Ali Wardana
J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013
PARADIGMA PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN MANUSIA SEUTUHNYA DI KABUPATEN LABUHANBATU. Oleh : Ali Wardana, SE Dosen Prodi Manajemen Informatika, AMIK Labuhanbatu Rantauprapat, Medan;
[email protected]
ABSTRAK Pendidikan adalah Usaha kebudayaan yang bermaksud memberi tuntutan didalam hidup tumbuhnya jiwa dan raga anak-anak, agar kelak dalam garis kodrat hidupnya dan pengaruh keadaan yang mengelilingi dirinya, anak-anak dapat kemajuan dalam hidupnya lahir dan bathin menuju kearah abad kemanusiaan. (oleh: Ki Hajar DeWantara). Dari pendahuluan diatas bagi kita semua sebagai rakyat Indonesia umumnya masyarakat yang ada di Kabupaten Labuhanbatu pada khususnya harus benar-benar siap dalam menghadapi situasi dan zaman yang tiada batas persaingan hidup. Dalam hal ini tentu sebagai senjata pamungkasnya adalah Sumber Daya Manusia yang baik. SDM yang baik itu tentu saja didasari oleh pendidikan manusianya, tapi apakah kita dan anak-anak kita parapelajar dan mahasiswa sudah merasakan pendidikan yang baik itu? dan apakah kita semua menghargai sebuah pendidikan? dan apakah setelah kita mendapatkan pendidikan itu bisa kita wujud dan apresiasikan untuk dikehidupan keluarga dan Negara? Pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu sudah ada peningkatan yang spesifik ditandai dengan munculnya beberapa lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah mulai dari tingkat PAUD, Bimbingan tes, SMK Swasta dan Perguruan Tinggi Swasta. Beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya animo dan ansutias pelajar dan mahasiswa khususnya di Kabupaten Labuhanbatu salah satunya adalah pengaruh Narkoba. Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Beliau mengatakan bahwa Narkoba lebih kejam dari Koruptor. Oleh karena itu barang haram itu harus dijauhi demi cita-cita dan harapan kita semua khusunya masyarakat Kabupaten Labuhanbatu. Hormati Orang tua dan Guru serta tenaga-tenaga pengajar lainnya agar ilmu yang diajarkan mereka itu bisa bermanfaat baik. Kata kunci : pelajar, mahasiswa, kwalitas, manusia I.
(1) disebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (SD/sederajat dan SMP/ sederajat) selanjutnya dalam GBHN 1999 yang berisi: “Peningkatan kualitas SDM sebagai pelaku utama pembangunan yang mempunyai kemampuan seperti memanfaatkan, mengembangkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan tetap dilandasi oleh motivasi serta kendali keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Amanat dan peringatan amandemen yang dikeluarkan negara dan pemerintah
PENDAHULUAN
Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Hal ini diselaraskan dengan amanat UUD 1945 pasal 31 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Kemudian didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 5ayat (1) dikemukaan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu; dan pada pasal 6 ayat 1
Ali Wardana
J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013
tersebut diatas dan masih banyak lagi yang lainnya jelas menyatakan bahwa Pemerintah sebenarnya sudah memberi perhatian yang dalam terhadap dunia pendidikan di tanah air ini untuk mengupayakan segala upaya dan cara dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) terkhususnya pelaksanaan dan pembangunan di bidang pendidikan, karena untuk menghadapi kemajuan zaman dan era globalisasi sekarang dan yang akan datang adalah dengan adanya kesiapan penuh SDM yang ditopang dengan pendidikan dan moral etika yang bernilai tinggi. Pelajar dan masyarakat, jumlah persentasenya tidak berbanding relevan dengan animo belajar dan membaca terkhusunya di daerah Kabupaten Labuhanbatu. Ada beberapa kegiatan dan program pihak swasta dan Pemda yang mencanangkan gemar membaca dan perpustakaan keliling tapi bisa dikatakan hasilnya tidak maksimal. Miris, hampir bisa dikatakan isitilah budaya membaca itu tidak pernah masuk ke daerah ini. Sekarang, bukan persoalan siapa yang salah atau bukan pertanyaaan pihak mana yang bertanggungjawab akan situasi ini, tapi action keras apa yang harus dilakukan oleh semua pihak untuk menumbuhkembangkan budaya membaca itu. Karena daerah yang maju adalah masyarakatnya yang peduli akan ilmu pengetahuan, budaya belajar dan atau cinta akan dunia pendidikan.
dan apresiasikan untuk dikehidupan keluarga dan Negara? III. PEMBAHASAN A. Faktor-faktor penyebab menurunya kemauan dan waktu belajar. Berbagai macam faktor dan indikasi sosial penyebab keadaan ini antara lainnya kekuatan dari pengaruh pergaulan dan gaya berteman remaja sekarang ini memang sudah lebih mendarah daging ketimbang nasehatnasehat baikdari pihak orang tua maupun guru. Kemudian kemajuan teknologi seperti internet dan telepon selular (handphone) dianggap merupakan bagian pengkambing hitaman situasi ini. Sisi positif ada dari keberadaan alat teknologi tersebut tapi efek buruknya juga berpengaruh besar. Kita semua tahu apa pengaruh negatif dari internet itu kita sebutkan saja salah satunya seperti kecanduan akan main game online dan sebagainya, kemudian efek atau dampak dari pemakaian handphone sudah meracuni karakteristik masyarakat dan kaum muda khususnya, dimana mereka lebih betah berlama-lama ngobrol via ponsel dengan siapapun itu sampai-sampai tidak mengenal tempat dan waktu ketimbang waktu mereka membaca buku pelajaran, kemudian barang haram yang namanya Narkoba juga punya andil besar dalam menghancurkan impian dan harapan kita semua yang akibatnya bisa berakhir dengan tindakan krimininal dan lain sebagainya. Kalau boleh ada pertanyaan siapa sebenarnya yang paling bertanggungjawab atas situasi ini jawabannya adalah orangtua.
II. PERMASALAHAN Dari pendahuluan diatas bagi kita semua sebagai rakyat Indonesia umumnya dan masyarakat yang ada di Kabupaten Labuhanbatu pada khususnya harus benarbenar siap dalam menghadapi situasi dan zaman yang tiada batas persaingan hidup. Dalam hal ini tentu saja sebagai senjata pamungkasnya adalah Sumber Daya Manusia yang baik. SDM yang baik itu tentu saja didasari oleh pendidikan manusianya, tapi apakah kita dan anak-anak kita para pelajar dan mahasiswa sudah merasakan pendidikan yang baik itu? dan apakah kita semua menghargai sebuah pendidikan? dan apakah setelah kita mendapatkan pendidikan itu bisa kita wujud
B. Peranan dan pendidikan Orang tua Kita semua tahu bahwa belajar itu tidaklah semata-mata didapatkan hanya di bangku sekolah dan lembaga-lembaga formal lain tapi dari didikan orang tua dan keluarga, lingkungan tempat tinggal serta dari pergaulan sehari-hari yang belajar itu bisa didapatkan. Para guru dan orang tua disetiap harinya telah melaksanakan kewajiban mengingatkan anakanaknya untuk belajar dan tentu saja beragam tanggapan penilaian dari anak-anak generasi kita tersebut, mungkin ada yang sigap, ada yang 2
Ali Wardana
J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013
tidak beranjak bahkan kesannya cuek dan melawan tapi syukurnya masih ada sebagian diantara mereka itu tanpa dikomando sudah berinsitiatif belajar sendiri. Peranan orangtua disini adalah sebagai motor pengendali pembentukan karakteristik para anak. Menurut De Tray, pendidikan orangtua khususnya pendidikan ibu mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat pendidikan anak (Hillary,1995;15). Di dalam teori ekonomi yang mengkaji tentang vertilitas menyatakan bahwa pendidikan orang tua akan mempengaruhi besarnya kelaurga dan juga karakteristik anak, semakin terdidiknya orang tua biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan anak. Banyak anak yang termasuk kedalam kategori usia sekolah tetapi karena suatu sebab tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah dan masih banyak pula ada anak yang bersekolah tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan ada juga dari keluarga yang berada dan mampu namun si anaknya tidak mau bersekolah. Ada beberapa ilmuan dan peneliti yang sudah melalakukan riset mencari apa penyebab seorang anak itu tidak memperoleh atau menyelesaikan pendidikannya. Yang paling mendominasi adalah biaya atapun ekonomi lemah orang tua. Besarnya biaya untuk mengecap pendidikan cukup besar walaupun tentu saja seperti yang sama-sama telah kita ketahui bahwa program pemerintah gencargencanya mensosialisasikan pendidikan gratis. Namun itu belumlah jadi jaminan kuat bagi beberapa orangtua/keluarga yang masih hidup digaris bawah kemiskinan sosial dan ekonominya. Tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh terhadap pendidikan anak. Menurut Nyoman Suwitra (1990) berapa pentingnya tingkat pendidikan orang tua dalam hal menentukan perhatian pendidikan anak, selain itu tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua akan memberi dampak yang berbeda terhadap perkembangan anak. Dukungan orang tua terhadap pendidikan anak, terutama dalam belajar akan tergantung dari pengetahuan dan pengalaman yang dimilki orang tua. Misalnya dalam mengajar anak waktu belajar dirumah, orang tua yang hanya lulusan tingkat SMP mungkin akan mendapatkan kesulitan atau
bahkan tidak bisa menjelaskan pelajaran kepada anaknya yang sekolah SMU, pendidikan orang tua yang terbatas juga dapat membatasi pentingnya belajar bagi anak. Hasil belajar anak akan semakin baik apabila didukung oleh latar belakang pendidikkan orang tua yang tinggi walaupun hal tidak mutlak berlaku pada setiap orang tua namun keadaan ini banyak terjadi dilingkungan masyarakat kita. Beberapa faktor dan ulasan yang sudah diterangkan diatas merupakan keadaan yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu dan tidak menutup kemungkinan hal serupa juga terjadi di daerah-daerah lainnya. Sebenarnya lagi faktor kuat penyebab kurangnya minat belajar kaum pelajar dan mahasiswa adalah pada pemahaman etika, rasa hormat, sopan santun dan menghargai orang lain. Artinya apa? penghormatan kepada orang tua dan guru nyaris biasa-biasa saja, hal ini bila dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya sungguh sangat miris kita melihatnya. Bagaimana dulu orangtua dan guru adalah sosok yang sangat ditakuti dihormati tapi dengan keadaan yang sekarang sungguh bertolak belakang keadaanya, dan mungkin faktor-faktor tersebut diatas jugalah penyebab hal ini. Telah tampak nyata dipandangan kita, pesimis dan tidak yakin untuk merubah keadaan ini lahir dan tumbuh besar dimasing-masing pemikiran kita, akankah kita terus ikut larut dalam keadaan ataukah kita sebaiknya urus diri masing-masing tanpa peduli saudara-saudara kita yang lainnya atau bahkan endingnya kita menutup mata?. Yang jelas pasti ada solusi dari permasalahan ini. Didukung kuat oleh perhatian orang tua dan keluarga element masyarakat serta pihak Pemerintah tentunya secara bersama-sama memberikan perhatian ekstra untuk pendidikan anak-anak kita. Dan pada akhirnya kesemuanya memang tergantung juga kepada kepribadian diri para remaja dan mahasiswa bagaimana menyikapi keadaan ini. C. Pendidkan, Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Labuhanbatu. Di Kabupaten Labuhanbatu secara umumnya kemajuan dunia pendidikan sudah 3
Ali Wardana
J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013
ada peningkatan, ditandai dengan munculnya beberapa sekolah dan lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD, Bimbingan Tes, tempat-tempat Les/kursus sampai dengan SMK dan Perguruan Tinggi Swasta. Dan kesemuanya itu langsung aktif dan mampus mensejajarkan diri dan bahkan lebih berkembang dibanding dengan sekolah ataupun perguruan tinggi lainnya yang sudah ada. Secara geografis nya daerah Kabupaten Labuhanbatu ini pada umumnya berada di daerah pesisir yang cukup jauh dari ibu kota Kabupetan tapi untunglah ada beberapa pemerhati dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu. Seperti SMK Mandiri Ajamu dan Kampus Kebanggan masyarakat Labuhanbatu yaitu Yayasan Universitas Labuhanbatu yang membuka cabangnya dibeberapa Kecamatan Kabupaten Labuhanbatu Pimpinan H. Amarullah Nst. seperti di Kecamatan Panai Hulu. Penilaian positif pun datang dari masyarakat dengan banyaknya siswa/i dan mahasiswa yang tiap tahunnya terus mendaftakan diri ke sekolah dan perguruan tinggi tersebut. Ada lagi beberapa perguruan tinggi kebangaan Kabupaten Labuhanbatu lainnya seperti Intel Global, Stiekom Sumut, Univa dan Unisla dimana keberadaan kampus tersebut sangat besar kontribusinya terhadap dunia pendidikan Kabupaten Labuhanbatu. Dimana selama ini persepsi masyarakat Kabupaten Labuhanbatu tahunya kuliah hanya mungkin diluar Kabupaten Labuhanbatu seperti kampus-kampus di Medan dan diluar pulau Sumatera (Jawa) dengan cost yang harus dikeluarkan cukup besar namun sekarang dengan keberadaan Perguruan-perguruan Tinggi yang ada ini sangat membantu masyarakat Kabupaten Labuhanbatu untuk melajutkan pendidikannya. Dan diharapkan kedepannya lemabaga-lembaga pendidikan sejenis akan terus berkembang pesat. Demi terwujudnya Kabupaten Labuhanbatu yang maju khusunya dibidang pendidikan. Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Labuhanbatu sudah selayaknya mensyukuri hal ini dengan kemauan sekolah dan belajar yang tinggi dan dengan adanya fasilistas-fasilitas yang sudah ada ini pula otomatis peningkatan kemauan belajar pun harus terus ditingkatkan.
Seperti yang kita lihat memang banyak pelajar dan mahasiswa tapi tidak relevan jumlah persentasenya dengan kemauan belajar yang sebenarnya, status, prestise, ngisi luang waktu, daripada tidak ada kegiatan dan alasan masingmasing lainnya, lebih banyak yang seperti itu ketimbang pelajar dan mahasiswa yang sebenarnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor-fakor yang sudah diterangkan sebelumnya. Untuk itu Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Labuhanbatu harus mampu berbenah diri dan pasang niat baik untuk belajar dan terus belajar menggali potensi ilmu-ilmu pengetahuan demi kelangsungan dan peningkatan Daerah tercinta Kabupaten Labuhanbatu, karena jelas generasi pemegang roda pembangunan suatu daerah adalah pada generasi muda pelajar dan mahasiswa. D. Gambaran umum dan beberapa Data Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu a. Geografis Kabupaten Labuhanbatu merupakan salah satu daerah yang berada dikawasan pantai timur Sumatera Utara. Secara geografis, Kabupaten Labuhanbatu berada pada 1ᴼ41’-2ᴼ44’ Lintang Utara, 99ᴼ33’100ᴼ22’ Bujur Timur dengan ketinggian 0700 m diatas permukaan laut. Kabupaten Labuhanbatu menempati area seluas 2.561,38 Km² yang terdiri dari 9 Kecamatan dan 98 Desa/kelurahan Defenitif. Area Kabupaten Labuhanbatu disebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara, disebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan disebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Riau. b. Kependudukan Berdasarkan angka hasil Sensus Penduduk 2010, penduduk Kabupaten Labuhanbatu berjumlah 415.110 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 162 jiwa per Km². Jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Rantau Utara yaitu sebanyak 4
Ali Wardana
J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013
82.830 jiwa dengan kepadatan penduduk 736 jiwa per Km², sedangkan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Pangkatan sebanyak 31.738 jiwa dengan kepadatan penduduk 89 jiwa per Km². Kecamatan Rantau Selatan paling padat penduduknya dengan kepadatan 901 jiwa per Km² dan Kecamatan Panai Tengah merupakan Kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yaitu sebesar 69 jiwa per Km². Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk laki-laki sebesar 209.924 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebanyak 205.186 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 102%.
tenaga profesional dan teknis, kepemimpinan dan ketatalaksanaan serta usaha pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan dan perburuhan. Sementara itu terdapat 48 orang yang mengikuti latihan kerja aneka kejuruan di Kabupaten Labuhanbatu. d. Pendidikan Pada tahun 2010, jumlah Taman Kanakkanak (TK) yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 297 unit, dengan 3.684 orang guru dan 63.816 murid yang terdiri dari 32.869 murid laki-laki dan 30.947 murid perempuan. Rasio muridguru untuk TK sebesar 71.32%. Sekolah dasar (SD) Negeri yang ada sebanyak 239 unit dengan 1.870 orang guru dan 57.823 murid yang terdiri dari 29.774 murid laki-laki dan 28.049 murid perempuan. Rasio murid-guru untuk SD sebesar 30.92%. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang ada sebanyak 23 unit, dengan 660 orang guru dan 10.339 murid yang terdiri dari 5.019 murid laki-laki dan 5.320 murid perempuan. Rasio murid-guru sebesar 15.66%. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada sebanyak 11 unit, dengan 336 orang guru dan 6.584 murid yang terdiri dari 2.724 murid laki-laki dan 3.860 murid perempuan. Rasio murid guru untuk SMA sebesar 19.60%.
c. Ketenagakerjaan. Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2010 adalah 1.167 orang yang terdiri dari 744 tenaga kerja laki-laki dan 423 perempuan. Sebagian besar merupakan tammatan SLTA keatas. Dari seluruh pencari kerja yang terdaftar tersebut, sebanyak 246 orang sudah ditempatkan, yang terdiri dari 244 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Selama tahun 2010, di Kabupaten Labuhanbatu terdapat 10 orang tenaga kerja warga negara asing, yang bekerja sebagai
Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Labuhanbatu 2009-2010 Angka Partisipasi Tahun 2009 Tahun 2010 Sekolah (1) (2) (3) 7 – 12 98,10 98,51 13 – 15 85,85 84,04 16 – 18 58,20 58,05 19 – 24 5,41 8,16 Sumber: BPS Kabupaten Labuhanbatu
5
Ali Wardana
J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Labuhanbaru 2009-2010 Jenjang Pendidikan APM APK (1) (2) (3) SD/MI 96,72 108,95 SMP/MTs 74,92 85,07 SMA/MA 50,95 60,30 Diploma/ Sarjana 4,27 5,41 Sumber: BPS Kabupaten Labuhanbatu d.1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai APK bisa lebih dari 100 Persen. Hal ini disebabkan karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh tidak sedikit anak-anak usia 12 tahun masih sekolah di tingkat SD. Adanya siswa dengan usia lebih tua dibanding usia standar di jenjang pendidikan tertentu menunjukkan terjadinya kasus tinggal kelas atau terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa yang lebih muda dibanding dengan usia standar yang duduk di suatu jenjang pendidikan menunjukkan siswa tersebut masuk sekolah di usia yang lebih muda.
sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan. Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM akan selalu rendah dari APK karena nilai APK mencakup anak diluar usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah. Keterbatasan APM adalah kemungkinan adanya under estimate karena adanya siswa diluar kelompok usia yang standar di tingkat pendidikan tertentu. Contoh: seorang anak usia 6 tahun bersekolah di SD kelas 1 tidak akan masuk dalam perhitungan APM karena usianya lebih rendah dibanding kelompok usia standar SD yaitu umur 7-12 tahun.
d.2.Angka partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Murni (APM), adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia 6
Ali Wardana
J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013
e. Kemiskinan / Poverty Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten Labuhanbatu 2005-2010 Penduduk Miskin Tahun Jumlah Persentase Jiwa (%) (1) (2) (3) (4) 2005 00 00 00 2006 00 140,18 14,20 2007 00 123,40 12,25 2008 00 109,71 10,72 2009 00 102,09 24,45 2010*) 244 455 44,30 10,67 Sumber: BPS Kabupaten Labuhanbatu (Kabupaten dalam Angka 2011) *)Hasil Pengolahan Susenas Kor 2010 Garis Kemiskinan
Hormati Orang tua dan Guru serta tenaga-tenaga pengajar lainnya agar ilmu yang diajarkan mereka itu bisa bermanfaat baik. Ilmu pengetahuan umum harus diimbangi juga dengan ilmu-ilmu keagamaan supaya tercapainya kehidupan bahagia di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat kelak nantinya. DAFTAR PUSTAKA Bukun Badan Pusat Statistik labuhanbatu dalam angka, 2011 Indikator Pendidikan Labuhanbatu Utara, 2010
IV. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN Pelajar dan Mahasiswa sama karakteristiknya diserata wilayah Indonesia. Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satunya. Pelajar dan Mahasiswa ada sudah baik walaupun juga masih banyak jauh dari yang diharapkan keadaannya. Pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu sudah ada peningkatan yang spesifik ditandai dengan munculnya beberapa lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah mulai dari tingkat PAUD, Bimbingan tes, SMK Swasta dan Perguruan Tinggi Swasta. Beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya animo dan ansutias pelajar dan mahasiswa khususnya di Kabupaten Labuhanbatu salah satunya adalah pengaruh Narkoba. Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Beliau mengatakan bahwa Narkoba lebih kejam dari Koruptor. Oleh karena itu barang haram itu harus dijauhi demi cita-cita dan harapan kita semua khusunya masyarakat Kabupaten Labuhanbatu.
7