PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR
O L E H
ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I
Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah atau sekolah, sembilan
puluh
sembilan
persen
menjawab
akan
bekerja.
Bekerja
bagi
mereka
artinya
menjadi
pegawai atau karyawan baik di sektor pemerintahan atau swasta. Pendeknya jadi orang gajian. Sayangnya ditanya
apa
para yang
kawula ingin
muda
ini
mereka
tidak
lakukan,
pernah
tahu
sebagian
bahwa
besar
kalau
akan
para
pegawai
menjawab
atau
karyawan
ingin
memiliki
Merasakan
jadi
bisnis
sendiri. Nah, aneh bukan? Kenapa tidak memulai bisnis sendiri saja sejak lulus kuliah? Tidak dulu
ada
baru
yang
bisnis
salah.
juga
Boleh-boleh
tidak
dilarang.
saja
Atau
lulus jadi
sekolah
langsung
karyawan
sampai
bisnis. pensiun
juga
asyik,
karyawan
apalagi
kalau
karir menanjak terus. Untuk anda yang ingin memulai bisnis sendiri boleh terus membaca tulisan ini karena fokus kita di
sini
asal
memang
kita
untuk
mau
anda
sedikit
yang
jeli
berniat
melihat
untuk
peluang
berbisnis. bisnis
Bisnis
dan
apa?
Apa
kemudian
saja
bekerja
bisa keras
jadi
bisnis
mewujudkan
peluang bisnis tersebut menjadi usaha yang menguntungkan. Ada
banyak
kecil-kecilan daftar
sambil
peluang
membabi
sekali
buta
peluang
iseng
bisnis atau
bisnis
sampai
bagi menirunya
untuk
bisnis
mahasiswa seratus
mahasiswa
serius sebagai persen,
yang
Anda
bahwa
bisnis bisa jadi lebih baik dari pada peluang bisnis mahasiswa yang sudah ada. Beberapa bisnis yang dapat dijalankan mahasiswa :
Bisnis online:
Iklan Adsense
Affiliate Marketing
Jualan e-book
Jualan software
Penulis website
Bisnis konvensional:
Jual alat tulis
Mengajar anak sekolah
Jual makanan dan minuman
Menyewakan kamar kost
Jualan voucher HP
Multi level marketing
Mengajar di tempat kursus
Usaha Warnet
pelajar,
beromset
acuan. ingat
dan
mulai
ratusan tidak
ide
anda
dari
juta perlu dalam
bisnis
rupiah.
mahasiswa Berikut
mengikutinya membuka
ini
secara peluang
Jasa pengetikan skripsi
Broker property
Konsultan
Kapan Harus Memulai Bisnis? Tidak Ada Waktu Yang Paling Tepat Untuk Memulai Bisnis Pernahkan anda bertanya kapan waktu yang paling tepat untuk mengubah kebiasaan buruk? Apa jawaban yang terlintas di benak anda? Kalau terlalu sulit untuk dijawab marilah kita ambil contoh yang lebih spesifik. Misalnya anda memiliki dua orang teman, katakanlah Anton dan Budi, yang memiliki kebiasaan merokok dan mereka setiap hari masing-masing menghabiskan satu bungkus rokok. Suatu hari anda bertanya kepada dua teman anda itu. Apakah menurut kamu kebiasaan merokok itu baik atau buruk? Walaupun keduanya adalah perokok, pasti akan menjawab itu adalah kebiasaan buruk. Kemudian anda bertanya lagi, “kapan kira-kira kamu bisa menghentikan kebiasaan buruk tersebut?” Si Anton mengatakan “saya tidak tahu, tetapi suatu hari nanti saya pasti akan menghentikan kebiasaan buruk ini.” Sedangkan si Budi menjawab “sepertinya saya sudah terlambat untuk menghentikan kebiasaan buruk ini, seharusnya dulu saya tidak memulainya. Sekarang semuanya sudah terjadi, seandainya saya diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, tentu saya akan menghindari kebiasaan merokok ini.” Apakah jawaban kedua teman anda itu masuk akal? Sudah jelas mereka tahu bahwa kebiasaannya itu buruk tetapi si Anton masih menunda dan mencari waktu yang tepat untuk menghentikannya. Si Budi bahkan sudah terlanjur menikmati kebiasaan tersebut sehingga dia mengajukan syarat yang tidak masuk akal untuk tidak merokok yaitu harus kembali ke masa lalu. Anda tentu bisa menganalisa dengan baik dan menyimpulkan apa maksud contoh tersebut di atas. Anda sudah tahu maksud saya? Tepat sekali, saya ingin mengatakan bahwa waktu yang paling tepat untuk memulai bisnis adalah sekarang, bukan suatu hari nanti, dan bukan pula di masa yang lalu. Anda tidak perlu merasa tidak siap menjalankan bisnis dan kemudian menundanya, anda juga tidak perlu menyesali diri dan merasa terlambat karena tidak memulai bisnis sejak dulu. Bertindaklah sekarang, tidak ada waktu yang paling tepat untuk memulai bisnis selain hari ini.
Dimana Harus Membuka Bisnis? Lokasi Berpengaruh, Tetapi Tidak Menentukan Keberhasilan Bisnis Anda Keberhasilan sejumlah bisnis sangat dipengaruhi oleh lokasi tempat bisnis tersebut dibangun, sementara bisnis-bisnis yang lain hanya sedikit saja dipengaruhi lokasi, bahkan bisnis online sama sekali tidak dipengaruhi lokasi bisnis. Jika anda hendak membangun bisnis yang menjual produk umum yang juga banyak dijual orang lain, maka lokasi usaha anda sangat mempengaruhi keberhasilan bisnis anda. Kemungkinan bisnis anda berhasil akan lebih besar bila anda memilih lokasi di keramaian dibandingkan lokasi yang sepi. Menjual beras, misalnya, akan lebih baik dilakukan di pasar dibandingkan di rumah anda sendiri. Lokasi di pasar pun masih dibagi menjadi area-area khusus dan anda harus memilih lokasi yang cocok, yaitu di area khusus para penjual beras. Bayangkan anda menjual beras di area para penjual sayuran, sementara para calon pembeli terbiasa membeli beras di area khusus penjual beras. Barang yang tidak terlalu umum kurang terpengaruh oleh lokasi. Para penjual masakan padang misalnya tidak perlu berkumpul dengan para penjua masakan lainnya karena barang yang dijual
tidak umum lagi. Orang yang hendak membeli makanan biasanya sudah memiliki perkiraan makanan apa yang akan dibelinya sehingga bisa langsung menuju ke rumah makan yang dituju. Jadi, penjualan barang-barang yang sudah memiliki ciri khas tertentu tidak terlalu dipengaruhi lokasi bisnis. Sementara itu, saat ini ada bisnis yang benar-benar tidak dipengaruhi oleh lokasi. Bisnis ini bisa berlokasi dimanapun di belahan dunia dan dapat dikunjungi oleh calon pembeli dari daerah manupun di bumi ini. Ya, bisnis itu adalah bisnis online. Sejak adanya internet, dunia bisnis makin berkembang, orang tidak perlu lagi ke luar rumah dan mengalami kemacetan di jalan hanya untuk sekedar melihat-lihat barang yang akan dibeli. Mereka cukup membuka internet dan mulai membuka-buka halaman situs yang memajang barang dagangannya secara online. Sekali lagi, dimana kita harus membuka bisnis? Di lokasi manapun yang kita inginkan yang sesuai dengan barang yang dijual dan cara kita menjual barang tersebut.
Bagaimana Cara Memulai Bisnis? Tidak Ada Aturan Baku Untuk Memulai Bisnis Suatu hari anda diundang makan malam oleh seorang sahabat dari negara asing. Makanan yang disajikan adalah makanan tradisional negara asalnya dan anda belum pernah tahu rasanya dan bahkan bingung bagaimana cara makannya. Ketika tuan rumah mempersilahkan anda untuk menyantapnya, apa yang akan anda lakukan? Membiarkan makanan itu tidak tersentuh, mencobanya mencicipi sambil malu-malu, bertanya kepada tuan rumah bagaimana tata cara makannya, atau langsung menyantap tuntas semuanya? Apapun jawaban anda, kecuali membiarkan makanan itu tak tersentuh, pada akhirnya anda akan merasakan cita rasa makanan tersebut. Begitu pula dalam memulai suatu bisnis, cara apapun yang anda lakukan kecuali sama sekali tidak mau mencoba, pada akhirnya anda akan tahu bagaimana cara menjalankan bisnis. Kata kuncinya bukan pada "bagaimana" tetapi pada "memulai". Mulailah jalankan bisnis anda, jangan pedulikan bagaimana cara menjalankan bisnisnya. Carilah ide-ide bisnis dengan banyak membaca buku bisnis, mendengarkan siaran bisnis di radio, menonton acara bisnis di televisi, berlangganan majalah, koran, atau tabloid khusus bisnis, dan jangan lupa browsing internet.
Apakah Bisnis Saya Akan Berhasil? Aturannya: Kerjakan Bisnis Anda Sampai Berhasil Bagaimana kalau bisnis saya gagal? Jangan-jangan bisnis saya tidak akan menghasilkan uang? Apa reaksi keluarga dan teman-teman saya kalau saya gagal berbisnis? Saya takut bukannya mendapatkan keuntungan tapi malah kehilangan modal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu menggangu setiap orang yang akan memulai bisnis, jadi anda tidak sendirian. Wajar saja bila semua pertanyaan itu muncul di benak anda, tidak perlu menyangkalnya, mari kita hadapi dengan berpikir jernih. Untuk itu kita perlu kembali ke masa lalu dan mengingat-ingat beberapa kejadian penting dalam hidup kita. Kejadian penting pertama yang harus anda ingat adalah saat hendak mendaftarkan diri sebagai calon siswa di sekolah menengah atau sebagai calon mahasiswa perguruan tinggi. Pernahkah anda bertanya apakah saya akan berhasil dalam menempuh pendidikan nanti? Bagaimana kalau saya tidak berhasil? Berapa orang tua saya harus kehilangan uang untuk pendidikan yang akhirnya gagal? Apakah sekolah saya menjamin saya lulus dan mendapat pekerjaan nantinya? Kejadian penting kedua adalah saat anda harus melamar suatu pekerjaan. Adakah keraguan pada diri anda akan kemampuan anda untuk bekerja dengan baik dan berprestasi? Bagaimana dengan masa percobaan yang harus anda lalui sebelum akhirnya anda diterima sebagai pegawai tetap? Pernahkah anda berpikir perusahaan tempat anda bekerja mengalami kerugian dan harus gulung tikar? Dan mungkin ada juga resiko ketidak cocokan antara anda dan rekan kerja atau atasan anda. Kejadian penting ketiga adalah saat anda memutuskan untuk menikah dengan seseorang. Siapakah yang menjamin bahwa kehidupan rumah tangga anda akan berjalan dengan sempurna
tanpa halangan? Yakinkah anda waktu itu bahwa semua kebutuhan rumah tangga akan terpenuhi semuanya? Tidakkah anda kuatir pada kehadiran seorang anak yang memerlukan perhatian dan biaya ekstra? Tidak semua pertanyaan-pertanyaan itu anda ajukan sebelum menjalani kejadian-kejadian penting itu, tetapi nyatanya anda telah melaluinya dengan baik. Hasilnya berbeda-beda untuk setiap orang, tetapi satu hal yang jelas anda telah melakukannya dan anda masih hidup. Tiga kejadian penting itu telah anda lalui, sebagian dari anda mungkin baru melewati satu atau dua saja, dan sekarang apakah anda masih mau menghadapi satu kejadian penting lagi? Tentu anda akan menjawab ya, beberapa kejadian penting telah dilalui dengan selamat, apa susahnya menjalani satu lagi? Kalau kejadian penting sebelumnya bisa dilewati tanpa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan persiapan yang matang, maka kejadian penting yang satu ini pun tidak ada bedanya. Segera lakukan rencana bisnis anda, dijamin pasti berhasil. Ada jaminan berhasil? Ya, dengan satu syarat, kerjakan bisnis anda sampai berhasil dan jangan berhenti sebelum bisnis anda berhasil.
Bisnis Apa yang Cocok? Sesuaikan Bisnis Yang Dipilih Dengan Hobby Anda Tidak ada panduan yang bisa menentukan bisnis yang paling cocok untuk anda atau paling tidak cocok untuk anda. Bisnis apapun bisa sangat cocok untuk anda dan sekaligus sangat tidak cocok untuk anda. Semua tergantung pada keadaan dan waktu. Bisa saja suatu saat anda memiliki ide bisnis yang menurut anda sangat tepat untuk anda jalankan tetapi setelah beberapa bulan anda pikirkan lagi ternyata sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan anda. Begitu pula sebaliknya mungkin teman anda pernah menyampaikan ide bisnisnya dan anda sama sekali tidak tertarik, setahun kemudian anda terheran-heran melihat teman anda itu sudah berhasil membeli sebuah rumah dari hasil bisnisnya. Tidak ada gunanya mempermasalahkan cocok atau tidaknya suatu bisnis, yang paling penting adalah mulai menjalankan bisnis itu sendiri. Nah ini dia masalahnya, anda tentu tidak tahu harus mulai dari mana bukan? Mulailah dari hobby anda sendiri. Kenapa harus dari hobby? Karena kita tidak pernah tahu apakah bisnis yang anda mulai itu cocok atau tidak, akan berhasil atau tidak. Apa hubungannya dengan hobby? Baiklah, kalau anda melakukan suatu bisnis dan tidak menghasilkan apa-apa selama setahun lebih, akankah anda bertahan? Pertanyaan yang sama, selama ini anda melakukan hobby anda selama bertahun-tahun dan tidak ada orang yang membayar anda, bahkan anda harus keluarkan banyak uang, sudah berhentikah anda melakukan hobby tersebut sekarang? Ya, anda sudah mengetahui arah pembicaraan saya bukan? Suatu bisnis biasanya tidak akan sekonyong-konyong menghasilkan keuntungan pada awalnya. Kemajuan biasanya baru dicapai setelah bisnis itu berjalan beberapa saat lamanya, bisa dalam hitungan bulan atau tahun. Kalau anda bisa tahan menjalankan suatu bisnis dalam beberapa tahun, dapat dipastikan bisnis anda akan berkembang dan menguntungkan.
Referensi : http://harijanto.com/ukm-online/peluang-bisnis-umum.html