Dwi Minggu Kedua Januari 2010
RS
Kampus Harus Sebarkan Spirit Entrepreneurial
ITAS BRAW
K
Dwi Minggu Kedua Januari 2010
UB Beri Penghargaan Untuk Mahkamah Konstitusi
Ketua MK, Moh. Mahfud MD menerima piagam penghargaan “Pelopor Peradilan Paling Transparan" dari Rektor Unbraw, Yogi Sugito
D
alam rangka Dies Natalis Universitas Brawijaya (UB) ke47, Rektor UB Prof Dr Ir Yogi Sugito, Senin (25/1), memberikan penghargaan kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Penghargaan sebagai Pelopor Peradilan yang Transparan di Indonesia itu berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: 001/SK/2010 tertanggal 5 Januari 2010. Penghargaan diterima langsung oleh
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Moh Mahfud MD dan disaksikan oleh para pejabat teras di lingkungan UB dan MK. UB menilai, MK patut diberi penghargaan karena berbagai hal yang telah dilakukannya seperti proses rekrutmen para hakim yang dilakukan secara transparan dan mewakili unsurunsur hakim karir, unsur legislatif, serta unsur akademis. MK juga merupakan satus a t u n ya l e m b a g a p e ra d i l a n ya n g
keputusannya langsung dipublikasikan secara terbuka dan sebagai satu-satunya lembaga peradilan yang menjalin hubungan dengan pendidikan tinggi dalam bentuk akses konferensi video, penerbitan jurnal dan obrolan konstitusi. Selain itu MK dinilai telah transparan dalam proses penerimaan gugatan dan direspon dengan cepat, serta proses persidangan telah diekspos secara langsung melalui konferensi video.[nun]
Dosen FMIPA UB Ikuti PAR di Australia
D
Jusuf Kalla:
ISSN : 1907 - 6428
A AY IJ
UN IV E
Nomor 517 Tahun XIX
osen Jurusan Fisika FMIPA UB Dr. Johan Noor telah menyelesaikan kegiatan Program Academic Recharging (PAR) di Department of Medical Physics & Technology (MTP), Sir Charles Gairdner Hospital (SCGH) Perth Australia Barat pada 6 Oktober 2009 sampai dengan 15 Januari 2010. Dalam kesempatan itu Johan melakukan riset bersama dengan tim dari MTP-SCGH di bawah pimpinan Dr. Roger Price dan Ms. Janette Atkinson dengan topik Diagnostic Reference Dose Levels (DRLs) for CT-scanners. Dari proyek ini telah dihasilkan sebuah naskah untuk publikasi di jurnal
international dengan judul Estimation of the k-Value for Head CT using ICRP 103 Tissue Weighting Factors. Sebuah naskah juga tengah dalam persiapan untuk dipublikasikan. Dalam kesempatan mengikuti PAR, Johan Noor juga telah menjajaki kemungkinan dilakukannya kerjasama antara UB dengan universitas di Australia. Salah satu kerjasama yang telah disepakati yaitu melakukan kolaborasi riset dalam menentukan Diagnostic Reference Level (DRL) di Indonesia yang sesuai dengan anjuran dari International Commission on Radio-logical Protection (ICRP).[jan/nun]
Dr. Johan Noor & Dr. Roger Price
1
ewirausahaan memiliki kedudukan penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan nasional. Di setiap skala, aktivitas kewirausahaan tidak saja mampu membantu upaya penyerapan tenaga kerja, tetapi juga meningkatkan daya saing perekonomian antar negara. Oleh karenanya, semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan termasuk di dunia pendidikan. Demikian disampaikan Jusuf Kalla dalam Seminar Nasional Kewirausahaan I yang digelar oleh Program Doktor Ilmu Manajemen UB. Kehadirannya benar-benar mampu memberi semangat kepada para ratusan peserta yang tampak antusias mengikuti ceramahnya di Gedung Widyaloka, Rabu (20/01). Dalam seminar bertema "Mengembangkan Kewirausahaan Berdaya Saing Interasional Melalui Pemanfaatan Budaya Lokal", mantan Presiden RI yang juga pemilik usaha Kalla Group ini mengungkapkan bahwa kampus tidak bisa lepas dari pendidikan kewirausahaan baik kepada mahasiswa maupun masyarakat. Oleh karena itu dia berharap kepada dunia pendidikan tinggi untuk terus menyebarluaskan ide-ide kewirausahaan. "Kewirausahaan itu kebijakan ekonomi yang efeknya jangka panjang. UB, saya harap maju dengan fikiran-fikiran kewirausahaan ke depan", tuturnya. Jusuf Kalla yang baru saja didaulat sebagai Ketua Umum Pusat PMI mengatakan bahwa entrepreneur itu masalah spirit. "Kalau di Indonesia ada sekolah yang siswanya lulus langsung jadi entrepreneur, kaya lah kita ini. Tapi entrepreneur tidak bisa dididik. Jadi yang dibenahi spiritnya", katanya. Menurutnya, dunia pendidikan secara perlahan-lahan memang harus menyesuaikan kuriku-lumnya kepada
masyarakat, menurutnya para pemimpin negara harus memiliki jiwa kewirausahaan. Ia berpendapat Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara yang lebih sejahtera jika pemerintah dan masyarakatnya berusaha keras memajukan sektor riil. "Banyak orang bilang pasar, pasar, pasar. Maksudnya pasar uang, pasar modal. Saya bilang tidak! Kita harus lebih memperhatikan Pasar Tanah Abang, Pasar Senen, Pasar Kliwon," ujarnya disambut tawa hadirin. Pemerintahan yang memiliki jiwa kewirausahaan juga dituntut M. Jusuf Jalla u n t u k l e b i h f l e k s i b e l d a l a m menerapkan aturan. Ia lebih aktivitas kewirausahaan meskipun tidak mementingkan tujuan daripada prosedur secara keseluruhan. Hanya saja pola pikir atau aturan-aturan yang birokratis. untuk menjadi entrepreneur harus terus "Pemerintah menetapkan tujuan, baru ditanamkan."Yang penting, cara berpikir, kemudian kita cari prosedur, bukan logic, selalu mengembangkan siswanya sebaliknya", ujarnya. berwirausaha", katanya. Namun demikian, Ia mencontohkan ketika kebijakan Jusuf Kalla juga turut mengkritisi jumlah pengalihan bahan bakar minyak ke LPG, lulusan perguruan tinggi untuk terjun mendapatkan tantangan yang keras dari menjadi wirausahawan yang dinilainya berbagai pihak. “Aturan-aturan saat itu masih minim. "Padahal nilai tambah itu memang belum sepenuhnya mendukung adanya di inovasi, sedangkan inovasi itu kebijakan tersebut. Infrastruktur yang kuncinya ada di teknologi yang ada di dunia dimiliki juga belum dimiliki oleh pendidikan", tuturnya. "Makanya, jangan pemerintah. Meski ada demo seribu kali, habiskan selop sepatu Anda untuk cari saya tetap jalan terus. Indonesia harus kerja", ujarnya. dipaksa atau memaksa diri. Buktinya Entrepreneurial Government sekarang negara bisa menghemat 40 triliun Lebih lanjut Jusuf Kalla memaknai per tahun", ujarnya. "Pemimpin memang entrepreneur sebagai orang-orang yang mesti begitu, lebih cepat, lebih baik, lebih mampu memberi nilai tambah dan orang murah", tambahnya. yang bersedia mengambil resiko. Resiko Ia mengatakan, untuk membangun yang dimaksud tentu untuk mencapai Indonesia yang lebih sejahtera dengan kondisi usaha yang lebih baik lagi. Dia ke w i ra u s a h a a n , p e m e r i n t a h p e r l u mengungkapkan, orang-orang yang berani menerapkan beberapa strategi yaitu mengambil resiko ini biasanya hanya dengan membangun infrastruktur yang orang-orang yang percaya diri. Hal ini lebih baik, diikuti dengan mempermudah memiliki korelasi dengan manajemen aturan usaha, kemudian memberikan rasa organisasi, termasuk pemerintahan aman. "Selanjutnya serahkan semuanya negara. Untuk menyejahterakan kepada pengusaha", pungkasnya.[fjr]
Balon Rejeki UB Nyangkut di Kebun Runtut
I
ngatkah Anda dengan pelepasan balon berhadiah di acara Jalan Sehat Dies Natalis UB ke-47? Balon-balon tersebut dilepas dengan disertai kertas berhadiah senilai satu juta rupiah. Senin (18/1) kemarin, warga desa Ngadisari, Ke c a m a t a n S u k a p u r a , Ka b u p a t e n Probolinggo, Runtut Bakatnoto, menukarkan kertas kemenangannya. Dari penuturannya kepada Prasetya, Runtut menceritakan awal dia menemukan hadiah tersebut untuk pertama kalinya. Selembar kertas tersebut menurutnya ia temukan bersama sekumpulan balon yang tersangkut pada salah satu pohon cemara di kebunnya sekitar jam 11.00 WIB pada Kamis (14/1). Runtut yang merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang ini mengaku
2
langsung percaya karena banner UB masih terpasang dan di kertas berhadiah tersebut ada stempel asli UB. Setelah itu ia pun langsung mengambil kertas dan membagibagikan sekumpulan balon tersebut kepada keponakannya. “Saya langsung telpon temen saya yang kuliah di Pertanian sini, katanya memang benar hari minggu itu ada acara jalan sehat sama bagi-bagi hadiah," ujar Runtut menceritakan upayanya mengkonfirmasi hadiah nomplok tersebut. Ketika ditanya mau diapakan uang satu juta tersebut, Runtut berkata "Saya belum tahu mau diapakan, paling saya tabung dulu". Pria yang kesehariannya beraktivitas sebagai petani kubis dan kentang ini mengaku menyimpan keinginan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia pun berencana
menggunakan uang ini untuk daftar PNS. "Mungkin akan saya pakai untuk mendaftar PNS nanti", tegasnya. [ai/nok]
Runtut Bakatnoto
Nomor 517 Tahun XIX
Fapet Menangkan Lomba Drama Komedi
Dwi Minggu Kedua Januari 2010
Disertasi Gusnawaty HS:
Inokulasi Actinomycetes dan VAM terhadap Rebah Semai Kedelai
K
Aksi panggung para peserta lomba Fapet
F
akultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB) menangkan lomba drama komedi yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Dies Natalies UB ke47. Lomba yang diselenggarakan selama dua hari (29-30/1) ini diikuti oleh enam fakultas. Mereka adalah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dengan j u d u l " R o n d a " , Fa k u l t a s I l m u Administrasi (FIA): "Lho..Mati Aku", Fakultas MIPA: "Jare Bola Lha Kok Ireng", Fakultas Kedokteran (FK): "Legenda Patung Liberty", Fakultas Peternakan (Fapet): "Ande-Ande Lumut" dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP): "Onde-Onde Luput". "Sedianya sembilan fakultas akan mengikuti kegiatan ini namun mereka mengundurkan diri karena berbagai kendala diantaranya masalah teknis", ujar Ketua Pelaksana Rifqi Andi Alcaf kepada Prasetya di gedung Student Centre, tempat berlangsungnya acara. Mahasiswa FIA angkatan 2006 ini lebih lanjut mengemukakan, p e m e n t a s a n d ra m a k o m e d i i n i terselenggara atas kerjasama panitia Dies Natalies ke 47dengan komunitas teater UB "Kutub". "Kami sengaja mengangkat drama komedi agar terdapat alur cerita didalamnya. Selain itu harapannya juga ada pesan moral yang mampu disampaikan sehingga tidak hanya sekedar melucu", kata Rifqi. Tiga orang juri yang berpengalaman dalam dunia seni teater pun dihadirkan. Mereka yaitu Darmanto Rajab (Universitas Kanjuruhan), Andrian Zulkarnaen (anggota komunitas teater independen d i Ko t a M a l a n g " P i l a r " ) s e r t a Muhammad Hidayatullah (penggiat teater kampus). Disela-sela acara, s a l a h s e o ra n g j u r i M u h a m m a d Hidayatullah menyampaikan, mayoritas peserta memiliki kelemahan
dalam penguasaan teknis seperti vokal, moving dan blocking. "Sebagian besar naskah peserta sudah bagus, mungkin karena terbiasa menulis. Te t a p i p e m a i n n ya k u ra n g b i s a mementaskan dengan baik di panggung", ujar alumni Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya yang juga aktif membina teater kampus sebuah perguruan tinggi swasta di Malang ini. Selain itu ia juga menyoroti kurangnya kemampuan pemain untuk membuat pementasan yang menarik bagi penonton. "Penonton sebuah pertunjukan seni itu datang untuk menikmati pementasan yang disajikan. Dengan pemampilan yang atraktif harapannya mereka akan terhibur. Yang disini saya melihat mereka semua pendukung yang dikerahkan sehingga lebih cenderung dipolitisir untuk merekayasa kemeriahan acara", tambahnya. Meskipun begitu, ia menganggap hal ini sebagai sesuatu yang bisa dimaklumi dalam sebuah perlombaan pementasan. Hanya saja ia menyinggung kurangnya pemain dalam menarik penontonnya untuk terlibat. "Saya melihat penonton kurang dilibatkan dalam pementasan ini. Jika ingin membuat pementasan komedi yang melibatkan penonton seperti dalam acara lenong, maka seharusnya mereka berada pada ruang estetis, yaitu ruang antara tempat pementasan dan penonton. Dan bukan di panggung seperti saat FK pentas, dimana terlihat ada penonton di panggung bagian belakang", tambahnya. Dengan empat kriteria penilaian yaitu konsep, penampilan, harmonisasi dan artistik, Fapet akhirnya terpilih menjadi pemenang, mengungguli FIA (juara II) dan FK (juara III). Selain itu, naskah terbaik juga jatuh di tangan
Aksi panggung dari FTP
FIA. Atas prestasi ini, maka para pemenang berhak atas hadiah berupa tropi dari panitia Dies Natalies UB ke47. Improvisasi Membawa Kemenangan Diwawancarai Prasetya, Manajer tim Fa p e t D r I r S r i M i n a r t i M P mengungkapkan bahwa pihaknya hanya memiliki waktu empat hari untuk pentas ini. Dengan disutradarai seorang mahasiswa, Ahmad Abid Wahyudi (mahasiswa jurusan Nutrisi ternak angkatan 2005), Fapet melibatkan dosen dan karyawan dalam pementasan ini, sesuai dengan aturan yang ditetapkan panitia. "Kami sebisa mungkin mengikuti aturan yang ditetapkan, seperti waktu pentas tidak lebih dari 40 menit, tidak mengandung unsur pornografi, pemain tidak lebih dari 15 orang serta melibatkan dosen dan karyawan sebagai pemain inti", ujar Minarti. "Dengan pemain berpendidikan minimal S2, mereka sangat susah diatur. Ketika latihan semuanya menjadi sutradara", guraunya, meskipun telah melibatkan Abid yang juga penggiat teater Koboi milik Fapet. Meskipun begitu, dirinya merasa terkejut dengan improvisasi para pemain ketika di panggung. "Saya terkejut dengan improvisasi para pemain. Mereka bahkan mampu menjiwai dan memainkan peran lebih dari yang ada pada latihan selama ini", kata dia. Dengan dana sekitar Rp 5 juta yang diantaranya digunakan untuk sewa kostum, Minarti mengaku bangga dengan prestasi yang diraih. Selain itu, Minarti yang juga menjadi Ketua Panitia Bidang Seni dalam Dies Natalies UB ke47, secara khusus berharap agar pemain yang berbakat dalam ajang ini dapat dilatih secara khusus sehingga dapat melakukan pementasan dalam berbagai kegiatan yang terselenggara di kampus. [nok]
3
ebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk, berkembangnya industri pangan (tahu, tempe, susu, pangan olahan lainnya) dan pakan ternak, namun demikian kebutuhan tersebut sampai saat ini belum dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri sehingga masih dilakukan impor dalam jumlah cukup besar. Salah satu kendala produksi kedelai antara lain adanya serangan penyakit rebah semai (Sclerotium rolfsii Sacc). yang dapat menyebabkan tanaman kedelai menjadi mati sehingga mengurangi populasi tanaman kedelai yang dipanen. Kondisi tersebut melatarbelakangi disertasi Gusnawaty HS yang berjudul "Inokulasi Actinomycetes dan VAM (Vesicular Arbuscular Mycorrhiza) terhadap Model Epidemi Penyakit Rebah Semai (Sclerotium rolfsii Sacc), Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Kedelai (Glycine max L.)”. Ujian terbuka disertasi dilaksanakan di Gedung Pasca Sarjana UB, Kamis (28/01). Disertasi ini dipromotori oleh Prof. Dr. Ika Rochdjatun Sastrahidayat, Prof. Dr. Abdul Latief Abadi, dan Prof. Dr. Syamsudin Djauhari. Penyakit rebah semai cukup sulit dikendalikan
karena memiliki kisaran jumlah inang yang banyak. Selain menyerang kedelai, penyakit ini juga menyerang berbagai tanaman seperti sayuran, buah, bunga, legum, sereal, tanaman terna dan rumput. Alasan lain yang menyebabkan sulitnya penyakit ini dikendalikan adalah patogennya memiliki kemampuan untuk mempertahankan dirinya dalam tanah sekalipun tidak tersedia tanaman inang. Saat ini pengendalian patogen tanaman dengan menggunakan antagonis menjadi suatu cara pengendalian yang menarik dan banyak mendapat perhatian karena aman bagi lingkungan dan memberikan hasil yang signifikan, salah satunya adalah penggunaan actinomycetes. Hal ini sangat beralasan mengingat kemampuan actinomycetes untuk menghasilkan antibiotik yang lebih besar dari antagonis lainnya. Kombinasinya d e n g a n m i k o r i z a ya n g d a p a t meningkatkan daya serap hara memiliki dampak positif yang lebih meningkat. Dari penelitiannya, Gusnawaty m e n e m u k a n b a hwa ko m b i n a s i Actinomycetes dan VAM tidak hanya mampu mengendalikan tingkat
serangan S.rolfsii tetapi juga mampu memperlihatkan pertumbuhan dan produksi yang baik. Ia menyimpulkan bahwa kombinasi keduanya mampu menbgendalikan tingkat serangan S.rolfsii pada tiga varietas kedelai (Rata, Kaba, dan Burangrang) yang ditanam pada dua periode berturutturut. Laju infeksi S.rolfsii semakin menurun dengan menanam kedelai pada dua periode secara berturutturut. Inokulasi kombinasinya juuga mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi pada tiga varietas kedelai dibanding perlakuann inokulasi VAM dan actinomycetes secara tunggal maupun kontrol yang ditanam pada dua periode berturut-turut. Untuk m e n g e t a h u i e f e k t i v i t a s p e ra n kombinasi ini, perlu dilakukan penelitian dengan periode tanam lebih dari dua periode berturut-turut. Gusnawaty adalah dosen tetap di Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Sulawesi Tenggara. Setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan majelis penguji, dosen berprestasi ini lulus dan berhak menyandang gelar doktor dengan IPK sempurna 4. Ia lulus dengan masa studi 2 tahun 5 bulan sehingga menyandang predikat cumlaude.[fjr]
Peksiminal Pop Brawijaya
S
eleksi lomba nyanyi tunggal kategori pop putera/puteri dalam Pekan Seni Mahasiswa Regional (Peksiminal) tingkat Universitas Brawijaya (UB) 2010 digelar, Kamis (28/1). Acara yang diselenggarakan di Gedung Student Centre ini diikuti 17perwakilan fakultas. Seleksi mengundang tiga juri yaitu Chrisna (pengajar Master of Ceremony/juri pada setiap lomba menyanyi pop), Satyawan (staf pengajar Yamaha Musik Surabaya), dan Dr. Candra Fajri Ananda (dosen Fakultas Ekonomi/FE) dimulai dari jam 09.00 WIB. Dari keempat rangkaian lomba nyanyi tunggal sebelumnya yakni dangdut, seriosa, keroncong, dan pop, acara kali ini menyedot peserta dan penonton terbanyak. Salah seorang juri Chrisna, kepada para peserta menuturkan, masih banyak peserta yang salah dalam memegang mikrofon disamping terlihat grogi ketika di panggung. "Peserta masih banyak yang salah memegang mikrofon. Kedua, jangan terlalu polos dalam menyanyi,
4
ekspresinya harus dikeluarkan. Kalau grogi, kapasitas oksigen dalam otak kita akan berkurang, maka triknya tarik napas dulu biar lebih tenang", ujarnya. Setelah menyaksikan penampilan para peserta, akhirnya juri mengumumkan enam pemenangnya. Untuk putera, Juara I Yeremia AD (FT), juara II Anton Triono (FISIP), juara III: Akhmad Haikal (FE). Sedang kategori puteri, juara I Aulia Dita Anggraini (FIA), juara II Bestari Ananda (FH), dan juara III Nidya Rinasa (FMIPA). Di seleksi kali ini ada dua peserta yang terlambat dan baru tampil setelah juri berada di ruangan rapat, salah satu diantaranya adalah Akhmad Haikal yang menjadi juara kedua putra. Kepada Prasetya, Haikal berucap dia terlambat karena semalam masih di Yogyakarta dalam rangka mengikuti Audisi "Indonesian Idol" di Jogya Expo Center (JEC). Dari 2014 peserta, Haikal lolos sampai 30 besar dan saat ini masih menunggu konfirmasi dari pihak panitia untuk lolos ke babak berikutnya di Jakarta. "Mungkin tidak bisa jadi juara
Peserta unjuk kebolehan menyanyi pop
pertama disini, pertanda bisa lolos Indonesian Idol," harapnya sembari tertawa. [ai]
Nomor 517 Tahun XIX
Dwi Minggu Kedua Januari 2010
Disertasi Abu Talkah:
Pengukuhan Tiga Guru Besar UB
Limbah Jengkok Tembakau Industri Rokok untuk Pupuk Organik
J
umlah lahan kritis yang semakin meningkat memiliki korelasi dengan kebutuhan pupuk yang semakin besar. Di sisi lain dunia industri juga menghadapi persoalan yang serius yang berhubungan dengan limbah yang sering menjadi alamat sumber pencemaran lingkungan baik tanah, air, maupun udara yang menyebabkan persoalan lingkungan serius. Namun demikian, khusus untuk limbah jengkok tembakau industri rokok memiliki potensi negatif sebagai sumber pencemaran lingkungan dan memiliki potensi untuk dijadikan bahan pupuk organik. Demikian disampaikan oleh Abu Talkah dalam disertasinya yang berjudul "Kajian Pengolahan Limbah Jengkok Tembakau Industri Rokok sebagai Pupuk Organik", yang dilaksanakan di gedung Pasca Sarjana UB, Rabu (27/01). Disertasi ini dipromotori oleh Prof. Dr. Ir.Soemarno, MS; Dr. Ir. Sudiarso, MS; dan Prof. Dr. Ir. Zaenal Fanani. Sedangkan majelis penguji terdiri dari Prof. Dr. Ir. Husni Thamrin Sebayang, MA; Dr. Ir. H. Bagyo Yanuwiadi, MS; Dr. Ir. H. Chasan Bisri; serta Prof. Dr. H. Rachman Sasmita, MSc. Jengkok adalah sisa-sisa produksi pabrik rokok yang sebagian besar berasal dari daun tembakau dan bunga cengkeh
yang dibuang ke tempat pembuangan limbah. Penelitian yang ia lakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik limbah jengkok tembakau industri rokok serta mengetahui kandungan logam arsenic dalam pupuk organik yang berasal dari proses pengomposan dengan beberapa j e n i s s t a r t e r. U n t u k m e n g e t a h u i pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, pupuk organik limbah jengkok ini di terapkan pada tanaman melon. Abu Talkah melakukan penelitian di Kelurahan Rejomulyo, Kecamata Kota, Kediri sejak Oktober 2008 sampai Agustus 2009. Setelah melaksanakan penelitian, ia menemukan bahwa pupuk organik yang memakai sistem vermikompos (pemupukan dengan pemanfaatan kinerja cacing tanah dalam menyerap logam arsenik) berbahan utama limbah jengkok industri rokok dapat meningkatkan pertumbuhan panjang, jumlah dan luas daun tanaman Melon (Cucumis melo L.) verietas Red Aroma. Hormon tumbuh tanaman yang terdapat dalam vermikompos pupuk limbah jengkok tidak hanya memacu perakaran pada cangkokan, tetapi juga memacu pertumbuhan akar tanaman di dalam tanah, memacu pertunasan ranting-ranting baru
U
pada batang dan cabang pohon, serta memacu pertumbuhan daun. Pengaruh positif yang lain dari penambahan bahan organik adalah pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman akan mampu menghasilkan senyawa perangsang tumbuh (auksin) dan vitamin. Selain itu, pupuk organik limbah jengkok industri rokok dapat meningkatkan produksi berat, volume dan brix (nilai kadar gula) buah tanaman melon. Berdasarkan hasil tanam melon pada musim tidak penghujan, menunjukkan rata-rata brix buah melon yang dipupuk dengan pupuk organik vermikompos jengkok tembakau industri rokok lebih baik dibandingkan dengan yang tidak dipupuk organik. Dari penelitiannya ini Abu Talkah menyarankan agar limbah jengkok tembakau industri rokok diproduksi untuk pupuk organik dengan cara pengomposan kemudian dilanjutkan dengan sistem vermikompos. Abu Talkah adalah dosen tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Islam Kediri (Uniska). Setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan majelis penguji, ia berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Pertanian untuk minat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan predikat cumlaude dan IPK 3,78. [fjr]
Prof. Dr. Ir. Sumardi HS
R
MS Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS
Foto (kiri ke kanan): Ketua Dharma Wanita UB menyerahkan hadiah ke pemenang lomba, Gelar seni musik dan menyanyi anak-anak
R
pertama ini dilakukan lomba mewarnai disamping lomba menggambar dan bercerita. Bertempat di rumpin UB, Kamis (28/1) penutupan ini dimeriahkan dengan pentas drama anak jalanan serta penyampaian cerita oleh pemenang lomba menggambar dan bercerita, Maria Harin Danintya dari SD Lab UM. Acara yang berlangsung semarak ini dihadiri pimpinan di lingkungan UB serta orang tua pemenang lomba. Para pimpinan ini kemudian didaulat untuk menyerahkan penghargaan kepada para pemenang yang berupa piagam, tropi serta hadiah hiburan. Mereka yang memenangkan lomba mewarnai untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah Nanduo Ahmad Permata, Nabil Mahdy, Nadira Najmir Rahmani serta Marsya Hayu. Keempatnya berasal dari PAUD Rosalia Malang. Pada tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), pemenangnya adalah Annisa Belucci (TK Restu II), Ike (TK Muslimat NU 14), Yola (TK Muslimat NU 11), Aji (TK Muslimat NU 14), Diva (TK Muslimat NU 11) serta Aswin B (TK Bypass). Sementara untuk lomba menggambar dan bercerita, pemenangnya adalah Maria Harin Danintya (SD Lab UM), Ana Imroatus S (MIA 01 Singosari), Nafisa Nida Nur Izzati (SDN Jodipan I) dan Aigan Mubiena Fanda (SD Brawijaya Smart School). [nok]
5
bahnya seorang lagi Guru Besar yaitu Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS. Di hadapan Senat ia menyampaikan pidato bertajuk "Ekologi Manusia Sebagai Landasan Pengembangan Menuju Pertanian Rakyat Berkelanjutan di Indonesia". Dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ilmu Ekologi Manusia dan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, ia melengkapi jumlah professor yang dimiliki Fakultas Pertanian menjadi 41. Guru Besar ke-10 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof. Ir. Sukoso, MSc, PhD juga dikukuhkan dalam kesempatan yang sama. Mengangkat judul "Khamir Laut Sebagai Pengganti Kedelai Dalam Industri Pakan (Suatu Pengembangan Bioteknologi Kelautan)" ia ditetapkan sebagai Guru Besar dalam bidang Bioteknologi Perikanan Kelautan. [nok]
Lomba Keroncong Peksiminal
Menutup Perayaan Ultah, Banjir Hadiah di Rumpin
umah Pintar Universitas Brawijaya (Rumpin-UB) menutup perayaan ulang tahunnya yang pertama. Penutupan yang secara simbolik dilakukan oleh Enny Yogi Sugito ini disertai penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba. "Rumah pintar didirikan untuk memfasilitasi kegiatan ibu dan anak", ungkap Enny dalam sambutannya. Berkaitan dengan hal tersebut, aneka kegiatan menurutnya telah dilaksanakan seperti pelatihan membatik, menjahit, merangkai bunga kering serta menyulam pita. Selain itu, rumpin juga merupakan tempat bermain dan berkreasi bagi anak. Diantaranya dalam peringatan ulang tahun yang
niversitas Brawijaya (UB) mengukuhkan tiga Guru Besar sekaligus dalam sebuah Rapat Terbuka Senat yang dipimpin oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS; Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS dan Prof. Ir. Sukoso, M.Sc, PhD, yang berturut-turut merupakan Guru Besar UB ke-180, 181 dan 182. Dalam Rapat Terbuka Senat tersebut, Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS menyampaikan pidato pengukuhan bertajuk "Problematika dan Alternatif Solusi Penyediaan Enerji Untuk Proses Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian". Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Teknik Pengolahan Hasil Pertanian. Dengan pengukuhannya ini, maka Fakultas Teknologi Pertanian saat ini telah memiliki 6 (enam) orang Guru Besar. Kebanggaan yang sama juga dimiliki Fakultas Pertanian dengan bertam-
Prof. Ir. Sukoso, Msc, PhD
6
angkaian kegiatan Pekan Seni Mahasiswa Regional (Peksiminal) 2010 memasuki hari ketiga. Rabu (27/1), seleksi tingkat Universitas Brawijaya (UB) ini memperlombakan menyanyi tunggal kategori keroncong putera/puteri. Dipusatkan di Gedung Student Centre, kegiatan ini diikuti 11 peserta dengan diiringi live performance music orkes keroncong "Gita Brawijaya". Tiga orang juri dihadirkan dalam kesempatan ini yaitu Ari Kuntjahyo (mantan penyiar RRI/pengasuh acara keroncong 1980-2004), Priyadi (guru vokal keroncong) serta Retno Suntari (dosen Fakultas Pertanian/juri keroncong di beberapa lomba). Diwawancarai disela-sela acara, Kuntjahyo mengungkapkan dewasa ini keroncong kurang diminati generasi muda dikarenakan dua hal. Yang pertama, adanya anggapan menyanyi keroncong itu sulit dan yang kedua, sulit mencari uang lewat keroncong. Hal senada diungkapkan juga oleh salah seorang peserta, Moch Jefri Maulana. "Menyanyi keroncong itu susah, apalagi seperti saya yang baru kali pertama menyanyi keroncong di event ini", ungkapnya. Hadir dalam seleksi ini, Rektor UB Prof Dr Ir Yogi Sugito mengungkapkan harapannya kepada kontingen UB yang akan dikirim ke tingkat regional. "Setelah menang dua kali dalam Pimnas, harapannya dalam Peksiminal kita bisa menang lagi", katanya. Bukan hanya menyemangati, dalam kesempatan tersebut Rektor juga menyempatkan menyanyi lagu keroncong berjudul "Pujaanku" setelah sebelumnya
Pembantu Rektor III Bidang Akademik menyanyikan keroncong "Tanah Airku". Tampil sebagai pemenang dalam seleksi ini, untuk kelompok putra: juara pertama Yan Ardi Darutama (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), juara kedua Adi Rangga Y (Fakultas Hukum), dan juara ketiga Moch Jeffri Maulana Z (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Sedang untuk kelompok puteri, juara diraih oleh Victoria Mariantini (Fakultas Ilmu Budaya), juara ketiga Amelia Annisahaq (Fakultas Pertanian), dan juara ketiga Ayunda K r i s t i n a w a t i ( Fa k u l t a s Te k n o l o g i Pertanian).[ai]
Peserta yang ekspresif menyanyikan keroncong
Nomor 517 Tahun XIX
Enerji Alternatif Untuk Proses Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian
A
nalisis enerji perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pemakaian enerji disamping mengetahui aliran enerji dalam setiap tahapan proses produksi. Dengan mengetahui keduanya maka akan diketahui pula pemborosan enerji pada tahapan tertentu. "Hal ini penting untuk membantu usaha konservasi enerji atau mencari kemungkinan substitusi bahan bakar dengan sumber enerji alternatif yang lain", terang Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar bidang Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, Rabu (27/1) dihadapan Rapat Senat Terbuka Universitas Brawijaya (UB). Untuk komoditas kedelai misalnya, sebagaimana penelitian yang telah dilakukannya di Blitar, Bojonegoro, Pasuruan dan Ponorogo, kebutuhan enerji pada berbagai proses produksi telah ia susun. Proses produksi tersebut terbagi dalam dua tahapan yaitu pra panen (penyiapan lahan, penanaman, pengairan, pemupukan, penyiangan dan pemberantasan hama penyakit) dan pasca panen (pemanenan, pengangkutan, pengeringan, perontokan, dan pembersihan produksi). Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa konsumsi enerji terbesar terdapat pada pemupukan dan pengeringan. "Pada proses pengeringan meskipun penggunaan enerjinya besar namun telah ada efisiensi karena enerji ya n g d i p e r g u n a k a n a d a l a h s i n a r matahari", kata dia. Seiring dengan makin terbatasnya ketersediaan enerji fosil, dalam pidatonya yang berjudul "Problematika dan Alternatif Solusi Penyediaan Enerji Untuk Proses Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian", Sumardi menyarankan untuk mulai melakukan diversifikasi penyediaan dan pemanfaatan enerji. Namun untuk menuju hal ini menurutnya masih banyak hal yang perlu dilakukan melalui berbagai pendekatan. Diantaranya dengan mendorong pemanfaatan enerji baru dan terbarukan. "Pertanian merupakan salah satu sektor dari sembilan sektor pembangunan yang mampu mengkonsumsi sekaligus memproduksi enerji sendiri disamping sektor pertambangan dan enerji", ujar Pembantu Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan FTP ini. "Salah satu enerji baru terbarukan yang merupakan produk olahan pertanian adalah bioenerji yang dapat berupa liquid (bioethanol, biodiesel, bio-oii), padatan (bio-briket) ataupun gas (biogas)", tambahnya. Untuk mampu dimanfaatkan petani yang mayoritas tinggal di pedesaan, menurut Sumardi perlu dilakukan pemetaan potensi disamping penyebaran unit produksi penyedia enerji. "Kawasan Pujon Kabupaten Malang misalnya, disana banyak peternakan sapi sehingga biogas
dapat dioptimalkan", kata dia. "Disamping itu biaya juga akan lebih murah karena mendekatkan sumber enerji dengan penggunanya sehingga meminimalisir biaya distribusi", tambahnya. Pertanian Sebagai Primadona Pada akhir pidato, ia menyebutkan bahwa penerapan enerji baru dan terbarukan secara berkelanjutan dalam program pengembangan Unit Pengolahan Hasil Pertanian Skala Kecil (UPSK) sangat mungkin dikembangkan dengan dukungan finansial baik berupa pinjaman maupun hibah. "Secara finansial UPSK terbukti telah mampu menghasilkan produk unggulan yang dapat diserap pasar baik dalam maupun luar negeri", ujarnya. Bahkan pada tahun-tahun mendatang ia yakin pertanian akan menjadi primadona pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan karena hampir seluruh kebutuhan manusia dapat dihasilkan dari sektor ini mulai dari sandang, pangan, papan, obat-obatan hingga enerji. Curriculum Vitae Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS dilahirkan di Tuban 55 tahun lalu dari pasangan Sumarlan (alm) dan Lestari (almh). Menikah dengan Sulistyowati dikarunia lima orang putera puteri. Sebanyak 135 mahasiswa telah ia bimbing sejak ia
Dwi Minggu Kedua Januari 2010
Gelaran Peksiminal Seriosa UB
Seriusnya peserta menyanyi seriosa
Prof. Dr. Ir. Sumardi HS mengawali karirnya di UB pada 1980. Anggota Perhimpunan Ahli Teknik Pertanian Indonesia ini sejak 10 tahun terakhir telah menghasilkan 7 jurnal, 6 judul penelitian, 6 makalah yang disajikan dalam seminar/lokakarya serta sebuah buku.[nok]
FK Rebut Juara Pertama Gobak Sodor
R
angkaian acara Seleksi Pekan Seni Mahasiswa Regional Universitas Brawijaya (Peksiminal UB) 2010 memasuki hari kedua dengan pelaksanaan kegiatan lomba menyanyi tunggal seriosa putra/putri. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Student Center UB pada Selasa (26/10) itu diikuti oleh sembilan peserta. Lomba diawali dengan penampilan Andwitya Puspita H dari Fakultas Pertanian. Tiga orang juri terlibat dalam ajang tahunan itu. Mereka adalah Drs Stefanus Panirengu MAP, Dosen Fakultas Ilmu Administrasi UB juga mengajar di bina vokalia "Florensia". Juri kedua Dr Endang Titik Setiyowati yang juga berprofesi sebagai karyawan FIA dan juri terakhir, Drs Gabriel Mado pelatih Paduan Suara
Mahasiswa (PSM) SMA Katolik St Albertus Malang (SMA Dempo). Panirengu sebagai ketua juri mengungkapkan kekagumannya terhadap mahasiswa UB yang ternyata menyimpan bakat yang besar di bidang seriosa. "Ini suatu awal yang bagus dan ternyata mahasiswa Brawijaya mempunyai potensi yang luar biasa untuk seriosa," ungkapnya kepada Prasetya. Pada kesempatan itu Panirengu juga berpesan kepada mahasiswa yang mendapatkan juara untuk mempersiapkan diri menerima pembinaan dari universitas. "Anda nanti akan mewakili universitas, lalu mendapatkan pembinaan dari universitas untuk melanjutkan ke tingkat regional atau bahkan nasional", ujarnya. Seperti yang disampaikan ketua seleksi Peksiminal UB 2010 Dr Agung Pramana WM MSi, pembinaan akan dilakukan oleh UB dibawah koordinasi Prof Dr Ir Woro Busono MS selaku Staf Ahli Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan. Pa d a a k h i r a c a r a d i u m u m k a n pemenang kategori putra dan putri. Juara pertama untuk putra dimenangkan oleh Aditya Dwi Novarianto (Fakultas Hukum), juara kedua Benyamin A Wini (Fakultas Ilmu Administrasi) dan juara ketiga Aji P r i b a d i R a n g g a m u k t i ( Fa k u l t a s Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Sedangkan untuk putri, juara satu dimenangkan oleh Andwitya Puspita H (Fakultas Pertanian), juara dua Helena Yahvita Yeri (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan juara ketiga Cristina Theodora (Fakultas Hukum). Hampir keseluruhan pemenang kali ini membawakan lagu wajib Wanita (Ismail Marzuki), dan lagu pilihan Puisi Rumah Bambu (FX Sutopo).[ai]
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Manajemen Lapang UB-Press
H
asil seleksi administrasi yang merupakan tahapan pertama rekrutmen Manajemen Lapang UB-Press, Sabtu (23/1) telah dikeluarkan. Sebagaimana diketahui, guna pengembangan organisasinya, UB Press membuka lowongan untuk beberapa posisi yang meliputi kepala penerbitan, divisi editing dan grafis, divisi marketing serta divisi kesekretariatan/web. Mereka nantinya akan bertugas sebagai manajemen lapang yang mengemban amanah untuk menjadikan UB-Press sebagai penerbit elektronik pertama dan terbesar di Indonesia. Sebanyak 36 peserta dinyatakan lolos seleksi dari sekitar 296 pelamar. Jumlah ini terdiri atas Kepala Penerbitan (6), Divisi Kesekretariatan (10), Divisi Marketing (10), dan Divisi Editing/Desaing Grafis (10). Mereka yang dinyatakan lolos seleksi diwajibkan mengikuti tahapan selanjutnya yaitu interview yang akan diselenggarakan di lantai 4 Gedung Rektorat UB. Untuk posisi Kepala Penerbitan dan Divisi Marketing interview akan dilakukan pada Rabu (27/1) sementara Divisi Editing/Desain Grafis dan Kesekretariatan/Web Hosting, Kamis (28/1). Informasi lebih lanjut dapat diakses di www.ubpress.brawijaya.ac.id. [nok]
Kunjungan SMA 2 Probolinggo
S
Awas...jangan dilepas! Gobak sodor Kantor Pusat vs FPIK
P
ertandingan Gobak Sodor dalam rangka Dies Natalis ke-47 Universitas Brawijaya berlangsung meriah. Kegiatan yang berlangsung di Samantha Krida pada 25-26 Januari 2010, itu diikuti oleh 13 unit kerja dan 3 bye. Hari pertama merupakan babak kualifikasi yang menampilkan pertandingan antara FMIPA versus FTP, Kantor Pusat versus FPIK, Fapet versus FH, FIA versus FE, FT versus FIB, serta FK, FISIP dan FP yang masing-masing bye. Pertandingan sempat diwarnai aksi protes dan walk out (WO) tim FMIPA yang merasa panitia tidak konsisten dalam mengeluarkan peraturan. Juara pertama berhasil direbut oleh Fakultas Kedokteran, setelah melawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan skor 3 - 0 pada 26 Januari 2010. Sedangkan juara ketiga berhasil diraih oleh Fakultas Perikanan. Galah Asin atau yang lebih sering dikenal dengan Galasin atau Gobak Sodor adalah permainan yang terdiri dari 2 grup dengan beranggotakan 3-5 orang. Permainan ini menuntut ketangkasan menyentuh badan lawan atau menghindar dari kejaran lawan. Permainan ini dilakukan oleh dua kelompok. Kelompok pertama sebagai pemeran dan kelompok kedua sebagai penjaga. Untuk memenangkan permainan ini, seluruh anggota grup harus melakukan proses melewati garis bolak balik dalam area permainan. [nun]
7
erombongan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Probolinggo, Selasa (19/1) berkunjung ke Universitas Brawijaya (UB). Mereka adalah siswa kelas III yang beberapa saat lagi akan melanjutkan ke pendidikan tinggi. Kunjungannya kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Syafiudin dan diikuti beberapa orang guru Bimbingan Karier (BK). Kepada Tim Promosi UB, Syafiudin menyampaikan tujuannya bertamu ke UB kali ini adalah untuk berkenalan dan mendapatkan informasi langsung dari tangan pertama. "Kunjungan ini merupakan kali pertama yang kami lakukan dan merupakan kebanggaan kami dapat diterima dengan baik", Syafiudin menuturkan. Banyak alumni SMA 2 Probolinggo menurutnya telah diterima di berbagai fakultas di UB. "Setelah mengenal lebih baik melalui kunjungan ini, harapannya akan lebih banyak siswa kami yang diterima di UB", tambahnya. Dengan kondisi sosial yang mayoritas masyarakat pesisir, dikatakannya tidak banyak siswa yang berminat melanjutkan jenjang
8
pendidikan tinggi. Banyak juga diantara mereka yang memilih untuk langsung bekerja ataupun menikah. Salah seorang siswa, Tiara Adinda Sari, ketika diwawancarai Prasetya mengaku tertarik untuk melanjutkan kuliah di UB. Siswa kelas III IPS ini mengatakan ingin mengambil Hubungan Internasional dan Sastra Inggris. "Saya memilih UB karena reputasi dan kualitasnya telah dikenal baik", ujarnya. Selain itu, pilihannya ini juga didasarkan pada letak geografis UB yang dekat dengan Kota Probolinggo. Berbeda dengan Tiara, Marchesa Asri Ramadanti yang juga siswa III IPS mengaku ingin melanjutkan studi ke Surabaya dengan mengambil Desain Produk. Salah satu alasan yang mendasari pilihannya ini adalah banyaknya keluarga yang ada di Surabaya. Campus Edutectour Kunjungan siswa SMA ini merupakan salah satu program dari gerakan "Ayo Sekolah ke Malang" yang diprakarsai oleh Forum Komunikasi Humas Perguruan Tinggi (Forkom Humas Perti). Disampaikan Ketua Pelaksana Teknis gerakan ini yang
merupakan alumni FP UB Wahyu Eko Setiawan, SP, kunjungan yang diistilahkan dengan "Campus Edutectour" ini membantu para siswa untuk mengenal berbagai perguruan tinggi yang ada di Malang. Beberapa sekolah yang telah melakukan kunjungan yang sama adalah SMA 2 Lamongan, SMA Muhammadiyah 1 Pasuruan serta SMA 1 Sampang.[nok]
Suasana kunjungan SMA2 Probolinggo
Nomor 517 Tahun XIX
1.087 Mahasiswa Diwisuda
PII Malang Gelar Musyawarah Cabang
Dwi Minggu Kedua Januari 2010
Sosialisasi UB Press "Dokter Kurang Berkomunikasi dengan Pasien" di Jajaran Pimpinan Dr. Samsul Islam:
B
Suasana musyawarah PII Malang
Rektor Prof Yogi Sugito memberikan selamat kepada wisudawan
S
ebanyak 1.087 mahasiswa program diploma, sarjana, dan pascasarjana Universitas Brawijaya diwisuda, Sabtu (23/01). A c a r a R a p a t Te r b u k a S e n a t U n i v e r s i t a s B ra w i j a ya W i s u d a Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Periode III Tahun 2009/2010 yang dilaksanakan di gedung Samantha Krida dan dipimpin oleh Rektor UB, Prof. Yogi Sugito. Rincian jumlah mahasiswa yang diwisuda adalah sebagai berikut: Fakultas Hukum (Program Sarjana, Magister, dan Doktor) 42 wisudawan, Fakultas Ekonomi (Program Diploma 3, Sarjana, Magister dan Dokter) 252 wisudawan, Fakul tas Ilmu Administrasi (Program Diploma 3, Sarjana, Magister dan Dokter) 159 wisudawan, Fakultas Pertanian (Program Diploma 3, Sarjana, Magister dan Dokter) 89 wisudawan, Fakultas Peternakan (Program Sarjana) 18 wisudawan, Fakultas Teknik (Program Sarjana, Magister) 193 wisudawan, Fakultas Kedokteran (Program Diploma 3, Sarjana, Magister dan Dokter) 86 wisudawan, Fa k u l t a s Pe r i k a n a n d a n I l m u Kelautan (Program Sarjana dan Magister) 56 wisudawan, Fakultas MIPA (Program Diploma 3, Sarjana, dan Magister) 70 wisudawan, Fa k u l t a s Te k n o l o g i P e r t a n i a n
(Program Sarjana dan Magister) 75 wisudawan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Program Sarjana) 20 wisudawan, Fakultas Ilmu Budaya (Program Diploma 3 dan Sarjana) 27 wisudawan. Berikut adalah nama-nama wisudawan terbaik untuk setiap program dan fakultas dengan kriteria IPK tertinggi dan lama studi tercepat: Anita Triwidyastuti, SH (FH); Tuti Sugiarti, A.Md. (Prodi Akuntansi); Primi Puspita R, SE (Prodi Manajemen); Ika Nofitasari, A.Md (Prodi Pariwisata); Putri Andina,SAP. (Prodi Ilmu Administrasi Publik); Dian Fitri, A.Md (Prodi Arsitektur Pertamanan); Retno Widyanti,SP. (Prodi Ilmu Tanah); Evi Nilasari, SPt. (Prodi Sosial Ekonomi Peternakan); Muhammad Arif Budiman, ST (Prodi Teknik Elektro); dr. Perdana Aditya (Prodi Pendidikan Dokter); Ratna Dwi Herlina, SPi (Prodi Ekonomi Perikanan); Arif Afriansyah, A.Md (Prodi Analis Kimia); Miranti Ardhini, SSi (Prodi Biologi); Ayu Dwi Nilasari, STP. (Prodi Teknologi Industri Pertanian); Karina Indah Putri, SSos (Prodi Sosiologi); Surya Wilandhika, A.Md (Prodi Bahasa Inggris); Retno Maharani, SS (Prodi Sastra Inggris); Gati Windiastika, SP MP (Prodi Ilmu Tanaman); dan Dr. Ir. Tarmizi, MP (Prodi Ilmu Pertanian).[fjr]
P
engurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Malang menggelar Musywarah Cabang di Gedung Capita Selecta Fakultas Teknik UB, Minggu (17/01). Acara ini menandai berakhirnya masa kepengurusan PII Cabang Malang periode 2004-2010. Secara umum forum menilai kepengurusan PII di bawah kepemimpinan Prof. Ir. Sudjito Soeparman, PhD berjalan sukses. Seluruh anggota forum sepakat menerima laporan pertanggunggjawaban yang disampaikan oleh Prof Sudjito Soeparman. "Program-program PII pada kepengurusan beliau berjalan cukup baik. Misalnya saja program sertifikasi anggota, programnya bagus dan berjalan lancar", tutur Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS Ketua Pelaksana Musyawarah. Di sisi lain, pada kepengurusan ini fungsi pengkaderan berjalan dengan baik. "Kita lihat bagaimana FAM PII (Forum Anggota PII) bisa aktif dan turut membantu kegiatan-kegiatan PII," ujarnya. Ketua Baru Forum musyawarah kemarin juga menandai dipilihnya ketua umum baru PII Cabang Malang. Secara aklamasi forum memilih Prof. Dr. Ir. Harnen Sulistyo, MSc sebagai Ketua Umum PII Cabang Malang untuk periode 2010-2013. Dekan FT UB ini sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua di organisasi ini. Untuk jabatan W a k i l K e t u a t e r p i l i h D r. I r. Muhammad Bisri, MS.[fjr]
9
anyak pasien mengeluhkan kurangnya komunikasi ketika b e r i n t e r a k s i d e n g a n d o k t e r. Minimnya komunikasi antara dokter dengan pasien ini bahkan telah menumbuhkan image dokter yang arogan. Demikian disampaikan D e k a n Fa k u l t a s Ke d o k t e ra n Universitas Brawijaya (FK-UB), Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes ketika melantik 15 orang dokter spesialis, Jum'at (22/1). Dengan arogansi yang ada pada diri seorang dokter, maka pasien akan dianggap sebagai obyek dan bukan subyek. "Karena aktivitas seorang dokter spesialis yang padat dalam sehari, ia pun mengunjungi pasiennya di rumah sakit pada tengah malam ketika pasien tengah tidur", ujarnya. "Itu saja hanya memeriksa dan langsung pergi tanpa berkomunikasi dengan si pasien", tambahnya. Dengan munculnya fenomena ini ditengah para dokter, Samsul mengaku sangat prihatin. Salah satu penyebab menurutnya adalah tidak adanya mata kuliah komunikasi yang diajarkan ketika di bangku kuliah. Untuk itu, secara khusus Samsul menekankan pentingnya menjalin komunikasi dengan pasien agar mereka merasa di-orang-kan. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Dr. dr.
Basuki Bambang Purnomo, SpU yang turut hadir dalam pelantikan ini. Banyaknya tuntutan yang dilayangkan pasien kepada dokter selama ini menurutnya berangkat dari kurangnya komunikasi. Berkaitan dengan hal tersebut ia juga meminta agar para dokter mulai membangun komunikasi yang baik dengan pasiennya. Pelantikan Sebanyak 15 orang dokter spesialis mengikuti pelantikan kali i n i . M e r e k a a d a l a h d r. N i n a Handayani, SpM (Ilmu Kesehatan M a t a ) , d r. P u s p i t a D y a h Pamintaningrum Sukamto, SpRad ( R a d i o l o g i ) , d r. Fa r i d a , S p P K (Patologi Klinik), dr. Ni Made Dewi Dian Sulmawati, SpPD (Ilmu Penyakit Dalam), dr. Rulli Rosandi, SpPD (Ilmu Penyakit Dalam), dr. Suheni Ninik H a r i ya t i , S p O G ( O b s t e t r i d a n G i n e k o l o g i ) , d r. M o r i t a D w i Tinaningsih, SpOG (Obstetri dan Ginekologi), dr. Hanantya Henry Setyabudi, SpOG (Obstetri dan Ginekologi), dr. Mohammad Yasin, SpOG (Obstetri dan Ginekologi), dr. Hendriette Irine Mamo, SpOG (Obstetri dan Ginekologi), dr. Ria Pratiwi, SpOG (Obstetri dan Ginekologi) dr. Irene Eka Melyani, SpTHT-KL (Ilmu Penyakit THT-KL), dr. Iriana Maharani, SpTHT-KL (Ilmu Penyakit THT-KL), Dr. Wiro Anton Sumilat, SpTHT-KL (Ilmu Penyakit THT-KL), dan dr. Iin Noor Chozin, SpP (Ilmu Penyakit Paru). [nok]
Pelantikan Dokter Spesialis di FK UB
10
R
ektor Prof Dr Ir Yogi Sugito, Pembantu Rektor bidang Akademik Prof Dr Ir Bambang Suharto MS, Pembantu Rektor bidang Keuangan Warkum Sumitro SH MH, dan Ketua Universitas Brawijaya Press (UB Press) Dr Jazim Hamidi SH MH, Selasa (19/1), melakukan sosialisasi UB Press dihadapan jajaran pimpinan di tingkat Fakultas/Program Studi/Lembaga dan Biro Universitas Brawijaya. Kegiatan yang dibuka oleh Rektor itu merupakan bagian program kerja Penguatan Capacity Building sebagai program jangka pendek UB Press. Pendirian UB Press dilandasi oleh pemikiran bahwa lembaga penerbitan untuk sebuah universitas adalah mutlak. Demikian ungkap Rektor Yogi Sugito dalam paparannya tentang UB Press. Keberadaan lembaga penerbitan menurut Rektor merupakan sarana diseminasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Potensi tersebut selama ini masih tersebar di setiap Fakultas/Program Studi dan Lembaga. Selain itu adanya kecenderungan digitalisasi yang telah merambah di berbagai bidang juga melatarbelakangi pendirian UB Press. Lebih lanjut disampaikan, kegiatan UB Press terfokus pada penerbitan e-book dan buku konvensional. Lembaga ini didukung oleh 2.500 penulis potensial yang tak lain adalah dosen serta peneliti UB dan 30.500 pembaca yaitu mahasiswa UB. UB Press juga didukung oleh sumber daya manusia yang mengedepankan profesionalisme. Visi UB Press yaitu berhasil mewujudkan menjadi penerbit elektronik pertama dan terbesar di Indonesia pada 2012. Pada tahun 2020 UB Press diharapkan ikut mengantarkan UB menuju perguruan tinggi unggul yang berstandar internasional dalam rangka memperkaya khazanah intelektual sivitas akademika UB yang beradab, maju dan ilmiah melalui berbagai produk / karya ilmiah yang berkualitas dan bertanggungjawab. Sementara itu Pembantu Rektor Warkum Sumitro dalam paparannya tentang produk dan layanan menjelaskan, ada dua sistem imbalan yang diberikan penerbit UB Press kepada pengarang. Pertama, sistem royalti, yaitu pengarang memperoleh sekian persen dari nilai harga jual di pasaran. Kedua, sistem dibeli, yaitu naskah dibeli dengan harga tertentu dan otomatis hak cipta ada pada penerbit. Untuk sistem royalti, sementara hak cipta masih dimiliki oleh pengarang, terdapat dua cara pembayaran, yaitu (1) royalti dibayar di muka dan (2) royalti dibayar enam bulan sekali menurut data buku terjual. Untuk royalti dibayar di muka, ada dua cara yang ditempuh, yaitu: (a) 25 persen dari total royalti cetakan pertama diambil, dan (b) seluruh royalti cetakan pertama diambil dengan persentasi turun. Keterangan lebih detil mengenai imbalan dapat diunduh langsung di situs UB Press di alamat http://ubpress.brawijaya.ac.id/pedoman_pe mberian_imbalan.html.[nun]
Nomor 517 Tahun XIX
Dwi Minggu Kedua Januari 2010
Disertasi Repowijoyo:
Disertasi Suciati
Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Saham Minoritas
Pengelolaan Sungai dalam Perspektif Otoda
Sugeng Repowijoyo
P
emegang saham minoritas umumnya berada pada posisi yang lemah, karena pemegang saham minoritas mempunyai kepentingan yang cukup besar terhadap perseroan terbatas, sehingga pemegang saham mayoritas ini cenderung untuk memonopoli pelaksanaan jalannya perseroan terbatas. Perlindungan hukum menjadi isu yang penting untuk diangkat pada era global ini. Prinsip keterbukaan menjadi inti pasar modal dan sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Disamping itu, peraturan pasar modal yang rumit pengaturannya belum sepenuhnya ditegakkan. Demikian yang disampaikan Sugeng Repowijoyo dalam disertasi yang dipertahankan dihadapan penguji, Senin (18/01), dengan judul “Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Saham Minoritas Dalam Perseroan Terbatas Terbuka Di Pasar Modal” untuk mendapatkan gelar doktor dari Program Doktor Ilmu Hukum dari fakultas Ilmu Hukum Universitas Brawijaya. Repowijoyo merupakan dosen dan dekan Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra Surabaya. Perlindungan hukum bagi pemegang saham minoritas berupa pemberian hak-hak yang dijamin oleh UU Perseroan Terbatas tahun 2007, tetapi dalam ketentuan-ketentuan tersebut, belum cukup untuk melindungi kepentingan pemegang saham minoritas. Interaksi yang terjadi antara pemegang saham dengan PT, pemegang saham mayoritas sering menggunakan kekuasaan voting right berdasarkan majority rule dan prinsip one share one vote yang dapat
mengalahkan pemegang saham minoritas. Tim dosen penguji disertasi Repowijoyo meliputi Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, SH MH, Dr. A. Rahmad Budiono, SH MH, Prof. Dr. Made Sudarma, SE MM Ak, dan Prof. Dr. Moch. Isnaeni, SH MS. Sedangkan Promotor dalam ujian disertasi tersebut adalah, Prof. Dr. Moch. Munir, SH, Dr. Sihabudin, SH MH, dan Dr. Sukarmi, SH MH. Dari hasil penelitian yang dilakukan Repowijoyo disimpulkan, perlindungan hukum yang diberikan pada pemegang saham minoritas dalam perseroan terbatas terbuka di pasar modal berupa dua bentuk perlindungan hukum yaitu, preventif dan represif. Perlindungan hukum preventif adalah perlindungan untuk mencegah adanya sengketa. Perlindungan ini telah termaktub di dalam UUPT 2007 dan UU Pasar Modal 1995. UUPT 2007 mengatur hak-hak pemegang saham minoritas yang berupa hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama, hak suara dalam rapat umum pemegang saham, dan hak appraisal. Akan tetapi dalam ketentuan-ketentuan tersebut belum cukup melindungi kepentingan pemegang saham minoritas karena adanya kekuasaan yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas untuk memonopoli jalannya perusahaan. Selain itu, ketentuan UUPM 1995 juga mengatur prinsip transparansi atau keterbukaan yang wajar dan efisien, penyampaian informasi secara tepat dan mudah. Dalam ketentuan tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan perbuatan curang dalam penjualan saham dan merugikan investor, karena
UUPM 1995 dianggap masih sumir atau tidak cukup terperinci. Sedangkan perlindungan hukum represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi di masyarakat, agar tercapai penyelesaian yang adil. Hal ini diatur dalam pasal 97 ayat (6) UUPT 2007 bahwa gugatan bagi pihak yang dirugikan harus mewakili sekurang-kurangnya 10 persen saham perseroan yang telah dikeluarkan. UUPM 1995 pun mengatur perlindungan hukum represif di dalam pasal 111 yaitu hak untuk melakukan gugatan bagi pihak yang dirugikan dengan tidak dibatasi besarnya jumlah penggugat. Selain meneliti konsep perlindungan hukum bagi pemegang saham minoritas, Repowijoyo juga memformulakan konsep ke depan untuk perlindungan hukum bagi pemegang saham minoritas. Konsep ini antara lain mencakup dua hal pertama, menentukan sasaran terhadap pasar modal dengan mempertimbangkan kecenderungan pasar modal global dan gambaran umum perkembangan pasar modal Indonesia serta tantangan yang dihadapi yang terdiri dari memperkuat pengawasan pasar modal, meningkatkan kepastian hukum di pasar modal, meningkatkan peran dan kualitas pelaku pasar modal, memperluas alternative investasi dan pembiayaan di pasar modal, serta mengembangkan pasar modal berbasis syariah. Kedua, berdasarkan fungsi dan wewenang Bapepam yang demikian besar sesuai UUPM 1995 sudah selayaknya Bapepam menjadi lembaga independen non departemen yang bertanggung jawab langsung pasapresiden, agar dapat menjaga independensi.[ai]
Suciati, SH., MH
K
onsepsi yang jelas mengenai peraturan pemanfaatan sumber daya air di wilayah sungai Indonesia harus diatur untuk tidak mengorbankan ekosistem dan konservasi lingkungan. Pada hakikatnya pengelolaan sumber daya tersebut adalah upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan menyeimbangkan antara konservasi dan pelestarian. Demikian disampaikan Suciati, SH MH dalam disertasinya yang berjudul "Kewenangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai dalam Perspektif Otonomi Daerah", yang digelar di Gedung Pasca Sarjana UB, Sabtu (16/01). Bertindak sebagai promotor dalam ujian tersebut adalah Prof. Dr. Muchsin, SH; Prof. Dr. Moch Munir; Prof. Dr. IN Nurjaya, SH MH. Sedangkan tim dosen penguji adalah Prof. Dr. Made Sadhi Astuti, SH; Prof. Dr. Sudarsono, SH MS; Dr. Suhariningsih, SH SU; Prof. Dr. M.
D
U
11
penyakit, serta intrusi atau perembesan. Saat ini di Indonesia telah terdapat pembagian pengelolaan wilayah sungai. Pembagian kewenangan pengelolaan SDA di wilayah sungai antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah berdasarkan Satuan Wilayah Sungai (SWS). Dengan adanya pembagian tersebut, jelaslah tentang penetapan kebijakan, penetapan pola pengelolaan, rencana, pelaksanaan mengatur perizinan, membentuk wadah koordinasi, memfasilitasi penyelesaian sengketa antar lembaga, menjaga efektivitas dan efisiensi pengelolaan air di wilayahnya masing-masing. Pemberdayaan pra pemangku kepentingan (stakeholders) melalui p r i n s i p ke m i t ra s e j a j a ra n d e n g a n pendekatan pengelolaan dari hulu sampai hilir secara konsisten, terpadu, keadilan, mandiri, dan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun dalam pengendalian dan pengawasan p e m e r i n t a h p u s a t a t a u d a e ra h , masyarakat harus diikutsertakan dalam mengambil keputusan lewat organisasi secara proposional atas dasar prinsip keterwakilan. Pemerintah pusat maupun daerah harus memperketat dalam pengawasan mutu pelayanan terhadap BUMN maupun BUMD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga kekhawatiran masyarakat terhadap privatisasi air yang berakibat menyengsarakan masyarakat tidak dibenarkan. Suciati adalah dosen tetap pada Fakultas Hukum Universitas Kanjuruhan, Malang. Setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan dosen penguji, ia berhak menyandang gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan.[fjr]
Angkat Ekologi Manusia, Kliwon Hidayat Dikukuhkan Sebagai Guru Besar
UB Buka PSB 2010 niversitas Brawijaya (UB) kembali membuka Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB) 2010. Seleksi tanpa ujian tulis ini dimaksudkan untuk menjaring calon mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi baik akademik maupun non akademik. Beberapa persyaratan bagi mereka yang meminati program ini diantaranya adalah mempunyai prestasi akademik dan atau non akademik tinggi yang ditunjukkan dengan bukti seperti rapor dan piagam penghargaan untuk prestasi olahraga dan seni di tingkat propinsi, nasional dan internasional. Mereka yang mengikuti seleksi prestasi non akademik untuk selanjutnya diwajibkan mengikuti tes bakat dan kemampuan di UB. Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat diperoleh di www.selma.brawijaya.ac.id. [nok]
Daud Silalahi, SH. Secara historiografi, pengaturan sungai di Indonesia dapat dibagi dalam dua tahap yaitu masa pemerintahan Hindia Belanda dan masa kemerdekaan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, tidak terlihat adanya pekerjaan pengairan yang ditangani pemerintah, karena VOC menitikberatkan usaha mengumpulkan hasil bumi berupa rempah-rempah secara monopoli dan menjualnya ke Eropa. Namun untuk kepentingan pemerintah kolonial Hindia Belanda dilakukan beberapa usaha pengairan yang berpusat di Batavia dan untuk mendukung program tanam paksa, dibangun jaringan yang luas ke seluruh Jawa. Sedangkan pada masa Indonesia merdeka, dasar pengelolaan sumber daya air seperti terdapat pada Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Untuk mewujudkan pengelolaan yang menyeluruh, terpadu, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan serta diperuntukan bagi kemakmuran rakyat menyangkut tiga bidang. Tiga bidang itu meliputi bidang konservasi, yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung dan fungsi air. Bidang pendayagunaan, yang ditujukan untuk memanfaatkan sumber daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan melalui penghijauan di sekitar bantaran sungai, koordinasi dengan dinas dan masyarakat secara adil. Dan bidang pengendalian daya rusak sumber daya air yang mencakup, upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan terhadap adanya banjir, erosi dan sedimentasi, tanah longsor, banjir lahar dingin, tanah ambles, perubahan sifat dan fisik air, terancamnya jenis tumbuhan, wabah
MS Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS
12
ihadapan Rapat Senat Terbuka Universitas Brawijaya, Prof. Dr. I r. K l i w o n H i d a y a t , M S menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar. Kliwon ditetapkan sebagai Guru Besar dalam Ilmu Ekologi Manusia dan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan dengan mengangkat pidato "Ekologi Manusia Sebagai Landasan Pengembangan Menuju Pertanian Rakyat Berkelanjutan di In d o n e s i a " . D a l a m p i d a t o ya n g disampaikan Rabu (27/1), ia menerangkan bahwa ekologi manusia berkembang dari keniscayaan adanya interaksi antara manusia dengan alam. Sebagai suatu bidang ilmu, ekologi
manusia mengkaji sistem sosial, sistem ekologi dan hubungan antar keduanya serta perubahan sosial dan ekologis yang terjadi sebagai konsekuensi berbagai aktivitas manusia. Dalam dunia pertanian, ilmu ini disampaikan Kliwon dapat dijadikan landasan untuk mewujudkan pertanian rakyat yang berkelanjutan. Ko n s e p p e r t a n i a n b e r ke l a n j u t a n menurutnya merupakan alternatif solusi untuk mengatasi model pertanian konvensional yang masih dominan d i p r a k t e k k a n m a s ya r a k a t , ya n g menyebabkan degradasi dan deplesi sumberdaya tanah dan air disamping Bersambung ke hal. 13. . . .
Nomor 517 Tahun XIX Sambungan dari hal12...Angkat Ekologi
mencemari lingkungan. Beberapa praktek seperti pola monokultur dan pemanfaatan pupuk kimia serta pestisida sering dilakukan pertanian rakyat meskipun dikenal berjasa menyediakan kebutuhan pangan dan lainnya untuk masyarakat Indonesia. Menuju pengembangan Pertanian rakyat berkelanjutan, menurutnya model kawasan dalam sebuah desa, beberapa desa atapun kecamatan merupakan satu pilihan tepat dalam satuan wilayah ekologi manusia. Pendekatan pemberdayaan cooperative farming ke m u d i a n i a m a n fa a t k a n u n t u k melakukan internalisasi kepada petani terkait konsep pertanian berkelanjutan ini. Dengan dua pilihan tersebut, yaitu model kawasan dan cooperative farming maka langkah selanjutnya yang perlu ditempuh terkait pemberdayaan adalah pengembangan kelembagaan petani baik berupa kelompok tani maupun gabungan
kelompok tani untuk memperkuat modal sosial dan finansial. "Kelemahan mendasar dalam pengembangan kelembagaan petani selama ini, mereka lebih menekankan pada aspek struktur d a n k u ra n g k u a t d a l a m k u l t u r kelembagaan sehingga fungsi yang diharapkan tidak dapat berjalan", ujarnya mengeluhkan fenomena yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut ia kemudian memberi solusi dengan menempatkan tenaga pendamping, yang bisa berasal dari PPL setempat, petugas BPTP propinsi ataupun fasilitator LSM. Hal lain yang juga diperlukan untuk mewujudkan pertanian rakyat yang berkelanjutan menurutnya adalah dukungan kebijakan baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Faktor kebijakan yang menurutnya merupakan syarat keharusan tersebut dapat berupa kebijakan penyuluhan dan SDM Pertanian, pengembangan infrastruktur pertanian pertanian berkelanjutan, harga dan pemasaran hasil pertanian serta pengembangan industri dan transformasi struktur tenaga kerja pedesaan.
Pengembangan konsep pertanian rakyat berkelanjutan ini dalam pengamatan Kliwon sejauh ini masih dikembangkan secara sporadis. Beberapa kawasan yang mengadopsi konsep ini diantaranya adalah Lawang, Kepanjen dan Pagelaran di Kabupaten Malang serta Mojokerto, Sragen dan Ngawi. Curriculum Vitae Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS dilahirkan di Lumajang 54 tahun silam dari pasangan Kerto (alm) dan Hj. Tira'i Kerto (alm). Menikah dengan Ir. Hj. Nurindah Aminartin, ia dikaruniai tiga orang putera dan puteri. Berbagai keanggotaan profesi ia ikuti diantaranya sejak 2002 hingga sekarang aktif dalam Konsorsium Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat untuk Pembaharuan Pengelolaan Sumberdaya Air. Kliwon yang telah menjadi dosen di UB sejak tahun 1980 ini, dalam 10 tahun terakhir telah menghasilkan 11 jurnal, 3 buku dan diktat, 13 makalah yang disajikan dalam seminar/lokakarya, serta 19 judul penelitian. [nok]
Dwi Minggu Kedua Januari 2010 Sambungan dari hal.13...Khamir Laut
membutuhkan penelitian lebih lanjut. Pada beberapa komoditas ternak seperti sapi, terbukti khamir mampu meningkatkan berat badan dan produksi susu. Sementara pada unggas, khamir laut juga mampu meningkatkan produksi telur disamping konsumsi pakan dan efisiensinya. Manfaat lain yang saat ini tengah dikembangkan adalah sebagai immunostimulan, yaitu sebagai zat imunostimulator yang meningkatkan daya resisten terhadap infeksi penyakit, bukan dengan meningkatkan respon imun didapat (acquired immune respon), tapi dengan meningkatkan respon imun nonspesifik baik melalui mekanisme pertahanan hormonal maupun selular. Dengan kandungan bheta-glucan yang dimiliki maka khamir laut sebagai immunostimulan mampu meningkatkan aktivitas leukosit disamping menjadi mediator imun seperti interleukin dan faktor nekrosis tumor. Dengan teknologi mutakhir, saat ini khamir laut juga telah dapat dimanfaatkan untuk berbagai
Khamir Laut Sebagai pengganti Kedelai dalam Industri Pakan
Prof. Ir. Sukoso, Msc., PhD
S
alah satu komponen pendukung yang penting dalam industri perikanan budidaya adalah ketersediaan pakan yang menyerap sekitar 55-60 persen dari keseluruhan biaya kegiatan budidaya perikanan. Dalam pakan, peran protein sangatlah penting. Salah satu komponen penyedia protein yang telah dikenal adalah kedelai (sumber protein nabati) dan tepung ikan (sumber protein hewani). Penggunaan kedelai sebagai bahan pakan berkompetisi dengan kebutuhannya sebagai bahan pangan dalam pembuatan tahu, tempe, dll. Sementara penggunaan tepung ikan akan menguras sumberdaya ikan yang tersedia yang layak digunakan sebagai konsumsi pangan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan
upaya untuk mencari alternatif sumber protein lainnya yang tidak berkompetisi dengan kebutuhan sebagai bahan pangan. Hal ini menjadi latar belakang Prof. Ir. Sukoso, MSc, PhD dalam menyusun pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK-UB). Dalam rapat Senat Terbuka yang akan diselenggarakan Rabu ( 2 7 / 1 ) i a m e nya m p a i k a n p i d a t o pengukuhannya yang bertajuk "Khamir Laut Sebagai Pengganti Kedelai Dalam Industri Pakan (Suatu Pengembangan Bioteknologi Kelautan)". Khamir Laut Selama lebih dari sepuluh tahun Prof. Sukoso telah meneliti penggunaan khamir laut sebagai bahan alternatif pengganti atau substitusi kedelai dan tepung ikan dalam pembuatan pakan. Khamir Laut (marine yeast) atau lebih dikenal dengan ragi laut merupakan mikroorganisme yang diisolasi dari laut lalu dikembangkan untuk menghasilkan massa sel. Proses kultur khamir laut, menurut lulusan terbaik Program Master Kagoshima University Jepang ini dapat dimulai dengan mengisolasi mikroorganisme tersebut dari laut untuk kemudian ditumbuhkan dalam media. Media ini dapat berupa air laut yang telah diperkaya nutrisi, yang ditempatkan dalam sebuah galon plastik pada suhu kamar. Dari pengalaman selama ini, menurutnya sebanyak 20 galon plastik dalam satu minggu akan mampu menghasilkan satu kg berat basah massa sel khamir laut. "Pertumbuhan sel yang cepat dalam wadah sederhana dengan teknologi
pembiakan sederhana dan dapat dilakukan dalam ruang yang sangat efisien merupakan keunggulan dari pengembangan produk ini", ungkap Sukoso. Dari hasil analisa yang telah dilakukannya, ternyata mikroorganisme ini juga memiliki kandungan nutrisi yang sangat menjanjikan sebagai bahan alternatif kedelai dan tepung ikan dalam industri pakan ikan dan ternak lainnya. Dengan kandungan protein sekitar 28 pesen, khamir berpotensi sebagai sumber protein, yang berfungsi sebagai zat pembangun karena asam amino yang dikandungnya. "Sejumlah asam amino esensial yang mutlak dibutuhkan makhluk hidup disediakan oleh khamir laut. Terhadap asam amino ini ikan tidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus disediakan oleh pakan", ungkap dia. Beberapa asam amino, tersebut, dirinci Sukoso meliputi methionine, arginine, tryptophan, threonine, histidine, leucine, lysine, phenylalanine dan valine. Selain protein, khamir laut terbukti juga mengandung asam lemak esensial yang berperan penting sebagai sumber energi. Selain itu, beberapa fungsi lain asam lemak ini adalah mempertinggi penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, menyediakan prekursor untuk hormon steroid, memberi aroma pada ikan, serta menjaga tubuh ikan agar tetap terapung dalam air. Dengan kekayaan kandungan yang dimilikinya, khamir laut menurut Sukoso dapat dimanfaatkan juga sebagai pakan ternak meskipun
saja, sebagai mikroorganisme mikroskopik, produk ini memerlukan perawatan serius agar tidak terkontaminasi mikroorganisme lain dalam kulturnya. Curriculum Vitae Prof. Ir. Sukoso, MSc, PhD dilahirkan di Banyuwangi 45 tahun yang lalu dari pasangan Sa'adi (alm) dan Muninggar (almh). Menikah dengan Ir. Isnin Rochayaty dan dikaruniai tiga orang putera puteri. Tahun 1995 ia melanjutkan program Master di Kagoshima University. Dengan predikat lulusan terbaik yang diperolehnya, tiga tahun kemudian ia pun langsung menempuh program Doktor di universitas yang sama. Berbagai penghargaan telah ia terima diantaranya adalah sebagai "Distinguished Friend of Kagoshima" yang ditetapkan oleh Major of the City of Kagoshima, Yoshinori Akasaki disamping Dosen Teladan Fakultas Perikanan pada 2000. Dengan karier akademis di UB sejak tahun 1989, Sukoso telah menghasilkan 23 jurnal, 5 karya ilmiah, 12 makalah yang disajikan dalam seminar/lokakarya serta 12 judul penelitian.[nok]
FTP-UB Tata Program Studinya
F
akultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) menata program studinya. Hal ini diperkuat dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 163/Dikti/Kep/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi. Selain itu juga diperkuat dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 419/SK/2009 tentang Penggantian Nama Program Studi pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Kepada Prasetya, Dekan FTP, Prof. Dr. Ir. Harijono, MAppSc yang diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (21/1) menyatakan bahwa penataan ini salah satunya merujuk pada perkembangan dunia pertanian saat ini. Selain itu pihaknya juga bermaksud mengakomodir kompleksitas dunia pertanian dengan membuat dua klaster yaitu pangan dan non pangan. Keresahan yang sama ternyata juga melingkupi koleganya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Penyelenggara Teknologi Pertanian Indonesia (FKPTPTPI). Menurutnya beberapa perguruan tinggi yang memiliki FTP seperti UGM, IPB, Unpad merasakan bahwa alumni yang terserap di pasar kerja selama ini kurang mendalami keilmuan yang dimiliki karena cakupan yang terlalu luas. Atas keresahan ini, anggota FKPTPTPI kemudian langsung berupaya merumuskan kembali semua bidang keilmuan yang berada di bawah naungan teknologi pertanian. Hasilnya adalah mereka sepakat untuk merubah nama. "Alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini cenderung memilih bidang studi dengan nama yang keren disamping prospeknya di dunia kerja", ujar Prof. Harijono yang saat ini
Bersambung ke hal. 14 . . .
13
kepentingan seperti bioremediasi dalam bidang teknologi lingkungan; obat, vaksin, hormon dan probiotik dalam industri kesehatan; starter untuk menghasilkan bir dan bioethanol dalam industri fermentasi serta penghasil enzim, penyedap rasa, pigmen dan pereduksi kimia dalam industri makanan berbahan kimia. Skala lab Dengan skala laboratorium, saat ini Sukoso telah menghasilkan isolasi khamir laut yang diberi nama YUB2009, kepanjangan dari Yeast Universitas Brawijaya 2009. Dalam penelitian ini, Sukoso mengaku mendapatkan mikroorganisme khamir laut di sekitar perairan Pulau Jawa. Dalam pengamatannya selama ini diketahui juga bahwa pemanfaatan pakan dengan substitusi khamir laut mendapat respon bagus, diantaranya pada budidaya ikan kerapu. Dengan memanfaatkan produk ini sebagai substitusi pakan sekitar 10 persen saja, menurutnya akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp. 2.4 T per tahun dengan asumsi harga khamir laut sekitar Rp 2000 dan kedelai Rp. 7500. Hanya
14
Prof. Dr. Ir. Harijono, MAppSC
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal FKPTPTPI. Ia pun kemudian mencontohkan UGM yang saat ini telah mengganti nama FTP menjadi Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri. Dengan nama baru ini, Dekan FTP UB menjelaskan bahwa cakupan keilmuan TP adalah science, technology dan engineering dengan obyek material fluida dan biomass pada agrokompleks baik on farm maupun off farm. "Mayoritas mahasiswa yang masuk ke jurusan Keteknikan Pertanian misalnya, banyak diantaranya yang mengaku salah masuk karena mereka mengira akan diajari teknik budidaya", tuturnya. Dengan penggantian n a m a i n i , i a m e n g a k u b e r u p aya mengukuhkan identitas FTP dan mencari perbedaan dengan keilmuan Pertanian dan Teknik. Perbedaannya dengan keilmuan Teknik, Harijono menerangkan bahwa FTP lebih menekankan diri pada produk pangan dan agrokompleks.
Ditanya mengenai respon mahasiswa, penggantian nama ini menurut Harijono membuat mereka merasa lebih spesifik disamping memudahkan untuk bergabung dalam jejaring yang telah eksis baik di level nasional maupun internasional. Hanya saja, terkait dengan perubahan ini tentu akan ada dampak yang harus diperhitungkan sejak awal. Dampak positif yang akan dimunculkan menurut Dekan, disamping obyek kajian yang lebih spesifik dengan ruang khusus untuk pangan, yang tak ketinggalan adalah investasi peralatan yang menjadi lebih terfokus. Selain itu, pihaknya juga merasa bahwa pengguna akan lebih mudah mengerti kajian keilmuan teknologi pertanian. Terkait dengan manajemen perubahan, di tataran internal pihaknya juga tengah melakukan penataan Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur. Secara khusus Harijono menyampaikan harapannya, dengan perubahan nama ini masyarakat akan lebih banyak memiliki pilihan terhadap minat studi yang ditawarkan FTP. "Perkembangan dunia teknologi pertanian optimis akan selalu ada, apalagi dengan pertumbuhan ekonomi lima persen. Dengan prospek yang sangat menjanjikan, TP akan selalu memiliki tempat di era pembangunan", ujarnya. Beberapa program studi baru yang akan mulai diaktifkan pada tahun akademik 2010/2011 adalah Ilmu dan Teknologi Pangan dengan minat studi Teknik Pengolahan Pangan dan Bioteknologi Pangan dan Agroindustri. Program studi lainnya adalah Keteknikan Pertanian dengan minat studi Teknik Bioproses serta minat studi bisnis pangan pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian. [nok]
Nomor 517 Tahun XIX
Workshop dan Pelatihan PMW 2010 di FT-UB
P
anitia Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang terdiri atas Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati, MS dan Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA, Senin (25/1) menyampaikan materi dalam kegiatan workshop dan pelatihan PMW yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB). Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 50 mahasiswa itu, mereka membawakan materi bertajuk "Pelaksanaan PMW 2010". Acara ini dibuka oleh Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Dr. Ir. Lutfi Djakfar. Materi serupa telah juga disampaikan Sabtu (16/1) silam kepada para Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, serta perwakilan Eksekutif Mahasiswa (EM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan UB. PMW yang dikelola oleh Pusat Kewirausahaan Mahasiswa UB memiliki tujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan jiwa wirausaha berbasis IPTEKS kepada mahasiswa agar menjadi pengusaha nasional yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. Selain itu, untuk menuju keberlanjutan, program ini juga bertujuan mengembangkan kelembagaan perguruan tinggi dalam
mendukung pengembangan programprogram kewirausahaan. Kegiatan PMW 2010 meliputi berbagai pelatihan di bidang kewirausahaan, pemberian motivasi untuk menjadi wirausaha muda, magang, pembuatan business plan, pemberian bantuan modal untuk memulai bisnis serta bimbingan kegiatan bisnis. Mahasiswa UB yang tertarik m e n g i k u t i ke g i a t a n i n i d a p a t mengajukan proposal sesuai format ya n g d a p a t d i a k s e s d i s i t u s www.pmw.brawijaya.ac.id. Informasi
lebih lanjut dapat diperoleh langsung di sekretariat Pusat Kewirausahaan Mahasiswa UB di gedung rektorat lantai II atau melalui email
[email protected] untuk berkonsultasi. Selama mengikuti ke g i a t a n i n i m a h a s i s wa a k a n didampingi oleh pembimbing usaha yang dapat dipilih sendiri guna membantunya menjalankan bisnis. Mengingat waktu yang terbatas, panitia menghimbau kepada seluruh mahasiswa yang berminat untuk segera mengirimkan proposal paling lambat Jum'at (29/1) di sekretariat Pusat Kewirausahaan Mahasiswa.[tsw/nok]
Dwi Minggu Kedua Januari 2010 pilar dalam pembinaannya. Pilar pertama, penalaran, dimana nuansa keilmuan disebarkan hingga ke tingkat jurusan lewat jalur akademik. "UB membuktikannya dengan memenangkan PIMNAS XXII tahun 2009”, ujarnya. Pilar kedua, olahraga, yang mengharuskan mahasiswa tidak hanya pintar tapi juga harus sehat. Selanjutnya pilar ketiga yaitu seni. "Mahasiswa yang pandai tapi tidak memahami seni tidak memiliki keindahan. Kesenian ini harus berhubungan dengan kritisme mereka sebagai mahasiswa. Hal ini akan tampak dalam pemilihan lagu dalam seni tarik suara, ataupun tema lakon dalam seni teater", ujarnya. Pilar keempat, qalbu yang diimplementasikan dalam pembinaan melalui unit kerohanian karena UB merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam agama dan kebudayaan dari Sabang sampai Merauke. Secara khusus Ainurrasyid juga mengharap tahun depan pelaksanaan seleksi ini akan lebih semarak. "Moga tahun depan pelaksanaannya dapat dilangsungkan pas student day, agar partisipasinya jadi lebih baik," ungkapnya. Di akhir acara, juri yang terdiri dari R i ya n t o, M o h A n d r i d a n I n d ra
U
mengumumkan pemenang lomba seleksi Peksiminal UB untuk kategori lagu dangdut kali ini. Untuk putra, juara satu dimenangkan Anton Triono (FISIP), juara kedua adalah Adi Rangga (FH),
dan juara ketiga, Arif Sularso (FPIK). Sedang untuk putri, juara pertama adalah Ardianinda Wisda (FISIP), juara kedua, Belina Ayu Mardiana (FIA), dan juara ketiga, Siska Nurcahya (FPIK). [ai]
Lomba Puisi Peksiminal Digelar Para pemateri workshop PMW
Peksiminal UB 2010 Dimulai niversitas Brawijaya (UB) memulai rangkaian seleksi Peksiminal (Pekan Seni Mahasiswa Regional) 2010 dengan lomba nyanyi tunggal kategori dangdut putra/putri di Gedung Student Centre, Senin (25/1). Rangkaian seleksi ini terdiri atas sembilan kegiatan yaitu, Lomba Nyanyi tunggal (kategori dangdut, keroncong, seriosa, dan pop), baca puisi, monolog, lomba menulis puisi, cerpen, serta tari. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mempersiapkan kontingen UB yang akan dikirim ke seleksi regional Jawa T i m u r, M a r e t - A p r i l m e n d a t a n g . Selanjutnya peserta yang lolos seleksi kali ini akan melanjutkan ke tingkat nasional, Juli nanti di Pontianak. "Sembilan kegiatan yang akan diadakan ini m e r u p a k a n ra n g k a i a n p e r s i a p a n Peksiminal tingkat regional Jawa Timur yang pelaksanaannya antara Maret atau April. Selanjutnya para pemenang masih akan mendapatkan pembinaan untuk persiapan ke tingkat berikutnya," demikian ucap Dr. Agung Pramana WM
Tidak semua orang bisa menyanyi dangdut
MSi, ketua pelaksana seleksi Peksiminal UB tahun ini. Pramana mengungkapkan baru pada 2010 UB secara khusus membuat persiapan untuk mengikuti Peksiminal karena sebelumnya peserta yang diberangkatkan ke tingkat regional mendapatkan tugas langsung dari universitas, "Baru kali ini dilakukan seleksi untuk mengikuti Peksiminal, sebelumnya ditunjuk langsung dari universitas," ujarnya. Permasalahan ini diungkap Pramana hanya soal prioritas. Saat ini menurutnya perlu dipertimbangkan adanya keseimbangan antara budaya, akademis dan agama. Menyangkut hal ini, Pramana menyitir kata mutiara Hamka, "Dengan ilmu akan memudahkan hidup, dengan seni hidup jadi indah, dengan agama hidup akan terarah, dengan ketiganya hidup jadi bermakna", pungkasnya. Di penghujung acara, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Ir. Ainurrasjid, MS, dalam sambutannya menyatakan, UB mengandalkan empat
Aksi salah satu peserta Lomba Puisi
S
uara-suara itu tak bisa dipenjarakan di sana bersemayam kemerdekaan apabila engkau memaksa diam aku siapkan untukmu: pemberontakan!
PR III tengah membuka Peksiminal UB
15
Itulah sebait puisi "Sajak Suara" karya Wiji Thukul, aktivis buruh 1998 yang sampai saat ini belum diketahui rimbanya, menjadi salah satu puisi yang dibacakan dalam lomba baca puisi seleksi Pekan Seni M a h a s i s w a Re g i o n a l ( Pe k s i m i n a l )
16
Universitas Brawijaya (UB). Acara yang di gelar di Gazebo, Sabtu (30/1) sempat mundur dari jadwal ditetapkan yaitu 08.30 WIB, karena kelengkapan teknis yang belum tersedia. Akhirnya pada pukul 10.00 WIB acara dibuka dengan penampilan peserta pertama dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Faisal, dengan judul puisi "Tanah Air Mata" karya Sutardji Calzoum Bachri. Lomba yang diikuti 21 peserta dari perwa-kilan fakultas ini mengundang tiga orang juri yaitu Nur Lodzi Hady, SH (komunitas teater Universitas Islam Malang), Denny Misharudin, SE (Teater "Sampao" Malang), Abdul Mukhid, S.Pd (Teater "Hampa" Universitas Negeri Malang). Di akhir acara, ketiga juri mengumumkan pemenang untuk putra dan putri, dimana untuk putra, juara I Aditia DN (FH), juara II Aan Sukoco (FPt), dan juara III Akhmad Haikal (FE). Sedangkan untuk puteri, juara I Laily Amalia (FT), juara II Tri Eva Octaviani (FH), juara III Miza RA (FIB). Hady, salah satu juri, mengungkapkan harapannya di sela-sela pembacaan hasil lomba, "Semoga pemenang tahun ini bisa mengulang prestasi Brawijaya sebelumnya karena kakak kalian dulu ada yang pernah menjadi juara lomba Peksiminas," ungkapnya. Peksiminas 2006 di Makassar memang telah mengharumkan nama UB juga Jawa Timur di kancah nasional setelah Maria Agustina Mamahit, mahasiswa Program Sastra dan Bahasa, meraih emas. Aditia DN, pemenang pertama untuk putra, bukanlah wajah asing bagi yang mengikuti rangkaian acara Peksiminal lomba nyanyi tunggal. Mahasiswa FH ini
juga meraih juara pertama dalam lomba seriosa, Selasa(26/1), di Gedung Student Centre. Saat lomba nyanyi tunggal seriosa Aditia tampil menonjol karena penghayatannya dipanggung. Begitu juga saat ia membacakan "Sajak Suara", tuntutan Wiji akan ketertindasan rakyat di era Soeharto serasa bergema kembali. Arif Za i n u d i n S H M H u m , d o s e n ya n g mendampingi kontingen FH di lomba tersebut mengungkapkan, Aditia memang memiliki bakat di bidang sastra dan rencananya di lomba monolog pun ia akan kembali menjadi perwakilan FH. [ai]
Diterbitkan oleh Humas Universitas Brawijaya Pencetak: PT. Danar Wijaya Brawijaya University Press Alamat Redaksi/Tata Usaha: Lantai I Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Malang 65145, telepon 0341 575777 pesawat 126, faks 0341 565420, Email:
[email protected] · http://prasetya.brawijaya.ac.id ISSN: 1907-6428 Kami menerima artikel / tulisan tentang kegiatan UB. Krtitk, saran & tulisan dapat dikirimkan melalui alamat e-mail diatas.