V1. STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN
PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK PEh'INGKATAN MUTU PENDIDIKAN Penyusunan strategi dan program peningkatan partisipasi masyarakat (khususnya orang tua siswa) dalam kegiatan pendidiian di SMAN 1 Liwa dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: a, Identifikasi potensi, masalah dan kebutuhan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan di SMAN 1 Liwa, sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan. b. Menyusun program kerja meningkatkan partisipasi masyarakat (orang tua siswa) dalam kegiatan pendidikan di SMAN 1 Liwa, dengan melibatkan partisipasi semua pihak yang terkait (stakeholders,), antara lain: kepala sekolah, guru, masyarakat (orang tua siswa), pengurus komite sekolah dan himpunan alumni SMAN 1 Liwa. Penyusunan program ini dilakukan melalui Focus Group Discusion (FGD), dengan melibatkan berbagai stakeholders pendidikan yang ada meliputi guru, pengurus Komite Sekolah, orang tua siswa dan tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian akan kemajuan pendidikan di SMAN 1 Liwa. Dilibatkannya stakeholders yang disebutkan seklumnya memiliki tujuan un€uk mendapatkan suatu gambaran dan program yang sesuai dengan kondisi d m permasalahan yang ada, sehingga nantinya program yang dihasilkan dapat dipatuhi dan dijalankan secara bersama-sama. 6.1
Identifikasi Potensi, Permasalahan dan Kebutuhan Peningkatan Mutu Pendidikan
6.1.1 Identifikasi Potensi Peningkatan Mutu Pendidikan
SMAN 1 Liwa memiliii potensi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Potensi yang dimiliki oleh SMAN 1 Liwa dijelaskan sebagai berikut: a. SMAN 1 Liwa merupakan salah satu SMAN yang menjadi tujuan utama para siswa lulusan SMP di Kabupaten Lampung Barat.
b. Komite Sekolah SMAN 1 Liwa terbentuk pada tanggal 20 Februari 2006. Komite Sekolah yang terdiii atas berbagai stakeholders (orang tua siswa, guru, tokoh masyarakat dan kalangan industri) sebagai wadah menampung aspirasi masyarakat dan memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa.
c, Keberadaan orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan alumni berpotensi berpartisipasi dalam penyelenggaraan meningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa. Keberadaan Kornite Sekolah memberikan akses bagi masyarakat dan alumni untuk berpartisipasi dalam meningkatan mutu pendidikan di sekolah. 6.1.2 Identifikasi MasaIaWHambatan dan Analisis Prioritas
ldentifikasi masalahhambatan SMAN 1 Liwa dalam meningkatkan peningkatan mutu berbasis partipasi masyarakat terdii atas tiga komponen yaitu: masalahhambatan yang dihadapi oleh sekolah, masyarakat (orang tua siswa) dan pengurus Komite Sekolah SMAN 1 Liwa. Identifikasi pennasalahan melibatkan partisipasi semua pihak yang terkait (stakeholders), antara lain kepala sekolah, guru, masyarakat (orang tua siswa) dan pengurus Komite Sekolah melalui Focus Group Discusion (FGD). Hasil Focus Group Discusion (FGD) menganalisis masalah yang dihadapi oleh masing-masing stakeholders sekolah disajikan dalam Tabel 22. a). Hambatan Sekolah
Hambatan sekolah dalam menggerakkan pattisipmi masyaraliat (orang Xrn siswa) dalam kegiatan di sekolah adalah : kesulitan sekolah untuk mengundang masyarakat (orang tua siswa), banyak orang tua siswa yang tidak m e m u h i undangan pihak sekolah, karena ada keperluan mencari nafkah. Selain itu hambatan sekolah adalah kurang berbgsinya K o d e Sekolah, sebagai wadah yang marnpu menampung aspirasi masyarakat (orang tua siswa) dalam berpartisipasi dalam penyusunan program, pelaksanaan dan evaluasi. Kurang berperannya Komite Sekolah, karena usia Komite Sekolah SMAN 1 Liwa masih relatif muda (sepuluh bulan), dan dalam tahap transisi sehingga belum bekerja optimal serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam wadah Komite Sekolah,
Tabel 22. Masalah-Masalah Dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat untukpeningkatan Mutu Pendidikan di SMAN 1 Liwa. Stakeholders
Sekoliah
Masyarakat
Pengums Komite Sekolah
Masalah Suiit menggeraMcan partisipasi masyarakat clalam berbagai kegiatan disekolah
Penyebab Jadwd pertemuan yang diadakan sekolah bersamaan dengan kewajiban masyarakar (orang tua) mencari nafkah Kurangnya bantuan dana baik dari pemerintah maupun orang h a dalam membangun sarana dan prasarana di SMAN 1 Liwa Usia Komite SekoBah rnasih rendah dam kurangnya partisipasi masyarakat dalam Komite Sekolah Tingkat Pendidikan masyarakat beragam
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah masih sangat terbatas Kurang optimalnya peranan Kornite Sekolah SMAN 1 Liwa Rendahnya partisipasi masyarakat ddam menyusun rencana kegiatan sekolah Rendahnya partisipasi masyarakat ddam menyampaikan usul rencana Regiatan sekolah Rendahnya partisipasi masyarakat ddam memberikan sumbangan uang ddam kegiatan sekolah Rendahnya partisipasi masyarakat ddam memberikan bantuan tenaga dalam kegiatan di sekolah Rendahnya partisipasi masyarakat ddam mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan sekolah Rendahnya partispasi masyarakat dalam pengontrolah kegktan sekolah Rendahnya partisipasi masyarakat d d m menegur apabila ada yang menyimpang dalam kegiatao di sekolah Rapat penyusunan pogram rang diuancang oleh Komite Sekolah SMAN 1 Liwa, tidak rnendapat respon dasE orang I tua
Masyarakat merasa "minder" memberikan usulan, karena memiliki pengetahuan yang teabatas Sebagian besar orang tua siswa S U N 1 Liwa berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah Orang tua siswa SMAN 1 Liwa lebih mengutamakan kebutuhan hidup (mencari nafkah) Tingkat pengetahuan orang tua yang beragam d m I khawatir prestasi anaknya menurun Keseganan orang tua untuk lnengontrol kegiaran sekola?h dan kesibukamya mencari nafkah Keseganan orang tua untuk menegur apabila ada penyimpangan dalam kegiatan di SMAN 1 Liwa Banyak orang tua siswa tidak terbiasaberbicara dalam forum resmi -
I
Sarana dan prasarana sangat penting keberadaanya dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Selain itu sarana dan prasaraua yang d i i i i i i oleh SMAN 1 Liwa masih belum memadai. Keberadaan sarana dan prasarana dapat mendorong untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa. b). Hambatan Masyarakat (Orang tua siswa)
Berdasarkan analisis partisipasi masyarakat (orang tua siswa) dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dapat diambil kesimpulan antara lain
1.Hambatan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Partisipasi masyarakat (orang tua siswa) dalam perencanaan kegiatan pendidikan di SMAN 1 Liwa tergolong masih rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat (orang tua siswa) dalam perencanaan dipengaruhi oleh hambatanhambatan, antara lain: (1) Sebagian orang tua siswa tidak bisa menghadiri undangan dari pihak sekolah. karena mengutamakan kebutuhan hidup (mencari naikah). Biasanya sekolah mengundang orang tua pada pagi hari sehingga banyak orang tua siswa yang bekeja, sehingga sedikit orang tua siswa yang hadir dalam pertemuan di sekolah, (2) Sikap mental orang tua siswa yang menilai negatif sehingga setiap kali menghadiri undangan membicarakan tentang dana (uang) mendukung penyelenggaraan p e n d i d i i di SMAN 1 Liwa. Orang tua siswa banyak yang merasa tidak memiliki cukup untuk menyumbang kegiatan di sekolah, sehingga tidak menghadiii undangan dari sekolah. 2. Hambatan Partisipasi Masyarakat daam Pelaksanaan
Partispasi masyarakat (orang tua siswa) dalam pelaksanaan kegiatan penddikan di SMAN 1 Liwa dapat dikatakan mas& rendah, karena banyak masyarakat (orang tua siswa) tidak mampu memberikan sumbangan dalam bentuk uang kepada sekolah. Sebagian besar masyarakat (orang tua siswa) berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. 3. Hambatan Partisipasi Masyarakat dalam Yengawasan
Pmisipasi masyarakat (orang Na siswa) dalam pengawasan kegiatan pendidikan di SMAN 1 Liwa tergolong masih rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat (orang tua siswa) dalam pengawasan adalah keseganan orang tua siswa untuk menegur apaila ada penyimpangan dalam kegiatan di SMAN 1 Liwa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara garis besar partisipasi masyarakat (orang tua siswa) dalam kontribusi dan penyusunan rencana kegiatan di sekolah, pemberian sumbangan dalam bentuk uang dan pengawasan masih tergolong rendah.
c). Hambatan Pengurus Komite Sekolah Dalam rapat penyusunan progtam yang d h c a n g oleh Kbmite Sekolah SMAN 1 Liwa, tidak mendapat respon dari orang tua siswa, sebab sebagian besar orang tua siswa tidak terbiasa berbicara dalam forum resmi. Diantara berbagai masalah yang dianalisis, diputuskan masalah strategis yang dipilih menjadi prioritas untuk segera dibahas solusinya yaitu : pelaksanaan peranan Komite Sekolah SMAN 1 Liwa mash belum optimal dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap berbagai kegiatan di SMAN 1 Liwa. Stakeholders (masyarakat, gury dan pengurus Komite Sekolah) menilai
bahwa apabila dua strategi dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan p e n d i d i sekolah, Tindakan strategis yang akan diambil untuk mengatasi masalah tersebut di atas disajikan dalam Tabel 23.
Tabcl23. Strategi dan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Pendidikan di SMAN 1 Liwa Program a. Pengoptimalan pcranan Komite Sekolah b. Menggali potensi peningkatan mutu pendidikan
Strategi
c.
1
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam wadah Komite Sekolah
l
a. Menjalin komunikasi yang intensif antara omin tua sisw& rjengufus Komite Sekol* sertaVpihaksekolah '
2. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam penyusunan kebijakan sekolah, pelaksanaan dan pengontralan kegiatan di sekolah
b. Penunjukan orang tua sebagai sponsorship
I
dalam berbagai kegiatan di sekolah c. Pertemuan rutin antar wakil orang tua siswa d. Subsidi silang mampu secara ekonomi memberikan subsidi kepada siswa yang kurang mampu
I
6.1.3. Kebutuhan Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Berdasarkan identifikasi potensi dan masalah meningkatkan mutu pendidikan berbasis masyarakat, kemudian mengoptirnalkan peranan Komite Sekolah yang ada dengan melibatkan peran masyarakat, guru dan pengurus Komite Sekolah. Komite Sekolah SMAN 1 Liwa merupakan wadah organisasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Keberadaan Komite Sekolah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tanggal.2 April 2002 tentang Dewan P e n d i d i i dan Komite Sekolah. Komite Sekolah memkrikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah mulai dari tahap penyusunan kebijakan pendidikan sekolah, pelaksanaan sampai pada tahap pengontrolan kegiatan di sekolah yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu p e n d i d i i di SMAN 1 Liwa.
6.2.
Strategi dan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pedidgkatad Mutu Pelididikali Berdasarkan analisis masalah partisipasi orang tua siswa (masyarakat)
dalam kegiatan pendidikan di SMAN 1 Liwa, maka perlu dikaji strategi dan program kerja untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan. Strategi dan program kerja untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa disajikan dalam Tabel 24. Berdasarkan Tabel 24, program peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa antara lain:
1. Pelatihan tentang Komite Sekolah agar Masyarakat Mengotahui Hak dan Kewajiban dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Tujuan kegiatan pelatihan tentang Komite sekolah agar masyarakat dalam hal hi adalah orang tua siswa mengerti haknya seperti mendapatkan proses belajar yang tepat waktu bagi anaknya, kenyamanan belajar bagi anaknya di sekolah, tidak adanya kekerasan dalam pembelajaran dan kewajibannya seperti memberikan dukungan pemikiran, tenaga dan dana untuk kemajuan sekolah, dalam berpartisipasi di Komite Sekolah untuk meningkatkan mutu pendidiian di SMAN 1 Liwa.
Tabel 24. Program Kerja Komite Sekolab dalam Peningkafan Partisipasi Masyarakat untuk Peningkatan Mutu Pendidikan di SMAN U Liwa MASALAH
PENYEBAB
STRATEGI
1. Masyarakat belum mengetahui perannya
Pdsipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evalvasi rendah
2. Tingkat pengetahuan orang tua siswa yang beragam
3. Sebagian masyarakat enggan berpartisipasi 4. Sebagian masyarakat tidak mampu secara ekonomi memberi banman
Penin*am partisipasi orang siswa dalam perencanaan, pelaksanaan evaluasi
PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH 1. Pelatihan tentang Komite Sekolah agar masyarakat mengetahui hak dan kewajiban dalam meningkatkan mum endidikan 2. :enerapan subsidi rilang, orang tua siswa yang marmgu secara ekonomi m e m b e n h subsidi kepada siswa yang kurang marnpu 3. Pelibatan orang tua siswa sebagai panitia dalam kegiatan di sekolah 4. Pertemuan rutin antara orang h a siswa. Komite Sekolah ck+n guru
PEILAKSANA
WXTU
Dinas Bendidikan Kabupaten Lampung Barat
Setiap Tahiun
Komite Sekolah
Setiap Tahun
Komite Sekolah
Empat M a n sekali
Kepala Sekolah d m Kornite Sekolah
E n m bulan sekali
Di dalam pelatihan tentang Komite Sekolah, teriebih dahulu trainer dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat mefakukan sosialisasi tentang keberadaan Komite Sekolah sebagai penganti BP3 dan menjelaskan hak dan kewajiban masyarakat dalam Komite Sekolah. Tujuan sosialiasi untuk memberikan kesadaran kepada orang tua siswa SMAN 1 Liwa tentang pentingnya peranan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan disekolah mulai dan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan di SMAN 1 Liwa. Sebagai w j u d pentingnya peran orang tua siswa dalam kegiatan di SMAN 1 Liwa adalah adanya tiga perwakilan orang tua siswa sebagai pengurus Konlite Sekolah. Setelah proses sosialisasi tentang keberadaan Komite Sekolah, masyarakat diberikan pelatihan tentang hak dan kewajibannya dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa, antara lain:
1. Mekanisme dan pengelahuan tentang pelaksanaan peranan orang tua siswa dalam memberikan masukan, pertimbangan kepada SMAN 1 Liwa mengenai kebijakan dan program pendidikan, Rencana Anggaran P e n d i d i dan Belanja Sekolah (RAPBS), kriteria sekolah, kriteria fasilitas p e n d i d i dan hal-ha1 yang terkait dengan pendidian. 2. Mekanisme dan indikator evaluasi terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di SMAN 1 Liwa.
3, Pelatihan kegiatan monitoring dan evaluasi bemjuan uatuk meaingkatkan kemampuan orang tua siswa dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan SMAN 1 Liwa, selain itu kegiatan tersebut juga mernotivasi orang tua siswa agar memiliki kepedulian untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan di SMAN 1 Liwa. Kegiatan pelatihan monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat.
2. Penerapan Subsidi Silang, Orang tua siswa yang Marnpu Secara Ekonomi Memberikan Subsidi kepada Siswa yang Kurang Mampu Dana merupakan salah saru faktor penting untuk meningkatkan keberhasilan penyelengaraan pendidikan di SMAN 1 Liwa, Oleh karena itu permasalahan yang menyangkut dana perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak yang merniliki kedekatan ernosionaV kekeluargaan dengan
SMAN 1 Liwa, yaitu orang tua siswa yang mampu secara ekonomi, dunia usahalindustri terdekat, alumni dan pihak lainnya, Diharapkan pihak-pihak tersebut mampu memberikan kontribusi finansial untuk kelancaran kegiatan pendidikan di SMAN 1 Liwa. Penggalangan dana dari berbagai stakeholders SMAN 1 Liwa di fasilitasi oleh Komite Sekolah. Komite Sekolah SMAN 1 Liwa mengundang berbagai komponen SMAN 1 Liwa untuk menjelaskaan permasalahan keterbatasan dana pendidikan, dan berusaha untuk menggalang dana dari berbagai stakeholders. Hasil penggalangan dana pendidikan dari berbagai stakeholders digunakan
untuk program subsidi silang. Mekanisme subsidi silang tersebut adalah sebagai berikut: penggalangan dana dari berbagai stakeholders dikumpulkan oleh Komite Sekolah dan dibayarkan kepada pihak sekolah sebagai kewajiban untuk membantn siswa yang kurang mampu untuk keperluan belajar. Program subsidi silang diharapkan selain mengatasi permasalahan dana pendidikan di SMAN 1 Liwa, juga mengurangi kesenjangankecemburuan sosial antara siswa yang mampu dengan siswa yang h a n g mampu di SMAN 1 Liwa.
3. Penunjukan Orang tua siswa Sebagai PanitialSponsorship dalam Berbagai Kegiatan di SMAN 1 Liwa Orang tua siswa perlu dilibatkan sebagai panitia atau sponsor kegiatan di sekolah yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti perpisahan, peringatan hari besar nasional maupun keagamaan, pesta seni, clan kegiatan sekolah lainnya. Namun dipilih orang tua siswa yang memiliki hobi atau aktivitas sehari-kari yang
relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Penmjukan orang tua siswa sebagai panitia dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Liwa menggambarkan pentingnya peranan orang tua siswa dalam kegiatan di sekolah, sehingga memotivasi orang tua siswa mtuk berpartisipasi dalam kegiatan di SMAN 1 Liwa. Penunjukan orang tua siswa dalam kegiatan di SMAN 1 Liwa juga memberikan keuntungan bagi pihak sekolah, beban sekolah semakin berkurang karena dibantu oleh orang tua siswa.
Selain itu melalui berbagai kegiatan yang diikuti oleh orang tua siswa, dapat tejalin hubungan yang harmonis antam orang tua siswa dengan pihak sekolah; 4. Pertemuan Rutin antar Orang tua siswa, Komit~Sekolah dan Guru
Tujii* pertemuan rutin antar orang tua siswa dengan pengunts Komite
Sekolah adalah untuk memberikan wadah silaturahmi antara orang tua siswa, pengurus Komite Sekolah d m guru SMAN 1 Liwa, sehingga pertemuan tersebut dapat mewujudkan hubungan yang harmonis antara berbagai stakeholders di SMAN 1 Liwa. Sebagai wujud komitmen SMAN 1 Liwa unuk menyalurkan aspirasi orang tua siswa dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa adalah memberikan kesempatan kepada orang tua siswa dalam menyampaikan pendapat dalam pertemuan tersebut, Orang tua siswa diberikan kesempatan menyampaikan saran dan kritik terhadap pelaksanaan berbagai kegiatan sekolah dalam meningkatkan mutu p e n d i d i i di SMAN 1 Liwa. Sementara pihak sekolah memberikan gambaran tentang keadaan pendidiikan di SMAN 1 Liwa, antara lain: prestasi siswa SMAN 1 Liwa, kegiatan intra clan ekstra kurihler siswa SMAN 1 Liwa, keadaan sarana dan prasarana, kondisi guru dan sebagainya, Hal tersebut bertujuan untuk memberikan gambamn tentang kondisi SMAN 1 Liwa dan mengharapkan partisipasi orang tua siswa dalam pe~ngkatanmutu p e n d i d i i di SMAN 1 Liwa, Dalam pertemuan tersebut, Komite Sekolah SMAN 1 Liwa juga melakukan laporan pertanggungjawaban peranan yang telah dilakukannya, dengan tujuan agar kinerja Komite Sekolah SMAN 1 Liwa lebii baik dalam melaksanakan peranannya. S e c K g a r i s besar Komite Sekolah SMAN 1 Liwa sesuai dengan peranannya, melakukan akuntabilitas sebagai berikut! a. Komite Sekolah menyampaikan hasil kajian pelaksanaan progmn sekolah kepada stakeholders secara periodlk, baik yang berupa keberhasilan matipun kegagalan dalam pencapaian tujuan program sekolah.
b. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan masyarakat baik bempa materi (dana, barang tak bergerak maupun bergerak), maupun non materi (tenaga, pikiran) kepada masyarakat dan pemerintah setempat. Diharapkan pertemuan rutin antara orang tua siswa, Komite Sekolah dan
guru selain dapat melakukan komunikasi yang intensif adalah mewujudkan kerja sama antar komponen SMAN 1 Liwa dalam meningkatkan mutu pendidikan di
SMAN 1 Liwa.
6.3.
Evaluasi Strategi dan Program Evaluasi strategi dan program dalam peningkatan partisipasi r n w p k a t
guna peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa Kabupaten Lampung Barat. Dari hasil analisis stakeholders, maka diperoleh gambaran bahwa masyarakat
mendukung terhadap strategi dan program peningkatan mutu pendidikan berbasis partisipasi masyarakat dalam wadah Komite Sekolah. Namun dalam pelaksanaan tahap-tahap awal masih diperlukan peran pihak SMAN 1 Liwa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah,
-
6.3.1. Penyusunan Indikator Indikator Evaluasi Penyusunan indikator pengukuran kegiatan sangat diperlukan, ha1 ~IG untuk mempermudah evaluasi penilaian keberhasilan suatu strategi dan program. Indikator evaluasi strategi dan program peningkatan pdsipasi masyarakat dalam peningkatan mutu p e n d i d i i di SMAN 1 Liwa, disajikan dalam Tabel 25.
Tabel 25. Indikator Evaluasi Strategi dan Program Peningkatan Partisipasi R'Iasyarakat dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SMAN 1 Liwa
. tua siswa dalam
Terjadinya subsidi silang antara orang tua yang mampu kepada siswa yang
agai kegiatan di SMAN
2. Terjadinya hubungan dan kerjasama yang baik antara orang tua siswa, Komite s~k~lah dan guru SMAN 1 Liwa.
6.3.2 Penentuan Waktu Monitoring dan Evaluasi Program kerja meningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa di evaluasi dan dimonitoring untuk
mengatahui keberhasilannya. Penentuan waktu dan evaluasi disajikan dalam Tabel 26.
Tabe126. Penentuan Waktu dan Evaluasi
Pada Tabel 26 dijelaskan bahwa monitoring dilakukan selama program bejalan (l3ulan Januari - Desember 2009) dan evaluasi dilakukan dua kali, yaitu Bulan Juni dan Desember 2009. Monitoring sekolah harus di lakukan setiap bulan dan me!a!ui
laporan bu!mm pi!!&
?reko!ah ymg d i m p a i k m kepada b i t e
sekolah, hal ini bertujuan untuk memantau kondisi dari proses belajar mengajar. Sehingga kegiatan tersebut terlaksana seperti yang telah di rencanakan untuk mencapai mutu pendidikan yang baik. Adapun yang di monitoring meliputi antara lain: 1) kondisi sarana dan prasarana, 2) kondisi keuangan sekolah, 3) proses belajar mengajar yang baik, 4) kondisi siswa yang meliputi antara lain kondisi mental dan perkembangan siswa di sekolah. Evaluasi dilakukan pada bulan Juni deugan mengadakan rapat antara guru, komite sekolah dan penvakilan orang tua siswa. Kegiatan ini dilalcukan, karena pada bulan tersebut sekolah sedang melakukan penerimaan siswa baru, sehingga kegiatan evaluasi mutlak dilakukan, sedangkan evaluasi pada bulan Desember dilakukan untuk melakukan evaluasi pertengahan tahun pelajaran. Evaluasi dilakukan meliputi 1) kondisi penerimaan siswa baru, 2) kondisi sarana dan prasarana, 3) kondisi keuangan sekolah, 4) proses belajar mengajar yang baik, 5) kondisi siswa yang meliputi antara lain kondisi mental dan perkembangan siswa di sekolah. 6.3.3.
Penetapan Pelaku Evaluasi Felaku evaluasi program peningkatan panispasi masyw&at dalam
rneningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Liwa terdii atas masyarakat (orang tua siswa), pengurus Komite Sekolah SMAN 1 Liwa, dewan guru dalam wadah Komite Sekolah SMAN 1 Liwa. Masing-masing pelaku evaluasi melakukan kerja sama, sehingga program peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu p e n d i d i i di SMAN 1 Liwa dapat tenvujud.