MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA TEMA KELUARGAKU DENGAN MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KERJA SAMA TEAM (STAD) PADA SISWA KELAS I SDN 129/1 SIMPANG RANTAU GEDANG PARWANTI1), Eka WARNA1), dan HARIZON1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi
Abstrak. Latar belakang masalah penelitian ini yaitu proses pembelajaran yang kurang efektif, dan guru mengajar selalu monoton dan tidak menggunakan model pembelajaran. Siswa hanya terpaku pada guru. Sehingga semua itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tidak mencapai hasil yang diinginkan, khususnya dalam pembelajaran Matematika Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar
matematika siswa pada tema keluargaku dengan materi operasi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan model pembelajaran kerjasama tim pada siswa kelas I SDN No.129/I Simpang Rantau gedang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengobservasi pada kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang melalui 3 siklus. Dimana setiap siklus dilaksanakan 3kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, hasil yang dicapai pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas kerjasama siswa 56.5% dan hasil aktivitas guru 68,5,hasil belajar siswa 65,25. pada siklus II aktivitas kerjasama siswa 61,90% dan hasil aktivitas guru 78,5%, hasil belajar siswa 70,68, pada siklus III persentase aktivitas siswa 70,33% dan hasil aktivitas guru 97%, sedangkan hasil belajar siswa 71,9. Dalam hal dapat simpulkan bahwa penerapan model kooperatif model kerjasama siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan dikelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kerjasama tim dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menyiapkan diri dalam peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan dilakukan tanpa ada batas usia, ruang dan waktu yang tidak dimulai atau diakhiri di sekolah, tetapi diawali dalam keluarga dilanjutkan dalam lingkungan sekolah dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat, yang hasilnya digunakan untuk membangun kehidupan pribadi, agama, masyarakat, keluarga dan negara. Merupakan suatu kenyataan bahwa pemerintah dalam hal ini diwakili oleh lembaga yang bertanggung jawab di dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, akan tetapi pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat yang sering disebut dengan Tri Pusat Pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia.Serta keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara. Dalam proses pembelajaran, guru selalu mengacu pada siswa belajar aktif dengan menerapkan metode ceramah, Tanya jawab, serta diskusi untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Namun demikian, usaha yang dilakukan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh lemahnya daya tangkap belajar siswa dan kurangnya motivasi siswa dalam menerima pelajaran. Cara belajar sebagian siswa yang pasif serta lebih mengarah pada konsep mengingat penjelasan dari guru saja dari pada menemukan sendiri membuat guru kesulitan dalam mengoptimalkan proses pembelajaran karena terhambat oleh waktu. Berdasarkan hasil ulangan harian siswa kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang tahun pelajaran 2013-2014 semester I tentang penjumlahan dan pengurangan menunjukkan bahwa 20% siswa menguasai secara tuntas, 35% siswa agak menguasai dan 45% siswa kurang menguasai, pada hal pada pembelajaran matematika sehari-hari guru sudah menjelaskan secara lisan, tulisan di papan tulis, memberi contoh bahkan memberikan soalsoal latihan tentang penjumlahan dan pengurangan, dan juga siswa sudah diberi kesempatan untuk bertanya ketika guru mengajar, namun sedikit sekali mereka yang mengajukan pertanyaan.
Mata pelajaran matematika memang diakui cukup sulit, oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran diperlukan upaya yang sistematis dan berkesinambungan.Sebagai guru matematika penulis melihat penomena bahwa belajar matematika kurang disukai siswa. Ketika guru balik bertanya hanya beberapa siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar, itupun karena siswa tersebut memang pandai di kelasnya.Dan bila diberi tes penjumlahan dan pengurangan rata-rata hasilnya rendah. Selama ini peneliti sudah menggunakan berbagai macam metode untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, tetapi hasilnya masih belum memuaskan.Agaknya memang strategi/pendekatan-pendekatan saja belum cukup untuk menghasilkan perubahan. Meier (2002 : 54) mengatakan bahwa belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi. Pengetahuan bukanla suatu yang diserap oleh pembelajaran, melainkan sesuatu yang diciptakan oleh pembelajar. Dalam kelas tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan. Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi dengan alat bantu yang dikenal siswa disekitarnya, daripada memberi informasi, memang pendidikan siswa kelas I masih identik dengan dunia bermain, karena siswa kelas I belum dapat melepas keterkaitannya dengan pendidikan Taman Kanak-kanak sebelumnya, karena itu benda-benda disekitar sekolah sangat membantu proses pembelajaran siswa. METODE PENELITIAN Sebagai subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas I SD Negeri No. 129/I Simpang Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, dengan jumla siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 8 orang perempuan.Siswa tersebut banyak yang pergi ke sekolah berjalan kaki karena rumahnya dekat dari sekolah, dan ada juga yang diantar orang tuanya karena rumahnya jauh.Pendidikan orang tua dari siswa yang dijadikan subjek penelitian kategori rendah, rata-rata tamat SD dan sebagian kecil yang tamat SMP, sehingga orang tua kurang berperan dalam pembimbingan anak belajar di rumah.Ditinjau dari tempat tinggal siswa sebagai subjek penelitian bertempat tinggal di pedesaan. Dimana di desa tidak ada lembaga-lembaga bimbingan belajar, dari karakter siswa yang digambar di atas maka hasil belajar yang diperoleh siswa adalah: 1. Fasilitas pembelajaran kurang memadai 2. Perhatian orang tua kurang 3. Motivasi belajar rendah 4. Latar belakang ekonomi menengah kebawah
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 129/I Simpang Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari mulai bulan Agustus sampai dengan Desember 2014. Penelitian dilaksanakan beberapa siklus, dimana setiap siklus telah dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bentuk guru sebagai peneliti, kemudian peneliti dibantu guru lain yang berperan sebagai pengamat. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah penerapan kemampuan siswa dalam mengopengoperasikan penjumlahan dan pengurangan. Prosedur penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan kerja berulang (siklus), sehingga diperoleh pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan latihan dan tugasnya pada kelas I. penelitian ini direnanakan akan dilaksanakan dengan tiga siklus. Empat tahap dalam PTK, yaiut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Observasi-Evaluasi, 4) Refleksi. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Menggunakan lembar observasi Yakni lembaran format atau blangko untuk mengamati/observasi selama pembelajaran berlangsung 2. Lembaran tes Yakni berupa lembaran tes tertulis yang diberikan pada setiap akhir siklus. Keterlaksanaan model pembelajaran diperoleh dari aktivitas guru dan siswa. Hasil observasi akan dijelaskan secara deskriptif dan digunakan presentase dengan perhitungan sebagai berikut Pg (%) = jumlah tahapan yang terlaksana (ya) x 100% Jumlah seluruh tahapan
Pg = persentase keterlaksanaan aktivitas guru Persentase yang diperoleh merupakan gambaran terhadap keterlaksanaan tahapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasilnya dikunsultasikan kedalam tafsiran persentase keterlaksanaan model pembelajaran yaitu sebagai berikut.
Tafsiran keterlaksanaan Model Pembelajaran No 1 2 3 4 5
Persentase (%) 80-100 60-79 40-59 20-39 0-19
Tafsiran Sangat baik Baik Cukup Rendah Rendah sekali
Adapun pemberian skor untuk tiap – tiap imdikator aspek kerjasama, skor yang diperoleh untuk setiap indicator aspek keterampilan kerjasama kemudian dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus : Ps (%) = skor siswa
x 100%
Total skor
Penskoran komulatif dibagi menjadi beberapa kategori yang diklasifikasikan pada tabel berikut : Tafsiran keterampilan kerjasama siswa No Persentase (%) Tafsiran 1 80-100 Sangat baik 2 60-79 Baik 3 40-59 Cukup 4 20-39 Rendah 5 0-19 Rendah sekali Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan kerjasama siswa, persentase rata – rata setiap seri digambarkan pada diagram dari dan menafsirkan nilai – nilai presentase pada setiap kategori tersebut berdasarkan tabel tafsiran presentase jumlah siswa dalam kategori kemampuan. No 1 2 3 4 5 6 7
Tafsiran presentase jumlah siswa dalam kategori kemampuan Persentase (%) Tafsiran 0 Tidak ada 1-25 Sebagian kecil 26-49 Hamper separuhnya 50 Separuhnya 51-75 Sebagian besar 79-99 Hampir seluruhnya 100 seluruhnya
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistic deskriptif yang artinya hanya memaparkan data yang diperoleh melalui observasi dan rata – rata hasil belajar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah menyiapkan semua perlengkapan yang telah dilaksanakan beberapa siklus maka peneliti telah melaksanakan penelitian. Dari penelitian tersebut telah diperoleh hasil yang diharapkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada Siklus I dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Kerjasama Tim pada Siswa Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang No 1 2 3 4 5 6 7
Aspek yang diamati Kegiatan awal Kegiatan inti pembelajaran Strategi dan model pembelajaran Pemanfatan media pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar Pengguasaan bahasa Penutup Jumlah Skor maksimal Persentase (%) Kategori
Keterlaksanaan(%) 4 2 2 2 1,7 1 13,7 20 68,5 Cukup
Rekapitulasi Persentase Aspek Kerjasama Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Kerjasama Tim Pada Materi Penjumlahan Dan Penguranganb di Kelas I SDN No. 129 / I Simpang Rantau Gedang No Aspek kerjasama Persentase (%) kategori 1 Berada dalam kelompok 56,5 Cukup 2 Mengambil giliran dan berbagi 54,35 Cukup tugas 3 Mendorong partisipasi 40,46 Cukup 4 Menggunakan kesepakatan 23,87 Rendah Rata-rata 43,78 cukup
Diagram Persentase Aspek kerjasama Siswa Pada Siklus I 60 50 40 30
56.5
54.35
20
40.46 23.87
10
0 Aspek 1
aspek 2
Aspek 3
Aspek
Distribusi Kategori, Frekuensi dan Persentase dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang Saetelah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kerjasama Tim Pada Siklus I Siswa Persentase No Kemampuan kerjasamam Presentase (%) Frekuensi (%) 1 0-19 Rendah sekali 2 20-39 Rendah 2 10 3 40-59 Cukup 12 60 4 60-79 5 80-100 Jumlah
Baik Sangat Baik
5 1 20
25 5 100%
Kategori Frekuensi dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Berdasarkan Kategori Pada
Axis Title
Siklus I 14 12 10 8 6 4 2 0
12 5 0 RS
2 RS
1 CB
B Axis Title
SB
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nama Siswa
1
Darma Setiawan
Siklus Pert1 65
Jml
2
Wanda Zubviadi
70
70
75
215
72
Tuntas
3
Febri Andika
70
70
70
210
70
Tuntas
4
Siyo Pamoji
70
70
75
215
72
Tuntas
5
Iqbal
60
65
60
185
61
Tidak tuntas
6
Indah
75
70
70
215
72
Tuntas
7
Rafi Akbar
50
50
65
165
55
Tidak tuntas
8
Romadon
65
70
75
210
70
Tuntas
9
Lina
60
65
65
190
63
Tidak tuntas
10
Sakina Mawaddah
70
75
80
225
75
Tuntas
11
Fikri
70
70
70
2010
70
Tuntas
12
Adit
70
60
60
190
63
Tidak tuntas
13
Fina
70
70
70
210
70
Tuntas
14
Ficca Gusti Ratna
50
50
60
160
53
Tidak tuntas
15
Rauda
50
50
50
100
50
Tidak tuntas
16
M. Marsadi
60
60
70
190
63
Tidak tuntas
Jumlah
1025
1030
1080
1044
Rata-rata
64,04
64,37
67,5
65,25
Per 2 65
Per3 65
Keterangan
195
Ratarata 65
Tidak tuntas
Dari dabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I masih sangat rendah hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata dan masih sedikitnya siswa yang tuntas dalam pembelajaran, dari tabel diatas pada pertemuan pertama rata-rata siswa 64,04, pada pertemuan kedua rata-rata siswa 64,37, dan pada pertemuan ketiga rata-rata siswa 67,5. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas pada pertemuan siklus I ini hanya sebanyak 8 orang dan 8 orang siswa yang lainnya tidak tuntas. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada Siklus II dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Kerjasama Tim pada Siswa Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang No Aspek yang diamati Keterlaksanaan 1 Kegiatan awal 4 2 Kegiatan inti pembelajaran 3 3 Strategi dan model pembelajaran 4 4 Pemanfatan media pembelajaran 2 5 Penilaian proses dan hasil belajar 1,7 6 Pengguasaan bahasa 1 7 Penutup Jumlah 15,7
Skor maksimal Persentase (%) Kategori
20 78,5 Baik
Rekapitulasi Persentase Aspek Kerjasama Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Kerjasama Tim Pada Materi Penjumlahan Dan Penguranganb di Kelas I SDN No. 129 / I Simpang Rantau Gedang No Aspek kerjasama Persentase (%) kategori 1 Berada dalam kelompok 61,90 Baik 2 Mengambil giliran dan berbagi 68,7 Baik tugas 3 Mendorong partisipasi 57,1 Cukup 4 Menggunakan kesepakatan 26,43 Rendah Rata-rata 53,53 Diagram Persentase Aspek kerjasama Siswa Pada Siklus II 80 70
60 50 40 30
61.9
68.7
57.1
20 26.43
10 0 Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Distribusi Kategori, Frekuensi dan Persentase dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang Saetelah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kerjasama Tim Pada Siklus II No
Persentase (%) 1 0-19 2 20-39 3 40-59 4 60-79 5 80-100 Jumlah
Kemampuan kerjasamam Rendah sekali Rendah Cukup Baik Sangat Baik
Siswa Frekuensi Presentase 2 10% 17 85% 1 5% 20 100%
Kategori Frekuensi dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Berdasarkan Kategori Pada Siklus II 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
17
0
0
RS
R
2
1
CB
B
SB
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nama Siswa
1
Darma Setiawan
Siklus Pert 1 70
Jml
2
Wanda Zubviadi
75
75
75
225
75
Tuntas
3
Febri Andika
75
75
70
220
73
Tuntas
4
Siyo Pamoji
75
70
75
220
73
Tuntas
5
Iqbal
65
70
65
200
67
Tidak tuntas
6
Indah
75
75
80
230
77
Tuntas
7
Rafi Akbar
70
70
70
210
70
Tuntas
8
Romadon
70
70
80
225
75
Tuntas
9
Lina
60
60
70
190
63
Tidak tuntas
10
Sakina Mawaddah
75
70
70
215
72
Tuntas
11
Fikri
70
70
70
210
70
Tuntas
12
Adit
60
65
75
200
67
Tidak tuntas
13
Fina
70
70
75
215
72
Tuntas
14
Ficca Gusti Ratna
65
70
70
205
68
Tidak tuntas
15
Rauda
70
75
75
220
73
Tuntas
16
M. Marsadi
60
65
70
195
64
Tidak tuntas
Jumlah
1105
1120
1165
1131
Rata-rata
69,06
70
72,81
70,68
Pert 2 70
Pert 3 75
Keterangan
215
Ratarata 72
Tuntas
Dari dabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus II Sudah mengalami peningkatan pada setiap pertemuaannya hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata dan masih mulai meningkat dari setiap pertemuaanya dan siswa yang tuntas dalam pembelajaran sudah meningkat , dari tabel diatas pada pertemuan pertama
rata-rata siswa 69,06, pada pertemuan kedua rata-rata siswa 70,00, dan pada pertemuan ketiga rata-rata siswa 72,81. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas pada pertemuan siklus II ini hanya sebanyak 11 orang dan 5 orang siswa yang lainnya tidak tuntas. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada Siklus II dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Kerjasama Tim pada Siswa Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang No Aspek yang diamati Keterlaksanaan 1 Kegiatan awal 4 2 Kegiatan inti pembelajaran 3,7 3 Strategi dan model pembelajaran 4 4 Pemanfatan media pembelajaran 2 5 Penilaian proses dan hasil belajar 1,7 6 Pengguasaan bahasa 2 7 Penutup 2 Jumlah 19,4 Skor maksimal 20 Persentase (%) 97 Kategori Sangat Baik Rekapitulasi Persentase Aspek Kerjasama Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Kerjasama Tim Pada Materi Penjumlahan Dan Penguranganb di Kelas I SDN No. 129 / I Simpang Rantau Gedang No Aspek kerjasama 1 Berada dalam kelompok 2 Mengambil giliran dan berbagi tugas 3 Mendorong partisipasi 4 Menggunakan kesepakatan Rata-rata
Persentase (%) 70,33 83 66 53,95 68,32
Diagram Persentase Aspek kerjasama Siswa Pada Siklus III 90 80 70 60 50 40 30
83 70.33
66 53.95
20 10 0
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
kategori Baik Sangat baik Baik Cukup
Distribusi Kategori, Frekuensi dan Persentase dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang Saetelah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kerjasama Tim Pada Siklus III Siswa Persentase No Kemampuan kerjasamam (%) Frekuensi Presentase 1 0-19 Rendah sekali 2 20-39 Rendah 3 40-59 Cukup 4 60-79 Baik 19 95% 5 80-100 Sangat Baik 1 5% Jumlah 20 100% Kategori Frekuensi dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Berdasarkan Kategori Pada Siklus III 20 18 16 14 12 10
19
8
6 4 2 0
0
0
0
RS
R
CB
1 B
SB
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nama Siswa
1
Darma Setiawan
Siklus Pert 1 70
Jumlah
Rata-rata
Keterangan
Pert 2 75
Pert 3 70
215
71
Tuntas
2
Wanda Zubviadi
75
75
75
225
75
Tuntas
3
Febri Andika
70
75
80
225
75
Tuntas
4
Siyo Pamoji
70
70
75
215
71
Tuntas
5
Iqbal
70
70
70
2110
70
Tuntas
6
Indah
75
75
80
230
77
Tuntas
7
Rafi Akbar
70
70
80
220
73
Tuntas
8
Romadon
75
70
80
225
75
Tuntas
9
Lina
75
75
70
215
71
Tuntas
10
Sakina Mawaddah
70
70
70
210
70
Tuntas
11
Fikri
70
70
70
210
70
Tuntas
12
Adit
75
75
70
215
71
Tuntas
13
Fina
70
70
70
210
70
Tuntas
14
Ficca Gusti Ratna
70
70
70
210
70
Tuntas
15
Rauda
70
70
70
210
70
Tuntas
16
M. Marsadi
70
70
70
210
70
Tuntas
Jumlah
1145
1150
1170
1149
Rata-rata
71,8
72
73
71,9
Dari dabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus III mengalami peningkatan yang baik pada setiap pertemuaannya hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata meningkat dari setiap pertemuaanya dan semua siswa tuntas dalam pembelajaran , dari tabel diatas pada pertemuan pertama rata-rata siswa 71,8, pada pertemuan kedua rata-rata siswa 72,0, dan pada pertemuan ketiga rata-rata siswa 73. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas pada pertemuan siklus III ini semua siswanya tuntas Keterampilan kerjasama (kooperatif) siswa untuk setiap pertemuan dapat diketahui dari lember observasi dari pengobservasi. Hasil dari lember observasi untuk setiap pertemuan direkapitulasi untuk mengetahui peningkatan kemampuan kerjasama siswa selama penelitian. Begitu juga dengan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan; Untuk mengetahui peningkatan aspek kemampuan kerjasama siswa dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut : Rekapitulasi Persentase Aspek Kerjasama Siswa Dengan Menggunkan Model Kerjasama Tim Pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan di Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau gedang Persentase No Aspek Kerjasama Ket Siklus Siklus Siklus III I II 1 Berada dalam kelompok 56,5 61,90 70,33 Meningkat 2 Mengambil giliran dan 54,35 68,7 83 Meningkat membegi tugas 3 Mendorong partisipasi 40,46 57,1 66,5 Meningkat 4 Menggunakan keesepakatan 23,87 26,43 53,95 Meningkat Rata-rata 43,8 53,53 68,32
Gambar Grafik Persentase Aspek Kerjasama Siswa Dengan Menggunkan Model Kerjasama Tim Pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan di Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau gedang 90 80
83 70.33
66.5
70
53.95
60
50
Series 1
40
Series 2
30
Series 3
20 10 0 Aspek I
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Dari gambar dapat dilihat terjadi peningkatan aspek kemampuan siswa pada setiap siklusnya. Jika semua aktifitas pembelajaran dengan menggunakan
metode
kooperatif learning tipe kerjasama tim dilaksanakan oleh guru secara sistematis dan sungguh-sungguh akan berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan kerjasama siswa. Distribusi Kategori Persentase dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Kelas I SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang Stelah Penerapan Model Kerjasama Tim Frekuensi Siswa (%) Persentase No Kategori % Siklus I Siklus II Siklus III 1 0 - 19 Rendah sekali 2 20 – 39 Rendah 10 3 40 – 59 Cukup 60 10 4 60 – 79 Baik 25 85 95 5 80 – 100 Baik Sekali 5 5 5 Dari tabel dapat dilihat kemampuan kerjasama siswa dalam kategori rendah pada siklus I 10% dan berkurang bahkan tidak ada lagi siswa dalam kategori rendah pada siklus selanjutnya. Begitu juga siswa dengan kemampuan kerjasama kategori baik pada siklus I 25% meningkat menjadi 85% pada siklus II dan pada siklus III 95% siswa kelas 1 mempunyai kerjasama baik.
Kategori Frekuensi dalam Kemampuan Kerjasama Siswa Berdasarkan Kategori Pada Siklus I-III 95 85
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
60 Series 1 Series 2 25
Series 3
10 0 0 0 RS
0 0
0 0
R
CB
5 5 5 B
SB
Dari gambar dapat dilihat pada siklus III persentase
siswa dalam kategori
kemampuan baik meningkat hingga 95% siswa dalam kategori sangat baik dalam setiap siklusnya tidak terjadi peningkatan. Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I-III No
Nama Siswa
1
Darma Setiawan
Siklus 1 65
Jumlah
Rata-rata
2 72
3 71
210
70
2
Wanda Zubviadi
72
75
75
222
74
3
Febri Andika
70
73
75
218
73
4
Siyo Pamoji
72
73
71
216
72
5
Iqbal
61
67
70
198
66
6
Indah
72
77
77
226
75
7
Rafi Akbar
55
70
73
198
66
8
Romadon
70
75
75
220
73
9
Lina
63
63
71
197
65
10
Sakina Mawaddah
75
72
70
217
72
11
Fikri
70
70
70
210
70
12
Adit
63
67
71
202
67
13
Fina
70
72
70
212
71
14
Ficca Gusti Ratna
53
68
70
191
64
15
Rauda
50
73
70
64
16
M. Marsadi
63
64
70
193 197
Jumlah
1044
1131
1149
Rata-rata
65,25
70,68
71,9
65
Walaupun demikian secara keseluruhan pada setiap pertemuannya rata-rata tiap setiap aspek mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan siswa sudah memahami pentingnya kerjasama dalam kelompok. Selain itu juga pembelajaran kkoperatif tipe kerjasama kelompok lebih menekankan pada pencapaian kelompok siswa. Sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab perorengan untuk menguasai materi pembelajaran agar kelompoknya bisa menjadi tim yang hebat. Dari hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya hal ini dapat dilihat pada setiap siklus siswa mengalami peningkatan, begitu pula dengan nilai ratarata siswa pada setiap siklus juga mengalami peningkatan. PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan analisa dan pengolahan data terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan pada sisiwa kelas 1 SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang, diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah dilaksanakan dengan sangat baik pada setiap pertemuannya. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup menunjukkan keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe kerjasama tim 2. Penggunaan metode kooperatif learning kerja tim dapat meningkatkan kemampuan kerjasama siswa hal ini ditandai dengan jumlah siswa dengan kemampuan kerjasama dalam kategori baik yaitu pada siklus I 25% siswa, meningkat menjadi 85% siswa pada siklus ke II dan 95% siswa pada siklus ke III 3. Hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan yaitu pada siklus I rata-rata siswa 65,25, pada siklus II 70,68, pada siklus III 71,9 4. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kerjasam siswa diantaranya yaitu keaktifan siswa dalam bekerjasama untuk mengemukakan pendapatnya baik dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas Saran. Berdasarkan keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pada saat kegiatan kerjasama atau diskusi kelompok guru harus lebih kreatif sehingga siswa dapat lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok 2. Agar siswa lebih termotivasi, beritahukan aspek apa saja yang dinilai keterampilan kerjasama
dalam
DAFTAR PUSTAKA Abdu Rahman Shaleh, 2006. Madrasah dan Pendidikan anak bangsa, visi, misi, dan aksi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Ekawarna. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Gaung Persada Gatot Muhsetyo, dkk. 2008. Matematika SD. Jakarta. Universitas Terbuka Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Bumi Aksara Kusnandar. 2008. Langkah Mudah Penellitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers Martinis, Yamin. 2007. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Soedjadi. R. 2002. Kiat Pendidikan Matematika diIndonesia (edisi revisi). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan. Schunk, Dale.2012. Learning Theories an Educational Perspective Pembelajaran : Perspektif Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Teori-Teori
Rahayu. 2003. Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Peserta Didik pada Pembelajaran Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Alat Peraga dan LKS. Skripsi tidak diterbitkan Risnawati, Evi. (2010). Upaya Meningkatkan Prestasi belajar siswa Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ( Numbered Heads Together), Skripsi Pada FPMSAINA UPI Bandung: tidak diterbitkan.