PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN GALANG KOTA BATAM TAHUN 2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji
Oleh : WINDA DIANA NIM : 100565201292
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
ABSTRAK PNPM Mandiri adalah program penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan. Dengan demikian PNPM Mandiri adalah program penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat, progran ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia miskin yang berada diwilayah pendesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota Batam Tahun 2014. Peneliti menggunakan jenis penelitian diskriftif kualitatif penelitian ini menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada. Informan dalam penelitian ini berjumlah 27 orang terdiri dari 1 Lurah, 1 orang ketua badan keswadayaan masyarakat (BKM), dan 25 masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat didalam program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas Tahun 2014 belum berhasil karena masih banyak pembangunan yang tidak memuaskan masih banyak pihak-pihak yang mengambil keuntungan, masih banyak pelaksanaan dibuat asal-asalan dan anggaran PNPM Mandiri Perkotaan yang jumlahnya terbatas sehingga belum optimal dalam menanggulangi kemiskinan di Kelurahan Karas. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan saran untuk meningkatkan partisipasi masyarakat miskin pada PNPM Mandiri Perkotaan di perlukan peran stakeholder yang terkait terutama mengajak masyarakat untuk menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan. Hal ini akan membuat masyarakat lebih paham akan tujuan dan sasaran dari program PNPM Mandiri Perkotaan. Kata Kunci :Partisipasi, Masyarakat, PNPM
ABSTRACT PNPM Mandiri is poverty reduction programs mainly based empowerment . Thus PNPM Mandiri is poverty reduction programs primarily based community empowerment , this program as centralize the activities for the Indonesian people in rural poor who are in the territory. The purpose of this study was to determine the people's participation in PNPM Urban program in Sub Karas Galang sub district of Batam Year 2014. Researchers use qualitative research type diskriftif this study using the natural background , with the intention of interpreting phenomena and done by involving the existing methods . Informants in this study amounted to 27 people consisting of 1 Lurah, 1 head of community self-supporting body ( BKM ) , and 25 people who participated in the activities of PNPM Urban. The results showed that community participation in nature PNPM Mandiri Urban Village Karas 2014 have not been successful because there are still a lot of development that did not satisfy many parties who take advantage , there are still a lot of execution made carelessly and budget PNPM Urban a limited number so not optimal in tackling poverty in Sub Karas. Based on the research that I did any suggestions to improve poor people's participation in PNPM Urban in need role relevant stakeholders particularly invites the public to attend the meetings are held. This will make people more aware of the goals and objectives of the program PNPM Urban . Keywords : Participation , Community , PNPM
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ABSTRAK……………………………………………………………….
i
ABSTRACK ..............................................................................................
ii
Partisipasi Masyarakat Dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota Batam Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
6
C. Tujuan dan Kegunaaan Penelitian.................................................
6
D. Konsep Opersional ........................................................................
6
E. Metodologi Penelitian ...................................................................
8
1. Jenis Penelitian ..........................................................................
8
2. Lokasi Penelitian .......................................................................
8
3. Jenis Dan Sumber Data .............................................................
9
4. Informan Penelitian ..................................................................
11
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .........................................
12
6. Teknik Analisa Data ..................................................................
13
F. Landasan Teori ..............................................................................
13
G.Gambaran Umum Dan Tata Cara Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Dikelurahan Karas ........................................................
22
H. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................................................
24
I. Penutup ...........................................................................................
37
DAFTAR PUSTAKA
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DIKELURAHAN KARAS KECAMATAN GALANG KOTA BATAM TAHUN 2014
kepala keluarga (KK) sebanyak 754 KK dan 421 KK diantaranya adalah warga dalam kategori miskin. Kemiskinan merupakan faktor utama yang
PENDAHULUAN ada di Kelurahan Karas,Total jumlah jiwa penduduk Kelurahan Karas berjumlah 2000 lebih
A. Latar Belakang Didalam Otonomi daerah tidak hanya
jiwa. Kelurahan karas merupakan salah satu
semata berbicara tentang pengurangan sentralisasi
Kelurahan yang melaksanakan program PNPM
di tangan pemerintah pusat, perbaikan pelayanan
Mandiri Perkotaan pada tahun 2008 sampai
publik
dan
dengan penelitian ini dilakukan. Dana sharing
efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan
APBD selalu disediakan setiap tahunnya untuk
pembangunan. Semangat otonomi daerah juga
kegiatan PNPM. Pada tahun 2014, alokasi dana
mendorong tumbuhnya demokrasi lokal dan
PNPM sebesarRp. 400.000.000,-.
maupun
penciptaan
efesiensi,
pemberdayaan masyarakat. Banyak pihak yakin
Disini dapat dilihat bahwa banyaknya
bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan roh
masyarakat miskin yang berada di Kelurahan
dalam otonomi daerah.
Karass
PNPM
mandiri
Penanggulangan berbasis demikian
adalah
kemiskinan
pemberdayaan PNPM
Program
terutama
adalah
banyak
masyarakat
tidak
berpartisipasi dalam program PNPM-MP ini, karena masyarakat hanya sibuk bekerja untuk
Dengan
memenuhi
program
memikirkan
masyarakat.
Mandiri
yang
ehingga
kebutuhan
ekonomi
pembangunan
saja,
yang
ada
tanpa di
yang
wilayahnya. Tidak hanya itu, banyak faktor lain
berbasis pemberdayaan masyarakat, program ini
yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Karas
memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia
tidak berpartisipasi salah satunya adalah banyak
miskin
pendesaan.
masyarakat berpikir bahwa di Kelurahan Karas ini
Sedangkan PNPM Mandiri Perkotaan adalah
program PNPM-MP sendiri sudah dilaksanakan
program nasional dengan cakupan wilayah kerja
oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan
yang sangat luas diseluruh wilayah Indonesia.
pribadi, tenaga yang sudah dibayar, sangat terlihat
penanggulangan
yang
kemiskinan
berada
terutama
diwilayah
Kelurahan Karas terdiri dari 6 rukun warga (RW) dan 14 rukun tetangga (RT) dengan jumlah
jelas bahwa pengetahuan masyarakat terhadap PNPM-MP itu sendiri masih belum optimal.
Proses
pelaksanaan
program
PNPM
informasi kepada masyarakat langkah pertama
mandiri perkotaan yang semula bernama P2KP
yang dilakukan oleh koordinator wilayah dan
melibatkan berbagai pihak, antara lain fasilitator,
fasilitator kelurahan adalah melakukan sosialisasi
aparat pemda dan masyarakat, pada tahap awal
program pada tingkat kecamatan. Sosialisasi ini
pelaksanaan dilakukan upaya memasyarakatkan
diikuti oleh wakil dari setiap kelurahan yang
program ke masyarakat, dilakukan penyebaran
terdiri
informasi melalui media seperti poster dan folder
kelurahan.
dari
tokoh
masyarakat
dan
aparat
serta informasi langsung yang dapat diberikan
Setelah pertemuan ditingkat kecamatan
oleh fasilitator kelurahan. Dengan upaya ini
dilakukan tindak lanjut dengan pertemuan wakil-
diharapkan
wakil setiap RW dimasing-masing kelurahan,
masyarakat
kelurahan
yang
bersangkutan dapat mengetahui dan memahami
aparat
kelurahan
mengundang
para
tokoh
berbagai persyaratan menjadi peserta.
masyarakat, pengurus RT/RW, kader masyarakat,
Tujuan dari penyebarluasaan informasi
kader PKK untuk mendapatkan informasi lebih
ditahap awal program adalah agar masyarakat
mengenai P2KP di kelurahan Karas dikenal
mendapatkan informasi yang jelas, benar dan tepat
dengan rembuk warga tahunan.
mengenai tujuan dan sasaran program sehingga
Partisipasi masyarakat Kelurahan Karas
dapat memahami dan mampu melaksanakan
dalam pembangunan masih rendah, dikarenakan
program dengan penuh tanggung jawab serta
masyarakat hanya sibuk mencari kebutuhan
untuk menanamkan pengertian dan kesadaran
ekonominya sehingga mereka tidak mau ikut
kepada masyarakat untuk aktif berpartisipasi baik
berpartisipasi dalam program-program yang ada di
dalam
tempat tinggal mereka, serta kurangnya kesadaran
perencanaan,
pelaksanaan
maupun
pemeliharaan kegiatan. Setelah
itu
dari RT/RW setempat maupun kemampuan untuk mencampaikan
materi
berpartisipasi
dari
masyarakat
itu
sendiri,
gambaran umum program, proses pembentukan
disamping itu lemahnya pelaku-pelaku PNPM
kelompok swadaya masyarakat (KSM) dan jenis
Mandiri
kegiatan yang akan dilakukan oleh KSM beserta
mengairahkan tumbuhnya partisipasi masyarakat.
Perkotaan
mengungah
serta
kemudahan dan kesulitan yang dihadapi oleh
Partisipasi masyarakat dalam Program
setiap jenis kegiatan. Untuk menyampaikan
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri di Kelurahan Karas ini disebabkan oleh
memberikan lahan untuk dihibahkan
banyak hal baik itu di internal maupun eksternal,
pelaksanaan kegiatan tersebut.
didalam internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
adalah
umur,
3. Tidak adanya partisipasi masyarakat dalam
warga
pemanfaatan dan pemeliharaan program yang
dikelurahan, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
sudah terlaksana, pada kenyataanya sisa dana
dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal yang
10% dari program yang sudah terlaksana
mempengaruhi
tersebut tidak dipergunakan untuk pemanfaatan
pemerintah
status
dalam
daerah,
pengurus
kelurahan (RT/RW), tokoh masyarakat
dan
fasilator.
oleh KSM. Masih banyak pembangunan yang
Selain beberapa masyarakat
dan pemeliharaan pembangunan yang dipegang
permasalahan
fenomena dalam
umum
mengenai
program
diatas,
partisipasi
belum mencapai targetnya sudah rusak dan tidak terpelihara.
PNPM Mandiri
Dari kesimpulan diatas dapat peneliti
Perkotaan di Kelurahan Karas Kecamatan Galang
simpulkan, bahwa partisipasi masyarakat dalam
Kota Batam tahun 2014, penulis temui meliputi:
program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan
1. Masyarakat yang terlibat dalam program PNPM
Karas Kecamatan Galang Kota Batam masih
Mandiri Perkotaan ini kebanyakan hanya laki-
lemah ini dapat dilihat banyaknya masyarakat
laki sedangkan pihak perempuannya tidak ada.
yang
Sedangkan diaturan PNPM Mandiri Perkotaan
pemeliharaan dan perawatan infrastrukur yang
keterlibatan
seharusnya menjadi tanggung jawab bersama
perempuan
juga
dibutuhkan
sebanyak 30%.
terhadap segala kegiatan PNPM Mandiri seperti
ikut
serta
dalam
pelaksanaan,
terabaikan setelah pelaksanaan kegiatan selesai,
2. Masih banyak masyarakat yang tidak terlibat
Perkotaan
tidak
dalam
pelaksaannya
banyaknya masyarakat yang mengangap masa bodoh dalam kegiatan pembangunan tersebut. Jika dalam
program
PNPM Mandiri
masyarakat yang ikut serta dalam membangun
Perkotaan lebih menekankan pada keterlibatan
kegiatan PNPM-MP beberapa orang saja dan
atau partisipasi masyarakat terutama masyarakat
itu pun yang melaksanakannya masyarakat-
miskin,
masyarakat yang dipilih dari KSM saja tidak
pelaksanaan
hanya itu, masih banyak masyarakat tidak
permasalahan yang diatas tidak perlu terjadi. Oleh
baik
itu dan
didalam
perencanaan,
pemeliharaan
tentunya
karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
program PNPM Mandiri Perkotaan di
penelitian di Kelurahan Karas.
Kelurahan Karas Kecamatan Galang
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Partisipasi
Masyarakat
Dalam
Program
Kota Batam tahun 2014. b. Dari Aspek Praktis, hasil penelitian ini diharapkan
dapat bagi
berguna
sebagai
masyarakat
tentang
PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan
informasi
Karas Kecamatan Galang Kota Batam Tahun
pentingnya partisipasi masyarakat dalam
2014”.
program PNPM Mandiri Perkotaan, dan sebagai bahan masukan bagi penelitian lain dalam melakukan penelitian yang
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian-uraian pada latar belakang
tersebut
diatas
maka
dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut,
bagaimana
partisipasi
sama.
D. Konsep Operasional
masyarakat
Guna mempermudah dalam memahami
dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan di
masalah penelitian ini perlu diberi acuan yang
Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota
bertujuan untuk menentukan kesatuan arah yang
Batam tahun 2014 ?
berkaitan
dengan
konsep
yang
digunakan,
dipandang perlu mengoprasionalkan konsep dasar C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
yang digunakan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran. Partisipasi masyarakat yang
Untuk mengetahui partisipasi masyarakat
dimaksudkan penelitian ini adalah partisipasi
dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di
masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini
Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota
adalah keikutsertaan masyarakat terhadap program
Batam Tahun 2014
PNPM Mandiri
2. Kegunaan Penelitian
berarti pembangunan, yaitu dari, oleh dan untuk
a. Dari Aspek Akademis, penelitian ini
masyarakat,
Perkotaan secara aktif yang
yakni
masyarakat
berpartisipasi
dapat mengkaji secara lebih mendalam
dalam tahapan pembangunan secara emansipatif.
tentang partisipasi masyarakat dalam
Berdasarakan konsep diatas yang menjadi aspek
dasar
yang
digunakan
untuk
mengukur
pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam
permasalahan penelitian ini ialah menggunakan
tahap pelaksanaan ini dapat dilihat dari
teori Josef Riwu Kaho (2010 : 120) bahwa
indikator :
partisipasi masyarakat dapat dilihat dari :
a. Masyarakat ikut bekerja langsung dalam
1. Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan,
kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan
setiap proses keputusan, terutama dalam
b. Masyarakat memberikan swadaya berupa
kehidupan bersama masyarakat, pasti melewati
tenaga, pikiran, ataupun materi dalam
tahap penentuan kebijaksanaan. Partisipasi
pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan
masyarakat pada tahap ini sangat mendasar
3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil, partisipasi
sekali
karena
keputusan
yang
diambil
menikmati hasil dapat dilihat dari tiga segi
menyangkut nasib mereka secara keseluruhan.
yaitu dari aspek manfaat materialnya, manfaat
Dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di
sosialnya dan manfaat pribadi. Partisipasi
Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota
masyarakat
Batam, ini dapat dilihat dari indikator :
pembangunan di Kelurahan Karas Kecamatan
a. Masyarakat mengikuti rapat PNPM Mandiri
Galang Kota Batam ini, dapat dilihat dari
Perkotaan
indikator :
b. Masyarakat menyampaikan aspirasi melalui
a. Masyarakat memanfaatkan pembangunan
usulan berupa kegiatan c.
Masyarakat
memanfaatkan
hasil
yang telah dilaksanakan PNPM Mandiri
merencanakan
program
Perkotaan
Pembangunan
b. Masyarakat merawat pembangunan yang
2. Partisipasi dalam pelaksanaan, yakni partisipasi
telah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri
kelanjutan dari tahap pertama diatas. Partisipasi dalam pembangunan ini dapat dilakukan melalui
dalam
keikutsertaan
4.
Partisipasi
dalam
evaluasi,
setiap
dalam
penyelenggaraan apa pun dalam kehidupan
menunjang
bersama, hanya dapat berhasil apabila dapat
pelaksanaan pembangunan yang berwujud
memberikan manfaat bagi masyarakat. Untuk
tenaga,
ataupun
mengetahui itu, sudah sepantasnya masyarakat
informasi yang berguna bagi pelaksanaan
diberi kesempatan menilai hasil yang telah
memberikan
uang,
kontribusi
barang
masyarakat
Perkotaan
guna
material,
dicapai. Dalam partisipasi tahap ini dapat
2. Lokasi Penelitian
dilihat dari indikator :
Lokasi penelitian adalah di Kelurahan
a. Masyarakat menilai pembangunan yang telah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri Perkotaan
Karas
Kecamatan
Galang
Kota
Batam.
Penelitian ini dilakukan di tempat ini karena menurut penulis merupakan tempat yang
E. Metode Penelitian
tingkat partisipasi masyarakatnya masih perlu
1. Jenis Penelitian
diperhatikan. Alasan penulis memilih lokasi
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
penelitian
penelitian di Kelurahan Karas Kecamatan
dikriptif
Galang Kota Batam karena merupakan salah
kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan
satu wilayah yang melakukan program PNPM
latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
Mandiri Perkotaan sejak Tahun 2008 sampai
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
sekarang. Untuk itu partisipasi masyarakat
jalan melibatkan metode yang ada ( Prof. Dr.
dalam program PNPM ini sangat diperlukan
Lexy. Moleong, 2001: 5).
guna
Maryaeni (2005:3) menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif sebagai medan penemuan pemahaman merupakan kegiatan yang tersusun atas sejumlah wawasan, disiplin, maupun wawasan filosofis sejalan dengan kompleksi pokok
permasalahan
yang
digarap.
Dari
menunjang
keberhasilan
program
pembangunan. 3. Jenis Data Sumber data yang menjadi bahan dalam penelitian ini adalah : a) Sumber Data Primer Merupakan
sumber
data
yang
paparan diatas, maka dapat peneliti pahami
diperoleh secara langsung dari sumber
bahwa penelitian yang mengkaji masalah sosial
asli. Dalam halnya penelitian ini sumber
budaya
metode
data primer adalah Lurah, Ketua BKM
penelitian kualitaif sebab permasalahan yang
dan masyarakat Kelurahan Karas yang
bersifat alamiyah sebab data-data kualitatif
menjadi informan. Data ini berupa opini
bersifat deskriftif.
subjek (orang) secara individual atau
cenderung
menggunakan
kelompok, hasil observasi terhadap objek (kejadian atau kegiatan).
Lofland dalam Moleong (2011:157)
objek atau permasalahan yang diteliti
menyatakan bahwa “sumber data utama
seperti buku-buku literature, jurnal, dan
dalam penelitian kualitatif adalah kata-
arsip-arsip yang ada diperpustakaan-
kata atau tindakan, selebihnya adalah
perpustakaan
data tambahan seperti dokumen dan lain-
Kelurahan Karas.
lain. Kata-kata atau tindakan orang-orang yang
diamati
atau
data utama dicatat melalui catatan utama atau melalui rekaman atau foto”. Pencatatan
sumber
data
dikearsipan
4. Informan Penelitian
diwawancarai
merupakan sumber data utama. Sumber
maupun
Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa memberikan informasi lisan tentang sesuatu yang ingin kita ketahui. Seorang informan bisa saja menyembunyikan informasi
utama
melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan. b) Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan yang digunakan untuk menjelaskan data primer. Sumber data sekunder diharapkan dapat berperan membantu mengungkap data yang diharapkan. Data sekunder ini dapat diperoleh dari catatan ataupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan
penting yang dimiliki, oleh karena penelitian harus pandai-pandai mengali data dengan cara membangun kepercayaan, keakraban dan kerja sama dengan subjek yang diteliti disamping tetap kritis dan analitis peneliti harus mengenal lebih
dalam
informasinya,
dan
memilih
informan yang benar-benar bisa diharapkan memberikan informasi yang akurat. Informan menempati kedudukan yang sangat penting didalam penelitian kualitatif. Sesuai dengan namanya, informan adalah sumber informasi bagi peneliti. Seseorang yang membuat laporan tanpa informan sama saja dengan membuat tulisan fiksi seperti cerpen atau novel, atau maksimal kalau pun membuat laporan faktual, sebenarnya hanya sedang membuat tentang dirinya sendiri.
Pada
penelitian
kualitatif,
subjek
penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data
2. Ketua BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) 3. Masyarakat yang Ikut Berpartisipasi
yang diinginkan peneliti berkaitan dengan
Dalam
penelitian
Perkotaan
yang
menentukan penelitian,
dilaksanakan.
informan peneliti
Dalam
sebagai
subjek
menggunakan
teknik
proposive sampling atau dengan kata lain berdasarkan pada kriteria populasi penelitian (Sembiring,
2012:12).
Tehnik
Kegiatan
PNPM
Mandiri
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini ialah menggunakan: a. Wawancara (interview) digunakan untuk
proposive
pengumpulan data dan informasi melalui
sampling yaitu cara penentuan informan secara
wawancara langsung dengan responden.
sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan
Sedangkan menurut kamus besar bahasa
tertentu.
Indonesia wawancara adalah suatu cara
Berdasarkan teori diatas maka informan
mengumpulkan
data
dengan
cara
dalam penelitian ini terdiri dari informan utama
mengajukan pertanyaan langsung kepada
atau kunci dan informan triangulan. Dalam hal
seorang informan atau autoritas atau
ini yang menjadi informan utama adalah Lurah,
seorang ahli yang berwenang dalam suatu
koordinator BKM, dan yang menjadi informan
masalah.
triangulan adalah masyarakat Kelurahan Karas
b. Observasi menurut Nawawi dan martini
yang berpartisipasi dalam program PNPM
(1991), observasi adalah pengamatan dan
Mandiri Perkotaan. Informan tersebut dipilih
pencatatan secara sistematik terhadap
penulis, karena semua informan tersebut
unsur-unsur yang tampak dalam suatu
memiliki kriteria yang sama yaitu berdomisili
gejala atau gejala-gejala dalam objek
cukup lama atau 5 tahun keatas tinggal di
penelitian.
Kelurahan Karas, Usia diatas 20 Tahun keatas dan bersedia diwawancarai. 1. Lurah
c. Studi Dokumen, pengumpulan data dengan meminta data-data tertulis kepada pihak perusahaan yang menjadi objek
penelitian,
sebagai
bahan
untuk
melengkapi penyusunan skripsi
masyarakat dalam program PNPM Mandiri di Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota
d. Studi Pustaka, merupakan pengumpulan
Batam tahun 2014.
data dengan melakukan bedah pustaka untuk mengambil data teoritis yang digunakan untuk membangun landasan
F. Landasan Teori a. Partisipasi Masyarakat
teori yang kuat mendukung analisis yang
Kajian ilmu pemerintahan memusatkan
dipakai. Teknik ini dilakukan dengan
perhatiannya kepada gerak masyarakat yang
mempelajari literature-literatur, catatan-
berkaitan dengan pemerintahan, sejalan dengan
catatan kuliah dan dokumen yang ada dan
pendapat
relevan dengan masalah yang diteliti.
menyebutkan
bahwa
dkk
(2008:2-12)
ilmu
pemerintahan
mempelajari segala macam usaha pemerintah
6. Teknik Analisa Data Dalam
Djopari
penulisan
ini
peneliti
dalam rangka mencapai tujuan yang telah
menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif
ditetapkan untuk menciptakan kemakmuran
diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau
dan kebahagiaan masyarakat.
proses penjaringan data atau informasi yang
Partisipasi masyarakat menurut Isbani
bersifat sewajarnya, mengenai suatu masalah
(www.academia.edu),
dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan
masyarakat dalam proses pengindentifikasian
tertentu pada objeknya. Metode deskriftif
masalah dan potensi yang ada dimasyarakat,
adalah yang digambarkan dengan kata-kata
pemilihan dan pengambilan keputusan tentang
kalimat-kalimat
menurut
alternatif solusi untuk menangani masalah,
kesimpulan
pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan
kategori
untuk
yang
dipisahkan
memperoleh
(Arikunto, 2002:213).
keterlebitan
Alasan peneliti menggunakan pendekatan
adalah
masyarakat
keikutsertaan
dalam
proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi.
ini peneliti langsung turun kelapangan karena
Menurut Uphoff, dkk, dalam Zulkarnain
dapat melihat dan mengamati sesuai dengan
Nasution (2009:16), pengertian partisipasi
kenyataannya.
peneliti
merupakan istilah deskriptif yang menunjukkan
langsung mengamati bagaimana partisipasi
keterlibatan beberapa orang dengan jumlah
Dengan
demikian
signifikan dalam berbagai situasi atau tindakan
kelompok, melalui berbagai proses berbagi
yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi,
mereka. Kemudian Uphoff dkk, ada 3 (tiga)
perasaan, kestiaan, kepatuhan dan tanggung
dimensi partisipasi, antara lain:
jawab bersama.
1. Jenis partisipasi apa yang dipertimbangkan
Menurut
Untuk jenis partisipasi ada 4 (empat) yaitu
partisipasi
dalam
pengambilan
(2007:58)
Madrie
partisipasi
dalam dapat
Ariyani dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan,
1. Partisipasi dalam menerima hasil-hasil
partisipasi dalam memanfaatkan hasil dan
pembangunan :
partisipasi dalam penilaian.
a. Mau menerima, bersikap menyetujui
2. Siapa yang berpartisipasi didalamnya
hasil-hasil pembangunan yang ada
Dalam hal ini ada 4 (empat) tipe umum partisipan,
yang
membutuhkan
perhatian
sasarannya
dapat
b.
karekteristiknya khusus,
dibedakan
Mau
yang
c. Mau memanfaatkan dan mengisi
menjadi
kesempatan pada hasil pembangunan 2.
besar
pembangunan :
lokal/daerah,
heterogen), termasuk
pemimpin
para
pemimpin
informal, para ketua perkumpulan, aparat pemerintah dan orang di luar (warga luar).
Wazir
Ws
partisipasi
partisipasi (https://plus.
ialah
Ach
google.com), seseorang
secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi
tertentu. Dengan pegertian itu,
seseorang
bisa
berpartisipasi
dalam
memikul
beban
a. Ikut menyumbang tenaga b. Ikut menyumbang uang, bahan, serta
c. Ikut menyumbang pemikiran, gagasan
menurut
keterlibatan
Partisipasi
pasilitas lainnya
3. Bagaimana partisipasi itu terjadi Sedangkan
menghargai
pembangunan yang ada
penduduk lokal (termasuk dalam kategori dan
memelihara,
bila
ia
menemukan dirinya dengan atau dalam
dan keterampilan d. Ikut menyumbang waktu, tanah dan lain sebagainya. Partisipasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan dan keberlanjutan program Partisipasi
berarti
pembangunan.
keikutsertaan
seseorang
ataupun sekelompok masyarakat dalam suatu
keseluruhan proses mulai dari awal sampai
kegiatan
tahap akhir.
secara
Bhattacharyya
sadar.
dalam
Jnabrabota
Ndraha,
(1990)
Menurut Rasyid (1997:48), menyatakan
mengartikan partisipasi sebagai pengambilan
bahwa
bagian dalam kegiatan bersama kegagalan
pemerintahan itu dibagi dalam 3 hal, yaitu:
dalam
1.
mencapai
hasil
dari
program
pembangunan tidak mencapai sasaran karena
pada
Fungsi
dasarnya
fungsi
Pemberdayaan
organisasi
yang
akan
mendorong kemandirian masyarakat
kurangnya partisipasi masyarakat. Keadaan ini
2. Fungsi Pembangunan yang ditunjukan
terjadi karena beberapa sebab antara lain : (
untuk menciptakan kemakmuran dalam
Karatasamita, 1997)
masyarakat.
1.
Pembangunan
hanya
menguntungkan
3. Fungsi Pelayanan kepada masyarakat.
segolongan kecil masyarakat dan tidak menguntungkan rakyat banyak 2.
3.
Pembangunan
meskipun
Masyarakat akan berpartisipasi dalam pembangunan bila mereka mengetahui tentang
dimaksudkan
manfaat dan tujuan pembangunan. Sejalan
menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat
dengan
kurang memahami maksud itu
menyebutkan
Pembangunan menguntungkan
dimaksudkan rakyat
dan
dipahami
akan
untuk
1. Menggunakan prinsip pertukaran dasar, yaitu melalui pendekatan timbal balik manfaat yang diterima langsung oleh masyarakat. 2. Memberikan bimbingan dan kepercayaan
Keikutsertaan masyarakat adalah sangat keseluruhan
cara
upaya sebagai berikut:
rakyat tidak diikutsertakan.
didalam
(enam)
rakyat
menguntungkan rakyat tetapi sejak semula
penting
6
(1998:48)
membangkitkan partisipasi melalui upaya-
tidak sesuai dengan pemahaman mereka Pembangunan
ada
Kusnaedi
untuk
memahaminya, tetapi cara pelaksanaanya
4.
pendapat
proses
kepada
masyarakat
melalui lembaga
kemasyarakatan dengan memperhatikan
pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam
kondisi
sosial
program pemberdayaan selayaknya mencakup
masyarakat berpartisipasi.
sehingga
semakin
kuat
motivasi untuk
3. Kegiatan pembangunan harus bersifat dan
Prinsip
yang
menjadi
landasan
berfungsi sebagai stimulan yang mampu
penyelenggaraan
meningkatkan partisipasi dan swadaya
seperti yang secara jelas tercermin dalam pasal
masyarakat untuk melibatkan diri dalam
1 ayat (2) UUD 45. Dan karena daerah
proses pembangunan.
merupakan
4. Rancangan
pembangunan
pemerintahan
bagian
integral
Indonesia
yang
tak
harus
terpisahkan dari sistem politik nasional, maka
sederhana dan mudah dipahami oleh
dengan sendirinya penyelenggaraan pemerintah
masyarakat untuk melibatkan diri.
daerah harus juga dilandasi oleh prinsip diatas.
5. Menyelaraskan pembangunan
program-program dengan
aspirasi
yang
berkembang di masyarakat.
Ataupun dengan perkataan lain, partisipasi masyarakat merupakan bagian inherent dalam setiap penyelenggaraan otonomi daerah. Dalam
6. Melibatkan masyarakat dalam membuat suatu rencana dan keputusan.
rangka pembangunan bangsa yang meliputi segala aspek kehidupan, partisipasi masyarakat
Menurut Josef Riwu kaho (2010:120),
memainkan peranan penting, bahkan Bintoro
keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah
Tjokroamidjojo menegaskan “pembangunan
tidak terlepas dari adanya partisipasi aktif
yang meliputi segala segi kehidupan, politik,
anggota masyarakatnya. Masyarakat daerah,
ekonomi dan sosial budaya itu baru akan
baik sebagai kesatuan sistem maupun sebagai
berhasil apabila merupakan kegiatan yang
individu, merupakan bagian integral yang
melibatkan partisipasi dari seluruh rakyat di
sangat penting bagi pemerintahan daerah,
dalam suatu negara”.
karena secara prinsip penyelenggaraan otonomi daerah
mewujudkan
dimaksudkan adalah adanya sikap mendukung
masyarakat yang sejahtera di Daerah yang
dari anggota masyarakat Daerah terhadap
bersangkutan. Oleh sebab itu, tanggung jawab
penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak
ditunjukan
saja ditangan Kepala Daerah, DPRD, dan
(partisipasi) aktif masyarakat daerah.
aparat
ditunjukan
pelaksananya,
guna
Salah satu wujud rasa tanggung jawab
tapi
masyarakat daerah tersebut.
juga
ditangan
otonomi
dengan
daerah
adanya
yang
keterlibatan
Masyarakat sendiri dapat berpartisipasi pada
beberapa
tahap,
terutama
dalam
pembangunan, yakni: pada tahap inisiasi,
untuk membuat “ putusan politik” yang
legitimasi, dan eksekusi. Atau dengan kata lain,
menyangkut nasib mereka, adalah ukuran
pada tahap decision making, implementation,
tingkat partisipasi rakyat. Semakin besar
benefit, dan tahap evaluation. Atau seperti yang
kemampuan
dirumuskan Bintoro Tjokroamidjojo dalam
sendiri,
Josef
masyarakat dalam pembangunan”.
Riwu
Kaho
(2010:125),
”pertama
keterlibatan aktif atau partisipasi masyarakat
untuk
semakin
menentukan besar
nasib
partisipasi
2. Partisipasi dalam pelaksanaan
tersebut dapat berarti keterlibatan dalam proses
Partisipasi ini merupakan tindak lanjut
penentuan arah, strategi dan kebijaksaan
dari tahap pertama di atas. Dalam hal ini
sedangkan yang kedua, adalah keterlibatan
Uphooff menegaskan bahwa partisipasi
dalam
dalam pembangunan ini dapat dilakukan
memikul
hasil
dan
manfaat
pembangunan secara berkeadilan”. Dari
pendapat
tersebut
melalui keikutsertaan masyarakat dalam dapat
memberikan kontribusi guna menunjang
disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat
pelaksanaan pembangunan yang berwujud
dapat terjadi pada empat jenjang:
tenaga, uang, barang material, ataupun
1. Partisipasi dalam proses pembuatan
informasi yang berguna bagi pelaksanaan
keputusan
pembangunan.
Setiap terutama
proses dalam
penyelenggaraan,
kehidupan
bersama
Hal penting yang perlu diperhatikan disini,
kesediaan
membantu
masyarakat, pasti melewati tahap penentuan
berhasilnya
kebijaksanaan. Dalam rumusan lain adalah
kemampuan yang dimiliki setiap orang
menyangkut pembuatan keputusan politik.
tanpa berarti mengorbankan kepentingan
Partisipasi masyarakat pada tahap ini sangat
diri sendiri sudah terkategorikan ke dalam
mendasar sekali, terutama karena “putusan
pengertian partisipasi.
politik” yang diambil menyangkut nasib
3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil
mereka secara keseluruhan. Dalam hal ini
setiap
untuk
Setiap
usaha
Moebyarto menegaskan, “dalam keadaan
pembangunan,
yang paling ideal keikutsertaan masyarakat
ditunjuk
program
bersama
misalnya
untuk
sesuai
manusia-
bagaimanapun
kepentingan
dan
kesejahteraan
bersama
anggota
masyarakat. Untuk mengetahui hal ini,
masyarakatnya. Oleh sebab itu, anggota
sudah
masyarakat
kesempatan menilai hasil yang telah dicapai.
berhak
untuk
berpartisipasi
sepantasnya
Demikian
ada. Demikian pula dengan halnya dengan
pemerintahan daerah, masyarakat dapat
penyelenggaraan
dijadikan sebagai ”hakim” yang adil dan
daerah,
rakyat/masyarakat daerah harus pula dapat
dalam
diberi
dalam menikmati setiap usaha bersama yang
pemerintahan
pula
masyarakat
penyelengaraan
jujur dalam menilai hasil yang ada.
menikmati hasilnya secara adil.
Sikap
ikut
memelihara
dan
Adil dalam pengertian disini adalah
melestarikan hasil yang telah dicapai, dapat
setiap orang mendapatkan bagiannya sesuai
dilihat sebagai indikasi adanya dukungan
dengan
menurut
positif anggota masyarakat terhadap apa
diterima.
yang
pengorbanannya
norma-norma Sedangkan
yang
dan
umum
norma-norma
dihasilkan.
Karenanya,
mudah
yang
dapat
diperkirakan hal tersebut sesuai dengan
berupa
norma
kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
perundang-undangan),
Sebaliknya sikap apatismedan tak adanya
ataupun berupa nilai-nilai etika dan moral
perasaan ikut memiliki, merupakan indikasi
keagamaan.
bahwa apa yang diselenggarakan belum
dijadikan ukuran dapat hukum
(peraturan
Menurut
Uphoff
dkk,
partisipasi
sesuai dengan kepentingan masyarakat. Dan
dalam menikmati hasil dapat dilihat dari tiga
ini
segi, yaitu dari aspek manfaat materialnya
penyusunan kegiatan berikutnya.
(material benefit ), manfaat sosialnya (social
tentunya
Sekalipun
beguna
sekali
dalam
partisipasi
masyarakat
menyelenggarakan
pemerintah
bebefit) dan manfaat pribadi (personal
dalam
benefit).
Daerah merupakan unsur esensial yang
4. Partisipasi dalam evaluasi
melekat dalam penyelenggaraan itu sendiri,
Sudah umum disepakati bahwa setiap
tapi
tidak
berati
setiap
berpartisipasi
bersama,
kapasitas yang sama dalam penyelenggaraan
dapat
dinilai
berhasil
apabila dapat memberikan manfaat bagi
intensitas
dapat
penyelenggaraan apa pun dalam kehidupan hanya
dengan
orang
pemerintahan daerah dimaksud.
dan
Dari
keseluruhan
pembahasan
mengenai partisipasi masyarakat Daerah
program PNPM MP di Kelurahan Karas Kecamatan Galang kota Batam
dapat difungsikan sebagai substitusi energi bagi
daerah-daerah
mengandalkan
pusat
yang
selama
sebagai
ini
sumber
energinya.
G. Gambaran
Umum
Dan
Tata
Cara
Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Karas
Kedua, adanya partisipasi masyarakat
a. Gambaran Kelurahan Karas
merupakan perwujudan dari keterikataan
Kelurahan Karas merupakan salah satu
dan komitmen kita sebagai bangsa terhadap
kelurahan yang terletak di Kecamatan Galang
nilai-nilai demokrasi dan etika politik yang
Kota Batam. Ada pun batas-batas Wilayahnya
menempatkan
adalah sebagai berikut:
rakyat
sebagai
sumber
kekuasaan dan kedaulatan. Ketiga, secara rasional
keberhasilan
pemerintahan
daerah
penyelenggaraan yang
merupakan
bagian integral dari sistem pembangunan
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Pangkil
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
partisipasi warganya. Terakhir, partisipasi
Galang
mendasar yang paling logis dalam menilai keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Galang
Baru
Kecamatan
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dendun Kecamatan Mantang 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sembulang Kecamatan Galang
Berdasarkan kutipan diatas bermakna bahwa
Teluk
Bintan
nasional ditentukan oleh ada tidaknya
masyarakat merupakan salah satu tolak ukur
Kecamatan
partisipasi
masyarakat
perlu
digerakan dalam pelaksanaan pembangunan agar berjalan dengan baik. Masyarakat harus berperan aktif untuk mencapai
Luas
wilayah
Kelurahan
Karas
50,449Km2 dan dihuni sekitar 2586 jiwa penduduk. Secara
geografis
Kelurahan
Karas
tujuan
merupakan daerah yang berbukit-bukit dan
pembangunan, sehingga hasil yang akan
sebagian besar wilayah terletak dipinggiran
diperoleh memiliki manfaat yang besar bagi
pantai sebagaimana daerah Kecamatan Galang
Kelurahan
Karas
berdasarkan
klasifikasi
aplikasi perencana telah dilakukan melalui
klimatologi merupakan daerah beriklim trofis,
kegiatan
Kelurahan Karas memiliki suhu terendah 25
melalui PNPM Mandiri Perkotaan.
derajat celcius dan suhu tertinggi mencapai 23
musrenbang
tingkat
Kelurahan
Permasalahan yang muncul adalah bahwa
derajat celcius, kelembapan udara rata-rata
usulan
kelurahan ini mencapai 31,8 % sampai 87 %.
pembahasan musrenbang tingkat Kelurahan,
Kelurahan karas terdiri dari kampung-kampung
tingkat Kecamatan maupun tingkat Kota Batam
yaitu;
tidak semua dapat terakomodir.
Kampung
Darat
Pulau,
Kampung
yang
telah
dilakukan
melalui
Langkang, Kampung Air Mas, Kampung Padang, Kampung Padang Penaga, Kampung Ketapang, Kampung Batu putih, Kampung
H. Hasil Penelitian Dan Pembahasan a. Analisa Partisipasi Masyarakat Dalam
Ranga, Kampung Mubut, Kampung Caros
Program PNPM Mandiri Perkotaan Di
Visi dan Misi Kelurahan Karas sebagai berikut:
Kelurahan Karas Kecamatan Galang
1. Visi Kelurahan Karas :
Kota Batam Tahun 2014
Mewujudkan pelayanan yang tertib, berkualitas dan menyenangkan.
PNPM mandiri perkotaan di Kelurahan Karas
2. Misi Kelurahan Karas :
Kecamatan
koordinasi
Galang
dilaksanakan
melalui
Memberikan pelayanan pada
proses pembangunan partisipatif, kesadaraan
masyarakat
kritis, dan kemandirian masyarakat terutama
Memberikan motivasi kepada
masyarakat
masyarakat
terhadap
kembangkan sehingga mereka (masyarakat)
pentingnya
administrasi
bukan
lagi
miskin,
obyek
yang
tetapi
ditumbuh
subyek
upaya
kependudukan galang tertib,
penanggulangan kemiskinan yang ada di
terbilang, dan cemerlang.
kelurahan karas.
b. Pelaksanaan Pembangunan PNPM Tugas
Partisipasi masyarakat dalam program
Masalah partisipasi masyarakat dalam
melakukan
program PNPM-MP di Kelurahan Karas ini
bidang pembangunan meliputi:
perlu ditingkatkan lagi agar masyarakat mau
Lurah
adalah
perencanaan, pengawasan, dan pengendaliaan,
berpartisipasi secara penuh agar program
tokoh masyarakat dan perwakilan dari RW
tersebut bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
dan RT.
Menurut Josef Riwu Kaho (2010:120),
Dari
penjelasan rapat
diatas
partisipasi masyarakat dapat terjadi pada empat
diadakan
jenjang yaitu:
merupakan utusan dari Kelurahan Karas
1. Partisipasi Dalam Proses Pembuatan
masing-masing sebagai perwakilan untuk membawakan
Keputusan
masyarakat
dengan
aspirasi
yang
ikut
masyarakat
a. Masyarakat hadir setiap diadakannya
Kelurahan Karas tentang program-program
rapat PNPM Mandiri Perkotaan di
pembangunan yang dibutuhkan partisipasi
Kelurahan Karas Tahun 2014
masyarakat
dalam
mengikuti
rapat.
Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan
Masyarakat ikut dalam rapat yang diadakan
tidak akan berjalan bila tidak adanya peran
merupakan orang-orang yang dipercaya oleh
serta dari masyarakat, sebab masyarakat
anggota masyarakat di dalam pelaksanaan
tidak mau menghadiri rapat jika tidak ada
kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan yang
orang
Kebijakan
telah disepakati. Ternyata tidak semua
Mandiri
masyarakat mengikuti rapat disebabkan
Perkotaan bertujuan untuk memberdayakan
karena seringnya mereka tidak berada
masyarakat
ditempat, selain itu karena kesibukan rumah
yang
pemerintah
menggerakan. melalui
dalam
PNPM
pembangunan
di
Kelurahan Karas tempat tinggal mereka.
tangga
bagi
ibu-ibu,
dan
masih
ada
Rapat ini diselenggarakan satu tahun
masyarakat yang tidak diundang untuk
sekali yang disebut dengan rapat warga
menghadiri rapat PNPM Mandiri Perkotaan.
tahunan (RWT) yang membicarakan tentang
Masyarakat yang bersangkutan tidak pernah
program-program apa saja yang dibutuhkan
mengikuti rapat yang diadakan oleh PNPM
atau apa saja yang akan diusulkan di
Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas ini
masing-masing tempat tinggal yang ada di
disebabkan karena masyarakat di Kelurahan
Kelurahan Karas seperti program yang akan
Karas rata-rata pekerjaannya adalah nelayan,
di bangun, dan di dalam rapat ini dihadiri
kurangnya peran RT sebagai penyebarluasan
oleh Lurah, Fasilitator Kelurahan (faskel),
informasi, sangat terlihat bahwa peran RT di
partisipasi dalam tahap ini sangat kurang
dibutuhkan oleh masing-masing tempat
mendukung,
tinggal mereka khususnya dan Kelurahan
seharusnya
mengimformasikan
RT
dan
bisa
memberikan
Karas pada umumnya.
sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut serta
dalam
mengikuti
rapat
untuk
Dari
penjelasan
diatas
partisipasi
masyarakat pada tahap ini ialah agar
menentukan rencana kegiatan.
masyarakat menumbuhkan sikap peduli
b. Masyarakat menyampaikan aspirasi
terhadap program yang akan dibangun di
melalui usulan berupa kegiatan PNPM
Kelurahan Karas dengan cara mengusulkan
Mandiri
kegiatan-kegiatan
Perkotaan
di
Kelurahan
dibangun,
Karas Tahun 2014 Partisipasi masyarakat pada kegiatan
apa
namun
saja
yang
akan
aspirasi
diusulkan/disampaikan
oleh
yang
masyarakat
PNPM Mandiri Perkotaan juga dapat dilihat
tidak semua ditanggapi oleh pihak yang
dalam menyampaikan aspirasi usulan berupa
terkait karena prosesnya bertahap. Karena
kegiatan yang akan dibangun di Kelurahan
usulan-usulan tersebut harus ke RWT (rapat
Karas ini. Partisipasi masyarakat pada tahap
warga tahunan) yang kemudian proposal itu
ini ialah agar masyarakat menumbuhkan
diajukan
sikap peduli terhadap program yang akan
(fasilitator
dibangun di Kelurahan Karas dengan cara
proposal tersebut ke diajukan ke PNPM
mengusulkan kegiatan-kegiatan apa saja
Mandiri Perkotaan dan Tata Kota.
yang akan dibangun.
c.
Usulan yang ingin disampaikan harus
terlebih
dahulu
Kelurahan)
Masyarakat program
ikut
ke
dan
Faskel
selanjutnya
merencanakan
pembangunan
PNPM
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
Mandiri Perkotaan di Kelurahan
ada
Karas Tahun 2014
di
Kelurahan
Karas
dikarenakan
didalam menentukan aspirasi usulan yang akan
disampaikan
merupakan
Partisipasi
masyarakat
yang
ikut
bentuk
merencanakan program pembangunan pada
partisipasi masyarakat yang sangat penting
masing-masing tempat tinggal merupakan
karena
lebih
bentuk tanggung jawab mereka untuk
yang
menumbuhkan rasa peduli tentang program
masyarakatlah
mengetahui
pembangunan
yang apa
yang akan dilaksanakan ditempat mereka
mengerjakan pelaksanaan program PNPM
demi tercapainya pembangunan disegala
Mandiri Perkotaan saja.
bidang, baik pembangunan besifat fisik
Dari penjelasan diatas menunjukan
maupun bidang ekonomi yang berbentuk
bahwa
bantuan
merencanakan program pembangunan masih
bagi
masyarakat
yang
membutuhkan modal usaha.
yang
akan
masyarakat
dalam
belum maksimal yaitu kurangnya antusias
Masyarakat boleh ikut merencanakan pembangunan
partisipasi
masyarakat terhadap merencanakan program
dilaksanakan
selanjutnya dan kurangnya informasi kepada
ditempat tinggalnya masing-masing dan
masyarakat tentang program PNPM Mandiri
juga harus bertanggung jawab
Perkotaan.
dengan
program yang telah mereka ajukan dalam PNPM Mandiri Perkotaan.
2. Partisipasi Dalam Pelaksanaan a. Masyarakat ikut bekerja langsung
Perencanaan program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas, masyarakat yang memberikan ide-ide dan pendapat
dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Pelaksanaan
pembangunan
di
hanya orang-orang yang terlibat dalam
Kelurahan Karas tidak akan terwujud jika
pelaksanaan PNPM mandiri perkotaan saja
semua
sedangkan masyarakat yang lain tidak ikut
kesadaran
merencanakan
yang
Partisipasi masyarakat yang diperlukan bagi
hanyalah
pelaksanaan yang dibuat adalah dengan ikut
perwakilan-perwakilan masyarakat saja dan
bekerja dalam pelaksanaan pembangunan
tidak hanya itu terkadang yang terjadi
baik pembangunan fisik maupun bidang
hanyalah
ekonomi yang ada dimasing-masing tempat
karena
merencanakan
tersebut
RT/RW
merencanakan, mayarakat
masyarakat
nya
kurangnya
juga
saja
yang
pendidikan
merupakan
penyebab
masyarakat tersebut tidak mengusulkan perencanaan
kegiatan
PNPM
tinggal.
masyarakat untuk
Kebijakan
belum ikut
memiliki
berpartisipasi.
pemerintah
melalui
PNPM Mandiri Perkotaan adalah bertujuan memberdayakan masyarakat.
Mandiri
Pelaksanaan yang terjadi di Kelurahan
Perkotaan dan masyarakat tersebut hanya
Karas dalam ikut bekerja langsung di dalam
program PNPM Mandiri Perkotaan, ternyata
b. Masyarakat memberikan swadaya
masyarakat bekerja secara langsung dalam
baik berupa tenaga, pikiran atau pun
kegiatan tersebut dilakukan secara gotong
materi dalam pelaksanaan kegiatan
royong, namun didalam kegiatan PNPM
PNPM Mandiri Perkotaan
Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas pelaksanaan
pembangunan
dilakukan
Pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan tidak lepas dari keterlibatan
dengan dibayar/digaji disamping itu ada
masyarakat
swadaya karena didalam aturan PNPM
pelaksanaan kegiatan pembangunan PNPM
Mandiri Perkotaan disamping digaji dari
Mandiri Perkotaan, tetapi dapat ditunjukan
sisa pembangunan tersebut juga terdapat
dengan memberikan swadaya masyarakat
swadaya masyarakat.
yaitu berupa tenaga, pikiran atau pun materi.
Dari penjelasaan diatas ternyata dalam pelaksanaan
kegiatan
PNPM
Mandiri
secara
langsung
dalam
Selama pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas
Perkotaan di Kelurahan Karas tahun 2014,
tahun 2014 masyarakat
yang ikut bekerja langsung dalam kegiatan
swadaya yaitu berupa tenaga, pikiran atau
ini tidak semua masyarakat yang terlibat di
pun materi tetapi tidak semua masyarakat di
karenakan yang ikut bekerja langsung
Kelurahan Karas itu memberikan swadaya
hanyalah
yang
mereka karena masih banyak masyarakat
saja
yang berpikir bahwa swadaya itu hanya di
sedangkan masyarakat-masyarakat yang ada
keluarkan oleh pekerja (KSM) yang terlibat
di Kelurahan Karas yang lainnya tidak ikut
dalam
bekerja dalam kegiatan PNPM Mandiri
Perkotaan. Padahal di dalam aturan PNPM
Perkotaan dikarenakan KSM hanya memilih
Mandiri Perkotaan partisipasi masyarakat
masyarakat-masyarakat
sangat
terlibat
masyarakat-masyarakat yang
dipilih
oleh
KSM
tertentu
saja.
pelaksanaan
dibutuhkan
PNPM
Mandiri
dalam
memberikan
anggaran
pelaksanaan
Padahal semakin banyak masyarakat yang
swadaya
bekerja
PNPM Mandiri Perkotaan ini jumlahnya
maka
semakin
bagus
pula
karena
memberikan
pelaksanaan pembangunan PNPM Mandiri
terbatas
sehingga
dibutuhkan
swadaya
Perkotaan di Kelurahan Karas.
masyarakat. Madrie dalam Ariyani bahwa
selama
pelaksanaan
Mandiri
Perkotaan
kegiatan
PNPM
Pembangunan yang telah direncanakan dan
ikut
sudah terealisasi maka masyarakat dapat
masyarakat
menyumbangkan tenaga, uang, pemikiran,
memanfaatkannya.
waktu, bahan, tanah serta pasilitas lainnya.
terkadang kurang mau berpartisipasi dalam
Dari penjelasan diatas tidak semua masyarakat
di
Kelurahan
Karas
ikut
Namun
masyarakat
memanfaatkan tempat yang sudah dibagun karena
jarak
tempuh
atau
lokasi
memberikan swadaya mereka karena masih
pembangunan jauh dari pemukiman atau
banyak
perumahan penduduk. Untuk mengetahui
pelaksanaan
PNPM
Mandiri
Perkotaan yang pelaksanaannya jauh dari
apakah
tempat tinggal masyarakat sedangkan bagi
manfaat dari kegiatan pelaksanaan PNPM
Ibu-ibu karena kesibukan rumah tangga
Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas
sehingga tidak memberikan swadaya mereka
Tahun 2014.
baik itu dalam membuatkan air untuk
masyarakat
Dengan
adanya
sudah
merasakan
program
PNPM
pekerjaan atau pun memberikan swadaya
Mandiri Perkotaan masyarakat di Kelurahan
yang lainnya. Padahal di dalam aturan
Karas sudah merasakan adanya manfaat dari
PNPM
kegiatan pelaksanaan pembangunan PNPM
Mandiri
Perkotaan
masyarakat
sangat
memberikan
swadaya
partisipasi
dibutuhkan
dalam
Mandiri Perkotaan tersebut dimana yang
anggaran
dulunya tak bisa dilewati, sekarang bisa
pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan ini
dilewati dan dinikmati. Tetapi tidak semua
jumlahnya terbatas sehingga dibutuhkan
masyarakat di Kelurahan Karas merasakan
swadaya masyarakat baik itu tenaga atau pun
manfaatnya dan masih banyak masyarakat
alat-alat material.
kurang puas dari pelaksanaan pembangunan
karena
PNPM
3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil a. Masyarakat pembangunan dilaksanakan Perkotaan
memanfaatkan yang PNPM
Mandiri
pembangunan
yang
Perkotaan telah
karena
dilaksanakan
telah
belum optimal, pembangunan yang baru di
Mandiri
buat belum mencapai target sudah rusak dan dalam segi pembangunan pun masih banyak yang asal-asalan membuatnya.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan
pembangunan dengan memanfaatkan sarana
bahwa tidak semua masyarakat merasakan
dan prasarana yang telah dibangun, serta
manfaat dari pelaksanaan pembangunan
melakukan pemeliharaan secara bersama-
PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan
sama oleh masyarakat di Kelurahan Karas.
Karas Tahun 2014, karena pembangunan
Partisipasi
yang telah dilaksanakan belum optimal,
dengan sikap harus ikut memanfaatkan dan
pembangunan yang baru di buat belum
merawat hasil pembangunan melalui PNPM
mencapai target sudah rusak di dalam aturan
Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas
PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan
Tahun 2014.
masyarakat
yang ditunjukan
Karas jangka waktu kerusakannya adalah 3
Dalam merawat kegiatan yang telah
tahun dan dalam segi pembangunan pun
dibangun oleh PNPM Mandiri Perkotaan
masih
asal-asalan
masyarakat di Kelurahan Karas merawat
membuatnya. Tetapi sebagian masyarakat di
pembangunan tersebut, tetapi tidak semua
Kelurahan Karas sudah merasakan manfaat
masyarakat di Kelurahan Karas merawat
dari
pembangunan
banyak
yang
kegiatan tersebut
dimana
dengan
tersebut
dikarenakan
adanya jalan semenisasi yang dulunya
masyarakat berpikir bahwa pembangunan
melewati jalan darat berpasir dan jika hujan
yang telah dibuat itu adalah tanggung jawab
becek jalannya, sekarang dengan adanya
dari KSM, pada kenyataanya pembangunan
jalan semenisasi bisa melewati jalan tersebut
jalan itu merupakan fasilitas umum jadi jika
meski pun dalam segi pembangunannya
ada kerusakan masyarakat sekitar yang
masyarakat tidak merasa puas.
dekat dengan pembangunan itulah yang merawat
merawatnya. Tetapi di aturan PNPM sudah
pembangunan yang telah dibuat oleh
ada dana yang dikeluarkan untuk dana
PNPM
permeliharaan
b. Masyarakat
Mandiri
ikut
Perkotaan
di
pembangunan
PNPM
Mandiri Perkotaan tersebut dengan dana
Kelurahan Karas Partisipasi didalam kegiatan PNPM
sebesar 10% yang diberikan ke KSM dan
Mandiri Perkotaan merupakan peran serta
KSM lah yang bertanggung jawab namun
masyarakat
dalam
memelihara
hasil
kenyataanya
dana
tersebut
tidak
Partisipasi masyarakat dalam menilai
dipergunakan untuk merawat pembangunan.
hasil pembangunan merupakan salah satu
Padahal banyak sekali pembangunan
bentuk
partisipasi
akhir
dari
sebuah
prasarana yang mengalami kerusakan karena
kebijakan mulai dari perencanaan sampai
tidak dipelihara hal ini mugkin dikarenakan
pada
tidak adanya dana rehabilitasi dari instansi
dianggap
terkait, tidak adanya swadaya masyarakat
masyarakat pada tahap ini dianggap sebagai
untuk pemeliharaan dan belum adanya
umpan balik yang dapat memberi masukan
kesadaran
demi
masyarakat
untuk
merawat
prasarana tersebut.
tahap
evaluasi. penting
perbaikan
Tahap sebab
evaluasi, partisipasi
pelaksanaan
proyek
selanjutnya di Kelurahan Karas tahun 2014.
Dari penjelasan diatas tidak semua
Untuk mengetahui bagaimana penilaian
masyarakat di Kelurahan Karas merawat
masyarakat terhadap pembangunan yang
pembangunan PNPM Mandiri Perkotaan
telah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri
karena sudah ada dana pemeliharaan yang di
Perkotaan di Kelurahan Karas tahun 2014.
keluarkan dari KSM, sehingga masyarakat
Dalam setiap tahapan program pasti
beranggapan bahwa masyarakat tidak perlu
akan ada hasil akhir dari suatu program yang
merawat tetapi ada sebagian masyarakat di
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan
Kelurahan Karas merawat pembangunan
dan pemanfaatan hasil. Masyarakat ikut
PNPM Mandiri Perkotaan tersebut dengan
menilai hasil akhir dari pembangunan yang
cara
mencabut
telah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri
rumput-rumput yang berserakan dijalan
Perkotaan di Kelurahan Karas tahun 2014
namun didalam merawatnya belum ada.
banyak masyarakat yang menggap bahwa
membersihkan
seperti
4. Partisipasi dalam evaluasi
program dari PNPM Mandiri di Kelurahan
a. Masyarakat ikut menilai pembangunan
Karas ini bermanfaat dan berguna untuk
yang telah di laksanakan oleh PNPM
masyarakat tetapi dalam segi pembangunan,
Mandiri
di Kelurahan Karas ini masih banyak
Karas
Perkotaan
di
Kelurahan
masyarakat
yang
belum
puas,
karena
pembangunan yang dibuat banyak yang
asal-asalan dan belum mencapai target
yang akan dibangun, namun aspirasi yang
sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan.
diusulkan/disampaikan
Dari penjelasaan diatas tidak semua
oleh
masyarakat
tidak semua ditanggapi oleh pihak yang
masyarakat menilai bahwa pembangunan
terkait
PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan
Partisipasi masyarakat dalam merencanakan
Karas ini belum berhasil karena masih
program pembangunan pun masih belum
banyak
maksimal
pembangunan
yang
tidak
karena
prosesnya
yaitu
kurangnya
bertahap.
antusias
memuaskan masih banyak pihak-pihak yang
masyarakat terhadap merencanakan program
mengambil
banyak
selanjutnya dan kurangnya informasi kepada
pelaksanaan di buat asalan-asalan dan
masyarakat tentang program PNPM Mandiri
anggaran PNPM Mandiri Perkotaan yang
Perkotaan.
keuntungan,
masih
jumlahnya terbatas sehingga belum optimal dalam
menanggulangi
kemiskinan
di
Kelurahan Karas. Berdasarkan
Tidak hanya itu di dalam pelaksanaan pun masyarakat belum berpartisipasi secara optimal dalam program PNPM Mandiri
dilapangan
Perkotaan di Kelurahan Karas, dapat dilihat
ditemukan bahwa di Kelurahan Karas ini
dari pelaksanaan yang di mengerjakan
menunjukan bahwa partisipasi masyarakat
kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan hanya
dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di
KSM saja dan yang memilih untuk ikut
Kelurahan Karas tahun 2014 masih rendah
bekerja pun hanya lah masyarakat yang
berpartisipasi karena masih banyak dari
dipilih KSM saja, dan yang memberikan
tahap pengambilan keputusan masyarakat
swadaya baik itu berupa tenaga, pikiran atau
tidak mengikuti rapat, dalam menyampaikan
pun materi tetapi tidak semua masyarakat di
aspirasi pun hanya masyarakat tertentu saja
Kelurahan
yang menyampaikan aspirasi, pada tahap ini
mereka karena masih banyak masyarakat
ialah agar masyarakat menumbuhkan sikap
yang berpikir bahwa swadaya itu hanya di
peduli
keluarkan oleh pekerja (KSM) yang terlibat
terhadap
fenomena
program
yang
akan
Karas
memberikan swadaya
dibangun di Kelurahan Karas dengan cara
dalam
pelaksanaan
PNPM
Mandiri
mengusulkan kegiatan-kegiatan apa saja
Perkotaan. Padahal di dalam aturan PNPM
Mandiri Perkotaan partisipasi masyarakat
Mandiri Perkotaan yang jumlahnya terbatas
sangat
dibutuhkan
swadaya
karena
dalam
memberikan
sehingga
anggaran
pelaksanaan
menanggulangi kemiskinan di Kelurahan
PNPM Mandiri Perkotaan ini jumlahnya terbatas
sehingga
dibutuhkan
belum
optimal
dalam
Karas.
swadaya
masyarakat.
I. Penutup
Dalam pemanfaatan hasil masyarakat
a. Kesimpulan
sangat
Setelah dilakukan penelitian terhadap
memanfaatkan hasil dari program PNPM
permasalahan partisipasi masyarakat dalam
Mandiri
program
di
Kelurahan
Karas
Perkotaan
sudah
walaupun
dalam
PNPM
Mandiri
Kelurahan
masyarakat
karena
kesimpulan bahwa masyarakat di Kelurahan
pembangunan yang dibuat sudah mengalami
Karas masih rendah berpartisipasi dalam
kerusakan
program PNPM Mandiri Perkotaan, hal ini
belum
sebelum
puas
targetnya,
tetapi
maka
dapat
di
pembangunan yang di buat masih banyak yang
Karas
Perkotaan
diambil
pembangunan yang mengalami kerusakan
dapat dilihat dari beberapa indikator :
itu
mau
1. Proses pengambilan keputusan, partisipasi
merawatnya karena dana perawatan sebesar
masyarakat dalam mengikuti rapat program
10% sudah diberikan kepada KSM, namun
PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan
di Kelurahan Karas tidak ada yang mau
Karas seperti, dalam proses pembuatan
merawat
sudah
keputusan masyarakat tidak mengikuti rapat
terlaksana. Tidak hanya itu masyarakat
disebabkan karena seringnya mereka tidak
menilai
PNPM
berada ditempat selain itu karena kesibukan
Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas ini
rumah tangga bagi ibu-ibu, dan masih ada
belum
masyarakat
tidak
semua
masyarakat
pembangunan
bahwa
berhasil
yang
pembangunan
karena
masih
banyak
yang
tidak
diundang,
pembangunan yang tidak memuaskan masih
masyarakat yang tidak pernah mengikuti
banyak
rapat yang diadakan oleh PNPM Mandiri
pihak-pihak
yang
mengambil
keuntungan, masih banyak pelaksanaan di
Perkotaan
disebabkan
masyarakat
di
buat asalan-asalan dan anggaran PNPM
Kelurahan Karas adalah nelayan, kurangnya
peran RT sebagai penyebarluasan informasi.
pembangunan yang di buat adalah tanggung
Partisipasi masyarakat dalam merencanakan
jawab dari KSM. sehingga masyarakat tidak
program
memelihara atau merawat seluruh hasil
disebakan
karena
kurangya
pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak tau cara mengusulkan program.
4. Partisipasi dalam evaluasi, dalam tahap ini
2. Partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan disebakan
3.
karena
pekerjaan
fasilitator bersama dengan pemerintah dan masyarakat melaksanakan evaluasi hasil
yang
kegiatan, dan umumnya dari hasil evaluasi
mengerjakan pelaksanaan tersebut hanyalah
didapati bahwa kegiatan PNPM mandiri
masyarakat yang dipil oleh KSM saja.
perkotaan yang dilaksanakan tidak sudah
Partisipasi masyarakat dalam memberikan
sesuai dengan prosedur yang seharusnya,
swadaya pun disebabkan karena masyarakat
pembangunan
berpikir
hanya
targetnya sudah rusak karena targetnya
dikeluarkan oleh KSM sehingga masyarakat
pembangunan rusak itu jika mencapai 3
tidak memberikan swadayanya, dan masih
tahun namun di Kelurahan Karas tidak
banyak program yang terlaksana jauh dari
mencapai target sudah rusak, sehingga
tempat tinggal masyarakat.
dalam proses evaluasi ini sangat dibutuhkan
bahwa
Partisipasi
masyarakat
pembangunan yang ada.
swadaya
dalam
itu
pemanfaatkan hasil,
partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil dalam kegiatan ini pada umumnya masyarakat
sangat
dilaksanakannya
terbantu kegiatan
dengan PNPM
yang
belum
mencapai
peran masyarakat untuk menilai. b. Saran Adapun saran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1.
BKM
PNPM
dilingkungan mereka dan masyarakat ingin
Kelurahan
hasil pembangunan bisa bertahan lama, dan
Mandiri
agar
dapat
meningkatkan
kinerjanya
dalam
dimanfaatkan lebih lama di lingkungan
pendampingan
program
PNPM
mereka, tetapi dalam merawat pembangunan
Mandiri Perkotaan, terutama dalam
tersebut masyarakat tidak mau merawat
sosialisasi
karena
terdapat
masyarakat
berpikir
bahwa
Karas
Perkotaan
program
karena
masih
masyarakat
yang
belum
memahami program PNPM Mandiri
Percepatan Pembangunan Pertanian. Jakarta:
Perkotaan.
Bumi Aksara
2.
Untuk
meningkatkan
masyarakat
miskin
partisipasi
pada
PNPM
Djopari, Jrg dan Ratnia Solihah. 2008. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Universitas Terbuka
Mandiri Perkotaan diperlukan peran stakeholder yang terkait mengajak
terutama
masyarakat
menghadiri
untuk
pertemuan-pertemuan
Hadi, P, Sudharto. 2009. Aspek Sosial Amdal Sejarah, Teori dan Metode. Semarang: Gajah Mada University Press
yang diadakan. Hal ini akan membuat
Juliantara,
masyarakat lebih paham akan tujuan
Kabupaten Mewujudkan Kabupaten Partisifatif.
dan sasaran dari program PNPM
Yogyakarta: Pustaka Jogja Mandiri
Dadang,
2004.
Pemberdayaan
Mandiri Perkotaan. Kaho, Josef Riwu. 2010. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta: DAFTAR PUSTAKA
PT Raja Grafindo Persada
Buku-buku:
Kusnaedi. 1995. Membangun Desa (Pedoman
Adi. Isbandia Rukminto. 2001. Pemeberdayaan, Pembangunan
masyarakat,
dan
Intervensi
Komonitas (Pengantar Pada Pemikiran dan
Untuk Pengerak Program IDT, Mahasiswa KKN, dan Kader Pembangunan Desa). Jakarta: Penebar Swadaya
Pendekatan Praktis). Jakarta: Lembaga Penerbit
Moelong, Lexy. 2011. Penelitian Kualitatif.
fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Bandung: PT Remaja Posdakarya
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik.
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology (Ilmu
Jakarta: Kencana Prenanda Media Group
Pemerintahan Baru) jilid 1. Jakarta: Rienika Cipta
Daniel Moehar, Dannawati, Nieldalina. 2006.
Nasution, Zukarnain. 2009. Solidaritas Sosial dan
PRA
Appraisal)
Partisipasi Masyarakat Desa Transisi, Malang:
penerapan
UUM Press
(Participatory
Rural
Pendekataan
Efektif
Mendukung
Penyuluhan
Partisipatif
Dalam
Upaya
Ndraha,
Taliziduhu.
1990.
Pembangunan
Surianingrat,
Bayu.
1992.
Pemerintahan
Masyarakat, Mempersiapkan Masyarakat Tinggal
Administrasi Desa Dan Kelurahan. Bandung:
landas, Jakarta: Rienika Cipta
Rineka Cipta
Rasyid, M. Ryaas. 1997. Makna Pemerintahan.
Subayantoro, Arief. 2006. Metode dan Teknik
Jakarta: PT Gramedia
Penelitian Sosial. Yogyakarta: Andi
Sastropoetro, Komunikasi,
Santoso. Persuasi
1986. dan
Partisipasi,
Disiplin
Dalam
Pembangunan Nasional, Bandung: P.T Alumni
Syarbaini, Syahrizal. Dkk. 2002. Sosiologi dan Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia Internet Soetrisno
Slamet, Y. 2003. berwawasan
Pembangunan Masyarkat
Partisipasi. Suarakarta: Sebelas
Maret University Press. Soetomo.
2011.
Pemberdayaan
Masyarakat.
Pembangunan
(Kajian
Kesejahteraan
Sosial
dan
Sunarno, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. : fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan
Hempri
Suyanto.
Media
Pemberdayaan.
Yogyakarta:
Perundang-undangan: Undang-Undang Dasar 1945 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 Tahun 2005 Tentang Pemerintah Kelurahan Undang-Undang
2003.
Pengembangan masyarakat Dari Pembangunan Sampai
Isbani (www.academia.edu tanggal 11 mei 2015
Startegis
Pekerjaan Sosial). Bandung: PT Refika Aditama
Suparjan
Ach. Wazir Ws (https://plus.google.com tanggal
jam 21.18 wib)
Suharto, Edi. 2010. Membangun Masyarakat Rakyat
tanggal 11 mei 2015 jam 20.45 wib).
11 mei 2015 jam 21.07 wib)
Yogyakarta: Pustaka Bealajar
Memberdayakan
(https://bagasaskara.wordpress.com
Aditya
No.
Pemerintahan Daerah
32
Tahun
Tentang