Parental Community: Sebuah Langkah untuk Memajukan PAUD Leonie N. W., 125120300111041
Pendahuluan "At the end of the day, the most overwhelming key to a child's success is the positive involvement of parents." - Jane D. Hull Pendidikan seorang anak adalah sebuah tanggung jawab bersama. Setiap anak adalah bibit yang harus diberi stimulus pofitif dari lingkungan agar dapat tumbuh dengan baik. Orang tua dan masyarakat memiliki perannya masing-masing dalam pendidikan anak, terutama untuk bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan demi terciptanya kebermanfaatan bagi masyarakat luas baik dari segi ekonomi maupun sosial. Golden age adalah sebutan untuk anak usia dini, karena pada masa ini anak mengalami masa peka bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini, anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dan merasa potensial untuk belajar atau mencari tahu. Apabila anak diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu menjalani tugas perkembangannya dengan baik. Keluarga merupakan salah satu aspek yang krusial bagi perkembangan anak usia dini. Peran keluarga sangatlah penting karena keluarga merupakan lingkungan primer seorang anak. Namun sayangnya, budaya saat ini membuat sebagian besar orang tua maupun keluarga tidak memiliki waktu untuk berpartisipasi secara aktif terhadap lingkungan pendidikan anak. Untuk itu, masyarakat memberikan fasilitas seperti Day Care dan Tempat Penitipan Anak serta mendirikan komunitas dalam rangka membantu proses perkembangan dan pendidikan anak usia dini. Akan tetapi, bagaimana dengan orang tua? Walaupun telah banyak berdiri komunitas untuk perkembangan dan pendidikan anak usia dini, keaktifan orang tua dalam membimbing anak usia dini masih sangat dibutuhkan, salah satunya adalah dengan mengikuti Parental Community. Bagaimana Parental Community akan memberikan banyak dampak positif bagi pendidikan anak usia dini akan dibahas dalam artikel ini.
Kajian Teoritis Beberapa ahli dalam bidang pendidikan dan psikologi memandang periode usia dini merupakan periode yang penting yang perlu mendapat penanganan sedini mungkin. Maria Montessori (Elizabeth B. Hurlock, 1978 : 13) berpendapat bahwa usia 3 - 6 tahun merupakan periode sensitive atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Misalnya masa peka untuk berbicara pada periode ini tidak terlewati maka anak akan mengalami kesukaran dalam kemampuan berbahasa untuk periode selanjutnya. Froebel (Roopnaire, J.L & Johnson, J.E., 1993 : 56) berpendapat bahwa masa anak merupakan suatu fase yang sangat penting dan berharga, dan merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan manusia (a noble and malleable phase of human life). Oleh karenanya masa anak sering dipandang sebagai masa emas (golden age) bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa anak merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, sosial, moral dan sebagainya. Menurut Siti Aisyah, dkk (2010: 1.4-1.9) karakteristik anak usia dini antara lain; a) memiliki rasa ingin tahu yang besar, b) merupakan pribadi yang unik, c) suka berfantasi dan berimajinasi, d) masa paling potensial untuk belajar, e) menunjukkan sikap egosentris, f) memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek, g) sebagai bagian dari makhluk sosial. Komunitas memiliki banyak makna. Komunitas dapat dimaknai sebagai sebuah kelompok dari suatu masyarakat atau sebagai sekelompok orang yang hi dup di suatu area khusus yang memiliki karakteristik budaya yang sama. Apapun definisinya, komunitas harus memiliki sifat interaksi. Interaksi yang ditekankan lebih kepada interaksi informal dan spontan daripada interaksi formal, serta memiliki orientasi yang jelas. Ciri utama sebuah komunitas adalah adanya keharmonisan, egalitarian serta sikap saling berbagi nilai dan kehidupan.
Menurut Etienne Wenger (2002: 24). Komunitas mempunyai berbagai macam bentuk dan karakteristik, diantaranya: 1. Besar atau kecil Keanggotaan di beberapa komunitas ada yang hanya terdiri dari beberapa anggota saja dan ada yang mencapai ribuan anggota. Besar atau kecilnya anggota di suatu komunitas tidak menjadi masalah, meskipun demikian komunitas yang memiliki banyak anggota biasanya dibagi menjadi sub divisi berdasarkan wilayah sub tertentu. 2. Terpusat atau Tersebar Sebagian besar suatu komunitas berawal dari sekelompok orang yang bekerja di tempat yang sama atau memiliki tempat tinggal yang berdekatan. Sesama anggota komunitas saling berinteraksi secara tetap serta ada beberapa komunitas yang tersebar di berbagai wilayah. 3. Berumur panjang atau berumur pendek Terkadang sebuah komunitas dalam perkembangannya, memerlukan waktu yang cukup lama, sedangkan jangka waktu keberadaan sebuah komunitas sangat beragam. Beberapa komunitas dapat bertahan dalam jangka tahunan, tetapi ada pula komunitas yang berumur pendek. 4. Internal atau Eksternal Sebuah komunitas dapat bertahan sepenuhnya dalam unit bisnis atau bekerjasama dengan organisasi yang berbeda. 5. Homogen atau Heterogen Sebagian komunitas berasal dari latar belakang yang sama serta ada yang terdiri dari latar belakang yang berbeda. Pada umumnya jika sebuah komunitas berasal dari latar belakang yang sama komunikasi akan lebih mudah terjalin, sebaliknya jika komunitas terdiri dari berbagai macam latar belakang diperlukan rasa saling menghargai dan rasa toleransi yang cukup besar satu sama lain. 6. Spontan atau Disengaja Beberapa komunitas ada yang berdiri tanpa adanya intervensi atau usaha pengembangan dari suatu organisasi. Anggota secara spontan bergabung karena kebutuhan berbagi informasi dan memiliki minat yang sama. Pada beberapa kasus,
terdapat komunitas yang secara sengaja didirikan secara spontan atau disengaja tidak menentukan formal atau tidaknya sebuah komunitas. 7. Tidak Dikenal atau Dibawahi sebuah institusi Sebuah komunitas memiliki berbagai macam hubungan dengan organisasi, baik itu komunitas yang tidak dikenali, maupun komunitas yang berdiri dibawah sebuah institusi. Penelitian Terkait Issue Sebuah penelitian dari Harvard Family Research Project (HFRD) mengungkap perubahan-perubahan positif yang ditimbulkan dari adanya keterlibatan pihak keluarga pada pendidikan anak usia dini. Peran serta orang tua, home-school relationships juga besarnya tanggung jawab orang tua untuk peduli terhadap pendidikan anak memberikan akibat yang positif terhadap anak usia dini, diantaranya dalam aspek kompetensi sosial, perkembangan kognitif, kemampuan berkomunikasi, perkembangan bahasa dan kekayaan kata, kemampuan untuk berbahasa ekspresif, kemampuan pemahaman dan proses belajar, serta kemampuan anak untuk terlibat secara positif dengan lingkungan sekitar. Pembahasan Parental Community merupakan salah satu bentuk kontribusi orang tua terhadap pendidikan anak, dalam pembahasan ini akan dikhususkan kepada pendidikan anak usia dini. Penulis menyimpulkan beberapa contoh bentuk Parental Community diantaranya: a. Young Parents Program, yaitu program yang ditujukan untuk membantu dan mengedukasi orang tua muda yang masih berada di bangku universitas. Beberapa Negara menyediakan program seperti ini, salah satunya adalah Amerika Ser ikat tepatnya Departemen Pendidikan Connecticut (CSDE) yang memberikan bantuan untuk orang tua muda agar turut berkontribusi dan mengerti mengenai perkembangan anak, terutama anak usia dini. Selain itu, program ini menyediakan bantuan Day Care selama orang tua sedang menjalani proses perkuliahan. b. Perkumpulan orang tua murid adalah bentuk yang paling sering dijumpai di Indonesia. Para orang tua yang anaknya dididik di suatu lembaga tertntu (PAUD/Sekolah) membuat suatu komunitas yang biasanya difungsikan sebagai
dewan perwakilan orang tua dengan pengajar. Perkumpulan orang tua murid di Indonesia biasanya juga mengadakan berbagai kegiatan silaturahmi atau berkumpul bersama. c. Parental Community untuk orang tua dengan anak bermasalah. Dalam perkumpulan ini, orang tua yang memiliki anak dengan masalah spesifik berkumpul da n membentuk komunitas. Contohnya adalah komunitas orang tua yang memiliki anak dengan learning difficulty, atau bisa juga komunitas orang tua dengan anak disable. Biasanya, bentuk komunitas seperti ini bertujuan untuk memecahkan masalah bersama dan berbagi cerita untuk meringankan beban orang tua. d. Informal Parental Community, yaitu perkumpulan orang tua atas dasar kedekatan, kesamaan atau persahabatan tanpa tujuan khusus. Contoh komunitas ini adalah komunitas instagram orang tua yang memiliki anak usia dini. Apapun bentuk komunitas memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut tentunya merupakan nilai tambah bagi komunitas tersebut di mata masyarakat. Keberagaman bentuk Parental Community membuat dampak positif yang dihasilkan dari Parental Community juga bermacam-macam. Semakin beragam dan semakin banyak komunitas yang ada di sekitar masyarakat, semakin beragam pula dampak positif yang diberikan. Komunitas yang besar, misalnya, akan lebih di akui dan lebih mudah untuk mendapat pendanaan, sedangkan komunitas yang kecil akan lebih mudah menjalin keakraban dan keintiman antar anggotanya. Komunitas yang sifatnya heterogen akan memiliki banyak perspektif berbeda yang berguna untuk pemecahan masalah, sedangkan komunitas ya ng sifatnya homogen akan lebih terfokus kepada suatu masalah. Menurut penulis, bentuk komunitas harus dibuat sebanyak mungkin dan sekreatif mungkin untuk menciptakan dampak yang semakin positif. Selain itu, seluruh aspek permasalahan dalam masyarakat khususnya terkait pendidikan anak usia dini akan lebih mudah teratasi. Parental Community yang berkolaborasi dengan yayasan tertentu, contohnya, dapat memberi keuntungan sebagai berikut: a. Yayasan merasa terbantu oleh kalangan eksternal. b. Dapat mempersatukan rasa tanggung jawab akan pendidikan anak usia dini serta menambah jumlah “positive role models”. c. Menciptakan kepedulian bagi masyarakat mengenai berdirinya yayasan PAUD.
Dengan secara aktif terlibat pada proses perkembangan dan pendidikan anak, orang tua dapat mengembangkan skill pola asuhnya. Dengan itu, orang tua dapat memperoleh rasa percaya diri dalam mendidik anak serta support dari sesama anggota Parental Community. Selain itu, orang tua dapat lebih memahami cara belajar anak sehingga orang tua akan lebih terfokus pada keunikan anak dibandingkan dengan mencemaskan harapan harapan mereka akan anak tersebut. Dengan pemahaman yang baik, orang tua akan lebih lancar dalam menyusun strategi dan mempersiapkan anak ke tahap perkembangan selanjutnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jeynes, W.H. berjudul “The effects of parental involvement on minority children’s academic achievement” membuktikan keterlibatan orang tua serta komunitas berkorelasi dengan performa anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berikut ini adalah diagram mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan perkembangan anak berdasarkan sebuah penelitian penelitian dari situs pemerintah Virginia, United States:
Berdasarkan bagan tersebut, kesuksesan perkembangan anak didukung oleh beberapa faktor-faktor penting, antara lain struktur keluarga, kondisi lingkungan, pencapaian anak dari aspek pendidikan dan perkembangan, kebutuhan dasar anak, komunitas yang mendukung, serta perawatan kesehatan. Jadi, dengan adanya Parental Community, artinya orang tua memadukan beberapa faktor secara bersamaan sehingga akan lebih efisien dan juga bermanaat bagi semua pihak. Parental Community memadukan orang tua, sebagai lingkungan primer yang penting bagi anak dan komunitas sebagai agen yang membantu memecahkan masalah-masalah praktis di masyarakat. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh adalah Parental Community merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan terkait pendidikan anak usia dini. Dengan keaktifan para orang tua, rasa tanggung jawab dan kepedulian bersama akan muncul. Jika satu orang tua fokus membimbing satu anak dan menghasilkan dampak positif bagi anak tersebut, banyak orang tua akan menghasilkan lebih banyak dampak positif ke masyarakat yang lebih luas lagi. Pihak yang diuntungkan antara lain ialah masyarakat, pemerintah, para orang tua, serta anak. Dengan menciptakan berbagai bentuk Parental Community di masyarakat, maka akan semakin banyak pihak yang diuntungkan. Referensi CSDE. (2015). Parents and Community. Retrieved from Connecticut State Departement of Education: http://www.sde.ct.gov/sde/site/default.asp Fairfax County Government. (n.d.). Successful Children and Youth. Retrieved from Fairfax County Virginia: http://www.fairfaxcounty.gov/ncs/csipm/rba/children.htm Harvard Family Research Project. (2006). Family Involvement in Early Childhood Education. Harvard Graduate School of Education. S, E. (2003). Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Sari, K. M. (2009). Peran Library Lovers Club (LLC) dalam Mengembangkan Perpustakaan Sekolah. Jurnal FIB UI.