” kata Kasi Pemakaman Umum, Halwani ST. Ditambahkan Halwani, pemerintah ingin konsep yang mengarah pada pekuburan modern diterapkan di kota metropolis ini. “Kita ingin mengubah konsep seperti pemakaman di Jakarta agar kesan angker hilang, efektifitas lahan serta lebih tertata dan rapi,” katanya. Seiring dengan itu, Perda No 10 tahun 2004 yang mengatur penataan dan retribusi atau pengabuan jenazah akan segera diberlakukan. Pembukaan lahan kuburan yang dipusatkan di TPU Sako yang terletak di Jl Sematang Borang menggunakan lahan hingga lima hektar. Khusus di TPU Talang kelapa yang terletak di Jl Kelapa Gading menggunakan hingga 46,438 meter persegi sedangkan TPU Gandus yang berada di Jl Sei Lacak Pulokarto menggunakan lima hektare untuk pemakaman umum. Sementara pemakaman khusus, seperti pemakaman raja-raja, para ulama maupun kyai, seperti di pemakaman Kawah tengkurep 3 Ilir, Ki Merogan Kertapati, Sabo kinking, pemakanan raja Candi Welang hampir terisi 75 persen. “Tidak ada kendala untuk pemakaman khusus karena kapasitasnya masih banyak,” kata Halwani. (lik)
6
Liputan Kota
EDISI XI / JUNI 2008
Palembang, WK. Pemkot Palembang melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya, menyiapkan dana senilai Rp 11 miliar guna pembangunan jalan di area pemukiman. Program tersebut berupa pembangunan jalan lingkungan dan jembatan beton, serta terbagi atas 72 paket dan tersebar di wilayah kota Palembang. ”Saat ini kita telah menyelesaikan tahap tender. Selanjutnya proyek segera dapat di jalankan,” kata Kepala Dinas PU Kota Palembang Kira Tarigan, melalui Kasi Pengelolaan Perumahan dan Gedung, Tri Hidayat. Menurut Tri, lokasi pembangunan jalan pemukiman ini berdasarkan usulan dari masyarakat serta pantauan Dinas PU di lapangan. Bila dalam pelaksanaan proyek tidak sesuai perencanaan, masyarakat diminta segera mengoordinasikan ke Dinas PU. Kepada warga masyarakat yang belum mendapat alokasi anggaran pembangunan pada tahun ini, Tri meminta bersabar. “Kita mengalami keterbatasan anggaran. Karena itu, siapa yang aktif mengusulkan dan sesuai keperluan, segera akan kita bantu,” kata Tri.
FOTO:RIN
Rp 11 Miliar untuk Jalan Pemukiman
ILYAS HASBULLAH JALAN PEMUKIMAN YANG BELUM TERSENTUH PEBANGUNAN. ILYAS HASBULLAH (INSET)
Jangan Mengabaikan Kualitas Sementara itu, kendati mengakui adanya keterbatasan anggaran pemerintah, Ketua Komisi III DPRD Kota Palembang Ilyas Hasbullah meminta pihak pelaksana tidak mengabaikan kualitas pembangunan jalan. Menurut Ilyas, bila memang anggaran
kurang, pembangunan dapat dilanjutkan melalui mekanisme nggaran biaya tambahan (ABT) sesuai keperluan. ”Kita meminta rakyat agar aktif mengusulkan, baik melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan-red) ataupun langsung ke Dewan,” katnya. (rio)
Tunjangan Guru Kota Palembang Dibayar Juli 2008 Palembang, WK Para guru di Kota Palembang boleh bersukacita. Mulai Juli 2008, mereka akan menerima rapel tunjangan operasional dari Pemkot Palembang. Kabag Keuangan Sekda Kota Palembang HM Hoyin menerangkan, dana senilai Rp 17,6 miliar telah disiapkan pemerintah dan akan diberikan kepada 11.000 PNS guru di kota metropolis ini. Masingmasing tenaga pendidik akan mendapat Rp 100.000, untuk rapel sejak Januari 2007 hingga April 2008. Dengan demikian, selama 16 bulan, setiap guru menerima tunjangan rapel senilai Rp 1,6 juta. “Hal ini mengacu pada Surat Menteri Keuangan RI berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2007 tentang Tunjangan Pendidikan Guru pada awal 2008,” kata Hoyin. Dalam Perpres tersebut disebutkan, setiap guru mendapat tunjangan operasional sebesar Rp 2,5 juta selama 25 bulan. Dengan perincian, Rp 2,4 juta per
bulan untuk tunjangan selama 24 bulan dari Januari 2007 hingga Desember 2008, dan Rp 100.000 dibayar bersamaan dengan gaji ke-13. Sementara itu, Kabag Urusan Gaji Bagian Keuangan April Meriadi, menjelaskan, pembayaran tunjangan pada Mei 2008 dibayar bersamaan dengan gaji bulanan para guru, sedangkan yang dirapel terhitung Januari 2007 hingga April 2008. ”Kita tekankan pada awal Juli, tunjangan operasional itu bisa cair, dan nantinya bisa diambil di bendahara sekolah,” katanya. Ditambahkan Meriadi, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan bagi guru yang akan menerima tunjangan operasional. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya guru yang meninggal, mutasi ataupun pensiun. Bila itu terjadi, maka akan dilakukan proses administrasi yang baru. ”Perubahan data ini bisa saja terjadi sewaktu- waktu. Pendataan ini perlu
dilakukan secara konkret sehingga tertib anggaran,” ujar Meriadi Sementara itu, tunjangan guru pada tahun lalu juga mengalami kenaikan. Untuk pamong belajar dan penilik golongan II, mendapatkan tunjangan sebesar Rp 186.000 per bulan. Setelah Perpres No 108/2007, tunjangan tenaga pendidik kelompok ini naik sebesar 20,97 % atau menjadi Rp 225.000 per bulan. Untuk tunjangan guru golongan II naik dari Rp 186.000 menjadi Rp 286.000 per bulan. Tunjangan guru golongan III naik dari Rp227.000 menjadi Rp 327.000 per bulan. Sedangkan Guru golongan IV tunjangannya naik dari Rp 289.000 menjadi Rp 389.000 per bulan. Kenaikan tunjangan guru ini menurut Wakil Wali Kota Palembang H Tolha Hasan memang harus menjadi perhatian penting. “Hal ini menyangkut dedikasi dan motivasi guru untuk menciptakan kualitas pendidikan,” kata Tolha. (sen)
EDISI XI / JUNI 2008
Opini
7
Piala Adipura Pulang Kampung ARANGKALI tampilan fisik Piala Adipura tidak bakal menimbulkan rasa kagum, kecil, sederhana, dan bahannya pun bukan dari emas murni. Namun, perolehan piala ini mempunyai makna khusus bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Palembang. Sukses dalam membalikkan citra kota metropolis ini. Belum genap setahun pelantikan, wali kota sudah harus menerima kado yang kurang enak. Palembang dinyatakan sebagai kota paling kotor di republik ini. Predikat yang menggambarkan kondisi menyeluruh, kota dan juga masyarakatnya. Menyirat makna bahwa kota Palembang masih semrawut, masyarakatnya pun di kesankan ”pengotor.” Penataan kota dinilai tidak terencana dengan baik. Begitu anggapan umum. Predikat ini kemudian dijadikan ”pemacu”oleh wali kota dan stafnya. Belum genap tiga tahun, pemerintah kota terus berbenah. Tanpa henti memotivasi masyarakat untuk hidup bersih, bahkan Pasukan Kuning pun dikerahkan. Dinas Tata Kota harus kerja keras, tekad bersama dibarengi ”kucuran keringat” tersebut tidak terbuang percuma. Pada 2007, untuk pertama kalinya Piala Adipura masuk Palembang. Tepat 5 Juni 2008, Piala Adipura berhasil diboyong kembali ke Palembang. Keberhasilan ini sudah diduga sebelumnya. Pada awal penerimaan piala ini,dengan penuh rasa kepercayaan diri, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra menyatakan : ”Kita tidak akan merebut Piala Adipura, tapi kita berusaha untuk melestarikan Piala Adipura. Melestarikan dan memelihara apa yang sudah ada sambil terus berusaha meningkatkan pencapaian yang lebih baik.” Palembang terus mempersolek diri sehingga tampilannya semakin anggun. Kawasan Kambang Iwak wujud awalnya hanyalah sebuah tasik yang terus dipercantik. Dari waktu ke waktu, tambah memesona. Dalam tampilan itu pula, kawasan ini jadi begitu serasi saat difungsikan sebagai arena pameran anggrek baru-baru ini. Sejumlah waduk retensi lain yang terletak di berbagai kawasan kota ini, juga tak luput dari sentuhan penataan dinas terkait. Taman-taman dan kawasan hijau muncul di berbagai sudut kota. Bahkan ada yang memanjang, membelah jalan protokol, hingga menjejak ke batas Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Tampilan Palembang tak ubahnya sebuah garden city (kota taman). Jembatan layang H Asnawi Mangku Alam ikut menandai prospek pembangunan serta pengembangan masa depan kota Palembang. Jangkauan masa depan merupakan sebuah langkah strategis yang bersifat antisipatif dan dinilai sangat penting, khususnya dalam upaya menempatkan Palembang pada posisi yang setara
B
Oleh: Paradityo dengan kota-kota metropolis dunia lainnya guna mengiringi gerak laju serta tuntutan globalisasi. Sebab, bagaimanapun, globalisasi adalah sebuah keharusan sejarah peradaban. Suka tidak suka, mau tidak mau globalisasi tetap berlangsung karena dia merupakan suatu proses dari mata rantai perjalanan sejarah peradaban manusia sejagat. Di balik itu, pemerintah daerah juga menyadari bahwa Palembang adalah kota ”Bari.” Kota tua yang berdiri, bertumbuh, dan berkembang dalam lintasan sejarah cukup panjang. Di rentang waktu 1.325 tahun perjalanan itu, Palembang berhasil menjadikan dirinya
“Disinilah terlihat jelas peran pemimpin yang memiliki kemampuan inovatif, inspiratif, memiliki pemikiran yang prospektif, dan menjangkau kebutuhan masa depan. Pemimpin yang digeluti pertanyaan apa dan bagaimana, mampu menghadapi tantangan, mencari solusi terbaik untuk pembangunan, serta mampu memberi manfaat kepada masyarakat.” sebagai kolektor khazanah kesejarahan yang cukup kaya. Pernik-pernik kesejarahan yang terserak itu dikemas ulang lalu dipoles menjadi tampilan anyar. Didorong kesadaran ini pula, Kawasan Pasar 16 Ilir, Benteng Kuto Besak, maupun Rumah Kapitan, berubah wajah, tampil sebagai pesolek yang sumringah. Masing-masing ditempatkan posisinya sebagai situs sejarah yang layak kunjung. Semua ini merupakan aset wisata sejarah yang ikut menambah khazanah budaya nusantara. Pencanangan Gerakan Membangun 1.000 Masjid (Gessid) serta Visit Musi 2008, ikut menggenapkan keutuhan program pembangunan kota metropolis ini. Memadukan antara pembangunan fisik material dan mental spiritual. Menyelaraskan antara pembangunan fisik, manusia, dan budayanya, sekaligus
mengacu ke penataan dan pelestarian lingkungan alam. Sudah bagaikan gubahan sebuah simfoni yang melantunkan paduan irama yang harmonis. Merujuk kepada kemasan program serta hasil yang dicapai, gerak pembangunan Kota Palembang dapat diibaratkan rangkaian kereta api yang sedang melintas di rel panjang, rel peradaban. Lokomotif terus maju ke depan, sementara rangkai gerbongnya dipenuhi muatan nilai-nilai sejarah. Melaju kencang seiring tuntutan modernisasi tanpa melupakan peninggalan sejarah masa silam. Modernisasi tidak berarti melu-pakan masa lalu, itulah Palembang. Program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah seakan mengacu ke prinsip ”nasi minyak,” menu khas wong Pelembang. Rasa nasi minyak bisa diperkaya dengan minyak samin dari Arab atau mentega dari Belanda, maupun bumbu rempah dari India. Namun minyak samin, mentega, maupun bumbu, sama sekali tidak menjadikan nasi melebur. Nasi tetap nasi. Tetapi dengan racikan bahan yang digunakan, rasanya bisa menjadi lebih enak. Begitulah ibaratnya pembangunan Kota Palembang. Unsur-unsur modernisasi menjadikan tampilan Palembang sebagai kota metropolis, sementara khazanah kesejarahannya tetap menjadikan ciri khas Palembang sebagai kota ”Bari.” Palembang terus membangun, tapi tidak sampai menghilangkan nilai-nilai kesejarahan yang dimilikinya. Di sinilah terlihat jelas peran pemimpin yang memiliki kemampuan inovatif, inspiratif, memiliki pemikiran yang prospektif, dan menjangkau kebutuhan masa depan. Pemimpin yang digeluti pertanyaan apa dan bagaimana, mampu menghadapi tantangan, mencari solusi terbaik untuk pembangunan, serta mampu memberi manfaat kepada masyarakat. Selamat datang Piala Adipura. Perlakukanlah Palembang sebagai kota dan rumah sendiri. Manjakanlah dirimu di tengah hamparan kelestarian pembangunan serta gemerlapnya kota metropolis ini. Ayo, nikmatilah hasil kerja keras yang kini terwujud nyata, semoga engkau kerasan. Masyarakat Kota Palembang menyambut kehadiranmu dengan antusias dan penuh ketulusan. Menghalau kereta menuju perbatasan menurunkan muatan berulang kali. Kalau Piala Adipura sudah kerasan, tahun depan dia bakal datang kembali. Selamat Pak Wali Kota. Perjuangan, tekad, dan jerih payah Bapak merupakan bukti nyata. Benih-benih yang Bapak semai telah membuahkan butir-butir padi yang bernas berisi. Kini panen tiba, Piala Adipura menyapa Anda. Masyarakat merasa bangga, tetap setia menyertai sukses Bapak. Penulis adalah Guru Besar IAIN Raden Fatah Palembang
8
Liputan Kota
EDISI XI / JUNI 2008
Karya Jaya dan Sungai Selayur Terlarang untuk Pemukiman Palembang, WK. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Tata Kota tidak akan mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) untuk pemukiman umum di daerah Karya Jaya, Kecamatan Kertapati dan Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni. Hal ini dikarenakan dua lokasi tersebut merupakan kawasan industri. “IMB akan dikeluarkan bila bangunan itu diperuntukkan bagi karyawan industri tersebut,” ujar Kepala Dinas Tata Kota Palembang Ucok Hidayat melalui Kasubdin Perencanaan Agus Kelana. Kebijakan ini menurut Agus sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Kecuali yang telah menempati dua kawasan tersebut sebelum Perda ini dikeluarkan,” kata Agus. Dijelaskan Agus, guna lebih mengoptimalkan pelaksanaannya, perda kawasan industri akan dikaji kembali untuk diselaraskan dengan Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
“Kita akan mendorong kawasan industri ini berkembang meskipun masih banyak kendala,” ujarnya. Kendala itu misalnya infrastruktur jalan dan pembebasan lahan. Keterbatasan dana yang dimiliki membuat pemerintah saat ini hanya bisa merekomendasikan kawasan. Sementara mengenai pembebasan lahan diserahkan kepada investor. Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Palembang Lukman Hakim mengatakan, kawasan industri ditetapkan untuk mempermudah penataan kawasan, baik sarana maupun prasarananya seperti instansi pengolahan air limbah (Ipal), akses jalan, pemukiman karyawan, sehingga dapat memenuhi aspek kenyamanan, kesehatan dan keselamatan masyarakat. “Bila ada pengajuan IMB baru diluar peruntukkan dan keperluan kawasan industri, tidak diizinkan,” Lukman menegaskan. Dia menilai pembangunan kawasan industri di kawasan Karya Jaya dan Sungai Selayur sudah tepat kendati masih terkendala pembebasan lahan.
LUKMAN HAKIM
Disinggung soal industri yang tidak berada dikawasan industri, Lukman mengatakan tetap diperbolehkan bagi yang sudah ada. Namun, tidak diperbolehkan lagi melakukan pengembangan seperti di kawasan tepian Sungai Musi. (yat/rio)
Pemasangan Reklame Harus Seragam
SIMPANG CHARITAS SALAH SATU LOKASI PENERAPAN MASTERPLAN REKLAME.
Palembang, WK Pemasangan reklame di persimpangan jalan di Kota Palembang harus memenuhi masterplan. Konsep penataannya harus sesuai dengan jenis media, bentuk serta ukuran reklame yang akan dipasang. Hal ini dilakukan guna menjaga kerapian dan etika kota sehingga tidak terkesan semrawut.
FOTO:TOP
“Jadi harus seragam. Misalkan di persimpangan jalan modelnya vertikal, maka reklame yang lain bentuknya harus vertikal,” kata Kepala Subdinas (Kasubdin) Bina Program Dinas Tata Kota Palembang Isnaini Madani, Senin (16/6). Saat ini penerapan masterplan reklame telah dilakukan di beberapa tempat seperti di Simpang Charitas, simpang Pol-
da, dan simpang tanjung Api-Api. Dari konsep reklame di berbagai tempat itu telah ada aturan baku sehingga pemasangan tidak bisa berlangsung asal-asalan. “Bila ada pemasangan reklame yang menginginkan bentuk lain, kami menyarankan untuk di tempat yang sama, tapi diarahkan 100 meter yang lokasinya di persimpangan,” kata Isnaini. Tidak seperti kota-kota besar lain di tanah air yang menyerahkan izin pemasangan reklame pada Dispenda, pengaturan reklame di kota metropolis ini mulai dari perizinan dan penataan diserahkan kepada Dinas Tata Kota. Pemasangan reklame harus mengantongi izin media reklame (IMR) ataupun izin penyelenggaraan reklame (IPR). Sedangkan untuk pemasangan tiang reklame yang ditancapkan di dalam tanah harus mempunyai izin mendirikan bangunan (IMB) terlebih dahulu. Syarat lain, pemasangan harus jauh dari kabel listrik serta tidak keluar dari badan jalan. “Kita ingin reklame ini tertata rapi, harmonis dan seimbang,” ujar Isnaini. Jangan cuma Komersial Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Palembang Mulyadi meminta pemasangan reklame tidak sekedar komersial, tetapi harus memperhatikan nilai estetika dan faktor keselamatan. “Masterplan reklame harus dapat mengimbangi tata ruang kota sekaligus menjamin sumber pendapatan asli daerah,” katanya. (rio/iin)
EDISI XI / JUNI 2008
Serba - Serbi
9
Mengenal Hernia ENDENGAR namanya, mungkin yang tergambar dalam benak kita adalah seorang gadis cantik bertubuh indah. Tapi, hernia ini bukanlah seorang gadis. Hernia yang dalam bahasa latinnya herniae, merupakan suatu jenis penyakit yang terjadi akibat adanya lubang pada otot rongga perut, sehingga bagian lunak yang ada di dalamnya akan keluar membentuk suatu benjolan. Hernia umumnya di derita oleh kaum adam, hingga 10 kali lipat dibanding wanita. Karena hanya kaum adam yang punya bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung fungsi alat kelaminnya. Di kalangan masyarakat kita, hernia lebih dikenal sebagai angin pasang, burut, uluran, bodek atau turun beruk. Bagian hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia itu sendiri. Isi hernia yaitu usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagian yang lemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus dapat keluar ke tempat yang tidak seharusnya, yakni bisa ke diafragma (batas antara perut dan dada), bisa di lipatan paha, atau di pusar. Umumnya hernia tidak menyebabkan nyeri. Namun, akan terasa nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Infeksi akibat hernia menyebabkan penderita merasakan nyeri yang hebat, dan infeksi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus segera ditangani oleh dokter karena dapat mengancam nyawa penderita. Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma dan masih banyak lagi nama lainnya. Proses terjadinya hernia pada bayi berbeda dengan hernia pada orang dewasa yang biasanya terjadi karena kelemahan otot dinding perut. Pada orang dewasa, hernia terjadi karena dua faktor utama. Pertama, adanya otot dinding rongga, misalnya perut, yang lemah. Kedua, dorongan yang menyebabkan tekanan di dalam rongga perut meningkat. Hernia pada orang dewasa biasanya terjadi pada usia lanjut, karena pada usia tersebut, otot dinding rongga perut melemah. Sejajar dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Bagi wanita, kegemukan juga dapat memungkinkan timbulnya daerah yang lemah. Keadaan-keadaan itu, jika ditambah dengan faktor kedua tadi, dapat mengakibatkan usus terdorong ke dalam “daerah perbatasan” dan menonjol ke luar. Pada anak-anak atau bayi, hernia lebih sering disebabkan oleh kurang sem-
M
purnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Biasanya yang sering terkena hernia adalah bayi atau anak laki-laki. Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan oleh batuk yang kronik, susah buang air besar, adanya pembesaran prostat pada pria. Penyakit hernia akan meningkat sesuai dengan penambahan umur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat. Gejala awal yang dirasakan oleh penderita adalah berupa keluhan benjolan di lipatan paha. Biasanya akan timbul bila berdiri, batuk, bersin, mengejan atau mengangkat barang-barang berat. Benjolan dan keluhan nyeri itu akan hilang bila penderita berbaring. Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia oleh cincin hernia. Pembuluh darah di daerah tersebut lama-kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh daerah perut sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi di dalam tubuh. Sebenarnya tidak semua hernia harus dioperasi. Bila jaringan hernia masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga atau korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak-anak atau bayi, reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah melalui operasi. Secara umum ada dua jenis hernia, internal dan eksternal. Internal Hernia berada dalam tubuh dan tidak kasat mata. Contoh bagi Hernia jenis ini ialah Diafragmatic Hernia yang terjadi akibat adanya celah di diafragma (otot pemisah antara bahagian perut dengan dada) karena pembentukan diafragma yang tidak sempurna. Contoh lainnya adalah Hiatal Hernia esofagus, terjadi melalui celah masuknya esofagus yang masuk dari rongga dada, serta banyak lagi jenis lainnya. External Hernia. Untuk hernia jenis ini yang paling sering dijumpai adalah Hernia Inquinal yang muncul di lipat paha dan Umbilical Hernia yang muncul di daerah pusat. Bayi umumnya mengalami hernia jenis ini. Tahapan penyakit Hernia 1. Reponible, merupakan benjolan di daerah lipat paha atau umbilikus tampak
keluar masuk (kadang-kadang terlihat menonjol, kadang-kadang tidak). Benjolan ini membedakan hernia dari tumor yang umumnya tidak berubah-ubah. Ini adalah tanda yang paling sederhana dan ringan yang terlihat dari external hernia. 2. Irreponible, benjolan yang ada tidak bergerak atau berada dalam satu kedudukan sahaja, baik di lipat paha maupun di daerah pusat. Pada Inguinal Hernia misalnya, air, usus atau omentum (penggantungan usus) masuk ke dalam rongga yang terbuka kemudian tersepit dan tidak boleh keluar lagi. 3. Incarcerata, pada peringkat ini, sumbatan pada saluran makanan sudah terjadi di bahagian benjolan. 4. Strangulata, hernia pada tingkatan ini berada di dalam situasi parah dengan pembuluh darah yang sudah terjepit. Selain benjolan dan gejala-gelaja seperti mual dan muntah, tidak nafsu makan, perut kembung dan susah buang air besar, demam serta dehidrasi. Jika tidak diambil langkah sewajarnya, pembuluh darah di daerah tersebut akan mati dan akan terjadi penimbunan racun yang kemudian akan menyebar ke pembuluh darah. Akibatnya, terjadi sepsis yaitu kuman dan toksin berkumpul di dalam darah sekaligus mengancam nyawa. Untuk upaya pencegahan atau penyakit tersebut kambuh, penderita hernia harus menghindari aktivitas yang bisa meningkatkan tekanan di dalam rongga perut. Berhenti merokok, menghindari pekerjaan yang berat, serta segera menurunkan berat badan adalah suatu kemestian. Jangan mengurut hernia, karena sangat berbahaya. Tekanan ke atas hernia bisa menyebabkan organ-organ pecah. Ini berarti mengakibatkan resiko kematian. (yat/berbagai sumber)
10
Ragam
EDISI XI / JUNI 2008
Menunggu Suksesi Freon E ERA keemasan Chloro Fluoro Carbon (CFC), lebih dikenal dengan nama freon, setelah selama setengah abad lebih merajai sistem pendingin baik dalam skala industri maupun rumah tangga, nampaknya akan segera berakhir. Saat pertama kali digunakan oleh General Motor pada 1930, freon dinilai sebagai bahan yang memiliki banyak manfaat tanpa efek samping yang merugikan. Hal ini karena freon tidak mudah terbakar atau meledak, tidak beracun, dan stabil (tidak mudah bereaksi dengan senyawa atau unsur lain), sehingga penggunaannya di dunia industri semakin meningkat dan meluas. Tidak hanya di industri sistem pendingin udara (AC, kulkas, dan freezer), tetapi juga berkembang sebagai pendorong aerosol dalam industri kemasan kaleng dan cat. Tanda-tanda akhir kejayaan freon bermula dari ditemukannya penipisan ozon dalam atmosfer bumi yang mulai terpantau satelit pada 1975. Semula penipisan ini hanya bersifat musiman belaka, tetapi ternyata kemudian proses penipisam tersebut terus berlanjut dan semakin parah. Pada 1980 para ilmuwan lingkungan Inggris menemukan adanya lubang ozon di Kutub Selatan. Penipisan lapisan ozon sudah semakin nampak jelas di Kutub Utara pada 1992. Sebenarnya ozon termasuk polutan udara yang bisa mengganggu kesehatan. Udara yang mengandung ozon dengan konsentrasi sampai 0,3 ppm bila kontak dengan manusia bisa mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan. Manusia yang mengalami kontak selama 2 jam dengan udara yang mengandung freon dengan konsentrasi 1-3 ppm bisa menyebabkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Selain itu, ozon juga menyebabkan kerusakan kimia pada bahan tertentu seperti organik polimer, misalnya karet, tekstil alami, dan tekstil sintetis. Dengan ketidakstabilannya, ozon berjasa besar kepada segenap makhluk hidup penghuni bumi. Lapisan ozon yang ada diatmosfir bumi menjadi “perisai” bagi penghuni bumi dari “serangan” energi radiasi ultra violet yang berasal dari sinar matahari. Energi radiasi ini demikian besar sehingga bisa menyebabkan terjadinya perubahan gen yang sangat merugikan pada makhluk hidup. Selain itu dapat menimbulkan penyakit kanker, katarak, dan menurunkan imunitas tubuh. Energi sinar ultra violet yang melintasi atmosfir bumi akan terserang lapisan ozon yang tidak stabi sehingga mengalami penguraian dengan melepas satu atom oksigennya menjadi O2. Selanjutnya O2 ini akan bereaksi lagi dengan atom oksigen yang berasal dari udara membentuk ozon kembali. Demikian seterusnya sehingga radiasi energi sinar ultra violet yang sampai ke permukaan
bumi jauh berkurang. Penipisan Lapisan Ozon Penipisan dan bahkan munculnya lubang pada lapisan ozon telah memancing para pakar lingkungan untuk menemukan penyebab peristiwa tersebut. Diketahui kemudian bahwa penipisan lapisan ozon ini terjadi karena adanya reaksi ozon dengan senyawa khlorin yang ditemukan di atmosfir atas. Pengaruh sinar matahari menyebabkan senyawa khlorin mengalami penguraian menjadi khlor yang sangat reaktif dan segera bereaksi dengan ozon yang memang tidak stabil. Hasilnya akan membentuk khlor monoksida, yang juga kurang stabil dan akan melepaskan khlornya untuk bereaksi kembali dengan ozon. Sementara oksigen yang lepas dari khlor monoksida tidak kembali membentuk ozon lagi. Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan lapisan ozon di atnosfir terus menipis, karena terjadinya reaksi penguraian ozon tidak diikuti dengan reaksi pembentukannya. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa kehadiran senyawa khlorin dalam atmosfir diketahui berasal dari pelepasan freon ke udara. Sebab dalam lapisan stratosfir, freon, meskipun sebenarnya merupakan senyawa yang stabil, mengalami proses oksidasi fotokimia. Proses kimia ini terjadi dengan bantuan sinar matahari dan akan mengiksidasi komponen-komponen yang tidak dapat dioksidasi dengan cepat oleh oksigen. Dengan proses tersebut freon terurai menjadi senyawa khlorin yang selanjutnya menghasilkan khlor dan bereaksi dengan ozon. Pelepasan freon secara terusmenerus ke udara akan menyebabkan semakin banyak pula senyawa khlorin yang dihasilkan. Hal ini sekaligus berarti menyebabkan semakin berkurangnya/ menipisnya lapisan ozon di atmosfir. Terjadinya penipisan lapisan ozon lebih cepat terjadi di daerah sub tropis dan kutub. Di daerah tropis, karena memiliki kandungan bahan-bahan organik yang relatif lebih banyak sehingga penipisan lapisan ozon bisa sedikit diimbangi dengan terjadinya pembentukan ozon melalui oksidasi fotokimia terhadap bahanbahan organik tersebut. Namun hasil oksidasi fotokimia ini hanya bisa memperlambat, belum mampu mengantisipasi pengurangan ozon akibat “dimakan” freon. Jika penggunaan freon terus meningkat, maka proses penipisan lapisan ozon juga akan terus berlangsung. Dengan sendirinya jumlah radiasi sinar ultra violet ke permukaan bumi meningkat dan membahayakan kehidupan makhluk hidup. Bahaya radiasi sinar ultra violet ini tidak jauh berbeda dengan bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi bahan nuklir. Radiasi sinar ultra violet, seperti radiasi bahan radioaktif, bisa menyebabkan terjadinya reaksi inti (nuklir) jika mengenai suatu bahan. Bila terkena makhluk hidup
bisa menyebabkan perubahan pada gen dan merusak sel dan jaringan. Perubahan pada gen akan menyebabkan adanya kelainan pada turunan makhluk hidup yang bersangkutan atau malah menyebabkan kematian, demikian juga rusaknya sel dan jaringan. Berakhirnya Era Freon Komitmen terhadap lingkungan agar tidak mewariskan kerusakan lingkungan yang parah kepada generasi mendatang semakin kuat dan meluas diseluruh dunia. Hal ini antara lain dengan pemberlakuan ISO 14000 sebagai standar internasional bagi setiap produk yang akan dipasarkan keseluruh dunia. Dengan ISO 14000 ini, maka produk yang dihasilkan melalui proses yang merusak lingkungan akan segera tersingkir dari pasar dunia. Jika sebelumnya penilaian dampak lingkungan oleh industri menggunakan prinsip end pipe, yang hanya menekankan pada penilaian dampak produk akhir dari suatu rangkaian proses produksi dari mulai pengolahan bahan baku sampai pengemasan produk tidak memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Secara langsung dampak freon terhadap lingkungan memang tidak ada, namun pengaruhnya terhadap penipisan lapisan ozon bisa berakibat fatal bagi kelangsungan makhluk hidup dimuka bumi ini. Sehingga jika sistem pendinginannya masih menggunakan freon sebagai refrigerant belum bisa dikategorikan produksi bersih dan memenuhi standard ISO 14000, meskipun proses lainnya sudah bersih. Demikian juga dengan produkproduk peralatan pendingain yang masih menggunakan freon sebagai refrigerant. Karena itu era freon sebagai refrigerant nampaknya memang akan berakhir. Informasi tentang freon ini perlu disebarluaskan kepada segenap lapisan masyarakat, tidak hanya terbatas untuk kalangan industri. Sebagai konsumen juga perlu memiliki kesadaran untuk tidak menggunakan produk-produk yang memanfaatkan freon. Sebab meskipun hanya untuk kegiatan skala kecil seperti sprayer, jika yang menggunakannya banyak akan berdampak yang luas juga. Bagi kalangan industri, “perceraian” dengan freon sudah menjadi suatu keharusan agar tetap eksis di pasar dunia. Untuk ini, maka dukungan dari kalangan akademis sangat diperlukan dalam mengupayakan riset-riset agar bisa mendapatkan bahan pengganti freon, yang tentunya harus memiliki sifat yang “lebih ajaib” dibanding freon. Disamping memiliki banyak manfaat, tidak mudah terbakar atau meledak, tidak beracun, dan stabil serta tidak mempunyai efek samping yang merugikan. Jika ilmuwan Indonesia sudah mampu merancang pesawat terbang, bukan suatu hal yang mustahil bila kemudian ada yang berhasil menemukan refrigerant baru untuk menyubstitusi freon. (yat/net)
EDISI XI / JUNI 2008
Profil
11
Ir. H. Eddy Santana Putra, MT Sederhana dalam Sikap Kaya dalam Karya IAN BAG I
RIA kelahiran Pangkal Pinang, 51 tahun silam ini merupakan pemimpin yang memiliki kemampuan intelektualitas yang mumpuni, visioner, serta kesederhanaan hidup. Ia merupakan orang yang tidak banyak bicara tapi banyak bekerja. Motonya sederhana dalam sikap dan kaya dalam karya sangat tepat menggambarkan dirinya yang begitu mobile dengan kinerja nyata. 5 tahun lalu, kondisi Palembang masih memprihatinkan. Angka kriminalitas tinggi, pasar-pasar kumuh dan jorok, investasi minim, rawan banjir, serta tingkat perekonomian masyarakat masih rendah. Singkatnya, Palembang belum begitu diperhitungkan secara nasional. Begitu terpilih sebagai Walikota Palembang pada 2003, Eddy Santana Putra, akrab dipanggil ESP, segera melakukan gebrakan serta inovasi yang mencengangkan. Dengan penuh keberanian dan pertimbangan yang matang, ia merelokasi Pasar 16 ilir yang kumuh dan jorok. Selama era kepemimpinan walikota terdahulu, Pasar 16 Ilir tetap dipertahankan. Tidak ada keberanian untuk melakukan perubahan. ESP sebaliknya. Ia siapkan pasar induk dan kemudian secara bertahap memindahkan para pedagang ke Jakabaring. Pasar 16 ilir disulapnya menjadi taman-taman kota yang indah dan tertata rapi. “Saya tidak pernah berusaha mematikan usaha para pedagang. Tapi kita membenahi kondisi pasar yang semrawut dan kumuh, sehingga Palembang menjadi kota yang bersih, tertib dan sejajar dengan kota-kota lain di tanah air,” katanya kala itu. Hasilnya, pada 2007 dan 2008, Palembang dua tahun berturutturut meraih Piala Adipura. Padahal, p a d a 2005 lalu, Palembang sempat men-
P
dapat predikat sebagai kota terkotor. Artinya, ESP hanya butuh waktu dua tahun untuk membalikkan citra negatif yang sempat di sandang Kota Palembang. Kaya dalam Karya Tak hanya itu. Demi meningkatkan daya tarik pariwisata di Kota Palembang, ESP membenahi Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi alternatif tempat wisata sekaligus rekreasi yang indah, aman dan nyaman. Kini di BKB, even-even baik skala nasional maupun internasional kerap digelar. P u n caknya adalah dengan dilaunchingn y a p r o gram Visit Musi 2008 pada 5 Januari 2008 l a l u g u n a m e n -
dukung program Visit Indonesia 2008 yang dicanangkan pemerintah pusat. Pendidikan pun tak luput dari perhatiannya. Pria yang gemar memancing ini secara bertahap menerapkan kebijakan pendidikan dasar bagi anakanak di Kota Palembang. Biaya sekolah digratiskan, guru-guru diberdayakan. Imbasnya, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan– suatu indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan– melampaui 100 persen. Mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK dan sederajat. Untuk tingkat SD, APK yang diraih sebesar 102 persen, SMP sebesar 103 persen, serta SMA sebesar 94,5 persen. Di bidang kesehatan, Misi Palembang Sehat 2008 kian menunjukkan trend positif. Ditandai dengan kian menurunnya angka kesakitan ibu dan anak, puskesmas swakelola terus bertumbuh dan pelayanan kesehatan pun berkualitas. Salah satu prestasi paling membanggakan adalah di bidang pelayanan publik, pelayanan air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi mampu memberikan pelayanan air bersih hingga mencapai 80 persen bagi warga Palembang. Beberapa booster pun sudah di bangun di beberapa kecamatan guna lebih mengoptimalkan pelayanan. Di antaranya Booster di Kecamatan Kertapati dan Alang-Alang Lebar. Bahkan, PDAM saat ini sedang menjajaki kemungkinan menjangkau serta memberikan pelayanan air bersih ke Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir. “Beberapa tahun yang lalu pelayanan air bersih masih 40 persen. Sekarang Alhamdulillah sudah 80 persen. Angka 80 persen itu jarang terjadi di Indonesia,” kata ESP dalam beberapa kesempatan. Karena itulah, tak heran mantan Ketua KNPI Sumsel ini menjadi satu-satunya kepala daerah di Indonesia yang menjadi keynote speaker saat berbicara di depan peserta Leadership Forum, Water for People : Transforming for Suistainability and Growth di Batam beberapa waktu lalu. Keberhasilan PDAM Tirta Musi dalam pelayanan publik begitu menginspirasi para peserta utusan dari 19 PDAM se-Indonesia untuk belajar dari kota metropolis ini. * * * BERSAMBUNG * * * Edisi mendatang: Kiprah Eddy Santana Putra dalam menangani banjir di Kota Palembang
12
Geliat Kota
EDISI XI / JUNI 2008
KOTA PALEMBANG DARI WAKTU KE WAKTU TERUS BERBENAH. SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN, BAIK SECARA FISIK MAUPUN MENTAL TERUS DIUPAYAKAN. DEMI MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT. BERIKUT GELIAT KOTA PALEMBANG DALAM BIDIKAN LENSA WARTA KOTA. (FOTO-FOTO: MASTOP, SAIRIN, WINARDI, RYO, IST/NET)
KEINGIN TAHUAN SEORANG BOCAH TERHADAP CALON PEMIMPIN KOTA PALEMBANG 5 TAHUN KEDEPAN (2008-2013)
WALIKOTA PALEMBANG BESERTA ISTRI SAAT MEMBERIKAN HAK PILIHNYA DI TPS 11, JL. TASIK KAWASAN KAMBANG IWAK KECAMATAN BUKIT KECIL
WALIKOTA PALEMBANG MENGEKSPRESIKAN RASA SUKA CITANYA DENGAN MENCIUM PIALA ADIPURA HASIL KERJA KERAS PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
KONVOI KELILING KOTA USAI MENERIMA HASIL PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA SMA, MA DAN SMK SE-KOTA PALEMBANG
PASUKAN KUNING YANG MEMPUNYAI ANDIL CUKUP BESAR ATAS DIRAIHNYA PIALA ADIPURA TAHUN 2008 INI
SUASANA PEMILIHAN DI SALAH SATU TPS DI KOTA PALEMBANG