PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA Suatu Penelitian di Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo
Meyke Yuliana Mile, Dr.H.Rauf Hatu*, Sainudin Latare.S.Pd,.M.Si**. Program Studi S1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak
Meyke Yulyana Mile. Nim. 281 409 015. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa”. Skripsi, program studi S1 Sosiologi,Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. 2013. Di bawah bimbingan Bapak Dr.H.Rauf Hatu selaku pembimbing I dan Bapak Sainudin Latare.S.Pd,.M.Si selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang Bagaimana Tingkat Partisipasi dalam Pembangunan Desa di Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo. Metode adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peran peneliti sebagai pelaku utama yang terlibat langsung dalam mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara, sehingga fakta yang dikumpulkan benar-benar akurat. Analisa yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisa data penelitian dapat di kemukakan bahwa, partisipasi masyarakat yang ada di desa pontolo, di sini terlihat bahwa kuranganya peran masyarakat dalam pembangunan ekonomi, sehingganya dapat mempengaruhi peningkatkan pembangunan ekonomi di desa pontolo kecamatan mananggu kabupaten boalemo. Kata kunci : Pembangunan Ekonomi Dan Partisipasi Masyarakat Pada dasarnya pembangunan merupakan suatu hal yang pasti terjadi dalam setiap Negara di dunia sebagai suatu proses/daya-upaya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dari Negara tersebut untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. Berdasarkan pengalaman beberapa negara sistem penyelenggaraan pemerintahan yang sentralistis berdampak buruk terhadap pembangunan yaitu tidak efisien, tidak produktif,
dan tidak mampu membangkitkan partisipasi masyarakat serta rasa memiliki (sense of ownership) dari masyarakat Indonesia. Indonesia juga merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia yang menjadikan penduduk sebagai salah satu faktor terpenting dalam proses pembangunan di Indonesia. Tidak hanya soal jumlah penduduk dan tingkat kepadatannya tetapi juga tentang bagaimana penduduk tersebut dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa partisipasi aktif dari masyarakat dapat menciptakan arah pembangunan yang lebih baik dan tepat sasaran. Karena yang paling mengetahui bagaimana kondisi suatu wilayah dan apa yang dibutuhkan oleh wilayah tersebut adalah masyarakat itu sendiri. Maka muncullah berbagai program-program pemerintah
yang
mengikutsertakan
masyarakat
sebagai
stakeholder
dalam
pembangunan di Indonesia. Partisipasi masyarakat dapat diartikan sebagai bentuk keterlibatan masyarakat yang memiliki tujuan dan kebutuhan yang sama dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupannya. Pengertian partisipasi sendiri sangat beragam. Dalam konteks ini, partisipasi diartikan sebagai keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Masyarakat tidak lagi menjadi obyek dari pembangunan tetapi menjadi subyek pembangunan, dimana masyarakat berperan dalam menyampaikan aspirasi, menentukan pilihan, memanfaatkan peluang dan menyelesaikan masalahnya. Melalui pendekatan partisipatif ini masyarakat dapat memiliki pengaruh dan kontrol terhadap berbagai inisiatif pembangunan dan pemanfaatan sumberdaya yang akan mempengaruhi kehidupannya maupun lingkungannya. Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan, kegiatan pembangunan ekonomi yang ada didesa pontolo, selalu dipandang sebagai usaha pembangunan yang dijalankan oleh sesuatu masyarakat. Pembangunan
ekonomi
hanya
meliputi
usaha
sesuatu
masyarakat
untuk
mengembangkan
kegiatan
ekonomi
dan
mempertinggi
tingkat
pendapatan
masyarakatnya. Selain itu kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunan ekonomi di desa pontolo selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, kegiatan pembangunan ekonomi juga selalu dipandang sebagai sebahagian dari keseluruhan usaha pembangunan yang dijalankan disuatu desa tersebut. Disamping itu perlu disadari bahwa dalam menciptakan pembangunan ekonomi di desa pontolo, masyarakat haruslah bersedia berkorban,baik secara materil maupun dalam bentuk lain. Pembangunan ekonomi juga dapat memberi manfaat kepada masayarakat tersebut, dan untuk menciptakannya masyarakat desa pontolo harus membuat pengorbananpengorbanan. Yang dimaksud pengorbanan tersebut pada umumnya berupa perubahan terhadap struktur sosial yang lama, mengembangkan teknologi dan cara berpikir yang modern. Partisipasi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu participacion dan kata kerjanya participate artinya peran serta ikut mengambil bagian. Secara popular menjadi participation artinya peran atau ikut serta untuk mengambil bagian dalam kegiatan tertentu. Menurut Awang (1999), partisipasi adalah keterlibatan aktif dan bermakna dari masa penduduk pada tingkatan berbeda. Sondang P.Siagian (1972:26) partisipasi dalam masyarakat luas mutlak diperlukan, oleh karena mereka itulah yang pada akhirnya melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan, rakyat banyak memegang peranan sekaligus sebagai objek dan subjek pembangunan. Hellen Miller (Wiryosoemarto, 1977:2) pembangunan pedesaan adalah istilah yang dipakai guna menjelaskan pendekatan yang digunakan untuk mendekati masyarakat desa dalam rangka pemanfaatan inisiatif dan kekuatan lokal yang lebih efektif untuk meningkatkan produksi dan standar hidup yang lebih baik. Inayatullah (Hagul, 1985:11) suatu proses yang membawa peningkatan kemampuan penduduk pedesaan menguasai lingkungan sosial yang disertai meningkatnya taraf hidup mereka sebagai akibat dari penguasaan tersebut.
Moeljarto Tjokrowinoto (1977) pembangunan masyarakat desa merupakan suatu bentuk tindakan kolektif suatu masyarakat desa yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tersebut dalam arti material dan spiritual. Menurut Siagian (2004:108), perencanaan adalah keeluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan Tjokroamidjojo (2004:12) mengatakan bahwa perencanaan dala arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu pada hakikatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif (gambaran), di mana penelitian ini dapat menggambarkan bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di desa pontolo kecamatan mananggu kabupaten boalemo. Adapun dasar penelitian yang digunakan adalah survai. Menurut Nasir (2004:65) penggunaan metode pendekatan survai ialah untuk memperoleh fakta-fakta dari gejalagejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertidak sebagai pelaku sekaligus pengumpul data. Karena bertindak sebagai pelaku, peneliti akan senantiasa berhubungan dengan objek yang diteliti, dalam hal ini Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa. Kehadiran peneliti sebagai pelaku utama dilakukan secara terbuka, artinya status sebagai peneliti, tujuan maupun
kegiatan peneliti dalam melakukan
observasi dan dokumentasi serta mengumpulkan data diketahui oleh masyarakat, terutama masyarakat di jadikan informan penelitian. Yang dimaksud dengan sumber data dalam hal ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data.
Responden dalam penelitian ini meliputi masyarakat dan instansi terkait serta semua responden yang mampu memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Data primer diperoleh dari para informan yang telah ditetapkan serta guna keperluan perluan pengembangan, maka tidak menutup kemungkinan akan diperluas lagi kepada informan lainnya yang terkait dengan permasalahan penelitian ini. Dan data sekunder yaitu merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Sumber dalam penelitian ini meliputi buku-buku atau literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data sekunder tertuju pada data-data kognitif yaitu pengetahuan ilmiah yang berupa data monografi desa, data responden, laporan penelitian, keadaan lingkungan dan peta lokasi penelitian, dan dokumen-dokumen resmi lainnya, serta data perilaku berupa aktivitas, perasaan, dan kelakuan para pelaku. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Penelitian erat kaitannya dengan pengumpulan data, sehingga seluruh data yang di perlukan dalam penelitian ini akan di kumpulkan untuk di jadikan bahan pengambilan kesimpulan, berkenan dengan kegiatan pengumpulan data maka peneliti melakukan proses-proses sebagai dan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis kualitatif, dengan maksud untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap hasil penelitian. Sesuai dengan analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Penelitian ini akan di laksanakan di Desa Pontolo Kecamatan Mananggu, ini yang akan dilakukan selama 6 (enam) bulan, sejak penyusunan proposal penelitian, input data, pengolahan data, analisis data, hingga penulisan laporan penelitian. Alasan saya memilih lokasi ini karena pembangunan ekonomi yang ada di desa Pontolo masih rendah, sehingga saya tertarik dengan masalah ini.
Hasil dan Penelitian Kecamatan Mananggu merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, kecamatan ini merupakan ibukota berada di Kecamatan Mananggu. Kecamatan terletak 0° 23’55” Lintang Utara, 0° 54’17” Lintang Selatan, 122° 01’12” Bujur Timur dan 122° 12’58” Bujur Barat. Kecamatan dengan luas wilayah 434,75 km² ini berbatasan dengan Kecamatan Botumoito di sebalah timur, Kecamatan Paguat di sebelah barat, Laut Tomini di sebelah selatan serta Gunung Toli-Toli sebelah utara. Kecamatan mananggu ini juga terdiri dari 9 desa yaitu (1) Pontolo, (2) Salilama, (3) Tabulo, (4) Bendungan, (5) Buti, (6) Kramat, (7) Mananggu, (8) Kaaruyan, (9) Tabulo Selatan, dengan ibukota kecamatan terletak di Tilamuta. Jumlah dusun yang ada di Mananggu adalah 18. Menurut bagian Pemerintah kecamatan Mananggu, status Pemerintahan Desa-Desa di Mananggu adalah desa. Jika di lihat dari status hukumnya maka semua desa di Mananggu sudah tergolong definitif. Lokasi penelitian ini merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Mananggu yakni desa Pontolo. Partisipasi masyarakat suatu gejala demokrasi, dimana orang di ikutsertakan di dalam perencanaan serta pelaksanaan dari segala sesuatu yang berpusat kepada kepentingannya dan menanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan atau tingkat kewajibannya. Dalam kamus sosiologi dinyatakan partisipasi yaitu, “setiap proses identifikasi atau menjadi proses komunikasi atau kegiatan bersama dalam situasi tertentu”. Sedangkan pengertian masyarakat adalah pergaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan tertentu. Berdasarkan hasil wawancara,senin, 10 juni 2013,dengan Bapak Gani: “kalau cuman menurut pa saya khusunya desa pontolo ini depe masyarakat di tuntut untuk dapat memberikan motipasi dalam organisasi, sehingga apa yang kita inginkan akan terwujud, akan tetapi peran dari pemerintah juga di harapkan,”
Maksud dari bapak Gani adalah “bahwa semua masyarakat desa pontolo sangat di harapkan untuk dapat memberikan pemikirannya, sehingganya apa yang di inginkan bersama terwujud, akan tetapi peran serta pemerintah juga di harapkan untuk kepentingan bersama-sama. Partisipasi masyarakat yang ada di desa pontolo sangat diharapkan dalam suatu proses dan pelaksanaan organisasi yang berada di desa. Sehingganya peran serta keikutsertaan masyarakat sangat diharapkan dalam mengeluarkan pemikirannya sehingga dapat mewujudkan apa yang diinginkan bersama. Berdasarkan hasil wawancara, selasa, 21 mei 2013, dengan Bapak Feriyanto mengatakan: “kurangnya partisipasi masyarakat ini hanya tergantung sama pemerintah, torang ini hanya masyarakat jadi kalau ada program di desa torang pasti mo kase saran, tapi yang masalah disini pemerintah tidak mo karja sama kamari dengan torang, jadi torang olo babadiam ”. Maksud dari Bapak Feriyanto adalah: “bahwa kurangnya partisipasi masyarakat, tergantung pada pemerintah itu sendiri, karenaz peran masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi sangat di harapkan agar masyarakat desa pontolo ini, bisa memberikan sumbangan pemikiran dalam pelaksaan pembangunan ekonomi, pembangunan ekonomi tidak akan berjalan dengan baik, sehingganya masyarakat dan pemerintah harus ada kerja sama yang baik maka apa yang akan di laksanakan di desa akan tercapai seperti yang di harapkan bersama. Dalam meningkatkan pembangunan ekonomi, hal ini tidak terlepas dari partisipasi masyarakat, maka hal ini cukup penting karena dari masyarakat tersebut di harapkan agar dapat memberikan pemikiran-pemikiran, ide-ide serta gagasan-gagasan yang inovatif, kreatif untuk kemajuan dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Sebagaimana kita tau, saat ini partisipasi masyarakat sangat tidak terbuka memberikan pikiran, ide dan gagasan, pada hal masyarakat seperti kran kebebasan, dalam hal ini agar
masyarakat yang ada di desa pontolo menjadi masyarakat lebih kritis dan terbuka serta mengkritisi kebijak-kebijakan yang akan di dilakukan pemerintah desa pontolo. Dari partisipasi masyarakat akan memunculkan lembaga yang tumbuh di tengah masyarakat yang sebagai wujud kepedulian terhadap nasib mereka sendiri. Lembagalembaga atau organisasi yang berada di desa pontolo tumbuh menjadi alat-alat atau sarana bagi memediasi kepentingan masyarakat, termasuk juga kepada pemerintah. Terkait dengan peningkatan pembangunan ekonomi di desa pontolo, hal yang wajar jika pemerintah sendiri melihat hal ini dengan bijak serta berbaik sangka. Pemerintah harus siap menjadi lebih terbuka dengan masyarakat yang berada di desa pontolo. Dalam merencanakan pembangunan yang di miliki pemerintah semestinya mulai mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, karena tanpa di dukun peran oleh masyarakat yang berada di desa pontolo. Pembangunan ekonomi yang akan di laksanakan menjadi kurang efektif. Hal ini telah di rasakan oleh masyarakat dan pemerintah dari tahun ke tahun, karena kurangnya kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah di desa pontolo. Proses pembangunan ekonomi di lakukan pemerintah, ternyata semakin dikritisi oleh masyarakat, dan dampaknya tumbuh bias-bias negatif dari masyarakat terhadap proses dalam pembangunan yang sedang di lakukan atau yang sedang berjalan. salah satunya gejala negatif yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat di desa pontolo, hal ini dapat di buktikan dengan sikap apatis yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri terhadap proyek pembangunan ekonomi yang di laksanakan pemerintah di desa pontolo. Dari hasil wawancara, jumat, 24 mei 2013, dengan Bapak Idris menjelaskan bahwa: “masyarakat di desa pontolo ini banyak yang acuh tak acuh dengan apa yang di laksanakan di desa, pada hal, apa yang torang laksanakan ini bukan khusus pa torang sandiri, melainkan untuk kepentingan li torang samua, dari itu torang minta dari masyarakat biar Cuma mo kase saran saja sama pemerintah setiap ada musyawara, tapi yang selek akan pa dorang tida mau mo datang, bagimana mo jalan program yang di desa kalau bagini depe masyarakat. Maksud dari Bapak Idris mengatakan:
“bahwa kurangnya partisipasi masyarakat di desa pontolo, ini mencerminkan bahwa masyarakat tidak perduli dengan apa yang akan di laksanakan di desa, sehingganya hanya akan berdampak pada proses pembangunan, pada hal pembangunan ekonomi di desa pontolo, bukan hanya memperburuk apa yang ada di desa, melainkan meningkatkan pembangunan ekonomi untuk kepentingan bersama-sama bukan kepentingan individual, sebab dari itu masyarakat harus di tuntut dalam berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi dalam setiap ada musyawarah di desa untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat, agar masyarakat dapat memberikan pendapatnya kepada pemerintah desa. Kurangnya partisipasi masyarakat di desa pontolo yang tidak perduli dengan proses pembangunan yang sedang di lakukan, ini akan menjadi penyebab utama yang menjadi masalah yang harus di hadapi oleh pemerintah di desa pontolo, apapun upaya dan harapan yang akan di capai dalam meningkatkan pembangunan ekonomi akan terhambat di karenakan kurangnya partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat terhadap pembangunan perekonomian cukup berarti bagi kelangsungan roda pertumbuhan ekonomi, untuk menangulanggi beban yang tidak sepenuhnya di bebankan kepada pemerintah dan menjadi tangung jawab pemerintah di desa pontolo. Partisipasi masyarakat mempunyai peran penting dalam menyelengarakan serta meningkatkan pembangunan ekonomi, dalam rangka mewujudkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat di desa pontolo tersebut, oleh sebab itu masyarakat di desa pontolo harus terlibat secara aktif dalam menyelengarakan pembangunan ekonomi, dalam hal ini mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, maupun dalam evaluasi terhadap program pembangunan ekonomi. Partisipasi itu terjadi baik di bidang-bidang fisik maupun dibidang mental serta dibidang penentuan kebijaksanaan, salah satunya keikut sertaan masyarakat dalam menyumbangkan pemikiranya dalam pembangunan mesjid yang berada di desa pontolo, dalam partisipasi masyarakat, di sini terlihat masyarakat memberikan bantuan materi atau bantuan tenaga tergantung pada masing-masing masyarakatnya. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi di desa pontolo, setiap kegiatan dalam proses pembangunan yang sedang berlangsung harusnya
pemerintah di desa pontolo melakukan musyawarah desa agar masyarakat dapat berpatisipasi untuk memberikan masukan-masukan terhadap pembangunan ekonomi yang sedang di laksanakan, hal ini di sebabkan karena pada hakikatnya partisipasi masyarakat tidak akan tumbuh dengan sendirinya, akan tetapi di perlukan motivasi yang melatarbelakanginya, yaitu adanya tuntutan atau kesadaran dari masyarakat tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, selasa, 28 mei 2013 dengan Bapak Djakaria mengatakan: “kalau cuman dari pa saya pemerintah yang harus berperan aktif di dalam sistem pembangunan ini, supaya torang masyarakat juga ada dorongan untuk berkerja sama untuk meningkatkan torang pe desa yang skarang dengan yang akan datang, kecuali kalau torang bukan masyarakat di sini, tapi samua tergantung pada masyarakat sandiri-sandiri. Dan torang juga harapkan penjelasan dari pemerintah yang mana arti pajak itu seperti apa supaya torang olo tau yang sebenarnya, jangan Cuma bilang kena pajak, sementara torang tida tau kinapa harus dikase kana pajak patorang, itu juga yang beken torang salalu baku bantah akan karna torang tida mangarti. Maksud dari Bapak Djakaria mengatakan: “bahwa yang lebih berperan aktif dalam sistem pembangunan desa adalah kinerja pemerintah yang baik, dan menjdi sebuah dasar motivasi masyarakat dalam pembayaran pajak dan ikut serta melaksanakan pembangunan desa, terutama dengan cara gotongroyong. Pajak juga salah satu pendapatan negara, dan untuk dimasukan dalam khas negara. Dan perlunya pemerintah harus menjelaskan secara rinci apa dan kenapa pajak itu diterapkan, agar masyarakat dapat mengerti dan mampu memanilisir dari setiap hasil pendapatan mereka. Maka hal ini yang dapat merubah dari segi peningkatan proses pembangunan ekonomi sekarang dan yang akan datang pula. Ada yang mengatakan bahwa organisasi seperti: Berdasarkan hasil wawancara selasa 28 mei 2013 dengan Bapak Idris:
“kalau menurut pa saya bahwa setiap organisasi yang ada di desa, tidak samua masyarakat mo ba dukung, pada hal dorang juga harus terlibat apa yang dilaksanakan di desa. Maksud dari Bapak Idris yaitu: “bahwa setiap organisasi yang ada didesa pontolo khususnya di sini terlihat ada yang pro dan ada yang netral, kalau hal seperti ini berarti semua masyarakat harusnya terlibat dan dukungan dari semua masyarakat, kecuali dia bukan masyarakat desa pontolo”. Dari hasil wawancara terhadap responden dapat dapat di ketahui bahwa sebagian besar masyarakat di desa pontolo perduli akan pembangunan ekonomi, namun sebagian juga kurang perduli dengan perencanaan pembangunan ekonomi, hal seperti ini wajar di temukan dalam unit masyarakat, ada yang pro dan ada juga yang netral. Masyarakat yang pro adalah masyarakat yang perduli akan peningkatan pembangunan ekonomi yang berada di desanya, selagi hal itu tidak akan merugikan bagi masyarakat. Dapat di simpulkan bahwa masyarakat di desa pontolo ada yang bisa menerima pembangunan ekonomi ada juga yang kurang dapat manerima tergantung dari individual masing-masing. Hal ini sangat perlu menjadi perhatian dari pemerintah desa pontolo terhadap masyarakatnya dan badan permusawaratan yang ada di desa, sehinga hal ini dapat di pertimbangkan, karena melihat perencanaan pembangunan ekonomi harus dapat malibatkan seluruh masyarakat yang bertempat tingal di desa pontolo. Dari hasil pengamatan yang ada di lapangan, peneliti dapat mangatakan bahwa dalam perencanaan program pembangunan ekonomi, tidak semua tokoh masyarakat di ikutsertakan , sehinga, tidak semua masyarakat yang berada di desa pontolo dapat menerima pembangunan ekonomi tersebut, pada hal mengingat pelaksanaan pembangunan ekonomi harus adanya dukungan dari semua pihak masyarakat desa pontolo. Berdasarkan hasil wawancara, sabtu, 1 juni 2013 dengan Bapak Feriyanto mengatakan: “kalau Cuma mo tanya kamari pa saya tida samua apa yang di laksanakan di desa ba jalan dang apa yang torang harapkan, kalau mo lia potensi pa torang pe
masyarakat contoh sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan, budaya, apa lagi politik itu samua yang jadi kendala pa torang pe desa. Maksud dari Bapak Feriyanto adalah: “mengatakan bahwa dalam apa yang akan di laksanakan di desa, tidak semuanya berjalan dengan apa yang kita harapkan, sehingganya ada beberapa faktor penghambatnya, seperti, sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan, sosial budaya, politik, dan sistem pemerintah yang ada pada masyarakat desa pontolo ”. Dalam sebuah pembangunan ekonomi tidak semuanya berjalan dengan sesuai yang di harapkan, adapun faktor-faktor penghambat pembangunan ekonomi di desa pontolo diantaranya Pada prinsipnya strategi yang akan dilakukan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah desa, tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah masyarakat desa salah satunya adalah menciptakan masyarakat yang mandiri kreatif, inovatif, maka strategi ketergantungan yang mungkin akan dicapai dalam masyarakat desa. Perkembangan pembangunan ekonomi dalam suatu masyarakat desa dapat melihat dari perubahan-perubahan didalam suatu masyarakat yang berada didesa tersebut, agar dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang cepat dalam proses pembangunan ekonomi. Dalam sebuah masyarakat desa sangat mengharapkan perkembangan yang berada dalam masyarakat di desa pontolo, karena factor pendukung dalam mewujudkan perkembangan dalam masyarakat desa dalam proses pembangunan ekonomi, tergatung kepada kesadaran masyarakat tersebut untuk dapat memberikan partisipasi dalam pembangunan ekonomi sehingga akan mewujudkan harapan masyarakat dalam perubahan di desa pontolo. Simpulan dan saran Berdasarkan hasil penelitian yang di temui di lapangan, terdahap pembahasan di atas, maka penulis dapat manarik kasimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, pemerintah di desa pontolo telah berupaya agar masyarakatnya dapat berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, akan tetepi hal ini di kembalikan terhadap masyarakat itu sendiri. 2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi, hal ini akan berdampak pada pembagunan ekonomi tersebut. 3. Kurangnya maksimal pemerintah dalam program pembangunan ekonomi Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini, diantaranya adalah Untuk dapat lebih baik dalam merencanakan sebuah pembangunan ekonomi yang berada didesa fungsi pemerintah desa pontolo hendaknya lebih meningkatkan kerja sama dengan masyarakat yang berada didesa pontolo. Agar hal ini masyarakat dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan proses pembangunan ekonomi. Pemerintah desa pontolo harus lebih aktif dalam bekerja sama dalam mengikut sertakan masyarakatnya dalam setiap proses pembangunan ekonomi, sehingga masyarkat yang berada di desa pontolo dapat mengeluarkan pikiran-pikirannya dalam proses pembangunan ekonomi tersebut. Hendaknya pemerintah desa pontolo dapat bekerja sama dengan badan pemusyawaratan desa pada pelaksanaan proses pembangunan ekonomi, hal ini agar menimbulkan semangat masyarakat dalam meningkatkan pembangunan ekonomi dan turut berpartisipasi mensukseskan program pembangunan ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Khairuddin. 2000. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta Rusidi. 2000. Metodologi Penelitian Masyarakat (Kumpulan Materi Kuliah). Bandung: Program Pascasarjana Unpad Sastropoerto, Santoso. 1986. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung. P.T. Alumni Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & B. Bandung. Alfabeta
Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta. Fakultas Ekonomi UI Wiseso, Mulyadi. 1982 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Bumi Aksara