.B U K U
PERINQ ATA N
PANTJA WARSA
PANDU RAKJAT 1945
28 Desember
i
D ikelaarkan oleh:
Pengurus B esa r JESIA ISAT
P a n du R a k ja t Indonesia D IT R R B IT K A N
O LEH :
BADAN PENERBIT PANDU RAKJAT INDONESIA DJAKARTA
I
*
P U R W A K A PANDU R A K JA T IN D O N E S IA Idni genap lima tahun usianja. Suatit kelangsungan hidup jang merupakan titik-djarak dalam sedjarah tjabang-geralc perkembangan masjarakat Bangsa Indo nesia dalam Iiubungan kehidupan jang seluas-Iuasnja. Um ur lima tahun bagi sesuatu organisasi seperti P A N D U R A K J A T IN D O N E S I A . jang Iahir ditengah-tengali masjarakat bangsa jang sedang bergolak dan berdjuang untuk menetapkan nasib nja diwaktu jang akan datang, sudah lentu mengalami masa pasang-surut. M aka Buku Peringatan Pantja W arsa Pandu R akjat Indonesia ini diterbitkan sebagai kenang-kenangan. PAN D U R A K JA T IN D O N E S IA dalam hidupnja selama lima tahun itu penuh menghadapi kesulitan dan men djumpai gendala rintangan dalam menunaikan tugasnja untuk mentjapai tjitatjitanja dilapangan pendidikan. Kepanduan bukanlah semata-matd tempat permainan, dimana anak-anak dan pemuda-pemudi kita dapat berbuat sekehendaknja, seperti jang dikirakan oleh banjak orang. H asil pendidikan setjara Pandu besar gunanja untuk meninggikan achlal: anak-anak dan pemuda-pemudi kita untuk menghadapi masa pembangunan sekarang ini. Bukankah tudjuan Kepan duan itu ialah : turut mendidik anak^
kita, pemuda-pemudi kita, agar mereka kelak riiendjadi W arga dari Nogaranja dan anggauta M asjarakat jang berguna? Buku P e r i n g a t a n P A N T J A - W A R S A ini telah lama dikehendaki terbitnja, jaitu pada achir bulan Desember tahun jang lalu, tepat pada hari ulang-tahun ke-V dari Pandu Rakjat Indonesia (28 Desem
ber 1950). Tetapi apa hendak dikata, maksud hati memeluk gunung, apa daja, ^angan tak sampai. Baru sekaranglah maksud tertjapai, sungguhpun persiapan telah lama dikerdjakan dengan bantuan dari berbagai pihak. Terutama pada Djawatan Pendidikan Masjarakat. Kementerian P.P. dan K. kami utjapkan terima kasih atas segala bantuannja sampai dapat terlaksananja penerbitan ini. Pada Kementerian Penerangan kami tidak Iupa menjampaikan utjapan terima kasih atas keredlaannja memindjamkan klise-klise jang kami butuhkan. Dari pada Balai Pustaka kamipun sangat berhutang budi, karena bantuan- nja pertjetakan d.I.I., jang memungkinkan penerbitan ini dalam waktu sependekpendeknja. Achirnja, pada semua kawan, djuga Perkumpulan D agang Djohan Djohor, kami sangat berterima kasih, jang telah memberikan karangan-karangan dan Iain ain bantuan jang berharga untuk penerIain )itan buku peringatan ini. bitan Semoga buku ini, disamping memperkaja djumlah perpustakaan kepanduan Indonesia chususnja, isinja dapat memperluas arti pendidikan pandu bagi bang sa kita umumnja. Insjaf, bahwa buku ini, walaupun diusahakan dan dikerdjakan sebaik-baiknja dan seteliti-telitinja, masih banjak djuga mempunjai tjatjad dan tjela, maka untuk semua ini kami mintakan maaf kepada para pembatja. Djakarta, Oktober 19 5 1.
Dengan Salam Pandu, Penjeleng'gara Buku Peringatan Panlja W arsa Pandu R akjat Indonesia.
• s
q
(/
TEMPO DI MARCIA
jT v d jO n & S L G ,
= * = * = 1 1 J * *
'jJu M C L ,
------- L J j i L . j A r ^ j d
.......
r
i
. -------- ^ & 1T *
,v — —
-
f
A
j - ^
I
-
na
r
a
n
lah
ne sia
,
-•-(V
--------------
- '- * - 4
s
a ku
~ J
itr
lah
ber
di
ri
DJa
ke bang sa an ku, Bang sa
- r lah
=TT-
_
ki ta
S
4
di
pan du
dan
ta'nah a
Wm>ism
5E J
ber se ru:
ta nahkul Hi dup lah
In
i bu ku. In do
do ne sia
ir ku
Ma
ri
■ Ji ber sa
tu. Hi
dup
ne gri kul Bang sa ku,ra';Jat ku-sem
0
f
wa-njal Ba ngun lah
dji wa njal Ba ngun lah ba dan nja! U n tuk fF
In done sia Ra ya! In do nesia Ra ya Mer de ka, Mer de ka'ITa nah
PANDU RAKJAT INDONESIA L agu : M B. S ja ir : Kartm i.
M a rs 1'U Do = G . 0
I
4 5 ^ 1 wah panba-
3 D i-
5 6 4 1 dung balin-
5 3 tih, Pe1 ri 1 0
|
|
2 Pan-
4 3 4 pan- du pu-
3 du-
2 7 Sang- 9 UP
-
3 M e-
5 nja,
4 ne1
-
6 M en-
5 dji
-
5 1 sa , M em -
5 be-
1
6 5 M e- rah
|
3 dan
-
1 1 Pu-
1
7 i ha- gi-
|
2 a,
-
|
|
5 4 tra dan
|
2 pu-
-
6 | te-
I
6 5 be- ker-
|
5 dja,
-
i
|
3 i 1 djandji-
5 ta-
4 - 5 pi se-
|
6 5 ga- la
3 T ji-
5 ta-
I
4 tji-
|
6 7 - i gi N u - sa
|
7 2 ma- tan-
1
| 2 1 2 In- do-
1
3 ne-
i Sl-
| 6 6 -~7 ti ri- ang
1
6 gem -
i bi-
| 2 1- 2 Indo-
1
3 ne-
1
i a.
? 4 djung ting-
6 djun-
I
6 la
2 6 ke- hor-
6 nja,
3 ta-
-
i | Bang-
3 dan i nja,
|
'
11
:
0
5 Pan-
1
5 a,
1 Ber-
|
5 5 ra, Pan-
1 5
1 -
a, S'la-
5 3 1 4 du Rak- jat 1 1 mu5 du
1
'■5
1
lu-
2 7 rah ha3 4 Rak- jat 6 si-
2 - 6 ap dan
|
7 se-
II Ke — Tuhananlah dasar pertama, Pedoman Panidu Rakjat, Kebangsaan, Kemanusiaan, D asar lainnja. Kgdaulaitan R akjat seluruhnja D an keadi'lan D idjaga serta dihormatinja Dibela setiap masa. Lllangan :
2 di-
00012305
Ulangan:
i si-
: 1
CD CD CD —
__1 rrD - j CvJ
CO r oo v f
PRES1DEN REPUBLIK INDONESIA
/^ U V *
<4 ,
fll^sdL&LAA*
4 -* s 4Lt<.
&£*<Sl*As&
/
<5^ - ^
-t^ Jt-6 ^ . ^ -------
/l £ ^ H 2 - £ - Z X „
b ^ 4 *-<*Jc)~P<.
C>L<S%^<.
y£-£*~
S d r.
Soegandi
P r in g g o a t m o d jo .
P e n u lis
Um um
P. B.
Pandu
R a k ja t In d o n esia. S e m a n g a t P a n d u ta k k u n d ju n g p a d a m ...............
KATA PEN GAN TAR i. 28 Desember 1945 ................ hari kelahiran Pandu Rakjat Indonesia, jang berkewadjiban, dengan djalan kepanduan, turut mendidik putri dan putra Indonesia, agar supaja mereka dapat mendjadi warga negara dan anggauta masjarakat jang berguna. PemimpinPemimpin berkeliaran kian-kemari untuk mentjahari baban-baban jang berfaedah dan wang-wang jang berbasrat, guna menjelenggarakan permainan kepanduan dan menjusun pengurus dan pimpinan jang tertinggi. 27 Desember iQ46 ........... Rapat besar Umum jang pertama di Surakarta. Pimpinan tertinggi untuk perkumpulannja ditangan sdr2. Soeratno. Moewardi dan Santo, untuk kepanduannja oleb sdr2Nja. Sutarman dan Hertog. Pula ditetapkan dalam A .D . Pelindung Perkumpulan ialab Kepala Negara, P .J.M . Presiden Republik Indonesia. Dengan surat Putusan Menteri Pendidikan Pengudjaran dan Kebudajaan R.I. tertanggal 1 Februari 1947 No. 93/Bbg. A ., maka ditetapkan perbubungan antara Kementerian P ,P . dan K. Republik Indo
8
nesia dan Pand u R akjat Indonesia menurut sjarat jang termaktub dalam lima fasal. D iantaranja adalah tertulis. PAND U R A K JA T IN D O N E S IA jalah satu-satunja perkumpulan kepan duan jang diserabi penjelenggaraan ke panduan di Republik Indonesia. Berat beban kita ! San gat berat ! Tjam kanlab ini benar-benar I Kepertjajaan jang ditumpahkan kepada kita sekaIian, hendaklab djangan mengetjewakan sedikitpun. Ingatlab selalu pada kewadjiban kita jang termaksud dalam fasal tsb. 28 Desember 1 9 4 7 ............ masih daIam keadaan non-actief, akibat dari peristivva 21 D ju li -947, clash jang pertama. 28 Desem bar 1948 ............ non-actief bertimbur Iagi-
keadaan
19 Desember 194S ............ clasb jang kedua, masih hangat. Seluruh pekerdjaan berhenti. M usuh menduduki Jogjakarta. Penghabisan D juni 1Q49 musub nieninggalkan Jogja, Republik Indonesia berdiri Iagi, Pemerintahpun dikembalikan Iagi. Disekitar 28 Desember 1948 kita bermaksud menjelenggarakan v Pertemuan
besar-besaran. Baharu pada tanggal 202 i-2 2 D januari 1950 kita diberi kesempatan oleh Tuhan mengaclakan kongres. Kongres besar ini menelurkan sebuah schema jang memberi kesempatan tjukup kepacla golongan chusus jang berhasrat mempersatukan diri dengan P A N D U R A K J A T IN D O N E S IA . Dengan kebebasan penuh unluk mengatur dan menjusun Pengurusnja sendiri. M ulai dari panitya kelompok, ikatan sampai ke Pengurus Besarnja buat bagian perkumpulannja. M ulai dari Kwarlier Tjabang sampai ke Kwartier Besarnja sendiri buat bagian kepanduannja. 28 Desember 19 5 0 .............. P A N D U R A K J A T IN D O N E S IA berusia tjukup lima tahun. Lustrum P A N D U R A K JA T . Meskipun mengliadapi, melalui dan mengalami seribu satu kesukaran ................ Pandu Rakjat berdjalan terus ................ sedikit bitjara, banjak bekerdja. Berkat keuletan para Pandu pada umumnja, para Pemimpin pada chususnja. 28 Desem ber tg50 ............ kedudukan Pengurus Besar dipindahkan dari Jo g jakarta ke Ibu Kota Republik Indonesia, Djakarta, bergandengan dengan kepindahan Ketua P.B . Pak Suralno Sastroamidjojo. Pada bari Senin tanggal satu bulan satu tabun lima puluh satu, djam satu siang pembubaran Pengurus Besar lama telah mengisi riwajat, dirumah Pak Subroto M uljosoebardj® djl. Purvvosari 1 1 2 Solo.:i V 28 Desgmber 1950, — perlu kita rajakan. Perlu kita peringati.' Dengan matjam-matjam djalan. Sambil merajakan dan memperingati perlu pula kiranja
kita menindjau kembali pengalaman kita dalam lima tahun jang telah lampau. Untuk kepentingan ini maka Pengurus Besar menerbitkan Buku Peringatan ,,Pantja-\Varsa” (Lustrum) Pandu R akjal Indonesia ini. Sambutan-sambutan beraneka warna oleh para pemimpin2 jang terkemuka dan peminat-peminat kepanduan mudah-mudahan dapatlah mengisi djivva dalam buku kcnang-kenangan ini. Kepada penjumbang seluruhnja kami Pengurus Besar mengaturkan beribu-ribu terima kasih. Penerbitan ini tidaklab dapat terlaksana bila dari fihak Kemenlerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan, terutama dari D jaw atan Pendidikan M asjarakat Bagian Kepanduan tidak disediakan sokongan setjukupnja dalam segala hal I Kepada mereka jang bersangkutan Pengurus Besar memberikan saluut. Zonder bantuan saudara-saudara, tak keluarIah ,,P A N T JA W A R S A ” . Moga-moga dapatlah tertjapai maksud kami dengan pengumpulan sekedar kenang-kenangan ini, dari lima tahun jang Ialu, hidup dalam Iingkungan kepanduan jang diIahirkan dalam masa revolusi ini. Jan g selalu diikuti gerak-geriknja oleh djiwa pemimpin kepanduan kita jang ulung, djiwa Pandu M U V V A R D I. Kemudian djika buku ,,Panlja W a rsa ” ini kelak lernjala banjak dibatja dan dipergunakan isinja, maka kami Pengurus Besar akan merasa bangga lelah tertjapai maksud kita, memenuhi keingin&n dari para anggauta dan Pandu-pandu kita seluruhnja. Demikianlah hendaknja. Sekretariat Pengurus Besar Pand u Rakjat Indonesia.
9
K ala Sambutan
MENTER1 PENDIDIKAN, PENGADJARAN dan KEBUDAJAAN
Akan berbahagialah sesualu bang=a. djika pandangan bidupnja didasarkan atas usaba untuk mendidik pemuda-pemudinja mendjadi manusia jang sanggup berbakti kepada
keluarganja. kepada
N usa dan
Bangsa,
kepada masjarakat dan kemanusiaan umumnja. Tjita-tjita ini akan dapat dilaksanakan didalam Ii.igkungan kekeluargaan dan didalam pergaulan hidup sehari-bari. M aka didalam bal jang lerkemudian ini adalah pergerakan kepanduan merupaka.i suatu usal,a ,ang sangat tinggi nilainja. s ambit be,main-main. sehai dan
bebas.
sambil
sambil
bersukana,
mengbadapi
sambil
keindaban
menghirup
alam
udara
J.p u p u k
dan
t. |i •[ l ■[ . • • nr* ciiiii d a n m u lia , u ntuk m e n t j ip t a k a n d ip eh h a ra la n sitat-sitat m a n u s ia j a n g s u ij i ua
djiwa-pengabdian. [tulah sebabnja maka Pandu R akjat
akan
mendjalankan
peranan
penting didalam pembangunan masjarakat Indonesia. Mudah-mudahan Tuban memberikan rahm at-Nja nlas segala usaba jang akan didjalankan.
Djakarta, 17 Desember 1950.
10
PRO LO O G TANAH A1RKU Indonesia Tanahku jang subur kaja raja <—> Mata segenap bangsa lerludju kepadanja i—' i— ^ Lihatlali berdjuta-djuta
pohon
njiur
melambai-Iambai menghias Alam Raja. Sungai nan deras mengalir merata diseluruh daratan membasahi sawali ladang, sumber penghidupan bagi manusia jang mendiami buminja ... Bertirai kuning mengembang, padi disekeliling danau -—1 Gunung-gunung mendjulang tinggi, bila kita berdiri dipuntjaknja, maka sedjauhmata memandang terbamparlah permadani beledu jang berladjur bertumpaktumpak, tiap tumpak Iain warnanja ---- — Ta'kan hati tiada sajang, ta’kan bati tiada rasa kasib. — —. Aku redla berkorban, aku siap mendarmakan baktiku ........... kepadamu ..... P E R T I W I K U -------Top.
S d r. K etu a
S o e ra tn o
P .B .
S a s t r o a m id jo jo
Pandu
S e d ja k d ja m a n P a n d u K e b a n g s a a n
R a k ja t
( J.J.P .)
In d o n e s ia
h in g g a s e k a -
r a n g d u d u k d a la m P u t ju k p im p in a n .
PESA N K ETU A PEN G U RU S B E SA R P A N D U R A K JA T IN D O N E S IA (Oleh : S O E R A T N O Sastroam idjojo)
1945
Tanggal 28 Desember 1950 tjukuplah Panchi Rakjat Indonesia berusia lima tahun. Tepat pada lima tahun jang lalu pada hari bulan itu di Surakarta telah dilangsungkan perundingan antara vvakil-wakil Pimpinan Kepanduan jang pada masa jang Iampau (djaman Pemerintahan Belanda), jaitu : H .W ., K.R.I., K A M I. T R I D H A R M O , S IA P , K.B.I., J.P .O ., P.K. (Pandu Katholiek), K A K I dan P.I. untuk mentjari dan menetapkan bentuk dan susunan organisasi kepanduan dalam Negara Republik Indonesia jang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Hasil perundingan antara para wakilwakil Pimpinan Kepanduan tersebut ialah lahirnja organisasi P A N D U R A K JA T IN D O N E S IA sebagai badan kesatuan untuk seluruh Bangsa dan Negara Indonesia. Menurut piagam jang ditetap kan pada achir pertemuan itu ditentukan, bahwa pemimpin-pemimpin dan pandupandu dari kepanduan-kepanduan tersebut diatas, akan menggabungkan dalam organisasi Pandu Rakjat Indonesia.
12
28
195 °
Desember
Tabim pertama (1946) dalam perdjaIanan Pandu Rakjat diliputi oleh suasana perkembangan kepanduan didaerahdaerah dan tjabang-tjabang. D itiap-tiap keresidenan dan hampir ditiap-tiap kabupaten telah dapat didirikan daerahdaerab dan tjabang-tjabang dari Pandu Rakjat. Perhatian didaerah-daerab besar sekali terhadap perkembangan P an d u R ak jat dan pada achir tahun pertama itu, jaitu dalam rapat besar jang diadakan dx Surakarta pula dari tanggal 26 sampai 29 Desember 1946, datanglah utusanutusan dari 17 daerah (di D jaw a) dan 49 tjabang-tjabang. Itu waktu belum terdapat bubungan dengan kepanduankepanduan diluar D jaw a. M engingat akan kemadjuan dalam ta hun 1946 maka tahun ini dapat dinamakan tahun perkembangan dan kemadjuan Pandu R akjat di D jaw a. Untuk memenuhi dan mengisi kekurangan jang sangat terasa, jaitu kekurangan tenaga-lenaga
Pemimpin maka perhatian Pimpinan ditudjukan kepada Iatihan Pemimpin. L ain dari pada itu segala sesuatu ditudjukan kepada konsolidasi kedalam, sedang perhatian keluar kalangan ke panduan di Indonesia belum mendapat giliran. Perhubungan dengan tjabangtjabang dan daerab pada waktu itu berlangsung Iantjar, ketjuali bubungan dengan beberapa tjabang jang belum dapat dilantjarkan, karena bubungan pos waktu itu memang terganggu. D alam tahun itu djuga perbubungan dengan fibak Pemerintab terasa baik, jaitu dengan perantaraan Menteri Negara Urusan Pemuda jang selalu memberi bantuan labir dan batin dan apa jang dapat diberikan. Tahun 1947 dibuka dengan putusan rapat besar jang penting, sebagai pedoman bekerdja, jaitu : 1. Pengakuan oleh Pemerintah (R.I.) dari Pandu Rakjat sebagai satu-satunja kepanduan diserahi penjelenggaraan gerakan kepanduan diseluruh Indo nesia, sedang dalam bubungan de ngan Pemerintah jang mendjadi perantaraan Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan. 2. Su paja Pandu Rakjat menudju pula kearah pengakuan oleh kepanduan Internasional. Putusan jang pertama dapat pengesahan dari Pemerintah dengan surat putusan Menteri P. P. dan K. tanggal 1 Pebruari 1947 No. 93/Bab. A . Sungguhpun sudah ada putusan tentang usaha kearah pengakuan dalam Iingkungan kepadanduan Internasional, akan tetapi mengingat kebntuhan-kebu-
tuhan pada waktu itu, pimpinan Pandu Rakjat dal am ,,beleidnja” mengusahakan konsolidasi kedalam, jaitu memperkuat tenaga-tenaga tehnis dan memperbanjak Iatihan-Iatihan pemimpin, satu dan Iain untuk mentjukupi kebutuhan organisasi. Pada tanggal 25 Maret 1947 Ketua P.B, Komisaris Besar Putera dan Puteri dengan beberapa anggauta Pengurus Besar di terima oleh Bapak Presiden, untuk sekedar memberi Iaporan tentang keadaan dalam Pandu Rakjat dan menjampaikan permohonan agar supaja Bapak Negara berkenan menerima angicatan sebagai Pelindung Perkumpulan. Dalam pertemuan itu Bapak Presiden menjatakan tak keberatan menerima angkatan itu, akan tetapi dengan sjarat supaja Pimpinan Pandu Rakjat mengu sahakan masuknja anak-anak didesadesa dalam Pandu Rakjat, agar supaja mereka dapat turut serta dalam Iatihan sebagai Pandu. Kemudian mengingat sepenuhnja apa jang diamanatkan oleh Pelindung Pandu Rakjat, Pengurus dan Kwartier Besar mengadakan persiapan-persiapan dengan tenaga-tenaga jang dapat dipakai, kearah konsolidasi dan memperteguh organisasi dari dalam, akan tetapi pada tg, 21 D juli 1947 datanglah sekonjong-konjong serbuan Belanda jang pertam a............ Sebagai akibat dari serbuan Iawan itu, maka usaha-usaha jang telah direntjanakan oleh Pengurus dan Kwartier Besar terpaksa tak dapat dilaksanakan. Disamping itu hubungan dengan beberapa daerah dan tjabang terputus oleh pendudukan Belanda. Dalam suasana perdjoangan jang maha hebat (gigantis) Pandu R akjat Indonesia mengindjak tahun 1948. Karena keadaan,
13
banjak hubungan dengan daerah dan tjabang jang terputus. Sungguhpun demildan halnja, selalu diusahakan oleh fihak Pimpinan dengan tjara apapun djuga, agar mendapat hubungan Iagi dengan daerah-daerah pendudukan. Beberapa Pemimpin didaerah-daerah diberi tugas supaja terus menghidupkan gerakan Pandu didaerab jang dikuasai oleb BeIanda dan supaja api Pandu terus dapat menjala. Banjak antara tjabang-tjabang jang terpaksa berbenti atau bubar, karena kebanjakan dari Pandu-pandunja menjumbangkan tenaganja sebagai Pemuda Pedjoang dalam perdjoangan Kemerdekaan, jang pada waktu itu berkobar dimana-mana.
Dalam waktu berkobarnja perdjoangan Kemerdekaan itu oleb Pimpinan Pandu Rakjat disetudjui dan diandjurkan supaja pandu-pandu (Putera dan Puteri) mengambil bagian dalam perdjoangan menurut basratnja masing-masing. Tempat Pandu dalam perdjoangan itu ialab digaris tengab dan digaris belakang. Mereka jang bendak memanggul sendjata diminta supaja melepaskan pakaian Pandu dan selandjutnja dengan memanggul sendjata bertindak sebagai Pemuda Indonesia. Tak sedikit djiwa Pandu jang melajang dalam pertempuran-pertempuran. Sebagai akibat dari serbuan Belanda jang kedua maka boleb dikata Pengurus dan Kwartier Besar tak berdaja berbuat apa-apa, melainkan dengan djalan dibawah tanab mengandjurkan kepada semua Pandupandu supaja mengambil bagian dalam perdjoangan gerilja, baik dalam kota (P.M.I.), maupun diluar untuk membantu perdjoangan-perdjoangan. Dengan kembalinja Pemerintab Re-
14
publik di Jo gjak arta pada aw al bulan D ju li 1949. barulab beberapa tenaga dari Pengurus dan K w artier B esar bertemu Iagi di Ibu kota dan dengan kaw ankawan jang waktu itu setjara kebetulan berkumpul di Jo g ja , dapatlab Pengurus dan Kw artier B esar disusun kembali se tjara darurat. Penjusunan kembali Pengurus Besar b am dapat dilaksanakan pada aw al bulan September 1949 dan s e d j a < itu Pengurus Besar m engusabakan mentjari bubungan dengan k aw an -kaw an jang pada waktu itu m asib berada diclaerahdaerab Iuar Jogjakarta. D engan bantuan dari Kem enterian P.P. dan K. di Jogjakarta, m aka Ketua Umum dan sdr. Sum ardjo pada aw a bulan Okteber i 9 49 dapat datang di D ja karta dan dari D jak arta m engadakan bubungan dengan d a e r a h - d a e r a h di D jaw a B arat dan Pekalongan.
Dalam
u.aha
untuk
memajjukan
Pandu R ak jat jang terasa dalam bebe-
vapa waktu seret sekall dalam I.ngkahIangkahnja, m aka pada tg, 4 D esem ber 1949 di Jogjakarta diadakan pertemuan dengan saudara-saudara Pemimpm-pemimpin Kepanduan jang dahulu turn serta dalam pembentukan organisasi P a n du R akjat. H asil dari pertemuan itu lalah pernjataan dari pertemuan, b ah w a per u sekali organisasi dan susunan an u R akjat ditindjau kembali dengan m a su agar dapat menarik g o l o n g a n - g o ongan g . .. .1,1., kelihatan tak jang sampai itu waktu, p i mempunjai perbatian terhadap P an d u Rakjat. Suatu schema organisasi baru irentjanakan, schema m ana dim adju an alam kongres Pan d u R ak jat jang d.lang-
sungkan pada tanggal 20-22 Djanuari 1950 di Jogjakarta. SetelaK dirundingkan dan dipertimbangkan dalam kongres maka schema mendapat perobahan seperlunja, schema mana dalam kongres tersebut dianggap dapat memenuhi keinginan-keinginan dari golongan-golongan chusus jang men dapat tempat sepenuhnja dalam organisasi jang ditetapkan itu. Schema organisasi ini sampai sekarang masih dipertahankan oleb Pengurus besar untuk dipakai sebagai organisasi kepanduan dalam Negara Indonesia. Tahun 1950 membawa konsepsi baru dari Pandu R akjat Indonesia jang dimaksudkan sebagai suatu bentuk organisasi kepanduan jang dapat memberi tempat jang Iajak kepada golongan-golongan chusus. Sam pai kemana schema organisasi Pandu R akjat akan memenuhi pengharapan pimpinan, hari jang akan datang jang akan memberi djawabannja. Sementara itu oleh pimpinan diusahakan mengadakan pembitjaraan dan pertukaran fikiran dengan golongan-golongan kepan duan jang dalam beberapa waktu nampak hidup kembali, untuk mentjari pemetjahan soal organisasi kepanduan di Indonesia jang akan dapat mendjadi ikatan dari semua golongan dan keluar mendjadi wakil kepanduan bangsa Indo nesia seluruhnja. Berhubung dengan terbentuknja N e gara Kesatuan Republik Indonesia, maka ,,beleid” pimpinan Pandu Rakjat, sementara menudju kekonsolidasi kedalam dan belum mempertimbangkan Iangkah-Iangkah kehubungan dengan Iuar negeri, ha rus dirobah dan disesuaikan dengan ke-
adaan dengan kemadjuan Negara. Tidak Iagi pandu-pandu harus mengerahkan perhatiannja kedalam (Negeri) akan tetapi mau tidak mau harus melangkah keluar Indonesia, sesuai dengan beleid Pemerintah Negara. Menghadapi keadaan baru ini, maka pimpinan harus memperhatikan akan tenaga-tenaga jang sampai sekarang turut serta dalam, baik Pengurus Besar, maupun Kwartier Besar. Mengikuti Iangkah-Iangkah Negara Republik Indonesia jang telah sampai dikalangan keluarga Internasional, maka Pandu Rakjat pun harus menudju kearah jang sama, dengan mengingat sepenuh nja akan kewadjiban kita sebagai pandupandu dari suatu Negara merdeka. Segala sesuatu mulai sekarang harus ditudjukan kepada memperkuat pimpin an, terutama dalam bagian tehnis (kwar tier besar) untuk menghadapi tugas jang Iebih berat dari pada dalam waktu jang sudah tertutup riwajatnja, jaitu waktu dalam mana kita seolah-olah hidup da lam suasana ,,IokaIisasi” . Sekarang datanglah waktunja untuk Pandu Rakjat mulai melaksanakan putusan rapat besar seperti dimaksudkan diatas, jaitu menudju kedunia Iuar dan menudju kepengakuan Internasional. Mudah-mudahan dengan tertutupnja lustrum jang pertama ini, Pandu R akjal Indonesia akan mengindjak halaman baru dalam perdjalanan dan perkembangannja, dan dapat mengimbangi IangkahIangkah pemimpin-pemimpin N egara kita dalam Iingkungan keluarga D unia.
Soeratno Sastroamidjojo. Djakarta, 10 Desember 1950.
15
Bu
S a n to
b e lia u
Kom .
bg.
B esa r
Pandu
P u te ri
Um. p esat
P u t e r i.
D ib a w a h
p im p in a n
k e m a d ju a n n ja .
D JA L A N T E R U S .....................H I
1945 Indonesia Merdeka I Segera pekik ,.Merdeka” mendjelang dari Bung Karno ke Rakjatnja, dari Pegangsaan Timur keploksok-ploksok Indo nesia. Sunji rasa dalam hati-kaja raja-bangsasedih-entah apa Iagi ............1 Kita mengetabuinja — kita merasakannja — tetapi kita belum mengerti sepenuk-penuhnja. A pa bendak kita perbuat? Seperti terdorong oleb suatu perasaan alam, kita ingin bersatu, oleb karena satu per satu kita misib meraba-raba. Dengan kemerdekaan kita, kita mempunjai Negara dan Bangsa jang kila ha rus dapat mempertabankannja bila akan direbut oleb siapapun djuga. Tanggung djawab ini, terasa berat untuk dipikul sendiri. M aka dari itu satu sama Iain ingin bersatu. Tiap-tiap perkumpulan mentjari anak-anak buabnja, mengadakan hubungan dengan Iain-lain badan jang mcmpunjai Ijita-ljita sama, untuk bersama-sama mendirikan apa jang sudab runtub oleb peperangan.
Begitupun kita dengan K epanduan k i ta. A tas initiatief pak M uw ard i almarbum, maka 13 organisasi K epanduan di Indonesia telah berkumpul di Solo untuk bersatu. Dengan icblas dan rela kita meleburkan diri dalam Pan d u R ak jat Indonesia. Sem bojan Indonesia-sembojan R a k ja t nja : „Bersatu kita teguh, Bertjerai kita runtuh” , pula mendjadi sembojan P an d u : .Bersatu kita m adju Berbelah kita Iem ah” . T ak ada H .W ., tak Iagi ada K .B .I., P.I., N atipy Kam i. Siap , Tridarm o, P .K ., d.I.I. djuga banjak Pandu-pandu N .I.P .V . merasa bahw a tempatnja sekarang dalam Pandu R ak jat Indonesia 28 D esem ber 1945Diserahkan
kepada
kebidjaksanaan
sdr.2 Pemimpin untuk m endjalankan kewadjibannja sampai diadakan kongres. Tepat satu tahun sesudahnja, 28 D e sember 1946 kongres ke I diadakan di Solo. Boleh dikatakan pertemuan tersebut membawa basil jang memuaskan. Terhhat Pandu-pandu kolot, nampak ahli-ahli Pandu, Ibu-ibu, Bapak-bapak, jan g tetap
16
t
masih Panclu jang masih ingin serta membantu. Suasana I
bila memang kila membutubkannja dan sesuai dengan diri kita sendiri. I^pal oleh Bu Sutarman diadakan conferentie Putri dalam waktu jang terIuang untuk memberi oleh-oleh pada saudara2 kita Pemimpin, djangan sampai mereka kembali dengan tangan hampa. A pa jang ingin kita biljarakan dan ben Ink sama-sama dengan putra kita adakan dalam conferentie gabungan. Dengan tjahaja muka jang gilang gemilang kita kembali dari kongres. Pandu Putri telah madju satu Iangkah Iagi !. Bagaim ana dalam praktijknja ? Tak mudah ! Pandu Rakjat Indonesia baru satu tahun berdirinja. Lapangan pekerdjaan kita Iuas Iebar. Apa jang akan ditanam harus dipilih dengan baik supaja dapat dipakai oleh Pandu Rakjat jang terdiri dari beberapa golongan. Berat tanggung djawab kita I!! Tetapi Insja’Iah kita mulai. Kesukaran-kesukaran jang kita djumpai tak sedikit. Keuangan mendjadi soal penting. Sokongan dari Kementrian belum tjukup untuk mengadakan renljana besar-besaran. Tetapi penindjauan-penindjauan, biarpun baru jang dekat-dekat sadja, sudah dapat didjalankan. Dari anak-anak kita sendiri, menurut surat-surat dan penindjauan masih terbanjak jang lurut politiek. Mereka takul disangka kurang semangat alau tak suka mcmbantu Negara, bila tak berpolitiek. Dengan sabar kita lerangkan, bahwa masih banjak kesempatan untuk mentjuralikan djiwa raga kita untuk N usa dan Bangsa. Latihan-Iatihan dapat diikuti oleh sdr2 sehingga pemimpin Putri bertambah.
17
Tetapi sering kali kita mendapat Iaporan bahwa dengan pindahnja pemimpinpemimpin kepanduan, ditempat tak dapat madju-madju. Ini djika dipikir pandjang tidak menjedihkan kita, oleb karena dengan pindahnja mereka tenaga mereka tak terbuang. M inus disini mesti ada surplus ditempat pindahnja. Jan g kita sajangkan djika mereka menikah dan tak dapat membantu Iagi. Kem gian ini boleb dikatakan besar sekali, tetapi demikian kita harus mengicblaskan, oleh karena setjara pandu kita tak mau merusakkan suatu rumah tangga jang didasarkan atas ketjintaan. Dengan ketabahan hati kita terus mengadakan latihan-Iatihan pe mimpin. Sedangkan kita menghadapi kesulitankesulitan dalam pekerdjaan, kemerdekaan kita diantjam, dan peperangan mulai hangat Iagi. A p a jang kita baru mulai harus diputus dan ditekan Iagi. Rentjana jang dengan susah pajah kita buat tak dapat kita djalankan. W alaupun demi kian toch dalam praktijknja kita dapat bekerdja dan menolong setjara pandu sehingga kita dapat pudjian dari tentara dan masjarakat. Suasana berubah, musuh mulai mundur, dengan segera kita mengadakan rapat untuk mengumpulkan anak-anak kita. Sekali Iagi kita muntjul dari tekanan. Dengan singkat ditindjau kem bali sampai dimana kita, ketika peperang an meletus. Semangat dan djiwa pandu jang tak dapat dibasmi oleh peperangan apapun djuga, tetap berkobar. D an dalam waktu jang pendek kita dapat berdiri tegak Iagi W Kwartier Besar Putri telah terpentjar. Dengan surat menjural hubungan dierat-
18
kan. U ntung kita dapat anggauta-anggauta baru.
dibantu oleb
Belum kita dapat m endjalankan ren tjana kita dan keputusan -keputu san Pengurus Besar dengan sem estinja sudah ada suara b ah w a ada golongan jan g ta merasa puas dalam P a n d u R a k ja t, se ling ga mereka meminta dipertjepal con0 ■ untuk membitjarakan hal ini. U n dangan P .B . dengan atjaran ja menimbulkan berm atjam -m atjam perkataan, tetapi satu keinsjafan, b ah w a kepan uan kita tak dapat dipetjah belah. D engan bekal jang han gat para congresist datang di D jo k ja p ad a tangga D jan uari 195°O leh karena suara-suara utusan tang kesatuan ada sama, dengan suara bulat perpetjahan ditjela dan ito a
na kesatuan jang sempurna dapat didja lankan. Tetapi sebagai kesan supaja Iain kali dari rumah dipikir jang masak-maiak tentang pemiliban ini. Congres selesai. Dengan pengbarapan besar dan tjila-tjila jang Iuhur, kita kem bali ke masing-masing pekerdjaan kita. K ila harus bekerdja sepcrti sedari mula. Pendaftaran, certificaal-certificaat S.H .B., Iatihan-Iatihan pemimpin. Semua harus dikerdjakan sesuai dengan susunan baru dan keadaan djaman. Penindjauan dan hubungan dengan kepanduan Iain, kita adakan selaras dengan kesanggupan kila untuk mendajdi pelopor pandu-pandu. A zas tudjuan kita, mendidik anak-anak supaja mereka mendjadi warga negara jang berguna, dirasa kurang. Tiap-liap perkumpulan dapat mempunjai azas dan tudjuan demikian, letapi dalam kepan duan kita perlu pendidikannja didasarkan atas kepanduannja alau seljara pandu, supaja mereka mendjadi girsscout and boysscout dalam arli kata jang semurnimurninja. O leh karena pendidikan scouling selalu meliputi sjaral-sjaral dan djandji pandu, dengan sendirinja pendidikan setjara de mikian adalah pendidikan kebangsaan, dati kepanduan kila dalah kepanduan national. T ak usah kita kualir bahwa perasaan kebangsaan akan mendjadi merosot, asal sahadja kila senanliasa memegang teguh sjarat-sjarat dan djandji-djandji pandu. T iap-liap kali djandji diuljapkan de ngan ini perasaan kenasionalan diperlebalkan. D alam perbuatan, seumpamanja dalam pertolongan djangan kita merasa sudah puas atau memandang sudah tju kup dengan menolong sadja, akan telapi
tanjalah pada dirimu apakah pertolongan ini kamu berikan setjara pandu, ini berarti menolong dengan sabar dan riang bati. Djikalau kita berdjumpa dengan pan du-pandu Iain dan memberi salam, rasakanlah bahwa salam ini sebagai salam jang disampaikan kepada saudararnu sendiri. Kalau kita sopan, bukanlah karena seorang pandu harus sopan, te tapi oleh karena tiap-tiap pandu ingin sopan, dan merasa bangga bahwa ia ada sopan dan perwira. Kebersihan jang kita peladjarkan kepa da anak-anak, tentu akan mengenai ke bersihan badan dan rumah tangga sadja, tetapi supaja kebersihan ini meresap da lam pikiran mereka, sehingga mendjadi sutji pula dalam pikiran, perkataan dan perbuatannja. Inilah pendidikan kila jang dinamakan pendidikan scouting. Adakah suatu girlscout jang pitjik dalam pikirannja ? 1 ak mungkin, tak dapat. Kita sebagai pemimpin harus membantu anak-anak kita supaja mereka mendapat pandangan hidup jang seluasIuasnja. Sebagai pimpinan kila harus memberi Ijonloh dan penerangan-penerangan, bah wa apabila mereka hanja berputar-putaran dalam Iingkungannja sendiri tiada lambah pengelahuannja dan pandangannja hidup akan telap sempit. Bukanlah Ijita-ljita pandu akan mendjadi allround ? Kita tak dapat memperlanggung djawabkan bilamana kita jang menamakan diri kila sendiri pandu lak mcmimpin anaknnak kila kearah tjita-tjita pandu. Alangkah sajang, bahwa masih banjak pemimpin-pemimpin jang belum insjaf tentang ini, karena lakut bahwa perasaan
19
national mungldn dapat hilang. Tetapi bukanlah djasa-djasa pemimpin unluk mendidik anak-anaknja dengan sempurna jang berarti mendidik setjara scouting 1 Dengan sendirinja kita telap tinggal pan du nasional.
Seclapat m ungkin lien d akn ja d jan gan lab sama sekali kila m em biarkan diri kita dikuasai oleb keadaan k eliling kita, tetapi hendaknja kita dapat p u la m enguasainja. D jalan jan g w acljib kita tem pub telah terbcnlang Iuas clihadapan kila.
Demikianlah djalan jang kita tempuh. M asa beredar ............. Bulan berganti tahun ................ Sedjarah berdjalan terus ............Demikianlah pula kepanduan kila telah dapat menghiasi kitab sedjarahnja dengan halamannja jang kelima.
M arilah kita b erdjalan lerus alas dasar itu. Sekedar gam baran pand u rakjat Indo nesia dengan kesan-kesan kam i pada hari hari lustrum. B e rb a h a g ia la b dengan lu s
Meskipun tidak selalu merupakan hasil jang gemilang dan usaha jang sempurna.
28 Desem ber 1945
20
trum kita. D esem b ei i 95°-'~'
P a k H erto h S e d ja k
d jam an
K .B .I .
n a m a n ja
tid a k a s in g .
K. B. U. 1 Oleh : Lim a tahun jang lalu, beberapa bulan sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945, clatanglah dua orang pemuda Subagio dan Kurnia dengan Sdr. Dr. Sularman ditempat kami bekerdja, ialali digedung K .N .I. daerah Jogjakarta, sekarang Iebih terkenal sebagai gedung bekas presidenan. M ereka adalah bekas pandu K.B.I. dan datang dari Djakarta dengan membawa am anat K i H adjar Dewantara, pada waktu itu Menleri P .P . dan K , jang maksudnja mengandjurkan pada bekas pemimpin-pemimpin kepanduan, unluk menghidupkan kembali gerakan kepan duan dilanah air kila ini. Kedatangan dua orang leman ini kami terima dengan amal gembira. Segeralali terkumpul berpuluh-puluh bekas pemimpin kepanduan ; dari bekas I I W .. S IA P , P .K ., Tridarmo, K .B .I ., dan kepanduan2 Iainnja. Kesimpulannja ialah : andjuran Bapak Menteri diterima baik, dan Mataram sanggup mendjadi pelopor didalam pelaksanaannja. Berkat kegiatan teman-teman sedjawat, usaha kedua sdr. tersebut diatas jang membuat perdjalanan di-daerah2, bantuan K.N .I. dan beberapa perljetakan di Jogjakarta,
Sdr. Hertoli. K. B. U .
Pn
sokongan jang sebesar-besarnja dari kawan-kawan bekas pemimpin dan pe ngurus kepanduan dan djuga masjarakat di Surakarta, dapatlah dilangsungkan Kongres pertama pada langgal 28 Desember 1945. Putusan jang terpenting dari Kongres itu ialah berdirinja Pandu R akjat Indo nesia, sebagai satu-salunja kepanduan di Indonesia. K alau kenjataan dalam wektu pendjadjahan membuktikan, bahw a kepanduan itu kebanjakan hanja mendjadi miliknja bagian ketjil dari bangsa kita dan terdapat sebagian besar hanja dikota-kota, dalam menentukan perkataan ,.Rakjat” dalam nama kepan duan baru ini terkandung maksud dan djandji dari para jang hadlir dalam kong res, btdnva Pandu R akjat Indonesia benar-benar kepunjaan dan diperuntukkan bagi seluruh rakjat. Kepentingan, keinginan dan kebutuhan ,.R A K JA T ” harus selalu mendjadi pedoman para pemimpin, didal am segala Iangkah dan usahanja. Hari ini adalah hari ulang tahun Pandu R akjat Indonesia jang kelima. Hari jang penting ini perlu kita peringati
21
dan kita rajakan. Tidakkali telah terbukti, bahwa Pandu Rakjat Indonesia merapunjai hak hidup ? Disamping merajakan, marilah kita tindjau hatsil pekerdjaan kita dalam lima tahun ini. A d a beberapa pertanjaan jang perlu kami adjukan kepada saudarasaudara untuk direnungkan, djuga oleh kami sendiri. Betulkah Pandu Rakjat Indonesia merupakan satu-satunja kepanduan di Indonesia ? Sudahkah Ienjap segala sisa-sisa pembawaan kita dari masa pendjadjahan jang dulu mungkin menjebabkan perpisahan kalau tidak pertentangan, antara kita dengan kita sehingga sedjarah dapat berulang Iagi ? Sudahkah Pandu Rakjat Indonesia merupakan suatu keluarga-satu dalam Iahir dan bathin sebagai jang kita tjitatjitakan ? Sudahkah segala Iangkah kita berpedoman kepada kepentingan ..R A K JA T ” , bukan kepentingan perseorangan atau golongan ?
22
D em ik ian lah b eb erap a p ertan jaan un tuk d id jaw ab sen diri-sen diri d idalam hati, sebagai zelf-korreksi, seb ag a i pedoman perdjalanan kita d alam w ak tu ja n g akan datang. K am i jak in , sau d arap u n dapat m enjusun p erlan jaan -p ertan ja an itu. K aren a ilu tam b ab k ah d engan pertan jaan -pertanjaan Iain n ja un tuk korreksi diri sendiri. M em an g , tiad a gu n an ja se gala perajaan d an p erin gatan , b ila tidak diserlai zelf-korreksi diri m asing-m asing dan tindjauan p en galam an d alam w aktu jang telah Iam pau. K e m u d ia n m arilah kita m emasuki lah u n ja n g keenam dengan sem angat dan lekad b aru, d an kam i turut m endoakan, m u d ah -m u d ab an sau d aradalam tahun ja n g akan d atan g ini mendapal k eb ah agiaan d ap at m elakukan kew ad jibann ja m asin g -m asin g sebagai semestinja. Selam at bekerdja d an m em an d u I Jo g ja k a rta , 28 D esem b er 19 50. D e n g a n salam kepan d uan, h e r t o h
Robert Stephenson Smyth Baclen P o well jang dilahirkan pada tanggal 22 Pebruari 1857, adalah anak ke-8 dari Prof. Baden Powell, M aha-G uru pada O xford University. Ia ditinggalkan oleh ajal inja pada waktu berumur 5 tahun.
M ulai ketjil ia terkenal sebagai seorang anak jang hidupnja selalu bergembira, mempunjai banjak ketjakapan dan suka menolong. Karenanja ia amat disajang oleh kawan dan handai-taulannja. Setelah Robert tammat dari Charter house School, Ialu meneruskan peladjarannja kesekolah Militer. P ad a tahun 1876 ia dikirim ke India sebagai Perwira muda. D ari surat-surat jang dikirimkan kepada ibunja terbukti, baliwa ia gemar sekali hidup setjara sederhana dan mempunjai perhatian penuh terhadap apa sadja jang dilihatnja.
Karena kepandaiannja menggambar dan menelaah djedjak, kerap kali ia diserahi memimpin pasukan penjelidik. Lagi pula ia seorang peradjurit jang berani dan tabah hati. M aka itu tidak djarang ia diserahi mentjari sarang-sarang musuh. Pengalaman selama ia bekerdja ditanah djadjahan Inggris memberikan kepadanja peladjaran, betapa pentingnja tiap orang memiliki sifat : pertjaja pada diri sendiri, rasa tanggung djawab dan kemampuan untuk berdiri sendiri (selfhelp). Kesimpulan ini ditulisnja dalam bukunja : ..A ID S T O S C O U T IN G , untuk pegangan bagi kawan-kaw7annja. P ada waktu mempertahankan kota M afeking (Afrika Selatan), karena kekurangan anak buah, ditjobanja mengerdjakan
23
anak-anak mucta sebagai penjeliclik gerakan musuh, sebagai pembawa kabar dan perintah dsb. Pertjobaan ini membawa basil jang diluar dugaan, hingga kota Mafeking dapat Iolos dari kepungan musub. Karena djasa-djasanja. ia diangkat sebagai Inspektur Djendral pada Barisan berkuda. Selama mendjabat pekerdjaan Inspek tur Djendral, perbatiannja tertarik pada soal pendidikan anak-anak diluar sekoIah. Pada tabun 1907 diselenggarakanlab suatu perkemahan pertjobaan di Brownsea Island, jang berhasil baik. Kemudian diterbitkanlab buku : ..S C O U T IN G F O R B O Y S ” , jang hing-
24
ga sekarang tetap dipakai sebagai pedoman oleb Gerakan Kepanduan diseluruh dunia. Karena djasa-djasanja jang besar terhadap negerinja dilapangan pendidikan ini, maka pada tabun 19 29 ‘a diangkat sebagai Lord of Gilvvell. D alam D u n ia Kepanduan m&ndapat gelar : ..C H I E F - S C O U T O F THE W O R L D ” , Bapak Pandu Selurub D u nia. Sedjak tabun 1938 beliau m eninggalkan tanab airnja dan berdiam dipasanggrabannja di N yeri, dilereng G un un g Kenya, A frika. M ulai bulan Nopem ber 1940 beliau djatub sakit dan pada hari Rebo. 8 D januari 19 4 1 djam 6 .10 beliau menutup mata untuk selam a-Iam anja.
D okter M oew ardi. D ja s a b eliau s a n g a t b e s a r d ik a la n g a n K e p a n d u a n In d o n e s ia h in g g a terb en tu k n ja P a n du R a k ja t.
D r. M O E W A R D I P cn ijip ia P A N D U R A K J A T IN D O N E S I A
Dokter Moewardi, ketjil orangnja, tetapi legas dalam segala lindakannja. Kaw an2nja, tua maupun muda, jang pernab bekerdja-sama dikalangan Kepandu an, sangat Iiormal dan sajang kepadanja. Terkenal keuletannja untuk memperlaIiankan pendiriannja dan menjelenggarakan segala usaba guna mcnjempurnakan organisasinja, baik organisasi Kepan duan. maupun organisasi Iain, jang dibawah pimpinannja. Dan ini menimbulkan rasa bormat dikalangan kawan
dan Iawannja terliadap dirinja. Terbadap siapapun Dr. Moewardi bersikap ramahtamali, tetapi tidak meninggalkan ,,zakelijkbeid” . Dalam mempertahankan pen diriannja, terutama mengenai soal-soal jang prinsipieel, Dr. ketjil itu tak mau kenal perkataan komperomi. Rintangan jang bagaimanapun sanggup ia mengatasinja, dengan pertanggungan djawab jang penub. Moewardi Iabir di Pati pada tanggal 50 Djanuari 1907. Iiari Rebo Paing,
25
sebagai anak jang ke-7 diantara 15 orang putra M as Sastrowerdojo, M antri Guru Sekolab Rakjat di Djakenan, Pati. Diwaktu ketjil sangat bormat dan patib terbadap orang tua dan kakak2nja, sajang kepada adik-adiknja. M aka ketjintaan orang tua dan saudara2nja terbadap dirinjapun seimbang pula.— Diwaktu senggang, pada tempob sekolab, selalu turut-turut dia dengan kakak2nja mengembara keluar-masuk dusun-dusun. Setelab tamat Lagere School di Pati, jaitu pada tabun 19 2 1, maka dituntutnja peladjaran di Stovia, Djakarta. Pada tabun 1953 Iuluslab udjiannja dan mendapat gelar Indiscb Arts. Kemudian ia mempeladjari keacblian dalam ilmu penjakit tenggorokan, bidung dan kuping. Dr. Moewardi pada waktu itu adalab seorang diantara sedikit abli tentang penjakit itu dikalangan dokter-dokter bangsa Indonesia. Disamping beladjar sebagai M abasiswa dan selandjutnja bekerdja sebagai Dokter, Moewardi aktip bekerdja sebagai anggauta pimpinan kepanduan nasional diwaktu itu, mulai berdirinja JongJa v a Padvinderij jang kemudian men djadi Pandu Kebangsaan dan selandjutnja setelab peleburan Pandu K e bangsaan, Indonesiscb N ationaal Padvinders Organisatie dan Pandu Pemuda Sumatera mendjadi Kcpancluan Bangsa Indonesia, beliau selalu duduk dalam putjuk pimpinan, sebagai Komisaris Besar. Perln diketabui tljuga, Labwa sebelum Sdr. Moewardi terdjun dikalangan ke panduan kebangsaan ia sampai kira-kira
26
tabun 1924 pandu dari N .I.P .V . Scdja'k dulu ia pandu jan g actip dan disipliner. T iap-liap kali diadakan pcrlom baan regunja selalu dapat merebut „w im pel , tanda pemenang. Ia pernab m endjadi pemimpin regu dengan pandu-pandunja sebagian besar terdiri dari anak-anak B elan d a totok. K aw an 2nja s e k e p a n d u a n p ad a w aktu itu, baik jang berkulit putib. m a u p u n bangsa sendiri m engbargai dan sajan g ^epa a nja, karena kedjudjuran dan ketangkasannja Tetapi pada suatu w aktu ia terpaksa memutuskan bubun gan nja dengan N . P V untuk seterusnja. S e b a g a i pem im pin pandu dari N .I.P .V . ia dibaruskan mengutjapkan djandji, jan g dirasa ada jang bertentangan dengan d jiw an ja se bagai patriot Indonesia. Itulab sebabnja ia keluar dari N .I.P .V . Pengetab uan c an pengalam annja sebagai pandu ia sudah tjukup banjak. tetap berkobar. ia masuk dikalangan J .J .P . Ia tjurabkan tenaganja. Pand u K eb an gsaan m adju de ngan pesatnja. D isin i ia m endjadi penggerak dan pendorong bagi kepanduannja. Sam pai terbentuknja K .B .I. M oew ard i pula jang m endjadi motornja. H am pir semua perkemaban dan Iain-lain langkan K .B .I. ialab jang memimpinnja. D ju g a Perkino ke-I dan II dibaw ab pim pinan D jiw a -p a n d u n ja
Sdr. M oewardi. Peranan jang dipegangnja ketika P A N D U R A K J A T I N D O N E S I A didirikan. tiJak fceljil dan b eliau lab jan g pertama kali dipilib sebagai K etu a P e ngurus Besarnja.
KEPAND UAN Oleli :
DAN
AGAM A
Kementcrian Agama
Organ isasi Kepanduan jang telah munljul didunia semencljak tahun 1908 atas usaha clan Ijiplaan Baclen Powell, cliseIuruh negeri-negeri jang menudju pembangunan dan perbaikan masjarakat negerinja selalu mendapat perhatian jang besar sampai climasa ini.
1. Dapat clipertjajai ; 2. Setia ; 3. So pan dan perwira ; 4. Patuh ; 5. Sabar dan riang hati : 6. R adjin dan hemat ; 7. Siap menolong dan w adjib berdjasa ; 8. Kawan sesama manusia ; 9. Sajang hepada binatang ; io. S u lji dalam pikir an, perkataan dan perbuatan.
Karena besarnja pengarub kepanduan itu bagi Iatihan badan clan cljiwa anakanak maka ia akan letap tumbuh clan berkembang sebagai pusaka abadi jang bermanfaat dari pembangunannja itu dan kepanduan itu barulah akan menemui keruntuhannja, djika clalam djandjicljanclji clan sjarat-sjaratnja tertjampur perkara-perkara jang bertentangan de ngan tucljuan keluhuran clan kemurnian tjita-tjita jang cligenggamnja. Undangundang Ilahi tetap tegas : ,,Jang benar dan baik akan lahir, jang salah dan buruk akan binasa !
Alangkah indahnja sjarat-sjarat jang tersebut itu 1 Semuanja tuntunan jang bernilai tinggi untuk kemuliaan hidup sebagai manusia sedjati. W alaupun sjarat-sjarat itu timbul clari tjiptaan ke murnian pikiran manusia jang bertjitaIjita tinggi untuk perbaikan masjarakat ummal jang mengendalikan aliran-aliran hidup cliclunia, tetapi sekaliannja itu adalah sangat sesuai dengan adjaran dan kehendak agama-agama besar jang da tang clari Tuhan.
D alam sesuatu Negara jang Merdeka, maka kepanduan itu aclalah ibaral kembang semerbak ditaman bahagia, alau sebagai bibit jang subur clari pohon kemuliaan bangsa. Dengan kepanduan itu muclahlah mengikatkan persatuan clan kasih sajang dalam djiwa anak-anak dan pemudapemucla jang kelak bakal mendukung tjita-tjita kemadjuan bangsa. Dengan ke panduan liicluplah perasaan tanggung cljawab clalam djiwa jang bertumbuh untuk memikul beban-beban kebangsaan dan peri kemanusiaan. Sekaliannja ini dnpat dirasakan clalam peraluran sjarat kepanduan, ialah :
Karena tucljuan semua agama jang benar diturunkan Tuhan ialah untuk mendidik kebatinan manusia supaja terpelihara clari kesesatan dan kebinasaan moral. M anusia clicljelmakan keatas du nia oleb jang M aha K uasa ialah untuk mendjadi Penguasa clan Pemerintah dibumi clan dengan kekuasaan dan pemerintahannja itu dapatlah ditjiptakan masjarakat jang makmur, aman dan clamai cliclunia. Tetapi kemakmuran, keamanan clan kedamaian itu pasti tidak akan pernah bisa clitjapai kalau moral manusia telah runtub clan balinnja telah rusak binasa. Rentjana perbaikan sesuatu masjarakat didunia akan selalu menemui kegagalan bila kepentingan diclikan peri kemanusiaan tidak diperkokoh clan tidak dipelihara dengan baik. Karena itu Aga-
27
ma selalu menjeru ummat manusia kernbali kepada keinsafan, datang bertunduk kebadirat Ilahi dengan taqwa dan ibadali jang bersib, supaja penjakit balin jang membentjanai hidupnja peri kemanusiaan dapat dibasmi. Kembali kepada A llab, mendjundjung segala perintahnja untuk menudju bidup damai dan tenteram diatas dasar keredlaan Tuban jang M aba Esa, adalab kevvadjiban jang pasti bagi tiap-liap orang berakal disegenap zaman. Sudab pada tempatnja kita manusia kagum dan menarub pengliargaan besar tentang pikiran jang telab menjusun sjarat-sjarat kepanduan itu, karena djika 10 matjam Iatihan itu dapat sesunggubnja diwudjudkan dalam praktek dan se mua telab mendjadi tabiat bangsa dan bukan Iianja sebagai Iambang atau sem bojan untuk dibatja-batja, pasti tjita-tjila kedamaian dan kebabagiaan didunia ini akan Iekas terljapai. D an dengan tabiat pekerti jang tersebut itulab, sesualu bang sa dapat mentjapai kemadjuan dan kemuliaannja dengan tjepal dan pasti. Pembangunan dalam negara tidak akan berdjalan, baik djika moral kebalinnn bangsa selalu dalam kerunluban. Negara akan kemuncluran N egara akan menemui kemunduran jang teTus menerus kalau rasa perikenianusiaan tidak subur tumbubnja dalam masjarakat bangsa. Oleb sebab itu kelabiran kepanduan, istimewa jang tumbuh dalam Negara kila barusfafi Jipefifiara dengan baik, disokong oleb rakjat dan diperlindungi menudju kebabagiaan dan kedamaian ummat manusia selurubnja, maka sudah pasti dalam pandangan keagamaan ada lab ia termasuk amal saliIn jang cliredlai
28
A lla b dan berbak mendapat balasan sorga bagi siapa-siapa jang berdjuang meIaksanakan kepanduan itu dengan scLaikbaiknja. Golongan bangsa jang beragam a K eristen banjak jang memenlingkan kepan duan bukanlab karena ia timbul dari pem bangunnja seorang Inggeris jan g beragama Kerislen, letapi ialab karena mereka insaf akan ketinggian nilai tjitatjila kepanduan itu dan tam baban pula memanglab agam a Keristen itu m em pu njai dasar santun dan kasib sajang antara sesama manusia. D an kepanduan ternjala bagi mereka dalam prakteknja ad alab daja Iatiban jang lerbaik untuk m engbidupkan tabiat santun dan kasib sajang pada cbususnja dan peri kem anusiaan pada umumnja. Golongan Islam sebendaknja selalu dapat menjesuaikan diri dalam gerakan kepanduan, meskipun pendirinja bukan orang jang beragama Islam. K aren a ja n g utama kepanduan itu ad alab baik dan sesuai dengan tjita-tjila dan adjaran Islam, sedang urusan agam a tidak sangkut menjangkut dengan bal kepanduan. H anjalab djika dalam tjara m elaksanakan urusan upatjara-upatjara kepanduan itu ada perkara-perkara jang bertentangan dengaii didikaji dan adjaran ke Islam an, baralab menjingkirkan diri dari perkara jang bertentangan itu sadja dan bukan dari kepanduan selurubnja. Perasaan atau 1 lil
terpeljah-pcljah. D jika Negara kita henclak maclju, semangat persatuan ini hendaklah semakin diperkuat dan semakin diliundjamkan dalam djiwa anak-anak dan pemuda-pcmuda kita. Persatuan iluIali dasar kekuatan kita dan dengan dia pulalali kita dapat membuklikan kebenaran tjita-tjita kita akan mempunjai kesutjian dalam pikiran, perbuatan dan per kataan. Kcsutjian jang sebenarnja tidak akan pernab lerdapat dalam perljeraian. Pertjeraian selalu mendjadi sasaran iblis untuk memasukkan fitnab dan propokasi sebingga timbul persengketaan jang membawa kelcmaban.
man A llab : ,,Hai sekalian orang jang beriman, ta’allab kepada A llah dan Rasul dan kepada undang-un dang Negara . (S. A n -N isa 58). 4. Tahijjah. (Hormat). Firman A lla h : ,,Bila dihormati orang kamu dengan sesuatu penghormatan bendaklah kamu balas dengan penghormatan jang lebih baik dari padanja.” (S. A n -N isa’ 85)., 3. lllihad. (Persatuan). Firman A llah : ,,Berpegang teguhlah kamu dengan tali A llah dan djangan kamu bertjerai-tjerai.” (S. A li Imran). 6. Husnul-Muamalah. (Baik pergaulan). Firman A llah : Tidak sama jang baik dan jang djabat, tolaklah kedjahatan itu dengan sikap kelakuan jang lebih baik I (S. Hamim Sadjadab 35).
Seandainja tidak pernab ada orang membentuk organisasi kepanduan didu nia, paslilab organisasi ini timbul djuga dalam tjita-tjita pemuka-pemuka Islam jang insjaf akan luntunan Agamanja. M ari kita turunkan disini beberapa ajat A l-qur an jang isinja sesuai sekali, bukan melebibi bagusnja dari undang-undang kepanduan jang telab dikenal oleb dunia. D an karena itu pasal-pasal jang tersebut lidak banja melulu baik untuk kepan duan, tetapi panlas djadi pedoman bidup untuk selurub manusia jang bergerak menudju aman dan damai didunia, jaitu:
7. Ta'anun. (Bertolong-tolongan). F ir man A llah : „D an bertolong-tolonglab kamu atas kebaikan dan taqwa dan djanganlah kamu bertolongtolongan atas kedosaan dan permusuhan. D an takullah kamu kepada Allah, sesungguhnja A llah sangat keras azabnja.’ ’ (S. A I-M aidah 3).
1. Ibaclat. (Menjembab Tuban) Firman A lla b : ,,lid a k ada Tuban melainkan banja aku, maka sembablab akan aku I’ ’ (S. Tbaha 14).
8. Musfawarah. (Perundingan bersama). Firman A llah : ..Bermusawaralanlah dengan mereka tentang satu perkara ! (S. A li Imran 109).
2. Ikram walidain. (Memuliakan ibu bapak). Firman A llab : ,,Kepada dua orang ibu bapakmu berbuat baiklab dengan sunggub-sunggub !” (S. A lbaqarab 83).
9. Am ar M a ’nif, nahi munghar. (Menjuruhkan kebadjikan mcntjegahkan kedjahatan). Firman A llah : „Gerakkanlah berbuat kebadjikan dan hentikanlah kedjahatan.” (S. Luqman
5- ItJia'ah. (T a’at alau patub, jakni kepada A llab, Rasul, dan IJIil Amri alau undang-undang Negara). F ir
*7)10. Arnold A chir ah-YVa d-Dunia. (Beramal untuk achirah dan dunia).
29
Firman A llah : „D an tjarilah pada apa-apa jang telah dikurniakan A llah kepadamu akan negeri achirah dan djanganlah kamu abai-abaikan babagian keuntunganmu didunia.” (S. Qisas 77). Ihsan. (Berbuat baik). Firman A llah: ,,Dan berbuat baiklah kamu sebagaimana A llah telah berbuat baik kepadamu I D an djanganlah kamu merentjanakan kebinasaan diburni, sesungguhnja A llah tidak suka ke pada orang-orang jang berbuat bi nasa.’’ (S. Qisas 77). Taqwa. (Takut kepada A llah dengan mengikut perintahnja dan mendjauhi laranganNja). Firman A llah : ,,Hai sekalian orang beriman, bertaqwa lab kepada A llah .” (S. AI-M aidah 4). Q aulun Sclifl. (Berkata benar). F ir man A llah : ,,Dan berkatalab dengan perkataan jang benar I” (S. AIAbzab 70). Silaturrahmi. (Memperhubungkan ikatan persaudaraan). Firman A llah: ,,Dan takutlah kamu kepada A llah jang antara kamu akan tanja menanjakan kelak tentang D ia dan takut lah pula kamu memutuskan silaturrahmi (karena memutuskannja ilu adalah satu diantara dosa-dosa jang paling besar).” (S. A n -N isa’ 1). Isliqamah. (Teguh tetap dalam pendirian jang benar). Firman ANah : ,,Sesungguhnja orang-orang jang berkata Tulian kami Allah, kciTiLtdian mereka beristiqamah, akan lurunlah atas mereka M alaikal mem beri semangat. Djangan kamu genlar dan djangan kamu rusuh.” (S. A l-A hqaf 13).
16. Q an a’ah. (Tidak berlebih-Iebihan tentang makan dan minum). Firm an A llah : ..M akanlah dan minumlah dan djanganlah berlebih-Iebihan se sungguhnja A lla h tidak suka kepada orang jang berlaku m elebih-Iebihi.” (S. A l- A ’caf 30). 17. Iqlisad. (Pertengaban dalam peri kehidupan, tidak boros dan tidak bachil). Firm an A lla h : ,.D janganlah kamu djadikan tangan kamu lerbelenggu kedudukanmu dan djangan pula sangat kamu lepas bamparkan, nanti kamu djadi menjesal b erdu ka!” (S. Isra 29). 18. M usara’ah ilal Chairah. (Bersegera mengerdjakan jang baik). Firm an A llah : ,,BersegeraIah kamu kepada kampunan dari pada T uhan kamu dan segeralah kamu kepada mcntjapai kedudukan disorga. (S. A li Imran 133). 19. S och a’. (Pemurah). Firm an A lla h : (,,Surga itu disediakan) buat orangorang jang taqwa jang suka mengeIuarkan hartanja ketika dalam kelapangan dan kesempitan hidup ........’ (S. A li Imran 133)20. lslighfar. (Meminla ampun kepada Allah). Firman A lla h : ,,Surga itu didjadikan A lla h buat orang jang bertaqwa jang diantara Iain-lain sifalnja ialah bila mereka berbuat kekedjian atau mereka berbuat an iaja terbadap diri mereka, ingatlab mercka kepada A llah , lan las mereka meminla ampun kepada A lla h lenlang dosa-dosa mereka. (S. A li Imran 133)21. Kazhm il-Chaizh. (Menahan marab). Firman A llah : (,,Sorga itu tersedia)
buat orang-orang jang suka menaban m arabnja clan suka memberi ma’af kepada manusia.” (S. A li Imran 155). Selain clari jang tersebut ilu banjaldah Iagi tuntunan Tuban jang baik-baik bagi orang-orang jang beriman kepada-Nja, seperti Iatiban Iapar (puasa) dll. clan semua menuclju kepacla aliran jang satu, jaitu ,,peri kemanusiaan” . Sekalian peraluran jang indab itu clhvacljibkan Tuban mematubinja, dan tidak sempurna alau tak dibenarkan ke-lslaman seorang M us lim kalau tidak tercliclik clengan sifat-sifat utama jang diclisiplinkan Tuban ilu. D i dalam Islam diadakan berbagai Iatihan untuk menguatkan cliclikan kemanusiaan itu clan bal jang tak dapat tidak mesti clilaksanakan seliap bari ialab lima waktu dalam sebari semalam datang menghadap kebaclirat Ilabi melakukan sembab sudjucl dengan ibaclat sembabjang, seolab-olab memberikan Iaporan lentang basil-basil kelaatan dan kepaluban terbadap perintab Tuban jang M aba penling itu. Kalau orang mengerli, akan diakuinja sesung guhnja Islam telab lebih dahulu mem berikan cliclikan kepanduan kepada seluruh umat Islam unluk kesehatan untuk batin dan keinclaban bucli pekerli mereka. D an berkenaan clengan cliclikan cljasmani teranglah Islam hampir selalu menjertakan nja dalam tiap-liap Iatihan rohani. Sem bahjang itu jang mesti climulai cle ngan wiicllu I (membersihkan suku-suku anggaula tubuh) berarti suatu diclikan kebersihan cljasmani jang amat njala. D a n seluruh gerak dalam ibaclat sembahjang jang cliwadjibkan mengercljakannja pacla waktu subuh ketika baru bangun pagi-pagi bula aclalah merupakan semua gerak badan jang teratur. Tetapi semua
aturan gerak badan dalam ibadat sem bahjang ilu terlingkung dalam batas jang tertentu clan ia hanja merupakan ,.modal gerak” untuk seseorang akan melancljutkannja clengan tjara-tjara jang lebih se suai clengan kebutuhan badan dan tenaga masing-masing. Dan tjara-tjara kelandjutan gerak b a dan itu telah clilazimkan djuga semencljak zaman permulaan Islam, dengan mengadakan Iatihan berkucla, Iatihan memanah, Iatihan lari tjepat, dsb. Dan bersama dengan Iatihan rohani clan djasmani itu Tuhan telah memberikan patokan clan saran (suggestie) jang tepal tegas kepada seluruh umat Islam dengan firman-Nja : ,,Aclalah kamu mencljacli sebaik-baik tjontoh umat jang cliIah irkan ketengah-tengah masjarakat m a nusia !” (S. A li Imran 110). Tetapi sajang umat itu sendiri dalam kemunduran dan peluncljuk-petuncljuk agamanja banjak cliambil oleh umat Iain untuk mengindah;an susunan masjarakat mereka Iahir batin. D jika semuanja itu harus disalalvkan karena raljun kolonial, maka clisaat umat Islam Indonesia telah mentjapai kemerclekaannja clan Pemerintah telah mengaclakan pula K E M E N T E R IA N A G A M A guna melinclungi dan memperbaiki percljalanan agama cli Indonesia, tentu Islam tidak boleh Iagi tinggal beku dan bersifat slatis lerhaclap andjuran dan didikan agama mereka. Bahkan mereka tentu akan memulai taraf baru untuk mengangkalkan cleracljat mereka clilapangan masjarakat clunia sampai lertjipla kebenaran saran Tuhan jang tersebut itu mendjadi lelaclan umat jang sebailc-bailtnja clilengah-tengah perhimpunan umat manusia sedjagat.
31
Meskipun didalam agama Islam telah ada didikan kepanduan jang sebaik-baiknja, babkan didikan untuk mendjadi ,,Pandu D u n ia” dengan dasar ketuhanan jang M aba Esa, tetapi sebagai seorang penljipta dari penglaksanaan didikan ke panduan jang dikenal oleb D unia dan jang telab banjak berdjasa untuk peri kemanusiaan dalam membentuk djiwa dan budi pekerti anak-anak manusia dari segala bangsa, maka umat Islam Indone sia cbususnja dan bangsa Indonesia umumnja baruslab menjatakan bormal dan terima kasibnja kepada orang besai itu, ialab Robert Stepbenson Smytb Baden Powell. Sebagai kenang-kenangan tentang sedjarab bidupnja orang jang berdjasa itu, marilab kita turunkan disini biografi ringkasnja dari Brittanica E n cyclopaedia : ,,Ia adalab seorang baron (bangsawan) jang Iabir di London pada Ig. 22 Pebr. 1857, anak jang keenam dari Professor Baden Powell, maba guru dari Universiteit Oxford. Ia terdidik di Cbarter-bouse, dan dalam tabun 1876 masuk resimen Husar dan mendjalankan dinasnja di India, Afganistan dan A frika Selatan. D alam tabun 1895 ia dilundjuk unluk memimpin pasukan jang melakukan tuntutan terbadap R akjat di A sbanli. D an ia telab diangkat mendjadi kepala slaf opsir dalam kampungnja dinegeri M alabele dalam lahun 1896 sampai 1897. S e telab melakukan perlawanan jang g'agah mempertabankan Mafeking, ditabun 1899
32
— 1900, diangkatlab Baden Pow ell men djadi D jenderal M ajor ; dan ditabun 1908 naik mendjadi Leln an D jen dral. D alam tabun 19 0 0 ^ 19 0 3 memimpin Constabulary di A frik a Selatan dan ta bun 1908 membangunkan organisasi Kepanduan Putera (Organisation of B o y Scouts) jang dalam tabun diiringi dengcin usaba pembangunannja gerakan K ep an duan Puteri jang bernama ,,G irI G u id e s” dan ini dilantjarkannja bersam a-sam a dengan saudara perempuannja, M iss Agnes Baden Pow ell. G erakan kedua kepanduan putera dan puteri itu telab bertebar dikebanjakan negeri-negeri jan g telah berkemadjuan. Ia m engundurkan diri dari ketenteraan dalam tahun 19 10 . Sebagai orang besar ia banjak m endapat binlang kehormatan dan tanda-tanda djasa. Ia beranak dua orang seorang IakiIaki dan seorang perempuan. D ian tara karangan-karangannja ialah : ,,The M atabele C am paign ” (1896) ; ,.Quick Training for W a r ” (19 14 ) ; „M y adventures as a S p y ” (19 13 ) ; ,,Pigsticking” (1924) ; ,,Paddle your O wn C anoe (1959) dan banjak Iagi karangan-karangan Iain u n tuk kepanduan. Buku2 tentang Baclen P o w e ll lih a lla h : J.S . Fletscher, Baden P o w e ll of IS'Jafeking (igoo); R .J. Bremner Smith, C o l. R .S .S . Baden P o w ell (1900); W^.F. Sitken; The C h ief Scout, S ir Robert Baclen Powell (1922).
Sdr. Supardo Ia d o n gk o lan pan du ....
A R T I K E P A N D U A N D A L A M M A S JA R A K A T Kepacla ibu pengasuh diri, kami berbakti. Kepada ajab beranlara dzabir, kami beramal serta berlaku. (Kntipan.) D i Indonesia Kepanduan diterima oleb m asjarakat dengan penub basrat dan barapan. M emang sebagai badan, Kepan duan merupakan penjempurnaan alam sang anak jang berwudjud alam keluarga, alam perguruan, alam pemuda penub teihitung kepanduan. D asar Kepanduan sesuai benar dengan alam dan sikap bidup bangsa Indonesia. Lem baga ini pada kenjataannja merupa kan tambaban pelatib diri dan diri-pribadi dengan ludjuan : H endaknja para pandu mendjadilah manusia jang berguna dan bermanfaat lahir dan batin, bagi nusa dan bangsanja, bagi manusia dan dunia. D jika kita tindjau keadaan, baruslab bersikap dan berlaku penjelenggaraan pekerdjaan jang konstruktief sebagai pengisi dari pada kemerdekaan dan kedaulalan. Tiap-tiap pandu, tiap-tiap badan usaba rakjat kesemuanja barus mempunjai penjelengga raan jang bersifat mengisi kemerdekaan dengan tudjuan mentjapai maksud pe njempurnaan kedaulalan dan kemerde kaan, penjempurnaan keadilan dan ke manusiaan. Kepanduan sebagai salab-satu badan jang diusabakan oleb masjarakat Iangsung akan membimbing para anggotanja orang demi seorang, supaja mendjadi
orang berdiri-pribadi, orang jang setiap waktu sanggup menjelenggarakan peker djaan jang diperlukan untuk kepentingan sesama bidup, sanggup berlaku dan bertindak bagi kepentingan dan keperluan negara. M asa perpisaban antara pandu dan pandu, walaupun pada dasar pokoknja sama, memang berlaku dan Ialu pada masa pendjadjaban. M asa tiada berkelenluan, karena Iarangan bagi kepanduan sudab pula Iampau diwaktu pendja djaban fascis Djepang. Dalam masa ke merdekaan ini bagi selurub kepanduan jang ada di Indonesia terbukalah kemungkinan-kemungkinan baru. Kemungkinan jang berarti membantu pemerintab dalam usaha-usaha pendidikan dan kenegaraan. Kemungkinan-kemungkinan mana sebaliknja oleb pemerintah chususnja oleb Kemenlerian Pendidikan dengan memberikan segala faciliteiten sebagai hidup dan tumbubnja kepanduan sesuai dengan udjud dan maksudnja. W alaupun kepan duan dalam udjud badannja sebagai or ganisasi mempunjai bentuk jang bereneka-warna, mempunjai warga jang berlain-Iainan dasar kepertjajaan, ja raalaban tidak sama kulit dan asalnja, tetapi kepanduan dimana pun djuga hanjalah satu, satu dasarnja, satu udjudnja, satu
33
tudjuannja nusa dan bangsa manusia dan dunia jang mempunjai sifat salam dan bahagia. , Pada pertemuan seluruh kepanduan jang ada di Indonesia pada tanggal 27 bulan Agustus 19 5 1, telab tidak sadja dibuktikan m alaban mendjadi kenjataan. babwa udjud kepanduan, tudjuan kepan duan dan dasar kepanduan memang ha nja satu. Sikap dari pada pibak Pandu Rakjat Indonesia jang menjatakan kebesaran djiwa pandu telah mengichlaskan untuk meniadakan putusan menteri P .P . & K. di Jogja, babw a satu-satunja ke panduan banja Pandu Rakjat Indonesia. Sikap ini memungkinkan akan Iahirnja suatu ikatan kepanduan di Indonesia, jang akan menggabungkan seluruh ke panduan dalam hubungan kerdja-sama, berusaha bersama untuk tudjuan jang sama. Jan g demikian ini pun akan memudahkan suatu hubungan jang gesentraliseerd dan satu dalam bubungan kepanduan internasional, dengan tiada meIepaskan mengharap-harapkan adanja1 dan penghidupan kepanduan-kepanduan di Indonesia. A tas dasar kemungkinankemungkinan jang sudab dinjatakan positip ini, maka arti kepanduan dalam masjarakat Indonesia jang sedang dalam keadaan membangun ini sangatlah besar. Bagi para pandu jang sudah meningkat pada tingkatan penuntun kelonggaran-kelonggaran untuk membaktikan diri bagi masjarakat sangat meluas. PengIuasan Iapangan ini menghendaki bimbingan dari pada penjusunam penunluil iarvg WxsiiaV methodis, systematis, sosiologis dan praktis. Istilah-istilah ini meningkatnja memaknakan hendaknjn para penunlun jang pada hakekatnja leluli loerlmsrat :
34
le. 2e. 3e. 4e. 5e.
H arus H asrat Hasrat Hasrat Hasrat
ada hasrat akan kebudajaan. kebangsaan. ekonomi. sosial. m asalah dunia.
M ereka itu mendapat pengetahuanpengetabuan dan pengertian iliWu pengetabuan serta menurunkan arti praktis dari pada sifat ketentuan tersebut diatas. Para penuntun jang pada hakekatnja diharapkan dapat bekerdja dan berusaha sendiri dengan bekal pengetahuan-penge tahuan sebagai tersebut diatas, dapatlah merupakan kern kaders atau perinlis pokok dari pada pengisian kem erdekaan dan kedaulalan bangsa Indonesia. S e b a gai kern kaders mereka akan m enjusun suku-sukunja, suku-suku jan g b ersifal mobiel, jang sewaktu-waktu bisa digerakkan, baik untuk keperluan jan g bersifal konstruktief, Iebih-Iebih bagi penjelenggaraan pekerdjaan jang bersifal pengIaksanaan. Sebagai dewasa ini telah m endjadi kenjataan, betapa urgendnja, pem berantasan buta huruf dan pemberantasan b u la pengetahuan. M aka pandu-pandu pen un tun dengan sukunja setjara teratur dapat memberantas penjakit buta-huruf dan buta-pengetahuan dengan teratur dan dengan ketentuan waktu. D alam penghidupan ekonomi b an gsa Indonesia jang masih perlu bim bingan dan kesedaran, alangknh b aik n ja ap ab ila penuntun penuntun ini beserta sukunja setelah mendapalkan pengetahuan lenlang arti dan guna koperasi, dupal menjelenggarakun koperasi-koperasi dengan rasa penuh tanggung-djaw ab. D a la m keadaan negara sebagai akibat m asa peperangan jang seolah-olah kehilangan
kesetimbangan clan imbangan pandupandu penuntun dengan sukunja dapalIah memberikan imbangan tidak langsung dengan mengorganiseer olah-raga dan mengolah-badan dikampung-kampung dan pelosok-pelosok. D alam kelidak imbangan sosial jang disebabkan karena akibat-akibat kedjadian peperangan pun para pandu penuntun dapat menjelenggarakan pekerdjaan-pekerdjaan jang Iangsung bisa meringankan berbatas penderitaan dengan tjara mana usaha-usaha, baik tundjangan maupun usaba-usaha Iain jang sjah, supaja segera mendapatkan basil guna kepentingan tersebut. Selain dari pada itu pun dapat djuga mengadakan usaba2 untuk memberikan penerangan dan pendjelasan sehingga mengbilangkan suasana jang berisi peng-
gerutuan
dan
merobah
hasrat
untuk
bekerdja. Dengan keterangan2 diatas ini njata benar betapa penting arti kepanduan dalam masjarakat terutamanja negara jang sedang membangun ini. lin ggal sekarang, kepada negara sendiri sampai mana perhatian dan minat masjarakat terhadap kepanduan dengan menghilangknn pengertian, bahwa pandu dibatasi oleh umur. Sekali mendjadi pandu. selama hidup letap pandu. Djakarta. Agustus 1951 SU PARD O (Pemimpin Inspeksi Pendidikan Masjarakat Daerah Will Djakarla-Raja)
35
P E N D ID IK A N
D ALA M
KEPAND UAN
BAGI
BA N G SA
IN D O N E S IA
Oleh : Bu Moedjono Prohopranowo. Anggauta K\v. Besar Putera gol. Pcmula. ielah mendjadi suatu kenjataan, bah w a masjarakat Indonesia sedjak zaman pendjadjahan Belanda, melalui zaman pendjadjahan D jepang sehingga sekarang zaman Republik Indonesia jang merdeka dan berdaulat, dapat menerima adanja gerakan Kepanduan sebagai badan pen didikan. Seperti umum telah mengetahui, Kepanduan bukannja tjiptaan bangsa Indonesia sendiri, melainkan suatu tjara pendidikan jang diketemukan oleh orang Inggeris, jalah Bapak Kepanduan Lord Baden Powell. Tetapi kita bangsa Indo nesia tidak segan-segan mengambilnja tjara tersebut, karena menurut kejakinan kita akan memberi manfaat bagi kita sekalian. Perlu diketahui, bahwa dalam Iapang pendidikan, selain tjara kepandu an, banjak pula tjara2 jang kita terima dari Iuar Negeri, misalnja mendidik anak ketjil, menurut methode Frobel, Montesori dsb. Hanja tidak boleh dilupakan, bahwa tjara-tjara jang kita terima dari Iuar itu, baik sadja kita pakai, asal disesuaikan dengan keadaan N egara kita. Sebagai misal, dapat kami kemukakan disini, pendidikan anak ketjil setjara Frobel. Terutama jang harus kita perhatikan, apakah jang mendjadi dasar metho de Frobel itu, sehingga Frobel menemukan matjam-matjam permainan sebagai alat pendidikannja. Setelah kita menge tahui, bahwa jang mendjadi dasarnja jalah mempertjerdas pantja-indera, maka kita bangsa Indonesia tidak perlu memakai persis sama sekali semua permainan jang diketemukan oleh Frobel, jang se-
36
dikit banjak tentu sesuai dengan alam dunia Barat. Sebagai alat peladjaran dapat kita pakai djanur, daun pisang, daun nangka dsb. jang oleh Frobel tidak akan disebut-sebut tetapi pada hakekat nja akan mentjapai tudjuan jan g dimaksudkan oleh Frobel. Tjeritera-tjerilera, njanjian-njanjian, sudah semestinja harus jang sesuai dengan sifat bangsa kita, ti dak perlu kita mengambil tjeritera2 ja n g diutjapkan oleh Frobel. D em ikian pula tjara pendidikan dalam kepanduan. T id ak perlu kita telan mentah-mentahan seperti jang diwudjudkan oleh B apak K e p a n duan Lord Baden Pow ell, tetapi harus kita saring, kita sesuaikan dengan sifat, maksud dan pandangan hidup b an gsa Indonesia. D jad i dalam pokoknja, ja n g kita ambil sarinja tjara pendidikan d a lam kepanduan serta sekedar alat-alatn ja jang dapat kita pergunakan. A ta u kita tidak perlu mentjontoh b adjun ja dengan seteliti-telitinja, tetapi jang perlu, d jiw anjalah jang kita ambil. Setengah orang berpendirian, b ah w a djika kita menjontoh/mengambil sesuatu tjara dari Iuar, djanganlah setengahsetengah, harus semuanja. P u la dalam kepanduan, karena mereka jakin, bahw ti tjara jang telah disusun itu ad alah berdasarkan pengalam an-pengalaman ja n g berpuluh-puluh tahun dan jan g berharga. sehingga tidak ada gunanja, djika kita harus tjari-tjari jang barangkali nanti achirnja akan menjimpang dari azastudjuan kepanduan. K am i hargai pendirian ini sebagai penghormatan terbadap
i
penclirian orang Iain, tetapi mereka Iupa, bahw a kita sebagai bangsa jang merdeka clan jang mempunjai kebudajaan sendiri ticlak banja panclai menjontoli, atau meng-copy sadja, melainkan kita dapat mempergunakan fikiran kita untuk dapat menjaring clan membuat syntliese antara kedua these, sifat bangsa kita pada satu fibak, dan pengaruh dari Iuar pada Iain fihak. K ita sebagai bangsa jang mercleka, ticlak hanja mercleka dalam politik saclja, tetapi pula Iiarus mercleka clalam Iapang
bangsa Indonesia sadja, tetapi cljuga oleh bangsa-bangsa jang mercleka lainnja jang mempergunakan pula systeem kepanduan sebagai alat pendidikan, mitsalnja A m e rica. Boy Scout of America ticlak segan2 mengubali systeem untuk bagian Pandu jang termucla (Pemula = istilah Pandu Rakjat) ialah ticlak dengan tjeritera Mowgli jang diasuh oleh ancljing hutan (wolf) akan tetapi mengambil M owgli clalam tjeritera Indian, karena tjeritera Inclianlah jang sesuai clengan rakjat
S e h a b is Iatihan p a g i, p a ra p erin tis berku m pu l seb e n ta r dirum ah P em im p in P a su k a n untuk m em b itjarak an ren tja n a Iatihan ja n g a k a n d a tan g .
kebudajaan pada umumnja dan clalam Iapang kepanduan pacla chususnja. Kita ticlak hanja panclai mengambil suatu tjara dari bangsa Iain, tetapi kita harus sanggup menjumbangkan suatu tjara pada dunia kepanduan. Lebih-Iebih soal kepanduan aclalah soal pendidikan, jang ticlak clapat kita anggap sebagai barang mati, tetapi soal pendidikan aclalah barang jang hidup, jang sclahi mengikuti cljalan fikiran manusia, sesuai dengan pereclaran roda dunia. Kami kira penclirian sematjam ini tidak hanja climiliki oleh
Amerika. Selancljutnja tentang susunan Sjarat Panclu cliubah djuga clari pada aselinja, karena atas clasar kejakinannja, bahwa jang aseli itu belum mentjukupi kebutuhan bangsa Amerika. D an sebag'ainja masih banjak tjontoh-tjontoh lainnja. Teranglah sudah kiranja, sebagai penclahuluan uraian mengenai pendidi kan clalam kepanduan bagi bangsa Indo nesia, maka untuk selancljutnja, marilah kita menincljau sari systeem kepanduan. Berhubung dengan soal kepanduan ada-
37
Iah soal pendidikan, maka tidak dapat dipisahkan daripada soal pendidikan pa da umumnja. Adapun dalam pokoknja ,.mendidik” adalali memimpin anak, agar mendjadi orang jang berbahagia Iahir dan batin. Untuk mentjapai tudjuan ini diperlukan pendidikan djasmani jang bertudjuan agar anak mendjadi sehat, pendi dikan rochani jang membavva anak men djadi orang jang pandai (pendidikan
diperlukan sualu badan pendidikan la in nja jang dapat menjempurnakan atau mengisi kekurangan pendidikan dari badan-badan jang telab ada. D ira sa n ja kekurangan mengenai pendidikan b u d ipeherti, walaupun tidak boleh dilupakan, babwa badan-badan pendidikan ja n g telab ada mementingkan djuga soal pendidikan budi-pekerti. M isa ln ja sad ja sekolah jang menurut rentjana d ju ga
ketjerdasan otak) dan orang jang berbudi baik sebagai individu dan sebagai anggauta masjarakat (pendidikan budi-pe kerti).
memberi pendidikan budi-pekerti. tetapi berbubung dengan singkatnja w aktu, sekolab tidak dapat melebihi dari memberikan pendidikan ketjerdasan otak atau pendidikan budi-pekerti dan Icesehatan badan hanja diberikan dengan sepintas lalu sadja. A d apu n kedudukan kelu arga tidak boleh dilupakan dalam Iapan g
Sunggubpun dimasjarakal kita telah terdapat pula badan-badan pendidikfin sebagai sekolali-setoh h , pcsantren2, ke luarga dsb., tetapi dalam kenjataan masih
38
pendidikan. lelapi Liams diperhatikan pula suatu kenjataan, bahwa terbadap anak-anak jang sudah ada dalam alam pergi kesekolah (schoolkind) pengaruh keluarga hanja sedikit. M aka berdasarkan kenjataan-kenjataan tersebut, diperlukan suatu alam pendidikan jang Iain jang dapat mengisi kekurangan tadi, terutama dalam Iapang budi-pekerti. Salah satu badan jang dapat mengisi kekurangan ini ialah kepanduan. Dengan istilah jang sering dipergunakan dalam dunia pen didikan kepanduan merupakan tempat pendidikan jang ketiga atau derde milieu, adapun keluarga dan sekolah masing2 merupakan pendidikan alam pertama dan kedua. D alam pokoknja kepanduan akan me mimpin anak-anak, agar mereka kelak mendjadi w arga masjarakat jang berguna, jalah orang jang mempunjai rasa tanggung-djawab jang dengan sendirinja berarti mengerti akan kewadjibannja; orang jang mempunjai kepertjajaan pada ke kuatan diri sendiri, sehingga tidak memerlukan pertolongan atau bergantung kepada orang Iain; orang jang tjakap dalam hal-hal jang praklis, sehingga da pat dengan ringan mendjalankan pekerdjaan sehari-hari dan dapat bertindak dengan tjepat, bila diperlukan, dan achirnja tidak boleh dilupakan memimpin anak-anak, agar mendjadi orang jang tjinla sesama machluk dan tanah airnja. D engan singkat pendidikan dalam kepan duan berdasarkan; a. Kebangsaan, b. Ke merdekaan, c. Chodrat alam. A dapu n sebagai alat dipergunakan oleh kepanduan tjara jang bersifat per mainan, karena orang jakin, bahwa de
I
ngan tjara bermainlah pendidikan mudah diterima oleh anak. Selandjutnja alat ini diwudjudkan dengan adanja D jandji Pandu, Sjarat Pandu dan ketjakapanketjakapan lainnja dengan setjara patrouille (berregu) M asing2 bahan ini mempunjai tugas bagi tertjapainja mak sud pendidikan dalam kepanduan. M isalnja dengan Djandji dan Sjarat Pandu, dapat kita membawa anak-anak kepada sifat keluhuran budi sebagai individu dan sebagai warga masjarakat. Dengan berchemah dapat kita masukkan rasa tjinta pada alam, Tanah A ir dan rasa tanggung-djawab. Dengan usaba men tjapai tingkat-tingkat dan tanda-tanda ketjakapan dimaksudkan supaja anak-anak memiliki ketjakapan2 jang praktis, se hingga mereka mendapat kepertjajaan akan kekuatan dirisendiri, dan sebagainja. Djadi teranglab babwa segala bal dalam petundjuk permainan hanja alat belaka untuk mentjapai tudjuan kepan duan jang lebih tinggi. M aka dari itu kita bangsa Indonesia jang telah mer deka, djika mengbendaki hasil jang sebaik-baiknja dalam mendjalankan pendi dikan dengan systeem kepanduan, djika perlu, barus tidak boleh takut merobab wudjudnja alat jang telah ada, agar se suai dengan djiwa dan masjarakat kita Indonesia. Soal pengakuan terhadap organisasinja jang penting adalah penga kuan dari Pemerintah kita sendiri dan pengakuan Internasional adalah sebetulnja bergantung kepada kedudukan N e gara kita dalam dunia Internasional. Sekianlab.
39
KAUM WANITA INDONESIA DALAM KEPANDUAN O leh :
Untuk Buku Peringatan Lustrum Pandu Rakjat Indonesia saja diminta oleh Pengurus Besar membuat karangan dengan nama seperti tersebut diatas. Ketika masih duduk dibangku sekolab, saja kerap kali lebih baik ngantuk dari pada membikin karangan. Akan tetapi ini kali permintaan datangnja dari P e ngurus Besar, tentu tidak dapat saja lolak begitu sadja dengan tiada alasan, sebab nanti saja dapat tegoran : ,,Pandu itu akan bersungguh-sungguh menetapi ke wadjibannja kepada Tanah A ir . D jadi apa boleh buat, saja mentjoba membuat karangan ini. Telah dimaklum, bahwa Baden Powell adalah penemu gerakan kepanduan, teta pi belum tjukup dikenal, apa sebabnja dia memulai dengan systeem Kepanduan itu. Sebagai seorang djendral, dia mempu njai banjak pengalaman, terutama dirimba-raya di India dan Afrika Selatan. D isitu dia melihat, bahwa anak-anak jang hidup diluar. djauh dari kota besar, dimedan alam jang serba njata dan sutji lebih tjakap dan tjerdas dalam mendja lankan kewadjibannja sebagai pembanlu
N j. B . S o ep o n o
tentara dari pada an ak-an ak dari kota. Setelah kem bali di Lon d en dia menulis buku „A id s to S c o u tin g ” dengan maksud supaja dengan d jalan itu dapat mendidik para pradjurit dan opsir rendahan m endjadi orang ja n g e i 1 er guna untuk pekerdjaannja. B u k u itu dibatja oleh umum. dan d apat m enarik perhatian dari seluruh m asjarakat nggeris. sebab tua, m uda, sem uanja gem ar membatjanja. O leh B .P . la lu d iperhati kan anak-anak b iasa. P a d a tahun 1907 B .P . m engadakan perkem ahan pertjobaan dengan anak-anak Inggeris, ja n g diam i nja dari pelbagai lapisan m asjarakat. Selam a 14 hari, d ib aw ah pim pinan B .P . sendiri, anak-anak tadi d iben Iatihan : 1. 2. 3. 4. 3.
memasak. berenang. menj.elidik. merintis. pengetahuan b in atan g dan tumbuh-
6. 7. 8. 9.
tumbuhan. mengembara. permainan-permainan. mempertadjam pantja-indera. api unggun dan bertjeritera.
Sesudah perkemahan pertjobaan tadi, tiap 14 hari dikeluarkan sebuah madjalah, jang isinja diambil dari buku A id s to Scouting dan pengalamanpengalaman dari perkemahan pertjobaan tadi. Setelah 6 X terbit, isi madjalah itu didjadikan buku ,.Scouting for Boys” dan berdirilah pergerakan Kepanduan, jang djuga dinamakan ..Tentara Perda-
Pendapat ini disetudjui oleh Baden Powell dan ditambahnja dengan : ,.Orang jang telah mengalami penghi dupan jang kasar dan buas (dalam arti dihutan), umumnja orang-oTang jang sangat perwira dan tinggi budinja, terutama terhadap perempuan dan anakanak. Mereka itu mendjadi gentleman, karena perhubungan dengan alam ” . Mr. Roosevelt, bekas wakil presiden
,,H ik e ” , b c rat,
Iatih an u n tu k
k e k u a ta n
ja n g
ter-
m enam bah
d ja sm a n i
dan
rochaini p a n d u 2-, d ila k u k a n d ilu a r
k o ta ,
d ib u k it-b u k it,
rim b a, la d a n g .
Kebiasaan-kebiasaan dari Suku Swazi di A frik a Selatan, Suku Yaghan di A m erika Selatan menundjukkan kedjantanan jang asli.
Boy Scouts of Am erika pernab menulis: ,,Saja pertjaja kepada permulaan dilapangan dan saja tidak memperdulikan apakah permainan tadi agak kasar atau
B ill Hamilton, seorang dongkolan pemburu dan penempuh rimbu, menulis dalam bukunja ,,Sixty Years in the prairy” sebagai penutup : ..Berilah saja seorang laki-Iaki, seorang djantan jang hidup dilengah-tengah kebesaran alam. O rang itu tentu tjinta kepada kebenaran, berdjiw a merdeka, dan pertjaja kepada diri sendiri. Ia tentu perwira, setia ke pada kaw annja dan setia kepada bendera negaranja” .
dapat mentjelakakan pemainnja. S a ja tidak suka akan anggapan2 jang sentimenteel, jang ingin membungkus se orang pemuda didalam kapuk. A kan selalu terbukti. bahw a orang desa itu adalah orang jang paling kuat dalam perdjoangan hidupnja. Pada rally jang diadakan dalam tahun 190Q di G ryslal Palace di London untuk Pandu-pandu, hadlir djuga pemudipemudi jang ikut kakak-kakaknja jang
41
sudah mendjadi Pandu. Baden Powell amat tertjengang melihat pemudi-pemudi jang berpakaian tidak karuan itu, misalnja : memakai tjelana Ielaki jang dipindjamnja dari kakaknja ; topi dihias de ngan bulu-bulu seperti Indian, memakai tongkat Pandu dan dipimpin oleh Pandu Putera dsb. M ereka kelihatan seperti setengah-pemuda dan ini bukan jang dikehendaki oleh B .P . D ia tidak berkehendak merusak masjarakatnja, tetapi ingin menjumbangkan tenaga dan fikirannja untuk memperbaikinja. M aka diminta oleh B .P . kepada kakaknja perempuan supaja Kepanduan Puteri disusunnja. Pegangan untuk Kepanduan Puteri di ambil seluruhnja dari buku Scouting for Boys, akan tetapi apa jang tidak s e s u a i dengan djiw a kewanitaan diganti dengan bahan2 jang hidup dalam dunia wanita. D engan ini njata bahwa Kepanduan Puteri jang asli mendidik pandu-pandunja mendjadi wanita sedjati, jang ber guna untuk masjarakat dan tanah airnja. Kedjantanan murni, Keputerian sedjati dan hidup dalam kebesaran alam seperti jang ditulis dalam tjontoh-tjontoh tadi, apa ada persamaannja dengan masjarakat keadaan dalam dan tjita-tjita pendidikan bangsa kita pada waktu ini ? D jika kita memindjamkan telinga disana-sini, clengarlah kami, bahw a disamping merebut intellectuele kennis, untuk pemudi-pemu di kita, oleh bangsanja, sebagai bangsa Tim ur masih djuga dikehendaki pendi dikan kearah keputrian sedjati. A p a jang tertjantum dalam tjontoh-tjontoh dari huku-huku diatas tadi, masih ada dimasjarakat kila dan djika disana-sini keIihatan hilang, itu tidak betul. D asar watak jang baik itu masih ada, hanja
42
tertutup oleh pulas sadja. A k ar-ak arn ja masih ada dan m enunggu siram an air djernih dan pupuk, jan g akan m enghidupkan kembali pokok-pokok pendidikan asli dari kita, jaitu, m ungkin onbeiuust, m endjalankan kepanduan dalam hidupnja sehari-hari. B u ktin ja : D jarum pedoman w aktu m enundjukkan tahun 1950, dim ana bangsa Indone sia setelah m engalam i beberapa pertjo baan politionele aclie, clash II, dsb. dalam m emperdjoangkan kem erdekaannja, menang merebut kem erdekaannja jang telah beberapa lam a diidam -idam kan itu. A p akah jan g m endjadi sen djata atoom bangsa Indonesia ? T id ak Iain dan tidak bukan, ialah : k e s e c l e r h a n a a n n j a jang tidak ad a batasn ja, kuntji keuletan dalam hidup kita Iabir clan batin : kesederhanaan jan g m em ungkinkan seluruh m asjarakat Indonesia, dari atas sampai kebawah, tua-m uda, lclakiperempuan, pemuda-pemudi, sem uanja masih dapat hidup setjara orang clesa, seperti jang dikatakan oleh M r. R o o se velt diatas itu. Blokkade clalam segala Iapangan, dari beberapa baran g. tidak dapat mematahkan keuletan d jiw a ja n g dapat hidup sederbana itu. K u ran g m akan; bumi Indonesia m asih m akm ur I Beberapa matjam daun-daunan, b u ah buahan, bunga-bunga m asih kita clapat disekitar kita dan kit a kenal seb agai m akanan jang sehal. K ekuran gan obat ? Alam Indonesia m asih penuh d engan lumbuhan-tumbuhan jan g m engandun g obat-obatan. Kekurangan pakaian ? In d o nesia jang Ielaknja di daerah tropic memungkinkan kita berpakaian serba seclikit djika perlu, dan para ibu dan pem udi kita masih tjakap untuk m enem bel-m enem bel pakaian jang sudah berkojak-kojak, ma-
sill tjukup mempunjai idee-idee untuk van niels, iels mahen, sehingga salu potong tjila dapat berganti rupa dan bernama tiga matjam, misalnja : mulam ula taplak ketika djaman mewah, Ialu m endjadi kemedja si ajah dan paling achir mendjadi kutang, hansop atau popok si adik. P a d a djaman pembangunan sekarang ini, apakah kesederhanaan itu masih
djiwa dan mempengaruhi hidup para wanita. D jika pemudi-pemudi kita tidak mengenal beberapa barang jang modern mereka akan tetap berpendapat, bahwa dengan gadjih rendah, entnh gadjihnja sendiri atau gadjihnja si suami, mereka dapat hidup pula, biarpun hidupnja itu setjara begitu primitief, sehingga tidak ada perbandingannja dalam dunia dari pertengahan abad ke X X ini. Dengan
(G a m b a r Pandu k u at akan
dapat kita pakai dan kita masukkan da lam rantjangan pembangunan, terutama pembangunan dalam Kepanduan2 ? Saja rasa masih. A kan tetapi, disamping hidup sederhana, pemudi-pemudi kita djuga harus dapat memahami segala apa jang modern, seperti : mengerti memper gunakan pesawat radio, setrika, alat-alat pemasak gas, Iistrik, minjak tanah ; barang-barang dari gelas jang bagus dan indah, serta alat-alat dari porselein jang halus. A k an kami didik kearah kemewahan dan keborosan ? Tidak, Sdr2 pembatja jang budiman. Sebab een psychologische waarheicl, siapa jang ingin merubah masjarakat, harus mulai merubah
Iatih an
P u teri, seh at.
m eraw at
tja lo n
M aka
m en jim pan g
Ib u
anak B an gsa
la tih a n ja p u n d a ri
b a ji) . ja n g tid a k
k e-Ib u an m u .
melulu mengenal kesederhanaan sadja, pemudi-pemudi kita chususnja, dan bang sa kita umumnja, akan mudah didjadjat oleh siapapun djuga. D i dalam Kepanduan Putri dapat didjalankan tukar-menukar tentang hidup setjara desa (sederhana) dengan hidup setjara kota (modern) <—<er moet een wissehverking zijn tussen eenvoudige en moderne Ievenswijze (harus ada pertukaran antara tjara hidup jang sederhana dan jang modern) D jika Pandu-pandu Putri dari kota ketjil atau desa m isalnja akan berkemah, mereka malah datang dikota dimana sudah tersedia suatu rumah jang kebetulan di tinggalkan oleh
jang mempunjai, seorang peminat Kepan duan jang dermawan, jang sedang bervacantie dengan keluarganja. D an disini Pandu-pandu Putri dari desa dapat me ngenal beramali tangga dikota (stadsleven); mempeladjari beberapa perkakas dapur Iain dari pada jang dikenal; suasa na Iain, kebiasaan Iain pula dan seterusnja. D an para Pandu Putri dari kota sebaliknja, supaja berkemah keplosokplosok desa, mempeladjari dan mengenal keadaan dalam masjarakat desa, berkemab tidak sadja dibawab tenda, tetapi djuga di gubug-gubug sdr. tani. Pandu Putri kota terdjun kedesa melihat dan beladjar mengerdjaKan pekerdjaan menenun, memelibara dan mengetam padi, memelibara tanam-tanaman di sawab, pobon buab-buaban, pobon klapa, me melibara ajam, itik, domba, sapi dan kerbau. Pandu Putri kota jang biasanja Iemab Iembut dalam perkataan dan pertjakapan, balus dalam tingkah Iakunja serta teratur dan smaakvol dalam berpa kaian, andjurkanlab ini semua kepada saudara-saudaramu dari desa dan ambilIah dari sana ketangkasan bekerJja, kemurnian alam jang mereka kenal dari dekat dan mereka fahami biarpun tidak insjaf, keprigelan (handigheid) dalam mengerdjakan segala apa dalam bidupnja se lari-hari. Dengan clemikian, anak-anak Pandu Putri dari desa tidak merasa tjanggung djika mereka bergaul dengan anak-anak dari kota dan Pandu-pandu I L - t*
'
ar'
m e r a s a le b ili tin g g i a t a u
pandai dari pada saudara-saudara-
T , J ‘ r! * » •
d W » ini H u. I u n mendekalkan masjarakat kota dengan masjarakat tani, saling hargamengbargai puIa ikut mendidik anak-anak fcam, keimbangan, lldafc berat se. beIaI, egala apa jang baik dari pendidikan
asli dan masih hidup dalam m asjarakat kita dan masih dapat kita pakai dal am abad atoom ini, kami hidup-hidupkan dan setjara systematis kami pakai dalam Kepanduan Putri. A p a ja n g kolot dan tidak sesuai dengan djam an, kita Iemparkan djauh-djauh, supaja tidak menghambat kemadjuan N u sa dan B a n g sa. Selain dari itu, dalam Iangkah pendek, 5 tahun misalnja, K epanduan P u tri harus sudah meluas sampai diplosok-plosok seluruh Indonesia ; Pem im pin-pem im pin Putri terlatih sempurna harus telah b e berapa ratus djum lahnja, sebingga p er mainan Kepanduan Putri jan g m odern, dengan tidak m eninggalkan sifat-sifat kuno jang masih baik, dapat d id jalan k an di Indonesia ini. D alam Iangkah djauh, kita berusaha, supaja Pemimpin-pemimpin ja n g terlatih tadi dapat kita banggakan untuk m ene rima rally-dunia dikem udian hari d itan ah air kita. P a d a tahun 1Q3 9 . beb erapa minggu sebelum Perang D u n ia II m eletus, di H ongaria diadakan rally-d u n ia melulu untuk Pan d u Putri. H in g g a se karang rally itu dianggap ja n g am at besar sedjak berdirinja K ep an d u an P u tri dan dikundjungi oleh 2000 Pem im pin Putri dari seluruh dunia dan 2000 P a n d u Putri dari seluruh dunia djuga. (R a lly itu diberi nama : P a x T in g, ja itu P e a ce dalam babasa Latin = dam ai dan T in g dalam bahasa IJsIand ia = parlem en, djadi Parlemen Perdam aian. Dikem udian hari, djika saatn ja d atan g, kita di Indonesia dapat m enerim a rallydunia jang dapat dikundjungi oleh pen gikut jang djum lahnja boleh 2 X dari p ad a pengikut P a x T in g di H on garia itu> D isitu kami dapat m enundjukkan k ep ad a duni.a-raya : ,,lnilah K ep an d u an P u tri jang didjalankan di Indonesia, satu-satunja negara jang Ietaknja didaerah tropic” .
SO A L PEM U LA Oleh :
Stir. Soekotjo, Anggauta Kw. B. Gol. Pemula
Sistim Pem ula Panclu Rakjat Indone sia tersusun pada permulaan lahun 1948, setelah 2 lahun Iamanja dengan susah pajah ditjari dan ditjoba beberapa maIjam djalan untuk mentjiptakan suatu sistim, jang : 1.
I idak berlenlangan dengan prinsip kepanduan. 2. Tidak bertentangan dengan perasaan kebangsaan. 3. Sesuai dengan bentuk masjarakat dan kead aan alam Indonesia. I. Tidak bcirlenlancjan dengan prinsip kepanduan. Peraturan Permainan untuk W olf Cub (pandu muda-pemula) menurut petundjuk Baden Pow ell, bersendi pada : 1. Su asan a rimba. 2. Sjarat pemula. 3. D jan d ji pemula. 4. Salam pemula. 5. Uniform, insignes, totem. 6. Sistim berregu. , 7. Sistim berkelas-kelas. 8. Tanda-tanda ketjakapan. 9. Permainan-permainan. 10. N janjian-njanjian. Sistim Pem ula Pandit Rakjat Indonesia bersendi pada : kekeluargaan, disekitar 1 . Suasan a rumah, dilingkungan tetangga. 2. Sjarat pemula. 3 - Ojanclji pemula. 4 - Salam pemula. 5 - Pakaian seragam, insignes, pusaka kadang. 6. Sistim berregu. 7 - Sistim berkelas-kelas. 8. Tanda-tanda ketjakapan. 9 - Permainan-permainan. 10. N janjian-njanjian.
Sistim Pemula Pandu Rakjat Indonesia berlainan, tetapi tidak bertentangan dengan petundjuk Baden Powell. Dimanakah Ietaknja perbedaan ? Suasana rimba diganti dengan suasa na kekeluargaan, disekitar rumah, dilingkungan tetangga. Suasana rimba sebagai perumpaan masjarakat pemula tidak dapat diterima, karena suasana rimba jang berpangkal pada tjeritera-tjeritera Ryduard Kipling itu mendjundjung Akeela (serigala-andjing) sebagai simbul keutamaan. Ini bertentangan dengan perasaan dari golongan jang terbesar diantara bangsa Indonesia. Lagi pula upatjara, tandatanda sebagai konsekwensi dari suasana rimba jang djuga bersifat ,,andjing itu tak mungkin dapat diterima baik. Biarpun begitu permainan rimba seba gai pengisi chajal untuk memperkaja djivva anak-anak tidak kita tolak, tetapi kita pindahkan kepasal permainan-per mainan. Dengan djalan ini kita masih memberi kesempatan Iuas untuk mempergunakan tjerita rimba Ryduard Kipling dan Iain-lain tjeritera jang mengandung peladjaran-peladjaran baik, terserah kepada para pemimpin, asal tidak berten tangan dengan perasaan. Pula dengan begitu rovnantiek didalam latihan pemula terpelihara djuga. Sebagai gantinja suasana rimba jang begitu mengikat dalam segala Iangkah-’ permainan pemula, sehingga semata-mata kita mengabdi pada chajal, kita ambil : Suasana kekeluargaan, disekitar rumah, dilingkungan tetangga. Alasan-alasan untuk memilih suasana baru ini ljukup kuat, tidak bertentangan dengan ihnu pendidikan, pula sesuai dengan bentuk masjarakat Indonesia.
1. Kita tidak mendewa-dewakan ckajal, karena fikiran ditanak air kita ini agaknja sudak penuk ckajal. Jang terutama kita perkatikan, ialak kenjataan kidup sekari-kari, sebab iniIak jang kendak kita bimbing dan kita pupuk. 2. Penjempurnaan pendidikan untuk kanak-kanak sebesar pemula sebagian besar masik mendjadi kak dan tang gungan Ibu dan Bapak. K e p a n d u a n kanja sekedar membantu. 5. D jarak perkatian anak-anak baru melingkari rumaknja sendiri dan rumak tetangga sekelilingnja. Ini suatu prinsip jang berlainan sekali dengan jang sudak-sudak. Dengan dja an ini kemanfaatan kepanduan akan dapat dirasakan olek seluruk Iapisan masjara kat, djuga olek golongan-golongan jang tidak mampu. Pandu R akjat Indonesia memang kita sadjikan pada seluruk ra jat kita.
Bakw asanja pada tingkatan permulaan in i b a n j a k
k esu k aran -k esu k aran
ia n ®
ila
liadapi untuk mempraktekkan sistim aru ini. sudak barang tentu. Segala usaha kearak pembakaruan itu berat dan laru diberi kesempatan untuk tumbuk. Muclab muclaliarv dalam masa jang
akan datang ini, Kvv. B. dapat memper tjepat penerbitan buku-buku pedoman dan penuntun bagi pemimpin-pemimpin pemula! Pula jang lama ditunggu-tunggu ialak : Latikan-Iatikan pemimpin peiTlula ! Dengan akan terwudjudnja 2 usaka mutlak ini nistjaja sislim baru ini akan berdjalan baik. Bakwasanja sistim ini seirip dengan sistim Amerika, itu karena kebetulan dasar-dasar sistim Amerika dapat disesuaikan dengan keadaan dan bentuk ma sjarakat di Indonesia.
Andaikata sistim Inggeris atau A frik a umpamanja sesuai dengan apa jang kita tjari, tentu kita ambilnja. Adapun prinsip lain-Iainnja jang tertera dalam 9 pasal landjutannja semua kita ambil. B a k w a bentuknja Iain, itu karena kita sesuaikan dengan tjita-tjita dan perasaan jang k i dup dikalangan bangsa kita. Sekali Iagi: berlainan tetapi tidak bertentangan. Tiap-tiap bangsa lidak kanja berkak tetapi wadjib menjesuaikan segala peraluran permainan dengan keadaan alam . atau fikiran, kebudajaan dan tjita-tjita bangsanja. Perlu pula agaknja diingat b akw a : 1. Pada tk. 1946 dan 1947 berdasar atas putusan rapat besar, soal pemula pemetjakannja diserakkan kepada tjabang-tjabang. Tjabang-tjabang dipersilakkan menjusun dan mengusulkan sistim pemula baru. 2. Setelak 2 takun ditunggu-tunggu dan tidak ada buaknja jang memuaskan. rapat besar ackir til. 1947 menjerabkan soal pemula kembali pada K\v. B . 5. Pada permulaan tk. 1948 dengan persetudjuan P.B . sislim Pemula ini disusun olek Kw. B. 4. Dengan adanja kekatjauan-kekatjauan dalam masjarakat didalam tk. 1948 dan 1949 agaknja tak mungkin menjempurnakan usaka-usaka Kw . B . dalam lapangan Pemula. 5. Dalam tk. 1Q5° diusakakan m enjusun kembali segala tenaga jang ada untuk melandjutkan pekerdjaan. Sekian tindjauan kami mengenai soal Pemula, sebagai sumbangan buku per ingatan ini untuk dapat memberi b ah an bakan guna penjempurnaan golongan Pemula dimasa depan.
D jari D u a S O E K O T JO .
Sd r.
M.
B esar
S o s ro d ird jo . G o lo n g a n
Kom .
P erin tis.
G O L O N G A N P E R IN T IS O le h ; M . Sorudirdjo
D ari dahulu pengalam an-pengalaman menundjukkan b ah w a jang terbanjak diantara golongan-golongan pandu jang actief berlalih, ialah golongan Perintis. D isan a sini memang benar ada beberapa kadang pem ula jang melebihi djumlah pasukan perintis, tetapi pada umumnja selalu pasukan-pasukan perintis itu Iebih banjak daripada lain-Iain golongan. D ju ga dalam susunan klompok seperti jang sekarang kita bentuk, dimana diharuskan ada kesatuan-kesatuan dari ketiga-ketiga golongan pem ula, perintis, penuntun bersama-sama, untuk mendjadi klompok jang sjah, masih terdapat djuga kelebihan pasukan-pasukan perintis daripada go longan Iain-Iainnja. M en gap a demikian ? O leh kaum paedagoog *) dinkui, baliw a mnsa hidup seorang anak jan g umurnja diantara 12 hingga 17 lahun itu merupakan masa jang tersukar baginja, dilihal dari sudut pendidikan. M ereka seolah-olah berada dalam keadaan d jiw a jang Iabiel, selalu berubah-ubah. M u d ah terpengaruh karena keadaan diluar dirinja, terpengaruh *)
p e n d id ik .
oleh hawa nafsunja, sering kurang mempunjai kesedaran bertindak, selalu ingin mendjadi nomer satu, haus akan segala avontuur, sensasi dan spanning, dan Iain-lain. Pun djasmaninja berada dalam keadaan jang djuga selalu berubah da lam arti dalam keadaan tumbuh serba tjepal. Djadi baik rochani maupun djasmani dapatlah kita umpamakan mereka dalam keadaan jang Iabiel itu. Demikian setjara sederhana telah kita Ijoba menjelami apa jang mendjadi sifat anak-anak pandu kita jang menurut umurnja (12 — 17 tahun) harus masuk dalam golongan perintis. Dan kalau kita sedar benar akan hal itu, maka teranglah mengapa djuslru golongan perintis itulah jang djumlah pasukan-pasukannja pada umumnja melebihi satuan-satuan golong an lainnja. Bukankah mereka mengharap dilapangan kepanduan akan mendapat pengalaman-pengalaman baru, ,,indrukken" jang belum pernah mereka alami ? Mereka dengan sedar atau tidak haus akan avontuur, haus akan spanning dan sensasi jang mereka harap akan didapat dengan djalan memasuki kepanduan; se dar atau tidak mereka ingin madju, me-
47
menuhi tuntutan tumbuhnja djiwa dan djasmani mereka. Tetapi dengan kesedaran diatas sebaIiknja djuga teranglab bagi kita bagaimana beratnja memimpin golongan perintis ini, altbans kalau hendak didja lankan dengan sebaik-baiknja d.an memenuhi dasar-dasar itu. Mereka jang berpengalaman tahu akan hal ini. Maka sjarat-sjarat apakah jang harus kita punjai untuk dapat memimpin mereka dengan sempurna ? Tjara-tjara apakah, systeem-systeem jang manakah harus kita pergunakan untuk mengasuh mereka ? Lapangan pendidikan mereka sangat luasnja. Aspect hidup manusia memang banjak sekali, sehingga pendidikan kearah kesempurnaan hidup mendjadi sukar dan meluas. Tidak boleh kita remehkan hal ini, dan telah banjak para ahli-pendidik mengupas soal ini setjara mendalam. Baiklah kita tindjau bersama beberapa soal tentang bagaimana kita sekalian berusaha memenuhi kewadjiban kita sebagai pemimpin2 golongan perintis. Menurut sifatnja anak jang berumur an tara 12 dan 17 tahun itu antara Iain selalu ingin mengemukakan harga-dirinja, keunggulannja dan apa sadja jang serba melebihi daripada lainnja. Karena djustru itulah alangkah baiknja kalau dalam waktu itu, kita dapat mempergu nakan sifat sematjam demikian untuk memberi sebanjak mungkin pengetahuan, ketjakapan, ketjikatan kepada mereka ; baik hal-hal jang mengenai rochani mau pun djasmani mereka. Dan tjara jang sebaik-baiknja jang sesuai dengan sifat ilu tidak Iain ialah (jara perlombaan dalam segala bentuknja. Perlombaan jang bersifat mengisi djiwa, alaupun jang
48
memenuhi tuntutan lum buhnja baclan mereka, dan djuga sifat-sifat lain n ja ja n g baik jang sedang tumbuh pula. Satu tjontoh mengenai kerochanian misalnja ialah perlombaan m embuat ke badjikan, selama beberapa w aktu ja n g telah ditentukan atau pada hari-hari ja n g ada sangkut-pautnja dengan soal-soal ke badjikan dan kebaktian. K eb ad jik an sen diri telah merupakan satu usaha ja n g banjak sekali rupanja, m isalnja m engumpulkan bah an pakaian untuk para fakirmiskin, mengundjungi orang sakit serta menghibur mereka, menolong kaum tjatjad dan kaum tua jang sudab djem po *) dll. D jadi tentunja para pemimpin tidak akan kekurangan bahan untuk d idjad ikan buah perlombaan. D alam hal ini ukuran jang baik dapat dipakai untuk m enentukan menang atau kalah ialah t e t a p n j a mereka melakukan kebadjikan clalam waktu jang sudah ditentukan (dalam bahasa djaw a : adjeg), m isalnja selam a 3 bulan. Faktor waktu lebih b aik d ip er gunakan daripada faktor b an jak n ja b asil jang diperoleh pada satu w aktu sehetika itu djuga. A rtinja lebih baik para pan d u melakukan perlombaan kebadjikan se la ma waktu 3 bulan berturut-turut, dari pada misalnja satu hari sadja, dim an a hasil banjaknja pekerdjaan p ad a satu hari itu sadja jang m endjadi ukuran menang atau kalah. D alam perlom baan selama 3 bulan berturut-turut m ereka mendapat didikan jan g bersam bun g (continue) dalam sesuatu hal ja n g sukar, karena mengenai kerochanian. P e n d id i kan kerochanian tidak dapat dilakukan setjara satu dua kali, jan g h an ja akan merupakan „indrukken” sad ja p ad a d jiw a mereka. Dem ikianlah sekedar tjontoh, *)
tid a k k u a t, k a r e n a tu a .
lentunja dapat cliperbanjak Iagi dengan Iain-Iainnja jang djuga mengenai kerocbanian. K ita ingat penting sekali dalam hidup kila ialah sifat2 kesabaran, Iekas m engaasai diri dalam keadaan jang sulit (zelfbeheersing), keljinlaan pada sesama machluk, pada tanah air, tjepat menentukan mana jang baik dan jang tidak, berkemauan keras d 11. Untuk itu semua harus dapat kita tjarikan dan ketemukan tjara-tjara sendiri. Sekali Ia gi tidak unluk mendapatkan ,,indrukken” sadja, melainkan benar-benar tjara atau systeem continue, jang aljap kali clilakukan seljara bersambung. Sebab baru dengan demi kian ada arlinja Iatihan-Iatihan itu untuk pendidikan mereka. M engenai kecljasmaniannja, baik un tuk mendapatkan ketjakapan bertindak dan berbuat, maupun untuk memenuhi tuntutan tub ah mereka jang sedang tumbuh dapat cliterangkan clisini, bahwa unluk jang pertama telah banjak sekali tjontoh-tjontoh jang baik, sedang unluk jang Iteclua djalan jang terbaik ialah dengan olahraga. Semuanja seclapal mungkin dengan djalan perlombaan pula. Bukankah perlombaan ilu satu tjara jang selalu menarik para pandu, djustru karena batas-batas umur mereka itu ? Aclanjn segala lancla-tanda ketjakapan (vaardigheidsinsignes) ilu tak Iain dilucljiikan unluk mendapat ketjakapan serta keljikalan bertindak itu, disamping menambah pengetahuan. U nluk hidup sehari-hari setjara Iangsung para pandu dikemudian hari akan merasa beruntcmg bahwa me reka pern.ah mendapat tanda ketjakapan ,,naik speda misalnja, oleh sebab bukan S eked ar naik speda sadja jang harus me reka dapali, tetapi hal-hal lainnja seperti
menambal ban, membikin betul kerusa kan-kerusakan ketjil pada spedanja. dll. Mereka akan merasa beruntung dan tidak akan ragu-ragu bertindak, kalau mereka dikelak hari pada satu hari harus dan dapat menolong orang ketjelakaan karena aliran Iistrik ataupun djatuh dalam air. Ini sekedar tjontoh-tjontoh jang sederha na: tetapi dapat kita perbanjak Iagi dengan hal-hal jang lebih clipandang sukar, tinggi atau mulia, misalnja menda pat tanda ketjakapan ..telegrafis” , ,,EIectricien” ataupun ,,ahli gending dan musik” dll. Olahraga dengan tjabang-tjabangnja jang demikian banjaknja selalu harus dilakukan clalam Iatihan-Iatihan kepan duan ; satu-satunja djalan untuk membimbing djasmani anak2 perintis kita. Baiklah clalam hubungan ini kita tindjau clan selalu ingati bunjinja pasal 5 dari Anggaran Dasar Panclu Rakjat Indo nesia mengenai Usaha untuk mentjapai tucljuan kita bersnma clengan djalan : a
Mengualkan diclikan rochani menurut kepertjajaan masing-masing,
b. Mempertinggi budi-pekerti dan sopan sanlun, c. Membangkitkan dan memperkuat pe
rasaan tjinla kapada tanah air dan bangsa serta meresapkan kebudajaan. cl. Mempererat persaudaraan clengan ke panduan Iuar negeri. e. Usaha lain-Iain jang tidak bertentang an dengan hukum Negara. Menurut hemat saja pasal-pasal itu sudah tjukup memberi gambaran apa jang harus kita Iakukan, tetapi belum lengkap. Misalnja pendidikan djasmani tidak clitjantumkan sama sekali. K alau
49
perlu dikemudian hari dalam sebuah kongres dapat kita tindjau bersama kem bali.
berdirinja Pandu R akjat sekarang ini su dah sewadjarnja dan sejogjanja kita tjamkan benar-benar Iagi tentang kewa
Satu hal disini perlu ditekankan ber hubung dengan batas-batas umur diatas.
djiban kita. Tidak tjukup tempat disini untuk menguraikan semua itu.
ialah bahwa kita barus selalu berusaha mengisi tiap-tiap waktu jang terluangf
Tidak tjukup pula theorie-theorie jan g
dari anak-anak kita dengan memberikan kewadjiban-kewadjiban. usaha-usaha ser ta pekerdjaan-pekerdjaan jang berguna agar mereka selalu didjauhkan dari godaan-godaan jang sering menimpa me reka berhubung dengan masa akan akilbalig, ataupun puberteit. Achirnja penting rasanja saja pintakan istimewa perhatian terbadap soal pendi dikan menanam rasa bertanggung-djawab dan rasa berkewadjiban (verantwoordeIijkheids- dan plichtsgevoel). Kedua pera saan itu adalah watak jang haras dipunjai oleh tiap2 warga dari sesuatu negara jang ingin djaja. Banjak hal2 jang tidak beres sekarang ini karena kekurangan rasa tanggung-djawab dan rasa-berkewadjiban itu. Baik terbadap siapa dan mengenai apa sadja. tiap-tiap tindakan, tiap-tiap perka taan harus disertai kedua rasa itu. H al ini dapat kita Iatih dengan memberi kewadji-
muluk, baik dari buku-buku m aupun dari peladjaran-peladjaran. Tetapi kita harus berusaha menuriaikan kew adjiban kita, setjara beladjar bersama. dari buku. dari peladjaran, dan dari pengalam an. Theorie zonder pengalaman akan kabur, p e ngetahuan zonder tbeorie akan kurang sempurna. Dem ikianlah hendaknja kita berusaha ditempat kita m asing-m asing. sesuai dengan suasana, m ilieu dan k ea daan anak-anak pandu kita, m entjari djalan untuk memenuhi kew ad jiban, a s a I k a n tidak m eninggalkan azas-azas pokok dari kepanduan kita ja n g sudab mendjadi ketentuan pada kongres-kongres jang Ialu dan tidak m eninggalkan djauh apa jang ditjita-tjitakan oleb L ord Baden Pow ell sbg. Bapak K ep an d u an . Beliau dulu bahan-m anusianja anak-anak dari Inggeris, dan tentunja sifat-sifat serta watak-watak mereka Iain dari pada anak-anak kita bangsa Indonesia. D e m i kianlah setjara sepintas Ialu barus k ita ketahui sampai dimanakah kita boleb
ban kepada para perintis misalnja me ngatur sesuatu pertemuan dengan orangorang tua pandu, atau mengadakan usa-
meninggalkan dan harus m empergunakan adjaran-adjaran beliau.
ha-usaha jang berhubngan dengan orang-
Ingat selalu tudjuan kita jang tunggal,
orang diluar kepanduan. Sedikit demi se-
pokok jang tunggal. ialah ikut m endidik
dikit kita beri kepada mereka kesempatan
anak-anak kita. agar mereka kelak men-
untuk merasakan bagaimana orang mem
djadi warganegara dan an ggauta m a sja
punjai rasa kewadjiban dan rasa fanggung djawab itu.
rakat jang berguna, m endjundjung tinggi
Pada waktu kita mcmperingati 5 tahun
50
dan melaksanakan azas-azas P a n tja -S ila Negara Indonesia.
D ALIL-D ALIL D asar pendidikan Perintis ialah pen didikan jang ditudjukan untuk mem bantu berkembangnja manusia dalam arti seluas-Iuasnja. Perkembangan manusia dapat dibagi atas : a. perkembangan djiwa & budaja, b. perkembangan raga.
5. Azas-azas untuk melaksanakan dasar2 pendidikan ini ialah Pantja-Sila Negara Republik Indonesia : a. b. c. d. e.
Ke-Tuhanan jang M aha Esa. Perikemanusiaan. Kebangsaan. Demokrasi dan Keadil an Social.
K alau diadakan tingkatan-tingkatan. maka jang ditudju berturut-turut : pertama (primair) perkembangan d ji w a & budaja dengan 5 unsur:
6. Systeem jang dipergunakan untuk pendidikan ini berdasarkan atas sifat2 umum dari kepanduan-kepanduan diseluruh dunia, ialah dengan :
kehendak. b. rasa. c. tjipta. kedua (secundair) perkembangan raga.
1. Djandji jang merdeka dan Sjarat Kesusilaan. 2. Rentjana pekerdjaan diluar jang mengikat dan menarik hati.
Sesuai dengan tjita-tjita aim. Baden Pow ell kita berusaha memimpin pandu-pandu kearah :
3. Adanja tanda-tanda ketjakapan untuk menarik para pandu men tjapai kemadjuan.
keluhuran budi. ialah watak jang tegas, tabiat kesatrija, tjita-tjita jang Iuhur, pertjaja pada diri sen diri, tahu kewadjiban, keteguhan hati. menghargai diri sendiri, menghargai orang Iain, rasa tanggung djawab dlsb.
4. Latihan keluhuran budi jang ber dasarkan atas System Berregu (Patrol-system).
a.
a.
b. perasaan keindahan (aesthetica). c. ketjakapan2 serta pengetahuan. d. kesehatan badan. masing-masing : a.
sebagai perkembangan kehendak jang ingin mentjapai kesempurnar.n dan kesusilaan. b. sebagai perkembangan rasa jang selalu mentjari keindahan. c. sebagai perkembangan tjipta jang ingin mentjapai kebenaran dalam arti kenjataan. d. sebagai perkembangan raga
7- Perintjian dari pelaksanaan pasal2 diatas akan (sudah) dimuat dalam. a. b. c. d.
,.Perintis” ,,Pakem Perintis” .Pengantar Tjalon Perintis’ dan Iain-lain buku tuntunan jang akan dikeluarkan oleh Kw. B. Perintis.
8. Dengan azas-azas, dasar-dasar dan systeem tersebut diatas dalam pendi dikan ini diusahakan adanja kemungkinan (possibility) untuk dapat bergaul dengan pandu-pandu diseluruh dunia dan tergabung dalam Ikatan Pandu-pandu seluruh dunia. Jogja, 28 Desember 1950.
5!
PEND1DIKAN PENUNTUN Oleli: Sdr. Soc cliam Angg. Kwartier Besar Gol. Penuntun Sebagai Iandjutan dari pendidikan pe mula, perintis dan penuntun, maka setelab kita menjatakan sendiri bagaimana buabnja pendidikan kepanduan bagi diri sendiri dan bagi masjarakat dalam saat jang telab Iampau, sebetulnja tidak perlu pendjelasan Iagi. H ingga sekarar.g saja belum melihat pasukan penuntun 0 anS dinamakan : suku) jang telab dapat latihan sesempurna-sempurnanja. Tjobalab akan saja gambarkan, apakab jang dinamakan ke adaan suku jang mendekati Iatiban jang sempurna. Semua penuntun jang diterimanja dari pasukan perintis telab bekas Pandu klas 1 semua, dan mereka jang diterimanja dari Iuar, akan memenuhi sjarat-sjarat suku, jang dinamakan adat suku (stamtraditie), dan ditentukan oleb masing-masing suku sendiri. Sebagai ukuran paling rendab jaitu sjarat-sjarat jang tertera dalam Anggaran M ain, jang saja anggap telab diketahui oleb pembatja semua, jakni : 1. telab membatja dan mempeladjari ,,Scouting for Boys” dan ..Rovering to Succes” . 2. telah mempeladjari dan mengerti D jandjinja Pandu dan Sjarat-sjarat Pandu, dilihat dari sudut pendirian penuntun; pernah mendjalankan berbakti pada masjarakat. 3. mempunjai kepandaian tjukup untuk mendjadi Pandu. 4. bersama-sama dengan saudara penunlun membuat perdjalanan kaki atau mendajung prahu sendiri, djaub 15
52
km. dengan membawa alat-alatn ja sendiri dan tidur diluar (dibaw ab tenda, gubug dsb) sekurang-kurangnja semalam, masak sendiri untuk teman dan dirinja dan membuat Iapuran tertulis. 3. melakukan waktu pertjobaan, seperti jang telab ditetapkan oleb Pem im pin kelompok, Pemimpin suku dan Sukunja sendiri (Stamtraditie). D jika ada jang bilang, b ah w a sja ra t-’ sjarat jang tersebut diatas itu ringan sekali, bolehlab mentjoba sendiri. K a la u ada jang menganggap, b ab w a sjarat tsb. terlalu berat, bagaim anakab pertanjaan saja, para pemuda akan dapat m entjapai tjita-tjita jang begitu tinggi, kalau tidak insjaf tentang dasar-dasarnja bidup, dan punja badan jang kuat, punja ketjakapan, kepandaian dan pengalam an jan g tjukup untuk mengedjar tjita-tjitanja itu ? Tiap-tiap pemuda jang ingin diakui sebagai saudara Penuntun, barus d apat taban udji menurut sjarat-sjarat ja n g ter tera diatas, sebagai paling serendahnjarendabnja (minimum-eis). Tiap-tiap w arga suku ..Sem purn a” telab memenuhi sjarat-sjarat P a n d u k las 1. Semua tanda-tanda tingkat dan k etja kapan pada waktu diterima dalam S u k u telab ditjabut. A kan tetapi kepandaian, ketjakapan dan pengalam annja tetap m asih djadi miliknja sendiri. D a n dengan modal ini pemuda kita terdjun dalam golongan Penuntun untuk turut serta berbakti pada masjarakat, dengan ram ah tamah dan sopan santun. Mereka, jang beragam a Islam, tiap-tiap
hari D ju m ’at, bersama-sama beruniform ke Mascljicl, jan g beragama Kristen tiap M inggu ke Gereclja, clan clisampingnja itu m endjalankan kew adjibannja menurut A g am an ja dengan bati jang sutji. Mereka insjaf, b ah w a bidup tidak berketuhanan
terhadap orang tua dan sekolahnja. Disamping itu mereka melatih dirinja se lalu siap untuk menolong orang Iain, jang perlu dilolong. Meluaskan peman dangan dan pengertian berarti akan lebih besar dapalnja menolong sesama hidup.
P an d u 2 golongan
Penuntun
ber
siap m enerim a instruksi.
itu seperti m akan, ticlak pakai garam, dalam b ah asa D ja w a n ja : tjemplang. H a n ja m engutjapkan djandjinja sadja, akan tetapi tidak m enjiapkan diri untuk membela dan berbakti pacla Negara, berarti sia-sia belaka. M ak a tiap-tiap Pem uda tidak segan selalu melatih diri. su paja setiap w aktu siap untuk membela dan berbakti pada negaranja. Mereka m enam akan dirinja ,.penuntun dengan arti sedalam -dalam nja, pembuka dan penundjuk d jalan keutam aan dari negara nja. B agaim an ak ah seorang penuntun akan berdjasa p ad a orang Iain, djika mereka belum d apat berdiri sendiri ? M aka seba gai Penun tun suku ,,Sem purna , mereka m engedjar hidup ja n g sempurna dalam m asjarakat sesuai dengan dasar-dasarnja dengan sekuat-kuatnja. T ak acla seorang penuntunpun sekarang jan g mendjadi urusannja orang Iain. Ja n g masih bela d jar d ju g a tahu betul kewadjibannja
Hidup sebagai penuntun berarti me lakukan dasar-dasar kepanduan dalam praktek, sehari-hari, dalam pekerdjaan, persahabatan, kekeluargaan, kewarganegaraan, kemanusiaan. Anak-anak jang mendjadi dewasa akan menghadapi keadaan-keaclaan jang tak tersangka. Banjaklah pemuda-pemuda kita sebelumnja acla suku-suku penuntun merasa ketjewa melihat masjarakatnja jang belum sem purna. Akan tetapi ada djuga jang merasa bersjukur, bahwa mereka diberi kesem patan untuk turut membangun masjarakat baru jang lebih baik dari pada jang ada. D an kekuatan kerabat jang ikut ini dapgt memperkuat jang merasa ketjewa, menjentosakan keinginan mereka untuk melandjutkan perdjoangan dalam keada an masjarakat ini. Mereka bersama-sama atau sendiri seclang mempeladjari tentang : urusan dunia, urusan kebangsaan, soal-soal kebuclajaan, memperdalam Iatihan kepan-
53
P en u n tu n p u te ra d an p u te ri K .B .I. T ja b . D ja k a r t a m e r u p a k a n a n g g a u t a p e k e rd ja d a la m p e n je le n g g a ra a n
duan disampingnja melatih pekerdjaan tangan, kegemaran dan djangan dilupa kan olah raga. Para penuntun jang telah dewasa ada jang telah mendjadi anggauta dari party politiek, ada djuga jang memimpin party politiek, akan tetapi diluar dan didalam suku sepak terdjangnja tetap sebagai Pandu, berdasar pada djandji dan sjaratsjaratnja. Kepanduan dalam didikan penuntun bukan main-main sadja. Kepanduan digolongan penuntun merupakan suatu tjara hidup, jang tidak akan memintaminta sadja, akan tetapi jang bersifat memberi, jang tidak hidup mewah akan tetapi sederhana, bersahadja dan hemat bagi diri sendiri, jang akan mendjadi benihnja headilan sosial dalam masjara kat kita.
54
P e r k in o
D ew an
k e -II.
Kepertjajaan kita besar sekali, b ah w a negara Indonesia kita jan g m asih m uda ini dengan diisi djiw a P a n d u (D ew anata ? Pandaw a) dalam m asjarakatn ja akan Iekas pesat kem adjuannja. B a n g sa Indonesia jang punja adat istiad at b er lainan dengan Iain bangsa akan menjumbangkan keindahan adat isliad atn ja pada dunia, seperti negaranja m enjum bangkan karet dan lain-Iainnja pada Iuar negeri. A pakah Tuhan Ja n g M ah a E sa m en ga dakan pcrbedaan rupa-rupa itu sem ua dengan tidak ada m aksudnja ? Siapa jang masuk dalam ruang suku penuntun ,,Sem purna” tidak akan mengetahui pangkat-pangkat an ggau tan ja dalam masjarakat. S iap a m engira, b a h w a jang sedang bertjakap-tjakap dengan temannja itu W a li Kota pangkatnja, dan jang memberi penerangan tentang pener-
bangan itu kolonel dari Angkatan Udara, sedang penuntun (tukang tebang) menundjukkan bagaim ana harus memelihara kampak, dan tjara memakainja. Dalam suku ,,Sem purna” semua perbedaan pangkat ditutup oleh uniform Penuntun, jang menjamakan berkedudukannja da lam suku. Ja n g tinggi tidak merasa tidak dihormati jang rendah tidak merasa dihina, oleh karena semua bersifat ramah tamah dan sopan santun.
bangsaan-kebangsaan, maka mereka akan menjaksikan bendera kebangsaan dari negara jang sangat muda, negara kita Indonesia. Bendera Kebangsaan akan melambai dari suatu bangsa jang mengelahui kewadjiban dan kehormatannja jang djuga sanggup turut serta dalam mendatangkan dan mendjamin perdamaian dan kesedjahteraan dunia, didasarkan pada Ketuhanan dan peri kema nusiaan.
D jik a ada kumpulan Penuntun seluruh Indonesia, maka para Penuntun dari peIosok semua berdjiwa Pandu akan datang untuk memberi bukti sampai manakah meresapnja Iatihan penuntun bagi mereka itu. D engan bersenda gurau serentak Iapangan terisi dengan tanda-tanda perkemahan, dan soal kelihatan susah atau pajah. D alam pekerdjaan jang berat se lalu tersenjum kelihatannja. Dan djika ,,San g D vviw arna” dinaikkan ke angkasa dihormati oleh beribu-ribu penuntun. dan beribu-ribu suara njanjian ,.Indonesia R a ja ” , maka pada saat itu terhitung, bah w a kepanduan selalu mengisi djiwa da lam N egara jang telah Merdeka.
Pemuda manakah jang tetap duduk inerenung, sedang selompret, kentongan dan bedug berbunji, memanggil mereka untuk tampil kemuka, oleh karena saat jang didepan itu saat para pemuda, terutama para penuntun ? Sungguhpun jang tua masih banjak turut lari untuk menjumbangkan tenaganja buat pemba ngunan dunia, oleh karena mereka masih berdjiwa dan berdarah muda.
D jik a ada kumpulan para Penuntun se luruh dunia (W orld Rovermoot) dan berdjuta-djuta penuntun dari seluruh dunia mengundjungi itu, maka Indonesia tidak akan ketinggalan cljuga. Kalau para penonton dan Iain Pandu sama berdiri untuk memberi hormat pada bendera ke-
Dari alam baka melihatlah almarhum Lord Robert Baden Powell of G ilw ell dengan tersenjum pada tentara Pandunja, jang sedikit demi sedikit mengisi dunia dengan tjita-tjita dan perbuatannja. Ten tara Pandu jang bersendjata ..Mentjari saudara” dengan gambar ..bedor” sebagai tandanja, terdiri dari anak-anak dari berbagai-bagai bangsa, Agam a dan N e gara, merebut Dunia, tidak dengan kemurkaannja akan tetapi dengan kebaktiannja. Kapankah ini bukan impian belaka ?
55
S d r . S o e m a rd jo P em im p in
B a g ia n
K u rsu s
Pexnimpiai.
L A T 1H A N P E M IM P IN P A N D U K.B.U ., Pemimpin lig. 0 !e h : S ocmardju \V k . Kursus Pemimpin tj. Lord Robert Stephenson Baden Powell of G ilw ell mulai menggerakkan kepandu an dengan mengadakan perkemaban dipulau Brewnsea pada th. 1907, jang diikuti oleh kurang lebih 24 anak Iakilaki diambil dari bermatjam-maljam lapisan masjarakat. Pada waktu itu anakanak diberi peladjaran memasak, be-renang, menjelidik, merintis, bermain. mengembara, pengetahuan tentang binatang dan tumbuh-tumbuhan, mempertadjam pantja indera, api u n g g u n . tjeritera cIII. Latihan pemimpin kita dalam garis besar mirip dengan tjara ini. Tudjuan Kursus Pemimpin jalah mem beri tjontoh kepada saudara jang berhasrat membaktikan tenaganja untuk men didik anak-anak mendjadi Pandu, bagai mana tjaranja menarik perhatian anakanak agar djangan sampai bosen melatih diri. Didalam kepanduan S O A L TEL A D A N sangat dipenlingkan, karena telah terbukti, bahwa semua tingkah Iaku pemimpin-pemimpin, tidak sadja jang baik tetapi djuga jang kurang baik, ma ■ lahan jang tidak baik dit/ru o ld 1 anak buahnja. Maka ditegaskan bagaimana sulitnja orang jang memegang pimpinan,
56
bagaimana besar langgung d ja w a b n ja jang dipikul olehnja, karena ia tahu b a h wa tidak selajaknja orang m engandjurandjurkan barang sesuatu jan g ia sendiri tak sanggup dan tidak dapat m elakukannja. Segala sesuatu jan g berhubungan dengan K E P A N D U A N selalu bersifat S U K A R E L A . M aka ditaw arkan kepad a pengikut kursus apakah mereka d engan suka rela suka memikul beban ja n g berat, tetapi sutji murni sebagai Pem im pin P a n du, hidup menurut D jan d ji P a n d u ja la h : D engan sungguli-sungguh b erd ja n d ji akan mendjalankan kew adjiban terbadap Tuhan, Tanah A ir dan U n d a n g -u n d a n g N egara; M enolong sesama m anusia setiap waktu ; M enetapi M A T 'JA M K U R S U S Sjarat Pandu. Kita mengetahui bahwa, Kelom pok itu terdiri atas bagian Pem ula (Cubs), P e rin tis (Scouts) dan Penuntun (Rover Scouts) maka dengan sendirinja djuga ad a bermaljam-matjam kursus untuk m endjam in djangan sampai para pemimpin tidak lafiu apa jang perlu atau jang hen dakn ja harus dikerdjakan. Menurut aturan kepanduan untuk mendjadi Pemimpin Pand u jang berhak
memakai tanda Pemimpin Pandu. ia harus men g'ikuti woodbadge training jang umumnja masing-masing lerdiri alas : a. Kursus D aerah (Preliminary training). b. Kursus Theorie (lertulis), c. Kursus GiKvell, d. Praklek (mengumpulkan apa jang telab dipeladjari). Untuk Prelim inary Training (kursus pengantar) menurut aluran internasional dapat diadakan Kursus Pemimpin Kelompok (Group Scoutmasters), Pemula (Pack Scoulers), Perintis (Troops Scouters). Scouters of Scouts over fifteen, Pandu Lau l (Sea Scouters), Penuntun (Rover Scout I.eaders), Kursus-kursus Pengentar itu selandjutnja perlu disusul dengan kursus-kursus landjutan, supaja para pemimpin dapat mendjalankan lugasnja dengan Iebili sempurna. Sam pai achir tahun 1950 Pandu Rakjat baharu dapat mengadakan satu matjam kursus sadja, jalah kursus Pengantar bagian Perintis. Sajan g bahwa umumnja masih banjak jang belum dapat raemahami penlingnja kursus-kursus itu untuk kemadjuan Kepanduan. H A S 1L K U R S U S . P ad a tiap-tiap achir kursus para pengikul diminta supaja memberi Iaporan tertulis kepada Kwartier Besar. Mereka diminta untuk memberi kritik jang opbouwend terhadap segala sesualu jang berhubungan dengan kursus tadi. Untuk memudahkan, mereka diminta mendjaw ab pertanjaan-pertanjaan seperti tsb. dibaw ah ini : a. Bagaim ana pemandangan saudara tentang kursus ini ? (Apa sukar, memuaskan atau tidak). b. Bagaim ana pemandangannja tentang
pelatih-pelatih (tingkah Iaku, tjara mengadjar dll.). c. Usui untuk menjempurnakan kursus. d. Kesanggupan Kepanduan.
unluk
bekerdja
bagi
Semua jang telah mengundjungi kur sus menurut Iaporan tadi seorangpun tidak ada jang tidak merasa puas. Mereka semuanja merasa menerima petundjuk dan teladan jang berharga untuk me mimpin anak-anak jang diserahkan oleh orang tuanja kepada mereka itu untuk dididi k mendjadi warganegara jang sehal, hahagia dan berguna untuk masjarakat.
B A N JA K N JA K U R SU S. Kursus pertama telah dilangsungkan di Garut (Priangan) pada tahun 1946 dikundjungi oleh 24 orang pengikut. Pada tahun 1947 dilangsungkan di Blitar 24 orang, Purworedjo 49 orang, Tjirehon 61 orang, Solo 44 orang, Bodjonegoro 42 orang, Kediri 66 orang, Jogjakarta 58 orang, Pati 35 orang, M acrfun 34 orang, Magelang 26 orang, Bandjarnegara 48 orang, djumlah 467 orang pengikut. Pada tahun 1949 di Djakarta 33 orang, Jogjakarta untuk kedua kalinja 49 orang, djumlah 84 orang pengikut. Pada tahun 1930 di Prigen Timur) 30 orang, Tegal 35 orang, redjo untuk kedua kalinja 100 Jogjakarta golongan Kristen 33 djumlah 218 orang.
(D jawa Purvvoorang, orang,
Sampai bulan Desember 1950 saudara saudara jang telah mengikuti kursus ada 467 + 84 + 218 = 793 orang. Dari
57
1
beberapa tempat kami mendapat Iaporan, bahwa diantara saudara-saudara tadi ada jang mengadakan sematjam kursus itu djuga. B A G IA N K U R SU S. Prinsip kepanduan ialah sedikit mungkin minta pertolongan kepada orang Iain dan sebesar mungkin memberi pertolong an, sedang U S A H A S E N D IR I hendaknja selalu didjundjung tinggi. Dengan gembira dapat diterangkan, bahwa umumnja daerah-daerah apa Iagi PanduPandunja U S A H A N JA sangat memuaskan. Daerah jang membutuhkan tundjangan lebih dari 50% sedikit sekali. Penjelenggara kursus Bandjarnegara dan Purworedjo kedua hanja minta bantuan 30% . Kursus Pemimpin Kristen Jo g ja karta 10 % sedang Garut, D jakarta dan Tegal 100% memikul beaja sendiri. Inilah suatu bukti, bahwa kalau daerah-daerah suka B E R U S A H A memang Kepanduan dapat mengamalkan apa jang diandjurandjurkannja. Kekurangan beaja pada umumnja kita dapat dari Pemerintah dengan perantaraan Kementerian Pendi dikan, Pengadjaran dan Kebudajaan, jang selalu melimpahkan perhatiannja kepada usaha Kepanduan. P E R H A T IA N M A S JA R A K A T . Dimanapun djuga kita mengadakan kursus, belum pernah kita tidak mendapat perhatian jang besar dari bermatjammatjam instansi dan masjarakat. Saudara Mr. Santoso almarhum Sekretaris D jen dral Kementerian P .P . dan K. R.I. tidak putus-putus mentjurahkan perhatian jang
58
amat besar kepada K epanduan. P a d a waktu mengadakan kursus di P u rw o re djo jang pertama kali beliau dengan W k . Ketua P .B . Pand u R ak jat D r. San to, dua hari Iamanja berada ditengah-tengah p a ra pengikut kursus. Pamong Pradja, Instansi P olisi, M iliter dan Pengadjaran tidak ketinggalan m em berikan perhatian dan m embantu usah a kita sebesar mungkin. D im an a-m an a kerap kita dikundjungi oleh bekas-bekas Pandu jang berkata : ..S a ja dulu d ju g a mendjadi pandu. Sekali P a n d u tetap Pandu. S a ja m engutjap sjukur kepada Tuhan jang M ah a E sa jan g saja d apal mengenjam gunanja kepanduan dan se karang dapat mengabdi kepada N u sa dan Bangsa dengan sebaik-baiknja . Pengurus Besar dan K w artier Besarpun tidak pernah ketinggalan m enundjukkan perhatiannja dan pertolongannja. M aka pada tempatnja atas nam a P a n du R akjat kami mengutjap b an jak terima kasih kepada semua jang telah memberi bantuan moreel dan materieel kepada kami. D juga tidak Iupa kami m engutjap beribu-ribu terima kasih kepada saudarasaudara H. Mutahar. D . Soedibyo, H im odigdojo Pak D oho dan Iain-lain saud ara jang telah membantu memimpin kursus, seperti Panitya Penjelenggara dan para pengikut kursus jang selalu kerdja sam a dengan kami dengan tjara jan g san gat memuaskan. M udah-mudahan diwaktu jan g akan datang kursus akan mendapat perhatian jang lebih besar dari pada ja n g sudahsudah dan dengan rachmat T u h an K e panduan dapat lebih m adju dengan pesat untuk kepentingan N u sa dan B an g sa.
KEPANDUAN DENGAN KESEHATAN Oleli: Dr. Socdarsono D jik alau saja menulis tenlang kepan duan dengan kesehatan, rasanja seolaholeh memberi garam dalam air Iaut, menambali barang sesuatu kepada jang telab berlimpah-Iimpah berada. Kepanduan suatu pendidikan jang me latih djasm ani dan rohani sudah tentu memakai dasar kesehatan dalam segala usahanja. M alah an boleh dikata bahwa kesehatan djasm ani dan rohani itulah jang men djadi ..tudjuan” kepanduan. S a ja tulis ,,tudjuan” disini antara tanda : karena tudjuan pendidikan ke panduan sebenarnja seperti diutjapkan oleh Baden Pow ell dalam tahun 1Q5Q. W a k tu beliau membitjarakan kepan duan : ................. The end is character — charater with a purpose ............" (Achirnja ialah pribadi jang Iuhur. pribadi jang bertudjuan ................). S aja katakan kesehatan djasmani dan rohani boleh dianggap tudjuan kepan duan oleh karena hanja dengan kese hatan inilah character dapat dilatih. Kesehatan Djasm ani dan Rohani mendjadi alat terpenting untuk dapat melatih Karakter dari anak-anak kita. M endjadi tudjuan pertama untuk da pat mentjapai ludjuan terachir. M en sana in corpore sano, kata pepatah Latin. Rohani sehat dalam badan sehat, atau Rohani hanja dapat sehat djika badan dalam keadaan sehat. Untuk melatih Karakter anak-anak kila
H id u p dialam bcb as.
mendjadi Karakter jang berludjuan, men djadi pribadi jang luhur. kila badan sehat (fan rohani sehat. Untuk dapal menerima peladjaran-peladjaran jang mendidik Karakter djiwa anak harus sehat. dan untuk dapat men djalankan Iatihan jang perlu untuk mendidik karakter badanpun harus sehal. Petundjuk pemainan penuh dengan peraturan-peraturan kesehatan. Ja, — Petundjuk pemainan jang mendjadi pen didikan rangka dan Iantai dan alap — gedung pendidikan setjara kepanduan, berdasar atas peraturan-peraturan — dan sjarat-sjarat kesehatan. Lalihan Pandu Putra dan Pandu Putri dipisahkan karena kebutuhan djiwa ke dua golongan berlainan. Djika jang satu dipaksakan kepada jang Iain akan mengganggu kesehatan djiwa salah satu pihak. Begitu antara Pandu Pulri diadakan golongan-golongan jang di-bagi2 menurut umur. Inipun berdasar kebutuhan kese-
59
hatan djasmani masing-masing golongan tersebut menurut kekuatan menerima peladjaran. Kekuatan mendjalankan Iatihan mere ka masing-masing berlainan, dan djika dipaksakan apa jang tidak sesuai, akan terganggu kesehatan rohani atau djas mani mereka, dan tudjuan terachir tiada akan tertjapai. Salah satu tiang pokok dari pendidikan kepanduan dikatakan a progressive and attractive outdoor program of activities. Satu rentjana hidup dialam Iuar jang menarik hati dan bertingkat-tingkat. Hidup dalam alam Iuar adalah satu sendi untuk menljapai dan memelihara kesehatan badan. U dara bersih disinar matahari menjegarkan. Pun satu sendi untuk menjehatkan
60
djasmani. Pandangan luas bikin tenang berfikir. Angin sepoi-sepoi menenteramkan urat sjaraf, keindahan alam menjedjukkan Iiati. Tidak sadja dalam garis-garis besar kita Iihat dasar-dasar kesehatan dalam pertundjuk Permainan. D juga dalam soal-soal ketjil. Peraturan bagaimana anak-anak harus mengatur perkemahan, peraturan jan g mcnentukan bilamana anak-anak bolek bermain-main diair (berenang-renang) dan Iain sebagainja, itu semua berdasarkan kepada pendjagaan-pendjagaan — kesehatan. Memang tepat djika seorang dokter berkata : Saja suka kepada K epanduan, karena Kepanduan mengadjar dan mempraktykkan aturan-aturan — kesehatan sebaik-baiknja.
S d r. S . Brotokoesoem o. ( P a k K lc n je m ). Ia m en d ap at p e n g h a rg a a n berup a Bintarag G e rilja , d a ri Pem erin tah k ita karen a d ja sa -d ja sa n ja seb agai Pand u, dim asa clash II.
DJIWA PANDU DALAM PERDJOANGAN KEMERDEKAAN Old. : Pak Klenjem Seperti
jang
lelali
cliketahui
oleli
umum, b ah w a pokok clari pacla azas clan tudjuan gerakan kepanduan sebagai warisan dari B ap ak Pencliri almarlium B a den Pow ell, ialah untuk mcwudjuclkan M asjarakat-Baru climana tiap-liap anggautanja dapat mengenjam bidup senang, tertib dan dam ai, penub dengan rasa babagia. D alam tradisi serla tjara-tjaranja untuk m entjapai maksud itu cljuga sudab tidak asing Iagi bagi umum, jaitu dengan d jalan mendidik clan memberi kesempatan kepada segenap umat manu sia m ulai dari kanak-kanak jang masih m endjadi tanggungannja orang tua hingga jan g telah dewasa, Iepas dari sifatsifat paksaan dan keharusan untuk beIadjar berorganisasi sendiri, beladjar mengatur kebutuhannja sendiri, beladjar hidup dalam satu keluarga dan mendjaga serta m emelihara hak miliknja sendiri, m embiasakan hidup bebas clan mercleka dengan tidak perlu tergantung kepada orang Iain, jan g cljuga berarti tidak m engganggu atau merugikan kemerdeka an orang Iain, bahkan mengadjak masja rakat sekelilingnja ikut senang dan gembira, Iega dan puas karena perbuatan panda.
Oleh almarlium Baden Powell sencliri telah didjelaskan, bahwa pendidikan jang diberikan oleh kepanduan, selain untuk mentjiptakan budipekerti jang Iuhur de ngan menanamkan sepuluh sjarat-pandu jang sangat popiler itu kedalam djiwa para pandu, djuga jang harus mendjadi perhatian jang istimewa ialah D jandjiPandu jang bersifat National-Constructief itu. Bahwa untuk mendjadi seorang pandu jang secljati clia harus berani bersumpah dimuka pemimpin-pemimpinnja serta kawan-kawannja, keluar dari hati sutjinja untuk tetap setia dan mentjintai Tanah Air dan Bangsanja serta Undangundang Dasar Negara. Njatalah bahwa organisasi kepanduan disamping mendjadi Sumber-Kemadjuan Masjarakat, harus dapat mendjadi Badan kebadjikan jang sanggup membuat kaderkacler jang pandai mendjasakan cliri ber bakti kepada kepentingan Nusa dan Bangsa menurut bakatnja masing-masing. meskipun djuga tidak usah berpecloman dengan dasar-dasar serta aliran-aliran politiek. Dengan sedikit keterangan sebagai ter sebut diatas itu, mendjadi semakin djelasIah, bahwa sesungguhnja seorang panclu
61
jang sedjati tak ubahnja dengan seorang patriot jang hams berpendirian : ,,berani karena - benar, membela karena tjinta". terbadap siapapun djuga jang akan mengganggu keamanan dan kelentraman negaranja. Karena sifatnja jang national-constructief inilah, maka organisasi kepanduan sebagai halnja dengan organisasi-organisasi lainnja, baik jang berdasarkan politik maupun jang berdasarkan sosial. kesenian atau kebudajaan jang djuga nalional-constructief pasti akan selalu paralel dan senasib, mengikuti dan mengalami akibat-akibat dari pasang surutnja per djoangan nasional jang telah bermodal suatu negara Republik Indonesia. Maka setelah Republik Indonesia mengalami kesulitan-kesulitan serta kepahitan akibat dari perdjandjian gentjatan sendjata ke mudian disusul dengan persetudjuanpersetudjuan Linggardjati jang menelorkan agresi ke I serta persetudjuan Renville jang memaksakan adanja agresi ke II agi Belanda itu, seolah-olah hanljur eburlah segala matjam organisasi serla gerakan-gerakan nasional, termasuk djuga organisasi kepanduan kita. D juga oleh musuh dikiranja, bahwa dengan djatuhnja ibu-kota Jogjakarta itu. Republik Indonesia telah Ienjap dari muka Immi dan tidak akan muntjul Iagi. Tetapi njatanja tidak. Namun djiwa berani karena benar, membela karena tjinta, djiwa berlanggung djawab. dan djiwa Pandu Sedjati telah fcrtanam fm iU a jk djiw a dan kebanjakan rakjat Indonesia, maka meskipun pada Iahirnja diam, tidak bergerak, seolah-olah telah mati, sedang jang masih dapat bergerak mendjadi terpetjah belah, kuljar-kaljir, masing-masing mengikuti djedjaknja sendiri-sendiri tetap
62
mereka itu masih hidup I&ngsung melandjutkan program ja n g satu iala h membela dan mempertahankan kem erdekaan n ega ranja, dengan penub k ejakin an ,,kita pasti menang . D an sedjarah telah membuktikan. Bagaim ana keadaan P a n d u Indonesia pada w ak tu itu ?
R ak jat
Seperti telah dikatakan d iatas. b ah w a ukibat dari agresi ke I dan ke II m aka Pandu R ak jat Indonesia seb agai suatu organisasi jan g resmi d ap at d ikata telah bubar. A rtin ja sebagai organ isasi tak d a pat bekerdja sebagaim an a m estinja, bahkan segala-galanja m endjadi beku, lerhenti, tidak bergerak. T id a k sa d ja tjab an g satu dengan tjabang la in n ja dan d ju ga dengan Pengurus serta K w a rtier B esa rn ja mendjadi terputus sam a sekali hubungannja, bahkan para an ggau ta dari tiap-tiap. tjabang mendjadi bertjerai-berai. M asin g masing mengikuti d jed jak n ja sendirisendiri dengan tidak m em baw a perintah atau program jang tertenlu dari P im p in an Pandu R ak jat Indonesia di m asingmasing tempat. A kan tetapi ................. T A langkah indahnja, b ah w a berkat dari pendidikan pandu ja n g telah tertanam lekat dalam djiw a para pandu, serta ber kat dari keuletan para pem im pin dan |Jara penuntun, maka meskipun organ isasi Pandu R akjat telah beku dan tak ber gerak Iagi, tetapi pand u-p and un ja p ad a umumnja tetap bersem bojan : ,,S e k a li pandu, tetap Pand u ”. Ja , d jiw a-p an d u jang telah bersarang didalam lu bu h para pandu sedjati, tetap tidak akan m udah meninggalkan sarangnja. K aren a nja, di mana sadja mereka berada, disan alah mereka memandu ; tidak usah m enantikan perinlah, tidak usah m enunggu te-
man. B aik bersendirian maupun berteman banjak, pandu selalu dapat memperguna kan tenaganja untuk masjarakat. Maka dim ana sadja mereka berada, mereka harus pandai menjesuaikan diri dengan keadaan dan tempat, berdasarkan sjaratpandu : ,,P a n du ilu siap menolong dan ivadjib berdjasa” . D iw aktu seluruh rakjat Indonesia telah menentukan tekadnja jang bulat, jaitu melandjutkan pcrdjoangannja memperlahankan kemerdekaan negara dengan siasat ..gerilja” maka pandu-pandu jang telah insjaf akan kewadjiban dirinja, pasti tidak akan mau tinggal diam sadja, tetapi ikut serta dalam gerakan gerilja itu. A d a jan g bertindak setjara perseorangan, ada jang setjara bergerombolan. A da jang terang-terangan dengan nama ..pan du ” , artinja kemana sadja dia pergi untuk m endjalankan tugas kewadjiban, selalu dengan berpakaian pandu dan atas nama djuga dari Kepanduan (Pandu Rakjat). A d a djuga jang hanja diambil pokoknja sadja, jaitu asalkan dapat mendjasakan diri untuk kepentingan perdjoangan ne gara. ' D ib aw ah ini untuk mendjadi dokumentasi dapatlah kami sadjikan perbuatan-perbuatan jang njata pandu-pandu anggota Pand u R akjat Indonesia selama mengikuti gerakan-gerakan gerilja, jang dapat dibagi dalam 2 tingkatan. Tinghatan he i. Sebelum Belanda menggerakkan tenteranja untuk mengadakan agresi ke II maka dibeberapa tempat dekat front dimana kita masih dapat bergerak deugan lei uasa, oleh pandu-pandu jang penuh rasa tanggung djawabnja lerhadap negaranja telah dapat diusahakan adanja
,,BaIai Bakti” (Misalnja di Blitar, jang kemudian disusul oleh pandu-pandu jang lebih dekat dengan front jaitu di Sumberputjung, di Kepandjen, di Turen dan di Dampit). Balai Bakti merupakan suatu tempat untuk mengumpulkan tenaga-te naga pandu jang siap sedia untuk diperbantukan dalam kantor-kantor, baik D jawatan-djawatan Pemerintah jang serba darurat itu, maupun kantor-kantor dari badan-badan perdjoangan. Dan apakah jang telah dikerdjakan oleh para pandu itu ? Banjak matjamnja, banjak djuga hasilnja, besar manfaatnja dan sutji tudjuannja. Dengan Iain perkataan, mereka bekerdja tidak sadja dengan sungguhbungguh, tetapi djuga dengan dasar-dasar kesutjian : bebas dan merdeka, gembira dan eklas, tetapi penuh dengan rasa tanggung djawab, tidak mengharapkan upah, dan djuga tidak minta diterima kasih. Tudjuannja hanja berbakti dan membela negara. Ikut mengabdikan diri menurut bakatnja masing-masing untuk Nusa dan Bangsa jang sedang dalam bahaja itu. Umum telah dapat menjaksikan bahwa pada waktu itu dapat dikata disegala lapangan terdapatlah pandu-pandu jang ikut membantu bekerdja disitu. Dikantorkantor, jang bersifat darurat itu terda patlah pandu-pandu sebagai djuru tik, pendjaga tilpun dan sebagai ordonans untuk menghubungkan kantor satu de ngan lainnja jang tidak ada (atau belum ada) tilpunnja. Dalam D jaw atan Sosial, pandu-pandu ikut mengumpulkan bahanbahan makanan dan pakaian lama, dan ikut membagi-bagikan kepada jang berkepentingan. D juga dalam mengumpul kan orang-orang miskin dan orang-orang
63
lerlantar untuk dipindabkan kepersilpersil dan onderneming-onderneming un tuk mengerdjakan Iadang-Iadang jang telali kosong itu akibat dari poliliek bumi bangus. Mereka jang mempunjai keahlian dalam soal tebnik, bersama-sama de ngan kawan-kavvan dari T G P (Tenaga Genie Peladjar) memasang alat-alat tilpun dan membuat aliran-aliran listrik, dan ikut membantu mendirikan setasiun radio. D an jang sangat digemari oleb kebanjakan pandu jalab pergi kefrontfront sebagai ,,koerier” , untuk menjampaikan bahan-baban makanan dan surat-surat penting kepada kawan-kawan pendjaga garis depan. Untuk keperluan ini pandu-pandu merupakan tenaga jang istimewa bagi gerakan P.P.G .D . (Panitya Pembantu G aris Depan). Bagi saudarasandara Pandu-Putri kebanjakan memiIili tempat di Dapur-Umum dan Palang M erab. D al am mengerdjakan segala matjam pekerdjaan itu jang tidak boleh dilupakan ialab : sifat-sifat pandu jang selalu riang gembira itu, sehingga masjarakat sekelilingnja mendjadi ikut gembira dan terbibur Iiatinja. M aka berdasarkan sifatsifat periang itu, pandu-pandu telab da pat berbatsil mengumpulkan tenaga-tenaga abli kesenian (antara Iain dari keluarga Taman Siswa) serta abli pelawak untuk malam-malam hiburan bagi para pedjoang-pcdjoang jang sedang istirabat dibelal
64
Hiburan-hiburan apakab jan g diselenggarakan oleh pandu-pandu digaris depan ? Selain makanan dan kuwe-kuwe jan g Iezat rasanja, dari usabanja P P G D se bagai tsb. diatas, pandu-pandu telab d a pat berbatsil mengumpulkan kaw an-ka wan tukang tjukur, tukang sepalu, dan tukang mendjabit jang dibantu oleb anak-anak sekolab dengan m em baw a : djarum, benang, kain, kantjing, sertn surat-surat jang berisi Poezie atau andjuran-andjuran semangat taban udji dsb. Difront-front itu dapat m engadakan massa-potong rambut, m assa membelulkan sepatu, dan m assa-mendjabit b ad ju jang robek dan bilang kantjingnja. D e ngan djalan demikian maka bubungan antara kawan-kawan jang m endjalankan tugas mendjaga front dengan kaw ankawan jang berada dibelakang garis d e pan dapat selalu terpelihara baik. Tingkat he II. U saba pandu-pandu itu m endjadi semakin meningkat. Beberapa pandu jan g djiwanja ingin selalu mentjari perigaIaman jang bebat, kini mulai m elangkabkan kaki menerobos garis dem arkasi masuk ketempat-tempat jang telab - diduduki musub. T udjuannja m enindjau keadaan masjarakat disana, membual maijam-maljam verslag : mcngenai peredaran uang ORI. perekonomian rakjat, semangat rakjat. tindakar. pem erintab pendudukan dll. Terulam a mentjari kontak dengan orang-orang jan g tidak pergi mengungsi dan jang kiranja dap at diadjak bekerdja bersama-sama. Setelah djalan keluar-masuk demarkasi m endjadi Iiljin, maka banjak badan-baclan per djoangan jang kemudian memasukkan
orang-orangnja untuk ditanam didaerah pendudukan. Demikian djuga Iialnja dengan penulis karangan ini. P a d a waktu itu wiendapat tugas untuk masuk kekota M alang perlu membuka kembali perguruan Nasional untuk didjalankan imbangan dengan sekolah-sekolah jan g didirikan oleK pemerintah pendudukan. Beserta itu dari Kwartier Besar Pand u R akjat Indonesia mendapat kepertjajaan jang benvudjud sural perintah untuk mengembang-biakkan gerakan kepanduan didalam daerah pendudukan, serta mengko-ordineer pandu-pandu jan g tersiar disana. Untuk mengbimpun anak-anak dan para pemuda didalam kepanduan. ruparupanja m alab m endjadi kebutuhannja pemerintah pendudukan, guna menambah stabielnja kekuasaannja. Karenahja untuk membentuk kepanduan dapat dikata tak ada kesukaran apa-apa. Hanja dibeberapa tempat (istimevva di Malang) nama P an d u R ak jat Indonesia mendjadi bantu bagi Belan da, karena menurut riwajat pandu-pandu di M alang banjak jang m emanggul senapan tak ubabnja dengan tentara. Inilab sebabnja maka Pandu R ak jat di M alan g oleh jang berkuasa disana tidak boleb dihidupkan kembali. M ak a dipakainja nama KPI (Kepanduan Putera Indonesia) mengikuti djedjak kawan-kavvan di Surabaja, jang kemudian disusul oleh pandu-pandu dari Iain tempat didaerab M alang. D i Pasuruhan memilib nama K IM (Kepanduan Indonesia M uda). M asih banjak Iagi lainnja jang pada hakekatnja tetap me makai dasar-dasar dan tanda-tanda dari Pandu R ak jat. D alam waktu jang tidak lama, m aka diseluruh daerah penduduk an tum buhnja organisasi kepanduan
bagaikan djamur dimusim hudjan. K e panduan mendapat perhatian besar. Djumlah pandunja dikota-kota tidak hanja ratusan sadja, tetapi ribuan. B a njak diantara kawan-kawan jang sudah lama tidak memandu, kini terdjun kem bali. Disamping itu banjak djuga tenaga-tenaga jang sungguh-sungguh masih baru dalam kalangan kepanduan. Akan tetapi ............... I Dengan bandjirnja pemuda-pemuda jang memasuki kepanduan, maka dengan sendirinja tenaga-tenaga pemimpin jang seharusnja sudah banjak pengalamannja sangat kurang. Akibatnja : kwantiteit tidak seimbang dengan kwaliteitnja. Sjarat-sjarat jang mutlak sering-sering dilupakan. Disiplin pandu kurang mendapat perhatian. Pendidikan budi-pekerti ku rang dipelihara. J a ................... memandu dipakainja untuk hiburan, untuk selingan, untuk perhiasan kalau ada arak2-an atau uvatjara-upatjara sadja. D an jang Iebih tjelaka Iagi banjak jang masuknja kedalam kepanduan itu karena untuk kedok atau untuk tutup. Jaitu menutupi perbuatannja jang bertentangan dengan sumpahnja sendiri, dan bertentangan de ngan perdjoangan negara. Mereka dalam kepanduan kadang-kadang sangat actiefnja, tetapi karena bukan dari ketulusan hati sering djuga tindakannja itu salah tempat, hingga kepentingan anak-anak sering dilupakan. Ja, keadaan sematjam ini hingga ini saat masih sangat terasa. Bolehlah kita katakan, bahwa itulah salah satu dari matjam-matjam sebab mengapa organi sasi Pandu Rakjat Indonesia pada umumnja kotjar-katjir. Karena didalamnja banjak kemasukan orang-orang jang sesungguhnja dalam batinnja tidak ter-
65
dapat niatan ingin mendidik anak-anak kita dengan penuh keeklasan hati dan rasa tjinta serta berkorban, agar anakanak kita nanti mendjadi orang-orang jang berbudi luhur, dan berguna bagi negaranja, dan perdamaian dunia. Sudah kekurangan tenaga pemimpin jang berpengalaman, ditambah sering ditinggalkan oleh pandu-pandu lama jang masih harus mengikuti gerakan gerilja. Pandu-pandu ini selain ditjap pandu liar atau pandu extremist, kadang-kadang dikewatirkan membahajakan kehidupannja kepanduan jang telah ada. Tetapi njatanja tidak. Dengan djalan : sambil menjelam air, maka disamping memandu. kewadjiban terhadap tanah air dan bangsanja dapat djuga dipenuhi. Dalam men djalankan ini perlu diketahui bahwa sdr. Sutrisna pandu dari Kepandjen jang se lama bergerilja selalu mengikuti djedjak A lri telah gugur didaerah Pakisadji. (M alang Selatan). M aka s e t e l a h agresi ke IT, kewadjiban jang melandjutkan tugasnja dalam gerakan gerilja mendjadi semangkin sukar dan sulit, karena harus sering masuk keluar kota jang sangat
pandu-pandu
berbahaja itu. Setelah Belanda dapat menguasai se luruh tempat-tempat jang besar dan jang dianggap strategisch, maka gerakan gerilja dari seluruh rakjat Indonesia beserta laskar-Iaskar perdjoangan dan tentaranja semakin hari mendjadi semakin hebat. Digunung-gunung, didesa-desa, bnhknn dikota-kota terdapalla/i lenaga-lenaga aclier dalam mendjalankan siasat gerilja itu. Masing-masing menurut tjaranja sen diri-sendiri sesuai dengan keadaan dan tempatnja. Teoaga-tenaga pandu meru
66
pakan tenaga penghubung jang islim ew a pula. Mereka menghubungkan desa atau gunung dengan kota, gunung satu d e ngan gunung lainnja, markas gerilja ja n g satu dengan markas gerilja lainnja. D a lam kota mereka membuat peta dan schets dari tempat-tempat jang penting. Membuat tanda-tanda tempat jan g ber bahaja dan jang tidak, orang-orang ja n g ditjurigai dan jang mendjadi kaw an kita sendiri. M enjediakan tempat-tempat penginapan untuk kawan-kawan jan g m a suk kekota, dan menjediakan kartu-kartu penduduk. Mengumpulkan bahan -bahan makanan dan pakaian, rokok, sabun dan kebutuhan sehari-hari, obat-obatan, buku-buku batjaan dan koran atau m ad jalah-madjalah untuk dibaw a kegununggunung adalah merupakan pekerdjaan jang tidak ringan dan besar risiconja. '
Didesa-desa daerah gerilja, pandupandu tak mau tinggal diam b egitu sadja. U saha-usaha apa sadja sekiran ja dapat dikerdjakan, pandu-pandu tak segan-segan untuk membantunja. M is a ln ja dalam gerakan Pemberantasan B u ta H u ruf, dalam gerakan m engembalikan P e merintah R.I. D juga ikut m em bantu D jaw atan Penerangan keliling desa d a lam mengobar-ngobarkan sem angat g e rilja (berdjosng terus hingga m usuK tunduk). D an tidak akan d ilu p ak an usaha-usaha jang mengenai kepentingannja kepanduan sendiri. Ja itu atas b an tu an dari Pemerintah M iliter dim asing-m asing lempat (KDM -2), kita dapat m engum pul kan pemuda-pemuda desa dan terutam a guru-guru Sekolah R ak jat untuk m endapat latihan-kepanduan dalam asram a selama 10 hari. D engan tjara dem ikian maka pada waklu selama gerilja, berdirilah kepanduan hingga dipelosok-pelosok
desa dan digunung-gunung. Hampir seluruK desa dapat dikata ada gerakan kepanduan (sekitar gunung Kavvi Ardjuna dan G un un g Semeru ^ Tengger). Sekali Iagi : A k an tetapi ................I Karena tenaga Pemimpin jang sudali mengerti tentang kepanduan sangat kurangnja, Iagi pula karena permainan ke panduan itu masili using bagi mereka, maka setelab desa-desa itu ditinggalkan oleh anggauta-anggauta gerilja masuk kekota, kini tinggal bekas-bekasnja sadja. Beberapa tempat jang masih dapat mempertahankan, m isalnja di W agir, di Tosari, di N ongkodjadjar, di Bantur dll. H an ja disini perlu diketahui. bahwa usaha-usaha itu jang mendjadi titik beratnja jalah : 1. M engisi w aktu dengan pekerdjaanpekerdjaan jang berguna. 2. Untuk didjadikan hiburan-hiburan bagi m asjarakat sekelilingnja.
3. Menanam semangat hidup, suka bekerdja dan selalu gembira. 4. Mengurangi penjakit demoralisasi. Djadi meskipun sekarang ini hasil Iatihan-Iatihan kepanduan itu dapat dikata nihil, tetapi maksud 4 matjam jang sangat penting itu telah dapat dipenuhi. Pun pula harapan kita, selain permainan pan du itu dapat Iebih dikenal oleh anak-anak didesa dan digunung, djuga kalau nanti ada tenaga-tenaga jang sanggup memupuk Iagi pasti akan dapat Iekas tumbuh kembali semangat kepanduan itu. Achirul kalam dengan sekedar uraian diatas itu, kita dapat Iebih mengetahui bahvva sesungguhnja pendidikan-pendidikan jang diberikan oleh kepanduan itu baik dalam alam jang bagaimana pun djuga dapat dipraktekkan dan dipergunakan untuk kepentingan masjarakat. Sekian, amien. Malang. 29 Nopember 1950.
V
67
Didjaman pendjadjahan. Lahirnja Kepanduan Indonesia. Timbulnfa Kepanduan di Indonesia. Gerakan kepanduan seperti kita Iihat pada masa ini adalah mula-mula didirikan oleh mendiang Lord Baden Powell of G ilw ell, serang Inggris jang besar djasanja bagi negaranja. (22 Pebruari 1857 — 8 D januari 1941). Pada tahun 1908 ia menulis buku ,,Scouting for Boys (tjara memandu bagi anak-anak laki-Iaki), jang isinja sangat menarik perhalian para ahli pendidikan, pemimpin pemuda dan orang-orang tua jant> menarub minat Uepada soal llidup kemasjarakatan bagi anak-anak. Sedjak t e i W \ a W g g a sekarang, buku ..Scou ting lor Boys" dipakai pedoman untuk mendidik anak-anak dalam kepanduan. Boberapa talmn sebelum Perang Dunia ke I melelus, benih kepanduan mulai ditanam di Indonesia. Pada tahun 19 12 di Betawi (batja: Djakarta) didirikan Ijabang N. P. O. (Nederlandse Padvinders Organisatie) oleh P. Joh. Smits atas andjuran dari perkumpulannja dinegeri Belanda. Usahanja itu diikuli oleh bangsanja dinegeri kita. Dalam waktu
68
jang singkat berdirilah beberapa perkumpulan kepanduan bangsa B e la n d a di Indonesia. M asing-m asing m enganut alirannja sendiri-sendiri, seperti ja n g terdapat dinegerinja. A c h irn ja perkumpuIan itu dapat dipersatukan dalam : D e Nederlands Indiscbe Padvin ders V eren iging (N. I. P. V . — 4 Septem ber 19 14 ). P ada perm ulaannja kepanduan2 itu hanja diperuntukkan bagi an ak-an ak bangsa Belanda sadja. Tetapi sesudah mendjadi N .I.P .V ., soal k ean ggau taan n ja dibuka djuga b agi anak-anak Indonesia dan golongan lain. seUlngga svtat perVumpulan N .l.P .V . m endjadi tjam puran. Sungguhpun demikian, tidak b an jak anak kita jang masuk m endjadi pandu. hanjalah sebagian sad ja dari lapisan bangsa kita bagian atas (bogere stand). B ila lahirnja kepanduan Indonesia jang pertama kali tak d apat dikatakan dengan pasti. S ed jalan dengan gerakan sosial. ekonomi, gerakan kepanduan Indonesiapun tim bulnja san gat erat hubungannja dengan perkem bangan pergerakan kebangsaan kita di-tengab-“ masjarakat pada w aktu itu. A pakah kiranja ja n g
d apat m enarik
perhatian pemimpin kita pada kepanduan itu ? B ap ak 2 kita mengetahui benar akan guna dan Faedah pendidikan pandu bagi anak-anak dihari kemudian. Isi pendi dikan pandu jang ditulis dalam buku ..Scouting For B o vs" a.i. : selfdiscipline, rasa tjinta pada Tanah Air, pada sesama manusia, keluhuran budi, ke tjakapan djasmani. Itu semua sangat baik untuk dimiliki dan diresapkan pada lahir dan bathin anak-tinak kita sebagai Putera Indonesia se djati. Karena itu, sungguhpun belum pernah mengalami sendiri hidup sebagai pandu dan memimpin kepanduan. namun bebe rapa pemimpin Uita jang bergerak dilapangan pendidikan tidak segan mentjobanja dan bersungguh-sungguh untuk mengatasi segala kesulitan jang dihadapinja, selama mereka berusaha ikut mendjelmakan tjita-tjita Baden Powell jang disesuaikannja dengan kepentingan dan kebutuhan bangsa kita pada umumnja. P ad a tahun i q i 6 atas inisiatip S. P. M angkunagoro V II di Solo didirikan ..Javaanse Padvinders Organisatie". Mung'kin sekali J.P .O . inilah Kepanduan Indonesia jang pertama didirikan setjara teratur .Kemudian disusul Iahirnja organisasi „T erun a Kembang untuk daerah Kasunanan clibawah Pimpinan Pangeran Surjobroto. Sementara ilu, sampai lahun 1922 kila lihat perkembangan gerakan Kepanduan Indonesia di Jogjakarta sangat suburnja. Perkumpulan Budi Utomo mendirikan N ationale Padvinderij, dibawah Pimpin an Sdr. D aslam Adiwarsilo : ,,W ira Tam tam a” adalah bagian kepanduan dari Sarekat Islam dengan A . Zarkasi sebagai promotornja ; Hizbul W athan" anak induk perkumpulan Mochamadiah,
berdiri dibawah asuhan Djumaeri dan Sarekat Rakjat, perkumpulan kaum ,Merah" didjaman itu, sebagai ..onderbouw dari P.K.I. djuga mempunjai kepanduan sendiri, dibawah komando Sujar. Hampir semua perkumpulan kepan duan di Indonesia pada waktu itu seba gai tjabang organisasi orang dewasa. Sudah barang tentu haluan dari induk organisasinja tidak dapat dipisahkan de ngan pendidikan jang diberikan kepada anak-anak pandunja. Inilah sebabnja, maka kepanduan In donesia didjaman pendjadjahan selalu dapat tjap ,,dengan dasar jang tidak baik” , karena tudjuannja bertentangan dengan apa jang dikehendaki oleh Peme rintah kolonial dahulu.
Perlumbuhan kepanduan kila. Diatas telah diuraikan, bahwa kepan duan kita hampir seluruhnja mendjadi ,,onderbouw" atau bahagian-bahagian dari sesuatu organisasi. Dengan demikian sifatnja tiada djauh bedanja dengan per kumpulan pemuda biasa, karena menjimpang dari azas kepanduan jang semesti nja, ialah : Iepas dari segala ikatan dari Iuar dan menurut garis-garis jang telah diberikan oleh Baden Powell. Dalam keadaan jang tidak sewadjarnja seperti kedaan negeri kita pada w ak tu itu, tidak mungkin tjita-tjita bangsa kita dapat dilaksanakan menurut kehen dak jang diperluan. Karenanja kita hanja melihat kepada tudjuan jang harus ditjapai. Biarlah tjara memainkannja berbeda-beda. Begitu djuga Iatihan jang diberikan kepada anak-anak berbeda da lam masing-masing kepanduan, tetapi hal itu bukan soal jang principieel bagi pemimpin-pemimpin kita pada waktu itu. Inipun tidak mengherankan karena ke-
69
tjakapan dan pengetahuan Bapak-bapak Pandu kita banja didapat dari buku-buku sadja. Membatja buku-buku dan pengaIaman dari latihan-Iatihan itulah men djadi bekal mereka dalam memimpin anak-anak. Sunggubpun begitu, berkat kesabaran dan kesungguhan bati, kepan duan dapatlah berdjalan terus. M ulai tahun 1922, sedjak para peladjar kita jang bergabung dalam perkumpulan peladjar menarub perbatiannja kepada kepanduan, bertambablab djumlah per kumpulan Kepanduan Indonesia. Berturut-turut didirikan : Jong Ja v a Padvinderij, Nationale Islamitiscbe Padvinderii (Natipij) dari Jong Islamieten Bond, Indonesiscb Nationale Padvinders Organisasi dan Pandu Pemuda Sumatra. Kalangan Iain dan golongan agama bangsa kita djuga giat berusaba mendirikan kepanduannja masing-masing, hingga pada acbir tabun 1935, gerakan ke panduan Indonesia diperkuat dengan lahirnja : A l Kasjaaf, Tri Darma (Kris ten), A l W athony, Kepanduan Masehi Indonesia, Kepanduan Azas Katholik Indonesia, Pandu Indonesia, Pandu Kasultanan, Hizbul Islam, Kepanduan Islam Indonesia, Sinar Pandu Kita dan Kepan duan Rakjat Indonesia.
Belum merupakan satu organisasi lersendiri. Begitu djaub perkumpulan kepanduan kita telah banjak cljumldhnja, belum Iagi terhitung jang ada diluar pulau D jaw a, tetapi ikatan setjara organisatoria antara satu sama Iainnja tidak ada. Maka mnlihat itu kemadjuannja tidak dapat sedjadjar, sangat tergantung kepada ketjakapan pemimpinnja sendiri-sendiri.
70
Ditempat-tempat jang terdapat ban jak perkumpulannja, kadang-kadang diadakan bekerdja bersama. Bekerdja bersam a sematjam ini tentu besar sekali gunanja. Berkat keichlasan para pemimpin d i dalam menunarkan kew adjibannja, ke panduan kita makin subur hidupnja dan meluas sampai didesa-desa. Sik ap demikian pengaruhnja baik sekali bagi anakanak. Karena itu menimbulkan suasan a saling harga-menghargai d ikalan gan ke panduan, jang akibatnja m enjuburkan perkembangan gerakan kepanduan kita diwaktu itu. (Tb. 1922—1928).
Pemerintah Hindia Belanda chawatir. Seperti diketahui lahirnja gerakan k e panduan kita itu tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan keadaan m asjara kat kita sendiri. Bagi kita kepanduan adalah dipandang sebagai tempat pendidikan pemuda dan anak-anak, dim ana mereka dengan tjara tersendiri (tjara k e panduan), dapat meninggikan budi-pekerti serta menambah m atjam -m atjam kepandaiannja jang sangat berguna u n tuk melaksankan tjita-tjita kebangsaan . Didalam hal inilah Ietak perbedaan prinsip antara kepanduan kita dan kepanduan bangsa Eropah disini. Ja n g kedua menekankan pada tudjuan ..persaudaraan sedunia untuk mentjiptakan Perd am aian D unia jang kekal dan abadi ', tud ju an mana bagi bangsa Indonesia p ad a w ak tu itu masih merupakan tjita-tjita ja n g terachir. Perlu diingat, bahw a udara politik di Indonsia makin mendjadi diliputi a w an gelap bagi pemerintah kolonial. S e b a b pergerakan orang dew asa tam bah hari tambah njata tudjuannja : menentam? kekuasaan pendjadjahan. D a n d ikalan g-
an pemuda berkobar semangat mengarali ke : Indonesia Bersatu. Karena sebab-sebab itulah Pemerinlah Hindia Belan da tidak senang melihat berkembangnja kepanduan kita. Suburnja gerakan ini, berarti tambahnja tenaga penentang pemerintah kolonial. /V./.P.V. d id ja d i kan saluran. Bu at mentjegah pengaruh politik di kalangan perkumpulan pemuda diadakan tekanan oleh jang berkuasa. Dikalangan kepanduan ada kalanja dengan tjara jang halus. P ad a tg. 5 A p ril 1926 atas undangan Putjuk Pim pinan N .I.P .V . diadakan permusjawaratan Pu sat Pimpinan : H .W ., J.P .O .. N .P .O .. N .P . dan N .I.P .O . bertempat di Jogjakarta. Pertemuan itu dipimpin sendiri oleh Komisaris Besar N .I.P .V . tuan G .J. Ranneft. Olehnja dikemukakan berbagai m asalah tentang ke panduan di Indonesia, djuga chusus mengenai kedudukan kepanduan kita. Ia tundjukkan tjara-tjara untuk menjempurnakan kepanduan disini, supaja sederadjat dengan kepanduan diluar negeri. Achirnja kepada hadlirin disampaikan suatu konsepsi tjara penggabungan ke dalam N .I.P .V . K arena dari fihak H .W . dan N .P .O . berdasarkan alasan jang prinsipieel tidak dapat menerima konsepsi itu, konperensi selama dua hari ilu tidak m enghasilkan suatu apa. D alam pada itu kepanduan kita makin hari menampak hasratnja menudju ketjita-tjita persatuan. Pada tahun 1928 N .I.P .V . mentjoba Iagi menarik kepan duan kita masuk dilingkungannja. Anggaran dasarnja dirobah supaja dapat diterima oleh golongan kepanduan kita
jang berdasar agama dan kebangsaan. Tetapi Iangkah N.I.P.V. inipun tidak dapat diterima oleh sebagian besar dari kepanduan kita. F ase perlama untuk bersatu. Pada tahun 1927 soal penggabungan perkumpulan-perkumpulan pemuda setja ra fusi atau federasi ramai dibitjarakan dalam masing-masing konggresnja. Akan memilih tjara dengan sebaik-baiknja un tuk melaksanakan tjita-tjita itu. Dikalangan kepanduan soal ini ternjata tidak mudah pemetjahannja, seba gian besar dari perkumpulan kepanduan tergantung pada induk organisasinja. (J.J.P.. Natipy, S.I.A.P. dan H .W .). Atas kebidjaksanaan para pengandjurnja, maka pada tahun 1929 dapat diambil djalan tengah ^dengan mendirikan sematjam badan federatief dengan nama : PERSA U D A RA A N A N T A R A P A N D U IN D O N E SIA (P.A.P.I.). Jang ma suk mendjadi anggauta ialah : J.J.P ., I.N.P.O.. Natipy. P.P .S. dan S.I.A .P . sedang H .W . belum memberikan kepasliannja. Sebagai Pengurus pertama dipilih Sdr.2 : Mr. Soenarjo (INPO), Dr. Moewardi (JJP) dan Ramelan (SIA P). Badan ini bermaksud : 1. Mempererat persaudaraan anggauta P.A.P.I. ;
diantara
2. Memudahkan kerdja-sama untuk meninggikan nilai Iatihan kepanduannja masing-masing. Pusat Pimpinan P.A.P.I. berada di Djakarta, sedang didaerah-daerah, di mana terdapat lebih dari satu kepanduan anggauta P.A.P.I. dibentuk sematjam P.A.P.I.-daerah.
71
,,Kepanduan Bangsa Indonesia” berdiri. Dengan terbentuknja P .A .P .I. tertjapailah fase pertama untuk menudju kearaK persatuan. Sementara itu rentjana Panitia-fusi perkumpulan pemuda telah disetudjui oleh Jo n g-Java dan Pemuda Indonesia, dua perkumpulan jang terbesar dikalangan gerakan pemuda. (Oktober 1929). Sudah diputuskan pula oleh P a nitia-fusi tersebut, bahwa IN D O N E S IA M U D A , ialah perkumpulan baru jang akan didirikan tidak mengadakan bagian Kepanduan. Dengan adanja putusan itu dapat mempertjepat proses penggabungan Pandu Kebangsaan (JJP dulu), P .P .S. dan IN P O mendjadi S A T U K E P A N D U A N , jang Iepas dari ikatan organisasi Iain. Azas kebangsaan mendjadi pokok dasar kepanduan itu, dengan tidak melupakan peraturan jang berlaku dika langan Kepanduan Internasional. Kepanduan baru ini berdirinja diresmikan pada tg. 53 September 1930, de ngan nama: K E P A N D U A N B A N G S A IN D O N E S IA . A zas K.B.I. jang terpenting a.i. : 1. Mempeladjari permainan dan ketjakapan pandu dengan sebaik-baiknja. 2. Maksud peladjaran tadi untuk memperhalus perasaan dan tabeat, raentjerdaskan pikiran serta memadjukan kesehatan badan. 3. Permainan Pandu jang diberikan berdasar kesuka-relaan. 4 - Aturan
permainan disesuaikan de ngan kebutuhan masjarakat kita, ffengan djalan jang menarik dan mudah dimengerli dan dilerima oleh
pemuda-pemuda dan anak -anak jang mengikutinja.
72
5. Mendidik pemuda dan anak-anak kearah budi Iuhur, mempunjai kesanggupan bekerdja untuk kebahagiaan N usa dan Bangsa serta m asjarakat seumumnja. Duduk sebagai anggauta P .B .. dari K.B.I. pertama, Sd r.2 : Soeratno Sastroamidjojo, Pintor, Tirtosoepono, N jo n ja Abdul Rachman, D r. Bahder D jo h an dll.. sedang Dr. M oewardi dipilih m en djadi Komisaris Besar Umum. Untuk memperlihatkan tjorak haluannja, pandu K .B.I. memakai setangan leher merah-putih dan berpandji jan g serupa itu djuga.
Kaum puteri dan kepanduan. Sebagaim ana diketahui, kepanduan ti dak hanja disediakan sebagai tempat pendidikan bagi putera sadja, tetapi djuga bagi puteri. Sedjak berdirinja J.P .P . (1922) fihak puteri tidak mau ketinggalan dan ikut serta memadjukan kepanduan. A tu ran permainannja tidak ada bedanja dengan jang diberikan kepada pandu-pandu p u tera, tetapi disesuaikan djuga dengan sifat dan dasar keputerian. O rgan isasin ja terpisah. dibawah pimpinan K w a rtir Besar Puteri sendiri. Sebagai perintis dalam m engembangkan gerakan kepanduan puleri tidak akan dilupakan nama S d r.2 : Soerjandari (N j. Dr. Santo), Um i, I itiek Darsono. S iti Rachmah, M ugarum ah dll. jan g besar djasanja. H ingga sekarang beberapa ,,OId G uid es’ kita ini masih ada jan g aktip memegang pimpinan dalam P a n d u Rakjat Indonesia. Golongan Puteri dikalangan K e p a n duan Internasional didirikan pada tahun 19 10 di London.-
Tidak luput dari rintangan. Gerakan K ep an d u an kita, seperti dju ga gerakan lain -Iain n ja dari bangsa Indo nesia. ditjurigai dan dihalangi oleb pemerintah kolonial dulu. Larangan jang berupa perintab halus. maupun terangterangan dikenakan kepada kepanduan. Peringatan H ari D iponegoro, Hari Kartini, jang sangat penting artinja bagi pandu-pandu, kerap kali tidak boleh di adakan. Pem im pinn ja ada jang ditangkap. Pand u -pan du ditakut-takuti. Bukan pem erintah sadja jang merintangi, ada pula suatu organisasi kepan duan jang beru saha m eniadakan gerakan kita itu. su paja d jangan diketahui oleh dunia Iuar. S u atu tjontoh. adalah tindakan K om isaris B esar N .I.P .V ., jang melarang kepanduan Indonesia menggunakan istilah ..padvinder" dan ..padvinderij” , jan g kem udian. sedjak th. 1928, telah kita ganti dengan kata ,,pandu” dan ..kepanduan". K ed jadian lain Iagi. ialah berkenaan dengan kundjungan mendiang Lord Baden P o w ell ke D jaw a . pada wak tu beliau m engadakan perdjalanan ke A ustralia ( i 933)- Pandu-pandu Indonesia akan ikut serta menjambut kedalangan Bapak Pan d u itu, tetapi ditolak oleh N .I.P .V . D em ikian a.i. jang pernah dialami oleh pandu-pandu kita pada zaman pendja djahan. T etapi karena rintangan-rintangan itulah. maka gerakan kita tetap terpelihara hidupnja, sambil mentjari dj
nja perhatian masjarakat kita makin tertarik kepada tjara pendidikan pandu, ternjata dari beberapa organisasi kepan duan jang tumbuh dari berbagai kalangan, seperti telah kita sebutkan dimuka Guna melandjutkan tjita-tjita Persa tuan jang telah dirintis oleh P.A.P.I. maka pada tgl. 50 April 1938 oleh K.B.I., S.I.A.P.. Natipy dan Hizbul W athon diadakan konperensi bersama bertempat di Solo. Pertemuan bersama itu berhasil membentuk : Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (B.P.P.K.I.). Sebagai Iangkah pertama guna melaksanakan tudjuannja, maka B.P.P.K .I. akan menjelenggarakan perkemahan umum setjara besar-besaran. Perkemah an umum ini dibuka djuga untuk kepanduan-kepanduan Indonesia diluar Badan tsb. Tjita-tjita mengadakan ,,AII Indone sian Jamboree ini timbulnja sedjak th. 1955 atas andjuran K.B.I. Dalam bulan Desember 1938 B.P.P.K.I. mengadakan perundingan dengan wakil-wakil Kwartir Besar: J.P.O .. H iz bul Wathon. K.A.K.I., AI W athoni dan Teruna Kembang di Solo. Pertemuan itu membitjarakan usul B.P .P .K.I. tentang perkemahan besar jang akan diadakan. Rapat menjetudjui dengan tjatatan bah wa, Perkemahan besar-besaran itu lepas dari Iingkungan badan federatief B .P .P . K.I.
Mewudjudkan ijila-tjila. Sampai pada bulan Pebruari 1941 ' anggauta B .P P .K .I. bertambah dengan niasuknja : K.I.I.. Hizbul Islam, Sinar Pandu Kila, AI Wathoni dan K .A .K.I.. sedang H .W . dan K.M.I. tinggal menunggu putusannja. Tepat pada hari ulang tahun ke III,
73
tgl. it Pebruari 1941, clalam konperensinja di Solo B .P .P .K .I. menetapkan per aturan dan rentjana pekerdjaan sbb.: 1. Semua kepanduan Indonesia boleh masuk dalam badan federasi. 2. Untuk menetapkan peraturan2 dan pembulatan organisasi, akan dibentuk satu panitya istimewa. 3- Merah-Putih diakui sebagai bendera persatuan federasi. 4. Mengusahakan agar hanja ada satu matjam aba-aba (komando) untuk se luruh kepanduan. 3- Mengadakan perkemahan besar jang dinamakan : Perkemahan Kepanduan Indonesia Umum atau P E R K IN O (U dalam edjaan : O E) di Jogjakarta pada bulan D juli 1941 ; untuk meng atur Perkino ini dibentuk satu panitya persiapan. 6. Perkino hanja boleh diikuti oleh ke panduan-kepanduan Indonesia jang tidak menggabungkan diri dalam N .I.P .V .
7. Menetapkan Pengurus harian B .P .P . K.I. tetap jang terdjadi dari wakil2 : K.B.I. (Ketua), S.I.A .P . (Penulis) dan Natipy (Bendahari). Perlu djuga diketahui bahwa, Perkino pertama ini pernah direntjanakan dalam th. 1940, tetapi ditunda karena mengingat keadaan dalam negeri amat genting (per mulaan petjah perang dunia ke II). Melihat putusan B.P.P.K .I. diatas, su dah terang bagi kita semua bahwa kaIangan kepanduanpun tidak mau keting galan dengan gerakan pemuda lainnja, didalam usaha mewudjudkan tjita-tjita bangsa. I rrkino dan hasilnja. Sebagaimana telah dipuluskan dalam
74
konperensi B .P .P .K .I. di Solo itu, m aka P E R K IN O djadi diadak an pada bulan D juli 1941 di Jogjakarta. Perkem ahan umum ini diikuti oleh 1500 pandu sela ma empat hari. D iw aktu pandu-pandu mengadakan perlombaan dan demonstrasi, para utusan mengadakan sidang untuk membitjarakan rentjana pekerdjaan jan g selandjutnja akan didjal ankan bersam a. Pertemuan pemimpin ini dapat m engam bil putusan : 1. Untuk menghindari kesulitan bentuk organisasi B .P .P .K .I. buat sementara waktu tidak berobah. 2. Membentuk J A J A S A N (Perkin o-Stichting).
P E R K IN O
3. Mempersatukan tjara permainan dari bagian tehnik. 4. Mempersatukan pakaian pandu dan mengadakan lentjana T an d a P e rsa tuan. 5. M engadakan Peraturan Um um . 6. Menetapkan, satu matjam komando. 7. Membentuk Pengurus B .P .P .K .I. b aru dengan susunan : Ketua w akil dari K.B.I., Penulis dari K .A .K .I., B e n d a hari dari N A T I P Y , sedang P an itia T ehnis dibawah pimpinan S .I.A .P . 8. P E R K IN O ke-II akan dilangsungkan dalam tahun 1944. Putusan-putusan diatas belum Iagi d a pat dikerdjakan, karena terhalang petjahnja perang A sia Tim ur R a ja , jang m engakibatkan gantinja keadaan diseluruh tanah air kita.
Kepanduan Indonesia dalam m asa pendudukan Djepang. Pada permulaan bulan M aret 1942 Balatentera D jepang dengan tjepat d apat
menaklukkan H india Belanda dan menguasai seluruh daerahnja. Em pat bulan kemudian oleh Pemerintah Balatentera dikeluarkan Iarangan berdirinja segenap partai dan organisasi rakjat Indonesia. Sungguhpun demikian kita tidak berputus asa dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendirikan kembali orga nisasi kepanduan. P ad a tanggal 6 Pebruari 1945 pandu-pandu dari inatjam2 perkumpulan jang telah dibubarkan berhasil m engadakan P E R K IN O ke-II di D jakarta. K ita bermaksud akan menundjukkan betapa besar gunanja Kepan duan bagi m asjarakat. T etapi ternjata Pemerintah Militer D jepan g sudah mempunjai rentjana tertentu. G erakan kepanduan kita tidak boleh dilangsungkan. D an sebagai gantinja pemuda dan anak-anak kita dimasukkan dalam gerakan Keibodan dan Sei nendan.
Kepanduan di A gustus tg45
Indonesia
sesudah
17
T id ak lam a setelah Bung Karno dan Bung H atta memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada tgl. 17 Augustus •945. berkobarlah api revolusi melipuli T an ah A ir kita. Seluruh Rakjat, tua dan muda, bergerak serentak. Segala rintangan ja n g m enghalangi kemerdekaan jang telah kita miliki itu dihantjur Iuluhkan .................Ravve-ravve rantas, Malangm alang putung” . B ekas pendjadjah Djepang jang masih ada ditengah-tengah kita, kekuasaannja harus diserahkan kepada bangsa kita, djika perlu dengan kekerasan. Kem auan jang bergelora timbul dari R a k ja t sendiri dengan sangat hebatnja. K aren a itu, maka pertempuran
tidak dapat dielakkan Iagi. Disana sini meletus dengan dahsjatnja. Pada saat-saat itu pula pandu-pandu kita, Puteri dan Putera jang telah tersebar dikalangan masjarakat, ikut serta berdjoang mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara kita. A da jang membantu digaris belakang, ada jang ikut kefront sebagai anggauta Palang Merab Indonesia serta banjak pula jang memanggul senapan. Bung Tomo, salah seorang pandu kita tingkat I, jang belum banjak djumlahnja dikalangan kita, muntjul sebagai ..Djendral” Barisan Pemberontak Rakjat Indonesia sangat disegani oleh musuh kita. Banjak kawan-kawannja pandu jang ikut dalam barisannja. Diluar Djawapun perebutan kekuasaan dari tangan bekas pendjadjah tidak kurang seramnja. D i Sumatra, Kalim an tan, Sulawesi dan di Bali ,,oId Scouts kita tidak mau ketinggalan dengan saudara-saudaranja di D jaw a dan ikut mengambil bagian dalam pergolakan rakjat menentang musuh kemerdekaan. Banjak pandu kita mendjadi korban, djatuh sebagai ..Bunga Bangsa didalam menunaikan Djandjinja terhadap Nusa dan Bangsanja.
Pandu Rakjal Indonesia berdiri. Didalam keadaan revolusi inilah di kalangan pemimpin timbul tjita-tjita un tuk menghidupkan kembali adanja or ganisasi Kepanduan Indonesia. Tetapi bentuk dan sifatnja harus berlainan dengan kepanduan pada zaman pendjadjahan dahulu, sesuai dengan kehendak masa dan tiada Iagi terpetjah belah. Demikianlah, maka pandu-pandu harus bersntu dalam lekad dan Iangkahnja un tuk memenuhi panggilan Pertiwi.
75
Pada achir bulan September 1945 berkumpullah beberapa orang pemimpin Pandu, dari Kepanduan-kepanduan jang ada pada zaman pendjadjahan, di Jo g jakarta, digedung ,,BaIai Mataram ", jang sekarang tinggal riwajatnja sadja. Jang datang pada pertemuan itu ialab para Pemimpin Pandu dari: H .W ., K .B J , S J.A .P ., Natipy, Tri Darma, K .A .K J. dan P.K. Putusan pertemuan itu jang terpenting a J. ialah: 1. Membentuk Panitya Kesatuan Kepan duan Indonesia. 2. Mengandjurkan pembentukan S a t u organisasi Kepanduan untuk seluruh Bangsa Indonesia. 5. Mendirikan sebuab Panitya Pekerdja untuk melaksanakan andjuran itu. 4. Mengadakan selekas mungkin K o n gres Kesatuan Kepanduan Indonesia. Inisiatip Panitya Kesatuan Kepanduan Indonesia ini diperkuat dengan kedalangan saudara2: Soebagio, Koernia dan Dr. Soetarman dari Djakarta dalam penindjauannja keselurub D jaw a untuk maksud jang sama. Antara Panitya dan kawan-kawan dari Djakarta itu diadakan pembagian pekerdjaan jang pertama membuat rentjana penglaksanaan pu tusan Panitya, sedang tiga kawan itu diserabi mengadakan kontak dengan pandu-pandu jang tersebar dan dengan instansi-instansi untuk. bilamana diperlukan, minta perlolongan dan bantuannja. Panitya di Tot?i« mengadakan hubungan dengan teman-teman Pandu di Solo, jang ternjata telab siap menerima adjakan itu. Diputuskan bahwa, Kongres Kepanduan Indonesia akan diselenggara-
76
kan dikota Bengawan selama tiga hari dan akan didjatuhkan pada tgl. 27 s/<J 29 Desember 1945. Seruan kepada segenap P an d u disiarkan dengan perantaraan R ad io R ep u b lik Indonesia Jogjakarta serta d ibaw ak an Pandu-pandu jang m endjadi kurir kegaris-garis pertempuran supaja berita itu diketah ui oleb kawan-kawan pandu jan g sedang ikut berdjoang difront. Maka, tepal pada saat Kongres akan dimulai, datanglab berdujun-dujun P a n du-pandu dari segala tempat m enudju kekota Bengawan. D ari D ja w a -T im u r ada jang datang dengan truck, jan g me reka rampas sendiri dari musuh. M ereka bersendjata Iengkap pula tiada b ed an ja dengan tentera kita, hanja didadanja tertjantum lentjana Pandu. T id ak b an ja sekian semangat Pandu-pandu kita. B ah kan Pandu-pandu kita jang datang dari front Mranggen, Srondol dan sekitarnja banjak jang datang berdjalan kaki sad ja, perdjalanan mana memakan w aktu dua bari. Mereka memerlukan datang pula karena taat kepada seruan bekas P u tju k Pimpinannja masing-masing dan setia kepada sembojannja: ,,Sekali P an d u. T elap Pandu” . Pandu-pandu dari D ja w a Barat datang membontjeng kereta api malam. Berpulub-puluh jan g datang dari Bandung, D jakarta, Bogor Tjirebon dll. tempat. Amat disajangkan bahw a. saudara-saudara kita dari M adura dan B a n ten tak dapat mengirimkan utusann ja, karena pada waktu itu perhubungan dengan kedua daerab tsb. sangat sulitnja. Pun utusan dari beberapa daerab d ilu ar D jaw a terpaksa tidak dapat datang k a rena alasan-alasan jang sama dengan kedua daerab tsb. diatas. M ereka ja n g hadlir dalam Kongres itu ad alab P a n -
du-pandu dari kalangan bekas : H .W ., K .B .I., N atip y, J.P .O ., S.I.A .P .. K.A.K.I., T eru n a Kem bang, T ri Darma, A l W atliony, K .M .I., Hizbul Islam. K.I.I.. Sinar P a n d a K ita. K .R .I.. P.K .. P.I.. Pandu Pasund an . jang semuanja berdjumlah [ k. 300 orang, Pandu dan Pemimpin. P a d a langgal 28 Desember 1Q45 itulali, m aka „ lkatan ditem pa". Telah diambil putusan dengan suara bulat oleh Kongres itu : mendjelmakan suatu organisasi K epanduan Indonesia baru. jang sifat dan ud ju dn ja : K e s a t u a n dengan nam a: PAN D U R A K J A T IN D O N E S IA . D a la m upatjarn pelantikan jang dipimpin oleh Sdr. D r. Moeawardi aim., dengan diikuli oleh segenap hadlirin Kongres, keluarlah ..D JA N D JI — IKAXAN S A K T I ” dengan tulus ichlas dari mulut, terdorong oleh niat jang sutji dari hati nurani. tiap-tiap pengundjung. menembus suasana hening-wening dida lam dan sekitar pertemuan itu, jang berbunji : 1. M eleb u r segenap Perkumpulan K e panduan Indonesia dan didjadikan s a t u organisasi Kepanduan: P A N D U R A K J A T IN D O N E S IA . 2. T id ak akan menghidupkan Iagi K e panduan jan g lama. 3. T a n g g a l 28 Desember diakui sebagai H a r i- P a n d u bagi seluruh Indonesia. 4. M en ggan ti setangan leher jang beraneka w arn anja dengan warna Hl-
TAM . S elan d ju tn ja diputuskan oleh pertemuun itu bahvva. hal Permainan Pandu buat sementara diserahkan kepada kebid jaksan aan para Pemimpin masing2. Pelu n d ju k Perm ainan Pandu akan diren-
tjanakan sambil menunggu bahan2 dari daerah-daerah dan tjabang-tjabang berdasarkan pengalamannja masing-masing selama setahun jang akan datang.
Setelah berdjalan setahun. Pada achir bulan Desember 1946 berlangsunglah Kongres Pandu Rakjat Indo nesia ke I di Surakarta. Selama setahun tidak begitu banjak soal-soal jang dihadapi oleh Pandu Rakjat Indonesia. Tindakan Putjuk Pim pinan terutama ditudjukan untuk memperkuat organisasi kedalam. Sesuai de ngan putusan-putusan jang telah diambil didalam Kongres pendirian Pandu R ak jat Indonesia. Mengingat suasana revolusi sedang' menghebat diseluruh Tanah Air, kita tidak perlu banjak bitjara. Hatsil pekerdjaan P. B. jang telah tertjapai .se lama setahun a. I. ia!all : 1. Didapatnja p e n g e s a h a n Pandu Rahjat Indonesia dari Pemerintah Republik Indonesia. 2. Membentuk Anggaran Dasar dan rentjana-rentjana tehnis untuk dipakai sebagai tuntunan ditjabang-tjabang. 5. Mengkonsolideer Ijabang-tjabang Pandu Rakjat Indonesia diseluruh Djawa, dengan mengadakan kundjungan anggauta Kwartir Besar ke Tjabang-tjabang. 4. Mengatur hubungan dengan tjabangtjabang diluar D jaw a (Sumatra) de ngan perantaraan radio telefoni. 5. Mengadakan Iatihan Pemimpin P an du Rakjat jang pertama kali dengan diikuti oleh k.l. 70 orang dari hampir seluruh Djawa di Ambarwinangun (Jogjakarta).
77
/
A d a suatu soal Iagi jang perlu diketahui dan dibitjarakan dalam kongres itu, ialah soal hubungan dengan Biro K e panduan Internasional di London. Dalam prinsipnja, Pandu Rakjat setudju masuk mendjadi anggauta dari Biro itu. Tetapi perlu diingat, bahwa masuk kita kedalam Gabungan itu bukan semata-mata tudjuan, melainkan kita akan memperlihatkan kepada dunia Iuar bahwa, Pandu-pandu Indonesiapun tidak terbelakang dalam mengedjar tjita-tjita peri kemanusiaan seperti apa jang men djadi idam-idaman Bapak Pandu seluruh dunia : Lord Baden Powell.
Minta keuletan tenaga. Tahun 1Q47 adalah tahun kelandjutan usaha Pengurus Besar. Banjak kesukaran dihadapinja, karena musuh kita mulai memperlihatkan keinginannja akan melenjapkan kemerdekaan jang sedjak dua tahun telah kita rebut kembali. Belanda membom kota-kota besar kita seperti : Palembang, Medan serta djuga mengadakan serbuan ke D jaw a Timur untuk mematahkan semangat kita, tetapi bahkan karena itulah semangat perlawanan rakjat untuk mengenjahkan musuh makin berkobar. Dan ini mentjapai punIjaknja sesudah Belanda terang-terangan menimbulkan perang kolonial (21 Djuli 1Q47)Sementara itu masjarakat kita menga lami bermatjam-matjam kesulitan karena adanja pertentangan faham. Didalam keadaan ini — sungguhpun langsung tidak ada hubungannja ■— organisasi kita dengan sendirinja turut merasakan dan mengalami kesukaran-kesukaran itu. ka rena ia aclalah sebagian dari masjarakat Indonesia djuga.
78
Sdr. D r. M oew ardi, salah seorang jan g merupakan tiang pokok dari P an d u R akjat terpaksa tidak d apat penuh menjumbangkan tenaganja, karena dibutuhkan oleh organisasi d ilu ar kepanduan. Sdr. Soeratno Sastroam idjojo. sebagai Ketua P .B . tidak dapat memimpin orga nisasi sehari-hari, karena berdiam di M agelang, sedang tempat kedudukan Pengurus Besar ada di Surakarta. Pengurus B esar dan K w a rtir Besar (dulu disebut M arkas Besar) P an d u Rakjat Indonesia di So lo dan Jo g jak arta jang sebaiknja m endjadi satu. Tugas jang diberikan kaw an -kaw an di Djakarta a.i. : 1. Mengusahakan berdirinja T ja b a n g tjabang Pand u R a k ja t Indonesia dimana-mana dalam daerah pendudukan. 2. D alam m elaksanakan usaha, seb agai pegangan, dipakai Peraturan-peratu ran Pandu R ak jat ja n g telah ad a dengan perubahan-perubahan sesuai dengan waktu dan keadaan ditem pat itu. 3. D jika Kepanduan-kepanduan ja n g didirikan itu memakai nam a P a n d u Rakjat Indonesia, m aka mereka harus tunduk kepada Putjuk Pim pin an di Jogjakara. 4. Memperbolehkan k aw an -kaw an de ngan tiada nama P an d u R a k ja t In d o nesia, asal sadja berdasarkan n asi onal. untuk turut m embantu perdjo angan Republik Indonesia. W akil-w akil P. B./Kw. B . m engadakan penindjauan kedaerah-daerah, d ib agi atas tiga rombongan. Rom bongan ke I menindjau daerah D jaw a -B arat. P e n in djauan hanja sampai ditempat-tem pat
seperti Purw akarta, Subang, Tjirebon. Tjikampek. Lebih djauh dari tempattempat itu sudah tidak mungkin, mengingat gentingnja keadaan disana. D idaerah-daerah D jaw a-Tengah dan Timur, ketjuali Sem arang dan Surabaja, jang sudah diduduki oleh Belanda, hampir semua tempat dimana terdapat tja bang-tjabang Pandu Rakjat dikundjungi oleh rombongan penindjau tsb. K undjungan sematjam itu terbukti berguna sekali, karena sedjak saat itu hubungan Putjuk Pimpinan dengan tjabang-ljabang bertambah erat. D/er Basuki M aw a Beja. T ahun 1948 merupakan waktu jang tersulit bagi Putjuk Pimpinan organisasi. Kekatjauan keadaan dalam negeri kita mempengaruhi kehidupan masjarakat da lam segala Iapangan. D engan adanja serbuan militer Belan da didaerah-daerah Republik sedjak Igl. 21 D ju li 1947, maka hubungan dengan tjabang-tjabang didaerah-daerah jang di duduki B elan da terputus. jang menjebabkan segala petundjuk jang dikirimkan oleh Putjuk Pim pinan tidak sampai ke pada tempat-tempat jang ditudju. Sungguhpun demikian, dengan tjaratjara sendiri. seperti jang biasanja didjaIankan oleh Pandu-pandu. Kwartir Besar di Jo g ja dapat selalu mengetahui usahausaha teman-teman kita didaerah pendu dukan. untuk kepentingan perdjoangan N egara kita. jang didjalankan oleh Pan du-pandu disana. D idaerah-daerah pendudukan bertambahlah organisasi-organisasi Kepanduan dengan nama jang berlainan pula satu sama Iainnja. A d a jang dinamakan
K.P.I., K.B.I., P.P.I. dsb. -nja. Sudah tentu rintangan-rintanganpun mereka djumpai pula. Tetapi berkat keuletan mereka. maka kepanduan-kepanduan itu dapat mempertahankan hidupnja sampai pada saat Belanda menjerahkan kedaulatan kepada Pemerintah kita. Laporan jang dalang dari Ija b a n g 2, djuga dari Iuar Djawa, menjatakan bahwa, Pandu2 banjak djuga jang tewas dimedan bakti sewaktu mereka menunaikan kewadjibannja sebagai anggauta P.M.I., Penghubung, Penjelidik, Pengangkut makanan kegaris depan dsb.-nja. Di Palembang, Bukit Tinggi, Medan, Bandjarmasin. Samarinda, Makasar, Singaradja dll. tempat. Pandu-pandu kita tak mau ketinggalan dalam kegiatannja dalam mendjalankan kewadjibannja terhadap Tanah A ir dan Bangsanja. Tanggal 17 Agustus 1948 mengingatkan kita pada suatu peristiwa jang sangat menjedihkan, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke III R e publik Indonesia. Waktu dihalaman gedong Pegangsaan Timur 56 Djakarta diadakan upatjara Peringatan seperti dilain-Iain tempat serta para Pandu kila merajakan hari jang bersedjarah itu, sekonjong-konjong diserbu oleh Polisi Militer Belanda. W aktu itu Pandu-pandu kita sedang sibuk mengatur tata tertib dibagian belakang gedung Pegangsaan itu. Polisi Militer Belanda jang menjerbu itupun Ialu melepaskan tembakan dan djatuhlah anak Pandu kita : S u p r a p t o - mati karena peluru sendjata sipendjadjah Belanda jang kedjam itu. Soeprapto telah gugur sebagai Pandu. sebagai Patriot jang memperlihatkan akan ketjintaannja kepada IB U PE R T IW I.
79
Disam ping menghadapi kesulitan-kesuIitan ini, berhatsillah pula, dalam tahun itu. Kw artir Besar Putera memadjukan organisasi dengan usaba : 1. Membentuk Kwartir Pusat Daerah Sumatra dibawah pimpinan Dr. Sahir, berkedudukan di Bukit Tinggi. 2. M engadakan suatu Badan Penghubung dengan daerah-daerah diluar R.I. dipimpin oleh Dr. Moewardi. 3. Membentuk ..voorposten” Pandu R ak jat Indonesia didalam daerah pendudukan di D jaw a-Barat dan Timur guna memudahkan hubungan dengan daerah pendudukan diluar D jaw a. D ju g a diperbatasan garis demarkasi untuk mempertjepat djalannja perhubungan dengan Pusat Pemimpin di Jogjakarta. 4. M elandjutkan penjelenggaraan kursus pemimpin didaerah-daerah D ja w a-Barat, Timur dan Tengah.
Perkembangan dan Rakjat sekarang.
kesulitan
Pandu
Belum Iagi P .B . dan Kw. B. Pa -|- Pi mendapat kesempatan untuk melaksanakan segala putusan konperensi tlsin ruputVengkap. terdjadilah serbuan mi/iler Belanda jang ke II di Ibu Kota Jogjakar ta. jang mengakibatkan terhentinja se gala aktiviteit kepanduan, dalam arti hu bungan Pusat dengan Tjabang-tjabang. D elapan bulan pandu-pandu kita terpaksa menghentikan latihannja. K alau kita melihat dan mempeladjari perkembangan dan djalannja gerakan kepanduan selama lima tahun ini, dilihal dari sudut organisatoris dan tehnis, maka belumlah dapat dikatakan memuaskan. Tetapi sebaliknja. tidaklah dapat diung-
80
kiri bahw a. d ipan d an g dari sud ut moreel. hatsil pendidikan pan d u b ag i an ak-an ak memuaskan. D a p a tla h kita Iihat b ah w a. sekarang tidak sedikit ,,OIcI S c o u ts ” kita jang m adju kemuka seb aga i pemimpin Negara dengan tidak m en in ggalk an sifat dan w ataknja sebagai P a n d u . P u la b a h wa mereka kini turut m em ikirkan Iagi gerakan kepanduan kita su n ggu h pu n tiada mempunjai kesem patan ja n g Iuas. Ini terbukti bila mereka berdjum pu dengan kawan jang m asih aktip d alam k epan duan sekarang, selalu m en an jakan serta menundjukkan ..b e la n g ste llin g ’n ja terhadap kepanduan. Pandu R ak jat m ulai berdirin ja h in gga sekarang terus berusaha untuk m enjem purnakan organisasinja. T etap i selalu terhambat oleb keadaan. T eru tam a oleh clash ke I. peristiwa M a d iu n dan clash ke II. jang m enjebabkan seg a la u sab a kearah perbaikan selalu terbenti d itengah djalan. D ju g a soal m asuk-keluarnja u an g or ganisasi kita sangat buruknja. S e la m a bulan Desember 1946 sam pai dengan LuIan Desember 1Q48 uang ja n g diterim a ilmi I jabang-tjabang hanja berdjum lah (lerbilang dan tertulis) Rp 300,— (tiga ratus rupiah O.R.I. 111). S ed an g b eaja jang dikeluarkan pada tahun 19 4 7 kurang lebih .................................... t a h u n
1 9 4 8
Rp
.................................................................
D jum lah .................
45823.— 5 9 7 3 6 .—
R p 105559.—
D jad i perbandingan antara u an g keIuar dan uang masuk ad alah seperti berikut : 103.359 : 300 = ± 3 3 1 : 1. Perl u kiranja diterangkan b ah w a. b eaja sebesar itu sebagian besar ditutup d e ngan :
a. U a n g sokongan Kem enlerian P .P . R p 52525.— & K . ih. lQ-17 ...................... th- >94 8 ................................ R p
b.
55495— 88018.—
U a n g ja n g diterim a d.p. dcrmawan.
D ip a n d a n g dari sudiit organisasi, maka kead aan ini san gat m cngeljewakan. S e b ab ini bertenlangan dengan azas ..self supporting” (dengan dasar kekuatan sen diri) didalam kepanduan. Seperti keadaan sekarang, m aka nasib organisasi kita sem ala-m ata bergan tun g kepada kebaikan dan kem uraban bati sesuatu fihak atau orang Iain. K e a d a a n ini tak boleli lebih lam a dibiarkan , harus ad a perubahan. L a in faktor Iagi ja n g m enjebabkan terIiam batn ja u sah a P .B . untuk melaksanakan tjita -ljita n ja ialah , kekurangan sendisendi ja n g d ap at m em uaskan golongan2 ja n g m em punjai d asar Iain (dasar agama um pam anja) disam ping dasar-dasar ke panduan . D a la m h al inipun P .B . telah berusaha m e n je lid ik i kekurangan-kekurangan ilu. P a d a tgl. 4 D esem b er 1949 diadakan perlem uan d ian tara P .B . dengan wakilw ak il bekas organ isasi kepanduan, jang telah dilebur m endjadi P an d u R ak jal Indonesia. M erek a ad alah orang-orang ja n g len lu n ja ikut bertanggung djawab akan baik b u ru k n ja organisasi Pandu R a k ja t Indonesia. T e tap i pembitjaraanpem bitjaraan d alam pertemuan itu m em berikan kesan b ah w a, dalam kalangan k ila sendiri timbul aliran-aliran baru, ja n g p a d a th. 19 4 3 tidak nampak. Tim bulnja aliran -aliran itu disebabkan karena perasaan kurang puas dari bebe rapa golongan ja n g m erasa bahw a, kexjenlingannja tidak atau kurang mendapat
perhatian atau tidak mendapat kesempat an untuk berkembang. Dalam Kongres Pandu Rakjat Indo nesia ke II di Jogjakarta, pada pertengahan bulan Djanuari (20. 21 dan 22 Djanuari 1950), jang dikundjungi oleh angguata-anggauta dari berbagai aliran, telah diputuskan dengan suara bulat bahwa : P A N D U R A K JA T IN D O N E S IA BERBEN TU K K E SA T U A N . JA N G M E M P E R H A T IK A N D A N viE M B E R I K E S E M P A T A N SE L U A SL U A S N JA K E P A D A G O L O N G A N GO LO N GAN C H U SU S U N TU K M E N JE L E N G G A R A K A N KEBU T U H A N M A SIN G -M A S IN G . Adapun schema organisasi Pandu Rak jal Indonesia seperti jang lelah diputus kan oleh Kongres tsb. dan jang terliliat dihalaman .......
Keadaan Pandu Rakjat Indonesia go longan Puteri. Didalam meriwajatkan gerakan kepan duan Indonesia tidak boleh kita Iupakan adanja golongan Pandu Puteri jang tidak pernah terlepas sama sekali dari ikatan organisasi Kepanduan kita pada unuimnja. Sedari golongan Panclu Puteri diben tuk, pacla zaman K.B.I. hingga sekarang, bahagian ini (Puleri) dilirus oleh Puleri sendiri. Begi tulah pula Pandu Rakjal Indone sia. Unluk mengurus soal-soal jang mengenai Pandu Puteri, dibentuklah Kwartir Besar Puteri disamping, jang sedjadjar dan sederadjat, dengan Kwartir Besar Putera. Dalam perdjalanannja selama 5 tahun ini, pekerdjaan Kw. B. Pi dapat dibagi dalam tiga tingkatan :
81
Tingkatan ke I : th. 1946 — clash I ke II : clash I — clash II ke III : clash II hingga sekarang. Pekerdjaan dalam th. 1946 sampai clash I jang pernah didjalankan ialah : a. M enjelenggarakan kursus Daerah ba gi Pemimpin Puteri di Solo. b. M enjam paikan instruksi kepada T ja bang-tjabang bagian Puteri tentang : uniform, tanda-tanda, penggantian nama-nama dengan istilah seperti : Ipuh, Ima, Ipri, W ap i, Tutji dsb.-nja. c. Mengirimkan sebagian Petundjuk Permainan kepada Daerah-daerah. d. Selam a clash II K w . B. Pi selalu berusaha mengadakan perhubungan de ngan daerah-daerah. P ad a achir bulan Maret 1948 Sdr. N j. Soetarman berhenti sebagai Komisaris Besar Puteri dan pimpinan K w . B . Pi untuk sementara dalam tangan Sdr. Kajatun, dan Sdr. N j. Santo sebagai W akiln ja. Anggauta-anggauta K w . B . P a dan K w . B. P i bersama-sama mengadakan penindjauan kedaerah-daerah : Solo, Kedu, Pati, Kediri, Jogjakarta dll. tempat. Ternjata didaerah-daerah itu terdapat banjak pandu puteri jang ikut berdjuang. D iantaranja mereka membantu Palang M erah Indonesia dan mengurus D apur Umum.
82
M elihat ad an ja kekurangan pemimpinpemimpin Puteri d idaerah-d aerah, maka K w . B . P i dan K w . B . P a bersam a-sam a m enjelenggarakan kursus pem im pin di Pati, M agelan g dan B a n d ja rn e g a ra . P u la telah disam paikan inslruksi kepad a T ja bang-tjabang tentang : B en d era. pakaian dan tanda-tanda. D engan ad an ja serbuan m iliter B e la n da di Ibu K ota Jo g ja k a rta , terputuslah segala hubungan dengan tjab an g -tjab an g dan organisasi tak bergerak. seolah-olah mati. Seb agai akibatnja, m aka beberapa orang anggauta K w . B . P i terpaksa terpentjar. G u n a m enghidupkan kem bali P u tju k Pim pinan P an d u Puteri, m aka pacla tgl. 22 Agustus 1949 dibentuk K w a rtir B esar Puteri D arurat dengan susun an sbb. : Kom. Besar U m um : S d r. N j. D r. S an to (Solo). id.
G o lo n gan P e n ju lu h : S d r. N j. B . Soepono (dibantu oleh S d r.2 N j. Soeben o dan N j. Soepadyo). G o l. Perin tis: S d r. N j. E . Soedibjo (dibantu oleh S d r.2 : N j. Soend horo dan N j. D r. Sahir).
id.
G o l. K u rtjatji: S d r. N j. S in ggih (dibantu oleh Sclr. Setiarti).
DAFTAR NAMA PERKUMPULAN KEPANDUAN INDONESIA (Sebelum dan sesudah perang). 14. Kepanduan . Maselii (K.M.I.) Djakarta.
lQ l6 r-' iQ22. 1.
Ja v a a n s c 'n e
(J.P .O .) 2.
Paclvinclers Organisalie
Solo.
g.
16. Kepanduan Azas Katholik Indone sia (K.A.K.l.) Jogjakarta.
S are k a t R a k ja l ran g.
Paclvinclery Seina-
H izb u l W alTion (H .W .) Jogjakarta.
7. Jo n g J a v a Paclvinclery (Til. 1928 cliganli n am a : Panclu Kebangsaan) D ja k a r t a .
N a tio n ale P ad vin d ers (N .P .O .) B an d u n g.
O rganisalie
9. Jo n g Indonesiscb Padvin ders Organisatie (J.I.P .O .) D jak arta. 10 . N a tio n a a l Islam ietiscbe Padvindery ( N A T I P Y ) D jak arta. In d o n e s is c b N a lio n a le Padvinders O r g a n is a t ie (I.N .P .O .) (G abungan :
N .P .O . d an J.I .P .O . lb. 1928) D ja karta. 12 . P a n d u P e m u d a D j akarta.
18. Islamietiscbe Padvinders Organisatie (I.P.O.) Bandung. 19. Padvinders Organisatie (P.O.P.) Bandung.
iQ 2.2 r - i 9 4 i -
11.
17. Anzor (Bg. Kepanduan dari Nachdolul Ulama) Surabaja.
6. N a tio n a le Paclvinclery Jogjakarta.
8.
15* Sarekat Islam Afdeling Padvindery (S.I.A P.) Bandjarnegara.
T eru n o K em b an g Solo. W ir o Tam lom o ,Iogjal<arla.
4.
Indonesia
Sum atra
13 . T ri D a rm a Jo g jak arta.
(P .P .S.)
Pasundan
20 .
Pandu Indonesia (P.I.) Bandung.
21 .
Pandu Kasullanan (P.K.) Jogjakarta.
22 .
Kepanduan Bangsa Indonesia (K. B.I.) Djakarta.
25. Kepanduan Rakjat Indonesia (K.R.I.) Malang. 24. A I W atboni Solo. 25. Hizbul Islam Solo. 27. Kepanduan Islam Indonesia (K.I.I.) Solo. 28. Sinar Pandu Kita Solo.
1945^ 950 .
1. Pandu Rakjat Indonesia Rakjat) Djakarta.
(Pandu
83
P E N D ID 1K A N D A L A M P A N D U R A K J A T IN D O N E S IA D A N T JIT A -T JIT A B A D E N P O W E L L Oleh :
Moestopo — Seer. Red. ,.P A N D U
Kepada saja diminta untuk mengisi buku peringatan ini sebagai sambutan terhadap Lustrum P A N D U R A K JA T IN D O N E S IA dengan berkepala seperti tsb. diatas. Hal ini adalah tepat sekali karena kenjalaan keadaan Pandu Rakjat Indonesia selama 5 tahun ini ialah. bah w a aliran serta faham tentang systeem pendiclikan bagi Pandu-pandu kita masih sangat bersimpang siur. Proses perkembangan Pandu Rakjat Indonesia telah melalui djalan jang amat sulit, penuh gendala rintangan jang didjumpainja dalam melaksanakan tjita-tjita serta azas dan tudjuannja. Salah satu faktor jang penling ialah bahwa, dikalangan Kwartir Besar dan beberapa Kwartir Tjabang masih ada beberapa anggauta jang sa ngat terpengaruh oleh tjara pendiclikan jang dialaminja semasa N .I.P .V . clahulu jang hingga sekarang belum dapat dilepaskannja ataupun diubahnja. Hampir segala panclangannja cliarahkan ke Lon don clan, hampir seluruh penclengarannja memperhatikan uljapan-utjapan London dan hampir sekalian pikirannja mengikuti djedjak London jang dirintis oleh Aim. Baden Powell. Untuk mendjernihkan suasana serta niempersatukan pendapat, maka baiklah kita kapas itu semuanja. M arilah kita lindjau tjila-ljila jEi'U' lerkandiinff dalam duda aim. Dapak Pandu ilu dan azas tudjuan kepanduan menurul beliau serin luiljimgannja clenjiaii pendidikufl dalam Pandu Rakjat Indonesia.
84
Apakah Ijita-tjita i l u? ljita -ljila ilu adalah tjiptaan manusia clan adalah sesuatu jang tak lerlihat, jang abstract, te tapi ia dapat cliwudjuclkan dan d jalan serta tjara akan mewucljuclkannja bermatjam ragamnja, bergantung kcpacla tempat, keaclaan dan w aklu serta kekualan si penljipta tjita-tjita tsb., baik physiek maupun moreel dan kadangkadang materieel pula. Karena itu. clalam pada kita menindjau tjita-tjita clan mempelacljari azas clan lucljuan B .P ., m aka haruslah kita ingal betul-betul b a h w a : B.P . aclalah orang Inggeris. b an gsa E ropah, djadi: x) Iingkungan pergaulannja, 2) pendidikannja se rla 3) aclat istiaclatnja sangat berlainan dengan kita ja n g menjebabkan djalan pikirannja dan pandangan hidupnja berbeda pula dengan kita. A p a sebab demikian ? K aren a Ielak negerinja, keadaan iklim dan keaclaan sosial ditempat clan pada w aktu itu. H a l tsb. diatas perlu dikemukakan ag ar supaja para pembalja nanli dapat m en gi kuti uraian ini jang berdasarkan : a / Kebangsaan Indonesia dengan P a n tja S ila sebagai pedomannja dan b / A n g garan D asar Pandu R ak jat Ind onesia fatsal 4. 5b, 3c. F atsal 4 Tucljuan : Pandu Rakjat Indonesia turul mcnclidik Puteri clan Pulera Indonesia agar su p aja mereka dapat mendjadi w arg a n egara dan anggaula masjarakat jang b ergun a. Valsal 5. U salia: Pand u R a k ja t Indonesia berusaha mentjapai tudjuannja d engan , a/ mempoilinggi budi pekerli dan sopan santun, b/ nicml>unt{k*lkan clan mempor-
kuat tjinla keptida I anah A ir clan Bangsa serta meresapkan kebudajaan. T jila -ljila B .P . pacla pokoknja ialah : berusaha (membual) pcmucla-pemucla mencljacli m anusia jang penuh. semangat bekerdja clan berbakli terhaclap Negaranja, m asjarakalnja dan sesamanja. Pula supaja penuh inisialip, tahu akan harga cliri dan dapal menghargai orang Iain. Tentang azas dan ludjuan Kepanduan clikalakan oleh B .P . _ sebelum beliau m eninggalkan kila — sbb. : — U n lu k m elalih pandu-pandu kila, m arilah kila memanclang azas dan tudjuan jan g linggi, djanganlah kila selalu memperhatikan cljalan-djalannja sadja. D jan gan lah hal-hal jang mengenai teknik lebih clipenlingkan cl.p. kecljiwaan (moral), walaupun semua ilu penling, lelapi bukan tudjuan jang lerachir. T udjuan terachir ia lah kelinggian Budi Pekerti (Characler), d jiw a jang tegas. N ah, bagaim anakah pendidikan dalam Pandu R a k ja t Indonesia ? Pada pokoknja tidak keluar dari azas dan tudjuan B .P . (Iihat fatsal 4. 5b dan gc clari A.D.). S egala usaha cliarahkan kepada ilu, ha nja saclja d jalan clan Ijaranja berlainan dengan tjara-tjara jang dipakai oleh dan dalam kepanduan di Inggeris, India, Am erika, Pakistan dll. negeri. Sudah barang lenlu dan memang harus demikian, kalau kila lidak mau c!i!<„lal
raganja, tak Iupul dari pengaruh iklim dan adat isliadat serla keadaan sosiai ditempat dan pada waktu ilu. Djadi systeem dan djalan pendidikan serla romantiek jang clipakai oleh kepan duan di Inggeris, dengan pimpinan dan luntunan B.P., bukanlah sysleem inter nasional jang harus dipakai dan clitiru oleh segenap kepanduan diseluruh dunia. Tidak ! Sebab ternjala bahwa, segala se suatu itu adalah kebuluhan dan kepenlingan nasional dan menurut keadaan clidalam negeri. Karena itu, marilah kita tindjau agak dalam pendidikan didalam P A N D U R A K JA T IN D O N E S IA . Perlama-tama, apakah pokok pengertian Pandu Rakjat tentang kepanduan atau, sebagai organisasi apakah kepan duan itu clianggap oleh Pandu Rakjat Indonesia dan apakah tucljuannja ? Djaw&ban ialah : Pandu Rakjat Indo nesia menganggap kepanduan itu sebagai suatu organisasi jang mementingkan pendidi kan rochani bagi pemuda2, mereka clididik supaja dapat mempunjai segala sifat jang dapat membentuk tabeat jang sesuai dengan perasaan dan kepentingan kebangsaan. Djadi pada umumnja ke panduan aclalah organisasi untuk ikut memperluas serta memperkuat ..Werelclbroeclerschap” (persaudaraan clunia) jang ditjiptakan oleh suatu golongan jang tertenlu (golongan Pandu-panclu) atas da sar Peri kemanusiaan. Pada chususnja Pandu Rakjat Indo nesia mempersiapkan pemuda-pemudallja, pulera dnn puleri, unluk kepentingan pembangunan Negara dan Bangsa kila, baik jung bersifat Iahir maupun balhin. Lebih-Iebih pada waklu ini, sebab bukankah dunia sekarang sedang menghadapi krisis achlak ?
85
1
Pendidikan didalam atau melalui K e panduan itu adalah suatu usaha guna ..aanvullen ’ kekurangan pendidikan pe muda didalam penghidupannja seharihari disamping pengadjaran jang didapatnja dihangku sekolah dan asuhan di dalam Iingkungan keluarganja. D jadi bolehlah dikatakan bahwa, pendidikan ini (kepanduan) adalah ,,de derde machtsfaktor” jang berusaha mempertinggi ke luhuran budi (sesuai dengan fatsal 5b) serta membawa manusia kearah kepribadiannja. Perhatikanlah sekarang Fatsal 5 sub b. Tjorak sopan santun di Inggeris dan di Indonesia adalah berlainan. A pa jang dikatakan sopan oleh orang Inggeris mungkin bagi orang Indonesia tidak so pan dan sebaliknja. Begitu pula Fatsal 5 sub c. Membangkitkan dan memperkuat perasaan tjinta kepada Tanah A ir dan Bangsa berarti tjinta kepada Tanah A ir dan seisinja serla menghargai dan mendjundjung tinggi apa jang timbul karena pengaruh alam dan iklim serta Ietak ne geri kita — Kata B.P. : ,,Tiap-tiap Pandu diharap setia kepada Tanah Airnja dan mengingat keadaan, mengabdi kepadanja. Meresapkan kebudajaan berarti, menjelami segala tjorak, sifat dan wataknja. Berhubung dengan Fatsal 5 sub c, maka pendidikan dalam Pandu Rakjat Indo nesia diarahkan kepada usaha mentjapai apa jang tertjantum dalam fatsal tsb. di atas, dan sudah barang tentu, sekali Iagi: berdasarkan kebangsaan (dalam segala bal jang bersangkutan dengan memper tinggi budi pekerli). Memang demikian lah halnja, sebab bagaimanakah kita da pat menjelaminja kalau kita selalu memandang kepada kebudajaan asing —
86
jang tjorak, sifat dan w ataknja djauh berbeda dengan kebudajaan kita. dengan tiduk melupakan hukum sociologi jan g mengatakan, bahwa kita hidup dalam keadaan pengaruh mempengaruhi ja n g sifatnja mengambil dan memberi. W a la u pun demikian, bagaimanakah kita dapat mempertinggi kebudajaan kita sesuai de ngan keadaan dan pergolakan zam an baru berdasarkan perasaan, ada t isliadat dan tala susila kita, kalau kita meniru begitu sadja systeem pendidikan bangsa Iain ; sebab pendidikan itu adalah sendi bagi pertumbuhan kebudajaan, bagi per kembangan keperibadian m anusia dan kedjajaan negara. M aka, alas dasar ideoIogi itulah Pandu R akjat Indonesia ber djalan menudju kepada m enljapai tjitatjitanja. Didalam organisasi kita terdapal 5 golongan, jaitu : Bagian Putera terdiri dari Golongan Pemula (umur 7—12 tahun), Golongan Perintis (umur 12 —17 tahun), Golongan Penuntun (umur 17 tahun. keatas). Bagian Puteri terdiri dari lig a gQ_ Iongan djuga : Golongan K urtjatji (umur 7—12 tahun), Golongan Perinlis (umur 12 —17 tahun) dan Golongan P e n ju lu h (umur 17 tahun keatas). Pem bagian inipun didasarkan atas ilmu D jiw a dan ilmu Pendidikan. Karena itu, m aka tiap golongan mengbendaki tjara pendidikan jang berlainan pula, sesuai dengan um ur nja serta tingkat keadaan dan perkeinbangan djiwanja. W alau p u n telab d ibagi dalam 3 golongan, tetapi tetap tak bertanggung djaw ablah dari kita, k alau kita mendidik pandu-pandu kita, dari ke-tigatiga golongan — Iebih-Iebih golongan Pemula dan Kurtjatji —, dengan seram pangan sadja dengan tiada berpedom an pada dalil-dalil jang chusus berlaku bagi
anak-anak dalam ilmu cljiwa dan banjak m eninggalkan sifal-sifal kebangsaan kita. Setelab kita m engetahui clan menginsafi akan pentingnja jang tsb. diatas, maka m arilab kita bitjarakan tentang apa jang sebaiknja kila kerdjakan untuk da pat m entjapai maksud, tudjuan dan tjitatjita kita. H al ini ad alah Iepas dari tjitatjita B .P . P a d a w ak tu ini, ternjata bahw a orga nisasi kita san gat ineluas, baik dikotakota m aupun didesa-desa. Karena itu, maka kita san gat banjak kekurangan pemimpin-pemimpin (dalam arti kala jang ..bevoegd” memimpin). D ibeberapa dae rah dan tjab ang telah diadakan Kursus Pem im pin guna m enam bak pengetahuan dan pegangan para pemimpin dalam memimpin Pand u-pan du nja. Tetapi sifat dari p ad a pelad jaran jan g diberikan di dalam kursus ilu h an jalah mengenai halhal technis sad ja. T id ak (belum) pernah diberikan d ju g a peladjaran mengenai il mu P e n d id ik an atau ilmu D jiw a jang sangat penting bagi para pemimpin, ja bahkan m ereka sebelulnja harus sudah m em punjai d asar tentang kedua ilmu jang
tsb. itu, agar dapat memudahkan mereka bila mereka menghadapi kesulitan-kesuIitan jang bersifat psychologisch. Oleh karenanja, maka baiklah Kw. B. P a dan Pi, didalam menjelenggarakan kursuskursus itu djuga memberikan peladjaranpeladjaran tenlang dasar-dasar dari Paedagogie dan Psychologie jang dapat dipergunakan sebagai pedoman dan pe gangan para Pemimpin pandu, sebab kita harus ingat bahwa, Pandu Rakjat Indo nesia ikut mendidik Puteri dan Putera Indonesia guna mendjadi anggauta ma sjarakat dan warga negara jang berguna. Dan hal itu tak dapat ditjapai hanja dengan djalan memberikan ..technische Opvoeding” kepada Pandu-pandu kita, tetapi untuk mentjapai tjita-tjita kita itu, maka haruslah ada tuntunan jang bidjaksana. Sebagai penutup, kita serukan kepada segenap Pandu, teristimewa kepada Pemimpin-pemimpinnja : ..Sadarilah akan kewadjibanmu sebagai Putera dan Puteri Pertiwi dan tugas jang diletakkan diatas pundakmu !”
87
S uara dari tep ian M u si :
M A R IL A H B E R D JA L A N T E R U S H I Pada Ig. 28 Desember 1950 ini genapIab 3 tabun umur Pandu Rakjat Indo nesia dan sekedar untuk ikut menjambut lustrum itu, terbawa karena rasa gembira, maka saja sadjikan sepalab dua patab kala dalam buku peringalan ini. Tulisan ini kami tudjukan kepada segenap saudara-saudara pandu
dari
Pemimpin Pandu
dan
Rakjat
PanduIndonesia
diselurub Nusantara ! Lazimnja, pada tiap-tiap ulang tabun kita mengadakan perhitungan balans dari perdjalanan kita diwaktu jang telab Ialu, Iain tidak maksudnja untuk mentjari dja lan jang Iebib Iajak dan selaras dengan tjita-tjita dalam menempub tabun dide pan, maka kita seliarusnja demikian djuga; menindjau waktu jang lampau guna mendapatkan tjara ataupun djalan jang dapat membawa kita ketjita-ljila jang telab kita tetapkan itu. Lebib-Iebib bagi Pandu Rakjat Indonesia jang pada saat ini memperingati lustrum jang per tama guna masuk dalam tabun ke 6 itu. Sebenarnja tak usab Iagi kita ulangulang segala kesulitan dan kesukarankesukaran jang telab lampau itu, sebab kita semuanja maklum sendiri, M em ang 1001 ma'l-jaiw W.swSMisufi a\aupun kpsuJcaran jang telah kiln Ziacfapi diwaktu jang Ialu, letapi bal itu semuanja ticlak sekali-kali mendjaclikan alasan unluk kemunduran kita, babkan barus kita terima sebagai pendorong unluk menljapai tjia-ljila kita itu. Sekali Pandu Rakjat ditegakkan,
88
letapi terus berdjalan menurulkan dasardasar dan tjita-tjila jang tclali kila terima itu. D juslru karena Iabirnja Pan d u R a k ja t Indonesia didalam kantjah revolusi B a n g sa Indonesia, maka bertambab jak in lab kita untuk dapal terus m enjum bangkan lenaga Pandu-pandu kila semua guna ke pentingan N usa dan Bangsa d ilapan gan jang memang Iajak bagi Pandu-panclu kita itu. M udjur bagi kita, b ab w a m a sja rakat kita bingga disaal ini lelab b er tambab pengertiannja tentang bal k ep an duan jang ada di Indonesia ini. Hul ter sebut terdjadi sebagai balsil perdjoangan bangsa kita djuga dalam hal kepanduan dizaman jang lampau. K alau sedari berdirinja P an d u R a k ja t telah menempuh beberapa fase
d alam
hidupnja, maka marilah dengan m ulai saat masuknja dalam tahun ke 0 ini kita Iebih-Iebih mentjurahkan perhatian d an tenaga kita guna kemadjuan kila k eluar maupun kedalam. Tidak salah kalau disini kami katakan bahwa perkembangan kepanduan itu se_ benarnja betbeda-ljcda di D ja w a , di S u matra dan daerah-daerah lain n ja di In d o nesia ini. H al ini kami m engetahuinja, bahwa perkembangan kepanduan di D jaw a itu dapat meliputi seluruh m asjarakatnja, sedangkan di Sum alera belum sedemikian halnja, sebagaim ana bal ter sebut kami alami sendiri. Perkem bangan kepanduan di Sum atera pada d ew asa ini
baru dalam Iingkungan p o rg u ru an dan sekolah-sekolab. belum sampai masjara kat didcsa-dcsa clan lain-Iainnja, lelapi kami jakin, b ah w a benib-benih jang sutji dan niurni dari K epanduan ilu guna kebesaran dan kodjajaan la n a li A ir, N usa dan B an g sa akan lumbuh subur dan diterima oleb sogenap Iapisan masjarakat diselurub kepubuian Indonesia. T an ab A ir kita Indonesia jang bias dan baru M erdeka ini, jan g mengbadapi se gala kesulilan dan kesukaran dalam membangun N e g ara B aru ilu, sangat menibutuhkan b an jak Pulera-pulerinja jang djudjur, Ijakap dan berani mengluidapi masa itu dengan w ad ja b jang berseri-seri dan gembira, ialab djiw a Patriot jang sedjati. K earab lersebut adalab telap djiw a P an d u sangat dibarapkan sekali, berbakli unluk Ibu Pertiw i jang ta’mengbarap dipudji. Pendidikan kepanduan jang pokok a.i. m enginsjafkan selurub Putera-puteri In donesia agar m endjadi W arga-N egara jang berguna bagi masjarakatnja dan patub akan kew adjibannja terbadap T U H A N , T A N A IT A IR ^ B A N G S A dan N E G A R A N J A . D em ikianlab pedoman K ep an d u an diselurub dunia. D a la m Vila mendjalankan tjita-tjila kepanduan, memang tidak mudah kiln m endapalkan baban-baban ataupun alatalal jan g kita perlukan, tetapi bal ini d janganlab m endjadikan alasan untuk mundurnja kepanduan kita, sebab kita pandu dapat bekerdja dengan segala alal-alal ja n g ada dan sederbana. Terutam a dalam bagian perpustakaan, bendaknja saudara-saudara Pemimpin
jang baru itu radjin mentjari dan menanjakan kepada kawan-kawan alau kepa da Iain-lainnja, tulislali segala kesulitankesulitan ini kepada kawan-kawan atau kepada Pimpinan melalui organisasi saudara-saudara masing-masing. Memang ' segala gerakan jang hidup, tentu apa jang telah ditjapai selalu kurang dan segala kekurangan ini harus kita tjari dan isi ; inilah kebaikan dalam pendidikan kepanduan, karena radjin dan letap berusaha untuk mengatasi segala kesulilan dan kesukaran; dan siapa menljan tentu akan mendapatkan apa jang ditjari, ka rcna Pandu tak mengenal pulus pengharapan. Pandu-pandu kita harus jakin bahwa nilai Bangsa kita tidak terbalas oleh apapun djuga, ketjuali batas garis2 kebudajaan kita sendiri. Hal ini bukannja mengandung arli bahwa kita akan me nolak kebudajaan Asing. Kita harus dapat mejakinkan k epada P an d u -p an d u kita, bahwa kita selalu beladjar dari segala sudut apa sadja jang dapat kita peladjari, maupun kebudajaan apapun djuga kita dapat terima dan pakai jang berguna bagi Nusa dan Bangsa, jang ti dak inenjalahi atau mengurangi kebuda jaan kita sendiri. Kami mengandjurkan untuk mempeladjari segala sesuatu dari Iuar negeri jang berguna bagi kita, tetapi lerlebih daliulu m em peitinggi apa jang kita punja sendiri. Menanamkan bibit-bibil K e b a n g sa a n itu memang berbeda-beda tjaranja, ba„i golongan jang satu berbeda dengan go Iongan lainnja, begitupun djuga ,dalam kepanduan kita. Golongan Perintis beda
89
dengan golongan Penuntun, begitupun djuga halnja dalam golongan Pemula, Kurtjatji dan sebagainja. Hal ini kita
kita, mereka menunggu bukti bakti dari putera-puteri K epanduan jan g bertjitatjita itu.
jakin, babw a para Pemimpin kita selalu mentjari bahan atau djalan untuk dapat dipetjabkan dan jang berguna bagi K e
M arilah kita bersam a-sam a m em egang sembojan : „ K I T A B E R D J A L A N T E
panduan pada umumnja. D engan ulang tabun ke 5 ini, marilah kita mengulangi djandji Pimpinan jang telah pernah kita utjapkan dulu dan memperbabarui Iagi bertepatan adanja peringatan lustrum ini. M arilah kita ber-
RUS D ALAM PAN D U IN D O N E S IA III”
R A K JA T
Sekianlah sambutan dalam peringatan lustrum ini I Selam at berburu untuk berbakti TIT
sama-sama giat bekerdja dan menundjuk-
Palem bang, D esem ber 1950.
kan bukti jang njata kepada masjarakat
SO EW A RSO
90
1
K E P A N D U A N D I K A L IM A N T A N (Q Ic Ii :
R .P . Sudliarm o, Koordinator Pandu R ak jat Indonesia daerali
Kalimantan Timor) D jik a m endcngar kata ,,D ajak , orang Ialu m enggam barkan seorang bertokob besar. b erkulii bitam bergambarkan lorengan putib pada m ukanja seorang jang term asuk b iad ab , pemakan orang dan Iain seb again ja.
S d r . R - P- S u d h arm o .
G a m b a r a n sep e rti tersebut diatas. but h m d a o ra n g didesa-desa sal" " ‘ ‘r ; ”,'” b a n ja k jan g U ^ e n c l a p a . s e a e m il ,» n I s u a U . k e ,a m a .a n . ja n 8 J . a J a l a n P • a d a k a la n ja dipertundjukkan s e m -s e m , d ila k u k a n oleb ..orang-
?T an S < £ * * *
^ 1 V n Q a ja k . c
h u a [T
Jcan;
Y
J '
tia ra m empertundjukkannja atau Ja g in g jang
I prtilu ihx ad a la h sangat disesalb o leh d ikata mengbina ter-
i \ l n
1 T.u D a ja k sendiri. jang sebetul-
-
berbuat jang demikian. Betulkah kiranja mereka jang menjebutkan dirinja ,,orang D ajak” itu mengetahui seluk beluk adat istiadat. dan kebiasaan suku D ajak jang sesungguhnja ??? Betulkah suku D ajak itu masih biadab ??? Disini untuk menghindarkan gambaran-gambaran jang bermatjam-matjam itu, penulis sadjikan pengalamannja selama merantau ditanah D ajak dan sekitarnja. Suku D ajak adalah seperti djuga suku-suku Iainnja di-Indonesia ini, berbentuk jang sama, malahan berkulit agak kemuning (blank) dan berbudi baik sederhana, tak suka bohong, pula mengerdjakan kedjahatan. Sopan santun dan ramah tamahpun tak ada bedanja dengan suku Iainnja, hanja tentu sadja berlainan melakukannja. Terbukti piida penjambutan mereka terhadap Bapak Negaranja Presiden Soekarno, pada kundjungan Beliau di Kalimantan Timur dan Selatan jl. Mereka djuga mempunjai kesenian jang asli, begantar, 'behampas, mengenjah dll. tetapi tak ada jang menundjukkan kebiadaban mereka, ataupun kebuasan. Seni-seni jang diikuti irama serta tariannja hanja menundjukkan keperwiraan dan kegirangan belaka. Tentang pendi dikan, mereka djuga tak kalah dengan Sdr2. setanah Air. Sdr. Tjilik R iw ut dari Dajak Besar pernah melukiskan adat istiadat dan penghidupan Suku tsb. de ngan djelas, maka dengan smgkat penu lis akan uraikan disini Pendidikan K e panduan di Tanah Dajak, jang barangkali Sdr2. pembatja agak belum pertjaja,
tnk pein^
91
bahw a suku D ajak djuga menjukai Ke panduan. Sesudab takluknja pemerintah Djepang, diproldamirkannja Kemerdekaan Indonesia, timbullah disana-sini persatuan-persatuan, parly2 dll. bagaikan tjendawan dimusim Iiudjan. Pula orga nisasi Kepanduan muntjul dimana-mana tempat, djuga di Kalimantan Timur dan Selatan. Tjorak dan matjam Kepanduan itupun beragam pula. Untung berkal usaha pimpinan Dr. Sabir, jang sebelum perang D unia ke II, memimpin Kepan duan K .B.I. di Samarinda, biar beliau tak Iagi berkedudukan disitu, namun benib Kepanduan jang ditaburkannja mu lai lumbub bersamaan dengan muntjulnja organisasi2 itu. D i Balikpapan dengan K .K .K .-nja, Samarinda K.I.M., Tenggarong G .P .I. dan di Tarakan K.I.L.A .T.nja, membuktikan. baliwa djiwa Kepan duan mulai timbul pula, biarpun dengan bermatjam ragam namanja. Selain ditempat tsb. disusul pula dipedalaman (kampung2 D ajak pedalaman) kepanduan dengan nama-namanja K .P.P.I. (Kep. Putera/i Indonesia) K.D .K.I. (Kep. D a jak Katbolik Indonesia) dll. Dengan usaba-usaba Sdr. Pimpinan Kepanduan K.I.M . dan G.P.I. masingmasing dari Samarinda dan Tenggarong, maka pada tgl. 22/2-49 diadakan Djambore Daerab bertempat di Tenggarong, meliputi Kepanduan-kepanduan diselu rub Kal. Timur. Pada Djambore tsb. selain diadakan perkenalan persababalan antara pandu2 dari (empal-tempat, djuga diambil suatu pulusan oleli sidang pim pinan (wakil-vvakil) untuk menggabungkan kepanduan-kepanduan itu kedalam kesatuan kepanduan dibawah Pandji
92
Pandu Rakjat Indonesia, jan g berpusat di Djokjakarta. P ad a D jam bore itu, adalah suatu kesempatan bagi an ak-an ak Pandu, untuk saling mengenal dan memperkenalkan tentang keadaan di tempatnja masing-masing. Dalam rapat Pim pinan jan g d iadakan pada waktu Djam bore, kebanjakan Pemimpin-pemimpin mentjeriterakan tentang kesukaran-kesukaran jan g mereka dapat, mengenai soal tebnis, karena kebanjakan dari pemimpin-pemimpin itu belum pernah atau sedikit sekali mengetabui tentang pendidikan K ep an d u an . Kesimpulannja, segala pertanjaan dan petundjuk-petundjuk akan di ad jukan ke Kwartir Besar Putera P an d u R a k ja t, sesudab selesai Djam bore tsb. Begitulah pada bulan M aret, diberitakan akan kedatangan W a k il K om and an Besar Pak D0I10 untuk penindjauan dan pelantikan T jab an g2 di K alim an tan . Persiapan-persiapan diadakan pada tgl. 19 M aart, dalanglab P ak D obo jang disambul oleb anak-anak P an d u ja n g masib beragam tjoraknja itu. D a la m pertemuan perkenalan sesudab diutarakan maksud dan basil D jam bore j.I. m ak a Pak Dobo sebagai W a k il K om and an Besar Pandu R ak jat Indonesia berkenan mengabulkan pernjataan penggabungan. Dengan kilat diadakan Iatihan2 P em im pin jang dibadliri oleb K ep an d u a n 2 dari Sam arinda, Sam arinda Seb erang, Tenggarong, Loa Kulu, dan S a n g a 2. D alam tiga hari Iatiban itu, m aka seb agai penutup Iatiban diadakan pelantikan diantara pengikut-pengikul tsb. P a d a malam api unggun, jang dibadliri oleb Kepala Pemerinlab Setempat, Inspeklur Polisi N egara, Kom andan M iliter K ota,
\
Sam arin da m elingkungi: l. Samarinda, Seberang, S a n g a -S a n g a , A n ggan a dan San gk u liran g; T enggarong melingkungi: T enggarong, L oa K ulu, (Tanab-lanah D a ja k peclalam an, clinnlaranja : Long Iram, K o la B an gu n , M u ara M u n la id a n I.oa T ebu ). D en g an lelah clilanliknja Kom andan2 dan Pem im pin-pem im pin Iainnja. berarti — clipenubilab sudah kekurangan2 pim pinan. w alau p u n belum semuanja. D ju g a di H u lu -h u lu M ahakam . clengan (ekas lum buh kelornpok-kelompok baru d ib aw ah pim pinan dan ancljuran Sdr. L ayb , ja n g clengan keljakapannja berbahasa D a ja k , karena dia sendiri seorang suku D a ja k , pid a karena Saudara tsb. ja n g diberi lu gas unluk perkembangan K ep an d u an cliclaerah D a ja k H ulu M ah a kam. T a k ketinggalan djuga Sdr. N gaja seorang G u ru suku D ajak , merasa berkevvadjiban untuk mendiclik anak-anak sukunja, clan ktirena cliapun jakin. bah w a clidal am K epancluanlah lerclapat penclidikan ja n g scbaik-baiknja dan menljotjoki k ead aan d ilan ah D ajak.
menjaksikannja dengan mata kepala sencliri. D an ............ clisini terbukti, bahwa memang belul-belul cljiwa Kepanduan sesuai clengan cljiwa suku Dajak, jang selalu hidup dalam rimba raja itu. Suku D ajak jang masih primitief clalam segala-galanja itu Iebih menljotjoki, djika dibanclingkan dengan anak clikota jang lelah mengetahui barang-barang lux clan modern. Biarpun mereka berlalih tidak berpakaian jang semestinja, seperli Panclu-panclu Iainnja berpakaian seragam, toch mereka clengan senang gembira mengikuti Ialihan-Iatihan jang diberikan oleh pemimpinnja. Bukankah jang cliperlukan cliclidikannja dan bukan pakaiannja jang seragam dan rapi ilu ? D jiw a me reka Iebih aman clan lerpelihara clengan keadaan mereka jang serba primitief dari pacla cljika mereka telah mengetahui barang-barang lux. Mereka tak mengenai bohong clan menljuri, karena makan me reka selalu lercljamin, clan kebutuhankebutuhan merekapun selalu mentjukupi. Karena mereka tak membuluhkan barangbarang Iainnja clari Iuar kecliaman me reka. Ketjakapan-keljakapan, keracljinan tangan, olah raga, bagi mereka pun cligemari, seperti cljuga anak-anak Panclu
I Jn lu k m engetahui benar dan kenjataan b erlu m b u h n ja Kepanduan di Huluhulu M ah a k am itu, dari Kw artir Tjabang Sam arin d a clikirimnja seorang dari Pem im pinnja s e ta gai penincljau, dan raer.urut Iaporan-Iaporannja tak clicfuga sam a sekali. b ah w asa n ja clikampung-kampung ja n g seketjil itu clapal djuga tumbuh d jiw a K ep an d u an . Tetapi itupun belum m erasa puas, m aka penulis sendiri sebagai Koorclinator P an d u Rakjat Indo nesia u n lu k K alim an tan Tim ur memerlukan meni nclj au, agar betul-belul dapat
cli Kota. Penghidupan bagi suku D ajak, boleh dikata tak kesrakat, cljika hanja sekedar untuk makan sehari-harinja. Pekerdjaan sehari-hari pun clialur sebegitu rupa, hingga tak ada wa klu jang sia-sia. Begitu pula bagi anak-anak Pandu cliluar Iatihan, mereka mengikuti semua pekercljaan jang clikercljakan oleh orang tua mereka. Pagi hari pergi kehutan untuk meng'ercljakan Ijoljok tanam, berburu atau mengambil hasil-hasil hutan, seperti rolan, damar, sering'-sering menangkap
Kepala D ja w a la n P .P . clan K . clan lainIain. cliresmikan berdirinja Kwartir2 T jab an g Panclu R ak jat :
93
ikan. TengaK hari sesudah makan tak lupa pula mengerdjakan seni tangan, ukir mengukir, anjam-menganjam dan Iain2 sebagainja. B agi anak-anak boleh dikata semua gemar akan berenang, jang berarti djuga olah raga jang paling disukainja. Memanah, menjumpit, termasuk djuga ketjakapan jang harus mereka miliki. M em balja dan menulis ? ? Barangkali pembatja masih kurang pertjaja, djika penulis katakan banjak jang pandai. Bukankah lelah diuraikan dimuka, bahwa diantara Pemimpin-pemimpin Pandu ter dapat djuga beberapa Guru ? ? Bahkan Sdr. Layb sendiri, seorang D ajak tulen pernah berkundjung ke Nederland bebe rapa bulan, untuk menambah pengetahuannja. Selain Sekolab2 Pemerintah jang terdapat di Pedalaman D ajak, pun sekolah2 Missi Kalholik. American missian dll. D jadi tentang membatja dan menulis biar masih sedikit djumlahnja, mereka banjak djuga jang telah mengelahuinja. Pun tak dapat mereka memasuki Kepanduan, djika tak dapat membalja dan menulis, atau mereka beladjar lentang itu sesudah memasuki Kepanduan, karena peladjaran di Kepanduanpun ada termasuk Pemberantasan Buta Huruf pada anak-anak.
94
Dimuka pernah penulis kalakan, b a b w a diantara Kepanduan-kepanduan ja n g meleburkan dirinja pada P an d u R a k ja t, terdapat djuga K .P .P .I. atau K ep an d u an Putera-Puteri Indonesia. Sedikit penulis terangkan, bahwa selain Pu lera, pun Puteri telah m elangkahkan d jed jakn ja dalam mengikuti pendidikan K ep an d u an . bahkan tak sedikit djum lahnja. M ereka tak Iagi tjanggung-tjanggung m en jesu aikan dirinja dalam Iatihan-Iatihan .K e p a n duan. Pada waktu penulis menulis karangan ini, kemadjuan Kepanduan d ilan ah D a jak masih pesat, dan m udah2an bertam bah Iagi dikemudian hari. H a n ja disajangkan bahwasanja perhubungan ditanah itu masih sukar, jang m ana barus selalu mempergunakan perahu2 d aju n g, jang memakan waktu berbulan-bulan pula mengenai surat-surat untuk daerah tersebut. Sekianlah sekedar uraian m engenai Kepanduan di T anah D ajak , m udahmudahan dengan tulisan jan g sesingkat ini bermanfaat djuga kiranja bagi pem batja. D an djika ada kechilafan dalam susunannja sudilah m em aafkannja. Salam P an d u.
Achir D esem ber t g go
S d r . O k a D e w a n g k a r a K o o rd in a to r P a n d u R a k ja t d i K e p u la u a n T je n d a n a w a n g i (S u n d a K etjil)
; S e k ita r:
.
P A N D U R A K J A T IN D O N E S IA D I K E P U L A U A N T JE N D A W A N G I (Oleh ; Oka Diwangkara, Den Pasar)
T erken anglab kita pada tabun 1945. api unggun revolusi jan g meliputi seluruh Indonesia ja n g senantiasa mendjadi kenang-kenangan bagi tiap patriot Nusantara.
W alaupun demikian dengan bati tabab dan tulus icblas kita melandjutkan pendi dikan kepanduan, karena mengingat besar amat artinja bagi kemadjuan pan du-pandu dan anak-anak kita.
S u asan a ja n g gadub-riub, gegap-gempita itu b agi pengbuni Indonesia dapat m erasakan pabit getirnja dan pula me njaksikan serta m enjatakan pengorbananpengorbanan disekitarnja. Pengorbananpengorbanan d jiw a dan barla benda jang tak terbitung b an jak n ja bagi pembinaan N egara ja n g d jaja.
Devvasa ini bermatjam ragam badanbadan kepanduan terdapat di Bali, misal nja K.R.I. (Kepanduan Rakjat Indonesia) di Den Pasar, K.I. (Kepanduan Indo nesia) di Den Pasar, P A K S I (Pandu Kesaterija Indonesia) dan di Singaradja K E R IS (Kepanduan Rakjat Indonesia Singaradja). M asa itu belum dapat dibentuk satu
D i K e p u lau a n Sundaketjil leristimewa di B a li tiada dapat pula kita lupakan akan pengorbanan-pengorbanan jang te lab disum bangkan kebaribaan Ibu Pertiw i oleb an ggauta-anggauta Pandu kita jang terpentjar disegala pendjuru dan Iapangan m elakukan lugas dan darmabaktinja. Setelab api unggun revolusi bampir reda b aru la b di B a li dapat dibentuk Kem bali beb erapa b ad an kepanduan ; tapi waktu pem erintab B elan da masib berkuasa, b egitu d ju ga ketika pemerintab boneka Indonesia Tim ur terdjelma, ke panduan-kepanduan di B a li tiada bisa bergerak dengan bebas dalam artian jang sebenarnja.
organisasi Pandu, kendatipun masingmasing badan kepanduan berdjalan dengan baik, djustru belum bisa meluas di desa-desa, karena masjarakat B ali pada umumnja belum banjak menarub simpati kepada organisasi Pandu, disebabkan faktor jang terpenting jaitu peneranganpenerangan belum meluas, dan tambaban pula jang mendjadi anggauta-anggauta Pandu banja siswa-siswa sadja ; untuk melebarkan sajap guna melandjutkan pendidikan-pendidikan di desa-desa tiada dapat berlangsung dengan Iantjar. Karena gelagat pertjaturan politiek di Indonesia jang masib amat kerubnja menghambat perbubungan-perbubungan
95
kepanduan sangal sukarnja, apalagi dew asa itu belum tertjiptanja Negara kesatuan jang senantiasa mendjadi impian bagi liap pentjinta kemerdekaan. Dis;?,mping ini kita badan-badan ke panduan di Bali telah berkompromi serta berusaba sekuat tenaga agar kepanduan di Bali dapat diudjutkan dan dilaksanakan mendj adi satu kepanduan sebagaimana jang telab terlaksana dibeberapa tempat-tempat di kepulauan Indonesia. A tas kegiatan serta berdasarkan basrat jang tiada kundjung padam, kemudian pada 25 D juni bari jang tak dapat dilupakan, fadjar kesatuan Pandu di Bali Iapat dilaksanakan mendjadi salu kepan duan. M ulai saat ini berkibarlah dengan megabnja Pandji Pandu Rakjat Indonesia di Den Pasar dan di Singaradja. A tas bantuan serta kebidjaksanaan W k. K .B .U . sdr. W idjajad i alias Pak Dobo dapallab Kepanduan di Bali mengikuti djedjak Pandu-pandu jang telali melebur diri mendjadi Pandu R ak jat Indonesia. M aka terima kasih Pandu-pandu di Bali kepada Kw. Besar dengan sepak terdjang serta saluran jang tertentu dapatlab bertindak dilorong perbaikan sebagaimana jang telab diharap-harapkan oleb Putera Bali. Kini di Bali Selatan telab dapat terbentuk serta meluasnja Pandu Rakjat
96
bagaikan tjendawan tumbub di musim budjan. Seperti di-daerab2 jan g lelab d ilak sanakan pembenlukan Kelom pok-kelom pok misalnja di daerab D jem b eran a (Negara), Tabanan, G ian jar, K elu n g kung, Bangli, Karangasem dan tempat jang ketjil-keljil (dislrik) : M en guw i. Sempidi, M as, U bud, P a jan g a n , P elibatan, dan Tegalalang, pun pu lau N u s a Penida tak ketinggalan w alau p u n Ietaknja terpisab (diseberang) namun basratnja untuk memadjukan serta m cluaskan pendidikan kepanduan dapatlab d ibanggakan. Hingga kini anggauta-anggauta k ep an duan di Bali Selalan telab m cningkat 1500 orang (seribu lima ratus) dan B a li Utara kurang Iebib 400 orang. B ila diteropong dari sudut pendidikan dapatlab masjarakat B a li berlubi-tubi kemadjuan dal am Iapangan kepanduan. Tapi djika ditindjau kelimur ja n g meIiputi kepulauan Sundaketjil belum lab berarti berkembangnja pendidikan k ep an duan. H anja baru di pulau Lom bok d apat disaksikan melujisnja pendidikan k epan duan tapi bingga kini belum begitu raeIuas, karena Pandji P an d u R a k ja t In d o nesia belum berkibar. W alaupun demikian m au atau tidak pasti pendidikan kepanduan akan terus meluas diselurub peloksok kepulauan Sundaketjil.
r
P A N D U R A K JA T IN D O N E S IA K R IS T E N
G O LO N GAN '
O ld) : Sdr. Soclarlo, Koordinator Pandu Rakjat In donesia Gol. Kristen
S d r. S o e ta rto K o m . B e s a r P a n d u R a k ja t In d o n esia gol. ch u su s : K risten .
D engan gem bira saja akan memenubi permintaan P an d u R ak jat Indonesia ba gian Penerbitan unluk memberi sambutan berbubung dengan lima tabun berdirinja Pand u R a k ja l Indonesia. G em bira karena dalam lima tahun itu saja dapat m elihal perlumbuhan dan penjem purnaan P an d u R akjat Indonesia dari dekat. Terdorong oleb rasa persatuan jang murni berkum pullab di Solo pada tanggal 28 D esem ber 1945 tudjub belas organisasi dari bermatjam-matjam kepan duan guna m erundingkan Iangkab-Iangkah jan g harus diam bil untuk menjokong perdjoangan b an gsa Indonesia didalam mentjapai kem erdekaannja. Dengan sua ra jan g terbanjak telab diputuskan melebur semua organisasi kepanduan dalam Pand u R a k ja t Indonesia. Dengan itu Iabirlah P a n d u R a k ja t Indonesia. Iia p -tiap Putera Indonesia djadi P a n d u dengan tidak bedakan golongan dan agama, lomba dalam usahanja guna
jang men membedaberlombamenjusun
dan menjempurnakan organisasi Pandu Rakjat Indonesia. Sungguh tidak sedikit rintangan-rintangan jang harus ditempuh oleb pengemudi Pandu Rakjat Indonesia untuk membawa bahtera Pandu Rakjat kepantai jang ditudju. Berkat keuletan dan kebidjaksanaan dari para pengemudi Pandu Rakjat pertentangan faham dapat disingkirkan, se hingga bendera Pandu Rakjat tetap berkibar dengan megahnja. Saudara-saudara
pembatja
jang
ter-
hormat, Apakah sebabnja pandu-pandu jang beragama Kristen mengbendaki organi sasi masuk dalam organisasi Pandu Rakjat Indonesia ? Faktor-faklor apakah jang mendorong para pemimpin pandu Kristen, sehingga mereka memutuskan pada pertemuan pemimpin jang diadakan di Jogjakarta pada bulan D juli 1930, untuk tetap ber satu dalam Pandu Rakjal Indonesia ?
97
Untuk mendjawab pertanjaan-pertanjaan baiklab saja kemukakan, babwa Pandu Rakjat Indonesia golongan Kristen bertudjuan : Mendidik putera dan puteri Indone sia, agar supaja mereka dapat meme libara anugerab Tuban. berbakti kepada Tuban, Djemaat ; mendjadi warga negara dan anggaula masja rakat jang berguna. Didalam memberi pendidikan kepada titik beralnja diletakkan pada pendidikan rocbani. Pengertian. babwa Tuban Jesus mendjadi sumber segala kekuatan, mendjadi pokok pendi dikan pandu Kristen.
pandu-pandu
Dalam ..Petundjuk Permainan” B.P. mengatakan : ..D ib arap k an tiap-tiap Pandu adalab a n g g a u ta suatu djem aat, dan m eng ikuti keb aktian n ja (every Scout sball b elon g to some religious denom ina
tion). S e la n d ju tn ja B.P. mengatakan dalam A ids to Scoutm astersbip” (terdjemahan b a b a sa B e la n d a 1930) :
.............. docb hij (bet verkennen) pakt den jongen, zonder dat laatslgenoemde bel weet en geeft bem dagelijkse oefeningen in Chrislelijk zin. K e w a d jib a n
para
pemimpin
pandu
K risten jan g tidak kurang penting jalali m e n d id ik
anak nnaknja mendjadi w arga
negara jan g berguna. Mendidik mendjadi negara dari Negara Indonesia Merdeka jang penub bertanggung dja-
w arga w ab.
98
Dalam menjelenggarakan kepancluannja para pemimpin Pandu Kristen ticlak akan memisabkan dan m engasingkan diri dari kepanduan jang sjab dalam negaranja, jalab Pandu Rakjat Indonesia. Kristus jang mendjadi P u sat se g a la usaba Pandu Kristen lidak m endjadi alasan untuk memisabkan diri. B a b k a n karena Kristus dan dengan Kristus itu lab Pandu Kristen wadjib bersatu d id alam Pandu Rakjat Indonesia dan d id alam Perserikatan Pandu-pandu selurub d u n ia. Kristus datang didunia tidak b a n ja untuk orang Kristen sadja, m elain kan untuk selurub umat manusia d iseberb an a muka bumi ini. Kasib terbadap sesam a. jang mendjadi kewadjiban setiap P a n d u . barus Iebib dimiliki oleb pandu K risten Dengan masuknja Pandu K risten d a lam organisasi Pandu R ak jat In d o n esia pandu-pandu Kristen m empunjai Iceleluasaan mendjalankan sabda T u b a n J e sus jang termuat dalam Indjil M a tth eu s fatsal 5 ajat 43 : ..H endaklab en gk au mengasibi temanmu", Saudara-saudara pembatja ja n g terbormat, dengan keterangan-keterangan ja n g saja aturkan diatas teranglab k iran ja sebab-sebab jang pokok untuk m endorong pandu-pandu Krislen tetap b ersatu dalam Pandu Rakjat Indonesia. Sebagai pendjelasan kepada para p em batja jang terbormat, perlulab k ir a n ja saja utarakan golongan P an d u K risten manakah jang mengingini bersatu d ala m Pandu Rakjat Indonesia. Sebelum T e n lara D ai Nippon m enguasai In d o n esia masjarakat Kristen mempunjai 3 o rg a n i sasi kepanduan, jalah : 1. C .P . (Cbristelijke Padvinderij) mendjadi anggauta N .I.P .V .
ja n g
2. K .M .I. (Kepanduan M aselii Indone sia) jan g m empunjai dasar-dfisar na sional dan tidak m engadakan hubung an dengan N .I.P .V .. letapH mempunjai hubungan dengan kepanduan kebang saan. 3. Tridarm a ja n g pada dasarnja bukan kepanduan, tetapi memakai tjara be kerdja dan tanda-tanda seirip dengan organisasi kepanduan. D engan m asuknja B a la Tentara Dai N ippon len japlah ke-5 organisasi ini, dan sam pai kini belum tersusun kembali. P ara bek as pemimpin K.M .I. dan Tridarm a m enjetudjui membenluk K e panduan Kristen jan g tergabung dalam Kepanduan R a k ja t Iindonesia. K epanduan Kristen jang telah tersusun baru m eliputi D jaw a -T en g a h , walaupun dari S in g k a w a n g Kalim antan Barat. Bukittinggi, M ak asar dan D jaw a-Tim ui telah b an jak surat-surat jang masuk jang m enjatakan akan mendirikan kepanduan Kristen ja n g bersatu dalam Pandu Rakjat Indonesia. Ja n g telab m endirikan kepanduan Kris ten ja la h Kebum en, M agelang, Semarang, Jo g jak arta, Solo, Blora, Bodjonego-
ro, Klaten, dengan berdjuinlah ± orang pandu.
1300
Pandu Kristen belum dapat berkembang dengan baik, karena kekurangan dalam segala-galanja. • Mudah-mudahan Conferentie pandu Kristen jang akan diadakan di Salatiga pada tgl. 27. 28, 29 Desember 1950. jan& akan diikuti oleh wakil-wakil dari seluruh Djawa, dapat berlangsung dengan baik, sehingga Pandu Kristen dapat madju satu langkah Iagi didalam menjempurnakan organisasinja. Organisasi Pandu Rakjat masih djauh dari pada sempurna. Kekurangan uang mcngakibatkan kurang Iantjarnja organi sasi, akan tetapi saja jakin djuga. bahwa para pengemudi Pandu Rakjat Indonesia letap bidjaksana, tetap berusaha dengan sekuat tenaga membimbing anak-anaknja sampai kemasa jang gilang-gemilang. Semoga Tuhan memberi kekuatan dan kebidjaksanaan kepada mereka jang memegang putjuk pimpinan Pandu Rakjat Indonesia.
Jogjakarta : 50 Nopember *95°-
99
Dalam Kongres Pandu Tionghoa I pada tgl. 2 2 - 2 6 Mei 1 9 4 8 di Jogjakarta oleh beberapa orang Pemimpin kepan duan dan vvakil-wakil perkumpulan pemuda telah dimadjukannja sebuab Resolusi untuk disampaikan Ikatan Pemuda Tionghoa membenluk djuga sebuah Markas Kepanduan Tionghoa, resolusi mana oleh Kongres telab diterima dengan suara bulat.
Pada tg. 17 D juli pukul 17 terbenluklah Ikatan Kepanduan 1 ionghoa dengan Anggaran D asar jang 17 pasal djum lahnja, dan untuk tahun 1948/1950 berkedudukan di Solo. D jum lah anggauta p a da waktu itu acla 4 1 Kelompok K e p a n duan Tionghoa bagian Putra dan P u lri. S u n g g u h p u n b a t a n
j a n g
s e p a k a t
Untuk melaksanakan resolusi itu ditundjuk sebuah Panitya jang anggautanja sebagian besar terdiri dari anggauta Gabungan Kepanduan Tiongboa Sura karta. Meskipun waktu persediaan tidak Iapang, berhasillab djuga diadakannja conferensi kepanduan 1 ionghoa pada tg. 1 5 - 1 8 Djuli 1 9 4 8 di Solo. Utusan datang membandjiri Kota-Bengawan. Mereka datang dari Jogjakarta, Magelang, Purwadadi, Pati, Kediri, Tulungagung, Kedungbanteng, Sragen, Wonogiri dan Klaten. 100
l u a n .
u n l u k
B e r k a t
l i d a k
I a g i
m e r e k a
k a n
t u a n
m e n g e m
a k a n
p a r a
s u a t u
u k a k a n
p e r s a -
e n g u t a m
a -
P a n d u n j a
g a g a l n j a
b e r a k i b a t
j a n g
k e p e n t i n g a n
m
a n a k - a n a k
a t a s
p e r d e d i d a p a l
U t u s a n ,
m e l a i n k a n
t e r t a n d a n j a
i t u
a c h i r n j a
m e n d i r i k a n n j a
k e i n s j a f a n
s e n d i r i ,
b a h a j a
d i a d a k a n n j a
s e r u .
k e p e n t i n g a n
k a r e n a
n j a
t e l a b
a g a k
I e b i h
p e r s a -
m e n d j a l a r -
:
le. P E R P E T JA H A N
a n t a r a
k i l a
d a n
k i t a .
2 e .
m e r a d j a l e l a n j a
K
l a m
U H a .
m a s j a r a k a l
L
I K
- K
I J
K
3e. pendapat jang menjalakan seolah-olah keberunlungan
A
N
d a
b ah w a h id u p
m anusia ilu h an ja terdapat clalam U A N G , P A N G K A T dan K E K U A S A A N sad ja. D engan
lerben tukn ja
Ikatan
Kepan
duan T io n gh o a di D a e ra h R epublik bu kan berarti b a b w a kami itu menjendiri. Sekali-kali b ukan. B a h k a n kami bermaksud m em persalukan diri dalam persahab atan -D u n ia dari P an d u -p an d u jang bekerdja untuk t j i t a - t j i t a ja n g sama dan d ibaw ah D ja n d ji serta S ja ra t jang sama djuga. H al m ana tertjanlum dalam A .D . pasal 4 dan 3 jan g berb u nji sbb.
P a sa l 4 H a l d asar : Ikatan K .epanduan I iongboa berdasarkan alas : P E R D J A N D J I A N
D AN G - U N D A N G
dan
uN
-
P A N D U .
P a sa l 1 M ai tudjuan : Ikatan K ep an d u a n T ion gboa berludjuan: M em persatu kan dan Memperluaskan K ep an d u a n menurut peraturan dari „In lern asion aIe Scou tin g Bureau dan dengan dem ikian m em bantu akan pendi dikan Iab ir dan batbin dari Pandu Tiongboa, untuk m endjadi A nggauta M asjarak at ja n g berguna serta mempu njai penub rasa tanggung djaw ab. O leh karena itupun disampingnja m emperkokob kedudukan kedalam, kami dengan segera berusaha menljari djalan m elalui ,,n ation ale I<e ..internationale". D jal an ja n g pertam a ja n g telah dilundjuk oleh C on feren si, ja la h hendaknja mele-
wati Chung Kuo Thang Che Chun di Tiongkok. Akan telapi menurut keterangan-keterangan jang kami dapatkan dari fihak resmi, djalan ini tidak memungkinkan kami mentjari tudjuan kami. Lalu kami mengambil djalan jang kedua, jang djuga telah disetudjui oleh Conferensi, jaitu melalui Pandu Rakjat Indonesia. Setelah bemlang-ulang kami mengada kan pembitjaraan informed, dalam bulan September 48 kami memadjukan surat permintaan untuk mendjadi anggauta dari Pandu
Rakjat Indonesia
dengan
keleluasan untuk mengatur sendiri se gala sesuatu jang mengenai kepanduan Tionghoa. Akan telapi apa Iatjur, * terdjadilah peristiwa Madiun. Kelompok-kelompok kami terasing satu sama Iain. Babkan kelompok dibeberapa tempat ,,dibekukan ". Dan kemudian belum djuga dapat bernapas Iega, datanglah clash kedua. Organisasi kami Ietlerlijk dan figuurlijk berantakan. Sehingga sekarang kami ti dak dapat mengetahui dimana orang menjembunjikan arcbif kami. A d a pada tempatnja, djikalau disini kami berhenti sebentar untuk mengheningkan tjipta guna memperingati bebe rapa orang anak Pandu kami jang telab augur dalam peristiwa tsb. Kam i jakin balnva mereka itu telah tewas sebagai kesatriya sedjali, dan bukan selaku pengchianal ataupun mata-mata musuh. B eb e rapa diantara mereka telah menemui adjalnja didalam mereka mendjalankan tugas sebagai ordonnans Chung H ua Tsung Hui setempat. M aka dari itu kami herikan saluul untuk mereka.
101
Begitu suasana mulai djernib kami berusaha mengadakan bubungan Iagi dengan anggauta-anggauta kami berbagai-bagai tempat. Akan tetapi hasilnja sangav menjedibkan. D juga atas suratedaran kami jang kemudian kami siarkan tidak didapatlak djawaban. Conferensi ke II dalam pertengahan bulan D juli 1950 pun gagal. Meskipun begitu kami tetap berbesar Iiati. Langkab jang sekali kami telab ambil akan tetap kami Iandjutkan sampai datang saatnja Iain Sdr. nanti mengambil over itu dari pada kami. Mengambil over itu dari pada kami dengan djumlah kelompok jang belipat ganda dari pada semula Ikatan Kepanduan Tiongboa di-
bentuk. Bukankab ditempat-tempal dimana Kelompok-kelompok telab dibekukan sekarang sudab nampak actief Iagi ? D a n dari sana sini diserukan akan Iatiban pemimpin ? Kami tetap berbarapan. Sesungguhnja kami merasa bersjukur boleb melajani satu sama Iain, tcrlebib pula boleb memberikan bantuan kepada anak-anak Pandu kami untuk kemudian mendjadi anggauta-masjarakat jang baik. LIE TIK BIE Ketua Pengurus Besar Pandu R ak jat Indonesia Golongan Tiongboa Salatiga, 27 Nopember 1950
102
\
S d r. B . H aznam l a b e rk ctjim p u n g d ila p a n g a n E k o n o m i.
KEPANDUAN DALAM MASA PEMBANGUNAN (OIcIi: B.
K ep an d u an bagi perekonomian tidak sedikit artinja dan bal ini bagi tiap-tiap pandu atau b agi mereka jang pernab m endjadi pand u dapat diketabui dan dirasakan sendiri. A p a Iagi pada masa sekarang dim ana b an gsa Indonesia telab merdeka, m aka kepanduan sangat pentingnja b a g i perekonomian dalam melaksanakan pem bangunan N egara dan M asjarakatn ja. N e g ara kita membutubkan pem bangunan jang sebesar-besarnja ilntuk m em perbaiki masjarakat kita agar dapat duduk sed jad jar dalam Iingkungan keluarga B a n g sa-b an gsa sedunia. Pem b angunan ini harus dilakukan dalam semua lap an gan . U n tu k m entjapai pembangunan jang sebaik-baiknja atau sesempurna-sempurnanja harus dim ulai dari lapangan jang seketjil-ketjilnja sam pai pada jang se besar-besarnja, sedjak pangkal sampai udjungnja. O lell karena ilu sebagai Iangkah per tama ja n g terpenting ialah melakukan pem bangunan d jiw a dari pemuda dan pemudi kita. Untuk membentuk pemba
Haznani).
ngunan djiwa ini hanja dapat dilaksanakan didalam kepanduan jang berbentuk suatu pendidikan jang utama dalam Iingkungan diluar sekolah dan keluarga jang disebut ,,milieu ketiga dalam dun/a pendidikan. Njatalah sudah bagi kita sekarang, bahwa kepanduan pada waktu sekarang mempunjai lugas jang sangat berat da lam bentuk watak dan membangun djiwa anak-anak kita untuk ikut serta menjusun masjarakat jang damai, sedjabtera dan sentausa dalam Iingkungan nasional jang mempunjai hubungan dengan kekeluargaan besar dalam dunia internasional. Hanja djiwa jang bangun itulah jang dapat merobah, memperbaiki serta menjempurnakan masjarakat dengan djalan ikut serta actief dalam memperbaiki penghidupannja. Perbaikan penghidupan hanja dapat tertjapai dengan berusaba, bekerdja dengan sekuat tenaga dan penuh keinsjafan. Suatu usaha atau pekerdjaan akan mendapat basil jang sebaikbaiknja bila dilakukan oleh tenaga jang sehat dan kuat, mempunjai djiwa jang
103
gembira menghadapi sesuatu jang sulit clan sukar dapat mengatasi segala-galanja untuk suatu pekerdjaan jang tinggi bagi pembangunan Negara dan Masjarakatnja, sCiuai dengan ketjakapan waktu dan keadaan. Dengan semangat jang gembira dan djiwa jang bangun maka pembangunan Negara dengan sempurna dalam segala Iapangan akan dapat terlaksana.
mempunjai budi pekerti, perasaan dan pendapat jang tinggi.. Segala pekerdjaan jang menudju kesesuatu kebaikan didjaIankan dengan keridlaan dan keinsjafan dan mendjadi kesenangan. D ilatib selalu mendjadi perintis djalan jang m empunjai ondernemingsgeest jang tjukup tjakap untuk mendjalankan suatu usaba dengan penub tanggung djawab.
Pembangunan dapat terlaksana apa bila perekonomian dapat Iantjar djalan nja. Untuk melaksanakan pembangunan jang Iuas dihari datang, sangatlah besar sekali arti djiwa kepanduan, tak boleb disangkal Iagi.
Segala Iatiban jang diberikannja itkjngandung dasar pendidikan jang Iuas Ictapi dikerdjakan dengan tjara jang gem bira dan bermain-main sehingga mereka tidak merasakan, bahwa mereka telab berbual jang baik dan tinggi untuk kepentingan dihari kemudian.
Didalam kepanduan anak-anak kita inendapat Iatiban bagaimana mereka Iiarus bidup setjara sederhana dan bemat, mempergunakan alat-alat jang sederhana
Sesungguhnja latihan jang diberikan kepada mereka dalam kepanduan ad alab Icbib besar mempengaruhi djiwa mereka
dapat menolong diri sendiri atau orang Iain dengan alat jang ada, dilatib berfikir tjepat dan tepat. Segala jang dikenakan dibadannja bagi seorang pandu tentu ada facdabnja dan dilatib pula selalu mendjaga kebormatannja dan menetapi apa jang telab didjandjikan atau diutjapkan. W aktu bagi pandu adalab sangal berharga. maka itu selalu dilati li meinpergunakan waktu sebaik-baiknja dengan mengbalsilkan sebanjak-banjaknja. Sedangkan rasa bertanggung djawab atau disipline jang bidup selalu mendjadi Iatiban tiap-tiap pandu agar supaja mempunjai suatu tjita-tjila jang tinggi serta kemauan jang tjukup penub dengan kesanggupan untuk mendjalankan suatu perbaikan dalam masjarakat. Dididik agar supaja tiap-tiap pandu
104
dari pada pendidikan jang diterim anja dari orang tuanja dan disekolah. Se.Iah suatu tjontoh dapat diam bil dari pakaian pandu dengan pcndjelasan b a h wa baban ini adalah murah, kual, serta danat digunakan untuk bekerdja dengan tak usah takut akan kotor. Sebagai seorang pandu jang
dipan
dang sebagai perintis maka inilah lajak untuk pakaian mereka. Dengan m atiam jang serba sama rupanja inilah d ig u n a kan untuk menanam perasaan jang samajaitu sama harkatnja, sama gagab n ja sama pengertiannja, sama gunanja, sam a dalam segala-galanja jang m em punjai sama kewadjiban serta kepentingan se hingga dengan begini dapatlah ditanam rasa persaluan dalam hati mereka, serta dapat mereka membajangkan akan harga rasa persaluan.
D alam lalilian misalnja pula mereka mempunjai tongkal jang clapat dipergunakan untuk beberapa keperluan jang memberi faeclab bagi dirinja sendiri dan untuk orang Iain : misalnja mempergu nakan tongkat untuk draagslok (longkat pikulan) mengangkat orang sakit. melonIjat dan Iain sebagainja. S eg a la jang dipakainja ada faedalinja bagi Pand u. A d apu n jang dilanamkan dari tjontoh-
baru bagi mereka untuk perbaikan kebidupan. Segala Iatiban jang diberikan dan di djalankan oleb para Pandu dapat menanam perasaan akan arti barga kerdja dan basil pekerdjaan jang sangat berguna bagi masjarakat, maka terbitlab keinsjafan sesungguhnja akan arti, perlu, guna dan faedahnja sesuatu pekerdjaan. Maka matjam-matjamlah Iatiban jang diberikan kepada mereka setjara bermain-
liontob ja n g diberikan setjara njata, ia-
main dan bergembira jang mendjadi se suatu kesenangan bagi mereka berguna
lab akan arti bakikinja dari segala jang
pula bagi masjarakat ramai.
dib erikan.
Maka sifat-sifat jang didapatnja dida lam kepanduan sangat besar gunanja
S eb aga im an a Ijontob jang diberikan untuk mendjadi pionier, dalam arti jang bias, maka diberikan Iatiban membuat djeinbalan dengan alat jang serba sederbana dapat pula mentjapai tudjuannja. Demikian d ju g a balnja dengan Iatiban bercbemab ialab dengan maksud bagai mana mereka barus dapat mengurus serta menolong dirinja sendiri dengan mengerdjakan segala sesuatu sendiri. Dalam percbemaban Pandu-pandu merasakan apa gu nan ja persatuan. arli kala dengan gotong rojong (bekerdja bersama) serta
bagi perekonomian ; Iebib-Iebib Iagi bah wa seorang pandu itu barus men djadi oelopor, initiatief-nemer serta harus mempunjai semangat-usaha (ondernemings geest) dan selalu harus mendjadi tjontoh bagi orang banjak, maka sifat-si fat ini bagi Indonesia sangat dibutuhkan jang mana diwaktu sekarang masib banjak usuha-usaha serta pekerdjaan-pekerdjaan jang harus dipeladjari serta ditjoba di djalankan dan diexploiteer oleh Bangsa kita sendiri untuk melengkapi akan ke
dapat pula ia merasakan akan barga menghargai sesama kawan secbemahan. demikian pula tentu bagi kawan didalam
kehidupan umat manusia di Indonesia
kebid upan dimasjarakat rarnai.
dan diseluruh dunia.
D alam Iatiban para Pandu dididik berfikir setjara praktis dan modern, membangkitkan keinginan untuk mengadakan
Seba gai pemuda jang mempunjai perasaan, zelfdisipline, hemat dan tjermat, tjepat dan lepat. berani dan tjakap, dengan penuh tanggung djawab. maka sifat-sifat ini adalah sjarat mutlak dida-
perbaikan dalam keadaan jang baru. Pendek kata dalam Iatiban bagi para Pandu mendjadi suatu kesenangan jang dapat menimbulkan fikiran jang Iuas dan
butuhan kita jang besar artinja bagi pem bangunan Negara serta menjempurnakan
( Bersambung ke hal. I l l )
105
S d r. D . M ih a rso ( P a k P etru k )
PERS DAN RADIO BAGI MASJARAKAT KEPANDUAN Oleh: Pak Petruk
D J/a l a m memperingati tahun ke 5 ber dirinja P A N D U R A K J A T I N D O N E S I A pada tg. 28 Desember 1950, maka P A N D U R A K J A T I N D O N E S I A telah lulus dalam udjian sebagian dari perdjaIanannja mengatasi segala rintangan dan memulai menempuh djalan baru menudju kekemadjuan dalam perkembangan Ke panduan dikepulauan Indonesia. Lima tahun telah selam, tetapi sebenarnja telah Iebih lama Iagi berkembang gerakan Kepanduan diseluruh Kepulauan Indonesia, guna ikut serta memenuhi seruan sutji dari Bapak Kepanduan Sedunia Lord Baden Powell jang diterima oleh seluruh suku-suku Bangsa diseluruh dunia jang terkenal sebagai seruan : . .P E R D A M A I A N BAGI UMMAT M A N U S IA D ISE L U R U H D U N IA ” jang telab berpuluh-puluh tahun jang lalu diterima oleh Kepanduan diseluruh Indonesia dan mendapat sambutan dari segenap Iapisan masjarakat, tumbuh subur sebagai tjendawan dimusim hudjan. Berhubung dengan kurang perhatian kila lerhadap pemberitaan dalam hal tersebut, maka pada umumnja gerakan Kepanduan di Indonesia tidak dikenal oleh Kepanduan diluar Negeri. Alat-alal untuk menjampaikan beritaberita dalam Djandji, Sjarat maupun
permainan Pandu tjukup lengkap dan mudah dikerdjakan, sedangkan sjaratsjaratnja untuk berita jang sungguhsungguh berharga adalah dalam K e p a n duan sebagai pekedjaan biasa bagi para Pandu. Djuru-berita jang sedjati, ialah : B E R I T A jang ditulis harus dapat dipertjaja. Dalam segala saat selalu siap dan sedia untuk kepentingan Tanah Air, N u s a dan Bangsa. Gembira menghadapi segala rin tangan. Sanggup bekerdja deng&n tidak mengenai pajah dan wadjib berdjasa bagi Masjarakat. Menilik pekerdjaan bagi p a ra wartawan itu semuanja telah tertjantum dalam Djandji dan Sjarat P a n d u dimana setiap Pandu wadjib taat dan patuh untuk dapat dilaksanakan dengan kesungguhan hati apa jang telah diutjapkan. Djadi bagi para Pandu ad alah p e kerdjaan menjampaikan berita itu s a n g a t mudah dan tentu dapat dipertanggung djawabkan atas kebenarannja. M enurut keterangan diatas, maka sebagai P a n d u telah mendjadi kewadjibannja mengabdikan diri untuk Tanah Air, dan B a n g s a dalam duka dan suka dengan tak mengharapkan upah maupun pudjian, adalah perbuatan Ksatria (Patriot) sedjati. Djelaslah disini, bahwa karena keku rangan berita jang mendjelaskan segala
kedjadian atas gerakan Kepanduan diseIuruli K ep u lau a n Indonesia, maka kelihatannja sangat terasinglah dengan keluarga K ep and uan Luar Negeri. D a la m memasuki tahun jang keenam atau sebagai tabun baru itu. kita beladjar dari kesalaban kita untuk menudju kckemadjuan K ep an d u an diseluruh Kepu lauan Indonesia jang sangat berguna bagi masjarakat pada umumnja dalam Iingkungan keluarga D u n ia jang tjinta pada dam ai itu. B a p a k Presiden Sukarno sebagai P e lindung P A N D U R A K J A T I N D O N E S I A telab pernab mengandjurkan cigar supaja d jiw a K ep and uan dapat ditanam kedalam selurub Iapisan masjarakat d i seluruh kepulauan Indonesia sampai keplosok-plosok, desa-desa dan dilerenglereng gunung semua dapat mengenal, inengetahui dan merasakan tjara bidup gotong-rojong ja n g sedjati dalam Iing kungan gerakan Kepanduan jang menu dju kemasjarakat jang adil, damai dan makmur bersam a dalam suka dan duka. M enarik kesimpulan dari andjuran B a pak Presiden Pe lind un g kita itu, maka jakinlah kita betapa besar arti dan gunanja d jiw a K ep and uan bagi masjarakat kita diseluruh Indonesia, tidak dapat disangkal Iagi. A n d ju r a n B a p a k Presiden maupun scruan dari B a p a k Kepanduan sedunia ad alab sutji. S e g a la sesuatu jang baik dan sutji akan disambut oleh seluruh Iapisan masjarakat. Kita harus insjaf, b ab w a segala pekerdjaan jang baik dan sutji itu sangat sukar dan sulit ditambah banjak rintangannja. ..Sanggupkah kita mengerdjakan ................. ?” S e b a g a i P a n d u jang benar-benar me-
megang teguh Djandjinja akan bergembira melakukan pekerdjaan jang berat, tinggi dan sutji serta dapat dipertanggung djawabkan itu, berarti berbakti terhadap IBU P E R T I W I sesuai^dengan D J A N D J I Pandu jang telab diutjapkan oleh setiap Pandu sedjati. Tudjuan jang sutji adalah mendjadi pedoman dalam gerakan Kepanduan di seluruh dunia, maka dengan sjarat Pandu No. 7 : P A N D U IT U S I A P D A N W A D JIB B E R D J A S A . Marilah kita Pandu beramai-ramai menjebarkan dan ikut serta melaksanakan tjita-tjita sutji : .P E R D A M A IA N BAGI UMMAT M A N U SIA D ISE L U R U H D U N IA J A N G T ID A K M E M B E D A -B E D A KAN GOLONGAN. BA N G SA M A U P U N A G A M A ” seruan dari Lord Baden Powell, Bapak Kepanduan sedunia. bagi seluruh Iapisan masjarakat Indonesia se suai dengan ,,Pantja Sila” . Dengan tertutupnja lustrum jang pcrlama ini, mudah-mudahan P A N D U R A K J A T I N D O N E S I A dapat mengindjak halaman baru_ dalam Iingkungan kekeluargaan Kepanduan seluruh dunia jang penuh dengan keindahan dan perdamaian dengan mempergunakan saIuran-saluran Pers dan Radio sebagai alat penghubung dengan selurub keluarga besar Iuar maupun dalam Negeri. . .S E L A M A T B E K E R D J A D E N G A N G E M B IR A A K A N B E R B A H A G IA D A L A M M E N U D JU T JIT A -T JIT A J A N G M U L IA B A G I K I T A B E R S A M A III” ,.H I D U P P E R S A U D A R A A N K EPA N D U A N SELU RU H D U N IA
! ! !”
Djakarta, 28 Desember 1Q50-
107
KEDAI S E N T R A L P A N D U OIcIi : M. Probopranowo, Pemimpin Kcdlai Scnlral Pandu Djika Kepanduan kita, jang baru berusia tepat 5 tabun ini dipandang sebagai organisasi jang masib muda, maka Keclai Sentral (KS) kita masib muda Iagi, jaitu sampai pada tg. 28 Desember 1950 ini, belum tjukup berumur 1 tahun. K S mulai berdiri sebabis Kongres pada bulan Djanuari 1Q5°. dan mulai bergerak pada bulan Februari berikutnja.
Hubungan KS. dengan Madjallah ,,Pandu”. Kedai Sentral mempunjai bubungan jang sangat erat dengan M adjallah ,,Pandu” dan djuga memerlukan sekali bantuannja, karena tiada bantuan dan rnadjalab, K S tidak akan dapat dikenal oleb Pandu-pandu seluruh Indonesia. Maka dari itu djika „Pandu” belum dapat tersiar dimana-mana, KS-pun demikian pula. Ini kelihatan sekali pada waktu ..Pandu” baru mempunjai Iangganan jang sangat terbatas. Pesanan jang diterima oleb K S djuga sangat sedikit. Setelah ,.Pandu” mulai mempunjai lapangan jang sedikit Iuas, maka pesananpun mulai membandjiri K S. Ini ada baiknja djuga, karena K S pada waktu belakangan ini djuga mulai mempunjai persediaan jang agak tjukup. Seandainja K S pada waktu mulai berdiri sudah dibandjiri pe sanan seperti sekarang ini, maka sudah dapat ditentukan, bahwa pesanan2 itu lidak dapat dilajani dalam waktu jang pendek. Djadi tumbuhnja K S bersamaan dengan tumbuhnja ,,Pandu jang makin lama makin dikenal para Pandu dan mu lai dibatja dimana-mana.
108
Pesanan. Pesanan jang terbesar jang pernab diterima ialah pesanan sdr. G . H orm ansjah, Bandjarmasin, sebanjak d. 5 0 0 , —', jang dapat dilajani pada waktu jang sangat singkat, ketjuali satu matjam barang, jang memang tidak tersedia banjak di K S dan terpaksa dibuatkan dulu. Pesanan jang terketjil datangnja djuga dari Kalimantan, jaitu dari sdr. A b u Bakar, Sanga-sanga Dalam , K alim antanTimur, jang pernab mengirimkan uang per poswissel sebesar /. 0 , 3 5 (tiga puluh lima sen), jang minta dikirim 1 buah tjintjin setangan Ieher seharga /. o, 2 5 , ongkos kirim /. 0 , 1 0 . Pesanan jang seketjil inipun mendapat penuh pcrbatian dan dikirim sebari, sesudab wisel lersebut diterima. Pemesan jang paling setia dan jan g paling kerapkali memesan, ialab Sd r. Suwarso, Pastbox 4 0 , Palem bang. jan g selalu mendapat perhatian istimevva. Jang diluar dugaan malahan dari kotakota jang besar-besar di D ja w a , jan g boleb dikata hampir-hampir tidak pernab memesannja, misalnja : D jakarta, B a n dung, Semarang; seandainja P ak D obo tidak berada di Surabaja, mungkin d ju ga lidak akan ada pesanan dari Su rab aja . Apakah Pandu-pandu dikota-kota besar besar itu tidak memakai tanda-tanda P a n du ? Apakah mereka m embuatkannja sen diri ? Jan g lerachir inilah tentunja ja n g benar. Apakah mereka tidak suka, djika pandu-pandunja memakai tanda-tanda jang sama dengan pandu-pandu dilain kota/tempat-tempat ? A pakah buatan me-
reka sencliri ilu djaub Iebili baik dan lebih murab. dan kalau dipakai Iebib ,.mentereng ’ ?
pemesan. O. sekali-kali tidak. Pandu "kan ............ boleb dipertjaja III!!
Menurut pengumuman Kwartir Besar jang dimual di ..P an d u ” No. 5, balaman 6, Pand u-pan du dibaruskan membeli tanda-tanda kepanduan di Kedai Sentral. agar supaja tanda-landa Kepanduan da pat sama untuk selurub Indonesia. N'lembeli nja dengan perantaraan Klompok alau T jab an g n ja masing-masing. Oleb karena ilu K S tidak mendjuali landa-landa resmi kepada perseorangan.
Berapahah modal K S seharang ?
N o d a l KS.
Setelab berdjalan bampir setabun. susut atau tambabkah modal K S ? O, djangan lanja, modal K S pada waktu ini sudab berlipat-Iipat-ganda — tetapi tidak karena njatut II10 ! — sebingga dapat membantu membajar seperdua dari ongkos menljelakkan ,.Tanda Pandu (Iegilimalie-bewijs) dan ..Surat bak Bekerdja , dan membantu membajar sebagian ketjil dari ongkos mentjetakkan buku, Pedoman Pemimpin Pandu ’. Ja, ........... baru sam pai disilulab kekuatan K S . *)
Berapakab modal K S jang melajani Pandu-pandu selurub Indonesia ? Seakan-seakan pertanjaan ini tidak berani kami djaw ab, berbubung dengan sangat keljilnja. M aklum , baru modal jang sekeljil itulab jang dapat dipikul oleb K w . B. Ilu sadja sebetulnja ............ uang pindjam an dari salab seorang ang gauta K w . B. M o d al permulaan itu (stootkapitaal) djika dibandingkan dengan pesanan sdr. G . Hormansjab. banja Iebib sedikit, ditam bab dengan beberapa meter baban dan diktat-diktat jang dironeo. D engan modal jang seketjil itu. barus dapat disediakan beberapa matjam tanda-tanda. L alu boleb dikatakan, lerpaksa uangnja diputarkan, artinja. K S tidak dapat mem punjai persediaan banjak, melainkan, dji ka ada suatu barang jang bampir babis, baru dapat dibuatkan Iagi dengan uang jang sud ab diterima dari pemesan. Maka oleb karena itulab K S tidak dapat me nerima pesanan jang tidak diserlai uang nja. D ja n g a n dikira, b abw a peraturan ini tlibual, karena K S tidak pertjaja kep.ida
.Gedung loko" KS. Banjak diantara Pandu-pandu jang belum pernab melibat K S . mengira, bab wa K S itu dipandangan mata saudarasaudara, seperti toko, dimana tersedia matjam-matjam alat Pandu, dan dimana ,,pegawai-pegawainja” sibuk bekerdja membuat barang-barang alat perlengkapan Pandu dan melajani pembeli-pembeli. Tetapi setelab mereka melihat den gan mata-kepala sendiri, Ialu ketjewa, ,,gedung toko’ nja sadja sukar diljari. walaupun Ietaknja disalab satu djalan jang terbesar dan ter-ramai di Jogjakar ta. Kebanjakan Pandu-pandu dari Iuar Jogja, djika mentjari K S jang dilibal banja angan-angannja sendiri sadja, tentunja didalam toko itu tersedia barangbarang perlengkapan Pandu jang dapat dill Fiat dari Iuar, tentunja ..naambord nja kelibatan besar dan terang, tetapi, 0I1, ketjewa, biasanja pintunja sadja selalu *)
„ D ja r i
tig a ”
u ntuk k eu letan
tja ra
b ek erd ja K .S . !
109
ditutup, karena tidak ada jang „djaga” dan ,,naambord ’-njapun tidak ada. Jang kelihatan besar banja nomor rumahnja, ialab 49 *) sadja. Djika ingin masuk, harus mengetok pintu dulu, sehingga kalau ada Pandu atau tamu jang ingin masuk, tetapi takut mengetok, dan hanja menunggu terbukanja pintu, tidak akan dapat dilajani.
Hubungan K S dengan pemesan. W alaupun demikian, hubur.gannja sangat Iuas, berpuluh-puluh poswisel te lah diterima : sedari permulaannja berdiri. hingga uraian ini ditulis, sudah Iebih 200 pos-wisel jang diterima, Iebih dari 500 surat jang masuk, dan Iebih dari 250 surat jang dikirimkan. Semua pesanan jang di terima langsung oleh K S , selalu dipenuhi dengan segera, ketjuali djika barangnja baru habis atau belum ada, atau kalau minta dikirim barang dengan melalui pos, tetapi tidak mungkin, dikirimkan umpama sadja sdr. Lambrie dari Balikpapan, jang memesan tongkat Pandu dari kaju djati. Barang jang sepandjang itu djawatan P.T.T. tidak mau menerimanja.
Popularieteit Ks. Pada waktu ini K S. sudah terkenal, dalam arti dikenal oleh Pos, sehingga kerapkali K S menerima surat, jang hanja diberi alamat;- Kedai Sentral Jogjakarta begitu sadja sudah dapat sampai. Selain oleh Pos, sudah dikenal djuga oleh Pan du-pandu dan Pemimpin-pemimpin, sehingga kerapkali K S menerima surat jang berisi pertanjaan-pertanjaan jang sebetulnja diluar „competentie” (kewadjiban) KS, mitsalnja tentang organisasi, tehnik, *)
R ed . djal. T a n d ju n g N o . 49.
110
pendaftaran dan ada djuga jang mengadjukan permintaan untuk mengesahkan suatu klompok baru. W a h agak repot ini, pertanjaan-pertanjaan dan permintaanpermintaan sematjam itu tentu sadja Ialu diteruskan atau di ,,verwijs” ke Kantor Kwartir Besar, D jalan Mesdjid 5 P . A . Jogjakarta, jang pada waktu ini kantornja Iebih sukar ditjarinja dari pada K ed ai Sentral, karena tjampur dengan Iain-lain kantor dan pada waktu ini belum mem punjai ..naambord" djuga.
Persediaan dan tjita-tjila K S . Pernah K S menerima perlanjaan : sebab apa K S tidak menjediakan alal-alat Pandu Iainnja, ketjuali jang tersedia pada waktu ini, sedang kebutuhan P a n d u itu lidak hanja itu sadja ? Terus lerang sadja jang dimaksudkan pertanjaan ini ialah : pakaian Pandu. Dengan adanja uraian kami jang sangat tipisnja modal K S . Seandainja modal K S itu diperuntukkan menjediakan pakaian Pandu, maka kami kira hanja dapat tersedia paling banjak 20 a 30 setel. Memang, tudjuan K S ialab dapat menjediakan alat-alat kepanduan jang selengkap-Iengkapnja dengan harga jang sangat murah. Sehingga boleh d ika ta, djika ada Pandu jang tidak berpakaian Pandu, djika masuk di gedung K S , nanti keluarnja dengan sekedjap mata sadja dapat dilihat, bahwa ia itu P a n d u jang berpakaian serba Iengkap, mulai dari ..puntjak sampai djari kakinja” . Memang itulah tjita-tjita K S . D a n djuga itulah salah satunja sebab, Pengurus Besar mengadakan seruan ,./. 100.000.— ............ Sekarang” . K S h a nja dapat hidup, djika ada uang. U a n g Iah jang pegang peranan dalam K S . Tiada uang, muslahil K S dapat berdiri
T iada b an jak uang, K S lak akan dapat bidup dengan subur. D a n dapatkab tjitatjita K S itu terljapai ? D ja w a b a n terletak pada saudara-saudara sendiri, jaitu dapat terkumpul atau tidaknja uang / 100.000,— ilu. ♦
Seru an K S . M a k a dari itu. marilab kila menjingsingkan Iengan b ad ju kita untuk mulai mengumpulkan uan g .dengan djalan jang sab. D jik a /. 100.000,— itu dapat terkumpul, m aka K S akan dapat memiliki : pabrik pendjahitan pakaian Pandu. pabrik sepatu P a n d u , pabrik kaos kaki Pan-
du, pabrik petji Pandu, pabrik tanda Pandu dsb-nja. sebingga Pandu-pandu kita semua akan beruniform, jang form dan warnanja uni, berpakaian seragam, jang semuanja sama warna, kwalitet, Ijara potongan dsb, sama, semuanja keIuaran pabrik-pabrik KS. kepunjaan kila seknlian. Penulup. Sekalian, niudab-mudaban l tabun Iagi K S dapat mempunjai pabrik-pabrik jang ditjita-tjitakan, kalau tidak semua, ja satu sadja dulu, kalau dapat jang besar, kalau tidak dapat ja ............
(Sam bungan dari hal. 105)
lam perekonomian dan pembangunan, karena perekonomian serta pembangunan tidak d ap a t dilakukan dengan tjara keragu-raguan dan selengab tenaga. M a k a n jatalah bagi kita, babwa mem bantu memperkuat organisatie kepanduan berarti, m embantu membangunkan djiwa pemuda d an pemudi kita jang berarti membantu m enjusun tenaga pembangunan jang kuat dan berarti mempertjepat
Mudab-mudaban dengan merdekanja tanab air serta bangsa kita ini, akan pesat pulalab perkembangan organisatie kepan duan kita, sebingga dapat membantu menambab tenaga pembangun jang kuat guna perbaikan umat manusia di Indo nesia ini, serta membantu kebidupan manusia diselurub Dunia, sebingga dapat mempererat tali persaudaraan dengan Negara-negara Iain dan memelibara per-
perbaikan perekonomian kita, jang berarti memperlekas memperbanjak productie N eg ara gu na mempertjepat kemakmuran R a k ja t ja n g memperbaiki pergaulan bi dup dalam M a sja ra k a t kita, baik dalam Iingkungan tanab air kita maupun dika
dainaian setjara sebat dan abadi, sesuai dengan seruan jang sutji dari Lord Baden Powell of GiKvell bapak Kepanduan se dunia, ialab : Perdamaian bagi selurub Umat manusia diselurub dunia jang tidak membeda-bedakan golongan, bang
langan d unia Internasional.
sa maupun Agama.
III
A N G G A RA N - D A SA R „P A N D U R A K JA T IN D O N E S IA ’
Pasal 1. N A M A Perkumpulan bernama P A N D U R A K J A T IN D O N E S IA , clisingkat P A N D U
a. Menguatkan didikan rocbani menurut kepertjajaan masing-masing. n. Mempertinggi budi pekerli dan sopan santun. c. Membangkitkan dan memperkual pe
R A K JA T .
rasaan tjinta kepada tanab air clan Pasal 2.
Pandu Rakjat Indonesia didirikan pa da tanggal 28 Desember tabun 1945 dan berkedudukan clitempat Pengurus Besar. Pasal 3.
bangsa serta meresapkan kebuclajaan. cl. Mempererat persauclaraan dengan ke panduan Iuar negeri. e. LJsaha Iain-lain jang tidak bertentang an clengan Hukum Negara.
1. Pandu Rakjat Indonesia berdasarkan:
Pasal 6.
a. Ketubanan (Jang Maba Esa).
A N G G A U T A
b. Kemanusiaan.
1. Anggauta lerbagi atas :
c. Kebangsaan. d. Kedaulatan Rakjat.
a. Anggauta Perkumpulan. b. Anggauta Kepanduan.
e. Keadilan Sosial. 2. Perkumpulan ini tidak mendjalankan
2. Jang
diterima
mendjadi
anggauta
perkumpulan jaitu warga-negara In
politik.
donesia dewasa, jang berumur 18 ta Pasal 4. T
U
D J
U
bun keatas. A N
Pandu Rakjat Indonesia turut mencli-
Anggauta kepanduan diterima m enu rut Peraturan Petundjuk Perm ainan.
dik Puteri dan Putera Indonesia agar
3. Mempunjai bak suara ialab :
supaja mereka dapat mendjadi vvarga-
a. Anggauta perkumpulan.
ncgara dan anggauta masjarakat jang
b. Anggauta kepanduan clari pangkat
berguna.
Pembantu Pemimpin Pasukan ke atas. Pasal 5. U A N G
Pandu Rakjat Indonesia berusaha mentjapai tudjuannja dengan :
112
4. Anggauta berbenti karena : a. Mcninggal dunia. b. Perminlaan sendiri. c. Dipetjat.
II. A . Madjelis Pimpinan Pusat terdiri
P a s a l 7. Pandu R a k ja t
Indonesia
golongan umum dan
dari :
terdiri dari
j. Pengurus Besar.
golongan chusus.
G o lo n g an chusus merupakan bagian jang terdiri
dari
golongan-golongan
2. Wakil-wakil Pengurus Besar
kepan-
golongan chusus.
cluan jang berdasar keagam aan atau ke-
Dua orang achli pendidik (se
vvarga-negaraan bukan Indonesia asli. P a s a l 8.
wanita
prija)
jang
dan
seorang
ditentukan
oleb
pengurus Besar, ditambab de
K E U A N G A N
ngan
K e u a n g a n clidapal dari :
4. Seorang
a . Iuran. b.
orang
wakil
Kementerian
Pengadjaran, Pendidikan dan
Sokongan ja n g tidak mengikat.
Kebudajaan Republik Indone
c . Lain-Ia in ja n g sjab.
sia. P a s a l 9. I . A P A N G A N
B.
B E K E R D J A
Pengurus Besar merupakan B a dan Pekerdja dari Madjelis Pim pinan Pusat.
L ap an g a n bekerdja P a n d u R ak jal In donesia dibagi dalam : a.
III. 1. Pengurus Besar ditetapkan oleb
T jab an g, dan
Rapat Besar Umum.
fj. W i l a j a b Kelompok./Ikatan jang sja-
2. Komisaris Besar Umum Putera
rat-sjaratnja ditentukan dalain Ang-
dan Komisaris Besar Umum P u
garan T etan g ga .
teri diangkat oleb Madjelis Pim P a s a l 10.
pinan Pusat.
P I M P I N A N I.
A.
Pim pin an
5. Konsulat Pusat Daerab dan Kon
Perkumpulan
terdiri
atas : 1.
M a d je lis Pim pinan Pusat.
2.
K o n su la t P u sat Daerab.
sul Daerah ditetapkan oleh Pengurus Besar, masing-masing atas iisul Daerah-daerah dan Tjabangtjabang jang bersangkutan.
5. K o n su l D aerah. 4. P e n g u ru s T jab an g, dan
Pasal 11.
5 - P a n ity a Kelompok/Ikatan. B.
P i m pinan Kep and uan terdiri dari K w a rtir B e sa r Putera dan Kwartir B e s a r Puteri.
PE LIN D U N G P E R K U M P U L A N Pelindung perkumpulan ialah Kepala Negara.
113
I
Pasal 12. P E N A S E H A T
Pasal 14.
Menurut keperluan Macljelis Pimpinan Pusat dapat meminta beberapa orang se bagai penasehat.
dapat
1. a. Rapat Besar Umum (Kongres) terdari
sional) diadakan ampat tabun sekali. b. Untuk persiapan Perkemahan Umum
Pasal 13. R AP A T - R A P A T diri
P E R K E M A H A N a. Perkemahan Umum (Djambore N a -
wakil-wakil
masing-masing
diselenggarakan
Perkemahan
Pusal-pusal Daerah menurut keper luan.
Tjabang,
mempunjai
Pasal 13.
hak
P E R U B A H A N
suara, menurul ketentuan dalam Anggaran Tetangga. b. R .B.U . dipimpin oleb Pengurus
Perubaban Anggaran D asar ini hanja dapat
diputuskan
oleh
R apat
Besar
Besar dan diadakan dua tabun
Umum atas persetudjuan sekurang-ku-
sekali atau atas permintaan dari
rangnja liga-perampat jang badlir.
paling sedikit Iimabelas Tjabang. c. R .B.U. membitjarakan dan mencn-
djuinlah
suara
Pasal 16.
tukan bal-bal jang mengenai dasar perkumpulan. 2. a. Rapat Besar lerdiri Jari wakilwakil Pengurus Tjabang, dan di pimpin oleli Pengurus Besar. b. R.B. diadakan oleh Pengurus Be
diputuskan oleh Rapat Besar Um um alas persetudjuan sekurang-kurangnja lig a pcrampal djumlab suara jang berhak Pasal 17.
permintaan dari paling sedikit li-
P E N U T U P
R.B. membitjarakan dan menenlukan hal-ha! jang mengenai urusan rumah-tangga perkumpulan.
3. Rapat-rapal Tjabang dan Kelompok/ Ikatan dilenlukan dalam Anggaran Tetangga. 4. Rapal-rapat dianggap sjah, bila dikundjungi oleh Iebih dari separo djurnlah jang berhak badlir. 3. Pulusan-pulusan diambil dengan sua ra lerbanjak.
I 14
Pembubaran Perkumpulan hanja dapat
sar menurul keperluan, atau alas mabelas Ijabang. c
P E M B U B A R A N
a. Hal-hal jang belum
teralur
dalam
Anggaran Dasar ini ditelapkan dalam Anggaran Telangga. b. Peraluran jang mengenai bagian K e panduan ditelapkan dalam Pelundjuk Permainan. c. I.ain-lain hal jang tidak terniasuk d a lam Anggaran Dasar d an /atau A n g garan Tetangga, dilenlukan oleh P e ngurus Besar,
dengan
pengesjahan
Madjelis Pimpinan Pusat.
ANGGARAN PANDU
TETANGGA
R A K J A T IN D O N E SIA mengembalikan
P a s a l t.
gautaannja.
P E L A D JA R A N D A LA M
Pasal 5GO LO N GAN CHUSUS
P E R M A IN A N Latihan anak laki-laki dipisahkan dari Iatihan anak perempuan. Perhubungann ja antara golongan ilu clialur oleh Pengurus, berdasarkan alas perasaan harga-m engbargai dan pertalian persaudaraan. P a s a l a.
Golongan chusus diberi kesempatan mempunjai susunan Pengurus sendiri. mulai dari Panitya Kelompok/Ikatan sampai Pengurus Besar buat bagian perkumpulannja, dan mulai Kwartir Tjabang sampai Kwartir Besar buat bagian kepanduannja. Pasal 6.
ANGGAUTA Perm intaan masuk mendjadi anggauta Perkum pulan diadjukan kepada P a nitya K elom pok/Ikatan jang memutuskan penerimaannja. a.
Penerimaan dan pemberbentian ang gauta K ep an d u an ditentukan didalam Petundjuk Permainan. P a s a l 3. A n g g a u ta Perkumpulan ialah :
a.
O rang tua pandu.
b.
Pentjinta kepanduan. P a s a l 4.
1.
3.
A n g g a u ta Perkumpulan dapat dipetjat oleb Pengurus Tjabang. karena :
tanda-tanda Jf^ang-
KEUANGAN 1. Iuran ditentukan sedikitnja duapuluh lima sen sebulan. 2
Bagi orang tua pandu djumlah iuran ini djika perlu dapat dikurangi atau dibebaskan sama sekali.
Pasal 7. Dari djumlah pendapatan iuran tiaptiap bulan 50% distetorkan : a. Oleb Panitija Kelompok/Ikalan ke pada Pengurus Tjabang. b. Djika belum tergabung dalam sualu Tjabang, langsung kepada Pengurus Besar. c. Oleh Pengurus Tjabang kepada Peng urus Besar.
a. T id a k membajar iuran Iebib dari tiga b ulan berturut-turut, tidak dengan alasan jang sjah.
Pasal 8. a. Konsul Daerab dan Konsulat Pu^at Daerab dibiajai oleh Pengurus Besar.
b.
b. Madjelis Pimpinan Pusat dibiajai oleb para Pengurus Besar Kepandu an-kepanduan jang bergabung.
S e b a b Iain, jang merugikan per kumpulan.
A n g g a u ta jang dipetjat diwadjibkan
115
Pasal Q. L A P A N G A N B E K E R D JA a. Besarnja wilajah kelompok/ikatan ditentukan oleh Pengurus Tjabang. b. Bila bel um ada Pengurus Tjabang, ditetapkan oleh Panitija-Panitija Kelompok/ikatan atas dasar persetudjuan dengan Panitija-Panitija KeIompok/Ikatan jang berdekatan. c. D alam dasarnja satu wilajah Kelompok/Ikatan meliputi satu kelompok pandu putera dan satu ikatan pandu puteri. d.
e.
Banjaknja Kelompok putera atau Ikatan puteri didalam satu W ilajah Kelompok/ikatan dapat Iebib dari jang tersebut diatas, bila bertambahnja itu dari pengluasan Kelompok Kelompok/Ikatan-Ikatan jang telab ada. Tjabang meliputi sedikitnja lima Kelompok/ikatan, sebanjak-banjaknja dua -pulub kelompok/ikatan.
f. Daerah meliputi sedikitnja lima, se banjak-banjaknja sepuluh Tjabang. g. Pusat Daerah besarnja tidak didasarkan W ilajah Daerab, tetapi atas dasar kepentingan menurut ketentuan Madjelis Pimpinan Pusat. h.
Peraturan ini djuga berlaku bagi golongan chusus, djika akan menju sun badan-badan Pengurus/Pimpinannja.
Pasal 10. P IM P IN A N Ketua Pengurus Besar Pandu Rakjat Indonesia merangkap Ketua Madjelis Pimpnan Pusat.
Pasal 11 . HAK
SUARA
l. Dalam Rapat Besar Um um b anjaknja suara untuk masing-masing T ja b a n g didasarkan atas banjaknja anggauta Perk umpulan dalam w ilajah T ja b a n g itu (termasuk djuga anggauta-anggauta perkumpulan dari golongan chusus dan para pemimpin-pemimpin dari pangkat Pembanlu Pemimpin P a s u kan keatas), menurut peraluran seperti dibawah ini : a. Buat tiap-tiap djumlah 25 gauta satu suara.
ang
b. Sesudah djumlah anggauta terbagi 35. kelebihannja (paling sedikit 5 anggauta) diberi pula satu suara. c. Tjabang mempunjai paling banjak lima suara. a. Anggauta-anggauta badan pimpinan bagian Kepanduan, mulai K w a rtir Tjabang keatas, didalam R a p a t B esa r Umum dapat mengeluarkan pendapatnja, tetapi tidak mempunjai hak suara.
Pasal ia. T JA B A N G -T JA B A N G Didalam daerab Kabupaten atau didaerab jang sederadjat menurut pandangan Pengurus Besar, dimana ada lima Kelompok/ikatan atau Iebib.' dapat didirikan satu Tjabang. Pasal 13Tjabang dipimpin oleb Ffengurus T j a bang, jang dipilib buat satu tahun lamanja, oleh Panitya-Panitya K elom po k/ Ikatan jang bersangkutan.
P a sa l 14. Pengurus Tjabang berdiri dibawab Pengurus Besar.
langsung
P a s a l 15. a. Pengurus T ja b a n g lerdiri dari sedikitnja 7 orang. jailu seorang ketua, se orang penulis, seorang bendabari, dua orang anggauta dan kedua Komisaris T ja b a n g Um um . ditambab dengan wakil-wakil dari Pengurus T jab an g golongan C h u su s dalam T ja b a n g itu. b. Pengurus H arian T ja b a n g terdiri dari Ketua. Pe nulis dan kedua Komisaris T ja b ang Umum.
pok/Ikatan ; masing-masing Panitya ini mempunjai satu suara. Pasal 20. D A ER A H -D A ER A H ° Didalam suatu daerah dimana berdiri lima Tjabang atau lebili, dapat diadakan seorang Konsul Daerah. Pasal 21. Konsul Daerah ditetapkan oleh Pengu rus Besar atas andjuran Tjabang-tjabang jang tergabung dalam daerah itu. Pasal 22.
P a sa l 16. Pengurus T ja b a n g memegang pimpinan didalam 1 jabang, bertanggung djawab atas segala keadaan didalam Tjabangnja, dan berbubungan rapat dengan Konsul D a c rab ja n g bersangkutan. P a sa l 17. Menurut keperluan Pengurus T jabang dapat meminta beberapa orang sebagai penasehat. Pa sal 18. Keperluan-keperluan dari suatu tjabang dapat diatur dalam suatu Peraturan T j a bang, ja n g tidak bertentangan dengan Anggaran D a s a r dan A n ggaran T etang ga.
Konsul Daerah memegang pimpinan didalam Daerah dan bertanggung djawab atas segala keadaan didalam daerahnja dan berhubungan rapat dengan Pengu rus Besar. Konsul Daerah bekerdja seerat-eratnja dengan Komisaris Daerah Umum Putera dan Puteri. Pasal 25. Konsul Daerah mengadakan Konpe rensi Daerah sedikit-dikitnja satu tahun sekali. jang dikundjungi oleh w a k i l - w a k d Tjabang ; masing-masing tjabang mem punjai satu suara. Pasal 24. KO NSU LAT PU SA T
DAERAH
S e d ik it-d ik itn ja en am b u la n sekali d i
Menurut ketentuan M adjelis Pimpinan Pusat dapat diadakan Konsulat Pusat Daerah, atas usul Konsul-Konsul D aerah
ad ak an K o n p e re n si T ja b a n g ja n g dikundjun gi oleh w a k il- w a k il P a n ity a K elom -
jang bersangkutan. Konsulat ini terdiri dari :
P a s a l 19.
I 17
a. b. c. d.
Konsul Pusat Daerah. Penulis. Benclahari. Beberapa anggauta, termasuk Komisari1' Pusat Daerah Putera dan Puteri. Pasal 25. PEN G U RU S BESAR
Anggauta Pengurus Besar tidak boleb merangkap mendjadi anggauta Pengurus Tjabang. Pasal 26 Pengurus Besar terdiri dari sekurangkurangnja Q orang, jaitu : seorang Ketua, dua orang W akil Ketua, seorang Penulis I, seorang Penulis II, seorang Bendahari I, seorang Bendahari II dan beberapa orang anggauta. Pasal 27. Pengurus Besar mengatur segala urus an dan bertanggung djawab atas segala keadaan didalam perkumpulan.
Pasal 29.
Pasal 28. a. Ketua Pengurus Besar memegang Pimpinan Umum dan barus mendjaga agar supaja segala pekerdjaan di dalam perkumpulan berdjalan dengan baik. b. W akil Ketua mewakili Ketua, apabila Ketua berbalangan. dan dalam perwakilan itu mempunjai kedudukan jang sama didalam perkumpulan. c. Penulis I mengepalai kepaniteraan. mengurus segala surat-surat, dan menandatangani semua surat jang keluar,
118
D a la m
bal-bal
anggapan Ketua/Penulis penting, maka Ketua turut membubuhi tandalangannja. d. Penulis II menolong Penulis I, ialah mendjadi gantinja djika Penulis I berbalangan. Ia mengirimkan surat undangan buat berrapal (selelah bcrmufakal dengan Ketua). T iap-liap kali diadakan rapal oleb Pengurus Besar, ialah jang membuat tjalatan (notulen) dan sesudab notulen ilu disjahkan oleb Rapat P.B. jang berikulnja, maka ia bersama dengan Ketua, menandatangani nolulen ilu. Ia mengurus daTlar anggaula. e. Bendaliari I memegang perbendabaraan, dan berusaba supaja uang iuran bulanan dari I jabang-Tjabang alau Panitya Kelompok/lkalan tetap masuk pada waktunja. la selalu usaba untuk mengualkan kebendabaraan, buat mcnutup pengeluaran sehari-barinja. I. Anggaula Pengurus Besar jang Iain, djika perlu, boleh diberi pekerdjaan jang lenlu, dan mereka lidak boleb menolaknja.
jang
menurut
K O M ISA R IS B E S A R U M U M Komisaris Besar Umum Putera dan Puteri mengurus pekerdjaan lenlang per mainan, dan bertanggung d ja w a b atas segala azas-azas dan tjara-ljara perm ain an jang didjalankan didalam bagian k e panduan masing-masing. Pasal 50. RAPAT RAPAT Satu bulan sebelumnja R ap a t B esar Umum, disiarkan atjara pem biljaraan. Tentang hal-hal jang lidak tersebut di-
clalam atjara pem bitjaraan itu, ticlak cliambilnja keputiisnn. ketjuali cljika cliperkcnankan o lei. rapal. J il Sil I j | . Usul-usul clapiit dimasukkan didalam atjara pembiljaraan. djika clilcrima oleli Pengurus Besar sekusip-kasipnja scbulan sebelum R . B . U . diadakan.
Pasal 36. PERKEM AH AN a. Pemimpin Perkemahan Umu m Putera/Puteri dipegang oleh Komisaris Besar Umumnja masing-masing. b. Perkemahan Umum untuk Pandu Putera dan Pandu Puteri dipisah.
P a s a l 52.
Pasal 37-
Dalam R.B.I. . lapuran umum dibaljakan oleli Penulis Pengurus Besar dan lapuran perbendaliarnan oleli Bendabari. Komisaris Besar I 'imun Putera clan P u teri membcrilakan masing-masing segala pekerdjaannja ja n g telab cliselenggarakannja.
P E LA N T IK A N
P a s a l 33. i- Undian tentang sesuatu bal dilakukan dengan lesan atau tertulis. 2. Undian tentang diri orang dilakukan dengan tertulis. 5- D jik a clengan undian suatu usul mendapat suara ja n g sama banjaknja, maka usul dianggap dilolak. P a s a l 34. Hak suara untuk R a p a t Besar Umum atau R a p a t B e s a r dapat diserahkan de ngan tertulis buat seorang wakil Pengu rus T ja b a n g , atau seorang Komisaris T jab an g U m um kepada seorang pendjabat Iainnja ja n g sederacljat clari Daerah jang bersangkutan. P a s a l 33. P E R T E M U A N P E M IM P IN P e ra tu ra n -p e ra tu ra n untuk Pertem uan Pem im pin d iten tu k an d a lam P etu n djuk P erm ain an .
a. Panitija Kelompok/Ikatan dilantik oleh Pengurus Tjabang. D jika belum lergabung dalam suatu Tjabang, oleh Pengurus Besar. b. Pengurus Tjabang. Konsul Daerah dan Konsulat Pusat Daerah clilantik oleh Pengurus Besar.
Pasal 38. PEM BUBARAN Djikalau Rapat Besar Umum, menurut pasal 16 Anggaran Dasar, memutuskan untuk membubarkan Panclu Rakjat Indo nesia, maka oleh R. B. L I . tsb. harus ditentukan pula tjaranja menjelesaikan hutang pihutang dan harta benda per kumpulan. Pasal 39PENUTUP Dalam keaclaan jang memaksa. P e n g u rus Besar berhak memberikan kelonggaran kepada baclan2 dibawahnja clalam melakukan peraturan-peraturan A n g g a ran Tetangga ini dengan pengesjahan M ad jelis P im pin an P usat.
119
P U T U S A N Menteri Pengadjaran, Pen didikan dan Kebudajaan.
Kebudajaan dan Pand u R ak jat Indonesia menurut fasal-fasal jang berikut :
Djakarta, l Pebruari 1947.
1. Segala urusan jang m engenai perbubungan antara Pem erintah dan Panclu Rakjat Indonesia akan d iselenggarakan oleb Kementerian P e n g ad jaran , Pendidikan dan K ebu d ajaan .
q-
No. 93/Bhg. A . M EN TERI
P E N G A D JA R A N ,
PEN
D ID IK A N D A N K E B U D A JA A N . M E N IM B A N G : a. pentingnja hubungan antara Pemerintab dan Kebudajaan, karena Ke panduan mengusahakan pendidikan pemuda Iaki-Iaki dan perempuan disamping pendidikan didalam sekoIab, dan oleb karenanja kerdja bersama antara Kepanduan dan sekolah, serta Iain-lain usaha pendidikan, ada lab hal jang barus mendapat perhatian Pemerintah. b.
b a b w a P a n d u R a k jat Indonesia dapat memberi
djaminan,
bahwa
maksud
ja n g tersebut dialas akan dapat lerIjapai.
2. Pandu Rakjat Indonesia ialah satusatunja perkumpulan kepanduan ja n g diserahi penjelenggaraan kepanduan Republik Indonesia. “ . Pandu Rakjat Indonesia dalam menjelenggarakan kepanduan barus memegang teguh dan tidak akan menjimpang dari safat-sifat pendidikan jang ditjita-tjitakan oleb N e g a ra Republik Indonesia jan g berdasaratas Ketuhanan jan g M a h a E s a . demokrasi, kemanusiaan, persatuan dan keadilan sosial. 4. Dalam dasar-dasarnja sekarang d ju g a harus ditetapkan, b ab w a Pandu Rakjat Indonesia kelak akan m enggabungkan diri dengan kepanduan in ternasional.
M E N G IN G A T : pembitjaraan dihadapan PJM . Presiden antara Pt. Menteri Negara Wikana, W akil Kementerian Pengadjaran, Pendi dikan dan Kebudajaan dan W akil Pan du Rakjat Indonesia di Djokjakarta pada langgal 23 Desember 1946, jang berhasil supaja Kepanduan selandjutnja didjadikan urusan Kementerian Pengadjaran. Pendidikan dan Kebudajaan. M EM U TU SK AN :
5. Kementerian Pengadjaran, P e n d id i kan dan Kebud ajaan akan inembcri segala bantuan supaja P a n d u R a k ja l Indonesia dapat m enjelenggarakan usahanja, dan sebaliknja Pandu Rakjat Indonesia akan m em elibara hubungan jang erat dan kerdja b ersa, ma dengan Kementerian tersebut. Menleri Pengadjaran, Pendidikan dan K ebud ajaan ,
M enelapkan perhubungan antara Knmenterian Pengadjaran, Pendidikan dun
120
ltd. SOEWANDHI.
DIM A N A T E R D A P A T P A N D U RAKJAT INDONESIA ?.
D JA W A B A R A T
A L A M A T T JA B A N G .
1.
Djakarta .....................................................
2.
Bandung
3. 4-
Bogor ........................................................... Sukabumi ..................................................
Sdr. Masdani DjI. Menteng 25. Sdr. Soepandi DjI. Pamojanan No. 26. DjI. Tjikeumeuk No. 86. Pengurus Pandu Rakjat Indonesia, Su a
....................................................
5- I jia n d ju r .................................................... 6.
Puswakarla ...............................................
7- Subang ....................................................... 8. Tjirebon ..................................................... Q. Tasikm alaja .............................................. 10.
Ijikampek ..................................................
11. 12.
Rangkasbilung ....................................... I jia m is .......................................................
15-
Krawang
....................................................
14- Bandjar ...................... ...............................
d ja w a
ten g a h
Tegal
................................................ ........
3. Demak ........................................................ 4. M agelang ................................................. 5.
Rakjat Indonesia
ji
andjur. Sdr. Dbasuki DjI. Tengab No. 152. DjI. Pangledjar jt/tg. DjI. Tjermai No. 1. Sdr. Ukon Kusuma W anita DjI. Djadjay No. 19. Sdr. Moedjono Soegeng S .S. Tjikampek. DjI. Aloon-aloon No. to. cl/a. S ekolab Rakjal III DjI. Setasiun. . Pengurus Pandu Rakjat Indonesia, Krawang. Sdr.
Saleh N .A . Bandjar.
.
*• Pati .......................................... .................. 2.
bumi. Pengurus Pandu
Semarang ..................................................
Sdr. DjI. Sdr. DjI. DjI. Sdr. DjI. DjI.
Soemarno Getakan No. 28. Sieparto Pakauman No. 59 Tuntang No. 20. Saroso Kuntji Pendrikan No, 8(5.
121
6.
D JA W A T E N G A H
A LAM AT TJABANG.
Solo ...............................
Sdr. Ibnu Umar DjI. Danukusuman No. 4. Sdr. Hariadi Kantor D. U. Kabupatcn K ud us Sdr. Soekidjo
7. Kudus .......................... 8. Jogjakarta ....................
Kantor D japen D . Istimcwa.
9. Purwokerto ................. 10. Pekalongan ................ 1 1 . Klaten ........................... 12. Sragen ......................... 15 Ambarawa .................. 14.
Kebumen .....................
15. Tjilatjap ................. 16. Purworecljo ................. 17.
Probolinggo ................
18. Rembang ..................... i q . Blora ............................. 20. Sumpiuh ......................
21.
Kutoardjo ....................
22. Karanganjar ................ 25. Pemalang .................... 24. BantuI .......................... 25. Wonosari ....................
26. W ates (Kulon Progo) 27 Sentolo .......................... 28. Temanggung ...............
122
DjI. Tjikebrok No. 20. Sdr. Soevvondo Sek. Menengab Negeri. DjI. R aja No. 20. Pengurus Pandu R ak jat Indonesia. Sragen. Sdr. Soekotjo DjI. Girimargo. Sdr. Brotowidjojo DjI. Kutoardjo No. 242. Sdr. Soerodjo S. R. V I Komprengan. Sdr. Soediono Taman Siswa. Sdr. M .A . Kartosoedirdjo DjI. Tandjlig No. 22. Pengurus Pandu Rakjat Indonesia, Rembang. DjI. Pegadean No. 24. Sdr. Soebandi Taman Siswa Pengurus Pandu R ak jat Indonesia, Kutoardjo. Pengurus Pandu R a k ja l Indonesia, Karanganjar. Sdr. Soedjono Sindurekso d/a. Taman Siswa d/a. Sekolab Menengab N asio n al. Sdr. Sardjuki Kantor Djawatan Pe n gad jaran K a b u paten. d/a. Kapanewon W ates. d/a. Kantor Kabupaten. Pengurus Pandu Tem anggung.
R a k ja t
In d o n e sia ,
29.
D JA W A T E N G A H
A L A M A T TJABANG.
Bojolali ..........................
Pengurus Bojolali. Pengurus
50. W oso b o ......................... 3 1.
W onogiri .......................
32.
Kenclal ............................
33. W cleri ............................ 34. S ala lig a ........................... 35. Brobcs .............................. 36. 1 orob ............................... 57. Djnlinom ........................ 38. la s ik m a d u .................... 3g. Bandjarardjo .................
Pandu • Pandu
Rakjat
Indonesia
Rakjat
Indonesia.
YVonosobo. ^ Sdr. S. Tjokrodirdjo, Wonogiri. dta. Djawatan Pendidikan Masjarakat Kab upalen. d/a. Sdr. Racbmal, Wcleri Sdr. Dr. Wirasmo. DjI. Kola Pradja. Sdr. Sano Kp. Kauinan. d|a. Sdr. Soepanggib, lo ro b. Sdr. Soemadji S.R. VI Djalonom I. Sdr. Rin. W ab id. Kantor Ketjamatan. d/a. Sdr. Soemargo, Bandjarardjo.
D J A W A T IM U R . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Q. 10. 11. 12. t314. 15. 16. 17. 18. 1920. 2 1. 22.
Purbolinggo ............................................. Sdr. Soelomo Kp. Arab 41. M a la n g ....................................................... Sdr. Soewardikun, DjI. Menari 45 Kediri .......................................................... ...........Ngadisimo Ilbo. Pasuruan ................................................... Dr. Soeparmo. D jw . Kesebalan. Surabajo .................................................... Sdr. W idjajadi. Plampitan 22. Kepandjen ................................................. J j a . Peng. 1 aman Siswa. Sumberporong ......................................... Sdr. AbduIIab, Rumab Sakit Djiwa. I.aw ang ...................................................... Sdr. Soebardjo, S.R. II. M adiun ...................................................... Gg. Sawo 16. Lum adjang ................................................ Sdr. S. Sudibya, Kantor Penerangan. Sidoardjo ................................................... Kranggan No. 9. G ondanglegi ............................................ d/a. Peng. Taman Siswa. Kraksaan ................................................... Sdr. Soebroto. Dj. Kantor Kabupatcn. Turen .......................................................... Sdr. Soetidjab, Taman Siswa. Djalirolo .................................................... Sdr. . Hono. Kalibolo. Ram bipudji .............................................. d/a. Peng. Taman Siswa. Blilar .......................................................... Sdr. Dibyasugito, S .G .L . Bangkalan ................................................ Sdr. Banu Rusman, Kp. Bredjalian. Bodjonegoro ............................................. Sdr. Sarwo DjI. I je p u 37. B a n ju w a n g i ............................................. Sdr. Djobari. W o n o lo p o ................................................ Pandu Rakjal Ind. d/a. Sdr, Kasman. D jem ber .................................................... Sdr, Soebandi, Pogoh II/61.
123
DJAWA
TIM UR.
25. Talun ...................... .............................. 24. Gersik ....................... : ............................. 25. Babat ..................................................... 26. Dvraibang ............................................ 27. Tuban .................................................... 28. Modjokerto ........................................... 29. Tulung Agung .............................. . 30. Pare ........................................................ 3 1. Situbondo .............................................. 32. Ngaw i .................................................... 33. Ngandjuk ............................................. 34. Tjamban ............................................... 33. Prigen .................................................... 36. Patjitan ................................................. 37. Tjepu .....................................................
ALA M A T TJABANG.
d/a. Sdr. H. Muljono. Peng. Pandu Rakjat Ind., Gersik. Sdr. Prajitno, DjI. R u m ab Sakil. d/a. Kantor Kehutanan. Sdr. Soemanto, DjI. M ondokan 5 8 1 . Sdr. Soewadi, DjI. Kediri 12 7 . DjI. Setaman 40. . d/a. Kantor Kawedanan. Sdr. Djojo Endro, DjI. O edean 2 0 jg . Pandu Rakjat Indonesia, N g a w i. DjI. Wonokerto 4 a. Pandu Rakjat Indonesia. d/a. Kantor Ketjamatan. Sdr. Soeratno, Nanggungan. Pandu Rakjat Indonesia, Tjepu.
SU M A T R A . 1 . Palembang .......................... 2. Medan .................................. 3 Tebing Tinggi (ST) ....... 4 Deli ....................................... 5 Lubuk Pakam ................... 6 . Bindjai ................................. 7 G a l an g ................................ 8. Pematang Sianlar ............ Kisaran ................................ oTakengon ............................. to. 1 1 . Belawan Deli .................... 12. Teluk Bctung .................... Labat ................................... 'V 14. Bangkinang ......................... 1 5 Kotaradja ............................. 16. Lubuk Linggau ................ • 7 Peureula .............................. 18. Prabumulib .......................... 19. Pangkal Pinang (Bangka) 20. Tandjungkarang ................ 21. Sibalga ................................. 22.
124
Meulobok .............................
Sdr. Soewarso, Kotak Pos 40. Sdr. Soewito, DjI. Bintang 20. d/a. Perg. Taman Siswa. d/a. Perg. Taman Siswa. d/a. Perg. Taman Siswa. Sdr. Ab. Rifai Lubih, D jI. Soetomo 1. d/a, Peng. Taman Siswa. Sdr. Aman Peng. Taman S isw a. Sdr. Baban Alamsjab, S .R . I. Sdr. Dirdjoatmodjo, DjI. Kram at 147. Pandu Rakjat Ind. Bg. P a n d u Laut. d/a. Sdr. Saibi Bintoro, DjI. Distribusi. d/a. Rumab S .S . No. 60 c. d/a. Kanlor Kawedanan (Sum. 1 engab). d/a. Sdr. Asman, D jw . Pengad jaran . Sdr. M. Nur Saman, G u r u S .M . P . Sdr. M. A li Djohan M .S . Kp. Barn, d/a. Sdr. Kardjono. Peng.^JPandu Rakjat Indonesia. Peng. Pandu Rakjat Indonesia, d/a, D r. D .S . D ia p a ri, fd. In sp. K e s e hatan. d/a. Sdr. D jam alu d in S t. P .
SU M A TRA .
A L A M A T TJABANG.
23. 24. -25. 26. 27. 28.
Bireum ................................. L a n g sa ................................. T a n d ju n g b a la i ................. P a d a n g Sidem pu an ...... Geelong Falaan .............. T an d ju n g p u ra .................
29. 30. 3 1. 32.
P a n g k a lan Bran d an ...... T an d ju n g p in a n g ............. Belitung .............................. T a n d ju n g Enim .............
d/a. Sdr. Soepomo. d/a. Achmad Abd. Sdr. Baliaruddin Sjarif. d/a. Peng. Taman Siswa. ^ Pandu Rakjat Indonesia. Gedung Tataan, Peng. Pandu Rakajat Indonesia. d/a. L .E. Anwar. d/a. Sdr. Saparman. d/a. M at S u ’ud Manggar. d/a. Sdr. Sulaiman, Kantor Besar I aba.
K A L IM A N T A N . 1.
A m unlai
2.
Kota B a ru (P. Laid) ..
...................................
3. Band jarm asin ................... 4. S am arin d a ......................... 5.
S a n g a - S a n g a ...................
6. T en g garo n g ....................... 7. S in g k a w a n g ...................... 8. T a n d ju n g R e d a b KI. T. 9. S in ta n g KI. B ................... 10. P o n tianak ........................... 1 1 . T araka n .............................. 12. T g. S elo r .......................... 13. A n g g a n a ............................. 14. S an g k u liran g .................... 15. L on giram ............................ 16. M u a r a M u n ta i ................ 17. T a n d ju n g Polos ............. 18. K o t a b a n g u n ...................... 19.
S a n g a ta ................................
Sdr. Samad. Toko buku ,,M U R N I . d/a. Sdr. Peran Kamar, Kalimantan I enggara. d/a. DjI. Belitung 82 Kalimantan Selatan. d/a. Sek. Menengali Tiong Hoa, DjI. H w a Siang. d/a. Sdr. Adriansjah, Kantor Kepala Pendjawat. d/a. DjI. Melaju 47, Kalimantan Timur, d/a. Sdr. A . Arsjad, DjI. Derma K a li mantan Barat. d/a. Sdr. M . Toiler Abas. Berau K ali mantan Timur. d/a. Sdr. Y . Lumenta DjI. M akasar 10. d/a. Sdr. Abd. Hamid Atjat, D jw . Penerangan Marconi. d/a. Sdr. M . Djapari, Penilik Sekolab. d/a. Sdr. R . Sarnjoto S .R . IV. d/a. Sdr. M . Soleli, Kantor Kehutanan. d/a. Sdr. Aclimad Jusuf, Kantor Perikanan Koperasi. d/a. Sdr. Ngaja. S. R . VI. d/a. Sdr. Datuk Am ir Istana, Bulungan. d/a. Klompok Tenggarong, d/a. N g a ja S.R . VI. d/a. Sdr. Imam Sjah, Kep. S .R . IV . via Sanga-sanga
125
K A L IM A N T A N . 2 0 .
Loa Kulu ............
Pangkalan Bun 22 . BifC'ang ............ 21.
A LA M A T T JA B A N G . .......................... .......................... .......... ..............
d/a. Sdr. M. Seman Djuru Raxval R . S . O.B.M. d/a. Sdr. Dulkadir, Kotawaringin. d/a. Sdr. A . Sulaiman Ejali Z . Birajang Pos Barabai. Kilimantan Selatan
S U L A W E S I. A . Daerah Minahasa : 1. Menado ................................ ..................... 2 . Batu ............................................................ 5. A i r Madidi .............................................. 4. Morang ...................................................... 5. Tomohon ...................................................
DjI. Bukit No. 12.—
Semua urusan mengenai organisasi Pandu Rakjat Indonesia di Daerah M in a h a sa diserahkan buat sementara waktu kepada P e n g u r u s Tjabang Sementara Pandu R ak jat Indonesia, D jalan Bukit, No. 12 Menado. B.
Persiapan dilain-lain tempat di Sulawesi.
1. Poso ....... 2 . Toli-toli .. 3 Pagimana 4 - M alili ...... 5. Polopo .... 6. Lengkang , 7 S iw a ........ 8 . Bone ........ 9 Pabenang 10. Madjene .. 1 1 . Polewali . 12. M am asa .. 15- Rapang ... 14. Pare-pare 15. Sindjai .... 16. Masamba 17 R a b a ........ 18. Kendari ... IQ. M akasar ..................................................
B. Rapar Komisaris T jab an g Pose Persiapan Tjab ang.
d/a Sdr. M .A . Kamah, Koordinator P a n d u Rakjat Indonesia daerah Timur Indonesia.
Urusan persiapan Tjabang ditempat-tempat tersebut diatas, diserahkan kepada Sdr. M . A . Kamah d/a. Red. Berita Pemimpin Pandu Rakjat Indonesia, djalan M ardikaja, Makasar.
126
S U N D A K E T J 1L. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Djemberarui (Negara) T ab an a n ......................... G ian jai ............................ Kelungkung ................... Bangli .............................. Karangasem ................... D en P a s a r .....................
A L A M A T T JA B A N G . Persiapan Tjabang
Sclr. Oka Diw lgkara Koordinator P a n du Rakjat Den Pasar.
U ru san persiapan Tjabang dan Panitija Kelompok Pandu Rakjat Indonesia didaerab S u n d a Ketjil buat sementara diserabkan kepada Sdr. Oka Diwangkara, Den Pasar (Bali).
127
SCHEMA ORGANISASI PANDU RAKJAT INDONESIA (putusan Kongres II 20-22 Djan. 5 0 .)
P A N D U R A K JA T G O LO N G AN
C H U SU S
IN D O N E S IA
M A D JE L IS P IM P IN A N
(U M U M )
PU SA T
KEPAN D U AN 2 K o m is a r is B e s a r Um um . K o m is a r is 2 . B e s a r G o l. P e n u n t u n , P e rin tis , P e m u la . K o m is a ris 2 B e s a r G o l. C h u s u s .
3 —
j'o 'j
K o m is a ris P s t . D a “ “ erah U m u m . K o m .2 P s t . D a e r a h G o l. P e n t ., P e r n t . P e m l. K o m .2 P s t . D a e r a h G o l. C h u s u s .
K o m is a ris D a e r a h Um um . K o m .2 D a e r a h G o l . P e n t ., P e r n t ., P e m l. K o m .2 D a e r a h G o lo n g a n C h u s u S .
1
13 4
P e m im p in pok.
Panitia K e lo m p o k
A n g g a u ta | P e rk u m p u la n
K o m is a ris T ja b a n g Um um . K o m .2 T j a b a n g G o l. P a n t . d s b . K o m .2 T j a b a n g G o l. C h u s u s .
1
K e lo m p o k
1
------------ 1 1 i 1 i 1 K e lo m p o k I ;
/
K e lo m
\
1 |
\ :
A n g g a u ta P erk u m p u l-
A
|B
an
i!a b I c
128
I
C
S u k u P e n u n tu n , P a s u k a n P e r i n t is dan K a d a n g P em u la .
KETERANGAN 1.
LA IN -LA IN
Pengurus B esar Panclu R ak jat Indo
7. Bentuk
nesia clitambah dengan YVakil-wakil
dari
Kep. G o l. C b usus merupakan M a
Cbusus bendaknja disesuaifen de
djelis P impinan Pu sat P a n d u R akjat
ngan schema Pandu Rakjal, sedang
Indonesia
untuk
(PB
dipilib
oleb
Kong-
Organisasi
pada
Perk.
(Perkumpulan) Kep.
Golongan
Kwartir-kwartirnja
(sampai
Kelompok) barus sama seperti sche
gres). 1 . K w . B s. U m u m Bs. U m um
terdiri dari Kom.
(dipilib Konggres) dan
K o m 2. B e s a r G o lo n g a n
Penuntun,
Perintis, P e m u la dan Kom .2 Besar Gol. C b u su s.
8. Djika jang dipilib oleh Konggres mendjadi
Komisaris
Besar Umum
kebelulan seorang dari Kepanduan Golongan Cbusus, dalam pekerdja-
5. Kwartir-kwartir B esa r G o l. C busus berada
ma.
d ib a w a h
Kw.
Bs.
Pandu
annja sebagai Kom. Bs. Umum harus meninggalkan faham kechususannja.
R a k ja t Indonesia dan mengerdjakan segala instruksinja/peral urannja (bo leb m enam bab
dengan
Peraturan2
jang sem ata-m ala mengenai kecbu-
Q. Dalam schema lertulis Kwartir Besar Umum, Kw. Pst Daerab Umum dan selandjutnja.
Ini
berarti
Kwartir
Pulera maupun Puleri.
susannja). 4. T ja b a n g P n n d u R a k ja t terdiri dari 3 — 20 Kelom pok (pulera dan puleri). 5. D ae rab melipuli 5 —< 1 0 T jab an g.
Unluk
Pandu
Puteri
perkataan
Penuntun. Perintis dan Pemula diganti
dengan
Penjuluh,
Perintis
Puteri dan Kurtjatji. 6. T ia p
Kelom pok
membentuk
suatu
Pa n ity a Kelom pok diantara dan oleb A n g g a u ta -a n g g a u ta (orang
tua
Kepanduan). nitya2
Perkumpulan
Pandu d an
Kelom pok
Pengurus T ja b a n g .
dan
10. Kepanduan2 bangsa asing (bukan W a r g a Negara Indonesia) jang be
Penljinta
rada di Indonesia dianggap sebagai
selandjutnja P a
lamu dan bertanggung djawab lang-
ilu
membentuk
sung kepada Kwartir Besar mereka di Negerinja masing-masing.
129
S U S U N A N P E N G U R U S B E SA R , K W A R T IR B E S A R P U T E R A D A N PU TERI PA N D U R A K JA T IN D O N E S IA (Menurut Putusan Kongres ill. 1Q50). ‘ Kelua W k. Ketua .. Penulis .. Bendahari .. Anggauta
SU SU N A N PEN G U R U S BE SA R
I II I II I II
Sdr. Soeratno Sastroamidjojo , Dr. Santo . Dr. Sahir Soegandi Pringgoatmodjo Himodigdojo , Roeswo ,, S. Moeljosoebardjo Nj. Santo (K.B.U. Puteri) Hertoli (K.B.U. Putera) Soemardjo (Wk. Kem. P.P. & K.) Soemarminto Tartib Prawirohardjo Dr. Sartono. SU SU N A N K W A R TIR B E S A R P U T E R I
Komisaris Besar Umum W k. Kom. Besar Umum Penulis
Sdr. Nj. Santo .. Nj. B. Soepono ,, N j. D . Bocnakim.
Golongan Penjuluh Komisaris Besar
Sdr. N j. Soeljipto.
Golongan Perinlis Puleri Komisaris Besar
Sdr. N j. E. Soedibjo
Golongan Kurtjatji Komisaris Besar Pemimpin Kursus
Sdr. Nj. Soebarto Sdr. N j. B. Soepono. SU SU N A N K W A R T IR B E S A R
Komisaris Besar Umum : W k. Kom. Besar Umum I Penulis Umum Sekretaris Pendaftaran
130
PUTERA
Sdr. Hertoh ,
Soemardjo
. , ,
W idjajadi (Pak Doho) S. Soepono B.A. Karlowinoto D. Soedibjo
Golongan P enanlun Komisaris Besar Anggaula
Sclr. Dyatmiko Anjekrokusumo Sdr2. W indu, Himodigdojo, S. Kartoprodjo, Soediani.
Golongan Perintis Komisaris Besar Anggauta
Sdr. Moedjono Sosrodirdjo Sdr2. VV.S. Hardjosoebroto. D. Soedibjo. A . Pariggabean.
Golongan P(>mula Komisaris Besar A n ggauta
Sdr. Moedjono Probopranowo Sdr2. N j. A . Probopronowo. Nj. P. D. Sundlioro. Soetiarto, Soeratman, Sastrosoekotjo. Sdr. Soemardjo.
P e m i m p iin K u rs u s
Jiagian Penerbilan Pemimpin A n gg au ta
Sdr. Himodigdojo Sdr. Imam Soedijat.
K edai Sen lral P an d u Pemimpin A n gg au ta
Sdr. Moedjono Probopranowo Sdr2. W . S. Hardjosoebroto, S. Kartoprodjo.
PENGURUS
BESAR
PANDU
R A K JA T IN D O N E S IA
(Menurut P u lu sa SU SU N AN Ketua \ V k . Ketua *
»
penulis ,,
T
I II I II
Jiendabari /Xnggauta2 Iain
/[lam at
ANGGAUTA Sdr. Soeratno Sastroamidjojo Dr. Santo Mr. Koentjoro Poerbopranoto Soegandi Pringgoatmodjo Soegeng Tjokrosoedirdjo. Nj. Abdoelrachman Sdr2. Mr. Soediman, Alim Sulan M aharadja Besar, YV. Latumeten, A . J. Supit, Soejoso. Menteng No. 25 Djakarta.
131
Badan Penerbilan (BAPEN). Ketua Sdr. Himodigdojo. Anggauta Sdr. I. Soedijat.
Kedai Senlral. Ketua Sdr. Moedjono Probopranowo. Anggauta Sdr. \V . S. Hardjosoebroto. Sdr. Sundoro Kartoprodjo.
SU S U N A N KW A RTIR B E SA R Komisaris Besar Umum : Sdr. Nj. W k. Kom. Besar Umum Penulis
P U T E R I: Santo. Soepono Boenakim.
Golongan Penjuluh. Komisaris Besar
:
Soeljipto.
Golongan Perinlis Puteri. Komisaris Besar :
Soedibjo.
Golongan Kurtjatji. Komisaris Besar Pemimpin Kursus
Soebarto. Soepono.
TA M M A T
132
lerriBARan BepqamBaR lukisan
kerunq-kenanqan
KEPANDUAN IN D O N ESIA Th. 1916—1943.
,.N atio n ale P a d v in d e r ij" d a ri B u d i-U to m o se d a n g b e rla tih
■it A n g g a u t a P u t ju k P im p in a n H iz b u l W a th o n di J o g ja k a r ta .
Perintis-
K epanduan
B e r d ir i d a r i k a n a n : ( D r ) S o e p a r d a n , S o c g a n d i, ra tn o
S a s t r o a m i d j o jo .
D uduk :
M o e w a r d i.
(D r)
Bahder
M e re k a
ja n g
di
(D r) D jo h a n ,
Indonesia
S j a g a f J a h ja , P e n to r. S o e w a r d jo
(D r)
T ir t o s o e p o n o ,
N a z ir , S o e ( A im .
D r)
m e n d je lm a k a n K . B . I ..................
135
P a n d u -p a n d u
..S .I .A .P .”
b e rsiap
m en g aw al
Bapak2
P em im pin n ja.
D id ereta n ten gah d u d u k d ia n ta ra n ja : A .M . S a n g a d ji, S o e rjo p ra n o to , H .O .S . T jo k ro a m in o to , H .A . S a lim
B e r k u m p u lla h p a n d u -p a p d u K .B .I . d a ri s u a tu T ja b a n g !
..P a n d u
In d o n esia ’ berkum pu l
dengan m em baw a
b e n d e ra -p a su k a n n ja m a s in g - m a s in g .
D ju g a k ep an d u an b an g sa A r a b d ap at berkem ban g diten gah m a s ja r a k a t I n d o n e s ia . P erin tis-p erin tis K ep an d u an di In d o n esia
38
P a r a p e m im p in
b e r k e m a h ! A p a ja n g d ih id a n g k a n d ia ta s ,,m ed ja m a k a n " i t u ?
P a n d u R a k j a t I n d o n e s ia s e la lu b e r u s a h a m en u d ju terb en tu k n ja P e r s a tu a n a n ta r a K e p a n d u a n k e p a n d u a n d i I n d o n e s ia . .— P e r t e m u a n ja n g p e rta m a p a d a ta n g g a l 1 7 S e p te m b e r 1 9 5 0 a n ta r a p u t ju k p im p in a n P e r s e r ik a t a n P a n d u 2 , P a n d u K a t h o lik d a n P a n d u R a k ja t In d o n e sia di D ja k .
Ia tidak t ’j r u t m e m e g a n g sendjata (pandu ja n g d jo n g k o k ), m elain k an turut b arisan -p e n je lid ik . Ia sedang m em beri (ahu k a w a n - k a w a n n ja a rah g e ra k a n m usuh.
L a tih a n
Pem im pin di P rig en bu lan A p r il 19 5 0 .
Pan du S o e p r a p to djatuh m endjadi korban kekedjam an musuh. Ja h an ja ingin turut bergem bira m erajakan H ari K em erdek aan tanah-airnja. (K o rb an p eristiw a 17 A g u stu s 1948 di P eg an gsaan T im u r 5 6 ).
i
Iv o n p c r e n s in ja ( P e r te m u a n
a n ta ra
tid a k b e rh a ts il, tetap i s u a sa n a p e rs a u d a ra a n tetap terp e lih a ra .
P u tju k - P in ip in a n di
J o g ja
k e p a n d u a n : N .I .P .V ., J .P .O ., N .P .O ., N .P . pada
tg.
5
A p r il
dan H .W .
19 2 6 )
,,P a n d u K e b a n g s a a n ” (J.J.P ) berkem ah
143
D iru a n g a n
te m p a t
K .B .li.P a
a n g g a u ta -
a n g g a u ta K w . B . P a . d ila n t ik , s e s a a t s e b e lum
p e la n t ik a n Jo g ja k a r t a , 2
L a g i b e b e ra p a ,,sa p sh o ts” 1.
P a n d u -p an d u di
2.
K e d a ta n g a n p a k
B a li sed an g m en djeladjah
p a n ta i n e g e rin ja .
D o h o di S a m arin d a.
3.
P e rtem u an P .B . den gan P en g u ru s dan pem im pin-pem im pin tja b a n g
4.
S e o r a n g perintis
5.
B e rte m a s ja
144
D ja k a r t a .
puteri sed an g m enikm ati kein d ah an ala m T a n a h A ir n ja .
d im u la i. P eb ru ari
19 5 0 .
P A N D U R A K JA T IN D O N ESIA
e n g u r u s B e s a r K w . B . P u t e r i d a n P u t e r a d ig a m b a r s e s a a t seb eiu m p e rte m u a n p e n g h a b is a n d ib u k a , p a d a
ta n g g al 3 1
D e s e m b e r 1 9 5 0 d i S o lo . S e p e rt i d ik eta h u i m a k a s e d ja k ta n g g a l 2 8
D e s e m b e r 1 9 5 0 te m p a t k e d u d u k a n P B telah d ip in d ah d a ri J o g ja k a r t a k e D ja k a r t a .
E m p a t s e ra n g k a i tu la n g p u n g g u n g K w a r tir B e s a r P u teri. D a r i k iri k e -k a n a n : 1.
Bu
S a n to .
B u Soep on o dan
2.
Bu 4.
E.
S u d ib jo .
3.
B u B o e n a h im .
145
P a n d u -p a n d u
puteri m enjerukan
,,y e l” . R a p -ta p -ta p ,
Pandu
te ta p ! !
P a k B ro d jo n e g o ro d a ri D ja w a ta n P en d id ik an M a s ja r a k a t se d a n g m e n g u tja p k a n
n a sih a t d a n
h a r a p a n n ja p a d a m alam resep si K o n g res P an d u R a k ja t In d o n e sia di J o g ja k a r t a t a n g g a l 2 0 - 2 2
Djanuarl
1950.
B eb e ra p a s n a p s h o t s ” ja n g m em b u k tik an p e rk em b an g an P a n d u R a k ja t I n d o n e s ia : 1P a n d u L a u t k ita , s a m b il b e r is tir a h a t m en d en gark an w e d ja n g a n P em im p in n ja, d ip a n tai S u m a te ra T im u r (B e la w a n ). 2. K e t ik a p a k D o h o ( w k . K . B . U .P a ) se d a n g m en in d jau di B a li. 3. P a d a p e r in g a t a n H a r i P a h la w a n p a n d u -p a n d u b e rz ia ra h di T a m a n B a h a g ia . 4. K o n g g r e s is t e n m e n g u n d ju n g i K r a t o n S r i S u lta n d i Jo g ja k a r ta . 5. P e r t e m u a n P e m im p in K e d u S e la ta n d en g an P .B . d an K w . B , P l-P a .
147
T u la n g pu n ggun g P .A .P .I. ! D u lu pem im pin pandu, sek ara n g tetap pem im pin p a n d u -m a s ja r a k a t. S ia p a dian tara jan g m asih s a u d a r a k e n a li ?
D id a e ra h b erg e rilja ,
„p e d a !a m a n " d id aerah
b a n ja k
pen d u d u kan
p a n d u -p a n d u p erin tis
tu ru t
p u te ra -p u te ri
g ia t m elatih diri untuk m en jiap k an d iri b a g i m a s a d e p a n .
148
K w a r t ir
B esar
G o lo n g a n
P e rin tis.
D a r i k i r i : 1 . P a k D w id jo s u d ib jo '' 2. P ak
M o e d jo n o
S o s ro d ir d jo
3 . P a k W . S . H a rd jo so e b ro to .
K w a r t ir B e s a r
G o lo n g a n
P en u n tu n
(se b a -
g ia n ), D a r i k i r i : 1 . P a k S u n d o ro K a rto p ro d jo 2. P a k
D ija tm ik o
A n jo k ro k o e -
soem o 3 . P a k H im o d ig d o jo .
K o m is a ris
B esar
Um um
P u te ra
d en g an
s ta f S e k r e ta ria t. D a r i k iri k e k a a a n : 1 . P a k B .A . K a r to w in o to 2.
P a k H e rto h
3.
P a k H in o d ig d o jo
( K .B .U .)
4.
P a k S u d h a rm o
( b e rd jo n g k o k ).
149
P e r w ir a d a n ................... G e m b ir a 1 D a r i k iri k e -k a n a n : 1.
P a k M o e d jo n o P r o b o p r a n o w o
2.
B u P e n i D e b it S u n d h o r o
3.
P a k S o e k o tjo
4.
B u M o e d jo n o P r o b o p r a n o w o
5.
P a k S o e ra tm a n
S P. H am engku B u w on o I X
b e rk e n a n m e-
lih a t-lih a t tem p at p e rk e m a h a n p a n d u -p a n d u d a la m P e r k in o I di J o g ja k a r t a
(19 4 1).
151
P em im pin2 b a g ia n
L a tih a n
P u sa t.
D a ri k i r i : 1.
P a k H im o d ig d o jo .
2.
P a k S o e m a rd jo .
3.
P a k D w id jo s u d ib jo .
L a tih a n
P em im pin
Pandu
R a k ja t
In d o
n e sia G o lo n g a n C h u s u s : K r i s t e n di J o g ja k a r t a .
SETELA H INDONESIA MERDEKA Selama waktu pendudukan musuh
to K a la u kaan
kem erde Indonesia
digan ggu , pandupandu
tidak
se
gan kan p a k a ia n -p a n d u n ja, u n tuk dig a n tik a n d en gan p a k a ia n atau • g e rilja .
b e r-
t j (fr'jf
T u g u -p e rin g a ta n P ro k lam a si Indon esia-M erd ek a, d ihalam an gedung P eg a n g sa a n T im u r 56 dim ana p a d a tiap tg. 1 7 A g u stu s pandupandu m en jalakan api-unggun didekatn ja.
■ ■
p u u l
i j. . *
j
, 153
sW m e»P«»*anfc» * * '■ > “ >*• P a n d u -p a n d u jan g m en djadi te n ta r a . T ld a k
154
, • Hndakarinja jan g k a r e n a b e n tjl p a d a o ra n g n ja , t e t a p i ■
jang harus diberantas.
^ p w en an g-w en an g J-
U p a t ja r a p e m b u k a a n P e r k in o I di Jo g ja k a r ta den gan m enjalak
jang
akan
,,m em b ak ar
P
sem an gat pan
165
UNIVERS PERPUJ
I