H o l d i n g Fa r m a s i M e n j a d i S o l u s i
Para Punggawa FH BUMN 2016-2019
www.bumninsight.co.id
Mei/juni 2016 Rp.30.000,-
melengkapi asupan informasi tentang BUMN !
contens MEI/JUNI 2016
Kerja! 10
Kinerja Giatkan Sinergi Antarlembaga
Kian Agresif Ke Luar Negeri
58
Untung Diraih, Kejar Ekspansi
Utama
62
Strategi Hadapi Tantangan
12 Holding Farmasi Menjadi Solusi
Mersel 13 64
Demi Efisiensi Hingga Berperan Global
68
Pariwisata Segitiga Jawa
16
Hasilnya Kian Mendunia
20
Perkuat Ikhtiar Demi Masyarakat
24
Ngirit Ala Pabrik Obat Generik
Marketing
28
Yang Fokus Pasarkan Produk
70
Aksi Bahari Membuat Indonesia Digemari
36
Obligasi Perkuat Ekspansi
40
Proyek Nasional Tanpa Apbn
42
Bersama Untuk Sesama
44
Tingkatkan Kapasitas Dan Kompleksitas
46
Nakhoda Baru, Proyek Jalan Terus
48
Agar Tak Kalah Dengan Swasta
Info Khusus 50
Bangkitkan Semangat Peternakan Rakyat
52
Amankan Pangan Hadapi Lebaran
54
Siap Stabilkan Harga Gula
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Melindungi Dan Mensejahterakan Pekerja
Perspektif
32
Kilang
4
56
70
Bumn Memiliki Peran Besar
Benchmarks! 74
Komitmen Ge Tuntaskan Program
Kultura 78
Manajemen Hippocrates
97
Manfaatkan Waktu Untuk Ibadah
97
Tetap Semangat
Etalase 98
Bumn Perbankan Luncurkan Kartu Tani
98
Telkom Hadirkan Padi
Pkbl 80
Pertamina Resmikan Rumah Seni Budaya Sawinggrai
82
Terus Menata Serambi Negeri
Pr Tanpa Batas 84
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Ajang Komunikasi Bumn
Fh Bumn 86
Para Punggawa Fh Bumn 2016-2019
Communication Corner 90
Publisitas Dan Iklan
Mozaik 92
Bersama Jelajah Nusantara
Mereka Dan... 96
Detox Jasmani Dan Rohani
Sela 100
Pantai Pelawan Yang Menawan
Imaji 102
Integralitas Untuk Integritas Korporasi
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
5
salam
Dewan Redaksi: M Zain Ismed, Ahmad Reza, Iswahyuni, Adi Supriono, Ki Syahgolang Permata, Rinto Dwihartomo, Suradi, Hasan Basri, Susetyaningsih, Teddy Poernama, Hadi Mustofa Djuraid
Ramadhan
Pemimpin Umum: Riza Primadi
D
Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab: Hadi Mustofa Djuraid Redaktur Pelaksana: Julianto
ilihat dari arti kata Ramadhan berasal dari kata “ramidhayarmadhu” yang berarti membakar atau sangat panas. Konon ketika ditetapkan sebagai bulan wajib berpuasa, di Jazirah Arab sangat panas sehingga bisa membakar sesuatu yang kering. Ramadhan juga berarti “mengasah” karena pada zaman Jahiliyah, bulan itu waktunya mengasah alat-alat perang untuk menghadapi perang pada bulan berikutnya. Berdasarkan arti katanya, Ramadhan bisa diartikan sebagai bulan untuk mengasah sifat-sifat baik dalam jiwa kita. Mengasah hati untuk lebih berempati, mengasah rasa untuk menolong sesama. Hal ini agar bisa membakar sifat-sifat buruk dalam diri kita. Membakar sifat serakah, membakar sifat ingin menang sendiri, serta sifat-sifat tidak terpuji lainnya. Ini cuma arti Ramadhan dilihat dari sisi kata saja. Terlalu sempit untuk mengartikan bulan Ramadhan yang begitu luas. Para ulama tentulah menjadi panutan dalam mengartikan bulan Ramadhan yang sebenarnya. Intinya, Majalah BUMN Insight ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah bagi yang menjalankan.
Redaksi
Redaksi: Andy Panca Prasetya Martina Prianti Wahyu Utomo Fotografer: Arief Prabowo Sentot Moelyono Sekretaris Redaksi: Citra Kurniasari Artistik: Dhoni Nurcahyo (Redaktur) Feryawi Heryadi Digital Marketing: Dharmawan Penerbit: PT Aspirasi Komunika Utama Direktur Utama: Kurnadi Gularso Wakil Direktur: Norman Illyas Sekretaris Perusahaan: Tunggul Wardhani Marketing: Arnilam Yulanda Staf Finance: Tengku Tiara Intan Redaksi menerima sumbangan artikel/ kolom tentang isu-isu seputar BUMN, korporasi, bisnis, dan perekonomian. Redaksi berhak menyunting tanpa mengubah isi.
Alamat Redaksi & Pemasaran: Graha PPI, Jln. Abdul Muis No. 8, Lt Ds. Ruang 115-116, Jakarta 10110 Telp 021 34832534 Fax 021 34832547 www.bumninsight.co.id
6
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Marhaban ya Ramadhan berlomba melukis kebaikan di bulan seribu bintang
Lensa
Harmoni Masyarakat sedang menangkap ikan di sekitar Unit Pelaksana Konstruksi PJB 1 PLTU Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat. Pembangkit terbesar ini memiliki 3 unit turbin pembangkit listrik dengan kapasitas diatas 1.050 megawatt. fotografer: Arief Prabowo
8
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
9
kerja!
Giatkan Sinergi Antarlembaga Mei dikenal sebagai bulan sejarah perjalanan bangsa ini. Tercatat dua hari besar diperingati di bulan ini, yakni Hari Pendidikan pada 2 Mei dan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei.
S
eiring dengan perayaan momen nasional ini jualah yang turut mewarnai kegiatan Menteri BUMN Rini Soemarno. Semisal pada 9 Mei lalu Menteri BUMN menghadiri peluncuran program Unpad-BUMN Center of Excellence (Unpad-BCE). Disaksikan oleh Rektor Universitas Padjadjaran, launching pendirian
Naskah: Andy Panca P.
Unpad-BCE juga dilakukan bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
10
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Menteri BUMN mengharapkan, kerja sama
Sementara pada 12 Mei lalu Menteri BUMN
ini dapat menginspirasi, mendorong inovasi, dan
Rini Soemarno tercatat menerima kunjungan
memberikan pemikiran strategis untuk meningkatkan
lembaga pemeringkat rating internasional
daya saing BUMN di kancah global. “Kami sangat
Standard & Poor’s (S&P Global Ratings). Dengan
mendukung terbentuknya BUMN Center of
didampingi Sekretaris Menteri, jajaran Deputi, dan
Excellence untuk dapat mengasah kemampuan
beberapa dirut BUMN, Menteri BUMN menyambut
BUMN berdaya saing global dan tentunya harus
langsung kedatangan S&P Global Ratings yang
dapat mendorong dan meningkatkan kontribusi
dipimpin oleh Kyran Curry, Director, Sovereign and
BUMN pada bangsa,” tegas Rini.
International Public Finance Ratings.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
11
UTAMA
Holding Farmasi Menjadi Solusi Kesadaran masyarakat Indonesia yang semakin meningkat terhadap pentingnya kesehatan, mewajibkan BUMN Farmasi untuk lebih banyak memproduksi obat. Hanya saja, bahan baku obat sejauh ini masih impor. Holding akhirnya menjadi solusi. Naskah: wahyu utomo
12
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
R
iuh rendah wacana holding BUMN Farmasi akhirnya terjawab. Setelah melalui proses panjang, wacana telah berubah menjadi kenyataan. Kementerian BUMN memutuskan melakukan konsolidasi BUMN Farmasi dan menunjuk PT Bio Farma (Persero) sebagai induk perusahaan atau holding. Penunjukan Bio Farma bukan tanpa alasan, karena hanya Perseroan yang 100 persen sahamnya masih dikuasai pemerintah alias Bio Farma belum menjadi perusahaan terbuka (go public). Sedangkan dua saudara tuanya PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) sudah menjadi perusahaan terbuka.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
13
UTAMA Dengan menjadi holding, valuasi Biofarma akan menjadi semakin tinggi dan dapat membantu permodalan BUMN Farmasi lainnya jika perseroan masuk ke bursa saham. Ditilik dari usia, Kimia Farma sebenarnya lebih dulu berdiri yakni pada zaman Pemerintah Hindia Belanda 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co, berdasarkan kebijaksanaan nasi-
“Misalnya, satu obat seperti paracetamol membutuhkan puluhan bahan baku kimia dasar. Kimia dasar ini yang masih di impor karena industri kimia dasar di dalam negeri belum berkembang.” Wahyu Kuncoro., Deputi Bidang Usaha Agro dan Industri Farmasi, Kementerian BUMN
onalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga
14
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Hanya saja, untuk era sekarang pemerintah tentu punya alasan rasional selain seperti yang sudah ditulis di atas bahwa Kimia Farma dan Indofarma sudah terlebih dahulu menjadi perusahaan terbuka. Ada alasan lain yang mengemuka dibalik pembentukan holding ini, yakni bertujuan agar perusahaan dapat mengurangi impor bahan baku obat yang saat ini mencapai hampir 100 persen atau sekitar 92 persen. “Misalnya, satu obat seperti paracetamol membutuhkan puluhan bahan baku kimia dasar. Kimia dasar ini yang masih di impor karena industri kimia dasar di dalam negeri belum berkembang,” ujar Deputi Bidang Usaha Agro dan Industri Farmasi, Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro. Untuk mengurangi impor bahan baku, BUMN dapat bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian agar lembaga ini dapat memberikan insentif kepada perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia dasar. Sebab, industri kimia dasar membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. “Negara yang sudah melakukan adalah China dan India,” ujarnya. Kembali ke holding, prosesnya memang terbilang panjang. Gagasan muncul pada 2004 silam atau ketika Kementerian BUMN dipimpin Sofyan Djalil. Tetapi entah mengapa baru pada 2013 Kementerian BUMN mengajukan proposal pembentukan holding kepada Kementerian Keuangan, seiring dengan telah direstuinya rencana itu oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pembentukan induk perusahaan BUMN ini membutuhkan Peraturan Pemerintah (PP) selain untuk menjadi pemimpin (leader) dalam BUMN Far-
masi tentu mempertimbangkan kinerja perusahaan. Pada saat Dahlan Iskan masih menjabat Menteri BUMN pun menjanjikan pembentukan holding BUMN Farmasi akan direalisasikan pada 2013, karena bagaimanapun holding akan meningkatkan kinerja perusahaan yang bergerak di bidang farmasi. Peleburan usaha BUMN Farmasi yang akan disatukan dalam bentuk holding merupakan strategi Kementerian BUMN dalam rangka restrukturisasi BUMN. Penggabungan agar memiliki daya saing lebih besar demi meraih pangsa pasar industri farmasi dan obat-obatan di dalam negeri, karena selama ini BUMN Farmasi yang sahamnya tercatat di pasar modal memiliki beberapa bisnis yang hampir sama. Sejauh ini Indofarma telah menyatakan dukungan penuh terhadap penunjukan Biofarma sebagai pemimpin holding. Sekretaris Perusahaan Indo Farma, Yasser Arafat mengatakan Perseroan yakin rencana pemerintah tersebut dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. “Kami mendukung keputusan pemegang saham. Apapun yang dilakukan oleh pemegang saham, kami yakin sudah dipertimbangkan dengan baik. Holding membuat Perseroan menjadi lebih fokus menjalani bisnis membuat produk (obat) tertentu dan lebih efisien,” katanya. Paket Kebijakan Dalam paket kebijakan jilid XI dinyatakan bahwa pemerintah memberikan insentif kepada industri farmasi khususnya BUMN Farmasi.
Tentunya janji insentif pemerintah yang tertuang dalam paket kebijakan ini akan semakin meringankan beban industri. Salah satu perusahaan farmasi yang bersiap mendapatkan insentif adalah PT Kimia Farma Tbk. Emiten berkode saham KAEF di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut berpeluang mendapatkan insentif karena sedang membangun pabrik bahan baku obat di Indonesia. Insentif yang ditawarkan pemerintah berlaku jika industri membangun pabrik bahan baku, sesuai dengan isi paket kebijakan jilid XI. Sebagai informasi bahwa tahun ini Kimia Farma akan membangun pabrik bahan baku bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, yakni Sungwun Pharmacopia. Jika terealisasi, pabrik bahan baku obat ini berpeluang menjadi pabrik bahan baku farmasi pertama di Indonesia. “Saya sambut baik insentif itu, pemerintah mendorong kemandirian produksi bahan baku obat,” kata Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman.
Tahun ini, manajemen KAEF memastikan akan memulai membangun pabrik bahan baku tersebut. Targetnya, pabrik tersebut kelar 1,5 tahun ke depan. Sesuai dengan rencana, pabrik baru itu akan memproduksi 15 jenis dari ratusan jenis bahan baku obat. Kehadiran pabrik bahan baku itu setidaknya bakal mengurangi 50 persen impor bahan baku. Artinya ini jelas sejalan dengan tujuan holding yang salah satunya menyatakan untuk memangkas bahan baku obat. Kimia Farma sendiri sebelumnya telah memulai menurunkan impor bahan baku farmasi, dengan membuat pabrik bahan baku garam farmasi di Jawa Timur. Kimia Farma bekerja sama dengan PT Garam (Persero) yang saat ini sudah menyelesaikan pabrik tahap pertama dengan kapasitas 200.000 ton per tahun, dari total 600.000 ton. “Pembangunan pabrik tahap dua sudah dimulai tahun ini dan diperkirakan tahun depan sudah selesai. Artinya, tahun depan sudah swasembada garam farmasi,” jelasnya.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
15
UTAMA
PT Bio Farma (Persero)
Hasilnya Kian Mendunia
Selain memenuhi kebutuhan Tanah Air, ekspor produksi vaksin perseroan juga kian meningkat ke ratusan negara lainnya. Naskah: andy panca Foto: dok. bumn insight
M
emiliki tugas utama memasok kebutuhan vaksin Tanah Air, nyatanya telah lama dilakoni oleh PT Bio Farma (Persero) sejak pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan “Parc-vaccinogène” (Lembaga Pengembangan Vaksin Negara) pada 6 Agustus 1890 silam. Kiprah perseroan sendiri hingga kini memang terbilang signifikan dalam pengembangan vaksin dan serum, baik nasional maupun global. Pasalnya, sebagai satu-satunya BUMN yang memproduksi vaksin dan antisera, Bio Farma telah berpe-
16
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
ran memasok 100 persen kebutuhan vaksin di Indonesia. Bahkan, sejak 1997, perseroan tercatat sebagai salah satu dari 29 produsen vaksin dari 22 negara di dunia yang telah mendapatkan Prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sehingga dipercaya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di lebih dari 130 negara.
Tak heran, ekspor perseroan pun tumbuh 18 persen sepanjang tahun lalu menjadi Rp 1,62 triliun, dari Rp 1,37 triliun periode sebelumnya. Peningkatan ini seiring naiknya penjualan bulk polio, penjualan produk jadi, seperti vaksi TT 10 ds dan Td 10 ds, serta adanya ekspor perdana vaksin pentabio 5 ds dengan diraihnya sertifikasi PQ WHO atas vaksin tersebut. Alhasil, pendapatan
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
17
UTAMA perseroan sepanjang 2015 pun diperkirakan tumbuh menjadi sekitar Rp 2,5 triliun ketimbang periode sebelumnya sebesar Rp 2 triliun dengan raihan laba di atas Rp 600 miliar. Sayangnya, di tengah geliatnya ekspor perseroan yang telah menggapai 131 negara, tingginya impor bahan baku juga ikut terkerek naik. Kenyataan ini dikarenakan belum adanya industri hulu untuk bahan baku farmasi di Indonesia. Alhasil, hampir semua bahan baku industri farmasi berasal dari luar negeri. Meski demikian, perseroan sendiri meyakini kinerja positif perusahaan akan terus terjaga. Optimisme perseroan tampak tak berlebihan mengingat peranannya yang kian besar dalam kancah global. Hal tersebut bisa ditengok dari jumlah dua per tiga kebutuhan vaksin polio dunia yang dipenuhi oleh Bio Farma. Sementara itu di dalam negeri tercatat perseroan sudah memasok sebanyak 1,4 juta vial vaksin polio 20 dosis melalui Kementerian Kesehatan yang didistribusikan melalui Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia. Kian Mengglobal Seratusan tahun berkiprah dalam mengembangkan vaksin telah menjadikan Bio Farma kian mendunia. Tengok saja, usai akhir tahun produk vaksin Pentabio lulus prakualifikasi tahap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perseroan pun lantas menargetkan pangsa pasar ekspor untuk produk anyarnya ini melalui partisipasi tender internasional. Adapun untuk penggunaan lokal, Pentabio sendiri telah digunakan di empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Bali, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat, serta berharap seluruh provinsi akan menggunakan produk tersebut tahun ini. Dangan keberhasilan tersebut, maka catatan total vaksin Bio Farma yang tercantum dalam WHO pun menjadi 13 produk yang telah dipakai di berbagai negara di belahan dunia. Keberhasilan ekspor produk vaksin ke seluruh dunia senilai lebih dari US$ 114 juta ini jualah yang kian membuat perseroan terus berupaya meningkatkan pangsa pasar global. Misalnya saja, langkah peningkatan ekspor produk vaksin Bio Farma ke Saudi Arabia beberapa waktu lalu. Upaya ini dilakukan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Konsulate Jenderal Repu-
18
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
blik Indonesia (KJRI) Jeddah Saudi Arabia yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia guna mencari terobosan meningkatkan ekspor produk vaksin perseroan ke kawasan Timur Tengah tersebut. Ditambah lagi, peluang ekspor ke Saudi Arabia terbilang besar, mengingat negara tersebut tercatat mengimpor vaksin dari seluruh dunia senilai lebih dari US$ 270 juta. Diketahui, saat ini jenis vaksin yang telah di ekspor ke Saudi Arabia masih terbatas pada vaksin DT, Polio dan Pentabio (DTP-HepB-HiB). Dengan bantuan ITPC Jeddah diharapkan Bio Farma dapat meningkatkan kapasitas volume dan diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar Saudi Arabia khususnya, dan negara-negara Islam pada umumnya.
PRODUK BIO FARMA Combination Vaccines Vaksin Pentabio (DTP-HB-Hib) Vaksin DTP-HB 5 Vaksin DTP-HB 10 Bacterial Vaccines Vaksin TT Vaksin Jerap Td Vaksin DTP Vaksin Jerap DT Vaksin BCG (Beku Kering) Vaksin BIO-TT Viral Vaccines Vaksin Poliomyelitis Oral Monovalen Tipe 1 Vaksin Campak Vaksin Hepatitis B Rekombinan Vaksin Poliomyelitis Vaksin Poliomyelitis Oral Bivalen Tipe 1 & 3 Sera Serum Anti Bisa Ular (Kuda) Serum Anti Tetanus 1.500 UI (Kuda) Serum Anti Difteri (Kuda) Diagnostic Tuberkulin PPD RT23
Negara-negara yang menggunakan produk biofarma
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Afganistan Albania Algeria Angola Argentina Australia Azerbaijan Bahama Bangladesh Barbados Beliz Benin Bhutan Bolivia Bosnia Brazil Burkina Faso Burundi Komboja Kamerun Cape Verde Afrika Tengah China Colombia Comoros Kongo Kuba Curacao Djibouti Timor Timur Ecuador Mesir El Savador
34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68.
Equatorial Guinea Eritrea Ethiophia Fiji Prancis Gabon Gambia Georgia Jerman Ghana Guam Guatemala Guniea Guniea Bissau Haiti Honduras Hongkong India Iraq Iran Israel Ivory Coast Jamaica Jordania Kenya Kosovo Kuwait Kyrgistan Laos Lebanon Lesotho Liberia Libya Macau Madagaskar
69. Malawi 70. Malaysia 71. Maldives 72. Mali 73. Mauritania 74. Mauritus 75. Mexico 76. Micronesia 77. Mongolia 78. Monserrat 79. Morocco 80. Mozambique 81. Myanmar 82. Namimbia 83. Nepal 84. Belanda 85. New Zealand 86. Nicaragua 87. Niger 88. Nigeria 89. Korea Utara 90. Pakistan 91. Panama 92. Papua Nugini 93. Paraguay 94. Peru 95. Philipina 96. Rep. Dominica 97. Rwanda 98. Sao Tome 99. Saudi Arabia 100. Senegal 101. Sierra Leone 102. Singapura
Kelincahan perseroan mengepakkan bisnisnya memang tak lepas dari dukungan fasilitas produksi, penelitian, dan pengembangan di kantor pusatnya di kawasan Pasteur, Bandung, seluas 91.058 m2 plus fasilitas penunjang di Cisarua, Lembang, di atas lahan seluas 282.441 m2 yang digunakan untuk pengembangbiakan dan pemeliharaan hewan laboratorium. Ditambah lagi, embusan kabar menjadi holding farmasi yang bakal membawahkan PT Indofarma dan PT Kimia Farma kian melecut perseroan berkiprah lebih banyak lagi membangun kesehatan bangsa.
103. Solomoni Island 104. Somalia 105. Afrika Selatan 106. Korea Selatan 107. Sudan Selatan 108. Srilanka 109. St Lucia 110. Sudan 111. Suriname 112. Swaziland 113. Syria 114. T Chad 115. Tajikistan 116. Tanzania 117. Thailand 118. The British Virgin Island 119. The Netherlands 120. Togo 121. Trinidad 122. Tunisia 123. Turki 124. Turkmenistan 125. Uganda 126. Uruguay 127. Uzbekistan 128. Vietnam 129. Yaman 130. Zambia 131. Zimababwe
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
19
UTAMA
PT Kimia Farma (persero) Tbk
perkuat ikhtiar Demi Masyarakat 20
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
H Fokus pada Penguatan sektor hulu dan hilir. Kimia Farma optimistis tidak hanya bisa meningkatkan kinerja keuangan dan kontribusi pada masyarakat.
Naskah: Martina Prianti Foto: Humas Kimia Farma
arga obat di Indonesia diyakini dapat ditekan. Keyakinan PT Kimia Farma (Persero) Tbk tersebut, diperkuat dengan terbitnya Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XI yang juga menyingung pengembangan farmasi dan alat kesehatan di dalam negeri. Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma, mengatakan bagian Paket Kebijakan Ekonomi XI dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat. Alasannya, jika bahan baku obat dari luar negeri masuk maka bahan baku obat di dalam negeri akan murah. “Ujung-ujungnya harga obat akan turun,” ucap Rusdi. Tidak hanya itu, impor obat pun dapat berpotensi ditekan karena industri farmasi dalam negeri yang salah satunya Kimia Farma, dapat memproduksi obat semakin banyak.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
21
UTAMA Di sisi lain, Paket Kebijakan Ekonomi XI juga diyakini berpotensi mendorong meningkatnya impor obat. Meski demikian, Rusdi mengatakan Kimia Farma tidak khawatir alasannya karena telah memiliki langkah antisipasi. Pada Desember 2015, Kimia Farma membuat kerja sama bertajuk joint venture dengan investor asal Korea Selatan. Kimia Farma menargetkan bisa memproduksi sekitar 15 bahan baku obat dari ratusan bahan yang ada di Indonesia dengan jumlahnya mencapai 30 ton bahan baku. Lanjutannya, dari pabrik yang ditargetkan selesai pada tahun depan tersebut bisa diproduksi obat-obatan yang paling dibutuhkan alias laku dikonsumsi masyarakat. Nah jika pada akhirnya harga obat-obatan yang diproduksi tersebut tidak bisa bersaing dengan harga obat sejenis dari impor, Kimia Farma akan mengimpor.
“bagian Paket Kebijakan Ekonomi XI dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat. Alasannya, jika bahan baku obat dari luar negeri masuk maka bahan baku obat di dalam negeri akan murah.” Rusdi Rosman,, Direktur Utama Kimia Farma
22
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
“Kalau tidak terserap, bisa dialihkan ke Amerika Serikat dan Jepang,” imbuh Rusdi. Adapun perusahaan Korea yang digandeng Kimia Farma adalah Sungwun Pharmacopia Co Ltd melalui perwakilannya di Indonesia PT Sungwun Pharmacopia Indonesia. Dengan adanya pembangunan pabrik bahan bahan baku obat di Cikarang, Jawa Barat, tersebut diyakini dapat menekan biaya produksi hingga 10 persen. Perbaiki Hulu Hilir Tingkatkan Kinerja Tidak hanya membangun pabrik bahan baku obat. Pada sisi hulu, manajemen Kimia Farma pada tahun ini juga akan melanjutkan pembangunan fasilitas peoduksi bahan baku garam farmasi tahap dua, pembangunan fasilitas produksi rapid test, dan fasilitas produksi infus. Di sisi lain pada penguatan hilir perusahaan, manajemen pada tahun ini akan memperluas jaringan dengan pembukaan outlet Apotek Kimia Farma. Pembangunan apotek tersebut, akan diimbangi dengan percepatan pembangunan klinik kesehatan untuk melayani peserta program khususnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada sektor hilir, sebelumnya pada tahun lalu kinerja Kimia Farma juga disokong oleh 725 apotek, 315 klinik, dan 43 laboratorium klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah-jumlah tersebut, yang baru dibuka pada tahun lalu adalah 108 apotek, 62 klinik kesehatan, dan tiga laboratorium klinik. Manajemen optimistis, dari pelbagai usaha yang tengah dilanjutkan dapat mendorong kinerja perseroan pada tahun ini. Diproyeksikan, penjualan perseroan (konsolidasi) tahun ini sebesar Rp 1,75 triliun, tumbuh 18,39 persen dari realisasi penjualan tahun lalu yang berasal dari produk sendiri sebesar Rp 1,76 triliun. Proyeksi tersebut diyakini terwujud karena pada tahun ini manajemen akan kembali menambah gerai apotek baru. Berbeda dengan apotek lainnya, layanan disediakan secara integrasi dan lengkap seperti yang terdapat di Kebayoran Lama.
Kinerja Keuangan Kimia Farma (dalam jutaan rupiah) 2016 * Aset Penjualan Laba Tahun Berjalan
268,37
2015
2014
2013
3.236.224
3.012.779
2.514.724
4.860.371
4.521.024
4.348.074
252.973
257.836
215.624
Rp Rp
Catatan: *target, Sumber: diolah
Mulai beroperasinya pabrik garam farmasi di Watu Dakon, Jawa Timur, juga akan memberikan dampak pada kinerja keuangan. Pabrik garam yang dibangun pada 2014 memiliki kapasira setidaknya 3.000 ton per tahun. Langkah Kimia Farma membangun pabrik garam sendiri untuk mendukung pemeintah dalam mengurangi impor garam. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan garam farmasi, Indonesia mengimpor garam antara lain dari
Jerman, Australia, Selandia Baru, dan India. Sementara pemenuhan bahan baku garam farmasi Kimia Farma, dilakukan oleh PT Garam. Rusdi berharap, pelbagai langkah yang dilakukan manajemen perseroan pada saat ini, untuk mendukung memudahkan tersedianya apa yang dibutuhkan masyarakat. Khususnya tersedianya obat-obatan dan layanan kesehatan.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
23
UTAMA
PT Indofarma (Persero) Tbk
Ngirit Ala Pabrik Obat Generik Tak sesuai di awal tahun tetap optimis bisa mencapai target. Holding BUMN farmasi tak jadi masalah.
U
Naskah: Julianto Foto: antarafoto.com
ntung mendorong kemandirian bahan baku obat Pemerintah memberikan insentif bagi industri farmasi yang tertuang dalam Paket Kebijakan Jilid XI. Salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang farmasi, PT Kimia
24
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Farma (Persero) Tbk mendapat insentif tersebut. Hal ini terkait dengan aksi perusahaan yang tengah membangaun pabrik bahan baku obat. Pabrik ini akan menjadi pabrik bahan baku farmasi pertama di Indonesia. Emiten berkode saham KAEF ini di Bursa Efek Indonesaia (BEI) ini menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, Sungwun Pharmacopia. Pabrik ini akan memproduksi 15 jenis dari ratusan jenis bahan baku obat, diharapkan bisa menekan impor hingga 50 persen. Berbeda dengan saudaranya sesama BUMN walaupun insentif yang ditawarkan pemerintah cukup menggoda, PT Indofarma (Persero) Tbk. belum memiliki rencana membangun pabrik bahan baku pada tahun ini. hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Indofarma, Yasser Arafat. Yasser menjelaskan bahwa membangun pabrik bahan baku bukan pekerjaan mudah. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang untuk membangun pabrik bahan baku. Namun dia mengakui kalau Indonesia memang membutuhkan kehadiran industri bahan baku obat. Kehadiran industri bahan baku dibutuhkan guna mendorong kemandirian dan
daya saing industri obat dan alat kesehatan dalam negeri. “Yang pasti kami masih siap-siap,” ujar Yasser. Ditilik dari kinerja tahun lalu , perusahaan penyedia obat generik ini berhasil mendulang laba sebesar Rp 6,56 miliar. Raihan tersebut 3,5 kali lebih besar dari perolehan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,44 miliar. Dalam laporan keuangannya, emiten berkode INAF mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,62 triliun. Hasil penjualan yang dicapai Indofarma naik sekitar 17,4 persen dari pencapaian pada 2014 yang hanya Rp 1,38 triliun. Tahun ini perseroan mematok target penjualan mencapai Rp 1,9 triliun. Utuk mendukung pengembangan bisnis, INAF menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 269,27 miliar. Dana itu berasal dari kas internal sebesar 30 persen dan sisanya sebesar 70 persen dari pinjaman perbankan. Rencananya dana belanja modal tersebut sekitar Rp 174,5 miliar akan digunakan untuk bangunan dan instalasi. “Untuk bangun pabrik FDC TB, renovasi fasilitas produksi steril non cepha, bangunan pilot plant, bangunan pabrik betalakam, laboraturium mikrobiologi, bangunan lainnya,
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
25
UTAMA dan instalasi listrik serta air,” terang Yasser. Sedangkan untuk mesin produksi INAF mengalokasikan dana hingga Rp 37,60 miliar. Sisanya, Rp 34,60 miliar untuk keperluan peralatan pabrik, Rp 8 miliar untuk kendaraan, Rp1,90 miliar guna peralatan kantor, dan implementasi earning per share (ERP) sebesar Rp 12,66 miliar. Berharap pada JKN Pada kuartal I/2016, kinerja Indofarma belum sesuai target karena hanya mengantongi pertumbuhan penjualan bersih di bawah 5 persen dengan laba yang masih negatif. Yasser membenarkan bembenarkan raihan tersebut belum sejalan dengan target perseroan yang pada tahun buku 2016 me-
“kenaikan kinerja itu selalu pada kuartal ketiga dan empat. Jadi kontribusi antara semester I dan II itu perbandingannya 35-65 persen atau 40-60 persen.” Arief Budiman,, Direktur Utama Indofarma.
nargetkan pertumbuhan penjualan bersih sekitar 23 persen menjadi sekitar Rp 2 triliun dari Rp 1,62 triliun pada 2015. Menurut Yasser, hal ini adalah sesuatu yang wajar karena dinamika kinerja sektor farmasi tak signifikan pada paruh pertama dalam satu tahun, dan baru tergenjot pada semester kedua. “Kenaikan kinerja itu selalu pada kuartal ketiga dan empat. Jadi kontribusi antara semester I dan II itu perbandingannya 35-65 persen atau 4060 persen,” terangnya. Hal tersebut diakui Arief Budiman, Direktur Utama Indofarma. Menurutnya, pemasukan Indofarma dari tender-tender besar biasanya masuk pada kuartal ketiga dan keempat termasuk pendapatan dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
26
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Sebagai gambaran, di awal tahun ini pihaknya sudah mendapatkan tender untuk program JKN sebesar Rp 330 miliar dari total dana yang digelontorkan pemerintah sebesar Rp 1,2 triiun. Dia mengklaim, pihaknya menjadi perusahaan dengan raihan tender terbesar kedua melalui program JKN. Lebih dari itu, menurut Arief target Indofarma dari program JKN tahun ini bisa mengantongi hingga Rp 500 miliar. Tentu saja keyakinan Arief berdasarkan fakta bahwa lebih dari 80% portofolio produk Indofarma adalah obat generik. Meskipun kinerja di awal tahun ini belum sesuai dengan target, Arief tetap optimistis target tahun ini akan tercapai. “Saya minta bukan dua atau tiga kali untuk pertumbuhan laba tahun ini, tapi lima kali lipat dari tahun lalu. Kalau penjualan naik dari Rp 1,6 triliun ke Rp 2 triliun, laba dari Rp 6 miliar ke Rp 30 miliar, ucapnya. Untuk merealisasikan target tersebut, Arief mengungkapkan pihaknya gencar melakukan efisiensi. Dia mencontohkan, pada tataran pemasok bahan baku pihaknya tak menetapkan satu sumber. Di tataran tenaga kerja perseroan melakukan perampingan manajemen. Indofarma tak mau pusing terkait keputusan pemerintah untuk melakukan konsolidasi perusahaan BUMN farmasi atau holding BUMN farmasi. Indofarma menyambut positif holding ini. Yasser menjelaskan pihaknya mendukung konsolidasi perusahaan BUMN Farmasi. Dirinya yakin, rencana pemerintah tersebut dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. “Kami mendukung keputusan pemegang saham. Apapun yang dilakukan oleh pemegang saham, kami yakin sudah dipertimbangkan dengan baik,” katanya. Menurut Yasser, holdings perusahaan tersebut membuat perusahaan menjadi lebih fokus menjalani bisnis membuat produk obat tertentu. Dalam sisi efisiensi, juga pastinya akan lebih baik.
UTAMA
PT Phapros Tbk
Yang Fokus Pasarkan Produk Peningkatan pendapatan signifikan tahun lalu membuat perseroan optimistis penjualan obat tetap naik di tahun penuh tantangan bagi industri farmasi ini. Naskah: Andy panca Foto: arief prabowo
S
ebagai sebuah perusahaan nasional yang memproduksi dan memasarkan produk farmasi, PT Phapros Tbk. kabarnya kini tengah fokus menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Papringan, Kabupaten Semarang, dengan nilai investasi Rp 450 miliar yang renca-
28
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
nanya bakal mulai dibangun pada September mendatang. Geliat bisnis dan kinerja perseroan sendiri sepanjang 2015 tergolong oke. Di tengah pertumbuhan farmasi nasional yang sebesar 4,7 persen, Phapros berhasil mendulang penjualan sebesar Rp 691 miliar atau tumbuh sebesar 19,6 persen dengan laba bersih mencapai Rp 63 miliar, atau tumbuh sebanyak 39,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di samping itu, sejumlah produk baru diluncurkan perusahaan guna melayani pasar industri kesehatan yang terus berkembang, di antaranya adalah Antimo Herbal, produk herbal OTC atau obat yang dijual bebas di pasaran. Tercatat, sepanjang 2015 penjualan bersih produk obat dengan merek sendiri (OND), baik etikal maupun OTC, juga mengalami peningkatan. Penjualan bersih obat etikal Phapros meningkat 23,8 persen menjadi Rp 237,91 miliar dari Rp 192,14 miliar
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
29
UTAMA pada tahun sebelumnya. Sementara itu penjualan bersih obat OTC perseroan naik 9,1 persen menjadi Rp 97,65 mliar dari Rp 89,54 miliar. Selain mulai memasarkan produk implan ortopedi dari mitra strategis asal Korea Selatan, pada tahun lalu perseroan juga telah melakukan upaya perluasan ekspor dengan mendatangani perjanjian kerja sama dengan Ibn Zohr General Trading, Yaman, guna membuka peluang ekspor 23 produk senilai US$ 2,4 juta per tahun. Adapun sebagai upaya jangka panjang untuk peningkatan inovasi, Phapros juga bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Di bawah nakhoda anyar Barokah Sri Utami kinerja perusahaan sampai dengan Maret 2016 juga menunjukkan pertumbuhan apik hingga meningkatkan 11,4 persen penjualan dari realisasi di periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan tersebut juga sejalan dengan laba bersih yang naik sebanyak 6,5 persen atau Rp 6,7 miliar dari periode yang sama tahun lalu. Pada awal April lalu, Phapros juga diketahui memenangkan tender pengadaan obat untuk program BPJS Kesehatan (e-catalogue) yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), yakni paket 36 obat generik dan 2 obat nama dagang dengan nilai mencapai Rp 271 miliar. Pada bulan yang sama inilah perusahaan juga meluncurkan produk implan khusus sendinya, Implancast, di Belitung. Target Rp 791,48 Miliar Meski 2016 diperkirakan masih merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri farmasi nasional, namun Phapros sendiri menargetkan penjualan naik sebesar 14,5 persen, sehingga pendapatan diharapkan tumbuh dari Rp 691,25 miliar menjadi Rp 791,48 miliar. Untuk mencapai target tersebut, perseroan sudah menyiapkan beberapa strategi bisnis, di antaranya menyiapkan capital expenditure
30
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Rp Kinerja Phapros (dalam miliar rupiah) 2015 Penjualan bersih Laba tahun berjalan Jumlah aset
2014
2013
691,25
578,14
521,61
63,01
44,99
42,14
680,65
638,26
643,09
sebesar Rp 126 miliar yang akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pembangunan pabrik baru. Ditambah dengan berbagai rencana ekspansi, laba perusahaan pun ditargetkan tumbuh dari Rp 63 miliar menjadi Rp 67 miliar. Selain melakukan peningkatan distribusi ke gerai-gerai modern yang memberikan hasil positif, Phapros juga akan meneruskan upaya peningkatan efisiensi produksi dan menambah produk obat generik berlogo (OGB) yang ditawarkan, terutama dengan jenis OGB yang memberikan margin tidak terlalu tipis, seperti Paracetamol Infus yang diluncurkan pada 2015. Perseroan juga akan terus mengembangkan produk OND yang unik guna mengembangkan portofolio produk yang lebih seimbang dan memperluas basis pendapatan usaha. Secara bertahap, perseroan akan meluncurkan sembilan produk baru, tujuh di antaranya obat etikal bermerek yang menjanjikan margin tinggi dan dua OGB. Sebagai upaya lain perluasan portofolio produk, pada 2016 ini Phapros akan mengintensifkan pemasaran produk alat kesehatan dari mitra Korea Selatan yang distribusinya telah dipercayakan pada perseroan. Selain itu, diversifikasi pasar ke mancanegara yang dilakukan pada 2015 melalui kerja sama dengan Ibn Zohr General Trading, Yaman, diharapkan akan memasuki tahap realisasi ekspor sebelum 2016 berakhir.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
31
aksi
Bahari Membuat Indonesia Digemari
32
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Keindahan dan kekayaan bahari Indonesia sudah diakui dunia. Tersebar mulai dari Pulau Weh Aceh pada ujung barat hingga Raja Ampat Papua di paling timur.
T Naskah: Martina Prianti Foto: Martina Prianti
ercatat memiliki 13.466 pulau terdaftar dan berkoordinat, Indonesia dinobatkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Ditilik lebih lanjut dari sisi geografis, luas laut dan perairan Indonesia mencapai dua pertiga atau setara 5,8 juta km dengan panjang pantai yang ada sekita 97 ribu km. Kondisi demikian, tak pelak menggambarkan potensi bahari khususnya pariwisata berbasis wisata bahari di Indonesia, amatlah menjanjikan. Tak heran, mayoritas destinasi wisata dalam daftar 10 destinasi pariwisata unggulan Indonesia pada tahun ini, adalah daerah yang memiliki spot-spot destinasi wisata bahari. Adapun 10 destinasi pariwisata unggulan yang disampaikan Arief Yahya,
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
33
aksi Menteri Pariwisata adalah Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Pulau Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo (Jawa Timur), Mandalika (Lombok, Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara). Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata hakul yakin, penetapan 10 destinasi utama yang ditopang juga dengan ditingkatkannya volume promosi destinasi wisata, akan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman. Ditargetkan, kunjungan wisman pada tahun ini mencapai 12 juta kunjungan, meningkat dibanding tahun lalu yang menurut catatan Badan Pusat Statistik baru mencapai 10,41 juta kunjungan. Tidak hanya Bali. Beberapa tahun terakhir, jumlah wisman maupun wisatawan nusantara (wisnus atau wisatawan lokal), pun kian banyak yang mendatangi Indonesia. Pada triwulan I 2016, jumlah wisman yang datang ke Indonesia tercatat 2,54 juta kunjungan, naik 4,66 persen dibanding periode sama tahun lalu 2,43 juta kunjungan. Berada dalam gugusan segitiga karang dunia, Indonesia sendiri disebutkan memiliki 65 persen dari total coral triangle yang ada dalam gugusan. Sementara, luas total terumbu karang yang ada dalam gugusan menyumbang setidaknya 18 persen dari total luas terumbu karang di dunia. Inilah yang menjadi salah satu alasan indah nan kayanya dunia bawah laut Indonesia.
34
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sontak laksana menerima blessing in the guise. Nah melihat potensi tersebut, Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan yang perlu dilakukan bagaimana bisa melakukan pengembangan pariwisata termasuk oleh pemerintah daerah. Promosi yang diikuti dengan penguatan infrastruktur dari dan menuju destinasi wisata, menurut Arief merupakan kunci wisata termasuk wisata bahari makin dikenal. Mengenai promosi, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengarap Pasar Great China yang mencangkup Tiongkok, Hongkong, dan Taiwan melalui Kaohsiung International Travel Fair pada 13 hingga 16 Mei. Dalam ajang tersebut, selain mempromosikan destinasi wisata juga disampaikan sosialisasi kebijakan bebas visa. Taiwan merupakan salah satu dari 15 negara yang saat ini sudah dibebaskan visa masuk ke Indonesia. Menurut Arief,
Dengan status Wakatobi sebagai destinasi kelas dunia, sudah selayaknya bandara juga berkelas dunia.” Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan
pemerintah akan terus menambah daftar negara bebas visa kunjungan (BVK) menyusul Malaysia dan Singapura yang sudah menetapkan kebijakan kepada wisman lebih dari 150 negara. Sinergi Di sisi lain mengenai pembangunan infrastruktur, karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang berarti pintu masuknya adalah bandara dan pelabuhan. Bandara dan pelabuhan baik yang dikelola pemerintah melalui di bawah koordinasi kementerian maupun oleh BUMN dan swasta, didorong kapasitas dan kualitas layanannya. Nah salah satunya adalah peresmian terminal penumpang di Bandara Matahora Wakatobi yang dilakukan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada Minggu (8/5). “Dengan status Wakatobi sebagai destinasi kelas dunia, sudah selayaknya bandara juga berkelas dunia,” ucap Jonan. Sementara Arief Yahya mengatakan pemerintah mendorong penerbangan langsung menuju destinasi wisata termasuk ke Wakatobi agar wisman bisa mendapatkan lebih kemudahan. “Pasar besar tinggal bagaimana kita memfasilitasi wisman untuk datang dan datang lagi,” kata Arief. Pendapat senada dikatakan Rini Soemarno, Menteri BUMN. Karenanya, Rini mengatakan pemerintah mendorong BUMN untuk bersinergi baik antar BUMN maupun dengan pemerintah daerah dalam pengembangan destinasi wisata dan promosinya.
Penghargaan dan predikat yang diperoleh Indonesia dalam bidang pariwisata •
Raja Ampat (Papua), peringkat 1 dunia wisata bawah laut menurut CNN.
•
Pulau Bali, peringkat ke-2 sebagai pulau terfavorit menurut US Travel dan Leisure Magazine.
•
Pulau Nikoi (Kepulauan Riau), pantai terindah peringkat ke-12 dunia menurut Conde Nast Traveler UK.
•
Nusa Dua (Bali), peringkat pantai terindah ke-14 di Asia menurut TripAdvisor.
•
Indonesia sebagai The Winner of The Comprehensive Integrated Participation oleh Outbound Travel Mart India, April 2016.
•
Indonesia memperoleh tiga penghargaan dalam Halal Travel Summit and Exhibition 2015.
•
Melalui Banyuwangi, Indonesia memperoleh penghargaan dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO/Organisasi Pariwisata Dunia PBB) pada Januari 2016. Dikutip dari pelbagai sumber
TICKET TICKET
Jumlah Wisman ke Indonesia 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010
: : : : : : :
12 juta (*target) 10,41 juta 9,44 juta 8,80 juta 8,04 juta 7,65 juta 7 juta tpassport po ss rtrpa pa ssport po ss pa
Sumber: BPS
“Sinergi dalam penyediaan transportasi dan akomodasi menuju dan di tempat wisata, berpengaruh dalam pengembangan wisata,” ucap Rini. Sejatinya, menurut Rini, peran BUMN dalam pengembangan pariwisata tidak hanya yang berbasis bahari tapi secara keseluruhan. Peran BUMN dalam pengembangan pariwisata, dilakukan baik sebagai satu korporasi maupun antar BUMN. Sebagai korporasi misalnya, PT Garuda Indonesia menggagas penerbangan Explore Flight yang dikhususkan ke Indo-
nesia timur serta terus membuka penerbangan baru seperti ke Jakarta-Silangit. Sementara PT Pelni, dalam mendukung pengembangan wisata bahari, kembali melanjutkan program wisata bertajuk Gowes Nusantara yang tahun ini diawali dengan Let’s Gowes Karimun Jawa pada 27-29 Mei. Mei. Akhamd Sujadi, Kepala Humas Pelni, mengatakan program yang dimaksud selain mengajak pemilik hobi sepeda menyebrang pulau dan keliling pulau dengan sepeda, juga bisa sekalian
menikmati wisata bahari seperti snorkeling dan diving. Di sisi lain, sinergi BUMN yang dilakukan dalam rangka pengembangan pariwisata misalnya, kegiatan berlabel Spirit Joglosemar atau Jogyakarta-Solo-Semarang oleh PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura, PT Kereta Api Indonesia, PT Pelindo, PT Perhutani, Indonesia Natour, Perum Damri, Aerowisata, PTPN IX, Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (TWC), dan PT Citilink. Layak Didatangi Rebecca Patricia Laig, wisman asal Filipina, mengatakan selain memiliki penduduk yang ramah, banyaknya pulau dengan laut yang indah di Indonesia menjadi alasan untuk datang dan eksplore destinasi wisata bahari. “Setiap daerah dengan lautnya masing-masing ,memiliki karakter yang kuat. Bagus dan menarik sekali,” ucap Rebecca yang pada medio Mei ke Jogyakarta dan berlanjut ke Bali. Sementara itu Gordon Ko, wisman asal Malaysia mengatakan Indonesia merupakan negara yang tepat untuk didatangi bagi mereka penghobi wisata alam dan petualangan. Meski demikian, pantai dan dunia bawah laut yang indah di Indonesia, merupakan daya tarik kuat membuat dirinya datang. “Saya percaya dan melihat sendiri, bukan hanya Bali yang indah di Indonesia,” ucap Gordon. Destinasi wisata telah memiliki ‘magnetnya’ sendiri. Upaya pemerintah yang didukung pelaku usaha dan masyarakat, dalam mempromosikan maupun menjaga keberlanjutan keberadaan destinasi wisata bahari, diperlukan.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
35
aksi
Obligasi Perkuat Ekspansi PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo (Persero) 1 menjadi BUMN pelabuhan pertama yang menerbitkan obligasi dalam mata uang rupiah. Dana terserap Rp 1 triliun akan digunakan untuk membiayai pengembangan pelabuhan. Naskah: Martina Prianti & Wahyu Utomo Foto: Arief prabowodok. pelindo 1
B
erada tepat di gerbang terdepan Indonesia pada bagian barat, Pelindo 1 menurut Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo 1, tengah berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas pelabuhan-pelabuhan yang menjadi wilayah kerja. Maklum saja, Pelindo 1 merupakan pelabuhan utama Indonesia di Selat Malaka, jalur pelayaran yang dinilai
36
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
pelbagai kalangan sebagai jalur tersibuk di dunia. Nah untuk memperkuat pembiayaan pengembangan pelabuhanpelabuhan yang tengah dilakukan,
manajemen Pelindo 1 pada Rabu (18/5) merilis penerbitan obligasi pertama Pelindo 1. “Dana yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai pengembangan pelabuhan yang existing,” ucap Bambang.
Kebutuhan dana untuk membiayai belanja modal (capex) pada tahun ini Pelindo 1 tahun ini sendiri sebesar Rp 2,5 triliun. Nah, dana sebesar Rp 1 triliun yang akan diperoleh dari penerbitan obligasi
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
37
aksi yang untuk memperkuat kemampuan pembiayaan internal. Obligasi yang diterbitkan Pelindo 1 sendiri dibagi menjadi empat seri yakni; seri A bertenor 3 tahun dengan kisaran bunga 8,25-9 persen, seri B bertenor lima tahun dengan kisaran bunga 9-9,5 persen, seri C bertenor 7 tahun dengan kisaran bunga 9,25-10 persen, dan seri D dengan jangka waktu 10 tahun kisaran bunganya 9,5-10,25 persen. Adapun masa penawaran awal alias book building sehubungan dengan obligasi pada 18 Mei-1 Juni 2016. Sementara masa penawaran umum pada 14-16 Juni 2016 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia, direncanakan pada 22 Juni 2016. Bertindak selaku penjamin emisi adalah PT Mandiri Sekuritas. Terkait penerbitan obligasi Rp 1 triliun, Pelindo 1 telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang dari PT Fitch Ratings Indonesia dan juga PT Pemeringkat Efek Indonesia. Adapun level yang dikantongi AA(idn) atau idAA. Bambang menjelaskan penggunaan dana terserap dari penerbitan obligasi sendiri akan dibagi menjadi empat bagian yaitu; pertama, sekitar 54 persen atau setara Rp 540 miliar, akan dipergunakan untuk membangun infrastruktur fasilitas pelabuhan beberapa cabang perseroan (lihat tabel). Kedua, sekitar 42 persen atau Rp 420 miliar, akan digunakan perusahaan untuk membiayai pengadaan peralatan di sejumlah pelabuhan yang dikelola perusahaan. Bambang mengatakan, Pelindo 1
38
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
ingin menambah peralatan untuk mendukung fasilitas peti kemas yang sekarang ini terminal full peti kemas kelolaan baru di Belawan. “Nah kami rintis pelabuhan peti kemas yang sama seperti di Sibolga, Perawang dan Tanjung Pinang. Kami punya segmen marine yaitu dengan penyediaan kapal tunda. Seperti di Tanjung Balai Karimun, Kuala Tanjung dan Batam,” lanjutnya. Ketiga, sebesar 0,3 persen akan digunakan untuk bina usaha perseroan di Rumah Sakit Pelabuhan berupa pengadaan klinik dan penataan rumah sakit. Keempat, 3,7 persen lainnya akan digunakan untuk membangun infrastruktur teknologi informasi Perseroan di kantor pusat Pelindo 1. Terkait pembayaran bunga obligasi, Bambang Eka menjelaskan akan dibayarkan setiap tiga bulan
sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama akan dilakukan pada 21 September 2016, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri obligasi. Teguh Wirahadikusumah, Direktur PT Mandiri Sekuritas, mengatakan pihaknya selaku penjamin emisi obligasi Pelindo 1, optimistis obligasi dapat diserap pasar. “Bisa sukses dan dapat mencapai jumlah emisi yang diinginkan sebab tenor yang menarik serta harga yang memuaskan bagi investor,” kata Teguh. Meski demikian Mandiri Sekuritas berharap, minat investor pada obligasi Pelindo 1 diharapkan yang lebih besar ada pada dengan tenor yang panjang. Yakni khususnya tujuh dan 10 tahun karena Pelindo 1 bergerak pada sektor infrastruktur.
Go Public Bambang Eka Cahyana juga mengungkapkan, manajemen Pelindo 1 juga berencana menjajaki penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk anak usahanya dalam lima tahun mendatang. Pelindo 1 saat ini
memiliki empat anak usaha yang potensial yakni PT Prima Pengembang Kawasan (PPK), PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), dan PT Prima Indonesia Logistik (PIL). “IPO anak usaha merupakan salah satu strategi bisnis, melalui
Rencana Pengembangan Pelabuhan Pelindo 1 Nama Pelabuhan
Rencana Pengembangan
Pelabuhan Belawan
Dibagi menjadi tiga yakni: 1. Penataan area belawan, 2. Pengembangan terminal container fase 1 dengan nilai investasi Rp 2,3 triliun dan durasi pengembangan 2016-2019, 3. Pengembangan terminal container fase 2 dengan nilai investasi Rp 2,7 triliun dan durasi pengembangan 2016-2018, 4. Pengembangan alur belawan dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun dan durasi pengembangan 2016-2017.
Terminal Peti Kemas Keperintisan Malahayati
~Tahap pertama 2015-2016; telah selesai pembangunan lapangan penumpukan seluas 8.000 m2, kapasitas lapangan penumpukan 35.000 TEUs, pengadaan 1 unit MHC, dan kajian short sea shipping Belawan-Malahayati. ~Tahap kedua 2017-2019; perluasan lapangan penumpukan, penambahan fasilitas gudang, pengadaan peralatanbongkar muat sesuai kebutuhan, dan implementasi short sea shipping Belawan-Malahayati.
~Tahap pertama 2015-2016; penyediaan fasilitas terminal peti kemas keperintisan, pembangunan/perbaikan lapangan penumpukan seluas 5.000 m2, pemasangan Pelabuhan satu unit fix crane, penyusunan AMDAL Pelabuhan Sibolga (arah Sibolga. pengembangan ~Tahap kedua 2017-2018; pengikisan Bukit Herek untuk sebagai terminal peti pembangunan terminal peti kemas dan tanahnya kemas perintis) digunakan untuk reklamasi perluasan tanah daratan, pengadaan peralatan bongkar muat sesuai kebutuhan. ~Tahap ketiga 2019; pemasangan alat bongkat dan pengoperasian terminal peti kemas. ~Tahap pertama 2015-2016; penimbunan lahan untuk lapangan penumpukan empaty container, Pelabuhan Perawang pemasangan conblock dan pembuatan jalan beton (Pekanbaru) dengan areal depo, penimbuhan lahan di dekat Dermaga arah pengembangan Dolphin, pembangunan dermaga beaching, dan meningkatkan reklamasi tanah serta pembangunan talud, pengadaan kapasitas dan satu unit reachstacker, MHC, dan mobil crame, serta layanan terminal peti pembangunan gedung kantor baru. kemas. ~Tahap kedua 2017-2019; pembangunan dermaga kargo, CY, dan fasilitas CFS serta pengadaan peralatan bongkar muat sesuai kebutuhan. Sumber: Pelindo 1
dana dari hasil IPO anak usaha dapat secara langsung mengembangkan kegiatan bisnisnya,” kata Bambang. Nah menurutnya, dalam lima tahun ke depan, anak usaha Pelindo 1 yang bisa IPO adalah Prima Multi Terminal. Alasannya menurut manajemen Pelindo 1, secara kumulatif Prima Multi Terminal sudah mulai memeroleh keuntungan serta tidak mengacu pada satu wilayah. Adapun Prima Multi Terminal merupakan perusahaan yang dibentuk pada 2014 oleh tiga perusahaan, Pelindo 1 dengan kepemilikan 55 persen, PT PP (Persero) Tbk sekitar 30 persen, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk 15 persen. Namun, PT PP dikabarkan berencana melepas 5 perse sahamnya kepada Waskita Karya. Saat ini, Prima Multi Terminal tengah mengerjakan proyek pembangunan terminal multipurpose Kuala Tanjung. Dengan memiliki panjang dermaga diperkirakan 500 meter, pembangunan terminal multipurpose merupakan bagian dari mega proyek Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara yang saat ini pengerjaannya sudah mencapai 47 persen. Kebutuhan dana untuk pekerjaan mega proyek diperkirakan mencapai Rp 34 triliun. “Untuk memenuhi pendanaan pembangunan Kuala Tanjung, kita bisa menerbitkan reksadana penyertaan terbatas (RDPT), obligasi, kredit ekspor, serta mitra strategis,” kata Bambang.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
39
aksi
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin (kiri) dan Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto (kanan) di Griya Agung Perumnas usai menandatangani perjanjian kerja sama Pembangunan Kawasan Terpadu Wisma Atlet di Jakabaring
Proyek Nasional Tanpa APBN
M
Bersinergi dengan Pemerintah Provinsi guna hadirkan solusi. Membangun hunian vertikal salah satu wujud dukung program sejuta rumah. Naskah: julianto
40
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
embangun sebuah proyek berskala nasional tapi tidak menggunakan dana APBN bukanlah perkara gampang. Hal ini coba diterobos oleh Perum Perumnas (Perumnas) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) dalam membangun kawasan hunian terpadu wisma atlet di Jakabaring untuk menyongsong perhelatan akbar Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta- Palembang. Langkah awal membangun sebuah kawasan hunian atlet terbesar dan terintegrasi di Palembang ini sudah terlampaui. Pada tanggal 18 Mei 2016 lalu, Perumnas dan Pemrov Sumsel sudah menandatangani perjanjian kerja sama Pembangunan Kawasan
Terpadu Wisma Atlet di Jakabaring, perjanjian kerja sama ditandatangi langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin dan Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto di Griya Agung, kediaman resmi Gubernur Sumatera Selatan. “Setelah melalui perundingan yang cukup alot akhirnya kita sepakat untuk membangun wisma atlet di Jakabaring. Kerjasama ini sebenarnya tidak hanya terbatas dengan Pemprov Sumsel tapi melibatkan banyak pihak seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan masih banyak lagi,” ungkap Himawan. Di atas lahan seluas lima hektar yang berlokasi di Jakabaring akan dibangun enam tower rumah susun, satu tower terdiri atas 23 lantai sehingga bisa menampung sekitar 2.600 atlet. Kawasan ini terkoneksi langsung dengan Light Rail Train (LRT) yang pembangunan juga sedang digenjot. Kawasan ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti fasilitas umum dan fasilitas sosial. Perumnas akan membangun rusun tersebut dengan kualitas hotel bintang tiga lengkap dengan function hall dan fasilitas komersial lainnya. “Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ini sekitar Rp 600 miliar. Mayoritas pendanaan berasal dari internal Perumnas dan pinjaman perbankan, yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk. dan PT Bank Sumsel Babel,” terang Himawan. Ground breaking pun sudah dilakukan pada akhir Mei silam, pembangunannya akan rampung pada semester II-2007 mendatang sebelum
Asian Games 2018 digelar. “Alangkah bagusnyo (bagus Sekali) , nian ini (betul seperti ini),” kata Alex dengan bahasa Palembang sedikit tidak percaya ketika melihat gambar kawasan wisma atlet yang sudah jadi. Pemprov Sumsel menurut Alex, menyambut baik terobosan yang dilakukan oleh Perumnas dengan melakukan pembangunan lanjutan wisma atlet. Ini bentuk dukungan Perumnas kepada Pemprov Sumsel sebagai penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang. “Proyek ini, proyek kita bersama. Saya akan bantu semua hal yang berkaitan dengan perizinan,” tegas Alex. Program Sejuta Rumah Wisma atlet ini akan beralih fungsi menjadi rusunami. Menurut Himawan, setelah perhelatan Asean Games usai digelar, hunian ini bisa dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai institusi yang ada di Sumatera Selatan maupun masyarakat umum. Walaupun dibangun dengan standar internasional, harga jual unitnya mengikuti ketentuan pemerintah untuk rusun yakni sekitar Rp 9 juta per meter persegi. “Wisma ini sudah terbuka pendaftaran untuk para PNS yang ingin membeli. Namun, serah terima unit kepada PNS yang sudah bertransaksi baru akan dilakukan setelah perhelatan Asian Games selesai,” jelasnya. Himawan menambahkan, area yang cukup strategis seperti di kawasan wisma atlet ini sangat cocok untuk memfasilitasi hunian dalam jumlah yang masif. Bangunan vertikal adalah sebuah keharusan. Hal ini dilakukan untuk menyiasati mahalnya harga tanah di tempat yang stra-
tegis. “Saya berharap hal ini dapat menjadi role model di daerah-daerah lain. Sehinga program sejuta rumah juga bisa terlaksana,” kata Himawan. Diluar wisma atlet, Perumnas juga mengusung proyek hunian vertikal lainnya di Sumatera Selatan. Perumnas tengah menggarap urban renewal atau peremajaan rumah susun (rusun) di area llir Barat, Palembang. “Kami meremajakan rusun lama kami menjadi rusun dengan 12 tower yang mampu menciptakan 3.600 unit hunian yang dapat menampung sekitar 14 ribu jiwa,” kata Himawan. Sayangnya, untuk merealisasikan peremajaan ini Perumnas terkendala skema pembiayan. “Kalau di Ilir Barat, perlu mencari solusi pembiayaan yang tepat. Untuk membangun rusun yang baru butuh Rp 700 miliar sendiri,” ujar Himawan. Dia menginginkan skema yang sama dengan pembangunan wisma atlet yang tidak menggunakan dana APBN, melainkan dana internal Perumnas dan pinjaman bank. Hal ini yang masih didiskusikan dengan Kementerian BUMN. “Kita masih terbuka pada berbagai kemungkinan, misalnya porsi kerjasama tertentu yang memungkinkan pengurangan biaya investasi Perumnas,” jelas Himawan. Saat ini desain rusunnya sendiri sudah selesai 60 persen. Penyusunan desain ini juga dibarengi dengan proses kesepakatan warga yang sudah menghuni rusun tersebut. “Kita bangun kemudian gratiskan ke penghuni lama. Realisasinya masih menunggu karena belum seluruhnya sepakat. Mudah-mudahan di akhir tahun ini,” pungkasnya.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
41
aksi
Bersama untuk Sesama Menjelang Bulan Puasa yang akan dimulai pada Senin (6/6), PT Sarinah (Persero) menggelar Sunday Market, Bazaar Murah pada Minggu (22/6). Naskah: Martina Prianti Foto: Humas Sarinah
42
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
T
idak sendiri, Sarinah menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI (Persero), PT Berdikari (Persero), dan PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI (Persero) Tbk. Bazar murah digelar di pelataran barat pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Margy N Warganegara, General Manager Corporate Secretary Sarinah, mengatakan Sunday Market , Bazaar Murah, digelar jelang Bulan Puasa pada tahun ini sebelumnya, pernah digelar pada tahun lalu. Kegiatan yang
merupakan bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh Sarinah. Lebih lanjut, target dari pelaksanaan bazaar murah untuk melayani dan menghadirkan produk sembako murah dan produk-produk terjangkau lainnya. Khususnya bagi masyarakat yang ada disekitar Kelurahan Kebon Sirih, Gondangdia, Kebon Kacang, dan Kampung Bali. Menurut Margy, acara Sunday Market, Bazaar Murah, dibuat agak berbeda dari bazar murah lainnya karena event dibuat lebih menarik dan santai. “Saat orangorang berbelanja sembako maupun produk lainnya mereka dapat menikmati aneka jajanan kuliner yang disiapkan. Sarinah pun menyiapkan aneka ragam produk rumah tangga dan keperluan anak dengan harga terjangkau,” kata Margy. Lebih lanjut, dia mengatakan pemahaman mendalam Sarinah atas industri yang digeluti dan lingkungan sekitarnya menjadi pondasi kokoh perusahaan. Khususnya, dalam memperluas portofolio produknya dan dengan demikian menyediakan akses tak terbatas bagi konsumen dalam mengikuti produk-produk yang ada di Sarinah.
“Sarinah pun menyiapkan aneka ragam produk rumah tangga dan keperluan anak dengan harga terjangkau,” Margy N Warganegara, General Manager Corporate Secretary Sarinah
Tidak hanya itu, dalam menjaga keseimbangan antara bisnis dan lingkungan sekitarnya Sunday Market, Bazaar Murah, turut menyediakan produk-produk rumah tangga dan pakaian anak, dan jajanan kuliner yang menggambarkan ragam produk budaya yang sangat dicintai masyarakat Indonesia tersebut. Di sisi lain RNI menyediakan gula sementara Berdikari dengan produk daging limousine, dan BRI menyediakan produk sembako murah. Bazar murah yang ditujukan untuk membantu masyarakat memperoleh barang berkualitas tapi dengan harga terjangkau, juga kerap dilakukan Berdikari. Selain bekerja sama dengan Sarinah, Berdikari bekerja sama dengan pelbagai instansi maupun korporasinya dalam event bazar murah. Tidak hanya itu, Berdikari juga kerap menggelar pada car free day di Jakarta.
Subscriptions now!
Form Langganan Kirimkan Majalah kepada: Nama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Alamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................................................ ........................................................................................ Kontak
Hp. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Telp. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Fax. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Email . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Mulai Bulan
Alamat Redaksi & Pemasaran: Graha PPI, Jln. Abdul Muis No. 8, Lt Ds. Ruang 115-116, Jakarta 10110
Telp 021 34832534 Fax 021 34832547 www.bumninsight.co.id
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . / 2 0 1 6 sampai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . / 2 0 . . . .
Tanggal Lahir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Profesi
........................................................................................
Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tanggal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tanda Tangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
43
aksi
tingkatkan kapasitas dan kompleksitas kilang PT Pertamina (Persero) bersama Saudi Aramco melanjutkan tahapan proyek refinery development master plan (RDMP) Cilicap. Naskah: Martina Prianti
44
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
D
isaksikan oleh Rini Soemarno, Menteri BUMN, pada Senin (23/5), Pertamina yang diwakilkan oleh Rachmad Hardadi, Direktur Pengelohan Pertamina bersama Said Al-Hadrami, Vice President of International Operations Saudi Aramco, melakukan penandatanganan kontrak kerja sama. Kontrak dimaksud Engineering and Project Management Services untuk pelaksanaan studi Basic
Engineering Design (BED) program kerja sama kedua perusahaan dalam RDMP Cilacap kepada Amec Foster Wheeler Energy Limited. Penandatanganan kontrak antara Pertamina dengan Saudi Aramco, merupakan kelanjutan dari head of agreement atau HoA yang sebelumnya telah ditandatangani pada November 2015. Karenanya, Rachmad mengatakan penandatanganan kontrak yang telah dilakukan dianggap sebagai kemajuan cukup signifikan. “Untuk melakukan sebuah proyek sebesar ini, keberadaan partner strategis dengan kemampuan teknik dan financial yang mumpuni tentu sangat diperlukan. Menurut kami, Saudi Aramco merupakan partner partner yang ideal,” ucap Rachmad. Dengan ditandatanganinya nota kerja sama, pengerjaan EPC bisa dimulai pada 2019 dan ditargetkan selesai 2022. Sebelum EPC dimulai, diharapkan pada 2018 front end engineering design (FEED)telah selesai . Setidaknya, dibutuhkan sebesar US$ 5 miliar untuk investasi proyek pengembangan kilang Cilancap. Nah dari proyek pengembangan kilang minyak ini, nantinya diharapkan kapasitas kilang Cilacap dapat meningkat menjadi 370 ribu barel per hari dari kapasitas sebelumnya 340 ribu barel per hari. Tidak hanya itu, diyakini ke depan produksi bensin dan diesel akan lebih maksimal dengan kualitas lebih tinggi. Bensin dan diesel dimaksud akan dipasok untuk kebutuhan domestik. Dwi Soetijpto, Direktur Utama Pertamina, mengatakan kerja sama antara Pertamina dengan Saudi Aramco merupakan bagian dari wujud Pertamina bersama Saudi Aramco dalam mengembangkan kilang-kilang yang terbaik di dunia. Selain itu, diyakini juga akan turut mendorong pengembangan produk efisien yang juga akan disambungkan ke industri petrokimia. Sementara itu Rini Soemarno, Menteri BUMN, mengatakan pemerintah mendukung penuh pengerjaan proyek agar mampu meningkatkan produksi Cilacap. “Kami sangat mendorong pekerjaan ini dapat dikerjakan secepatnya karena kita perlu peningkatan kapasitas dan kompleksitas kilang. Kami berharap pekerjaan ini dapat diselesaikan lebih cepat dari waktunya,” kata Rini. Alasannya, lanjut Rini saat ini Indonesia membutuhkan penambahan kilang karena kapasitas produksinya saat ini belum memenuhi kebutuhan nasional. Terkait
Kapasitas Kilang Pertamina Unit Pengolahan UP II Dumai
Kapasitas (MBSD) 170.0
UP III Plaju
133.7
UP IV Cilacap
348.0
UP V Balikpapan
260.0
UP VI Balongan
125.0
UP VII Kasim
10.0 Sumber: Pertamina.com
hal itu, Pertamina mencatat kapasitas terpasang seluruh kilang Pertamina saat ini 853 ribu barel per hari atau setara dengan 81,78 persen, dari kapasitas total sebesar 1,043 juta barel per hari. Di sisi lain, kebutuhan minyak Indonesia saat ini telah mencapai 1,57 juta barel per hari. Pemerintah menyadari dibutuhkan dana yang besar dalam pengembangan kilang-kilang. Karena itulah, dibutuhkan mitra yang tepat. “Kami sangat senang sudah ada tahapan investasi mengingat investasi cukup besar nilainya,” kata Rini. Manfaat Said Al-Hadrami, Vice President of International Operations Saudi Aramco, mengatakan penandatanganan kontrak pengembangan kilang Cilacap merupakan pencapaian yang luar biasa dalam tahap kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina. “Saudi Aramco melihat potensi jangka panjang dari investasi dan kerja sama di mana kami melihat, proyek ini akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan juga negara dalam beberapa dekade ke depan,” kata Said. Menurutnya, kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina akan meningkatkan kemakmuran Indonesia melalui ketahanan energi yang baik. Di sisi lain, kerja sama tersebut akan memperkuat rantai nilai energi global perusahaan bagi Saudi Aramco. Sementara itu Sudirman Said, Menteri ESDM, mengatakan jika kilang Cilacap yang dikembangkan Pertamina dengan Saudi Aramco sudah selesai, maka dapat mengurangi angka impor minyak. Tidak hanya itu, juga akan menghemat devisa negara dan membantu meningkatkan kualitas bahan bakar.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
45
aksi
PT Pelindo III (Persero)
Nakhoda Baru, Proyek Jalan Terus PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo (Persero) III, memiliki direktur utama yang baru. Sejumlah proyek visioner dari pendahulu dipastikan akan dilanjutkan.
R
Naskah: Martina Prianti Foto: Humas Pelindo III
ini Soemarno, Menteri BUMN, terhitung mulai 16 Mei 2016 mempurnabaktikan Djarwo Surjanto yang sejak 2009 menjadi direktur utama Pelindo III. Adalah Orias Petrus Moedak, yang sebelumnya direktur keuangan PT Pelindo II, didaulat menggantikan Djarwo. Bersama Orias, ditunjuk dalam jajaran direksi Pelindo III yaitu; Rahmat Satria (direktur operasi dan pengembangan), Husein Latief (direktur teknik, teknologi informasi, dan komunikasi), Toto Heli Yanto (direktur SDM dan umum), dan U.Saefudin Noer (direktur keuangan). Transisi kepemimpinan direktur utama Pelindo III berjalan mulus. Pada Kamis (19/5) atau hanya berselang empat hari sejak pengangkatan direktur utama baru, Djarwo langsung menggenalkan Orias ke top management Pelindo III. Mereka adalah jajaran senior manager dan general manager pada pelabuhan-pelabuhan cabang Pelindo III. Dalam acara pisah sambut tersebut, bak berpesan, Djarwo mengatakan selama ini tidak ada pendapat yang menganggu langkah perusahaan. “Kebersamaan dan soliditas kerja harus terus dijaga agar bersama Pak Orias, bisa lebih ditingkatkan lagi,” ucap Djarwo. Terkait hal tersebut, Djarwo juga sempat mempertemukan Orias dengan Ketua Serikat Pekerja Pelabuhan In-
46
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Orias Petrus Moedak
donesia (SPPI) III Dhany Rahmad. Djarwo berpesan, kedua pihak agar berkomunikasi demi menjaga iklim kerja yang kondusif. Selama di Pelindo III, Djarwo dinilai berhasil mewujudkan visi modernnya dalam pelbagai infrastruktur mutakhir. Proyek yang dimaksud antara lain,Terminal Teluk Lamong yang merupakan terminal peti kemas dan curah kering semi otomatis pertama di Indonesia. Selain itu, ada pula Terminal Gapura Surya Nusantara yang ditetapkan Presiden Joko Widodo dengan terminal penumpang berstandar pelayanan terminal penumpang kapal laut di Indonesia. Tidak hanya itu, Djarwo juga menginisiasi revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya sehingga kapalkapal besar dapat merapat di Pelabuhan Tanjung Perak. Kondisi demikian, dinilai memberikan efek efisien pada biaya logistik. Perbaikan kualitas dan kuantitas layanan juga telah dan terus berlangsung. Sebagai contoh, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang sebelumnya terendam rob (limpasan air laut saat pasang), telah berhasil dikeringkan dengan teknologi sistem polder. Kinerja bongkar muat barang di pelabuhan pun berlangsung lancar. Djarwo juga menginisiasi proyek visioner seperti Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), sebuah proyek yang mengintegrasikan kawasan industri dengan fasilitas pelabuhan. Tangan dinginnya, juga mengantarkan Pelindo III dalam mengembangkan sayap bisnis dibidang suplai energi ramah lingkungan, liguefied natural gas (LNG), dan dibidang wisata bahari yang membangun kawasan marina terintegrasi di Banyuwangi, Bali, dan Labuan Bajo. Rencana Orias mengatakan pelbagai proyek yang telah dibuat dan masih berlangsung, akan diteruskan. “Terkait
Suasana pelepasan Djarwo Surjanto sebagai Dirut Pelindo III.
layanan publik, kami akan memperbaiki layanan pelabuhan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara serta pelabuhan sungai di Kalimantan yang menyangkut layanan penumpang dan barang,” ucap Orias. Menurut Orias, kecepatan bongkar muat sudah menjadi fokus utama semua pelabuhan termasuk yang menjadi wilayah kerja Pelindo III, selama ini. Namun demikian, lanjutnya, bagi pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara, angkutan laut masih menjadi andalan. Senada dengan Djarwo, Orias juga berencana akan mendorong Pelindo pada potensi wisata di Bali dan Nusa Tenggara. Untuk Teluk Lamong, akan dilanjutkan pembangunan flyover untuk membuka jalur lalu lintas di darat. Dari sisi laut, sudah ada lampu hijau dari syahbandar untuk menyingkirkan bangkai kapal yang tenggelam di alur masuk Terminal Teluk Lamong. “Kami harapkan perkembangan ini dan langkahlangkah pemasaran yang tepat akan meningkatkan kinerja,” ucap Orias. Yon Irawan, Corporate Secretary Pelindo III, mengatakan menyusul pergantian direksi yang merupakan kewenangan sepenuhnya menteri BUMN, manajemen Pelindo III pada dasarnya tetap menjalankan visi yang dimandatkan. Yaitu, memacu integrasi logistik dengan layanan jasa pelabuhan yang prima dan bertekad mendukung penuh program Nawa Cita pemerintah. Menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Arus Bongkar Muat Pelindo Ship Call Traffic (GT)
Container Traffic (TEUs)
General Cargory Traffic (Ton/M)
Luquid Bulk Traffic (Ton)
Dry Bulk Traffic (Ton)
Passenger Traffic (orang)
2015
257.425.419
4.360.669
16.289.563
10.581.820
27.390.569
3.238.315
2014
302.594.028
4.337.555
17.985.754
13.895.948
44.936.822
3.408.699
2013
298.607.157
4.130.874
19.806.253
11.257.659
40.416.089
3.365.271
2012
262.936.614
3.940.055
21.870.116
10.253.201
59.968.943
3.451.233
2011
260.709.528
3.585.640
17.649.344
8.656.180
75.567.099
3.606.898 Sumber: Humas Pelindo III
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
47
aksi
Holding Rumah Sakit
Agar Tak Kalah dengan Swasta Selain menjadi besar, penggabungan menyebabkan rumah sakit milik negara juga kian terpercaya dan memiliki daya saing.
S
Naskah: Andy Panca
ejak diembuskan tahun lalu, kini rencana holding rumah sakit mengemuka kembali. Bukannya mengapa, 79 rumah sakit yang dimiliki oleh perusahaan negara tersebut bukanlah jumlah yang sedikit untuk digabung agar menjadi sama-sama besar dan terstandardisasi. Pasalnya, diketahui saat ini masing-masing rumah sakit memiliki standar pelayanan maupun teknologi yang berbeda-beda. Hal tersebut seperti diakui oleh Ketua Sinergi Rumah Sakit BUMN Dany Amrul Ichdan yang menyatakan bahwa mayoritas layanan ru-
48
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
mah sakit yang berada di bawah naungan BUMN ini masih kalah ketimbang rumah sakit swasta. Tak heran, sebagian besar karyawan BUMN sendiri lebih memilih untuk berobat di rumah sakit yang bukan milik perusahaan negara. “Saat ini hanya ada 40 persen karyawan BUMN yang berobat di rumah sakit BUMN, sedangkan 60 persennya berobat di rumah sakit luar,” ujar Dany. Dany menjelaskan, jika semua rumah sakit tersebut berada dalam satu pengelolaan, maka pemerintah akan memiliki rumah sakit terbesar di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 40 triliun. Karenanya, kabarnya saat ini tengah dilakukan pengumpulan kesepakatan dari beberapa pemilik rumah sakit di daerah untuk bisa mendukung rencana strategis yang dicanangkan Kementerian BUMN ini. Dengan pembentukan holding, nantinya rumah sakit akan mendapat sentuhan manajemen dengan key performance indicator (KPI) seperti rumah sakit pada umumnya. Ini dikarenakan selama ini KPI rumah sakit BUMN mengikuti KPI dari induk usaha, sedangkan rumah sakit bukan menjadi core business dari induk usaha BUMN tersebut. Tak tanggung-tanggung, target rumah sakit terbesar di Indonesia ini akan terbentuk sebelum Lebaran. “Harusnya bisa sebelum Lebaran karena membentuk itu tidak begitu susah, sudah ada PT. Anak perusahaan yang mengelola rumah sakit itu tinggal dijadikan saja, salah satunya sebagai holding,” jelas Dany. Sementara itu Menteri BUMN Rini Soemarno sendiri sempat mengatakan, pembentukan holding rumah sakit
Dany Amrul Ichdan
milik BUMN bakal rampung sebelum akhir 2016. “Sebelum akhir tahun holding operasional RS BUMN ditargetkan sudah direalisasikan,” ujar Rini sembari menambahkan pembentukan holding tersebut agar RS BUMN bisa menjadi perusahaan penyedia layanan kesehatan berkelas dunia, terpercaya, dan memiliki daya saing. Rencananya, sekitar 40 perusahaan pengelola RS akan terlibat dalam pembentukan holding RS BUMN. Sejumlah BUMN yang memiliki RS sendiri, di antaranya adalah PT Pertamina, PT Pelni, PT Timah, PT Bukit Asam, PT Krakatau Steel, serta PT Pelabuhan Indonesia I, II, dan III. Keinginan Bersama Sejatinya keinginan penggabungan rumah sakit milik negara ini datang dari seluruh rumah sakit berpelat merah Tanah Air. Pasalnya, induk rumah sakit BUMN ini telah menjadi kebutuhan mendesak dari rumah sakit tersebut. Karenanya, Kementerian BUMN yang memiliki kewenangan bakal mempercepat penyatuan rumahrumah sakit tersebut. “Karena ini sudah menjadi kebutuhan mereka untuk mengintegrasikan semua proses dan mengelola rumah sakit agar lebih profesional lagi,” tutur Dany. Terkait sang induk nantinya, bias saja semisal Pertamina Bina Medika (Pertamedika) sebagai anak usaha Pertamina ditunjuk sebagai induk. Ini dikarenakan Pertamedika memiliki jaringan rumah sakit terbesar. Meski, “Bisa juga melebur ke BUMN yang lain. Intinya siapa pun itu yang menjadi leader, pengelolaan secara bersama,” terang Dany. Diharapkan, pembentukan holding rumah sakit BUMN menjadi cara yang tepat agar rumah sakit milik negara itu bisa lebih besar dan mendapatkan kepercayaan masyarakat. “Itulah perlunya holding ini untuk memonitoring supaya standar pelayanan perfect, sehingga kepercayaannya meningkat,” jelas Dany. Ditambah lagi, pembentukan holding tersebut juga menyebabkan efisiensi biaya karena dapat melakukan renegosiasi terhadap obat-obatan dan alat kesehatan agar harganya lebih murah. Selain itu, pembentukan holding rumah sakit BUMN ini juga diharapkan memberikan efisiensi kepada induk dalam hal biaya pengelolaan kesehatan pekerja, minimal berkurang sekitar 10 persen.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
49
info khusus
PT Berdikari (Persero)
Bangkitkan semangat peternakan Rakyat Diusulkan masuk ke industri perunggasan. Mengimbangi dominasi peternak ayam swasta, akan menjadi mandat baru bagi PT Berdikari (Persero). Naskah: Martina Prianti
A
dalah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mengusulkan Berdikari. Syarkawi Rauf, Ketua KPPU, mengatakan melalui hadirnya Berdikari maka BUMN dapat mengimbangi dominasi peternak ayam swasta. KPPU khawatir, pelaku peternakan ayam yang ada pada saat ini mengatur harga sehingga dapat membuat harga daging ayam jadi mahal. Khususnya menjelang Lebaran. Data pantauan KPPU pada Januari-Fabruari 2016 menyebutkan terjadi disparitas harga yang tinggi untuk komoditas daging ayam. Harga daging ayam di tingkat peternak dikisaran Rp 10 ribu per kilogram (kg). Sementara harga daging ayam yang berlaku di pasar berkisar Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kg. Harga tersebut, dinilai terlampu tinggi karena idealnya ada pada harga Rp 18 ribu per kg. Syarkawi mengatakan Berdikari akan masuk dalam penataan peternakan ayam di hulu khususnya pada grand parent stock, parent stock, day old chick, hingga pakan ayam. Meski demikian, ia melanjutkan Berdikari nantinya akan bermitra dengan peternak mandiri di sentra peternakan ayam di Pulau Jawa yang menjadi lokasi terbanyak konsumsi ayam. Saat ini, lanjut Syarkawi usaha peternak ayam dari hulu ke hilir, 80 persen dikuasai perusahaan swasta. Karenanya, KPPU menilai sudah saatnya peternak
50
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
kecil dan pemerintah mengambil peran lebih dominan. Kondisi demikian, terakhir terjadi pada decade 2000-an. “Peternak mandiri nanti akan menjadi dominan,” ucap Syarkawi. Nah dengan model penataan seperti ini, kehadiran BUMN melalui Berdikari, dapat membangkitkan kembali semangat berbasis peternakan rakyat. “Jika demikian, swasta akan berkurang dengan sendirinya,” imbuhnya. Pelaku unggas swasta akan didorong ke pasar ekspor. Dengan demikian ke depan Berdikari akan seperti peran yang dilakukan Bulog tapi dari sisi ayam. Menurut Syarkawi, perusahaan swasta yang menjadi pelaku industri unggas, tidak bisa protes menanggapi usulan KPPU. Alasannya, apa yang disampaikan KPPU kepada pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk kepentingan rakyat. Nah terkait itu, KPPU akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan Kementerian BUMN. Menanggapi usulan KPPU mengenai Berdikari, Rini Soemarno, Menteri BUMN, mengatakan pada prinsipnya Kementerian BUMN menyambut baik usulan KPPU. “Tujuannya supaya harganya (ayam) lebih terjangkau,” kata Rini. Terkait hal itu, pemerintah khususnya kementerian yang di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian, siap melakukan pembahasan lebih lanjut dengan KPPU. Dengan demikian, Rini melanjutkan ke depan konsumsi protein khususya daging ayam oleh masyarakat dapat meningkat.
tonikomara.wordpress.com
“Kita harus masuk ke hulu industri perunggasan dengan mulai merancang kebijakan dari sekarang. Kalau seperti ini terus, persaingan tidak akan jalan dan kita tidak bisa mulai dengan pasar yang pincang.” Darmin Nasution,, Menteri Koordinator Perekonomian
Terkait hal tersebut, Kementerian Pertanian mencatat konsumsi daging ayam Indonesia sebesar 10 kilogram (kg) per kapita per tahun. Catatan Kementerian Pertanian tersebut, menunjukan tingkat konsumsi ayam sebesar 25 kg per kapita per tahun. Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian, pun angkat bicara mengenai perlunya BUMN masuk pada bisnis perunggasan khususnya ayam. “Kita harus masuk ke hulu industri perunggasan dengan mulai merancang kebijakan dari sekarang. Kalau seperti ini terus, persaingan tidak akan jalan dan kita tidak bisa mulai dengan pasar yang pincang,” kata Darmin. Membangun Peternakan yang Berdaya Saing Menurut tujuan pendiriannya, BUMN yang didirikan pada 1966 ini salah satu tugasnya turut serta berkontribusi mensukseskan program pemerintah membantu meningkatkan penyediaan pangan hewani yang aman dan juga mendorong kesejahteraan peternak. Membangun peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemanfataan sumber daya lokal.
Sementara itu tujuan khusus Berdikari adalah terjaminnya ketersediaan benih dan bibit ternak yang berkualitas, meningkatkan populasi dan produktivitas serta mempertahankan status kesehatan hewan, dan jaminan keamanan produk. Selain itu, meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Lebih lanjut mengenai sapi, untuk menjaga harga daging sapi dapat relatif terjangkau, Berdikari pada tahun ini kembali melakukan pelbagai upaya. Tujuannya tak lain untuk memotong rantai pasok sapi dengan melakukan pembelian langsung dari peternak. Selanjutnya, kata Librato El Arif, Direktur Utama Berdikari, daging yang telah dibeli tersebut diolah menjadi daging chilled di rumah potong hewan (RPH) milik Berdikari sendiri. Karena hal itulah, dia melanjutkan harga jual yang khususnya ditujukan bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil menengah, dapat lebih disiasati. Menurut Librato, Berdikari juga menghindari menjual daging lewat pasar retail atau pasarb tradisional karena diyakini akan menambah rantai sehingga beban akan menambah beban biaya kepada konsumen. Nah untuk memudahkan penyalurannya kepada masyarakat, Berdikari menggelar pasar daging murah pada car free day (CFD) di Jakarta. “Kalau hal ini dilakukan secara continue, kami yakin harga juga akan turun,” ucapnya. Selain itu, manajemen Berdikari juga tengah membuat rumusan cara pemasaran lainnya. Pada Februari 2016, Berdikari mematok harga jual sapi yang dikirimkan melalui kapal ternak KM Camara Nusantara I dapat dijual di bawah Rp100.000 pada sepanjang tahun ini. Nah berdasarkan perhitungan, jika harga sapi per kilogram berat hidup di Jakarta seharga Rp 36.000 dan karkas (bahu, bagian punggung, bagian dada-perut, bagian paha belakang, dan bagian betis) sebesar 50 persen dari total bobot sapi, maka harga daging yang dijual Rp 85.000 dinilai telah memenuhi nilai keekonomian yang sesuai. Kementerian Pertanian memperkirakan total kebutuhan daging sapi pada 2016 adalah 674.690 ton. Jumlah itu didasari tingkat konsumsi daging sapi masyarakat di Indonesia yang rata-rata 2,61 kg per kapita per tahun. Dari kebutuhan daging sapi nasional tersebut, 441.761 ton dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri dan kekurangan sebanyak 232.929 ton dipasok dari impor.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
51
info khusus
Perum Bulog
Amankan Pangan Hadapi Lebaran Permintaan meningkat harga pangan melambung tinggi. Menahan harga agar tetap terjangkau intervensi pasar dilakukan. Naskah: Julianto
52
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
S
emua negara di dunia punya masalah yang hampir sama terkait pangan. Benang kusut masalah pangan selalu terjadi dengan adanya pertambahan penduduk, perubahan iklim, dan menyempitnya lahan pertanian. Di negeri ini Perum Bulog (Bulog) merupakan BUMN yang berada di garda terdepan mengamankan pangan. Diluar bisnisnya, Bulog adalah perpanjangan tangan pemerintah untuk melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya
harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan. . Sudah menjadi rahasia umum menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran kebutuhan pokok menjadi liar tak terkendali. Peran Bulog menjadi sangat krusial. Bulog harus bisa mengendalikan harga dan distribusi pangan secara merata ke seluruh Indonesia. Namun untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2016, Bulog menjamin ketersedian bahan pokok. Kesiapan ini terlihat dari kecukupan suplai beras dan persiapan menghadapi permasalahan distribusi pengiriman bahan sembako. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti saat Syukuran HUT Bulog ke-49 di kantor pusat Bulog, Jakarta Medio Mei lalu. “Saat ini, suplai beras mencapai 1,9 juta ton. Padahal, kebutuhan konsumsi beras rata-rata 300 ribu ton dalam satu bulan. Itu berarti, kebutuhan stok beras sampai hari raya Idul Fitri masih terpenuhi,” ujar Djarot. Dia menjelaskan, ketersediaan beras aman namun untuk menjaga ketersedian beras pihaknya akan terus memantau harga beras di berbagai daerah, ketika ada daerah yang kekurangan Bulog segera bergerak melakukan operasi pasar. Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang saat hadir dalam perayaan HUT Bulog menegaskan pentingnya menstabilkan harga pangan,khususnya beras. JK mengingatkan manajemen Bulog untuk terus menjaga stok pangan pada level yang aman. Ia tidak ingin Indonesia mengalami krisis pangan yang terbukti bisa membuat
sebaran Divisi Regional Bulog
pemerintahan suatu negara digulingkan. JK mencatat, Indonesia sendiri telah dua kali mengalami krisis pangan yang berujung pada digulingkannya pemerintah yang ketika itu berkuasa yaitu pada 1965 dan 1998. Namun untuk saat ini, JK meyakini bahwa keberadaan pangan di Indonesia masih terjaga dan jauh dari kata krisis. Khusus untuk persiapan Ramadhan dan Lebaran 2016 JK yakin bahwa persediaan pangan, khususnya beras, tidak ada masalah. Oleh sebab itu menurutnya Indonesia tak perlu melakukan impor beras dalam waktu dekat. Stabilkan Harga Bawang Merah Harga beras stabil tapi harga bawang merah membumbung tinggi menyentuh harga Rp 42 ribu per kilogram menjelang bulan Ramadan tahun ini. Bulog segera turun tangan. “Mulai hari ini harga bawang merah hanya Rp 25.600 per kilogram,” kata Djarot saat meninjau pasokan bawang di gudangnya bersama sejumlah menteri, medio Mei lalu. Djarot menjelaskan, saat ini pasokan bawang merah di gudangnya 300 ton. Ratusan ton bawang merah tersebut akan didistribusikan ke empat pasar induk di kawasan Jabodetabek. Pasokan bawang merah ini akan disediakan untuk menghadapi lonjakan harga saat Ramadan tiba. Tak usah khawatir, Bulog menyediakan pasokan bawang merah sebanyak 300 ton tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pasokan ini diambil dari petani tanpa perantara, sehingga bulog bisa menekan harga yang semula Rp 42 ribu menjadi Rp 25.600 per kilogram. Menurut Djarot, masalah distribusi dalam bawang merah sebenarnya ada pada manajemen stok serta penyimpanan yang baik. Hal tersebut akan dilakukan Bulog untuk menjadi bandar bawang merah yang efisien. “Sangat wajar untuk bisa dilakukan. Bahwa problem bawang merah itu hampir sama dengan tanaman seasonal yang hanya tumbuh musiman, bawang itu daya tahan rendah buat disimpan. Itu bagaimana kita atur manajemen simpannya, caranya dengan pola manajemen yang pas,” jelas Djarot. Sesuai penugasan pemerintah, Bulog mulai saat ini masuk menjadi pemain besar dalam distribusi komoditas bawang merah. Upaya ini sekaligus guna mengontrol harga bawang merah pada bulan Puasa dan Lebaran nanti.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
53
info khusus
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Siap Stabilkan Harga Gula Tingginya permintaan akan kebutuhan bahan pokok membuat harganya terkerek naik, termasuk gula. Operasi pasar dilakukan agar masyarakat tetap mendapatkan gula dengan harga terjangkau.
S
Naskah: Julianto
eperti bahan kebutuhan pokok lainnya harga gula setiap menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran membumbung tinggi jauh di atas harga normal. Menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini, harga si manis merangkak hingga ke level Rp 16 ribu per kilogram. Angka ini menurut Didik Prasetyo, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau yang lebih dikenal dengan RNI sudah terlalu mahal. Sebagai BUMN RNI menjalankan fungsinya untuk stabiliasi harga dengan melakukan operasi pasar, medio Mei lalu. RNI merupakan holding company yang membawahi 13 anak perusahaan yang tersebar di kotakota besar di seluruh Indonesia. RNI Grup yang didirikan tahun 1964 ini, fokus pada empat bidang usaha, yaitu agro industri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan dan distribusi serta properti. Sejumlah merek termana seperti Antimo, Livron B-plex, dan Raja Gula sudah ditelurkan RNI. Dalam bidang agro-industri, RNI memiliki dan me-
54
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
ngelola 10 pabrik gula yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur, perkebunan sawit dan perkebunan teh serta beberapa pabrik pengolahan produk hulu dan samping berbasis tebu. Untuk menekan harga, RNI menggelar Operasi Pasar Gula di 10 titik yang tersebar di DKI Jakarta dan Bogor selama 2 hari berturut-turut dari tanggal 12 Mei 2016 hingga tanggal 13 Mei 2016. RNI menjual gula dengan harga Rp 12.500 per kilogram. Lokasi operasi pasar untuk Jakarta berada di Pasar Inpres Klender, Pasar Rawa Mangun, Pasar Pulogadung, Pasar Perum Klender, Pasar Palmerah, Pasar Grogol, Kopro, dan Pasar Cengkareng. Sementara untuk daerah Bogor bertempat di Pasar Bogor dan Pasar Anyar. Didik berharap dengan operasi pasar yang dilakukan RNI bisa menekan harga gula. Pemerintah sendiri menargetkan harga gula bisa ditekan Rp 11.500-an perkilogram. “Kami ingin membantu pemerintah mencapai level itu,” terangnya. Untuk mendukung operasi pasar ini, RNI menyediakan 100 ton gula yang akan disebar di 10 titik. Agar tidak salah sasaran, Masyarakat hanya diperkenankan membeli gula sebanyak-banyaknya lima kilogram. Hal ini dilakukan untuk menghindari penjualan kembali oleh masyarakat.
“RNI setiap tahun mengadakan pasar murah menjelang Ramadhan dan Lebaran, tidak hanya gula tapi dengan berbagai kebutuhan lain. RNI biasanya bekerjasama dengan BUMN lain.” Didik Prasetyo,, Direktur Utama PT RNI (Persero)
Rahmad Wahidin (45) warga RT 02/05 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar yang dilakukan oleh RNI. “Kalau mau lebaran, biasa mas apa-apa mahal. Kalau bisa tiap hari dah jual gula murah kaya gini, lumayan bisa ngurangin beban rakyat kecil,” kata Rahmad sambil tersenyum. Tak cuma Rahmad, Iriyanti salah satu warga yang membeli gula saat operasi pasar di Pasar Palmerah juga merasa terbantu. “Sayang Cuma bisa membeli 5 kilo doang, kalau bisa kita mau beli banyakan dikit buat persiapan puasa,” ujarnya sambil menggendong anak. “Kita terus menggelar operasi pasar hingga bulan Ramadhan. Setelah itu kita lihat lagi kalau masih dibutuhkan kita akan lakukan lagi,” lanjut Didik. Menjelang Ramadhan tahun ini menurut Didik, memang belum masuk musim giling sehingga dikhawatirkan stok gula di berbabagi tempat sudah menipis. Tapi tak perlu khawatir RNI memiliki stok yang cukup untuk melakukan operasi pasar hingga masuk musim giling 2016 yang diperkiraan pada akhir Mei.
Lantas bagaimana dengan wilayah diluar Jakarta? “Harga gula di Jabodetabek ini sangat tinggi sehingga menjadi sasaran utama kita,” kata Didik. Untuk diluar Jabodetabek, menurut Didik banyak terdapat pabrik gula. Di Jawa Timur misalnya setiap menjelang bulan Ramadhan mereka selalu menggelar pasar murah khusus gula sehingga harga gula tidak menjadi masalah. Kegiatan operasi pasar ini akan menjadi agenda rutin setiap tahun selama itu masih diperlukan. “Sebenarnya RNI setiap tahun mengadakan pasar murah menjelang Ramadhan dan Lebaran, tidak hanya gula tapi dengan berbagai kebutuhan lain. RNI biasanya bekerjasama dengan BUMN lain,” terang Didik. Menurut Dikik, ini bagian dari tugas RNI, tak semata mencari untung sebagai korporasi tapi juga ingin memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat dengan memberikan harga gula yang terjangkau, terutama menjelang Ramadhan dan Lebaran.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
55
kinerja Pencapaian Pembangunan Infrastruktur 2015 Bidang Sumber Daya Air • Pembangunan 67,02 km pengaman pantai • Pembangunan 304,71 km pengendali banjir • Pembangunan 52 buah pengendali sedimen/ lahar • Pembangunan 13 waduk baru • Pembangunan 186.430 hektar jaringan irigasi • Pengoperasian 5 waduk baru, yakni Jatigede (Jawa Barat), Nipah (Jawa Timur), Bajulmati (Jawa Timur), Ranjui (Aceh), dan Titab (Bali). Kelima waduk ini mendukung irigasi seluas 95.745 hektar.
Bidang Jalan dan Jembatan • Jalan baru 497 km • Jalan perbatasan negara 705 km • Jalan tol dukungan kontruksi pemerintah 40 km • Jembatan baru 7.653 meter • Jembatan perbatasan negara 1.239 meter • Penggantian jembatan 6.616 meter • Fly over, underpass, perlintasa tak sebidang kereta api 2.544 meter • Pembangunan jembatan 7.147 meter Bidang Air Minum • Pembangunan 4 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional • Pembangunan 621 SPAM Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) • Pembangunan 229 SPAM Kawasan Khusus • Penyehatan 120 PDAM • Total penambahan kapasitas mencapai 6.952 liter/detik: SPAM Perkotaan 4.629 liter/ detik, Pamsimas 1.449 liter/detik, SPAM Kawasan Khusus 874 liter/ detik. • Potensi penambahan cakupan layanan mencapai 2,07% atau 5,28 juta jiwa
Bidang Sanitasi dan Drainase • Pengembangan sanitasi di 686 kawasan • Tempat pembuangan akhir (TPA) regional di 4 kabupaten/ kota • TPA di 69 kabupaten/ kota • Drainase di 61 kabupaten/ kota • Reuse, reduce, recycle (3R) di 220 kawasan Bidang Kawasan Permukiman • 560 kawasan kumuh • 1.307 hektar kawasan permukiman perkotaan • Sarana/prasarana di 14 kawasan • 15 kawasan kebun raya • 139 hektar kawasan permukiman nelayan • 6 kawasan kota pusaka • 31 kawasan program pengembangan kota hijau (P2KH) Bidang Perumahan • Penyediaan perumahan untuk MBR dan Non MBR sebanyak total 667.668 rumah
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Kian Agresif Ke Luar Negeri Sudah mengantongi sejumlah proyek di tahun 2016. Tak cuma gencar di dalam negeri tapi juga agresif ke luar negeri. Naskah: julianto
56
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
M
araknya pembanguan infrastruktur yang dilakukan pemerintah membuat kinerja PT Wikaya Karya (Persero) Tbk. atau yang sering disingkat WIKA terkerek naik. Hal ini tercermin dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar di Gedung WIKA Jl. D.I. Panjaitan, Jakarta akhir April lalu. RUPS itu menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2015 (laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk) adalah sebesar Rp 625 miliar. Pembagian laba untuk dividen sebesar Rp 125,013 miliar atau sebesar 20 persen dari laba atau Rp 20,634 per lembar saham. RUPS yang dilaksanakan menyepakati 7 agenda yang dibahas. Salah satu agenda yang paling disoroti adalah tentang pembagian deviden tersebut. Agenda lain yang menjadi sorotan adalah menyetujui material sesuai peraturan IX E.2 sehubungan dengan penyertaan modal perseroan pada Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI) yang akan diteruskan sebagai penyertaan modal PSBI kepada PT Kereta Cepat Indonesia Cina (PT KCIC) Jakarta-Bandung. “Alliran PSBI ke KCIC secara total keseluruhan Rp 17 triliun. PSBI memiliki share sebesar 60 persen. Dari total 60 persen tadi, WIKA mempunyai 38 persen. Jadi share-nya Wika secara keseluruhan kira-kira sebesar Rp 4 triliun,” terang Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA. Dalam RUPS itu juga disepakati susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. “Memberhentikan dengan hormat Abdul Rahman Pelu dan mengangkat Eddy Kristanto sebagai komisaris. Memberhentikan dengan hormat Adji Firmantoro dan Yusmar Anggadinata dan mengangkat Antonius N.S. Kosasih serta I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra sebagai Direksi WIKA,” kata Bintang. Bintang menjelaskan, hingga Maret 2016 ini pencapaian kontrak baru mencapai Rp 6,026 triliun atau 11,41
persen dari target kontrak baru 2016 sebesar Rp 52,80 triliun. Pada 2016, perseroan akan memperoleh total kontrak dihadapi Rp 83,08 triliun dan carry over tahun dari tahun 2015 sebesar Rp 30,25 triliun. “Komposisi perolehan kontrak baru WIKA tahun 2016 ditargetkan berasal dari pemerintah sebesar 20,73 persen, BUMN 15,85 persen dan swasta 63,42 persen,” terangnya. Kinerja Apik Berlanjut Hingga pekan ke-IV Maret 2016, WIKA sudah mengantongi bebarapa proyek antara lain: pembangunan hotel, perkantoran, dan Convention Hall Grup Puncak, Surabaya, pabrik minyak goreng KEK-Sei Mangke, pengembangan simpang susun Semanggi, jaringan gas Prabumulih, proyek strategis Kementerian ESDM yang terdiri dari SPBG Bekasi, fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua, Tol Manado-Bitung, produksi box girder jalan layang kereta api Medan-Kualanamu, Sudirman Hill, pembangunan Transmart Tegal, elevated road Maros-Bone, dan Tol Bawen-Solo seksi 2. Meskipun tahun 2015 proyek dari luar negeri hanya berkontribusi sebesar 5-10 persen bagi pendapatan WIKA. BUMN yang bergerak dalam bidang kontruksi dan infrastruktur ini yakin tahun ini secara nominal akan bertambah. WIKA masih agresif menggarap beberapa proyek diluar negeri seperti Timor Leste, Myanmar, Malaysia, dan Arab Saudi. “Proyek yang tengah dikerjakan itu di antaranya bandara Oecusse senilai Rp 1,4 triliun, jembatan Comoro, dan pelabuhan Hera senilai Rp 200 miliar di Timor Leste. Ada juga proyek infrastruktur di Myanmar, kita mengerjakan Jalan Maubin – Phyapon senilai Rp 100 miliar, sedangkan di Malaysia, yakni Jembatan Santubong di Malaysia senilai Rp 120 miliar dan Mydin Supermall Kuching Malaysia senilai Rp 100 miliar,” papar Bintang. Sementara itu, untuk proyek – proyek di Arab Saudi, WIKA mengincar target hingga Rp 600 miliar tahun ini. Saat ini, menurut Bintang, WIKA sudah membuka kantor cabang di Jeddah, Arab Saudi sehingga beberapa proyek prosesnya lebih mudah. “Secara total proyek kita di luar negeri senilai Rp 2,5 triliun. Kalau keluar negeri kami pilih-pilih cari yang cash flow-nya bagus dan kuat,” pungkas Bintang.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
57
kinerja
58
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
Untung Diraih, kejar Ekspansi Pengalaman panjang di sektor konstruksi membuat BUMN ini tak henti bergeliat dengan raihan pertumbuhan 30 persen setiap tahunnya. Naskah: julianto
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
59
S kinerja
ebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi bangunan, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP terlihat kian agresif saja menjalankan bisnisnya. Semisal pertengahan Mei lalu, perusahaan yang berdiri pada 26 Agustus 1953 silam ini resmi ditunjuk Riyadh Group Indonesia sebagai kontraktor pembangunan proyek Setiabudi Condominium di Medan, Sumatera Utara, dengan nilai kontrak sebesar Rp 296 miliar untuk jangka waktu pengerjaan konstruksi selama 1,8 bulan. Tak heran pula, karena dikenal berpengalaman dalam membangun banyak gedung bertingkat Tanah Air, PT PP telah meraih kontrak baru sebesar Rp 6 triliun pada kuartal I-2016, melampaui target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp 4 triliun. Alhasil, total order book perseroan menggapai Rp 45 triliun, termasuk carry over pada 2015 sebesar Rp 39 triliun. Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru induk usaha sebesar Rp 4,3 triliun dan anak perusahaan Rp 1,7 triliun. Adapun kontrak baru anak perusahaan, yakni PT PP Properti sebesar Rp 777 miliar, PT PP Pracetak Rp 899 miliar, dan PT PP Peralatan Rp 85 miliar. “Raihan kontrak baru sampai bulan April mencapai 19,58 persen dari total target yang ditetapkan manajemen pada tahun ini sebesar Rp 31 triliun,” tutur sang nakhoda anyar, Tumiyana. Dari total tersebut, sekitar 53,7 persen dibidik perseroan dari proyek building, dari proyek irigasi 6 persen, infrastruktur 15,6 persen, proyek energi 4 persen, dan sisanya proyek pelabuhan. Adapun beberapa proyek yang dikerjakan perseroan, semisal pembangunan Gedung BNI Tower Rp 719 miliar, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan Rp 497 miliar, Mobile Power Plant Rp 447 miliar, peningkatan Air Bersih Angkasa Pura II di Tangerang Rp 253 miliar, Sahid Hotel di Timika
60
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Rp 225 miliar, dan pembangunan Gedung Bank Indonesia di Jayapura Rp 188 miliar. Selain itu, PT PP sendiri kabarnya juga tengah menanti pengumuman dan penandatanganan konsorsium untuk tiga proyek besar jalan tol, yakni Jalan Tol Manado-Bitung 39 kilometer, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda 99 kilometer, dan Jalan Tol PandaanMalang 38 kilometer. Geliat kinerja perseroan setiap tahunnya juga terbilang apik dengan pertumbuhan rata-rata 30 persen. Tercatat, laba usaha tahun lalu sebesar Rp 1,60 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 1,27 triliun. Adapun secara keseluruhan, PT PP berhasil membukukan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp 14,22 triliun, tumbuh sebesar Rp 1,79 triliun atau 14,4 persen dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 12,43 triliun. Diketahui, peningkatan pendapatan usaha terbesar pada tahun 2015 berasal dari kontribusi segmen usaha jasa konstruksi sebesar Rp 949,33 miliar, disusul segmen usaha properti dan realti yang memberikan kontribusi sebesar Rp 927,08 miliar, serta diikuti oleh segmen usaha peralatan dan pracetak. Secara keseluruhan, perseroan juga berhasil membukukan peningkatan perolehan laba bersih tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 845,56 miliar, atau tumbuh 58,49 persen dibandingkan pada tahun 2014 yang sebesar Rp 533,52 miliar. Perluas Ekspansi Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016 yang mengambil tema “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan yang Berkualitas”, sektor kons-
“Kami akan fund rising sebesar Rp 7 triliun untuk mem-back up capex tersebut” Tumiyana, Dirut PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
Kinerja PT PP (dalam jutaan rupiah) Penjualan Laba Bersih Aset
2015
2014
2013
14.217.373
12.427.371
11.655.844
845.563
533.521
428.313
19.128.812
14.579.155
12.392.826
truksi memang diharapkan menyumbang cukup signifikan hingga diperkirakan tumbuh sekitar 7,0 persen pada tahun ini. Beberapa proyek percepatan pembangunan infrastruktur yang diharapkan dapat mendorong kinerja sektor konstruksi, antara lain pembangunan konstruksi pembangkit tenaga listrik 35 GW selama lima tahun (target 4,2 GW pada 2016), program pembangunan sejuta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta pembangunan dan rehabilitasi waduk dan saluran irigasi. Tentu saja, peluang pembangunan infrastruktur semisal jalan tol, pembangunan DAM, serta pelabuhan-pelabuhan dengan kapasitas besar menjadi incaran perseroan yang
memang memiliki kapasitas untuk pengerjaan proyek-proyek besar tersebut. Perseroan sendiri pun tampaknya terus bergeliat memperluas ekspansi dan mengerjakan proyek-proyek yang telah diperolehnya dengan mengganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 2,85 triliun guna mengejar target pendapatan Rp 21 triliun tahun ini. Kabarnya, BUMN konstruksi ini membutuhkan dana investasi sekitar Rp 9-10 triliun untuk menutup kebutuhan belanja modal, termasuk modal kerja. Perseroan sendiri bakal mencari pendanaan eksternal hingga sekitar 70 persen dari total dana investasi. “Kami akan fund rising sebesar Rp 7 triliun untuk mem-back up capex tersebut,” pungkas Tumiyana.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
61
kinerja
Landscape Parbik Rembang
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Strategi Hadapi Tantangan Mampu bartahan lalui masa sulit tahun lalu. Siap hadapi tahun ini yang masih penuh tantangan. Naskah: Julianto Foto: pt semen Indonesia
62
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
K
ondisi sulit dialami oleh industri semen sepanjang tahun 2015 lalu. Hal ini merupakan dampak dari melambatnya pertumbuhan ekonomi yang menekan pertumbuhan sektor properti. Berbagai proyek infrastruktur pemerintah belum berjalan maksimal pada tahun lalu. Selain itu, bermunculannya pemain baru menyerbu pasar dalam negeri membuat persaingan produsen semen kian sengit. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang baru Rizkan Chandra, usai RUPS Tahunan di Jakarta, medio Mei lalu.
“Ditengah situasi yang sulit Semen Indonesia masih bertumbuh lebih baik dibandingkan kompetitor, penjualan meningkat sedangkan revenue tidak turun atau sama dengan tahun sebelumnya,” terang Rizkan. BUMN yang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode SMGR ini sepanjang tahun 2015 mencatatkan perolehan laba sebesar Rp 4,52 triliun. Volume penjualan semen seluruh entitas usaha Perseroan termasuk yang berada di luar negeri yakni Thang Long Cement, Vietnam, mengalami peningkatan sebesar 0,6% sepanjang tahun 2015 dibandingkan 2014 menjadi 28,7 juta ton. Di pasar domestik, volume penjualan Semen Indonesia sebesar 26,1 juta ton dengan penguasaan pangsa pasar 43 persen. Pada triwulan pertama tahun 2016, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 6,02 triliun, turun sekitar 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,34 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya total volume penjualan menjadi 6,56 juta ton, atau turun 0,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,61 juta ton serta tekanan harga jual sebagai akibat dari naiknya tingkat persaingan di pasar domestik. Hal ini berakibat turunnya laba bersih sekitar 13 persen menjadi Rp 1,03 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,19 triliun. Penurunan kinerja triwulan pertama menurut Rizkan karena sedang ada beberapa perbaikan fasilitas.
Susunan baru manajemen Direksi Baru Direktur Utama Rizkan Chandra Direktur Ahyanizaman Direktur Gatot Kustyadji Direktur Johan Samudra Direktur Aunur Rosydi Direktur Darmawan Junaidi Direktur Budi Siswoyo Komisaris Baru Komisaris Utama Mahendra Siregar Komisaris Muchammad Zaidun Komisaris Djamari Chaniago Komisaris Marwanto Harjowiryono Komisaris Hambar Komisaris Wahyu Hidayat Komisaris Sony Subrata
Sekarang sudah siap, jadi sudah mulai bisa tumbuh lagi di atas industry. Selain itu, guna mendongkrak kinerja tahun ini, perseroan akan mendirikan holding semua entitas usaha perseroan yang beroperasi di luar negeri untuk mengoptimalkan pasar internasional. “Semen Indonesia Internasional di bawah Semen Indonesia yang nantinya menjadi holding semua entitas akan beroperasi di luar negeri,” tutur Rizkan. Pembentukan entitas usaha baru ini untuk mengantisipasi pasar semen dalam negeri yang fluktuatif. Saat ini Semen Indonesia sedang menyelesaikan beberapa proyek diantaranya dua pabrik semen terintegrasi Rembang, Jawa Tengah dan Indarung IV, Padang, Sumatera Barat. Perseroan juga telah memulai pembangunan pabrik semen di Aceh melalui Semen Indonesia Aceh yang merupakan perusahaan patungan antara Semen Indonesia dan PT Samana Citra Agung. “Untuk regional kita terus melakukan penjajakan ke Bangladesh dan beberapa negara,” papar Rizkan. Dia juga menambahkan kalau perseroan juga akan memperkuat pasar dalam negeri dengan menggarap dua lini bisnis baru, yakni anak usaha di sektor ready mix dan pasar precast yang membuat beton pracetak. Penetapan Direksi Baru Dalam RUPS Tahunan tersebut, disepakati 40 persen dari perolehan laba dialokasikan sebagai dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham. “Total dividen yang dibagikan mencapai Rp 1,81 triliun atau setara dengan Rp 304,91 per lembar saham,” kata Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto. RUPS juga menyepakati penggunaan sebagian laba bersih sebesar Rp 2,71 triliun atau sekitar 60 persen dari laba bersih sebagai cadangan yang dimanfaatkan untuk pengembangan usaha. Agung menjelaskan, pemegang saham menyepakati perombakan direksi dan komisaris perusahaan. Dari jajaran Direksi ada nama Rizkan Chandra yang ditempatkan untuk mengisi posisi Direktur Utama menggantikan pejabat sebelumnya Suparni. Rizkan semula menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis. Juga ada nama baru lainnya seperti Darmawan Juniadi dan Budi Siswoyo serta sederet nama di jajaran komisaris.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
63
mersel 13
Demi Efisiensi hingga Berperan Global 64
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Bukan sekadar mengempiskan jumlah BUMN, upaya holding memang dibutuhkan demi membuat perusahaan negara menjadi efisien, bahkan lebih besar. Naskah: Andy panca Foto: riset foto
P
emerintah telah menetapkan enam sektor yang bakal ditargetkan pada holding BUMN, yakni jalan tol, pertambangan, minyak dan gas atau energi, perbankan, perumahan serta jasa konstruksi. Tentu harapannya, target jumlah 85 BUMN lima tahun ke depan dapat berjalan mulus.
Kementerian BUMN sendiri telah membentuk tim kajian untuk melaksanakan rencana pembentukan holding BUMN tersebut melalui kajian legal dan keuangan. Beberapa peraturan memang harus disesuaikan antara Kementerian BUMN pihak terkait lainnya. Adapun secara keuangan, diperlukan guna menilai apakah holding BUMN akan lebih lincah, kuat, dan besar ataupun sebaliknya.
Menteri BUMN Rini Soemarno pun menyatakan, pembentukan holding BUMN bisa mendorong penghematan biaya atau efisiensi di dalam operasional BUMN sejenis. “Meningkatkan efisiensi dari sektor keuangan,” tuturnya. Sebelumnya, tercatat empat holding, yakni semen, pupuk, perkebunan, dan perhutanan, telah dijalankan. Holding perkebunan dan kehutanan telah dilakukan sejak Oktober 2014 silam dengan menunjuk PTPN III menjadi induk holding. Hingga akhirnya pada tahun lalu pemerintah menyiapkan beberapa opsi untuk menyempurnakan pembentukan holding BUMN perkebunan ini. Di antaranya melakukan pemisahan bisnis agar holding dapat bekerja secara maksimal serta anak perusahaan juga lebih fokus pada bisnis komoditi tertentu. Adapun holding yang terbilang sukses terjadi pada perusahaan semen yang dikomandoi oleh PT Semen Indonesia yang kini memelihara 43,7 persen pangsa pasar semen di Indonesia. Perusahaan semen kini pun terlihat terus menancap gasnya. Mulai dengan melakukan sederet strategi komunikasi maupun marketing hingga melalui inovasi produk. Misalnya kemasan 1 ply woven untuk pasar luar pulau, desain kemasan yang user friendly, serta pengembangan Super Q Cement (semen dengan keunggulan lebih cepat kering). Calon Induk Bersiap Beberapa perusahaan negara yang digadang-gadang menjadi induk holding juga turut menyatakan kesiapannya, semisal Pertamina yang bakal digandeng dengan PGN. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya siap mengemban tugas dari pemerintah. Bahkan, Pertamina kabarnya telah membentuk unit usaha yang sesuai dengan kegiatannya sejak tahun lalu. Dukungan holding BUMN di sektor ini pun mendapat apresiasi dari pengamat energi Pri Agung Rakhmanto yang menyatakan pembentukan holding ini untuk menjamin tata kelola BUMN dan sektor migas
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
65
mersel 13 yang lebih baik. Ditambah lagi, tutur Pri, pembentukan holding ini juga harus menjadi momen bagi pemerintah menjalankan fungsi kontrol yang lebih optimal. Senada dengan Dwi, Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto juga menyatakan kesiapan kalau ditunjuk sebagai induk BUMN perumahan. “Kami sangat siap. Bahkan, upaya menjadikan Perumnas sebagai national housing provider sudah kami suarakan sejak tujuh tahun lalu, diikuti dengan langkah kajian, studi banding, rencana kerja, hingga rencana bisnisnya,” terangnya. Dengan holding ini diharapkan kapasitas Perumnas dalam membangun hunian semakin besar hingga mencapai 200 ribu unit per tahun pada 2019 mendatang, asalkan pemerintah memberikan dukungan penuh dari sisi pendanaan, land bank, dan skim pembiayaan. Se-
lain Perumnas, BUMN lainnya yang dimasukkan dalam holding perumahan ini adalah PT Pembangunan Perumahan. Pemilihan induk holding bagi Perumnas kian dikuatkan dengan kepemilikan 100 persen sahamnya yang dimiliki pemerintah. Sementara itu PT Hutama Karya (HK) juga dikabarkan bakal menakhodai holding BUMN tol dan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum akan menjadi induk holding di sektor tambang. Tercatat, di antara tiga BUMN yang diperintahkan untuk membangun jalan tol, yaitu HK, PT Waskita Karya, dan PT Jasa Marga, hanya HK yang sahamnya belum ditawarkan ke publik melalui BEI. Seperti sempat diutarakan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono bahwa yang akan menjadi induk holding adalah perusahaan yang sahamnya belum tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Misalnya nanti Hutama Karya, nanti di bawahnya ada Waskita Tol Road lalu ada yang lain. Yang pasti yang akan jadi induk yang masih 100 persen pemerintah,” ujar Basuki.
66
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Demikian juga dengan Inalum yang rencananya akan membawahkan PT Aneka Tambang, PT Bukit Asam, dan PT Timah. “Karena, saat ini hanya Inalum yang sahamnya 100 persen dimiliki pemerintah. Jadi, mudah dikontrol oleh pemerintah,” ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
Menanti Bank Raksasa Meski kabarnya sempat surut, holding BUMN perbankan kini mengemuka kembali setelah masuk dalam prioritas program pemerintah. Bahkan, Menteri BUMN Rini Soemarno menyebutkan pembentukan holding perbankan bakal menghemat dana hingga Rp 30 triliun. “Selain bertujuan untuk memberikan pinjaman murah kepada masyarakat, holding perbankan ini dapat menghemat pengeluaran hingga Rp 30 triliun untuk dana pembuatan ATM,” tuturnya. Pada sektor ini rencananya empat bank besar pelat merah, yakni PT Bank Tabungan Negara, PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, dan PT Bank Rakyat Indonesia, bakal digabung dengan PT Danareksa menjadi induknya. Nantinya, sang induk bakal lebih fokus
dalam menyinergikan infrastruktur teknologi operasionalnya. Penyatuan kerja sama antarbank BUMN juga telah dimulai, semisal dengan adanya produk ATM Himbara yang bisa dioperasikan secara bersama oleh Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN maupun Bank BRI. Tentu saja, dengan penggabungan bank-bank besar Tanah Air yang rencananya terwujud pada 2018 mendatang ini bakal mendongkrak daya saing bank-bank BUMN di pasar bebas ASEAN maupun global. Keempat bank BUMN sendiri merespons apik rencana penggabungan di bawah induk holding perbankan. Semisal Direktur Utama BNI Achmad Baiquni yang menuturkan holding perbankan bakal meningkatkan efisiensi dalam operasional perbankan. Bahkan, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo juga berharap pembentukan holding perbankan konvensional BUMN ini untuk segera direalisasikan. Kabarnya, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga sedang melakukan finalisasi pembentukan perusahaan switching yang ditargetkan selesai berbarengan dengan pembentukan holding perbankan. Perusahaan switching untuk keperluan integrasi anjungan tunai mandiri ini nantinya akan menjadi salah satu anak perusahaan holding perbankan.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
67
mersel 13
Pariwisata Segitiga Jawa Menggenjot pembangunan infrastruktur pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Sejumlah BUMN bergerak menyulap kawasan Joglosemar.
P
Naskah: Julianto
otensi pariwisata di negeri ini melimpah ruah dari Sabang sampai Marauke. Banyak lokasi wisata yang tak kalah menarik dibandingkan dengan luar negeri. Sayangnya, Anugerah yang luar biasa ini belum maksimal dimanfaatkan untuk mendatangkan devisa. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkapkan bahwa PDB (produk domestik bruto) Indonesia dari pariwisata hanya 9 persen, sementara Malaysia sudah 15 persen dan Thailand 20 persen. Pada tahun 2015, penerimaan devisa dari sektor pariwisata di Indonesia sebesar 11 miliar dolar AS, meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 10 miliar dolar AS. Angka tersebut, lanjut Arief, masih di bawah Malaysia yang berhasil meraup 21 miliar dolar AS dan Thailand sejumlah 40 miliar dolar AS. Ironi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) gregetan, dia meminta pengembangan industri pariwisata tahun ini dipercepat. Jokowi menilai peran industri pariwisata sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. “Tahun 2016, saya minta pertumbuhan di sektor pariwisata bisa dipercepat dan kita akselerasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya beberapa waktu lalu. Jokowi mengatakan pengembangan industri pariwisata bisa mendorong usaha kecil dan menengah serta industri kreatif. Lapangan kerja juga bisa meningkat signifikan karena pengembangan industri pariwisata.
68
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Hal ini dibenarkan oleh Arief, tahun lalu sektor pariwisata menyumbang penyerapan tenaga kerja yang besar, secara langsung mencapai 3 juta, secara tidak langsung sebesar 9 juta, bahkan lebih besar dibandingkan industri lain. Wajar kalau Jokowi meminta kepada Menteri Pariwisata untuk melakukan percepatan pengembangan di 10 destinasi wisata prioritas atau “Bali baru”.Kesepuluh destinasi prioritas itu adalah Candi Borobudur, Mandalika-Labuan Bajo, Gunung BromoTengger, Gunung Semeru, Kepulauan Seribu, Danau Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Layang. Pariwisata merupakan kunci memperoleh devisa yang besar namun pariwisata di Indonesia masih terganjal persoalan infrastruktur serta birokrasi. Saat ini, tempat wisata Indonesia masih didominasi kunjungan dari wisatawan nusantara sementara wisatawan mancanegara baru mencapai 10 juta orang pada tahun 2015. Pemerintah menargetkan Indonesia dikunjungi 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak menindaklanjuti arahan presiden. Sedikitnya 12 BUMN berkolaborasi mendukung pengembangan wisata di kawasan Jogjakarta-Solo-Semarang (Joglosemar). Komitmen itu diwujudkan dalam perjanjian kerjasama untuk promosi pariwisata, pengembangan kawasan wisata, dan integrasi antarmoda transportasi di koridor Joglosemar, awal Mei lalu. Sejumlah Program Dukung Kawasan Joglosemar Tak main-main dengan proyek ini, sejumlah BUMN raksasa ditunjuk jadi penggeraknya. Ada Pelindo III, Garuda Indonesia, Angkasa Pura I, Kereta Api Indonesia, Perum Perhutani, PTPN IX, Perum Damri, Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko,
Hotel Indonesia Natour, ITDC, Patra Jasa serta Aerowisata yang ada di barisan sama. Spirit 12 BUMN itu sama. Semuanya ingin mengembangkan wisata Joglosemar. “Sudah ada 12 BUMN yang berkomitmen mendukung tercapainya target kunjungan 2 juta wisatawan di kawasan Joglosemar pada 2019. Saat ini, kunjungan ke kawasan tersebut masih sekitar 250 ribu wisatawan setiap tahunnya. Kalau semua berkolaborasi, akan ada peningkatan 10 kali dari jumlah kunjungan saat ini,” kata Menteri BUMN, Rini M. Soemarno. Guna meningkatkan kunjungan wisatawan, sejumlah rencana disiapkan BUMN. Nantinya, ada pembangunan bandara baru di Kulon Progo, Yogyakarta dan revitalisasi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebagai pintu masuk wisatawan dengan kapal pesiar. Tak cuma, ada rencana pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Bandara Adi Soemarmo, Solo, dengan jalur kereta api ke Yogyakarta. “Di darat, Damri juga harus siap mendukung integrasi intermoda transportasi,” kata Rini. Fokusnya 12 BUMN menggarap kawasan Joglosemar itu memang cukup beralasan. Maklum, kawasan Joglosemar merupakan kawasan segitiga ekonomi di Pulau Jawa. Selain itu, Joglosemar merupakan kawasan segitiga pertumbuhan strategis di Jawa Tengah dan DIY. Kawasan ini masuk dalam perspektif kepariwisataan dan sudah menjadi salah satu penggerak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Di kawasan ini, ada banyak peninggalan budaya yang terkenal di dunia. Ada Candi Borobudur, Keraton Jogja dan Solo, Candi Prambanan, dan Ratu Boko. Panorama alamnya, ada Gunung Merapi, Sindoro, Sumbing, Prau, dan Ungaran. Itu belum termasuk Kota Lama, Lawang sewu, Situs Perkeretaapian dan perkebunan. Edy Setijono, Koordinator Kawasan Joglosemar yang juga Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko ini mengaku sudah menyiapkan sejumlah jurus pamungkas untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke kawasan Joglosemar. “Target itu akan kami capai dengan menjalankan empat strategi. Yakni dengan mengembangkan destinasi wisata dan kegiatan wisata, meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas, meningkatkan promosi wisata bersama dan pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” urainya. Menpar Arief Yahya berterima kasih atas penugasan Menteri BUMN yang mensupport kepariwisataan itu. Konsep Indonesia Incorporated ini diharapkan bisa mempercepat dan memperkuat sektor pariwisata khususnya kawasan Joglosemar, dengan ikon Borobudur. Dia juga berterima kasih, dua pimpinan daerah, Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur DIY, yang sudah menunjukkan kekompakan dalam menggarap destinasi yang masuk dalam 10 prioritas atau “Bali Baru” itu.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
69
marketing
Melindungi dan Mensejahterakan Pekerja Gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya asuransi bagi pekerja. Tak cuma melindungi di masa yang akan datang, juga memberikan manfaat masa kini bagi peserta. Naskah: Julianto Foto: Arief prabowo
A
cara BUMN Marketeers Club ke-44 kembali digelar pada Jum’at akhir April silam. Ajang bertemunya para marketeers BUMN ini dilaksanakan di Menara Jamsostek, BPJS Ketenagakerjaan menjadi tuan rumah. BPJS Ketenagakerjaan sebelumnya merupakan PT Jamsostek, BUMN yang bergerak dalam bidang jaminan sosial tenaga kerja. Seiring dengan transformasi yang dilakukan, fokus dan strategi BPJS Ketenagakerjaan juga berubah. Dalam kesempatan itu, Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh BPJS Ketenagakerjaan. “Di Indonesia ini ada 122,3 juta total pekerja yang 42,06 persen atau sekitar 51,4 juta adalah pekerja di sektor for-
70
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Agus Susanto
mal. Sementara sisanya 57,94 persen atau sekitar 70,9 juta adalah pekerja di sektor informal. Tingkat pendidikan yang mereka emban pun beragam. Hal ini menghadirkan tantangan sendiri bagi kami,” ungkap Agus. Agus mengungkapkan, sekitar 92,79 persen tenaga kerja di Indonesia berusia di atas 15 tahun dengan tingkat pendidikan maksimal SMA. Jumlah pekerja yang lulusan SD dan tidak lulus SD lumayan besar, yaitu sekitar 51 juta orang. Kalau sebagai badan yang hanya mengurusi asuransi tentu tidak lah susah. “Uniknya asuransi sosial di negara kita, mewajibkan pesertanya mem-
bayarkan sejumlah iuran. Hal ini agak menyulitkan dalam melaksanakan program yang diusung oleh BPJS Ketenagakerjaan,” terangnya. “Iuran paling rendah jaminan kecelakaan dan jaminan kematian iurannya adalah Rp 16.800 per bulan.” Sampai saat ini, BPJS Ketenagakerjaan memiliki empat program yaitu program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). BPJS Ketenagakerjaan tak pernah lelah melakukan sosialisasi. “Kami terus memperluas kanalkanal pendaftaran untuk memudahkan peserta mendaftar, baik le-
wat kantor-kantor cabang maupun kanal online. Selain itu, kami juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, terutama untuk perbankan dengan membuka Service Payment Office (SPO),” kata Agus Tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan sebanyak 22,1 juta pekerja yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan sekitar 19 juta orang. Selain menargetkan para pekerja formal, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan para pekerja informal. Mengajak mereka bergabung memang bukan lah suatu pekerjaan yang mudah. Sebagai penyelenggara jaminan sosial, kata Agus, pihaknya tidak ingin membeda-bedakan hak mereka dengan pekerja lainnya. “Semua harus diberikan hak yang sama. Namun, untuk mendapatkan hak ini, mereka harus membayar iuran,” katanya. Sejatinya, BPJS Ketenagakerjaan sifatnya wajib bagi seluruh pekerja dan ada sanksi bagi pelanggarnya. Mulai dari sanksi teguran, administrasi, hingga pidana. Namun melihat demografi orang In-
donesia saat ini, Agus khawatir bila aturan tidak dijalankan dengan cara yang elegan, bisa menimbulkan kegaduhan. “Ada dua pendekatan yang bisa kami lakukan, yakni penegakkan hukum dan marketing. Namun, penegakkan hukum ini meski diperlukan tapi tidak memotivasi. Bagi masyarakat umum, kami lebih memilih strategi pemasaran yang elegan,” terang Agus. Kesejahteraan Pekerja Selain melindungi seluruh pekerja termasuk pekerja BUMN, BPJS Ketenagakerjaan juga mengelola RP 216 triliun yang disalurkan ke beberapa instrumen investasi. Saat ini BPJS Ketenagakerjaan mulai melirik sektor pembangunan infrastruktur pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif pada kesempatan yang sama. “Ini merupakan salah satu strategi BPJS Ketenagakerjaan dalam hal pengelolaan dana dengan meningkatkan exposure investasi pada sektor riil, seperti properti dan infrastruktur,” paparnya.
Selain merupakan alternatif bentuk pengelolaan dana investasi, hal ini untuk mendukung program prioritas pemerintah yaitu program satu juta rumah dan pembangunan infrastruktur. Rencananya investasi ini dilakukan melalui kerjasama dengan perbankan, BUMN dan developer. “Target kami rencana tersebut dapat terealisasi tahun ini, untuk itu kami mengundang BUMN dan perbankan serta developer agar berpartisipasi dalam program ini. Tentunya yang memenuhi kriteria yang ditetapkan,” terangnya. Mendukung program perumahan pekerja merupakan bukti bahwa BPJS Ketenagakerjaan ingin memberikan manfaat masa kini bagi peserta. Khrisna menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan mencari dana lewat beberapa skema, misalnya lewat penyertaan langsung ataupun dengan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). “Kini, konsep pemberian manfaat masa kini menjadi utama. Jadi, peserta tidak hanya merasakan manfaat saat kecelakaan atau pensiun,” pungkas Khrisna.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
71
perspektif
72
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan dan Kelautan
BUMN Memiliki Peran Besar
T
erpilih menjadi wanita pertama sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengaku tak pernah menyangka sebelumnya. Pada awalnya, bahkan sempat dipandang sebelah mata oleh sejumlah orang. Menjaga konsistensi dan komitmen bersama seluruh elemen bangsa untuk mengelola laut secara berkelanjutan dan demi kemakmuran rakyat, menurutnya merupakan tantangan terbesar menjalankan mandat sebagai menteri. Nah untuk mengetahui bagaimana rencana Susi Pujiastuti mengawal sektor perikanan dan kelautan, berikut petikan wawancara Martina Prianti dari BUMN Insight:
Bagaimana potensi perikanan dan kelautan dari sisi ekonomi khususnya pada tahun ini? Indonesia memiliki kekayaan maritim dan potensi bahari yang luar biasa besar. Dengan luas laut dan perairan yang mencapai 2/3 wilayah Indonesia yakni sebesar 5,8 juta km2 dan panjang pantai sekitar 97 ribu km, tentu ini menggambarkan potensi sektor kelautan yang menjanjikan. Dari sisi ekonomi, sektor perikanan dan kelautan Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan saat ekonomi global mengalami pelambatan seperti sekarang. Saat pertumbuhan ekonomi melambat, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan naik menjadi 8,9 persen pada akhir 2015 dan akan tumbuh lebih tinggi pada triwulan I 2016 dan akan naik secara bertahap setiap tahunnya.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
73
perspektif Tetapi di sisi lain, prinsip kelestarian berkelanjutan sumber daya alam laut akan terjaga. Dari sisi sektor sektor sosial, saya optimis kehidupan nelayan dapat sejahtera. Hal demikian terbukti, dari reformasi sektor kelautan dan perikanan, memperlihatkan nilai tukar nelayan (NTN) naik dari 102 menjadi 107. Regulasi khusus pada sektor perikanan dan perkebunan? Tahun ini, regulasi yang baru saja diterbitkan dan disahkan DPR adalah UUU Perlindungan, Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam. UU ini mendorong penguatan usaha yang mandiri, produktif, modern, dan melestarikan lingkungan. Salah satu yang diatur dalam UU, adanya asuransi bagi 1.000 nelayan Indonesia. Sebagai langkah awal, pemerintah akan menanggung lewat APBN sebesar Rp 250 miliar. Sementara dalam rangka pengawasan serta pengedalian terhadap illegal fishing yang telah merugikan setidaknya Rp 30 triliun pada 2014, diterbitkan peraturan menteri (Permen) tentang izin untuk kapal eks-asing. Ditetapkan kebijakan moratorium perizinan kapal perikanan tangkap. Dilakukan penghentian sementara pengajuan perizinan baru kapal eks asing di atas 30 GT hingga April 2015 kemudian diperpanjang sampai 31 Oktober 2015. Diterbitkan kebijakan pelarangan alih muat di tengah laut dan dibawa ke luar negeri. Maraknya praktik alih muatan di tengah laut juga termasuk ikan hasil tangkapan, menurut saya merugikan
74
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
“kami juga menjaga agar persaingan dalam menangkap ikan dapat terjaga dengan adil sehingga nelayan lokal juga bisa menikmati seluruh sumber daya lokal dan tidak habis diambil kapal ikan asing.“
regulasi, kami belum tahu pasti kapan tapi untuk nelayan, akan kami perjuangkan. Kami juga bekerja sama dengan BUMN serta stakeholder lainnya. Terutama untuk menyediakan sarana dan prasarana penangkapan ikan, infrastruktur yang memadai, meningkatkan iklim investasi, meningkatkan akses permodalan, dan daya saing produk kelautan dan perikanan.
negara karena ikan hasil tangkap harusnya didaratkan di pelabuhan asal dan dicatat oleh negara. Larangan tersebut pada April 2015 saya cabut karena berdampak negative pada ekspor produk perikanan Indonesia. Triwulan I 2015, turun hingga 8 persen. Tapi pemerintah tetap mengawasi kegiatan transshipment yang ada di perairan Indonesia. Diterbitkan juga pelbagai aturan lainnya. Untuk tahun ini, kami akan mempromosikan segalanya untuk kesejahteraan nelayan dalam member bantuan. Mengenai
Bagaimana upaya dalam mendorong sektor perikanan dan kelautan siap menghadapi MEA? Saat menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), KKP membuka MEA Center yang berguna bagi stakeholder untuk menggali lagi kebutuhan apa yang perlu didorong, terutama dalam sektor kelautan dan perikanan. Selain sarana yang diberikan kepada stakeholder, KKP juga mengkaji kembali kemampuan SDM dilingkup KKP. Dalam menghadapi implementasi MEA, KKP juga berfokus pada penguatan industri perikanan
nasional. Upaya ditempuh dengan pengambilan kebijakan yang menjamin stabilitas dan berkembangnya usaha perikanan serta investasi pemerintah berupa pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan perikanan, cold storage, dan unit pengolahan ikan serta bantuan kepada masyarakat. Untuk nelayan, saat ini pemerintah tak mempermasalahkan asing masuk dalam industri pengolahn perikanan. Sebab, industri hilir membutuhkan tenaga kerja lokal dan membuat harga dengan menyerap tangkapan nelayan. Tahun ini, kami memberikan bantuan kapal-kapal. Pembangian kapal ini masuk dalam program KKP dalam memenuhi kebutuhan nelayan, budidaya, dan petani garam. Ada 13 ribu lebih alat tangkap yang diberikan, 3.325 unit kapal kepada nelayan di Indonesia. Tidak hanya itu, kami juga memprioritaskan 3 pabrik tepung ikan, 7 unit werehouse rumput laut, 10 pabrik rumput laut, 29 paket integrated cold storage, dan 33 paket single cold storage. Selain itu, ada benih ikan 100 juta ekor, 3.000 kebun bibit rumput laut juga akan diberikan ke nelayan. Ada juga 60n paket budidaya kekerangan dan 1.500 paket sarana budidaya ikan. Selain itu, ada 100 unit excavator dan 450 unit keramba jaring apung juga diprioritaskan untuk kebutuhan nelayan. Serta, 360 paket pakan mandiri dan 2.000 ton pakan ikan. Untuk rehabilitas wilayah pesisir, disediakan 4 juta batang mangrove, 500.000 batang vegetasi pantai, dan 296.000 meter
pelindung pantai. Sementara untuk kegiatan satuan tugas 115 akan disiapkan 6 unit pesawat patrol, 5 speedboat, dan 1 unit kapal markas. Bagaiman peran BUMN pada bidang perikanan dan kelautan? BUMN tentunya memiliki peran besar dalam perkembangan sektor perikanan dan kelautan. Seperti Perinus dan Perindo yang dipercaya sebagai Bulog-nya produk perikanan. Selain itu, PAL dan Pelni dalam hal perkapalan, hilir mudik kapal, semuanya memiliki peran penting. Ini semua sebagai upaya untuk mendekonstruksi sektor perikanan Indonesia. Tentunya bukan hal mudah padahal pengaturan kawasan perairan dinilai tidak akan mengurangi tetapi akan menambah produktivitas pelaku usaha per-
Susi Pudjiastuti Pangandaran, 15 Januari 1965 Riwayat Pekerjaan: CEO PT ASI Pudjiastuti (Marine) CEO PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) CEO PT ASI Pudjiastuti Flying Scholl (Susi Flaying School) CEO PT ASI Geosurvey Board of Advisor Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Independent Environment Activist Ketua Komite Pembangunan UKM Kadin Indonesia
ikanan Indonesia. Tentunya bukan hal mudah padahal pengaturan kawasan perairan dinilai tidak akan mengurangi tapi menambah produktivitas pelaku usaha perikanan. Selain itu, kami juga menjaga agar persaingan dalam menangkap ikan dapat terjaga dengan adil sehingga nelayan lokal juga bisa menikmati seluruh sumber daya lokal dan tidak habis diambil kapal ikan asing. Peran BUMN masih bisa ditingkatkan bidang perikanan dan kelautan? Tentunya masih banyak. Selain BUMN disektor keluatan dan perikanan, kami juga mengandalkan sektor perbankan. Tahun ini, kami fokus menjaring investor melalui acara Marine dan Fisheries Business Forum tiap bulannya. Di sana, kerap mengikutsertakan perusahaan perbankan BUMN. Kami memberikan kesempatan bagi BUMN perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi diwilayah pinggiran yang bertumpu pada komoditas keluatan dan perikanan dengan pasar internasional hingga perikanan budidaya. Adakah tugas khusus dari kementerian untuk BUMN bidang perikanan dan kelautan? Perusahaan BUMN disektor perikanan dan keluatan, PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus dan Perum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo, akan dijadikan sebagai Bulog-nya produk perikanan Indonesia. Sementara PT PAL, dimaksimalkan untuk pengadaan kapal.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
75
benchmarks!
Proyek GE di Indonesia Lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS) menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$ 20,075 miliar. Dari 18 kesepakatan bisnis senilai total US$ 20,075 miliar tersebut, ada lima proyek merupakan kerja sama investasi perusahaan Indonesia dengan GE.
Pertama, kesepakatan bisnis antara PLN dengan GE, yaitu antara PLN Gorontalo dengan GE untuk pembangunan 100 MW gas turbin dan cydepower di Gorontalo. Kedua, antara Cikarang Listrindo dengan GE untuk perluasan pembangunan pembangkit listrik (IPP). Ketiga, antara PT Indonesia power dengan GE untuk pembangunan pembangkit skala besar di Jawa Tengah menggunakan teknologi gas turbin paling mutakhir, efisien dan ramah lingkungan. Keempat, antara PT PLN Batam (Persero) dengan GE untuk pembangunan pembangkit bergerak (mobile) 500 MW di Mataram, Bangka, Tanjung Jabung, Pontianak, Lampung dan Sei Rotan. Kelima, antara PT Kereta Api Indonesia dengan GE, untuk perawatan 50 lokomotif selama delapan tahun.
Komitmen GE Tuntaskan Program Program 35 ribu MW masih jauh dari target yang sudah ditentukan. GE melakukan berbagai cara guna mempercepat Program 35 ribu MW. Naskah: julianto
R
ealisasi Program 35 ribu Mega Watt (MW) yang diusung Pemerintah masih menemui berbagai kendala. Selama setahun berjalan, baru sekitar 400 MW yang sudah mulai kontruksi jauh dari target untuk membangun sekitar 7 ribu MW per tahun hingga 2019 nanti. Realisasinya masih jauh dibandingkan target yang ditentukan. Maka dari itu Presiden Joko Widodo meminta untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh atas program ini.
76
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Menurut Pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk mengejar proyek 35 ribu MW. Pertama, adalah evaluasi tentang kemajuan proyek baik lelang maupun konstruksinya. Hal ini menurutnya penting untuk memberikan gambaran jelas soal sejauh mana proyek ini berjalan sampai saat ini, tak hanya informasi bagi pemerintah tetapi juga masyarakat yang pada akhirnya akan menikmati manfaat proyek ini. “Kedua evaluasi dari implementasi 35 ribu MW yang masih dalam tahap persiapan kan masih terkendala masalah lahan dan lainnya. Itu lah guna UP3KN (Unit Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional),” ujar Fabby. Ketiga, harus melihat kemampuan PT Perusahan Listrik Negara (Persero) atau PLN dalam mengeksekusi Program. Hal ini terkait dengan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang belum diserahkan oleh PLN. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, saat ini sudah bermunculan pertanyaan dari investor
“Program 35.000 MW ini adalah peluang yang sangat bankable. Saya rasa banyak bank yang tertarik untuk mengucurkan dananya,” Elvi Nasution, National Australia Bank, Country Head for Indonesia
atau pelaku usaha soal proyek besar ini. Sesuai dengan arahan Presiden, Kementerian ESDM diminta meninjau secara menyeluruh terkait proyek ini termasuk dari sisi kebijakan, kemudian proses penunjukan, eksekusi proyek, sampai manajemen proyek. “Termasuk mengecek progres RUPTL kenapa belum diterima revisinya. Proyek 35 ribu MW proyek besar, kita belum punya pengalaman, yang paling penting itu melihat semua pihak dari IPP, PLN, kemudian regulator, sampai pemegang saham harus satu arah,” ujar Sudirman. Kabar gembira datang dari General Electric (GE) sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang teknologi dan jasa yang berasal Amerika Serikat. Perusahaan yang berasal dari Negeri Paman Sam ini menegaskan kembali komitmennya untuk
membantu menyukseskan program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW. Komitmen ini seiring dengan langkah GE yang telah menyelesaikan proses akuisisi unit usaha power dan grid alstom. Langkah akuisisi ini tentu akan memungkinkan GE berkontribusi lebih banyak untuk program 35 ribu MW. Hal ini diungkapakan oleh Handry Satriago, Chief Executive Officer, GE Indonesia dalam seminar bertajuk “The Future of Power: A look on How Innovation and Partnership can Help Fulfill 35 GW Programme” yang digelar GE Indonesia di Jakarta, medio Mei lalu. Menurut Handry, guna mendukung target pemerintah untuk memenuhi kapasitas listrik 35 ribu MW, GE akan menyediakan teknologinya yang terbaru dan akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan lokal untuk mengembangkan manufaktur dan perakitan di dalam negeri. “Tujuannya memang satu yakni mempercepat program listrik 35 ribu MW ini bisa terealisasi,” ujar Handry. Program yang Sangat Bankable Komitmen GE dalam membangun infrastruktur energi Indonesia bukan sekedar tantangan biasa, melainkan sebuah kesempatan besar untuk membangun perubahaan yang efisien dan riil. Tentu saja untuk memenuhi target 35 ribu MW listrik sesuai dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional, dibutuhkan solusi yang tidak hanya fleksibel karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit tapi juga harus bisa dilakukan dengan cepat. Guna mewujudkan hal ini GE juga mengundang kalangan perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti Export Credit Agency (ECA) yang berasal dari Jerman, Denmark, Tiongkok, Jepang dan negara lainnya untuk membahas program 35 ribu MW ini dari sisi pembiayaan. “Program 35.000 MW ini adalah peluang yang sangat bankable. Saya rasa banyak bank yang tertarik untuk mengucurkan dananya,” ujar Elvi Nasution, National Australia Bank, Country Head for Indonesia, saat menjadi pembicara di acara seminar yang sama. Elvi memaparkan, kebanyakan kalangan perbankan bersedia menanggung risiko tertentu yang muncul dari pelaksanaan program 35 ribu MW asalkan kondisi perekonomian stabil, bernilai komersial dan jelas struktur pembiayaannya.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
77
kultura
Manajemen Hippocrates “Jauh lebih penting untuk mengetahui orang macam apa yang diserang penyakit, ketimbang penyakit apa yang menyerang orang” Hippo crates (460 -370 SM ) , filosuf.
C
EO itu tampak antusias. Dihadapan para GM dan manajer, ia paparkan visi untuk memajukan BUMN yang ia pimpin. Ia tunjukkan target usaha yang menantang. Juga road map perusahaaan untuk mencapai target-target itu. Ia motivasi seluruh tim kerjanya untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan gaya bicara yang atraktif, diselingi humor di sana-sini, Sang CEO memukau khalayak yang mendengarkannya saat itu. Ia tidak sekadar mengemukakan visi perusahaan. Ia telah merebut dan menggerakkan hati anak buahnya. Di lingkungan BUMN, tak sedikit CEO yang berkarakter seperti itu. Sebuah karakter yang memang sungguh diperlukan untuk memimpin tim kerja. Karena memiliki karakter itulah maka sosok-sosok seperti dia dapat menjadi CEO. Orang-orang yang dianggap moncer di perusahaan umumnya berkarakter seperti itu. Antusias, kreatif, dan pandai dalam komunikasi
78
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
serta membangun relasi. Terkadang keatraktifan berkomunikasi tak ditunjukkan di forum. Namun, dalam komunikasi interpersonal, karakter itu mengemuka. Sifat-sifat yang tersebut di atas hanyalah salah satu dari empat karakter yang disebut Hippocrates. Filosuf itu bukan hanya ‘Bapak Kedokteran’. Ia juga pencetus konsep tipologi karakter manusia yang hingga kini masih menjadi dasar pengembangan manajemen moderen sumberdaya manusia. Konsep MBIT dan DISC berdasar pada pemikiran Hippocrates, setelah dikembangkan lagi oleh Carl G. Jung (1875-1961). Dalam pengelompokan oleh Hippocrates, CEO dengan sifat-sifat tersebut diatas disebut manusia bertipe Sanguinis. Orang-orang yang, dalam pandangannya dulu, memiliki darah berlebih hingga bertemperamen penggembira. Mereka optimis, periang, yakin, serta menjunjung cinta. Tipe yang sebaliknya dari karater ini adalah orangorang yang dianggap Hippocrates kelebihan cai-
Dr. Zaim Uchrowi, MDM Guru Karakter dan Transformasi
ran ‘sumsum hitam’. Bila itu terjadi, temperamennya cenderung murung. Dalam melangkah ia akan untuk sempurna, serta hati-hati dalam memutuskan dan bertindak. Inilah yang dikenal sebagai kepribadian Melancholic. Dua tipe keprbadian lainnya adalah Choleric dan Phlegmatic yang juga memiliki temperamen bertolak belakang. Choleric dianggap kelebihan cairan ‘sumsum kuning’ hingga bertemperamen bersemangat dan cekatan. Tipe ini dipandang punya tujuan atau ambisi jelas, bernergi, dan cenderung memimpin. Sedangkan Plegmatic dianggap lamban, santai, dan tak menunjukkan emosi dalam menyikapi keadaan karena ‘kelebihan lendir’ atau ingus. Keterkaitan ‘kelebihan cairan’ dengan temperamen itu memang tak terbukti. Namun keempat tipe kepribadian itu sampai sekarang dipandang relatif valid. Dalam suatu korporasi, termasuk di BUMN, keempat kepribadian tersebut hadir secara nyata. Bila
harus dikelompokkan, seluruh sumberdaya insani di dalam perusahaan akan dapat dimasukkan ke dalam empat kotak berbeda berdasar karakter tersebut. Manajemen tentu perlu menyikapi dan membuat perlakuan yang tepat untuk masing-masing kepribadian berbeda. Pengenalan secara baik terhadap masing-masing karakter, misalnya, akan membantu memberi penempatan yang paling efektif bagi setiap personil. Manajemen sumberdaya insani mutakhir umumnya sudah mempertimbangkan hal tersebut. Namun masih ada yang acap dilupakan manajemen terkait dengan pengelompokan karakter versi Hippocrates. Saat dicoba diukur, misalnya dengan menggunakan kuesioner, hampir pasti tak ada orang yang sepenuhnya memiliki salah satu karakter tersebut. Keempat karakter itu hampir pasti selalu ada dalam diri setiap orang. Tantangannya adalah bagaimana menggunakan masing-masing karakter pada situasi yang benar-benar tepat. Itulah salah satu aspek situational leadership yang belum banyak dibahas dalam kajian-kajian kepemimpinan. Mengoptimalkan keempat karakter dan menggunakannya pada waktu dan situasi yang tepat sungguh diperlukan dalam memimpin korporasi. Juga dalam berbagai aspek kepemimpinan lainnya termasuk bangsa. Jika meminjam istilah Hippocrates, hal tersebut berarti tidak membiarkan salah satu ‘cairan’ mendominasi diri sendiri. Maka CEO yang baik bukanlah Sanguinis yang atraktif seperti tersebut di atas. Ia juga harus Choleric yang cekatan mengambil keputusan, Melancholic yang penuh pertimbangan, bahkan Phlegmatic yang sabar dalam mendengar aspirasi bawahan.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
79
pkbl
Pertamina Resmikan Rumah Seni Budaya Sawinggrai
S
ebagai salah satu program
Ampat akan semakin lengkap dengan
langsung Burung Cendrawasih,
sosialnya, PT Pertamina
hadirnya Rumah Seni Budaya Sawingrai.
Anggrek khas Papua, serta memberi
meresmikan, sekaligus
“Dengan demikian, wisatawan tidak
makan beragam ikan hias khas Raja
menyerahkan Rumah Seni
hanya menikmati keindahan alam di
Ampat.
Budaya Sawinggrai sebagai
Tanah Papua, melainkan bisa melihat
Selain itu, perseroan juga turut
dukungan terhadap pelestarian seni dan
langsung keragaman seni dan budaya
memberi bantuan bidang pendidikan
budaya masyarakat yang menjadi bagian
serta keanekaragaman hayati khas Papua
untuk renovasi asrama mahasiswa
dari potensi objek wisata unggul di Raja
sekaligus,” tuturnya.
yang tergabung dalam LMA Malamoi
Ampat. Penyerahan tersebut dilakukan
Pembangunan Rumah Seni tersebut
di Jayapura berikut bantuan beasiswa
langsung oleh Direktur Utama Pertamina
dilakukan oleh Pertamina melalui kerja
bagi 73 mahasiswa. Pertamina juga
Dwi Soetjipto.
sama dengan tokoh seni Kampung
memberikan 200 paket peralatan
Sawinggrai, Yesaya Mayor. Selain
sekolah bagi siswa sekolah dasar di Raja
dengan bantuan Pertamina lainnya di
Peresmian tersebut juga beriringan
dilengkapi fasilitas pendukung seperti alat
Ampat.
bidang pendidikan dan kesehatan dengan
music, Rumah Seni Budaya Sawinggrai
nilai total Rp 1,9 miliar yang merupakan
juga menjadi tempat latihan bagi seniman
dukungan yang diberikan meliputi
bagian dari CSR dan SME & SR
musik dan tari Raja Ampat, sekaligus
program SEHATI di Distrik Seget
Partnership Program di Indonesia Timur.
pentas untuk menghibur wisatawan.
Sorong dan Clino Gigi (penyuluhan dan
Dwi menjelaskan, sebagai salah satu destinasi wisata di Papua, Raja
80
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Tak hanya itu, di Rumah Seni ini para wisatawan juga bisa melihat
Adapun di bidang kesehatan,
pemeriksaan gigi gratis) yang melibatkan 150 anak.
Brantas Gelar Donor Darah
K
epedulian di bidang kesehatan kembali dilakukan oleh PT Brantas Abipraya. Kegiatan sosial yang
dilakukan setiap tahunnya ini dilakukan untuk meningkatkan rasa kemanusiaan dan tolong-menolong. “Seperti yang kita ketahui kebutuhan terhadap pasokan darah sangat tinggi dan PMI masih membutuhkan bantuan dari masyarakat terkait pasokan darah ini,” tutur Komisaris Utama Abipraya Haryadi.
BPUI Peduli Pendidikan di Untung Jawa
D
Aksi yang dilakukan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional ini juga seiring dengan komitmen perseroan dalam melibatkan partisipasi masyarakat, khususnya anak muda dengan lebih banyak menggalakkan kegiatan-kegiatan sosial. Karenanya, selain Palang Merah
alam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional, Unit Program
Indonesia, Abipraya juga menggandeng
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Bahana Pembinaan Usaha
kampus-kampus di sekitar Jakarta, seperti
Indonesia (BPUI) menyalurkan dana PKBL untuk sektor pendidikan
Universitas Borobudur, Sekolah Tinggi
kepada Yayasan Pendidikan Nihayatul Hidayah di Pulau Untung Jawa,
Teknologi Sapta Taruna, dan Universitas
Kabupaten Kepulauan Seribu. Adapun dana yang disalurkan sebesar Rp 20 juta
Trisakti. Terbukti, animo masyarakat dan
untuk perlengkapan sekolah dan operasional kegiatan 80 orang anak asuh.
mahasiswa terbilang cukup tinggi. “Baru
Penyerahan tersebut dilakukan oleh Deputi Direktur Operasional BPUI Fajar
dibuka acara ini sudah ada ratusan orang
Wibhiyadi dan Kepala Unit PKBL BPUI Dewa Agung Rudy kepada Abdul Malik
yang mendaftar dan masih bertambah
selaku pengelola Yayasan Pendidikan Nihayatul Hidayah.
lagi,” terang Haryadi.
“Saya berharap bantuan ini akan bermanfaat dan menambah semangat
Sebelumnya Abipraya telah
sekolah anak-anak di Yayasan Pendidikan Nihayatul Hidayah, Pulau Untung
memberikan beasiswa di delapan
Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu,” ujar Fajar.
perguruan tinggi di seluruh Indonesia
Fajar menambahkan, hingga April 2016 dana PKBL yang telah disalurkan
yang diadakan pada periode Februari-
BPUI sebesar Rp 189 juta. Selain pendidikan, unit PKBL BPUI juga memiliki
Mei lalu. Dengan adanya program
beberapa fokus kegiatan, antara lain PKBL kesehatan, kemitraan usaha,
beasiswa tersebut, diharapkan dapat
dan lingkungan hidup. Kegiatan tersebut merupakan penegasan komitmen
menghasilkan generasi muda kreatif
perseroan sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan
yang memiliki kualitas andal. Pemberian
dalam mendukung program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan oleh
beasiswa ini juga akan rutin diberikan
Kementerian BUMN.
Abipraya dalam rangka mendorong upaya peningkatan SDM di Indonesia.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
81
Terus Menata Serambi Negeri Membangun sarana air bersih yang sangat dibutuhkan warga. Berkomitmen benahi fasilitas pendidikan asal tidak melanggar aturan.
Naskah: Julianto Foto: Dok asabri
P
T ASABRI (Persero)
ASABRI masuk dan membangun di
salah satu BUMN yang
daerah perbatasan,” terang Zulkarnaen
sangat konsen melakukan
Effendi, Kepala Divisi PKBL ASABRI.
pembangunan di wilayah perbatasan. Cerita
82
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Pada 29 April lalu, ASABRI kembali meresmikan 5 titik sarana dan prasarana
buruknya infrastuktur dan tingginya
air bersih di Pontianak, Kalimantan Barat.
ketergantungan masyarakat terhadap
Peresmian fasilitas air bersih ini dilaksakan
negara tetangga adalah sebuah
oleh Pelaksana Tugas Direktur Utama
potret nyata daerah perbatasan. “Ini
ASABRI, Adiyatmika. Fasilitas Sumur
merupakan sejumlah alasan mengapa
bor air bersih yang baru diresmikan ini
lengkap dengan fasilitas MCK dan solar
bocor Zulkarnaen. “Alhamdulillah semua
sebagian potret dari pendidikan di
cell terletak di wilayah Entabai, Tungkang
pembangunan di wilayah terpencil
wilayah perbatasan. Tidak hanya disitu,
dan Seka. “Warga dilokasi ini sangat
berjalan sesuai rencana, memang
tapi masih sering kita jumpai hal-hal
membutuhkan air bersih. Selama ini
pembangunan sarpras di perbatasan tidak
seperti ini di daerah perbatasan. Bahkan
masyarakat sekitar mengandalkan sungai
bisa disamakan dengan daerah lain karena
di daerah Jagoi Babang, Kabupaten
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
biayanya bisa membengkak tiga kali lipat.”
Bengkayang saya pernah melihat
Untuk menuju sungai, ada yang harus
Ekpektasi masyarakat sekitar kepada
kegiatan belajar-mengajar dilakukan di
melewati medan yang berat selama dua
ASABRI begitu tinggi. “Kita didaulat
bawah pohon di luar sekolah. Hal ini
jam,” cerita Zulkarnaen.
warga untuk melihat salah satu Sekolah
dilakukan karena bangunan sekolah yang
Dasar di daerah Entabai, Kecamatan
sudah reot, atapnya banyak yang jebol,
warga untuk ASABRI. Bagaimana tidak,
Banjir terima kasih datang dari
Sekayam, Kabupaten Sanggau. “Untuk
khawatir tiba-tiba bangunan rubuh,”
tadinya mereka harus berjalan melewati
menuju lokasi, rombongan harus
papar Zulkarnaen.
medan berat untuk mendapatkan
menembus jalan setapak yang lebarnya
air bersih, sekarang hanya beberapa
tak lebih dari 30 cm selama 1,5 jam
lanjuti masalah pendidikan di wilayah
langkah dari kampung mereka air bersih
dari pusat kota,” jelas Zulkarnaen.
perbatasan. “Ini harus kita bantu, ini
sudah tersedia. Menurut Zulkarnaen,
Mengejutkan memang, disana berdiri SD
adalah anak bangsa, generasi penerus
membangun sumur bor ini memang
yang hanya memiliki tiga ruang belajar
negeri ini,” lanjut Zulkarnaen. ASABRI
bukan perkara gampang. Medan yang
sehingga satu ruangan terdiri atas dua
memang harus membantu sesuai prosedur
berat menjadi tantangan tersendiri,
kelas. “Pembatas antar kelas hanya
tidak menyalahi Peraturan Menteri
bagaimana mendatangkan bahan material
disekat oleh papan dan terpal, bisa
BUMN. Sektor pendidikan ini merupakan
seperti pasir, semen dan besi menuju
dibayangkan kalau guru kelas V dan kelas
wilayahnya Pemerintah Daerah, mereka
lokasi yang berbukit-bukit. Wajar kalau
VI sama-sama ngajar,” cerita Zulkarnaen.
mendapat dana melalui APBD. Jangan
beberapa tender banyak yang gagal. ASABRI punya jurus tersendiri
Tak cuma itu, guru mengajar sambil menggendong anak adalah
ASABRI berkomitmen untuk menindak
sampai terjadi anggaran ganda. “Kita meminta kepada masyarakat
agar proyeknya tidak terhenti. “Kita
pemandangan yang biasa. Adiyatmika,
yang mengajukan proposal. Nanti
berkordinasi dengan Kodim di setiap
selaku Plt. Diektur Utama yang melihat
setelah proposalnya masuk akan kita
wilayah yang akan dibangun. Kita
langsung sangat prihatin. Kondisi seperti
tindak lanjuti. Kalau tidak ada kendala,
meminta informasi dan bantuan kepada
ini masih terjadi di saat Indonesia sudah
kita akan bangunkan gedung agar
anggota dilapangan agar mereka bisa
merdeka selama 70 tahun, parahnya
menjadi 6 ruangan sehingga anak bangsa
mengawasi vendor sekaligus menjaga
lagi lokasi tersebut berada di teras
bisa belajar dengan baik,” pungkas
keamanan di lokasi pembangunan,”
negara, wilayah perbatasan. “Ini adalah
Zulkarnaen. ADV
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
83
Pemanfaatan Media Sosial sebagai Ajang Komunikasi BUMN Sebagai media sosial yang terjangkau dan efektif, pemanfaatan Twitter secara jeli turut membantu peran humas BUMN hingga saling bersinergi dalam menyampaikan berbagai informasi.
F
ollower Twitter Kementerian BUMN dan BUMN saat ini sekitar 4,7 juta, follower 34 Kementerian 3 juta, dan Pak Jokowi sendiri memiliki 5 juta follower, bukanlah jumlah yang mini. Sebagai salah satu ajang komunikasi nan cepat, Twitter memang telah menjelma menjadi salah satu wadah media sosial yang kian digemari karena jangkauannya yang tak terbatas dan juga amat efisien. Rantai re-tweet (kicauan) ini pun telah menyebabkan pesan yang tersampaikan akan terus berlanjut hingga akhirnya dapat menjadi pembahasan bagi kelompok ataupun komunitas penggunanya. Lantas, apa yang harus dilakukan para humas BUMN menyikapi peluang yang begitu lebar yang disajikan layanan jejaring sosial yang hadir sejak Juli 2006 ini? Selain memang dibutuhkan guna menyampaikan segala macam pemberitahuan atau informasi BUMN sebagai lembaga milik masyarakat kepada masyarakat, BUMN juga harus memiliki dirigen atau konduktor. Siapa saja bisa menjadi dirigen, asalkan dapat turut membantu BUMN menyampaikan informasinya. Hadirnya dirigen ini juga diharapkan dapat sebagai pengarah tema atau me-
84
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
nentukan sebuah tema menarik bagi BUMNBUMN untuk saling mendukung dan bersinergi dalam wadah komunikasi. Misalnya saja di bulan yang sama BUMN tengah menyampaikan audit kinerjanya, maka dapat dilakukan secara beriringan berdasarkan atas pencapaian masing-masing perusahaannya atau melakukan komunikasi secara bersamaan dan periodik tentang mudik bersama serta “Siswa Mengenal Nusantara” yang akan dilaksanakan kembali di tahun ini. Selain tema, masing-masing BUMN juga dapat saling mendukung satu terhadap lainnya. Misalnya saja Jasa Marga menyampaikan informasi mengenai jalan tol via Twitter, yang lain dapat meneruskan pesan yang disampaikan Jasa Marga dan memainkan perannya secara apik hingga senandung “jalan tol” menjadi harmoni. Bukan sekadar berkicau, sang dirijen juga dapat berperan sebagai “penolong” BUMN lainnya dalam meluruskan informasi yang salah. Bukannya mengapa, tingginya popularitas Twitter telah menyebabkan layanan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, mulai dari mempromosikan sebuah produk, pencapaian BUMN maupun meluruskan berita yang berkembang di masyarakat.
Teddy Poernama Sekjen Forum Humas BUMN
Benar, Cepat & Intensif Apa yang disajikan Twitter memang tak lepas dari imbauan Presiden RI Joko Widodo kala mengundang seluruh humas kementerian/lembaga dan BUMN beberapa waktu lalu. Beliau memberi arahan agar humas dapat memberikan informsi yang benar, cepat, dan intensif tentang hasil capaian kinerja kementerian/lembaga dan BUMN terkait serta menjelaskan isu yang berkembang secara terbuka kepada masyarakat. Tak hanya itu, humas juga dituntut berperan aktif mendorong komunikasi lintas sektoral untuk menghindari pertarungan informasi antarlembaga/instansi, hingga melibatkan masyarakat dalam pengambilan kebijakan strategis. Meski Twitter hanyalah salah satu wadah penyampaian informasi bagi kalangan menengah ataupun kelas terdidik, bukan berarti arus informasi menjadi terbatas. Tentunya, sang pengguna aktif media sosial ini dapat menceritakan kembali informasi yang didapatkan dari “kicauan” kepada berbagai kalangan di lingkungan masyarakatnya. Terlebih lagi, sebagai jembatan informasi program pemerintah, kehumasan di lingkungan kementerian/lembaga dan BUMN menjadi penting karena tidak mungkin di era demokrasi ini apa yang dilakukan pemerintah bisa sukses tanpa dukungan masyarakatnya. Persepsi humas pemerintah pun bakal berdampak kepada masyarakat. Inilah wujud informasi yang menjelaskan bagaimana pemerintah maupun BUMN bekerja untuk kepentingan masyarakat. Misalnya saja apa yang dilakukan BUMN dalam menyampaikan berbagai informasinya. Bukan sebatas pencapaian kinerja,
melainkan juga beragam program sosial dan BUMN sebagai agen pembangunan guna menunjukkan baktinya kepada masyarakat. Masih Ada yang Takut Sayangnya, di antara total 118 BUMN masih terdapat 48 BUMN yang belum memiliki Twitter yang dipakai sebagai wadah komunikasi, termasuk para Dirut BUMN yang masih enggan menggunakan Twitter sebagai penyampai berita maupun informasi kegiatan para Dirut yang dijalani. Ketakutan datangnya pertanyaan yang sulit dijawab karena dinilai sebagai rahasia perusahan hingga adanya “kicauan” negatif tentang perusahaan menjadi alasan tersendiri BUMN tidak menggunakan Twitter sebagai salah satu media komunikasinya. Padahal, dengan kekuatan sinergi BUMN yang terus digalakkan harusnya menjadi kekuatan BUMN bersatu padu memberikan informasi perusahaan milik negara ini secara terang-benderang kepada masyarakat. Tentunya, bukan sebatas membela diri semata dengan alasan mengada-ada. Sebagai jembatan informasi di era demokrasi, peran humas memang dituntut untuk terus-menerus membangun kepercayaan masyarakat, bukan menipu. Apa yang ditampilkan bukan pula hanyalah kalimat baku berisi kebijakan atau peraturan, melainkan juga pilihan kata, pilihan gambar, maupun cara berkomunikasi yang dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
85
fh BUMN
Para Punggawa
S
elama dua hari berturut-turut, dari tanggal 22-23 Mei 2016 Pengurus Forum Humas Badan Usaha Milik Negara (FH BUMN) melakukan rapat kerja (Raker) perdana di Rumah Perubahan, Jl. Raya Hankam Jatimurni, Bekasi, Jawa Barat. “Pengurus sudah kita bentuk. Semua harus bekerja untuk wujudkan karya nyata,” ucap Ahmad Reza, Ketua Umum FH BUMN saat membuka Raker.
86
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
FH BUMN 2016-2019 Reza mengatakan kepengurusan FH BUMN yang sekarang harus dapat bekerja sama dengan prinsip saling percaya. “Kalau tanpa trust, akan sulit mencapai apa yang sudah menjadi target bersama,” lanjutnya. Ada tujuh ketua yang membawahi bidang masing-masing. Ketua bidang menggodok program kerja bersama anggota untuk menentukan program apa yang akan realisasikan selama tiga tahun ke depan. Berbagai program
muncul dari masing-masing bidang, ada program baru ada juga program lama yang disempurnakan. Program ini tentu sangat penting, karena marwah FH BUMN harus dijaga. Ditanggan para punggawa FH BUMN mimpi humashumas BUMN menjadi ujung tombak dalam membangun citra dan reputasi BUMN sebagai Badan Usaha yang memiliki nilai dan daya saing kuat di pertaruhkan.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
87
fh BUMN
SUSUNAN PENGURUS FH BUMN 2016 - 2019 Majelis Pertimbangan Organisasi : 1. Riza Primadi (Staf Khusus Kementerian BUMN) 2. Hambra (Deputi Kementerian BUMN) 3. Rofan Hafas (Corporate Secretary, Bank Mandiri) 4. Suradi (Corporate Secretary, WIKA) 5. Budi Asikin (Corporate Secretary, PIHC) 6. Arief Prabowo (VP Corporate Communication, Telkom) 7. Iwan Soeroto (Corporate Secretary, Taspen) Ketua Umum
:
Ahmad Reza, (Group Head, Corporate Communication PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pujosuwarno, Sekper PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero)
Wakil Ketua Porseni
:
Ponky Ludi Kardono, Sekper PT Surveyor Indonesia (Persero)
Ketua Kompetensi
:
Reny Rizal, Kepala Biro Humas PT Jasindo (Persero)
Ketua Hubungan Kelembagaan
:
Hasan Basri, Sekper PT PTPN I (Persero)
Ketua Reputasi
:
Beny S Butarbutar, VP Corcom PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Ketua Sinergi BUMN
:
Agung Murdhifi, Senior Manager Corcom PT PLN (Persero)
Ketua Wilayah & Sosial
:
Nurlaela Arief, Head of Corporate Communication PT Biofarma (Persero)
Ketua Litbang
:
Hotma Muliana Sibuea, Senior Manager Corcom PT Sucofindo (Persero)
Ketua Pendanaan & Business Development
:
Harriny Yulianty, VP Corporate Communication PT Bank BNI (Persero) Tbk. Teddy Poernama, Kabid Humas & Protokol Kementerian BUMN
Sekjen Bendahara I
:
Susanti Nurdin, Manager Corporate Communication PT Danareksa (Persero) Tbk
Bendahara II
:
Muhammad Ferhat, PT Jasa Raharja (Persero)
:
Erwin Fajrin, Kementerian BUMN
Bidang Porseni & Pembinaan Wakil
Diah Rahayu, Kabag Hubungan Pemerintahan PT Sarana Multigriya Finance (Persero) Oky Suryana, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Ahmad Zulfikri, Manager Corporate Communication PT Hutama Karya (Persero)
88
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Bidang Kompetensi Wakil
:
Wijaya Laksana, Manajer Humas & Sekretariat PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero)
:
Siti Annisa Husnu, Asisten Manager Corporate Communication PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
:
Syahrul Alam, Kaur Humas PT PTPN IV (Persero) Yusuf Wibisono, Ketua Pokja Humas PT Petrokimia Gresik
Bidang Reputasi Wakil
:
Siwi Wijayanti, Head Corporate Communication Bureau Perum Peruri
:
Sumarno, Corporate Communication PT Telkom (Persero) Tbk
:
Prima, LKBN Antara
:
Juli Jajuli, PT Dahana(Persero)
:
Banu Astrini, Corporate Secretary PT Pelindo II (Persero)
:
Yohanes, Manajer Humas PT Airnav
Bidang Kelembagaan Wakil
:
Dwimawan Heru, Manajer Humas PT Jasa Marga (Persero)
:
Adam Kurniawan Rumanda, PR Jr Officer PT Angkasa Pura II (Persero)
:
Ifki Sukarya, PT Pertamina (Persero)
:
Made Purnama Damayanti, Head of Marketing ITDC
Bidang Sinergi BUMN Wakil
Sri Wahyuni, Manager Corporate Communication PT PGN (Persero) Tbk Revindo Multi Matondang, Kabag Humas & Sekretariat PT KBN (Persero) Bidang Wilayah & Sosial Wilayah Jatim
Edi Priyanto, Asisten Sekper PT Pelindo III (Persero)
Wilayah Sumatera
Fiona Utami Lestari, Staf Humas PT Pelindo I (Persero)
Wilayah Makasar
Ana Maryani, Asisten Sekper PT Pelindo IV (Persero)
Ketua Pendanaan & Business Development Wakil
Akhmad Sujadi, Manager Komunikasi PT PELNI (Persero) Charolinda Adella, Staf Humas PT Surveyor Indonesia (Persero) Rita Rossa, Staf Humas PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
Ketua Litbang Wakil
Arief Hermawan, PT Semen Indonesia (Persero) Basuki Tri, Manager Humas PT Pegadaian (Persero) Sri Rahmawati, Staf Humas PT Adhi Karya (Persero) Edwin Adithia Hermawan, Asisten Manager Humas PT RNI (Persero) Sari Dewi Ayuningrum, Staf Humas PT Djakarta Llyod (Persero) Firlan, Staf Humas PT WIKA (Persero)
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
89
communication corner
Publisitas dan Iklan
K
omunikasi pemasaran sesungguhnya sulit dilakukan hanya dengan mengandalkan iklan saja. Dalam buku the Fall of Advertising & the Rise of PRyang terbit 2002, pakar strategi pemasaran terkemuka di dunia Al Ries bersama rekan yang juga putrinya, Laura Ries memporakporandakan paradigma tentang peran advertising dalam mendukung pemasaran, sekaligus memaparkan fakta dan argumen betapa pentingnya kegiatan publisitas (PR) dalam mendukung pemasaran. “Pemasaran,” kata Al Ries & Laura Ries “telah memasuki era public relations”. Menurut Al Ries et al, banyak keberhasilan pemasaran merupakan keberhasilan PR, bukan keberhasilan periklanan. Misalnya Starbucks, The Body Shop, Amazon.com, Yahoo!, eBay, Palm, Google, Linus, PlayStation, Harry Potter, Botox, Red Bull, Microsoft, Intel, Blackberry. Sederet contoh disajikan Al dan Laura Ries tentang banyaknya merek terkenal yang dibangun lewat publisitas, alih-alih lewat iklan. Anita Roddick membangun The Body Shop menjadi merek dunia tanpa periklanan sama sekali. Starbucks juga tidak mengeluarkan uang segunung untuk periklanan. Dalam sepuluh tahun pertamanya, perusahaan itu membelanjakan kurang dari USD 10 juta (total) untuk periklanan di AS, suatu jumlah yang menurut Al
90
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
dan Laura Ries kecil bagi merek yang memberikan penjualan tahunan yang ketika buku mereka ditulis, mencapai USD 1,3 miliar. Contoh merek-merek lain yang menjadi besar dengan sedikit saja memanfaatkan atau bahkan sama sekali tanpa iklan, adalah Wal-Mart (peritel terbesar dunia), Viagra, Prozac, Vioxx (farmasi), Beanie Babies, Tickle Me Elmo, dan Pokemon (mainan), Oracle, Cisco dan SAP (hitech). Dengan mengutip Al dan Laura Ries, saya samasekali tidak bermaksud mengecilkan arti penting peran periklanan dalam menunjang kegiatan pemasaran. Saya yakin, iklan tetap diperlukan. Hanya saja iklan saja tidak cukup, apalagi untuk membangun sebuah merek. Kendati membutuhkan biaya besar, periklanan tetap tidak mampu menutup kelemahannya yang paling mendasar, yaitu kredibilitasnya. Iklan perlu disandingkan dengan publisitas dan saya percaya Al dan Laura Ries bahwa untuk membangun sebuah merek urutannya adalah: publisitas dulu dan setelah itu (baca: setelah yakin tujuan publisitas tercapai), baru beriklan. Tidak seperti publisitas yang nyaris tanpa biaya, biasanya dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk beriklan. Sebab membayar, pengiklan punya kendali penuh atas pesan yang disampaikannya. Inilah kelebihan iklan tetapi sekaligus ini pula kelemahannya. Semua orang tahu bahwa iklan itu dibayar besar maka perlu waktu untuk meyakinkan agar mereka percaya.
Eddy Kurnia Praktisi Komunikasi & Manajemen
Jika iklan menyampaikan apa yang dikatakan pengiklan tentang dirinya, publisitas menyampaikan apa yang dikatakan orang atau media tentang pengiklan. Akibatnya, publisitas lebih dipercaya. Masalahnya karena publisitas tidak dibayar maka perusahaan tidak punya kendali penuh atas pesanpesan yang disampaikannya kepada media. Proses selanjutnya sepenuhnya menjadi kewenangan media, apakah mereka akan memuatnya, menampilkannya secara utuh atau sebagian saja, menayangkannya melalui proses uji-silang yang dampaknya bisa memperkuat atau melemahkan pesan-pesan kita atau tidak memuatnya sama sekali. Berhubung kontrol pesan beralih dari perusahaan ke media maka bagaimana selanjutnya pesan tersebut sampai ke publik tergantung pada apakah media tertarik atau mau menyampaikannya kepada publik dengan caranya sendiri. Ketertarikan media terhadap pesan-pesan kita biasanya sangat ditentukan oleh nilai berita (news value) yang terkandung di dalamnya dan itu artinya tantangan berat bagi praktisi PR. Mengapa? Sebab ketika berhubungan dengan produk, media akan menjadi sangat sensitif. Dalam perspektif
mereka komunikasi produk seharusnya dilakukan lewatspace atau slot iklan, bukan berita atau format-format publikasi lainnya, kecuali ada sesuatu yang luar biasa dari produk tersebut yang memiliki nilai berita (perhatian) tinggi bagi publik. Di sinilah sesungguhnya kemampuan seorang PR dipertaruhkan dalam mengemas program atau event agar dilihat oleh media sebagai sesuatu yang ternilai untuk diberitakan. Namun, itu bisa dilakukan kalau orang PR dilibatkan sejak sebuah program atauevent dirancang. Dalam prakteknya unit PR seringkali mendapatkan fait accomply untuk menerima program atau event yang sudah tidak bisa diutak-atik lagi, sekalipun untuk kepentingan publisitas. Dalam kasus seperti ini, kerja PR tidak bisa optimal dan biasanya jalan pintas beriklan menjadi satu-satunya kemungkinan. Oleh karena itu cara terbaik untuk mencapai efektivitas publikasi dan iklan adalah sinergi atau dalam bahasa komunikasi, disebut dengan ‘integrated marketing communication’. Sejauhmana efektivitas itu akan dicapai, tentu tergantung kepada kita melaksanakannya.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
91
mozaik
Bersama jelajah Nusantara ”Air berkumpul dengan air; minyak berkumpul dengan minyak; setiap orang berkumpul dengan jenis dan wataknya” Tan Malaka Naskah: Martina Prianti Foto: Stevanus Roni/UburUbur
92
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
K
amus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan, komunitas adalah kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban. Menilik dari definisinya, komunitas bisa tumbuh di mana saja termasuk dalam suatu perusahaan. Kesamaan memiliki hobi, menjadi salah satu benang merah berdirinya suatu komunitas yang diperkuat adanya budaya silaturahmi di Indonesia. Termasuk di dalamnya, komunitas yang berbasis pada kegemaran kegiatan petualangan sekaligus pencinta alam, tumbuh subur di Indonesia. Komunitas seperti yang dimaksud, juga ada di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau yang sekarang lebih dikenal dengan Indonesia Port Corporation atau IPC. Didirikan pada
5 Desember 2014, komunitas yang diberi nama Ubur-Ubur ini diketuai Ismail Mok, salah satu staf sekretaris perusahaan IPC. Ismail menjelaskan, Ubur-Ubur dipilih menjadi nama komunitas karena ingin menerapkan filosofinya. Ubur-Ubur adalah mahluk yang indah, lemah lembut, konsisten, berumur panjang dan tidak mau menggangggu bila tidak diganggu. Menariknya, Ubur-Ubur yang digagas oleh Ismail Mok dan Stevanus Roni yang juga staf dari sekretaris perusahaan IPC, tidak hanya beranggotakan pegawai IPC. Tak lama UburUbur didirikan, bersamaan dengan datangnya Greg Lelan yang juga pegawai IPC, bergabung juga Roma dan Abdul Rojak, bagian dari staf yang dipekerjakan di IPC. Ismail mengatakan, Ubur-Ubur juga memiliki anggota yang berasal dari instansi seki-
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
93
mozaik tar kantor pusat IPC yakni Pelabuhan Tanjung Priok. Instansi dimaksud antara lain, Bea Cukai dan Pajak. Selain itu, ada juga mahasiswa dan seorang warga negara Filipina. Sebagaimana mengutip St. Augustine, “the world is a book and those who do not travel read only one page,” 80 orang yang telah bergabung dalam Ubur-Ubur tengah melakukannya. Diawali dengan menjelajah Indonesia. “Komunitas ini telah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alam dan masyarakat setempat,” ucap Ismail. Deretan gunung api yang tersebar di Indonesia dan membuat adanya predikat bagian dari ring of fire, tak luput didatangi. Gunung-gunung yang telah didaki UburUbur; Gunung Gede Pangarango (Jawa Barat), Gunung Papandayan (Jawa Barat), Gunung Salak (Jawa Barat), Gunung Anak Krakatau (Selat Sunda), Gunung Ijen (Banyuwangi), Gu-
94
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
nung Slamet (Jawa Tengah), Gunung Bromo (Jawa Timur), dan Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat). Ke depan, rencananya Ubur-Ubur akan mendaki bukan menakluki, yakni Gunung Semeru (Jawa Timur) dan Gunung Kerinci (Sumatera). Sejumlah destinasi wisata berbasis wisata alam juga telah didatangi Ubur-Ubur antara lain Sawarna (Banten), Ujung Kulon (Banten), Dieng (Jawa Tengah), Madakaripura (Jawa Timur), dan Komodo (Nusa Tenggara Timur). Rencananya, bendera Ubur-Ubur akan dikibarkan juga di Raja Ampat (Papua). “Penjelajahan Ubur-Ubur menitikberatkan pada kecintaan terhadap alam, kampanye mini mengenai menjaga alam. Tujuannya agar alam bisa kita nikmati secara berkesinambungan,” kata Ismail. Maka apapun bentuk perjalannya baik mendaki gunung, menyusuri pantai, snorkeling atau-
pun diving dilakukan dengan bertanggung jawab. Karenanya, Ismail melanjutkan sebelum perjalanan dilakukan diawali lebih dulu dengan sharing session mengenai pengalaman serta, berbagi informasi mengenai pengetahuan destinasi yang akan dituju. Diharapkan, selain dapat memahami lokasi yang akan dikunjungi, insan Ubur-Ubur juga dapat selalu mawas diri serta mengetahui cerita atau legenda, yang mungkin ada pada destinasi. Bagi Ubur-Ubur, setiap perjalanan yang dilakukan pada dasarnya kembali ke diri sendiri maka misalnya, saat mendaki gunung sebenarnya bukanlah menaklukan gunung akan tetapi proses menaklukan diri sendiri. Di sisi lain, semua kegiatan Ubur-Ubur digagas, disepakati, dan dibagi tugas bersama yang termasuk di dalamnya untuk urusan biaya perjalanan jadi ada sharing cost antar anggota. Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Mengutip bagian lirik OST Gie yang diciptakan Erros SO7, berbagi waktu dengan alam, kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya, hakikat manusia. Ubur-Ubur pun berpendapat senada. “Pada setiap perjalan, merupakan bagian dari mendekatkan diri pada Tuhan, alam ciptaanNya, dan juga diri sendiri,” kata Ismail.
Tidak hanya itu, Ubur-Ubur berharap, dalam setiap perjalanan yang dilakukan pada akhirnya juga akan bermanfaat bagi lingkungan. Manfaat yang diharapkan juga dapat dipetik, adanya manajemen diri yang siap menghadapi pelbagai ‘cuaca’ selain itu sikap disiplin, tanggung jawab, konsisten, dan kooperatif. Harapan lainnya, pelbagai kegiatan UburUbur juga dapat turut mendorong tumbuhnya sikap berani, kreatif, dan sigap. Tak hanya itu, juga mengenai daya cipta dan meningkatnya rasa cinta tanah air. Indra Aryahega, staf Bea cukai yang juga menjadi anggota Ubur-Ubur sejak November 2015 mengaku senang karena selain bisa melakukan perjalanan bersama dengan orang-orang baru dikenal juga memperoleh ‘sesuatu’. Hal yang dimaksud antara lain bagaimana untuk tetap konsisten menjalankan ibadah, perintah agama, di manapun kita tengah berada. Sementara Kristi, seorang Fiskus KPP Madya Jakarta, mengatakan dalam Ubur-Ubur ada kekeluargaan dan kebersamaan. “Jangan di rumah saja karena Indonesia indah jadi dengan Ubur-Ubur kita menjaga dan mencintai Indonesia,” kata Kristi. Penutup, mengutip The Prophet Mohammad, “don’t tell me how educated you are tell me how much you have travelled.”
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
95
mereka dan...
puasa Ramadhan segera tiba. Bulan yang dtunggu oleh setiap muslim. Dalam bulan Ramadhan umat muslim diwajibkan untuk menjalankan puasa Rahmadhan. Kegiatan apa yang biasa kita lakukan dalam bulan seribu bulan tersebut?
Susanti Nurdin Detox Jasmani dan Rohani Seperti umat Islam pada umumnya, bagi Susanti Nurdin Manager Corporate Communication PT Danareksa (Persero) bulan Ramadhan merupakan yang dinanti-nanti untuk melakukan amal dan ibadah. “Ini merupakan kesempatan Emas yang tidak didapat dibulan bulan lain selama setahun dan saya selalu mempergunakan momen bulan suci Ramadhan untuk beramal ibadah dan menjaga dalam bersikap serta bertutur menjadi lebih baik lagi,” ungkap wanita yang akrab disapa Susan ini. Selain itu, menurut Susan melakukan puasa itu sangat baik buat kesehatan jasmani. “ Dengan berpuasa sebulan penuh itu akan menjadi semacam detox untuk mengeluarkan racun-racun dalam tubuh,” terangnya. Dia mengingatkan berpuasa tidak berarti kinerja dikantor jadi turun. Seharusnya bisa lebih baik karena dengan berpuasa kita bisa lebih meningkatkan tali silaturahmi dengan melakukan acara buka puasa bersama rekan bisnis sehingga bisnis bisa terus terjalin melalui silaturahmi yang baik. “Memang sih, aktivitas rapat diluar kantor biasanya menurun sehingga banyak melakukan aktivitas dikantor saja,” kata Susan.
96
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Solwati Manfaatkan Waktu Untuk Ibadah Bulan Ramadhan menurut Solwati Humas PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) merupakan bulan pernuh berkah karena amal kebaikan akan dibalas dengan berlipat ganda. “Maka apa bila di bulan itu tidak dimanfaatkan dengan baik maka kita akan merugi,” ungkapnya. Tak heran kalau bulan puasa dimanfaatkan Wati dengan lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengerjakan ibadah sunah seperti tarawih dan amal ibadah yang lain agar tidak menjadi orang yang merugi. “Momen puasa juga dipakai sebagai ajang mengoreksi diri hingga menjadi lebih baik lagi. Untuk jam kerja yang dikurangi, saya manfaatkan sepenuhnya untuk ibadah. Pokoknya mendekatkan diri kepada Allah SWT,” kata Wati. Tentu saja tidak melupakan kewajiban sebagai karyawan untuk tetap bekerja, karena puasa bukan alasan untuk menurunkan kinerja.
Rita Rossa Tetap Semangat “Semangat tidak boleh turun walaupun di kantor memberikan toleransi waktu bagi yang menjalankan ibadah puasa. Meski jam kerja berkurang, tapi kita harus tetap semangat,” kata Rita Rosita, Marketing Communication PT Hotel Indonesia Natour (Persero). Menurut Rita, Justru di bulan Ramadhan spirit harus ditingkatkan. Tanpa mengurangi nilai ibadah di bulan Ramadhan, harus tetap semangat bekerja. Setiap orang yang beragama Islam pasti menunggu bulan Ramadhan tiba. Juga Rita, karena kegiatan kerohanian di kantor lebih banyak sehingga suasana jadi lebih tenang. “Jadi antara kegiatan dunia dan akhirat balance,” pungkasnya.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
97
etalase
BUMN Perbankan Luncurkan Kartu Tani Beberapa waktu lalu Menteri BUMN Rini Soemarno bersama jajaran direksi perbankan BUMN bertemu
kepada petani tebu. Selain petani, penyaluran kartu
dengan Presiden Joko Widodo guna melaporkan
tersebut juga bisa berlanjut kepada nelayan.
rencana peluncuran Kartu Tani. Inilah alat untuk
Diketahui, salah satu bank, yakni BRI, telah
membantu petani dalam menjalankan kegiatannya,
menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
seperti untuk mendapatkan fasilitas kredit usaha
meluncurkan Kartu Tani pada Maret lalu. Kartu
rakyat, penyediaan pupuk maupun pengumpulan hasil
tersebut dapat digunakan untuk memonitor
panen yang bakal dikeluarkan oleh PT Bank Rakyat
penyaluran pupuk bersubsidi yang anggarannya
Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri, dan PT Bank Negara
menggunakan APBN. Adapun fungsinya menyerupai
Indonesia (BNI).
kartu debit yang dapat digesek pada EDC BRI
Peluncuran Kartu Tani tersebut rencananya dilakukan pada Juni mendatang untuk disalurkan
yang ditempatkan di distributor pupuk di seluruh Indonesia.
Telkom Hadirkan PaDi Sebagai salah satu implementasi program “BUMN Hadir untuk Negeri” dan untuk mendukung program Taman Bacaan Masyarakat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PT Telkom Indonesia (Telkom) menghadirkan Pustaka Digital atau disingkat PaDi di 1.000 lokasi seluruh Indonesia Kemunculan teknologi digital melalui PaDi ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan daya baca masyarakat, khususnya yang berada di daerah-daerah luar perkotaan. Sebelum PaDi, Telkom telah memiliki platform komersial Qbaca yang merupakan e-book store atau toko buku digital yang di dalamnya terdapat bebagai pustaka dari berbagai penerbit. Adapun PaDi sendiri diberikan secara gratis kepada seluruh lapisan masyarakat, sedangkan revenue share kepada penerbit tetap menjadi tanggung jawab
98
Telkom. Hingga akhir tahun 2016, Telkom berkomitmen
Telkomsel, Wi-Fi corner, dan Plasa Telkom yang saat
akan menyediakan 1.000 lokasi pustaka digital yang
ini telah tersedia di lebih dari 200 lokasi di 34 provinsi
tersebar di seluruh Nusantara yang berlokasi di Grapari
di Indonesia.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
Usung Inovasi, Godok Produk Traktor Roda 4 Multi Guna Naskah: Martina Prianti Foto: Dok Barata Indonesia
pidato peringatan HUT ke-45 Barata Indonesia. Adapun inovasi yang akan digaungkan pada tahun ini adalah rencana pengembangan produk alat pertanian berupa Traktor Roda 4 Multi Guna. Produk seri baru yang masih dalam tahap pengembangan ini, nantinya diharapkan mampu menciptakan pasar baru dan menjadi produk seri andalan Barata Indonesia. Sementara itu target pasar dari
I
produk Traktor Roda 4 Multi Guna, meliputi industri pertanian, industri
nnovation for Excellent”, menjadi tema
Indonesia telah melakukan persiapan
perkebunan, industri kehutanan serta
utama HUT ke-45, PT Barata Indonesia
untuk menghadapi tantangan yang ada.
pekerjaan umum. Pangsa pasar dari
(Persero). Tema dipilih sebagai
“Dengan mengusung semangat
Traktor Roda 4 Multi Guna tersebut juga
gambaran semangat baru perusahaan
baru pada HUT ke-45, Barata Indonesia
dinilai masih sangat terbuka lebar, baik
yang didirikan pada 19 Mei 1971.
bertekad membentuk New Barata dan
dari dalam negeri maupun luar negeri.
Zakky Gamal Yasin, Direktur Utama
menggunakan 2016, sebagai pijakan
PT Barata Indonesia (Persero)
Barata Indonesia, mengatakan melakukan
untuk ‘melompat’ lebih tinggi dan unggul
berharap, pada moment HUT ke-45,
inovasi dan perubahan-perubahan
diberbagai kondisi,” ucap Zakky dalam
inovasi, perubahan, serta terobosan yang
dinilai penting untuk bisa terus bersaing
dilakukan menjadi pijakan awal untuk
pada era globalisasi. Terlebih, saat ini
mewujudkan ‘Barata Baru’. Karena itu,
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah
kata Zakky, kerja keras adalah harga mati
resmi masuk ke tanah air. Hal tersebut, mau tidak mau membuat persaingan kian sengit. Meski
yang wajib dilakukan oleh seluruh insan Barata Indonesia.
demikian, Zakky mengatakan Barata ADV
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
99
sela
Pantai Pelawan yang Menawan
P
Naskah: Martina Prianti Foto: Arief Prabowo
antai Pelawan terletak di Pangke, Meral, Tanjung Balai Karimun pada Provinsi Kepulauan Riau. Berada pada bagian wilayah free trade zone (FTZ) Batam-Bintan-Karimun atau BBK. Ya, letaknya terbilang strategis. Pantai yang lokasinya berada di sebelah barat Singapura ini, nyaris membentuk liter U yang sempurna. Laksana bentuk bulan sabit. Memiliki hampara pasir putih, di Pantai Pelawan juga terdapat sejumlah bebatuan besar. Tidak hanya itu, pada sejumlah sisinya terdapat mangrove. Tak ayal, pantai yang terletak sekitar 30 kilometer atau membutuhkan waktu sekitar 45 dari Pusat Kota Balai Karimun ini, laksana oase bagi mereka yang menyukai destinasi wisata berbasis bahari di Tanjung Balai. Bagi penikmat pantai, pemilik hobi
100
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
mancing, maupun mereka menyukai berenang dan menyelam (diving). Pantai Pelawan merupakan sisi lain dari Tanjung Balai Karimun yang identik dengan kesan sebagai kawasan perdagangan dan industri khususnya manufaktur dan industri galangan kapal (shipyard). Ya, Pantai Pelawan memang menawan.
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
101
imaji N. Syamsuddin Ch. Haesy Imagineer - Vision Guide
Integralitas untuk Integritas Korporasi
S
EKITAR 80 persen populasi penduduk dunia (berdasarkan World Health Organiation) tinggal dan berkembang di negara-negara berkembang. Karenanya, kemiskinan bertumbuh di negara-negara tersebut, termasuk Indonesia di dalamnya. Di kawasan ini juga berbagai virus berkembang dan menekan berat penduduk miskin. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan kalangan ilmuwan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan sebagai bagian dari aksi kemanusiaan. Sayangnya, upaya promosi dan preventif kesehatan tidak mampu mengimbangi perkembangan penyakit, sehingga upya kuratif dan rehabilitatif selalu unggul di depan. Keperluan obat dan beragam produk farmasi bergerak seiring dengan perkembangan kondisi kesehatan masyarakat luas, di seluruh lapisan masyarakat. Indonesia selain diberikan Tuhan sumberdaya alam yang kaya berupa herbal yang sangat kaya. Meski demikian, untuk bahanbahan sintetik, Indonesia masih bergantung pada luar negeri. Hampir 90 persen bahan sintetik masih merupakan bahan import. Secara industrial, farmasi Indonesia – meski sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka – tak pernah sepi dari berbagai masalah. Dalam konteks inovasi, misalnya. Penelitian berbasis bioteknologi dan kimia, misalnya, sebagian besar masih terbatas di lingkungan pergu-
102
BUMNinsight l MEI/JUNI 2016
ruan tinggi dan belum dikembangkan di dunia industri. Begitu juga dalam konteks teknologi. Celah keunggulan farmasi Indonesia tentu besar. Secara budaya, peradaban agraris meninggalkan tradisi menarik terkait dengan pengembangan obat alami. Walaupun di pasar juga mesti ‘bertarung’ ketat dengan produk sejenis dari Tiongkok, Korea, dan India. Haruskah bertekuk lutut pada keadaan? Tentu tidak. Industri farmasi harus bertegak kepala di era global. Antara lain, dengan membangun human security (antara lain melalui jaminan sosial kesehatan). Setarikan nafas, memperkuat akses masyarakat terhadap produk farmasi yang kompleks. Dalam konteks itu diperlukan visi kolektif (terkait dengan kemandirian dan nilai tambah), antara lain dengan kebijakan kongkret: mendukung produksi lokal. Dengan kebijakan demikian, upaya memperkuat produk farmasi domestik, akan mendorong industri farmasi lokal. Untuk itu perlu dibangun industrial linked yang memungkinkan badan usaha milik negara (BUMN) farmasi, menjadi captain of industry di sektornya. Pembentukan holding company industri farmasi adalah pilihan, karena yang kita perlukan kini tak lagi hanya sinergi, melainkan jauh dari itu lagi. Yakni integralitas untuk membangun integritas korporasi di sektor farmasi.
sasaran bisnis anda ada di sini!
Kontak iklan: Nilam (0857 1115 4428) Puput (0813 1634 7773)